RIBOSOM •
•
•
Ribosom E, coli, memiliki masa partikel ∼2,5 x 10D dan koefisien sedimentasi 70S. James Watson menemukan adanya 2 subunit yang bebeda pada ribosom. Subunit kecil (30S) terdiri dari molekul 16S rRNA dan 21 polipeptida yang berbeda, sedangkan subunit besar (50S) mengandung rRNA 5S dan 23S bersama-sama dengan 31 polipeptida yang berbeda. Ribosom eukariotik adalah lebih besar dan lebih kompleks dari pada ribosom prokariotik, memiliki masa partikel pada jangkauan 3,9 – 4,5 x 10 D dan koefisien sedimentasi 80S. Ribosom ini terdisosiasi menjadi dua subunit yang tidak identik, dengan komposisi yang berbeda dari ribosom prokariotik. Sebagai contoh, subunit kecil (40S) dari ribosom sitoplasmik hati tikus, terdiri dari 33 polipeptida dan 18S rRNA. Subunit besarnya (60S) mengandung 46 polipeptisda yang berbeda dan 3 rRNA, yaitu 28S,5,*S dan 5S. Ada 2 populasi ribosom pada sitosol, yaitu: 1. 2.
Ribosom bebas Ribosom yang terikat membran retikulum endoplasma
Tuti N. dan Sri S. (FIK-UI)
Ribosom (Mader, 2000)
Tuti N. dan Sri S. (FIK-UI)
NUCLEUS & NUCLEOLUS
NUCLEUS Keberadaan nukles penting untuk membedakan sel eukariotik dan sel prokariotik. Fungsi: • sebagai tempat penyimpanan informasi genetik (DNA< RNA) • Tempat berlangsungnya proses replikasi DNA, transkripsi dan pemrosesan RNA. Proses translasi terjadi di sitoplasma
Tuti N. dan Sri S. (FIK-UI)
Nuclear Envelope Fungsi: • Memisahkan kandungan inti dari sitoplasma • Merupakan rangka struktural dari nukleus Struktur Nuclear Envelope: 1. Membran inti • Terdiri dari membran dalam (inner membrane) dan membran luar (outer membrane). • Fungsi: sebagai barier yang memisahkan kandungan inti sel dari sitoplasma • Merupakan fosfolipid bilayer yang permeabel terhadap molekul kecil non polar 2. Lamina inti • •
Terdapat dibagian bawah inner membrane Tersusun dari protein fibrous lamin, seperti protein filamen intermediet lainnya, lamin berasosiasi filamen
Tuti N. dan Sri S. (FIK-UI)
Nukleus (Mader, 2000)
Tuti N. dan Sri S. (FIK-UI)
Fungsinya: –
3.
Memberikan dukungan struktural bagi nukleus sebagai tempat pengakatan kromatin.
Komplek Pori inti •
Merupakan satu-satunya saluran pada nukleus yang dapat dilewati oleh melekul polar kecil, ion dan makromolekul (protein dan RNA). • Berukuran besar, dengan diameter 120 mm massa molekul 125 juta dalton. • Tergantung pada ukurannya, molekul dapat melintasi kompleks pori inti dengan dua mekanisme yang berbeda A. Molekul kecil (kurang dari 20 kd) dapat melintasi saluran terbuka pada kompleks pori inti, dengan cara difusi pasif pada dua arah:sitoplsma kenukleus atau nueleus ke sitoplasma B. Makromolekul seperti protein dan RNA ditransport secara aktif dan hanya terjadi pada satu arah dari nukleus ke sitoplasma (contoh: RNA) atau dari sitoplasma ke nukleus (contoh: protein) (gambar 8.5 Pertukaran molekul melalui komplek pori inti)
Tuti N. dan Sri S. (FIK-UI)
NUCLEOLUS
• Merupakan tempat penyimpanan informasi genetik DNA dan RNA • Merupakan tempat berlangsungnya replikasi DNA, transkripsi dan pemrosesan RNA
Tuti N. dan Sri S. (FIK-UI)
Nucleolus (Mader, 2000)
Tuti N. dan Sri S. (FIK-UI)
APARATUS GOLGI • Aparatus golgi, atau kompleks golgi, merupakan tempat bagi protein yang berasal dari ER untuk diproses lebih lanjut dan disortir untuk ditransport ketempat tujuannya: lisosom, membran plasma, atau disekresi. • Aparatus golgi terdiri dari tiga kompartmen yang berbeda secara fungsional: o Cis Golgi network o Golgi stack o Trans Golgi network
• Vesikel transport membawa protein dari ER ke kompartmen golgi (dari cis ke trans golgi) untuk diproses dan disortir sebelum ditransport ke tempat tujuannya. • Protein yang diperuntukkan bagi ER, setelah memasuki cis Golgi network akan dikembalikan ke ER melalui recycling pathway, sedangkan protein lainnya dibawa oleh vasikel transport ke Golgi stack. Di Golgi stack, protein mengalami modifikasi dengan penambahan lipid dan polisakarida. Trans Golgi berperan sebagai penyortir dan pusat distribusi yang mengarahkan protein ke lisosom, membran plasma, atau sel eksterior.
Tuti N. dan Sri S. (FIK-UI)
Apparatus Golgi (Mader, 2000)
Tuti N. dan Sri S. (FIK-UI)