Ria Kurniasari, Penggunaan Media Kartu… Penggunaan Media Kartu Tebak Kata Berpasangan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Jenis-Jenis Perekonomian dalam Masyarakat (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SDN Sindang I Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang)
Ria Kurniasari1
Abstrak
Penelitian ini diawali dari adanya masalah dalam pembelajaran di kelas V SDN Sindang I Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang. Dalam pembelajaran tersebut, proses pembelajaran yang berlangsung bersifat konvensional dan berpusat pada guru serta aktivitas siswa yang masih kurang, sehingga berdasarkan observasi awal pada hasil belajar siswa yang tuntas belajar terhadap indikator mengidentifikasi jenis-jenis usaha perekonomian dalam masyarakat, hanya sebagian kecil yang tuntas. Dengan demikian penelitian ini bertujuan meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pembelajaran jenis-jenis usaha perekonomian dalam masyarakat di kelas V SDN Sindang I Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang. Penggunaan media pembelajaran kartu tebak kata berpasangan dipilih peneliti untuk mengatasi masalah tersebut. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang rancangan prosedur penelitiannya mengacu pada Model Spiral Kemmis dan MC. Taggart. Teknik pengumpulan data penelitian yang digunakan adalah observasi, wawancara, catatan lapangan, dan tes dengan menggunakan instrumen pedoman observasi, pedoman wawancara, catatan lapangan dan soal tes. Sedangkan untuk validasi data, digunakan teknik member check, triangulasi, audit trial dan expert opinion. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan media kartu berpasangan dapat meningkatkan kinerja guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa pada materi jenis-jenis perekonomian dalam masyarakat siswa kelas V SDN Sindang I Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang. Kata Kunci: Media Tebak kata berpasangan, meningkatkan hasil belajar, jenis-jenis usaha perekonomian masyarakat
1
Ria Kurniasari, dosen STKIP Sebelas April Sumedang ISSN 2086 – 1397
Volume VII Nomor 2. Juli – Desember 2016 |91
Ria Kurniasari, Penggunaan Media Kartu… memilih
PENDAHULUAN Pembelajaran di sekolah merupakan
dan
menggunakan
media
pembelajaran.
kegiatan yang berada pada wilayah tanggung
Permasalahan mendasar yang tak kalah
jawab satuan lembaga pendidikan yang di
pentingnya adalah proses pembelajaran IPS
dalamnya terdapat perangkat pimpinan yaitu
yang kurang memperhatikan lingkungan sosial
kepala
Dalam
dan kultural siswa. Berdasarkan hasil observasi
melaksanakan kegiatan pembelajaran tentu
pada tanggal 16 September 2015kepada siswa
mempunyai
kelas V SD Negeri Sindang I Kecamatan
sekolah,
guru,
dan
program
staf.
untuk
selalu
meningkatkan hasil yang bekualitas. Salah satu
Sumedang
komitmen yang dibangun dan dilakukan dalam
pembelajaran IPS di sekolah bersifat monoton
meningkatkan kualitas pembelajaran adalah
dan pasif serta kurang memperhatikan pada
oleh guru sebagai ujung tombak dalam meraih
aktivitas dan kreativitas siswa sesuai dengan
kesuksesan dalam pembelajaran, karena guru
pola pengasuhan dan pola didikan siswa yang
langsung berhadapan dengan siswa di kelas
disesuaikan dengan lingkungan masyarakat dan
dalam melaksanakan proses belajar mengajar.
sekolahnya.
Guru
berbagai
peran
Kabupaten
Sumedang,
dan
Sementara itu permasalahan di pihak
tugasnya dalam pembelajaran terkadang tidak
siswa adalah rendahnya motivasi belajar siswa
selalu mulus
setiap
mengikuti mata pelajaran IPS yang ditunjukkan
tersebut
oleh sikap dan tingkah laku mereka yang
program
dengan
Utara
dalam melaksanakan
pembelajarannya,
hal
disebabkan oleh banyaknya faktor yang terlibat
negatif
dalam proses belajar mengajar sebagai sebuah
berlangsung. Misalnya siswa pasif dalam
proses transformasi yang harus diciptakan
mengikuti pelajaran dan sering ke luar kelas
sedemikian rupa agar tujuan pembelajaran
pada saat pelajaran sedang berlangsung.
dapat dicapai dengan baik.
pada
saat
proses
pembelajaran
Rendahnya hasil pembelajaran siswa
Salah satu kegiatan pembelajaran yang
juga
disebabkan
karena
guru
kurang
diarahkan untuk mencapai hasil seperti apa
memperhatikan prinsip-prinsip pembelajaran
yang diharapkan yaitu kegiatan pembelajaran
dalam menumbuhkan motivasi, minat, dan
mata pelajaran pendidikan IPS. Pembelajaran
kreativitas siswa untuk belajar dan berusaha
tersebut bagi guru nampaknya tidak semudah
mengatasi
apa yang dibayangkan hal tersebut dapat
seolah-olah sudah berjalan dengan baik, karena
digambarkan dan terlihat pada fenomena
materi yang telah digariskan dalam silabus
pembelajaran
yang
telah disajikan dengan sesuai dalam batas
dikembangkan oleh guru mempunyai pengaruh
waktu yang telah ditentukan. Di satu sisi justru
yang sangat besar terhadap keberhasilan dan
hal yang terjadi dapat mematikan gairah belajar
kegairahan belajar. Demikian pula kualitas dan
siswa karena guru kurang kreatif, guru lebih
keberhasilan pembelajaran sangat dipengaruhi
mendominasi ketika menyampaikan materi
oleh kemampuan dan ketepatan guru dalam
pembelajaran dan cenderung mengabaikan
IPS.
ISSN 2086 – 1397
Pembelajaran
kesulitan.
Proses
pembelajaran
Volume VII Nomor 2. Juli – Desember 2016 |92
Ria Kurniasari, Penggunaan Media Kartu… kesiapan
belajar
siswa.
Guru
kurang e. Materi
yang
diberikan
terlalu
bersifat
memperhatikan setiap siswa yang memiliki
informatif dan menuntut aspek kognitif saja.
keragaman individual, baik latar belakang f.
Interaksi antara siswa dengan guru maupun
kemampuan/pengetahuan, sikap, motivasi, dan
siswa dengan siswa masih kurang, namun
sebagainya.
interaksi yang terjadi masih belum optimal.
Fakta-fakta yang mewarnai pembelajaran IPS yang dijelaskan
atas
berdasarkan penelitian awal
merupakan
yang dilakukan peneliti pada tanggal 16
beberapa bukti belum terlaksananya suatu
September 2015kepada siswa kelas V SD
pembelajaran IPS yang optimal di Sekolah
Negeri Sindang I Kecamatan Sumedang Utara
Dasar, hal ini dapat dilihat dari kinerja guru dan
Kabupaten Sumedang
aktivitas siswa yang terjadi ketika proses
orang, tentang pemahaman siswa terhadap
pembelajaran tentang materi mengidentifikasi
materi
jenis-jenis
dalam
perekonomian dalam masyarakat, ternyata dari
masyarakat berdasarkan hasil observasi sebagai
26 siswa terdapat 10 siswa yang memperoleh
berikut:
nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimal
usaha
di
Selain itu,
perekonomian
b.
c.
d.
jenis-jenis
usaha
(KKM) dan 16 siswa lainnya mendapat nilai di
1. Kinerja Guru a.
mengidentifikasi
yang berjumlah 26
Pembelajaran berpusat pada guru (Teacher
bawah KKM yang telah ditentukan. Persentase
Center).
ketuntasannya adalah 38,5 % siswa yang tuntas
Metode ceramah masih terlihat sangat
dan 61,5% siswa yang belum tuntas. Adapun
dominan
KKM yang ditetapkan guru adalah 68. Dengan
pada
saat
pembelajaran
berlangsung.
demikian, dapat dikatakan bahwa kemampuan
Penggunaan media masih belum optimal,
siswa dalam memahami materi jenis-jenis
karena media yang digunakan hanya
usaha perekonomian dalam masyarakat masih
dipegang oleh guru saja.
rendah.
Pola interaksi yang terjadi masih bersifat
yang telah dikemukakan di atas, maka
searah, yakni hanya antara guru dengan
lingkup
siswa saja.
tindakan kelas ini sebagai berikut: a.
2. Aktivitas Siswa
Berdasarkan latar belakang masalah
permasalahan
Bagaimana
dalam
perencanaan
ruang
penelitian
penggunaan
a.
Siswa masih menjadi objek pembelajaran.
media kartu tebak kata berpasangan untuk
b.
Antusiasme siswa dalam belajar rendah,
meningkatkan hasil belajar siswa pada
sehingga banyak siswa yang cenderung
materi mengidentifikasi jenis-jenis usaha
tidak aktif.
perekonomian dalam masyarakat mata
Siswa banyak yang mengobrol ketika
pelajaran IPS Siswa Kelas V SDN Sindang
proses pembelajaran.
I Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten
dalam mengajukan pertanyaan baik kepada
Sumedang?
c.
d.
guru
maupun
sebayanya. ISSN 2086 – 1397
kepada
siswa
teman
b.
Bagaimana
pelaksanaan
penggunaan
media kartu tebak kata berpasangan untuk Volume VII Nomor 2. Juli – Desember 2016 |93
Ria Kurniasari, Penggunaan Media Kartu…
c.
meningkatkan hasil belajar siswa pada
media
mengandung
pesan
yang
akan
materi mengidentifikasi jenis-jenis usaha
disampaikan kepada penerima pesan, dalam hal
perekonomian dalam masyarakat mata
ini penerima pesan tersebut adalah siswa.
pelajaran IPS Siswa Kelas V SDN Sindang
Media yang digunakan dalam kegiatan
I Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten
pembelajaran banyak sekali jenisnya. Untuk
Sumedang?
tujuan-tujuan praktis Bretz (Sadirman, 2006:
Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa
20) mengidentifikasi ciri utama media dari tiga
setelah penggunaan media kartu tebak kata
unsur pokok, yaitu suara, visual dan gerak,
berpasangan pada materi mengidentifikasi
sehingga terdapat 8 klasifikasi media, yaitu:
jenis-jenis usaha perekonomian dalam
media audio visual gerak, media audio visual
masyarakat mata pelajaran IPS Siswa
diam, media audio semi-gerak, media visual
Kelas V SDN Sindang I Kecamatan
gerak, media visual diam, media semi-gerak,
Sumedang Utara Kabupaten Sumedang?
media audio, dan media cetak.
Dari masalah di atas, maka penulis
Media merupakan salah satu komponen
mencoba mencari solusi atau alternatif tindakan
dalam
suatu
sistem
pembelajaran
yang kiranya dapat menyelesaikan masalah
menyeluruh. Sukirman (2006: 10) menyatakan:
tersebut yaitu dengan menggunakan media.
Sistem adalah proses interaksi dan saling
Rendahnya hasil pembelajaran siswa juga
mempengaruhi
disebabkan oleh guru kurang memperhatikan
komponen untuk mencapai tujuan. Dalam
prinsip-prinsip
dalam
konteks pembelajaran tentu saja komponen-
menumbuhkan motivasi, minat, dan kreativitas
komponen yang saling berinteraksi tersebut
siswa untuk belajar dan berusaha mengatasi
adalah
kesulitan. Maka tindakan yang diambil untuk
materi, metode, media dan sumber belajar,
mengatasi masalah tersebut adalah dengan
siswa, guru, lingkungan fisik maupun non fisik
penggunaan
dan lain sebagainya.
pembelajaran
media
kartu
tebak
kata
berpasangan.
(sinergi)
komponen
antara
secara
pembelajaran,
berbagai
misalnya
Karena media merupakan bagian dari
Istilah media berasal dari bahasa Latin
sistem pembelajaran, maka apabila dalam
dan merupakan bentuk jamak dari medium yang
pembelajaran
berarti
ataupun media yang digunakan tidak cocok dan
perantar
atau
pengantar.
Gagne
tidak
menggunakan
media
(Sadirman, 2006: 6) menyatakan, „Media
tidak
adalah
dalam
pembelajaran pun akan terhambat, mengingat
lingkungan siswa yang dapat merangsang untuk
tidak ada satu aspek pun yang dapat berdiri
belajar‟. Sedangkan Briggs (Sadirman, 2006: 6)
sendiri tanpa bantuan atau ketergantungan dari
menyatakan, „Media adalah segala alat fisik
yang lainnya. Media pembelajaran yang dipilih
yang dapat menyajikan pesan serta merangsang
haruslah sesuai dengan materi atau bahan yang
siswa
dua
akan disampaikan. Guru kreatif dan inovatif
pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa
dengan selalu berusaha mencari cara yang
berbagai
untuk
jenis
belajar‟.
ISSN 2086 – 1397
komponen
Berdasarkan
optimal
penggunaannya,
proses
Volume VII Nomor 2. Juli – Desember 2016 |94
Ria Kurniasari, Penggunaan Media Kartu… paling
tepat
untuk
menciptakan
proses
Menurut
peneliti,
kartu tebak kata
pembelajaran agar berlangsung efektif dan
berpasangan merupakan jenis kartu yang terdiri
tidak terjebak pada seorang guru dan siswa.
atas dua buah kartu yaitu kartu pertanyaan dan
Sadirman (2006: 17) mengungkapkan
kartu jawaban.
Media kartu tebak kata
kegunaan media pembelajaran sebagai berikut:
berpasangan
1.
Memperjelas penyajian pesan agar tidak
pembelajaran yang diadaptasi dari permainan
terlalu bersifat verbalisistis (dalam bentuk
tebak-tebakan yang sering dimainkan oleh
kata kata tertulis atau lisan belaka).
anak-anak dan dikemas melalui permainan
Mengatasi keterbatasan ruang,waktu dan
kartu tebak kata berpasangan. Pada kartu tebak
daya indera.
kata
Penggunaan media pendidikan secara tepat
pertanyaan teka teki mengenai jenis-jenis usaha
dan bervariasi dapat mengatasi sifat pasif
perekonomian
anak
jawabannya yang harus dipasangkan dengan
2.
3.
didik.
Dalam
hal
ini
media
merupakan
berpasangan
ini
dalam
inovasi
terdapat
masyarakat
media
beragam
berikut
pendidikan berguna untuk:
tepat. Permainan kartu tebak kata berpasangan
a.
Menimbulkan kegairahan belajar;
siswa akan lebih mudah mempelajari dan
b.
Memungkinkan interaksi yang lebih
mengingat materi tentang jenis-jenis usaha
langsung antara anak didik dengan
perekonomian dalam masyarakat.
lingkungan dan kenyataan; c.
Media kartu tebak kata berpasangan ini
Memungkinkan anak didik belajar
berisikan tentang berbagai macam jenis usaha
sendiri-sendiri menurut kemampuan
perekonomian dalam masyarakat dan jenis-
dan minatnya.
jenis perusahaan menurut kepemilikannya yang
4. Dengan sifat yang unik pada tiap siswa
disajikan secara menarik, sehingga siswa dapat
ditambah lagi dengan lingkungan dan
bermain sambil belajar dan menghilangkan
pengalaman
yang
berbeda,
sedangkan
kejenuhan dari rutinitas mereka sehari-hari
kurikulum
dan
materi
pendidikan
serta membelajarkan siswa berinteraksi dengan
ditentukan sama untuk setiap siswa, maka
siswa yang lainnya karena penggunaan kartu
guru banyak mengalami kesulitan bilamana
tebak kata harus dilakukan secara berkelompok.
semuanya itu harus diatasi sendiri. Hal ini
Dengan menggunakan kartu tebak kata
akan
lebih
lingkungan
sulit guru
bila dengan
latarbelakang juga
memahami pelajaran yang akan disampaikan
berbeda. Masalah ini dapat diatasi dengan
guru. Sebagaimana menurut Syah (2005: 132)
media
“faktor kesiapan belajar akan menentukan
pendidikan
siswa
ini, diharapkan dapat membantu siswa dalam
yaitu
dengan
kemampuanya dalam:
keberhasilan belajar siswa”. Faktor kesiapan ini
a.
Memberikan perangsang yang sama;
erat kaitannya dengan faktor internal siswa,
b.
Mempersamakan pengalaman;
yakni keadaan jasmani dan rohani siswa dan
c.
Menimbulkan persepsi yang sama.
faktor
eksternal
lingkungan ISSN 2086 – 1397
di
siswa, sekitar
yakni siswa
kondisi meliputi
Volume VII Nomor 2. Juli – Desember 2016 |95
Ria Kurniasari, Penggunaan Media Kartu… lingkungan sosial dan lingkungan nonsosial
Berdasarkan beberapa pengertian di atas,
termasuk alat-alat belajar dan pemilihan media.
dapat
KAJIAN TEORITIS
pembelajaran bukan hanya alat atau barang
1. Pengertian Media Pembelajaran
disimpulkan
bahwa
dalam
media
saja, akan tetapi segala sesuatu (bahan, alat,
Istilah media berasal dari bahasa Latin
benda, orang, kegiatan) yang mengandung
dan merupakan bentuk jamak dari medium yang
pesan yang digunakan dalam kegiatan belajar
berarti perantar atau pengantar. Banyak ahli
mengajar dengan maksud agar proses interaksi
yang memberikan pengertian mengenai media,
antara guru dan anak didik dapat berlangsung
diantaranya:
secara efektif dan efesien sesuai dengan tujuan
a.
pengajaran yang ingin dicapai.
Gagne (Sadirman, 2006: 6) menyatakan, „Media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan
2. Fungsi Media Pembelajaran
siswa yang dapat
Sadirman (2006: 17) mengungkapkan
merangsang untuk belajar‟. Media menjadi
fungsi media pembelajaran sebagai berikut:
salah satu komponen dalam lingkungan
a.
belajara siswa yang penggunaannya dapat
terlalu bersifat verbalisistis (dalam bentuk
memberikan
kata kata tertulis atau lisan belaka).
suatu
rangsangan
positif
kepada siswa untuk belajar. ini berarti
b.
peran media sangatlah esensial dalam kegiatan pembelajaran. b.
c.
Mengatasi keterbatasan ruang ,waktu dan daya indera.
c.
Penggunaan media pendidikan secara tepat
Briggs (Sadirman, 2006: 6) menyatakan,
dan bervariasi dapat mengatasi sifat pasif
„Media adalah segala alat fisik yang dapat
anak
menyajikan pesan serta merangsang siswa
pendidikan berguna untuk:
didik.
Dalam
hal
ini
media
untuk belajar‟.
1. Menimbulkan kegairahan belajar;
Rossi dan Breidle (Sanjaya, 2006: 161)
2. Memungkinkan interaksi yang lebih
mengemukakan
„media
pembelajaran
adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan pendidikan seperti
radio,
televisi,
buku,
koran,
majalah, dan sebagainya‟. d.
Memperjelas penyajian pesan agar tidak
Pengertian
media
lingkungan dan kenyataan; 3. Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.
Sadirman
d. Dengan sifat yang unik pada tiap siswa
(2006: 7): media adalah segala sesuatu
ditambah lagi dengan lingkungan dan
yang dapat digunakan untuk menyalurkan
pengalaman
yang
berbeda,
sedangkan
pesan dari pengirim ke penerima sehingga
kurikulum
dan
materi
pendidikan
dapat
perasaan,
ditentukan sama untuk setiap siswa, maka
perhatian dan minat serta perhatian siswa
guru banyak mengalami kesulitan bilamana
sedemikian rupa sehingga proses belajar
semuanya itu harus diatasi sendiri. Hal ini
terjadi.
akan
merangsang
ISSN 2086 – 1397
menurut
langsung antara anak didik dengan
pikiran,
lebih
sulit
bila
latar
belakang
Volume VII Nomor 2. Juli – Desember 2016 |96
Ria Kurniasari, Penggunaan Media Kartu… lingkungan
guru
dengan
juga
disajikan secara menarik, sehingga siswa dapat
berbeda. Masalah ini dapat diatasi dengan
bermain sambil belajar dan menghilangkan
media
kejenuhan dari rutinitas mereka sehari-hari
pendidikan
siswa
yaitu
dengan
kemampuanya dalam:
serta membelajarkan siswa berinteraksi dengan
1. Memberikan perangsang yang sama;
siswa yang lainnya karena penggunaan kartu
2. Mempersamakan pengalaman;
tebak kata harus dilakukan secara berkelompok.
3. Menimbulkan persepsi yang sama. Berdasarkan
fungsi
yang
ini, diharapkan dapat membantu siswa dalam
dikemukakan oleh Sadirman, tampak banyak
memahami pelajaran yang akan disampaikan
sekali nilai-nilai yang dimiliki oleh media
guru. Sebagaimana menurut Syah (2006: 132)
pembelajaran.
media
“faktor kesiapan belajar akan menentukan
pembelajaran adalah dapat membantu siswa
keberhasilan belajar siswa”. Faktor kesiapan ini
dalam proses belajar mengajar sehingga siswa
erat kaitannya dengan faktor internal siswa,
memperleh pengalaman belajar secara mudah.
yakni keadaan jasmani dan rohani siswa dan
Inti
dari
media
Dengan menggunakan kartu tebak kata
fungsi
3.Media Pembelajaran Kartu Tebak
faktor
Kata Berpasangan
lingkungan
Menurut
peneliti,
eksternal di
siswa, sekitar
yakni siswa
kondisi meliputi
kartu tebak kata
lingkungan sosial dan lingkungan nonsosial
berpasangan merupakan jenis kartu yang terdiri
termasuk alat-alat belajar dan pemilihan media.
atas dua buah kartu yaitu kartu pertanyaan dan kartu jawaban. berpasangan
Media kartu tebak kata
merupakan
inovasi
media
4. Materi
Pembelajaran
Mengenai
Jenis-jenis Kegiatan Ekonomi Dalam Masyarakat
pembelajaran yang diadaptasi dari permainan
a. Kurikulum Materi Pembelajaran
tebak-tebakan yang sering dimainkan oleh
Mengenai Jenis-jenis Kegiatan
anak-anak dan dikemas melalui permainan
Ekonomi Dalam Masyarakat
kartu tebak kata berpasangan. Pada kartu tebak
Dalam KTSP 2006, memuat Standar
kata
berpasangan
ini
beragam
Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang harus
pertanyaan teka teki mengenai jenis-jenis usaha
dikuasai siswa. Adapun Standar Kompetensi
perekonomian
berikut
dan Kompetensi Dasar yang sesuai dengan
jawabannya yang harus dipasangkan dengan
materi jenis-jenis kegiatan ekonomi dalam
tepat. Permainan kartu tebak kata berpasangan
masyarakat yang akan peneliti kaji adalah
siswa akan lebih mudah mempelajari dan
sebagai berikut: Kompetensi Dasar yang sesuai
mengingat materi tentang jenis-jenis usaha
materi jenis-jenis kegiatan ekonomi dalam
perekonomian dalam masyarakat.
masyarakat adalah Kompetensi Dasar 1.5, yaitu
dalam
terdapat
masyarakat
Media kartu tebak kata berpasangan ini
Mengenal jenis-jenis
berisikan tentang berbagai macam jenis usaha
ekonomi di Indonesia.
usaha
dan kegiatan
perekonomian dalam masyarakat dan jenisjenis perusahaan menurut kepemilikannya yang ISSN 2086 – 1397
Volume VII Nomor 2. Juli – Desember 2016 |97
Ria Kurniasari, Penggunaan Media Kartu… b. Jenis-jenis
Kegiatan
Ekonomi
catatan lapangan dan hasil belajar tentang jenisjenis usaha perekonomian dalam masyarakat.
Dalam Masyarakat 1. Jenis-jenis Usaha Bidang Ekonomi Jenis-jenis usaha perekonomian yang ada
Instrumen penelitian ini dengan validasi, untuk validasi data, digunakan teknik member
di masyarakat Indonesia beraneka ragam,
check, triangulasi, audit trial dan
expert
diantaranya adalah sebagai berikut.
opinion. Analisis yang dilakukan dengan
a) Pertanian
berorientasi pada pertanyaan penelitian. Teknik
b) Perdagangan
analisis data yang digunakan yaitu analisis data
c) Perikanan
dengan
d) Peternakan
mendeskripsikan hasil wawancara, observasi,
e) Industri Kerajinan
catatan lapangan dan hasil tes.
f) Jasa
HASIL PENELITIAN DANPEMBAHASAN
1) Bentuk usaha menurut pemiliknya
yang
dikelola
oleh
sendiri
digunakan
untuk
1. Hasil Penelitian
Bentuk usaha dalam bidang masyarakat ada
deskriptif
a.
(milik
Kinerja Guru
Pada tahap pelaksanaan tindakan siklus I
perorangan) dan ada yang dikelola secara
dan
berkelompok
Perusahan
melaksanakan pembelajaran. Pada pelaksanaan
perorangan adalah usaha yang modalnya
tindakan siklus III persentase pencapaian
dimiliki oleh satu orang dan kegiatan usahanya
targetnya adalah 100 %, ini menunjukan bahwa
dijalankan
kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran
(milik
oleh
bersama).
pemiliknya
sendiri.
Diantaranya, perusahaan sepatu (Cibaduyut), perusahaan perak (Kota Gede Yogyakarta), dan perusahaan batik (Solo). Perusahaan
II,
guru
kurang
optimal
dalam
telah mencapai target. Sedangkan pada tahap penilaian, guru telah mampu melaksanakan indikator yang
disebut
ditentukan dengan baik dari siklus II, dan III.
perusahaan persekutuan. Anggotanya terdiri
Sehingga pada tahap penilaian selama tindakan
atas beberapa orang yang berekerja sama untuk
siklus I, II, dan III tidak ditemukan masalah
mendapatkan
Dianataranya,
yang dapat mempengaruhi pada target yang
Persekutuan
telah ditentukan. Ketercapaian target tersebut
Persekutuan
milik
bersama
keuntungan. Firma
(Fa),
Komanditer (CV), Perseroan Terbatas (PT),
dikarenakan
Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan
menyediakan dan mengadakan penilaian proses
Usaha Swasta dan Koperasi.
aktivitas siswa dan melaksanakan tes tertulis.
METODE PENELITIAN
Lalu mengolah nilai tersebut, sehingga terdapat
Metode
yang
digunakan
dalam
guru
selama
pembelajaran
nilai hasil belajar.
penelitian adalah metode penelitian tindakan
b.
Aktivias Siswa
kelas (PTK). Subjek penelitian terdiri dari 26
Terjadi
Peningkatan
aktivitas
siswa
orang siswa kelas V SDN Sindang I. Instrumen
dalam proses pembelajaran. Aspek aktivitas
yang digunakan alah observasi, wawancara,
siswa yang diamati selama proses pembelajaran
ISSN 2086 – 1397
Volume VII Nomor 2. Juli – Desember 2016 |98
Ria Kurniasari, Penggunaan Media Kartu… siklus I terdapat 7 orang siswa aktivitasnya
memberikan
dalam pembelajaran termasuk kategori baik
peningkatan hasil belajar siswa kelas IV SDN
(26,9%), 7 siswa yang aktivitasnya termasuk
Sindang
kategori cukup (26,9%) dan 12 siswa yang
Kabupaten
aktivitasnya termasuk kategori kurang (46,2%).
berdasarkan data-data yang diperoleh dari
Pada siklus II terdapat 10 orang siswa
pelaksanaan
aktivitasnya dalam pembelajaran termasuk
sebanyak tiga siklus.
kategori baik
(38,5%), 10 siswa yang
pengaruh
I
positif
Kecamatan Sumedang.
terhadap
Sumedang Hal
Penelitian
itu
Utara
diketahui
Tindakan
Kelas
a. Perencanaan Penggunaan Media
aktivitasnya dalam pembelajaran termasuk
Kartu Tebak Kata berpasangan
kategori cukup (38,5%) dan 6 siswa yang
Pada
tahap
perencanaan,
peneliti
aktivitasnya dalam pembelajaran termasuk
mempersiapkan materi yang akan disampaikan,
kategori kurang (23%).
menentukan
Sedangkan pada siklus III terdapat 14
tujuan
yang
ingin
dicapai,
menentukan indikator-indikator keberhasilan
orang siswa aktivitasnya dalam pembelajaran
pembelajaran,
menyusun
langkah-langkah
termasuk kategori baik (53,8%), 12 siswa yang
pembelajaran,
menentukan
jenis
aktivitasnya dalam pembelajaran termasuk
belajar, mempersiapkan
kategori cukup (46,2%) dan tidak ada siswa
lembar soal, membuat media tebak kata
yang
berpasangan serta
aktivitasnya
dalam
pembelajaran
termasuk kategori kurang (0%). c. 1)
2)
kegiatan
lembar kerja siswa,
melaksanakan koordinasi
dengan guru kelas sebagai observer mengenai pelaksanaan penelitian.
Hasil Belajar
Terjadi peningkatan hasil rata-rata kelas
Pada tahap perencanaan untuk siklus I
siswa pada materi tentang jenis-jenis usaha
dan II, belum mencapai target. Sedangkan
perekonomian dalam masyarakat, Adapun
siklus III telah mencapai target yang ditentukan
rata-rata kelas pada siklus I 61,7, siklus II
dengan persentase 100%. Pencapaian target
68,6 dan siklus III 74,2.
tersebut
Terjadi
peningkatan
ketuntasan
tidak
terlepas
dari
upaya
yang
siswa
dilakukan guru yaitu mempersiapkan materi,
materi jenis-jenis usaha perekonomian
LKS, media, dan alat evaluasi pada penelitian
dalam masyarakat. Jika dipersentasekan
ini.
ketuntasan belajar pada setiap siklus dapat
b. Pelaksanaan Penggunaan Media
dijelaskan bahwa pada siklus I sebesar
Kartu Tebak Kata Berpasangan
53,8%, siklus II sebesar 73,1%, dan siklus
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
III sebesar 88,5%.
Pada tahap pelaksanaan pembelajaran
2. Pembahasan
dengan menggunakan media kartu tebak kata
Secara keseluruhan hasil penelitian ini,
berpasangan,
diawali
mengenai penggunaan media kartu tebak kata
mempersiapkan
ruang,
berpasangan dalam pembelajaran jenis-jenis
pembelajaran serta melaksanakan tugas harian
usaha
kelas. Selanjutnya guru melaksanakan langkah
perekonomian
ISSN 2086 – 1397
dalam
masyarakat
kinerja alat,
dan
guru media
Volume VII Nomor 2. Juli – Desember 2016 |99
Ria Kurniasari, Penggunaan Media Kartu… apersepsi sebagai langkah pertama dalam
perkembangan mental yang lebih baik bila
pembelajaran menggunakan media kartu tebak
dibandingkan
kata berpasangan. Kegiatan apersepsi terdiri
Tingkat
dari menyampaikan topik, tujuan, dan hasil
terwujud pada
belajar yang diharapkan dapat dicapai siswa,
afektif, dan psikomotor.
memberikan
PENUTUP
rangsangan
agar
siswa
siap
pada
saat
sebelum belajar.
perkembangan
mental
tersebut
ranah
kognitif,
jenis-jenis
menerima pelajaran dan menangani respon dan
1. Kesimpulan
pertanyaan siswa. Dilanjutkan dengan kegiatan
a. Media tebak kata berpasangan dapat
tanya jawab dan permainan kartu tebak kata
meningkatkan
berpasangan dan diskusi.
tentang jenis-jenis usaha perekonomian
Dengan demikian, secara keseluruhan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran
pemahaman
siswa
dalam masyarakat. b. Media
tebak
kata
mengalami peningkatan di setiap siklusnya dan
meningkatkan
media tebak kata berpasangan ini dapat
Menyebutkan jenis-jenis usaha dan
meningkatkan kinerja guru dan aktivitas siswa
bentuk
dalam
materi
masyarakat, seperti memberikan contoh
usaha
dari
proses
pembelajaran
mengidentifikasi
pada
jenis-jenis
hasil
berpasangan belajar
perekonomian
siswa,
dalam
jenis-jenis usaha perekonomian
perekonomian siswa kelas V SDN SDN
dalam
Sindang
bentuk usaha menurut pemiliknya,
I
Kecamatan
Sumedang
Utara
Kabupaten Sumedang. c.
memberikan
Hasil Belajar Penggunaan Media Kartu Tebak Kata Berpasangan
Dilihat
dari
masyarakat,
hasil
belajar
siswa,
contoh
menyebutkan
usaha
yang
dikelola sendiri dan kelompok. c. Media tebak kata berpasangan dapat mengembangkan kemampuan afektif
penggunaan media tebak kata berpasangan
siswa
menunjukan adanya perubahan prilaku dan
dengan teman baik dalam permainan
tingkat perkembangan mental baik ranah
tebak kata maupun dalam diskusi
kognitif, afektip maupun psikomotor
kelompok.
yang
seperti,
lebih baik dari sebelum dilakukannya penelitian
2. Saran
ini. Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa
a. Untuk Guru
penggunaan media tebak kata berpasangan
Berdasarkan
dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
pada
kerjasama
keberhasilan
penggunaan media tebak kata berpasangan
Hal ini sejalan dengan pengertian hasil belajar
menjalin
pada materi jenis-jenis perekonomian
mata
yang dikemukakan menurut Dimyati
pelajaran IPS, maka diharapkan agar media ini
dan Mudjiono (1999: 250) “hasil belajar
dapat dikembangkan dan diterapkan pada
merupakan hal yang dapat dipandang dari dua
materi dan mata pelajaran yang lain dengan
sisi yaitu sisi siswa dan dari sisi guru”. Dari sisi
mendesain kartu tebak kata berpasangan karena
siswa,
hasil
belajar
ISSN 2086 – 1397
merupakan
tingkat Volume VII Nomor 2. Juli – Desember 2016 |100
Ria Kurniasari, Penggunaan Media Kartu… media ini telah berhasil meningkatkan hasil
b. Untuk Siswa
belajar siswa.
Dalam penelitian ini terbukti dengan
Agar pembelajaran yang dilakukan dapat
penggunaan
media
kartu
tebak
kata
berlangsung dengan baik dan sesuai tujuan
berpasangan dapat meningkatkan pemahaman
yang hendak dicapai, guru hendaknya memiliki
siswa terhadap materi pelajaran, kinerja siswa,
keterampilan yang baik dalam menggunakan
hasil
media. Media yang tepat serta suasana yang
peningkatan ini tidak hanya pada pembelajaran
menarik akan mendukung keberhasilan proses
ini saja
belajar mengajar di kelas.Kegiatan penggunaan
pembelajaran lain dan dalam kehidupan sehari-
media kartu tebak kata berpasangan melalui
hari.
permainan
hendaknya
disesuaikan
dengan
situasi, kondisi dan jumlah siswa yang ada di kelas
agar
tidak
pembelajaran.
ada
kendala
dalam
belajar
siswa.
Maka
diharapkan
tetapi dapat diaplikasikan
pada
c. Untuk Sekolah Melihat keberhasilan dari pembelajaran dengan menggunakan media kartu tebak kata berpasangan, pihak sekolah hendaknya lebih membuka
diri
pembelajaran
terhadap untuk
berbagai
meningkatkan
inovasi mutu
pendidikan dan sumber daya manusia.
ISSN 2086 – 1397
Volume VII Nomor 2. Juli – Desember 2016 |101
Ria Kurniasari, Penggunaan Media Kartu… DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2005). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Depdiknas, Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan TK dan SD. (2006). Pedoman Penyusunan KTSP SD. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan. Dimyati dan Mudjiono. (1999). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Hanifah, Nurdinah. (2009). Classroom Action Research: Improving Teaching Social Studies Quality. Prosiding Konferensi Pendidikan Dasar Tingkat Internasional 2009. 228-232. Hanifah, Nurdinah. (2010). “Model Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar”. Ragam Model Pembelajaran di Sekolah Dasar. Bandung: UPI Press. Kandar, Endang. (2009). Taksonomi Bloom. [online]. Tersedia: http://endang965.wordpress.com/2009/03/18/taksomoni-bloom/ [20 September 2015]. Lasmawan, Wayan. (2009). Pendidikan IPS di Sekolah Dasar. [online]. Tersedia: http://lasmawan.wordpress.com/2009/03/23/pendidikan -ips-di-sd/ [25 September 2015]. Moleong, Lexy J. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. Sadirman, Arief S. dkk. (2006). Media Pendidikan (Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Sanjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana. Sapriya. (2008). Pendidikan IPS. Bandung: UPI Press. Syah, Muhibbin. (2006). Psikologi Pendidikan: dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Syariffauzan. 2011. Model Pembelajaran Tebak Kata. http://syariffauzan.blogspot.com. (Diakses 2 Oktober 2015). Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Proses Hasil Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sukirman, Dadang dan Nana Jumhana. (2006). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: UPI Press. Wibawa, Basuki dan Farida Mukti. (1992). Media Pengajaran. Jakarta: Depdikbud. Wiriaatmadja, Rochiati. (2005). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
ISSN 2086 – 1397
Volume VII Nomor 2. Juli – Desember 2016 |102