'3rl
rffiN MEDIA
KOI,IIINTKASI
DAT{ INI'ORNTASI KESEJARAHAN
Visi Sejarah Pewarisan
OPERASI
ALPHA il i
k
€w'
t&
Sejarah
Militer
tw
'|**r:
g:E:,
""..
W Internasional ,Di Trieste -
Itali re
E' g
Reorganisasi dan Rasionalisasi TNI Tahun 1948 No
34
DESFTvIBEP 2ooE
ff",3
KG
7
w 6 ffi**m*x*ffi
.i=+ffi::
trtIffi ;
ll. Oolot Subroto ilo.la kk€xc Selslan Ielp. (0211 5227946
i
wehsire ! urww.reiarohlni.mil.id I-mail :
[email protected]
ry \
rc
!
I f*muil;
*SKI
:?
,%tfi \ONIOR :]l / DESIIIIBER 200[]
\,,[ri,--,-,
Cover:
*&_
Rangkaian
foto-foto Pahlawan Nasional
-ilt
lndonesia
.a
& r' && &
&a * s ** a *&
&&&
lt t
& && a a
saa
&
8{
Visi Sejarah Pewarisan dan Makna Hari Pahlawan Mengenang Sosok Pahlawan Nasional, Brigadir Jenderal TNI Anumerta Ignatius Slamet Rijadi ( 1926-1950) Reorganisasi dan Rasionalisasi TNI Tahun 1948 Badan Perjuangan dan Kelaskaran Pada Masa Perang Kemerdekaan RI
Hancurnya Pertahanan Hindia Belanda Pengalaman Kapten Sumitro Menumpas Gerombolan Malik
Lembaran Catatanku Sebagai Seorang Prajurit
Komik : Laskar-Laskar Priangan Berita Dalam Gambar
70
Sejarah Alternatif Suatu Arah Baru Penulisan Sejarah Indonesia
74 78
Jakarta Sebagai Kota Museum Pengelolaan Museum Sebagai Obyek Wisata Sejarah
Laut dan (Negara) Kita
Strategi Pemasaran Jasa Perpustakaan Vikers Jepang
4
r'
lesembe'TH
2C
66 '.&[':I]i Trieste - Itali
a
Blar,ft Penerbit PUSAT SEJARAH TNI
Penanggung Jawab KAPUSJARAH TNI BRIGADIR JENDERAL TNI PAMUDJO
Wakil Penganggung Jawab WAKA PUSJARAH TNI KOLONEL SUS RM. AKBAR LINGGA PRANA
Pemimpin Redaksi KADISLISSAJI KoL0NEL CAJ (K) VAR|AN|, BA
Redaktur Pelaksana MAYOR CAJ DRS. KUSUMA
M.
SI.
Dewan Redaksi DRA. SRI SUYANTI, M. HUM DRA SUTRISMININGSIH MAYOR SUS M. BURHAN
Staf Redaksi LINDA NATALIA, S, KOM PURWANTO, BA SUBYANI LUKITOSARI
Assalamualaikum Wr. Wb. Puji syukur kita sama-sama panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena Redaksi kembali dapat menerbitkan majalah "senakatha" sebagai majalah yang memba#a missi bidang kbsejarahan, mudah-mudahan kehadirannya di tengah:tengah para pembaca dapat bermanfaat. Pada edisi-34 ini sesuai dengan momentum peristiwa besar sejarah bangsa Indonesia yang baru. baru ini kita peringati, yakni Proklamasi Kemerdekaan, Hari Lahir TNI, Sumpah Pemuda dan Hari Pahlawan; makd majalah Senakatha menyafnpaikan tulisan pengalaman para pelaku sejarah juga tulisan sejarah bersifat ilrriiah maupun populer, mudah-mudahan dapat menambah wawdsan para pembacanya khususnya dalarn bidang.kesejarahan.
.
Sekretaris Redaksi DRS. TITIK RACHMANIATI
Bendahara NIKE PANGAT WDAYANTI, SS
Fotografer IWAN FIRMAN HIDAYAT, S. SOS
Distribusi M. YUTHARYANI Humas MAYoR LAUT (KH) DRS. HENGKT ISMA|L
Tata Usaha DEDI ASRI, SS
Artistik
.
Artikel/feature menarik yang dapat untuk disimak antara .lain: Operasi Alpha y+ng inerupakan Operasi Clandestein terbesar yang pernah dilakukan Angkatan .Bersenjata Republik .Indonesia, Liputan Sena mengenai Latihan Gabungan TNI Tahun 2OO8 Yudha Siaga,'Reorganisasi dan Rasionalisasi TNI' tahun
1948 tentang bagaimana pelaksanaannya, apa hasil yang diinginkan dan apia akihat.yang ditimbulkannya dan mengenal Pah1awa4 Nasional Brigadir Jenderal TNI Ignatius Slarnet Rija-. di serta banyak"lainnya yang menarik dan'perlu dibaca.
DRS. WAHYU MARSUDI WIBOWO
Alamat Redaksi PUSJARAH TNI JL. GATOT SUBROTO NO. 16
JAKARTA 12710 TELP (02 1)
5251795, 5256835
FAX. (021) 5253352
Email Senakatha@se jarahtni. mil.id
Percetakan PT. HARUM BIARO ASA
Kami menyadari penerbitan majalah kali ini tidak luput dari kekurangan, oleh sebab itu saran dan masukan dari per4baca sangat diharapkan. Mengingat inajalah ini membawa ririsi kesejarahan, Redaksi sangat mengharaptran kbhadiran tulisan pengalaman para.prajuriti karena pengalaman itu bila dituangkan" dalam bentuk tulisan ini akan menjadi suatu dokumen bersejarah..
Akhir kata, Redaksi menyampaikan terima kasih kepada Redaksi mendrima sumbangan artikel. lehr dan materi lainnya. Untuk naskah yang dimuat akan diberi imbalan yang sesuai. Redaksi berhak mengedit/mengubah naskah yang dimuat apabila dipandang
perlu.
2
semua pihak yang telah berpartisipasi mengirimkan naskah/ tulisan, sehingga majalah dapat terbit. Wassalamu 'Alaikum Wr. Wb.
Tz<),,.kl I$XI\AKATX{A
s+ / Deserirber TH
ioog
'us.renlH 1$'
m
I
Assalamu' alaikum Wr. Wb.
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, semoga kita selalu dalam lindungan-Nya. Saya menyambut gembira atas terbitnya majaiah "Senakatha" Pusat Sejarah TNI edisi lte 34 tahun 2008. Majalah ini merupakan media komunikasi dan informasi kesejarahan yang perlu mendapat perhatian bersama terutama di lingkungan TNI karena penerbitan majalah ini dimaksudkan untuk memberikan nuansa dan wacana kesejarahan yang berguna untuk masyarakat dan TNI.
Majalah Senakatha yang terbit di akhir tahun 2008 ini tidak terlepas dari suasana 100 tahun Kebangkitan Nasional Indonesia dan Peristiwa Kepahlawanan 10 Nopember. Seperti telah diketahui bersamabahwaperingatan Kebangkitan Nasional tahun ini diperingati secara seksama dan serentak di seluruh tanah air. Adapun yang diinginkan dari peringatan itu adalah bangkitnya Indonesia kembali sepefti yang diidamkan oleh para pendahulu bangsa. Sementara itu pada bulan Nopember 2008, pemerintah telah menetapkan tiga orang putra bangsa menjadi PahlawanNasional laitu;BungTomo,MuhammadNatsirdanAbdul Halim. Berkaitandenganitupaclaedisi Senakatha yang terbit tidak jauh dari Hari Pahlawrn kali ini ditampilkan pula artikel tentang makna hari pahlawan bagi bangsa dan ditampilkannya figure pahlawan Ignatius Slamet Riyadi, sedangkan tulisan pengalaman dari Kongres Sejarah Militer Internasional di ltalia, merupakan catatan penting bagi perkembangan keberadaan Pusjarah TNI yang telah nrenjadi bagian dari komunitas sejarah militer internasional. Saya selaku Kapusjarah TNI merasa bangga sekaligus berterimakasih atas partisipasi seluruh warga Pusjarah
TNI dalam penerbitan majalah Senakatha edisi ke 34 tahun 2008 ini, baik yang menyumbangkan tulisannya maupun yang terlibat aktif dalam usaha penerbitannya. Besar harapan saya semoga majalah ini bermanfaat bagi para pembacanya.
Akhirnya saya ucapkan Selamat Tahun Baru 2009 semoga kita dapat menjemput masa depan yang lebih baik sebagaimana pesan-pesan yang tefianam pada 100 Tahun Kebangkitan Nasional. Terima Kasih. Wassalamu' alaiku m Wr. Wb. Jakarla, November 2008
Kepala
'-
SejarahTNI
Brigadir Jenderal TNI
7
VISI SEJARAH PEWARISAN dan MAKNA HARI PAHLAWAN Oleh : Mayor Caj Drs. Kusuma, M. Si. #?!:
ij,
I ,*
m\
k i
l1'.
,":* .r'i$:::r.
ejarawan Abdurrahman
Surjomihardjo membedakan tiga jenis penu-
lisan sejarah lndonesia. Pertama sejarah ldeologis yaitu sejarah yang mencari afti subjektif dari peristiwa sejarah. Masa lampau dipelajari bukan demi pengetahuan mengenai
masa lampau akan tetapi dipelajari
4
'
demi lambang yang bisa diciptakan untuk masa kini. Kedua sejarah pewarisan yaitu yang ciri utamanya berupa kisah kepahlawanan perjuangan kemerdekaan dan yang ketiga yaitu Sejarah Akademis. Sejarah jenis ini
mencoba memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai masa silam yang ditopang dengan tradisi akademis.
Keterangan
foto
:
Pel.uki.r .1.W. Pieneman
menggambarkan P. Diponeg.oro l,ang berdiri dengan wajah letih don (lua tangan terbentang. Hamparan senjata berupa sekumpLtlan tonbak adalah tanda kalah perang. Di lator belakang Jenderal de Kock berdiri berkacak pinggang menunjLtk keretcr tahanan seolah memerintahkttn penahanan Diponegoro.
,,:.r1,_.irt
't.i,,. .'i. ll
i
;.:, :r ' !r;:,.rt:e: -. I :--.iE
Pada sejarah akademis kita akan
melihat pendekatan intelektual yang menekankan kePada kemamPuan mengangkat tematik sejarah Pada kekuatan analitis teori. Sementara itu pada jenis penulisan sejarah jenis pertama dan kedua terdapat berbagai ke-
pentingan yang akan mewarnai Penulisan. Maka kedua jenis penulisan sejarah tersebut akan cenderung bersifat pragmatis. Tulisan ini tidak menyoroti tulisan
sejarah akademis Yang bersifat umum, melainkan akan melihat Pada
jenis penulisan sejarah ideologi dan sejarah pewarisan Yang meruPakan sisi lain dari penumbuhan rasa kebangsaan dan patriotisme terhadap suatu masyarakat serta guna Pembangunan moral bangsa.
Subyektlfitas Selatah. Sejarah, sebagaimana Yang sering
dikemukakan oleh kalangan sejarawan memiliki dua sisi. Yaitu sejarah sebagai fakta dan sejarah sebagai kisah. Sejarah sebagai fakta merupakan peristiwa atau kejadian itu sendiri, sedangkan sejarah sebagai kisah adalah rangkaian dari peristiwa yang dikemas dalam bentuk tulisan'
Hasil penelitian sumber-sumber sejarah meruPakan bahan-bahan penyusunan sejarah sebagai kisah yang tentunya telah diolah dan dimasak dengan cara-cara ilmiah. Namun meskipun bahan-bahan tersebut telah diproses sedemikian rupa, pada saat dituangkan dalam bentuk tulisan terdapat pula perbedaan penafsiran dan penyimpulannya, meskipun data dan sumbernya sama. MisalnYa buku yang menEiupas tentang "Permesta". Dua orang sejarawan Yang berbeda, yang satu sejarawan asing yang lainnya sejarawan dalam negeri, menyimpulkan peristiwa itu dari pandangan
yang berbeda-beda. Contoh lainnya adalah pada peristiwa "Tiga Daerah" pada awal kemerdekaan di Jawa Tengah, antara sumber resmi dengan kisah masyarakat menjadi lain ceriteranya. Contoh yang aktual adalah buku "Ketika Sejarah Berseragam", karya Katharine E McGregor, Yang mengambil simpulan berbeda terhadap monumen dan Pendirian Pusat Sejarah TNI daripada yang dimaksud-
kan terhadap pendiriannya oleh Pro-
fesor Nugroho Notosusanto. . Peristiwa Proklamasi 17 Agustus 1945 adalah contoh berikutnya, sebagai kisah ternyata antara masingmasing pengarang berlainan baik dalam jangkauan, Panjang cerita, judul dan penafsirannya. Oleh sebab itu kalangan penulis sejarah mengemukakan bahwa sejarah sebagaifakta adalah obyektif, misalnya langlal !7 Agustus 1945 Bung Karno dan Bung Hatta memproklamasikan Kemerdekaan lndonesia, namun sejarah sebagai kisah seperti kausalitas sejarah sangat subyektif. Karena hal itu berkaitan dengan latar belakang penulisnya.
Profesor Nugroho Notosusanto membedakan empat faktor Yang menyebabkan sejarawan berbeda pandangan dan tafsiran; 1. Sikap berat sebelah pribadi, 2. Prasangka kelompok. 3. Penafsiran yang berlainan
tentang faktor-faktor sejarah dan 4. Pandangan filsafat ideologi yang berbeda. Sementara itu Eric Robert Frykenberg dalam History an Belief, The Foundations of Historical U nderstandingl,
memberikan catatan tentang data yang tertulis dan terlisan. Dalam urai-
annya dikatakan, seorang Pengamat yang dikualifikasi sebagai saksi mata,
di, maka akan megungkapkan events itu namun yang diungkapkan adalah
sudut pandangnya tentang peristiwa itu, kendati diusahakan PUn Yang muncul adalah PandangannYa. Dimensi itu menurutnYa menunjukkan personalitas manusia dan kemampuannya memberi jawab Yang tidak pernah tidak selalu menjadikan dirinya sebagai ukuran. lni yang kemudian mempengaruhi kesadaran dalam penelitian ilmu-ilmu sosial yang memperhitungkan asPek manusia Yang berbeda dengan yang lain yaitu mampu berbicara dan membahasa. Pandangan Frykenberg itu bersesuaian dengan empat faktor yang dike-
mukakan oleh Profesor Nugroho. Mendalami hal tersebut maka akan didapatkan suatu pandangangan dan
penfasiran yang berbeda dalam menuliskan sejarah meski faktanya adalah sama. Dalam konteks tersebut Sejarah Pewarisan dan Sejarah ldeologis menempatkan dirinYa. Di dalam peristiwa-peristiwa besar dunia seperti Revolusi Bolsevik di Ru-
sia yang menjungkirbalikan sejarah lmperium Tsar di$antikan dengan sejarah Marxis. Sejarah Revolusi lndonesia di Tahun 1945 membuat Pandangan sejarah berbeda dari masa kolonial. Peristiwa lwojima, bagi bang-
sa Amerika, meruPakan ideologi patriotisme yang berusaha diwariskan oleh bangsa Amerika melalui sejarah nya. Demikian juga dengan kejadiankejadian besar lain yang berhubungan dengan pandangan falsafat ideologi
suatu bangsa akan memPengaruhi sudut pandang Penulisan sejarah, Bagi sebuah bangsa, kemenangan suatu ideologi bangsanya terhadap yang lain berusaha untuk diwariskan
ketika diminta pendapatnya tentang
kepada generasi berikutnya, sejarah pewarisan dan ideologi d'ljadikan me-
yang dilihat pada saat peristiwa terja-
dia untuk itu.
Vlsl SeJarah Pewarisan dan Makna Hari
yang ideal dalam tulisan-tulisan mengenai sejarah kuno lndonesia yang dikatakannya bisa jadi cermin bagi bangsa lndonesia yang baru dan bersatu. Dalam tahun delapan puluhan,
pendirian museum keprajuritan di Taman Mini Jakarta, merupakan bagian dari bentuk fisik sejarah ideologis dan pewarisan. Ditempat itu, sisi mo-
ralitas dan jiwa keprajuritan ditampilkan sebagai warisan masa lalu yang ternyata berkelanjutan hingga masa kini meski TNI baru dibentuk setelah Proklamasi tahun 1945.
M
,tr
itos Mitos adalah suatu sistem komu-
nikasi yang memberikan
pesan berkenaan dengan aturan masa lalu,
'3
ide, ingatan dan kenangan, atau kepu-
prajurit Aceh yang clibangkitkan lewat syair k ep ahlaw ana n, dib uktikan de ng an perlaw anan habis-habisan prajurit di bawah Cut Nya Dien dan Teuku Umar yang terdiri dari para pria. wanita dan anak-anak melawan pasukan kompeni. Semangat para
Landasan Moral. Sejarah pewarisan dan sejarah ideologis dalam konteks kebangsaan tidak dapat dipungkiri menjadi suatu hal ya ng sa ngat strategis karena mem-
berikan sesuatu yang dapat membangkitkan inspirasi atau ilham untuk memperkuat ketahanan negara. Kisah-kisah perjuangan dalam bentuk tembang dalam tradisi Jawa seperti dalam perang Diponegoro merupakan media pembangkit semangat pasukan untuk tetap berjuang. Pada perang Aceh, terdapat juga penyair yang mengalunkan syair kepahlawanan untuk memperkuat moril prajurit. Tambo, di daerah Minang, meru-
6
i; t
pakan sisi lain dari membangkitkan daya ingat dan kesadaran sejarah yang dapat menumbuhkan semangat
tusan-keputusan yang diyakini. Menurut Barthes (1981), mitos bukanlah suatu konsep atau gagasan, melain-
suku bangsa. Karya Biografi Muh Yamin yang menggunakan para pahlawan masa
kan suatu lambang dalam bentuk
lampau sebagai personifikasi manusia
wacana. Ditegaskan lagi bahwa, mitos bukanlah benda, tetapi dapat dilambangkan dengan benda.
Dalam konteks itu, menarik sekali simbol-simbol yang digunakan oleh
Bung Karno pada saat pendudukan Jepang dengan mengambil kisah-kisah pahlawan pewayangan guna menum-
keagungan suatu kelompok ma-
ma menjadi penghianat dalam kon-
syarakat.
teks negara proklamasi kedua ? Maka disini sejarah perjuangan para pahlawan mempunyai nilai dan arti yang
Sebagai pergulatan dari
per-
tengka ran-pertengkara n antara kelom-
pok atau bangsa; sejarah pewarisan atau ideologi dapat d'rjadikan sebagai benteng pertama untuk menghidupkan perlawanan. Dari segi ideologis, hal ini merupakan jiwa, karena seper-
penting dalam kelangsungan hidup suatu bangsa.
ti banyak dikatakan oleh para ahli bah-
mengiba ratka n seja rah seperti sebua h
sebagai contoh kegemilangan bangsa lndonesia di masa lalu yang tidak kalah dengan bangsa-bangsa lain. Bagi para kritikus sejarah simbolsimbol tersebut dirasakan sebagai mitos namun bagisebuah bangsa tentu saja mempunyai daya pikat tersendiri untuk menggugah dan memacu semangat, karena telah menjadi inspirasi bagi kelanjutan perjuangan. Seperti dikatakan oleh Bung Kar-
wa perang ideologi lebih dahsyat
roman, sejarah bisa mengemas satu abad dalam dua halaman. Sejarah itu subjektif. la adalah proyeksi dari nilainilai yang kita anut dan jawaban dari pertanyaan yang memang kita ajukan.
no bahwa sejarah selama bertolak dari
pewarisan dan sejarah ideologis karena saat itu berkaitan dengan kuatnya Partai Komunis lndonesia menguasai perpolitika n lndonesia yang membuat
buhkan jiwa besar dan semangat bangsa untuk mencapai kemerdekaan. Pada waktu yang lain Bung Karno atau Muh Yamin mengambil kisahkisah kerajaan Majapahit dan Sriwijaya
landasan moral tertentu, maka sejarah bisa menjadi media penghasil mitos.
Namun Resink seorang sejarawan Belanda, menunjukan bahwa sejarah bukan cuma penghasil mitos. Namun Resink menunjukan bahwa sejarah kjukan cuma penghasil mitos tetapi juga untuk mendewasakan kehidupan intelektual yang dapat membebaskan diri dari mitos. Dengan demikian ada keterikatan moral dalam penceritaan
kisah apalagi jika dikaitkan dengan norma hidup suatu bangsa, maupun
dibandingkan dengan perang fisik. Secara fisik suatu bangsa dapat dihancurkan dari ingatan, tetapi suatu ideologi akan dapat terus hidup. Sebagai contoh kasus, peristiwa pembongkaran rumah Bung Karno pada tahun 60-an tempat Proklamasi Kemerdekaan dikumandangkan merupakan peristiwa ideologis yang hanya dapat dijelaskan melalui sejarah
Epllog. Paul Veyne, sejarawan Perancis
Kalau tukang jahit bisa mengukur baju, maka sejarawan tidak bisa mengukur peristiwa. Peristiwa tidak punya ukuran mutlak. Satu peristiwa bisa dianggap lebih penting daripada yang lainnya oleh sejarawan tergantung dari kriteria yang ditetapkan, demikian Veyne mengatakan. Peringatan hari pahlawan sepefti 10 Nopember menjadi jelas sebagai
Bung.Karno "terpengaruh" untuk merobohkan rumahnya yang merupakan situs bersejarah bangsa. Bukankah akan terbalik kejadian-
suatu peristiwa yang dianggap penting
nya bila mana negara Proklamasi 17
pewarisan mempunyai suatu visi yang
Agustus 1945 digantikan dengan negara baru hasil Proklamasi kedua yang dilakukan oleh kalangan kiri yang
dapat membangun suatu generasi. Pewarisan idealisme kepahlawanan menunjukan sejarah pewarisan me-
mengakibatkan pahlawan dalam konteks proklamasi kemerdekaan perta-
Penulis adalah Staf Dislissaii Pusjarah TNI.
dan perlu diwarisi oleh generasi berikutnya. Dari deskripsi di atas da-
pat dijelaskan bahwa sejarah
mang diperlukan
F
Aku mengamati semua sahabat, dan tidak menemukan sahabat yang lebih baik daripada menjaga lidah. Saya memikirkan tentang semua pakaian, tetapi tidak menemukan pakaian yang lebih baik daripada takwa. Aku merenungkan tentang segala jenis amal baik, namun tidak mendapatkan yang lebih baik daripada memberi nasihat baik. Aku mencari segala bentuk rezki, tapi tidak menemukan rezki yang lebih baik daripada sabar. Khalifah'Umqr
.:
7
Mengenang Sosok Pahlawan Nasional
Brigadir Jenderal TNI Anumerta lgnatius Slamet Rijadi (1926-{ 95O) OIeh : Nike Pangat Widayanti, SS Pada awal bulan November 2007 tahun lalu, TNI menambah deretan tokohnya yang mendapat anugerah gelar pahlawan nasional. Dialah Letnan Kolonel lgnatius Slamet Rijadi. Mengapa Slamet Rijadi memperoleh gelar tersebut. Ada beberapa kriteria yang mengisyaratkan seseorang memperoleh atau mendapatkan gelar pahlawan nasional, antara lain seorang warga negara Rl yang telah meninggal dunia, namun semasa hidupnya telah memimpin dan melakukan perjuangan untuk mencapai/merebut/ mempertahankan/mengisi kemerdekaan serta mewujudkan persatuan dan kesatuan nasional. Pengabdian dan perjuangan yang dilakukannya berlangsung hampir
sepanjang hidupnya. la juga harus memiliki konsistensi jiwa dan semangat kebangsaan/nasionalisme yang tinggi, disamping kesetiaan kepada bangsa dan negaranya yang tidak perlu diragukan lagi, serta perjuangannya yang tidak pernah menyerah kepada lawan dalam rangka menegakkan Negara Kesatuan Republik lndonesia.
eberapa kriteria menon.jol tersebut ada pada diri Slamet Rijadi. Sehingga dia layak disebut sebagai pahlawan nasional, kare-
jiwa kepahlawanan terdapat dalam dirinya. Hakekat Kepahlawanan sendiri memiliki arli memberikan suri tauladan
na
kepada generasi mendatang untuk mereka jadikan pegangan dan sumber inspirasi. Agar mereka memiliki kebanggaan dan rasa nasionalisme yang
tinggi terhadap bangsa dan tanah airnya. Perjuangan dan pengabdian yang diberikan Slamet Rijadi sepanjang hidupnya untuk bangsa Indonesia, men-
dorong pemerintah RI menganugerahkannya sebagai Pahlawan Nasional. Penganugerahan gelar ini diberikan setelah pencalonan Slamet Rijadi memenuhi kriteria yang disyaratkan dan setelah melalui prosedur yang ditetapkan oleh Badan Pembina Pahlawan Pusat Departemen Sosial. Badan independen yang terdiri dari Kepala Pu-
8
sat Sejarah TNI. Perpustakaan Nasio-
nal, Badan Arsip Nasional, kalangan Perguruan Tinggi dan pakar sejarah ini telah melakukan uji kelayakan dan persyaratan bagi pencalonan Slamet Rijadi, dan hasil kajian dari badan ini kemudian disampaikan kepada Presiden
sebagai bahan keputusan. Hasil dari keputusan tersebut, Presiden RI Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional bagi Slamet Rijadi pada tanggal 9 November 2001 di Istana Negara, Jakarta. Penganugerahan gelar ini diberikan
kepada Slamet Rijadi untuk tindak kepah lawanannya dalam perjuangannya meraih kemerdekaan, serta dalam merebut, membela dan mempertahankan kedaulatan bangsa dan negara Indonesia dengan selalu menjunjung tinggi prinsip persatuan dan kesatuan, sehingga dapat dijadikan teladan bagi se-
luruh masyarakat Indonesia. Selain gelar Pahlawan Nasional, Slamet Rijadi juga mendapat penganugerahan bin-
tang kehormatan tanda jasa Mahaputera Adipradana berdasarkan Surat Keputusan Presiden No. 066/TlVtahun 2007 tanggal 6 November 2001
.
Siapakah Ignatius Slamet
Rijadi Ignatius Slamet Rijadi dilahirkan di Kampung Danukusuman, Solo, pada
tanggal 28 Mei 1.926 dengan nama Soekamto. Namun belum genap usianya 1 tahun namanya diganti menjadi Slamet, karena Soekamto kecil sering sakit-sakitan. Seiring waktu karena banyaknya nama Slamet, maka oleh gurunya nama Slamet ditambah men-
jadi Slamet Rijadi, dan nama lengkap ini dipakainya sampai dewasa. Jiwa kemiliteran yang dimilikinya mengalir dari ayahnya yang seorang perwira rendahan legiun kasunanan bemama Idris Prawiropralebdo. Slamet Rijadi memiliki sifat yang pendiam teta-
pi tegas dan pemberani. Hal ini dibuktikannyapada suatu peristiwa saat akan
a
Kempeitai mereka.
Jepang tersebut, pada saat setelah ter-
Selainmemirikikeberanian di atas rema-
bentuknya Tentara Keamanan Rakyat (TKR), ia pun diangkat sebagai Komandan Batalyon II Divisi X dalam usia yang masih sangat muda 19 tahun.
ja seusianya, Slamet Rijadi juga adalah siswa yang berprestasi. Pada
tahun 1940. ia men)elesaikan pendidikan di
Holland
Inlandse
School lHlSl kemudian ke Meet Uitgebre-
id Lager Onderwijs (MULO) Afdeling B. Namun sayangnya saat meletus Perang Dunia Il. ia terpaksa meninggalkanbangku sekolahnya dan ikut serta di dalam kegiatan pertah-
anan Bumi Putera, meskipun usianya baru 15 tahun. Pada saat Jepang menduduki Indonesia dan mulai me-
ngarahkan pada pemdiadakannya peralihan kekuasaan di Solo oleh Jepang yang dipimpin oleh Suchokan Watanabe, yang merencana-
kan untuk mengembalikan kekuasaan sipil kepada kedua kerajaan yang berkedudukan di Surakarta, yaitu Kasunanan dan Praja Mangkunegaran. Namun rencana tersebut menimbulkan rasa tidak puas rakyat. Sehingga diwakili oleh para pemuda beftekad untuk mengadakan perebutan senjata dari tangan Jepang. Maka diutuslah Mulja-
di Djojomartono dan Suadi untuk melakukan perundingan dengan pihak Jepang di Markas Kempeitai (polisi militer Jepang). Akan tetapi sebelum utusan tiba di markas, seorang pemuda telah berhasil menerobos ke dalam markas yang dijaga ketat dengan meloncati tembok dan membongkar atap markas Kempeitai. Dialah seorang pemuda bernama Slamet fujadi. Aksi Slamet Riiadi ini cukup mencengangkan pihak Jepang yang tidak menyangka sama sekali seorang pemuda bera-
ni masuk dalam penjagaan ketat .le:errb:r -l-
2!a!
bentukan tentara. Slamet Rijadi mudapun tidak ketinggalan, ia masuk pada pendidikan Sekolah Pelayaran Tinggi dan memperoleh ijazah Navigasi dengan predikat juara pertama. Minatnya pada bidang kelautan ini mendorong Slamet Rijadi mengikuti kursus tambahan, sehingga ia kemudian diangkat menjadi navigator pada kapalkapal kayu yang berlayar antar nusantara.
Menjelang proklamasi, Slamet Rijadi berhasil mengobarkan pemberontakan dan melarikan sebuah kapal kayu rnilik Jepang. Usaha Jepang untuk menangkapnya tidak pernah ber-
hasil sampai pemerintah mereka menyerah pada Sekutu. Bahkan Slamet Rijadi kemudian berhasil menghimpun kekuatan perjuangan yang terdiri dari pemuda-pemuda bekas Peta-Heiho/ Kaigun. Mereka ini nantinya yang mempelopori perebutan kekuasaan politik dan militer dari tangan Jepang di kota Solo. Karena keberhasilan dan keberaniannya dalam menghadapi
Dalam perkembangan selanj utnYa, karena adanya pergantian pimpinan dan
Divisi X dirubah dengan nama Divisi IV/ susunan organisasi, maka
Panembahan Senopati, kemudian men-
jadi Komando Pertempuran
Panem-
bahan Senopati, yang mempunyai 5 brigade tempur. Brigade V dibawah pimpinan Letnan Kolonel Suadi Suromi-
harjo memiliki batalyon XIV yang merupakan batalyon pilihan di bawah komando Mayor Slamet Rijadi. Pasukannya terkenal dengan sebutan anak buah "Pak Met". Batalyon XIV ini telah seringkali menyelesaikan berbagai persoalan di kota Solo dengan hasil gemilang.
Oleh karenanya tidak mengherankan apabila batalyon Slamet Rijadi mendapat kepercayaan untuk menyelesaikan persoalan tawanan Jepang di Solo dan Jawa Timur. Disamping itu, Mayor Slamet Rijadi juga mendapat tugas internasional secara khusus tentang pemulangan Rehabilitation of Allied Prisoners oJ
War and Internees f RAPWI/ Pemulangan kaum interniran) yang
kegiatannya dipusatkan di Solo. Keberhasilan Slamet Rijadi dalam setiap tugasnya, menyebabkan kepercayaan terhadap batalyonnya semakin meningkat. Pada masa perang
kemerdekaan, batalyonnya menjadi
lawan utama
pasukan-pasukan
Belanda dalam melakukan aksinya di kota Solo. Nama Slamet Rijadi mulai dikenal karena hampir segala peristiwa kepahlawanan di kota Solo berada dibawah kepemimpinannya. Pada waktu pemberontakan PKI Madiun 1948 pecah di Madiun, batalyon Slamet Rijadi yang sedang berada di luar kota Solo diperintahkan oleh Gubernur Militer I Jawa Tengah Kolonel Gatot Subroto untuk ikut memban-
tr
Mengeuang Sosok Pahlawen Nasional, Brlgadir Jeaderal TNI .tnurnerte lgnetins
Slamet ttiJadi
{1926-1950}
-*,q**qd"*
tu menumpas pemberontakan tersebut berdampingan dengan pasukan lainnya. Dari gerakan menumpas pemberontakan PKI Madiun, pasukan Slamet Rijadi berhasil merampas senjata-senjata milik kaum pemberontak. Keberhasilannya ini disebabkan karena kepandaiannya dalam mengatur strategi dan mengkoordinir anak buahnya.
Dalam masa perang kemerdekaan, Mayor Slamet Rijadi dinaikkan
pangkat dan jabatannya menjadi Komandan Brigade V Divisi II dengan pangkat letnan kolonel sekaligus Komandan Wehkreise
I (WK I) meliputi
daerah Surakarta dan Madiun. Pada masa ini, Letnan Kolonel Slamet Rijadi membuktikan kecakapannya sebagai prajurit yang tangguh dan militan dengan mengambil prakarsa mengadakan serangan umum terhadap kota Solo selama empat hari empat malam.
Prakarsa Letnan Kolonel Slamet Rijadi dalam serangan umum di kota Solo Selain melakukan serangan ter-
hadap kota Yogyakarta, TNI juga melancarkan serangan umumnya terhadap kota So1o. Serangan itu dilancar-
kan menjelang diberlakukannya perin-
tah penghentian tembak menembak antara RI dan Belanda yang tercapai pada tanggal 3 Agustus 1949, danpelaksanaan cease fire yang harus sudah berlaku pada tanggal 11 Agustus 1949. Tujuan utama serangan itu ialah untuk mencapai kedudukan yang baik sebelum gencatan senjata berlaku. Disamping itu, serangan umum terhadap kota Solo juga bertujuan untuk menunjukkan kepada musuh bahwasannya para gerilyawan bukan saja pandai di dalam
mentrapkan aksi-aksi gerilya dengan
prinsip menyerang dan segera menghilang kemudian menjadi satu dengan rakyat. namun juga mampu mengadakan serangan frontal dan liniar untuk menduduki suatu daerah tertentu. dan berani menghadapi gempuran musuh
10
yang menggunakan pasukan kavaleri dan serangan senjata berat. Serangan umum terhadap kota Solo dilakukan dalam dua gelombang, yaitu gelombang pertama dari tanggal 7 sampai dengan 9 Agustus 1949, dan
gelombang kedua pada tanggal 10 Agustus 1949. Serangan ini dilakukan sesuai perintah Letnan Kolonel Slamet
Rijadi, selaku Komandan Wehkreise I sekali gus pimpinan Komando Pertempuran Panembahan Senopati/Brigade V Divisi II. Serangan kemudian dipimpin sendiri olehnya. Dengan kecakapan yang dimilikinya, Letnan Kolonel Slamet Rijadi memerintahkan pasukannya untuk mengepung Solo dari
empat jurusan. Sejak pagi buta para gerilyawan dengan beragam persenjataan yang dimiliki telah menyusup ke dalam kota dan menyebar. Serangan yang dilancarkan tanggal 7 Agustus 1949 cukup mengagetkan pasukan Belanda. karena setelah itu Belanda
mengerahkan kekuatannya baik di udara maupun persenjataan daratnya untuk membalas serangan.
sekali. Pada akhirnya pasukan-pasukan TNI menghentikan semua kegiatan militernya dan mentaati perintah Panglima Besar Jenderal Sudirman. Demikian juga pihak Belanda. Pertempuran di kota Solo ditutup dengan diserahkannya komando kota Solo oleh Letnan Kolonel Slamet Rijadi kepada
MayorAchmadi, dan selanjutnya diadakan perundingan dengan pihak Belanda di bawah United Nations Comruission .for Indonesia (UNCI) dalam rangka serah terimakota So1o. Dengan demikian prakarsanya dalam menggerakkan gerilyawan Solo telah mampu mengembangkan prinsip-prinsip gerilya modem, yaitu menyatupadukan tentara dan rakyat. Disamping itu, Letnan Kolonel Slamet Rijadi juga mampu memobilisasikan potensi rakyat sebagai tenaga tempur serta mahir membuat seluruh pasukannya menjadi tenaga tempur yang militan. Sehingga sukar jejaknya diikuti apalagi ditemukan oleh pasukan Belanda. Letnan Kolonel Slamet Rijadi adalah seorang perencana dan
pengatur siasat serta strategi militer
Perlempuran di kota Solo berlangsung selama 4hari 4 malam dan mencapai puncaknya pada tanggal 1 0 Agustus 1949, saat dilaksanakan serangan gelombang kedua. Serangan tersebut merupakan serangan perpisahan dan dilakukan secara besar-besaran. Se-
yang handal dalam menghadapi pasu-
ini tidak dimaksudkan untuk
Tidak hanya pada masa perang kemerdekaan Letnan Kolonel Slamet Rijadi mengambil peran, tetapi pada
rangan
merebut kota, akan tetapi. semata-mata
untuk memberikan kesan kepada musuh, bahwa TNI masih tetap kuat. Taktik yang digunakan ialah gerilya dengan cara penghadangan, penyergap-
an malam dan sabotase, dan senjata yang dipergunakan hanyalah senjata ringan. Sekalipun pihak Belanda mempergunakan semua kekuatan yang ada untuk menguasai keadaan, namun inisiatif tetap dipegang oleh satuan-satuan TNI. Belanda semakin terdesak dan separuh kota berada di tangan TNI. Pasukan-pasukan Belanda hanya tinggal di dalam tangsi-tangsi. sedangkan
di luar mereka tidak berdaya
sama
kan Belanda, khususnya melalui serangan umumnya di kota Solo.
Perannya dalam Operasi Penumpasan RMS di kota
Ambon
masa pasca kemerdekaanpun, kepemimpinan Slamet Rijadi begitu menonjol melalui serangkaian penumpasan bom waktu yang ditinggalkan Belanda. Pada awal Januari 1950, Kapten Raymond Westerling membentuk ge-
rakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) di Bandung. Gerakan ini kemudian melakukan kegiatan pengacauan pada tanggal 23 Januari 1950. Untuk membantu memadamkan gerakan APRA. Letnan Kolonel Slamet Rijadi mengirimkan anak buahnya sebagai pasukan bantuan dari Jawa Te-
::..;.,
..
:'.,
:,t.1.,..t, i.,.
::,.:
:. :l - / ire:e'tbe. T
i
2O0S
ngah dengan inti pasukan dari Batalyon352 (Bn Suradji). Adanya tambahan pasukan bantuan ini, mempercepat jatuhnya gerakan APRA di Bandung. Selain membantu memadamkan gerakan APRA, Letnan Kolonel Slamet Rijadi juga dikirim untuk menumpas pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS) di Pulau Ambon. Pada tanggal 24 April 1950 Be-
landa memainkan peranan kembali dalam episode akhirjajahannya di Indonesia dengan memproklamirkan apa yang dinamakan RMS lepas dari Negara Indonesia Timur dan RIS di bawah pimpinan Dr. C.R.S Soumokil. Setelah
tuk menunjuk Kawilarang selaku panglima dan Slamet Rijadi sebagai kortandan untuk memimpin operasi militer guna menumpas pembangkangan RMS merupakan perpaduan yang menarik. Alex Kawilarang, seorang keturunan Minahasa, sedangkan Slamet Rijadi
Nama lengkap Ignatius Slamet Rijadi ini dikenal sampai dengan sekarang. Pada tanggal 12 Juli 1950, Letnan Kolonel Slamet Rijadi dan pasukannya tiba di lapangan udara Mandai, Makassar. Untuk selanjutnya, mereka meneruskan perjalanannya untuk sampai ke
seorang putera asli Solo. Namun
PulauAmbon. Pusat gerakan RMS terletak di PulauAmbon, suatu pulau yang sangat
keduanya mampu bekerjasama dalam menghadapi gerombolan RMS diAmbon, Maluku. Ketika keputusan untuk membentuk pasukan Kopas Masel keluar, merekapun masih bertugas di daerah yang berbeda, Kawilarang selaku Panglima Territorium Indonesia Timur tengah berada di Makassar, sementa-
baik untuk pertahanan. Pulau ini mudah
dipertahankan dan sangat sulit untuk diserang secara konvensional. Sehingga untuk menaklukkan gerakan RMS tersebut diperlukan suatu operasi mi-
liter gabungan yang meliputi
ii"'&;d!ri&'
,ri}t"""*:; -..{,,'..
&i
':.' 1.., .' {.
semua
Y'i:{!rr
1.
$i,,:ffi '*' .
't
-r*.ixi",
lnspeksi pasukan Batalyon 352 yang akan bertugas di Maluku Selatan
berbagai usaha menyelesaikan masalah RMS secara damai melalui misi persaudaraan yang dipimpin oleh Dr. J.
Leimena menemui kegagalan, dan demi keamanan nasional. maka disusunlah gerakan operasi militer dalam suatu komando yang diberi nama Komando Pasukan Maluku Selatan (Kopas Masel) untuk menumpas gerakan RMS ini. Komando Pasukan Maluku Selatan dipimpin oleh Panglima Komando Tentara Territorium Indonesia
Timur Kolonel Alex E. Kawilarang, dengan komandan operasinya Letnan Kolonel Slamet Rijadi. Keputusan un-
ra Slamet Rijadi bersama anak buahnya sedang melakukan operasi untuk menumpas gerombolan DYTII di Jawa Barat. Letnan Kolonel Slamet Riiadi
angkatan, baik Angkatan Darat, Angkatan Laut maupun Angkatan Udara. Setelah persiapan-persiapan
sendiri berangkat bersama pasukannya batalyon 352 pada tanggal 1 0 Juli l9-50
gal 28 September t950 pasukan TNI berhasil mendarat di Pulau Ambon. Gerakan operasi pendaratan di Pulau Ambon diberi nama serangan umum Senopati. Tujuan dari serangan umum Senopati ialah untuk menghancurkan pusat pemberontakan RMS di Pulau Ambon dan membebaskan rakyat dari kelaparan dan penindasan RMS sefta untuk menguasai pulau itu seterusnya. Operasi Senopati ini terbagi menjadi
ke Ambon dengan menaiki kapal Waikelo. Kemudian mereka menggabung-kan diri dengan induk pasukannya yang telah berangkat lebih dahulu. Sebelum berangkat, Slamet Rijadi sempat meresmikan nama baptisnya selaku seorang Katolik dengan nama Ignatius. Ia dimandikan di Gereja Room Katolik Purbayan Solo pada akhir tahun 1949.
yang dilakukan sebelumnya pada tang-
1t
7 ld[eags*aag $ossk Fahlassa Flagieaal" Brigadir .Ie$deral ?lYE -*.xeseria }gaatilrs
glaset *iJadi {iSZ6-1958}
,,--,
dua phase yaitu gerakan operasi Senopati phase I dimulai dari tanggal28 September sampai dengan 2 November 1950 dan phase II dimulai dari tanggal 3 November 1950 sampai dikuasainya seluruh Pulau Ambon. Pasukan pendarat dipecah menjadi tiga grup. Grup I dipimpin oleh Mayor Achmad [lranatakusumah, grup II dipimpin oleh Letnan Kolonel Slamet Rijadi dan grup III dipimpin oleh Mayor Surjo Subandrio. Pendaratan ini dibantu oleh beberapa kapal perang ALRI dan satu
Ambon. Dalam pertempuran beberapa jam di Waitatiri, pasukan RMS dapat dipukul mundur. Dua ribu orang sisa pa-
skadron pesawat bomber milikAURI. Dalam waktu beberapa hari, pasukan TNI dapat menguasai sebagian besar Pulau Ambon, kecuali di bagian selatan di tempat RMS memusatkan kekua-
kan pagi hari, pada sore
tannya. Pada tanggal 3 November 1950, pasukan -qrup Letnan Kolonel Slamet Rijadi dan grup Mayor Surjo Subandrio bergerak bersama-sama untuk menyergap pertahanan RMS di Waitatiri. Gerakan yang mereka lakukan masuk dalam phase nopati.
II operasi Se-
sukannya bersenj atakan sten dan bregun serta
empat buah panser kemudian bergerak menuju
kota Ambon untuk kembali bertahan. Pasu-
kan Achmad Wiranatakusumah yang didaratharinya dapat menguasai keadaan. Namun karena kelelahan, pada akhimya
pasukan
TNI kurang
waspada. Kondisi
ini di-
manfaatkan pasukan RMS untuk menyamar sebagai TNI dan membawa bendera merah putih. Mereka mulai
Kolonel Slamet Rijadi gugur sebagai kusuma bangsa pada tanggal 4 Nopember 1950.
menyerang pasukan depan pintu gerbang benteng Niew Victoria tersebut. Walaupun usaha pertolongan telah diberikan, namun
mematahkan kepungan. Sehingga terjadiluh peflempuran sengit antala pasukan RMS yang berintikan pasukan Baret Hijau dan Baret Merah (eks
TNI. Suasana menjadi kacau dan sulit membedakan mana kawan dan lawan. Akibatnya sepanjang malam terjadr pertempuran di antara keduanya. Perkelahian seorang iawan seorang tidak terhindarkan lagi terjadi sampai menjelang pagi hari dan menimbulkan banyak korban. Melihat kondisi demikian maka esok paginya pada tanggal4 Novem-
khimya, ia tetap menyerukan semangat kepada anak buahnya dengan kalimat "Mari, mari, kita terus masuk ben-
Namun pada saat yang bersamaan, Komandan RMS juga rnerencanakan suatu serangan besar-besaran
terhadap pos pertahanan TNI untuk
pada pukul21.15 tanggal4 November
1950 Letnan Kolonel Slamet Rijadi gugur. Dalam hembusan nafas tera-
! Mari, mari, maju......." Dan
Koninklijk Luchtmacht, Angkatan
ber 1950 pasukan Letnan Kolonel
teng
Udara kerajaan Belanda) dengan pa-
Slamet Rijadi bergerak memasuki kota
sukan TNI. Dengan senjata beratnya, TNI berhasil menghancurkan markas
Ambon. Ia menilai kekacauan yang terjadi akibat taktik dan teknik pihak lawan yang telah bisa memanfaatkan kondisi lelah pasukan TNI. Sehingga ia mengambil inisiatif untuk memimpin sendiri pasukannya. Dengan menaiki panser, Slamet Rijadi memimpin barisan paling depan. Namun tidak dapat
suaranya semakin tidak terdengar, akibat luka parah yang dideritanya. Sam-
dan membakar panser lawan, meskipun pasukan lawanjuga telah mampu dalam
suatu kesempatan mengacaukan dan mencerai-beraikan pertahanan pihak Republik.
Disamping penyergapan kedua grup pasukan pimpinan Letnan Kolonel Slamet Rijadi dan Mayor Surjo Subandri'o, pasukan grup pimpinan Mayor Achmad Wiranatakusumah yang belum mendarat. didaratkan di Benteng Victoria di punggung kota Ambon dengan tujuan merebut kota
12
bil
terus meraba perutnya yang terus mengeluarkan darah, Letnan Kolonel Slamet Rijadi gugur sebagai pahlawan kusuma bangsa dalam usia yang masih sangat muda 24 tahun. Sampai akhir hayatnya, Letnan Kolonel Slamet Rijadi
tidak pernah menyerah pada lawan
dihindari, dalam suatu ope{asi di depan benteng kuno "Niew Victoria", Letnan Kolonel Slamet Rijadi tertembak. Rentetan tembakan yang telah mengenainya terjadi saat ia turun dari panser dan
meskipun nyawa sebagai taruhannya. Kota Ambon sendiri berhasil direbut TNI setelah tokoh-tokoh RMS satu persatu menyerah dan gembong RMS, Dr. Soumokil tertangkap di Pulau Se-
memberikan aba-aba kepada anak buahnya pada pertempuran seru di
ram. Tertangkapnya Dr. Soumokil mengakhiri petualangan gerakan RMS
a
di Pulau Ambon. Letnan Kolonel Slamet Rijadi dimakamkan dengan upacara militer sederhana pada sebuah makam darurat di tengah kebun kelapa Pantai Tulehu, Pulau Ambon bagian timur pada tanggal -5 November 1950. Barulah setelah kondisi keamanan di Ambon dan Maluku pulih, makam Slamet Rijadi dipindahkan ke Taman Makam Pahlawan Ambon. Sesuai keinginannya, ia ingin dirnakamkan di atas tanah dimana ia gugur.
Slamet Rijadi Penggagas terbentuknya pasukan para komando
Slamet Rijadi merasa perlu membentuk pasukan Para Komando di C rlam TNI ini. Pasukan para komando yang akan dibentuk haruslah satuan-satuan tempur yang dapat diandalkan, dalam arti mampu berdiri sendiri dalam menghadapi lawan dan mampu dihadapkan pada medan yang bagaimana pun be-
ratnya. Sehingga diharapkan penggunaan pasukan ini dapat diperuntukkan untuk mencapai kemenangan di dalam pertempuran dan sekaligus menghindari j atuhnya banyak korban.
Gagasannya
ini kemudian didisku-
sikannya dengan pimpinan operasi Se-
nopati Kolonel A.E. Kawilarang yang menyambut baik idenya.
Letnan Kolonel SlametRijadi tidak hanya cakap di bidang taktik militer. namun dialah juga seorang pencetus gagasan berdirinya kesatuan komando.
Gagasannya ini muncul saat penugasannya ke Ambon dalam rangka penumpasan gerakan RMS. Kesulitan
n-renjabat sebagai Panglima Tentara Teritorium lll (sekarang Kodam III/ Siliwangi). Kolonel A.E. Kawilarang
menilai perlu mewqudkan ide Letnan Kolonel Slamet Rijadi untuk memiliki suatu pasukan istimewa. Terlebih saat
menghadapi pemberontakan-pemberontakan di dalam negeri. Gagasan
tersebut kernudian diwujudnyatakan dengan merintis jalan kearah dasardasar pembentukan pasukan khsusus yang kemudian dinamakan kesatuan komando. Pasukan inilah yang kelak menjadi inti cikal bakal terbentuknya
pasukan elit Angkatan Darat yang sekaran-9 bernama Komando Pasukan Khusus (Kopassr-rs). Ide Slamet Riiadi untuk membentuk pasukan para komando bam terwujud pada tanggal 16April 1952. Duatahun setelahkematiannya. Dengan demikian gagasan besarnya untuk membentuk pasukan para komando tidak berarti sirna bersama dengan kema-
tiannya, bahkan Letnan Kolonel Slamet Rijadi telah memberikan pemikiran besarnya bagi kemajr.ran TNI dan bangsa Indonesia. Letnan Kolonel Slamet Rijadi
yang dihadapi pasukan Indonesia yang tergabung dalam operasi Senopati me-
munculkan gagasan bagi Letnan Kolonel Slamet Rijadi tentang perlunya satu satuan pemukul yang tangguh dan dapat diandalkan untuk menghadapi segala keadaan, tempat dan sasaran pada waktu yang tepat. Pada saat itu pasukan TNI di bawah Komando Letnan Kolonel Slamet Rijadi menghadapi kesulitan dalam menghadapi pemberontak yang diperkuat oleh dua kompi pasukan khusus Belanda Korps Speciale Troepen (KST), yang mempunyai kemampuan-kemampuan tempur dalam gerakannya. Penggunaan pasukan bekas KST oleh pasukan pemberontak, terutama sebagai penembak tepat, cukup merepotkan gerak maju pasukan TNI dan bahkan menimbulkan korban yang cukup besar di pihak TNI. Pembentukan pasukan komando yang digagasnya ini tidak hanya mengenai soal-soal pasukannya saja, tetapi juga mengenai penugasan maupun pendidikannya. Mengingat Indonesia me-
miliki sifalsifat geografi s teftentu, maka
telah pergi memenuhi panggilan se-
jarahnya. Ia dengan teguh berpijak pada garis revolusi bangsanya sam-
pai akhir hayatnya. Dan sebagai Monumen lgnatius Slamet Rijadi, diresmikan oleh KSAD Jenderal TNI Dioko Santoso tanggal 12 November 2007 di kota kelahirannya Solo, Jawa
Tengah.
Gagasan tersebut hendak diwujudkan Slamet Rijadi saat tugas operasinya di Ambon selesai. Namun niat itu tidak sempat terealisasi, karena ia lebih dahulu gugur dalam suatu pertempuran di benteng Niew Victoria, Am-
bon. Meskipun tidak sempat mewuj ud-
kan gagasannya! Letnan Kolonel Slamet Rijadi telah memberikan pijakan/dasar bagi berdirinya pasukan para komando. Ide ini kemudian diteruskan
oleh Kolonel A.E. Kawilarang saat ia
penghargaan atas jasa-jasa Letnan
Kolonel Slamet Rijadi dalam
,
menyumbangkan jiwa raga terhadap Nusa dan Bangsanya, ia telah dinaik-
kan pangkatnya secara luar biasa dua tingkat lebih tinggi menjadi brigadir jenderal anumerta. Untuk mengenang nama besamya, beberapa fasilitas sarana umum khususnya di kota
Solo mengabadikan nama Letnan Kolonel Slamet Rijadi sebagai nama jalan, monumen dan universitas. Monumen Ignatius Slamet Rijadi berbentuk patung setinggi 12 meter, diresmikan oleh KSAD Jenderal TNI Djoko Santoso pada tanggal 12 November 2007 di kota kelahirannya Solo, Jawa Tengah H
13
'
s
&
,,*
l
:
l:!
tr
*-
rfi
,8.
',tr
;1 t:l
,, I
-&
'
-r' '
t"
s-:.
I
Ib f!
r!
*w * {,
is
{!
1re
t
t*
t
{ri
,
c
*
1.t- 1
'.Ei,
t*'
!
,1
*T
tt
t
Oleh: Letkol Cai. Drs. P. Hasibuan
Pada saat Bung Hatta menjadi wakil presiden RI, beliau juga menjabat Perdana Menteri RI di tahun 1948, maka salah satu program yang dilaksanakannya adalah melanjutkan Reorganisasi dan Rasionalisasi (Rera).
Artinya melakukan efektifitas sumber daya manusia di bidang kemiliteran. Langkah tersebut diambil demi mengatasi kesulitan yang sedang dihadapi negara, berkaitan dengan keutuhan bangsa. Dalam pelaksanaannya tidak sedikit hambatan maupun rintangan yang harus dihadapi. Selain menghadapi ketidak puasan dari kalangan TNI, juga dari kalangan non TNI yang berkepentingan. Karena itu, perlu diketahui bagaimana situasi dan kondisi yang dihadapi, bagaimana pelaksanaannya, apa hasil yang diinginkan, dan apa akibat yang ditimbulkannya.
MUNCULNYA RASIONALISASI Dalam catatan sejarah bangsa Indonesia, munculnya ide Reorganisasi dan Rasionalisasi (Rera) berawal dari mosi yang diajukan olehZ. Baharuddin, salah
seorang anggota BPKNIP seksi pertahanan, yang diterima Badan pekerja
KNIP pada tanggal 20 Desember 1947. Ketlka itu yang menjabat perdana menteri adalah Amir Syarifuddin
(belakangan diketahui beliau adalah tokoh komunis). Pada intinya isi dari Rera ini adalah : membenahi manajemen tentara agar lebih efektif, efisien, menyalurkan tenaga tentara yang tidak
hanan, ditambah pula kekuran gtaatan para panglima perang terhadap kebij akkan politik pemerintah pusat. Penyebab selanjutnya dari Penerapan Rera adalah faktor geografis Indonesia yang semakin sempit akibat persetujuan "Renville" pada Januari 1948, y ang menyebabkan penderitaan
sosial dan ekonomi bagi bangsa ini. Negara sudahtidak sanggup lagi mem-
biayai lebih kurang 350.000 tentara ditamb ah 47 0.000 orang lasykar, karena sumber-sumber ekonomi jatuh ke tangan Belanda.
hanya menjalankan kewajiban administratif. Sementara TNI melaksana-
kan bidang strategis dan teknis, sehingga menteri pertahanan tidak dapat diminta pertang gungj awabannYa. Sebelum kabinetnya jatuh, Amir Syarifuddin sempat mengeluarkan pelaksanaan Rasionalisasi berupa Penetapan Presiden No. 1 tanggal2 Jantati 1948.'Tujuanfiya agar susunan angkatan perang disesuaikan dengan kebutuh-
an saat itu, serta rancangan persetujuan Renville yang akan ditandatangani kelak. Pada pokoknya Penpres No.1
I
Moh. Hatta
terpakai di TNI ke bidang pekerjaan lain, menempatkan militer di bawah kendali sipil. Lebih jelasnya Bung Hatta mengatakan bahwa Rasio-
ffi
nalisasi bukan hanya menyangkut pemindahan tenaga yang tidak produktif saja, tetapi juga rnencakttp administrasi dan organisasi yang dirasakan
kurang tepet pada saat itu. Kurang adanya pemerataan di tiap lini, rnasih terasa berat di pue
uk ttidak berbentuk piramr-
da). Rera akan dilaksanakan khususnya untuk kalangan militer. karena disinilah banyak terdapat pemakaian tenaga yang tidak produktif untuk
Kabinet Hatta sedang bekerja.
Selain itu adalah mengantisipasi
ini adalah mengenai perubahan struk-
Alasan Bung Hatta menerapkan
pembentukan Negara Indonesia
tur pimpinan dan personalia. Dalam ke-
Rera dalam tubuh tedtara pada saat itu adalah masuk akal, mengin gat adany a
Serikat, yang mana kelak harus bersaing dengan tentara warisan Belanda. karenanya diperlukan para pimpin-
menterian pertahanan dibentuk staf
jangka panjang.
kekurang beresan organisasi tentara, sehingga tidak tercapai suatu kesatuan komando. Hal ini terbukti dengan keberhasilan Belanda dalam menernbus pertahanan TM padaAgresi I tahtm 1947,
biarpun TNI unggul dalam jumlah manusia dibandingkan Belanda. Hal ini disebabkan adanya dualisme komando antara pangsar dengan menteri perta-
an angkatan perang yang punya kecakapan teknis serta dianggap cu-
kupmewakili. Sedangkan menurut Z. Baharuddin sendiri (pencetus mosi Rera), pada saat itu belum ada garis koordinasi yang jelas dan tegas dalam pengaturan ketentaraan. Kementerian pertahanan
umum dan Surjadarma sebagai kepala stafnya, sedangkan Kolonel T.B. Simatupang sebagai wakil. Di bawahnya dibentuk Markas Besar Pertempuran dengan Soedirman sebagai Panglima Besar Angkatan Perang Mobil dan
Tjokronegoro sebagai Kepala Staf. Tentu saja Penpres ini menimbulkan reaksi yang keras dari Soedirman dan Oerip Soemohardjo. Mereka tidak di-
Rcorg*:risasi dan Kasionalisesi TNI Tchun L948 ;i:,i.
:
orang anggota yang dian-ugap rnewakili kelompok yang ada dalam TNi. Keti-
ga orang itu adalah Jenderal Mayor Susalit dari golongan mantan Peta dan lasykar. Jenderai Mayor Suwardi dari -{olongan mantan KNIL dan Nasution dari -golongan perwira muda. Penetapan kepanitiaan dikuatkan pula dengan kelrrarnl lr rnaklumat u apre\-menleri pertahanan pacla tanggal 3 Maret 19.18 tentang susunan pertahanan baik di
plrsat maupun di daerah. Kemudian pelebr-rran berbagai macram kesatuan bersenjata di bawah satu komando dan memberikan kepercayaan kepada pangsar memimpin penyusunan kesatuan baru tentara mobil dan pembentukan susunan teritorial. Secara resmi Pangsal Soedirman meneri ma rasionalisasi yang dikemr-rkakann-va dalam konf-erensr pers tanggal 19 Maret l9rl8.
Partglima Besar ,lenderal Sudirman dalam persiapon ntenerima pasukan kehormatan, 1918.
ajak bicara sebelumnya oleh Amir dan hal ini dianggap upayaAmir Syarifuddin menyingkirkan mereka.
PELAKSANAAN RERA Penerapan program Rera pada masa Kabinet Bun_q Hatta berpedoman
kepada cita-cita Sattt Tentora Satu Kont.cmckt daiam bentuk dan susunan yang efektif. Pelaksanaan Rera dapat dilakukan dengau lisa crra. yaitu: melepaskan mereka yang sukarela me-
Pada tanggal 2-5 Maret 1948. Pangsar mengeluarkan instruksi tentang rekonstruksi kesatuan-kesatuan mobil dan teritorial. yang dikenal dengan Perintah Harian No.37, dalam rangka mempertahankan daerah Republik Indonesia yan-e makin mengecil akibat Perjanjian Renville. Isi perintah harian itr-r pada pokoknya penglrrangan tujr-rh dii,isi menjadi tiga divisi dengan satri clivisi caclangan. Divisi I (baru) terbentuk dari divisi iI dan divisi III yang
an dan Kolonel Simatupang sebagai wakil. serta mengangkat Jenderal Soedirman sebagai Pan-elima Besar Angkatan Perang Mobil dan Jencleral Mayor Nasution sebagai wakil. Kemudian disusul pirla dengan pengangkatan Jenderal Mayor GPH. JatikusLrmo sebagai KSAD pertama dan Subijakto sebagai KSAL. Staf Angkatan Darat ini mengambil alih tang-eung jarvab Ke-
pala Staf Umum (lama) 1,ang dr.labat Oerip Soen'rohardjo dan Direktorat Jenderal AD yang (lama) dqabat Jenderal Mayor Sudibjo. Selnin itu staf Al) harus memegang pula Markas Besar Tentara
lama, ditambah brigade-brigade kelasykaran dan kesatuan Tentara Laut RI (TLRf) yang berada di dae-
(lama), Biro Perjuangan dan pucuk
rah itu. Calon panglimanya adalah Jen-
deral Mayor Susalit mantan Panglima Divisi IiI (lama) dan Kolonel Bambang Sugeng. Divisi II (baru) merupakan
dak boleh menimbulkan pengan_gguran
Pimpinan Tentara Laut (lama). Sedangkan Divisi TNI yang lama. brigade-brigade laskar dan Divisi TLRI dilebur ke dalam AD untuk dijadikan pasukan in-
dan rnerugikan rakl at.
fanteri.
nin-egalkan dinas tentara. menyerahkan
mereka kepada kementerian pembangunan dan pemuda yang menyiapkan
lapangan pekerjaan bagi mereka, mengembalikan 100.000 orang ke dalam masyarakat desa. Pada pokoknya program Rera ti-
Sebagai realisasinya keluarlah penetapan presiden No.9 tahun l94B tanggal 27 Februari 1948. Penpres ini pada dasarnya berisi pembubaran pucr-rk pimpinan TNI dan staf Angkatan Perang, mengangkat Komodor Surjadarma sebagai Kepala Staf Angkatan Perang dalam kementerian Pertahan-
gabungan dari divisi IV Resimen Pati dari Divisi V yang lama ditambah brigade kelasykaran dan TLRI yang berada di daerah itu. Calon panglimanya
Akibat keberatan dan reaksi yang hebat dari sebagian besar panglimapanglima divisi. panglima besar menghadap presiden guna membicarakan persoalan tersebut. Hasilnya terben-
masih belum ditentukan. Divisi III (baru) terbentuk dari Divisi V VI, dan
VII (lama)
serta brigade kelasyakaran dan TLRI yang ada di daerah itu. Ca-
tuklah sebuah kepanitiaan khusus yang dipimpin Pan gsar untuk melaksan akan reorganisasi. Kemudian dipilihlah tiga
lon panglimanya adaLah Kolonel Ban-r-
bang Supeno dan Jenderal Mayor ', .
,
&II*.A,S$'
I*A
:.19 ,.
i;i,j:iiirr,?.:r :r , .;,
,'*
Sungkono. Kesatuan reserve umum (cadangan) yang terdiri dari Divisi Siliwangi ditambah sati brigade "Resimen Perjuan gan" , yang merupakan gabungan dari Hisbullah, Pesindo, Ba-
risan Banteng dan BPRI, khusus untuk satuan Teritorial. Untuk sementara kesatuan-kesatuan lasykar seberang
dimasukkan ke dalam satuan reserve umum. Sedangkan laskar-laskar yang terbentuk di daerah disatukan menjadi
ke satu (pasukan mobil), dan sistu.,
a
menjadi pasukan Teritonal dengan persenjataan 1 :3 atau I :5. Untukmelaksanakan pembinaan perl awanan rakyat
dan pertahanan sipil seluas-luasnya, maka dibentuklah komando sub territorium di setiap ktrresidenan. Komando ini membawahi komando distrik militer di tiap kabupaten dan komando onder distrik rniliter di tiap kecamatan. Pada kenyataannya pelaksanaan
brigade di Banten dan daerah Divisi
IV
(lama). penurunall pangkat satu tingkat.
rekonstruksi dilapangan tidak ber.jalan lan-
Ketetapan tersebut rnulai berlaku tanggal 15 Mei hingga selesai tanggal 1 Juni 1948. Dengan keluarnya Keppres No. lrl itu, maka Pangsar plrn mengelu:rkan perintah pelaksanaannya, termasuk serah terima antara pe.iabat lama
car, khususnya reor-
dengan yang baru.
ganisasi pengangkatan
Namun demikian. pada pelaksanaannya tetap terjadi penolakzLn oleh beberapa Panglirna Divisi dan Komando
para pejabat tinggi mi-
liter yang ban-r. Untuk
Kesatuan Tentara Laut Republik Indonesia (TLRI).
penyusunan kesatuan mobil dan territorial komando Jawa dan Sumatera yang terdiri atas divisi dan sr-rb temitorial. penyusunan dua divisi bam dan dua
mengatasinya keluarlah KeputLrsan Pres-
Pasukan terhadap Keppres tersebut.
iclen No.14 Tahun 1948 tanggal 4 Mei 1948. tentang : su-
senjata sehubungan dengan Keppres itu. Mencermati perkembangan akhir
sunan Kementerian Pertahanan terdiri atas staf-staf dan bagian
pan gsar
yang termaktub dalam
memerintahkan pembatalan pembentukkan divisi baru. meneruskan yang
UU No.3 TahLrn 1948.
Bahkan di Solo terjadi demonstrasi ber-
mengenai gejolak di bau,ah. waka melakukan pemnj auan kembaii terhadap Perintah Harian No.37 dan Keppres No.14 tahun 19.18. Beliau juga
Brigade 16 di bawah pimpinan f.etkol Warrow. Tentara Pelajar yang ada di Solo dan Yogyakarta. Tnp JawaTimur, Tentara Genie Pelajar menjadi Brigade 17. dengan Letkol Endarto menjadi komandan. Selanjutnya Pangsar mengangkat
empat perwira yang didelegasikan (Gade Legeerde) untr-rk diberi tugas sebagai formatur dalam mel aksanakan
rekonstruksi. yaitu : Jenderal Mayor Mustopo untuk daerah Jawa Timur, Letkol Abimanyu untuk daerah Jawa Tengah sebelah Timur, Jenderal Mayor Sudibyo untuk Jawa Tengah sebelah Barat, Jenderal Mayor Nasution untuk kesatuan reserve umum. yang pada saat itu juga menjabat Wapangsar tlan Panglima Siliwangi. Di tiap divisi dibentuk 2-3 brigade dengan persenjataan I : I untuk garis
Tentara laskar - Mereka bukan TNI tapi masih merupakan badan perjuangan. Kelak yang ntemenuhi syarat bisa masuk TNI.
7 *.e*rrgaaieasi dan *asicu*Ii*a*i TllfI fa&lrra 1S4& :::An...,.
FAKTOR PENGHAMBAT Pelaksanaan program Rera guna menghasilkan tentara yang profesional,
efektif, dan efisien ternyata tidaklah berjalan lancar. Banyak tantangan dan hambatan yang harus dihadapi oleh pemerintah saat itu. Baik yang datang dari kalangan TNI sendiri (intern) maupun dari luar TM (ekstern)). Tentara yang tersingkir akibat kebij akan Rera, menganggap pemerintah telah menyia-nyia-
kan mereka, padahal mereka telah memberikan pengorbanan yang besar
dalam perjuangan bersenjata. Seperti dalam pepatah "habis manis, sepah
dibuang". Defile TNI dengan seragam baru.
Adapula yang menganggap bahwa rasionalisasi adalah rencana Belan-
pertempuran, menghapus
da untuk membubarkan TMmelaluimemorandum ,, Jenderal Spoor tentang pokok-pokok konsep pelaksanaan Persetujuan
jabatan wapangsar angkatan
Linggajati di bidang militer.
. lama dengan nama komando
' '
perang dan menggantinya den-
Besar If " Angkatan Perang. Tindakan f i, tersebut sebagai jalan tengah ' #t unluk mengalihkan para '!r+ gan stdl staf UPtrl4sl operasi lvl4tl\45 Markas Lrs5dl B4ll
pimpinan tentara, baik yang pro maupun yang kontra terhadap Rera, sekaligus mencegah perpecahan dalam tubuh TNI. Sebagai gantinya, beliau mengeluarkan Perintah Siasat No.1. sebagai persiapan apabila Belanda kembali menyerang RI. Pelaksanaan program Rera dapat dilanjutkan setelah penumpasan pemberontakan PKI Madiun. Karena ternyata kemudian, sebagian besar ten-
-
nisasi tentara yang bermu-
tu rendah dan harus disaring lagi untuk rnenjadi tentara federal kelak. Sedangkan pemahaman rakyat terhadap federal pada saat itu adalah sama dengan kolonial. Tentdra-tentara gerilya TNI dan tentara laskar.
III Jawa Tengah bagian Barat yang berkedudukan di Magelang dipimpin oleh Letkol Bam-
pat sub territorial, Divisi
tara yang menolak Rera ikut terlibat mendukung pemberontakan PKI Ma-
bang Sugeng dengan empat brigade, Divisi IV Siliwangi di bawah pimpinan Letkol Daan Yahya dengan empat bri-
diun. Susunan divisi baru itu antara lain:
gade.
Divisi I Jawa Timur dipimpin oleh Kolo-
Sedangkan Brigade 1 6 yang merupakan gabungan laskar-laskar seberang
nel Sungkono, berkedudukan di Kediri dan terdiri atas enam brigade, Divisi II
pin oleh Gatot Subroto, berkedudukan
serta Brigade 17 (tentara-tentara pelajar) langsung berada di bawah Panglima Teritorial Jawa, yang dijabat oleh
di Solo, terdiri dari dua brigade dan em-
Nasution.
Jawa Tengah dan bagian Timur dipim-
Belanda beranggapan bahwa TNI adalah orga-
Mereka juga keberatan terhadap an-qgapan bahwa tentara yang satu lebih baik dari yang lain dan untuk itu harus menyerahkan senjatanya kepada yang terpilih. Seperti diketahui Rera juga melakukan seleksi fisik, mental dan intelegensia guna memperoleh ten-
tara yang berkualitas. Di samping itu ada pula yang merasa kuatir terhadap pertahanan negara akibat dari pengu-
rangan jumlah tentara dan ketidakyakinan mereka akan upaya pemerintah untuk menyediakan lapangan pekerjaan bagi yang terkena program tersebut. Pada intinya penolakan ini di-
6i:'9+,14;,;.11-1
r%,-e-*,-hs
f:at'!.'i.;:t'::ffi,-:i
punya pengaruh kuat dalam tubuh Divisi IV, TLRI di Lawang dan Solo. Kesemuanya dihapus oleh kabinet Hatta dengan keluarnya Keppres No. 14 Tahun 1948.
sebabkan oleh faktor psikologis. Faltor penghambat lainnya adalah
datang dari sekelompok non militer, dalam hal ini adalah kelompok sayap
kiri
(sosialis-komunis) yang menjadi oposisi dari pemerintah. Ketika program Rera dicanangkan pertama kali pada masa kabinet Amir Syarifuddin
Akibat upaya menentang dan menghambat program Rera kabinet Hatta oleh sayap kiri itu, muncul kon-
kiri), tujuannya adalah menguasai TM melalui kementerian pertahanan yang dijabat olehAmir Syarifuddin. Namun ketika Bung Hatta berkuasa, program ini dipandang Amir Syarifuddin cs sebagai "pisau" yang memotong akses sayap kiri dalam kementerian pertahanan, serta upaya menyingkirkan (sayap
terlibat baik bagi TNI guna menghasilkan manajemen tentara yang baik, profesional, efektif, dan efisien. Sertayang ekonomis bagi negara, adalah merupakan upaya politis dari kelompok elite politik dalam meraih kekuasaan. Karena dalam percaturan politik, apa yang terlihat baik ternyata belum tentu baik,
flik terbuka antarpasukan seperti peristiwa terbunuhnya Sutarto (Panglima Divisi IV), pelucutan senjata Brimob olehTLRI di Solo, tembak-menembak antara Siliwangi dengan Divisi IV dan TLRI di Solo, serta pembunuhan terhadap Dr. Muwardi (pimpinan Barisan
begitu pula sebaliknya. Pernyataan politik dari suatu kelompok maupun elite politikpada akhirnya sangat sulit diper-
Banteng) yang pro kepada pemerintah. Padadasamyakonflikini adalahbagian dari proses upaya PKI yang ber-
TM adlrlah kelompok militer yang tumbuh dari bawah dengan berbagai
ujung pada peristi-
nya TNI "kurang" diharapkan kehadir-
wa PKI Madiun (bandingkan de-
annya, akan tetapi dalam perjalanan waktu TM menjadi "objek" yang di-
ngan proses peris-
perebutkan oleh elite politik.
tiwa PKI 1965).
Akibat dari Rera yang juga menjadi salah satu sebab peristiwa PKI Madiun, TNI telah muncul menjadi satu kekuatan yang kelak selalu diperhitungkan dalam perjalanan sejarah bangsa. TNI telah tumbuh menjadi organisasi militer yang solid, peka terhadap perkembangan politik dan selalu mengutamakan kepentingan negara
PENUTUP Berdasarkan uraian di atas, dapat diperoleh gam-
baran bahwa proSudirman bersatna Komandan Divisi II Jawa Tengah dan Bagian Timur, Gatot Subroto.
gram Rera yang
cayai kejujurannya oleh rakyat pada umumnya. Karena memang politik adalah cara atau seni untukmemperngaruhi atau menguasai orang lain.
aspirasi di dalamnya, juga takluputdari pengaruh politik yang berasal dari kelompok politik yang ada. Pada awal-
:l-i"*
visi IV pimpinan Sutarto dan Brigade TLRI di Solo pimpinan Yedan dan Suyoto (satuan yang terlibat pada peristiwa PKI Madiun). Sej ak Amir Syarifuddin menjabat Perdana Menteri sekaligus Menteri Pertahanan, sayap kiri te-
fi I I
F,
lah merekrut dan membina kaderkader dalam TM maupun laskar.
Mereka punya pasukan sendiri (Pesindo), mengadakan biro perjuangan, serta mengadakan pepolit dan TNI masyarakat yang dibiayai oleh pemerintah. Sayap kiri juga
---
. D,
-
-.i{,nil5dirltstr"5I;,t.ir,-'-*
Dejile TNI dengan seragam yang
beragam.
.masih
dan bangsa, dengan segala macam resi-
ko yang harus dihadapinya. Karenanya tidak adil bagi kita sebagai anak bangsa, bila selalu memandang negatif
terhadap tindakan represif TM olehpihak-pihak tertentu, karena pada dasarnya tindakan ini diambildemikeuuhan bangsa dan negara yang kita cintai iniE!
4ffiiE
Smdan fferjuangafi e{an Kelaskarafi
PADA MASA PEBANG
ITDMEBDEffi
BT
Oleh : Dra. Sutrisminingsih
t:"
$r*"
i.
,
$^u{'3 r'' r;.!r
j: .: !:.:+::€6
1fo.n'or.
,
.
;+i*r@6'!--
Penarikan mundur pasukan Jepang, Agustus 1945
Permasalahan utama yang dihadapi bangsa Indonesia pqsca Proklamasi Kemerdekaan adalah masalah pertahanan, yakni b ag aimana tetap memperta.hankan kedaulatan negara yang baru merdeka itu dari ancaman pihak yang ingin mengembalikan Indonesia ke status Hindia Belanda sebagai daerah jajahan Belanda. Mereka itu adalah sekutu, Belanda, dan Jepang.
a a a
a a a a a a a a a
a a
a a a a
a a a a a a a a a a
a a
20
i satu sisi semangat
sebagai
bangsa
yang telah merdeka dan anti penjajahan telah membangkitkan semangat keprajuritan bangsa lndonesia yang terpendam selama zaman penjajahan, meledak serentak di seluruh lndonesia, sehingga terjadilah suatu kebangkitan bangsa atau levee en masse untuk membela negara Rl. Sementara itu lndonesia belum mempunyai tentara reguler yang diharapkan dapat menghadapi musuh yang dapat mengancam keselamatan negara. Kebijaksanaan pemerintah untuk
tidak segera membentuk angkatan bersenjata (tentara) tetapi justru hanya mendirikan Badan Kemanan Rakyat (BKR) pada tanggal 22 Agustus 1945 dirasakan aneh. Urip Sumohardjo, Mayor Purnawirawan KNIL menyatakan "aneh, suatu negara zonder tentara". BKR bersifat semi militer dan berfungsi se-
Terbentuknya BadanBadan Perjuangan dan Kelaskaran.
perjuangan di luar badan resmi BKR yang telah ada. Di samping itu per-
syaratan-persyaratan kesehatan, pendidikan, umur, serta persyaratan lain sebagaimana seperti persyaratan untuk menjaditentara pada umumnya tidak ada, sehingga barisan/
badan perjuangan tersebut cepat sekali mendapatkan anggota. Mere-
.11
,a
i,
Pengibaran bendera lndonesia, 17 Agustus 1945 .
bagaipenjaga keamanan setempat. Sebagian pemuda yang tidak menyetujui BKR, mereka segera membentuk barisan laskar, badanbadan perjuangan dan lainnya se-
-1^,
ka merupakan suatu kekuatan
rakyat yang mempunyai cinta tanah airtinggi. Keberadaan badan-badan perjuangan dalam periode Perang Kemedekaan merupakan suatu kebagai wadah untuk menyalurkan nyataan. Pada masa-masa awal aspirasi mereka dalam mempefiah- mereka telah bertindak sebagai ankan kemerdekaan. Dengan ber- penggerak roda revolusi. Setelah pemerintah mengumumbekal senjata yang dimiliki maupun
Sebagai ekspresi dari kesadaran sebagai bangsa lndonesia yang sudah merdeka memberikan motivasi kepada segenap rakyat untuk terus mempertahankannya dari ancaman musuh (pasukan sekutui lnggris, pasukan Jepang dan Belanda). Pembentukan BKR yang merupakan bagian dari Badan Penolong Keluarga Korban Perang, yang bersifat lokal dan berfungsi sebagai penjaga keamanan yang semi militer kurang memuaskan tuntutan rakyat. Karena itu mereka berkelompok membentuk barisan-barisan tanpa ikatan ketat sebagai organisasi. Pada awal pembentukannya badanbadan perjuangan tersebut memiliki kesamaan tujuan. Tujuan jangka pendek adalah mengusir kekuatan asing yang ingin menguasai lndonesia. Semangat kemerdekaan yang sangat tinggi terbukti dengan semboyan yang merekalonlarkan "Merdeka atau Mati". Dengan mengandalkan persenjataan seadanya, seperti bambu runcing, kelewang, golok sefta senjata hasil rampasan dari pasukan Jepang, badan-badan perjuangan tumbuh dan berkembang diseluruh tanah air. Pada awalnya badanbadan perjuangan tersebut bersifat lokal. Hal ini dapat dimengerti kare-
na pembenlukan badan-badan tersebut memang untuk menghadapi masalah-masalah yang terjadi di
hasil rampasan dari serdadu Jepang kan maklumat tentang pembentukan mereka siap menghadapi ancaman Tentara Keamanan Rakyat (TKR)
suatu kota atau tempat tertentu.
asing yang mencoba akan berkua- tanggal 5 Oktober 1945, barisan/ sa kembali. Pembentukan barisan- laskar tersebut akhirnya dilebur kebarisan tersebut muncul secara dalam TKR, meski untuk itu spontan dan serentak, karena me- pelaksanaannya tidaklah mudah, mang tidak ada larangan yang mem- namun akhirnya dapat dipersatukan batasi untuk mendirikan organisasi dalam TNl.
jata dari gudang-gudang senjata
Mereka berusaha memperoleh sen-
Jepang, yang secara mental sudah turun semangatnya karena kalah perang. Namun yang terjadi tidak semua komandan pasukan Jepang mau menyerahkan senjatanya be-
21
gitu saja, maka terjadilah insiden bersenjata dan pertempuran kecilkecilan di tempat markas serdadu Jepang.
Pertempuran tersebut menambah semangat juang para pemuda. lnsiden makin sering terjadi, lebihlebih melihat kesombongan tentara sekutu dan Belanda yang merasa sebagai pemenang. Para pemuda bersiap untuk menghadapi segala kemungkinan dan berangsur-angsur membentuk kelompok organisasi dalam satuan laskar-laskar yang kemudian semakin tumbuh dan berkembang dan disusun menjadi batalyon-batalyon. Meskipun organisasi kelaskaran ini meniru susunan organisasi ketentaraan, membagi ke dalam kompi, peleton, regu dengan komandan masing-masing, namun tidak mengenal kepangkatan
dan persenjataannyapun tidak lengkap.
Demikian terbentuknya badanbadan perjuangan dengan laskarlaskarnya. Dalam perjalanan waktu kemudian terjadi perbedaan-perbedaan pendapat dalam cara mencapai tujuan, terutama setelah pemerintah mengeluarkan "Maklumat Nomor 3" tanggal 3 Nopember 1945, yang menyatakan bahwa masyarakat diperbolehkan mendirikan partai politik untuk menyalurkan aspirasi politik mereka secara legal. Maklumat tersebut segera disambut baik oleh masyarakat, khususnya oleh bekas pimpinan partai yang telah dibekukan kegiatannya oleh Jepang. Meskipun partainya dibeku-
kan, namun para pemimpinnya masih ada, sehingga dengan cepat muncullah sejumlah Parpol yang pernah ada sejak jaman pergerakan nasional seperti PNl, Partai Katholik, Partai Kristen lndonesia (Parkindo), Masyumi, Partai Sosialis dan
22
PKI.
Dengan munculnya parpol-par-
pol tersebut, arena politik dalam negeri menjadi ajang pertentangan yang berpengaruh besar terutama pada perkembangan laskar-laskar bersenjata. Badan-badan perjuangan ini segera menggabungkan diri dengan parpol-parpol sesuai ideologi yang dianutnya. Ada yang beridi-
ologi nasionalis, marxis-komunis, soialis dan agama tertentu. Ada pula yang bersifat etnis. Antara lain Angkatan Pemuda lndonesia (APl) Ambon, API Batak, Kebaktian Rakyat lndonesia Sulawesi (KRIS), Pemuda lndonesia Maluku (PlM). Tugas pokok badan-badan tersebut adalah melawan ancaman asing, namun mempunyai tugas tambahan melindungi atau menjaga keamanan kelompok etnisnya di kota-kota besar tertentu di Jawa. Badan perjuangan yang bersifat lokalantara lain Angkatan Pemuda lndonesia (APl) yang bermarkas di Menteng 31 Jakarla dan Pemuda Republik lndonesia di Surabaya. Tujuannya adalah memobilisasi pemuda Jakarta dan Surabaya serta mengarahkan para pemuda setempat untuk mempertahankan Proklamasi.
Untuk menghadapi ancaman dari luar, mereka berusaha memiliki senjata. Bila pada awalnya badanbadan perjuangan juga memiliki laskar bersenjata, maka perkembangannya kemudian parpol-parpol pun berusaha memiliki laskar-laskar sendiri dengan cara membentuk laskar sebagai bagian dari parpol atau paling tidak didirikan oleh bekas anggota parpol tersebut dan kemudian berafialiasi dengan parpol tertentu. Dengan demikian timbulah laskar-laskar yang menunjukkan idiologinya secara lebih terbu-
ka, meskipun tidak secara terangterangan menyatakan bahwa laskar tertentu adalah bagian dari parpol tertentu. Badan kelaskaran lain yang kemudian dekat dengan PNI adalah Barisan Banteng Republik lndonesia, yang semula berasal dari Barisan Pelopor. Badan perjuangan yang kemudian berafiliasi dengan PKI yakni Pemuda Sosialis lndonesia (Pesindo), sebagai organisasi kepemudaan dari Partai Sosialis lndonesia yang dipimpin oleh Sutan Syahrir dan Amir Syarifuddin. Badan perjuangan yang menggunakan landasan agama adalah Hizbullah. Sejak jaman Jepang Hizbullah sudah ada bersama dengan Masyumi, dan
mendapatkan latihan kemiliteran dari Jepang. Di samping laskar-laskar yang tergabung dalam ikatan parpol seperti tersebut di atas, ada pula
badan kelaskaran yang berdiri sendiri. Mereka adalah barisan-barisan pelajar dan laskar khusus, yakni laskar wanita. Pada umumnya laskar pelajar lingkungan intelektualnya lain dari masyarakat biasa. Meskipun mereka menamakan diri "tentara", tetapi mereka tidak tergabung dalam TKR/TRl. Yang terkenal dalam laskar pelajar ini antara lain "Tentara Pelajar (TP)". "Tenta-
ra Republik lndonesia
Pelajar
(TRIP)", dan "Tentara Genie Pelaja/' (TGP). Adapun dasar pembentukan laskar wanita adalah organisasi pergerakan wanita yang sudah ada sebelumnya. Para pemimpinnya juga berasal dari organisasi wanita. Tugas dari laskar wanita adalah membantu memperlancar pelaksanaan perjuangan bersenjata dengan mendirikan dapur umum dan kesehatan (kepalang merahan). Namun demikian ada pula diantara-
'- .a - -' : t
,'-
1,t-:'
nya yang ikut serta secara aktif me-
manggul senjata di medan Pedempuran guna mengusir musuh.
Peran Badan Periuangan
dan Kelaskaran. Badan-badan perjuangan dengan barisan laskar bersenjatanya mempunyai andil yang cukup besar dalam mempertahankan kemerdekaan, terutama pada masa awal ke-
merdekaan. Badan-badan perjuangan dengan barisan laskarnya sudah terbentuk di seluruh lndonesia secara spontan. Mereka ber-
dekaan, kita memiliki kekuatan yang cukup untuk menghadapi pas.rkan lnggris dan Belanda. Menurut analisis JenderalTNl (Purn)A. H. Nasution, kita kurang memanfaatkan Peluang yang ada, yakni pada periode kekosongan kekuasaan di lndonesia pada bulan Agustus 1945. Saatsaat strategis yang diabaikan itu antara lain keterlambatan membentuk tentara nasional dan lebih memilih diplomasi dalam menghadapi musuh. Padahal kita memiliki PETA dan Heiho serta susunan pertahanan rakyat yang tersusun dalam ben-
Peran tersebut semakin nyata mengingat secara organisatoris
tuk "Keibodan", PMI dan lain-lain. Sedangkan pasukan sekutu tidak cukup untuk menduduki seluruh
TKR/TRI juga maslh baru terbentuk sehingga kemampuannyapun terba-
wilayah lndonesia yang sangat luas. Bentrokan-bentrokan bersenja-
gerak di daerahnya masing-masing.
da lndonesia, sehingga bentrokan makin menjadi antara pasukan
Jepang dengan rakyat
Yang dipelopori oleh para pemuda. Bentrokan senjata semakin sengit setelah Letnan Jenderal Sir Philip Christison Panglima Allied Forces Netherlands East lndies (AFNEI)beserta pasukan lnggris membawa pula serdadu Belanda (NICA). Kelompok pemuda dan barisan rakyat lainnya berangsur-angsur terbentuk dalam rangka menghadapi pasukan asing tersebut. Meski pemerintah telah membentuk tentara pada tanggal 5 Oktober 1945, namun barisan Pemuda bersenjata tetap diperbolehkan berdiri. Keberadaan laskar-laskar secara langsung membuka mata sekutu dan pasukan I Jepang, bahwa
.;: rakyat lndonesia benar-benar siap
:,:,
:'
menghaoapr mere',, t
;r bahkan jiwanya : sekalipun untuk ,ir mempertahankan I Proklamasi. Bila
'i, BKR dan kemudian '1 TKR bedugas men-
li
jaga keamanan ke:ii tertiban, barisan r{ rakyat bergerak
i
merebut dan meng-
i: ambil alih kantor-
Pasukan Republik yang terdiri dari Laskar Rakyat dan TNl.
tas bila dibanding dengan ancaman musuh yang semakin nyata. Hanya dengan dilandasi semangat juang yang tinggilah maka TKR/TRl dapat tetap mampu bertahan dalam menghadapi musuh. Sebenarnya sejak awal kemer'\
\1. .i
ta terjadi di seluruh wilayah tanah air. Pendaratan pasukan lnggris di Jakarla pada tanggal 6 September 1945 memaksa Jepang untuk tetap mempertahankan status-quo. Hal ini
memaksa serdadu Jepang untuk bertahan terhadap serbuan pemu-
j: kantor, gedung-ge.i dung, perusahaan hakJepang. Para pemudayang tidak
tergabung dalam BKR kemudian rnembentuk badan perjuangan sebagai wadah. Meskipun perlawanan badan perjuangan beserta laskarlaskar tersebut tidak dilakukan secara teratur, karena memang mere-
23
7
i
i.--
muda Sutomo (Bung Tomo). BPR|juga berjuang lewat ra-
,{
dio yang di kenal dengan radio pemberontakan berha-
sil membakar semangat juang para pemuda, terutama pada pertempuran Sura*
,".i:
{} .:* .
i
-\{T
ry
-*--*
nesia Pelajar (TRIP), Tentara Genie Pelajar (TGP) dan
'*
G
lainnya di Jawa Timur adalah
Barisan Buruh lndonesia, Angkatan Pemuda lndonesia, Angkatan Muda Kereta Api, Tentara Republik lndo-
is
&Fl
baya. Badan perjuangan
Hizbullah.
Laskar wanita
Di Sumatera Utara para
pemuda yang tidak ter-
satu per-
dikuasai jepang. Peristiwa ini
terke-
gabung dalam TKR masuk dalam badan kelaskaran yang mempunyai hubungan dengan Parpol seperti Napindo dekat dengan PNl, terdiri dari Barisan Harimau Liar, Napindo Andalas Utara, Napindo Halilintar sia dan Majelis lslam. DiYogyakafta dan Naga Terbang, Pesindo (PSl), an. Di Bogor Jawa Barat muncul ba- terdapat Pemuda Pelopor Nasional, Hizbullah (Masyumi), Barisan Merah risan Polisi Gerak Tjepat (PGT), Ba- Tentara Pelajar (TP) dan Tentara (PKl), Divisi Panah (Parkindo). Perisan Pelopor, Pemuda Revolusi, Genie Pelajar (TGP). Laskar Wani- ranan laskar menjadi sangat penBenteng Hatta dan Barisan Pemu- ta Yogya tergabung dalam LASWI ting karena mereka dapat lebih beda. Di Bandung, perlawanan ter- cabang Yogya, wanita pembantu bas bertindak menghadapi tentara hadap sekutu digerakkan oleh para perjuangan. Di Surakarta terdapat Sekutu/Belanda di kota Medan, pemuda Bandung yang tergabung laskar putri lndonesia dengan salah sebab secara resmi Pemerintah dan
ka tidak terorganisasi dalam
nal dengan pertempuran lima hari lawanan yang nekad disertai ke- lima malam (14-19 Oktober 1945). yakinan bahwa mati dalam perlem- Di Pekalongan terdapat pasukan puran adalah mati syahid, menjadi- Hizbullah, laskar rakyat Gerakan kan tentara sekutu sangat kewalah- Antareja, Gerilya Republik lndonewadah sebagaipartisan, namun
dalam organisasi perjuangan
antara
lain Persatuan Pemuda Pelajar lndonesia, Pemuda republik lndonesia, LaskarWanitalndonesia, Hizbullah, Barisan Merah Putih, Barisan Banteng Republik Indonesia dan lain-lain. Untukmempersatukan perjuangan, pada tanggal 7 Januari 1946 di Jawa barat terbentuk Markas Dewan Pimpinan Perjuangan
satu pimpinannya RA. Siti Hartinah. TKR tidak boleh berperang melawan Untuk menampung kegiatan Sekutu yang telah datang di Medan muda Surabaya, maka dibentuk tanggal 9 Oktober 1945, berkekuatPemuda republik lndonesia (PRl) an satu Brigade dari Divisi lndonepada pertengahan September sia ke 26, dipimpin oleh BrigadirTed 1945, yang kemudian membentuk Kelly. Karena itu untuk menghambat Iaskarbersenjata Pasukan lstimewa tentara Sekutu, di sekitar Medan PRl. Anggota PRI semakin membe- ditempatkan kesatuan laskar bersa-
pe-
sarsetelah organisasi kelompoket- ma TKR, yang dikenal dengan pernis ikut meleburkan diri antara lain, tempuran Medan Area. Tercatat se(MDPP). PRI Maluku, PRI Sulawesi dan PRI bagai pertempuran besar antara para pemuda Kalimantan. Salah satu badan pemuda dengan serdadu Jepang Di Jawa Tengah, SemarangtergabungdalamAngkat- perjuangan yang terkenal adalah terjadi di Medan (13 Oktober 1945), an Muda Republik lndonesia, ber- Barisan Pemberontak Rakyat lndo- di Pematang Siantar (15 Oktober sama BKR dan rakyat merebut se- nesia (BPRI) yang didirikan tanggal 1945), di Brastagi (25 Nopember mua jawatan dan perusahaan yang 12 Oktober 1945 dipimpin oleh pe- 1945), dan di Tebingtinggi (13
24
,
Desember 1945). DiAceh muncul pula laskar bersenjata Mujahidin (Sabililah, Hizbullah), Angkatan Perang lskandar Muda serta Pesindo. Badan perjuangan yang tumbuh di TaPanuli antara lain, Gerakan Pemuda lndonesia, Barisan Banteng Republik lndonesia (PNl), Angkatan Pemberon-
tak lndonesia (PNl), Hizbullah (Masyumi), Barisan Merah (PKl)dan Divisi Panah (Parkindo). Sedangkan yang tidak berafiliasi pada parpol adalah Laskar Keamanan, Beruang Hitam dan Barisan Suci.
Dalam rangka lebih mengkonsolidasikan perjuangan pada bula Pebruari 1946 di Sumatera dibentuk pucuk pimpinan Persatuan Perjuangan di bawah pimpinan Sarwono Sastrosutarjo. Di Tapanuli juga dibentuk Pusat Persatuan Perjuang-
an Tapanuli. Bersama dengan Komite Nasional lndonesia kedua Per-
satuan Perjuangan tersebut berusaha memperoleh perbekalan bagi laskar-laskar bersenjata. Barisan lstimewa sebagai laskar
dari Pemuda Republik lndonesia Sumatera Barat ikut pula berPeran dan memberikan andilnya di dalam pertempuran "Padang Area". Di Riau dan Jambi, para pemuda membentuk wadah perjuangan dalam Pemuda lndonesia dan kemudian berubah menjadi Pemuda Republik lndonesia. Demikian pula di Palembang dibentuk Barisan Pelopor Republik lndonesia, Angkatan Muda Minyak. Di Bangka dan Belitung Iaskar rakyat bubar, karena pada Pebruari 1946 daerah itu diduduki Belanda. Sedangkan di Lampung para pemuda membentuk Angkatan Pemuda lndonesia, Ksatria Pesindo serta Hizbullah-Sabililah (Masyumi). Berita Proklamasi kemerdekaan di daerah Kalimantan disambut se-
o-r,-'[
]-
).-..'1
genap lapisan masyarakat dengan suka cita. Mereka menyambutnya dengan semangat kebangsaan yang tinggi. Badan-badan perjuang-
an dengan segera terbentuk di Kalimantan. Sebagai wadah perjuangan mereka membentuk Penjaga Keamanan Rakyat di Samarinda, Kalimantan Timur yang namanya kemudian diubah menjadi Barisan Pembela Rakyat lndonesia. Badan Penolong Perantau Jawa di SangaSanga berubah menjadi Barisan Pembela Rakyat lndonesia terkenal
dengan peristiwa Sanga-Sanga tanggal 27 Januari 1947. Di Kalimantan Barat, barisan pemuda Singkawang bangkit tanggal 3 Oktober 1945 dan berhasil merebut kota Bengkayang dan Sanggau Ledo. Di Kalimantan Selatan terdapat laskar sabil dan pasukan H. Damanhuri. Perjuangan rakyat Kalimantan, mendapatkan sambutan dari pemuda-pemuda asal Kalimantan yang berada di Jawa dan berhasil mengirim rombongan pejuang dalam ekspedisi-ekspedisi ke Kalimantan, dan berhasil mengobarkan perlawanan bersenjata terhadap serdadu Belanda. Berita-berita tentang gerakan pemuda di Jawa mendorong pemuda-pemuda Sulawesi Selatan membentuk kelompok perlawanan untuk menghadapi NlCAdan serdadu Australia. Kota Makassar yang sudah diduduki musuh berhasil direbut kembali pada bulan Oktober 1945. Mereka mengirim utusan ke Yogya untuk mendapat bantuan senjata. Untuk mempersatukan perjuangan dibentuklah Pusat Pandu Nasional lndonesia (PPNI). Pertempuran meletus tanggal 28 Oktober 1945, kemudian PPNI dipindahkan ke Polongbangkeng dan sejak itu lahir
laskar-laskar perjuangan. Di samping itu ada pula Angkatan Muda bajeng (Lipang Bajeng) pada bulan Desember 1945 yang dipimpin oleh Ranggong Daeng Romo. DiPolongbangkeng (Paciro) dibentuk Laskar Harimau lndonesia (Hl). Di tempat-tempat lain di Sulawejuga berdiri laskar, antara lain di si Jeneponto, Bantaeng Bulukumba, P. Selayar, Luwu dan Muna. Sementara itu di Bone dibentuk Badan Pemberontak Rakyat Bone atas anjuran bangsawan Andi Mappanyuki. Pemuda Wajo membentuk wadah Perjuangan Penegak Republik lndonesia Wajo. Demikian pula di daerah Pare-Pare, Enrekang, dan lain-lain. Di Sulawesi Utara para pemuda tergabung dalam tiga kelompok wadah perjuangan yaitu Banteng Perlahanan Tanah Air, Pasukan Pemuda lndonesia dan Tentara Pelajar, di samping KRIS. Para pejuang Sulawesi Utara dan Tengah berhasil merebut kekuasaan Belanda di Minahasa pada tanggal 14 Pebrua-
ri
1946.
Para pemuda Bali membentuk badan perjuangan antara lain Angkatan Muda lndonesia di Denpasar tanggal 31 Agustus 1945, tetapi kemudian bubar dan bergabung dengan Pemuda Republik lndonesia. Di samping itu dibentuk pula Pesindo. Di Lombok dibentuk Angkatan Muda lndonesia, sedangkan di Maluku, atas dorongan para pemuda Maluku yang berada di Jawa telah berhasil melakukan perebutan kekuasaan dari tangan Belanda tanggal B April 1946. Untuk wilayah paling timur lndonesia yakni lrian, pada tahun 1945 para pejuang lrian Barat telah berhasil membentuk Komite lndonesia Merdeka diAbepura, Paftai lndonesia Mer-
deka di Biak, Partai Kemerdekaan
25
,.,,
,: 1
:,
an besar pemuda-pemuda
bersenjata atau badanbadan perjuangan bersenjata sudah tergabung dalam TNl, namun strate-
, ; Oi Perjuangan Rakyat Se',,
mesta tetap memberikan
i l..l
i,
.L'j .*-:
.J
;
tempat penting bagi setiap
("- ",, unsur perjuangan dalam ;1:
: masyarakat untuk berparI tisipasi dalam Perang Kei merdekaan. Mereka beri' sama-sama dengan selujr ruh rakyat, melebur dalam I derap langkah yang sama I untuk satu tujuan yang
"{ *',".
:
,,
sama yaitu tetap tegaknya kemerdekaan, hanya yang
membedakan dengan un-
sur-unsur masyarakat lndonesia lrian di Serui (1946), Gerakan Merah Putih di Manokwari, Babo, Fak-Fak dan Sorong.
Peleburan ke dalam TNl. Dalam rangka untuk mempersatukan semua potensi perjuangan khususnya badan perjuangan dan laskar bersenjata dengan Tentara Republik lndonesia, maka dikeluarkan Keputusan Presiden tanggal 5 Mei 1947, bahwa dalam waktu yang sesingkat-singkatnya mempersatukan TRI dengan laskar-laskar menjadi satu organisasi tentara. Pelaksanaannya diserahkan pada suatu panitia yang diketuai oleh Presiden.
Setelah melalui beberapa perundingan tanggal 3 Juni 1947 keluarlah Dekrit Presiden/Panglima Tertinggi Angkatan Perang bahwa mulai tanggal 3 Juni 1947 disahkan dengan resmi berdirinya Tentara Nasional lndonesia (TNl). Keputusan Pemerintah untuk menggabungkan badan-badan perjuangan dan kelaskaran ke dalam organisasi ketentaraan resmi (TNl)
dapat menghilangkan dualisme dalam kekuatan bersenjata antara badan-badan perjuangan di satu sisi dengan organisasi TNl. Bisa dikatakan, bahwa sejak Agresi Militer ll Belanda tahun 1948, sebagi-
lainnya adalah anggota badanbadan perjuangan melebur dengan organisasi kemiliteran. Sedangkan unsur-unsur masyarakat lainnya, seperti pemerintahan desa tetap mempertahankan kedudukannya dalam pemerintahan, meski pada saat gerilya seluruh kegiatannya dialihkan untuk menunjang perjuangan bersenjata selama Perang Kemerdekaan tetapi kemudian kembali melakukan tugas seperti biasanya setelah kemenangan tercapai, sehingga gerilya yang dilakukan TNI menjadi efektif sejak tahun 1948, hingga berakhirnya Perang Kemerdekaan tahun 1949 F
" Hidup adalah gabungan antara bahagia dan derita. Ia adalah menguji keteguhan
imanseseoransMarangnvabasirnerffi tr.
26
x.ffi nfi:x?*1,*Tlilli:r;rr;l;2t
t.:,l'. li,i.'i, ai..':'
i'l i.,'t.
:1.'],.
'.:.- b:f r t,ala!
oleh: Dra. SriSuyanti, M. Hum
Sejak abad ke-17 pertahanan kerajaan-kerajaan utama Indonesia dihancurkan Belanda. Perbedaan pandangan yang timbul di kalangan sejarawan yakni berapa tahun lndonesia dijajah Belanda. Sejarawan konvensional berpendapat Belanda menjajah Indonesia selama 350 tahun, namun ada beberapa sejarawan yang menyanggah bahwa Belanda menjajah lndonesia selama 350 tahun hanyalah mitos politik belaka. Perbedaan pandangan itu tentunya tergantung dari pertanyaan dan konsep yang diaiukan dalam penelitian. I
ika kita bertumpu pada konsep selama masih ada satu saja kerajaan lndonesia yang
berdaulat, maka Belanda belum sepenuhnya menjajah Indonesia dalam arti seluruh wilayah lndonesia dari Sabang sampai Merauke, maka kita tidak akan sependaPat dengan pandangan sejarawan konvensional. lmplikasi dari konsep ini dapat kita lihat dari karya Prof, Mr.
3ifiX,&r
K,&?r{&
34
/ Desember -H 200E
27
a I
Hancurnya Pertahanan Hindia Belanda
G.J. Resink yang memperkenalkan pendekatan hukum internasional dalam menelaah sejarah kolonialisme. Dengan mendasarkan analisanya dari kumpulan enam tulisannya yang berjudul Raja dan Kerajaan yang Merdeka di lndonesia 18501910, ia sampai pada kesimpulan bahwa kekuasaan Belanda di Kepulauan ndonesia sebenarnya tidak lebih dari mitos politik belaka karena Belanda menjajah lndonesia resminya hanya 30 tahun. Sebaliknya jika kita bertumpu pada pertanyaan sejak kapan nasionalitas lndonesia mengalami penjajahan, maka apabila sebagian saja dari sejengkal tanah kita mengalami penjajahan maka pada saat itu juga kita sudah mengalami penjajahan. lmplikasi dari konsep ini dapat kita lihat bahwa penjajahan Belanda selama 350 tahun tersebut bertolak dari fakta sejak orang-orang Belanda membangun Benteng Batavia pada abad 17 sampai hancurnya perlahanan Hindia Belanda melawan invasi Jepang tahun 1942. Terlepas dari perbedaan pandangan mengenai sejarah kolonialis Belanda di lndonesia tersebut, penulis memfokuskan masalah bagaimanakah pertahanan Hindia Belanda khususnya sejak tahun 1B0B sampai dengan hancurnya pertahanan Belanda pada tahun 1 942 dan bagai manakah ref leksinya dalam mengantisipasi hancurnya pertahanan negara, khususnya pertahanan Negara Kesatuan Republik lndonesia. Bertolak dari pemikiran di atas maka kami mengangkat judul tulisan ini Hancurnya Pertahanan Hindia Belanda : Suatu Tinjauan Reflektif Dal am M eng antisi pasi H an curnya Negara. I
Pertahanan Hindia Belanda seiak tahun 1808. Merefleksi hancurnya peftahanan Hindia Belanda menghadapi serangan Jepang pada tahun 1942
2A
dalam perang pasifik seblgai fakta historis tidak dapat kita Iepaskan dengan masalah pedahanan Hindia Belanda untuk pertama kalinya khususnya sejak Belanda di bawah kekuasaan Perancis pada abad 1B sehingga negara lnggris musuh dari negara Perancis kemungkinan akan menduduki koloni Belanda di Hindia Belanda. Daendeles dikirim ke lndonesia pada tahun 'lB0B dengan tugas utama untuk mempersiapkan pertahanan Hindia Belanda terhadap lnggris yang mungkin akan mengadakan serangan dari Hindia. Permasalahan peftahanan Hindia Belanda yang dihadapi Daendeles tidaklah mudah. Armada lnggris menguasai lautan, sementara tentara Belanda hanya berjumlah 6000 personel, yakni 4000 personel di Jawa dan 2000 personel di Maluku sedangkan dana terbatas. Oleh karena itu Daendeles membatasi pertahannya di Pulau Jawa dan titik beratnya diJawa Barat. Meskipun ia menginginkan mempersiapkan pertahanan di pedalaman, akan tetapi karena kekuasaan Belanda tidak berakar pada rakyat, maka Daendeles tidak berani merealisasikan maksud itu. Ia hanya menetapkan Surabaya sebagai pangkalan utama bagi angkatan lautnya yang kecil dan di
pantai barat Banten didirikan pangkalan pembantu. Daendeles menyadari bahwa jalan laut dari Jawa Timur ke Jawa Barat dapat diganggu oleh lnggris, maka ia memerintahkan pembuatan jalan raya dari pantai barat ke pantaitimur Pulau Jawa (Anyer Panarukan) dengan menggunakan tenaga rakyat atas dasar paksa/kerja rodi. Untuk membiayai pembuatan jalan tersebut ia menjual tanah-tanah kepada orang-orang kaya. Karena pertahanan Belanda masih sangat lemah maka tahun 1811 lnggris berhasil menduduki Hindia Belanda meski pada tahun
1817 Hindia Belanda dikembalikan
pada Belanda setelah Napoleon dikalahkan di Eropa. Tahun pertama setelah Hindia Belanda dikembalikan pada Belanda, maka pemerintah Belanda mulai menyusun rencana tentang pertahanan Hindia Belanda. Akan tetapi rencana-rencana itu tidak ada yang dijalankan dengan sungguh-sungguh, karena Belanda selalu berasumsi bahwa tidak ada kemungkinan serangan terhadap daerah jajahannya di lndonesia. Kekuatan satu-satunya yang akan dapat menyerang Hindia Belanda cuma lnggris, akan tetapi hubungan politik antara lnggris dan Belanda tidak memberikan alasan untuk mengkhawatirkan akan timbulnya peperangan antara kedua negara itu. Perhatian pemerintah Belanda hanya untuk mempertahankan kekuasaannya khususnya dalam Perang Diponegoro dan peperangan Sumatera Barat, sehingga tugas utama dari Angkatan Perang Belanda hanyalah menjaga tata lentram kerajaan-kerajaan yang dikenal dengan sebutan negaranegara utama lndonesia.
Pertahanan Hindia Belanda 1830-1860. Setelah Perang Diponegoro selesai, sementara itu hubungan dengan lnggris mulaimemburuk, maka sejak tahun 1830 masalah pertahanan Hindia Belanda memperoleh perhatian lagi. Gubernur Jenderal Van den Bosh menyusun suatu rencana pertahanan Hindia Belanda yang pada tahun 1834 disusul oleh rencana detail dari Kolonel Van der wijk. Pokok-pokok Rencana Pertahanan Hindia Belanda tersebut adalah : " Pemerintah Belanda menganggap musuh potensial satu-satunya adalah lnggris, namun demikian Pemerintah Belanda menganggap bahwa Hindia Belanda tidak akan
:-::_.'.:,i,i,: i: i .i:i,i. .,:,
.,j:jll-t_ra'/
It..r.l:
mampu mempertahankan seluruh wilayahnya, sehingga Pertahanan harus dibatasi hanya Pulau Jawa saja. Pemerintah Belanda menganggap bahwa Angkatan Laut tidak akan kuat menahan serangan musLth, sehingga titik berat harus diletakkan pada Angkatan Darat. Sementara itu pertahanan Pulau Jawa lebih baik berada di daerah pedalaman, sedang pertahanan Jawa Barat perlu dipindahkan ke Jawa Tengah khususnya ibukota pindah ke kota Prambanan antara Surakarta dan Yogyakarta. Belanda menganggap pantai utara mudah
untuk mendaratkan pasukan-Pasukan musuh, sehingga pertahanan harus dibangun di sepaniang Pantai selatan, oleh karena itu Cilacap perlu diperkuat, supaya hubungan keluar tetap dapat dipelihara. Sura'
baya tetap diiadikan sebagai pangkalan yang utama bagiAngkat-
an Laut. Namun pertahanan hendaknya didasarkan atas suatu Angkatan darat yang mobil, Yang kekuatannya diusulkan 30.000 orang. Selain itu dianiurkan untuk mengambil tindakan-tindakan is' timewa guna menghadaPi kemung'
kinan serangan-serangan dari rakyat, yakni supaya dimana-dima' Yang diperkuat." Beberapa pokok pikiran Pembangunan pertahanan Hindia Belanda inilah yang menjadiacuan Belanda khususnya antara tahun 18301860. namun konsep pembangunan pertahanan itu tidak dilaksanakan dengan serius karena terbatasnYa dana. Bahkan sejak tahun 1860 Perhatian Belanda terhadap soal-soal pertahanan semakin berkurang, karena Belanda merasa hubungannya dengan negara lnggris mulai membaik. Pada tahun 1862 Menteri Jajahan Belanda menerangkan dengan resmi yang esensinya tidak ada kemungkinan bagi serangan
na dibangun pos-Pos
;,.y1
!r;11i lili-]3 1
ancaman dari dalam dan memPertahankan keamanan dan ketente-
atas Hindia Belanda. Oleh karena itu
tugas utama tentara menghadaPi musuh dari dalam. Pola pemikiran ini sangat menentukan arah
raman (tugas dalam). Memenuhi ke-
wajiban-kewajiban militer sebagai anggota Volkenbond (tugas ke luafl; menurut tafsiran resmi, maka ini sama saja artinya dengan memegang teguh kenetralan bila terjadi peperangan antara negara-negara
perkembangan dan konseP Pemikir-
an tentara Hindia Belanda samPai datangnya invasi Jepang.
Pertahanan Hlndia Belanda tahun L927.
lain.
Sejak abad 19 Belanda menyadaribahwa pemikiran dengan asumsi bahwa Hindia Belanda tidak akan diserang oleh musuh dari luar sudah tidak relevan lagi, mengingat Hindia Belanda terletak di lingkungan kepentingan negara-negara timur dan barat di laut pasifik dan sekitarnya,
r')Tugas ke dalam diletakkan Pada lOanuAngkatan Darat dan bila dipandang perlu dengan meminta bantuan dari Angkatan Laut. Mengenai tugas ke luar, maka Pulau Jawa ditetapkan sebagai wilaYah tugas Angkatan Darat dengan bantuan Angkatan Laut. Sedangkan di luar Jawa, tugas ke luar Jawa itu menjadi tanggung jawab Angkatan Laut dengan bantuan Angkatan Darat, yang mengutamakan pertahanan-Pertahanan
apalagi melihat perkembangan Jepang sebagai faktor kekuatan baru.
Melihat situasi yang demikian maka sejak tahun 1912 Belanda mengangkat komisi perlahanan Hin-
dia Belanda ditinjau dari sudut keuangan negara dan politik. Komisi menganjurkan pada pemerintah Hindia Belanda perluasan konsepsi
pertahanan tidak hanya terbatas pada Pulau Jawa namun diperluas ke seluruh wilayah Hindia Belanda. Selain itu komisijuga menyarankan konsep netralitas Belanda terhadap negara barat dan timur, mengingat posisi Belanda sebagai negara kecil di eropa. Tahun 1919 komisi me-
nyarankan untuk mengadakan milisi bumi putra, namun Belanda tidak dapat menerimanya karena akan membahayakan kolonialnya, aPalagi sejak berakhirnya Perang Dunia dan berdiri lembaga bangsa-bangsa maka persoalan Pertahanan kembali diabaikan. Baru pada tahun 1927 Pemerintah Nederlands mengeluarkan dasar-dasar pertahanan Hindia Belanda sebagai berikut : I
{ "Tugas Angkatan Perang Hindia I Belanda ialah : Mempertahankan kekuasaan Belanda terhadaP
daerah-daerah penting atau strategis seperti perlahanan Tarakan dan Balikpapan.
fl
Kalau oolitik kenetralan tidak da *.) put dipertahankan, maka An gkatan Perang harus memPertahankan
wilayah Hindia Belanda dengan sekuat tenaga sambil menunggu kemungkinan datangnya bala bantuan dari luar. Pelaksanaan rencana-rencana itu banyak bergantung pada keadaan keuangan serta Personil, sedangkan mengenai Pembangunan armada Hindia Belanda, sebagai intinya ditetapkan 2 kapal penjelajah, 8 kapal perusak dan 12 kapal selam."
Dasar-dasar pertahanan itu ternyata mendapat tantangan dari berbagai fihak, sehingga pemerintah Hindia Belanda menugaskan sebuah panitia untuk mencari jalan keluar agar dapat dilakukan penghematan. Panitia menyarankan tugas Kepolisian Negara dijalankan oleh militer, sehingga tentara tidak
29
a I
Hancurnya Pertahanan Hindia Belanda
*'i:* ::s
5 *il
a T{
ra-negara lainnya, maka terpaksa Hindia Belanda menunggu sampai tiba pada gilirannya. Dengan demikian tidak sedikit dari pesanan-pesanan perlengkapan perang yang tidak pernah sampar di Hindia Belanda.
I
5rl,
Meskipun Hindia Belanda dapat membeli senjata dari Australia, yakni senapan-senapan kaliber 7,7 ser-
ta senjata-senjata hasil rampasan perang diAfrika. Namun sesaat sebelum Nederland diserbu Tentara
Jerman, tiga buah kapal barang Belanda yang berisi penuh dengan
alat-alat perang untuk Angkatan Perang Hindia Belanda, telah ditenggelamkan oleh kapal-kapal selam Jerman. Tentara KNIL yang direkrut dari orang-orang pribumi
mempunyai waktu untuk mempersiapkan diri guna menghadapi serangan dari luar.
Pertahanan Hindia Belanda tahun 1936-1940. Dengan semakin meningkatnya ketegangan di Asia Timur banyak kalangan mendesak agar tentara dan armada serta angkatan udara diperluas. Tetapi krisis ekonomi yang berkecamuk sejak tahun 1930 tidak dapat memenuhi keinginankeinginan tersebut. Namun ketika sistem pertahanan yang dibangun Liga Bangsa-Bangsa terbukti telah gagal dengan berkobarnya peperangan di Spanyol, di Ethiopia dan di Tiongkok, maka pemerintah Hindia Belanda sebagai anggota Liga Bangsa-Bangsa menyadari masalah peperangan telah mendekat dan masalah peftahanan kembali memperoleh perhatian.
Oleh karena itu sejak tahun 1936, maka secara perlahan-lahan mulai diambil langkah-langkah untuk memperkuat Angkatan Perang. Dalam memperkuat Angkatan Perang itu pada mulanya tidak banyak
30
sangat memusingkan fihak Belanda karena alat-alat itu harus didatangkan dari luar negeri. Dan hal ini bu-
Sejak tahun 1936 Pemerintah Hindia Belanda membentuk Dewan Mobilisasi. Dewan tersebut kemudian merencanakan peraturan-peraturan yang selanjutnya dilaksanakan oleh pemerintah, mengenai penggunaan manpower seefisien mungkin. Selain itu, dewan tersebut juga mempelajari kemungkinan-kemungkinan pembangunan industri baru untuk kepentingan angkatan perang dengan cara merubah pabrik-pabrik yang sudah ada menjadi pabrik-pabrik yang sekiranya lebih berguna dalam menghadapi peperangan. Sekalipun dewan tersebut boleh dikatakan telah membanting tulang untuk menciptakan suatu rencana industrialisasi, namun tidaklah mungkin untuk dalam beberapa tahun saja dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan angkatan perang Hindia Belanda. Pemba-
kanlah suatu pekerjaan yang
ngunan dan perluasan tentara
mudah karena setiap negara tentunya akan mementingkan dahulu keperluan-keperluannya sejak berkecamuknya peperangan di Eropa. Sekalipun tersedia uang, namun kemungkinan untuk mendapatkan senjata dari Eropa itu tipis sekali sehingga harapan tertuju kepada Amerika Serikat. Karena banyaknya permintaan-permintaan dari nega-
menyebabkan semakin meningkatnya kebutuhan alat-alat perang yang
menaruh perhatian pada masalah modernisasi, akan tetapi lebih ditekankan kepada memotorisasikannya. Kaveleri dimotorisasikan dan diperlengkapi dengan mobil-mobil lapis baja yang dipesan dari Swedia. Selain daripada itu dilakukan pula pesanan tank-tank ringan bagi KNIL dan kemudian juga meriammerian penangkis serangan udara. Perluasan yang sedikit berarti dialami oleh bagian udara ditingkatkan menjadi suatu kesenjataan tersendiri dengan nama "Militaire Luchtvaart" (Angkatan Udara Militer).
Mengenai persoalan materiil
banyak bergantung pada luar negeri. Banyak senjata yang dipesan dari luar negeri, tidak diterima pada waktunya, sehingga hal itu dengan sendirinya membawa pengaruh yang buruk terhadap moril pasukan KNIL.
Dalam perkembangannya sejak
l-+.remi+'TH rlC8
a
Nederland jatuh ke tangan Jerman yang telah mengadakan pertahanan bersama dengan ltalia, Jepang pada 10 Mei 1940, maka pemerintah Belanda mengadakan reorgani-
diperkirakan Pulau Jawa. Dari Pulau Jawa inilah kekuatan-kekuatan dikonsentralisasikan karena memiliki banyak fasilitas dan sebagai salah satu
sasi Angkatan Perang Belanda/KNIL
bagian dari koloni yang paling
(termasuk di dalamnya milisi bumi) dengan dasar-dasar pertahanan sebagai berikut :
berkembang di Hindia Belanda.
If
"Memperkuat Militaire Luchtvaarl sefta daerah-daerah kemungkin-
dari pertahanan Hindia Belanda
Sementara itu untuk memperkuat Militaire Luchtvaart pegawaipegawai yang di darat diperluas sampai 800 orang Eropa, jumlahl penerbangannya diperbanyak. Di
untuk mendapat pegawai-pegawai yang dapat dijadikan penerbangan ordonans. Pada tahun 1941 kemudian didirikanlah Korps Penerbang Sukarela (Vrijwilig Vlieger Corps/ VVC) setiap murid sekolah menengah dapat mengajukan dirisebagai anggota. Meski pendidikan penerbangan dapat diperluas namun persoalan mendasar yang dihadapi Belanda, Militaire Luchtvaart sangat tergan-
an tempat pendaratan musuh. De-
tung pada Amerika
ngan demikian diharapkan agar pada si penyerang, sebelum dan sesudah
Serikat dalam mendapatkan bantuan pesawat
operasi pendaratannya, dapat
terbang. Sementara itu industri-industri pesawat terbang Amerika: Serikat sendiri sedang memenuhi permintaan lnggris dan memenuhi kebutuhan negerinya. Selain daripada itu pemerintah Hindia Belanda juga mengalami kesukaran dalam hal
diberikan pukulan-pukulan hebat.
/)Motorisasi serta mekanisasi
2
pa
sukan-pasukan infanteri agar dapat memiliki mobilitas yang cukup besar dan mendirikan "steunpunten" seperti umpamanya di daerah-dae-
rah penyeberangan sungai, jalanjalan silang dan lain-lainnya untuk menghambat atau menahan gerak maju musuh.
mendatangkan alat-
Pertahanan lapangan-lapangan JJ terbang serta daerah-daerah strategis lainnya terhadap pasukanpasukan payung, dengan mengadakan perlahanan darat yang kuat dan mengajukan satuan-satuan ofensif yang cepat. Perbaikan jaring-jaring lalu lintas agar dapat dipergunakan untuk hubungan motor serta mekanis dan mempertinggi mutu anggota pasukan payung dengan memasukkan mereka ke 'dalam pendidikan. TtMendiikan nd ustri-ind ustri basis l agar sedapat mungkin dapat memenuhi kebutuhan sendiri dan untuk daerah-daerah luar Jawa direncanakan modernisasi seiring persenjataan dan pembuatan pertahanan-pertahanan lapangan terbang serta obyek-obyek penting lainnya." i
Dalam rangka menghadapi inva-
si Jepang, maka benteng terakhir
i':l:,,',r-h.i.;.:'i
I |l,rlr
li.1 r
De:-o'rb,or
2Lla8
alat dari Eropa dan Amerika, maupun Australia. Sebuah misi yang dikirim ke negerinegeri itu hanya berhasil membawa pulang sebanyak 3 juta butir peluru untuk senapan mesin pesawat terbang. Jumlah ini ternyata jauh daripada mencukupi. Pesawat Brewster 339 Bulfalo ML-KNIL dalam latihan Sementara itu motorterbang di atas Singapura sebelum dikirim ke Jawa tahun 1942. motor yang dipesan dari lnggris dan Australia, tak pernah diterima samping itu pendidikan Militaire di Hindia Belanda. Ban pesawat terLuchtvaart bekerja sama dengan bang sama sekalitak dapat didatangMarine mendirikan olah raga pe- kan, sedangkan untuk membuatnya nerbangan di6 daerah di Pulau Jawa. sendiri di pabrik "Goodyea/' di Bogor, Tujuan utama dari pada pendidikan ternyata mengalami banyak kesukaruntuk menjadi penerbang sport ini an. Demikianlah sedikit gambaran ialah agar orang-orang sipil dapat mengenar kesulitan-kesulitan yang didijadikan penerbang kedua dari pe- hadapi pemerintah Hindia Belanda sawat-pesawat pembom atau kapaldalam membangun angkatan kapal terbang dari Marine, ataupun udaranya.
31
Hancurnya Pertahanan Hindia Belanda
Bagaimanakah kini perkembangan dalam Angkatan Laut Hindia Belanda? Kalau Angkatan Udaranya menghadapi tugas yang berat dalam usahanya untuk sedapat mungkin memperkuat dirinya sebelum peperangan menjalar keAsia, maka Angkatan Lautnya pun menghadapi kesukaran-kesukaran yang tidak ringan. Marine yang ada di Hin-
dia Belanda turut bertanggung jawab atas keamanan di kepulauan Hindia Belanda, bahkan harus membantu mengisi kekurangan personel Angkatan Perang di lnggris. Guna menghadapi segala kemungkinan, maka di lingkungan Marine Hindia Belanda telah diadakan tindakan mobilisasi. Semua anggota milisi dan opsir cadangan dipanggil untuk berdinas, dan semua anggota yang cuti dicabut. Beberapa kapal KPM (Koninklijke Paketvaart Maatschappi) dipanggil kembali atau diperintahkan untuk mendatanya pelabuhan-pelabuhan
tertentu guna mengangkut juru mudi-juru mudi, ahli-ahli teknik dan
telegraf ke tempat-tempat tujuan mereka dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Sementara itu penjagaan-penjagaan semakin diperhebat, sedangkan beberapa kapal selam bergerak di sekitar daerah-daerah yang mungkin akan dilaluioleh armada Jepang. Sementara itu latihan-latihan diperhebat pula. Pada tanggal 4 Mei 1940, karena keadaan politik yang semakin menggenting maka latihan-latihan mengalami hambatan. Armada Belanda di Hindia Belanda terpaksa bersiap-siap untuk menghadapi kemungkinan adanya peperangan. Sejak pasukan-pasukan Jerman menduduki Nederland, maka harapan Hindia Belanda untuk tetap bersikap netral dalam menghadapi bahaya peperangan, sudah tak mungkin lagi. Berdasarkan keteranganketerangan yang diperoleh, maka Hindia Belanda kini terancam dari
32
dua jurusan. Aksi armada Jepang di-
harapkan datang dari arah Laut Tingkok, sedangkan di sebelah barat
ancaman datang dari kapal-kapal perang lapis baja Jerman. Selain daripada itu di Lautan Hindia berkeliaran pula sebuah kapal pengangkut Jerman lainnya, yakni kapal "lnnenfels" yang menurut penye-
lidikan merupakan kapal bantuan untuk Raiders. Diduga bahwa kapal tersebut akan berusaha untuk menyusup ke Hindia Belanda dari arah timur. Demikianlah sepintas lalu kegiatan-kegiatan yang tengah dilakukan pihakAngkatan Laut Hindia Be-
landa dalam menjelang pecahnya Perang Asia Timur Raya. Sementara itu keagiatan-kegiatan yang dilakukan Angkatan Darat Hindia Belanda sejak tahun 1940an antara lain membentuk korps cadangan yang terdiri dari bekas-be-
kas militer yang terutama sekali ditugaskan untuk melakukan penjagaan-penjagaan di obyek penting, sepefti pusat tenaga listrik dan lainlain. Landwarcht dibentuk di perkebunan-perkebunan, tugasnya mempertahankan perkebunan di wilayah tugasnya dan bila perlu membantu perkebunan-perkebunan yang ada di sekitarnya. Stadswacht (pengawal kota) dibentuk untuk melaksanakan perlindungan setempat. Untuk memenuhi kebutuhan akan supir-supir, maka dibentuklah VAU BEC (Vrijwilig Automobielcorps = Korps automobil sukarela) dan VAK atau VAC (Vrouwelijk Automobiel Corps (Korps). Mereka ditempatkan di berbagai dinas tentara dan marine, Stadswacht, Landwacht dan LBD (Luchtbeschermingsdients = dinas perlindungan bahaya udara) sebagai supir atau pembantu. Dalam memenuhi kebutuhan akan penrvira-penrvira cadangan maka
dibentuklah CORO (Corps Opleiding Reserve Officieren = Korps Pendidikan Opsir Cadangan). Dengan dibentuknya CORO itu, maka langkah per-
tama untuk menuju ke arah pendidikan secara lengkap opsir-opsir di Hindia Belanda telah dimulai. Dalam tahun 1941 didirikanlah "Koninklijke Militaire Acedemie" di Bandung. Selain itu di kota tersebut didirikan pula "Hogere Krijgsschool", sehingga opsir-opsir mendapat kesempatan untuk mencapai pangkat-pangkat yang lebih tinggi lagi. Bersamaan dengan itu diselenggarakan pula penerimaan personel bawahan untuk memenuhi kebutuhan angkatan darat. Pertama-tama diusahakan penerimaan anggota tentara sukarela dari kalangan orang-orang Eropa dan lndonesia. Kemudian untuk orang-orang lndonesia terbuka kesempatan untuk menjadi anggota tentara dengan dinas singkat (sementara). Untuk itu diterima orang-orang yang bersedia menjadi anggota tentara untuk jangka waktu 3 atau 6 tahun. Setelah mereka hampir selesai menjalankan dinasnya, maka kepada mereka diberi kesempatan untuk masuk dalam dinas tetap. Dengan sendirinya serdadu-serdadu yang berdinas singkat itu belum dapat dianggap sempurna. Sekalipun demikian, maka dengan cara ini dapatlah dipenuhi kebutuhan tenaga untuk pembangunan KNIL serta mendapatkan cadangan yang cukup besar. Meski pembangunan KNIL dengan jalan milisi/wajib militer tersebut cukup berhasil, namun sebelum anggota milisi itu cukup terlatih, Jepang telah memulai dengan serangannya. Oleh karena itu sebagian besar dari anggota milisi hanya diberi tugas pengawalan atau diperintahkan untuk pulang ke rumahnya masing-masing guna menghindarkan pertumpahan darah. Demikianlah perlahanan Hindia Belanda yang dipersiapkan dengan sangat tergesa, kenyataannya hanya di atas kefias saja. Karena reorganisasi Angkatan Perang BelandalKNIL yang baru dipersiapkan ke-
$1,X,!k:1'{ ll,'1 3r,' De::erbe. Tt 2oot
tika musuh sudah diambang Pintu tidak akan menghasilkan tentara yang profesional, sementara sebagian terbesar dari material yang sekarang kita kenal dengan sebutan Alutsista (Alat Utama Sistem Persenjataan) yang dipesan tidak pernah sampai di Hindia Belanda, bahkan Belanda sangat mengabaikan peranan intelejen sehingga mempercepat kehancuran PertahanannYa.
Hancurnya Pertahanan Hindia Belanda Desember L947.-g Maret L942.
secara terpadu. Komando ini Jinamakan ABDA-Com singkatan dari Am e rika- B ritish- D utch-Australia Command. Kekuatan darat, laut, udara yang dimiliki masing-masing negara yang berada di kawasan perang berada di bawah satu komando. Dibentuknya komando tersebut untuk memPertahankan garis Malay Barrick, satu garis pertahanan yang memanjang dari Semenanjung Malaya di sebelah barat, memanjang ke timur-SumateraJawa sampai lrian, selama mungkin untuk memberikan ruang dan wak-
kan kerja sama peftahanan dengan
negara yang manaPun, sebelum terseret sendiri ke dalam peperang-
an. Bahkan pembangunan tentara Hindia Belanda/KNIL baru dimulai, sebagaimana tentara FiliPina, sementara itu lnggris sedang membela hidup atau mati tanah airnYa sendiri di Eropa. Oleh karena itu ketika tanggal B Desember 1941 tentara JePang di bawah Jenderal lmmamura menyerang Hindia Belanda tidak mungkin dapat ditahan oleh Persekutuan ABDA di bawah pimpinan Jenderal Wavell, bahkan komando ABDA sebagai komando gabungan tidak dipandang efektif lagi, setelah berusia
52 hari dari tanggal 3 Januari-25 Februari 1942 dibubarkan. Sasaran utama JePang ke Hindia Belanda adalah Pulau Jawa, pulau yang terkaya dan berkedudukkan di Batavia. Untuk merebut Pulau Jawa Jepang melakukan strategi peningkaran ganda Yakni dengan menguasai terlebih dahulu pulau-pulau di luar Jawa, sehingga secara praktis Jawa terisolir dan secara efektif pertahanan Pulau Jawa dapat dipatahkan. Sementara itu Pertahanan Hindia Belanda khususnya di luar Pulau Jawa diserahkan kePada angkatan laut dengan bantuan ang-
katan darat beserta angkatan
Tentara KNIL pribumi
udaranya. TempattemPat Yang di-
anggap amat penting buat Pede-
tu terutama kepadaAmerika dan lng-
ngan keunggulan udaranya mauPun lautnya di medan temPur berhasil mematahkan armada pasifik Ameri-
gris melakukan persiapan-persiapan untuk melancarkan offensif ba-
8 Desember 1941 JePang
ka Serikat di Pearl Harbor dan berhasil menguasai Malaysia, Singapura, Muangthai. Setelah Amerika dan Inggris terdesak Jepang di Asia Tenggara maka Belanda yang tadinya bersikap netral bergabung dengan Amerika Serikat, lnggris, Australia dan Selandia Baru membentuk suatu komando gabungan untuk melakukan upaya Pertahanan
$xtN,{K,,q?t*A
34 / DesernberTH 2oo8
las.
Namun kerja sama antara nega-
ra-negara yang bersekutu baru
perangan, dipertahankan dengan kekuatan tentara sebanYak kurang lebih satu batalyon infanteri dengan beberapa pucuk meriam, sePefti di Tarakan dan Balikpapan. Angkatan udara dimaksudkan sebagai tena-
dalam taraf kemauan, belum terben-
ga penggempur yang mobil dan jum-
tuk dan berisi persekutuan Yang seharusnya sebab Amerika selama ini tidak memimpikan akan terlibat perang dan mengabaikan segala persiapan pertahanan. Belanda selama ini juga menganut politik kenetralan, sehingga juga mengabai-
lah landasan udara ditambah, seperli di Samarinda dan Ambon. Akan tetapi angkatan udara ini sebagian besar telah habis dalam PertemPur an di Malaya, sehingga pedahanan pulau ini kemudian terpaksa dilakukan tanpa kekuatan di udara lagi,
33
Hancurnya Pertahanan Hindia Belanda Tempat-tempat yang strategis
terus direbutnya satu per satu. la turun ke lndonesia Timur dan memulai dengan mendarat di Menado tanggal 11 Januari '1942, terus ke Kendari tanggal 24 Januari 1942, Ambon tanggal 3 Februari 1942, Ujung Pandang tanggal B Februari 1942, dan Kupang-Dilly tanggal 18-20 Februari 1942, sehingga dengan demikian Jepang kini langsung menghadapi pantai Australia dan memutus sama sekali hubungan
antara Jawa dan pulau-pulau yang berada di sebelah timurnya.
Tarakan dapat direbut
Jepang padatanggal l2 Februari 1942, menyusul Balikpapan yang dapat dikuasainya pada tanggal
24 Februari 1942. Sebelumnya
Serangan Pearl Harbor oleh Jepang 8 Desember 1941
yang dengan sendirnya menggagal-
kan setiap usaha pertahanan di daratan terhadap musuh yang lengkap dan modern peralatannya. Pada umumnya pertahanan di luar Jawa hanya dilakukan aksi-aksi mengulur waktu oleh satuan-satuan tentara untuk melaksanakan bumi hangus dan menyimpan tenaga buat bergerilya. Sementara itu di Pulau Jawa dipeftahankan 3 divisi KNIL dengan pusat peftahanan di Bandung (Jawa Barat) dan untuk ini harus menarik Resimen lnfanteri 4 dari Jawa Tengah dan pasukan Black Force (pasukan Sekutu yang berada di Jawa terdiri dari 2 batalyon Australia, 1 Skwadron Kaveleri lnggris, satuansatuan Aftileri Anti Udara lnggris, 1 Batalyon Artileri Amerika Serikat) Pertahanan Jawa Tengah dikurangi Resimen lnfanteri 4, menempatkan sebagian pasukannya di Banyumas untuk mempertahankan Pelabuhan Cilacap. Detasemen Surabaya masih tetap harus berada di Jawa Timur dan ditugaskan untuk mem-
34
pertahankan pelabuhan Surabaya. Dengan demikian diharapkan diperoleh cukup waktu untuk memperoleh bantuan dariAmerika, namun dalam kenyataan bantuan yang diterima pemerintah Belanda terlambat. Jepang menyerbu dengan cepat sekali, bagaikan air bah yang melanda lembah-lembah. Dalam tempo yang amat singkat seluruh pertahanan Hindia Belanda di luar Pulau Jawa telah dapat dikuasainya. Dengan demikian Jepang kini dapat melakukan serangan ke mana saja yang dikehendakinya. Pangkalan Angkatan Laut Hindia Belanda di Surabaya dan pangkalan udara Andir (Bandung) menjadi sasaran yang empuk baginya setiap hari. Angkatan lautnya mendesak ke selatan melalui selat-selat antara Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan lrian untuk akhirnya menyudahi riwayat Angkatan Laut Sekutu di Laut Jawa. Dengan demikian lautanpun kini dapat dikuasai Jepang dengan sepenuhnya, sambil terus bergerak ke Lautan Hindia.
Banjarmasin sudah dapat dikuasainya pada tanggal B Februari 1942. Semua pertahanan yang dilakukan KNIL di luar Jawa, semata-mata hanyalah berafti melaksanakan politik bumi hangus saja, kadang-kadang disertai pertempuran-peftempuran yang berlangsung beberapa jam saja, dengan maksud untuk kemudian melakukan perang gerilya guna mengikat kekuatan Iawan agar jangan tetalu leluasa menghantam pusat pertahanan Hindia Belanda diJawa. Dari semua rencana yang telah disusun oleh Hindia Belanda dalam menghadapi invasi Jepang itu, praktis hanya politik bumi hangus sajalah yang berhasil. Perang gerilya sedikit sekali terjadi, kecuali di Pulau Timor KNIL dan tentara Australia dapat berlahan sampai akhir tahun 1942. Dengan demikian Pulau Jawa menjadi terkepung sedangkan Sumatera Utara menjadi terpencil. Serangan Jepang untuk perebutan Palembang dilakukan pada tanggal 14 Februari 1942, diawali dengan penyerbuan udara oleh pasukan lintas udaranya dan berhasil merebut lapangan terbang dan mencegah
7
penghancuran instalasi-instalasi minyak. Serangan balas fihak Belanda yang dilancarkan antara lain oleh Batalyon X-KN I L yang dikirimkan dari
Batavia atas perintah Komando ABDA sebelum serangan Jepang untuk memperkuat garnizoen Palembang tidak berhasil. Posisi Jepang
bertambah kuat pada tanggal 15 Februari dengan tibanya 2 Resimen Divisi ke-38 yang bergerak melalui jalan pendekat sungai Musi. Rencana Belanda yang dicadangkan untuk beralih ke perlawan-
an gerilya dengan berpangkalan
.:;:;;
dari Lahat, tidak jadi dilaksanakan, seluruh kekuatan yang masih dapat bergerak, mundur menuju ke pelabuhan Oosthaven (Panjang) di Lampung untuk kembali ke Pulau Jawa termasuk sisa-sisa Batalyon X-KNlL. Sekutu kehilangan Sumatera Selatan hanya dalam waktu 3 hari, bagi Jepang di dalam rencananya untuk menyerang Pulau Jawa dengan melakukan double envelopment, peningkaran berganda, telah mendapatkan titik pijak yang kokoh dari satu arah peningkaran, dari arah barat. Sementara itu bagi pihak Sekutu, Komando ABDA sebagai komando gabungan dipandang tidak efektif lagi dan dibubarkan pada 25 Februari 1942 sehingga kekuatan darat, laut dan udara Amerika, lnggris dan Australia yang masih berada di Jawa, ditempatkan dibawah komando Hindia Belanda. Untuk memperkuat peningkarannya dari arah timur, Jepang melakukan tiga operasi sekaligus di dalam jangka waktu 24 jam, ialah serangan udara terhadap Darwin, pelabuhan laut di Australia utara, perebutan pulau Bali dan pendaratan ampibi untuk menduduki Timor. Tanggal 19 Februari serangan udara dilakukan terhadap Darwin, dilakukan oleh pesawat-pesawat terbang sejumlah 1BB buah berpangkalan dari4 kapal induk, ditambah dengan 50 pesawat pembom yang berpangkalan di Kendari. Serangan udara ini berhasil menimbuli:r,li:1,',r.,:r .1,i,,'r.
I li !,rr,
!1,t,,
[]3;-a.r[., Tl]
.ri_tl_)..:
kan kerusakan-kerusakan berat pada
rada di tangan Jepang. Singkat ce-
pelabuhan Darwin, lapangar terbang, menenggelamkan beberapa
rita akhirnya pada 1 Maret 1942 sebelum matahari terbit Jepang mulai mendarat di Pulau Jawa se-
kapal perang dan lain-lain, sehingga paling tidak untuk sementara Sekutu tidak akan dapat menggunakan sebagai pangkalan logistiknya. Perebutan Bali dilakukan pada tanggal 19 Februari diawali dengan pendaratan di pantai Sanur, di Selat Badung, dilakukan oleh 1 Batalyon lnfanteri dari Divisi ke-48, Ten-
tara ke-14. tugas dari Batalyon ini adalah merebut lapangan terbang Denpasar dan berhasil merebutnya tanpa perlawanan yang berarti. Operasi lain yang dilakukan Jepang pada tanggal 19 Februari adalah melakukan pendaratan di Timor, di dua tempat, di Timor Kupang (Hindia Belanda) dan Timor Dilli (Portugis). Pasukan Jepang yang didaratkan di Kupang, dengan kekuatan 2 Batalyon berasal dari Resimen 228lDivisi ke-38 melakukan serangan melalui jalan pendekat darat, bersama dengan pasukan
lintas udaranya yang melakukan peningkaran vedikal merebut sasar-
an utamanya lapangan terbang, pada tanggal 21 Februari setelah mengalami pertempuran-pertempuran sengit. Lapangan terbang di Dilli direbut oleh pasukan Jepang pada tanggal 20 Februari di dalam keadaan rusak berat. Seperti halnya dengan diTimor Hindia Belanda dan Australia. Pasukan ini tidak menyerah kepada Jepang, tetapi mengundurkan diri ke pedalaman Timor untuk melanjutkan dengan perlawanan gerilya. Dengan direbutnya Bali dan Timor posisi peningkaran Jepang terhadap sasaran Pulau Jawa dari arah timur semakin kokoh, Jawa semakin terisolir. Setelah seluruh daerah pertahanan Hindia Belanda di luar Pulau Jawa secara strategis dikuasai oleh Jepang dan pertahanan Sekutu di Filipina maupun Singapura direbut Jepang, maka Armada Sekutu yang berada di laut Jawa dapat dimusnahkan dan juga supremasi udara be-
bagai pusat pemerintahan dan ben-
teng terakhir pertahanan Hindia Belanda. Pada tanggal 9 Maret 1942, Gubernur Jenderal Hindia Belanda Tjarda van Starkenborgh Statchouwer dan Panglima tentara Sekutu di lndonesia Legercommandantter Poorten menandatangani kapitulasi di Kalijati untuk menyerahkan Hindia Belanda kepada Jepang. Dengan demikian berakhirlah sejarah peftahanan Hindia Belanda.
Kesimpulan Dari fakta-fakta di atas dapat direfleksikan setiap bangsa akan mengalami kehancuran apabila mengabaikan masalah pertahanan sebagaimana pengalaman Belanda membuktikan kelalaian untuk memperhatikan persoalan pertahanan dalam waktu yang relatif panjang (134 tahun) tidak dapat lagi dibetulkan dalam waktu yang singkat, apabila penyerang telah berada di am-
bang pintu.
Bila kita dapat menggali lebih mendalam keterkaitan masalah hancurnya pertahanan Belanda tentunya ada seribu jawaban hancurnya pedahanan yang dapat kita ungkap-
kan. Karena berdasarkan fakta dalam tulisan ini penulis hanya mam-
pu menyimpulkan sebagian kecil penyebab hancurnya pertahanan Hindia Belanda sehingga hanya sebagian kecilsaja masalah pefiahanan Belanda ini yang dapat kita refleksikan dengan masalah pertahan-
an kita di masa depan seperti berikut ini Sejarah membuktikan pemecahan persoalan pertahanan Hindia Belanda yang tidak didasarkan atas perkembangan lingkungan strategi akan mengakibatkan pemerintah Belanda mengambil tindakan yang tergesa-gesa dalam merumuskan pertahanan bersama (ABDA) sehingga ABDA gagal menghadapi :
35
I Hancurnya Pertahanan I Hindia Belanda ::.'"
't
' '- '"'
"':': ...:
il
$L Abials
ro
JAPANIST
,ia^u
E
F;;;:i
L-':''-
I e,ao ns at* d t, tuanr.r I h lrr@pE*j *bdtuat .tite#), I &qi @ pv?r ubc*Etct a&t ) r4iti .* r,M I iturrn$lA ! frik &rot 1*4 #6e o Ni6r ! rea.?9 6r$+ I
.{i XAJIU
.,.:
lSrANof?tr
?Ertrv;f
,1iA t;
"lNGuA,
llA i I
s
l
Peta serangan pasukan Jepang terhadap pertahanan Belanda di lndonesia tahun 1941 - 1942
musuh bersama. Oleh sebab itu dalam merumuskan peftahanan negara kita perlu dianalisis secara kom-
perkembangan industri yang rendah
prehensif masalah perkembangan lingkungan strategt yang sangat dinamis dan perkembangan ilmu pengerahuan dan informasi. Dari analisis itu kemudian dihadapkan dengan kemampuan dan kekuatan yang dimiliki TNl, untuk selanjutnya
kokoh. Kitapun akan mengalami hal yang sama, oleh sebab itu apabila dukungan anggaran APBN untukTNl yang rata-rata setiap tahunnya jauh dari perencanaan kebutuhan, merupakan persoalan serius yang apabila hal ini terus berlanjut dapat berak-
digunakan sebagai dasar disusunnya
ibat pada tingkat profesionalisme dan
kebijakan strategi dalam meproyeksikan kemampuan dan kekuatan TNI
dalam menghadapi adanya kemungkinan serangan dari luar. Dalam menghadapi persoalan pefiahanan Hindia Belanda, Belanda telah mengalami bahwa kemampuan keuangan negara dan tingkat
36
merupakan kesulitan Belanda mewujudkan pertahanan yang
kesiapan alutsista akan semakin menurun dan kemampuan merealisasikan bentuk postur TNI guna dapat melaksanakan tugas pokoknya akan menjadi tidak tercapai. Usaha Belanda untuk memecahkan soal pertahanan dalam bingkaian susunan kolonial menghadapi
suatu kesulitan yang tidak dapat dipecahkan, yakni bagaimana caranya mengerahkan sebanyak mungkin tenaga rakyat tanpa memberikan kecakapan militer kepada mereka,
yang akan mengancam terhadap susunan kolonlal itu. Kita tidak akan menghadapi kesulitan seperti ini dan justru pemakaian faktor TNI yang profesional perlu ditopang oleh pondasi yang kokoh terdiri dari : Doktrin yang kuat, organisasiyang efektif dan efisien, alutsista modern dengan dukungan logistik berkelanjutan, sefta Sumber Daya Manusia profesional, tangguh, ulet dan berjiwa Sapta Marga menjadikuncibagi kita dalam pemecahan persoalan pertahanan.
li
i:,.i
,1.,r;. 11. ,tr,
i li,,i:.
::.t
.,,
L-res--.rber H 2OCg
a
kekuatan TNI yang profesional, efektif, efisien dan modern yang
Belanda dalam memecahkan
didukung oleh disiplin dan semangat juang yang tinggi. lptek yang memadai, mobilitas dan daya gempur yang
masalah pertahan-
an mengabaikan peranan intelejen sehingga Belanda bahkan termasuk Komando ABDA tidak mempunyai konsepsi apapun tentang kekuatan Jepang, sehingga
tinggi serta selalu membina kemanunggalan TNI dengan rakyat .-. T-e :
* *.'..
kan Belanda. Oleh
ffi
&-;14-:
Jepang yang telah
mempunyai intelejen yang profesionaldengan mudah menghancur-
dalam rangka persiapan pertahanan perang rakyat semesta. Selain beberapa hal yang telah
Gubernur Jenderal Hindia Belanda Tjarda van Starkenborgh Statchouwer dan Panglima tentara Sekutu di lndonesia Legercommandantter Poorten menandatangani kapitulasi di Kalijati untuk menyerahkan Hindia Belanda kepada Jepang.
sebab itu dalam merumuskan pertahanan kita harus meningkatkan kemampunan intelejen strategis, yakni kemampuan melaksanakan deteksi dini, identifikasi serta evaluasi gejala dan perkembangan lingkungan strategis, lawan intelejen, lawan infiltrasi dan lawan subversi. Pemikiran Belanda dalam me-
mecahkan persoalan pertahanan selalu berasumsi tidak ada serangan dari luar atas wilayah Belanda. Pemikiran ini mempengaruhi kebijakan Belanda dalam hal penghematan keuangan negara dicapai dengan pengurangan tugas kepolisian negara. Sedangkan sebagian dari tugas-tugas kepolisian negara diserahkan kepada tentara, sehingga mengurangi profesionalitas tentara Belanda yang sangat mempercepat kehancuran pertahanan Hindia Belanda. Kita akan mengalami hal yang sama jika TNI tidak mempersiapkan diri menghadapi serangan dari luar sebab mempersiapkan perlahanan membutuhkan proses yang panjang dan berlanjut. Oleh karena itu meski invasi militer asing terhadap kedaulatan NKRI dalam era globalisasi belum terindikasi sampai saat ini, sementara itu TNI sibuk melaksanakan tugas-
ri1,.lr:,'!.]r,1'
I
ir.r,:tr i_l4
'[,]-.-:---[-+r
:1
]tii,r!
tugas operasi militer selain perang, kita harus tetap melanjutkan upaya untuk membangun dan memelihara
kami refleksikan dalam mempelajari sejarah hancurnya pertahanan Hindia Belanda tersebut di atas, tentunya dengan pendekatan sejarah yang multidimensional masih banyak pelajaran-pelajaran sejarah pertahanan Hindia Belanda yang dapat kita pergunakan untuk pemecahan persoalan peftahanan kita di masa depan E (Penulis saat ini menjabat sebrgi Kasub&s Lisjarah Satbio Dislissaji)
HUMOR PRAJURIT
Prajurit Bryan SeorangSersan pelatih mengumumkan kepada satu pleton tentara baru yangakan mengikuti pelatihan, "Hari inisaya mempunyai berita baik dan berita buruk. Pertama, berita baik. Prajurit Bryan akan menjadi patokan kecepatan lari kalian untuk pagi ini." Mendengar itu para anggota pleton tersebut bertepuk tangan dengan gembira karena prajurit Bryan adalah seorangyang sangat gemuk dan terkenal kelam-
:
banannya. Jadi larinya pasti
sangat santai. Tiba-tiba
sangSersan
v
melanjutkan pengumumannya, "Berita buruknya adalah prajurit Bryan akan mengendarai sebuah truk,"
37
a
Pengalarnan
I(apten Sumitro Menumpas Gerombolan Malik gangguan keamanan di daerah Bangil,
Oleh : Purwanto
Pasuruan, Pandaan dan sekitarnya. Gangguan keamanan itu disebabkan oleh gerombolan Malik, yaitu seorang
etelah pengakuan kedaulatan tanggal 29 Desember 7949, beberapa daerah di
anggota bekas Netherlands Forces lntelligence Seryice (NEFIS) intelnya Belanda. Meskipun pendudukan BeIanda atas lndonesia telah berakhir, seiring pengakuan kedaulatan, na-
wilayah Jawa Timur antara
lain Malang,
Bangil, Pasuruan,dan Pandaaan masih menyisakan masalah yaitu, berupa gangguan keamanan yang disebabkan oleh munculnya satuan-satuan bersenjata. Satuan-satuan itu, antara lain Gerakan Rakyat Kota (GRK) dan gerakan
pembebasan Tentara Pembebasan Rakyat lndonesia yang memusatkan kegiatannya di Malang. Kemunculan Tentara Pembebasan Rakyat lndonesia itu karena adanya kebijakan dari pimpinan teftinggi TNI untuk mengada-
kan demobilisasi bagi anggotanya. Jumlah prajurit yang ada dikurangi agar tidak menjadi tanggungan atau beban negara. Masalah itu ternyata telah menimbulkan frustasi bagi anggota Tentara Pembebasan Rakyat ln-
donesia yang kemudian melakukan
aksi kekerasan. Namun di sisi lain terdapat pula satuan-satuan bersenjata yang tidak bersedia dimasukkan kedalam TNl, seperti GRK. Dalam aksinya satuan-satuan bersenjata ini melaku kan serangkaian gerakan yang meganggu keamanan di wilayah Malang, seperti melakukan penembakan
secara membabi buta dan lain sebagainya. Untuk mengatasi gangguan masalah keamanan tersebut, Kapten Soemitro (berpangkat terakhir jende-
3a
mun anggota-anggota NEFIS ini masih mengadakan kekacauan di beberapa tempat di lndonesia. Mereka masih
ral, mantan Pangkopkamtib) selaku komandan Batalyon I Brigade lV Malang, berinisiatif mengadakan pembersihan terhadap wilayah Malang dan
sekitarnya dari unsur satuan-satuan bersenjata yang berada di luar ken-
dali brigadenya. Cara yang ditempuh adalah dengan memerintahkan satua n-satua n tersebut agar menyera hkan senjatanya dan melakukan penyadaran bagi anggota satuan tersebut agar
yang mau kembali ke masyarakat. Akhirnya masalah keamanan di Malang dan sekitarnya dapat teratasi, setelah sebagian besar anggota gerombolan GRK bersedia masuk menjadi anggota Batalyon 527 di bawah pimpinan Sabar Sutopo.
Keberhasilan Kapten Soemitro mengamankan Malang dan sekitarnya
dari gangguan gerombolan satuansatuan bersenjata ini, ternyata menarik perhatian Panglima Divisi Kolonel Bambang Sugeng yang selanjutnya memerintahkan Kapten Soemitro untuk membantu mengatasi masalah
ingin mempertahankan keberlangsungan pemerintahan Belanda di Indonesia. Oleh karena itu, NEFIS meng-
gunakan orang-orang Indonesia yang telah berhasil dipengaruhi untuk mengadakan kekacauan, agar dapat me-
nimbulkan ketidakstabilan jalannya pemerlntahan Rl yang pada waktu itu masih berusia sangat muda dan salah
satunya adalah yang dilakukan oleh Malik yang mengadakan pengacauan
di daerah Bangil, Pasuruan, Pandaan dan sekitarnya. Telah ada beberapa Batalyon yang ditugaskan untuk menumpas gerombolan Malik ini, namun belum ada yang berhasil, bahkan ada
seorang pembantu letnan dari Batalyon 513 (Batalyon Manan), terkena tembakan. Pada awal tahun 1951 Panglima Divisi Kolonel Bambang Sugeng memanggil Kapten Soemitro ke kantornya, diJalan Suropati, Malang. Kapten Soemitro tidak mengetahui apa maksud panggilan tersebut. Sebagai seorang mantan KNIL Kolonel Bambang Sugeng bersikap seperti seorang KN I L
3- ,r ;g3.'.,5.-,
''l
2aiar-
,
sekalipun beliau berpendidikan
PETA.
Sikap ini ditunjukkan saat la tidak memanggil Kapten Soemitro dengan sebutan nama, tetapi dengan Pangkatnya, meskipun diJawa Timur Pada waktu itu tidak lazim menyebut seseorang dengan panggilan pangkatnya. Karena di sana tidak ada Panggilan model KNIL. Setelah menghadaP
Kolonel Bambang Sugeng, KaPten Soemitro mendapat dua PeftanYaan : "Menurut Kapten Mitro unsur aPa yang terpenting dari kepemimpinan". Kapten Soemitro terkejut mendapat pertanyaan itu, karena tidak mengira akan ditanya macam-macam. Karena itu jawabannya sebisanya saja "Contoh seorang atasan, seorang Pemimpin, harus mampu memberi contoh. Dengan contoh tanpa banyak bicara anak buahnya akan mengikuti dengan sendirinya". Mendapat jawaban itu Kolonel Bambang Sugeng mengatakan masih
ada yang lebih penting lagi. Lama Kapten Soemitro berpikir, namun tidak segera menjawab, akhirnYa Kolonel Bambang Sugeng mengatakan jawabannya. Namun pada saat KaPten Soemitro masih mengingat kata-kata yang diucapkan dari Kolonel Bambang
Sugeng, mendadak Kolonel Bambang
Sugeng mengajukan peftanyaan kedua, yang merupakan surprise bagi Kapten Soemitro : "Sekarang kalau Kapten Mitro saya serahitugas untuk mengamankan daerah Bangll, Pasuruan, Pandaan dan sekitarnya Yang
berbatasan dengan Mojokerto, Mojosaridan Sidoarjo, berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh KaPten Mitro?". Tanpa disadari dan berpikir panjang Kapten Mitro menjawab "Enam bulan, pakl" Baik, KaPten Mitro akan saya tugasi menyelesaikan keamanan disana. Selesaikan dalam
waktu 6 bulanl."
Setelah mendapatkan Perintah dari Panglima Divisi Kapten Soemitro segera berangkatlah ke daerah operasi dan memilih daerah Tretes sebagai
.?4
1
esemberTH 2CNB
markas batalyonnya, tetapi kemudian dipindahkan ke Pandaan. Semua kompi dibawanya, kecuali kompistaf. Pasukannya ditempatkan di beberapa daerah, yang antara lain, satu kompi di daerah Purwosari, satu komPi di daerah Bangil, satu kompi di daerah Prigen dan satu komPi di Pandaan di
dekat markas Batalyon. Pada suatu hari ketika Kapten Soemitro berada di markas Batalyon mendapattelpon dari
Kapten Nailun Hamam, Komandan Batalyon 43 yang markasnYa berada di Bangil, tepatnya di kantor Kawedanan Bangil, kebetulan Wedana Bangil
yang bernama Pak Sudjalmo adalah mertua Kapten Nallun Hamam, la mengatakan " Mit, sebenarnya mereka
itu (maksudnya gerombolan Malik) tidak memusuhi kita, TNl. Sasaran mereka adalah Polisi. Memang informasi dari Kapten Nailun Hamam itu mendekati kebenaran karena beberapa hari sebelumnya Kapten Sumitro juga mendapat laporan dan informasi, bahwa ada Polisi di Pasrepan dilucuti oleh gerombolan. Tetapi kemudian Kapten Soemitro berpikir lagi dan menduga kalau semua Polisi sudah
dilucuti gerombolan Malik, tentu akhirnya akan berhadapan dengan TNl. Pikiran itu tidak diucaPakan Kapten Soemitro kepada KaPten Nailun Hamam. Hanya la kemudian melakukan orientasi untuk membuktlkan kebenaran kata-kata Nailun. Sayang, Batalyon Nailun ditarik dari seluruh kawasan Kabupaten Pasuruan sebelum operasi selesai, sehingga tinggal Batalyon Soemitro dengan daerah operasi seluruh KabuPaten Pasurua n.
Kapten Soemitro kemudian melakukan redislokasi pasukan, di Lawang, di perbatasan antara Malang dan Pasuruan ia menempatkan Kompi Sunyoto. Pada saat itu KaPten Soemitro langsung teringat kepada Operasi intelligence. Selanjutnya dengan menggunakan orang-orang dari peleton Kamid yang pernah dilatih
untuk combat inteligence dan contraspionase diperintahkan untuk menyusup masuk ke dalam lingkungan gerombolan Malik, termasuk juga dari anggota kompi-kom pi Ka pten Soemitro
sendiri. Setelah beberapa saat ang-
gota intelijen tersebut berhasil menyusup ke dalam gerombolan, mereka segera memberi laporan adanYa korban. Laporan pertama dari kompi di Purwosari, Kompi Darto melaporkan ba hwa seora ng a nggotanya tertangkap gerombolan, disiksa dengan cara yang
mengerikan. Orang itu ditanam hiduphidup dengan cara dimasukkan ke dalam lubang lalu ditimbun dengan batu-batu besar. Laporan kedua dari intelejen yang menyebutkan anggotanya yang berpangkat kopral yang ditugaskan masuk ke daerah Cangkring
Malang menyamar sebagai Penjual rokok tertangkap dan disiksa dengan kejam, diikat dengan kepala di bawah kemudian ditarik dengan dokar, hingga kepalanya hancur.
Strategi Perang Anti Gerilya Melihat hal itu, Kapten Soemitro marah dan mengumpulkan Komandan Kompi dengan mengangkat sumpah: "Pokoknya satu untuk kita dan sepuluh untuk mereka". Jumlah Yang gugur dan tertangkap kurang lebih 10 orang. Berarti bagi mereka seratus oran$ harus tertangkap dan ditembak mati. Setelah berjalan beberapa waktu ada laporan dari peleton Tjokro yang posnya berada di Sukoredjo, bahwa pada saat mengadakan pemeriksaan kendaraan di jalan antara Sukoredjo dan Pandaan, ada kendaraan Yang di stop, empat penumpangnya yang bersenjata melarikan diri sambil menembaki ke arah anggota peleton yang sedang bertugas dan kemudian dilakukan tembakan balasan oleh anggota peleton Tjokro, sehingga menyebabkan keempat orang itu teftembak dan meninggal dunia. Patroli dan penggrebegan kemu-
39
dian terus diintensifkan, tetapi ter-
pada masa Perang Kemerdekaan,
kan. Bebas seperti di zaman gerilya.
nyata hasilnya masih kurang memuaskan, sampaisuatu ketika ada laporan pos polisi di Tretes digrebeg oleh gerombolan. Beberapa senjata Springfield berhasil dirampas dan dibawa kabur oleh gerombolan. Setelah dilacak, ada informasi, bahwa gerombolan
antara lain sebagai berik,rt
Taktik yang dilaksanakan adalah mem-
itu mundur ke Gunung Indrokilo.
:
Pertama, secara strategis kita harus mampu merebut hati rakyat dan memisahkan rakyat dari gerombolan.
Kedua, hilangkan rasa takut rakyat terhadap gerombolan, dan akhirnya mampu dan berani menghadapi ge-
Se-
rombolan. Ketiga, mematikan sumber
lanjutnya Kapten Soemitro memerintahkan kepada kompi Karmen untuk mengirimkan pasukan ke sana, dikirimkanlah peleton Letnan Soedjono.
logistik gerombolan . Keempat, menghancurkan jaringan informasi gerombolan. Kelima, menetralisasi sumber
Selanjutnya Peleton Djono berangkat dengan pasukan patrolinya ke lndrokilo. Ternyata benar, gerombolan itu berada di Indrokilo. Pada saat itu mereka sedang makan celeng (babi hutan) bakar di atas batu. Setelah digrebeg, semuanya tertangkap, senjata Spri ngfield dan senjata Iainnya berhasil direbut kembali. Dalam melaksanaan tugas opera-
ciptakan suasana resah pada gerombolan hingga merasa tidak aman di satu daerah dan dipaksa selalu berpidah- pindah. Menghadang gerombolan sewaktu berpindah dari lokasi yang satu ke yang lain. Ketujuh, menciptakan perpecahan didalam tubuh gerombolan dengan cara membuat adanya rasa curiga antara satu dengan yang lain. Kedelapan, tindakan yang terbatas untuk mengimbangi kekejaman gerombolan. Kesembilan, show of force teralur ke daerah-daerah yang terisolasi perlu sekali dilaku-
si terhadap gerombolan Malik ini, Kapten Soemitro merasa dihadapkan
kepada suatu problem operasi anti gerilya, dimana gerombolan itu menciptakan rasa takut masyarakat untuk melaporkan gerombolan di daera hnya.
Untuk memecahkan problem ini Kapten Soemitro sampai pada kesimpulan untuk menggunakan pengertian prinsip operasi anti gerilya, yaitu persaingan untuk merebut simpati rakyat dengan menghilangkan pengaruh dari
gerombolan. Untuk itu Kapten Soemitro dengan terpaksa menggunakan kekerasa n terhadap orang-orang yang
diduga dan dilaporkan sebagai informan gerombolan. Setelah itu barulah kemudian terlihat rakyat mulai tenang. Selain itu Kapten Soemitro juga me-
ngirimkan patroli secara reguler ke daerah-daerah yang terisolasi. Prinsip Kapten Soemitro da lam melaksana kan operasi anti gerilya adalah bagaimana
membuat, mengubah, merebut, menghilangkan rasa takut rakyat kepada gerombolan. Prinsip-prinsip Perang Anti Gerilya tersebut ia pelajari pada
waktu menghadapi Agresi Belanda
kekuatan gerombolan. Keenam, men-
kan. Kesepuluh, dalam upaya mengambil (merebut) hati rakyat perlu dibuatkan petunjuk teritorial. Kese-
buat gerombolan takut, takut masuk desa, takut melaporkan, takut menyerang pos, takut menghadang dan sebagainya. Berikutnya kita mempelaja ri su mber-sum ber logistik mereka, terutama mengenai peluru dan senjata. Kapten Soemitro mengawasi dengan ketat sehingga tidak mungkin ada sebutir peluru pun masuk daerah gerombolan. Menurutnya mereka tidak akan bisa berbuat apa-apa tanpa peluru. Senjata tanpa peluru tidak ada gunanya. Kalau makanan masih dapat diperoleh, dimana-mana masih ada, entah mencuri di kebun, masih bisa mereka dapatkan.
Sementara itu, pada suatu hari Wakil Komandan Batalyon Kapten Su-
diono yang ditinggal oleh Kapten Sumitro dan tidak ikut operasi, karena diberi tugas untuk mengurusi basis, pergi dari Malang ke Pandaan untuk melapor kepada Komandan Batalyon,
yaitu Kapten Soemitro. Namun di tengah perjalanan antara Singosari dan Simping ia dihadang oleh gerombolan
dan ban jeepnya ditembak gerombolan hingga meletus, namun untung
belas, membagi pasukan antara yang bertugas teritorial dan yang melaku-
lamatkan diri, tetapi pistolnya berha-
kan pengejaran mutlak menjadi kon-
sil dirampas gerombolan. Tetapi di
sep. Dan keduabelas, perlunya Iarangan, jangan sekali-kali berbisnis atau membawa pengusaha ke daerah operasi. Jangan ada kesan TNI mengeksploitasi ekonomi di derah operasi. Janga n melanggar ketentuan-ketentuan
kemudian hari dalam suatu operasi berhasil merampas beberapa senjata dari gerombolan, pistol Wakil Komandan Batalyon Kapten Sudiono yang hilang diketemukan kembali.
masyarakat setempat yang ada hubungannya dengan agama dan adat. Pengalaman ini selalu diterapkan oleh Kapten Soemitro, dalam meng-
Ka rno
hadapi gerombolan pengacau sekalipun tidak terlalu intensif. Karena menurutnya pada dasarnya manusia
itu punya rasa takut, karena itu ia menumbuhkan rasa takut kepada mereka, ltu yang penting. Sebelumnya
mereka bebas bertemu rakyat, bahkan mereka dibantu dan diberi ma-
ia dengan berbagaicara dapat menye-
"Terima Kasih" Dari Bung Pada saat operasi sedang berjalan, Komandan Brigade-lV, Letnan Kolonel Abimanjoe menempatkan mar-
kas Brigadenya diTretes dan kemudian memanggil Kapten Soemitro untuk meminta laporan jalannya operasi pe-
numpasan gerombolan. Selesai menerima laporan, Letnan Kolonel Abi-
manjoe bertanya kepada Kapten
7', : ;,;' : 1'1 ; :;.,..i ;.: :,;,'1't;11;,;;1;;.:.:.:li::,,-,..;:t,=:
''
"'
" - :':':::::'::::tt:'Lt'=-':;l::::';;jl'j-::l:l:
.,:',.,,,.,;,::,::,.,.-,.,1.ir0l:.::Lt'ii:;-===.+=#.!f.*:=#=::"F"=:i++
Soemitro, namun bukan menYebut pangkat seperti Kolonel Bambang Sugeng, tetapi dengan nama "Dek, Dek Mitro kira-kira apa yang masih dibutuhkan dari saya untuk membantu memperlancar jalannya operasi ini ?". Selanjutnya Kapten Soemitro menjawab pertanyaan tersebut dengan mengutarakan untuk meminta bantuan pasukan untuk mengoper pos-posnya, sehingga pasukannya bisa bebas
melaksanakan operasi dengan kekuatan mobilitas yang lebih besar di-
terlihat sangat ketakutan. Ternyata ia tidak kebal seperti yang diberitakan. Tertangkapnya Malik di tePi jalan kereta api antara Bangil dan Sukoredjo oleh peleton Slamet Lowo dari Kompi Sudarto, bersamaan dengan per-
jalanan Bung Karno ke Jawa Timur. Bung Karno pada waktu itu bermalam di Kabupaten Sidoarjo yang menjabat
sebagai bupati pada waktu itu adalah, Pak Suryadi. Kemudian Bung Karno melanjutkan perjalanan menuju Kabu-
paten Pasuruhan dan bermalam di
sertai dengan mobilitas yang lebih tinggi. Kemudian Letnan Kolonel Abima-
sana. Bupati Pasuruan pada waktu itu dijabat oleh Said Hidayat. Setelah ter-
njoe menyetujui permintaan tersebut dan menyanggupi untuk menambah
tangkap, Malik bersama isterinya
Karno. Sesampainya di ibu kota Kabu-
paten, Bung Karno menYamPaikan ucapan terima kasih kePada Letkol Abimanjoe dan Kapten Soemitro yang telah berhasil menumpas gerombolan Malik di Kabupaten Pasuruan dan sekitarnya. Pada waktu itulah untuk peftama kalinya Kapten Soemitro berhadapan muka dan bersalaman langsung dengan Bung Karno. Sebelumnya, ia hanya dapat melihat Bung Kar-
no yang mengenakan stelan putihputih serta memakai kopiah hitam sewaktu beliau berpidato pada rapat raksasa di stadion Tambaksari yang
ditempatkan pada Kompi Sudarto di Purwosari. Dengan tertangkaPnYa
sekarang bernama stadion 10 Nopember pada bulan September 1943. Selama Pelaksanaan oPerasi Pe-
Malik, operasi selanjutnya berjalan
la n-
numpasan gerombolan Malik ini,
Kapten Soemitro. Dengan demikian
car, banyak anggota gerombolan yang
Kapten Soemitro telah melakukan ope-
Kompi-kompi Kapten Sumitro langsung
menyerah dan senjata-senjatanya
dapat digerakkan. Sejak itu Kapten Soemitro mengadakan operasi besarbesaran ke berbagai daerah sekaligus
ta terjadi begitu cepat sehingga operasi selesai tepat pada waktu yang di-
rasi ke tempat-tempat di luar Kabupaten Pasuruhan, diantaranya di daerah Lawang. Di Lawang Kapten Soemitro
enam kompi. Setelah Kompi-kompi itu datang langsung didislokasikan oleh
dan serentak. Jika ada gerombolan yang merembes ke suatu daerah, Pasti dapat tertangkap, tersadap dan se-
lanjutnya bisa dijaring. KaPten Soemitro mengikuti pasukan KomPi Pamudji naik ke atas lereng Gunung Pananggungan. Di tengah-tengah perjalanan ia mendapat laporan dari Markas Batalyon, bahwa Malik telah ter-
tangkap. Semula Kapten Soemitro tidak percaya dan ragu-ragu akan kebenaran laporan itu, Namun akhirnya ia turun ke Markas BatalYon di Pandaan, di sana ternyata sudah ada Malik. Pada waktu diperiksa oleh anak
buah Kapten Soemitro, Malik tidak mau menjawab, la bungkam. Namun ketika Kapten Soemitro bertanya lang-
sungapakah ia kebal, Malik menjawab "tidak Pak", dengan raut wajah yang
dirampas. Proses penyerahan senja-
janjikan, yaitu, enam bulan, bahkan sebenarnya kurang beberaPa hari. Dengan tertangkapnya Malik , berarti berakhir sudah aksi pengacauan yang dilakukan oleh gerombolan Malik dan boleh dikatakan ini sebagai hadiah untuk Bung Karno yang sedang melaksanakan perjalanan di Jawa Timur. Setelah keberhasilan ope-
rasi ini, Kapten Soemitro, kemudian mendapat telepon dari Letnan Kolonel Abimanjoe, yang mengatakan, bah-
wa la disuruh menghadap Bung Karno, Akan tetapi Letkol Abimanjoe tidak mau menghadap kalau tanpa Kapten Soemitro, karena Kapten Soemitro lah
yang melaksanakan operasi. Pada akhirnya Letnan Kolonel Abimanjoe datang bersama Kapten Soemitro ke Pasuruan untuk menghadap Bung
menangkaP kawan sekolahnYa semasa diHlS, orangAmbon bernama Willem, ia tidak tahu kalau Willem ada-
lah seorang yang penting dalam gerombolan Malik. Selain itu, ada beberapa orang lagi yang tertangkap.Dari informasi yang didapatkan dan mempelajari sepak terjang Malik, maka Kapten Soemitro sampai pada kesimpulan, bahwa Malik adalah seorang anggota NEFIS yang gigih membantu Belanda mengadakan serangkaian pengacauan di daerah Rl di wilayah Kabupaten Pasuruan dan sekitarnya dan sebagian senjatanya ia
dapatkan dari persenjataan yang ditinggalkan oleh Batalyon Abdullah, Batalyon-17 yang dipindahkan dari Lawang ke Sulawesi untuk melakukan
operasi Sulawesi Selatan pada tahun
1950
E
Kesalahan terbesar yang bisa dibuat oleh manusia di dalam kehidupannya adalah terus-menerus mempunyai rasa takut bahwa mereka akan membuat kesalahan. - Elbert Hubbard
ffi
"
Pengalamorn Nlarsdo.(Prlrrn) 'Pertgado;cfitA4 Skgh,autk
il AITHA
F. Djoko Poenloko Dorlorm
Oleh : M. Akbar Lingga Prana
Operasi Alpha merupakan operasi clandestein terbesar yang pernah dilakukan Angkatan Bersenjata lndonesia, tanpa pernah terlacak. lndonesia berhasil mendatangkan 33 (tiga puluh tiga) pesawat jet tempur A-4 Skyhawk dari sebuah negara yang sama sekali
tidak memiliki hubungan diplomatik. Tulisan ini merupakan salah satu pengalaman menarik Marsda (Pur) E Djoko Poerwoko yang patut kita ketahui. Beliau merupakan salah seorang dari sepuluh penerbang TNI Angkatan Udara yang dikirim ke lsrael pada awaltahun 1980 untuk menjalani sebuah misi negarayang bersifat rahasia. Mari kita simak bersama pengalamannya.
m
rrr'
':.*
&,i!:l3jt*.**.;*"$;s-{a-J:r-&
':.
.'
{*
,.c r,
"q.€t
.L TI ;:;:T
iJ
:"ifi : ::r
T
1;
^i berpada tahun l-979 kian santer
l:;:'*1,il::il":T::*" kondisi pesawattempur F-86 Sabre dan
T-33 Thunderbird yang kita milikisaat itu
akan tetapitidak cukup mampu dengan
sudah tua, sehingga pemerintah harus
segera mengisi kekosongan skadron-
mencari negara produsen yang bisa menjual pesawatnya dengan segera. Menu-
skadron tempur lndonesia, karena akan
rut perhitungan, Amerika Serikat bisa memberikan pesawat F-5 E/F Tiger-ll,
dibutuhkan waktu cukup lama untuk proses sera h terima nya.
Berdasarkan informasi lntelijen,
li{iXAL4,T}{A
',,':
/';,.
,,,'t,",r
'
1
,',';:-
Mabes ABRI mendaPatkan info bahwa
tu dua puluh bulan, tujuh angkatan yang berhasil menyelesaikan pendidik;n di luar negeri. Setelah gelombang terakhir
li uang saku, salah satu hal yang biasa
lebih modern. Masalahnya lndonesia dan
yang terdiri dari Tim Teknisi tiba kembali dengan selamat di tanah air, pada awal
diberikan kepada prajurit yang berdinas ke luar negeri. lnformasi secuil yang diterima adalah bahwa semua kebutuhan termasuk uang saku akan dipenuhi pi-
lsrael sama sekali tidak memiliki
tahun 1980 berangkatlah rombongan
hak Amerika.
hubungan diplomatik. Berkat jaringan
terakhir yang terdiri dari sepuluh penerbang (salah satunya F. Djoko Poerwoko)
Mereka akhirnya mendarat Pada senja hari di Bandara Paya Lebar, Singapura, kemudian diantar menuju
lsrael berniatsegera melepaskan armada
A-4 yang mereka miliki, karena akan diganti dengan pesawat-pesawat yang
intelejen antar negara, rencana pembelian armada tersebut terus di upayakan secara diam-diam, karena
menuju lsrael.
apabila diketahui publik dikhawatirkan dapat menimbulkan polemik (lndonesia
luh penerbangyang berasal dari para penerbangT-33 Skadron Udara 11 menda-
saat itu mendeklarasikan sebagai negara
pat pembekalan di Mabes TNI AU. Awalnya mereka hanya mengetahui bahwa
yang menentang praktek lsrael serta menegaskan dukungannYa kePada
Sebagaitim terakhir, maka ke sePu-
pejuang rakyat Palestina). Pada saat itu
Shangrila, salah satu hotel mewah di Singapura. Di Hotel tersebuttelah menunggu beberapa petugas lntel dari Mabes ABRI, beserta sejumlah orang asing dan
sama sekali tidak dikenalkan. Para penerbang akhirnya mulai menemukan jawaban bahwa arah tujuan mereka se-
DPR pun mungkin tidak mengetahui rencana pembelian A-4 di lsrael. Operasi pembelian pesawat A-4 ini di beri sandi Operasi Alpha, dengan men$ambil inisial
benarnya bukan keAmerika melaikan ke lsrael. Sebuah negara asing yang sama sekali belum dapat dibayangkan dan
huruf pertama pesawat A-4 Skyhawk.
masyarakat lndonesia.
Menuju Arizona
orang perwira BIA yang telah menunggu segera mengambil semuah paspor yang ada dan mengganti dengan Surat Perintah Laksana Paspor (SPLP), sehingga mereka semakin yakin bahwa mereka memang tidak sedang menuju ke Ameri-
mungkin saat
itu
Paling dibenci
Tidak berapa lama kemudian, sePada tahap awal persiaPan OPerasi,
banyak personel dipilih sebagai calon pelaksana misi. Personel tersebut disamping dari korps penerbangjuga diam-
bll dari berbagai macam korps pendukung lainya. Personel dari korps pendu-
ka, melainkan ke lsrael. Keterkejutan
kung seperti tehnisi diberangkatkan lebih awal. Untuk menjaga kerahasiaan,
mereka semakin bertambah dengan kehadiran MayorJenderal Benny Moerdani, waktu itu beliau menjabat sebagai kepala BlA. Dalam kesempatan makan malam
diberlakukan pemberangkatan yang tidak lazim. Ketika semua personel sudah siap berangkat, tidak seorang pun
tahu kemana mereka akan Pergi, Yang mereka tahu hanyalah mendapat perintah untuk segera berangkat ke Jakarta dan setibanya diJakarta slap untuk menerima perintah berikutnya. Tujuan akhir misi penerbangan baru diketahui setelah berada di luar negeri. OperasiAlpha di mulaidengan Pemberangkatan personel teknisi dalam satu rombongan untuk mengikuti pendidikan. Jumlah setiap rombongan dibatasi maksimal sepuluh orang dengan mengambil
mereka akan berangkat ke Amerika Serikat u ntuk belajar terbang, sedangkan informasi lainnya masih kabur. Sesampainya di Jakarta para penerbang dikum-
pulkan di kantor Badan lntelejen ABRI (BlA, sekarang BAIS) dijalan Sahardjo, Jakarta. Para pewira lntelijen di Mabes ABRI meyakinkan, bahwa Para Penerbang tersebut akan dikirim ke Amerika. Setelah mengurus administrasi dan kelengkapan berbau "Amerika" akhirnya
para penerbang berangkat menuju Singapura dengan menggunakan FliSht Garuda dari bandara Halim Perdanakusuma, sebab saat itu bandara Cengkareng
rute yang berbeda dan memakai jasa penerbangan bergantian pada setiap bandara. Langkah ini dilakukan untuk
aneh dan tidak lazim bagi para penerbang
mengaburkan tujuan. Selama kurun wak-
adalah mereka sama sekalitidak dibeka-
li€5 &;i.r'1'!ir'l
3.1 ,'
Dese:rb-'r T'i 20CB
belum dibangun. Salah satu hal yang
bersama, dengan wajah dingin tanpa basa-basi beliau mengatakan : "misi ini adalah misi rahasia, maka yang merasa ragu-ragu silahkan kembali sekarang juga. Kalau misi ini gagal, negara tidak akan pernah mengakui kewarganegaraan kalian, namun, tetap akan mengusahakan semua bisa kembali dengan jalan lain. Misi iniakan dianggap berhasil apabila Sang Merpati telah hinggap...." Menurut F. Djoko Poerwoko Yang ke-
tika itu berpangkat kapten dan sembilan penerbang lain yang akan menjalankan misitersebut menduga bahwa tugas yang akan diemban kali ini menyangkut misi
rahasia. Bagai mana mungkin membawa satu armada pesawattempur masuk
43
I Operasi I
:
arpn"
,,---.-.-.-...-.-..:''; ke lndonesia tanpa diketahui orang ? Rasa terkejut F. Djoko Poerwoko beserta teman-teman semakin besar, karena mereka Kemudian diganti identi-
tasnya. Nama-nama mereka diganti, salah satu contoh : F. Djoko Poerwoko yang panggilan akrabnya Djoko diganti na-
manya menjadi Jack, lengkap dengan semua identitas dan atribut yang harus di hafal di luar kepala pada saat itu juga. Usai acara makan malam para pen-
erbang harus segera bergegas menuju bandara Paya Lebar, terbang menuju
Frankfurt memakai Boeing
747
Lufthansa, dan tidak boleh lagi saling bertegur sapa, duduk terpisah, namun dalam batas jarak pandang sehingga di dalam pesawat mereka duduk saling
berjauhan dan berlagak sebagai wisatawan. Hal lain yang harus mereka lakukan adalah menghindari komunikasi satu sama lain, termasuk dengan pe-
numpang lain dalam rute, setiap saat dirasakan ada intel yang memata-matai pergerakan meskipun sulit diketahui siapa orangfnya dan posisinya dimana. Begitu mendarat di Bandara Frankfurt, rombongan harus berganti pesawat
lagi menuju Bandara Ben Gurion di
Tel
Aviv, lsrael. Situasi dalam perjalanan tera-
sa semakin aneh, masih berdiri terbengong karena masih Jet Leg, tiba-tiba tanpa
A4 Sky Hawk milik TNI AU dalam penerbangan uji cobanya (atas), sejenis dengan yang dimiliki AU lsrael (bawah).
tahu ujung pangkalnya, seseorangseg-
era menyodorkan Boarding Pass untuk penerbangan ke Tel Aviv pada penerbang-
pat. Dalam tas, selain dua pasang baju
atas dasar pengalaman bahwa dua tahun
an berikutnya. Semuanya nampak sangat
ketat - mendesak, sehingga keinginan untuk bersantai sejenak untuk melihat
hanya ada beberapa kelengkapan pribadi termasuk pakaian yang sedang dipakai sehingga kenangan di Fran kfurt tidak
sebelumnya, dimana para penumpang yang duduk di waiting room yang akan menuju lsrael tewas pernah diserangte-
fu rt
pemandangan sekelil ing Bandara Franktidak kesampaian. Apalagi keinginan
banyak dapat diingat karena praktis hanya bisa berlari-lari dari Gate satu ke
kea manan, para pen um pangyang akan
untuk berbelanja, karena tidak punya
Gate lainnya.
menuju lsrael lewat bandara Frankfurt
bekal uang, bahkan sudah di pesan dari Jakarta untuk tidak membeli macammacam sebelum misi selesai. Akhirnya mereka menjadi lebih paham, mengapa
Dalam rute penerbangan, sekali lagi mereka harus menjalani Check ln yang tidak lazim. Mereka diwajibkan duduk di luar waiting room dan check in paling akhir, sesuai arahan orang yang menyerahkan boarding pass, yang pada awal-
tidak menumpang maskapai penerban-
tidak diperbolehkan membawa koper. Semua barang harus masuk kabin, sehingga barang yang dibawa tidak banyak
dan kepindahan dari satu pesawat ke pesawat lain bisa dilakukan secara ce-
44
roris. Sehingga atas pertimbangan
gan lsrael, ELAL, dan diharuskan melaku-
kan check in belakangan, agar tidak ter-
lalu lama menunggu di waiting room. Namun jika menggunakan jasa pener-
nya tidak ada yangtahu mengapa harus
bangan ELAL akan memberikan jaminan keamanan ya ng super ketat dan bila ter-
dilakukan dengan cara demikian ? Usut punya usut hal tersebut dilaksanakan
jadi sesuatu selama berada di waiting room penerbangan EL AL ada di lantai
dang pasir dengan jalan yang berbelok naik ke pegunungan. Setelah melewati
bawah bahkan letaknya berada dl lantai basement. Sejak menginjakkan kaki di Si-
Melayu mereka yangtidak mudah disem-
Rombongan langsung menerima
beberapa pos jaga, akhirnnya masuk ke
ngapura hingga Frankfurt, terasa banyak mata ikut mengawasi gerak-gerik rom-
Briefing singkat mengenai berbagai hal yang harus dilakukan selama di lsrael. Menurut F. Djoko Poerwoko, pengalaman
sebuah pangkalan tempur besar di
bongan. Namun mereka mencoba bertingkah laku pada lazimnya sepertitidak ada sesuatu yangganjil. Se sampainya di
Bandara Ben Gurion, sesudah terbang selama empat jam, mereka pun turun bersama para penumpang lain. Masih tidak saling sapa dan padang kecuali hanya saling melirik, kemudian secara diamdiam mereka mengikuti arus penumpang
bunyikan.
yangtidak mengenakan adalah sesudah briefing, karena mereka harus disweeping, semua barang-barang yang dibawa dari lndonesia seperti pasta gigi, celana dalam kemeja dan pulpen yang berlabel lndonesia harus dimusnahkan. Mereka juga diajarkan menghafal sejumlah kalimat bahasa lbrani, Ani Tayas Mis Si-
lain menuju pintu keluar. Tetapi tanpa
ngapore yangaft inya saya penerba ng dari
diduga, tiba-tiba mereka ditangkap dan digiring petugas keamanan bandara se-
Singapu ra. Sa paa n Bokeftof berarti sela-
belum sempat menyerahkan Surat Perintah Laksana Paspor (SPLP)yang diterima diSingapura. Mereka hanya bisa pa-
mat pagi dan sha//om sebagai sapaan saat bertemu dengan kawan. Segala macam sapaan tersebut, sampai sekarang masih sering mereka pakai pada saat bertemu dengan beberapa rekan
wilayah barat kota Eliat.
Di pangkalan lsrael, Eliat disimpan pesawat Mirage F-lll, F-4 Phantom, A-4 Skyhawk, KfrC-2 dan beberapa pesawat
transport lainnya. Di lsrael, pangkalan tidak pernah memiliki nama pasti. Nama pangkalan itu pada haritertentu bisa disebut Base Number Nine, namun pada hari lain atau esoknya bisa digantidengan angka lain sesuai kepentingan, mereka
menyebut tempat ini dengan Arizona, oleh karena dalam sekenario awal memang disebutkan akan berlatih terbang ke Amerika.
Total waktu yang direncanakan unpelatihan ditentukan selama empat tuk bulan. Selama itu para penerbang dari Angkatan Udara lndonesia melaksana-
srah, karena memangtidaktahu skenario macam apa lagiyang harus dijalankan kecuali mengikuti arus dengan hati berdebar penuh tanda tanya. Tamat sudah riwayatnya kali ini, pikir
Alpha.
mereka. Mereka membayangkan beta-
Hotel Country Club, yangterletak di pusat
hawk. Sebagai penerbang operasional
pa hebatnya agen rahasia lsrael, Mossad
kota Tel Aviv. Hanya saja, mereka sama
yang dapat segera mengendus penumpang gelap yang berusaha menyelundup masuk ke negaranya tanpa dilengkapi pasport. Meski dengan sopan Mossad memperlakukan mereka, tetapi mereka
sekali tidak diperbolehkan keluyuran
yang telah banyak mengantongi jam terbang pesawatJet, mental kesepuluh pen-
sempat terpikir buruk bahwa akan dideportasi, atau di hukum mati atau minimal dipenjara seumur hidup. Sebab mere-
ka tidak memiliki bukti yang kuat, siapa yang memberi perintah datang ke lsrael.
Sampai di ruang bawah tanah bandara, perasaan mereka mulai sedikittenang, ketika terlihat beberapa wajah me-
mereka yang pernah mengikut Operasi Selesai dengan pembekalan, mere-
ka bersepuluh kemudian ditidurkan di
keluar sehingga sempat berfikir betapa sengsaranya untuk dapat mengoperasikan pesawat A-4 Skyhawk.
Eliat, Pangkalan Udara Rahasia Usai bermalam di hotel, kemudian mereka dibawa ke arah selatan menyu-
suri laut Mati dalam satu mobil van.
kan kegiatan pelatihan, mulai dari Ground Schoo/ hingga bina terbang, agar mampu mengendalikan pesawat A-4 Sky-
erbang pembawa misi ini sudah siap mental maupun fisik untuk mengikuti program pelatihan A-4 Skyhawk tersebut.
Latihan terbang diawali dengan General FlyinQ sebanyak d ua jam di temani para Instruktur dari lsrael. Mereka semua sudah boleh terbang solo. Latihan kemudian dilanjutkan dengan pelajaran yang
Mereka kemudian bermalam di Berseva
lebih tinggi tingkat kesulitanya, kali ini mereka harus mampu mengopersikan
dan dibelikan seperangkat kebutuhan
pesawatA-4 sebagai alat perang, sebagai
mana arahan dan harapan pimpinan ketika mengantar keberangkatan mereka
ka dengan ramah. Mereka ternyata meru-
sehari-hari untuk hidup beberapa bulan. Setelah dua hari per.lalanan mereka sampai ke kota Eliat, sebuah kota cantik di
pakan para perwira Badan lntelejen ABRI
tepi Laut Hitam. Di sini mereka diajak
yang di libatkan dalam Operasi Alpha.
makan siang dengan menu ikan bakar di sebuah restoran milik orang Arab. Hanya ikan bakar yang dapat masuk tenggoro-
Djoko Poerwoko, selama di lsrael dia dilatih oleh pen-
layu ikut menyambut kedatangan mere-
Belakangan baru diketahui bahwa mere-
ka sengaja diskenariokan untuk ditangkap seperti itu, justru agar bisa melewati jalur khusus, guna menghindari Public Show apabila harus keluar melaluijalur umum. Apalagi dengan wajah
9}".-lXA&.,,\ I'ffi
3
3,+,/
le3ember
Tl
r 2008
kan karena sajian lainnya kurang me-
menuhi selera meskipun menunya kelihatan sangat enak. Menjelang sore, perjalanan di lanjutkan menyusuri pa-
dari lndonesia. Menurut penuturan
F.
erbang muda bernama Denny, sehingga anak ke dua F. Djoko Perwoko kemudian diberi nama Denny (Bernard Denny Poerwoko) sebagai tanda penghormatan dan rasa kagumnya kepada Denny si pelatih
dari lsrael yangternyata bukan anggota
45
a Operasi Alpha
.,---
-,
'-' Militer melainkan
seorang ahli komputer sipil, yang mempunyai lisensi sebagai lnstru ktu r penerbang pesawat A4 Skyhawk. Di lsrael banyak warga masyarakat
-.....--_--..-..-,'
motor gede.
Dalam siklus latihan ini pula F. Djoko Poerwoko pernah diajak Denny, untuk menembus sistem Radar Syria dengan pe-
Selama belajar di Eliat acia saja per-
masalahan yang muncul, namun tidak
sawat A-4 Skyhawk.
sipil mempunyai spelialisasi militer, mi-
sampai mengganggu kelancaran latihan. Wajar saja, oleh karena program latihan penerbangA-4 TNI AU ini merupakan pe-
salnya sebagai penerbang tempur, navigator pengemudi tank, penyelam, pasu-
ngalaman pertama bagi Israel Air Force (lAF) memberikan pelatihan kepada pe-
militer lndonesia yang mengenakan pa-
Latihan terbang berakhir 20 Mei 1980, yang dihadiri beberapa pejabat kaian sipil. Mereka mendapat brevet pe-
kan khusus dan sebagainya semua warga negara telah
dibina dan dilatih agar me-
miliki ketrampilan untuk menjaga negaranya, sampai ke tugas-tugas pertahanan Negara seperti ikut berpe-
rang yang sewaktu-waktu siap digunakan jika kondisi memerlukannya. Sebuah program mobilisasi masal yang aplikatif dan efektif. Tidak salah apabila lsrael dapat meningkatkan kekua-
tan militernya tiga kali lipat hanya dalam waktu enam jam. karena mereka memiliki cadangan sumber daya manusia yang menurut kacamata F. Djoko Poerwoko paling profesional di dunia. A4 Sky Hawk TNI AU dalam hangar Skadron 11, Hasanudin. Sebagai salah seorang siswa F. Djoko Purwoko saat itu tidak hanya belajarterbang dari Dennerbang dari luar negaranya. Masalah nerbang tempur A-4 Skyhawk dari IAF ny tetapi juga belajar memahami tata utama yang seringtimbul menyangkut kodengan penuh rasa bangga, oleh karena cara kehidupan masyarakat lbrani. Meremunikasi dengan bahasa pengantar, dididik para penerbang palingjago didu-
ka memiliki Sense Of lnteligece luar biasa. Begitu hebatnya warga lsrael memanfaatkan teknologi untuk dapat menambah unsur-unsur kerahasiaan. Misalnya mereka bisa berkomunikasi de-
sebab tidak semua penerbang IAF bisa berbahasa lnggris, sedang mereka tidak juga diajari bahasa lbranisecara detail. Masalah lain adalah terlalu ketatnya pengawasan yang diberlakukan kepada
ngan memakai Body Language, mampu
memanfaatkan alam untuk berperang dan sebagainya. Setiap pagi Denny da-
para penerbang, bahkan mereka semua selalu ditemani satu Flight pesawat tempurselama berlatih.
tang dengan mengendarai motor trailnya lalu memberi ilmu pengetahuan dan teori peftempuran udara. Denny sering datang
Pelajaran sangat efektif, misalnya untuk terbang formasi tidak ada jam khusus tetapi digabung dengan latihan
navigasl, dan berbagai catatan pelajaran yang mereka miliki. Para pejabat militer
ke pangkalan udara hanya degan memakai pakaian sipilyang kalau diperhatikan,
lain sewaktu melakukan terbang naviga-
I
sosoknya seperti tokoh dalam film seri TV tahun SOan, Ihe Renegade, berambut panjang dan tampil simpatik di atas
46
Airto Airsehingga hanya dengan 20 jam/20 sorti, mereka semua diharus
nia. Namun kegembiraan dan kebanggaan tersebut segera beru bah 180 dera-
jat, oleh karena brevet dan ijasah langsungdibakarsaat itu juga didepan mata oleh para perwira badan lntelejen ABRI yang bertindak sebagai perwira penghubung. Mereka dikumpulkan di depan mess dan barang-barang mereka disita, dan segera dibakar, termasuk brevet peta
ndonesia tersebut wa nti-wa nti aga r tida k
si atau
ada berkas atau bukti sedikitpun jika
kan sudah dapat mengoperasikan A-4
mereka pernah belajar di lsrael. Mereka diperintahkan menghafalkan semua pelajaran yang pernah diperoleh di luar ke-
sebagai alat utama sistem persenjataan.
i .:j'
a ....
.:
pala. Sehingga F. Djoko Poerwoko bersama teman-teman lainnya berupaya keras agar bisa menghafal pelajaran di uar ke-
ta, namun diterbangkan ke New York dan menginap semalam, kemudian diaiak ke
Poerwoko bersama satu penerbang lain
Buffalo Hill dekat air terjun Niagara. Ternyata mereka sengaja giring ke sana, untuk bisa melupakan Israel. Di sana mereka diberi uang saku selama bertugas di luar negeri, cukup banyak menurut hitungan seorang letnan satu bahkan terasa
itunjuk sebagai Test pilot. Awa lnya mere
berlebihan, sehingga sebagian besar
ka yang belajar test pilot harus pulang
masih bisa disimpan untuk dibawa pu-
belakangan, namun setelah dibicarakan bisa pulang tepat waktu bersama-sama rekan lainya. Untuk itu, F. Djoko Poerwoko dan sang senior mendapat dua sorti
apalagi harga-harga di Amerika mahalnya selangit. Harga sekaleng coca cola bisa
pala yang telah mereka terima selama empat bulan untuk nantinya mamPu mengoperasi ka n A-4 Skyhawk.
Sebuah kehormatan, bagi F. Djoko d
tambahan untuk bisa melaksanakan Iest Flight Profile pesawat A-4 sebelum meninggalkan lsrael. Sebelum meninggalkan lsrael, mereka dibawa ke hanggar untuk melihatSkyhawk pesanan lndonesia. Pesawat terse-
but nampak anggun kokoh dengan memakai warna biru abu-abu sangat kontras dengan warna pesawat lsrael yang coklat ke hijau-ht,;auan. Meski pesawat tersebut nantinya akan dikirim lndonesia tetapi tidak belum ada identitas yang
/
menyatakan bahwa pesawat ini milik lndonesia. Artinya polos, tanpa logo, tanpa nomor lambung dan tanpa bendera keba ngsaa n, seperti lazi m nya pesawat tempur yang kita miliki. Disebutka n, pesawat-pesawat tersebut akan dimaksukkan ke dalam cocon untuk dikirim ke lndonesia melalui kapal laut, dengan harapan dapat melihatnya kembali setibanya ditanah air. Mereka sempat bertanya dalam hati tentangjaminan keamanan dan keselamatan pesawat-pesawat itu selama perjalanan, dan apakah DPR mau menerima pesawatpesawat haram ini, namun akhirnya mere-
ka hanya bisa pasrah dan berkeinginan
agar bisa secepatnya meninggalkan
lang, hanya sebagian kecil dibelanjakan,
lima kali lipat dari di lndonesia. Apalagi yang namanya pakaian, seperti T-shirt harganya hampir sepuluh kali lipat dari lndonesia, tetapi namanya untuk kenangkenangan, maka beberapa barang tetap
saja mereka beli. Djoko Poerwoko bahkan sempat dibelikan kamera merek Olympus F-l lengkap dengan filmnya oleh staf atase pertahanan. Mereka bahkan diwajibkan untuk mengambil foto-foto dan mengirim surat atau kartu pos ke lndonesia, untuk lebih menguatkan alibi bahwa mereka benar-benar tengah men-
jalani pendidikan terbang di AS. Selama ada obyek yang menujukkan tanda medan atau bau AS, langsung dipakai sebagai Back Groundfoto. Tidak terkecuali gerbang Hotel, nama toko sampai tong sampah bila ada tulisan United State Of Amerika pasti dijadikan sasaran foto. Rombongan kemudian dibawa ke NewYork, kemudian di berikan program
tour keliling AS selama dua minggu. Dalam tour tersebut mereka mencoba tidur dalam sepuluh Hotel berbintangyang berbeda nama, berbeda tempat dan berbeda cara pelayanannya. Selama tour
berlangsung, semua alat transportasi yang ada di Amerika dicoba, mulai dari pesawat terbang , kereta api, bus , taxi
dengan maskapai Branif Via Hong Kong terus ke Singapura. Di Yuma, Arizona, mereka diskenario-
kan masuk latihan di pangkalan Udara US Marine Corps. Yuma Air Station. Tiga
hari di pangkalan tersebut, mereka di bekali pengetahuan penerbangan A-4 US Marine Corps, area latihan, dan mengenal para lnstrukturnya mereka juga wajib berfoto, seakan akan baru di wisuda sebagai penerbang A-4 Skyhawk, sekaligus menerima ijasah Versi US Marine Corps. Hal ini dilakukan sebagai penguat kamuflase intelijen, bahwa mereka memang di didik diAS. Salah satu foto wajib mere-
ka adalah di depan pesawat-pesawat A4 Skyhawk US Marine Corps. Djoko Poerwoko mengakui sangat kagum terhadap perancang kegiatan ini. F.
Dengan bukti foto, ijazah, souvenir serta
kunjungan ke berbagai tempat di AS, maka lengkap sudah bekal kegiatan mereka, sehingga bila kembali ke tanah air akan dengan lancar bisa bercerita tentang AS. Sementara kenangan semasa pendidikan di lsrael, sudah dilupakan dan juga tidak ada bukti secuil pun bisa
menandakan, bahwa mereka Pernah pergi dan berlatih di sana.
Sebelum pulang ke tanah air, mere-
ka mendapat perintah menghafalkan hasil-hasil peftandingan bulu tangkis All England. Mereka juga diharapkan menghapal beberapa peristiwa penting yang terjadi di dunia, selama diisolasi di lsrael pelajaran mengenai situasi dunia luar tersebut terus diberikan meskipun mereka sudah berada di perut pesawat Branif Airways dengan tujuan Singapura.
Sang Merpati Hinggap 4 Mei 1980, persis sehari sebelum pesawat C-5 Galaxy USAF mendarat di
York, Buffalo (Niagara) kembali ke New York kemudian berlanjut di Washington DC, New Mexico, Dallas, Colorado Spring (masuk ke US Air Force Academi), Phoe-
Lanud lswahjudi, Madiun mengangkut F5 E/F Tiger ll, paket A-4 Skyhawk gelombang pertama, terdiri dua pesawatsing/e seater dan dua double seatertiba di Tanjung Priok. Pesawat-pesawat tersebut
Usai mengikuti pendidikan di lsrael,
nix, Los Arizona (Yuma) dan berakhir di
diangkut dengan kapal laut langsung dari
mereka tidak langsung pulang ke Jakar-
Los Angeless belum nantinya terbang
lsrael, dibalut plastik pembungkus, co-
negeri lsrael untuk menghirup udara bebas dan dapat berfoto ria mumpung berada di luar negeri.
Wing Day di Amerika
5L.'1,r.,1;
t', *.).,'t ,,D.s..-ll,.rT.l ,:1
2a,rll:
hingga kapal. Bayangkan, sejak dari New
47
7 Operasi Alpha ..
'"
com berlabel F-5 E/F Tiger. Dengan demikian, seakan-akan ada satu paket proyek pengiriman pesawat ter-
.--.*.--.:
bang namun diangkut dengan media transpoftasi yang berbeda. Dari pelabuhan Tanjung Priok, rencananya empat A-4 Skyhawk tersebut akan langsung dinaikan trailer menuju Lanud Halim Perdankusuma. Tetapi akibat minimnya informasi teknis mengenai kedatangan A-4 Skyhawk, ditemui kesu-
litan teknis dalam pengangkutan pesawat tipe dual seater, sebab ukurannya ternyata lebih panjang 80 inchi dari tipe sing/e seate6 sehingga tidak bisa masuk ke dalam truk yangtelah disiapkan panitia. Namun dengan sigap mereka segera mencari trailer, sehingga pesawat dual seater harus terlebih dulu diletakan di tanah karena truk pengganti belum da-
t
*
tang. Pergerakan dariTanjung Priok ke La-
nud Halim Perdamakusuma, yang diperkirakan hanya akan memakan wak-
tu empat jam, ternyata tidak semulus yang diperkirakan, karena kondisi kabelkabel listrik dan telpon saat itu tidak serapi sekarang. Sehingga di
depan rombong-
an trailer masih harus ditempatkan dua
orang petugas khusus dengan membawa tongkat panjang agar bisa mengangkat kabel-kabel listrik agar tidak tersangkut di badan pesawat A4 Skyhawk yang tengah diangkut trailler.
Pesawat yang datang pada pukul 18.30 diTanjung Priok yang semula direncanakan akan masuk Lanud Halim Perdanakusuma pada tengah malam, tern-
yata mundur sampai pukul 04.00 pagi. Beruntung pada saat itu tidak seorang pun mengendus operasi tersebut. Dalam
penyambutan pesawat, hadir semua pemimpin militer seperti Menhankam
/
'Kedatangan A4 Sky Hawk yang di kamuflasekan dengan kedatangan paket E/F Tiger ll dengan pesawat C-5 Galaxy USAF di Lanud lswahjudi, madiun tanggal 4 Mei 1980.
rancangnya yang tahu, tetapi semua pemimpin militer ternyata sudah tahu, meski bukan secara detail oleh karena
F-S
mereka punya. Mau melihat foto Akademi AU diColorado, mereka punya, mau me-
lihat Disney World pun mereka punya.
Pangab Jedral M Jusuf, Kasau Marsekal
sifatnya memang secara terbatas. Nantinya, ketika F. Djoko Poerwoko
Ashadi Tjahyadi, maupun Asrenum Pang-
beserta rombongan setibanya di Madiun,
lima ABRI Marsda Tedy Rusdi.
kepada atasan pun diwajibkan mengatakan bahwa mereka belajarA-4 diAmerika. Sebagai bukti mereka memperlihat-
A-4 di lsrael, nggak tahunya di Amerika.
kan setumpuk foto selama berada di Amerika. lngin melihat foto New York,
kusuma, pesawat kemudian dirakit di
Operasi yang semula dianggap sangat rahasia, ternyata banyak juga orang yangsudah tahu. Sehingga bukan hanya Pak Benny Moerdani sendiri sebagai pe-
48
Saking percayanya atasan F. Djoko Poerwoko di Wing 300 malah sempat berkomentar "saya kira tadinya kamu belajar Kalu gltu isu tersebuttidak benarya ...?"
Sampai di Lanud Halim Perdanahangar Skadron Udara 17. Pesawat sudah
:i'.1t..1
l,r. 1'1 ii i-
L
-:,1
r r::erhrr
-.1
.,'itii!
mendahului tiba di hangar Skadron Udara
17 sebelum mereka datang. Tidak ada personel asing yang membantu merakit sejak kehadiran pesawat tersebut di tanah air. Sebagaitest pilottugas
F.
Djo-
ko Poerwoko adalah menerbangkan A-4 Skyhawk yang sudah dirakit. Biasanya, terbang di wilayah Madiun, namun kali ini usai pulang dari lsrael harus mener-
bangkan pesawat dalam kondisi yang belum laik terbang, agar kemudian merelease-nya menjadi pesawat yang laik terbang di wilayah udara Halim Perdanakusuma. Hal yang baru pertama kali dilakukan
F.
Djoko Poerwoko untukterbang
di kawasan Halim Perdanakusuma, setelah 20 hari tidak melakukan penerbangan langsung melakukan test flight. Setiap lima minggu sekali, gelombang demi gelombang pesawat A-4 Skyhawk akhirnya datang ke lndonesia, se-
muanya lengkap sesuai pesanan pada
sekitar November 1980. Latihan sepuluh penerbang tetap di lanjutkan sebelum akhirnya mendidik para penerbang baru. Penampilan pertama A-4E Skyhawk dihadapkan umum dilakukan pada tang-
kedatangan armada A-4 Skyhawk bertahan sampai perayaan HUT ABRI 5 Skto-
Skyhawk, pesawat tempur yang mamPu melakukan tugas dengan sasaran sejauh
ber 1980, dimana fly pass pesawattempur ikut mewarnai acara tersebut. Pesawat A-4 tampil bersama-sama F-5, dimana untuk pertama kalinya pesawat A-4
itu.
dipublikasikan dalam event besar. Setelah event tersebut, sedikit demi sedikit
gah penerbangan. Meskipun F. Djoko Poerwoko awam tentang politik, tetapi seki-
keberadaan A-4 mulaidibuka secara jelas sehingga tidak ada lagitabir yang diperlu-
las dapat menangkap bahwa tugas semacam itu tentu ada kaitannya dengan keputusan politik negara. Apa lagi
kan untuk menutupi keberadaan A-4 Skyhawk di mata rakyat lndonesia. Masih berkaitan dengan pesawatA4 Skyhawk, F. Djoko Poerwoko selalu teringat ketika suatu hari harus mempersiapkan satu flight A-4 untuk tugas rahasia negara yang beresiko tinggi. Pada suatu miggu malam F. Djoko Poerwoko mendadak dipanggil Dan Lanud lswahjudi dan diperintahkan untuk mempersiapkan satu flight A-4 dengan fullconfi$ura-
tion dalam satu misi rahasia. Dimana targetnya akan diberikan setelah pesawat
mendekati sasaran. F. Djoko Poerwoko berfikir, full konfigurasi berarti pesawat harus dilengkapi dengan dua tangki cadangan membawa bom Mk-82 sebanyak delapan buah disetiap pesawat, di-
Rencana navigasi dibuat dalam kemampuan terjauh sehingga perlu didukung satu pesawat c-130 Tanker di ten-
sesudah mencermati rute yang tertulis dalam rencana, yaitu lswahjudi - Manado - heading 300 derajat selama enam puluh menit - target - Manado (landing). F. Djoko Poerwoko dapat menganalisis,
bahwa target tersebut tidak berada di dalam wilayah lndonesia. Namun akhirnya targettidak dipersoalkan, karena dia merasa hanya seorang prajurit penerbang
yang sedang melaksanakan perlntah pemimpin, dalam mengemban tugas negara.
Dari kalkulasi navigasi, pesawat A-4 harus melakukan pengisian bahan bakar di atas Palu selama 20 menit, dan setelah mendekati sasaran, harus melepas
memimpin satu flight dengan kemam-
semua tangki cadangan untuk mengurangi beban, karena pesawat harus mampu bermanuversecara lincah pada saat melepas amunisi dan dapat mendarat di Manado, pangkalan terdekat yang mam-
Saat F-5 datang ke lndonesia belum
puan mematikan. Dapat dibayangkan 4x
pu menerima kedatangan mereka. F. Djo-
ilengkapi persenjataan. Sedangkan A-4 Skyhawk justru sudah dipersenjatai dan langsung bisa digunakan dalam tugas-
8x 250 kg berarti delapan ton bom, sehingga cukup mampu untuk meratakan
ko Poerwoko sempat merasa ngeri men-
tugas operasi. Dalam pelaksanaan tugas,
kurang dari 120 detik.
tidak boleh dipublikasikan bahkan wak-
Sebanyak enam bom terpasang di MER (Multipe Ejector Rack) sedangkan yang dua pada station nomor satu dan lima. Sementara tangki cadangan ma-
gal 5 Oktober 1980 bersama dengan pesawat F5 TiEer ll dari Skadron Udara 1.4.
Harus Menutup Diri d
tu kedatangannya pun harus dikamuflase sebagai pesawat F-5 sehingga apa saja
kegiatan latihan penerbangan TNI AU pada awal tahun 198Oan baik operasi maupun latihan selalu identik dengan pesawat F-5, namun dikalangan para penerbang A-4 Skyhawk sendiri tidak ada perasaan apapun, meskipun eksistensi sebuah skadron memerlukan pengakuan
dari apa yang telah diperbuat.
A-4 tetaplah A-4 dan sama sekali bukan F-5. kondisi serba rahasia bagi
$!.\,\ii.\3't{,'L
3,1
i De::clberT,l 2co3
mana masing-masing bom beratnya 250 kg. Kalau yang dikirim empat Skyhawk,
artinya F. Djoko Poerwoko harus
kota sebesar Madiun, dalam waktu
sing-masing mampu membawa 400 galon, terpasang pada station dua dan empat. Dengan konfigurasi semacam ini, maka pesawat A-4 mampu terbang se-
jauh 2.000 mil, ditambah dengan pengisian bahan bakar di udara, maka jaraknya menjadi3.000 mil. Dengan kata lain, pesawat akan sanggup terbang selama empat jam tiga puluh menit. Hanya A4
erima perintah ini. Sempatterlintas juga dalam pikiran, kenapa tugas ini harus ditanggung? kebetulan saat itu F. Djoko Po-
erwoko merupakan penerbang paling senior di Skadron karena Komandan Skadron saat itu tengah menglkutiSesko-
au. Seandainya boleh memilih, F. Djoko Poerwoko mungkin akan mengundurkan
dirisaja dan tidak memimpin misitersebut. Tetapi, sebagai perwira penerbang tempur yang sudah bertahun-tahun dilatih, pantang untuk mundur ketika tugas sudah diberikan.
Meski miskin informasi, F. Djoko Poerwoko secara cepat menganalisa situasi bahwa tugas yang diberikan saat itu
49
,
I Operasi I
erpta
.--*,"-.--r
''
ada hubunganya dengan Ie-
menjelang diselenggarakanya KTT ASEAN
Bagaimana pun misi penerbangan di atas menunjukan bahwa kesiapan pesawat A-4 Skyhawk pada saat itu merupa-
di Manila, Philipina. Mungkin mereka
kan andalan dalam mengemban tugas
mengantisipasi adanya kemungkinan
tekanan politik ? lndonesia sebagai nega-
negara karena mampu mendeliverybom seberat delapan ton penuh sejauh 3.OOO mil hanya dalam waktu kurang dari tiga jam. Maka sesungguhnya tidak sia-sia lah
ra terbesar di ASEAN saat itu hadir di Manila dan delegasi tersebut dipimpin
TNI Angkatan Udara pada tahun 8Oan pernah memiliki A-4 Skyhawk sebagai
bukti bahwa TNIAU telah mengoperasikan pesawat ini selama 24 lahun dari
langsung oleh Presiden Suhafto.
tanda kesiapan kita untuk melakukan tugas-tugas pertahanan Negara di
rencana semula yang hanya 1O tahun. Bagi teman-teman di Jakarta yang belu m pernah mel ihat pesawat tersebut secara fisik pesawat tidak perlu khawat-
pasnya Kolonel Gregorio Gringgo Honasan
Honasan dengan anak buahnya menyan-
dera delegasi ASEAN untuk melakukan
Namun, misi tersebut kemudian hanya berlangsung dengan stand by dan akhirnya dinyatakan batal. Pembatalan
baru dilakukan beberapa saat, setelah pesawat terbang kepresidenan yang ditumpangi Presiden Suharto beserta Panglima ABRI / Panglima Kopkamtib Jende-
ral TNI Benny Moerdani, meninggalkan wilayah udara Philipina dan telah masuk kembali ke ruang udara lndonesia. lni artinya pelaksanaan KTT ASEAN di Manila tahun 1986 selesai dan telah berlangsungdengan aman.
wilayah udara. Pesawat tempur A-4 Skyhawk hing-
ga kini masih menyisakan misteri. Se-
nud lswahyudi dan AdiSutjipto pada tang-
gal 5 Agustus2Oo4jauh dari publikasi. Satu A-4 dengan nomor regristrasi TL0416 saat ini berada di depan gedung Handrawina komplek AAU, sedangkan satu A-4 dengan nomor regristrasi TT-
O44O berada
di halaman
Museum
Dirgantara Mandala/Yograkarta, sebagai
perti waktu kedatangannya pada tahun 1980, saat dinyatakan non operasi tahun 2OO4 pun miskin dari publikasi. Secara
ir, karena salah satu pesawat A-4 Skyhawk dengan nomor registrasi If-O411, yang saat ini tengah menjalani proses pengha pusa n suda h mendapat persetu-
resmitidak ada pernyataan teftulis yang
juan dari mantan Kepala Staf Angkatan
menyatakan bahwa A-4 Skyhawk TNI AU telah di non aktifkan. Tetapi nyatanya Skadron-l-1 telah mengoperasika n pesawat Sukhoi SU-27 /30, sehingga dengan
Udara, Marsekal TNI Herman Prayitno, untuk dipajang di halaman Museum Sa-
sendirinya A-4 tersingkir. Penerbangan ter-
triamandala, Jakarta. Semoga terealisasi, sehingga Museum TNI Satriamandala dapat melestarikan alutsista TNl, yakni
akhir dari Lanud Hasanudin menuju La-
Pesawat Tempur A-4 Skyhawk dan mensosial isasikan sejara hnya
F
HUMOR PRAJURIT
Prajurit dan Hantu Pasukan
tempuryang berani mati dalam peperangan, ternyata ngeperjuga dengan contohnya dalam sebuah markas apa yang namanya hantu. praiurit oi suatu tempat. suut tomandan ,"rurnrxu, pengecekan penjagaan' dia heran mengapa ke pos_pos hampir semua petugasiaga, saat"rni itu bertugas semua, biasanya bisa satu kelompok istirahatsampaiwartu fergantian tiba. Dia beftanya kepada sarah
f::[T:::fflX:f#l#;il1il.*'
sedangsikap prajurit' oia menjawab:"siap, ada hantu, Let. semua pos digandakan penjagaannya,,. sang Koman_
, begitu perintahnya. Sang 3ffi:HLil*"1I:::ff:tsaja,Lambirtu,..unvrr.,.yasudah,awasisaja,,,begituoerintAhnrra Rr^a,zn*^-r^komandan
;il;;;;;ilffiffi;il:ffi:,x::",,* l13i,Tljfl,,llilii;ii]ffi?,X::"'',* saja, toh malam ini penjagaan sudah digandakan, Jigandakan, jaditidak perlu pertu ada yang dikhawatirkan',. Rupa nya sang Letnan sadar betul, dengan digandakannya penjagaan berarti markas bisa lebih aman dari penyusupan musuh berupa manusia, dan kalau namanya hantu, mau gimanapun ketatnya penjagaan, percuma untuk menangkapnya, selama tidak mengganggu, biarkan
sudah yang
saja...
50
F
??t ??], ffit'
q/
3}
SEBAGAI SEORANG PRAJURIT Oleh
: Mayor Caj. Drs. Chairul Mahdi
I
I
ffit
ffi".
ffi *9+e
ry
:
s
*
x
.f*
r**
TEE
rry ffiE tr"
Bunyr trompet kapal laut KM Lambelu menggema mengiringi keberangkatan saya meninggalkan Pelabuhan Tanjung Priok dari Jakarta menuju Ambon, hari Senin tanggal 11 JuIi 1999. Pada saat itu suasana kerusuhan di Ambon panas dan bergejolak serta telah menelan ribuan korban manusia. Kerusuhan Ambon diibaratkan seperti orang sedang mengalami sakit demam malaria, sembuh hari ini besok dapat kambuh dan timbul kerusuhan lagi. Saya berangkat dalam rangka melaksanakan perintah dan tugas di Kodam XVllPattimura sebagai Kasi Bintalid Bintaldam XVIlPtm, berdasarkan Skep Kasad Nomor :27LN/L999 tanggal 15 Mei 1999. S€N,&KATKA
34 / Desember TH 2oog
5t
Lembaran Catatanku Sebagai Seorang
Prajurit
lslam atau Nasrani dengan lancar tapi
tetap dengan
ke-
waspadaan.
ft#**ui*
agama lslem dan di wilayah
&arame
pegunungan (bukit) ditempati oleh penduduk yang beragama Nasrani. Pada hari Senin tanggal 18 Juli 1999 saya berangkat ke Kodam XVI/ Ptm, kemudian menghadap Kabintaldam XVI/Ptm, Letkol CAJ Tetelepta untuk mendapat pengarahan dan pe-
tv?Eiiter 65tuI dE q#aim*Etu TaEeke, Perjalanan laut dari Pelabuhan Tan',:x'
;:
i'a it:
tr i a,;z i:'i.,1;
?l:.
!:its'
jung Priok (Jakarta) *7= :+.t1;;
i
?it,;;:ri?';i.:,'r'a:*.i':r.1r"i2rzt;;1tl;s,*l: -,_,:,::
!
::.r._:i
J t, = ;2+:air"\r',!+
4
Dalam mengemban tugas saya disertai istri karena kami baru menikah tanggal 2O Juni 1999. Sebelum berangkat ke Ambon saya bertanya kepada istri apakah tetap bekerja di Bank Bali (sekarang Bank Permata) atau ikut ke Ambon, ternyata ia memilih ikut ke Ambon. Sebenarnya saya telah berupaya agar ia tetap bekerja dengan menghadap pimpinan Bank Bali (Permata) memohon istri diberi cuti di luar tanggungan perusahaan, karena di Ambon tidak ada cabang dari Bank Bali, namun permohonan ini
tidak dikabulkan. Sebelum berangMenjelang keberangkatan ke Ambon saya menyiapkan pakaian PDL dengan menyingkat nama Chairul Mahdi dirubah menjadi CH. Mahdi pada papan nama saya.. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya
sampai ke Ambon menghabiskan waktu 5 hari 4 malam, maka pada hari jumat 15 Juli 1999 berlabuhlah Kapal Lambelu di Pelabuhan Yos Sudarso, Ambon. Kami dijemput oleh Letkol CAJ Those Anton Tetelepta (sekarang berpangkat Kolonel) Kabintaldam XVI/ft m
bersama pengemudi PNS Meitwan, langsung diantar ke asrama militer OSM (Opleiding Scheep Vaard Moluk-
keu, artinya Pendidikan Pelaut Daerah Maluku. Dalam perjalanan dari Pelabuhan Yos Sudarso menuju asrama militer OSM, terlihat rumah-rumah terbakar dan hancur di Kampung Waimitu Talake dekat kantor PT Telkom.
Sesampai di rumah yang akan ditempati istri saya terkejut, karena rumahnya kotor dengan kondisi bangunan yang memprihatinkan dan pernah digunakan sebagai tempat pe-
ngungsian akibat kerusuhan Ambon yang meletus pertama kali pada tang-
gal 19 Januari 1999 yang terkerial dengan Peristiwa ldul Fitri Berdarah. Dalam peristiwa kerusuhan Ambon, Kelompok lslam yang disebut
untuk penyamaran dan keselamatan, karena diketahui kerusuhan Ambon merupakan konflik berlatar belakang SARA. Saya berpikir apabila nanti ditanya penduduk Nasrani CH adalah singkatan nama Christian (nama baptis). Menyingkat papan nama kelak bermanfaat membuat saya dapat
Kelompok Putih dan dipanggil dengan sebutan Acang (berasal dari singkatan nama Hasan), Kelompok Nasrani disebut Kelompok Merah dan dipanggil dengan sebutan Obet (berasal dari
melintasi kedua kelompok masyarakat
singkatan nama Robert).
yang bertikai baik berlatar belakang
52
buat Kota Ambon telah terbagi 2 (dua)
dan terkotak-kotak menurut wilayah komunitas penduduk agama lslam dan Nasrani. Di sepanjang pantai teluk Kota Ambon ditempati penduduk
Akibat konflik kerusuhan mem-
tunjuk. Tugas pertama saya melaksana-
kan penyumpahan dan pelantikan Tamtama Milsuk dengan lrup Pangdam
XVI/ftm, Brigjen Max. M. Tamaela di Secata SuliAmbon. Walaupun saya seorang Perwira Sejarah juga merangkap sebagai Perwira Rohani (Paroh). Dalam perjalanan dari rumah diAsrama OSM
menuju Suli saya dikawal oleh 2 prajurit bersenjatakan M-16 dengan menggunakan truk, sesampai di Paso diinformasikan oleh Praka Marasabesi bahwa mobil Dandim Ambon Letkol inf. Aris Martanto pernah dihadang bleh massa dan mobilnya hampirsaja
dibakat karena ada orang yang membawa bensin dan membakar ban di tengah jalan tapi berhasil diselamatkan oleh pengawalnya dengan memberikan tembakan peringatan. Setelah selesai melaksanakan tugas penyumpahan Tamtama Milsuk, oleh Dan Secata Mayor lnf Malwi (sekarang Letkol) dipinjamkan mobil Defender beserta pengemudi dan pengawal untuk mengantar kembali ke Asrama Militer OSM. Asrama Militer OSM terletak di jalan Nona Sopacua Ambon adalah salah satu asrama militer di Kodam XVI/Pattimura. Asrama tersebut diapit oleh Teluk Ambon dibelakang asrama dan perbukitan di depan asrama. Penduduk di belakang
asrama terdiri dari Suku Bugis, Me-
SENAKATHA
layu yang beragama lslam, sedangkan
perbukitan di depan asrama disebut Kampung Kudamati terdiri atas suku Ambon asli beragama Nasrani.
Featg* Ea rr';e n Ecas gt€u*n#*ft*aEkeEt'#E* c{*hffi 'i.--..€ ,Ju. SGi----; i; U-.E*I*e r,,g Aes;* l"r:a €3g&'3. Hari itu tanggal 6 A$ustus 1999 suasana di Asmil OSM cukup menegangkan, karena ada kumPulan massa dari Kudamati (Nasrani) berjumlah
ratusan orang yang bersenjatakan parang, tombak, Panah dan lain-lain masuk melintas menuju ke belakang
asrama, hendak menyerang Penduduk di belakang asrama Yang beragama lslam, yang ternyata di belakang asrama telah berkumPul ju$a pemuda muslim. Untuk menghindarkan terjadinya bentrokan, saYa dan Kapten CZI lrvan (sekarang MaYor) berinisiatif mendamaikan kedua kubu tersebut dengan berada di tengah-tengah massa dan mengadakan dialog serta menenangkan massa sambil berkata, " Katong Basudara jangan lagi bakalae "(kita bersaudara jangan lagi
berkelahi), mereka menjawab, "Ya, bapak" kemudian mereka mundur dan membubarkan diri. Namun beberaPa saat kemudian setelah kami meninggalkan tempat kerusuhan massa, tiba-tiba terdengar bunyi ledakan bom Molotov, saYa dan Kapten CZI lrvan sambil berlari di antara lorong rumah penduduk mencari arah ledakan, tiba-tiba terlihat ada asap mengePul membakar rumah Lettu lnf M. Zen. .Pada saat itu angin bertiup kencang sehingga api membakar seluruh deretan rumah barak tepat di depan rumah saYa di Rt' 001 Rw. 006, termasuk seluruh Perumahan penduduk muslim dan mesjid Yang berada di belakang asrama.
SENA.KATHA
-_:r _..i.-rr-..
-
I ..r_,.i
Setelah api berhasil kami Padamkan, penduduk yang beragama lslam di belakang asrama, kemudian dievakuasi dan diungsikan ke daerah
api dan asap hitam tebal mengepul. Sesuai informasi yang diperoleh dari Siaga Kodam dan Komando Sektor Ambon telah terj-adi pembakaran ruko
Waihaong dengan menggunakan truk Kodam dengan Pengawalan Petugas. Melihat situasi di lingkungan asrama
(rumah toko) di sepanjang jalan A.Y. Patty Ambon oleh massa KelomPok
yang rawan dari ancaman dan gang-
tersebut dimiliki dan ditempati oleh orang cina yang dianggap pro dan mendukung KelomPok Merah (Kristen). Enam tahun kemudian tepatnya pada tahUn 2006 ketika saya ditugaskan kembali ke Ambbn dalam rangka penelitian data/dokumen sejarah masih tampak kelihatan sisa-
guan serta pertimbangan faktor keamanan maka anggota organik Kodam yang beragama lslam khususnya yang berkeluarga mengungsi ke
daerah penduduk Muslim di WaihaongAmbon, karena hampir setiap hari terdengar bunyi ledakan bom rakitan. Namun untuk sementara kami lebih memilih tinggal di Kodam walauPun tidur hanya beralaskan tikar.
-re--gi. :::J--i -r* -l: -a-:+ []er-[srEwra ,i5; ij=";'ey 27 S"*IE ::i 9$9 qiiu=rusli:*it -tr"; [Jca. IE] Situasi di kota Ambon dan sekitarnya saat itu, sangat sulit diperkirakan keadaannya. Walaupun dari pagi sampai sore hari situasi tenang tapi potensi ancaman terhadap keamanan sewaktu-waktu dapat berubah menja-
di kerusuhan. Hari itu tanggal 27 Juli 1999 situasi Kota Ambon dari Pagi samPai siang hari suasananya masih tenang. Saat itu saya melaksanakan dinas rutin di Bintaldam XVI/Ptm. SaYa semPat ke
ruangan Mayor lnf. Didi Sudiana Padya/Binlatops (sekarang Kolonel) yang kebetulan sedang bersama Ma-
yor lnf. Nurdin Nonchi
PadYaoPs
(sekarang Letkol), untuk silaturahmi karena saya sudah mengenal beliau di Jakarta sewaktu beliau menjabat Kasdim Jakarta Timur. Ketika waktu menunjukkan Pukul 11.15 WIT tibatiba terdengar suara bom meledak
yang getarannya terasa sampai ke Markas Kodam yangjaraknYa dengan lokasi kejadian 1 Km. Darijauh tampak
Putih (lslam), karena Pertokoan
sisa puing bangunan toko
Yang
terbakar dan hancur. Peristiwa tersebut menga ki batka n meletusnya kembali kerusuhan Ambon ll (kedua), yang berlatar belakang SARA, sehingga membuat situasi kota
Ambon dan sekitarnYa menjadi tegang, jalan-jalan diblokir oleh penduduk setemPat dengan meletakkan batu-batu besar, kayu dan drum (tong)
di tengah jalan sehingga transportasi menjadi terhenti, juga teriadi konsen-
trasi massa Kelompok Putih (lslam) dan Kelompok Merah (Kristen) di setiap persimpangan jalan pemukiman penduduk.
Sampai malam hari saYa masih berada di Kodam, sekitar jam 11.00 malam jalanan sePi dan mencekam, saya baru dapat Pulang kerumah dengan menumpang kendaraan dinas Mayor lnf Didi Sudiana (sekarang Kolonel) yang tinggal di perumahan Tapal Kuda yang kebetulan melewati Asmil OSM. Ketika tiba di rumah ternyata istri tidak ada,karena ketakutan sehingga mengungsi ke rumah tetangga Sersan Latukao.
Dengan meletusnYa kembali kerusuhan Ambon ll Pada tanggal 27,28 dan 29 Juli 1999 telah dikirimkan Satuan Korps Marinir dari Resi-
53
Lembaran Catatanku Sebagai Seorang
Prajurit
kan sekelompok masyarakat (Kelom-
pok putih) dendam karena anggota keluarganya dibunuh, dibakar dll dan adanya sekelompok masyarakat mera-
sa menang (kuat), serta adanya ke,li.
=at#
=#e.,f
:'{# .'r" * d' , *+"e G*{.'
r
! I *-i
e# "ffi t*4
Sg *'
td
s.*.
3
?#
men Bantuan Tempur (Menbanpur) dari Brigif lsurabaya, untuk mengatasi dan melerai pertikaian antara kelom-
pok masyarakat Muslim dengan kelompok masyarakat Nasrani khususnya di Kodya Ambon. Dengan harapan dalam jangka waktu tertentu dapat tercipta situasi yang relatif aman dan terkendali. Satgas Marinir tersebut dalam wilayah Kodya Ambon di sekitar Masjid Al-Fatah, kantor PT Telkom di kampungTalake (tanah lapang kecil)
dan sekitar kampung Air Salobar termasuk Asmil OSM. Besok harinya tanggal 28Juli 1999 saya tidak dapat berangkat dinas ke Kodam karena jalan di blokir sulit untuk ditembus dan adanya konsentra-
si massa serta peftimbangan keamanan situasi kota Ambon yang rawan. Maka hari itu saya stand by siaga di asrama dengan pakaian seragam PDL loreng dan senjata M-16. Ketika berjalan kebelakang asrama yang dibatasi
pantai teluk Ambon tampak rumah penduduk telah banyak hancur dan kosong karena telah mengungsi akibat kerusuhan Ambon ll 19 Januari 1999, saya berjumpa dengan patroli regu Marinir dengan sikap belakang
54
pentingan politik dan kepentingan pribadi.
#'
Pengalamanku Mengikuti Rombongan Keria Muspida Maluku.
.r
tG
-fr
Pada akhir bulan Agustus 1999 saya di B/P kan ke Pendam XVI/ftm atas permintaan Kapendam XVI/ftm
senjata dan memegang pentungan. Oleh karena itu saya panggil Danrunya lalu memberitahukan : " Lebih baik depan senjata, daripada belakang senjata, karena di Ambon berhadapan dengan massa bukan berhadapan dengan mahasiswa seperti di Jakarta. Untuk diketahui beberapa bulan yang lalu saat kerusuhan l, ketika pasukan Kostrad (Kodam Braw'rjaya) melakukan patroli di daerah GudangArang, seorang anggota dibacok kepalanya dari belakang sehi ngga menga kibatka n jatu h korban (putra Bali) meninggal dunia sampai-
kan ke Danki ! "..
Danru menjawab "Siap Dan". Ketika siang harisaya kembali kebela-
kang asrama melihat situasi pantai teluk Ambon, terlihat patroli pasukan Marinir telah bersikap depan senjata. Melihat keadaan tersebut sebagai seorang perwira tentunya saya merasa puas. Menurut Mantan Kasum ABRI/TNl
Letjen Suadi Marasabesi pada saat pengarahan kepada para perwira di Makodam XVI/ftm, bahwa pecahnya kerusuhan Ambon ll (Persitiwa A.Y. Patty) tanggal 27 Juli 1999 disebab-
Letkol lnf lwa Budiman kepada Kabintaldam XVl,zPtm Letkol Caj Thosye Anton Tetelepta. Saya bersama Kapendam pada tanggal 23 Agustus 1999 mengikuti kunjungan kerja rom-
bongan Muspida (Musyawarah Pimpinan Daerah) Maluku yang terdi-
'
ri dari Gubernur Maluku Saleh Latuconsina, Pangdam XVIlPtm Bri$en TNI Max Tamaela, Kapolda Maluku Bri$en Pol Bugis Saman serta Kajati (Kepala Kejaksaan Tinggi) Ambon ke jazirah Leihitu (bagian wilayah pulau Ambon). Bertempat di Kantor Kecamatan Leihitu Desa Hila diadakan aca-
ra dialog (Tanya-jawab). Gubernur Maluku dalam sambut-
annya menyampaikan penjelasan bagaimana upaya menghentikan pertikaian. Pangdam XVI/ftm dalam sam-
butannya mengatakan kunjungan Muspida ke)aziah Leihitu untuk mendengar dan menerima aspirasi masyarakat secara langsung. Kapolda dalam sambutannya menjelaskan bahwa kondisi keamanan saat itu penuh isu, terjadi pengelompokkan massa, konflik antar aparat dan rencana penyerangan kelompok massa tertentu. Pada saat acara tanya jawab berlangsung, tiba-tiba terjadi beberapa kali lemparan batu ke arah mimbartem-
SENAKATHA
3+,' lese:.ri-,e.
I
i 23,13
pat duduk Muspida, tapi mengenai atap seng yang menimbulkan bunyi yang cukup,keras. Namun aparat TNI/ Polri yang bertugas di lapangan tidak terpancing mengeluarkan tembakan senjata sebagai peringatan, apabila terjadi bunyi tembakan/ledakan maka akan memancing kerumunan massa yang mungkin akan dapat menimbulkan korban. Bahkan petugas dapat bersikap tenang dengan mengambil tindakan cepat dan tegas, langsung menangkap orang yang melempar batu, sehingga acara dapat berjalan kembali sesuai dengan rencana. Tindakan anarkhis itu terjadi karena watak orang Ambon pada umumnya keras kepala dan tidak mau diatur. Apalagi jazirah Leihitu tempat kunjungan kerja Muspida terkenal dengan mitos penduduknya mempunyai kemampuan kekebalan tubuh, tidak mati kena tembakan pistol dan M 16 dan senjata api lainnya. Pada saat kerusuhan Ambon I penduduk jazirah Leihitu disebut "Pasukan Komando Muslim" karena mereka berani mati
Menjelang hari Natal bulan Desember 1999 saya mendampingi Letkol lnf lwa Budiman, Kapendam
XVI/ftm sempat datang ke gereja Silo untuk bertemu Pendeta meminta izin memasang spanduk di pagar depan gereja, dalam upaya meredam kerusuhan Ambon. Pemasangan spanduk juga dilakukan di depan Gereja Maranatha dan kantor Pemda Tk ll Ambon, di depan Gereja Katolik Hati Kudus Batu Gantung Ambon. Bunyi spanduk yaitu, "Warga Kodam XVI/ Pattimura mengucapkan Selamat Me-
rayakan Natal 1999 dan Tahun baru 2000, Semoga DamaiSejahtera Turun
ke Maluku". Hari minggu tanggal 25 Desember
1999 hari Natal pertama bertepatan
tikan sebuah angkot yang kebetulan dimiliki seorang anggota Kelompok Merah warga kampung Kudamati, me-
minta tolong mengantarkan korban ke rumah sakit terdekat ternyata diba-
wa ke RSU Ambon Kudamati (wilayah orang Nasrani). Peristiwa tersebut menimbulkan kemarahan dari Kelompok
Putih (Muslim) karena beredar isu bahwa korban pasti akan dibunuh kelompok Merah (Nasrani). Apalagi se-
telah orang tua korban bersama aparat keamanan tidak berhasil menemukannya. Kemarahan warga Kelompok Putih berkobar dan bersiap melancarkan serangan terhadap lawannya yang telah bersiap dijalan Diponegoro dan jalan Said Perintah di Ambon. Untuk sementara dapat dicegah petugas dari
men di Tapal Kuda, untuk mengucapkan selamat Natal.
Marinir dan Yon Armed IVTNl AD. Namun beberapa menit usai tanda waktu berbuka puasa, bentrokan besar akhirnya meletus dan situasi menjadi tidak terkendali. Sekitar pukul 19.30 WITA posisi
Hingga menjelang saat berbuka
Satuan Aparat Keamanan telah terpen-
puasa sekitar pukul 1-8.00 WITA, situa-
car karena terpaksa berlindung dari
syahid membela keyakinan agamanya.
si masih tenang, namun beberapa
Hal tersebut dibuktikan pada saat kerusuhan Ambon meletus pada 19 Januari 1999, dalam suasana ldul Fitri
menit setelah selesai berbuka puasa tiba-tiba terdengar bunyi ledakan bom dan rentetan tembakan, dan telah terjadi bentrokan antara Kelompok Putih
hujan tembakan yang anehnya sukar dilacak, sementara titik pusat bentrokan telah bergeser ke sekitar Gereja Silo terjadi aksi lempar bom Molotov dan bom rakitan. Setengah jam kemudian sejumlah massa anggota putih
(Lebaran) setelah mengetahui banyak
jatuh korban penduduk orang Muslim dan rumahnya dibakar dikota Ambon, secara spontan penduduk jazirah Leihitu yangterletak yang jauh di luar kota Ambon langsung menyerang dan membakar rumah penduduk desa tetangganya yang beragama Nasrani di Telaga Kodok, termasuk gereja di
dengan bulan puasa Ramadhan, pada sore hari kami sempat bertamu ke rumah Letkol CAJ Tetelepta, Kabintaldam XVI/Rm di perumahan dinas pa-
(lslam) dengan Kelompok Merah (Kristen) di persimpangan Tugu Trikora di
depan Gereja Silo dan gedung PLN
berhasil menerobos barikade 1 regu satuan Marinir yang menjaga Gereja
Ambon.
Silo dan melempari gereja tersebut dan
Salah satu sebab kejadian pada hari minggu tanggal 25 Desember 1999 sekitar pukul 77.OO WITA itu antara lain, seorang anak bernama
rumah di sekitarnya dengan bom rakitan yang membuat Gereja Silo terbakar. Dengan terbakarnya Gereja Silo sebagai salah satu gereja tertua di kota Ambon maka Kelompok Merah
Fauzan Saridjan (13 tahun- beragama
Desa Hila.
lslam), warga jalan baru dekat mesjid
Pengalamanku Dalam Peristiwa Bentrokan Berseniata Di Depan Gereja Silo Ambon 25 Desember 1999. SENAKATHA a'.'
)...'.t.'-: 2.:.:-a
Al Falah tertabrak sebuah mobil pribadi di jalan AM Sangaji. Sejumlah petugas dari satuan Marinir yang berada di sekitar lokasi kejadian di dekat pos kantor PLN segera menghen-
(Nasrani) menjadi marah dan kerusuhan menjadi meluas keluar pulau Ambon sampai ke pulau Halmahera (Tobelo dan Galela), Ternate, Seram dan pulau Haruku.
55
'
Lernbaran Catatanku Sebagai Seorang
Prajurit
wanan karena menimbang kekuatan tidak seimbang, kekuatan massa pe-
nyerang lebih besar jum-
lahnya dengan persen-
jataannya. Sementara kami (5 orang) hanya membawa pistol FN 45 dengan peluru 10 butirtermasuk yang di magazine.
Apabila kami melawan pasti akan "mati bodo-
bodo" (mati
konyol)
akhirnya kami hanya mampu mengalah dan berdoa
untuk memohon perlindungan dari Allah SWT. Hal ini terbukti ketika Ser-
karena Satgas Marinir tidak mampu
anggota TNI yang beragama lslam yang berada di Asmil OSM. Lalu istri saya dan istri Lettu lnf Abdul Malik, yang sering berbelanja sayur di rumahnya pak Rakhbauw (agama Nas-
mengatasi dan mengamankan Gereja
rani) dilarikan dan disembunyikan oleh
Silo dari serangan Kelompok Putih. Kemudian berlanjut massa Nasrani dari Kudamati melakukan razia dan pengusiran terhadap anggota TNI yang beragama lslam yang tinggal di asrama militer, termasuk Asmil OSM dan Asmil Benteng Atas. Hari itu Senin tanggal 26 Desember 1999, pukul 06.30 saya telah siap berangkat ke Kodam, namun baru keluar dari halaman rumah, saya melihat kepulan api dan asap dari rumah yang terletak di tepijalan Nona Saar Sopacua di depan asrama yang perabotannya dikeluarkan dan dibakar oleh massa yang membawa senjata
bapak ini di rumahnya. Saya bersama Lettu Malik, Letda Yulis dan Letda Samsul Hadi dan Letda Rustam Effendi Hasibuan berlari dan masuk ke rumah lbu Elizabeth (ibu ls agama Nasrani) anggota PNS Kudam XVl, lalu oleh ibu ls disuruh naik ke lantai atas (loteng)
Akibat terbakarnya Gereja Silo massa Nasrani mengusir petugas Sat-
gas Marinir yang posnya berada dekat Gereja Silo. Pengusiran dilakukan
rakitan antara lain parang, panah, dan
tombak. Kemudian terlihat Letnan Yulis, Letnan Syamsut Hadi berlari-lari ke arah rumah saya yang terletak di
dalam asrama, terlihat massa Nasrani dari Kudamati melakukan pengejar-
an sekaligus pengusiran terhadap
5t'
di kamar anaknya. Sesaat kemudian
terdengar massa pemuda Nasrani dari Kudamati dengan membawa sen-
jata rakitan, parang, panah, dan tombak, berteriak-teriak mencari anggota TNI yang beragama lslam. Ketika melintas di rumah ibu ls, mereka masuk ke dalam rumah dan bertanya kepadanya, "apa ada Acang (orang lslam) sembunyi disini", lalu dijawab oleh ibu ls, "seng ada alai" (tidak ada lagi), kami bersembunyi dan mengendap di rumah tersebut dari pukul 07.00 WITA sampai 16.00 WITA. Dalam peristiwa tersebut sebenarnya kami ingin mengadakan perla-
tu Suyanto anggota Ajendam XVI/Ptm tertangkap di rumahnya saat asrama diserang massa: Kemudian Sertu Suyanto oleh massa diseret keluar rumah lalu dianiaya, kepalanya dipancung, tangan dan kaki dipotong dan akhirnya dibakar di depan mesjid As-
mil OSM. Tiba-tiba pukul 16.00 WITA hujan
turun lebat sekali, sehingga massa membubarkan diri, beberapa saat kemudian datang Letkol CAJ Tetelepta memanggilsaya "Rul, turun cepat naik segera ke mobil box I", sambil berlari
kencang dibawah guyuran hujan lebat, saya langsung masuk ke mobil box, yang ternyata di dalamnya telah berkumpul berdesak-desakan anggota TNI beragama lslam se Rt.001 Asmil OSM, termasuk istri saya yang dengkulnya terbentur besi saat naik mobil box. Kami lalu dievakuasi oleh Letkol CAJ Tetelepta dibantu Lettu lnf Jhon Parinussa dengan menggunakan mobil box tersebirt ke perumahan pamen Tapal Kuda. Setelah sampai di Tapal Kuda hujan mendadak
berhenti, kami lalu bersujud syukur sebagaitanda terima kasih kepada Tu-
SENAKATHA
34
e,qerrbe,'Tll 2CC3
han Yang Maha Kuasa, atas lindungan
kami dapat keluar dari asrama yang telah dikepung massa. Akhirnya kami terpaksa bermalam di rumah KatoBdam yang sedang kosong, kebetulan malam itu malam bulan Puasa Ramadhan, ketika sahur Para Perwira yang mengungsi diajak makan sahur bersama di rumah Waasintel NYA
Letkol lnf Heri Ramlan (sekarang Kolonel).
Karena pertimbangan faktor keamanan kota Ambon Yang semakin
memanas dan kerusuhan semakin meluas dan tidak terkendali maka kami mendapat Uin cuti dari Kabintaldam Letkol Caj TetelePta untuk mengantarkan pulang istri ke Jakafta. Besok paginya tanggal 27 Desember 1999 saya beserta istri dan Lettu lnf Abdul Malik serta istri, Letda lnf Samsul Hadi, Letda lnf Yulis dan Letda lnf Rustam Efendi Hasibuan, dengan diantar oleh Mayor lnf Wairata berangkat menggunakan Speedboat dari pantai Tapal Kuda menuju Lanud Laha, yang kebetulan hari itu ada pesawat Hercules membawa Satgas dari
Kostrad dan Kodam llllSiliwangi untuk mengatasi kerusuhan di Ambon.
Setelah melaksanakan cuti di Jakarta, saya kembali ke Ambon dengan menumpang kapal laut Bukit siguntang. Kebetulan dalam pelayaran
menuju Ambon bertemu dengan Kapten Caj Sutarno (sekarang Mayor) Staf Pendam yang menawarkan tinggal di Mess Pamen di samping kedia-
man Pangdam. Fearg*Eerw&c'EE€aE Kc€Eke
#E ffi erE*F
F,;?*
E
ar
Faue
*V
FrE
SECSEE
&uxEE E*1##. Kerusuhan Ambon kembali'meletus pada bulan Juni 2000 berawal dari terbakarnya Asrama Brimob di
SENAKATHA
O
Tantui, yang diserang oleh massa kelompok putih. Peristiwa tersebut terjadi akibat ditemukannya 3 (tiga) mayat
penduduk setempat (Muslim) di ladang di belakang asrama tersebut, yang diisukan dibunuh oleh anggota Brimob, sehingga menimbulkan kema-
rahan massa kelompok Putih. Kerusuhan itu menjadi besar dan meluas di seluruh kota Ambon, karena Gudang senjata Brimob telah dibobol pada saat terjadi kebakaran dan senjata beserta amunisinya telah diambil
dan dibawa oleh massa kelomPok putih dan kelompok merah. Sehingga banyak senjata organik, bom dan amunisi beredar dan dimiliki oleh
masyarakat yang sedan$ bertikai. Saya melihat ada angggota dari kelompok putih di sekitar Waihaong yang berjalan sambil memegang senjata M 16 dan memakai baju Brimob. Setiap pagi, siang dan malam terdengar bunyi ledakan bom dan letus-
an rentetan tembakan yang cukuP memekakkan telinga, situasi ini hampir sama dengan pertempuran dalam
kota, sehingga banyak gedung, toko dan rumah yang terbakar dan hancur. Kerusuhan ini berlangsung relatif cu-
kup lama 2 (dua) minggu. Situasi keamanan tersebut sudah tidak terkendalikan lagi oleh aparat TNI dan Polri. Oleh karena semua jalan atau jalur transportasi sudah diblokir oleh masyarakat maka Pangdam terPaksa
'memindahkan
Markas Kodam sebagai tempat komando dan pengendalian ke
Markas Yonif Linud 733lMasariku yang terletak di bekas Benteng Victoria, yang agak terlindung dari Sniper (penembak jitu) dari gedung-gedung bertingkat, terutama penembak gelap dari gedung Planet 2000. Untuk memulihkan situasi keamanan yang sangat rawan dan tidak terkendali lagi maka oleh pemerintah
pada tanggal2T )uli 2006 diberlaku-
kan Status Darurat Sipil di seluruh kepulauan Maluku. Dalam hal ini Komando dan Pengendalian dipegang oleh Pangdam XVI/Pattimura, sampai status tersebut dicabut, aPabila keamanan sudah mulai Pulih maka kembali ke tertib sipil. Pada waktu peristiwa tersebut terjadi saya menumpang menginap di rumah dinas Batalyon 733lMasariku yang ditempati sementara oleh Kapendam Mayor caj Heri Suhardi (sekarang Letkol). Karena situasi masih belum kondusif banyak anggota TNI dan Polri tidak melaksanakan tugas dan apel (masuk dinas)selama 2 minggu maka oleh Pangdam dikeluarkan ultimatum, bahwa apabila anggota TNI/Polri tidak melaporkan diri dalam waktu 3X24 Jam kepada Posko TNI/Polri yang terdekat maka dikenakan sanksi desersi. Kepada masyarakat sipil dikeluarkan Maklumat dilarang keras memiliki, menyimpan senjata serta amunisinya, segera melaporkan aPabila mengetahuinya dan menyerahkan kepada aparat TNI serta dilakukan ra-
zia dan sweeping di seluruh ledung dan rumah penduduk di kota Ambon. Selama 2 minggu apel dilaksanakan di Markas Yonif Linud 733 bagi anggota TNI yang agama lslam, sedangkan bagi anggota TNI yang agama Kristen apel dilaksanakan di Koramil dekat perumahan Pamen TaPal Kuda. Anggota Polri yang agama lslam apel dilaksanaka6 di Polres Ambon dan anggota Polriyangagama Kristen apeldilaksanakan di Polda Maluku
Ambon. Bersamaan dengan Pember-
lakuan darurat sipil dilaksanakan Serah Terima Jabatan Pangdam XVI/Pattimura dari Bri$en TNI Max. M.Tamaela
kepada Bri$en TNI I Made Yasa. Di saat situasi keamanan masih panas dan rawan, saya diperintahkan
57
'
Lembaran Catatanku Sebagai Seorang
Prajurit
mengikuti Pendidikan Selapa Ajen berdasarkan ST Kasad bulan Juni 2000. Ketika sudah mengambil Sprinlak Dik Selapa di Spers Kodam, saya naik ke lantai ll ke ruang Sops untuk mengurus Surat Permohonan bantuan menumpang pesawal Hercules,
sambil menunggu surat ditandatangani Asops, saya bersama Kapten Caj Sutarno (sekarang Mayor di Sesko TNI) menunggu sambil berdiri melihat situasi, tiba-tiba terdengar letus-
an tembakan dan mengenai tiang balok kayu, tepat 30 cm di atas kepala saya. Kemudian sambil berkeringat
dingin saya masuk ke ruangan, dalam
hatisaya bersyukur kepada Allah SWT, kalaulah tepat bidikannya maka saya
telah menjadi salah satu korban kerusuhan Ambon dan mendapat gelar anumerta. Pada saat melaksanakan pendidi-
kan Selapa Ajen di Bandung, ketika Long Week End (libur panjang), saya sempat menghadap Bri$en TNI Busri Boer (waktu itu Kadisbintalad), beliau bertanya" Rulkamu membawa istrike Ambon, kalau tahu saya larang,karena Ambon termasuk Daerah Operasi Militer". Tapi walaupun begitu saat pamitan pulang saya diberi Angpau, Terima kasih Komandan.
Ketika selesai pendidikan Selapa
melapor ke kesatuan lama (Kodam XVI/Pattimura), diterima oleh Kasdam Kol lnf. Syarifudin Sumah (sekarang
Brigjen) dan Aspers Kolonel lnf. Husein Malik, beliau berkata " Selamat meninggalkan daerah Killing Ground ". Akhirnya dengan menumpang pe-
sawat Hercules saya berangkat meninggalkan Ambon melalui Lanud Pat-
timura di Laha menuju Jakarta. Kerusuhan Ambon telah cukup banyak memberikan bekal pengalaman tugas kepada saya sebagai anggota militer
prajurit TNI F
HUMOR PRAJURIT
,"[Ift#f,u[],[*f#n
sesuai perintah serama kurang rebih 6 buran atau oi ,.nuoun tusas, biasanya berrugas laut' angkatan *"'n x1l^a]:::?:* pu.uxun vung ourr' Setain mengsunaxal o"ngun iGun,i bertugas x"rnuoiun tersebut pangtimanya, pesa-iat angkut bermesin empat u^gxut angkatan uduru. Saat itu, digunakan juga pesawat-lE"u*u, lagi ke home base' Alangkah bahagianya kemtali hab'iJugurnyu, untuk prajurityangtelah para mengangkut pasukan darat' mereka tidak untuk O"ngunLr'urga mereka' K;t;;; mungkin para prajurit ut un ,"g"ir-xemna' n",t"*' mesin pesawattersebut mati' menrrj.u hoire base, salah satu ourr,",ipuriurunan bahwa menyadari yang penul I ucr rBdr I rvv ur I vr erv'l rr r Namun mengingat pesawat Namunmengingatpesawatvangpenuho"ngun300-anprajuritvangi:1i::::1::?ffiy;:?:i'.1;iffi'"1 seorang perwlri I darat menyadari pesawatnya oit
dia -?-*=*r 1F* keadaanitu.SaatpeSawatmendaratdikotaA,dia--.:-rea*4$ sang *"rlgkontirmasikan mengkonfirmasikanhaltersebutkepadasangs \ pllol. Jallts plluL rrrsrrruv t1 \' itu rlu pesdvYoL mesin pesawat memangsalal'r memangsatah satu meslrr \X, L II l.i r-L:i . t-\"i \ -' ^j mar dai memerrukan::::j::,?_
',%
iliJ:5:::'fi3:[X]H;:[:::ffii:'asane \ @> l I l/ [= t_.-'\ dqilffiil[ffi. memintakepadap",.*,:.?,. W_X6Uff W S,PB ffiE l
komandantersebutuntuk,-,fW .,_i,Ep
tidak memberitahukan
f.--np ] :fd#dt'cl&Qfl
kepadapasukannya, i""q' ,l{ {ri l$f f tr"/ ffim# namun kabarisaja, i' I \& y-? #-*l ,**.k$(l pilot sengaja bahwa / /I Ehrrr..., Podc Poro mendaratdikotaA d { 6p* dimohon vvWtl penumP*ng... q= untuk memberikesemuntr*k memcsang '-1, L sobuk Pen*smon, Patan Para Pasukan memOefioleh-oleh bagi karena kito skan tr cukuP / mendorof dulu... mereka, keluarga \ komandannYa saja Yang
Wt ffi
I {&ryLffie '|ffiWffi'Y
sekedor beli oleh-oieh
khawatirE
SENAKATIIA
::+,, -..,..,t :f-?. -, ) 2aaE,
sx&&&tr
YffiX
G&w*f,am-*.*
# ffi
$e*aasduni
iffEtlj €*F**a ffJ.HttJE df{Me
;liffjjrws.rilIj *_
Eieffie% -7 -rrf-r %-E:
lroMoB
1
Kito
sudah
Merdeka!. Merdela!
.
SENAKATHA
3zi r
lese.nbe:
-
r
2cC8
i:g#:*t+C#;11i:$.*g::a::.!':.'l:iil,i:-r.=r:,,.,,,..::'
T1'*
SENAKATHA
.'11
,
.
,:1
,''''l;;r'
r.! lr)'-:
61
62
SENAKATHA
i:..
,'
)c:e::':te' : t''tt,i-t
a
BERITA DALAM GAMBAR
Memperingati HUT ke-43 Pusjarah TNI, Ketua IKKT Pusjarah TNI beserta pengurus melakukan kuniungan kepada lbu Nugroho Notosutdnto pada 10 Oktober 2008
Serah Terimq Memorandum Jabatan Pada 25 September 2008 dilangsungkan serah terima memorandum jabatan Kapusjarah TNI Pusjarah TNI ilari Brigjen TNI Agus Gunaedi Pribadi kepada Brigjen TNI Pamudjo. Acara berlangsung di Balairung Pahlawan Museum Satriamandala.
Dalam rangka memperingati ldal Kurban, Pusjarah TNI melaksanakan pemotongan hewan kurban paila 9 Desember 2008 di Pusjarah TNI. Tampak Kapusjarah TNI menyerahkan hewqn kurban kepada panitia untuk dilakukan pemotongan hewan kurban.
.r ::r::.,-.reE-E.Gf
TF
:*i
..ffi*f']r."'.
i*l-?.*reL
n
Pada 6 November 2008, Museum Keprajuritan Indonesia mendapat kunjungan Militer Thailanil (Royal Thai Army Special Forces) yang dipimpin oleh Letkol Decha Srimanongkol,
;H
Dalam rangka pembinaan sdtuan, Pusjarah TNI mengadakan pembinaan fisik dan refreshing dengan mengadakan tia walk di Gunung Puti pada 4 November 2008.
-
Effi
ffi Pada 2 September 2008 bertempat di Hotel Sari Pan Paciii'k Jakarta, Kapusjarah TNI Brigjen TNI Agus Gunaedi Pribadi memaparkan rencana pengembangan Monumen Pangsar Jenderal Soedirman yang terletak di Pacitan
Memperingati HUT ke-43, Pusjarah TNI melakukan ziarah dan tabur bunga pada I Oktober 2008
# &
Dalam rangka mendukung program pemerintah tentang penanarnan pohon, tnaka 79 November 2008 Kapusjrah TNI Brigjen TNI Pamudjo melakukan penandmdn pohon secara simbolis di lingkungan Pusat Sejarah TNI
Memperingati ulang tahunnya yang k-43, Pusjarah TNI melaksanakqn upacdra parade pada 9 Oktober 2008 bertempat ili halaman Museum Satri.amandala. Tampak Kapusjarah TNI
Brigjen TNI Pamudjo
sed.ang memeriksa peserta upacard
didampingi ko:mandan upacara Letkol CKU Aili Wahyuili.
'€ [* '?
t;,
Pada 2 November 2008 di Taman Mini Indonesia Indah diadakan acar& Karnaval Prajurit Tradisional Nusantara yang disaksikan oleh Kapusjarah TNI Brigjen TNI Pamudjo dan Dirut TMII Letjen TNI (Pur) Sugiono. Pada kesempatan itu juga, Kapusjarah TNI Brigjen TNI Pamudjo menyerahkan piala tetap Kapusjarah TNI sebagai penyaji arak-arakan terbaik kepada peserta DI Yogyakarata.
Studi Banding Mayor Jenderal Thiwa Penketgorn Deputy Director Armed Forces Education Departement Royal Thai Armed Forces Headquarters di dapmpingi Atase Pertahanan (Athan) Kedutaan Besar Thailand berkuniung ke Museum Satriamandala pada 3 luli 2008 dalam rangka mencari informasi dan study banding untuk pengembangan Museum Militer Thailand.
-l:: f a:1-.:---ry,-a_I::ry:r. ,:{:tii,i:a}.li:ri it*4*e}r:$?*t4l1{t&***M
-.ht--t'I
Catatan Pengalaman Seminggu Mengikuti
Oleh : M. Akbar Linggaprana
Di tengah derasnya pusaran arus informasi pada era global yang tidak lagi dapat dibendung, hubungan dan kerjasama komunitas sejarawan nasional berlingkup internasional merupakan tunrutan mendesak yang semakin dibutuhkan, antara lain untuk kepentingan penelitan, pengkajian, maupun penulisan buku-buku sejarah militer serta pengembangan museum dan monumen kita dimasa yang akan datang.
66
ada tahun 2008 ini, Pusjarah TNI memiliki peluang dan sekaligus tantangan untuk bergabung bersama komisi sejarah militer internasional. Atas persetujuan Panglima TNl, JendralTNl DJoko Santoso, pada tanggal 30 Agustus s/d 5 September 2008 Pusjarah TNI mengutus delegasinya yang diwakiliWakapusjarah TNl, KolonelSus M. Akbar Linggaprana dan Mayor Caj Drs. Kusuma M.Si menuju ltali sebagai peserta Kongres Sejarah Militer lnternasional ke 34 yang diselenggarakan diTrieste. Trieste merupakan salah satu nama kota sekaligus pelabuhan yang terletak di wilayah Timur Laut ltalia yang sangat berdekatan dengan perbatasan Slovenia Utara. Posisi Trieste berada di sudut teluk Laut Adriatic. Menurut data statistik tahun 2007, Trieste memiliki populasi penduduk sebesar 208.614. Trieste merupakan ibukota daerah otonomi propinsi Friuli-Venezia Giulia.
Keikutserlaan Pusjarah TNI dalam kongres dan bergabungnya sebagai anggota lnternational Comission of Military History (ICMH) bisa terealisir atas upaya para mantan Kapusjarah, yang sudah dirintis sejaktahun 2005 oleh Brigjen TNI M. Pahlevi, Brigjen TNI Sarining Setyo Utomo yang kemudian atas persetujuan Panglima TNI Djoko Santoso sefta saran para Asisten Panglima TNl, pada tahun 2008 ditindaklanjuti Brigjen TNlAgus Gunaedi Pribadi yang secara resmi kemudian mendaftarkan Pusjarah TNI sebagai anggota ICMH.
ICMH yang merupakan patner kelompok kerja Komite llmu Kesejarahan lnternasionaldan merupakan bagian dari UNESCO ini mulai dirintis sejak tahun 1938. Kemudian mulai bulan Juli 1972 hingga dewasa ini beralih status menjadi perkumpulan organisasi internasional yang bergerak dibidang kesejarahan. ICMH merupakan sebuah wadah berkumpulnya sejarawan militer internasional, untuk melakukan penelitian / pengkajian, penulisan buku-buku sejarah, penerbitan daftar pustaka, maupun seminar / kongres sejarah yang bertaraf internasional. Pada tahun 2008, Pusjarah TNI baru peftamakalinya, bergabung bersama 40 negara lainnya menghadiri kongres tersebut. Pada kongres ke 34 ini, Pusjarah TNI belum terdaftar secara resmi sebagai anggota ICMH sehingga pada kesempatan peftemuan lengkap pengurus pusat yang dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 2 September 2008, Sekjen ICMH Drs Piet Kamphuis mengalokasikan waktu khusus bagi delegasi Pusjarah TNI untuk menyampaikan paparan singkatnyatentang aktivitas Pusjarah TNl. Dalam kesempatan tersebut delegasi Pusjarah TNI yang diwakili Wakapusjarah TNl, Kolonel Sus M. Akbar Linggaprana menyampaikan paparan-
nya tentang visi, misi, organisasi, aktivitas dan keinginan Pusjarah TNI untuk bergabung dalam wadah ICMH bersa-
maan dengan para sejarawan militer dari negara-negara lain. Saat ini, tepatnyaterhitung mulai bulan September2008, Pusjarah TNI resmiditerima dan tercatat sebagaisalah satu anggota ICMH. Keputusan diterimanya Pusjarah sebagai anggota disampaikan Presiden ICMH, Prof. Dr. Luc de Vos di depan peserta Konggres menjelang upacara penutupan pada hari Jumat, 6 September 2008, setelah Pusjarah TNI dinilai
memenuhi kriteria, sefta melengkapi persyaratan administrasi sebagai anggota baru. Dengan diterimanya Pusjarah TNI (mewakili institusi sejarah militer di lndonesia) sebagai anggota, maka saat inijumlah anggota ICMH menjadi 41 komisi nasional yang berasal dari berbagai NegaraAmerika, Afrika, Eropa dan Asia. lndonesia (yang diwakili Pusjarah TNI) merupakan Negara Asia ke 4 setelah China, Jepang, dan Korea yang telah bergabung lebih dahulu, Jepang bahkan sudah bergabung dengan ICMH sejak sepuluh tahun yang
$XI{AK3??{"&
3+ r Desember TH 2Lr08
lalu.
Dengan diterimanya Pusjarah TNI sebagaianggota komisi sejarah militer internasional, Pusjarah TNI berharap bisa memberikan sumbangsih nyata bagi pengembangan SDM kesejarahan militer di lndonesia, khususnya dalam bidang kerjasama penelitian, pengkajian, dokumentasi, penulisan, penyajian museum dan monumen serta pengembangan koleksi perpustakaan TNI guna melengkapi relerensiyang masih banyak tersimpan dan tersebar di negara-negara lain.
KONGRES SEJARAH MILITER INTERNASIONAL Kongres sejarah militer internasional merupakan ajang pertemuan tahunan para sejarawan dari benuaAmerika, Eropa, Afrika dan Asia yang tergabung dalam Komisi Sejarah Militer lnternasional (ICMH). Tahun 2008 merupakan kong-
res ke 34 yang diselenggarakan di pusat kota Trieste, ltali, dengan thema "Military Conflict and Civil Population : Total wars, limited wars, and asymetrical wars, yang menampilkan tidak kurang dari 64 paper dari berlcagai pakar sejarawan militer dan sipil mancanegara yang tergabung dalam ICMH. Pada kesempatan tersebut para akademisi dan para sejarawan militer maupun sipil dari seluruh dunia memiliki kesempatan berdialog dan bertukar pikiran tentang sudut pandang masing-masing negara dihadapkan thema yang sudah disiapkan panitia kongres. Jumlah peserta yang hadir pada kongres tercatat sebanyak277 dari37 negara berasal dari benuaAmerika, Afrika, Eropa dan Asia. Dengan komposisi 210 pria dan 67 wanita, dengan latar belakang / status sosial sejarawan militer dan sipil, peneliti dan pengamat militer. Hadir pada kesem-
tersebut para sejarawan militer berpangkat Pama, Pamen maupun beberapa Patidan para pumawirawan, sisanya berasal dari para sejarawan sipil, peneliti, dan pengamat militer, dengan latar belakang pendidikan akademis, Profesor sebanyak 21 orang dan Doktor 22orang. Pelaksanaan kongres dilakukan selama 5 hari kerja dimulai pada hari Senin tanggal 31 Agustus s/d Jumat 5 Sep-
tember 2008 pukul 08.00 - pukul 18.00, diselingi istirahat pada pukul 10.45 dan makan siang pukul 13.00. Program akademis dibagi dalam dua belas sesi, satu sesi 1,5 jam terdiri dari empat pemaparyang diakhiri diskusi pendalaman.
Pada hari Rabu 2 September diselingi kegiatan sosial budaya berupa wisata sejarah diantaranya mengunjungi Skadron Udara 2 Rivolto, Museum Militer Redipuglia dan Taman
67
a
Catatan Pengalaman Seminggu
Mengikuti Kongres Sejarah Militer Internasional Ke 34 Di Trieste - Itali j
---_!/-
ry
bukaan / penutupan, dan jamuan resmi
makan malam memakai PDH musim
panas, sedangkan sejarawan sipil mengenakan PSH lengkap. Kongres yang dilaksanakan selama lima hari, dibagi dalam dua belas sesi. Satu hari dibagi dalam empat sesi, tiap sesi diberi alokasiwaktu 1.5 jam yang terdiridari empat pembicara, setiap pembicara memaparkan naskahnya maksimal20 menit, dan sisanya secara fleksibel digunakan untuk diskusi pendalaman materi atau bagi mereka yang memerlukan klarifikasi. Pada kongres sejarah militer internasional ke 34 ini dipaparkan tidak kurang dari 64 makalah berasal dari
37 negara yang hadir sesuai tema yang telah ditentukan panitia. Pada sore harinya, peserta kongres dijamu makan malam secara bergantian oleh para pejabat militer dan sipil di kota
Trieste secara bergantian diselingi hiburan konser klasik, seriosa dan musik Jazz. Dan pada hari Rabu, 3 Makam Pahlawan. Kegiatan kongres dilaksanakan di pusat kota Trieste di "Centro Congressi della Stazione Marrittima" merupakan tempat kongres dua lantaiyang idealdan memadai, dilengkapi berbagaifasilitas kongres seperti : Ruang auditorium dilengka-
Agustus 2008 melakukan kunjungan ke Skadron Udara 2 Ri-
volto, Satuan Kavaleri, KatedralSan Giusto, lstana Miramar bekas kediaman Maxmillian, dan Taman Makam Pahlawan.
ANALISA DAN SIMPULAN
pi fasilitas presentasi audio visual, dipergunakan untuk upa-
Mengacu dari beberapa aspek di atas dan didasarkan
cara pembukaan, paparan, diskusi dan penutupan kongres. Ruang-ruang Wo rkshop digu nakan sebagai tempat rapat pengurus, rapat komite khusus seperti bagian arsip/dokumen/ bibiografi dan kegiatan bedah buku. Media center, digunakan untuk menghimpun materi-materi presentasi pemapar serta
pada pengamatan serta pengalaman selama mengikuti kongres sejarah militer lnternasional ke 34 diTrieste, disampaikan
untuk pemusatan wartawan yang akan meliput kegiatan kongres dan Aula digunakan untuk menerima pendaftaran peserta, dan pameran static, dilengkapi fasilitas internet yang bisa
diakses pesefta secara bebas selama kongres berlangsung dengan terlebih dahulu mendaftarkan diri kepada panitia. Sedangkan barlruang yang terletak disamping ruang utama digunakan peserta kongres untuk berkomunikasi pada saat rehat kopi/coffee break dan makan siang. Akomodasi peserta kongres tidak ditanggung panitia dan tidak pula disiapkan panitia, melainkan harus memesan hotel sendiri disekitar pusat kongres yang sudah ditunjuk panitia dan bisa di booking sejak awal melalui website panitia kongres. Untuk kepentingan penjemputan dan pengantaran para peseda dari/ke bandara, dan menuju kongres setiap harinya disiapkan bis khusus antar jemput. Sedangkan untuk keperluan pribadi menggunakan transpoftasi umum (bis/ kereta) dengan terlebih dahulu harus membelitiket sendiri di agen-agen koran/majalah terdekat. Selama kegiatan kongres pesefia diberi kebebasan untuk menyesuaikan pakaiannya, terkecuali pada saat-saat teftentu seperti upacara pem-
68
berapa analisa sebagai berikut : Tujuan Kongres dapat tercapai dengan semakin dipahaminya sejarah militer negara lain melalui penjelasan para pemapar dalam sesitanya jawab sehingga dapat lebih mempererat hubungan persahabatan khususnya dalam pemahaman dan kerjasama di antara negara-negara partisipan. Adapun manfaat lain yang dapat diambil selama mengikuti kongres sejara militer internasional ke 34 diTrieste, menjadi pengalaman yang amat berharga, dalam
menambah wawasan, terutama materi kesejarahan interna-
sional yang secara langsung diterima dari sejarawan dari berbagai negara lain yang selama ini hanya dapat dibaca melalui buku-buku / website tanpa dapat berdiskusi langsung sehingga dapat memahami perkembangan sejarah mi-
liter internasional dengan lebih baik. Disamping itu dapat mempererat hubungan antara sejarawan lndonesia dengan negara lain, dan dapat dimanfaatkan untuk mensosialisasikan perkembangan sejarah militer lndonesia, budaya bangsa dan negara lndonesia kepada negara lain. Mengacu pada penjelasan tentang peleksanaan kegiatan kongres sejarah militer internasional ke 34 di atas, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : S Pelaksanaan tugas menghadiri kongres sejarah militer internasional ke 34 yang diikuti oleh 277 pesefta dari 37 negara,
f{&NAKAYMA
34 / DesemberTH 2OOB
dapat dilaksanakan dengan baik dan lancar sefta tidak ada hambatan yang berarti sampai dengan kembalinya ke tanah air. Pusjarah TNI diterima sebagai angota ke 41 ICMH dan diumumkan pada saat upacara penutupan, Jumat 5 September 2008, oleh Presiden ICMH Prof. Luc de Vos usai memaparkan keinginanya untuk bergabung dengan ICMH di
depan pengurus, pada hari Selasa 2 September 2008. Melalui mekanisme diskusi dalam kongres, tema kongres tentang dampak perang terhadap pertumbuhan penduduk sipil dapat dipahami lebih komprehensif. Kegiatan sosial budaya dapat memberikan wawasan, pengetahuan dan pengalaman tambahan bagi sejarah, budaya setempat ke-
Dari beberapa uraian dan penjelasan di atas serta pengalaman selama mengikuti kongres disarankan beberapa Untuk pengiriman delegasi pada hal sebagai berikut : kongres yang akan datang agar dipersiapkan lebih awal dan diarahkan agar memiliki persiapan dan pengetahuan mendalam tentang materi sejarah militer lndonesia yang akan dipaparkan, terkait dengan tema yang sudah ditentukan pa-
nitia.
Persiapan pengggunaan bahasa lnggris sangat diper-
lukan dalam komunikasi sehari-haridan diskusi, oleh karena itu disamping menguasai materisejarah militer lndonesia yang akan dipaparkan, calon delegasi ditekankan untuk melakukan banyak praktek percakapan dan terutama diskusidalam bahasa lnggris berkaitan dengan materiyang akan dipaparkan, hal ini bisa dicapai apabila calon peserta mengikuiti kursus bahasa lnggris dengan intensif. Persyaratan calon delegasidisamping sejarawan yang menguasai bahasa lnggris juga harus pandai berdiplomasi, dan menguasai Teknologi lnformasi (lnternet), karena pengumuman, informasi dan korespon-
't- \
densi dengan panitia kongres di luar negeri
dilakukan melalui electronic mail yang menuntut responsibilitas tinggi dari para peDengan diterimanya Pusjarah TNI ICMH maka beberapa tuanggota sebagai gas, kewajiban yang menjaditanggung jawab
serta. i
'!l
*, ffi
tsI
re
Pusjarah TNI seperti mengikuti kongres, menghadi ri undangan pada event-event lertentu, maupun iuran tahunan harus dipenuhi dan perlu dimasukkan sebagai program kerja tahunan Pusjarah TNI yang akan dilakukan secara berkesinambun gan.
Delegasi Pusjarah TNI bersama pendiri ICMH dan Sekien ICMH.
PENUTUP. Demikian catatan pengalaman saya saat
pada peserta / partisipan dari negara lain. (5) Evaluasi terhadap pelaksanaan kongres berupa feedbackyang diberikan peserta baik secara lisan maupun tertulis telah disampaikan pada upacara penutupan untuk mengantisipasi penyelenggaraan Kongres tahun 2009 di Potlugal, mencakup saran-saran yang harus diantisipasi. (6) Fasilitas gedung, dan dukungan transportasi dari panitia sangat memadai, demikian juga tanggung jaw4b panitia, pengorganisasian dan kerjasama antar Panitia yang terdiri dari kalangan militer, mahas iswa pasca sa rj an a dan eve nt o rg an iz e r lerlihal san gat kompak dan profesional.
*a S' s
lrirv
sf * GG' w
mengikuti Kongres Sejarah Militer lnternasional ke 34 di Trieste, ltali pada tanggal 31 Agustus s.d 5 September2008 disampaikan sebagaisalah satu bentuk pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan tugas di luar negeri. Semoga tulisan ini bermanfaat dan dapat dijadikan bahan masukan bagi pimpinan untuk menentukan kebijakan lebih lanjut, khususnya bagicalon delegasi Pusjarah TNI berikutnya dalam rangka mempersiapkan diri untuk mengikuti Kong-
res Sejarah Militer lnternationaltahun 2009 yang akan diselenggarakan di Portugal pada bulan Agustus s/d September.
Persiapkan diriAnda dengan baik untuk menjadi delegasi Pusjarah TNI berikutnya F
Dalam menghadapi keadaan apapun jangan lengah, sebab kelengahan menimbulkan kelemahan dan kelemahan menimbulkan kekalahan, sedang kekalahan menimbulkan penderitaan. - Jenderal Sudirman 61;xttqf.:w
SKI{AK"ATffiA :+
ir?,@.
69
STJATU
ffi
XAKU PXEffiJtXSAIq Oleh
:
ter.
Mayor Sus Muhamad Burhan, SS., M.Hum
istoriografi Indonesia, dalam arti karya sei jarah, adalah bagian esensial dari sejarah Inonesia yang selalu pergeseran orientasi mengalami penulisannya. HaI ini disebabkan karena pada dasarnya suatu peristiwa sejarah merupakan wujud dari proses interaksi masyarakat tertentu pada suatu kurun waktu tertentu pula. Dengan kata lain, historiografi Indonesia adalah
'**;&-ffix
wujud dat', zeitgeisr atau jiwa jaman masyarakat Indonesia pada kurun wak-
tu tertentu. Secara umum, pembabakan historiografi Indonesia dikenal dengan periode masa siklus kerajaan di wilayah Nusantara, periode kolonial Belanda, periode pendudukan Jepang, periode
revolusi Indonesia, dan periode kontemporer sejarah Indonesia. Jika ditilik lebih dalam, pembabakan sejarah Indonesia ini memperlihatkan kontinuitas eksisten-
Oral tradition is oral testimony transmitted verbally from one generation to the next one or more (Jan Vasina)
si masyarakat Indonesia dalam kaitan interaksi sosialnya. Fluktuasi eksistensi masyarakat Indonesia sebagai bangsa kemudian menjadi penting artinya ketika terjadi proses penjajahan, kemerdekaan, demikian pula pada masamasa selanjutnya. Dengan demikian, orientasi penulisan historiografi Indonesia setiap babakan waktu tidak akan pernah sama, karena itu merupakan hak mutlak manifestasi dari suatu jaman.
Perkembangan historiografi Indonesia di era reformasi, memperlihatkan
suatu perkembangan yang signifikan. Slogan pelurusan sejarah menjadi magic word bagi sejumlah kalangan yang
merasa eksistensi kemanusiaannya tidak terakomodasi selama kurun waktu tertentu, khususnya pada masa Orde
Baru. Jika ditelisik lagi, persaingan antarkelornpok dalam masyarakat ada-
lah suatu hal yang alamiah, dan jika terjadi proses marginalisasi, maka sangat wajar jika muncul rasa ketidakpuasan. Maka, historiografi Indonesia di era reformasi ditandai dengan pergulatan dari kalangan yang merasa eksistensi kemanusiannya terusik menuju suatu hegemoni yang dapat menampung aspirasi itu. Salah satu contoh dari fenomena tersebut adalah munculnya karya-karya sejarah dengan tema sejarah altematif. Idiom sejarah alternatif digunakan penulis buku Baskara T. Wardaya, SJ untuk menyebutkan karya sejarah lisan yang dibukukannya, Mencari Supriyadi : Kesaksian Pemban-
tu Utama Bung Karno. Karya historiografi sejarah model ini, muncul dengan semangatnya mem-
berikan stimulasi bagi penulisan sejarah Indonesia dengan pendekatan yang berbeda daikarya sejarah yang dianggap sudah baku di Indonesia selama masa Orde Baru. Dalam kacamata sejarawan dari kelompokini, kisah sejarah baku Indonesia yang mengandalkan sumber tertulis dan penggalian arkeologi telah mengalami distorsi sehingga perlu adanya penulisan ulang kisah sejarah sebagaimana pemahaman
mereka, dan diyakini sebagai suatu kisah sejarah yang benar. Pada perkembangannya, sejarawan kelompok ini mengembangkan metode se-
jarah lisan sebagai dasar dari penelitian mereka. Hal ini wajar terjadi, karena metode sejarah lisan memiliki kemampuan untuk mengungkapkan realitas sejarah masyarakat dari strata yang paling tinggi sampai strata yang
paling rendah dalam struktur sOsial. Selain itu, terlihat juga faktor-faktor yang menjadi motif penulisan sejarah alternatif yang tentunya relevan, seperti gugatan atas sejumlah peristiwa yang spesifik dalam sejarah kontemporer Indonesia. Selanjutnya, tulisanini akan membahas persoalan sejarah alternatif jika dilihat dan angle metode sejarah dan kemungkinan-kemungkinan yang mun-
cul sebagai side efect dari berkembangnya fenomena tersebut. Sebagai studi kasus, kontroversi kemunculan Sudancho Supriyadi yang dikenal selaku pemimpin pemberontakan Peta di Blitar tahun 1945, seperti yang ditulis oleh Baskara T. Wardaya, SJ, akan dij adikan bahan analisis.
SEIARAH LISAN DAN PEMBAHARUAN METODE
suatu peristiwa secara mendetail sam-
pai sekecil-kecilnya dari suatu hal. Sejarah bersifat unik artinya sejarah hanya menulis hal-hal khas dan tunggal, artinya sejarah menulis suatu peristiwa yang satu kali terjadi. Kaidah ketiga, sejarah bersifat empiris yaitu sejarah merupakan pengalaman manusia yang sungguh-sungguh terjadi. Mengacu pada kaidah-kaidah di atas, secara sederhana dapat disimpulkan bahwa sejarah adalah ilmu yang mempelajari perkembangan budaya yang didasarkan atas fakta dan empiris untuk memberikan penjelasan yang sedetil-detilnya sehingga dapat ditarik
suatu nilai yang berguna bagi perkembangan manusia. Dengan demikian, sejarah memberikan gambaran masa lampau yang rinci tentang suatu hal untuk digunakan sebagai dasar perbaikan saat ini dan yang a\an datang.
Kuntrwlioyo
Menurut Kuntowijoyo dalam bukunyaMetodologi Sejarah, dinyatakan bah-
wa terdapat kaidah-kaidah yang merupa-
kan metode pendekatan sejarah guna menjelaskan dinamika budaya manusia. Kaidah pertama, sejarah adalah fakta, artinya sejarah direkonstruksi berdasarkan fakta yang benar-benar terjadi. Kaidah kedua, sejarah bersifat diakronis, ideografls, dan unik. Sejarah bersifat diakronis berarti sejarah berbicara tentang rentang waktu, yaitu tentang proses, perubahan, dan kesinam-
bungan dari kebudayaan suatu masyarakat. Sejarah bersifat ideografis berarti bahwa sejarah melakukan upaya meng gambarkan, memaparkan, dan menjelaskan. Dalam hal ini, se-
jarah berupaya untuk menjelaskan
Terkait dengan upaya memberikan penjelasan yang rinci dari suatu peristiwa sejarah, berkembang suatu metode yang dikenal dengan metode sejarah
lisan. Menurut Kuntowijoyo, sejarah lisan dengan teknik wawancara sudah digunakan sejak jaman Herodotus, dan teknik ini terus digunakan oleh penulispenulis sejarah jaman Romawi, jaman
Pertengahan, hingga jaman Modern saat ini. Perkembangan metode sejarah lisan semakin kuat dengan berkembangnya teknologi alat perekam
dan teknologi penyimpanan hasil wawancara.
Lebih jauh, sejarah lisan dapat mengungkapkan informasi lebih dalam dari suatu realitas yang tidak terekarn
dalam suatu dokumen. Merupakan suatu kenyataan bahwa dokumen-do-
kumen memiliki keterbatasan dalam menyampaikan informasi. Dokumen adalah saksi dari suatu kejadian-kejadian penting menurut penulis dokumen dan jamannya, namun tidak menyentuh peristiwa individual atau suatu kelompok. Sehingga, sejarah lisan dapat
7
menutupi kekurangan ini. Dengan kata lain, sejarah lisan adalah sejarah yang ditemukan dan dicari dengan sengaja melalui teknik wawancara dengan para pelaku langsung atau saksi mata dari suatu peristiwa sejarah yang akan direkonstruksi. Nilai validitas dari suatu karya sejarah lisan terletak dari per-
tanggungjawaban keabsahan keterangan lisan yang diperoleh. Sejarah lisan sebagai metode pe-
lengkap terhadap bahan dokumenter
digali berdasarkan tradisi lisan yang berkembang dalam masyarakat. Tradisi lisan merupakan sumber sejarah yang merekam masa lalu yang mengandung kejadian nilai-nilai moral, keagamaan, adat istiadat, cerita-cerita khayali, peribahasa, nyanyian, mantra, dan masih banyak lagi aspek sosial masyarakat lairurya. Dalam konteks ini,
upaya pelestarian sejarah yang muncul dalam tradisi lisan, dapat diangkat melalui sejarah lisan. Sehingga, proyek sejarah lisan yang dikembangkan Arsip Nasional merupakan terobosan besar guna menginventarisasikan sejarah masa lalu bangsa Indonesia. Tradisi lisan dan keterbatasan-keterbatasan teknis lainnya menjadi alasan utama mengapa sejarah lisan juga masih menjadi tumpuan dalam penulis-
an sejarah, bahkan dalam penulisan sejarah kontemporer Indonesia teruta-
ma sejak tahun 1945. Sejarah lisan menjadi pilihan metode yang terbaik guna melengkapi keterbatasan dokumen. Penulisan sejarah militer, sejarah perang, sejarah dinas, dan sejarah ilmiah seperti skripsi, semuanya menggunakan sejarah lisan sebagai pelengkap dari bahan dokumenter. Dengan demikia4, sejarah lisan sebagi metode maupun sebagai sumber sejarah, menjadi sangat penting artinya dalam penulisan sejarah kontemporer Indonesia. Bahkan sejarah lisan dapat melengkapi, mengoreksi, termasuk merevisi informasi yang selama puluhan tahun diterima sebagai suatu kebenaran.
REALITAS SEIARAH ALTERNATIF SUATU ANALISIS
'sejarah para pemenang' dan menempatkan sekaligus menafikan sekelom-
pok orang-orang kalah pada tempat yang tidak proporsional. Pada konteks
Pergantian kepemimpinan Indonesia tahun 1998 merupakan babak baru
sejarah Indonesia. Kepemimpinan Orde Baru kemudian mendapat stigma sebagai pemimpin otoriter dengan kepemimpinan yang sentralistik. Hal ini, melahirkan euforia politik yang berlebihan. Di era reformasi, sejarah kontemporer Indonesia sebagai karya historiografi banyak mengalami gugatan.
Ketidakpuasan kelompok-kelompok tertentu terhadap kisah sejarah yang diajarkan dan diwariskan pada generasi muda, menyeruak tanpa dapat dibendung. Mereka menuntut adanya pelu-
ini, sejarah alternatif, dalam bentuk ekstrem, dapat diartikan sebagai bentuk dekonstruksi karya historiografi era Orde Baru. Namun, dalam perspektif lain, sejarah alternatif, dapatjuga diartikan sebagai bentuk kritik dengan
memberikan tawaran warna lain dari suatu peristiwa sejarah kontemporer Indonesia. Salah satu contoh dari penulisan s ej arah alternatif ad alah btka M e n c a r i Supriyadi Kesaksian Pembantu Uta-
ma Bung Karno karya Baskara T. Wardaya, SJ. Dalam buku tersebut, penulis menggambarkan sosok
rusan sejarah nasional Indonesia yang dinilai sarat dengan kepentingan penguasa. Tuntutan pelurusan sejarah merupakan bukti bahwa penulisan sejarah berorientasi sejarah pewarisan,
cho Supriyadi. Melalui wawancara simultan, penulis buku mendeskripsikan bahwa Andaryoko Wisnuprabu yang
terlepas dari kelebihan dan kekurangan-
saat
nya, memiliki tingkat resiko tinggi un-
salah satu pelaku sejarah pada kurun waktu sejarah kontemporer Indonesia. Secara mendetail, dikisahkan episodeepisode penting sejarah Indonesia yang
tukdigugat Jika dipahami lebih jauh, fenome-
na munculnya tuntutan pelurusan sejarah kontemporer Indonesia memper-
lihatkan'ketidakberesan' sejarah. Kekeliruan ini dapat saja terjadi pada tahap proses heuristik atau pengumpulan data. Dapat pula pada tahap kritik, ketika proses data dikeraskan menjadi fakta. Kesalahan itu dimungkinkan terjadi dalam proses mengintepretasikan fakta yang didapat, termasuk juga pada tahap proses penulisannya. Atau bahkan, kekeliruan terjadi akibat dari gabungan proses ketika metode sej arah itu dilaksanakan. Kondisi ini, memperlihatkan bahwa sejarah kontemporer Indonesia dinilai sudah terkooptasi kepentingan penguasa. Pada perkembangannya,
sejarah kontemporer Indonesia itu melahirkan kontroversi di beberapa episodenya. Dengan kata lain, sejarah kontemporer Indonesia, dinilai sebagai
Andaryoko Wisnuprabu sebagai narasumber yang mengaku sebagai Sudan-
ini berusia 88 tahun adalah sebagai
dihadiri secara langsung oleh narasumber, seperti saat pemberontakan Peta di Blitar, mengikuti rapat-rapat PPKI, proklamasi kemerdekaan negara Indonesia di Pegangsaan Timur, peristiwa Rengasdengklok, pertempuran lima hari di Semarang, dan sekitar penandatanganan Supersemar.
Dalam buku itu juga dikupas jati diri narasumber, pemikiran-pemikiran, dan sikap mental terhadap perjuangan
selaku pembantu utama Presiden Soekarno merupakan bentuk tradisi lisan yang melatarbelakangi kehidupan
narasumber. Seluruh hasil wawancara itu kemudian ditransliterasikan dan diterbitkan dalam buku tersebut. Dari seluruh rangkaian proses wawancara itu, penulis buku sampai pada kesimpulan bahwa Andaryoko Wisnuprabu
adalah benar Sudancho Supriyadi. -.,,r%_,.,d !
i
,li
3.i
l\' ,*nE --rte*
,' --lcserCe . TF:
2108
i.
Selain itu, penulis juga berupaya untuk
memberikan jaminan keaslian narasumber itu dengan melakukan konfrontasi narasumber, melalui pertemuan dengan tokoh pembantu Presiden Soekarno lainnya yaitu Soekardjo Wilardjito. Penulis berkeyakinan bahwa pertemuan dengan Soekardj o Wilardjito menjadi momentum yang tak terban-
tahkan. Sebagai salah satu bentuk karya sejarah lisan, buku Mencari Suprtya-
di
Kesaksian Pembantu Utama
Bung Karno memberikan banyak informasi baru yang juga memberikan kejelasan atas sejumlah episode sejarah
kontemporer Indonesia. Pemaknaan peristiwa-peristiwa penting oleh narasumber menjadi penting artinya ketika tidak terdapatnya dokumen resmi terkait dengan peristiwa-peristiwa sej arah "itu. Dengan kata lain, narasumber berhasil memberikan tambahan informasi penting terkait dengan peristiwa sejarah kontemporer Indonesia. Narasumber sebagai pelaku sejarah kemudian memberikan kesaksian apa yang dilakukan selama perjuangannya dalam kerangka pemikiran pribadi yang telah melalui kontemplasi atau perenungan dengan durasi sangat panjang. Kesaksian ini jelas memperlihat-
kan perspektif pribadi yang kuat. Sehingga, senada dengan apa yang diungkapkan oleh penulis, materi buku ini masih terbuka untuk diperdebatkan dan
tidak menutup kemungkinan koreksikoreksi atas kesaksian narasumbernya. Penulis buku juga menyatakan
bahwa karya sejarah lisan yang dikembangkannya merupakan stimulasi untuk penerbitan karya-karya serupa dengan tokoh;tokoh sejarah Indonesia lainnya. Artinya, sejarah alternatif akan
semakin marak dengan penelitian, penulisan, dan penerbitan sejarah lisan.
Tinggal lagi bagaimana karya-karya sejarah lisan itu dapat diterima secara luas dan berguna bagi kepentingan masyarakat.
Terkait dengan persoalan sejarah baku yang sudah mengakar dalam masyarakat, karya sejarah lisan akan berguna sebagai tambahan informasi. Pergulatan para pembaca dar, pemerhati sejarah terhadap karya sejarah lisan dapat menjadi tolok ukur nilai kegunaan karya sejarah lisan tersebut. Semakin tinggi nilai kegunaan dan penerimaan masyarakat terhadap suatu karya sejarah lisan, maka semakin tinggi pula kemungkinan karya sejarah lisan itu memiliki peluang untuk mengganti-
kan posisi sejarah yang sudah baku. Artinya, dalam penulisan sejarah kontemporer Indonesia pergeseran orientasi penulisan bukan hal yang tabu, sepanjang didukung oleh penelitian dan fakta yang dapat dipertanggungjawab-
kan secara ilmiah.
Jika asumsi maraknya karya penulisan sejarah lisan diartikan sebagai manifestasi tuntutan pelurusan sejarah,
terlepas dari alasan dan motif munculnya tuntutan itu, fenomena tuntutan pelurusan sejarah telah berhasil memberikan arah baru penulisan sejarah yang merupakan gambaran jiwa j aman. Sehingga, semestinya pemerintah atau
instansi terkait dapat memberikan tanggapan serius pada persoalan itu. Pemerintah dapat mengambil peran sebagai mediator dari proses intelektual
jati diri bangsa melalui penulisan ulang sejarah bangsa Indonesia. Hal ini merupakan pekerjaan besar dan tidak mudah, nalnun, tampil dalam menentukan
atau tidaknya pemerintah dalam mengakomodasikan aspirasi ini, karyakarya rekaman tertulis sejarah lisan yang bersifat sejarah alternatif akan
terus bergulir, dan menemukan jati dirinya sendiri, karena ia adalah hak mutlak dari jiwa jaman, seperti yang diyakini oleh penulis buk-u F
-rt"*o-"*aryu$
Praiurit
(M) ,"*ff,"#[*;]f'lJffi; {Q^ 11ffi;ru,t-"i1'13J,^ rajurit
re ffi
ffiffiMffi
\ \ \\ $ I /,,,\\WK
.",u*nutlnee"llT:i3li. Y7
;:"il;il;;e':T::?f
ffi,ff
!
)soagar
lfOta IlIffSe
lakarta yang kini tumbuh dan menjelma menjadi Kota Megapolitan, memiliki banyak predikat sebagai kota multi fungsi. Selain sebagai ibukota negara dan pusat pemerintahan, Jakarta juga dikenal sebagai kota niaga dan perdagangan, kota budaya dan pariwisata serta kota pendidikan. Sebagai kota budaya, pariwisata dan pendidikan, Jakarta harus melengkapi dirinya dengan fasilitas pendukung yang memadai. a I
*
,**
::l# iit-
.',:1iL.
::e**r!&;
t,eff
'
ffis ' *i I
r
ntr
Museurn Fatahilah dibangun pada rnasi pemerintahan kolonial oleh Jan Pieterszoon Coen
l3$i!620
74
$trf{AK,&:fX{
&
:.t4
/ : .tz.,errh;i). =- )t')t ;?,
-
AMAKNYA sebagai salah satu megapolitan dunia, Jakarta se-lalu menjadi pusat perhatian, oleh sebab itu wajar saja kalau di kota ini ba-
nyak terdapat fasilitas pendukung termasuk museum yang bagi sebagian kota-kota di lndonesia menjadi sesuatu yang patut dicemburui. Kini keberadaan
museum diJakarta bukan saja merupakan sarana pendukung melainkan sudah menjadi identitas kota. Betapa tidak diantara "belantara beton" paling tidak ada puluhan museum tersebar di seanlero kota, oleh sebab itu Jakarta juga pantas di kenal sebagai Kota Museum. Hal itulah yang membuat posisi Jakarta menjadi sangat unik. Dari awal berdirinya Jakafta sudah unik. Sejarah Kota Jakarta bermula dari
sebuah bandar kecil di muara Sungai Ciliwung sekitar 500 tahun silam. Selama berabad-abad kemudian kota bandar ini berkembang menjadi pusat perdagangan internasional yang ramai. Pengetahuan awal mengenai Jakar-
ta terkumpul sedikit melalui berbagai prasasti yang ditemukan di kawasan bandar tersebut. Keterangan mengenai kota Jakarta sampai dengan awal kedatangan para penjelajah Eropa dapai
dikatakan sangat sedikit. Laporan para penulis Eropa abad ke-16 menyebutkan sebuah kota bernama Kalapa, yang tampaknya meniadi bandar utama bagi sebuah kerajaan Hindu bernama Sunda, beribukota Pajalaran, terletak sekitar 40 kilometer di pedalaman, dekat dengan kota Bogor sekarang. Bangsa Portugis merupakan rombongan besar orang-orang Eropa pertama yang datang ke bandar Kalapa. Kota ini kemudian diserang oleh seorang muda usia, bernama Fatahillah, darisebuah kerajaan yang berdekatan dengan Kalapa. Fatahillah mengubah nama Sunda Kalapa menjadi Jayakarta pada 22 Junll527 . Tan ggal inilah yang kini diperingati sebagai hari lahir kota Jakarta. Orang-orang Belanda datang pada akhir abad ke-16 dan kemudian menguasai Jayakarta. Nama Jayakarta diganti menjadi
SIIISAK.&TXA
34 / Desember
T-.1
2008
Batavia. Keadaan alam Batavia yang berawa-rawa mirip dengan nege,i Belanda, tanah air mereka. Mereka pun membangun kanal-kanal untuk melindungi Batavia dari ancaman banjir. Kegiatan pemerintahan kota dipusatkan di sekitar lapangan yang terletak sekitar 500 meter dari bandar. Mereka membangun balai kota yang anggun, yang merupakan kedudukan pusat pemerintahan kota Batavia. Lama-kelamaan kota Batavia berkembang ke arah selatan. Pefiumbuhan yang pesat mengakibatkan keadaan lingkungan cepat ru-
sak, sehingga memaksa penguasa Belanda memindahkan pusat kegiatan pemerintahan ke kawasan yang lebih tinggi letaknya. Wilayah ini dinamakan Weltevreden.
Awalabad ke-20, Batavia menduduki posisi yang sangat penting pada masa pergerakan nasional dimana semangat nasionalime dicanangkan oleh para mahasiswa. Sebuah keputusan bersejarah telah dicetuskan pada tahun 1928 yaitu Sumpah Pemuda berisi tiga
buah butir pernyataan, yaitu bertanah air satu, berbangsa satu, dan menjunjung bahasa persatuan: lndonesia. Selama masa pendudukan Jepang (1942-1945), nama Batavia diubah lagi menjadi Jakarta. Selanjutnya pada tanggal l TAgustus 1945 lr. Soekarno mem-
bacakan Proklamasi Kemerdekaan lndonesia diJa(arta dan Sang Saka Merah Putih untuk pertama kalinya dikibar-
kan. Selama masa agresi militer Be-
tan terkemuka pada abad ke-21 bahkan Jakarta kini menjelma sebagaisalah
satu megapolitan dunia.
Keberadaan museum bagi kota sekaliber Jakarta merupakan sesuatu halyang tidak bisa ditawar lagi. Sebagai salah satu Kota Megapolitan yang modern, Jakarta harus melengkapi dirinya dengan fasilitas-fasilitas publik seperti museum. Sampai saat ini paling tidak ada lebih dari50 museum dari berbagai jenis yang berbeda tersebar di seantero Jakarta. Museum-museum itu dikelola oleh berbagai pihak, baik Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, instansipemerintah dan swasta, serta kelompok masyarakat maupun perorangan. Sejauh kaki melangkah di kawasan "kota tua" Jakarta maka akan kita dapati berbagai bangunan-bangunan gaya Eropa tempo dulu yang sayang kalau dilewatkan begitu saja. Di antara puluhan bangunan tua itu ada beberapa yang berfungsi sebagai museum. Museummuseum itu antara lain: Museum Sejarah Jakarta (Museum Fatahillah), Museum Wayang, Museum Seni Rupa, Museum Keramik, Museum Bahari, Museum (Taman) Prasasti, Museum Tekstil, Museum (Gedung) Juang '45, Museum MH Thamrin, serta Balai lnformasi Sejarah dan Budaya Jakarta. Kebanyakan obyek-obyek yang ditampilkan oleh museum-museum tersebut adalah obyek yang berkaitan dengan proses pembentukan kota Jakarla itu sendiri. Museum Sejarah Jakarta terletak di
landa (1947-1949) Jakarta menjadi kota perjuangan. Pada tahun 1966, Jakarta memper-
oleh nama resmi sebagai lbukota Republik lndonesia. Hal ini mendorong laju pembangunan gedung-gedung perkantoran pemerintah dan kedutaan negara
Jalan Taman Fatahillah No. 2, Jakarta Barat. Areal museum luasnya lebih dari 13.000 meter persegi. Bangunannya bergaya arsitektur kuno abad ke-17. Dulunya gedung ini bernama Stadhuisalau
sahabat. Perkembangan yang cepat
Balai Kota. Museum Sejarah Jakarta berdiri pada 30 Maret 1974. Berbagai
memerlukan sebuah rencana induk untuk mengatur pertumbuhan kota Jakarta. Sejak tahun '1966, Jakarta ber-
obyek yang dapat disaksikan di museum ini antara lain perjalanan sejarah Jakarta, hasil penggalian arkeologi di
kembang dan menjadi sebuah metropolitan modern. Kekayaan budaya
Jakarta, mebel antik mulai dari abad ke18, keramik, gerabah, dan baiu prasas-
berikut pertumbuhannya yang dinamis
ti.
merupakan sumbangan penting bagi Jakarta menjadi salah satu metropoli-
Koleksi-koleksinya terdapat di berbagai ruang, seperti Ruang Prasejarah
75
I Jakarta Sebagai I Kota Museum Di kawasan Pasar lkan
terdapat Museum Bahari yang berlokasi di Jalan Pasar lkan No.1 Jakada Barat. Museum ini menyajikan
koleksi yang berhubungan dengan kehidupan kebaharian dan kenelayanan bang-
sa lndonesia dari Sabang hingga Merauke. Koleksikoleksi itu terdiri atas berbagai jenis perahu tradisional dengan aneka bentuk, gaYa
dan ragam hias. Disajikan pula berbagai model kapal modern dan perlengkapan penunjang kegiatan pelayar-
an. Di sisi lain ditampilkan
Jakarta, Ruang Tarumanegara, Ruang
yang janur, topeng, boneka dan ga-
Fatahillah, Ruang Jayakarta, Ruang Sul-
melan. Koleksi boneka umumnya ber-
tanAgung, dan Ruang MHThamrin.Ada
asaldari Eropa. Tak jauh dari Museum Sejarah Jakarta, menyeberang ke arah kanan terdapat Museum Seni Rupa dan Museum Keramik. Kedua museum initerdapat dalam satu gedung, yaitu Balai
juga berbagai koleksi tentang kebudayaan Betawi, numismatik, dan becak. Bahkan kini diperkaya dengan patung Dewa Hermes yang tadinya terletak di perempatan Harmoni dan meriam Si Jagur yang dipandang mempunyai kekuatan magis. Jangan lupa, di Museum Sejarah Jakarta terdapat bekas penjara bawah tanah yang dulunya sangat menakutkan. Masih dikawasan kotatua, sebelah kiri Museum Sejarah Jakarta terdapat Museum Wayang. Letaknya di Jalan Pintu Besar Utara Nomor 27, Jakarla
Barat. Semula bangunan museum ini bernama De oude Hollandsche Kerk dan pada tanggal 13 Agustus 1975 diresmikan menjadi Museum Wayang.
Museum Wayang memamerkan koleksi berbagai jenis dan bentuk wayang dari seluruh lndonesia, baik yang terbuat dari kayu dan kulit maupun bahan-bahan lain. \t@yang-wayang dari luar negeri ada juga di sini, misalnya
dari Cina dan Kamboja. Hingga kini koleksinya lebih dari4.000 buah, terdiri atas wayang kulit, wayang golek, wayang kardus, wayang rumput, wa-
76
Seni Rupa dan Keramik diJalan Thman
Fatahillah No. 1, Jakafta Barat. Museum Seni Rupa memamerkan koleksi aneka macam karya seni lukis dari berbagai aliran, seperti naturalisme, abstrak dan surealisme. Pelukis lndonesia yang karyanya tersimpan di sini antara lain Raden Saleh, Affandi, Sudjojono, dan BasukiAbdullah.
Museum Keramik menampilkan koleksi keramik lokal dan keramik asing, baik berupa hasil penggalian arkeologis maupun sumbangan dan pembelian dari berbagai pihak. Keramik
Cina terbanyak jumlahnya, menyusul keramik Jepang, Siam (Thailand), Annam (Vietnam), dan Eropa. Koleksi keramik lokal di antaranya berasal dari Kasongan, Plered, Malang, Palembang dan Singkawang. Selain keramik tradisionaljuga digelar kemarik modern atau
keramik kreatif hasil karya senimanseniman Indonesia.
koleksi biota laut dan aneka perlengkapan nelayan. Sementara itu di Kawasan Tanah Abang terdapat Museum Prasasti yang berlokasi di Jalan Tanah Abang I Jakarta Pusat. Museum inimemamerkan dan menyimPan
koleksi prasasti makam tokohtokoh sejarah bangsa lndonesia dan prasasti makam bangsa Belanda yang pernah hidup di lndonesia.
Tokoh bangsa lndonesia yang prasastinya ada di sini antara lain Miss Riboet (tokoh sandiwara) dan Soe Hok
Gie (tokoh mahasiswa). Sementara prasasti tokoh bangsa Belanda adalah Dr. WF Stutterheim (ahliarkeologi), Dr. HF Roll (pendiriStovia), dan JHR Kohler
(tokoh PerangAceh). Masih di kawasan Tanah Abang, di Jalan K.S. Tubun No. 4, Jakafia Pusat, kita dapat berkunjung ke Museum Tek-
stil. Museum ini memamerkan Pola, ragam hias batik, dan aneka tekstil yang didapat dari segenap penjuru Nusantara. Alat tenun tradisional ikut memperkaya khasanah koleksi museum ini.
Banyak jenis tekstil tidak dipamerkan
museum ini karena sudah terlalu tua umurnya. Di kawasan Menteng terdapat Mu-
seum (Gedung) Juang '45. Museum yang lokasinya diJalan Menteng Raya No. 3'1, Jakarta Pusat, ini memamerkan foto-foto dokumentasi sejarah perS&NAKATKA
34 / DesernberTH 2oo8
-
juangan bangsa kurun waktu 19451950. Terdapat juga sejumlah lukisan perjuangan, patung tokoh pejuang dan panji. Koleksi lainnya berupa mobil REP1 dan REP2, mobil dinas resmi Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Moh.Hatta. Dijalan Kenari Jakarta Pusat, ada Museum MH Thamrin, yang memamerkan koleksi foto{oto dokumentasi perjuangan MH Thamrin dalam mencaPai
kemerdekaan. MH Thamrin adalah
bagai pusat informasi yang bersifat edukatif-kultural dan rekreatif. Oleh
nyajikan rangkaian cerita yang menggambarkan sejarah perjuangan TNI yang disajikan dalam bentuk 74 diora-
sebab itu Museum Nasional seharusnya menjadi salah satu wahana dan sarana
ma. Di halaman luar museum yang luas, dapat kita saksikan berbagai peralatan
bagi suatu proses kemapan bangsa
yang pernah dipergunakan oleh TNl,
menuju masa depan yang lebih baik. Sedangkan di kawasan Kuningan
antara lain pesawatterbang, peluru ken-
studiwarisan budaya bangsa, sefta se-
Barat, terdapat Museum TNI Satriaman-
dala yang berlokasi dijalan Gatot Subroto No. 14 Jakarla Selatan. Museum
ini diresmikan pada 5 Oktober 1972. Bangunan Gedung Museum Satriaman-
dala ini sebelumnya dikenal sebagai Wisma Yaso yaitu tempat kediaman Ratna Sari Dewi Soekarno dan tempat Bung Karno disemayamkan sebelum dimakamkan di Blitar, Jawa Timur. Museum TNI Satriamandala merupakan salah satu sarana dalam pembi-
naan dan pelestarian jiwa serta semangat kejuangan di lingkungan TNI bersama rakyat, di samping juga merupakan
nama pejuang Jakarta yang namanya
antara lain diabadikan untuk proyek pembuatan jalan kampung dan nama jalan protokol di Jakarta. Masih di Jakarta Pusat, di kawasan Silang Monas Utara, terdapat Balai lnformasisejarah dan Budaya Jakarta yang mema-
sarana efektif untuk mewariskan nilainilaijuang 1945 dan nilai-nilai luhur TNI 1945 secara utuh dan berlanjut. Kepribadian dan identitas TNI baik sebagai pejuang prajurit maupun prajurit pejuang dapat dicermati melalui benda sejarah yang terdapat di Ruang Pan-
dali, kendaraan tempurdan meriam. Di kawasan lain, di seantero Jakarta masih banyak bertebaran puluhan museum yang patut dikemukakan dan
dikunjungi. Sebut saja di kawasan Taman Mini lndonesia lndah (TMll) Jakarta Timur tergelar tidak kurang dari
16 museum. Keenam belas museum itu adalah: Museum lndonesia, Museum Keprajuritan, Museum Prangko ln-
donesia, Museum Pusaka, Museum Transportasi, Museum Listrik dan Energi Baru, Museum Telekomunikasi, Museum Penerangan, Museum Olahraga, Museum Asmat, Museum Komodo, Museum Serangga, Museum Pusat Peragaan IPTEK, Museum Minyakdan Gas Bumi, Museum Purna Bhakti Pertwidan
MuseumAl Qur'an. Dengan bertebarannya puluhan museum di seantero Jakarta, maka jelaslah
sudah bahwa Jakarta pantas menyandang predikat baru sebagai Kota Muse-
merkan koleksi foto-foto dan miniatur benda-benda tentang sejarah, rencana
Museum Keprajuitan
pengembangan kota serta budaya
diTMII
Jakarta. Tak jauh dari kawasan Silang Monas, terdapat Museum Nasional, yang berlokasi di Jalan Merdeka Barat No.
12 Jakarta Pusat. Museum kebang-
T
gaan bangsa lndonesia itu dikenaljuga dengan sebutan Museum gajah, karena di halaman depan museum tersebut terdapat patung gajah perunggu, hadi-
ah dari Raja Chulalongkorn dari Thailand ketika ia mengadakan kunjungan kenegaraan ke Batavia (Jakarta) tahun 1871.
Museum Nasionalsaat ini memiliki 109.342 benda budaya yang terdiri dari koleksi prasejarah, arkeologi, et-
tugas dan fungsi Museum Nasional
ji-panji, Ruang Jenderal Soedirman, Ruang Jenderal Oerip Sumohardjo, Ruang Tanda Jasa, Ruang Potret TNl, Ruang Senjata, Balairung Pahlawan dan Ruang Pakaian Seragam.
adalah sebagai lembaga penelitian rJan
Selain itu museum ini juga me-
nografi, keramik, geografi, relik sejarah,
dan numismatik- heraldik. Salah satu
SENAK,{?X{A
um. Barang siapa yang mau menyelami ilmu pengetahuan melalui museum maka iawajib berkungjung ke museum yang ada di kota Jakarta ini, karena mu-
seum merupakan sarana rekreatif, edukatif, inspiratif dan instruktif
34 / DesemberTl-
E 77 ::
ir+Sr;l;:*+::,.'.;#;+1;*:if.,:;.i+ill,:.;;+,1,1+iri::il;l;l'tilr-:.,,i+iill,,;ll::i:,
ir
::i:l
:, i
li
li
i:
'r
l:::i::
ll
:
:
r:::
l:
I
i
,
I
! Oleh : Letkol Laut (KH) Drs. Murgiyanto, SH, MM
P e-rt t gJ 9 J !-t-i-trl IIJ IJ s e urrt J
e-.-.r? pri*
Aristoteles seorang philosof Yu nan i menyatakan bahwa, manusia datang dan berkumpul di kota adalah dalam rangka untuk lebih dapat bersifat manusiawi (beradab). Begitu pula halnya rnanusia yang berkunjung ke museum adalah agar lebih mengenaljati dirinya dan mengenal orang lain. Museum melalui keberadaannya diharapkan dapat memperkaya pengalaman akan pengetahuan manusia. 78
!-
-
useum adalah wadah pelestarian nilainilai luhur warisan budaya, oleh karena
itu museum antara lain berfungsi sebagai media pendidikan kebudayaan bangsa dan sebagai tempat wisata bu daya yang dapat menimbulkan pemahaman dan rasa ikut memiliki unsur-unsur dan aspek budaya bangsa. Dengan demikian museumjuga merupakan pusat study warisan budaya dan pusat informasi edukatif. Dalam era globalisasi ini terjadi peningkatan kontak-kontak budaya tidak saja antar kebudayaan daerah tetapi juga dengan kebudayaan asing. Gejala ini harus mendapat perhatian sejak awal sebab jika tidak, mengakibatkan tumbuhnya disintegrasi karena masing-masing mempunyai persepsi yang berbeda mengenai jatidiri. Salah satu dasar yang penting dalam menjaga kesatuan dan persatuan bangsa tersebut adalah adanya pemahaman dan saling menghargai kebudayaan antar suku-suku bangsa. Dalam konteks ini museum harus dapat berperan memberikan pamahaman kepada masyarakat tidak hanya mengenai kebudayaan suku bangsa tetapi juga kontak-konak budaya yang telah terjadi. Oleh sebab itu museum harus menyuguhkan informasi yangsistimatis dan terarah sehingga tercapai pemahaman atas unsur-unsur budaya bangsa.
MUSEUM SEBAGAI OBYEK WISATA Salah satu tujuan pariwisata di samping sebagai hiburan dan mendapatkan kenangan (fungsi rekreatif) adalah untuk menambah pengetahuan (fungsi edukatif). Kedua fun$si terse-
but harus dikembangkan oleh museum. Museum dalam menjalankan fungsinya sebagai pemberi layanan edukatif kultural harus dapat menciptakan komunika-
MUSEUM SEBAGAI FUNGSI REKREATIF Museum dalam fungsi rekreatif harus dapat menciptakan suasana yang menyenangkan sehingga dapat menarik minat para pengunjung. Agar dapat memberikan suasana yang menyenangkan dan menarik ada kriteria-kriteria tertentu yang harus dimiliki atau dikembangkan oleh museum. Agar pengunjung museum tersebut merasa senang dan gembira sehingga tertarik untuk kembali berkunjung, perlu diperhatikan kriteria-kriteria antara lain; ,ii'iri
Unsur lnformatlf Display museum harus dapat memberikan informasi yang
lugas dan jelas sehingga mudah diserap oleh pengunjung.
ii); un"u,
Estetika
Secara keseluruhan museum baik gedung halaman maupun displaynya harus memperhatikan segi keindahan sehingga secara satu kesatuan merupakan kemasan yang harmonis dan sedap dipandang oleh pengunjung.
f'; Fasilitas Hendaknya museum dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas tertentu seperti : Pengatur suhu ruangan yang optimal agar pengunjung betah di dalam ruangan-ruangan di museum, tempat istirahat (bangku-bangku) untuk duduk bersantai, toko souvenir tempat membeli sesuatu sebagai kenang-kenangan atau untuk oleh-oleh sebagai tanda bahwa mereka pernah berkunjung ke museum tersebut. Toko souvenir dapat menyediakan replika koleksi, porscard, buku panduan, leaflet, kaos dan barang-barng yang berlabel museum. Di samping itu museum perlu juga dilengkapi dengan fasilitas lain seperti pakaian-pakaian khas sesuai dengan tema museum tersebut misalnya : muse-
si misalnya berbentuk verbal atau visual, atau kombinasi kedua-
i
OilyeJ
( Iyrs-i.t l--',1 iejaJ-r.tii
nya dengan memakai media yang beragam pula tentunya. Yang
um TNI pakaian loreng tanpa
paling mendasar dalam penyelenggaraan komunikasi oleh museum tersebut adalah visi dari masing-masing museum.
atribut, baju pilot tempur dan
Memang ada visi museum secara umum tetapi pada dasarnya setiap museum mempunyai sifat atau cirinya sendiri sehingga tentu mempunyai visi khusus sesuai dengan kondisi masingmasing museum Dengan berpedoman pada visi maka komuni-
menyediakan pakaian adat sehingga pengunjung dapat mencoba pengenalan pakaian-pa-
kasi museum dijabarkan melalui misi museum dan strategi
masing-masing museum yang diabadikan dalam bentuk foto, aftinya pengunjung bisa berfoto dengan mengenakan pakaian khas museum yang dikunjungi dengan menyewa atribut
museum dalam pelaksanaannya.
Kcmunikasi penyampaian pesan museum kepada masyarakat sebaiknya dikemas dalam tema-tema tertentu sehingga terarah, mempunyai batasan-batasan yang jelas dan mencapai sasaran yang tepat. Dengan demikian keberhasilan komunikasi museum ini juga dapat dikatakan sebagai keberhasilan museum secara keseluruhan.
lain-lain. Museum daerah
kaian khas yang disajikan di
pakaian tersebut sebagai kena nga n.
I
'-ilru
I
79
a Fengel*Iaara l?I*set:m Sabagai Sbyek Wisata Sejarah
ffi
MUSEUM BERFUNGSI SEBAGAI EDUKATIF KULTURAL Fungsi lain museum sebagai pemberi pelayanan edukatif sudah pasti museum harus memiliki persyaratan-persyaratan tertentu dan prasaranayang layak sebagai penunjang. Yang mendasar unsur-unsur dalam fungsi edukatif kultural adalah benda-benda koleksi dan penyampaian informasi. Museum
INTERIOR IDEAL MUSEUM
DANKEGUI{AANNYA
walaupun mempunyai benda-benda koleksi banyak dan lengkap belum tentu dapat dikatakan berfungsi edukatif dengan baik tanpa adanya informasi yang jelas yang disampaikan kepada pengunjung. Di sini perlu dibutuhkan pemandu-pemandu yang profesional sesuai dengan tingkatnya agar dapat menyampaikan pesan tentang museum kepada pengunjung secara benar, lengkap dan mantic. Agar para pemandu semakin berkualitas sesuai tugas pokoknya maka para pemandu sering diadakan penataran secara berkala 3 bulan atau 4 bulan sekali untuk penyegaran danjika ada penataran tentang pemanduan di instansi lain perlu dikirim secara bergantian untuk menambah wawasan. Jadi peranan seorang pe mandu dalam menginformasikan museum sangat strategis sebagai salah satu bentuk promosi tentang museum. Tentang jenis, bentuk, dan ragam koleksi tentu akan sangat tergantung pada kondisi masing-masing
.
..i:
t
.:; ) *
r*, lgffi tt'* '-r.' 'i.
melalui beberapa cara
3 6,
T
:
,,'
;
Untuk mempublikasikan museum dalam rangka meningkatkan pengunjung museum dapat dilakukan melalui ; lomba, seminar, festival, pameran khusus / temporer, mass media (cetak maupun elektronik), buku panduan, liflet, dan lain-lain.
1- l
i-{*
t' Publikasi.
**a
I
(1,- t-*
%., ql"
ruanSpedernuan . ..
TIPAMERAN.
,41
t'
t::"11.
':..'i!."
:-'l
Penyajian informasi tentang museum dapat dilakukan
s'
,$ :,
MUSCUM.
|
-t-'t:1'l
.,.
;
papanpengunruman pamera..
*.Merupakan kegiatan utama suatu museum, suatu cara
ex[ibilon bi boad
pe-
nyajian koleksi museum agar dapat dinikmati oleh pengunjung. Pameran tetap maupun temporer dapatmenggunakan konfiguratif, kewilayahan, tematis dan secara berkala. Pameran-pameran yang digelar terdiri dari koleksi foto, peta, dan sarana yang lain adalah katalog, label serta caption untuk penjelasan atas materi pameran. Pada pameran tertentu bisa dilakukan bersama dengan pihak lain, jadi bisa memamerkan koleksi yang tidak dimiliki sendiri.
.tl
.;a
unluk pameran befl kutnya bannerforthe comlne exhibl or
spanduk
-4 auamasuk. entunce hal
,i
.€,
:-,.*
d .{j
W
kanlortket icketo6ie
ffi
Pameran juga bisa dikemas dalam bentuk yang praktis, menggunakan peralatan yang portable dan dapat berupa pameran keliling, mendatangi customer. Pada umumnya ditujukan untuk siswa-siswa di sekolah mereka masing-masing atau masyarakat yang tempat tinggalnya jauh dari lokasi museum. Dalam rangka ini, maka sudah banyak museum mulai manfaatkan jasa-jasa profesi-profesi lain seperti : disainer, ahli-ahli pendidikan, sosiolog, Event Organizer (EO), dan lain-lain demi men ingkatkan kom u n kasi/penyampaia n lewat ba ra ng-ba rang yang dipamerkan. Kini lebih banyak digunakan unsur-unsur warna dan cahaya, baik dalam pameran-pameran yang permanen maupun yang khusus. lnterpretasi dari kehadiran barangbarang koleksi dapat lebih effektif dan menarik lewat berbagai sarana demi mengaktifkan interaksi dengan pengunjung lewat berbagai komunikasi termasuk yang tradisional sekalipun. i
80
*v'*^,
$/ .tr -d
spanduk uituk pameran yangsedang bsangsriC bannerlorrhe cureft erh bitiof
Ruang
auditorium
NEUMWEEEEWEHWHW
terhadap museum yang bersangkutan. Dewasa ini telah tum' buh berkemhang berbagai usaha bersama dan kegiatan kerjasama antar museum, antara lain dalam hal traveling-exhibition, baik yang tingkat nasional maupun lnternasional. Semua ini tiada lain adalah untuk memperlebar khalayak / masya' rakat yang diharapkan menaruh minat terhadap permuseuman. Lebih banyak museum dikunjungi atau pengelolaan museum yang mengunjungi daerah lain, akan lebih banyak kita dapat menjaring pengunjung sehingga akan lebih memantapkan lagi dalam mengembangkan kesadaran masyarakat terhadap museum.
Penerangan.
7{ *9-Museum pada hakekatnya berperan sebagai suatu pusat informasi bagi masyarakat sekitarnya. Disamping adanya kegiatan-kegiatan dibidang pameran dan koleksi-koleksi yang dipajang tetap, museum diharapkan dapat mengembangkannya sebagai bank data dibidang tertentu. Staf/karyawan yang diharapkan semakin profesional sesuai bidangnya, maka bidang penerangan atau perhumasan akan strategis dalam mengelola museum membentuk lingkungan pendukung dan sebaliknya akan meningkat pula peranan masyarakat terhadap muse-
I
'ft*
#8)
\
lr
um.
-q r#&* *
;*,
bn# tu
#
tr \-u #
h&
ruangpame€n nonpe.manei tempoft ry exhlb tion rooms
&p:
=e
,t,.=
5- Mitra museum lFriends
ol the museuml.
.,.*jDi negara-negara yang sedang berkembang masih diperlu-
kan kegiatan-kegiatan jasa lain yang perlu dikembangkan untuk memajukan suatu museum yang belum dikembangkan atau di la
kukan. Kegiatan
i
n
i bersifat swadaya masyara kat yang sudah
populer dilaksanakan di negara maju yang dikenal dengan lembaga "Mitra museum" atau " Friends of the museum". Dalam kelembagaan ini diharapkan akan membuat masyarakat menjadi sadar dan aktif terhadap permuseuman. Organisasi ini akan
merupakan "Support organization" bagi museum yang bersangkutan, sehingga museum benar-benar akan melembaga ditengah masyarakat sebagai salah satu aspek kultural dari kehidupan sehari-hari. Sehingga kehadiran museum di tengah masyarakat akan dirasakan pada suatu saat sebagai suatu keharusan, mungkin malah akan merupakan suatu kebutuhan yang mutlak dalam kehidupan kulturalnya. Kelembagaan Mitra museum ini juga merupakan sumber tenaga penggerak untuk memajukan museum. Rasanya gera-
t.
S,,,.....-..
kan semacam lni perlu dipikirkan dan digalakkan sebagai unsur bantuan dalam menumbuh kembangkan permuseuman di Tanah Air.
KESIMPULAN Rasanya masih banyak metoda yang secara terus menerus harus diusahakan dan dikembangkan di bidang pengelolaan
museum pada umumnya terutama yang menyangkut masyarakat artinya bagaimana agar masyarakat mencintai museum dan senang berkunjung ke museum. Kesemua ini akan berhasil apabila penanganan dilakukan secara serentak dan
"1!Eksebisi. ajUntux meningkatan eksebisi kiranya para pengunjung
akan lebih tertanamkan kesadaran terhadap museumnya. Sehingga
diharapkan akan tumbuh suatu proses simbiosis mutualistis antara museum dengan masyarakat, yang kiranya akan menanamkan semangat sense of belonging dikalangan masyarakat
$llX5i,i,\Tf
t:t
3,1 ,'
Dese:rbe, Ti l
2 !B
silmutan, secara berencana, progamatis, profesional dan memerlukan dedikasi yang tinggi bagi pengelola museum untuk membangkitkan kesadaran bermuseum/cinta museum di lingkungan masyarakat
E
(Penulis saat ini menjabat sebagai l{adismusmonpustaka Pusjanh TNI)
at
7
m
I ro E
L
I
I
TIITAN GABI]NGAN TNT Dalam peningkatan profesionalisme sebagai kekuatan pertahanan dan keamanan negara, TNI berupaya memelihara dan meningkatkan kemampuannya, terutama dalam operasi-operasi yang bersifat gabungan antar angkatan dalam TNI dengan menyelenggarakan latihan-latihan gabungan yang terprogram. Latihan gabungan (Latgab) merupakan salah satu langkah dari pembinaan TNI untuk uji coba kemampuan bersama dan melatih prosedur dalam menghadapi bahaya.
82
l. li..rl.:i.
i- :'i l' li ir.,1l.. -?.4 r' Ie:ernller --l 2il08
POKOK-pokok pikiran penyelenggaraan Latgab TNI 2008,
itu berkaitan dengan Kampanye militer yang pernah dilaksanakan TNl. TNI pernah sukses melaksanakan kampanye militer melalui berbagai operasi gabungan TNI di masa lalu, seperti contohnya dalam operasi perebutan lrian Jaya pada tahun 1963. Skenario Latgab pada masa lalu, secara garis besar
masih berfokus kepada Konvensional dan Perlormance
Orientedbelum kepada Mission Oriented, yaitu apa yang menjadi tugas itulah yang dilatihkan, dan apa yang dilatihkan itulah yang dievaluasi. Evaluasi hasil yang dicapai dalam latihan menjadi masukan dan informasi bagi pimpinan mengenaitingkat pengetahuan, tgknik, taktik, strategi, dan kerja samaAngkatan Bersenjata pada saat itu.
Latgab TNI 2008 Yudha Siaga Sebagai langkah untuk meningkatkan suatu latihan, Latgab TNI 2008 diselenggarakan dalam bentuk kampanye militer yang terdiri dari serangkaian Operasi Gabungan yang dilaksanakan di berbagaiwilayah dengan menggerakan 30.571 personel, yang terdiri dari2-418 orang dari Mabes TNl, 10.381 orang dari TNI AD, 13.150 orang dariTNl AL, dan 4.615 orang dari TNI AU. Selain itu juga mengerahkan Pasukan Pembuat Reaksi Cepat (PPRC) yang diberitugas sebagai satuan penindak dan penangkal awal di daerah Natuna. Sedangkan alutsista yang digunakan disesuaikan dengan tuntutan skenario latihan, diantaranya TNIAD mengerahkan 38 unitTruk, 19 unit Panser, t helikopter dan satu pesawat Cessa 212, TNI AL mengerahkan 61 KRl, 30 unit Tankfib PT76, 55 unit Panser/ RRF, 12 unit Kapa K- 61 , 3 unit Tatra, 4 unit roket M- 70, 6 unit Howitzer,2unil Hovercraft, satu unit Combat Boat, 3 unit Sea Rider, 78 unit perahu karet, 3 unit tbk NBO- 105 dan 2 unit Heli Bell- 412. Sementara TNI AU mengerahkan 24 pesawat tempur, 31 PesawatAngkut dan 13 Pesawat Helikopter dari berbagaijenis. Dasar penyelenggaraan Latgab TNI 2008, peftama dikeluarkannya kebijakan
Pemerintah Rl, agar TNI menggelar Latihan Gabungan yang merupakan manivestasi. Dari hasil Program Pengembangan Kekuatan (Probangkuat) TNI
yang bedujuan sebagai wujud akuntabilitas publik atau pertanggungjawaban TNI kepada bangsa lndonesia. Hal inidijelaskan lntruksi presiden Republik lndone-
sia melalui amanat pada Upacara Peringatan ke-62 Hari TNI tahun 2007 : " Tahun depan, laporkan kepada rakyat lndonesia apa yang telah TNI capai dalam
reformasi internal sepuluh tahun pertama". Lebih lanjut dalam amanatnya dijelaskan bahwa, " Kecakapan olah Yudha dan kemahiran bertempur dalam bentuk operasi gabungan dengan komando dan pengendali yang efektif, sungguh
diperlukan". Operasi terpadu antara kesenjataan dan operasi gabungan antar angkatan perlu terus dilakukan , agar sekali lagijajaran TNI benar-benar memiliki kemampuan yang handal, dan setiap saat dikerahkan dan ditugaskan untuk memelihara keutuhan dan kedaulatan bangsa (amanat Presiden Rl, pada peringatan Hari TNI 5 Oktober 2007).
SllNAt{ATX{,&
34 / DesemberTH 2OOB
Latihan Gabungan TNI Tahun 2OO8 Yudha Siaga
i:;f;iii:!:',i,i1!lf$.i,4{i,f':r!iiF
ffi;1i'li:t!.1.n*1i.-4:ilir.F-iirliifi.
irf$#r
'ff
e;
,*,
1*
F*
e
*;:' -&;f
.ffi, -6
'**4
*4iffi
'''t
"*&i&
Sejalan dengan pokok-pokok kebijakan Panglima TNI RencanaYudha TNI tahun 2OO7 dan Surat Perintah Panglima TNI Nomor : Sprin/6/ lVl2O07 tanggal 12 April
2007 tentang Direktif Latgab TNI tahun 2008 merupakan acuan TNI yang menjadi dasar penyelenggaraan Latgab TNI tahun 2008. Tema Latgab 2008 adalah Komando Tugas Gabungan melaksanakan Kampanye Militer di Daerah perbatasan Darat, Laut, dan Udara Nasional dalam rangka menegakkan kedaulatan NKRI. Tujuan
diselenggarakan Latgab adalah terciptanya akuntabilitas yang merupakan pefianggungjawaban TNI kepada bangsa lndonesia sebagai manifestasidari hasil program pembangunan kekuatan TNl. Di samping itu terciptanya kesiapsiagaan TNI untuk melaksanakan kampanye militer dalam rangka menghadapi kemungkinan kontinjensi yang diperkirakan akan terjadi. Latgab TNI 2008 dibuka tanggal 21 April 2008 melalui upacara militer di Skadron 27 Halim Perdana Kusuma. Selaku lrup adalah Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso, pembukaan upacara ditandai penyematan tanda pesefia oleh lrup kepada penruakilan peserta dan penyerahan bendera latihan Yudha Siaga kepada komandan upacara Letjen TNI George Toissutta sebagai Pangkogasgab Latgab TNI 2008. Dalam
upacara pembukaan tersebut, Panglima TNI mengharapkan dalam pelaksanaan Latihan Gabungan, agar latihan dengan penuh semangat disertai kesungguhan, disiplin yang tinggi serta penuh rasa tanggung jawab. Selain itu, juga memanfaatkan Iatihan sebagai kesempatan untuk merevisi dan menyempurnakan kembali Doktrin Kampanye Militer, Doktrin OperasiAngkatan , dan Doktrin pendukung lainnya yang disesuaikan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kegiatan Latgab TNI 2008 selanjutnya melalui dua tahap penyelenggaraan, yaitu
tahap pertama berupa gladi Pos Komando yang berlangsung dari tanggal 21 April sampaidengan 28April2008 di Markas Divisi lnfanteri/l/Kostrad, Cilodong. Latihan ini dilaksanakan tanpa pasukan an pergerakkan alutsista, hanya melibatkan para komandan dan perwira staf dari satuan TNI yang akan diterjunkan pada saat Gladi Lapangan.
Sedangkan tahap kedua dalam bentuk Gladi Lapangan mulai tanggal 1 Juni sampai dengan 20 Juni 2008, yaitu melaksanakan rangkaian gerakkan operasi yang telah dilatihkan pada saat Gladi Pos Komando, dengan melibatkan para personel dan alutsista ketiga matra TNl. Tempat untuk dilaksanakan Gladi Lapangan yaitu mengambildaerah perbatasan yang memungkinkan banyakterjadipotensi kerawanan terhadap keamanan dalam negeri. Yaitu perbatasan dengan wilayah lndonesia
84
SI1N,{K,{TX{A
34 / DesemberTH 2o0B
a
bagian Utarayaitu Batam dan Natuna (Privinsi Kepulauan Riau), Singkawang (Provinsi Kalimantan Barat). Puncak kegiatan di Sangatta pada tanggal 'tO Juni 2008 dihadirioleh Presiden RlSusilo BambangYudhoyono, PanglimaTNlJenderalTNlDjoko Santoso, Menteri Negara, Atase Pertahanan negara sahabat serla beberapa anggota Komisi I DPR Rl. Di atas KRI Soeharso, pemimpin dan pejabat negara di pagi
hari menyaksikan beberapa manuver pesawat operasi Lintas Udaradari Brigif Linud 18 Divisi ll Kostrad, disusul dentuman tembakan Sul sebagai pertanda penerjunan payung menggunakan 10 pesawat C1-30 Hercules berkekuatan 550 orang. Di samping itu digelar pendaratan Pasukan Marinir dariAmphibi untuk mendarat ke
pantai Sangatta. Skenario operasi tersebut, merupakan upaya untuk merebut wilayah Negara Sonara yang berkekuatan satu batalyon yang berhasil dilumpuhkan oleh pasukan TNl. Latgab TNI ditutup pada tanggal 19 Juni 2008 melalui upacara militer dengan lrup Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso di Sangatta, Kutai, Kalimantan Timur. Penyelenggaraan Latgab TNI 2008 ini memiliki bobot yang sangat strategis bila dilihat dari aspek sasaran utama yang ingin dicapai dalam Latgab TNI tahun 2008, diantaranya meliputiAspek strategis, yaitu terwujudnya konsep penangkalan dan penindakan terhadap musuh yang mempunyai niat untuk mengganggu kedaulatan NKRI. Aspekoperasional, berupaterwujudnya profesinalisme perorangan dan satuan
TNI dalam mengaplikasikan doktrin, sefia tersusun dan terujinya rencana operasi gabungan dalam menghadapi kontinjensi nyata di lapangan. Aspek taktik, teknik. prosedur, berupa terciptanya kemampuan dan ketrampilan perorangan dan satuan TNI dalam penguasaan taktik, teknik, dan prosedur perencanaan, pelaksanaan dan pengakhiran tugas operasigabungan, aspek psikologis, yaitu terciptanya hubungan emosional, saling pengertian serta semangat dan kebanggaan sesama prajurit dari berbagaiunsurdan matraTNl. Aspekpenelitian dan pengembangan, berupaterujinya doktrin dan peranti lunak operasi gabungan TNl, untuk bahan penyempurnaan guna dapat menyesuaikan dengan dinamika tugas masa depan.
Sekilas Pandang dan Pengalaman Dari suatu titik kumpul di Bandara Halim Perdanakusuma tanggal 9 Juni 2008, take of penerbangan pesawat bersama prajurit-prajurit TNI dengan dua pesawat
Hercules. Landing di Lanud Sepinggan, Balikpapan, setibanya di lanud tersebut, prajurit-prajurit TNI sibuk menurunkan semua perlengkapan dalam mendukung
TH
85
7 Latihan Gabungan TNI Tahun 2OO8 Yudha Siaga
kegiatan Latgab 2008. Setibanya di Lanud Sepinggan, selama satu jam melakukan transit, dan ketika duduk disebuah ruangan sambil menunggu komando berikutnya, tampak di sebuah layar monitor kegiatan jaringan komunikasi yang dapat mengakses ke layar monitor Mabes TNl, Kohanudnas, Armatim (Surabaya), dan Sengata. Menunjukkan bahwa Latgab TNI 2008 dapat menggunakan jaringan layar monitor dan komunikasi, merupakan sarana pendukung Latgab TNI dengan jaringan media elektronik satelit yang lebih maju. Satuan TNI yang bertanggung jawab kendali dalam jaringan elektronik dan satelit komunikasi adalah Satkomlek TN I yang datang ke Balikpapan terlebih dahulu. Selanjutnya perintah menuju Sengata, dengan perjalanan menggunakan Bus Umum ditempuh selama sepuluh jam. Akan menuju tempat kegiatan Latgab di Sengata, kiranya rombongan prajurit-prajurit tersebut akan menuju tempat operasi di hutan belantara. Akan tetapi rombongan tiba disebuah Gedung Serba Guna milik Pemerintah Daerah Kutai Timur. Di gedung dua lantai ini dijadikan tempat Komando Gladi (Kogla) Latgab TNI 2008. Ditata ruangan-ruangan untuk mengendalikan Latgab, yaitu ruangan media Centre, ruangan kendalioperasi, ruangan kendali komunikasi, ruangan kendali kesehatan, dan ruangan monitor sebagai Video Confrence. Ruangan-ruangan tersebut, merupakan tempat Komando Pengendali Latgab TNI di Sengata yang digunakanuntuk mengontol secara administrasi dan kesiapan pra Latgab jaringan dalam pelaksanaan operasi gabungan. Sedangkan perangkat Video Conference sebagai jaringan monitor digunakan Panglima TNI saat melakukan tinjauan Latgab di Sengata serta dapat memantau segala persiapan pasukan yang ada di semua titik keberangkatan dan kegiatan Latgab di Batam, Natuna, Singkawang. Di ruang Kogla Latgab dibahas dan dikoordinasikan menjelang persiapan
pelaksanaan kegiatan Latgab , baik menyangkut obyek operasi tempur, perlengkapan, teknis pelaksanaan tempur, dan kegiatan BhaktiTNI. Personel kogla yang terlibat yaitu unsur pemimpin sebagai penanggung jawab adalah Pangdiv Kostrad
Mayjen TNI Hatta Syafruddin, Sekretaris Kogla, Koordinator Komlek, Koordinator Pam, dan Koordinator BhaktiTNl. Unsur-unsurtersebut sebagai pengendali kesiapan dalam menghadapi berbagai kegiatan Latgab Sengata. Adapun unsur lain yang terlibat sebagai tim khusus Kogla Latgab Sengata Tim Lai (Penilai), Tim Litbang, Tim Pen (penerangan), dan Tim Wasdal (pengawasan dan pengendalian).
86
S&N,{KATX{A
34 / Desember TH 2oO8
Mekanisme kegiatan sering membahas tentang konsepsi Serangan Lintas Udara, Serangan Lintas Laut, dan Serangan Lintas Darat. Di Kaliurang tempat operasi penerjun payung, Spaso pusat sasaran tembakan meriam dan thank, dan Sekrat sebagai pusat kegiatan Latgab berupa Serangan Udara Langsung (SUL), disusul pendaratan pasukan marinir. Dalam persiapan dilakukan pengkajian dalam brefing unsur-unsur kogla yang selanjutnya ditindaklanjuti peninjauan lokasi Sekrat, Spaso, dan Kaliurang. Hasil peninjauan lokasi dapat dijadikan masukan dalam kegiatan kendali operasi pada waktu pelaksanaan tanggal 1 5 Juni sampai dengan 1 8 Juni 2008. Apa yang dapat diperoleh selama proses kegiatan di Kogla Sengata merupakan upaya untuk menyelaraskan antara konsep yang telah diatur sebelumnya dengan kondisi medan operasiyang dijadikan ajang/tempat kegiatan Latgap Sengata, diatur berbagaitim
yang telah ditunjuk tugas dan fungsinya serta penentuan perlengkapan pendukungnya. Seperti halnya tim Pen dari Puspen TNI yang anggota jajarannya dariTNlAD, TNIAL, dan TNIAU, sebagaitim yang siap meliput kegiatan Latgap TNI di Sengata. Dalam melakukan ketepatan sasaran medan operasi diperlukan tim bidang Topografiyang siap membantu dalam ketepatan serangan udara. Di bidang dokumentasi penulis terlibat dalam mencari data yang digelar selama kegiatan Kogla
untuk dijadikan sumber penulisan sejarah, namun di bidang peliputan mengalami suatu kelemahan dalam teknis di lapangan, berusaha untuk melakukan pendekatan kepada tim Pen yang sudah profesional di bidang peliputan. Pelaksanaan Latgap TNI Sengata merupakan puncak dari kegiatan Latgap TNI di Natuna, Batam, dan Singkawang. Hal inidisaksikan oleh pimpinan negara, pejabat komisi I DPR Rl, para mantan kepala staf angkatan, serta ATHAN perwakilan negara-negara sahabat. Mulai dari pemberangkatan di Halim Perdanakusuma sampai pendaratan di Balikpapan sampai menyaksikan manuver serangan udara langsung dan pendaratan pasukan Marinir tanggal 16 Juni 2008 di KRI Soeharso pantai Sekrat. Pada tanggal 19 Juni 2008 Latgab TNI 2008 secara resmi ditutup oleh Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso melibatkan seluruh prajurit yang ikut melaksanakan operasi dalam lintas Darat, Laut, dan Udara. Dengan ditutupnya Latgab TNI 2008, para personel Kogla Latgab Sengata selesai melaksanakan tugas dan kembali ke keluarga masing-masing di Jakarta E
$EI{AKATK.{
34 / Dese,.nberTrl 2COB
87
,
fl,a*uK
$@ {NffiGAffia} 3ffi$[KA
Oleh : Mayor Laut Junaedi
Laut dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional yang dicetak Balai Pustaka pada tahun 2005 berarti, kumpulan air asin dalam jumlah sangat banyak dan luas yang menggenangi dan membagi daratan atas benua atau pulau. Dengan demikian laut merupakan hagian yang tidak terpisahkan dengan daratan. Bahkan kalau kita tengok dan perhatikan peta dunia, betapa laut merupakan bagian terbesar dari dunia yang kita huni ini. 88
y$lg,}*',6f enurut sejarahnya, laut terbentuk 4,4 milyar j6. tahun yang lalu, dima-na awalnya bersifat sa$ l' * I ; $ ry$ ryX ngat asam dengan air yang mendidih (sekitar X : $' I !{ roo derajat Celcius) karena panasnya bumi $@#egdf, ,rlg8'pada saat itu. Asamnya air laut terjadi karena ,"**grat itu atmosfer bumi dipenuhi oleh karbon dioksida.
Keasa-
man air inilah yang menyebabkan tingginya pelapukan yang terjadi dan menghasilkan garam-garaman yang menyebabkan air laut menjadi asin seperti sekarang ini. Pedanyaan yang menggoda pikiran kita adalah dari manakah air yang membentuk lautan di bumi itu berasal? Para ahli memiliki beberapa versi tentang hal itu. Salah satu versi adalah bahwa pada saat itu, bumi mulai mendingin akibat mulai berkurangnya aktivitas vulkanik; di samping itu atmosfer bumi pada saat itu tertutup oleh debu-debu vulkanik yang mengakibatkan terhalangnya sinar matahari untuk masuk ke bumi. Akibatnya, uap air di atmosfer mulai terkondensasi dan terbentuklah hujan. Hujan inilah yang mengisi cekungan-cekungan di bumi hingga terbentuklah lautan.
a
Para ahli menyimpulkan bahwa laut menutup hampir 70 persen permukaan bumi, dan sampai sekarang diyakini dan disepakati bahwa di dunia ini ada lima samudra (laut luas) yang saling berhubungan yakni:. Samudra Pasifik, Samudra Atlantik, Samudra Hindia, SainudraSelatan dan Samudra Artik. Dari lima samudra itu tiga diantaranya yang paling kesohor yakni Samudra Pasifik, Samudra Atlantik dan Samudra Hindia. Di antara deburan ombak Samudra Pasifik dan Samudra Hindia terlihatlah
hamparan butiran-butiran permata di muka bumi yang membujur dan terbentang. antara 6 derajat garis lintang utara sampai 11 derajat garis lintang selatan, dan dari 97 derajat'sampai 141 derajat garis bujur timur. Hamparan butiran per-
mata itu adalah pulau-pulau yang menyatukan dirinya menjadi Negara KesatuRepublik lndonesia.
an"
Negara Kesatuan Republik lndone(NKRI) adalah negara kepulauan tersia besar di dunia yang mempunyai lebih dari 17.500 pulau dan terl"etak persis diapit
dua benua yaitu Asia dan Australia. Wilayah Kepulauan lndonesia atau Nusantara terbentang sepanjang 3.977 mil antara Samudra Hindia dan Samudra'Pasifik dan apabila ldut (perairan) yang ada diantara pulau-pulau itu digabungkan, maka luas wilayah lndonesia menjadi 1.9 iuta mil persegi. Dengan demikian jelaslah s.udah bahwa laut merupakan faktor yang tidak bisa dlpisahkan bagi Bangsa lhdonesia bahkan bagi beberapa suku bangsa yang ada di lndonesia laut rherupakan faklor yang sangat dominan.
Eegit, penting dan doininannya tart bagi Bangsa lndonesia hingga dulu. kala tercatat.dalam sejarah banyak bermun. culan*kelajaan-keiajaan bahari yang mencuat keper.mukaan. Misalnya S.riwi-
jaya, .Mdjapahit. qan Samudera Fasai. Sampai kinipun laut mempunyai makna 'dan arti yang sangat penting bagi Bang-
SENAKAT&A 3+/ DesemberTH
interna6ional. Hal ini merupakan tonggak
penting dalam sejarah peijubngan l.ndb-
nesia dalam menjadikan konsepsi'Wa-, wasan Nusantara sebagai perwujudan dari negara Fgpulauan lndonesia.
Laut sebagai media pemersatu bang-
Laut sebagai media perhubungan berdrti, menyadari peranan laut yang
dang seluruh laut yang terletak di antara
pulau-pulau yang ada di Nusantara ini
memang sejak zaman dahulu kala menjadi jalur perhubungan perdaggngan baik antar pulau yang ada di Nusantara maUpun dengan negara luar. Bagi bangsa lndonesia, laut merupakan urat nadi perekonomian nasional, dan "keberhasilan
sebagai satu kesatuan wilayah Negara
Kesatuan Republik lndonesia. Dengan demikian pandangan yang menyatakan .laut memisahkan pulau yang satu dengan
yang lainnya adalah salah, yang benar adalah laut menyatukan pulau yang satu dengan yang lainnya dilingkungan wilayan Negara Kesatuan Republik lndonesia. Hal ini sesuai dengan Wawasan Nusantara yang telah menjadi cara pandang Bangsa lndonesia tentang diri dan lingkungannya yang menlatakan bahwa laut bukanlah alat pemisah tetapi alat pe-
pereritaan pemoangirhan nasional' akan sangat tergantung lancarnya perhubungan antar- pulau melalui laUt. Oleh sebab itu laut sebagai'media perhubungan antar pulau di wilayah Nusantara akan . tetap berperan .penting dan mempunyai kontribusi yang sangat besar bagi pemerataan kesejahteraan terutama bagi. daerah-daerah terpencil yang tidak bisa dijangkau oleh jalur darat maupun jalur
mersatu bangsa.
Cara pandang bangsa lndonesia yang menyatakan laut sebagai alat pe-
ini
pada ,awalnya
,
udara.
Laut sebagai penggalian sumber
mendapat perlawanan sengit d.ari negara-negara tertentu. Tetapi dengan tekad dan kemauan yang keras serta keberani-
daya alam berarti, selu"ruh kekayaan yang terdapAt didalamnya dApat dipergunakan
an yang pantang menyerah akhirnya pada
sebagai modal dasar pembangunan
13 Desember 1957 Bangsa lndonesia berhasil memproklamasikan Deklarasi Juanda yang mangusung paham atau azas Negara Kepulauan (Archipelagic
bangsa menuju masa depan yang lebih baik. Dari catatan Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP), ladt lndonesia" mengandung kekayaan alam yang sangat besar dan beraneka ragam, baik yang dapat pulih (perikanarl, terumbu karang,
Sfafe). lnti-dari Deklarasi Juanda itu pada
dasarnya menyatakan bahwa.laut yang
hutan mangmve, rumput laut, dan produkproduk tiiotet<nol6gi); tak dapat pulih (milndonesia s'ecara integrasi menjadi . nyak dan gas bumi, timah, bijih besi, baukwilayah negara Republik lndonesia bu- -sit, dan mineral laifinya); energi kelautan (pasang surut, gelombang,'angin, dan kan menjadi wilayah perairan interna" OTEC atau'pceap Thermal Energy Consional.
PBB tentang terdapat diantara pulau-pulau wilayah Negara Kesatuan Republik
Perjuangan menuju Negara Kepu-
Pada Unclos 1982 (United'Nation
2oog
Hukum Laut itu memasukkan konsep archipelagic sfafe sebagai konsep hukum
sa mengandung arti bahwa laut bukanlah alat pemisah, melainkan meman-
mersatu bangsa
oi tn"Sea), ide Nega-. '"
ra Kepulauan mendapatkan pengakuan internasjonal, karena dalam Konvensi
secara alamiah sudah menjadi lingkungan kehidupannya, mempunyai makna antara lain; sebagai media pemersatu bangsa, sebagai media perhubungan, sebagai media penggalian sumber daya alam, dan sebagai media pertahanan.
lauan baru diakui dunia internasional ketika Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sa lndonesia, karena sebagai negird,j, meratifikasi Konvensi Hukum Laut pada. kepulauan, lndonesia dikelilittgi oleh litut-. tahun 1982 (Unclos 1982) yang kemudian diratifikasi dan diberlakukan oleh Bangan yang bukan saja menjadi faktor pesa lndonesia sebagai hukum positif senentu'intbgritas.nasional tetapi jugq merujak tanggal 16 November 1994. pakan lahan yang potensial untuk meningkatkan kesejahteradn.
Convention on Lu*
Bagi Bangsa lndonesia,, laut yang
. version); rhaupun
jaSa-jasa lingkungan
kelautan seperti pqriwisata bahari dan transportasi laut. Disamping itu data DKP. itu juga mencalqt ada7,5 persen (6,4 juta ton/ tahun) dari potensi lestari total ikan laut dunia berada di perairan laut lndonesla. Kurang"lebih 2ljuta hektar perairan laut dangkal lndonesia cocok untuk usaha budidaya:laul (mariculture) ikan kera
a9
.
pu; kakap, baronang, kerang mutiara, teripang, rumput ladt, dan biota laut lainnya yang bernilai ekonomis ting-
gi, dengan potensi produksi 47 jula tonl tahun.
Disamping itu .masih ada Lahan pe-
sigir (coastal land) yang sesuai untuk usaha budidaya tambak udang, bandeng, kerapu, kakap. kepiting. rajungan. rumput laut, dan biota perairan lainnya diper-
kirakan 1,2 jula hektar dengan potensi produksi sebesar 5 juta ton/tahun. Lebih
dari itu, lndonesia memiliki keanekaragaman hayati laut pada tingkatan genetik, spesies, maupun ekosistem tertinggi di dunia. Oleh sebab itu secara keseluruhan nilai ekonomi total dari produk perikanan dan produk bioteknologi perairan lndonesia diperkirakan mencapai 82 miliar dollar AS per tahun. Hal ini dengan asumsi
yang dimilikinya. Sayangnya, bangsa lndonesia di masa lalu melupa.kan jati diri sebagai bangsa'maiitim terbesar di dunia. Sumber daya kelautan hanya dipandang dengan "sebelah mata". Kalaupun ada kegiatan pemanfaatan sumber daya kelautan, mak'a dilakukan secara kurang profesional dan ekstraktif, kurang mengindahkan aspek kelestariannya. .Sebaliknya, laut dipersepsikan sebagai tempat buangan (keranjang. sampah) berbagai macam jenis limbah baik
dapat menghantar menjadi bangsa yang maju, makmur, dan mandiri. Untuk meWujudkan cita-cita luhur tersebut dalam waktu yang tidak terlalu lama, seyogianya ada perubahan paradigma pembangunan nasional, dari land-
yang berasal dari kegiatan manusia di darat-maupun di laut. Dukungan. infra-
VISI NAVALISME
struktur, iptek, SDM, sumber daya keuangan, hukum, dan kelembagaan ter-
hadap bidang kelautan di masa lalu sangat rendah. Oleh sebab itu, perlu dicari berbagai terobosan
bangkan kekuatan laut yang kuat dan disegani di kawasan.. Visi na-
kawasan pesisir dan laut. Sementara itu potensi ekonomi jasa perhubungan laut diperkirakan 12 miliar dollar AS per tahun belum termasuk potensi ekonomi pariwisata bahari yang masih sangat melim-
sional artinya bahwa bukan hanya warga TNI
AL saja yang berkeingihan menjadi
pah.
perkokoh upaya pe(ahanan negara di laut. Utamanya berkaitan dengan upaya mencegah dan meniadakan setiap bentuk kerawanan dan $angguan keamanan di laut yang berimplikasi terhadap stabilitas keamanan nasional .secara menyeluruh. Disamping itu laut sebagai media pertahanan sangat penting peranan-
nya guna membangun pengaruh terhadap negara-negara l4in melalui peningkatan dampak penangkalan. Karena letak geografi lndonesia yang
sangat strategis, seharusnya bangsa lndonesia bisa mendapat keuntungan paling besar dari posisi dan kekayaan laut
90
Dari segi pertaharian untuk dapat
melaksanakdn peran dan fungsi. Hal utama adalah adanya visi nasional untuk mengein-
dan gas bumi lndonesia berasal dari
peftahanan. Mulai dari Kerajaan Sriwijaya, Singasari, Majapahit, Goa Makasar, Ternate-Tidore, Banten dan Demak. Dari pengalaman-pengalaman sejarah itu memberikan keyakinan kepada Bangsa lndonesia tentang sangat pentingnya mem-
based developmenf. Pembangunan di darat harus disinergikan dan diintegrasikan secqra proporsional dengan pembangunan sos.ial-ekonomi di laut..
mengamankan kepentin(;an nasional di {aut, TNl"-AL hqrus dibangun agar benar-benar dapat
.
bahwa hampir 70 persen produksi minyak
Laut sebagai media pertahanan beradi, sejarah kebaharian Bangsa lndonesia telah banyak memberikan pengalaman tentang makna laut sebagai media
based developmenf menjadi ocean-
,t:
ti,
kekuatan laut terkuat di kawasan, namun juga segenap. bangsa lndo'
nesia. Visi nasional"itu paOa intinya adalah visi
navalisme
;
(paham.
keangkalan lautan), sebab kejayaan di laut untuk mendayagunakan sumber daya kelautan secara optimal dan lestari sebagai keunggulan kompetitif bangsa. Keunggul-
an kompetitif suatu bangsir yang sejati adalah keunggulan kompetitif yang diban-
gun atas dasar keunggulan komparatif
tanpa didukung visi navalisme adalah hal mustahil. Pertanyaannya, bagaimana pemahaman kita terhadap visi navalisme? Masih adakah di antara anak bangsa yang menganut visi navalisme? Di era Orde Baru, visi naval-
yang dimlliki .bangsa tersebut melalui
isme tenggelam oleh kekuatan politii< yang lebih dominan.
penerapan iptek dan manajemen profesional serta akhlak mulia. Mengingat potensi pengadaan lndonesia dalam hal sumber daya dan jasajasa kelautan sangat besar serta permintaan terhadap sumber daya dan jasa kelautan tersebut terus meningkat, maka kekayaan laut seharusnya dapat menjadi keunggulan kompetitif lndonesia, yang
Visi navalisme adalah salah satu syarat mutlak agar Angkatan Laut (AL) suatu [angsa dapat berjaya, karena visi navalisme adalah roh AL. Namun demikian, visi navalisme bukan hanya milik AL, karena visi itu harus dimiliki oleh bangsa secara keseluruhan. Sebagai ilustrasi, kejayaan TNIAL Oi era igQO-an tak lepas dari adanya visi.navalisme dari pimpinan bangsa
rnl:
a
& & &
*
HUMOR PRAJURIT
& &
saat itu yaitu Presiden Soekarno. Visi navalisme beliau tercermin dari ucapannya, ".Bangsa pelaut yang mempunyai armada niaga, bangsa pelaut.yang mempunyai armada militer, bangsa pelaut yang kesibukannya di laut, menandingi irama gelombang lautan itu sendiri '. Sementara itu dari segi perokonomi-
an, Gerakan Nasional Pembangunan Kelautan dan Perikanan (Gerbang Mina
Bahari) dengan basis utama tiga pilar ekonomi kelautan, yaitu perikanan dan
b.ioteknologi, pariwisata bahari, dan perhubungan laut, menjadi sangat penting untuk dilaksanakan. lnti dari.gerakan nasional ini adalah bahwa pada tataran teknis-operasional, ketiga sektor ekonomi (pembangunan) kelautan tersebut harus mampu memperbaiki kinerjanya se-
cara signifikan melalui peningkatan efisiensi dan produktivitas di seluruh mata rantai bisnis (usaha). Di sektor perikanan dan bioteknologi perairan, peningkatan tersebut mulai dari proses produksi (penangkapan dan budidaya), penanganan dan pengolahan hasil, dan pemasaran. Pada sektor pariwisata perbaikan dimaksud mencakup 'penguatan dan pengembangan obyek wisata bahari dan pantai, pelayanan, dan pengemasan serta prohosi. Sedangkan pada sektor perhubungan laut meliputi industri perkapalan, manajemen kepelabuhanan, dan transporlasi laut. Pada tdtaran keOilat
t[k-ekonomi), kebijakan fiskal dan moneter (terutama ketersediaan kredit); sektor- sektor lain- yang terkait (seperti keuangan, industri, perdagangan, pekerjaan umum, energi dan pertambangan, dan keamanan); dan masyarakat serta pemerintah.daerah harus bersifat kondusif bagi tumbuh kembangnya ketiga sektor'6konomi kelautan itu.
Apabila lndonesia mampu secara
*
&
* & & & &
?u
* & & & & & & &
* &
s
'*{, * &
.* & & & & & & & &
,**
& & &
a
s
,* I & &
.&
& &
* & & & *t
.{i
* * & &
* {,
&
* a&
& & &
total football dan sinergis mer.nbangun
*
bidang kelautan sebagaimana digambarkan di atas, bukan tidak mustahil bahwa bidang kelautan akan mampu membuahkan pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan (sustained economic growth), mengatasi masalah pengangguran dan kemiskinan menuju lndonesia yang maju, makmur, dan damai EI
.&
& &
,.& & &
* !
s & &
Keberanian Seorang Prajurit Setelah menyelesaikan latihan gabungan dilautArlik, malam harinya para C minum bersama sambil memuji keberanian para prajuritnya. Jendral negara A: "Anda sekalian tahu betapa beraninya tentara kami. Anda mau bukti?" La u sa ng jend ral mema nggil sa lah seora ng praj u ritnya serta memerintahkan untukterjun ke lautyang dingin tanpa pakaian. Prajurit negara A : "Siap jendral, perintah dilaksanakanl" Jendral negara A: "Lihat! dalam cuaca dingin seperti ini aja anak buah saya berani menerima tantangan." Jendral negara B pun tidak mau kalah, ia segera memanggil prajuritnya. Jendral neglara B : "Sersanl Kamu terjun ke laut dan kembali ke sini membawa ikan hiul" Praj urit negara B: "Sia p jend ra l, perinta h d i la ksana ka n I " Prajurit negara B segera terjun kelaut dan kembali membawa seekor ikan
jendral dari negara A, B dan
I
hiu.
Jendral negara B: (Dengan bangga) "Lihatl Anak buah saya lebih berani dibandingkan tentara negara A." Dengan setengah mabuk, jendral negara C pun berkata, 'Ahl itu sih belum seberapa, coba lihat anak buah saya ini..." Jendral negiara C: "Kopral!Sini!" Prajurit negara C: "Siap jendral!" Jendral negara C: "Kamu segera terjun ke laut dan bawa itu tentara negara A ke sinil"
Prajurit nesara C: "Siap Jendral! Perintah ditolakl Dinginl" Dengan sedikit kaget, Jendral negara C berkata, "Lihat, betapa beraninya tentara saya. Sama jendralnya sendiri aja berani, bagaimana dengan jendral dari negara lain?" Jendral negara A dan B hanya manggut-mangguttanda setuju F
.*
&
SliNArC,,tTX{A s+ / DesemLer
TH 2oog
& & & &
9t
I Strategi Pemasaran
&
&
Oleh : Mayor Adm Drs. Abdulrachman Jamal
lstilah perpustakaan telah memberi konotasi tentang adanya aktivitas peminjaman dan pengembalian materi perpustakaan. Kebanyakan, apa yang dipinjamkan dan dikembalikan adalah berupa buku-buku, sedangkan materi perpustakaan yang lain seperti majalah, surat bakaf bentuk mikro, hanya boleh dibaca di perpustakaan saja. 92
I
stakaan dapat dikatakan sebagai suatu lembaga yang membantu orang-orang da-
tang untuk memanfaatkan jasanya. Menu rut pengertian ini, perpustakaan tidak dimaksudkan sebagai lembaga yang ingin mencapaitujuan laba, tetapi lebih mengutamakan pelayanan kepada masyarakat. Walaupun perpustakaan sebagai organisasi yang "nirlaba" dalam hal melayani masyarakat pembaca atau pencari informasi, perpustakaan juga perlu menerapkan falsafah dan prinsipprinsip pemasaran yang modern agar dapat mencapai tujuan organisasional dengan haik. Banyak buku-buku karya pakar bidang pemasaran baik pemasaran untuk organisasi yang berorientasi laba maupun nirlaba, di antaranya Ko-
tler (1991), Kotler dan Andreasen (1995), Kats (1991), Tjip-
S6NA*(AT&*A 34/
DesemberTH 2OO8
tono (1995). Pada tulisan ini akan dicoba menerapkan teori atau konsep.
Konsep Pemasaran Pemasaran sebagai fungsi bisnis, mengidentifikasi kebutuhan dan tuntutan yang belum terpenuhi, menentukan siapa pelanggan atau pengguna darisuatu produk atau jasa (yang disebut dengan pasar target) yang dapat dilayani dengan sebaik-baiknya oleh organisasi, menetapkan produk, jasa atau layanan dan program-program untuk melayani pasar-pasar tersebut, dan mengundang setiap orang dalam organisasi untuk berfikir dan melayani pelangga n. Jadi suatu definisi praktis dari fungsi pemasaran
meniasukan tiga segi: Mengindentifikasi kebutuhan pembeli dan pembeli potensial dalam pangsa pasar mereka; Memuaskan kebutuhan itu dengan menjual jasa atau produk sesuai kebutuhan; Membuat laba (Katz, 1991:1). Tentu saja ada perbedaan dasar dalam fungsi pemasaran pada perusahaan (berori-
entasi laba) dan organisasi nirlaba. Perbedaan nyata terletak pada sumber dana dan dampaknya terhadap organisasi. Perusahaan memperoleh modal pertamanya dari investor atau pemodal. Jika perusahaan telah berjalan, dana operasional perusahaan terutama diper-
beda. Perusahan yang pada dasarnya berorientasi terhadap laba,-dianggap sukses jika berhasil meraup untung yang besar. Pada organisasi nirlaba, meskipun berhasil memperoleh dana yang lebih besar dari donor, mungkin saja gagal dalam memanfatkan sumber daya itu secara efektif dan efisien bagi pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen. Oleh karena itu, kemampuan organisasi nirlaba dalam memperoleh sumberdaya tidak dapat dijadikan ukuran keberhasilan organisasi. Keberhasilan organisasi nirlaba dengan demikian, harus diukur dari sejauh mana produk dan jasa yang dihasilkan organisasi telah memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen (Wirawan, !994:24, juga Kotler dan Andreasen, !995:42 ff).
Bagaimana dengan Perpustakaan? lnti pokok dari penetapan dan identifikasi kelompokkelompok sasaran (pasar target) yang akan dilayani, bukanlah pada pengenalan
siapakah mereka saja, tetapi yang utama adalah apa yang mereka butuhkan, inginkan dan harap-
kan. Apa yang dibutuhkan oleh mereka diharap-
kan dapat terwujud dengan kondisi atau karakoleh dari hasil penjualan produk atau jasa teritistik dari apa yang diyang dihasilkan oleh perusahaan itu, Dalam tawarkan oleh perusahal ini perusahaan hanya menghadapi satu haan atau organisasi, terunsur pokok yaitu konsumen. Jika produk wujud pada ciri-ciri proatau jasa yang dihasilkan perusahaan dapat duk atau jasa yang dilaymemuaskan konsumennya. maka transaksi Perpustakaan digital. aninya. Oleh karena itu akan terjadi dan perusahaan mempunyai sebelum perusahaan dana untu kmelanjutka n aktivitasnya. merancangdan mewujudkan penawarannya, ia harus memSebaliknya, organisasi nirlaba memperoleh anggaran dari donor atau lembaga induk. Dengan anggaran yang punyai informasi yang akurat dan mutahir mengenai manfaat apa yang dibutuhkan dan diharapkan oleh kelompokdiperoleh nya itu, organisasi menghasi kan produ k atau jasa kelompok pasar atau sasaran yang akan dilayani (Astuyang kemudian ditawarkan kepada konsumennya. Berbeda dengan perusahaan, apabila produk dan jasa yang di- ti,1-994:59). Bila hal tersebut dikaitkan dengan aktifitas pada layanan perpustakaan pada llnstitusi TNl, misalnya, hasilkan oleh organisasi nirlaba itu ternyata tidak sesuai pihak maka target pasarnya sudah jelas, yaitu pengguna utama konsumen, dodengan kebutuhan dan keinginan nor masih mungkin akan memberi dana lagi, apabila ka- jasa layanan perpustakaan yang terdiri dari prajurit TNI lau pihak donor masih menganggap organisasi itu baik. maupun PNS TNl. Adapun manfaat yang sangat mendasar Sebaliknya mungkin juga terjadi, meskipun produk dan yang dibutuhkan dan diharapkan oleh pasar target adalah jasa yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan dan ke- ketersediaan informasi yang membantu usaha memperkaya pengetahuan dan teknologi, dengan begitu inginan konsumen. belum tentu menjamin bahwa anggaran berkembang pulalah kebutuhan terhadap sarana dari donor untuk organisasi nirlaba itu akan ditingkatkan. pendukungnya. Demikian pula terjadi perubahan tuntutKonsekuensi dari perbedaan ini adalah bahwa ukurperusahaan dan organisasi nirlaba ber- an dan kebutuhan akan jasa layanan perpustakaan. an keberhasilan I
S&TJALATXA
34 / Desember TH 2OOB
93
$trategi
Fema*aran Jsss Perpustakaan #
,
'"e$**'e{&dd/
Setelah perusahaan atau organisasi dapat mengidentifikasi kebutuhan mendasar dan keinginan yang spesifik sifat-
Konsep Perpustakaan ldeal dari Interior dan Fungsinya
nya dari pasar target, langkah lanjut yang
segera diambil adalah merancang konsep produk dan jasa pelayanan yang akan ditawarkan dan disajikan untuk mencukupi kebutuhan dan memberikan kepuasan. Aktifitas merancang konsep produk bukanlah merupakan tanggung jawab satu bagian tertentu dalam organisasi saja, tetapi perlu adanya keterli-
bagian monograJ monograph sedlon
pelayaran teknik techr cal senices
,
batan dan kerjasama secara terpadu dan terkoordinir dari semua orang dalam organisasi. Hal ini berlaku bagi perusahaan
iltu mnsJk
kaitordireklur
yang memprodusir produk berwujud
diredor! ollce
maupun pada organisasi nirlaba. Selan-
jutnya pembicaraan mengenai konsep produk diarahkan pada rancangan jasa yaitu produk yang dipasarkan oleh perpustakaan yaitu informasi. Pada tingkat pertama, produk informasi dapat didefinisikan sebagai techno-physical obiects dirancang orang untuk menyatakan. menyimpan, menyampaikan dan atau transfer komunikasi atau bentuk simbul informasi dari suatu sumber tertentu kepada satu atau lebih sasaran target. Diantara techno-physical objects dan file, peta dan gambar, rekaman suara dan gambar, lukisan dan arte-
kantor pustakawan
llbrafans ofiice
!
at
':
il koii n' il crll n Eader
penbiaa
..,'
If, ruang m
mlkolih
crofilm room
{ffi'--
pela o.!rprsia(aan
%
Ir t t I t ,.,I l
q:t ffi"q
,jng Ia(u !usiahi raP brrrt
Fi
fak musium, juga produk elektronik terbaru (seperti produk pangkalan data dan perangkat lunak komputer, produk berbasis telekomunikasi). Pada tingkat kedua, produk informasi termasuk di dalamnya semua yang mempunyai ciritertentu beru-
pa real-time events dirancang untuk menyatakan penyampaian dan transfer ko-
munikasi atau simbul-simbul informasi. Contoh produk informasi semacam ini juga menunjukkan layanan informasi termasuk didalamnya siaran berita berbagai
frekuensi, antar muka pemakai dengan
t
oh
'ir
idr3rs boaks
,!ang rrnc
haci f! r0onr
bag
ah
rr lnai,.aner irer: teCl Oi
mela p€ ayan
aftendails desk
aula audltorium a!ditorum
sistem terpasang, presentasi dengan nara sumber pada lokakarya. ltu semua menurut Meshowitz (1.992) produk informasi dapat menjadi komoditi (informa-
94
!i:..,,1.:rlli,..,l,lill.a,ra,,;-r-r;_:,c11_:;r-l,..li_':!
a tion commodity) dalam pengertian komersil apabila dapat dim l;ki, punya nilai dan dijual (Tiamiyu, 1993:209). Sebagai komoditi pada dasamya jasa memiliki perbedaa n-perbedaa n teftentu diba ndingkan denga n produ k
berwujud secara fisik. Jasa memiliki karakteristik khusus yang sangat mempengaruhl rancangan program pemasarannya. Karakter jasa meliputi: ruang reierefS
jf, fiOat< berwujud
(intangible). Jasa tidak berwujud f,alintangiO/e), tidak sepelti produk fisik, jasa tidak dapat dilihat, dirasakan dan dipegang sebelum dibeli. Untuk memperkecil tingkat ketidak pastianan (uncertainty), pembeli akan mencari tanda-tanda atau bukti-bukti dari kualitas jasa sebelum membelinya.
relerence Toom
lal;a \[o . nl lrl.
.rPilr r
,,
lempat mendcrBal lslen ngncsts
''ProtocoP er
Tak dapat dipisahkan (inseparability). )asa EJ6lppe6rsir dan dikonsumsi pada saat yang
ffi perpu$akaan kaset vldeo !ideolape library
bersamaa n. Tida k seperti pada barang fisik ya ng d ibuat
di pabrik, disimpan dan kemudian dijual, akhirnya dikomsumsi. Jasa yang disumbangkan atau dilakukan
kereta dorongbuku
.-'booklrolley
#tt
ruarg nreillal ruarg biaa n8rocm
|er
? '
Gk
!utu buliu tambaha. s t0n rnck
ac0!
I
h
memperhatikan siapa penyajianya.
Bervariasi (variability). Jasa sangat variabel sifatnya, tergantung pada siapa, kapan dan dimana jasa disajikan. Para pembeli jasa menyadari
Ir.
%.
oleh seseorang, membuat orang tersebut menjadi bagian dari jasa pelayanan tersebut. Keduanya baik penyaji maupun dari klien bersama-sama mempengaruhi hasil jasa. Dalam kasus jasa hiburan (intertaint) dan jasa profesional para pembeli sangat
'lf
Ee'
'
rak
ruaiE malalah parodia! s aoom
akan variabilitas yang tinggi darijasa dan mereka akan sering berbicara dengan orang lain sebelum memilih sorang penyaji jasa.
irali al
perod cdh Dcl
{$
ilrela pengemra af auk:
too[.relrrn lPsi
i . [.finrlP:mir;i secunll glaros oflte
$eJa nfoTmas '.
pinu
nior0aton aesk
masuk rtama
ma n entancs
lor et
mela perprtaran
lo el
c[c!
ation desk
Catatan Pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, penerapan dan pengawasan program agar terjadi pertukaran nilai dengjan pasar yang ditargetkan demi tujuan organisasi. Promosi adalah pelayanan mengenalkan seluruh aktivitas yang ada di perpustakaan agar diketahui oleh khalayak umum. Promosi perpustakaan pada dasarnya merupakan forum pertukaran informasi antara organisasi dan konsumen dengan tujuan utama memberikan informasi tentang produk atau jasa yang disediakan oleh perpustakaan sekali{us membujuk prajurit TNI dan PNS INi untuk berekreasi terhadap produk atau jasa yang ditawarkan. Hasil dari promosi adalah tumbuhnya kesadaran sampai tindakan untuk memanfaatkannya.
ril,.'r 1, il,!, 1'|1,'1 3,1 .i le:ernb..TH
2CCE
95
!
.-i
Tujuan promosi. Promosi perpustakaan adalah aktivitas memperkenalkan perpustakaan dari segi fasilitas, koleksi jenis layanan, dan manfaat yang dapat diperoleh oleh setiap pemakai perpustakaan secara lebih terperinci, tujuan promosi perpustakaan adalah :
7.
Peningkatan diri para petugas perpustakaan dengan; Berusaha tampil penuh percaya diri, Berpandangan positif, Berpakaian dengan sopan dan rapi. Pendekan pada pengguna di Mabes TN|/Angkatan dilakukan dengan cara; Proaktif, Membuat daftar buku yang ada di perpustakaan berkenaan dengan keperluan institusi dan diberikan kepada masing-masing pengguna sesuai dengan yang diperlukan, Meminta daftar
Memperkenalkan fungsi perpustakaan kepada masyarakat pemakai.
2.
Mendorong minat baca dan mendorong masyarakat aga r menggu na ka n koleksi perpusta kaan semaksi ma l-
buku yang diperlukan pengguna dalam menunjang kelancaran aktifitas institusi.
nya dan menambah jumlah orang yang membaca.
3.
Memperkenalkan pelayanan dan jasa perpustakaan kepada masyarakat.
u
Metode memamerkan jasa perpustakaan. Berikut ini adalah metode memamerkan jasa perpustakaan
ngunan perpustakaan secara periodik (perkuartal,
berupa:
t. 2. 3. 4. 5. 6.
persemeter, atau pertahun), mengajukan kepada Pang-
Nama dan logo Poster dan panflet
lima TNI agar mewajibkan prajurit TNI/PNS yang mengikuti pendidikan atau tugas ke luar negeri untuk menyumbangkan buku ke perpustakaan. Selain itu mewajibkan pula untuk berkunjung ke perpustakaan dalam satu minggu.
Pameran
Media dan video Ceramah
lklan
_,,ir""'tSarana
Memberikan pelayanan yang baik agar kepuasan pengguna tercapai dengan cara; Memelihara penantaan buku yang rapi agar buku mudah didapat, Membiasa-
promosi bentuk tercetak. Ada beberapa
'1,. macam bentuk tercetak yang dapat dilakukan untuk sarana promosi perpustakaan, antara lain adalah sebagai berikut
L. 2. 3. 4.
Pendekatan dengan pihak pemimpin dengan cara; Membuat perencanaan jangka pendek (1 tahun) yang berkualitas dengan argumentasi yang kuat dan diajukan kepada Panglima TNl, Membuat laporan pemba-
kan diri agar terbiasa berdisiplin dengan waktu, Melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab.
:
Brosur Poster
Kegiatan penunjang perpustakaan yang lain adalah; Membuat poster, Membuat pamflet, Mengadakan pameran buku.
Map khusus perpustakaan Pembatas buku
perpustakaan sebagai agen promosi. Sikap
Unsur-unsur promosi. Hal lain yang harus diketahui untuk mempromosikan perpustakaan adalah unsurunsur promosi seperti di bawah ini :
7. 2-
3. 4. 5.
Attention/ perhatian Action/lindakan lnterest/kelertarikan Satisfz/kepuasan Destuelkeinginan
pBentux-bentuk pemasaran. Salah satu cara yang
I-refektif
untuk menembus pembatas dan penghalang
kom unikasi a nta ra perpusta kaa n dan penggu na nya adalah dengan jalan mengadakan kegiatan perpustakaan yang me-
libatakan staf perpustakaan dan pengguna. Beberapa macam kegiatan yang dapat dilakukan untuk promosi antara lain :
96
pustakawan secara langsung mempengaruhi citra perLITtPetugas
pustakaan. Jika petugas perpustakaan memperlihatkan sikap yang baik dalam memberikan pelayanan kepada pemakai, secara tidak langsung ia telah melakukan promosi.
konsep pemasaran. Bebrapa evolusi konsep L-fp"ruraran dapat dijelaskan bahwa terdapat era dalam konsep pemasaran. Era produksi, yaitu paroduksi menciptakan kebutuh-
fvEvolusi
t.
an sendiri. 2. Era penjualan, yaitu mendapatkan konsumen atas produk yang dihasilkan. 3. Era konsep pemasaran, yaitu memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen dan berusaha mencapai kebutuhan organisasi.
S$NAKATT{,&
34 / Desember TH 2OOB
Pada saat ini perpustakaan masih berada dalam kebia-
saan aggressive sa/es mode. Mary C. Bushing (1995) dalam The Library Product and Exellence mengatakan bahwa marketing pemasaran menawarkan teori dan proses dimana perpustakaan dapat menghubungkan antara produk, hasil, dan peran. Oleh karena itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh layanan perpustakaan,
pok-kelompok pasar dengan kebutuhan yang sama. Pasar segmen adalah individu atau organisasi dengan ciri serupa sehingga kebutuhanya pun serupa. Strategi segmentaasi adalah sebagai berikut :
a.
yaitu:
tu. Keuntungannya adalah pada kesempatan untuk menganalisis ciri dan kebutuhan kelompok konsumen (pemakai yang berbeda), usaha untuk memenuhi kebutuhan kelompok tersebut bisa maksi-
{
target pasar. Target pasar adalah sekelompok orang I nrik sebagai individu maupun organisasi yang memiliki kebutuhan informasi dan memiliki kemampuan, kemauan, dan hak untuk mendapatkan informasi. Pemasaran terdiri atas serangkaian kegiatan yang dimulai dengan kegiatan mengidentifikasi kebutuhan masyarakat dan kelompokyang membentuk area pelayanan perpustakaan dan
mal, bisa bersaing dengan organisasi besar. Kerugian sumber terfokus pada satu segmen dan apabila konsumen turun pemanfaatannya pun turun.
b. Strategi multi segmen.
Dalam strategi multi segmen dilakukan pemasaran terhadap dua atau
diakhiri dengan komunikasi kembali ke masyarakat berkaitan dengan penyediaan kebutuhan masyarakat tersebut. Di antara awal dan akhir tersebut terjadi proses perencanaan dan usaha pemasaran ke depan.
lebih segmen sekaligus dengan bauran pemasaran sendiri-sendi ri untuk masing-masing segmen. Vari-
able segmentasi pasar adalah sebagai berikut ; Variabel Mabes TNl, Variabel Mabes Angkatan, Variabel Kotama/Balakpus TNl, Variabel Lembaga Pendidikan. Adapun langkah-langkah dalam pelaksanaan variabel adalah meliputi; planing, assesrnent terhadap kebutuhan dan keinginan, assesment dan prioritas, fullsilment, promosi, pelaksanan kerja, evaluasi segmentasi pasar
fllOentifikasi pasar yang ditarget. Merupakan suatu konZsekuensi agar pencapaian pengelolaan perpustakan dapat berhasil perlu dilakukan identifikasi pasarsebagai ben-
tuk target yang dituju agar layanan perpustakaan sesuai keinginan pasar/pengguna. Agar sesuai sasaran yang diharapkan perlu diperhatikan antara lain:
ffi tOtlt MARKETING. Pendekatan
total market meng-
gunakan single marketing mx. Dengan pendekatan tersebut target pasar dianggap memiliki kebutuhan yang sama, satu produk/dengan tambahan beberapa produk lain, satu harga, satu program promosi untuk semua, satu sistem distribusi.
ffi
seeneNTAsl PASAR. Segmentasi pasar adalah pemisahan proses pemisahan pasar total menjadi kelom-
Strategl konsentrasi. Pemasa ra n tu n gga I te rhada p segmentasi pasartunggal dengan satu bauran pemasaran dan dilakukan terhadap segmen terten-
ELEMEN BAURAN PASAR, AdAIAh : Produkyangterdiri dari brand name,features, image, pengepakan, tingkat kualitas, pelayanan. Price yang terdiri atas daftar harga, promosi, kre-
t.
2. 3.
dit, dan diskon. Place yang meliputi channel, inventory,lokasi, re-
4.
tailers, wholesa/es, dan transportasi. Promotion yang meliputi iklan, coupons, free sam-
ples, personal selling, product display, publicity, sales managenment, dan trade show E
"Apa yang saya saksikan di Alam adalah sebuah tatanan agung yang tidak dapat kita pahami dengan sangat tidak menyeluruh, dan hal itu sudah semestinya menj adikan seseorang yang senantiasa berpikir dilingkupi perasaan "rendah hati." 'Einstein
/ l I
I'
3;xiNAKA.?'XA
34l
DesemberTH 2oo8
97
ryXCKHKS
3KpAruG Pada suatu malam yang kuyup dengan hujan aku pulang dari sebuah perte*uon. Sepedaku merk "Philip s"
bikinan Surabayq keadaannya sadah payah benar. Selain jalannya bergoyang-goyang karena rodanya tidak lurus, rantafutya berbunyi pula, membikin lagu yang tidak nyaman. Air hujan merayap masuk via leher baju dan merembes ke dalam via jas hujan "swan" kwalitet Rp 9O,OO yang tidak waterproof lOO%n Dengan sebal aku menyenandungkan lagu "Tik -tik -tik bunyi hujan di atas genting..." menirukan adikku dari SR kelas I.
ota Jakarta di bilangan Bungur Besar kalau malam jam 10.00 dan hujan begini, menimbulkan bayangan-bayangan yang mengecutkan hati seorang laki-laki normal. Karena aku masuk laki-laki normal, aku berusaha mengatai bayangan-bayangan seram itu dengan khayalan-khayalan yang nikmat-nikmat. Memang situasi ibu kota pada tahun 1951 belum seaman tahun 1954, dan jam malam juga masih ada pada jam 1.00.
Di dekat empasemen stasiun Senen, gelapnya seperti di dalam trowongan kereta api. Suara orang berlacurtidak ada di dalam gerbong-gerbong yang berserakan di atas ril. Penjual sate Madura dan kue putu juga semua lenyap. Jalanan sepi sepefti
kuburan. Tiba-tiba aku kagetsepefti di dalam mimpi. Karena gerak reflex, setang setir goiang, roda-roda yang kendor tambah oleng dan lem depan tanpa aku rem, mengerem sendiri. Dengan kutukan jahanam aku terdiri ke dalam comberan yang dingin. Segala keributan-itu hanya karena ada kucing menyeberangijalan. Seketika itu juga aku insaf, bahwa hujan agak reda. Lain daripada itu di kejauhan ada sebuah tiang lampu kelip-kelip melegakan hati yang gelap dingin seperti suasana. Karena hal-hal yang me-nyenangkan itu, hatiku jadi besar. Dengan gemas sepeda kukayuh cepat-cepat, meskipun ratapnya tambah tak karuan..
9a
Tapi kegelapan seolah-olah enggan melepaskan aku. Karena lampu itu masih jauh juga. Setiap ada jalan simpang menganga, dingin dalam hatiku bertambah sejuk. Rumah-rumah di tepijalan teftutup rapat-rapat dan hitam oleh ketiadaan cahaya. Aku mengayuh terus cepat-cepat, damba akan lampu jalan.
Aku tahu, masih ada satu jalan simpang lagi sebelum tikungan yang ada lampunya. Jalan itu sudah dekat. Kira-kira di tempat ada tonggak hitam di tepijalan itu. Ya, ada tonggak hitam. Sesungguhnya terlalu besar untuk sebuahtonggak. Apa tonggak betul? Tonggak betul? Tonggak bergerak?! Orang. Tangan
kanannya ditentangkan ke samping. Dengan sendirinya aku melambatkan laju sepeda, pedaltak kukayuh lagi. Aku sudah dekat kepadanya. la bertolak pinggang besar. "Stop!" katanya kemudian. "Turunl" Aku menurut dengan patuh. Tiba-tiba tangan kanannya menodong ke muka, suatu gerakan yangtak berguna bagiku, karena tanpa senjata itu pun aku tak sanggup inelawan dia, karena tokohnya tokoh seorang Samson. la memakaijas hujan militer hijau tetapi pakai pet seperti pet yang kupakai, model sport lnggris. Sosok tubuhnya yang ditekankan menutup mata, persis bandit picisan. Karena aku orang normal, jantungku mempercepat degupnya dan tenggorokanku keringseperti onderdil sepeda yangtak pernah kena minyak. Bandit picisan itu tak banyak bicara. la mendekat
perlahan-lahan, seperti kucing mendekati tikus. Tangan kirinya maju, membuka kancingjas hujanku. Tangan kanannya dengan
14...1,
'i.i.i.,! I
ii.\. :,:, _,:.t:,-[.,,-I
].:._,-,ir
7
senjata dekat ke perutku. la mulai meraba-raba saku celana. Aku bergerak sedi kit kegelian, karena rabaa nnya sembarangan. "Awasl" desisnya marah sambil menyodokkan laras senjatanya ke dalam perutku, yang menyebabkan aku mengeluarkan
bunyi yang tak dapat ditirukan. Setelah aku diam kembali, ia meneruskan pekerjaan nya yang melanggar u nda ng-undang itu. Mau tak mau mataku tertarik kepada senjata yang dibenamkan ke dalam perutku. Bukan revolver, tidak ada silindernya; pistol jadi. Merk apa? Aku terus mempelajari pistol itu, tak perduli dompetku berisi Rp 12,25 pindah ke sakunya. Karena kami tidak jauh benar
dari lampu jalan itu, aku dapat melihat, bahwa senjata itu sebuah "Vickers Jepang". Apa nama sesungguhnya, aku tak tahu, tetapi di lndonesia pistol itu terkenal dengan nama itu. Setelah selesai menggeledah pakaiannya, ia menumpahkan perhatian nya kepada arloji ta nga nku. Karena melihat bada nku yangtak seberapa itu, ia tak perduli tanganku kuangkat atau
tidak. la menggenggam tangan kiriku untuk mencopot arlojinya; sayang bannya agak sukar membukanya kalau dengan tangan satu. Karena itu tangan kanannya ikut maju. Pistolnya sekali waktu membalik, dan terlihat olehku popornya tidak ada wadah pelurunya. Kosong melompong seperti teng bensin bocor. Serta merta mulutku sudah mengoceh lantang dengan cemooh ya ng ta k tersem bu nyi, "Wah, nodong kok pakai Vickers Jepang kosong! " la terkejut, sampai arlojiku yang sudah lepas,
jatuh ke tanah.
Sebentar ia memandangku dengan tak bergerak dan berkata. Kemudian ia undur selangkah. "Apa? Kosong? Mau rasa, apa?" aksennya )awa Tengah.
"Mau diisi satu-satu dari atas, apa? Angel dong ngokangnya!" jawabku,juga pakai aksen Jawa Tengah. Dengan penuh kepercayaan kepada diri sendiri karena sikapnya yang ragu-ragu, aku membungkuk dan memungut arlojiku. la membiarkan saja. "Kok tahu ini Vickers Jepang?" tanyanya. Dan aku seperti
sudah pernah kenal suara itu.
"Tidak bawa sepeda, Dik?" la menggelengkan kepala. "Goncengkan Saya kalau begitu," kataku dengan lagak komandan. Kami duduk berhadap-hadapan dalam salah satu warung di Medan Senen. Palguno waktu clash I kurus dan masih hijau. la anggota reguku. Waktu clash ll kami berpisah. Baru sekali ini kami bertemu kembali. Apa yang baru terjadi sangat mengeiutkan, karena Palguno adalah Raden Ngabehi Palguno, putra kedua
seorang pensiunan bupati. Lama ia kupandang. la menunduk saja. Kaml makan sate kambing, enak panas pada malam yang dingin. la tergesa-gesa
mau pulang saja. Duduknya resah seperti kursinya penuh kutu busuk. 'Nggak usah malu kepada saya, Dik. Mari kita bercakap-cakap panjang lebar seperti di front MKS. Pantasnya kalau kawan seperjuangan bertemu bualnya keluar!"
'
"Tapi ...," ia memandangtaktetap kepadaku. "Jangan main tetapi-tetapian, Dik Gun!".
la minum seteguk besar dari gelas birnya. Lalu memandang lagi dengan liar kepadaku. "Sayd ...," ia memandang penuh permintaan kepadaku. "Saya ditunggu istri saya, Mas." Aku tegak di kursi. Gelas yang sedang kupegang aku letakkan. Heranku tak kusembunyikan.
"istri?!" Di cermin yang tergantung di dinding sana aku lihat wajahku penuh dengan tanda tanya dan mataku melotot seolah*
,,i11
olah melihat Palguno menelan kodok hidup-hidup.
:lt4
"Saya sudah kawin Mas."
"Di mana"
"Hlo- hlo- hlo- hlo! "
"Front MKS."
"Sudah hampir dua tahun."
"Hlol Front MKS!"
"Dua tahun?"
"Tahun 1947."
la mengangguk tersenyum sedikit malu. "Siapa? Dari mana? Bagaimana?" tanyaku seperti tembakan
semi otomatik.
-Agustus." "Agustus?!
"Namanya ..." ia tertegun sebentar," ... Kayatun."
"
"Pernah ke Puringapa?" tanyaku.
"Puringl! Gofnbong Karanganyar?!" pistolnya sudah turun. sama sekali. Dan tiba-tiba aku tahu, siapa dia. "Seksi Bima regu 2l Siapa yang pernah menangis di belakang pohon kelapa takut ambil steling di muka waktu ada serbuan?"
aspaltak bergerak-gerak. Kaget campur malu
!1,1,
l'
]}-l
"Hlo, Dik Gun pernah luka, toh?" "Kesikat watermantel (sejenis senapan mesin) Mas, di "
"la waktu itu pelajar SMP hampir tamat" "Jadiseorang "war bride" to?"
rupa-rupanya.
l,i,"
"la anak carik desa yang merawat saya waktu luka-luka."
"o.
"Ya, saya ini." la terpaku di
la berhenti sebentar. Memandang penuh penyelidikan
kepada-ku.
selatan Bantul."
"Mas Nug!!"
:'i i-i
"lni Mas!" jompetku dikembalikannya kepadaku. Aku masukkan kembali ke tempatnya dan kemudian arloji aku pakai. la diam saja tak menjawab apa-apa. Memandang gelisah kepadaku, mempelhatikan aku menutup jas hujan kembali. Kemudian sepeda aku dekatkan kepadanya.
"Saya pernah pakai kokl"
"Tahun L9471"
. .
"Hla, kamu kok jadi bandit ini gimana, Dik?" tanyaku.
r\. :,, 1_?
1
_--r;3g -1
ilc - - ! I 2irCE
99
I
la
.
jadi kemalu-maluan lagi.
"Perkawihannya di mana? Besar-b6saran?"
la tak segera menjawab. Aku menunggu dengan sabar sambil minum beberapa teguk lagi.
"Kok kesusu benar, toh." la tak drenjawab. Berdiri. Melemparkan pandang liar lagi kepbddjam, kemudian memandang penuh permintaan kepadaku.
"Tadi pamitnya Re mana?" tanyaku tenang.
"Mengambil bidan, Mas. Bidannya sudah saya kirim ke rumah.
"Ayah-ibu tidak setuju, Mas."
untuk membiaydi " Saya bermaksuh mencari tambah uang
"0, karena apa?" "Karena ia anak desa."
kelahiran bayi," perkataan-perkataannya mengalir keluar. Aku berdiri sekarang.
Hlo! "
,
"Biarpun pelajar SMP, tapi di mata mereka tetap anak desa. Merendahkan ma rtabat keluarga."
"Sudah tud hamilnya?"
"Setiap saat bisa keluar!"
"Mari!" kataku sambil mengeluarkan
"Jadi bagaimana?"
dompet.
"Saya paksakan," ia minum lagi, merenung. "Hubungan antara mereka dan saya terputus. Mereka masih bangga akan martabat mereka. Saya juga mengerti, tapi
Rumahnya terletak di gang yang semBitr becek dan bau. Di"muka pintu bambu itu ia berdiri sejurus. Nyala lampu minyak menyorot ke luar. Kami. berpandang-pandangan. Dari
saya tak dapat mengingkari kasih dan terimakasih."
dalam jelas kedengaran tangis bayi. Sesaat kemudian kamisudah adg di dalam rumah.
"Masakan mereka tak bisa memaafkan?"
Jam 11.00 malam"aku minta diri. Aku cuma sebentar menjenguk istrinya dari pintu
Lama ia terdiam. Aku minum sambil terus melirik kepadanya.
karena dipaksa-paksanya.'Dengan
"Mereka baru-baru ini berkirim surat, rupa-rupanya mau menerima saya kembali, tetapi saya belum dapat melupakan perkataan-perkataa n keras yang telah
jadi,kamartamu, kamar makan dan dapur. "Dik Gun,'' aku memulai pidatoku. "Saya ucapkan selamat
terluncur." "Allaa, jangan begitu keras kepala, Dik Gun!Sama Belanda bisa damai kok sama ayah-ibu mau ngotot! Kan tidak sewajarnya. "
"Akan saya pikirkan, Mas. Saya sudah terlanjur menempuh
jalan sendiri. Sesungguhnya sejak umur 16 tahun saya telah menempuh jalan sendiri, akar-akar telah tercabut dari bumi kekeluargaan." "Lalu pindah keJakafta bagaimana?"
"Setelah kawin saya pergi sendirian ke Jakarta, meneruskan sekolah. Tapi setelah tamat StVlA, berat lvlas. Entah karena saya bukan potongan sarjana, atau karena asrama yang rame. Pendeknya hidup saya kacau, Mas. Uang KUDP (Kantor Urusan Demobilisasi Pelajar) tidak cukup untuk di Jakarla. Mas tahu
sendiri." Aku mengangguk-angguk sangat setuju lalu minum lagi. "Dalam pada itu sang istri minta dUemput." "Sudah semestinya," aku mengangguk-angguk lagi seperti gajah.
"la lulus ngetik, lalu bekerja.'r "Emansipasi wanita!" aku menyela. "Saya sendiri berusaha belajar terus di Fakultet Hukum,
meskipun sudah dua tahun belum propaedeuse. Di samping itu mencatut kain batik dari Yogya. Tetapi istri saya hamil, lalu tak dapat bekerja terus. Kesukaran keuangan timbul. Lalu ini keluar lagi," ia menepuk-nepuk pistol di dalam sakunya. "Saya sudah putus asa, Mas." la memandang dengan liar kepada jam di dinding. "Saya mau pulang Mas!"
100
bangga ia
mendukung putra sulungnya ke.luar kamar tidur ke ruangan satunya, yang merangkap
M
kepada kamu berdua atas kelahiran putramu yang pertama. a kan mengalami kesukara n-kesu ka ran
udah-m udaha n ia lidak
angkatan kita sekarang ini." Palguno, Raden Ngabehi Palguno, Siutra seorang bangsawan pensiu.nan bupati, berdiri di tengah-tengah ruangan bambu itu, besar, perkasa dan bahagia. Bayinya kecil, merah dan cengeng terbaring pada urat-urat lengan bapaknya yang kukuh.
"Sebentar Mas," ia masuk sebentar; kpmbalitanpa bayi. berdiri di depanku. Batuk-batuk keiil.
Ia
"Mas, rnaukah Mas Nug membantu saya seperti waktu di
front MKS?" Dan aku teringat waktu seorang prajurit mudi gemetar mengalami perploncoan tembakan disampingku. Kini ia mengharapkan lagi bantuan pada saat-saat genting. Dan kesukarannya . sekarang lebih besar. Sebagai orang normal aku merasa bangga, bbhwa masih ada orang yang menaruh kepercayaan sebegitu besar kepadaku.
"Baik, Dik, baik!" aku mengangguk-angguk lagi dan mengulur kan tangan kananku. Tangan kanannya cepat-cepatdimasukkan ke dalam saku ka-nan celananya..Tangan kananku sudah mau kuturunkan lagi, ketika ia mengeluarkan tangannya itu dan mengacungkannya kepadaku. Di dalam tangan itu tergenggam Vickers Jepang yang sudah tua, karatan dan tak berwadah peluru. Tetapi sebaliknya dengan tadi, bukan larasnya yang bertujuan kepadaku, melainkan popornya
F
(Tiga Kota Nugroho Notosusanto, Penerbit Balai Pustaka)
rru
E -
"ry
I
rx re *t #r* *t #&,*,&, *c**#&o*ffi EB
:-
lffid
q
ffi
I
-
T
Hi?#
=KffiXffit*&*ir SflE@e r 1.l -:,5*&"-X
::
t\) CJ}
tq.
\Ir IF
{
g f\A L\l IF
{
?tq
\]
il
QS.
B, F \a q*
\al,
A.l,
-
-rb
E5 \lq.L\ q,Y FD
,lr q
!t
FrF
g ;r ': _L.
,\ q,3r r\r
Sss
--*rG
r.fr-
F\
-F\
{L
\l-
'\'
,\ h\