'4l
'd.'
tr
&p, 4'fi'pnr-,;J,
rffi
t
4\ o(
o o
I
o
I
o
t
I
i': el
o 3 o
,. .,
STUDI TENTANG TANGGUNG }AWAB
TERHADAr pr. pos TNDoNESm'
AqfAIPOS
:$
peniffiH^SAi-. .;", '. .,
PENGIRIMAN SURA.T POS
"
I.
l:"
t
,
' .t; liyt:! -., ir l- I
.:j
,.i,il. ,{;.i.
*$"
OLEH: ANNALISA Y, SH. M.HUM. ANTONIUS SUHADT A& SH.
Ilibiayri oleh dana IXK REtitr Universitrs Sriwiiay* Dmgan KontrakNcmor: 1&?SRTlPT l1.LI/N nfiSl Tanggal5 juni 2{X}1
LEMBAGA PENELITIAN T]NIVERSITAS SRIWIJAYA 2001
:iffi.*
t
.-.:1.
IDENTITAS DAN PENGESAHAN USUL PENELITIAN I
a- Judul Penelitian
Studi Tentang Agen Pos 'Terhadap PT. POS Indonesia (persero) dalam Pengiriman Surat Pos
b. Bidans Ilmu c. Kategori penelitian 2.
J. 4. 5. 6.
Identitas Peneliti a- Nama b. Jenis Kelamin c. NIP d Jabatan/Golonean e. Fakultas f. Universitas Jumlah Tim Peneliti Lokasi Penelitian Lama Penelitian Biaya _vang diperlukan
a- Sumber biava b. Sumber lain
Hukum II (Pengembangan
Ilnu)
Amnalisa-l&;€ff--lvF.Hm:. ,tpr I PeremBuan L r4-r - c4
v ,ry.v-4
tt^
1il673954- /le 2c.r i): L *'/ ttrn* Le@"III/cl-" Hukum Sriwiiava 2 (dua) orans Kotamadya Palembane
rf-'a** ffiiga-juta*4inra"*latus ruBiah)-*. f {*ret A', +-(+ima}&ulan
ffi
Tidak
'lY*o
ribu J-J=---
ada Palemban_e,
I Nov 2001
Mengetahui, Ketua Unit Penelitian
NIP. t3t 677 954
Hukun LINSzu
Menyetujui, Ketua Lembaga Penelitian
l SH., M.H.
Dr. Ir. R.H.M. Soleh, M.Sc
NIP.
130s2t79
4
KA.TA Ptr]NGANTAR
/1-fH
Sffi
f; t ''
'"v'$*er
A*A'/'-,'? u r'fr
,qifa1;-qr--b"rgn* --'; ," , -'
yang berjudul "Studi Tentang Indonssia (?ersero) Dalam
rgisu"r
P*dridr*
fr/*€,|
.All#
poS Terhartrap pT. pos
pOS,. gLV'a
'I'ujuan yang hendak dicapal dari penelitian
* l"t;
akhinrya laporan penelitian
.ran,ab Agen
Surrlt
tY
r d ite-z /t{7{7'au
ini adateh rutuk mengirtentifikasi
karalderistik jenis perjanjian apa, yary melalar belakangi huburrgan antara agen pOS
dengu: PT. POS Indonesia (Per*ero) serta rnengidentifikasi tanggung jawab
agen
PoS 3ika terjadi kerugian yang dialami konsumen pengguna jasa l,os. Pada kesempatan
.4.".
ini, penulis tidak lupa mengucapkau teriura kasih
kepada
teman sejawat yang selalu memberikan masukan dan hantuan baik morit nmupul .].
Akfrirnya, penulis menyadari karya semprun4 unhrk
itu laitik dan sarafl yri,rg
ini
befrnirlafr mencipai tingkat yang
mentbangun
dari
ri daiam membuka cakrawala ilmu.
pembag.a hudiman akan
bermarrthat bagi pembaca 'u
Amin
Penulis,
*
rI E
r t
:
i
r
t
,
r
t:
t 1
I
I
l
ORGA]\ISASI PENELITIAN
I
t tE
l
I
E 1
I E
E
?:
,
L Kepala Proyek
..1
M.Hum.
NIP Jabatan / Golongan
i :
.,1
i)
,.-k-i :. E
E
2. @netiti
E
Antonius Suhedi AR.,, Sfl.
E
ri0
NII'
t
Jabatan / Golongan
:
902"3-33
i*'.,
LektoS(epala / tV. A.
.
4:.1
*'
;r$n;: "'$s..
I
6i,, :€
&
,l:
i.r
''t-':,r'i.\
tl
:r,,
|..:.
:;!
,.''-i*',,L1.
iE
+ii}.'
-
.ri;l;, '
t t
i:
l
i{:-r" ' r:' .r 'r 'L i.
DAFT,,TR I$iI
I{AI.Ah,fAN JUDUL
KATA PENGA}ITAR
i
DAFTAR ISI
II
ABSTRAC:T
BAB
I
ttr
PENDAHUTUAI{
B. permasalahan
I :,.i
a
J
C. T[juan dan Marrfaat D. Metode penelitian
4 4
BAB tr TINJAUA}.I PUSTAKA A. Pengertian pengangkutan ....;........:...............
6 7
D. Hak dan kewajiban pengirim dan pengangkut BAB TX TA}-IGGING JAWAB AGM,I POS :THRII.ADAP
8
1l
....D.1....'..t.....'..."
PT.
POS
TNDONESIA
(PERSERO) DALAM pET,IcIRndAN iilIRAT pos
A. Keadaan Umum pL pOS Indonesia. B. Karakteristik perjanjian
c'
... ,.. . ,.. ... ..... ...:
.
t8
Hubungan l{urnrm
Tar1ggrmg
BAB IV PENUTUP
23
jawah Agen pOS
Terhadap pengiriman Surat
B.
16
"
fuitara Agen poS.dan pT. pOS Indinesia Jenis perjanjian yang Meratarberakangi Antara dgen pOS dan pT. pOS
D.
"" """.""'
35
38 Saran
38
DAFTAR PUSTAKA 39
ABSTRAC'T
.*
.i
'.
l,
,r-:
.,
..]
-:.':-". :'
,, '--
,
,
The post agent is service unit of post who manage by another for do in the PT'. Pos Indonesia empowers it. post Agent hag bqen gi!,e'nr author,ity to sell pxrst tliing and seal on receipts, the acceptance of comrnon pcxt lel*er, air post and express delivery, post in recorded, post package, speciat letter, the $*lirdry ,:i acceptance limited express This research title is study about responsibility post agdirt , f,crr pT.' pos Indonesia (Persero) in delivery letter, is,erxpiris researeh tvith nrike usp of primary and secondary data. Respondents are deiennine purposive; Agen Pos Dahlia, Agen Pos Niata, and Agen Pos ;Surya Sgmatera, ivith'criieria post ugent has have along tinte, quantity of consumers and the serider5rf letter is higli and licated of research is . r:! densely populated This research is done by sireading. questionnaires and doirrg direct interviews to respondents. The data of obtained arc'processed quantitativetiin the form with usrng deductive method. 'Ihe result of study i;hows thai species of basic agreement in relationship of law betwe.en post agent ancl PT. Pos iqr.tonesia are; agreement 'the bontents shows that agent 'post" w0rking do together with op".ut, _writing,' acceptance and the.sender of lettgr or pnckage, also sell post prodrrct and get provisi. In the agreement of working do togetherr also contains chhracter agreement who saves pagkage or letter and insurance agreement lbr increase of consumer ser.viie. The responsibility of post agent since acceptanee of letter. package and finislr wilfe ;h; post agent delivery to post office. During the letter or package authority of post agent, that his duty to take care of them. Thing of this n:loments, technology is rapidly in communication and transport seruice sector. so PT. Post must clo to in warb looking or out ward lo6king improvement. So that exist constant. And always ready to-look out competitor, u, well as capable fulfill claim from consurner another itate who usual with certain security, and transparency solution ntechanisnr.. name
of
I
etc.
i
region.
lil
I . *'-*t.
BAB I PENDAHULI.IAN
Pengangla$an (tansportasi) adalah salah satu bidang kegiatan yang sangat
vital rlalam kehidupan
rnasyarakat. Keadaan geogralis Indonesia yang
beribu-ribu pulau besar dan kecil serta s,abagian besar lautan pengangkutan dilakukan pengangkutan
ini
terdiri
dari
memungkinkan
melalui darat, Iaut dan udara Adanya tiga jalur
mendorong peqggmaan alat trrer.rgangkutan modern yang digerakkan
secilra mekanik. Kemqjuan bidang penganglartan terutam
a
yang digeralkan secara mel.anik akan
monurgang pembangunan diberbagai sektor.,l misalnyar. penganghrian memperlancar anrs manusi4 barmg,
tanah
sektor
jas4 informasi
perhubungan
;
keselunrtr peqiru-u
air
bahkan internasional, sektor parivaisata ; pengganglartan memrmgkinkan parawieatawan menjangkau berbagai objek wiisat4 yarg berarti penrasukan devisa bagi nogara" sektor perdagangan ; peryanBhrtan rnempelcenat penyebaran perclugangan barang kebutr^rhan sehari-hari dan kebunrhan pembangman sampai keseltuuh pelosok tanah air, sektor pendidikan; pengangkutan menunjang penyebaran sarara. pendidikan
dan tenaga kependidikan ke seluruh daerah dan mobilitas penyelenggaraan pendiciikan dffi demikian juga sektor-sektor l*in.sehingga retinp tempat dalam wilay'ah negara dapat dijangkar
selanjutrya dalarn GBIIN 1999-2004 dijaharkan pembangrman transportasi berperan sebagai
rrat nadi kehiclupan
pula
bahrna
ekonomi, sosial
buday4 politik dan pertaharan kearnanar yang diselenggurakan sccflra terpadu, tErtib, lancar, alnan, nyaman dan efisien tlalarn me,nunjang dan rekaligur menggeralkan dinamika pembangunan.2 l.qbdulkadir
]vluhammad,
Ifukun
Pengangkutanz
f,brat, Ltut dan ucarct, pT, cipta Arlitya
Bakti, Sandung, 1994, hai I .2, "TAp MPR Ri No. tr/MpF./ 199-2004, Sinar Grafika, 1999
':,. ,.,.,
-
.''rii&..
Jadi untuk urusan angkutan barang dan penumparrg
jdur lalu lintas tansfortasi tersebut
ketiga
di
dalarn negeri sda
cularp rarnai, mengingat jumlatr penduduk
bangsa Indonesia yarry sudah mencapai 200 -iuta jiwa tersebar di sebagian besar kepularran nusantara ini yang jrrga sekaligus merupakan konsumen jasa pengangkutan. Unhrk inr sebagai konsumen, hak-hak mereka harus dilindungi akibat perilaku pelaku 3
yang menyebabkan mereka tidak berdaya Tenfu sqja ketidakberdayaan konsutuen dalun mengharlapi 'pelalu usaha ini jelas sangat menrgikan kepentingan usaha
masyarakat.a
Dapat pula dikatakan admrya kegiatan h-ansfortasi memindahkan barang (Comrnodity of Goods) dan penumpang dari suatu tempat {origin atas part of call) ketempat
lain (part of destination), maka
dengan demikian pepgarghrtan menghasilkan jasa angliltan atau dengan kata lain produksi jasa bagir masyarakat yang rnembufirhkan sangat bennanftat untuk pernindahan 4tau pengir.i:mm barangba'anstya5 Pernyataan di atas menyatali:an bansportasi sebagai bagian trublngan hukum latu lintas tlan angkutan sekaligrrs juga merupaiian bidang pelayanan jasa
dari tempat asal ketempaf Iain.
Dengan adanya barang-barang dan penurnpang yang memer1ftfln angkutan, maka tidak sedikit terdapat pengusaha-pengusah,a ataupun penrsahaan-perrrsahaan jasa angkutan
di ketiga bidang jalur tansfo*tusi tersebut.
Sehubungan rlengan pengiriman
barang, pihak konsurnen tentu saja. berkeinginar mengeluarkan biaya nt:ur tarif yang relatif murah dengan pelayanan yang baik. Setrenarnya keingunan konsumen tersebut
dapat diwujudkan dengan menggunakan jasa p,rs sebagai penyelenggarir pengirirnan barang yang direlenggarakan oleh negarad
3
Baca Johatrnes Gunawan, lbnggwtg jawah Petuku t\saha menurut LIU llo" g tdhwl jurnal fnAHfl Brsrzis, vol!,me n, iCSi hal 44, t Guna**an Wijaya, Ahmad Y'orri, I*tkwn Tentaq&, Perlinclungan Kansufien" pT. Gramedia Pustake lJtam4 Jakarta, 2000, hal l, 5 Soegijatna Tjalrranegara, r*tkum Pengangbuten Barang ilan penumpong, Bhineka cipta,
t999
1995, hal I 6Baca pasal
3 ayat (1) tIU No. 6 Tahun l9B4
Tentang prJS
,r.&rx
Undang-undang
no. 6 tahun 1984 tentang POS, dalarn peujelaxan pasall
4 pyat (l)
menrnrtrskan bahw4
"Pelayanan lalu lintas surat, clilakul.an oleh negrira dengan tujuan'antara Iain menjanrin rahasia surat dan pelayanan sampai ke pellosok-pelosok
dan daerah terponcil dorrgan biaya ssragafir dan toriangkau
olerh
masyarakat ...."
Dalarn hubungan penyarrpaian
ini,
penyelengg arafln
pos
mrerupakan penunjang pengirirnalr dan
berit4 barang dan uang b-*i
persetujuan serta kesepai
penyelesaian macam-m&cam kansnksi
**r,!i{qo
iryaho' Badar yang dihrgaui oleh negara unhrk menyelenggarakan PC)S ad,.l;h per.wn POS dan GIRO melalrri
Perah:ran Pemerintah
"
No. 9 tahrur'19?d
H -r#*'',q*
*,uorr,
*-nl"a,
,r. ,o*
Indonesia (Persero).
Dalam rangka unhrk meningkatkan pelaryanan yang baik kepada masyarakat, PT. POS Inrlonesia membenhik ageragen PCIS diberbagd tempat dengan syaratsytrat terten&r' Dibenhrknya agen POS menrpakan salah satu fasilitas fisik pelayanan POS yaqg disediakan unhrk memnutri irabuhrhan masyarak* akan pelayanan jasa
POS. Dengan demikian terjadi
hubungan hukum antara PT,PO$ Indonesia (Persergi
Fermasalahan
Dri
uraian di atas, maka ada beberapa masalah yang pe?iu oit
4i
yaitq
1. Apa karakteristik perjanjian antara agen FOS dan pT" pOS ? 2. Jenis perjanjian apa yang mendastir,lheifuryi hubungan hulnun antara POS dan PT. POS Indonesia (persero)
J.
Bagainrana tanggruq jawab Agen din-rgikan
?
pos
?
Agen
..:.
terhaclqr pengiriman sru,at
po$ty*g
?
Baca Perlielasan Aias urrdang-undang p.epublik Lr
6 t*irun I l?&l lenlang PO$
,.d&,i,,
:
C. Tuiuan dan Manfart Tujuan penelitian
ini
adalah;
1'
Unfuk dapat menginventaris berbagai karal"teristik perjaqiian POS dan F"I. pOS (persero) Indo:resia
2'
Unhrk mengetahui jeuis perjanjian apa yarrg meialar belakangi hnkum yang *tara ag*n pos dengan pI=. pos lndonesia (persero)
6tara
ageil
hubrmgan
3. Agar dapat mengkafegorikan berbagai hnggung jawab yang menjadi konsekuensi da'i berdirinya (terbenhrknya) agen Iros, serta siapa yang be*anggwg jau'ab jikr terjadi kerugian dari ksnsrunen pengg,rurfl Jasa-
Manlimt yang diharapkan clari perrelitian
L
ini
antara lain:
Kegunaan Teoritis,
Dapat memberikan r4,arna baru clalanr rnen;genrbaru{kan .pengangkutan tr{tilrunr khususnya dan l{ukurn Dagaug pada unumnyn"
2. Kegunaan Fraktis Ha'si! penelitian
ini diharnpkal dapal
bagi berbagai pihak terutarna pihak konsumen daram menggunakan hak-hararya da, pihak penyerenggara b'erguna.
pengiriman trarang setragai penyedia .iasa
D. M*iode Penditian 1. Srrrnber Data Penelitian empiris
ini dilakukan dengan menranfaatkan dala. prirn,rr dan data
sekunder' Data primer dipero,leh secftra. langsung
rtari lapangan,
sedangka,
data sekunder diperoleh melalui penelusuran kepustaka.an atru dok*nren yang berkaita, dengan masararr penggangrortan.
dokumen-
2. Popuiasi / Sanrpel dan Teknik pengurnpulan Daia Populasi a{talah agen Pos yang berada i
di buherapa kecamatan
dipilih secar*
puqposil-e, dengan
di
lirrykrurgarr
lriteria
agen
.
.-i""
tr'
!F
I
P0SterrebutorIorplarnatrordiri'banyakperrgunjtrngrlenganintensitas pengiriman surat atau barang relatif cuhrp tinggi sarla berlokasi di daerah yang culnrp padat. sampel lokasi agen pos yarrg dipilih adalatr;
o o I
Agen POS Datrlia Agpn POS Niata A,gen POS Surya Srmatera
Pos, data prirner juga diambil langsuqg dan kantor pos Palembqg. oleh karena itu teknik wawancara ya\l dipandu dengan lnrisioner selain agen
menjadi insbunen yang digfffiaken dalam penelitian ini,: sedan$mn
untgk
kasus-kas$ tertentu akan digunakan Depht Intervier.rw traik keparla agen pOS malpun kantor POS.
3. fuialisis Data
Data primer dan sekunder yary bertasil dikumpulkan dianalisis secara kualitatif melalui proses editing dan sistematisasi der*an penarikan kesimpulan secara deduksi, sehingga dapat menjawab permasalshan yaqg diteliti.
.,..
h+..:.;.trft
,,
i.+.M&;,.1
l :
\
TINJAU.AIT
pusrAKA ,1,
,\. Pergertian Pengangkutan Abdulkadir Mutrammad rrenl5artikar.'r pengangkutan sebagai
pengangkutan
dan pembawaan bararrg atau orang; pemuatan dan pe,ngiriman barang
yang dianglil!
jadi datam
atal
orang
pengertian pengangkutan
itu tersirnpul suafu proses kegiatm ata.s gerakan dari suatu tempat ke tempat lain. Deng;an demikian apabila dinnnuskan, rnaka penganglnrtan adalah proses kegiatzur rnemuat barang atau pernrmpang kedalam pengangrart.an, membawa barang atar penrrynpurg dmi tcmpat pemuatan ke tempat fujuan dan menurunkan barang atau pemumpang dari alat perryanghrtan ke tempat yang ditenhrkant
Kegidan pengiriman barang dapat dilakukan melalui ar- Anglnrtan dengan
o c c
;?
kereta api yang dapat mengirimkan barang dengan
Barang potongan Muafan
Bagage
.
Wagong Ladiqg (Muatan Cerbang)
b. Angkutan dengan
r o o
kendar,aan bermotor yrritu de*gan cara ;
Angkutan dengan perxetujuan kuck lading Barang hantaran dengan koli Angfnrtan secar& khusus dengan ekspeclisi muatan
Muatan bagage atau barang kiriman.
c.
fuglartan la.rt
;
pengiriman barang melatui shipping corupany
dengan
menggunakan;
r
Linner service baik nonconfrens dan confrensriner Tramper liner baik deugan sistem time charter, voyage
uharter maupun
derrgan sistem bareboat charter
'
Abdulkadir M.uhammad, Op, Cit, hal 19
^2loe-erjatna cir,ta, -l gg5, hal 3
Tiakrahegara,'
n**ri-'rzngenirkutan Barang dan
peru.tnprrng, Ririeka
*;.:tli$r".
.
d
Anglartan udara
;
cara pengiriman barang dengan sistem b*gage atau bar.ang
kiriman hand bage. Selanjuhrya Purwosutjipto meuyebutkan fimgsi penganglutan
itu
adalah
memindahkan barang aferr s1211g dri suafu tempat ketempat lain 6engan maksud unhrk meningkatkan daya guna dan nilai.3 peudapat ini mirip dengan yalB
apa
dikemr&alcan
oleli sution usman
A{ii,
yang menyatakan bahwa parja pokolcrya
penganglattan adalah perpindahan ternpal,
oi?ngiorang, karena perpindahan
itu
baik mengenai benda.belda ruupun
murilak diperl,rkan unh:k mencapai dan
rncninggikan manfaat (pengangkutan)
serta efisiensi.a Dapat pula t{ikatakan h-ansportasi mempakan bagian hubungan hukum lalg lintas (Crrrnmunication
atau verkeer) dan anghrtan juga termasuk bidang pelayanan j*, ekonomis, sezuai dengan sifat usaha memindarhkan barang dari tempat asal
ke
tempat
lain.j
B. Perjanjian Pengangkntan Menurut sistem huk*m Indonesiad pembuatan perja,jian pengangkutan tidak disyaratkan harus terturis, cukup dengan risa4 asal aila persetujuan kehendak (Consensus)' Adanya dokumen-rJokumen ddam penganglrutan seperti sr'rat muatan (Vrachtbrief), alau tikef penurnpa.rg tictrak menrpalcan
unsur dani perjanjian penganglnrtalr, tetapi hanya menrpakan salah sahr b.ukti tentalrg adanya. perjanjian penganghrtan. Dengan demikiun dapat dikatakau kala' $e*eorang srrdah mendapafkan tiket penumpang b*rarti juga merupakan
tsnda
telah
ditufupnya pe{anjian pengangkutan antara penumpang dan pengangrrut
selanjuhya perjanjian (verbentenis) mengandung pengertian hubrmgan hnkum kekayaan
/
harta hencla antara dua orang atau lebih,
suatu yarrg
memberi kekuatan hak pada satu pihak unhrk memperoreh prestasi sukdigus mewajibkan parla pihak lain mhrk menunaikan prestasi.T 3Pruwosutjipro,
Op. cit. hal
l
dan
Pensanglrutctn Di bd,atzesra. Rineka Cip,rs, 1991, hat 4 , **^Y:tt ,yir, ,r*!o i,oegJatna ijakrane&ara, Loc. cit, _
"Pr:r'wosutjipto, Op. cit., hal 10
'M'
Yahya Harahap, segi'segi Hurcum perjanjian,Alurru:i, 'oand..r,g 19$6, hal 6,
Kalau kita kaitkan dalam hukurn
penganghrtan, rnnka perjar{ian
pengangkutan adalah perjanjian timbal halik autara penganglart dam pengirirn,
dfunana pengangkut nrengikatkan
barang dan atau orang
diri
unhrk menyelenggarakan
l;,*rg*gk
dari satu tempal ke tempnt tujuqh'" trittentu
t*
clengan
selamat, sedangkan pengirim mengikatkan dliri unhrk membayar biaya angkrrtan.s
Apabila definisi ini dilengkapi midca, perjanjian pengangkutan p*rsetujuan dengarr mana pengandut mengikatkan penganglutan barang dan
diri
unhrk
adatah
nreyelenggarakarr
/ atau penffilpsng dari sufitu terrpat ke tempat tqiuan
tertenfu dengan selamat. dan pengirim atau penunpafig mengikatkan
diri
turhrk
membayar biaya pengangkutan.e
Jadi dajam perjanjim pengargkr*an seperti pada definisi di atas bersifat timbal balik, maksudnya perianjian yang iaenimbulkan kewajiban pokok bagi kedua belah pihal..rc
Kewajiban pengarrgkut ialah rnenyelengl;arakan pengalqkutan barang dan
/
6lau orang dari suatu tempat ke tempat fujurn tertenh-r dengan selarnat, sedangkan kewajiban pengirirn ialah mrembayar uang anglfftan. Sirnorangftir nienyebutknn hrgas pengangkutan
itu ialah
mengangkut se'baik-baiknya dengan
rhenerifia upah untuk pengangkutan ifu. Pel<erjaan mengangkut barang itu terdiri dari
;
a) Menerima baraqg-barang dari pengirim h) Mengar,glnrt barang-barang itu dari pengirim
kripada orans yang membelinya
(memesannya)
c)
Menyampaikan barang-bararry tadi kepada alamafurya dengan sel,rynat
C. Subjek llukum Pengangkutan Suatu perjanjian timbul
d:rsebabfi
oleh adanya
kekayaan antar-a dua orang atau lebih. Pendnkung
hutrrurgan hgkum
hukurn perjaqiian selayang-
kuranhnya harus ada dua orang tertentu. Masing-ma.sing orang
itu
menduduki
t*mpat yang berbeda, satu orang menjarJi pihak lu-ertrihr (peng:angkut) yans
*
H.]"I.N. Ptrwosutjipt o, Op. Crf" hal 2 Abdulkadir Muharrrnad, cp cit, hal 2o. 'oMuriam darus BadrulzEunan, ,Ane'ka Ifriltq;l$t &s,riis, Alirmni, bandgrg, 1994, hal
'.
lg
seorang lagi sebagai pihak debihr (pengirim).
Kredihr dan debitur itulah
yang
menjadi subjek perjarjian laedihr rnernpmyai hflk atas prestasi dan debifur wqiib rnemem.rhi pelaksanaan prestasi. Hut
bila ditiqjau clari segi keperdataan, adalah sebagai
kgseluruhan peraturan-peraluran di dalam dan di
luar kodifikasi (KllllPerclata-
KIIIID) yang berdasarkan atas dan berhrjuan unhrk mengatur
hubrrngan-hubungan
lr:darn yang terbit karena keperluan pcnrinduhan trnrang-banury ,lan / atau orrmg-
ot?ng dari suatu tempat ke lain tempat untuk nremenutri perikatan.pr:rikatan ya$g
k*rir dari
perjanjian-perjanjian tedentu, terma.suk
jug*
perjanjian-perjanjian
unhrk memberikan perantaraan mendaparkan pengangkutan. / ekspedisi.il
Pada pokolarlia sutrjek hukum pengangkutan adalah penganglcut, pengirinr
dan pemmpang? namun selain
ifu adapnla ekspetlihn. penerirnrq pengusaha
fanspor, makelar kapal, agen duane, pengahr mualan. subjek hukum pengangkutan adalah pendukung hak danr kewajiban dalam hgbungan hrkum pengangkutan,
yaitu pihal"-pihak yang berkepentingan dalarn pengangkutan. pihrrk-
pihak yang ber{<epentingan ini terbagi atas;
1'
Pihak yang secar& langsung terikat dlalam perjanjian pengangkutarr karena berkedudukan sebagai pihak dalam perjanjian, seperti pengangkut, peugirim, penumpang.
2. Pihak yang
secara tidak langsung terikat dedam perjanjian pengangkutan karena bukan pihak, melainkan bertinclak atas nama atau untuk kepentingan
pihak lain, sepefti ekspedihrr, biro pr:rjalanan, pengatur mlratan, pergudangan; alarr karena
ia menrperok:h hak dalam perjanjian
pengusaha
penganglortan
ihr, seperti penerirnal2 Pengangkut (Voerman) bukanlah orang yang menjalarrkan kenclaraan atas perintah pengangkut, tetapi pengangkut aitaLlah orang vang rnenjadi pihak dalam perjanjian pengangkutan. jadi yang
pada mobil atau nahkoda pada kEral atau rr
pilot pada pesawat terbang, atau
Sulion Usman Ailji, Djoko Prakoso dan hari Praroono, I*,tkwn pengangkutan di Stdonesia, Rineka Cipta, lg9l, hal 5 " Abdulkadir Muhamrnaci, Op Cit, hal 33.
_
:
tnasinis pada kereta api, tetapi m4jikan
dtri
.,
-.
,1;.
..r
sopir, nalrkodu. pilot atau masinis,
ya$g menjadi pihak dalam perjanjian pengangkutan, dirnana pihak lainnya adalah pengirim. Baik pengangkut mailpusr pengirim berdasarl
hak dan keurqiibannya pengangkut bertary.gurg jawab
k'"pada pengirirn atas sernua barang;-barang yang dikirimnva, sedangkar sopir, nahkoda atau
pilot, kecuali betrerapa hal tersebut dalam UU. tirlak
bedanglprng
jawab $ecara langsung terhadap pengirim.
iadi
antara sopir, nahkoeta, pttot atau rnrr,rinrly torhadap pengangkt*t rerjadi perjwrjien perburxha,n, sdangkan antare pengang*wt dax pengirim terjadi p erj anj ian p eng anglwt an. Pendapat
lain
rnenS/ebutkarr
ymg di daiam perjanlian
trahwE pengargkutl3 herarti setiap
016r\9
pengangkrrtan berkewaiiban unhrk menyelenggarakan
ataupun arenjamin penyolenggffiaan angh*an derrgau kereta. api, pesawat udara atarpun dengan mempergunakan kombinasi dari
.
jalan rayq
alal-alat
angtrn*
tersebut' Sekiranya dipakai pengangftut pergganti unfui< meneruskan peugangkutan sampai ke tempat tujuan yang dijaqiikar, rnaka resiko (t'agi perr{ual-pengirim)
berakhir bila barang telah diserahkau keprrda pengangkut pertamaSelain pengangicut subjek hukum pengangkrrtrm dapat jug*;,4 1." Pengirim adalah pernilik barang atnrn penjual (eksportir),
*tau ruqjik;ur penu,,rpang dajzun perjanjian pengangkutan seromb,ongan penumpang (tenaga
k*r:u, olahraga), pengirim adarah grihak ynng mengikatkan diri
untuk
rnembayar biaya penganglartan.
2.
Penerima adalah pengirim yang dapat diketahui dari clohunen pengangfiutan, dalarn perjanjian pengangkutan, penerinna mungkin pengirirn sendiri,
rnungkin
juga pihak ketiga yarg
berkepenti,gan. Dalgm
hal
penerima
adalah
pengirim, rnaka pen*rirna adrrah pihak dalam perjanjian pengangkutan. Dalam hai penerinra sdatrah pihak ketign yang berk*pentingnn, penerirra
13
Huala A,Jolf da' A chandrawr-:lan, Musalah-mas*lah lfukunt tttiayn l'erdagangan Internasianat, pr" Rajr Grafiriclc.r persacra, Jaktirta, lggE, hur tes. '*.qlrduikadir lrfuhammad" op clt,, hal 33-40.
bukan pihak dalam perjanjian penganEfrutan, tetapi tergolong
juga
sebagai
subjek hukum pengangkutan-
]-
Ekspedihrr adalah orang vang pekerjaannya rnencarikan pengargkut barang
di darat atau
di
perairan bagi pengirim. Dilihat dari perjanjiannya dengan
pengirim, ekspeditur adalah pihak yaag mengikafkam
diri untrk mencarikan
pengangkut yang baik bagi pengirim, rsedangkan pengirim mengikatkan diri unhrk membayar provisi kepada ekspedihr.
D. Kewajiban dnn
Hrk Pengangkut dan pemgirim. Pada perjanjian yang bersitht perdata (civiele Vertrintenis), melekat
prinsip pemaksaan. Apabila debifur (penganglal$ tidak memenuhi prestasi secara sukarela, kredihr (pengirim) mempunyai hal( mhrlk memaksakan pemenuhan
prestasi tersebut.
hilalt yang disebut afilwangbaarheid. Pemenuhan prestasi
dapat dipaksakan kepada debihn melalui alat keln::asaan / pejabat pengadilan, dtngan menggunakan prosedur yang ditenhrkan dalam unclang-r"mdang hukum &cara perdalals Jadi kalau penerima menolak unhrk membayar uang angkutan seperti yang dimaksud dalam pasal 4gL KurID,l6 maka pengrurgkut harus
melalui hakirn pengadiran negeri setempat (pa"sal 94 KUHD).17 hi berarti secara material hukwn perjanjian telah menetapkan hak kelarasaan keditur urtuk memperoleh prestasi yang dipenjanjikan. unhd< memrntrtuiya
nemperoleh hak material atas prestasi, kepada
keditur dilengftapi pula
dengan
hak kehrassnn melalarkan alrsi seba6ai upaya hukrn terhadap hak mareriel atas prestasi dengan meriggurakan upeya hukurn yang diafir dalam hukum acara (proces recht)I8 tapi tidak selamanya hak material dan hak aksi hanya berada pada sahr pihak
saja Pada perjanjian timbal L,alik seporti yang torjadi
dalarn
15M, y.hyu Harahap, Op, Cit,, hal l7
'oPasal 49 I KIJI{D: $etelah barang angkr-rtan itu dis*rahkan cli terntrrat lujuan, maka si.penerima wajib membayar Lrang angkuta'i*-*"*uu yd ;qil dihayamya rnem:rut di:kumen-dok'nren, atas dasar mtrla b,arang tersebut diteriniakan" kepatlanya, r? Pasal 94 KrrlID ; Apabrla penJrimu.n bareng-barang dagangan
ditolsk atau tentang har itu timbul suatr: perseiisihzur, riaka
PJng;r*
clan lainrrya iru
Nege'i berhak
rqemerintahkan peqjualan umlrn atas barang-barang muaLan itr: sicukupny" prmbayaran uang angkutarr ilu. 'o M. Yahyn Harahap, Lor: CiL
ll
iugi
prl*rr-
pengmgl<'rtao, masing-masing
pihak, pengangkut dan pengirirn (pada perjaqiian
pengangkuian barang) masing-masing pihak pada waktu yang bercamaan saling mempunyai hak rnateriel dan hak kekuasasn melata*an aftsi.
Narnpak dalam perjanjian pengangkutan, kedua beiah pihak sam&-sama dibebani "obligatio / schuld, yaitu kewe$iban melaksanakan pemerurhan prestasi serta sekaligus disamping schuld masing-rnasing juga dibebani Haftung, yalmi tanggung
jawab hul
nrasing pihak secara sempurna Pemrenuhil prestasi alau kontra pr.estasi dalam h,rkum perjanjian dapat berupa:le
Il'ewajiban (pr
(obtigdion/fuU), slarat (cmdition) dan hewajiban dan
ryarat
omissory conditi on).
Dari haftung inilah lahirnya akibat hak materiel dan kekuasaafl nnenunfut yang cliberikan oleh hukum kepada masing-rnasing pihak Matr
itu
merupakan bebau yflng ,ctipihrl oreh
masing-masing pihak pada waktu yang bersamaan.
Dengan mentaati per3anjian penganiEliltan inkonlreto, penlgangkut dengan
itil€d baik harus menyerenggarakan
pengangkutan barang-barang yang
dipercayakan kepadnnya dengan sebaik-baiknya
dan
secepaftrya Lagipula.
pcngan$:ut selama proses perrgangkutan; nrulai sejak diterimrurya barang-barang snmpai diserahkan kepada pihak ditempal tujuan,, huls rnerneliharanya deqgan baik-baik, seperti halnya seorang fuan rumah yang baik terharlap bar.ang-bararry
)'ang diangkutrya Bagi pengangkut ber.:fii melakukan segala iklrtiar barang-barang angkutan
itu
dengan lengkap dan
agar
jelas dap*rt diserahkan
di
trmpat tujuan kepada yang berhak menerinranyzl
sepefti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa kewr$it,an peqgangkut adalah menyelenggarakan pengangkutan barang dan / atau oratrg dari suafu tempat ke tempat hrjuan terteunr Cerigan selamat- Istilah derrgan selamat lnempunyai malcna tanggrng
bila
penyelenggaraan pengatgkutan
jawab pengangkut. Artinya
tidak selamat, itu rnenjadi
pengargkur. hanrs membayar grurti kerugian
Hardr3an R"usli,..qd'ilrfi Pe$anjic;tn lntlctnesia iiarapan, Jakarta, 1g33, hal 32.33,
12
dan Cynrrort ksw, Fust€il.-a Siriar
te,rhadap barang yang musnah
timbul dari
4
atau rusak tersebut, Icecuali kalar kerugian ihl
macam sebab, yaihr ;20
I..
Keadaan memaksa (overmacht atau for,ce m{eure)
2.
Cacat pada barang itu sendiri, nrirulnya sifat pemtrawrum (eigonsr:lrap) dari barang itu sendiri, yang rnenyebrftkan nisak atau tertrakanrya. trarang dalam perjalanan.
3.
Kesalahan arau kelalaian
si
pengirinr atau ekspedihr (trrasa.l gL KIlIil)),
misalnyq cara pengepakannya korrng sempurna sehingga nnudah
air
4.
dirnasuki
laut.
Keterlambatan datangnya barang
di
tempat hrjuan,
keadaan memaksa (pas.rl 92 ICUHD); rJalam
yurg t{isebabkan karena
hal ini barang tidak rusak
atau
musnah.
Keadaan
tidak selamal mempunyai dua arti"
l"q*rp
aiau musnah (terbakar, tenggelam, dicuri,
; wrtanw., barang tidak arla, dll)
sehingga barang
itu tidap
bisa dipergunakan sebagaimana mestinya lcedua, barangnya ada tetapi
rusak
rebagian atau seluruhnyaSebenarnya penganglnrt metrpunyai tanggrurg jurvab yang luas, luasnya fanggung jawab pengangkut dite,nhrkanr dalam pasat 1236 tlsn 1246 KIIHPerdata
Pual 1236 KUllPerdata menentukan, peng;angkut wajitr rnemberi grurti nrgi ata-s biryr, kerugian yang diderita dan bunga y,ang layak diterimanya, bila dia ticlak tiapat menyerahkan atau tidak meravuat sepafufuiya mhrk menyelarnatkan ba-angbarang muatan.
Pasal 1246 KUFlperdata menentukan biayq kerugiar dan bunga itu pada 'rmunnya terdiri alas kerugian yang telah, dideritanya dan laba yang sedianya
akan diterimanya Kerugian yang harus diganti misalnya ; harga pembelian barang biaya pengiriman barang iian laba yang layak diterimalya Ternyata
lras
tanggung
jawab pengangkut tersebut dibarasi oleh pasal L?4? dan
1248 KUI{Perdat4 yaihr
;
mperiksa pasal 91 KUHD dan pasal 92
'' H.}LN Purwosutjipto,
Op. Cit, hal
Z
13
KlIJil.
pasal
s)
Kerugian tersebut ialah kerugian yang dapat diperkirakan secar.a leyak pada saat timbulnya perikatan;
b)
Kerugian itu hanrs merupakan akibat yang langsung dari tidak terlaksananya perikatan dari perjanjian pengangkutan.
Dalarn per;anjian pengangkutan, ctapat (boleh) saja terjadi klausula pcngumtgsn atau pcnghffpusalr tanggung jar,,vab" asal klarrrsula ihr disetujui kedua belah pihak.zz Klausula penghapusan (exclusion clzuse) dapat mernuat ketentuan nrelepaskan tanggung jawab dan membataskan tanggung jawab. &iclusion clause
berlaku bila tidak diikuti oleh kelaltrian ai;au kesalahan pihnk yzurg melepask*n
atur membataskan tanggrurg jarvabnyzr- 'IetaLpi bila arla kelalaian atau kesalahan maka exclusion clause itu tidak dapat diberlakrkan.23
Adanya pengurangan tanggrurg jawab pengangkut, menambah resiko pengirim, karena mengu'aog hak pengirim untrrk menunfut ganti kerugian Agar a-Ca keseimbangan kedudukan pengangkut dengan
pengirim, pembenh.rk Unclang-
ufldang memberikan perlindungan keparla pengirim atau penerima melalui pasal
70 KIIHD yang isinya menyebutkan, melarang pengangkut unhrk sama sekali tidak bertanggrurg jawab atau hanya nuu mengganti kerugiur tiaptiap kolr 4
tertatas pa-da suatu jumlah tefientu, jikalaru dipcrjanjikan demikian, maka janji yang itu batal (pasal 47A ayat (1) KIJTID). Namun apabiln pengirirn dengan sengaja memberitahukan sifbt dan
uilai ba:ang secara keliru kepada
pengangkut,
nraka pegangtut boleh memperjanjin
Hak pengangkut merupakan kew{iban pengirim, yaifu mermbayar uang nngkutan sebagai konfra prestasi dari penyelenggaraan pengangkutan yang dilakukan oleh pengangkut.
jadi
sebagai prestasi balasan hamslalr 4ibayar biaya
pengangkutan kepadar pengangkul l\{enunrt Dorhout
Mees,
si
pengirim tidak
selalu membayar biaya angkutan dan itu bukan tanggung jawab pengirim. Hal i'i ber{
tlenerima barang attgkutarq dia otomalis rnenjadi pihak yang berkepentingal 22H.M.N.
"
Fururosutjipto, Op. cil., iral 3gr Hardijan Rusli, Op. cit., lial l lrl-l I j
;:<'rXe. .lrri:-?..qff1
dslam perjqiixr pengmglr*an. Akibelyo ialdr, ba{ri penerima berlaku ketentusr-ketentuan dalan perjmjiar perryrlgkutan yeng mengeilairryq termas* kewqiiban membayr uang ualataL kecuali bila dalam perjarjiar ihr ditcnhrkan lain (pasal 491 KU[ID).
is,ir
l:'i
15
BA B
III
TANGGTING JAWAB AGEN FOS .I'IIRHADAP PT. POS INI}ONESIA I (PERSERO) DAL AM PENGIRIMAN SI"]RAT
A. Keadaan [Jmum P't'. POS Indonesia
(perser.o)
Seiarah POS dan GIRO dimulai se.iak bernama Dinas POS Telegrap dan Telepon' (PTT), dijaman .lepang berganti men3adi Jawatan PTf', kemu
pN. pOS
clan
Telekomunikasi (PN, POSTEL). Dan memasuki pemerintahan Orde Baru berubah menjadi Perusahaan Umum (Perum POS & Giro), mulai I Januari 1995, statusnya berubah nrenjadi bentuk PT (Persero) pOS Indonesia.
Dalam kamus umum Bahasa Indonesia., POS mempunyai makna jawatan (pihak )varrg menyelenggarakan kirim mengirim surat (uang)r. Sedangkan dalam ketentuan umum pasal I butir (l) UU No.6 t,ihun 1984 tentang pOS, merumuskan POS adalah pelayanan lalu linras surat POS, Uang, Barang, dan pelayanan jasa lainnya yang ditetapkan oleh Menteri yang diselenggarakan oleh Badan yang ditugasi menyelenggarakan POS
&
CIRO,
Secara umum menurut Sudaryatmo , & tla dua hai perlu menclapat perhatian pOS dan Ciirrr dalam menatap abad 21. Parturyll, pernbenahan ke dalam (inward Lo6king),
sumher daya manusia (SDM) dan kesigapran dalam mengadopsi kemajuan teknologi, khususnya di bidang komunikasi. Kedue!, melihat keluar (outward Looking), seperti
mcmonitor kemajuan kompctitor clan bagairrana n'rercspon tuntutan onsumen yang selalu bcrke rnbaug.
Sciak tanggal lJanuari 1995 POS
(persero). perubahan
&
Giro berubah menjadi pT. pOS
Indonesia
ini akan membawa implikasi yang trrJak kecil
terhadap
pcnyelcnggaraan .iasa POS dimasa yang akan datang, disamping mengantisipasi peluang bisnis, dengan bentuk lladan l-lukum
POS dan Giro juga menjadi kontributor pendapatan Negara.
i6
lchih lincah
4alam
p'l' (persero) diharapkan
Tugas yang tidak ringan terhadap BacJan ljukunr dari Perum menjadi pT (Persero) adalah bagaimana mengubah Culture Birokrat dikalangan pegawai pOS menjadi Culture Perusahaan. Culture perusahaan
ini
diharapkan tidak hanya rnelekat
diiajaran manager, tetapi .iuga sampai ke petugas service point, justru cli level petugas lapangan initah adanya Culture perusahaan penting, karena mereka ),ang langsung berhadapan dengan konsumcnl.
f::ksistensi penyelenggaraan jasa komersiarl
PT. POS
sanga.t bergantung pada
teknologi vang dikuasai. Ada dua aspek p$ranan teknologi dalarn rnenrrjang kelancaran usaha l'OS dan Ciro. Pertanta, pemanfbatan teknologi dalam menunjang pelayanan 6ari
produk )'3ng selama
ini
suclah dilakukan POS dan
Giro, Kedua. Divi:rsifikasi jcnis
produk jasa yang sarat dengan teknologi canggih. surat bisnis elektronik (SBE) I)isanrping melakukan pembenahan kedalam, hal yang tidiik kak penting yang harus dilakukan oleh POS adalah outward looking - melihat keluar, kondisi kompetitor scdikit hanyak akan menentukan penilaian terhaiiap POS
ticlak hanva pesaing lokal-khususnya dalarn perryelenggaraan jasa paJrer, tetapi juga ;rsaing <Jari negara lain, sanggupkah POS dan Giro mernenuhi tuntuian konsrmen negara lain yang sudah terbiasa dengan jaminan hukurn yang pasti dan rnekapisme penyelesaian pengaduan yaqg transparan.
hal ini
sangat berbcda dengan perilaku
konsumcn Indonesia yang lebih banyak bersikap pasrah i nrimo.
Dan sepcrti ktlndisi jasa
pa<Ja umurnnya kcpuasan kon:;unrcn
adalah kilak ukur kcberhasilan penyelerlSgaraan jasa t'}OS. untuk nrcncari infbrmasi seiauhmana kcpuasan konsumen terhadap kualitas perayanan pos bukan pekerjaan mtidah.
Seiain
itu untuk mempenebal keyahinan bahwa keleluasaan
(manajemen) yang tersedia, harus didukung dengan kerja keras yang senantiasa cliperhahand secara konstitutif, sustainable dan procluktif. Kepekaan naluri bisnis yapg selalu terasah, merupakan tringger (cepat bertinctak) dalam menyiasati setiap denyut perubahan (pasar).
I 2
\.{,.J.S. Poerwadarmi nta, Kamus Umtrm Bah,a,s lndttnesiu, Balai Pustaka, I98f, Sudaryatmo, Isu Konsrinten jasa pOS ttatant Maseilcrh Perlindwrylctrt Konsumen
PT. Citra l.ditya Bakri, Bandung, 1996, hal 72-73.
)7
Di
lndonesia,
Komitmeii tradisional market yang bersifat artifioial sudah seharusnya menjadi catatan sejarah.
Denyut realitas yang paling dekat a
melalui hak Eksklusif (resr:rved
service)
bukan tidak mungkin, lambat laun "monopoli PoS" akan memudar menyusul desakan mekanisme pasar bebas3.
B. Karakteristik Perjaniian Antara Agen pos dan pr. pos Dalam rangka untuk memenurri kebutuhan masyarakat akan prelavanaq,
iasa poS
dan
Giro,PT.PoSIndonesiarnemberikesempatankepada.;.,,pit.,u[.:tuinrtntttk berpanisifasi dalam memberikan pelayanan,j,ua,POS dan Giro der.lgan'
konsumen tidak harus
ke kantor POS yang mungkin
jaxaknya cukup
jauh
dari
tempat (tinggal) konsumen. Bagi pihak yang ingin berpartisipasi sebagai agen pOS di koia dapat berlokasi di Hotel, Perusahaan, Instansi, Eladan Usaha'dan perorangan yang banyak dikunjungi umum dan didaerah siekitarnya belum ada I'silitas pelayana n POS dan Giro' Sedangkan agen POS yang berada Ji desa clapat berlokasi di kantor kepala desa, kantor Koperasi Llnit desa (KUD) arau ditempat lainnya dengarr
mcmpcrhatikan, ptltcnsi clcsa, prasarana ,Jarr sarano lransportersi penghubung ke desa yang bersangkutan.
dari
kaur1gr
Para pihak yang ingin menyerenggarakan sgen pos clapat mengajukan permohonan secara tertulis kepada kepala daerah POS dan Giro melalui kepala kantor POS dan Giro terdekat. Apabila permohonan tersebut disetujui, maka pemohon mengadakan per.ianjian kerjasama p:nyelen ggaraan agen pOS dengan pT. Pos Indonesia g/q kepal kantor PoS dan Giro setempat. Sebelum lebiir jauh
' Dhanang Widiyawan, Rrurls POS Global dalam |tlerpati pOS, Majalah Inrernal pT'. pOS Indonesia. NlP. Triwulan II/2001. hal l5
t8
ii::
,:ilt:i;
,
,,
| .";;
,/
;
membahas agen POS
dikota Palembang, itda baiknya kita seclikit rnembahas
pengcrtian agen.
Menurut Mariam Darus Badrulzaman, Pe{anjian keagenan merupalian peryanjian bernama diluar KUHI'crdata-Dagang. beliau menyebutkan agcn adalah suatu perusahaan yang bertindak
atas nama prinisipil, karena agen tidak rnelakukan pembelian dari prinsipil, barang-barang tetap menjadi milik prinsipil sarnpai diselenggarakannya proses penjualan melalui penyaluran atau penyampaian barang kepada pihak konsumen. I{al ini berbeda dr:ngan distributor, yang bertindak
atas llamanya sendiri (independen trader) membeli riari produsen (supplier) dan menjual kembali kepada konsumen untuk kepentingan sendiri. distr.ibutor bertanggung jarvab atas keamanan pemt)avararn barang-barangnya untuk kepentingan sendiri.
Dengan demikian dapat dikatakan agen actalah perusahaan' yrng menjural barang atau jasa untuk dan atas nama prinsipil. Pendapatan yang diterima adalah atas hasil dari barang-barang atau jasa yang dijual kepada konsumen yang ber:upa komisi dari
hasil penjual.a
Menurut Jasri 5, keberadaan agen POSI adalah untuk memudahkan calon pelanggan / konsumen dalam menggunakan jasa POS seperti melayani pengiriman surat atau barang dan pembelian benda-benda POS. na"rnun daiam prakteknya, kebcradaan agen POS ticlaklah rnurni lagi seperti pendapat Mariam Darus, bahkan condong seperti pedanjian distributor. Memang dalam melayarri masyarakat pihak agen l'}OS bertindak atas nama prinsipilnya dalam hal ini pT. pOS tetapi agen mclakukan pembelian perangko socara tunai. Dalam petunjuk teknis penyelengg araan pelavanan agen POS, bagian I '"Pembelian dan penjualan benda pOS dan materai',, pasal 2 menyebutkan kepada Agen POS ticlak diberikan panjar benda pOS dan materai, semua pembelian juga termasuk ufltuk persediaan pertama harus dibayar tunai dan pasal 3 menegaskan agen PoS tidak diperkenankan merrjual benda pos dan rrtaterai dengan harga yang lebih tinggi rlaripada harga nominalnya. pengaturan a
Mariam Darus Badrulzaman, Aneka hukurn Bisnis, alumni, bandung, 1994, hat 31. 'wu*an"a.a dengan Bpk. Jasri bagian pemasaran tanggal 2g Agustus 2001.
l9
, - .- ..:'.j;rdioi*i*i!l&,'*.:*,
di atas memberi warna se;rerti bertindak sebagai distributor karena hcnda-benda pOS
harus dibeli secara tunai.
[]ntuk pembelian benda POS dan materai tersebut kepada Agen pOS diberikan provisr scbcsar
l)
; a
69n dari setiap pembelian benda pOS
2) I{p
10,- setiap br.li dari setiap pembelian bencla materai.
Provisi 60/o yang diberikan oleh PT. PC)S kepada agen POS se,iak mulai operasinya agen POS pada tahun 1986 sampai dengan saat ini belum mengalami kenaikan dan
ini saiah satu keluhan dari semua responden yang mengatakan sudah tidak sesuai i tidak cocok lagi dengan kondisi saat ini. Dan ini salah satu penyebab mengapa pertumbuhan agen POS mengalarni penurunan
dan bahkan dapat saja
terjadi
pcnutupan.
Selain
itu
dipengaruhi
oleh beberapa ftrktor, antara lain; aclanya
teknologi
canggrh seperti Faximile, Intemet dan pengiriman SIUS (Short Message. Service),
lervat PONSEL yang tentu saja tingkat diterimanya berita ielatif lebih cepat dibandingkan melalui jasa POS atau agen POS. Sebagai bahar bandingan, apabila pengiriman surat / barang clengan menggunakan cepat sampai
2 hari dan dapat
jas POS l,ia kilat
Khusus paling
dibayangkan kalau berita yang kita l,:irimkan lewat
ponsel lebih cepat, efisien dan praktis
Namun menurut Tafif
6
walaupun kurang diminati oleh masyarakat tapi punya keunggulan mengirim surat / barang melalui POS dibandingkan jasa lain (angkutan) yaitu; jaringan lebih luas, terjamin rahasia, anran dan lebih murahT, Jaringan lebih luas memang patut kita akui pelayanan jasa POS sampai ke pelosok-pelosok dan daerair terpencil dengan biaya seragam dan terjangkau oleh masyarakat* clan ini belum terjangkau oleh jasa angkutan lain. Seperti dijelaskan diatas, frekuensi agen .POS clikodya palembang tidak begitu pesat berdasarkan data yang dihimpun, mulai tahun 1986 sampai dengan saat ini u 7
Wawancara dengan
3 (tiga) pengelola "ra"ir
wawancara denlan spt
Agustus 2001 sBaca
Penjelasan pasal
['ugiun
Agen pOS di Kodya palembang, Agustus 2001. *;;"; aurl' ,u"r],.iu PT. POS Ind
4 UU No. 6 tahun l9g4
20
ii.,S::*i{tgi;rr"{i,,.r
5 agen POS yaitu ; agen POS Dahlia, Niata. Sur.ya Sumatera, 1'riguna dan Multi Sarana. Namun secara pasti jumlah agen POS tidak diketahui, memang hanya tinggal
ada hcberarla yang tutup. jangankan agr:n POS, kantor POS pun adl yang sernpat tutup karena sepinya pengunjung atau konsumen. Hal ini dapat saja terladi kurang strateginya lokasi yang dipilih.
Urrtuk menyelenggarakan jasa POSI ternyata tidak semua agen pOS harus melalui PKS (Perjanjian Kerjasama) keadaan ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel
l. Jangka Waktu I,KS Agen pOS
Nama Agen POS
Mulai Beroperasi 1986
1991
1994
Sumber Data
:
Data
September 20AI
Dalam tabel di atas menunjukan agen POli Surya Sumatera tidak ada perjanjian kerjasama secara tertulis yang dituangkan dalam kontrak, tapi hanya a4a penunjukan sccara tcrlulis dari kepala kantor POS. ini mcnunjukkan pcr.ianlian kcrjasama antara
agen PoS dan PT. PoS tidak ada keseragaman dan 'tentu kurang rnelindungi POS sebagai konsumen P'l'. I'>OS. Dengan tidak erdanya PKS, dapat bcrirnplikasi
agen
.jangka
waktu agen POS sebagai pelayanan jasa POS ticlak terbatas, selama pihak pengelola masih sanggup rnengurus agcn l'OS. Kctiga rcsponclen diatas, kesomuann,va tidak
hanya murni usaha agen POS, tapi dibarengi dengan usaha lain. Urnumnya usaha agen POS mulai operasi setelah didahului usaha lain. Scdangkan produk yang boleh
diiual oleh agen POS yaitu benda-benda pOS seperti perangko, wesel dan materai. Penjualan ini tidak boleh melebihi harga nominal, jika terladi pelanggaran PT. PoS akan menjatuhkan sanksi berupa penutupan agen PoS Aiapun jenis produk yang diselenggarakan oleh agen pCS seperti tabel dibawah ini.
'!1
ri.I,lli:;et*t',r,r{n.*'
{ a
'l'abel 2. Jenis Protluk Pelu.y*ran !,ang llisclcnggurakan
Oleh Agen POS N,g.:
Penjualan Benda POS dan
2
Materai
J
Penerimaan Surat Biasa dan
{
{ {
I
x
x
x
{
Kilat -,
Penerimaan Paket FOS
4
Penerimaan
Surat
Kilat
Khusus dalarn Negeri. Sumber Data
{
,/
"l
Bahan Prirmer, September 2AAt
D,ari ketiga responden tak satupun : melayani / menerima paket pos drri pengirim, hal ini disebabkan ; perlu tenaga elcstra, sementara provrsi terlalu rendah, .iadi tidak seimbang dengan biaya yang clikcluarkan untuk penerusan Jnket ke kantor PoS' Karena resiko cukup tinggi akhirnya mereka tidak melayani pengiriman paket
POS. .fadi prerjanjian kcriasarna anlara agcn I'OS clan lvl'. l.{)S tcrdapat p..clql,aniian c<lpq131 (Contractur sui generis), maksudnya perjanjian yang mengandulg ie*Uugui
unsur perjanjian, antara
r' r' r' r' r' ,/
lain.
,
Keagenan
I)istributor Pemberian Kuasa
Bagi hasil ['}elayanan berkala
I)an perianjian iula-beli.
'r) *:
il
.f"*,
Namun dalarn petrrrtjuk pelaksanaan bagi agen POSe vana mcruirakan bngian yang tidak ternisahkan dari peryanjian PKS, Calam pasal 10 tentang penutupan agen POS nrenegaskan agen POS dapat clitutup atas pertimbangan Perum pOS dan Giro (Sekarang P'I. POS) atau atas permintaan yaing bersangkutan. Permintaan
tersebut
diajukan sekurang-kurangnya satu bulan sebelumnya kepada kantor penghubung. Perjaniian PKS antara agen POS darr PT' PtlS clapat diakhiri sebelum jangka
waktu dengan ketentuan pihak yang akan mengakhiri per.janjian harus memberitahukan maksu'l tersebut secara tertulirs kepada piirak lainnva, paling lambat
I
(satui bulan sebelurnnya dan perjanjian ini dapat diperparyang trntuk jangka
waktu yang disepakati dengan terieLiih dahulu mingadakan persetujuan perpanjangan, palingr lamtrat I (satu) hutran seber'urn berakhimya perianjian clan
demikian
sutcrus;n!-i.i seiama
kcdua bulalr pihak nrasih {T1,.)nghcnd.}ki Jrcr:ianjian diianjutkan.,l, l)an seiarlta lrcrlangsllngnva peryanjian kerja sarna antara agerr !)OS rJengan pT,.
I)os
sulal':
ke
bcradaarl lg,crl l'}oS
cli
koclya I)alcrntrilng sanrpai
de
nqan saat
rlri
bclum pernah timtrLri pcrselisihan antara keciua belah pihak. .lika sampai terladi lxrselisihan' kodu$ trclah pihak scpakat untuk menyt:lesaikannya s$caro musylrvarah, atau sep;rkat akan rnen;'elesaikannya melalui p,:ngadilan negeri palemtr,rrng ,
C' Jenis Ferjanjiian Yang Melatarbelakangi llubungan IIukum
antar]a Agen pOS
dan PT'. POS Indonesia persero
L4r. Kistrl berpendapat bahwa perianjian pengangkutan merupalcan perianjian campuran, yakni per.iaqjian melakukan pel<erjaan (pelayanan berkala) clan perjanjian pcnyirnpanan (bewaargeving). l]endapat kist diakui oleh Purwosutjipto sebagai perjaniian campuran karena. memllunyai unsur;
a)
Pelayanan berkala
(het verrichten
ry'an enkele diesten), maksudnya dalam melaksanakan prrjanjian pengangkr.rtan itu, hubr-rngan kerja antara pengilm dengan pengangkut tidak terus menenrs, tetapi hany,a kadang kala, kalag pengirim 'Buki,
40000.
Petuniuk Pelaksanaan Bagi Agen POi$, Kantor pusat perum pOS dan Giro, Bandung,
'oPKS Antara.Age.rr POs Niata clengan PT. PoS Iilctonesia Nouror: g309/op tw4/gg,pasal l'ir. Kist dalarn Punvosutjipto, Pe)ryertian Pokok hukunt dagong.iitid J, Djambaran,
'r
3.
1995, hl9
23
@tti
membutuhkan pengangkutan untuk mengirim barang hubungan semacam inilah disebut "pelayanan berkala", sebab pelayanan herkala itu tidak bersifat tetap, hanya
kadang kala saja,
bila pengirim membutuhkan pengangkutan. Perjanjian yang
bersifat pelayanan berkala itu disinggung dalam pasal 1601 Kitab Undang-undang Hukum perdata, yang intinya mengatur tentang dua rnacam persetujuan, pihak yang
satu mengikatkan dirinva untuk melakukan pekerjaan, pihak yang lain menerima upah.....
b) Unsur Penyimpanan
(bewaargeving), unsur
ketetapan dalam pasal
ini
dapat dibuktikari dengan
468 ayat (l) KUHD yang menegaskan:
adanya
perjanjian
pengangkutan mewajibkan pengangkut untuk menjaga keselamatari barang yang diangk-utnya, mulai saat diterirnanya hingga saat diserahkan barang tersiebut,
c)
Unsur pemberian kuasa ('lastgeving), pemberian kuasa yang
tercanum dalam pasal 371 ayat
(l)
KTJHD },ang menyatakan
;
..Nahkoda
diwaSiokan selama pcrjalanan menjaga kepentiurgan-kepcntingan pzrra ponrilik rnuatan,
rnengambil tindakan-tin<Jakan yang diperlukan untuk itu dan jika perlu untuk itu menghadap dinruka hakim, se
nrendesakiadiperbolehkanmen.juaIbarangmuatanatausebagiandariitrr'.. Sehubungan dengan pengiriman baan,g, secara umulrr pihak pengirim (Konsumen)
tentu saja berkeinginan memilih biaya / ongkos p,engiriman ]'ang relatil, murah.r2 Salah satunya mengirim barang dengan menggunakan jasa POS sebagai penyelenggara pengiriman barang yang diselenggarakan oleh negara. dalam penjelasan pasal 4 ayat (l) UU no.6 tahun 1984 tentang POS merumuskan pelayanan lalu linl.as surat, dilakukan
oleh negara dengan tujuan anura lain menjamin rahasia surat dan pelayanan sampai pelosok-pelosok dan daerah terpencil dengan biaya seragam dan terjangkau
ke
oleh
masyarakat .....
Dalam hubungan
ini,
penyelenggaraari POS merupakan penunjang pengirim dan
penyampaian berita, barang
dan uang bagi
penyelesaran macam-macam transaksi
Lt+
&
:':la'**:I!:,
t*
persetujuan sefta kesepakatan yang lazim rJalam bidang usahar3. l!]adan yang Citugasi
oleh negera untuk
menyelenggarakan POS adalah Perum POS
peraturan pernerintah
No.
I
dan Giro
melalur
pl-
tahun 1978 dan satusnya telah diubah rneniadi
pOS
Indonesia (Persero).
Dalam rangka untuk meningkatkan pelayanan yang baik kepacla masyarakat, pT. POS Indonesia membentuk agen-agen POS diberbagai tenrpat ciengan syarat tefientu, dibentuknya agen POS merupakan salah satu fasilitas
fisik
pelayanan pOS yang
disediakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakal; akan pelayanan jirsa pOS.
jasa angkutan yang cliselenrggarakan oleh aryn POS sebagal. tangan dari P'f. pOS dalam p,rakleknya diteinukan beberapa jenis
Peiayanatr perpanjangan
:.
rle{anjran yang melatarbelakangi hubungan hukum tersebpt,,'yaitu; l.Perjanjianyangmengandungunsurpenyimpanan(Beva4rgeving).
Agen POS merupakan salah satu fasilitas fisik plgVanan POS dan GIR.O i,ang disediakarr untuk memenuhi kebutuhan masylahat akan' pelayaran jasa pOS. nenffi mempergrtnakan prasarana POS, kalangan iiroduisen dapat mempersingkat .,yaktu jarak dalam hubungan timbal balik dengan konsumen serta memperlua, p"iiioru*n,o
Ap.cn Pos sebagai perpanjangan langan dari kantor 'pos menvelcnggarakan pelayanan
jasa, mengandung unsur penyimpanan
ai;
dalarn
(heruvaargeving).
tinsur pcnyimpanan terletak ditangan agen POS apabila surat / barang iciriman,.6elum drserahkan ke kantor POS penghubung. Jadi dapxrt saja seorang'pengirim tidak melalui .iasa agen PoS tetapi langsung ke kantor poS, seperti gambar berik.ut:
'2 Sebagai perbanclingan biaya paket via pos da. Gro untuk tujuan sama, Via POS (jiro _ _ kilat khusus unluk per satu kg sanra dengan Rp I 1.000,- r;edangkan via TIKI Rp. 18.000,- dan surve),
bulan seplentber 2001.
ItBa"u
rr
Penjelasan atas
UU No.6 taun I9g4 tentang pOS
Penjelasan atas undang-undang No.
6 tahun 19g4, tentang pos.
25
',
.
f,I
-:.;*i.##;ii::i
".1
*ru.
i' +".' -r
' ..-,J
J{ --
te
Gambar 1. AIur Pengiriman Surat pOS
Kalau agen POS menerima surat / barang kiriman, maka sebagai pelavanan jasa dia bertanggung jawab tentang keselamatan barang tersebut selama surat / barang tersebut bclum discrahkan. Dalam ' pefanjian pengangkutan
pasal 458 KUHD menyebutkan "perjanjian
pengangkutan mewajibkan Pengangkut untuk menjaga akan keselamatian barang yang diangkutn'ya, mulai saat diterimanya hingga saat diserahkannya barang tersebut.
Selaniutnl'a disebutkan
si
pengangkut diwajibkan mengganti segala herugian yang disebabkan karena barang tersebut seluruhnya atau sebagian tidak dapat diserahkannya,
atau karena terjadi kerusakan pada barang itu, kecuali apabila ditluktikannya bahwa tidak diserahkan barang atau kerusakan tadi disebabkan oleh suaru malapetaka yang selayaknya
tidak dapat dicegah maupun dihinclarkan atau cacad dari pada
barang
tersebut, atau kesalahan dari yang mengirimkan-
Dalam petunjuk pelaksanaan bagi agen pos yang merupakan bagian tak terpisahkan dari perlanjian ke{a sama tentang penyelenggaraan agen pos, juga menyebutkan adanya unsur penyimpanan, teknis peuyelenggaraan pelayanan
hal ini dapat dibuktik.an dalam
petunjuk
di Agen pOS seperti ;
it6
t..t-
0
Bagian
II.
Pelayanan penerimaan surat POS, pasal 14 rnenyebutkan menunggu saat pengir imannya kekantor POS penghubung semua surat POS yang diterima hanrs
disimp,an didalam tromol.
i
Bagiail
III. Pelayanan
penerimaan surat POS tercatat, dalam pasal
menunggu saat penerusannya
6
rnengatakan
ke kantor penghubung, surat POS tercatat disimpan
dalam tromol dan disusun menurut nomor ururt penerimaannya tlan clikunci sehingga tidak dapat dicapai oleh yang tidak berhak.
0
Bagiau
IV. Tentang pelavanan
menyebutkan
;
penerimaan surat kilat khusus (SKH), dalam pasal 5
kilat khusus harus diserahkan, kepada kantor penghubung setiap saat menjelang tutupan POS, ini berarti SKI{ harus segera diserahkan ke surat-surat
kantor penghubung, karena sifatnya segera dikirim. T'etapi dalam SKFI dapat saja terjadi unsur penyimpanan yang dilakukan oleh agen PoS vang disebabkan pada saat pemberangkatan ke kantor pos ilenghubu,g ada Pengirim yang ingin meng$unakan produk .jasa SKH l;cmcntara aljen pos su4ah
tutup' Agen PoS dapat saja menerimanya dr:ngan terlebih da.hulu menawarkan ke konsumen bahwa surat / barang yang akan dikirim itu pacla saat esok harinya. Kalau pengirim setuju, berarti agen PoS melakukarr penyimpanan yang tentu saja punya tanggung jawab untuk memelihara keselamatan surat / barang tersebut sarnpai diserahkan atau diteruskan ke kantor penghubung. Berlaku pula clalam ketertuan pasal
5 bagian IV
tentang pelayanan penerimaan surat kilat khusus luar negeri'-atau disebut pula EMS kepanjangan dari Express Mail Service yang juga sifatnya harus
segera diserahkan ke kantor penghubung.
o
Bagian
vll'
Tentang pelayanan penerimaan paket FoS, pasal
23
menyebutkan
;
Pada akhir dinas, paket PoS serta kartu alamat diserahkan kepada kantor penghubung. sebelurh penyerahan ke kanrtor penghubung, agen pos harus
'l
memelihara barang tersebut sampai dengan ke kantcr penghubung. Bagian IX C. tentang pengurusan surat Pos dan paket poS pasal 5 menyatakan ; Selanta surat PoS, Surat PoS tercatat dan paket PoS belum cliserahkan ke kantor penghubung dengan tanda penerimaan setlagaimana rnestinya, rnaka pengurus tetap
bcrtanggung jawab sepenuhnya atas surat POS, surat POS tercatat dan paket pOS.
27
i:i:n{ii
..:
e-
it{
Pasal
4
D( C juga menyebutkan selama surat kiiat khusus belum
bagtan
diserahkan
kepadri kantor penghubung dengan tanda penerimaan yang layak ,rrraka pengurus tetap bertanggung jawab sepemrhnya atari surat kilat khusus tersebut.
Jadi penglriman SKH, EMS dan Paket POS tidak bisa ditunda penyenrhannya ke kantor penghubuag Agen POS harus menyerzrhkan pada saat tutupn hari itu juga kecuali ada hal'hal tertentu, misalnya ; terlamtratnya pengirim menyerahkan surat / barang ke agen POS, sementara agen POS rsudah tutup atau pada hari librur.
2.
Perjanjian
Asuransi
Sejak tanggal
5 Februari
1999 teldh ditanda trurgani perjanjian kerjasarna antara pT.
PT. Jasa Raharja putera Nomor
;
f/0.1/k
slll/lggg
Og/DIPEMSAR/I999 dengan polis induk no. 03.003r.99.0003/0 2.000',2 tentang asuransi pofi.
La'ranan asuransi
ini diselengarakan unliuk meningkatkan playanan kepada
masyarakat dengan cara memberilon perlindungan kepada pemakrri jasa surat pOS berupa penufupan atas resiko keterlambahn, nuak, ,.tan hilang. Sedangkan pelayanan operasi diatur sebagai berikut ,,,.
,
;
a.
PT. Asuransi Binagriya Upakara meliputi ;
o wilpos I terdiri dari : D.I. Acehdrur propinsi surnatera utara. e wilpos II terdiri dari : prop. Riau dan sumatera Barat. o wilpos v terdiri dari : prop. Jawa Barat (Minus Botabek)
r
Wilpos VII terdiri dari
o
: Seluruh prop. Di Kalimantan Wilpos X terdiri atas : Seluruh prop. Di Sulawesi.
r
Wilpos
IX
: piop. Jawa Tinrur
terdiri dan
b. P'[. Asuransi Jasa raharja puter4 meliputi;
r
Wilpos
Iil
i
!
POS Indonesia (Persero) dengan :, ? PT- Asuransi Binagriya Upakara No--00I/SiD/DIR-BGL/02199 dengan poiis induk
?
t
terdiri dari : Prop.
lampung.
28
Surnafiera Selatnn, Jambi, Bengkulu dan
r r t
wilpos IV terdiri dari: Prop. D.K.i. Jakartq Bogor, Tanggerang, dan Bekasi. wilpos vI terdiri dari: prop. Jawa tengah dan DL yogyakrrta.
e
Wilpos
Wilpos VIII terdiri dari
XI
terdiri dari
Layanan asuransi Iayanan
ini
: prop. Bai, NTB, NTT. : prop. Maluku
dapat ditemui
rIi
dan
Irian
Jaya
karrtor-kantor POS (Penghubung) rurmun
ini tidak ditemui
pada agen-ager! POS. Fadahal berdasarkan keterangan dari Maria.ls layanan asuransi ini otomatis terdapat pula pada agen-agen pOS. Namun
pihak kantor POS (penghubung) belum pernah memberikan penyuluhan akan adanya layanan asuransi ini. Adanya p€nutupan atas resiko keterlambatan, rusrk dan hilang kepada pemakai jasa Pos ternyata ada perbed:mn mengenai ganti rusi Apabila pemakai atau pengguna jas POS mengirimkan surat melaluj kantor pOS (penghubung) otomatis dikenakan pemb,ayararr premi asuransi ongkos kirim atau
mungkin pengguna jasa POS berkeinginan pula riienutup asuransi nilai barang. Jika terjadi kerugian misalnya keterlambatar4 hilang atau rusak .tertrradap barang yang
dikirirn, maka berlaku ketentuan dalam perjanjian kedasama antara pT.
pOS
lndonesia (Persero) dengan perusahaan asuransi PT. Asuransi Binngriya Upakara dm PT. Asuransi Jasa raharja tentang Asuransi pOS.
Setnliknya apabila pengguna jasa I'OS rnengirirnkan surat / barang Via agen PoS, tentu saja tidak akan mendapatkan layanan asuransi, dengan alasan ageii pOS
sama sekali tidak mendapat informasi mengenai hal ini dan b4g4inrana , eara perhitungan. Menurut pengelola agen POS, t,entu hal ini agak merepotkan karena perlu perangkat komputer yang menggunakaro anrs listrik. DenSEfl tidak adanya
layanau asuransi
di agen-agen POS, maka jika terjadi kerugian terhadap barang
kirimarr maka berlaku ketentuan sebagai berikut;
29
Tabel 3. Ganti Rugi Karena Kedahan Dirss
r**i-luifffi
N6,
Kilat Khusus
I
Sebesar
di ksntor pos
x*iiitt;:ffi iruutj*I..
,
4 Kali triaya
biaya
pengiriman
pengiriman
Pos patas
2
25
%
biaya pengiriman,
5
ka.li biaya penginman
minimal Rp. 1.000,00 Pos Canta
Biaya
pengiriman
dikuangi porto
4i
EMS
50 % biaya pengiriman
4 kali biaya pengiriman
-l-6, *i rr*t rcr*rrtl i ditambah 50
,_-]
Ratron
Max 5A%
I
o/o
biaya
nuns,ri,run
i
I
biaya
pengirinnan
Sumber
:
Klausul dolsm tanda terima iit"t: fnus*.
Sebelum berlaku ketentuan seperti pada tabel 3 diatas, berlaku ketentuan ganti rugl; Untuk kiriman 'yang terlambat karena kesalahan dinas dibayar sebeser biaya
a'
b' Untuk kiriman yang hilang karena kesalahan dinas dibayar sebesar 4 kali
biaya
penBnman.
Kalau dibandingkar mengenai jumlah ganti rugi, peraturan .yang terakhir yaitu kerjasama PT. POS dan perusahaan asuransi lebih menguntunglian diban6ingkan dengan
isi
klausula dalam tanda terima kilat ktrusus yang cenderung merugikan
konsumen.
Dalam petunjuk pelaksanaan (Juklak) bersiffia pT. Asuransr jasa raharia putera dan PI' POS Indonesia (persero) tentang asrumnsi pengirinnan pClS peka Waktu
'5 Wawancara dengan
Ibu Maria bagian Klaim, tgl 1lg Agustus Z00l
30
selanjutnya disebut asuransi surat POS adalah salah satu upaya untuk meningkatkan pelayanan dan perlintlungan bagi para p€ngguxa jasa lay'anan surat pos peka Waktu.
Surat POS peka waktu adalah layanan surat POS yang dikirim dengan cara tcrcepat yang terdiri dari POS kilat khusus IBKH), pos cepat antar kota terbatas (POS Patas) dan express mail service (EIUS). Resiko yang dit;anggung dalam asuransi ini untuk PKH dan POS Patas mel:iputi resiko keterlambatanl6 kerusakan dan kehilangan Sedangkan
untuk kiriman I]MS meliputi resiko kerusakan
dan
kehilangan.
Dengan adanya asuransi
ini tidak terlepas kaitannya
dengpn prinsip tanggung
jawab mutlak dari pengangkut.rT Menurut p,rinsip trlengangkut harus bertanggung jawab membayar ganti kerugian terhadap setiap kerugian yeng timbul dari pengaugkutan yang diselengarakannya tanpa keharusan pembuktian ada tidaklya kesalahan pengangkut. Pengarrgkut
tidak dimungkin*an
membebasl:an
diri
dari
tangguilg jawab dengan alasan apapun yang menimbulkan kerugian.l*
PT POS sebagai pelayanan japa p()S
mauprm .sekaligus pengangkut,
bertanggungiawab terhadap pengirim sunrt / barang samapi ditujuan. 'lianggung jawab
ini
terasa agak memberatkan
Menurut
jika tidak
rnempreralihkan resiko melalui asuransi.
Sri Rejeki
Hartono,ie sesungguhnya asuransi adalah usaha guna menaggulangi adanya resiko. R.esiko itu sendiri diartikan sebagai ketidqkpastian suatu peristiwa yang menciptakan kerugian sehingga menimbulkan xasa tidak'aman. Pada hakekatnya resiko itu dapat menimpa pacla setiap oreng bailr secara pribarli
atau dalam kelompk tennasuk badan hukum, disamping itu resiko dapat pula menirrln pada kegiatan-kegiatan manusia pada untrumnya, baik kegiatan yang sederhana samapi kegiatan-kegiatan tain yang paling kompleks, misalnya kegiatan dalarn bidang pengangkutan, perdagangan, industri dan lain-lain. 16
Iuar
negeri.
: kegiatan-
EMS adalah layanan pengiriman surat POS dan barang yang diatur seeara khuzus hubungan
17
- Suyitno, Kewajiban menutup asuransi tanggung jawab berdasarkan UU No. 15 tahgn 1992 dalam jurnasl Hukum dan keadilan, FH uI, vrgv.firta,-url 2 No. I, i999, hal 34" rBE' Saefullah-tl4ainraaJru beberapa *"satatr pokok tentnng tanggung jawab pengangkutan udara, Bgldung LLPM, 1995, hai j7. te Sri Releki tfurtono, Hukum Asuransi dan Perusdraan, si[ar (kafikq Bandung, l9gl, hal 14.
JI
Tu;uan asuransi
itu
sendiri dapot lrcnuotif ekonomi (karcna sesara ekonorni menderita kerugian material), peralihan resiko (peralihan resiko dlari tertanggung kepada penanggung dengan irnbalan penangglng menarima sejumlah uang / premi)
juga bennotif ggnti kerugian (yairu
sungguh-sungguh teryadi peristiwa yong
merugii:an itu, tertanggung mendapat ganti nrgi atau sejumlah uang ya,rng jumlahuya
jauh lebih besar dari
pada
jumalah premi yang telah dibayar oleh
tertan,ggung.2o
Asuransi surat POS adal&h asuransi yang memberikan jaminan ata$ kerugian yang diderita oleh tertanggung sebagni akibat resiko yang menimpa r;unat pOS peka waktu. Penanggung dalam asuransi
Binapiya Upakara dan .pT. Asuransi Jasa tertanggung adalsrh PT. POS Indonesia (persero) cq
Raha{a Putera, sedangkan pcnggune layanan jasa surat POS. Irrtenurut pasal 3 ob3ek asuransi pOS dalam perjanjian kerjasama asuransi surat pOS adalah ongicos kirim dan / atnu nilai lrarang. Jadi dapat disirnpulkan upya untuk menanggulangr, rnengelakkan, mengurangi stau nlemperkecil resiko tersebut adalah dengan jalan mengalihkan pada prhak lain berdasarkan perjanjian. Perjanjian yang dimaksud disini adalah perjanjian asuransi,i r''
Menurut
w no. 2
tahun lgg'2, ketentuan pasal
pertanggungan adalah perjanjian an ara dua pihak penagnggung mengikatkan
diri
I butir (l),
asuransi atau
aau lebitr, dengan mana pihek
kepada tertanggung dengan menerima premi astsansi,
untuk memberikan penggantian kepada lffhnggung karena kenrgian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggurlg j.4wab hukum"k_ep_ada pihak ketiga, yang mungtjn akan diderita tertanggrurg yang tirnbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti atau untuk memberil@r suatu pembayaran yang didasarkan atas
meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkrm.
Daiam praktek secara tegas diahd bahwa sesungguhnya hubgngan antara asuransi dan resiko ifu erat satu sanna lain, Menurut liri rejeki . Hartono, Asuransi (Verzekering) didalamnya tersirat pengertian adanya suatu resiko ysmg te{adinya belum dapat dipastikan clan adanya pe,limpahan tanggung jawab memikul beban
resiko dari pihak ysng mernpunyai resiko terssbut, kepada pihak lain yang sanggup mengarnbil alih @nggung jawab sebagni konfra prestasi dad pihak lain yang mrtbdulkadir
Muhumrned, Op.
Cil., hsl ll-13
3i2
melimpahkan tanggurg jawab
ini, yang diwajibkan membayar sejuurlah uang kepada
pihak yang menerima tanggung jawab.2r
Denmn adanya asuransi tortaog$ng telah memperlihatkan rpsiko pe'Danggung. Dalarn asuransi POS, menurut lvlaria (wawancara tanggal 2001) pengguna jasa layauan POS yang meugirimkan sgrat / bararg
kepada
Zt agustus
melalui kantor
POS wajib membayar ongkos kirim tetapi untuk premi nilai &rang sifatnya fakultatif. Berapa besarnya premi yanll dibayar oleh pengguna jasa pOS dapat dilihat pada contoh berikut
;
Contoh perhitungan (pengiriman tanggal 27 ag;ustus 2001) no. I?7 nnelalui Indonesia 3000
r r c r
F{arga Pertanggungan
Asunansi
pOS
Rp. 1.000.000,00 (berdasar nilai barang)
kirim
Rp. Asuransi ongkos kirim -.30x 7.700x0,2yo : Berat 398/ongkos
pf.
7.7OA,00
462
*-Rp.500,-
nilai barang = O,Zo/o xHatga pertanggungan
x Rp. 1.000.000,00 - Rp. 2.000,: Biaya selurulr* 7.700+500+2000 = Rp. 10.:100,4lm tedail keraslan a. Dalam hal surat pOS hilang (pasal I0 ayar I butu a) l' Untuk asuransi atas nilai barang idiberikan maksimum sebesar pertanggungan *'Rp. 1"000.000,00 0,2o/o
2.
Untuk asuransi atas O.K diberikan sebesar 30 l(ali ongkos =
3.
b'
231.000,
Untuk keduanya
kir# '
harga
30x 7.70a
- L000.000,00 + 23 1.0010,00 = 1.231.000,00
Dalam hal surat PoS rusak seluruhnya (total), besar ganti rugi sebagai berikut; I' Ljntuk asuransi berdasarkan nilai barnrrg diberikan rnax harga pertanggungen
-
Max I "000.000,00
2. tJntuk
asuransi beniasarkan onglcos
kirim
:
30 x ongk6s
kirim
(7.700)
:
23 t.000,00
stsri Releki l{artono, op. Cit, hal 16
33
:afuliiSq:,.. .,
.
3. Untuk
nilai barang dan ongkos kirim diberiiCIn max se5,gsar harga pertanggungan dan 30 kali ongkos kirim * 231.000 + 1.000.000 asuransi atas
1.231.000,00
tsamng rusak seluruhnya (total)
- jika nilai kerusakan melebihi 75% dari nilai
barang
c.
Dalam hal surat pos hilang sebagian.
l.
Untuk asuransi berdasarkan nilai barang, ganti rugi dibayar sebesar nilai kerugian.
i
2' Untuk asuransi dengan max 50
d.
kirim,
berdasarkan ongkos
berdasarkan prosentase kerugian
-olo.
dalam hal surat FOS rusak sebagian l
'
Untuk asuransi berdasarkan nilai barang gpnti kerugian diberikan
sebesar
biaya peng:uru:an dan atau perbaikan. (kira-kira berapa baiya pengurus,&n max
...... Ferbaikan. Misalnya
. sebagian...
..
tserapa
;
nilai
ijaeah yang dikirm rusak
/
sobek
pertanggungran.
2' Untuk asuransi berdasarkan ongkos kirrim, dibcrikan berdasarlan
prosentase
kerugian dengan max sebesar 50 o/o dari harga pertanggungan" Ongkos kirim surat Pos dikatakan rusak sebagian apabila biaya perbaikan titlak
lebih dari
?5
% dali nilai
e' Penctalnn
f,
barang.
besarnya kerugian
/
kerurnkan untuk jenis , barang melranis
/ elektik
diperoleh berdasarkan hasil penaksiran tqnaga ahli yang dinyatakan tenulis. Biaya yang mungkin timbul dapat dimasukkan daiarn klaim. Dalam hal keterlambatan, ganti rugi
2x
ongkos kirim
Batas tanggung jawab penanggulg dalam pasal
:
zx
7.7ao:
secara
15.400.
4 petunjuk pelaksanaan bersama pT. putera Asurausi Jasa Raharja dan pT. pOS. tndonesia tentang ,asuransi pengirirnan
&
berdasarkan ongkos kirim.
l.
Keterlambatan : 2 kali ongkos kirim
34
Kehilangan : 30 kali ongkcrs kiriur 3. Kerusakan : sebesar kerusakan, maksimum 30 keli ongkos kirim. 2.
b.
berdasarkan
nilai barang;
I. Keterlambatan : 2 kali ongkos kirim 2. Kehilangan : maksimum hanya pertanggungan 3' kenrsakan isi :
c'
2.
sebesar kerusakan, maksimum harga pertanggungan.
kirim dan nilai barang merupakan gabungan butir a dan b ayat ini, kectrali keterlambatam hanya diboril
Jarninan asuransi akan nnulai berlaku se.iak barang diserahkan oleh pengguna jasa
surat POS (pengirim) kepada PJ. I'OS hndonesia (Persero) seternpat dan akan beirakhir pda saat surat POS tersebut diserahkan da$ / atau diterirna
oleh penerima atau yang dilcuasakan atau orangi yang telah dewrsa dj alamat tujuan tarp sanggahan apabila kiriman tersebut dikembalikan kepada pengirim
,*1
asilransi berlaku salnpai dengan diterima kembali oleh pengjnm, kecua.li resiko keterlambatan
Sejak ditandatanganinya perjanjian kerjasama tridang asrnansi anq14 pT. pOS dengnn perusahaan asuransi, pada tanggal 5 februari 1999 d8rr. mulai efektif' rtrhun 2001 di kota Palerrban& dan jusa seharusnya berlaku untuk agen pOS, ternyata tahun 2001
mulai januari sampar dengan agustus 200i, lwnya 7222 orang tertsn-gEung yang membayar as,ransi nilai barang karena sifatnya fakultatid, , d*, j *"oy.rr*"t masih belum begrtu mengerti arti pentingnya
ruuransi.
D. Trnggung Jawab Agen prOS ,Ierhadap pengiriman
Surat
-,,rr
,
Agen POS sebagai perpanjangan tangan clari P'I. POS trertanggung jawab atas keselamatan surat atau barang yeng dikirim olleh pengirim. Jadi agen pos dalam meneruskan atau menyerahkan surat / barang ke kantor PoS deng4n selarnat sampar
z Llata sekunder dari kantor PoS Palembang peng,lrirn surat kilat khusus butan Januari Agusfus 2001.
-
35
,.,i.,,&;Jl;'.
ditujuan. Kata selamat mengandung arti bila prosCIs penyerahan berjalan dengan tidak sElamat itu menjadi tanggung jawab agen pOS.
Petunjuk pelaksanaan bagi agen Perjanjian kerjasarna, pasal yaitu
(l)
7
Pos
yang merupakan bagran
tak
terpisah.
mengatur ter,tang tanggung jawab agcn pOS (pcngurus)
:
pengurus bertangung jawab atas;
a
Terjaminnya "Rahasia surat" yang dimaksud pasal 17 dari semrua surat pos selama masih dalarn tanggung jawabnya;
b c
Terjaminnya rahasia jabatan yapg dimaksud pasar rg; Keselamatan dan pengurusan yang tepat dari uang, benda-benda dan kirirnan yang POS dipercayakan kepadanya
d
Kekurangan porto dan bea yang sehanrsnya dipungut dan tidak lagi dari pengirim, penerima" atau pernyetol:
e
ditagih
Penerusan segera surat PoS, paket IICS clan lain-lain yang diterima dari umum ke kantor penghubun
grya:
f
dapt
:
rugl karena kehilangan atau kerusakan.luftrt pos tercatat dan pallet pos baik sehgian atau seluruh isinya, bila kehilangan atau kerusakan Pernbayaran gBnti
tersebut terjadi selama masih dalarn tanggung jawabnya;
g
Pemwatan yang
baik dan penyimpanan yaog aman atas perrengkap*
yang
dipinjamkan;
h
Penjualan benda pos dan materai dengan harga norninar;
tuk melanggar ketentuan monopoli frcs. (2) Pelanggaran atas tanggung jawab yang dimaksud pada ayat (1,) di atas disamping dapat diambil tindakan berdasarkan ketentuan undnng-undeng yang berlaku, jug, dapat nrengakibatkan ditutuprrya ageu pcls.
Dari pasal 7 diatas dapat disimpulkan sebernamya tanggung ajwab agen pos itu dimulai sejak dia menerima surat atau barang dari pemgirim dan berakhir setelah agen
pos (pengunrs) meneruskan pengirinnan surat lbarang ke kantor pos penghubung. Namun walaupun agen pos bukan pihak pengangkut tetapi dia dapat menolak tanggung .iawab seperti yang diatur rraram prsar 9r KUHD, yaitu;
35
r:;:ii&-n"...
-'!ry !.'_.
vi
a b c d
Keadaan memaksa (Overmacht atau Force majeure)
Cacat pada barang iu sendiri Kesalahan atau kelaraian si pengirim atau ekspeditur
KsterlambatBn datangnya barang ditempat tujuan, keadaan memaksa (paul 92 KUHD)
yang disebabkan
Mengenai luas tanggung jawab pengangkut secaru umum diatur dalarn
dan 1246 KUHPeT dapat diberlakukan pula pada agen Pessl 1236 KIJHPeT, menentukan;
karena
psal
1236
pos.
Pengangkut wajib memberi ganti
yang layak diterimanya,
ruF atas biaya kerugian yang diderita dan bunga bila dia tidak dapat menyerahkan atau tidak mexautst
sepatutnya untuk menyelamatkan barang-barang
rnuatan.
-.!
Prsal 1246 KUIrPer, menentukan biaya kerrugian dan bunga itu pada umurnfiya terdiri atas kerugian yang telah dideritanya dan laba yang setidalrnya akan diterimanya. Kerugian yang harus diganti misalrye
; harga pembelian barang, biaya pengirirnan barang dan laba yang layak diterimanya. .
Ternyata luas tangBung jawab pengangkut tersebut
di atas dibatasi oleh pasal
a
Kcrugian tersebut ialah kerugian yang dapat diperkirakan secara layak pada timbulnya perikatarq
b
Kerugian
' ..1
itu
saat
,'
harus merupakan akibat yang iangsung dari'tiduk terlaksananya perikatan dari perjanjian pengangkutan. Namun
jika terjadi kerugian yang rnenyebabkan kehilanga4 atau kerusakan
pos tercatat atau paket pos dan ternyata memang kesaiafran duri pos bertarggung jawab seperti yang diaman,atkan dalam pasal
surat
,
lx,s, maka agen 7 butir (f). Tapi apabila
kerugian itu te{adi setelah diserahkannya surat pos atau paket poi karntor pos, dan memang kerugian itu kesalahan dari pihak kantor pos maka disini rerdapt dualisnre pengaturarr ganti rugi ;
te
1'
Ganti rugi berdasarkan peryanjian asuransijika pengirim menggunrakan jasa SKH (Surat Kilat Khusus) bisa mengklaim bcrdzr.sarkan asuransi on1$os kirim dan
37
;+g.&W+
dapat pula mengklaim kedua-duanyr yaitu a$rmnsi ongkos kirim
nilai
dErr csuransi
barang.
tidrk membayar asuriltsi ongkos kirim @iasanya melalui agen pOS) dan tidak juge membayar asuransi di klaim sesuai dengan apa yang tercanturn peda klausula beku yang dibauah atau dibagi&d belelcang tands terima SKH.
':t
. .#
-1M...
rlP,,;';
38
terrcra
\-
BAB
TV
PEI{UTU?.
A.
Kesimpulrn Berdasarkan hrlisan pada. bab-bab terdatrulu, maka dapat ditarik kenimpulan
sebaga: berikut
l.
Perjanjian kerjasama antara agen POS dan'PT. POS Indonesia (Persero) dapat disebut perjmjian campurat dengan unsur-unsur;
. . r . .
Perjanjian keagenan
Perjanjian dishibutor Perjanjian bagi hasil Perjanjian pemberian kuasa Perjanjian pelayanan berkala
2. Jenis perjanjian yang rnendasari hubuqgan hukum antara agen POS dan pT, pOS adalah perjanjian penyimpanan barang dan perjanjian asuransi.
3. Jadi agen POS bertanglgrurg jawatr
ter'hadap pengirirnan
r"rat POS mulai
dari
menerima surat PCS / barang dari pihak pr:ngirim, dan berakhir sampai dengan diset-ahkan kepada
clapat mengklaim
jika terjacti kenrgian pitraL pengirinr / penerimr kepada PT. po:; (kaurtor pos a^sal atau kantor pos IvL
POS,
penghubung) dengan catatan apabila kerugiarn
kerugian berasal dari agen POS, malca age,n kekurangan porto dan
itu berasal rlari kantor pOS. Jika POS bertanggung jawab, misalnya
be4 nrsak, hilang alau
berkurangfiya sru"atltararrg dalam
linghngan agen Pos yang belum diserahka, kekantor pos.
B.
Sai'an
1. PT. PoS Indonesia perlu
melalarkan sosialisasi kepada masyarakat luas balkan
2. Perlu adanya tanggmg jawab
tegas antara PT. PoS dan penrsahaan Asuransi
apabila konsumen dirugikan..
3. IIU No. 6
tahun 1984 tentang PT. POS hanrs ditinjau ualang, karena tidak cocok lagi dengan kondisi saat ini. 38
:,;:.:i34,i: .,.
|,1
D,
TTAR PUS'IAKA
/xb
W.
Ciba
/Dhananug Widitawan, PO^S Global dalam Me4uati PO,S, Maialah Inh:rnai PT. POS krdonesi4 MP. Triwulan IU300],
/U.U.X.
Purrryosutjipto, Pengertian Fokok hukum Dagang Indon
J.C.T. Sinrorangkir dan woerjouo Saskoprarotq Peladjaran' t*&um lndisnesia, ''' i r' Gumng Agung, Djakarta 1962
r
Marianl Darus Badnrizarnan, Aneka Huhtm Bisnis, Alurnni, Bandung tgg4
, Mt. Kist
dalam Furwosutjipto, Pengerttan Pokok Hukun fui.gang
{tr
fjakrirysara Huhtm Penganglaran Barung dai-,"Pr,rzumpang,
D-^ ,Djambatan 1995"
X Soegijaind
u , ,;o::tff^X:trro
.tiiiti 3,
r:F*.t'
7z
t*t.zrv/ n-s racvat/ ;*-
l.i* " ; ,
,,,$
Bhineka
4q
:
lic ; r 7/,2vz li*;r-
,,1..,.
Jasa pos dalam Masalair perlindungan Konsurnen Di Indonesi4 PT. Citra Adiga B6kti, Bourdtmg, 1996. ..;. .,
"i"affi,ffis*ren v'w.l.s.
,
:W'
Poerwadanninta, Kamus Umum Bahasn Inrloneui4
niffi. rustak4 lg8f ';'
PKS Antara EIen POS Niata dengan m. POS irdonesia no; 830$ / OP m / 4 / lggg Undar.g-undang Pengangkutwt
Lggl, Sinar Graflk4 .Talrad4 Cetakir* Pertama i9g2
IIURI No. 6 Tahun 1984 tentang POS
'fAP MPR RI No. tr i MPR / 7994 Tenrang
GBHN
Pehmiuk Pelaksana Bagi Ageu Pos, Kantor ilrusat penur pos daa Giro, Banduug, 40000, t'anpa tahun.
J>
li:b*1,
*'ffir'ryEr
v
\.
" i:1*.rr.l+1YqYF t
.
Daftar Hadir Peserta $ieminar Ilasil Penelitian Dana Rutin Universitas liriwijaya Tahun 2001/2002
:
Judul Penelitian Nama
Peneliti :
[fodcrator
:
$itudi tentsng langgung.Iawflb .{,gen Pos tenhad*p D.alam Pengirtmun Spr:rt"
Analisa Y,
1
Ridddn , gH. M.HU'yr NTP
$ill,Jk^ fok*'rr"
I
Pos &rdonmia
iitr.,M"Hum
Nama
No.
Pf
.
rwftr
7u
itn'-*rx eT+
rudd&J
,Qqbcn .+ ftnn ali5rr t)
qa( G??
.r' "rA* .'D6oaL 4 < z'$, q2euss 3 /) ofsf Ltsr
I
r. L
1 8
rl Io.rhri dra,.
J
=ah{/1a), A ,t r;-. ,lrrnno
['v'
qe1
l.ir ,1.., bt, /4 | .-/')o 6)v
Maniu
"bW'fa^aa
tstT{q.n,
lo'
/h.4,
II
&a*-^.
fiz Ar AY
/l "l)
\1_.
!:" l,q / )',
,(
,,1.
*^)
\rr
y ta
1t)
/\
l4iL
U'. 1#,. lt
<#fl
s-6j
t?r )Tv7 Wk l\t 67c2 Tt t-.'" ", twh'7 to /?./ (t:/))r' /
lt;z-yrry"
Incleralnya, Noverrl6erZ(!tll Unit llenelitian Fakultas Hularn IINSRI
Kr'hm* il
,1.
..
flXvt.a_ i+j Rutrelrr
Achrnad,SH.,MH.
Nlt,.Jt 30 91tg 244
''''i:
,,
,