SHALOM! Saudara yang dikasihi Tuhan, kita adalah ciptaan Tuhan yang diciptakan begitu istimewa dengan keserupaan dan kesegambaran dengan Allah. Salah satu karakter Allah adalah setia. Itu sebabnya, kita yang serupa dan segambar dengan-Nya, sudah seharusnya adalah orang-orang yang setia. Banyak hal yang dapat dihubungkan dengan kesetiaan. Salah satunya adalah produktifitas. Seorang yang setia adalah juga seorang yang produktif. Orang yang setia tidak akan pernah tinggal diam tanpa menghasilkan apa-apa. Selalu ada saja hal-hal yang dirasa perlu untuk diselesaikannya. Tuhan Yesus berkata bahwa orang-orang yang setia di dalam perkara-perkara yang kecil, pasti akan dipercayakan hal-hal yang lebih besar. Di bulan Juli, NDC akan membahas tentang “Faithful Men”. Mari saudara-saudara, bersama-sama kita belajar untuk menjadi pribadi yang setia. Setia kepada pasangan kita, setia kepada tugas, dan setia kepada pelayanan yang dipercayakan kepada kita. Revive-lah setiap hari dan manfaatkan fitur-fitur yang ada di dalam REVIVE seperti : • Bacaan Alkitab sesuai tema setiap hari • Bacaan Alkitab setahun • Ayat Hafalan • Renungan Inspirasi • Refleksi Diri • Pokok Doa • Kata-kata Bijak • Yang Harus Dilakukan Disiplin dalam REVIVE akan membantu menuntun dan mengubah kehidupan Anda menjadi semakin serupa dengan Kristus. Tuhan Yesus memberkati. Salam REVIVE, Tim Redaksi REVIVE
PENANGGUNG JAWAB PEMIMPIN UMUM PEMIMPIN REDAKSI CONTENT EDITOR COVER DESIGN GRAPHIC DESIGN
: : : :
Tim Gembala Ps. Joshua Husada Ps. Joshua Husada David Fernando, Jeremy J. Abdisaputera, Jesselyn J. Abdisaputera & Tjauw Hwi Siong : Ps. Joshua Husada & Tjauw Hwi Siong : Candy Wiyono : Ardyan Husodho
SEKRETARIAT Komp. Green Ville Maisonette Blok FA No. 4-7 Jakarta Barat 11510 Ph: (021) 5656233 Fax: (021) 5656231 www.ndcministry.org
REVIVE (NDC’s Devotion)
Sabtu, 1 Juli 2017
SETIA DALAM PERKARA KECIL Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
Kejadian 39:1-23
Lukas 16:10,
Bacaan Alkitab setahun
Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.
Maleakhi 1-4; Wahyu 22
RENUNGAN INSPIRASI
L
i Ka-shing adalah salah satu orang terkaya di dunia dan merupakan orang terkaya di Asia versi majalah Forbes pada tahun 2014. Namun kali ini kita hendak belajar dari sopir pribadi Li Ka-shing. Ketika sopir pribadinya akan pensiun, Li Ka-shing hendak memberinya hadiah sebesar dua juta dolar Hong Kong, yang jika dirupiahkan, nilai pemberian itu mencapai lebih dari tiga miliar rupiah. Namun sungguh mengejutkan, sang sopir menolak pemberian tersebut, karena ia sudah memiliki tabungan sebesar sepuluh kali lipat dari apa yang hendak diberikan oleh Li Ka-shing. Darimana sopir ini bisa mendapatkan uang sebanyak itu? Ternyata, si sopir ini selalu memperhatikan apa yang Li Ka-shing bicarakan di kursi belakang mobilnya. Saham apa pun yang dibeli oleh Li Ka-shing, sopir ini pun membelinya walaupun dalam jumlah yang jauh lebih kecil. Ia tahu bahwa keputusan yang diambil oleh tuannya itu adalah keputusan bisnis yang tepat. Keuntungan demi keuntungan pun mengalir dari nilai-nilai yang kecil, hingga pada akhirnya terkumpul keuntungan yang nilainya sangat besar. Yusuf adalah contoh nyata orang yang mengalami berkat Tuhan dari kesetiaannya dalam setiap pekerjaan yang dipercayakan kepadanya. Yusuf memulai karirnya sebagai seorang budak di rumah Potifar, hingga ia menjadi tangan kanan Potifar. Kesetiaan Yusuf membuat Tuhan menjadikan segala yang dilakukannya berhasil, sehingga ia mendapatkan kasih dari Potifar dan dijadikan orang kepercayaannya (ay. 3-4). Kombinasi antara kesetiaan dan penyertaan Tuhan telah membawa Yusuf ke posisi puncak. Itu sebabnya, jangan pernah menganggap remeh setiap tugas dan pekerjaan apa pun yang Tuhan percayakan kepada kita, tapi kerjakanlah itu semua dengan setia. Tuhan melihat kesetiaan Anda dan pasti akan membawa hidup Anda mengalami peningkatan.
REFLEKSI DIRI 1. Hal apakah yang membuat Yusuf berhasil dalam pekerjaannya? 2. Mengapa Tuhan mau Anda untuk belajar setia dengan perkara yang kecil?
YANG HARUS DILAKUKAN Lakukanlah setiap tugas dan pekerjaan Anda dengan penuh tanggung jawab dan selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik untuk kemuliaan nama Tuhan.
POKOK DOA Bapa di sorga, aku bersyukur untuk setiap hal yang Engkau percayakan kepadaku. Aku berjanji di hadapan-Mu, Tuhan, untuk setia melakukannya dan bertanggung jawab, tidak peduli seberapa remehnya tugas dan pekerjaan yang Engkau percayakan itu. Karena aku yakin dan percaya, pasti Engkau punya rencana untuk membentuk hidupku melalui setiap perkara-perkara itu.
Orang yang tidak setia pada hal-hal yang kecil, tidak layak untuk dipercayakan hal-hal yang lebih besar.
REVIVE (NDC’s Devotion)
Minggu, 2 Juli 2017
BERTUMBUH DALAM KOMUNITAS Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
Kisah Para Rasul 2:41-47
Kisah Para Rasul 2:46-47,
Bacaan Alkitab setahun
Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati, sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.
Matius 1; Kejadian 1-3
RENUNGAN INSPIRASI
A
da sebagian orang yang merasa tidak lagi memerlukan komunitas rohani. Mereka berpendapat bahwa mereka tetap dapat bertumbuh walau sendirian. Apalagi dengan segala kemudahan yang ditawarkan di zaman yang modern. Ada banyak khotbah yang dapat kita dengarkan melalui televisi, radio atau bahkan Youtube. Bila mereka tak memahami suatu bagian Alkitab, mereka dapat dengan mudah mencari penjelasannya di internet. Bila ingin memuji dan menyembah Tuhan, tinggal memutar CD atau mp3 melalui perangkat yang ada. Singkatnya, mereka berpendapat bahwa kebaktian atau mendengarkan firman Tuhan bisa mereka lakukan di mana saja dan kapan saja dengan memanfaatkan teknologi. Itulah sebabnya, mereka berpendapat, ‘untuk apa kita memerlukan komunitas rohani lagi?’ Kitab Kisah Para Rasul mencatat kehidupan jemaat mula-mula yang senantiasa hidup dalam komunitas (ay. 42). Jemaat mula-mula percaya, hanya dengan berada dalam sebuah komunitas, mereka bisa saling mendoakan, saling mendukung, saling mengingatkan dan saling menasehati. Sebagai orang percaya kita perlu memiliki komunitas rohani yang bisa menolong kita bertumbuh dengan maksimal. Di dalam komunitas, selain kita dapat saling mendukung dan mendoakan agar iman kita bertumbuh, karakter kita pun dibentuk menjadi semakin baik dan dewasa. Kita dapat belajar untuk menerima perbedaan, mengatasi konflik, tidak mementingkan diri sendiri dan bertanggung jawab. Tak jarang pula di dalam komunitas kita dapat menemukan atau bahkan mempertajam talenta yang kita miliki. Temukan dan bergabunglah dalam komunitas rohani yang baik sehingga iman Anda dapat bertumbuh dan karakter Anda pun dapat dibentuk semakin dewasa.
REFLEKSI DIRI 1. Mengapa kita perlu memiliki komunitas rohani? 2. Dampak apa saja yang bisa kita alami dengan berada dalam komunitas yang tepat?
YANG HARUS DILAKUKAN
POKOK DOA Tuhan, terima kasih hari ini aku diingatkan kembali bahwa aku tidak dapat bertumbuh dalam iman sendirian. Aku mau segera bergabung dalam CORE dan tertanam di dalamnya. Bentuklah aku melalui kebersamaan di dalam CORE untuk menjadi pribadi yang semakin dewasa di hadapan-Mu.
Temukanlah komunitas rohani (CORE) yang sesuai dengan Anda dan bergabunglah, agar iman Anda dapat bertumbuh dewasa.
If you want to go fast, go alone. If you want to go far, go together. – Peribahasa Afrika
REVIVE (NDC’s Devotion)
Senin, 3 Juli 2017
TETAP PADA JALUR Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
Yosua 1:1-8
Yosua 1:8,
Bacaan Alkitab setahun
Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.
Matius 2; Kejadian 4-6
RENUNGAN INSPIRASI
B
ila kita mengamati pesawat yang sedang terbang, sepertinya pesawat itu bisa bergerak bebas kemana saja. Namun tahukah Anda, pesawat itu sebetulnya terbang pada jalurnya masing-masing. Meleset satu derajat saja, maka akan beresiko terjadi kecelakaan dengan pesawat lain atau tidak sampai ke tujuan yang diinginkan. Begitu pula dengan kehidupan orang percaya, Tuhan memang memberikan kebebasan kepada kita untuk memilih. Namun jangan lupa, kebebasan yang Tuhan berikan kepada kita bukan tanpa konsekuensi. Tuhan sudah memberikan rambu-rambu dan menetapkan aturan yang sangat jelas untuk kita perhatikan dan patuhi. Sebelum melangkah masuk ke tanah Kanaan, Tuhan berfirman kepada Yosua agar tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri. Yosua taat pada perintah Tuhan, dan Tuhan membuat Yosua berhasil dalam segala sesuatu yang dikerjakannya. Tanah Kanaan berhasil direbut karena Yosua memimpin bangsa Israel dengan takut akan Tuhan dan dia tidak menyimpang dari ketetapan-ketetapan Tuhan. Tuhan berjanji, bila kita hidup mengikuti seluruh ketetapan dan peraturan-Nya dengan setia, maka kita akan mengalami kebaikan dan berkat Tuhan di dalam hidup kita. Berkat yang Tuhan janjikan ini bukanlah kehidupan yang berjalan serba mulus dan tanpa tantangan. Tapi Tuhan berjanji, sebesar apa pun tantangan dan rintangan yang kita hadapi, Tuhan akan menyertai, menolong dan memberikan kekuatan kepada kita untuk dapat mengatasinya dan menjadi pemenang. Jika Anda rindu mengalami berkat dan keberhasilan dalam kehidupan pribadi atau keluarga Anda, tetaplah berjalan dalam jalurnya Tuhan. Renungkanlah Firman Allah siang dan malam dengan setia dan mintalah Roh Kudus untuk menuntun Anda, agar kehidupan Anda menjadi berhasil dan beruntung.
REFLEKSI DIRI
POKOK DOA
1. Apa yang dimaksud dengan berjalan dalam jalur Tuhan? 2. Apa janji Tuhan bila Anda berjalan di dalam jalur-Nya?
YANG HARUS DILAKUKAN Baca, renungkan dan lakukanlah firman Tuhan di dalam hidup Anda setiap hari dengan teratur.
Bapa di sorga, tuntunlah jalanku agar aku tidak menyimpang dari ketetapan-Mu. Di hadapan-Mu aku mengambil komitmen untuk selalu merenungkan firman-Mu siang dan malam, serta melakukannya di dalam kehidupanku sehari-hari. Roh Kudus, terangilah hati dan pikiranku untuk dapat mengerti kehendak-Mu di dalam hidupku.
Alkitab adalah peta jalan orang percaya menuju keberhasilan.
REVIVE (NDC’s Devotion)
Selasa, 4 Juli 2017
KRISIS KESETIAAN Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
Rut 1:1-22
Amsal 20:6,
Bacaan Alkitab setahun
Banyak orang menyebut diri baik hati, tetapi orang yang setia, siapakah menemukannya?
Matius 3; Kejadian 7-9
RENUNGAN INSPIRASI
P
ada tanggal 3 Januari 2014, Britney Spears menikah dengan Jason Alexander, teman masa kecilnya, di sebuah kapel di kota Las Vegas. Ironis, pada tanggal 5 Januari 2014 Britney mengajukan gugatan cerai! Hanya 55 jam! Ya, umur pernikahan Britney Spears dan Jason Alexander hanya bertahan selama 55 jam saja. Sebuah survei yang dilakukan oleh Barna Group pada tahun 2008 menemukan bahwa 33% pasangan di Amerika Serikat sudah pernah mengalami perceraian. Dan rata-rata usia pernikahan di Amerika Serikat adalah 8 tahun! Survei ini memperlihatkan kepada kita bahwa institusi pernikahan/keluarga sedang dilanda oleh krisis kesetiaan. Bahkan bukan hanya pernikahan saja, krisis kesetiaan ini pun mulai terlihat di area-area kehidupan yang lainnya. Alkitab jelas mengajarkan pentingnya kesetiaan. Kehidupan Rut merupakan contoh yang indah dari prinsip ini. Walaupun masyarakat dan lingkungan Rut pada waktu itu dapat mengerti bila Rut pergi meninggalkan Naomi, mertuanya, untuk mencari kehidupan yang lebih baik, namun Rut tidak melakukannya. Padahal, Naomi tidak dapat menjamin kesejahteraan Rut (ay. 12-13). Ia memilih berjanji setia kepada Naomi (ay. 16-17). Tuhan pun menghargai kesetiaan Rut. Meskipun Rut berasal dari bangsa Moab, namun nama Rut tercatat di dalam silsilah Yesus Kristus (lih. Mat. 1). Allah adalah Allah yang setia. Itu sebabnya, sebagai anak-anak-Nya, sudah seharusnya kita hidup setia. Setia bukan hanya di saat senang dan segala sesuatunya lancar, tetapi juga ketika keadaan terasa sulit dan bahkan ketika harus berkorban. Ketahuilah bahwa Tuhan selalu memperhitungkan kesetiaan hidup seseorang dan Ia akan memberkati orang-orang yang setia.
REFLEKSI DIRI 1. Setelah membaca firman Tuhan hari ini, menurut Anda, kesetiaan yang seperti apakah yang diinginkan Tuhan? 2. Ganjaran apakah yang Tuhan janjikan kepada orang-orang yang setia?
POKOK DOA Tuhan, aku ingin menjadi orang yang setia. Setia kepada-Mu, setia dengan pernikahanku, setia dengan keluargaku, setia dalam pekerjaanku dan pelayananku. Roh Kudus, ajar aku untuk dapat menjadi orang yang setia.
YANG HARUS DILAKUKAN Belajarlah untuk setia dari hal-hal yang kecil, sebelum Anda dipercayakan hal-hal yang lebih besar.
Kesetiaan adalah benih yang kita tabur untuk dapat menuai kepercayaan.
REVIVE (NDC’s Devotion)
Rabu, 5 Juli 2017
SETIA BERIBADAH Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
1 Samuel 12:1-25
1 Samuel 12:24,
Bacaan Alkitab setahun
Hanya takutlah akan TUHAN dan setialah beribadah kepada-Nya dengan segenap hatimu, sebab ketahuilah, betapa besarnya hal-hal yang dilakukan-Nya di antara kamu.
Matius 4; Kejadian 10-12
RENUNGAN INSPIRASI
E
ric Henry Liddle adalah seorang atlet lari Olimpiade dari Skotlandia yang sangat sukses dan berprestasi. Pada masa kejayaannya, ia adalah pemegang rekor lari 100 meter dan banyak medali yang ia peroleh, sehingga ia menjadi kebanggaan dan andalan negaranya. Suatu saat ketika ia harus bertanding untuk perlombaan lari 100 meter di Olimpiade Paris, ia menolak untuk bertanding karena pertandingannya itu diadakan pada hari Minggu. Eric menolak untuk bertanding karena ia ingin beribadah kepada Tuhan. Banyak orang mengecam keputusannya itu, dan Henry pun merasa tertekan. Namun, ia tetap teguh pada pendiriannya. Kesetiaan Henry kepada Tuhan pun membuahkan hasil. Keesokan harinya, Henry memenangkan medali emas 400 meter. Tuhan melihat kesetiaan Henry dan memberikan Henry upah atas kesetiaannya. Hari ini kita kembali diingatkan untuk setia beribadah kepada Tuhan dengan segenap hati. Walau banyak masalah yang menghalangi kita untuk beribadah, atau mungkin ada banyak pilihan-pilihan yang membuat kita bingung ketika harus mengambil keputusan untuk tetap setia mencari hadirat Tuhan seperti cerita Henry Liddle. Firman Tuhan hari ini mengajarkan kita untuk tetap setia beribadah kepada Tuhan, karena Tuhan melihat pengorbanan yang kita lakukan untuk-Nya dan Tuhan berjanji tidak akan pernah melupakan orang yang setia beribadah kepada-Nya. Mulailah hari Anda dengan beribadah kepada Tuhan melalui hal-hal yang sederhana. Ucapkan syukur, berdoa dan menyembah Tuhan setiap pagi sebelum Anda memulai aktifitas dan pada malam hari sebelum tidur. Persembahkanlah hidupmu, sebagai persembahan yang harum bagi Tuhan Yesus. Rasakan dan lihatlah berkat Tuhan yang tercurah memberkati Anda setiap hari.
REFLEKSI DIRI 1. Maukah Anda berkomitmen untuk setia beribadah kepada Tuhan setiap hari? 2. Apa janji Tuhan bagi orang yang setia beribadah kepada-Nya?
YANG HARUS DILAKUKAN
POKOK DOA Tuhan, berikanlah aku kekuatan untuk tetap setia beribadah kepada-Mu dalam segala situasi dan kondisi. Meskipun terkadang ada masalah yang begitu berat, tetapi aku mau tetap setia. Aku percaya ada mahkota kehidupan yang Engkau janjikan bagiku.
Bangunlah mezbah pribadi dan mezbah keluarga Anda. Mulai dari hal-hal yang sederhana: mengucap syukur, memuji Tuhan, berdoa dan merenungkan Firman-Nya setiap hari.
Ketika Anda memilih untuk setia beribadah kepada Tuhan, sebenarnya Anda sedang membuka jalan bagi Tuhan untuk memberkati Anda.
REVIVE (NDC’s Devotion)
Kamis, 6 Juli 2017
KELAHIRAN BARU Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
Yohanes 3:1-8
Yohanes 3:5,
Bacaan Alkitab setahun
Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.
Matius 5:1-16; Kejadian 13-15
RENUNGAN INSPIRASI
“K
alau marah ia persis seperti saya," cerita seorang bapak tentang putranya. Cerita yang tentunya dapat dialami oleh tiap orang tua. Anak-anak tidak hanya mewarisi kemiripan secara bentuk fisik, tetapi juga sifat-sifat dan teladan dari orang tuanya. Hal ini akan menolong kita untuk memahami pernyataan Tuhan Yesus tentang pentingnya seseorang untuk dilahirkan kembali (ay. 3). Yang dimaksud oleh Yesus bukanlah proses kelahiran jasmani, tetapi Yesus sedang berbicara tentang pembentukkan hidup yang baru oleh Roh Kudus. Kelahiran yang pertama melahirkan manusia jasmani. Kelahiran yang kedua di dalam Roh melahirkan manusia rohani (ay. 6). Dalam percakapannya dengan Nikodemus, Yesus menegaskan bahwa hanya dengan memiliki pengetahuan tentang firman saja bukanlah jaminan seseorang akan mendapat bagian dalam Kerajaan Sorga. Begitu pula bila kita dilahirkan di dalam keluarga Kristen, itu bukan jaminan bagi kita untuk mendapat bagian dalam Kerajaan Sorga. Untuk itu, kita perlu dilahirkan kembali di dalam Roh. Ciri orang yang telah lahir baru salah satunya adalah ketaatan pada pimpinan Roh Kudus dan ada buah Roh yang keluar dari kehidupannya (Bdg. Gal. 5:22-23).
REFLEKSI DIRI 1. Bagaimanakah Anda dapat mengalami kelahiran baru di dalam Roh? 2. Apa ciri dari seseorang telah mengalami kelahiran baru dalam Roh?
YANG HARUS DILAKUKAN
POKOK DOA Tuhan Yesus, aku memohon pengampunan-Mu, Tuhan, atas segala kesalahan dan pelanggaran yang telah aku lakukan di dalam hidupku. Masuklah ke dalam hatiku, bertakhtalah sebagai Tuhan di hidupku. Roh Kudus, tuntun aku agar aku dapat menjalani hidup yang baru untuk memuliakan nama-Mu.
Bertobatlah, percaya dan terimalah Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat Anda, agar Anda dapat dilahirkan kembali di dalam Roh.
Lahir baru di dalam Roh selalu diawali dengan pertobatan dan disertai dengan ketaatan pada pimpinan Roh Kudus.
REVIVE (NDC’s Devotion)
Jumat, 7 Juli 2017
UJIAN KESETIAAN Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
Kejadian 22:1-19
Amsal 20:6,
Bacaan Alkitab setahun
Banyak orang menyebut diri baik hati, tetapi orang yang setia, siapakah menemukannya?
Matius 5:17-48; Kajasian 16-17
RENUNGAN INSPIRASI
B
anyak orang yang berkata bahwa dirinya adalah orang yang setia. Tetapi seseorang belumlah sungguh-sungguh dapat dikatakan setia sebelum kesetiaannya melalui ujian. Kita semua mengenal Abraham sebagai Bapa orang beriman. Sebutan ini diberikan kepada Abraham bukan tanpa alasan. Kesetiaan adalah iman dalam perbuatan. Kesetiaan Abraham diuji oleh Tuhan ketika dia diperintahkan untuk mempersembahkan Ishak, anak satu-satunya, sebagai korban bakaran kepada Allah. Mendengar perintah Tuhan itu, hati Abraham hancur. Karena sebagai orang tua, tentu ia sangat mengasihi anaknya sekaligus menaruh harapan di masa yang akan datang. Bagi Anda yang sudah menjadi orang tua, pasti dapat merasakan apa yang dialami oleh Abraham saat itu. Tetapi Abraham taat dan setia. Dia menyiapkan semua yang diperlukan dan melakukan persis seperti yang diperintahkan oleh Tuhan. Dan sebelum Abraham menghujamkan pisaunya untuk menyembelih Ishak, malaikat Tuhan berseru menghentikan Abraham. Tuhan telah melihat bukti kesetiaan Abraham kepada-Nya. Dari kisah Abraham ini, kita dapat belajar dua kebenaran penting. Pertama, kesetiaan diukur dari tindakan dan disertai dengan pengorbanan (ay. 10). Harga untuk menjaga kesetiaan kepada Tuhan itu mahal. Seringkali harus mengorbankan kesenangan, kenyamanan, atau sesuatu yang paling berharga dalam hidup kita. Kedua, Tuhan menyediakan upah bagi orang yang setia kepada-Nya (ay. 16-17). Tuhan kita adalah Tuhan yang menghargai kesetiaan. Tuhan berjanji jika setia kepada-Nya, Ia akan memberkati kita berlimpahlimpah.
REFLEKSI DIRI
POKOK DOA
1. Kebenaran apa yang bisa kita pelajari dari kisah hidup Abraham ini? 2. Apa janji Tuhan bagi orang-orang yang hidup setia dalam kebenaran-Nya?
Bapa di sorga, kuatkanlah aku untuk tetap setia ketika ujian dan pencobaan menerpa hidupku. Celikkan mata hatiku untuk dapat melihat berkat besar yang Engkau janjikan bagi orang yang setia kepada-Mu.
YANG HARUS DILAKUKAN Tingkatkan kepercayaan Anda kepada Tuhan saat merasa iman mulai goyah.
Kesetiaan adalah iman yang disertai dengan tindakan.
REVIVE (NDC’s Devotion)
Sabtu, 8 Juli 2017
DASAR YANG KOKOH Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
Efesus 5:22-33
Kolose 3:18-21,
Bacaan Alkitab setahun
Hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan. Hai suami-suami, kasihilah isterimu dan janganlah berlaku kasar terhadap dia. Hai anak-anak, taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam Tuhan. Hai bapa-bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya.
Matius 6: 1-18; Kejadian 18-19
RENUNGAN INSPIRASI
S
ebagai negara berkembang, angka perceraian di Indonesia tiap tahun terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Di antara statistik angka perceraian itu, tidak menutup kemungkinan ada keluarga-keluarga Kristen termasuk di dalamnya. Hasil survei menemukan bahwa pada umumnya penyebab keretakkan dalam sebuah rumah tangga antara lain: ketidakharmonisan antar pasangan, komunikasi yang tidak sehat antara suamiisteri, perbedaan prinsip, perselingkuhan dan juga faktor ekonomi. Kita perlu untuk menjaga agar hal-hal tersebut tidak menyelinap masuk ke dalam rumah tangga kita, agar pernikahan dan keluarga kita dapat tetap utuh dan semakin kuat. Firman Tuhan dengan jelas memaparkan hal yang penting dan mendasar dalam membangun hubungan antara suami dan isteri: Kasih dan hormat (Love and respect). Kepada isteri, diperintahkan Tuhan untuk tunduk kepada suami seperti kepada Tuhan (ay. 22-23). Walaupun dalam beberapa kondisi mungkin ada isteri yang berpenghasilan lebih besar dari suami atau bahkan menjadi tulang punggung keluarga, tetapi ini bukanlah suatu pembenaran untuk tidak mau tunduk dan hormat kepada suami (Bdg. 1 Pet. 3:1; Kol. 3:18). Untuk suami, Tuhan memerintahkan untuk mengasihi isteri sama seperti Kristus mengasihi jemaat (ay. 25). Peranan suami sebagai kepala keluarga dan pencari nafkah harus disertai dengan sikap melindungi dan mengasihi isteri (Bdg. 1 Pet 3:7; Kol. 3:19). Firman Tuhan harus menjadi pegangan dan panduan dalam kehidupan pernikahan Kristen. Suami dan isteri harus saling setia dan berkomitmen untuk melakukan perintah dan kehendak Tuhan di dalam kehidupan pernikahan mereka. Di sisi lain, sebagai anak-anak, setiap kita juga memiliki peranan dalam menjaga keharmonisan dalam keluarga (Lih. Ef. 6:1; Kol. 3:20). Pernikahan dan keluarga yang dibangun di atas dasar prinsip kebenaran Firman Tuhan bukan hanya menjadi pernikahan yang hamonis dan kokoh, tetapi juga akan menjadi pernikahan yang berdampak dan membawa pengaruh bagi pernikahan-pernikahan lainnya.
REFLEKSI DIRI 1. Apakah yang selama ini Anda lakukan sebagai suami/isteri/anak dalam memelihara keutuhan dan keharmonisan dalam keluarga? 2. Adakah hal-hal yang belum Anda lakukan untuk menjadikan keluarga Anda lebih harmonis, kokoh dan berdampak?
YANG HARUS DILAKUKAN
POKOK DOA Bapa di sorga, hari ini kami berdoa untuk keluarga-keluarga Kristen yang sedang mengalami pergumulan di dalam keluarga dan pernikahan mereka. Roh Kudus, lawatlah mereka agar pemulihan terjadi, dan juga lawatlah keluarga dan pernikahanku, Tuhan. Anggur yang baru dan kasih yang dari sorga senantiasa tercurah memenuhi pernikahan dan keluargaku.
Lakukanlah apa yang diperintahkan Tuhan di dalam hubungan antar sesama anggota keluarga.
Keluarga yang dibangun di atas dasar Firman Tuhan dan yang setiap anggotanya adalah pelaku-pelaku Firman adalah keluarga yang berdampak dan diberkati Tuhan.
REVIVE (NDC’s Devotion)
Minggu, 9 Juli 2017
MENJADI TELADAN Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
Ulangan 6:1-25
Amsal 22:6,
Bacaan Alkitab setahun
Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.
Matius 6: 19-34; Kejadian 20-22
RENUNGAN INSPIRASI
B
Beberapa waktu lalu, sebuah video yang berjudul “Chilldren See, Children Do” menarik perhatian kalangan netizen seluruh dunia. Video yang berdurasi 59 detik ini menayangkan seorang anak yang meniru persis apa yang dilakukan oleh orang dewasa dalam beberapa kejadian yang sengaja dilakukan. Dalam video itu, terlihat bagaimana anak-anak selalu mengikuti atau meniru apa yang dilakukan oleh orang dewasa. Video ini memang sengaja dibuat untuk memberikan pesan kepada orang tua, agar menjaga tingkah laku mereka di mana pun mereka berada. Perlu diingat bahwa anak-anak cenderung untuk mengikuti apa yang kita lakukan, dibanding apa yang kita katakan. Tuhan memerintahkan kepada bangsa Israel untuk mendidik dan mengajarkan anak-anak mereka dengan baik dan berulang-ulang. Tuhan ingin ini menjadi bagian dari gaya hidup umat pilihan-Nya (ay. 6-8). Sebagai orang tua kita memiliki tanggung jawab yang besar terhadap kehidupan anak-anak kita. Oleh sebab itu, jadilah teladan melalui tingkah laku dan juga perkataan kita. Bimbinglah anak-anak kita untuk mengenal kebenaran sedini mungkin dan lakukanlah itu terus menerus hingga menjadi bagian dari kehidupan keluarga kita semua. Lakukanlah itu semua dengan setia, maka kita sedang mempersiapkan sebuah generasi Ilahi yang akan mengubah dunia.
REFLEKSI DIRI 1. Sebagai orang tua, bagaimana Tuhan ingin Anda mendidik anak-anak Anda? 2. Apa janji Tuhan untuk masa depan anak-anak yang dibesarkan dalam kebenaran firman Tuhan?
YANG HARUS DILAKUKAN Jadikanlah kebenaran Firman Tuhan sebagai gaya hidup di dalam keluarga Anda. Ajarkan dan jadilah teladan kebenaran bagi anak-anak Anda, kapan pun, di mana pun dan dengan cara apapun.
POKOK DOA Bapa di sorga, terima kasih untuk firman-Mu yang kembali mengingatkanku hari ini. Ampuni aku, Tuhan, bila selama ini aku tidak menjadi contoh yang baik bagi anak-anakku. Ampuni aku juga Tuhan, bila selama ini aku tidak meneladani hal-hal yang baik dari orang yang lebih tua daripadaku. Aku mau mengajarkan kebenaran Firman kepada keturunanku, agar mereka menjadi generasigenerasi Ilahi yang dapat berdampak bagi dunia dan memuliakan nama Tuhan.
Jangan khawatir bila anak-anak tidak mendengarkan Anda. Namun, khawatirlah karena anak-anak itu memperhatikan Anda setiap saat. - Robert Fulghum
REVIVE (NDC’s Devotion)
Senin, 10 Juli 2017
KEBUTUHAN ATAU KEINGINAN? Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
Filipi 4:10-20
Filipi 4:11,
Bacaan Alkitab setahun
Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan.
Matius 7; Kejadian 23-24
RENUNGAN INSPIRASI
B
eberapa waktu yang lalu, perhatian saya tertuju pada akun Instagram milik teman yang berbunyi, “Earth provides enough to satisfy every man’s need, but not every man’s greed” (Bumi menyediakan cukup untuk memenuhi kebutuhan setiap orang, tetapi tidak untuk ketamakan setiap orang). Ungkapan ini menggambarkan keadaan manusia saat ini yang tidak pernah merasa puas dengan apa yang telah dimiliki. Bahkan, ada yang mau melakukan apa saja hanya untuk memiliki sesuatu yang lebih dari orang lain. Mari kita belajar dari kehidupan Rasul Paulus. Paulus pernah mengalami masa-masa yang sulit sekaligus juga pernah mengalami kelimpahan didalam kehidupannya. Dia tahu persis bagaimana rasanya menahan lapar, dan dia tahu juga bagaimana makan dengan kenyang (ay. 12). Namun Paulus tetap kuat, karena ia tahu kepada siapa dia berharap dan Paulus juga mengerti proses hidup yang dijalaninya. Kita perlu belajar untuk tidak mengejar keinginan, tetapi mencukupkan kebutuhan. Rasul Paulus mengatakan, "Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus" (ay. 19). Tuhan berjanji akan memenuhi segala yang kita perlukan atau butuhkan, bukan memenuhi segala keinginan kita. Karena apa yang kita inginkan belum tentu sama dengan yang kita butuhkan. Apakah keinginan tidak boleh dipenuhi? Tentu saja boleh, selama kita menempatkan keinginan kita pada prioritas yang benar dan sesuai dengan kemampuan kita. Apakah Anda terbelenggu oleh keinginan-keinginan Anda? Belajarlah untuk merasa cukup, karena ketika kita bisa merasa cukup dan bersyukur untuk apa yang Tuhan sudah berikan kepada kita, maka segera Anda menjadi orang yang berkelimpahan.
REFLEKSI DIRI 1. Apa janji Tuhan jika kita mau belajar mencukupkan diri dengan apa yang ada? (ay. 19) 2. Bagaimana Anda menata keuangan Anda selama ini?
YANG HARUS DILAKUKAN
POKOK DOA Bapa, ajar aku untuk memiliki rasa cukup, baik di saat aku dalam kekurangan maupun kelimpahan. Berikanlah hikmat kepadaku ya, Roh Kudus, agar aku dapat mengelola berkat yang Engkau percayakan kepadaku. Aku ingin memuliakan nama-Mu dengan keuanganku.
Mulailah mengatur keuangan Anda dengan mengutamakan kebutuhan Anda daripada keinginan.
Kelimpahan bukanlah tentang memiliki banyak atau sedikit. Kelimpahan adalah ketika Anda bisa merasa cukup dengan apa yang Anda miliki.
REVIVE (NDC’s Devotion)
Selasa, 11 Juli 2017
ARTI KESETIAAN Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
Matius 25:14-30
Matius 25:21,
Bacaan Alkitab setahun
Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
Matius 8:1-17; Kejadian 25-26
RENUNGAN INSPIRASI
B
ayangkan Anda memiliki seorang asisten rumah tangga dan suatu hari Anda dan keluarga akan pergi berlibur. Anda berpesan kepada asisten rumah tangga untuk menjaga rumah. Setelah sekian lama Anda dan keluarga pergi berlibur, Anda kembali ke rumah dan mendapati bahwa rumah Anda masih tetap seperti kondisi saat Anda tinggalkan. Bagaimana reaksi Anda mendapati hal ini? Ingatlah bahwa asisten rumah tangga Anda begitu luar biasa menjaga rumah Anda sampai-sampai tidak ada satu barang pun yang berubah posisi dan kondisinya seperti saat Anda tinggalkan. Pakaian kotor dan peralatan makan kotor yang dulu Anda tinggalkan sama sekali tidak berubah, masih belum dicuci. Televisi atau pendingin ruangan yang masih menyala ketika Anda tinggalkan juga masih tetap pada kondisinya semula. Apakah Anda akan memberikan pujian kepada asisten rumah tangga Anda sebagai orang yang setia? Ada sebagian orang yang berpikir bahwa kesetiaan hanyalah perkara keteguhan hati, menjaga sebuah kondisi agar tidak berubah dan tidak menyimpang dari yang seharusnya. Kata ‘kesetiaan’ atau ‘setia’ di dalam Alkitab dapat diterjemahkan “trustworthy” atau ‘layak dipercaya’. Melalui perumpamaan tentang talenta, Tuhan Yesus memberikan penjelasan tentang apa yang dimaksud dengan kesetiaan, yang berkaitan erat dengan produktifitas. Bukan kesetiaan yang pasif dan tidak menghasilkan sesuatu. Mari kita semua belajar untuk setia dalam setiap perkara yang Tuhan percayakan kepada kita, sekecil apa pun itu. Apa pun yang Tuhan letakkan di dalam hidup kita, itu adalah tanggung jawab kita untuk mengembangkannya sehingga memberikan hasil 30, 60 dan 100 kali lipat bagi kemuliaan nama Tuhan.
REFLEKSI DIRI 1. Apa pengertian kesetiaan dalam renungan ini? Sudahkah Anda mulai melakukannya? 2. Adakah hal yang Anda dapat lakukan untuk mengembangkan potensi yang Tuhan berikan dalam hidup Anda?
YANG HARUS DILAKUKAN
POKOK DOA Tuhan, terima kasih untuk semua talenta, potensi dan perkara-perkara yang Engkau letakkan di dalam kehidupanku. Aku mau belajar untuk setia dan bertanggung jawab, mengembangkan semua yang Engkau telah percayakan kepadaku. Berikanku kekuatan dan mampukanku untuk menjadi pribadi yang setia di hadapan-Mu.
Kembangkanlah setiap potensi yang ada dalam diri Anda. Gunakan itu untuk dapat menjadi berkat bagi orang lain.
Kesetiaan bukan dibuktikan dengan keteguhan dan ketetapan hati saja, tetapi juga diukur dari seberapa besar yang kita hasilkan dari apa yang dipercayakan.
REVIVE (NDC’s Devotion)
Rabu, 12 Juli 2017
HIDUP SEIMBANG Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
Markus 6:30-46
Markus 6:31,
Bacaan Alkitab setahun
Lalu Ia berkata kepada mereka, "Mari kita menyendiri ke tempat yang terpencil, dan beristirahat sejenak!" Sebab memang begitu banyaknya orang yang datang dan yang pergi, sehingga makan pun mereka tidak sempat.
Matius 8:18-34; Kejadian 27-28
RENUNGAN INSPIRASI
K
alau Anda suka membaca kitab Mazmur, maka Anda akan sering menemukan sebuah kata pendek yang terselip di antara ayat-ayat lainnya. Kata tersebut adalah “Sela.” Kata ini merujuk pada waktu jeda, istirahat, diam sejenak, memberi penekanan pada menutup bagian lagu/mazmur. Dalam Alkitab bahasa Inggris Amplified Bible, kata “Sela” diterjemahkan "pause and calmly think of that." Ada pula yang menerjemahkannya "stop and listen." Pada intinya, “Sela” berfungsi untuk mengatur irama dalam sebuah pujian. Dalam aplikasinya, tanda ini diterjemahkan dengan memberi waktu istirahat atau masa kontemplasi diri berdialog dengan Bapa di sorga. Selama Yesus melayani di muka bumi ini, Alkitab mencatat Ia seringkali mengambil waktu untuk menyepi ke tempat yang sunyi bersama para murid untuk berdoa atau beristirahat, agar mendapatkan keseimbangan dalam irama kehidupan. Kita perlu untuk menjalani kehidupan dengan seimbang. Bekerja, beristirahat, beribadah atau berekreasi, semua ada waktunya dan harus kita jalani dengan seimbang. Seimbang bukan berarti semua dibagi sama rata. Seimbang artinya semua dilakukan sesuai dengan prioritas dan kebutuhannya. Ya, hidup perlu diseimbangkan agar dapat mengalun dengan indah. Luangkanlah waktu Anda sejenak untuk merenungkan dan menata kembali keseimbangan dalam hidup Anda agar hidup Anda kembali produktif dan maksimal.
REFLEKSI DIRI
POKOK DOA
1. Apa yang dimaksudkan dengan hidup seimbang? 2. Mengapa kita perlu mengatur pola hidup kita agar tetap seimbang? Apa akibatnya bila kita tidak memiliki kehidupan yang seimbang?
YANG HARUS DILAKUKAN
Tuhan, terima kasih telah mengingatkan aku untuk memiliki pola hidup yang seimbang. Aku mau menata kembali kehidupanku, menyediakan waktu untuk berdoa dan beristirahat sejenak dari segala aktifitas, agar aku disegarkan kembali dan mendapatkan kekuatan yang baru di dalam hadirat-Mu.
Ambilah waktu beristrahat dan menata kembali keseimbangan hidup Anda agar dapat kembali fokus mengerjakan rencana Tuhan.
Tanpa keseimbangan, hidup itu bak musik yang mengalun tanpa irama.
REVIVE (NDC’s Devotion)
Kamis, 13 Juli 2017
TIDAK PERNAH TERLALU SIBUK Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
Mazmur 34:1-22
Yeremia 29:12-13,
Bacaan Alkitab setahun
Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mendengarkan kamu; apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati.
Matiaus 9:1-17; Kejadian 29-30
RENUNGAN INSPIRASI
“M
aaf, bapak sedang sibuk.” Pernahkah Anda mendengar ucapan tersebut? Ya, kalimat ini mungkin sering terdengar ketika Anda menghubungi sekretaris dari seorang pejabat atau orang yang cukup penting. Apakah memang mereka sedang sibuk atau hanya tidak ingin diganggu, kita sungguh tidak tahu. Tetapi tanpa kita sadari, kita pun mungkin pernah mengatakan hal yang sama. Ada kalanya di saat kita sedang lelah dan tidak ingin diganggu, kita pun mengeluarkan kata-kata seperti itu. Ada yang memang benar-benar sedang sibuk, ada pula yang hanya memakainya sebagai alasan. Tapi coba bayangkan apabila Tuhan berlaku sama seperti ini, apa jadinya kita? Untunglah Tuhan tidak seperti itu. Meski ada milyaran manusia di muka bumi ini, tidak satu pun yang luput dari pandangan mata-Nya dan Dia selalu mau ditemui saat ada orang yang mencari-Nya. Di dalam Mazmur 34, Daud berkata, “Mata TUHAN tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada teriak mereka minta tolong;... Apabila orang-orang benar itu berseru-seru, maka TUHAN mendengar, dan melepaskan mereka dari segala kesesakkannya.” (ay. 16, 18). Tuhan tidak berkata, “Maaf, Saya sedang sibuk. Tolong buat janji terlebih dahulu,” atau “Maaf, Saya sedang ada hal yang lebih penting untuk dilakukan daripada sekedar mendengar keluh kesah Anda.” Tuhan tidak demikian! Tuhan mendengar semua seruan doa kita. Tidak saja mendengar, tetapi Dia pun siap menyelamatkan dan melepaskan kita dari kesesakkan. Dia peduli terhadap penderitaan kita dan tidak pernah terlalu sibuk untuk menolong kita. Karena itu ingatlah, kapan pun Anda perlu untuk berbicara kepada Tuhan, Ia selalu siap untuk mendengarkan Anda. Apa yang membebani hidup Anda hari ini? Sudahkah Anda datang dan berseru kepada-Nya? Tangan Tuhan selalu terbuka menanti Anda. Dia tidak pernah terlalu sibuk untuk Anda.
REFLEKSI DIRI 1. Apa janji Tuhan saat kita datang menghampiri-Nya dalam doa? 2. Mengapa kita cenderung berdoa kepada Tuhan hanya saat dalam kesulitan?
YANG HARUS DILAKUKAN
POKOK DOA Bapa di sorga, terima kasih karena Engkau selalu mendengarkan setiap seruan doaku. Aku rindu Tuhan, untuk memiliki kehidupan doa yang intim bersama-Mu. Roh Kudus, pimpin hidupku. Aku mau setia untuk menghampiriMu di dalam kesesakanku, terlebih lagi di dalam sukacitaku.
Bangunlah hubungan yang intim dengan Tuhan dalam doa setiap hari dan jadikan sebagai kebutuhan dan gaya hidup Anda.
Saat kita mulai berpikir mungkin Tuhan terlalu sibuk untuk ditemui, cobalah renungkan kembali. Mungkin kitalah yang terlalu sibuk untuk datang menemui Dia.
REVIVE (NDC’s Devotion)
Jumat, 14 Juli 2017
SETIA SAMPAI TUNTAS Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
2 Korintus 8:10-11
Mazmur 33:4,
Bacaan Alkitab setahun
Sebab Firman Tuhan itu benar, segala sesuatu dikerjakanNya dengan kesetiaan.
Matius 9: 18-38; Kejadian 31-32
RENUNGAN INSPIRASI
N
eil Gaiman, seorang penulis buku dan skenario film pernah berkata, “Whatever it takes to finish things, finish. You will learn more from a glorious failure than you ever will from something you never finished.” Lakukanlah apa pun juga untuk suatu pekerjaan yang harus diselesaikan. Anda akan belajar lebih banyak dari sebuah kegagalan yang besar daripada dari sesuatu yang tidak pernah Anda selesaikan. Ia menekankan betapa ia selalu berkomitmen untuk menyelesaikan semua proyek atau pekerjaan apa pun yang sudah ia mulai. Neil mengekspresikan perasaan bangganya ketika ia sudah menyelesaikan sebuah draft buku, bagaimana ia merasa begitu lega seakan beban sudah diangkat dari pundaknya, dan bangga pada dirinya sendiri. Bukan karena buku itu akan diterbitkan, tetapi karena sebagai seorang penulis, ia sudah menyelesaikan sebuah karya yang sudah dimulainya. Salah satu tanggung jawab besar kita adalah menyelesaikan apa yang kita sudah mulai. Apa pun itu, sesuatu yang sudah kita mulai, harus kita selesaikan. Apakah itu sebuah proyek pekerjaan, menulis sebuah buku, atau bahkan sebuah pelayanan. Di dalam kata ’setia’ atau ‘faithful’, terkandung komitmen. Kesetiaan berarti berkomitmen untuk menyelesaikan apa yang sudah kita mulai. Sebagai murid Kristus, sudah seharusnya kita setia kepada setiap tugas, pekerjaan atau pelayanan yang dipercayakan kepada kita. Dalam Mazmur 33 ayat 4 pun disebutkan bahwa Tuhan sendiri mengerjakan pekerjaan-Nya dengan kesetiaan. Setia atau faithful terhadap pekerjaan kita sendiri, merupakan salah satu dari banyaknya bentuk kesetiaan dalam kehidupan kita. Ingatlah bahwa menyelesaikan hingga akhir selalu lebih penting dari memulai suatu pekerjaan. Dan pekerjaan yang tidak selesai serta tidak memberikan hasil, sama saja dengan tidak pernah dimulai.
REFLEKSI DIRI 1. Apakah selama ini masih ada proyek atau pekerjaan yang sudah Anda mulai namun terbengkalai dan belum terselesaikan? 2. Sudahkah Anda berkomitmen untuk setia kepada pekerjaan Anda sekarang dan di masa yang akan datang?
YANG HARUS DILAKUKAN
POKOK DOA Tuhan Yesus, ampuni aku jika terkadang aku masih tidak serius dan tidak setia dalam melakukan pekerjaanku. Mulai sekarang aku mau lebih serius dalam setiap hal yang kukerjakan dan mengambil tanggung jawab untuk menyelesaikan apa yang sudah aku mulai. Berikan juga aku hikmat, untuk bisa menentukan hal-hal apa yang harus aku prioritaskan.
Selesaikanlah setiap tugas, pekerjaan atau pelayanan yang sudah Anda mulai. Berkomitmenlah untuk lebih sungguhsungguh setia sampai akhir dalam segala perkara yang dipercayakan kepada Anda.
Menyelesaikan apa yang sudah kita mulai merupakan sebuah kehormatan bagi diri sendiri dan membawa kemuliaan bagi nama Tuhan.
REVIVE (NDC’s Devotion)
Sabtu, 15 Juli 2017
MENOLONG SAUDARA SEIMAN Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
Galatia 6:1-10
Galatia 6:1-2,
Bacaan Alkitab setahun
Saudara-saudara, kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan. Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus.
Matius 10: 1-15; Kejadian 33-35
RENUNGAN INSPIRASI
S
aya pernah jatuh terpeleset dalam sebuah acara retreat di Puncak. Saat itu saya menyusuri jalan yang menurun dan sandal yang saya gunakan ternyata tidak cukup kuat mencengkeram permukaan jalan yang licin. Keseimbangan saya goyah dan akhirnya terjatuh. Tangan dan kaki lecet, pakaian yang dikenakan pun menjadi kotor. Saat itu, ada teman yang tertawa. Ada pula yang "berkhotbah" panjang lebar atau ada yang tak peduli dan terus memaksa melanjutkan perjalanan. Tetapi, ada juga teman yang mengulurkan tangannya, menawarkan diri untuk membantu membawa sebagian perlengkapan saya. Ada juga yang berhenti dan menemani sampai saya siap untuk melanjutkan perjalanan kembali. Pertolongan dan kebaikan hati mereka meringankan beban saya dan membuat saya kembali bersemangat untuk melanjutkan perjalanan. Bagaimana sikap kita ketika ada saudara kita yang sedang dalam kesulitan atau masalah? Apakah kita akan menasihatinya? Mentertawakannya? atau menolong dan memberikan semangat kepadanya? Melalui suratnya kepada jemaat di Galatia, Rasul Paulus menasihati kita agar dengan lemah lembut menolong dan membimbing orang-orang yang jatuh ke dalam dosa untuk kembali ke jalan yang benar (ay. 1) dan saling menolong dalam menanggung beban (ay. 2a). Dalam terjemahan versi Firman Allah Yang Hidup (FAYH), dituliskan: "Ikutlah merasakan kesukaran dan kesulitan orang lain (ay. 2a). Kehadiran dan pertolongan kita adalah perwujudan kasih Allah yang nyata bagi orang lain yang sedang dalam kesulitan atau masalah. Namun sungguh disayangkan, pada kenyataanya masih ada orang yang bersikap tidak peduli, bahkan mencemooh, ketika ada saudara kita yang jatuh ke dalam dosa atau sedang dalam masalah. Hal ini sama sekali tidak menolong, malah dapat membuat orang tersebut semakin jauh dari Tuhan. Hari ini, biarlah Roh Kudus menyentuh hati kita semua lewat renungan ini dan mengubah hati kita. Milikilah kasih dan kepedulian Tuhan di dalam hidup kita untuk menolong saudara kita yang sedang dalam kesulitan, sehingga kita tidak hanya berhenti pada perasaan prihatin saja.
REFLEKSI DIRI 1. Bagaimana sikap Anda selama ini ketika melihat/ mengetahui ada saudara seiman yang jatuh dalam dosa atau sedang dalam masalah? 2. Mengapa Tuhan ingin kita mengulurkan tangan bagi saudara kita yang jatuh dalam dosa dan dalam kesulitan?
POKOK DOA Tuhan, berikanlah aku hati yang mau peduli kepada orang yang sedang dalam kesulitan. Berikanku hati yang lemah lembut untuk dapat membimbing saudaraku yang jatuh di dalam dosa. Aku rindu Tuhan, untuk dapat menjadi saluran kasih-Mu bagi saudara-saudaraku di dalam Kristus.
YANG HARUS DILAKUKAN Berdoalah, minta Roh kudus memberikan hati yang peka dam lemah lembut untuk menolong dan membimbing saudara seiman yang sedang jatuh di dalam dosa atau dalam masalah.
Kehadiran dan pertolongan kita adalah perwujudan kasih Allah yang nyata bagi orang lain.
REVIVE (NDC’s Devotion)
Minggu, 16 Juli 2017
PENGHIBURAN ATAS DUKACITA Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
Matius 5:1-12
Matius 5:4,
Bacaan Alkitab setahun
Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur.
Matius 10:16-42; Kejadian 36-38
RENUNGAN INSPIRASI
S
eorang penyair pernah menuliskan, "Hal yang membuatmu tertawa suatu saat akan membuatmu menangis, dan apa yang kini membuatmu menangis adalah hal yang nanti akan membuatmu tertawa." Tertawa dan menangis adalah hal yang sehat dan normal dalam hidup manusia. Memang ada beberapa orang, yang karena begitu sering mengalami kegetiran dalam hidup mengatakan, "air mata saya sudah kering." Ini adalah suatu pertanda ada sesuatu yang tidak beres sedang terjadi di dalam jiwa mereka. Mereka menyangkali perasaan mereka sendiri dan berusaha untuk tegar tanpa bantuan orang lain, termasuk Tuhan. Dalam khotbah Tuhan Yesus di bukit, Dia menyebutkan dukacita sebagai salah satu ciri orang yang disebut berbahagia. Apa yang dimaksudkan oleh Yesus? Kata “berdukacita” yang dimaksud adalah perasaan duka dan sedih yang mendalam karena mengalami perlakuan tidak adil, bukan karena kesalahan atau kebodohan sendiri. Dalam situasi dukacita seperti ini, Yesus berkata bahwa mereka kelak akan menerima penghiburan yang sejati dari Bapa di sorga. Sebagai murid Kristus, mungkin ada di antara kita yang sedang mengalami ketidakadilan, dicemooh karena melakukan kebenaran dan hidup taat kepada Firman. Bawalah perasaan dukacita Anda ke hadapan Tuhan. Yesus bukan hanya peduli, tapi Ia turut merasakan apa yang Anda rasakan. Ingatlah janji Tuhan, bahwa Ia sendiri akan memberikan penghiburan yang sejati di dalam hidup Anda. Penghiburan yang membuat iman Anda semakin teguh di dalam Tuhan.
REFLEKSI DIRI 1. Apa janji Tuhan bagi kita yang sedang mengalami dukacita karena kebenaran-Nya? 2. Pernahkah Anda mengalami perasaan berduka karena kebenaran-Nya? Apa tindakan Anda dan bagaimana jawaban Tuhan dalam hidup Anda?
POKOK DOA setia untuk melakukan kebenaran-Mu di dalam hidupku, karena aku tahu pengharapanku di dalam-Mu tidak akan pernah sia-sia. Aku bersyukur karena air mataku telah Kau ubah menjadi mata air yang memancar keluar dari dalam kehidupanku.
YANG HARUS DILAKUKAN Tetaplah setia dalam melakukan kebenaran Firman Tuhan, walaupun Anda diperlakukan tidak adil dan mengalami penindasan. Roh Kudus akan senantiasa menguatkan dan menghibur Anda.
Setiap tetes air mata orang percaya ditampung dalam kirbat-Nya, dan bila tiba saatnya, air mata itu akan diubah Tuhan menjadi mata air yang penuh dengan sukacita.
REVIVE (NDC’s Devotion)
Senin, 17 Juli 2017
UJIAN IMAN Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
Yakobus 1:2-8
Yakobus 1:3-4,
Bacaan Alkitab setahun
Sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun.
Matius 11; Kejadian 39-40
RENUNGAN INSPIRASI
D
alam bukunya “God’s Power to Change Your Life,” Rick Warren menuturkan kisah dirinya saat masih muda. Ketika itu, ia begitu rindu memiliki buah roh kesabaran seperti yang diajarkan Firman Tuhan. Suatu pagi, ia berdoa supaya Tuhan menolongnya untuk menghasilkan buah roh tersebut. Siang harinya, waktu ia sedang makan di kampus, datanglah seseorang yang dengan sengaja menumpahkan makanan ke badan Rick hingga pakaiannya menjadi kotor. Rick pun menjadi panas hati. Namun, saat ia ingin marah, tiba-tiba ia ingat doanya tadi pagi. Ia disadarkan bahwa inilah ujian yang Tuhan izinkan terjadi sehingga ia dapat melatih kesabarannya. Ia pun menenangkan hatinya dan mengurungkan niatnya untuk membalas. Ada banyak sarana dalam kehidupan ini yang dapat Tuhan pakai untuk membangun karakter kita. Salah satunya adalah dengan mengizinkan masalah atau ujian terjadi dalam hidup kita, supaya kita dapat melatih dan mengasah karakter kita untuk menjadi lebih dewasa di tengah tantangan (ay. 4). Itu sebabnya, Firman Tuhan di dalam kitab Yakobus mengatakan berbahagialah apabila kita mengalami berbagai kesukaran (ay. 2). Saat menghadapi ujian dan harus mengambil keputusan atau sebuah tindakan, kita bisa saja menjadi ragu, tidak tahu harus berbuat dan bersikap seperti apa. Itu sebabnya, Firman Tuhan mengingatkan kita untuk meminta hikmat dari Tuhan (ay. 5-6). Ketahuilah, ujian dari Tuhan akan menempa karakter kita agar semakin dewasa. Berdoalah senantiasa agar Tuhan mengaruniakan hikmat kepada Anda saat menjalani ujian.
REFLEKSI DIRI 1. Mengapa Tuhan mengijinkan kesukaran/ujian di dalam kehidupan orang percaya? 2. Bagaimana sikap hati dan tindakan kita yang seharusnya ketika sedang menjalani ujian di dalam hidup ini?
YANG HARUS DILAKUKAN
POKOK DOA Tuhan, teguhkan dan kuatkanlah hatiku saat ujian dan masalah datang dalam hidupku. Aku percaya semua kesulitan dan ketidaknyamanan yang aku rasakan ini memang Engkau izinkan terjadi untuk membentuk karakterku agar semakin sempurna di hadapan-Mu.
Tetaplah bersabar saat menghadapi ujian, bertekunlah di dalam iman dan mintalah hikmat Tuhan untuk mengambil keputusan yang benar. Ijinkan Tuhan membentuk karakter Anda.
Ujian atas iman Anda akan menghasilkan karakter yang cemerlang di hadapan Tuhan.
REVIVE (NDC’s Devotion)
Selasa, 18 Juli 2017
INSPIRATOR Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
1 Korintus 9:1-27
I Timotius 4:12,
Bacaan Alkitab setahun
Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.
Matius 12: 1-21; Kejadian 41-42
RENUNGAN INSPIRASI
S
eorang motivator adalah orang yang memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu. Motivasi ini bisa diberikan melalui seminar, kuliah atau bahkan secara pribadi. Sayangnya, ada segelintir motivator yang hidupnya bertolak belakang dengan perkataannya. Motivator seperti ini hanya membangun citra diri sebagai orang yang berhasil dan selalu berpikir positif. Biasanya tujuan mereka hanya mencari sanjungan, ketenaran dan uang. Namun berbeda dengan "inspirator." Inspirator adalah orang menginspirasi orang lain melalui teladan hidupnya. Inspirator adalah orang yang melalui tindakannya menyebabkan orang lain terinspirasi dan tergerak untuk melakukan hal yang sama. Bisa saja sekali waktu ia melakukan kesalahan atau mengalami kegagalan. Tetapi justru keterbukaan hidupnya dan kejujurannya untuk mengakui kesalahan dan kegagalannya, dapat membuat orang lain melihat sebuah hidup yang otentik tanpa ada kepura-puraan. Seorang inspirator membangun integritas hidupnya bukan dengan kata-kata, tetapi lewat perbuatan nyata. Alkitab kita penuh dengan kisah hidup tokoh-tokoh yang dapat memberi insipirasi. Salah satunya adalah rasul Paulus. Rasul Paulus yang menulis hampir dua pertiga dari seluruh Perjanjian Baru, adalah seorang yang sungguh-sungguh menghidupi apa yang dituliskannya. Paulus menekankan bahwa Injil yang dia beritakan itu, bukan hanya sekedar diberitakannya. Dia sendiri pun terus menerus melatih dirinya untuk dapat menjadi pelaku Firman, agar jangan sampai ia memberitakan Injil agar orang lain percaya, tetapi ia sendiri malah ditolak Tuhan (ay. 27). Rasul Paulus tidak berusaha untuk membangun citra dirinya melalui pemberitaan Injil untuk menuai pujian orang lain (ay. 16-18). Itu sebabnya, Paulus dengan berani dan tegas meminta kita untuk hidup mengikuti teladannya (Lih. Flp. 3:17). Tuhan tidak mencari orang yang pandai dalam menyampaikan Firman atau memberitakan Injil, tetapi Tuhan mencari orang-orang yang mau menjadi pelaku-pelaku Firman. Tuhan mau agar kita membangun iman dan hidup kita bukan dari perkataan saja, tetapi dari perbuatan. Karena perbuatan kita akan berbicara jauh lebih kuat daripada perkataan kita.
REFLEKSI DIRI 1. Mengapa Tuhan ingin agar hidup kita dapat menjadi inspirasi bagi orang lain? 2. Apakah yang akan Anda lakukan agar hidup Anda dapat menginspirasi untuk hidup dalam kebenaran Tuhan?
YANG HARUS DILAKUKAN
POKOK DOA Tuhan, aku tahu hidupku masih jauh dari sempurna. Namun aku percaya, kuasa Roh Kudus akan menolong dan memampukan aku agar hidupku dapat memancarkan kasih-Mu. Aku mau menjadi inspirasi bagi orang lain untuk berjalan di dalam kebenaran Firman-Mu.
Perhatikanlah bagaimana kita hidup agar kehidupan kita dapat menjadi teladan dan menginspirasi orang lain.
Hidup Anda bisa menjadi satu-satunya Alkitab yang pernah dibaca oleh orang lain.
REVIVE (NDC’s Devotion)
Rabu, 19 Juli 2017
MELAKUKAN DENGAN SETIA Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
Ulangan 28:1-14
Ulangan 28:13,
Bacaan Alkitab setahun
TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengan setia,
Matius 12: 22-50; Kejadian 43-45
RENUNGAN INSPIRASI
B
unda Teresa pernah mengatakan, “Tuhan tidak meminta kita untuk sukses dalam segala hal, melainkan untuk setia.” Banyak orang yang menghubungkan berkat dengan keberhasilan atau kesuksesan. Semakin seorang sukses, maka hidupnya akan semakin diberkati. Pernyataan Bunda Teresa dan bagian firman Tuhan yang kita baca hari ini, kembali mengingatkan kita bahwa Tuhan sesungguhnya lebih menilai kesetiaan kita dalam menjalankan perintah dan kehendak-Nya. Perkenanan Tuhan akan datang kepada orang-orang yang setia. Tuhan berjanji akan menjadikan kita kepala dan bukan ekor, akan tetap naik dan bukan turun, apabila kita setia melakukan seluruh perintah-Nya (ay. 13). Tuhan tidak hanya menjanjikan berkat yang berlimpah, tetapi lebih daripada itu, Dia juga berjanji bahwa kita juga akan menjadi saluran berkat dan berdampak bagi segala bangsa. Sebagai anak Tuhan, kita perlu menyadari bahwa kerinduan Tuhan untuk memberkati kita sesungguhnya lebih besar daripada kerinduan hati kita untuk diberkati oleh Tuhan. Yang kita perlu lakukan hanyalah setia menjalankan semua ketetapan-Nya. Setiap perintah dan ketetapan yang diberikan Tuhan, tidak bermaksud untuk membatasi kebebasan dan ruang gerak kita. Justru sebaliknya, segala perintah-Nya itu bertujuan untuk melindungi hidup kita dari serangan si iblis dan kesalahan yang mungkin kita lakukan. Dengan demikian kita tidak mengalami kesusahan dan menyesal di kemudian hari. Memang bukan perkara yang mudah untuk dapat melakukan semua perintah Tuhan. Itu sebabnya, kita memerlukan Roh Kudus untuk memimpin dan memampukan kita. Jika hari ini Anda diingatkan kembali oleh Firman Tuhan untuk tetap setia, bersyukurlah. Karena itu tandanya Tuhan ingin memberkati Anda, menjadikan Anda kepala dan bukan ekor, dan hidup Anda akan dibawa naik dan bukan turun.
REFLEKSI DIRI 1. Apa janji Tuhan bagi orang yang setia melakukan perintah-Nya? 2. Apa yang sering menghalangi Anda untuk dapat melakukan perintah Tuhan?
POKOK DOA Tuhan, mulai hari ini aku mau menjadi orang yang setia melakukan setiap perintah-Mu. Roh Kudus, berikanku kekuatan dan ketetapan hati agar aku mampu setia menjadi pelaku Firman.
YANG HARUS DILAKUKAN Tetaplah setia melakukan perintah dan kehendak Tuhan. Mulailah dari hal-hal yang sederhana, lakukan dengan konsisten setiap hari.
Setiap perintah Tuhan adalah petunjuk menuju kepada hidup yang diberkati dan berkenan kepada-Nya.
REVIVE (NDC’s Devotion)
Kamis, 20 Juli 2017
MENJAGA NAMA BAIK Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
Amsal 22:1-6
Amsal 22:1,
Bacaan Alkitab setahun
Nama baik lebih berharga dari pada kekayaan besar, dikasihi orang lebih baik dari pada perak dan emas.
Matius 13:1-30; Kejadian 46-48
RENUNGAN INSPIRASI
D
uke Ellington adalah seorang pianis, komposer, konduktor dan pemimpin band jazz legendaris dari Amerika Serikat. Sepanjang karirnya bermusik, ia menghasilkan begitu banyak karya yang luar biasa. Namanya sebagai seorang musisi dan komposer jazz, masih terus dibicarakan orang bahkan setelah 40 tahun ia pergi meninggalkan dunia. Duke meninggal dunia pada tanggal 24 Mei 1974 karena pneumonia. Kalimat terakhirnya sebelum menghembuskan nafasnya yang terakhir adalah: “Music is how I live, why I live and how I will be remembered.” Musik adalah bagaimana saya hidup, alasan saya untuk hidup dan bagaimana saya akan dikenang. Kalimat terakhir Duke Ellington ini kembali mengingatkan kita, seperti apa kita ingin diingat atau dikenang bila kita sudah meninggalkan dunia ini? Apa yang ada dibenak orang ketika mereka mendengar nama Anda disebut? Raja Salomo memberi satu pesan penting: “Nama baik lebih berharga dari pada kekayaan besar, dikasihi orang lebih baik dari pada perak dan emas.” (ay. 1). Seperti apa kita akan diingat dan dikenang orang, itu semua adalah pilihan yang harus kita ambil. Menjaga nama baik bukan berarti kita lalu menjadi gila hormat, berusaha untuk ‘mencari muka’ agar terlihat hebat. Menjaga nama baik adalah bagaimana kita meninggalkan sebuah legacy atau keteladanan hidup. Memberikan dampak dan pengaruh pada generasi berikutnya. Tidak ada kata terlambat untuk berubah dan mulai untuk mempersiapkan legacy yang bisa kita wariskan bagi anak cucu kita, selama kita masih diberi kesempatan oleh Tuhan.
REFLEKSI DIRI 1. Mengapa firman Tuhan menekankan pentingnya menjaga nama baik? 2. Apa rencana dan keputusan yang akan Anda ambil sehingga Anda dapat mewariskan nama baik pada generasi selanjutnya?
POKOK DOA Tuhan Yesus, mampukan aku agar aku dapat memberikan manfaat bagi orang lain dalam hidupku. Ajarku untuk setia melakukan kehendak-Mu agar melalui kehidupanku, nama Tuhan dapat dipermuliakan.
YANG HARUS DILAKUKAN Lakukanlah sesuatu yang bermanfaat bagi banyak orang. Berikanlah hidup Anda sebagai warisan bagi generasi berikutnya.
Kaca, porselen dan nama baik, adalah sesuatu yang gampang pecah dan tak akan dapat kembali seperti semula lagi. - Benjamin Franklin
REVIVE (NDC’s Devotion)
Jumat, 21 Juli 2017
PERSISTEN Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
Wahyu 2:8-11
Ulangan 11:1,
Bacaan Alkitab setahun
Haruslah engkau mengasihi TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia kewajibanmu terhadap Dia dengan senantiasa berpegang pada segala ketetapan-Nya, peraturan-Nya dan perintah-Nya.
Matius 13: 31-58; Kejadian 49-50
RENUNGAN INSPIRASI
P
ersisten adalah kata yang berbeda dengan konsisten. Konsisten berarti tidak berubah, sesuai dengan ketetapan atau rencana semula. Sedangkan persisten berarti ulet atau gigih dalam melakukan sesuatu secara berkesinambungan atau terus-menerus. Bila diibaratkan sebagai sebuah mobil, konsistensi adalah kemudi yang mengarahkan kemana mobil itu akan berjalan. Sementara persistensi adalah energi yang menggerakkan mobil tersebut. Dalam konteks iman percaya kita, tentu setiap kita harus setia mengiring Tuhan sampai akhir hidup kita. Iman yang konsisten adalah iman yang tidak pernah berubah. Tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri. Namun, untuk dapat tetap setia menjaga iman percaya kita kepada Tuhan Yesus hingga akhir hidup kita, diperlukan iman yang persisten. Di dalam kitab Wahyu, Rasul Yohanes menuliskan pesan Tuhan kepada jemaat Smirna, “Hendaklah engkau setia sampai mati, dan aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan” (ay. 10b). Kata “setia” yang diikuti dengan kata “sampai mati” memiliki dimensi waktu yang harus mereka lalui. Dan bila kita membaca kalimat sebelumnya, dikatakan bahwa untuk melalui rentang waktu “sampai mati” itu bukanlah dengan kondisi yang tenang dan nyaman. Dikatakan bahwa iblis akan mencobai dan akan ada kesusahan yang dihadapi oleh jemaat di Smirna ini. Tidak jauh berbeda dengan situasi dan kondisi kita saat ini, Tuhan pun memerintahkan kita untuk tetap setia sampai mati kepada-Nya. Tantangan dan pergumulan hidup semakin hari tidaklah semakin mudah. Itulah sebabnya kita perlu memiliki iman yang persisten. Iman yang gigih dan tidak kenal kata menyerah ketika diperhadapkan pada tantangan atau pencobaan. Hiduplah sungguh-sungguh melekat dengan Tuhan, karena hanya dengan cara demikianlah akan mendapatkan kekuatan dan beroleh mahkota kemenangan.
REFLEKSI DIRI 1. Apakah yang dimaksud dengan setia sampai mati? 2. Apa kata Firman Tuhan agar kita dapat memiliki iman yang persisten?
POKOK DOA Bapa, aku percaya segala ujian dan persoalan yang aku alami tidak akan melebih kekuatanku. Teguhkan dan kuatkanlah aku di saat imanku mulai goyah, agar aku dapat berjalan mengiring Engkau sampai akhir hidupku.
YANG HARUS DILAKUKAN Jangan pernah menyerah pada pencobaan dan tantangan hidup. Setialah sampai akhir, tetap berharap kepada Tuhan dan melekat pada-Nya, karena dari sanalah sumber kekuatan kita.
Dibutuhkan iman yang persisten untuk dapat tetap setia mengiring Yesus hingga akhir hidup.
REVIVE (NDC’s Devotion)
Sabtu, 22 Juli 2017
SEBESAR BIJI SESAWI Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
Lukas 17:1-10
Lukas 17:6,
Bacaan Alkitab setahun
Jawab Tuhan: “Kalau sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada pohon ara ini: Terbantunlah engkau dan tertanamlah di dalam laut, dania akan taat kepadamu.”
Matius 14: 1-21; Keluaran 1-3
RENUNGAN INSPIRASI
I
man adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan orang percaya. 558 kali kata iman disebutkan dalam Perjanjian Baru, menunjukkan penekanan iman dalam kehidupan orang percaya. Dalam menghadapi segala badai dalam kehidupan ini, kita membutuhkan iman untuk dapat mengatasinya. Seringkali kita merasa iman kita kecil ketika diperhadapkan dengan persoalan yang besar. Namun Yesus memberi kita pelajaran penting bahwa iman bukan masalah kuantitasnya besar atau kecil, namun yang lebih penting adalah efektifitasnya. Apakah iman kita mengalami pertumbuhan atau tidak? Ketika Yesus mengajar murid-murid-Nya tentang penyesatan yang akan terjadi dan juga tentang pengampunan, tiba-tiba para murid berkata, “Tambahkanlah iman kami!” Mengapa mereka berkata demikian? Mungkin karena mereka merasa hal-hal yang disampaikan Yesus begitu beratnya, sehingga mereka meminta Yesus untuk menambahkan iman mereka. Yang menarik adalah apa jawaban Yesus kepada murid-murid. Pertama, Yesus memberikan gambaran tentang biji sesawi. Perumpamaan ini menggambarkan bagaimana iman yang kecil sekalipun bila dipelihara dan bertumbuh, akan menjadi besar dan dapat memindahkan gunung. Paulus dalam Roma 12:3 mengatakan bahwa iman adalah anugerah Allah yang diberikan kepada semua orang. Setiap orang memiliki iman, tetapi hanya mereka yang mau menyirami dan memeliharanya, yang akan bertumbuh besar imannya. Kedua, Yesus kemudian memberikan gambaran tentang seorang tuan dan hambanya. Tugas hamba yang utama adalah taat kepada tuannya. Ini harus kita ingat selalu. Beriman bukan berarti bertindak seenaknya, mengimani sesuatu menurut ego dan keinginan kita saja. Iman yang Anda miliki pasti akan tumbuh menjadi besar bila Anda mau menaati perintah Tuhan. Iman Anda tidak akan pernah terlalu kecil atau terlalu lemah, melekatlah kepada-Nya karena dari sanalah sumber pertumbuhan iman kita.
REFLEKSI DIRI 1. Bagaimanakah Anda dapat mengelola iman Anda? 2. Tantangan apa yag sedang Anda hadapi yang membuat Anda merasa membutuhkan iman yang lebih besar lagi?
POKOK DOA Tuhan Yesus, terima kasih Engkau telah menanamkan benih iman di dalam hatiku. Aku rindu Tuhan, benih itu bisa bertumbuh dan seperti yang Engkau firmankan: “Dapat memindahkan gunung.”
YANG HARUS DILAKUKAN Kelolalah iman Anda. Banyak berdoa, membaca Firman, hiduplah melekat kepada Kristus, Sang Pokok Anggur itu.
Iman kita akan bertumbuh jika kita senantiasa melekat dan taat pada-Nya.
REVIVE (NDC’s Devotion)
Minggu, 23 Juli 2017
HIDUP YANG BERMAKNA Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
Kejadian 5:1-26
Efesus 5:15-16,
Bacaan Alkitab setahun
Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.
Matius 14:22-36; Keluaran 4-6
RENUNGAN INSPIRASI
“S
elamat ulang tahun!" adalah ucapan yang umum kita berikan kepada keluarga, sahabat atau rekan yang merayakan hari lahirnya, yang biasanya juga diiringi dengan doa agar sehat selalu dan berumur panjang. Bagi sebagian orang, panjang umur erat hubungannya dengan hidup yang bahagia. Benarkah demikian? Lalu, bagaimana dengan orang yang tidak berumur panjang? Apakah hidup mereka tidak dapat dikatakan berbahagia? Apakah hidup dengan umur yang panjang adalah jaminan sebuah kebahagiaan? Dari Firman Tuhan yang kita baca hari ini, dicatat nama-nama dari keturunan Adam, dan usia mereka ketika meninggal dunia. Bila kita perhatikan, catatan ini memiliki pola yang berulang dan selalu diakhiri dengan kata-kata: "lalu ia mati." Hal ini menyatakan bahwa seberapa pun usia seorang manusia, toh pada akhirnya akan mati juga. Namun, di antara pola yang berulang itu, terselip catatan yang menarik tentang kehidupan Henokh. Usia Henokh memang lebih pendek dari keturunan Adam yang lain, tetapi tidak ditemukan frasa: “lalu ia mati” dalam catatan kehidupannya (ay. 23-24). Firman Tuhan mencatat dengan jelas bahwa Henokh hidup bergaul dengan Allah, dan ia tidak mati tetapi diangkat oleh Allah. Panjang umur adalah berkat Tuhan. Tidak salah jika kebanyakan dari kita menginginkan umur yang panjang, karena kita akan punya lebih banyak kesempatan untuk melihat karya Tuhan di dalam kehidupan anak dan cucu kita. Namun, sesungguhnya bukanlah panjang atau pendeknya usia yang harus menjadi perhatian kita, tetapi bagaimana cara kita menjalani hidup, itu jauh lebih penting. Tidak ada seorang pun yang mengetahui kapan akhir dari usianya. Itu sebabnya, penting bagi kita untuk mengisi setiap hari-hari yang Tuhan anugerahkan kepada kita dengan hal-hal yang berarti. Jika Anda adalah orang tua, jadilah teladan bagi anak dan keluarga dalam iman. Jika Anda sebagai anak, berbaktilah kepada orang tua dan taatilah mereka. Siapa pun Anda saat ini, berusahalah untuk selalu mengisi hidup Anda dengan perbuatan yang membawa dampak bagi orang-orang yang ada di sekitar Anda dan yang menyenangkan hati Tuhan.
REFLEKSI DIRI
POKOK DOA
1. Mengapa kita perlu membangun hubungan akrab dengan Tuhan seumur hidup kita? 2. Hal-hal bermanfaat apa saja yang telah Anda lakukan yang sesuai dengan kehendak-Nya?
YANG HARUS DILAKUKAN Isilah hari-hari Anda dengan hal-hal yang bernilai kekal. Bangun hubungan yang intim bersama Tuhan melalui doa, pujian, penyembahan, merenungkan Firman-Nya dan lakukanlah hal-hal yang berdampak bagi kehidupan orang lain.
Bapa di sorga, aku bersyukur Tuhan untuk anugerah kehidupan yang masih Engkau berikan kepadaku. Mulai hari ini, Tuhan, aku mau untuk lebih sungguh-sungguh lagi mencari wajah-Mu. Aku mau dekat selalu dengan-Mu, Tuhan. Berikanlah aku hikmat, agar aku dapat melewati hari-hari dalam hidupku dengan tidak sia-sia. Aku mau kehidupanku dapat memberikan makna bagi keluargaku, sanak-saudaraku, seluruh sahabat dan rekan kerjaku.
Hidup itu hanya sekali. Hiduplah dengan melakukan hal-hal yang berarti!
REVIVE (NDC’s Devotion)
Senin, 24 Juli 2017
MENARA PERLINDUNGAN Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
Mazmur 46:1-12
Mazmur 46:2,
Bacaan Alkitab setahun
Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti.
Matius 15:1-20; Keluaran 7-8
RENUNGAN INSPIRASI
A
khir tahun 2004, gempa bumi berkekuatan 8,5 Skala Richter mengguncang Aceh dan menyebabkan gelombang tsunami yang dahsyat. Dalam sekejap mata, ratusan ribu jiwa meninggal dunia karena digulung ombak tsunami yang hebat itu. April 2005, gempa kembali mengguncang daerah Nias dan Sumatera Utara. Ratusan orang meninggal dunia tertimbun reruntuhan gedung yang roboh karena gempa. Bencana menyebabkan orang menjadi khawatir, takut dan sedih karena harus kehilangan sanak-saudara, bahkan ada yang trauma bila mendengar kabar tentang bencana. Bencana yang datang silih berganti, membuat sebagian orang merasa semakin cemas. Sesungguhnya hal ini sudah pernah dinubuatkan oleh Yesus ketika murid-murid-Nya bertanya tentang tanda kedatangan-Nya dan kesudahan dari dunia (Lih. Mat. 24:3-14). Lalu, bagaimana sikap kita dalam menghadapi situasi jaman yang sudah semakin mendekati kesudahannya ini? Sebagai orang percaya, kita seharusnya tidak perlu khawatir. Justru kita harusnya bersukacita, karena itu tandanya tidak lama lagi Tuhan Yesus akan menjemput kita di awan-awan yang permai. Kita juga tidak perlu takut, karena Tuhan adalah tempat perlindungan dan kekuatan kita. Seperti apa yang dinyatakan oleh bani Korah dalam mazmurnya, “Tuhan adalah tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti” (ay. 1). Yang penting untuk kita perhatikan adalah kita harus tetap waspada, menjaga hidup kita agar selalu melekat kepada-Nya. Walaupun tidak seorang pun yang tahu kapan hari itu akan tiba, tapi satu hal yang kita tahu pasti bahwa Tuhan semesta alam menyertai kita, Dialah kota benteng dan menara perlindungan yang teguh.
REFLEKSI DIRI 1. Sudahkah Anda menjadikan Tuhan sebagai satu-satunya tempat perlindungan di dalam hidup Anda? 2. Apa yang harus kita lakukan dalam menyikapi situasi dunia yang semakin menuju kesudahannya ini?
YANG HARUS DILAKUKAN
POKOK DOA Tuhan, Engkaulah sumber kekuatanku, batu karangku, kota benteng dan menara perlindunganku. Aku mau selalu berada di dalam hadirat-Mu, karena di sanalah jiwaku mendapatkan ketenangan. Aku bersyukur kepada-Mu dan aku akan selalu mencari wajah-Mu didalam kehidupanku.
Jadikanlah Tuhan sebagai satu-satunya tempat perlindungan dan pertolonganmu. Dalam segala situasi yang mengguncang hidupmu, tetaplah berharap kepada-Nya.
Tidak ada tempat yang paling aman di dunia ini, selain berada dekat dengan hadirat-Nya.
REVIVE (NDC’s Devotion)
Selasa, 25 Juli 2017
MENGHADAPI RASA KEHILANGAN Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
Ayub 1:1-22
Ayub 1:21,
Bacaan Alkitab setahun
Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!
Matius 15:21-39; Keluaran 9-11
RENUNGAN INSPIRASI
P
ernahkah Anda berduka karena kehilangan seseorang yang kita cintai? Semakin dalam cinta kita, semakin dalam juga duka yang ditimbulkan dari kehilangan itu. Suka atau tidak suka, di dalam hidup ini setiap kita pasti pernah mengalami kehilangan. Apakah itu kehilangan seseorang yang kita kasihi atau bisa juga sesuatu yang kita sukai atau yang bernilai bagi kehidupan kita. Tidak ada seorang pun yang merasa senang bila kehilangan hal-hal yang demikian. Alkitab mencatat bagaimana Ayub, seorang yang saleh di hadapan Tuhan, mengalami kehilangan nyaris segalanya. Hanya dalam sekejap saja, Ayub kehilangan seluruh anaknya, harta kekayaannya bahkan kesehatannya. Yang tersisa dari hidup Ayub pada waktu itu hanyalah nyawanya dan isteri yang memintanya untuk mengutuki Allah (ay. 9). Tetapi respon Ayub sungguh luar biasa. Mengalami kehilangan yang begitu dahsyat, dia sujud dan menyembah Tuhan, “Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil. Terpujilah nama Tuhan!” Saat Tuhan mengijinkan ada sesuatu yang hilang dari dalam hidup kita, mungkin merasa Tuhan tidak adil. Kita merasa marah dan kecewa, karena Tuhan seakan-akan tidak peduli dan telah melupakan kita. Sesungguhnya, kita perlu menyadari bahwa segala sesuatu yang ada di dalam hidup kita, semuanya itu adalah milik Tuhan yang dipercayakan untuk kita jaga, kita rawat dan kita kelola. Bila Tuhan ingin mengambilnya, tentu itu adalah hak Tuhan. Mungkin kita berkata bahwa apa yang kita miliki ini adalah hasil dari jerih payah kita dan kita berhak untuk memiliki itu semua. Tapi ingatlah, tanpa campur tangan Tuhan yang membuat hidup kita berhasil dan menjadi sebagaimana kita ada saat ini, jerih payah kita hanyalah sia-sia belaka. Ketika kita menyadari sepenuhnya bahwa apa yang kita miliki adalah kepunyaan Tuhan dan Dia berhak atas segala yang ada di dalam hidup kita, maka kita akan mampu merespon seperti Ayub, memuji dan menyembah Tuhan di tengah kehilangan. Ketika Tuhan mengizinkan kita mengalami kehilangan, jangan biarkan kasih kita kepada-Nya ikut hilang. Renungkanlah apa yang menjadi rencana Tuhan di dalam kita. Dia adalah Tuhan yang Maha Bijak, tidak pernah Dia salah dalam bertindak.
REFLEKSI DIRI 1. Apa yang Tuhan ingin Anda lakukan saat mengalami duka karena kehilangan? 2. Bagaimana cara kita orang percaya menghadapi duka karena kehilangan?
YANG HARUS DILAKUKAN Tetaplah setia mengasihi Tuhan, jangan biarkan kekecewaan menjadikan hati Anda tawar kepada Tuhan.
POKOK DOA Tuhan, aku bersyukur Tuhan untuk segala hal yang telah engkau percayakan di dalam hidupku. Ajarku untuk mengerti bahwa aku hanyalah seorang pengelola di dalam dunia ini. Bukakan mata hatiku untuk melihat rencana-Mu yang indah dari peristiwa kehilangan yang kualami. Aku percaya, Roh Kudus selalu setia menemani dan memberikan kekuatan untuk menghadapinya.
Tuhan tidak akan mengambil apa yang sudah Dia berikan kepada kita, kecuali Dia punya rencana yang lebih baik lagi.
REVIVE (NDC’s Devotion)
Rabu, 26 Juli 2017
KEKHAWATIRAN YANG MELUMPUHKAN Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
Mazmur 55:1-24
1 Petrus 5:7,
Bacaan Alkitab setahun
Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.
Matius 16; Keluaran 12-13
RENUNGAN INSPIRASI
S
uatu hari, ada seorang ibu yang datang dan bercerita kepada saya, mengatakan bahwa belakangan ini ia sering sekali mengalami kekhawatiran yang luar biasa. Padahal keadaan keluarganya baik-baik saja. Ketika dia sedang berdiam diri, ada saja pikiran buruk yang muncul. “Bagaimana kalau anakku mengalami kecelakaan sepulang dari sekolah?”, “Bagaimana kalau suamiku kehilangan pekerjaan karena perusahaannya bangkrut?”, “Bagaimana kalau aku terkena kanker?” Kekhawatiran ibu ini sudah menyita seluruh pikirannya hampir setiap waktu. Ia pernah harus dirawat di salah satu rumah sakit karena kondisinya terus menurun. Kekhawatirannya bukan saja melemahkan imannya, tetapi juga menyebabkan fisiknya juga ikut menjadi lemah. Dr. Thomas Borkovec, seorang peneliti di Penn State University, menyatakan inilah fase yang disebut, ”Kekhawatiran itu bisa melumpuhkan kehidupan seseorang.” Setiap kita tentu pernah dihinggapi oleh perasaan khawatir. Ada hal-hal yang kita khawatirkan memang terjadi. Tetapi ada saatnya pula, apa yang kita khawatirkan sama sekali tidak terjadi. Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita kembali untuk menyerahkan segala kekhawatiran hidup kita kepada Tuhan (ay. 23). Memang ada banyak hal yang berada di luar kendali kita, tetapi ketahuilah bahwa Tuhan berdaulat atas kehidupan ini dan turut bekerja dalam segala hal (Lih. Rm. 8:28). Percayalah, apa pun yang terjadi di dalam hidup Anda, Tuhan tidak akan pernah meninggalkan kita menghadapinya sendirian.
REFLEKSI DIRI 1. Mengapa kekhawatiran itu bisa melumpuhkan iman orang percaya? 2. Apa janji Tuhan bagi kita yang mau menyerahkan kekhawatiran hidup kepada-Nya?
YANG HARUS DILAKUKAN
POKOK DOA Tuhan, aku datang ke hadapan-Mu menyerahkan segala kekhawatiranku. Engkaulah pertolonganku dan perlindunganku. Aku percaya apa pun yang terjadi di dalam hidupku, itu semua berada di dalam kendali kuasa-Mu dan pasti akan mendatangkan kebaikan bagiku.
Datanglah kepada Tuhan dalam doa setiap hari, serahkanlah segara kekhawatiran Anda kepada Tuhan dan mintalah Roh Kudus meneguhkan hati Anda.
Orang yang dicengkeram rasa khawatir bagaikan hidup di dalam penjara yang sesungguhnya tidak ada.
REVIVE (NDC’s Devotion)
Kamis, 27 Juli 2017
BUKAN YANG SEMPURNA Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
Keluaran 4:1-17
Keluaran 4:12,
Bacaan Alkitab setahun
Oleh sebab itu, pergilah, Aku akan menyertai lidahmu dan mengajar engkau, apa yang harus kaukatakan.
Matius 17; Keluaran 14-15
RENUNGAN INSPIRASI
M
ulut adalah bagian yang kecil dari tubuh manusia, tapi memiliki pengaruh yang besar. Dengan mulut kita bisa membangkitkan semangat, tetapi dengan mulut juga kita dapat membuat orang lain menjadi tawar hati. Musa adalah seorang yang dipakai Tuhan dengan luar biasa. Tuhan memilih Musa untuk membawa bangsa Israel keluar dari Mesir. Sebuah tugas yang tidak mudah. Bangsa Israel adalah bangsa yang tidak mudah untuk diatur. Musa mengerti benar akan hal itu, dan dia sadar akan keterbatasannya. Sebagai seorang pemimpin, tentu Musa harus bisa mengarahkan dan memberikan instruksi kepada bangsa Israel. Itu sebabnya, ketika Allah memerintahkannya untuk menjalani tugas ini, Musa berusaha untuk menolak dengan mengajukan berbagai alasan. Sikap Musa ini membuat Allah sedikit gusar, sehingga Allah merasa perlu untuk mengingatkan Musa bahwa Dialah Tuhan, yang akan mengurapi lidah Musa dan mengajarkan apa yang harus dikatakannya (ay. 11-12). Ketika diperhadapkan dengan panggilan pelayanan, kalau kita mau jujur, tidak banyak orang yang meresponinya dengan alasan masih memiliki kekurangan di sana-sini. Setiap orang pasti memiliki keterbatasan. Atau ada pula yang merasa tidak memiliki kapasitas yang sesuai dengan tugas pelayanan yang harus diselesaikan. Tapi hari ini, ketahuilah akan kebenaran ini: Bila Tuhan telah memilih seseorang untuk menjadi alat-Nya, maka Dia pasti akan memperlengkapi dengan anugerah-Nya dan tidak akan pernah Tuhan meninggalkannya sendiri. Tuhan tidak memilih seseorang semata-mata hanya berdasarkan pada kemampuan atau kelebihannya saja. Tuhan tidak mencari orang yang sempurna. Tuhan lebih tertarik pada ketaatan, kesetiaan dan kerelaan untuk dibentuk dan diajar oleh-Nya. Tuhan ingin kita berkata, “Ya, Tuhan, ini aku. Pakailah hidupku untuk melakukan segala kehendak-Mu.” Bila Tuhan memilih Anda, itu tandanya Tuhan siap mencurahkan urapan dan kasih karunia-Nya kepada Anda. Yang perlu Anda lakukan adalah responi panggilan itu dengan penuh ketaatan dan lakukan dengan setia.
REFLEKSI DIRI 1. Apa yang membuat Anda masih ragu untuk menjalani panggilan Tuhan dalam hidup Anda? Apa kata Firman Tuhan tentang hal ini? 2. Di area manakah Anda merasa masih memiliki keterbatasan untuk dapat menjalankan panggilan Tuhan?
YANG HARUS DILAKUKAN
POKOK DOA Tuhan, ampunilah aku bila selama ini aku selalu lari dari panggilan-Mu. Ampuni aku bila aku meragukan Engkau untuk dapat memperlengkapi aku. Hari ini aku mau berkata, ‘Tuhan, ini aku. Pakailah hidupku sesuai dengan rencana-Mu.’ Roh Kudus, aku perlu bimbingan dan juga pengurapan-Mu agar aku dapat melaksanakan panggilan Tuhan dihidupku.
Responi panggilan Tuhan dalam hidup Anda sekarang juga! Lakukanlah itu dengan setia.
Tuhan tidak mencari orang yang sempurna dengan segudang keahlian dan kehebatan. Yang Tuhan cari adalah hati yang setia, taat dan rela untuk dibentuk oleh tangan-Nya.
REVIVE (NDC’s Devotion)
Jumat, 28 Juli 2017
TETAP SETIA MELAYANI-NYA Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
Yeremia 42:1-22
2 Timotius 4:5,
Bacaan Alkitab setahun
Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu!
Matius 18:1-20; Keluaran 16-18
RENUNGAN INSPIRASI
B
ekerja di tempat yang nyaman dan bersama rekan-rekan kerja yang menyenangkan, tentu lebih membahagiakan daripada berada di tempat yang kurang kita sukai. Sayangnya, kita tidak selalu dapat berada di tempat yang kita inginkan. Kondisi ini bisa saja mempengaruhi sikap dan performa kita dalam bekerja atau melayani. Situasi yang sama pernah dialami oleh nabi Yeremia. Saat itu, orang Israel yang masih tinggal di Yerusalem mengalami tekanan yang hebat karena ancaman dari serangan bangsa Babel. Atas perintah Tuhan, Yeremia berusaha mencegah mereka untuk lari dan tidak mencari pertolongan ke Mesir. Tapi pemberitaan itu sia-sia dan bangsa itu justru menganggap nabi itu berbohong. Mereka marah dan menawan Yeremia untuk ikut pergi bersama mereka. Yeremia terpaksa ikut ke Mesir sehingga nyawanya terancam (Lih. Yer. 43:6). Sungguh pun demikian, ia tetap setia memenuhi tugas pelayanan yang diberikan oleh Tuhan. Demikian pun dalam hal bekerja dan melayani, ada kalanya Tuhan mengijinkan kita berada di tempat yang tidak kita inginkan. Ini adalah bagian dari proses pembentukkan Tuhan, untuk menguji kesetiaan dan ketaatan kita pada-Nya. Yang penting untuk kita ingat selalu adalah bahwa Tuhan tidak pernah menguji kita melebihi kekuatan kita dan Tuhan pasti telah menyediakan jalan keluar apabila kita bertahan.
REFLEKSI DIRI 1. Mengapa Tuhan ingin Anda setia dalam melayani sesama? 2. Hal apa saja yang perlu Anda ingat saat mengalami ujian dalam pelayanan?
POKOK DOA Bapa, aku percaya setiap ujian yang kualami dalam perjalanan hidupku hari-hari ini, tidak akan melebihi batas kekuatanku. Aku percaya anugerah-Mu akan memampukanku melewati semuanya.
YANG HARUS DILAKUKAN Berdoa mintalah Roh Kudus senantiasa menguatkan iman percaya Anda saat melayani.
Kesetiaan yang didukung oleh kenyamanan adalah kesetiaan yang baru setengah-tengah.
REVIVE (NDC’s Devotion)
Sabtu, 29 Juli 2017
BERIKAN PIPI KIRI Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
Matius 27:27-31
Matius 5:39,
Bacaan Alkitab setahun
Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapa pun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu.
Matius 18:21-35; Keluaran 19-20
RENUNGAN INSPIRASI
T
idak ada orang yang suka diperlakukan tidak adil atau mendengar berita yang tidak benar tentang dirinya. Umumnya, orang yang mengalami hal demikian akan langsung berusaha melakukan pembelaan dan menepis semua tuduhan tidak benar yang dialamatkan kepadanya. Bahkan tidak sedikit yang kemudian bereaksi untuk melakukan pembalasan. Mungkin kita mengatakan ini adalah suatu reaksi yang manusiawi. Tetapi, mari kita lihat bagaimana reaksi Yesus ketika mengalami hal-hal tersebut. Dia bukan saja mengalami fitnahan dan ketidakadilan, tapi juga mengalami siksaan yang berat. Bagi kebanyakan orang, respon Yesus mungkin terkesan janggal. Ia terlihat pasrah dan menerima perlakuan tidak adil yang menimpa diri-Nya. Padahal sudah jelas bahwa penderitaan yang dialami Yesus bukanlah disebabkan oleh kesalahan-Nya, melainkan dipicu oleh kebencian serta kedengkian para imam dan ahli-ahli Taurat pada saat itu. Matius menggambarkan penyiksaan terhadap Yesus oleh para serdadu dengan jelas. Pakaian-Nya ditanggalkan dan dikenakan jubah ungu sebagai tanda olok-olokan kepada Dia. Kepala-Nya diberi mahkota duri dan Ia diludahi, serta dipukuli kepala-Nya. Sebagai Putra Allah, Yesus tentu memiliki kuasa untuk membalas perlakuan orang-orang yang mengolok-olok dan memukuli-Nya. Namun Ia tetap diam. Respon Yesus ini menjadi sebuah pelajaran bagi kita. Saat kita mengalami fitnahan atau ketidakadilan dari orang lain, berilah respon yang benar. Janganlah merencanakan atau melakukan pembalasan, tetapi ingat dan tetaplah taat pada apa yang telah diajarkan oleh Yesus (Lih. Mat. 5:39-45). Bila Anda sedang mengalami perlakuan yang tidak adil atau mengalami fitnahan, berikanlah respon yang benar. Buang jauh-jauh rencana untuk melakukan pembalasan, berdoalah bagi orang tersebut. Percayalah, ketika Anda melepaskan pengampunan dan doa serta mengijinkan Tuhan campur tangan dalam ketidakadilan yang menimpa Anda, Tuhan tidak akan tinggal diam. Dia akan berdiri sebagai Pembela dan akan menyingkapkan kebenaran tepat pada waktunya.
REFLEKSI DIRI 1. Bagaimana respon Anda ketika diperlakukan tidak adil atau mengalami fitnahan? 2. Apa kata Firman Tuhan tentang respon yang harus kita berikan?
YANG HARUS DILAKUKAN Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, tapi berdoalah agar mereka diberkati dan mengalami jamahan kuasa Tuhan.
POKOK DOA Tuhan, Engkau tahu seluruh isi hatiku. Ujilah aku, Tuhan, tegurlah bila aku menyimpang dari jalan-Mu. Dengan kerendahan hati, aku mau berdoa bagi mereka yang memperlakukanku dengan tidak adil dan menyebarkan berita yang tidak benar tentang diriku. Berkatilah mereka, Tuhan. Roh Kudus, jamah hati dan kehidupan mereka, penuhi mereka dengan kasih-Mu, agar mereka pun dapat melihat kemuliaan-Mu yang ajaib itu.
Mata ganti mata hanya akan membuat seluruh dunia menjadi buta. – Mahatma Gandhi
REVIVE (NDC’s Devotion)
Minggu, 30 Juli 2017
BUKAN KARENA TAKUT Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
Mazmur 103:1-22
Mazmur 103:13,
Bacaan Alkitab setahun
Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia.
Matius 19; Keluaran 21-22
RENUNGAN INSPIRASI
R
asanya hampir setiap hari kita mendengar atau membaca berita tentang oknum pejabat negara yang tertangkap oleh KPK (Komisi Pemberantas Korupsi). Walau pun sudah banyak yang tertangkap, namun masih saja ada pejabat yang tertangkap tangan melakukan korupsi. Orang yang tertangkap pun tidak jarang bukan lagi wajah baru, tetapi ada beberapa wajah-wajah lama yang kembali melakukan kesalahan yang sama. Ada yang mengatakan bahwa salah satu penyebab terjadinya korupsi yang berulang adalah tidak adanya ketegasan hukum dan penerapan hukuman yang tidak menimbulkan efek jera bagi para pelakunya. Berbicara mengenai hukuman, pernahkah terpikir oleh Anda, apa yang akan terjadi bila Tuhan sendiri yang menjadi Hakim yang adil atas hidup kita. Di hadapan Tuhan, tidak ada lagi yang namanya kesalahan kecil atau kesalahan besar. Kesalahan adalah kesalahan. Dan setiap kesalahan yang kita lakukan tentu ada konsekuensi yang harus kita tanggung. Di hadapan Tuhan, ganjaran yang layak bagi orang-orang yang berdosa adalah maut (Bdg. Rm. 6:23). Namun oleh karena belas kasihan-Nya, kita semua ditebus dari maut dengan harga yang sangat mahal, sehingga kita tidak mengalami penghukuman. Anugerah-Nya membuat dosa-dosa yang pernah kita lakukan tidak diperhitungkan. Meskipun demikian, Tuhan yang adil tetap akan memberikan disiplin jika kita melakukan pelanggaran sebagaimana seorang ayah mendidik anak yang dikasihinya. Di dalam mazmur yang kita baca hari ini, Daud menekankan kita untuk hidup takut akan Tuhan dan melakukan perintah-perintah-Nya, karena Tuhan sudah menebus dan mengampuni dosa kita. Perhatikan di bagian akhir dari mazmur ini (ay. 20-22) adalah sebuah ajakan bagi mereka yang melakukan perintah-Nya untuk bersyukur dan memuji Tuhan. Jadi penting bagi Anda dan saya untuk memperbaharui pemahaman dan pola pikir kita masing-masing. Bila selama ini Anda berusaha untuk tidak berbuat dosa/kesalahan untuk menghindari hukuman, sekarang cobalah untuk tidak melakukan dosa sebagai ucapan terima kasih Anda kepada Tuhan Yesus yang sudah menebus Anda dari kematian kekal.
REFLEKSI DIRI 1. Bagaimana kita dapat menunjukkan rasa terima kasih dan penghargaan kita kepada Kristus atas pengampunan yang sudah Dia berikan? 2. Komitmen apa yang akan Anda ambil untuk meresponi pengampunan-Nya?
POKOK DOA Tuhan, aku berterima kasih atas anugerah pengampunan yang telah Engkau berikan kepadaku. Mulai hari ini, aku mau hidup di dalam kebenaran-Mu karena Engkau telah berkenan mengasihi dan menerima aku apa adanya.
YANG HARUS DILAKUKAN Hiduplah dalam kebenaran berdasarkan rasa kasih dan hormat Anda kepada Tuhan, bukan karena rasa takut.
Lakukanlah kebenaran bukan karena perasaan takut, tetapi lakukanlah itu karena Anda tahu untuk siapa Anda melakukannya.
REVIVE (NDC’s Devotion)
Senin, 31 Juli 2017
MENGAKTIFKAN IMAN Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
Ibrani 11:1-40
Ibrani 11:1,
Bacaan Alkitab setahun
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.
Matius 20:1-16; Keluaran 23-24
RENUNGAN INSPIRASI
W
illiam Wilberforce adalah seorang pejuang anti perbudakan dari Inggris. Pada saat William berusia 21 tahun, dia sudah menjadi anggota parlemen. Empat tahun kemudian, hidupnya dijamah oleh Kristus. William Wilberforce bertobat dan memutuskan untuk menerima Kristus Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya. Sejak saat itu, cara berpikir dan gaya hidup William berubah total. Ia bahkan hendak berhenti sebagai anggota parlemen dan menjadi seorang pendeta. Namun, banyak sahabatnya yang mencegah William melakukan hal itu dan menyampaikan bahwa dia akan dapat melayani Tuhan lebih efektif sebagai seorang anggota parlemen. William Wilberforce kemudian mulai memperjuangkan kebenaran yang dia imani dari kursi parlemen. William memperjuangkan undang-undang yang melarang kebiasaan buruk seperti judi dan minuman keras. Tetapi yang membuat William Wilberforce diingat hingga saat ini adalah perjuangannya untuk menghapuskan perbudakan di Inggris. Sebuah perjuangan yang tidak populer pada saat itu. William berjuang selama 50 tahun, dan beberapa waktu sebelum dia meninggal, Wilberforce mendengar berita bahwa parlemen Inggris mengeluarkan Undang Undang Penghapusan Perbudakan di semua koloni Inggris. Sudahkah iman itu nampak di dalam perbuatan Anda? Orang yang beriman bukanlah sekedar orang yang membayangkan akan meraih keberhasilan tanpa mau menghadapi pergumulan dan tantangan. Iman justru sebuah kekuatan yang akan memampukan kita untuk menghadapi pergumulan dan tantangan dalam hidup ini. Seorang yang memiliki iman akan selalu mempunyai sesuatu untuk dikerjakan dan dihasilkan bagi kemuliaan Tuhan. Di tengah dunia yang sudah kehilangan harapan ini, peranan Anda sebagai orang beriman sangat dibutuhkan. Syaratnya hanya satu: aktifkan iman itu! Ya, aktifkan iman Anda menjadi iman yang mengambil tindakan!
REFLEKSI DIRI 1. Apa yang dimaksud dengan iman yang aktif? 2. Langkah apakah yang akan Anda lakukan untuk mengaktifkan iman Anda dan mengambil tindakan (take action)?
POKOK DOA Tuhan, terima kasih untuk Firman-Mu yang kembali mengingatkan aku untuk mengaktifkan imanku, menjadikannya sebuah tindakan nyata yang dapat bermanfaat bagi orang lain dan memuliakan nama Tuhan.
YANG HARUS DILAKUKAN Jangan tinggal diam. Lihatlah ke sekeliling Anda dan pikirkan apa yang dapat Anda lakukan untuk memuliakan nama Tuhan.
Orang yang beriman adalah orang yang tidak dapat duduk diam. Dia akan berusaha untuk terus melakukan sesuatu untuk kemuliaan nama Tuhan.