SHALOM! Pembaca yang dikasihi Tuhan, kita semua tahu bahwa perjalanan hidup kita di dunia ini hanyalah sementara saja. Suatu hari nanti, cepat atau lambat, kita semua harus menghadap pada takhta pengadilan Kristus. Dalam suratnya kepada jemaat di Korintus, Rasul Paulus menggambarkan kehidupan kita di dunia ini seperti kemah suatu saat akan dibongkar karena Allah telah menyediakan kediaman yang kekal bagi orang percaya di sorga (2 Korintus 5:1). Sudahkah Anda mempersiapkan diri untuk menghadap Pengadilan Ilahi (Divine Judgment) ini? Persiapkanlah diri kita masing-masing dengan tetap setia pada seluruh ketetapan Allah dan berjagajagalah senantiasa agar ketika waktu itu tiba, hidup kita didapati berkenan di hadapan-Nya. REVIVE-lah setiap hari, jadikan firman Tuhan sebagai panduan hidup Anda, jadilah pelakupelaku firman dan nanti-nantikanlah kedatangan Tuhan. Dengarlah Tuhan berkata, “Masuklah dan turutlah ke dalam kebahagiaan Tuanmu, hai hambaku yang baik dan setia.” Bersiaplah untuk menerima mahkota kehidupan! Fitur di dalam REVIVE seperti: • Bacaan Alkitab sesuai tema setiap hari • Bacaan Alkitab setahun • Ayat Hafalan • Renungan Inspirasi • Refleksi Diri • Pokok Doa • Kata-kata Bijak • Yang Harus Dilakukan Akan membantu menuntun hidup Anda agar senantiasa berkenan di hadapan-Nya. Tuhan Yesus memberkati. Salam REVIVE, Tim Redaksi REVIVE PENANGGUNG JAWAB PEMIMPIN UMUM PEMIMPIN REDAKSI CONTENT EDITOR COVER DESIGN GRAPHIC DESIGN
: : : : : : :
Tim Gembala Ps. Joshua Husada Ps. Joshua Husada David Fernando Ps. Joshua Husada & Tjauw Hwi Siong Bayu Nur Martha Ardyan Husodho
SEKRETARIAT Komp. Green Ville Maisonette Blok FA No. 4-7 Jakarta Barat 11510 Ph: (021) 5656233 Fax: (021) 5656231 www.ndcministry.org
REVIVE (NDC’s Devotion)
Rabu, 1 Maret 2017
DIVINE JUDGMENT Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
2 Korintus 5:1-21
2 Korintus 5:10,
Bacaan Alkitab setahun
Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat.
Lukas 11:29-54; Mazmur 38-41
RENUNGAN INSPIRASI
S
emua agama di dunia percaya pada kehidupan setelah kematian. Setiap manusia akan diadili sesuai dengan apa yang dilakukannya sewaktu hidup. Tapi seiring dengan berkembangnya zaman, kepercayaan ini pun mulai luntur dan digantikan oleh paham-paham baru tentang kehidupan. Banyak orang tidak lagi percaya pada kehidupan setelah kematian, apalagi kepada penghakiman yang akan dihadapi kelak. Ada pendapat yang mengatakan bahwa, “Manusia hidup sekali saja dan jika manusia itu meninggal, maka semuanya sudah selesai dan tidak akan terjadi apa-apa lagi.” Benarkah demikian? Jika hal ini benar adanya, maka sia-sialah pengharapan dan kepercayaan iman kita selama ini. Jika fenomena ini terus berkembang, bisa saja di masa yang akan datang bukan hanya orang tidak percaya lagi kepada penghakiman terakhir, tapi juga akan hilang kepercayaan kepada Tuhan. Alkitab jelas berkata, ketika Yesus datang ke dunia untuk kedua kalinya, maka tiap orang akan masuk pada masa penghakiman. Orang percaya akan diadili di Tahta Pengadilan Kristus (Yun: be’ma), tujuannya untuk memberi upah sesuai perbuatan selama hidup (ay. 17, Bdg. Why. 22:12, 1 Kor. 9:25). Sedangkan orang yang tidak percaya akan berada di Pengadilan Tahta Putih untuk dihakimi (Bdg. Yoh. 8:24, Why. 20:11-15). Bulan ini NDC mengangkat tema: Divine Judgment (Penghakiman Ilahi) agar umat Tuhan diperlengkapi dengan kebenaran Firman lewat bahasan: Tahta Pengadilan Ilahi, pentingnya Pembenaran Kristus dan bagaimana cara hidup setelah mengalami pembenaran. Menyadari setiap kita kelak akan bertanggung jawab atas perbuatan kita, penting bagi kita untuk hidup berkenan di hadapan-Nya. Mintalah Roh Kudus memimpin agar Anda siap jika masa itu tiba.
REFLEKSI DIRI 1. Hal apa yang seharusnya Anda lakukan selama kita hidup di dunia ini? (Bdg. Flp. 2:12) 2. Mengapa orang percaya tidak dihakimi di Pengadilan Tahta Putih? (Bdg. Rom. 8:1)
YANG HARUS DILAKUKAN
POKOK DOA Tuhan Yesus terima kasih buat segala anugerah dan kebaikan-Mu dalam hidupku. Pengorbanan-Mu telah membuatku menerima anugerah keselamatan yang kekal. Pimpin dan tuntunlah hidupku sampai aku tiba pada langkahku yang terakhir.
Belajarlah hidup taat kepada Firman Tuhan agar Anda bisa menerima upah besar di surga.
Setiap orang pasti akan mengalami Penghakiman Ilahi, persiapkan diri kita selama masih ada kesempatan.
REVIVE (NDC’s Devotion)
Kamis, 2 Maret 2017
BERADA DI TANGAN YANG TEPAT Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
Yeremia 18:1-23
Yeremia 18:6,
Bacaan Alkitab setahun
"Masakan Aku tidak dapat bertindak kepada kamu seperti tukang periuk ini, hai kaum Israel!, demikianlah firman TUHAN. Sungguh, seperti tanah liat di tangan tukang periuk, demikianlah kamu di tangan-Ku, hai kaum Israel!”
Lukas 12:1-34; Mazmur 42-44
RENUNGAN INSPIRASI
S
eorang seniman dari Inggris yang bernama William Walcott, suatu saat pindah ke New York pada tahun 1924 untuk mencatat kesan-kesannya terhadap kota besar itu. Suatu pagi ia mengunjungi kantor seorang rekan lamanya. Tiba-tiba muncul dorongan untuk membuat sketsa di pikirannya. Melihat beberapa kertas di atas meja temannya, ia bertanya, “Apakah aku boleh memilikinya?” Temannya menjawab, “Itu bukan kertas sketsa. Itu kertas untuk membungkus barang.” Karena tidak ingin kehilangan inspirasi yang muncul, Walcott mengambil kertas pembungkus itu dan berkata, “Tidak ada yang biasa jika engkau tahu cara menggunakannya.” Di atas kertas itu Walcott membuat 2 sketsa. Kemudian di tahun yang sama, salah satu sketsa itu terjual 500 dollar dan yang lainnya 1000 dollar. Pada tahun 1924 uang sebesar itu nilainya sangat tinggi. Hal yang dapat kita pelajari dari hal ini: sesuatu yang kelihatan tak berarti oleh banyak orang, akan menjadi sesuatu yang bernilai tinggi bila ditemukan oleh orang yang tepat. Hidup kita ini seperti tanah liat biasa yang diambil dan dibentuk oleh sang Penjunan Agung, Yesus Kristus, menjadi bejana indah yang bernilai tinggi. Saat kita memutuskan untuk menyerahkan hidup kita kepada Tuhan, maka Dia akan menjadikan hidup kita berharga. Tak peduli apa pun latar belakang atau seperti apa pandangan orang tentang kita. Dia telah menyiapkan masa depan yang indah dan cemerlang bagi kita (Bdg. Yer. 29:11). Namun ada hal yang perlu kita perhatikan, yaitu kita harus belajar mencintai proses dan taat menjalani Firman-Nya. Hari ini apabila ada diantara kita yang masih bimbang saat mengalami berbagai kesulitan hidup, percayalah Anda telah ada di tangan yang tepat.
REFLEKSI DIRI 1. Apa janji Tuhan saat hidup kita berada di dalam tangan-Nya? 2. Hal apa saja yang perlu kita lakukan saat Tuhan sedang membentuk hidup kita?
POKOK DOA Tuhan Yesus, aku percaya saat aku menyerahkan hidupku ke dalam tangan-Mu, aku yang terbatas dan tak berharga ini akan Engkau bentuk menjadi bejana indah untuk kemuliaan-Mu.
YANG HARUS DILAKUKAN Serahkan hidup Anda ke dalam tangan Tuhan dan ijinkan Dia membentuknya menjadi indah.
Hidup kita akan maksimal saat kita mengijinkan tangan Tuhan membentuknya.
REVIVE (NDC’s Devotion)
Jumat, 3 Maret 2017
PERCAYA KEPADA TUHAN SEBAGAI GAYA HIDUP Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
Yesaya 30:1-33
Yesaya 30:15,
Bacaan Alkitab setahun
"Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu."
Lukas 12:35-59; Mazmur 45-48
RENUNGAN INSPIRASI
S
eorang legenda kungfu yang bernama Bruce Lee, pernah membuka salah satu rahasia kemenangannya selama ini, yaitu, “be a water”. Maksudnya, jadilah setenang air. Dia percaya ketenangan adalah kekuatan yang membuat musuh tak mampu menembus pertahanan dirinya. Saat seseorang menghadapi masalah dalam hidup, tetap tenang dan tetap mengendalikan hati dan pikiran adalah sesuatu yang penting. Saat Anda tidak bisa mengontrol hati dan pikiran Anda, maka perasaan cemas, takut, dan panik pun akan segera menguasai. Ada orang yang menggunakan harta, jabatan, kekuatan, kekuasaan atau hubungan dengan orang lain sebagai sumber ketenangan. Tapi masalahnya, bagaimana jika suatu saat hal-hal tersebut tak mampu memberi alasan kuat untuk tetap tenang? Anda bisa saja mengalami stress dan putus asa, bahkan tak jarang berbuat hal yang bodoh karena tekanan yang begitu besar dalam hidup Anda. Dalam Alkitab hal itu pernah terjadi kepada kaum Yehuda. Yehuda pernah ingin menggunakan Mesir untuk menjaga pola pikirnya agar tetap tenang dari masalah (Asyur). Tapi Tuhan menegurnya dan berkata, “Hanya tinggal tenang dan percaya kepada Dia letak kekuatan sesungguhnya” (ay. 15). Sebagai orang percaya tentu kita semua tahu akan hal ini, tetapi mengapa kita tetap saja merasa tertekan saat masalah hadir? Jawabannya adalah karena kita belum mempraktikkannya sebagai gaya hidup. Selama kita belum mengubahnya menjadi gaya hidup, maka kita akan terus kalah oleh masalah. Latihlah iman Anda untuk percaya kepada Tuhan dan jadikan itu sebagai gaya hidup Anda. Percayalah semua masih ada dalam kendali-Nya. Jadilah tenang!
REFLEKSI DIRI 1. Bagaimana cara memiliki kepercayaan penuh kepada Tuhan? 2. Apa rahasia kemenangan orang percaya saat menghadapi masalah ? (ay. 15)
POKOK DOA Tuhan Yesus, terima kasih memberitahukan rahasia untuk menghadapi masalah dalam hidup ini. Aku percaya bahwa hidupku adalah milikmu. Ajarlah aku untuk melatih kepercayaanku kepada-Mu.
YANG HARUS DILAKUKAN Bangunlah hubungan tiap hari dengan Tuhan untuk dapat mengenal-Nya lebih dalam dan jadikan itu sebagai gaya hidup.
Kita perlu melatih kepercayaan kita tiap hari untuk menerima segala kekuatan-Nya.
REVIVE (NDC’s Devotion)
Sabtu, 4 Maret 2017
YESUS, HAKIM YANG ADIL Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
Yohanes 5:19-30
Yohanes 5:22-23,
Bacaan Alkitab setahun
“Bapa tidak menghakimi siapapun, melainkan telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Anak, supaya semua orang menghormati Anak sama seperti mereka menghormati Bapa. Barangsiapa tidak menghormati Anak, ia juga tidak menghormati Bapa, yang mengutus Dia."
Lukas 13:1-21; Mazmur 49-51
RENUNGAN INSPIRASI
B
ila Anda ingat beberapa waktu yang lalu hampir semua stasiun TV tanah air ramai disiarkan persidangan kasus “kopi sianida” dan “dugaan penistaan agama”. Terlepas dari perdebatan pihak mana yang mungkin kita anggap paling benar dan mana yang salah, setidaknya kita bisa lebih mengerti situasi dalam persidangan. Semua peradilan di dunia bertujuan untuk menegakkan kebenaran dan keadilan seadiladilnya. Ironisnya, dunia peradilan terus tercoreng oleh oknum yang merusak citra pengadilan itu sendiri. Keadilan dapat direkayasa, kebenaran menjadi komoditas transaksional dan dapat diputarbalikkan sesuka hati. Yang benar bisa menjadi salah dan yang salah bisa terlihat benar. Apakah kebenaran dan keadilan sudah menjadi barang yang langka dan sulit ditemukan lagi? Kita percaya jika Sang Hakim Adil dan Benar, yaitu Yesus Kristus datang untuk kedua kalinya, maka Ia akan menghakimi semua perbuatan manusia. Pengadilan-Nya pun tidak ada kecurangan karena Dialah kebenaran itu dan tidak ada satu orang pun yang dapat membantahnya. Jika kita menyadari akan hal ini, setidaknya ada dua hal yang perlu kita perhatikan: pertama, hiduplah sungguh-sungguh dalam kebenaran Firman. Selain ada upah yang menanti, tidak ada perkara yang tersembunyi di hadapan Tuhan dan semuanya akan terbuka dengan terang benderang. Kedua, Tuhan adalah hakim yang Maha Adil. Ketidakadilan bisa saja menyapa hidup kita, tapi percayalah, akan datang pembelaan Tuhan dan kebenaran akan terungkap tepat pada waktunya.
REFLEKSI DIRI 1. Apa yang akan terjadi saat Tuhan Yesus datang untuk kedua kalinya? 2. Apa yang seharusnya kita lakukan saat tahu kelak Yesus akan berdiri sebagai Hakim?
POKOK DOA Tuhan Yesus, aku percaya bahwa Engkau kelak akan datang kedua kalinya bukan saja sebagai raja yang memerintah. Tapi sebagai hakim yang adil yang akan memberi keadilan dan kebenaran yang sejati.
YANG HARUS DILAKUKAN Berusahalah untuk hidup terus berkenan di hadapan Tuhan.
Yesus adalah hakim yang benar dan adil, karena Ia adalah Tuhan yang pernah menjadi manusia.
REVIVE (NDC’s Devotion)
Minggu, 5 Maret 2017
SAATNYA MENJADI BERKAT Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
Keluaran 12:1-20
Keluaran 12:2,
Bacaan Alkitab setahun
Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.
Lukas 13:22-35; Mazmur 52-55
RENUNGAN INSPIRASI
“A
nak perempuan berhati malaikat”, ini adalah judul sebuah video yang sempat dihujani pujian dari para netizen seluruh dunia. Pasalnya, anak perempuan ini rela membagi makanannya kepada seorang pengemis di jalan. Kejadian itu berawal saat ia dan ayahnya berada di kedai makanan pinggir jalan. Saat mereka sedang menunggu pesanan makanan datang, perhatian anak ini ternyata sedang tertuju kepada seorang pengemis. Ia pun langsung meminta ijin kepada ayahnya, “Ayah, boleh aku memberi makananku untuk pengemis itu?”. Ayahnya tersenyum mengangguk tanda setuju dengan permintaan anaknya. Meski dalam video anak itu sempat ragu dan ingin berbalik arah. Tapi saat ayahnya berkata, “Lakukan, Nak, makananmu itu berkat dari Tuhan. Bagikan.” Ia pun menghampiri pengemis itu dan memberikan makanannya. Pengemis itu pun tampak senang campur terharu menerima berkat makanan itu. Mengapa tindakan anak ini menjadi ramai dibicarakan? Apa karena hal-hal baik semakin langka ditemui saat ini? Entahlah, tapi yang pasti tindakannya telah mengingatkan kembali agar kita terus merefleksikan tujuan hidup yang telah ditetapkan Allah bagi kita. Di dalam Alkitab, setiap kali Tuhan memberkati umat-Nya, Ia rindu agar mereka juga menjadi berkat bagi bangsa-bangsa lain. Tentu tujuan utamanya agar makin banyak orang bisa mengenal Tuhan dan perbuatan-Nya (ay. 2). Hal ini menjadi pelajaran bagi kita semua. Tuhan telah memberkati kita dengan anugerah keselamatan dan berkat lainnya. Kini saatnya melakukan bagian kita. Mengutip perkataan Mark Batterson, “When God blesses you financially, do not raise your standard of living. Raise your standard of giving.” Saat Tuhan memberkati kita secara berlimpah bukan saja menaikkan standar hidup, tapi Ia sedang menaikkan stardar kita dalam hal memberi. Hari ini mari renungkan kembali kebenaran-Nya dan jangan lupa melakukannya dengan motivasi hati karena mengasihi Tuhan.
REFLEKSI DIRI 1. Apa maksud dan tujuan Tuhan saat Dia memberkati kehidupan Anda? 2. Ingatkah Anda kapan terakhir telah menjadi berkat kepada orang lain?
YANG HARUS DILAKUKAN
POKOK DOA Terima kasih Tuhan telah mengingatkan kebenaran-Mu bagiku. Saat ini aku telah begitu banyak mengalami pertolongan dan segala kebaikan-Mu. Kini saatnya aku pun belajar untuk menjadi berkat bagi orang lain. Roh Kudus pimpinlah aku saat aku belajar melakukan kebenaran ini.
Latihlah diri Anda untuk melakukan sesuatu yang baik bagi orang lain setiap hari.
Ingatlah saat kita diberkati Tuhan kita sedang diajarkan untuk memberkati orang lain.
REVIVE (NDC’s Devotion)
Senin, 6 Maret 2017
TANGAN TUHAN YANG MEMBERI KEMENANGAN Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
2 Tawarikh 32:1-33
2 Tawarikh 32:8a,
Bacaan Alkitab setahun
Yang menyertai dia adalah tangan manusia, tetapi yang menyertai kita adalah TUHAN, Allah kita
Lukas 14:1-24; Mazmur 56-59
RENUNGAN INSPIRASI
P
ernahkah Anda menghadapi masalah dalam hidup dengan situasi seperti “dikepung oleh masalah”? Telah mencoba berbagai macam usaha dan daya tapi seakan tidak ada jalan keluar? Jika pernah, Anda bukanlah orang yang pertama kali mengalaminya. Pada zaman dahulu Raja Hizkia pernah mengalami situasi demikian dan mungkin lebih berat. Alkitab mencatat Raja Hizkia berserta rakyatnya pernah ingin dihabisi oleh Sanherib, Raja Asyur. Dalam sebuah catatan harian raja Sanherib, ia menuliskan, “Orang Yahudi itu.. saya kurung dia seperti burung dalam sangkar di ibu kotanya sendiri, Yerusalem.” Setelah mendengar kabar akan ada serbuan dari Asyur, Raja Hizkia pun memutuskan untuk mempertahankan kotanya. Ia pun membangun kembali tembok-tembok yang telah runtuh dan menambah lapisan pada bagian luarnya. Bahkan ia mencoba membuat lembing, perisai dalam jumlah yang sangat besar dan mengangkat panglima-panglima perang mengepalai rakyat (ay. 5-6). Meskipun telah mantap dengan segala persiapan, tapi secara mental mereka belum siap untuk menghadapi situasi demikian. Raja Hizkia pun memanggil seluruh rakyatnya dan menguatkan hati mereka. Hizkia berkata, “Yang menyertai mereka adalah tangan manusia, tetapi yang menyertai kita adalah TUHAN, Allah kita, yang membantu kita dan melakukan peperangan bagi kita." (ay. 7-8). Dan kita tahu akhirnya, tangan Tuhan pun turun dan memberikan kemenangan bagi mereka. Apakah ada "musuh" yang tengah menekan Anda akhir-akhir ini? Segera datang kepada Tuhan dan mohonlah kekuatan dari-Nya (ay. 20). Percayalah, selama Tuhan ada di sisi kita sehelai rambut pun tak akan jatuh ke tanah tanpa sepengetahuan-Nya.
REFLEKSI DIRI 1. Apa janji Firman Tuhan kepada Anda saat hidup mengandalkan Tuhan? 2. Langkah iman apa yang diambil Hizkia saat terkepung dengan masalah? (ay. 7-8)
YANG HARUS DILAKUKAN
POKOK DOA Bapa di sorga, aku mempercayakan hidupku ke dalam perlindungan-Mu. Aku hanya bisa berharap dan mengandalkan Engkau. Kekuatanku terbatas tetapi kekuatan-Mu tidak pernah terbatas. Aku percaya Engkau pasti meluputkanku dari segala masalah ini.
Hampirilah Tuhan dalam doa dan percayalah kepada pembelaan Tuhan bagi Anda.
Saat tak ada tangan yang bisa menolong, tangan Tuhan selalu tersedia memberi pertolongan.
REVIVE (NDC’s Devotion)
Selasa, 7 Maret 2017
MENERIMA ANUGERAH KESELAMATAN Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
Yohanes 3:1-21
Yohanes 3:18,
Bacaan Alkitab setahun
Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.
Lukas 14:25-35; Mazmur 60-63
RENUNGAN INSPIRASI
P
ernahkah Anda menerima selembar cek? Pertanyaannya: apakah Anda sudah menerima uang sebesar yang tertera di atas cek tersebut? Jawabannya bisa sudah dan belum. Maksudnya, Anda sebenarnya sudah punya hak terhadap uang tersebut, namun Anda belum memegang fisik uang itu. Anda perlu pergi ke bank untuk mencairkan cek tersebut dan mengambil uangnya. Itulah gambaran anugerah keselamatan yang kita terima dari Tuhan Yesus. Meskipun Anda sudah memiliki cek anugerah keselamatan itu, namun keselamatan itu baru akan dinyatakan pada hari penghakiman yang akan datang. Yang terpenting adalah, hari ini Anda sudah menerima anugerah keselamatan itu. Lalu bagaimana caranya? Alkitab adalah surat undangan keselamatan yang diberikan Allah kepada manusia (ay. 16). Kita perlu menerimanya dengan: (1) Pahami tujuan Allah. Allah mengaruniakan Yesus karena Dia mengasihi kita. (2) Sadari bahwa dosa merusak hubungan Anda dengan Allah. Mengakui bahwa tidak ada seorang pun yang luput dari dosa dan ambil komitmen untuk meninggalkan kehidupan yang lama, mulailah hidup yang baru (bertobat). (3) Percaya dan terimalah Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi Anda (Bdg. Yoh. 1:12; Rom. 10:9). Percaya bahwa Yesus telah menebus dosa Anda di atas kayu salib dan mengalahkan maut. Berdoa dan undanglah Yesus masuk ke dalam kehidupan Anda sebagai Tuhan dan pemimpin hidup Anda. Detik Anda menerima Yesus, detik itu pula Anda menerima anugerah keselamatan dan masuk dalam keluarga Allah. Langkah selanjutnya adalah belajar mengenal-Nya dengan membaca firman Tuhan, membangun komunikasi dengan Tuhan lewat doa dan persekutuan dengan orang percaya.
REFLEKSI DIRI 1. Mengapa kita perlu menyambut dan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan? 2. Langkah apa saja yang harus Anda lakukan untuk menerima pembenaran Kristus?
YANG HARUS DILAKUKAN Sadarilah bahwa Anda membutuhkan anugerah pembenaran Yesus dalam kehidupan Anda.
POKOK DOA "Ya Tuhan, Aku tahu bahwa aku adalah orang berdosa dan aku butuh pengampunanmu. Aku percaya bahwa Engkau telah mati untuk menanggung dosa-dosaku. Aku ingin berbalik dari semua dosa-dosaku. Sekarang aku ingin mengundang-Mu masuk ke dalam hati dan kehidupanku. Aku ingin mempercayai dan mengikuti-Mu sebagai Tuhan dan Juru Selamatku. Dalam nama Tuhan Yesus. Amin."
Keselamatan adalah anugerah terbesar yang kita terima dari Tuhan Yesus yang membebaskan kita dari hukuman Allah.
REVIVE (NDC’s Devotion)
Rabu, 8 Maret 2017
MILIKILAH HATI YANG MELAYANI Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
Matius 20:20-28
Matius 20:27,
Bacaan Alkitab setahun
dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu;
Lukas 15:1-10; Mazmur 64-67
RENUNGAN INSPIRASI
B
eberapa bulan yang lalu Presiden ke-7 Indonesia, Bapak Joko Widodo pernah menuliskan di akun resmi Facebook-nya, “Pemimpin itu melayani, bukan untuk dilayani.” Instruksi ini tentu ditujukan kepada para pemimpin di negeri ini agar terus melayani masyarakat dan tidak terbuai dengan kenyamanan posisinya. Berbicara mengenai pemimpin yang melayani, para pemimpin luar biasa dan tokoh-tokoh dunia, seperti Nelson Mandela, Mahatma Gandhi atau Bunda Theresa yang membawa perubahan dan dampak yang besar, ternyata telah memberi segenap hidup mereka untuk mau peduli dan melayani orang lain. Tak heran bila sampai hari ini kehidupan mereka dijadikan teladan oleh banyak orang. Kepedulian terhadap orang lain sepertinya sudah menjadi hal yang semakin sulit untuk ditemui di masyarakat. Hampir semua orang sibuk dengan target pencapaian diri sendiri. Bahkan tak sedikit yang tega menghalalkan segala cara untuk meraihnya. Bagaimana dengan orang percaya, sikap apa yang harus kita ambil saat melihat keadaan ini? Dalam Alkitab sebenarnya Tuhan Yesus telah melakukan dan mengajarkan tentang hal ini. Jika kita ingin berhasil dan hidup berdampak besar bagi banyak orang, maka kita harus memiliki jiwa yang “people-oriented” atau melayani orang lain (ay. 26-28). Kenyataannya, tidak sedikit di antara kita justru sebaliknya. Kadang kita sulit untuk mengalah. Ketika berurusan dengan orang lain, yang kita pikirkan hanyalah, “Untung buat saya apa?” Tak heran jika banyak hal yang kita lakukan tak berbuah manis. Mari kita sama-sama belajar dari teladan Tuhan Yesus yang rela melayani. Melayani orang lain tidak akan membuat derajat kita menjadi rendah. Justru orang akan melihat karakter Kristus ada dalam hidup kita. Mintalah Roh Kudus untuk membimbing dan lihatlah hidup Anda akan berhasil dan berdampak luar biasa di tengah dunia, serta tentu saja nama Tuhan pasti dipermuliakan.
REFLEKSI DIRI 1. Contoh apa yang diberikan Tuhan Yesus dalam hal melayani? (Bdg. Yoh. 13:1-15) 2. Dampak apa yang ditimbulkan saat Anda mulai belajar melayani orang lain?
POKOK DOA Tuhan Yesus, terima kasih telah memberitahukan hal yang seringkali menghambat hidupku menjadi berkat. Berikanlah aku hati-Mu yang rela melayani orang lain, agar nama-Mu senantiasa dipermuliakan dimanapun aku berada.
YANG HARUS DILAKUKAN Belajarlah melayani dari hal sederhana, mulailah dari keluarga dan orang-orang terdekat Anda.
Tanpa memiliki hati yang melayani mustahil mengerti isi hati Tuhan Yesus.
REVIVE (NDC’s Devotion)
Kamis, 9 Maret 2017
HINDARI GODAAN UNTUK MENIPU Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
Mazmur 32:1-11
Mazmur 32:2,
Bacaan Alkitab setahun
Berbahagialah manusia, yang kesalahannya tidak diperhitungkan TUHAN, dan yang tidak berjiwa penipu!
Lukas 15:11-32; Mazmur 68-71
RENUNGAN INSPIRASI
N
ama Charlez K. Ponzi mungkin terdengar asing bagi kita. Dia adalah salah satu penipu yang paling fenomenal abad ini. Ponzi adalah penemu skema Money Game, yaitu skema yang digunakan oleh pengusaha berkedok multilevel marketing (MLM) yang sempat heboh beberapa waktu lalu di Indonesia. Pada tahun 1920, Ponzi dan perusahaannya jasa “kupon pos” di Boston menjadi perbincangan di Amerika. Dia berhasil meraup 9,5 juta dolar dari 10.000 investor dalam waktu singkat, dengan menjual surat perjanjian (promissory notes) yang berbunyi: “Bayar 55 sen untuk setiap sen, hanya dalam waktu 45 hari”. Awalnya bisnis money game ini berjalan dengan lancar, tapi lambat laun banyak orang yang curiga dan menuntut uangnya kembali. Ponzi pun akhirnya dipenjara karena terbukti melakukan penipuan. Saat ini Ponzi versi modern pun hadir di berbagai aspek kehidupan dalam wujud: praktik korupsi, kecurangan hingga berbagai modus penipuan modern. Pelakunya pun ada yang dari oknum pejabat tinggi, aparat keamanan, pemuka agama, hingga orang biasa. Memang tidak ada orang yang tiba-tiba bisa menjadi seorang penipu. Biasanya hal itu dimulai dari kebohongan kecil yang terus dibiarkan hingga membentuk karakter seseorang menjadi pribadi yang suka menipu. Sebagai orang percaya, kita sadar bahwa berbohong adalah karakter manusia lama yang harus kita tinggalkan. Kita perlu terus menerus mengingatkan diri kita sendiri bahwa penipuan bukanlah jalan menuju hidup sukses. Jangan pernah tergiur dengan keuntungan sesaat namun dapat berakibat fatal di kemudian hari. Berjalanlah senantiasa dalam kebenaran Tuhan, sesulit apa pun kondisinya. Apakah usaha atau pekerjaan Anda sedang dalam kondisi tidak baik saat ini? Kebutuhan Anda dan keluarga semakin besar? Jangan patah semangat, tetaplah berinovasi dan kreatif. Percayalah berkat Anda tidak akan pernah tertukar dengan orang lain, Tuhan pasti memberkati Anda dengan berlimpah (Bdg. Mzm. 84:11).
REFLEKSI DIRI 1. Apa isi Janji Tuhan bagi Anda saat tetap hidup benar dihadapan-Nya (ay. 3-16)? 2. Sikap apa yang perlu Anda ambil saat muncul godaan untuk menipu?
YANG HARUS DILAKUKAN
POKOK DOA Bapa di sorga aku percaya bahwa Engkau adalah Allah yang memberkati umat yang tetap berada di dalam jalan-Mu. Jagalah langkahku agar terhindar dari berkat yang bukan menjadi jerih lelahku. Berilah ketabahan dan karunia untuk mensyukuri segala sesuatu yang Engkau berikan.
Jangan tergoda untuk menipu tetaplah berdiri dalam kebenaran apa pun yang terjadi.
Berkat sedikit yang diperoleh dengan jujur lebih terpuji daripada harta banyak tapi diraih dengan menipu.
REVIVE (NDC’s Devotion)
Jumat, 10 Maret 2017
MEMBUTUHKAH PEMBENARAN DARI KRISTUS Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
Roma 5:1-21
Roma 5:1,
Bacaan Alkitab setahun
"Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus."
Lukas 16:1-18; Mazmur 72-75
RENUNGAN INSPIRASI
J
enderal Robert E. Lee adalah seorang jenderal pasukan Konfederasi dalam Perang Saudara Amerika yang dikenal karena kedisiplinan dan prestasinya yang luar biasa. Jenderal Lee memiliki julukan “Marble Man” atau “Pria Marmer.” Pada suatu hari, seorang prajurit dari pasukan Konfederasi dipanggil oleh sang Jenderal karena melakukan sebuah pelanggaran. Dia berdiri di depan Jenderal Lee dengan begitu ketakutan hingga ia gemetaran sedemikian rupa, bahkan Jenderal Lee dengan jelas melihat kondisi prajurit muda itu. Jenderal Robert E. Lee berkata kepada prajurit itu, “Nak, kamu tidak perlu takut. Di sini kamu hanya akan mendapatkan keadilan.” Prajurit muda itu kemudian memandang wajah Jenderal Lee dan berkata, “Pak, hal itulah yang membuat saya gemetaran. Saya tahu apa yang saya lakukan itu salah. Saya tidak butuh keadilan, saya butuh anugerah!” Sama halnya dengan keadaan kita sebelum percaya kepada Kristus, kita seharusnya gemetar ketika sadar akan menerima hukuman kekal yang menanti di depan kita dan kita hanya membutuhkan anugerah Tuhan. Dalam Alkitab, Rasul Paulus berkata bahwa, “Semua manusia yang ada di dunia ini tidak ada yang benar, seorangpun tidak" (Bdg. Rom. 3:10). Itu artinya kita semua tidak akan luput dari penghukuman Tuhan. Jika ada yang berpikir mau merayu Tuhan dengan rajin berbuat baik selama hidup, sesungguhnya semua itu sia-sia. Perbuatan baik kita tidak akan cukup untuk melepaskan diri kita dari penghukuman. Kita tidak akan dapat mencapai standar kebenaran Tuhan. Yang kita butuhkan adalah anugerah, dan anugerah itu ada di dalam Yesus. Kita hanya perlu percaya dan menerima Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat dalam hidup kita, maka kita pun akan dibenarkan dan diselamatkan. Jika kita sadar akan kebenaran ini, bukankah tidak ada alasan lagi untuk tidak menyerahkan hidup kita seutuhnya bagi Tuhan?
REFLEKSI DIRI 1. Mengapa manusia membutuhkan anugerah pembenaran dari Tuhan? (Rom. 3:10) 2. Bagaimana cara agar kita mendapat anugerah pembenaran dari Tuhan Yesus?
POKOK DOA Tuhan Yesus terima kasih telah hadir dan membenarkan hidupku. Hidupku yang tidak layak Engkau buat layak di hadapan Allah. Biarlah seumur hidupku tak pernah lupa dengan apa yang telah Engkau lakukan dalam hidupku.
YANG HARUS DILAKUKAN Hiduplah terus percaya kepada Tuhan Yesus jangan pernah melepaskan pengharapan itu.
Pembenaran dari Kristus adalah titik awal bagi setiap orang percaya mengalami perubahan hidup.
REVIVE (NDC’s Devotion)
Sabtu, 11 Maret 2017
JANGAN GOSIP Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
2 Korintus 12:16-21
Imamat 19:16,
Bacaan Alkitab setahun
Janganlah engkau pergi kian ke mari menyebarkan fitnah di antara orang-orang sebangsamu; janganlah engkau mengancam hidup sesamamu manusia; Akulah TUHAN.
Lukas 16:19-31; Mazmur 76-78
RENUNGAN INSPIRASI
A
da sebuah kisah, tentang seorang yang suka bergosip yang akhirnya sadar bahwa tindakannya itu tidak benar. Ia datang kepada orang bijak untuk mencari tahu apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki kesalahannya itu. "Pergilah ke pasar," kata orang bijak itu, "belilah kemoceng, kemudian dalam perjalanan pulang, cabuti bulu ayam di kemoceng dan buanglah satu persatu di sepanjang jalan pulang." Si penyebar gosip pun melakukan apa yang diperintahkan orang bijak itu kepadanya. Keesokan harinya dia melaporkan apa yang sudah dilakukannya. Orang bijak itu berkata lagi, "Sekarang pergilah dan kumpulkan kembali semua bulu ayam yang kau buang kemarin dan bawa kepadaku." Orang itu pun menyusuri jalan yang sama, tapi angin telah melemparkan bulu-bulu itu ke segala arah. Setelah mencari selama beberapa jam, ia kembali hanya dengan tiga potong bulu ayam. "Lihat 'kan?" kata orang bijak itu, "Sangat mudah melemparkannya, namun sulit untuk mengumpulkannya kembali. Begitu pula dengan gosip yang kita tebarkan. (dikutip: www.howchow.inspirasi) Paulus menasihatkan kepada jemaat di Korintus pada penutup suratnya yang kedua, agar diantara mereka jangan ada yang suka menyebarkan berita yang belum tentu benar (gosip). Gosip dapat merusak hubungan sesama (ay. 20). Sebagai orang percaya, kadangkala tanpa sadar kita pun sering berlaku demikian. Saat ada berita baru yang bombastis tentang seseorang, kita pun langsung ingin menceritakan kepada orang lain. Padahal kita sendiri belum tahu secara pasti kebenarannya. Kalaupun itu benar, bijaknya kita tidak menyebarkan lagi ke banyak orang. Ingat, apabila ada orang yang menggosipkan orang lain kepada kita, maka suatu ketika orang itu juga akan menggosipkan diri kita kepada orang lain juga. Mari belajar untuk menjadi murid Tuhan yang dewasa dalam iman dan tindakan kita.
REFLEKSI DIRI 1. Mengapa sebagai orang percaya yang dewasa kita jangan bergosip? 2. Setelah membaca renungan ini, apakah Anda ingat kapan terakhir bergosip?
POKOK DOA Tuhan Yesus, ajar aku menjadi orang Kristen yang dewasa dan bijak mengelola sebuah berita. Biarlah mulutku digunakan untuk menceritakan tentang perbuatan dan kebesaran-Mu kepada orang lain.
YANG HARUS DILAKUKAN Jadilah bijak dengan tidak gampang meneruskan berita yang belum tentu itu benar.
Salah satu ciri dari orang kristen yang dewasa iman adalah ia mampu mengendalikan perkataannya.
REVIVE (NDC’s Devotion)
Minggu, 12 Maret 2017
KEPASTIAN DI TENGAH KETIDAKPASTIAN Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
Mazmur 91:1-16
Mazmur 91:1-2,
Bacaan Alkitab setahun
Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa. akan berkata kepada TUHAN: "Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai."
Lukas 17:1-19; Mazmur 79-82
RENUNGAN INSPIRASI
“T
ahun 2017 banyak ketidakpastian.” Demikian secara garis besar seluruh pemberitaan media di tanah air dua bulan terakhir. Paska terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat, situasi ekonomi secara global mulai bergejolak dan ini membawa pengaruh yang cukup signifikan pula bagi iklim ekonomi negara kita. Belum lagi kondisi sosial politik yang dibumbui isu SARA dan bahaya terorisme seakan melengkapi ketidakpastian yang kita hadapi. Kompleksnya kejadian yang terjadi, seperti ingin memberi isyarat tak ada lagi yang mampu memberi kepastian hidup akan terus berjalan dengan baik. Menanggapi hal ini, apakah kita harus pesimis dan ikut tenggelam dalam ketidakpastian? Mari kita lihat apa yang Tuhan janjikan bagi kita. Albert Einsten pernah berkata, “Segala sesuatu di dunia ini tidak ada yang pasti, satu hal yang pasti adalah ketidakpastian itu sendiri.” Tapi melalui tulisan dari Pemazmur, hari ini Tuhan mengatakan bahwa selalu ada kepastian di dalam TUHAN. Hal itu diuraikan dengan jelas, mulai dari jaminan keamanan yang sempurna, pemeliharaan kesehatan, umur panjang, mampu menikmati berkat saat banyak orang berada dalam keadaan sulit. Bahkan Ia pun telah memberikan jaminan keselamatan bagi kita (ay. 1-16). Kunci untuk menerima semua itu adalah hiduplah melekat kepada-Nya (ay. 14). Apakah Anda sedang dalam ketidakpastian menjalani hidup ini? Bagi Anda yang bekerja, mungkin Anda sedang diperhadapkan pada sebuah pilihan untuk tetap bekerja di perusahaan yang sekarang ataukah Anda harus mulai melangkah untuk membangun usaha Anda sendiri. Sebagai orang tua, mungkin Anda kuatir dan cemas akan masa depan anak-anak Anda. Serahkan semua kekuatiran Anda kepada Tuhan dan percayalah, di dalam Kristus selalu ada jalan keluar dan kepastian.
REFLEKSI DIRI
POKOK DOA
1. Kepastian apa saja yang Tuhan janjikan kepada kita orang percaya? (ay. 1-16) 2. Apa yang perlu kita lakukan untuk menyikapi keadaan dunia yang tanpa kepastian?
Tuhan Yesus, terima kasih telah memberikan aku jaminan kepastian atas hidupku. Hari ini aku mau selalu hidup dekat dan belajar menaati Firman-Mu. Aku percaya, bersama-Mu akan ada kemenangan di dalam hidupku.
YANG HARUS DILAKUKAN Ajaklah seluruh keluarga Anda untuk turut hidup lebih dekat dengan Tuhan setiap hari.
Yesus adalah sumber kepastian dalam hidup kita.
REVIVE (NDC’s Devotion)
Senin, 13 Maret 2017
MEMPERSIAPKAN DIRI MENUJU KEKEKALAN Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
2 Korintus 5:1-21
2 Korintus 5:9,
Bacaan Alkitab setahun
Sebab itu juga kami berusaha, baik kami diam di dalam tubuh ini, maupun kami diam di luarnya, supaya kami berkenan kepada-Nya.
Lukas 17:20-37; Mazmur 83-86
RENUNGAN INSPIRASI
A
da begitu banyak upaya manusia untuk memperpanjang usia hidup di dunia, namun manusia belum dapat menemukan cara untuk hidup selamanya. Alkitab menunjukkan bahwa tubuh kita di dunia ini bagaikan kemah rapuh yang sewaktu-waktu dapat dibongkar (mati). Alangkah bodohnya kita apabila di dunia ini kita hanya fokus kepada hal-hal lahiriah yang sementara dan segera akan kita tinggalkan. Suatu paradoks yang aneh apabila kita memimpikan kehidupan yang kekal, namun kita tidak mau menanggalkan kemah yang lama (ay. 4). Oleh karena itu, setiap orang yang sungguh-sungguh percaya kepada Kristus, fokus hidupnya akan berubah dari kefanaan kepada kekekalan. Rick Warren pernah menyatakan, “Kehidupan di bumi ini adalah persiapan untuk kekekalan”. Rasul Paulus sungguh menyadari kebenaran hal ini dalam hidupnya, sehingga dia begitu antusias untuk mempersiapkan kehidupan agar semakin berkenan di hadapan Tuhan (ay. 9). Kita pun seharusnya memiliki pemikiran yang sama seperti Rasul Paulus. Persiapkanlah diri kita agar didapati berkenan saat berdiri di hadapan tahta pengadilan Kristus. Tanyakankah beberapa pertanyaan ini pada diri Anda sendiri dalam hati: Berapa banyak waktu yang kita berikan untuk Tuhan? Sudahkah kita sungguh mentaati Firman-Nya? Jika kita diingatkan untuk mempersiapkan diri menuju kekekalan, itu artinya Tuhan ingin kita bisa bersukacita karena menerima upah yang besar kelak dalam kekekalan.
REFLEKSI DIRI 1. Mengapa kita perlu segera mempersiapkan diri untuk hidup yang kekal? 2. Apa janji Tuhan saat Anda belajar hidup terus berkenan di hadapan-Nya?
POKOK DOA Tuhan Yesus, ampuni aku yang selama ini kurang mempersiapkan kehidupanku untuk kehidupan yang kekal nanti. Ya Roh Kudus, terangilah hatiku dan pimpin hidupku agar tidak salah dalam menjalani hidup ini.
YANG HARUS DILAKUKAN Hiduplah berkenan kepada Tuhan dengan mentaati setiap Firman-Nya.
Setiap orang pasti menuju kekekalan, masalahnya: kekal di sorga atau kekal di neraka.
REVIVE (NDC’s Devotion)
Selasa, 14 Maret 2017
MERAWAT KEHIDUPAN ROHANI Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
Yohanes 15:1-8
Yohanes 15:4,
Bacaan Alkitab setahun
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.
Lukas 18:1-17; Mazmur 87-89
RENUNGAN INSPIRASI
U
ntuk menghancurkan sebuah bangunan yang megah kadang kita tak perlu langsung menghancurkan dengan alat berat. Cukup dengan tidak merawatnya, maka dengan sendirinya bangunan itu perlahanlahan akan rusak dan akhirnya hancur. Hal yang sama terjadi dengan pusat perbelanjaan terbesar di dunia, The New South China Mall, di Provinsi Guangdong. Pusat perbelanjaan ini pertama kali dibuka pada tahun 2005, dengan luas 5 juta meter persegi, dan dapat menampung 2.350 toko. The New South China Mall menjadi pusat perbelanjaan terbesar di dunia dalam hal ruang leaseable, yang ukurannya dua kali ukuran pusat perbelanjaan terbesar di Amerika Serikat. Areal plaza pusat perbelanjaan ini terdapat ratusan pohon kelapa berbaur dengan replika Arc de Triomphe, sebuah Sphinx Mesir raksasa, air mancur, dan kanal yang luas dengan gondola. Tapi gedung ini mulai ditinggalkan kosong, saat pihak pengelola kehabisan dana untuk merawat bangunan tersebut. Toko-toko terlihat hancur berantakan, eskalator rusak dan tiang bangunan tampak mulai goyah. Hanya tinggal menunggu waktu saja untuk melihat bangunan itu benar-benar hancur. Begitu pula dengan kehidupan rohani kita. Mungkin kita telah memulai kehidupan rohani kita dengan sangat baik. Namun bila dibiarkan begitu saja dan tidak dirawat, maka kehidupan rohani kita perlahan akan rusak dengan sendirinya. Banyak anak Tuhan sering lupa akan hal ini, hingga saat pencobaan datang tak sedikit yang kecewa dan meninggalkan imannya. Itulah sebabnya kita perlu membangun hubungan yang intim dengan Tuhan, tetap tinggal di dalam Dia (ay. 4-5). Hal itu dapat dimulai dengan membiasakan diri untuk berdoa dan merenungkan Firman tiap hari. Sadarlah bahwa tantangan kehidupan saat ini semakin berat dan iman kita tak akan sanggup untuk bertahan tanpa memiliki hubungan yang intim dengan Yesus. Sudahkah Anda merawat kehidupan rohani Anda?
REFLEKSI DIRI 1. Mengapa kita perlu merawat kerohanian kita sejak dini? 2. Setelah membaca renungan ini, kapan terakhir Anda merawat kerohanian Anda?
YANG HARUS DILAKUKAN
POKOK DOA Ya Bapa, aku menyadari bahwa akhir-akhir ini aku telah meninggalkan persekutuanku dengan Engkau. Terima kasih telah memberitahu pentingnya hidup dekat dengan Engkau. Aku membutuhkan Engkau lebih dari apapun yang ada di dunia ini.
Mulailah dengan memberi waktu selama 15 menit untuk bersekutu dengan Tuhan tiap hari.
Kerohanian juga perlu dirawat dengan baik sebaik kita merawat barang berharga kita.
REVIVE (NDC’s Devotion)
Rabu, 15 Maret 2017
LAKUKAN ANTISIPASI SEJAK DINI Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
Yohanes 16:1-33
Yohanes 16:1,
Bacaan Alkitab setahun
"Semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya kamu jangan kecewa dan menolak Aku.
Lukas 18:18-43; Mazmur 90-93
RENUNGAN INSPIRASI
D
alam membuat perencanaan, selain menentukan target dan cara untuk mencapainya, biasanya kita juga memikirkan resiko-resiko dan kemungkinan-kemungkinan apa saja yang bisa terjadi dan bagaimana solusinya bila itu terjadi. Inilah yang disebut dengan “antisipasi.” Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), kata “antisipasi” diartikan sebagai: (1) perhitungan tentang hal-hal yang akan (belum) terjadi, (2) penyesuaian mental terhadap peristiwa yang akan terjadi. Atau dapat dipahami sebagai langkah perhitungan dan penyesuaian mental terhadap peristiwa yang akan terjadi. Sebagai contoh, pertengahan tahun 2016 kemarin, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Bambang Brodjonegoro mengungkapkan, “Perekonomian global tahun depan masih menantang. Indonesia perlu menyiapkan langkah antisipasi menghadapi krisis ekonomi 2017.” Langkah ini sengaja diambil agar Indonesia tetap mampu melewati berbagai krisis yang terjadi di tahun 2017. Dalam kehidupan orang percaya, Tuhan Yesus sesungguhnya telah memberitahukan kita tentang banyak hal sebelum hal itu terjadi. Rentetan peristiwa besar yang terjadi akhir-akhir ini, seharusnya membuat kita sadar akan segala perkataan-Nya itu benar (Bdg. Mat 24). Tuhan menyampaikan hal ini karena Dia sangat mengasihi kita. Dia ingin kita segera mengantisipasinya dengan membangun fondasi iman yang benar dan kokoh, agar kita bisa keluar sebagai pemenang dalam segala keadaan di dunia ini. Pertanyaannya adalah langkah apa yang perlu kita ambil untuk memperkuat iman percaya kita dan memiliki dasar iman yang benar? Jawabannya sederhana: hiduplah sungguh-sungguh mentaati Firman-Nya (ay. 33), dan mintalah selalu pimpinan Roh Kudus (ay. 13). Percayalah, selama Anda tetap melekat dengan Tuhan, musim terburuk sekalipun akan berubah menjadi sukacita dan kemenangan.
REFLEKSI DIRI 1. Nubuatan apa saja yang Tuhan katakan tentang dunia di akhir zaman? (Mat 24) 2. Langkah apa saja yang harus Anda lakukan saat kejadian buruk terjadi di dunia ini?
YANG HARUS DILAKUKAN
POKOK DOA Tuhan Yesus, terima kasih telah memberitahukan semuanya ini kepadaku. Aku akan melakukan langkah antisipasi sejak dini dengan hidup terus mengandalkan Engkau. Terima kasih Roh Kudus, Engkau sudah mengingatkan aku hari ini untuk selalu hidup di dalam kebenaran firman Tuhan.
Bangunlah persekutuan dengan Tuhan sedini mungkin dan tekunlah saat melakukannya.
Bentuk antisipasi terbaik orang percaya adalah terus menjaga persekutuan dengan Tuhan.
REVIVE (NDC’s Devotion)
Kamis, 16 Maret 2017
TAHTA PENGADILAN KRISTUS Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
2 Korintus 5:1-10
2 Korintus 5:10,
Bacaan Alkitab setahun
“Sebab kita semua harus menghadap tahta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat”
Lukas 19:1-27; Mazmur 94-98
RENUNGAN INSPIRASI
T
ahta Pengadilan Kristus bukanlah pengadilan untuk menghukum orang percaya, tapi untuk memberikan upah dan mengungkap segala perbuatan yang kita lakukan. Alkitab mengatakan bahwa semua orang percaya akan menghadapi Pengadilan Kristus, tanpa kecuali (ay. 10; Bdg. Rom. 14:12; 1 Kor. 3:12-15). Yang menjadi hakim di sini tentu adalah Tuhan Yesus Kristus sendiri (Bdg. Yoh. 5:22; 2 Tim. 4:8). Pengadilan ini adalah hal yang serius, karena ini akan mengungkapkan apakah yang selama ini kita lakukan di dunia memiliki nilai yang kekal ataukah semuanya itu sia-sia belaka (Bdg. 1Kor 3:15; 2 Yoh 8). Satu hal yang pasti terjadi saat orang percaya menghadap pengadilan ini yaitu, tidak ada satupun perkara yang dapat disembunyikan. Kata “menghadap” (Yun. phaneroo) berarti: “disingkapkan secara terus terang atau di hadapan umum.” Semuanya akan disingkapkan secara terbuka, apakah itu tindakan kita (Bdg. Mrk. 4:22), perkataan kita (Bdg. Mat. 12:36-37), perbuatan baik, pekerjaan dan pelayanan kita (Bdg. 1 Kor. 3:13). Sedangkan dosa dan pelanggaran kita yang telah kita akui dalam pertobatan akan diampuni (Bdg. Rom. 8:1). Jika kita didapati melakukan kehendak Tuhan maka kita akan mendapatkan upah yang setimpal dengan perbuatan kita tersebut (Ibr. 6:10). Pengadilan ini menyingkapkan banyak hal bagi orang percaya, antara lain: mendapat pujian dari Tuhan, tugas dan kekuasaan, kedudukan (Mat. 25:14-30; Mat. 5:19; 19:30), pahala/upah (Bdg. 1 Kor. 3:12-14; Flp. 3:14; 2 Tim. 4:8) dan kehormatan (Bdg. Rom. 2:10; 1 Ptr. 1:7). Setelah mengetahui cukup banyak tentang Pengadilan Tahta Kristus, jangan sia-siakan kesempatan untuk hidup semakin berkenan kepada-Nya.
REFLEKSI DIRI 1. Apa saja yang akan terjadi saat kita berada di Pengadilan Tahta Kristus? 2. Setelah membaca renungan ini, sudahkah Anda hidup berkenan di hadapan Tuhan?
YANG HARUS DILAKUKAN
POKOK DOA Tuhan Yesus, terima kasih telah mengungkapkan kebenaran ini dalam hidupku. Aku akan berusaha terus hidup berkenan di hadapan-Mu. Aku rindu Engkau bangga dengan apa yang aku lakukan selama aku hidup. Roh Kudus pimpinlah hidupku selalu.
Ingatlah selalu bahwa setiap kita yang percaya Yesus pasti akan berada di Tahta Pengadilan Kristus.
Setiap jerih payah dan pelayanan kita bagi Tuhan tidak pernah sia-sia, apabila kita mengerjakannya dengan tulus dan sungguh-sungguh.
REVIVE (NDC’s Devotion)
Jumat, 17 Maret 2017
BERTINDAK DENGAN IMAN Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
Keluaran 14:1-31
Keluaran 14:15,
Bacaan Alkitab setahun
Berfirmanlah Tuhan kepada Musa, "Mengapakah engkau berseru-seru kepada-Ku? Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka berangkat."
Lukas 19:28-48; Mazmur 99-102
RENUNGAN INSPIRASI
S
alah satu perilaku kurang tepat dari banyak orang Kristen saat menghadapi masalah adalah tidak berani mengambil langkah iman. Tentu tidak salah untuk bertanya kepada Tuhan terlebih dahulu. Tetapi ada kalanya Tuhan ingin kita keluar dari zona nyaman kita terlebih dahulu dan bertindak. Pada tahun 1995, ada dua orang nelayan yang pergi mencari ikan di perairan dingin lepas pantai Vancouver, Kanada. Di tengah laut tiba-tiba kapal mereka mulai tenggelam. Melihat kapalnya tak dapat diselamatkan dan akan segera tenggelam, dengan cepat keduanya naik ke atas sekoci. Namun tali yang mengikat sekoci dan kapal itu sangat kuat. Mereka harus melepaskan ikatan itu atau sekoci mereka pun akan ikut tenggelam bersama dengan kapal mereka. Mereka tak memiliki pisau atau alat yang bisa dipakai untuk memutuskan tali. Sementara kapal mereka semakin tenggelam, keduanya mulai putus asa. Di tengah situasi yang menegangkan itu, mereka sepakat untuk bergantian menggigit talinya. Ternyata mereka berhasil memutuskan tali itu. Akhirnya mereka selamat dan kemudian ditolong oleh kapal nelayan lainnya yang melintas. Dalam Alkitab dikisahkan, orang Israel dalam situasi yang menegangkan saat mereka hendak menyeberang Laut Teberau. Mereka terdesak oleh tentara Mesir yang semakin mendekat (masalah datang), sedangkan di depan mereka hanya ada Laut Teberau yang dalam (bagai tidak ada jalan keluar). Di tengah kepanikan, mereka berseru kepada Tuhan. Namun, Tuhan menjawab, “Jangan hanya berseru saja tapi bertindaklah dengan iman!" (ay. 15). Kita tahu bagaimana kemudian Tuhan membelah laut Teberau dan bangsa Israel berjalan menyeberanginya. Kita harus menyadari bahwa masalah tidak akan selesai dengan sendirinya. Berdiam diri saja atau menyesali keadaan sampai berlarut-larut tidak akan membantu apa pun juga. Setelah kita bergumul dalam doa, maka kita perlu segera mengambil langkah iman. Percayalah bahwa mujizat pasti akan terjadi.
REFLEKSI DIRI 1. Pelajaran apa yang dapat diambil dari kisah umat Israel saat menghadapi masalah? 2. Langkah apa saja yang dibutuhkan saat Anda menghadapi masalah?
POKOK DOA Ya Bapa, terima kasih telah mengajarkanku untuk belajar menyelesaikan masalah dengan mengambil langkah iman. Ajarlah aku untuk lebih peka mengerti kehendak-Mu.
YANG HARUS DILAKUKAN Libatkan Tuhan saat menyelesaikan masalah dan keluarlah dari zona nyaman Anda, melangkahlah dengan iman.
Mujizat terjadi selalu saat kita percaya dan memutuskan mengambil langkah iman.
REVIVE (NDC’s Devotion)
Sabtu, 18 Maret 2017
RENCANA TUHAN SELALU YANG TERBAIK Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
Roma 8:1-39
Roma 8:28,
Bacaan Alkitab setahun
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah
Lukas 20:1-26; Mazmur 103-106
RENUNGAN INSPIRASI
P
ernahkah Anda mengalami sebuah kejadian buruk yang akhirnya menghilangkan sukacita sepanjang hari? Denis Waitley pernah mengalaminya di tahun 1979. Kala itu ia memesan tempat untuk penerbangan dari Chicago ke Los Angeles. Saat mengejar pesawat, ia kesal saat petugas gerbang mengunci pintu dan melihat mobil tangga menjauh dari pesawat. Ia memohon, namun tidak ditanggapi. Pesawat perlahan melaju ke landasan. Gagal sudah acara seminarnya, dengan marah ia menuju loket tiket mengadukan nasibnya. Selang 20 menit, saat sedang mengantri di depan loket. Ia mendengar berita bahwa pesawat yang tadi dikejarnya jatuh sewaktu lepas landas, semua penumpang tewas. Dengan lemas ia membatalkan niatnya. Sudah 10 tahun berlalu sejak peristiwa itu, namun Denis tak pernah menguangkan tiketnya kembali. Ia justru menempelkannya di buletin kantornya sebagai peringatan bisu. Setiap kali ia mengalami sebuah kejadian yang buruk, ia melihat tiket itu. Tidak jarang apa yang kita rencanakan tidak berjalan seperti yang kita kehendaki. Bahkan bukan tidak mungkin justru malah berubah menjadi kebalikannya. Tentu saja hal ini sangat mengecewakan kita. Tetapi sebagai anak Tuhan, kita harus percaya bahwa Tuhan turut bekerja dan memiliki rencana dibalik segala peristiwa yang terjadi dalam hidup kita (ay. 28). Meskipun saat ini mungkin Anda tengah mengalami masalah, seperti: kehilangan pekerjaan, usaha Anda sedang ditipu oleh orang, ada anggota keluarga yang sakit keras atau masalah lainnya, jangan pernah ijinkan kekecewaan menutup mata iman kita kepada Tuhan. Ambillah waktu untuk menenangkan diri dan carilah wajah Tuhan. Percayakan hidupmu dalam rencana-Nya. Percayalah suatu hari kita akan mengingat kembali masa itu dan berkata, “Terima kasih Tuhan, untuk rancangan-Mu yang indah bagi hidupku.”
REFLEKSI DIRI 1. Apa yang harus kita pahami saat tengah mengalami situasi yang buruk? 2. Bagaimana seharusnya respon kita saat mengalami kejadian buruk dalam hidup kita?
YANG HARUS DILAKUKAN
POKOK DOA Bapa di sorga, aku berterima kasih atas segala sesuatu yang telah terjadi dalam hidupku. Walau secara manusia aku merasa kecewa dan pedih, tetapi hari ini aku percaya bahwa rancangan-Mu melebihi rancanganku. Jadilah sesuai kehendak-Mu.
Arahkan pandanganmu kepada Tuhan dan percayalah bahwa Dia tidak pernah tinggal diam. Rencana-Nya pasti yang terbaik.
Rencana terbaik Tuhan kadang baru bisa dipahami saat diakhir bukan diawal.
REVIVE (NDC’s Devotion)
Minggu, 19 Maret 2017
TUJUAN PENGHAKIMAN ILAHI Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
Wahyu 22:1-21
Wahyu 22:12,
Bacaan Alkitab setahun
"Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya.
Lukas 20:27-47; Mazmur 107-109
RENUNGAN INSPIRASI
A
da beberapa fase dalam kehidupan manusia: lahir, sekolah, kuliah, bekerja, menikah, memiliki anak, menjadi tua dan memiliki cucu, kemudian siap untuk meninggal. Memfokuskan kehidupan kita pada hal-hal tersebut adalah normal dan tentu saja penting. Tetapi, sebagai orang percaya kita tidak boleh melupakan bahwa ada kehidupan setelah kematian. Sebelum kita masuk dalam kehidupan yang kekal, kita terlebih dahulu masuk dalam Masa Penghakiman. Anthony A. Hoekema dalam bukunya: “Alkitab dan Akhir Zaman” menjelaskan beberapa hal yang penting mengenai Masa Penghakiman ini. Pertama, untuk menyatakan Kemahakuasaan Tuhan atas manusia. Kedua, untuk membagikan upah orang percaya yang taat melakukan firman-Nya. Ketiga, untuk melaksanakan keadilan Tuhan kepada setiap orang. Mereka yang tidak percaya akan mendapat hukuman. Sedangkan bagi orang yang percaya kepada Kristus akan disingkapkan segala yang pernah dilakukan semasa hidupnya. Bagi sebagian orang percaya ini dapat menjadi sebuah penyingkapan yang "memalukan" karena merasa tidak hidup dengan maksimal seperti yang Tuhan harapkan. Sebagai orang percaya, penting bagi kita untuk menguji diri kita masing-masing, terus berbenah diri agar terus hidup berkenan di hadapan-Nya. Tuhan mungkin mengijinkan pergumulan, penderitaan dan ketidakadilan menghampiri hidup kita. Tetapi, jangan goyah, tetaplah percaya bahwa Dia adalah Hakim yang Adil. Tuhan pasti akan memberi keadilan dan upah setimpal bagi setiap perbuatan kita. Pertanyaannya adalah, apakah Anda sudah siap bila saat ini Anda harus berdiri di Tahta Pengadilan-Nya?
REFLEKSI DIRI
POKOK DOA
1. Apa saja tujuan hingga diadakan Masa Penghakiman Ilahi? 2. Mengapa kita orang percaya harus lebih berbenah diri hidup sesuai Firman Tuhan?
YANG HARUS DILAKUKAN
Tuhan terima kasih untuk penyingkapan kebenaran-Mu tentang Masa Penghakiman. Aku akan mulai sungguhsungguh hidup melakukan Firman-Mu, agar aku dapat memberi pertanggungjawaban jika telah berada di hadapan Tahta Pengadilan-Mu.
Periksa kembali kehidupan rohani Anda dan segeralah berbenah semakin lebih baik.
Hiduplah seolah-olah besok adalah hari penghakiman Allah.
REVIVE (NDC’s Devotion)
Senin, 20 Maret 2017
MAKSIMALKAN POTENSI ANDA Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
Kejadian 1:1-28
Kejadian 1:26,
Bacaan Alkitab setahun
Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."
Lukas 21:1-19; Mazmur 110-113
RENUNGAN INSPIRASI
A
pa yang terlintas di dalam pikiran Anda bila melihat seseorang yang memiliki ponsel pintar sekelas iPhone 7 dan hanya menggunakannya untuk menelepon dan mengirim pesan singkat (SMS), tanpa pernah tahu bahwa ponsel itu sesungguhnya memiliki fitur-fitur dan kemampuan yang luar biasa? Bagaimana seandainya orang tersebut tidak pernah tahu kelebihan-kelebihan dari ponselnya itu hingga di kemudian hari menjualnya kembali atau bahkan hingga ponsel itu tidak dapat berfungsi kembali/rusak? Dia pasti akan merasa menyesal ketika mengetahuinya dan tidak menggunakannya. Banyak di antara kita yang hidup sama seperti pemilik ponsel pintar tadi. Kita menjalani rutinitas hidup sehari-hari tanpa pernah menyadari bahwa ada potensi besar yang terpendam di dalam diri kita masing-masing, bahkan hingga saat ini. Kita pikir segala sesuatunya sudah berjalan dengan baik dan kita sudah merasa nyaman dengan kondisi kita sekarang. Padahal ada sesuatu yang jauh lebih besar dan jauh lebih baik yang Tuhan tempatkan dalam kehidupan kita yang dapat kita capai atau kita lakukan. Tuhan menciptakan manusia segambar dan serupa dengan-Nya (ay. 26, Bdg. Mzm. 8:6) dengan potensi daya cipta yang hebat. Kita perlu menyadari dan mengembangkannya (Bdg. Kej. 11:6). Jim Rhon mengatakan, "Manusia mempunyai kemampuan yang luar biasa untuk mengubah yang tidak ada menjadi sesuatu. Dia dapat mengubah semak-semak menjadi kebun, dan satu sen dolar menjadi kekayaan." Tapi sayangnya, kita sering tidak sadar dengan hal ini. Mulai hari ini, sadarlah bahwa Tuhan memberikan potensi yang begitu luar biasa dalam hidup kita. Aktifkan potensi tersebut, temukanlah apa yang menjadi kesukaan dan passion Anda. Sesuatu yang membuat Anda dapat larut di dalamnya sampai berjam-jam dan teruslah melakukannya hingga potensi itu terasah dengan sendirinya. Jangan biarkan potensi Anda berkarat atau mati tanpa digunakan.
REFLEKSI DIRI
POKOK DOA
1. Mengapa kita perlu mengembangkan potensi diri yang diberikan Tuhan? 2. Bagaimana cara sederhana mengembangkan potensi dalam diri kita?
YANG HARUS DILAKUKAN
Tuhan Yesus, terima kasih Engkau telah memberitahukan kebenaran ini kepadaku. Aku akan mulai menemukan potensiku dan segera mengembangkannya. Hal itu aku lakukan karena aku ingin menghargai segala kebaikan-Mu atas hidupku.
Sadarilah bahwa Tuhan menempatkan potensi yang besar dalam hidup Anda. Temukan dan kembangkan potensi tersebut!
Manusia memiliki potensi Allah dalam dirinya yaitu sebagai pencipta.
REVIVE (NDC’s Devotion)
Selasa, 21 Maret 2017
BERANI MENGAKUI KESALAHAN Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
Mazmur 25:1-22
Mazmur 25:8 (BIS),
Bacaan Alkitab setahun
TUHAN membimbing orang yang rendah hati, dan mengajar mereka kehendak-Nya.
Lukas 21:20-38; Mazmur 114-116
RENUNGAN INSPIRASI
“A
ku yang salah. Aku minta maaf.” Ini adalah sebuah kalimat sederhana namun penuh kekuatan. Andai saja semua orang bersikap rendah hati dan mengatakan kalimat ini saat melakukan kesalahan, dunia pasti akan penuh dengan kedamaian. Tapi nyatanya, banyak orang sulit mengakui kesalahannya dan meminta maaf. Bahkan ada yang selalu merasa dirinya benar dalam segala hal. Sikap ini tak jarang berakhir pada konflik, permusuhan, hingga pertengkaran besar. Banyak orang yang tidak berani mengakui kesalahannya karena tidak mau disebut sebagai orang yang lemah dan penakut. Padahal untuk mengakui sebuah kesalahan butuh kebesaran hati serta keberanian lebih untuk melakukannya. Ada banyak keuntungan saat orang berani mengakui kesalahan, antara lain: membuat hubungan dapat terus berjalan baik, membentuk pribadi seseorang menjadi rendah hati, meredakan ketegangan, hingga menyelesaikan masalah. Bagaimana dengan kita? Apakah kita telah cukup berani mengakui kesalahan saat berbuat kekeliruan? Atau justru inilah yang paling sulit kita lakukan selama ini. Tuhan tahu kita sebagai manusia, kita pasti tidak lepas dari kesalahan. Setiap hari, disengaja atau tidak, ada saja kesalahan yang dilakukan. Baik lewat perkataan, pikiran, sikap atau tindakan kita. Biasanya kita lebih bisa mengakui kesalahan pada atasan atau yang lebih tua, dibanding untuk meminta maaf kepada anak, bawahan atau orang yang lebih muda. Kesulitan untuk mengakui kesalahan pada orang-orang yang lebih muda atau bawahan, akan dapat membuat Anda seperti memiliki kepribadian ganda di mata banyak orang. Anda mengembangkan sikap memiliki standar ganda karena tidak konsisten saat menjalankan perintah Firman Tuhan. Mari kita belajar untuk rendah hati kepada siapapun. Singkirkanlah sifat gengsi atau malu. Berinisiatiflah untuk menyelesaikan masalah dan meminta maaf terlebih dahulu. Percayalah Tuhan menghargai apa yang kita lakukan. Tuhan berjanji akan terus menyertai orang-orang yang rendah hati dan mau mengakui kesalahannya serta menyatakan segala kebenaran-Nya (ay. 8).
REFLEKSI DIRI 1. Mengapa Anda perlu segera mengakui kesalahan? 2. Apa janji Tuhan bagi orang yang rendah hati untuk mengakui kesalahannya? (ay. 8)
YANG HARUS DILAKUKAN
POKOK DOA Tuhan Yesus, ampuni aku yang selama ini tidak berani untuk mengakui kesalahan dan minta maaf. Aku percaya Roh Kudus akan memberikanku keberanian untuk mengakuinya, dan semua masalah yang terjadi karena kesalahanku dapat terselesaikan dengan baik.
Mintalah pertolongan dan kekuatan dari Tuhan agar Anda dapat menjadi pribadi yang rendah hati dan mau mengambil inisiatif untuk meminta maaf.
Saat kita mengakui kesalahan disitulah awal terbukanya pintu-pintu berkat Tuhan.
REVIVE (NDC’s Devotion)
Rabu, 22 Maret 2017
BERKAT DARI PEMBENARAN KRISTUS Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
Roma 5:1-11
Roma 5:2,
Bacaan Alkitab setahun
Oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk oleh iman kepada kasih karunia ini. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri dan kita bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah.
Lukas 22:1-30; Mazmur 117-118
RENUNGAN INSPIRASI
P
ada saat manusia jatuh ke dalam dosa dan diusir keluar dari taman Eden, sejak saat itu hubungan manusia terpisah dengan Allah. Sebagai konsekuensinya, manusia harus mengalami berbagai kesulitan dan penderitaan selama hidupnya, bahkan menerima hukuman Tuhan masuk ke dalam neraka kekal. Melihat keadaan manusia yang tak mungkin lolos dari penghukuman ini, Allah pun berinisiatif untuk menyelamatkan manusia. Dianugerahkan-Nya Anak-Nya yang tunggal Yesus Kristus, mati di atas kayu salib agar setiap orang yang percaya kepada-Nya kembali “dibenarkan” dan terlepas dari penghukuman (Bdg. 2 Kor. 5:21). Dalam Alkitab, Rasul Paulus menguraikannya dengan jelas mengenai berkat pembenaran Kristus atas hidup kita, yaitu: pertama, pulihnya hubungan antara manusia dengan Allah (ay. 1-2). Perseteruan antara Allah dengan manusia telah berakhir dan diganti dengan kedamaian. Allah menghapus semua dosa-dosa kita dan kita pun dapat berhubungan kembali dengan Dia tanpa ada sekat pembatas. Kedua, penyertaan Tuhan yang sempurna kepada orang percaya (ay. 3-5). Setelah kita dibenarkan oleh Kristus, bukan berarti tidak akan ada penderitaan. Namun Tuhan berjanji tidak akan pernah meninggalkan kita ketika pencobaan datang. Ketiga, keselamatan yang sempurna (ay. 6-11). Kita selamat karena pengorbanan Kristus telah membenarkan kita di hadapan Allah. Ini adalah jaminan hidup kita sebagai orang percaya. Ingatlah dan renungkanlah hal ini seumur hidup kita.
REFLEKSI DIRI
POKOK DOA
1. Bagaimana keadaan manusia bila tanpa mengalami pembenaran Kristus? 2. Berkat apa saja yang kita terima saat menerima pembenaran Kristus?
Tuhan Yesus, terima kasih atas segala berkat dari pembenaran-Mu atas hidupku. Engkau telah mengampuni dosaku dan menyelamatkanku. Kasih setia dan penyertaan-Mu sempurna di hidupku.
YANG HARUS DILAKUKAN Setelah Anda dibenarkan oleh-Nya, percayalah pada janji Tuhan dalam kehidupan Anda.
Iman adalah tangan yang memegang uluran tangan Tuhan.
REVIVE (NDC’s Devotion)
Kamis, 23 Maret 2017
SIAPAKAH ORANG BENAR ITU? Bacaan Alkitab hari ini Galatia1:1-22
Galatia 2:16,
Bacaan Alkitab setahun Lukas 22:31-53; Mazmur 119
RENUNGAN INSPIRASI
AYAT HAFALAN
Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kamipun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab: "tidak ada seorangpun yang dibenarkan" oleh karena melakukan hukum Taurat.
K
etika membaca kata “orang benar” dalam Alkitab, sebagian besar orang percaya berpikir bahwa kata tersebut ditujukan untuk para hamba Tuhan atau orang-orang yang hidup kudus. Akibatnya, banyak orang berpikir janji-janji Tuhan yang di dalam Alkitab bukan ditujukan untuk dirinya, melainkan untuk orang benar di luar sana. Benarkah demikian? Menurut Alkitab, ada dua arti sederhana dari orang benar, yaitu orang yang hidupnya melakukan hal-hal benar dan orang yang kehidupannya dibenarkan. Ini artinya, ada dua cara untuk menjadi orang benar, yang pertama adalah dengan melakukan hal-hal yang benar, dan yang kedua adalah dengan dibenarkan. Cara pertama adalah cara Perjanjian Lama, yaitu Anda dibenarkan karena melakukan seluruh Hukum Taurat. Dan faktanya, belum pernah ada seorang pun pernah dinobatkan sebagai “orang benar” dengan cara ini, kecuali Yesus. Dan cara kedua adalah cara Perjanjian Baru, yaitu dengan menerima pembenaran melalui iman kita kepada Kristus (Gal. 2:16). Meski saat ini kita hidup di Abad ke-21, namun firman Tuhan tetaplah sama. Saat kita percaya bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan, maka kita semua juga disebut “orang benar”, dibenarkan melalui pengorbanan Yesus Kristus. Dan saat kita menyadari hal ini, maka ada dua hal yang perlu diperhatikan. Pertama, kita harus percaya bahwa tiap janji Tuhan di dalam Alkitab semuanya ditujukan bagi kita (Bdg. Gal. 3:29). Kedua, bertanggung jawab atas status dan keadaan kita. Saat kita disebut sebagai “orang benar,” maka kita harus siap bertanggung jawab dengan status dan keadaan baru kita. Kita harus belajar hidup taat pada firman-Nya (Bdg. Flp. 1:27). Hargailah, betapa besar pengorbanan yang diberikan Tuhan Yesus kepada kita, hiduplah untuk menyenangkan hati-Nya.
REFLEKSI DIRI 1. Siapakah yang dimaksud “orang benar” menurut Alkitab? (ay. 16) 2. Apa yang perlu kita perhatikan saat menerima status “orang benar”?
YANG HARUS DILAKUKAN
POKOK DOA Tuhan Yesus, terima kasih buat kebaikan-Mu telah membenarkan aku dan mengubah status hidupku. Terima kasih buat semua janji-Mu yang Engkau berikan kepadaku. Mari Tuhan pimpin tiap langkah hidupku agar senantiasa berjalan dalam kebenaran-Mu.
Lihatlah panduan cara hidup orang benar dalam Firman Tuhan dan tekunlah melakukannya.
Setelah menerima pembenaran Kristus maka tanggung jawab kita adalah hidup seperti Kristus.
REVIVE (NDC’s Devotion)
Jumat, 24 Maret 2017
TIDAK ADA YANG MUSTAHIL BAGI TUHAN Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
Kejadian 18:1-16
Kejadian 18:14,
Bacaan Alkitab setahun
Adakah sesuatu apapun yang mustahil untuk TUHAN? Pada waktu yang telah ditetapkan itu, tahun depan, Aku akan kembali mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara mempunyai seorang anak laki-laki.
Lukas 22:54-71; Mazmur 120-127
RENUNGAN INSPIRASI
M
asih percayakah Anda dengan mujizat Tuhan? Mungkin ada yang menjawab, “Ya, saya percaya!” Tetapi ada juga yang mungkin berkata, “Saya tidak yakin ada mujizat di jaman modern ini.” Sesungguhnya hal itu tidaklah terlalu penting untuk diperdebatkan, karena bergantung keyakinan mereka terhadap Tuhan dalam hidup mereka. Dalam Alkitab, ada sebuah cerita tentang sepasang suami isteri yang rindu ingin mendapatkan keturunan meskipun keduanya sudah lanjut usia dan hal itu sepertinya mustahil. Pasalnya, sang istri pun sudah jauh melewati masa menopause (mati haid). Jangankan berpikir mendapatkan keturunan, merindukannya pun adalah hal yang tidak rasional karena pasti tak mungkin terjadi. Namun kesabaran mereka untuk tetap percaya kepada janji Tuhan membuahkan hasil yang sungguh luar biasa. Tuhan melakukan mujizat dengan memberikan mereka keturunan (Bdg. 21:2). Demikianlah Tuhan menunjukkan kemahakuasaan-Nya bagi orang-orang yang hidup dalam iman. Kita semua tentu tahu bahwa pasangan menerima mujizat itu adalah Abraham dan Sara. Dari cerita Abraham dan Sara setidaknya kita dapat mempelajari dua hal penting untuk menerima mujizat Tuhan. Pertama, milikilah iman kepada Tuhan. Artinya kita harus mempercayai Tuhan melampaui situasi yang ada. Jangan seperti Sara yang sempat ragu hingga Tuhan harus menegurnya (ay. 10). Kedua, sabarlah menanti. Mujizat selalu terjadi sesuai dengan waktu dan ketetapan Tuhan, bukan berdasarkan keinginan kita (ay. 14). Percayalah bahwa Tuhan memegang kendali segala sesuatu dan menjadikannya indah pada waktunya. Apakah Anda sedang bergumul dengan hal yang menurut manusia mustahil? Jangan tawar hati dan peganglah janji Tuhan dalam hidup Anda. Percayalah bagi Tuhan tidak ada yang mustahil.
REFLEKSI DIRI 1. Pelajaran apa yang dapat kita ambil dari iman seorang Abraham ? (ay. 10) 2. Hal apa saja yang dapat menghalangi mujizat Tuhan terjadi dalam hidup kita?
YANG HARUS DILAKUKAN
POKOK DOA Tuhan Yesus, aku percaya bahwa mujizat-Mu masih ada. Meski pergumulan ini mustahil bagiku, tapi tidak bagi-Mu. Aku berdoa biarlah kehendak-Mu yang terjadi, bukan kehendakku. Aku serahkan seluruh hidupku ke dalam tangan kuasa-Mu.
Apapun yang sedang terjadi dalam hidup Anda, tetaplah percaya bahwa Tuhan sanggup untuk melakukan mujizat dalam hidup Anda.
Saat kita hidup sungguh percaya kepada-Nya tiap hari pun kita pasti melihat mujizat Tuhan.
REVIVE (NDC’s Devotion)
Sabtu, 25 Maret 2017
SIAPAKAH YANG LAYAK MASUK SURGA? Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
Roma 3:21-28
Roma 3:28,
Bacaan Alkitab setahun
Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat.
Lukas 23:1-26; Mazmur 128-133
RENUNGAN INSPIRASI
S
ebuah jajak pendapat yang dilakukan untuk U.S News & World Report menanyakan pendapat dari 1.000 orang dewasa mengenai siapa yang sekiranya layak masuk surga. Pada urutan teratas, tidak mengejutkan lagi adalah sosok mereka yang religius dan beberapa selebriti. Namun yang cukup unik dari jajak pendapat ini adalah sekitar 87% responden menyatakan bahwa mereka sendiri juga layak masuk surga. Tentu hasil ini tidaklah mengherankan, karena tidak banyak orang yang mau disebut tidak layak masuk surga. Banyak orang Kristen saat ini memiliki gagasan yang keliru tentang syarat untuk masuk surga. Banyak orang berpikir karena dia ke gereja dan terlibat dalam berbagai aktivitas gerejawi maka dia layak masuk surga. Atau, karena dia sangat dermawan dan banyak mendukung pekerjaan Tuhan dalam dana, maka dia telah layak untuk masuk surga. Terlibat aktif dalam kegiatan dan pelayanan gerejawi, serta mendukung pekerjaan Tuhan dalam hal dana tentu saja hal yang baik. Tapi benarkah itu yang membuat kita bisa masuk surga? Mari kita lihat kriteria seperti apa yang Alkitab maksudkan agar seseorang disebut layak untuk masuk surga. Tuhan dengan jelas mengatakan syarat untuk masuk surga, yakni komitmen pribadi kepada Yesus Kristus sebagai Juruselamat dan Tuhan (Bdg. Yoh. 1:12; 1 Tim. 2:5). Meskipun iman kepada Yesus akan jelas tercermin dalam perbuatan seseorang (Bdg. Yak. 2:14-20), kemurahan hati atau aktivitas rohani tidak dapat menggantikan karya pengorbanan Yesus Kristus. Kita tetap butuh pembenaran-Nya untuk mendamaikan kita dengan Allah. Ini adalah kebenaran yang harus kita mengerti dan terima. Jika kita telah dilayakkan untuk masuk dalam kerajaan-Nya, itu semua hanya karena kasih karunia dan kebaikan-Nya kepada kita. Hari ini maukah kita mengakuinya dalam seluruh aspek kehidupan kita dan selalu berkata, “Semua hanya anugerahNya”.
REFLEKSI DIRI 1. Kriteria apa yang harus dipenuhi agar Anda disebut layak masuk kerajaan sorga? 2. Kapan terakhir Anda meninggikan dan mengakui semua karena Yesus dalam hidup Anda?
YANG HARUS DILAKUKAN
POKOK DOA Tuhan Yesus, terima kasih telah memilih dan memberiku anugerah agar memperoleh hidup yang kekal bersama dengan-Mu. Aku rindu untuk meninggikan nama-Mu selalu di hidupku dan mengingat anugerah-Mu yang begitu besar bagiku. Semua hanya karena anugerah-Mu, Yesus.
Tinggikanlah nama Yesus senantiasa dengan menjadikan Dia satu-satunya alasan Anda untuk hidup.
Kita tidak cukup baik untuk memenuhi standar Tuhan untuk dibenarkan, karena itu kita membutuhkan anugerah.
REVIVE (NDC’s Devotion)
Minggu, 26 Maret 2017
FIRMAN TUHAN SEBAGAI PRINSIP HIDUP Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
Mazmur 119:1-176
Mazmur 119:105,
Bacaan Alkitab setahun
Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.
Lukas 23:27-38; Mazmur 134-136
RENUNGAN INSPIRASI
A
pakah kita pernah merasa bingung atau tidak mantap saat harus membuat keputusan atau pilihan? Ini adalah pertanyaan yang akan kita renungkan pada hari ini. Hidup ini adalah tentang pilihan. Pilihanpilihan yang kita harus ambil kadangkala hanya pilihan sederhana saja, namun tidak jarang pilihan itu adalah sebuah pilihan yang sulit dan menentukan hasil akhir yang akan Anda peroleh. Bahkan bukan tidak mungkin pilihan yang harus kita ambil itu juga bisa begitu kontroversial. Semakin besar tugas dan tanggung jawab yang Anda miliki, semakin sering pula Anda akan diperhadapkan pada pilihan-pilihan besar. Ada orang yang bergumul dengan hebat ketika diperhadapkan pada pilihan yang sulit, namun ada pula yang tahu dengan pasti keputusan apa yang harus mereka ambil ketika diperhadapkan pada pilihan yang sedemikian. Kesulitan seseorang dalam mengambil keputusan dan pilihan disebabkan karena tidak memiliki landasan yang kokoh dalam kehidupan. Landasan ini dinamakan “prinsip.” Prinsip adalah kompas kehidupan yang tidak boleh berubah. Dalam Alkitab, pemazmur mengatakan firman Tuhan adalah terang yang menuntun langkah hidupnya (ay. 105). Dahulu kala, semua orang sangat bergantung pada terang pelita di malam hari, karena tanpa cahaya pelita mereka akan kesulitan untuk berjalan menuju arah yang tepat. Kita harus menjadikan Firman Tuhan sebagai prinsip utama yang menjadi penuntun arah kehidupan kita. Saat kita kehilangan arah hidup atau diperhadapkan pada pilihan yang sulit, firman Tuhan adalah hikmat terbaik. Prinsip hidup dari orangorang hebat mungkin bisa berguna, tapi percayalah hanya firman Tuhan yang bisa memberi jaminan yang pasti dan tak pernah salah.
REFLEKSI DIRI 1. Mengapa Firman Tuhan begitu penting dijadikan sebagai prinsip hidup kita? 2. Kapan terakhir Anda menggunakan Firman Tuhan sebagai prinsip di dalam hidup?
POKOK DOA Terima kasih Tuhan atas tuntunan-Mu di dalam hidupku melalui nasehat Firman-Mu. Aku yakin untuk melangkah di dalam terang Firman-Mu. Tuntunlah hidupku agar aku bisa menggenapi rencana-Mu dalam hidupku.
YANG HARUS DILAKUKAN Mulailah dengan membaca Firman Tuhan tiap hari dan lakukan apa yang diarahkan-Nya.
Semakin kita mengenal dan mentaati Firman, keputusan-keputusan yang kita buat semakin tepat.
REVIVE (NDC’s Devotion)
Senin, 27 Maret 2017
SIAPAKAH YESUS? Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
Matius 16:1-28
Matius 16:15,
Bacaan Alkitab setahun
Lalu Yesus bertanya kepada mereka: “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?”
Lukas 23:39-56; Mazmur 137-139
RENUNGAN INSPIRASI
B
ila Anda mengetik pertanyaan, “Siapakah Yesus?” di kolom mesin pencari (Search Engine) seperti Google atau Yahoo, Anda mungkin akan menemukan ribuan situs yang berusaha untuk menjelaskan tentang siapakah Yesus itu menurut sudut pandang dan cara mereka masing-masing. Apakah penjelasan mereka itu benar semua? Tentu saja tidak seratus persen informasi tentang Yesus ini dapat dipegang kebenarannya. Pencarian akan kebenaran tentang siapakah Yesus ini tak jarang akhirnya menimbulkan perdebatan di antara mereka yang mencarinya di luar kasih karunia Tuhan. Ada yang menyangkal keilahian-Nya karena Dia berasal dari keluarga tukang kayu. Ada juga yang menerima dan percaya dengan iman bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat. Pada jaman Yesus sendiri, situasi yang sama pernah terjadi. Waktu itu Tuhan Yesus bertanya kepada para murid, “Siapakah Aku menurut orang banyak?” Para murid pun menyebut nama beberapa nabi dan tokoh besar. Ia pun melanjutkan pertanyaannya, “Tapi menurut kalian, siapakah Aku ini?” Meski para murid sempat bingung untuk memberi jawab, Petrus akhirnya berkata, “Engkaulah Mesias, Anak Allah yang hidup!” Pernyataan ini benar tapi itu bukan karena Petrus sudah mempelajari siapa Yesus. Pernyataan ini diwahyukan kepada Petrus oleh Roh Kudus. Hari ini tidak sedikit orang Kristen yang gagal paham tentang siapa Yesus. Mereka tahu Yesus tapi tidak sungguh-sungguh mengenal-Nya dengan benar. Penilaian tentang ke-Tuhan-Nya sering diukur hanya dari pengalaman hidup seseorang saja. Misalnya: Saat seseorang disembuhkan, atau diberkati berlimpah, kita mungkin berkata: “Sungguh Yesus adalah Tuhanku.” Memang ini tidak salah, tapi bagaimana bila tak disembuhkan atau tidak mengalami diberkati? Apakah Dia bukan Tuhan? Tentu Dia tetap Tuhan. Kitalah yang terbatas mengenal Dia. Sebab itu, kenali Dia dari dekat melalui firman-Nya dan bangunlah hubungan pribadi dengan-Nya. Jadilah murid Kristus dan Roh Kudus akan menuntun Anda. Pertanyaannya saat ini, siapakah Yesus menurut Anda? Apakah arti kehadiran Yesus dalam hidup Anda?
REFLEKSI DIRI 1. Bagaimana caranya agar kita bisa mengenal Tuhan secara utuh dan benar? 2. Setelah membaca renungan ini, maukah Anda mengenal Tuhan dengan benar?
POKOK DOA Tuhan Yesus, kerinduan terbesarku adalah mengenal Engkau seumur hidupku. Engkau adalah segalanya bagiku. Bukalah hati dan pikiranku agar aku dapat mengerti kehendak-Mu dalam hidupku.
YANG HARUS DILAKUKAN Bangunlah pengenalan Tuhan dari membaca Firman dan berjalanlah dalam perintah-Nya.
Mengerti siapa Yesus terlihat bagaimana kita memperlakukan Dia selama hidup.
REVIVE (NDC’s Devotion)
Selasa, 28 Maret 2017
JANGAN MENGHAKIMI Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
Matius 7:1-5
Matius 7:2,
Bacaan Alkitab setahun
Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.
Lukas 24:1-35; Mazmur 140-142
RENUNGAN INSPIRASI
S
ir Percival Lowell adalah seorang astronom ternama yang hidup pada akhir abad ke-19. Ketika melihat planet Mars dari teleskop raksasa di Arizona, ia melihat ada garis-garis di planet itu. Menurutnya, itu adalah kanal-kanal buatan makhluk planet Mars. Lowell mengabdikan seluruh hidupnya untuk memetakan garis-garis itu. Namun, foto satelit kini membuktikan tidak ada kanal di Mars. Lantas apa yang dilihat Lowell? Ternyata ia melihat pembuluh-pembuluh darah di matanya sendiri saat melihat teleskop! Ia menderita penyakit langka yang kini disebut "Sindrom Lowell." Banyak orang kemudian mencibir dengan menyebut penemuannya sebagai “penemuan yang paling terkenal dan terkenal salah.” Sama seperti Lowell, kita pun bisa salah memandang orang lain. Sifat-sifat buruk orang lain tampak begitu besar dan nyata, sehingga kita terdorong untuk menegur dan menghakiminya. Padahal tanpa sadar kita pun punya sifat buruk itu, bahkan mungkin lebih parah! (kutipan berita: Aestronesia.co.id/2012). Dalam Alkitab, Tuhan Yesus dengan jelas mengatakan bahwa kita tidak boleh menghakimi orang lain (ay. 1). Alasannya: Pertama, istilah menghakimi merupakan suatu kewenangan dari penguasa, dan kita bukanlah penguasa hidup seseorang. Tuhanlah sang penguasa kehidupan. Kedua, kita sendiri akan dihakimi. Kita harus ingat, suatu saat nanti diri kita sendiri akan dihakimi oleh Tuhan. Kita perlu menyadari bahwa belum tentu kita sudah lebih baik dari orang lain. Seharusnya jika orang-orang di sekitar kita melakukan kesalahan, kita perlu menolong mereka, bukan menghakimi. Karena bukankah Anda sendiri ingin diperlakukan demikian ketika kita tergelincir masuk ke dalam kesalahan?
REFLEKSI DIRI 1. Pernahkah Anda tanpa disadari telah memberikan pendapat yang menghakimi orang lain? 2. Mengapa Tuhan Yesus berkata kita tidak boleh menghakimi?
POKOK DOA Tuhan, ampuni aku yang pernah menghakimi seseorang tanpa aku tahu kebenaran yang sesungguhnya. Tuhan, ajar aku untuk dapat rendah hati menolong dan memberikan kata-kata penghiburan dan yang membangkitkan iman.
YANG HARUS DILAKUKAN Jangan lagi menghakimi orang lain tapi serahkan segala yang terjadi kepada Tuhan.
Menegur dalam kasih adalah tindakan terbaik dibanding kita sembarang menghakimi.
REVIVE (NDC’s Devotion)
Rabu, 29 Maret 2017
BUAH DARI MENGENDALIKAN DIRI Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
Amsal 16:1-33
Amsal 16:32,
Bacaan Alkitab setahun
Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota
Lukas 24:36-53; Mazmur 143-145
RENUNGAN INSPIRASI
A
pakah Anda pecinta olahraga golf? Anda mungkin kenal seorang yang bernama Bobby Jones. Jones adalah legenda golf yang sangat terkenal sepanjang sejarah. Dialah orang pertama yang meraih gelar Grand Slam, termasuk memenangkan 4 turnamen mayor, baik itu turnamen terbuka atau amatir di Amerika Serikat atau Inggris Raya. Dan uniknya, semua itu diraihnya dalam satu tahun kalender yang sama, yaitu di tahun 1930. Saat berusia 14 tahun, Jones pernah mengikuti kualifikasi kejuaraan golf amatir Amerika Serikat dan tidak berhasil menang. Ini terjadi karena dia sering kehilangan kendali atas emosinya. Seorang pegolf senior, Grandpa Bart, memberinya nasihat, “Kau takkan pernah menang kalau kau tidak dapat mengendalikan emosimu.” Jones menerima nasihat ini dan mulai belajar mengontrol emosinya. Pada usia 21 tahun, Jones mulai berkembang dan selanjutnya menjadi pemain golf terbesar dalam sejarah. Ia pensiun dari golf pada usia 28 tahun setelah meraih Grand Slam. Emosi dapat menentukan kesuksesan seseorang. Itulah pelajaran yang dapat kita pelajari dari kisah Jones. Dalam Alkitab, Salomo dengan hikmat Tuhan pernah menyatakan hal yang sama. “Orang yang menguasai diri lebih hebat dari seorang pahlawan yang merebut kota.” Artinya pengendalian diri jauh lebih penting dari semua kemampuan yang luar biasa. Banyak orang dalam perjalanan hidup akhirnya tersandung hanya karena gagal mengendalikan dirinya sendiri. Mari kita belajar untuk mengendalikan diri, karena pengendalian diri bisa membuka pintu kesempatan dan promosi di dalam hidup Anda. Pengendalian diri juga akan membawa dampak yang positif bagi orang lain (Bdg. Gal. 5:23). Berdoalah memohon kekuatan dari Tuhan agar Anda dapat belajar untuk mengendalikan diri Anda, dan taatlah pada tuntunan Roh Kudus.
REFLEKSI DIRI 1. Mengapa kita perlu belajar untuk mengendalikan diri? 2. Kapan terakhir Anda belajar untuk mengendalikan diri?
YANG HARUS DILAKUKAN
POKOK DOA Tuhan Yesus, ampuni aku jika selama ini belum mampu untuk mengendalikan diriku. Berikan aku kekuatan dan kesabaran agar aku dapat mengendalikan diriku. Aku mau taat pada tuntunan Roh Kudus dan aku percaya akan ada terobosan demi terobosan dalam hidupku saat aku berhasil melakukannya.
Buatlah daftar area mana yang sulit dikendalikan, doakan dan mulailah melakukannya.
Pengendalian diri hanya dapat diraih saat kita menjaga hati kita dengan Firman Tuhan.
REVIVE (NDC’s Devotion)
Kamis, 30 Maret 2017
JANJI PENYERTAAN-NYA Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
Filipi 1:1-30
Filipi 1:6,
Bacaan Alkitab setahun
Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus.
Ibrani 1; Mazmur 146-148
RENUNGAN INSPIRASI
M
asih ingatkah Anda dengan permainan Ular Tangga? Sebuah permainan yang bisa dimainkan beberapa orang dengan tujuan untuk mencapai petak terakhir. Untuk mencapai petak terakhir itu, perjalanan tidak selalu mulus karena ada ular-ular yang siap membawa anda turun ke posisi bawah. Permainan yang ditemukan pada tahun 1870 ini sarat nilai moral di dalamnya. Dalam permainan ini, seseorang harus terus bermain jika ingin tiba di petak akhir. Ular dipakai sebagai simbol penghalang dan jebakan mencapai tujuan, sedangkan tangga adalah simbol sesuatu yang baik, yang bisa membawa seseorang naik ke tingkat yang lebih tinggi. Begitu juga dalam hidup. Ketika kita telah memiliki visi atau tujuan dari Tuhan, halangan dan rintangan pasti akan hadir untuk menghalangi. Tapi apakah semuanya ini membuat kita berhenti untuk menggenapi visi Tuhan dalam hidup kita? Rasul Paulus pun menyadari ada tantangan besar yang sedang dihadapi jemaat Filipi. Pertama, mereka merasa akan kehilangan Paulus yang selama ini memimpin mereka. Kedua, tantangan yang datang dari luar (Bdg. Flp. 3) yang mengancam kesetiaan iman jemaat. Paulus berkata, “Jika Tuhan telah memanggilmu dalam iman maka Dia juga akan terus memimpin hingga akhir” (ay. 6). Tantangan yang kita hadapi akhir-akhir ini tidaklah semakin mudah, tantangan dari luar (ajaran sesat, anti-Kristus, resesi dunia dll) maupun tantangan dari dalam (pembentukan karakter). Tapi jangan Anda berkecil hati. Bukankah Tuhan telah berjanji akan terus menolong dan memimpin kita? Jika saat ini iman Anda mulai lemah dan putus asa. Datanglah kepada Tuhan dan minta Dia meneguhkan kembali imanmu. Ingatlah bahwa Tuhan kita adalah Tuhan yang setia. Tak sedetik pun Dia meninggalkan kita. Bangkitlah dan teruskan perlombaan imanmu.
REFLEKSI DIRI 1. Jaminan apa yang Tuhan berikan bagi Anda yang terus percaya kepada-Nya? 2. Apa yang harus kita lakukan saat merasa iman kita mulai lemah?
YANG HARUS DILAKUKAN
POKOK DOA Tuhan Yesus, pimpinlah hidupku agar aku terus bertahan dalam iman dan berjalan dalam anugerah-Mu. Aku sadar kekuatanku terbatas, tetapi kuat kuasa-Mu sungguh tak terbatas dalam hidupku. Kuatkanlah hati dan jiwaku agar senantiasa berjuang sampai langkah yang terakhir.
Tetaplah kerjakan bagian Anda dan berjalanlah terus dalam iman dan anugerah Tuhan menuju garis akhir untuk menerima mahkota kehidupan Anda.
Jaminan penyertaan-Nya bagi kita tidak memiliki jangka waktu alias selamanya.
REVIVE (NDC’s Devotion)
Jumat, 31 Maret 2017
BERHENTI BERMAIN-MAIN DENGAN DOSA Bacaan Alkitab hari ini
AYAT HAFALAN
Galatia 5:1-26
Galatia 5:13,
Bacaan Alkitab setahun
Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.
Ibrani 2; Mazmur 149-150
RENUNGAN INSPIRASI
S
ebuah kejadian tragis terjadi di Jakarta pada hari Senin, 19 Juli 2010. Menurut saksi mata di tempat kejadian, seorang polisi berpangkat Briptu (Brigadir Satu) bercanda dengan seorang temannya menggunakan pistol miliknya di sebuah rumah. Saat mereka mulai bermain-main ala cowboy dengan sebuah pistol, sang Briptu mengeluarkan seluruh peluru di dalam pistol dan hanya memasukkan satu butir peluru ke pistolnya. Setelah itu dia mengarahkah pistol ke kepala temannya dan menembak. Naas, ternyata pelatuk pistol itu tepat mengenai satu-satunya peluru yang ada di dalam pistol itu, sehingga terjungkallah temannya dengan kepala bersimbah darah. Sang Briptu dengan panik membawa temannya ke rumah sakit namun akhirnya meninggal. Kasus ini akhirnya berbuntut panjang dan dirinya kini harus berurusan dengan penyidik untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Ini sama halnya dengan dosa. Dosa mungkin kelihatannya tidak berbahaya, namun jika kita bermain-main dengan dosa, maka satu saat kita pasti akan menuai penyesalan dan penderitaan. Tuhan mengingatkan orang percaya agar jangan bermain-main lagi dengan dosa, karena sesungguhnya kita telah dimerdekakan dari perhambaan dosa (ay. 1). Namun kenyataannya, masih banyak orang percaya yang suka bermain-main dengan dosa. Misalnya, meski seseorang telah memiliki kehidupan keluarga yang bahagia dan harmonis, tapi ternyata diam-diam sedang berselingkuh dengan rekan kerja. Sehingga akhirnya rumah tangganya pun berantakan dan berakhir dengan perceraian. Atau sebagai orang muda yang awalnya punya prestasi dan masa depan yang baik, akhirnya harus berakhir di panti rehabilitasi karena bermain-main dengan narkoba. Jangan sekali-kali berkompromi dengan dosa. Bangunlah hubungan pribadi dengan Tuhan dan milikilah komunitas rohani yang bisa menjaga iman Anda.
REFLEKSI DIRI 1. Mengapa kita orang percaya tidak boleh bermain-main dengan dosa? (ay.1) 2. Bagaimana caranya agar Anda terhindar dari godaan berbuat dosa?
YANG HARUS DILAKUKAN
POKOK DOA Tuhan, terima kasih telah mengingatkanku betapa bahayanya jika aku tetap bermain-main dengan dosa. Aku sadar bahwa hidupku ditebus dari cara hidupku yang lama. Mampukan aku, ya Roh Kudus, agar aku senantiasa senantiasa berjalan dalam terang Firman-Mu.
Kenalilah area mana Anda mudah jatuh dalam dosa dan segera menjauh dari situ.
Dosa akan menjadi hal yang tidak disukai saat kita hidup dekat dengan Tuhan.