REVITALISASI PERGURUAN TINGGI DALAM PENELITIAN, PENGEMBANGAN DAN PENERAPAN (LITBANGTRAP) HORTIKULTURA NASIONAL
PROF. SUMERU ASHARI DEKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWJAYA
SEMINAR NASIONAL HORTIKULTURA UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 5-7 Nopember 2014
11/5/2014
PENDAHULUAN 2
Pembangunan pertanian di semua negara di dunia pada dsarnya bertujuan untuk menghadapi pasar bebas Perdagangan bebas dunia sudah dimulai 47 tahun yang lalu. Negara pemenang perang: Amerika, Rusia, Inggris, Perancis, berubah menjadi negara industri / negara maju Karena kelebihan produk negara industri mencari pasar dunia, dengan mendirikan kelompok dagang. Tahun 1947 lahirnya General Agreements on Tariffs and Trade (GATT) 11/5/2014
PENDAHULUAN 3
Kesepakatan GAAT terus berubah, direvisi, sesuai usulan negara peserta. Tahun 1995 GATT berubah menjadi World Trade Organization atau WTO. ASEAN membentuk blok perdagangan Asean Economic Community / AEC). Penerapan AEC di setujui tahun 2020. Tapi dipercepat tahun 2015, tepatnya per 31 Desember 2015. 11/5/2014
PENDAHULUAN 4
Semenjak 31 Desember 2015 tujuh sektor barang (industri pertanian, peralatan elektonik, otomotif, perikanan, industri berbasis karet, industri berbasis kayu, dan tekstil) Lima sektor jasa (transportasi udara, pelayanan kesehatan, pariwisata, logistik, dan industri teknologi informasi atau -e-ASEAN). Akan masukbebas tanpa hambatan baik tariff maupun non tariff. 11/5/2014
TIMBUL PERTANYAAN SUDAH SIAPKAH INDONESIA ??? 5
Pertanyaan tersebut mestinya diajukan 7 tahun yang lalu!!! KARENANYA TIMBUL JAWABAN YANG BERNADA OPTIMIS DAN PESIMIS !
11/5/2014
OPTIMIS 6
Memiliki luas wilayah dan jumlah penduduk terbesar di ASEAN (40% dari total penduduk ASEAN), sehingga merupakan pasar potensial bagi investor.Proporsi investasi negara ASEAN di Indonesis 43% atau hampir tiga kali lebih tinggi dari negara ASEAN lainnya.
Nilai ekspor Indonesia di ASEAN hanya 18-19% sedangkan ke luar ASEAN berkisar 80-82% dari total ekspornya, Peningkatan ekspor dalam ASEAN masih bisa ditingkatkan.
Perbandingan jumlah penduduk produktif Indonesia dengan negaranegara ASEAN adalah 38:100, artinya 38 dari 100 penduduk yang produktif akan mampu menopang pertumbuhan ekonomi dan peningkatan pendapatan per kapita penduduk Indonesia. 11/5/2014
OPTIMIS 7
Propinsi Jatim siap menyongsong AEC dengan membuat regulasi, membenahi infrastruktur pelabuhan, jalan, bandara, dan kereta api, memperbaiki kualitas produk yang berstandar internasinal, menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang kompetitif, hingga kesiapan di bidang energi.
Selain ASEAN, pasar Jatim juga negara di Asia Timur, seperti Jepang, Korea Selatan, Taiwan, dan Tiongkok DAN LAIN LAIN
11/5/2014
Tabel : Volume Produksi, Ekspor, Impor dan Presentase Impor Terhadap Produksi, 2012 Data berikut menunjukkan volume impor hanya 4,84% dari produksi buah nusantara 8
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Komoditas Jeruk Apel Pir Lengkeng Anggur Buah Lainnya Durian Kiwi Pisang Mangga Melon dan Semangka Strawberry Nenas Pepaya Alpokat Cempedak dan Nangka Jambu Rambutan Langsat dan Belimbing Manggis Salak
Produksi ( ribu ton) 1,612 247 10 854 888 6,189 2,376 641 170 1,762 906 294 664 208 757 92 190 1,035
Ekspor (ribu Ton)
Impor (ribu ton)
1.31 0.04 0.00 0.03 0.83 5.28 0.00 2.67 1.53 0.75 0.07 198.12 0.02 0.04 0.00 0.05 0.65 0.00 19.72 1.09
% Impor thd Produksi
269 211 151 127 71 55 21 3 2 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11/5/2014 JUMLAH (data Tahun 2012)
18,897
232
914
16.70% 85.46% 697.66% 6.38% 2.34% 0.03% 0.05% 0.18% 0.32% 0.02% 0.01% 0.02% 0.01% 0.02% 0.01% 0.00% 0.00% 0.00%
4.84%
FAKTA DAN TANTANGAN BUAH NUSANTARA
I. Pandangan Publik : Buah Impor Dominan ANEKA BUAH IMPOR :
Supermarket : Sistem pembayaran di atas satu bulan setelah pengiriman barang, risiko ada di pemasok, kontinuitas dan tampilan, marketing and promoting subsidies.
Buah Nusantara = Buah Rakyat 10
Pedagang Rujak Buah
Pedagang Juice Buah
11/5/2014
PESIMIS 11
Berdasarkan The Global Competitiveness Report 2013/2014 oleh World Economic Forum (WEF), daya saing Indonesia ada pada peringkat ke-38 dari 148 negara, kualitas infrastruktur Indonesia peringkat ke-82 dari 148 negara atau peringkat ke-5 diantara negara-negara ASEAN.
Dengan mengikutkan ASEAN +3 : Jepang, Korea dan China 1. Singapore, Jepang, Korea, China 2. Malaysia, Vietnam, Thailand 3. Indonesia, Filipina 4. Myanmar, Kamboja, Laos 5. Brunei 11/5/2014
PESIMIS 12
Pembangunan infrastruktur rendah, karena anggaran rendah, hanya 2,5% dari PDB, Adanya konflik kepentingan, politik, bisnis, atau pesanan pihak-pihak tertentu dalam pembangunan infrastruktur. Koordinasi antara lintas kementerian dan lintas otoritas sulit dilakukan. Biaya logistik yang mahal dibandingkan negara anggota ASEAN lainnya, sebesar 14,08%, jika dibandingkan dengan yang wajar sebesar 7%. Mutu SDM masih kalah dengan Negara ASEAN lainnya DAN-LAIN-LAIN 11/5/2014
13
PERSIAPAN INDONESIA DALAM MENGHADAPI AEC DAN WTO
11/5/2014
STRATEGI INDUK PEMBANGUNAN PERTANIAN (SIPP) 2013-2045 14
Persiapan yang sudah dilakukan Pemerintah RI dibidang pertanian adalah menyusun program kerja pembangunan pertanian jangka panjang sampai menjelang 100 tahun Indonesia Merdeka (Strategi Induk Pembangunan Pertanian / SIPP 2013 - 2045). Dengan judul : MENUJU PERTANIANBIOINDUSTRI BERKELANJUTAN. Tujuan SIPP adalah membangun masyarakat Indonesia yang Bermartabat, Mandiri, Maju, Adil dan Makmur. 11/5/2014
STRATEGI INDUK PEMBANGUNAN PERTANIAN (SIPP) 2013-2045 15
Pembangunan pertanian bio-industri intinya memaksimalkan semua faktor produksi (sinar matahari/energy primer, air, tanah) dengan meminimalkan faktor kehilangan sampai dengan zero waste, dibidang pertanian, peternakan dan perikanan. Prinsip 3 R bisa dijadikan motto, yaitu reduce (input minimal), reuse (pemanfaatan ulang seluruh sisa produk), dan recycle (limbah atau sisa produk masih bisa didaur ulang. 11/5/2014
STRATEGI INDUK PEMBANGUNAN PERTANIAN (SIPP) 2013-2045 16
PT. Great Giant Pineapple Group, telah melaksanakan konsep bio-industri tanaman nenas dipadukan dengan peternakan sapi. Limbah padat kulit nenas dipakai untuk pakan sapi, kemudian kotoran dan air kencing sapi diproses menjadi kompos dan diberikan pada tanaman kembali. Selain itu juga produk ikutan berupa gas bio sebagai sumber energi. ZERO WASTE
11/5/2014
PERAN PTP MENGHADAPI AEC DAN WTO 17
Mempersiapkan kurikulum untuk menghasilkan lulusan yang mampu: - Mengubah pola pikir / ‘mindset’ konsumtif menjadi produktif. - Meningkatkan daya saing ‘Competitiveness’ produk dengan standart internasional yang berkualitas tinggi dalam jumlah banyak dan murah. - Diversifikasi dan peningkatan nilai tambah bahan baku utama dan sampingan semaksimal mungkin (zero waste). - Meningkatkan ‘Competitiveness’ sumber daya manusia yang terampil, tangguh serta bersemangat dan pantang menyerah. 11/5/2014
KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA (KKNI) 18
KKNI merupakan penjenjangan kualifikasi kerja dengan menyetarakan, mengintegrasikan sektor pendidikan dan pelatihan serta pengalaman kerja untuk pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan jabatan kerja di berbagai sektor. SDM Indonesia berhak untuk mendapatkan kesetaraan serta pengakuan kualifikasi dengan SDM asing sehingga mereka mendapatkan imbalan yang sesuai dengan tingkat kompetensinya. 11/5/2014
REVITALISASI PTP INDONESIA 19
KURIKULUM HORTIKULTURA – PROGRAM STUDI Tonggak sejarah PTP Indonesia yang penting terjadi semenjak SK DirJen DikTi No: 163/DIKTI/Kep/2007, YAITU RESTRUKTURISASI PROGRAM STUDI. Pertimbangan DikTi maupun FKPTPI kala itu adalah merosotnya minat lulusan SMA dan yang sederajat yang masuk ke PTP di seluruh Indonesia. Penyebab penurunan minat adalah para STAKEHOLDERS menghendaki lulusan berkemampuan general bukan yang spesifik. Spesifikasi diberikan PADA Program Magister dan Doktor.
11/5/2014
REVITALISASI PTP INDONESIA 20
FP-UB masih menerapkan SK No 163, menyelenggarakan PS Agribisnis dan Agroekoteknologi, karena telah menjawab masalah penurunan minat lulusan SMA dan yang sederajat. Empat tahun terakhir peminat lulusan antara 5000 – 6000 orang, yang diterima sedikitnya 1000 mahasiswa baru per tahun
PS lama (Agronomi, Hortikultura, Pemuliaan Tanaman, Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan, Ilmu Tanah, Sosial dan Ekonomi Pertanian/ Agrobisnis, serta Penyuluhan dan Komunikasi Petanian) dijadikan minat. 11/5/2014
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN - PENERAPAN HARUS SEIMBANG
21
Lembaga penelitian dan pengembangan pertanian (LemLitBangTan) banyak jumlahnya Lembaga tersebut ada disetiap institusi baik di Kementrian Pemerintah maupun swasta.. Terjadi duplikasi penelitian sangat mungkin sekali.. Jumlah penelitian yang sudah terpublikasi, baik yang mendapatkan HAKI maupun yang belum ber HAKI sangat banyak. Permasalahannya adalah jumlah penelitian lebih banyak dibandingkan dengan jumlah pengembangan-penerapan. Misalnya semenjak tahun 1984 oleh Menteri Pertanian RI sudah dirilis 81 jenis durian unggul nasional. Namun demikian tidak satupun yang berhasil dikembangkan, KECUALI DURIAN MONTHONG. Padahal disini pengembangan-penerapan sangat ditunggu oleh masyarakat.
11/5/2014
ERA KABINET JOKOWI – JK 22
Kabinet baru telah terbentuk, dikti dan riset menjadi satu Kementrian DUPLIKASI riset dan pengembangan- penerapan diharapkan berkurang. Dana penelitian dan pengembangan ditingkatkan agar masyarakat bisa menikmati hasil riset. Setiap PTP mengembangkan ikon daerah, sesuai dengan kearifan lokal Papua meneliti dan mengembangkan ubi jalar, sagu Manado – kelapa; ini sudah diusulkan FKPTPI tinggal aplikasinya 11/5/2014
STANDARISASI PROFESI 23
Pembentukan lembaga sertifikasi pertanian sangat mendesak. FKPTPI bisa diberi mandat untuk uji sertifikasi, bahkan mungkin setiap PTP juga diberi wewenang untuk mengadakan uji sertifikasi. Mungkin diperlukan waktu satu tahun (2 semester) bagi lulusan sarjana s-1 untuk menjalani program profesi / magang / internship Beberapa disiplin ilmu / fakultas yang sudah mempunyai lembaga sertifikasi adalah Fakultas Kedokteran, Fakultas Hukum (Noktariat), Fakultas Ekonomi (Akuntansi). Lembaga sertifikasi tersebut mengeluarkan sertifikat izin usaha sesudah lulus ujian. 11/5/2014
PENGEMBANGAN TEACHING FARM 24
Pada tahun 2015, FKPTPI dengan DikTi dalam upaya peningkatan mutu SDM menawarkan program kerjasama: Pengembangan Teaching Farm sebagai Pilot Project Pendidikan Sumberdaya Insani untuk mewujudkan “National Agriculture inovation System” berbasis Pertanian Bio-industri Berkelanjutan.
Program tersebut ditawarkan kepada PTN seluruh Indonesia.
11/5/2014
25
11/5/2014