C/V ss
RENCANA UT'J!I,,M TATA RUANG DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II
ALT}R
RENCANA 19 91 DOKUMENTASI
& AN:
BAPPENAl;
, Qfft/.-.'t /f?:tf_
Acc No.
,
checked
r]'..#.t:ll zui.t....
craqe
.!';.
PEMERINTAH KABUPATEN DATI BTXTRJA
S'HA t
II
ALOR
OTNGAN
-$tt ^ rcala
SELAFAS Conruttrnt
BANOUNG
I(ATAPENGANTAN
.IKATA.P'ENCA
R
Buku Rcncana ini rnerupalian Laporan Akhir dari keseluruhan proses "Pcnlrusunan Rencana Umum Tata Ruang Daerah (RUTRD)
Alor",
Kabupaten Daeratr Tingkat
II Alor
Tahun Anggaran 1991-1992 yang dilalsanakan dengan kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat
tr Alor
dengan
PT. MLLTICIPTA RANCANA SELARAS Consultant, YmB
bcralamat di Jalan Jotang Nomor 2A Telepon 301297 Bandung.
Buku ini berisi keseluruhan materi Rencana Umum Tata Ruang Daeratl Gtl'IRD) Kabupaten Daerah Tin$kat
II Alor yang telah
disempurnakan sesuai dengan hasil pembahasan
dalam seminar yang dilaksanakan dengan dihadiri oleh fuarat Pemerintatr Kabupaten Daerah
Tingkat
tr Alor, Pemerintah
Propinsi Daerah Tingkat
I
Nusa Tenggara Timur
beserta
instansi-instansi yang terkait dan pihak Konsultan.
Dengan demikian setelah ditetapkan oleh Dewan Penpakilan ltakyat Propinsi Daerah Tingkat I Nusa Tenggara Timrir dan mendapat pengesahan dari Bupati Kepala Daerah Tingkat
I
Alor menjadi pedoman pengas.asan dan pengendalian pembangunan Kabupaten Daerah Tingkat tr Alor.
Bandung; Marct 1992 PT. IUULTICIPTA RANCANA SELARAS Consultant
(
HENpR9 SJHARKo ) Direktur Utama
DATTAR'S'
n AIITAR..ISI.''i.i','.'
Halaman
KAIA PENGANTAR DAtrTAR ISI . .
DAFTAR TABEL DATTAR GAMBAR BAB I PU\IDATruLUAN
li
1.1 Latar Belakang
I.l
1.2 lvlaksud dan Tujuan Penl'usunan Rcncana
L1
1.3 Ruang Lrngkup Penyusunan Rencana
I.3
1.4 Pendckatan Studi.
t5
i.5
I..9
Sistematika Penulisan Konsep Laporan Akhir
[1
BAB trRONAAWAL WILAYAH 2.1 Rona Fisik
II.1
2.1.1 Geografis dan Administrasi Wilayah
II.1
2.1.2 Jenis Tanah dan Geornorfolosi
fi.2
2.
1.3 Iklim dan Hidrolosi
2.1.4 PolaPenggunaan I
tr.2 tr.3
,; .'n
2.2 Kependudukan dan Sosiul tsudaya
II.4
2.2.1 Jumlaiu Penyebaran dan Kepadatan Penduduk
tr.5
2.2.2 T ingkai Pertumbuhan Pendudulc
tr.6
2.2.3 Struktur Umur dan
tr.9
-Tenis
Kelamin
2.2.4'llingliat Kelahiran
tr.I0
2.2.5 Tingkat Kcmatian Ba1n GIIR) 2.2.6 Ketenaga Kerjaan
tr.1i
2.2.7 Pcnduduk lvlentuut Acama
II.13
2.2.8 Sosial Budava
II.i3
2.3 Kcadaan dan Jurrlah Fasilitas Sosial
tr.12
tr.i4
2.3.1 Fasilitas Pcndidikan
u.14
2.3.2 Fasiil-as Kcsehatan
tr15
l. 3.3 iiasi litus ltckrcasi
tr.16
ii
I{alanrqn
2.3.4 Fasilitas pcril.'adatan
n.n
2 3.5 Fasilitas perdagangan !.1
11.18
tltiiitas
Kcadaan
1.4.1 l.istriit
...
tr.18 .
tr.19
2.4.2 r\ir Bcrsih
r.20
2..1.3 Tclepon
11.21
2.5 Sistem Transporlasi 2.5,
u-21
1 Pcrhubungan l)arat
TI.22
2.5.2 Pcrhubungan Laut
ri.23
2..5.3 Perhubungan Udara
tr.23
2.6 Kcadsan Pcrc.konomian Regional
2.ti.l
1T.24
Pcrtanian
1".24
2.6.2 Perkcbunan 4
r'
II.28
.
- ^ .4.O.r Kehutanan
n.29
2.6.4 Petemakan
s2
2.6.5 Pdrilranan
-tr.32
2.6.6 lndusrri
tr.32
2.6.7 Pcrdagangall 2.6.
8
II.33
Pcndapatan perkapita
II.34
2.6.9 pcrturnbuhan Ekonomi
II.34
BAB III ARAIIAN PI'NGEMBAI\GAN 3.
I Pola Dasarpembong**rTrouinsi
m.l Daerah Tingkat
iNusa
3.1.1 Tujuan Peirrban-eunan Daerah ... . . 3.1.2 Prioritas pcmbangunan Daerah . . .
3.2
-3.1.3 Kcbrlal-sanaan Spatial (Tata Ruang) Kcbi,jaksanaan pror.insi RSTRP l)acrah
Aior
Tenggara Timur
m.l iII.1
m.2
TK. I N'I'T Pada Kabupaten Dari
.
3.3 Pola Dasar pct.rlbangunan Kabupatcn Dari II Alor pcmbang'nan 3'3.1 Pola timunr l)aerarr Jangka panjang Pcnrbangunan Sektoral
3.3.2 Kcbijr*sanaan Spatial
ru.1
II trJ.5
m.6 dan Kebijaksanaan
Ilt.6 III.8
ul
Halaman
BiLB I\/ Ar\'*ALIsLs PEi\GEI,IBANG-4.N SERTA FUNGSI \\TLAYAIIIDA.ER.U:I 4.1 Fisik
4.1.1 PenilaianKesesuaian Lahan
.
......
IV.l
IV.l
4. 1. 1. 1 Klasifikar:;i l{esesuaian Lahan
IV.1
4.1.1.2 Tipe Pcnggunaan Lahan
N.2
4.1.2 Potensi Sumber Da1'a Air
IV.4
4.1.2.1 Potensi Air Huian
ry.5
1.1.2.2 Potensi Air Permuiiaan
...
I\/.5
.
4.1.2.3 Potensi Air Tanah
IV,6
4.i.3 Penggunaanlahan .....,.. 4.1.4 Kondisi Linglcngan ....
rv.7 tv.8
4.1.4.1 Udara dan Kebisingan
4.1.4.2
i^
lv.t
IV.8
Air
iv.9
4.L.4.3 Lahan
TV,9
4.1.4.4 Cuaca dan lklim
IV.9
4.1.4.5 Florz danFauna
IV.IO
Sosial...
ry.l1 ry.l1
4.2.1 Penduduk .. 4.2.1.1 Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk 4.2-1.2 Distribusi Penduduk Kabupaten Dati
ry.ll
Ii
Aror dan pertum-
buhannya
ry.12
4.2.1.3 Kepadatan Penduduk
IV.I3
4.2.1.4 ilrbanisasi
TV.I4
4,2.1.5 Perkiraan Pertumbuhan penduduk Tahun 1990 - 2000 4.2.2 Kesempatan Kerja 4.2.3 Kesejahteraan, Kerniskinan dan Distril-'usi pendapatan
I
ry.15
IV,i7 .
IV.19
.
4.2.4 Kelembagaan tl.3 Ekononri
.
IV.2O
Wilayah
iv.21
Strukfur Pcrekonomian Wilayah
rv.2l
3.2 Pcrturnbuhan Ekonomi Wilayah 4.3.3 Pcndapatan Sektor
rv.??
4.3. 4.
4.3.4 Kercrkaitan Perekonomiar Dengan wilayah yang rebih Luas
iv.26 .
IV.28
iv
Halaman
4.3.5 inve.stasi Penbangunan ...
lV.29
4.4 Sistcm Transportasi . .. 4.4.
i
IV.3O
Transportasi Darat
ry.30
4.4.1.1 Pemilikan Kendaraan
TV.3O
4.4.1.2 Prasarana Jalan
IV.31
4.4.2 Transportasi Laut
rv.32
.
4.,1.3 Transportasi Udara
IV.34
4.5 Analisis Stnrltur lata Ruang 4.5.1 Pengembangan sistem Hirarki Kota di Kabupaten Dati 4.5.
i.l
IV.34
II Alor ...
Luas u.ilayah pelayanan
rv.36
4.5.1.2 Jaringan Jaian y.ang ada
IV.37
penduduh 4.5.1.4 Kclengl,apanFasilitasPelayanan .... 4.5.1.5 KeterisolasianWilayah 4.5.1.3 Jumlah dan kepodatan
4.5.1.6 Kebijalcsanaan Pembangunan Ekonomi ...
n/.35
IV.3g IV.40
ry.40 .
.
IV.42
Budidaya 4.6.1 StrukturKawasanlindung 4.6.2 Struktur Karvasan Budidaya 4.7 Karvasan Prioritas 4.7.1 Kavrasan Cepat Tumbuh 4.7.2 Kawasan Terisolir .... 4.7.3 Kawasan Rawan Bencano 4.8 Strategi Penrekaran Wilayah 4.8.1 Kccanratan Alor limur 4.8.2 Kccamaran Alor Barat Daya 4.6 Kawasan Lindung dan Kawasan
BAB V IDENTTII{KASI TUJUAN Di{IY S:{SAIIAI{ PENGBMBANGAN OAI,AN PEN GET{I}ANGAN DAN POTENSI PENGEN,IBANGAN 5.1 Tujuan dan Sasaran Pengcmbangan Wilayah . . . . .
IV.52 fV.52 IV.54 rV.55
fV.56
n/.60 I\1.62
IV.64
ry.64 IV.6.{
PEn-
V.l
S
5. I 5.
v.l v.l
.l Aspck F isik
1.2 Aspek Ekononri
5.1
v.2 v.2
.3 Aspck Sosial
5.2 Potcnsi Pengcmbangan
v.3 I
v
Halanan
5.2.1 Potensi Sosial Ekononri 5.2.
i.1
5.2.1
v.3
Kapasiurs Produksi
v.3
.2 Karal:teristik Pasar
v.6
5.2.2 Potensi F'isik
v.8
5.2.2.1 Distribusi Sumbcr Dava
v.8
5.2.2.2 Produk Pcrtanran
v.8 v.9
5.2.2.3 Produktifitas Lahan 5.3 Persoalan Pengembangan
5.3.I
Persoalan
v.9
Fisik
v.9
5.3.2 Persoalan Sosial
v.l0
5.3.3 Persoalan Ekonomi
v.10
v.ll
5.4 Evaluasi Potensi Fisik tlntuk Pengembangan Ruang (Spatial)
I}AB \T STRA.TtrGI PENGEI\,IBANGAN DAN RENCANA UN{IJI\{ TATA RUANG
DABRAII
VI.I
6.1 Strategi Pengembangan .... 6.i.1 TujuanPengembanganWilayah
VI.l
Perencanaan
VI.z
6.1.2 Konsep
... 6-2 Rencana Unrum Tata Ruang Daerah 6.i.3 KebijalsanaanPengembangan
VI.3
u":::T";1ffi*:ffi;;;"0,;""o*oor",
VllZ
,
#ll
. ........... 6.2.1.3 Fungsi Pusat Pelayanan 6.2.1.4 Sistcrn Janngan Transportasi ..... '6.2.2 RencanaAlokasiPemanfaatanRuang....... 6.2.3 Rencana Tahapan Program Pcmbangurran 6.2.4 Rcncana Pcngembangan Karvasan Prioritas
VI.IS
6.2..5 Rencana Pengembangan Sumbcr Daya N{.anusia ( SDM
v[58
6.2.I.2 TatajenjangpusatPclayanan
)
VI.2l W.23
VI.30
\rl5l \rI-53
Wilayah 6.3.1 Kccmratan Alor Tirnur
VI.60
6.3.2 Kecanratar Alor Barat Da1'a
V[61 VI.6I
6.3, Strategi Pcmekaran
6.4 lrcrkiraan Investasi Pcmbangunan
VI.6l
vi
DAFTARTAREL
i,.:, ,,: ,,
,,I)AFTI\RTABEL
TAISEL Jumlah dan Penggunaan Lahan di Kabupatcn Dati I Alor Tahun 19990 n.1 A,.2 Jumlair" Penyel"'aran darr Kcpadatan Penduduk Di Kabupatcn Dati II Alor Tahun 1990 . Jumlah Penduduk Kabupaten *\lor Dirinci ]r,lenurut Kccamatan Tahun 19E3 II.3 1990 . Jurnlah, Pcnyebartin dan Perksmbangan Penduduk Di Kabupaten Dati II Alor tr.4 Tahun 1990 . Jurnlah" Penycbaran dan Perkembangan Penduduk Di Kabupaten Dati II Alor II.5 Tahun 1990
tr.6 Il.7 iL8 1I.9 tr.10
l{alantan tr.1
II.9
II.l l II.13
.
tr.14
Tingkat Kelahiran Total Penduduk Kabupaten Dati II Alor dan Propinsi NTT
........;. ........,.
Tahurrl9T6-1986 liingkatKelahiranBerdasarkanUsialbuTahun 1980- 1984
.
Tingkat Ken'ratian Bayi Qmr) Di Kab. Alor dan Propinsi NTT Tahun 1980, 1985 dan 1986 . Jumlah dan Penyebaran Tenaga Kerja Di Kabupaten Dati II Alor Tahun 1989
.
Jumlah Pendudulc Tiap Kecamatarr Mcnurut Golongan Aganra dan Di Kabupatcn Dati II Alor Tahun 1990 .
U,.12 tr.13 il.l4 [.i5 tr.16 f,.n tr.18
Jurnlah dan Penyebaran Fasilitas Pendidikan Tahun 1989 .
di
Jumlah Fasilitas Kesehatan di Kabupatcn Dati II
Alor
tr.
.
Alor
Kabupaten Dati
II.2l
II Alor
\.22
Tahun il".23
Perkcmbangan Pelanggan dan .A.ir Minum Yang Disalurkan Oleh Kabupatcn Dati II Alor Menurut Perusaha'an Tahun
PA\4 di
1988-1989
T.1.24
Pcrkcnrbangan Pclangan d'an Air lrdinun: )'ang Disalurkan Oleh Pernda TK TYDinas PU di Kabupaten Daii II Alor Dipcrinci lrdenurut Pelanggan Tahun
1988_1989
tr.19
i9
II.20
Banyaknla Perusahaan Pcrdagangan Menurut Kecamatan dan Golongan Perusahaan di Kabupatcn Dati tr Alor Tahun 1990 .
1979-1989
n.n ILIS
Jumlah Fasilitas Peribadatan di Kabupaten Dati II
di
II.16
II Alor
Kabupaten Dati
Jumlah Tcnaga Medis di Kabupaten Dati tr Alor Tahun 1990
Pcrkembangan Pelanggan dan Listrik
II.15 II.16
Kepcrcayaan
tr.ll
[15
11.2.+
Pcrkcml'rangrn Pclangg;rn cJan :\ir ]r{inum Yang disaiurkar oleh IIP;\tvl di Kabupaten Dati I1 i\lor Dipcrinci N'lcnurut Pclanggan l'ahun 1988-19E9 ..
,...
11.25
vll
Tabcl
:
I*rlanran II.20
Panjang Jalan, Keadaan Jalan dan status Jalan di Kabupaten Dati Iahun 1990 .
Tt.z1
Bennotor N4cnurur Je:nis Kendaraa' cli Kabuparcn Dari rr ^'vr^vura
11.22
iI Alor
u.zJ ^a r..24
a.2s tr".26 TI '}7
II.28 tr.29
Produksi Sa,r'ur-sayuran cli Kabupaten Dati II AI-or l.ahun lggg-19g9 Produlsi Buah-buahan di Kabupatsn Dati II Aror Tahun l ggg- l9g9 Luas Panen dan produksi porkebunan di Kabupatcn r)ati II Alor Tarrun r 990 Luas Kawasan Hutan di Kabupaterr Dati II AIor Tahun 1990 . . Populasi llen'an Temari ,ci Kabupaten Dati II Aior Tarrun r 990 . Pcrkenrlrangan Produksi perikanan Laut dan pcrikanan Darat di Kabupaten Dati IAlor Tahun t9E5-1990 . ... ... .'..-
unit dan Tenaga Kerja Dalam seklor Industri AlorTahun Jurnlah
l9g0
.
,ci Kabupaten Dati
Banyaknya Perusahaan perdagangan lvlcnurut Kccamatan dan Golongan Perusahaan di Kabupaten Dati Uaio. Tahun 1990
m.1
Prioritas Pengcnrbangan Kota-Kota Kccamatan dan pengembangan sektor Basis lVilayah pengamhnya ....
.
IV.3
Kesesuaian Lahan
Di Kabupatcn Dati II Alor Penggunaan Lahan Kabupatcn Dati trAlor Jumlah dan Perke'rbiurgan penducruk Kabupaten
Tcnggara Timtu Tahun i-qSO_tgqO
Jumlah dan Pertu'rl.,uhan pcnduduk perkecanratan
rv.7 IV.8
lV.9 IV.IO
i:ti:t I QC/r
!-34 tr.35
n37 II.38 u.39 T..4A
nl10
IV.14 IV.15
Di Kabupaten alor rohu' rv.16
Di Kabupatcn Aror
Tahun
Tingkat CI-banisasi Di Kabupatcn Alor .. Proycksi Penduduk Kabuparcn Alor I'ahun lgg() _2000 . ... . . . Pertiraan Jumiair pencJuduk perkecamatan di Kabupatcn nati n Aior Talr*n 1990-2000
i;Jj*
II.33
IV.9
iv-.5
dan licpadatan pendudqk pcrkecamatan
tr.32
Aror dan propinsi Nusa
Distribusi darr Jumlah pe'duduk pcrkccamatan Di Kabupaten Dati II Aror Tahun 1990 .
IV.6
II.3fJ
IV.3
IV.4
1983 -1990
tr.28
tr
tr.30
IV.I rv.2
1,.26
LXfli::r,riif
Tahun I 9g5_l 990
Tl
,
o""duduk Bcnunur iu'r'ah.ur Kcakrs rr4cnunrr Jenis Kegiatan rahun
rv.r7 IV.18
IV.i9 TV.20
tv.zi viii
Tabcl
ru.I1
llalaman Jumlah dzur Proporsi Tenaga Kerja h,Ienurut
Alor.
Je'is pckcrjaan Di Kabupaten IV.2I
nt.12
Pendapatan Perkapita Kabupatcn A.lor Kalrupaten Dati NTT Tahun 1988 .
I\/. i3
Pemtr:ran Pemcrintah Republik Indoncsia Nomor 14 Tahun
M5. IV.I6
Daerah
N.24
.
ry.20 IY.21
^r.22 IV.23
Alor
Tahun l9s0-19g9 S.Iilai
IV.34
Produlc Dornestik Bruto PDRB) Kabupaten Alor Menurut pendapatan sektor Basis dan Non Basis Tahun rgsg ( atas harga lang berlaku. luuan
rv.36
Kornposisi Produli Donestik Bruto (PDRB) Kabupaten Dati II Alor dan Propinsi NlrT Tahun 1988, scrta Nilai Location euontient (Atas rlarga yang
Berlaku)
rV.38
Darn Pcmbangunan Dan Belanja pcnbangunan Kabupaten Dati II Alor 1986/1987 - l9S8/1989 @alam Jutaan rupiah) Jumlah Kcndaraan Bermotor dan 'l'ingkat rrdotorisasi Di Kabupaten Alor Tahrrn 1990 . ..-.... ................
fV.40
Panjang dan Karalderistik Jalan Di Kabupaten Aror Tahun 1990
N.42
Ktlrjungan Kapal Menurut Jenis pelalaran, Di pelabuhan Kalabahi Alor Tahun
N.21
1985-i990
IV.43
Arus Barang Antar Pulau Melalui pelabuhan Kalabahi Alor Tahun 1985 - 1990
.
IV.25
Iy.27 T\/ 1$ r v.!()
Di
Kabupaten Dati
......
tr
Pcrkcrnbangan Jumlah Pesar,valpenumpang dan Barang yang Datang dan I3crangkat Pelabuhan udara Lrlali Kabupaten Dati Alor Tahun I 985-1 990
Di
tv./o
IV.32
fv-.33
Pcrubahan struktur Perekonomian Kabupaten Tanrbah atas harga yang Berlaku, dalhm W.
rupiah) IV.19
IV.30
Laju Pertrunbuhan Produk Domcstik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Dati II Alor dan hopinsi NTT Tahun iggg (Atas Harga Konstan Tahun
.
IV.18
IV.Z2
Komposisi Produk Domestik Bruto (PDRB) (Atas Harga yang Berlaku) Pertumbuhan Ekonomi (PDRB) Kabupaten Alor Dan propinsi NTT @alam Jutaan rupia[ Harga konstan l9S3)
lvfrj.)
N.17
A]or dan propinsi
l9g7 Tentang scbagian urusan pemerintahan di Bidang pekerjaan Umum lenycrahan Kepada
IV.i4
I
fV.43
II
I{irarki Kota Di Kabupaten Dati trAlor I{irarki Kota Di Kat'rupaten Dati II Alor . Hirarki Kota Di Kal.upaten Dati II;\lor
IV.44 IV.17
IV.4g
.
II
Tabcl
IV.39
iv.30 iv.31 I\/.32 IV.33 I V.J+
Halaman
. . Hirarlci Kota Di Kabupaten Dati tr Alor . I-Iirarki Kota Di Kabupatcn Dati lI Aior . Hirarki Kota Di Kabupaten Dati II Aior . l
.
iradci Koul Di Kabupaten Dati II
Alor Hirarki Kota Di Kabupatcn Dati II Alor
IV.49 IV.50
IV.5l N.52 tV.55
Luas l{awasan Budi Daya dan Non Budi Daya 1988 .
Di Kabupaten Alor Tahun IV.66
v.i.
Tingkat Pendidikan Angl,atanKerja Di Ptopinsi
\/.2
Karakteristik Pasar l{abupaten Dati
II Alor Dibanding}
Tenggara
.:
Timur
.
NIT
v.4
Tahun 1989
Propinsi
Nr.rsa
.....
v.7
v.3
Evaluasi Faktor Fisik dan Skore Potcnsi Pengembangan
\IT \r-I I
Tata Jenjang Pusat Pelayanan danWilal'ah Pengaruh Fungsionalnya . . . . . .. . . .
vL.20
1/T 1
Fungsi Pusat-Pusat Pelaysnan
w.22
\T3
Rencana Sistem Jaringan Jalan Arteri dan Kolektor Primer Alor, Tahun 2000 .
...
v.16
.
Di
Kabupaten
Primer
W.25
VI.4
Klasifikasi Fungsional dan Kriteria Perencanaan Sistcm Jalan
\,1.5
Kritcria Untuli Penentuan Kawasan Lindurrg
V1.33
\/ I
Kritcria Untuli Penenfuan Kawasan Butlidaya
VI.37
rL\
\T.7
Alokasi Pemanfaatan Ruang Kabupaten Dati II Alor
VI.8
Pcngc.mbangan
\1.9
.
VI.40
Basis Ekonomi Pedesaan Tanaman Bahan lvfakanan" Hortikultura dan Tanaman Perkebunan (Alokasi Menurut Kecamatarl Dominasi Jenis Tanama) . Pcngcmbangan Basis Ekonomi Pedesaan Temak Besar, (Nokasi }vlenurut Kecanratan, Dominasi
Jenis)
\4.i3 \,1.14
Indikasi Proyck Tahunan
\{.r1 w.12
Penyebaran irrdustri di Kabupaten
Prioritas
\4
15
5
VI.44
Kccil, dan Unggas
Alor Alokasi Sel
\rI.10
YL27
VI.45 VJ.46
VI.46
W52 VI.55
Tahun Pertama (i99+199) pada Kau'asan
W57
Perkiraan Perkcmbangan Produk Donrestik llcgional Bruto PDRB) Kabupaten AIor, Tahun 1990-2000 (Atas Dasar I{arga Konstan 1983, Dalam Ril'uan
Rupiah)
'"r{1.63
DArTARGAMBAR
.DAF.,rrAR:rGAM:bAti
Gambar:
Halaman
1l
Proses Penyusunan Rencana Umum Tata Ruang Kabupaten
2.1
Pcta Oricntasi
II.2
2.2
Tipologi dan Klasi fika.si Pcmbangunan Daerah
tr4
Kemiringan lahan
tr.5
Psnssunaan Lahan
II.8
.\
L,-l
'.
I.l I
2.5
Jaringan Jalan
11.27
2.5
Detailering Pola Tata Guna Hutan Kesepakatan
II.36
J. I
Satuan Wilal'afi Pcmbangunan di Propinsi
N1T
Penvilayahan di Kabupaten Dati II ALor 4.1
Kescsuaian Lahan
Aa "t. L
Dacrah Aliran Sungai @AS).
A'
m.6
m.ll tv.5 rv.8
Penggunaan Lahan
tv i0
Jaringan Jalan
TV.4I
4.5
Hirarki Kota-kota
rv.56
4.6
Kawasan Budidaya Dan KarvasanNon Budidal'a
IV.67
4.1
Rawan Bencana
[V.76
4.8
Kawasan Prioritas
5.1
Penycbaran N4ineral
N.77 v.9
5.2
Pcrkebunan
V.I1
5.3
Produktititas Tanah Sarvah dan Keccncierungannya
5.4
Evaluasi Potensi Pengembangan Tata Ruang
v.l2 v.l8
+.J +.
r+
Hrarki Kota-kota
VI.1O
6.2
Jalur P(rrhubungan Laut
VI.19
6.3
Jalur Perhubtrn san Uciara
6.1
Rcncana Sistcrn Jaringan Jalan
w.26 w.29
65
Alokas i Pornanl'aat an lLuans
VI.31
66 67
Ncraca
6.8
Ar
Kabupaten Alor
VI.41
Ncraca Air KaLrupaten Alor
VI.48
Karvasan Prioritas
VI.54
xl
BAB I PENOAHULUAN
BAB
I
PBNDAHULUAN
1.1 Latar Rclakang Ruang sebagai tempat (wadah) kehidupan dan penghidupan manusia serta mahluk hidup
lainnya, pcrscdiannya sangat terbatas. Kebutuhan akan ruang terus berkembang scsuai dengan
tingkat perkembangarr penduduli dan teknoiogi
di wilayah yang
bersangkutan. Sehubungan
dengan ifu, untuk dapat menjamrn pemanfaatan ruang yang berasaskan lestari, optimal, dan seimbang perlu adanya penataan ruang.
Atas dasar pertimbangan tersebut di atas, maka sangat diperlukan adanya tata ruang daerah yang mencanangkan pendayagruraan secara rasional, objektif, dan sfisien terhadap potensi
sumber daya yang tersedia^
Pengatwan ruang tersebut merupakan salah satu kewenangan dan tugas pcrnerintah
yang dimaksudkan untuk mengatur potens| kegiatan masyaraka! mobilitas/pergerakan, dan kecenderungan perkembangan secara harmonis dan saling mendukung satu dengan yang larn dalam suatu tata numg.
1.2 Maksyd dan Tuluan Penyusunan Repcaqg Penl.usunan Rencana Umum Tata Ruang Daerah didasari atas pcrtimbangan pcrtumbuhan dan perkembangan Daerah yang kemudian akan menimbulkan konsekuensi
:
- Pcrlunla optimasi pemanfatan potensi/sumber-sumber yang dintiliki dacrah. - Perlunya mereduksi masalah-masalah yang ada dan mungkin menimbulkan dampak negatif bagt Daerah pada masa mendatang.
LI
Rencana Untum Tata Ruang Daerah dirnaksudkan sebagai pendekatan pembangunan/
pengembangan daerah yang rncnycluruh
dan terpadu rnelalui pcngafuran ruang dalam
hubungannya dengan pcmanfaatan/penggunaan, produktivitas
dan kclestariarl
dengan
mempertimbangican arah perkcnbangan daerah dengan masalah dan potensi sumber daya daerah (alarn dan manusia serta hasil inter&ksi keduanya).
Bcberapa tquan pcnlusunan Rencana Umum Tata Ruang Daerah scbagai berikut
-
ini dapat dirrraikan
:
Menghasilkan pedoman teknis pemanfaatan ruang Daerah Trngkat
II
Kabupaten, wrtuk di-
gunalian oleh instarni-instansi PsmerintBh yang terlibat dalanr pcngembangan Daerah Tingkat tr Kabupaten. t
- Memberikan pedontan dan nrasukan bagi penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Karvasan yang
lebih rinci dan bersifat sektoral.
.{dapun sasaran-sasaran yang ingin dicapai dalam penyusunan Rencana Umum Tata Ruang Dacrah Tingkat II ini secara'terinci adalah sebagai berikut a. Arahan Pengembangan sampai dengan
materinya antara lain
:
akhir tahur perencanaan (10 tahun), dengan kedalaman
:
- Distribusi penduduk wban-rural.
- Stnrktur penduduk berdasarkan mata pencaharian. - Pcrkiraan struklur perekonomian berdasarkan kontribusi sektor. - Identifikasi karvasan Prioritas.
- Kclastarian lingkungan.
tr. Rencana Struktur Tata Ruang sumpai akhir tahr.rn perencanaan dcngan kedalaman materinya antara lain
:
t2
Rencana jenjang pusar-pusar pengembangan tcrmasuli jumlah pcnduduk scrta kclengkupatt
-
fasi litas sosial ekonominya.
- Fungsi masing-masing SKP.
- Struktw transportasi regional.
c. Rencana Alokasi Penggunaan Ruang menurut kawasan pengembangan sampai tahun pcrencanaan barupa kawasan lindung, kawasan pengembangan pertaruarl karvasan pengembangan non-pertaniarU lokasi pengembangan sumber air, serta neraca air. d. Rencana Tahapan Pelalisanaan Penrbangunan sebagai arahan penyusunan indikasi program dengan kedalaman matcrinYa
:
- Inrlikasi program berdasarkan sektor strategis yang dirinci menurut SI(P, pusat SKP, dan menurut batas administrasinya. Tahapan penanganan program yang didasarkan pada tingl"at penanganan program yang mendesah tingkat penanganan j"ngka menengah (5 - 10 tahun)' - Prioritas Pengembangan SKP. e. Kawasan Prioritas
hdikasi kawasan lrunci prioritas 1,ang dirurnuskan berdasarkan pada sektor pusat-pusat pelayanan, program prioritas, dan
strategis,
lainlain
1.3 Ruang Linqktln, Pgnvu$una.n Rgncana ini Ruang lngtiup penyusunan Rencana Tata Ruang Daerah Tingkat tr Kabupaten Alor alianmcliputi hal-hal sebagai berikut
l.
:
Pengumpulan data dan informasi, arftara lain berupa
:
I.3
- Landasan pcraturan ada : GBIIN, Repelita, Pola Dasar dan Repclitada Tingl,.at I dan II, serta pcraturan lainnya yang tcrkait.
- Data tertulis, peta, tabel,
gafih
dan data sekunder lainnya dari Instansi Sektoral dan Daerah
yang terkait. - Data primer berupa hasil survai lapangan, maupun watvancara di iapangan.
2. Acuan percncanaan'pada Pcdoman Teknik Penalaiur. Ruang Daerah, yang telah disiapkan oleh Direktorat Tata Kota dan Tata Daerah. 3. Analisis dan penelaahar! atas aspek-aspek berikut
:
- Aspek fisik : superinrpose peta tematik (topografr,
penggunasn tanah jenis tanah geoiogi,
dan lain-lainnya, sorta penilaian atas data-data kualitatif dan kuantitatif.
- Aspek sosial-ekonomi : kependudukart fasilitas dan utilitas, pola kegiataq seldoral-sektoral potensial PDRB, dan lain-lain. - Penelaahan, dan penilaian secara lebih mendalam pada kawasan prioritas unhrk aspek-aspek analisis tersebut di atas.
4. Perumusan
Rencana Umum Tata Ruang Daerah dan Tata Ruang Kawasan prioritas yang
dicapai melalui pengajuan aitematif pengembangan dan pembahasan untuk nenentukan altematif terbaik. 5. Pcnyusunan Laporaq yaitu
:
- Laporan Rcncana Tata Ruang : lnception Report, Interim Report, Draft Final Report,
dan
Final Report. - Laporan kcmajuan pekerjaan.
6. Pclaksanaan Diskusi laporan Rencana Tata Ruang meliputi: - Diskusi Laporan Pendahuluan, Laporan Scmentara" dan Konsep Laporan
Akht.
- Diskusi4ionsultasi yang tidak terikat waktu, tergantung pada kcbutuhan.
I.4
7. Perumusan makalah teknis, yaitu peraturan perundangan yang menyangt:ut masalah-masalah yang pcrlu diatur sehubungan dengan pelaksanaan Rencana Umum Tata Ruang Daerah hasil kcscpaliatan. N'fukalah
ini disusun dalam
Pcrda Tingliat II, Tingkat
i,
bahasa hukum, dan dipakai sebagai dasar penetapan
dan pcraturan 1'ang lebih
tingg
dalam kaitarurya dengan Rencana
Umum Tata Ruang Daerah. 8. Penyampaian laporan sesuai dengan
1.4 Pende&atan
jenis dan tahapan pelaporan yang disyaratkan
Stqdi
'.
Secara umum pendekatan dalam penyusunan Rencana Umum Tata Ruang Daerah
ini
adalah melalui pendekatan dalam proses perencanaan" yang antara lain seperti di bau'ah ini. a. Identifrkasi arahan pengembangan yang
dituju.
Dalam penyuswurn arahan pengembangan berdasarkan kebijaksanaan yang telah ada, yaitu kcbijaksanaan nasional, provinsi, maupun kabupaten baik mengenai perwilayMtata ruang maupun sektoral. Hal
ini dimaksudkan
agar perencaruan tata ruang dapat dilaksBnakan dan
menjadi pedoman terbaik pemanfaatan ruang kerja bagi instansi pernerintahan di kabupaten b. Merumuskan tujuan dan sasaran pengernbangan.
Berdasarkan arahan pengembangan tersebut maka dapat dirumuskan tujuan pengembangan yang akan dijabarkan dalam suatu sasaran pengembangan. c. Mcnclaah karakteristik wilayah.
Idcntifiliasi karakteristik lvilayah perencanaan dilakukan terhadaf - Aspek sosiai, aspek
:
ini dititikberatkan pada bidang kependudukan.
- Aspek ekonomi.
15
- Asek fisile
aspek
ini dititikberatkan
pada kcadaan alam, potensi alam, dan prasarana serta
sarana daerah perencanaan
- Aspek pola hubungarg aspck ini melihat pola hubrurgan daerah studi terhadap wilayah yang lebih luas maupun pola hubmgan di dalam wilayah studi,
d. Identitikasi dan analisis pengembangan serta fungsi kawasan/wilayah yang ada.
Berdasarkan karal*teristik wilayah yang menyangkut aspek akan dilakukan analisis yang meliputi
fisih sosial, dan ekonomi
maka
:
- Penilaian atas kesesuaian lahan, dengan melakukan superimpose atas data-data fnik, seperti
tata guna lahan, lokasi sumber alam, status pengelolaan laharu daerah banjir, stnrktur gcologr, tata air
- Penilaian
@ASMaS), produktivitas lahan, dan kendala fisik lainnya.
atas pertumbuhan pendudulq perkiraan jumlatr dan penyebarannya sampai dengan
akhir tahun perencanaarl
Di
samping
itu, dilinjau juga kapasitas
pengembangan lahart
penyebaran prBsarana dan tingkat pelayanannya, serta pergeseran-bergeseran yang mungkin
terjadi dalam stuktur lapangan kerja setempat.
- Penilaian atas seldor-selifor ekonomi
yang potensial dan kemungftinan pcrkernbar€annya,
perkiraan kecenderungan investasi sektoral, serta interaksi kegiatan
di
dalam dhn dengan
rvilayah lain yang merupakan wilayah pengaruh.
- MelaL-uhan prediksi atas fungsi wilayah/liawasan pada masa mendatang berdasarkan potensi
scrta batasan-batasan yang ada, serta prediksi atas lokasi-lokasi potensial untuk bcrkembangnya strultur pusat pelayanan dalam hirarkinJa.
- Mcmperkirakan pola
penyebaran kegiatan berdasarkan kapasitas pengembang*
i"t"a
p.-
nyebaran pcndudulq faktor lokasi kegiatan-kegratan ekonomi dan penyebaran investasi.
I.6
c. lvlcrumuskan persoalan dan potensi daiam pengembangan.
Potensi pcngenrbangan mcrupakan modal untuk mencapai tujuan sedangkan persoalan merupakan masalah yang harus dipecahkan dalam rangka mencapai tujuan. Perosalan dan potensi
mcrupakan hasil analisis banding antara tujuan pengembangan, karakteristik wilayah, serta analisis pcngembangannya yang dibedakan atas aspek
fisih
sosial, dan ekonomi.
Potensi pengembangan dirumuskan bcrdasarkan karakteristik wilayah'dan kecenderungan-kecenderungan dengan melalui
iriteria-kricria tertentu. Ifusil-hasil tersebut
akan
menunjukkan fungsi-fungsi wilayah dan kawasan serta pusat pelayanan pada saat sekarang dari
berbagai aspck serta berbagai alternatif kecenderungan pengembangan yang mentrnjul*an fungsi-fungsi wilayatr" karvasaq dan pusat pelayanan ultuk waltu yang akan datang.
Berbagai alternatif kecenderungan tersebut merupakan masukan dalam menentukan strategi dan rencana tata ruang dengan memperhatikan tujuan pengembangan.
Adapun rincian untuk merumuskan potensi pengembangan dari aspek
fisik,
ekonomi,
dan sosial adalahsebagai berikut:
-
Aspek Fisik
Potensi fisik dirumuskan berdasarkan ruang yang layak dikembangkan dengan lvawasan kelestarian lingkungan hidup dan wawasan pembangunan melalui kriteria tertentu yang sudah dipergunakan dan disepakati antar departenren sektoral. Kriteria yang dimaksud antara lain
:
- Kriteria penentuan hutan iindung - tririteria kesesuaian lahan pertanian -
Kriteria kesesuaiarr lahan pcrkcbunan
- Kriteria geologi tata linglungan
- Iftiteria yang dihasilkan oleh Tim Koordinasi Tata Ruang Nasional QKepprcs No.
5711989,
Keppres No. 3211990, Keppres No. 33/1991).
r.7
- Kriteria lainnya.
Aspek ekonomi
Diidentifikasikan berdasarkan kapasitas pengembangan dilihat dari kontribusi sektor dalam pernbentukan PDRB maupun dari konstribusi terhadap penyerapan tenaga kerja. Hasil kapasitas pengembangan tersebut akan dikaitkan terhadap dcngan potensi
wilalah yang lebrh luas maupun
fisik dan sosial.
- Aspek Sosial Diidentifikasikan berdasarkan pada tingkat pengeinbangan sumber daya manusia, tinglcat pemenuhan kebutuhan pelayanan sosial dan kelembagaan yang ada. Disamprng
itu
di-
identifikasikan mengenai sistem/mekanisnre pemerintahan dan pranata sosial yang menunjang dan menghambat proses pembangunan.
f. Strategi Pengembangan Strategi pengembangan merupakan suatu arahan kebijaksanaan yang direncanakan
untuk memecahkan persoalan (fisik,
sosial,
dan ekonomi) dalam rangka mencapai tujuan
pengembangan yang sudah ditetapkan.
g. Rencana Umum Tata Ruang Daerah.
Rcncana Umum Tata Ruang Daerah merupakan seperangkat tujuan, sasarag dan
langkah-langkah pcncapaian yang
dirinci menurut jenis program, lokasi, dan waktu
pcnanganannya. \,lateri-materi yang harus dihasilkan dalam Rencana Urnum Tata Ruang daerah
ini adalah sebagai berikut - Arahan pcngembangan sanrpai dengan akhir tahun percncanaan
;
t8
- Rcncana struklur tata ruang pada akhir tahun pcrencanaan ;
- Rencana alokasi pcnggunaan ruang mcnurut
karvasan pengembangan pada
alihir tahun peren-
canaan.
indikasi program ; dan - Rencana tahapan pclalcsanaan pembangunan sebagai arahan Penyusunan - Rcncana pengembangan kavrasan prioritas.
pendekatan pcngerjaan Rencana Umum Tata ruang Daerah Tingkat
Ii Alor dapat dilihat
pada Garnbar 1.I
1.
5
Sistenr?ti k4 Penulisan, Konsen Larro.ryn,
Akhir
berikut Sistematika pembahasan konsep laporan akhir, secara rinci tersusun sebagai
:
BAB I PENDAIITILUAN dan Berisikan laiar belakang penlusunan RUTRD Kabupaten Dati II Alor' malcsud
tujuar1 ruang lingku{,
Pekerjaan,
metodologi pendekatan,
dan
sistematika
pembahasan.
BAB
II
RONA AWAL Dalanr bab
ini
alcan dikemutriakan kondisi arval dari Kabupaten
Dati
iI Alor baik
juga rona prasararu dan sarana secara fisik, sosial, maupun ekonomi termasuk pelayanan sosial ekonomi.
BAI}
III
ARAI-IAN PENGEI\{B.ANGAN Dalam bab
ini
akan dikemutrcakan beberapa kebijaksanaan pengombangan wilayah
dikembangkan ),ang ada di Kabupaten Dati tr Alor y'dng
dari
L9
kebijaksanaan-kcbijaksanaan pengembangan wilayah yang lebih tinggl'(f{asional' Provinsi, dan W? Provinsi) baik dari aspck selloral naupun spasial-
BAB IV ANALISA PENGEMBANGAN SER'TA FUNGSI WILAYAIUKAWASAN sosial, dan Dalam bab ini alian dikemukakan mengerni analisis terhadap aspek fisili' yang akan ekonomi, sehingga akan diperoleh ganrbaran kondisi wilayah kini maupun datang. Selarn
itu dianalisis pula mengenai struktr'r tata ruang ftngsi wilaya[
dan
identif*asi karvasan Prioritas. PENGEMBAI\GAIT PERSOAL AN PENGEMBANGAN DAN POTENSI PENGEMBAIIGAN.
BAB V MtrNEMUKENALI TUJUAI'{ DAN SASARAN
bagt penentuan Bab ini mcrupakan tahapan selanjutnya sekaligus merupakan masukan dicapai statcgi pengembangan dan rencana umgm tata ruang. Tujuan yang alran
ekonomi' menyar-tgkut kepentingannya dengan aspek f,rsik, sosial, dan
BAB YI STRATEGI PENGEMBANAN DAN RENCANA TIMT]M TATA
RTJANG
DAERAII Hai-hal yang akan dikemukakan dalam bab pengcmbangan yang nrerupakan kebijaksanaan
ini
dan
barkaitan dengan strategi
skenario pengembangan serta
rencana struktur tata ruang rencana umum tata ruang sec11a keselunrhan yang meliputi dan rencana alokasi penggunaan ruang'
L10
.tf l------
i{;l
--' i il
l+t s
lil rrr i++,' lliiil
I
z
I
1A'r1 ll!$: | l-----'--------.1{1lI | *-:;
rtl
rq
0:!
f-1
l9!l ,i
+=r l!l:l lriil lll l4l->lilPl
l.!il liiil
l?i tr'
+I
+r-+ |!': i-----------I{|,-.t-i
ldl lii
A
i4
---l'.-= lll I'l;'';FT;l=t-TTl lI .li li&l |14 lxt: 11|
z
tdta.tattatat0..otttl Inhl0.')Il l06ll€:kl lH
i l,!i.!Il IEI
$ ld
ll
Pd
II
| tit
I
ldEli:::li:::l-,--=11
+--:---j:--------+
I tl
l.iel itiild I llg;t $ 16441 il
i:::: :;i:i
&E
:;:i
H a
ri::i
ii:::
iiIi:
*e q/u z
r-------:a{--.
iii
II I
:li
i::: ::::: :::::
ii:
ah
p
F z lrl
:r:,1
iii :ii i!:
::*
iii ::il
l:l
arl
i,i iii
V)
!i: :r:: ::::
o (\/ H
L;i
,---l----; t. + I
I I
liiIi! l;;$rffi
| |!f-]-llI.,,','q ij-r::.-{
::ij: itl itl :iri
|
I I t I
iI i i i
i i I
i
+. 16
!:ll.;i-l s:l
I c
|
'
liff ld{r{ II t___-l t:
ts,T
0
|
I I I
i
lii lii
o
,
c)
E
i
t-
I
I liisi ir,", , L=, jl
o------- - -I ts-----+|
q
i
$ei$
:.:i::::::::;j:::::::::::t::::i:::ij.::::::::::::::::::i1::::;::iitl::::i:::::i.i:.fF",;+r,*,L*tt..i"-.tjt"i*ji:l ::J:: :.::::::iii:::::::i::::::.:.:.::l
-
I
r*Err:i +:* lii
ll33;l l:rllErl lai s;eiil l1+i{l *',I lrs,i1{f,1 l3i **TY
r
r
r-lr[ l?Ear lllliiii
| (L&A 6 'a ql |I ii.! a I aa't q
| ;,1r1 F I JiJl
i
4l:i
| | I----r r-r--r r:?-r--t I
--
:j:i :::.r |I q,r "51 ;o :1: laalk ::r:: :::: 'i: ::.
i
u
/I
::::i
ch
i::i
i
If,il!,i -lt*liri Et;t li : l14B'3itl-Ts6li:r lllll l"ir!llll,h6I*tl l{$lii E*!r
::,i
|
I
i
E*it lt3 ;$e.I a'5il A r=l--t lg . llE.-
ii:
lq
/,{
rtrlt *-'-* ---l--. lr.{3 | lT'li); lfu!l lg?3Irl llelii
i'ii
I
l:i{l
Ill r----__---T---_---i li;i
ii
t
t
i:i:il ii ::::
l-;olr6atl
I r' tatI
1;i1 lrt.l il;
l:fl{l:?{l s l{s$ltfffl it" li cr-or *--i--' ::ii:
I
rii
+--
I
.i
l.l -il -li l,ta c+i bt atbt lliallaql
I II |
.{:;:
iii
z z
til*t
I fla I
iii
;l
|
I
.;::::::i:i::::j::::::Uj:j::.i:::::::::::::i::l::i:::::l:::i::::':i::::;::::i:::lljdtal!;I*ttt .t:i:;i;ilii:;t:::i::l::r:r;::i
A
tltitu
1',*"1 '---' llo 16l lll liilir:iil l3i ldirlll + n3 13e Sl4\--------l-'-> lt | . !.. d.l ItFt4t{trtt t.attE.r4t I
r-1
F{
I
l,-ll;i.l
s -':
I
lli rJ rr,r
l4li*
l{
j
!i
ii ii:
I
ii i::
ll4 | lti 1",$l |
*t
'i::
::::
!i
'.i.r*;ii
r.11
BAB II RONA AWAL
REIICANA UMUM TATA RUANG DAERAH KABUPATEN ALOR
PETA ORIENTASI KETERANG AN
Sungoi Jolon
Eotos Kobupoten Bot os Propinsi
1) V
o
\rt
lbu
ca
) (<'
\rr3
0,
f1
P.\
I Ru tCng
o
Kobu paten
.ar
soLoR
l.\
nI
I
7 I
Kof
Wiloyoh Perenconoon
'.t(
(
7
lbu Koto Proginsi
FLORE
LAU
r.\Y
I
,
t
s
I
I
t
-t
+
a
,,
,,
.i
I
SEL AT
SUI,IBA
LAUT
sAt'/u
x'il / 'rEfMnu -/'-t ,t \ I
'-'-rf .z''\'z^'\ Iri .')lr\ ''rP.)rttlbR. t ,
--
PSEI/A.J
P.SAWU SUMEER;
- K^NUIL SADAN PERTANA'IA}I
NASIONAL
PFOP NTT. SADAN PEMTAGUNAAN TANAH
\f
Tlr. t99l OIGAMSAR
OIPERIKSA DIKETAHUI
DISETUJUI
TANGGAL
N O. PROYE X
JML.LEMEAR
NO.GAMEAR
?.t o
d
I
26
52.
78
tO4
.130
sr
PEMERINIAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II ALOR --
IT.2
- Tergolong pulau-pulau kecil yang tidak/belum dihuni : Pulau Rusa" Kambing Lapang Batang, Kepa, Kaps, dan Pulau Sika. Sccara administrasi, Kabupaten Dati
pcrwalcilan kecantatan 52 Desa, 4 Kelurahan
II AIor terdiri dari 6 wilayah kccamatarl 3 rvilayah
dan
16E Dusun. Unftrk lcbih jelasnya dapat dilihat
pada gambar 2.2 @cta Batas Administrasi Kabupaten Dati
ii Alor).
2.1.2 Jenis Tanah dan Geomorfologi Daerah Kabupatcn Dati
II Alor mempunyai kctinggian antara 6 - 1700 meter
permuliaan laut' Keadaan geomogfologi daerah Kabupaten Dati
II
Alor sebagian besar
wilayahnya merupalian gunung dan berbukrt-bukit, dengan kemiringan 184.053,12 ha, atau sebesar 64,25Yo, kcmiringan 15
-
dr
dari luas
stas 40oA seluas
40% seluas 67.691,44 ha" atau sebcsar
23,63y0, dan kemiringan 0 - 5% seluas 34.719,44 atau sebesar l2,lz%;o. Jenis tanah
di Kabupaten Dati II Aior
secaftr umum
terdiri dari jenis tanah litosol, dan batu
vulkanis lainnya. Mengenai kemiringan tanah lihat gambar 2.3.
2.1.3 Iklim dan Hidrologi Kabupaten Dati
II Alor
termasuk dalam daerah dengan keadaan iklim semiarid dengan
komponen pengulcuran antara tahun 1985- 1989 oleh Stasion Meteorologi
berikut -
di Kalabahi sebagai
:
Temperatur
: - Bulan Januari antara
23,j' s/d3l,g"
Bulan Juni antara 2i,1, s/d - Kecepatan
Angin
3l,Z
: - Mus^m Panas antara 4 s/d 6 knot/jam Ni"-rsim Hujan antara 3 s/d 6 knoVjam
- Kelenrbaban Nisbi '. ,antara 72 s/d
8l
%o
II.3
I
RENCANAUMUM TATA RUANG DAERAH KABUPATEN ALOR
TIPOLOGI DAN KLASIFIKAST PEMBANGUNAN DAERAH K
ETERANGAN Sungoi
Botos Propinsi
Botos G-:::::1
il
'- u, 8cit.::
Kobupo?en
o. Kemofon b. Deso
lbukolo Kobupolen
;1,,.='lRi
/ |
,."q
#"'b
o P
L_
{
FILIOIR
E
oo
lbukoto Kecornolon
P.ALOR
Jolon
I , Jumloh Kopeto
'l
2. 3. 4. 5.
Jumloh Kecomoton Jumloh Perw. Kecomolon
:5
7.
Jumloh Penduduk( Jiwql Deso :
i
Jumloh Deso Jumloh Kelurohon 6.Jumloh Kepclo Keluorgo (KK)
:52 :4 :26.795
LTipe
I4O.AOZ
o. Deso Perlodongonl Dpl) :.40 b. Deso Persowohon ( Dps) i4 c. Deso Joso Perdogongon !Ojp) :4 d. Deso Perkebunoi ( dpUl 'i :3 e. Deso Pefernokon (Dpt) l. Deso Neloyon ' g. Deso Kerojiiron lnduslri Kecil (Dik 9. Klosipikos-i Tingkot Perkembongon Deso: o. Deso Swodoyo
:)::-
i 44.
b. Deso !wokoryo c. Deso Swosembodo
SUMBER:
(78.58"/o)
:12 (21.42"/"t
-
KANY/IL EADAN PERTANAHAII I.IASIC}IAL PROP NTT. AADAN PEIIATAGUNAAN TANAH
-
OIREKTORAT P€MEANGUNAN OAERAH.PROP. NTT
TH. | 99t OIGAMEAR OIPE RIKSA
OIKETAHUI
DISETUJUI
TANGGAL
NO.PROYEK
JML.LEMBAR
HO.GAMEAR
2.2
rUI
1,
E
o
6.39 t2.78 r9.r7 25.5
F
31.95
l
SKALA.
| :63s.OoO
PEMERINTAH KABUPATEN
DAERAH TINGKAT II ALO-R. TT.4
BENCANA UMUM TATA RUANG DA.ERAH
KABUPATEN ALOR
I(EMIRIiICAN LAHAN K
ETERANGAN Sungoi
Bolos
Propinsi
Botos Kbbupolen o. Kecomolon
h::::r i-"'- b Bolos r
b. Deso
lbukolo Kobupolen ldukoto Kecomoton
KAB.DATI
II
ALOR
Jolon
P.ALOR
O- 2 "/o -
150/.
15-
400/o
2
p.xauarn--d P. PANTAR
;'ol".i(!*."o
SUMSER:-KANWIL EAOAN PERTANAHAN NASIONAL
.
PROP NTT. BAOAN PEMTAGUNAAN TANAH
Th. l99l , _BUKU DATA
POKOK PROP. NTT.
TH.988
DIGAIIEAR DIPERIXSA DIKETAHUI DISETUJUI
TANGGAL
N O.PROYE X
JML.LEMEAR
NO.GAMSAR
2.3
aI
SKALA.
|
:639,OOO
PEMERINTAH KABUPATEN
DAERAH TINGKAT II , j: :j-. --.: :-- -,:\:,5,j .-':F::'-i'-'-' r ': :li-J;. . j.
- Rata-rata lama penyinaian matahari antara 6 sid
7
jam tiap hari.
Musinr hujan berlangsung bulan NopcmberlDcsember s/d lv{aret/April dan Musim panas berlangsung bulan
Aprili\{ci s/d oktobcrilrlopcmber. Data curah hujan stasion Kalabahi 1gg5 -
1989 mcnunjukkan rata-rata curah hujan per tahun 591 mm (dengan variasi antara 46-105,9 mm) dan
jumlah hari hujan 90 hari (dcngan variasi antara g-12 hari hujan)
Di cukup
bagian wilayah pantai umumnya curah hujan rendah, sedangkan di bagian pcgunungan
tinggi' Variasi
curah hujan
antara
kcscluruhan rvilayah anara 700 mm (daerah pantai)
sampai 901 mm (dacrah pegunungan). Kabuipaten Daerah Tingkat tahun yaitu a.
iI Alor
d"ilalui oleh sckitar 22 sungai yang berair sepanjang
:
Yang bermuara di laut Flores yaitu
:
Sungai Benlelang Ilawe, Likuatang Lembru, Adqgae,
Taramana, Irau,uri, Koilela dan Kabir.
b- Yang bermuara di selat Ombay yaitu : Sungai Buraga, Sawarana, Peitoka, pureman dan Eibeki. c. Yang bermuara di teluk Kalabahi yaitu : Sungai Buono, Kalabahi, Jembatan Hilam, yavo,
I(kilai
dan lvIoru.
Selain itu ada juga sungai-sungai kecil yang berair dimusim hujan dan kering dimusim kemarau. Di Kabupaten Dati tr Alor juga terdapat 5 danau yaitu danau Koya-koya dan danau Wago terdapat di Desa Tanglapui, danau Srutan dan danau Mcriaka terdapat di Desa Kolana Selatan dan danau Koibana di Desa Wakapsir.
2.1.4 Pola Penggunaan Lahan Luas wilayah Kabupaten Dati
II Alor adalah 2.864,64 Kn2 atau 286.464'Ha. Dari
jumlah tersebut penggunaan lahqn hutan mendominasi dengan luas 69.700IIa atau 24,33 yo
dni
luas lahan kcscltruhan. Tcmpat berikutnya ditcmpati oleh tanah kering tanah perkcbunaru tegalan/
II.6
ladang dan pcnggunaan lain-lain dcngan proporsi masing-masing 21,89 yo,15,80 yo,g,2g dan 19,33 ot'o
dari luas Iahan kescluruhan.
Pcrincian selengkapnya mcngcnai pola penggunaan lahan di
Kabupaten Alor dapat dilihat pada Tabel tr.1 dan ganrbar 2.4.
TABEL
II.I
PEI\GGI]NAAI.{ LAIAN DI KABUPATBN DATI II ALOR TAII{.IN I99O
JU I\I LATI DAN
+----
Kab. Alor Jeni
No
1 2 3
|
s
Penggunaan
Perkampungan
| Sawoh
lTegalan/Ladang
4 lKebun Campuran
Luas(Ha)l (% 5141,00 2755,00 26623,50 1 1990,00 44676,04 69700,00 197,00
5 | Perkebunan 6 lHut.an 7 | Danau/Kol amlRawa | 8 lAlang-a1ang/Pengembalaan/l 7149,CIO
9
i0
Padang Rumput/Semak lTanah Rusak/Kering I
lLain-lajn
+---Sumber
: ' -
62709,50 55523,00
)
\,79 0,96
o20 J t LJ 4,79 15,60 24,33
0,07
?En 21 pQ 19,38
---r----+ Kabupaten Dafi II Alor Dalam Angka Tahun 1990 Kantor !{i layah Badan Pertanahan Nasiona'l
Prop.
NTT
2.2 Kenendudukan dan Sosial Budava
'
Dalam suafu perencanaan, komponen yang direncanakan bukan hanya komponen fisik
saja, tetapi juga konrponcn lain seperti penduduk dan yang mewadahinya. Bahkan penelaahan
penduduk nrcrupakan hal yang rnutlak dilaksanakan. Sebab perkembangan
fisik tata ruan&
TT.7
r-
RENCANA UMUM TATA RUA''IG DAERAH
KABUPATEN ALOR
I
PENGGUNAAN LAHAN
I I
KETERANGAN Sungoi
Bolos
ProPinsi
Botos Kobupolen
Io:-:tg Ei:l:r b:::- i
o. Kecomolon b. Deso
lbukoto Kobupoten
'FTALOR
t7 "
40'
s
lbuko?o Kecomqlon
B"CO.
Jolon.
P.ALOR
Pemukimon l
-]T-I--i I l.ooYr
1J,1--/\
Kebun Compuron
ry:i-
Tegolon
xl;
("-)
/'P.FU.RA
Semok Hu
P. PANTAR
sol" l6L*e
lon
Ho
ilg lt20 ll2l SUMSER: _ KANWIL EAOAN PERTAIIAHATI IIASICTIAL PEO.P NTT, BAOAN PEI.IATAGU}IAATI TANAH
TH. t99l _BARKOSURTANAL I RCPPTOI ) I988 OIGAMEAR
OIPES'XSA DIKETAHUI
DISETUJUI
TANGGAL I
NO.PROYEK
JML.LEM9.1R
NO. GAMBAR
2.4
pcrekonomian serta perkenrbangan sosial budaya sangat ditcntukan oleh pcrubahan pcnduduL baik kualitas n'raupun karakteristrk
sosial
budalanya.
Pcmahaman aspek penduduk
ini akan sangat
mempe-nganrhi penlusuum rencana dan
efelcifitas rencana yang diperuntuklian bagi masyarakat itu sendiri.
2.2.1 Junrlah, Penycbaran dan Kepadatan Penduduk Penduduk Kabupaten Dati tr Alor sampai tahun 1990 berjumlahl44.629 jiwa. Dengan luas
wilayah 286.464 Ha, maka diketahui bahwa kepadatan pendudulc tata,ratz di Kabupatcn Alor adalah
5l
jirva/Ifu2. Kepadatan pendudulc tcrtinggi terdapat di Kopeta Kalabahi sebesar 2787
jiwa/Km'? atau
28
jiwa/ha.
Diikuti oleh Kecamatan Alor Barat Laut
Kecamatan Pantar sebesar a7 jirva,4fu2, sedangkan Kecamatan
sebesar 89
jiwaKm2 dan
Alor Timw mempunyai kepadatan
penduduir terkecil yaitu sebesar 18 jiwa/Km?
TABEL II.2 .IUMLAII, PE}IYEBARAN DAN KEPADATAI.I PENDUDUK DI KABUPATEN DATI II ALOR TATIUN T99O
Nol
Kecamatan I Jumlah I Luas Penduduk
1
a
L
:J t+
5 l-r
r Alor Barat Pa
nfa
34038 24642 7333
Daya
Alor Selatan Al or Timur Alor Banat Laut Kopeta
Kal
Jumlah
r6209 41289 25TTB
abahi
I
144629
lKepadatan
(Km) I
(Jiwa/Km)
724.90 545.00
A1 +t
r94.26
Jd'
904.54 466.29 9. 0i
1B
2787
12844.001
5i
II.9
Pcrincian Kecamatan
jumlah
pcnduduli menurut kecamatan pada tahun 1990, diketahui bahwa
Aior Barat Laut
merupakan kecamatan yang mcmpunyai penduduk terbanyali
dibandingkan kecamatan lainnya yang ada di Kabupaten Dati Ii Alor yaitu mencapai angka 41.289
jiua
atau sekitar 28,55 % dari jurnlah penduduk keseluruhan di Kabupaten Dati II Alor.
Sedangkankecanratan denganjumlah pendudulipaling
Alor Selatan, yaitu 7.333
jiwa
atau 5.07Yo
dari
sedikit dicapaiolehKecamatan
keseluruhan penduduk Kabupaten Dati
II Alor.
Untulc lebih jelasnya, data-data jnmlalu penyebaran dan kepadatan penduduk dapat dilihat pada Tabel II.2.
2.2.2 Tingkat Pertumbuhan Penduduk Tingkat pertumbuhan penduduk rata-rata per tahun di Kabupaten Dati II Alor berdasarkan data penduduk 8 tahun terakhir (tahun 1983 - tahun 1990) adalah 1,570yo
fer
tahun, Kecamatan
yang mempunyai tingkat pcrtumbuhan penduduk yang tinggl yaitu Kopeta Kalabahi sebesar
3,-1859/o
pertahun. Sedangfuan Sedangkan
yang
tersndah adalah Kecamatan
Nor Timur sebesar 0,011%
pertahun,
untuli tingliat desalkelurahan, maka desMielurahan Kalabahi Timur di Kopeta Kalabahi
mempunlai pertumbuhan pendudulc ttrbesar
yaitu
5,514 pertahtur sedangkan desa&elurahan
Kolona Utara di kecamatan Alor Timur mempunyai pertumbuhan penduduk terkecil yaitu -2,467 o Data-data laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Dati
iI Alor
.
selengkapnya dapat dilihat
pada TabelII.3.
II.
lO
o N'* N Ora NNO
6O 9@
(rO 6N OO
HN i.+ dA $N AOOH
-3oo:
6CO O6 @N OO < O OO d€ @O SN !HoN
; -j a ; d ; j ; -; e <; ; x s; jx "d ati oHaNooooNOroohoat onN
co
-$ NO N€ o oo
€q QO 6O ecO rio ru iO oaoa
ON os aH
o { o-i Oo
< oo r -ci o oQ
ea 6cr oa
Ho oci (oN
qv N; oo
No OO N\6'+ (34 oc!
d d d ci c; <; o d ci d ci cto o o d
o
+
6
q\
c o
I
c 6 ()
F( el
o
qR
+
a a o
ao
o
AE [* O{;
;
o +
-83 !i$i dT; *38
o o
i
r; q;
{of, oa -i -i
o€@ ONN c; c; -;
od*oOO@O\o Od{NOAq]oq oaoooaooa
OCv (gO N g C!O c)oCD NN oofr C)q mN -(fooooNo oO oo
Oq do oo
9q oO oO
O
t o
aN@ a €(r) ooo'{
ao oo oN o@ o od
o4C ro NO 6cO N:1| @o dr 4o o(t o3 3?
oNr o-r ?-<e
qQ 9q g2 N- NQ cD *N NO d
OO n!Q 9(t€ oN so (f O ()!Q O* o9
Od(> -c.lrQ O 90
aO @O (Dt oN O @ OQ
HN oo o-
_:_ I: NO (\3
_-
so €6 <' o oF, oo oo
< o o
NO ct J Oo
AONO 9N rno No NH Oi O (f, ai
a J Na J* O oo
NN O; oO
oo ;,i Oo
qh Nr aa NH (f o oo
9N c6o cirs qo
qo oN O@ qN oo { < ciJo N< dN co
4 No A i{F ci rro + oO oN
Aq m d N €
OO Oc) N@ Oo o<2 o<
-N
ON N@d 6 NN
oN NQ NQ HN
N€:r
oO -ao -
OoO aoo ao;
q9q I { @o N - @
N s s $ ro\6
Ha < N oo Ns
oN ia r9 aN
r@ No Nr iN
o 6 N N o
*N ow r;b OO
oo o-i oa $m
i< oo +N
@6 {6s ori Od
oto so J x
@o trio n@ $6
oO oN oo Nd
6 d o€
Hlar -o N9a !N N q rN dN
t o@ o9q odN
o o
Os
aOa N@ d@
OS
Nto
N OO o
+O
NN
O<
SO
Oo o H OO Nd
oQ o 4 d$ sCV
€ :" !''a d q coo rN rS dN HO
cO
dN
@
o No fi oi6 o oo N O0 o
a< dld oh
ots N:t dl i-l xcit QN +N NN
9H
o€ No :ro Oo NN N o rdN ; o + oco
oo oo o€ dN
a a N
d!! N € \!? @o eco sH
o ; 6 6i o
oN siqt ON +o
4w -o 4N N(!
€N FN SN oH
Ha os Ncil or NO Oo :N <6
dd Hq rN H-
on Nq?q oQg |>N q qco @d o d
o
:
+
+
an - o cn di rt o o - o NF qNru N; o6 d oo oo {;
oo NO dO d-
€O
Nd
$Ctr
oa4o @@ o< N€ 69 Na aN
;a o
-+ -
oN o@ N v -o
oo6aootsN9@O€€N$N NOSOO6OqnQQcta9€'q NN6
dQNQOooO€NOAc(l *an*coo4ad9oq ONNOONN
omaoo6oN
Q6aRq)@-oN@@6@NOO €€6€OOH(>SNN9O()SN 6N<<6QQON@N@9NSO N@<€a(i\omodNgNHNo
o o<)ooooooooooo 6!u1Ss€qiCOfiOaO o
e9<
q tsDfo oca-
-ia;r;g
o€L L1 oECcr< O.F+OOo€g F-Lf,t)-->L< I f G f ZIEFYVO 6Ar6oOdJ
6 DO@F c.'-o d
!=o
9cDr-!! ocoo.?!q !9q L!9 99Q :9 E ad oHN ocO H -Nd N{t {?Q I q)o? on S oq) 9a @ -
I I 9\9o q?9 a9o !:t oo \ m @ OrO-6@Ad d a@a ccr
noo9o coo oof, r r.1 qc4i No -€d
tsN6
m
o
oO
q (Q n q:1 cO oa aoa do o oa
ooa
o@ oc!d N dN
;6
oE
_:- ---Oq oO Oo OO tOOoF
oo q o +N oi
;o
ra
oO OO Od
o N
oo oo ; < caN
a o
n
OS oo GH
nN qio 6n so
N
E
6 sO d.,no (t c)cO
+
o
qz
E
Nq
s r d.i -oo o
;d
qE PU .a z
-NNO
o i\j aJ o
6-
z'T tP( *rF Fs
c;
9 n o
+
o L
4n
NN i; oo
.1N 1 N q)N od N@ @N
roooOOoa @oQoNooo OaogQNrto
o€
q a o
4
a CON (lor 6€9 NH@e{
I
ry \q
c o(! 6rf60t LoeLc o-.-6 !@F& = <-*t*E
-E53-31:--i:s.3aEE
f-4ooG€olJ@ooodrd LL CF-wrrQaUr-D-CA c co OOFL6ooL04@d'rF:O d ==aFlI>;c= .a sNO+A@NOOJiNO$S@ g<
YY6
OVO
,o
o
=
II.11
c @o 4C Lo^ r €x .G O v
NO
sqc Na cio N
o N N o
h N N
o
g s N oo :-m a h 99v ae' s-{a gS S: $;i SP AB s d P: o(D 3€ o; .;;i BB RE hS ; .i c; -:.; T.; c; nj i d oi a; Bl -; d ; ; d : ;C ; ; ^;
o
a
N
o
N
I
co
qq{q a ss) eo j:: N *o ;g o6 e3 ii+ Rsss lq iqqqqss$ 3 B ll!:9qi no ;; $; ib+ : ?? s+ ;i arjt +r --rd {?' ;o s:i ;; 3s ;; Ky ;* BB :;
a o o
G
o:,
d
t
o
s .'o-oNoOR66 m v 5 N N s in ;-i & q q bj h R 3 h h 3 3 3 3 i :i o o c; o o o d c; c;
R3h3 sEhgs h s :::i::!lqqqqqqqqqqqqq{RshssEhss}s -' d -' ; ; ; ; ; ; I ; ; <; d ci c; d cj c; d _; c, d d
('l
++_
; R I g 9 I I : K S 9q .t 3 Q :.f :': l,l-r':':Y1all::,1
i
@
q?
N*
co
!9 qr o @ o .+ € o a 9n1.9*4,:6<;dqo$
--*--*-i co r o q
N
:
o
i
q i o o 61, o -e o
qqeqqqb eqeqqRN65eEsR36Rh363;8s3s 6 i h : ;i ocjo jcja;d.1 aodoc;cjc; .jgrcj-:;: .;.j j9"-.:c;-;d-.;eo d: :',(v $i ---y:y-": __ *+ --J---o,s9oo1v99c9 :
n5 f c @
3 6
c
633RRHR -:
Rppqg uea -s
Noo--* €o ca oa €
'1 :Y - : o o--- o o o o o
-i.^ !D I,:-oat.f
dQ
os
No
9*-N6h oo
6vi
N
_
l
I
,
:
___+
C)aNo qqq qH 3R3i ss E3iRs3 3sh:63 6s s s- ; :o oo :1 iqqq oce oo ?d* :;; -i? g.r d.{ l< oN c;-j
a
i
q
"iT "i:
-+___ q ' N oo 6o,6+No6S|.3 ; 1 "'j a I I a 1 to a q o q o oo oo o'o cic;ci dT - i
o
N c;
d ='. -; +.__+
a- -
doo."; {
cid d $ -.lr;;.,i;;;;
i
-;J:.,i; ,;.--.;.-.,:
".t 9 I q b o 6 o 6 N !9 oS rr :p .a N v
__
+_
__
r
o
I
c;
_ +
./) q o r{ N : 3 bK3S E :: Irxa: o - - * q gGFd*E;HgSHh:xSH: -cr.;6".jgEfr;SSRs HN Nd dN = d-id \o iirl. cr *ro - :: R6diN y.io roo s,, -a =6;;i + -^ : ---.^ - -. = s- ::| $ _N s: n! Eq$E$$€H$$$$HEHE iN fisH$FlsFpEs dNH_dgo _iina\i:ii:ii=*B&-B*NOR;r6ts $ i Fj: -I
N
i
i'i" - : "
- + -r----*---=rgEH:-*gfi ---J-----+ i sEiSnBf;
f,
gE ii$E $EF$$FEF$sEs sE F i $: is :3$H* o(v-';,idji,iiiNprilHij: -*36docv
N o ao
f)
= 6 co
@
(')
o 6 - 9q !:r o N 6 @ N o r, -*---+ € o o o, o, = s g I 3 $s v $ No h u :, g q oS o:b Rqj::;d * 3io(! $s gs ic! oN H; R3 g$ 33t sg b$ E;38 3 i Na : :dN
S 3! X *l-v o :. 3r SB 6= RS oj:j;d:38 -
:t
: : t.
HN
!?9f
dN
*N
-;J
1g1a i.N se !lN !qp i_vN !?
Fd
cj s;ii '-
S3
ii:
Fg:6 F6-.NN <(-) c{ c., _ =5
R3 inN
N).
o
X3 X o
ori 9a1 N
NtlosoHdNQs*<'NNo
qFSlsEi F 3 i: 6 g g * i :
R
i i ,
r
o c
i
o N <) o
a
('l
ss$sqNNBtshe"i&;: +
Hrsdo ONN6O ON-Oi
co
o @
a
a;
@
c
J)
q G
: c
E
:f
F
o
3 Oo
=o so !!9 99oG -vY.!cn G@OC oo o 6 rL c* t: L* 900: c YVFG J=vFc ;aNdo;
F
@oo L gL
d€ !9 L oafL
sc6qf O
o k6.F3 q 66e
e \
lsaF*OL LF._ooFT-FFFJ 9OqC-6qQop^a € g F F-=
E L
o
CO
N
c o
a
ro N
_+ 9ag\cJq@a6tgeQ ooN9@cOoo(osiOo!!S*9Nco
L
oo
_ _+
qN i@ $6N
335336RhSRSSSr3 O q
c o o J
g it i sTqE*E$EqqFEREF:HSFSHH$FS$:iF$HH -_(..i d0.)NdNdNdr-.ii RjdiNomsNO. -*Du1
@EN
:
N o @ co
d<<
5;i:i3gsg3gE
dNo
i+oaNco('\odNr)sa
>
!
c
-.:
'" !
PGL
E
3:*fr€5F
GE=OVFF OF.< FF6
c o o o @
J
.=
o l
v,
-+ II.12
2.2.3 Struktur Umur dan Jcnis Kelamin Dilihat dari strullur unrtunya |iabupaten Dati II Alor bisa dikategorikan ke dalam strultur di bawah 15 tahun berjumlah 6l'610 jiwa
unrur muda. Pada tahun
1990
atau .12,60 %, sedangkan
junlah penduduk yang berusia 15 - 54 tahun adalah 71.850 jiwa atau 49-68
pendudulc yang berumur
atas 55 tahun berjumlah 11.169 jirva atau 7.72 %. Untuli lebih jelasnya
o/o, dan penduduli
di
data-data nrcngcnai
strultw umur
pendudulc Kabupaten Dati
II Alor ini dapat dilihat pada Tabel II.4.
TABEL II.4 JU M
EBARAN DAIY PERKEM BAI{GAN PEilI D UDU K DI KABUPATEN DATI IIALORTAIIUN 1990
LAII,
P ET.TY
------_--+
------
?----
Juml
Umur
No
1l 0-4 | 2l 5-e | 3l 10-14 | 4l 15-le | 5l 20-24 | 6l 25-2e | 7l 30-34 I 8l 35-3e el 40-44 10l 45-49 |
111 50-54
12l 55-5e
131 60-64
I 65-6e i5l 70->>
I
|
I I I I
----+-
Sumber
:
aki I
Perempuan
1i5351 11063 104161 1066? 88411 eoe3 79zrl 6e5i 3e261 6307 559e1 6745 381e1 4384
I
:::l:
Penduduk Juml ah
Lak'i-l
14
ah
!l
Kabupoten
Dati
17934 L47B?
10233
r?344 8203
4673
on1 2
|
JIUs
6200
371,4
6739
2043
4337
2r77
4174
LjJ I
2624
| I ----+-
854 1174
I
----+-
1:::1
2IO7B
|
4340 30e5 3024 | 22e4 | 19e7 I r2B7 | 1132 I
r2rr
22598
r9B7
2384
!'::n:t':::l'
II
Alor
Dolam Angka
II.13
Ditinjau dari komposisi menurut jenis kelamia jumlah penduduk perempuan scdikit lebih banyak daripada jurnlah pendudulc laki-laki. Pada tahun 1990 sex ratio penduduk Kabupaten Dati
II
Alor adalah 94,677. tintuk lebih jclasnya lihat tabel tr.5.
TABEL II.5 JU M
LAI{, P EI{YE BARAT\I DAN PE RKENT BANGAN P E}i D UD UK DI KABUPATEN DATI II ALOR TAIIUN I99O
+----
___-+ Juml
oh Penduduk
Kecamatan
Laki-laki I Panta a
{ 4
l6 I
r
Penempuan
I
17844
ON 7AA
10132 3604
10510
96.403
3729
96.648
7979
96.950 104.179
T96I?
8230 21677
Kopeta Ka1abahi
1?816
L?302
Jumloh
70s37
- Hasil Perhitunoan
Sex
16194
Alor Barat Doya Alor Selatan Alor Timur Alor Barat Laut
I Surnber : - Kabupoten Datj il +----
I
____-+ Ratio
Alor
|
90.474
t4Z9?194.6t6
Dalam Angka Tahun i990
2,2.4 Tingkat Kelahiran Tingkat kelahiran total (IFR) penduduk di Kabupaten Dati II Alor mengalami penurunan dalam periode tahun 1976 sampai dengan tahun i986. Periode tahun 1976 rnencapai
4.955 tahun
1980
-
1984 tercatat sebesar 4.840 dan tahun lg82
- 1g7g tngyatkelahiran - 1986 sebanyak 3.830
Bila diban-dingkan dengan tingkat kelahirur total di propinsi Daerah Tingkat I Nusa
Tenggara
Timur angka pada periode tahun 1980-1984 di Kabupaten Dati tr Alor lebih besar. Perbandingan antara tingkat kelahran total
di Kabupaten Dati tr Alor dengan tingkat kelahiran total di Propinsi
Daerah Trngkat I NTT dapat dilihar pada tabel II.6.
II.14
TABEL II.6 TI}IGKAT KELAHIRAI{ TOTAL PENDUDUK KABUPATLN DATI II ALOR DAN PROPINSI NTT TAHUN 197&1986 - - ' - --- - - -- .. -- -+ +- - - - Tingkat Kelahiran Total
Tahun
Kab.
1 I 1976" 1979 | 2t 1980-1984 I 31 1982-1986 |
+------
Sumber
:
Dati
Kabupaten
Alor l Propinsi NTT 5540 4955 I 4720 48401 4360 38301
II Alor Dalam Mgka
Tinglcat kelahiran berdasarkan usia ibu yang melahkkan di Kabupaten Dati
II Alor pada
perio{e tahun 1980 - 1984 yaitu didominasi oleh ibu berusia antara 35 - 39 tahun- Sedangkan untuk di wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Nusa Tenggara Timur didominasi olbh ibu berusia 25 sampai 29 tahun. Untuk lebih jelasnya lihat tabel II.7.
TABEL II.7 TINGKAT KELAIIIRAN BERDASARKAI{ USIA IBU TAIIUN 1980. 1984 +----Ti ngkat Kel ahi ran Go1 ongan Usia
Alor I
Kab.
15
- 19 |
Propinsi
-
NTT
JL
20-24 |
2?g
rl
cJ
|
?nn 9""
235
22r
|
210 ?52 42
an
tE,-20 cJ
I
30 34 | ?q-?q
I
tb/
Lv
40-44 | 45-49 |
{h
36
-----+
-|-- - - -
Sumber
:
Kabupaten
3
Dati II Alor
Dalam Angka
2.2.5 Tingkat Kernatran Bayi (IIdR) Tingliat kelnatian buF di l{abupaten Dati dengan perincian 107,2t
II Alor pada tahun i985 mencapai 98,01
laki-laki dan 88,26 perempwm. Tahun 1986 mencapai 86,40
dengan
perincian 95,49laki-latci dan ??,80 perempuan. Untuk lebih jelasnya lihat tabei tr.8-
tr.15
TAI}EL II.8 TINGKAT KEI\IATIAI{ BAYI (IMR) DI IiA.B. ALOR DA}{ PROPINSI NTT TAIIUN 1980, 1985
I Tahunl-
T986
Alor I Propinsi f{TT l------laki -----
Kabupaten
i Laki iaki I Perempuanl Laki
i9g0
I
i35
985
107 .?9
i 986
95,49
1
DA
----+
+-----
88 ,26 77 ,80
I
|
Perempuanl 115
94 ,53
76,94
92,87
75 .47
+-
Sumber
:
Kabupalen DaLi
II Alor
Dalam Angka
2.2.6 Ketcnaga Kerjaan Dari jumlah pendudulc Kabupaten Dati terdapat penduduk usia keqa sebanyak 96.987
iI Alor pada tahun 1989 yaitu
138.944
jiwq
dimana
jiwa atau 69.80% yang dihitung berdasarkan kriteria
umur 10 tahun keatas. Dari jumiah penduduk usia kerja tersebut yang berstatus sebagai tenaga ke{a
adalah sebesar 60.545 jirva atau 62,43 0A dari penduduk usia kerja. Jumlah penduduk yang benar-benar
kerja adalah sebanyalc 60.042jirva dengan terdapat pengangguran sebanyak 503 orang
atau 0,839'0. Mengenai penyebaran ternga kerja dapat dilihat pada tab€l tr.9.
TABEL II.9 JUMLAII DAI'{ PE'NYEBARAI.{ Tf,NAGA KER.IA DI KABUPATEN DATI II ALORTATIUN 1989 +----Juml ah Penduduk Kecamatan
No
nto
r
1
Pa
I
Alor Barat Daya
J
a
Al
4
Al or^ Ti mur
5
Alor Barot
or
Jiwa I
Sel atan
Jumloh :
14084 8559
23.?62 L4 J,37
3r?8 7 T7I
5. i66 tr.B44
Laut
dan Kopeta Kal abahi
Sumben
f"
I
Boppedo Kobupat.en
27 603 - - - - --r-
45 .591
|
i00.000
60545
Dati
II
Alon
II.16
2.2.7 Penduduk Menurut Agama Pcnduduli Kabupatcn Dati II Alor pada tahun 1990 mayoritas bcragama Kristen Protestan
yaitu sckitar
74.600/o.
Diik:uti olch agama Islam, Iiatholik, Hindu dan Budha serta lain-lain.
Gambaran mengenai komposisi penduduli menurut agama yang dianut terlihat pada Tabel
II.l0.
TABEL II.IO JUI\TLAII PENDUDUK TLAP KECA]\IATAN MENURUT GOLONGAI{ AGAilTA DAI{ KEPERCAYAAN DI KABUPATEN DATI II ALOR TATITJN 1990
+------------+------+ lNo.l Kecamatan lProtestan l1 s 1 a m IKatholiklHindu lBudha lJumlah -----+-----r----+----------+--------+------l----.-+-------l l---+--I
| 1 lP a n t a r 2 3 4 5 6
t
lAior Barat
1
10094
415
-l
16439 7151
2?10
617
-l
r5773
IY
28572
10852
ttz
13571
7965
1549
2i8i
Daya
lAlor Selatan lAlor Timur lAlor Barat Laut lKopeta Kalabahi
11
666
-l
32320 1
I
7
I
-l
e8
I
9666
228
16458
|
I
|
40136
37 123220
' ;;.;";,
;.;;;;;";;,;.
;;;;.-;;;;;
,;;;;;
2.2.8 Sosial Budaya Kebudayaan di wilayah Kabupaten Dati tr Alor saat
bcrbagai
ini
merupakan suatu campuran dari
adat kebudayaan suku-suku yang ada disana. Ankra lain'kebudayaan penduduk
setempat serta kebudayaan kaunr pendatang seperti Kebudayaan Jawa, Kebudayaan Melayu dan Kebudayaan Cina. Selain itu terdapat pula penganrh kebudayaan lang datangnya dari luar Indonesia, terutama dari Eropa, yang dibawa oleh para Misionaris. Kabupaten Dati
II Alor
mempunyai bentang alam bcrgunung-gunung dan relatif kering
karena musim kemarau yang relatif lebih panjang dari musim penghujan dengan intensitas curah hujan yang rendah. Selain
itu di Kabupaten Dati II Alor lsydaFat tanah kritis yang cuh,rp luas.
Dcngan lingkungan yang tergolong keras dan tidak bisa diajal kompromi menempa dan mengajarkan pola hidup yang harus
selalu survival. Karenanya
dalarn sikap hidup sehari-hari mcrcka harus dapat
menglradapi segala kondisi.
II.17
2.3 Keadaan dan -lumlah Fasilitas
Sosial
Peninjauanaspckpenyediaantasilitassosialsangatclibutuhkcn),aituuntuknrcncntukan di nrasa mcndatutg' Penyecliaan tirsilitrrs pada saat tnt trngkat pelayanan yang ada scrta kcbutuhar[rY8 pcncapailln kcsejahtcraan tnasl'arakitt' tlan di masa mcnt1atang turut mcnlpcngaruhi tingkrrt
Fasilitasyangdinralsu..lcirsiniadalahberupatbsilitassclstal(pcndidikarr'kesclratan. ( sektor pcrdagangan clan jasa )' rckreasi, pcribadatan), serta fasilitas llcrekonomirur
2.3.
I
F'asilitas Pendidikan YangtercaliupdalamfasilitaspendidikanantaralainjumlahSekola}rl.amanKanak-kanalq
sekolah Mencngh Atas' sekolah Dasar, Sekolah Menengah Psrtama, dan pada tahun l9g9 fasilitas pcndiclikan
nerata.
Di Kabupatcn Dati Il Alor
TK sD, sMP, s\4A, nrcmiliki distrit''usi yang cukup
terclapat 82 Sekolah
TK 40 buah SD clcngan pcrincian 99 Sl)
NegeridanS5SDswasta'UntuktingkatSLTPadaZlbuah(sSMTPNcgcri'l6SM'II,Swasta,2 STdanISKKP),tingliatSLTAsebunyak6buahdenganpcrinci'anlbudrSMTANcgeri'5buah Untuk letrih jelasnya lihat tabcl Il l I SMTA Swasta, I buah SMEA dan I buah SPGiSPGA. TABOL IT.lT FAS I I.,ITAS P EN DI D I KAI{ EI}ARAN J UM LAH DAN DI XAI}UPATBN DATI TI ALORTAIITJN 1989 P
DN Y
-+
SLA so - - - t-- ' ::i I lNol Kecdnratorl i*'iKecanlatorli-.--.'.::i:;^..,.;.l. I - H- - -+' G.- - t.'15 -, -+.IH.- - -+-IG lG ls -+-------1 | | is lf'r lG- -+I- - s- - -1.-I - M - -''1.- - - -+- - - -+-
I
I I
slx
I
I
-
I
-
I 1lli1ll91 rirpanrar ll:il1 tinslttl26 lil:1:lli::l l3403 lle!'l rl51r | Alor 83rat
103
II
-{-' - -'+-
---
-
-+- -
I
OaYi,
?
l ol 4i Aror
l 3Jl Al ^rwr Se
l.,irt
silleirz1 . i^^^ i'.
lirnu| I ! !,99 | ll | a
J u n I a lr
:,Ltrlrber' : l((ltcran{l;n :
I
I 40 113q5
|
9ir
i
I
35I39e3|zssl 4| {'u" ll7'll 1l ;'llq "11 i',rrr:: | :i:: I ji;l,i I,..,
11'l l249li l13l7l :'7
i
liabupatert D'rt i i i Alor' [)ilanr Arrgka ''"1 - Httt ttl S - Sekolall * lertrrosuk XuPt)to l';libolt G ' Gurtl
4rr4!
7t
ijrl
4l
':1 464
-
.
-
l(J9
I
l0l
I I
I
j I
!)
iiur.
I :)-
- --. -t'
ll
rili\
|
It j
t
II.I8
2.3.2 Fasilitas Kesehatan Penl'ediaan fasilitas kesehatan dapat mempengaruhi k-ualitas dan kuantitas kesehatan masyarakat. Demikian pula halnya dcngan distribusi penduduk dapat mempengaruhi di-stribusi dan penyediaan fasilitas yang ada.
Keburuhan alian pela)'anar fasilitas kesehatan
di
masa mcndatang dipengaruhi oleh
tingkat penyediaan fasilitas saat ini dan kebutuhan yang diperkirakan akan timbul dalam masa perencanaan
Fasilitas keschatan yang ada
di
II Alor
Kabupaten Dati
adalah Rumah
Puskesrnas sebanyak 9 buah" Puskesmas Pembantu Pemerintah sebanyak 23
6 buah,
BKIA
Sakit 1 buall
bualt Balai Pengobatan
12. Untuk lebih jelasnya lihat tabel tr.12
TASEL II.12
JUMLAH FASILITAS KESEHATAN DI KABUPATEN DATI II ALOR
+---+-
--+---
I
I
No.
Kecamatan
I I
---------+
Fasilitas I +- - - - -+- -+-- - - - - - - -+- - - -+- - -+--- -- -+ jRumahIPuskesmaslPuskesmoslBKlAl Balai lJum'lahl lSakiLl lPembonlu I lPengobatanl Jenis
I
I
i
lP a n L a r 2 lAlor Baral Daya
3 lAlor SelaLan 4 lAlor Timur 5 lAlor EaraL Lautl 6 | Kopeta Ka abahi | 1
I lJumlah
(
f
21
1
4
1l
-l L
1
I 1l
I I vl
21 21 51
J
B 1
23
I
1
6
1
t i0
2
IJ
2
10
61
51
t
r2l
10
|
Jumlah tenaga medis dan paramedis dan tenaga lainnya berjumlah 224 orarry" diantaranya
dqklcr
8 orang bidan 12 orang dan perawat 110 orang dan dukun 94 crBng. Kebutuhan akan tenaga
kesehatan
ini akan selalu nreningkat dari tahun ke tahun. Untuk Lebih Jelasnya lihat tabel tr.13.
II.19
TABEL II.13
JUI\{LAII TENAGA MEDIS DI KABUPATEN DATI II ALOR TAIIT.IN 1990
+---+No.
Kecama
-+---
ta
I
+- - - - - -
n
s
Tenaga Medi -+- - -- -+- - - - -+-
-+-
lDokter lPerawat lB'idan
i
lP a n
t
ar
I lJ u m I a
I
a1
LI F.
5
11
I
1
LJ
10 21
2
5
43
B
Bl
-- -+
J'
11
I
I
--
lDukun lJuml ah 1r
1B
2 | A1 or Ba ro t Daya 3 lAlon Selatan 4lAlor Tjmur 5 lAlor Barat Laut 6 lKopeta fialabahj
------+
/.r 22
4B
89
e4l
I -+----^--+- -+-----+-----+------+ Sumber : Kabupaten Dat.i II Alor Dalam Angka Tahun 1989
+---+-
h
1101 12
224
|
2.3.3 Fasilitas Rekreasi Penyediaan fasilitas rekreasi penting untuk membangun serta meningkatkan kesehatan masyarakat serk mcmberikan kesejahteraan rohani berupa hiburan dari tempat rekreasi.
Untuk sarana relcrcasi/hiburan di Kabupaten Dati tr Alor yaitu meliputi Televisi, Radio renang serta Gedung Bioskop.
2.3.4 Fasilitas Peribadatan Pelaksanaan ibadah bagi masyarakat memeriukan
penyediaan
fasilitas peribadatan.
Tingkat dan kebutuhan akan fasilitas ibadat berkaitan dengan distribusi dan perkembangan pemeluk agama
di daerah yang bersangkutan.
tr.20
+---+-
TABEL II.14 JUMLATI FASILITAS PERIBADATAI.{ DI KABUPATEN DATI II ALOR
--+---
I
I
No.
Kecamatan
Jenis Fasjlitas I +---------+--^----+- -+----+------+ I Gerejo lt'lesjid I Gereja'lpur^alJumlohl I
I
llPantor
-----+
Protestan
|
2 lAlor Barat Dayal 3 lAlor Selatan 4 lAlor Timur 5 lAlor Borat Lautl 6 | Kopeta Ka1 obahi I
lKhatolikl I
I
51
28
34
1? tJ
I
79
r
f, 'I
1
I
{
t
82
-|
6 11
1iB r1
I
Distribusi fasilitas peribadatan di Kabupaten Dati tr Alor culiup merata. Berdasarkan data tahun l9S9 junrlah fasilitas peribadatan yang ada di Kabupaten Dati Dengan
Ii Alor
sebanyak 304 buah.
perincian fasilitas peribadatan untulc umat Protestan 204 buah, untuk
umat
Kristen
Khatolik 16 buatr, untuk umat Islam 82 buah dan untuk umat Hindu dan Budha masing-masing I buah. Untuk lebih jelasnl'a lihar tabel tr.14.
2.3.5 Fasilitas Perdagangan Sektor Perdagangan di Kabupaten Dati
II Alor saat ini merupakan pusat pelayanan di
wilayahnya scndiri, terbukti dari sirkulasi perdagangan dan pemasaran tetap berada
di
ibukota
kabupaten. Fasilitas perdagangan yang ada di Kabupaten Dati tr Alor yaitu berupa rempar pemasaran dan hotel/penginapan scrta banli. Dari jcnis usaha yang ada di Kabupaten Dati
tiga yaitu perdegangan perdagangan besar, menengah dan kecil. Untuli
II Alor dibagi menjadi
je;ih jelasnya lihBr tabel iI.l5
TI.2I
TABBL II.15 BAI{YAKNYA PERUSA}IAAhI PERDAGA}"IGATI I\{ENURUTKECAI\{ATANDANGOLONGAI'{PERUSAIIAAI{ DT KABUPATtrN DATI II ALORTAI{IIN 1990
in. i
| | i
Kecamotan
+----------t'- ---+--
--+
Jml
lPerusahaanlPerusoha3nlne;u11!aanl
f
lllPantar
iBttut
ll'lenengahll"ecil
|
|
|
i
I
I
? lAlor Barat DaYol
sirtorSelatan
4lArorTiniur
i
Lu,tl
!
i i;j;. 6l iofrop.taKalabahii 5
eu.ut
Itiilll;
I
2?1.221'
il3 |
8t
ol Bl
q!
^? ?4
I|
20sl 3t7l
6l 131
?71 rnl
59ilI
Sumber:KabupatenDotillAlonDo'lamAngkaTafrunI9B9
2.4
Kea4.aan
Vtilitas
jaringan utilitas yang sudah masuk adalah Pada wilayah Kabupaten Dati tr Alor
listrik dan
ditihat dari adanya distribusi rumah tangga yang air bersih serta jaringan telepon. Hal ini dapat dari PLN serta telepon' menggunakan air mirnrm clari PAliA dan listrik
2.4.1 Listrik Kabupaten Dati Negara WilaYah
XI
Cabang
tr Alor menggunalian
jaringan listrik dari Perusahaan Umum Listrik
Alor'
Sanrpaita]runi,Sgdat1lmengenaipenggunaanjaringan]istrik dapat dilihat Pada tab''l
di Kabupaten Dati tr Alor
[.16'
TT.22
TABEL II.16 PtrRKBlllB..lNGAN PELAF{GGA}'{ DA}{ LISTRIK DI KABUPATEN DATI II ALOR TAITTJN 1979 - 1989
ii
Tohun I
ri il
----L--
I
+-----+
I +----
Banyaknya Jumlah
P
--+-------+---------+
el
anggon
I
---+--------+ PeiangsanlDibongkitkanlDipakai I Dibeli Susut/Tronsmisi I Yang I Sendiri lSendiri lDori Luarl /Distribusj I Dijual I Jumlah
I
-- -+- -
-
-- -+- --
---
I
-+- - - - - - -- -+
1979
214 Laa
21444
i0200
3/00
7354
i980
293
180028
69880
IJsUZ
96646
462788
18446
444342
353
5857 10
LJs
I
583179
1981 1982
1983
40L
492288
1350
i984
605
646876
44
l6
1985
/d3 978
776504 94024?
i05i
i986
150
r2r6284
i309 i430
1
987
1g8e 1989
1
490938
gr477
550983
563126
76
1.08?02
2354 2799
2BB314
649574
IJOOZOU
2844
1383436
918007 1090193
i i3960
8640
359076
1354884
1
Tingkat p€nggunaan listrik dapat menjadi salah satu pertimbangan perkembangan bagran suatu rvilayah. Konsumsi yang
terjadi
menunjutr
tingliat aktivitas yang berlangsung serta
mcmbantu identifikasi jenis kebutuhan yang mampu dipenuhi. Adanya utilitas listrik dan jenis utilitas lainnya dapat mempenganrhi pola penyebaran aktivitas kegiatarr perdagangan dan jasa di kota, karena utilitas tersebut merupakan bagian dari proscs produksi dan interaksi, dan menjadi investasi awal dari pemerintah guna merangsang efek
rnultiplier, pada jenis kegiatan lain.
2.4.2 AirBersih Kel''utuhan air b,Jrsih di Kabupatcn Dati II Alor bersumber dari ledeng pompa, dan sunur.
Distribusi pcmakaian air minum dan perkembangannya di lQbupaten Dati II Alor pada tahun 1988 19[i9 dapat dilihat pada tabcl II. 17, II.18 dan tabei tr.19.
TT.23
TABEL II.17 PERKEI\TBA}{GAN PELA}IGGAI\T DA}i AIRI\{INUI\{YAT{G DISALURKAI\I OLEH PAT{ DI KABUPATE]\ DATI II ALOR MENURUT PERUSAIIAAI,I TAITUN 1988 - 1989
Perusahaan
-----'-+
------+-
--+---
!-----
1eB8
19Be
I ---+---------+ -----+-+----------+---------+ +----Niiai Pe'langgan I Air Yang I Nilai I Pelanggan I Air Yang I(Rp. ( Di sal urkanl (Rp. 000) I
I
I
I
000)
| (Rurrrah/Kran) | Disalurkanl
lPemda
nas IB P A
I
Di
lJ
um
Tk
II/
?40
Rumah/Kranl
|
|
---+---------+
-----+-
1907.4
240
29908
BB6
L27B.B
PU
777
M
Iah
I
1
1oi7
I
69580
l6esBo
I
31815.4
3i899.5
190i46
I
--+-'-------+ -'-+-Sumber : Kabupaten Dati Il Alor Dalam Angka T
+-----
--+---
TABEL II.18 PE
RKE M BAN GAI.{ PELAF{ GGAI{ DAI{ AIR M IN U M YA}l{ G DI SAL
U
RKAT{
0LEHPEMDATKII/DINASPUDIKABUPATENDATIIIAL0R -DIPERINCI IUENURLI-I PELAI{GGAI'{ TAIIUN 1988 - 1989
Pelanssan I Air Yang. I Ni'lai I Pe'langgan I Air-Yang l.^Nilal I itnr*un7l..an)iOisaturt
I lRumah Tempat
Tinssal/ |
lPendutruk
166
i
I lperusahaanNiasa i ltnstansiPemerintah i | Sumber
t.i I +si |
:
Kabupaten
ii
I
toi iHoterrou.:erdjsata i lBadanSosial/Rumahsakitl 8l I lTenrpatPeribadatan I IUMUH
|
1
Oati
' II
||
697
'2 1 qz
i66
I to1
!i ||
| tgt't! i teo'oi i | 886-2 I |
I
l
8l
-
-t-l
8l +sl |
697
|
I
-
I
I | |
'2 42
:
52'4 180'6 296'6
Alor^ Dalam Angka Tahun 1989
TI.24
TABEL II.19 PE RKE IU I}ANGA}{ P E LAi{ G GA}.{ DAN AI R IlI IN U I\{ YAI\{G DIS.A.LURKAN OLEH BPAIU DI KABUPATEN DATI II ALOR DIPBRINCI I\{ENURUT PBLANGGAI{ TAIIUN 1988 - 1989 ------+ -------'+--+----------
f------
+- --
Konsumen
I
----
----
Peiangsan
| (Rumah/Kran)
I
Rumah Tempat Ti nggal
I
Penduduk
/
lHotel /0bjek Ni saro lBadan Sosial/Rumah sakil lTempat Peribadatan IU H U M Perusahaan Niaga Pemerintah I Instansi
I
I La i
i988
1ea9
|
-
-+- - - - - --
-
I
l0isalurkanl (Rp. 000) | (Rumah/KranlDisalurkanl 1
53010
x
90s0
54
685
215.1
2610
259 .6 49 .6
qA
9826
2873.2
t6
18000
2000
?
3696
588.4
22
26502
.9
-2600
000)
75847 4
788
184 13
1t/
t2
nnya
|
-+--- - - --- - -+-'--- -- - -+ -+I Air Yang I Nilai I Pelanggan I Air Yans I Nilai (Rp.
-+-
|
_4890
2.4.3 Telepon Sampai tahun 1989 dari data yang tnrcaLat,
di Kabupaten Dati II Alor terdapat satu buah
kantor telepon dan teiegraf yang berada di Kopeta Kalabahi. Sampai tahun 1989 tercatat sebanyak 215 sambungan telepon dan hanya terdapat di Kopeta Kalabahi sedangkan di kecamatan lain belum ada sambungan telepon.
Mengrngat telepon adalah alat komunikasi yang cularp pentrng maka diharapkan untuk tahun-tahun mendatang pembangunan akan telekomunikasi dan telepon ditingkatkan sampai tiap kecamatan yang ada di Kabupaten Dati
II Alor.
2.5 Sistem Transporhsi jenis Berdasarkan keadaan fisik dar1 geograhs wilayahnya, maka di Kabupaten Dati II Alor jaringan trasportasi dibedalian atas perhubungan darat, laul dan udara.
II.25
2.5.1 Perhubungan Darat Pcrmukaan janngan jalan yang ada
di
Kabupaten Dati
II Alor sampai tahun l9g9
didonrinasi oleh jenis perkerasan berupa knah sepanj mg 542,52Km. Bcrdasarkan kondisi jalannya scpanjang 555'05 km dalam kondisi rusak berat. untuk lebih jelasnya lihat tabel tr.20 dan gambar 2.5. Bcrdasarkan jenis kendaraan bermotoryang ada di Kabupaten Dati sepcda motor mendominasi sarana hansportasi darat.
Ii Alor"
maka kcndaraan
untuli lebih jclasnya lihat tabel II.2l.
TABEL II.2O.
PAI'{JANG JALAN, KEADAAN JALAN DAN STATUS JALAI\
DI KABUPATEN DATI II ALOR TAHUN IggO
_-f
Sfalus
I
No.
Keadaan
Jalan +-----I
I
IJiNIS | j
1.
Nega ra
lPropinsi IKabupatenI JumlahI
+--------
1
2. Keri ki i | 3. Tanah
I
14. Tidak Diperinci IKONDISI Baik
JALAN
Sedang
.00 18.40 31
Rusak
14. Rusak Berat
:
Kabupat.en
Dati II Alor
f---------+-----__+
763.10 | 52.1s | 125:65 I 5s5.30 | 7
63 37
.10 .40
r4.75
B4e.10l 116.151 144.051
5BB.e0l I
B4e. 10 I
70.40 I 4s.75l|
125. 65
i44.05
|
5BB. e0
86.00
)63. JU 763.10
I
849. 10
I
B?.40
177_.90
260.20l|
3. 60
s8s. 30
3. 60
irlKELAS JALAN 1. Kelas I 12. Kelas ii 13. Kelas III la. Kelas iti.A 15. Kelas IV i6. Kelas \t Tidak 17. |I utKelos ^. rt nct
Sumber
86.00 64.00 18.40 3.60 86. 00 33. 00
li.
2. 3.
I
+---------+-
PERMUKAAN
Aspa
Jaian
-l
Dalem Angka Tahun i9B9
TI.26
REIJCA!"JA Ui\4UM TATA RUANG DA.Ei]Ai-I
KABUPATEN /rLOR
JARINGAN JALAN KETERANGAN:
ET Botos
E E tI rE
Bolos
la=.=.1
l-"'-
170
I
II
40'
ALOR
l.'t'F;Fd
b
i
@
Ecl.lr
Propinsi Kobupoten
o. Kecomoton b. Diso
lbukoto Kobupoten lbukoto Kecomolon
Jolon Aspol Jolon Eerbolu. Jolon Tonoh
trI
Jolon Seropok
SUMSER :
-
;-]76MARfr
EAPEOA TINKAT tI ALOR OENGAN KANTOR PER-
TANAHAN KAEUPATEN ALOR
OAI.I XANTYIL
8A.
DAN PERTAHANAN I{ASIONAL
. EROPINSI.NTT TAHUN 199I. - EUXU DATA POKOK KA8.ALOR. TH I99I
OISETUJUI
TAN6GAL
dl -
NO.GAttlSAF
TABEL II.2T JUN,ILAH KEN'DAR"I,A}.i BERN1OTOR II{ENURUT JENIS KENDARAAN
II ALOR TAIIUI\i I99O -----T-----+----*--+ l Sfatus Pemi I l kan I
DI TiABUPATEN DATI
1----1--
Jenis Kendaraan
l'{o.
+--------+-
sta / Pri badi
Di nas
i
Bus
2
Pi
3
n Sp'i on, i, snya Toyota /Jeep
4
Umum (Bemo)
ck
Spda
Swa
L
1n
Up
n
-+Jumlah
B9
o1 JL
13
')^
da
5
Truck
h
Sepeda I'iofor
I lJ u m I a
n
I
h
+----l--
25
44
T7
104
235
547
I2T 782
IJ
-----TSumber : Kabupaten Datj II Alor
| 778 | i067 --t--------+*-----:*
ZBe
I
Dalam Angka Tahun 1990
2.5.2 Perhubungan Laut Perhul'rungan laut
di Kabupaten Dati II AIor terdiri dari
berbagai jenis pelayararl yaitu
pelayaran samudera, nusantara, lokal, perintis" khusus/tanker danpelayaranrakyat. Perkembangan arus kapal tiba
di
Peiabuhan Laut Kalabahi
mengalami kenaikan dalam periode tahun 1987 pcnumpang yang datang
di
-
di Kabupaten Dati II Alor
1989 sebesw 241. Sementara itu jumlah
Pciabuhan Kalabahi mengalani penurunan pada perioda 1987-1989
sebesar 1747 orarry demikian juga perkembangan penumpang y'ang naik mengalami penurunan sebesar 793 orang.
2.5.3 Perhubung:ln Udara Pcrhub'ungan udara
di KaLrupaten Dati II Alor dilengkapi dengan 1 buah batdara
udara,
laitu Mali.
II.28
Sampai tahun 1989 banyaknya pesawat yang datang
di Pclabuhan Udara ldali
tersebut
yaitu scbany ak25T,sedangkan banyalcrl,a pesarvat y,ang bcrangkat yaitu sebanyah 25T plnerbangan.
I{al ini nrcngalami penurunan bila dibandrngkan dcngan tahun 1987, dirnana pada tahun
1987
pesarvat 1'ang datang scbanyali 213 danpesawat yang berangkat sebanyak 273.
2.6 Keadaan Perekonomian Regionql Keadaan perekorlomian regional mempunyai pengaruh yang tidak dapat diabaikan begitu saja bagi maju mundumya perekonomian lokal, batrkan pada beberapa seklor sangat menentukan sekali dengan demikian keadaan perekonomian
regional perlu dibahas secra
.
mcndalani dan tersendiri,
baik
kond.isi yang akan sekarang maupun tingkat perlcembangan
pada tahun terakhir. Adapun sektor-sektor perekonomian
yang akan di bahas adalah seLlor
pcrtaniaq perkebunan, kshutanan, pctemalcar1 perikanaq sektor industri dan sel.ifor
perdagangan
serta koperasi.
2.6.1 Pertnnian Hasil pertanian tanaman pangan di Kabupaten Dati II Alor adalah padi sawah, padi ladang;
jagung ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah kacang hijau dan kacang kedelai. Pada tahun 1985 produksi padi sarvah adalah 576.8 ton dengan luas panen 206ha, pada
tahtur 1990 mengalami kenaikan pada luas panen dan mengalami pentrunan pada produksinya menjadi 546 ton atau sekitar
- 5,3 yo.
dcngan luas panen sebesar 3865
Produksi padi ladang pada tahun 1985 sebesar 6375,8 ton
H4 hal ini mengalami kcnaikan pada tahun 1990 baik luas panen
maupun produksinya.
II.29
-;E,----. ,41 rct'c^r '
C r oe{
'
E:
I I I
L ' or. I a
r€l
,.o( (rry 'q)l Z:
+
=,*+-*+ Al
|
--+ A^ Jbe. av
I
€\ o\
cl
F
I
FI
7
o
z2
J.Ot
;) H
zz
H'
F4 i<
F(< /-l H
ra t_t E
NVFq
Lfl
ts
H
m dl'i
6dlOCOd OtONr-6 NOI st O\ CO d(\ d(! aO<)OO .'ch c!@@ArOr -NC!rCf, cec! Co
I
= < Lnl
L q, O-
I'
.
A!Q
C!^ Jt{ dv
|
| _+' __+
H,AraO, rorF' Q'
J:I:
!r
, _+' __+
E
cl
rrL@. |
|
. N I
d(j
CO
O\ CO
O
*
6 (o N d
.,c) i s r
N
' @ r 6 'r F\ co ltO
I t
I
6O\Cf)
r
cO
oNc! NdSJ
.
6
.
'
oo
I
OOC) rrCV | o r NnHTCJ @O\@
I
NSc! I N.+@ f,NUJ
' CO (c) I' N
(f<JC> ..(f, t:]r . vo1CA Or o
' (O | (\,
-+r| -(\d
dNF.@
--_+ J-
|
cqFco \.oF-F.rd'co
--+
'
t F\
I
-ts
"Lo' rsa'F' 'o' c\ +
O\
.
c'
OrrOol |
o
OOO()(> .,ro ' u) c)O-On Oo @Cf)GtdCn r' O @ r\ (\ <) (f\
='nI E + *-+ <'o)'rgl . |'
cr)
, CD 6 ,' (f) : o\ r o\
OOF\rfN (J)6fqOrNl It\C'lho)'( cso!.)N(o dil am
r'c(Ql
rLl .Gl .CDrc^l E ' rol
m
(o
.ow.f6^-TS
d
I'COr a\ + *-+ rdl
r.)
CD
'
<)C)OOO
c'
6
-+_' o .,cO
OFIOOTc!\J (.oF(c,Of-.fdCV(OCO N,d
N@cO6O 6
"LO' ImrFt
Fg t-,
s
I I
cr
ll
FrP 7r{ dE 7.& l*i A
F
JN dv
rrAAr
9P Flr F
sz
'
' o\ t --+
?lY
AA H -H
I '
rr-
a. JF
|
' E + --+ r!.
o'_+*_+
z) <{ F<x
-*+
rg' I c:D! C^ ' c ' d-te rol rLrC^' O ' 4
5v "i t (lt*
*FA
Cr
(.j)'
ra 6 o\
| . ' i I |
OOOO<> +
-+
Ct\cJCtlcOd NH@(>r<\ tf @n F
(a)
I N
OOOO<) N.*o!(.oRr.s oro) f"l a * N<1-COOO a\or d)a
' c\ + --+ rrco.
I'ac). rnrF' 'O'c 'Its. .'aol
|
'
D'O '(}.F,
._--+
Cf O\-$C) c7)o\Nr((],d (fr <\ 9\.f N
'
|
i* r (o
c ,! .it
c a
1J
E G (J
o
OP'ooo LOG +lPL4r oOO:l'!e L-ELv !OQJ.-O (n F _6 L! Lt,LLq)
oooooo-r-J a<<<
s @
C)
o ()
:J a
rdC\Cr).qo
II.30
f
J
Y
+
-;-;---;5--;a;,cl ,(!,c^'o<)o r(tic_!a'c)rtoo I c ' v I o | ,-ol
(9
| | cc}
o@ NN
,,crl E +_*+
<*)
rjlr,c)
-
,Ll | (lJ. o-^ . CL ' J!e !
_T
r
Z,
g ol cn c, () i3. E q) xt L di a
' ' & LDa^
' N(\@F-O | N q-, dc) I rfd.1_\oF..
+
+
.
' -+ I O_^ JN r' Cv
' '| r
'
dN
(3 CD.
cl1
+*-+ .
-*--
I OeC)<2O @ ' c!o)-NN jC'sJrcJ<)
ooo<2o -+-+ crtoo\rtco '' G cO I' OIOCON( (OC)@qaN F.
s, a'
'
+|
-(o ' N '| (f, ' N | '
,,tO
*-+-
<> O OO ' ------+
;,--,; o.
€') ' o-d{ c(o"(\I c* o'
€+
-*+
orrN Yl LrA^rC! 4) r Jla r av o ..(f o'l-rN o\l
rc@ro ' J:T tttt rti
'r
:f@NCq
(v (\
CO.fdOl
rC-r0rOr
Cv
":
'()
_+
T)
f
+r'O rooo LrgA +r!{--P@oe5oo p O O..- r\l d Uf F C) .-r t_Li_t_o) oooooo. e--JO
c.
L: @
O
J
LL<{-{<:
O -z
I
;
;
*
(.ool
(lf
o\ (o
OO NC) ' F6
N
N*rd* __*_v
t
-
--.t
'@ I rql-
rr
+,co
v
e
o (f,)
E
o o L
c
C!6 NO
_
@
f
P.-
>z
@@o LO@ LP._ P! P!LP._ €o@f,@o I Lr LTEL:I E L:l [email protected] I oMFco cp 'c CLLLO.t 'CLLLO.t ,ooooC)oooooC)o-
,€
|
-'a<<<{v I acvc?.<:. -c!C?.
O
+-
NO NC\ |<. Nc^ N
_-- - o<-<<
+
T_ ,cv rh ,(!
5-<>OOA-
'e+i.-
c :t o
ts
<)<) ' <> dO O I aa
cI €r@@o .)rCtg:)r) orlo@ E:€,€O@f,@o c, [email protected] Y
c
ctr
|
'€
r! J
(o
N(V
.@
5
aw
' .{. ' ' orco
+ *---;--*-F-
o F c
N
.6N
d,
*-. (r)C) C ' (J(o N(O
'rdo.ir<' i@,FrN 'C0' 'otr d | I A '||J-rN*rd*
-
q)
'
>c r *+--+
OC) O@
'OO NO | 6- C, o ' Nrt Frd
(J'(2 , (Jr+ z'gl ' d. | C o I' Jo r
;
ro
F c
'
co
60
| 4
| r!-r -! ro'a^'NncD
-l
rN
ql
ooo s;(o
' <>
I
| +f ='!avlAJil
'co rr
ra\ ctd
C |
| & | Jba
r
'6 r!O
' ' c) r o- o. co | ' J-
,Qi !rif ro' |
.J
.i-
OCf,o
c)
.
'C')rc^r#OC . c: r O-lX ro'v'@<.l
<-
.CD
6d@i .f(j)(td
I
c!
+-
Oro!Od sf(OcOO ocJNc) 6.f
(!l
c\+*-.l--
CO
t--
' -_+' --+
r@l
'co +,(o
rc)
'(:'c) 'eo'6 ,F.
+
!o (\
(lo)€oo LC <.1" CTr dON
' N
o
'
I
"CO. y'orFl ,6'l I' or++-+ I i C> | G O I N | rrJ-l
o (\
' N 'o 03 '' Cn
<>
(}rc^.+N r@ or
-
.C,.{. rco'Nl
o\+--+-
ts
'I sJ co
r . |
'
'AO.NONCO0\rC! | )= c!c,(v-ct\ 'rncf,dcJO N
J
<{'
IN
.+
,(OS*Ot
+--+ c\ ' dr.rr-
F
'orl r Or* a9 | d z I ' (J '
1
I a r J
J F
c,(lc|rc)
F'c|'rAO,.dd |
' <, ctr I
'
(t\doc)N -__--Od\to(\ ' OOOO
-+_-+__*_--+_ I L
-+
(o(o ' o ' O ' , (O
@
o
L n :f
'=
v)
+
4
--
E :J
-
dC!O<'@
II.31
Pada umumnya pcrkembangan perta:rian
di Kabupatcn Dati II Alor mengalami kenaikan
baik luas panennla mauPun produlisinva. Sclain kcdelapan tersebut, Kabupaten Dati tr Alor juga menghas i lkan kom
oditi sa1,ur-sa.vuran d:rn
bu ah- buahan.
Perken:bangan produksi pcrta.rian
di Kabupaten Dati II Alor ini dapat dilihat
pada tabel
[..22,1".23 dan tabel [.24.
TABEL II.23 PRODUKSI SAYUR-SAYURAN DI KABUPATEN DATI II ALOR TATIUN T9S8 - 1989
+ I
---+__+__ ___-_+ --+-| | Tota I Produksi Perkembangan No.l Jenjs Soyuran +----+--------+r-l I I ieBB I le8e l(%)l I
I
I
+
I
I
1
Sawi i Petsa
2
Kol
a
Kangkung
4
/
i
63.7 20.0 282.1 563.7 E)O
Kubis
I
Boyam
5
I
Rrrnni
6
ll(ocang Panjang I Tomat Sayur Ketimun
7 B
I
c
JU.
1OA2
4.0
4i1. /
11
Labu Jepang/Siam
733.
5
{l
I
15 16
466.0 1 943. 0
O
Kent.a ng
ng
I
Be r^ra
ra
h
I
Bawang Puti
h
1^
iule
on
I Fepaya Sayur lCobe l'1er ahlRawjt j i Sayuran Lo n
+---+i JUi''i 1,,\H
+----
sumber
:
N
53. 0
'
Te ru ng
i4
1
EAA
465.6
10
LL
64-A
20.5 ?R2
Kabupaten
2000.0 478.7 4364.
B
432.0 724.4 -12.U
9.5 2100.0 479.4 4365. 0
--+-- ---+- --+-| 11479.2 111574.6 I
---i--
----+-
Dati II Alor
--+-_
0.5 2.5 0.0 n1 u. -t 0.2 0.8 nl u. t .0 21.2 u.1 1.3 /\l
q6
l;
5.0 0.1
.c ____-+
0.Bl _____+
Dalam Angka Tahun 1990
II.32
TABEL II.24 P RODUKSI BUAII.B UAIIAT.{ DI KABUPATSN DATI IIALORTAI{UN 1988- 1989 I
Jeni
No.
s Soyuran * I
1
Advokat
|
2 ||Ma nqqa "3 | Rambutan 4 | Dukuh 5 lMacam-macam jeruk 6 | Duri an 7 lJambu Bi i'ill a ; nnYa B
9
I
Pepaya
;;;;, ;;;;;;;; i;;.;;,;.;;;;i
;;;; i;;;;i 39. 60
39. B0
i41.50
1145.?0
301 .70
305. 20 0. 05 i0. 00 1020. 10 | 1025.00 112.40 1.50
0.02 8. 50 1017. 10
.20
(d, 0. 51 709. 33
T..TU 1
50. 00
17.65 0.29 7 .99
949
10
Pi sang | Nenas
l1i
lSalak
5BB.90l59o.40l
|
108.10 1an | /tl
112 lLain-lain Bu. +- - -+-
| I
,r|M|aH
+----
"
v
Sumber
rr
:
L '\
'
KabuPaL
I
?qR 25.00 o.2s f
34.66 1424e.65 | | 3155.82 -f --+-----+- ----+'r Dat'i II Alor Dalam Angka T.rhun i990 I
2.6.2 Perkebunan Jcnis tanaman Perkebur ryangadadiKabupatenDatillAloradalahkelapa,kelapa hibrida, coklat, kapok, kemiri, Pin ;g kopi, dan cengkeh.
Dilihat dari
Perkemban,
rnnla di Kabupaten Dati tr Alor luas panen pada tahun 1990 sedangkan untuk produksinya mengalami kenaikan sebesar
rnengalami penurunan sebesar -7-
j Ha,
15,i0 Ton. Unfuk lebih jelasnYa
pada ;ngenai perkcbunan di Kabupaten Dati II Alor dapat dilihat
tabel IL25.
II .33
TABEL II.25 LUAS I,-,lNEl.i DAN PRODUKSI PERKBB{.r|,[AN DI IiABUPATEN DATI II ALOR TAITUN 1990
------+-
+---+----
ll Jenis ll'lo.l ll i
Tanoman
3905.00 14552 .00 4804.00 | 1303.00
lKelapa
2 lK o p'i 3 lKemiri 4 lCoklat 5 lCengkeh 6 lJambu Hete 7 ll(opok
I
9
i0
I
I
i6.54
11.40
|
7e.00
243.90 I 414.00 4753.00 15910.00 824.00
l/ji.bu
Pinang
|
667 .00
93.60
335.00 1200.00 1i060.00
59?.98 69.74
0.50
t+.J+ -10.nq
i1.20 i3.00
1793.00
96.50
65 .00
400 .00
-7 1 .43
1(n
108.00 0 .03
5.00
5.50
i0.00
0.2a
0.50
I
-7.16
I
.30 .91
900.00
0.60
?a207.9 118760.1
18 2_57
u.oo 23.00
2.10
Adapun masalah sub scl,:torperkebunan adalah - Masalah
_-_-_-+__--_--___---+
1060.00 l1?s4.00
-72.88 2.83
3925.C0 11036.00
lvani 1 iy lHibryda
JUMLAH
,--+_-___
----+.-,
I Total Luas panen jPerkernbanganl Total Produksi lperkembangan +---- -- --- -+--------+ +------ - - --+--------{. I 1e8s I leeo I (c) | 1e8s I 1ee0 I (x)
2476.s 128s0.s3
IU).
JO
11.92 -98 .00 1 50 .00 I
15
.10
|
:
produksi dan kultur teknis, dimana masalah tersebut dikaitkan dengan
ting|
produktifitas tanaman yang masih rendah dan pemilikan lahan petani perkebunan rakyat sempit, sehingga mengaliibatkan produktifitas lahan masih renciah.
- Masalah kualiias produlisi, masalah terscbut diliaitl:arr dengan pencrapan teknologi pasca panen. dimana belurn scpenuhnl,a petani melaksanakannya, disebabkan karena keterbatasan informasi dan kemampuan serta pengetahuan yang
dimiliki oleh
para petani.
2.6.3 Kehutanau Karvasan hutan di Kabupatcn Dati
iI Aior seiain bcrfungsi
scbagai penghasil berbagai jenis
konroditi seperti bambu" bahan t''angunan. ka,vu bakar, damar, rotan dan lainnya, serta berfungsi sel''agai memclihara kelcstarian lingi
Penalaan hutan
diiakukii terhadap seluruh karvasan hutan seluas 99.485,80 Ha
tcrdiri dari luas hutan lindung sebesr;50..{13,13 }ia. Salah satu penyebab terjadinya
yang suatu
II.34
kcrusalsn hutan adalah pernbabaun dcngan adanya petani/peladang yang bcrpindah-pindah di bcl.'crapa dacrah, yang mcngekibatkan hutan kurang berfungsi sebagai mana mestinya. Oleh karena
itu progrant reboisasi dan pcnghijauan tanah kritis
nremcgang pcranan penting untuk menunjang
kelestarian hutan, serta prograrn penruliinran kembali penduduli yang berladangbcrpindah-pindah.
Untuk lebih jelasnl'a mengenai luas karvasan hutan di Kabupaten Dati II AIor dapat dilihat pada tabel II.26 dan gambar 2.6.
TABBL II.26
D
+---+i
lNo
Kecamaten
.
I
i
r r\Arl u
--+----
I
lP a n
t
ar
lLuas
| I
fX'ffiS^Ifi il'loTilo*, -+-----
rno
---------r Kritis (Ha) --+------+-----:----*
Luas Lahan
Kawesanl
(Ha) +-------------+--
|
l0alam KirwasanlDireboisasi iOi luar KawasanlDihiJjukanl i8844 .30
1074 1 . 53
1223.00
,1614.87
1455 .00
23105.00
8695.52
929.00
29628.04
557.15
412 .00
4603.51
760.00
lrrlt.Jo
478.44
47484.50
?5574.60
891 .00
42049.96
649.49
2840.00
1534.50
s64 .00
41364.90
I
2 lAior Earat
Daya
I
3 lAlor Selatan
7
I
4 lAlor Timur I
5 jAlor Earat 6
Laut
1
183.71
I
lKopeta l(ol abahi
748.77
I
2.6.4 Pcternakatr Potensi pcternakan I'Iabupalen Dati tr Alor culiup bcsar. Hervan temali yang
a&
berupa
ternak bcsar dan temali kccil serta un€gas. Hewan tcmak uri tersebar mcrata di tiap kecamatan yang ada di Kabupaten
Sati[ Alor. Untuli lebih jclasnya lihat tabel
Ii.Z?. -- *,.
II.35
REf{CANA UMUM TATA RUANG DAERAH
KABUPATEN ALOR DETAI LERI NG POLA TATA GUNA HUTAN
KESEPAKATAN K
ETERANGAN Sungoi
Bolc s Propinsi
Bofos Kobupolen o. Kecomolon
Ealts
b. Oeso
lbukoio Kobupoten 17"
I
40'
F
L
E
5
lbukof
II ALOR
a
Ke
comolon
Jolon
Tomon Wisoto
9;s;
Hul€n Produk
Hulon Produksi Terbotos Flrlon Yong
Peruntukrnyo Akon Di Tentukon
Seteloh Dlokukon Penotoon Lopon g on
Eotosnyo Di-
Kegiolon Budidoyo Yong Mosih Horus.Difetiti
Lebih Lonjut Untuk Di Pertohont'bn Alpu DPindohkon
P. PANTAR
ro5 |106 tto7
tL2
il4
il7 il81ilg SUMEER:
-
KANWIL BAOAN PERTANAHAN N^ISICI\IAL PROP NTT.EAOAN FEMTAGUNAAN TANAH
Th. r99l
I
HASIL KESEPA'TAN
DIGAMEAR OIPE RIKSA
OIXETAHUI
OISETUJUI
TANGGAL
JML.LEMEAR
N O. PROYE K
NO, GAM SAR
z.o
o
dh I .t7 .4, \ti
I
lflfYll V67 \5r'
6.39
25.3
t?.7A |9.l7
SKALA.
|
K
31.95
:639.OOO
eeusntNrAH KABUPATEN DAERAH rtNGKAr
ll
AL-ory
II.36
+ + --+ .EC.oc)Om(]'€r
-
.@6. 'tA.966{Oo'dr LC,OmOOrrr' L!Qcl AO O, !+--+*--*++' UI vro,osNscorS, ,o'OOOo$lol !,a,cosooo p. H+--.{.-16N6N '(tl.OCJ.!OO'CY' rorraf)oo)aror
Nro' --+-' ,O'
rb{' -++-++-
c)oooo .e,-. q1 ro ' A16; ':O.OOmmm'Ol . I -g Oo, L r GO
--++'
oo
o
o
o+-*+*-
'
--+-'
!l U,'OONA6.Or ;,o'aNoco,N, io,OOo€O'O' ('r I E' o,arONOO'r' <-__+_f_l -; ,,q(!6 "o ,,6,oror='m'
' @
\o
o
s
c-!
!!
'f''
;or:.s'6' rONo
'
*. -++-';,@sNAs,6l
rL,LCl r O I , !,
Oo ao
-+ EC ' Oo'OCO@A6rA' .^.Ys,rONcO+'O,
:.,o'[email protected] 3 t t:t
o\ €\ t-{
7
M5 .f lal
z< frt1 \H
lr1
}.i
.r
"'Y ,Pnt.,,l
El$< FI .F= Fr. H HFA 1r-iE
d 97 *a F{ bt li
b< c
9i Ft
'r.6.Os6.€,t' rD.H'WSNNO,T-l' [email protected]'N' I a+-+++-* ,-io;6o4oo,o' ,,O,gSO(nO\,Nr ,,6,06OSrol .
+
I
tT
---;i-=-6-;-
,L.!Or,N; 'O,LCl ,{,OG' I U I GD
.9+:=.+-;,ioisNrcor fafortl)'N@
---+-' ,N@Ornl
'
--+-,
,.O,a rE'd ro+--++-* .(f,i6'o€o'p: '.qJ,No .ro
.
-+
+*
+--
R. ,J'oN@No,N, Eg ' ,r,6o.N-AN,N, 'O,YO'NNN 'Y,LC|S rU,Oo' I v. |.O. + ArO ' --++,C'O,oOcOoo 'F.O'SNAo ,n'O,@N$Om'\ ,E,d,fiNNre\r rGr +;,-io;N\gN:a@,=, ,'aroa
r
;
+ l{l -+ --.;irCOO,S' EC oO' '
--+-' ;
I
,
r{ o
i
3
K
:ci
.r*l €:;
,
N
N
(O
--+-,
, N
o
d
aC
I
. .o \, H ,'J,+f)NN!6' -a
I
:
+-+--
-+
:^:.gE: .L,CO.d , O' .Y.qGr rU,.cl
oi
N
c;
d
Ir6,Ot(tqOOOrs - t 6.- t -a-"o .*;;-=-;,tfroO-ra
:d:
'
,
T G-
rfrd
y+ ,,-;rn;@ooooq --+4,,O@a\@,9 '.OrN
* '.t,s E-, ocrN
|
o o c
--+:-
G
--
a
'L,-V€td ,O,LO, 'J,OCl .u,4€l ,v:Dl
€
,*iO:@eooo.{, ,O.$'SaGSo.\9 'c'o'roRo:Ij ,A'H ,,;6i{no6'c) + + --,,O'qsOaq
--+-
,.o,oNio:v
c
--*,--;c
f
f,
€
c oo o
cl
oo 4
o
c
J
:E
g
o L
o L
rf
o
l
5
t-
O,Noto
II.37
2.6.5 Perikanan Dalam sub scktor pcrikanan, Kabupaten Dati tr Alor cukup berpotensi. Produksi penkanan
laut lcbih besar dibandingkan produksi pcrikanan darat. Mcngenai produlsi perikanan ini dapat dilihat pada tabcl II.28. TABEL II.28
PBRKEI\{B,\NGAJ.{ PRoDUKSI pERIrL4}.{At{ LAUT DAN PERIIi{NAN DAR{T
DI KABUPATEN DATI II ALORTAIIUN 198A1990
"r---+:-
-+------
----,---+,
-______-+
Kecamatan lPnoduksi Perikanan Laut (Ton) lproduksi perikanan 0arat (Ton) | +--- - - - - --+-+- - - -- - -- -+- - - - - - - --+-i- _ - - _ _- _ - -:i 1985 | | 1990 | Perkem- | 19ss I i9e0 | perkem- |
lNo. I
I
I
I
1 lP a n t a r
I
lbansan(3)l
.9
744.0
229.5
1021
-J/.+
I
inansan(3)
0.52
100.0
99.5
v?.a
n?1
i00.0
oo7
br,4
72.0
f.i4
160.0
99.3
21,1.5
344.0
?eq
.50
220.0
99.3
5.0
-?4.8
120.0
96.8
j
I
2 fAlor Barat 0aya 3 lAlor Selatan I
I
4 lAlor
Timur
1
I
5 lAlon Barat
6
Laut
1054.7
84
11.00
I
lKopeta llalabahi
509.
5
rl/I.u
56.
5
3
.80
2.6.6 Industri Peran sektor industri dalanr stnrktur perekonomian Kabupaten Dati
II Alor semalcin
meningkat. Hal ini karena adanya pertumbuhan dalam sektor ini.
Industri yang ada
di
Kabupaten Dati
II Alor
sebagian besar adalah industri
kecil dan
industri rumah tangga ftera1inan). Jenis industri yang ada lebih banyak berkaitan dengan scktor t pertanian, namun ada pula yang L''erupa industri ekstratif. Jenis-jenis industri tersebut adalah industri makanan scperti industri tahu" tcmpc, kerupuh dan sebagainya. Sedangkan industri yang berkaitan dengan sektor pcrtanian yaitu industri alat p.rtanian, pertutriangan, alat-alat pemorong dan
lahlain.
II.38
untuk lebih jclasnya
mengenai
jenis industri dan penyerapan tenaga kerja di scllor industri dapat
dilihat pada tabcl II.29
TAI}EL II.29 JUMLAJI UNIT DAN TENAGA KBRJADALAM SEKTOR TNDUSTRI DI Ii{BUPATEN DATI II ALOR TAHUN 1990
No.
Jeni
s industri Unj
1 2 3 4 5
fPengolahan pangan Sandang dan Kulit Kjmja dan Bahan Bangunan Keraj.inan dan Umunr Logam dan Jasa
Sumber
:
Kabupaten
Dati II Alor
t
Usaha
256
I
Tenaga
I
En2
41,6
BOB
312
1 1 t1-t
160 12
I IY'
<
46
Dalam Angka Tahun 1990
2.6.7 Perdagangan Ditinjau dari banyaknl'a perusahaan perdagangarq hingga tahun 1990 junrlah perusahaan yang ada mengalami peninglcatan. scbagian besar dari perusahaan yang ada masih merupalnn pengusaha/pedagang
kecil' .vaitu sebanyak 446 buah pcrusahaan perdagairgan, diikuti
perusahaan
perdagangan menengah dan pcrusahaa.-r perdagangan besar masing-masing 214 buah dan Perusahaan perdagangan
'ci Kabupatcn Dati
II
6
buah.
Alor terkonsenrasi di Kopeta Kalabahi, baik
perusahaan pcrdagangan bcsag menengah lnaupun perusahaan perdagangan
kecil. selengkapnya
mengcnai banyaknya pedagang ini dapat dilihat pada rabel Ii.30.
II.39
TABEL II.3O
I\TL-N
+---+No.
BA}{YATS{YA PERUSAITAAN PERDAGANGAN URUT KECAN{ATAN DA}.{ GOLONGAN PERUSAHAAI\,I DI Ii,I^BIIPATEN DATI II ALOR TAIilIN 1990
----+-
Kecama
ta
--r-------r
Golongan
i
I
n
Perusahaan I Penusahaan I Perusahaan Besa r Menengah Keci I
I
ZlAlofBaratDoyal 3lAlorSelatan I 4iAlorTjmur I 5 lAlor Barat Lautl
I I I I
6lKopeteKalabahil 6l
I lJumlah
'
-*--,-
I
61
I I 31 3|
Bl 61 9l 24 |
Bl
6l
r1l Ztl
20Bl
37t |
2r4 |
4461 6661
591i
;.;, -:;;r; ;;;, li^,;; ;;,#;;;-; ,.;,i- ;;;;
2.6.8 Pendapatan Per KapiLr Pendapatan per kapita di Kabupaten Dati
Tahun 1986
mencapai Rp. 279.399,00,
II Alor pada tahun 1985 sebesar Rp.252.203,00,
tahun 1987 sebesar Rp. 298,911,00, pada tahun 1988
mencapai Rp. 326.3a5,00, dan pada tahun 1989 mencapai 34?.410,00. Secara keseluruhan pendapatan per kapitra di Iftbupaten Dati
iI Alor
dalam periode tahun
i986 sampai tahun 1989 nrengalami peningkatan. A,ngka pendapatan per kapira pada tahun rciatif iebih tinggi bila
diban
1989
dingkan dengan pendapatan perkapita rata-rata penduduk Propinsi
Daerah ringirat I Nusa Tenggara Timur yaitu sebesar Rp. 30r.712,00.
II
.40
2.6.9 Pertumbuhan Ekononri Pcrtumbuhan ckononri rata-rata di Kabupaten Dati tr mencapai '1,3 yo, scdangkan periode tahun 1984
Alor
- 1988 scbesar
pada periodc tahun 1979
-
1983
2,74 o/o. Pada tahun tcrakhir yaitu
tahun 1989 pcrrtumbuhan ckonomi rata-ratanya mencapai 4,26 oh. Angka ini relatif lcbih sedikit dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi rata-rak di Propinsi Daerah Tingkat I Nrrsa Tenggara
Timw yaitu
sebes
ar 5,520/o.
*E{ol.lfi
Ir.4L
BAB III ARAfIAN PTNOEMBANEAN
I}AI}
III
ARAI IAN PING N I\{ I}AI{GAN
J.l
Pola Dasar Pembangunan Provinsi.Dacrah, J'inqkat I Nusa 'l'enqgar& Timur
3.1.1 Tujuan Pembangunan Daerah Pembangunan jangLa pan1ang Dac'rah Nusa Tenggara 'Iimur bertujuan
L Meningkatkan taraf hidup,
.
kecerdasan dan kesejahteraan seluruh raliyat yang rnakin mcrata dan
adil. 2. Ir,lelctakkan landasan yang kuat untuli tahap pembangunan berikutnya. -3. Melanjutkan dan meningkatkan
untuk memantapkan kesinambungan, keselarasan serta ke-
serasien pcntbangunan antar daerah sobagai bagian intergral dari pembangunan Nasional.
4. lvlendorong dan mcngerahlian pcrtumbuhan pcmbangunan dacrah bawahan, terutama di daerah pedesaan dan pulau-pulau terpencil.
5. Perbaiksn dan peningliatan mutu sumber daya alam khususnya hutan, tanah dan air agar dapat
lebih menunjang usaha peningkakn produksi dan produktifitas sektor pertanian dan sekaligus menciptakan lingl.ungan yang lebih baik.
3.
1.2 Prioritas Pcrnbangunan Daerah Untuk nrencapai lujuan pcmbangunnn daerah dalam jangl.a punJang telah ditctapk'an
.iclapan (8) prioritas pembangunan slrktor, yaitu
l.
:
Scktor Perlanian dan Pengairan,
J. Sektor Sumbcrdaya Alanr
clan
Lingliungan l-lic'lup.
III.l
3. Sektor industri ,1.
(Ago industri
d:rn industri penunjang parirvisata).
Sektor Perdagangan dan Koperasi.
5. Sektor Perhubungan dan Pariwisata.
6.
Sektor Pendidikan dan Generasi Muda.
7. Sektor Keschatan, Kesejahteraan Sosial, Peranan Wanita, Kepcrrdurluilan dan Kcluarga Berencana.
8. Sektor Aparatur Pemerinufian dan Kelembagaan.
Untuk menunjang sektor-sektor prioritas tersebut dikembanglian pula ilmu pengetahuan, penelitian dan teknologi.
3.1.3 Kebijalisanaan Spatial (Tata lluang) Untuh mencapai tujuan utama pembangunan daerah dan prioritas pengembangur yang telah ditetapkan diperlukan kebijalisanaan dan strategi pengembangan berdimcnsi kcruangan (Spatial).
Scpcrti telah ditetapkan dalam Pola Dasur Pembangunan, kebijaksanaarl dan strategi Spatial membagi Satuan Wilayah Pembangunan Provinsi Nusa l'cnggara 'fimur nrcnjadi tiga (3) Wilayah Pembangunan SMP) tcrdiri atas
l.
:
Wilayah Pembangunan O\|P) Pulau Sumba, dengan pusat pengembiurgiurnya di Waingapu (Kota Orde t) dengan wilayah pcng,rruhnya
:
a) Kabupaten Sumba Timur
b) Kabupatc'n Sumlra Barat. Kcgiatan utama yang akan dikembangkan yaitu .
Peternakan
:
. Kchutanan
III.2
. Pertanian Tanaman
Pangan . Pariwisata
. Pcrkebunan 2. Wilayah Pcmbangunan
$IlP) Pulau Flores tcrdiri dart2 Pusat p€ngenrl'''angan
:
(xota ordc I) dengan wilayah pengaruhnya
:
a) Pusat Pengcmb:urgan Maumere
(l)
Itubupaten Sikka
(2) Kabupaten Flores Timur
(3) Kabupaten Alor Kegiatan utama yang alian dikembanglian yaitu .
Perikanan
.
Perkebunan
.
:
Pcrindustrian . Pariwisata
b) Pusat Pengenrbangan Ende (Kota ordc II) dcngan wilayah pengaruhrrya
(l)
:
Kabupaten Ende
(2) Ifubupaten Ngada (3) Kabupaten Manggarai Kegiatan utarna yang akan dihentbanglian yaitu .
Perkcbun'an
:
Perikanan
. Pertanian Tanaman Pangan . Pendidikan . Pariwisat-a
c) pusut pcngelrbangan Ruteng ft(ota Orde
lI)
ticngan wilayah pengrruh Kabupatcn h'llnggarai
I',cgint.r,n utattra 1'ang akan dikcrnbanglian yattu
Perkcbunan . I)ctliutiirn 'l'iurzurral
:
Pariu isata
Pirngan . l'crtl'attitlt
III.3
-3'
(u?)
Wilal'afi Pcmhangunan
Pulau
f imor terdiri clari satu
pusar pengenrbung^n
.
a) Pusat Pengembangan Kupang (Kota orde I lr4adya) dengan wrrayah pcngnruhnya
(l)
:
Iiabupaten Kupang
(2) Kabupatcn Tinror Tengah Selatan (3) Kabupaten Belu (4) Kabupaten Timor Tengah Utara Kegiatan utama yang akan dikenrbanglcan yaitu
:
.
Pemerintahan
. perikanan
.
Pendidikan
. pertanian l'anerman pangan
.
Perindustrinn
. Kehutanan
.
Pcrdagangan
. perkebunan
.
Petemakan
. pariwisata
Dcngan telah ditentukannya pusat-pusat Satuan Wil.ryah Pernbangunan terscbut nraka
hicrarki kota selanjutnyo yaitu Kota ortie III dan orcle IV (Pusat Ag'ro) nvr.sih perlu ditentukrm
lcbih lajut atas dasar indcx sentralitas yang tinggi guru pengarai'ran pembangunan 1:rogram dan proyek sektoral.
untuli lebih
mcnrantapkan perwujudan seciuu operasional dari kebijaksanaap rara ruang
tcrsebut nraka untuli Pelita
v
sccara bertahap scbagai berikut Kawasan Lembor dan
lteng
tclah tliidentitjsir
l5
kawasan potcnsial yang akan dikernbanglian
:
di Kabupatcn lv{anggarai
Kan'lsan
lv{bay
rji KaL,uparcn Ngada
Karvasrm
Ocrok.i
di Kabupaten l..lU dan llclu
i,lilitsrur
Ocsao
di lirbupatcn
llcna
rli Kahupatc.n l.,l.S
nl,rrwasan
Kupang
III.4
Karvasan
Besikama
di Kabupaten Belu
Karvasan
\dautenda
di Kabupatcn Ende
Kau,asan
Magepanda
di Kabupaten Siklca
Kawasan Mangili dan Kawasan
Lcwa
di Kabupaten Sunba Timur
Kodi-Laratama, di li.abupatcn
Sumba Barat
Wonokaka-Anaknlang dan Waekclosarvah
Karvasiur Satargising
-
Panondiwal
di Kabupaten Ngada dan Kabupaten Manggarai
Dari l5 karvasan tcrsct
"rt yang t€lah diadakan study tata ruangnya aclalah kawasan Mbai,
Oesao dan Ocroki, sedangkan ka".asan Lenrbor telah dikembangkan rnelalui l>rogram Pengembangan
Wilayah Terpadu.
Di sanrping 15 kawastr potensial
dcngan
titik
benrt patia pcngembangan karvasan basah,
ntaka akan diidentillkasikan kr' ,'asan-kawasan potensial baru, yaitu
: karvasan
potcnsial lirhan
kcring, kal asatr p>tcnsial pcrtlrt)angan dan cnergi kawasan potcnsial puiwisata. Llntuk lebih .ielasnya dapat dilihat pada
Gaml r 3.l
J.2 Kehiiakstnaan Provinsi I' '-Tlll'}Qaerah TK. I NTT l,ada Sabuorrten DatL[ Alor Dalam upaya mcningl lkan t'ungsi dan peran Kabupatcn Dati
lI Akrr
(terrna.suk Kopcta
Kalabahi) dalirrn nrcndukung giatan, khususnya kegiatan dihidang ckonomi dalanr rviltl'ah hintcrlandn),a
(scluruh
nrc-la1,ani
layah Kabupatcn Dati II AJor), nraka pcrlu suatu arahitrr
rrr.5
RENCANA UMUM TATA RUANG DAERAH
PETA ORIENTASI
KABUPATEN ALOR
SATUAN WILAYAH PEMBANGUNAN DI PROPINSI NTT KETERANGAN:
'r't- r -
ffil
sr-rnsoi
[]l
.ro,on
Bctcs
Rcbuporen
Boto.s Propinsi
lbu Korc Propinsi lbu Koio Kobupoien
rt
(,
z
ol
t6l
o
-f-3'.
d?z '"3
_ L -4-j= J--
o -1
F*t-g-L
\
v
J
E
.
> .-/?
EE
ll
Ko?o Orde
-.1 l'lr- -rl
E3t m(9 ='?
(oio.Orde I Skolo Peloyonon Hroprnsi don I'losionol Skolo Peloyonon Propinsi
Wiloyoh Pembongunon
Sub Wilcyoh
Orienlcsi
Pembongunon
Kegioton
Merrrpuyoi Kecendrungon
Oi'ienlosi KeEioton
))
P.LOhl
I
ti# 'ii
\.^-J
?
u \
SELA'T
--..t.
SULIEA
s , '}{_
,'/,6;\ ---. ,VW-'
fl \
t, ,rf7 \,
rrp.btu
SUl,15ER
DI
. Dcto
6AHAAR
FeFPFrot
!
DI PERIKSA DI XETAI.IUI
l,/r-ru11,S$flw
\
DiSETUJUI
TAtiSGAL
I
NO.PROYEX
JML. LEHaAR I
rr,(l$<\'-r,
xo. leueen 3.1
t/
Eb r't
u oh
lft3 Lai Alt EtI
YA.g/ \>.-,'
c
Er--
cr26 qk
q7a
qro( qBo
sx^LA.l: 26.00O.Ooo
pettnEniiiTAH KABUPATEI'I DAERAH TNGKAT
ll 4!9R III.6
kct''ijaksanaan bagi pcngcrntrangan Kabupatcn
Dati II Alor, khususnya Kota iialabahi
scbagai
pusat kegiatan di Kabupatcn L)ati II Alor.
Berdasarkan kondisi cksisting dan kcbijaksanaan yang ditenrpuh djrna.sa mcnclatanc 1'ang nreniadikan Kota Kalabahi scbagai pusat aktilitss ckononri, nraka pcrlu usaliar-usaha pcnrngkaran
lungsi dan peran dengan mc'lihat potensi-porensi 1'ang d.imilikinya, dcngan rncmpcrhatikan akan ke;cinrbangan lingkungan yang ntengacu pacla kcppres No. 32/199f_). Dengan kriteria tcrscl:ut cliatas, nraka arahan pcngclrbangan rvilal,iih, k]rususny,a Kopcta Kalabahi, dan juga rvilayah Kabupatcn Dati II ;\lrrr mclil:uti
l.
:
Kota Kalabahi merupakrin kota orde kc Il y'ang diharapkan nlanrpu
:
- lt,icningkatkan fttngsi darr peran" khususnl,g dalanr mclayani kota-kota dihirarki barvzrlul,a. ^ Dilaltukarurya pcnataan nran& cialam nrcncntukan kegiatan dan lokasin),a agar rcrcrl)ta surtrl
pola ketcrkaitan antar kegiatan tanpa nreninrbulkan suatu gang,gurn.
- \4cningkatkan
sarana dan prasarana perhubunggn khususn;,a untulc rnc.ningkarkan aksc:;i-
bilitas ke hinterlandnya.
2. Arahan pengembangan Kabupaten l)ati [[ rUor, terutanra untuk mcningllrtk:rn dan rncnrtralgun prasarana
jalan'dengan pembukaan dacrah-daerah yang terisolir, tiisamping nrcmbuka hutrungrn
clengan kantong-kantong produksi baru.
-
lv'lembangun prasilrana pcrhubungan laut, dinrungliinlian pclabuhon rukl,ut agar l;onrunikasi dengan rJaerah lain lancar (bila pr-mbangunin prasarirna jalan trdak mcnrungkinlan
- Upaya meningkatkan rescllentent (;cnrukiman baru) bagi pcrrciuduk upaya
.r
-yang nrasrh bcrl>crrcar
pembangr.uutlt infrastruktur ntcnruclahkan pcnrcnnt:rh dacralr sctcnlPut
III.7
aelr
3.3 Pola f)asar Penrbangunnn Kabunaten DaSi II Alor 3.3.1 Pola [Jmum Penrbangunan Dacrah Jangka Panjang clan Kebijaksanaan Pembangurran Sektoral.
Titik berat
pcmbangunan dacrah dalam jangka panjang adalah pemtrargruran
di
bidang
ekonomi dengan scktor perlanian menjadi scktor kunci yzurg ditunjang oleh sektor Industri, Pr:rhubungan dan sektor Produlsi lainnya. Kcbijalisanaan pembangurun dibidang .ekononri ditujukan pada
l.
:
Perioritas di sektor pertanian dan pengairan dititik bcratkan pada peningkatan produlisi dan produktifitas pertanian pangaq peternakan, perkebunan perikanan dan kehutanan.
2. Sektor
Kesehatan, Kescjahteraan Sosial, Peranan Wanita, kependudukan dan Keluarga Bc-
rencana nteliputi kegiatan peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat, pemberantasan penyakit menular, pengadaan air bersih dan pcningkatan pcran scrta masyarakat clalarn upaya kesehatan.
3. Sektor Pendidikan dan Generasi lv{uda yang meliputi kcgiatan perluasan peimeftttaan kcscmpatan belajar serta peningkatan mutu pendiclikan dan pcmbinaan generasi muda sebagai kadcr pencrus pcrjuangan bangsa. .1.
Sektor Perdagangan dan Koperasi untuli peningkatan etisiensi perdagangan scrta peningliatan pertumbuhan Koperasi agar dapat berkembang menjadi wa,lah ekonomi nrasyarakat dcsa.
.5.
Sektor lndusrri untuk rnengembanglian indusiri nrencngah c{an industri kccil yang mcnunjang sektor pertanian serta meningkatkan penyerap'an tcnaga kerja dan juga pengcmbangtn indu;tri pariwisata.
6. Scktor pcrhubungan dan pariwisata perlu tcrus ditingkatkan penmann)'a dalanr ranglia rncnunjang pertumbuhan ekonomi daerah.
III.B
Sektor Aparatw Pemenntah dan Kelcmbagaan untuli mcningliatkan kcmanrpuan junrlah, nrutu dan disiplin aparatur pcmcrintah serta lcnrt'raga-lcnrbaga penrcrintahan dan kenr:rsyarakatan.
Sektor Sumbcr Daya Alam clan Lingkungarr llidup, untuk rncningliatkan upaya nrclcstarikan sumbcr daya alam dern lingkungan hidup tcrutanrl nrerchabilitasi kawasan kawasan konsenasi sumbcr daya alam (hutan wisata).
3.3.2 KebiJaksanaan Spatial Dalam Itepolita kelima Pembangunan Dacrah alian diarahlian kepada scktor-scktor yang memegang Peranan penting
di
clalam meninglcatkan perkcmbungan Dac-rah scperti pcrtaniarl
pcrdagangarl pemcrintahan, jasa-jasa dan industri.
Di samping itu berbagai Program Pcmbangunan diarahlcan untuk mcnciptakan
lapangan
kcrja yang makin luas scrta perbaikan syarat-syarat kcrja, perlinclungan tenaga kcrja dan pcrtaikan
sistem pengupahan. Kegiatan pembangunan alcan cliarahkan mcnurut .3 wilayrfi pcngenrbangan yaitu
:
l.\\tilayah Pembangunan d yang mcliputi Kecamatan Pantar clcngan pusirtlusar pc(urnhuhan Baranusa dan Kabir, kegiatan utama adalah
cli
:
a. Pusat pertumbuhan Baranusa : Perlaurian petemakan dan perkcbunan.
b. Pusat pertumbuhan Kabir : Perikanan dan perkebunan.
3. \Vila1'ah Pengemtrangan B, mcliputi Kecanratan Alor llar-at Laut, Pcnvakilan Kccamiitan .,\k>r I}arat Laut, Kccantatur. Alor Barat Daya dan (opcta Kalabahi tlengan Pusat-f)usat pcrtumtruhan
di Kalabahi clan l}waga, kegiatan utarnanya adalah
:
a- Pusat pertumbuhzur Kalabahi : Pemerintahan, Pcndiclikan, l)crinclustriarr .ian l)crdrrgangan.
[r.Pusat pcrtumbuhan t3uraga : Pertaniur, I)erkciiunalr tJan Pctcrnulian dan
I)erikanan.
i:
lll.e
-l
Wilayah Pengcntbangan C, mcliputi Kecamatari
i\lor ljclat:rn, Kccametan Alor l'inrur da'
Penvakilan Kecamatan Alor 'I'imu', clcngur l:'usat f)cllunrbuhan di Apui dan N4aritarng clcngan kegiatan utamanya adalah a. Pusat pcrtunbuhan
:
Apui : pcrtanian dan pcrkcbunan.
b'Pusat pertumbuhan lr4aritaing : Pertanian, l)erikanan clan Kerajintui ftak1,at. Sesuai dcngan pembagian struktur pcngenrbangan pusilt-wilayah l)cngcnrbangan tcrscbur
diatas maka perlu dengan adanya percncaru€n, pengembangan Kota lbukota/Kota lbull>ta Penvaliilan Kecamatan yang mcnunjang pertumhuhan rvilayah pengaruhnya (rintcrland) Untuk Iebih jelasnya lihat tabel III.
I
dan gamb ar 3.2.
'tAIlEt,Ill.l PRI ORITAS PENG EIU
I}ANGAN
KO
1
PENGENTBANG.AN SEKTOR IIASTS }{i
layah I
F'tts,:L PerLrrnrbulrarr
l)engembangarr -+ - - - -
A.KOI)I K ECAI\{AI AN DAI{ WII,AYAII I)T'N(;AITT'TINYA p..r)!crrri.r,i1(.).rfl
I
,)rktor
[_i,r:.
i.
I
A
Bl
l1.Bar,:rrusa 12. i(at-r i r |
1
.
12.
C
Per"Lorti itrt, [)t-:t.t:t trol ,:r) , Pt,:l'l:ul_rllorr Pet' i ka n,: ri, [)(..r'[,:i)urr,r rr
flo labah i
Pr:nieriliLalron, i-'t:lrj i,ii i on, pelini.lir:. tr' i an, Perija.Jnrrgdr'l
Buroga
Perta rr ia tr , Pi:r i ibrrrr,: Peril.anan
l. Apui 12.Mafiraing
PerLan y0
Sunrtrer
:
)a
n,
PerLaniart,
P*r'1,-.L,urro
Pr-.rr
rr
,
P,::
t
(rni
|
1)
fl
n
l.i1nrin, fir:l-:j
iri;I
lt,:l
L
Rencarro penrbangunan Lirrr; '[ahun,
Prop.
NTT
.
,1.
t( ,k {( ,l:
ilt.l(,
?<
t a.,a) .ri: ,.:; :L-y":
:
-_l
R€I'JCANA UMUM TATA RUANG DAERAH
KABUPATEN ALOR I I
I
I !
t
PERWILAYAHAN OI KABUPATEN DATI II AL O R KETERANGAI'I
K E
:
Sungoi
Eotol
E= Botos E::r l-.-.-b
I
Propinsi Kobupolen
Bolqr
t-el lbukoio
tI
E
P.ALOR
I 1| 4--lti | .' 7.V>
I
xEc.+oYE i.l,,^;__/4-*
'^gUi:,at)
@ @
y' Y,' 'iii.a
I
tl Ir2 il3 i lr4
b, Desg Kobupoten
lbuholo K€camqfon Jolon WEA : -KEC. PAXTAR -PERW. (EC. PANTAR -PUSAT |
- KOPETA KALAEAHI - P ERW. K€C, ALOR SARAT LAI'T - KEC. ALOR, SARAT LAUT - KEc. A!OR.8ARAT OAYA - PUSAT KOTA KALAEAHI - SU8 .PUSAT XOTA BURAGA WEC:
--.$ to6 !to7 | rog
g. Kemo?oo
- XEC .A LOR TIUUR - PERW.KEC.ALOR TIMUR - KEC. ALOR.SELATAII - PUSAT XOTA APUI - su8. PUSAT XOTA lanttatno'
,,sl"slt'z SUMEER:.KANWIL EADT}I PEFTANAHAN NASIONAL .FFOP NTT. AADAII PE]IATAGUNAAN TANAH
Tlr- t99l
DISETUJUI
\
TANGGAL
'
NO.GAHAAR
32
F|W5f
il
sxaLA r.63s.ooo
PEMERINTAH KABUPATEN
DAERAH TINGKAT II ALOR
III.11
BAB IV ANAIIStr PENEEftIEANCA il SfRTtr ruNEg WU,AYAH/KAWASAN
I}AI} IV ANAI,IS IS PIIN GIi I\,T T}ANGAN S I!IT'I'A IIT]N GSI WI TAYAI I/I)AIIILTI I
4.1 Fisik {.1.1 Penilaian Kesesuaian Lahan Kesesuaian lahan adalah gambaran tingkat kccocokan dari scbitJ:rng lahan untuk suatu tipe
penSguni€nnya
urtuir suatu tanantan tertentu atau usaha pertanian. Ilasil penilaian lahan diareal
survey tersebut. Dari hasil pcnilaian lalurn
ini dapat diinterprestasikan
kedal'am bentuk peta ke las
kcsesuaian lahan yang sangat dipcrlulcan dalam pen)'usunan rcncana garis hesar tata ruang.
Tujuan pcnentuan kelas kcsesuaian lahan adalah untuk mcnentukatr prioritas penggunairn lidran yang sesuai dengan kemampuan yang dida"sarkan atas kclcstanannya, kcseimbangan
pola
dan
hasil yang optimal.
I)alam klasillkasi kcscsuaian lahan, kelas atau tinglrat kcsesuai:ur sebidang lahan rurtuk tanantan tcrtentu sangat tergantung pada t'alitor pcntbatas, apalagi faktor pembatas tcrscbut dapat
diperbaiki atau dikurangi malia kelas kesesuaian lahannya dapat meningkat.
{.l.
S:
l.l
Klnsifikasi Kesesuaian Lahan
Sesuai, yaitu
kfian 1'ang dapat digunakan sccara tcrus mcrlerus untuk suatu
penggunaan
tcrtcntu, tanpa atau scdikit resiko terhadap rusaknya sumhcr daya alanr. Scsuai nrcnunlukan bahrva 6{) sampai 1009't, dari sistcnr lahan untuk
tipc pcnggunaan lahan trrrtcntu, sistcnr-sistcrrt
lahrur ynng scsuai dapat mcncakup 0 sampai dengan 4Ct9,o lahan 1'rng ticlak scsuai.
IV. }
Iiclak Sr:suai, 1'aitu lahan yarlg nlcmpunyai pcmbatas scdenrikian tupa schingga tid:il: 'tipc-tipc yang diper-tirnhangkan sccilra l-,crkelan&sungan. mcnrungliinlian pcngguraannya
tid'k
scsuai bcra(i bahwa 60 sunrpai lu(ioA ti'ari sistenr lahan yaug titlak scsuai dapat
mencakup 0 sanrpai 40% lahan yang scsuui.
agar mcnladi Scsuai bers;.arat. yaitu lalurn yang mcnrbutuhkan masukirn-masukan tantt''ahur
scsuai bagi pcnggunaan secara tetap untuk tipc yang dipcrtimbangkzur. \'lasukan-ntasulian ,Japat
pernupukan meliputi tin
clan sebagainya. Sistem-sistem lah:rn scsuai bersyarat dapat
juga mencakup 0 saurpai dcngan
4tr4 lahan tidalc sesuai,
.1.1.1.2 'fipe Penggunaan Lahan untuk I)alanr kritcria penilaian kesesuaian lahan diaruhkan untuk 5 tipc pcngunaan 1'aitu tipe penggunaan pernukinran, tanaman pangan, pctcnrak'an, tanaman tahunan' kchutanan' puta tanah Kelirna tipe pcnggunaan lahan tcrscbut rlikorelusikan dcngan satuan-sittuan diur satuan peta kesesuaian lahan seperti yang terlihat pada tabel l\2.
-
I
Pemukitttirn
-'l'ip"
penggunaan lahan
ini
yang adalah pekarangan, lahan kering suaitani, ltrhan basrfi suiritittri,
llsik dipilih parla dacrah-tlacrah
ini dikclonrpokart
uut
pcta
dipilih
pacla
dalant
kcsosuaian Pm.
-'l'ipc pcnggunaan
lahan
ini
adalah sagu, 1-risang nanas, junrbu nlcntc 1'ang
tcrkcna gd:langlrn, dacrah-dacrah datar diur rcnclah dcngan kcmiringur iurtara 29 b rliln tlo o. tidak
Iv.2
hagi
yang dipcruntukan scrta kondisi t-isik dan kinrianya baik' l'ah'an
pcnggutlain lnl
'l'p' cirkelompokan dalanr unit peta kcscsuaian
TABEI, TV.I
+----+-
KI1SESUTIIANI,T\IIANDIKABLIPA.I.ENDA.l.tlIAI",OR "
--'---+
----+-
peral Luas lsaruarr
I 1
|
r.ahan
.
I lli:i::":::::l:l::....1
Prrr IIP lPk lIt I Hu I x l:'i l:'l ilf l:ll': lirtt -- -+---'l--'-r'
I N I s I li | :; APG I r05s,s2 | 0'31 !s i;oi,;ti o'4ei'ii
|
| |
R'ru
I
n.,ro,,,.rd;,si
I
!
lPrrr'
Pk'
Ktt
lt ]- l']
+ I
.f
f.---+-
i . r TLB I
e052,26
I
3,i6
LN1:
li il l'l It l''i' ''r'
r'1.
I
1
lPrt 'rrt^ lN iN lr lNisll'r t,' ilul,rul | -.1---f,-----.+..--1.. t'"i'0 KPG l;r?34,421 !'illli:!: l: ll i;r I I,l;I'ttr l'' lrr 3,oti lN/5 lH irs:zr.os |i 3,0ti lNis lN ;r; KJp iI SB:?3.09 lN ll ll l'1 N r\ N I| I o,?1 iHrs cor";z 1 lN/s Ii N iI N I NNr r,rNt i| 601,',7 | o,;'r t'ttl pTG i zrs,rz 1 o,oa iNis lN lN lN lrt I ;;; i sz,eli o,olinrs; 1r'r lN !N l* |
.lJ |
I
I
i ;i I lll
|
I : : i :
oo^
1,0'1,19
KOt
2e50,58r l'9:ll ll l: lx ll lI IJUU/'bb 4,82 |I N I qto( " IN ls |lN' I
lll I ;;;
I
il; l':l I IllN Ils IlN Ils liX: lF'k'rtt {r,ur1N rur l " | " I iiu4y,o{ | itroos,sri
MBA
ULU BLo |I
16041,e8 tuvar'ru
I
IPk, fii'
lll
5,60 l N l N l N l N | $ I
Csc iresrea,ez 1 se,ll I N I N I N I N | $ | u.rA l1?8e,oel q:rlil ltl lN l:l lN ll iN l: i;; izir-z,aii z'"oiN il
110 |
| |
I
IKG | 9s83'0? |
Nrs
1 inii,oz
i
tt,.
:
I'^ i'i^
ll*
'''"
Tidrti 3'4s lN lN lN lN lN I 0,65 i l:l':'"'l"1"1:
- if li li li
)l
1f86464 '00 | 100'U0 I -+-------.'-'{---"'-"f ;--ity :iuniber : L;rrd Sytrrtetlsiland Suit"bil : * - ScsLt.ii bel'sYilrilt' ket
I
-
Junrlalr
- I>etcrtrakan
,I.ipc
pcnggunaan la}ran
ini a.lalah p"ngg"'nn.,lirlitt' pcrikanatt tiir
y..g dipilih pacia dacrah-ilacrirrr
pa},ltu. pcngalran pa:iilng stlrut
ticiak tcl'kenT gcn'rll8'dt' dcltgan kentirttrgan antiua 99'; ctitn 4t-tqu'
t\7
?
serta ksndisi
fisik dan kinrianya baik. Lahrtn yang dipcnrntukan Lragi pcnggunaim rni
dikclompokkan dalant unit peta kcscsuaian I'k.
-'I'atraman I'ahun:ttr 'l'ipc penggunaan lahan ini adalah tcmbakau, rotan, karct, kcla;;a, coklal, lacla, tcbu dan kopi yang
cfipilih pada daerah-dacrah dcngan kerniringan iurrara 2o,o d:t
tiozo,
tidak terkenl genangan, serta
kondisi tisik dan kimianya baik. Lahan yang diperuntulian bagi pengguuran ini dikclompokan dalanr unit peta kescsuaian 'l'1.
- Kehutanan Tipc penggunaan lahan ini adalah perhutan tanian, dataran tinggi dan pcnghutanan kcmbali yang
dipilih pada daerah-
Kh.
Untuli lebih jelasnya lihat ganbar
4.
L
4.1.2 Potensi Sunrber Dayrr Air l)alam sub bab ini akan dibahas kcnrarnpuan dan kctcrsc.liaan arr yang ada di Kabupaten Drlti
lt Alor, hal ini pcrlu
dilakukan mcnging'at t-aktor ini cukup pnting artinya dulanr pcnluiun'dn
Rtn'RD Kabupatcn l)ati
11
Nor
scbagai masukan dalzun melak.sanakan pentbangunan daerah
tcrsebut.
llcrdasarkan sunrbernl'n maka potcnsi sumbcr daya air daprrt drbc&rkm atas tiga jcnis i1
yaitu ; potcnsi air hu.jan, potcnsi air pcrmukitan dan potcnsi atr tanitlt
rv.4
RENCANA UIT-UM TATA RUAFIG DAERAH
KABUPATEN ALOR
KESESUAIAN LAHAN K
ETERAI.IGAN Sungoi
lo
--l
b:::--q-l
Bolos
Propinsi
Botos
Kobupo?en
o. Xecomolon
Eol:s
b. Deso
lbukoto Kobupoten lbukoto Kecomolon Jolon
KAB.DATI II ALOR
PM, PK,KH
PM,PK,KH
*
PM,TT,KH PM,KH PM
.MARICA
PK
Ir(xx PMIKH, P.KTF
PK,KH.#
60l"X!"t*n
Tidok di Rekomendoskon
x SUMBER:
Eersyorol
-
KANWII- EAOAN PERTANAHAN NASICIiAL
PFOP NTT. BAOAN PEMTAGUNAAN TANAH
TH. r99l -BARKOSURTANAL
(
RGPPPTOT
I t988
.
DIGAIIBAR DIPENIKSA OIKETAHUI
DIS€TUJUI
TANGGAL
N O.PROYEX
JM!-.LEMBAR
NO.GAMEAR
4.' 3r.95
ffi &
SKALA.
| :639.OOO
PEMERTNTAH KABUPATEN ,
DAERAH TINGKAT
ll
A-L98-
ry,51
4.1.2.1 Potensi Air llujatt potensi air hujan dapat dianalisa herdasarkan keadaan iklim di wilayah Kabupatcn Dati
Alor. 5{)0
Scrcrra umum rvitayah Kabupaten
dan
iI
Dati lI r\lor ntcmpunyaijunrlah curah hujan rata-rata antara
1000 mmAahun. l)cngan jumlah hari hujan atrtua 70 dan 100 h.rriitahun. r\liibat
rcndahnl,a jumlah curah
hujan dcngan hari hujan dan intcruitas yang bcrvariasi tinggi nrenyebabkan
bcntang alam Kabupaten Dati
{i Alor menjadi relatif kcring
dan sangat mcnlpcng?ruhi kcadaan air
ranlh, selain itu pada bulan bulan lrrrtentu mengalami pcnurunan curah hujan schingga mcnrpcngaruhi dc.bit air pcrmukaan (sungai, &rnau), yang mcnycbabkan dacrah
ini
dapat
sangat tcrbatas
untuk oerlanian.
1.1.2.2 Potensi Air Pcrnrukairn Potensi air pcnnukaan dapat dikctahui dari sumbcr air yang berasal d.trri sungai, d'.mau, rau'a dan air gcnangan. sungai-sungai
y-g
Di Kabupaten'Dati II Alor potcnsi air
pcrntukaan sebagian bcsar dari
bcrada di dacrah tsrsebut dalam skala sedang clan kecil.
Iklim yang kcring tlan musim hujr.rn yang bcrlangsung hanya 3 - 4 bulan dalam sctahun mcnycbabkan sungai-sungai yang berada
di wilayah Kabupatcn l)ati II Alor
bruryak yang kering
terutanra pada musim kemarau, schingga tidah bisa diharapkan menrjadi sumber air baku dan tidak
nrcnguntungkan. Olch sebab itu peningkatan pemanfaatan sunrber air bawah tanah ntcrupalian upaya yang scbaiknya mcnclapat pcrhatian. Sungai-sungai yang ada dr Kabupatcn Dati
lI Alor unrumnya
olch ntasyarakat digunakan untuk irigasi dan kchiclupan mitsyarakat. Sungai-sungai yang L''crada
clun [',cnnu*ra
di laut [:lorcs,
di Kabulxrtcn llati fl
Alc-rr nrcngalir kc arah utara d:m sclatan
dan 'fcluk
Kalabaht. Jumlah sungai ymg ada di
Sclat OmL''ai
Kabupatcn Datr II .,\k,r adaluh schany'ak 22 sungai, sclain stngiti tcrtlapat juga
-5
butrlt,Janau. PatJa
lV.6
unrunlnya sungai-sungai yang berada
di tiabupatcn l)ati lI Alor nrcntpu- nyai panjang sungai yang
pendck dan scnrpit. Ber
l)'\S
Dati
lI Alor
menrpunyai dua
:
Alor tsarat Daya
Lcmbur yang daerahnya menyebar ke cmpat kecanratan laitu Kecarnatan r\lor llarat Daya,
;\lor Selatan, Pcnvakilan Alor Barat laut dan Peru'akilan Kecarnatan Alor'l'inrur. Pengendalian pcnggunaan lahan untuk masa mcndatang di sckitar DrLS pcrlu penanganan khusus sehingga dapat dihindarkan dampak negatif yang alcan timbul. (Garnbar 4.2).
4.1,2.3 Potensi .,\ir 'l-lnah Potensi air tanah yang mcliputi air trinah dangkal, air tanah dalam (aqu'il'er) dan mata arr. Pol,cnsi air tanah
di
Kabupaten Dati
pada urnumnya kandungan
II Akrr |6nys
tcrdapat pada daerah-ciaerah tencntu sa;a d:rr
air tanahnya relatif kccil sehingga tidak rncncukupi untuk
nrcngatasi
kcbutuhan yang diperlukan.
Potensial dan prospck air tanah
di Kabupatcn l)ati lI Al<;r mcnurut pcta
hrcirokrgi
Indoncsia yang disusun oleh Direktorat Geologi Tata Lingliungan, Dcpartcmen Pcilambangan dan
lincrgi lahun 1983 termasuli yang sangat rendah (very low). Jumlah ntata air di Kabupatcn Dati II Alor yang dipakai untuk sunrbcr nrata air sebanyali 2 ntata air yang tcrdapat
kcbutuhan
di Kecamatan Alor Barat Laut. sumbc'r nrata air tcrsebut hcrt'ungsi nrelayani
air bcrsih pcnduduk dan dikclola oleh PAlr,'l Kabupaten l)ati l[ .,\lor
kctersccliaan air tanah tJi Kabupatcn Dati
Il Alor
Pcrkiraan
a,.lolah scbcsar .5ti.-11ti.036 nr'/tirhun
IV.7
RENCANA UMUM TATA RUANG DAERAH
KABUPATEN ALOR
DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS' KETERANGAN: Sungci
Bolos Propinsi Botos Kobupolen o. Kecomolon
Ecf.ts
b. Deso Kobupolen
.lbukoto
lbukclo Kecomotor
17040'
KAB.DATI
II
Jolon
P.ALOR
ALOR
BOIO
S
DAS
Doeroh Aliron Sungoi 26. Adwer 27. Lembur
:t -,./"--\-. 7'AMARTCA
t.'ti,/
soleXl*enlo
i
SUMEER:_ KANWTL EADAN PERTANAHAN NASIONAL . PROP NTT. BADAN PEI{ATAGUNAAN TANAH
TH. l99l .KANWIL KEHUTANAN PROP.NTT. Th.I99O
)
t
*.r't+ OISETUJUI
TANGGAL
e
Fl a
I
"..."
,3,'.
llr-l=i8
'KALA.r:63s'ooo
PEMERINTAH KABUPATEN
DAERAH INGKAT
il
Asq
4.1.3 Penggunaan Lahan
il
lahan di Kabupatcn l)ati Untuh nrengi
di tiapat 'Jari l]atlan
Alor
Pcrurnahan Nasional
l]erdasarkan pada studi propinsi Nusa Ten€€ara Timw dan data dtui Kabupatcn Alor Ifalarn Angka pora rrerskara clapat
r
:
ll Alor
rahan di Kabuparen Dati 25r.000 dan data yang di dapat, r'aka pcngguniian
dilihat pada tabcl lV-2 dan gambar 4'3'
TAITEL IV.2 PENGGUNAA}.{ LAIIAN Ii\BI.JPATEN DA'II
II AI,OR
"1"-' -----'++----+' :" Al or Kab. I ProP ' NTT-, -;' I ": . (11;) Je.ls Hengguttoort i '--'- " "-+--( --': ,, , i| ( , no x ) Luas l l
l luas rHi,l l
l
I lPerkamPurrgan z' rq1,.,ih lsawah 1 lranr]:n/rrrranrr
: iTeeaian/Ladans Canrpuran 4 lKebun
5 fPerkebunan 6 lHutarr
I r'''r'vv I i| ?t.lss,oo '755 '00 Ii
i ZO'Oel,SO | I i9 :1:':: | Il'v)tu'|vv I 11.990,00 aa.ez6.oo Ii ii 44'67t''00 | 6e 1!!'99
)
I
i
0,79
I
0,96 L 0'e! | 9,?9 4,19
I
|
|
15,60 | 15'60
t.'..i.''7t]2
ii /r'r
1.64
4?l'341
B,e0
il'- J .3()7 98't4/ 98'747
4,50
I 2l')1. I '8er'54e ! ...('''t64 Tf0anau/Kolant/Rawa i lez'ooi 0'9/ I lAlang-a1ang/Pet'rsenrbalaan/i z'ilo'oO i ?'50 | 1'941'0tr2 lPadang Rumput/semak I r., rr,,r c.n I 2l'Be o ne I tt..)t 62.7oe,s0 Il 2r | 9 lTanah Rusak/Kering |I t)Z'lue'bu 44'48ti l9'38 | 155'523'00 | ll0 lLain-lairr -'+------'+' ------+ *--:-*i00'00 l286'464 '00 I I Kabupaten Oati I I Alor -+---------i' -+-''+-----
?
4
I ,0:' 0,0()
I
|
,0e
l9 ,9tr 0,l-'i
r
l:l' )
00,00
.i
I
Sumber:Xantol'|.lilayahBadanPert'artahllttl{os.ionalPr.op.|lI1-
- secara umum penggunaan lahan di Kabupatcn Dati
II Alor
cltdonrinasi oleh pengunaiur lahan
scbcsar 69 720.32I'la' ti2.7l 1.52 untuk huta& tanah rusal..:/ kcring
lla d.an 11.611,411.1a atau 2.1,33go, 2l,tigg,'o rlan
15,5994
darijunrlah total lurts lahan Kabupatcn
lilh:ur untuk pcruntahan- sltrvah Dati u Alor, scdangkan penggunaan lithiut tcrkccil bcrupa atitu I '79a/o'0'9o9'b scbcsar 5. l'11 lta, 2.7551{a dirn I :)7 Il, kola.r/rawa/danau, masing-tnasing 0,06ggi, dari jumlah
drur datr
lah.n Katrupatcn Dati lI Aior.
t.tal 'cnggunaan
rv.9
:
RENCANA UMUM TATA RUANG DAERAH
KABUPATEN ALOR
PENGGUNAAN LAHAN K
ETERANGAN Sungoi Eoto
s Propinsi
Botos Kobupoten F------1
E:::q i 8ol,rr
e. Kecornolon b. Deso
lbukoto Kobupoten lbukolo Kecomoton
I(AB.DATI II ALOR
Jolon
Pemukirnon
Kebun Compuron Teg o lon
Semok Hu lon
SUMEER:
-
KANV/IL BAOAN PERTAIIAHAN }IASIONAL PROP NTT. EADAN PEMTAGUNAAN TANAH
Th. t99l
_EARKOSURTANAL ( RcPPIoI I I9A8 OIGAMEAR
DIPERIKSA DIKETAHUI
OISETUJUI
TANGGAL
N O,
PROYE K
JML,LEMEAR
NO.GAMBAR
4.3
PEMERINTAH KABUPATEN
DAERAH TINGKAT
tl ALOF-rv.10
- penggunaan tahan
untuk persawahan yang sebagian besar didominasi olch sawah salu kali pancn
dalam setahu4 mempunyai luas lahan 2.755
lla
atau sckitar 0.9ti9,'o dari luas total Kabupaten Dati
II Alor, tersebar diseluruh kecamatan di Kabupatcn Dati lI Alor. - Sumber ranaman pangan yang lain bcrsunrber dari
budi daya tanaman pada lah:ur tegalan/ladang
dan kcbun campuran nrasing-masing mempunyai luas lahan 266.264,23 9,?99/o dan
lla dan I 1.990,33 I{a
atau
4,19% dari luas lahan total di Kabupaten Dati II ALor.
-Kawasan terbangun/perkampungan mcnernpati lahan scluas 5.1.11 Ha atau 1,79o'o dari luas lahan
toral Kabupaten Dati
II Alor. Bila ditinjau
<Jari
alokasi pentanfaatan ruang yang ideal, maka
proporsi tersebut masih amat kecil, akan tetapi apabila dibandingkan dengan proporsi penggunaan lahan propinsi Nusa Tenggara Timur masih lebih besar. Pcrkampungan Kota (urban settlement) beraglomerasi pada pusat-pusat permuiiiman yang telah mulai nrcnunjulian kawasan-kawasan kota
yaitu di Kota Kalabahi dan kota-koa kecamar-an lain.
4.1.4 Kondisi Lingkungan
{.1.4.1 tldara dan Kebisingtn Pencemaran udara dan suara (kcbisingan) biasanya bbrsunrbcr dart kegtatan intlustri dan
lalu lintas kendaraan bermotor pada pusat-pusat perdagangan.
Kegiatan industri di Kabupatcn Dati II Alor ntasih relatif kccil, bcruptr industri kc'rajinan rakl,at (industri rumah tangga), scdangkan kebisingan yang ditimbulkin olch lalu lintas kcndaraan
bcrmotor hanya pada kawasan-kawasan fungsional yang sihuk, unlunn]'a tc'r1adi hanya pada jam-janr tcrtcntu saja, yaitu pada janr puncak pagidan sore.
rv.
tl
4.1.4.2 A i
r
Kualitas badan air pada sungai-sungpi yung melervati pusat-pusat pemukinran akan cenderung menunn hal ini disebabkan oleh linrbah rumah tangga yang dibuang kesr'rngai.
4.1.4.3 Lahatr Tekanan pendudulc terhadap lahan dapat diidentitlkasikan dari tingkat kepadatan penduduli agraris yang lebih tinggi
di Kabupaten Dati II Alor dibanding rata-rata propinsi Nusa
'lenggara Timur. Selain olch penduduh pengaruh iklim dan curah hujan juga merupakan faktor pendorong
kc arah eksploitasi atas lahan subur yang dikonscrvasi dengan cara perladangan pindah, tebang bakar pada kawasan hutan konservasi, hal ini mcnimbulkan kerusalurn ekosistent hutan.
Kerusakan ekosistcnr hutan
di Kabupaten Dati II Alor lebih tirrggi dibanding
rata-rata
Propinsi Nusa Tenggara Tirnur. Kerusakan ekosistcm hutan yang ditandai oleh pencurian hasil hutan, kebakaran dan gangguan lairurya di Kabupatcn Dati
II Alor mencapai
20-30% dibanding
rata-rata Propinsi Nusa Tenggara Timur yang mencapai l6,Oz6.
4.1.4.4 Cuaca dan lldim Gcograflrs Kabupaten
Dati II Alor yang terletali pada posisi peralihan antara daerah basah
Indonesia dan daerah Kering Australia T'engah.
Angin yang be(iup dari dua arah yang berlawanan ikut mempengaruhi iklim di ilacrah ini schinqga terjacli pc:nggantian musim yang perioclenya tidak seinrbang yaitu ntusim hujan yang singkat selama 3-5 bulan dan musim kemarau yang prurjang sekitar 7-9 bulan.
rv.12
Jumlah curah hujan tertinggi tcrl'adi pada bulan maret setiap tahunnya, 1'aitu sebesar 153 mm, selama nrusim hujan distribusi hujan tidak merata
di setiap wilayah
kecamatan. Dari jumlah
curah hu-ian bulanan, malia rnusim hujan di Kabupatcn Dati tr Alor mulai berlangsung pada bulan dcsember. Jumlah hari hujan yang terjadi di Kabupaten Dati II Alor pada tahun 1990 terbanyali pada
bulan maret yaitu sebanyali 13 hari dan 1'ang terkcci tcrjadi pada bulan algustus yaitu scdanglcan
I
hari,
jumlah total curah hujan yang terjadi di Kabupaten Dati II Alor selama uhun 1990 yaitu
90 hari.
Kenaikan curah hujan yang terjadi pud" bulan maret yang cukup deras tlan lama biasanl,a dapat menimbulkan banjir pada areal yang berupa cekungan. Kondisi tanah
di Kabupatcn Dati II
Alor yang berkocfisien alir tinggi atau kurang rcsapan akibat berkurangnya flora karena penebaurgan atau terbakamya hutan yang dapat mcngakibatkan terkikisnya lapisan humus yang pada gilirannya dapat mengurangi kesuburan tanah.
4.1.{.5 Flora dan Fauna Kcaneka ragaman flora
di Kabupaten Dati II Alor, berkarakteristik typc ekosistern hutan
tropis" jenis llora yang hidup hampir sebagian besar tcrdiri dari padang runrput, pohon lontar dan kelapa.
Untuk fauna dapat dibedakan atas
:
-
Ilcwan bcsar : Sapi dan Kuda
-
i{ewan Sedang: Kambing dan Babi
-
l{crvan Kecil : Unggas seperti ayam, itik, burung beo, nuri.
-
Hewan Hutan : Itusa, Babi, Musang, tllar dan sebagainya.
n/ t?
.1.2
Sosial
4.2.1 Penduduk 4.2.1.1 Junrlah dan ltertumbuhan Pcnduduk Penduduk Kabupaten Dati 144.629
lI AIor nrcnurut hasil sensus penduduli tahun 1990
berjumlah
jiwa, atau sekitar 4,425yo dari juml.rh penduduli Propinsi Nusa Tenggara 'fimur
yang
bequmlah 3.268.644 j iwa.
TABEL IV.3 JIJI\ILAII DA}I PERKEMBANGAN PENDUDUK KABTJPATEN AI,OR PROPINSI NUSA TI'NGGARA TII\IUR TAIIUN 1980.I990 +'---+--+---- -.---r.
Jurnlah I R;rte
lJumlah I Rate I I
1
124.948
126.i?i |
4
IYUJ
129.399
5
t984
b
198
x
I
5
986
B
t9B7
9
I 9BB
t0
t989
li I
980
198 i l 982
(.
Rata
I 990
-rata
f----Sumber
127
.934
| |
130.?r3 I 13s.536 | r35.536 | 136.e?B | 137.521 | 138.944 | r44.629 |
perkembangan
X
2 .7 J7 2
1,44 1,15
2.846.400 2.896,70Q '/.944.131 3.061.244
4,09 0,74 0,29 0.43
3.144.864
I ,03
I
I
,48
| | |
|
J'
1,77 1,t'4
3,98
(,IJ -" | -l,Ll5 "
I
-i,40
-+--------+-.---+Hasi l sensus 1980, i9g0 Kantor statistik KabuDaten Dati II Alor Nusa Tenggaro Tintur 0alam Angka
: - tlasit
. l7
l.78
|
3.086.748 | 3.043.-r95 | 3.168.814 I 3.?68.644 |
4,0e
I
.t66
.796. 500
0,94
0,63 |
T}AN
4.1? 3,15
t,Bl
Perlritungan
Melihat dari kecendemngan pertunrbuhan dnri tahun 1980 sanrpai 1990, nampak bahrva pertumbuhan penduduli Kabupoten Dati
Il Alor lebih
kecil dari pcnunrbuhan pcnducluk Propinsi
Nusa Tenggara Tinrur yaitu sebesar l,4tl scclangkan untuk l)ropinsi scbcsar I,Nl%. tintuti lebih jelasnya lihat tabel 1V.3.
IV. I4
4.2.1.2 Distribusi Penduduk Kabupaten Dati
Il Alor dan Pertumbuhannya
Distribusi pendudulc Kabupaten l)ati II Alor mcnwut kccanratan atas dasar hasil
.sensus
penduduk tahun 1990 adalah Kecamatan yang menrpunyai jumlah pcnduduli paling tinggi adalah Kecamatan
Alor Barat Laut scbesar 41.2U9 atau sekit-ar 28,550,'6 dari jumlah penduduk total
Kabupaten Dati Kecamatan
II Alor,
sedangkan Kecamatan )'ang mcmpunl,.lijurnlah pcnduduk tcrkecil adalah
Alor Selatan yaitu sebcsar 7.333 jirva
at'du 5,()'lo,b dari
jumlah pcnduduk total Kabupaten
Dati II Alor. Untuk lebih jelasnya lihat tabel IV.4.
TABEI, ry.4 DISTRIBUSI DAN JIJNI L.A,II PEND UDUK PERK EC AI\{ATAN DI KAI}UPATEN DATI TI ALOIT TAI.IIJN I99O
---+---^----"+ --.+-+----+---I No I Kecarnatan lJurnl ah Pendrrduh l ( y" ) ---{-----+---------.{' +----+---|
I
Porrtar
34 .035
Al Al
20.64?
4
or Barat 0o.yo or Sel atan Al or Timur
5
Al
?.
6
on Ba rat Lout Kopeta Kal abohi
7
I 4 ,'r!7
?'.1?
5,0/
t6.?09
r1,21
41.?89
28 ,54
?5.t?l
t7,37
Kab. Al or I | 144 .629 | 1rr0.00 --+----1-----------r, +---Surnber : - Serrsus Penduduk. 1990 - Hasi I Perhi tungon
Bila dilihat dari kecenderungan perlunrbuhannya maka tampak bahwa Kopeta Kalabahi mcrnpunyai rata-rata pcrtumbuhan penduduli paling tinggi yaitu sebcs'N 4,2Oo;o lebih trnggi dari
pertumbuhan rata-rata Kabupatcn Dati IJ Alor, scdanglian Kccanratan
Alor 'l'rmur mcnrpunyai
rata-rata pertuntbuhan pcnduduli paling kccil .vaitu scbessr -0"219.'0 untuk perioc{c tt*run 1983-1990.
t.tntuk lebih jclasnya lihat tabcl IV.5.
w.15
TABEL IV.s .I T} I\,T I.AI I DAN tt ERI'UI\'I IiUIL{N I}EN D T] D I. I K PIIRKECAI\IATAN DI K,A,lltlI'r\T[N ALOR TAtttJN 1983 -1990 -T----'---+ ---'{ +----l----I Junrlah Pencludu|.r I Laiu --+Pertunrbuharr l{o KecAmatan +--------{-1990 I ( 3, ) 1983 |
1 lPantar | 31.315 Z lAlor Barat Dayal 18.848 3 I Al or Sel atan | 6. 538 4 lAlor Timur I 16.199 5 | Al or Barat Laut | 37.08i
6
lKopeta Ko'lobahi
Surnber
i -
|
19.41?
.035 | 1 .24 l ?0.64? | I .360 7.333 | L737
34
16.?09
4r.289
?5.r2r
| I
|
0.057 1.694 4,?01
Sensus Perrdudul: i 990
- flabupaten Dali II Alor 0olant /rrtgf'a 1983 - llasil Perhilungarr
.{.2.1.3 Kepadatan Penrluduk Jrunlah pendu<.luk Katrupatcn
114.6?9
l)ati Il Alor hasil
sensus pcnducluk tahun 1990 bcrjumlah
jiwa dengan luas wilayah 28tj-1,64 Knr2, malia Kabupaten Dati II Alor
mcrnpunyai
kepadatan penduduk rata-rata 51 jiu,a4fur1. Apabila dilihat kepadatan penduduk pcrkecamatan maka
Kopeta Kalabahi nrempunyai kepadatan tertinggi yaitu scbesar 2.788 jiwa/Km: dengan junrlah penduduk 25.l21jiwa dan luas lahannya 9,01 Knr2 dan Kec'amatan Alor Barat Laut yaitu scbusar 90
jirva/Ifu2 dengan junrlah penduduk 41.289 jiwa dan luas lahannya 457,29 Km!. Seclanglian Kecaniatan
sebc'sar
lll'jiw:vKm:,
Alor Tinrur mempunyai kepadatan pcnduduk terendah, yaitu
dcngan junrlah penduduk
l6.209jirva
cian luas lahan 9U4,5.{
Km! Untuli lebih
.ielasnya lihat tabel 1V.6.
IV. l6
TAllEl,lv.6 P IND TJDU K P I.:R K IiCAI\{ATAN DI KABUPAI'I]N ALOR TAIIIJN I99O
I,ATI DAN K EPADATAN
JTi I\T
tlo I ----+-
Kecam;:tan I
| --'t-
|
I I Pantar | ? lAlor Earat Daya I . 3 lAlor Selatan | 4 lAlor Timur 5 lAlor Sarot Laut 6 lKopeta Xalabahi I +
.
-'-t-----------T Xepadatan
---I------"--+-
'f----+-
Kab. Alor
Ltras I (l1rn) |
Junlah
Pendttduk
-"- ---i'/54 ,50 545,00 194,10
34.035
20.642
45
'38
7'111
904,54 457,?9 9
ilt::1i1:l
16
,01
I z8(,4 .64 | -'+.'--------+-
38
. ?CJg
1B
41.289
90
25 . l?1
I.7BB
5i --'+'-------'--+
144 .6?9
I
lLrnrber : - Sensus Perrdu
- llasil
Perhil.ungan
4.2.1.4 Urbanisasi Penduduli urban
di Kabupaten Dati II Alor nrenurut
scnsus penduduli 1990 berjumlah
28.062iiwa atau 1g,4[9,'oclari total penduduli kabupaten, lebih tinggi dzui proporsi penducluk urban pada tingkat Propinsi
NTT
yang sebssar ll,40o . Konsentrasi penduduk urban (perkotaan) ini
sangat dipengaruhi oleh proses trbanisasi yang terjadi. Secara
ununl tingkat urbanisasi didetinisikan sebagai pcrbantlingan ant,ra PdrtambalHn
pen
delinisi di
tlapat dikatakan bahwa tingkat urbanisasi dari kecumat-an-kecanlatan di Kabupaten Dati
atas
ll Alor
ckivalen dengan pcrbandingur antara laju pertunbuhan pendurJuk kecamatan yang bcrsangkutan dcngan laju pertumbuhan pentluduli Kabupatcn Dati
lI Alor. Alglia tingkat
urbanisasi lebih bcsar
clari satu bcrarti terjadi proses urbanisasi dan scmakin bcsar angla tcrscbut alian berarti sentakin bcsar arus urhnnisasi ke pusat
Scbaliknya, nrcngandung
ftota) kccamatan yang bcrsangliutan.
jika tinglrat urbanisasi lcbih kccil dari satu, nraka dc-urbanisasi,
ytmg
arti bifirva arus pcndurluk yang pin,Jah kc luar dari kccanriltln y:lng bcrsangilu,.ur
'l lclirlah lcbih bcsar dcngan junrlah pendu
IV.17
adalah lebih besar dengan jumlah penduduk pendatang.
f ingkat urbanisasi makin nendckati anglia
nol, bcrarti proses dc-urbanis:r-si nrakin nrcningliat pula. Proses dcurbanisasl yang dcntikian nrcnunjukan adanya gcjala involusi kota yang trerciri jumlah penduduk kota bertunthuh dengan larnt.,an.
l)engan 1:crndckatan analisis
di
atas dan clata pc(umbuhan pcnduduk 198-5-l!)9t), terdal:rat
saru kecanratan yang sedang mengalanri proscs urbanisasi yaitu Kopeta Kaktbahi dcngrn tingkat urbanisasi tertinggi yaitu scbesar 1,98. Untuk lebih jelasnya lihat tabcl IV.7.
TABEL ry.7
1INGKAT T'RBANISASI DI KAI}UPATEN AI.OR
Kecama ta
No
Kecenclerun!larn Perpi rtdahatr Tingkat crt)(J 1 98 f, - 1 I'letto Urbanisasi Penduduk
n
1980-1990 1
2 3 4
Pantar Al
on
Alor
Alor
Ba
ra
t
Daya
1.11 0. 13
Se'lafan
llmur
5'lA1or Barat Laut 6|Kopeta KaIabahi +--+ Sumber
: Hasil
Kenyataan
0.79 0.9? 0.95 2
1F,
1980-1990
-0.30 -0.12
uf--' u r Dd
rr
I l, a:,
I
16
0e-tJrt,rarri sasi tJ e - lJ l b a n i :; ,r s i
1.9€r
De-Urbatti:,asi 0e-Ut'bani-r,tsi IrLrcrtrisasi
0.
-t.?6 -0.0/
--t'-T'--Perlritungan
ini menunjukan
bahrva pengaruh daya
tarik Kota Kalabahi beserta wrlayah
pcngaruh efektifnya alian mernpengumhi arus pergcralian untuk berurbanisasi.
4.2.1.5 Perkiraan Pertunrbuhan Penduduk'I'ahrrn l1'90 - 2000 I)crkiraan
junlah pcnduduk total kabtrpatcn l)"'tiu Alor untuk tahun provcksi
1990-20()0
dapat dilihat pada tat''cl IV.8.
IV.lB
TAIIEI,IV.S PROYEKSI I'I]NDUD L] K KABUPA'TIiN AI,OR 'I'AIIUN t990 - 2000 +i.icrtiLrlrrrt.en No
Alor
Tahun
i---+
---
10
1
999
144.b?9 146.,i63 l 49. rb4 151,816 r54,331 1 56. 904 i 59. 538 162.237 165.000 1 67 .833
i1
20r10
r70.732
990
I
1
7
I 991
3
199? 1 993 1994 1995 199t)
T
5
6 B
r997
9
I 998
: -
I
lfial.e
-t---
f - - - - - - - - -JSensu
s
--
1,
6iL-l
1,6J4 7 ,€'42 1,657 1 ,667
I
1,692 1 ,703 I ,717 1,/;a7
|
7,€'79
"--
| | | |
| | | |
-..t-
f'enduduk 1990
l.lasil Perhi Iurrqarl
Perkiraan distribusi penduduli perkecarnatan dialokasikan dari total pcnduduk kabupaten dengan menggunakan pcndekatan scbagai berikut
-
:
Distribusi penduduk perkecamatan dipcngaruhi oleh pola distribusi penduduk
pada
periode-periode sebelumnya (l 980- I 990).
- Distribusi penduduk perkccamatan merupakan t'ungsi pcnduduk total kabupaten.
Dengan asumsi-asurnsi diatas, dan pcrhitungan yang dilakulian stas dala pcn.luduk tahun
1983 sampai 1990. maka dapat dihitung pcrkiraan juml'ah pcnduduk Kat'rupa1gn Dati
II Alor
pcrkccanratan scpcrli tgrlihat pada tabcl 1V.9.
IV. I9
TABI.lt.,lV.9 P
tll\Ilrtll
K PllR K llcAl\l A]'AN Dl I\-4.lltJPAl'tlN Al,Ok I'AIIIIN 1990 - 2000
I|RK I RLAN
.l
I'trlN
D t iD U
i__
K(JfJtrdtirlI
I
ll'lo
I a trutl
P,Jrrtdr lAlirr 1990
::i:: Jt) .
q9l
-14 . 4 {,ir
l e9ll
:i4.ii7i
tJA
1v9:,
Jt.
l)'.Ji
M4
.J
a,
) ':.1
2t.
i91: | 996 I
1997 l 998 1999
:
t:?
9unrbtr r
'i. l,t t,rri
":: i 6.
,,.
Itl tr li :ll.l9l -'l 4 7t)
I
0dyi lA),,r
l "l'u' l(),i
lr.ill 16 ?tt l(,.',
14
1,1
"'
I dut I .{- ''ll'"1"
4 l ./ii'j .1,1 r: / 4
?t
t,
'i7
I L't
:,.,1
,1.'..1
-
<
i_,
.1
,. ll,.'.'
:18
.1
-i t,'i
'
?e
Sd.lrij
??.u41
lo :l l0 i6.:]]8
rt
i'it4 -J/.051
:':. r3?
t6.2?A
rr.9i,
r
lt't)l
,1
!, . t,ti
a,
3?
:i 7 . 5r'j3
??. 9?6
16.2?i
4
tl
l.1r'
,tJ
37.1){jl 38.4?4
23
.22')
r6.??!,
46. 9fra
23. 535
lo.??7
41.'ti5
3r, 36
.
i?.
/5.1
.6!7
JO
3l
i-
:rSnSUS ili,s1 I
P
errdudu L
Perlli tungarl
.1.2.2 Kesempatan Kerja IJerciasarkirn data pcnduduit antar scnsjus
total di KaL''unaten Dati
lI Alor
l9fi5, perscntasc angkattrn kerja terhadap jurnlah
adalah scbcsar .{6.titi9a lcbih tinggi dari pada proscntasc angkatan
kcrja Propinsi Nusa 1'cnggara Tinrur yang sel)csar
12,609,0
Proscntase pcnduduli yang beker_ia
tcrhadap angkatan clan proscntase angkatan kerja tcrhadap pcnduduli yirng bcrumur
nrasing-nrasing lebih
l0
tahun kc atas
tinggi dibandinglian tingliat Propinsi Nu-sir 'fenggara f inrur,
danrJrakrya tingliat pcngangguran
sebagai
di Kabupatcn Dati lI Alor lebih rendah dibandingkan ttngkat
pcngangguran Propiru;i Nusa Tcnggara 'Iimur. Untuk lcbih jelasnya lihat tabel IV.
I (1.
Apabila clilihat dari lapangrn usaha pncluduk yang bckcrja adalah scbagai berikut -
Kecuali untuk laprurgiur pekerjaan drsektor pcrtanian nrirl,a kontribusiiperanan lapangalr usifia lainnya di Kabupetc'n Dati
Il ;\lor lcbih nrcnonjol dibandingknn rata-rata Propinsi
'l'inrur, hal inr clituryuklian olch nilai kocllr;icn krkasi yiing bcsru'n1,a antara scktor pcrdagangan
(l,ll),
I
Nu.sa 1'cnggara
sanrpai
2 f iritu
scktor jasa-jrrsir kcnlas,r'arakat:rn (1.17), :;cktor bangunatr (1,51) dan
scktorKcuangan(1.30)
IV.2O
'tAlll)L IV.l0 .'I}N{I,AII PENDTIDI-IK I}I|R[II\IUR 10 I'AIITJN KHA'I'AS l\t tll { tl R t JT J tln- IS K EG I:\TAI\i TAI I tJN I 98 5 Katr
No
EekerJa
2
l{rjrtcdri
.J
Iotal
i
lt-'r'
l.i]'i
.;:d:'
i .iJ?tl
li.5:'1
Arrgl.atari Kelja
Proientase Petrdudul: Y,rtrg bekerja lerhadirP arrgkiJt.lrl
1.,101,
|
.ir9t)
6ir,('l
6l,till
y(]
100 ,00
, 4 ()
a
Pr'<;,sentase arigkatdtl ket'
€,
,,"
i,,1
Fel er3.tart
Pr'osentase artgkdtatl l:crJ', terllirdiip lietidLttJuk t.tttrut 10 talruri keatas
kerj
A
(.-) t.'.1
I
.1
.
ja terhadap iumlirh t.otal
4;,60
46,68
pend ud u k T
i
ngkat penqanggllt'arl
Suniber
0
ri
,00
: Propirrsi f,llT tlalam Angko'[ohurt
,50
l99u
- Sektor pc(arnbzurgan dan penggalian di Kabupaten Dati lI Alor bclum lllenunjukan kegiatan yang dapat mcnyorap tenaga kcrja.
Untuk lcbih jclasnya lihat tabel IV.l L
tv.tl
l'AIlEL J T IiI
s
P
RO I'ORS I'TT]NAGA KBR"IA
I\,I
I]N
TI
RTI 1'
JENIS PEKERJA"IN DI KATITIPATON ALOR -'t'+''- -' -+--------'-"--1 lJirrr' lalt Ierr;g,r lJurnla h Tenogo I
----+Jeni
LAI I DAN
Fekerjaan
I I -----+-
Keria Alor
--+.-I lPertanian | 46,258 0 I lPerranrbangan & PenggaI ian | 3.7i9 lt f lrr
B lKr:uangorr | 9 lJirsa'iasa Kentasyaralatart | 10 lloinnya |
I
I
lier'.ia lt" O[)ur 5I
Propo|si I
I
.l-
60,42
I
-
174 :'.610
I . Ciil.
0 ,01)
l,til
iifi.14(i ul l5.tli;i
3,14
.J
6,57 ii,Oil
0,trO
/5
0,i3
4.1i'l
I ,:4
1,,
| :'ll
Junrlah
1
00 ,00
''
NrI
.r.,-,:J. fi. l:ri, 1. -Jrj!,
t;f;.!l{r ..4;Ir-l
L(-)
lllil
|
fiz . i)(l
|
0.:'()
Lr , (l(J
I
[, ,
t-i , (.t
:ii"j
Ll ,
i
t,l , L,t.)
il
1,51 r.), tjt,
I
"" i,il r). ;ii {r, i0
I
(
, .'(1
l,ll
t)
,.
I
I
l I
I
l.:'I I
,.Jrj
i)
t
|
{irl.
,l',rr
I
l(,t)
:ii
i
,rtrtittrtt
:
[)roprnsi l'.t ll Kiibuputen llas,
I
Dolanr Anglln
0.rti II Alor'[)c
i ['rllr'i
lahrrrr | .r
nr
ll)'](.t
At rq k.r
ir
irun
I t-)1)0
tttttg:rn
rv.2,1
.1.2.3 Kcsejahteman, Kentiskinan datt l)istribusi Pendaputan Atas dasar harga yang berlaku. pcndapatan pcrkaprita pcnduduk h;rbupritcn I-lati pada tahun 1987 adalah scbcsar Rp 3-17.110 atau
I,l5 kali lillat
Il Alor
dari rsta-ratu Propinsi Nusa
1'cnggaraf inrur, tctapi hanya0,4.5 kali d:rri rata pcndapatim pcnduduk lncloncsra Kcnaikan rata-ratit sclanrer selirma pc'ricldc l gll-1- 1987 harry'a scl'rcszrr 1),.139'o 1;crlahun atas tJaslr harga
l ang lrcrlidiu.
Rila pcngaruh intlasi tahunan dipc-rhrtrlrgkan, scsungguhnya kcmikan tcrscbut tidaklah b.'gitu bcrarti, nrelainlian ccndcrung stagnan. Untuk lcbih.jclasnya lihat tabcl I\r.l
't'AllEL nr.l2 I'> liND.4,PA'l'AN I' Irlt liAI' I TA KA tl IIPATE N A L0
t---+ lNnl t.-r +'--+
Penda pa t.a
ri
- 1984 (Rp) - i9B7 (Rp)
perkd pi
perbuldn
I't? . o4it
( 3[j , 92i,
{,(.)t
Jtl. / I:
4.U45
Ma[larr,rrr
)
4 . B3r; ( Ju,00%
.3i:1
/7t,.97t\
)
pendudLrk
38,72
I
4lKoefjsjEn gini i---iSuniber'
I
t..1
(Kp)
Prosentase lmiskin
ll
-f-- - -' 'rr'-----NlI|1rriliirri..i..ri .'. AI(JI ^1^"1n"'" ll',lt)lj t-,.'-t--- ----"1-{---
:52 . 203 ,i4 / . 410
Konsuntsi Non
1
i--"-lfr'iri t.-J. -.|''--
Irrr-lil:rlnr'
l.
198/
(1,34l -F----
: Inilikat0f'[:k.uriomi
Pcndapatzrn yrurg dibclanjakan
?4,51, -1"---
[] ,416
NTT lalrurr ll,ibi;
unttrl pr:rrgcluru'an konsunrsr non ruakirnun
indikator kemanrpuan ntcnahung. Kcnrilnlrurur rtrcnabung _r'lrrrg'trnggi lrcritrtj
da1'xrl.
d4rr.likan
krtp:r.srt;r.s
pro.luksi
pcnduduk akan tinggi pula. Pade tahun l9ll7, Ircngcluiriin konsuu,.si ltirn urak:rnan pcrtrulan di
1\t )')
Kabupaten Dati
Ii Alor tercatat sebcsar Rp 4.815 rtau
38,92o/o dari
total konsunrsi atau hampir sama
dengan rata.rata propinsi yang sebesar Rp .1.8-38 atau 30,0004 dari tourl konsuntsi atas dasar harga
yang berlaku. I{al Kabupaten Dati
ini scdikitnya
nrcnunjtrlian indikasi bahwa kcnranrpuan menabung pcnduduk
lI Alor sctara dcngan rata-rata kenrampuan
penduduk Propinsi Nusa l'eitggara
Timur. Junrlah penduduli yang tergolong rniskin di Kabupaten Doti
ll
."\lor sckitar 38,72o/o dNi
jumlah total penduduk kabupaten, lcbih bcsar dari rata-rata junlah pcnduduli Propinsi Nusa Tenggara Tirnur yang scbesar 24,51o/o, dengan dcnrikian ketimpangan pembagian pcnd:rpatan masih
relatif tinggi, hal ini ditunjukkan oleh besaran koellsien gini yang sebesar 0,341
.
4.2.4 Kelembagaan Sesuai dengan Undang-undang Nomor 1.{ tahun 1987 dan Peraturan Penrerintah Nomor
26 tahun 1985 tcntang lembaga-lernbaga yang berkaitan dalarn suatu pcrencana^n untuli Pembangunan Daerah. A&rpr.ur lembaga-lcmbaga yang diserahi urusan untulc Pernbangunan Daerah
tersebut ankra lain Bidang pengairan, Bidang l3ina Marga, Bidang Cipta Kary4 Organisasi dan Kepegawaiarl Pcmbinaan dan Pengawasan teknis, Pcbiayaan Kckayaan. Tugas dan rvewen:rng setiap
instansi dalam pelaksanaan Pembangunan
ini tetap discsuaikan
dengan batas-batas kewenangan
yang dirnilikinya. Sektor-sektor pembangunan yang mcnjadi urusan nunah tangga Daerah TingkBt tr sebagai perwujudan otononrinya akan ditangrni oleh unsur pelaksana (instansi horizontal).
Pembangunan sektoral nrenjadi kewcnangan irxtansi-instansi vcrtikal, sedangkan pembangunan yang nrerup'alian bantuan pusat dur bantuan atasan ditangani oleh unsur staf dalam
hal ini bagian penrbangunan, BAJ)PIIDA'l'ingkat
ll
sebagai uruur pcmbantu l3upati Kcpala Daerah
Iingliat II dalarn hal koordinasi pclaksana.
rv.23
E E p
o-ts o!' c a€ o tF t € ^€ coEc -L c?aLi 'C c a o oo G C - 30 4 90 g >F JCcC!+o t -O O-
€
z b.< @H
6E
eH
'CLC'P .F. P o.9aa.o O LE *-G-OLG €-oaoo€! c !+ LLO O PccOC>>o E.o oL e - > ct<+o o OF! oot+Ea6@ n9o-0!i sEobeo: €t!44 D a SE Ocaool!{a a0! C c a -9* -L a 3 4,9 OF C b - do -9?-
cs
FH EA
io !e
o oq
dg
e
Hx
E.8
oro
Z3 E3 HhE
;EEd .,bdtrIQ HHAs
O.
>G! O.
O' E. I'
"HHg Ol
3e v6 0i< Htr
Or!
frE
zS
ilr f,H
;
JE
H
e a - 5 O c o G L €a € G T t-A t
r
o6t
;*
;
9e
t 9 c ec4
€€*
LPe L s O -P corA-! 'E 6. c D
d
o a a E Ce 3OQ €cP0F AO IC. ooG t ctEa {}tc66h@ c P i o 04 - o co-ao6oooo O-n6-o-9F> 9. O9OLaL * E .! 0*> >g I Q a c C Q L 2 O t E6*+d0 .-t 6 a o ac o o € €oc e*lEgOcP-c -a-odo 9LOaOe€qn {0I -O!oOi!-t . rc6 ooo o deA >-
.i
c 0r€
Le
o E g :: 8iFCOA-c
s;
64 *9 'o@ r { t€c o oo o L o DC E -cp bca 0L c 0 09 d c+ dO -9 IL c Go o !rP € n0F -C C do -c 6 dL o o o v L 9 cc I oQh.5{ d I c { o, L c o!rc€ c sc-oQ( co€aoaxd ng:yoo > c! o o C ! t C { - c* qo!5€! o oo 5p. ! 9c 50 t c_ t r a 4 L > r 0 O 09 Epc oou . ' ;D .o€ aco CtsJ cE oa -lF o-rh-ooc hE4!aP->o--' o Eg: o €c o c qF C - > 5 - 5 O C .- D a o r r$ : >. oE t € a 9 J d c O l4 o {r*FP+O€o!!O, LV69C.cat q,?Eo' t o c t9 oG o c o. {-COo--cC sJco6JS >oo o - c 9 c ht .-Cl-<4ioo-do-o c E >AeatP L - o o 4c oL-iFE4-re9 L e o \ \ q o € ! 6r o E oP -- .o J r ! a. o o s a* € J .E-steOOe+o!9 c=Po9oeEOE-O o oI or co L '- d c o 5 o L Q c ! -9 6 a, J 6 E a - o dt E-:OLO c ac9-re€ 9i--oe50-oa -5CL*-tF9rc c6Fyoc€-!J*o -EL0Os--*AQ!6 ogFg€ PP€0< ccocpscsFooo o.a6: a o9 c L - o+ e xEoeaacgoaoa aAA?d>-OF ! o €! C e 6 L 6 EOaoO-.-OoFO-O5 oatdLg,d-96-on a > .
a
e€ c IG
L * € € o
E
.iOJO 4eod c
{*
C 6
0E oF .c o cE 06 a od c o3 4 E O€9 3o-6c oca L cE € A a 0 C . O* t oc o a E cp 5Lo oo c oc 4 a o o * oJ g! € 6 O 6. 9 € aacoc c 6e Oh OI9 o c c F L O oA € c o € c 05 c bo + a O o AO O . L - !o I Eoao6.tQa6 P O. - ! >OI OC>! C t € €o
6
c-
no c I - -
!
GiccQc-Ot F--t ao-9 -=to€E54a o-coaao ocFAcp6 G a > o F 9 ! I a= d a*o.91 c-c Q ctE 9 Oc > - a ! o o -0P-.-C(. cqL9-Odeo030c o L e c O oP OcO oOlcc a Cx t S a ts -a c 5 . J ! iF ! r c ! h5 r o PPQ,' r c q t d c c9 €: t o O >>c c {-F c c dc d [c cb ! - o J c c . o o s o e O- - 9 c J:gocN{ t so-? c e o - o. c ocF L !! o € o o -o o€ o 0 0I dA Jd A4 c&
*
,o
€E
c;
dc;
a.o€oEo Do!bdo>a dtc6Lccg q 50d-99iO € $ 6d c c? 6 lro-o€ cH c Ox go gO
q Ot O*
4 €
t 6
I e
t++*+
-c r o . I k E o ! - G -g d c o o>ooaoc
0 G. c !
o
'E e o - E O @ c 9> o to o$ ! C > at d o oF 9
o O
t
6 € o H I P -{ a r oo .! xp r 8 a I > Oc a 9 O9. U s c 3 o J 5 & o ao5lY-.ta g ! o r 5! E L c L O A po .F -c o 9 po r tc c o c C3J-cCC. 6! t I o5 c o 90 6 C9-0 0 C CO-€CAtC 0-FPo.o9> Lccca9>acta d d { 5 a .. a OF 6 C e!IGOGaCi .ooo052)!Cb ) a a SE 3 g C L s F c 5 - Ob P : O' ecoaa4ac n oE-? ho I rocc<E*+ecaP- g€9o c o q c c a Jc € a c o o t OF c c eF r Lr0 oror o G9d0 5 ooC c GpAo 90 O OO O OIJJ ! ! c c 5 !-EC o o 0i > OCOCC9oood' cot.aoa.a>o.G rEob hoo€ L 6 tvP L I L O L A -5ocod0oLLd! TF € O O E . E5O0aC.?-aLr 5LCE c L ePLJ OtOoFF0ooOLgdQ .AC LO{b >d9L V OOgaor. r o € C o . o F t F ! >X L c . 6 O oo O >F Y - F O o L '-s O n e Y d e o ! oO o s pcO u0!9 c1 !J9J-9gO .Oo0oo.-Ool.!-P6Oo oLpoFoGo.-, .CO -6Fer-oO99.a LO co ----L-6 oJroac{a!oJr6ac ce{J-!66 9--PP { l- ! c o s c} c P G c c - d oJ € - - o c c G c tto-O.d€a--41-=660PFo6-da€!rdo s-A t: C d --FAF-a o U o . Q* O^ dqdoa9Edod€orrv
p c-
c a
??!-pQ-c--E_t
g
o
2
o i Vc9
. c C G lcooro--o .0-AOcLAECp g : 6d o ? P o O c 6 e c o o o c 5 0 > € F! a d I L C ! > 6 c {r@ o d6 c c I 9.O?6co.e 6 * g e O ! 9 6 L n A 0 $ocd500Ec54dai o po0r *vc? r 9tO9aloEGOO{ 5 4 o { bcLcacGoG9!-oo 0 G5e. G--9 5e-A 9O-OFOeSeOOcOibPo cEp 60c6 0 c F - a .a -crt>o a O OC-d L e 9 O- !5 ,t co e n L 0 5 c o5 A e -a o 4o *99-8d'Q648 0co L - O c .- N O L O g O 6r o dO9 t c t . c o o { t, c a a < c c c 6. sa€cIo6acE6coaoL> c dF dV Ae - o o e c 6 n L a . , -o =c€Jtod a9a a \ro o c op c >-U 6 c a E c-o0 0 a [* -€c0CG 0 0? 0A o JA
;
HH
z
-;-:-;--;E-;;o-. Aa.
-5F VG
ct
-
6
., t g 6
t7\t.24
. ! cH s-rts e - 6p OEco a. -o
rGGO
-ocll t-€i -O--t-ePePO l---L 6*o o Q o5{y --d ,Ldpoaa>a oa a*o ..cbL ooe a ,O5 t cocaL-gc 6 t r : c o G oEL-oo-yo 3 - O d> 6 o 5€ 9L 9Ec o aF c 6 aaE, oEp d O o -d4 O f o!! lOOleg>6 c . a a acuP*J{9' 6 o 6 E G EoEC-oeoFCL E E O csFp oao ! 6d ! . 5 c -aPLoL@gz'-o d -t o n E e E ! E. o . c --6aF ! o o o €* o -o t0030LLqOC a a LEt adrs
ocot AoQ >69€ 90-9 -esg 'c ! c o o c Y o < - e Oap cgqnF P-{ O! -Oc o'a O- c 6F €e O o 9- o q * OY cr L a c Q c lJ 3 5 O t P ! c 6 c c , p06 O L oE
-.:s
tb:
-.!€-;-
Lo€ ? qp o ! 9 > Ee PO € G op !' o a c od c h€ P
t.3i66ge
Faa ! o --Et dE CCF G € >F - - O -c->cF6oE t}!- 6 c - E o D -- o . o 3 6 a - . hs ' >4-eC-Ch*-aFG9clo 016JO9FFEtt0c6cSax 5o5c-9o d€c-oOor o L s q'd 09 E---EAeJ OPL9F6'ECTG EoocP&POo-h E6c6 *-o0hqC! o0c .o-vP o06 @ 5 c s c c >! ; - A c L p c -a--t.Y--a€gc o I e a o g E > > € E e o q aJ O 5 a a t c e -5--o P t I Jo C coE o c c a t Q 6* o oo - r -o { - a0 o Q --tbaEDOCcFcFP-L 0. o oe - o o o o o o L o 00 -5qr7o-.a6aad9dEo€6 .fa
-
**\*+
*,
ooc
dd ca0 ao! E
CE 90
c F\
.
P
E ! o FJ A t o ,o eJ!o ooh 3C€te> 5 e a o 5 o 6E o c c o o
F
PA
; c
t
cf)
a (u
x o
-
L €9 o- a o€ 5E C € oop€ c!-o 0 0lv
so8= s9: s5
-
38J'j
! =F+ o c c o9 ,oc'o L o
ao e{
oFo-o ao
Qe o13;
r^ e o'-po
c do t o Oa>d@so et40.> oo-G9! c : c5tl-LoO-P -gLO3-Fo-€ d€3PP&c d o o o o€ - > -! a aPDbcGP o ir cb o E o c -Lo-99r! oodO @ F E d E C o !o-oOPE-CJcOa 5 o d ,6 5 { o a o PA.?rqroOL€OF9*-o <06a-cp=:acEo9 o -A . v a > O c a -5 c oF- >c @c. >-. L € r O E t -.a3-0o€9E-5 e oo a ;*
:at--:69 o c o q o
-5bi
o o d
p c 6@ {
.5,9-€6 !64t ol (
oL.-€oor.c4, 35Og o0iP O
! d,!6 J! . o.9,o'eo>cs
< cr_
-
c o a a € a I {LP49c r | -o ot E oo
e 9
?- 9'-
>O!QL--t
>9
:"88E
a
!v
.€* s -33- 'a:5€ P'e,
1.-GraGco c6ed c d € I L L o O a. o'.o-oc o-PoLgF oa6p crao ro i Grdoo d F o o 9 d o o dE o o i ;6 .'oc 9rFood6tL d gbo >E L xo Cc=dt.-eEcJ!(-aG9Y .t-0aodOOLoOqQ -PSatoslcaFopoc-o a6cceL9JAOVL r E5D itc,iros-oL5 i x a - b a > ! o O 9 -+ !citGcccL.-Lcc6
O o
g o Y.u
o o o
3:€8S8::8:9i3sti:h
B*++*
o
, E o > 'QAO -oab 69 c L ! L o* o 00Ea G ,EEeso.0 e + 0-! J L 09 4 O L a q o€ d 0E G a L t 'O6C 5 >b o@! O O +9dEOt0 JF9P5 L ! o c ooa3 -FrFoop-L o o c ! *66 0 c€ o.. lccE-6! o € a d. - o.. 9roE{-eec € ga € D- o-a . O € Od !ooo9cb 6@
qt
t o
PL ot XE D CF 9e CPP
IE- :- x
-'t -e eq' € c
-t'
!9--3€ooo c oP ! 9\ . c d+ 9e-sr aaat a c oF E o a ;>gEo€>Ddo*c aa--chooecLFo c-o-irc-cc9Loi, j€ o* 6,5-a ata af LE
LFFF4-t b O* €lc<9't. aO I o c c 9 . OFJOLcooado
6ao
o
.;:c
c e o c c oc 3-<-e€t e!A 96o! o€>-o> -t-oo 9-h-9t€ c!i c . E L c i oF o ar c t--oott+ ocprcc ao a o o 0 0 2 A>8 ge 56lr Ee o o g ra { L 6 a €f € >t o >o o o a € sE O
d{
I I 4C I < E o e
c o o ot-d c a, L OrPL o 6 a
d
O
OF oP 0 e
' E o r
o
QE
OO
! a 9 c
d
L
6
6
o'
!
It
-. AcA?tc 0 .00 0 F O 6 >* d < ! c-6QO g . * o f >e , ! c O c >F C d.6.et-o 6r!OA05c L.CEAE. € o ooo dc 9 o C o5O'L -oLcoo9 Ldooacco.c € o a G >a >r t oo9 - L
:Jl'-.'i55 p o c €
P
6 >'-
-.FCF 55Xdoa1r-t a oOJ 5 G i =dF66O9eec oF OPcP€?
:-r*9.-39€ . oO t O
o o a
I
s O
- O docsPa <9''U€€C c c r >Q 6 o - \o L6000cfdo c3o!-Oc ta-tYlo -lcot s=o o9cGbo! !cacoa 550€ c c e < o!-. eroooo5c03* ao >€. >s 6F: c ce E o.oo.o09aa d L d6 o d d o e c iNl)
Fr
d
{
4
C.CC Eq gEo90E oo aaoo -o-G -tco acooca E"L eCOY do46 ar(rL GIEE o c6 0 F6 C o c 6 9o oo o od9c cc{ o ool o dooF ! Ls cEe F'LA9 -hoo o0044 c ! cc i ooL 6 c . Oc? o o ., oo q c c a o J - ds 0 L a a l0 o0cea ! O O O a 4ECOO-E ! c c g-F O€oOQ a!o.89 t g o ce
:98;8.-
c oo a d O F 6 EO 0
0 c € F o o -
9 c o L G
{ !
I Q
F q
";
co€ 9L oe - Eaoo
a a o
t
go a c t co t -q€Qe C-cqo cooa€L.a <6c9ucc.:o L*-c 6GFa.A 06OaA ac.ScELLeELE '-oroY-o.-o-Qoo -dFd-aodpo60 ?U!€^@O
eo
Fl oJ
9a
L
oEF
-
T
O
L
Ag
g
C-
go-a\ s O -o600
od
U EI
6 Fl
o6
€ o
4
I\T.25
-;-;;;;E;-=;.:----;;-;-;-;--;=-;------; p5-<16E.-9-9 L-E-6-Ga.C!L3a . I e I A o X dL | | - - 4P c - O r.ols.oo-Eo oo-c cpL-oq!LL . , c a 09 9d5P€a*.6d€CoEI r oo . q,>c L 4 I t o >o o r rr o ffL-!e49ea€b-ou rrctacFo6pc.r9 e as € to oF-Goc o ! € a -!5catO.oOO- o-Co | . 14o60 LA€L . I t* < 4 5 5 Locoa>.p!otodoalP . I c de € . e o e . . a r6tL -9a I r t . > G - 5 ..-e:PC=aOAr!COc--lgpo
c^
| O
rL<EE
o € c o e! O o €
I
O
-
. 0
a
o o a O
. . . . r
d E € O !
. t
p
o
C
E
.! o
o o O c o d n
L 6 € ! .
t c p t | a-
! < t p 6
dooo dh L E p c r < drr!o 9-F> ?.C Ol@ L o e CFr o d@@@ c o d d 6 6 O o^ c C c-dd ooJaooo q! r I { c E c d:
q
-0 ol c
t
-6 t0
O
. r cxo+.t i o r oF , o I u) o 4 - P L I O tco!, E r | _ o Q o > 0 _c 0 c4 cL t c 6 O , . O L o I o c 0 P . . r ! O . aP I e : I C o e o I r oocvo oo-* o. . . G e o ! ! 4 4 L E O c .cro!a6oo\a.J>achsrro it €clcrPOa-e!>LvQcc o I F. + o o F! | 9 o c+ c oda I o ! o o'€ c3 L . { aa NoQ o oJ e dog o ftr Fao r^ c0a{ F oct 5t I ccNdNc ccrt odlc copc I or €o €o I o oc! arodLGeEL . OE F. L { t 4 o ai c os >aO o o o O A5 . O P On 9, Y | r O O e c s o r . c c c 0 . 0 o oh | Oc olc O | | 9 c O O--F c e'atx O o -. I . c < E c O E at o I L o 0 O s O€rL I o-o99 ., a6oayc occ0 oooL | o F | o c 4ar G .*cco996ccooo9 ooE C \E ! o+ e e j ao a t64 Poo .- € € d { 4 o , c L > 6 > I c c : C L c b€ * A t I A sff99OpF-aDa!OdCczcaAo-€cccCO q | q ai! p | d o c L 6 s - > d. - d < | b | C+ Oc 5 | > a | | L L L at o.ac-rvcorc..t!L{Looo>oooq'5fto .! I . ! c c -o o F o 0 00r o c, t c c < P 9, orfPJOc-A{-/OEcEttoC9oogLcLA c | . O J F o I b o O Ad p d I O o L o c - = d c d o I o c D w. .6 a, 6o o.6. I L O o c cF z..EFa€c4G!O-.qO.OOXo9...+ | | I . d E € o I d oo> 4oo 9u 9o - 0 o 6 0 loo.E>ed-ar : Yrd =: <. d . I a4 F 6 e I C E | | O e c C O C s C | { I c @ . . d ! > r L,a A a t a t t 6 -o | 6 o . o o L J o o: E, af . -oAr o99 , lt6 O 49 ! opt oL p.c | .0q , o o P !o Lot p | r c . , o o 9 | do O L Ott OE . Ot | c | > I o O I E 6 L o' @ < | | qF a i t d O r -c < J 0 F O c i g > | L - 5 C . ! O t c oO Ad 9 o r' o o >= c | p0 F o ! € E . c o -o 4 E I E | s ! O O OF . ope€c aos oo oca El . IrrotcvoO!-G. ,eqo 6c . €9 o E el,dL o p h 9 . | 6 d A o O >9 r t fdLcvc!D.-c . t a -o | . o E < | < a c 0 o or(. | o! < | t-J | ] o aa DC d t 9B . 5o t D c! al, i?' e | . cP= EOO d 6d I oO 6c > . >o o 6 G L Pt 9. { . 6! c: c o I I o a.r5OoEcaec.4pLAEro0 g9! cr .Lc€-o . O o o Qto r.t-5aJgo.c-.P€>-5. --€ F L c< 9. r a . c r C4 c 9 .' G . o b o -L O 6O c od O 0 O . I E O l O o o P -? . E L . . F 5 @ ' !r a OE+ L L O Oh ...QdlaFo.*gLOOF 0 | 6a-0o aE . c4o5 !oo 9 o0F -r SffJocOoCaO9rrJx!t 4-64g,OcV€Ord qd ooe 06 .Pa : 5dA Pr 9,c'drto.oOOoby.p * .cE J so oot -f-.6€Jer -6P 9t-o5=rcLi,E-o | | ! { € @ ! . { F FO A b o L d OE 49OcYFP.-OlDt+c--A 9f.clO{p€6-rA4FFbLA. < | !, | E d o o E0 ac o .-! = t . t O A'0 O o c O E A - E F o '.AcD€ u.9r.Gg.r + L F O O -C 6t @c I cED aeE cOOEoc OG -r J C C 9 O * L O . a t O O O 9 o | . I G ! D C O Cbi. -rA o :6J 6 G 9 . Inn!!Q aot !5oc e . pr ?L ! r .rr5| g | . ! C dJ o ! ! L d t 9 I ftOo e-cOtJrrVO4$*ro6! l, fr269oEx9n.o-QLvt4.@ q C O - I F F I C ! L C c F s OF I .! L . 06 o c$, oo -oc+ 60 o c . | ! 6O € C t O& ! c 6 s 6 O *J*O!!V E O. I roE, do99 oo or0ra-fc-F oFd. g € . pOF . . J -!>9-OecOtCor o 09? C r O € I o @ O t1 @ O E O OE > | | I P c - a t E 9 - O* 6 r' c C € P t c P J ! 4= o9-Or53>rO€60caoc€o r t€!€O.-@O-o-c oocLOOEc c L a oJ t o e I c a. o OOt P! OO d o ar o! c g -L3 {* { e L d 0G >A t € c o 5 5 o c * o | ! o + c L t € 5 | o!9.FooED9eopL !--o€ 9-oL< | . teoa' | 46 opooo-a-da ooc-€oQo | c ! c 9 a L 6 : E 0 d L : € c c F .a d'. Io = . e o o! - o o 6 0 0 L o €. I o o o o - o o. o 0 0 5 >rOO9A5AE rd a . I A9qOC fAO!!O!
oo.oa 6brb e Edo9to4 6< C Q ctesJo .9 o 2 I-A -AF' 9EoC d f E 0 - o +c 6 o oc90 d a+ t G L >3 I l ^o D - -? 'A Q JF-V OO EAG =co.L644 c O P d o g6 a, t ei c Q t o LSJOCO ,-aoorc9 t < o o! a x o c d dP o3-vco 4.-Oafac d-aF v 0+0ro c o -!. E E 9 C O C \ Oa cF d -o6oJc0c +6C-.9. 9-LOO oc9 o o c.=a n 4 o3 @ -9 6GtE>o -OoGFC to€Pro. 3 - ad+4n9C c!cJcc . o L o - @o a€rLoca c € l, o9 C >P a o r-ro L c c ac a oo@6a Fo>o9v o9hc=c d rEaLo eo-yrE !€0E€so c 0 aa o P a a o c o o9 o! c 9 c > L € C+ c (- oE 'or t4 EOar NJOdOOLE -E@ac-o€oco.oog o!ad>do5
.
- | -----
CA
'6)
N
at F.r
F A
-tYrq
-<4 >=
06
(<- < Ud
o
-
Fr
d
ov
'G€O
LC
JD9.E
E! 50 "G
g€tF E9
9
'ELGO€O Lo-g ao
roo 80 0 e
ao
cea
5EC
2Et O oooaE
O
OOsO
dN
.q .!
!:
.. a I
h-
, {( , 6 , rt
gE ,', rld o4
, or r! r
aU
.
' r< ,' ut a<
o
GS
rv.26
aG
'
O, X.c o A - . 9 a - Ocr60r!
.69'
Oro6AOl o.!i-r0
,Lb , oE r r{l I cq rO .E .3e rCc ' oo reL tcO . od rf .GL ,od I oo , e..
:
r
c
! I
-L o9
i
oc
; ;:ol
.TFIL
.ro.tc . I h.3ra I c. r aa .rar9 ,Fr,Fo .O. .-.,O .F. r - | rd..-O .
' r-d
Cc
, cy ,a | 9* t Ap
. €r . !r,AQ ,€o 90 'I d-
OOPrtu. coort c a c. ot {ic!{
'd.
:i:
r
. c* I ob . OE ' 9p ' r.{!
cc
:35 . Cd
(rl
ge
,ba . oE r0'C€ rto .6€ r -4 r €o 'ar t4 IE ! ot .cE l\
rC€ . €b ' oa rOO I x4
(u
oa C r 0 v, G goSrc O.-O > P t O
O a J x..E @ e V
tsO'5c I o9 raL I od
ra{ I Lp ro r<..> r 6. r Cp | ? I s. o. . do .-ra.! r-r$.c€ .
e V.'-
cd
.
! o!
C -5 pl
P c
o 0 ea
O E 0 A
oc oo b> O
> !o o >t o *lgr.€€0 ro.PlL € v o c9 n U.z-r0Lc-.5 9PoL E-LOrcP0O.o ooAct< 0>r!ea!.eLO0 cc ? A9 t e coa! oooororo,-o J]EO L!€rdol!.> 9oEo o 6c -*OO.OO€L.d 9LdtrcEcdo .
,166 | OP I - toc . 9o
O
I t' , D
. .
9€
o
I
I v . 6 | { aa 9E . o r -I ,
| x | E
| ! | 6 E
I
I
o
I I ,o , I .3 .
o e 4 s.
EC@r
r d I o
. | , I . I I r
o5L
!
-*4 pC€f c € {, I O od .* D L tocL. ooo o
I q.ooo I a \9
. I
o
I O
d0
,t io
s>.cI, f c a daedtd 3 - -p . o, oo 6earc Oi* O 90 a qlr o s E :T ia:€J oQp€! ! € -! Pec JEOOL 5 5-d O dE .og a c l f 49O o lo € .-€€0c ovESc 5s. 0P€c o L >O !!c0 I
. €5E | +, lg J r 90 9l !P4P dc9c.e , €oa r_P> .cc C>be| >6E rt,€E> 50 -9 qrcsa o! a E- 0 I O -. cc' I oo rct o90 C L C T9 0 ' co! .-!a Co3 o9roao .ccn r.o6do I oo9 >L - O -v rdao cPo9Pa . C raa , PoF Lao> . o40 , F o co a4 . C pO! .ooE € | 6i€ . . {t, -og P $oPGO I -\ IC E r 9> | € c! I c to €o o€ 'roeol
b
& €
o
I
4 d
C
O
6 e 9
t oO
5 5c F s sJgc€! -ooa96 o,a ! g a c-c5OJ. e ! og4 LF L 0 o OF oGc oe J 99 e t o9 G o o o c-ooc! o { c >o a o o >4 ! >E a, Eo)iFaF 5d!9 t t o ooo € rJc!9!E o, or € -. aa630io PL' .'A EO0O-O o!aJp!o !os o o @€ oo! oacE500 L{oaoio oc>A-C! au
€ >c J* oL o oo c5L ACC
coeo
o.
o -9
-F
€
4 tF tsOorr-O
L i3.3 5 O C
:ot; ap
i oEE6rpO'OL',O?C !ocQ@rra€ +9o!{P9 Es9CO,a0C o | t I- 04 -v | -p3o6-.co o r O0 c I !-.-da 1E-4r99O -ao@tr-cJ lrOO | €9O-I O cF a. gE9rCCh gLCa!€oc 9:0aO.:gt 5 PO , 6 o . r 6c o c, EL 66 > 0. 'OO-Prd40 r c 9P>a Lt,6Oa . o r c 6 o . oP -3€6G atr ! tF t r !e a r a6 €cc*J5'o90 !P,coE 5 0€ o o, !O-*9P.L@ OLOo66.!C ! 64 o > cccro!a o o - aAO | 6 -.-a-€oorr'300e I o , ccrc€t -ooroto UgCC.ALI
-
h*-.t o9c!cF
9C -F o c
O
Ce
cPd o o a rt
€
o
JJ--9o O b,
C O sE a o J rPa a a tC 5a\ eY -c -
o c
oo
o
c a 0 3:
o o oF o c r aacgo 30
C
> c o
6
+0€ C >T
o
-F L
o 6-O0.o >+ c dco ,c.G5 a o c o* caoEJ! 3da-PAO-G C! L O E c 6 dc : ua ! 5 0 bo -F ! c9 r € PC c .o600 a o c* 6u9 0 C coc!J440-lCCg cricSa op >. I soc : a c a -6 46aP J Oo > t c >c a >! al cotc d o5-oca aLgda!
H
Os.
,-ra
[email protected]
c o
L
tA16
,o r-.t ,o.o
o !o ovp OL O !F J 'F qP !-ao o P 5O
po
.,
.o c9
I E O'-L .aooo+ , -oo . M
dA €>o o.o c< a i.o FPI o! o 9 0! €c> O-a dF
r O -taP F >9ro5Pa o eF€ € G o99.oX5 ? tPO 6 L o Y Aa!,OCO € 0c C E
J* .P
I s . u I c oo0.9t. t O !q-p | ! €-t!!€ ,9 A a (
.006tt . \9
.u :
O
€O
aoc p9o
o !or
€.
E
. o
o
F
r -.o , r - EE o€ , , o> I a 9t4t . PGE , c >r I J oF r-o ro'-9 , ca a r : o'
.
41 ' 4 IE roc-a.o r g€* I o t O A c p{.a
.t ,e
:5t
c
| F)
Fi
''r
-
i dF ooo ro
OQ cd
a P
-d , zd t c-f 5 ro90 .!LY . d Arac I r o9
! o
r 5 . -
xEao.O ,oo€!.a . ELLL . OOd0 . 06€ O r . -9c os r.rE r P 5 {)r I ! A+p ' Ac | @ 59 e rFaO. . t E* o o e ' Oo ' 6Eao ! E I LO r a aF , Ar A 9' . c c4 r o-oo . os O
60to + c e
.940 'AO6 'e6r rJO !c! ro rocc | . I--o
-a
ar J & 9+r oAt
;-;;;-
a
f
, +, ot L a6
.rlitrS
.
-: :;: r
,
oD
Oe.!9ee oLOr€'e6e. 4oQ o o a?.rE.d p r !.r o or€a a P | 0?r { 9>GO4>U. a L d | 9,o d* { | c > c !r! o ca0rdc@co >L O O O O L o6 t o ! | FO O o Lra!-Q>OroO9ocD 6sr.-9->oE c I L oc >o 9! € 5 t ,b O r| - € € Q d t L .. o . ! c ! € 03 P o [email protected]*OoOC'o -€€rd-9G!.,0 -cOarO-€cPr! @4-rO6OO crttcE€v-,E o -l . c+ a € a € c4eO,-a\h!r€r>JFCTF-25o,{ t €E € r, -4 . !! tO+ Z o. l I AF ! ! . E o o d a p - | E 0 -! .!Y.>ar5Ea59€9orO G99rJ-E.l!rO a d I E 0 G a 6 o, o a o I E 6 P - c - c -h ' .aQ9er-o5!>oPro 6O oo pE E O, Q a. L t d 99. ! ! o -A o* c c € I Et>oaOrLa>aGcra ! dgv c I I L 6aC 9.Eo*. vecc>r--e€!FL.9 IL e I x a G I O I a C bE U c aPC-arr!9ac.Otrt c a a { | d3 t o o olae>r!oc6t a9.oq{6o. -6eO.q. oao9trPcoqcarrrt O. OOOQ!5c€. !FEpYiCeOt-@h!tF
r-i+__+
!O.r€€ .O. ,O. r<. r>. I f I
o t
-;;----
--;-:;
OE c o L !L
IY IF .d ,o ,d .d
\1.27
rol
.'..o. . oc
@o" 6 I 6 > o-
iSoe 6(te5
c ! c -, -c o :9.! -r @c c - E a> 65co E o>
t' c c
€g-9d\t L o e o a os I
.cxa @ O -.coc | - oc t> r c c { cn c - c . s. a o5.6 2; o! ' J,'€O>cdg€9O ;i. . a c - o O i;.a--EA-octaf r,,-dcoootcdq =;'c-oGLce.-.:l rA6E-L9AEt6! a90i -,0600cd,.5-Pccao a a , d - P P E ; =
o o o6e.F oc s n c'F L t e o
L d*
a o otoc9 o-+ -P c9 O c CL s .v
ili . aY
rl: ' U,
;6, , O | ;-,.>gg
E .' O| A{
c
!
c
19: :55 . E . = a0
I rsE , rcodo|rd 0>
;r; ;=i .-,.Oo ,ri
ix: i"J ,dfroo0-Ea iu. :;: ; c
L
6
.e! .t iI -c oF
.
c
gr
o ? I
E
-
0 c
t
I
c
E
8. :c 'o2 3 c I c {
o? cGu 9
O
{?G
&
:-i3
a a L O
9cg a ob E . E :I
:-i:€
o a o.&
.<. .6.
!I b' c 9t
o
o= L I aa . e. . oF-0 i-,.-.FAFE-49 c
ia:-:8.-9t: r-r.lrcoc .
c
o .
$ o
-
.oo . O d | 9Oo c ,<.-rcd9€ . -OaA'c a G I o, L t .J G aE !. , dt , E | i-,-.r=4
3,8e. E
o OL l€-ot . 5 t oe * c O-
: I :5i38etJ8-8.E. €oc coI u-o
q)
. :
; .
6
a Fl
c !' E t r'! !t €
rC!-c>A&c€Oocr t-t o.. . ao-Eo'€45 'cor a c c a 0c C-cLGcodGi c o o o c o o .L =ALO>FLr t ot69 9' i roccdoccPccc.a'. 4pa4 o-6oot6@oi c'-eecoGc9J
€
a
o€o
A: 'O.
ry
. L
€
€ e
c
or
-IPLF- oc aL c O dA € t JO L ot OcdAco'co iF99ac'+c Ji o. on sSLo i -.;a6>EL.oE aoo!-nOrod
a
,
|
a! |
a, a
,
.J€
|
O-
r
0P. d?'
',
-gd€r €o.a>r oc
-- : 5: -"8: :-. tO a a'A' :g 2AC'a9r d' t.
I
C a L
9!cPl Pl
j4 o -a O d-
c o -AO!E. 6orc
'
a
.
>
!
-
bL
e.
eQ.
5 |
OE.
'
' 8. .8: 8l: -.
>c
E -
OE
g : orOr:et -:: LO c
I
3-.i
rGdl
o.
cC
'' | . | I .
cE aa9 6I
3c9
's :-C 60co,9E. I o c I co s c5l a I 09 -€c< a C. 6 I cl (!OO5rta. c , 0L J IoE |' c ! e9 oarc I )9AOr-l i -s ..,tJL-L.>-O. I . e or t. o o4 o, -6>O.D!tov' ! €,,-oa -oLoooroo! r t c od o4 ' - o c. . Laqr LO : r 0F o, OI €o o Pr <90 50 ' r 9 c E . ! r!_ ogO' ae, ' ' Et- o r O o 9o i1EQ5'PC-' op ' q 07 . o.>0 , a- c
:E;i .
:39,
C
. ! !
aL o c 6 c € O. O -d o o
| ' | |
6Lt c9o
| t
O! g Y3 Ebo5
|
::
69
? -:o
::;3:
-O!.,cs9'
:3,95: '-,
r -3-
| e c r O* orEOrsFcl a G.- I o !' 9 I oo I I a9 i 9€ t s oF O,L | €J L t . c o | € OrI a a a e a Co !-EFtl-ct h . OF O ' ,*E orc-. !'iIl 5 eL .a 03 9 '. .le' eF +9 0 o o€o D-9art!-l . OO I o 0l o ! c!P cpdc! j o o39.O . o a o ' oQ o rEccc < 6r€oG.g o ooo.o I at a dAcE e 9t69c' . I G -6c-'?no' L n . t IO*9 9: cg=Gxc o a-a?5 odoc'ao, ELeSe e 6tL-oo ;E Qd ' . a! ? 0deO ccoGac oC € L o -p o c o.f | :x L o oo rd I r C OO C i ! LOTAL-& ! lE , o € L o c - A 5 o rt-L' .AtOo>>t EE'EOE I I !, o o oo9 ;-tc>ciLo e c* O*-o.r'crv. rEd; - -. - a c - - F -+-9P ' oo o o d l. ,:| .iO-9.g€ r-AJOoFo,o c c | d ! . O € , EF ' I-oobo€o € -c .!r9slsF!uo Ob A L d A I o c a ! 6a t QA c o. aEoG 5-!-O'v,59. I o 5 o j .* . ; c o 9 s r! r l. L c O Op -, c ' ;too--c{ro-t>L : 4d a c - <' o tI o o 6 € t oaL-Lo =oPd !ro<'-aa. L I cco 0 I sctC6{'!'!' tocococsGa ' . G o I | - o O E oJ aE ! j4 - n >* r d Eo a o o rFo-ccdl OOa9oor r c t €a ac!clcc6 c-c L ! ' a Ao G - ! , >€e =oroFl.Lc c--o. o-E o6{Aa-aO ' oo oEFO-.EEo. 6oc0'rao5! . L5O G€ Cc6oEa tsAr r060oLd-Ltct ooco-ocoo doOOO'osV. c |J. , i o o @ o !l9 d aooa9docl rood-dE9-o'--9df,d'Oro' O-No NM Nf' coac cooL aa €Aa, oELo Looc 400
q OAo I c o 9 *p ! € e so o 4 - 3 o a!O*69r9-o -; v!e o,i @oL ,; Eo oC*eOrc5 ov ,n ,a po-oo OAcol tOcCrCa tzogo >g o o 5r d ; c ' d J 5 o-
:-8 C5:€3S
:Et.95"8
:e.Eto-t"
:.9
:-si:
:T--------:e-.uF IY :, = | o
I:
-t i33 ;d:6A
' ' ' 'I ! ,
t'
.
:_*6:
:!-::
;8 t;l-3
::::^: :3J8.3;3-?8J3e3: ; -' -: ------
qt ,.ooNQoq
F{
etc L€ oo oo EO coPc a9
o
:=t
,=.rLt.rELc6>c
(a
s
.>da9ate
,;,.-Eoo
o€E> >rOo9 dL.A
O
!Or
GDoEe
E a
6
e.
J,?688, AG rGSC D6DO
oa,
pu
gSsaa
9
O o
-o
c
a
:: , E
-oO.-rOC 6c da > oo E Og'h OC O o Ct O.E 5 6 - dc , a €coeac 6 y o bJ loo o s -9 sQ -6.0G C E o0 ! c J d d 5 0? gtacL'OF( abto
o
-
!
a.Pt
0 4
:. ;C ! ,:" i0 ! G .
sodo c > cauarl Eoo tost c€o *-p!'!P oo5!p € o! ooco o€oL
c6-o ;F
C O d.6 o c E O -
c d ts !
i:| *
;ec: O-dor,
:':x59":.atE: .d: ,<;'ce€P0ao{cds , o; a c oc irl :5:t8:ag:'s€-. eE o ' -, ,t:i€ocr.coP I o--.Oo-.!o ;-; . ic-EiEr-orcd iz; 'i,.O€e-ito-oo-or_ . d L 9 P ac , :i ,
-!J83 Oot-=?
5.:f ; Y-?8.
si 6E 6->0
o >o o
g 3:. 3"': '!-.0<. !o d E-
6
cPA.-.: -a-a €JL{' o 6 nb
::o ?53 iE9'e :ic'u-Lc9eaooJ| ocarG !5ot? I o . O O 9 L D 6 . c Q :::a*ji-J38.'85nado , o ' o-04c7* ,+.d-6EE-Oa ; i. ;., ,d. r
L
t d4 E'\
€ t
>O c aA
.c ,:
.
;
.
'
P i q- qi; t' OrYI
lri
ilr1--, Ft
:*i
' -< 6. <. t. ' rJt ' r< . _,_______'_____.1
rV.28
a O O . --.O60x6-roo ?EA+ E5O€ e<&6 AL€: Foos!6@ o - F !Eos4L O oo -t o
oa AL oo.
I PQ6 c I P-$O t<
Ce d€ .
.9n
P
. os C.
L9l r..e.oco poccoc LEq'oEdo O a cF I c ! 6F c O C Q. o o4ot o ao I P o oo N c cNO6 cco-@a@ o-pr6do c ci d oa cF c o I .!9crs o-5
F
o F o o d
O € oc Oe!e 3 EO c o Or c L 5 -J -ooo 9d P c c ( on : OI E ae .c o 00 L s4 c o o d> -c go 0 L o 3 ! I €* O O
0 5 >5 E -€ -F ^a €go9 =EE 9G . c c do s L a, ax E o 6 a - c tLG >A.ra o€PC-6cc l6 c or oa€D4o { < o 9 C { G Oa \co40 D o 0! o c E - 6+ -p>!646 a c ov6 qGtO O . oo 6 AF >O a 6 E >E O t o n \F c L LOSPc6a=o . o+o ?c->€! o99 0 crc0€t+c o o c 6 c o-E o 5 a c r co c e o oa I @>9 C -o a O < OJtccocao o o o o o€ c € oE - a -Oo i- >s r c a c6n-Lopo< -p-j>tcvooG6d o q o s qd Q E c o€Fd o O , . c EOdO.{ro< -t€rci?rd LAE9A+C ccavoELo€ g E A E 5 O UI -JO9q.LO -cocc-oE.o
e
o
o o
G
o
L
-
0
o 6 L
9
O
c
o o
o
r
e
G
c € . 56
E o o
2
L d
LO 0e
F
I
3i53i83,9r<
t'
9 D
5 I
9>Ol d
OOCa€Oo o€o€oo-c 9>c O -&€gJo69H !oo
E!E tpE
a
0
*J
I E
e> F
cP ,5
-p
ao€cgo 6e6€D r o LF LLSO,FO od OC EA o€ GOL ro O 4L G oLo 40d o{ Oa !a 6C 5eEo> c6loo C.!c 6 - a E a -C4-3tOs hL 9 E o = ooo9=c c o cF -oe .e o@ oc. o c F o 4 a hA o o >L E PQ O 9GGJd CE'-QAJL o r o4 c oc€c6EA,!a E € C - O! 5 t E C o 0 05 - c o o t e r € o5 c 0 t'co AF€nPO.L09Oo 9-D -O @OccF.a c E A - o0 L
.
cg E6 €> ?6p I
d 9bo
€
o-ce4 dc OO
(a
! a ! o
LC E
o E
-a o€
A
t o L >. cl oo
€ t c: >Od c o o @l ! OE A c -6 c a 5 0 e a E* o L c >6 E o O o
;'a-isg33;30E
ooc 5V
Q)
-
=foocoa=Lc5 cd-Oi5ol ocacDg< o g L -o a5 5 0- >L-PFP>(,Llc ooc. €!LLOpLrJc-L
rc L t
{
-
F.r
-NFY
o6
6
0005
33 E 8.ri33.:3 a
9
E
60
a.
t3I
(! () q)
tt t<
qt
o
t>
v)
-I\1.29
Peranan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Tinglcat
I adalah sebagai pembina dan
pengarah dalam pembangunaq sedangltan mengenai uraian dan pcnjclasannya dapat
dilihat
pada
tabel fV.13.
4.3 4konomi \Yilavah 4.3.1 Struldur PerekonomiBn Wilayah Dalam tahun 1988
koduk Domestik Regional Bruto (PDIfB) Kabupaten Dati II Alor
berjumlah 47.895,1juta rupiah atas harga yang berlaku. Sumbangan terbesar berasal dari sektor
pcaaniaq khususnya tanaman bahan makanarL petemakan dan perikanan, yang mencapai 28.547,1 juta rupiah atau 59,6oh dari total.
TABET,IV.l{ KOI\{POSISI PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDRB) KABUPATEN DATI It ALOR DAr.i PROPINSI NTl'TAIIUN 1988 (ATAS IIARGA YANG BERLAKU) -------t.
Lapangan Usaha No.
I
i
KaD. Al
or
Prop.
NT
l
I P€RTANIAN
Tanaman Eahan Xakaflan
| 1.2 lanaman Perkebunan Rakyat I I . 3 Tananran PerkeDunan Eesa r | 1.4 Peternakan dan Hasll'llasllnya l l .5 K€hutanan I
I
.6
Perl kanan
;;;,i i;.;o;.,'l*"'l';""1 ;;i;; i;;;;.;;;i l(Juta Rupiah)l (t) I
?8.547,L
59 ,6
49t.9ri3.6
15. 551
,9
32,5
I .863 ,7
3,9
285.942 .9 44. 336 ,5
0,0 4.057,1
0,0 l0 ,3 4,5 8,5
4.924 ,3
2.r50,1
I
2 lPtRIAI'TBANGAN & PINGGAT IAN 3 | IN0USIRI 4 ILISTRIK OAN AIR I'tINUM 5 IBANGUNAN DAN KoNSTRUKSI 6 | PtRDACANGAN,n0I tL DAN REST0RAN 7 IP€NGANGKI'TAN OAN KO}IUNIKASI 8 IEANK & r tHEAGA KEUAr{GAN r.Al NNyA 9 lsf frA RUMAH l0 | PEIttRINTAHAN II IJ A S A
- - -i
I
l(Juta ftuplah)l (t)
ll.l
...
l.
52 .4 30 .5
',i I.l
4,7
522 ,7
0,1
tt?.216,2
t2.0
0,8 0,0 0,9
7.839,1
0,8
5,4
11.106,2
4,4
I,9
306 ,7
0,5
4. 879 ,5
0,5
401.1
0,8
18.187,5
1,9
185 ,?
0,4
7. 106 ,8
0,8
300 ,8
5. t46 ,2 2. 593 ,5
6t7 .6 950,8 5. 369 ,6
1.476.5
,1
l '1
0,4 0,5 o,7 0,9 v,t
34.738.3
'J,7
08. 027 .9
I I _)
,.4 I,3
76.061,3 12.538,t
B,l
2,0
17.017,1 143.605,3 23.967 ,8
1.8
I.l
l5 .3
0,9
938. 093 ,2
100 .0
t$ ,7
l?
1
3.1
1
I,0
?.6
+-.. -+-
I
PR0DUK RtGI0NAT 8RUT0
Surnber
: Hasi'.- Perhl tungan
rv.30
I
Disusul kemudian oleh sektor Pemerintahan yang menyumbang 6.36g,6juta rupiah atau sc'kitar 13,306 dari total. Sektor lain yang cukup menonjol ialah Pertiagangan, I{otel dan Resrauran
serta
Pengangliutan dan Komunikasi yang nrcnyumbang masing-masing l0.7yo
pembentukan
PDRB Kabupaten
konstribusi hanya sebesar
Alor.
,
5,4oh pada
Sektor IncJustri nampaknya bclum bcrkcmbang dengan
0,8026 terhadap
PDRI}. Untuli lcbih jclasnya dapat dilihar pada tabel
IV.14. Dengan telaahan tabel dapat diidcntifikasikan bahwa sektor-sektor pendukung dasar perekonomian wilayah Kabupaten Alor ialah
:
- Pertania4 khusunya pertanian tanaman bahan makanaq petemalian dan perikanan ; - Pemerintahan ; - Perdagangaq Hotel dan Restauran
,
- Pengangkutan dan Komunikasi.
Jika struktur perekonontian rvilayah Kabupaten Alor dibandingkan dengan struktur perekonomian regional
kopinsi Nusa Tenggara Timur, diperolch
diindikasikan oleh besar Koefisien Lokasi (Le)
beberapa gambaran yang
:
ScLlor pertanian masih merupakan sektor yang tinggi dalam pembentukan pDRB Kabupaten Alor (LQ
>l),
lni mencerminkan peranan sektor ekonomi Rwal relatif masih tinggi,
Sektor-sektor bercirikan ekonomi urban
di
Kobupaten
Alor relatif masih rendah dalam
mcngkontribusi ekonomi wilayah Kabupatcn Alor.
d.3.2 Pertumbuhan Ekononri Wilayah Pe(umbuhan ckonomi
di
I'labupaten Alor lebih rendah
rcgional NTT, atas harga konstan t:rhun 1983. Pcrtunrbuhan PDRIS Kabupatcn Alor rata-rata 3,290 pcrtahun' dibandingkan dengur 4,7Yo pa,Jatingliat regional NTT pada periode 1985-1989.
rv.31
Sebagai dampaknya, share (saham) PDRts Kabupaten
nrcnjadi menunn
d^i 5,4yo pada tahun
jelasnya dapat dilihat pada tabel
Alor terhadap PDITB Provinsi NTT
1985 menjadi 5,170 pada tahun 1989. Unluli lebih
IV.l5.
TAI}BL ry 15. PERTUI\{BUIIAN EKONOI\II (PDRB) KABUPATEN ALOR DAN PROPINSI N'tI'
+._-+___ _9:i:'_'_"i::llli':I'::-:I:i":? No.
Kabupaten
Tahun 1985
Tahun 1 989
+__.
__.+
Pertunrbuho n Ra t.a - t ro t.'r (%)
1 fNusa Tenggara Timurl55567A,2l666903,Al
.
Kabupaten nt or
301 40, 7
SHARI
(5,4)
;;;;;;
,
(%)
34?22 ,0
4,7
12
(5,1)
;;;;;;;,;; ;J,;;;;; ;i;
o.; *;;,,0;;;; ;nuul nsl NTT - Bul I eti n Kantor^ Stat j st ik Propi ns i NTT i9BB Kantor Stati sti
Pengamatan atas pertumbuhan ekonomi
k
Pr^opi
GDRB) secara sektoral dalam rentang 1987-1989
menunjulikan kecenderungan yang menggembirakan. Atas hargn konstan pada tahun 1983, sektor pcrtambangan dan pcnggalian bertumbuh dcngan rata-rata
pcrtunrbuhan PDRB secara
total. Sektor
lT, o|pertahun, lebih tinggi
&ui rata-rata
penganglcutan dan konrunikasi scrta []an]i cl.an Lembaga
Keuangan lainnya bertumbuh dengan pcrlumbuhan 12,896
dan l2"5oh pertahun, hal ini
menunjuklian cukup tingginya pertunrbuhan tingkat pendapatan pcrkapita pcncluiiuli. kctiga sektor tersebut menunjuklian kecendcrungan perkcmbang-an yang makin baik
rv.32
Sektor pelayanan publik (masyaraliat) seperti scktor listrik & air minum bertunrbuh l0% pertahun sedangkan sektor Pemerintahan bertumbuh dibawah laju pertumbuhan PDRB total yaitu sebesar 3,3Yo perlahun. Sektor Serva rumah dan Jasa-jasa relatif belum berkcmbang masing-masing
bertunrbuh 0,4Yo dan l,9Yo pertzhun. Senrentara itu satu-satunya sehor yang menunjukkan adanya
pentrnuun adalah sektor industri yaitu sebesar
.
-1,2%o
pertahun.
Sektor primcr pertanian bertumbuh rendab yaitu sebesu 3,4o/o pertahuq berada di bawah
laju pertumbuhan PDRB total. Untuli lebih jelasnya mengenai pertumbuhan PDRB Kabupaten Alor dapat dilihat pada tabel
IV.l6.
TABEL IV.I6
LA.'U PBRTUMBUIIAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) KABUPAI'EN DATI TI ALOR DAN PROPINSI NTT I'AHUN T988
+.
jy:Y::T:i::1I:LTl:::1..+.
.+.
I
l99/
Lapangan Usaha
lNo.
I 9B8
1989
lPerkernbangan
I I PERTANIAN | 18147r38118i4711e1 19417oei | 3,3 ? IPERTAI,IBANGAN & PINOGALIAN I r664361 21r806 | 22764sl|27 ,'J 3 I I N0USTRI | 3o060el 27s96tl 29le08l-8,2 4 ILISTRIK OAN AIR HINUI.I I eeB4Bl l1BB0Sl 12002411e,0 5 IBANGUNAN oAN K0NSTRUKSI | 82Bs17 l 8566?i l e0302B l 4,6 6 IptROAGANGAN.HOTTL OAN REST0RAN I 344e2891 35701191 37844031 3.s
i
I
t4251231 IPTNGANGKUTAN OAN K0T{UNIKASI IBANK & LAHBAGA KTUANGAN LATNNYAI 376?60
8 9 lsfl,lA RUHAH r0 | PTHTRINTAHAN PRO0UK
RtGI0NAL
l8ll71slls,4
| 4349261 47sss9l1s,5 | I 645648 | 5s00451 0. sl662i4 I | s3013321 ssts693l 2,6 I eB624l I r0073i? | 10?4e38 I ?, l 645472
11 lJ A S A
I
1644S301
BRUT0
I
Rata
+- - - --+- - - - - -+Perkernbangan
lles8
I
.,.+. "rata .....+
l3lse0807l3?82448s13422205s1
r
3,e
| 1e8e | 3,6
r,R
(r)
I I
3,4 17,4
-1
?
t,0
10,0
4,2 6,0
4,4
10, r
4,8 t2.8
9,3
12,5
0.7
0.4
4,0
3,3
1.7
I,9
| 4,3 I
I
4.1
|
Struktw ekonomi suatu wilayah bcrgeralc dinamis sering disebut perekonomian scdang rnengalami perubahan "Struktural". Adapun laktor-faktor yang mcmpcngaruhi pcrubahan
ini
antara
lain meliputi sumber daya manusi4 sumbcr daya alam, modal, inovasi tcknc;logi, inovasi organisasi dan prunata-pranata sosial ekonomi.
rv.33
-r-I
RENCANAUMUM TATA RUANG DAERAH
KABUPATEN ALOR
JALUR PERHUBUNGAN UDARA K
ETERANGAN
K
sunsoi Rntn < Pranin
Bolos
Kobupolen
Eof,:r
o. Kecomo?on b. Deso
lbukoto Kobupcten lbukolo Kecomolon
KAB.DATI
Jolon
P.ALOF?
II
K€lOARt. SURAEAYA, UJUNG PANOANG.
KEIDARI. KUPANG, DILI.
\ rrlr*o./ N
ei-2q'd!.t'
..
7'P.MARTCA
MAU M€RE I
I
xec.dlo-x's FRAr
6o20'
Dls
|t,ilt';'. u).t-"i.7i^:-i illWl
p.xauarn-"d P. PANTAR
t26 | t27 SUMEER:_KANWIL EADAN PERTANAHAN }TASIONAL PROP NTT. BADAN PEIIATAGUNAAN TANAH
Th. t99l OIGAMBAR DIPE RIKSA OIKETAHUI
DISETUJUI
TANGGAL
NO.PROYEK
I
JIIIL.LEMSAR
NO.6AMBAR
6.L o
ffi &
6.39 e:ra
r9.t7 25.5
tFE*.-.-----bct------tcd SKALA.
K
3t.95
| :639.OOO
PEMERINTAH KABUPATEN
DAERAH TINGKAT II ALOR
vr.31
.
i
pcngukuran perubahan struktur ekonoini wilayah Kabupaten Ator di dasarkan at-as nilai tambah bruto atas harga yang berlaku dari masing-masing sektor (lihat tabel
IV.l7).
TABEL TV.17
PERUBAIIAN STRUKTUR I'ERIIKONOMIAN KABUPATEN AI,OR TAIIUN 1980.1989 (Nilai Tanrbah atas hrrtga yang Berlaku, dalam Yr')
I Tohun I
I
I
I
--+-+----+---' 1 [ SrK]0R PRIMtR | 1.1 Pertani an I I .2 Pertambangan & Penggal i an
2
-'-+---------+
'-+--
+----+--'lNo. I
| 2.1 Industri
68,28 68,09 0,19
59,90 59,04 0,86
0,60
3.7 4 0, 89
1' 73
)AE
| Perdagangan, Pengangkutan,
?9 ,3e
36,38
fomuni kasi
10,17
iB.78
r5,65
t?,66
,57
4,94
| ?.2 Bangunan & K.onstruksi I
tl
s i srrron r[nst rn i :. t i 3
.2
3.3
I
,
Bank & Lembaqa | I Keuangan ai nnYa Pemeri ntahan. Li st ri k & Ai r Mi num Sewa Rumah dan Jasa-josa
3
sumber : - Pendapatan Regional NTr per KabupoLen KanLor Stati sti k ProPi nsi NTT
-
Kabupalen
I
I leEe'l ---+---------i
I I
lSEKTOR StKUNDt.R
Tahun,
1e8|r
1980-1990
0ati II Alor Dalam Angka Tahun 1990
peranan atau konstribusi sektor nPrimer* (Pertanian dan Scltor Pertambangan & menjadi Penggalian) memperlihatkan kecenderungan menurun, dari 68'28% pada tahun 1980 59,WVo pada tahun 1989
'
P"nurunan konstribusi
s
tktor pnmer tersebut tcrhadap pembcntuk'an PDRB diimbangi
dan dcngan peningliatan kecil pcra"an/ konstribusi pada scktor "sekundcr" (lndustri Pengolahan
w.34
Bangunan&Konstruksi)yunepadatahtrnlgS0sebes.ar(),60onnreningliatnlenjadio'89ohpada tahun 1989.
ke-naikan atau peningliatan sclcor selain daripada sektor sekundcr yang mengalami ,,Tersier"
mcnl'umbang yang culiup tinggi dimana pada tahun 191i0 Juga mengalanri kcnaikan
29.3g%meningkat
pa'Ca
tahun 1989 menjadi 36'38%
perekonomian wilayah yurg maju sedikitnya Dari penelitian, clitunjukkan bahwa strulitur
sekitar 40-5oo/o' sedangkan pertanian/ sektor bercirikan sumbangan atau andil scktor Sekunder bruto' primcr sckitar 2}o/o ataukurang dari produlc domestik
Uraiansebelumnyanrenunjukkanbahwastrukf'uekonomiWilayahKabupaterrAlorrelatif belummengalamiperubahanyangberarti,dengansumbangarrsektorprinreryangrelatifbesardan seklor sekunder yang masih berperan kecil'
,1.3.3 PendaPatarr Seldor sektor-sektor ekonomi (penjumlatran nilai Dalam teori "Basis ekonomi" pendapatan yaitu bruto) dapat dibagi menjadi dua komponen' tambah sektor-seLlor clalam produk domestik Sektor basis dapat dipandang sebagai pendapatan sektor Basis dan pendapatan sektor Non Basis. ekonomi sektor non-basis sebagai pengguna aktivitas pengubah aktivitas ekonomi wilayah, dan sebagai suatu seberapa bcsar pcranan suatu wilayah wilayah. Besaran sektor basis menggambark&n ,,eksporter,, terharJap rvilayah lain selcbihnya dalam sistem
regional. Dengan denrikian, pendapatan
dalamscktorbasisnrerupakanfungsipermintaandariluarwilayahsctelahkcbutuhanlokal (setcnrpat) tcrPenuhi.
PendapatarrscktorbasisciiKabupatcrrAlorpadatahunlg8Satashargayangberlaliu total produii domestik bruto' sementara bcryunrlah 15440..1 juta rupiah atau 3224% dari sebesar 32454'7 juta rupiah (67 '76v'')' pcnclapatan sektor bulian b:rsis Q'tron-Ilasis)
rv,35
TABEL TV.18 PRODUK DOI\{ESTIK BRTJTO (PDRB) KABUPATEN ALOR ITIENIIRI"IT PENDAPATAN SEKTOR I}ASIS DANNON BASIS TAIITIN 1988
1::i:Yfll*::Tl.':il3i.11t'1ll
ll lNo
Pendapatan lKonrponen Pendapatan Sektorl ----"+ -----+lSektor Total +Non Basis I itruit.i Tanrbahl Easis I
I
Sektor
I
i. l r I PTRTANI
(l00
I
&
306 ,7
PTNGGALIAN
100 x)
( I I
1 I
r.
(16,7)
t)
( 100
I I
4ILISTRIX
OAN
AIR
185,2
HINUM
I
I
BANGUNAN OAN KONSTRUKSI
(100 z)
0,0 (0.0x)
(0.0x)
100
(100 x)
KoHUNtKASI
(89X)
2593,5
I
(
100 x)
5s7 ,5
(431
)
457 4 ,4
5146,?
6 PIROAGANGAN,HOTIL OAN RTSTORAN
I85,2]
743,3 (57U
x)
401, I
(0.0;)
300 .8
1
(
PTNGANGKUTAN OAN
t)
(100
?r5,6 (83.3)
0,0
401,1
3 I IN0USTRI
2595i,9 (B8Z)
( 121)
z)
I
,
2595,2
?8547,l
AN
2IPtRTAHBANGAN
. .+
l48Z,0 (57X)
)
5i 1,8
illX)
lll1,5
(432)
I
I
BANK
&
617,6
LttlBAGA KEUANGAN LAINNYAI
t)
(100
I I
le
(
100 3)
(
100 x)
I
I
I
lll JASA I
J--
-+-
-'-
PRoOUK REGI0NAL
Surnber
:
8RUT0 Hasil
-
864,4 (91C) 707 ,7
5661 ,9
?46,1 (
c)
)
(l 1r)
1476,5
(l00
-
I +_-_--
(9r,
6369 ,6
PEHIRINTAHAN
61i ,6
(100 z)
86 ,4
950 ,8
STI,JA RUMAH
I
110
0,0 (0.0x)
1it
)
(89X)
l?30,4 (831)
-+-
|
4789s'1
-----+-
Perhitungan
pendapatan basis dari sekror pertanian sebesar 25g5,2juta rupiah atau l20zb dari nilai pcrtanian di wrlayah tambah total sektor pertanian. Dengan dernikian, 88% nilai tanrbah sektor
diciptakan oleh sektor peruurian
non-basis.
pendapatan basis scktor-scktor lainnya bcrkisar antara 0,09'o (scktor Keuangan lainnya) sampai 43% (Sektor Bangunan
&
Ilank &
ini
\i Irmbaga
Konstrulisi scrta scktor Pcnganglcutan &
IV.36
sektor. Komunikasi) diutur clari nilai tambah masing-masing pada tabel
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
IV.i8.
4.3..1 Keterkaitan Perekonomian Dcngan wilayah Yang lcbih Luas luas dalarn ani lain bahwa Suatu daerah akan mempunyai kaitan clcngan daerah yang lebih
daerah
yang lcbih luas' Untuk itu tidak tertutup, melainkan suatu sistcm terbulo dengan dacrah
berdasarkan per
wilayah yang lcbih luas yaitu Keterkaitan pcrekonomian Kabupaten Dati tr Alor dengan
propinsi Nusa Tenggara I'imru, didekati dcngan analisis "Location Quotient (LQ)" Dengan alat analisis
ini dampali menggambarkan perbandingan relatif
sektor di wilayah yang lebih luas. Jika nilai LQ
>I
sumbangan sektor disuatu daerah terhadap
nraka dikatakan sektor terscbut mcmpunyai
tersebut berspecialisasi di peranan terhadap daerah yang lebih luas atau dengan kata lain seklor daerah tersebut pada saat
ini.
Sedangkan
jika nilai LQ <
I
maka daerah tersebut mcmpunyai
Hasil pcrhitungan nilai LQ dapat ketergantungan sektor tersebut terhadap daerah yang lcbih luas. clilihat pada tabel
tV.l9.
Berdasarkan tabel berspecialisasi Tengg'ara
IV.l9,
pcran atau maka dapat diperoleh sektor-sektor yang mempwtyai
di Kabupaten Dati II Alor
Timur antara lain
tcrharlap daerah
yrng lstrih luas yaitu
Propinsi Nusa
:
LQ scbcsar 5'4' - Scktor perlanian kltususnya sub sektor kehutanzur yang mempunyai nilai - Sektor Pcrtambangan dan pcnggalian dengan nilai LQ sebesar l '2' - Sektor Jasa-jasa dengan nilai I-Q sebcsar 1,2' - Untuk
lcbih lengliapnya lihat tabcl IV.l9'
rv.37
TABT]L IV.19
tt AL0R DAN KOTUPOSTSI PRODUK DOI\{ESTIK BRUTO (PDRB) KABI-IPATIIN DATI PROI'TNSI NTT TAIITIN 1988, SDI{I'A NILAI LOCATION QUONTIT:N'T (ATAS TIARGA YANG BIIRLAI(U)
I
Lapangan Usaha
Prop.NII
Kdb. Al or
tli1a.l
I
i(Juta
Rupian)
l'lilri lProporst lProporsll I (I) l(Juta Ruplatr) | ([)
+-
I
I
I
l. I
ll.2 li.3
lanaman Bahan MakanBn Tanaman Pefket)unan RakYat Ianatrratl Perkebunan Uesar
ONAt
B RU
T O
---
-. Sumber
15. 551 .9 1 .863 .7
1q
285 .942 ,9 41 . 336 ,5 cr?? 1
: Hasil
'0
.924 ,3
2. t50,1 4.057 . I
I
I
491.963,0
4
2 iP€RTAftBANGAN & PTNGGALIAN 3 | tN0usIRI 4 ILISTRIK OAN AIR MINUM 5 IBANGUNAN DAN KONSIRUKSI 6 IPEROAGANGAN,H0ItL oAN REST0RAN 7 IPINGAN6KUIAN DAN Kc|MUNIKASI s IBANK & Ltt'tBAGA KtUANGAN TAINNYA 9 lstiiA RUHAH l0 I PtilERlt{TAHAN ll lJ A S A PRODI,tK RiG
59 ,6
(l
peternakan dan Hasll'Haslltiva | 1.4 | 1.5 Kehutarran | 1.6 Perl kanan
t-...
,l
?8.541
ptRTANIAN
306 ,7
401,I r85 ,2 I .300 .8 5. 146 ,2 2. 593 ,5 617,6 950 ,8 6. 369 ,5
1.4i6,5
I
-.+-
0,0
l0 ,3 4,5 8,5
tl2.216,2
0,6 0,8
7.u39,l 4r.106,2
t,', i 30 .5
|,l
4,7
0,8
0,1 12,0 0,8
0.tr
0,9 5,4
44
I,9
4 .879 ,5 18. 18/ .5
0,5 1.9
1,2 0,4
0,4
7.106,8 34.738,3
0,8
0,5
10,7
108.027,9
5,4
76,061 ,3
I,3 l3 ,3
12.538,1 17.017,1 143.505,3
ll,5 I,l I,3
3,1
?3 .951 ,8
2,O
tJ,7
I,B
r(
0,9 0,7
I,0
l,l
1
0,9
2,6
I,Z
47.895,1 | I00,0
Perhltungan
4.3.5 Investasi Pembangunan pertumbuhan ekonomi wilayah ditentukan oleh bcsarnya dana investasi
y*g
ditanamkan
dapat dibagi atas untuk pengembangan dan pembangunan wilayah. Sumber dana investasi di daerah pembiayaan dari luar claerah' dua golongarL yaitu sumber pembiayaan dari dalam daerah dan sumber
Dati II Untuk Kabupatcn Alor, sunrber dari daliun dacrah tcrctiri dari : (a) Tabungnn Pcrnerintah
Nor, (b)
'l'abungur Runarh l'angga. Sumber pcmbiayaan dari Tabungan perusahaan, tlan (c)
lulr
(c) pcnanarnan Modal {aerah teru.ri atas (a) A,lgg'arirn Sektoral APIIN, G) Kredit lnvestasi dan Swasta..'
rV.38
Sumber penrbiayaan investasi daerah Kabupaten Alor diamati melalui pcnelaahan besaran pcnanaman modal swasta dan pembiayaan pembangunan olch Dati
II Kabupaten Alor. Untuk lebih
jclasnya dapat dilihat pada tabel IV.20.
DAI{A
P
TAIIEL 1V.20 EI\{ BAN C T.INAN DAN It E I,ANJA
PB
M I}AI\G UNAN
IIA.BUPATEN DATI II ALOR 198611987
- 1988/1989 (Dalam Jutaan ruplalt)
+-'--+lNo. I
I I I 1988/1989 1986/tg}l | | | Ta
tl
I
-+---'
------+-
---+--
lPendapatan
Tahun
hun
3984,5 (706,1)1s079,1
Rutin (a)
l,
I
---'-+ kan Rata - rata Pertahun (3)
Kena i
(300,0)l
3887,9 (688,9) 14714,2 (278,5) 2 lEelania Rutin (b) ll 96,6 il7,1)l 364,9 (21,6) 3 lTabungan Daerah (c) - (a-b)
|
I
t
4 | Pendapa tan Penrtrangunan ( d ) ll 5 lDana Pembansunan (e)-(c+d) |
467
,7
554
'3
(
I
12'9 10,1
94,4
(78,4)
68,5
100'0) 1692,8 (100,0)
73,2
(82,9)
11327
,9
I
: - Indikator Ikonotrti Nusa Ienggara Timur'1988 'Kantor Statistik Propinsi t'|TT' dioli:h kembali Catatan: Angka tanda kurung adalah proporsi (t) masing-masing
Sumber
pos anggaran terhadap iumlah dan anggaran yang tersedia
4.4 Sistem Transogrtasi 4.4.1'hansportasi Darat 4.4.1.1 Penrilikan Kendaraan Pada tahun 1990 di Kabupaten Dati
dan
lI Alor, tercatat 1067 unit kcndaraan benttotor (roda
2) Pemilikan kendara'an di Ifubupaten
kcn,Jaraan
Dati
II Alor
merupalian 2,569/o dari jumlah total
di scluruh rvilayah Propinsi Nusa Tenggara 'l'imur.
bcrmotor pada pcriode ttrhun 1985
-
4
Pcrtanrbahan jumlah kendara:rn
1990 sctresar 4,7on. Tingkat motorisasi, yaitu pcmilikan
kcndar,nn per 100 pcnduduk di Kabuputcn l)ati
II Alor sebcsar 7,42. Angka ini terutama
drkontribusi oleh pcnrilikan ken,Jaraarr beroda dua yang s'angat doninan yaitu scbcsar 73,370 dari
IV.39
junrlah total kendaraan di Kabupaten Dati II Alor. Tingkat motorisasi mobil penumPang, bus umurn jelasnya lihat tabcl IV.21 lbenro) dan truli masing-masing hanya 0,51, 0,63 dan 0,8.1. Untuli lebih
1'AIIEI,IV.2I I\{LAII KENDARAAN BERI\{OTOR DAN TINGKAT MOTORISASI DI KAI}UPATEN ALOR TAIIUN 1990 -"'-!-+ -+----1'-+----+---I No I Jeni s Kendar^aan I Juml ah I Ti ngkat. l4otorisasi
.
JU
+----+---I I Bus Umum (bemo) L
Pick -
Up
J
Toyota
/
4|
Sedan don Seieni snya
Jeep
Truck o
Sepeda motor
+----+----
--+--
-------+
--{----
--+--
91
0,63
?3
0,
44
0,34
6
0.04
121
0 ,84
782
-+---
Kobupaten Alor | I 1067-+--t --+-T---Sumber : - Sat Lantas Pol res Al or -' Has'il Perh'itungatt
16
5,41 7
I
'4?
--------r -------l-
I
4.4.1.2 Prasarana Jalan Total p,anjang jalan yang berada di Kabupaten Dati II Alor berjumlah 849,1(J Km atau 5,72oh dari total panjang
jalan selunrh Propirrsi Nusa Tcnggara Timur pada tahun 1990 yang
mempunyai panjang jalan 14.845,71 Km. Pertambahan panjang jalan dalam kurun 1985-1990 rata-rata 3,92o/o pcrtahun, nampaknya
masih mengimbangi pertumbuhan jurnlah kendaraan yang scbcsar 4,7U,"o. Namun dcmikian bila
dilihat dari kualitas pelayanan jalan, maka jalan dengan kondisi pcrkcrasan tanah masih dominan yaitu sebesar 76,70o,,'odisr,rsul kemudian olehjcnis perkerasan batu
16,47o,"i, dan aspal 6,839/o
Dari total panjang jalan di Kabupatcn Dati II Alor himya 10,139'o )'ang-mcrupakan jalan ciibawah pengclolaan NcgaraPropinsi. Scpanjtng 588,9 Knr atau scbesu 69,350,0 ntcrupakan
kontlisijalan dalam keadaan rusak bcrat. Untuk lcbih jcla:;nya lihat tabcl 1V.22 dan G'anrbar 4.4.
rv.40
;...1:. !'i*--r,'{
R;T.ICANA UMUM TATA NUANG
KA9UPATEN /.ILOR "AUUN',I
JARINGAN JAL KETERAIiCAt,i srnsoi
E13 f
Fcros Propinsi
r=------r il.--0" r:,:t:r
17"
I(AB.DATI
II
40'
PALOR
ALOR
ffij"offi N
r,t ,17'P.MARlcA
P.KAMBI
99
i
ffi;SpgJJ; | tCC !'Ol
J-iL-
rc4 | rcs I 106 ltoT ro8 i tog I
ilrll!2iil3
I r(€.
.ii,tffi"T {i4:i.:1;,iii,i
X--.c.a!oiE
f;,:,0","
l\
^. I
qI I-r
lcfJx
el.:q'd.2
,rijt:i.i'
T?-
:
K
Bofos
AN
Kobuporen
o. Kecomolon
b.oeso
|=6_|
tbukoto Kobupoien
f|
tbukoto Keccmoron
f
Jolon Aspol
E|
Jolon Berboru
F.itffil
Joton Tonoh
f
Joron seropok
l-l lr4 | ils suMeEF : - 8AP€DA TtnKAT lt ALoR oENcAN KANToR p€RTANAHAN KAEUPAT€N ALOR OA\ I(ANWIL 8A. DAI.I PERTAHANAN I{ASIONAL
-
PROPINSI. I{TT TAHUX 199I. DATA FOXOK XA8.ALOR. T.r.l99l
DIGA[!BAF CIFERIKSA DIKETAHUI
OISET UJUI
TANGGAL
N O.PFOYEX
JML,LEMBAR
NC.GAN9.IR
4.4
6.3!
dh
SKALA. I :639.OOO
PEMERINTAH KABUPATEN f
DAERAH TINGKAT II ALOR i:rf|Eilsiel::in
rv.
.TABEL
-+---
?I
IV.22 PANJANG DAN KARAKTERISTIK JALAN DI KABUI'ATtrN ALOR TAHUN I99O
No
+-
I
'+----
--+-------.-^+ -----+ proporsi (?,) | l Jumlah (Km) l ---+--+.--: ----,+
Karakteristik
I
I
Panj ang Ja 1 an
(
Karakteristik - Perlambahan panjang jalan (1985-1990) I
84e,10
1
00 ,00
I
I I
?7,82
3,92
Pengelolaan oleh Nel gara/Propinsi
86 ,00
10,13
Perkerasan Aspa
58 ,00
6,83
5BB ,90
69,35
I
+---'+--'Sumber
)
Kondisi jalan rusak bera t
: . -
--+--
-r--------{Propinsi Nusa Tenggara Timur Dolarn Angka 1gg0 Hasi
l
Perhi tungan
4.4.2 Transportasi Laut Pelabuhan Laut Kalabahi Kabupaten Alor mcrupakan pclabuhan yang utama di Kabupaten
Dati
II Alor, yang berfungsi mengkoleksi dan mengliontribusi
barang dariike wilayah belaliangnya
ftrinterland). Pelabuhan l&labahi ini belurn berorientasi padr aktivitas ekspor-import. I{al ini tcrgambar dari jumlah kunjungan kapal samuderb yang sama sekali tidali ada baik pada tahun 1985 mauPun pada tahun 1990
(lihat tabel IV.23). Fungpi pclabuhan Kalabatri Alor adalah
sebagai
tujuan/asal pelayaran Lokal pada tahun 1990 menunjukan adanya peningkatan, yaitu dari 24
kunjungan menjadi 68 kunjungan pada tahun 1990 atau sebesar 23,2oA, sementara itu untuk pelayaran Nusantara mengalami pcnurunan sebesar -6,9/o.
Fungsi pelabuhan Kalabahi Alor scbagai termiml barang hanya mcngkontribusi sebesru 3,3% dari akrivitas pada tingkat propinsi, h:rl ini rnenunjukkon
"d*yu,lcnurunan
jika dibandinglian
dengan tahun 1985 dimana pada tahun 1985 bisa mengliontribusi scbosar 6,20/o. Pada tahun 1990
\1.42
total barang yang masuklicluar pelabuhan berjumltrh27967 ton, hal ini mengalami penurunan pada periode (1985-1990) sebesar -3,7oh pcrtahun (lihat tabel IV.24).
TABEL IV.23
+---+
KUNJUNGA}{ KAPAL M T:t\ U RUT JET{ IS PELAYARAN DI PELABUIIAN KALABAHI AI,OR TAIIUN 1985-1990
-----+.
---+---'--+----+
I
I
I
Jenis Pelayaran
I
I No.
1
Sa
5 6
I
|
|
Nusanla ra
B3
Loka
24
Khusus/Tangki lLainnya
(%)
(s)
-l
'l
|
I7 ?78
U
I
B,g 13,4 'l r3,B I7,b
-6,9 )1 2
58l 68l
-i'-
17,s
I
I I
I I
-
14
Sumber
I
'l
|
I
I
mude ra
l
re
Terhadap NTT Tahurr 1990 | l(1985-19e0)
Perintis
4
Sha
1990 | Per Tahun
| 1eB5
I
Kertaikan
------+
4?
-+'- : Kabupdten 0ati II Alor
I'ABEL IV.24 ARUS I}ARANG ANTAR PT,II,AU MELALUI PI]I-AI}I.'IIAN KAI,ABAIII DI KABUPATtsN DATI II ALOR I'AIITJN T985 - I99O
-----+
+----
-+-------+--
I Tahun I | |
Masuk
lKeluar
I
----+ l'---Total lShare Terhadap,l
(Torr) l(Ton) | (Tt,n) lt'rop. llTI (X) -----+-{--------+-------+ ------.-+ e') 287 32 .0 | 5081 ,5 I 33Bl 3,5
+----
I 985 r 990
22956
I
lll
,01
|
5011 ,0''279(,7 .Al
11
Rata2 | | I KenaikanlTahunl '4,41 -0,31 l,7l 1e85-1ee0 (s) | | | - --t'1-------t-+-------+ t
|
Sunrber
:-
-.+ ----Alor 0alanr Arrgka Iahun l985 1990
Xabu"aten 0oti Ii llTT Do 1 ont Angka Ia trrrri I 9Bl
' llls i I
- i 99t)
Pet hi t (rflgi'l
IV.43
4.4.3 Transportasi Udara Antara tahun 1985 sampai tahun 1990, jumlah pesawat yang datang/pcrgi ke pelabuhan udara Mali Kabupaten Dati
II Alor dan jumlah barang yang bongkar/muat
bertumbuh dengan
pertumbuhan rata-rata pertahun scbesar 1,7% dan ll,1Yo. TANEL IV.25 RKEM BANCAN JUIVI I."ATI P ESAWAT,PENUM PAN G DAN BARAN C YANG DATANG DAN BERANGK.AT DI PEIABUIIAN UDARA MALI
PE
KABUPATEN DATI
+----I I itNIS +----I . Pesawal 0a
----+------+------+(uni
20e,01 227
t
r ,7
|
1,7 1,7
418,0 454,0
Penumpang (orang)
|
2.6251
tang Berangkot
2.695
Tota'l
5.471
?.646t 5.2711
1.654
6
Ill,Earang 14ua t
2.776t
-0,5 -1,0 -0,7
(K9)
Bongkar
.8e8
|
32 ,9
6,5 ll4.72Z | 112.4?8121.6201 n,7
110.764
Tota I
--;;;;;;t* o.tr II Aror oatam enera t.;;;-;;,;;, ' - NTT Dalarn Angka Tahun 1985-1990 -
.
,0 |
209,01227,0
Da
t;;;;;
tl
t)
TotaI
I.
ALOR TATIUN I985-I990
I
iang
Berangka
I
TI
'----+ ----+------+------+ratar ll985 | 1990 lPerkembangarr | l(Ton)l(Ton)l Pertahun(t) -----4.
Hasi
l
Perhl tungan
Sedangkan untuk jumlah penumpang yang datang/pergi mengalami pcnurunan pada
periodc 1985-1990 sebesar -0,7o pertahururya. (lihatTabel IV.25). Bandara udara \rlali Kabupaten Dati
II Alor ini
berperan sangat
kecil sekali terhadap
pelayanan jasa distribusi lalu-lintas udara di Propinsi DT I Nusa Tenggara limur.
4.5 AnalislsStruktuJ l'atF Ruanq Analisis struktur tata ruang dinraksudliun untuk mcngidentifikasi pola atau strulitur pcmanfaatan ruang yang ada
di Kabupatcn Dati lI Alor. Analisis ini juga bcrtujuan untuk
I\1.44
mcncmukenali m'.r-salah pengembangan rvilayah yang memiliki dinrensi ruang. Untuk rnaksud tcrsebut, analisis diarahJian unluk dapat rncnghasilkan gambaran yang nlenycluruh tentang kcaclaan
pusatlusat pclayanan yang ada (ternra-suk jc-njmg hirarki) scrta jangliauan pclayanan serta hubungm atau interaksi antara pusat-pusat pc'l:r1'arnn dinralisud.
t.trtuk: itu didalan pcml:aha-san akirn tcrcakup pcnclaahan tcrhadap pola pusat-pusat pe.rrnukinpn (sistcm kota-kota), sislcm kota-kota, struktur pcrmant'aatan ruattg kawasan lindung dan kawasan
b
udi da1a, di i dent
i
tikis i karvasan-klwiLsan
4.5.1 Pengenrbilrlgan Sistem Pengembangan sistcnr
strat egis.
llirarki Kota di liabupaten Dati II Alor
hirarki kota di wilayah Kabupatcn Dati II Alor tldak tcrlepas dari
kebijaksanaan pengembangan sistcm kota-kota di Prol>insi Dati I Nrxa Tcnggara Timur.
Berdasarkan kebijaksanaan pcnyusunan Rencarur Struktur 'l'ata Ruang l)ropinsi (RSTRP)
Dati
I
Nusa TcnB,gara Tinrtr, rnaka kota-kota yang dikenrbangkan dimasa datang bagi wilayah
Kabupaten Dati
II Alor mcliputi Kota KalaL''ahi
scbagai hinrrki
ll
dan Kota Baranusa scbagai kota
berhirarki IIL
Di
dalarn pengenrbangan skala kabupate& malca Kota Kalabahi
kota bcrhirarki
I dan Baranusa @ulau
Pantar) sebagai kota berhirruki
11.
(di Pulau ALor)
seb,tsai
Kar..na letak kedua kota
tcrsebut berada pada pulau yang berlainan, malia kcbijaksanaan yang ditcmpuh adalah mengcmbangkan kota-kota
lain di Pulau Alor dcngan hirarki di bawah hirarki Kota Kalabahi,
dengan uraksud untuk lebih mcnrudahkan sistent kolcksi distrihusi
kc rvilay'ah bclakrngnl'a
dan
sc'l:itliknya. Pcnetapan kriteria bagi pcncntuan hirarki kota dilihat dari
:
- luas wilayah pclayanan -
jaringn jalan yang telah
ada
IV.45
"
junrlah dan kepadatan pertduduk
- kclengliap'.ur
t'asi
litas pelayanut
- kcterisolasian wilayah dari wilayah sckitarnya
- kcbijaksanaan pernbangunzur ekonomi
Dari krircria ini ,Jan dcngan grernperhatikan kebijakssnaan yang te.l;lh ciigariskan dalanr 'fengg:ua 'finttu', ditttata titiklrcrat Rcncura Struktru Tata ltuang Propinsi (RSTRP) Dati I Nusa pengembanggn kota
lcbih iJiutarnakar parla pcngcntbangan kota-kota pelabuhan laut guna lebih
melrudahlian dan nrcmpcrcepat pcrgcrakan pengiriman l'tarang-barang yang ukan cliekspor. llerclassrkan lcriteria-kriteria tsrscbut
di
atas, maka tahap selanjutnl'a metrctapkur kcrta-kota
berhirarli Il, hirarki III dan seterusnya sesuai dengan jangkruan pclayanan, potensi yag dlmilikr oleh masingmasing kota bcserta dacrah belakanpya'
4.5.
l. 1 Luas wilayah Pela.vanan penilaian luas daerah L.elakang ditihat dari luas wilayah yang mcnjadi rvilayah pelayanan
&rri
masing-rnasing
kota, hal
ini
discbabkan scntakin luas daerah lriterlandnya (dacrah
guna lcbih bclakurgnya), maka memerlukan suatu kou dengan jangkauan pcluy'anan rclatif besar" tersebut untulr rncningkatkan pclayanrur terha,Jap pergenrkan buang trasil produlisi dari rvilayah dipusuknn.
penilaian hirarki kota bcrtlasarkan luas wilayah pelafanan, dilakukan dcngan tctilp harvah llcnpcrgunakan kiteria b,ahwa kota yrurg bcrsangkutnn tetap mcmpunyai hirarLi kr-'ta cii
tctapt hirarki kota Kalallahi, scbagai kota hirarki I, u'alaupun luas rvilaf ahnyn ttllrtif pilling l:cc:il. schugrri ibukota kabupatcn nlc.mpun),ai .iangkau'.rn pclayturrur
llaik
l.rkal. Itirarki kota t''erdasarkan Iu.rs wilal,ah Jrclavrnott lihut l'abcl
f
clalttrrr sklrlit rcgioltitl tttauPtrn
ljlt;.
IV.4
6
TABEL w.26
tlllL.lRKI
KO't.4, DI KABIIITA'IIIN
Di\I'l Il rrLOR
^l
I I
.f
Paritif
l,aDl f
A1'.'r Brrr. 0i-y;.r Horu A I or' 5t I i Lort i1;u'r
f.l.r r'i t ,r i rr9 Alrtr lirnur Alrrr []::r'. Laut l.r-,nttrur f:otr, irtr l;b.-rhi l',:labalri ('i
l.iLrirrber:
7 1,4
,Lttt
54!r,00 l9d,?6 '10,1 ,54 41,'i.t:9 9,0r
II
!u
lrr
il iil I
ll,.riil Andlts, ls ( ^) Ibirktrl,r K;br.rpotr:rr
lieterrrt,J,trr
{.5.1.2 Jaringan Jalan ynng trda Perkcmbrurgrn suatu kota. tidak terlcpai; dari pcrkerntrangur.jaringrnialan yung ada
ini diset'tabkan pcrkenrhiutgan kota perlu dukungan prasiuana pcrhubunBan yimg rnenadai,
Illl
kiur:rur
scmua aktivitasA;egiatan ckonomi lncncrlulian suatu pcrgerakan untuk tnencapainya. Sccara ckotronri ponoLapan hirarki kota, tli;ratrlian
dengan hirarki
Il
tidali bcrdckatun antifa hiru'kr kota I
karcna kru"ang cfisicn dalirnr ntcndukung kcgiatan ekomruri. Scbaiknya hirarki
kota I dcngan hirarki kota Il jaraknya
re
latif bcrjauhan dihubunglian ialan dcngan kondisi
l'ang baili" d'an diuntara kcdua kota terscbut ditctapkan kota-kota hirarki ant'.lr.l kota
lll,
clan kclas
karcna diperkirakan
hirarki I dan hirarki ll akan tuntbuh kcglatan ckonomi, khususnya di pinggir jaliur utama.
'l'ujuan pengdmb{rngan
ini
bertujuan untuk mengurangi kctinrlxrngan pcrtunrbuhan kcgiatan
ckontrnti- Sudah nrcnjadi nlasal'ah umuln hirarki kota nrenu'un dcngan scmirliin jauh dari pusat kota
(hirarki I), hal ini ntcnlctxrbkaur kota-kota .yarg jauh
dari
pusat ktrta irkzur bcrrkcntl'eng rclntit'
let''th lalnbat biln dibandingkiu dcngan kotit-kota yung bcrclcklrtirr dcrrglr pur;al kota, schirtgga clarttpak yang ditirnt'ulkiur:rclirlah ketinrl;angun Jrcrkcurtrungarr ckononri
Gurir ruertghinJari kcadaan tctsclrul trilkir-jar:rL ruttrira kotn
hirlrkil
dan hirurl,i
ll
pr:rlu
rclatif jatth, tian .liharapliarr rviliryalr dlunt;.rrrr tlua kotl (crschut :rklur turul',ttlr kcgiatirrr ckurronrr
^1.47
scbagai ptlsat kolcksi distribusi antara, lurl pcrkc'mbangan ckonottti.
ini tsntwlya :rkan dapar nrcngurangi
I)i wilayah Kal:upaten Dati Il Alor,
-
laian propinsi
-
ial;ur kabuputcn- jalan lokal
kcaduur
jllnn
tcrc'liri dari
kctinrpangan
:
Kota-kota yang dilalui .lalan propin.si alian lcbih hcrkcnrbang karcna mcnrpturyai aksesibilitas yang relatif tingg:i <Jaripada kota-kota yang dihubtrlgkan oleh jalan-jalan krbupatcn. Sehingga pcngembangan kota-kota yang letaknya poling jauh dari pusat Kota l{alabuhi
dan nrasih tlihubung;lian dcngan jalan propinsi, perlu ditirgkatkan hirarkinya, setingkar
rji
hawah
hirarki Kota Kalalrahi, sebagai kota hirariii ll,hal ini untuk menlacu pertumbuhan dan lxrkc,mbangan kcgiatan ckononti, baik didaerah bersangkutan maulrun di rvilal,aiL antara Kota Kalabahi dcryyur Kota hirarki I1 tersebut. I{asil analisis hinuki kota bcrdasarkan jaringan jalan lang ada lihat tabcl
lv.27. .I'ABUI,IV.?7
IIIRARXI KOTA DI XABTIPA'T'I]N DA'TI II AI,OIT 'F-.- -
-
Kecarrtotari
Kot.
Pantan
l(o Lri
Alor flor'. Daya Al ol Sel oton Al or f inrur Alor Bar. Lout Kop . f(it I rr ba tr i Sunrber'
l"1o
Jr:n.i
a
r
ru
l"lari tai
nrJ
r
,.1
,r
Iort
bullo
l-
eri
iia buJ;a
L
en
Ki:
Apu i L erttDu
s
Ka
bup,r t en
Kd
tlupa t en
ProJ:rinsi
Propirisi
Ka1.:bohi
tli
ro rk l{o16
i
lil
lir IiI
tn Ii I
: llasil Anolisis
.1.5.1.3 .Iurnlnh tlan krpatfatan pcnduduk Junrlair pcnduduk dan kcpaclutan pcnduduk, rncnrbcrikan indikasi lrlrda aktiviras y,ang dil'akulurn pcncluduk. Scnrtkin ttsar jtrrnlah cirn kc1:aclatur pcnduduk akan scnvrkin bcs:r akrivitas 1'rrng dilakukatt olc'h pcnducluli tcrsel'rut,
scrts scrua|in ttanyak sruorta dan pnrsarirnit
.yang
]V.48
dihutuhlian dalam upava ntcmenulti kebutuhannl'a. Dcmikian pula jurnlah kc.butuhan baik kuantitas c'Lrn
jcnisnya senrakin nreningkat pula.
I)engan sentakin meningkaurl'a ltcbutuh(ul saruna .lan 1>rasiiruna pc'nduktrng akirn scmakin mcningkat l:cgiatar perckonomian khususnya
di pusat kotanya, pcrgc(rk:rn
barang akan
sr,'ntakin meningliat seiring dengrn semakin ntcningkat tuntutirrr pcnduduk tcrscbut. drnrana
tilhk
scnlua barang dapat dipenuhi oleh kvrrang-barar4i ha.sil produlisi dari claernh bclakang, terapi ada scl''agian barung yang harus didatangkan dari daerah lain.
Sehingga dapat dikatakan lrahwa perkcmbangan skala pelayanan kot:r lrcsar seiring dengan pcrkenrbiurgan pc'nduduk.
pcnduduk hhat'thbcl l\t.28 dan Tabcl
llira-ki kota
akln
scmaliin
bcrdasarkan jumlah dan kcpadatan
IV.l9 TAtlDt, tv.28
IIIRARKI KOTA DI KAll[rPA'I'ltli DAI'I ll z\LOR f - - -
- -
i'.eiarrr.:t;rr
Ko[a
Pantar
Kabir
Alor Bar. Oaya }lor'u Alor Selatari Apui Alor Iinrur Harit.ring AIor Bar, L;-rut Lenrbur Kop.
"
Kalabahi
Kalabahi
Jurrrlalr Pendudr]k
(Jiwa)
34 .0:J5
2t.64i' /.-1,ij
fl
iror'1. Krtl
III tii Ilt
16.209
nl
41
I
.?irg ;t5.11?
i
o
l
r
,;;;., , ,;;;; 0",,.,,,, TAtsIiL IY.29
IIIRARKI KOTA DI KAI}TIPATEN I)AT]I tI ,ILOIT +- - -
-
Kecarna t
P
an
anI or
Kep. PcrrdutJr.rk llir'or'l
Kota
KoLri
(Jiwa,tl:nt'l)
r
Alor Bar'. Oer.vo l,1oru Alot" Selalarr .{g,ui /rlor Titrrur l'1oritirirr,1 Al or' 8;:r'. l rrut l-t:nth.,r-rr flop. l{nIoboiti Kal,:brriri
+-.--
i>urtil-rer'
4l .18 'i
Ii
lli ti9 'l / i\/
i
Kr;i,r
r!
il
Il It iI
I
; lla:;jl Arral'isis
^/.49
.1.5. 1..1
Kclengkapan f'asilitas Pclayanarr Kelcngknpan fasilitas akan tttcntlrcrikuri mdikasi pacla .skala pclayanarr kotn &rn
julrllh
penduduli yang akan c{ilayruri. Kota hirarki I cli rvilayah Ktbupotur l)ati II r\lor rdalah Kalah*hi. karena mcmpunyai kelengkapan fasilitas pclayln:n yang rclatif lcngkap trila clihrrndinglsn tlcngrn
kota-kota lainnl'a, tungsi dan pxran Kota Kalahahi aclalah melayani kcburuhrrn Lragi seluruh rvilayah kabupaten,
Dcngan gambaran terscbut di atas naka kelcngkapan tasilitas clapat mcnrbcrikan su{rtu '.mgapan bahwa semakin lcngkap fasilitas pclayanan yang dipunyai olch suatu kota, alian scrnakjn
tinggi hirarli dan skala pelal'anan yang dimiliki oleh kota rcrscbut dalam nren.iukupg aktivirir.s kegratan penduduk. Hjrarki kota bcrdasarkan kclcngkap.l'r tasilitas lihat'l'abcl IV.30.
TAI}EI,IV.JO MILq.I{KT KO'TA DT KAI}I"'PATEN DA'I'I II.II,OR tior r Juulolr [.s{ llr.dr (Buah) I
lecr{r0tdrr
ll i
3 l1 l9 l6 l7 lir Ir l10 lil lt2 lli -'. '-i .. t... l.-t.-.r.
Pdrldr 1 114 I X.bi t )lr; Alor 8rr. D:ryal I'tc,ru Ol r( Alor 5el.r.n I Apul Alor ilf,rlr' I Hrrtrrirgl Cllg Alor Blr. t iu!l Lcnuur | .l ' Xop. {ridUahl | {:latriht | 5l5r:r . .- . . :-
-
- -,
-.
Sr.rinb ti
l
Keteratrgarr
:
l-
4.5.
I
it u' |( | |
i
!.1
i",. lr): :;r,
bi
241 l:,:l
!(,.,i J7,
I
t.t
.{
I I
i, il
llr ill ll I
Kopeta li.il cbahi
Balai
Tl(
9
:SD
t0
Cerejo [tIot,est]an
lI
Nesj i d
Porrgobatan
lt)
Gerclj; (rrttrollk
t.J
Pula Perusairqorr {Jesar
l4
,,
| 'r I I ol 1l vl
I
: llasil Arrolisis : i) ddto n;asul
3 : lilt' 4 : SLA 5 ; I.iurnoh S.rkit 6 : Plr s k.-'s lt;, ! 7 : [,u\ . Pentllant u B : &(lA
ltl
i
{tt-l?llt-l ,3l.tlll:l?lrl l. l. i8 |t l2 18? l]0 r le l! It |t l1 l5 l2 l3tr lll
lx
I l(vt; la,l ldlJ!frrdf, I
6 iz I li l5 l. ll lsl 128 3 l-l lr 14 li l. lt,r ltl
-
I
l5
Pelus
16
Pt'r'usalr.r,rrt flec i
a lr;r
arr l,lenertg;
lr
I
1.5 Ketcrlsolasltn Wlllvah Salah satu nrasalah yang dihadnpi olch scl'tagian rvilal,ah
di
brdoncsi:r clalanr ul)ij,ir
ntc:nipglglliixl pcurolataiut pcnlbangunan cl,on,..rur'- aelalah nrlr-sih Ltun]'aknya tcrrU)r{t-tcmPitt iitiru Iokasi ),ang let{&nya nrssih tcrisolir.
IV.50
Keadaan kcadaan
ini
mcmbutuhlian stntu grcnanganan khu.sus, bagr pcmccehannya, knrcna
ini akan mcrnbawu d:rntpak
yang kurang baik t'agi jalannl'a 1;cmbangur)an. Scbab akan
tinrbul suatu kctimpangan pcrkctnbangan ckonomi rvilayah, dinirna rvilal'rrh-rvilayah yang tcrisoiir akan sulit untuk herkcnrbang, k;rrena kctcrtrltasaulya akarr llriszrrana pdndukung khususr1'a prcsarana perhubungan dan kornunikasi. l)an pcrnbangunan akan lebih tcrkonscntrusi di pusat-pusat
kegiatan ckonomi yang telah ada.
Di rvilayah Kabupatcn Dati O Alor, bita dilihat clari kcotlaan dat:rah yang relatif sulit dijangkau. Khusus
di Pulau Alor untuk
susu[ hal ini discbabkan olch kondisi
N4aritaing, masih relatif
wilay'ahny'a, masih terdapat
rncnjurg.kau Kota r\>ui clan Kota
alarn yang L''erupa datarur tinggi serta
kondisi jalan yang masih mernhutuhkan prbaikan khususnya kualitasnya.
Guna lcbih menracu pertumbuhan dan pcrkcnrbangiur kcgiatarr ekonomr
di
daerah
tcrschut maka perlunya suatLl usaha untuli meningttatlcrn frckucnsi kcgiatan ckonomi
cl
dat'rah
tcrsebut dengan ntentanliratknn potcnsi yrurg dimilikinya. i.lirarki l.-ota bcrdasorkiur kctcrisolasian wilayah dapat dilihat 'Iabel lV 3l.
TABtil,I\/.3I I{IRr\llKI KOTA Dt rLA.BLIPATEN DATI lI ALOR --"---i'
t-"'+
Itlttl
I
--"t--
Kecantot.rn I Kota
I
I -.-.-l--
+----+
I Keterisr)lbsiarl
I --.{.--
l'/ilavah
I
I
a
['arrtal A
I
r.r
r
[ta r'
I i'.ab
. [)ay;r
'l
Ai\,r:;el,rl,,r
4
Alol ltlrrrt
l0t
i
r
I
I
Hrl
ru
I
lA1;rrr I
lHir it,rirtg
iJ.:t
. | ,:r..rt. lI i.ill.,i]r
A
t,
Iuir. lri rllcrlrl
f"::
I i ,J,: li
li
lid,r!
lil
Ielisoiir
Ill
ieriiolir
IIi
f idiri'
ll
Iid.:k
I
I
:l
nt.".rt
I
i
lil.t, ,'rt,r {
'
tl;r:;
_ - _1
il Alralisi
rv.5t
lJcr.lasru'kan kon,Jisi cksisting, maka pcrkemlrrutgan kota-kota
lI Alor, rlayul rvaktu l0
di rvilayalr }lahupaten l-lati
tahun mcnclatang ukan tcrh.,:ntuli kr:ta-kota dcngirn hirarki scPt:rti terlihat
lncia tabcl IV.32.
l'Alll)t,lV.J2 ttflt.,.tlttil KO'I'A Dt K;\ll{Jl>AI'EN Dit'fl [l ALOR -- -" --
'l
l(et:ttnat.trn
fl rt
ll i lcr t'1. i 11.<; I a
Kcil.it
I
l
-t----
t4arjtojntt
ltl iIt lil IIl
Lembu t'
1I
Kolabahi
I
ir
I
[)arrtar
K.i b
L.
A'l
ol Bar. Do1'a Selattin /rlor -['i ntu r nIor
t"io r u ApLri
J A
a
t b
+----lS unr
A'lc.ir
Kop.
Bar'. l-atrI K.a
I a ba li i
bcr : llasil
- -----{
Arltrl
Kota-kota lcrscbut terbentuk sdcxrra alarni, artinya nrengikuti perkcnlbrurgall )'itng ada di masing-masing wilayah. Pcrkcmbangan kota scperti
ini
tentunya kurang mcngr.mtungli'an dalam
pcrnbangunan, schingga pcrlturya intcrvcrrsi pcrnerintah turtuk mcngarahkan pcrkcntbungan kotil scsuai dcngan fungsi, s€na potcnsi dacrah sekitamya. Dihartrpkzur mntinya aliiur terbcntuk sttitttt
kotl
yang dapat nrclaytu:i kcpentingan &rer'.th sckitamya scrta itkrn tcrbentuk pula pol'"t kcrcrksitirn
anrar kota sebagiri suatu si,stenr kota-kota dalun ling,liup rvilal'rrh Kabupatcn Dati
l[ Aior.
{. 5. 1.6 Kcbi.inksrrtratn Petnb,rtlgunall I')liorromi
(junir prcn{upirtkan pola hirtu'li kotrr untuh mcnrluktlng pell)crotaiul pcnthitngwritn di
l,ilayah Kubupalcn t)ati
ll Alor, muka pcrlu .likcrnbangkan
clionctmi, dcngan rncnitik beratkirn pnda ustrlta
suittu kcltijaksunrrun Petnbat:gunittr
:
rv.52
- rncningkatkan pengembangtn d.i daerah-dacrah yang potcnsial (dacrah pcrtanian. pcrtambangln, dan
lain-lain) - rncnrngkatknn pcmt:angunan
di dacrah terisolir
- pcngcmbangan kota baru yang dipertir:rtrian mrrmpu rucndukung pcnrbangunan ekonomt.
Kebijaksaraaq pembangunm ekorromi adslah nenacu pcrtumbrthan ckononri drur upaya nrcningkatkan ltcnrcrataan pcmbangunan di.seluruh rvilayah Kahupaten Dati
flpala
nlen.racu pcrrur1buhan
ll
Akrr.
ckonomi dilakukan scsuai dcngan kcbijaksanaan )/ang
ini rlitcnrpuh propinsi clengan peningkatan ckspor melalui pelabuhan laut, hasil dari kcgiatan ekspor ,Cigunakarr
mdnacu pemerataan pembangunan ekonomi untuk mcnghilang$ian ketilnpargan
pcrkenrhangan antar rvilayah, scrta gttna menghindari pcrg,,ralian urbanisasi'
Salal satu
c:ara a,Jalah mcmberikan
inscntif kepada &rcruh-daerah yang dirasakan saat ini
cli kcgiutan ckonominya statis, untuk dikcmbangkan clcngn membcrikan tirngsi dirn peran kota-kota
dari daerah tcrsc-but clalarn skala yang lcrbih tinggi, serta upaya tncnranfaatkrn produk poten'sial dacrah tersehut untuk diolah.
Bila .lilihat
keaclaan u.ilsyalurya, maka rvilayah Kohupa,"*n
Dati II Alor,
kegiatan
ekonomi scbagian besar masih terkoruicntrnsi. di sekitar K
ini
sangat kurang mengurlhmgkan dalarn upaya nrcningliatkan ekspor produk yang
diho"silkan oleh Kabupaten
Alor, karena
sebagian
bcsar produk yang ada dihasillcrn olch
kantung-kantung produksi yang letakrlya sel'agian bcsar
tlr rlacrah
pcclalurnan
d;ur ultuk
jalan mirupult sariltla rucncapainya saat sekarang masih tttcngalanti trany'ak kendala, bailt kondisi lnndukung lainnya. Sehingga pcngentbangan kora 1,ang rJapat
lctri[
cliarahkan pada kc,ta-kotu ]'ilrlg llttrnlpurl)''Bl lllsllrtas
ncnlblntu nrcninglzrtkan kcgiatun ck.spor, t>aik itu
bc'ruPit pclabuhar', l8ut, pclatruhrtn
rirkl.trt, diluluijalarr ra1,a yangclapat mernpcrccpitt grcrgcrukur hararg. nllupull lirsilitas l.rinnyu, scrtt
IV.53
didukung adanya potonsi yang dapat nrcmacu pcngenbangan kegiaran ekonomi dan perkiruan akan bcrlrembang di nrasa nrendatang. Pemanfaatan poterxi yarg
dinriliki oleh suatu wilayah akan ccpat memilcu pu-rtunrbu6.'
ekonomi' sehingga k.ta-kota lang di dacrah bclakangnyu kaya aLrn potensi sunrbcrda,va alnrn, perlu dikenrbangkan untuk nrendulcung legiatan ekonomi di daerarr tcrscbut. Penekanan pembangturzur
tli
daerah
teris.lir, pcrlu rncndirpatkan pcrhatian utam4 hal ini
dilakukan guna menghindari kctimprugarr pemeratatur hasil pe'rbanguntur. \,talia pcrlu'ya peningkatan pembangunun di daerah tersebu! serta diikuti peninglatan tulgsi dan pcran kota, guna melayani kcpc.ntingan
tli daerah tersebut.
Bila perkembangan dibiarkan apa
ademya tanpa adany,a
intervorsi pemerintlh, nraka
kota-kola seperli Apui dan Mantaing pcrkornl',angamya alcur jauh rertinggrl dengan kcna-kota yang btrrada dekat dcngan ibulcota katrupsten. Sehingga perlu kehii^ksanaan pcningkatan hirarki Kota
Apui dan N{aritaing di bawah hirarki Kota Kalabahi dcngan meni'gkatkan pemanflurtan porcnsi yang
di nr
iIik
i oleh masirlg-masing
da
erah hin terlandnya.
Pembangrrnan kota-kota prioritas,
perlu mendapatkan perhatian utanla, hal ini
dikarcnakan banyali kota-kota kecarnatan yang ada saat sekarang ku*ug mendukung kegiatan
k'leksi
dan distribusi barang har
ini dikarennkan retarnlar yang kurang prioriras.
Trurrbuhnya kota-kota yang diperkirakan mernpunyai prospck perkcmhangan yang lebih
baik di masa datang sepcrri Kota Baranusa
olch lbsilitas yong lcbih memadai s,:bagai pusat kolcksi ttisrribusi clalam mclayiuri kcbutuhan Pulau Pantar.
w.54
.i
Berdasarkan letak prioritas tersebut maka kota-kota ibukota kccamatan tidak harus scbagai kota yang perkenrbangannya lebih cepat, mungkin adc kota-kota desa yrurg letaknya lebjh
prioritas dan jauh lebih cepat perkembangarutya.
Dalanr mendulrung kegiatan ekononti, rnaka pcngembarrgan kota-kota yang letaknya prioritas perlu mendapatkan prioritas utana dalam pengembangannya. Dengan kriteria ini rnalia pengembangan kota-kots di Kabupaten Dati
kiteris di
atas dan bcrdasarkan kebijetsanaan pembangunan ekonomi ntaka
II Alor, berdasarkan
hirarki yang terbentuk
dapat dilihat paila Tabel fV.33 dan Gombar 4.5.
TABEL IV.33
IIIRARKI KOTA DI KABUPATEN DATI II AI.OR
+----+| | No I I{-----+I
---+-----------+ | Hirarki Kota 10 Tahun Nama Kota I Yad (Ska'la Kabupaten) ---+-----.------}| I
lloru
3
Apu
II
II
i
r
5
Koka
r
6
Bukap i t'i ng
9
8a
ranus
III II III II II II
a
llebung
llarl taing
10
Buraga
ll
Lembur
r2
Lanl I kl
13
Sura
l4 l5
Benl a I ang
16
Kui
t7
llct'u
l8
Ka I
L'
Ta rama rta
Pas
----f--
i
r
I
IIr III
Kabi
: I
Il
Kalabah{
,
Puti
Ia
atani
--.1--l lrr,rl Surrrber : Hasi isis
trr lrr _
III lll
rrr rlr lrr
ru---------+
I I I
I I I I I
I I
I I I I I I
I I
IV.55
RENCANA UMUM TATA RUANG DAERAH
KABUPATEN ALOR
HIRARKI KETERANGAN
KJ
i ".t1
P.ALOR
@,Ii-i; .i*...iid'*'lh^t i +..;--/-"+---:,
o. Kecomoton b. Deso
f
lbukoro Kobupolen
E
tbukoro Kecomolon
Fl
.,oron
Hirorki. Hirorki.
O
*',/
:
Boros Kobuporen
il.l- t', ect.:,;
ALOR
KOTA
Boros propinsi
r;------r
II
-
suneor
lrrl| F]]|
KAB.DATI
KOTA
O e
I
tl
Hirorki.
ilr
Hirorki.
tv
C
+-
+*iMt P. PANTAR
surreeR.-KaNwtL eaDAN pERTANAHAN NAstcNAL PROP NTT. SADAN FEI,IATAGUNAAN TANAH
TH. rs9l _HASIL P€RH'TUNGAN DIGAMBAR
OIPEFIXSA DIXETAHUI DISETUJUT
TAN6GAL
NO.PROYEX
\'ML.LEMAAR
I{O.GAMBAR
4.5
o
dD
6.39
12.78 F.t7
SKALA.
I
23.5
X
3t.95
t :6s3,ooo
PEMERINTAH KABUPATEN
DAERAH TINGKAT II ALOR
Dari beberapa kriteria tcrsebut di atas, maka didapatksn hirarki kota untuk wilalrh Kabupatcn Dati II Alor untuli
l. Kota hirarki
I:
l0 tahun mendatang"
sebagai berikut:
Kota Kalabahi
lr{erupakan lbukota Kabupaten Dati
I[ A]or, di
dalam Rencana Struktur 'Iata Ruang
kopinsi (RSTRP) nrcrupaliiur kota berhirarki II, nraka dalarn skala kabupaten scbagai kota berhirarki I. Sebagai pintu gerbang utama bagi keluar masuknya barang danke Wilayah l3bupaten
Dati II Alor. Di dalam kebijaksanaan pengenrbangan propinsi yang menitikberatkan kqgiatan ekspor dengan melalui pelabuhan laut, maka Kota Kalabahi merupakiur pendulcurg utama kegiatan tersebut
karena kota tersebut dilengkapi dengan pelabuhan laut yang dapat mempcrc€pat pergeralian barang khususnya pcrgerakan barang yang akan dickpor.
Furgsi Kota Kalabahi
:
- pusat pemcrintahan Kabupaten Dati
II
Alor
- pusat perekonornian dalam skala lokal maupun regional
- pusat scgala sktivitas dalam wilayah 2. Kota hlrarki
lkb. Dati II Alor
II : Kotu Baranusa, Apul, Leubur, Maritalng, Burzga.
Kota hirarki tr merupakan kota sebogai sub pusat koleksi clistribusi, yal,g nrelayani kota-kota lain yang bcrhirarki di bawahnya yang berdekatan. Apabila satu pulau'dengan kota
hirarki I seperti kota-koh yang bcrada di Pulau Alor, maka kota hirarki II ini seb€ai sub pusat kcgialan ekonomi yiurg diharapkan nrunpu melayani kegiatan ckonond di daerah hinterlandnya.
Bila dilihat letalinya kota-kota hirarki tr yang berada di Pulau Alor tcrhadap Kota Iiatabahi
ftda hirarki I), malca kota-kota
terscbut terletak relatif jauh, kccuali Kota Lcmbur. Kota
Apui tcrletak di sebclah selatan, Kota Maritaing tcrletak di scbelah tirnur.
w.57
Sedarlg
yarg terletak di Pulau Pantar, Kota Baranusa sebagai kota hirarki II merupakan
kota pusat koleksi-distribusi, yang melayani seluruh wilayah dalam Rencana Struktur Tata Ruang Propinsi (RSTRP)
di pulau tcrscbut. Kota Baranusa
Dati I Nusa Tenggara Timur merupakan
kota hirarki III, maka dalam skala kabuptcn sebagai kota hirarki II. Scsuai dengan kebijaksanaan yang ditempuh dalam skala propinsi, maka Kota Baranustr mampu ntendukurrg kcgiatan ckspor, karcna memiliki pclabuhan yang dapat mcn'rpercepat pengirinran barang hasil produksi yattg berasal dari dacrah belalang (rinterland Pulau Pantar). Penetapan keta hirBrki
tr ini untuk setiap kotanya bcrteda-beda tergantung dari potcnsi
dan permasalahan yang dihadapi oleh setiap kota beserta dacrah belakangnya.
a. Kota Baranusa
Kota Barurusa scpcrti telah disebutkan di atas, dalam Rencana Strulitur lata Ruug
f,ropirsi GSTRP) Dati
I Nusa Tenggara Tinrlr
kabupaten sebagai kota
hirarki II, merupakan pusat kcgiatan ekonomi di Pulau Pantar, hal ini
diaral*an sebagai kota hirarki III, dalan skala
diksrenalen: - mcmpunyai fasilitas pelabuhan
laut
- dilalui jaringan jalan kolel'tor prinrer dan lokal primer - mempunyai lctak yang relatif prioritas
Pertimbangan utama adalah Kota Baranusa menrpunyai fasilitas pelabuhan laut, yang dapat rncrnperlancar pengirirnan barang yang alian diekspor.
IIal ini
sesuai dengan kebijaksanaan
propinsi yang menitikberatkan pada upaya me.ningkat ckspor rn,rlaui pelabuhan laut schingga kota-kota pelabufuur laut akan lcbih berkemhang dan mcrnprurl,ai sksla pel:ryuuur yang rclatif lcbih luas gwra lebih mendukung kcgiatur ekspor tcrscbut.
rv.5g
Fungsi Kota Baranusa
:
- pusat pemerintahan Psrwalcilan Kecamatan Pantar - pusat perdagangan dalam wilayah
l\lau
Pantar
b. Kota Lenrbur Kota ini terletak cli tepi pantai, scrta nerupakan kawasan prioritus karcna scbagai daerah
irigasi, da" d"frat dianggap sebagai pusat kcgiatan pc(anian lahan basah di Pulau Alor. Schingga wilayah di sekitar Lernbur merupakan kawasarn pertanian yang telah didukung oleh sistem irigasi yang baik. Serta kawasan I-cnrbw mempunyai.obyek wisata yang dapat sebagai daya tarik bagi wisatawan untul< datang baik wisatswan domcstik maupun wisatawan asing.
Di
sarnping
itu bila dilihat dari letaknla, Kota Lembur sangat prioritas karena di tepi
pantai, sesuai dengan kebijatsanaan pada upaya peningkatan kegiatan ekspor, naka Kota Lenrbur mempunyai pgranan yang sangat pcnting Calam mendukurg kegiatan terscbut. Serta Kota lcnrbur
telah dihubungkan dengan Kota Kalabahi dengan tingl,at aksesibilitas ydng relatif tinggi, karena dilalui jalan propinsi. Fungsi Kota Lcmbur
:
- pusat pcmerintahan Kecamatan Alor Barat l,aut
- pusat pcrdagangan dal'am skala lokal/regional c. Kota
Apui Kota Apui terletalc di sebelsh selatan dari Pulau Alor, termasuk kota yang berada di
dataran tinggi. Iftiteria penetapan Kota Apui sebagai kota berhirarki
II, lcbih banyak
pada
pe(imbangan: - potensi yang dinriliki - kondisi alam
rv.59
Potrnsi yang dimiliki olch n'ilayah telak"ng dari Kota Apui adalah balrarl lambang dan bahan galian, yang meliputi
l. Batnn
tambang
:
:
- tembaga
- emas 2. Bahangalian - barit
- gipswn Sedangkan keadaan alam yang ada berupa dataran tinggi, .tampak dari keadaan
ini akan
nonggan€gu pembongr.uwr ekonomi di wilayah tersebut. Sehingga salah satu cara untuk mcr{gurangi
tingkat ketimpangan pcrnbangunan ekonomi di wilayah selatan ini dengan cara neningkat funpi d:in pcran dari Kota Apui sebagai kota hirarki II, dengan didukung pengolahan sumber daya alanr
yang dinriliki yang berupa bahan tambarrg dan bahan galian sepcrti yang telah discbutkan di atas. Fpngsi Kota Apui
:
- pusat pemerintahan Kecalatsn - pusat perdagangan skala
Alor Selatgn
loksl
d. Kota l\{arltaing
Kota lr{aritaing terletak di sebclah timw dari Pulau Alor, bila dilihat dari lctaknyq merupalcan kota yang jaraknya
relatifjauh dari Kota Kalabahi.
Pcnetapdn Kcrta \,taritaing sctragai kots hirarki
II, berdasarlian pada kcadaan yang
akan
dralanri oleh wilayah tcrsebut clalanr pcmt''argunan ekonorni.
rv.60
Karcna letaknya rclatif jauh dengan kondisi prasarana jalan y'ang relatif belum bailq
malia kemungkinan akan tcrjadi keterlambatan pembangunan ekonorni, dan rvilayah tersebut cendcmng akan terisolir dalam kegiatan pembangunan.
Untuk menghindari keadaan ini, rnaka perlunya mcningkatkan hirarki kota Maritaing
dan hirarki
III
menjadi hirarki
II, guna lebih
mcmacu kegiatan perekonomian dalarn melayani
aktivitas di daerah belakangnya. Dengan meningkatkan Kota Maritaing scbqgai hirarki U, juga lebih menguntungkan bagr
perkcmbangan rvilayah antara Kota Kalabahi dengan Kota
Maritaing hal ini
diperlcirakan akan
tumbuh beberapa tenlpat sebagai pusat koleksi distnbusi antara, yang selanjutnya sebagai sinrpul-sirnpul kegiatan ekonomi cli antara
ke dus kota tersebut, Keadaan ini tentunya
akan
mempcrcopat pembangunan ekonomi di wilayah Kabupaten Dati II Alor.
Kendala lain guna memaksimumlcan pelayanan Kota Maritaing terhadap wilayah belakangnya, adalah tcrlalu luasnya wilayah yang harus dilayani yaitu dari pantai utara sampai pantai selatan, dimana hubungan antara wilayah utara dan selatan tersebut bila melewatijalan darat sangat sulit, karena adanya perbukitan. Sedzurgkan nrelewati laut sangat kurang efisien.
Sehingp salah satu caranya dilakukan pemekaran kecamatan di wilayah tersebut,
ada
satu kecamatan lagi sebagai pemckarannya. Diharapkan dengan adanya pemckaran tersebut akan
tumbuh kota lagi sebagai pusat koleksi-distribusi, yang akan lebih memalisimalksn peran kota dalam mendulcung pembangunan wi layah sekitamya.
Dengan melihat gambaran di atas, nralia perlunya pcnrbagian wilayah di bagian timur dari Pulau Alor mcnjadi rtua kecamatan atau pembentukan perwakilan kccantatan, agsr pcran Kota Maritaing lcbih nraksimurn dalam rncndukung kcgiatan ekonomi, serta agar tunrbuh kota lain dalum mcndukung kegiatan ckononri dalam wilayah ya.ng luts tcrsebut.
IV.6I
Fungsi Kota Maritaing
:
- pusat pemerintahan Kccamatan Alor Timur
- pusat perdagangan skala lokal
e. Kota llurrrga Pene[apan Kota Buraga sebagai kota hirarki
tr,
bcrriasarkan pada keadaan yang akan
dialami oleh wilayah tersebut dalam pembangunan ekonomi. Karena letaknya di bagian selatan Pulau Aloryang terisolir dengan kontlisi prasarana jalan yang relatif belum baik, maka kemunglcinan akan terjadi keterlambatan pernbangwan ekonomi, clan
wilayah bagian selatan tersebut cenderung akan terisolir dalam kegiatan penrbangunan.
untuk mcnghindari keadaan ini, maka perlunya meningkatkan hirarki kota Buraga dari hirarkilV menjadi hirarki
I
guna lebih menracu kegiatan perekonomian dalam melay.ani aktivitas cli
daerah bclakangnya.
3. Kota hirarkt rtr ; -ftgt-a Kabir, I[e!ung, Kokar, Moru, I]ukpiting, Lanriki, Bura, Benlalang, Paslrputih, Kui, werura, Karat"nni, Tanrmana, wairunrbu Merupakan kota-kota yang mcmpunyai skala pelayanan lokal, yang mclayani
kepentingan daerali belakangny4 dan merupakan tempat koleksi distribusi p$rtama sebelu'r barang
alan di pasarkan. Kota-kota tersebut, kecuali Kota Kabir dan Moru merupalian kota-kota dcsa ataupun kota-kota pcnvakilan kecamatan.
Kota Kabir merupakan ibuliota Lccamatarn pantar, nrempunyai fungsi: - ibukota kecamatan - pusat pemerintahan
tv.oz
Demikian juga Kota Moru merupulian ibukota Kecamatan Alor Barat Daya, dengan fungsi sebagai
:
- ibuliota kecamatan - pusat pemerintahan
Sedangkan kota-kota
lain, adalah kota-kota desa ataupun kota-kota
perwakilan
kecanratan, yang diharapkan sebagai pusat pcrtumbuhan serta scbagai kota koleksi-distribusi dalam
skala pelayanan unit terkecil, yong melayani desa-desa
di
sekitarnya yang mcrupakan
kantung-kantung produks i.
Ltntuk kota-kota desa lainnya yang tidak termasul di atas merupalcan k<.:ta hirarki IV" yang merupakan kota-kota yang mendapatkan pelayanan dnri kota-kota desa hirarki di atasnya.
4.6 Kawasa4 Li.n[U.ng dan Kawas.an Budidav.a Pada bagian berikut akan dibahas mengenai struktur kawasan lindung dan kawasan budidaya di liabupatcn Dati II Alor. Pcndclincsian kedua kawasan terscbut sangat berguna untuli nrcnentukan konsepsi rcncana yang akan dibuat.
Iftiteria kawasan lindung dan kawasan budidaya mengacu pada kritcria-lciteria yang telah ditetapkan dalam Pedoman Penyusunan ltencana Tata Ruang di Daerah (Kcppres No. 57 tahun 1989 serta Kepprcs No. 32 tahun I990) yang mcngatur tontang pengclolaan kawasur lindung.
4.6.1 StrulSur Kawasan Lindung
. RtIIltD
Penetapan karvasan lindung - rerupakln salah satu mntcri utarna dnlam pdnyusunan Kabupaten Dati II Alor. Secaq:r spcsilik, dalam penyusunan
ltu'l'l{D
alian dihasilkan suatu
Pcmantapan Kawasan Lindung. Tetapi lcbih bersi(at mcnctapkan kawasan lindung yang telah ada selama
ini dengan klasifikasi dnn kritcria yang lcbih
nrenye
luruh scsuai dcngan Kcpprcs yang ada.
IV.
63
Mengacu pada ketcntuan yang ada, pcngerti*
tl:*- lil:"g:lg
kawa:an yang
t'ungsi utamanya adalah melindungi kelcstarian ftrngpi sumber daya al'am, sunrber daya buatan scrta
nilai budaya dan scj'arah bangsa. Kawasqn ini harus dilindungi -dari kegiatan produksi rlan_kegiatan
Ilcrdasorkan Keppres No. 32 tahun 1990 tentang
uri terdiri atas empat sub kawasan utama, yaitu
l.
pcngelolaan.kawasatl,l@ kawasan
:
Kawasan yang membcrikan perlindungan kawasan bawahannya, yang tcrdiri atas - Kawasan l{utan
- Kawasan
:
Unduog
B"gttb"t
- Kawasan Resapan
Nr.--
2. KawasanPerlindungan Setempat
:
- Sempadan Pantai - Sempadan Sturgai - Kawasan Sekitar Danau/Waduli - Kawasan Sekitar Mata
Air
I{akekatnya didasarkan pada faklor-faktor fisik dasar, yang mencakup lcreng, jenis tanah, curah huj'an, ketinggian,
hi&ologi,
serta kcbcradaan flora dan fauna yang harus
dilindungi.
Dalun menentukan dimana kswasBn lindung untuli dacrah Kabupatcn Dati II Alor perlu dilaliukan analisis supcrinrpose tcrhadap berbagai peta tentatik mengenai fisik dasar. Dis:rm-ping dari hasil super inrprosc, juga dilihat rcncana kawasan non budidaya serta budiclaya serta rencana tata guna hutan kesepakatan yang tclah disusun olch BPN Nusa 'lcnggara'fintur. I'lasil dari analisis
tunpang tindih di atas akrn rnenghasilkan lokasi-lokasi karvasan lindung
il
Kgbupaten Dati II Alor.
IV.
64
4.6.2 Struktur Kawasan Iludidaya S€telah karvasan lindung dapat ditentukan dan dimantapkan, pengentbangiur kawasan
budi
&pat diarahlian. Dengan demikian
kawasan lindrurg tersebut menjadi linritasi dan
pengcmbangan kawasan budidaya. dasar pcrtimbangan utama dalam menentukan kawasan budidaya
ini adalah faktor kesesuaian lahan untulc dikembangkan. Kawasan budiclaya merupakan kawasan
di luar kawasan lindung yang kondisi fisik
dan
poterxi sumber daya alamnya dapat dan perlu dimant'aatkan baik bagi kepentingan produksi dalam ranglia memenuhi kcbutuhan manusi dan pembangunan.,
Berdasarkan Pedomeur p€nyusttttdll rencana tata ruang
diklasillasikaqsebagai berikut
1. Ifuwasan Hutan Produksi
di
daerah
EygX" !"aaqYl
:
:
* Kawasan llutan Produksi Terbatas. * Kawasan Hutan Produksi Tetap
t
Kawasan Hutan Produksi Konversi
2. KawasanPertanian:
* I(gwasan Tanaman Pangan Lattan Basah 8 Kawasan Tanaman Lahan
Kcring
* Kawasan Tanaman I'ahunan/perkebunair * Kawasan Petcrnakan * Kawasan Perikanan ,r,z 3. Kawasan Pertanrbangan.
4. l,awasan Pcrindustrian.
IV. 65
5. Kawasan
Pariwisata.
/
6. Kawasan Pcrmuliirnan.
,
/
Kawasan budi daya dan non budi daya yang a
di Kabupatcn Dati lI Alor,
tli Krbupaten Dati U Alor.
di'Japat
kualitatif karvasan budi
Secara
lg2.2l4 ha atau 61,24A dari luas Kabuparcn Dati II Alor, sedanglian kawasan non budi
daya
yang.terdiri dari hutan liniiung 48.001 ha, hutan wisata .{?50 ha dan hutan kayunya '19.499 ha' Untuk lebih jelasnya lihat tabel IV'35 dan gambar 4.6.
TABEL W.35
LUAS KAWASAN BT]DI DAYA DAN NON BTJDI DAYA DI KABUPATEN ALOR TA}IUN T988
Jenis Penggunaarr I Luas ( ho
No I ----+-
1i
-+---
Kawason BucJi
daya I
Kawasan Non Bud'i daya - tlutan Lindung
+----
Sumber
:
Alor
64,24
16.87 T ,67 17.40
48.001 4 .150 49.499
---+----i-
|
---+-
Data Pokok tattun
182.?14 |
I
I
- Hutan f,li sata - Hutan I ai nnya
+----+---I KubuPaten
) t 7" --+-------+
----+-'------t-
284'464
1100'00
I
----+-------+
19BB
4.7 Kawasan Prioritas penentuan kawasan prioritas, didasarkan pada kritcria,yang pacla &lsamya lebih menitikberatkan pada usaha mempercepat pcmbangunan ekononri. Hal ini discbabkan dcngan lebih mcmprioritaskan pembangunan di karvasan prioritas, malia akan lebih nrcmpcrccpat pentbiurguniur ekonomi.
karcna mcmpunyai potcnsi yang dapat dikcnrbanglian dalam mcndrrkung pcntbtngunan ckononri
IV.66
t--
RENCANA UMUM TATA RUANG DAERAH
KABUPATEN ALOR
I I
KAWASAN BUDIOAYA DAN KAWASAN I.ION BUDIDAYA K E TERANGAN
Sungoi
l+.+.+i Boros
Propinsi
Batos Kobupolen o. Kecomolon r:------1
iL--J'i But.:s
b. Deso
lbukoto Kobupoten
I
rz.+o
lbukcto Kecomoton
i
i!\ KAB.DATI lr ALOR
I
i
_L
Jolon
I
Tomon Wisolo.
i-.-'"''^
I
,t \i
I
IU li
Kcwoson
l
I I
i I
;
t-l
Huton
:
Budidoyo
Lindung
i I
e"20'
loit
* lr.*orr'f'!
;q.R; ,oo I ,o,
l,o. l,ot | ,o.
r
-
I
n1
i ,r.*,
A
U
I I
nl -l
I
I
ir8' 20'
I
,,, l ,r, L,u il4iils
l16
| il7
,u, 1 ,.= 1
,.. i
i '.o '.u l '..1
'rt SUMSEF
:
-
XAN1A'IL EADAN PERTANAHAN NASIO}IAL
PF.CP NTT.EADAN P€MTAGUNAAN TANAH
TH. rS9l _OATA POKOX PROP NTT. TH.I9A€ DIGAMBAF DIPE RIXSA DIKETAHUI
DISETUJUI
TANGGAL
N O.PROYEX
JML.LEMBAR
NO.GAMBAF
4.6
6&
s(aLA. I :639.OCo
PEMERINTAH KABUPATEN
DAERAH rtryGKAr !!
:'-i*:B=g1s4*;'qri.
A!$%z
Di samping itu penetapan kawasan prioritas, juga berdasarkan pada kendala yang dimiliki oleh suatu kawasan" dalam pcmbangunan ekonomi, yang menjadikan kawasan tersebut menjadi kawasan terisolir. Kawasan terisolir nremerlulian suatu prioritas penanganan guna lebih memacu pcmbangunatL agar dapat sejajar dcngan pembangunan ckonomi dengan kawasan lainnya. Secara
terinci, kriteria penetapan kawasan prioritas, dilakulan dengan pcnilaian tcrhadap
l.
:
Sektor/sub sektor yang mempunyai kontribusi terhadap PDRB yang paling dominan
2, Sektor/sub sektor yang diperkimkan mampu berkembang cepat dan
nremberikan sumbangan
relatif besar terhadap PDRB di masa mendatang 3. Ifuwasan yang terisolir
4. Kawasan rawan bencana
Bcrdasarkan kriteria tcrsebut dapat dibedakan menjadi
di
atas,
mals kawasan prioritas di wilayah Dati II Alor
:
4.7.1 Kawasan Cepat Tumbuh Kawasan cepat karena di kawasan tersebut
tumb$ u_tl4jlutlkawasan yang Tcmpunyai
potensi
sumle
secara ekonomi cepat bcrkernban&
Dimana sunrber daya terscbut mampu
memberikan sumbangan terhadap pembcntukan PDRB rclatif besar, atau dipcrkiralian kawasan
tersebut
di
masa mendatang nrampu mcmbcrikan sumbangan yang rclatif bssar terhadap
pcmbentuknn PDRB, dikarenakan mempunyai potensi yang dapat dibudidayalcan. Kawasan cepat tumbuh di wilayah Kabupatcn Dati II Alor, mcliputi
l.
:
Kawasan Kalabahi
2. Kawasan Lembur 3. Kawasan Apui
4. Kawasan Baranusa
IV.
68
5. Kawasan Kabir
6. Kawasan Adrver 7. Daerah irigasiKokar 8. Daerah irigasi Banlclang
9. Daerah irigasi Bukapiting
A. Kawasan Kalabahi Merupakan kawasan yang prioritas, hal
ini dikarenakan, Kawirsan Kalabahi mempunyai
fasilitas pclayanan yang dapat mendulcung kcgiatan ekspor, yang terdiri
d:ri
:
- pelabuhan laut
- pelabuhan udara
- merupalian pintu gerbang utama memasuki Wilayah Ifubupaten Dati lI Alor.
Dcngan kondisi seperti
ini
Kawasan Kalabahi menrpunyai keuntungan karena
tersedianya kelengkapan fasilitas, serta lungsi dan pcran yang diembun 5sbagai Ibukota Kabupaten
Dati
lI Alor, ntenycbabkan
kota tcrsebut sebagai simpul utanra. Sehingga kawasan Kalabahi akan
cepat turnbuh dalam ncnduliung kegiatan perekonomian di Kabupatcn Dati
II Alor. Dengan adanya
kebijaksanaan pemerintah yang memacu pertumbuhan ekonomi dan pcmerataan pernbangunan, malca Kota Kalabahi mernpunyai peran yang sangat penting dalam mendukung tercapainya tujuan tcrsebut.
B. Kawasan Lenrtrur Mcrupakan kawasan prioritas, karcna kawasan tersebut tcrdapat suatu lahan pcrtanian bastrh dengzur sistem irigasi yang baik, mcmpunyai potensi rvisata, terletah
iti tcpi pantai, dilalui
jalan propinsi ynng rnenghubunghan dengar Kota Kalabahi.
IV.
69
Dipcrkirakan kawasan
ini
akan cepat tumbutr, karena rncmpunyai poterxi untuk
pengemba4gan lahan basah dan parirvisata, serta mempunyai aksesibilitas yang
rclatif baik dengan
ibukoua kabupaten.
Disantping itu karcna letalcnya di tcpi pantai m'aka mentungkinhan pcngcmb'angan pelabuhan guna mcnbantu pcrgerakan barang hasil produlisi penduduli yang akan
di pasar
ke
dacrah lain (antar pulau).
C. Kawasan Apui Kawasan Apui sebagai kawasan prioritas, karena
di
kawasan tersebut, terdapat bahan
bmbang dan bahan galian 1nrng mompunyai nilai ekonomis rolatif tinggi. Bahan tambang tcrdiri dari ernas dan tembaga, sedangiian bahan galian terdiri dari bant dan gipsum. Bila dilihat dari kondisi alamnya, maka untuli pengembangan kawasan Apui menemui banyak kendala, akan tetapi karena mempunyai
nilai potensial
m'aka kawasan tersebut nterupalian
salah satu kawasan prioritas yang dapat dibudidayakan dalam mendukung
mcmperccPat
pembangunan ekonomi.
D. Karrasan Baranusa Kswason baranusa tcrletak
di Pulau Pantar, bila ctilihat dari fungpi kotanya, maka Kotg
Baranusa merupakan kota perwakilan kecamataq sedangkan kota utamanya Kabir.
Tetapi bila dilihat dari perliiraan perkenrbangan di masa ncndatang serta berdasarkan arahan dari Rencana Stnrktur
Tak Ruang Propinsi (RSTRP) Dati
l3aranusa merupakan kota hirarki ltr dalam skala propinsi, dan
Penetapan
ini didasarkan
I
Nusa Tenggar,a Tirnur, Kota
hiruki lI dalam skala kabupaten.
pada anggapan bahwa letali Ilaranusa
diban
rclatif lcbih prioritas bila
kc dalam darstan akan
kcanranan terhadap onrbak yang bcsar dan tingliat erosi scrta pcdanglokm.
nrembcrikan
Di samping itu tcrdapat
IV. 7O
suatu rencana pengembangan p€labuhan Baranusa dalam mcnduliung kcgiatln ckspor
di wilayah
Pulau Pantar dari Perum Pelabuhan Laut. Berdasarlian kriteria di atas, maka karvasan Baranusa merupakan kawasan yang prioritrrs dalam mendukung kegiatan perekonomian, sebagai pusat kolcksi dan distribusi barang yang kcluar masuk Pulau Pantar.
E. Kawasan Knblr Kewasan Kabir, sebagai kswasan prioritas, dikarenakan nrempunyai lahan tanaman sawah dengan produktivitas tinggi. Dimura sumbangan dari tanaman bahan makanan pembentukan PDRB
di Kabupaten Dati II Alor
ini
terhadap
sangat besar. Sehingga guna nreningkatlcur pcran
dari tanaman bahan makanan tersebut, perlunya suatu usaha membudidayalian lebih etisien dan efektif dari setiap karvasan yang menpunyai nilai produksi dan produktivitas yang tinggi.
F. Kawasan Adwer Kawasan Adwer merupakan kawasan prioritas, karena nrcrupak.an Daerah Aliran Sungai
.@)' merup@
dan dapat ditanam i
ul.h trrrr3rg!_fdlr3roh,
Dipcrkirakan Kawasan Adwer dimasa datang merupalun kawasan dcngan tinglcat pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi, dan Bkan tumbuh sebagai pusat kegiatan ekononri, lthususnva
di pantai selstan Pulau Alor. llambatan untulc pengcmbangannya pada saat
sckarang
adalah terbatasnya prasarana perhubungan karcna nredan untuk rnencapai karvasiur tcrsclrut bcrupa dataran tinggi.
G. I)aerah Irigasi
Kolarr
Dacrah irigasi ini mempunyai luas arcal
l2l
ila, ri.irupakan
suatu ducrah 1,ang
da1>at
dikembangkan scbagai salah satu lunrbung padi L''agi rvilayah Kabu,.,oten Alor. l)iharapkan dacrah
IV.71
Ixrsawahan yang ada dapat dibudidayakan dcngan psnen atan 2-3 kali dalanr sctahurr sehingga dapat menduLur,g program swasembacl{l pangan.
Il. Daerah lrigasi llanlelang Dacruh irigasi ini mcmpunyai luas 259 I{a, scpertinya halnya daerah irigasi Kokar, daerah irigasi Banlclang cliperkirakrur nkan nrcmpunyai pcranan scbagai pcnghasir pacri dalam mendukung program swasembacla pangan khususnya di wilayah Kabupaten Dati
I
Alor.
I. Daeralr Irigasi Buknpiting
Mempunyai luas areal 500 Ha" diperkirakan mernpunyai peran yang lebih besar dari daerah irigasi lainnya' karena mempunyai luas areal lebih besar, sehingga diharapkan memberikan sumbangan yang relatif lebih besar.
4,7.2 Kawasan Terisolir Katt'asan terisolir adalah kawasan yang saat sekarang nrasih
sulit dijangkau dari pusat
aktivitas kegiatan ekononti' karena tcrbatasnya prasarana dan sarana pcrhubungan4iomunikasi, ya'g disebabkan kondisi alam yang menjadi hambatan pcrkembangan kawasan terscbut.
Berdasarkan penilaian dan analisis yang telah dilakukan terhadap wilayah Kabupaten Dati
II Alor' maka didapatkan bcberapa kau'asun tcrisolir dan berum berkcnrbang yang r'criputi I. Kawasan Pantai Selatan pulau Alor
:
2' Kawasan Perbatzsan clengan Florcs Timur @ulau Nusa
limur I\.lau ALor
.{. Kawasan pantai Sclatan pul:ru pantar
tv.72
A. Klwusan Pantai Selatan Pulau Alor IQnvasan
ini tcrdiri dari banyali dataran tingi,
pemuliiman penduduk
nrersih
tcq)cncar-pencar, schingga nrenyulitkan dalanr mcmL''angun fasilitas pclayanan. Prasarana pcrhubungan dalam arti hubungan darat yang permancn dari pusat kota bclum nrencapai kawasan
ini, sehingga ams transporta.si nrasih sulit nrclovati jalan darat, dan relatif nrudah ditenrpuh dengan jalan laut.
B. Kawasan perbatasan (Pulau Merica dan l'uluu Nusa) Letak kawasan ini paling ujung berdekatan dengan Wilayah Kabupatcn Dati II Florcs Timur. Dari kebijahsanaan pernbangwran saat sekrang bclum mendapatkan prioritts. Prioritas utama ditckan pada Pulau Alor dan Pulau Pantsr dimana sebagain bes'ar penduduk berada. Namun
dcrnikian perlu adanya suatu usaha rncningliatkan hubungan dcngan ke dua pulau tcrsebut guna mcmbantu aktivitas kegiatan ckonomi, dengan nreningkatkan frekuensi pclayaran.
C. Kawasan Pantai Timur Pulau Alor Kawasan pantai timur
ini, relatif tcrisolir k'a'cna kondisi
topografi yang kurang
mendulcung jalannya pembangunan. Schingga luintbatan alam dalant membangtrn nrerupakan masalah utama. Keterisolasian kawasan
ini dapat terbulca setclah
jalan
darat
adanya penrbangunan
jalan darat ataupun pembangunan pelabuhan laut di kawasan tersebut.
D. Kawasan Pantui Selatan Pulau Puntar Kawasan
ini sama dcngrn yang terja.li di
kawasan pantai sclatan Pulau Alor, yang
lxmbangunan ju'ingan jaliur terhanrbat olch kcndala alanr.
Schinggr pcrlunya suirtu altcnuriif prmccahan kiuctur hal ini lrila tcrus diciirunkan akan bcrclanrpak pada kctimpangim pcnrbirngtutan ckonottti rvilayah.
rv.73
4.7.3 Kawasan Rawan Bencana Kawasan rawan bcncalu mcrupakan karvasan prioritas pcnanganan, karcna danpak bencana terhadap tnanusia pcrlu segera penanggulangannya, drrn seccpatnya pula dilakulian upaya agar dampali bencana tidak merugikan terhadap manusia.
Potcrui bencana di wilayah Kabupatcn Dati II Alor, nreliputi
:
- rawan bencana kckeringan - rawan bencana kebakaran - rawan bencana gempa bumi
- rawan bencana banjir
A Itawrn
Bencana Kekeringan Kekeringan merupakan bencana yang sering tcrjadi di Wil:ryah Kabupatcn Dati II Alor,
disebabkan curah hujan yang ada relatifkecil Dampak dari kekeringan ini sangat dirasakan di kawasan
:
- sebelah barat Baranusa - scbelah timur Kabir - sebelah tirnw Buliapiting - sebelah utara Maritaing
If. Rawan Bencanr Kebaklran Karena curah hujan yang relatif rendah maka akan timbul kekcringan Kabupaten Dati
II Alor, dampak dari
di
rvilayah
kekering'an tersebut akan mudah tcrjadi bahaya kelxrkaran.
Kawasan y:rng scring tcrjadi kcbakaran karvasm dckst tcluli Banlelang.
C. ltnwan Ilencana Genrpa
Ilunri {\
Gempa bturi nrcruparlitur salah satu l>cncana alanr yang scring tcrladi di ivilayah l)ropinsi
Nusa Tcnggara Tinrur, khususnya di wilayah Kabupatcn Dati
ll Alor,
scring.tcrjadi.
IV.74
Di Kabupatcn Dati II Alor, terdapat daerah
:
- n'aspada
- balnya Yang semuanya tcrletak di scbclah sclatan dari Pulau Pantar, tlisanrping itu bcncana gempa bumi tcrjadijuga
:
- kawasan dekat Kabir - karvasan dekat Maritaing
- karvasan Kalabahi
l). Rawan Bencana Banjir Walaupun curah hujan relatif kecil, tctapi ada bcberapa karvasan scring tcrladi bcncana banjir kalau terjadi hujan. Kawasan-kawasan yang sering
t"rjadi banjir di wilayah Kabupaten Dati Il Alor, mcliputi
:- scbelah utara Kota Kalabahi
- sebelah utara Maritaing - sekitar Moru
Untuk lebih jelasnya tentang kawasan rawBn bencana yang ada di wilayah Xabupaten Dati II Alor dapat dilihat dalam gambar 4.2. E. Kawasnn Kritis Kawasan kritis
ytng
ada
di wilayah
Kabupaten Dati
II Alor nreliputi Das l,embur
6an
l)as Adwcr. Kawasan kritis DAS Lenrbur dan DAS Adwcr, karcna tingkat crosinya rclarif besar, khususya pada mu'sinr hujan sehingga pcrlunya pdngawssan dan pcngenJaliiur sccara tcratur, untr-rlr dapat rttcmantaatkiln lungsi DAS sccaru nrakilnrunr. Karvasan prioritas di wilayah Kabupaten Dati
AIor lebih jclasnya dagat dilihat pada gantbiu.4.g.
IV.75
II
RENCANAUMUM TATA RUANG DAERAT KABUPATEN ALOR
RAWAN BENCAN A KETERANGAN:
K
srneoi
i+.+.+l Borcs
propinsi
Boros Kobupolen
l-.-.-l r^-r
o.
Kec o moi o n
iI.--oi Sctos b.oeso
oln KAB.DATI II ALOR
T# '
lbukoto Kobupo?en tbukolo Kecomolon Jolon
Doei-oh Wospodo (Alert Zone Doe
E @ E
.l.,.-sl'
KEC.A.l-!R8
E fI E ffi
L^"i'Ai
iJ:ff P" PAHTAR
i--
-I-! I o2
Oonger Zone
I
Rowon Benconc Angin Topon Rowon Eencono Kebokoron
@
,:i; iTi;l --I--i- ----t-[;;,j---l-,i-rl_l
(
Rowon Eenconc Kekeringcn
Rowon tencono Gernpo Eumi
gl ,.TREWE}iG
roh Bohcyo
),
Rorvcn Benccno Bonjir
@
Kecelokon Perohu
.
i__i-r_ r'; -_--.!_ ll!,,. j',:l,llj',- j,,, i,,u
S'.JI{6ER:
- KANW:I- CEP. SOSIAL I(ABUPATEN SA N7T. Th. t989 . KAI]Y/IL SAOAN PE RTAI{AHAIi IiASICNAL
-1\-#.-
FFOP NTT. EACA?.{ PEIiATAGUTIAAH
'TANA!{
TH. l99l DiGA't'AAFI
&IFEfiIKSA
:
I'KETAHUI 0rsE
T
u.iut
TAIiC6AL
N O.
I
PFC]'E K
@
6.39
JI,,!L.LEH8AR
t2.76
B.r7
NO.GA}f 8AR
27.3
Ki
3195
PEIIERINTAH KABUPATEN r{::atrl;:fj#?-fftsFu,*antgG'{B:aEftft&tsE€t:c€x:E:trwx!%*Bs.r.,::g.:Jrsrw
DAERAH TINGKAT egr=e.i-s, 1
It ALOR
I\r-76
RENCANA UMUM TATA RUANG DAERAH
KABUPATEN ALOR
KAWASAN PRIORITAS K
ETERANGAN
K
sunsoi
l+.+-,! aoro,
Propinsi
F*l
Kobupo?en
eoto,
l-"'-
I(AB.DATI
It
OR
Fi,.:
u_r
-_-l---
t-6_l r.-l
E^."'
['l l--l
olR
o.
l
Iu.-_-
t,:
s
Keconnlon
b. Deso
lbukoto Kobupoten I
bukot a Kecomolon
Jolon
ffi
Kowoson Terisolir Kowoson Cepo?
Tumbuh
Kowoson Rowon
w
M
Bencono
Kewoson. Krifis
- Dos Adwer - Dos Limbur
SUMBER: _ KANWIL BAOAN PERTAI.IAHA,.I NASTO}IAL PFoP NTT. EAoAN PEMTAGUNAAN TANA|I
Th. t99l - HASIL
PERHITUNGAN
DIGAMBAR
DIP€RIKSA DISETUJUI
TANGGAL
FE -z -
L-
E E E
E.
N O. PROYE X
g
6
3s
JML.LEMSAR
tz.7a
NO.GAMBAR
ts.r7 zs.5 .'"f
S^ALA.|:639.OOO
-PEMERINTAH KABUPATEN
DAERAH TINGKAT II ALOR
rv.77
BAB V EIEilEMUKENAU TUJUAN /.AI'.9TSd RAN PERSOALAN PE NEE frIEAIIEAN f.AN PfTENSI
PE NEE M
EANOAN
PE NCE EI
BANCAN
BAB V
EI{TIFIKASI TUJUAN DAN SASARAN PENGEMBANGAN PERSOALAI,I PE N GE M BANGAN DAI\ POTENSI PENGB MBANGAN ID
5.1 Tpiuap
d_an
Sasaran Penqemb4ngan Wilqvatr
Sccara konseptual, Rencana Tata Ruang Daerah Kabupaten Dati
Ii Alor
dimaksudkan
untuk mengatur ruang yang ada sesuai dengan fungsi dan potensi melalui kebijaksanaan tatrapan pembangunan daerah. Perlunya Rencana Tata Ruang Daerah
ini karena pada dasamya sumber daya
dalam bentuk rurmg terbatas adanya dan potensi-potensi yang ada tidak terscbar sefiua merata sehingga
nelalui rencana tata ruang yang optimal diharapkan seluruh potensi yang ada dapat
dimanfaatkan sernaksimal munglrin bagi kepentingan pembangunan daerah atau masyarakat di Kabupatcn Dati II Alor.
Bentuk atau sasaran yang akan dicapai dalam Rencana llnum Tata Ruang Daerah dapat dibagi dalam 3 aspek yaitu aspek Fisih Ekonomi dan Sosial.
5.1.1 Aspek Fisik a.Ivlelestarikan Kawasan Lindung Mutlak dan melindungi dari pembangunan unhrk memelihana dan meningkatkan fungsi
lindung
b. Mengoptimalkan pemanfaatan Kawasan Budidaya bark untuk kegiatan pertanian maupun non pertanian.
f
c. Mengelola potensi-potensi sumber daya sesuai dengan kesesuaian lahan.
d. PengembTgon perckonomian
di kawasan potcnsial
melaiui jalur-jalur pcmasaran
dan
pusat-pusat pengcmbangan ftota) yang ada sesuai dengan tata jenjang kota-kota yar€ ada.
v.l
e' Arah pcngembangan tata nrang lebih memprioritaskan pada kawasan yang mempunyai interaksi
yang tinggi dengan daerah sekitar.
f. Mcnetapkan kawasan-ka\r'asan starategis ),ang scgera atau potensial untuli dikembangkan.
g' Mengamankan sumber-sumber air baku dan mengelolanya untuk kcpentingan masyarakat dan kegiatan ckonomi.
5.1.2 Aspek Ekonomi a. Pengembangan
sektor-sekfor yang dominan dengan selrlor pertanian menjadi soko guru dan
dukungan sektor indwtri, perhubungan dan sektor produksi lainnya. b. Pengembangan sektor-sektor doniman sebagai seklor strategis pada kawasan-kawasan strategis yang ditctapkan. c. Pengembangan seklor industri baik industri yang mendulcung pertanian maupun
jcnis industri
yang lairurya dengan dukungan bahan balcu yang tersedia. d. Peningkatan
PDRB melalui mobilisasi sektor-sektor strategis dan sektor-sektor lain
sehubungan dengan optinrasi
tata nang- Untuk lebih
mendayagunakan pemasaran
potensi-potensi ekonomi daerah baik untuk daerah itu sendiri maupun u1tuk melayani daerah yang lebih luas.
5.1.3 Aspek Sosial a' Pcningkatan la1'anan sosial bagi penduduk yang tmggal
di
perkotaan maupun
di
pedesaan
melalui sebaran penduduli yang proposional antara daerah perkotaan dan pedcsaan. b. Mengembangkan pcluang ekonomi sehingga dapat menciptakan kesempatan
kerja
bagr
pc-nduduk khususnya bagi angkatan kerja nruda.
v.2
c. Pengcmbangan sarana komunikasi sehingga seluruh penduduk dapat memperoleh informasi pada saat yang sama.
d. Perlindungan terhadap kekayaan alam yang menjadi haiat orang banyali khususnya masalah kcbutuhan airminum.
5.2 Potensi Pengqnrbanqan 5.2.1 Potensi Sosial Ekonomi r
Potensi pengembangan wilayah secara sosial ekonomi tergantung pada dua faktor. -
Yang pertama ialah kemampuan produlisi yang terdiri dari faktor-faktor produksi dan infrastrultur dalam wilayah.
- Yang kedua ialah kondisi pasu untuk merangsang aktivitas produksi dari sisi permintaan. Produ|1ifitas ditentukan oleh sumber daya tenaga kerja, modal, srrmber daya alam dan lahan.
5.2.1.1 Kapasitas Produksi a. Potcnsi
Pcnduduk dan Tenaga Kerja Pcnduduh merupakan sumber tenaga kerja yang merupakan salah satu faktor yang
yaitu penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi wila1'ah. Penduduk Kabupaten Dati II Alor sekitar 4,425oadari jurnlah total penduduk
kopinsi Nusa
Tenggara Tirnur pada tahun 1990.
jirva, sekitar Dari jumlah total pendudulc Kabupaten Dati tr Alor yang sebesar 144.629
z1.lzljiwa atau
1T,3syotcrkonsentrasi di Kota Kalabahi, pertumbuhan penduduk Kabupaten Dati
II Alor lebih
ren,Cah
Timur, yaitu
sebes
bila dibandingkan dengan pertumbulun penduduk Propinsi Nusa Tenggara
ar l,54Yobanding 1,809'0 pertahun pada periode tahun 1980 - 1990' Namun
Dengan demikian pcrrtumbuhan pendudulc Kota Kalabahi jauh lebih tinggl bila dibanclingkan
v.3
pertumbuhan pcnduduk rata-rata kabupaten maupun propinsi yaitu sebesar 3,785Yo pertahtrn Ini
berarti bahwa Kota Kalabahi Q{opeta Kalabahi) akan memiliki sumber tenaga kcrja dibandingkan kecamatan-kecamatan lainnya dalam wilayah Kabupaten Dati II Alor.
Untulc pengembangan wilayah Kabupaten Dati
II Alor,
hal berikut
beberapa
sangar
penting.
- Mcmanfaatkan secara optimal sumber daya tenaga kerja yang besar sebagsi faklor produksi. Dcngan terbatasnya permintaan unnrlc tenaga kerja tak tsrlatih dan tak terdidih maka sangat perlu untuk meningkatkan kualitas tenaga kqrja melalui berbagai macam fasilitas pcndidikan dan
pelatihan maupun memperbesar kesem-patan ke{a dengan merangsang investasi disektor sekunder (industri, bangunan dan kontruksi).
TABEL V.1. TINGKAT PENDIDIKAN AI.{GKATAN KERJA DI PROFINSINTT TAIITJN 1989
_---'_--?
r-----
Tingkat Pendidikan lJumlah (j
Nol I
a 5
6
iwa)
Tidak/be1um pernah sekolah Tidak/belum tamat S0
z8 5 .963 57 4 .425
Tamat Tamat Tamat
563 .026
SD
/b.rJv
SLTP SLTA
0iploma I,Il,lll Universitas
dan
Akademi
|
:::!:::: 17
"
!: I
,7
?C A 34 ,9 ta
93 .014
5,8
9.069
NA
10.099
0,6
Jurnlah sumber
:-
Keadaan Angkatan l(eria Has i'l Perhi tungan
0i indonesia,
1989, BPS Jakarta.
Sepcrti terlihat pada tabel diatas, maka pendidikan angkatan keqa di Propinsi Nusa Tenggara
Timur secara keseluruhan aqalah rendah. Potensi produlsi dapat ditingkatkan
dengan
mcmpertinggi pengetahuan dln keterampilan serta teknologi.
- Dengan bertambahnya penduduli, ratio pcngerjaan (emoloment) ratio yaitu perbandingan antara pcndu,Culi yang bckeqa dengan jumlah penduduk total, terhadap penduduk yang
renda[ baik
v.4
untuk Kabupaten Dati II AJor maupun Propinsi Nusa Tenggara Timur. Angke ratio pengerjaan
ini untuk wilal'ah Kabupatcn Dati II hanya dapat dipcrbcsar
jika
A-lor hanya sebesar
3,460 pada tahun 1985, angka ini
kesempatan kescmpat-an kerja diperbesar, dan dengan usaha ini
meningliatnya angkatan keq'a akan mempercepat pertumbuhan ekonorni wilayah.
b. Pelabuhan Pelabuhan Kalabahi sebagai salah satu pelabuhan utama di Kabupaten Dati tr Alor yang diharapkan berperan pentrng dalam pengembangan wilayah Kabupaten Dati II Alor.
Volume eksport barang di pelabuhan Kalabahi masih sangat kecil bila dibandingkan dengan volume total regional Nusa Tenggara Timur, tetapi diharapkan akan semakin meningkat
lagi dengan makin berkembangnya seklor industri, pertanian, perkebunan dan seklor kehutanan di
wilayah Kabupaten Dati
U Alor. Jika fasilitas pelabuhan diperluas untuk mendudung
perkembangan tersebu! maka kegiatan usaha baru akan terdorong perkernbangannya, seperti jasa
perangkutan dan pergudangan, hal
ini
akan menyerap/menyediakan lapangan kerja baru bagi
wilayah sekitarnya.
c. Prasarana
Jalan
Kepadatan jalan
di
dalam .sistem wiiayah Kabupaten
Dati
tr Alor lebih rendah
dibandingkan rata-rata regional Nusa Tenggara Timur, dengan demikian masih harus ditingkatkar1 khususnya dari sisi pcnambahan panjang
jul".,,
karena jalan merupalcan investa-si sosial (public
overhead capital) yang sangat penting untuk masyaralcat dan kegiatan usaha, maka prioritas lebih
besar harus diberikan pada penataan jaringan jalan yang optimal, kemudian peiringkatan mutu
jalan (desairl struklur, kapasitas).
v.5
d.Invcstasi
Faktor pcnting lainnya untuli potensi pengcmbangan adalah alrumulasi mas,varakat
modat
dan srvasta. Volume akumulasi pcnanaman modal dalam negeri GN,IDIi)
dan
Perunaman modal swasta (PMA) yang disetujui perkapita pcndudulq merupakan indikator tingkat
pembentulian modal.
Di
rvilayah Kabupaten Dati
II Alor tingkat
pembentuhan modal
ini lebih
rendah dibandingkan kescluruhan pernbentukan modal Nusa Tenggara Timur.
Industrialisasi merupakan salah satu cara efektif untuk meningkatkan produktifitas sektor industri, untuk itu sangat diperlulcan peninglatan barang dan peralatan modal. Dari sisi ini direkomendasi peningkatan pengembangan inventasi dalam sistim wilayah Kabupaten Dati II
Alor
melalui berbagai skema yang mr:ngkin.
5,2.I.2 Karalderistik Pasar Untuk mengevaluasi potensi perhmbuhan ekonomi, selain kapasitas produksi perlu dipertimbangkan pula sisi kernampuan pasar. Pertumbuhan ekonomi wilayah digeralkan tidak hanya oleh faktor-faktor penyediaan (supply side) tetapi juga faktor-falcor permintaan (demand side).
Profil pasar dalam sistem wilayah Kabupaten Dati
iI Alor dipertimbangkan
dengan
regronal propinsi Nusa Tenggara Timur seperti terlihat pada tab€l V.2. Derajat kematarrgan pasar dianalisis melaiui tiga indikator lihat tabel V.2.
Taksiran pendapatan regional
€DF)
perkapita di Kabupaten Dati
II Aior sebesar 1,15
kali lipat tingkat pendapatan regional Nusa Tenggara Timur, hal ini menunjukan kemampuan daya
beli masyarakat Kabupaten Dati
II Alor lebih tinggi dibandingkan rata-rata Propinsi Nusa
Tenggara Tintur.
v.6
TABEL V.2
KARAKTERISTIK PASAR KABIIPATEN DAti N ALOR DIBANDINGKAN PROPINSI NUSA TENGGARA TIM{JR ---------+
+_-_--
I Kobupaten I ProPinsi
I Alor I NTT
Pendapatan Regional perkapita 1989 ( 1000 RP/kaPita, harga
berl aku Ti
Pasar
I I
347 ,4
l,
301,7
)
Sumbangan
ngkat
Kematangan
|
I
Sektor Non Primer
dalam PDRB berlaku
(S)
(
1989)
,
horga
Jumlah Kendaraan Bermotor (Per
43.7 I
98,3
7,4 |
11,0
L,+t
L,t9
J,JY
4.70
4'90
5
1000 Penduduk tahun 1990) Penduduk (1980
-
1990)
Rata-rata
T'ingkat Perl P0RB (1985-1989) (harga kons-
tumbuhan I tan, pertahun(X)
1983)
|
Sektor Sekunder Dalam (Harga konstan, 1983)
Sumber
PORB |
,40
: Hasil Perhitungan
untuk menunjukan derajat Sumbangan sektor nonprimer pada PDRB sering digunakan
ini, tingkat kemajuan wilayah modemisasi dan urbanisasi suatu wilayah. Berdasarkan indikator Kabupatcn Dati
II Alor
itu masih dibat'ah rata-rata hopinsi Nusa Tenggara Timru' Disamping
rvitayah Kabupaten Dati
tr Alor lebih
urbanized, dengan tingkat urbanisasi s€besar l9'40o/o
perkotaan dengan jumlah total dibandingkan ting,kat urbanisasi (ratio antara jumlah penduduk pada tahun 1990' pcnduduk) Propinsi Nusa Tenggara Timur yang scbcsar lI,4jYo
dibanding rata-rata Tingkat motorisasi penduduk Kabupaten Dati tr Alor lebih rendah
jumlah kendaraan Per 1000 penduduk mencapai regional Propinsi Nusa Tenggara Timur, dengan Timur ssbesar 11'00 unit' Indikator 7,38 unit, sedangkan untuk wrlayah Propinsi Nusa Tenggara Dati II Alor lebih rendah' ini menunjukan bahwa tingkat mobilisasi pendudui: rvilayah Kabupaten
v.7
Dari indikator,indikator tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa kondisi pasar di wilayah Kabupaten Dati
II Aior lebih rendah dibanding!
wilayah Propinsi Nusa Tenggara
Timur. Dalanr ekonomi wilayah yang bcrkcmbang, malcin matang kondisi pasarnya alian makin tinggr perhmbutnn wilayah tersebut.
Dalam periodc tahun 1980-1990 pertumbuhan pcnduduk, produk domest\ dan sektor sckwrder (industri, bangunan dan kontruksi) di Kabupaten Dati II Alor mengalami pertumbuhan yang lcbih rendah dibandinglian tingkat pertumbuhan Propirui Nusa Tenggara Timtr. Oleh karena
itu , untuk wilayah Kabupaten Dati II Alor direkomendasikan untuk melalcsanakan kebijaksanaan pengernbangan
yang aktif dalarn rangka mempercepat pertumbuhan ekonomi wilayah guna
mengejar ketinggalan dari wilayah-wilayah lainnya di propinsi Nusa Tenggara Timur.
5.2.2 Potensi Fisik
5.2.2.t Distribusi Sumber DaYa Distribusi sumber daya diidentifrkasikan dari sumber daya mineral, produk pertanian dan produktifitas lahan di wilayah Kabupaten Dati II Alor. a. Sumber
Minernl
Pengacu pada data pokok )'ang didapat maka sumber daya mineral yang terdapat di Kabupaten Dati Ii Alor adalah
:
- Barang Tambang : Tembaga terdapat
di Kecamatan Aior Scla-tan Emas terdapat di Kecamatan
Pantar Pulau Rusa)
-
Bahan
Galian : Barit terdapat di Kecamatan Alor
Selatan
i
Gipsum terdapat di Kecamatan Pantar
Untuh lebih jclasnya lihat gambar 5.1.
v.g
RENCANA UMUM TATA RUANG DAERAH
KABUPATEN ALOR
PENYEBARAN MINERAL KE
TERANGAN Sungoi
[-oE
Bolos
Propinsi
Bolos
Kobupoten
o. Kemalon
eoto.
b. Deso
lbukolo Kobupoten
t7040
KAB.DATI
i*^*',o
l
II
lbukoto Kecomolon Jolon
ALOR
i,y* '- - ti'.. ----
]*.)t.,,.!,-o"
;s;
tr
Borong Tombongi l. Tembogo. 2.Emos
o
Bohon'Golion t. Borit. 2.Gipsun
...._..
-r. '1 --1--
60l")fL"r*n SUMBER
*KANTO WTLAYAI| OEPARTEMEN
.
PERTAMBT
DAN ENERGI PROP.NTB. _DATA LOKASI SUMSER OAYA MINERAL OI .PROE NTT. _KANWIL BAOAN PERTANAHAN NASIONAL PFOP NTT. BAOAN PEMTAGUNAAN TANAH
TH. l99l DIGAMBAR
DIPERIKSA OtKETAHUt
OISETUJUI
TANGGAL I
NO.PROYEK
JML.LEfrIBAR
NO.GAMBAR
5.1
o
6.39 t2.7e t9.l7 25'5
N
5195
PEMERINTAH KABUPATEN
DAERAH TlNGxas
ll
Ab?F
5.2.2.2 Produk Pertanian Untuk produk tanaman pcrkebunan yang mempunyai kcuntungan komparatif relatif tinggi berupa cengkeh' kapoli, kelapa, kopi dan jambu mete. Di sel:tor pertanian apabila diiihat dari keccndcnrngan pcrkembangannya (1985-1990) maka jcnis tanaman yang bcrpotensi untuk dikembangkan adalah padi ladang jagung dan kacang kedele . (gambar 5.2).
Untuk perikanan apabila dilihat dari kecenderungan perkcnrbangarmya (19g5-1990), nralia pcrikanan darat yang mempunyai prospek untuli dikembangka4 sedang untuk petemakan maka jenis hewan besar (kuda,.sapi) dan
jeis unggas (ayanr dan itik).
5.2.2.3 Produlififitas Lahan Apabila dilihat dari sumbangannya terhadap pembentukan nilai tambah sektor pertanian, maka tanaman Pangan (lhutus padi) dan perikanan merupakan penyumbang terbcsar. Dengan nrengambil produk padi sebagai acuan, produktifitas lahan dapat dievaluasi.
di wilayah Kabupaten Dati tr Alor
koduktifitas perhektar padi sawah dan ladang perkecamatan pada tahun 1990
dan arah kecenderungunrya(lg8s-r990) dapat dilihat pada gambar 5.3.
Yang tergolong kedalam Kecamatan-kecamatan dengan produkti{itas lahqn yang dan kecenderungan kenaikan produktifitas lahan yang relatif
tiry
tings ialah kecanatan-kecamatan
Pantar, Alor Barat Laut dan Kopeta Kalabahi.
Kecamatan
Alor Timur dan Alor
Selatan merupakan dua kecamat-an yang produktifitas
lahannya rendah dan cenderung menurun.
v.10
RENCANAUMUM TATA RUANG DAERAH
KABUPATEN ALOR
PE R KEBU NAN KETERANGAN:
ffi! f F]]|
sunsoi
Boros Propinsi Boros Kobupoten
G---------1
il.l-u, Bct:r
KAB.DATI
II
ALOR
P.ALOR
c. Kemo?on b. Deso
tQl
tbukoro Kobupo?en
E
tbukoro Kecomolon
I-l
uoton
liillllilllilll|
*"o* Kemft
-t N
nnonq
Gt+|:m?
7'P.MARtCA
qo"
ffi
xopot<
W
censkeh
%
Jombu Mente
li
]TREWENG
SUMSER:-KANWIL EAOAN PERTANAHAN NASIONAL PROR NTT. BAOAN P€}IATAGUNAAN TANAH
TH. r99l pERKEBITNAN -orNAs
KAB.
NTr rilr{un tgeS
TANGGAL
FlHffi5 A
I
sKALa. r '63s ooo
PEMERINTAH KABUPATEN
DAERAH TINGKAT
ll ' ALOR
v.11
RENCANA UMUM TATA RUANG DAERAH KABUPATEN ALOR
PRODUKTIFITAS TANAH SAWAH DAN KECENDRUNGANYA KE
TERANGAN Sungoi
Bolos Propinsi Botos Kobupoten o. Kemo?on
lE:::-l b i Eolas
t-'..-
b. Oeso
lbukoto Kobupolen lbukoto Keccmofon
KAB.DAtrI
II
ALOR
!tolon
Tin99i Sedong Rendoh
7--vl
1-' ' -.- --l
i;',2
P. PANTAR
f-t"
l*{
Cen dr un9 Noi,(
Cend rung Menurun
fi.l';
Te top
i ^rol".l#."rrriu
SUMEER:-KANWIL EADAN PERTANAHAN NASIOXAL PROP NTT. EAOAN PEAIATAGUNAAN TANAH
TH. t99l
-HASIL
PERHITUNGAN
OIGAMEAR
DIPERIKSA DIKETAHUI
DISETUJUI
TANGGAL
N O, PROYE K
JML.LEMSAR
NO.GAMEAR
qr
aI
o
6.39 o..,A ,n.t7 23.5 .
a,."5
SKALA. I :639.000
PEMERINTAH KABUPATEN
DAERAH TINGKAT II ALOR 2
5.3 Pcrsoalan Pensemhanrran 5.3.1 Persoalan Fisil< 1' Bahaya banjir terdapat di beberapa kecamatan di Kabupaten Dati Ii Alor, seperti di Kopeta Kalabahi.
2' Gempa bumi di Kabupaten Dati II Alor masih sering teq'adi terutama di daerah yang ada gunung berap i (Kecamatan pantar).
3' Erosi tingg karena tanahnya yang krirang liat fturang padat) dan kemiringan lereng yang tsrjal. 4. Kekeringan yang diakibatkan oleh jumlah hujan perbulan yang sedikit.
5' Pola penggunaan tanah yang tidali efesien" pemukiman yang tersebar secara tidek teratur dan tanah-tanah yang kosong.
5.3.2 Persoalan Sosial
l'
Tinghat Pendidikan sebagian masyarakat masih rendah sehingga sulit mengisi kesempatan keq'a yang menuntut keahlian dan keterampilan tertentq misalnya disektor industri.
2' Tingkat kesehatan masih rendah di beberapa kecamatan/ desa, yang disebabkan oleh terbatasnya prasarana dan sarana kesehatan, tenaga medis/paramed"is serta lingkungan pemukiman dan perilaku masyarakat setempat yang kwang sadar akan kesehatan.
3' lr4asih
terdapatnya pengangguran tcrselubung
ke:sempatan kerja
di
sektor pertanian sebagai akibat kt'angnya
di sektor non pertanian.
4' Lembaga-lernbaga pembangunan pedesaan yang ada, sebagian besar belum dapat menjalankan i:
Iung$nya dengur baik dan benar.
v.13
5.3.3 Pcrsoalan Ekonomi 1. Konstribusi
PDRB Wilayah Kabupatcn Dati II Alor terhadap PDRB Nusa Tenggara Trmur jika
dikaitkan dengan konstribusi penduduk dan luas daerahnya termasuli kccil yaitu masing-masing 5,3Y0 dengan 4,39o/o dan 6,05%. Tingtiat pendapatan rata-rata penduduli
di Kabuparcn Dati II
Alor pada tahun 1989 sebesar Rp 347.410, menurut harga konstan tahun 1983 rata-rata pendapatan yang berada diatas pendapatan rata-ratapropinsi
NTI,
termasulc
dimana Propisi NTT
pada tahun i989 pendapatannya sebesar Rp301.?12Rupiatr-
2. Konsisi perekonomian Daerah Tingkat
II Alor masih berada dalam stulctur yang tidak seimbang
dan belum terdapat perarun yang besar untuk sektor industri dan dilain frhak prasarana di dacrah ini masih perlu
ditingkatkan.
.:
3. Ketersediaan masukan pertanian dan teknilc budidayanya di beberapa kecamatan masih rendah, menyebabkan tingkat produktivitasnya juga rendah.
4. Kwangnya modal, teknologi dan pemasaran menyebabkan kegiatan industri keciVrumah
tanga
mengalami hambatan dalam perkcmbangannya.
5. Kegiatan penambangan belum dilakukan secara optimal sehingga para. pengusaha/penduduk yang terlibat di dalamnya maupun Pemerintah Daerah belurn dapat memperoleh hasil guna yang matrsirnal.
v.14
6' Kegiatan jasa angkutan belum dapat dikcmbangkan secara maksimal, berhubung prasarana jalan raya, masih sangat kurang baik dari segi kuaritas maupun kuantitas.
5.a Potensi fisik trntuk pengembangan tata nnng (spatial) dievah,asi melalui Ibktor-faktor
kendala alam, guna lahan" daya hubung (aksesibilitas) dan fungsi lindung hutan. (untuk ini digunakan metodc Mesh dengan sistim grid 0,5 km
X 0,5 km)
dengan pusat kota Kalabahi.
Hasil evaluasi akan menjadi masukan bagi perencanaan dan alokasi tata ruang wrlayah.
Faktor-faLtor fisik yang dievaluasi akan terdiri atas faktor-faktor pembatas ftendala) dan faktor-faktor pengembang (promotion factors) untuk pengembangan. wilayah kabupaten yang telah tcrbagi ke dalam blok-blok (gid) pada peta
I
: 500.000, setiap bloknya d.inilai dengan
6
(enam faLtor) seperti berikut:
Fal:tor Pembatas
A
:
Kendala alam -I kemiringan lahan
B. Kendala alam -II Drainase C. Fungsi lindung Faktor Pengembang
D. Guna lahan Qand use) E. Daya hubung ke pusat kegiatan ekonomi (pelabuhan)
F.
Prasaranajalan selanjutnya setiap faktor diklasifrkasikan rnenjadi enam
I
(e jenjang
dan masing-masrng
diberi skore dari 1 sanrpai 5' Jika lahan mempunlai kendala pengembangan yang lebih i:ndah dan
faktor pengcmbang yang lebih tinggr wrtuk pengembangan permukiman mi^.alnya, maka
v.15
keseluruhan skorc akan
tingi
dan saat ini menunjukkan bahwa blok lahan mernpunyai potensi t
tinggt untuli permukiman.
TABELV.3 EVALUASI FAKTOR FISIK DAN SKORE POTENSI PM.{GEMBA}{GAN
I I
Faktor
Skore
Fisik
1
I
|-------------+ lA. Kemiri
I I
ngan
-
I5
12
-40;
3
I
ls
4
2-15i
0-22
La -
han
|-------------+ lB, Orainase I Terge
I
-
|
lnans
I
I
I
Hutan
10. Guna Lahanl
ll tl rl l------------.-+
It. Aksesibi I litas ke I pel abuhan
laut/Udora
I Sa
Oanau
lG. Prasarana
Indikasi
ini
Huta n
Huta n
I
Tetap
Terbatas ldapat di kon-
Kawa s an
I
I
vers i kan
I
I
I
I
I Alang- lKawasan alang, lTerbangun ladang I Semak,
Tegal, Kebun
Belukar
I
Rend a h
Seda ng
I I
lTinssi I I
I
I
l-------.-----+
I Jalan
i
Tidak
I Iergenang
I
twa
lSawah
Rawa
Sunga
I
I
temporer
I lwisatal produksij produksi jnutan yang
lSuaka I |4arsa
l'------------+
Tergenang
I
I
C. Funss i Hut I Hutan l'lin l'lindung I
I
|
I
Ja
lan
I
I
Kabupaten
j
I Jalan I Provinsi
I
lJalan
I
I
Nega
ra
berarti pula berpotensi rendah Lrntuk pengembangan lahan budidaya
pertanian, perkebunan atau kawasan konservasi.
J"rl*g
untuk setiap faLlor seperti ditujukkan
pada Tabel V.3 berikut.
Untulc setiap blok dihitung total skorenya dengan menggunakan persamaan seb€ai berikut
:
'"
v.16
n:) R(i,:)
: Z
F(n,i,1)
n:l Dengan R (i,t) : Total skore untuli blok F (n"ij) : Skore blok
(ij)
(ij) untuli falctor n
Dari serangliaian perhitungan dan pengamatan distribusi blolq maka dapat drsrmpulkan p€nemuan berikut
ini : (Lihat
- Karvasan-karvasan
Gambar 5,4)
ftlok-blok) yang
berfr.rngsi
tinggi untuk pusat-pusat permukiman yang
bersifat perkotaan" industri dan perdagangan ialah blok-blok di dalam/di sekitar Kota Kalabahi, dan Kecamatan
Alor Barat Laut.
- Lahan tanantan pangarl yang berpotensi untuk dikembangkan terdapat sebagian Kecamatan
Alor
Barat Laut dan Perwakilan Alor Barat Laut. -
Kauasan konservasi hutan/hutan lindung yang harus dipcrtahanlian terdapat
di seluruh
Kabupaten Dati II Alor.
8*t{|trrl
v. t7
RENCANA UI'4UM TATA RUANG DAERAH
KABUPATEN ALOR
EVALUASI POTENS I PENGEMBANGAN TATA RUANG KETERANGAN.
ffil
sunsoi
l+EI}
Botos Propinsi
E=
Boros Kobuporen
G-----------r i].l- 0 , Bot':r
o. Kemo?on b. Deso
til
tbukolo Kobupoten
[I
lbukoro Kecomoron
l-l
'roron
Grodosi Polensi Pengembongon Fjsik M
ffi ry
?
ffil
Tinggi ( Perkotoon
)
|
f-..-*--.1-r.n II t..'.....'{ I
V
tl
Rendoh ( Konservosi
)
SUMEER:-KANWIL BAOAN PERTANAHAN NASIONAL PROP NTT. BAOAN PET{ATAGUNAAN TANAH T h. l99l HASIL PERHITUNGAN. -
DIGAMBAR
TANGGAL
JML.LEMEAR
F[H#s -4 L. I
E
-
-
sKALA.t:63s.ooo
PEMERINTAH KABUPATEN
DAERAH TINGKAT II ALOR 1B
BAB VI STR/ TEEI PENOE fuIEANCAN DAN RENCANA UI,|U\T TATA RUANS OAERAH
BAB VI S'I'RATEGI PENGF]MBANGAN DAN RENCANA UMUM TA'[A RUANG DAERATI
6.
I Strateqi Pensembangan
6.1.I Tujuan Pengembangan Wilayah Dengan mempertimbangkan arahan pengembangan Propinsi Nusa Tenggara Timur dan
Kabupaten Dati
II Alor, serta pengenalan
atas kendala dan potensi pengembangan yang ada,
selanjutnya terbuka peluang untuk menurunlian konscp tujuan dasar pengembangan wilayah Kabupaten Dati II Alor.
Pertumbuhan dan pemerataan (growth and equity) adalah dua hal yang didanrbakan,
tctapi keduanya jarang berjalan scarah. Tradc-of antara keduanya scring kali cliperlukan. Data historis wilayah Kabupaten Dati tr Alor menyarankan pada usaha-usaha ini.
Laju kenaikan pendapatan regional Kabupaten Dati II Alor pacla periode 1985 sebesar
-
1989
3,390 pertahun, lebih rendah dari pada laju pertumbuhan propinsi pada periode yang
sama. Perkembangan yang sangat rendah disertai tingkat riel pendapatan perkapita penduduk yang
juga'sangat rendah yaitu 347,4 ribu rupiah pada tahun 1989.
Dalam pada itu, tingkat kesenjangan penrbagian pendapatan antara golongan pcnduduk
di Kabupaten Dati tr Alor tergolong sedang diantara Tenggara Timur. Pada tahun 1987 tataran
daerah-daerah lainnya
di Propinsi
Nusa
Gini Lorenz Ratio adalah 0,341 sementara rata-rata
propinsi sebesar 0,4 I 6.
VI.1
Tinglrat pengeluaran Qconsunsi) pendudulc untuli mahanan dan bukan malcanan yang termasuk kcbutuhan dasar @asic needs) pada tahun 198? scbesar 4,845 ribu rupiah perbulan; suatu jumlah yang kecil.
l'ekanan pcnduduk atas lahan dan kerusakan ekosistem hutan terhitung tinggi untulc Kabupaten Dati II Alor dibandingkan daerah-daerah lairinya di Propinsi Nusa Tc,nggara Timur.
Dari uraian di atas, adalah beralasan untuk menetapkan strategi pcngembangan wilayah Kabupaten Dati II Alor adalah : "pertumbuhan ekonomi dengan tetap nrerrjaga penrerataan
pendapatrn, pemenuhan kebutuhan dasar (basic needs) dan pembangunnu berkelanJutan (sustainable development)" yang artinya diharapkan suatu pertumbuhan ekonomi yang tinggi dengan tingkat pembagian pendapatan yang relatif merata, kebutuhan dasar penduduk tercukupi dan mcminimasi kerusakan lingkungan melalui usaha konservasi linglcungan.
6.
1.2 Konsep Perencanaan Perencanaan pengembangan wilayah pada dasamya di-tempuh mclalui dua dimensi,
yaitu dimensi pengembangan sek-toral dan dimensi pengembangan spatial (tata
ruang).
Pengembangan sektoral mengindetifikasikan sektor-sellor kunci yBng memegang pcranan bagi
pertumbuhan ekonomi wilayah, sedang|
Dalam lingkup ruBng regional dan nasional, kebijaksanaan
pembangunan
diimplementasikan pada suatu kgwasan/lokasi. Tiap+iap kawasan mcmpunyai potensi pcmbangunan dan kenranrpuan pcnyerapan invesLasi yang bcrbeda-bcda. l)arnpak nasional dan
atau regional dari pola alokasi investasi sektoral akan bersentli pa,la delineasi kawasan yang
ttipilih
secara rcgional (rcgionalisasi). Pcnrilihan proyck dan program hcndnlurya berpedonran pada
prinsip di atas.
vr.2
Oleh karena itu, konsep strategi percnczuman pengembangan wilayah Kabupaten Dati II
Alor akan mengidenti{ikasikan scktor-sektor strategis untuk invcstasi dalam kerangka
ruang.
Konsep ini diwujudkan dalarn bentuk "ltcncana Alokasi Pcmantaatan Ruang". Mekanisme pertumbulurn dan perkembangan wilayatr, ditcntulcan olch strultur tata ruang
rvilayah. perkembangan dijalarkan melalui hierarki (enjang) pusat-pusat pclal'anan (perkotaan) sebagai pusat koleksi
- distribusi
barang dan jasa serta pelayanan sosial
- sehingga menyebar ke
wilayah pengaruhnya.
Fungsi yang diberikan/disandang ol.eh suatu pusat pelayanan, dan sistcnr transportasi
sebagai unsur pengembang wilayalr" akan mencntukan besar interaksi dan jangkauan pelayanan/penyebaran oleh masing-masing pusat pelayanan. Berdasarkan uraian
di
atas, maka
struLtur tata ruang wilayah Kabupaten Dati II Alor akan terdiri atas komponen-komponen a. hierarki
(enjang) pusat pelayanaq
b. fungsi masing-masing pusat pelayan, clan sistem jaringan transportasi.
6.
1.3 Kebijaksanaan Pengembangan Tujuan dan konsep strategi perencanaan yang terpilih tersebut memerlukan dukungan
kebijaksanaan yang dapat meng-akomodasikan kebutuhan-kebutuhan pengembangan wilayah. Adapun kcbijaksanaan pengembangan yang disarankan adalah sebagai berikut
:
a. Kebijaksana! n pen gemban gan Sektor-Sektor Ekononr i Pengembangan sektor-sektor ckonomi diidcntifikasikan dengan mengkaitkarurya pada
tujuan dasar pcngemb:rngan. Sektor-sektor kunci diidcntifikasikan nrerujuli pada kriteria
:
- kontribusi sektor tcrhadap pertumbuhan ekonomi wilayah; - kontribusi scktor tcrr-Ltdap pcngembangan rvilayah yang lcbih luas (Propinsi N'l'T);
VI.3
kerja' - kontribusi sektor terhadap p€nyerapan anglratan
Merujuk kepada kriteria strategis sebagai berikut
di
atas, direkomcn&sikan pengemb'angan sektor-seklor
:
Tanaman Perkebunan Rakyat d'an Petemakan; - Pertanian, khususnya Tanaman Rahan MakanarU
- Industri Sedang Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga;
- Jasa-jasa Pemerintah-
b. Kebijakson&an Pengembangan Perko&ran
llasil analisis
sistem hierarkis sistenr hierarki perkembangan wilayah kecamatan'
pusat-pusat pclayanan (perkotaan)
dan besaran (magnitude) jangkauan
sebagai berikut menyaranlian kebijat sanaan pengembangan
pelayanannya'
:
-PeningkatanfungsikelembagaanaclministrasiKotaKalabahi. - Pengembangan
Mebung Apui' koridor kawasan Fungpional Kecamatan Kokar, Kalabahi'
perkembangan fisik yang tidak tidak terarah Bukapiting &rn lr{aritaing untuk mengendalikan
sepanjangpitapengembangan(ribbondevclopment)jalanarteriprimer;
juga perlu peningkatan pengembangan, sehing€a - scmentara itu, ibukota kecamatan lainnya ideal' sistem hierarkis pusat-pusat pelayanan menjadi
pada upaya peningkatan Kebijalsanaan pengembangan kota, lebih ditekankan pertumbuhan serta pemerataan pembangunan ekonomi'
Bisa dilihat secara trend'
maka
cenderung terpusat pada kota-kota utama perkem-bangan kota-kota cli kabupaten tersebut lebih yang selama yang telah berkembang sedanglcan kota-kota
ini belum berkembang cenderung tidali
berkembang (statis). Dengzur
'relihat
di wilayah bagian kondisi scpcrti ini naka perkemb'angan kota terpusat
bcrkembang' Dampak yang dirasalcut utifa scdangkan rvilayah bagian selatan scakan akan tidak
VI.4
dcngan kondisi scpefli
ini
akan timbul suatu ketimfdngan pcrkembeurgan antara wilayah bagran
utara dengan wilayah bagran selatan.
Keadaan
ini implikasi ymg ditirnbulkan
keadaan perekonomiannya relatif statis
almn banyak dihadapi oleh wilayah selatan yang
bila dibandingkan dengan wilayah utara, salah
satu
dampali yang ditimbulkan adalah adanya pergeralian pcnduduk dari wilayah sclatan ke wilayah utara.
Salah satu cara untuk menghindari/mencegah kondisi scpcrti
itu
adalah tnemacu
pertumbuhan ekonomi dengan upaya nreningkatkan pemerataiur pembangunan ekononri di wilayah selatan.
Guna memacu pertumbuhan ekonomi tersebut, maka salah satu kebijaksanaan yang ditempuh adalah nreningkatkan/menaiklian hirarki kota
di
wilayah selatan. Dan diharapkan
peningkatan hirarki kota tersebut diikuti dangan peningkatan fungsi dan peran yang dicmban oleh kota yang bersangkutaq schingga kota terscbut sebagi pusat pertumbuhan di wilayah selatan, Sebagai pusat pcrtumbuhan kota dilalukan dengan nre-lihat hirarkr kota dari ibukota
kabupaten sebagai kota hirarki
I.
Sehingga harus ada satu kota
hirarlii
II di wilayah
selatan,
sebagai pusat pe(umbuhan di wilayah sclatan tersebut. Untuli wilaytrh selatan peningliatan t'ungsi
dan peran Kota Buraga ( Kecamatan Alor Barat Daya
)
dan Kota Apui Qbutota Keoamatan Alor
Selatan), sebagai pusat pertumbuhan (koleksi-distribusi),
baik dari wilayah
(kantung-kantung produksi yatrg L.erada di Wilayah Kabupaten Dati
II Alor
hinterland
bagian Selataru
maupun barang yang berasal dari Ibuliota Kabupaten (Kota Kalabahi) sebelux diditribusikan ke
wilayah hinterland. Berdasarkan oleh kebijalsanaan yang alian ditempuh dengan
titik
berat pada upaya
mengurangi tingkat ketinrpangan ekonomi antiua wilayah utara dcngan rvilayah selatan, nralia kebijalisanaan peng€mbangan kota dilatiukan dcngan nrclalui
:n;
!
VI .5
l.Kota himrki
I:
Kota Kalabahi
berfungsi sebagai
:
- Pusat Pemerintahan Dati
II
- Pusat WP B -
Pusat
gan regional dan lokal
- Pusat pengembangan industri
- Pusat pendidikan - Dan lain lain 2. Kota
hirarki II : Kota Baranusa, Apul, Lembur, Maritaing, dan Kota Buruga
a. Kota Baranusa
Merupakan pusat kegiatan ekonomi di pulau Pantar, hal ini di karenakan Kota Baranusa
.
:
- mempunyai fasilitas pclabuhan laut
- dilalui jaringan jalan kolektor primcr dan lokal primer - mompunyai letak yang rclatif prioritas
frngri Kota Baranusa sebagai
:
- Pusat WP A
-
Pemerintahan perwakilan kecamatan
- Perdagangan -
skala lokal
Perdagangan skala regional (dalam
arti melayani kota-kota yang memiliki hirarki di ba-
wahnya, dan jarak jangLaunya rclatif dckat. b. Kota Lembur lvlerupalian karvasun pei.anian yang tclah didukung olch sistem irigasi yang baik, adanya potensi
pariwisata, mernpwi-'ai tingkat alisesibitas y'ri,ng relatif tinggi dengan ibuiiota kabupatcn yang dihubunglian dengan j ulr' :'t propinsi.
VI.6
fungsi Kota Lembur sebagai:
-
Pemerintahan perwaliilan kecamatan
- Perdagangan
skala lokal
- Perdagangan
regional dalam melayani kota hirarki di bawahnya yang jarak jangkaunya dekat.
c. Kota Apui
Didukung olch daerah belakang dan
(r
nterland) yang mempunyai potensi brfian tambang (tembaga)
plian ftarit)
fungsi Kota Apui sebagai:
-
Pusat WP C
-
Pemerintahan kecamatan
- Perdagangan
skala lokal
- Perdagangan regional dalarn *layani kota hirarki dibawahnya yang jarak jangkaurya relatif dekat. d. Kota Maritaing
Pertimbangan yang
mcnjadika (ota Maritaing menjadi kota orde II, adalah untuk membuka
daerah terisolir karena
Kota
kondisi jalan yang relatif
belur
ritaing letaknya relatif jauh dari ibukota kabupaten
dengan
rsik.
fungsi Kota Maritsing sebag
-
Sub pusat WP C
- Pemerintahankecamatan
-
Perdagangan skala lokal
- Perdagangan rcgional
cial:
rnelayani kota hirarki dibawahnya yang jarak janglcaunya relatif
dekat.
VI .7
e. Kota Buraga
Pertimbangan yang menjadikan Kota Buraga menjadi kota ordc
II, adalah untulc
mcnrbuka
dairah terisolir di wilayah bagan selatan, yang diharapkan untuli nreminimalkan ketimpangan pengembangan antara wilayah bagian utara dan wilayah bagian selatan.
fungsi Kota Bwaga sebogai
-
Sub pusat WP B
-
Perdagangan skala lokal
:
- Perdagangan regional dalam melayani kota hirarki di bawahnya yang jarak jangkaunya relatif dekat.
3. Kota hirarki
III :
Kota Kabir, Mebung, Kokar, Moru, Ilukapiting, Lanliki, Bura,
Benlalang, Kabir, Pasirputih, Kui, werula, Knlatanir'raranranu, wailumSu a. Kota
Kabir
berfungsi sebagai - Sub pusat WP
:
A
- Pcmerintahan kecamatan
- Perdagangan skala lokal - Perdagangan regional dalgm melayani kota hirarlci di bawahnya yang jarak jangkaunya relatif dekat.
b. Kota Moru berfungsi sebagai
:
-
Peinerintahan kecama0an
-
Pcrdagangan skala lokal
i;
VI.B
- Perdagangan regional dalam mclayani kota hirarki dibawahnya yang jarak jangkaunya relatif dekat.
c. Kota
Mebug
berfungsi sebagai
:
- Pemerintahan perwakilan kecamatan
- Perdagangan skala lokal - Perdagangan regional dalam melayani kota hirarki di bawahnya yang jar:rk jangl.aunya relatif dekat. d. Kota Kokar
berfungsi sebagai :
- Pemerintahan kecamatan -
Perdagangan skala lokal
- Perdagangan regional dalam melayani kota hirarki di bawahnya yang jarak jangkaturya relatif dekat.
e. Kota
Bukapiting Lanliki,
I3ura, Benlalang Batuputih,
Kui, Wcrula, Kalatani,
Taramana,
Wailumbu
Adalah kota-kota desa, yang mempunyai skala pelayanan lokal, yang melayani kcpentingan daerah belakangnya, dan merupalian tempat koleksi distribusi pertama sebelum barang akan
di pasarkan. Kota-kota lain ini diharapkan sebagai pusat pertumbuhan
t.*
tsbqgai
kota koleksidistribusi dalam skala pelayanan unit terkecil, yang mclayani desa-desa di sekitamya yang merupakan kantung-kantung produksi.
Untuk kota-kota desa lainnya yang tidak termasuli di atas nrerupalian kota hirarki IV, yang merupak'an kota-kota yang mendapatkan pelayanar. dari kota-kota desa hirarki
di
atasnya.
Untuk lcbih jelasnya hinrrlci kota-kota dapat dilihat pa-la gamb:rr 6.1.
VI.9
RENCA.NA UI.i4UM TATA RUANG DAERAH
l---+
KABUPATEN ALOR I
I
HIRARKI KOTA T<
E
TE RA NGAN
-
:
K
sunsoi
l+'+4
eoto,
Propinsi
ll_]
F^r..
l'(
cbugote
n
r----..1,I,.._i, ert.rt
o. Ke c o mol on b. oeso
.r-=-l , €,, I Ibukolo
Kobupoten
i .
KOTA
iibukotoKecomcion
lIl
;.r"n
@
Hri-6r
ki.
I
@
xiror ki.
ll
G
Hircrki-
lll
G
!-rirorki. lv
I
itt l"r jrr i'ooi,o, 1,otl'o. j'oo j'otl,o. l'ot
tzt I t22l taJ S !-I},1
8E R :
-
}:EA' /.1:L E J.DA N PE
RTANAHA'i NASICNAL
PRO'? NTT. 8A CAN PEI.IATAGIJNAAN TANAH
Tli. t99l _TIgIL PERHITUNGIN. O i GA
D,e
IiBA;
r filx
9i
l:r:E TAdUr iTISEI
.
UJUJ
TAticGAL i Ho.peovex
IJML.LSMBAR
!
No.GAMSAR
ii i_i
ffi ffiffi
6.1
C 6.3S b!@
r2.?g 19.17 ?5.3
31.95
sxaLa. | :639.OOO
PEMERINTAH KABUPATEN
DAERAH TINGKAT II ALOR
c. Kebijaksanaan Pengembangan Pedesaan
Pengembangan pedesaan
dititik
beratkan pada usaha peningkatan dan perluasan
basis-basis kegiatan perekonomian pedesaarL dengan
titik tolak seperti ini
diharapkan akan
tumbuh suatu kcgiatan perekonomian di wilayah pedesaan.
Dengan melihat kondisi geografis dan topografis yang ada di wilayah tersebut, malia dapat dikatalan keadaan alam yang merupakan salah satu kendala dalam usaha nreningkatkan kegiatan perekonomian'di wilayah pedesaan.
llal ini
tercermin dari keadaan pedesaan yang ada
pcdesaan-pedesaan yang
di kabupaten tersebut, khususnya
jauh dari ibuliota kecamatan (jauh dari pusat kegiatan ekonomi). Masih
banyak pendudulc pedesaan yang bermukin/bertempat tinggal secara berpencar-pencar. Keadaan
ini tentunya
sangat menyulitkan penduduk itu sendiri dalam usaha berinteraksi dengan penduduk
lainnya.
Dampal yang diakibatkan oleh kondisi sepeiti ini mals kegiatan ckonomi di pedcsaan
alian sangat terhambat, dan sebagian besar kcgiatan ekonomi hanya dilakukan dalam skala lokaVdengan penduduk sekitamya, dimana hasil produksi yang didapatkan sejenis. Sehingga besamya produksi yang dihasilkan hanya dikonsumsi oleh mereka sendiri.
Dalam jangka panjang keadaan perekonomian yang ada perekonomian yang ada
di wilayah
ini
akan menciptakan suatu kemandegan kegiatan
pedesaan sehingga akan
di wilayah lairu khususnya di
timbul suatu
ketimpangan
perkotaan, padahal desa merupakan
pusaVlumbung produksi yang mensuplai kebutuhan pokok di kota.
Kebijaksanaan yang diambil dalam mengatasi kondisi pedesaan yang ada
Kabupaten Dati
di Wilayah
II Alor lebih diritik beratkan pada upaya mempercepat pertumbuhan
dan
jalan menrberikan dorongan dan rangsangan
bagi
pemeralaan pembangunan ckonomi ucngan berkembangnya wilayah pedesaan n'cliputi
:
w.11
l. Melakulan usaha
resletement bagi penduduk pedesaan pantai selatan yang sarnpai saat
sekarang masih terpencar-pencar pemuliimannya, kondisi seperli
ini
sangat menghambat usaha
memacu pembangunan ekonomi, karena pengadaan prasarana dan sarana pendukung kurang dapat dimanfaatkan secara optimal.
2
Upaya pcngembangan desa terpadu, sebagai langkah awal guna memacu pe(umbuhan dan kegiatan ekononti
di wilayah
pedcsaan. Pcmbentukan kawasan desa terpadu dimaksudlian untuk
menjadi pusat kegiatan ekonomi yang dapat melayani kebutuhan ekonomi penduduh yang ada
di sekitamya, dan dapat juga melayani dcsadesa lain yang ada di sekitar desa terpadu tersebut. 3. Meningkatkan aksesibilitas dari ibukota kecamatan ke pusat desa terpadu guna.lebih memper-
lancar pergerakan barang khususnya barang produksi yang berasal dari kantung-kantung produksi yang ada di wilayah pedesaan.
d. Kebijalaanaan Pengembangan Transpor-tasi
Titik berat
pengembangan trarxpoilasi, diorientasikan pada usaha meningkatkan
keterisolasian wilayah yang selama
ini
nrasih merupakan harnbatan bagi upaya rneningkatkan
sistem koleksi distribusi secara keseluruhan (konprehensive) di wilayah Kabupaten Dati II Alor.
Di samping itu dilakukan
upaya peningkatan kualitas jalan yang sudah ada, guna lebih
memperlancar pergeraksn dalam rangka menduhng pembangunan ekonomi.
Bila ditinjau dalam skala propinsi, maka kebijaksarraan pengembangan transportasi lcbih
dititik beratkan pada pengembangan transportasi laul yang bertujuan guna memacu pertumbuhan ekonomi
di Wilayah Propinsi Dati I
Nusa Tenggara Tirnur. Hal
ini
didasarkan pada upaya
meningkrtkan pertumbuhan ekonomi dengan memanfaatlian potensi yang ada dengan biaya/dana yang relatif sedikit.
vr.12
Schingga dalan jangka 15 tahun mendatang
titik
berat pcmbangunan transportasi dalam
guna skala propinsi lebih diprioritaskan dalam pembangunan pelabuhan-pelabuhan laut yang ada'
lebih mempcrcepat dan mempcrlancar arus barang hasil produlcsi ke pasar, khususnya pasar di luar propinsi. Dengan melihat kondisi scperti ini, maka kebijaksanaan yang ditempuh harus sesuai dengan kebijaksanaan dari propinsi agar tercapai suatu kondisi pcmbangunan yang saling menguntungkan.
Berdasarkan kebijaksanaan seperti yang tcrcantum pelabuhan laut
di RSTRP, maka pengembangan
di wilayah lfubupaten Dati II Alor mcrupakan prioritas utama' dimana Pengem-
yang menghubungbangan pelabuhan laut perlu aiaukung oleh pengcmbangan transportasi darat
kan pelabuhan laut tersebut dengan pusat-pusat kegiatan ekonomi maupun dengan kantungkantung produksi yang merupakan pusat kegiatan produksi' Dengan kriteria seperti tersebut
di
atas, maka kcbijaksanaan pengembangan transportasi
lebih dititik beratkan pada uPaYa:
l.
pengembangan pelabutr,an laut guna menduliuqg kegiatan ekspor gtrna mmemacu pertumbuhan ekonomi.
2. peningkatan pembangunan prasarana jalan dari pelabuhan ke kantungkantwrg produksi guna lebih mempercepat pelaksanaan pengiriman barang' 3. pengembangan pelabuhan udara dalam rangka membantu mcmp€rcepat pergerakan oftlng'
Untulc lebih memperjelas, arah kebijal,sanaan dari trasportssi maka perltrnya melihat setiap kegiatan yang ada
di trasportasi darat, laut dan udara dimana ketiga-tiganya
mempunyai
manfaat yang spcsihk fthusus) dalanr nrendultung pembangunan ekononti'
w.13
'
Kebijaksanaa n pengenbangan Transportasl Darat
Prioritas pengenbangan transportasi darat lebih diutamakan dalanr upaya mendukung kegiatan ekonomi' dengan meningkatkari alses dari kantung-kantung produksi ke pusat pem:rsaran baik lokal' maupun regional, khususnya akses dari kantung-kantung proclulisi ke pelabuhan laut,
hal ini guna memacu peningkatan pemasaran barang ke luar wilayah Kabupatcn Dati tr Alor, dengan memanfaatkan fasilitas pelabuhan laut,
di samping peningkatan
p€masaran sccara lokal
(intemal), sehingga langkah_langkah yang dilal-ukan meliputi l ' Peningkatan jaran dari pelabuhan ke kantung-kantung produksi.
2. Pcningkatan jalan dari ibukota kabupatcn iburota kecamatan.
3' Peningkatan dan pembangunan jatan dari ibulcota kecamatan ke kantung produlcsi.
* Kebijalaanaan pengenrbangan Transportnsi Laut Dengan melihat kebijaksanaan yang telah ditetapkan pada
RsrRp propinsi Dati I Nusa
Tenggara Timur' maka salah satu kcbijaksaruan yang penting adalah usaha menimbulkan pertumbuhan ekonomi guna mcmacu pemerataan penrbangunan ekonorni dengan mcningkatkan kegiatan eksport. Dengan mclihat letak geografis yang
dimiliki oleh wilayah Kabupaten Dati II Alor maka
kegiatan elcsport dilakukan melalui laut, sehingga guna mendukung kegiatan tersebut, salah satu usaha yang dapat memperccpat pertumbuhan ekonomi adalah mengcmbangkan pclabuhanpelabuhan laut yang
dimiliki oleh kabupaten
Pengembangan pelabuhan laut
tersebut.
ini tidak
hanya terbatas pa,Ja pelabuhan-pelabuhan laur
yang relatif besar saja' akan tetapi sanrpai pacla pelabuhan rakyat ( yang riig'nalcrn scbagai aktivitas
rakyat sehari-hari) dimana pengembang*n pclabuhan sccara nrcnycluruh dr.i,i yang bcsar hingga pelabuhan rakyat akan dapat lebih menracu pengembangan perckonornian di Kabupatcn Dati II Alor.
VI.14
Salah satu pcrtimbang'an lain yang nrenjadikan perliernbangan pclabuhan laut sangat
penting adalah keterkaitan kabupaten tersebut dengan kabupaten/rvila.yah lainnya, yang hanya dapat dijangl,au melalui media laut maupun udara.
Dengan nrempertimbangkan biaya/d:rna dan daya angkut, maka &rl'am nrendukung kegiatan eksport pcrhubwrgan laut mcrupkan prit'rritas utama.
Bila dikaitkan dcngan sistem peru'ila1'ahan yang ada saat sckarang (sunll''er mailrr ada
jalw
pcrgerakan perhubungan laut dari Kabupatcn
RSTRP),
Dati II Alor mcnuju ke lndoncsia
Bagian Barat langsung tanpa harus meleu'ati Pelabuhan Laut Tenau (liupang), hal
ini lehih
et-esien
dan efektif dalam mendukung kegiatan ekspor.
f)engan perwilayahan yang menyatu dengan Maumere (tfubupatcn Sikka) sebagai orde I-nya nraka pcrgcrakan laut hebih beroricrntasi ke eksport dengan rute Kalabahi-lvlaumere-Indonesia
Bagian Barat/Sulawesi Sclatarq yang mcnjadikan perkernbangan perekonontian tidali terlalu tergantung pada kegiatan perekonomian di Pelabuhan Tenau.
I)engan nrelihat keuntungan-keuntungan yang didapatkan dari jasa dan fungli perhubungan laut, malia kebij alisanaan pengentbangan laut,
l.
nr e I ip ut i
:
Peningkatan aktivitas, kelas dan skala pelayanan Pelabuhan Laut Kalabahi.
2. Peningkatan aktivitas dan skala pclayanan pelabuhan-pelabuhan rakyat, yang srlat sckarang tclah ada.
*
Kebijaksanaan Pengentbangan'fransportasi Udora Kebijaksanaan transponasi udara
di
l:rliukan sctclah pclaksanaan
pengcmbangan
tlasnportasi laut dan clarat, hal ini dil arcnakan pcranan angkutitn udara clalant nlcn,lukung kegiatan ekonomi masih rclatif kecil bila cl'handingkrur dcngan transportasi laut dan
dar-at.
u-15
Perkembangan transportasi udara tlapat berjalan cepat apal',ila
kcgiatan ekonomi yang sangat prospck
di
tli dacrah terscbut rerdapat
nrasa datang. Dcngiur ar.r,al kcbrjaksanaan yang
menitikberatkan pengentbangan pelabuhan laut guna memacu pcrturnbuhan ekononri, diharapkan rlapat cepat tercapai tujuan tersebut, sehingga dcngan tercapainya perlurnlrurran ekononri akan membawa pcrlua.san kegiatan ckonorni di rvilayah liabupatcn Dati
Keadaan
ini merupalian suatu daya tarik pra
lI Alor.
invr:stor datang, schingga kegiatan
perhubungan yang cepat sangat dibutuhkan dalam menunjang kegiatan ekononri lanjutan tersebut.
Sehingga pengembangan perhubungan udara perlu dilakukan guna mclayani kcbutuhan peranglcutan yang cepat.
Langkah-langkah yang diambil dalanr mendukung kegiatan ekonomi Kabupaten Dati II Alor dari transportasi udara, meliputi
l.
di
wilayah
:
Peningkatan fungsi Pelabuhan Udara Mali
2. Peningkatan frekuensi pencrbangan
e.
Kebij'lc:rnarr Pengenrbirngan [asilitas pelayanan sosial Fasilitas-l'asilitas pelayanan sosial mempunyai ruurg lingl,up pclayanan regional
direkomendasikan dikembangkan
di pusat
pelayanan yang berpcrarn pcnting (Kota Kalabahi).
Adapun fasilitas sosial yang disarankan rninimal ada untuk masing-masing pusat tersebut adalah Rumah sakit umum, pusat pendidikan tinggi dan pusat pelatihan kerja.
f. Kebijaksunoan ltengenrbungan sunrber pendapatan Asli I)aerah Sejauh
ini
pcr-an Pendapatan
Asli l)acrah
ckur rlengan tlcnrikian juga pcranan 1abungan
Dacrah masih anrat kccil dalam total l)ana Pcnrbangumn llacrah. Olch karona itu, perluasan
vt-16
(ekstensitikasi) dan pedalaman (intcnsifikasi) sunrber-sumber pendapatan
asli daerah
perlu
dilakukan.
6.2 Rcncana l-lnrum'Iatt Ruanq l)aerah 6.2.1 ltencana Struktur Tata lluang 6.2.1.1 Wilayah Pcngenrbangan Kabupaten Dati Kabupatcn Dati
II Alor dalam konteks
II Alor
perwilayahan Dati
I
Nusa Tenggara fimur
scbagaimana yang tercantum dalam Rencana Strulitur Tata Ruang Propinsi (RS
IRP)
Nusa
Tenggara Timur tennasuk wrlayah Pengembangan Flores yang berpusat di Kota lrdaumcre. Adapun pr-'nvilayahnn Kabupaten Dati II a,
Alor terbagi nrenjadi 3 wilayah pengembangrur yaitu
:
Wilayah Pengernbangan A Wilayah pengembangan A ini terdiri dari Kecamatan Pantar dan peru,akilan Kecamatan Pantar dengan pusat pcngenrbangan di Kota
n***,
dan sub pusat di Kota Pantar.
Adapun hirarki kota-kota yang ada di WP A ini adalah
* kota hirarki
:
II : Banmusa
* kota hirarki Itr : Bakalang Kabir, Kalianrauta. b. Wilayah Pengembangan B
Wilayah pcngernbangan
B ini terdiri dari kopeta
Kalabrrhi, Kecamatan
Nor
Barat Laut,
Perwakilan Kecamatan Alor Barat Laut, dan Kecamatan Alor llarat Daya. Dcngan pr.sat pcngcmbangsn di Kota Kalabnhi dan sub pusat di Kota Buraga.
Adapun hirarki kota-kota yang ada di WP B ini adalah
* kota hirarki
I
: Kalabahi
* kota hirarki
II
: Buraga, I-embur
* kota hirarki
[1I : Kokar, Mebung,
:
Mainang ]r,loru, Lauleki.
VI-I7
c. Wilayah Pengenrbangan C
Wilayah Pcngcml'rangan C ini tercliri dari Kecanratan Alor SclatarU Kccattratatt Alor'fintur, dan Penvakilan Kccamatan Alor'fimur. I)engan pusat pengembangan di
Kog)ryi
dan sub pusat di
Kota Maritaing.
---
Aciapun hirarki kota-kota yang ada di \VP C' ini adalah
* kota hirarki
II
:
:
Apui,lv'Iaritaing
* kota hirarki III : Eibiki, Maclemang Lantoka Untuk lebih jelasnya lihat Gambar 6.2.
6.2.t.2 lata jenJang pusat
Pelayanatt
Sistenr hicrarkis (tata jenjang) pusat-pusat pelayanan telah dikaji untuk menetapkan struktur pengcnrbangan organis wilayah Kabupaten Dati II Alor. Bebcrapa pendekatan yang digunakan untuk nrengevaluasi fungsi pusat pelayanan dan rvilayah penganthnya adalah
:
- Masukan sistem perwilayahan yang diarahkan dalam Pola Dasar Pembangunan Dati II z\lor
-
Karakteristik perkembangan wilayah kecanratan, yang telah dianalis melalui jatali nsqsial-Ekono_nri" antar wilayah dan interaksi serta jangkauan pusat-pusat pelayanan utama yang
ditunjukkBn oleh besamya arus barang orang dan jasa dalanr sistem Wilayah Penlbangunan IfubupatcnDati tr Alor. - Karakteristik pusat-pusat pelayanan (perkotaan);
- Fungsi adninistrasi; dan - Gagasan perencanaan yang diclasarkan cl.rri potcnsi mempenimbirngkan struktur wilayah di masa
tisik (tata ruang) s,:l\agai Inasukan untuk
ntcndatang
l:
VI-I8
RENCANA UMUM TATA RUANG DAERAH
KABUPATEN ALOR PERWILAYAHAN DAN HIRARKI KOTA KOTA DI KABUPATEN
DATI
II ALOR
K E TERANGAN
Sungoi
Boto:
Propinsi
Bolos Kobupolen o. Kecqmoton
E:::-l Bolos t=::gl
b. Deso
lbukoto Kobupolen
s
lbukoto Kecomolon
'@t-a-
P.ALOR
I(AB.DATI tI
Jolon WPA :-KEC. PANTAR
V
la*-^i:
-PERW. K€C. PANTAR -PUSAT KOTA SARANUSA
-SUB.
WEB:- .KOPETA KALABAHI
.
N
e'?
PUSAT KOTA
I
_
PERW. KEC. ALOR SARAT LAUT KEC. ALOR. EARAT LAUT
6ARAT
KEC. ALOR.
DAYA
- PIJSAT KOTA XALAEAHI . SU9 .PUSAT KOTA SURAGA
$ol
.P.MARICA
@
,Ll
WP.C:
ffi v g
ilr Irr2
t2i: r23
t24l
t25
_ .KEC.ALOF
TIMUE
- PERW. KEC.ALOR TIMUR - KEC. ALOR.SELATAN - PUSAT KOTA APUI - SU8. PUSAT KOTA l'lARlTAING.
Hircrki.
G 3
I
Hirorki. tl Hirorki tlt. Hirorki N. L
SUMEER:
* KANWIL EAOAN FEETANAHAN
NASIONAL
FF.OP NTT. BADAN FEIGTAGUNAAN TANAH
TH. r99l
- HASIL
PERHITUNGAN
OIGAMEAR
DIPE RIKSA DIXETAHUI
DISETUJUI
TANGGAL
N C.PFOYE X
Jfi!L.LEM8AR
NO.gAM6AR
6.2
PEMERINTAH KABUPATEN
DAERAH TINGKAT II ALOR
vr.19
Jenjang Pusat Pelayanan clan Wilayah Pcngaruh etcktilhya, sccara lunpional didcfi nisikan mcnjadikan 4 j enjang.
Jcnjang utanra (llierarki
I)
ad.rlah Kota Kalabahi, menrpengurfii tcmpat kedudukannya
sendiri secara efektif - disebut pula 'Icrnptrt Pusat (Central Place) - yaitu Kopeta Kalabahi. Kota Kalabahi mempengaruhi dan menjalaran perkcnrbangan kcseluruh kccamatan lainnya.
Jenjang kedua (tlierarki
II)
clitcmpati Kota Baranusa, Apui, I-enrhur, Maritaing dan
Buraga y,urg secara el'ektif mempengaruhi Kecamatiur Pantar, Kecantatan
Alor Selatan,
Kccamatan
Alor Barat Laut, Kecamatan Alor Timur dan Wilayah selatan' Sistern hierarkis pusat-pusat pelayanan dapat disusun selengliapnya scbagai ditunjukkan pada Tabel
VI.l.
TABIII, VI.I
-
'TATA .IENJANG PT-ISAT PELAYANAN DAN lVI LAYAI I I'BNCARU}I FIJNCS ION ALNYA +- - -- -
lSistenr I Pusat ll{ierarki
Pe.l
I
ayanan
Lingkup Pelayanatt dirrt I Hi l ayah PengolulrnYa
I
'-'---'--'l --'-+1 | -------+-prol;i ns i urult l Sel abahi I l Kota Ka I I l-IqneatPusat | | | (KoPeta Kalabatri) | I l'Pusat|'lPB | | -------'--l ----+l--'-----+--
I Baranusa
I
ll
I
I
I
Apui
I
I
I
t-
t-
Kecanatan
Pusat l/P
Alor
Selat.an
C
I I Lertbur
|
I
I I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
| - Perwakilan Kec. Parttar | - Pusat l{P A
I
t-
I
I
I
I
I
I
I
I Xari ta irtg
I
i\
I
I
I
I
I
I
I
lBuratlr:
I
Pcrwakilarr llec. Alor Batat
I
Laut
I
i
Kecatttatort Altlt l ttrrtrt
l
Sub l)usat ll" t
l
['.:cdttti: t
irrt
A]
c,r
[i,:
rot.
[)ay'-r
vl-20
Laqlutan I'abel VI.1
, ;;;;.; ; ;;;.; ;";.,."." ; ;;;;;;; ;";.,.;..,.",
| ilayati ['ef lgortrlirtya -- -------+| ' Kecalratarr Pant'rt | Sub Pusat i-t A
ierarki I l--------+-' | Kabir | | I
'r"l
lfl
lllr
| t{ebung | llllautl
tlll |
lll
| - frerwaki lan Kec '
| Kokar
| -
Kecanratart Al
I
| -
Kecarnatatl
III
Horu
Bar-at t.aul'
Altir'8ilr'at
|
l
i
I
I
0ayd
I
l
I
or
Alor barat
i
BukaPiting
tl
[ '
Alor'
Per"wakilarr Xet:.
I Lanl iki ,Bura,Kui | I Benl al ang,l,lerul a I I Pasirpr.rtih,Kala- | I tani ,Taranlana, I lla i I urnbu
Iinrtrt
Kota-kota 0esa d i sekitat' nya yang jarak angl:auon nya relatif dtkot' .1
I
II IV
I
Kota-kota 0esa lainnya
'
Kota
-kota desa
1a irrrtYa
jarak jangkauattnya re'l ati f dekat
yang +- - - - - - - -
Sumber
: llasil
Perh.i tungari
6.2.1.3 Fungsi Pusat PelaYanatt Fungsi masing-masing pusat pclayanan cliarahlian berdasarkan pcrtirttt)angan - Keunggulan
:
komparatil (Comparative advantagc) lnasing-nlasing pusat' scrta kcunggulan
komparativc loka.si d:ur scktor di wilayrrh pcngaruhnya
- iVahan kchryaksanaan pdnctapur fungsi olch Pcnrcrintah l)acrrrh,
haik tirngsi
administrasr
\) nl:rupLtll lungsi kcgtittattnYa
- Stratcgi pcrcno.
\4-21
basis ekonomi wilayah Masing-masing fturgsi pusat pelal'anan dan arahan pengembangan pengaruhnya diranglium pada'label VI'2'
TABEI, \Tt.z Ir t
INGSI PUSAT-PIISA'I
P
I'LAYANAN
+-----
Fungsi/Arahan Pengernbatrgan I Kora/Pusat Pelayanarr I I Basis [konorni l'l i lavah Pengarulr I I ---'-l ---+-l---+dan Petnerin- | I I I Kalabahl (Kota | - Pusat admirristrasi | tahan Kabupaten Dati I I Alor I I admini strati f) | Pusat Perdagangan' industri' | | | Pariwi sata ' bangunan & konI | | struksi dan Pendidikan | | l-Pusatl'lPB | | ltll | - Pusat Pernerintahan Perwaki larr | 2 | Baranusa I | Kecanratan Pan[ar I | Perikonan l Pertanian' Peternakan' I I l-PusatllPA | | I
lNo.
I
I
I
|
I
I
I
I
I
ttll
| 3 | Apui | | I I | | tlll i , i Lernbur I |
lllr |5 | I | I
ttl
| l{aritaing | | | I
I Pusat Pemerintahan Kecamatan Alor'I | selaran I t'ertanian' Perkebunan' Peternakan l-Pusatt{lPC
I I I
| - Perikanan' Perkeburran' Peternakan | Pertanian' Pariwi sata
I
I
| - Pusat Pemerintahan Kecanratan Alor- | | Timur | - Pertanian' Perkebtrrtan' Xerajirtarr I | RakYat ' Peri kanan I l-SubPusatf{Pc I
I I
| 6 I Buraga | | | |
| - Pertanian' Peternakan' Pariwisat'a | Keraji'nan Raklat | Sub Pusat llP B
I 7 | l{abl r lllPanlarl
I
Pusat Pemerirrtaharr Kecalnatarl
|
Perkebuttan
llll I
lll
|
'
Petet'rtakatl
'
psp i[i111'rrr
I I
I
I
I
vI-22
Lanjutan fabet Vl.Z
i;; ; ;;,.;;;.; ;";.;.;.; I I l---+I S I t{ebung | | I I | |
| 9 | Bukapiting | | I | I I |
10
I I
,;^;;;;;;.;.; ;";,";.;,";
I Basis [kononri f'lilavah Pertgarult ---{-{ - Pusat Penrerintatian Ptlrwakl lan Kec; | matan Alot Barat Laut
lll
lll
;
I Horu I I
l-Pertarrian,Perkebunan'Peternakal
|
Pet'ikanan
| - Pusat PerrierinLohart Pelwakilart | Kecarnatan Alor Tintur | 'Pertanian' Par"iwisat'd' Petertttrkatt I Kerajitran RakYat
| I
Pusat Pemerintahan liecanrotan Alor BaraiDaYa
l-Pertanian,Peterttakarr'Perikatarl
+-----
Sumber
: - Hasil analisis
6.2.1. 4 Sistern Jaringan
Transportasi
* Transpodasi l)arat peranan
jalan di Indonesia ditegaskan di dalam Undang-LJndang No. 13 tahun
tentang jalan, yang menycbutkan bahwa p€ranan
jalan langsung terkait clcngrn
1980
struktur
pdngembangan Wilayah Tingkat Nasional. Dengan dcmikian, peranan jalan dalarn sistcm Wilayah
Kabupaten Dati
II Alor harus dikaitkan dengan
usaha pengaturan/pcngendalian dan pcngembangan
struktur wilayah.
Klasifikasi t'trngsional jalan terdiri alas dua, yaitu Sistcm Primcr clan Sistctu Sckunder
:
- Sistelr Prinrer menyangliut jaringan pelayzuutn jasa distribusi, yang L''crsiutta kota-kota ntctttbcntuk struktur suatu rvilaYah - Sistem Sekundcr menyangkut stnrl:tul jaringan jalan untuk pcta-yanan tuasyarakat ytrng-tcrdapat pada suatu kota.
VI-23
lokal. Pada tataran Kedua sistem di atas terbagi habis dalanl ruas-ruas artcri, kolcktor dan perencanaan
karena itu, RUIRD, maka sistcm Primcrlah yang mcnjadi prioritas pcnanganan. Olch
sistem jaringan jalan Primer terdiri atas:'
L
Arteri Primer,
Il. Kolektor Primer;
IIL l-okal
Primer. masirrg-nra.sing Dalanr peraturan pemerinkrh yang telah disebutkan, di.lctinisikan
sebagai berikut
fungi
:
berdampingan atau - Jalan Arteri Primer, menghubungkan kota jenjang kesatu yang tcrlctak mcnghubunglran kota jenjang kesatu
persil atau nrenglrubungkan kota - Jalan Kolektor primer, nrenghubunglian kota jenjang kesatu ke jenjang kctiga; jenjang kedua dcngan persil atau menghubungkan kota jeryang kedua dcngan kota mcnghpLrungkan kota - Jalan i,okal Primer, menghubungkan kota jenjung kesatu dcngan persil atau
jenjang kctigr' jenjang kedua dcngan persil atau menghubunglian kota jenjang kctiga dcngan kota jenjang kctiga sampai pcrsil' kota jenjangketiga dengan persil, atau kota dibawah sistcm hicrarki jalan primer Hubungan antara pusat-pusat pengembang'an wilayah dengan
berikut di Kabupatcn Dati II Alor secara tentative dapat digambarkan sebagai
0==-----) II Arteri Prinrer
tl tl
l0-==*> Kolektor
Kota 0rde I (KoPeta Kalabahi
Kora 0rde
, Maritling) (
Earanusa
)
II APui
:
,
Lerntrur
,
Fttt'e g;
Prinier-
I oka
I
Pr'inter
(Ktiliir, Mt:l-,tttlrJ, Kokat', i"lot tr, [it'tt r 0ttkopil itrtti' I arrliki, []errl r lotrll' P,r: t t 1-ittt t l', llrl r , k'ertrla , l1'r l'r t'r tti , 'l at.rtir.rrri, ii')i lutrrbtt)
0rde IV (Kota kot.r lit|5
o'-''-'-)'Kotir
VI.2{
Di
samping itu, percnciuraan jaringan jalan prinrer Kabupatcn
kcpada arahan dan nrasukan-masukan scbagai berikut
:
- i{ubungan status dan fungsi jalan di Kabupnten Dati Dinas Pekerjaan Unrum Tingkat
Il Alor
l)ati lt Alor juga nengacu
II A.lor yang diusulkan pcngaturannya olch
dalam ltel>clita
V
- Usulan rapat Koordinasi Nasional mcngenai status jaringan jalan ncgar4 propinsi clan kabupaten
untuli Kabupaten Dati II Alor Tahun lgglllgt)z Berdasarkan uraian diatas, direkomendasikan sistcm jarringan jalan primer
koleLtor dan lokal
di
Kabupaten Dati
:
II Alor sampai tahun 2000, seperti ditunjukkan
artcri, pada
Gantbar 6.3 dan Tabcl VI.3. Adapun kriteria perencanaan (lritcria dcsain) sistcm jaringan jalan primer menurut klasifikasi fungsionalnya di muat pada Tabel VI.4.
TABT]L VT.3 RENCANA SISTEI\,T JARINGAN JAI,AN AITTERI DAN KOLEKTOR PRIIVTOR
DI KAI}UPATEN AI,O& TAIITN -.. - - -
t-- - - -
2OOO
No. Ruasl Status lFuriqsi lNarna Jalarr I Jalan I Jalarr | (Sirnpul ke
sjm1.ru1)
A I l Nasi onai l Anteri .l Kal abahi Mal i A - 2 l Nasi onal l Ar teri l Kal abahi lloru A 3 lNasjonol lArteri lMoru - lerrrbur A - 4 lNasional lArteri lLenrbur Apui A 5 ll'lasi onal lArteri lLembur Maritai rrg K I lPropinsi lKolektorlKabir Earonusa K - 2 lPropinsi lKolektor^lLembur Br.rhapitirrr.l K 3 ll(abupotenlKolekrorlKabir [Jakolonq K 4 lKat;upotenlKolektor-lMoru - Errr-aq,: K 5
|KabuprirterrlK.olekturlMoru
K
| Ka bup,r
-
K 6 lKobup,:lcnlfiolc[:torlApui /
utnbler
: llesil
l ert l flt: l r.,l: t or'l
Anai
Apui
i'1.:iwal Lol,r [1.:
go l bu i
i:i:
\4-2s
RENCANA UMUM TATA RUANG DAERAH
KABUPATEN ALOR
RENCANA SISTEM JARTNGAN JALAN KETERANGAN Sungoi
Bolos Propinsl
Eolos
Kabupoten
o. Kecomol0n
G=:r l-"'- b Ecl.:r
b. Oeso
'
lbukolo Kcbupoten lbukoto Kecornofcn
KAB.DAT| |
i N80
|
| tt
b
i
'.LA'ANG, U iqryip*o"o
II
Jclon Arteri Primer
ALOR
E
i ;
,..\,Yl
Primer
=
..lclan Lokol Primer
@
Hirark
e
{,:'-,=:i-:I[i:Q l f
Jolon Kolektor
G e
Hirori:
i.
I
i
ll
Hirorki. Hirorki.
lit lV.
ITREWENG
ro4 | ro5 | 106 ltoT
rro
lrrr lrra il3 lil4ill5
ilg i
r2o SUMEEE :.XANW'L EADAN PERTANAHAN NASIOI.IAL
PFOP NTT.EADAN PEIU;AGUNAAN TANAH
TH. t99!
- HASIL
PERHITUNGAIi
DIGAI{8AR OIPE RiKSA
DIKETAHUI
DISETUJUI
TANGGAL i
NC.FROYEX
JML.LEMEAR
NO.GAMEAP 6._a
#&
o #
6.3-r t2.78 t9.17 25.J
r,
3t95
SKALA. | :639.OOO
PEMERINTAH KABUPATEN
DAERAH TINGKAT II ALOR
-26
RENCANA UMUM TATA RUANG DAERAH
KABUPATEN ALOR
JALUR PERHUBUNGAN LAUT KETERANGAN
K |IrI| F]]|
:
srneoi
Botos Propinsi Boros Kobuporen o. Kecomoton
r^-r ii.l- u' j Bot:r
K4ggAIU[-tLoD/ OARI]
xEl
IDARI
FLoRrEs
-
|: ,-- - -, .-l ---+SURAOI
nl n
t')u".r.i,,
,{A
I//. PANl
iXobirl
f-ie.
P.ALOR
--F
I.2
./
'.trt ,'' i
i"*
P. PANTAR
[i'.f.rr
[-6_|
tbukoro Kobupolen
[-l-]
tbuko?o Kecomolcn
JEI
;oron
f
.rotur peroyoron Nusonloro
E F--i
Jotur Petoyoron FERRy
Jolur
Pe
loyoron Rokyor
*...i[d'r'lhar b>r*.]
l,^r:{ff;i ,..
- --- -
.MARICA
i
b. Deso
Llol".'K ,ot l,,o
1
," l,,t
t26 | t?7 SUMSER:-KANWIL BADAN PERTANAHAN NASIONAL PNOP NTT. SADAN PEMTAGUIIAAN TANAH
TH. t99l
OIPERTXSA
:
orsETUJUt
:
TANGGAL
NO.GAMSAR
6.4
Fr
al
o
--
6.39 r2.?8 B.t? 25.5
3t95
SKALA. | :639.OOO
PEMERINTAH KABUPATEN
DAERAH TINGKAT II ALOR
Indonesia Bagian Tinrur lainnya langsung tanpa harus melalui pclabuhrur laut f'enau (Kupang). Hal
ini akan lcbih efisicn dan efektif dalam mendukungkegiatan eksport. Dengan pcrwilayahan yang mcn.vatu dcngan lialrupslsn Sikka yang bcrpusat di lr4aumerc maka perhubungan laut lebih berorientasi ke ekspor dengan rute Kalabahi - lr4aumerc - lndonesia
Bagian Barat dan Kalabahi - Indonesia Bagian'l'imur lainnya. Pengembangan transportasi laut 1'ang bcrorientasi
ke wilayah yang lebih luas
harus
didukung dengan pcngembangan prasarana y'ang memadai. Adapun pelabuhan laut yang dikenrbangkan adalah
:
- Pelabuhan Kapal di Iftlabahi - Pelabuhan Perry : Kalabahi, Baranusa, dan Maritaing Pengembangan transportasi
laut yang berorientasi dalam wilayah sendiri (pelabuhan
rakyat) yang akan dikembanghan adalah
:
- Pelabuhan : Yetty di Balakang Alor Kecil, Buraga,
Eibiki, Mademang Maimol.
Untuli lebih jelasnya lihat. Gambar 6.4.
*Tmnsportasi Udara Pcmbangunan trarxportasi udara akan bedalan cepat apabila
di dacrah tersebut
terdapat
ekonomi yang menlpunyai prospek yang baik dimasa yang akan datang. Dcngan adanya kebijalcsanaan yang menitik berstkan pcngcmbangan pelabuhan laut guna nlemacu pertunrbuhan ekonomi serta pcnrbangunan
di sektor parirvisata dacrah, yang dilrarapkan
dapat segera nuncapai tujuan, sehingga dcngan tercapainya pc-rtumbuhan ekonomi &rn kegiatan rvisata, y'angpada akhimya akan mcnrbarva pcrluasan kegiatan ekononri
di wilayah Kabupaten l)ati
l1 Alor.
VI-28
.
TABBL \{I.4
KLASITIKASI F{.INGSION.{L D.AN KRITERIA PERENCA}IAAJ{ SISTEn1 j.:tl,At{ PIUMER
l(apasitas
Fungs i
--
I
lRencana
-+
) volume I lalu lintas | rata-rata ---l--
Lebar 8a - lSatas Luar Daerah I dan Jalan lPengawasan Jalan yang (nr) l0iukur Darj As Jatan (m) |i
----l------r
---t--
Arteri -'-
Kecepa tan
| ( Km/Jam)
---------+
---
I
81
60
I
I Kolektori lalu linLas I rata-rata ---+--
ti
I
----l-
20
j--___
volume
Loka
x
7
l5
6
IU
t' I
20
I
: Hasil
I
I
I
I
Sumber
I
40
I
Anal.i sis
Transpodasi Laut Perkcmbangan transportasi laut tidak hany'a pengembangan pelabuhan laut yang relatif
besar saja, akan tetapi sampai pada pelabuhan ralcyat, dimana pengembanggn pelabuhan secara
menyeluruh dari yang besar hingga pelabuhan rakyat akan lebih memacu
pertumbuhan
perekonomian di Kabupaten Dati II Alor. Salah satu pertimbangan yang menjadikan perkembangan pelabuhan laut sangat pentrng adalah keterkaitan Kabupaten Dati tr
Alor dengan Kabupaten/wilay,ah lain yang lebih luas, yang
hanya dapat dijangkau melalui laut dan udara.
Dengan pertimbangan tersebut dan clana",biaya serta claya angkut, maka d.alam mendukune kegiatan ckspor! perhubungan laut nrerupakan prioritas utanra.
Bila dikaitkan dengan sistcm
i
pervr.ila),ahan yang ada pada saat sekarang maka
pergerakan perhubungan laut dari Kabupaten
jalur
Dali tr Alor menuju ke Indonesia Bagian Barat dan
\ry-21
Keadaan tersebut merupakan daya tarik bagi investor dan rvisaturvan untuli datang, schingga kcgiatan perhubungan yang ccpat, aman d;rn nyaman serngat clibututrkan dalanr nrcnunjang
kegiatan ckonomi lanjutan tcrsebut. Sehingga perhubungan udara perlu dilakukan guna nrelayani kcbutuhan perangkutan diharapkan Guna mc'ndukung pembangunan pcrhubungan udara maka peningliatan lung5i pclabuhan
Udara ]i4ali dan peningliatur frekuerxi penerbangan perlu dilakukan. ltute penerbangan yang
dilayani pelabuhan udara Mali adalah Mali - Maumcre - Ujung Pandang4ncloncsia tlagian Barat dan Mali - Kupang -
Dilli - Indonesia
Bagian Timur. Untuk lebih jelasnya mengcnai pcrhubungan
udara lihat Gambar 6.5.
6.2.2 Rencana Alokasi Penranfaatan Ruang Rencana Alokasi Pemanl'aatan ltuang nrasukan" yaitu
(-and Utilizrtion) disustur bcrclasarkan berbagai
:
- Flasil evaluasi potensi fisik dan tata ruang - Tingliat kesesuaian lahan saat ini (land suitability) - Pcnggunaan lahan saat ini, khususnya fungsi lindung dan konservasi sr.unbcr.laya - Kcbijaksanaan Pernerintah
Pusat QKeppres 5Tl19894(epprcs 32/l<)gl)
tl'n kcbijaksanaan
Pernerintah Daerah sendiri.
Rencana alokasi pemanlbatan ruang berfungsi mcnrt,erikan
aralnn lokasi fungsi
yang
dominan menurut karvasan pengembangan, dengan tujuan mengoptinralkan penggunailn ruang clalam htrbungannya dengan pemanfaatan, pcningliatan produktit'itas, cl:rn konservasi bagi kclestarian lingliungan.
vI.30
Kawasan pengembangan yang dominan nreliputi kawasan lindung non-bu,Cid.rya), kawasan budidaya pertanian
dan karvasan budidaya non-pertirrian
(karvasan (lr4cngacu
kepada Keppres No. 32, tahun i990).
Rencana alokasi pernanfaatan ruang dirinci lebrh lanjut menjadi bebcrapa kawasan. Adapun rincian jenis karvasan, definisi dan kriteria penetapan masing-masing kawasan dirangkum pada tabel
M.5 dan tabel VI.6. Hasil
pcrencanaan aiokasi pemanfaatan ruang dituangkan ke dalam
peta scperti yang tertera pada tabel VI.7 dan gambar 6.6.
Adapun arahan dan pengahran pengembangan masing-masing , direkomendasikan sebagai bsrikut a. Kawasan
-
kawasan
:
Lindung
I{utan lindung yang telah ada berdasarkan peraturan/perundangan yang berlaku
tetap
dipertahanlian.
-
-
Penggunaan
lahan yang telah ada @crmukiman, sawah
pcrkebunan, dan lain-lain)
di
usaha konservatif, sehingga
funpi lindung
dalam kawasan
ini masih
tegalarg tanarnan tahunan/
secara bertahap dialihkan kearah
yang diemban dapat dilaksanakan
Penggunaan lahan yang alian mcngurangi fungsi konservasi secara bertahap dialihkan
ftngsinya sebagai lindung ses'uai kcmampuan dana yang ada.
-
Penggunaan lahan baru
tidak diperkenan bila tidak menjamin fi.rngsi terhadap hidrologis,
kecuali je.nis penggunaan yang sifatnya tidak bisa dialihlian (ntenara TVRI jaringan listrih
telepoq air nrinum, dll), hal tersebut harus tctap azas konscrvasi. - \4clindungi satuan dan tumbuhan langka i*abupaten Dati II Alor dengan undang-undang dan Pcraturan Dacrah, sehingga satrva,/tu^lbuhan tersebut tidak boieh dipanen atau diperdaganglian.
vr.32
:c6oro ;
-----'l
rlrgs c Eo
i:
-iE
i:i
sb5*5 e: {rd g a.,-
o>coc
.
s:ic;;
: I :i ;
ri
ol
ri
-: I -: y-;
:l 6t 9E ;,tEcg-o^
|
dP
orEo c O o
iro ao ab:c Li-
I
oE
+;ets{
Ell ';P:$ o! ;33'"-
z;) <: *i ei z -iei -l -i z 'u', ,-! I I ;
i :
3YtEc\
5E;:es
Ji:
:
I
J
o
Ea!;; p5g'i
i,iaErLe
:
7 p
rF: :*:
:
& F &
:
;
s4 de
c -
'--6 dP
-
:l: :-:
:^:ccoooc :-:€gv€t€ i ;
C o
c
: : ::ioo-orooq' : : + -----*--J=: -+ Erlr ::r;!i ::o'-;
:
530c9
cP
1d
-:;: t.t:
-: ', itiai ,,Ai H:-: la: E:=i :=: ;:=: i oif :I: t,xr :,.: '-' :;: -;*, H,
P
; : t i c 't
:ry: :-l =:E: Ij! t,r, : ; ?:B: I
sl::
:
* -.oc sooo
I , .p .
OLPb c O O+ ebE Oc
,I
>6oc O@
xc o 6 0t bc =€ Ot EEaoa E.
:
' o L
:. -:E:5; O ;
:
:,
:
:EE,:
OPoa6
I
-3
-?-A;j 5 9 r '3-lod' ra
o c .Lo
P o iccc-e
-
oe->'
,
aE :, :?LPcldtrE;"E!
E o-oE O I:':;oa :'
L;.rPig
:
I :n:5i:i .
Lo'!tbooa
.
€Lggclc
iI
5-o'.E o o t-
: 3339:El:c;s igEei!._i_sIE&8.-s:'
i
: --'-,l';
; ;- D G F ; ; I ;
e..€
;-
; ;
;;
-
d
o o d
d o-
: :5t-€ '
.
t
P
6a
6
| .
a F
d ,
oeo:
c
i ="-?. :, 3g-?',P 4P o!
: --EFr. i ei:g; e x: 6-06E t' :' Pa,
,
: I:fr:* i -Encr : a'
E f ci ; i ':i^:6:
>@t
iiF:*
3 i:;;:3
' -<-+
D
oL
i :9;tl lEe! ;ai-
o o;€Oo i-EaccG J;>i3a\ir
r,.S,
L' :x
i;z' -Jy
B.:ts+:r:
i : :.: i::(,(r i
r
L
, '
li l:: i s-E?-
EEEfr-88. 60 d>-
i-; :-;
91 ^;.rv
,
Lr EEt-r' :"4;;;r oecocll9
i-:
e-p
-X-, =! 4';;; :Ei;
1
*
LLTI p a ao
:. ::
;-
: :1-.o --.5 E;;; ' : :.!i:-
oF c P O c Lo ! o*ciooco 4, c d L s5-v-op>
: :-: -. ioi :-: :--:oe-ly6-a.t
:
i i !
;;z;.8F d'Fe:f
i: i:
:
de
l.tia,
'
i 3ieiE;
;ii!.: -1i: ------;;;;z;-*-------'i *!*.e;t (' ;= a
+
:VD
:
93,:.3P
:
=
oa
'
o c AuEo+ ZiLeE
:
:
-
:.;!: d'c*
i=i I :
: :
|
c o gssbi
i=i
o
5865:l F >eePF
i: -std5;i og===? i-:a : -*l;E-sF I oobE ::i:
;E6IE =f;;:e 4 Lv
i-'5*-o i =;
:
B.EIScI E oF
, ,
J-9: : :t1*3 1 FE 6 : ;i-:=---t
:.
i gg:;
5
ii' -bI
'??
:
:
t
b< -, ;;;
:
: SEES
.: ';
EEi:^ 5:'Eg; 3E--
igi iEl ::: ;E:c*taol
p ti
tLc
|
:
h
fotpg* :I 3gE dae
I
oJo6ot :, r3"5:€ I s-r 9Y
tt€l t
;,!>o 7,d6
i: i 'E:
:
€o3o.i
i.
aE; : ;ts* EhT i 39 oq:. ; !v
:
o
.3OYcL
@
-9.
a o@
o o
th;-b> ;;;*n,
FF i: i: 3Z
Eo" ..i
t
E 3 00e\ o c Pc FJ o9o
i
;g i!',nA tsE€-t: 3E.'- i-g :I €: ;55;*8 '3!''.EP --€ .BB : 3= -;o=-9 o
-99
c o-o-
, I
i: ;:3q s:; 3!E eg4 E".i -" : 5I
sF :i" **::.5 --?.:.
v i-i-
!ntq ,2, z
:"-
,
_€:
i -l:3.9
d ; ;iro
.': 3*-; -: -;; o i .
E:E;ES I -i : ------T;T hi:6 --:-=;;-=;--': ;,3 iia f.;! c oo io o : 9{
c
i
-o
ir .163>f, t o Oc o! o L Oo c r : i.':3F
L o ii; 6N
r
OY
.rO'Vq r5-C'
i 8*n: I > i zaHr : ;8 -1 D
j -o-P t c'o-@!€; - o pu a b0 c'!* to
c o+
:
e+PPe
i
-^Z
F
o
cP J @
I
ob
i eI?= ; 9g I !_; I e
i ', : i
ii
I
|
:;
l
d
:
't
i
.'
oo'o
o
v
P
o q,l
:93; -ococc ooFoo n c6 PY .'€b ;rsoc4al
;;
v)
;^
a@
I
i ^:F:-
.. oc c
o6' o :p*
i
r
I 'l
"a-@-at^
<:
: Et d'
.
: g :-va
'
eL
:
p,i-:ig ocv
-i
r^€o4 4!
'I
c
E-E o. oo':-gE c Ea -F @Ft
.uecNg' :.FOOaX
e
a
--:;=-6*-': o F
: :P : !
--
i
3ls-i "I,ife
PFi*f: -ee3i: Lvc
6
: 3-:3-3
: a;t-s: ,
Y
53oo
o
i :
i
rL
:
: : : ; I i
:
.,:I ;€:i E ;
l
:,o
ob
i;*
c;: E H
r:ii n,Y .i G i Ni-
3
:
+
vr.33
O
Co. *€OO
po
.o qo oo
€ p
[email protected]
Eo
po
!
*€Fo
FE
----;.;t-:o o,. 9ES"
ro
c c a->Oe xF,Ea t-cOA oo o!v oa 6 . C< QY x - Jt o G I oF!OO a pE9ta -td 6 3F qF 0 * 5i. € c+9 !-9
b8 o
JO >Eho
E
9
-
4e
o o
9
!
o o
!pvo d
0 o c€ e ,90r
&o o o o
vo
c;
EP @ - r:3_
E o
c
€o
d, . o - P! Ooo c c! p >! E o oc LUTQC O -+
LO O OOr @ P6q O G 6 CH o o\ c e I ! ed 5 >i O !\ o L 4aAoO c Po g o+ g O O LYod \ o o c r\ e g c o >N r : J \ -o 0 6 x6 }P rCL+.4 .>poY 6s! -\ ts o!+-ce L !!oO49 =* YLLCS. O: O O q O 6tpbte
o o o o -c; oo o
O I 3F -€!P @otpP CD {\q >+o c f Lp € ocE4 -<6 d_o€Lc q op -JOo OO*EJ * o *c) F*SOo
do -lo oe I t d6 +O O g O pO o oc @ €rL p> ac9€ c c cc od€ao 6DPvO
o8
o o
gcoo' rdo9* ocs6 +O-3O lc 6 6c €9 !Eg!0 +!O-C od6pL roo 5! I C0+Fo
o,
==!
3
_+ _ ,o rr
E! o!
5:
e e< G ed
*6ryo O>lF! c oc -6Y+6 €!6 Oc60 +t>+O FCLOC oo9+o E e v E _ _= OL L €C o I 5 >o P aS . -o t@ c 6@OpF EC o-\ooo lo-Eac ao6e5 tce oo J a o€ 40JC a 6 ot \ >r o -€ccpc !oe.ca €c9L39 +J5EOc 6AFC€ OLts * sg-OPL 6 C o -o!O-{P c 6d6 c:60 aOogPtc*€O €otLo! dbt?9 6 C C Ec 6 co o o6 6dEoE!
G
3 o9 co
c oP
oL e
o
O
9
6
YO o 3O
+
!c c L
F t L O I o o
J
tc E
E rr o ov
+ -E L Ct o -+E
P
o Ol o
.v0
.-
o6 c0 =t po c $O FO O+ EP
!cr.
ro9] -+
t)
(q
OG I@ P
€ oto
o
|
ta-t E I9C
+
.co
E F €Y oc q xo' O +6 o o dO$ I -P6 $ cL x+ 5O aa! o! 9 EE oo c c €e a@ hox6 a @ or CP I3 6 6 0C x ! >5
-
EX
LO 0g dG
3C ao L4 oc oo
.
6L-
ePC 6 a-e P
t.go
o
0 C
oo€ C OL
F o o 0 a4 e E * a L
.oCI-O -
O' 9A o
G
C O O t!otq -66 0 c € L o 6 Y 3!
EC CG 9 c C5
'
o3 c AOt oc e !0e
*-s oE
o
E'a
oc 60 o> I 16
LC
9d 0r@ xa9 o oo
to !CG
3O
6t 30 6t @v 9oc 9> 50 x cc oo E! oLO o5 JO 90
=t
q O+ oEo OF PE + 4O
f, os
L
<,o
E9L 0sQ Eco c
-E oo 9P o6 E5
-E " >tO €-t
-o
6O
L
v!
6 O
ECOE
e
E
co 6E oo 3C v>
o C J !
LL
O
d
{ I
o
T
o et
H i-
Fl
E ce
€
! oe o c @cx Ea 5 YE IE tC o o f !{ o +4 \ 6O > 3J \o>!g 3 0 cL JO o -c dO! €! - te OOr v 5 EE @ L9 I ocoG P Q CJ ' -po5s oo cc e€!5o fo < C V Oe o 6 EC ! 4 o l* o o o \€ P rc b l3 6 o @Q O V I C OF
' o
I
o'
.
€€
;
ro
= t
a E-tt boaGG 6 o FCLL!GA Ooar0da!€49
c! >!
--o!
e
p
Er
EO ro oo a
500 -oO*@O pob o O Oc ' 6A '-oo sO - 6 9dd o.,. 6P !d o F cS f p60 €t-tP 4 6 CF -
; -r
QP
L
EOLN FGO' oO * 60 a oo o o 0 c0
-o
o! d
o
9
P
LQ
ap
.t
E o
i! Y3
I
-
j
t Y
t Iv
i,
vr.34
E\C GE
Oz € CE
3€
t- 0F= Y t6
(,
E-
0
>E
4
ov
E9 L
o a cf
33 AA
] c oo YG!O
C
P
-;;;7;--L-ooo t
OEEOI o+ ac -C o 3 P+ o oe C.t4 >6 FA 5 | OoFo c o! L I o *a *o d {>6*C LATOO OFO>V o+lc. o3 6 f OG d E€ 5 -.OE cpc E€ o, on oLoooE cccLo c! a € o € &o>xo o< Ot Pao tccoeo oF L P t ! 6 € L o vc
oi
P! +QL
L
td
: *GO oo-P
4
ar f -aoC €Oce O -CL L L -a d! O- € AE og 3O I c
a
4
;
i
LO oa
c o E o L
o E
cc c9 EA O c o co Oo + 5 4-FE LC C O . ab o I o !o40b o900c c!cE a oa OE dE YO+ J I O5 ooE6 *+nF! Fo Ab co o t2 e . tQotq SFOo iOa$c €t -O 0* c 5 0
p
Or v 4
ae oo p OO*
-
F
t
o +
oE 53!
=!
,x -e
0 gc 40 E L'A a 05 ee9 G
!d
o
L* eo
rf?
o)
t
OA
E
c +
_:1" -5--_cdooLo +L CJ+g g F@ 5 o ! & €cltaoaP oc>o-o LO5< F gt C t a6*5q6 Ldt @€p or o - . E e aL @ OPF ca @ o 6 e € L OC o psocoo. a!3>oE !L O LO 5Oe FOt oo€ q Ql6 69 -P *9666 o do ec &6LfC:! !u e o L o -F 6GAVO . b . L . Oa € o€ v!+6.dY €€50c€* :>@-occ @e-6Lt3
EC
!
0 e e e 0 g
A
h
o
-E C
c
o
e.o 0c eo
-
cJl oc
l e o
€ ts J€f O {r!EL
F 9
o
9 9
od
o! e 5 P* E oc 'o o d -5-o xc 6
ao
AOF
?
c€ PG
'a
@
o
xLit) L
=cc d*E
t c et a c @
]c
o
6
'o
G
o
d CdrCrC!F oeCo&a+O oodoo6!t 6-EcL60 ] O+ - oJES E€ 3 0P o9a +cc0ccc p o oe >o! ooF€+L.Eot adoGocacaJ € d ! >o acf!6> -* OEN3€tOEt Fddo-t69 !! c o Eg& o o r@ s cP!! 446cOaroc oL--oc--o -r6ca-LY cqrp d dc04pd c66t*coo ooo€rd6Qs €Fc€e{ o6 O O F4!$+LFo6
a
c o A
O
tcrsFcE oo5 | ooo€ xF 9!c* a a>oLotPo i o&9 ] 16 ] 6 Ao+ d E O O 4 O ! tS !6J p O E €JC.OCO Fooc Edo 5 €to6EEt 6 P+{ o o d o o F o t 6\5>FotO L OC 3CEE PoFP!o @!*3.O9aC +Eo o A * *cO6 €P.P o J 5FtY6 I FE-o €eo o paEcL<{Ld e C €oo!FQo o!!o oP6 o t c-tFCG c 4CO!9Ct 6 c !OOrc6oo€ ECTOOFCL COCt*!OO rc.oo 09 ( sc do =o>o ,Ear 6P*-oo@P5 o c F 5 P 6 @F e-c a O o P-odlFAFs -donc
€6 aE
3 OE
ti c Fl
tc
;
ePo F-3
vr.35
c 5 ct € - €p I t! 0 = oL ca !rs \@oL
c E u s 0
Gc
o d
F d
o 6 d
3b
!G
e qq gE
-
oE
O b
c o a€ cc
op
6!
'o E o o €o, E ++ o o
_!
u)
oc
H
r3
E o
6 6
Oe
OOOoo
o
p ooE E o5L EO F E€
o
E
!60
s 0\ ! € O oF T N JC Lc oa .f o6 o OEv V! c d oL oLscQt rqrd9 o c 59 O C CE 0 6 L -ep o o soE+a Oo D c a oo 5Co$> t 5: L f o 90> oP € 0c oc ocoLccy >oaoo c9c oO E -* c e 6 0v e E4 3 ccoc@ *d oc F>5VO J!F €V F C= 6ALJa+ o o vr cE f,r4 !e
e o
€
3P
o 0 O
E tO
.E
t
E Ec
oc
€ fc
o a6 0
q) ;
=
ec
Oc E o
:.- u o
=
6*-
e
oc3t€ A O C OE edr! 5-Eo €a E Foo >c ccgo> oo.-o o ]FC lo4X6 o+ P 6E o c* L-ocO o! , o o o 6A 9c9 c 60 oocc c: 4 3 + >! 6 A 6 op{ 30!@
o
O C]
EC
r . cor. c6 p o + o c os o o o 0€ aL! o .o c>vLoJ Op L+g -.66 o o 9c 4 p 0 r cot * c E9 5O* O VeQc5€+ o d o o -c ! 6 P OO 6 C e o f, L o9 o v>6ocoor orP+o>o. !9capo o J o ! Lo c 4 cts P d J C)N o oo€ d =*ooo-cL L o OO o -!E o cF € € o *6* c c o o psooe @oc qL! COE }. o € 5H 0 0 o 6a4CoOO€r L € >C OO Co I C JJ o o oJ:6 0 =d 'O c P Oe F @! e-0ceotoo t O O O O !pO O c d o E c ! €@ € I | | yc c 6 o oc 5€ 3 ooEoPoo c 5 o ct rc 6 €e 6€cs P @vEro €o ocoE > o* 0 f c o b c O€ OOt-oLLdo tcFOO o o o!4 do e I J C O5 O oc!6cEt o o 6 v oF 6 h+bF @ac-o ! ooo ' o6cdect I C 5 C @d * 60 0v r rcc+-OO oooaocF 6 o @ o c o6 !covd.€c+ cdrccooo * 5 O 0 O OJ f FtLEyccc 30 0 ! o o or Ibhc9EoE
d
e
:; . -
o€9o cF o ! €d!co x9-{A roa< ee 3€ po c oav 5 ax :AAT. a !+ -h -!+ . s ! o! o r oo n cO PF !sooa>eda a4 E t + PF 5 I e1t6 5 o € o o o4 6>c >e *-5C * 9 O$ 6c r L+€ >f!oLL 00 o4 -L.> 0€ d o4 E sc u oP F doo . 6 dlr € 6 r d q+ c €vd5 5€L Eo0 oo o 9OL F c c o >! o o ooo€ o€op!
-! d
-
]q
@e-
eoc v I € s>op do v c c dx > 5 {O' c ! va E>O+A 5OPp 60 0 0 *yoc5 r OQ o9 o €a o r rb CP€ @ac9sF 60 od! o PF * ol oQ tosdi :! c € d -c @ s -oo> @ c cl aE o @L e vPr de o 9o oO o - O6 vo !o dd
o?
^O o i @
s F ts o o o O L G o o o d= P o E F e -
L {l a o O 0 d o P c c f c o o d E o o d
dL pq 60 pe QO
' ;
FI
VI.36
; 6-
€-
Eo^
LE
oo oLV
r \!
ao
h
re Lg
r t
d0 EdF
ol
E
p xo *Ft -aa
F
d
-v
L'F
4
O
0
po o c'doy Lru-- 6g G<
oo
fo
o
o
ot c -o€o -C*O OP E J60
5E t-FCE
co
z'4
E\
o 7 \AM
-Z -<
L4€ o€ 6 EO
@
OG
€@
e
or
FE
F
rc< t
O L L!
cO
!<
t
€
o!E
. c@
l-l
16. *69{^ csNdco €la?o6 o-o €LO ! - O !Y\ 6Cy-6H
X p
I{
z
o 9-q
3/
oc o 6C F€e
E
55
E Q
19
ca ooo EO at"
.
o OE
F E
6L c I E cooL5 d! \ P o Ao J p o3e +o I o>Et ot-o o LOa O A c o€ FO6dG o Et L ac 9 ooro, Pc69@i IO5>@ €Xd osFxcY 09! 50\ c tto o - -o o p
L
Gc
p3
O+
o
o '
'
9eax I Occ o* 6! E aq4 €g co €po €-c! co> C 6 9e 60 ' J >L O : CF dr6E €dL -EOOXS 9AO E OOs -@ cdtJ f oa 6COVV$ ooc o o-occ 6-ac oo oE EF cagoe€ 6OO0a c c LF >. o O+ O€ cOOPFO € o oo 6E-vyx lec €oooa9 ' " YD! o-Oc o! Ll o oo E4€ c 5! c 5 ir9a 05 t I C dO c66E -Ep q6E o od>* CE OGc@ a 4e OOL€ cCo@oo >AoL ccoo - o ao 68
+€
oo o
.
EF. 6e bE cod a€ ec
ero -OOg +l
0
E 6 OC
E
oe{r00
vqoc
+ c
FE c
c9
E CE 6a6O ' xPE-
fL
ao
';, o
=o F&
o
I < F>6 g *r
=
J
:€6
< n66
3L
+ -* =
o
<e
.;
;
< t
cG oo FL E@ 6C
3G vJ
.;
vr.37
;
a! p3l.€ !PCOL de J6+ cQ6 c00!o ocE J+ C O . accoac c E oJ \ € g t E o+ 06 € c 6 0 O-.Fooc co a o€ OcE-o E . ab I s c+9$ o Eo6t I -C5O6+ e:oacp
o€ € -ooooao .y o e 6
LLY €ooah 9d c @ L ocfdc ocxooco c oc 5 o o c oo c.6 o L c 5 E O 6=D€ o! t! Oo! r0LcEo0qEcc AA E OFOF cE qs9 o o c >d o oo-cao 3!Ld9C oooQoo vd c a4 rf oo L.. 0fr OL \O
c
e$
d
9A= EE 5*Oxe po >toou 6€VV+ oo
o
,
3c
!o !o
€o
o9c ct-E
e! e
0O AOE! O- L Cro
c
eH
* o >r
t J o
9F so +d 6F
E
-
I
>
90
-
.
o L@. c cp 6 60 o t i 3 o+ 6 P ecaEccnc O9\! a do - O-.L -:n4Fc ' !o!ooo c F o o -d t-t JV>O5*690cc-@oc r6€cL! tG-+.Ac . O F AO c o - o L ot o!6c.py !o€o^6 v r ! o 5y t c6 a\!qd!p . L C F < QC oG€o=*ao6 b@ -eErd 9-Foc5o t a O = o oO d o f t o od\ o! - o ooo Q E 9LYcolCdi - op 6 a o\\ ! EO Y O 4 b q6 cd 66 NcLO.-t.\ ..oPLts!-O= a a t o n !\ o5o r o .399d E Ao6 Fo.coF=oN -J+A-FOL' x d o€qo oLaeeaa.do E -oo l4Y r{!* c oF-to-d 3JtE-c' o r o O+ O O L ODJFcFPgp -
o >
o
-; J! ovo
oo tc EO aa 9€ O*e cd OL d0 \o CE -@ y€ oo
po
*LO 600 Fp.. fo
c 06
L >
ctc> 3qorE vo€E4
'o
o o ! r c 5
CL
g
0 !!
.oo 9C o0 aox !s JA Pv c3!D 5p coE ox-+O Ooco oP Nd =+ OV VV o 6LCCO= €Looeo 6€O-Oae ro90cpr 6Dyo0 >€cLo EE+O+O car!Fcc otL0oo€ ooovY-E 3:... ococD9
9C
FYOES o$* I0
$vo
OEOo -co L OO pp.. -o or! ?'
O
to
el
!8o
6 o €
€oE P EP !4c
o
LO
o-o
E
!d
-E oD € c! L
,
q
ox
o€a -E 9LE
]c
.
OE *o. o!c .
L o5 Do
-v oo
e
OE
oeQo . Goo
+
d
oo o $ o4 tPc 60 o o o o ac 3O c!cc> ot q< e P E c aoo6 c O-t€! {cE6a 6r o >F 6 LC5c! o0r o exa6 ood aqo ose 3>c r-66CO L=! tQA r >6 c € OoEcFO E Oa 900' c a! c o F JoO E I AE:@>A EOI o J€ C E QE' @ o 6 o PF >ecoLoP -o-(uLooc c LE O! O o!!o a o o O >Y * c o o - o c - oo f!(o9cprc * oF 6 o c O! v+FF-€ o
6 O
E
e 3 f -o 0
498
+
oo
E
cgc
o
oc !-F
5L c o9
coc o4 d0
L
OA
o
E
c€
-o LP
.
c-
e
3V
@
oe
cEc
e6c
\0
f i L oc
5f
d6L
cre _x9
oo
o
aee ]t-
oEo5 ]
!!-
_=o:v
_
Fi
FI
!
l-
e F = 6 I e 4
a-f
z F{
z
=. 3
3
-
t t;
vr.38
+-
T o q5 gc 9Q
E
4 F d
:..
J -o
9oc
E T 6 d a c !o
EE OF Oc 60 ' AA cc.q o-coc ro€-* o >f op !€o! s!9r0 + Jo6< Qb6 G x oc > b c tta o o c& Ft o 6 >v o o 6c c ooo ? E c O cb :+{o E F E> -o C O !go -Q E'-A_ coc O-y+ cF - = o e d+ >! 60 5 q>o* c-6Cc6 ooor6> 6*-9@c
e
i
--------=co cco
t.q €4 ot; JI @g E c€Oc + oc E Cr66 € € o5
c o
g ?a5 0t
o
odxy
oOe
; :teo 5 aoa! Pb a r. €! .oF6oLoEg-3f * o ! >F o 6 ::?*g*q yc t6
.
0
O oO 6 o 6 6 1?cdrcDs o6OOo>@ X -* J >F F -
-9
9
a G
€
F a
o o!r
o
3E o o
q rd Fr
z
]
F
-
d o
Id c
I
3 !
td F!
7r
:I
FI
vr.39
.'A A T}T;TT
A r}U]EL IVI.7 'T
A
LOKASI PBIvIANF.AATAN RUANG KABUPATtrN DATI IT ALOR
?--_-
_____+
No.
Jeni
s
Penggunoan
I
-F-
I 1
Perkampungan
I
Hutan Yang Tidok Hutan Li ndung
I
Di kl
as'if j kasi kan
Luas --
-
l-lo
---
-+-
|
(%)
3B/89.60
11 IJ.
EA JA
2449.87
0
.86
46t39.20
16.1i
5
Taman l.{i sata Tonaman Tahunan
11024.4r 58796.86
3 .85 20.53
6
Hutan Produksi Tetap
347 06
.48
t2.I?
7
Peterna kan/Penggemba I aan/Peri l.lonan Lahon Kering (Tanarnan'Pangan)
4?692.0r
i4.90
4
B
Hutan Produksi Biosa 9
10
816.6:
e.
-l
a.?9
Hutan Produ[<si Tetap dan Daerah Gunung Eerapi
5308.05
1 aq
Huton Yang Peruntukkannya Akan tentukan Setel ah Di I akukan Penataan Botasnya di Lapangan
3674. B0
I .28
2858.
1B
1
.00
36339.73
12
.69
1
.00
Di
1t II
Kegiatan Budidaya Yang masih Harus Dj D.i
tel'iti
Lebi h Lanjut untuk pertaha n kan/Di pi nda hkan
T?
Hutan Produks'i Terbatas
i3
Hutan Prociuksi Kobupaten
Bi asa
Dati I l
2868.
hl or
T-
Sumber
|
1B
286464.00
|
100.00
; l'lasil Analisis ll,lsi I Sup-'s.intpose t' Hasi I Perhj tungan Pl oni rreter
vI.40
RENCAI{A UMUM TATA RUANG DAERAH
KABUPATEN ALOR
ALOKASI PEMANFAATAN RUANG
W l+.+1
suneoi
Boos Propinsi
E
Boto: xecombton
[O-l
tbukoto Kobupoten
l.
lbukoloKccomolon
I
IFI
Jobn
Fffaq Fifn m F"J? ffi
Ptrkonpunson
F=---1
Hulon Produksl T?top
F.
PelcrnokovPcogc:'
liEiil
Lohon Kcrirn (Tonomon ponQon) ltulon Produhl /Bio3o. ooaoh
Hulon Yoos Tidok
ci
Klosifikosikon
Huron Ltndirng Tomon wiso?o Tonomon Tohunon
ry
iPetikonon
:**ft::;;r€toPa
Aks Tcnlukcn r+li:iii::rrr scleloh Oitokukdt Penoloon Boiosnyo di LoPongon' l:.j=-..-jTEn Hulon -Yong Pirurnukowo
Lcbh hniu'
fli:,:::::.,:l Xil'lfl,:#,^._"# :tr fi:'j"li:":'|rc'|ih Hrron produksi Tcrborrst
tt.i,on pta"ukrr Bioso
llr-r
SUUAER
:- KXWL
BAOAX PE,R'A}IAUX NASOXAL PROP.NIT pEtrArAAx rai{AH taHUfi l99l
-
HASIL PERXITUIIGAX
OIGAMSAR
DIPEfiIKSA DIKETAHUI
DISETUJUI
TAI.IGGAL
II O.PROYE X
JML.LEMEAR
NO.GAMEAR
6.6
gb
o
6.39
SKALA.
I :639.OOO
.'. PEMERINTAH KABUF'ATEN
DAERAH INGKAT
!1'-+
- Pcngalihan/peningkatan pcmanfaatan wisata alam. Pengusahaan obyek u,isata alam diijinkan untuk dilaksanakan dalam zona pcmanfaatan taman wisata alam dan fiutan wisata. - Kegiatan pengelolaan obyek wisata alam dilaksanakan dcngan prinsip-prinsip antara lain
:
{' Pcmanfaatan kawasan sesuai dengan fungsinrya.
* Lingkungan obyek wisata dipertahankan sealami mungkin. s Pengaturan dan pengendalian dampak negatifakibat altifitas pengunjung
b. Kawasan Budidaya o Arah dan Pengembangan Kawasan Hutan produksi Tetap
I{utan Produksi tetap yang keadaarurya suda}r tidak produktif lagi atau kosong diusahakan untuk dijadikan Hutan Tanaman Industri (IIT[), atau dapat direlokasikan menjadi hutan produksi yang dapat dikonversi dengan kctentuan ditukar durgan areai lainyang sesuai. - Menyisihkan tegakan benih (Seed stand) didalam areal rencana karya lima tahunan
HPI! yaitu 100 hclcar untuk
G.IX,) IIal ini ditujukan untuk
setiap
membantu usaha konservasi
keanekaragaman hayati pada kawasan hutan produksi tetap, sekaligus dapat berfungsi sebagai kantongkantong konservasi.
- Memberlakulian jalur sebesar 500-1000 meter sepanjang perbatasan HPH dengan kawasan konservasi sebagai zona penyangga @uffer - Zone).
-
Mcrupatrian Analisis lr4engenai Dampak LingLungan (AhtDAL) terhadap HPH dan sebagaimana
Iitr
diattr dalam Peraturan pernerintahNo.2g Tahun 19g6.
o Arahan dan Pen€pturan Karvasan flutan produksi.vang Dapat di Konversi
Pada Kawasan hutan produkii yang dapat dikonversi yang dianggap
tidal produktif
atau
kosong dapat dijadikan areal perti.nian, perkcbunan, transmigrasi dan lainJain pembangunan non-pertanian.
vr .42
c. Kas'asan Pcngcnbangan Non
Pedanian
o Arahan dan Pengcnrbangan Permukiman Perkotaan Pcngembangan permukiman perkotaan diarahkan dan diatur untuk mcncapai dua ttrjuan
:
- nrcmbenluk sistcm hierarki (tata jenjang) pusat pelayanan (perkotaan) yang ideal. Sehingga mekanisme pcrkembangan rviiayah dapat optimal.
-
Pembentukan strulrtur permukiman kota yang mandiri dalam penyediaan lapangan kerja pelayanan umurn. Sumber pembiayaan, dan mempunyai kondisi hngkungan yang habitable (nyarnan dan sesuai untuk hunian).
Untuk mencapai tujuan diatas, direkomcndasikan tindakan-tindakan sebagai berikut
:
- Penlusunan dan pengkajian, (studi) peningkatan ftutgsi administrasi dan pemerintahan Kota
Kalabahi dari Kopeta menjadi Kota Administrasi. Peningliatan fungsi
ini hendaknya
disertai
dengan usaha perluasan (pcmekaran) wilayah kota, sehingga penebaran kawasan permukiman dan
fasilitas pelayanannya dapat ditata dengan baik. - Perluasan dan peningliatan jaringan jalan dalam kota/kota-kota Kecamatan
- Pengembangan kawasan industri di wilayah Kabupaten Dati II
Alor
- Penyusunan Rencana Tata Ruang lbukota Kecamatan
o Arahan dan Pengaturan Karvasan Pcdcsaan
Dari segi fisik (ruang), direkomendasikan tindalan-tindakan scbagai bcrikut:
-
Peningkatan pcmanl-aatan lahan pekarangan untuk penggunaan lairg khususnya penggunaan yang dapat menduk-ung strategi pemerataan pendapatan rakyat
i-
- Pcningtr;atan program pemugaran perumahan desa - MenS€alang srvadal'a pembangUnan perumahan desa nrelalui arisan \Yarga.
vr.43
Pcngcml''angan ckonomi L:u'asan pcdcsaan diarahkan dan diatur perjenis kegiatan basis ckononri yang dominan mcnurut lokasi kecamatan. Pcngembangan basis ekonomi di pedcsaan rneliputi - Pcngcnrbangan tanantan
:
bahan ntakanan, hortikultura dan tanaman perkcbunan rakyat (Tabel
u.s) - Pcngembangan tcmak bcsar, kecil dan unggas (Tabel VI.9) - Pcngembangan industri
kecil dan kerajinan raliyat (Iabel VLi0)
Rencana pcngembangan indushi
kecil dan kerajinan rumah tangga, dikaitkan
dengan
v
tujuan penverapan tenaga kerja pedesaan. Berdasarkan kriteria besarnya penyerapan tenaga kerja
ini, direkonrendasikan jenis-jenis
industri sebagai ditunjukan pada Tabel \r1.10. TABEL VI.8 PENGEN{BANGAI{ BASIS EKONOI\{I PEDESAA}{ TANAI\LA}.[ BATL{N \,L{KAI{A}.I, TIORTIKULTURA DAI{ TAI.{AiUAN PERKEBTINAT-{
s::*":l i11Yryl TT11I*,- ?:ll^f1 *l:.1*go*). No
i
I
'r"P/Kecamatan
I
Tanaman Ba
I ::: i:f::::
I I
|
I
Horti kul
tura I
Tanaman
l. i::::::::1
h'PA
1 lPantar
-
Perviaki
lPadi, Jagung I
an
I
I
Padi
,
Jagung
Hete, Kemi
ri
llete,
ri
Kerrri
----+-
rr | -{
---
lrPB -
I
i lKopeti:
Kalabahi
I
3 lAlon Beror Daya lPodi,Ketela I lKemiri, Kelapa 4 lAlor Barai Laut lJagung lKacang-kocangonlt(emiri. Kelapa ltt - Perwakilan lPadi,Jagung lKocang-kacanganlKemiri, Kelapa ll
riti
vI.44
l1':i::i11:::i*: .. lio
| i
!lP/Kecamatan
Tananian
i
I
l,lP
----+-
Ba-
honMakanan
C
I
5 lAlor
Selatan
lPadi,Ketela
Timur
l-
Pervrak'i 1an
Sumber: Hasll
I
I
Ket.el a, Jagung I Kacang - kacangan
I
I Kacang-kacangan
llPad'i , Jagung
I
+-----
lKacang-kacangan l.lete,Kemiri
ll
I
6 lAlor
Tanantan | Hortikultura I Perkebunan I I --+---
-----+-
---+--
----+-
irr
I
Ana'l
Kemirj, Ke1
KeiaPal I
apa
I
isis
TABBL VI9 PENGEI\,IBANGAN BASIS BKONOMI PDDESAAN TERNAK BESAR, KBCIL DAN 1INGGAS (ALOKASIMENURUTICBCAMATAN,DOMINASIJENIS)
i
----+
+____
Kecamatan ITernak Besar,Kecj i ,Unggas I Peri kanan -----t' -----+----+No
I
1
Darat,Laut Darat,Laut
Sapi ,Babi ,A.yam,ILj k k Sapi ,Babi ,A.Yam,
lPantar Perwakilan
iti
----+TT I LI
I.ID vrr
I
2
R v
lKopeta Kalabahi
? lAlnn J lnlu{
Ranat vvJs uql uu ['larre
4 lAlor Barot LauL
- Perwaki I an
Laut Sapi , Kuda ,AYam, Ifi k Sapi,Bab1,Ayanr, It i k k Sapi ,Babi ,AYam,
Darat,Laut La ut La ut
lii
----+-
IIil
l^lP c
----+-
5
i
Al
br
Sel aian
6 lAlon Tjmur
I
Perrrraki I an
Sumber:
Hasi
Sapi ,Kuda,Babj ,AYam, Iti k Sapi , Kuda , t(ambi ng,AYarn Sa
pi
,
Kuda , Kambi ng
,
A)i anl
Perhi ti-ingan/Hasi
I
Da
rat,, Lauf
I
Darat,Laufi Darat,Lautl
Ana 'l ct
-----+
<
vr.45
TABEL 1,T.10 PENYEBi{RA{ INDUSTITI DI KABUPATBN ALOR
+----
Nol ----+I l. ---
llP/Kecamatan
I
+----
Indr.rstri
l4|PA
-i-
i
lPantar
lII I
F(apur dan Bararrg
Pervrakj I an
dori
Kapur
----+-
I,lP
B
----+
2 l Kopeta Lal abahj 3 lAlor Barot Daya 4 lAlor'8ar^at Laut I
l-
----+-
Perwaki I an
rrrl
!{P
-
Percet o ka n f'ljnunron'Ringan, Minyak Kasar, Tenunan
c
5 | Al or Sel atan 6 lAlor Timur +----
Tekti I , Perabot Rumoh Tangga dori Kayu Pengg.il i ngan Kopi , Pengavieton I kon,
Kerami k, Anyam- dnyaman, Al at Pertoni on, Pentukongan Perabot Rumah Tangga dori Bambu dan Rotan
Perwaki I an
Surnber:
Has
d. Rangkuman : Alokasi Selitor-scktor Pengcmbangan Pcrkecanratan
Sektor-sektor yang skategis (donrinan) untulc dikembangkan kscamatan dapat dirangtunrkan pada Tabel
di
masing-masing
VI.l1. TABBL \TI.11
ALOI{ASI SITKTOR-SEKTOR PL}{GBMBANGI\N PBRKECAI\{ATAN -------+ +----No I HP / Kecamotan i 5ekuor Slra legi s
1 lPantar
lPenrukiman,Pertarrian,Peternakan/Pengr:mbaloarr,Perikanan iTarranian Keras/l'ahunan,fluban Produksi Tetap,Hutatt Lindungl
I
-
Pr.r'waki
ian
I
il
lPemukirlan,Pertanian,Peternakan/Pengremboiaan,Perikanan
l:'t:i:: I::::11:::::::1:::'r i:::'ri:t l:::f :!::::
I
:111:::l
VI.46
\rI.l
Laqiufiur Tabcl
+----No | 'riP / ----+.-
liecama;an
1: ? j(opeta Ka'labahi
(tnrtoni
c
I
I
iPernukiman Perkotaan, Pemerinlahan,Perdagangan dan Jasa
Perindustrian, Pendidi kan
I
3 lAlor i
-------+ (o[.tnn
---+--
:
1.
i:
l
I
Eei^at 0aya lPemukiman,Pertanian,Petennakan/Penqemba'laan,Perikanan,
lHuton Lindung
it 4
lAlor Earat Laut
' Perwakilan
lPemukinan,Pertanian,Tanaman Keras/Tahunan,Peiernakan/ IPengembalaan,Perikanan,Huian Produksi Tetap I
Keras/Tahunan,Peternakan/
JPemukiman,Pertanian,Tanaman
lPengembelaan,Peri kanan,Hutan
Lindung
i
I
iirl
'ilP
c
----tI I
5 lAlor Selatiin
Pernuki mun, Tanaman Kera s./l.a
Alor iimur
1
aan
Peri kanan , Hutan Li ndung
I
lPemukjman, Pertanian, Peternakan/Pengembalaan,Perikanan, lHuuan
l,lisata, Hufan Lindung, Hutan Produksi
Biasa
I
+----Sun;ber
c. Ncraca
kan / Pengemba
lPemukiman,Tanaman Keras/Tahunan, Peternakan/Pengembalaan I
- Perwakilan
hunan, Pete rna
Perikanan, Hutan Lindung
I
: Hasil
Perhitungan/Hasil Analisis
Air Ncraca
air adalah suatu
keadaan kclebihan
neraca yang nenggBmbarkan suatu kavrasan/daerah dalam
air atau kekurangan air pada saat/waktu tertentu. Neraca air sangat penting
untuk mencntukan pola tanan budidaya tanaman pangan. Neraca air unftrli Kabupaten Dati tr Alor didasarkan kepacia Konscp Agrokiimat. Konsep
ini niengaitkan
antara pola tanam dengan pola
distribusi curah l'rujan tcrhadap budida1,2 tanaman pangan sesuai dcngan kebutuhan aimya. Ncraca
lir L.'ulanan dari Lrcberapa jenis tanaman pangan di Kabupaten
Dati II Alor dapat
dilihat padr gambar 6.7
r VI.47
Gombor 6.7
NERACA AIR KABUPATEN ALOR (CURAH HUJAN)
350 300 250
\\
200
\
]S
150 100 50
N
..t
,/,,-
,1 -.-a
\
N
&
/.
,/4'..
0
L----
/<,/-
=:-
JAN PEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOP DES
BULAN
-V-
CURAH HUJAN KAC. TANAH
--'q-
PADI
SIN GKONG
-.€-
JAGUNG SAYURAN
vI.48
f.
Rekomcndasi Penanganan Banjir Curah hujan yang dcras dan lama biasanya meninrlrulkan banjir pada arcal yang bcrupa
cckungan dan kondisi fisik tanahnya berkocfisicn alir tingqi atau kurang rcspan aimya akibat rninimnya/bcrkurangnl'a flora, karena penel'tangan atau terl.'akarnya hutan.
Hal ini kemudian
mcnycbabkan pcnlmmbatan dan pcndangkalan hingga teq'adi banjir. Dacrah Nrna Tenggara mengalami kenailian curah hujan berkaitan dengan kcgiatan
bibit
badai tropis di daratan Australia utara, yang nonnalnya untuk bulan januari sebanyak dua kali badai tropis.
Banjir di beberapa daerah lkrbupaten Dati tr Alor urnrunnya akibat rentetan kejadian tcrscbut. Oleh karena itu, tinjauan dan penanganan terhadap masalah banjir akibat huian di daerah Kabupatcn Dati
tr Aior
harus di\aitkan dengan konclisi atmosfer dan lingftungan fthususnya
lingkungan hutan). Usaha pengendaiian ban1i, untuk daerah Kabupaten direkonrenda;ikan sebagai berikut
Dati lI Alor
:
- Tindakan Preventif penangulangan kerugian akibat banjir.
Hal ini dilakukan
dengan
pertama-tama mengantisipasi akan hadimya badai tropis olch Stasiun Meteorologi seternpat (Provinsi I'i-IT)" khususnya pada bulan januari dan t'ebruari. Kegiatan badai tropis ditandai oleh
cwah hujan yang deras dan iama ,Jisertai pula angin k"n"ong. Antisipasi akan hadimya badai tropis karcnanya sangat diharapkan ditangani instansi terkait
r-urtutri
mengrrangi kerugian yang
dialiibatkannya. Rencana penambahan Stasiun lr{cteorologi Pertanian ldrusus (SMPK) oleh Direktorat Jendcral Tanaman Pangan (satu'bur:h)
di rrilayah NTT irerus dinrant'aatkarr pula bagi
ini.
usaha pemantauan
ii
- Pengendalian banjir melalui pengcndi:rlian erosi.
Pada dasamya erosi merupakan hasil kerja clari bcrbagai faktor, yang secara dcskriptif dapat dirumuskan sebagai berikut
.
vr.49
E=fo,\r ., Ii, T,l\o l-lonnar,
F
I V fl.
T M
Irosi
if:..linr (curah frujon dan I amdnya hujon) Vegetasi penutup tanah Kem'iri ngan tanah (topogr^af i ) Si fat tanoh Manusi a
Pada suatu dacrah dapat dikatakan bahrva faktor iklim dan topograh relatif tetap. Dengan
demikian, falitor-faltor untuk pcngendalian adalah vegetasi dan faktor manusia. Untuk itu disaranlian pengendalian erosi melalui Metode Vegektif dan Poia Agroforestry
.
g. Rekonendasi Penanganan Kawasan Rarvan Bencana
Bila dilihat dari frekuensi terjadinya bencana alam di lVilayah Kabupaten Dati tr Alor,
mala dapat
,Cikatakan bahwa daerah
khususnya gempa
Alor
sangat potensial unfuk brjadinya bencana alam,
buni yang diikuti tanah longsor. Hal ini dikarenakan Wilaph Kabupaten Dati tr
Alor dilalui oleh Sircum Pasifik yang merupakan rangliaian gunung api muda yangmasih aktif' Wilayah yang sering teqadi bencana alanr adalah wilayah di sekitar Kota Kalabahi yattg merupalian ibutriota kabupaten. Sehingga untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam yang
dialibatlian gerupa burni dan tanah longsor, maka perlunya suatu penanganan sedini mungkin guna mencegah jatuhnya banl'ak korban. keaciaan alamnya, malia sebagian besar wilayah Kabupaten
ALor merupakan
clataran tinggi dengan kcrniringan lebih besar dan 40%. Hampir 70o/o wllayah
Alor mempunyai
Bila dilihat
kcmiringan di atas 409'i,. Bcr*Jasarkan Kcppres No.32 Tahun 1992 wilayah dengan kemiringan lebih
dari 409'i, seharusnl,a dryadikan hutan lindung, arkan tctapi dengzrn dominasi kegiatan ekonomi pcnduduli. nrnlca hr.rr;,a dilaLrrl,an usaha-usaha penataan agar tidak terjadi suatu dampali yang sangat merugikan pcndu,.,uli akibqt sering adanya L'tencana aiam tersebut. Langl
:
vr.50
l.
lr4embatasi kcgiatan di rvilaltrh 1.ang sering sckali togadi bencana alam/gempa bumi/tanah long.;or.
2. iv{encntukan luas karvasan yang dapat dipcrgunakan untuli kcgiatan pendudu}i. 3. N,Icnrngliatkan kualitas pcmmahan, khususnya llondasi bagi rvilayah pernuldman yang sudah ada.
4.\dcngcmbangkan d.'rerah penrukiman di kawasan yang bcbas bencana alant, sehingga dapat sccara bertahap dapat menarik pcn,Juduk yang bcrtempat
tinggal di
daerah bencana untulc pindah ke
karvasan terscbut. Schingga dalam jangka panjang karvasan tersebut dapat dijadikan kawasan lindung.
6.2.3 Rcncana Tahapan Program Pembatrgunan Pendckatan yang dilakukan dalam penlusunan rencana program diarahkan untuk mcnjawab/rlemec'ahkan persoalan daerah guna newujudkan dan mengimplementasikan Rencana
Alokasi Pcngunaan Ruang. Persoalan yang dihadapi Kabupaten Dati
I
Alor mencalcupi persoaian
fisik, ekonomi ntaupun sosial.
Berkaitan dengan Rencana Tala Ruang Daerah, rencana program akan dititikberatkan pada aspek fisik. Program penrbangunan fisik dapat dijadikan katalisator bagi pengembangan aspek-aspeli lainnya.
llencana fahapan Progranr Pcnrbangunan disusun dengan mengacu kepada
sasaran
pcngcmbangan u'ila1'ah yang hendak dicapai, yang dijabarkan dalam sasaran-sasaran program.
Indikasi progranl untuk mendukung pelaksanaan Rencana Tata Ruang Kabupatcn Dati clalam pcriodc 10 tahun mendatang
II Alor
dirinci seperti pada Tabel VI.l2.
vr.51
TABEL VI.l2 ITE1'i.*CII]\{ATAIIAPANPROGRAMPEN{ BAI{GI.INAN tia&a
Sa3aran Progranr
l Xo
I
Pro3ram
Loknsi
I
PruJ rafll
Ter k,l I
nstaosi
Sulfttor
t
0ana
tY{-l9g} | Zq/-2@5
I
I
lPenyclamrtan llulan lTanah dan Air
Ii.l PeL.:isasi dan rellabll'itdsi I Di seluruh (eca-l0ept, ldi'dn lrit{s malan I l0ir'a3
I
I
I
I
Kchutdnan Kehutdnan
tt
Agro Forestry
l1.Z
PengcmtJingdrr
I I |
untuk Kavasan Pernukinarr
Xecomatan Sel
atan
Alor
([nclave)
I
11.3 Per)jru3unrn peraturan Daenah Rab. DT. I untrrk per'lirrdung SJtua I dan Tmbuhrn Langka
ll
I
ll
lDept. Rehutdndn
I
ll Alor
lDcpt. (ehutandn
I I
11.4 F'enylsihan
0ept. Kehutanirr
Seluruh ]lutan Produl:si
Te"Jokan Pcnlh
(seO stand) dalam areal
I I
HPil
I1.5 Fcil,uatex 0uffcr
0ept. Kehutanan
Zonc
Sepanjang batas $PB. HTI dengrn Ka*asan lionseruasj
I I i
(leuar Jalur
5OO-ICOOn)
I
l1^6
Penbangunarr
I j I
S.htndan
di
untu\ f€naladn
Kdb. 0T
trigas{
I
s|lastal
I
I
I
I I I
I
i
I
I
I
I
I
I
I
I
Jend Peoga ngairan
I
ngai b€sar ddn Jaringan
I APE|
I
Il Alor lDit.
Sepanjalrg Su-
I
I
I
1.7
|
Pengendal
lan BanJir
l0{1.,}end Penga- lAPSlt Dinas Pe-
I
lirdfl,
I
I
lngalran, l-lets-
I
llogi
dan Gcofl-
i
I
lsila
I
I
I
I
11..8 Perryusuran
Siudl
Seluruh Hutorr
Anddi
duks
i
PnolDcp. (€hutanJrJ IApBI/Srast!
I
I
I
I
I
lDep. Xehutinan
I
I
I
I
I
Industri
I
j?.2 Pengallhan
I I I I
FuogsJ
Hutan
Produksi yang ddFit di Konvasf yar'g Telah Kosong / Tidak Produktif Kepenggu naan
1
ain
I
i I I
Perlbangunan Jalar tra'ladn Jaringan Ja'lan din
Fenjngkai:an Fungsi Ja1;n
Ten:r:uk
Jeffbntan
I
i
APBX/Slasta
I I I
lC€p. (ehut.rran
|
I
I
|
I
I
I
I
I
I
I
tl
APBI{/APBO
I
I I
!3ta Itan Hierarkt Il
l0ep.
I
lKerja.
Kecarna- | [tep. ]iesehalan
ll ll 8afu, Pe-
I
l-j.Z
I
I
pelaya XotaI
Perbaikan Hiefdrki 13.1 Feny:dlaan Fasllitas nan $siil (Rutnah SaL{t' Kota ,/ p{Jluklman. I Unun. Balai Latlhan NerJo. F's0t3ntukan Siruk- i tur l,lilayah I Pendidikan Tin991)
I I
I
iOtrimalisrsi f,emari-12-1 Pd)buatan Hutan Tanimdn tnergi
sta
I
I
I
5*d
I
I
I
lb€r 0oya Aldn.
APBII
I I
I
lFaatan Hutao.suin-
Apel
I I
il
dalaar lJawnsan Hutan,
I
I APtI/9dasta
Tenaga
I I
DepJlkbud
I I
I
l-Prasarane Jalon l0l!. Jend Birra I Anrar Kota lHarya, AP?,t l-Prasarana Jolan I artar liot. ke Pc l -PrdsarrnJ Jal an
APBH.
Loatr
Inpres
I )
l-Dalan Ndto llie-
l-ranki Il & Ill
I
I
13.3 Fr-n/ususnarr Tata Ruang lbu-
I
iiota
Kecnmatan
Bappe.ia 1|(
Ii
IAPsD I
I
I
I
I
i;
vI.52
6.2.4 Rencana Pcrtgcmbangan Kawa-san Prioritas
a. Dcline:rsi Karvasan Prioritas
kawasan prioritas tersebut adalah
- Karvasan
terisolir terclapat
Kecamatan
II Alor,
di
scmua kccamatan"
Perwakilan Kecanratan Panlar, Kecantatan
Aor Selatan dan
Simpul karvasan prioritas
di
Kabupatcn Dati
terdapat
:
di
Alor Timur.
- Kawasan cepat turnbuh terdapat nenyebar
di sctiap kecamata yang ada di Kabupaten Dati II Alor.
- Kar4,asan rawan bencana terdapat di Kecantatan AIor Barat Laut dan Kopeta Kalabahi.
- Ka'vrasan
Kritis terdapat disekitar DAS @as Adrver dan Das Limbur).
Untulc iebih jelasnya lihat Gambar 6.8.
b. Fungsi Karvasan Karvasan prioritas
.
di Kabupaten Dati
I
Alor ber ngsi sebagi pusat perhubungan laut
dan udara (tr4ali), perranian- industri, perikanan dan sebagai pusat
pariwisata.
Wilal'sh pengaruh efektifnya, yaitu semua kecamatan di Kabupaten Dati merupakan daerah pendulmg dan penl'anffia perkembangan KabupatenDati
c. Sektor Prioritas
-r'ang
'.
iI Alor yang
trAior.
Dikembanglian
Sektor-sektor kegiatan usaha yang sangat potcnsial bagi penanaman modal, sebagai basis-
ekonomi ka,,vasan prioritas, dan penggerak pertumbuhan wiiayah pengaruhnya diidentifikasikan sebagai benkut 1. Tanarnan Pangan,
Pcrilianan
Petemalian.
i*
2. lndustri kcraiiniur 3. Parirvisata
vr.53
3.i
Wisata.{dat
3.2 Relreasi Pantai A ct.
Perhubungan" Terminal dan pergudangan
5. Pcrdagangan dan Jasa 5.1 Perdagangan Grossir
5.2 Jasa Penggudangan 5.3 Jasa Keuangan 6. Bangunan dan Konstruksi.
d. Pusat-pusat Pelayanan. Kota-kota yang terdapat pada kawasan prioritas bcrfungsi sebagai pusat-pusat pelayanan bagi kegiatan-kegiatan yeng terdapat pada kawasan prioritas terscbut dan untuk wilayah sekitarnya.
e. Prasarana Penunjang Khusus Ke-pU_an Kalvasan prioritas pada saat
pclayanan, seperti jaringan jalan,
ini relatif telah berkembang dan memiliki sejumlah prasarana
air bersi[ drainase dan irigasi, ualaupun belum
dipandang dari segi jumlah dan hvalitasnya. Berikut
ini diidsntifikasikan
memadai
prasarana penunjang
yang terdapat, dan dalam batas-batas tertentu yang diperlutrian unfuk menunjang kawasan prioritas pengembangan Qihar Tabel
VI-I3). TABEL VI.I3
PRASARANA PtrNLINJA}IG KE-PIT-AN PADA KAWASA}{ PRIORITAS
engkapan I progr"am pU Prasarana I yarrg Arja l.Jaian & Jembatanl Jaian jLisirlk I Irigasi
I I
Kel
iA,i,'8,ersih l0rainase
llr^igas{ I I
I I
Usul
an
Ke-PU-an
I
Prograrn
INon-PU
JPeningkatan Ja- | Li srrik lrinqan Jalan, fTelepon t Pei ngkafan funs I
tsi Jatan, drai-l
Inase,air bersihl
lair f imbah, danl I irigasi I
vr.55
f. Dukungan 'I'ata Rtrang Yang Dibultuhkan. Untuk mcngaltomodasikan ksbutuhan pengembangan Kau'asan Prioritas yang telah dipilih, dibufuhkan dukungan rcncana tata ruang
kar.vasan )'ang man'tpu mewadahi rencana tata
ruang yang telah ada mampu mcnjadi pedoman pelaksanaan pembangunan proyek
di
kawasan
nrioritas. Rcncana Tata Ruang yang dibutuhlun dalam rangka pengembangan kawasan prioritas ini adalah
:
- Rencana Struktur Tata Ruang Karvasan Prioritas (skala 1 : 25.000)
- Rcncana Detail Kawasan Prioritas untuk masing-masing Kota Kalabahi dan sckitanry4 (skala
i
:
10.000), dcngarr memuat kcfcntuan-kctcntuan materi pcnlusunan Rencana Detail Tata Ruang Dacrah.
-DctailDesign({ancangmTerperinci,EngineerrngDesign)(skaial:1000,
1.500, l:100)untuk
khap pelaksarunn penrbangunan seklor proyek perseLlor kegiatan.
Setiap tahapan dan jenis rencana penrbangunan pada kawasan prioritas tenebut harus
diarahian untuk selalu mengacu pada rencana tata nang kawasan yang 0elah disusun terlebih dahulu.
g. Ketersediairn Data di Karvasan Prioritas Beberapa data berupa laporan hasil studi dan peta yang tersedia dan dapat dimanfaatkan
di kawasan prioritas antara lain yang terpenting dapat discbut
:
- Rencana Tata Ruene Kota Kalabahi: -
Pcta kesesuaian fj-rur, n"pprot @egional Planning Project For Transmigration skaia
I
:
250.000); - Ilcta'I'opograh (skaia 1 : 100.000);
VI.56
- Pela Data Pokok Kalrupaten Dati II
Alor (skara i : 500.000);
- Tourisnr Dcvelopment pianning Study ForNusa Tenggara, r9g7;
h. Indikasi Proyck Tahunan
S
Tahun pcrtama
Berdasariian potensi' persoalan, sasaran dan kebijaksanaan pengembangan yang telah digariskan untuk kawa-san prioritas, mata dapat disusun indikasi rtogram Tahunan dalam periodc
5 tahun pertan'la penrbangurnn kawasan pnontas. Indikasi Proyek ini pada
dasarnya bertujuan
untuk menunjangpernbangunan sektor kegratan yang akan dikembangkarg serta disesuaikan dengan program pembangunan yang ditetapkan Pemda Tingkat
II
Kabupaten
Alor pada karvasan prioritas
tersebut' usulan pro;ek-pro1'ek pembangunan pada kawasan prioritas ditunjukkan pada Tabel
v].14
TABEL 14.14
INDIKASI PROYEK TAI{UNAT{ 5 TAHTN PERTAMA (I{lg+I9gg) . PADA I(A\MASAN PRIORITAS +- -. - - - - - - - - - lldm3 i I 'n"*otn. I sumber I t Insranrt Tahapan Pelaksdnnar, I Proyek Lor.asi i I l*o.l I Dana t----------.--lltil lr9s4 lrees llse6 llee7 llees t--'----------J I lStudi Keta.vakan penf0glKabupate$ llor lBippedd TK I. I Apgn I lratan Funss{ da0 peranjdan pe _iB;;;;;; rK u, I lxora-kola. jngarurrkaydsan _ efekrir ionu:-ii.i"x..r.j illnrril I
lrl.ir i 2
I
lpenyusun.ln ierrc:r,a De-fKa.tabahf,Kokar jeappe,Oa
fk I. lApBi. i&.ppud.irll ilt. '
llailTa.raRudns{ota I
i l(RtJrR().
rriir |3
i
I
ApS0
I
jeappeoa IK I,til 0e-iKat.u.ti I itail Trt.a Ruang t{auas-l j-Oii:,:eno. crp-; prroriras i lail ila t(arya. I rrlli i 4 lPenyusuorr Rencana Ta- lliecaontdn llor iAappeOa TK 1., I I " I lta Ruang tiecdndtan jsarat oaya i iPenyusu:r.rn Rencana
APBN
I
rrlit | 5 lFentrgkatan J.ringan jAntar pusat-p,
I I
. jOlt. Jend. Binal lJJldnlPecingkatan Funglsat pelayanan OaiXarga I
lsi Jdtan
I I I lrrinal .ntar tiora
tr!il | 7 JAehabtlitast (iwesdn I i
llan
lrltas jlota
ltlil trtil
prioi
i iXr"gu
lKopera Kdlabdtt iO*p. perhubu-
Se-l lbn$ai tenpdt Rekfeasj I lPelabubdn Laut dan
Kawaian
ApB,!
I
j n9.n i
ApBn
i r
i
|
AFBt{
I
i
vr.57
Lanjulan TabelVI-14
lama Proyek
I I i*o.l
Ij
tor..l
I
i il--------.----|6
lPen{ngkataa {ungsi tec{Bl selgruh g lPenlngkatan Fuogsl Pe-l llall I I I abuhan Udara Hal I
lll
TahapanPelaksanaan I lnstansf I Sumber I Pemblna I Dana l'---'-------"'-"-----'-----l llee4 lres5 lree6 llee7 lrees I I I ------------'-r kota'l0{t. Jend. Einal APBi I ll ApBt I ll | 0ep. Pcrhubu' I ll I ngan
I I
I
Perl uaean
landasan
I
I
I
I
I pacu | - Pen{ nglat.n lenampu' I I an dayr dukung dari , I Jen{s T.wfn0ter - F27l l- Penlngkrtan llaviga' I si Udara
li
9
I I I
I
I
I
I I
lPengcmbangan Surnben 0al
I
I
I
[ya l{anusla
:
la.Pengembrngin
Fasill'|
|
I tas Res€hatan Hasya- lKot.-kota Pusat I I I Pel ayanan. I rakat. I - -Runah Sek{t l)muro I | - Puskes0as | - Salai P€ngobatan I lb.Pengambangin Fasili- | I I tas PendJdlkan. I I l -PerguruanTlnggl/l llAkademill
lnterdep
I I
I I I
I
t
| - 8olai Lallhan Xer'l
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
| | - Ja | | Pendidlkan llk.!
t'{asy.rrl
tl
110 lPembrngunan Sarana detlset{ap Rota-kotal 011. Jend. C{pl AP8[ I lPrasarana Alr Eerslh lPusat Pelayanan I ta Karya I
rrll
Pri
111 lPenlngkatan Pelayanah lSotiaP Kola-kotil
I
.
ll-lstr{k
ttll
lPusdt Pelayanin
tl
ll
113
lAehabllltasi Xarasan lSekltar
llljl
I
I l
I Itl
l
R6ran Bencana
lKota tl II
Xaeasan
Xalabahl
Necdnat-lan l(ocarratan lan tlenJadi Necamatdn lYang Ada
tl
I
I
I
Peru0tel
I
lPBl{
I
I
I
ntendep
I I
I I
-l
APBII
AP80
I
I ta
K.ryn
I I
I I I I I
I I
I I
I I
l I I I I I I I I
I I
I I I I I
I I
I
rl
.t
I I I
ll
I
ll I |
Bappeda T( 0l t . Jend Cf P-
t'
tl
rmx
I
Perl ngkatan Status dd- l Scl uruh Peruaki l
lri Perrakllan
i
I
112 lPenlngkatan Peloyanan lSetlnp Xota-kotal lPuiat Pelayanan I I lTelcpon
lc
APBI APBD , I I npres. D) I
I
I
|
.
ll tl tl tl tl t.l' ll ll tl ll ll ll tl I ll ll tl ll tl tl IJ It ll ll ll ll tl ll ll ll ll tl ll tl ll ll ll tl
APElt APB0
tl ll lltl
I
I
J
tl
I
6.2.5 Rencana Pcngcmbangan Sumber Daya l\4anusia ( SDM ) Beralgkat dari keaclaan yang dihadapi oleh Kabupaten Dati II Aior, dimana dalam upaya
meningkatlian pertumbuhan ekonon'ri dan pernerataan pcmbangunan menghadapi kendala 1.
beberapa
:
Kondisi
fisik
yang sebagian besar menpunyai kemiringan >
40a/o'
2. Curah hujan yang relatif Kecil.
vr .59
3. Kondisi tanahnya yang relatif kurahg subw.
4. Sebagian besar wilalurla merupakan dataran tinggi. 5. N4asih banyaknya daerah yang terisolir, khtrsusnya di pantai selatan Alor.
Dcngan mclihat kondisi tersebut, maka potcnsi sumber daya alam (SDA) yang
dimiliki
oleh Kabupatcn Dati II Aior, rurtuk saat sekarang sangat terbatas dalanr mendulnrrrg pembangunan.
Salah satu cara untuk mcningkatkan taraf hidup (keadaan ekonomi) penduduL adalah dcngan nernacu peningkatan keterampilan
(skill),
daya nalu (wawasan) bagi penduduk- Dengan
anggapan bahwa dcngan adanya wawasan 1'ang retatif luas, maka pendudulc akan mampu
menciptakan (inovasi) maupun mengembangkan segala sesuatu .ydng dapat mendatangkan pcndapatan sesuai dengan kondisi yang dihadapi oleh Kabupaten Dati tr Alor pada saat sekarang maka upaya peningkatan sumber daya manusia (SDlrf) dilak-ukan dengan cara 1.
:
Mendirikan Bengkel latilran kerja
Hal ini penting artinya bagi penduduh yang tidalc sempat melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi, hai ini khususnya dipcruntukan bagr mereka lulusan SD, SLTP, SLTA 2. Mendirikan Kursus-kursus
J,nis kusus yang didirikan disesuaikan perkiraan kebutuhan di masa datang baik untuk skala wilayah Kabupaten Dati
II
A1or, maupun dalam skala yang lebih luas, sehingp fihak
pcnyelenggara kursus dituntut mempunyai lvawasan yang luas terhadap kebutuhan lapangan keqa. 3. Tingkat pendidikan Alademi
Pendidikan setingkat akademi, sangat diperlukan oleh Kabupaten Dati
II
Alor, yaitu untuk
\)
nrcnyiapkan tenaga-tenaga terampil yang mempunyai pengetahuan yang relatif lebih luas'
pemilihan pendid"ilian sctingkat akademi ini relatif lebih relevarq sesuai dcngan kondisi yang ada
bila dil''andingkan dcngan porguruan tinggl.
vI.59
t
Keuntungan yang diharapkan dari usaha peningkatan sumbcr daya manusia (SDM adalah
:
1. lr4ampu scbagai pcnggcrali dalam upaya pengolahan sumber daya alam sesuai dengan tingkat pengetahuan yang
dimiliki.
2. Diharapkan dengan meningkatnya sumber daya manusia (SDlvf) tersebut, kondisi alam yang selama ini rclatif sulit untuli dimanfaatkan secara bertahap dapat dibudiday'akan, dengan tetap mcmperhatikan kelestarian alam sesuai dengan peraturan yang berla}u.
3. Dengan ketertunpilan yang dimiliki tenaga kerja tersebut dapat mencari kerja di tempat lain (mcrantau). Hal
ini
akan rnendatangkan keuntungan dengan adarryauang masuk ke Kabupaten
Dati tr Alor, karena adanya pengiriman uang ke keluarganya: Apabila jumlah tenaga kerja yang merantau
relatif banyalq maka pengiriman uangrun meningftat pula sehingga dampak yang
dirasakan adalah semakin banyak uang yang beredar di Wilayah Kabupaten Dati II Alor, hal alian rneningkatkan frekuensi kegiatan
ekonomi.
ini
\
6.3 Strateei PemekAFn WilaYah Pcmekaran rvilayah sangat penting Kabupatcn Dati 1I Alor, hal ini dikarenakan - masih
dilahkan dibeberapa wiiayah kecamatan di
:
relatif luas u'ila1'ah kecamatan
- kcterbatasanjaringan jalan yang ada
- keterbatasanjangkauan pelayanan dari fasilitas yang ada
Bcrdasarkan kondisi seperti tersebut
di
atas, malia salah satu cara untuk mempercepat
kegiatan pcmerataan pembangunal, ditempuh upaya pemekaran wilayah.
Wilayah kscamatan yang mendapat perhatian khusus untuk dimekarkan adalah
:
vI.60
- Kecarnatan Alor Timur dcngan ibulcota Maritaing
- Kecanratan Alor Barat Daya dengan ibukota Moru
6.3:1 I(ecamatan AIor Tinrur Mcmpunyai wila),ah dari pantai utara sampai pantai selatan Pulau Alor bag.an timur, untutrl dapat mclayani seluruh ivitayah tersebut, sampai saat sekarang masih sering mcngalami
kesuiitan, karena keterbatasan prasarana dan sarana perhubungan serta kondisi alam yang kurang menguntungkan. Salah satu cara unhrlc mengatasi masalah tersebut adalah memecah wilayah terscbut, menjadi beberapa wilayah (perlu studi lebih lanjut untulc menentr.rkannya) untulc dapat melayani seluruh wilayah s€cara oprimal.
6.3.2 Kecamatan Alor Barat Dava Kecamatan
Alor Barat Daya mempunyai wilal,ah yang relatif luas dengan fasititas
pelayanan yang belum menjangkau sehruh wilayah kecamatan
l{al ini
dikarenakan masih ada
beberapa tempat sarnpai saat sekarang belum dapat dijanglau dcngan melewati jalan darat.
Guna mengatasi permasalahan tersebut, salah satu cara adalah memekarkan wilayah k:camatan tersebut menjadi beberapa wilayah (perlu studi lebih lanjut untuk menentukan jumlahnya) dengan harapan memekarkan lr"ilayah tersebut akan bcrdiri kota-kota baru dengan fasilitas pendukungnya akan mar'pu melayani u'ilayah-wilayah yang menjadi daerah hinterlandnya.
6.4 Perl{i+ran Invcstasi Penrbangu[an Pcmbangunan wilayah (regional) pada dasamya akan ditentukan oleh kemampuan ncnyediaan sumber pcmbiayaan atau dana unhrk diinvestasikan guna msncapai laju pertumbuhan
skonomi wiiayah dan tingkat kcsejahtcraan )rang hcndak dicapai. Sebenamya, untuk mencapai
vI.61
sas-dran pembangunan
yang hendak dicapai, kc.butuhan investasi harus mempcrhitungkan laju
pertumbuhan secara agregat dan laju pertumbuhan secara sekloral, yang kemudian perlu pula
diperinci lebih lanjut dalam program-progam. Perkiraan Investasi Pembangunan pada bagian ini
tidak dirnaksudlian sampai pada kedalaman pcnrbiayaan program, melainkan untuk indikasi diharapiian kebutuhan invcstasi secara makro/agrc.gat. Dengan rndikasi
ini
diharapkan rcncana
pembiayaan program-program dapat diarahkan
Adapun pendekatan perencanaan yang dipakai disini didasarkan kepada pendekatan scderhana dengan ntetode Incrsnental Capitat Output Ratio(ICOR). Dengan mcnghitwrg dan menaksir.angkatan ICOR - yaitu angka perband.ingan yang menunjukan Investasi yang dibutuhkan
untuk dapat meningkatkan tambahan pendapatan (output) dan memperhatikan
ke.munglcinan
pertumbuhan ekcnomi yang hendak dicapai, maka dapat diperkirakan kebutuhan investasi yang diperlukan.
Asumsi-asumsi yang mendasari perkiraan kebutuhan investasi pembangunan di Kabupaten Dati II Alor adalah sebagai berikut
:
- data historis perkembangan ekonomi (PDRB) Kabupaten Dati
pelita
$
rata-rata pertahun sebesar 3,zDohakhir Pelita
tr Alor pada periode 1985-1989
V (1988-1989) mencapai masing-masing
4,269'0. Dari kecendenulgan historis yang ada, maka perfumbuhan ekonomi sampai akhir Pelita
V
(i993-1994) diperkirahan scbesar 2,720 , sedangkan pada priode Pelita Vi (1994-1999-2000) naik menjadi sebcsar
rata-rata3,24yopertahun. t
- ICOR Kabupatcn Dati II
Alor akan lebih rendah dari ICOR Pror.insi Nusa Tenggara Trmur secra
kesclunrhaq disebabkan tingkat te}nologi dan skala modal yang relatif lebih rendah di Kabupaten Dati
Il Alor . Asumsi ini
nanrpaknya
silih (valid), dilihat dari pertumbuhan ekonomi
Kabupaten Dati trAIoryang lebih tinggt dari pacia rata-rataprovinsi NTT pada periode yang lalu.
ICOR dihitrxrg sebagai bsrikut
:
vr.62
IcoR
:....-ti.-
PDRB*1
dcngan
ICOR :
Incrernental Capital Output Ratio
\ : Investasi pada tahun t PDRB*I
:
Peninglcatan PDRB pada tahun t
Perkiraan
+I
koduk Domestik Regional Bruto
Kabupaten Dati
II Alor periode 1990-2000
ditunjukkan pada tabel V.15. Adapun sumber dana investasi akan berasal dari Dana Pembangunan
Sektoral (APBII)" Dan Inpres, PMA/PMDN, tabungan Daerah sendiri (yang mencerminkan kcmampuan pendapatan
Asli Daerah) dan Tabturgan Pcrusahaan, Tabungan Rumah Tangga
dan
iftedit Investasi.
TABEL VI.15 PERKIRAAI{ PERKDMB{\IGAN PR.ODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) KABUPATEN ALOR, TAIII.IN I99U2AOA (ATAS DASARII{RGA KONSTAN 1983, D.{LAM RIBUAI.I RUPIAID
+---
--------lP0RB
konstan
Tahun 1
989( a ktua I i 990 1
991
1992 993 1994 1995 2000 1
(atas
)
harga La j u Pen 1983) tumbuha n
1A 2'ti JA . L L L
1
. !
4
35.106,1 36.073,7 36.944,4 37.899, 1 38.878,6
2
39.8.93,3
2
45.370,2
,26 ,58
2
2
%
qa,
,58
?
qp,
?
F,Q,
,58
?
7t"
Sunrber : Hasil Analisrs
yr 53