RENCANA STRATEGIS UPN VETERAN YOGYAKARTA

RENCANA STRATEGIS UPN ‘VETERAN’ YOGYAKARTA 2015-2019

1

RENCANA R RE EN NC CANA AN NA ST S STRATEGIS TRA ATE TEGI GIS GI S UP UPN PN ‘VET ‘V ‘VETERAN’ VET ETER ER E RAN A ’ YOGYAKARTA Y GY YO GYAK AKAR AK KAR A T TA A 2015-2019 201 0155-20 2 199

2


3


4


5


6


7


8


DAFTAR ISI

Kata Pengantar Surat Keputusan Rektor Tim Penyusun Daftar Isi BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Pemikiran …………………………………...... B. Pengertian …………………….…………….………... C. Landasan Hukum ………………….………………… BAB II

BAB III

BAB IV

BAB V

12 15 17

ANALISIS LINGKUNGAN DAN ISU STRATEGIS A. Lingkungan Internal …………………………….…… B. Lingkungan Eksternal …………………………..…… A. Isu Strategis ………………………………….………

21 24 28

PRINSIP DASAR, NILAI, VISI, MISI DAN TUJUAN A. Prinsip Dasar dan Nilai ……………………………… B. Visi dan Misi ………………………………………..... C. Tujuan …………………………………………………

40 40 41

STRATEGI PENGEMBANGAN A. Strategi Utama ……………………………………….. B. Strategi Tindakan …………………………………….

44 44

SASARAN STRATEGIS, INDIKATOR KINERJA SASARAN STRATEGIS (IKSS), PROGRAM STRATEGIS, KEGIATAN DAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK)

A. B. C. D. BAB VI

Halaman i ii iii 9

Pendidikan, Pembelajaran dan Kemahasiswaan … Penelitian ………………..……………………........... Pengabdian ………………..…………………………. Organisasi, Kelembagaan dan Tata Kelola ……….

50 68 78 89

INDIKATOR KINERJA SASARAN STRATEGIS (IKSS) TAHUNAN A. Pendidikan, Pembelajaran dan Kemahasiswaan ...

123 9


BAB VII

B. Penelitian …………………………………………...… C. Pengabdian …………………………………………... D. Organisasi, Kelembagaan dan Tata Kelola …….....

126 129 132

MONITORING DAN EVALUASI A. Tujuan ………………………………………………… B. Ruang Lingkup ……………………………………..... C. Penanggung Jawab dan Pelaksana ………….…… D. Periode ………………………………………………...

142 142 143 143

BAB VIII PENUTUP

145

10


11


BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Pemikiran Rencana Strategis UPN “Veteran” Yogyakarta tahun 2015-2019 didasarkan pada beberapa hal yaitu: pertama, kondisi UPN “Veteran” Yogyakarta saat ini (tahun 2015) dan perkiraan beberapa waktu ke depan, terkait dengan pengelolaan Tridharma Perguruan Tinggi, baik yang bersifat problematika maupun potensi yang bisa dikembangkan. Kondisi ini meliputi aspek pendidikan, pembelajaran dan kemahasiswaan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, organisasi, kelembagaan dan tata kelola. Perubahan status UPN “Veteran” Yogyakarta menjadi Perguruan Tinggi Negeri melalui Peraturan Presiden Nomor 121 tahun 2014 tentang Pendirian UPN “Veteran” Yogyakarta, telah berdampak pada perubahan tata kelola UPN “Veteran” Yogyakarta secara menyeluruh, baik dalam aspek utama penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi maupun aspek pendukungnya. Kondisi ini menuntut penataan kelembagaan secara baik dan menyeluruh sehingga tidak menimbulkan masalah dan dapat meningkatkan kualitas UPN “Veteran” Yogyakarta. Kedua, peluang dan tantangan bagi perguruan tinggi di masa depan untuk dapat berperan aktif baik di tingkat domestik, regional, maupun internasional dalam rangka mendukung tujuan pembangunan nasional, khususnya bidang pendidikan. Arah pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) periode 2015-2019 ditekankan pada daya saing 12


regional, dan periode 2020-2024 ditekankan pada daya saing internasional. Kuatnya arus globalisasi dan perkembangan ekonomi menuntut Bangsa Indonesia memiliki Sumberdaya Manusia (SDM) yang profesional dalam segala bidang. Di samping itu Bangsa Indonesia harus memiliki kepribadian yang kuat agar tidak mudah terseret arus perubahan dunia. Kenyataan tersebut merupakan tantangan sekaligus peluang untuk berbuat sesuatu. Sebagai perguruan tinggi yang mewarisi cita-cita luhur para Veteran Republik Indonesia, Universitas Pembangunan Nasional (UPN) ”Veteran” Yogyakarta, terpanggil untuk berperan aktif menghadapi tantangan global tersebut, antara lain dengan menempatkan diri sebagai kekuatan intelektual dalam membangun masyarakat dan bangsa Indonesia yang cerdas, tangguh, berkeadaban, dan mempunyai ciri khas bela negara. Hal tersebut sejalan dengan visi pendidikan nasional seperti tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Visi pendidikan nasional adalah terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas, sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Ketiga, Renstra Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2015-2019 yang memiliki Visi “Terwujudnya pendidikan tinggiyang bermutu serta kemampuan iptek dan inovasi untuk mendukung daya saing bangsa”. Pendidikan tinggi yang bermutu dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang berpengetahuan, terdidik, dan terampil, sedangkan kemampuan iptek dan inovasi dimaknai oleh keahlian SDM dan lembaga litbang serta perguruan tinggi dalam melaksanakan kegiatan 13


penelitian, pengembangan, dan penerapan iptek yang ditunjang oleh pembangunan faktor input (kelembagaan, sumberdaya, dan jaringan). Sementara itu, makna daya saing bangsa adalah kontribusi iptek dan pendidikan tinggi dalam perekonomian yang ditunjukkan oleh keunggulan produk teknologi hasil litbang yang dihasilkan oleh industri/perusahaan yang didukung oleh lembaga litbang (LPNK, LPK, Badan Usaha, Perguruan Tinggi) dan tenaga terampil pendidikan tinggi. Untuk mencapai Visi tersebut, telah ditetapkan 2 misi yaitu: 1. Meningkatkan akses, relevansi, dan mutu pendidikan tinggi untuk menghasilkan SDM yang berkualitas; dan 2. Meningkatkan kemampuan Iptek dan inovasi untuk menghasilkan nilai tambah produk inovasi. Dalam rangka mewujudkan visi dan melaksanakan misi Kemenristekdikti, maka tujuan strategis yang harus dicapai adalah: “Meningkatnya relevansi, kuantitas dan kualitas sumberdaya manusia berpendidikan tinggi, serta kemampuan Iptek dan inovasi untuk keunggulan daya saing bangsa”. Untuk melihat secara lebih konkrit ketercapaian tujuan strategis tersebut perlu ditetapkan ukuran indikator tujuan tersebut secara kuantitatif. Dalam rancangan lima tahun ke depan, indikator kinerja tujuan strategis diukur dengan indeks pendidikan tinggi pada tahun 2019 ditargetkan berada pada peringkat 56 besar dunia dengan nilai 5,0 dan indeks inovasi Indonesia pada tahun 2019 yang ditargetkan berada pada peringkat 26 besar dunia dengan nilai 4,4. Tujuan strategis tersebut kemudian dijabarkan dalam 5 (Lima) sasaran strategis sesuai dengan permasalahan-permasalahan yang

14


harus diselesaikan dalam kurun waktu 2015-2019. Sasaran strategis tersebut adalah: 1. Meningkatnya kualitas pembelajaran dan kemahasiswaan pendidikan tinggi 2. Meningkatnya kualitas kelembagaan Iptek dan pendidikan tinggi 3. Meningkatnya relevansi, kualitas, dan kuantitas sumberdaya Iptek dan pendidikan tinggi 4. Meningkatnya relevansi dan produktivitas riset dan pengembangan 5. Menguatnya kapasitas inovasi.

B. Pengertian 1. Rencana Strategis (Renstra) adalah dokumen yang berisi arahan pengembangan UPN “Veteran” Yogyakarta untuk jangka waktu 5 (Lima) tahun. 2. Kinerja adalah keluaran/hasil dari kegiatan/program yang hendak atau telah dicapai sehubungan dengan penggunaan anggaran dengan kuantitas dan kualitas terukur 3. Indikator kinerja adalah ukuran keberhasilan yang akan dicapai dari program dan kegiatan yang telah direncanakan atau sasaran yang akan dicapai 4. Indikator kinerja Sasaran Strategis adalah yang selanjutnya disebut IKSS adalah ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi yang berorientasi pada hasil 5. Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu kegiatan yang telah ditetapkan 15


6. Perencanaan Kinerja adalah merupakan proses penetapan kegiatan tahunan dan indikator kinerja berdasarkan kebijakan, program dan sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana strategis dan dijabarkan dalam dokumen rencana kerja Unit Kerja. Hasil dari proses ini berupa rencana kinerja tahunan yang kemudian ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja unit kerja. 7. Prinsip Dasar adalah pernyataan tertulis tentang kerangka dasar yang bersifat umum dan luas yang mendasari penyelenggaraan UPN”Veteran” Yogyakarta. 8. Nilai adalah pernyataan tertulis tentang jiwa, filosofi, dan ruh yang mendasari penyelenggaraan UPN”Veteran” Yogyakarta. 9. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. 10. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. 11. Tujuan Organisasi adalah pernyataan tertulis tentang hal-hal yang secara umum hendak dicapai oleh UPN ”Veteran” Yogyakarta pada masa yang akan datang. 12. Analisis Lingkungan adalah kegiatan pengolahan data yang bersumber dari lingkungan eksternal dan lingkungan internal guna menentukan peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan UPN “Veteran” Yogyakarta. 13. Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi 14. Isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan program kerja yang dampaknya 16


signifikan bagi UPN “Veteran” Yogyakarta dengan karakteristik bersifat penting, mendasar, mendesak, berjangka panjang dan menentukan tujuan penyelenggaraan UPN “Veteran” Yogyakarta di masa yang akan datang 15. Tujuan Strategis adalah pernyatan tertulis tentang hal-hal yang hendak dicapai UPN ”Veteran” Yogyakarta guna menghadapi kondisi lingkungan dan isu strategis yang berkembang. 16. Sasaran Strategis adalah sasaran terukur yang hendak dicapai oleh UPN”Veteran” Yogyakarta pada periode waktu tertentu. 17. Program Strategis adalah sekumpulan kegiatan yang memperlihatkan urutan cara mencapai sasaran strategis. 18. Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. 19. Widya Mwat Yasa adalah menuntut ilmu guna diabdikan kepada Negara dengan hati yang suci, bersih, tulus, dan ikhlas.

C. Landasan Hukum 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 17


3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586); 4. Undang-Undang

Nomor

17

Tahun

2007

tentang

Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5500); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5007); 8. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 121 Tahun 2014 tentang Pendirian Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta sebagai Perguruan Tinggi Negeri di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 250); 9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 73 tahun 2013 tentang Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 831); 18


10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 769); 11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 50 Tahun 2014 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 788); 12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 139 tahun 2014 tentang Pedoman Statuta dan Organisasi Perguruan Tinggi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1670); 13. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 13 Tahun 2015 Tentang Rencana Strategis Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2015-2019 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 701).

19


20


BAB II ANALISIS LINGKUNGAN DAN ISU STRATEGIS A. Lingkungan Internal Kekuatan: 1. Pendidikan, Pembelajaran dan Kemahasiswaan a. Kurikulum telah berorientasi pada kurikulum berbasis KKNI b. Kurikulum memuat nilai-nilai kedisiplinan, kreativitas, bela negara dan kewirausahaan. c. Animo calon mahasiswa baru dalam 5 tahun terakhir terus meningkat. d. Mahasiswa berasal dari seluruh wilayah Indonesia. e. Memiliki jumlah alumni yang banyak dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan luar negeri. f. Memiliki alumni yang telah menduduki posisi strategis di masyarakat, Industri dan pemerintahan. 2. Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat a. UPNVY telah masuk dalam klaster PT utama dalam bidang penelitian b. Kecenderungan program pengabdian kepada masyarakat meningkat 3. Organisasi, kelembagaan dan Tata Kelola a. UPN

“Veteran”

Yogyakarta

telah

menjadi

PTN

Satker

Kemenristekdikti

21


b. Posisi bersaing yang baik (memiliki kekhususan) dalam persaingan antar Perguruan Tinggi di tingkat regional pada khususnya dan nasional pada umumnya. c.

Universitas dan semua Program Studi telah terakreditasi.

d. Memiliki jumlah dan kualifikasi SDM (pendidik dan kependidikan) yang cukup memadai dalam melaksanakan Tridarma Perguruan Tinggi. e. Memiliki prasarana dan sarana yang cukup memadai f. Kerjasama dengan lembaga dalam dan luar negeri meningkat Kelemahan: 1. Pendidikan, Pembelajaran dan Kemahasiswan a. Perubahan kurikulum menuju Kurikulum Berbasis KKNI tidak otomatis mampu mengubah mindset para dosen maupun mahasiswa menuju pendekatan mahasiswa aktif karena budaya teaspoon feeding sudah menjadi tradisi pembelajaran dari waktu ke waktu. b. Proses pembelajaran cenderung berorientasi hard skills daripada soft skills c. Nilai Bela Negara dan karakteristik UPNVY belum terinternalisasi dalam kehidupan organisasi d. Suasana dan budaya akademik belum terbangun secara maksimal. e. Alumni belum sepenuhnya memberikan kontribusi kepada pengembangan universitas.

22


2. Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat a. Luaran Penelitian belum optimal dalam memberi kontribusi pada pengembangan ilmu, daya saing bangsa dan kesejahteraan masyarakat b. Program pengabdian kepada masyarakat belum sepenuhnya berbasis pada hasil penelitian 3. Organisasi, kelembagaan dan Tata Kelola a. Organisasi

dan

kelembagaan

belum

dioptimalkan

untuk

memenuhi kebutuhan sebagai perguruan tinggi yang unggul dan belum sesuai peraturan perundangan b. Terdapat ketidak sesuaian antara kebutuhan dan ketersediaan dosen untuk bidang ilmu tertentu dan tenaga kependidikan untuk organ dan sub organ tertentu c. Sistem manajemen (SDM, Keuangan, dan Aset dan Fasilitas) yang saat ini digunakan belum sepenuhnya memenuhi tuntutan good university governance dan belum sejalan dengan peraturan perundangan. d. Sistem penjamin mutu yang diterapkan belum sepenuhnya digunakan sebagai pertimbangan pembuatan kebijakan. e. Kedudukan UPN sebagai PTN Satker menyebabkan kurang fleksibilitas dalam pengelolaan f.

Jumlah dan Kualifikasi jabatanfungsional Tenaga pendidik masih belum mencerminkan PT yang sesuai SNPT

g. Kompetensi tenaga kependidikan masih belum mendukung good university governance

23


h. Penyelesaian Status kepegawaian pasca UPNVY berubah menjadi PTN belum selesai dan berpotensi terjadi kelebihan SDM i.

Keberadaan standar ISO yang bisa diadopsi untuk pengelolaan dan pelaksanaan proses administrasi dan pengembangan SDM belum baik

j.

Berbagai Sistem informasi yang ada belum terintegrasi

k. Pengelolaan sarana dan prasarana belum terintegrasi l.

Pengelolaan sistem keuangan PTN satker belum terbangun baik

m. Kerjasama

belum

secara

optimal

berdampak

langsung

meningkatkan kualitas proses penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi

B. Lingkungan Eksternal Peluang 1. Pasar a. Pembangunan nasional di era globalisasi telah meningkatkan kebutuhan sumberdaya manusia yang berkualitas dalam bidang teknologi mineral, teknologi industri, pertanian, ekonomi serta ilmu sosial dan ilmu politik b. Yogyakarta sebagai kota pelajar menjadi salah satu tujuan utama bagi calon mahasiswa kuliah di Indonesia c. Perubahan status menjadi PTN berpotensi meningkatkan animo masuk UPN “Veteran” Yogyakartabaik dari sisi kuantitas maupun kualitas

24


d. Banyaknya tenaga praktisi baik lembaga swasta maupun pemerintah untuk membantu meningkatkan kompetensi dan kualitas lulusan e. Tuntutan pengguna terhadap kompetensi lulusan (outcome) dan output bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat f.

Peluang penelitian yang berbasis local genius semakin terbuka

2. Kebijakan pemerintah tentang pendidikan tinggi a. Terdapathibah yang memberikan pembiayaan untuk peningkatan kualitas institusi b. System penjaminan mutu menjadi kriteria utama kualitas sebuah organisasi/lembaga, baik bisnis maupun non bisnis c. Adanya kebijakan pemerintah dan swasta dalam bidang pengabdian masyarakat yang berbasis kompetensi keilmuan, riset dan pendidikan untuk mendukung pengembangan reputasi lembaga d. Potensi sumberDana bagi Perguruan Tinggi untuk penelitian dan pengembangan pendidikan cukup tinggi yang bersumber dari Pemerintah, Industri maupun lembaga Luar Negeri e. Tersedianya 3 bentuk pengelolaan PTN: Satuan kerja Pemerintah, Badan Layanan Umum dan Badan Hukum 3. Kondisi sosial-politik domestik a. Dinamika otonomi daerah b. Demokratisasi

25


4. Globalisasi a. Peluang kerjasama di tingkat internasional dan nasional semakin terbuka dalam rangka benchmarking dan mewujudkan worldclass entrepreneurial university. b. Liberalisasi ekonomi, politik, sosial, budaya dan hankam 5. Perkembangan TIK a. Kemajuan teknologi informasi telah meningkatkan pemahaman dan kepedulian masyarakat terhadap masalah-masalah bangsa b. Kemudahan dan kecepatan akses dalam berbagai bidang

Ancaman: 1. Pasar a. Semakin

meningkatnya

Perguruan

Tinggi

Swasta

yang

berkualitas b. Berdirinya perguruan tinggi negeri di kawasan 3 T (terdepan, terluar dan tertinggal) berpotensi mengurangi animo mahasiswa yang berasal dari kawasan tersebut c. Meningkatnya persaingan antar perguruan tinggi nasional dan perguruan tinggi asing di Indonesia 2. Kebijakan pemerintah: pendidikan tinggi a. Peningkatan daya saing nasional dan penyehatan organisasi yang menjadi inti dari The Higher Education Long Term Strategy Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi b. Pilar Pendidikan Nasional berupa otonomi dan penyehatan organisasi serta peningkatan capacity building untuk peningkatan Akuntabilitas kinerja institusi 26


c. Tuntutan stakeholders terhadap sistem manajemen mutu PT dan tata kelola perguruan tinggi semakin meningkat. d. Klastering

perguruan

tinggi

negeri

berpotensi

terjadinya

segmentasi pasar yang lebih ketat e. Semakin ketatnya penilaian akreditasi program studi oleh BAN PT 3. Pemasok (input) dan pengguna (output) a. Tuntutan pemeringkatan internasional karena masyarakat menjadikan pemeringkatan sebagai referensi b. Semakin cepatnya perkembangan ilmu dan teknologi sehingga memerlukan penyesuaian kurikulum lebih cepat dan peningkatan sarana dan prasarana pendidikan, utamanya perpustakaan dan laboratorium 4. Kondisi sosial-politik domestik a. Menyebarnya nilai-nilai neo-liberalisme yang berdampak pada lunturnya nilai-nilai kebangsaan dan apresiasi budaya nasional dalam masyarakat 5. Globalisasi: a. Meningkatnya persaingan antar PT yang menyelenggarakan program studi sejenis dengan orientasi daya saing baik ditingkat nasional maupun internasional. b. Masuknya tenaga ahli asing sebagai konsekuensi fenomena global

dan

perwujudan

masyarakat

ekonomi

ASEAN

menyebabkan persaingan kerja lulusan (alumni) yang semakin ketat

27


6. Perkembangan TIK: a. Perguruan tinggi lain telah menerapkan sistem pembelajaran berbasis IT b. Kecepatan perkembangan teknologi informasi menuntut adanya penyesuaian yang cepat bagi perguruan tinggi

C. Isu Strategis 1. Perubahan UPN “Veteran” Yogyakarta dari PTS menjadi PTN Satker Kemenristekdikti Melalui Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 121 Tahun 2014 Tentang Pendirian Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta tanggal 6 Oktober 2014 dan diundangkan pada tanggal 9 Oktober 2014, maka UPN “Veteran” Yogyakarta telah berubah status kelembagaannya dari Perguruan Tinggi Swasta menjadi Perguruan Tinggi Negeri di bawah Satuan Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Perubahan Status kelembagaan ini berdampak pada perubahan tata kelola universitas, utamanya tata kelola SDM, Keuangan dan Aset. Secara umum, setelah UPN “Veteran” Yogyakarta ditetapkan menjadi PTN, baik sebelum atau setelah ditetapkan menjadi Satker Kemenristekdikti, belum secara otomatis menyelesaikan masalah kepegawaiannya, baik bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kementerian Pertahanan maupun Pegawai Tetap Yayasan (PTY) atau pegawai Non PNS. Namun demikian untuk penyelesaian masalah PNS Kemenhan lebih bersifat administratif. Hal ini seperti tercantum dalam Pasal 6a Perpres Penegerian. Sedangkan masalah PTY 28


bersifat substantif karena upaya penyelesaiannya belum didukung oleh peraturan perundangan. Seperti yang tercantum dalam Pasal 6b bahwa “pegawai yang bukan PNS dapat diangkat menjadi CPNS sepanjang memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan ditugaskan pada Universitas Pembangunan Nasional”. UU Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) menyebutkan ada 2 jenis Aparatur Sipil Negara yaitu Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Sedangkan untuk pengangkatan PNS yang merujuk pada PP 11 tahun 2002 dan PerKa BKN 11 Tahun 2002, tidak memberikan dasar untuk perlakuan secara khusus bagi pegawai non PNS di Perguruan Tinggi Negeri Baru (PTNB). Secara khusus, masalah status kepegawaian PTY ini bisa dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu masalah kepegawaian bagi Dosen (tenaga pendidik) dan masalah kepagawaian bagi tenaga administrasi (Tenaga Kependidikan). Masalah kepegawaian bagi dosen muncul ketika Perpres ini berlaku, status dosen PTY setelah menjadi PTN belum jelas karena saat itu sudah tidak lagi sebagai pegawai tetap yayasan (PTY), tetapi belum bisa masuk sebagai PNS atau PPPK. Sedangkan masalah status kepagawaian untuk tenaga kependidikan adalah belum adanya peraturan khusus yang mengatur tentang status tenaga kependidikan PTY setelah UPN “Veteran” Yogyakarta ditetapkan sebagai PTN. Peraturan yang ada terkait dengan pengangkatan pegawai, baru bersifat umum seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Apabila dosen ada peraturan lain yang mengaturnya yaitu UU Nomor 12 tahun 2012 dan 29


Permendikbud Nomor 84 tahun 2013, tetapi untuk tenaga kependidikan belum ada peraturan lainnya.Masalah tersebut muncul, selain karena secara substansi peraturan perundangan yang ada belum bisa menyelesaikan masalah kepegawaian Perguruan Tinggi Negeri Baru (PTNB) khususnya UPN “Veteran” Yogyakarta, juga dalam Perpres tersebut tidak menyebutkan peraturan peralihan dan belum ada tindak lanjut dari kementerian terkait pasca dikeluarkannya Perpres seperti yang tercantum dalam pasal 7. Sebagai implikasi dari ketidakjelasan status pegawai Non PNS pasca ditetapkannya UPN “Veteran” Yogyakarta sebagai PTN di bawah Satker Kemenristekdikti, telah menimbulkan masalah keuangan khususnya dalam hal pembayaran atau belanja pegawai bagi pegawai Non PNS. Berdasarkan peraturan perundangan, seluruh kegiatan dan belanja pegawai Perguruan Tinggi Negeri akan dibiayai oleh APBN dan PNBP. Pegawai yang dibiayai oleh APBN dan PNBP adalah pegawai yang telah memiliki status jelas yaitu sebagai PNS dan PPPK (sesuai UU No. 5 tahun 2014 tentang ASN) atau dosen tetap PTN (menurut UU No. 12 tahun 2012 dan Permendikbud No. 84 tahun 2013). Permasalahan muncul ketika UPN “Veteran” Yogyakarta telah ditetapkan menjadi PTN Satker Kemenristekdikti, status pegawai non PNS belum jelas (apakah masuk PNS atau PPPK). Belum jelasnya status pegawai non PNS ini, mengakibatkan kesulitan untuk mengeluarkan anggaran atau membiayai gaji dan tunjangan pegawai Non PNS. Hal ini disebabkan karena belum ada payung hukum atau peraturan perundangan yang 30


mensahkan dikeluarkannya Dana APBN atau PNBP bagi Pegawai Non PNS UPN “Veteran” Yogyakarta apabila belum memiliki status yang jelas sesuai peraturan perundangan. Sedangkan bagi PNS Kemhan, apabila telah dimutasi berdasarkan ketentuan dan prosedur yang sesuai dengan peraturan perundangan, bisa dibiayai oleh APBN melalui usulan Kemenristekdikti. Untuk masalah aset, setelah ditetapkan menjadi PTN, sesuai dengan Perpres pasal 4a dan pasal 7 ayat (1), kekayaan yang semula milik YKPP dan Kementerian Pertahanan dipindahkan menjadi kekayaan milik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Hingga saat ini proses pengalihan aset belum sepenuhnya selesai. Oleh karenanya perlu langkah-langkah strategis untuk dapat menyelesaikan masalah-masalah kepegawaian, keuangan dan aset pasca ditetapkan UPN “Veteran” Yogyakarta kepegawaian ini.

2. Globalisasi dan Kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi Globalisasi telah merubah karakteristik aktor (pelaku) dan isu yang berkembang dalam kehidupan masyarakat. Globalisasi telah melahirkan aktor-aktor penting selain aktor Negara, seperti lembaga swadaya masyarakat (NGO), organisasi internasional, perusahaan multinasional (MNCs), media, kelompok-kelompok kejahatan terorganisir yang bersifat lintas batas negara seperti jaringan pengedaran narkoba dan terorisme. Globalisasi juga telah merubah karakteristik isu yang berkembang di masyarakat baik yang berupa jenis maupun sifatnya. Jenis isu yang sebelumnya hanya isu-isu yang sifat high politics seperti isu politik/kekuasaan, militer dan 31


ekonomi telah bergeser ke isu yang bersifat low politics seperti masalah lingkungan, HAM, kemiskinan, pengangguran dan Gender. Sedangkan sifat isu, yang sebelumnya hanya bersifat terpisah antar isu, saat ini keterkaitan antar isu sudah menjadi keniscayaan. Salah satu contohnya adalah isu kemiskinan tidak bisa dipisahkan dengan isu kerusakan lingkungan. Perkembangan globalisasi telah melahirkan nilai-nilai global yang menjadi pegangan bagi masyarakat dan Negara-negara di dunia, seperti demokrasi, penghormatan terhadap HAM, lingkungan, pemberdayaan dan perlindungan perempuan dan anak, kejahatan transnasional, kemiskinan. Kemajuan

teknologi

informasi

dan

komunikasi

telah

mempercepat pengaruh globalisasi terhadap sebuah masyarakat dan Negara. Pengaruh ini tidak hanya bersifat positif, namun juga negative. Dengan kemajuan teknologi ini, antara fakta dan opini di masyarakat menjadi samar. Kondisi bias berdampak negatif pada identitas nasional sebuah bangsa apabila tidak memiliki jati diri yang kuat. Globalisasi dan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah menuntut respon perguruan tinggi dalam menjalankan Tridharmanya untuk bisa berkontribusi bagi antisipasi dan mengatasi dampak negatif dan mengembangkan potensi globalisasi bagi pembangunan nasional.

3. Internasionalisasi Perguruan Tinggi Perkembangan globalisasi yang ditandai dengan meningkatnya mobilitas sumberdaya dan semakin cepatnya perubahan sosial32


budaya telah menjadikan tantangan tersendiri bagi lembaga pendidikan tinggi. Bagi perguruan tinggi, hal ini merupakan keharusan strategis untuk tetap berada di garis depan dalam bidang penelitian, pembelajaran

dan

pengabdian

masyarakat

dalam

rangka

menghasilkan produk dan proses pendidikan berkualitas dengan wawasan global sekaligus memberikan kontribusi bagi peningkatan daya saing ekonomi nasional. Dalam hal ini, terdapat empat pilar kunci melakukan internasionalisasi perguruan tinggi, yaitu research quality, teaching quality, graduate employability, dan international outlook. Oleh karena itu perguruan tinggi diharapkan mampu memainkan peran kunci untuk merespon perubahan dengan cepat dan dapat menggunakan sumberdaya secara efisien dan efektif dalam rangka menjalankan proses pendidikan tinggi untuk menghasilkan lulusan yang berkarakter, cerdas, dan terampil memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kualitas internasionalisasi lembaga pendidikan tinggi dapat merujuk pada pemeringkatan universitas kelas dunia yang dilakukan oleh beberapa lembaga internasional, seperti Academic Ranking of World Universities (ARWU), Universitas Shanghai Jiao Tong University (SJTU) di China, Times Higher Education Supplement Quacquarelli Symonds (THES) di Inggris dan Cybermetrics Lab di Centro Superior de Investigaciones Cientificas (CSIS) di Spanyol, dan lebih

dikenal

dengan nama

Webometric. Pemringkatan

ini

dimaksudkan untuk mengetahui dan mengenali universitas sebagai organisasi multidimensi serta untuk menyediakan perbandingan secara global agar menjadi universitas berkelas dunia. Dengan 33


memperhatikan lembaga perangking universitas di seluruh dunia, modal utama yang harus dimiliki oleh sebuah perguruan tinggi berkelas dunia adalah suasana akademik yang mampu memacu perkembangan intelektualisme dan menghasilkan karya yang berguna yang didasari atas model manajemen yang kokoh dan tentu komitmen terhadap mutu yang ingin dicapai dalam penetapan World Class University.

4. Manajemen Berbasis Mutu Adanya globalisasi telah meningkatkan intensitas persaingan produk dan layanan jasa yang dibutuhan oleh masyarakat, di mana aspek kualitas menjadi isu utama dalam rangka membangun daya saing. Demikian pula halnya dengan pendidikan, dimana tuntutan akan adanya pendidikan yang berkualitas telah menjadi semakin mengemuka di kalangan pemangku kepentingan. Perguruan tinggi sebagai salah satu lembaga penyelenggara pendidikan dituntut untuk mampu mengelola pendidikan bermutu dalam rangka menghasilkan hasil sesuai dengan yang dijanjikan. Pelaksanaan penjaminan mutu pendidikan tinggi merupakan kewajiban bagi seluruh lembaga pendidikan sebagaimana telah termaktub dalam Undang-undang Nomor 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Dalam paradigma baru pendidikan tinggi yang dikenal dengan tetrahedron pendidikan tinggi telah menempatkan mutu sebagai inti dari prinsip dasar penyelenggaraan pendidikan tinggi. UPN 34


“Veteran” Yogyakarta senantiasa terdorong untuk melaksanakan peningkatan mutu secara sistemik dan berkelanjutan dalam memberikan layanan pendidikan tinggi yang mampu memenuhi atau bahkan melampaui Standar Nasional Pendidikan melalui penerapan Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi dan berbasis KKNI. Selanjutnya, dilakukan pengembangan manajemen mutu yang lebih sistematis melalui inisiasi penerapan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001: 2008 dan IWA 2: 2007.

5. Good University Governance Paradigma baru perguruan tinggi mendorong perubahan peran dan proses penyelenggaraan lembaga pendidikan menuju knowledge

creator

melalui

perencanaan

strategis

dengan

pendekatan daya saing. Agar dapat melaksanakan peran dan proses tersebut dengan baik, maka aspek kesehatan lembaga harus mampu berfungsi secara optimal dalam rangka mewujudkan visi dan misi yang ditetapkannya. Kesehatan lembaga perguruan tinggi ditandai adanya visi dan misi yang kuat serta mampu mendorong motivasi dan komitmen seluruh anggota organisasi, sehingga memiliki struktur dan manajemen yang efektif dan efisien, serta memberikan wahana kerja yang kondusif bagi semua elemen dalam organisasi tersebut. Kapasitas lembaga, secara terprogram dan sistematis harus dibina dan dikembangkan, sehingga mampu mencapai yang dibutuhkan untuk dapat melaksanakan otonomi dan akuntabilitas. Tata kelola perguruan tinggi yang otonom, transparan dan akuntabel 35


dengan mengedepankan prinsip-prinsip good university governance, merupakan amanat dari UU Sisdiknas, sebagaimana yang ditetapkan dalam Pasal 48 ayat (1) yang menyatakan bahwa pengelolaan Dana pendidikan berdasarkan pada prinsip keadilan, efisiensi, transparansi dan akuntabilitas publik. Prinsip transparansi berarti perguruan tinggi memiliki keterbukaan dan kemampuan untuk menyajikan informasi yang relevan secara tepat waktu sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan standar pelaporan yang berlaku kepada pemangku kepentingan. Sedangkan prinsip akuntabilitas mengandung makna bahwa perguruan tinggi memiliki kemampuan dan komitmen untuk mempertanggungjawabkan semua kegiatan yang dijalanlan kepada pemangku kepentingan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Dalam hal ini, UPN “Veteran” Yogyakarta senantiasa berupaya untuk meningkatkan kapasitas dalam pengelolaan kelembagaan pendidikan serta membangun sistem pengelolaan kelembagaan yang sehat sehingga diharapkan akan adanya kemandirian yang dibarengi dengan tranparansi dan akuntabilitas sistem, proses dan prosedur pada semua unit kerja dalam rangka peningkatan kualitas dan relevansi secara berkelanjutan sekaligus memberikan citra positif universitas kepada pemangku kepentingan.

6. Daya Saing dan Karakter Bangsa Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945) mengamanatkan bahwa tujuan utama Pendidikan Nasional tidak hanya melakukan transfer ilmu pengetahuan dan teknologi, melainkan lebih dari itu 36


adalah melakukan transfer nilai-nilai luhur bangsa, menanamkan semangat kebangsaan, menanamkan identitas bangsa, dan melestarikan serta mengembangkan budaya bangsa. Adanya perkembangan demokratisasi dan globalisasi telah membawa ekses perubahan tata nilai dan karakter anak bangsa. Nilai-nilai luhur luntur oleh nilai-nilai asing yang masih superfisial karena belum berakulturasi dan beradaptasi dengan baik, sehingga karakter bangsa menjadi isu yang mencemaskan masyarakat. Oleh karena itu, pendidikan tidak saja diharapkan menghasilkan insan yang cerdas dan terampil, tetapi juga mampu membangun insan Indonesia yang berkarakter, menjadi warga negara yang produktif, inklusif dan menghargai keragaman budaya, sekaligus menjadi warga dunia yang menghargai nilai-nilai universal. Dalam konteks tersebut maka pendidikan tinggi di Indonesia diharapkan menjadi kunci bagi kemajuan dan daya saing bangsa dengan menghasilkan lulusan yang berkarakter, cerdas, dan terampil, memajukan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni baik melalui adaptasi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kemakmuran bangsa, maupun melalui penciptaan inovasi yang relevan bagi pembangunan nasional. UPN “Veteran” Yogyakarta sebagai perguruan tinggi yang mewarisi cita-cita luhur para Veteran Republik Indonesia terpanggil untuk berperan aktif dalam menjawab tantangan perubahan lingkungan tersebut dengan menempatkan diri sebagai lembaga pendidikan terkemuka dalam membangun masyarakat dan bangsa Indonesia yang cerdas, tangguh dan berkeadaban dengan dilandasi oleh moral Pancasila, jiwa 37


kejuangan, disiplin, kreatifitas yang tinggi dan wawasan kebangsaan dalam rangka mewujudkan daya saing bangsa dan menunjang pembangunan nasional.

38


39


BAB III PRINSIP DASAR, NILAI, VISI, MISI DAN TUJUAN A. Prinsip Dasar dan Nilai Penyelengggaraan UPN “Veteran” Yogyakarta dilandasi oleh prinsipprinsip dasar dan nilai-nilai sebagai berikut: Prinsip-Prinsip Dasar: 1. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dilandasi nilai universal dan objektif dalam mencapai kebenaran ilmiah 2. Penyelenggaraan tridharma perguruan tinggi dilandasi keimanan, kebebasan dan tanggungjawab akademik serta sesanti Widya Mwat Yasa. 3. Peningkatan Tata kelola universitas yang baik dicirikan dengan melaksanakan manajemen mandiri, modern dan berkelanjutan.

Nilai-Nilai: Nilai-nilai UPN “Veteran” Yogyakarta meliputi: Disiplin, Kejuangan, Kreativitas, Unggul, Bela Negara, dan Kejujuran

B. Visi dan Misi Visi: Menjadi Universitas Pionir Pembangunan yang dilandasi jiwa bela negara di era global

40


Misi: 1. menghasilkan lulusan yang berdaya saing global dan berjiwa bela negara melalui pembelajaran berkualitas 2. Mengembangkan konsepsi ilmu pengetahuan, teknologi, sains dan kemanusiaan melalui Pengembangan Program Studi/proses belajar mengajar dan pengayaan keilmuan 3. Meningkatkan kualitas penelitian melalui program terencana, terintegrasi dan berkelanjutan 4. Meningkatkan kualitas pengabdian kepada masyarakat melalui penguatan kerjasama antar institusi pendidikan, industri serta pemerintah 5. Mengembangan tata kelola universitas yang baik melalui manajemen mandiri, modern dan berkelanjutan dalam bidang SDM, keuangan, Sarana dan Prasarana serta TIK yang terintegrasi

C. Tujuan Tujuan UPN “Veteran” Yogyakarta: Untuk Menunjang pembangunan nasional melalui bidang Pendidikan tinggi dalam rangka terciptanya sumberdaya manusia yang unggul di era global dengandilandasi jiwa bela negara Tujuan Strategis 1. Peningkatan kualitas lulusan yang memiliki daya saing global dan berjiwa bela negara melalui pembelajaran berkualitas 2. Peningkatan kuantitas dan kualitas program studi dalam rangka penguatan bidang Tridharma PT UPNVY dan berkontribusi bagi 41


terciptanya sumberdaya manusia yang unggul serta menunjang pembangunan nasional 3. Peningkatan kualitas penelitian yang berorientasi kualitas luaran dan daya saing bangsa, serta mendukung proses pembelajaran dan pengabdian kepada masyarakat. 4. Peningkatan kualitas pengabdian kepada masyarakat melalui Perluasan dan peningkatan kualitas kerjasama eksternal dalam rangka

meningkatkan

kualitas

proses

pembelajaran

serta

pengembangan IPTEKS 5. Pengembangan sistem manajemen universitas berdasarkan prinsipprinsip good university governance dan nilai-nilai institusi dalam rangka menciptakan dan meningkatkan kualitas pelaksanaan Tridharma perguruan tinggi

42


43


BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN A. Strategi Utama (Grand Strategy) Berdasarkan analisis lingkungan dan isu strategis, yang telah diuraikan pada bab II, Grand Strategy yang akan dikembangkan oleh UPN “Veteran” Yogyakarta merupakan strategi kombinasi dari strategi stabilitas, ekspansi dan penciutan. Strategi Stabilitas adalah strategi yang tetap melayani produk dan jasa yang selama ini menjadi produk inti, dengan menfokuskan diri pada perbaikan dan pengembangan fungsifungsi yang ada.Strategi Ekspansi adalah strategi menambah produk dan jasa baru dengan memanfaatkan pasar yang ada maupun menambah pasar baru. Sedangkan Strategi Penciutan memusatkan diri pada peningkatan fungsional melalui pengurangan beberapa Satker sesuai dengan ketentuan PTN Satker Kemenristekdikti, yang tidak produktif dan yang bersifat duplikatif.

B. Strategi Tindakan (Strategy in Action) Dengan merujuk pada Grand Strategy, maka rumusan tindakan strategi untuk masing-masing bidang di UPN “Veteran” Yogyakarta yaitu: 1. Bidang Pendidikan, Pembelajaran dan Kemahasiswaan Strategi Stabilitas: Konsolidasi internal yaitu: melakukan sinergi kegiatan pembelajaran dengan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat bersama beberapa kegiatan Satker pendukung

44


Strategi Ekspansi: a. Integrasi ke Depan yaitu: Membuka usaha penyaluran keluaran atau produk UPN “Veteran” Yogyakarta dalam bidang Job placement centre (career centre) dan Program magang (Program Co-Op) bagi mahasiswa dan alumni b. Pengembangan

Proses,

yaitu:

mengembangkan

proses

pembelajaran melalui penguatan kurikulum berbasis KKNI, peningkatan kualitas dosen, peningkatan kualitas sarana dan prasarana pembelajaran serta iklim akademik yang kondusif c. Pengembangan

produk,

yaitu:

Mengembangkan

produk

pembelajaran melalui penguatan kurikulum berbasis KKNI berlandaskan bela negara, soft skills dan kemampuan bahasa inggris. d. Pengembangan pasar, yaitu melakukan kegiatan promosi yang terintegrasi untuk memperkenalkan dan memperluas program studi yang ada dengan berbasis pada visi, misi, tujuan dan program unggulan serta karakteristik yang khas dari masing-masing prodi untuk mendapatkan calon mahasiswa yang berkualitas e. Diversifikasi konsentrik, yaitu: 1) Melakukan ekspansi dalam bidang pendidikan dengan membuka fakultas baru, Sekolah Vokasi, program studi baru di tingkat fakultas, baik Sekolah Vokasi, S1, S2 maupun S3 serta program studi pasca sarjana, dengan mengoptimalkan sumberdaya yang dimiliki, potensi pasar dan jaringan kerjasama

45


2) Menambah produk baru dan menumbuh-kembangkan usaha non-pendidikan pada industri baru berbasis pada kompetensi yang dimiliki oleh UPN “Veteran” Yogyakarta

2. Bidang Penelitian Strategi Stabilitas: a. Konsolidasi internal yaitu: melakukan sinergi kegiatan penelitian dengan kegiatan pembelajaran, pengabdian kepada masyarakat dan kegiatan lainnya b. Integrasi ke Depan yaitu: Membuka usaha penyaluran keluaran atau produk UPN “Veteran” Yogyakarta dalam memfasilitasi publikasi dalam jurnal nasional terakreditasi atau jurnal internasional terindeks, serta HAKI. Strategi Ekspansi: Pengembangan produk, yaitu: Mengembangkan produk penelitian, yaitu melakukan peningkatan kualitas penelitian melalui perencanaan yang terintegrasi dan berkelanjutan, yang berorientasi pada peningkatan luaran serta daya saing bangsa, serta relevansinya dengan proses pembelajaran dan pengabdian pada masayarakat, serta pengembangan tenaga peneliti (dosen dan mahasiswa)

46


3. Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat Strategi Stabilitas: Konsolidasi internal yaitu: melakukan sinergi kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan hasil penelitian, kegiatan pendidikan dan usaha lainnya

Strategi Ekspansi: a. Integrasi Ke depan, yaitu: membuka klinik atau layanan IPTEK, produk pendidikan, dan Penelitian b. Pengembangan Produk Penelitian, yaitu: melakukan peningkatan kualitas pengabdian masyarakat melalui penerapan hasil penelitian dan pengembangan Teknologi Tepat Guna(TTG) c. Diversifikasi Horizontal, yaitu: Membuka usaha baru dengan pasar yang ada antara lain berupa pendidikan dan pelatihan untuk mahasiswa, alumni dan masyarakat

4. Bidang Organisasi, Kelembagaan dan Tata Kelola Strategi Stabilitas: a. Konsolidasi internal yaitu : 1) Melakukan sinergi antara kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat 2) Melakukan penataan kelembagaan dalam bidang Organisasi dan Tata Kelola, SDM, Keuangan dan Aset atau Sarana dan 47


Prasarana pasca UPN “Veteran” Yogyakarta ditetapkan menjadi PTN Satker Kemenristekdikti 3) Melakukan sinergi pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan kegiatan universitas lainnya b. Konsolidasi eksternal yaitu: Peningkatkan kuantitas dan kualitas jaringan

kerjasama

dengan

pemerintah,

industri,

dan

masyarakatdalam pengembangan dan penerapan IPTEK untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, serta bagi pemasaran produk-produk universitas

Strategi Ekspansi: 1) Pengembangan produk, yaitu Mengembangkan penjaminan mutu produk-produk universitas 2) Diversifikasi konsentrik, yaitu: Menambah organ baru untuk mendukung pengembangan program studi dan usaha nonpendidikan pada industri baru berbasis pada kompetensi yang dimiliki oleh UPN “Veteran” Yogyakarta

Strategi Penciutan: Penciutan yaitu pengurangan unit dari organ dan sub organ Rektor sesuai dengan ketentuan PTN Satker Kemenristekdikti, yang tidak produktif dan bersifat duplikatif dengan menambah tugas dan fungsi organ dan sub organ.

48


49


BAB V SASARAN STRATEGIS, INDIKATOR KINERJA SASARAN STRATEGIS (IKSS), PROGRAM STRATEGIS, KEGIATAN DAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK) A. Pendidikan, Pembelajaran, dan Kemahasiswaan 1. Tujuan Strategis: Peningkatan kualitas lulusan yang memiliki daya saing global dan berjiwa Bela Negara melalui pembelajaran berkualitas. Sasaran Strategis: 1. Meningkatnya daya saing global lulusan pada tahun 2019 Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS) a. Persepsi pengguna sangat baik terhadap kompetensi lulusan

berdasarkan

profesionalisme,

7

bahasa

indikator

Inggris,

(integritas,

penggunaan

TIK,

komunikasi, kerjasama tim dan pengembangan diri) Program Strategis: 1) Peningkatan tingkat keketatan calon mahasiswa baru Kegiatan: a) Promosi yang integratif dan inovatif Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah dan sebaran calon mahasiswa baru b) Pelaksanaan

sistem

seleksi

penerimaan

mahasiwa baru yang objektif dan kompetitif Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah mahasiswa baru dan perbandingan jumlah 50


pendaftar dengan yang diterima, serta yang mendaftar ulang 2) Peningkatan kualitas dan penguatan nilai-nilai bela negara dalam kurikulum berbasis KKNI Kegiatan: a) Pelaksanaan

evaluasi

kurikulum

dan

penyusunan kurikulum berbasis KKNI Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah Kurikulum

prodi

yang

berorientasi

pada

Penguasaan Pengetahuan, Kemampuan Kerja, Sikap dan Tata nilai, serta Kewenangan dan tanggung jawab b) Pelatihan penyusunan RPS berbasis kurikulum KKNI Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah RPS MK yang berbasis KKNI c) Penyusunan kurikulum KKNI yang memiliki muatan Bela Begara Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah prodi yang memiliki kurikulum yang memiliki muatan Bela Negara d) Mengembangkan mata kuliah yang memiliki muatan belanegara Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah RPS Mata Kuliah yang memiliki muatan bela negara

51


e) Pelaksanaan

proses

pembelajaran

dengan

kurikulum berbasis KKNI Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah dosen/MK

yang

melaksanakan

proses

pembelajaran dengan kurikulum berbasis KKNI 3) Peningkatan kualitas sarana dan prasarana proses pembelajaran Kegiatan: a) Peningkatan kualitas sarana pembelajaran di ruang kelas yang berbasis Teknologi Informasi Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah/persentase kelas yang berbasis TIK b) Peningkatan

kualitas

laboratorium

dalam

mendukung proses pembelajaran Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah laboratorium yang tersertifikasi c) Pemberdayaan laboratorium dan laboratorium alam Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah kegiatan yang memanfaatkan laboratorium untuk MK praktikum dan kegiatan non praktikum d) Peningkatan fasilitas laboratorium bahasa inggris Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): - Kualitas alat laboratorium bahasa Inggris - Jumlah native speaker bagi laboratorium bahasa Inggris 52


e) Fasilitasi sarana pembelajaran untuk mahasiswa berkebutuhan khusus Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jenis fasilitas pembelajaran untuk kebutuhan khusus 4) Peningkatan kualitas dosen dalam pengembangan strategi pembelajaran Kegiatan: a) Peningkatan pemanfaatan dosen luar biasa yang berasal dari praktisi/dosen tamu Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah dosen praktisi untuk setiap bidang kajian di prodi b) Pelatihan model pembelajaran berbasis SCL, soft skills, e-learning dan bela negara secara berkelanjutan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Persentase dosen yang mengikuti Pelatihan c) Pelaksanaan pembelajaran berbasis SCL secara berkelanjutan Indikator

Kinerja

Kegiatan

(IKK):

Jumlah/persentase MK yang menggunakan strategi SCL d) Pelaksanaan pembelajaran e-learning Indikator

Kinerja

Kegiatan

(IKK):

Jumlah/persentase MK yang berbasis e-learning

53


e) Fasilitasi

Hibah

pengembangan

strategi

pembelajaran yang berbasis SCL, soft skills, elearning dan bela negara Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah dosen yang dibiayai penerapan pembelajaran berbasis SCL, soft skills, e-learning dan bela Negara f) Fasilitasi kegiatan magang dan sertifikasi profesi Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah dosen yang mengikuti magang dan sertifikasi profesi

b. Masa tunggu lulusan kurang dari 1 tahun Program Strategis: 1) Peningkatan Kompetensi Lulusan Kegiatan: a) Pembentukan career centre untuk lulusan secara terpusat Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Terbentuknya career centre sebagai organisasi struktural b) Pembekalan alumni dilakukan secara terstruktur dan

bekerjasama

dengan

lembaga

yang

kompeten Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah keterlibatan alumni dalam pembekalan melalui kerjasama dengan lembaga yang kompeten c) Penyelenggaraan double atau joint degree 54


Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): - Jumlah prodi yang menyelenggarakan double atau joint degree - Jumlah mahasiswa yang mengikuti program double atau joint degree d) Penyelenggaraan uji kompetensi bagi alumni atau lulusan di tingkat prodi Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): - Jumlah prodi yang menyelenggarakan uji kompetensi bagi lulusan/alumni - Persentase lulusan yang mengikuti uji kompetensi e) Pelaksanaan

kegiatan

pengembangan

kompetensi praktis di perusahaan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Persentase lulusan yang mengikuti uji kompetensi f) Fasilitasi dalam kegiatan organisasi/asosiasi profesi atau keilmuan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Keterlibatan aktif prodi dalam kegiatan organisasi/profesi atau keilmuan g) Optimalisasi pelaksanaan sistem tracer study Indikator

Kinerja

Kegiatan

(IKK):

Terdokumentasinya pembaharuan hasil tracer study

55


2) Pengembangan Kewirausahaan bagi Mahasiswa dan Lulusan Kegiatan: a) Fasilitasi

kegiatan

kewirausahaan

bagi

mahasiswa dan lulusan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah mahasiswa

dan

lulusan

yang

menjadi

wirausahawan b) Fasilitasi pengajuan hibah kewirausahaan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah proposal yang diDanai c) Peningkatan

kerjasama

dengan

instansi

pemerintah dan swasta dalam mendukung kegiatan kewirausahaan mahasiswa dan lulusan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah kerjasama

dalam

bidang

kewirausahaan

mahasiswa dan lulusan d) Peningkatan inkubator bisnis Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah inkubator bisnis

c. Rata2 IPK: 3,25 dan masa studi < 5 tahun Program Strategis: 1) Penguatan monitoring dan evaluasi pendidikan Kegiatan:

56


a) Peningkatan kualitas proses pembimbingan akademik (dosen wali) Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Waktu yang digunakan mahasiswa untuk menyelesaikan MK teori dan MK praktek/magang b) Pelaksanaan monitoring dosen dan mahasiswa dalam proses pembelajaran dengan kurikulum berbasis KKNI Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Hasil audit proses pembelajaran dengan kurikulum berbasis KKNI c) Monotoring dan Evaluasi pembelajaran berbasis SCL Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Persentase hasil monev yang ditindaklanjuti d) Monotoring dan Evaluasi pembelajaran elearning Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Persentase hasil monev yang ditindaklanjuti e) Peningkatan kualitas proses pembimbingan dan ujian akhir/skripsi Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Waktu yang digunakan untuk Penyusunan tugas akhir/skripsi f) Peningkatan kualitas pelaksanaan ujian akhir Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah mahasiswa yang mengikuti ujian akhir 57


g) Pelaksanaan pewisudaan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Rasio Jumlah mahasiswa yang masuk dan yang Lulus tiap tahun tiap prodi h) Penanganan/pendampingan mahasiswa yang tertinggal secara akademis Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah atau persentase mahasiswa yang DO 2) Penciptaan suasana akademik yang baik Kegiatan: a) Optimalisasi peran laboratoirum dalam kegiatan pembelajaran, penelitian dan pengabdian Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah laboratorium yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran, penelitian dan pengabdian b) Fasilitasi tempat diskusi mahasiswa dan fasilitas hot spot di setiap Prodi (student longe) dan Taman kampus terpadu. Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah prodi yang memiliki fasilitas tempat diskusi mahasiswa dan fasilitas hot spot c) Pelibatan mahasiswa dalam penelitian dan pengabdian masyarakat yang dilakukan dosen Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Persentase jumlah hibah penelitian dan pengabdian yang melibatkan mahasiswa 58


3) Peningkatan Standar Layanan Pembelajaran dan Kompetensi Mahasiswa Kegiatan: a) Perintisan kerjasama dengan dunia usaha dan dunia industri sebagai pemberi beasiswa. Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah kerjasama dalam bidang beasiswa b) Peningkatan penerimaan beasiswa Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Rasio mahasiswa penerima hibah terhadap total mahasiswa c) Peningkatan layanan kesejahteraan mahasiswa Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah mahasiswa yang mendapat bantuan kesehatan dan kematian d) Pengelolaan atau pembinaan mahasiswa hasil SNMPTN Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Persentase mahasiswa jalur SNMPTN yang memperoleh prestasi tingkat nasional dan internasional e) Penjaminan

mutu

pembelajaran

yang

berkelanjutan. Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Persentase hasil

audit

mutu

pembelajaran

yang

ditindaklanjuti f) Pelayanan Psikologi bagi mahasiswa 59


Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah mahasiswa yang melakukan konsultasi psikologi g) Pengajuan sertifikasi Laboratorium Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah laboratorium yang tersertifikasi h) Sosialisasi

Sistem

Kredit

Prestasi

Kemahasiswaan (SKPK) Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Dokumen bentuk dan jenis sosialisasi i)

Penyusunan perangkat keras dan lunak untuk pelaksanaan

sistem

kredit

prestasi

kemahasiswaan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Dokumen bentuk transkrip SKPK

d. Persentase lulusan dengan Skor Toefl minimal mencapai 450 mencapai 100% Program Strategis: 1) Fasilitasi program kegiatan peningkatan kualitas bahasa Inggris bagi mahasiswa Kegiatan: a) Fasilitasi kegiatan organisasi kemahasiswaan berbasis bahasa inggris Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Persentase anggaran untuk kegiatan OK 60


b) Fasilitasi pelatihan dan tes Toefl Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah mahasiswa yang mengikuti tes dan nilai skor toefl c) Fasilitasi kegiatan student exchange dengan Perguruan Tinggi di Luar Negeri Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah mahasiswa yang mengikuti student exchange d) Pembukaan program kelas internasional di tingkat prodi Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah prodi yang menyelenggarakan kelas internasional

e. Persentase lulusan yang mencapai Indeks prestasi kemahasiswaan dengan kriteria baik (minimal nilai 80) mencapai100 % Program Strategis: 1) Peningkatan dan pengembangan soft skills mahasiswa Kegiatan: a) Penyusunan arah pengembangan kegiatan kemahasiswaan yang berorientasi bela negara

61


Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Roadmap arah pengembangan kegiatan kemahasiswaan yang berorientasi soft skills b) Pendirian Student Center Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Memiliki student center c) Pemberian

penghargaan

bagi

mahasiswa

beprestasi Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah mahasiswa yang mengikuti seleksi d) PenDanaan bagi kegiatan penalaran, minat dan bakat serta kewirausahaan bagi mahasiswa Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah atau persentase anggaran untuk kegiatan penalaran, minat dan bakat serta kewirausahaan bagi mahasiswa e) Pelaksanaan Program-program ekstrakurikuler terstruktur dalam bidang penalaran, minat dan bakat serta kewirausahaan bagi mahasiswa dalam mencapai prestasi Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): - Jumlah mahasiswa mengikuti kegiatan penalaran, minat dan bakat serta kewirausahaan

62


- Tingkat prestasi yang dicapai baik nasional maupun internasional 2) Peningkatan

dan

pengembangan

Organisasi

Kemahasiswaan (OK) Kegiatan: a) kemahasiswaan

(UKM,

Badan

Eksekutif

Mahasiswa dan Himpunan Mahasiswa Program Studi) yang berbasis soft skills, bahasa inggris, Bela Negara dan kewirausahaan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Roadmap pengembangan organisasi

dan

pembinaan

kemahasiswaan

kegiatan

(UKM,

Badan

Eksekutif Mahasiswa dan Himpunan Mahasiswa Program Studi) berbasis soft skills, bahasa inggris dan Bela Negara b) Fasilitasi hibah bagi organisasi kemahasiswaan yang mengembangkan kegiatan berbasis soft skills,

bela

negara,

bahasa

inggris

dan

kewirausahaan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah OK yang dibiayai kegiatan hibah c) Penyelenggaraan kegiatan dan lomba ilmiah untuk di tingkat universitas/fakultas/prodi secara rutin oleh OK

63


Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Persentase atau

jumlah

OK

yang menyelenggarakan

kegiatan dan lomba ilmiah d) Penyelenggaraan kegiatan minat dan bakat oleh OK Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Persentase atau

jumlah

OK

yang

menyelenggarakan

kegiatan minat dan bakat e) Penyelenggaraan kegiatan kewirausahaan oleh OK Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Persentase atau

jumlah

OK

yang menyelenggarakan

kegiatan kewirausahaan

2. Tujuan Strategis: Peningkatan kuantitas dan kualitas program studi dalam rangka penguatan bidang Tridharma PT UPNVY dan berkontribusi bagi terciptanya sumberdaya manusia yang unggul serta menunjang pembangunan nasional Sasaran Strategis: 1. Dibukanya program studi baru S1, S2, S3 ditingkat Fakultas mulai tahun 2015 Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS): Jumlah Prodi baru yang dibuka di tingkat fakultas: a. S1 = 9 (Fakultas lama: ilmu tanah, geomatika, metalurgi, elektro, system informasi, 1 prodi di Fisip ), 5 (fakultas

64


Baru: Public Relations, Advertising dan Desain Komunikasi Visual, 2 prodi ilmu hukum, 1 prodi MIPA) b. S2 = 7 (Teknik Perminyakan, Teknik Kimia, Ilmu Komunikasi,

Akuntansi,

Agroteknologi,

Ilmu

HI,

Administrasi Bisnis) c. S3 = 3 (Geologi, Manajemen, Ilmu Komunikasi) Program strategis: Pengajuan usulan Program studi baru S1, S2 dan S3 Kegiatan: a) Pengajuan usulan pembukaan prodi baru S1 Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah prodi baru S1 b) Pengajuan usulan pembukaan prodi baru S2 Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah prodi baru S2 c) Pengajuan usulan pembukaan prodi baru S3 Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah prodi baru S3

2. Dibukanya Fakultas baru mulai tahun 2018 Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS): Jumlah fakultas baru yang dibuka sebanyak 2 buah (Fakultas Komunikasi Kreatif/FKK dan Fakultas Hukum) Program strategis: Pengajuan usulan Pembukaan Fakultas Komunikasi Kreatif dan Fakultas Hukum Kegiatan: Pengajuan usulan Pembukaan Fakultas Komunikasi Kreatif dan Fakultas Hukum

65


Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Fakultas baru: Fakultas Komunikasi Kreatif dan Fakultas Hukum

3. Dibukanya program studi multi disiplin di tingkat pasca sarjana mulai tahun 2015 Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS): Jumlah Prodi baru yang dibuka di tingkat pasca sarjana: 2 prodi S2 (manajemen bencana; pengelolaan Sumberdaya Energi dan Lingkungan) dan 2 Prodi S3 (bela negara dan Energi) Program strategis: 1) Pengajuan usulan Program studi baru S2 multidisiplin Kegiatan: Pengajuan usulan pembukaan prodi baru S2 multidisiplin Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah prodi baru S2 multidisiplin 2) Pengajuan usulan Program studi baru S3 multidisiplin Kegiatan: Pengajuan usulan pembukaan prodi baru S3 multidisiplin Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah prodi baru S3 multidisiplin

4. Dibukanya Sekolah Pasca Sarjana UPNVY tahun 2019 Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS): Memiliki Sekolah Pasca Sarjana Program strategis: Pengajuan usulan pembukaan sekolah pasca sarjana 66


Kegiatan: Pengajuan usulan pembukaan sekolah pasca sarjana Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Terbentuknya sekolah pasca sarjana UPNVY

5. Dibukanya Sekolah Vokasi, Bidang Studi dan Program Studi Vokasi mulai pada tahun 2018 Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS): Dibukanya Sekolah Vokasi, dengan jumlah bidang studi dan jumlah program studi 2 Program strategis: 1) Pengajuan usulan pembukaan Sekolah Vokasi Kegiatan: Pengajuan usul pembukaan Sekolah Vokasi Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Terbentuknya Sekolah Vokasi 2) Pengajuan Usulan pembukaan bidang studi dan program studi Vokasi Bahasa Inggris Kegiatan: Pengajuan usul pembukaan bidang studi dan program studi Vokasi Bahasa Inggris Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Bidang studi dan program studi vokasi Bahasa Inggris

67


B. Penelitian 3. Tujuan Strategis:Peningkatan kualitas penelitian yang berorientasi kualitas luaran dan daya saing bangsa, serta mendukung proses pembelajaran dan pengabdian kepada masyarakat Sasaran Strategis: 1) Meningkatnya kluster kinerja penelitian UPN “Veteran” Yogyakarta menjadi Mandiri pada tahun 2017 Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS): a. Persentase pelaksanaan manajemen penelitian

akan

mencapai 75% (2019) Program Strategis: Penguatan manajemen penelitian perguruan tinggi Kegiatan: a) Penyusunan dokumen mutu penelitian Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah dan jenis dokumen mutu penelitian b) Pelaksanaan penjaminan mutu penelitian Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Laporan audit Sistem Penjaminan mutu penelitian perguruan tinggi

b. Jumlah Sumberdaya penelitian yang digunakan 80% (2019) Program Strategis: Optimalisasi Sumberdaya penelitian Kegiatan: a) Pelatihan metodologi penelitian dasar dan terapan

68


Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah proposal penelitian dasar dan terapan b) Workshop tentang isu strategis dalam bidang penelitian Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah proposal penelitian berbasis isu strategis

c. Persentase ketersedian alat laboratorium dan software yang mampu mendukung penelitian berkualitas mencapai 50 % Program Strategis: Peningkatan kuantitas dan kualitas alat laboratorium dan software Kegiatan: a)

Pengadaan alat

laboratorium dan software yang

mendukung penelitian bidang kebumian Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Kuantitas dan kualitas alat dan software laboratorium bidang kebumian yang dimiliki b) Pengadaan alat laboratorium

dan software yang

mendukung penelitian bidang pertanian Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Kuantitas dan kualitas alat dan software laboratorium bidang pertanian yang dimiliki c) Pengadaan alat

laboratorium dan software

yang

mendukung penelitian bidang Industri

69


Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Kuantitas dan kualitas alat dan software laboratorium bidang industri yang dimiliki d) Pengadaan alat dan software

yang mendukung

penelitian bidang sosial dan ekonomi Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Kuantitas dan kualitas alat dan software laboratorium bidang sosial dan ekonomi

d. Jumlah revenue generatingmencapai 14 Milyar berasal dari penelitian dan pengabdian (2019) Program Strategis: Komersialisasi hasil-hasil penelitian Kegiatan: a) Peningkatan Kerjasama dengan lembaga pemerintah Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah kerjasama dengan pemerintah dalam pemanfaatan hasil penelitian b) Peningkatan kerjasama dengan industri Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah kerjasama dengan industri dalam pemanfaatan hasil penelitian

e. Persentase hasil penelitian yang mendapatkan Haki 50% (2019) Program

Strategis:

Peningkatan

perolehan

Haki

berdasarkan hasil penelitian Kegiatan: a) Workshop strategi mendapatkan HAKI 70


Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah pengajuan hasil penelitian mendapatkan HAKI b) Fasilitasi pengajuan HAKI Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah HAKI yang didaftarkan c) Penguatan kelembagaan sentra HAKI Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah HAKI yang dikelola

f. Jumlah artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal internasional atau Prosiding terindeks scopus atau terindeks lainnya mencapai 9 artikel dari hasil penelitian Program Strategis: Peningkatan kualitas artikel ilmiah untuk jurnal dan atau prosiding internasional terindeks scopus Kegiatan: a) Pengembangan

kerjasama

dalam

konferensi

internasional dengan institusi di luar negeri untuk menghasilkan prosiding internasional yang terindeks scopus Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah kerjasama dalam

penerbitan

prosiding

internasional

yang

terindeks scopus b) Pelatihan dan pendampingan penyusunan artikel untuk jurnal internasional terindeks scopus dan penDanaan untuk publikasi jurnal terindeks scopus 71


Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah hasil penelitian yang masuk dalam jurnal internasional terindeks scopus

g. Jumlah pemakalah dalam kegiatan ilmiah internasional mencapai 20 dari hasil penelitian (2019) Program Strategis: Fasilitasi kegiatan ilmiah internasional Kegiatan: a) Pemberian bantuan bagi keterlibatan dosen dalam kegiatan ilmiah internasional Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah dosen yang mendaptkan

bantuan

dalam

kegiatan

ilmiah

internasional b) Peningkatan kerjasama dengan perguruan tinggi di luar negeri Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah kerjasama kegiatan ilmiah internasional

h. Jumlah Teknologi tepat guna yang dihasilkan mencapai 10 dari hasil penelitian (2019) Program Strategis: Peningkatan luaran TTG yang dihasilkan dari penelitian Kegiatan: a) Workshop tentang Teknologi tepat guna Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah TTG yang dihasilkan 72


i. Persentase Model/Prototype/Desain/Karya Seni/Rekayasa Sosial yang dihasilkan mencapai 60 % dari hasil penelitian Program

Strategis:

Prototype/Desain/Karya

Peningkatan Seni/Rekayasa

luaran Sosial

model/ yang

dihasilkan dari penelitian Kegiatan: a) Workshop

tentang

Model/Prototype/Desain/Karya

Seni/Rekayasa Sosial Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah proposal Model/Prototype/Desain/Karya Seni/Rekayasa Sosial

j. Persentase buku ajar yang dihasilkan mencapai 50 % dari hasil penelitian dan penulisan biasa Program Strategis: Peningkatan luaran buku ajar yang dihasilkan dari penelitian Kegiatan: a) Fasilitasi penerbitan buku ajar Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah buku ajar yang dibiayai b) Workshop penulisan buku ajar Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah proposal buku ajar

k. Jumlah Penelitian Mahasiswa dalam program PKM mencapai 60 buah 73


Program Strategis: Peningkatan kuantitas dan kualitas PKM Kegiatan: a) Workshop PKM Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah mahasiswa yang mengikuti workshop b) Workshop tentang isu strategis dan metodologi penelitian untuk mahasiswa Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah proposal yang dihasilkan

2. Terwujudnya Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi (PUPT) yang berbasis RIP pada tahun 2017 Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS): Persentase PUPT berbasis RIP dari total penelitian mencapai 100 % Program Strategis: 1) Peningkatan Penelitian yang terkait dengan isu energi Kegiatan: a) Penyusunan kebijakan tentang penguatan energi baru dan terbarukan dalam bidang penelitian Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Adanya kebijakan tentang penguatan energi baru dan terbarukan dalam bidang penelitian b) Workshop tentang isu energi dalam bidang penelitian Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah proposal dan proposal yang diDanai 74


2) Pembentukan pusat unggulan Iptek UPN “Veteran” Yogyakarta Kegiatan: a) Workshop tentang pusat unggulan

Iptek UPN

“Veteran” Yogyakarta Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Memiliki pusat unggulan Iptek UPN “Veteran” Yogyakarta 3) Pembangunan

National Science and Technology Park

(Taman Sains dan Teknologi) UPN “Veteran” Yogyakarta berdasarkan keunggulan dan karaktersitik UPN “Veteran” Yogyakarta Kegiatan: b) Workshop tentang National Science and Technology Park UPN “Veteran” Yogyakarta Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Nama dan bentuk National Science and Technology Park UPN “Veteran” Yogyakarta c) Pembangunan National Science and Technology Park UPN “Veteran” Yogyakarta Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): MemilikiNational Science and Technology Park

UPN “Veteran”

Yogyakarta 4) Penguatan kapasitas inovasi UPN “Veteran” Yogyakarta Kegiatan: a) Workshop arah pengembangan inovasi UPN “Veteran” Yogyakarta 75


Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Blue print arah pengembangan inovasi UPN “Veteran” Yogyakarta b) Pengembangan perusahaan pemula berbasis Iptek UPN “Veteran” Yogyakarta Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah calon perusahaan pemula c) Penguatan inovasi industri Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah inovasi yang digunakan industri 5) Pengembangan penelitian berbasis kerjasama antar kelembagaan Kegiatan: a) Pengembangan kerjasama dengan pihak industri Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah kerjasama dengan industri b) Pengembangan kerjasama dengan perguruan tinggi dalam negeri Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah kerjasama dengan perguruan tinggi dalam negeri c) Pengembangan kerjasama dengan perguruan tinggi di luar negeri Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah kerjasama dengan perguruan tinggi luar negeri d) Pengembangan kerjasama dengan pemerintah Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah kerjasama dengan pemerintah 76


6) Pengembangan Penelitian yang melibatkan mahasiswa Kegiatan: a) Penyusunan kebijakan tentang syarat diterima proposal penelitian melibatkan mahasiswa Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Adanya Kebijakan tentang syarat diterima proposal penelitian melibatkan mahasiswa b) Pelatihan metode penelitian dasar dan terapan bagi mahasiswa Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah mahasiswa yang mengikuti pelatihan c) Seminar isu-isu strategis dalam bidang penelitian bagi mahasiswa Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah mahasiswa yang mengikuti seminar 7) Penciptaan jurnal terakreditasi yang diterbitkan program studi di lingkungan UPN “Veteran” Yogyakarta Kegiatan: a) Workshop revitalisasi jurnal program studi di lingkungan UPN “Veteran” Yogyakarta Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah jurnal yang menjadi unggulan UPNVY b) Penyediaan sumberdaya yang kompeten dalam tata letak jurnal 77


Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah jurnal UPNVY yang terakreditasi Dikti c) Pelaksanaan pelatihan pengelolaan jurnal Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah pengelola jurnal yang mengikuti pelatihan dan kompeten d) Pembentukan tim adhoc jurnal Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Tim adhoc jurnal e) Penyiapan ruang untuk tim adhoc Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah dan kualitas ruang yang nyaman dengan dukungan media komunikasi yang baik 8) Penguatan nilai-nilai bela negara dalam bidang penelitian Kegiatan: a) Penyusunan kebijakan tentang penguatan nilai-nilai bela negara dalam bidang penelitian Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Adanya kebijakan tentang penguatan nilai-nilai bela negara dalam bidang penelitian b) Workshop tentang bela negara dalam bidang penelitian Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah proposal dan proposal yang diDanai

C. Pengabdian 4. Tujuan Strategis: Peningkatan kualitas pengabdian kepada masyarakat melalui Perluasan dan peningkatan kualitas kerjasama

78


eksternal dalam rangka meningkatkan kualitas proses pembelajaran serta pengembangan IPTEKS Sasaran Strategis: 1. Tercapainya Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang didasarkan hasil penelitian pada tahun 2019 Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS): a. Persentase pengabdian kepada masyarakat berbasis hasil penelitian yang langsung dibutuhkan masyarakat telah mencapai lebih dari 90 % Program Strategis: 1) Optimalisasi

pemanfaatan

hasil

penelitian

yang

langsung dibutuhkan masyarakat Kegiatan: a) Pelaksanaan studi pemetaan tentang kebutuhan masyarakat Indikator

Kinerja

Kegiatan

(IKK):

Peta

kebutuhan masyarakat berbasis wilayah b) Workshop link and macth antara hasil penelitian dengan kebutuhan masyarakat Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah kelompok masyarakat dan pemerintah yang mengikuti workshop 2) Peningkatan kuantitas dan kualitas pengabdi sebagai nara sumber/pembicara dalam seminar pengabdian kepada masyarakat 79


Kegiatan: a) Peningkatan

kerjasama

dengan

lembaga

pemerintah, industri dan perguruan tinggi Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah kerjasama dengan lembaga pemerintah, industri dan perguruan tinggi b) Penyelenggaraan

seminar

nasional

bidang

pengabdian kepada masyarakat Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah dosen yang menjadi pembicara dalam seminar 3) Optimalisasi kemampuan dosen dan mahasiswa menulis artikel ilmiah maupun dalam bentuk populer hasil pengabdian Kegiatan: a) Pelatihan penulisan artikel ilmiah dan artikel populer untuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah artikel ilmiah dan atau artikel populer pengabdian kepada masyarakat b. Persentase pemanfaatan TTG (teknologi tepat guna) dalam rangka Peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat telah mencapai lebih dari 80 % Program Strategis: Penguatan pemanfaatan TTG dalam rangka Peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat 80


Kegiatan: a)

Peningkatan pemanfaatan TTG hasil penelitian dosen dan mahasiswa Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah TTG yang dimanfaatkan masyarakat

b)

Peningkatan inovasi TTG dosen dan mahasiswa sesuai kebutuhan masyarakat Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah inovasi TTG yang dihasilkan

c)

Peningkatan kerjasama dengan industri dan atau pemerintah dalam pemanfaatan TTG Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah TTG yang dimanfaatkan berdasarkan hasil kerjasama

c. Persentase pengembangan

ilmu

pengetahuan dan

teknologi dalam rangka memberdayakan masyarakat telah mencapai lebih dari 80 % dari pengabdian yang dihasilkan Program Strategis: 1) Peningkatan kegiatan pengabdian untuk meningkatkan keterampilan

masyarakat

dalam

mewujudkan

sumberdaya manusia berkualitas dan berdaya saing Kegiatan: Pembinaan keterampilan masyarakat dalam mewujudkan sumberdaya manusia berkualitas dan berdaya saing

81


Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah kegiatan pembinaan keterampilan masyarakat 2) Pengembangan wilayah binaan yang berbasis mitra kerja dan kemandirian Kegiatan: Penciptaan wilayah binaan yang berbasis mitra kerja dan kemandirian Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah wilayah binaan yang berbasis mitra kerja dan kemandirian 3) Pengembangan

kemitraaan

dan

pembinaan

masyarakat pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Kegiatan:

Penciptaan

program

kemitraan

dan

pembinaan masyarakat pelaku UKM Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah mitra kerja dan UKM yang dibina 4) Pengembangan program pendampingan masyarakat yang

berorientasi

pada

kewirausahaan

dan

pemanfaatan sumberdaya alam Kegiatan: Pengembangan pendampingan masyarakat yang

berorientasi

pada

kewirausahaan

dan

pemanfaatan sumberdaya alam. Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah kegiatan pendampingan

kewirausahaan

dan

pemanfaatan

sumberdaya manusia

d. Persentase model pemecahan masalah, rekayasa sosial, dan/atau rekomedasi kebijakan yang dapat diterapkan 82


langsung oleh masyarakat, dunia usaha, industri, dan/atau Pemerintah telah mencapai lebih dari 80 % Program Strategis: Peningkatan model pemecahan masalah rekayasa sosial, dan/atau rekomedasi kebijakan yang dapat diterapkan oleh pengguna Kegiatan: a) Peningkatan diseminasi hasil penelitian

model

pemecahan masalah, rekayasa sosial, dan/atau rekomedasi kebijakan kepada pengguna Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah pengguna yang mengikuti hasil diseminasi b) Optimalisasi pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui kerjasama eksternal Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis model pemecahan masalah, rekayasa sosial, dan/atau rekomedasi kebijakan melalui kerjasama eksternal

e. Persentase hak kekayaan intelektual (HAKI) yang dapat diterapkan langsung oleh masyarakat, dunia usaha, dan/atau industri telah mencapai lebih dari 80 % Program Strategis: Opimalisasi HAKI yang dapat diterapkan langsung oleh pengguna Kegiatan: a) Peningkatan diseminasi HAKI dosen kepada pengguna

83


Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah pengguna yang engikuti hasil diseminasi b) Optimalisasi pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui kerjasama eksternal Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis hak kekayaan

intelektual

(HAKI)

melalui

kerjasama

eksternal c) Pelatihan

peningkatan

kemampuan

dosen

dan

mahasiswa dalam Penyusunan modul dan bahan ajar pengabdian Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah modul dan bahan ajar yang dihasilkan d) Fasilitasi pengajuan HAKI untuk modul dan bahan ajar pengabdian karya dosen dan atau mahasiswa Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah modul dan bahan ajar yang mendapatkan Haki

2. Terwujudnya layanan Iptek bagi pelaksanaan nilai-nilai bela negara, penyelesaian masalah bangsa dan peningkatan daya saing bangsa berdasarkan keahlian sivitas akademika pada tahun 2017. Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS): Jumlah layanan Iptek bagi pelaksanaan nilai-nilai bela negara, penyelesaian masalah bangsa dan peningkatan daya saing bangsa tiap tahun 5 buah 84


Program Strategis: 1) Optimalisasi Teknologi tepat guna yang dimanfaatkan untuk pelaksanaan nilai-nilai bela negara, penyelesaian masalah bangsa dan peningkatan daya saing bangsa Kegiatan: Penerapan Teknologi Tepat Guna (TTG) yang didukung oleh hasil riset terapan yang kuat Indikator

Kinerja

Kegiatan

(IKK):

Jumlah

TTG

berdasarkan hasil riset 2) Pengembangan layanan Iptek yang berorientasi pada pelaksanaan nilai-nilai bela negara, penyelesaian masalah bangsa dan daya saing bangsa Kegiatan: Peningkatan layanan Iptek yang berorientasi pada penyelesaian masalah bangsa dan daya saing bangsa Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah layanan Iptek yang berorientasi pada penyelesaian masalah bangsa dan daya saing bangsa 3) Pengembangan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang berorientasi pada pelaksanaan bela negara, penanggulangan kemiskinan, penangangan bencana alam, masalah kebangsaan, dan ketahanan nasional Kegiatan: a)

Peningkatan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang berorientasi pada penanggulangan kemiskinan, penangangan bencana alam, masalah kebangsaan, dan ketahanan nasional 85


Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah kegiatan pengabdian yang berorientasi pada penanggulangan kemiskinan, penangangan bencana alam, masalah kebangsaan, dan ketahanan nasional b)

Revitalisasi kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebagai wahana pendidikan dan penerapan Iptek Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Blueprint arah pengembangan KKN

3. Terwujudnya masyarakat

pengelolaan yang

kegiatan

berorientasi

pengabdian

penjaminan

kepada

mutu

dan

berkelanjutan pada tahun 2019 Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS): a. Ketersedian dokumen mutu dalam hal penelitian yang berbasis sinergi antar sumberdaya penelitian Program Strategis: Pengembangan kegiatan pengabdian yang didasarkan pada sinergi antara hasil penelitian, pusat stusi dan bidang pendidikan Kegiatan: a) Penyusunan manual mutu dan manual prosedur kegiatan pengabdian kepada masyarakat Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Dokumen mutu b) Peningkatan sinergi kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan kegiatan penelitian, pusat studi, dan dan pendidikan

86


Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah kegiatan pengabdian yang sinergis dengan kegiatan penelitian, pusat studi, dan pendidikan

b. Persentase penDanaan internal terhadap total Dana pengabdian mencapai 5 Milyard Program Strategis: Penyusunan arah pengembangan penDanaan internal bagi program pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan: a) Penyusunan roadmap penDanaan internal untuk program pengabdian kepada masyarakat Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Roadmap arah skema penDanaan internal untuk program pengadian b) Workshop pengabdian kepada masyarakat berbasis penDanaan internal Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah proposal pengabdian sesuai arah skema penDanaan internal

c. Jumlah hibah dari Kementrian Riset dan Pendidikan Tinggi, pemda dan industri 130 buah di tahun 2019 Program Strategis: Peningkatan kuantitas dosen meraih hibah eskternal pengabdian kepada masyarakat Kegiatan: a) Peningkatan kemampuan dosen Penyusunan proposal Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah proposal 87


b) Peningkatan jaringan kerjasama pengabdian dengan masyarakatpemda dan industri Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah kerjasama

d. Tingkat akreditasi/kualifikasi sarana prasarana pendukung program pengabdian kepada masyarakat berkualifikasi sangat baik Program Strategis: Peningkatan kuantitas dan kualitas sarana prasarana pendukung program pengabdian kepada masyarakat Kegiatan: a) Peningkatan jumlah fasilitas/alat laboratoirum Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah fasilitas/alat laboratoirum b) Peningkatan kualitas fasilitas/alat laboratorium Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Kualitas fasilitas/alat laboratoirum

e. Tingkat Mutu Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat berkualifikasi ISO Program Strategis: Mempertahankan ISO bagi lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat Kegiatan: a) Peningkatan dokumen mutu Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah tambahan dokumen mutu 88


b) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan penjaminan mutu Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Persentase hasil monev yang ditindaklanjuti

D. Organisasi, Kelembagaan, dan Tata Kelola 5. Tujuan Strategis: Pengembangan sistem manajemen universitas berdasarkan prinsip-prinsip good university governance dan nilainilai institusi dalam rangka menciptakan dan meningkatkan kualitas pelaksanaan Tridharma perguruan tinggi Sasaran Strategis: a. Tercapainya Status kelembagaan UPNVY pasca menjadi PTN pada tahun 2017 Indikator

Kinerja

Sasaran

Strategis

(IKSS):

Status

kelembagaan UPNVY menjadi PTN BLU Program Strategis: 1) Pengajuan struktur kelembagaan sebagai PTN Satker Kegiatan: a) Pengusulan OTK UPNVY sebagai PTN Satker Kemenristekdikti Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): UPNVY menjadi PTN Satker Kemenristekdikti b) Pengusulan Jabatan atas Struktur baru UPNVY sebagai PTN Satker Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Seluruh struktur jabatan telah terisi 89


2) Pengajuan usulan PTN BLU Kegiatan: a) Penyusunan usulan dokumen teknis Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Dokumen teknis b) Penyusunan usulan dokumen administratif Indikator

Kinerja

Kegiatan

(IKK):

Dokumen

administrative c) Penyusunan usulan dokumen substantif Indikator

Kinerja

Kegiatan

(IKK):

Dokumen

substantive

b. Seluruh pegawai telah memiliki status yang jelas sesuai peraturan

perundangan

pasca

menjadi

PTN

Satker

Kemenristekdikti tahun 2017 Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS): Tingkat penyelesaian kejelasan status pegawai sesuai peraturan perundangan pasca menjadi PTN: a. PNS Kemhan menjadi PNS Kemristekdikti 100 % b. Non PNS memiliki status sebagai PNS 10 % dan atau PPPK 90 % c. Dosen DPK Kopertis wilayah V Yogyakarta menjadi dosen PNS Kemristekdikti UPNVY 100 % Program Strategis: 1) Penyelesaian status PNS kemhan Kegiatan: 90


Pengusulan mutasi PNS Kemhan ke PNS Kemenristekdikti Indikator Kinerja Kegiatan (IKK):PNS Kemhan menjadi PNS Kemenristekdikti 2) Penyelesaian masalah status Non PNS/PTY Kegiatan: a) Pengusulan sebagai pegawai tetap Non PNS UPN “Veteran” Yogyakarta sebelum ditetapkan sebagai pegawai ASN (PNS dan atau PPPK) Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah pegawai tetap Non PNS UPN “Veteran” Yogyakarta b) Pengusulan formasi dan pengangkatan PNS dan atau PPPK melalui kebijakan diskresi atau afirmasi Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): a. Jumlah Pegawai Non PNS menjadi PNS b. Jumlah pegawai non PNS menjadi PPPK 3) Pemindahan dosen DPK menjadi Dosen UPNVY Kemristekdikti Kegiatan: Pengusulan pemindahan dosen DPK menjadi dosen UPNVY Kemristekdikti Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah dosen DPK menjadi dosen UPNVY Kemristekdikti

c. Terpenuhinya kuantitas dan kualitas SDM untuk pengelolaan dan pengembangan institusi

91


Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS): Persentase kesesuaian kuantitas dan kualitas SDM dengan kebutuhan mencapai 90 % Program Strategis: Pemenuhan kuantitas dan kualitas SDM untuk pengembangan institusi Kegiatan: a) Penyusunan analisis jabatan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): a. Dokumen deskripsi jabatan b. Dokumen spesifikasi jabatan c. Jumlah dokumen b) Penyusunan analisis beban kerja Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): a. Jumlah kebutuhan pegawai b. Formasi jabatan c) Penyusunan uraian tugas Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlahdokumen uraian tugas pegawai d) Pengajuan Formasi untuk Dosen baru di Prodi-prodi baru Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah dosen baru yang diterima e) Penempatan dan mutasi SDM sesuai kompetensi dan kualifikasi jabatannya Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah pegawai ditempatkan dan dimutasi

92


f) Pendirian Pusat Pelayanan Psikologi bagi tenaga pendidik, tenaga kependidikan dan mahasiswa Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Memiliki pusat pelayanan psikologi

d. Seluruh tenaga kependidikan fungsional telah memiliki kompetensi

yang

dibutuhkan

untuk

mendukung

penyelenggaraan Tridharma PT pada tahun 2019 Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS): Persentase jumlah

tenaga

kompetensi

kependidikan

yang

dibutuhkan

fungsional dalam

telah

memiliki

penyelenggaraan

Tridharma PT mencapai 95 % Program

Strategis:

Peningkatan

kompetensi

tenaga

kependidikan fungsional untuk mendukung penyelenggaraan Tridharma PT Kegiatan: a) Analisis kebutuhan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): a. Jumlah pegawai yang perlu mengikuti Diklat b. Jenis diklat yang diperlukan b) Pendidikan dan Pelatihan peningkatan kompetensi dalam bidang IT, Bahasa Inggris, Perpustakaan, laboratoirum dan administrasi umum, baik di dalam maupun luar UPNVY bagi tenaga kependidikan untuk mendukung pelaksanaan Tridharma PT

93


Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah pegawai yang mengikuti diklat bidang IT, Bahasa Inggris, Perpustakaan, laboratoirum dan administrasi umum c) Penyusunan mekanisme reward and punishment dalam membangun disiplin pegawai dan pelaksanaannya sesuai peraturan perundangan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): a. Kebijakan mekanisme reward and punishment b. Jumlah dokumen disiplin pegawai d) Pengiriman tenaga kependidikan mengikuti studi lanjut untuk bidang IT, perpustakaan, laboratorium dan administrasi umum Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah tenaga kependidikan mengikuti studi lanjut untuk bidang IT, perpustakaan, laboratorium dan administrasi umum e) Bimbingan dan pembinaan tenaga kependidikan untuk mendapatkan jabatan fungsional umum Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah tenaga kependidikan yang mendapatkan jabatan fungsional umum f) Pengiriman tenaga kependidikan untuk mengikuti sekolah kepimpinanan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah tenaga kependidikan yang mengikuti sekolah kepimpinanan g) Monitoring dan evaluasi kinerja tenaga kependidikan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): 94


a. Persentase hasil evaluasi kategori baik b. Jumlah dokumen laporan kinerja tenaga kependidikan e. Meningkatnya kompetensi dosen pada tahun 2019 Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS): 1) Persentase jumlah dosen berkualifikasi S3 mencapai 70 % Program Strategis: Peningkatan kualifikasi pendidikan S3 dosen Kegiatan: a) Fasilitasi untuk mendapatkan beasiswa baik dalam maupun luar negeri Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah dosen Pengajuan beasiswa eksternal S3 b) Pengiriman dosen untuk studi lanjut S3 untuk 2 orang per prodi Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah dosen tugas belajar S3 c) Pendirian Program S3 Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Program S3 yang dibuka d) Peningkatan kerjasama dengan perguruan tinggi di dalam dan luar negeri penyedia program S3 Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah kerjasama dengan perguruan tinggi di dalam dan luar negeri penyedia program S3 2) Persentase jabatan fungsional dosen: a. Guru Besar 10 % 95


b. Lektor Kepala 50 % c. Lektor 25 % d. Asisten Ahli 10 % e. Tenaga Pengajar 5 % Program Strategis: Peningkatan Kualifikasi jabatan fungsional dosen Kegiatan: a) Pembentukan fungsi yang dapat mendokumentasikan angka kredit dosen dan memonitor perkembangan jabatan fungsional dosen Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Memiliki struktur atau fungsi pendokumentasikan angka kredit dosen dan memonitor perkembangan jabatan fungsional dosen b) Fasilitasi dosen untuk publikasi di jurnal internasional terindeks Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah publikasi di jurnal internasional terindeks meningkat c) Fasilitasi dosen untuk mengikuti kegiatan research fellow di perguruang tinggi luar negeri Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah dosen yang mengikuti kegiatan research fellow d) Fasilitasi dosen untuk mengikuti kegiatan Visiting lecturer dengan perguruan tinggi di luar negeri

96


Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah dosen yang mengikuti kegiatan Visiting Lecturer e) Penyusunan program afirmasi bagi dosen yang lebih dari 5 tahun tidak naik jabatan fungsionalnya Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah dosen yang meningkat jabatan fungsionalnya 3) Persentase dosen tersertifikasi mencapai 95 % Program Strategis: Peningkatan dosen yang tersertifikasi Kegiatan: a) Workshop sertifikasi pendidik. Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah dosen yang mengikuti workshop b) Pengiriman dosen untuk mendapatkan sertifikat pendidik. Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah dosen yang tersertifikasi 4) Seluruh dosen mempunyai rapor kinerja dosen Program Strategis: Inputing konten kuisioner persepsional mahasiswa (PM) dan persepsional atasan (PA) dalam CBIS Kegiatan: a) Inputing kuisioner yang diperlukan dalam CBIS melalui vendor Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah dokumen hasil PM dan PA dosen berdasarkan CBIS b) Penyediaan jaringan dan komputer yang memadai

97


Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Tingkat akses dan kenyamanan mahasiswa melakukan input CBIS f.

Meningkatnya Sistem Manajemen Mutu (SMM) Berbasis ISO 9001 pada tahun 2019 Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS): Seluruh Fakultas dan satker lainnya telah mempunyai SMM berbasis ISO 9001 Program Strategis: 1) Peningkatan awareness ISO 9001 di lingkungan pengelola prodi Kegiatan: Pelaksanaan pelatihan ISO 9001 Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah fakultas dan prodi yang memiliki SMM berbasis ISO 9001 2) Pembentukan jejaring komunikasi dengan universitas lainnya Kegiatan:Pelaksanaan studi banding ke universitas lain Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Tingkat kompetensi SMM ISO 9001 3) Pembentukan

laboratorium

bersertifikasi

Komite

Akreditasi Nasional (KAN) Kegiatan: Fasilitasi Laboratorium sesuai standar sertifikasi Komite Akreditasi Nasional (KAN) Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah Laboratorium sesuai standar sertifikasi Komite Akreditasi Nasional (KAN) 4) Pengajuan usulan ISO 9001:2008 dan IWA 2:2007 bagi seluruh unit kerja di UPNVY Kegiatan: 98


a) Penyusunan perangkat lunak budaya kerja (Standar Mutu, Standard Operating Procedure, Standar Kinerja, Kode Etik, dan slogan-slogan) untuk setiap unit kerja Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Kelengkapan Dokumen Mutu untuk semua unit kerja b) Pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah unit yang telah melaksanakan SPMI c) Pengajuan standarisasi ISO 9001:2008 dan IWA 2:2007 untuk setiap unit kerja Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah unit kerja yang telah standarisasi ISO 9001:2008 dan IWA 2:2007 d) Pelaksanaan penjaminan mutu akademik Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Laporan audit dan tindak lanjut penjaminan mutu akademik e) Pelaksanaan penjaminan mutu non akademik Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Laporan audit dan tindak lanjut penjaminan mutu non akademik f) Peningkatan kompetensi mutu auditor akademik dan auditor non akademik Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah auditor yang kompeten/telah mengikuti pelatihan

99


5) Peningkatan kepuasan pelayanan bagi sivitas akademika dan stakeholders Kegiatan: a) Penyusunan manual prosedur standar pelayanan minimal (SPM) bagi semua bentuk pelayanan tiap unit kerja Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah manual prosedur standar pelayanan minimal (SPM) tiap unit kerja b) Pelatihan tenaga kependidikan dalam memberikan standar pelayanan minimal (SPM) Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah tenaga kependidikan dalam setiap unit yang telah mengikuti pelatihan

g. Meningkatnya akreditasi prodi pada tahun 2019 Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS): Persentase prodi yang memperoleh tingkat akreditasi: a. Akreditasi A= 16 b. Akreditasi B= 12 c. Akreditasi C= 22 Program Strategis: Peningkatan akreditasi prodi Kegiatan: a) Penyempurnaan sistem dokumentasi borang akreditasi Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah prodi yang tertib dokumentasi borang 100


b) Pelaksanaan tindak lanjut audit BPM Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah hasil audit yang ditindaklanjuti

h. Meningkatnya akreditasi institusi pada tahun 2018 Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS): Tingkat akreditasi institusi mencapai A Program Strategis: 1) Peningkatan akreditasi institusi Kegiatan: a) Penyempurnaan

sistem

dokumentasi

borang

akreditasi Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Memiliki sistem tertib administrasi dan dokumentasi borang akreditasi institusi b) Pelaksanaan tindak lanjut audit BPM Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah hasil audit yang ditindaklanjuti 2) Peningkatan jumlah mahasiswa asing Kegiatan: a) Peningkatan kerjasama dengan perguruan tinggi asing baik langsung maupun tidak langsung melalui program sister province/sister city Indikator

Kinerja

Kegiatan

(IKK):

Jumlah

mahasiswa asing yang kuliah

101


b) Peningkatan promosi baik melalui web maupun keterlibatan dalam pameran pendidikan di luar negeri Indikator

Kinerja

Kegiatan

(IKK):

Jumlah

kemahasiswaan

tingkat

mahasiswa asing yang kuliah c) Peningkatan

kegiatan

internasional (Estijo) Indikator

Kinerja

Kegiatan

(IKK):

Jumlah

mahasiswa asing yang mengikuti kegiatan

i.

Meningkatnya

rangking

perguruan

tinggi

berdasarkan

penggunaan TIK Pada tahun 2019 Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS): Posisi UPNVY dalam rangking penggunaan TIK: 1. webometric tingkat: a. Indonesia: 15-30 b. Asia: 500-700 c. Dunia: 2000-2500 2. 4ICU: 15-303 3. TESCA: 3400-3700 Program

Strategis:

Peningkatan

rangking

UPNVY

berdasarkan Webometric, 4ICU dan TESCA Kegiatan: a) Peningkatan kecepatan akses intranet dan internet Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Kapasitas bandwitdh b) Penyusunan manual prosedur maintenance IT dan pengelolaan Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDPT) 102


Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Manual Prosedur maintenance IT dan pengelolaan Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDPT) c) Manual sistem informasi di lingkungan universitas Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Manual sistem informasi di lingkungan universitas d) Penyediaan tenaga fungsional di bidang IT Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah tenaga fungsional di bidang IT

j.

Tercapainya opini terhadap Laporan keuangan pada tahun 2017 Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS): Status opini terhadap laporan keuangan WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) Program Strategis: Penciptaan laporan keuangan berstatus WTP (penyusunan laporan keuangan berdasarkan standar akuntansi keuangan berterima umum) Kegiatan: a) Pelatihan bagi pejabat dan pengelola di bidang keuangan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah pejabat dan pengelola yang mengikuti Pelatihan di bidang keuangan b) Pembuatan sistem pengelolaan secara online Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Memiliki sistem pengelolaan online c) Penyusunan manual prosedur tata kelola keuangan sesuai peraturan peundangan 103


Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Memiliki manual prosedur tata kelola keuangan d) Penyusunan laporan keuangan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah dokumen laporan keuangan

k. Tercapainya efisiensi perencanaan penganggaran tahun 2017 Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS): Prosentase efisiensi perencanaan penganggaran Program Strategis: Peningkatan perencanaan penganggaran yang efektif Kegiatan: a) Penyusunan kriteria dan manual prosedur perencanaan penganggaran Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Memiliki manual prosedur perencanaan penganggaran b) Pelatihan perencanaan penganggaran yang efektif bagi pengelola perencana penganggaran Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah pengelola perencana penganggaran di tingkat fakultas dan unit lainnya yang mengikuti pelatihan c) Peningkatan Kualitas Perencanaan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah dokumen program, kegiatan dan penganggaran d) Peningkatan Kualitas Perencanaan

104


Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah dokumen program, kegiatan dan penganggaran e) Peningkatan Evaluasi Kegiatan dan Anggaran Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah dokumen evaluasi program dan kegiatan f) Peningkatan Akuntabilitas dan Pencapaian Kinerja Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah dokumen akuntabilitas dan pelaporan

l.

Tercapainya Tata kelola aset Barang Milik Negara (BMN) sesuai peraturan perundangan pada tahun 2016 Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS): Status tata kelola aset BMN sangat baik Program Strategis: Penciptaan tata kelola aset yang baik sesuai peraturan perundangan Kegiatan: a) Pelatihan bagi pejabat dan pengelola aset BMN Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah pejabat dan pengelola yang mengikuti Pelatihan di bidang pengelolaan aset BMN b) Peyusunan manual prosedur tata kelola aset BMN sesuai peraturan perundangan tentang: penetapan kebutuhan, pengadaan, pemeliharaan dan penghapusan aset Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Memiliki semua manual prosedur tentang tata kelola aset BMN sesuai peraturan perundangan 105


c) Pelaksanaan tata kelola aset yang baik Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah dokumen laporan tata kelola aset BMN

m. Tersedianya tambahan fasilitas sarana dan prasarana pendukung akademik/proses pembelajaran mulai tahun 2015 Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS): 1. Tersedianya Science and Technology Park (STP) UPN “Veteran” Yogyakarta dan sarana pendukung lainnya Program Strategis: 1) Pembangunan Science and Technology Park (STP) UPN “Veteran” Yogyakarta Kegiatan: a) Penyusunan

Master

Plan

Pembangunan

Gedung/Fasilitas fisik lainnya untuk lima tahun ke depan Kegiatan: Memiliki master plan Pembangunan Gedung/Fasilitas fisik lainnya untuk Lima tahun ke depan b) Pembangunan Kampus Lapangan Bayat Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Memiliki Kampus Lapangan Bayat c) Pembangunan Laboratorium Alam Gunungkidul Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Memiliki Laboratorium Alam Gunungkidul

106


d) Pembangunan Pembangunan sumur-dalam dan instalasi pompa untuk Teaching Farm di Kebun Praktikum Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Memilki sumurdalam dan instalasi pompa untuk Teaching Farm di Kebun Praktikum e) Pembangunan

bengkel

multidisiplin

dalam

mendukung kualitas sarana dan prasarana UPN “Veteran” Yogyakarta Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Memiliki bengkel multidisiplin dalam mendukung kualitas sarana dan prasaran f) Pembangunan Technocenter,

Gedung Graha

Terpadu

Riset

dan

untuk Seminar

Internasional Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Memiliki Gedung Terpadu untuk Technocenter, Graha Riset dan seminar internasional 2) Pembangunan gedung sebagai sarana pendukung akademik Kegiatan: a) Penataan utilitas kampus Babarsari Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah atau persentase fasilitas kampus yang bersih, aman dan nyaman

107


b) Pembangunan Gedung Kuliah Prodi Geofisika dan Teknik Lingkungan Fakultas Teknologi Mineral (FTM) di Kampus Condongcatur Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Memiliki gedung kuliah Prodi Geofisika dan Teknik Lingkungan FTM yang baru c) Pembangunan gedung FISIP di kampus Babarsari Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Memiliki gedung FISIP yang baru d) Pembangunan gedung FTI di kampus Babarsari Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Memiliki gedung FTI yang baru e) Pembangunan gedung kuliah Fakultas baru: Fakultas Komunikasi Kreatif(FKK) Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Memiliki gedung kuliah Fakultas Komunikasi Kreatif (FKK) f) Pembangunan gedung kuliah Fakultas baru: Fakultas Hukum Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Memiliki gedung kuliah Fakultas Hukum g) Perluasan Gedung Nyi Ageng Serang untuk Kuliah dan Praktikum Fakultas Pertanian Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Memiliki tambahan ruang kuliah dan praktikum bagi Fakultas Pertanian di Gedung Nyi Ageng Serang

108


h) Pembangunan ruang terbuka (seperti ruang teater) yang memadai untuk kreativitas mahasiswa. Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Memiliki ruang terbuka untuk kreatifitas mahasiswa i) Pembangunan Kawasan Kemahasiswaan Terpadu (asrama mahasiswa dan dosen, sport center serta Student Center) Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Memiliki Kawasan

Kemahasiswaan

Terpadu

(asrama

mahasiswa dan dosen, sport center serta student center) j) Pembangunan/Penambahan ruang diskusi dan rapat berbasis multi media Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Memiliki ruang diskusi dan rapat berbasis multi media k) Pembangunan gedung UKM, BEM, dan Menwa Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Memiliki gedung UKM, BEM, dan Menwa l)Pembangunan Gedung Pasca Sarjana Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Memiliki gedung Pasca Sarjana m) Pembangunan Pusat Studi Terpadu Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Memiliki Pusat Studi Terpadu n) Pembangunan gedung IT Center

109


Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Memiliki gedung IT Center

2. Meningkatnya kualitas IT yang baik (bandwidth 750 mbps) dalam mendukung proses dan layanan pendidikan, penelitian, pengabdian, sistem informasi dan fungsi promosi pada tahun 2019 Program Strategis: Peningkatan kualitas bandwidth Kegiatan: a) Penambahan kapasitas bandwidth untuk proses dan layanan pendidikan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Tingkat kapasitas bandwidth untuk proses dan layanan pendidikan b) Penambahan kapasitas bandwidth untuk penelitian dan pengabdian Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Tingkat kapasitas bandwidth untuk penelitian dan pengabdian c) Penambahan kapasitas bandwidth untuk fungsi informasi dan promosi Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Tingkat kapasitas bandwidth untuk fungsi informasi dan promosi

3. Terwujudnya sistem informasi yang terintegrasi Program Strategis: Pembangunan sistem informasi yang terintegrasi

110


Kegiatan: a) Penyempurnaan sistem informasi akademik dalam bentuk repika PD Dikti b) Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): sistem informasi akademik dalam bentuk repika PD Dikti c) Penyempurnaan sistem informasi keuangan/SPP Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): sistem informasi keuangan/SPP d) Penyusunan sistem informasi Sumberdaya manusia Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): sistem informasi Sumberdaya manusia e) Penyusunan sistem informasi sarana, prasarana dan asset utamanya tata kelola ruang kuliah yang terintegrasi Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): sistem informasi sarana, prasarana dan asset utamanya tata kelola ruang kuliah yang terintegrasi f) Penyusunan sistem informasi kerjasama dan alumni Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Sistem informasi kerjasama dan alumni g) Penyusunan arsitektur sistem TIK Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): arsitektur sistem TIK h) Penyusunan sistem informasi PMB Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): memiliki sistem informasi PMB 111


i)

Penyusunan layanan info akademik dan non akademik via SMS Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): memiliki layanan info akademik dan non akademik via SMS

j)

Penyusunan sistem informasi alumni Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): memiliki sistem informasi alumni

k) Penyusunan sistem informasi wisuda Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): memiliki sistem informasi wisuda l)

Penyusunan sistem informasi penelitian, PKM, dan pengabdian kepada masyarakat Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): memiliki sistem informasi penelitian, PKM, dan pengabdian kepada masyarakat

m) Penyusunan sistem informasi perpustakaan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): memiliki sistem informasi perpustakaan n) Penyusunan sistem informasi skripsi, tesis, dan disertasi Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): memiliki sistem informasi skripsi, tesis, dan disertasi o) Penyusunan layanan info akademik dan non akademik via mobile Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): memiliki layanan info akademik dan nonakademik via mobile 112


p) Penyusunan layanan info akademik dan nonakademik eksekutif (dashboard) Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): memiliki layanan info akademik dannonakademik eksekutif (dashboard) q) Penyusunan Sistem Informasi manajemen berbasis paperless Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Memeiliki system informasi manajemen berbasis paperless r) Penyusunan layanan info aplikasi lainnya Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): memiliki layanan info aplikasi lainnya s) Penyusunan sistem informasi secara terintegrasi Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): memiliki sistem informasi secara terintegrasi

4. Kualitas layanan perpustakaan yang modern dan mutakhir dengan indikator: a. Dukungan Dana mencapai 1-2 % dari total anggaran b. Ketersediaan Koleksi buku wajib MK mencapai 80 % dengan masing-masing buku wajib berjumlah 3 eksemplar c. Seluruh SDM dibagian pelayanan perpustakaan telah mengikuti

pelatihan

kompetensi

individu

dan

profesional d. Untuk semua jenis layanan perpustakaan baik offline maupun online telah memiliki ISO 113


e. Telah menerapkan konsep otomasi perpustakaan dan digital library dalam layanan perpustakaan Program Strategis: 1) Peningkatan akses/layanan Perpustakaan Kegiatan: a) Pengembangan jaringan teknologi informasi dan komunikasi perpustakaan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Kualitas jaringan teknologi informasi dan komunikasi perpustakaan b) Memfasilitasi

layanan

berbasis

teknologi

informasi dengan internet dan intranet Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jenis layanan berbasis TIK

(teknologi informasi dan

komunikasi) c) Penyusunan

sistem

informasi

Sumberdaya

manusia Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): sistem informasi Sumberdaya manusia d) Peningkatan kualitas konten dan kecepatan akses website perpustakaan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Website yang menarik dan cepat aksesnya e) Penyempurnaan Digilib Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Kualitas Digilib yang baik 114


f) Upload Repository Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Repository yang selalu update g) Peningkatan jumlah koleksi buku teks, jurnal dan majalah ilmiah, e-library sesuai kebutuhan prodi Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah koleksi buku teks, jurnal dan majalah ilmiah, elibrary sesuai kebutuhan prodi h) Berlangganan

jurnal

internasional

berindek

scopus secara online Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah jurnal internasional berindeks scopus secara online 2) Peningkatan akreditasi perpustakaan Kegiatan: a) Pengajuan usulan akreditasi ke Perpustakaan Nasional Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Akreditasi baik b) Peningkatan kualitas SDM Perpustakaan melalui pengiriman Studi lanjut dan pelatihan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah pegawai yang studi lanjut dan mengikuti diklat c) Pengajuan

ISO

untuk

jenis

pelayanan

perpustakaan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah ISO yang didapat dari jenis pelayanan yang ada 115


d) Penambahan koleksi e-book Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah koleksi e-book 3) Pengintegrasi seluruh perpustakaan di lingkungan UPNVY Kegiatan: a) Pengadaan jaringan ke seluruh perpustakaan fakultas dan atau prodi Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Perpustakaan terintegrasi b) Peningkatan kerjasama dengan stakeholders perpustakaan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah kerjasama

dalam

mendukung

integrasi

perpustakaan c) Sosialisasi ke Fakultas dan prodi tentang perpustakaan terintegrasi Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Dokumen kesepakatan

membangun

perpustakaan

terintegrasi 4) Pengembangan sarana prasarana perpustakaan Kegiatan: a) Pengadaan Bookdrof Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Memiliki bookdrof

116


b) Peningkatan

kerjasama

dengan

Perguruan

Tinggi maupun lembaga yang terkait dalam Peningkatan kualitas sarana dan prasarana Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah kerjasama dalam Peningkatan sarana dan prasarana c) Pengadaan CCTV Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah CCTV d) Penataan

ruang

menyesuaikan

perpustakaan kebutuhan

yang pengguna

perpustakaan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Ruang perpustakaan yang menyesuaikan kebutuhan pengguna perpustakaan e) Penambahan ruang perpustakaan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah atau tambahan luas ruang perpustakaan

n. Meningkatnya

kuantitas

dan

kualitas

kerjasama

yang

mendukung kualitas proses pembelajaran, penelitian dan pengabdian pada tahun 2019 Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS): Kuantitas dan kualitas kerjasama dengan mitra yang mendukung kualitas proses pembelajaran, penelitian dan pengabdian masingmasing 50 buah

117


Program Strategis: Peningkatan kuantitas dan kualitas kerjasama yang mendukung kualitas proses pembelajaran, penelitian dan pengabdian Kegiatan: a) Peningkatan kuantitas dan kualitas kerjasama dengan alumni Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah kerjasama dengan alumni b) Peningkatan kerjasama dengan asosisasi pendidikan tinggi, lembaga riset, lembaga pendidikan,

perguruan

tinggi dalam dan luar negeri Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah kerjasama dengan asosisasi pendidikan tinggi, lembaga riset, lembaga pendidikan, perguruan tinggi dalam dan luar negeri c) Peningkatan kerjasama dengan industri Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah kerjasama dengan industri d) Peningkatan kerjasama dengan instansi pemerintah Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah kerjasama dengan instansi pemerintah e) Optimalisasi

pelaksanaan

kerjasama

berdasarkan

kerjasama yang telah ada Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah program dan kegiatan yang dilaksanakan berdasarkan kerjasama yang telah ada 118


f) Optimalisasi pengelolaan Kantor Urusan Internasional melalui pembentukan UPT Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): UPT Kerjasama dan Layanan Internasional

o. Tertanamnya nilai-nilai institusi/bela negara: disiplin, kejuangan, kreativitas, kebangsaan, dan unggul bagi seluruh sivitas akademika dan pegawai UPN “Veteran” Yogyakarta mulai tahun 2016 Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS): Seluruh sivitas akademika dan pegawai memiliki kinerja baik dalam penerapan nilai-nilai institusi Program Strategis: 1) Penyadaran dan pemahaman nilai-nilai institusi Kegiatan: a) Sosialisasi nilai-nilai institusi kepada seluruh sivitas akademika: dosen, tenaga kependidikan, serta mahasiswa Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Persentase sivitas akademik yang memahami nilai-nilai institusi b) Workshop nilai-nilai institusi dengan pengelola institusi/manajemen Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah pengelola yang mengikuti workshop 2) Penanaman/internalisasi nilai-nilai institusi bagi seluruh sivitas akademika dan pegawai UPN “Veteran” Yogyakarta 119


Kegiatan: a) Penyusunan dan penerapan kebijakan tentang implementasi nilai kedisiplinan, kejuangan, kreatifitas, bela negara dan unggul bagi seluruh sivitas akdemika dan pegawai UPN “Veteran” Yogyakarta Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Kebijakan tentang implementasi nilai kedisiplinan, kejuangan, kreatifitas, bela negara dan unggul bagi seluruh sivitas akdemika dan pegawai UPN “Veteran” Yogyakarta b) Penyusunan mekanisme reward and punishment berdasarkan nilai-nilai institusi Indikator

Kinerja

Kegiatan

(IKK):

Kebijakan

mekanisme reward and punishment berdasarkan nilai-nilai institusi c) Pelaksanaan kegiatan yang berorientasi pada nilainilai institusi dalam Dies Natalis UPNVY Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah kegiatan dies yang menanamkan nilai-nilai disiplin, kejuangan, kreativitas, kebangsaan, dan unggul 3) Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan dan internalisasi nilai-nilai institusi Kegiatan:

Pelaksanaan

evaluasi

dan

monitoring

penerapan tentang nilai-nilai institusi dalam kinerja pegawai

120


Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah dokumen laporan kinerja penerapan nilai-nilai disiplin, kejuangan, kreativitas, kebangsaan, dan unggul p. Terwujudnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) satker yang berorientasi kinerja dan berkelanjutan pada tahun 2019 tahun 2019 Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS): Seluruh subsatker/unit telah melaksanakan pembuatan LAKIP yang berorientasi kinerja dan berkelanjutan Program Strategis: Pelaksanaan penyusunan LAKIP untuk seluruh sub satker Kegiatan: a) Pembentukan Tim/SDM yang handal dan bertanggung jawab di setiap subsatker/unit Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah Tim/SDM yang handal dan bertanggung jawab di setiap subsatker/unit bekerja dan membuat LAKIP sesuai standar b) Penyusunan LAKIP oleh seluruh subsatker Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah dokumen LAKIP subsatker

121


122

Meningkatnya daya saing lulusan pada tahun 2019

SASARAN STRATEGIS

b. Masa tunggu lulusan kurang dari 1 tahun

INDIKATOR KINERJA SASARAN STRATEGIS (IKSS) a. Persepsi pengguna sangat baik terhadap kompetensi lulusan berdasarkan 7 indikator (integritas, profesionalisme, bahasa Inggris, penggunaan TIK, komunikasi, kerjasama tim dan pengembangan diri)

12

7 kompetensi ukuran kinerja berdasarkan persepsi pengguna cukup (indek 2 dari skala 1-4)

BASELINE (2014) 2015

11

123

7 kompetensi ukuran kinerja berdasarkan persepsi pengguna cukup baik (indek 2,5 dari skala 1-4)

A. Bidang Pendidikan, Pembelajaran dan Kemahasiswaan

9

7 kompetensi ukuran kinerja berdasarkan persepsi pengguna baik (indek 3 dari skala 1-4

2016

7

7 kompetensi ukuran kinerja berdasarkan persepsi penggu-na (indek 3,5 dari skala 1-4)

TARGET TAHUNAN 2017

BAB VII INDIKATOR KINERJA SASARAN STRATEGIS (IKSS) TAHUNAN


6

Seluruh kompetensi ukuran kinerja berdasar-kan persep-si dari peng-guna sangat baik (indek 4 dari skala 1-4)

2018

5

Seluruh kompetensi ukuran kinerja berdasarkan persepsi dari pengguna sangat baik (indek 4 dari skala 1-4)

2019

Dibukanya program studi baru S1, S2, S3 ditingkat Fakultas mulai pada tahun 2015

S1= 16 S2= 6 S3= 0

Mulai diberlakukan untuk angkatan 2013, sehingga belum meluluskan yang memiliki indeks prestasi kemahasiswaan

e. Persentase lulusan yang mencapai Indeks prestasi kemahasiswaan dengan kriteria baik (minimal nilai 80) mencapai100 %

Jumlah Prodi baru yang dibuka di tingkat fakultas: a. S1 = 6 (fakultas lama), 5 (fakultas baru) b. S2 = 7 c. S3 = 4

10 %

d. Persentase lulusan dengan Skor Toefl menimal 450 telah mencapai 100 %

c. Rata2 IPK: 3,25 1. IPK rata2 = dan masa studi < 3.00 5 tahun 2. Masa studi = 4,9 tahun

124

S1= 5 (21) Dengan rincian: - 4 prodi baru (Geomatika, Metalurgi, Elektro, Sistem Informasi) - 1 prodi pengaktifan

-

20 %

S1= 5 (26) dengan rincian: - 4 prodi baru untuk fakultas baru: FKK (Prodi Public Relations) dan FH (2 prodi ), yang

-

40 %

1. IPK rata2 = 3.05 1. IPK rata2 = 2. Masa studi = 3.10 2. Masa studi = 4,75 tahun 4,60 tahun


S1= 0 (26) S2= 0 (10) S3=1 (2) Manajemen

25 %

60 %

S1=0 (26) S2=3 (13) - HI - AB - Agroteknolo gi S3=0 (2)

50 %

80 %

1. IPK rata2 = 1. IPK rata2 = 3.15 3.20 2. Masa studi = 2. Masa studi= 4,40 tahun 4,20 tahun

S1=1 (27) Prodi: Advertising dan Desain Komunikasi Visual) S2=0 (13) S3=1 (3) Ilmu Komunikasi

100 %

100 %

1. IPK rata2 = 3.25 2. Masa studi= 4,00 tahun

Jumlah fakultas baru yang dibuka sebanyak 2 (Fakultas Komunikasi Kreatif dan Fakultas Hukum)

Jumlah Prodi baru yang dibuka di tingkat pasca sarjana: a. S2=2 (manajemen bencana, pengelolaan Sumberdaya Energi dan Lingkungan) b. S3=2 ( tentang: Bela negara; dan Energi)

Dibukanya fakultas baru mulai tahun 2018

Dibukanya program studi multi disiplin di tingkat pasca sarjana mulai tahun 2015

S2=0 (0) S3=0 (0)

5

sementara akan dititipkan di fakultas lama yang dekat bidang keilmuannya, yaitu FISIP, FMIPA (1 prodi) 1 prodi baru untuk FISIP S2=0 (10) S3= 0 (1) 0 (5)

125

S2=1 (1) Manajemen Bencana S3=0 (0)

0 (5)

S2=1 (2) pengelolaan Sumberdaya Energi dan Lingkungan S3=0 (0)

kembali: Ilmu Tanah S2= 4 (10) - T. Perminyakan - Akuntansi - Ilmu Komunikasi - T. Kimia S3=1 (1) T. Geologi


S2=0 (2) S3=1 (1) Energi (wacana dalam rapat komisi kelembagaan dan komisi lain)

0 (6)

-

-

2 (7) FKK (Fakultas Komunikasi Kreatif) FH (Fakultas Hukum) S2=0 (2) S3=0 (1)

S2=0 (2) S3=1 (2) Bela Negara (wacana dalam rapat komisi kelembagaan dan komisi lain)

0 (7)

Meningkatnya kluster kinerja penelitian UPN “Veteran” Yogyakarta menjadi Mandiri pada tahun 2017

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA SASARAN STRATEGIS (IKSS) Persentase pelaksanaan manajemen penelitian akan mencapai 75% (2019) Jumlah Sumberdaya penelitian yang 20%

10%

126

30 %

2015

20 %

BASELINE (2014)

a. Bidang studi= a. Bidang studi= 1 (Teknik 0 (1) Kimia) b. Program b. Program studi=0 (1) studi=1 (Teknik Kimia)

Dibentuknya Sekolah Vokasi, dengan jumlah bidang studi 1 dan jumlah program studi 2

Belum memiliki Sekolah pasca sarjana


Dibukanya Sekolah Pasca Sarjana

B. Bidang Penelitian

Dibukanya Sekolah Pasca Sarjana pada tahun 2019 Dibukanya Sekolah Vokasi, Bidang Studi dan Program Studi Vokasi mulai tahun 2018


30%

40 %

2016

a. Bidang studi= 1 (2) Bahasa Inggris b. Program studi=1 (2) Bahasa Inggris


40%

60 %

TARGET TAHUNAN 2017

60%

70 %

2018

a. Bidang a. Sekolah studi= 0 (2) Vokasi UPN b. Program “Veteran” studi=0 (2) Ykt b. Bidang studi= 0 (2) c. Program studi=0 (2)

70%

75 %

2019

a. Sekolah Vokasi UPN “Veteran” Ykt b. Bidang studi= 0 (2) - Teknik Kimia - Bahasa Inggris c. Program studi=0 (2) - Teknik Kimia - Bahasa Inggris

Belum memiliki Belum memiliki Memiliki Sekolah Sekolah pasca Sekolah pasca pasca sarjana sarjana sarjana

Persentase ketersedian alat laboratorium dan software yang mampu mendukung penelitian berkualitasmencapai 50 % Jumlah revenue generatingmencapai 14 Milyar berasal dari hibah penelitian dan pengabdian (2019) Persentase hasil penelitian yang mendapatkan Haki 50% (2019) Jumlah artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal internasional terindeks scopus atau terindeks lainnya yang sejenis mencapai 9 artikel dari hasil penelitian Jumlah pemakalah dalam kegiatan ilmiah internasional mencapai 20 dari hasil penelitian

digunakan 70% (2019)

3 artikel jurnal terindek scopus

5%

5 Milyar

30 %

127

4 pemakalah 6 dari 53 hasil pada kegiatan penelitian ilmiah International dari 36 penelitian

2 artikel jurnal terindeks scopus

Belum ada

3 Milyar DanaHibah penelitian dan pengabdian

20 %


20%

9 Milyar

40 %

10 dari 70 hasil penelitian

8 artikel jurnal international denganterinde ks scopus

30%

10 Milyar

40 %

9 artikel jurnal international dengan terindeksscopus

50 %

14 Milyar

50 %

12 dari 75 hasil 15 dari 75 hasil 20 dari 80 hasil penelitian penelitian penelitian

5artikel jurnal 6 artikel jurnal international international terindeks scopus denganterinde ks scopus

10%

7 Milyar

30 %

Penilitian Unggulan Perguruan Tinggi (PUPT) yang berbasis RIP pada tahun 2017

(2019) Jumlah Teknologi tepat guna yang dihasilkan mencapai 10 dari hasil penelitian (2019) Persentase Model/Prototype/Des ain/Karya Seni/Rekayasa Sosial yang dihasilkan mencapai 60 % dari hasil penelitian Persentase buku ajar yang dihasilkan mencapai 50 % dari hasil penelitian dan penulisan biasa Jumlah Penelitian Mahasiswa dalam program PKM mencapai 60 buah Persentase PUPT berbasis RIP dari total penelitian mencapai 100 % 16 buku ajar dari 53 hasil penelitian

20

11 buku ajar dari total 36 hasil penelitian

11

128

60 %

10%

Belum ada

60%

TTG menghasilkan 2 prototipe dari 53 hasil penelitian

Hasil TTG belum mencapai prosentase yang diharapkan


25 %

5 prototipe TTG dari 75 hasil penelitian

60%

30

100 %

60

18 buku ajar dari 20 buku ajar 70 hasil dari total 75 penelitian hasil penelitian

15%

4 prototipe TTG dari 70 hasil penelitian

100%

65

22 buku ajar dari 80 hasil penelitian

35 %

7 prototip TTG dari 80 hasil penelitian

100 %

70

45 buku ajar dari 90 hasil penelitian

50%

10 prototipe dari 85 hasil penelitian

Persentase pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka memberdayakan masyarakat telah mencapai lebih dari

INDIKATOR KINERJA SASARAN STRATEGIS (IKSS) Tercapainya Persentase Kegiatan pengabdian kepada pengabdian masyarakat berbasis hasil penelitian yang kepada langsung dibutuhkan masyarakat yang didasarkan masyarakat telah hasil penelitian mencapai lebih dari pada tahun 90 % 2019 Persentase pemanfaatan TTG (teknologi tepat guna) dalam rangka meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat telah mencapai lebih dari 80 %

SASARAN STRATEGIS

C. Bidang Pengabdian

30%

20%

129

30%

30%

20%

20%

2015

BASELINE (2014)


50%

40 %

50%

2016

60%

50 %

60%

TARGET TAHUNAN 2017

70%

70 %

80%

2018

80%

80 %

90%

2019

Persentase model pemecahan masalah, rekayasa sosial, dan/atau rekomedasi kebijakan yang dapat diterapkan langsung oleh masyarakat, dunia usaha, industri, dan/atau Pemerintah telah mencapai lebih dari 80 % Persentase hak kekayaan intelektual (HAKI) yang dapat diterapkan langsung oleh masyarakat, dunia usaha, dan/atau industri telah mencapai lebih dari 80 % Terwujudnya Jumlah layanan layanan Iptek Iptek bagi bagi penyelesaian penyelesaian masalah bangsa dan masalah bangsa peningkatan daya dan saing bangsa tiap peningkatan tahun 5 buah daya saing bangsa

80 % dari pengabdian yang dihasilkan

20%

2 buah

Belum ada

Belum tercapai

130

30%

10%


3 buah

30%

40%

5 buah

50%

50%

6 buah

70%

70%

7 buah

80%

80%

berdasarkan keahlian sivitas akademika pada tahun 2017 Terwujudnya pengelolaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang berorientasi penjaminan mutu dan berkelanjutan pada tahun 2019

Ketersedian dokumen mutu dalam hal penelitian yang berbasis sinergi antar sumberdaya penelatian Persentase penDanaan internal terhadap total Dana pengabdian mencapai 50 % Jumlah hibah dari Kementrian Riset dan Pendidikan Tinggi, pemda dan industri 130 buah di tahun 2019 Tingkat akreditasi/kualifikasi sarana prasarana pendukung program pengabdian kepada masyarakat berkualifikasi sangat baik Tingkat Mutu Lembaga Pengabdian Kepada 40 buah

20 %

Dipertahankan dan ditingkatkan 70% standarISO

17 buah

10%

Sudah mencapai ISO 2008 di tahun 2014

131

15%

50 % tersedia

10%

Belum tercapai


Dipertahankan dan ditingkatkan 80% standar

30%

60 buah

25%

100 % tersedia

Dipertahankan dan ditingkatkan

50%

80 buah

30%

100 % tersedia

Mendapat-kan standarisasi internasio-nal

70%

100 buah

40%

100 % tersedia

Mendapatkan standarisasi internasional

80%

130 buah

50%

100 % tersedia

Tercapainya Status kelembagaan UPNVY pasca menjadi PTN pada tahun 2017 Seluruh pegawai telah memiliki status yang jelas sesuai peraturan perundangan pasca menjadi PTN Satker Kemristek-Dikti tahun 2017

SASARAN STRATEGIS PTN Satker Kemenristek-dikti

2015

2016 PTN Satker Kemenristekdikti

ISO

PTN BLU

TARGET TAHUNAN 2017

100 % standarISO

PTN BLU

2018

PTN BLU

2019

132

Tingkat penyelesaian a. PNS a. PNS Kemhan a. PNS a. PNS a. PNS a. PNS kejelasan status Kemhan: menjadi PNS Kemhan Kemhan Kemhanme Kemhan pegawai sesuai dalam KemRistekmenjadi PNS menjadi njadi PNS menjadi PNS peraturan proses Dikti 100 % KemRistekPNS KemRistekKemRistekperundangan pasca menjadi PNS Dikti 100 % KemRistekDikti 100 % Dikti 100 % menjadi PTN: KemRistekDikti 100 % d. PNS Kemhan Dikti menjadi PNS Kemristek-Dikti b. Pegawai b. Pegawai Non a. PNS= 9 % a. Pegawai a. Pegawai a. Pegawai Non 100 % Non PNS: PNS: b. Pegawai Non PNS Non PNS PNS Menjadi e. Pegawai Non belum semua PTY pemerintah Menjadi Menjadi PNS 10 % PNS memiliki memiliki menjadi dengan PNS=10 % PNS 10 % b. pegawai status melalui status Pegawai tetap perjanjian b. pegawai b. pegawai pemerintah kebijakan non PNS kerja (PPPK): pemerintah pemerintah dengan diskresi/afirmasi: hingga 90 % dengan dengan perjanjian - PNS sekitar ditetapkanya perjanjian perjanjian kerja (PPPK) 10 % sebagai kerja kerja 90 %

INDIKATOR BASELINE KINERJA SASARAN (2014) STRATEGIS (IKSS) Status kelembagaan PTS UPNVY menjadi PTN BLU

D. Bidang Organisasi, Kelembagaan dan Tata Kelola

Masyarakat berkualifikasi ISO


Terpenuhinya kuantitas dan kualitas SDM untuk pengelolaan dan pengembangan institusi pada tahun 2017 Seluruh tenaga kependidikan fungsional telah memiliki kompetensi yang dibutuhkan untuk mendukung

Persentase jumlah tenaga kependidikan fungsional telah memiliki kompetensi yang dibutuhkan dalam penyelenggaraan Tridharma PT

70 %

133

75 %

80 %

pegawai ASN - PPPK 90 % (PNS dan atau - Dosen DPK PPPK) Kopertis wilayah V Yogyakarta c. Dosen PNS c. Dosen DPK c. Dosen DPK menjadi dosen DPK menjadi dosen menjadi dosen PNS Kopertis PNS PNS Kemristekdikti Wilayah V kemristekdikti kemristekdikti UPNVY 100 % Yogyakarta UPNVY 100 % UPNVY 100 % dalam proses menjadi dosen PNS Kemristekdik ti UPNVY Persentase 60 % 70 % 75 % kesesuaian kuantitas dan kualitas SDM dengan kebutuhan pengembangan institusi mencapai 90 %


85 %

80 %

(PPPK)= 90 % c. Pegawai BLU c. Dosen DPK menjadi dosen PNS kemristekdi kti UPNVY 100 %

90 %

85 %

95 %

90 %

(PPPK) 90 c. Pegawai BLU % c. Pegawai BLU c. Dosen DPK c. Dosen DPK menjadi menjadi dosen dosen PNS PNS kemristekdikt kemristekdikti i UPNVY 100 UPNVY 100 % %

Persentase jumlah dosen S3 mencapai 70 % Persentase jabatan fungsional dosen: a. Guru Besar (GB) 10 % b. Lektor Kepala (LK) 50 % c. Lektor (L) 25 % d. Asisten Ahli (AA) 10 % e. Tenaga Pengajar (TP) 5% Seluruh dosen mempunyai rapor kinerja dosen Persentase dosen tersertifikasi mencapai 95 % Seluruh Fakultas dan satker lainnya telah mempunyai SMM berbasis ISO 9001

Meningkatnya kompetensi dosen pada tahun 2019

Meningkatnya Sistem Manajemen Mutu (SMM)

mencapai 95 %

penyelenggaraa n Tridharma PT pada tahun 2019

0%

75 %

0%

70 %

134

Fakultas= 1 Satker Lain non Fakultas= 2 (Biro AAK dan Kerma)

a. Guru Besar 3 % b. Lektor Kepala 30 % c. Lektor 36 % d. Asisten Ahli 26 % e. T. Pengajar 5 %

a. Guru Besar 2% b. Lektor Kepala 25 % c. Lektor 38 % d. Asisten Ahli 30 % e. T. Pengajar 5%

Fakultas= 0 Satker Lain non Fakultas= 2 (Biro AAK dan

20 %

16 %


Fakultas= 2 Satker Lain non Fakultas= 4 (2 Biro dan 2 UPT)

80 %

40 %

a. Guru Besar 4% b. Lektor Kepala 35 % c. Lektor 34 % d. Asisten Ahli 22 % e. T. Pengajar 5%

40 %

Fakultas= 3 Satker Lain non Fakultas= 5 (2 Biro dan 3

85 %

60 %


50 %

Fakultas= 4 Satker Lain non Fakultas= 6 (2 Biro dan 4

90 %

80 %


60 %

Fakultas= 5 Satker Lain non Fakultas= 7 (2 Biro dan 5 UPT)

95 %

100 %

a. Guru Besar 10 % b. Lektor Kepala 50 % c. Lektor 25 % d. Asisten Ahli 10 % e. T. Pengajar 5%

70 %

Tercapainya opini terhadap

Meningkatnya akreditasi institusi pada tahun 2018 Meningkatnya rangking perguruan tinggi berdasarkan penggunaan TIK Pada tahun 2019

Meningkatnya akreditasi prodi mulai pada tahun 2015

Berbasis ISO 9001 pada tahun 2019

Posisi UPNVY dalam rangking perguruan tinggi berdasarkan penggunaan TIK: 1. Webometric: a. Indonesia: 1530 b. Asia: 500-700 d. Dunia: 20002500 2. 4ICU: 15-303 3. TESCA: 34003700 Status opini terhadap laporan keuangan

Tingkat akreditasi institusi mencapai A

c. Akreditasi C= 22

b. Akreditasi B= 12

Persentase prodi (lama dan baru) yang memperoleh akreditasi: a. Akreditasi A= 16

135

50-60 2800-3100 WDP (Wajar dengan

1300-1500 4000-4500

1405 4166 68 2847 Persiapan alih status dari PTS

50-60

B

A= 4 B= 15 C= 4

60

B

A= 4 B= 14 C= 5

Kerma)


40-55 2950-3250 WDP (Wajar dengan

1100 -1300 3500 – 4000

40-55

B

A= 4 B= 15 C= 9

30-45 3100-3400 WTP

900-1100 3000-3500

30-40

B

A=5 B= 14 C= 9

UPT)

20-35 3250-3550 WTP

700-900 2500-3000

20-35

A

A= 16 B= 13 C= 21

UPT)

15-30 3400-3700 WTP dalam Pengelolaan

500-700 2000-2500

15-30

A

A= 16 B= 12 C= 22

Laporan keuangan pada tahun 2017 Tercapainya efisiensi perencanaan penganggaran tahun 2017 Tercapainya Tata kelola aset sesuai peraturan perundangan pada tahun 2016 Tersedianya Tambahan fasilitas sarana dan prasarana pendukung akademik/prose s pembelajaran mulai tahun 2015

Tersedianya Science 0% and Technology Park (STP) UPN “Veteran” Yogyakarta dan sarana pendukung lainnya Terwujudnya sistem Sistem informasi informasi yang belum terintegrasi terintegrasi

Status tata kelola belum baik

60 %

Prosentase efisiensi perencanaan penganggaran

Status tata kelola aset sangat baik

menjadi PTNB.

WTP (Wajar Tanpa Pengecualian)

Masing-masing sistem informasi SDM, akademik replica PD Dikti, Manajemen informasi berbasis paperless, keuangan/SPP, PMB, asset dan tata kelola ruang

Masing-masing sistem informasi SDM, keuangan/SPP, PMB, aset, perpustakaan, penelitian, PKM, dan pengabdian kepada masyarakat, akademik dan 136

40 %

Status tata kelola baik tanpa catatan

70 %

Pengecualian)

0%

Status tata kelola baik dengan catatan

65 %

Pengecualian)


Semua Sistem informasi sudah terintegrasi

60 %

Status tata kelola baik tanpa catatan

80 %


80 %

Status tata kelola sangat baik

85 %


100 %

Status tata kelola sangat baik

95 %

Keuangan PTN BLU.

Tingkat bandwidth 42 mbps dalam mendukung proses dan layanan pendidikan, penelitian, pengabdian, sistem informasi dan fungsi promosi Kualitas layanan a. Dana: 0,2 % perpustakaan yang b. Koleksi modern dan mutakhir buku: 40 % dengan indikator: c. Jumlah Staf a. Dukungan Dana yang mencapai 1-2 % mengikuti

a. Dana: 1,3 % b. Koleksi buku: 60 % c. Jumlah Staf yang mengikuti

a. Dana: 1 % b. Koleksi buku: 50 % c. Jumlah Staf yang mengikuti 137

150 mbps

terintegrasi, perpustakaan, penelitian, PKM, dan pengabdian kepada masyarakat, akademik dan non akademik via SMS, via mobile, eksekutif, alumni, wisuda, skripsi, tesis, disertasi, presensi mhs RFID, aplikasi lainnya sudah sangat baik 250 mbps

nonakademik via SMS, via mobile, eksekutif, alumni, wisuda, skripsi, tesis, disertasi, presensi mhs RFID, aplikasi lainnya sudah baik


500 mbps

750 mbps

a. Dana: 1,5 a. Dana: 1,7 a. Dana: 2 % % % b. Koleksi b. Koleksi b. Koleksi buku: 80 % buku: 70 % buku: 75 % c. Jumlah Staf c. Jumlah c. Jumlah yang Staf yang Staf yang mengikuti

350 mbps

Meningkatnya kuantitas dan

138

dari total pelatihan: 20 pelatihan: 40 anggaran % % b. Ketersediaan d. Jenis d. Jenis layanan Koleksi buku layanan yang memiliki wajib MK yang ISO: 40 % mencapai 80 % memiliki ISO: e. Penggunaan dengan masing20 % Otomasi masing buku e. Penggunaan Perpustakaan wajib berjumlah 3 Otomasi dan Digital eksemplar Perpustakaa Library: 60 % c. Seluruh SDM n dan Digital dibagian Library: 50 % pelayanan perpustakaan telah mengikuti pelatihan kompetensi individu dan profesional d. Untuk semua jenis layanan perpustakaan baik offline maupun online telah memiliki ISO e. Telah menerapkan konsep otomasi perpustakaan dan digital library dalam pelayanan Kuantitas dan 25 buah 30 buah kualitas kerjasama


35 buah

40 buah

45 buah

50 buah

pelatihan: 60 mengikuti mengikuti pelatihan: % pelatihan: pelatihan: 100 % d. Jenis 70 % 90 % d. Jenis layanan d. Jenis d. Jenis layanan yang layanan layanan yang memiliki ISO: yang yang memiliki ISO: 60 % memiliki memiliki 100 % e. Penggunaan ISO: 75 % ISO: 90 % e. Penggunaan Otomasi e. Penggunaa e. Penggunaa Otomasi Perpustakaa n Otomasi n Otomasi Perpustakaa n dan Digital Perpustaka Perpustaka n dan Digital Library: 70 % an dan an dan Library: 100 Digital Digital % Library: 80 Library: 90 % %

kualitas kerjasama yang mendukung kualitas proses pembelajaran, penelitian dan pengabdian pada tahun 2019 Tertanamnya nilai-nilai institusi/bela negara: disiplin, kejuangan, kreativitas, kebangsaan, dan unggul bagi seluruh sivitas akademika dan pegawai UPN “Veteran” Yogyakarta mulai tahun 2016 Terwujudnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) satker yang berorientasi Kinerja SDM dalam penerapan nilainilai institusi mencapai 50 %

LAKIP belum pernah dibuat

Seluruh sivitas akademika dan pegawai memiliki kinerja baik dalam penerapan nilai-nilai institusi

Seluruh subsatker/unit telah membuat Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) satker yang berorientasi kinerja dan berkelanjutan

dengan mitra yang mendukung kualitas proses pembelajaran, penelitian dan pengabdian mencapai 50 buah

139

Baru tahap sosialisasi LAKIP

55 %


Semua subsatker/unit membuat LAKIP

60 %

Semua subsatker/ unit membuat LAKIP

65 %

Semua subsatker/ unit membuat LAKIP

70 %

Semua subsatker/unit membuat LAKIP

75 %

kinerja dan berkelanjutan pada tahun 2019

140



141


BAB VIII MONITORING DAN EVALUASI A. Tujuan Monitoring dan evaluasi terhadap rencana strategis secara umum bertujuan untuk mengevaluasi kinerja rencana strategis dalam menunjang pencapaian kinerja UPN “Veteran” Yogyakarta sesuai dengan yang direncanakan. Secara khusus monitoring dan evaluasi bertujuan untuk: 1. Mengevaluasi perubahan dasar-dasar perumusan rencana strategis; 2. Mengevaluasi relevansi rencana strategis terhadap tuntutan kinerja UPN “Veteran” Yogyakarta; 3. Mengevaluasi kinerja UPN “Veteran” Yogyakarta terhadap sasaran yang sudah ditetapkan; 4. Melakukan tindakan korektif untuk memastikan kinerja UPN “Veteran” Yogyakarta sesuai dengan rencana.

B. Ruang Lingkup Monitoring dan evaluasi didasarkan pada empat kriteria, yaitu: kesesuaian, keunggulan, kelayakan, dan keunggulan. Kesesuaian dan keunggulan didasarkan pada penilaian terhadap lingkungan eksternal, sedangkan kosistensi dan kelayakan didasarkan pada penilaian terhadap internal. Ruang lingkup kegiatan monitoring dan evaluasi terdiri dari tiga aktivitas dasar, yaitu:

142


1. Evaluasi terhadap dasar-dasar dari rencana strategis, yaitu analisis lingkungan eksternal dan analisis lingkungan internal; 2. Membandingkan sasaran hasil yang diharapkan dengan pencapaian sasaran yang telah dicapai; 3. Mengambil tindakan korektif untuk memastikan bahwa kinerja UPN “Veteran” Yogyakarta sesuai dengan rencana.

C. Penanggungjawab dan Pelaksana Penanggungjawab kegiatan monitoring dan evaluasi adalah Rektor beserta jajaran Pimpinan UPN “Veteran” Yogyakarta, sedangkan pelaksana kegiatan monitoring dan evaluasi adalah Badan Penjaminan Mutu.

D. Periode Pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi di lakukan secara periodik dan berkesinambungan. Kegiatan monitoring dan evaluasi di lakukan setiap tahun pada akhir pelaksanaan program dan kegiatan tahunan. Kegiatan monitoring dan evaluasi juga dapat dilakukan setiap waktu berdasarkan inisiatif dari Rektor beserta jajaran pimpinan UPN “Veteran” Yogyakarta. Berkaitan dengan Sistim Manajemen Mutu yang saat ini sedang dirintis oleh UPN “Veteran” Yogyakarta, maka akan dilakukan Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) setdak-tidaknya sekali dalam satu tahun untuk monitoring dan evaluasi kinerja manajemen.

143


144


BAB VII PENUTUP Rencana Strategis tahun 2015-2019 merupakan dasar penyusunan Rencana Kerja Satuan Kerja dan Rencana Anggaran Satuan Kerja Tahunan UPN “Veteran” Yogyakarta. Semua rencana universitas yang belum sesuai dengan rencana strategis ini perlu diselaraskan. Apabila terjadi perubahan lingkungan strategis yang mengakibatkan lahirnya kendala besar dalam implementasi Renstra, maka pimpinan dapat mengambil inisiatif untuk melakukan perubahan.

145


146

RENCANA STRATEGIS UPN VETERAN YOGYAKARTA

Recommend Documents