RENCANA STRATEGIS LPPKM 2016- 2020 UNIVERSITAS TANJUNGPURA
TIM PENYUSUN 1. Dr. Nurul Komari 2. Dr. Fariastuti, SE. MA 3. Dr. Fatmawati, MSi 4. Dr. Elyta S. Sos, MSi 5. Dr. Nurmainah, S.Si, MM, Apt 6. Prof. Dr. Ir. H. Abduurani Muin, MS 7. Dr. Gusti Hardiansyah, M.Sc. QAM 8. Dr. Ir. Burhanuddin, MP 9. Prof. Dr. H.M. Asrori, M.Pd 10. Prof. Dr. H. Marzuki, MA 11. Dr. Ari Wadiyanto, S.So, M.Si 12. Dr. Andi Hairil Alimuddin 13. Dr. Ir. Yohana Sutinyawati, K.M.P 14. Dr. Ir. Jajat Sudrajat, M.Si 15. Dr. Ir. Denah Suswati, MP 16. Dr. Eng. Rudi Kurnianto, ST. MT 17. Dr. Ing. Ir. Slamet Widodo, MT 18. Prof. Dr. Eng. Ismail Yusuf, MT 19. Ir. Surachman, MMA 20. Dr. Ngusmanto, M.Si 21. Drs. Mochtar Loni 22. Robiyanto, M.Pharm, Sc. Apt 23. Dr. Haratua Tiur Maria, S.MPd 24. Lolyta Sisilia, S.Hut, M.Si 25. Komariyanti, SP, MP 26. Muhlasah Novitasari Mara, S.Si, M.Si 27. Dr. Nurhayati, ST, MT 28. M. Hanafi A. Syukur,SE, MM 29. Dr. Hamdani, SH. M. Hum 30. Wawan Elgiwan, SE 31. Heru Yudi Kurniawan, SH, MH.
-i-
DAFTAR ISI Hal HALAMAN JUDUL TIM PENYUSUN KATA PENGANTAR......................................................................................................... DAFTAR ISI...................................................................................................................... DAFTAR TABEL............................................................................................................... DAFTAR GAMBAR..........................................................................................................
i ii iv v
BAB I
PENDAHULUAN .......................................................................................... 1.1. Latar Belakang .................................................................................. 1.2. Landasan Hukum Penyusunan Rencana Strategis.............................. 1.2.1. Landasan Hukum ..................................................................... 1.2.2. Arah Kebijakan ........................................................................ 1.3. Metode Penyusunan ..........................................................................
1 1 2 2 3 4
BAB II
LANDASAN PENGEMBANGAN LPPKM UNTAN .................................. 2.1. Visi dan Misi UNTAN ........................................................................... 2.2. Visi dan Misi LPPKM UNTAN ........................................................... 2.3. Analisis Kondisi LPPKM UNTAN Saat Ini .......................................... 2.3.1. Riwayat Perkembangan LPPKM UNTAN................................... 2.3.2. Capaian Rencana yang Telah Dirancang Sebelumnya.................. 2.3.3. Peran Unit Kerja LPPKM UNTAN ............................................. 2.3.4. Kemitraan yang Pernah / Sedang Terlaksana .............................. 2.3.5. Potensi yang Dimiliki LPPKM UNTAN ..................................... 2.4. Analisis Strength,Weaknes, Opportunity, Threat (SWOT) LPPKM UNTAN ................................................................................................ 2.4.1. Evaluasi Faktor Strategis Internal dan Eksternal ........................ 2.4.2. Penilaian Faktor Internal dan Eksternal ...................................... 2.4.3. Analisis Faktor Internal dan Eksternal ........................................ 2.4.4. Matrik Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat (SWOT) ..
6 6 6 7 7 9 11 11 12
BAB III GARIS BESAR RENSTRA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT................................................................................................... 3.1. Tujuan dan Sasaran Pelaksanaan............................................................... 3.1.1. Tujuan........................................................................................... 3.1.2. Sasaran.......................................................................................... 3.2. Strategi dan Kebijakan Unit Kerja............................................................
16 16 18 21 25
30 30 30 30 32
BAB IV PROGRAM, KEGIATAN, DAN INDIKATOR KINERJA LPPKM................. 34 4.1. Program dan Jenis Kegiatan LPPKM....................................................... 34 4.2. Indikator Kinerja Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat LPPKM..................................................................................................... 36 BAB V POLA PELAKSANAAN, PEMANTAUAN, EVALUASI, DAN DISEMINASI........................................................................................................ 39
-ii-
5.1. Sumber Dana Untuk Pelaksanaan LPPKM UNTAN TAHUN 20162020........................................................................................................... 5.2. Rencana Implementasi Kegiatan LPPKM Periode Tahun 2016-2020.......... 5.3. Pola Pemantauan dan Evaluasi Implemetasi RENSTRA LPPKM UNTAN Per Tahun dan Dampaknya Bagi Masyarakat Mitra...................................... 5.4. Pemantauan ………………………………………………………………... 5.5. Evaluasi ……………………………………………………………………. 5.6. Pola Diseminasi Hasil Kegiatan LPPKM UNTAN ………………………...
39 39 41 41 41 42
BAB VI PENUTUP ……………………………………………………………………… 44
-iii-
DAFTAR TABEL
Hal Tabel 2.1.
Capaian Luaran Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat…………. 10
Tabel 2.2.
Distribusi Guru Besar, Doktor, Dan Magister di UNTAN Tahun 2015 ….. 12
Tabel 2.3.
Sumber dan Jumlah Dana LPPKM UNTAN …………………………….. 14
Tabel 2.4.
Jumlah Dosen Yang Melakukan Penelitian Dan Pengabdian Pada Masyarakat Dengan Sumber Dana Dikti Tahun 2012 – Tahun 2015……………………………………………….. 14
Tabel 2.5.
Analisis Faktor Internal Dalam rangka Pengembangan LPPKM UNTAN …….. 19
Tabel 2.6.
Analisis Faktor Eksternal Strategis Dalam Rangka Pengembangan LPPKM UNTAN………………………………………… 20
Tabel 2.7.
Hasil Analisis Matrik Faktor Strategis Internal…………………………… 22
Tabel 2.8.
Hasil Analisis Matrik Faktor Strategis Eksternal…………………………. 23
Tabel 2.9.
Analisis Matrik SWOT…………………………………………………… 26
Tabel 4.1.
Rencana Capaian luaran penelitian dan pengabdian kepada masyarakat LPPKM 2016-2020…………………………………………………….… 37
Tabel 5.1.
Rekapitulasi Proyeksi Sumber Pendanaan Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dari DRPM Kemenristekdikti Periode 2016-2020…… 39
Tabel 5.2.
Rencana Implementasi Kegiatan LPPKM Tahun 2016-2020……………... 39
Tabel 5.3.
Kerangka Waktu Pelaksanaan …………………………………………….. 42
Tabel 5.4.
Kerangka Waktu Pelaksanaan Diseminasi ………………………………... 43
-iv-
DAFTAR GAMBAR
Hal Gambar 1.1.
Strategi Penyusunan Renstra………………………………………………
Gambar 2.1
Struktur Organisasi LPPKM UNTAN……………………………………. 15
Gambar 2.2
Kuadran SWOT…………………………………………………………… 25
Gambar 3.1.
Rencana Strategis LPPKM……………………………………………….. 33
-v-
4
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada akhir tahun 2015 membawa pengaruh pada berbagai sektor kehidupan. Sebagai bagian dari negara Asean, daya saing bangsa Indonesia wajib ditingkatkan agar mampu berperan lebih besar dalam MEA. Masyarakat yang tinggal di daerah perbatasan dengan negara lain khususnya, seperti Provinsi Kalimantan Barat, harus mendapat banyak perhatian karena mereka lebih terintegrasi dengan warga asing daripada warga di daerah lainnya. Kalimantan Barat yang merupakan provinsi keempat terluas di Indonesia (147.307 km²). Provinsi ini terdiri dari 12 kabupaten dan 2 kota dengan jumlah penduduk pada 2013 sekitar 4,6 juta jiwa. Lima kabupaten yaitu Sanggau, Sambas, Bengkayang, Kapuas Hulu dan Sintang langsung berbatasan dengan Sarawak, Malaysia. Sarana dan prasarana yang sangat terbatas di daerah perbatasan menyebabkan masyarakat perbatasan lebih tergantung kehidupannya dengan Negara tetangga baik sebagai tempat bekerja maupun menjual produk. Secara umum, tingkat kemiskinan Kalimantan Barat relative cukup tinggi yaitu 8,74 persen atau sekitar 265.898 jiwa hidup di bawah garis kemiskinan (Badan Pusat Statistik, “ Perkembangan Beberapa Indikator Utama Sosial-Ekonomi Indonesia”, 2014) Sebagai satu-satunya perguruan tinggi negeri di Kalimantan Barat, Universitas Tanjungpura (UNTAN) berkewajiban untuk meningkatkan kesejahteraan dan kecerdasan masyarakat di Kalimantan Barat serta daya saing mereka dalam MEA. Kewajiban tersebut dilaksanakan melalui penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat guna mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Hal ini membutuhkan perencanaan dan strategi yang baik untuk sesuai Pasal 20 ayat 2 UndangUndang No. 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Kriteria minimal tentang sistem penelitian dan pengabdian kepada masyarakat tersebut mengacu pada Pasal 1, Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Pasal tersebut berbunyi “Standar Nasional Pendidikan Tinggi adalah satuan standar nasional yang meliputi Standar Nasional Pendidikan, ditambah dengan Standar Nasional Penelitian, dan Pengabdian Kepada Masyarakat”. 1
RENSTRA LPPKM UNTAN merupakan arah kebijakan dan pengambilan keputusan dalam pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di UNTAN untuk periode 2016-2020. RENSTRA disusun mengacu pada visi UNTAN yang merupakan cita-cita dan komitmen bersama terhadap kondisi penelitian dan pengabdian kepada masyarakat kedepan dengan mempertimbangkan potensi yang dimiliki dan permasalahan yang dihadapi. Penyusunan RENSTRA dilakukan dengan mengkaji potensi dan keunggulan lembaga yang mempengaruhi ketercapaian tujuan dan sasaran pengembangan institusi. 1.2. Landasan Hukum Penyusunan Rencana Strategis LPPKM UNTAN dalam mengelola penelitian dan pengabdian kepada masyarakat berdasarkan standar yang telah ditetapkan oleh Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat, Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan yang meliputi : 1. 2. 1. Landasan Hukum 1.
Undang – Undang Dasar 1945, Pasal 31 Ayat 5 bahwa pemerintah memajukan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dengan menjunjung tinggi nilai agama, persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan manusia;
2.
Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan IPTEK;
3.
Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas (Sistem Pendidikan Nasional);
4.
Undang – Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4586;
5.
Undang – Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336);
6.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
7.
Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;
8.
Peraturan Menteri Penelitian dan Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
9.
Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Nomor 28 Tahun 2
2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Tanjungpura; 10.
Rencana Strategis dan Rencana Operasional Universitas Tanjungpura Tahun 2015 - 2019
1.2.2. Arah Kebijakan 1.
Standar arah, kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat mengacu pada RENSTRA LPPKM UNTAN;
2.
Standar proses, kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat direncanakan, dilakukan, dikendalikan, dan ditingkatkan sesuai dengan sistem peningkatan mutu penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berkelanjutan;
3.
Standar hasil, kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat memenuhi kaidah ilmiah universal, didokumentasikan, didesimenasikan melalui forum ilmiah di tingkat nasional, internasional, serta dapat dipertanggungjawabkan. Standar hasil kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat harus berhasil menciptakan inovasi teknologi untuk mendorong ekonomi dan memenuhi kebutuhan masyarakat;
4.
Standar kompetensi, kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dilakukan oleh
peneliti dan pelaksana pengabdian yang kompeten
dibidangnya sesuai dengan kaidah ilmiah; 5.
Standar pendanaan, kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dilakukan melalui mekanisme hibah blok dan kompetisi yang didasarkan pada prinsip otonomi dan akuntabilitas;
6.
Standar sarana dan prasarana, kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat didukung oleh sarana dan prasarana yang mampu menghasilkan temuan ilmiah dan solusi masalah dalam masyarakat;
7.
Standar outcome, kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat harus berdampak positif pada pembangunan masyarakat bangsa dan negara di berbagai sektor.
Riset unggulan yang dilakukan diarahkan pada Rencana Induk Penelitian yang telah ditetapkan sebagai arah kebijakan dan pengambilan keputusan pengelolaan penelitian meliputi bidang (1) peningkatan ketahanan pangan dan pengembangan energi terbarukan untuk pengentasan kemiskinan, (2) pelestarian hutan tropis untuk menanggulangi perubahan 3
iklim, pengelolaan bencana, menjaga keragaman hayati, penyediaan bahan obat-obatan untuk kesehatan dan penyakit serta (3) pembangunan manusia dan infrastruktur berbasis teknologi. Pengabdian kepada masyarakat mengacu pada RENSTRA UNTAN Tahun 20152019 diarahkan pada 4 wilayah yaitu, wilayah pesisir, perbatasan, perdesaan dan perkotaan. Pengabdian kepada masyarakat yang dikembangkan LPPKM UNTAN dapat meningkatkan kontribusi perguruan tinggi terhadap inovasi IPTEK dalam pembangunan masyarakat dan pencapaian Milenium Development Goals (MDGs). 1.3. Metode Penyusunan RENSTRA pada hakikatnya merupakan sistem Rencana Pengembangan Jangka Menengah (RPJM). RPJM LPPKM UNTAN Tahun 2016-2020 disusun dengan metode partisipatif dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan universitas dengan strategi pemikiran sebagaimana disajikan pada gambar berikut ini. Pendalaman Khasanah Lingkungan
(Enviromental Scanning) Pengumpulan Informasi
Perencanaan Strategis
Strategi Pelaksanaan
Evaluasi dan Pengawasan
Rencana Pengembangan
Aksi
Pemantauan Kinerja
VISI & MISI TUJUAN SASARAN Landasan Dasar Yang Dijadikan Acuan
STRATEGI STRATEGI Pencapaian Hasil Akhir Dari Kegiatan
KEBIJAKAN MetodeMetode Yang Dilakukan Untuk Mencapai Tujuan
PROGRAM Panduan Umum Membuat Keputusan
ANGGARAN Kegiatan Yang Akan Dilakukan Untuk Mencapai Misi
PROSEDUR
KINERJA
Biaya Program Tahapan Metode
Hasil Yang Dicapai
Gambar 1.1 Strategi Penyusunan RENSTRA Penyusunan RENSTRA diawali dengan melakukan focus group discussion (FGD) dari berbagai unsur yang mewakili semua fakultas di UNTAN dengan topic evaluasi diri dan analisis kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang yang dihadapi. Penyusunan RENSTRA 4
juga berdasarkan tujuan dan sasaran yang akan dicapai oleh UNTAN. Pertimbangan yang dilakukan merupakan dasar untuk merumuskan rencana dan strategi dari kegiatan yang menjadi pedoman kegiatan LPPKM UNTAN.
5
BAB II LANDASAN PENGEMBANGAN LPPKM UNTAN Rencana Strategis LPPKM UNTAN merupakan penjabaran dari rencana strategis jangka menengah UNTAN tahun 2016-2020. Rencana operasional ditetapkan dengan siklus tahunan (1 tahun). RENSTRA LPPKM UNTAN merupakan pedoman untuk melaksanakan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Keberadaan RENSTRA LPPKM UNTAN diharapkan dapat meningkatkan tata kelola LPPKM. Melalui kinerja organisasi yang baik akan berdampak pada peningkatan kualitas sumber daya manusia di UNTAN dan pada akhirnya mutu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat akan meningkat. Mutu Tri Darma Perguruan Tinggi yang baik dapat meningkatkan daya saing bangsa.
2.1. Visi dan Misi UNTAN Upaya untuk mencapai tujuan yang dicita- citakan maka UNTAN menyusun visi sebagai berikut : Pada Tahun 2020, UNTAN menjadi institusi preservasi dan pusat informasi ilmiah Kalimantan Barat serta menghasilkan luaran yang bermoral Pancasila dan mampu berkompetisi baik di tingkat daerah, nasional, regional dan internasional. Untuk mencapai visi tersebut di atas, UNTAN menyusun misi sebagai berikut: Menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat secara berkualitas sehingga, dan memajukan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni serta mamapu memberikan arah bagi pembangunaan sesuai dengan disiplin ilmu masing-masing
2.2. Visi dan Misi LPPKM UNTAN Mengacu kepada visi UNTAN, maka LPPKM UNTAN menyusun visi sebagai berikut: Pada Tahun 2020 LPPKM UNTAN Sebagai Pusat Informasi Ilmiah dan Penerapan Ipteks Serta Kebudayaan Yang Unggul di tingkat daerah, nasional, regional dan internasional. Untuk mencapai visi, LPPKM UNTAN menyusun misi sebagai berikut: 1. Meningkatkan kualitas dan produktivitas penelitian dan pengabdian pada masyarakat berbasis Ipteks dan Kebudayaan. 2. Meningkatkan kerjasama regional dan internasional penerapan dan penyebarluasan Ipteks dan Kebudayaan. 3. Meningkatkan penelitian dan pengabdian unggulan perguruan tinggi. 6
4. Menyelenggarakan koordinasi aktivitas penelitian dan pengabdian masyarakat berdasarkan hasil-hasil penelitian program studi.
5. Meningkatkan peran dan fungsi LPPKM sebagai unsur pelaksana koordinator kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
6. Meningkatkan budaya penelitian dan pengabdian pada masyarakat di seluruh fakultas yang ada di UNTAN. 7. Meningkatkan jumlah publikasi pada jurnal nasional terakteditasi dan jurnal internasional yang terindeks. 8. Meningkatkan jumlah dosen yang mendapatkan perolehan HAKI. 9. Meningkatkan jumlah peneliti dan pengabdi untuk melaksanakan seminar nasional dan internasional. 2.3. Analisis Kondisi LPPKM UNTAN Saat Ini 2.3.1. Riwayat Perkembangan LPPKM UNTAN Sebelum terbentuknya LPPKM UNTAN, lembaga ini berdiri masing-masing, yaitu Lembaga Penelitian (Lemlit) dan Lembaga pengabdian Kepada Masyarakat (LPKM). Sejarah berdirinya Lembaga Penelitian (Lemlit) yang berada di Lingkungan UNTAN sebagai pengembangan dari Balai Penelitian UNTAN. Pengembangan ini sesuai dengan Surat Keputusan Rektor UNTAN Nomor 994/PT29.H/C/1993 tanggal 18 Maret 1993. Surat Keputusan tersebut berisi tentang pengangkatan Ketua Lembaga Penelitian yang mengacu kepada Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor:0171/O/1995 tentang Organisasi dan Tata Kerja UNTAN Kepmendiknas Nomor:095/O/2001 tentang Perubahan atas Kepmendikbud Nomro:0171/O/1995. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 1999 tentang Perguruan Tinggi, untuk menjadi Lembaga Penelitian UNTAN harus memiliki paling sedikit 4 (empat) Pusat Studi. Sejak saat itu UNTAN mempunyai Pusat Studi Wanita, Pusat Studi Lingkungan, Pusat Studi Kependudukan, dan Pusat Studi Masalah Sosial. Pusat studi terus bertambah dengan Pusat Penelitian Ekonomi dan Manajemen, Pusat Kajian Makanan Tradisional, Pusat Kajian pendidikan, Pusat kajian Kebudayaan Melayu, Pusat kajian Kebudayaan Dayak, Pusat Kajian Pembangunan dan Kewilayahan, Pusat Studi Agroindustri dan Agrobisnis, Pusat Studi Perairan Tawar dan pantai, Pusat Penelitian HAM, Pusat Penelitian Sumber Daya Alam dan Pemberdayaan Masyarakat, Pusat Penelitian Keanekaragaman hayati dan Masyarakat Lahan
7
Basah, dan Pusat Penelitian Resolusi Konflik dan Perdamaian, Pusat Studi Energi Terbarukan, dan Pusat Studi Desain. Beberapa tahun kemudian terjadi pergantian nama beberapa pusat studi seperti Pusat Studi Wanita menjadi Pusat Penelitian Peranan Wanita. Pusat Studi Lingkungan menjadi Pusat Penelitian Lingkungan Hidup, Pusat Studi Kependudukan menjadi Pusat Penelitian Kependudukan, Pusat Studi Masalah Sosial menjadi Pusat Penelitian Masalah Sosial, Pusat Kajian Kebudayaan Dayak menjadi Pusat Penelitian Kebudayaan Dayak. Sejak terbentuknya Balai Penelitian/Lembaga Penelitian tahun 1992 hingga tahun 2016. Lembaga Penelitian UNTAN telah mengalami delapan kali pergantian pimpinan Ketua Lembaga Penelitian, yaitu: 1.Prof. Muh. Landawe, SE (Alm)
(1992-1993)
2.Prof. Ir. Alamsyah HB
(1993-1995)
3.Prof. Dr. Mudiyono
(1995-1999)
4.Ir. Augustine Lumangkun, M.Sc
(1999-2004)
5.Dr. Ir. Abdurrani Muin, MS
(2004-2007)
6.Ir. H. Syafruddin Said, MS
(2007-2008)
7.Prof. Dr. H.M. Asrori, M.Pd
(2008-2012)
8.Dr. Amrazi Zakso, M.Pd
(2012-2016)
Sejarah berdirinya Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat (LPKM) di UNTAN dimulai sejak tahun 1975. Berawal dari berbagai kegiatan pengabdian dosen dan mahasiswa yang difasilitasi oleh Proyek Peningkatan Pengembangan Perguruan Tinggi (P3T) UNTAN dengan membentuk Staf Pelaksana Program Kuliah Kerja Nyata (KKN). Selanjutnya P3T ditingkatkan menjadi Balai Pengabdian Pada Masyarakat atau BPPM sejak tahun 1989. Status BPPM diubah menjadi Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat yang disingkat dengan LPKM Untan sejak tahun 1992-2016. Berikut nama pimpinan Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPKM) UNTAN sejak tahun 1992 sampai dengan 2016, antara lain: 1. Eddy Toegiono AS., S.H., M.Sc
(1988-1992)
2. Effendi Aman, S.E
(1992-1996)
3. Dr. Drs. Muchtaruddin, M.A
(1996-2000)
4. Prof. Dr. Y.C. Thambun Anyang, S.H
(2000-2004)
5. Ir. H. Dasril, M.M
(2004-2008) 8
6. Dr. H. Ngusmanto, M.Si
(2008-2012)
7. Prof. Dr. Ir. H. Hidayat, M.P
(2012-2016)
Sesuai dengan Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, Nomor 28 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja UNTAN, pada Pasal 82 poin B menyebutkan lembaga yang diakui adalah Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. Berdasarkan peraturan tersebut pada bulan April tahun 2016 berdasarkan Keputusan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor : 1733/UN22/KP/2016 tentang Pengangkatan Ketua dan Sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat serta Ketua dan Sekretaris Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu Universitas Tanjungpura, Periode 2016 – 2020, Lembaga ini dikenal dengan nama Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat yang disingkat dengan LPPKM. Sejak 2016 sampai dengan sekarang LPPKM dipimpin oleh Prof. H. M. Ismail Yusuf, M.Eng., Ph.D.
2.3.2. Capaian Rencana yang Telah Dirancang Sebelumnya LPPKM
UNTAN
dalam
pengukuran
pencapaian
rencana
kinerja
dengan
menggunakan parameter sebagai berikut : a. Jumlah Dana Penelitian dan Pengabdian Masyarakat yang dikelola LPPKM bertambah di setiap tahunnya, pada tahun 2013 sejumlah Rp. 7.978.270.000,- di tahun 2014 sejumlah Rp. 8.573.959.631,- dan pada tahun 2015 meningkat menjadi 10.283.500.000,b. Publikasi ilmiah dalam bentuk Jurnal Internasional terakreditasi mengalami peningkatan ditiap tahunnya. Pada tahun 2013 jurnal internasioanal sebanyak 4 buah, pada tahun 2014 mengalami peningkatan menjadi 9 buah, dan tahun 2015 mengalami penurunan menjadi 5 buah c. Publikasi ilmiah dalam bentuk Jurnal Nasional terakreditasi. Pada tahun 2013 dan 2014 terdapat 1 buah dan tahun 2015 bertambah menjadi 2 buah; d. Sebagai Pemakalah dalam Pertemuan Ilmiah Internasional. Tahun 2013 sebanyak 21 orang, Tahun 2014 sebanyak 21 orang, sedangkan di Tahun 2015 terjadi penurunan menjadi 9 orang. e. Sebagai pemakalah dalam Pertemuan Ilmiah Nasional. Tahun 2013 sebayak 17 orang, tahun 2014 sebayak 10 orang, dan Tahun 2015 kembali meningkat menjadi 15 orang. 9
Kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat bersumber dari Dikti, Kemenristek, Kementerian Pertanian dan kerjasama dengan mitra. Berikut ini disajikan data selama tiga tahun terakhir sebagai berikut : a. Kegiatan Penelitain dan Pengabdian kepada Masyarakat dengan sumber dana Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dari tahun 2013 – 2015 berjumlah 384 kegiatan dengan total serapan dana Rp. 26.835.729.631.000,- ; b. Kegiatan Penelitian dengan sumber dana berasal dari Kementerian Riset dan Teknologi tahun 2013 terdapat 2 kegiatan dengan besaran dana Rp.540.000.000,- , pada tahun 2014 terdapat 1 kegiatan dengan besaran dana Rp. 100.000.000,- ; dan pada tahun 2015 bertambah menjadi 2 kegiatan dengan besaran dana Rp. 420.000.000,c. Hibah Kerjasama dengan Balitbang Pertanian pada dimulai tahun 2015, terdapat 2 kegiatan dengan total pendanaan Rp. 207.463.500,d. Kerjasama dengan mitra dan Pemerintah Daerah pada tahun 2013 sebanyak 37 kerjasama dengan pembiayaan Rp. 7.235.544.534,- ; pada tahun 2014 sebanyak 37 kerjasama dengan pembiayaan 5.119.809.813, dan pada tahun 2015 sebayak 17 proposal dengan pembiayaan 6.968.398.091,- ; Capaian luaran penelitian dan pengabdian yang berasal dari dana DIKTI disajikan pada Tabel 2.4 Tabel 2.1. Capaian Luaran Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat NO
KEGIATAN
2013
2014
2015
1
Jurnal Nasional
1
1
2
2
Jurnal Internasional
4
9
4
3
Jurnal Nasional (tidak terakreditasi)
15
6
7
4
Buku Ajar
9
3
3
5
Pemakalah Forum Ilmiah Internasional
21
21
9
6
Pemakalah Forum Ilmiah Nasional
17
10
15
7
Pemakalah Forum Ilmiah Regional
0
0
0
8
Visiting Professor
1
-
-
9
HKI
3
1
1
10
Luaran Lain
6
7
6
11
Teknologi Tepat Guna (TTG)
6
14
24
12
Model/Desain/Protype
3
1
2
61
49
38
JUMLAH 10
2.3.3. Peran Unit Kerja LPPKM UNTAN LPPKM UNTAN berperan dalam melaksanakan, mengkoordinasikan, memantau, menilai pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang diselenggarakan oleh Kementerian Ristek Dikti, Pemda, dan Lembaga Lainnya serta ikut mengusahakan dan mengendalikan sumber daya yang diperlukan.
2.3.4. Kemitraan yang Pernah / Sedang Terlaksana LPPKM UNTAN telah menjalin kerja sama dalam bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dengan berbagai lembaga, antara lain: 1.
Kementerian Pendidikan Nasional dan Kebudayaan Republik Indoensia
2.
Kementerian Pemuda dan Olah Raga Republik Indonesia.
3.
Kemeterian Pembangunan Daerah Tertinggal.
4.
Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
5.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat.
6.
Pemerintah Kota Pontianak.
7.
Pemerintah Kota Singkawang.
8.
Pemerintah Kabupaten Pontianak.
9.
Pemerintah Kabupaten Sambas.
10.
Pemerintah Kabupaten Bengkayang.
11.
Pemerintah Kabupaten Landak.
12.
Pemerintah Kabupaten Sanggau.
13.
Pemerintah Kabupaten Sekadau.
14.
Pemerintah Kabupaten Melawi.
15.
Pemerintah Kabupaten Sintang.
16.
Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu.
17.
Pemerintah KabupatenKetapang.
18.
Pemerintah Kabupaten Kubu Raya.
19.
Pemerintah Kabupaten Kayong Utara.
20.
Bank Negara Indoensia.
21.
Perusahaan Listrik Negara Wilayah Kalbar.
22.
PTP XIII.
23.
Berbagai Hotel yang ada di Kota Pontianak.
24.
Berbagai Mall yang ada di Kota Pontianak dll. 11
: 2.3.5. Potensi yang dimiliki LPPKM UNTAN 1. Sumber Daya Manusia Jumlah dosen di UNTAN selain cukup banyak juga berlatar belakang ilmu yang bervariasi, hal ini berarti
lembaga ini memiliki potensi yang besar untuk melakukan
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Tabel 2.1 berikut menggambarkan jumlah dosen di setiap fakultas di UNTAN
Tabel 2.2 Distribusi Guru Besar, Doktor, Dan Magister di UNTAN Tahun 2015 Klasifikasi No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Fakultas
Guru Besar
Fakultas Hukum Fakultas Ekonomi dan Bisnis Fakultas Pertanian Fakultas Teknik Fakultas ISIP Fakultas KIP Fakultas Kehutanan Fakultas MIPA Fakultas Kedokteran Jumlah
S-3 4 2 3 2 4 10 2 1 0 28
11 33 27 23 35 77 14 9 1 230
S-2 50 60 75 140 47 116 38 78 37 641
Jumlah 65 95 105 165 86 203 54 88 38 899
2. Prasarana dan Sarana Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, lembaga ini dilengkapi dengan berbagai prasarana dan sarana seperti ruang kantor, ruang sidang/aula, perpustakaan, internet dan fasilitas komputer, dan laboratorium. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat ini juga secara periodik menyediakan sarana untuk melakukan kegiatan seperti : 1. Pelatihan Metodologi Penelitian 2. Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah 3. Seminar proposal dan hasil-hasil penelitian 4. Berbagai pertemuan ilmiah seperti seminar, lokakarya, dan workshop
12
3. Potensi Dana Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Kegiatan yang dikelola oleh LPPKM UNTAN meliputi antara lain dana untuk penelitian dan pengabdian pada masyarakat yang bersumber dari BOPTN dan DIPA UNTAN, Swasta, Pemerintah Daerah, dan Kemenristekdikti dan lembaga lainnya. Setiap tahun dana yang dikelola oleh lembaga ini mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa minat dan potensi dosen untuk melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat semakin baik. Sumber dana yang berasal dari : 1.Kemenristekdikti melalui program penelitian : a. Fundamental b. Hibah Bersaing c. Hibah Kompetensi d. Strategis Nasional e. Penelitian Disertasi Doktor f. Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi g. Penelitian Kerjasama Antar Perguruan Tinggi (PEKERTI)h. Kerjasama Luar Negeri dan Publikasi Internasional i. Unggulan Strategis Nasional j. Penelitian Prioritas Nasional MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia). k. Penelitian Insentif Ristek. 2. Pemerintah Daerah Provinsi maupun Kabupaten/Kota. 3. Kerjasama Kemitraan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Nasional (KKP3N) Sumber dana yang berasal dari Kemenristekdikti untuk program pengabdian kepada masyarakat meliputi : a. Program IPTEKS bagi Inovasi dan Kreativitas Kampus (Ib-IKK) b. Program IPTEKS bagi Kewirausahaan (IbK) c. Program IPTEKS bagi Ekspor (IbPE) d. Program IPTEKS bagi Wilayah (IbW) e. Konsultasi Bisnis dan Penempatan Kerja (KBPK) f. Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) g. Life Skills (Kecakapan Hidup). h. Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal 13
i. Kementerian Pertanian Republik Indonesia j. Kementerian Sosial Republik Indonesia k. Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Dana yang dikelola LPPKM UNTAN setiap tahunnya mengalami peningkatan. Tabel 2.3 Sumber dan Jumlah Dana LPPKM UNTAN No
1
DIKTI
2
RISTEK
3
5
PEMDA BALITBANG PERTANIAN BOPTN & DIPA Fakultas
6
Mandiri
4
2013
Sumber Dana
JUMLAH
2014
Rp
Keg
7.978.270.000,00 540.000.000,00 7.235.544.534,00 -
102 2 37 0
2015
Rp
Keg
8.573.959.631,00 100.000.000,00 5.119.809.813,00 -
190 1.085.605.000,00 55.374.000,00 16.894.793.534,00
122 1 37 0
355
Rp
Keg
10.283.500.000,00 420.000.000,00 6.968.398.091,00 207.463.500,00
125 696.275.000,00
24
JUMLAH
93.000.500,00 14.583.044.944,00
160 2 17 2
313
26.835.729.631,00
5
19.323.752.438,00
91
207.463.500,00
65.710.000,00 19.571.965.928,00
3.408.774.337,00 29 411
214.084.500,00 51.049.804.406,00
dikarenakan adanya peningkatan partisipasi dosen dalam melakukan penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Gambaran sumber dana yang diperoleh dari DIKTI dari tahun 2013 sampai dengan 2015 disajikan pada Tabel 2.4
Tabel 2.4 Jumlah Dosen yang Melakukan Penelitian Dan Pengabdian Pada Masyarakat Dengan Sumber Dana Dikti Tahun 2012 – Tahun 2015
1 3 5 6 7
Sumber Dana DIKTI PEMDA BOPTN DIPA Fakultas Mandiri JUMLAH
Dosen Terlibat 2013 2014 39 73 2 21 87 9 636 742 93 135 857 980
14
384
1.060.000.000,00
Peningkatan jumlah dana yang diterima oleh LPPKM UNTAN dari tahun ke tahun
No
Keg
2
201 1.626.894.337,00
28
Rp
2015 77 59 913 130 1.179
JUMLAH 189 23 155 2.291 358 3.016
516 81 1.079
4. Informasi dan Manajemen LPPKM UNTAN Untuk melaksanakan pengelolaan program penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, lembaga ini dipimpin oleh Ketua, Sekretaris, Kepala Bagian Tata Usaha, Kasubbag. Umum dan Kasubbag. Program Data dan Informasi serta didukung oleh staf tenaga administrasi. Penyusunan personalia yang demikian menyebabkan lembaga ini lebih fleksibel dan kegiatan administrasi berjalan dengan lancar. Adanya Bagian Program Data dan Informasi memungkinkan lembaga ini dapat menjadi penghimpun data dan sebagai pusat informasi hasil-hasil penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Penyimpanan data selain dilakukan dalam bentuk hard copy juga soft copy. Struktur organisasi LPPKM disajikan pada gambar 2.1.
KETUA Prof. M. Ismail Yusuf SEKRETARIS Ir. Surachman,M.MA
KABAG TU Drs. Mochtar Loni KASUBBAG UMUM Dra. Hj. Ani Masriani
KASUBBAG PDI Drs. Kastani STAF TENAGA PENELITI
PUSAT PENELITIAN PUSAT STUDI PUSAT KAJIAN
Gambar 2.1 Struktur Organisasi LPPKM UNTAN
15
2.4. Analisis Strength, Weakness, Opportunity, Threat (SWOT) LPPKM UNTAN Evaluasi diri dianalisis dengan analisis SWOT. Analisis SWOT diperlukan dalam rangka untuk penyusunan panduan pengembangan
LPPKM UNTAN sehingga strategi
pengembangan yang digunakan sesuai posisi strategis pada saat ini dan kondisi idealnya. Srategi ini diperlukan untuk melakukan pemetaan dengan baik kebijakan maupun arah pengembangan yang akan dicapai maupun tahapan-tahapan untuk mencapai kondisi tersebut. Indikator internal sistem terdiri dari gambaran kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weakness) sedangkan indikator eksternal sistem merupakan peluang (Opportunity) dan ancaman (Threat). 2.4.1. Evaluasi Faktor Strategis Internal dan Eksternal a. Evaluasi Faktor Strategis Internal Beradasarkan hasil analisis deskriptif pada pembahasan sebelumnya diperoleh 28 faktor internal utama yang dapat menjadi kekuatan dan kelemahan di dalam mengembangkan LPPKM UNTAN.
S1
Faktor kekuatan untuk pengembangan LPPKM UNTAN adalah sebagai berikut: Jumlah, kualitas tenaga dosen, dan kinerja yang tinggi.
S2
Jumlah dosen penerima penelitian lebih besar S3 dibandingkan S2.
S3
Kualifikasi dosen bertaraf internasional tinggi
S4
Proporsi penelitian dan ppm yang didanai lebih dari 60 % dari proposal yang diusulkan.
S5
Memiliki disiplin ilmu yang bervariasi baik sosial, humaniora dan eksakta sehingga mampu berkontribusi pada penyelesaian berbagai masalah baik riset dan pengabdian.
S6
Jumlah penelitian dan pengabdian kepada masyarakat semakin meningkat.
S7
Kerjasama yang sudah terjalin baik dengan berbagai instansi di tingkat lokal, nasional, dan internasional.
S8
Kerjasama dosen dengan perguruan tinggi mitra berjalan baik.
S9
Jumlah dan jenis peralatan pendukung penelitian dan ppm tersedia.
S10
Tersedianya dana penelitian dan pengabdian kepada masyarakat oleh perguruan tinggi.
S11
Struktur organisasi yang terdesentralisasi.
S12
Adanya pusat-pusat penelitian dan penjaminan mutu. 16
Adanya LPPKM yang mengkoordinasikan kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat
S13
Kelemahan Faktor kelemahan yang dihadapi dalam pengembangan LPPKM UNTAN,
diantaranya: W2
Motivasi dosen untuk melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat masih rendah. Pemanfaatan dana PNBP DIPA untuk membangun kerjasama belum optimal.
W3
Jumlah penerima HAKI masih terbatas pada bidang penelitian.
W4 W5
Promosi hasil penelitian dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat masih rendah. Updating data institusi masih lemah.
W6
Penghiliran kegiatan penelitian menjadi pengabdian masih kurang
W7
Kemampuan dosen untuk melakukan penelitian dan pengabdian pada
W1
masyarakat belum merata untuk seluruh fakultas W8
Beberapa penelitian dan pengabdian yang masih belum mengacu pada RIP
W9
Keberlanjutan kerjasama dengan mitra masih rendah
W10
Beberapa dana penelitian tidak dapat dikembangkan untuk sarana dan prasarana
W11
Belum bisa memanfaatkan sumber-sumber dana yang ada secara optimal
W12
Banyak prasarana tidak beroperasi secara optimal
W13
Kekinian alat dan sistem pendukung kurang
W14
Teknisi untuk perbaikan dan pemeliharaan kurang memadai
W15
Belum ada laboratorium terpadu
b. Evaluasi Faktor Strategis Eksternal Berdasarkan hasil analisis deskriptif sebelumnya diperoleh 17 faktor strategis
eksternal utama yang dapat menjadi peluang dan ancaman di dalam mengembangkan LPPKM UNTAN. Peluang O1
Secara geografis Kalimantan Barat berbatasan dengan negara-negara ASEAN. 17
O2
Sudah terjadi kerjasama dengan berbagai stakeholders.
O3
DRPM memberikan peluang adanya variasi skim penelitian dan pengabdian serta ketersediaan dana.
O4
Adanya peningkatan persentase syarat penelitian untuk kenaikan pangkat dosen.
O5
Adanya komitmen pemerintah, swasta, dan lembaga lainnya untuk meningkatkan jumlah dana penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
O6
Tawaran untuk kerjasama dengan lembaga swasta (domestik dan asing) sangat banyak.
O7
Tersedianya berbagai media publikasi dengan berbagai tingkatan (nasional, regional, dan internasional)
O8
Peluang resource sharing antar perguruan tinggi di dalam dan luar negeri
O9
Tuntutan KEMENRISTEKDIKTI yang semakin tinggi untuk publikasi
Ancaman
T2
Ketatnya persaingan dalam mendapatkan dana di bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dari eksternal. Jumlah anggaran yang disediakan oleh pemerintah terjadi penurunan.
T3
Persaingan Perguruan tinggi dalam bidang publikasi semakin meningkat
T4
Masuknya peneliti dan pelaksana pengabdian kepada masyarakat dari negara asing di Indonesia. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di negara lain tidak dapat diimbangi dengan ketersediaan peralatan yang standarnya masih konvensional Kemajuan perguruan tinggi di luar Kalimantan Barat yang lebih cepat. Tantangan promosi dan branding yang agresif dari LPPKM. Perguruan tinggi lain. Tuntutan masyarakat yang semakin tinggi terhadap perguruan tinggi untuk menyelesaikan masalah. Keharusan sertifikasi untuk sistem manajemen
T1
T5
T6 T7 T8
2.4.2. Penilaian Faktor Internal dan eksternal Penilaian pengaruh faktor internal dan eksternal terhadap pengembangan LPPKM UNTAN menggunakan model matriks interrnal factors analysis summary (IFAS) dan matriks eksternal factors analysis summary (EFAS).
18
a.
Penilaian Faktor Internal Analisis faktor internal untuk identifikasi pengembangan LPPKM UNTAN maka
disusunlah dalam matrik seperti terlihat pada Tabel 2.5. Pemberan bobot untuk menentukan tingkat kepentingan suatu faktor kritis. Pembobotan dilakukan dengan memepertimbangkan kedudukan faktor kritis terhadap arah pengembangan hilirisasi kelapa sawit di kalimantan Barat. Skala pada nilai pembobotan berada pada interval sangat penting (nilai 5) hingga sangat tidak penting (nilai 1). Tabel 2.5. Analisis Faktor Internal Dalam rangka Pengembangan LPPKM UNTAN Kekuatan
Bobot
S1
Jumlah, kualitas tenaga dosen, dan kinerja yang tinggi.
0,050
S2
Jumlah dosen penerima penelitian lebih besar S3 dibandingkan S2.
0,060
S3
Kualifikasi dosen bertaraf internasional tinggi
0.045
S4
Proporsi penelitian dan ppm yang didanai lebih dari 60 % dari proposal yang diusulkan.
0,070
S5
Memiliki disiplin ilmu yang bervariasi baik sosial, humaniora dan eksakta sehingga mampu berkontribusi pada penyelesaian berbagai masalah baik riset dan pengabdian.
0,060
S6
Jumlah penelitian dan pengabdian kepada masyarakat semakin meningkat.
0,045
S7
Kerjasama yang sudah terjalin baik dengan berbagai instansi di tingkat lokal, nasional, dan internasional.
0,040
S8
Kerjasama dosen dengan perguruan tinggi mitra berjalan baik.
0,050
S9
Jumlah dan jenis peralatan pendukung penelitian dan ppm tersedia. Tersedianya dana penelitian dan pengabdian kepada masyarakat oleh perguruan tinggi.
0,045
S11
Struktur organisasi yang terdesentralisasi.
0,040
S12
Adanya pusat-pusat penelitian dan penjaminan mutu.
0,040
S13
Adanya LPPKM yang mengkoordinasikan kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat Total
0,070
S10
W
Kelemahan
W1
Motivasi dosen untuk melakukan penelitian dan pengabdian 19
0,050
0,620
0,040
kepada masyarakat masih rendah. Pemanfaatan dana PNBP DIPA untuk membangun kerjasama belum optimal. Jumlah penerima HAKI masih terbatas pada bidang penelitian.
W2 W3
0,045 0,040
Promosi hasil penelitian dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat masih rendah. Updating data institusi masih lemah.
0,040
W6
Penghiliran hasil penelitian menjadi kegiatan pengabdian kepada masyarakat masih kurang.
0.025
W7
Kemampuan dosen dalam pembuatan usulan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat masih lemah Beberapa penelitian dan pengabdian kepada masyarakat belum mengacu pada renstra Untan. Keberlanjutan kerjasama dengan mitra masih rendah.
0,040
W10
Beberapa dana penelitian tidak dapat dikembangkan untuk sarana dan prasarana.
0,015
W11
Capaian luaran hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat masih rendah.
0,015
W12
Peralatan alat laboratorium yang tidak sesuai dengan kebutuhan.
0,020
W13
Kelengkapan pendukung untuk operasional alat di laboratorium masih terbatas.
0,020
W14
Teknisi untuk perbaikan dan pemeliharaan alat laboratorium kurang memadai.
0,030
W15
Belum ada laboratorium terpadu.
0,010
Total
0,380
Grand Total
1
W4 W5
W8 W9
0,015
0,030 0,020
b. Penilaian Faktor Eksternal Penilain faktor untuk identifikasi pengembangan LPPKM UNTAN di susun dalam matrik yang tersaji dalam Tabel 2.6. Tabel 2.6. Analisis Faktor Eksternal Strategis Dalam Rangka Pengembangan LPPKM UNTAN O O1
Peluang (opportunity) Secara geografis Kalimantan Barat berbatasan dengan negara20
Bobot 0.08
O2 O3 O4 O5
O6 O7 O8 O9
Threat (Ancaman) T1 T2 T3 T4 T5
T6 T7 T8
negara ASEAN Sudah terjadi kerjasama dengan berbagai stakeholders DRPM memberikan peluang adanya variasi skim penelitian dan pengabdian serta ketersediaan dana Adanya peningkatan persentase syarat penelitian untuk kenaikan pangkat dosen. Adanya komitmen pemerintah, swasta, dan lembaga lainnya untuk meningkatkan jumlah dana penelitian dan pengabdian kepada masyarakat Tawaran untuk kerjasama dengan lembaga swasta (domestik dan asing) sangat banyak. Tersedianya berbagai media publikasi dengan berbagai tingkatan (nasional, regional, dan internasional) Peluang resource sharing antar perguruan tinggi di dalam dan luar negeri Tuntutan Kemenristekdikti yang semakin tinggi untuk publikasi Total Keterangan Ketatnya persaingan dalam mendapatkan dana di bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dari eksternal. Jumlah anggaran yang disediakan oleh pemerintah terjadi penurunan. Persaingan Perguruan tinggi dalam bidang publikasi semakin meningkat Masuknya peneliti dan pelaksana pengabdian kepada masyarakat dari negara asing di Indonesia. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di negara lain tidak dapat diimbangi dengan ketersediaan peralatan yang standarnya masih konvensional Kemajuan perguruan tinggi di luar Kalimantan Barat yang lebih cepat. Tantangan promosi dan branding yang agresif dari LPPKM. Perguruan tinggi lain. Tuntutan masyarakat yang semakin tinggi terhadap perguruan tinggi untuk menyelesaikan masalah. Keharusan sertifikasi untuk sistem manajemen Total Grand Total
0,08 0,1 0,1 0.07
0,07 0,06 0,07 0,05 0,68 Bobot 0,1 0,05 0,08 0,07 0,06
0,06 0,09 0,05 0,56 1
2.4.3 Analisis Faktor Internal dan Eksternal Berdasarkan pembobotan yang dilakukan maka disusunlah matrik IFAS dan EFAS untuk menganalisis lebih lanjut strategi di dalam Pengembangan LPPKM UNTAN. Pelaksanaan pembuatan matriks IFAS dan EFAS menentukan rating dari masing-masing faktor kritis. Penilaian terhadap rating mempergunakan skala dari sangat berpengaruh (nilai 21
5) hingga sangat tidak berpengaruh (nilai 1).
Analisis matrik faktor syrategis internal
disajikan pada Taber 2.7.
Tabel 2.7. Hasil Analisis Matrik Faktor Strategis Internal
S1 S2 S3 S4
S5
S6 S7
S8 S9 S10
S11 S12 S13
W1
W2
Kekuatan
Bobot
Rating
Skor
Jumlah, kualitas tenaga dosen, dan kinerja yang tinggi. Jumlah dosen penerima penelitian lebih besar S3 dibandingkan S2. Kualifikasi dosen bertaraf internasional tinggi Proporsi penelitian dan ppm yang didanai lebih dari 60 % dari proposal yang diusulkan. Memiliki disiplin ilmu yang bervariasi baik sosial, humaniora dan eksakta sehingga mampu berkontribusi pada penyelesaian berbagai masalah baik riset dan pengabdian. Jumlah penelitian dan pengabdian kepada masyarakat semakin meningkat. Kerjasama yang sudah terjalin baik dengan berbagai instansi di tingkat lokal, nasional, dan internasional. Kerjasama dosen dengan perguruan tinggi mitra berjalan baik. Jumlah dan jenis peralatan pendukung penelitian dan ppm tersedia. Tersedianya dana penelitian dan pengabdian kepada masyarakat oleh perguruan tinggi. Struktur organisasi yang terdesentralisasi.
0,050
3
0,150
0,060
3
0,180
0,045
3
0,135
0,070
4
0,280
0,060
3
0,180
0,045
3
0,135
0,040
4
0,160
0,050
3
0,150
0,045
3
0,135
0,050
4
0,200
0,040
3
0,120
Adanya pusat-pusat penelitian dan penjaminan mutu. Adanya LPPKM yang mengkoordinasikan kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat Total
0,040
3
0,120
0,070
4
0,280
Kelemahan
Bobot
Rating
Skor
Motivasi dosen untuk melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat masih rendah. Pemanfaatan dana PNBP DIPA untuk membangun kerjasama belum optimal.
0,040
3
0,120
0,045
4
0,180
22
0,620
2,225
W3 W4
W5 W6
W7
W8
W9 W10 W11
W12 W13 W14 W15
Jumlah penerima HAKI masih terbatas pada bidang penelitian. Promosi hasil penelitian dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat masih rendah. Updating data institusi masih lemah. Penghiliran hasil penelitian menjadi kegiatan pengabdian kepada masyarakat masih kurang. Kemampuan dosen dalam pembuatan usulan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat masih lemah Beberapa penelitian dan pengabdian kepada masyarakat belum mengacu pada renstra Untan. Keberlanjutan kerjasama dengan mitra masih rendah. Beberapa dana penelitian tidak dapat dikembangkan untuk sarana dan prasarana. Capaian luaran hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat masih rendah. Peralatan alat laboratorium yang tidak sesuai dengan kebutuhan. Kelengkapan pendukung untuk operasional alat di laboratorium masih terbatas. Teknisi untuk perbaikan dan pemeliharaan alat laboratorium kurang memadai. Belum ada laboratorium terpadu. Total
0,040
4
0,160
0,040
4
0,160
0,015 0.025
4 4
0,060 0,100
0,040
4
0,160
0,030
4
0,120
0,020
3
0,060
0,015
3
0,045
0,015
3
0,045
0,020
3
0,060
0,020
3
0,060
0,030
4
0,120
0,010
3
0,030
0,380
Grand Total
1,480
1
Faktor kritis internal kekuatan berpengaruh dalam pengembangan LPPKM UNTAN sehingga diberikan nilai rating (4)dan nilai 3. Bardasarkan data olahan pada Tabel 2.7 nilai maka menghasilkan nilai untuk faktor kritis internal kekuatan adalah 2,225 . Nilai yang dihasilkan adalah lebih tinggi dari faktor internal kelemahan yaitu 1,480. Berarti faktor nilai kritis internal kekuatan lebih berpengaruh jika dibandingkan dengan faktor-faktor kritis internal kelemahan.
Tabel 2.8 Hasil Analisis Matrik Faktor Strategis Eksternal O O1
Peluang (opportunity) Secara geografis Kalimantan Barat
Bobot 0.08 23
Nilai 4
Skor 0,32
O2 O3
O4 O5
O6
O7
O8 O9
T1
T2 T3
T4 T5
T6
T7
berbatasan dengan negara-negara ASEAN Sudah terjadi kerjasama dengan berbagai stakeholders DRPM memberikan peluang adanya variasi skim penelitian dan pengabdian serta ketersediaan dana Adanya peningkatan persentase syarat penelitian untuk kenaikan pangkat dosen. Adanya komitmen pemerintah, swasta, dan lembaga lainnya untuk meningkatkan jumlah dana penelitian dan pengabdian kepada masyarakat Tawaran untuk kerjasama dengan lembaga swasta (domestik dan asing) sangat banyak. Tersedianya berbagai media publikasi dengan berbagai tingkatan (nasional, regional, dan internasional) Peluang resource sharing antar perguruan tinggi di dalam dan luar negeri Tuntutan KEMENRISTEKDIKTI yang semakin tinggi untuk publikasi Total Threat (Ancaman) Ketatnya persaingan dalam mendapatkan dana di bidang penelitian dan pengabdian dari eksternal Penurunan jumlah anggaran disediakan oleh pemerintah Persaingan dari lembaga-lembaga lain, baik di tingkat lokal, nasional, dan internasional Bencana Alam Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di negara lain tidak dapat diimbangi dengan ketersediaan peralatan yang standarnya masih konvensional Luaran kegiatan riset dosen masih kurang menghasilkan teknologi tepat guna sehingga kurang dapat diandalkan untuk meningkatkan daya saing bangsa Keharusan sertifikasi untuk sistem manajemen Total Grand 24
0,08
4
0,32
0,1
4
0,4
0,1
4
0,4
0.07
4
0,28
0,07
4
0,28
0,06
4
0,28
0,07
3
0,24
0,05
3
0,21
0,68 Bobot 0,06
Rating 4
2,8 Skor 0,24
0,05
4
0,2
0,04
4
0,16
0,04 0,05
3 3
0,12 0,15
0,04
4
0,16
0,04
4
0,16
1
1,19 3,79
Berdasarkan data total nilai untuk faktor-faktor kritis eksternal peluangnya adalah 2800,. Nilai yang diperoleh masih lebih besar dibandingkan dengan ancaman yang menghasilkan total nilai sebesar 1,19. Besaran nilai ini menunjukkan kesimpulan bahwa faktor kritis eksternal peluang mempunyai pengaruh yang lebih besar dibanding ancamannya.
2.4.4 Matrik Strength, Weakness, Opportunity, danThreat (SWOT) Matrik SWOT dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman ekstrnal yang dihadapi dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Analisis SWOT menghasilkan 4 kombinasi strategi yaitu Strength opportunity (SO) adalah strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman, Strategi Weakness Opportunity adalah strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan serta menghindari ancaman. Dengan mengkombinasikan nilai pada matriks IFAS dan EFAS selanjutnya dipetakan pada diagram SWOT maka diperoleh posisi saat ini dari arah pengembangan LPPKM UNTAN yang disarankan disajikan pada gambar 2.2.
Gambar 2.2 Kuadran SWOT
25
Berdasarkan perhitungan matrik IFAS dan EFAS dapat dilihat bahwa strategi pengembangan LPKKM UNTAN
berada di daerah kuadran satu (I)). Hal ini menunjukkan jika
dibandingkan dengan kelemahan dan dan ancaman lebih tinggi nilai kekuatan dan peluang sehingga perkembangan untuk ke depannya akan menjanjikan. Analisis Matrik SWOT untuk melihat upaya pengembangan LPKKM UNTAN disajikan pada Tabel 2.9
Tabel 2.9 Analisis Matrik SWOT FAKTOR EKSTERNAL KEKUATAN (S) S1. Jumlah, kualitas tenaga dosen, dan kinerja yang tinggi. S2. Jumlah dosen penerima penelitian lebih besar S3 dibandingkan S2. S3. Kualifikasi dosen bertaraf internasional tinggi S4. Proporsi penelitian dan ppm yang didanai lebih dari 60 % dari proposal yang diusulkan. S5. Memiliki disiplin ilmu yang bervariasi baik sosial, humaniora dan eksakta sehingga mampu berkontribusi pada penyelesaian berbagai masalah baik riset dan pengabdian. S6. Jumlah penelitian dan pengabdian kepada masyarakat semakin meningkat. S7. Kerjasama yang sudah terjalin baik dengan berbagai instansi di tingkat lokal, nasional, dan 26
KELEMAHAN (W) W1. Motivasi dosen untuk melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat masih rendah. W2. Pemanfaatan dana PNBP DIPA untuk membangun kerjasama belum optimal. W3. Jumlah penerima HAKI masih terbatas pada bidang penelitian. W4. Promosi hasil penelitian dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat masih rendah. W5. Updating data institusi masih lemah. W6. Penghiliran hasil penelitian menjadi kegiatan pengabdian kepada masyarakat masih kurang. W7. Kemampuan dosen dalam pembuatan usulan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat masih lemah W8. Beberapa penelitian dan pengabdian kepada
internasional. S8. Kerjasama dosen dengan perguruan tinggi mitra berjalan baik. S9. Jumlah dan jenis peralatan pendukung penelitian dan ppm tersedia. S10. Tersedianya dana penelitian dan pengabdian kepada masyarakat oleh perguruan tinggi.
masyarakat belum mengacu pada renstra Untan. W9. Keberlanjutan kerjasama dengan mitra masih rendah. W10. Beberapa dana penelitian tidak dapat dikembangkan untuk sarana dan prasarana.
S11. Struktur organisasi yang terdesentralisasi.
W11. Capaian luaran hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat masih rendah.
S12. Adanya pusat-pusat penelitian dan penjaminan mutu.
W12. Peralatan alat laboratorium yang tidak sesuai dengan kebutuhan.
S13. Adanya LPPKM yang mengkoordinasikan kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat
W13. Kelengkapan pendukung untuk operasional alat di laboratorium masih terbatas. W14. Teknisi untuk perbaikan dan pemeliharaan alat laboratorium kurang memadai. W15. Belum ada laboratorium terpadu.
FAKTOR EKSTERNAL Peluang (O)
O1 Secara geografis Kalimantan Barat berbatasan dengan negara-negara ASEAN. O2. Sudah terjadi kerjasama dengan berbagai stakeholders. O3. DRPM memberikan
Strategi (SO)
Strategi (WO)
1. Mengembangkan potensi dosen untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (S1, S2, S3. S4, S5, S6 - O3, O4, O9). 2. Meningkatkan kerjasama dengan mitra baik di tingkat lokal, nasional, regional, dan internasional (S7, S8 O1, O2, O5, O6, O8).
1. Meningkatkan motivasi dosen untuk melakukan penelitian yang berhilirisasi pada pengabdian kepada masyarakat yang mengacu kepada RENSTRA UNTAN (W1, W2, W3, W4, W5, W6-O3, O4, O5, O6, O9, O11). 2. Merancang sistem yang mengarah pada capaian luaran dan peningkatan
27
peluang adanya variasi skim penelitian dan pengabdian serta ketersediaan dana . O4. Adanya peningkatan persentase syarat penelitian untuk kenaikan pangkat dosen. O5. Adanya komitmen pemerintah, swasta, dan lembaga lainnya untuk meningkatkan jumlah dana penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
3. Mengoptimalkan sarana dan prasarana (S9, S10, S11, S12, S13 – O7, 08). 4. Memperoleh dana penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dari seluruh sumber dana yang tersedia dan mengoptimalkannya untuk meningkatkan capaian luaran penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (S10 – O6).
sistem informasi (W7, W8O1, O2, O5,O6, O7, O8). 3. Meningkatkan tata kelola kerjasama yang berkelanjutan (W9, W11O1, O2, O8). 4. Meningkatkan tata kelola keuangan secara efektif dan efisien (W2, W10, W11, O2-O6). 5. Meningkatkan tata kelola SDM, sarana dan prasarana (W12,W13, W14, W15O,6,O8).
Strategi (ST)
Strategi (WT)
O6. Tawaran untuk kerjasama dengan lembaga swasta (domestik dan asing) sangat banyak. O7. Tersedianya berbagai media publikasi dengan berbagai tingkatan (nasional, regional, dan internasional). O8. Peluang resource sharing antar perguruan tinggi di dalam dan luar negeri O9. Tuntutan KEMENRISTEKDIKTI yang semakin tinggi untuk publikasi Ancaman (T)
1. Meningkatkan daya saing T1. Ketatnya persaingan peneliti dan pelaksana dalam mendapatkan pengabdian kepada dana di bidang penelitian masyarat (S1, S2, S3, S4, 28
1. Meningkatkan daya saing dosen untuk berkompetisi dibidang penelitian dan pengabdian kepada
dan pengabdian kepada masyarakat dari eksternal. T2. Jumlah anggaran yang disediakan oleh pemerintah terjadi penurunan. T3. Persaingan Perguruan tinggi dalam bidang publikasi semakin meningkat
S5, S6 - T1, T2, T3, T4). 2. Menjalin kerjasama dengan pemangku kepentingan untuk menghasilkan inovasi ipteks dalam menangkap peluang sesuai dengan kebutuhan pengguna (S7, S8 – T4, T7). 3. Meningkatkan kinerja tata pamong institusi (S11, S12, S13 - T6, T7, T8). 4. Meningkatkan kinerja keuangan (S6, S10 – T5).
T4. Masuknya peneliti dan pelaksana pengabdian kepada masyarakat dari negara asing di Indonesia. T5. Kemajuan perguruan tinggi di luar Kalimantan Barat yang lebih cepat. T6. Tantangan promosi dan branding yang agresif dari LPPKM. Perguruan tinggi lain. T7. Tuntutan masyarakat yang semakin tinggi terhadap perguruan tinggi untuk menyelesaikan masalah. T8. Keharusan sertifikasi untuk sistem manajemen
29
masyarakat (W1, W3, W4, W6, W7, W8, W11 T1, T2, T3, T4, T5, T6, T7) 2. Meningkatkan sistem penjaminan mutu LPPKM UNTAN (W2, W4, W5,W9 - T3,T5, T6, T7, T8) 3. Meningkatkan tata kelola sumber daya manusia, sarana dan prasarana (W10, W12, W13, W14,W15-T5, T6, T7, T8)
BAB III GARIS BESAR RENSTRA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT
3.1 Tujuan dan Sasaran Pelaksanaan
Perumusan tujuan dan sasaran pelaksanaan RENSTRA LPPKM UNTAN berdasarkan pada hasil analisis SWOT dalam evaluasi diri dan visi UNTAN.
3.1.1 Tujuan
Tujuan penyusunan RENSTRA LPPKM adalah untuk menghasilkan dokumen yang dapat dijadikan dasar bagi penyelenggaraan kegiatan di LPPKM UNTAN dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2020 yang mengarah pada Standar Nasional Pendidikan. Tujuan RENSTRA LPPKM UNTAN dirumuskan sebagai berikut: 1. Meningkatkan kuantitas dan kualitas keterlibatan dosen dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. 2. Meningkatkan kuantitas dan kualitas luaran kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. 3. Meningkatkan jumlah kerjasama dengan mitra baik di tingkat lokal, nasional, regional dan internasional. 4. Meningkatkan tata kelola dan optimalisasi sarana prasarana dalam pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
3.1.2 Sasaran
Sasaran kegiatan dalam RENSTRA dikelompokkan berdasarkan bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Tujuan strategis LPPKM memerlukan sejumlah sasaran strategis beserta indikator ketercapaian sasaran yang menggambarkan kondisi yang harus dicapai pada tahun 2020. Hasil-hasil penelitian diharapkan terus meningkat kualitasnya sehingga dapat dipublikasikan di jurnal terakreditasi dan bereputasi internasional serta memiliki keunggulan yang dapat menjadi ciri khas penelitian UNTAN. 30
Penelitian berpotensi paten dikembangkan dan difasilitasi di dalam proses aplikasinya. Percepatan peningkatan kualitas penelitian ditetapkan dengan sasaran berikut:
1. Meningkatkan kuantitas dan kualitas keterlibatan dosen dalam kegiatan penelitian. a. Meningkatkan kuantitas dan kualitas usulan penelitian dosen di UNTAN. b. Meningkatkan daya saing dosen dalam memperoleh sumber dana penelitian yang tersedia. c. Meningkatkan kuantitas dan kualitas pelaksanaan penelitian dosen yang berhilirisasi pengabdian kepada masyarakat. d. Meningkatkan kompetensi dosen dalam melakukan penelitian unggulan perguruan tinggi e. Memfasilitasi dosen dalam perolehan dana penelitian.
2. Meningkatkan kuantitas dan kualitas luaran kegiatan penelitian dosen di UNTAN. a. Meningkatkan kualitas pengetahuan dan produk teknologi b. Meningkatkan kuantitas dan kualitas publikasi c. Meningkatkan jumlah dosen yang melakukan diseminasi hasil penelitian. d. Meningkatkan perolehan Paten dan Hak Kekayaan Intelektual lainnya. e. Meningkatkan kompetensi dosen dalam menulis buku f.
Memfasilitasi dosen dalam mempublikasikan penelitiannya.
3. Meningkatkan kerjasama dengan mitra baik di tingkat lokal, nasional, regional dan internasional. a. Membangun kerjasama perluasan hasil penelitian bagi pemangku kepentingan dan masyarakat pengguna di Kalimantan Barat. b. Meningkatkan kerjasama kegiatan penelitian dengan mitra di tingkat lokal, nasional, regional dan internasional. c. Memfasilitasi terjalinnya kegiatan penelitian dengan mitra sesuai dengan unggulan penelitian.
4. Meningkatkan tata kelola dan optimalisasi sarana prasarana dalam pelaksanaan kegiatan penelitian di UNTAN. a. Meningkatkan tata kelola pelaksanaan penelitian
31
b. Meningkatkan tata kelola sarana dan prasarana untuk mendukung kegiatan pelaksanaan penelitian. c. Meningkatkan tata kelola keuangan kegiatan penelitian d. Meningkatkan optimalisasi penggunaan sarana dan prasarana dalam kegiatan penelitian e. Meningkatkan tata kelola pelaksanaan kerjasama dengan mitra penelitian f. Meningkatkan tata kelola pemantauan kegiatan penelitian.
Sasaran pengabdian kepada masyarakat yang dikembangkan LPPKM UNTAN adalah meningkatkan kontribusi inovasi IPTEK pada pembangunan masyarakat perbatasan, perdesaan, perkotaan dan pesisir dan pencapaian MDGs. Sasaran bidang pengabdian kepada masyarakat dapat dirinci sebagai berikut:
1. Meningkatkan jumlah dan kualitas jenis usulan proposal pengabdian kepada masyarakat sesuai arah kebijakan LPPKM UNTAN . 2. Meningkatkan jumlah desa binaan. 3. Meningkatkan jumlah pengabdian kepada masyarakat yang merupakan hilirasi riset 4. Meningkatkan jumlah mitra baik institusi Pemerintah maupun Swasta dalam program pemberdayaan masyarakat.
3.2 Strategi dan Kebijakan Unit Kerja
Strategi untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan untuk menjadikan LPPKM UNTAN sebagai preservasi dan pusat informasi di wilayah Kalimantan Barat adalah dengan meningkatkan peran seluruh civitas akademika dalam meningkatkan kuantitas dan kualitas dalam melakukan penelitian dan hilirisasinya pada kegiatan Pengabdian pada masyarakat untuk mempercepat pembangunan di Kalimantan Barat. Sebagai daerah yang memiliki keunggulan demografis yaitu potensi alam pesisir dan perbatasan maka pengembangan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat dilakukan sebagai berikut:
32
INPUT
PROSES
•Dosen •Karyawan
OUTPUT
•Pelatihan peningkatan kompetensi penelitian dan PKM dosen dan mahasiswa •Pelatihan Peningkatan publikasi , Paten dan HAKI •Sosialisasi kebijakan DRPM dan arah pengembangan PPKM Untan •Fasilitasi Kerjasama dengan lembaga mitra
Gambar 3.1 Rencana Strategies LPPKM
33
•Meningkatnya jumlah dan kualitas penelitian unggulan •Meningkatnya jumlah dan kualitas publikasi, Paten dan Haki •Meningkatnya Jumlah dan kualitas Pengabdian Kepada masyarakat
BAB IV PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKATOR KINERJA LPPKM
4.1. Program dan Jenis Kegiatan LPPKM Program kegiatan yang dikelola oleh LPPKM terdiri atas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Program utama yang dilaksanakan adalah sebagai fasilitator, koordinator dan pengawasan kegiatan penelitian dan PKM sesuai ketentuan Kemenristekdikti, Pemda dan lain-lainnya. Strategi di bidang penelitian yang akan dikembangkan oleh LPPKM sebagai upaya untuk mencapai standar international research. Untuk bidang PKM, dikembangkan upaya untuk menyukseskan program peningkatan daya saing bangsa. Untuk itu, setiap tahunnya perlu diadakan program strategis penelitian dan PKM yang memfokuskan kegiatan tersebut yang mengacu pada standar yang telah ditetapkan. Akselerasi atau percepatan ini dilakukan dengan berlandaskan pada: analisis SWOT, keberlanjutan kebijakan (policy), sasaran yang strategis, program unggulan, serta kegiatan yang telah dilakukan pada masa sebelumnya. Hal tersebut dapat diidentifikasi dengan melihat adanya pertumbuhan yang reputasinya berada ditingkat internasional. Seiring dengan adanya tuntutan kegiatan penelitian yang mengarah pada hilirisasi kepada masyarakat., maka direncanakan program strategis penelitian dan PKM sebagai berikut: 1.
Mengembangkan potensi dosen untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
2.
Meningkatkan motivasi dosen untuk melakukan penelitian yang berhilirisasi pada pengabdian kepada masyarakat yang mengacu kepada RENSTRA UNTAN .
3.
Meningkatkan daya saing peneliti dan pelaksana pengabdian kepada masyarat
4.
Meningkatkan daya saing dosen untuk berkompetisi dibidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
5.
Meningkatkan kerjasama dengan mitra baik di tingkat lokal, nasional, regional, dan internasional
6.
Meningkatkan tata kelola kerjasama yang berkelanjutan
7.
Menjalin kerjasama dengan pemangku kepentingan untuk menghasilkan inovasi ipteks dalam menangkap peluang sesuai dengan kebutuhan pengguna
8.
Mengoptimalkan sarana dan prasarana
9.
Meningkatkan tata kelola sumber daya manusia, sarana dan prasarana
10. Meningkatkan tata kelola SDM, sarana dan prasarana 34
11. Meningkatkan kinerja tatapamong institusi 12. Meningkatkan sistem penjaminan mutu LPPKM UNTAN 13. Merancang sistem yang mengarah pada capaian luaran dan peningkatan sistem informasi 14. Memperoleh dana penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dari seluruh sumber dana yang tersedia dan mengoptimalkannya untuk meningkatkan capaian luaran penelitian dan pengabdian kepada masyarakat 15. Meningkatkan tata kelola keuangan secara efektif dan efisien 16. Meningkatkan kinerja keuangan Berdasarkan tujuan dan sasaran kegiatan LPPKM, maka disusun suatu rencana program bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sebagai berikut: 1.
Pengembangan potensi dosen untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
2.
Peningkatan motivasi dosen untuk melakukan penelitian yang berhilirisasi pada pengabdian kepada masyarakat yang mengacu kepada RENSTRA UNTAN
3.
Peningkatan daya saing peneliti dan pelaksana pengabdian kepada masyarat
4.
Peningkatan daya saing dosen untuk berkompetisi dibidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
5.
Peningkatan kerjasama dengan mitra baik di tingkat lokal, nasional, regional, dan internasional
6.
Peningkatan tata kelola kerjasama yang berkelanjutan
7.
Peningkatan jalinan kerjasama dengan pemangku kepentingan untuk menghasilkan inovasi ipteks dalam menangkap peluang sesuai dengan kebutuhan pengguna
8.
Optimalisasi sarana dan prasarana
9.
Peningkatan tata kelola sumber daya manusia, sarana dan prasarana
10. Peningkatan tata kelola SDM, sarana dan prasarana 11. Peningkatan kinerja tatapamong institusi 12. Peningkatan sistem penjaminan mutu LPPKM UNTAN 13. Perancangan sistem informasi untuk mengoptimalkan capaian luaran 14. Perolehan dana penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dari seluruh sumber dana yang tersedia dan mengoptimalkannya untuk meningkatkan capaian luaran penelitian dan pengabdian kepada masyarakat 15. Peningkatan tata kelola keuangan secara efektif dan efisien 35
16. Peningkatan kinerja keuangan
Berdasarkan rencana program LPPKM, maka disusun suatu rencana kegiatan bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sebagai berikut: 1. Sosialisasi kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dikelola oleh LPPKM 2. Pelatihan pembuatan dan bimbingan klinik proposal penelitian dan pengabdian kepada masyarakat 3. Penelaahan proposal 4. Pelaksanaan kontrak penelitian 5. Pelatihan penulisan artikel penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. 6. Pelatihan penyusunan paten 7. Seleksi insentif pengajuan HKI 8. Diseminasi hasil-hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang melibatkan stake holder melalui seminar, talkshow, publikasi di media elektronik dan non elektronik. 9. Pemantapan dan peningkatan jejaring kerjasama dengan mitra baik di tingkat lokal, nasional, regional, dan internasional. 10. Peningkatan kualitas web dan data base LPPKM UNTAN 11. Pelatihan pengelolaan jurnal penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. 12. Pelaksanaan monev penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. 13. Pembuatan laporan kinerja penelitian dan PPM 14. Seleksi artikel yang terpublikasi pada jurnal internasional bereputasi 15. Peningkatan sumber daya manusia di lingkungan LPPKM 16. Peningkatan sistem jaminan mutu LPPKM 4.2. Indikator Kinerja Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat LPPKM Pencapaian kegiatan yang telah direncanakan dalam RENSTRA merupakan indikator dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan. Indikator Kinerja LPPM mengacu pada Kinerja penelitian yang ditetapkan oleh DRPM Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Tabel 4.1).
36
Tabel 4.1. Rencana Capaian luaran penelitian dan pengabdian kepada masyarakat LPPKM 2016-2020 No
1
2
3
4
5
Jenis Luaran
Publikasi Ilmiah
Sebagai pemakalah dalam pertemuan ilmiah
Sebagai pembicara utama (Keynote Speaker) dalam pertemuan ilmiah Visiting Professor
Hak Atas Kekayaan Intelektual (HKI)
2016 2017 2018 2019 2020
Internasional
15
19
24
29
35
Nasional terakreditasi
24
28
33
38
45
Lokal
30
35
40
50
60
Internasional
20
24
28
34
40
Nasional
25
29
34
39
45
Lokal
30
35
40
50
60
Internasional
1
2
5
11
18
Nasional
5
10
15
21
27
Lokal
8
13
18
24
30
Internasional
1
2
3
5
8
Paten
1
2
4
6
9
Paten Sederhana
1
2
4
6
9
Hak Cipta
-
-
-
-
-
Merek Dagang
-
-
-
-
-
Rahasia dagang
-
-
-
-
-
Desain Produk Industri
1
1
1
2
2
Indikasi Geografis
-
-
-
-
-
Perlindungan Varietas Tanaman
1
1
1
1
2
Perlindungan Topografi Sirkuit Terpadu 6
Teknologi Tepat Guna
4
6
8
12
18
7
Model/Prototype/Desain/Karya seni/ Rekayasa Sosial
3
5
8
11
15
37
8
Buku Ajar
3
5
8
11
15
9
Laporan penelitian yang tidak dipublikasikan
200
250
300
350
400
10
Angka Partisipasi Dosen Dalam Penelitian
1:3
1:3
1:2
1:2
1:1
38
BAB V POLA PELAKSANAAN, PEMANTAUAN, EVALUASI DAN DISEMINASI 5.1 Sumber Dana Untuk Pelaksanaan LPPKM UNTAN TAHUN 2016-2020 Perencanaan kebutuhan untuk pendanaan pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat yang dikelola oleh LPPKM UNTAN tahun 2016-2020 dijabarkan secara terinci meliputi sumber pendanaan, anggaran pelaksanaan kegiatan dalam RENSTRA, anggaran pemantauan dan evaluasi serta diseminasi. Alokasi dana untuk pelaksanaan kegiatan LPPKM UNTAN tahun 2016-2020 dapat bersumber dari: a. Mandiri PT (BOPTN & DIPA Fakultas), Kemenristekdikti, Pemda b. Dana lainnya dari berbagai sumber eksternal PT Berdasarkan proyeksi ketersediaan dana dari DRPM Kemenristekdikti RI yang mungkin diperoleh untuk semua tahun periode rencana, maka dapat disusun penghitungan sumber dana yang dapat diperoleh oleh LPPKM selama periode 2016-2020. Rekapitulasi hasil penghitungan proyeksi sumber pendanaan RENSTRA LPPKM pada Tabel 5.1: Tabel 5.1. Rekapitulasi Proyeksi Sumber Pendanaan Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dari DRPM Kemenristekdikti Periode 2016-2020 TAHUN
KEMENRISTEKDIKTI RI
2016
Rp 10.844.400.000
2017
Rp 12.546.060.000
2018
Rp 15.055.272.000
2019
Rp 18.066.326.400
2020
Rp 23.486.224.320
5.2 Rencana Implementasi Kegiatan LPPKM Periode Tahun 2016-2020 Rencana implementasi program dirancang secara bertahap dengan waktu dan dievaluasi berdasarkan capaian kinerja dengan indikator tertentu untuk masing-masing rencana program sebagai berikut : Tabel 5.2. Rencana Implementasi Kegiatan LPPKM Tahun 2016-2020 No . 1
RENCANA KEGIATAN / Target Capaian PROGRAM 2017 URAIAN UNIT 2016 Sosialisasi kegiatan jml 1 2 penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dikelola 39
2018 2
2019 2
2020 2
2
oleh LPPKM Pelatihan pembuatan proposal penelitian dan pengabdian kepada masyarakat Pelatihan Jumlah Dosen
3
4 5 6 7 8 9
10 11
12 13 14
15
16
Bimbingan klinik proposal Kegiatan Jumlah proposal Penelaahan proposal Pelaksanaan kontrak penelitian Pelatihan penulisan artikel. Pelatihan penyusunan paten Seleksi insentif pengajuan HKI Diseminasi Seminar Talk show Media massa Pemantapan dan peningkatan jejaring Peningkatan kualitas web dan data base LPPKM UNTAN Pelatihan pengelolaan jurnal Pelaksanaan monevin Seleksi artikel yang terpublikasi pada jurnal internasional bereputasi Peningkatan sumber daya manusia di lingkungan LPPKM Peningkatan sistem jaminan mutu LPPKM
Keg
1
1
2
2
2
Org
134
160
180
200
200
Jml Buah jml jml
124 96
1 40 140 114
2 80 160 140
2 100 180 160
2 100 200 180
Keg
1
1
1
1
1
Keg
-
1
1
1
1
Keg
-
-
1
1
1
Keg keg keg keg
1 -
1 1 -
1 1 2 1
1 1 2 1
1 1 2 1
keg
1
1
1
1
1
Keg
-
1
1
1
1
Keg Keg
4 -
4 1
4 1
4 1
4 1
Keg
2
2
3
3
3
Keg
-
1
-
1
-
40
5.3 Pola Pemantauan dan Evaluasi Implementasi RENSTRA LPPKM UNTAN Per Tahun dan Dampaknya bagi Masyarakat Mitra Pemantauan merupakan suatu cara untuk mengamati pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat oleh tim peneliti dan pelaksana kegiatan berdasarkan RENSTRA LPPKM UNTAN. Pemantauan dilakukan oleh tim monitoring dan evaluasi LPPKM UNTAN dengan berkunjung secara langsung di tempat penyelenggaraan kegiatan dan/atau berdasarkan laporan tertulis pelaksanaan kegiatan. Evaluasi merupakan kegiatan penilaian atas kegiatan implementasi RENSTRA LPPKM UNTAN berdasarkan hasil monitoring. Pelaksanaan kegiatan pemantauan dan evaluasi implementasi RENSTRA LPPKM UNTAN antara lain: a.
Sebagai kontrol terhadap pelaksanaan kegiatan yang telah disusun dalam RENSTRA LPPKM UNTAN apakah telah berjalan sesuai dengan perencanaan sehingga bila ditemukan adanya kendala, hambatan atau permasalahan yang bisa menghambat pencapaian target kegiatan dapat diatasi lebih awal.
b.
Sebagai suatu cara untuk mengukur tingkat pencapaian implementasi RENSTRA LPPKM UNTAN
c.
Sebagai bahan masukan kepada pimpinan Universitas Tanjungpura, Ketua Lembaga serta para pemangku kepentingan (stakeholder), dalam mengambil keputusan terhadap hasil implementasi RENSTRA LPPKM UNTAN.
5.4 Pemantauan 5.4.1 Pelaksanaan Pemantauan Pelaksanan pemantauan kegiatan implementasi RENSTRA LPPKM UNTAN adalah tim yang ditugaskan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPKM) UNTAN yang diperkuat dengan diterbitkannya surat keputusan. Tim pemantauan melakukan pemantauan baik secara substansi maupun administrasi terhadap kegiatan yang berada di bawah koordinasi LPPKM UNTAN. 5.4.2 Waktu Pemantauan Pelaksanaan pemantauan implementasi RENSTRA-PPM LPPKM UNTAN ini diperkirakan antara bulan ke-5 dan/atau ke-6 dari alokasi rencana pelaksanaan kegiatan di setiap tahun kegiatan. 5.5 Evaluasi Evaluasi dari implementasi RENSTRA LPPKM UNTAN dilakukan di akhir tahun 41
kegiatan. Tim evaluasi dibentuk oleh LPPKM UNTAN adalah juga tim yang melakukan seleksi serta pemantauan implementasi RENSTRA LPPKM UNTAN. Hal ini diperlukan agar proses evaluasi dapat berkesinambungan dengan proses seleksi dan pemantauan sehingga penilaian kinerja yang dilakukan dapat seobjektif mungkin. Indikator keberhasilan dibuat secara kuantitatif. Hasil evaluasi (laporan hasil kegiatan) disampaikan kepada pimpinan LPPKM UNTAN. Evaluasi bertujuan untuk menetapkan apakah program dan kegiatan pada periode Renstra sebelumnya akan dilanjutkan, ditinjau kembali, atau dihentikan berdasarkan evaluasi yang dilakukan oleh tim terhadap pencapaian sasaran dan target kinerja.Proses evaluasi dijadwalkan
pada bulan ke-10 dan/atau bulan ke-11 dari alokasi pelaksanaan kegiatan
implementasi RENSTRA LPPKM UNTAN.
Tabel 5.3 Kerangka Waktu Pelaksanaan NO.
URAIAN
WAKTU
1.
Sosialisasi ke Dosen-dosen Universitas Tanjungpura
Januari
2.
Pengumuman Pendaftaran Proposal
Maret-April
3.
Penerimaan Proposal dari pengusul
April
4.
Seleksi Proposal
Mei
5.
Pengumuman Proposal yang Dibiayai APBN
Juni
6.
Pelaksanaan
Maret H+1
7.
Monitoring dan Evaluasi
Juni H+1
8.
Laporan
Akhir November – Awal Desember H+1
5.6 Pola Diseminasi Hasil Kegiatan LPPKM UNTAN Diseminasi hasil kegiatan LPPKM UNTAN merupakan salaha satu upaya untuk hilirisasi produk penelitian dan kegiatan pengabdian yang dihasilkan oleh LPPKM UNTAN agar dapat termanfaatkan secara optimal oleh masyarakat, sektor industri
maupun
pemerintah daerah. Diseminasi dapat pula menjadi media promosi bagi peneliti dan pelaksana 42
kegiatan PKM sekaligus bagi perguruan tinggi itu sendiri tentang kegiatan yang selama ini telah dilaksanakan. Diseminasi hasil kegiatan LPPKM UNTAN dapat dilakukan secara mandiri atau bersinergis dengan pemerintah daerah sehingga dapat dilakukan program percepatan peningkatan kesejahteraan masyarakat yang mendayagunakan teknologi tersebut sehingga bukan hanya sekedar memberikan nilai tambah bagi masyarakat. Selain itu, melalui diseminasi hasil kegiatan LPPKM UNTAN ke masyarakat diharapkan masyarakat memiliki motivasi yang tinggi dalam penerapan iptek untuk meningkatkan aktivitas perekonomian daerah sehingga mendukung percepatan menuju Indonesia yang sejahtera. Pola diseminasi yang dilakukan oleh LPPKM UNTAN dapat dalam bentuk seminar, talk show dibeberapa media elektronik maupun non elektronik dan demonstrasi produk. Tabel 5.4 Kerangka Waktu Pelaksanaan Diseminasi NO.
URAIAN
WAKTU
1.
Penyerahan laporan kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat
Desember (Tahun H)
2
Sosialisasi pelaksanaan diseminasi
Januari
3.
Pelaksanaan diseminasi
Maret (Tahun H+1)
4.
Pemantauan dan evaluasi kegiatan diseminasi
April (Tahun H+1)
5.
Laporan
Mei (Tahun H+1)
43
BAB V. PENUTUP Rencana strategis Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Tanjungpura (RENSTRA LPPKM UNTAN) merupakan arah kebijakan dan pengambilan keputusan dalam pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di Universitas Tanjungpura selama periode 2016-2020. Renstra ini disusun mengacu pada visi UNTAN dan merupakan cita-cita dan komitmen bersama tentang kondisi
penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat kedepan yang ingin dicapai dengan mempertimbangkan potensi yang dimiliki dan permasalahan yang dihadapi. Riset unggulan yang dilakukan diarahkan pada Rencana Induk Penelitian yang telah ditetapkan sebagai arah kebijakan dan pengambilan keputusan pengelolaan penelitian meliputi bidang (1) Peningkatan Ketahanan Pangan dan Pengembangan Energi Terbarukan untuk Pengentasan Kemiskinan, (2) Pelestarian Hutan Tropis untuk menanggulangi perubahan iklim, pengelolaan bencana, menjaga keragaman hayati, penyediaan bahan obatobatan untuk kesehatan dan penyakit (3) pembangunan manusia dan infrastruktur berbasis teknologi. Semenatara itu, pengabdian kepada masyarakat mengacu pada RENSTRA UNTAN Tahun 2015-2019 yang diarahkan pada 4 wilayah yaitu, wilayah perairan, wilayah perbatasan, wilayah perdesaan dan wilayah perkotaan Pengabdian kepada Masyarakat yang dikembangkan LPPKM UNTAN meningkatkan kontribusi perguruan tinggi inovasi Ipteks pada pembangunan masyarakat dan pencapaian MDGs. Untuk kesempurnaan Renstra LPPKM untan, maka dalam penyusunannya dimulai dengan melakukan Focus Group Discussion (FGD) dengan seluruh fakultas di lingkungan Universitas Tanjungpura. Hasil diskusikan tersebut bisa menentukan kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang yang dihadapi yang selanjutnya digunakan sebagai dasar merumuskan rencana dan strategi LPPKKM Untan pada tahun 2016-2020.
Renstra LPPKM Untan yang tersusunnya akan digunakan untuk : a. Melaksanakan visi dan misi serta fungsi perguruan tinggi dalam mendukung program pembangunan b. Mempercepat
pencapaian
pngembangan
pembangunan
masyarakat
menjadi
masyarakat yang dinamis, inovatif, kreatif dan mandiri c. Mempercepat pengembangan dan menerapkan ipteks sesuai dengan kebutuhan masyarakat 44
d. Memperoleh umpan balik bagi peningkatan mutu LPPKM dan pembinaan jasa pelayanan yang profesional kepada masyarakat dalam rangka pemberdayaan sumber daya manusia. e. Berperan secara aktif dalam pengembangan dan penerapan Ipteks dan Seni di bidang penelitian dan pengabdian f. Terwujudnya jalinan kerjasama internal dan eksternal penelitaian fdan pengabdian pada masyarakat g. Terwujudnya produk-produk unggulan hasil penelitian dan penbagdian pada masyarakat h. Memperoleh peningkatkan HKI untuk hasil penelitian dan PPM dalam rangka perlindungan HKI i. Meningkatkan kemampuan dan peran sera dosen dan mahasiswa dalam penelitian dan pengabdian Pengukuran ketercapaian tujuan strategis bidang kelembagaan memerlukan sejumlah sasaran strategis beserta indikator ketercapaian sasaran yang menggabarkan kondisi yang harus dicapai pada athun 2020. Hasil-hasil penelitian diharapkan terus meningkat kualitasnya sehingga dapat dipublikasikan di jurnal terakreditasi dan bereputasi internasional serta memiliki keunggulan yang dapat menjadi cirikhas penelitian Uniersitas Tanjungpura. Penelitian berpotensi paten dikembangkan dan difasilitasi di dalam proses aplikasinya. Percepatan peningkatan kualitas penelitian ditetapkan dengan sasaran berikut: 1. Meningkatkan jumlah penelitian unggulan perguruan tinggi UNTAN 2. Meningkatkan jumlah penelitian kolaborasi dengan institusi lain baik di dalam maupun di luar negeri 3. Meningkatkan jumlah publikasi hasil riset di jurnal nasional terakreditasi dan jurnal internasional terindeks 4. Meningkatnya jumlah dosen melakukan seminar hasil peneliitian baik nasional maupun internasional 5. Meningkatkan perolehan HKI dan paten dari hasil riset, 6. Pengembangan Jurnal Inovasi Iptek di LPPKM UNTAN .7. Meningkatkan layanan administrasi penelitian melalui sistem layanan administrasi berbasis TIK
45