Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 3 Nomor 1 Edisi Maret 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
RELASI SOSIAL PENDULANG EMAS TRADISIONAL DENGAN AGEN PENAMPUNG (Studi di Desa lingkar Indah Kecamatan Sayan Kabupaten Melawi) Oleh: ICE ROSMITASARI NIM. E51110067 Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura Pontianak 2015. e-mail:
[email protected] ABSTRAK Provinsi Kalimantan Barat merupakan salah satu provinsi yang memiliki potensi kekayaan alam yang tidak dapat diperbaharui. Jenis kekayaan alam yang tidak dapat diperbaharui contohnya adalah sumber daya alam berupa tambang emas. Tidak semua kabupaten di Kalimantan Barat mempunyai potensi tambang emas. Dan salah satu daerah yang mempunyai potensi keberadaan tambang emas adalah kabupaten Melawi. Penambangan emas yang dilakukan masyarakat di kabupaten Melawi ini masih menggunakan cara sederhana seperti dengan menggunakan pendulang emas yang terbuat dari kayu. Maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana relasi sosial pendulang emas tradisional dengan agen penampung studi di desa lingkar indah, kecamatan sayan,kabupaten melawi. dan menggunakan metode penelitian kualitatif melalui pendekatan deskriptif serta menggunakan teori intraksi sosial dari Gilin dan Gilin,yaitu Interaksi sosial dapat terjadi apabila individu memenuhi syarat yaitu adanya kontak sosial yang dilakukan, berlangsungnya suatu proses interaksi sosial didasarkan pada berbagai faktor antara lain imitasi, sugesti, identifikasi, dan simpati. Dan teori struktural fungsional dari Agust Comte yaitu muncul dilatar belakangi oleh perkembangan masyarakat yang dipengaruhi semangat renais sance. Pada saat ini muncul kesadaran baru tentang peran manusia yang semula dianggap tidak memiliki otoritas apapun untuk membangun kehidupan di dunia. Maka digunakan teori ini sebagai pisau analisis dalam menkaji permasalahan ini. Serta temuan peneliti menunjukan bahwa adanya hubungan antara pendulang emas tradisional dengan agen penampung, hal ini terlihat adanya pola intraksi antara pendulang emas dengan agen penampung. Kata-kata kunci : Relasi sosial, interaksi dan pendulang emas tradisional.
1 ICE ROSMITASARI, NIM. E51110067 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 3 Nomor 1 Edisi Maret 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
PENDAHULUAN
juga dapat menimbulkan dampak
Provinsi Kalimantan Barat
negatif terhadap lingkungan hidup.
merupakan salah satu provinsi yang
Desa
Lingkar
Indah
memiliki potensi kekayaan alam
kecamatan Sayan Kabupaten Melawi
yang tidak dapat diperbaharui. Jenis
merupakan salah satu desa yang
kekayaan alam yang tidak dapat
memiliki
diperbaharui
Penambangan
contohnya
adalah
kandungan
emas.
emas
secara
sumber daya alam berupa tambang
tradisional
emas. Tidak semua kabupaten di
dilakukanoleh masyarakat setempat
Kalimantan
dengan menggunakan cara dan teknis
Barat
mempunyai
sudah
sangat
satu daerah yang mempunyai potensi
dengan
keberadaan tambang emas adalah
Pendulangan emas ini dilakukan
kabupaten
Penambangan
pada aliran sungai yaitu dengan cara
emas yang dilakukan masyarakat di
melakukan penyaringan pasir yang
kabupaten
masih
terdapat disepanjang aliran sungai,
menggunakan cara sederhana seperti
menggunakan dulang yang dibuat
dengan
khusus dan sederhana. Mendulang
melawi
ini
menggunakan
mesin
dompeng dan pendulangan. Sumber
daya
yang
lama
potensi tambang emas. Dan salah
melawi.
sederhana
sejak
mendulang
dikenal emas.
emas secara tradisional dilakukan alam
pada
umumnya
kaum
merupakan salah satu modal dasar
perempuan
dalam pembangunan nasional, oleh
sampinga/sambilan pada saat tidak
karena
dimanfaatkan
melakukan kegiatan usaha pertanian
sebesar-besarnya untuk kepentingan
seperti kesawah, ladang atau pun
rakyat
kebun (Refles, 2012).
itu
harus
dengan
memperhatikan
kelestarian hidup sekitar. Salah satu kegiatan
dalam
sebagai
oleh
pekerjaan
Dengan cara dan peralatan
memanfaatkan
yang sederhana tersebut pendulang
sumber daya alam adalah kegiatan
tidak mendapatkan kepastian akan
penambangan bahan galian, tetapi
mendapatkan hasil dan kalaupun
kegiatan – kegiatan penambangan
didapat hasil hanya dalam jumlah
selain menimbulkan dampak positif
rata-rata yang sangat kecil, tidak 2
ICE ROSMITASARI, NIM. E51110067 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 3 Nomor 1 Edisi Maret 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
berpengaruh
signifikan
terhadap
pendapatan keluarga.
kita
pengertian
Pada umumnya masyarakat yang
pemahaman
melakukan
terbatas
sosiologi
pada secara
konversional, yakni sebagai ilmu
kegiatan
yang murni membicarakan hubungan
pendulangan emas adalah berasal
antar manusia tanpa memasukan
dari
variabel
keluarga
miskin
berpendidikan
rendah.
lingkar
kecamatan
indah
dan
Di
desa sayan,
lingkungan.
Uniknya
batasan-batasan itu sering dibuat ilmuwan
sosial
yang
belum
masyarakat yang bekerja sebagai
memahami posisi sosiologi secara
pendulang rata-rata dari kalangan
keseluruhan.
masyarakat
yang
nya
Peraturan Pemerintah (PP)
menengah ke bawah. Para pendulang
Nomor 75 Tahun 2001 tentang
bekerja untuk mendapatkan debu
Usaha Pertambangan Rakyat dan
emas yang akan di jual kepada
Peraturan Menteri Pertambangan dan
penampung.
Energi Nomor 1 P/201/M.PE/1986
Seiring
ekonomi
perkembangannya,
tentang
Penetapan
Wilayah
pendulangan emas ini tidak hanya
Pertambangan Rakyat Bahan Galian
dilakukan di aliran sungai yang
Strategis dan Vital (Golongan A dan
terdapat di kecamatan sayan tetapi
B),
juga sudah dilakukan berkelanjutan
dikatakan
di lokasi-lokasi lain seperti sawah
rakyat di sungai tidak diperbolehkan/
dan kebun milik warga. Seperti
dilarang. Kenyataan di lapangan
pemahaman kita tentang sosiologi
menunjukkan bahwa di kabupaten
secara umum, sosiologi lingkungan
melawi
masih mengkaji tentang hubungan
penambangan
antar manusia atau mengkaji tentang
dilakukan di daerah aliran sungai.
kehidupan
Lebih
sosial
(social
life).
dalam
kedua bahwa
masih
lanjut
peraturan
penambangan
ada
emas
itu
aktivitas
rakyat
Peraturan
yang
Daerah
Sesuatu yang menarik mungkin, kita
Kabupaten Melawi Nomor 5 Tahun
masih
ada
2008 tentang kewenangan desa, pada
lingkungan itu?
pasal 3 Bidang Pertambangan dan
menyaksikan
kajian sosiologi
apakah
Pertanyaan tersebut muncul sebab
Energi disebutkan bahwa: 3
ICE ROSMITASARI, NIM. E51110067 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 3 Nomor 1 Edisi Maret 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
a. Pengawasan
dan
pembinaan
terhadap pertambangan rakyat.
TINJAUAN LITERATUR A. Interaksi Sosial
b. Pembinaan terhadap masyarakat
Manusiamerupakan makhluk
desa sebagai pemilik sumber daya
sosial
genetik.
berhubungan
Dengan
adanya
aktivitas
yang
hubungan
senantiasa dengan
tersebut
selalu
sesamanya, menghasilkan
mendulang emas, warga di desa
pola yang disebut interaksi sosial.
lingkar
Interaksi
indah
dapat
memenuhi
merupakan
sebuah
utama warga desa lingkar indah
interaksi tidak akan ada kehidupan
adalah sebagai
bersama. Interaksi ini akan terjadi
dengan pendapatan yang tidak pasti. Keberadaan para pendulang
apabila
orang
kelompok
sosial,
dari
kebutuhan hidup. Mata pencaharian
pendulang emas,
kehidupan
kunci
perorangan
manusia
tanpa
atau
bekerjasama,
emas ini tentu akan bergantung
saling berkomunikasi dengan baik
keberadaan agen penampung untuk
untuk mencapai tujuan bersama.
menjual hasil pendulangan emas
Bentuk umum dari proses sosial
yang
Pada
adalah interaksi sosial, oleh sebab itu
berhubungan
interaksi sosial adalah syarat umum
mereka
dasarnya
dapatkan.
manusia
dengan sesama manusia merupakan
terjadinya aktivitas sosial.
suatu kebutuhan, karena interaksi sosial
merupakan sebuah proses
kehidupan sosial. Oleh sebab itu, peneliti
tertarik
Gilin
and
Gilin
dalam Soekanto (1990), menyatakan bahwa:
mengkaji
Interaksi sosial dapat terjadi
secara mendalam tentang relasi sosial
apabila individu memenuhi syarat
antara pendulang emas tradisional
yaitu adanya kontak sosial yang
dengan agen penampungnya di desa
dilakukan,
lingkar
proses interaksi sosial didasarkan
indah
untuk
Menurut
kecamatan
kabupaten melawi.
sayan
berlangsungnya
suatu
pada berbagai faktor antara lain imitasi, sugesti, identifikasi, dan simpati.
Faktor
tersebut
dapat
berjalan secara sendiri-sendiri atau 4 ICE ROSMITASARI, NIM. E51110067 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 3 Nomor 1 Edisi Maret 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
terpisah maupun dalam keadaan
Menurut
Kimball
Young
tergabung. Apabila ditinjau secara
(johnson,1988), interaksi sosial dapat
mendalam
berlangsung antara:
faktor
imitasi
masih
mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses interaksi sosial. Pada merupakan sosial
dasarnya
dengan
kelompok atau kelompok dengan
interaksi
orang-perorangan (there may be
hubungan-hubungan
person to group or group to
yang
dinamis
yang
menyangkut hubungan antara orang perorangan,
a. orang-perorangan
antara
kelompok-
kelompok manusia. Demikian pula
person relation) b. kelompok
dengan
(there
group
is
kelompok to
group
interaction)
yang terjadi dalaminteraksi antara
c. orang-perorangan (there is person
pelaku pendulangan emas dengan
to person interaction) (Taneko).
relasi bisnisnya, interaksi itu akan
Tindakan
jemaat
terjadi saat mereka bertemu, saling
individu
menegur, berjabat tangan, berbicara
menurut pemahaman mereka yang
bahkan mungkin berkelahi. Johnson
bertindak
(1988),
mengarahkan
mengatakan
di
dalam
yang
sebagai
secara
dengan
subjektif
tujuan
perilaku
individu
masyarakat, interaksi sosial adalah
(jemaat)
suatu hubungan timbal balik antara
terbangunketika individu (jemaat)
individu dengan individu lainnya,
yang dimaksudkan itu membalas
individu
tindakannya
dengan
sebaliknya. memungkinkan
kelompok
Interaksi
dan sosial
masyarakat
berproses sedemikian rupa sehingga
lain.
untuk
Interaksi
sehingga
sosial
terjadilah
tindakan sosial yang berbalasan. B. Relasi sosial Relasi
sosial
merupakan
membangun suatu pola hubungan.
hubungan antar manusia, dimana
Interaksi sosial dapat pula diandaikan
relasi tersebut menentukan struktur
dengan apa yang disebut Weber
masyarakat.
sebagai tindakan sosial individu yang
didasarkan pada komunikasi antar
secara subjektif diarahkan terhadap
individu dalam masyarakat. Oleh
orang lain.
karena itu dapat disebutkan bahwa
Relasi
sosial
ini
5 ICE ROSMITASARI, NIM. E51110067 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 3 Nomor 1 Edisi Maret 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
komunikasi
merupakan
eksistensi
suatu
masyarakat.
dasar kelompok
Relasi
dalam
komunikasi
interaksi
tersebut
dan terjadi
atau
hubungan timbal balik antar individu
hubungan dalam masyarakat ini, baik
dengan individu, individu dengan
dalam
atau
kelompok, atau kelompok dengan
dengan
kelompok dalam masyarakat yang
bentuk
perorangan
sosial
Dimana
individu
maupun
kelompok-kelompok
dan
kelompok
itu
manusia
mewujudkan perubahan
Bentuk umum proses sosial
dinamika
adalah interaksi sosial, dan karena
perkembangan
bentuk-bentuk lain dari proses sosial
masyarakat.
hanya
Relasi hubungan
bersifat dinamis.
sendiri
segi dan
antar
sosial
antar
masyarakat
manusia
tersebut
merupakan
bentuk-bentuk
maupun
khusus dari interaksi, maka interaksi
dalam
sosial dapat disebut proses sosial itu
sebelum
sendiri. Interaksi atau proses sosial
mencapai bentuk yang kongkrit yang
merupakan
sesuai dengan nilai-nilai sosial yang
kehidupan sosial, tanpa proses sosial
berlaku
tidak
dalam
masyarakat,
ia
kunci
mungkin
dari
ada
semua
kehidupan
mengalami suatu proses terlebih
bersama. Proses sosial merupakan
dahulu. Proses-proses inilah yang
syarat utama terjadinya aktivitas-
dimaksud dan disebut sebagai proses
aktivitas sosial.
sosial,
C. Kegiatan Pendulang Emas
Proses
sosial
merupakan
hubungan antar sesama manusia
Istilah
tambang
rakyat
dalam suatu lingkungan masyarakat
(pendulang) secara resmi terdapat
yang menciptakan suatu keterikatan
pada pasal 2 huruf N Undang-
kepentingan yang menciptakan status
Undang Nomor 11 Tahun 1967
sosial. Atau bisa dikatakan juga,
(dalam
proses sosial adalah proses dimana
ketentuan-ketentuan
adanya interaksi dan komunikasi
pertambangan.
antar komponen dalam masyarakat
disebutkan
dari waktu ke waktu, sehingga
Rakyat merupakan salah satu usaha
mewujudkan
pertambangan bahan-bahan galian
suatu
perubahan.
Refles
2012)
pokok
Dalam
bahwa
tentang
pasal
ini
Pertambangan
6 ICE ROSMITASARI, NIM. E51110067 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 3 Nomor 1 Edisi Maret 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
dari semua golongan a,b dan c yang
PEMBAHASAN
dilakukan
A. Kehidupan agen penampung
secara
oleh
rakyat
kecil-kecilan
gotong
royong
sederhana
atau
dengan
untuk
setempat secara
dan
alat-alat
deskripsi
kehidupan
pendulang emas tradisional
pencaharian
Berdasarkan
hasil
sendiri.Salah satu sumberdaya alam
penelitian,
yang kita miliki adalah mineral emas
bahwaperan agen penampung sangat
dan perak, yang termasuk dalam
menentukan.
golongan sumberdaya yang tidak
membantu
dapat
pedulang untuk menjual emas yang
diperbaharui.
Sektor
dapat
temuan diketahui
Disini
penampung
pekerja tambang atau
pertambangan merupakan salah satu
sudah
andalan untuk mendapatkan devisa
tambang dan mereka akan menjual
dalam
emasnya
rangka
kelangsungan
pembangunan.
merupakan
pengalihan
oleh
ke
proses
sumberdaya
alam
pekerja
agen
penampung.Dimana
Kegiatan pertambangan pada dasarnya
ditemukan
agen
penampung disini berperan sebagai pemilik modal dan meminjamkan modal
tersebut
kepada
para
menjadi modal nyata ekonomi bagi
pendulang emas tradisional. Dan
negara
agen penampung tersebut memberi
dan
selanjutnya
menjadi
modal social. Modal yang dihasilkan
para
diharapkan mampu meningkatkan
mengutang ditempatnya dan setelah
nilai kualitas insan bangsa untuk
mereka mendapatkan emas baru
menghadapi hari depannya secara
dijual dan membayar hutangnya.
mandiri. Dalam proses pengalihan
Dalam menjalankan bisnis emasnya
tersebut
perlu
memperhatikan
para
interaksi
antara
faktor
bekerjasama lagi dengan para agen
sosial,
ekonomi, dan lingkungan hidup.
pendulang
agen
besar di
Kota
emas
penampung
untuk
ini
untuk kemudian
menjual kembali hasil yang didapat dari para pendulang emas tradisional tersebut. Secara financial tentunya keuntungan yang didapat oleh para 7 ICE ROSMITASARI, NIM. E51110067 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 3 Nomor 1 Edisi Maret 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
agen penampung ini lumayan besar
bantuan air raksa. Dampak ekologis
dan sangat menguntungkan sehingga
tak terhindarkan. Dengan teknologi
mereka
penampung
modern
enggan untuk berpindah profesi atau
mencari
pekerjaan.
Perusahaan ini harus memelihara
para
agen
Sedangkan
mereka
mendeteksi
kandungan
dan emas.
deskripsi
kelestarian lingkungan hidup setelah
kehidupan pendulang emas maka
menggali emas. Penambangan emas
dapat kita bahwa dengan teknik
di daerah Kalbar sedang memasuki
tradisional,
masyarakat
local
era globalisasi.
mendulang
emas.
Selain
B. Deskripsi
mengandalkan
dulang
kayu
dan
Relasi
Pendulang
Emas Tradisional Dengan
pancuran air dari bambu, sanga
Relasi
sosial
merupakan
tdiperlukan ketajaman bola mata
hubungan timbal balik antar individu
untuk memisahkan bijih emas dari
yang satu dengan individu yang lain,
tanah, pasir dan kandungan alam
saling mempengaruhi dan didasarkan
lain. Mereka sanggup
pada
berendam
kesadaran
untuk
saling
dalam air dan dijemur sinar mata hari
menolong. Relasi sosial merupakan
hingga berjam-jam. Hasil dulang
proses mempengaruhi diantara dua
emas banyak tergantung pada lahan
orang atau lebih diamana hubungan
garapan, teknik dan kesabaran hati
yang dihasilkan memberikan timbal
pendulang emas. Dan sekaran sejarah
balik
dua setengah abad yang lampau
menguntungkan
terulang kembali. Hanya, keadaan
Namun,
keadaan
penambangan
didalam
keeseharian
lapangan.
sudah
berbeda
Penambang
di
(feedback)
yang
antar
saling
keduanya.
yang
telihat
kehidupan
local
masyarakat kita relasi atau hubungan
menggunakan mesin dompeng dan
sosial yang terjalin cenderung terjadi
air raksa untuk memisahkan emas
konflik atau perseteruan yang tidak
dengan kotorannya. Proses pencarian
seharusnya
emas mencakup kawasan lebih luas.
demikian tetap saja hubungan yang
Pemisahan bijih emas dan kandungan
terjalin
lain lebih mudah dilakukan dengan
terjalin dengan sangat baik. Keadaan
terjadi.
antara
Walaupun
keduanya
masih
8 ICE ROSMITASARI, NIM. E51110067 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 3 Nomor 1 Edisi Maret 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
seperti itulah yang tergambar dalam
yang mengandung nilai dan norma
relasi yang terjalin antara pendulang
antara pendulang emas dengan agen
emas tradisional didesa lingkar indah
penampung.
kecamatan sayan kabupaten melawi. C. Dampak
Relasi
Sosial
PENUTUP A. KESIMPULAN Pendulang emas di
Pendulang Emas Tradisional
lingkar indah merupakan salah satu
Dengan Agen Penampung adanya dampak relasi sosial pendulang penampung, hubungan masyarakat,
emas
dan
dimana sosial
agen adanya
dilingkungan
Lingkungan
Desa
adalah
wilayah pertambangan emas rakyat. Kegiatan pendulang emas tersebut dilakukan
oleh
sekelompok
masyarakat dan menggunakancaracara
penambangan
yang
sangat
sesuatu yang ada disekitar kita yang
sederhana (tradisional). Berdasarkan
mempengaruhi perkembangan kita
hasil penelitian yang telah dilakukan
baik secara langsung maupun tidak
maka peneliti menyimpulkan bahwa :
langsung. Dalam lingkungan ini ada
1. kegiatan pendulang emas secara
unsur sosial budaya yaitu lingkungan
tradisional ini khususnya di desa
sosial
lingkar indah masih banyak yang
dan budaya
yang dibuat
manusia yang merupakan sistem
bekerja sebagai pendulang emas.
nilai, gagasan, dan keyakinan dalam
2. Pendulang emas yang dilakukan
perilaku sebagai makhluk sosial.
masyarakat didesa lingkar indah
Kehidupan
ini
masyarakat
dapat
masih
menggunakan
mencapai keteraturan berkat adanya
sederhana
sistem nilai dan norma yang diakui
menggunakan mesin pendulangan
dan ditaati oleh segenap anggota
dan mesin dompeng. Tidak dapat
masyarakat.
dipungkiri
Lingkungan
Jadi menurut saya sosial
seperti
cara
bahwa
dengan
kegiatan
budaya
pendulangan
emas
merupakan suatu hubungan yang
memberikan
dampak
terjadi di dalam masyrakat dan
khususnya bagi masyarakat di
dimana dalam hubungan tersebut
desa lingkar indah yang terlibat
terdapat aturan dalam masyrakat
dalam
kegiatan
ini
juga positif
pendulangan, 9
ICE ROSMITASARI, NIM. E51110067 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 3 Nomor 1 Edisi Maret 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
yaitu sebagai lapangan pekerjaan
1. Untuk
camat
dan sumber pendapatan utama
pemerintah
bagi
agar
para
pendulang
dan
keluarganya.
kabupaten
melawi
mengalokasikan
untuk
Adanya aktivitas mendulang
instansi-instansi
kegiatan
tentang
aggaran
penyuluhan
lingkungan
maupun
emas, warga di desa lingkar indah
kesehatan
dapat memenuhi kebutuhan hidup.
mengalokasikan bagaimana cara
Maka dari itu, penulis mengatakan
melakukan pertambangan yang
bahwa
sesuai dengan peraturan yang
mata pencaharian utama
agar
warga desa lingkar indah adalah
berlaku
sebagai pendulang emas, dengan
lingkungan.
pendapatan yang tidak pasti. 3. Adanya
hubungan
dilingkungan ada
2. Untuk
masyarakat
disekitar
kita
mempengaruhi
agar
tidak
dapat
mecemari
pendulang emas agar
sosial
patuh kepada semua peraturan
yang
yang berlaku dan tidak melakukan
yang
penambangan
perkembangan
tampa
izin.
Pentingnya izin adalah
selain
kita baik secara langsung maupun
aspek
tidak langsung dan adanya sistem
penegakan
kerja
penambangan emas juga dapat
sama
antara
pendulang
kepastian
perizinan
dengan agen penampung. Dan
memberikan
adanya
terhadap
interaksi
yang
terjadi
didalam kehidupan mereka.
hukum,
para
perlindungan pekerja
atau
penambang emas dan masyarakat sekitar.
B. SARAN Situasi
yang
dimasyarakat
berkembang
tentang
adanya
dampak positif dan negatif yang diakibatkan
pendulang
emas.
Sehingga diperlukan solusi dan saran yang
benar-benar
sesuai
menanganinya.
untuk
DAFTAR PUSTAKA Dewi narwoko, J. & Bagong suyanto. (2007). Sosiologi teks pengantar dan terapan. Jakarta : kencana. Dewi wulansari, C. (2009). Sosiologi konsep dan teori. Bandung : Refika aditma .
10 ICE ROSMITASARI, NIM. E51110067 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 3 Nomor 1 Edisi Maret 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
George Ritzer dan Douglas J.Goodman. 2011. Teori Sosiologi. Bantul: Kreasi Wacana. Johnson Doyle P. 1988. Teori Sosiologi Klasik dan Modern. jakarta: Gramedia. Koentjaraningrat.(2000). PengantarAntropologi.Yogyak arta: RemajaRosdakarya. Moleong, L.J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Rachmad K. Dewi Susilo. (2012). Sosiologi Lingkungan. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada. Soehartono, I. (2008). Metode Penelitian Sosial. Bandung: Remaja Rosdakarya. Soerjono Soekanto, (2004) Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta : PT RajaGrafindo Persada. Soerjono Soekanto, (2010) Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta : PT RajaGrafindo Persada. Sugiyono. (2010). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta. Yuliati Y. danPurnomo M,(2003) , SosiologiPedesaan. LapperaPustakaUtama. Maliki Z, (2003), Narasi Agung, tiga teori sosial hegemonik. Surabaya : lembaga pengkajian agama dan masyarakat (LPAM).
11 ICE ROSMITASARI, NIM. E51110067 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN