I
vol.4,N0.1, Mei2oo7 ,49-64 I soctR,
RELASIDOKTERDAN PASIENPEREMPUANDALAM UPAYAPENCEGAHAN MALPRAKTEK PUJIWULANDARIDAN SETIATIWIDIHASTUTI 08112s3737
Abstract This study investigatesthe realizationof the rights of the patients,especiallyfemale patients,by Puskesmasin SlemanDistrictin terms of health informationto prevent rrfflpractice.This researchalso investigateswhat barriersexperiencedby these Puskesmas in the realizationof the rights of female patients.This study is a descriptive-qualitative study.Datawere collectedthrough interviewsand documents.The selectionof research subjectswas done by purposivesamplingmethod.Teh researchwere conductedin the durationof five months.The locationsare Puskesmas Depok ll, Puskesmas Kalasan,and Puskesmas Ngemplak.Theresultsshowedthat the realizationof the rightsof the patients, especially femalepatients,are in accordance with prosedurtetap.However,there arestill someunintensivecommunicationbetweenpatientsand with the paramedic.Mostfemale patientscometo the clinicjust to installcontraceptive and prenatalcare. Keywords:rights, potients, women, medical malpractice
Abstrak Penelitianini menyelidikitentangrealisasi hak-hakpasien,terutamaperempuan, oleh Puskesmas-puskesmas di KabupatenSlemandalam hal informasikesehatan untuk mencegahterjadinyamalpraktek.Penelitianini juga menyelidikitentang hambatanyangdialamidalammerealisasikan hak-hakpasienperempuan. Penelitian ini merupakanpenelitiandeskriptif-kualitatif. Datadikumpulkanmelaluiwawancara dan dokumentasi. Pemilihansubjekpenelitiandilakukandenganmetodepurpossive sampling.Penelitiandilakukandalam durasilima bulan. Lokasipenelitianadalah Puskesmas Depokll, Puskesmas Kalasan, dan Puskesmas Ngemplak.Hasilpenelitian menunjukkanbahwa realisasihak-hakpasien,terutamapasienperempuan,telah sesuaidenganprosedurtetap.Akantetapimasihditemukankomunikasi yangtidak intensifantarapasiendenganparamedis. perempuansebagian Pasien besardatang ke Puskesmas hanyauntukmemasang alatkontrasepsidan memeriksakan kehamilan. Katokunci:hak,pasien,perempuan,malpraktek
S0tlA, Vol.4, No.1,Mei2007 |
berkonotasiyuridis.Secaraharfiah,kata "mal"mempunyaiarti"salah" sedangkan "kata praktek"mempunyaiarti "pelaksanaan"atau"tindakan'isehinggamalpraktekberarti"pelaksanaan atau tin-
PENDAHUTUAN Masyarakatmenganggapprofesikedokteran dan tenaga medis sebagai profesiyang mulai (officiumnobel).Banyak warga masyarakat, dalam hal ini pasien,mempunyaikewajibanyangsama denganberobatkepadadokter.Hubunganantarapasiendan dokterpada awalnyadianggaptidakseimbangkarena kedudukandokter lebihtinggi, namun hubungantersebutsekarangmengalami pergeseran. Pasienmenilaibahwa hubunganantaramerekadengandokter adalahseimbang.Pasienmenganggap kebahwaketikadokter melaksanakan wajiban dan tugasnya,terdapat hak pasienuntuk mendapatkanpelayanan yangsebaik-baiknya, termasukhakmenmengenai informasi tindakan dapatkan dokterkepadapasen.
dakan yang salah'iMalpraktekterjadi karena kurangnyakomunikasiantara pasiendengandokter.Kasusmalpratek juga seringterjadi pada kaum perempuan. Perlindunganterhadap masyarakat, pasien,telahdiaturolehPerkhususnya aturan Menteri Kesehatan(Permenkes) Nomor585tahun dan Undang-Undang 1989 tentang PersetujuanTindakan Nomor 23 TaMedis,Undang-Undang hun 1992tentang Kesehatan, dan Undang-UndangNomor 29 tahun 20C4. tentang PraktekKedokteran,yang sebagian substansinyamengatur tentang hak dan kewajibanpasien.Akan tetapi perlindunganitu sampaisekarang belum terlaksanadengan baik. Masih banyakterjaditindakan-tindakan yang merugikanpasien.Pasien-pasien yang dirugikanterutamaadalahpasien kelasmenengahke bawahyang meng(JaminanKesegunakanJAMKESMAS hatanMasyarakat).
Fenomenaketidakpuasanpasienterhadap kinerja profesi dokter atau paramedisdi Indonesiasemakinberkembang.PadaawalJanuari2007,di Jakarta terjadi demonstrasidi depan Polda Metro Jaya oleh para korban dugaan malpraktek.Parademonstrantersebut menuntutagar polisi mengusuttuntas kasusmalpraktek.Dari 385 kasus dugaan malpraktekyang pernahdilaporkanke PoldaMetro Jaya,73kasus di antaranyaadalahkasusdelik pidana malprakte( 52 kasusperdatadan 260 kasuspendanaan administrasi.
Risetyang dilakukandi RumahSakit Umum Dr. Sardjito Yogyakartapada tahun 2006mengungkapkan beberapa hal terkait dengan malpraktek,antara lainsebagaiberikut. 1) Malpraktekmedik dapat dicegah perlindungan denganmemberikan hukumterhadappasien.
Malpraktekmerupakanistilahyang sangatumum sifatnyadan tidak selalu
50
danSetiati Widihasruti I luliWulandari
2) Perlindungan hukumpadapasien dapat diwujudkandengan menciptakanhubunganhubunganantara dokter denganpasien(transaki terapeutik)yang proposional dengan menghormatiapa yang menjadihak-hakpasien. Salahsatu bagian yang terpenting dalam realisasihak pasienadalahpersetujuantindakanmedis atauinformed consentyang diatur dalam Peraturan MenteriKesehatanRl Nomor 586/Men. Kes/Per/lX/l989yang berisi tentang hak pasienyaitu hak untuk menerima atau menolaktindakan medis yang ditawarkan.Sesuaidengan prosedur tindakanmedisyang berlaku,seorang dokter baru diperbolehkanmelakukan tindakan medis setelahpasienmemberikanpersetujuannya. Hal itu berarti informedconsentmerupakandasarberpijakdokteruntuk melakukantindakan medisdan sekaligus melindungidokter darilabelmalpraktek. lstifahinformedconsentmengandung pengertianyang berarti informasidan persetujuan.Makna persetujuanberarti diberikansetelahorang yang bersangkutandiberiinformasitentanghalhal yang berkaitandengansakitnya.Hal ini menimbulkanpertanyaan,apakah pasientelah betul menerimaapa yang menjadi haknya dan apakah pasien telah mendapatkaninfomasiyang cukupsetelahmelakukan persetujuan medik.
)l
Pertanyaantersebut berkaitandengan siapayang akanbertanggungjawab apabilaterjadi kekeliruanmedik, padahalpasientelah memberikanpersetujuanmediknya.Untuk menjawab pertanyaan di atas,perludilakukanpenelitianlanjutantentangbagaimanakalanganmedismemberikanlayanankesehatantermasukmerealisasikan hakhak pasien.Semualayanankesehatan, termasukPusatKesehatanMasyarakat (Puskesmas), harusberpedomanpada praktek amanatUUPK(Undang-undang Kedokteran)Nomor 29 tahun 2OCF,. Undang-undang tersebutberisitentang tujuan utama praktikkedokteran,yaitu melayanidan menjagamasyarakatpenerimalayanankesehatan. Keberadaan Puskesmas memangdirancanguntuk melayanimasyarakatterutama di daerahyang belum tersedia layananrumah sakit sehinggalokasi Puskesmas biasanyaberadajauh dari ibukota kabupaten,misalnyadi Kecamatan Ngemplak,KabupatenSleman, Daerah lstimewa Yogyakarta. KeberadaanPuskesmas di Kecamatan Ngemplakmenjadisangaturgendalammemberikanlayanankesehatan secaralangsungkepadamasyarakat. Beberapaprogram yang ada di Puskemas itu antara lain PuskesmasPembantu,Posyandu (PosPelayanan Terpadu) dan Puskesling (Pusat KesehatanKeliling).Programprogram tersebut membuat institusi ini cukupefektifdalammemberikan pelayanankesehatanmasyarakat di daerah terpencilmeskipundenganfasilitasdan
S0tlA,Vol.4 No.1,Mei2007 |
tenaga spesialisyang terbatas.Meskipun dihambat oleh keterbatasan, tetapi dokter dan paramedisdi lingkungan Puskesmas tersebuttetap dan dokterdi lingkunganrumahsakitdalam mengapresiasi hak-hakpasien. Hasilprasurveidi beberapaPuskesmasdiKabupaten Slemanmemberikan informasibahwaperempuanlebih banyak menggunakanlayananPuskesmas dibandingkanlaki-laki.Kondisiini antara lain disebabkanmayoritaspenduduklndonesiaadalah perempuan.Selainitu, juga menyediakansatu laPuskesmas yanan kesehatankhususbagi perempuan, yaitu bagian kebidanandan penyakit kandungan,sehinggawajar jika perempuanlebih banyak menggunakanlayanankesehatan di Puskesmas.Temuanlain dari prasurveiadalah adanyafenomenabarudalamkaitannya denganrealisasi hak pasienperempuan, sepertidalamhal layananpemasangan yangterkadangkurang alatkontrasepsi mempertimbangkan kondisikesehatan dan keinginanpasien.
PERSPEKTIF TEORETIS 1. PengertianPuskesmas Puskesmas dapat didefinisikansebagai unit kesatuanterdepan secaftl fungsional, administratif,dan fisik yang membawa berbagai usaha pokok kesehatandi suatudaerahyangsecara langsung bertugasmemberikanpelayanan kepada masyarakatdi daerah kerjanyadan bertanggungjawab atas tercapainyanilai-nilaikesehatanyang Puskesmasadalah setinggi-tingginya. pelayanan kesehatan unit fungsional terdepansebagaiunit pelaksanaan teknis dinas kesehatankota atau kabupaten yang melaksanakan upayapenyuluhan, pencegahandan penanganankasuskasuspenyakitdi wilayahkerjanyase(puskecaraterpadudan terkoordinasi Iinfo.wordpress.com). Puskemassebagai pelaksanapelayanankesehatan secaralangsungpada masyarakat mempunyaifungsidan tugaspokoksebagaiberikut. a) Unit pelayananterdepan di bidangkesehatan, baikdi dalamgedung maupundi lapanganyang dicapaimelaluikunjungan rumah, programpublichealthnursingdan sebagainya.
Temuan-temuan di atas menjadikan penelitianterhadap realisasihak-hak pasienperempuanrelevanuntuk dilakukan.Penelitian inijugaakanmencari yang dan mengungkapkendala-kendala dialamioleh Puskesmas dalammelayani pasien,khususnyakomunikasipelayanankesehatan antaradokterdan pasien,dan khususnya lagikepadapasien perempuan.
b) Sebagaicommunitycentre, di mana komunikasiatau interaksimelalui program kesehatandipandang
52
danSetiatiWidihastuti I luliWulandari
lebih bisa mencapaikeberhasilan dalam membantumodernisasi masyarakatpedesaan. c ) S e ba g a ip e ri n ti s d a l a m u paya yang berdampakpanjanguntuk mencapainilai kesehatanmasyarakatyangsetinggi-ti ngginya. FungsiPuskesmas yang tadinya lebih berorientasikepada upaya kuratif dan rehabilitatifkemudianbergeser kepadaupaya preventif dan promotif tanpamengabaikan upayakuratifdan rehabilitatif. Halini sesuaidenganheolth reform yang marak sejak Reformasi. juga semakinkomFungsiPuskesmas pleks,yakni sebagaipusat pemberdayaanmasyarakat dan pusatpelayanan kesehatanmasyarakatstrata pertama yangmeliputipelayanankesehatanperorangan(privategoofl dengan tujuan utamamemeliharadan meningkatkan derajatkesehatanmasyarakat sertamencegah penyakittanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif.Hal ini s e s u a id e n g a n K e p u tu sa nMe nter i KesehatanRepublikIndonesiaNomor 658/MenkeslSWlY/ 2005.. DatapenyebaranPuskesmas sampai denganMei2007tercatatada8.015unit yangtersebardi seluruhIndonesiadan didukungoleh 21.267 unit Puskesmas Pembantu.Di KabupatenSleman,terdapat lebih dari 30 Puskesmas Induk pembantu.Puskesmas dan Puskesmas InduksepertiPuskesmas Depokll, PuskesmasKalasan dan Puskesmas Ngemp l a k m e r u p a k a nP u s k e s m a sy a n g
53
memilikisedikitnyadua orang dokter umum, dokter gigi, beberapaparamedisyangterdiridari bidan,perawat,dan laboran,sehinggadiberi kewenangan menyelenggarakan beberapapelayanan yang bersifat klinis(poliklinik)dan pelayananlangsungkepadamasyarakat. BeberapaPuskesmas Indukdi Kabupaten Slemantelah mendapatkanISO 9000;2001, termasukPuskesmas Depokll, Kalasan, danNgemplak. Padaumumnya, Puskesmas Induktidak memilikidokter spsesialissehingga pelayananklinik yangdiberikanterbatasdan bersifatrawat jalan. Selainitu, Puskesmas Induk mempunyaifungsi utamasebagaipembinaPuskesmas-puskesmas yangadadi yangtermasukdalam daerahbinaannya wilayahsatu kecamatan, yang disebut sebagaiPuskesmas Pembantu.Sebagai contoh adalah PuskesmasNgemplak harusmembinaPuskesmas Pembantu yang Ngemplakll terletakdi Kelurahan Wedomartani.Puskesmas Pembantuini dimaksudkan sebagaikepanjangantangandari Puskesmas Indukkarenadaya jangkaunyayang terbatas.Dengan prinsip mempermudahdan memperpendekjara( maka dibentuklahPuspembantudengan kesmas-puskesmas fasilitasdan jenis layananyang lebih terbatasdaripadaPuskesmas Induk. 2. KomunikasiDokterdan Pasien DefinisidokterPuskesmas adalahtenaga kesehatanyang berkerjadi Puskesmasyang diber itugas,tanggung
Vol. 4,No.1,Mei2007 SOC|A, |
jawab wewenangdan hak secarapenuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukankegiatanpelayanan kesehatan kepada masyarakat pada sarana pelayanan kesehatan (www. Pasiendiartikansebagai depkes.go.id). setiaporangyang melakukankonsultasi untuk tentang masalahkesehatannya yang memperolehpelayanankesehatan diperlukanbaik secaralangsungmaupun tidaklangsungkepadadokteratau dokter gigi (BrotoWasistodkb 2006,h. vii).
dokter-pasien diartikansebagaihubungantaradokterdengan an yangberlangsung pasiennya selamaprosesmemeriksaan/ pengobatan/perawatan yang terjadi di ruang praktek perorangan,poliklinilq rumahsakit,danPuskesmas, dalamrangka membantumenyelesaikan masalah pasien. kesehatan
Komunikasipasien-dokter merupakan bagianintegraldari praktekklinis. Ketikadilakukandengan baik, komunikasi seperti ini menghasilkanefek terapeutikuntuk pasien.Di Indonesia, sebagiandokter merasatidak mempunyai waktu yang cukup untuk berbinc a n g -b i n ca n d g e n g a np a si ennyasesaja. hingga hanyabertanyaseperlunya Akibatnya,dokter bisasajatidak mendapatkan keteranganyang cukup diagnosisdan meuntuk menegakkan nentukan perencanaandan tindakan lebihlanjut.Darisisipasien,pasienumumnyamerasadalamposisilebihrendah di hadapandokter (inferior)sehingga engganbertanya. Rasarendahdiri pasiententu menimDalamprofesikedokbulkanmasalah. meruteran,komunikasidokter-pasien p a ka n sa l a h sa tu ko mp e tensiyang harusdikuasaioleh dokter.Kompetensi komunikasimenentukankeberhasilan masadalammembantupenyelesaian l a h k e s e h a t a np a s i e n .K o m u n i k a s i 54
diKomunikasiefektifdokter-pasien artikansebagaipengembanganhubungan dokter-pasiensecaraefektif yang ber langsungsecar aefisien,dengan tujuan utama penyampaianinformasi yangdiperataupemberianpenjelasan lukan dalam rangkamembangunkerjasamaantara dokter dengan pasien. yang dilakukansecaraverKomunikasi bal dan nonverbalmenghasilkanpemahamanpasienterhadapkeadaankepeluangdan kendalanya, sehatannya, sehinggadapat bersama-sama dengan dokter mencarialternatifuntuk meng(Broto Wasisto atasi permasalahannya h. 1). dkk,2006, Pasienselakupenggunajasamenuntut pelayananyang berkualitasdari ruyang mah sakitatauinstitusikesehatan lain, termasuk Puskesmas.Dahulu, pasienmenggunakanjasa rumahsakit demi kesembuhanmerekasaja.Sekarang, pasienlebih bersifatkritis, memiliki lebih banyakpengetahuandan memilikipeluanguntuk menuntutserta masalahkualitas lebih memperhatikan sehinggakepuasanpribadimenjadisemacamkebutuhanyang ingin dipenuhi selainkesembuhanmereka.Kondisi inilah yang menyebabkanrumah sakit
danSetiati Wdihastuti I tuliWulandari
dituntut untuk memberikanpelayanan yangberkualitas kepadapasiensehingga merekamerasapuasdan berkeinginan menggunakanrumah sakityang sama jika suatuwaktu merekadiharuskan dirawatdi rumahsakit(Ayuningtyas dkh 2005,191-197,Wasisto, dkl( 2006,h.4). Komunikasidokter-pasiendi Indonesiatelah diatur dalam Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran.Dalam Pasal47, dikatakanbahwasetiappasienberhak untuk menerimainformasimengenai penyakitnya, hasilpemeriksaan dirinya, dan rencanapengobatannya. Setiapkejadian ditulis di medicolrecord.Medical recordadalahmilik rumah sakit,tetapi isinyaadalahmilik pasien.Pihakyang berhakmengetahuicatatanini hanya dokter dan pasienitu sendiri.Dengan demikian,secaraotomatispasienberhak mendapatkaninformasimengenaitindakanyangakandilakukanolehdokter terhadappasien.
METODE PENETITIAN Penelitianini merupakanpenelitian deskriptifkualitatifkarenabertujuanuntuk menggambarkanbagaimanareayangdiberikanoleh lisasiperlindungan Puskesmas terhadappasienperempuan, terutamadalam hak pemberianinformasidan persetujuan tindakanmedik. Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Depokll, Puskesmas Kalasan, dan PuskesmasNgemplak. Pertimbangan 55
pemilihantiga Puskesmas itu adalah bahwaketigaPuskesmas tersebuttelah mengikutidan memenuhistandarISO: 9001:2000sehinggadituntut mempunyaifasilitasmemadaidan dapat memberikanlayanansesuaidenganstandar prosedurdan standarpelaoperasional yanan. Penentuansubjekdalam penelitian ini disesuaikan dengancar a m etode penelitiankualitatif,yaitu usahauntuk memperolehinformasiyang ingin diketahuisesuaidengantujuan penelitian. Untukitu, penelitimemilihsubjek penelitianatau informandengancara purpossive, yaitu memilihsubyekpenelitian/informan secarasengajaoleh peneliti berdasarkan kriteriaatau pertim(Sanapiah bangantertentu Faisal, 1995,h. 67).Adapunpertimbangan ataukriteria untuk menentukansubjekpenelitianini adalahpihak-pihakdi Puskesmas yang mempunyaipengetahuanyang cukup berkaitandengan pemberianlayanan kesehatan dan pemberianperlindungan pada pasienperempuan.Penelitijuga melakukan wawancara kepada tiga pasien di setiap Puskesmassebagai afternatifcrosscheckdata. Berdasarkan pertimbangantersebut,maka subjek penelitianini adalahKepalaPuskesmas, PerawatSenior pada tiap Puskesmas, dan Bidanseniorpadatiap Puskesmas. Teknikpengumpulandataadalahwawancaradandokumentasi. Analisis data yang dilakukandalam penelitianini adalahanalisisinduktifyang dilakukan sejakawal pengumpulandata sampai
SOtlA,Vol.4 No.1,Mei2007 |
akhir pengumpulandata yang bersifat terbuka. Analisis induktif digunakan untuk menilaidan menganalisis data yang telah difokuskantentang bagaimana ketiga Puskesmas tersebutmereperlindunganbagi pasienperalisasikan ernpuan,terutamadalam hal hak atas pemberiaaninformasidan persetujuan tindakanmedik,sertahambatanyang ditemui oleh pihak Puskesmas. Untuk memeriksakeabsahan data digunakan teknikcrosscheckdata. Halini dilakukan pengumpulan karena data penelitianini menggunakan strategidata gandapada obyek yang sama.Oleh karenaitu cross checkdatadilakukandenganmemerika antaradatahasilwawancara subjekpenelitiandengandatadokumentasi. PEMBAHASAN 1. DiskripsiPuskesmas Puskesmas sebagaiunit kesatuanterdepansecarafungsional,administratif, dan fisik membawaberbagaiusaha pokokkesehatan di suatudaerahyang tugasmemsecaralangsungmempun)rai berikan pelayanankesehatankepada masyarakat.Pelayananyang diberikan kepadapasiendan masyarakat oleh ketiga Puskesmas di Slemanyangmenjadi yakniPuskesmas lokasipenelitian, Depok Kalasandan Puskesmas ll, Puskesmas Ngemplabmeliputi kegiatan-kegiatan sebagaiberikut. ini a. Jasakonsultasi. Jasakonsultasi diberikanoleh pihakPuskesmas
56
baikdi dalammaupundi luarged u n g ,y a k n i l a n g s u n gk e p a d a masyarakat melaluiProgramPosyandu, PKK (Pemberdayaandan KesejahteraanKeluarga),Karang Tarunadan sebagainya. Konsultasi yangdiberikanmeliputiproblema psikologi, anakdanremaja,masalah gizi,sanitasi, lingkudan kesehatan ngan. Poliklinik.Poliklinikadalahtempat pemeriksaan pasiendengan jalan, yang terdiri sistem rawat (1) (2) klinik dari Umum, klinikgigi, dan (3)kliniklbu dananak/KB. Laboratorium.Selain untuk untuk melayanipasieninternalPuskesm as,seper ti untuk men getahui hamil atau tidaknyaseorang pasien,laboratoriumjuga digunakan sebagaipenunjangdata pasienPuskesmas yangakandirujuk ke rumahsakitumum.Selain itu, hasillaboratoriumini dapat digunakansebagairujukan eksternal untuk mengetahuibahwa pasiendalamkeadaansehat.Misalnya,rujukanyang diperuntukkan bagi masyarakatsebagaipersyaratanmenjadiCPNS(CalonPegawai NegeriSipil). UGD (Unit Gawat Darurat) dan ruangtindakan,memberikan layanan dan tindakanmedikyang bersifat emergencybagi pasienyang penanganan memerlukan sesegera
danSetiatiWdihastuti I luliWulandari
erat kaitannyadengan doktrin utama Selainitu, dalam pelayanankesehatan. pemberianhak pasienatas informasi dan informedconsentmerupakanhak p a l i n g m e n d a s a rd a l a m h u b u n g a n pasien-dokterkarena merupakanrealisasihak asasimanusia(pasien)dalam transaksiterapeutikdan menjadi landasanberpijak bagi dokter dalam memberikanlayanandan melakukan tindakanmedik.
padan secepatmungkin,misalnya dan sebasienkorbankecelakaan gainya. e. Rawat inap. Bagian ini khusus ditujukanuntuk pasienyang melahirkandenganprosespersalinan normal, sedangkanpasienyang dengan harusmenjalanipersalinan prosestidaknormaltetapakandirujukke RumahSakitUmum.
Kebidanandan a. StandarPelayanan TetapsebagaiNormadaProsedur lamMelayaniPasienPerempuan
Datayang diperolehmenunjukkan Kalasanmerupakan bahwaPuskesmas Puskemasdi daerah ini satu-satunya yang memberikanfasilitas pelayanan Kalasan memang rawatinap.Puskesmas yanglebihbaikdaripada memilikifasilitas Puskemaslainnyadi daerahini, yaitu sudahdilengkapidenganfasilitasuntuk partusdanruangrawatinapyangcukup memadaiuntuk melayanipasienyang melahirkandenganprosespersalinan normal.
Depokll (KalaKepalaPuskesmas san)dan Ngemplak,KabuPaten Slemanmenegaskanbahwa datugasnyamemlam melaksanakan semua kesehatan, berikanlayanan dokterdan paramedisdiwajibkan untuk berpegangpadaProtaP(Prosedur Tetap).Protap dikembangkan dari standarpelayanankesehatanyang berisilangkah-langkah terstrukturyang wajib diikuti oleh dalam semuadokterdan paramedis kelayanankesehatan memberikan padapasien.
PerlindunganPasien 2. Realisasi Perempuan Ada beberapahak pasienyang sekaligusmenjadikewajibandokterdan ada beberapahakdokteryangjuga menjadi kewajibanpasien.Hasil penelitianini padaduahal,yaitu hanyamemfokuskan pemberian hak pasienatasinrealisasi formasidaninformedconsentKeduahal tersebutmenjadifokus dalam risetini pemberianhak pasien karenarealisasi atas informasi dan informedconsent
tersedia Di setiapbagianlayanan, yang berbedasesuaidengan Protap karakteristiktiap-tiap bagian. Sebagaicontoh,di bagianKliniklbu dan Anak/KBterdapatProtaPYang merupakan pengembangandari kebidananyang standarpelayanan dipergunakansebagai pedoman
57
No.1,Mei2007 50ClA,Vol.4, |
yangdiperlukanbidandalammenjalankantugassehari-hari. Adapun ruang lingkup standarpelayanan kebidananyang terdapatdi bagiiniterdiri an Kliniklbu danAnak/KB atashal-halsebagaiberikut. 1) Standar Pelayanan Umum. Antenatal. 2) StandarPelayanan Persalinan. 3) StandarPertolongan Nifas. 4) StandarPelayanan Kegawa5 ) S ta n d a P r e n a n g a nan tan Obstetredan Neonatal. Setiapstandarpelayanantersebut dijabarkandalam langkah-langloh kegiatanyang sangat rinci sesuai dari setiaptadengan karakteristik hapan yang secarateknis disebut dengan istilah Protap.ParaKepala bahPuskesmas tersebutmenyatakan tersebutsewa standarpelayanan lanjutnya dijabarkansecararinci kecil dan menjadilangkah-langkah operasional )ang selaluakandiperhatikan dan dilakanakanoleh semua bidansebagaisuatuprosedurtetap. SangatrincinyapenjabaranProtap di bagianklinik lbu dan Anak/KB karenamasihtingginya disebabkan ibu masalahkematiandan kesakitan dilndonesia. Salahsatu upayayang-dilakukan Rl daoleh DepartemenKesehatan lam rangka mempercepatpenurunan AKI (Angka Kematianlbu)
58
adalahdenganmendekatkandan meningkatkankualitaspelayanan kebidanankepadasetiapibu yang antaralaindengan membutuhkan, StandarPelayamengembangkan nan Kebidanan.AKI akan dapat diturunkanjika StandarPelayanan Kebidanan dapat diwujudkan.Hal apabilapara ini dapatdirealisasikan dan berpedoman bidanmemahami padastandarpelayanan. Padapenelitianini, sebagianbesarbidan menyatakanmengetahuiadanya standarpelayanankebidananyang meliputi25 standaryang dikelompokkansebagaiberikut. 1) StandarPelayananUmum,terbagi menjadi 2 (dua) standar, yaknipersiapanuntuk keluarga sehatdan pencatatan. 2) Standar PelayananAntenatal yangterbagimenjadienamstanibu hamil, dar,yaknia) identifikasi pemantauan b) pemerikaandan antenatal,c) palpasiabdominal, anemiapadaked) pengelolaan hamilan,e) pengelolaandini hipertensipadakehamilan, f) persipersalinan. apan Persalinan, 3) StandarPertolongan terbagimenjadiempatstandar, yaknia) asuhansaatpersalinan, b) persalinanyang aman, c) pengeluaranplasentadengan penegangan tali pusat,d) penanganan Kala ll dengan gawat janinmelaluiepisiotomi.
danSetiatiWidihasturi I luliWulandari
4) StandarPelayanan Nifas,terbagi tiga standar,yaknia) perawatan bayi baru lahir; b) penanganan pada dua jam pertamasetelah persalinan;c) pelayananbagi ibu dan bayipadamasanifas. 5 ) S t a n d a r P e n a n g a n a nK e g a watan Obstetredan Neonatal yang terbagi menjadisebelas standar,yakni a) penanganan perdarahanpada kehamilan;b) penanganankegawatanpada eklamsia;c) penanganankegawatan pada partus lama atau mace!d) persalinan padaforsep rendah;e) persalinandengan penggunaanvacum ekstraktor; f ) p e n a n g a n a nre te n ti o plasenta; g) penangananperdarahan postpartum primer; h) penangananperdarahanpostpartumsekunder;i) penanganan j) penanganan sepsispuerperalis; asfiksia. P a raK e p a l aP u ske smamenes g askanbahwaselanjutnya, tiapstandar pelayanantersebutdijabarkan dalam langkah-langkah kegiatan yangsangatrincisesuaidengankarakteristikdari setiaptahapanyang secarateknisdisebutProtap.PenjabaranProtapke dalam langkahlangkahoperasional tersebutmepada ngacu StandarPelayanan Kebidanan yang diterjemahkanoleh D e p a rte me nK e se h a ta nR l dar i Stondart Practiceof Midwifery,y ang
59
kemudianoleh setiap Puskesmas dimodifikasisesuaidengankebijakan dan karakteristikmasing-masingPuskesmas. b. HakPasienMendapatkan Informasi Hak untuk memperolehinformasi merupakanhak pasienyang pertamadan utama.Suatutindak pengobatandan tindakan medik barudapatdilakukansetelahpasien menerimapenjelasanlnformasi dan memberikan persetujuannya. Akan tetapitidak semuapasienmengerti tentanghakmereka. Pada KepalaPuskesmas yang menjadisubjekpenelitianmenegaskan bahwa,karenamayoritaspasien penggunajasa layananPuskesmas berasaldari golonganekonomidan pendidikankelas menengah ke bawah,makainformasidari dokter kepadapasiententang kesehatan pasien maupun tindakan medis dokter pada pasiendisampaikan denganmenggunakanbahasatutur yang sederhana, misalnyadengan menghindaristilahi istila h yang bersifattekniskedokteran.Hal ini dilakukanagar pasiendapat memahami dan menerimadengan baik informasiyang disampaikan oleh dokter. Paradokter mengatakanbahwa kemampuanpasiendalam mem-
4,No.1,Mei2007 Vol. S0tlA, |
berikaninformasitentangkeluhan sakit serta riwayat penyakitnyaterd ah u l u sa n g a t me mp engar uhi pertimbangandokterdalammenegakkandiagnosisdan dalammeterapi nentukan langkah-langkah yang akan dilakukan.Salahsatu yang seringkalidipermasalahan munculkanolehpasienbaru,selain dadisebabkanketidakempurnaan ya ingat pasiensendirimengenai riwayat penyakitdan pengobatan adalahjuga karenainsebelumnya, yang tidak lengkap,keliru formasi atau bertentangandari doktersebelumnya. Pemberianinformasiyang dilakukansecaracermatdan konsisten diharapkandapat mencegahatau s e t i d a k n y am e n g u r a n g i r i s i k o kegagalantindakan medik yang mungkinterjadi dalam pelaYanan klinik.Misalnya,seorangbidan di klinik lbu dan Anak/KB,sebelum melakukanpemasanganalat kontrasepsiKeluargaBerencanadan imunisasikepadaanak,akanmemberikan informasikepada pasien dari setiap mengenaikarakteristik risiko maserta alat kontrasepsi alat.Setelahmenyamsing-masing paikaninformasiawal itu, bidan meneruskandenganinformedchoice,yaitupasiensecaramandiriatau de n g a n b a n tu a nb i d a n mem ilih yangsesuaiuntukalat kontrasepsi nya.
60
Hasilwawancaradengandokter bahwa kewajiban mengungkapkan memberikaninformasikepadapasesuaidengan siensudahdilakukan Protap yang ada, yang dikemas dengan prinsip SOAP (Subyetif, dan Planning) Obyektif,Assesment pepelaksanaan untuk prosedur layanan medis terhadap pasien. SOAPmerupakanmerupakanurutan dari pengelompokanpelaksanaan layanan.PrinsipSOAPdapat n sebagai"sujektifi'bbjekdijelaska Prinsip i'Su btif" dan"assessment". jektif" berartikomunikasi diawali penyusunan melakukan dengan onamnesa,yaitu dokteratau Paradengan medismengawalikomunikasi kedanmenanggapi mendengarkan luhanpasienyangsifatnyasubyektif. Salahsatu contoh kasusadalah ketika pasien mengeluhkanpusing. Dalam istilah kedokteran, pusing mempunyaibatasandan merupakanpenandapenyakittertentu. Prinsip"Objektif"diterapkan kesetelahpasienmenyampaikan luhannya.Dokterakan melakukan untuk danpemeriksaan wawancara tentang mendapatkanketerangan keadaanpasienyang senyatanya. doktermemberikaninforMisalnya, masi tentang gambaranpenyakit yangdiderita,keadaanbadanseluruhnyadan sebagainya.
danSetiatiWdihastuti I luliWulandari
Prinsip"assesment" berartidokter atau paramedismelakukanpemeriksaanyang bersifatsubjektifdan objektif. Dokter akan melakukan penilaianberupapengenalan,pengamatan,dan sifat penyakit.Apabila diagnosatelah ditegakkan, selanjutnyaadalahsaat untuk diterapkannyaprinsip "planning". "P l a nn i n g "me ru p a ka nre ncana dokteratauparamedis dalampemberianobat, tindakanmedik atau solusitertentuyangsesuaidengan keadaandansakityangdideritapasien. c . H a k P a si e nu n tu k Me mb e r ikan Persetujuan TindakanMedik Semuadokterdan sebagianbesar paramedisdi Puskesmas Depokll, Kalasan, dan Ngemplakmenyadari sepenuhnya bahwamelakukan tin(seperti menjahitludakanmedik ka,menyuntikATS,memasangalat kontrasepsi, dansebagai nya),tanpa persetujuan pasien disertaidengan merupakansuatu kesalahanyang fatal.Merekamengakuibahwahal itu dapat menyebabkanterjadinya tuntutan malpraktekkarenakecerobohan dan bisa menyebabkan dicabutnyaizin praktekkarenadinilai telah melanggarkode etik. Namun, dengan cara menginformasikanrencanatindakan medik yang akan dilakukanoleh dokter maka pasienbisa atau paramedis, memilihmenyetujuiatau menolak tindakantersebut. 0l
Apapun pilihan pasienterhadap tawarantindakanmedikdi Puskesrnas Depok ll, Kalasan,dan Ngemplak, baik berupapersetujuanatau pun penolakan, harusdinyatakansecara pada tertulis format/blangkoyang sudahdisediakanoleh pihak Puskesmassebelumnya.Pemberian persetujuan ataupunpenolakanterhadaptindakanmedikini merupakanrealisasi dari hakdasarataspelayanankesehatandan hak untuk menentukannasibnyasendiri,yang pada prinsipnyamerupakanhak pasienyangharusdiakuidandihormatiolehdokteratauparamedis. Pilihan rencana penyembuhan pasienakan menjadirencanapepada nyembuhanyang didasarkan informasiyanglengkapdan akurat jika dokter dan paramedistelah m ember ikaninfor masiter sebut kepadapasien.Dengandemikian, pasien tidak dapat menyalahkan dokter ter kait dengan tindakan medikyangakandilakukankarena dokter telah mendapatkanpersetujuan(consent) sesuaidengankemandiriannya tanpaadanyapengaruhdariluardirinya. Salahsatucontohdari pemberian informasidi atasadalahketika seorang bidan di bagian KIA/KB akan memasangalat kontrasepsi padaseorangpasien,makasebelum tindakanmediktersebutdilakukan, bidan harus harus mendapatkan persetujuan(consent)dari suami
50tlA, Vol. 4,No.1,Mei2007 |
pasientersebut.Hal ini dibuktikan denganpenandatanganan blangko persetujuanmedik (informedconsent)yang sudahdisediakanoleh pihakPuskesmas.
lain mencantumkanklausulyang menyebutkanbahwa dokter tidak akandituntutdi kemudianhari.
Paradokter dan seorangbidan dalampenelitianini mengakuibahwa persetujuantindakan medik (informed consent)adalah untuk melindungi pekerjamedisapabila terjadi sesuatusebagairisikotindakanpasien.Misalnya, apabilaterjadi shockpadapasienkarenapada saat pemasanganalat kontrasepi di leherrahimmegenaipembuluh darahsehinggaterjadiperdarahan, maka dengan adanya informed consent,pihak pasientidak dapat menuntukpihakPuskesmas karena pemasangan tersebuttelah sesuai denganProtap. SeorangdokterkepalaPuskesmas menegaskanbahwa apabilapasien menolaktindakanmedik yang ditawarkan,maka pihak Puskesmas tidak boleh memaksakankehendaknyawalaupundokter mengetahui bahwa penolakantersebut dapatberdampaknegatifpadakesembuhanpasiennya. Sehubungan itu, dengan salahsatu cara yang dipergunakanuntuk melindungi dokterdarituntutanpasienadalah dengan keharusanpasien untuk menandatanganiblangko persetujuan tindakan medik (informed consent)yang di dalamnyaantara
62
Syarattersebutantara lain menyatakanbahwapasientelahmemperolehinformasitujuandan risiko dari tindakan medik yang akan jika dalamtindilakukansehingga dakanmedikituterjadisesuatu yang tidak diinginkan,maka pasientidak akan mengadakantuntutan apapundi kemudianhari.Apabila pasienmenolakuntuk dilakukannyatindakanmediktertentu,maka pasiendiwajibkanuntuk mengisi Surat Pernyataan Penolakan. lDl (lkatanDokterIndonesia) menegaskanbahwa keharusansetiap sarana kesehatanseperti Rumah Sakit,Klinik dan Puskesmas mengadakaninformedconsenfsecara tertulis yang ditandatangani pasien sebelum dilakukannyatindakanmedik.Hal ini terkaitdengan pendokumentasiannya ke dalam (medical catatanmedik report).Hal ini disebabkankarenasemuatempat dilakukannya tindakanmedik tersebutharusmemenuhistandar pelayananmedik sesuaidengan yang telah ditentukandalam Keputusan Menteri KesehatanNo. 436IMRN.KES/SK ll/"1993 tentang Berlakunya StandarPelayanan Rumah Sakitdan StandarPelayanan Medikdi RumahSakit.Dengandemikian,Puskesmas turut bertang-
danSetiati Widihasturi I luliWulandari
gung jawab apabilainformedconsenftidakdipenuhi.
SIMPUTAN
3. Hambatan-hambatandalam Mercalisasikan Hak Pasien Perempuan dalam Rangka PencegahanMalpraktek Komunlkasidokter dan paramedis dengan pasienseringkalitidak efektif dikarenakanhambatan-hambatan tertentu. Padariset ini, diketahuibahwa hambatankomunikasidokter dan paramedisdenganpasiendisebabkankarena terbatasnyajumlah dokter serta paramedisdi Puskesmassementara jumlah pasiensangat banyak.Kepala Puskesmas Depok ll menyatakanbahwa hambatan dalam berkomunikasi merupakanmasalahklasikyang biasa ditemukandi semuaPuskesmas. Menurutnya, mayoritas pasien perempuan yang datang ke Puskesmas berasaldari tingkat pendidikandan ekonomi menengahke bawah. Pa s i e nt e rka d a n gp a si fd a n h a nya mengiyakansaja apa yang dikatakan oleh doktertanpamelakukankonfirmasi atau memperjelas informasiyang diterimanya.Oleh karenaitu komunikasi antarapasiendengandokterdan paramedis menjaditerhambat.Untuk mengatasinya, dokterdan paramedis dalam menyampaikan informasiberusahauntuk mempergunakan bahasayang seyaitu derhana, bahasasehari-hari, dan sedapatmungkin menghindariistilahistilahkedokteran.
63
Komunikasi dokter-pasien mengenai tindakan medis yang akan dilakukan mutlakuntuk dilakukanuntuk mencegah tindakanmalpratekdan menjamin perlindungan atashak-hakpasien.Reapemberian perlindungankepada lisasi pasienper em puandapat dilakukan oleh dokterdan paramedisdenganberpedomanpadaProtap(prosedurtetap) dan SOAP(subyektif,obyektif,assesment dan planning),denganmemberikanlayananbaikyang bersifatkonseling(konpengobatan, sultasi), maupuntindakan medik.DenganmematuhiProtapdan SOAPrisikotindakanmedikdapatdikurangi. Par am edis dalam m elakukantindakan yang sesuaidenganProtapdan SOAPakan mengupayakan agar pasien bersediamemberikansurat persetujuan di manapasienharusmenandatangani surat penyataanbaru kemudian paramedisakanmelakukantindakanmedik. Oleh karenaitu, perlu dibangun komunikasiyang efektif antara paramedis dengan pasien dengan cara memberikaninformasiyang cukup kepada pasiensehinggadapat menghadirkan rasapercayadalam diri pasien. Hambatanterbesaryang dialamioleh paramedisdalam memberikan hak pasienperempuanadalahketerbatasan komunikasi di manapasienpasifdengan informasiyangdiberikanoleh paramedis jumlah pasien sertatidak seimbangnya denganjumlahdokterdan paramedis.
No.1,Mei2007 50ClA,Vol.4, |
ll,Sleman. Puskemas Depok Bidan Senior Wawancara
DAFTAR PUSTAKA
Kalasan, Sleman. Puskemas Wawancara Bidan Senior muturumah Ayuningtyas, D.Dkk,2005."Penilaian National Wawancara lha Malcolm Baldrige sakitlugulbudengan Ngemplak, Sleman. Puskemas Bidan Senior Monojemen Peloyonon Award tahun 2005. Jurnol Quality 04. Keseh oton.Yol. 8.No. Kalasan, Sleman. Dokter Puskemas Wawancara Tersedia Widihastuti, Puskesmos. Depkes Rl,2006. Sekitur [0nline] hukum bogipa2006. Perlindungon Setiati, padaunggal2 di http://www.depkes.go.id [Diunduh Dr.Sordiito. dirumoh szkit malproktek sien doritindakon Februari 20071. Pres. Mada University Yogyakarta: Gadjah penelition sosial: 1995. tormot-format Faisal, Sanapiah, Pres. Rajawali dosor-dosor donaplikosinyo.Jakarta: withmedicol core Porent sotisfoction Lewis, [.C.etal.,1986. JohnWiley and Sons. NewYork development. Per/ Kesehatan RlNomor 585/Men.Kes./ Peraturan Menteri lindakan Medik. lX/1 Persetujuan 989 tentang puskesmos. Keliling, 2006. Definisi Pusat Kesehatan [0nlineJ Tersedia di http://puskelinfo.wordpres.c0m/pengertian. pada 20061. 2Maret tanggal lDiunduh peloyonan rumoh B.S., 2004. osuronce Sabarguna, Quolity Sakit Konsorsium Rumah Yogyakarta: kedua. sokr.Edisi lslam Jateng-DlY. Monoging orgoni1994. Hunt& 0sborn, Schermerhorn, Wiley &Sons, John 5thedition. 0ttawa: zationolbehovior. tnc. KeseNomor 23tahun1992tentang Undang-Undang natan. PraKek 2004 tentang Nomor 29tahun Undang-Undang Kedokteran. Komunikosi efekttf doku-posien. Wasisto, Broto, dkk,2006. Kosil. Jakarta: Depok ll,Sleman. Puskemas Kepala Wawancara Kalasan, Sleman. Puskemas Kepala Wawancara Sleman. Puskemas Ngemplak, Kepala Wawanacra
64