JURNAL ILMIAH SATYA NEGARA INDONESIA merupakan Jurnal Ilmiah yang menyajikan artikel original tentang pengetahuan dan informasi penelitian atau aplikasi penelitian dan pengembangan terkini yang berhubungan dengan bidang yang ada di Universitas Satya Negara Indonesia yang memiliki empat Fakultas yaitu Fakultas Teknik, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Fakultas Ekonomi dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Jurnal ini merupakan sarana publikasi dan ajang berbagi karya riset dan pengembangannya di Universitas Satya Negara Indonesia (USNI).
Pemuatan artikel di Jurnal ini dapat dikirim ke alamat Penerbit. Informasi lebih lengkap untuk pemuatan artikel dan petunjuk penulisan artikel tersedia pada halaman terakhir yakni pada Pedoman Penulisan Jurnal Ilmiah atau dapat dibaca pada setiap terbitan. Artikel yang masuk akan melalui proses seleksi editor atau mitra bestari.
Jurnal ini terbit secara berkala sebanyak dua kali dalam setahun yakni Juni dan Desember. Pemuatan naskah tidak dipungut biaya. Jurnal Ilmiah Satya Negara Indonesia merupakan peningkatan dari Jurnal USNI sebelumnya.
Alamat Penerbit / Redaksi Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) Universitas Satya Negara Indonesia Jl. Arteri Pondok Indah No.11 Kebayoran Lama Utara Jakarta Selatan 12240 – Indonesia Telp. (021) 7398393/7224963. Hunting, Fax 7200352/7224963 Homepage : http://www.usni.ac.id E-mail :
[email protected]
Frekuensi Terbit
6
2 kali setahun : Juni dan Desember
Edisi Khusus September 2012
ISSN : 1979-5246
JURNAL ILMIAH
SATYA NEGARA INDONESIA Pelindung Prof. Dr. Lijan P. Sinambela, MM, M.Pd (Rektor) Penanggung Jawab Dr. Yusriani Sapta Dewi, MSi (Ketua LPPM) Penasehat Prof. Dr. Ir. Supriyono Eko Wardoyo, M.Aq Dewan Redaksi Prof. Dr. Ir. Wilson H. Limbong, M.S Ir. Semuel AM. Littik, M.Sc, Ph.D Dr. Ir. Jupiter Sitorus, M.Eng Dr. Ir. Mustahal, M.Sc Dr. Yusriani Sapta Dewi, M.Si Ir. Urip Rahmani, M.Si Meifida Ilyas, SE, M.Si Ir. Nunung Nurhayati, M.Si Mitra Bestari Prof. Dr. Irwan Abdullah, M.Sc (UGM) Prof. Dr. Ronald Z. Titahelu, SH, M.S (UNPATTI) Prof. Dr. Ir. Rosmawati Paranginangin, M.S (Balai Riset DKP) Dr. Dedi Setia Permana, M.Sc (LIPI) Penyunting Pelaksana Istiqomah Sumadikarta, ST
8
Supriadi, ST
DAFTAR ISI Pengembangan Aplikasi Penerimaan Mahasiswa Baru Menggunakan Metode Extreme Programming
1-4
Istiqomah Sumadikarta Pengaruh Kualitas Bahan Baku Dan Tenaga Kerja Terhadap Peningkatan Kualitas Produk (Studi Empirik Pada Pt. Trimoda Uptodate)
5 - 16
Indira Shinta Dewi Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai Guna Meningkatkan Penerimaan Kas Pada Pt.Mitrasys Bisnis Sinergi 17 - 25 Tagor Sidahuruk Kompresi dan Dekompresi citra digital menggunakan metode lossles dengan Algoritma Huffman
26 - 33
Safrizal Peranan Izin Mendirikan Bangunan (Imb) Dan Pajak Bumi Dan Bangunan (Pbb) Dalam Mengendalikan Ruang Terbuka Hijau (Rth) Di Kota Tangerang 34 - 47 Hendri Jopanda Kecenderungan Headline Tabloid Media Umat
48 - 56
Sandra Olivia
10
PENGARUH KUALITAS BAHAN BAKU DAN TENAGA KERJA TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PRODUK (STUDI EMPIRIK PADA PT. TRIMODA UPTODATE) Indira Shinta Dewi Universitas Satya Negara Indonesia Fakultas Ekonomi
___________________________________________________________________ ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas yang terdiri dari Kualitas Bahan Baku dan Kualitas Tenaga Kerja terhadap variabel terikat yaitu Kualitas Produk. Penelitian ini menggunakan data primerdengan penyebaran kuesioner berisi 30 pertanyaan yang diberikan kepada karyawan produksi Salah Satu Perusahan manufaktur garment yang berlokasi di Banten yang merupakan objek penelitian, dalam penelitian ini diambil 50 responden dari 100 populasi yang ditentukan dengan rumus Slovin. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik yang terdiri dari uji validitas, uji reliabilitas, uji normalitas, uji asumsi klasik, uji koefisien korelasi, uji koefisien determinasi, uji regresi linear, uji-t, dan uji-F. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan secara parsial antara Kualitas Bahan Baku terhadap Kualitas Produk.Antara Kualitas Tenaga Kerja terhadap Kualitas Produk tidak berpengaruh secara signifikan. Hasil penelitian juga menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara Kualitas Bahan Baku dan Kualitas Tenaga Kerja secara bersama-sama (simultan) terhadap Kualitas Produk Kata Kunci: Kualitas Bahan Baku, Kualitas Tenaga Kerja, Kualitas Produk ABSTRACT This research is to know the effect of independent variable that contain Material Quality and Employee Quality which connected to dependent variable Quality Product. It used primary data from quesionnaires that contain 30 questions. The object of this research is Production Department PT Trimoda Uptodate, there are 100 population and 50 respondent was taken as samples using Slovin Method. For Data Analysis, this research used Statistik Analysis which contain Validity Test, Reliability Test, Normality Test, Classic Assumption Test, Correlation Coeficient Test, Determination Coeficient Test, Linear Regression Test, t-Test, and F-test. The result shown there is a partial significant possitive effect between Material Quality and Product QualityBetween Employee Quality and Product Quality not significancy. It also shown there is a simultan significant possitive effect between Material Quality and Employee Quality to Product Quality
Keyword: Material Quality, Employee Quality, Product Quality ___________________________________________________________________________________________
PENDAHULUAN Persaingan pasar saat ini semakin berat dihadapi oleh perusahaan - perusahaan. Dalam persaingan pasar yang tidak hanya dalam ruang lingkup nasional, semakin berkembangnya transportasi dan alat komunikasi telah mendorong persaingan global.
Kemajuan teknologi berperan penting dalam semakin pendeknya perputaran barang dan semakin banyaknya jenis barang yang diproduksi . Hal ini merupakan tanda bahwa semakin pesat pertumbuhan usaha yang masing - masing perusahaan akan selalu memberikan sesuatu yang terbaik dari apa yang dimilikinya.Kualitas adalah kemampuan suatu
Jurnal Ilmiah Universitas Satya Negara Indonesia Edisi Khusus, September 2012, Hal.:5-16
5
produk dalam memuaskan keinginan atau kebutuhan dari konsumen.Kualitas merupakan salah satu faktor penting yang dicari oleh konsumen selain harga.Selain itu produk juga mencerminkan keberhasilan perusahaan dalam membuat suatu produk dan dapat juga digunakan untuk menilai kedudukan suatu perusahaan dalam persaingan. Kinerja perusahaan dalam upaya meningkatkan kualitas produk dapat dilaksanakan dengan suatu sistem pengendalian mutu. Sistem pengendalian mutu yang dimaksud adalah Total Quality Management (TQM). Penerapan Total Quality Management (TQM) akan sangat penting bagi perusahaan dalam meningkatkan kualitas produk, karena Total Quality Management (TQM) mengharuskan semua manajemen turut berpartisipasi dan bertanggungjawab terhadap kualitas produk yang akan dihasilkan oleh perusahaan. Sumber: Tita Deitiana (2011), Manajemen Operasional Strategi Dan Analisa Total Quality Management (TQM) adalah Suatu cara meningkatkan performansi secara terusmenerus untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus-menerus atas produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungannya Total Quality Management (TQM) bukan merupakan program atau sistem, tetapi merupakan budaya yang harus dibangun, dipertahankan, dan ditingkatkan oleh seluruh anggota organisasi atau perusahaan bila organisasi atau perusahaan tersebut berorientasi pada kualitas dan menjadikan kualitas sebagai the way of life. Ada Faktor-Faktor Produksi Yang Mempengaruhi Total Quality Management (TQM)yaitu: (a) Money:Persyaratan yang paling utama untuk memulai operasi perusahaan (manufaktur) yang diperlukan untuk penyediaan bahan baku, gaji pegawai, dll . (b) Man :Orang-orang yang telibat langsung di dalam proses produksi yang mempergunakan mesin-mesin dan bahan baku untuk dijadikan barang. (c) Material: Merupakan bahan awal yang digunakan dan akan diproduksi menjadi barang atau jasa untuk ditawarkan kepada konsumen (pasar). (d) Machine: Merupakan peralatan produksi yang membantu perubahan faktor produksi baik dengan menggunakan teknik maupun tradisional. (e) Method : Suatu cara kerja memadukan mesinmesin, bahan baku, dan tenaga kerja. Cara kerja atau metode yang digunakan untuk mengoperasikan perusahaan dengan cara paling menguntungkan. (f) Market: Merupakan suatu sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan penghasilan di mana penghasilan itu bisa digunakan untuk membiayai operasional perusahaan selanjutnya. (g) Management:Merupakan fungsi koordinasi di dalam berbagai kegiatan yang
6
ada sehingga manajemen dapat memainkan perannya sesuai dengan fungsi manajemen (POAC). Beberapa manfaat dari penerapan Total Quality Management (TQM) dalam organisasi atau perusahaan adalah sebagai berikut: (a) Meningkatkan Kualitas Produk:Peningkatan kualitas produk mengharuskan perusahaan menghasilkan produk sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Perusahaan juga dituntut untuk bertanggung jawab terhadap desain, proses, dan pendistribusian terhadap produk agar mendapatkan penilaian positif dan kepercayaan dari konsumen. (b) Menurunkan Biaya: Menghasilkan produk yang berkualitas tidak harus mengeluarkan biaya yang tinggi, karena dengan fokus kepada kebutuhan dan keinginan konsumen, perusahaan dapat menghilangkan pemborosan dari produk yang cacat atau rusak, sehingga terjadi penghematan dalam proses produksi. (c) Peningkatan Kinerja Karyawan: Penerapan Total Quality Management (TQM) berpengaruh terhadap kualitas sistem dan metode kerja yang digunakan oleh perusahaan dan akan berdampak langsung pada kinerja karyawan. (d) Tercapainya Kepuasan Konsumen: Konsumen akan merasa puas atas produk yang telah dibeli karena mendapat kualitas produk dan pelayanan sesuai dengan yang diharapkannya.(e) Meningkatkan Pangsa Pasar: Pangsa pasar akan meningkat karena perusahaan dapat menekan harga, tetapi tetap dapat mempertahankan kualitas. (e) Meningkatkan Reputasi Perusahaan: Perusahaan yang dapat menghasilkan produk yang berkualitas akan mandapat perhatian dan kepercayaan dari masyarakat. Sehingga keputusan untuk membeli atau menggunakan produk tersebut akan lebih besar. Kualitas didefinisikan sebagai totalitas dari karakteristik suatu produkyang menunjang kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dispesifikasikan atau ditetapkan atau dengan kata lain kualitas seringkali diartikan sebagai kepuasan pelanggan (customer satisfaction) atau konformansi terhadap kebutuhan atau persyaratan (conformance to the requirements). Kualitas produk yang sesuai dengan harapan konsumen merupakan salah satu faktor penentu utama bagi kemajuan dan kelangsungan hidup perusahaan dalam menghadapi persaingan dengan perusahaan lainnya.Total Qualitiy Management (TQM) merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha, yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus-menerus pada produk, jasa, tenaga kerja, proses, dan lingkungannya. Di Salah satu perusahaan manufaktur garmen di Banten yang bergerak di bidang manufaktur garment yang memproduksi pakaian busana muslimah penerapan Total Quality
Jurnal Ilmiah Universitas Satya Negara Indonesia Edisi Khusus, September 2012, Hal.:5-16
Management (TQM) sangat berperan penting dalam menghasilkan produk yang berkualitas. Untuk mendapatkan hasil produksi yang berkualitas perusahaan sudah seharusnya memperhatikan faktorfaktor yang mempengaruhi Total Quality Management (TQM) tersebut, misalnya memperhatikan bahan baku yang akan digunakan untuk produksi dan memilih tenaga-tenaga kerja yang terampil dan berkualitas dalam menjalankan proses produksi. Permasalahan Permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah: a. Apakah terdapat pengaruh Kualitas Bahan Baku terhadap peningkatan Kualitas Produk pada salah satu perusahaan manufaktur garmen di Banten? b. Apakah terdapat pengaruh Kualitas Tenaga Kerja terhadap peningkatan Kualitas Produk yang dihasilkan oleh salah satu perusahaan manufaktur garmen di Banten? c. Apakah terdapat pengaruh Kualitas Bahan Baku dan Kualitas Tenaga Kerja secara bersama-sama (simultan) terhadap peningkatan Kualitas Produk yang dihasilkan oleh salah satu perusahaan manufaktur garmen di Banten? TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Manajemen Kualitas Manajemen kualitas dapat dikatakan sebagai semua aktivitas dari fungsi manajemen secara keseluruhan yang menentukan kebijaksanaan kualitas, tujuan dan tanggung jawab, serta mengimplementasikannya melalui alat-alat manajemen kualitas, seperti perencanaan kualitas, pengendalian kualitas, penjaminan kualitas, dan peningkatan kualitas. Seluruh aktivitas tersebut ditujukan bagi pencapaian totalitas karakteristik produk dan proses untuk memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan. Tanggung jawab untuk manajemen kualitas pada tahap awal perkembangannya ada pada departemen pengendalian kualitas. Namun agar dapat mencapai kualitas yang baik dengan perbaikan kualitas secara terusmenerus dan berkesinambungan, tanggung jawab manajemen kualitas tersebut ada pada semua level manajemen dengan pengendali pada pimpinan puncak atau manajemen puncak. Manajemen kualitas tersebut ada pada semua anggota organisasi.
Beberapa ahli yang mengemukakan pengertian dari Total Quality Management (TQM), diantaranya: Menurut Vincent Gaspersz (2001:5): Suatu cara meningkatkan performansi secara terus-menerus (continuous performance improvement) pada setiap level operasi atau proses dalam setiap area fungsional dari suatu organisasi, dengan menggunakan sumber daya manusia dan modal yang tersedia. “Suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus-menerus atas produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungannya”.(Tjiptono dan Diana, 2001:4) Menurut Dorothea (2003:3): Suatu penerapan metode kuantitatif dan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk memperbaiki dalam penyediaan bahan baku maupun pelayanan bagi organisasi, semua proses dalam organisasi pada tingkatan tertentu di mana kebutuhan pelanggan terpenuhi sekarang dan di masa mendatang. Total Quality Management (TQM) bukan merupakan program atau sistem, tetapi merupakan budaya yang harus dibangun, dipertahankan, dan ditingkatkan oleh seluruh anggota organisasi atau perusahaan bila organisasi atau perusahaan tersebut berorientasi pada kualitas dan menjadikan kualitas sebagai the way of life. Dari definisi diatas penulis dapat menarik kesimpulan bahwa pengertian Total Quality Management (TQM) adalah Suatu cara meningkatkan performansi secara terus-menerus untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus-menerus atas produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungannya Total Quality Management (TQM) bukan merupakan program atau sistem, tetapi merupakan budaya yang harus dibangun, dipertahankan, dan ditingkatkan oleh seluruh anggota organisasi atau perusahaan bila organisasi atau perusahaan tersebut berorientasi pada
Jurnal Ilmiah Universitas Satya Negara Indonesia Edisi Khusus, September 2012, Hal.:5-16
7
kualitas dan menjadikan kualitas sebagai the way of life.
Prinsip-Prinsip Total Quality Management (TQM) Total Quality Management (TQM) dibangun berdasarkan beberapa prinsip yang berbeda. Menurut Tjiptono dan Diana (2001:6) empat prinsip dari Total Quality Management (TQM) adalah sebagai berikut: a. Kepuasan Pelanggan Dalam Total Quality Management (TQM) konsep mengenai kualitas dan pelanggan diperluas.Kualitas tidak lagi hanya bermakna kesesuaian dengan spesifikasi-spesifikasi tertentu, tetapi kualitas tersebut ditentukan oleh pelanggan yang meliputi pelanggan internal dan pelanggan eksternal.Kebutuhan pelanggan diusahakan untuk dipuaskan dalam segala aspek, termasuk di dalamnya harga, keamanan, dan ketepatan waktu.Oleh karena itu segala aktivitas perusahaan harus dikoordinasikan untuk memuaskan kebutuhan pelanggan. b. Keterlibatan Semua Pihak Dalam perusahaan besar maupun kecil, setiap karyawan dipandang sebagai individu yang memiliki talenta dan kreativitas sendiri yang unik.Dengan demikian karyawan merupakan sumber daya organisasi yang paling bernilai. Oleh karena itu setiap pihak dalam organisasi diperlakukan dengan baik dan diberi kesempatan untuk terlibat dan berpartisipasi dalam tim pembuat keputusan. c. Manajemen Berdasarkan Fakta Dalam pengambilan keputusan, perusahaan harus berorientasi pada fakta atau keputusan dan tindakan yang efektif.Semua itu pasti didasarkan pada analisis data dan informasi yang benar dan dapat dipercaya. Ada dua konsep pokok yang berkaitan dengan hal ini, yaitu: 1) Prioritisasi Suatu konsep bahwa perbaikan tidak dapat dilakukan pada semua aspek pada saat yang bersamaan, mengingat keterbatasan sumber daya yang ada. Oleh karena itu dengan menggunakan data, maka manajemen dan tim dalam
8
d.
organisasi dapat memfokuskan usahanya pada situasi tertentu yang vital. 2) Variasi atau Variabilitas Kinerja Manusia Data statistik dapat memberikan gambaran mengenai variabilitas yang merupakan bagian yang wajar dari setiap sistem organisasi.Dengan demikian manajemen dapat memprediksi hasil dari setiap keputusan dan tindakan yang dilakukan. Perbaikan Berkesinambungan Agar mencapai kesuksesan setiap perusahaan harus melakukan proses secara sistematis dalam melaksanakan perbaikan berkesinambungan. Konsep yang berlaku di sini adalah konsep PDCA (Plan-Do-Check-Action), yang terdiri dari langkah-langkah perencanaan, pelaksanaan, dan pemeriksaan dari hasil pelaksanaan rencana dan tindakan korektif terhadap hasil yang diperoleh.
Unsur-Unsur Total Quality Management (TQM) Total Quality Management (TQM) mengandung sepuluh unsur yang menentukan sukses tidaknya penerapan konsep Total Quality Management (TQM), Menurut Tjiptono dan Diana (2001:7) sepuluh unsur tersebut adalah: a. Fokus Pada Pelanggan Pelanggan merupakan segala-galanya dalam Total Quality Management (TQM).Ini berlaku bagi pelanggan internal maupun pelanggan eksternal.Para pelanggan eksternal menentukan kriteria kualitas dari produk atau jasa yang diberikan, berada di luar perusahaan, dan membeli produk dan jasa. Setiap karyawan dalam perusahaan harus mengetahui bagaimana tugasnya mempengaruhi atau meningkatkan kepuasan total dari pelanggan eksternal. Kinerja harus terus-menerus diperbaiki untuk mempertahankan keberadaan pelanggan dan menambah pelanggan baru.Para pelanggan internal mambantu menentukan mutu Sumber Daya Manusia (SDM), proses, dan lingkungan yang bertahan dengan produk atau jasa.
Jurnal Ilmiah Universitas Satya Negara Indonesia Edisi Khusus, September 2012, Hal.:5-16
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Obsesi Mutu Seluruh Sumber Daya Manusia (SDM) terobsesi untuk memenuhi bahkan melampaui mutu yang diharapkan para pelanggan, baik internal maupun eksternal. Pendekatan Ilmiah Dalam Total Quality Management (TQM) yang dituntut bukan saja komitmen, kerjasama, dan pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM), melainkan juga pendekatan ilmiah dalam mendesain struktur kerja dan dalam pengambilan keputusan dan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan pekerjaan. Hal ini berarti datalah yang digunakan untuk menetapkan bench-mark, pemantauan kinerja, dan untuk melakukan perbaikan. Komitmen Jangka Panjang Total Quality Management (TQM) bukanlah hanya sekedar taktik yang dapat diujicobakan seperti halnya teknik-teknik lainnya.Total Quality Management (TQM) bukan sekedar perangkat, tetapi suatu budaya dalam menjalankan seluruh aspek operasi bisnis.Karena itu, memerlukan suatu komitmen jangka panjang dari seluruh karyawan.
Kerja Tim Total Quality Management (TQM) menggarisbawahi pentingnya kerja tim, guna memenangkan persaingan dalam bisnis. Akan tetapi, pengertian persaingan tersebut bukan persaingan antar individu, atau antar unsur dalam organisasi yang hanya akan mengurangi daya saing perusahaan. Sistem Perbaikan Berkesinambungan Perusahaan menghasilkan produk melalui suatu proses dalam suatu sistem kerja tertentu. Untuk memperbaiki produk itu secara berkesinambungan, sistem kerja harus diperbaiki secara terus-menerus. Pemberian Kewenangan Mengikutsertakan dan memberdayakan Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan hal yang hakiki dalam pelaksanaan Total Quality Management (TQM). Sumber Daya Manusia (SDM) yang telah terlatih diberi kesempatan
h.
i.
j.
untuk mengambil bagian dalam proses pengambilan keputusan. Dengan demikian karyawan akan mempunyai rasa memiliki yang tinggi terhadap keputusan-keputusan yang diambil. Tunggal Tujuan Total Quality Management (TQM) mengharuskan semua karyawan untuk bersatu dalam tujuan memperbaiki mutu dalam arti luas sehingga daya saing produk meningkat. Keterlibatan dan Pemberdayaan Karyawan Penerapan Total Quality Management (TQM) menuntut keterlibatan dan pemberdayaan karyawan. Keterlibatan karyawan berfungsi ganda, yaitu: 1) Menghasilkan hal yang lebih baik karena dipikirkan oleh banyak kepala. 2) Karena karyawan ikut memutuskan, maka rasa memiliki terhadap keputusan tersebut menjadi lebih tinggi. Dengan demikian, implementasinya akan menjadi lebih lancar karena karyawan merasa melaksanakan keputusan mereka sendiri. Pemberdayaan berarti melibatkan karyawan sedemikian rupa sehingga mereka sungguh-sungguh mempunyai suara. Salah satu cara mencapai hal ini adalah dengan memberikan wewenang kepada karyawan untuk mengambil keputusan dalam bidang-bidang spesifik, berdasarkan kriteria tertentu. Pendidikan dan Pelatihan Manajemen mendorong para karyawan untuk terus meningkatkan tingkat keahlian teknis dan keahlian profesional mereka.Orang menjadi semakin menguasai pekerjaan mereka dan belajar untuk memperluas kemampuan mereka.
Faktor-Faktor Produksi Yang Mempengaruhi Total Quality Management (TQM) a. Money Persyaratan yang paling utama untuk memulai operasi perusahaan (manufaktur) yang diperlukan untuk penyediaan bahan baku, gaji pegawai, dll. b. Man
Jurnal Ilmiah Universitas Satya Negara Indonesia Edisi Khusus, September 2012, Hal.:5-16
9
c.
d.
e.
f.
g.
Orang-orang yang telibat langsung di dalam proses produksi yang mempergunakan mesin-mesin dan bahan baku untuk dijadikan barang. Material Merupakan bahan awal yang digunakan dan akan diproduksi menjadi barang atau jasa untuk ditawarkan kepada konsumen (pasar). Machine Merupakan peralatan produksi yang membantu perubahan faktor produksi baik dengan menggunakan teknik maupun tradisional. Method Suatu cara kerja memadukan mesinmesin, bahan baku, dan tenaga kerja. Cara kerja atau metode yang digunakan untuk mengoperasikan perusahaan dengan cara paling menguntungkan. Market Merupakan suatu sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan penghasilan di mana penghasilan itu bisa digunakan untuk membiayai operasional perusahaan selanjutnya. Management Merupakan fungsi koordinasi di dalam berbagai kegiatan yang ada sehingga manajemen dapat memainkan perannya sesuai dengan fungsi manajemen (POAC).
Manfaat Total Quality Management (TQM) Penerapan Total Quality Management (TQM) pada suatu organisasi atau perusahaan sangat penting, terutama dalam menjaga komitmen perusahaan untuk meningkatkan kualitas produk sebagai upaya pemuasan kebutuhan dan keinginan konsumen. Beberapa manfaat dari penerapan Total Quality Management (TQM) dalam organisasi atau perusahaan adalah sebagai berikut: a. Meningkatkan Kualitas Produk Peningkatan kualitas produk mengharuskan perusahaan menghasilkan produk sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan.Perusahaan juga dituntut untuk bertanggung jawab terhadap desain, proses, dan pendistribusian terhadap produk agar mendapatkan penilaian positif dan kepercayaan dari konsumen.
10
b.
c.
d.
e.
f.
Menurunkan Biaya Menghasilkan produk yang berkualitas tidak harus mengeluarkan biaya yang tinggi, karena dengan fokus kepada kebutuhan dan keinginan konsumen, perusahaan dapat menghilangkan pemborosan dari produk yang cacat atau rusak, sehingga terjadi penghematan dalam proses produksi. Peningkatan Kinerja Karyawan Penerapan Total Quality Management (TQM) berpengaruh terhadap kualitas sistem dan metode kerja yang digunakan oleh perusahaan dan akan berdampak langsung pada kinerja karyawan. Tercapainya Kepuasan Konsumen Konsumen akan merasa puas atas produk yang telah dibeli karena mendapat kualitas produk dan pelayanan sesuai dengan yang diharapkannya. Meningkatkan Pangsa Pasar Pangsa pasar akan meningkat karena perusahaan dapat menekan harga, tetapi tetap dapat mempertahankan kualitas. Meningkatkan Reputasi Perusahaan Perusahaan yang dapat menghasilkan produk yang berkualitas akan mandapat perhatian dan kepercayaan dari masyarakat. Sehingga keputusan untuk membeli atau menggunakan produk tersebut akan lebih besar.
Kualitas Pengertian Kualitas Berikut ini adalah pengertian kualitas yang dipaparkan oleh beberapa ahli. Beberapa pengertian tersebut adalah sebagai berikut: Menurut Vincent Gaspersz (2001:5): Kualitas didefinisikan sebagai totalitas dari karakteristik suatu produk yang menunjang kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dispesifikasikan atau ditetapkan atau dengan kata lain kualitas seringkali diartikan sebagai kepuasan pelanggan (customer satisfaction) atau konformansi terhadap kebutuhan atau persyaratan (conformance to the requirements. “Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, dan
Jurnal Ilmiah Universitas Satya Negara Indonesia Edisi Khusus, September 2012, Hal.:5-16
lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan” (Tjiptono dan Diana (2001:4) Menurut Dorothea (2003:8): Kualitas merupakan keseluruhan karakteristik produk dan jasa yang meliputi marketing, engineering, manufacture, dan maintenance, dimana produk dan jasa tersebut dalam pemakaiannya akan sesuai dengan kebutuhan dan harapan pelanggan”.
Dimensi-Dimensi Kualitas Menurut Vincent Gaspersz (2001:7), untuk menentukan dimensi kualitas dapat dilihat melalui delapan dimensi berikut ini, yaitu: a. Peformance Hal ini berkaitan dengan aspek fungsional suatu produk dan merupakan karakteristik utama yang dipertimbangkan pelanggan dalam membeli barang tersebut. b. Features Aspek performansi yang berguna untuk menambah fungsi dasar, berkaitan dengan pilihan-pilihan produk dan pengembangannya. c. Reliability Hal yang berkaitan dengan probabilitas atau kemungkinan suatu barang berhasil menjalankan fungsinya setiap kali digunakan dalam periode waktu tertentu dan dalam kondisi tertentu pula. d. Conformance Hal ini berkaitan dengan tingkat kesesuaian terhadap spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan pelanggan.Konfirmasi merefleksikan derajat ketetapan antara karakteristik kualitas standar yang telah ditetapkan. e. Durability Suatu refleksi ilmu ekonomi berupa ukuran daya tahan atau masa pakai barang. f. Serviceability Karakteristik yang berkaitan dengan kecepatan, kompetensi, kemudahan, dan akurasi dalam memberikan layanan untuk perbaikan barang. g. Aesthetich Merupakan karakteristik yang bersifat subyektif mengenai nilai-nilai estetika yang berkaitan dengan pertimbangan
h.
pribadi dan refleksi dari preferensi individual. Fit and Finish Bersifat subyektif, karena berkaitan dengan perasaan pelanggan mengenai keberadaan produk tersebut sebagai produk yang berkualitas.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Produk Suatu produk yang dihasilkan oleh perusahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: a. Fungsi Dari Suatu Produk Suatu produk yang dihasilkan perusahaan hendaknya harus memperhatikan fungsi untuk apa produk tersebut digunakan, sehingga produk-produk tersebut harus benarbenar memenuhi fungsi tersebut, karena pemenuhan fungsi tersebut mempengaruhi kepuasan konsumen. Sedangkan tingkat kepuasan tidak sepenuhnya dapat dipenuhi atau dicapai, maka tingkat kualitas suatu produk tergantung pada tingkat pemenuhan fungsi kepuasan pengguna produk yang dapat dicapai. b. Wujud Luar Produk Salah satu faktor yang penting dan sering digunakan oleh konsumen dalam melihat suatu produk pertama kalinya untuk menentukan kualitas produk tersebut adalah wujud luar suatu produk. c.
Biaya Dari Produk Umumnya biaya dari suatu produk dapat menentukan mutu dari produk tersebut.Hal ini terlihat dari produk yang memiliki biaya atau harga yang mahal, dapat menunjukkan suatu produk tersebut relatif baik, dan begitu juga sebaliknya.
Total Pengendalian Kualitas Menurut Sofyan Assauri (2000:210): Pengendalian kualitas adalah usaha untuk mempertahankan kualitas dari barang yang dihasilkan, agar sesuai dengan spesifikasi produk yang telah ditetapkan berdasarkan kebijaksanaan pemimpin perusahaan. Untuk memperbaiki dan menjaga kualitas produk agar tetap baik, terdapat beberapa
Jurnal Ilmiah Universitas Satya Negara Indonesia Edisi Khusus, September 2012, Hal.:5-16
11
sistem pengendalian kualitas sebagai berikut: a. Departemen kualitas hanya menjadi koordinator yang akan mempengaruhi kualitas pada fungsi masing-masing. b. Masing-masing fungsi dalam organisasi harus mempunyai pedoman pengendalian kualitas yang menunjukkan jalan untuk menjaga kualitas dalam kinerja. c. Konsep total pengendalian kualitas mengharuskan departemen kualitas untuk lebih menitikberatkan perhatian pada perencanaan dan mengurangi perhatian pada pemeriksaan dan pengawasan. d. Pendekatan total kualitas menekankan pencegahan terhadap suatu kesalahan dan memperkenalkan semua konsep kualitas dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan sehingga masingmasing fungsi akan melaksanakan apa yang diiinginkan oleh sistem pengendalian kualitas. e. Sebuah program hanya diterapkan ke seluruh bagian dari organisasi, di mana program ini akan menjelaskan bagaimana total pengendalian kualitas harus diselenggarakan, bagaimana masing-masing individu menyadari untuk ikut berperan serta dalam pengendalian kualitas dan bagaimana pendekatannya.
Menurut Vincent Gaspersz (2001:7), untuk menentukan dimensi kualitas dapat dilihat melalui delapan dimensi berikut ini, yaitu: c. Peformance Hal ini berkaitan dengan aspek fungsional suatu produk dan merupakan karakteristik utama yang dipertimbangkan pelanggan dalam membeli barang tersebut. d. Features Aspek performansi yang berguna untuk menambah fungsi dasar, berkaitan dengan pilihan-pilihan produk dan pengembangannya. i. Reliability Hal yang berkaitan dengan probabilitas atau kemungkinan suatu barang berhasil menjalankan fungsinya setiap kali digunakan dalam periode waktu tertentu dan dalam kondisi tertentu pula. j. Conformance
12
Hal ini berkaitan dengan tingkat kesesuaian terhadap spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan pelanggan.Konfirmasi merefleksikan derajat ketetapan antara karakteristik kualitas standar yang telah ditetapkan. k. Durability Suatu refleksi ilmu ekonomi berupa ukuran daya tahan atau masa pakai barang. l. Serviceability Karakteristik yang berkaitan dengan kecepatan, kompetensi, kemudahan, dan akurasi dalam memberikan layanan untuk perbaikan barang. m. Aesthetich Merupakan karakteristik yang bersifat subyektif mengenai nilai-nilai estetika yang berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan refleksi dari preferensi individual. n. Fit and Finish Bersifat subyektif, karena berkaitan dengan perasaan pelanggan mengenai keberadaan produk tersebut sebagai produk yang berkualitas. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Produk Suatu produk yang dihasilkan oleh perusahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: d. Fungsi Dari Suatu Produk Suatu produk yang dihasilkan perusahaan hendaknya harus memperhatikan fungsi untuk apa produk tersebut digunakan, sehingga produk-produk tersebut harus benarbenar memenuhi fungsi tersebut, karena pemenuhan fungsi tersebut mempengaruhi kepuasan konsumen. Sedangkan tingkat kepuasan tidak sepenuhnya dapat dipenuhi atau dicapai, maka tingkat kualitas suatu produk tergantung pada tingkat pemenuhan fungsi kepuasan pengguna produk yang dapat dicapai. e. Wujud Luar Produk Salah satu faktor yang penting dan sering digunakan oleh konsumen dalam melihat suatu produk pertama kalinya untuk menentukan kualitas produk tersebut adalah wujud luar suatu produk. f.
Biaya Dari Produk Umumnya biaya dari suatu produk dapat menentukan mutu dari produk tersebut.Hal ini terlihat dari produk
Jurnal Ilmiah Universitas Satya Negara Indonesia Edisi Khusus, September 2012, Hal.:5-16
yang memiliki biaya atau harga yang mahal, dapat menunjukkan suatu produk tersebut relatif baik, dan begitu juga sebaliknya. Total Pengendalian Kualitas Menurut Sofyan Assauri (2000:210): Pengendalian kualitas adalah usaha untuk mempertahankan kualitas dari barang yang dihasilkan, agar sesuai dengan spesifikasi produk yang telah ditetapkan berdasarkan kebijaksanaan pemimpin perusahaan. Untuk memperbaiki dan menjaga kualitas produk agar tetap baik, terdapat beberapa sistem pengendalian kualitas sebagai berikut: f. Departemen kualitas hanya menjadi koordinator yang akan mempengaruhi kualitas pada fungsi masing-masing. g. Masing-masing fungsi dalam organisasi harus mempunyai pedoman pengendalian kualitas yang menunjukkan jalan untuk menjaga kualitas dalam kinerja. h. Konsep total pengendalian kualitas mengharuskan departemen kualitas untuk lebih menitikberatkan perhatian pada perencanaan dan mengurangi perhatian pada pemeriksaan dan pengawasan. i. Pendekatan total kualitas menekankan pencegahan terhadap suatu kesalahan dan memperkenalkan semua konsep kualitas dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan sehingga masingmasing fungsi akan melaksanakan apa yang diiinginkan oleh sistem pengendalian kualitas. j. Sebuah program hanya diterapkan ke seluruh bagian dari organisasi, di mana program ini akan menjelaskan bagaimana total pengendalian kualitas harus diselenggarakan, bagaimana masing-masing individu menyadari untuk ikut berperan serta dalam pengendalian kualitas dan bagaimana pendekatannya.
Alat-Alat Pengendalian Kualitas Menurut Tjiptono dan Diana (2001) teknik dan alat untuk pengendalian kualitas terdiri dari dua jenis, yaitu yang menggunakan data
verbal atau kualitatif dan yang menggunakan data numerik atau kuantitatif. a. Yang menggunakan data verbal atau kualitatif, terdiri dari: 1) Flowchart Gambaran sistematik atau diagram yang menunjukkan seluruh langkah dalam suatu proses dan menunjukkan bagaimana langkah itu saling berinteraksi satu sama lain. 2) Brainstorming Cara untuk memacu pemikiran kreatif guna mengumpulkan ide-ide dari suatu kelompok dalam waktu yang relatif singkat. 3) Cause and Effect Diagram Pendekatan terstruktur yang memungkinkan dilakukannya suatu analisis lebih terperinci dalam menemukan penyebab-penyebab suatu masalah, ketidaksesuaian, dan kesenjangan yang ada. 4) Affinity Diagram Suatu cara yang digunakan untuk menyaring data yang berjumlah besar dan untuk menciptakan pola pikir baru. 5) Tree Diagram Suatu alat yang digunakan untuk menghubungkan tujuan yang harus ditempuh dengan tugas yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan tersebut. b.
Yang menggunakan data numerik atau kuantitatif, terdiri dari: 1) Cheek Sheet Alat yang digunakan untuk menghitung seberapa sering sesuatu itu terjadi dan sering digunakan dalam pengumpulan dan pencatatan data. 2) Pareto Diagram Alat yang digunakan untuk membandingkan berbagai kategori kejadian yang disusun menurut ukurannya untuk menentukan pentingnya kejadian-kejadian atau sebab-sebab yang dianalisis, sehingga dapat memberikan perhatian pada sebab-sebab yang mempunyai dampak besar terhadap kejadian tersebut. 3) Histogram
Jurnal Ilmiah Universitas Satya Negara Indonesia Edisi Khusus, September 2012, Hal.:5-16
13
Alat yang digunakan untuk menunjukkan variasi data pengukuran dan variasi setiap proses. 4) Scatter Diagram Gambaran yang menunjukkan kemungkinan hubungan (korelasi) antara pasangan dua variabel dan menunjukkan keeratan hubungan antara dua variabel tersebut yang sering diwujudkan sebagai koefisien korelasi. 5) Controlchart Grafik yang digunakan untuk menentukan apakah suatu proses berada dalam keadaan in control atau out control. 6) Runchart Grafik yang menunjukkan variasi ukuran sepanjang waktu, kecenderungan, daur, dan pola-pola lain dalam suatu proses. Penerapan Total Quality Management (TQM) Terhadap Peningkatan Kualitas Produk Kualitas produk yang sesuai dengan harapan konsumen merupakan salah satu faktor penentu utama bagi kemajuan dan kelangsungan hidup perusahaan dalam menghadapi persaingan dengan perusahaan lainnya. Total Qualitiy Management (TQM) merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha, yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus-menerus pada produk, jasa, tenaga kerja, proses, dan lingkungannya. Pada dasarnya banyak perusahaan yang beranggapan bahwa konsep Total Qualitiy Management (TQM) lebih berhasil di dalam meningkatkan kualitas produk dibandingkan dengan konsep-konsep manajemen lainnya.Hal ini disebabkan karena Total Quality Management (TQM) memberi perhatian pada seluruh faktor yang ada di dalam perusahaan, bukan hanya pada elemen-elemen yang mengalami masalah. Oleh karena alasan di atas, maka penerapan Total Quality Management (TQM) merupakan aktivitas yang sangat penting bagi setiap perusahaan untuk dapat meningkatkan kualitas dari produk yang mereka hasilkan.
14
METODE PENELITIAN Populasi dari penelitian ini adalah total keseluruhan karyawan pada salah satu perusahaan manufaktur garmen di Banten. Data primer yang digunakan berasal dari kuisioner yang dibagikan kepada responden. Ada dua variable yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: 1. Variabel independen (X), yaitu; Kualitas Bahan Baku dan Kualitas Tenaga Kerja 2. Variabel dependen (Y) yaitu: Kualitas Produk Variabel ini terdiri dari 10 item pertanyaan yang diukur dengan dengan skala likert 5 point.Skor tertinggi adalah 5 yaitu jawaban yang sangat positif, sedangkan skor terendah adalah 1, merupakan jawaban sangat negative. Penelitian inimerupakan penelitian Kausal dimana penelitian tersebut untuk mengetahui pengaruh antara satu atau lebih variable independent terhadap variable dependent variable.
Kualitas Bahan Baku (X1)
Kualitas Produk(Y)
Kualitas Tenaga Kerja (X2)
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Kualitas bahan baku yang terdiri dari 10 item pertanyaan setelah dilakukan uji validitas semua butir mempunyai korelasi positif dengan rentang 0.317 – 0827. Sepuluh butir pertanyaan dinyatakan valid, yang ditunjukkan oleh nilai koefisien korelasi r lebih besar dari nilai kritisnya 0.179 pada taraf signifikansi 0.05 untuk n = 50. Dari pengujian reliabilitas koefisien reliabilitas Cronbach’s Alpha sebesar 0.909, dengan hasil tersebut maka bisa dikatakan bahwa data tersebut adalah reliabel karena 0.909 > 0.60 dengan angka menunjukan mendekati angka 1. Variabel Kualitas tenaga kerja yang terdiri dari 10 item pertanyaan setelah dilakukan uji validitas 8 butir mempunyai korelasi positif dengan rentang 0.470-0.819. 8 butir pertanyaan dinyatakan valid, yang ditunjukkan oleh nilai koefisien korelasi r lebih besar dari nilai kritisnya 0.179 pada taraf signifikansi 0.05 untuk n = 50, maka 8 butir pertanyaan disertakan dalam analisis selanjutnya. 2 butir pertanyaan dengan rentang -0.076 – 0.170 dinyatakan tidak valid.Koefisien reliabilitas Cronbach’s Alpha sebesar 0.845, dengan hasil tersebut maka bisa dikatakan bahwa data tersebut
Jurnal Ilmiah Universitas Satya Negara Indonesia Edisi Khusus, September 2012, Hal.:5-16
adalah reliabel karena 0.845 > 0.60 dengan angka menunjukan mendekati angka 1. Variabel Kualitas tenaga kerja yang terdiri dari 10 item pertanyaan setelah dilakukan uji validitas 9 butir mempunyai korelasi positif dengan rentang 0.383-0.702. 9 butir pertanyaan dinyatakan valid, yang ditunjukkan oleh nilai koefisien korelasi r lebih besar dari nilai kritisnya 0.179 pada taraf signifikansi 0.05 untuk n = 50, maka 9 butir pertanyaan disertakan dalam analisis selanjutnya. Sedangkan butir pertanyaan dengan nilai kritisnya 0.176 dinyatakan tidak valid.Koefisien reliabilitas Cronbach’s Alpha sebesar 0.831, dengan hasil tersebut maka bisa dikatakan bahwa data tersebut adalah reliabel karena 0.831 > 0.60 dengan angka menunjukan mendekati angka 1.
Sebanyak 179 (36%) menyatakan sangat sutuju, sebanyak 246 (49%) menyatakan setuju, sebanyak 61 (12%) menyatakan ragu-ragu, sebanyak 12 (2%) menyatakan tidak setuju dan sebanyak 2 (0,4%) menyatakan sangat tidak setuju. 3) Variabel Produk Sebanyak 110 (22%) menyatakan sangat sutuju, sebanyak 313 (63%) menyatakan setuju, Sebanyak 65 (13%) menyatakan ragu-ragu, sebanyak 9 (1%) menyatakan tidak setuju dan 3 (0,6%) menyatakan sangat tidak setuju. Pengujian
hipotesis
dilakukan
dengan
menggunakan analisis regresi berganda dengan persamaan sebagai berikut;
HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran umum responden yang menjadi subjek penelitian: a. Berdasarkan Jenis Kelamin Laki-laki sebanyak 23orang (46%) dan jumlah responden yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 27 orang (54%). b. Berdasarkan Jabatan, Distribusi Responden Berdasarkan Jabatan Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner
c. Distribusi Hasil Jawaban Responden Distribusi Hasil Jawaban Responden Var iab el
Total Respon den
Total Kuesio ner
SS (5)
S (4)
R (3 )
TS (2)
ST S (1)
X1
50
10 10
12
2
500
Y
50
10
7 6 6 1 6 5
2
50
24 2 24 6 31 3
15
X2
16 5 17 9 11 0
Tot al Jaw aba n 500
9
3
500
Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat mayoritas responden memberikan jawaban dengan rincian sebagai berikut: 1) Variabel Bahan Baku (X1) Sebanyak 165 (33%) menyatakan sangat sutuju, 242 (48%) menyatakan setuju, sebanyak 76 (15%) menyatakan ragu-ragu, sebanyak 15 (3%) menyatakan tidak setuju dan 2 (0,4%) menyatakan sangat tidak setuju. 2) Variabel Tenaga Kerja (X2)
Y = a + b1X1 + b2X2 Y = 102.461 + 0.685 X1 + 0.146 X2 Keterangan: Y = Variabel Kualitas Produk a = Bilangan Konstanta b1 = Koefisien Regresi Kualitas Bahan Baku b2 = Koefisien Regresi Kualitas Tenaga Kerja X1 = Variabel Kualitas Bahan Baku X2 = Variabel Kualitas Tenaga Kerja Konstanta sebesar 102.461 menyatakan jika Kualitas Bahan Baku dinaikkan, maka Kualitas Produk akan naik, dan jika Kualitas Tenaga Kerja ditingkatkan, maka Kualitas Produk akan meningkat, yaitu sebesar 102.461. Koefisien regresi Kualitas Bahan Baku sebesar 0.685 artinya bahwa setiap penambahan 1 nilai atas Kualitas Bahan Baku, maka akan menaikkan Kualitas Produk sebesar 0.685. Dan koefisien regresi Kualitas Tenaga Kerja sebesar 0.146 artinya bahwa setiap penambahan 1 nilai atas Kualitas Tenaga Kerja, maka akan meningkatkan Kualitas Produk sebesar 0.146, maka didapatkan rumus Y = 102.461 + 0.685 X1 + 0.146 X2 Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kualitas Bahan Baku diperoleh t hitung yaitu sebesar 4.753 dengan signifikansi 0.000. Dengan demikian terlihat bahwa tingkat signifikansi adalah di bawah 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Kualitas Bahan Baku berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kualitas Produk dengan nilai R Square 0.642 atau 64%, yang artinya 64% Kualitas Produk dipengaruhi oleh Kualitas Bahan Baku dan sisanya 36% dipengaruhi oleh variabel lain. Sehingga
Jurnal Ilmiah Universitas Satya Negara Indonesia Edisi Khusus, September 2012, Hal.:5-16
15
Ha1 diterima.Hubungan yang sangat kuat dan positif antara Kualitas Bahan Baku terhadap Kualitas Produk sebesar 0.796. Dengan demikian jika Kualitas Bahan Baku dinaikkan, maka Kualitas Produk akan naik dan sebaliknya jika Kualitas Bahan Baku diturunkan, maka Kualitas Produk akan menurun Hasil penelitian menunjukkan tidak terjadi hubungan yang sangat kuat dan positif antara Kualitas Tenaga Kerja terhadap Kualitas ProdukVariabel Kualitas Tenaga Kerja diperoleh t hitung yaitu sebesar 1.012 dengan signifikansi 0.317. Dengan demikian terlihat bahwa tingkat signifikansi adalah di atas 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Kualitas Tenaga Kerja tidak berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Kualitas Produk , sehingga Ho2 diterima. Kedua variabel tersebut diuji secara bersama-sama dan diperoleh nilai signifikansi adalah di bawah 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa Kualitas Bahan Baku dan Kualitas Tenaga Kerja secara bersama-sama (simultan) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kualitas Produk dengan nilaiAdjusted R Square 0.635 atau 63.5%, yang artinya 63.5% Kualitas Produk dipengaruhi oleh Kualitas Bahan Baku dan Kualitas Tenaga Kerja bersama-sama (simultan) dan sisanya 36.5% dipengaruhi oleh variabel lain. Sehingga Ha diterima.Hasil penelitian jugamenunjukkan terjadi hubungan yang sangat kuat dan positif antara Kualitas Bahan Baku dan Kualitas Tenaga Kerja secara bersama-sama (simultan) terhadap Kualitas Produk sebesar 0.801. Dengan demikian jika Kualitas Bahan Baku dan Kualitas Tenaga Kerja dinaikkan, maka Kualitas Produk akan naik dan sebaliknya jika Kualitas Bahan Baku dan Kualitas Tenaga Kerja diturunkan, maka Kualitas Produk akan menurun Penutup Berdasarkan hasil pembahasan sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh Kualitas Bahan Baku dan Tenaga Kerja terhadap Kualitas Produksi adalah sebagai berikut: (1). Dari hasil pengujian hipotesis pertama disimpulkan bahwa Kualitas Bahan Baku berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kualitas Produk secara individual atau parsial, (2)Dari hasil pengujian hipotesis kedua disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh Kualitas tenaga Kerja terhadap Kualitas Produk. (3)Dari hasil pengujian kedua variable secara bersa-sama disimpulkan bahwa kedua variable tersebut yaitu Kualitas Bahan Baku,dan Kualitas Tenaga kerja menunjukkan pengaruh yang positif dan signifikan terhadapKualitas Produk.
16
Saran Penelitian ini berguna bagi salah satu perusahaan manufaktur garment yang berada di Banten agar terus meningkatkan faktor-faktor lain yang mempengaruhi peningkatan Kualitas produk selain faktor Kualitas Bahan Baku dan Kualitas Tenaga Kerja. Bagi para peneliti lain yang tertarik untuk mengkaji lebih jauh mengenai topic penelitian ini , sebaiknya menambah variable lain yang mempunyai pengaruh terhadap peningkatan kualitas produk.
Daftar Acuan Sangaji,Etta Mamang dan Sopiah. (2010). Metodologi Penelitian-Pendekatan Praktis dalam Penelitian.Yogyakarta:CV.Andi Offset. Deitiana,Tita.(2011).Manajemen Operasional Strategi dan Analisa service dan Manufactur. Jakarta:Mitra wacana media. Assauri,Sofyan.(2000).Manajemen Produksi dan Operasi.Jakarta:Lembaga Fakultas Ekonomi Univerwsitas Indonesia. Dorothea.(2003).Manajemen Kualitas. Jakarta : Salemba Empat Gasperz,Vincent(2001).Total Quality Management. Jakarta : PT.Gramedia Pustaka Utama. Sunyoto, Danang.(2008).Analisis Regresi dan Uji Hipotesis. Yogyakarta:Media Pressindo Indrianto,Nur;Bambang supomo,(2002).Metode Penelitian Bisnis,(Edisi Pertama).Yogyakarta:Badan penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada. Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi.(2006). Metode Penelitian Survei. Edeisi Revisi. Jakarta: LP3ES. Sugiyono.(2008).Statistik Untik Penelitian. Bandung:CV.Alfabeta Tjiptono,Fandy dan Anastasia Diana.(2001).Total Quality Management Yogjakarta: PT.Andi Offset.
Jurnal Ilmiah Universitas Satya Negara Indonesia Edisi Khusus, September 2012, Hal.:5-16