COVER PROCEEDING
i
Proceeding of The National Conference and Call for Papers “Semangat Nasionalisme untuk Membangun Bangsa Melalui Sains dan Humaniora” Subtema: Ilmu Sosial & Humaniora untuk Kesejahteraan Masyarakat Jakarta, 25-26 Februari 2016
ISBN: 978-602-74105-2-7
Tim Penyunting Pengarah: Dr. Virgo Simamora, MBA Penanggung Jawab Berlin Pangaribuan, MM Ketua Sihar Tambun, SE, M.Si,. Ak Reviewer Dr. TB Massa Djafar, MA Dr. Slamet Rosyadi Dr. Bambang Kuncoro Dr. Didik G. Suharto, S.Sos, M.Si Nostalgiawan Wahyudi, MA Desain Cover dan Tata Letak Dodi Faedlulloh, S.Sos., M.Si Penerbit Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta Redaksi Jl. Sunter Permai Raya, Sunter Podomoro Jakarta Utara || Telp. 021 6471 5666 Website: www.uta45jakarta.ac.id Email:
[email protected]
Hak cipta dilindungi undang-undang Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan cara apapun tanpa ijin tertulis dari penerbit
i
SAMBUTAN KETUA PANITIA SEMINAR DAN CALL FOR PAPERS “SEMANGAT NASIONALISME UNTUK MEMBANGUN BANGSA MELALUI SAINS DAN HUMANIORA” Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas terselenggaranya Seminar Nasional dan Call for Paper di Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta. Seminar ini mengambil tema “Semangat Nasionalisme Untuk Membangun Bangsa Melalui Sains & Humaniora”. Melalui seminar ini diharapkan para peneliti, dosen, praktisi, mahasiswa dan partisipan lainnya yang mengikuti seminar ini, mampu mewujudkan semangat nasionalisme untuk kemajuan bangsa dan negara melalui karya ilmiah yang dihasilkan. Seminar Nasional dan Call for Paper ini mengundang para peneliti dari seluruh Indonesia untuk mempresentasikan paper (jurnal) hasil penelitiannya. Tercatat sebanyak 502 paper yang diterima panitia untuk dipresentasikan di acara ini. Paper berasal dari internal (dosen dan mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta) dan paper dari eksternal. Seluruh paper tersebar di lima Fakultas, dengan rincian sebagai berikut: 168 paper untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis, 103 paper untuk Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, 47 paper untuk Fakultas Teknik, 148 paper untuk Fakultas Farmasi, dan 45 paper untuk Fakultas Hukum dan Pasca Sarjana. Jumlah pemakalah yang mendaftar kepada panitia sebanyak 527 orang (termasuk penulis kedua dan penulis ketiga). Peserta non pemakalah yang mendaftar kepada panitia sebanyak 196 orang. Tolang peserta seminar ini yang terdaftar di panitial sebanyak 723 Peserta. Saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada keynote speaker, nara sumber, dan seluruh partisipan yang telah mendukung terselenggaranya acara ini. Khususnya juga kepada seluruh panitia yang telah bekerja keras untuk menyelenggarakan acara ini, baik panitia di tingkat universitas maupun panitia di tingkat fakultas. Saya yakin dan percaya, kerja keras dan jerih payah kita tidak akan sia sia, semuanya akan di ridhoi oleh Tuhan Yang Maha Esa. Akhirnya, semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melindungi dan melimpahkan rahmatNya kepada kita senantiasa. Terimakasih dan Salam.
Jakarta, 25 Februari 2016 Ketua Panitia Semnas dan Call For Paper
Berlin Pangaribuan, SE, MM
ii
KATA PENGANTAR DEKAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA Assalamu’alaikum Wr.Wb. Puji syukur selalu tercurah untuk Allah SWT (Tuhan Yang Maha Esa) atas segala rahmat dan hidayah yang telah diberikan kepada kita semua. Sehingga acara seminar nasional di Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta dengan tema “ Semangat Nasionalisme Untuk Membangun Bangsa Melalui Sains dan Humaniora “ dapat terlaksana dengan baik dan tanpa adanya halangan suatu apapun. Buku Prosiding sebagai bukti terlaksananya acara inipun akhirnya dapat terselesaikan, meskipun tidak dapat dipungkiri bahwa di dalam Buku Prosiding ini mungkin masih terdapat beberapa kekurangan yang harus dibenahi. Namun demikian diharapkan sebagai kumpulan dari hasil pemikiran peserta seminar baik luar, dalam maupun mahasiswa dapat memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Acara seminar nasional ini diadakan dengan dilandasi oleh kondisi dari masyarakat Indonesia pada umumnya yang masih berada pada tingkat kesejahteraan yang masih relatif rendah. Untuk itu Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, didukung Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta berinisiatif untuk mengadakan Call for Papers dengan sub tema “Ilmu Sosial dan Humaniora Untuk Kesejahteraan Masyarakat”, dengan mengundang para akademisi ataupun praktisi dibidang Ilmu Sosial dan Humaniora untuk menyumbangkan pemikarannya, dimana peningkatan kesejahteraan masyarakat menjadi tujuan utamanya. Selain itu tidak lupa pula ribuan ucapan terimakasih kami berikan kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusinya dalam bentuk apapun, baik secara langsung ataupun tidak langsung, sehingga acara seminar nasional serta terbitnya Buku Prosiding ini dapat terlaksana dengan baik. Demikianlah kata pengantar ini kami sampaikan. Dan semoga Buku Prosiding ini bisa memberikan manfaat dalam kerangka berpikir peningkatkan kesejahteraan masyarakan Indonesia secara keseluruhan. Kepada peserta SEMNAS Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta selamat berkarya dan selamat berkontribusi untuk bangsa dan negara. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Jakarta, 25 Februari 2016 Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Widodo Patrianto, MM.,M.IKOM
iii
KATA PENGANTAR REKTOR UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA
Bukanlah sesuatu yang sulit untuk memaknai kata nasionalisme dan patriotisme pada masa lalu karena perspektifnya sederhana yaitu masa awal kemerdekaan hingga Orde Baru, dimana pembahasan mengenai nasionalisme masih menggunakan konteks sejarah Perang Dunia II.. Kini, ketika globalisasi dan berkembangnya teknologi informasi telah mengakibatkan kaburnya batas-batas antar negara (baik secara politik, ekonomi, maupun sosial), masalah nasionalisme tidak lagi dapat dilihat sebagai masalah sederhana yang dapat dilihat dari satu perspektif saja. Dalam dunia yang oleh sebagian orang dianggap semakin borderless, banyak pengamat mulai mempertanyakan kembali makna kata nasionalisme. Ditambah lagi LEMHANAS ( Lembaga Pertahanan & Ketahanan Nasional ) pada tanggal 30 Maret 2015 mengeluarkan pernyataan bahwa NKRI ( Negara Kesatuan Republik Indonesia ) sudah berada di lampu kuning karena 4 faktor dari luar negara dapat mempengaruhi kita secara sistematis, terstruktur dan massif yaitu, darurat narkoba, konflik, terorisme dan LGBT. Terkait dengan hal itu, maka para ilmuwan di Indonesia sudah saatnya mengembangkan keilmuwan mereka masing-masing baik ilmu sains maupun humaniora untuk membangun bangsa dengan riset-riset yang dilakukan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa. Semangat nasionalisme baru harus dilahirkan kembali melalui kontribusi positif ilmuwan Indonesia bagi kemajuan bangsa untuk mengantisipasi pengaruh dari luar. Salah satu cara yang dapat dilakukan, Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta menyelenggarakan seminar nasional dengan tema “Semangat Nasionalisme Untuk Membangun Bangsa Melalui Sains dan Humaniora”. Kegiatan seminar nasional ini selain merupakan bentuk kegiatan Tri Darma Perguruan Tinggi, juga dirancang sebagai bentuk penghargaan bagi para peneliti Indonesia yang ingin membangun bangsa melalui hasil penelitiannya. Harapan besar hasil penelitian dalam pertemuan ilmuwan ini dapat membangun sistem hukum nasional, dapat mengembangkan ilmu kefarmasian untuk membangun kekuatan bangsa, teknologi yang dapat meningkatkan daya saing bangsa, ilmu sosial dan humaniora yang dapat mensejahterakan masyarakat, serta Ilmu akuntansi, manajemen dan bisnis yang dapat memberikan kontribusi bagi pembangunan ketahanan ekonomi nasional. Berpijak pada persoalan tersebut, maka pertemuan ilmuwan dan akademisi ilmu sains dan humaniora dari seluruh Indonesia dapat duduk bersama dan mendialogkan semua persoalan yang terkait dengan persoalan Indonesia kontemporer. Besar harapan UTA45 Jakarta, adalah dengan keberlangsungan Seminar Nasional bukanlah awal namun akan menjadi program rutin di Universitas yang pada akhirnya iv
melahirkan peneliti dan ilmuwan muda baru dari UTA45 Jakarta sejalan dengan Renstra Universitas untuk melahirkan Profesor Muda hanya dalam waktu 10 tahun. Atas nama Civitas akademika Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta mengucapkan kepada seluruh peserta seminar nasional, selamat berdiskusi, selamat berkarya besar untuk Nasionalisme baru Indonesia di bidang Sains dan Humaniora. Kami berdoa semoga hasil pertemuan dan diskusi ini membuahkan sesuatu yang bermanfaat bagi kita semua.
Jakarta, 25 Februari 2016 Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta REKTOR
Dr. Virgo Simamora, MBA
v
SUSUNAN PANITIA The National Conference and Call for Papers “Semangat Nasionalisme untuk Membangun Bangsa Melalui Sains dan Humaniora” Jakarta, 25-26 Februari 2016 Ketua Pelaksana Wakil Ketua
: :
Sekretaris
:
Koordinator Penanggung jawab Fakultas Penanggung jawab Fakultas
:
Seksie Acara Kesekretariatan
: :
Seksie Konsumsi
:
Seksie Pubdekdok
:
Seksie Perlengkapan
:
:
Berlin Pangaribuan, SE, MM Dr. Hotma P. Sibuea, SH, MH Dr. Hasan Rahmat M, DEA, Apt Ir. Ahmad Rofii, MT R. Widodo Patrianto, S.Sos, MM Wagiman, S.Fil, SH, MH Sihar Tambun, SE, M.Si, Ak Ir. Sri Endah Susilowati, M.Si Jessica Saur Simanjutak, S.Sos Agus Munandar, SE, M.Sc Indra Lorenly Nainggolan, SH, MH (Fakultas Hukum) Fatma Sari Siharis, S.Farm, M.Farm, Apt (Fakultas Farmasi) Dodi Faedlulloh, S.Sos, M.Si (FISIP) Pristiana Widyastuti, S.AB., M.AB (Fakultas Ekonomi dan Bisnis) M. Fajri Hidayat, ST, MT (Fakultas Teknik) Inggrid Panjaitan, SE., M.Sc., Ak,CA Rosa Arista Narendra, S.IP, M.Si (FISIP) Anasthasya Saartje mandagi, SH, MH (Fakultas Hukum) Andina Prima Putri, SE., M. Eng (Fakultas Teknik) Okpri Meila, M. Farm., M. Farm., Apt (Fakultas Farmasi) Netty Laura S., SE, MM (Fakultas Ekonomi dan Bisnis) Dra. Roslina Sinaga Dra. Nursiti Horas Hutahuruk, SE Satya Warens, A.Md Tonny Manulang
vi
SUSUNAN ACARA Hari/Tanggal : Kamis, 25 Februari 2016 Tempat : Auditorium Lt. 2 Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
No
Waktu
Kegiatan
Ket
1
07.00-08.00 WIB
Registrasi Peserta Non Call Papers dan Call Papers dan Undangan
Panitia
2
08.00-08.05 WIB
Pembukaan Oleh MC
3
08.05-08.10 WIB
Menyanyikan Lagu Indonesia Raya
4
08.10-08.15 WIB
Menyanyikan Mars UTA‟45 Jakarta
5
08.15-08.20 WIB
Sambutan Ketua Panitia
6
08.20-08.30 WIB
Sambutan Rektor Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
Dr. Virgo Simamora.,MBA
7
08.30-08.45 WIB
Sambutan Dewan Pembina YPT 17 Agustus 1945 Jakarta, sekaligus membuka acara
Rudyono Darsono
8
08.45-08.50 WIB
Pembacaan Doa
1. Manijan.,SE
Ingrid Panjaitan,SE.,M.ScAk
Berlin Pangaribuan,SE.,MM
2. Horas Hutauruk.,SE 9
08.50-09.20 WIB
Keynote Speech Dr. Ir. Suseno., MM (Staf Ahli Menteri Bidang Kemasyarakatan dan Hubungan Antar Lembaga, Kementerian Kelautan dan Perikanan)
10
09.20-11.45 WIB
Sesi Panel , Narasumber : 1. Prof. Ocky Karna Radjasa, Ph.D (Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat Kemenristekdikti)
vii
2. Rudyono Darsono (Ketua Dewan Pembina YPT 17 Agustus 1945 Jakarta) 3. Dr. Virgo Simamora.,MBA ( Rektor UTA‟45 Jakarta) Moderator : Dr. Hotma P Sibuea.,SH.,MH 11
11.45 – 12.30 WIB
Tanya Jawab
12
12.30 – 12.45 WIB
Penyerahan Sertifikat/Souvenir kepada Narasumber dan Moderator
13
12.45-13.30 WIB
ISHOMA
14
13.30-15.00 WIB
Parrallel Group Discussion/Presentation Sesi 1 Group I : Presentasi Pemakalah Dalam Bentuk Panel
Indra Lorenly N.,SH.,MH
“Nasionalisme dan Pembangunan Sistem Hukum Nasional”, Fasilitator: FH dan Pasca Sarjana Hukum Group II : Presentasi Pemakalah Dalam Bentuk Panel
Fatma Sari Siharis,S.Farm, M.Farm.,Apt
“Perkembangan Ilmu Kefarmasian Dalam Membangun Kekuatan Bangsa” , Fasilitator: FF Group III : Presentasi Pemakalah Dalam Bentuk Panel “Peran Teknologi Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Dan Daya Saing Bangsa” , Fasilitator: FT
viii
M. Fajri Hidayat.,ST.,MT
Group IV : Presentasi Pemakalah Dalam Bentuk Panel
Dodi Faedluloh,S.Sos.,MSi
“Ilmu Sosial dan Humaniora Untuk Kesejahteraan Masyarakat” , Fasilitator: FISIP Group V : Presentasi Pemakalah Dalam Bentuk Panel
Pristiana W, S.AB.,M.AB
“Implementasi dan Kontribusi Ilmu Akuntansi, Manajemen dan Bisnis Dalam Pembangunan Ketahanan Ekonomi nasional” , Fasilitator: FEB 15.
15.00 – 15.30 WIB
Coffe Break ( di Fakultas)
16.
15.30 – 17.00 WIB
Parrallel Group Discussion/Presentation Sesi 2 (di Fakultas)
17.
17.00 – 17.15 WIB
Pengumuman Best Paper dan Penyerahan Penghargaan (Aula lt 8)
18.
17.15 -
Acara Hari Pertama Selesai Hari/Tanggal : Jum’at, 26 Februari 2016 Tempat : Fakultas
No
Waktu
Kegiatan
Tempat
1
08.30-09.00 WIB
Registrasi Peserta Non Call Papers, Call Papers, dan Undangan
Fakultas
2
09.00-11.00 WIB
Parrallel Group Discussion/Presentation Sesi 2
Fakultas
Group I : “Nasionalisme dan Pembangunan Sistem Hukum Nasional”, Fasilitator: FH dan Pasca Sarjana ix
Hukum Group II : “Perkembangan Ilmu Kefarmasian Dalam Membangun Kekuatan Bangsa” , Fasilitator: FF Group III : “Peran Teknologi Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Dan Daya Saing Bangsa” , Fasilitator: FT Group IV : “Ilmu Sosial dan Humaniora Untuk Kesejahteraan Masyarakat” , Fasilitator: FISIP Group V : “Implementasi dan Kontribusi Ilmu Akuntansi, Manajemen dan Bisnis Dalam Pembangunan Ketahanan Ekonomi nasional” , Fasilitator: FEB 3
11.00-11.05
4
11.05-11.15 WIB
Penutupan National Conference and Call For Papers pada masingmasing Parrallel Group Discussion
5
11.15-11.30
Penyelesaian Administrasi Peserta
Pengumuman Best Paper
x
Moderator
DAFTAR ISI Sambutan Ketua Panitia Kata Pengantar Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Kata Pengantar Rektor Susunan Panitia Susunan Acara Daftar Isi Ilmu Politik Judul Makalah CATATAN PENTING BAGI MASA DEPAN GERAKAN SEJUTA RELAWAN PENGAWAS PEMILU (GSRPP): REFLEKSI TERHADAP PEMILU 2014) Rosa Arista Narendra STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK KETUA DPD GOLKAR KABUPATEN GROBOGAN DALAM MEMPERTAHANKAN PETAHANA PADA PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2011 AKSI KAMISAN: SEBUAH TINJAUAN PRAKTIS Leonardo Julius DAN TEORITIS ATAS TRANSFORMASI GERAKAN Putra SIMBOLIK KEMENANGAN POLITIK KANDIDAT PEREMPUAN Esty Ekawati KEPALA DAERAH PADA PILKADA SERENTAK DI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR KARTELISASI POLITIK PASCA PEMILU 2014 Dimas Ramadhan PERAN SOSIALISASI POLITIK PADA PEREMPUAN Fernando Ersento UNTUK TERLIBAT POLITIK Maraden Sitorus PERBANDINGAN KONSEP SISTEM PRESIDENSIAL Efriza Riza DALAM HUBUNGAN KEKUASAAN EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF ANTARA UUD 1945 DAN UUD NRI TAHUN 1945 Palty Zainal Sibarani PENDIDIKAN POLITIK DAN CENGKERAMAN MEDIA MASSA BAGI PEMILIH PEMULA UPAYA PENGUATAN SISTEM BIROKRASI DI Axl Papilaya INDONESIA KEPEMIMPINAN BASUKI TJAHAYA PURNAMA DI Ilham Anshari MATA ORGANISASI KEAGAMAAN KAMPUS Andreas Kusumajaya MENUJU BIROKRASI MASYARAKAT SOSIALIS NUSANTARA Jusman Yohanes Milo & Rizki MEMPERJUANGKAN NETRALITAS BIROKRASI PASCA REFORMASI Prinaldi Ilmu Administrasi Publik Nama Judul Makalah PATTANI UNITED LIBERATION ORGANIZATION: Bayu Mitra Adhyatma Kusuma & FROM JIHAD TO LOCAL POLITICS MOVEMENT Theresia Octastefani Nama Restu Rahmawati
xi
Hal 1
3
4
7
8 9 10
11 12 14 15 16
18
Vifin Rofiana
Sidi Rana Menggala
Bambang Irawan
Retnayu Prasetyanti
Sri Henny Indarti
Raymundus I Wayan Ray Hendra Wijayanto Dodi Faedluloh
Eko Warsono
Yohanes Debrinto Forus Lopi
Anshar
Muhamad Dadi
Arie Septianto
IMPLEMENTASI MODAL SOSIAL DALAM KONTEKS KESEHATAN MASYARAKAT DI KECAMATAN WONOSALAM, KABUPATEN JOMBANG KAPITAL SOSIAL DALAM PEMBANGUNAN MASYARAKAT MELALUI KONSEP PERTANIAN BERKELANJUTAN DESA RATUNG (MANGGARAI TIMUR) PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI DAN PERILAKU MASYARAKAT (Studi Kepemilikan Dokumen Resmi Kependudukan dan Pencatatan Sipil) EVALUATING THE ROLE OF THE USAID IN COMMUNITY BASED SOLID WASTE MANAGEMENT (CBSWM) PROGRAM (An Analysis on the Perspective of Program Implementation and Its Impact) PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA DOKUMEN IMPOR DI P.T SARANA PUBLIC LOGISTICS JAKARTA PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN KOMPETENSI SDM TERHADAP EFEKTIVITAS PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA DEPOK PENGARUSUTAMAAN GENDER (PUG) DALAM TANTANGAN BUDAYA PATRIARKI MENGGAGAS RUANG PUBLIK BERBASIS DEMOKRASI DELIBERATIF: TELAAH DISKURSUS PEMBANGUNAN RUANG PUBLIK TERPADU RAMAH ANAK (RPTRA) DI DKI JAKARTA PENGARUH EFISIENSI PELAYANAN PUBLIK DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI KELURAHAN SUNTER JAYA DI JAKARTA UTARA PENGARUH PENGAWASAN DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. HELLADIUS MULYA HALIM DI JAKARTA UTARA PENGARUH PROFESIONALISME KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PUBLIK PADA KANTOR KECAMATAN KELAPA GADING JAKARTA UTARA PERANAN PENGAWASAN DAN SIKAP APARAT SATPOL PP TERHADAP PENEGAKAN DISIPLIN PEDAGANG KAKI LIMA DI WILAYAH KELURAHAN SUNGAI BAMBU JAKARTA UTARA PENGARUH TUNJANGAN KINERJA DAERAH TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA KANTOR KECAMATAN TANJUNG PRIOK xii
20
22
23
24
26
27
28 29
30
32
34
35
37
Sarip
Untung Surapati
Suhendar
Andi Marta
Kamajaya
Angga Bayu Saputra & Rhama Dhonny Fickri Hendriyana & Wahyu Setiaji Vita Rachmawati & Azra Putri N Mochamad Toif Wiwit Kurniasih
Nama Frans Bapa Tokan
Samsul Ode
Firman
JAKARTA UTARA PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DI KANTOR KECAMATAN KELAPA GADING DI JAKARTA UTARA ANALISIS KUALITAS PELAYANAN DAN PERILAKU APARAT PTSP DALAM PENGURUSAN PERIJINAN DAN NON PERIJINAN TERHADAP KEPUASAN MASYARAKAT (Studi pada Kelurahan Sungai Bambu Jakarta Utara) PENGARUH KEMAMPUAN DAN LOYALITAS KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DI KELURAHAN KEBON BAWANG DI JAKARTA UTARA PENGARUH PELAYANAN DAN LOYALITAS PEGAWAI TERHADAP KEPUASAN MASYARAKAT DALAM MENGURUS KARTU TANDA PENDUDUK DI KELURAHAN KELAPA GADING TIMUR DI JAKARTA UTARA PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR CAMAT TANJUNG PRIOK DI JAKARTA UTARA KEBIJAKAN RELOKASI PEDAGANG IKAN DI KAWASAN BANTARAN SUNGAI CILIWUNG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA DI PULAU PRAMUKA KEPULAUAN SERIBU GOOD GOVERNANCE DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU DI KELURUHAN TUGU SELATAN JAKARTA UTARA KINERJA BIROKRASI PEMERINTAH DALAM PELAYANAN KEPADA PUBLIK SUATU KAJIAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI INDONESIA Ilmu Pemerintahan Judul Makalah MODAL SOSIAL KAJIAN TENTANG TATA KELOLA PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA MELALUI GEMOHING DI KECAMATAN WITIHAMA - KABUPATEN FLORES TIMUR STUDI PRASANGKA SOSIAL DI KECAMATAN WAEAPO (SEBUAH KAJIAN TENTANG PATOLOGI DEMOKRASI DI RANAH LOKAL) ANALISIS LELANG JABATAN LURAH DALAM xiii
38
40
42
44
46
48 49
50
51 52
54
56
58
Welhelmina Selfina Beli Usisa Rohmah
Haunan Fachry Rohilie Nur Halimah Tun Sahdiyah & Dicky Darmawan Nur Aini Rachmawati Veronika Ina Assan Boro
Desy Handayani dan Muhammad Fathan Mandela Paulus Krist Ngga’a
Nama Ine Anggraini
Wirnita Eska
Sri Wahyuning Astuti
Bambang Mudjiyanto Widodo Patrianto
PERSPEKTIF PELAYANAN PUBLIK DI DKI JAKARTA HIDDEN POWER DALAM POLITIK PEMEKARAN DI 59 NUSA TENGGARA TIMUR INOVASI PELAYANAN DALAM 61 PENANGULANGAN KEMISKINAN STUDI KASUS PADA UNIT PELAYANAN TERPADU PENANGGULANGAN KEMISKINAN (UPTPK) DI KABUPATEN SRAGEN 62 MENAKAR MASA DEPAN PRESIDENSIALISME DI INDONESIA ANALISIS MODEL BIROKRASI PEMERINTAH DI ERA OTONOMI DAERAH
63
ANALISI PENANGGULANGAN SAMPAH DI TINGKAT KELURAHAN DKI JAKARTA KONTRIBUSI IDENTIFIKASI DASAR SEGMENTASI PEMILIH DAN PEMETAAN POTENSI SUARA BAGI KEMENANGAN ANGGOTA DPRD PETAHANA PADA PEMILU 2009 DI KOTA KUPANG INOVASI PEMERINTAHAN BASUKI TJAHAJA PURNAMA (AHOK) DI DKI JAKARTA
64
PRAKTIK KUASA DI BALIK WACANA TAMBANG PASIR BESI (Studi CDA Terhadap Pemberitaan Surat Kabar Flores Pos dan Expo NTT Selama Masa Kampanye) Ilmu Komunikasi Judul Makalah STRATEGI KOMUNIKASI DALAM SOSIALISASI PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT DI KOTA SUBANG KETERAMPILAN BERBICARA PRESENTER “PENYAJI BERITA” TELEVISI DENGAN KEARIFAN BUDAYA LOKAL, DALAM MEMPERTAHANKAN SEMANGAT NASIONALISME MEMBANGUN BANGSA LATAR BELAKANG FOTO DI MEDIA SOSIAL DI TINJAU DARI TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE PERSONALITY METODOLOGI ANALISIS JARINGAN KOMUNIKASI DAN INFORMASI ANALISIS BERITA TENTANG ABURIZAL BAKRIE SEBAGAI KETUA UMUM PARTAI GOLKAR PADA
68
xiv
65
67
Hal 70
71
73
75 76
Restiawan Permana
Alvin Yulityas Sandy
Armis Tamampil
Danang Trijayanto
Fauziah Ratih Kurnia Hidayati
Vidya Kusumawardani
MEDIA ONLINE ( VIVA.CO.ID & TEMPO.CO.ID) AMBIGUITAS DALAM ISTILAH “KETIMBANG NGEMIS” SEBAGAI PESAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI MEDIA SOSIAL KAMPANYE POLITIK DALAM RUANG PUBLIK “MENGEMBALIKAN MEDIA MASSA SEBAGAI RUANG PUBLIK POLITIS” (ANALISIS BERDASARKAN UU PEMILU NOMOR 10 TAHUN 2008) PERANAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT INDONESIA GAYA KOMUNIKASI BASUKI TJAHJA PURNAMA(STUDI DESKRIPTIF PADA PERSEPSI MAHASISWA ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA) CYBER-BULLYING DI MEDIA SOSIAL (KAJIAN FENOMENOLOGI PADA REMAJA INDONESIA) TANGGAPAN PENGUNJUNG TERHADAP PENGGUNAAN SOCIAL MEDIA SEBAGAI MEDIA PROMOSI PUSAT PERBELANJAAN (STUDI DESKRIPTIF FACEBOOK FAN PAGE OLEH MALL GANDARIA CITY) PENGGUNAAN KOMIK ILMIAH BANJIR BANDANG SEBAGAI BENTUK SOSIALISASI PENANGANAN BENCANA BANJIR BANDANG KEPADA MASYARAKAT
77
78
79
80
81 83
84
Dimas Rio Setiawan
PEMAKNAAN LIRIK LAGU KAMAR GELAP MILIK BAND EFEK RUMAH KACA
85
Dwi Hayu Lestari
ANALISA SEMIOTIKA MAKNA PESAN IKLAN TELKOMSEL VERSI“INDONESIA GENGGAM INTERNET” DI TELEVISI PROSES GATEKEEPING DALAM PROGRAM REDAKSIANA TRANS|7 (STUDI KASUS PADA SEGMEN CRIMESIANA DAN SENTIL SINI SENTIL SANA, PERIODE SEPTEMBER 2015 SAMPAI DENGAN NOVEMBER 2015) IMPLEMENTASI MODEL PUBLIC INFORMATION MELALUI KONFERENSI PERS OLEH HUMAS BADAN POM RI MAKNA FILM CAHAYA DARI TIMUR BETA MALUKU DITINJAU DARI TEORI SEMIOTIKA ROLAND BARTHES ANALISIS WACANA KRITIS DALAM PEMBERITAAN OPERASI PLASTIK
86
Rika Yusuf
Artiarani Ayu Purwaningsih Lucas Oscar
Dian Larasati
xv
87
88
89
90
Najmah Huriyah Hendro Aprianto
Rissa Fitrianti
Eka Putri Amalia
TRANSGENDER DENA RACHMAN DI SITUS BERITA ONLINE PERIODE 13 – 15 OKTOBER 2014 ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP IKLAN DETTOL EDISI MUSIM HUJAN DI TELEVISI FENOMENA HADIRNYA GOJEK DALAM TATANAN MASYARAKAT (PENGGUNA) DI JALAN PUALAM RAYA RT.009/04 GG. DAMAI POLA KOMUNIKASI ORANG TUA DENGAN ANAK INDIGO (STUDI KUALITATIF MENGENAI POLA KOMUNIKASI IBU DENGAN ANAK INDIGO) STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN MELALUI FACEBOOK PADA AKUN ONLINE SHOP DIRAKIREI
92 93
94
96
PERAN INSTAGRAM SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI BISNIS ONLINE (STUDI DESKRIPTIF KUALITATIF PERAN INSTAGRAM SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI BISNIS ONLINE ERIN‟S CUPCAKE) POLA KOMUNIKASI JARAK JAUH ANTARA ORANG TUA DENGAN ANAK (Studi Deskriptif Pada Mahasiswa STIAMI Fakultas Ekonomi) PROGRAM ANIMASI ADIT & SOPO JARWO (ANALISIS WACANA PROGRAM ANIMASI ADIT & SOPO JARWO EPISODE “HADAPI TANTANGAN, LEWATI RINTANGAN”) PENGGUNAAN MEDIA SOCIAL FACEBOOK DALAM STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN BAKSO CILUKBA FENOMENA KEMISKINAN DI INDONESIA “ANALISIS MENINGKATNYA JUMLAH KEMISKINAN TAHUN 2012 SAMPAI TAHUN 2013”
97
Sebastian Tri Valentino dan Suriansa
MEMPELAJARI KESETIAAN SUAMI ISTRI DALAM FILM DRAMA KOREA “A MOMENT TO REMEMBER”
102
Anissha Rohmadhona & Hilda Tamroba
PESAN TENTANG MOTIVASI DIRI DALAM FILM “MANUSIA SETENGAH SALMON” KARYA RADITYA DIKA
103
Tri Hadi Pratama
PENDAPAT MAHASISWA TERHADAP KEBIJAKAN GUBERNUR DKI JAKARTA TENTANG REVITALISASI BANTARAN SUNGAI KAJIAN ANALISIS PEMBERITAAN WIDE SHOT METRO TV TERHADAP MASYARAKAT INDONESIA ANALISA SEMIOTIKA FILM SOE HOEK GIE
105
Meidina Wulandari
Elsa
Indri Ardianti
Silvani
Dwi Aryanto
Sukarno Pesah Podo
Arya Sakha
xvi
98
99
100
101
106
108
Hermawan Fitriyanti Dani Rusman
Galih Agung Prasetyo
Sonya Marthina Adriana Maesaroh
Michael Petra Virdha Rachma Sari
M Ramadhan
Siti Mahmudah
Yuliana Olivia Siti Sodiah
Margareth Kristanti
Nama Novita Djailani
PENGARUH PELAYANAN ONLINE SHOP TERHADAP KEPUASAAN KONSUMEN ANALISA PROSES KOMUNIKASI SISWA BATAK, CHINESE DAN MANADO DI SDK BALA KESELAMATAN ETIKA JURNALISTIK DALAM MENGINFORMASIKAN SUATU BERITA KEPADA MASYARAKAT KEGIATAN EMPLOYEE RELATIONS DALAM MEMBANGUN IMAGE RUMAH SAKIT (ANALISA REGULER MEETING PADA KARYAWAN RSUD KOJA JAKARTA UTARA) KOMUNIKASI KELOMPOK PADA PELAKU PERILAKU KEJAHATAN KOLEKTIF (STUDI FENOMENOLOGI PENGALAMAN KELOMPOK ANAK TIRIS DALAM MELAKUKAN KOMUNIKASI KELOMPOK SEBAGAI BAGIAN DARI PERILAKU PENCURIAN SISA MINYAK PADA TANGKI MOBIL PERTAMINA DI JALAN YOS SUDARSO) ANALISIS WACANA LIRIK LAGU ADA BAND, MANUSIA BODOH KINERJA PUBLIC RELATIONS PT. INDONESIA AIR ASIA DALAM MENINGKATKAN CITRA POSITIF PERUSAHAAN BERALIHNYA MINAT BACA MASYARAKAT TERHADAP MEDIA CETAK KE MEDIA MASSA DI KALANGAN MASYARAKAT BANDUNG DAN PALEMBANG STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF GERAKAN #SEASOLDIER DALAM UPAYA MENGAJAK PUBLIK UNTUK MENYEBARKAN AKSI RAMAH LINGKUNGAN ANALISIS ISI PESAN MOTIVASI DALAM BUKU HAPPINES INSIDE KARYA GOBIND VASHDEV
109
PENGALAMAN KOMUNIKASI KELOMPOK PADA DIRI REMAJA YANG BERPARTISIPASI DALAM KEGIATAN 1000 GURU TRAVELING AND TEACHING PENGARUH KUALITAS PELAYANAN BAAK TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA FISIP DI UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA
123
Ilmu Hubungan Internasional Judul Makalah PROGRAM HIGHLIGHT OXFAM UNTUK MEMBANTU MASYARAKAT PAKISTAN DALAM xvii
111
113
114
116
118 119
120
121
122
125
Hal 127
Tisa Marvianti
Dzaka Ashriel Faris Ruhmiyati
Stephani Saputri Lay Yang Moy
Taufik Andri Putra Kesmawan Dyah Mutiarin Ady Muzwardi Ani Khoirunnisa
Indrawati
Restilia Polii
Ardli Johan Kusuma
Agung Yudhistira Nugroho
Elda Agustina Qomaria
MENANGANI MASALAH PERUBAHAN IKLIM PENGARUH ADVOKASI GREENPEACE UNTUK MENENTANG KEGIATAN EKSPLORASI MINYAK DI KUTUB UTARA GERAKAN RESISTENSI KELOMPOK ISLAM SUNNI
128
129
MOTIVASI INDONESIA UNTUK MENJADI ANGGOTA MSG (MELANESIA SPREAD GROUP) (2011 – 2015) MANGA DAN ANIME SEBAGAI SOFT POWER JEPANG LATAR BELAKANG INDONESIA MENERIMA PENGUNGSI ROHINGYA TAHUN 2015 (ANALISIS KONSTRUKTIVIS) GLOBAL VALUE CHAIN: PENGEMBANGAN WISATA TELUK PALU
130
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL (BPJS) KESEHATAN DI KABUPATEN BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PENYELESAIAN MASALAH KEAMANAN DI WILAYAH ASIA TENGGARA DALAM KONSEP SEKURITISASI RATIFIKASI KONVENSI INTERNATERNASIONAL PERLINDUNGAN HAK-HAK SELURUH PEKERJA MIGRAN DAN ANGGOTA KELUARGANYA OLEH INDONESIA TRANSNATIONAL CRIME : PROSES SEKURITISASI PEMERINTAH INDONESIA TERHADAP ANCAMAN PERDAGANGAN NARKOTIKA DINAMIKA NORMA HAK ASASI MANUSIA (HAM) DI INDONESIA: SEBUAH KONSTRUKSI REZIM INTERNASIONAL KEAMANAN KOMUNITAS SEBAGAI ELEMEN KEAMANAN MANUSIA STUDI KASUS KEKERASAN TERHADAP PENGANUT AHMADIYAH DI INDONESIA PADA MASA PEMERINTAHAN PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO DEMOKRASI DI MYANMAR SEJAK PEMILIHAN UMUM 2011-2015
137
xviii
132 134
136
139
140
141
142
144
145
CATATAN PENTING BAGI MASA DEPAN GERAKAN SEJUTA RELAWAN PENGAWAS PEMILU (GSRPP) : REFLEKSI TERHADAP PEMILU 2014) Restu Rahmawati Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
[email protected] Abstract This paper examining about responsibility organizer on elections. The focus of this paper that is associated with the Million Volunteer Movement (Election Oversight GSRPP) as a form of responsibility in the handling of Election Violations Bawaslu to see the election of 2014. The purpose of study to see how far the Million Volunteer Movement is able to support the Electoral Supervisory optimize the performance of DKI Jakarta Election Supervisory Body in guarding the electoral process, and to analyze the other side of GSRPP so from this analysis will be an important record for Bawaslu related to how to manage and coordinate the Million Volunteer Movement (election Oversight GSRPP). The research methodology used qualitative methods and data collection from library research. The point of this study explained that the Million Volunteer Movement is a movement of the escort Electoral Supervisory 2014 elections by communities throughout Indonesia. This movement is a breakthrough that made Bawaslu to minimize election violations. However, it should be noted, is the existence of this GSRPP must be coordinated and trained well by Bawaslu. Do not let the other side GSRPP was made because of the shape of incompetence and unpreparedness Bawaslu work in exposing election violations at the grassroots level. So in the end students are just as victimizing democracy watchdog. Keywords: Responsibility, Movement One Million Volunteer Trustees Election Abstrak Tulisan ini akan mengkaji tentang Responsibilitas Penyelenggara Pemilu dalam Penanganan Pelanggaraan Pemilu. Adapun fokus tulisan ini yakni terkait dengan Gerakan Sejuta Relawan Pengawas Pemilu (GSRPP) sebagai bentuk responsibilitas Bawaslu dalam Penanganan Pelanggaran Pemilu dengan melihat pemilu 2014. Tujuan penelitian ini untuk melihat sejauhmana Gerakan Sejuta Relawan Pengawas Pemilu ini mampu menunjang optimalisasi kinerja Bawaslu Propinsi DKI Jakarta dalam mengawal proses pemilihan umum, dan untuk menganalisis sisi lain dari GSRPP sehingga dari analisis ini akan dijadikan catatan penting bagi Bawaslu terkait bagaimana mengelola dan mengkoordinir Gerakan Sejuta Relawan Pengawas Pemilu (GSRPP). Metodologi penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pengumpulan datanya menggunakan library research. Intinya penelitian ini menjelaskan bahwa Gerakan Sejuta Relawan Pengawas Pemilu merupakan gerakan pengawalan pemilu 2014 oleh masyarakat di seluruh Indonesia. Gerakan ini merupakan terobosan yang dilakukan Bawaslu untuk meminimalisir pelanggaran pemilu. Namun, yang harus menjadi catatan, adalah keberadaan GSRPP ini harus dikoordinir dan dilatih dengan baik oleh Bawaslu. Jangan sampai sisi lain GSRPP ini dibuat karena bentuk ketidakmampuan dan ketidaksiapan Bawaslu bekerja dalam mengungkap berbagai pelanggaran pemilu di 1
tingkat akar rumput. Sehingga pada akhirnya pelajar dan mahasiswa pengawas hanya sebagai tumbal demokrasi. Kata kunci: Responsibilitas, Gerakan Sejuta Relawan Pengawas Pemilu
2
STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK KETUA DPD GOLKAR KABUPATEN GROBOGAN DALAM MEMPERTAHANKAN PETAHANA PADA PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2011 Rosa Arista Narendra Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta Jl. Sunter Permai Raya, Sunter Agung Podomoro, Jakarta Utara
Abstract Winning a couple Bambang Pudjiono as Regent and Vice Regent Icek Baskoro as in the General Election in Grobogan in 2011 is interesting to observe. First, the pair Bambang-Icek background as an incumbent. Second, Icek Baskoro besides being Vice Regent also as Chairman of Golkar Grobogan. Third, the pair Bambang-Icek has a background as a family besan. The purpose of this study was intended to determine the strategies used Golkar chairman Grobogan in maintaining Petaha position in the General Election in Grobogan 2011. The method used in this research is qualitative descriptive, aims to explore the resources with in-depth interviews with sources deemed competent , as well as supporting documents as secondary data in helping completeness of the information. The results of this study explains that victory Grobogan Chairman of the Council in maintaining the incumbent not just by the incumbent, chairman of the Council, as well as in-laws family, but caring persona is one of the key political communication strategies applied DPD chairman Grobogan. Keywords: Election, incumbent, Chairman of Golkar, Political Communication. Abstrak Kemenangan kembali Bambang Pudjiono sebagai Bupati dan Icek Baskoro sebagai Wakil Bupati dalam Pemilukada di Kabupaten Grobogan Tahun 2011 menarik untuk dicermati. Pertama, pasangan Bambang-Icek berlatar belakang sebagai Petahana. Kedua, Icek Baskoro selain menjadi Wakil Bupati juga sebagai Ketua DPD Golkar Kabupaten Grobogan. Ketiga, pasangan Bambang-Icek mempunyai latar belakang sebagai keluarga besan. Tujuan dari penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui strategi yang digunakan Ketua DPD Golkar Kabupaten Grobogan dalam mempertahankan posisi Petaha dalam Pemilukada di Kabupaten Grobogan Tahun 2011. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif, bertujuan untuk menggali sumber informasi dengan wawancara mendalam dengan narasumber yang dianggap kompeten, serta dokumen pendukung sebagai data sekunder dalam membantu kelengkapan informasi. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa kemenangan Ketua DPD Kabupaten Grobogan dalam mempertahankan petahana tidak hanya dari faktor petahana, ketua DPD, maupun keluarga besan, namun merawat ketokohan adalah salah satu kunci dari strategi komunikasi politik yang diterapkan ketua DPD Kabupaten Grobogan. Kata kunci : Pemilukada, Petahana, Ketua DPD Golkar, Komunikasi Politik.
3
AKSI KAMISAN: SEBUAH TINJAUAN PRAKTIS DAN TEORITIS ATAS TRANSFORMASI GERAKAN SIMBOLIK Leonardo Julius Putra Peneliti Independen
[email protected]
Abstract This study aimed to understand the transformation of one collective banalitymovements becoming a symbolic action without ignoring the main goal of the movement. Protest, which is always synonymous with frenzied, spilling out onto the streets, shouting loudly with loudspeakers and often damaging public facilities to attract the sympathy of the public, will meet different sensations through this symbolic movement. Another form of movement also affects its strategy. Most of banality actions/movements tend to apply random strategy, and are more influenced by emotional moment, but Kamisan symbolic movement translates it in the different perspective. In fact, to convey ideas and seek space to achieve its main movement’s goal should not be in ways that are already commonplace known, even by the method of the inherent characteristics of the movement itself and makes it different from most of the movements, proved to have positive implications of public sympathy as support for the achievement of movement’s goal. Little by little, modest but regular movement is able to evoke collective memory on State’s responsibility to its citizens. This is a symbolic movement in which its aim is at the great mission but unfortunately its existence is not much known by the public and escapes of scientist observation. This study took place in Jakarta and Yogyakarta. Jakarta as the center power of the State as required party by this movement and Yogyakarta is the development network of symbolic movement. As early understanding, it should be mapped outline of Kamisan in both cities. First, Kamisan in Jakarta asked the thorough investigation of the past human rights crime by targeting the President issued Presidential Decree on the establishment of an ad hoc Human Rights Court, although action in front of the Palace is plural human rights crime in the present democracy carried, it is merely a manifestation of participation of transitory teams and conscience constituency, the cases that are not problems of the past serious human rights crime has always alternated, but the key cases involving military in the past remains highly valueable to always discourse. In addition, the emergence of symbolic movement in Jakarta started the picture on the failures of banality movement series to achieve the main goal of the victims / families of victims of past human rights crime. Are weaknesses and the potential failure of the banality movements still found in this symbolic movement? The answer is: yes, but so far, retaining the form of symbolic movement is still the ideal form of movement used to arrive at the final destination of victims / victims of past human rights crime. Second, in contrast with Kamisan in Jakarta, symbolic movement outside the city deliberately initiated and mobilized just to sue the collective memory of the people towards humanitarian issues. From the political dimension, symbolic movement outside of Jakarta used to advocate the vulnerable groups and minorities in getting their basic rights in social life and requires States to be more responsible with their security. The human rights defenders and activists of humanitarian issues designed a different purpose behind the same movement. 4
The final round, the conclusion of this study intends to conclude unoptimal application of banality movement strategy to achieve the movement’s goal in which the condition is still status quo, then it is compounded by the lack of political will of the political elite to accommodate the demands of the victims / families of victims of past human rights crime. Confidence by achievement goals as achieved by the movement of the Mothers in Argentina began fragile by the Kamisan perpetrators. Strategy against the State and betting capability of politicizing the issue of past human rights crime is under ordeal that move dynamically: sometimes enlightening, sometimes also break up. Keywords: Symbolic Action, Human Rights Crime, ad hoc Human Rights Court, and Fighting against the State Abstraks Penelitian ini ditujukan untuk memahami proses transformasi salah satu bentuk aksi kolektif banalitas menjadi sebuah bentuk aksi simbolik tanpa mengabaikan tujuan utama gerakannya. Protes, yang selalu identik dengan hingar-bingar, tumpah ruah turun ke jalan, berteriak lantang dengan pengeras suara dan tak jarang merusak fasilitas publik untuk menarik simpati dari masyarakat luas, akan menemui sensasi berbeda lewat aksi simbolik. Lain bentuk aksi, lain pula strategi yang diterapkan.Aksi banalitas kebanyakan menerapkan strategi yang srampangan dan lebih dipengaruhi oleh emosional sesaat, namun aksi simbolik Kamisan mengejewantahkan pandangan-pandangan itu. Nyatanya, untuk menyampaikan gagasan dan mencari sela pencapaian tujuan gerakan tidak harus dengan cara-cara yang sudah lumrah dikenal, bahkan dengan metode yang melekat karakteristik tersendiri di dalam bentuk gerakan dan membuatnya berbeda dari kebanyakan aksi, terbukti memiliki implikasi positif terhadap simpati sebagai dukungan atas pencapaian tujuan gerakan. Sedikit demi sedikit, gerakan sederhana tapi teratur ini mampu membangkitkan ingatan kolektif tentang tanggung jawab Negara kepada warganya.Inilah sebuah aksi simbolik yang ditujukan untuk misi besar yang sayang belum banyak diketahui eksistensinya oleh publik dan luput dari amatan ilmuan. Penelitian ini mengambil tempat di Jakarta dan Yogyakarta.Jakarta sebagai titik pusat kekuasaan Negara sebagai pihak yang dituntut oleh gerakan ini dan Yogyakarta merupakan jaringan pengembangan gerakan simbolik. Sebelum lebih jauh, harus dipetakan secara garis besar perihal aksi Kamisan di kedua kota tersebut. Pertama, aksi Kamisan di Jakarta menyoal pengusutan secara tuntas kasus-kasus kejahatan HAM masa lalu dengan sasaran mendesak Presiden mengeluarkan Keppres pembentukan HAM ad hoc, meski dalam aksi di depan Istana itu jamak kasus pelanggaran HAM di masa demokrasi yang diusung, hal itu sebatas manifestasi partisipasi dari transitory teams dan conscience constituency, kasus-kasus yang bukan permasalahan HAM berat masa lalu selalu silih berganti, namun kasus-kasus kunci yang melibatkan petinggi militer di masa lalu tetap bernilai tinggi untuk selalu diwacanakan. Di samping itu, lahirnya aksi simbolik di Jakarta mengawali gambaran atas kegagalankegagalan serangkaian aksi banalitas dalam mencapai tujuan utama para korban/keluarga korban kejahatan HAM masa lalu.Apakah kelemahan dan potensi kegagalan dalam aksi banalitas masih bisa ditemui dalam aksi simbolik ini? Jawabannya: iya, namun sejauh itu pula mempertahankan bentuk aksi simbolik masih menjadi bentuk gerakan yang ideal dijadikan kendaraan untuk sampai pada tujuan akhir korban/korban kejahatan HAM masa lalu. Kedua, berbeda dengan aksi Kamisan di Jakarta, gerakan simbolik di luar kota Jakarta sengaja diinisiasi dan dimobilisasi untuk sekedar menggugat ingatan kolektif masyarakat terhadap isuisu kemanusiaan. Dari dimensi politik, aksi simbolik di luar Jakarta digunakan untuk mengadvokasi kelompok-kelompok lemah dan minoritas dalam mendapatkan hak-hak 5
dasarnya dalam kehidupan sosial dan menuntut Negara agar lebih responsible dengan rasa aman mereka. Para pejuang HAM dan penggiat isu-isu kemanusiaan merancang tujuan yang berbeda di balik satu bentuk aksi yang sama. Babak akhir, proses penelitian ini mengarahkan penarikan kesimpulan pada ketidakoptimalan penggunaan strategi aksi banalitas untuk mencapai tujuan gerakan yang kondisi (status quo) semakin diperburuk dengan ketiadaan political will dari elit-elit politik untuk mengakomodir tuntutan para korban/keluarga korban kejahatan HAM masa lalu. Keyakinan dengan capaian tujuan gerakan seperti yang ditorehkan para the Mothers di Argentina mulai rapuh dari para pelaku aksi Kamisan. Strategi melawan Negara dan pertaruhan kemampuan mempolitisasi isu kejahatan HAM masa lalu sedang dalam ujian yang bergerak dinamis: terkadang mencerahkan, terkadang juga memutus asa. Kata Kunci: Aksi Simbolik, Kejahatan HAM, Pengadilan HAM ad hoc, dan Melawan Negara
6
INSTITUSIONALISASI PARTAI KEBANGKITAN BANGSA (PKB) PASCA PEMILIHAN UMUM 2009 Esty Ekawati Pusat Penelitian Politik LIPI
[email protected] Abstrak Institutionalization of political parties is an attempt to make the party a solid. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) is one of the party which was born in the era of reform and in the course of the first ten years experience three times the internal conflicts that led to the split. Post-election in 2009, PKB undertake structural reform and institutionalization of the party through the strengthening of ideology, regeneration and recruitment, and create cohesion or solidity of the party to re-establish communication and relationship with the parties which is a constituent of potential PKB. Keywords: institutionalization of party, ideology, regeneration, cohesiveness Abstrak Pelembagaan partai politik merupakan suatu upaya menjadikan partai itu solid. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) adalah salah satu partai yang lahir di era reformasi dan dalam perjalanan sepuluh tahun pertama mengalami tiga kali konflik internal yang berujung dengan perpecahan. Pasca pemilu 2009, PKB melakukan pembenahan struktural dan pelembagaan partai melalui pemantapan ideologi, kaderisasi dan rekrutmen, dan menciptakan kohesivitas atau soliditas partai dengan membangun kembali komunikasi dan silaturahmi dengan pihak-pihak yang merupakan konstituen potensial PKB. Kata Kunci: pelembagaan partai, ideologi, kaderisasi, kohesivitas
7
KARTELISASI POLITIK PASCA PEMILU 2014 Dimas Ramadhan Populi Center
[email protected] Abstrack For the first time since the election of the House of Representatives and the President and Vice President in person in 2004, Indonesia presented by the phenomenon of opposition groups solid and institutionalized after the elections in 2014, in a container called Coalition of the Red and White. Presence becomes a cool breeze for the mechanism of checks and balances in the democratic system. But after less than a year running KMP finally shows a split because some of its members are turning to support the government for political office in the executive expects, which further indicates that the political parties in Indonesia increasingly plagued by political practice cartel. Keywords: political parties, opposition, political cartel Abstrak Untuk pertama kalinya sejak pemilihan DPR dan Presiden-Wakil Presiden secara langsung tahun 2004, Indonesia disuguhkan dengan adanya fenomena kelompok oposisi yang solid dan terlembaga pasca pemilu 2014, dalam sebuah wadah bernama Koalisi Merah Putih. Kehadirannya menjadi angin sejuk bagi mekanisme check and balances dalam sistem demokrasi. Namun setelah kurang lebih setahun berjalan KMP akhirnya menunjukkan perpecahan karena beberapa anggotanya mulai berpaling mendukung pemerintah demi mengharapkan jabatan politik di eksekutif, yang semakin menunjukkan bahwa partai-partai politik di Indonesia kian terjangkiti oleh praktek politik kartel. Kata kunci: partai politik, oposisi, kartel politik
8
PERAN SOSIALISASI POLITIK PADA PEREMPUAN UNTUK TERLIBAT POLITIK Fernando Ersento Maraden Sitorus Rumah Politik Indonesia
[email protected] Abstract The many obstacles women to participate in politics, does not prevent some women to get involved in politics. There are various things that affect women willing to get involved in politics. Socialization has an important role in the involvement of women in politics. Family giving a dominant role as agents of socialization than other socialization agents. The theoretical implication shows that socialization received by women influence on their political stance despite the patriarchal culture still remains as one of the barriers for women to get involved in politics. Keywords: Socialization, Women, Patriarchy Abstrak Banyaknya hambatan perempuan untuk terlibat dalam politik, tidak menghalangi sebagian perempuan untuk terlibat dalam politik. Ada berbagai hal yang mempengaruhi perempuan berkeinginan terlibat dalam politik. Sosialisasi memiliki peran penting dalam keterlibatan perempuan pada bidang politik. Keluarga memberikan peran yang dominan sebagai agen sosialisasi dibandingkan agen sosialisasi lainnya. Implikasi teoritis menunjukkan bahwa sosialisasi yang diterima oleh perempuan berpengaruh terhadap sikap politik mereka walaupun budaya patriarki masih tetap sebagai salah satu penghalang bagi perempuan untuk terlibat dalam politik. Kata kunci: Sosialisasi, Perempuan, Patriarki
9
PERBANDINGAN KONSEP SISTEM PRESIDENSIAL DALAM HUBUNGAN KEKUASAAN EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF ANTARA UUD 1945 DAN UUD NRI TAHUN 1945 Efriza Riza Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Politik Unas Email:
[email protected] Abstract This article discusses the president-parliament relations, especially its main legislative and executive in a presidential system who often get caught up in the conflict between institution. This article argues, that is the originial of UUD 1945 amendment aim that, Indonesia adheres to a presidential system, but its also contain elements of a parliamentary system, the result is a system of government that is not unusual. The study discover that the Presidential not run optimally, not only from the construction of the constitution and legislation but is also affected by the combination of multi-party, and the President-Parliament relations in practice. Exceptions are granted on the success of the SBY leadership for a decade. Underlying theory perspective is the theoritical limitation of power and the presidential system; to comprehend the concept of a presidential system and its implications. Keywords: Presidential, President-Parliament, the Executive-Legislative Multiparty, Constitutional Abstrak Tulisan ini membahas relasi Presiden-DPR khususnya dan eksekutif-legislatif utamanya dalam sistem presidensial yang acap terjebak konflik antarlembaga. Menurut penulis, UUD 1945 asli dan UUD 1945 hasil amandemen hendak mengatakan, Indonesia menganut sistem presidensial, tetapi juga memuat unsur-unsur sistem parlementer, hasilnya adalah sistem pemerintahan yang tidak lazim. Penelitian ini menemukan bahwa Presidensial tidak berjalan optimal, tidak hanya dari konstruksi konstitusi dan perundang-undangan tetapi juga dipengaruhi kombinasi dengan multipartai, dan relasi Presiden-DPR dalam praktiknya. Pengecualian diberikan atas keberhasilan kepemimpinan SBY selama satu dekade. Perspektif teori yang melatarinya adalah teori pembatasan kekuasaan dan teori sistem presidensial; untuk memahami konsep sistem presidensial dan implikasinya. Kata kunci: presidensial, presiden DPR, eksekutif-legislatif, multipartai, konstitusional
10
PENDIDIKAN POLITIK DAN CENGKERAMAN MEDIA MASSA BAGI PEMILIH PEMULA Palty Zainal Sibarani Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Palangkaraya
[email protected] Abstract Education has become a formal requirement that must be fulfilled by every individu.Arus globalization requires us to have education to be competitive in berkehidupan.Begitu also among students who are included in the voters, need political education to be able to give suffrage to regional head candidates at a implementation of democracy in the form of elections. Not much different from the education, the development of globalization also requires every individual obtain current and accurate information. Like staples, information such as the mass media has such needs that must be met. This study is coupled for General Elections Commission Regulation (PKPU) No. 4 of 2015 Chapter II, Article 3, which reads; "Indonesian citizen who on the day of voting on Election even the age of 17 (seventeen) years or more or are / have been married have the right to choose", it should be revised or deleted. Keywords: Political Education, Television and Media, School-Based Democracy Education Abstrak Pendidikan sudah menjadi kebutuhan formal yang wajib terpenuhi oleh setiap individu.Arus globalisasi menuntut kita untuk memperoleh pendidikan untuk dapat bersaing dalam berkehidupan.Begitu juga kalangan mahasiswa yang termasuk dalam pemilih pemula, membutuhkan pendidikan politik untuk dapat memberi hak pilih kepada pasangan calon kepala daerah pada suatu implementasi demokrasi berupa Pilkada. Tidak jauh beda dengan pendidikan, perkembangan arus globalisasi juga menuntut setiap individu memperoleh informasi terbaru dan akurat. Ibarat kebutuhan pokok, informasi seperti media massa sudah seperti kebutuhan yang wajib terpenuhi. Penelitian ini terangkai karena Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 4 Tahun 2015 Bab II Pasal 3 yang berbunyi; “Warga negara Indonesia yang pada hari pemungutan suara pada Pemilihan genap berumur 17 (tujuh belas) tahun atau lebih atau sudah/pernah kawin mempunyai hak memilih”, sudah seharusnya dilakukan revisi atau di hapus. Kata Kunci: Pendidikan Politik, Media Televisi dan, School-Based Democracy Education
11
UPAYA PENGUATAN SISTEM BIROKRASI DI INDONESIA
Axl Papilaya Mahasiswa Prodi Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta ABSTRACT State building administration system that aims to serve the interests of the people who called the bureaucracy. Just like in Indonesia, the state bureaucracy we have been trying to bring about good governance by reforming the bureaucracy, and restricted after the New Order era that gave birth to the system of regional autonomy. This was done so that we have adopted the democratic system can run properly. Where in the regional autonomy that the right to determine the regional head of the regional authorities. However, it is not rare that a local official in this case it mostly non bureaucratic device is compatible with his skills. So to some extent affect the course of the bureaucratic system, a bureaucratic system that has been good just do not produce an effective performance. Moreover, many found many indications of corruption and political intervention in the interests of the bureaucracy. Within our bureaucratic system is also lacking in transparency towards the public. Society does not know anybody and how the results of performance of the bureaucracy in the region. Thus, the central government must intervene in the case of strong oversight bureaucracy so that the performance can be monitored. Interested of these problems, the authors try to convey hope through some breakthroughs as efforts in strengthening the bureaucratic system in Indonesia. In this case I'm not saying our bureaucratic system is lacking and weak, but there is no harm done in order to strengthen the system to operate more effectively to serve the interests of the people. Keywords: system, bureaucracy, strengthening ABSTRAK Negara membangun sistem administrasi yang bertujuan untuk melayani kepentingan rakyatnya yang disebut dengan istilah birokrasi. Layaknya di Indonesia ,birokrasi negara kita telah mencoba mewujudkan tata pemerintahan yang baik dengan melakukan reformasi birokrasi, terkhususkan pasca era Orde Baru yang melahirkan sistem otonomi daerah. Hal itu dilakukan agar sistem demokrasi yang kita anut dapat berjalan semestinya. Dimana dalam otonomi daerah bahwa kepala daerah berhak menentukan para pejabat daerahnya. Namun,tak jarang pejabat daerahnya itu dalam hal ini perangkat birokrasinya justru kebanyakan non kompatibel dengan keahliannya. Sehingga sedikit banyak mempengaruhi jalannya sistem birokrasi,sistem birokrasi yang sudah baik justru tidak menghasilkan kinerja yang efektif. Apalagi banyak ditemukan banyak indikasi KKN dan intervensi kepentingan politik di dalam birokrasi. Di dalam sistem birokrasi kita juga masih kurang dalam hal transparansi terhadap masyarakat. Masyarakat tidak tahu siapa saja dan bagaimana hasil kinerja birokrasi di daerahnya. Maka, pemerintah pusat harus ikut turun tangan dalam hal pengawasan yang kuat agar kinerja birokrasi 12
dapat terpantau. Tertarik dari masalah tersebut, penulis mencoba menyampaikan harapan melalui beberapa terobosan sebagai upaya dalam penguatan sistem birokrasi di Indonesia. Dalam hal ini penulis tidak mengatakan sistem birokrasi kita kurang dan lemah, namun tidak ada salahnya dilakukan penguatan agar sistem tersebut dapat berjalan lebih efektif untuk melayani kepentingan rakyat. Kata kunci:sistem,birokrasi,otonomidaerah,penguatan
13
KEPEMIMPINAN AHOK DIMATA ORGANISASI KEAGAMAAN KAMPUS
Ilham Anshari Mahasiswa Prodi Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta Abstract This paper will discuss about response to the rapid advancement of religious organizations Tjahaja Basuki Purnama (Ahok) as Governor of Jakarta. With this in mind to find out what the people of other religions think and feel when having a leader who does not come from their religious group and what kind of leadership style Basuki according to members of the religious organization. The reason we chose this theme is to see and know the development of social relations among religions and opinions related Ahok leadership. In this article we will focus on the response of religious organizations in the Jakarta neighborhood of Jakarta, namely Buddhist community and campus organizations such as IMK, IMH and IMMA. The research method that we use in this article is through qualitative data is direct interview to members of religious communities. Results peneilitan report is expected to open up our minds to keep mutual respect, appreciate and support whatever and whoever its leader, although it came from outside our own religious group. Keywords: Multiculturalism, Leadership, Identity Politics, and Religious Organizations Abstrak Tulisan ini akan membahas mengenai tanggapan organisasi keagamaan terhadap majunya Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok ) sebagai Gubernur DKI Jakarta. Dengan dasar pemikiran untuk mengetahui apa yang umat agama lain pikirkan dan rasakan ketika memiliki pemimpin yang tidak berasal dari golongan agama mereka dan seperti apa gaya kepemimpinan Basuki menurut anggota dari organisasi keagamaan tersebut. Alasan kami memilih tema ini adalah untuk melihat dan mengetahui perkembangan hubungan sosial antar agama dan pendapat terkait kepemimpinan Ahok. Dalam tulisan ini kami akan fokus terhadap tanggapan organisasi keagamaan di lingkungan Jakarta yaitu Komunitas Budha Jakarta maupun organisasi kampus seperti IMK, IMH dan IMMA. Metode penelitian yang kami gunakan dalam tulisan ini adalah melalui data kualitatif yaitu wawancara langsung terhadap anggota komunitas beragama. Hasil laporan peneilitan ini diharapkan dapat membuka pikiran kita agar tetap saling menghormati, menghargai dan mendukung apapun dan siapapun pemimpinnya, meskipun berasal dari luar kelompok beragama kita sendiri. Kata kunci : Multikulturalisme, Kepemimpinan, Politik Identitas, dan Organisasi Keagamaan
14
MENUJU BIROKRASI MASYARAKAT SOSIALIS NUSANTARA Andreas Kusumajaya Jusman Mahasiswa Prodi Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta Abstract Is bureaucracy neutral in the country of the world? Surely bureaucracy neutral always propagated by democracies (which incidentally comes from the advanced capitalist countries) to the poor countries and the developing third world countries and with sweet promises they will seduce the nations third world to implement a bureaucratic system with themselves by giving some temporary profit empty meaning. Apparently not! Because their bureaucracy is in fact controlled by the multinational greedy businessman nan cruel ready to do anything to squeeze the people, especially the working class is unprotected and vulnerable colonized. Keywords: bureaucracy, capitalist Abstrak Adakah birokrasi negara yang netral di dunia ini? Tentunya birokrasi yang netral selalu dipropagandakan oleh negara-negara demokrasi (yang kebetulan berasal dari negara kapitalis maju) kepada negara-negara miskin & berkembang di negara dunia ketiga dan dengan janji-janji manis mereka akan merayu negara-negara dunia ketiga untuk menerapkan sistem birokrasi ala mereka sendiri dengan memberikan beberapa keuntungan sesaat yang kosong artinya. Benar netralkah birokrasi mereka? Ternyata tidak! Karena birokrasi mereka pada kenyataannya dikendalikan oleh para pembisnis multinasional yang serakah nan keji yang siap melakukan apa saja untuk memeras masyarakat terutama kelas pekerja yang tak terlindungi dan rentan dijajah. Kata Kunci: birokrasi, kapitalis
15
MEMPERJUANGKAN NETRALITAS BIROKRASI PASCA REFORMASI Yohanes Milo Rizki Prinaldi Mahasiswa Prodi Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta Abstract The concept of neutrality of the bureaucracy is linked to the development of social and political analysis of nearly two centuries ago. The concept was centered on the analysis and ideas of the classical thinkers such as Karl Marx, Max Weber, John Stuart Mill, Gaestano Mosca and Robert Michels (Fischer & Sirriani; 1984) Around the 20th century, the concept of neutrality bureaucratic organization becomes very important in social and political life modern. The authors in the 30s began to speak loudly about the managerial revolution and the new concept of bureaucracy world (bureaucratization of the world). Concurrent with that they also wanted to know the extent to which the role of the bureaucracy in major changes in social, economic and political on this more advanced age. Then when compared to the bureaucracy in Indonesia, especially during the New Order era running hamipr 32 years where it is clear that the bureaucracy has revealed keberpihakannya to a certain political force (Golkar) in fact also can not be separated from the political history of the New Order itself. When the New Order is born, the life of our party in the conditions and situation is very alarming. This is caused by the development strategy of the old political order in which PKI is the only political party that still exist with function. Keywords: bureaucracy, development strategy, political party Abstrak Konsep netralitas birokrasi sangat erat dengan perkembangan analisis sosial dan politik hampir dua abad yang lalu. Konsep itu terpusat pada analisis dan buah pikiran para pemikir klasik seperti Karl Mark, Max Weber, Jhon Stuart Mill, Gaestano Mosca dan Robert Michels (Fischer & Sirriani; 1984) Sekitar abad ke 20, konsep netralitas organisasi birokrasi menjadi sangat penting dalam kehidupan sosial politik modern. Para penulis di tahun 30-an mulai lantang berbicara tentang managerial revolution dan konsep baru tentang birokrasi dunia (bureaucratization of the world). Berbarengan dengan itu mereka juga ingin tahu sampai di mana peranan birokrasi dalam perubahanperubahan besar dalam kehidupan sosial, ekonomi dan politik pada zaman yang semakin maju ini. Kemudian bila dibandingkan dengan kondisi birokrasi di Indonesia khususnya pada era Orde Baru yang berjalan hamipr 32 tahun di mana jelas bahwa birokrasi sudah menampakkan keberpihakannya kepada satu kekuatan politik tertentu 16
(Golkar) sebenarnya juga tidak bisa dilepaskan dari sejarah politik Orde Baru itu sendiri. Ketika Orde Baru lahir, kehidupan kepartaian kita dalam kondisi dan situasi yang sangat memprihatinkan. Ini disebabkan oleh strategi pembangunan politik orde lama di mana PKI merupakan satu-satunya partai politik yang tetap eksis dengan fungsinya. Kata kunci: birokrasi, strategi pembangunan, partai politik
17
PATTANI UNITED LIBERATION ORGANIZATION: FROM JIHAD TO LOCAL POLITICS MOVEMENT
Bayu Mitra Adhyatma Kusuma Institute of Southeast Asian Islam, Sunan Kalijaga State Islamic University, Yogyakarta Master of Political Science Alumnus, Burapha University, Thailand Email:
[email protected] Theresia Octastefani Department of Politics and Government, Gadjah Mada University, Yogyakarta Master of Political Science Alumna, Burapha University, Thailand Email:
[email protected]
ABSTRACT In the Kingdom of Thailand, politics and governmental system have close relation with Buddha as official state religion. Moreover Thai government implementing assimilation policy and determine Buddhist Thai as a single national culture and identity. These Thai government autocracy causes the emerged of various resistance group; among other is Pattani United Liberation Organization (PULO) which established in 1968. The research result showed that from the perspective of Thai government, PULO is rebellion, separatist and terrorist. But from the perspective of Malay Muslim in the south, PULO is manifestation of jihad, struggle and heroism. In the beginning, PULO was established in order to fight toward Thai government discrimination toward Malay Muslim in Pattani. But later, PULO’s movement orientation is converted as local politics movement which tries to obtain authority to manage Pattani. Moreover hardly they also try to establish Pattani Darussalam state through political of identity issues for getting public attention. Keywords: PULO, Jihad, Local Politics, Political of Identity
ABSTRAK Dalam Kerajaan Thailand, politik dan sistem pemerintahan memiliki hubungan dekat dengan Buddha sebagai agama resmi negara. Selain itu pemerintah Thailand menerapkan kebijakan asimilasi dan menentukan Buddha Thai sebagai kebudayaan nasional tunggal dan identitas. Ini Thai otokrasi pemerintah menyebabkan muncul berbagai kelompok perlawanan; antara lain adalah Organisasi Pembebasan Inggris Pattani (PULO) yang didirikan pada tahun 1968. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari perspektif pemerintah Thailand, PULO adalah pemberontakan, separatis dan teroris. Tapi dari perspektif Muslim Melayu di selatan, PULO adalah manifestasi dari jihad, perjuangan dan kepahlawanan. Pada awalnya, PULO didirikan untuk melawan terhadap diskriminasi pemerintah Thailand terhadap Muslim Melayu di Pattani. Tapi 18
kemudian, orientasi gerakan PULO diubah sebagai gerakan politik lokal yang mencoba untuk mendapatkan wewenang untuk mengelola Pattani. Selain itu hampir tidak mereka juga mencoba untuk mendirikan negara Pattani Darussalam melalui politik isu identitas untuk mendapatkan perhatian publik. Kata kunci : PULO, Jihad, Politik Lokal, Politik Identitas.
19
IMPLEMENTASI MODAL SOSIAL DALAM KONTEKS KESEHATAN MASYARAKAT DI KECAMATAN WONOSALAM, KABUPATEN JOMBANG
Vifin Rofiana Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi E-mail:
[email protected]
ABSTRACT This research was based on health problems that become a major issue faced by all countries in the world. Health becomes important because it is a main capital in the process of national development. Today, health problems have become global issues are marked by a commitment to the MDGs. However, the condition of health is still low, this is because the solution has not been able to answer about the root causes of health problem. The fact, the concept of health is not only can be seen from the medical terms but also in non-medical terms or public health. Public health can devide into environmental condition, the behavior of the community and public health situation. To support this criteria, the government should be able to determine the characteristics, abilities and willingness of the community to solve the health problem. The government must to know that in a society there are relationship, network, trust, values and norms. This is called as social capital. This points are often overlooked by policy makers so that the policy can not solve the root problem especially in health sector. In this concept, social capital can become the alternative to solve health problems because it is combine the resources that exist in society and government. The research was a qualitative descriptive study using the technique of interactive model by Mile and Huberman. Keywords: Social capital, Public health ABSTRAK Penelitian ini didasarkan pada masalah kesehatan yang dihadapi oleh semua negara di dunia. Hal ini dikarenakan kesehatan merupakan modal utama dalam melakukan pembangunan nasional. Pentingnya permasalahan kesehatan tersebut juga ditunjukkan dengan adanya komitmen bersama dalam membentuk Millennium Development Goals (MDGs). Namun kenyataannya, kondisi kesehatan saat ini masih rendah dikarenakan solusi untuk mengatasinya belum mampu untuk menjawab akar dari permasalahan kesehatan selama ini. Seperti yang telah diketahui, konsep kesehatan tidak hanya dipahami dari segi medis tetapi juga dari segi non medis atau yang disebut dengan kesehatan masyarakat. Kesehatan masyarakat bisa meliputi kondisi lingkungan, perilaku masyarakat dan derajat kesehatan masyarakat. Berdasarkan hal tersebut, pemerintah seharusnya mampu untuk menentukan karakteristik, kemampuan dan kemauan masyarakat untuk mengatasi permasalahan kesehatan. Pemerintah harus memahami bahwa masyarakat mempunyai hubungan antar manusia, jaringan kerja, kepercayaan, nilai dan norma. Dalam konsep ini, modal sosial dapat dijadikan alternatif dalam 20
mengatasi masalah kesehatan karena menggabungkan sumber daya masyarakat dan pemerintah. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan Model Interaktif Miles dan Huberman. Kata Kunci: Modal Sosial, Kesehatan Masyarakat
21
KAPITAL SOSIAL DALAM PEMBANGUNAN MASYARAKAT MELALUI KONSEP PERTANIAN BERKELANJUTAN DESA RATUNG (MANGGARAI TIMUR) Sidi Rana Menggala Professional Consultant SWITCH Indonesia Email:
[email protected]
ABSTRACT The concept of community is a network, which not only consists of NGOs, but also whole elements of public private partnership, political parties, and other social volunteers. This network works hand by hand to set and enhance a partnership and public participation towards pro-social policy formulation. Social capital is strengthened by moral supports from public elements (governance actors) which aims to attain social developments, one of them is a concept of Sustainable Farming, which is Organic Farming. Keywords: Social Capital, Sustainable Farming
ABSTRAK Konsep masyarakat merupakan sebuah jejaring (network) yang tidak hanya terdiri LSM, namun melibatkan segenap elemen dari pemerintah, perusahaan, partai politik hingga relewan-relawan pekerja sosial. Jejaring ini bergerak secara bersamaan dan berupaya menerapkan melalui proses keterlibatan dan partisipasi penduduk hingga akhirnya melahirkan kebijakan-kebijakan yang PRO-sosial. Kapital sosial diperkuat dukungan moral dari segenap elemen penduduk dengan tujuan pembangunan sosial. Salah satu wujudnya adalah melalui konsep Pertanian Berkelanjutan, yakni pertanian organik. Kata-kata kunci: Kapital sosial, Pertanian Berkelanjutan
22
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI DAN PERILAKU MASYARAKAT (Studi Kepemilikan Dokumen Resmi Kependudukan dan Pencatatan Sipil)
Bambang Irawan Program Studi Ilmu Administrasi Publik Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta Email:
[email protected]
ABSTRACT Theoretically, this study is limited by 2 (two) factors or variables which are; service quality variable and the effectiveness of interpersonal communication variable. The change of behavior from passive to active is certainly expected to support and facilitate the program in the Department of Population and Civil Registration. The purpose of this study is to describe and analyze the extended impact of service quality and the effectiveness of interpersonal communication whether partially or simultaneously will affect the behavior of people in processing official document population and civil registration. This study uses a survey approach and type of study is explanatory and correlation study. Determination of the sample using random cluster sampling technique with Yamane formula (100 families), while the data analysis technique used is multivariate regression. Keywords: Service quality, The effectiveness of interpersonal communication, Behavior
ABSTRAK Secara teoritis , studi ini juga dibatasi oleh 2 (dua) variabel atau faktor, yaitu; variabel kualitas layanan dan efektivitas variabel komunikasi antar pribadi .Perubahan perilaku dari pasif untuk menjadi benar benar akan mendukung dan memfasilitasi program di dinas kependudukan dan catatan sipil .Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan menggambarkan orang besar dampak pada kualitas layanan dan efektivitas komunikasi antar pribadi apakah sebagian atau secara simultan akan mempengaruhi perilaku orang resmi dalam mengurus dokumen kependudukan dan catatan sipil .Studi ini menggunakan survei dan pendekatan semacam ini adalah hubungan jelas dan belajar .Penetapan sampel acak cluster menggunakan teknik sampling bersama yamane ( formula 100 ) keluarga , dan analisis data yang menggunakan teknik regresi multivarian .Kata kunci: kualitas layanan , kelancaran komunikasi antar pribadi , perilaku Kata kunci : Kualitas Pelayanan, Efektivitas Komunikasi Interpersonal, Perilaku.
23
EVALUATING THE ROLE OF THE USAID IN COMMUNITY BASED SOLID WASTE MANAGEMENT (CBSWM) PROGRAM (An Analysis on the Perspective of Program Implementation and Its Impact)
Retnayu Prasetyanti Department of Public Administration University of 17 Agustus 1945 Jakarta Email:
[email protected]
ABSTRACT The existence of international actor has become hot issue in this globalization world. Community Based Solid Waste Management (CBSWM) program is one of the commitment of The United States Agency for International Development (USAID) in helping Indonesian government reducing the environmental problems, particularly the problem of waste. Just like another program that is needed to be evaluated and improved, CBSWM also has big attention from public community. The real role of USAID in CBSWM raised a lot of question relates to the success of the program. Many people said agree to the effective role of USAID, and so does the program of CBSWM. The core point to understand the role of USAID is consisted to two urgent questions about the perspective of the program implementation and also the impact that community felt. These two perspectives are the main measurement tool to assess the role of USAID and its key learning of success. While in this research, the quantitative approach the researcher used is Analysis of Variance (ANOVA); it is a technique to test a similarity of mean of the variable in the same time. After that, the analysis of the role of USAID in CBSWM will be derived in theoritical explanation on the sound governance and community empowerment perspective. From this result, the role of USAID was really good in the process of implementation and given good impact to the environmental condition, environmental activity and environmental facility. The failure on the aspect of community welfare does not make a complex problem since the main purpose of the program is in the context of environment. The success of CBSWM program not only comes from the serious role of USAID, it needs community and government total support. For further, local government and community need to hold a closer partnership to maximize the result USAID has achieved and to make a better condition of community welfare. A good quality life of community will determine a good condition of environment. Keywords: Globalization, International actor, USAID, Sound governance, Community empowerment
ABSTRAK Eksistensi aktor internasional menjadi isu yang menarik dalam dunia global. Program masyarakat berbasis manajemen sampah rumah tangga (CBSWM) adalah salah satu bukti komitmen Lembaga Donor Amerika Serikat untuk Pembangunan Internasional 24
(USAID) dalam membantu pemerintah Indonesia mengatasi permasalahan lingkungan, khususnya permasalahan sampah. Seperti program-program lainnya, program ini juga membutuhkan evaluasi dan improvisasi, CBSWM juga mendapatkan perhatian besar dari masyarakat atau publik. Peran nyata USAID dalam program CBSWM memunculkan banyak pertanyaan terkait dengan kesuksesan dari program tersebut. Banyak orang menyatakan sepakat tentang efektifitas peran USAID dan program CBSWM. Poin utama untuk memahami peran USAID terdiri dari dua pertanyaan penting tentang perspektif implementasi program dan juga dampaknya terhadap kepentingan masyarakat. Dua perspektif tersebut adalah dua alat penilaian utama untuk menilai peran USAID dan kunci sukses pembelajarannya. Adapun jenis penelitian dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dan peneliti menggunakan analisis variasi (ANOVA) dimana teknik ini membandingkan kesamaan atau ketidaksamaan antar variabel dalam waktu yang bersamaan. Setelah itu, analisis dari peran USAID dalam program CBSWM akan ditujukan pada eksplanasi teoritis dengan perspektif sound governance dan pemberdayaan masyarakat. Dari hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa USAID memberikan peran yang sangat baik dalam proses implementasi dan memberikan dampak yang baik terhadap kondisi lingkungan, aktivitas lingkungan, dan fasilitas lingkungan. Kegagalan pada aspek kesejahteraan tidak mengakibatkan permasalahan yang kompleks pada tujuan utama dari program ini dalam konteks lingkungan. Kesuksesan program CBSWM tidak hanya karena peran serius dari USAID, tetapi juga membutuhkan dukungan penuh dari masyarakat dan pemerintah. Untuk selanjutnya, pemerintah daerah dan masyarakat membutuhkan adanya kemitraan yang erat untuk memaksimalkan hasil dari USAID yang telah tercapai dan untuk menciptakan kondisi kesejahteraan masyarakat yang lebih baik. Kualitas hidup masyarakat yang baik dinilai dari kondisi lingkungan yang baik. Kata kunci : Globalisasi, Aktor Internasional, Pemberdayaan Masyarakat
25
USAID,
Sound
Governance,
PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA DOKUMEN IMPOR DI P.T SARANA PUBLIC LOGISTICS JAKARTA
Sri Henny Indarti Program Studi Ilmu Administrasi Publik Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta Email:
[email protected]
ABSTRACT This study aims to determine whether there is an influence of human resource competence to quality services of import documents in PT Sarana Public Logistics Jakarta. The title of this research was appointed based on experiences that showed a decrease in the number of service users over the last five years. This research is a quantitative study using statistical testing of simple linear regression. Based on the results of the study, the data obtained the following regression equation: Y = 23.6 + 0,405X. Based on statistical data analysis, the indicators of this study are valid and variables are reliable. The results showed that the hypothesis “r hitung” was greater than r table (0.651> 0.266) with a significance level of 6.095, so that this hypothesis was accepted and there is a positive and significant effect between human resource competence towards service quality of import documents in PT Sarana Public Logistics. Keywords:Competence, Human resources, Quality services
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh kompetensi sumber daya manusia untuk layanan kualitas dokumen impor di PT Sarana Logistik Umum Jakarta. Judul penelitian ini diangkat berdasarkan pengalaman yang menunjukkan penurunan jumlah pengguna layanan selama lima tahun terakhir. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan uji statistik regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan, data yang diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y = 23,6 + 0,405X. Berdasarkan analisis data statistik, indikator penelitian ini adalah valid dan variabel yang dapat diandalkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis "r hitung" adalah lebih besar dari r tabel (0,651> 0,266) dengan tingkat signifikansi 6,095, sehingga hipotesis ini diterima dan ada efek positif dan signifikan antara kompetensi sumber daya manusia terhadap kualitas pelayanan impor dokumen di PT Sarana Umum Logistik. Kata kunci : Kompetensi, Sumber Daya Manusia, Layanan Kualitas.
26
PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN KOMPETENSI SDM TERHADAP EFEKTIVITAS PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA DEPOK Raymundus I Wayan Ray Program Studi Ilmu Administrasi Publik Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta Email:
[email protected]
ABSTRACT This study aims to determine the effect of implementation of human resource policies and the competence of the effectiveness of waste management in Depok. The dependent variable in this study is the effectiveness of waste management, while the independent variable in this study is the implementation of human resource policies and competence. The approach used is quantitative analysis, using primary data obtained from questionnaires. Questionnaires are distributed to 60 respondents, who are civil servants (PNS) from Depok City Sanitation Department. The results were obtained by partial calculation that the implementation of human resources policies and the competence gives positive and significant impact on the effectiveness of waste management. Besides that, the implementation of human resource policies and the competence affects simultaneously positive and gives significant impact on the effectiveness of waste management in Depok. Keywords: Policy Implementation, HR Competence, and Management Effectiveness
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh implementasi kebijakan dan kompetensi SDM terhadap efektivitas pengelolaan sampah di Kota Depok. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Efektivitas Pengelolaan Sampah, sedangkan untuk variabel independen dalam penelitian ini adalah Implementasi Kebijakan dan Kompetensi SDM. Pendekatan yang dipergunakan adalah analisis Kuantitatif, dengan menggunakan data primer yang diperoleh dari penyebaran kuisioner. Kuisiner yang disebarkan kepada 60 orang responden, yang merupakan pegawai Negeri Sipil (PNS) dari Dinas Kebersihan Kota Depok. Hasil penelitian diperoleh perhitungan secara parsial bahwa Implementasi Kebijakan dan Kompetensi SDM berpengaruh positif dan signifikan terhadap Efektivitas Pengelolaan Sampah. Disamping itu Implementasi Kebijakan dan Kompetensi SDM dari hasil perhitungan secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Efektivitas Pengelolaan Sampah di Kota Depok. Kata-kata kunci: Implementasi Kebijakan, Kompetensi SDM, dan Efektivitas Pengelolaan Sampah
27
PENGARUSUTAMAAN GENDER (PUG) DALAM TANTANGAN BUDAYA PATRIARKI Hendra Wijayanto Program Studi Ilmu Administrasi Publik Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta Email:
[email protected]
ABSTRACT The term gender mainstreaming (PUG) refers to the understanding that the concept of gender should be encouraged to be understood by the public. Which emphasizes the aspect of gender equality and social justice role, must be maximized, so that domination and "oppression" of women can be minimized. PUG concept inevitably be faced with socio-cultural and political realities of society, which is still very dominant with a patriarchal culture. The power of patriarchal culture (male power) already attached so strong in the community, even the legitimacy of the woman. This article also wants to raise the issue of the implementation of gender mainstreaming in the context of the strong theoretical patriarchy. This theoretical study shows that the various elements of society, patriarchal culture is still maintained and there is justification to continue. Eventhough, it also related to religious beliefs and traditions that take place. On the other side of a patriarchal culture has also strengthened with the emergence of popular culture which emphasizes aspects of the material, so that women often used as commodities. Keywords: Gender, Gender Mainstreaming, Patriarchy
ABSTRAK Pengarusutamaan jender jangka (PUG) mengacu pada pemahaman bahwa konsep gender harus didorong untuk dipahami oleh masyarakat. Yang menekankan aspek kesetaraan gender dan peran keadilan sosial, harus dimaksimalkan, sehingga dominasi itu dan “penindasan” perempuan dapat diminimalkan. Konsep PUG pasti menjadi dihadapkan dengan realitas sosial-budaya dan politik masyarakat, yang masih sangat dominan dengan budaya patriarki. Kekuatan patriarki budaya (kekuasaan laki-laki) sudah terpasang begitu kuat di masyarakat, bahkan legitimasi wanita. Artikel ini juga ingin menaikkan isu pelaksanaan pengarusutamaan gender dalam konteks patriarki teoritis yang kuat. Penelitian teoritis ini menunjukkan bahwa berbagai elemen masyarakat, budaya patriarki masih dipertahankan dan ada pembenaran untuk melanjutkan. Bahkan Meskipun, hal itu juga terkait dengan keyakinan agama dan tradisi yang berlangsung. Di sisi lain dari budaya patriarki juga telah diperkuat dengan munculnya budaya populer yang menekankan aspek materi, sehingga perempuan sering digunakan sebagai komoditas. Kata-kata kunci: Gender, Pengarusutamaan Gender, Patriarki
28
MENGGAGAS RUANG PUBLIK BERBASIS DEMOKRASI DELIBERATIF: TELAAH DISKURSUS PEMBANGUNAN RUANG PUBLIK TERPADU RAMAH ANAK (RPTRA) DI DKI JAKARTA Dodi Faedluloh Program Studi Ilmu Administrasi Publik Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta Email:
[email protected]
ABSTRACT Jakarta Provincial Government is making efforts to build canals public spehere to change the face of the city by building the Integrated Child Friendly Public Sphere (RPTRA) to support Jakarta into the child friendly city. In contrast to Jürgen Habermas idea that explains the concept of public sphere as a space that is independent and separate from the state and the market, RPTRA is the result of a partnership between the government and companies through CSR. This article is intended to analyze RPTRA in public sphere-based perspective of deliberative democracy. The research result is RPTRA has potential as a deliberative democratic sphere because RPTRA open up opportunities for the public opinion compete with the state and the market as a provider of RPTRA development funds. Keywords: Public Sphere, RPTRA, CSR ABSTRAK Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sedang melakukan upaya membangun kanal-kanal ruang publik untuk merubah wajah kota dengan cara membangun Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) sebagai upaya mendukung Jakarta menjadi Kota Layak Anak. Berbeda dengan gagasan Jürgen Habermas yang menjelaskan konsep ruang publik sebagai ruang yang mandiri dan terpisah dari negara dan pasar, RPTRA justru merupakan hasil dari kemitraan antara pemerintah dengan perusahaan melalui CSR. Artikel ini ditujukan untuk menganalisa RPTRA dalam perspektif ruang publik yang berbasis demokrasi deliberatif. Temuan dari penelitian pustaka ini, RPTRA punya potensi sebagai ruang demokrasi yang deliberatif kerena membuka peluang untuk publik beradu opini dengan pihak negara dan market sebagai penyedia dana pembangunan RPTRA. Kata-kata kunci: Ruang Publik, RPTRA, CSR
29
PENGARUH EFISIENSI PELAYANAN PUBLIK DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI KELURAHAN SUNTER JAYA DI JAKARTA UTARA Eko Warsono Program Studi Ilmu Administrasi Publik Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta Email:
[email protected] ABSTRACT This study aims to find out, "The Effect of Public Service Efficiency and Effectiveness Against Work Discipline Employee Work Sunter Jaya Village, Tanjung Priok subdistrict in North Jakarta" .Variabel dependent in this study is the Employee Work Effectiveness, while the independent variable in this study is the Efficiency Services Public and Work Discipline. The approach used in this study is a quantitative analysis, using primary data obtained from the questionnaire. Questionnaires were distributed to 30 respondents who are employees Sunter Jaya Village, Tanjung Priok subdistrict in North Jakarta. Tests conducted with test instrument validity, reliability and classical assumptions. Further analysis of the data performed by multiple linear regression analysis test, which consists of the F test, the coefficient of determination (R2) and test t.Analisis quantitative data is done using SPSS for windows 16.00. The study concluded from the test results F Efficiency of Public Services and Work Discipline simultaneously affect the effectiveness of Employee Work. T test results in partial Efficiency and Discipline of Public Service Employment positive and significant impact on the effectiveness of Employee Work, Efficiency Variable Public Service has a regression coefficient of 0.972 to 0.05 Variable working discipline has a regression coefficient of 0.035 to 0.05. Results of this testing has resulted in the coefficient of determination (R2) of 0.778. That is 77.8% Employees Work Effectiveness variables can be explained or influenced by variables Efficiency of Public Services and Work Discipline. While the remaining 22.2% is influenced by other variables outside the research. Keywords: Efficiency of Public Service, Labour and Effectiveness Work Discipline Employees ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, “ Pengaruh Efesiensi Pelayanan Publik dan Disiplin Kerja Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan Sunter Jaya, Kecamatan Tanjung Priok di Jakarta Utara“.Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Efektivitas Kerja Pegawai, sedangkan untuk variabel independen dalam penelitian ini adalah Efesiensi Pelayanan Publik dan Disiplin Kerja. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif, dengan menggunakan data primer yang diperoleh dari hasil penyebaran kuisioner. Kuisioner yang disebarkan kepada 30 responden yang merupakan pegawai Kelurahan Sunter Jaya, Kecamatan Tanjung Priok di Jakarta Utara. Pengujian instrumen dilakukan dengan uji validitas, reliabilitas dan asumsi klasik. Selanjutnya analisis data 30
dilakukan dengan uji analisis regresi liner berganda yang terdiri dari uji F, koefisien determinasi (R2) dan uji t. Analisis data dilakukan secara kuantitatif menggunakan alat bantu SPSS for windows 16,00. Penelitian ini menyimpulkan dari hasil uji F efesiensi pelayanan publik dan disiplin kerja secara simultan berpengaruh terhadap efektivitas kerja pegawai. Hasil uji t secara parsial variabel efisiensi pelayanan publik dan disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas kerja pegawai, Variabel efisiensi pelayanan publik memiliki koefisien regresi sebesar 0,972 dengan signifikansi 0,05. Variabel disiplin kerja memiliki koefisien regresi sebesar 0,035 dengan signifikansi 0,05. Hasil pengujian ini menghasikan koefisien determinasi (R2) sebesar 0,778. Artinya 77,8% variabel efektivitas kerja pegawai dapat dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel efesiensi pelayanan publik dan disiplin kerja. Sedangkan sisanya 22,2 % dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini. Kata-kata kunci: Efisiensi Pelayanan Publik, Disiplin Kerja dan Efektivitas Kerja Pegawai
31
PENGARUH PENGAWASAN DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. HELLADIUS MULYA HALIM DI JAKARTA UTARA Yohanes Debrinto Forus Lopi Program Studi Ilmu Administrasi Publik Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
ABSTRACT The aim of this study is ; (1) To determine the effect of work supervision (X1) on employee performance (Y) on PT . Helladius Mulya Halim in North Jakarta. (2) To determine the effect of work motivation (X2) on employee performance (Y) on PT . Helladius Mulya Halim in North Jakarta. (3) To determine the effect of supervision of work (X1) and motivation (X2) on employee performance (Y) on PT . Helladius Mulya Halim in North Jakarta. This type of research the authors use qualitative and quantitative research , as the data obtained later in the form of images, tables and figures. From the figures obtained will be analyzed further in the analysis of the data. This study consists of three variables, namely the supervision and motivation as independent variables (independent) and performance as the dependent variable (dependent) while the data collection is done by distributing questionnaires to employees of PT . Helladius Mulya Halim in North Jakarta."Accidental sampling" is sampling technique by accident, anyone who by chance met the researchers can be used as a sample is deemed the person who happened to be found suitable as a data source, in this case the employee on PT. Helladius Mulya Halim in North Jakarta. The samples taken from a population of 50 respondents affordable as many as 70 people. The collected data were then analyzed using SPSS for Windows, The tool analyzes using simple and multiple regression. Research results obtained are (1) the supervision of the work (X1) significant influence on employee performance (Y) on PT. Helladius Mulya Halim in North Jakarta. (2) work motivation (X2) significant influence on employee performance (Y) on PT. Helladius Mulya Halim in North Jakarta. (3) supervision of work (X1) and motivation (X2) significant influence on employee performance (Y) on PT. Helladius Mulya Halim in North Jakarta . Key Word : Supervision; Motivation; Employees Performance ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah; (1) Untuk mengetahui pengaruh pengawasan kerja (X1) terhadap prestasi kerja karyawan (Y) pada PT. Helladius Mulya Halim di Jakarta Utara. (2) Untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja (X2) terhadap prestasi kerja karyawan (Y) pada PT. Helladius Mulya Halim di Jakarta Utara. (3) Untuk mengetahui pengaruh pengawasan kerja (X1) dan motivasi kerja (X2) terhadap prestasi kerja karyawan (Y) pada PT. Helladius Mulya Halim di Jakarta Utara. Jenis penelitian ini penulis menggunakan penelitian kualitatif dan kuantitatif, karena data yang diperoleh nantinya berupa gambar, tabel dan angka. Dari angka yang diperoleh akan dianalisis lebih lanjut dalam analisis data. Penelitian ini terdiri atas tiga variabel, yaitu pengawasan dan motivasi sebagai variabel bebas (independent) dan prestasi kerja sebagai variabel terikat (dependent). Sedangkan pengumpulan data dilakukan 32
melalui penyebaran kuesioner kepada karyawan PT. Helladius Mulya Halim di Jakarta Utara. Teknik Pengambilan sampel dengan teknik “accidental sampling” atau “sampling aksidental” yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat dijadikan sebagai sampel bila dipandang orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data, dalam hal ini adalah karyawan pada PT. Helladius Mulya Halim di Jakarta Utara. Adapun sampel yang diambil sebanyak 50 responden dari populasi terjangkau sebanyak 70 orang. Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis dengan menggunakan program SPSS for Windows, Adapun alat analisis menggunakan regresi sederhana dan berganda. Hasil penelitian yang didapatkan adalah (1) pengawasan kerja (X1) berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja karyawan (Y) pada PT. Helladius Mulya Halim di Jakarta Utara. (2) Motivasi kerja (X2) berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja karyawan (Y) pada PT. Helladius Mulya Halim di Jakarta Utara. (3) pengawasan kerja (X1) dan motivasi kerja (X2) berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja karyawan (Y) pada PT. Helladius Mulya Halim di Jakarta Utara. Kata-kata kunci: Pengawasan; Motivasi, Prestasi Kerja
33
PENGARUH PROFESIONALISME KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PUBLIK PADA KANTOR KECAMATAN KELAPA GADING JAKARTA UTARA Anshar Program Studi Ilmu Administrasi Publik Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
ABSTRACT The dependent variable in this research is the quality of public services. Meanwhile, the independent variable is the professionalism of the work and the working environment. The data used in this research is the primary data obtained from the questionnai re research. This research was conducted against 50 respondents. Method of determination of the sample used is the accidental method of sampling, data analysis using SPSS. The result of this research has proven that partially professionalism of work and wo rk environment significantly influential to the quality of public services. Keywords: Professionalism, Work Environment, The Quality of Public Services ABSTRAK Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kualitas pelayanan publik. Sedangkan, variabel independen adalah profesionalisme kerja dan lingkungan kerja. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari kuisioner penelitian. Penelitian ini dilakukan terhadap 50 responden. Metode penentuan sampel menggunakan metode accidental sampling, analisis data menggunakan SPSS. Hasil penelitian ini, membuktikan bahwa secara parsial, profesionalisme kerja dan lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kualitas pelayanan publik. Secara simultan kedua variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Kata-kata kunci: Profesionalisme Kerja, Lingkungan Kerja, Kualitas Pelayanan Publik.
34
PERANAN PENGAWASAN DAN SIKAP APARAT SATPOL PP TERHADAP PENEGAKAN DISIPLIN PEDAGANG KAKI LIMA DI WILAYAH KELURAHAN SUNGAI BAMBU JAKARTA UTARA
Muhamad Dadi Program Studi Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
ABSTRACT This study aims to identify and examine how much oversight role and attitude of municipal police officers, either partially (individually) or simultaneously (together) to enforce discipline street vendors in the area of North Jakarta Sungai Bambu. This study uses a survey approach with descriptive and verification forms and explanatory associative type of research. The hypothesis that there is expected to influence the attitude of surveillance and municipal police officers, either partially or simultaneously to disciplinary hawkers in Urban Village Sungai Bambu, North Jakarta. The samples authors set by 90 respondents or 50% of the sample population of 180 merchants K5 using Simple Random Sampling. While data analysis technique used is multiple regression or multivariate. Results of empirical data through a statistical test to simultaneously show that the variable control (X1) and variable attitude of municipal police officers (X2), has a level of relationship that is koef. correlation (R) of 0.623 or 62.3% and koef. determination (R2) of 0.388 or 38.8% variable affecting the enforcement of discipline (Y) interpreted Medium. The test results of simultaneous hypothesis t test. t.tab hit of 3783 and amounted to 1.980, and F test F.tab hit by 27 575 and amounted to 1.390 of the two variables above shows positive and significant impact. Proved that the variable control and attitude Satpol PP effect, the present condition occurs intensity of social change, so that an increase in monitoring in parallel is always followed by a change of attitude Satpol PP, and in turn positively affects the enforcement of discipline hawkers in the area of Sungai bamboo North Jakarta. Furthermore, it should be built upon and enhanced formal education municipal police officers in order to understand the changing dynamics of the community, so that it can respond to the phenomenon of society, especially street vendors in the area of Sungai Bambu North Jakarta. Besides it is necessary plus the number of municipal police personnel at the village level, because it considers the area. Keywords : Role, Monitoring, Attitude, Discipline Employees. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menelaah seberapa besar peranan pengawasan dan sikap aparat Satpol PP, baik secara parsial (sendiri-sendiri) maupun secara simultan (bersama-sama) terhadap penegakan disiplin Pedagang Kaki Lima di wilayah Kelurahan Sungai Bambu Jakarta Utara. Penelitian ini menggunakan pendekatan survei dengan bentuk diskriptif dan verifikatif serta jenis penelitian eksplanatoris assosiatif. Hipotesis yang diharapkan terdapat pengaruh pengawasan dan sikap aparat Satpol PP, baik secara parsial maupun secara simultan terhadap penegakan disiplin pedagang kaki lima di Wilayah 35
Kelurahan Sungai Bambu Jakarta Utara. Penentuan sampel penulis tetapkan sebesar 90 responden atau sampel 50 % dari populasi sebesar 180 pedagang K5 dengan menggunakan Simple Random Sampling. Sedangkan teknik analisa data yang digunakan adalah regresi berganda atau multivariate. Hasil data empiris melalui uji statistik secara simultan menunjukkan bahwa variable pengawasan (X1) dan variable sikap aparat Satpol PP (X2), mempunyai tingkat hubungan yaitu koef. korelasi ( R ) sebesar 0,623 atau 62,3% dan koef. determinasi ( R2 ) sebesar 0,388 atau 38,8% mempengaruhi variable penegakan disiplin (Y) di interpretasikan Sedang. Adapun hasil uji hipotesis secara simultan uji t. hit sebesar 3.783 dan t.tab sebesar 1.980, dan uji F. hit sebesar 27.575 dan F.tab sebesar 1.390 dari kedua variable diatas menunjukkan berpengaruh positif dan signifikan. Terbukti bahwa variabel pengawasan dan sikap aparat Satpol PP berpengaruh, kondisi sekarang terjadi intensitas perubahan sosial, sehingga peningkatan dalam melakukan pengawasan secara parallel selalu di ikuti dengan perubahan sikap aparat Satpol PP, dan pada gilirannya berpengaruh positif terhadap penegakan disiplin pedagang kaki lima di wilayah Kelurahan Sungai Bambu Jakarta Utara. Selanjutnya, perlu dibangun dan ditingkatkan pendidikan formal aparat Satpol PP agar dapat memahami perubahan dinamika masyarakat, sehingga dapat merespon fenomena masyarakat khususnya pedagang kaki lima di wilayah Kelurahan Sungai Bambu Jakarta Utara. Disamping itu perlu ditambah jumlah personil Satpol PP di tingkat Kelurahan, karena mempertimbangkan luas wilayah. Kata-kata kunci: Pengawasan, Penegakan disiplin
36
PENGARUH TUNJANGAN KINERJA DAERAH TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA KANTOR KECAMATAN TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA Arie Septianto Program Studi Ilmu Administrasi Publik Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta Email:
[email protected]
ABSTRACT This study aimed to analyze the effect, the degree of relationship, the amount of the contribution and significance level between Local Performance Allowance on Job Satisfaction In the district of Tanjung Priok, North Jakarta. To determine the influence of the distribution of the questionnaire carried out a questionnaire to 51 respondents in the sample in this study. Based on the results obtained by the value of r (correlation) of 0.714 or 71, 4% indicates that the level of relationship strength, and determination coefficient of 0.509 or 50.9% thus influence the level of local performance allowance for employee job satisfaction by 50, 9 % strong category. The test results show that the hypothesis t calculation 10.179 more than t calculation table of 1,68., 10,179 > 1,68 t table means the alternative hypothesis is accepted by rejecting the null hypothesis. The conclusion is local performance allowance has significant effect on employee job satisfaction. Keywords: Performance Benefits, and Job Satisfaction
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh, derajat hubungan, besarnya kontribusi dan tingkat signifikansi antara Tunjangan Kinerja Daerah terhadap Kepuasan Kerja Pada Kecamatan Tanjung Priok Jakarta Utara. Untuk mengetahui besarnya pengaruh tersebut, dilakukan penyebaran kuesioner berupa angket kepada 51 orang responden sebagai sampel dalam penelitian ini. Berdasar hasil penelitian diperoleh nilai r (korelasi) sebesar 0,714 atau 71, 4 % ini menunjukkan tingkat bahwa hubungan yang Kuat, dan koefisien determinasi sebesar 0,509 atau 50,9 % dengan demikian tingkat pengaruh Tunjangan Kinerja Daerah terhadap Kepuasan Kerja Pegawai sebesar 50, 9 % kategori Kuat. Adapun hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa thitung sebesar 10,179 lebih dari t tabel sebesar 2,086 thitung 10,179 > t tabel 1,68 berarti hipotesis alternatif diterima dengan menolak hipotesis nol. Kesimpulan bahwa Tunjangan Kinerja Daerah berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Kerja Pegawai. Kata Kunci : Tunjangan Kinerja, dan Kepuasan Kerja
37
PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DI KANTOR KECAMATAN KELAPA GADING DI JAKARTA UTARA
Sarip Program Studi Ilmu Administrasi Publik Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta Email:
[email protected]/
[email protected]
ABSTRACT This study aims to determine the effect of variables Leadership and Work Motivation, against employee performance Civil Service Police Unit in the District Office in Kelapa Gading, North Jakarta. The dependent variable in this research is the employee performance, while the independent variable in this study Leadership and Motivation Work. Penedekatan used in this research is quantitative descriptive, using primary data obtained from the questionnaire. Questionnaires were distributed to 50 respondents which is the District Officer Kelapa Gading in North Jakarta. Testing is done with the instrument validity and reliability test. Further data analysis was done with the test analysis of simple linear regression for a variable Leadership and variable working motivation with T test, while for variable employee performance using test linear consisting of F test, the coefficient of determination (R2) and the T-test, data analysis is done quantitatively using SPSS for windows study concluded from the results of the F test that leadership and work motivation simultaneously significant effect on employee performance. T test results in partial Leadership and Work Motivation positive and significant impact on employee performance. Results of testing the coefficient of determination (R2) Model summary shows the Coefficient of Determination Adjustend R Square of 0.604 or 60.4%, which means that the ability of Leadership and Motivation Work variables can explain Employee Performance at the District Office Kelapa Gading in North Jakarta is 60.4% , The remaining 39.6% is explained by other variables outside of the study variables. The coefficient of determination using Adjustend R Square, because more than one independent variable (regression), whereas if only one independent variable (simple regression), the coefficient of determination shall be calculated from r square. Keywords: Leadership, Work Motivation and Performance Officer ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel Kepemimpinan, dan Motivasi Kerja,terhadap Kinerja pegawai Satuan Polisi Pamong Praja di Kantor Kecamatan Kelapa Gading di Jakarta Utara. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Kinerja Pegawai, sedangkan untuk variabel independen dalam penelitian ini Kepemimpinan dan Motivasi Kerja. Penedekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, dengan menggunakan data primer yang diperoleh dari hasil penyebaran kuisioner. Kuisioner yang disebarkan kepada 50 responden yang merupakan Pegawai Kecamatan Kelapa Gading di Jakarta Utara. Pengujian instrumen dilakukan dengan uji validitas dan uji reliabilitas. Selanjutnya analisis data dilakukan dengan uji analisis regresi liner sederhana untuk variabel 38
Kepemimpinan dan variabel Motivasi Kerja dengan uji T, sedangkan untuk variabel Kinerja Pegawai menggunakan uji linier berganda yang terdiri dari uji F, koefisien determinasi (R2) dan uji T, analisis data dilakukan secara kuantitatif menggunakan alat bantu SPSS for windows Penelitian ini menyimpulkan dari hasil uji F bahwa Kepemimpinan dan Motivasi Kerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Pegawai. Hasil uji t secara parsial variabel Kepemimpinan, dan Motivasi Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Pegawai. Hasil pengujian koefisien determinasi (R2) Model summary menunjukkan Koefisien Determinasi Adjustend R Square sebesar 0,604 atau sebesar 60,4% yang berarti bahwa kemampuan variabel Kepemimpinan dan Motivasi Kerja dapat menjelaskan Kinerja Pegawai di Kantor Kecamatan Kelapa Gading di Jakarta Utara adalah sebesar 60,4%. Sedang sisanya sebesar 39,6% dijelaskan oleh variabel lain diluar dari variabel penelitian ini. Koefisien determinasi menggunakan Adjustend R Square, karena variabel bebas lebih dari satu (regresi berganda), sedangkan apabila variabel bebas hanya satu (regresi sederhana), maka koefisien determinasi akan dihitung dari r square. Kata-kata kunci: Kepemimpinan, Motivasi Kerja dan Kinerja Pegawai
39
ANALISIS KUALITAS PELAYANAN DAN PERILAKU APARAT PTSP DALAM PENGURUSAN PERIJINAN DAN NON PERIJINAN TERHADAP KEPUASAN MASYARAKAT. ( Studi pada Kelurahan Sungai Bambu Jakarta Utara)
Untung Surapati Program Studi Ilmu Administrasi Publik Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
ABSTRACT This study aims to identify and examine how much influence the quality of service and behavior PTSP apparatus, either partially (individually) or simultaneously (together) to the satisfaction of the people in the necessary permits and non licensing. This study uses a survey approach with descriptive and verification forms and explanatory associative type of research. The hypothesis that there is expected to influence the quality of service and the behavior of OSS officers in the management of licensing and non-licensing, either partially or simultaneously to the satisfaction of the people of North Jakarta Sungai Bambu. Sampling, using a formula that satisfaction index (Element 5 + 1) x 10 = 60 or 30% of the applicant amounted to 200 person / month and Sampling incidental. While data analysis technique used is multiple regression or multivariate. Results of empirical data through simultaneous statistical tests showed that the variable quality of service (X1) and variable behavior PTSP apparatus (X2), has a level of relationship that is koef. correlation (R) of 0.708 or 70.8% and koef. determination (R2) of 0.502 or 50.2% affecting people's satisfaction variable (Y) is interpreted Strong. The test results of simultaneous hypothesis t test. hit by 4,359> 2,000 t tab, and hit by 28 680 F test> F tab amounted to 3,150, of the two independent variables above shows positive and significant effect on the dependent variable. In conclusion, it is evident that the variable quality of service and the behavior of PTSP influential forces, currently there is a change in improving the quality of care and follow changes in the behavior of the apparatus, so that the positive effect on the satisfaction of the people in Sungai Bambu North Jakarta. Suggestions, needs to be built and improved service and public confidence in the authorities in general and special village PTSP apparatus. Keywords : PTSP, Services and Conduct Officers, Public Satisfaction. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menelaah seberapa besar pengaruh kualitas pelayanan dan perilaku aparat PTSP, baik secara parsial (sendiri-sendiri) maupun secara simultan (bersama-sama) terhadap kepuasan masyarakat dalam pengurusan perijinan dan non perijinan. Penelitian ini menggunakan pendekatan survey dengan bentuk diskriptif dan verifikatif serta jenis penelitian eksplanatoris assosiatif. Hipotesis yang diharapkan terdapat pengaruh kualitas pelayanan dan perilaku aparat PTSP dalam pengurusan perijinan dan non perijinan, baik secara parsial maupun secara simultan terhadap kepuasan masyarakat Kelurahan Sungai Bambu Jakarta Utara. Penentuan sampel, menggunakan rumus indek kepuasan yaitu ( 5 Unsur + 1 ) x 10 = 60 orang atau 30% dari pemohon sebesar 200 orang/ 40
bulan dan Sampling incidental. Sedangkan teknik analisa data yang digunakan adalah regresi berganda atau multivariate. Hasil data empiris melalui uji statistic secara simultan menunjukkan bahwa variable kualitas pelayanan (X1) dan variable perilaku aparat PTSP (X2), mempunyai tingkat hubungan yaitu koef. korelasi ( R ) sebesar 0,708 atau 70,8 % dan koef. determinasi (R2) sebesar 0,502 atau 50,2 % mempengaruhi variable kepuasan masyarakat (Y) di interpretasikan Kuat. Adapun hasil uji hipotesis secara simultan uji t. hit sebesar 4.359 > t tab sebesar 2.000, dan uji F hit sebesar 28.680 > F tab sebesar 3.150 ,dari kedua variable independen diatas menunjukkan berpengaruh positif dan signifikan terhadap variable dependen. Kesimpulan, terbukti bahwa variable kualitas pelayanan dan perilaku aparat PTSP berpengaruh, saat ini sedang terjadi perubahan dalam peningkatan kualitas pelayanan dan di ikuti perubahan perilaku aparat, sehingga berpengaruh positif terhadap kepuasan masyarakat di Kelurahan Sungai Bambu Jakarta Utara. Saran, perlu dibangun dan ditingkatkan pelayanan dan kepercayaan masyarakat kepada aparat Kelurahan secara umum dan khusus aparat PTSP. Kata-kata kunci: PTSP, Pelayanan dan Perilaku Aparat, Kepuasan Masyarakat
41
PENGARUH KEMAMPUAN DAN LOYALITAS KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DI KELURAHAN KEBON BAWANG DI JAKARTA UTARA
Suhendar Program Studi Ilmu Administrasi Publik Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta Email:
[email protected]
ABSTRACT This study aims to determine: Capability and Loyalty Effect Against Job Performance Employees Work At Office Kebon Bawang, Tanjung Priok subdistrict in North Jakarta ".Variabel dependent in this study is the Employee Job Performance while the independent variable in this study is the ability and Loyalty Work , The approach used in this study is a quantitative analysis, using primary data obtained from the questionnaire. Questionnaires were distributed to all employees Kebon Bawang, Tanjung Priok subdistrict in North Jakarta. This research was conducted by collecting data both from the literature and previous research, other than that of primary data obtained from the questionnaire that was distributed to the respondents. Then the data that has been processed is used to analyze the research hypothesis. T test results in partial Work Capability positive and significant impact on Employee Job Performance, as well as the Working Loyalty positive and significant impact on Employee Job Performance. From the simultaneous analysis found that the Work Capability and Loyalty positive and significant impact on Employee Job Performance. Keywords: Ability, Loyalty Work and Job Performance Employees ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : Pengaruh Kemampuan dan Loyalitas Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai di Kantor Kelurahan Kebon Bawang, Kecamatan Tanjung Priok di Jakarta Utara“.Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Prestasi Kerja Pegawai sedangkan untuk variabel independen dalam penelitian ini adalah Kemampuan dan Loyalitas Kerja. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif, dengan menggunakan data primer yang diperoleh dari hasil penyebaran kuisioner. Kuisioner yang disebarkan kepada seluruh pegawai Kelurahan Kebon Bawang, Kecamatan Tanjung Priok di Jakarta Utara yang berjumlah 30 orang Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data baik dari beberapa literatur dan penelitian terdahulu, selain itu dari data primer yang diperoleh dari kusioner yang telah disebarkan ke responden. Kemudian data yang telah diolah dipakai untuk menganalisis hipotesis penelitian. Hasil uji t secara parsial variabel Kemampuan Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Prestasi Kerja Pegawai, begitu pula Loyalitas Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Prestasi Kerja
42
Pegawai. Dari analisis secara simultan diperoleh bahwa Kemampuan dan Loyalitas Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Prestasi Kerja Pegawai. Kata-kata kunci: Kemampuan, Loyalitas Kerja dan Prestasi Kerja Pegawai
43
PENGARUH PELAYANAN DAN LOYALITAS PEGAWAI TERHADAP KEPUASAN MASYARAKAT DALAM MENGURUS KARTU TANDA PENDUDUK DI KELURAHAN KELAPA GADING TIMUR DI JAKARTA UTARA Andi Marta Program Studi Ilmu Administrasi Publik Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta Email:
[email protected]/
[email protected]
ABSTRACT This study uses primary data through surveys, survey research methods can be analyzed in accordance with the wishes and needs of researchers, for example, to see the influence of the independent variables or to predict future behavior. The aim of this study was to determine the effect of service and loyalty of employees to the satisfaction of the public in obtaining an identity card in the Village East in Kelapa Gading, North Jakarta. People's satisfaction is a construct that stands alone and is affected by the service. Services can also affect employee loyalty directly, if the performance according to expectations, the people will be satisfied, if the performance to exceed expectations, then people will feel very satisfied (delighted). The approach used in this study is a quantitative analysis, using primary data obtained from the questionnaire. other than that of primary data obtained from the questionnaire that was distributed to the respondents. Then the data that has been processed is used to analyze the research hypothesis. T test results in partial positive and significant impact services to the satisfaction of the people in the care of the National Identity Card, as well as Employee Loyalty positive and significant impact on the care of the Public Satisfaction Pendududuk Identity Card. From the simultaneous analysis showed that Services and Employee Loyalty positive and significant impact to the satisfaction of the Society. Keywords: Care, Employee Loyalty, and Community Satisfaction. ABSTRAK Penelitian ini menggunakan data primer melalui survey, metode penelitian survey bisa dianalisa sesuai dengan keinginan dan kebutuhan peneliti, misalnya untuk melihat pengaruh independen variabel atau untuk meramalkan perilaku di masa datang. Tujuan dari pada penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pelayanan dan loyalitas pegawai terhadap kepuasan masyarakat dalam mengurus kartu tanda penduduk di Kelurahan Kelapa Gading Timur di Jakarta Utara. Kepuasan masyarakat adalah merupakan konstruk yang berdiri sendiri dan dipengaruhi oleh pelayanan. Pelayanan juga dapat mempengaruhi loyalitas pegawai secara langsung, jika kinerja sesuai harapan maka
44
masyarakat akan merasa puas, jika kinerja sampai melebihi harapan, maka masyarakat akan merasa sangat puas (delighted). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif, dengan menggunakan data primer yang diperoleh dari hasil penyebaran kuisioner. selain itu dari data primer yang diperoleh dari kusioner yang telah disebarkan ke responden. Kemudian data yang telah diolah dipakai untuk menganalisis hipotesis penelitian.
Hasil uji t secara parsial variabel Pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan masyarakat dalam mengurus Kartu Tanda Penduduk, begitu pula Loyalitas Pegawai berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan Masyarakat dalam mengurus Kartu Tanda Pendududuk. Dari analisis secara simultan diperoleh bahwa Pelayanan dan Loyalitas Pegawai berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan Masyarakat. Kata Kunci : Pelayanan, Loyalitas Pegawai, dan Kepuasan Masyarakat.
45
PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR CAMAT TANJUNG PRIOK DI JAKARTA UTARA Kamajaya Program Studi Ilmu Administrasi Publik Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta Email:
[email protected]
ABSTRACT This study aims to determine the effect of variables of leadership, culture and oeganisasi, the performance of employees at the District Office in Tanjung Priok, North Jakarta. The dependent variable in this study is the performance of employees, while the independent variables in the study of leadership and organizational culture. Penedekatan used in this research is quantitative analysis, using primary data obtained from the questionnaire. Questionnaires were distributed to 55 respondents who are employees of the District and Village employees within the district of Tanjung Priok in North Jakarta. Tests conducted with test instrument validity, reliability and classical assumptions. Further analysis of the data performed by multiple linear regression analysis test, which consists of the F test, the coefficient of determination (R2) and test t.analisis quantitative data is done using SPSS for windows 16.00. The study concluded from the results of the F test that leadership and organizational culture simultaneously influence on employee performance. T test results in partial, leadership, and organizational culture influence on employee performance, leadership variable has a regression coefficient of 11.488 with the 0.05 Variable organizational culture has a regression coefficient of 8.040 to 0.05. Results of these tests produce the coefficient of determination (R2) of 0.706 means that 70.6% variable employee performance can be explained or influenced by variables of leadership and organizational culture. Keywords: Leadership, Organizational Culture and Performance Officer ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel kepemimpinan, dan budaya oeganisasi, terhadap kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Tanjung Priok di Jakarta Utara. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja pegawai, sedangkan untuk variabel independen dalam penelitian ini kepemimpinan dan budaya organisasi. Penedekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif, dengan menggunakan data primer yang diperoleh dari hasil penyebaran kuisioner. Kuisioner yang disebarkan kepada 55 responden yang merupakan pegawai Kecamatan dan pegawai Kelurahan dalam lingkungan Kecamatan Tanjung Priok di Jakarta Utara. Pengujian instrumen 46
dilakukan dengan uji validitas, reliabilitas dan asumsi klasik. Selanjutnya analisis data dilakukan dengan uji analisis regresi liner berganda yang terdiri dari uji F, koefisien determinasi (R2) dan uji t.analisis data dilakukan secara kuantitatif menggunakan alat bantu SPSS for windows 16,00. Penelitian ini menyimpulkan dari hasil uji F bahwa kepemimpinan dan budaya organisasi secara simultan berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Hasil uji t secara parsial variabel kepemimpinan, dan budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai, Variabel kepemimpinan memiliki koefisien regresi sebesar 11,488 dengan signifikansi 0,05 Variabel budaya organisasi memiliki koefisien regresi sebesar 8,040 dengan signifikansi 0,05. Hasil pengujian ini menghasilkan koefisien determinasi (R2) sebesar 0,706 Artinya 70,6 % variabel kinerja pegawai dapat dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel kepemimpinan dan budaya organisasi. Kata Kunci : Kepemimpinan, Budaya Organisasi dan Kinerja Pegawai
47
KEBIJAKAN RELOKASI PEDAGANG IKAN DI KAWASAN BANTARAN SUNGAI CILIWUNG
Angga Bayu Saputra & Rhama Dhonny Program Studi Ilmu Administrasi Publik Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta Email:
[email protected]
ABSTRACT This study analyzed the implementation of the relocation policy trader Ciliwung riverbanks in the area, this is one manifestation of the real work of the local government of Jakarta in tackling the problem of flood prevention and also to the arrangement of the city to restore its function as before. By not allowing the traders who trade just to make the driving factor for the policy pursued by the Jakarta regional government. But as it is known, the efforts undertaken by the government of Jakarta area there must be an inhibiting factor that is done by some merchants, one of them refused to do the relocation to the place of business is good and decent, because already comfortable. But with the steps taken by the government and the right strategy, these things can be done well. Keywords: Demolition, Traders, Relocation, Ciliwung Riverbank. ABSTRAK Penelitian ini menganalisis tentang pengimplementasian kebijakan relokasi pedagang di kawasan bantaran sungai ciliwung, ini adalah salah satu wujud kerja nyata Pemprov DKI Jakarta dalam menangani penanggulangan masalah banjir dan juga melakukan penataan kota untuk mengembalikan fungsinya seperti semula. Dengan tidak membiarkan para pedagang yang berdagang begitu saja menjadikan faktor pendorong bagi kebijakan yang di lakukan oleh Pemprov DKI Jakarta. Namun sebagaimana yang diketahui, adanya upaya-upaya yang dilakukan oleh pemprov DKI Jakarta pasti ada faktor penghambat yang di lakukan oleh sebagian pedagang, salah satunya menolak untuk dilakukan relokasi ketempat usaha yang baik dan layak, dikarenakan sudah merasa nyaman. Tetapi dengan langkah-langkah yang di lakukan pemerintah dan strategi yang tepat, hal-hal tersebut bisa dilakukan dengan baik. Kata-kata kunci: Penertiban, Pedagang, Relokasi, Bantaran sungai ciliwung
48
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA DI PULAU PRAMUKA KEPULAUAN SERIBU Fickri Hendriyana & Wahyu Setiaji Program Studi Ilmu Administrasi Publik Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta Email:
[email protected] ABSTRACT Community development activity aims to develop a particular group in a specific area. This development is usually known as community empowerment. Community empowerment comes into the society that actively involved in the process of development. Empowerment means to make an independent community, able to explore all potentials in a certain area, and help people to free from backwardness or poverty. Each region has potential, conditions, and unique characteristic. The point is that each region has typical difference in other regions. For this reason, in an effort to empower, local community must be involved in development activities. Because people own local potential and know regional condition very well. Local government just acts as a facilitator that supports community empowerment program. Keywords: community empowerment, poverty, tourism management
ABSTRAK Kegiatan pengembangan masyarakat merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan suatu kelompok tertentu di suatu daerah. Pengembangan masyarakat tersebut biasa dikenal dengan istilah pemberdayaan (empowerment) masyarakat. Pemberdayaan berpusat pada rakyat sehingga rakyat berperan aktif dalam proses pembedayaan tersebut. Pemberdayaan masyarakat bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang mandiri, mampu menggali dan memanfaatkan potensi-potensi yang ada didaerahnya, dan membantu masyarakat untuk terbebas dari keterbelakangan atau kemiskinan. Setiap daerah memiliki potensi, kondisi, dan karakteristik masyarakat yang berbeda-beda. Intinya bahwa masing-masing daerah memiliki ciri khas yang berbeda dengan daerah lainnya. Untuk itu dalam upaya pemberdayaan, masyarakat daerah setempat harus lebih banyak terlibat dalam kegiatan tersebut. Karena masyarakatnya lebih mengetahui potensi dan kondisi daerah. Pemerintah hanya bertindak sebagai fasilitator yang mendukung program pemberdayaan. Kata-kata kunci: pemberdayaan masyarakat, kemiskinan, pengelolaan pariwisata
49
GOOD GOVERNANCE DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU DI KELURUHAN TUGU SELATAN JAKARTA UTARA Vita Rachmawati Program Studi Ilmu Administrasi Publik Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta Email:
[email protected] Azra Putri N Program Studi Ilmu Administrasi Publik Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta Email: Azrra
[email protected]
ABSTRACT The Indonesian government instructed all regional heads to immediately implement a licensing service one stop. Simplification is an attempt shortening the service time, the procedure, and the cost of providing licensing and non-licensing. Perizinana dalah legality Award to an individual or business / specific activities, either in the form of license or business registration certificate. Enforcement of One Stop Services (OSS) is expected to be able to cut the time and costs required to manage licensing. The result of licensing services more effective, easier and cheaper. In order to achieve a good public service does a lot of things that need to be repaired and one reform the bureaucracy. Regulation of the Minister of Home Affairs Number 24 Year 2006 regarding Implementation Guidelines Licensing One Stop, which kind of institutional delegated to the regions to choose the appropriate type of institution, whether of an agency, office or agency tailored to the capabilities and needs of the region in managing it. Keywords: Public Service, Innovation, Good Governance
ABSTRAK Pemerintah Indonesia menginstruksikan kepada seluruh kepala daerah agar dapat segera menerapkan pola pelayanan perizinan terpadu satu pintu. Penyederhanaan pelayanan adalah upaya penyingkatan terhadap waktu, prosedur, dan biaya pemberian perizinan dan non perizinan. Perizinana dalah pemberian legalitas kepada seseorang atau pelaku usaha/ kegiatan tertentu,baik dalam bentuk izin maupun tanda daftar usaha. Pemberlakuan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) ini diharap kan mampu memangkas waktu dan biaya yang dibutuhkan untuk mengurus perizinan. Hasilnya pelayanan perizinan lebih efektif, mudah dan murah. Guna mencapai suatu pelayanan publik yang baik memang banyak hal-hal yang perlu diperbaiki dan salah satunya melakukan pembaharuan birokrasi. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 24 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Perizinan Terpadu Satu Pintu, yang jenis kelembagaannya diserahkan kepada daerah untuk memilih jenis lembaga yang sesuai, apakah berbentuk dinas, kantor atau badan yang disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan daerah dalam mengelolanya. Kata-kata kunci: Inovasi, Good Governance 50
KINERJA BIROKRASI PEMERINTAH DALAM PELAYANAN KEPADA PUBLIK Mochamad Toif Program Studi Ilmu Administrasi Publik Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
ABSTRACT When we hear the word "beraucracy", it will appear in our mind, things about crowded procedures, unarranged files, unsent lettres, undistribute jobs and so on. All of those are caused by the very bad beraucracy system. However, is the beraucracy established to do all things mentioned above? History has record that concept of beraucracy was based on rationalization of job distribution which could not be overcome individually. This writing contains about how to change the paradigme of beraucracy emphasizes the role of people. The old view that sees beraucracy as a symbol of saccrade power must be changed. Because in the democratic era, the power is held by civilian or people. Thus, when the beraucracy activities are not in accordance with the will of people, the beraucracy must be responsible to them. Keyword: Beraucracy, Public Service, Performance
ABSTRAK Ketika kita mendengar kata "birokrasi", maka akan muncul dalam pikiran kita, hal-hal tentang prosedur ramai, file tidak diatur, letters terkirim, pekerjaan undistribute dan sebagainya. Semua dari mereka disebabkan oleh sistem birokrasi yang sangat buruk. Namun, yang beraucracy yang didirikan untuk melakukan semua hal yang disebutkan di atas? Sejarah memiliki catatan yang konsep beraucracy didasarkan pada rasionalisasi distribusi pekerjaan yang tidak bisa diatasi secara individual. Penulisan ini berisi tentang bagaimana mengubah paradigme yang dari beraucracy menekankan peran orang. Pandangan lama yang melihat beraucracy sebagai simbol kekuasaan saccrade harus diubah. Karena di era demokrasi, kekuasaan dipegang oleh sipil atau orang-orang. Dengan demikian, ketika kegiatan birokrasi tidak sesuai dengan kehendak rakyat, beraucracy harus bertanggung jawab kepada mereka. Kata-kata kunci: Birokrasi, Pelayanan Publik, Kinerja
51
SUATU KAJIAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DI INDONESIA Wiwit Kurniasih Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
[email protected] Abstract Providing services that meet established standards indeed be parts that need to be observed. While this is still often perceived that the minimum service quality though still far from the expectations of society. Even more worrying, the public is almost totally understand exactly about the services that should be accepted and in accordance with standard procedures by government services. Masyarakatpun reluctant to complain when receiving a bad service, almost certainly they are resigned to the pickup service. One thing that is lately in question are in the areas of public service (Public Service), especially in terms of quality or the quality of service to the community of the government apparatus. The government as a service provider (Service Provider) for the public are required to provide a quality service. Especially in the era of regional autonomy, from the quality of their services will be increasingly challenged government officials to optimal and able to answer the demands of the higher of the community, both in terms of quantity and in terms of quality of their service. Improved public service delivery can be done with a priority need for clarity of procedures of public services, transparency of cost, lack of certainty time Completion affairs, settlement of affairs in the manner intended, proof of receipt given, clarity in technical requirements and administrative, the need for ease of access , as well as the law on public service delivery so that public services can be improved because there are minimum standards. Keywords: Quality of service, public service and public service providers Abstrak Pemberian pelayanan yang memenuhi standar yang telah ditetapkan memang menjadi bagian yang perlu dicermati. Saat ini masih sering dirasakan bahwa kualitas pelayanan minimum sekalipun masih jauh dari harapan masyarakat. Yang lebih memprihatinkan lagi, masyarakat hampir sama sekali tidak memahami secara pasti tentang pelayanan yang seharusnya diterima dan sesuai dengan prosedur pelayanan yang baku oleh pemerintah. Masyarakatpun enggan mengadukan apabila menerima pelayanan yang buruk, bahkan hampir pasti mereka pasrah menerima layanan seadanya. Satu hal yang belakangan ini sering dipermasalahkan adalah dalam bidang publik service (Pelayanan Umum), terutama dalam hal kualitas atau mutu pelayanan aparatur pemerintah kepada masyarakat. Pemerintah sebagai service provider (Penyedia Jasa) bagi masyarakat 52
dituntut untuk memberikan pelayanan yang berkualitas. Apalagi pada era otonomi daerah, kulitas dari pelayanan aparatur pemerintah akan semakin ditantang untuk optimal dan mampu menjawab tuntutan yang semakin tinggi dari masyarakat, baik dari segi kulitas maupun dari segi kuantitas pelayanan. Peningkatan penyelenggaraan pelayanan publik dapat dilakukan dengan prioritas perlu adanya kejelasan prosedur pelayanan publik, adanya transparansi biaya, adanya kepastian waktu penyelesaiaan urusan, penyelesaian urusan sesuai dengan yang dikehendaki, adanya bukti tanda terima yang diberikan, kejelasan dalam persyaratan teknis dan administratif, perlu adanya kemudahan akses, serta adanya UU mengenai penyelenggaraan pelayanan publik sehingga pelayanan publik dapat ditingkatkan dikarenakan ada standar minimalnya. Kata Kunci : Kualitas pelayanan, pelayanan umum dan penyelenggara pelayanan publik
53
MODAL SOSIAL KAJIAN TENTANG TATA KELOLA PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA MELALUI GEMOHING DI KECAMATAN WITIHAMA KABUPATEN FLORES TIMUR Frans Bapa Tokan Staf Pengajar Universitas Katholik Widya Mandira Kupang
[email protected] ABSTRACT The phenomenon of the collapse of social capital, such as the tradition of mutual cooperation and self-sufficient or by the villagers in the district called Gemohing Witihama increasingly felt in the social life of the village, amid strong grip of modernization and globalization. Social capital as collective power of rural communities that have long been rooted in people's lives, is actually the ancestral cultural heritage in managing the important pillars of social cohesion and community development should be a castle guard of civilization. Therefore the main issue to be examined is how the tradition of gemohing highlighted from the perspective of social capital in support of rural development. This study is expected to more comprehensively describe the key role assumed by gemohing as social capital in supporting the process of rural development. The study results demonstrate that social capital has been the collective strength of the governance of rural development increasingly shifted due to the presence of new social institutions formed by the State and a number of policies that it has ignored the main role of gemohing. Despite this collective power that can still be presented again given the still dominant cultural traditions and kinship ties are still inherent in social life, especially in the face of socio-cultural events as well as cooperation for the benefit of rural development. Thus concluded that gemohing can still be used as the basis of social energy boosters that are beneficial for development and also an antidote to the negative effects of globalization. Hence a number of important aspects of gemohing as social capital such as trust, social networks and collective action remains a core strength togetherness strengthen and reinforce cooperation in order to garner a solid face various problems and challenges of rural development. That means gemohing must be preserved and treated as an integrating force for the development of society in all its aspects. And therefore should be given a proper place by the village government in all dimensions of development. Keywors: Social Capital , Gemohing and Rural Community Development ABSTRAK Fenomena runtuhnya modal sosial masyarakat, seperti tradisi bergotong royong dan berswadaya atau oleh masyarakat desa di Kecamatan Witihama disebut Gemohing kian terasa dalam kehidupan sosial desa, di tengah kuatnya cengkraman modernisasi dan globalisasi. Modal sosial sebagai kekuatan kolektif masyarakat desa yang telah lama berakar dalam kehidupan masyarakat, sejatinya merupakan warisan budaya leluhur dalam mengelola kohesi sosial dan pilar penting pembangunan masyarakat yang mestinya menjadi benteng penjaga peradaban. 54
Karena itu persoalan utama yang hendak dikaji adalah bagaimanakah tradisi gemohing disorot dari sudut pandang modal sosial dalam mendukung pembangunan masyarakat desa. Kajian ini diharapkan mendeskripsikan secara lebih komprehensif peran kunci yang diemban oleh gemohing sebagai modal sosial dalam mendukung proses pembangunan masyarakat desa. Hasil kajian membuktikan bahwa modal sosial yang selama ini menjadi kekuatan kolektif bagi tata kelola pembangunan masyarakat desa kian mengalami pergeseran akibat hadirnya lembaga-lembaga sosial baru bentukan Negara dan sejumlah kebijakannya yang justru telah mengabaikan peran utama dari gemohing. Meskipun demikian kekuatan kolektif itu masih dapat dihadirkan kembali mengingat masih dominannya tradisi kultural dan ikatan kekerabatan yang masih melekat dalam kehidupan sosial terutama dalam menghadapi peristiwa sosial budaya maupun kerjasama untuk kepentingan pembangunan masyarakat desa. Dengan demikian disimpulkan bahwa gemohing masih dapat dijadikan sebagai basis penguat energi sosial masyarakat yang bermanfaat bagi pembangunan dan sekaligus penangkal ekses negatif dari globalisasi. Karena itu sejumlah aspek penting dari gemohing sebagai modal sosial seperti kepercayaan, jaringan sosial dan tindakan kolektif masih tetap menjadi kekuatan inti mempererat dan memperteguh kebersamaan guna menggalang kerjasama yang solid menghadapi berbagai problem dan tantangan pembangunan desa. Itu berarti gemohing harus dijaga dan dirawat sebagai kekuatan pengintegrasi masyarakat untuk pembangunan di segala aspeknya. Dan karena itu harus diberi tempat semestinya oleh pemerintah desa dalam seluruh dimensi pembangunan. Kata-kata Kunci : Modal Sosial, Gemohing dan Pembangunan Masyarakat Desa
55
STUDI PRASANGKA SOSIAL DI KECAMATAN WAEAPO (SEBUAH KAJIAN TENTANG PATOLOGI DEMOKRASI DI RANAH LOKAL) Samsul Ode STIA BANTEN
[email protected]
ABSTRACT This research is to explain the pathology analysis results in the realm of local democracy which uses ethnic studies social prejudice in District Waeapo, Buru regency, Maluku Province as a leading indicator. In times of transition and consolidation of democracy requires strong integration in society. Without a powerful integration possibility for strengthening democracy and social integration will run no maximum. Indonesia is a country with a level high enough cultural diversity, differences often become the cause of conflict ethnic conflict. These differences later became a social prejudice interethnic attitudes are different. This study tried to see and find out the factors that trigger the emergence of social prejudice that occurred in the district waeapo. This research is descriptive analytic type is the type of research that aims to describe a phenomenon simultaneously analyze these symptoms using a qualitative approach. The subjects were community leaders, citizens and local governments. The data collection techniques used participant observation, in-depth interviews and documentation relevant to this study. The results showed that the social prejudice that occurred in the District Waeapo caused by stereotypical attitudes that are still growing strong second between ethnic, social institutions that there has not been a good means of adhesive in building communication, cooperation and social integration among ethnic immigrants and natives. Post the discovery of a gold mine, the intensity of the conflict increased, shift and change in social status in which the social status of indigenous ethnic experience gained is quite dominant and also increasing social unrest. Keywords: Democracy, Ethnicity, Social Prejudice
ABSTRAK Penelitian ini untuk menjelaskan mengenai hasil analisis patologi demokrasi di ranah lokal yang menggunakan studi prasangka sosial antaretnis di Kecamatan Waeapo, Kabupaten Buru, Provinsi Maluku sebagai indikator utama. Dalam masa transisi dan konsolidasi demokrasi, dibutuhkan integrasi yang kuat dalam masyarakat. Tanpa integrasi yang kuat kemungkinan penguatan demokrasi dan integrasi sosial akan berjalan tidak maksimal. Indonesia merupakan negara dengan tingkat kemajemukan budaya yang cukup tinggi, berbagai perbedaan kerap kali menjadi pemicu konflik – konflik etnis. Perbedaan- perbedaan tersebut kemudia menjadi sikap prasangka sosial antaretnis yang berbeda. Penelitian ini berusaha melihat dan mencari tahu faktor –faktor yang menjadi pemicu munculnya sikap prasangka sosial yang terjadi di kecamatan waeapo. Penelitian ini bertipe deskriptif analitis yaitu tipe penelitian yang bertujuan mendeskripsikan suatu gejala sekaligus menganalisa gejala tersebut menggunakan 56
pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah tokoh masyarakat, warga dan pemerintah daerah. Adapun teknik pengumpulan data menggunakan observasi partisipatif, wawancara mendalam dan studi dokumentasi yang relevan dengan penelitian ini. Hasil penelitian menunjukan bahwa sikap prasangka sosial yang terjadi di Kecamatan Waeapo disebabkan oleh sikap stereotip yang masih kuat berkembang diatara kedua etnis, pranata-pranata sosial yang ada belum mampu menjadi wahana perekat dalam membangun komunikasi, kerjasama dan integrasi sosial diantara etnis pendatang dan pribumi. Pasca ditemukannya tambang emas, intensitas konflik semakin meningkat, terjadinya pergeseran dan perubahan status sosial dimana status sosial etnis pribumi mengalami mengalami penguatan yang cukup dominan dan juga kerawanan sosial semakin meningkat. Kata Kunci: Demokrasi, Etnis, Prasangka Sosial
57
ANALISIS LELANG JABATAN LURAH DALAM PERSPEKTIF PELAYANAN PUBLIK DI DKI JAKARTA Firman Staf Pengajar Ilmu Pemerintahan Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
[email protected] ABSTRACT This study about the impact of the post of head of village (lurah) auction to service at the Communities in Jakarta. Auction office of head of village (lurah) and other structural hierarchy, led by the Jakarta administration. The birth of this policy is to maximize the public service to the community in general. This is because the issue of community dissatisfaction with basic services. This makes the bureaucratic system in terms of public services is stagnant at this basic services. Moreover, the reform of the bureaucracy and far Agenda collusive behavior, corruption and nepotism which has not made such a significant. The birth of the auction office innovation is expected to have a significant impact. Keywords: Auction Occupation, Public Service ABSTRAK Kajian ini tentang dampak lelang jabatan lurah terhadap pelayanan pada Masyarakat di DKI Jakarta. Lelang jabatan lurah dan jenjang jabatan struktural lainnya yang dipelopori oleh pemerintah DKI Jakarta. Lahirnya kebijakan ini untuk memaksimalkan publik servis terhadap masyarakat secara umum. Hal ini dikarenakan persoalan ketidakpuasan masyarakat terhadap pelayanan dasar. Hal ini membuat sistem birokrasi dalam hal pelayanan publik stagnan pada pelayanan dsar ini. Terlebih pada egenda reformasi birokrasi dan memperkecil perilaku kolusi, korupsi dan nepotisme yang tidak kunjung memberikan hasil yang begitu signifikan. Lahirnya inovasi lelang jabatan diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan. Kata kunci : Lelang Jabatan, Public service,
58
HIDDEN POWER DALAM POLITIK PEMEKARAN DI NUSA TENGGARA TIMUR Welhelmina Selfina Beli Prodi Ilmu Pemerintahan Universitas 17 Agustus 1945 jakarta
[email protected] Abstract Proliferation of regions phenomenon can be likened to a "mushroom" which thrives everywhere, from the years 1999 until 2013 have been formed so many New Autonomous Region, but the presence of New Autonomous Region is not an answer to the problems faced by the community. Monopoly power and political and economic interests are always the basis for the formation of new regions. The research with the title “hidden power in the expansion of political power in East Nusa Tenggara” will analyze about the political forces hidden in the politics of division that occurred in East Nusa Tenggara. The method used in this research is descriptive qualitative. The focus of this research is on the proliferation of Pantar Region of East Nusa Tenggara province. The analysis relied on data of primary and secondary data obtained through document analysis and in-depth interviews. Results from this research is indicate that the interests of the local elite politic are more dominant in terms of struggling power by selling the Splitting issue of Pantar region. The hidden power that comes from a group of individuals who support the division by taking advantage of the process. In addition there is the ethnic element in the expansion process, because it appears that the inception of the committee is dominated by a particular ethnic division. Keywords: Political regional expansion, hidden power, proliferation of region in East Nusa Tenggara Abstrak Fenomena pemekaran dapat diibaratkan seperti ”jamur” yang tumbuh subur dimana-mana, dari tahun 1999-2013 telah terbentuk begitu banyak Daerah Otonomi Baru (DOB)1, namun keberadaam DOB tersebut tidak menjadi jawaban atas penderitaan yang dihadapi oleh masyarakat. Monopoli kekuasaan dan kepentingan politik serta ekonomi yang selalu menjadi dasar terbentuknya DOB. Penelitian dengan judul hidden power dalam politik pemekaran di Nusa Tenggara Timur akan menganalisis tentang kekuatan-kekuatan politik yang tersembunyi dalam politik pemekaran yang terjadi di Nusa Tenggara Timur. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini lebih bersifat deskriptif kualitatif. Fokus penelitiannya pada pemekaran Kabupaten Pantar Provinsi Nusa Tenggara Timur. Analisis yang dilakukan mengandalkan data primer maupun data sekunder yang diperoleh melalui telaah dokumen 1
Untuk selanjutnya dalam tulisan ini akan menggunakan DOB sebagai singkatan dari Daerah Otonomi Baru
59
serta wawancara mendalam. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kepentingan para elite poltik lokal lebih dominan dalam hal memperebutkan kekuasaan dengan menjual isu pemekaran Kabupaten Pantar. Kekuasaan yang tersembunyi tersebut berasal dari kelompok individu yang mendukung pemekaran dengan mengambil keuntungan dari proses tersebut. Selain itu ada unsur etnis dalam proses pemekaran, karena terlihat bahwa terbentunya panitia pemekaran didominasi oleh etnis tertentu. Kata-kata kunci : Politik Pemekaran, hidden power, Pemekaran di Nusa Tenggara Timur
60
INOVASI PELAYANAN DALAM PENANGULANGAN KEMISKINAN STUDI KASUS PADA UNIT PELAYANAN TERPADU PENANGGULANGAN KEMISKINAN (UPTPK) DI KABUPATEN SRAGEN Usisa Rohmah Dosen Prodi Ilmu Pemerintahan Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
[email protected] ABSTRACT Capacity development in poverty reduction activities are crucial, based on the updated figures issued by BPS poverty levels have not been able to reduce poverty targeting accordingly, especially in poor areas. This paper aims to develop innovation and as a form of capacity building in poverty reduction, Sragen government initiated service innovation through Unit Pelayanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan (UPTPK). The research method is qualitative descriptive type. The results showed UPTPK implementation services based on criteria supported by the poverty report of (Tim Nasional Percepatan Penangulangan Kemiskinan) TNP2K and proverty report by PPLS (Pendataan Program Perlindungan Sosial) BPS 2011 to be better targeted distribution. UPTPK service innovation. Sragen in building a bureaucracy based management plurality, creativity, fairness, necessity, responsiveness to construct public service management appreciate the differences that can be accessed by different groups, so that justice can be upheld services. UPTPK services implementation are still having problems related to the budget, human resources personnel and the lack of support DPRD Sragen district. Keywords : Poverty, Innovation and Strategic Management of Public Services. ABSTRAK Pengembangan kapasitas dalam kegiatan penanggulangan kemiskinan merupakan hal yang krusial, berdasarkan update angka tingkat kemiskinan yang dikeluarkan BPS belum mampu menurunkan angka kemiskinan sesuai target yang diharapkan terutama di daerah miskin. Tulisan ini bertujuan untuk mengembangkan inovasi dan sebagai bentuk pengembangan kapasitas dalam penanggulangan kemiskinan, Pemkab Sragen menggagas inovasi pelayanan melalui Unit Pelayanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan (UPTPK). Metode penelitian yang dipakai adalah jenis kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan pelaksanan pelayanan UPTPK berdasarkan kriteria miskin didukung oleh data base kemiskinan (Tim Nasional Percepatan Penangulangan Kemiskinan) TNP2K serta data penduduk miskin PPLS (Pendataan Program Perlindungan Sosial) BPS 2011 agar penyalurannya lebih tepat sasaran. Inovasi pelayanan UPTPK Kab. Sragen dalam membangun manajemen birokrasi yang berbasis pluralitas, kreativitas, keadilan, kebutuhan, responsivitas untuk membangun manajemen pelayanan publik yang menghargai perbedaan yang dapat diakses oleh kelompok masyarakat yang berbeda, sehingga keadilan pelayanan dapat ditegakkan. Pelaksanaan pelayanan UPTPK juga masih mempunyai kendala terkait anggaran, SDM pegawai serta kurangnya dukungan DPRD Kab. Sragen. Kata Kunci: Kemiskinan, Inovasi dan Strategi, Menajemen Pelayanan Publik
61
MENAKAR MASA DEPAN PRESIDENSIALISME DI INDONESIA Haunan Fachry Rohilie Dosen Prodi Ilmu Pemerintahan Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
[email protected] ABSTRACT This study tries to see how the debate about the system will be chosen and decorate the Indonesia. On one side, some of the founding fathers thought that the most suitable system is a parliamentary system and partly support the presidential system of government. Although the presidential system has survived to today, not least people who discuss this system. Presidential system is considered incompatible with the characteristics of a pluralistic and multiparty Indonesia. Because since the beginning of the constitutional framers designing buildings Indonesian government system as a system of self-government, not a presidential system like in the United States and the parliamentary system in the UK. This paper will tries to elaborate further why the presidential system is still worth keeping in the context of Indonesia. Keywords: System of Government, Presidential, Parliamentary ABSTRAK Studi ini ingin melihat bagaimana perdebatan mengenai sistem pemerintahan yang akan dipilih dan menghiasi perjalanan Indonesia. Di satu sisi, beberapa founding father beranggapan bahwa sistem yang paling cocok adalah sistem parlementer dan sebagian lagi mendukung sistem pemerintahan presidensial. Meski sistem presidensial tetap bertahan hingga saat ini, tidak sedikit kalangan yang mempersoalkan sistem ini. Sistem presidensial dianggap tidak cocok dengan karakteristik Indonesia yang majemuk dan multipartai. Karena sejak awal para constitutional framers merancang bangunan sistem pemerintahan Indonesia sebagai sistem pemerintahan sendiri, bukan sistem presidensial seperti di Amerika maupun sistem parlementer di Inggris. Tulisan ini akan ingin mengelaborasi lebih jauh mengapa sistem presidensil masih layak dipertahankan dalam konteks Indonesia. Kata Kunci: Sistem Pemerintahan, Presidensial, Parlementer
62
ANALISIS MODEL BIROKRASI PEMERINTAH DI ERA OTONOMI DAERAH
Nur Halimah Tun Sahdiyah Dicky Darmawan Mahasiswa Ilmu Pemerintahan Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta ABSTRACT Bureaucratic model imposed on the districts / cities in Indonesia. Of the four samples were determined, in Yogyakarta, Makassar, Sragen, and Badung, it is known that the government bureaucracy run lead to two models, namely the Weberian bureaucratic model and the model of Parkinsonian bureaucracy. Both models can be analyzed through the aspects of institutional and government officials (bureaucrats) who perform the duties and functions of institutions, 2) model expected the government bureaucracy is bureaucracy that has the characteristics of a model to transform the values, principles, and entrepreneurial spirit into the bureaucratic institutions, including value- value-oriented customers or the public (customer oriented) rather than to the boss, oriented to results (result oriented) rather than formality and prestige, tend to direct and serve instead of governing, has a number of employees who lean and efficient, has the form of efficient organization and flexible, have the mental attitude generates rather than spending, simplify not complicate, has a scoring system that is objective, rational, on the basis of achievement, not loyalty and nepotism, morale competitive Keywords: bureaucracy, government, and regional autonomy ABSTRAK Model birokrasi yang diberlakukan di kabupaten/kota di Indonesia. Dari empat sampel yang ditentukan, yakni KotaYogyakarta, Kota Makassar, Kabupaten Sragen, dan Kabupaten Badung, dapat diketahui bahwa birokrasi pemerintah yang dijalankan mengarah kepada dua model, yaitu model birokrasi Weberian dan model birokrasi Parkinsonian. Kedua model tersebut dapat dianalisis melalui aspek kelembagaan dan aparatur pemerintah (birokrat) yang menjalankan tugas dan fungsi kelembagaan, 2) Model birokrasi pemerintah yang diharapkan adalah model birokrasi yang memiliki karakteristik mentrasformasikan nilainilai,prinsip, dan semangat kewirausahaan ke dalam institusi birokrasi, meliputi nilai-nilai yang berorientasi pada pelanggan atau masyarakat (customer oriented) daripada ke atasan, berorientasi kepada hasil (result oriented) daripada formalitas dan gengsi, cenderung mengarahkan dan melayani daripada mengatur dan memerintah, memiliki jumlah pegawai yang ramping dan efisien, memiliki bentuk organisasi yang efisien dan fleksibel, memiliki sikap mental menghasilkan ketimbang membelanjakan, mempermudah bukan mempersulit, memiliki sistem penilaianyang objektif, rasional, atas dasar pencapaian prestasi, bukan loyalitas dan nepotisme, memiliki semangat kerja yang kompetitif Kata Kunci: birokrasi, pemerintah, dan otonomi daerah 63
ANALISIS PENANGGULANGAN SAMPAH DI TINGKAT KELURAHAN DKI JAKARTA Nur Aini Rachmawati Mahasiswa Ilmu Pemerintahan Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta ABSTRACT This study focused on Waste Management at Urban Village Level. Therein talks about what it was rubbish, how to increase from year to year, as well as how to overcome it. Then it was effective role of village-level governments to resolve the garbage problem in their area. The objective was to inform the public that garbage is not the stuff that has absolutely no economic value. If processed, the garbage will produce aesthetic value even economic values that can sustain the family economy. The method used in the writing of this paper is to collect various data from various sources, both from the internet, articles, news on television, newspapers, previous studies, and the most important is the data sourced from offices or agencies who are able to produce the data accurate in the writing of this paper. Keywords: Waste management, management effectiveness, environments. ABSTRAK Kajian ini tentang Sampah yang terfokus pada Penanggulangan Sampah di Tingkat Kelurahan. Didalamnya membahas tentang apa itu sampah, bagaimana peningkatannya dari tahun ke tahun, serta bagaimana penanggulangannya. Lalu sudah efektifkah peran dari pemerintah tingkat kelurahan untuk menyelesaikan masalah sampah yang ada di wilayahnya. Tujuan penulisan paper ini adalah untuk memberitahukan kepada masyarakat luas bahwa sampah bukanlah barang yang sama sekali tidak memiliki nilai ekonomi. Jika diolah, sampah akan menghasilkan nilai estetika bahkan nilai ekonomi yang mampu menopang perekonomian keluarga. Metode yang digunakan dalam penulisan paper ini adalah dengan mengumpulkan berbagai macam data dari berbagai macam sumber baik dari internet, artikel, berita di televisi, koran, penelitian terdahulu, dan yang terpenting adalah data yang bersumber dari kantorkantor atau instansi terkait yang mampu menghasilkan data yang akurat dalam penulisan paper ini. Kata Kunci : pengelolaan Sampah, efektifitas pengelolaan, lingkungan.
64
KONTRIBUSI IDENTIFIKASI DASAR SEGMENTASI PEMILIH DAN PEMETAAN POTENSI SUARA BAGI KEMENANGAN ANGGOTA DPRD PETAHANA PADA PEMILU 2009 DI KOTA KUPANG Veronika Ina Assan Boro Dosen Jurusan Ilmu Pemerintahan FISIP Unika Widya Mandira Kupang
[email protected] ABSTRACT Political Segmentation is one of the political marketing strategy for victory in the legislative elections. At the time of Legislative Elections in Kota Kupang in 2009, the segmentation of voters who do contribute to the victory of incumbent candidate’s incumbent candidates. From the research, it was found that the victory of incumbent candidates is because: first, mapping the incumbent candidate’s segmentation voters to find the tendency of voters determine political choices begins with a basic voter identification, profiling of voters based on the likelihood of determining choice. After that, the next step to do a mapping of potential voters will be contested in order to get the contested seats in the constituency. Second, candidate’s incumbent treatment back segment of voters who once supported him in the elections last time. Segmentation political, very helpful, a legislator candidate both candidate’s incumbent and prospective new legislative or first started his political career in the arena of legislative elections in order to map out and see more of the character segment of the electorate and give offer effective political keeping with the character segment of voters the target group in order to achieve the most votes. Key words: Segmentation Politics, Voters legislative, incumbent ABSTRAK Segmentasi Politik merupakan salah satu strategi pemasaran politik untuk meraih kemenangan dalam pemilu legislatif. Pada saat Pemilu Anggota Legislatif di Kota Kupang tahun 2009, segmentasi pemilih yang dilakukan caleg petahana berkontribusi bagi kemenangan caleg petahana. Dari hasil penelitian, ditemukan bahwa kemenangan calon legistif petahana dikarenakan: pertama, calon legislatif petahana memetakan segmentasi pemilih untuk menemukan kecenderungan pemilih menentukan pilihan politik yang diawali dengan melakukan Idenftikasi dasar pemilih, menyusun profil pemilh berdasarkan kecenderungan penentuan pilihan. Setelah itu, langkah selanjutnya dilakukan pemetaan potensi suara pemilih yang akan diperebutkan guna mendapatkan kursi yang diperebutkan di daerah pemilihan. Kedua, calon legislatif petahana melakukan perawatan kembali segmen pemilih yang pernah mendukungnya dalam pemuli legislatif kali lalu. Segmentasi politik ini, sangat membantu seorang calon legislatif baik calon legislatif petahana maupun calon legislatif yang baru atau pertama kalinya memulai karier politik dalam arena 65
pemilu legislatif agar dapat memetakan dan mengenal lebih jauh karakter segmen pemilih dan memberikan tawaran politik yang efektif sesuai dengan karakter segmen pemilih yang menjadi kelompok sasaran agar dapat meraih suara terbanyak. Kata-kata kunci: Segmentasi Politik, Pemilih legislatif, Petahana
66
INOVASI PEMERINTAHAN BASUKI TJAHAJA PURNAMA (AHOK) DI DKI JAKARTA Desy Handayani Muhammad Fathan Mandela Mahasiswa Ilmu Pemerintahan Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
[email protected] [email protected] ABSTRACT This study is related to the government Innovations Tjahaja Basuki Purnama or familiarly called 'Ahok'. Many policies and changes made to the Jakarta government that has seized public attention. Public scrutiny is so great at the same time a challenge for the government of Jakarta especially Ahok as actors continue Jokowi administration. Inside neighborhood of Jakarta governmental bureaucracy has also undergone major changes in terms of performance of the bureaucracy. Employee discipline also targeted Ahok is considered the maximum cannot perform public services properly. Keywords: Innovation governance, public services, the performance of bureaucrats ABSTRAK Kajian ini terkait dengan Inovasi pemerintahan Basuki Cahya Purnama atau yang akrab disebut „Ahok‟. Berbagai kebijakan dan perubahan yang dilakukan pemerintahan DKI Jakarta yang telah menyita banyak perhatian masyarakat. Sorotan publik yang begitu besar sekaligus menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintahan DKI Jakarta terutama Ahok sebagai aktor yang meneruskan pemerintahan Jokowi. Dalam lingkungan birokrasi pemerintahan DKI Jakarta juga telah mengalami perubahan utamanya dalam hal kinerja birokrasi. Kedisiplinan pegawai juga jadi sasaran ahok yang selama ini dianggap tidak bisa maksimal melakukan pelayanan publik dengan baik. Kata kunci : Inovasi pemerintahan, pelayanan publik, kinerja birokrat
67
PRAKTIK KUASA DI BALIK WACANA TAMBANG PASIR BESI (Studi CDA Terhadap Pemberitaan Surat Kabar Flores Pos dan Expo NTT Selama Masa Kampanye) Paulus Krist Ngga’a BADAN KESBANGPOLLINMAS Kabupaten Ende Provinsi Nusa Tenggara Timur
[email protected] ABSTRACT This study intends to reveal the practice of power that works behind the iron sand mining discourse produced by the local media (Flores Post and Expo NTT) against two candidates regent/vice regent, partner Don Bosco M. Wangge/ Dominikus M. Mere (Darmawan package) and couples Marselinus Y.W Petu/Djafar Achmad (package MD) that took place during the election campaign round Ende period 2014-2019. Local political dynamics concretely evident in the election process. As one form of political constestation, there are a variety of issues with a variety of interests and strategies that are played for the sake of gain votes (voter) and won the election process. Including, through the use of language that reflects the ongoing exercise of power. The use of language in relations of power can be seen clearly through the fight discourse that occurs through the mass media. Strengthening discourse iron sand mining in the news flores post and expo ntt during the campaign, in fact an expression of conflict of interest between the parties involved with various backgrounds. Existing conditions illustrates that the practice of discourse in the mass media is not something neutral. Behind the news , there is a pattern of power relations influence, direct and try to shape the reality of the reader's mind. To dismantle what is behind the text, the authors use model Norman Fairclough CDA strategy as a research framework with fixed understand the concept of discourse in the light of Foucault's thought. The findings indicate that the iron sand mining discourse production is dominated by groups represented in patriarchal authority (local elites), the power authority of the clergy/church (shepherd to his sheep) and the power of social institutions (mosalaki to ana kalo fai walo) which interest saved dominance they receive to perpetuate their power in society structure Ende. This illustrates the potential of that discourse can be produced by anyone in order to run power to influence others. As a reader, it takes a critical awareness to understand the social reality that infiltrated in these texts Keywords: Power, Discourse, Mass Media, Election. ABSTRAK Studi ini bermaksud untuk mengungkap praktik kuasa yang bekerja dibalik wacana tambang pasir besi yang diproduksi oleh media massa lokal (Flores Pos dan Expo NTT) terhadap dua kandidat bupati/wabup yakni, pasangan Don Bosco M. Wangge/Dominikus M. Mere (paket Darmawan) dan pasangan Marselinus Y.W Petu/Djafar Achmad (paket MD) 68
yang berlangsung pada masa kampanye putaran Pilkada Ende periode 2014-2019. Dinamika politik lokal secara konkret tampak jelas dalam proses pilkada. Sebagai salah satu bentuk konstestasi politik, terdapat beragam isu dengan berbagai kepentingan dan strategi yang dimainkan demi mendulang suara (voter) dan memenangkan proses pemilihan. Termasuk di dalamnya, melalui penggunaan bahasa yang merefleksikan adanya praktik kekuasaan yang tengah berlangsung. Penggunaan bahasa dalam relasi kekuasaan dapat dilihat jelas melalui pertarungan wacana yang terjadi lewat media massa. Menguatnya wacana tambang pasir besi di Ende dalam pemberitaan Flores Pos dan Expo Ntt selama masa kampanye, sesungguhnya merupakan ekspresi pertarungan kepentingan di antara pihak-pihak yang terlibat dengan bermacam-macam latar belakang. Kondisi yang ada menggambarkan bahwa praktik wacana pada media massa bukanlah sesuatu yang netral. Di balik berita-berita tersebut, terdapat pola relasi kuasa yang mempengaruhi, mengarahkan dan mencoba membentuk realitas pikiran pembaca. Untuk membongkar what behind the text tersebut, maka penulis menggunakan strategi CDA ala Norman Fairclough sebagai kerangka riset dengan tetap memahami konsep wacana dalam terang pemikiran Foucault. Hasil temuan menunjukkan, bahwa dalam pemroduksian wacana tambang pasir besi didominasi oleh kelompok-kelompok yang terepresentasi dalam kekuasaan patriarki (para elit lokal), kekuasaan otoritas klerus/gereja (gembala kepada dombanya) dan kekuasaan pranata sosial (mosalaki kepada ana kalo fai walo) yang berkepentingan menyelamatkan dominasi yang mereka terima untuk melanggengkan kekuasaan mereka dalam struktur masyarakat Ende. Potensi ini menggambarkan bahwa wacana bisa diproduksi oleh siapapun dalam rangka menjalankan kekuasaan untuk mempengaruhi orang lain. Sebagai pembaca, dibutuhkan sebuah kesadaran kritis untuk memahami realitas sosial yang menyusup dalam teks-teks tersebut. Kata Kunci: Kekuasaan, Wacana, Media Massa, Pilkada
69
STRATEGI KOMUNIKASI DALAM SOSIALISASI PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT DI KOTA SUBANG Ine Anggraini Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Subang
[email protected] ABSTRACT Nowadays, people do not aware about 'Tempat Pembuangan Akhir' (TPA), later it will be filled with trash. In case was needed the proper communication strategy involves people. In time, 'Dinkes Subang' struggle to socialize this program, but in fact subang people they have known but do not do in their behaviour. Aim this research to know communication effort which held by 'Dinkes Subang' on developed 'Program Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat'. Reference of the informan was using purposive sampling technique. Data collected technique was doing by field work research was the directly research with observation, interview and document analysis. The result this research was strategy communication's needed are: proper and right communication, media's proper communication, message of communication, and role communicator. The result was strategy salam communication needed support as one of component from media's proper communication except face to face communication Key Word : communication strategy, socialize, sociaety
ABSTRAK
Selama ini, masyarakat belum sadar bahwa tempat pembuangan akhir (TPA) sampah nantinya juga akan penuh. Hal ini lah diperlukan suatu strategi komunikasi yang tepat dalam sosialisasi penanganan sampah dengan melibatkan peran serta masyarakat. Selama ini Dinas Kebersihan Subang telah berusaha untuk mengadakan sosialisasi tersebut. Namun pada kenyataannya masih banyak masyarakat Subang yang belum menyadarinya. Penelitian yang berjudul strategi komunikasi dalam sosialisasi pengelolaan sampah berbasis masyarakat di kota Subang ini bertujuan untuk mengetahui upaya-upaya komunikasi yang dilaksanakan oleh Dinas Kebersihan Subang dalam mengembangkan program pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Maret 2014 sampai Desember 2015. Populasi penelitian seluruh masyarakat Kota Subang. Teknik pengambilan sampel dengan cara area random sampling sebagai sampel penelitian adalah masyarakat di beberapa desa di Kota Subang. Metode pengumpulan data dengan wawancara dan dokumenter. Data kualitatif dideskripsikan sehingga memiliki makna yang sistematis dan sistemik, dengan teknik reduksi data, display data dan konklusi. Hasil penelitian ini untuk mengembangkan satu Strategi Komunikasi antara lain diperlukan adanya: (1) tepat sasaran komunikasi, (2) tepat media komunikasi, (3) pesan komunikasi, dan (4) peran komunikator Kata kunci : strategi komunikasi, masyarakat, sampah
70
KETERAMPILAN BERBICARA PRESENTER “PENYAJI BERITA” TELEVISI DENGAN KEARIFAN BUDAYA LOKAL, DALAM MEMPERTAHANKAN SEMANGAT NASIONALISME MEMBANGUN BANGSA Wirnita Eska Universitas Bung Hatta Padang
[email protected] ABSTRACT Speaking skills for presenters’ "news anchor" television is essential (basic), as it can direct the event being guided and can also affect the public via the speech he told the audience. Duties presenter "news anchor" at the television studio, in general, have always interacted with the speakers, reporters, penonoton in the studio and the viewers at home. Their language skills, able to express their thoughts and feelings, so that in the end the audience can feel represented by peeling the issue the topic being discussed. In charge of speaking skills presenter "news ancor" television with a reporter from the scene on the ground "on the spot", and with speaker in the studio, as well as answering the phone viewers, often presenter "renderers news" television less attention to local wisdom, particularly in Minangkabau Langgam known as Kato, or style of speech in accordance with the speaker, namely Kato Mandaki (Words Climb), Kato manurun (Word Descending), Kato Malereng (Word incline) and Kato Mandhatri (Word Horizontal). Four Langgam Kato is a speech that is used daily by Minangkabau society in general, and particularly in the city of Padang. To maintain the spirit of nationalism Developing Nation, one of the foundations sourced from local culture (local wisdom). Local wisdom is a product of past cultures that should continuously hold onto life. Although local worth, but the value contained therein is considered very universal. Wisdom local culture, also can make the positive behavior of man in touch with nature and the surrounding environment, can be derived from the values of religion, customs, advice ancestor, or local culture, which woke up naturally in a community to adapt to the environment surrounding. This writing is the result of research that examines the presenter speaking skills "news anchor" television, with local wisdom through Langgam Kato or style of speech, according to Alam Minangkabau Cultural treasures opinions of A.A. Navis and Zamris Dt. Rajo Sigoto who put forward four sections and functions of the popular styles word Kato Nan Ampek (word four) in the middle of the Minang community. Subjects were local television broadcasters, Padang TV, the broadcast program guided presenter "news anchor" television, in Parlement Info program, which is to discuss current issues with members of DPRD Padang. Television broadcasters, is one example of a good use of speech. Results of research in the form of exposure of the presenter speaking skills used "news anchor" on television broadcasters in terms of cultural wisdom, in keeping with the spirit of nationalism to build the nation.
71
Keywords: Presenter "news anchor", Local Culture Wisdom, Style Word ABSTRAK Keterampilan berbicara bagi presenter “penyaji berita” televisi sangat esensial (mendasar), karena dapat mengarahkan acara yang tengah dipandu dan juga dapat mempengaruhi publik melalui tutur katanya kepada pemirsa. Tugas yang diemban presenter “penyaji berita” televisi di studio, pada umumnya selalu berinteraksi dengan narasumber, reporter, penonoton di studio dan pemirsa di rumah. Keterampilan berbahasanya, mampu mengungkapkan pikiran dan perasaan, sehingga pada akhirnya pemirsa merasa dapat terwakili melalui kupasan persoalan topik yang tengah dibahas. Dalam bertugas keterampilan berbicara presenter “penyaji berita” televisi dengan reporter dari tempat kejadian di lapangan “on the spot”, dan dengan narasumber di studio, serta menjawab telepon pemirsa, seringkali presenter “penyaji berita” televisi kurang memperhatikan kearifan budaya lokal, khususnya di Minangkabau yang dikenal dengan Langgam Kato, atau gaya tuturan yang sesuai dengan lawan bicara, yaitu Kato Mandaki (Kata Mendaki), Kato Manurun (Kata Menurun), Kato Malereng (Kata Melereng) dan Kato Mandata (Kata Mendatar). Empat Langgam Kato tersebut merupakan tuturan yang digunakan sehari-hari oleh masyarakat Minangkabau umumnya, dan khususnya dikota Padang. Untuk mempertahankan semangat Nasionalisme Membangun Bangsa, salah satu fondasinya bersumber dari budaya lokal (local wisdom). Kearifan budaya lokal merupakan produk budaya masa lalu yang patut secara terus-menerus dijadikan pegangan hidup. Meskipun bernilai lokal tetapi nilai yang terkandung didalamnya dianggap sangat universal. Kearifan Budaya lokal, juga dapat menjadikan perilaku positif manusia dalam berhubungan dengan alam dan lingkungan sekitarnya, dapat bersumber dari nilai-nilai agama, adat istiadat, petuah nenek-moyang, atau budaya setempat, yang terbangun secara alamiah dalam suatu komunitas masyarakat untuk beradaptasi dengan lingkungan di sekitarnya. Penulisan ini ini merupakan hasil penelitian yang mengkaji keterampilan berbicara presenter “penyaji berita“ televisi, dengan kearifan budaya lokal melalui Langgam Kato atau gaya tuturan, sesuai dengan khasanah Budaya Alam Minangkabau pendapat dari A. A. Navis dan Zamris Dt. Rajo Sigoto yang mengemukakan empat bagian dan fungsi langgam kato yang populer Kato Nan Ampek (Kata yang Empat) di tengah masyarakat Minang. Subjek penelitian ini adalah pada lembaga penyiaran televisi lokal, Padang TV, dengan program siaran yang dipandu presenter “penyaji berita” televisi, pada program Info Parlemen, yaitu membahas masalah terkini dengan anggota DPRD Kota Padang. Lembaga penyiaran televisi, merupakan salah satu contoh penggunaan tutur kata yang baik. Hasil penelitian berupa paparan tentang keterampilan berbicara yang digunakan presenter “penyaji berita” pada lembaga penyiaran televisi ditinjau dari kearifan budaya lokal, dalam mempertahankan semangat nasionalisme membangun bangsa. Kata Kunci: Presenter “penyaji berita” , kearifan budaya lokal, langgam kata
72
LATAR BELAKANG FOTO DI MEDIA SOSIAL DI TINJAU DARI TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE PERSONALITY Sri Wahyuning Astuti Fakultas Ilmu Komunikasi – Broadcasting Universitas Mercubuana
[email protected] ABSTRACT Having a social media than as a means of communication is also used as a venue for narcissistic. Many owners of social media upload his photos on social media with a certain background of the photo. For individuals who have narcissistic tendencies, would choose a background picture with back ground achievements, sights or places they've visited. This study aims to determine the influence of the big five personality by uploading the photo background in social media to the students of social media users. One hundred and thirteen students comunication in the region North and West jakarta become subjects in this study. Personality was measured using the Big Five Inventory and the background of the photo is used by using a questionnaire. Partial correlation is used to perform the analysis. Results of the analysis showed that there is a positive and significant relationship between openess to experience (r = 0.103, p <0.05) with the background of the photo on the social media. While it was not found a significant relationship between personality dimensions extraversioan, conscientiousness, and neuroticism and agreeableness by selecting a background photo on social media. Keywords : Personality, the Big Five Personality, background images, social media ABSTRAK Memiliki media sosial selain sebagai sarana komunikasi juga digunakan sebagai ajang narsis. Banyak pemilik media sosial yang menguplod foto di media sosial miliknya dengan latar belakang foto tertentu. Bagi Individu yang memiliki kecenderungan narsis, akan memilih latar belakang foto dengan back ground prestasi, tempat wisata atau tempat yang pernah mereka kunjungi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepribadian berdasarkan the big five personality dengan latar belakang foto saat mengupload di media sosial kepada mahasiswa pengguna media sosial. Seratus tiga belas mahasiswa Komunikasi di wilayah jakarta barat dan utara menjadi subjek dalam penelitian ini. Kepribadian diukur menggunakan The Big Five Inventory dan latar belakang foto digunakan dengan menggunakan kuesioner. Korelasi Parsial digunakan untuk melakukan analisis. Hasil analisis menunjukan bahwa terdapat hubungan yang positif dan significant antara Openess to experience (r= 0,103, p<0,05) dengan latar belakang foto di media sosial. Sementara itu tidak ditemukan hubungan
73
yang significant antara dimensi kepribadian extraversioan, conscientiousness, dan neuroticism serta agreeableness dengan pemilihan latar belakang foto di media sosial. Kata Kunci : Kepribadian, the Big Five Personality, latar belakang foto, media sosial.
74
METODOLOGI ANALISIS JARINGAN KOMUNIKASI DAN INFORMASI Bambang Mudjiyanto Peneliti Bidang Media Massa (14.06.04) BPPKI Jakarta, Badan Litbang SDM Kementerian Kominfo ABSTRACT Research network is looking for a relationship between members and among groups. Then, connect the various positions in the communication network with various aspects of communication members, such as: needs, satisfaction, and performance. Approach to communication and information networks useful to determine the chain of material and economic convergence, which creates unequal access to the media and business networks. Keywords: Network Analysis; Communication; Information ABSTRAK Riset jaringan pada dasarnya mencari hubungan antar anggota dalam kelompok maupun antar kelompok. Kemudian, menghubungkan aneka kedudukan orang dalam jaringan komunikasi tersebut dengan macam-macam aspek komunikasi anggota, seperti kebutuhan, kepuasan, dan kinerja. Pendekatan jaringan komunikasi dan informasi bermanfaat untuk mengetahui mata rantai pemusatan material dan ekonomi, yang menciptakan ketimpangan akses dan jaringan bisnis media. Kata-kata Kunci : Analisis Jaringan; Komunikasi; Informasi
75
ANALISIS BERITA TENTANG ABURIZAL BAKRIE SEBAGAI KETUA UMUM PARTAI GOLKAR PADA MEDIA ONLINE ( VIVA.CO.ID & TEMPO.CO.ID) Widodo Patrianto Universitas Indonusa Esa Unggul Jakarta
[email protected] ABSTRACT Who does not know Aburizal Bakrie? The current name is so familiar in the middle of the public due to its action as a General Chairman of Golkar Party at the same time Chairman of the KMP (Merah Putih Group) purely opposition government. Type of research using qualitative interpretive. The focus of the research was of October 15, 2015 until January 15, 2016 at online media (Viva.co.id Tempo.co.id). Data analysis technique used is. methods of analysis paradigm by framing or framing analysis model of the constructionist approach to Pan and Kosicki contains four devices namely syntactic structure, script, thematic, and rhetorical. The results showed Viva.co.id contains a lot of news about Aburizal Bakrie as General Chairman of the Golkar Party, but after it was noted there was no negative news. It shows the power of the media company owners enough influence on the content of news published are loaded. While Tempo.co.id still posed the objectivity and neutrality in conducting news coverage. Framing can be said to be within the bounds of reasonable and balanced enough, impartial. Keywords: Analysis of Framing, Aburizal Bakrie, Viva.co.id, Tempo.co.id ABSTRAK Siapa yang tak mengenal Aburizal Bakrie? Saat ini namanya begitu familiar di tengah publik karena kiprahnya sebagai Ketua Umum Partai Golkar (Golongan Karya) sekaligus Ketua KMP ( Kelompok Merah Putih ) oposisi murni pemerintahan. Tipe penelitian menggunakan interpretatif kualitatif. Fokus penelitian adalah pemberitaan dari tanggal 15 Oktober 2015 sampai 15 Januari 2016 pada media online (Viva.co.id & Tempo.co.id ). Teknik analisis data yang digunakan adalah. metode analisis framing dengan paradigma atau pendekatan konstruksionis model analisis framing Pan dan Kosicki berisi empat perangkat yaitu struktur sintaksis, skrip, tematik, dan retoris. Hasil penelitian menunjukkan Viva.co.id memuat banyak berita tentang Aburizal Bakrie sebagai Ketua Umum Partai Golkar, namun setelah dicermati tidak ada berita negatifnya. Hal tersebut menunjukkan kekuasaan pemilik perusahaan media cukup berpengaruh terhadap isi pemberitaan yang dimuat. Sedangkan Tempo.co.id masih mengedepankan objektivitas dan netralitas dalam melakukan pemberitaan. Pembingkaian dapat dikatakan dalam batas yang wajar dan cukup berimbang, tidak berpihak. Kata Kunci : Analysis of Framing, Aburizal Bakrie, Viva.co.id, Tempo.co.id
76
AMBIGUITAS DALAM ISTILAH “KETIMBANG NGEMIS” SEBAGAI PESAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI MEDIA SOSIAL Restiawan Permana Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Bunda Mulia
[email protected] ABSTRACT The current construction to meet the needs of the people do not destroy or degrade the social conditions so that people do not have the awareness to appreciate him as a dignified human being. Efforts are needed to sensitize all elements of society to correct mindset and actions of social thinking about the future of the community, both actions at the level of cognitive, affective, conative. The purpose of this study was to determine how the ambiguity in the term "Ketimbang Ngemis" as a message of community empowerment in social media. Through qualitative descriptive method, this research shows that the term Instead of begging have ambiguous meanings. When analyzed based on a context-free meaning (conventional), then have the impression that all the elderly and persons with disabilities are always begging. While the views based on the analysis of meaning bound (contextual), means an invitation to the public to not pity beggars, because the begging behavior is laziness, which makes a person helpless and not independent. Keywords: ambiguity, community development, social media ABSTRAK Pembangunan yang dilakukan saat ini guna memenuhi kebutuhan masyarakat sekarang janganlah sampai menghancurkan ataupun menurunkan kondisi sosial sehingga masyarakat tidak memiliki kesadaran untuk menghargai dirinya sendiri sebagai manusia yang bermartabat. Diperlukan upaya-upaya yang dapat menyadarkan seluruh elemen masyarakat untuk mengoreksi pola pikir dan tindakan-tindakan sosialnya dengan berbuat sesuatu untuk memikirkan masa depan masyarakat, baik tindakan di tingkat kognitif, afektif, konatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana ambiguitas dalam istilah “Ketimbang Ngemis” sebagai pesan pemberdayaan masyarakat di media sosial. Melalui metode kualitatif deskriptif, maka hasil penelitian ini menunjukkan bahwa istilah Ketimbang Ngemis memiliki makna ambigu. Apabila dianalisis berdasarkan makna bebas konteks (konvensional), maka memiliki kesan bahwa semua lansia dan penyandang disabilitas selalu mengemis. Sedangkan dilihat berdasarkan analisis makna terikat (kontekstual), berarti ajakan kepada masyarakat luas agar tidak mengasihani para pengemis karena perilaku mengemis adalah perilaku malas, yang membuat seseorang menjadi tidak berdaya dan mampu hidup mandiri tanpa adanya ketergantungan dengan pihak lain. Kata kunci: ambiguitas, pemberdayaan masyarakat, media social
77
KAMPANYE POLITIK DALAM RUANG PUBLIK “MENGEMBALIKAN MEDIA MASSA SEBAGAI RUANG PUBLIK POLITIS” (ANALISIS BERDASARKAN UU PEMILU NOMOR 10 TAHUN 2008) Alvin Yulityas Sandy Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
[email protected] ABSTRACT Media conglomerate, now be trend that can not be avoided, the effect then, make the more limited public access to mass media, and teh efect than, the content that can be ordered by the owners of mass media, mass media conglomerate by political actors, also impact on the mass media threatened as a public sphere, a public sphere as well as political, especially the commercial mass media, which is intended for commercial purposes, as if forgetting his responsibility as a media that is informative, entertaining, and educational, because economic interests are too strong, started from that perspective , in this paper will discuss also about the public rights to information, in this paper ceses is political campaigns and political advertising, because the code is too strong economy, not all political parties and political actors have the same access rights will convey information the audience, of course this will impact on the inhibition of the people who "informed", this paper will try to dissect trouble these issues, where the solution is required multi-regulatory entities, starting with public regulation, self regulation and state regulation. Keyword: Media, Politic, Public Sphere and Regulations. ABSTRAK Media massa sebagai bagian dari entitas ruang publik (Habermas, 2007) seharusnya dapat diakses dan digunakan sepenuhnya untuk kepentingan publik, perubahan perilaku media massa terutama media massa yang sebagai milik swasta yang mengedepankan keuntungan ekonomi menggugurkan kepentingan publik didalamnya, akses penggunaan media mejadi dibatasi dalam kode-kode ekonomi.Namun pada kenyataanya media massa telah berubah fungsinya, media massa hanya bisa diakses oleh segelintir orang yang bisa menembus kode ability ekonomi, misalnya dalam fenomena kampanye pemilihan umum maupun pemilihan daerah, akses publik (partai dan calon) sangat terbatas, bahkan ada dominasi dari partai-partai besar yang dapat menembus durasi dan jam-jam strategis tontonan masyarakat, partai-partai kecil dan calon yang kurang memiliki modal ekonomi tidak dapat menembus media massa, tentu saja hal ini mengingkari semangat equality for information.Tulisan ini nantinya akan membahas tentang penggunaan media massa sebagai media kampanye partai politik dan atau calon-calon pemimpin daerah ataupun nasional, dimana kesempatan itu tidak lagi terbatasi oleh kode-kode ekonomi, namun mengembalikan hakekat dasar media massa sebagai ruang publik yang mengedepankan equality for information. Kata Kunci: Media, Politik, Ruang Publik, Regulasi
78
PERANAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT INDONESIA Armis Tamampil Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
[email protected] ABSTRACT This study aims to determine how the role of communication technology in Indonesia to improve the welfare of society and also to identify any obstacles in the ongoing process of development of communication technology in society.This research is descriptive qualitative research. research methods to find data or information through reading scientific research, prior research and reference books available. Conclusion of research is the role of communication technology can improve the welfare of the people, if the government participated actively utilize this communications technology not only through the various regulations, but also in its application in society. This problem should get serious attention by all parties is the possibility of communication technology is used for negative things, although it was originally created to generate positive benefits. Keywords: Role, Communication Technology, Welfare society ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peranan teknologi komunikasi di Indonesia dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan juga untuk mengetahui hambatan-hambatan dalam proses berlangsungnya perkembangan teknologi komunikasi tersebut di masyarakat. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif dengan metode penelitian perpustakaan (library research) yaitu mencari data atau informasi melalui membaca riset ilmiah, penelitian terdahulu danbuku-buku referensi yang tersedia. Dari hasil pembahasan diperoleh kesimpulan bahwa peranan teknologi komunikasi dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat apabila pemerintah ikut aktif memerdayakan teknologi komunikasi ini tidak hanya melalui bermacam-macam regulasi tetapi juga dalam aplikasinya di masyarakat. Dalam perkembangan teknologi komunikasi ini yang perlu mendapatkan perhatian sungguh-sungguh oleh semua pihak adalah terhadap kemungkinan teknologi komunikasi ini digunakan untuk hal-hal negatif, walaupun pada awalnya diciptakan untuk menghasilkan manfaat positif. Kata Kunci : Peranan, Teknologi komunikasi, Kesejahteraan masyarakat
79
GAYA KOMUNIKASI BASUKI TJAHJA PURNAMA (STUDI DESKRIPTIF PADA PERSEPSI MAHASISWA ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA) Danang Trijayanto Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
[email protected] ABSTRACT This research is to know the views on communication styles Tjahaja Basuki Purnama or "Ahok" as governor of Jakarta. Assessed the communication style of persepsif above: verbal, non-verbal, and attitude. Research retrieve objects of communication science students numbered 40 people. The method used is to survey and presented in descriptive form. The results showed that most respondents were positive communication styles. Keywords: Communication Styles, Ahok, Perception ABSTRAK Penelitian ini untuk melihat pandangan atas gaya komunikasi Basuki Tjahaja Purnama atau dikenal dengan “Ahok” sebagai gubernur DKI Jakarta. Gaya komunikasi dinilai dari persepsif atas: verbal, non verbal, dan sikap. Penelitian mengambil objek mahasiswa ilmu komunikasi yang berjumlah 40 orang. Metode yang digunakan adalah dengan survey dan disajikan dalam bentuk deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden menilai gaya komunikasi dipandang positif. Kata Kunci: Gaya Komunikasi, Ahok, Persepsi
80
CYBER-BULLYING DI MEDIA SOSIAL (KAJIAN FENOMENOLOGI PADA REMAJA INDONESIA) Fauziah Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
[email protected] ABSTRACT Internet usage among teenagers in Indonesia is increasing in line with advances in technology and the presence of smartphones through mobile phones, so that they can easily access whatever they want, especially social media. However, the use of social media has unwittingly put them on one big issue is cyber-bullying. Cyber-bullyimg is an act of intimidation that occurs in cyberspace, especially in social media. Cyber-bullying is a form of insult, threat or ridicule conducted perpetrator to the victim who is considered weak. The phenomenon of cyber-bullying itself has spread among young people in Indonesia, the victim not only physically and psychologically bullied but also result in suicide. Supervision needed in the use of social media by parents and serious handling of the problem of cyber-bullying that arise through social media by the government, authorities and community organizations. Global survey conducted Latitude News 2015, Indonesia is a country with cases of bullying the second highest after Japan. Bullying cases in Indonesia turned out to defeat the case of bullying in the United States which occupies the third position. Ironically bullying cases in Indonesia is mostly done on social networks such as facebook and twitter. Keywords : Cyber-bullying, social media, teenager.
ABSTRAK Penggunaan internet dikalangan remaja di Indonesia saat ini semakin bertambah seiring dengan kemajuan teknologi dan keberadaan smartphone melalui ponsel, sehingga mereka dapat dengan mudah mengakses apapun yang mereka inginkan, khususnya media sosial. Namun penggunaan media sosial ini tanpa disadari telah menempatkan mereka pada satu masalah besar yaitu cyber-bullying. Cyber-bullyimg adalah tindakan intimidasi yang terjadi di dunia maya terutama pada media sosial. Bentuk cyber-bullying adalah hinaan, ancaman atau ejekan yang dilakukan pelaku kepada korban yang dianggap lemah. Fenomena cyber-bullying sendiri sudah merebak dikalangan remaja di Indonesia, korbannya bukan hanya dibully secara fisik maupun psikis tapi juga berakibat pada tindakan bunuh diri. Dibutuhkan pengawasan dalam penggunaan media sosial oleh orang tua dan penanganan yang serius terhadap masalah cyber-bullying yang muncul melalui media sosial baik oleh pemerintah, aparat maupun organisasi kemasyarakatan. Survey global yang dilakukan Latitude News tahun 2015, Indonesia merupakan Negara dengan kasus bullying tertinggi kedua setelah Jepang. Kasus 81
bullying di Indonesia ternyata mengalahkan kasus bullying di Amerika Serikat yang menempati posisi ketiga. Ironisnya kasus bullying di Indonesia lebih banyak dilakukan di jejaring sosial, seperti facebook dan twitter. Kata Kunci : Cyber-bullying, Media sosial, Remaja
82
TANGGAPAN PENGUNJUNG TERHADAP PENGGUNAAN SOCIAL MEDIA SEBAGAI MEDIA PROMOSI PUSAT PERBELANJAAN (STUDI DESKRIPTIF FACEBOOK FAN PAGE OLEH MALL GANDARIA CITY) Ratih Kurnia Hidayati Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
[email protected] ABSTRACT Media as a means of information is in great demand by the public, including young people. Social Media is an activity, practice and behavior among the online community to share information with a variety of knowledge and opinion. New media provides easy access anywhere, anytime and through any type of technology. This research aims to determine visitor response to the use of social media as a promotion media used by a shopping centre from the dimension of the purpose and function in terms of dimensions. The method used in this research is descriptive quantitative research. Where the method itself is a business review or investigation systematic and organized. Quantitative information in the form of a statement means that "numbers" are based on the results of calculation and measurement of results. The object of this research is visitors of Gandaria City Mall. The results of the analysis state that visitors of Gandaria City Mall as the respondents agree the use of social media facebook fan page by Gandaria City Mall is a media promotion. Keywords : Promotion, Media Social ABSTRAK Media sebagai sarana informasi banyak diminati oleh masyarakat termasuk di kalangan para remaja. Media sosial merupakan kegiatan, praktek dan perilaku antara komunitas yang secara online berbagi informasi melalui berbagai pengetahuan maupun pendapat. Media baru memberikan kemudahan untuk mengakses dimanapun, kapanpun dan melalui teknologi apapun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tanggapan pengunjung terhadap penggunaan social media sebagai media promosi yang digunakan oleh pusat perbelanjaan dari dimensi tujuan dan dimensi fungsi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kajian deskriptif melalui pendekatan kuantitatif. Dimana metode itu sendiri merupakan usaha kajian atau penyelidikan yang sistematis dan terorganisir. Sedangkan kuantitatif berarti informasi dalam bentuk pernyataan “bilangan” yang didasarkan pada hasil perhitungan maupun hasil pengukuran dalam bentuk angka. Objek penelitian ini adalah pengunjung Mall Gandaria City. Hasil analisis menyatakan bahwa pengunjung Mall Gandaria City dalam responden setuju terhadap penggunaan social media facebook fan page yang dilakukan oleh Mall Gandaria City sebagai media promosi. Kata kunci: Promosi, Media Sosial 83
PENGGUNAAN KOMIK ILMIAH BANJIR BANDANG SEBAGAI BENTUK SOSIALISASI PENANGANAN BENCANA BANJIR BANDANG KEPADA MASYARAKAT Vidya Kusumawardani Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
[email protected] ABSTRACT Debris flow that occurred in the early of 2006 in Jember has caused lots of suffering for people, not only many people were killed, but also many infrastructure were damaged. Therefore, the disaster has got lots of attentions not only from Indonesia`s government but also internationally such as from Japan which has the same geographic condition with us. Japan, through JICA (Japan International Cooperation Agency) and The Ministry of Public Works and Housing have distributed science comic to enhance public awareness regarding to debris flow disaster In order to minimize the victims due to disaster. The science comic which made by them was adapt from Japan`s culture. Unfortunatelly, the application of the science comic haven`t been using efficeiently by public because it haven’t reconcile with the audience segmentation. Keywords: Debris Flow, agent of change, science comic. ABSTRAK Bencana banjir bandang yang terjadi di Jember pada awal tahun 2006 cukup menyisakan derita yang berkepanjangan bagi warga Jember dan sekitarnya, mengingat banyak korban jiwa dan bangunan infrastruktur yang hancur akibat bencana banjir bandang. Bencana ini mendapat perhatian yang cukup besar tidak hanya bagi negara Indonesia namun juga internasional, khususnya Jepang. Hal ini dikarenakan kondisi geografis Indonesia sama dengan kondisi geografis Jepang. Untuk membantu Indonesia pasca bencana banjir bandang Jepang melalui JICA (Japan International Cooperation Agency) bekerjasama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melakukan kegiatan mitigasi penanganan bencana benjir bandang melalui penggunaan media komik ilmiah. komik ilmiah harus mampu menjadi agent of change untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat terkait dengan bencana banjir bandang dalam rangka meminimalisasi korban jiwa akibat bencana banjir bandang di masa yang akan datang yang di adaptasi berdasarkan budaya Jepang. Namun, sayangnya komik ilmiah masih kurang efisien, dikarenakan pembuatan komik masih dibuat secara general, belum mampu menyesuaikan antara konten dengan audience nya. Kata Kunci : Banjir bandang, agent of change, komik ilmiah
84
PEMAKNAAN LIRIK LAGU KAMAR GELAP MILIK BAND EFEK RUMAH KACA Dimas Rio Setiawan Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
[email protected] ABSTRACT This study discusses the Making of the song lyrics Darkroom band's Greenhouse Effect. This study is a semiotic interpretive. This research is a method of semiotic analysis of Roland Barthes for researchers trying to interpret the song as seen from the denotative and connotative meanings which eventually becomes a myth. Researchers collected data on physical CD album Dark Room and secondary data in the form of journals and articles on the internet that support this research. Results of the study are: 1) the meaning denotatifnya is Dark Room is a medium for the process of printing photos in a room, the result of shooting by an analog camera 2) meaning connotative is photography became a medium of their diverse social realities and growing around the community 3) myth contained in the lyrics of the song is a social reality is always there with their human existence in the world.
Keywords: Semiotics, Roland Barthes, Dark Room, Efek Rumah Kaca ABSTRAK Penelitian ini berjudul Pemaknaan lirik lagu Kamar Gelap milik band Efek Rumah Kaca. Di dalam penelitian ini digunakan metode analisis pendekatan semiotik yang bersifat interpretatif dengan metode penulisan kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis semiotika Roland Barthes di karenakan peneliti berusaha memaknai lirik lagu yang dilihat dari arti denotatif dan konotatif yang akhirnya menjadi sebuah mitos. Peneliti mengumpulkan data dari fisik album CD Kamar Gelap dan data sekunder berupa jurnal dan artikel di internet yang mendukung penelitian ini. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti didapatkan : 1) makna denotatifnya adalah Kamar Gelap merupakan sebuah medium untuk melakukan proses pencetakan foto di dalam sebuah ruangan hasil dari pengambilan gambar oleh kamera analog 2) makna konotatifnya adalah fotografi menjadi sebuah medium tentang adanya beragam realitas sosial yang ada dan tumbuh di sekeliling masyarakat 3) mitos yang terdapat di dalam lirik lagu tersebut adalah realitas sosial akan tetap ada seiring adanya keberadaan manusia di dunia. Kata Kunci : Semiotika, Roland Barthes, Kamar Gelap, Efek Rumah Kaca
85
ANALISA SEMIOTIKA MAKNA PESAN IKLAN TELKOMSEL VERSI“INDONESIA GENGGAM INTERNET” DI TELEVISI Dwi Hayu Lestari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
[email protected] ABSTRACT Currently there are an awful lot of things that are increasingly easy to do thanks to the existence of the internet. Yet there are still millions of people know and yet Indonesia felt the benefits of the Internet. Telkomsel as pioneer company for a variety of mobile telecommunications technology in Indonesia launched a Hand held Internet Indonesia ads which give rural communities about Telkomsel educational merit of the internet certainly can facilitate activities of life. The purpose of this research is to know meanings of what is contained in the communication symbols on advertising Telkomsel version of “mobile Internet Indonesia” in the television, It can be cocluded, the meaning of the message of the adv Telkomsel media is a company of Telkomsel gives the impression to the public that Telkomsel is very caring towards technological advancement especially in remote a reas who have not entered the internet access. This planted the impressions of the view the author judged a success because it was able to suck up the sympathy of the community Keywords: Semiotics, Telkomsel adv, television ABSTRAK Saat ini ada banyak sekali hal yang semakin mudah dilakukan berkat adaya internet. Namun masih ada jutaan orang Indonesia belum mengenal dan merasakan manfaat internet. Telkomsel sebagai perusahaan pelopor untuk berbagai teknologi telekomunikasi seluler di Indonesia meluncurkan iklan Indonesia Genggam Internet yang mana Telkomsel memberikan masyarakat pedesaan tentang edukasi kebaikan Internet tentunya dapat memudahkan segala aktivitas kehidupan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui makna – makna apayang terkandung dalam lambang-lambang komunikasi pada iklan TELKOMSEL versi “Indonesia genggam Internet” di media televisi, dapat disimpulkan, makna pesan dari iklanTELKOMSEL versi “Indonesia genggam Internet” di media televisi” adalah perusahaanTELKOMSEL memberikan kesan kepada masyarakat bahwa TELKOMSEL sangat pedulikepada kemajuan teknologi terutama di daerah-daerah terpencil yang belum terdapat akses masuk Internet. kesan yang ditanam ini dari pandangan penulis dinilai sukses karena mampu menyedot simpati dari masyarakat. Kata kunci: analisis semiotika, iklan telkomsel, televisi
86
PROSES GATEKEEPING DALAM PROGRAM REDAKSIANA TRANS|7 (STUDI KASUS PADA SEGMEN CRIMESIANA DAN SENTIL SINI SENTIL SANA, PERIODE SEPTEMBER 2015 SAMPAI DENGAN NOVEMBER 2015) Rika Yusuf Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
[email protected] ABSTRACT Redaksiana is a program that originally created by news Trans|7 to utilizing freelance journalist’s news which unused due to limited slots of Keluarga Redaksi programs. But not all the news that aired on Redaksiana program is failed to air in Keluarga Redaksi programs. That news just further deepened with the terms of analogy and logic in the society. This research aims to know how the process of gatekeeping in Redaksiana program. What are the things that determine Trans|7 freelance journalist’s news to on air. This research method uses descriptive qualitative research, the descriptive data in the form of words written or spoken of observations together with Trans|7 freelance journalist and gatekeeper of Redaksiana. The results showed that the gatekeeping process in Redaksiana program consists of : sorting script, the process of selecting / pitching, rundown manuscripts, manuscript-making, and editing of the manuscript. Then dubbing process, before the editing process. Previewing is the final stage to more minimize mistakes before the MOA (Master On Air) was brought to the QC and on air. Keywords : Mass Media, gate keeping, soft news ABSTRAK Redaksiana merupakan program yang awalnya dibentuk pihak instansi Trans|7 untuk memanfaatkan berita-berita kontributor yang tidak terpakai karena keterbatasan slot berita program Keluarga Redaksi. Namun tidak semua berita yang tayang pada program Redaksiana adalah berita yang gagal tayang dari Keluarga Redaksi. Hanya saja berita tersebut lebih diperdalam dikaitkan dengan segi analogi dan logika di masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses gatekeeping dalam program Redaksiana. Hal-hal apa saja yang menentukan berita kontributor daerah Trans|7 untuk bisa lolos tayang. Metode penelitian menggunakan penelitian deskriptif kualitatif, yaitu data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari hasil pengamatan bersama kontributor daerah Trans|7 dan gatekeeper Redaksiana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses gatekeeping pada program Redaksiana terdiri dari : pensortiran naskah, proses penyeleksian / pitching, rundown naskah, pembuatan naskah, dan pengeditan naskah. Dilanjutkan dengan proses dubbing, kemudian proses editing. Tahap akhir adalah previewing untuk lebih meminimalisir kesalahan sebelum materi dibawa ke QC dan naik tayang. Kata kunci : Media massa, gate keeping, soft news
87
IMPLEMENTASI MODEL PUBLIC INFORMATION MELALUI KONFERENSI PERS OLEH HUMAS BADAN POM RI Artiarani Ayu Purwaningsih Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
[email protected] ABSTRACT Public Relations Officer (PRO) carry out the functions and duties in implementing the communication links inside and outside the company, PRO need to have a strategy planning. The Relationship with Mass Media regarded as one of the strategies for distribute and publish a variety of information to the public. Media relations through Press Conferences implement a model of the relationship of Public Information applied by Humas Badan POM RI. Keywords: Public Relations Officer, Mass Media, Media relations, Press Conferences, & Public Information ABSTRAK Public Relations Officer (PRO) mengemban fungsi dan tugas dalam melaksanakan hubungan komunikasi ke dalam dan keluar perusahaan, PRO perlu memiliki strategi dalam perencanaannya. Hubungan dengan Media Massa dipandang sebagai salah satu strategi untuk menyalurkan dan mempublikasikan berbagai informasi kepada masyarakat. Media relations melalui kegiatan Konferensi Pers mengimplementasikan model hubungan Public Information yang diaplikasikan oleh Humas Badan POM RI. Kata Kunci : Public Relations Office, Media Massa, Media Relation, Konferensi Pers, & Public Information
88
MAKNA FILM CAHAYA DARI TIMUR BETA MALUKU DITINJAU DARI TEORI SEMIOTIKA ROLAND BARTHES Lucas Oscar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
[email protected] ABSTRACT Semiotics is the study that examines the signs and meanings. Scientific developments are not only examining symbols contained in any society, but also touches on the development and cultural mindset behind it. This study attempts to examine the meaning of the film “Cahaya Dari Timur Beta Maluku”. Film tells the story of religious conflict has been years between Muslims and Christians between the village and the Passo Tulehu which claimed many victims both adults and children. A former National Team U-15 Indonesia namely Sani Tawainela that unites these two villages with football: Team Maluku who won the national U15 tournament. This study intends to determine the meaning of the film “Cahaya Dari Timur Beta Maluku” review by Roland Barthes semiotic analysis that there are aspects of denotation, connotation, and myth. It is shown through some scenes the movie scene.
Keywords: Semiotics, denotation, connotation, myth ABSTRAK Semiotika adalah studi yang meneliti tand-tanda dan makna yang terkandung di dalamnya. Perkembangan ilmiah tidak hanya meneliti simbol yang terdapat dalam setiap masyarakat, tetapi lebih menyentuh aspek pembangunan dan pola pikir budaya di belakangnya. Penelitian ini mencoba untuk meneliti tentang makna dari film Cahaya Dari Timur Beta Maluku. Film menceritakan tentang konflik agama sudah bertahun-tahun antara Islam dan Kristen antara desa Tulehu dan Passo yang memakan banyak korban baik itu orang dewasa maupun anakanak. Seorang mantan pemain Tim Nasional U-15 Indonesia yaitu Sani Tawainela yang menyatukan kedua desa ini dengan sepakbola yaitu Tim Maluku yang meraih juara turnamen nasional U-15. Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui makna dari film Cahaya Dari Timur Beta Maluku ditinjau dengan analisis semiotika Roland Barthes yang terdapat aspek denotasi, konotasi, dan mitos. Hal ini ditunjukkan melalui beberapa scene adegan film. Kata kunci: Semiotika, denotasi, konotasi, mitos
89
ANALISIS WACANA KRITIS DALAM PEMBERITAAN OPERASI PLASTIK TRANSGENDER DENA RACHMAN DI SITUS BERITA ONLINE PERIODE 13 – 15 OKTOBER 2014 Dian Larasati Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
[email protected] ABSTRACT The news issue on online site about transgender actress Dena Rachman- which is ex-chilhood singer boy named Renaldy Rachman- is being deliberated nowadays. This is due to her decision to undergo breast implant surgery. As we know, the issue of transgender is still become a taboo in Indonesia. Yet with modern era goes, the tolerancy between transgender issues has increased. This transgender issue is the main object for the writer to be analysed with Critical Discourse Analysis method, which analyze the meaning of text used on news media. Detik.com is the most frequently site to publish the plastic surgery issue of Dena Rachman, followed by Liputan6.com, then Kapanlagi.com. Detik.com use the easy pronunciation despite lack of main information, added by basic informations which is made it looks like a long story. Liputan6.com present this issue straightforward and open minded, even write about the consequences of her action, Dena Rachman could be defamed by public. Kapanlagi.com also write this issue in straightforward way but less more, unlike Detik.com. Kapanlagi.com which is popular with their celebrity gossip news, only provide a few information and closed impression. Keywords : Discourse Analysis, transgender, online site ABSTRAK Pemberitaan di situs berita online mengenai transgender Dena Rachman, mantan penyanyi cilik yang bernama asli Renaldy Rachman tengah hangat-hangatnya dibicarakan publik. Hal ini berkaitan dengan keputusannya melakukan operasi plastik yaitu pemasangan implan payudara. Seperti kita ketahui, bahwa isu transgender di Indonesia masih menjadi hal yang tabu untuk dibicarakan. Namun dengan seiring perkembangan zaman, keterbukaan terhadap isu-isu tabu tersebut mulai meningkat. Berita tentang isu transgender ini dijadikan penulis sebagai obyek penelitian analisis wacana kritis, yang menyangkut makna dari bahasa teks yang digunakan dalam pemberitaan tersebut. Detik.com, adalah situs yang paling banyak memberitakan operasi plastik Dena Rachman, diikuti Liputan6.com lalu Kapanlagi.com. Dalam Detik.com, bahasa teksnya sangat mudah dimengerti dan informasi tentang operasi plastik ini sebenarnya hanya sedikit, tapi lebih banyak ditambahkan informasi umum dari Dena Rachman sehingga beritanya menjadi banyak. Liputan6.com menyampaikan secara lugas dan lebih terbuka, bahkan membahas bahwa akibat dari tindakannya ini Dena Rachman bisa dihujat oleh masyarakat. Kapanlagi.com membahas berita ini dengan bahasa yang lugas 90
namun lebih sedikit, tidak seperti detik.com, Kapanlagi.com yang dikenal sebagai situs gosip untuk membahas artis ini justru memberikan informasi yang minim dan terkesan tertutup. Kata kunci : Analisis Wacana, Transgender, Berita Online
91
ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP IKLAN DETTOL EDISI MUSIM HUJAN DI TELEVISI Najmah Huriyah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
[email protected] ABSTRACT The background of this research was trigged by TV`s development, which could send their message about some products through advertising to public by using audio visual. By technology, television could make people more easier to understand and more interest about the product. Regarding to that phenomenon, my research questions would be linked to Roland Brother`s perspectives in denotative, connotative, and myths which could be seen on Dettol’s advertisement on television. By using descriptive on qualitative research method, the results indicates: (1) on denotative, people are still active doing their activities despite rainy season; (2) on connotative, weather doesn’t make people afraid for the outdoor activities, despite it can causes disease; (3) on myth, rainy season doesn’t makes people becomes lazy. Key words: Semiotic, advertisement, television ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi oleh televisi yang dengan format audio-visualnya mampu menyampaikan pesan iklan atau produk kepada masyarakat dan masyarakat pun dapat lebih mudah tertarik dan memahami pesan iklan produk yang disampaikan. Pertanyaan penelitiannya berupa : Apa makna Denotasi, Konotasi, dan Mitos pada iklan Dettol Edisi Musim Hujan di televisi dilihat dari persepktif semiotika Roland Barthes? Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif hasilnya menunjukkan : 1) makna denotatifnya adalah warga kota tetap melakukan aktifitas seperti biasa meskipun hari sedang 2) makna konotatifnya adalah cuaca tidak membuat masyarakat takut untuk beraktifitas di luar ruangan, meskipun mereka juga masih memiliki kepercayaan bahwa cuaca merupakan penyebab penyakit 3) mitos yang terdapat dalam iklan tersebut yaitu hujan tidak membuat manusia menjadi malas. Kata-kata kunci : semiotika, iklan, televisi
92
FENOMENA HADIRNYA GOJEK DALAM TATANAN MASYARAKAT (PENGGUNA) DI JALAN PUALAM RAYA RT.009/04 GG. DAMAI Hendro aprianto Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unversitas 17 Agustus 1945 Jakarta
[email protected] ABSTRACT Lack of public transportation has become a major problem for some people. Regarding to that, Ojek has become one of alternative for people who usually use public transportation. Ojek has their own advantages and uniqueness despite other public transportations. Ojek could be reserved by door to door services, could reach the narrow street even they could pass the traffic jam. Even so, ojek haven’t been regulated by law. The condition has made ojek become illegal public transportation in Jakarta. Therefore, we need a regulation to protect their activities in the road. Key words: Ojek, Transportation, services ABSTRAK Keterbatasan sarana angkutan umum bagi sebagian besar masyarakat menjadi salah satu permasalahan utama pada bidang transportasi. Ojek hadir sebagai salah satu alternative angkutan umum yang bisa digunakan oleh masyarakat. Pelayanan ojek juga memiliki keunggulan dan keunikan sendiri mengingat ojek bisa memberi layanan door to door, mudah menjangkau lokasi sulit seperti lorong-lorong dan jalan sempit, atau mampu melewati kemacetan. Namun ojek merupakan angkutan umum informal di mana ojek tidak diatur dalam Undang-Undang sehingga keberadaan ojek dianggap ilegal meskipun keberadaan ojek sendiri bisa dikatakan sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Karena itu, perlu adanya aturan mengenai ojek di dalam Undang-Undang agar dapat beroperasi secara legal. Kata kunci : Ojek, transportasi, pelayanan
93
POLA KOMUNIKASI ORANG TUA DENGAN ANAK INDIGO (STUDI KUALITATIF MENGENAI POLA KOMUNIKASI IBU DENGAN ANAK INDIGO) Rissa Fitrianti Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unversitas 17 Agustus 1945 Jakarta
[email protected] ABSTRACT There are two issues that will be studied by the authors in this proposal, namely: (1) What is the pattern of communication between parent and child indigo, (2) barriers, which occurred in the communication between parent and child indigo. In the issue, in this study the authors used a descriptive approach, which is useful for revealing facts and data, while the qualitative type of research is intended to explain and describe the communication patterns of parents with children indigo and constraints thoroughly and deeply. In accordance with the aforementioned, the data collection techniques used were observation, interviews, and documentation. From the results of this study, researchers found several things: first, the researchers found that the patterns of communication employed parents with children indigo, which is the primary communication patterns, communication patterns of linear and circular communication patterns. Second, parents use persuasive communication theory and in overcoming obstacles. Researchers also found that the characteristics of interpersonal communication or interpersonal communication that is used by parents in addressing the obstacles that occur in communication with the indigo children. Bertilik departure from this study, the researchers suggest to anggoa families, especially parents to better use good communication pattern to the children, especially the indigo children. parents also should act in accordance with its role, providing education and parents should be understanding and attention to the children, especially the indigo child so that the child can socialize with the community and that can be a child sepertia what parents expect.
Keywords: Communication Patterns, Indigo children, parents ABSTRAK Ada dua persoalan yang akan dikaji oleh penulis dalam proposal ini yaitu: (1) Bagaimana pola komunikasi orang tua dengan anak indigo, (2) Hambatan-hambatan yang terjadi dalam komunikasi orang tua dengan anak indigo. Dalam persoalan tersebut, dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan deskriptif, yang berguna untuk mengungkapkan fakta dan data, sedangkan jenis penelitiannya adalah kualitatif yang dimaksudkan untuk memaparkan dan menggambarkan pola komunikasi orang tua dengan anak indigo dan hambatanhambatannya secara menyeluruh dan mendalam. Sesuai dengan tersebut, maka tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. 94
Dari hasil penelitian ini peneliti menemukan beberapa hal: pertama, peneliti menemukan pola komunikasi yang dipakai orang tua dengan anaknya yang indigo, yaitu pola komunikasi primer, pola komunikasi linear, dan pola komunikasi sirkuler. Kedua, orang tua menggunakan teori persuasif dalam berkomunikasi dan dalam mengatasi hambatanhambatannya.Peneliti juga menemukan karakteristik komunikasi interpersonal atau komunikasi antarpribadi yang digunakan oleh orang tua dalam menyikapi hambatan yang te rjadi dalam komunikasi dengan anaknya yang indigo. Bertilik tolak dari penelitian ini, maka peneliti menyarankan kepada anggoa keluarga khususnya orang tua agar lebih menggunakan pola komunikasi yang baik kepada anak-anaknya khususnya anak indigo. orang tua juga sebaiknya bertindak sesuai dengan perannya, memberikan pendidikan serta orang tua harus pengertian dan perhatian kepada anak-anaknya khususnya anak indigo agar anak tersebut dapat bersosialisasi dengan masyarakat serta agar bisa menjadi anak sepertia apa yang orang tua harapkan. Kata Kunci : Pola Komunikasi, anak Indigo
95
STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN MELALUI FACEBOOK PADA AKUN ONLINE SHOP DIRA-KIREI Eka Putri Amalia Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unversitas 17 Agustus 1945 Jakarta
[email protected] ABSTRACT This research was motivated by the development of information and communication and internet network that gave rise to social media in society. In a relationship that background, this study focused on marketing communications strategy via online shop Facebook account Dira-Kirei. Research using descriptive case study with qualitative data analysis. Data collected through informant interviews and documentation to account owners online shop Dira-Kirei and consumers. To ensure the validity of the data, the researchers used a technique triangulation of data sources. These results indicate that the strategy adopted by the account owner of online shop Dira-Kirei through Facebook can increase its sales. Keywords : Communication Strategy, Marketing Communication, Social Media, Facebook
ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perkembangan komunikasi dan informasi serta jaringan internet yang memunculkan media sosial di masyarakat. Dalam hubungan latar belakang tersebut, penelitian ini difokuskan pada strategi komunikasi pemasaran melalui Facebook pada akun online shop Dira-Kirei. Penelitian menggunakan metode studi kasus deskriptif dengan analisis data kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan dokumentasi kepada informan pemilik akun online shop Dira-Kirei dan konsumennya. Untuk memastikan validitas data, peneliti menggunakan teknik triangulasi sumber data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi yang diterapkan oleh pemilik akun online shop Dira-Kirei melalui Facebook dapat meningkatkan penjualannya. Kata Kunci : Strategi Komunikasi, Komunikasi Pemasaran, Media Sosial, Facebook
96
PERAN INSTAGRAM SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI BISNIS ONLINE (Studi Deskriptif Kualitatif Peran Instagram sebagai Media Komunikasi Bisnis Online Erin’s Cupcake) Meidina Wulandari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unversitas 17 Agustus 1945 Jakarta
[email protected] ABSTRACT The presence of social media has many benefits for users, with social media users can be connected by all people in the world in just one time. On October 6, 2015 on the day of the fifth anniversary of instagram, instagram users penetrating up to 400 million. Because of this, many of the founders - founders of businesses ranging from medium sized businesses to enterprises using instagram middle and upper class as a business tool. In the background of the research focused on the role and business communications online on social media instagram. Analysis of materials obtained from interviews on the subject of research such as the account owner and the customer onlineshop. Results show that the discussion instagram role in online business communication is very beneficial, businesses can market their products in a way that is easy and practical. In addition to easy and practical to make the needed results customers are interested in posting photos of creative and unique. Keywords : Social media, Instagram, Role of Instagram, business communication ABSTRAK Kehadiran sosial media memiliki berbagai manfaat bagi para penggunanya, dengan media sosial para pengguna dapat terhubung oleh seluruh orang didunia hanya dalam satu waktu. Pada 6 Oktober 2015 tepat pada hari ulang tahun kelima instagram , pengguna instagram tembus sampai 400 juta. Karena hal tersebut banyak para pendiri – pendiri usaha mulai dari usaha menengah sampai usaha kelas menengah keatas menggunakan instagram sebagai sarana bisnis. Dalam latar belakang tersebut penelitian difokuskan pada peran dan komunikasi bisnis online pada media sosial instagram. Bahan analisis diperoleh dari hasil wawancara pada subjek penelitian diantaranya selaku pemilik akun onlineshop dan para kustomer. Hasil bahasan menunjukan bahwa peran instagram dalam komunikasi bisnis online sangat bermanfaat, para pelaku bisnis dapat memasarkan produknya dengan cara yang mudah dan praktis. Selain mudah dan praktis untuk membuat para kustomer tertarik dibutuhkan hasil foto postingan yang kreatif dan unik. Kata Kunci : Media sosial, Instagram, Peran instagram, Komunikasi bisnis
97
POLA KOMUNIKASI JARAK JAUH ANTARA ORANG TUA DENGAN ANAK (STUDI DESKRIPTIF PADA MAHASISWA STIAMI FAKULTAS EKONOMI) Elsa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unversitas 17 Agustus 1945 Jakarta
[email protected] ABSTRACT Parents and associated near or frequently communicate face to face, because they live in one house. However, its another thing when parents and children do not live at home or live apart because of differences in distance and place. Communication is done by using media such as telephones do not communicate face to face. Remote communication raises issues that communication is established to be effective or ineffective due to lack of communication between parents and children will result in a form of emotional connection that no longer exists well and were reduced due to the proximity of shallow relationships due to the lack of communication. So that the communication patterns are very influential in establishing the relationship between parent and child and that the relationship is good. Keywords: interpersonal communication, communication patterns, Communication barriers ABSTRAK Orang tua dan berhubungan dekat atau sering berkomunikasi tatap muka karena tinggal dalam satu rumah. Namun, lain hal nya apabila orang tua dan anak tidak tinggal serumah atau tinggal berjauhan karena perbedaan jarak dan tempat. Komunikasi dilakukan dengan menggunakan media seperti telepon tidak berkomunikasi secara tatap muka. Komunikasi jarak jauh ini menimbulkan masalah yaitu komunikasi yang terjalin menjadi efektif atau tidak efektif lagi karena komunikasi kurang antara orang tua dan anak akan menimbulkan dampak yang berupa hubungan emosional yang tidak terjalin lagi dengan baik dan kedekatan yang berkurang karena hubungan yang renggang dikarenakan kurangnya berkomunikasi. Sehingga pola komunikasi sangat berpengaruh dalam menjalin hubungan antara orang tua dengan anak dan sehingga terjadinya hubungan yang baik. Kata Kunci : Komunikasi antar pribadi , Pola komunikasi , Hambatan komunikasi
98
PROGRAM ANIMASI ADIT & SOPO JARWO (Analisis Wacana Program Animasi Adit & Sopo Jarwo Episode “Hadapi Tantangan, Lewati Rintangan”) Indri Ardianti Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unversitas 17 Agustus 1945 Jakarta
[email protected] ABSTRACT Basically animated film based on the stories smelling fantasy. Therefore, children are very fond of the cartoon animated films because they used it as a place to fantasize with unique and funny pictures. Adit and Sopo Jarwo an animated series original Indonesian children who achieve success in the sense of being able to attract attention to children and adults in Indonesia. Then the main question is how the idea contained in Sopo Jarwo Adit animated series? will give birth next sub-question of the moral values of whatever is contained in the animated series Adit Jarwo Sopo this? The method used is a discourse analysis of Teun Van Djik models. Van Djik in the model there are three dimensions that become the object of research, namely the dimension text, social cognition, and social context is a view communicator against the background of the situation made the animated series. While the dimensions of the text is the arrangement structure of the text contained in this animated series. Keywords : Animated cartoon, discource analysis ABSTRAK Film animasi pada dasarnya didasarkan pada cerita-cerita berbau fantasi. Oleh karena itu, anak-anak sangat menyukai film animasi yakni film kartun sebab mereka menggunakannya sebagai wadah untuk berfantasi dengan gambarnya yang unik dan lucu. Adit & Sopo Jarwo merupakan serial animasi anak-anak asli Indonesia yang meraih sukses dalam arti mampu dan berhasil menarik perhatian pemirsa anak-anak maupun kalangan dewasa di Indonesia. Kemudian yang menjadi pertanyaan utama adalah bagaimana gagasan yang terdapat dalam serial animasi Adit Sopo Jarwo? selanjutnya akan melahirkan sub-question mengenai nilainilai moral apa saja yang terdapat dalam serial animasi Adit Sopo Jarwo ini? Metode yang digunakan adalah analisis wacana dari model Teun Van Djik. Dalam model Van Djik ada tiga dimensi yang menjadi objek penelitiannya, yaitu dimensi teks, kognisi sosial, dan juga konteks sosial adalah pandangan komunikator terhadap situasi yang melatar belakangi dibuatnya seria animasi tersebut. Sedangkan dimensi teks adalah susunan struktur teks yang terdapat dalam serial animasi ini. Kata kunci : Kartun animasi, analisis wacana
99
PENGGUNAAN MEDIA SOCIAL FACEBOOK DALAM STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN BAKSO CILUKBA Silvani Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unversitas 17 Agustus 1945 Jakarta
[email protected] ABSTRACT The aim of the research is to identify how social media such as facebook could promote Bakso Cilukba. The research was located at Jakarta for three months which starting from November 2015- January 2016. The research method was qualitative with descriptive approached. Meanwhile, for data analysis is using Miles Interactive Analysis Model and Huberman. The research object is to identify the marketing strategy of Bakso Cilukba by using its facebook account. Primary data was collected by doing some interviews with some sources such as the owner and online buyers. Secondary data was collected by doing observation and literature review either from books or website. Beside those sources, the secondary data could be collected from reviewers on facebook. The results shows that facebook could brought the good impact to bakso cilukba either material or immaterial. Keywords: Facebook, Marketing communication ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana penggunaan media sosial Facebook dalam strategi komunikasi pemasaran Bakso Cilukba. Penelitian dilakukan di Jakarta, selama tiga bulan, yaitu sejak bulan November 2015 – Januari 2016. Tipe penelitian mengunakan deskriptif kualitatif. Analisis data menggunakan model analisis data Interaktif Miles dan Huberman. Objek penelitian ini adalah langkah langkah strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Bakso Cilukba melalui akun Facebooknya. Data primer di kumpulkan dengan menggunakan wawancara semi terstruktur terhadap pemilik usaha Bakso Cilukba untuk menjawab tujuan penelitian dan melakukan wawancara terhadap beberapa pembeli dari facebook. Data sekunder yang di peroleh dari observasi, studi pustaka baik dari buku – buku dan situs internet yang terpercaya. serta hasil screenshoot dari isi postingan promosi akun facebook bakso Cilukba. Hasil menunjukkan motif Bakso Cilukba adalah melihat potensi Facebook untuk menjalankan Strategi komunikasi pemasaran yang dapat memberikan keuntungan secara materi atau immateri. Terdapat strategi bauran promosi berupa iklan, personal selling, promosi dan publisitas. Kata Kunci : Media Sosial Facebook, Komunikasi Pemasaran
100
FENOMENA KEMISKINAN DI INDONESIA “ANALISIS MENINGKATNYA JUMLAH KEMISKINAN TAHUN 2012 SAMPAI TAHUN 2013” Dwi Aryanto Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unversitas 17 Agustus 1945 Jakarta
[email protected] ABSTRACT This study discusses the phenomenon of poverty in Indonesia, talks about what it is meant by poverty, poverty has been a debate since ancient times until now this could happen in any country anywhere in the world, what policies are in use to eradicate poverty, measures what steps should the government do, that anything that can happen as a result of poverty. In this paper also describe about the amount of data on poverty in Indonesia over the past few years. Not only is it made as for the purpose of this paper is to provide information to the public and the government as well as providing a solution how the steps that must be taken to alleviate poverty in Indonesia. Keyword : the phenomenon of poverty in Indonesia ABSTRAK Penelitian ini membahas tentang fenomena kemiskinan di Indonesia, membahas tentang apa itu yang dimaksud dengan kemiskinan, kemiskinan yang telah menjadi perbincangan sejak dahulu kala hingga sekarang ini yang dapat terjadi di setiap Negara manapun di dunia, kebijakan apa yang di gunakan untuk memberantas kemiskinan, langkah-langkah apa yang harus di lakukan pemerintah, hal apa saja yang dapat terjadi akibat kemiskinan. Di dalam paper ini juga di paparkan tentang jumlah data kemiskinan yang ada di Indonesia selama beberapa tahun belakangan ini. Tidak hanya itu adapun tujuan dari dibuatnya paper ini yaitu untuk memberikan informasi kepada masyarakat dan pemerintah sekaligus memberikan solusi bagaimana langkah-langkah yang harus ditempuh untuk mengatasi kemiskinan di Indonesia. Kata Kunci : Fenomena Kemiskinan Di Indonesia
101
MEMPELAJARI KESETIAAN SUAMI ISTRI DALAM FILM DRAMA KOREA “A MOMENT TO REMEMBER” Sebastian Tri Valentino & Suriansa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unversitas 17 Agustus 1945 Jakarta sebastianvalentino95@gmail
[email protected] ABSTRACT Unit analysis of data from this study is the paradigm and syntagm in subtitles. Paradigm is a collection of a collection that's a sign that election and only one unit of the selected collection. syntagm is a unit of selection of a paradigm which is then combined with other units. (Fiske, 2006: 82). paradigm is a grammar vocabulary, and syntagm is a phrase or a sentence consisting of a collection of vocabularies. Paradigm and syntagm is all happening in a movie "A Moment To Remember" which describes fidelity in a relationship couples. Romantis.Paradigma wife and syntagm that researchers use from reality adalahpenampilan, makeup, gestures, mannerisms and expressions. From the level of the film is the camera, editing, light, music and sound. These codes transmit conventional representational codes that will form representations that narrative, conflict, character, action, dialogue, setting and casting. These codes are organized to kinship and social acceptance through codes of ideological level, individualism, patriarchy, racism, social class, materialism, capitalism and others. Keywords: Semiotics, Movies, Relationships ABSTRAK Unit analisis data dari penelitian ini adalah paradigma dan sintagma dalam teks film.Paradigma merupakan kumpulan tanda yang dari kumpulan itulah dilakukan pemilihan dan hanya satu unit dari kumpulan itu yang dipilih. Sedangkan sintagma merupakan suatu unit pilihan dari sebuah paradigma yang kemudian dipadukan dengan unit-unit lain. Andai kata paradigma adalah kosakata dalam sebuah tata bahasa, maka sintagma adalah sebuah frase atau kalimat yang terdiri dari kumpulan kosakata. Paradigma dan sintagma ini adalah seluruh kejadian di film “A Moment To Remember” yang menggambarkan kesetiaan menjalin hubungan pasangan suami. Istri yang romantis.Paradigma dan sintagma yang peneliti gunakan dari realita adalahpenampilan, tata rias wajah, gerak tubuh, tingkah laku dan ekspresi. Dari level film adalah kamera, editing, cahaya, musik dan suara. Kode-kode ini mentransmisikan kode-kode konvensional representasional yang akan membentuk representasi-representasi yaitu naratif, konflik, karakter, aksi, dialog, latar dan casting. Kode-kode ini terorganisir kepada pertalian dan penerimaan social melalui kode-kode level ideologi, individualisme, patriarki, rasialisme, kelas sosial, materialisme, kapitalisme dan lain-lain. Kata Kunci: Semiotika, Film 102
PESAN TENTANG MOTIVASI DIRI DALAM FILM “MANUSIA SETENGAH SALMON” KARYA RADITYA DIKA Anissha Rohmadhona & Hilda Tamroba Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unversitas 17 Agustus 1945 Jakarta ABSTRACT This paper raised the movie "Man Half Salmon" by Raditya Dika which tells us that a life filled with the move, starting from the family moved to a new house, leaving the ex-girlfriend and looking for a new girlfriend, displacements are brought about changes in self-Dika (figure primary) to a better direction. Half Man films reasons raised salmon because currently there are few teenagers who experienced the turmoil in his life. In an age which is said to be unstable emotions have not been able to take the right decision for himself. Besides the film Man Half Salmon quite influential in changing oneself a teenager who watched, with case examples presented in everyday life are not much different from that in the natural, the teenagers who watched motivated to do a self introspection. Besides this film fit in with what is happening among teenagers, so the film can motivate the youth to change themselves into a better direction. In writing this paper uses descriptive method with a form of qualitative research among adolescents who watch the film. Based on the analysis proved that the film "Man Half Salmon" is quite effective as a medium of learning and motivate teens to brave resolve and face problems in life. Keywords: Film, change, motivation, Youth ABSTRAK Karya tulis ini mengangkat film “Manusia Setengah Salmon” karya Raditya Dika yang menceritakan bahwa sebuah kehidupan penuh dengan perpindahan, berawal dari sekeluarga pindah ke rumah yang baru, meninggalkan mantan pacar dan mencari pacar baru , perpindahan-perpindahan tersebut membawa perubahan di diri Dika (tokoh utama) ke arah yang lebih baik. Alasan mengangkat film Manusia Setengah Salmon karena saat ini tidak sedikit remaja yang mengalami kegalauan dalam kehidupannya. Dalam usia yang dikatakan labil emosi belum dapat mengambil keputusan yang tepat untuk dirinya. Selain itu film Manusia Setengah Salmon cukup berpengaruh dalam merubah diri seorang remaja yang menontonnya, dengan disodorkan contoh-contoh kasus dalam kehidupan sehari-hari yang tidak jauh beda dengan yang di alami, para remaja yang menonton termotivasi untuk melakukan intropeksi diri. Selain itu film ini cocok dengan apa yang terjadi di kalangan remaja, sehingga film ini dapat memotivasi para remaja untuk melakukan perubahan diri ke arah yang lebih baik. Dalam penulisan karya tulis ini menggunakan metode deskriptif dengan bentuk penelitian kualitatif di kalangan remaja yang menonton film tersebut. Berdasarkan 103
hasil analisis terbukti bahwa film “Manusia Setengah Salmon” cukup efektif sebagai media pembelajaran remaja dan memotivasi untuk berani menyelesaikan serta menghadapi masalah di kehidupan. Kata kunci : Film,Perubahan,Motivasi,Remaja
104
PENDAPAT MAHASISWA TERHADAP KEBIJAKAN GUBERNUR DKI JAKARTA TENTANG REVITALISASI BANTARAN SUNGAI Tri Hadi Pratama Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta ABSTRACT The research was focus on DKI Jakarta`s Governor policy, Basuki Tjahya Purnama regarding to riverbank revitalization. The Governor said, there is no other choice to handle Jakarta’s flood unless relocating people who lives along the riverbank. Even so, it is not easy to implement the Governor policy, concerning there are some protests from people who lives along the riverbank. They thought the policy has brought the bad impact to people who lives along the riverbank. Key words: Policy, Governor of DKI Jakarta, River revitalization ABSTRAK Dalam hal ini penulis akan membahas tentang kebijakan yang telah di ambil oleh Gubernur DKI Jakarta yaitu Basuki Tjahya Purnama tentang revitalisasi bantaran sungai. Pelaksanaan tugas Gubernur DKI Jakarta, ini menyatakan tidak ada jalan lain untuk mengatasi banjir Jakarta, selain bertindak tegas merelokasi warga yang tinggal di kawasan sungai. Namun dalam pelaksanaan kebijakan ini tidaklah mudah pemerintahan DKI Jakarta yang kini dipimpin oleh ahok itu mengalami banyak kendala, karena kebijakan yang telah diambil dianggap tidak sesuai dengan apa yang diinginkan rakyat justru malah merugikan masyarakat. Padahal kebijakan itu adalah membuat Jakarta lebih baik, namun seperti inilah kenyataan yang terjadi dilapangan, banyak yang setuju dan tidak setuju dengan kebijakan tersebut.
Kata kunci : Kebijakan, Gubernur DKI Jakarta, Revitalisasi sungai
105
KAJIAN ANALISIS PEMBERITAAN WIDE SHOT METRO TV TERHADAP MASYARAKAT INDONESIA Sukarno Pesah Podo Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta ABSTRACT Preaching, both in entertainment and politics by the media-television media, be interesting to study, with the fact that in each media reporting can not be separated from ideology / interests. Society as "audience" can be influenced by the media broadcasting and unconsciously accept the content / message delivered by a news program on television. TV entertainment, to TV news programs that present information there is neutral but not all are neutral, their alignments particular and the proclamation of uneven important to be studied / examined given that not all the news programs deliver useful content relevant to community needs, but more towards the interests of the media, so that people become more selective in receiving any information conveyed by the media in the television news program. In this opportunity, the wide shot is broadcasting program information by Metro TV becomes the object of research, because the wide shots involving fresh graduated intending to work as a journalist for the search, covering direct and broadcast by Metro TV. Keywords: News, information, wide shot ABSTRAK Pemberitaan Informasi, baik dalam dunia hiburan khususnya politik yang diberitakan mediamedia televisi, menjadi menarik untuk diteliti, seiringan dengan kenyataan bahwa dalam pemberitaan masing-masing media tidak lepas dari ideologi/kepentingannya sendiri. Masyarakat sebagai “audience” dapat dipengaruhi oleh media-media penyiaran dan secara tidak sadar menerima isi/pesan yang disampaikan oleh program-program berita di televise. Mulai dari berbagai TV hiburan, hingga TV yang di‟labeling‟ sebagai TV berita, programprogram yang menyajikan informasi ada yang netral tetapi tidak semua bersifat netral, adanya keberpihakan tertentu dan pemberitaan yang tidak berimbang antara program yang satu dengan yang lainnya penting untuk dikaji/ditelaah mengingat bahwa tidak semua program berita menyampaikan isi yang sesuai dengan yang dibutuhkan masyarakat melainkan lebih kea rah kepentingan media itu masing-masing, agar masyarakat menjadi lebih selektif dalam menerima setiap informasi/pesan/berita yang disampaikan oleh media-media televisi dalam program beritanya. 106
Dalam Kesempatan ini, wide shot yang adalah program penyiaran informasi oleh Metro TV menjadi obyek penelitiannya, menjadi menarik untuk diteliti karna wide shot melibatkan fresh graduated yang ingin ditempatkan sebagai jurnalis untuk mencari, meliput langsung dan disiarkan oleh metro TV. Kata kunci : Pemberitaan informasi, wide shot
107
ANALISA SEMIOTIKA FILM SOE HOEK GIE Arya Sakha Hermawan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta ABSTRACT The film is one of the new mass media are able to attract the attention of the public. This is because the film is displayed with audio-visual process. drama is the first movie in Indonesia. Drama film is a film that is much loved by the people dikarena featuring storylines like reality. As the development of the film, the drama genre able to be combined with other genres. one of which is the GIE. historical drama film which tells the story of gie profile and situation of the 60s. The film has the function of the mass media To avoid misinterpretation of the picture characterizations Gie, required a separate analysis, the semiotic to examine the symbols and emblems are contained in the film. Keywords: Semiotics, film ABSTRAK Film adalah salah satu media massa baru yang mampu menarik perhatian publik. Hal ini karena film ditampilkan dengan proses audio visual. drama adalah jenis film pertama di Indonesia. Film drama adalah film yang sangat dicintai oleh orang-orang karena menampilkan alur cerita seperti kenyataan. Sebagai pengembangan dari film, genre drama dapat dikombinasikan dengan genre lain. salah satunya adalah Gie, Film drama sejarah yang menceritakan tentang profil gie dan situasi 60an. untuk menghindari salah tafsir dari gambar penokohan Gie, diperlukan analisis yang terpisah, yang semiotik untuk memeriksa simbol dan lambang yang terkandung dalam film. Hasilnya, Film ini memiliki fungsi media massa. Kata kunci: Semiotika, Film,
108
PENGARUH PELAYANAN ONLINE SHOP TERHADAP KEPUASAAN KONSUMEN Fitriyanti Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
[email protected] ABSTRACT Lately, the technology development has brought a new shopping method by using online system which called the e-commerce. E-commerce is a business activities which involves consumers, manufacturers, service providers and intermediary traders by using computer networks which usually known as internet. E-commerce can help us for any transaction such as online shopping. Shopping has become daily activities among people lately. Even so, people also known shopping as a direct activity between sellers and buyers. By e-commerce, people could shop in anytime and everywhere by using their smart phone. This method has become more efficient among people. . E-commerce has being popular among people especially in young generation. The e-commerce has brought some impact to users, both positive and negative impact. The good thing is people could easily choose the product more efficiently by log in the application by using either notebook or smart phone in everywhere or anytime. The negative impact is people sometime gets disappointed by the services or even the products. Sometime, the products haven’t shows the real images in reality. In order to anticipate these problem, there are some online shop that already join with some famous online shop such as elevania, lazada, tokopedia, and so on. This strategy would become more safety to buyers. Regarding to that, the researcher would like to analyze the impact of ecommerce services to consumers’ satisfaction. Keywords: online shop, consumer satisfaction
ABSTRAK Seiring berjalannya waktu dan pesatnya teknologi, kini hadir yang namanya e-commerce. Ecommerce itu sendiri adalah kegiatan-kegiatan bisnis yang menyangkut konsumen, manufaktur, service providers dan pedagang perantara dengan menggunakan jaringanjaringan komputer (komputer network) yaitu internet. Dengan hadirnya e-comemerce itu memudahkan kita dalam melakukan transaksi apapun. Berbelanja, seperti yang kita ketahui berbelanja itu adalah suatu kegiatan yang tak pernah lepas dari kehidupan kita sebagai manusia. Lazimnya berbelanja itu dilakukan secara langsung atau face to face antara pembeli dan penjual. Namun kini semua bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja dengan hanya menggunakan gadget atau smartphone yang telang
109
tersambung dengan internet, situasi seperti ini sering kita kenal dengan sebutan online shop (belanja online). Online shop sendiri kini sudah sangat menjamur, hal ini dikarenakan peminat yang menggunakan online shop sangat banyak, selain itu tingkat efisen dalam waktu pun menjadi salah satu alasan orang banyak memilih onlinep shop sebagai gaya baru dalam berbelanja khususnya dikalangan anak-anak muda. Jika dilihat dalam perakteknya langsung, memang lebih baik melakukan transaksi pembelian secara langsung dibanding secara online. Namun kini semua menginginkan serba instan dan cepat serta efektif dalam waktu dan energi. Adanya online shop ini bak 2 mata pisau. Di satu sisi itu memudahkan kita untuk mencari barang-barang apa yang ingin kita peroleh, namun disisi lain tidak sedikit pula terjadi hal-hal seperti penipuan yang mengakibatkan kekecewaan terhadap pembeli karena pelayanannya. Namun kini banyak situs-situs online shop yang bekerja sama dengan para penjual online, yang sudah dipastikan keamanan dan kenyamananya contohnya seperti : elevania, lazada, toko pedia dll. Hal ini lebih memudahkan pembeli dalam memilih toko online yang aman dibanding harus menjelejah/ mencari toko online yang masih individu, seperti di IG dan account medsos lainya. Sehubungan hal tersebut, peneliti menganalisis pengaruh pelayanan penjual online shop terhadap kepuasaan konsumen. Kata kunci : Pengaruh, Online shop, Kepuasan Konsumen
110
ANALISA PROSES KOMUNIKASI SISWA BATAK, CHINESE DAN MANADO DI SDK BALA KESELAMATAN Dani Rusman Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta ABSTRACT Cross cultural communication, is a kind of communication that will be found in everywhere. Because there will be many opportunities to interact with people who have different cultural backgrounds. Indonesia is a country that has a diversity of society that includes ethnicity, religion, customs, language, and so on. Those conditions sometimes could brought some obstacles in communication process. In order to anticipate those obstacles, we need some understanding while communicate with others. In order to shows the effectiveness of cross culture communication among people during communication activity, I’ve been observed the communication process among students at SDK Salavation Army Jakarta, especially between Batak`s, Manado`s and Chinese`s tribes. Those differences has made students whose coming from those culture have some problem during communicate with others. For examples, Batak’s people has different custom with other tribes such as Manado and Chinese during communication. Batak’s well known by their louder voice. In the above cases, the author sees no obstacles that affect the process of cultural interaction, so the authors concluded that is an interesting phenomenon to be studied further. Based on the description above, the formulation and research purposes will be discussed in the study were: to analyze the communication process students Batak, Chinese and Manado in SDK Salvation Army, as well as analyze the obstacles that occur in the process of student communication Batak, Chinese and Manado in SDK Salvation Army. Kerword: cross culture communication ABSTRAK Komunikasi antarbudaya, ini merupakan jenis komunikasi yang akan banyak ditemukan dimana pun kita berada. Mengapa? Karena akan banyak terjadi peluang untuk berinteraksi dengan orang – orang yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda. Indonesia merupakan negara yang memiliki keragaman masyarakat yang meliputi aspek, seperti keragaman suku bangsa, agama, adat istiadat, bahasa, dan sebagainya. Dalam berkomunikasi antar budaya ini seringkali ditemukan hambatan – hambatan yang tidak diharapkan sebelumnya. Sebagai contoh, dalam penggunaan simbol verbal maupun non verbal terkadang ditemukan perbedaan makna yang signifikan. Sementara itu, untuk menjalin komunikasi yang efektif di perlukan saling pengertin atas pesan yang disampaikan. Maka dalam hal ini penulis ingin mengamati apa yang terjadi pada saat berkomunikasi antar siswa dan sisiwi SDK Bala Keselamatan Jakarta yang bersuku batak, Chinese dan Manado. 111
Penulis mengambil ini, karena banyaknya perbedaan yang begitu jomplang antara suku ini dalam berkomunikasi baik dari segi karakter alami yang dimiliki oleh mereka, sehingga terlihat siswa siswi yang berasal dari daerah lain seolah memiliki ketakutan untuk melakukan interaksi dengan siswa siswi dari batak tersebut. Fenomena budaya batak, Chinese dan Manado ini pasti sudah tidak asing lagi. Mengapa begitu? Karena perbedaan budaya yang sangat signifikan inilah yang membuat saya tertarik untuk menjadikan bahan penelitian. Namun dalam kontek ini kita hanya akan membahas bagaimana komunikasi yang terjalin ketika budaya yang berbeda ini saling berinteraksi satu sama lain, dan adakah hambatan – hambatan yang dapat mempengaruhi proses interaksi tersebut. Budaya batak yang identik dengan suara lantang, dan keceplas – ceplosan berbicara, budaya chinese yang terkenal dengan kata – kata yang to the point dengan intonasi yang sedang tidk terlalu keras dan tidak terlalu lembut serta budaya Manado yang identik dengan intonasi yang tegas tidak terlalu keras serta kehati – hatian dalam berbicara. Dalam kasus diatas penulis memandang ada hambatan yang mempengaruhi proses interaksi budaya, sehingga penulis berkesimpulan bahwa kasus tersebut merupakan sebuah fenomena yang menarik untuk diteliti lebih lanjut. Berdasarkan uraian diatas, maka perumusan serta tujuan penelitian yang akan dibahas dalam penelitian adalah : menganalisa proses komunikasi siswa Batak, Chinese Dan Manado di SDK Bala Keselamatan, serta menganalisa hambatan yang terjadi dalam proses komunikasi siswa Batak, Chinese Dan Manado di SDK Bala Keselamatan. Kata Kunci : Komunikasi Antar Budaya
112
ETIKA JURNALISTIK DALAM MENGINFORMASIKAN SUATU BERITA KEPADA MASYARAKAT Galih Agung Prasetyo Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta ABSTRACT Journalism comes from the journal, which means it is a diary or record of daily events, or it could also mean the newspaper. Journal from the Latin word diurnalis, meaning daily or every day. Of words that were born journalist said, those who do the work of journalism. Mention that journalism is an activity to collect news, fact finding and reporting the events. Journalism is very important wherever and whenever. Journalism is very necessary in a democratic country. No matter what changes occur in the future, whether social, economic, political and others. It is inconceivable that no one will ever when nobody would have to work looking for news about events that occur, to break the news to the public, accompanied by an explanation of the incident. Results news about a print magazine "Torch People" that touched on President Joko Widodo on its self is not good to the society reporter from the magazine to forget a code of conduct regarding the rules that should be adhered to cover and proclaim a message to the wider community every journalist should be able to uphold a code of ethics as a message to the public Alerts. Keyword : Journalistic ABSTRAK Jurnalistik atau journalism berasal dari kata journal, yang artinya adalah catatan harian atau catatan mengenai kejadian sehari-hari, atau bisa juga berarti surat kabar. Journal berasal kata latin yaitu diurnalis, artinya harian atau tiap hari. Dari perkataan itulah lahir kata jurnalis, yaitu orang yang melakukan pekerjaan jurnalistik. Menyebutkan bahwa jurnalisme adalah kegiatan menghimpun berita, mencari fakta dan melaporkan peristiwa. Jurnalisme sangat penting di mana pun dan kapan pun. Jurnalisme sangat diperlukan dalam suatu negara demokratis. Tak peduli apa pun perubahan-perubahan yang terjadi di masa depan, baik sosial, ekonomi, politik maupun yang lain-lain. Tak dapat dibayangkan akan pernah ada satu ketika tiada seorang pun yang berfungsi mencari berita tentang peristiwa yang terjadi, menyampaikan berita tersebut kepada khalayak ramai, dibarengi dengan penjelasan tentang peristiwa itu. Hasil pemberitaan mengenai sebuah majalah media cetak “Obor Rakyat”yang menyinggung tentang Presiden Joko Widodo mengenai diri nya yang tidak baik ke pada masyarakat wartawan dari majalah tersebut melupakan kode etik mengenai peraturanperaturan yang harus di taati untuk meliput dan memberitakan sebuah berita kepada masyarakat luas setiap wartawan harus mampu menjunjung kode etik sebagai penginformasi sebuah berita kepada masyarakat. Kata Kunci : Jurnalistik
113
KEGIATAN EMPLOYEE RELATIONS DALAM MEMBANGUN IMAGE RUMAH SAKIT (ANALISA REGULER MEETING PADA KARYAWAN RSUD KOJA JAKARTA UTARA) Sonya Marthina Adriana Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
[email protected] ABSTRACT One of relationships in public relations is that govern the relationship between the company and its employees is employee relations. Employee relations are conducted, among others, to create a form of relationship or a good two-way communication between management and employees in an effort to foster cooperation and harmonious relationship between the two. This study aims to determine whether the activities of Employee Relations can build the image of Koja Hospital in North Jakarta in the eyes of the public and patients. In this study, used theory of Frank Jefkins which is internal communications (employee relations) there are three forms, first, downward communication is communication from the leadership to employees. Second, upward communication, ie communication that goes from the employee to his supervisor. Third, parallel communication, ie communication that took place between fellow employees. While Redding mentioned that communication satisfaction was all the satisfaction level of employees perceive an overall communications environment. This research method is descriptive qualitative approach. Key Informants in this study is the head of Koja Hospital, Public Hospital and two hospital staff. The results showed that the Regular Meeting is one form of employee relations of the company to establish a positive communication climate. Koja Hospital is a government hospital that routinely conduct employee relations activity in the form of regular meetings. Besides, the internal relationships in the hospital environment among fellow employees are also conducted in the form of regular activities are continuing as family gathering. Based on the results of the study concluded that the internal relations activities such as regular meetings it can also build a positive image of society and patient. Keyword : Employee Relations, Image, Reguler Meeting ABSTRAK Salah satu bentuk hubungan dalam public relations yang mengatur hubungan antara perusahaan dan para karyawannya adalah employee relations. Employee relations dilakukan antara lain adalah untuk menciptakan bentuk hubungan atau komunikasi dua arah yang baik antara pihak manajemen dengan para karyawannya dalam upaya membina kerjasama dan hubungan yang harmonis di antara keduanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kegiatan Employee Relations dapat membangun image RSUD Koja Jakarta Utara di mata masyarakat dan pasiennya. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori Frank Jefkins yaitu komunikasi internal (employee relations) ada tiga bentuk, Pertama, komunikasi ke bawah yaitu komunikasi dari pihak pimpinan kepada karyawan. Kedua, komunikasi ke 114
atas, yaitu komunikasi yang berlangsung dari karyawan kepada atasannya. Ketiga, komunikasi sejajar, yaitu komunikasi yang berlangsung antar sesama pegawai. Sementara Redding menyebutkan bahwa kepuasan komunikasi adalah semua tingkat kepuasan seorang karyawan mempersepsi lingkungan komunikasi secara keseluruhan. Metode penelitian ini adalah dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Key Informan dalam penelitian ini yaitu kepala RSUD Koja, Humas RSUD dan dua orang Staf RSUD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Regular Meeting merupakan salah satu bentuk dari employee relations yang dilakukan perusahaan untuk membentuk iklim komunikasi yang positif. RSUD Koja Jakarta Utara adalah Rumah Sakit Pemerintah yang secara rutin melakukan aktivitas employee relations dalam bentuk regular meeting. Disamping itu hubungan internal di lingkungan RSUD antar sesama karyawan juga dilakukan dalam bentuk kegiatan-kegiatan rutin yang berkelanjutan seperti family gathering. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa kegiatan internal relations seperti regular meeting ternyata dapat juga membangun image yang positif di masyarakat dan pasien. Kata Kunci : Hubungan Karyawan, Citra, Pertemuan Rutin
115
KOMUNIKASI KELOMPOK PADA PELAKU PERILAKU KEJAHATAN KOLEKTIF (STUDI FENOMENOLOGI PENGALAMAN KELOMPOK ANAK TIRIS DALAM MELAKUKAN KOMUNIKASI KELOMPOK SEBAGAI BAGIAN DARI PERILAKU PENCURIAN SISA MINYAK PADA TANGKI MOBIL PERTAMINA DI JALAN YOS SUDARSO) Maesaroh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
[email protected] ABSTRACT Anak tiris phenomenon already familiar in Tanjuk Priok, North Jakarta. Anak tiris is a children who is chasing the tank to get the gasoline, diesel and others. It is becomes daily activity for those children in Tanjung Priok. This activity was popular among children at Tanjung Priok region. Usually, this activity was doing in group between 5 to 10 people. This children has duty to collect gasoline and diesel and sell them to buyers. This group is being organized. The sustainability of communication between them are using group communication. Group Communications is a communication addressed to the communications cognition, the process takes place in dialogue. Group Communications contained in the group of children and it is very well established. Usually it is a small group, so it can make easier to communicate among members. The similarity of the background also makes the communication become easier among them. Mostly, they has the same economic background which makes the communication become more effective between them. Keyword: Phenomenon, group communication, juvenille ABSTRAK Fenomena anak tiris sudah tidak asing di kawasan Jakarta Utara tepatnya Tanjuk Priok. Anak Tiris adalah sapaan yang biasa di dengar untuk anak – anak yang berlarian mengejar mobil tangki Pertamina untuk mendapatkan sisa – sisa bensin, solar dan lain sebagainya. Kegiatan ini berlangsung hampir setiap hari. Anak – anak yang berusia belasan tahun itu dengan nekat mempertahrhkan nyawa mereka demi melakukan pekerjaan yang illegal. Keberadaan anak tiris ini sudah banyak diketahui oleh masyarakat. Perilaku yang membahayakan diri dan sekitarnya itu pun seperti menjadi biasa karena tidak ada ketegasan aparat pun untuk menertibkannya. Anak tiris ini bukan terdiri dari perorangan, tapi mereka merupakan suatu bagian dari kelompok. Kelompok – kelompok ini biasanya beranggotakan 5 sampai 10 orang yang dimana hasil dari pengeambilan sisa –sisa bahan bakar tersebut akan diberikan kepada ketua mereka lalu menjualnya kepada penjual – penjual bensin botolan yang biasa tersebar di tengan jalan. Kelompok ini memang sudah terorganisir. Kegiatan untuk meniriskan bahan bakar pada mobil tangki Pertamina ini juga sudah diketahui oleh supir truk yang biasa melewati jalanan tersebut. Eksisnya anak tiris dan kelompoknya tidak terlepas dari komunikasi kelompok. Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang ditujukan kepada kognisi komunikasi, prosesnya berlangsung secara dialogis. Komunikasi kelompok yang 116
terdapat pada kelompok anak tiris ini memang sudah terjalin dengan sangat baik. Hal ini disebabkan kelompok mereka juga bukan kelompok besar, jadi dapat memudahkan untuk berkomunikasi secara terbuka dan dari hati ke hati. Kesamaan latar belakang juga menjadi sarana pemersatu mereka agar selalu solid. Motif dari adanya kelompok – kelompok seperti ini sangat beragam. Tetapi pada dasarnya adalah sama yaitu faktor ekonomi. Kegelisahan mereka setiap harinya adalah seputar perut. Ketiadaan biaya untuk sekolah, orang tua yang sakit bahkan ketiadaan orang tua menjadi faktor – faktor pemicu mereka berbuat hal yang jelas – jelas melanggar hukum bahkan mengancam keselamatan jiwa mereka. Kata Kunci : fenomena, Komunikasi kelompok, perilaku kejahatan
117
ANALISIS WACANA LIRIK LAGU ADA BAND MANUSIA BODOH Michael Petra Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta ABSTRACT The research titled Discourse Analysis song lyrics “Manusia Bodoh”. ADA Band is a musical group from Jakarta, Indonesia. The group was originally founded by Suriandika Satjadibrata, Imran Ibrahim, Krishna Balagita, Eddy Iso H and Elif Ritonga. But in the middle of his career this group experienced a lot of change of personnel, a music group who soared through the song-tembangnya such as "Still", "Man Stupid" and "For Women" The personnel of the updated Suriandika Satjadibrata, donnie sibarani, Marshal Surya Rachman and Aditya Primary. Discourse Analysis research “Manusia Bodoh” lyrics belong Band is categorized as aesthetic discourse is analyzed in terms of textual. The reason for choosing the song for a song that trend on its future and has its own uniqueness and popularized by the famous band.
Keywords: Discourse analysis, lyrics, song ABSTRAK Penelitian ini berjudul Analisis Wacana lirik lagu Manusia Bodoh milik Ada band. ADA Band adalah sebuah grup musik yang berasal dari Jakarta, Indonesia. Grup ini awalnya didirikan oleh Suriandika Satjadibrata, Ibrahim Imran, Krishna Balagita, Iso Eddy H dan Elif Ritonga. Namun di tengah perjalanan karirnya grup ini mengalami banyak pergantian personel, grup musik yang melejit melalui tembang-tembangnya seperti "Masih", "Manusia Bodoh" dan "Karena Wanita" ini personelnya yang terkini adalah Suriandika Satjadibrata, Donnie Sibarani, Marshal Surya Rachman dan Aditya Pratama. Saya mengambil penelitian Analisis Wacana lirik lagu Manusia Bodoh milik Ada Band ini karena dikategorikan sebagai wacana estetik yang dianalisis dari segi tekstual. Alasan memilih lagu tersebut karena merupakan lagu yang tren pada masa nya dan memiliki keunikan tersendiri serta dipopulerkan oleh grup band terkenal. Kata kunci : Analisis wacana, lirik lagu
118
KINERJA PUBLIC RELATIONS PT. INDONESIA AIR ASIA DALAM MENINGKATKAN CITRA POSITIF PERUSAHAAN Virdha Rachma Sari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta ABSTRACT This study used descriptive qualitative method in accordance with the title: Performance of Public Relations of PT. Indonesia Air Asia In Increasing Positive Image Company. This study aimed to "How Performance Public Relations in promoting a positive image of the company". The theory used is the communication theory, performance theory PR, Public Relations theory, and the theory of corporate image. The method used is descriptive qualitative method. The research was conducted at PT. Indonesia Air Asia. The technique used is the one in-depth interviews of key informants and three informants. The results showed that there is confidence and satisfaction level of the users of services and the airline Air Asia in terms of service, security and comfort. The conclusion of this study indicate that the performance of Public Relations was instrumental in creating a positive image of the company and help determine the sustainability of business activities. Suggestions for this research is to enhance and foster a more positive attitude to other stakeholders Air Asia flight services. With the good performance of Public Relations, effective and efficient to create a positive image to consumers / stakeholders of the Air Asia flight services. Keywords: Public Relations, Citra, Company ABSTRAK Pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dimana sesuai dengan judul yaitu Kinerja Public Relations PT. Indonesia Air Asia Dalam Meningkatkan Citra Positif Perusahaan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui "Bagaimana Kinerja Public Relations dalam meningkatkan Citra positif perusahaan". Teori yang digunakan adalah teori komunikasi, teori kinerja PR, teori Public Relations, dan teori tentang citra perusahaan. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian dilaksanakan di PT. Indonesia Air Asia. Teknik yang digunakan adalah wawancara mendalam kepada satu key informan dan tiga informan. Hasil penelitian pada umumnya menunjukan bahwa terdapat kepercayaan dan tingkat kepuasan para pengguna jasa maskapai penerbangan Air Asia dalam segi pelayanan, keamanan dan kenyamanan. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja Public Relations sangat berperan dalam menciptakan citra positif perusahaan dan membantu menentukan keberlangsungan kegiatan usaha itu sendiri. Saran sebagai masukan dalam penelitian ini adalah untuk lebih meningkatkan dan menumbuhkan sikap yang lebih positif pada para stakeholder jasa penerbangan Air Asia. Dengan kinerja Public Relations yang baik, efektif dan efisien dapat menciptakan citra positif di mata konsumen/ stakeholder terhadap jasa penerbangan Air Asia. Kata kunci : Public Relations, Citra Perusahaan
119
BERALIHNYA MINAT BACA MASYARAKAT TERHADAP MEDIA CETAK KE MEDIA MASSA DI KALANGAN MASYARAKAT BANDUNG DAN PALEMBANG M Ramadhan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta ABSTRACT In this study, the first - why all the print media it less competitive with the mass media such as Kompas.com, Detik.com etc., because the print media currently can only be presenting information - real-time information without the facts in the attachment. Print media has advantages but also, that print media of newspapers and magazines have the advantage pictures - animated images in each story so the reader is not bored reading the magazine also has advantages such as magazines have a longer reading time anyway (long life span). Information displayed on the magazine is packed in a more interesting and profound. Keywords: interest in reading, society, the mass media ABSTRAK Dalam Pembahasan saya disini pertama – tama mengapa media cetak itu kalah saing dengan media massa seperti KOMPAS.com, Detik.com dll, karena media cetak saat ini hanya bisa menyuguhkan informasi – informasi yang aktual saja dan jarang sekali menimbulkan fakta di setiap lampirannya. Tetapi Media Cetak mempunyai keunggulan juga dengan media massa walaupun keunggulannya hanya sedikit, yaitu media cetak koran dan majalah mempunyai keunggulan seperti di koran ada gambar – gambar animasi di setiap berita – beritanya agar pembacanya juga tidak bosen untuk membacanya di majalah juga mempunyai keunggulan seperti majalah mempunyai waktu baca yang lebih lama pula (long life span). Informasi yang ditampilkan di majalah pun dikemas secara lebih menarik dan mendalam. Kata kunci : Minat baca, masyarakat
120
STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF GERAKAN #SEASOLDIER DALAM UPAYA MENGAJAK PUBLIK UNTUK MENYEBARKAN AKSI RAMAH LINGKUNGAN Siti Mahmudah Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
[email protected] ABSTRACT Landfills, forest fires, poaching sharks and electricity consumption are problems on Earth made by humans. #SEASOLDIER Movement invites people undertake environmentally friendly activities. not all the people to accept a #SEASOLDIER movement. Therefore, the motion must be able mempersuasif #SEASOLDIER meraik thoughts and sympathy of the people to change their attitudes to environmentally friendly action. Keywords: persuasive communication, movement, #SEASOLDIER ABSTRAK Pembuangan sampah, kebakaran hutan, pemburuan hiu dan pemakaian listrik merupakan salah satu permasalah di bumi yang dilakukan oleh manusia. Gerakan #SEASOLDIER mengajak masyarakat untuk melakukan kegiatan ramah lingkungan, tentunya tidak semua masyarakat mau menerika ajakan gerakan #SEASOLDIER. Oleh karena itu, gerakan #SEASOLDIER harus mampu mempersuasif pikiran dan meraik simpati masyarakat untuk melakukan perubahan sikap agar mereka mau melakukan aksi ramah lingkungan. Kata kunci : komunikasi persuasif, gerakan #SEASOLDIER
121
ANALISIS ISI PESAN MOTIVASI DALAM BUKU HAPPINES INSIDE KARYA GOBIND VASHDEV Yuliana Olivia Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
[email protected] ABSTRACT The emergence of motivators, cause they can easily pour motivational message to readers through their books. There are several motivational books that eventually became a best seller in the market. One was a book entitled Happiness Inside Gobind Vashdev work. The purpose of this study was conducted to determine the contents of the message in the book Happiness Inside motivation Gobind Vashdev work. The approach used in this study is a qualitative approach with descriptive analysis. The results of this study indicate that the use of language that is lightweight so it can be digested and if properly by the reader as though each citation motivation behind it is invited to examine what is in themselves and capable menghiptonis reader's mind by explaining the cause-and-effect of every action through stories short logical. Keywords: content analysis, motivational messages, Gobind vashdev ABSTRAK Munculnya motivator-motivator, menyebabkan mereka dapat dengan mudah menuangkan pesan motivasi kepada para pembaca melalui buku yang mereka tulis. Ada beberapa buku motivasi yang akhirnya menjadi best seller di pasaran. Salah satunya buku yang berjudul Happiness Inside karya Gobind Vashdev. Tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui isi pesan motivasi dalam buku Happiness Inside karya Gobind Vashdev. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan bahasa yang ringan sehingga mampu dicerna dan olah dengan baik oleh pembaca seolah tiap kutipan motivasi yang ada mengajak untuk menelaah apa yang ada dalam diri dan mampu menghiptonis pikiran pembaca dengan menjelaskan sebab akibat yang terjadi dari setiap perbuatan melalui cerita-cerita yang singkat yang logis. Kata kunci: analisis isi, pesan motivasi, gobind vashdev
122
PENGALAMAN KOMUNIKASI KELOMPOK PADA DIRI REMAJA YANG BERPARTISIPASI DALAM KEGIATAN 1000 GURU TRAVELING AND TEACHING Siti Sodiah Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
[email protected]
ABSTRACT Twitter account twitter account @ 1000_guru is the inspiration for education inland and border areas of the country. Formed on August 22, 2012 by Jemi Ngadiono, initially 1000_guru is inspired by proclaiming account the reality of the state of education in the interior parts of the country through social media, but is now growing with real social action to go straight to help the education of children interior of the country. Community 1,000 teachers traveling and teaching is the first community in Indonesia which organizes walks to places of interest throughout the country, teaching and sharing with rural children, it is extremely beneficial not only for ourselves but for others. community of 1,000 teachers traveling and teaching in the communication group by doing routine every once a week rather any day of the week. all members are always talking about plannings related to the community, so that all the goal is reached, the community of 1,000 teachers, not only through face-to-face in the forum, but also perform communication also uses social media such as, instagram, twitter, facebook and e- mail, because this community is not only from Jakarta, but rather from various regions in Indonesia sluruh. Diverse social status must be one of the obstacles in this social komunikasi.Status mempegaruhi language used in communicating. Those who have a high social status with an adequate education will be difficult to explain to those who occupied a lower social status. Likewise, those with low social status with lower education would be difficult to understand the words they are educated. As already explained, kohesivikasi groups of this community is high, because the group members to one another of the objectives so that the goal can be achieved together is to teach and share with children in rural villages, and therefore the study are interested in knowing what and how the experience of group communication in adolescents who participate in the activities of traveling 1,000 teachers and teaching. Based on the above, the researchers wanted to examine whether and how the experience of group communication in adolescents who participate in the activities of 1,000 teachers traveling and teaching.
Keywords: Communications group, 1,000 teachers, community 123
ABSTRAK @1000_guru adalah akun twitter inspirasi bagi pendidikan pedalaman dan perbatasan negeri ini. Dibentuk pada 22 Agustus 2012 oleh Jemi Ngadiono, pada awalnya 1000_guru adalah akun inspirasi dengan memberitakan keadaan realita pendidikan di pedalaman pelosok negeri melalui media social, namun kini berkembang dengan melakukan aksi sosial nyata dengan turun langsung membantu pendidikan anak-anak pedalaman negeri. Komunitas 1000 guru traveling & teaching adalah komunitas pertama kali di Indonesia yang menyelenggarakan kegiatan jalan-jalan ke tempat yang menarik diplosokan nusantara sembari mengajar dan berbagi dengan anak-anak pedalaman, hal ini sangat bermanfaat bukan hanya bagi diri sendiri melainkan bagi orang lain. Dalam hal ini komunitas 1000 guru traveling and teaching dalam melakukan komunikasi kelompok dengan melakukan rutin setiap satu minggu sekali tepatnya setiap hari minggu , semua anggota yang terlibat slalu membicarakan mengenai perencanaan-perencanaan semua yang berhubungan dengan komunitas tersebut , agar semua tujuannya tercapai, komunitas 1000 guru ini bukan hanya melakukan tatap muka di dalam forum tetapi dalam melakukan komunikasinya juga menggunakan sosial media seperti, instagram, twitter, facebook dan email , karena komunitas ini bukan hanya dari Jakarta saja, melainkan dari berbagai daerah di sluruh Indonesia, Status sosial yang beragam tentunya menjadi salah satu hambatan dalam komunikasi.Status sosial ini mempegaruhi bahasa yang dipakai dalam berkomunikasi .Mereka yang mempunyai status sosial tinggi dengan pendidikan yang memadai akan kelimpungan menjelaskan pada mereka yang menduduki status sosial rendah.Begitupun mereka yang mempunyai status sosial rendah dengan pendidikan rendah akan kelimpungan memahami ucapan mereka yang berpendidikan tinggi Seperti yang sudah dijelakan, kohesivikasi kelompok dikomunitas ini yaitu tinggi, karena anggota kelompok satu dengan yang lainnya satu tujuan sehingga tujuan bisa dicapai bersama-sama yaitu untuk mengajar dan berbagi kepada anak-anak di pedalaman desa, maka dari itu penelitian tertarik untuk mengetahui Apa dan bagaimana pengalaman komunikasi kelompok pada diri remaja yang berpartisipasi dalam kegiatan 1000 guru traveling & teaching. Berdasarkan penjelasan di atas maka peneliti ingin meneliti apa dan bagaimana pengalaman komunikasi kelompok pada diri remaja yang berpartisipasi dalam kegiatan 1000 guru traveling & teaching. Kata kunci: Komunikasi kelompok, 1000 guru
124
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN BAAK TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA FISIP DI UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA Margareth Kristanti Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
[email protected] ABSTRACT Research on the influence BANK services, to the satisfaction of the students at the Universitas 17 Agustus 1945, Jakarta. every university requires the existence of a division, agency or some sort of agency to take care of all the needs and activities related to student affairs. division, institution, or agency that can provide information to all students at the University. So also with the University of August 17, 1945, Jakarta. At this university, division, agency or agencies in charge of student affairs called the BAAK, which stands for Administrative Bureau of Academic and Student Affairs. BAAK charge of delivering news and information to the students. BAAK can also handle issues related to learning and teaching and academic administration problems. In this case BAAK should be able to provide services as much as possible, to answer any questions or receive complaints from students.Whether or not the performance of staff BAAK, indeed affects the comfortable or not students in a lecture at the University through the process.
Keywords: quality of service, customer satisfaction, student ABSTRAK Di setiap Universitas, pasti memerlukan adanya suatu divisi, lembaga atau semacam biro untuk mengurusi segala keperluan dan aktifitas yang berhubungan dengan kemahasiswaan, dimana divisi, lembaga, atau biro itu dapat memberikan informasi kepada seluruh mahasiswa di Universitas tersebut. Begitu juga dengan Universitas 17 Agustus 1945, Jakarta. Di Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta ini, divisi, lembaga atau biro yang mengurusi kemahasiswaan disebut dengan BAAK, yang adalah singkatan dari Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan. BAAK sendiri pada umumnya bertugas menyampaikan informasi dan berita kepada para mahasiswanya. Tidak hanya itu BAAK juga dapat menangani masalah yang berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar dan masalah administrasi akademik. Dalam hal ini BAAK harus mampu memberikan pelayanan semaksimal mungkin, dengan mampu menjawab setiap pertanyaan ataupun menerima komplain dari mahasiswanya. 125
Baik atau tidaknya kinerja staff BAAK, tentu sangat berpengaruh terhadap nyaman atau tidaknya mahasiswa dalam menjalani proses perkuliahannya di suatu Universitas. Sehubungan dengan hal tersebut, peneliti ingin melakukan penelitian tentang pengaruh pelayanan BAAK, terhadap kepuasan mahasiswa di Universitas 17 Agustus 1945, Jakarta. Kata kunci: Kualitas pelayanan, kepuasan konsumen, mahasiswa
126
PROGRAM HIGHLIGHT OXFAM UNTUK MEMBANTU MASYARAKAT PAKISTAN DALAM MENANGANI MASALAH PERUBAHAN IKLIM Novita Djailani Mahasiswi Hubungan Internasional Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta Abstract Since three centuries ago that the most important actors of international relations is always the sovereign nation-state. Then in 1970, analysts of international relations, expand their ideas of the international system, to look at the transnational phenomenon. They are aware the position of the nation-state remains as the most important actor, but the demands of the significance of transnational actors (non-state). One transnational actor whose presence continues to grow over the last twenty years are non-governmental organizations (NGOs). These organizations have put themselves in a position of importance in the fields of social, economic, political and around the world today. In 1909 there were 176 pieces of NGOs, and the number is increasing steadily until in 1993 there were 28,900 pieces transnational NGOs. One influential NGOs is Oxfam. Oxfam in Pakistan role the country is quite successful in tackling the problem of climate change with the aim of reducing the impact of global warming for the future of Pakistan's population better. Oxfam in the activities and contribution in reducing the impact of global warming in Pakistan has received a lot of support and may bring about a change. Keywords: transnational actor, Oxfam program, Pakistan, climate changes Abstrak Sejak dari tiga abad yang lalu aktor hubungan internasional yang terpenting adalah selalu negara-bangsa yang berdaulat. Baru mulai tahun 1970-an, para analis hubungan internasional, meluaskan gagasan mereka tentang sistem internasional, untuk melihat pada fenomena transnasional yang cukup penting. Mereka sadar bahwa posisi negara-bangsa tetap sebagai aktor terpenting, namun tuntutan signifikansi aktor transnasional (non-negara). Salah satu aktor transnasional yang keberadaannya terus berkembang selama dua puluh tahun terakhir adalah non-governmental organizations (NGOs). Organisasi semacam ini telah menempatkan diri dalam posisi yang penting dalam bidang sosial, ekonomi, dan politik di seluruh dunia saat ini. Data menunjukkan pada tahun 1909 terdapat 176 buah NGOs, dan jumlah ini meningkat terus hingga pada tahun 1993 terdapat 28.900 buah NGOs transnasional. Salah satu NGOs yang cukup berpengaruh adalah Oxfam. peran Oxfam di negara Pakistan yang cukup berhasil adalah dalam menanggulangi masalah perubahan iklim dengan tujuan mengurangi dampak pemanasan global demi masa depan penduduk Pakistan yang lebih baik. Dalam kegiatan dan kontribusi Oxfam dalam mengurangi dampak pemanasan global di Pakistan telah mendapat banyak dukungan dan dapat membawa suatu perubahan. Keywords : transnasional actor, program Oxfam, Pakistan, climate changes 127
PENGARUH ADVOKASI GREENPEACE UNTUK MENENTANG KEGIATAN EKSPLORASI MINYAK DI KUTUB UTARA Tisa Marvianti Mahasiswi Hubungan Internasional Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta Abstract This paper will discuss the role of Greenpeace in the protection of the Arctic region from oil exploration activities. The Arctic region has the potential of natural resources consist of petroleum and natural gas are abundant. With this potential cause of an attempt to oil exploration carried out by the Russian oil company Gazprom. Exploration undertaken by the company Gazprom caused a reaction from Greenpeace as an NGO that have orientation on environmental issues. This study, using qualitative methods to describe how the influence of Greenpeace in opposing the exploration activities that could damage the habitat of animals in the Arctic. Keywords: greenpeace, north pole, oil exploration Abstraksi Tulisan ini akan membahas peran greenpeace dalam upaya perlindungan wilayah Kutub Utara dari kegiatan eksplorasi minyak. Wilayah Kutub Utara memiliki potensi sumber daya alam yang terdiri dari minyak bumi dan gas alam yang melimpah. Dengan potensi tersebut menimbulkan adanya upaya untuk eksplorasi minyak yang dilakukan oleh peruhaan minyak Gazprom milik Rusia. Eksplorasi yang dilakukan oleh perusahaan Gazprom menimbulkan reaksi dari greenpece sebagai NGO yang memiliki orientasi pada isu lingkungan. Penulisan ini menggunakan metode kualitatif untuk menjelaskan bagaimana pengaruh greenpeace dalam menentang kegiatan eksplorasi yang dapat merusak habitat hewan di Kutub Utara. Kata kunci : greenpeace, kutub utara, ekplorasi minyak
128
GERAKAN RESISTENSI KELOMPOK ISLAM SUNNI Dzaka Ashriel Faris FISIP-HUBUNGAN INTERNASIONAL Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta Abstract This study is to find answers of the questions about terrorism (ISIS) against the democratic system of the Western countries in Iraq and Syria which is considered heretical and outside the teachings of Islam, because the loss of access to natural resources, the condition of the conflict and not be able to worship in peace in their own land , then anyone who gets to the monotheistic god is no other way than war. Further research is needed clarity if ISIS is an actor or a form of resistance of Sunni Islam. The study was conducted in the form of a bibliography Keywords: Islam, Resistance, Foreign Intervention, Sunni
Abstrak Penelitian ini berupaya menemukan jawaban mengenai terorisme (ISIS) yang melawan sistesistem demokrasi negara barat di Irak dan Suriah yang dianggap sesat dan di luar ajaran agama Islam, karena hilangnya akses sumber daya alam, kondisi konflik dan tidak bisa menjalankan ibadah dengan tenang di tanah airnya sendiri, maka siapapun yang menghalangi untuk tauhid kepada allah tidak ada jalan lain selain perang. Penelitian lebih lanjut diperlukan kejelasan apakah ISIS merupakan aktor kejam atau sebuah bentuk resistansi dari kalangan Islam Sunni. Penelitian dilakukan dalam bentuk daftar pustaka. Kata Kunci : Islam, Resistansi, Intervensi Asing, Sunni
129
MOTIVASI INDONESIA UNTUK MENJADI ANGGOTA MSG (Melanesia Spread Group) (2011 – 2015) Ruhmiyati FISIP Hubungan Internasional Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
ABSTRACT Cooperation is one way that can be taken by a country in a relationship with the state within the scope of national relations. June 27, 2015 is one emotion moment that for Indonesia, at that date Indonesia confirmed members of the association Melanesia Spread Group (MSG), which is a regional organization in the South Pacific region. Along with the establishment of Indonesia as a member association, Melanesia Spread Group (MSG) also sets the United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) as a member of the observer (observer). The organization is an organization that during the independence of West Papua's existence is opposed by the government of Indonesia. Based on this phenomenon, the author found some interesting things to be studied, one of them of the importance of what lies behind Indonesia to become a member of the Melanesian Spread Group (MSG) after more than 25 years the organization stands and whether the interests associated with the presence of ULMWP ?. Answering statement that study the author uses descriptive type which seeks to describe a phenomenon or event to what it is, while the approach used is qualitative research approach with a view to describe Indonesia's interests that motivate Indonesia to join as an associate member Melanesian Spread Group (MSG). The discussion in this research is divided into three sub-chapters namely, first, will discuss a general overview of Melanesia Spread Group (MSG), second, and discuss the process of inclusion of Indonesia as a member of the association along with the challenges and obstacles faced. Lastly, discuss about Indonesia's national interest to join as a member of the Melanesian Spread Group (MSG). The national interest is related to the effort to keep the identity of the physical, economic and political identity, as well as Indonesian Cultural identity. Physical identity related to the sovereignty of Indonesia, which threatened the existence of the United Liberation Movement for West Papua (ULMWP). Identity economics and politics cannot be separated from the economic interests of Indonesia in which Indonesia seeks to establish cooperation with other countries which have not yet established an intensive economic cooperation with Indonesia. Related Newsletter cultural identity, which Indonesia seeks to accommodate the cultural identity of the people of Indonesia, especially the eastern part of Indonesia which is also an ethnic Melanesians. Keywords: National Interest, MSG, ULMWP.
130
ABSTRAK Kerjasama merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh oleh suatu negara dalam menjalin hubungan dengan negara dalam ruang lingkup hubungan nasional. Tanggal 27 Juni 2015 merupakan salah satu haru yang bersejarah bagi Indonesia dimana pada tanggal tersebut Indonesia ditetapkan sebagai anggota assosiasi (associate mamber) Melanesia Spread Group (MSG) yang merupakan organisasi regional di kawasan Pasifik Selatan. Bersamaan dengan ditetapkannya Indonesia sebagai anggota assosiasi, Melanesia Spread Group (MSG) juga menetapkan United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) sebagi anggota pengamat (obsever). Organisasi tersebut merupakan organisasi kemerdekaan Papua Barat yang selama ini keberadaannya sangat ditentang oleh pemerintah Indonesia. Berdasarkan fenomena tersebut, penulis menemukan beberapa hal yang menarik untuk dikaji, salah satunya mengenai kepentingan apa yang melatarbelakangi Indonesia untuk menjadi anggota Melanesia Spread Group (MSG) setelah lebih dari 25 tahun organisasi tersebut berdiri dan apakah kepentingan tersebut terkait dengan kehadiran ULMWP?. Menjawab pernyataan penelitian tersebut penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif yang berupaya menggambarkan suatu fenomena atau kejadian dengan apa adanya, sementara pendekatan yang digunakan adalah pendekatan penelitian kualitatif dengan maksud untuk menggambarkan kepentingan nasional Indonesia yang memotivasi Indonesia untuk bergabung sebagai anggota asosiasi Melanesia Spread Group (MSG). Pembahasan dalam penelitian ini terbagi dalam tiga sub bab yakni, pertama, akan membahas gambaran umum mengenai Melanesia Spread Group (MSG), kedua, membahas mengenai proses masuknya Indonesia sebagai anggota asosiasi beserta tantangan dan hambatan yang dihadapi. Terakhir, membahas mengenai kepentingan nasional Indonesia untuk bergabung sebagai anggota Melanesia Spread Group (MSG). Adapun kepentingan nasional yang dimaksud berkaitan dengan upaya untuk menjaga identitas fisik, identitas ekonomi dan politik, serta identitas Kultural Indonesia. Identitas Fisik terkait dengan kedaulatan Indonesia, dimana mulai terancam dengan eksistensi United Liberation Movement for West Papua (ULMWP). Identitas ekonomi dan politik tidak terlepas dari kepentingan ekonomi Indonesia dimana Indonesia berupaya menjalin kerjasama dengan negara-negara lain yang selama ini belum menjalin kerjasama ekonomi yang intensif dengan Indonesia. Terakhir terkait identitas kultural, dimana Indonesia berupaya untuk mengakomodasi identitas kultural masyarakat Indonesia, terutama Indonesia bagian timur yang juga merupakan suku bangsa Melanesia. Kata Kunci : Kepentingan Nasional, MSG, ULMWP
131
MANGA DAN ANIME SEBAGAI SOFT POWER JEPANG Stephani Saputri Mahasiswi Prodi Hubungan Internasional Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta ABSTRACT Japan is known as a country that has developed a unique identity to maintain and preserve its culture. Not only maintaining and preserving traditional culture, Japan is also developing its popular culture, known as the Japanese Popular Culture is a lot of interest and attention of the international community. Japanese popular culture that which is very well known to this day, among others Manga (comics), anime (animation), games, J-Music and drama (drama Japan). Raymond Williams gives three defines the word "culture". First, the culture can be used to refer to "a general process of spiritual development, intellectual, and aesthesis Second, the culture can mean" a particular way of life of a community of a particular group and in a certain period ". Thirdly, culture can refer to "the works and practices of intellectual, especially artistic activity". Utilization of popular culture such as manga and anime like Doraemon, Naruto, One Piece, Dragon Ball, Death Note, and others as a soft power intended that Japan can build a positive image in the international community needed to be able to establish good cooperation with other countries , In addition, through popular culture that is used as a soft power, Japan can provide a better understanding about the people, culture and country to the international community, to avoid any misunderstanding on Japan. The development of popular culture as a soft power is also the development of a tool that can be used Japan's diplomacy in conducting foreign policy. Keywords: Japanese, Soft Power, Culture
ABSTRAK Jepang dikenal sebagai negara maju yang mempunyai identitas unik dengan mempertahankan dan memelihara budayanya. Tidak hanya memelihara dan melestarikan budaya tradisionalnya, Jepang juga mengembangkan budaya populernya, yang dikenal sebagai Japanese Popular Culture yang banyak menarik minat dan perhatian masyarakat internasional. Budaya populer Jepang yang sangat dikenal hingga saat ini antara lain Manga (komik), anime (animasi), game, J-Music dan dorama (drama Jepang). Raymond Williams memberikan tiga defines terhadap kata “budaya”. Pertama, budaya dapat digunakan untuk mengacu kepada “suatu proses umum perkembangan spiritual, intelektual, dan estesis Kedua, budaya bisa berarti “pandangan hidup tertentu dari suatu masyarakat dari suatu kelompok tertentu dan dalam periode tertentu”. Ketiga, budaya bisa merujuk pada “karya-karya dan praktik intelektual, terutama aktivitas artistik”
132
Pemanfaatan budaya populer seperti manga dan anime seperti doraemon, Naruto, One Piece, Dragon Ball, Death Note, dan lain-lain sebagai soft power bertujuan agar Jepang dapat membangun citra positifnya di dunia internasional yang diperlukan untuk dapat membangun kerja sama yang baik dengan negara lain. Selain itu, melalui budaya populer yang digunakan sebagai soft power, Jepang dapat memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai masyarakat, kebudayaan dan negaranya kepada masyarakat internasional, yang dapat menghindari kesalah pahaman terhadap Jepang. Pengembangan budaya populer sebagai soft power juga merupakan pengembangan dari alat diplomasi yang dapat digunakan Jepang dalam menjalankan politik luar negerinya. Kata Kunci: Jepang, Soft Power, Budaya
133
LATAR BELAKANG INDONESIA MENERIMA PENGUNGSI ROHINGYA TAHUN 2015 (ANALISIS KONSTRUKTIVIS) Lay Yang Moy Mahasiswi Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta. Email :
[email protected] Abstract The presence of ethnic Rohingya refugees seeking asylum to the territory of Indonesia to be polemical. This study examined changes in Indonesia's attitude towards the presence of ethnic Rohingya refugees from Myanmar in mid-May 2015. The ships exodus of Rohingya refugees adrift at sea after being abandoned by people smugglers, ended up stranded in the waters of the Strait of Malacca. The presence of the refugees rejected by three countries: Indonesia, Malaysia and Thailand. TNI improve supervision and dispel the ships of refugees wishing to enter the sovereign territory of the Republic of Indonesia, but the people of Aceh who uphold human rights norms, felt sorry to see the condition of the refugees, provide immediate relief and brought the refugees ashore. After receiving criticism from local and international for refusing refugees from Myanmar, eventually the three countries held a consultation meeting. Indonesia and Malaysia indicated its willingness to accommodate the Rohingya refugees for one year. Changes in attitude Indonesia who had refused for various reasons, finally indicated its willingness to accommodate the Rohingya refugees for one year to a major foothold issues examined in this study. Those problems were analyzed using method-an explanatory description with constructivism as the basis of arguments and reinforced the concept of refugees (refugees). Based on the research findings, the conclusion that a change in attitude Indonesia would accept Rohingya refugees because of the insistence of the local and international communities as well as the identity of Indonesia as a country that upholds human rights norms. Keywords: Indonesia, refugees, the Rohingya, human rights norms.
Abstrak Kehadiran gelombang pengungsi etnis Rohingya yang mencari suaka ke wilayah Indonesia menjadi menimbulkan polemik. Penelitian ini menelaah perubahan sikap Indonesia terhadap kehadiran para pengungsi etnis Rohingya asal Myanmar pada pertengahan Mei 2015. Kapalkapal eksodus para pengungsi etnis Rohingya yang terombang-ambing di tengah laut setelah ditinggalkan oleh para penyelundup manusia, akhirnya terdampar di perairan selat Malaka. Kehadiran para pengungsi ditolak oleh tiga negara : Indonesia, Malaysia dan Thailand. TNI 134
meningkatkan pengawasan dan menghalau kapal-kapal para pengungsi yang ingin memasuki wilayah kedaulatan RI, namun masyarakat Aceh yang menjunjung tinggi norma HAM, merasa iba melihat kondisi para pengungsi, segera memberikan pertolongan dan membawa para pengungsi ke darat. Setelah mendapat kecaman dari lokal dan internasional karena menolak para pengungsi asal Myanmar tersebut, akhirnya ketiga negara tersebut mengadakan rapat konsultasi. Indonesia dan Malaysia menyatakan bersedia menampung para pengungsi asal Rohingya selama satu tahun. Perubahan sikap Indonesia yang semula menolak dengan berbagai alasan, akhirnya menyatakan bersedia menampung para pengungsi etnis Rohingya selama satu tahun menjadi pijakan utama permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini. Permasalahan tersebut dianalisis menggunakan metode deskripsi-eksplanatif dengan paradigma konstruktivisme sebagai dasar argumen dan diperkuat dengan konsep pengungsi (refugees). Berdasarkan temuan hasil penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa perubahan sikap Indonesia yang mau menerima para pengungsi etnis Rohingya karena adanya desakan dari masyarakat lokal dan internasional serta identitas Indonesia sebagai negara yang menjunjung tinggi norma HAM. Kata Kunci : Indonesia, pengungsi, etnis Rohingya, norma HAM.
135
GLOBAL VALUE CHAIN: PENGEMBANGAN WISATA TELUK PALU
Taufik Staf Pengajar Ilmu Hubungan Internasional FISIP Universitas Pasundan, Bandung Abstract Entering the 2016 Indonesia and some ASEAN countries have started with identity and a new era, which is full of competition. This makes Indonesia society must compete in various sectors, including tourism. The development of local tourism became the major tourist destination of national and international destinations can help the economy of the community. Nevertheless, the community must maintain the values, culture and local wisdom. Meanwhile, the government has an important role to increase the added value of tourist destinations and create marketing strategies and public relations to attract local and international tourists. In this context the uniqueness of the city of Palu, Central Sulawesi has to be developed into an international tourist destination with appropriate measures and strategies. With the concept of Tourism Global Value Chain and the role of government, the author will analyze the potential, opportunities and challenges in terms of adding value chain Palu bay. Keywords: Tourism, Palu Bay, Palu, Global Value Chain Abstrak Memasuki tahun 2016 Indonesia dan beberapa negara anggota ASEAN telah memulai dengan identitas dan era yang baru, yang penuh dengan persaingan. Hal ini membuat masyarakat Indonesia harus ikut bersaing di berbagai sektor, termasuk pariwisata. Pengembangan pariwisata lokal menjadi destinasi unggulan nasional dan internasional dapat membantu perekonomian masyarakat. Meskipun demikian, masyarakat harus mempertahankan nilai, budaya dan kearifan lokal. Sedangkan, pemerintah berperan penting untuk meningkatkan nilai tambah destinasi wisata dan membuat strategi dan marketing publik relations untuk menarik wisatawan lokal maupun internasional. Dalam konteks ini keunikan kota Palu, Sulawesi Tengah sangat berpotensi untuk dikemabangkan menjadi destianasi wisata internasional dengan langkah dan strategi yang tepat. Dengan konsep Tourism Global Value Chain dan melihat peran serta pemerintah, penulis akan menganalisis tentang potensi, peluang dan tantangan dalam menambah rantai nilai teluk palu. Kata Kunci: Pariwisata, Teluk Palu, Kota Palu, Global Value Chain.
136
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL (BPJS) KESEHATAN DI KABUPATEN BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Andri Putra Kesmawan Universitas Gadjah Mada Dyah Mutiarin Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Ady Muzwardi Universitas Darussalam Gontor
ABSTRACT The population of Indonesia in 2012 reached 239.7 million (Situmorang, 2013: 254). From all of the population are not all covered by social security. Therefore, it is necessary to expand the coverage of intensive so that the entire population of Indonesia to get social security, especially health insurance. Health insurance is one of the basic needs for the people in Indonesia. Therefore, the State is required to develop a system of social security that fundamental right of everyone to social security with a broad scope (universal coverage) can be realized. Thus, issued Law No. 40 of 2004 on National Social Security System (Navigation) regulates the health insurance by BPJS Health and employment guarantee by BPJS Employment. This study was conducted to explore BPJS policy implementation also the factors that influence health and to identify the differences in the effect of policy towards participants PBI BPJS Health Insurance and Health Insurance PBI participants in Bantul territorry. The method used is a combination of studies (mix method). Unit research conducted at the Office of Health BPJS Branch Yogyakarta, and patients of Bantul Senopati Penembahan hospitals. Mechanical analysis of this study is to describe the implementation of Board policies BPJS using qualitative descriptive analysis. To explain the factors that affect product moment correlation analysis was used. Furthermore, in order to explain the effect of policy towards participants PBI BPJS Health Insurance and Health Insurance PBI participants not using Analysis of Variance (ANOVA) with the type of single classification analysis of variance (one way ANOVA). The results of this research, policy implementation BPJS in Bantul has been implemented very well. It is seen from the four dimensions namely communication, resources, disposition and bureaucratic structure. Meanwhile, affecting the implementation of the policy is BPJS Health Policy Context (X2) which is equal to 0839 (very strong). Furthermore, there are differences in the effect of the Health Policy Implementation BPJS participants and the Health Security PBI participants not guarantee good health on all dimensions of membership dimension, the dimension of service and financial dimensions.
Keywords: Implementing a policy, health policy, Health BPJS 137
ABSTRAK Jumlah penduduk di Indonesia tahun 2012 mencapai 239,7 juta jiwa (Situmorang, 2013:254). Dari jumlah penduduk tersebut tidak semua masyarakat mendapatkan jaminan sosial (social security). Oleh karena itu, perlu dilakukan perluasan kepesertaan secara intensif sehingga seluruh penduduk Indonesia mendapatkan jaminan sosial khususnya jaminan kesehatan. Jaminan kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar bagi warga masyarakat di Indonesia. Oleh karena itu Negara dituntut untuk mengembangkan sistem jaminan sosial agar hak dasar setiap orang atas jaminan sosial dengan cakupan yang luas (universal coverage) dapat terwujud. Dengan demikian maka, dikeluarkan UU Nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) mengatur mengenai jaminan kesehatan oleh BPJS Kesehatan dan jaminan ketenagakerjaan oleh BPJS Ketenagakerjaan. Penelitian ini dilakukan untuk mengeksplorasi implementasi kebijakan BPJS Kesehatan dan faktor yang mempengaruhinya serta untuk identifikasi perbedaan pengaruh kebijakan BPJS Kesehatan terhadap peserta PBI Jaminan Kesehatan dan peserta bukan PBI Jaminan Kesehatan di Kabupaten Bantul. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kombinasi (mix method). Unit penelitiannya dilakukan di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Daerah Istimewa Yogyakarta, RSUD Penembahan Senopati Bantul dan Pasien. Teknik analisis penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan implementasi kebijakan Badan BPJS Kesehatan menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Untuk menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi digunakan analisis korelasi Product Moment. Selanjutnya, untuk menjelaskan pengaruh kebijakan BPJS Kesehatan terhadap peserta PBI Jaminan Kesehatan dan peserta bukan PBI Jaminan Kesehatan menggunakan Analysis of Varians (ANOVA) dengan jenis analisis varians klasifikasi tunggal (one way anova). Hasil penelitian ini, implementasi kebijakan BPJS Kesehatan di Kabupaten Bantul telah dilaksanakan dengan sangat baik. Hal ini dilihat dari keempat dimensi yaitu komunikasi, sumber daya, disposisi dan struktur birokrasi. Sementara itu, yang mempengaruhi implementasi Kebijakan BPJS Kesehatan adalah Konteks Kebijakan (X2) yakni sebesar 0.839 (sangat kuat). Selanjutnya, ada perbedaan pengaruh Implementasi Kebijakan BPJS Kesehatan terhadap peserta PBI Jaminan Kesehatan dan peserta bukan PBI Jaminan Kesehatan pada semua dimensi baik dimensi kepesertaan, dimensi pelayanan dan dimensi finansial. Keywords: Implementasi kebijakan, Kebijakan kesehatan, BPJS Kesehatan
138
PENYELESAIAN MASALAH KEAMANAN DI WILAYAH ASIA TENGGARA DALAM KONSEP SEKURITISASI Ani Khoirunnisa Dosen Ilmu Hubungan Internasional FISIP UTA‟45 Jakarta Abstract Region of Southeast Asia, especially ASEAN countries is a strategic area in the development of global dynamics such as trade, culture, industry and even security. In the concept of regionalism itself can be understood that globalization sometimes lead to interdependence between countries that have broad impact and lead to problems such as crimes against humanity multidimensional. In looking at security issues both regionally and multilaterally in many ASEAN countries hit by the problems that the concept of ASEAN ways postscript overemphasize concepts are not mutually interfere in the affairs of each country, despite the problems that arise escalation have an impact that extends to other countries. Here, each of the ASEAN countries that are outside the conflict-affected countries such close eye on events. Accordingly, this research attempts to uncover whether the concept of ASEAN ways still relevant in the process of solving problems or just be slogans form an association called ASEAN? Keywords: Securitization, Regionalism, Southeast Asia, Security Abstrak Wilayah Asia Tenggara khususnya negara-negara ASEAN merupakan wilayah yang strategis dalam perkembangan dinamika global seperti perdagangan, budaya, industri bahkan keamanan. Dalam konsep regionalisme itu sendiri dapat dipahami bahwa kadang globalisasi menyebabkan interdependensi antar negara yang berdampak luas dan menimbulkan masalahmasalah multidimensional seperti kejahatan kemanusiaan. Dalam melihat masalah keamanan baik itu regional maupun multilateral di Negara-negara ASEAN banyak masalah yang terbentur oleh konsep ASEAN ways yang nota bene terlalu menekankan konsep tidak saling mencampuri urusan masing-masing negara, walaupun masalah yang muncul eskalasinya sudah memiliki dampak yang meluas ke negara-negara yang lain. Disini masing-masing negara ASEAN yang berada diluar negara yang berkonflik seperti menutup mata atas kejadian yang ada. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini mencoba untuk mengungkap apakah konsep ASEAN ways masih relevan dalam proses penyelesaian masalah atau hanya menjadi slogan dan bentuk hura-hura suatu asosiasi yang bernama ASEAN? Keywords: Sekuritisasi, Regionalisme, Asia Tenggara, Keamanan
139
RATIFIKASI KONVENSI INTERNATERNASIONAL PERLINDUNGAN HAK-HAK SELURUH PEKERJA MIGRAN DAN ANGGOTA KELUARGANYA OLEH INDONESIA Indrawati Dosen Ilmu Hubungan Internasional Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta Abstract This paper will discuss about human rights protection of migrant workers. Convention on human rights protection of migrant workers with protection extended to family members of migrant workers. This convention has been ratified by the United Nations and ratified by many countries, including Indonesia. In this paper will discuss further what the reason of Indonesia to ratify this convention. By ratifying this convention can help Indonesia improve the good image in the international community. Keywords: human rights, ratification, the Convention, the Migrant Workers Abstrak Tulisan ini akan membahas mengenai perlindungan HAM terhadap pekerja migran. Konvensi perlindungan HAM pekerja migran diperluas dengan pelindungan kepada anggota keluarga pekerja migran. Konvensi ini telah disahkan oleh PBB dan diratifikasi oleh berbagai negara, termasuk Indonesia. Dalam tulisan ini kemudian akan membahas lebih jauh apa saja yang melatar belakangi Indonesia dalam meratifikasi konvensi ini. Dengan meratifikasi konvensi ini dapat membantu Indonesia meningkatkan citra baik dimata internasional. Kata Kunci: HAM, Ratifikasi, Konvensi, Pekerja Migran
140
TRANSNATIONAL CRIME : PROSES SEKURITISASI PEMERINTAH INDONESIA TERHADAP ANCAMAN PERDAGANGAN NARKOTIKA Restilia Polii Dosen Ilmu Hubungan Internasional Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
Abstrack Southeast Asia has become one of the areas that might be used as the area of international criminal networks. Southeast Asia is one area that relatively high levels of transnational crime, particularly drugs trafficking. According to Bambang Cipto, in his book International Relations in Southeast Asia (Binoculars against Dynamics, Realities, and Future), published in 2007, especially in the chapter on security issues of non-traditional in Southeast Asia after the Cold War explained that transnational crime flourish ASEAN economy is rapidly deteriorating as a result of the economic crisis since 1998 which is one reason why crime increasingly prevalent Southeast Asia. In Indonesia itself, the problem of narcotics is now a serious problem because it involves the next generation. Even once found one of the officers is in this country, was caught taking narcotics. So, in this case not only threatens the country, but also to the level of the individual. Based on what has been described above, the research question is formulated, how the process of securitization undertaken by the Indonesian government in dealing with the threat of narcotics trafficking from Southeast Asia? KEYWORDS: Southeast Asia, ASEAN, transnational crime Abstrak Kejahatan transnasional, kawasan Asia Tenggara telah menjadi salah satu kawasan yang berpotensi dijadikan kawasan jaringan kejahatan internasional. Asia Tenggara merupakan salah satu kawasan yang tingkat kejahatan transnasionalnya relatif tinggi, khususnya drugs trafficking. Menurut Bambang Cipto, dalam bukunya Hubungan Internasional di Asia Tenggara (Teropong terhadap Dinamika, Realitas, dan Masa Depan) terbitan tahun 2007, khususnya dalam bab yang membahas mengenai Isu-isu keamanan non-tradisonal di Asia Tenggara pasca perang dingin memaparkan bahwa transnational crime berkembang pesat dengan memburuknya perekonomian ASEAN sebagai akibat dari krisis ekonomi sejak tahun 1998 yang menjadi salah satu alasan mengapa kejahatan semakin marak di kawasan Asia Tenggara.Di Indonesia sendiri, masalah narkotika saat ini sudah merupakan masalah yang serius karena menyangkut dengan generasi penerus bangsa. Bahkan pernah didapati salah satu oknum pejabat ditanah air, tertangkap tangan mengkonsumsi Narkotika. Jadi, dalam hal ini bukan hanya mengancam negara, tetapi juga hingga tingkat individu. Berdasarkan yang sudah dipaparkan diatas, maka dirumuskan pertanyaan penelitian, bagaimana proses sekuritisasi yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia dalam menghadapi ancaman perdagangan Narkotika dari kawasan Asia Tenggara? KEYWORDS: Asia Tenggara, ASEAN, transnational crime
141
DINAMIKA NORMA HAK ASASI MANUSIA (HAM) DI INDONESIA: SEBUAH KONSTRUKSI REZIM INTERNASIONAL Ardli Johan Kusuma Dosen Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta Email :
[email protected]
Abstract This paper discusses about the dynamics of human rights in Indonesia, the main argument in this paper is the development of human rights in Indonesia is a form of construction of the international human rights regime. This paper is descriptive analytical, using qualitative methods, data collection techniques, using librarian research techniques where the data to support the argument obtained by collecting data from various sources such as books or literature, journals, newspapers, magazines, and data sourced from the internet. The result of the discussion in this paper shows the fact that human rights in Indonesia have experienced a long history. Since independence from Indonesia, this then enters the Old Order era until 1966, which followed the Old Order era. Then after it broke out reforms in 1998 that ended the New Order, which became a turning point in the history of human rights in Indonesia. From the Old Order era to the era of human rights reforms in Indonesia experienced significant growth dynamics, especially after the outbreak of the 1998 reform of the human rights developments in Indonesia can not be separated from the influence of the construction of the dynamic development of democracy and human rights in the international community that affect Indonesia through a mechanism called " The Norm Life Cycle ". Keywords: human rights, the Old Order, New Order, Reform, The Norm Life Cycle, an international regime. Abstrak Tulisan ini membahas tentang dinamika HAM di Indonesia, dimana argumen utama dalam tulisan ini adalah perkembangan HAM di Indonesia merupakan bentuk konstruksi dari rezim HAM internasional. Tulisan ini bersifat diskriptif analitis, dengan menggunakan metode kualitatif, dengan teknik pengumpulan data, menggunakan teknik “librarian research” dimana data-data untuk mendukung argumen diperoleh dengan cara mengumpulkan data tersebut dari berbagai sumber seperti buku-buku atau literatur, jurnal, surat kabar, majalah, maupun datadata yang bersumber dari internet. Adapun hasil dari pembahasan dalam tulisan ini menunjukkan adanya fakta bahwa HAM di Indonesia telah mengalami sejarah yang panjang. Dari semenjak Indonesia merdeka, yang kemudian memasuki era Orde Lama hingga tahun 1966, yang kemudian dilanjutkan era Orde Lama. Kemudia setelah itu pecahlah reformasi di tahun 1998 yang sekaligus mengakhiri Orde Baru, yang menjadi titik balik sejarah HAM di Indonesia. Dari era Orde Lama hingga era reformasi HAM di Indonesia mengalami dinamika perkembangan yang cukup signifikan, terutama setelah pecah reformasi 1998. Perkembangan HAM di Indonesia tersebut tidak lepas 142
dari pengaruh konstruksi dinamika perkembangan HAM dan demokrasi di dunia internasional yang mempengaruhi Indonesia melalui sebuah mekanisme yang dinamakan “The Norm Life Cycle”. Kata Kunci: HAM, Orde Lama, Orde Baru, Reformasi, The Norm Life Cycle, Rezim internasional.
143
KEAMANAN KOMUNITAS SEBAGAI ELEMEN KEAMANAN MANUSIA Studi Kasus Kekerasan Terhadap Penganut Ahmadiyah Di Indonesia pada Masa Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Agung Yudhistira Nugroho Dosen Hubungan Internasional FISIPOL UTA‟45 JAKARTA
[email protected]
Abstract Dynamics of Ahmadiyah in Indonesia just like never ending stories. Starting from being rejected in society, violence and intimidation, pressure from Islamic organizations such as the Indonesian Ulema Council. The government itself is faced a dilemma. In one side, the role of government is needed to protect its citizens in this regard, Ahmadiyah followers are intimidated by a group or community that does not accept them, on the other side the government must determine the manner in which the Government should disband or ban the Ahmadiyah. Here then comes the problem of truth where the followers of Ahmadiyah should be able to put themselves in a society that does not accept them, and how the government in meeting the community safe for Ahmadiyyah followers who incidentally is also a citizen of Indonesia as well? This is what will be studied in this paper. Keywords: Ahmadiyyah, Human Security, Islamic organizations, the Government of Indonesia, Radicalism. Abstrak Dinamika Ahmadiyah di Indonesia seperti sebuah rangkaian peristiwa yang tidak ada akhir. Mulai dari tidak diterimanya mereka di masyarakat, kekerasan dan intimidasi, tekanan dari ormas-ormas Islam maupun dari Majelis Ulama Indonesia. Pemerintah sendiri ditempatkan pada posisi yang dilematis. Disatu sisi peran pemerintah diperlukan untuk melindungi warganya dalam hal ini para pengikut Ahmadiyah yang di intimidasi oleh kelompok atau masyarakat yang tidak menerima mereka, disisi lain pemerintah harus menentukan sikap dimana Pemerintah harus membubarkan dan melarang Ahmadiyah. Disinilah kemudian muncul problematika yang sebenarnya dimana para pengikut Ahmadiyah harus bisa menempatkan diri dalam masyarakat yang tidak menerima mereka, dan bagaimana pemerintah dalam memenuhi keamanan komunitas bagi para pengikut Ahmadiyah yang notabene juga merupakan warga negara Indonesia juga? Hal inilah yang akan menjadi kajian dalam tulisan ini. Kata Kunci: Ahmadiyah, Human Security,ormas Islam, Pemerintah Indonesia, Radikalisme.
144
DEMOKRASI DI MYANMAR SEJAK PEMILIHAN UMUM 2011-2015
Elda Agustina Qomaria Mahasiswa Program Studi Hubungan Internasional UTA 45 Jakarta
[email protected] ABSTRACT
Recently Myanmar has conducted elections that took place more democratic than previous years. Since 2011 the new Parliament elected always be underestimated, but the new regime of Myanmar to change the view of the world with action to reform such as acts of liberation opposition leader Auang San Suu Kyi of the National League for Democracy / National League for Democracy (NLD), releasing a number of prisoners political, issued a policy that frees people to demonstrate. With the reforms undertaken Myanmar to escape from authoritarian rule by a military junta from 1962 to 2010, managed to create something very essential in politics is democracy as a first step to make changes, so the author restrict scientific journals from parliament in 2011 until the elections new took place in 2015. Keywords: Transition to Democracy, Myanmar Government in 2011-2015, Government junta, Aung San Suu Kyi. ABSTRAK Belakang ini Myanmar telah melakukan pemilihan umum yang berlangsung lebih demokratis dari tahun-tahun sebelumnya. Sejak 2011 Parlemen yang baru terpilih dianggap sebelah mata, tetapi rezim baru Myanmar mengubah pandangan dunia dengan melakukan aksi reformasi seperti aksi-aksi pembebasan pemimpin oposisi Auang San Suu Kyi dari Partai Liga Nasional untuk Demokrasi/National League for Democracy (NLD), melepaskan sejumlah tahanan politik, mengeluarkan kebijakan yang membebaskan warga untuk berdemonstrasi. Dengan reformasi yang dilakukan Myanmar untuk melepaskan diri dari pemerintahan yang otoriter oleh Junta Militer dari 1962 hingga 2010, berhasil menciptakan sesuatu yang sangat esensial dalam politik yaitu demokrasi sebagai langkah awal untuk melakukan perubahan sehingga penulis membatasi jurnal ilmiah ini dari parlemen 2011 hingga pemilihan umum yang baru berlangsung tahun 2015. Keywords : Transisi Demokrasi, Pemerintahan di Myanmar 2011-2015, Pemerintahan Junta Militer, Aung San Suu Kyi.
145
146
Program highlight Oxfam untuk membantu masyarakat Pakistan dalam menangani masalah perubahan iklim Novita Djailani Mahasiswi Hubungan Internasional Abstrak Sejak dari tiga abad yang lalu aktor hubungan internasional yang terpenting adalah selalu negara-bangsa yang berdaulat. Baru mulai tahun 1970-an, para analis hubungan internasional, meluaskan gagasan mereka tentang sistem internasional, untuk melihat pada fenomena transnasional yang cukup penting. Mereka sadar bahwa posisi negara-bangsa tetap sebagai aktor terpenting, namun tuntutan signifikansi aktor transnasional (non-negara). Salah satu aktor transnasional yang keberadaannya terus berkembang selama dua puluh tahun terakhir adalah non-governmental organizations (NGOs). Organisasi semacam ini telah menempatkan diri dalam posisi yang penting dalam bidang sosial, ekonomi, dan politik di seluruh dunia saat ini. Data menunjukkan pada tahun 1909 terdapat 176 buah NGOs, dan jumlah ini meningkat terus hingga pada tahun 1993 terdapat 28.900 buah NGOs transnasional. Salah satu NGOs yang cukup berpengaruh adalah Oxfam. peran Oxfam di negara Pakistan yang cukup berhasil adalah dalam menanggulangi masalah perubahan iklim dengan tujuan mengurangi dampak pemanasan global demi masa depan penduduk Pakistan yang lebih baik. Dalam kegiatan dan kontribusi Oxfam dalam mengurangi dampak pemanasan global di Pakistan telah mendapat banyak dukungan dan dapat membawa suatu perubahan. Keywords : transnasional actor, program Oxfam, Pakistan, climate changes
Pengaruh Advokasi Greenpeace Untuk Menentang Kegiatan Eksplorasi Minyak Di Kutub Utara Tisa Marvianti Mahasiswi Hubungan Internasional
Abstraksi Tulisan ini akan membahas peran greenpeace dalam upaya perlindungan wilayah Kutub Utara dari kegiatan eksplorasi minyak. Wilayah Kutub Utara memiliki potensi sumber daya alam yang terdiri dari minyak bumi dan gas alam yang melimpah. Dengan potensi tersebut menimbulkan adanya upaya untuk eksplorasi minyak yang dilakukan oleh peruhaan minyak Gazprom milik Rusia. Eksplorasi yang dilakukan oleh perusahaan Gazprom menimbulkan reaksi dari greenpece sebagai NGO yang memiliki orientasi pada isu lingkungan. Penulisan ini menggunakan metode kualitatif untuk menjelaskan bagaimana pengaruh greenpeace dalam menentang kegiatan eksplorasi yang dapat merusak habitat hewan di Kutub Utara. Kata kunci : greenpeace, kutub utara, ekplorasi minyak
GERAKAN RESISTENSI KELOMPOK ISLAM SUNNI Dzaka Ashriel Faris FISIP-HUBUNGAN INTERNASIONAL Abstrak Penelitian ini berupaya menemukan jawaban mengenai terorisme (ISIS) yang melawan sistesistem demokrasi negara barat di Irak dan Suriah yang dianggap sesat dan di luar ajaran agama Islam, karena hilangnya akses sumber daya alam, kondisi konflik dan tidak bisa menjalankan ibadah dengan tenang di tanah airnya sendiri, maka siapapun yang menghalangi untuk tauhid kepada allah tidak ada jalan lain selain perang. Penelitian lebih lanjut diperlukan kejelasan apakah ISIS merupakan aktor kejam atau sebuah bentuk resistansi dari kalangan Islam Sunni. Penelitian dilakukan dalam bentuk daftar pustaka. Kata Kunci : Islam, Resistansi, Intervensi Asing, Sunni
MOTIVASI INDONESIA UNTUK MENJADI ANGGOTA MSG (Melanesia Spread Group) (2011 – 2015) Ruhmiyati, FISIP Hubungan Internasional, NPM : 1335070008 ABSTRAK Kerjasama merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh oleh suatu negara dalam menjalin hubungan dengan negara dalam ruang lingkup hubungan nasional. Tanggal 27 Juni 2015 merupakan salah satu haru yang bersejarah bagi Indonesia dimana pada tanggal tersebut Indonesia ditetapkan sebagai anggota assosiasi (associate mamber) Melanesia Spread Group (MSG) yang merupakan organisasi regional di kawasan Pasifik Selatan. Bersamaan dengan ditetapkannya Indonesia sebagai anggota assosiasi, Melanesia Spread Group (MSG) juga menetapkan United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) sebagi anggota pengamat (obsever). Organisasi tersebut merupakan organisasi kemerdekaan Papua Barat yang selama ini keberadaannya sangat ditentang oleh pemerintah Indonesia. Berdasarkan fenomena tersebut, penulis menemukan beberapa hal yang menarik untuk dikaji, salah satunya mengenai kepentingan apa yang melatarbelakangi Indonesia untuk menjadi anggota Melanesia Spread Group (MSG) setelah lebih dari 25 tahun organisasi tersebut berdiri dan apakah kepentingan tersebut terkait dengan kehadiran ULMWP?. Menjawab pernyataan penelitian tersebut penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif yang berupaya menggambarkan suatu fenomena atau kejadian dengan apa adanya, sementara pendekatan yang digunakan adalah pendekatan penelitian kualitatif dengan maksud untuk menggambarkan kepentingan nasional Indonesia yang memotivasi Indonesia untuk bergabung sebagai anggota asosiasi Melanesia Spread Group (MSG). Pembahasan dalam penelitian ini terbagi dalam tiga sub bab yakni, pertama, akan membahas gambaran umum mengenai Melanesia Spread Group (MSG), kedua, membahas mengenai proses masuknya Indonesia sebagai anggota asosiasi beserta tantangan dan hambatan yang dihadapi. Terakhir, membahas mengenai kepentingan nasional Indonesia untuk bergabung sebagai anggota Melanesia Spread Group (MSG). Adapun kepentingan nasional yang dimaksud berkaitan dengan upaya untuk menjaga identitas fisik, identitas ekonomi dan politik, serta identitas Kultural Indonesia. Identitas Fisik terkait dengan kedaulatan Indonesia, dimana mulai terancam dengan eksistensi United Liberation Movement for West Papua (ULMWP). Identitas ekonomi dan politik tidak terlepas dari kepentingan ekonomi Indonesia dimana Indonesia berupaya menjalin kerjasama dengan negara-negara lain yang selama ini belum menjalin kerjasama ekonomi yang intensif dengan Indonesia. Terakhir terkait identitas kultural, dimana Indonesia berupaya untuk mengakomodasi identitas kultural masyarakat Indonesia, terutama Indonesia bagian timur yang juga merupakan suku bangsa Melanesia. Kata Kunci : Kepentingan Nasional, MSG, ULMWP.
MANGA DAN ANIME SEBAGAI SOFT POWER JEPANG Stephani Saputri Mahasiswi Prodi Hubungan Internasional ABSTRAK Jepang dikenal sebagai negara maju yang mempunyai identitas unik dengan mempertahankan dan memelihara budayanya. Tidak hanya memelihara dan melestarikan budaya tradisionalnya, Jepang juga mengembangkan budaya populernya, yang dikenal sebagai Japanese Popular Culture yang banyak menarik minat dan perhatian masyarakat internasional. Budaya populer Jepang yang sangat dikenal hingga saat ini antara lain Manga (komik), anime (animasi), game, J-Music dan dorama (drama Jepang). Raymond Williams memberikan tiga defines terhadap kata “budaya”. Pertama, budaya dapat digunakan untuk mengacu kepada “suatu proses umum perkembangan spiritual, intelektual, dan estesis Kedua, budaya bisa berarti “pandangan hidup tertentu dari suatu masyarakat dari suatu kelompok tertentu dan dalam periode tertentu”. Ketiga, budaya bisa merujuk pada “karya-karya dan praktik intelektual, terutama aktivitas artistik” Pemanfaatan budaya populer seperti manga dan anime seperti doraemon, Naruto, One Piece, Dragon Ball, Death Note, dan lain-lain sebagai soft power bertujuan agar Jepang dapat membangun citra positifnya di dunia internasional yang diperlukan untuk dapat membangun kerja sama yang baik dengan negara lain. Selain itu, melalui budaya populer yang digunakan sebagai soft power, Jepang dapat memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai masyarakat, kebudayaan dan negaranya kepada masyarakat internasional, yang dapat menghindari kesalah pahaman terhadap Jepang. Pengembangan budaya populer sebagai soft power juga merupakan pengembangan dari alat diplomasi yang dapat digunakan Jepang dalam menjalankan politik luar negerinya. Kata Kunci: Jepang, Soft Power, Budaya
LATAR BELAKANG INDONESIA MENERIMA PENGUNGSI ROHINGYA TAHUN 2015 (ANALISIS KONSTRUKTIVIS) Nama : Lay Yang Moy NPM : 1335077005, Mahasiswi Program S1 Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta. Email :
[email protected] Abstrak Kehadiran gelombang pengungsi etnis Rohingya yang mencari suaka ke wilayah Indonesia menjadi menimbulkan polemik. Penelitian ini menelaah perubahan sikap Indonesia terhadap kehadiran para pengungsi etnis Rohingya asal Myanmar pada pertengahan Mei 2015. Kapalkapal eksodus para pengungsi etnis Rohingya yang terombang-ambing di tengah laut setelah ditinggalkan oleh para penyelundup manusia, akhirnya terdampar di perairan selat Malaka. Kehadiran para pengungsi ditolak oleh tiga negara : Indonesia, Malaysia dan Thailand. TNI meningkatkan pengawasan dan menghalau kapal-kapal para pengungsi yang ingin memasuki wilayah kedaulatan RI, namun masyarakat Aceh yang menjunjung tinggi norma HAM, merasa iba melihat kondisi para pengungsi, segera memberikan pertolongan dan membawa para pengungsi ke darat. Setelah mendapat kecaman dari lokal dan internasional karena menolak para pengungsi asal Myanmar tersebut, akhirnya ketiga negara tersebut mengadakan rapat konsultasi. Indonesia dan Malaysia menyatakan bersedia menampung para pengungsi asal Rohingya selama satu tahun. Perubahan sikap Indonesia yang semula menolak dengan berbagai alasan, akhirnya menyatakan bersedia menampung para pengungsi etnis Rohingya selama satu tahun menjadi pijakan utama permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini. Permasalahan tersebut dianalisis menggunakan metode deskripsi-eksplanatif dengan paradigma konstruktivisme sebagai dasar argumen dan diperkuat dengan konsep pengungsi (refugees). Berdasarkan temuan hasil penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa perubahan sikap Indonesia yang mau menerima para pengungsi etnis Rohingya karena adanya desakan dari masyarakat lokal dan internasional serta identitas Indonesia sebagai negara yang menjunjung tinggi norma HAM. Kata Kunci : Indonesia, pengungsi, etnis Rohingya, norma HAM.
PENGARUH PENGAWASAN DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. HELLADIUS MULYA HALIM DI JAKARTA UTARA Yohanes Debrinto Forus Lopi Program Studi Ilmu Administrasi Publik Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
ABSTRACT The aim of this study is ; (1) To determine the effect of work supervision (X1) on employee performance (Y) on PT . Helladius Mulya Halim in North Jakarta. (2) To determine the effect of work motivation (X2) on employee performance (Y) on PT . Helladius Mulya Halim in North Jakarta. (3) To determine the effect of supervision of work (X1) and motivation (X2) on employee performance (Y) on PT . Helladius Mulya Halim in North Jakarta. This type of research the authors use qualitative and quantitative research , as the data obtained later in the form of images, tables and figures. From the figures obtained will be analyzed further in the analysis of the data. This study consists of three variables, namely the supervision and motivation as independent variables (independent) and performance as the dependent variable (dependent) while the data collection is done by distributing questionnaires to employees of PT . Helladius Mulya Halim in North Jakarta."Accidental sampling" is sampling technique by accident, anyone who by chance met the researchers can be used as a sample is deemed the person who happened to be found suitable as a data source, in this case the employee on PT. Helladius Mulya Halim in North Jakarta. The samples taken from a population of 50 respondents affordable as many as 70 people. The collected data were then analyzed using SPSS for Windows, The tool analyzes using simple and multiple regression. Research results obtained are (1) the supervision of the work (X1) significant influence on employee performance (Y) on PT. Helladius Mulya Halim in North Jakarta. (2) work motivation (X2) significant influence on employee performance (Y) on PT. Helladius Mulya Halim in North Jakarta. (3) supervision of work (X1) and motivation (X2) significant influence on employee performance (Y) on PT. Helladius Mulya Halim in North Jakarta . Key Word : Supervision; Motivation; Employees Performance ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah; (1) Untuk mengetahui pengaruh pengawasan kerja (X1) terhadap prestasi kerja karyawan (Y) pada PT. Helladius Mulya Halim di Jakarta Utara. (2) Untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja (X2) terhadap prestasi kerja karyawan (Y) pada PT. Helladius Mulya Halim di Jakarta Utara. (3) Untuk mengetahui pengaruh pengawasan kerja (X1) dan motivasi kerja (X2) terhadap prestasi kerja karyawan (Y) pada PT. Helladius Mulya Halim di Jakarta Utara. Jenis penelitian ini penulis menggunakan penelitian kualitatif dan kuantitatif, karena data yang diperoleh nantinya berupa gambar, tabel dan angka. Dari angka yang diperoleh akan dianalisis lebih lanjut dalam analisis data. Penelitian ini terdiri atas tiga variabel, yaitu pengawasan dan motivasi sebagai variabel bebas (independent) dan prestasi kerja sebagai variabel terikat (dependent). Sedangkan pengumpulan data dilakukan 32
melalui penyebaran kuesioner kepada karyawan PT. Helladius Mulya Halim di Jakarta Utara. Teknik Pengambilan sampel dengan teknik “accidental sampling” atau “sampling aksidental” yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat dijadikan sebagai sampel bila dipandang orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data, dalam hal ini adalah karyawan pada PT. Helladius Mulya Halim di Jakarta Utara. Adapun sampel yang diambil sebanyak 50 responden dari populasi terjangkau sebanyak 70 orang. Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis dengan menggunakan program SPSS for Windows, Adapun alat analisis menggunakan regresi sederhana dan berganda. Hasil penelitian yang didapatkan adalah (1) pengawasan kerja (X1) berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja karyawan (Y) pada PT. Helladius Mulya Halim di Jakarta Utara. (2) Motivasi kerja (X2) berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja karyawan (Y) pada PT. Helladius Mulya Halim di Jakarta Utara. (3) pengawasan kerja (X1) dan motivasi kerja (X2) berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja karyawan (Y) pada PT. Helladius Mulya Halim di Jakarta Utara. Kata-kata kunci: Pengawasan; Motivasi, Prestasi Kerja
33
PENGARUH PROFESIONALISME KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PUBLIK PADA KANTOR KECAMATAN KELAPA GADING JAKARTA UTARA Anshar Program Studi Ilmu Administrasi Publik Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
ABSTRACT The dependent variable in this research is the quality of public services. Meanwhile, the independent variable is the professionalism of the work and the working environment. The data used in this research is the primary data obtained from the questionnai re research. This research was conducted against 50 respondents. Method of determination of the sample used is the accidental method of sampling, data analysis using SPSS. The result of this research has proven that partially professionalism of work and wo rk environment significantly influential to the quality of public services. Keywords: Professionalism, Work Environment, The Quality of Public Services ABSTRAK Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kualitas pelayanan publik. Sedangkan, variabel independen adalah profesionalisme kerja dan lingkungan kerja. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari kuisioner penelitian. Penelitian ini dilakukan terhadap 50 responden. Metode penentuan sampel menggunakan metode accidental sampling, analisis data menggunakan SPSS. Hasil penelitian ini, membuktikan bahwa secara parsial, profesionalisme kerja dan lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kualitas pelayanan publik. Secara simultan kedua variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Kata-kata kunci: Profesionalisme Kerja, Lingkungan Kerja, Kualitas Pelayanan Publik.
34
PERANAN PENGAWASAN DAN SIKAP APARAT SATPOL PP TERHADAP PENEGAKAN DISIPLIN PEDAGANG KAKI LIMA DI WILAYAH KELURAHAN SUNGAI BAMBU JAKARTA UTARA
Muhamad Dadi Program Studi Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
ABSTRACT This study aims to identify and examine how much oversight role and attitude of municipal police officers, either partially (individually) or simultaneously (together) to enforce discipline street vendors in the area of North Jakarta Sungai Bambu. This study uses a survey approach with descriptive and verification forms and explanatory associative type of research. The hypothesis that there is expected to influence the attitude of surveillance and municipal police officers, either partially or simultaneously to disciplinary hawkers in Urban Village Sungai Bambu, North Jakarta. The samples authors set by 90 respondents or 50% of the sample population of 180 merchants K5 using Simple Random Sampling. While data analysis technique used is multiple regression or multivariate. Results of empirical data through a statistical test to simultaneously show that the variable control (X1) and variable attitude of municipal police officers (X2), has a level of relationship that is koef. correlation (R) of 0.623 or 62.3% and koef. determination (R2) of 0.388 or 38.8% variable affecting the enforcement of discipline (Y) interpreted Medium. The test results of simultaneous hypothesis t test. t.tab hit of 3783 and amounted to 1.980, and F test F.tab hit by 27 575 and amounted to 1.390 of the two variables above shows positive and significant impact. Proved that the variable control and attitude Satpol PP effect, the present condition occurs intensity of social change, so that an increase in monitoring in parallel is always followed by a change of attitude Satpol PP, and in turn positively affects the enforcement of discipline hawkers in the area of Sungai bamboo North Jakarta. Furthermore, it should be built upon and enhanced formal education municipal police officers in order to understand the changing dynamics of the community, so that it can respond to the phenomenon of society, especially street vendors in the area of Sungai Bambu North Jakarta. Besides it is necessary plus the number of municipal police personnel at the village level, because it considers the area. Keywords : Role, Monitoring, Attitude, Discipline Employees. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menelaah seberapa besar peranan pengawasan dan sikap aparat Satpol PP, baik secara parsial (sendiri-sendiri) maupun secara simultan (bersama-sama) terhadap penegakan disiplin Pedagang Kaki Lima di wilayah Kelurahan Sungai Bambu Jakarta Utara. Penelitian ini menggunakan pendekatan survei dengan bentuk diskriptif dan verifikatif serta jenis penelitian eksplanatoris assosiatif. Hipotesis yang diharapkan terdapat pengaruh pengawasan dan sikap aparat Satpol PP, baik secara parsial maupun secara simultan terhadap penegakan disiplin pedagang kaki lima di Wilayah 35
Kelurahan Sungai Bambu Jakarta Utara. Penentuan sampel penulis tetapkan sebesar 90 responden atau sampel 50 % dari populasi sebesar 180 pedagang K5 dengan menggunakan Simple Random Sampling. Sedangkan teknik analisa data yang digunakan adalah regresi berganda atau multivariate. Hasil data empiris melalui uji statistik secara simultan menunjukkan bahwa variable pengawasan (X1) dan variable sikap aparat Satpol PP (X2), mempunyai tingkat hubungan yaitu koef. korelasi ( R ) sebesar 0,623 atau 62,3% dan koef. determinasi ( R2 ) sebesar 0,388 atau 38,8% mempengaruhi variable penegakan disiplin (Y) di interpretasikan Sedang. Adapun hasil uji hipotesis secara simultan uji t. hit sebesar 3.783 dan t.tab sebesar 1.980, dan uji F. hit sebesar 27.575 dan F.tab sebesar 1.390 dari kedua variable diatas menunjukkan berpengaruh positif dan signifikan. Terbukti bahwa variabel pengawasan dan sikap aparat Satpol PP berpengaruh, kondisi sekarang terjadi intensitas perubahan sosial, sehingga peningkatan dalam melakukan pengawasan secara parallel selalu di ikuti dengan perubahan sikap aparat Satpol PP, dan pada gilirannya berpengaruh positif terhadap penegakan disiplin pedagang kaki lima di wilayah Kelurahan Sungai Bambu Jakarta Utara. Selanjutnya, perlu dibangun dan ditingkatkan pendidikan formal aparat Satpol PP agar dapat memahami perubahan dinamika masyarakat, sehingga dapat merespon fenomena masyarakat khususnya pedagang kaki lima di wilayah Kelurahan Sungai Bambu Jakarta Utara. Disamping itu perlu ditambah jumlah personil Satpol PP di tingkat Kelurahan, karena mempertimbangkan luas wilayah. Kata-kata kunci: Pengawasan, Penegakan disiplin
36
PENGARUH TUNJANGAN KINERJA DAERAH TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA KANTOR KECAMATAN TANJUNG PRIOK JAKARTA UTARA Arie Septianto Program Studi Ilmu Administrasi Publik Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta Email:
[email protected]
ABSTRACT This study aimed to analyze the effect, the degree of relationship, the amount of the contribution and significance level between Local Performance Allowance on Job Satisfaction In the district of Tanjung Priok, North Jakarta. To determine the influence of the distribution of the questionnaire carried out a questionnaire to 51 respondents in the sample in this study. Based on the results obtained by the value of r (correlation) of 0.714 or 71, 4% indicates that the level of relationship strength, and determination coefficient of 0.509 or 50.9% thus influence the level of local performance allowance for employee job satisfaction by 50, 9 % strong category. The test results show that the hypothesis t calculation 10.179 more than t calculation table of 1,68., 10,179 > 1,68 t table means the alternative hypothesis is accepted by rejecting the null hypothesis. The conclusion is local performance allowance has significant effect on employee job satisfaction. Keywords: Performance Benefits, and Job Satisfaction
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh, derajat hubungan, besarnya kontribusi dan tingkat signifikansi antara Tunjangan Kinerja Daerah terhadap Kepuasan Kerja Pada Kecamatan Tanjung Priok Jakarta Utara. Untuk mengetahui besarnya pengaruh tersebut, dilakukan penyebaran kuesioner berupa angket kepada 51 orang responden sebagai sampel dalam penelitian ini. Berdasar hasil penelitian diperoleh nilai r (korelasi) sebesar 0,714 atau 71, 4 % ini menunjukkan tingkat bahwa hubungan yang Kuat, dan koefisien determinasi sebesar 0,509 atau 50,9 % dengan demikian tingkat pengaruh Tunjangan Kinerja Daerah terhadap Kepuasan Kerja Pegawai sebesar 50, 9 % kategori Kuat. Adapun hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa thitung sebesar 10,179 lebih dari t tabel sebesar 2,086 thitung 10,179 > t tabel 1,68 berarti hipotesis alternatif diterima dengan menolak hipotesis nol. Kesimpulan bahwa Tunjangan Kinerja Daerah berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Kerja Pegawai. Kata Kunci : Tunjangan Kinerja, dan Kepuasan Kerja
37
PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DI KANTOR KECAMATAN KELAPA GADING DI JAKARTA UTARA
Sarip Program Studi Ilmu Administrasi Publik Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta Email:
[email protected]/
[email protected]
ABSTRACT This study aims to determine the effect of variables Leadership and Work Motivation, against employee performance Civil Service Police Unit in the District Office in Kelapa Gading, North Jakarta. The dependent variable in this research is the employee performance, while the independent variable in this study Leadership and Motivation Work. Penedekatan used in this research is quantitative descriptive, using primary data obtained from the questionnaire. Questionnaires were distributed to 50 respondents which is the District Officer Kelapa Gading in North Jakarta. Testing is done with the instrument validity and reliability test. Further data analysis was done with the test analysis of simple linear regression for a variable Leadership and variable working motivation with T test, while for variable employee performance using test linear consisting of F test, the coefficient of determination (R2) and the T-test, data analysis is done quantitatively using SPSS for windows study concluded from the results of the F test that leadership and work motivation simultaneously significant effect on employee performance. T test results in partial Leadership and Work Motivation positive and significant impact on employee performance. Results of testing the coefficient of determination (R2) Model summary shows the Coefficient of Determination Adjustend R Square of 0.604 or 60.4%, which means that the ability of Leadership and Motivation Work variables can explain Employee Performance at the District Office Kelapa Gading in North Jakarta is 60.4% , The remaining 39.6% is explained by other variables outside of the study variables. The coefficient of determination using Adjustend R Square, because more than one independent variable (regression), whereas if only one independent variable (simple regression), the coefficient of determination shall be calculated from r square. Keywords: Leadership, Work Motivation and Performance Officer ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel Kepemimpinan, dan Motivasi Kerja,terhadap Kinerja pegawai Satuan Polisi Pamong Praja di Kantor Kecamatan Kelapa Gading di Jakarta Utara. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Kinerja Pegawai, sedangkan untuk variabel independen dalam penelitian ini Kepemimpinan dan Motivasi Kerja. Penedekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, dengan menggunakan data primer yang diperoleh dari hasil penyebaran kuisioner. Kuisioner yang disebarkan kepada 50 responden yang merupakan Pegawai Kecamatan Kelapa Gading di Jakarta Utara. Pengujian instrumen dilakukan dengan uji validitas dan uji reliabilitas. Selanjutnya analisis data dilakukan dengan uji analisis regresi liner sederhana untuk variabel 38
Kepemimpinan dan variabel Motivasi Kerja dengan uji T, sedangkan untuk variabel Kinerja Pegawai menggunakan uji linier berganda yang terdiri dari uji F, koefisien determinasi (R2) dan uji T, analisis data dilakukan secara kuantitatif menggunakan alat bantu SPSS for windows Penelitian ini menyimpulkan dari hasil uji F bahwa Kepemimpinan dan Motivasi Kerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Pegawai. Hasil uji t secara parsial variabel Kepemimpinan, dan Motivasi Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Pegawai. Hasil pengujian koefisien determinasi (R2) Model summary menunjukkan Koefisien Determinasi Adjustend R Square sebesar 0,604 atau sebesar 60,4% yang berarti bahwa kemampuan variabel Kepemimpinan dan Motivasi Kerja dapat menjelaskan Kinerja Pegawai di Kantor Kecamatan Kelapa Gading di Jakarta Utara adalah sebesar 60,4%. Sedang sisanya sebesar 39,6% dijelaskan oleh variabel lain diluar dari variabel penelitian ini. Koefisien determinasi menggunakan Adjustend R Square, karena variabel bebas lebih dari satu (regresi berganda), sedangkan apabila variabel bebas hanya satu (regresi sederhana), maka koefisien determinasi akan dihitung dari r square. Kata-kata kunci: Kepemimpinan, Motivasi Kerja dan Kinerja Pegawai
39
ANALISIS KUALITAS PELAYANAN DAN PERILAKU APARAT PTSP DALAM PENGURUSAN PERIJINAN DAN NON PERIJINAN TERHADAP KEPUASAN MASYARAKAT. ( Studi pada Kelurahan Sungai Bambu Jakarta Utara)
Untung Surapati Program Studi Ilmu Administrasi Publik Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
ABSTRACT This study aims to identify and examine how much influence the quality of service and behavior PTSP apparatus, either partially (individually) or simultaneously (together) to the satisfaction of the people in the necessary permits and non licensing. This study uses a survey approach with descriptive and verification forms and explanatory associative type of research. The hypothesis that there is expected to influence the quality of service and the behavior of OSS officers in the management of licensing and non-licensing, either partially or simultaneously to the satisfaction of the people of North Jakarta Sungai Bambu. Sampling, using a formula that satisfaction index (Element 5 + 1) x 10 = 60 or 30% of the applicant amounted to 200 person / month and Sampling incidental. While data analysis technique used is multiple regression or multivariate. Results of empirical data through simultaneous statistical tests showed that the variable quality of service (X1) and variable behavior PTSP apparatus (X2), has a level of relationship that is koef. correlation (R) of 0.708 or 70.8% and koef. determination (R2) of 0.502 or 50.2% affecting people's satisfaction variable (Y) is interpreted Strong. The test results of simultaneous hypothesis t test. hit by 4,359> 2,000 t tab, and hit by 28 680 F test> F tab amounted to 3,150, of the two independent variables above shows positive and significant effect on the dependent variable. In conclusion, it is evident that the variable quality of service and the behavior of PTSP influential forces, currently there is a change in improving the quality of care and follow changes in the behavior of the apparatus, so that the positive effect on the satisfaction of the people in Sungai Bambu North Jakarta. Suggestions, needs to be built and improved service and public confidence in the authorities in general and special village PTSP apparatus. Keywords : PTSP, Services and Conduct Officers, Public Satisfaction. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menelaah seberapa besar pengaruh kualitas pelayanan dan perilaku aparat PTSP, baik secara parsial (sendiri-sendiri) maupun secara simultan (bersama-sama) terhadap kepuasan masyarakat dalam pengurusan perijinan dan non perijinan. Penelitian ini menggunakan pendekatan survey dengan bentuk diskriptif dan verifikatif serta jenis penelitian eksplanatoris assosiatif. Hipotesis yang diharapkan terdapat pengaruh kualitas pelayanan dan perilaku aparat PTSP dalam pengurusan perijinan dan non perijinan, baik secara parsial maupun secara simultan terhadap kepuasan masyarakat Kelurahan Sungai Bambu Jakarta Utara. Penentuan sampel, menggunakan rumus indek kepuasan yaitu ( 5 Unsur + 1 ) x 10 = 60 orang atau 30% dari pemohon sebesar 200 orang/ 40
bulan dan Sampling incidental. Sedangkan teknik analisa data yang digunakan adalah regresi berganda atau multivariate. Hasil data empiris melalui uji statistic secara simultan menunjukkan bahwa variable kualitas pelayanan (X1) dan variable perilaku aparat PTSP (X2), mempunyai tingkat hubungan yaitu koef. korelasi ( R ) sebesar 0,708 atau 70,8 % dan koef. determinasi (R2) sebesar 0,502 atau 50,2 % mempengaruhi variable kepuasan masyarakat (Y) di interpretasikan Kuat. Adapun hasil uji hipotesis secara simultan uji t. hit sebesar 4.359 > t tab sebesar 2.000, dan uji F hit sebesar 28.680 > F tab sebesar 3.150 ,dari kedua variable independen diatas menunjukkan berpengaruh positif dan signifikan terhadap variable dependen. Kesimpulan, terbukti bahwa variable kualitas pelayanan dan perilaku aparat PTSP berpengaruh, saat ini sedang terjadi perubahan dalam peningkatan kualitas pelayanan dan di ikuti perubahan perilaku aparat, sehingga berpengaruh positif terhadap kepuasan masyarakat di Kelurahan Sungai Bambu Jakarta Utara. Saran, perlu dibangun dan ditingkatkan pelayanan dan kepercayaan masyarakat kepada aparat Kelurahan secara umum dan khusus aparat PTSP. Kata-kata kunci: PTSP, Pelayanan dan Perilaku Aparat, Kepuasan Masyarakat
41
PENGARUH KEMAMPUAN DAN LOYALITAS KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DI KELURAHAN KEBON BAWANG DI JAKARTA UTARA
Suhendar Program Studi Ilmu Administrasi Publik Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta Email:
[email protected]
ABSTRACT This study aims to determine: Capability and Loyalty Effect Against Job Performance Employees Work At Office Kebon Bawang, Tanjung Priok subdistrict in North Jakarta ".Variabel dependent in this study is the Employee Job Performance while the independent variable in this study is the ability and Loyalty Work , The approach used in this study is a quantitative analysis, using primary data obtained from the questionnaire. Questionnaires were distributed to all employees Kebon Bawang, Tanjung Priok subdistrict in North Jakarta. This research was conducted by collecting data both from the literature and previous research, other than that of primary data obtained from the questionnaire that was distributed to the respondents. Then the data that has been processed is used to analyze the research hypothesis. T test results in partial Work Capability positive and significant impact on Employee Job Performance, as well as the Working Loyalty positive and significant impact on Employee Job Performance. From the simultaneous analysis found that the Work Capability and Loyalty positive and significant impact on Employee Job Performance. Keywords: Ability, Loyalty Work and Job Performance Employees ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : Pengaruh Kemampuan dan Loyalitas Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai di Kantor Kelurahan Kebon Bawang, Kecamatan Tanjung Priok di Jakarta Utara“.Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Prestasi Kerja Pegawai sedangkan untuk variabel independen dalam penelitian ini adalah Kemampuan dan Loyalitas Kerja. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif, dengan menggunakan data primer yang diperoleh dari hasil penyebaran kuisioner. Kuisioner yang disebarkan kepada seluruh pegawai Kelurahan Kebon Bawang, Kecamatan Tanjung Priok di Jakarta Utara yang berjumlah 30 orang Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data baik dari beberapa literatur dan penelitian terdahulu, selain itu dari data primer yang diperoleh dari kusioner yang telah disebarkan ke responden. Kemudian data yang telah diolah dipakai untuk menganalisis hipotesis penelitian. Hasil uji t secara parsial variabel Kemampuan Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Prestasi Kerja Pegawai, begitu pula Loyalitas Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Prestasi Kerja
42
Pegawai. Dari analisis secara simultan diperoleh bahwa Kemampuan dan Loyalitas Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Prestasi Kerja Pegawai. Kata-kata kunci: Kemampuan, Loyalitas Kerja dan Prestasi Kerja Pegawai
43
PENGARUH PELAYANAN DAN LOYALITAS PEGAWAI TERHADAP KEPUASAN MASYARAKAT DALAM MENGURUS KARTU TANDA PENDUDUK DI KELURAHAN KELAPA GADING TIMUR DI JAKARTA UTARA Andi Marta Program Studi Ilmu Administrasi Publik Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta Email:
[email protected]/
[email protected]
ABSTRACT This study uses primary data through surveys, survey research methods can be analyzed in accordance with the wishes and needs of researchers, for example, to see the influence of the independent variables or to predict future behavior. The aim of this study was to determine the effect of service and loyalty of employees to the satisfaction of the public in obtaining an identity card in the Village East in Kelapa Gading, North Jakarta. People's satisfaction is a construct that stands alone and is affected by the service. Services can also affect employee loyalty directly, if the performance according to expectations, the people will be satisfied, if the performance to exceed expectations, then people will feel very satisfied (delighted). The approach used in this study is a quantitative analysis, using primary data obtained from the questionnaire. other than that of primary data obtained from the questionnaire that was distributed to the respondents. Then the data that has been processed is used to analyze the research hypothesis. T test results in partial positive and significant impact services to the satisfaction of the people in the care of the National Identity Card, as well as Employee Loyalty positive and significant impact on the care of the Public Satisfaction Pendududuk Identity Card. From the simultaneous analysis showed that Services and Employee Loyalty positive and significant impact to the satisfaction of the Society. Keywords: Care, Employee Loyalty, and Community Satisfaction. ABSTRAK Penelitian ini menggunakan data primer melalui survey, metode penelitian survey bisa dianalisa sesuai dengan keinginan dan kebutuhan peneliti, misalnya untuk melihat pengaruh independen variabel atau untuk meramalkan perilaku di masa datang. Tujuan dari pada penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pelayanan dan loyalitas pegawai terhadap kepuasan masyarakat dalam mengurus kartu tanda penduduk di Kelurahan Kelapa Gading Timur di Jakarta Utara. Kepuasan masyarakat adalah merupakan konstruk yang berdiri sendiri dan dipengaruhi oleh pelayanan. Pelayanan juga dapat mempengaruhi loyalitas pegawai secara langsung, jika kinerja sesuai harapan maka
44
masyarakat akan merasa puas, jika kinerja sampai melebihi harapan, maka masyarakat akan merasa sangat puas (delighted). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif, dengan menggunakan data primer yang diperoleh dari hasil penyebaran kuisioner. selain itu dari data primer yang diperoleh dari kusioner yang telah disebarkan ke responden. Kemudian data yang telah diolah dipakai untuk menganalisis hipotesis penelitian.
Hasil uji t secara parsial variabel Pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan masyarakat dalam mengurus Kartu Tanda Penduduk, begitu pula Loyalitas Pegawai berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan Masyarakat dalam mengurus Kartu Tanda Pendududuk. Dari analisis secara simultan diperoleh bahwa Pelayanan dan Loyalitas Pegawai berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan Masyarakat. Kata Kunci : Pelayanan, Loyalitas Pegawai, dan Kepuasan Masyarakat.
45
PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR CAMAT TANJUNG PRIOK DI JAKARTA UTARA Kamajaya Program Studi Ilmu Administrasi Publik Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta Email:
[email protected]
ABSTRACT This study aims to determine the effect of variables of leadership, culture and oeganisasi, the performance of employees at the District Office in Tanjung Priok, North Jakarta. The dependent variable in this study is the performance of employees, while the independent variables in the study of leadership and organizational culture. Penedekatan used in this research is quantitative analysis, using primary data obtained from the questionnaire. Questionnaires were distributed to 55 respondents who are employees of the District and Village employees within the district of Tanjung Priok in North Jakarta. Tests conducted with test instrument validity, reliability and classical assumptions. Further analysis of the data performed by multiple linear regression analysis test, which consists of the F test, the coefficient of determination (R2) and test t.analisis quantitative data is done using SPSS for windows 16.00. The study concluded from the results of the F test that leadership and organizational culture simultaneously influence on employee performance. T test results in partial, leadership, and organizational culture influence on employee performance, leadership variable has a regression coefficient of 11.488 with the 0.05 Variable organizational culture has a regression coefficient of 8.040 to 0.05. Results of these tests produce the coefficient of determination (R2) of 0.706 means that 70.6% variable employee performance can be explained or influenced by variables of leadership and organizational culture. Keywords: Leadership, Organizational Culture and Performance Officer ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel kepemimpinan, dan budaya oeganisasi, terhadap kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Tanjung Priok di Jakarta Utara. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja pegawai, sedangkan untuk variabel independen dalam penelitian ini kepemimpinan dan budaya organisasi. Penedekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif, dengan menggunakan data primer yang diperoleh dari hasil penyebaran kuisioner. Kuisioner yang disebarkan kepada 55 responden yang merupakan pegawai Kecamatan dan pegawai Kelurahan dalam lingkungan Kecamatan Tanjung Priok di Jakarta Utara. Pengujian instrumen 46
dilakukan dengan uji validitas, reliabilitas dan asumsi klasik. Selanjutnya analisis data dilakukan dengan uji analisis regresi liner berganda yang terdiri dari uji F, koefisien determinasi (R2) dan uji t.analisis data dilakukan secara kuantitatif menggunakan alat bantu SPSS for windows 16,00. Penelitian ini menyimpulkan dari hasil uji F bahwa kepemimpinan dan budaya organisasi secara simultan berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Hasil uji t secara parsial variabel kepemimpinan, dan budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai, Variabel kepemimpinan memiliki koefisien regresi sebesar 11,488 dengan signifikansi 0,05 Variabel budaya organisasi memiliki koefisien regresi sebesar 8,040 dengan signifikansi 0,05. Hasil pengujian ini menghasilkan koefisien determinasi (R2) sebesar 0,706 Artinya 70,6 % variabel kinerja pegawai dapat dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel kepemimpinan dan budaya organisasi. Kata Kunci : Kepemimpinan, Budaya Organisasi dan Kinerja Pegawai
47
KEBIJAKAN RELOKASI PEDAGANG IKAN DI KAWASAN BANTARAN SUNGAI CILIWUNG
Angga Bayu Saputra & Rhama Dhonny Program Studi Ilmu Administrasi Publik Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta Email:
[email protected]
ABSTRACT This study analyzed the implementation of the relocation policy trader Ciliwung riverbanks in the area, this is one manifestation of the real work of the local government of Jakarta in tackling the problem of flood prevention and also to the arrangement of the city to restore its function as before. By not allowing the traders who trade just to make the driving factor for the policy pursued by the Jakarta regional government. But as it is known, the efforts undertaken by the government of Jakarta area there must be an inhibiting factor that is done by some merchants, one of them refused to do the relocation to the place of business is good and decent, because already comfortable. But with the steps taken by the government and the right strategy, these things can be done well. Keywords: Demolition, Traders, Relocation, Ciliwung Riverbank. ABSTRAK Penelitian ini menganalisis tentang pengimplementasian kebijakan relokasi pedagang di kawasan bantaran sungai ciliwung, ini adalah salah satu wujud kerja nyata Pemprov DKI Jakarta dalam menangani penanggulangan masalah banjir dan juga melakukan penataan kota untuk mengembalikan fungsinya seperti semula. Dengan tidak membiarkan para pedagang yang berdagang begitu saja menjadikan faktor pendorong bagi kebijakan yang di lakukan oleh Pemprov DKI Jakarta. Namun sebagaimana yang diketahui, adanya upaya-upaya yang dilakukan oleh pemprov DKI Jakarta pasti ada faktor penghambat yang di lakukan oleh sebagian pedagang, salah satunya menolak untuk dilakukan relokasi ketempat usaha yang baik dan layak, dikarenakan sudah merasa nyaman. Tetapi dengan langkah-langkah yang di lakukan pemerintah dan strategi yang tepat, hal-hal tersebut bisa dilakukan dengan baik. Kata-kata kunci: Penertiban, Pedagang, Relokasi, Bantaran sungai ciliwung
48
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA DI PULAU PRAMUKA KEPULAUAN SERIBU Fickri Hendriyana & Wahyu Setiaji Program Studi Ilmu Administrasi Publik Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta Email:
[email protected] ABSTRACT Community development activity aims to develop a particular group in a specific area. This development is usually known as community empowerment. Community empowerment comes into the society that actively involved in the process of development. Empowerment means to make an independent community, able to explore all potentials in a certain area, and help people to free from backwardness or poverty. Each region has potential, conditions, and unique characteristic. The point is that each region has typical difference in other regions. For this reason, in an effort to empower, local community must be involved in development activities. Because people own local potential and know regional condition very well. Local government just acts as a facilitator that supports community empowerment program. Keywords: community empowerment, poverty, tourism management
ABSTRAK Kegiatan pengembangan masyarakat merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan suatu kelompok tertentu di suatu daerah. Pengembangan masyarakat tersebut biasa dikenal dengan istilah pemberdayaan (empowerment) masyarakat. Pemberdayaan berpusat pada rakyat sehingga rakyat berperan aktif dalam proses pembedayaan tersebut. Pemberdayaan masyarakat bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang mandiri, mampu menggali dan memanfaatkan potensi-potensi yang ada didaerahnya, dan membantu masyarakat untuk terbebas dari keterbelakangan atau kemiskinan. Setiap daerah memiliki potensi, kondisi, dan karakteristik masyarakat yang berbeda-beda. Intinya bahwa masing-masing daerah memiliki ciri khas yang berbeda dengan daerah lainnya. Untuk itu dalam upaya pemberdayaan, masyarakat daerah setempat harus lebih banyak terlibat dalam kegiatan tersebut. Karena masyarakatnya lebih mengetahui potensi dan kondisi daerah. Pemerintah hanya bertindak sebagai fasilitator yang mendukung program pemberdayaan. Kata-kata kunci: pemberdayaan masyarakat, kemiskinan, pengelolaan pariwisata
49
GOOD GOVERNANCE DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU DI KELURUHAN TUGU SELATAN JAKARTA UTARA Vita Rachmawati Program Studi Ilmu Administrasi Publik Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta Email:
[email protected] Azra Putri N Program Studi Ilmu Administrasi Publik Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta Email: Azrra
[email protected]
ABSTRACT The Indonesian government instructed all regional heads to immediately implement a licensing service one stop. Simplification is an attempt shortening the service time, the procedure, and the cost of providing licensing and non-licensing. Perizinana dalah legality Award to an individual or business / specific activities, either in the form of license or business registration certificate. Enforcement of One Stop Services (OSS) is expected to be able to cut the time and costs required to manage licensing. The result of licensing services more effective, easier and cheaper. In order to achieve a good public service does a lot of things that need to be repaired and one reform the bureaucracy. Regulation of the Minister of Home Affairs Number 24 Year 2006 regarding Implementation Guidelines Licensing One Stop, which kind of institutional delegated to the regions to choose the appropriate type of institution, whether of an agency, office or agency tailored to the capabilities and needs of the region in managing it. Keywords: Public Service, Innovation, Good Governance
ABSTRAK Pemerintah Indonesia menginstruksikan kepada seluruh kepala daerah agar dapat segera menerapkan pola pelayanan perizinan terpadu satu pintu. Penyederhanaan pelayanan adalah upaya penyingkatan terhadap waktu, prosedur, dan biaya pemberian perizinan dan non perizinan. Perizinana dalah pemberian legalitas kepada seseorang atau pelaku usaha/ kegiatan tertentu,baik dalam bentuk izin maupun tanda daftar usaha. Pemberlakuan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) ini diharap kan mampu memangkas waktu dan biaya yang dibutuhkan untuk mengurus perizinan. Hasilnya pelayanan perizinan lebih efektif, mudah dan murah. Guna mencapai suatu pelayanan publik yang baik memang banyak hal-hal yang perlu diperbaiki dan salah satunya melakukan pembaharuan birokrasi. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 24 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Perizinan Terpadu Satu Pintu, yang jenis kelembagaannya diserahkan kepada daerah untuk memilih jenis lembaga yang sesuai, apakah berbentuk dinas, kantor atau badan yang disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan daerah dalam mengelolanya. Kata-kata kunci: Inovasi, Good Governance 50
KINERJA BIROKRASI PEMERINTAH DALAM PELAYANAN KEPADA PUBLIK Mochamad Toif Program Studi Ilmu Administrasi Publik Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
ABSTRACT When we hear the word "beraucracy", it will appear in our mind, things about crowded procedures, unarranged files, unsent lettres, undistribute jobs and so on. All of those are caused by the very bad beraucracy system. However, is the beraucracy established to do all things mentioned above? History has record that concept of beraucracy was based on rationalization of job distribution which could not be overcome individually. This writing contains about how to change the paradigme of beraucracy emphasizes the role of people. The old view that sees beraucracy as a symbol of saccrade power must be changed. Because in the democratic era, the power is held by civilian or people. Thus, when the beraucracy activities are not in accordance with the will of people, the beraucracy must be responsible to them. Keyword: Beraucracy, Public Service, Performance
ABSTRAK Ketika kita mendengar kata "birokrasi", maka akan muncul dalam pikiran kita, hal-hal tentang prosedur ramai, file tidak diatur, letters terkirim, pekerjaan undistribute dan sebagainya. Semua dari mereka disebabkan oleh sistem birokrasi yang sangat buruk. Namun, yang beraucracy yang didirikan untuk melakukan semua hal yang disebutkan di atas? Sejarah memiliki catatan yang konsep beraucracy didasarkan pada rasionalisasi distribusi pekerjaan yang tidak bisa diatasi secara individual. Penulisan ini berisi tentang bagaimana mengubah paradigme yang dari beraucracy menekankan peran orang. Pandangan lama yang melihat beraucracy sebagai simbol kekuasaan saccrade harus diubah. Karena di era demokrasi, kekuasaan dipegang oleh sipil atau orang-orang. Dengan demikian, ketika kegiatan birokrasi tidak sesuai dengan kehendak rakyat, beraucracy harus bertanggung jawab kepada mereka. Kata-kata kunci: Birokrasi, Pelayanan Publik, Kinerja
51