REAKSI PASAR MODAL TERHADAP BENCANA BANJIR JAKARTA TAHUN 2013 (Event Study Pada Saham Perusahaan Asuransi Yang Listing Di BEI) Oleh: Christian Martha Fanni
Abstract: This research is an event study that aims to discover whether there is any empirical evidence of the Indonesian capital market reaction, especially for Insurance Company Stocks to Jakarta floods disaster on January 2013, by using indicator stocks price, abnormal return and trading volume activity. Population in this research is the stocks of Insurance Company on the Indonesian Stock Exchange, and the data used in this research are secondary data consists of daily stock prices, daily share trading volumes, and daily stock prices index during the nine days before, one day at the time of, and nine days after the event. Statistical tool used to test the hypothesis is paired sample t-test and Wilcoxon Signed Rank Test. Wilcoxon Signed Rank Test prove that there is no significant difference between average stock price in the period before-at the time of, and at the time of-after the event, and average trading volume activity in the period before-at the time of, and before-after the event. While there is a significant difference between average stock price in the period before-after, and average trading volume activity in the period at the time of-after the event. This proves that the reaction of stock market to Jakarta floods disaster is only temporary and not sustainable. The result of paired sample t-test prove that there is no significant difference between abnormal return in the period before-at the time of, at the time of-after, and before-after the event. This is because there are only a few investor that assume this floods disaster as an event which contain a relevant information for investment decision making. Keywords: Jakarta Floods Disaster, Event Study, stock price, Abnormal Returns, Trading Volume Activity Abstrak: Penelitian ini menggunakan metode Event Study yang bertujuan untuk menemukan bukti empiris ada atau tidaknya reaksi pasar modal Indonesia khususnya saham perusahaan asuransi yang listing di BEI, terhadap banjir Jakarta Januari 2013, dengan menggunakan indikator pergerakan harga, abnormal return dan volume perdagangan saham. Populasi penelitian ini adalah saham-saham perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI, dan data yang digunakan adalah data sekunder berupa harga saham harian, volume perdagangan saham harian, dan indeks harga saham gabungan harian selama periode Sembilan hari sebelum, satu
hari saat, dan sembilan hari setelah peristiwa. Uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah paired sample t-test dan Wilcoxon Signed Rank Test. Hasil uji Wilcoxon Signed Rank Test menunjukkan rata-rata harga saham sebelum-saat dan saat-setelah peristiwa, serta rata-rata volume perdagangan sebelum-saat dan sebelum-setelah peristiwa tidak berbeda signifikan. Sedangkan rata-rata harga saham sebelum-setelah peristiwa, serta rata-rata volume perdagangan saat-setelah peristiwa berbeda signifikan. Hal ini menunjukkan reaksi pasar modal terhadap peristiwa banjir Jakarta 2013 hanyalah sesaat dan tidak berkepanjangan. Hasil perhitungan paired sample t-test menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan abnormal return yang signifikan antara periode sebelum-saat, saat-setelah, dan saat-sesudah peristiwa. Tidak adanya perbedaan yang signifikan disebabkan karena sangat sedikit investor yang menganggap peristiwa banjir Jakarta ini sebagai peristiwa yang mengandung informasi yang relevan dalam pengambilan keputusan investasi. Kata Kunci : Bencana Banjir Jakarta, Event Study, Harga Saham, Volume Perdagangan, Abnormal Return.
bereaksi dengan cepat dan akurat untuk
PENDAHULUAN Sebagai
salah
instrumen
mencapai harga keseimbangan baru yang
ekonomi pasar modal tidak lepas dari
sepenuhnya mencerminkan informasi yang
berbagai
tersedia, maka kondisi pasar seperti itu
pengaruh
satu
lingkungan
yang
mencakup faktor ekonomi, yaitu faktor
disebut dengan pasar yang efisien.
dalam internal dan eksternal perusahaan
Kemampuan pasar yang efisien
dan non-ekonomi, misalnya faktor-faktor
dalam menerima informasi yang terjadi di
sosial, politik dan yang mengganggu
sini dijelaskan pula dalam signalling
stabilitas nasional suatu negara.
theory. Teori ini menjelaskan bahwa
Peristiwa
yang
mempengaruhi
signal-signal yang timbul dari informasi
pasar modal pada prinsipnya mengandung
baik
suatu informasi. Kandungan informasi
perusahaan (demo buruh, inflasi bencana
yang diserap oleh pasar akan digunakan
alam dan lain-lain) maupun internal
oleh para investor untuk menentukan
perusahaan
keputusan investasinya, sehingga investor
manajemen)
akan
mendapatkan
berpengaruh pada pergerakan harga dari
dan
perusahaan
berupaya
informasi
yang
untuk lengkap
akurat.
Menurut Jogiyanto (2003:369) jika pasar
yang
berasal
dari
eksternal
(kebijakan-kebijakan secara
terkait
langsung
(Bhattacharya
Dittmar, 2001 dalam Michael, 2009).
akan
&
Dalam pasar modal yang efisien, investor tidak dapat hanya mengandalkan analisis
teknikal
untuk
merupakan alternatif pilihan yang diambil oleh masyarakat.
mendapatkan
Dampak yang terjadi selanjutnya
keuntungan. Namun juga harus mampu
adalah
mengetahui
mengeluarkan
peristiwa-peristiwa
besar
perusahaan dana
asuransi untuk
harus
membayar
maupun kecil yang mungkin nantinya akan
kewajiban atas klaim kliennya
berpengaruh
menderita kerugian akibat banjir. Ketua
langsung
maupun
tidak
langsung terhadap pasar modal. Di dalam
Umum
pasar yang efisien ini investor dituntut
Indonesia
untuk
memperkirakan jumlah klaim asuransi
mengetahui
ekonomi
maupun
peristiwa-peristiwa non-ekonomi
Asosiasi
Asuransi
yang
Kornelius
Umum
Simanjuntak
yang
akibat banjir di DKI Jakarta pada 2013
meliputi peristiwa politik, sosial, budaya,
adalah sebesar Rp 3 triliun atau mengalami
dan yang dapat mengganggu stabilitas
peningkatan
nasional negara seperti peledakan bom
dibandingkan klaim asuransi properti dan
hingga bencana alam misalnya banjir.
kendaraan bermotor saat banjir 2007.
sebesar
50%
jika
Banjir Jakarta 2013 adalah bencana
Menurut Kornelius, adanya peningkatan
banjir yang melanda Jakarta dan sekitarnya
klaim banjir 2013 dibanding 2007, akibat
pada pertengahan Januari 2013 yang
terjadinya kenaikan nilai pertanggungan
menyebabkan Jakarta dinyatakan dalam
dari objek-objek yang diasuransikan dan
keadaan
meluasnya kawasan yang terkena banjir.
darurat.
Menurut
perkiraan
Gubernur DKI Jakarta, banjir ini telah
Sebagaimana
yang
dijelaskan
menyebabkan kerugian hingga Rp 20
dalam signaling theory, informasi yang
Triliun. Sementara kalangan pengusaha,
dipublikasikan sebagai suatu pengumuman
melalui
Pengusaha
akan memberikan signal bagi investor
Indonesia Sofjan Wanandi, mengklaim
dalam pengambilan keputusan investasi
terjadinya kerugian ekonomi lebih dari Rp
(Jogiyanto,
1 Triliun.
merupakan informasi eksternal (berasal
Ketua
Asosiasi
Kerugian akibat bencana banjir biasanya
berdampak
langsung
pada
2003).
Banjir
Jakarta
dari luar perusahaan) yang secara tidak langsung akan berdampak pada kinerja
kerugian properti, kendaraan bermotor,
perusahaan
hingga korban jiwa. Untuk mengurangi
asuransi hingga 50% dibandingkan pada
kerugian
mendapatkan
tahun 2007, menunjukkan bahwa beban
kompensasi akibat bencana alam, asuransi
yang ditanggung oleh perusahaan asuransi
yaitu
dengan
asuransi.
Kenaikan
klaim
akan semakin berat. Karena peristiwa ini
mengandung sinyal negatif bagi para
pasar
investor,
mencerminkan
maka
menyebabkan
diperkirakan
penurunan
akan
mana
harga
yang tercipta
tersedianya
informasi
harga
secara menyeluruh. Fama membagi bentuk
saham, volume perdagangan dan abnormal
pasar efisien menjadi tiga kategori yaitu
return saham pada perusahaan asuransi
weak-form, semi-strong dan strong-form
yang terkena dampak banjir ini.
efficiency.
Berdasarkan
pada
di
belakang
Kemampuan pasar yang efisien
tersebut, maka permasalahan yang akan
dalam menerima informasi dijelaskan pula
dibahas dalam penelitian ini adalah:
dalam signalling theory. Signalling theory
1. Apakah
latar
terdapat
perbedaan
memiliki prinsip bahwa setiap tindakan
signifikan antara rata-rata harga
mengandung
saham perusahaan asuransi pada
Jogiyanto (2003: 392), informasi yang
periode sebelum, saat, dan setelah
dipublikasikan sebagai suatu pengumuman
peristiwa banjir Jakarta 2013?
akan memberikan signal bagi investor
2. Apakah
terdapat
informasi.
Menurut
perbedaan
dalam pengambilan keputusan investasi.
signifikan
antara
volume
Ketika informasi diumumkan dan semua
perdagangan
saham
perusahaan
pelaku pasar sudah menerima informasi
asuransi pada periode sebelum,
tersebut, pelaku pasar terlebih dahulu
saat, dan setelah peristiwa banjir
menginterpretasikan
Jakarta 2013?
informasi tersebut sebagai signal baik
3. Apakah
terdapat
dan
menganalisis
perbedaan
(good news) atau signal buruk (bad news).
signifikan antara abnormal return
Selanjutnya pasar akan bereaksi sesuai
saham perusahaan asuransi pada
dengan
periode sebelum, saat, dan setelah
mengakibatkan
peristiwa banjir Jakarta 2013?
perdagangan saham dan abnormal return
KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS Efisiensi pasar adalah topik yang menarik
dalam
dunia
pasar
modal.
Semenjak Fama (1970) mengemukakan hipotesis pasar efisien banyak para peneliti di dunia yang mencoba membuktikan hipotesis tersebut. Fama mendefinisikan bahwa eficiency markets sebagai suatu
signal
yang
diterima
perubahan
dan
volume
saham. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengetahui reaksi pasar ini adalah event study. Menurut Peterson (1989),
event
study
adalah
suatu
pengamatan mengenai pergerakan harga saham di pasar modal untuk mengetahui apakah
ada
abnormal
return
yang
diperoleh pemegang saham akibat dari
suatu peristiwa tertentu. Tujuan event
bom di hotel Marriott dan hotel Ritz
study menurut Kritzman (1994:17), adalah
Carlton. Hasil penelitian menunjukkan
untuk mengukur hubungan antara suatu
rata-rata abnormal return tidak berbeda
peristiwa
signifikan sebelum dan sesudah peristiwa.
yang
mempengaruhi
surat
berharga dan pendapatan (return) dari
Sedangkan
surat berharga tersebut.
perdagangan
Penelitian mengenai pasar modal akibat
adanya
suatu
peristiwa
non-
rata-rata
aktivitas
mengalami
volume
perbedaan
signifikan. Dari
hasil
beberapa
penelitian
ekonomi telah banyak dilakukan, antara
tersebut, dapat dinyatakan bahwa bahwa
lain penelitian yang dilakukan Frider
pasar modal Indonesia semakin sensitif
Sinaga (2001), meneliti mengenai reaksi
dan bereaksi terhadap peristiwa- peristiwa
pasar modal Indonesia terhadap terjadinya
non-ekonomi, yang ditunjukkan dengan
peledakan bom di gedung Bursa Efek
adanya perbedaan siginifikan pada harga,
Jakarta
Hasil
abnormal return maupun trading volume
penelitian menunjukkan rata-rata abnormal
activity saham di sekitar tanggal peristiwa.
return
dengan
saham
peristiwa
event
dan
berbeda
study.
ATVA
sebelum
Dengan demikian, maka hipotesis dalam
signifikan
dengan
penelitian ini dapat dikemukakan sebagai
sesudah peristiwa. Ini menunjukkan bahwa
berikut:
investor
Indonesia
H01: Tidak terdapat perbedaan rata-rata
memberikan reaksi yang negatif terhadap
harga saham signifikan pada periode
peristiwa peledakan bom di gedung BEJ.
sebelum-saat peristiwa banjir Jakarta
pasar
modal
Devi Kusuma Wardani (2004)
2013.
melakukan penelitian mengenai reaksi
H02: Tidak terdapat perbedaan rata-rata
pasar modal Indonesia terhadap pemilu 5
harga saham signifikan pada periode
April 2004 pada saham LQ-45. Hasil
saat-setelah peristiwa banjir Jakarta
penelitian
2013.
menunjukkan
bahwa
ada
perubahan harga dan volume perdagangan
H03: Tidak terdapat perbedaan rata-rata
yang signifikan sebelum dan sesudah
harga saham signifikan pada periode
peristiwa.
sebelum-setelah
Namun
rata-rata
abnormal
return pada periode tersebut tidak berbeda secara signifikan. Penelitian lain oleh Yohana Ariesta
peristiwa
banjir
Jakarta 2013. H04: Tidak terdapat perbedaan rata-rata volume
perdagangan
saham
Amelia (2010) meneliti mengenai reaksi
signifikan pada periode sebelum-saat
pasar modal terhadap peristiwa peledakan
peristiwa banjir Jakarta 2013.
H05: Tidak terdapat perbedaan rata-rata volume
perdagangan
saham
Setiawan (1998), Affandi, et al (1998), dan Paultje (2001).
signifikan pada periode saat-setelah peristiwa banjir Jakarta 2013.
dalam penelitian ini adalah selama 19 hari
H06: Tidak terdapat perbedaan rata-rata volume
perdagangan
Periode peristiwa yang digunakan
saham
bursa yaitu 9 hari sebelum peristiwa, 1 hari saat peristiwa, dan 9 hari setelah peristiwa.
signifikan pada periode sebelum-
Bencana
banjir
Jakarta
setelah peristiwa banjir Jakarta 2013.
puncaknya pada tanggal 17 Januari 2013
H07: Tidak terdapat perbedaan rata-rata
yang ditetapkan sebagai hari peristiwa. demikian
mencapai
abnormal return saham signifikan
Dengan
periode
penelitian
pada periode sebelum-saat peristiwa
adalah 4 Januari 2013 sampai dengan 31
banjir Jakarta 2013.
Januari 2013. Alasan dipilihnya periode
H08: Tidak terdapat perbedaan rata-rata
jendela tersebut, yaitu periode jendela
abnormal return saham signifikan
yang pendek lebih mampu menangkap
pada periode saat-setelah peristiwa
efek
banjir Jakarta 2013.
(Ryngaert dan Netter dalam Jogiyanto,
H09: Tidak terdapat perbedaan rata-rata
signifikan
2010:22)
dan
dari
peristiwanya
menghindari
adanya
abnormal return saham signifikan
confounding effect dari peristiwa lain yang
pada
dapat mengakibatkan bias respon pasar
periode
sebelum-setelah
peristiwa banjir Jakarta 2013.
modal. Jenis data yang digunakan adalah
METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah klausal komparatif.
Penelitian
ini
berusaha
melakukan pengamatan atau observasi pada
harga
saham,
dan
volume
perdagangan perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebelum, saat, dan sesudah terjadinya banjir yang di Jakarta. Penelitian
ini
menggunakan
metode analisis event study yang banyak dipakai dalam penelitian-penelitian event study, antara lain oleh Suryawijaya dan
data sekunder yang berupa laporan harga saham dari website resmi Bursa Efek Indonesia,
yang
meliputi
harga
dan
volume perdagangan saham. Pengujian
Hipotesis
dilakukan
dengan membuat rumusan hipotesis yang dinyatakan dalam bentuk hipotesis nol dan hipotesis alternatif. Hipotesis awal (H0) merupakan hipotesis yang akan diuji kebenarannya
dalam
penelitian
dan
kemudian akan ditentukan akan diterima atau ditolak berdasarkan informasi yang diperoleh dari pengolahan data.
Sebelum melakukan uji hipotesis,
H01 : Tidak terdapat perbedaan rata-rata
terlebih dahulu dilakukan uji kenormalan
harga
data yaitu terhadap data pergerakan harga
periode
saham,
banjir Jakarta 2013.
rata-rata
volume
perdagangan
saham dan rata-rata abnormal return sebelum
dan
sesudah
kenormalan
peristiwa.
dilakukan
saham
signifikan
sebelum-saat
pada
peristiwa
H02 : Tidak terdapat perbedaan rata-rata
Uji
harga
dengan
saham
periode
menggunakan alat statistik program SPSS
signifikan
saat-setelah
pada
peristiwa
banjir Jakarta 2013.
yaitu uji Shapiro Wilk Goodness of Fit
H03 : Tidak terdapat perbedaan rata-
Test. Uji Shapiro wilk digunakan karena
rata harga saham signifikan pada
lebih efektif untuk mengukur normalitas
periode sebelum-setelah peristiwa
pada sampel yang kurang dari 50. Apabila
banjir Jakarta 2013.
data
berdistribusi
pengujian
b) Menghitung rata-rata harga saham
statistik
untuk periode sebelum, harga saham saat
parametrik yaitu Paired Sample t-Test,
peristiwa, dan rata-rata harga saham
namun apabila data berdistribusi tidak
sesudah peristiwa bencana banjir terjadi.
normal maka digunakan uji statistik non-
c)
parametrik yaitu wilcoxon Signed Rank
mengetahui tingkat signifikansi dengan
Test.
Paired Sample t Test (parametrik) atau
hipotesis
Pengujian
normal
menggunakan
Beda
uji
Rata-Rata
Volume
Perdagangan Saham Pengujian beda rata-rata harga saham
Melakukan
uji
statistik
untuk
Wilcoxon (non parametrik). d) Menentukan kriteria pengujian. H0 diterima jika signifikansi > 0,05 H0 ditolak jika signifikansi < 0,05
dilakukan untuk menguji hipotesis 1, Pengujian hipotesis 2, dan hipotesis 3. Harga Saham yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah harga saham penutupan perusahaan
Beda
Rata-Rata
Volume
Perdagangan Saham Pengujian beda rata-rata volume perdagangan
saham
dilakukan
untuk
menguji hipotesis 4, hipotesis 5, dan pada perusahan asuransi yang listing di Bursa Efek Indonesia. Langkah pengujian hipotesis 1-3 adalah sebagai berikut: a) Menentukan Hipotesis.
hipotesis 6. Langkah pengujian hipotesis 4-6 adalah sebagai berikut: a) Menentukan Hipotesis. H04 : Tidak terdapat perbedaan rata-rata volume
perdagangan
saham
signifikan pada periode sebelum-saat
Dimana:
peristiwa banjir Jakarta 2013.
ATVA = Rata-rata volume perdagangan
H05 : Tidak terdapat perbedaan rata-rata volume
perdagangan
saham
saham n
= Jumlah sampel saham yang
signifikan pada periode saat-setelah peristiwa banjir Jakarta 2013.
TVAi = Trading Volume Activity
H06 : Tidak terdapat perbedaan rata-rata volume
perdagangan
digunakan
e)
Melakukan
uji
statistik
untuk
saham
mengetahui tingkat signifikansi dengan
signifikan pada periode sebelum-
Paired Sample t Test (parametrik) atau
setelah peristiwa banjir Jakarta 2013.
Wilcoxon (non parametrik).
b) Menghitung
aktivitas
volume
perdagangan saham (TVA) dengan rumus :
f) Menentukan kriteria pengujian. H0 diterima jika signifikansi > 0,05 H0 ditolak jika signifikansi < 0,05 Pengujian Beda Rata-Rata Abnormal
c) Menghitung
rata-rata
volume
perdagangan masing-masing saham pada periode
sebelum,
saat,
dan
setelah
peristiwa bencana banjir Jakarta, dengan rumus (Marwan dalam Yohana, 2010:52) : ATVAi sebelum = ATVAi saat
Return Saham Pengujian beda rata-rata abnormal return saham dilakukan untuk menguji hipotesis 7, hipotesis 8, dan hipotesis 9. Langkah pengujian hipotesis 7-9 adalah sebagai berikut : a) Menentukan Hipotesis
=
H07 ATVAi sebelum =
:Tidak terdapat perbedaan rata-rata abnormal return saham signifikan
Di mana:
pada
ARi,j
peristiwa banjir Jakarta 2013.
= Abnormal return saham i pada H08
waktu j T
periode
sebelum-saat
:Tidak terdapat perbedaan rata-rata abnormal return saham signifikan
= Lamanya periode
d) Menghitung rata-rata aktivitas volume
pada periode saat-setelah peristiwa
perdagangan
banjir Jakarta 2013.
saham
untuk
periode
sebelum, saat, dan sesudah peristiwa bencana banjir terjadi dengan rumus :
H09
: Tidak terdapat perbedaan rata-rata abnormal return saham signifikan pada
periode
sebelum-setelah
peristiwa banjir Jakarta 2013.
b) Menghitung Realized Return atau
IHSGt
= Indeks harga saham gabungan
Actual Return saham. Actual Return saham dihitung dengan membandingkan antara
pada hari t IHSGt-1 = Indeks harga saham gabungan
harga penutupan (closing price) saham hari
pada hari t-1
ini dengan harga penutupan saham hari
d) Menghitung rata-rata abnormal return
sebelumnya
masing-masing
yaitu
dengan
persamaan
(Jogiyanto, 2010:64) :
saham
pada
sebelum, saat, dan setelah
periode peristiwa
bencana banjir Jakarta, dengan rumus (Marwan dalam Yohana, 2010:51) : AARi sebelum =
Di mana: Rit
= Actual Return saham i pada
AARi saat =
waktu t Pit Pit-1
AARi sebelum =
= Harga penutupan saham i pada waktu t
Di mana:
= Harga penutupan saham i pada
ARi,j
= Abnormal return saham i pada waktu j
waktu t-1 c) Menghitung Abnormal Return untuk
T
masing-masing saham emiten di mana
e) Menghitung rata-rata abnormal return
return
digunakan
seluruh saham yang dijadikan objek
dianggap sama dengan return indeks pasar
penelitian pada periode sebelum, saat, dan
saat itu. Model estimasi ini disebut dengan
sesudah peristiwa bencana banjir Jakarta,
Market
dengan rumus (Suryawijaya dan Setiawan,
ekspektasi
Adjusted
yang
Model,
dirumuskan
sebagai berikut (Jogiyanto, 2003:434) :
= Lamanya periode
1998:145) :
Di mana: ARit
= Abnormal return saham i pada waktu t
n
= Jumlah sampel saham yang digunakan = Rata-rata abnormal return
Di mana :
f)
Melakukan
uji
statistik
untuk
mengetahui tingkat signifikansi dengan
Paired Sample t Test (parametrik) atau Wilcoxon (non parametrik). g) Menentukan kriteria pengujian. H0
diterima
dan
Ha3
ditolak
jika
diterima
jika
signifikansi > 0,05 H0
ditolak
dan
Ha3
signifikansi < 0,05 HASIL ANALISIS 1) Rata-Rata Harga Saham a)
Uji Hipotesis 1
Output Test Statisticsb Uji Wilcoxon Rata-Rata Harga Saham Sebelum dan Saat Peristiwa Banjir Jakarta
Nilai significancy 0,091 atau > 0,05 , dengan demikian H02 diterima, artinya tidak terdapat perbedaan rata-rata harga saham signifikan pada periode saat-setelah peristiwa banjir Jakarta 2013. c) Uji Hipotesis 3 Output Test Statisticsb Uji Wilcoxon RataRata Harga Saham Sebelum Dan Setelah Peristiwa Banjir Jakarta
nilai significancy 0,310 atau > 0,05 , dengan demikian H01 diterima, artinya tidak terdapat perbedaan rata-rata harga saham signifikan pada periode sebelumsaat peristiwa banjir Jakarta 2013. b) Uji Hipotesis 2
Nilai significancy 0,018 atau < 0,05 , dengan demikian H03, artinya terdapat perbedaan rata-rata harga saham signifikan pada periode sebelum-setelah peristiwa banjir Jakarta 2013.
Output Test Statisticsb Uji Wilcoxon RataRata Harga Saham Saat dan Setelah Peristiwa Banjir Jakarta
2) Rata-rata
Volume
Perdagangan
Saham a)
Uji Hipotesis 4
Output Test Statisticsb Uji Wilcoxon RataRata
Volume
Perdagangan
Saham
Sebelum dan Saat Peristiwa Banjir Jakarta
ATVA_Saat_Event –
ATVA_Setelah
Rata2_ATVA_Sebelum
ATVA_Sebelum
-.169a
Z Asymp. Sig. (2-tailed)
-1.521a
Z Asymp.
.866
-
Sig.
(2-tailed)
.128
Nilai significancy 0,866 atau > 0,05 ,
Nilai significancy 0,128 atau > 0,05 ,
dengan demikian H04 diterima, artinya
dengan demikian H06 diterima, artinya
tidak terdapat perbedaan rata-rata volume
tidak terdapat perbedaan rata-rata volume
perdagangan
perdagangan
periode
saham
sebelum-saat
signifikan
pada
peristiwa
banjir
Jakarta 2013.
saham
signifikan
pada
periode sebelum-setelah peristiwa banjir Jakarta 2013.
b) Uji Hipotesis 5 Output Test Statisticsb Uji Wilcoxon
2) Rata-Rata Abnormal Return Saham
volume Perdagangan Saham Sebelum dan Setelah Peristiwa Banjir Jakarta
Uji
Rata2_ATVA_Setelah ATVA_Saat_Event
Asymp. Sig.
Samples
Test
Rata-Rata
Abnormal Return Saham Sebelum Dengan Saat Peristiwa Banjir Jakarta.
Nilai significancy 0,043 atau < 0,05 , dengan demikian H05 ditolak, artinya perbedaan
perdagangan
t
df
Sig. (2-tailed)
-.508
6
.630
.043
(2-tailed)
periode
Paired
-2.028a
Z
terdapat
a) Uji Hipotesis 7
saham
saat-setelah
rata-rata
volume
signifikan
pada
peristiwa
banjir
Jakarta 2013.
Nilai signifikansi sebesar 0,630 atau > 0,05 sehingga H07 diterima, artinya tidak terdapat perbedaan rata-rata abnormal return saham signifikan pada periode sebelum-saat peristiwa banjir Jakarta 2013.
c) Uji Hipotesis 6 Output Test Statisticsb Uji Wilcoxon Rata-
b) Uji Hipotesis 8
Saham
Uji Paired Samples Test Abnormal Return
Sebelum dan Setelah Peristiwa Banjir
Saham Saat Dengan Setelah Peristiwa
Jakarta
Banjir Jakarta.
Rata
Volume
Perdagangan
(mean) harga saham perusahaan asuransi saat
terjadinya
peristiwa
mengalami
penurunan, yaitu dari sebelum peristiwa sebesar 891,46 menjadi 884,43. t
df -.609
Sig. (2-tailed) 6
Penurunan rata-rata harga saham
.565
saat terjadinya peristiwa ini dapat diartikan
nilai signifikansi sebesar 0,565 atau > 0,05
bahwa banjir Jakarta direspon negatif atau
sehingga
tidak
banjir Jakarta ini mengandung sinyal
terdapat perbedaan rata-rata abnormal
negatif (bad news) oleh investor. Namun
return saham signifikan pada periode saat-
karena
setelah peristiwa banjir Jakarta 2013.
signifikan, maka dapat diartikan tidak
H08
diterima, artinya
Paired
Samples
perbedaannya
tidak
semua investor saham perusahaan asuransi
c) Uji Hipotesis 9 Uji
hasil
Test
Rata-Rata
merespon peristiwa banjir Jakarta ini. Pengujian Hipotesis 2 mengenai
Abnormal Return Saham Sebelum Dengan
adanya perbedaan rata-rata harga saham
Setelah Peristiwa Banjir Jakarta
signifikan
pada
periode
saat-setelah
peristiwa, tidak terdapat perbedaan ratarata harga saham signifikan. Meskipun t
df
-1.426
Sig. (2-tailed) 6
.204
tidak terdapat perbedaan yang signifikan, namun rata-rata harga saham setelah peristiwa
nilai signifikansi sebesar 0,204 atau > 0,05 sehingga
H09
diterima, artinya
tidak
terdapat perbedaan rata-rata abnormal return saham signifikan pada periode sebelum-setelah peristiwa banjir Jakarta 2013.
mengalami
kenaikan
jika
dibandingkan dengan harga saham saat peristiwa yang mengalami penurunan, yaitu dari sebelum peristiwa sebesar 884,43
mengalami
kenaikan
menjadi
910,43. Hal ini dapat diartikan bahwa setelah peristiwa, pergerakan harga saham
PEMBAHASAN Pengujian Hipotesis 1 mengenai adanya perbedaan rata-rata harga saham
mulai kembali normal. Sedangkan berdasarkan pengujian
sebelum-saat
Hipotesis 3 mengenai adanya perbedaan
peristiwa, tidak terdapat perbedaan rata-
rata-rata harga saham signifikan pada
rata harga saham signifikan. Dari data
periode sebelum-saat peristiwa, terdapat
penelitian
perbedaan
signifikan
pada
periode
diketahui
bahwa
rata-rata
rata-rata
harga
saham
signifikan. Dari data penelitian diketahui
Berdasarkan
Hipotesis
perbedaan
4
bahwa rata-rata harga saham dari sebelum
mengenai
peristiwa sebesar 891,46 menjadi 910,43,
volume perdagangan saham sebelum dan
di mana seluruh harga saham emiten
saat peristiwa, diketahui bahwa tidak
setelah peristiwa mengalami kenaikan.
terdapat
Perbedaan yang signifikan pada
adanya
uji
perbedaan
rata-rata
rata-rata
volume
perdagangan saham signifikan. Dari data
rata-rata harga saham sebelum dan setelah
penelitian
peristiwa di mana seluruh harga saham
volume perdagangan saham perusahaan
emiten mengalami kenaikan menunjukkan
asuransi
bahwa,
mengalami
setelah
terjadinya
peristiwa
investor merespon keadaan pasar secara positif,
atau
menangkap
diketahui
saat
rata-rata
terjadinya
kenaikan
(mean)
peristiwa
dari
0.0613%
menjadi 0.0895%.
sinyal-sinyal
Perubahan pada aktivitas volume
positif. Hal ini diduga karena investor
perdagangan ini tidak besar atau dapat
melihat emiten atau perusahaan asuransi
dikatakan
menunjukkan kinerja yang baik dalam
transaksi dalam jumlah kecil sehingga
menghadapi peristiwa banjir, misalnya
perubahannya tidak signifikan. Selain itu
dalam memenuhi kewajiban atas klaim
perubahan yang terjadi pada volume
dari kliennya, sehingga menyebabkan
perdagangan tidak sejalan, yaitu ada 3
kenaikan pada harga saham perusahaan
saham
yang bersangkutan. Dugaan lain adalah
mengalami
penurunan
bahwa peristiwa banjir ini tidak memiliki
perusahaan
asuransi
kandungan informasi yang relevan untuk
kenaikan rata-rata volume perdagangan.
mengambil keputusan investasi, sehingga
Hal ini diduga disebabkan karena adanya
kenaikan yang terjadi pada pergerakan
penurunan rata-rata harga saham saat
harga saham bukan merupakan akibat dari
terjadinya peristiwa, sehingga beberapa
banjir Jakarta melainkan akibat dari faktor-
investor lebih memilih untuk menunggu
faktor lain yang mempengaruhi pasar
dan melihat perkembangan pasar daripada
modal.
melakukan transaksi dalam jumlah besar. Hasil penelitian ini mendukung
penelitian
Wardani
(2004)
yang
investor
hanya
perusahaan
melakukan
asuransi dan yang
4
yang saham
mengalami
Keputusan yang berbeda yang dilakukan investor
ini
mengindikasikan
adanya
menunjukkan adanya perubahan harga
asymetric information yaitu kondisi di
yang signifikan pada periode sebelum dan
mana suatu pihak memiliki informasi yang
Setelah peristiwa.
lebih banyak daripada pihak lain, atau informasi yang diterima diartikan berbeda
oleh
investor
sehingga
menyebabkan
keputusan yang berbeda. Berdasarkan
Hal ini diduga disebabkan karena sangat sedikit investor yang menganggap
5
peristiwa banjir Jakarta sebagai peristiwa
perbedaan rata-rata volume
yang mengandung informasi yang relevan
perdagangan saham saat dan setelah
dalam pengambilan keputusan investasi.
peristiwa.
Tidak adanya perbedaan yang signifikan
mengenai
diketahui
uji
Hipotesis
bahwa
terdapat
perbedaan rata-rata volume perdagangan
rata-rata
TVA
sebelum
dan
setelah
saham signifikan. Rata-rata (mean) setelah
peristiwa
banjir Jakarta
juga
diduga
terjadinya peristiwa mengalami kenaikan
disebabkan
dari 0.0895% menjadi 0.1877%.
investor di pasar modal termasuk dalam
karena
terdapat
banyak
Perbedaan yang signifikan dalam
investor yang cenderung menghindari
rata-rata volume perdagangan periode
resiko (risk averse). Para investor lebih
saat-setelah peristiwa ini terjadi karena
memilih untuk menahan saham yang
investor yang memilih untuk menunggu
dimiliki atau hanya melakukan transaksi
dan melihat pada pembahasan hipotesis 4,
dalam jumlah kecil daripada melakukan
sudah melakukan keputusan investasi yang
transaksi jual beli saham dalam jumlah
sejalan dengan investor lain. Hal ini dapat
yang besar.
dilihat
dari
rata-rata
Hasil penelitian ini bertentangan
volume perdagangan yang mengalami
dengan hasil penelitian Sinaga (2001),
kenaikan setelah peristiwa, di mana hanya
penelitian Wardani (2004), dan penelitian
ada
mengalami
Amelia (2010) di mana hasil penelitian
penurunan. Artinya dapat disimpulkan
tersebut menunjukkan bahwa terdapat
bahwa informasi yang ada telah diterima
perbedaan
secara merata oleh pasar sehingga sudah
aktivitas volume perdagangan sebelum
tidak ada lagi pihak yang memiliki
dengan setelah peristiwa.
satu
informasi
kecenderungan
emiten
lebih
yang
banyak,
sehingga
signifikan
Berdasarkan
pada
uji
rata-rata
hipotesis
7,
keputusan yang diambil oleh investor
hipotesis 8, dan hipotesis 9, diketahui tidak
cenderung sama.
terdapat perbedaan signifikan terhadap
Berdasarkan mengenai
uji
Hipotesis
6
perbedaan rata-rata volume
abnormal return saham sebelum, saat, dan setelah
peristiwa.
Namun
rata-rata
perdagangan saham sebelum dan setelah
abnormal return mengalami kenaikan,
peristiwa, diketahui bahwa tidak terdapat
yaitu ketika sebelum peristiwa sebesar
perbedaan rata-rata volume perdagangan
0.008%, saat peristiwa sebesar 0.460%,
saham signifikan.
dan setelah peristiwa sebesar 0.751%.
Berdasarkan abnormal
perhitungan
return
saham
yang
bahwa peristiwa banjir Jakarta 2013 tidak memiliki
kandungan
informasi
bagi
menggunakan metode estimasi market
investor saham perusahaan asuransi yang
adjustment
listing di Bursa Efek.
model
untuk
menentukan
expected return yang dianggap sama
Hasil penelitian ini mendukung
dengan return pasar, kenaikan pada rata-
penelitian Amelia, dan penelitian Wardani
rata abnormal return saham, baik pada
(2004) di mana tidak ada perbedaan
periode sebelum-saat, saat-setelah, dan
abnormal return yang berbeda secara
sebelum-saat, menunjukkan bahwa return
signifikan pada periode sebelum dan
pasar mengalami penurunan. Hal ini
setelah peristiwa. Namun hasil penelitian
mengindikasikan bahwa sebagian besar
berbeda dengan penelitian Sinaga (2001)
saham di pasar modal di sektor yang
di mana hasil penelitian menunjukkan rata-
berbeda cenderung mengalami penurunan
rata abnormal return sebelum peristiwa
akibat peristiwa banjir Jakarta.
berbeda
Dari data penelitian diketahui bahwa
peristiwa
banjir
jakarta
menghasilkan abnormal return, namun setelah dilakukan uji beda diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan abnormal return yang
signifikan
sebelum-saat,
baik
pada
saat-setelah,
periode maupun
abnormal return saham sebelum dengan setelah peristiwa banjir Jakarta. Hal ini diduga disebabkan karena sangat sedikit investor yang menganggap peristiwa banjir Jakarta
sebagai
mengandung
peristiwa
informasi
yang
yang relevan
dalam pengambilan keputusan investasi. Selain itu para investor juga telah belajar dari
pengalaman
dalam
menghadapi
peristiwa banjir yang sering terjadi di Jakarta. Abnormal return yang terjadi diduga disebabkan oleh faktor lain di luar banjir Jakarta. Maka dapat disimpulkan
signifikan
dengan
rata-rata
abnormal return setelah peristiwa. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan
hasil
pembahasan
dan analisis data penelitian yang telah diuraikan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Peristiwa banjir Jakarta ini tidak memiliki kandungan informasi bagi investor saham perusahaan asuransi yang
listing
ditunjukkan
di dari
Bursa tidak
Efek adanya
perbedaan abnormal return yang signifikan antara sebelum dengan sesudah
peristiwa.
Hal
ini
dikarenakan para investor telah belajar dari pengalaman dalam menghadapi peristiwa banjir yang sering terjadi di Jakarta. Abnormal return
yang
terjadi
diduga
disebabkan oleh faktor lain di luar
Namun pada uji beda volume
banjir Jakarta. Sehingga
perdagangan saat-setelah peristiwa,
dapat
disimpulkan bahwa 2. Reaksi
pasar
peristiwa
modal
banjir
hanyalah
menunjukkan adanya perbedaan terhadap
signifikan. Hal ini terjadi karena
Jakarta
2013
pada periode sebelum-saat, ada
dan
tidak
keputusan yang berbeda dilakukan
sesaat
berkepanjangan ditunjukkan dari
oleh
pergerakan
beberapa
harga
saham
yang
investor,
di
mana
volume
ada
perdagangan
mengalami penurunan pada saat
pada saham perusahaan asuransi
peristiwa, dan mengalami kenaikan
yang mengalami penurunan dan
atau
kenaikan. Keputusan yang berbeda
kembali
normal
setelah
peristiwa. Namun dari hasil uji
yang
beda
mengindikasikan adanya asymetric
pada
harga
saham
menunjukkan
bahwa
terdapat
dilakukan
information.
investor
ini
Tetapi
setelah
peristiwa,
volume
perbedaan yang signifikan pada
terjadinya
rata-rata harga saham sebelum dan
perdagangan cenderung mengalami
setelah peristiwa. Sedangkan dari
kenaikan, atau keputusan yang
hasil analisis pada abnormal return
diambil oleh investor mulai sejalan
menunjukkan
peristiwa
dan informasi telah tersebar merata
banjir tidak memiliki kandungan
dalam pasar. Perubahan keputusan
informasi yang relevan. Artinya
yang terjadi pada periode sebelum-
kenaikan
saat dengan periode saat-setelah
bahwa
yang
terjadi
pada
pergerakan harga saham bukan
peristiwa
merupakan akibat banjir Jakarta
perbedaan yang signifikan pada
melainkan dari faktor-faktor lain
periode saat-setelah peristiwa.
yang mempengaruhi pasar modal.
Berikut adalah beberapa saran yang
3. Banyak
investor
perusahaan
pada
asuransi
saham termasuk
dapat
dijadikan
ini
menyebabkan
pertimbangan
untuk
penelitian selanjutnya:
dalam investor yang cenderung
1. Menggunakan sampel perusahaan
menghindari resiko (risk averse).
yang lebih banyak dan bervariasi
Hal ini ditunjukkan dengan tidak
agar dapat mewakili pasar modal
adanya perbedaan signifikan pada
secara keseluruhan.
rata-rata
volume
perdagangan
saham sebelum-sesudah peristiwa.
2. Penelitian ini menggunakan market adjusted
model
dalam
mengestimasi
expected
return
untuk menghitung besar abnormal return.
Oleh
karena
itu
bagi
penelitian selanjutnya disarankan untuk
mencoba
menggunakan
mean adjusted model dan market model atau menggunakan ketiga model
tersebut
mengestimasi
dalam
return ekspektasi,
kemudian hasil perhitungan ketiga model
tersebut
dapat
diperbandingkan untuk mengetahui dampaknya
terhadap
hasil
penelitian. Sedangkan asuransi,
perlu
manajemen
untuk
perusahaan
meningkatkan
resiko
untuk
praktik
menghadapi
klaim bencana banjir di masa depan. Perusahaan asuransi juga perlu memiliki model atau acuan bagi asuransi banjir mencakup pemetaan yang lebih rinci mengenai
daerah-daerah
banjir
dan
regulasi mengenai tarif serta membuat inovasi produk yang memberikan cakupan dan pelindungan risiko yang lebih baik. DAFTAR PUSTAKA Antaranews. 2013. Kerugian Akibat Banjir Jakarta Diperkirakan Rp 20 Triliun, (Online). http://www.antaranews.com/berita/ 354430/kerugian-akibat-banjirjakarta-diperkirakan-rp20-triliun, diakses 8 Juni 2013. Amelia, Yohana Ariesta. 2010. Analisis Reaksi Pasar Modal Indonesia Pada Peristiwa Peledakan Bom Di
Hotel Marriott Dan Hotel Ritz Carlton. Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Malang: Universitas Brawijaya. Ardiani, Anita. 2007. Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Jakarta (BEJ). (Online), (http://repository.usu.ac.id/bitstream/ 123456789/24588/2/Reference.pdf) diakses 5 Juni 2013. Darmadji dan Fakhruddin. 2001. Pasar Modal Indonesia: Pendekatan Tanya Jawab. Jakarta: Salemba Empat. Fama, Eugene F. 1998, Market Efficiency, Long Term Returns and Behavioral Finance, Journal of Financial Economics 49 page: 283-306 Halim, Abdul. 2005. Analisis Investasi. Jakarta: Selemba Empat Hendrawijaya, Michael. 2009. Analisis Perbandingan Harga Saham, Volume Perdagangan dan Abnormal Return saham Sebelum dan Sesudah Pemecahan Saham. (Online), (http://eprints.undip.ac.id/18157/1/ Michael_Hendrawijaya_ Dj.pdf), diakses 7 Juni 2013. Husnan, Suad. 2001. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta: AMP YKPN. Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen. Yogyakarta: BPFE. Jogiyanto, H.M. 2000. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Kedua. Yogyakarta: BPFE. . 2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE. . 2008. Metodologi Penelitian Sistem Informasi. Yogyakarta: CV Andi Offset. . 2009. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Keenam. Yogyakarta: BPFE.
. 2010. Studi Peristiwa: Menguji Reaksi Pasar Modal Akibat Suatu Peristiwa. Yogyakarta: BPFE. Jones, Charles P. 2000. Investment Analysis and Management. Sevent Edition. John Willey & Sons Inc. USA. Kabar24. 2013. Banjir Jakarta 2013: Klaim Asuransi Properti dan Kendaraan Bisa Capai Rp 3 Triliun, (Online). http://www.kabar24.com/index.php /banjir-jakarta-2013-klaimasuransi-properti-dan-kendaraanbisa-capai-rp3-triliun/, diakses 8 Juni 2013. Kompas. 2013. Banjir Jakarta, Kerugian Ekonomi Capai Rp 1 Triliun, (Online). http://bisniskeuangan.kompas.com/ read/2013/01/21/0755459/Banjir.Ja karta.Kerugian.Ekonomi.Capai.Rp. 1.Triliun, diakses 8 Juni 2013. Kontan. 2013. Angka Pengaduan Akibat Banjir Terus Menurun, (Online). http://executive.kontan.co.id/news/ angka-pengaduan-akibat-banjirterus-menurun, diakses 8 Juni 2013. Kritzman, Mark P. 1994. What Practitioners Need to Know About Event Studies. Financial Analyst Journal. November-December. Liputan6. 2013. Kerugian PLN Akibat Banjir Jakarta Naik Jadi Rp 116 Miliar, (Online). http://bisnis.liputan6.com/read/497 642/kerugian-pln-akibat-banjirjakarta-naik-jadi-rp-116-miliar, diakses 8 Juni 2013. Patriawan, Dwiatma. 2011. Analisis Pengaruh Earning Per Share (EPS), Return On Equity (ROE), dan Debt to Equity Ratio (DER) Terhadap Harga Pada Perusahaan Wholesale and Retail Trade Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006 – 2008. (Online),
(http://eprints.undip.ac.id/28968/1/ Skripsi015.pdf) diakses 5 Juni 2013. Peterson, P.P. 1989. Event Study : A Review of Issues and Methodology. Quarterly Journal of Business and Economics. Summer. Volume. 28. No. 3. Page 36-66. Pramastuti, Suluh. 2007. Analisis Kebijakan Dividen : Pengujian Dividend Signaling Theory dan Rent Extraction Hypothesis. (Online) Sharpe W, Alexander G. J. dan Bailey J.V. 1997. Investasi. Jilid Kedua, Terjemahan Henry Njooliangtik, Agustiono. Jakarta: PT. Prehalindo. Sinaga, Frider. 2001. Reaksi Pasar Modal Indonesia Terhadap Instabilitas Politik Dalam Negeri Event Study Atas Terjadinya Peledakan Bom Di Gedung Bursa Efek Jakarta 13 September 2000. Skripsi S1 Fakultas Ekonomi. Malang: Universitas Brawijaya. Sunariyah. 2000. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Yogyakarta: AMP YKPN. Supranto, J. 2001. Statistik: Teori Dan Aplikasi. Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga. Suryawijaya dan Setyawan. 1998. Reaksi Pasar Modal Indonesia Terhadap Suatu Peristiwa Politik Dalam Negeri (Event Study Pada Peristiwa 27 Juli 1996). (Online), (www.ilib.ugm.ac.id/jurnal/detail.php? dataId=8272), diakses 5 Juni 2013. Swa. 2013. Klaim Banjir Tahun Ini 50% Lebih Besar Dibanding Banjir 2007, (Online). http://swa.co.id/corporate/klaimbanjir-tahun-ini-50-lebih-besardibanding-banjir-2007, diakses 8 Juni 2013. Tandelilin, Eduardus. 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio, Edisi 1. Yogyakarta: BPFE.
Ubaidillah (1999), Pengaruh Peristiwa Politik Terhadap Tingkat Pengembalian Saham (Studi Pada Reaksi Pasar Modal Terhadap Pergantian Presiden Tahun 1998), Skripsi, Fakultas Ekonomi. Universitas Brawijaya Malang. Wardani, Devi Kusuma. 2004. Analisis Reaksi Pasar Modal Indonesia Sebagai Dampak Dari Peristiwa Politik (Political Event) Pemilu 5 April 2004 Pada Saham LQ-45.
Sripsi S1 Fakultas Ekonomi. Malang: Universitas Brawijaya. Weston, dan Copeland. 1995. Manajemen Keuangan, Edisi 9. Jakarta: Binarupa Aksara. Wikipedia. 2013. Banjir Jakarta 2013. (Online), (http://id.wikipedia.org/wiki/ Banjir_Jakarta_2013), diakses 8 Juni 2013. Wira, Desmond. 2011. Analisis Fundamental Saham. Cetakan Pertama Jakarta: Exceed