RE-DESIGN RAGAM HIAS HANJUANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK BATIK Neng Siti Mariam Mahasiswa Kriya Tekstil dan Mode Fakultas Industri Kreatif Universitas Telkom Bandung Email :
[email protected] No Hp : 085720536818
ABSTRACT Batik Sumedang was born in 1999, is intended as a visual track record history to the younger generation in Sumedang Sumedang. Batik Sumedang taken from the cultural and historic heritage the kingdom Geusan Ulun, called the Batik Sumedang batik Kasumedangan. One ornament of batik Kasumedangan namely hanjuang. decorative hanjuang is tree, where hanjuang used as an ornamental plant and land boundaries dijawa. Hanjuang in Sumedang has meaning and history is a witness when the war against Cirebon Sumedang, historic hanjuang tree planted by Embah Jaya Perkasa in 1585 dikutamaya and still stands strong today, meaning conveyed lessons of life in defense of ideals. hanjuang ornament made with the technique of batik and stamp, the colors used on the emblem Sumedang. Redesign decorative hanjuang as a visual track record of historical objects in Sumedang to the younger generation in Sumedang and as a form to introduce batik hanjuang less popular in wider society. Keyword : Batik, Re- design, Hanjuang Decorative
PENDAHULUAN Sumedang adalah sebuah kabupaten
pegunungan, kecuali di sebagian kecil
di provinsi Jawa Barat, Indonesia.
wilayah utara berupa dataran rendah.
Ibukota Kabupaten Sumedang adalah
Kabupaten
kecamatan Sumedang utara. Sebagian
banyak potensi yaitu potensi alamnya,
besar
makanan dan banyaknya benda-benda
wilayah
Sumedang
adalah
Sumedang
memiliki
bersejarah peninggalan masa kerajaan
sosial,
Prabu
Sumedang.
Geusan
Ulun,
selain
itu
ekonomi
dan
budaya
Sumedang juga memiliki sumber daya
Adapun batik khas Kasumedangan
manusia
yaitu
yang
cukup
unggul
diambil
dari
benda-benda
dibidangnya masing- masing. Salah
bersejarah diantaranya batik Lingga,
satu diantaranya sebagai perintis dan
Kembang
pengrajin batik Kasumedangan yang
Klowongan Tahu, Mahkota Binokasih
mulai
dan
populer
pada
pertengahan
Boled,
Pintu
Hanjuang,
Srimaganti.
Batik
tahun 1999, dan berkembang hingga
Kasumedangan dinilai menampilkan
tahun 2002.
nilai-nilai budaya daerah Sumedang
Kabupaten Sumedang dahulu tidak
yaitu
dikenal
Kasumedangan
memiliki
wilayahnya.
tradisi
batik
Kelahiran
di
dengan
digunakannya
batik
merupakan
jejak
batik
rekam visual kebudayaan dan sejarah
Sumedang terhitung fenomenal, yaitu
yang ada di Sumedang. (Aini,Lolita
lahir setelah salah satu warganya yang
2014) . Batik Kasumedangan bisa
bernama Ibu Ina Mariana mempelajari
menjadi media informasi bagi generasi
teknik
dan
muda dan kelompok masyarakat luar
kepada
Sumedang, mengenai nilai-nilai luhur
dan
budaya Sumedang, sehingga dapat
masyarakat bisa menerimanya dan
menjadi jembatan dan warisan nilai-
mempelajarinya. Adapun ragam hias
nilai luhur budaya, kepada generasi
batik di Sumedang diidentifikasi telah
muda sekaligus sebagai pelestarian
memiliki
budaya Sumedang.
membatik
memperkenalkannya masyarakat
Sumedang,
sekitar
20
batik
khas
Sumedang yang disebut dengan batik
Namun
Kasumedangan,
berpola
perkembangan zaman yang semakin
ceplokan dan memliki makna-makna
maju, perkembangan batik Sumedang
simbolis.
mulai tahun 2004 hingga saat ini
mengacu
Batik pada
yang
Kasumedangan keadaan
geografis
dengan
seiringnya
mengalami penyusutan, kerugian dan kurang
populer.
Hal
ini
yang
meyebabkan
batik
kasumedangan
dan
mempengaruhi
dalam
proses
menyusut, yaitu kurangnya peminatan
perkembangan dan persaingan dalam
masyarakat
pemasaran. Selain itu pemahaman dan
terhadap
batik
Kasumedangan,
sehingga
pengetahuan
masyarakat
di
mengakibatkan sedikitnya pengrajin
Sumedang, kurang memahami makna
batik
Sumedang,
dan nilai yang terkandung dalam batik
kurangnya modal usaha dan sulitnya
Kasumedangan, salah satunya ragam
pemasaran.
hias batik Hanjuang.
yang
ada
Faktor
di
lain
terutama
disebabkan setelah populernya kain
Melihat
tekstil bercorak batik, yang lebih
maka akan dilakukan redesign ragam
murah
dibandingkan
hias batik Kasumedangan diantaranya
dengan selembar batik tulis dan batik
ragam hias batik Hanjuang. Alasan
cap, masuknya tekstil bercorak batik
mengambil
mengubah
keadaan
Kasumedangan
Kasumedangan
mulai
harganya
batik
hilang
dari
pasaran. Disisi
adanya
masalah
salah
satu
tersebut
batik
‚Hanjuang‛,
diantaranya ingin memperkenalkan bahwa Hanjuang bukan hanya sebatas
lain
pembuatan
kurangnya ragam
inovasi
hias
batik
pohon, tetapi memiliki nilai sejarah bagi
kabupaten
Sumedang.
Kasumedangan, juga menjadi kendala wawancara
untuk
mengumpulkan
METODE PENELITIAN
data,
Metode penelitian yang digunakan
literatur yaitu dengan mencari data
pada penelitian ini adalah observasi,
melalui buku dan website. Langkah
wawancara, kuesioner.
dilanjutkan
dengan
studi
studi
literatur
dan
akhir yaitu setelah pengumpulan data
Langkah
awal
yang
dilakukan analaisa data dengan cara
dilakukan adalah observasi langsung
menyebarkan
pada obj ek yang akan diteliti yaitu
landasan dalam redesign ragam hias
datang lansung pada pengrajin batik
hanjuang
di Sumedang kemuadian melakukan
kuesioner
bertujuan
sebagai
untuk
menentukan pilihan motif dan warna
penampilan fungsi. Lebih lanjut Collins
yang sesuai dengan selera pasar.
English Dictionary (2009) dalam Ferina (2012) mengatakan ‚redesign is to
BATASAN MASALAH
change the design of (something)‛, yang
Objek penelitian yang diangkat adalah
dapat diartikan mengubah desain dari
ragam hias hanjuang. batasan masalah
sesuatu.
yang diangkat adalah mengenai ragam
Ragam Hias
hias batik kasumedangan khususunya ragam hias hanjuang kurang populer dalam masyarakat Sumedang, hal ini disebabkan oleh kurangnya minat masyarakat,
kurangnya
kurangnya
Sdm
peemasaran
serta
dan
modal, kuranya
masuknya
kain
tekstil bercorak batik yang harganya
Menurut sumber buku Mengenal Ragam Hias Indonesia ragam hias merupakan nama lain dari ornamen, yang berasal dari bahasa latin (Yunani) dari kata ‚ORNAME‛ yang artinya ‚dekorasi‛
maslah lain
yang timbul yaitu kuranggya inovasi ragam
hias
batik
kasumedangan
khususunya ragam hias hanjuang.
Bentuk ragam hias berasal atau dihasilkan
gambaran
tentang
manusia, binatang, tumbuhan, atau obyek-obyek yang bisa dikenal dalam pengalaman hidup manuasia serta bentuk-bentuk
abstrak
yang
bentuk ini dibuat melalui tahapan
redesign terdiri dari 2 kata, yaitu re dan Menurut
American
Heritage
Dictionary (2006) dalam Ferina (2012) ‚ redesign means to make a revision in the appearance or function of‛ yang dapat diartikan
dari
diciptakan secara khusus. Bentuk-
Re-design
design.
Sehingga
hias.
juga STUDI PUSTAKA
hiasan.
ornamen dapat disebut sebagai ragam
lebih murah dibandingkan kain batik. Dengan adanya hal itu
atau
membuat
revisi
dalam
proses-proses
penyederhanaan
(abstraksi) atau ‘penggayaan’ (stilasi) suatu bentuk dasar yang jadi titik tolaknya,
sehingga
kemudian
dihasilkan
bentuk
‘baru’yang
berkarakter lebih sederhana dan tidak realistik (Annas,Biranul : 2006 hal Xvi). Ragam hias hadir di tengah-tengah kehidupan masyarakat sebagai media ungkapan perasaan yang diwujudkan dalam bentuk visual, yang proses penciptaannya pengaruh sebagai
tidak
lepas
lingkungan, pelengkap
dari
ditujukan
rasa
estetika.
Gambar : 2.2 Penciptaan Pola Ragam Hias Geometris Sumber : Buku Mengenal Ragam Hias indonesia, 2000 2. Ragam hias tumbuh-tumbuhan
Didalam ragam hias terdapat pula
Ragam hias tumbuh-tumbuhan
makna simbolik tertentu menurut apa
menampilkan
yang berlaku secara konvensional,
yang berasal dari alam berupa
dilingkungan
tumbuh-tumbuhan dan flora.
masyarakat
sumber
pokok
Berbagai bentuk penggambaran
pendukungnya (Soegeng, 2000 : 2)
yang
diwujudkan
‚Mengenal Ragam Hias Indonesia‛
ragam
hias
menyatakan raham bias dikelompokan
sebagai pengalihan benda asal
menjadi empat bagian diantaranya :
berupa
Menurut Soegeng dalam buku
ini
sebagai diciptakan
daun-daun,
bunga,
pohon serta buah-buahan.
1. Ragam hias geometris Dalam penciptaan ragam hias para pendesain atau pengrajin bahkan
tidak
kurang
diantarnya hanya mengulangngulang bentuk yang sudah baku yang sudah dikerjakan secara
turun
dengapenggunaan
temurun pola
tertentu( Soegeng, 2000 : 35)
Gambar : 2.3 Ragam Hias Tumbuh-tumbuhan Bentuk Daun Dan Bunga Sumber : Buku Mengenal Ragam Hias indonesia, 2000
Batik
bernama Batik merupakan budaya yang
canting
dan
cap
(
Ari
Wulandari, 2011 : 4)
telah lama berkembang dan dikenal oleh masyarakat Indonesia, kata batik
Ragam Hias Batik Kasumedangan
mempunyai beberapa pengertian.
Batik di Sumedang diidentifikasi telah
Secara
etimologi
kata
batik
memiliki sekitar 20 ragam khas dan
berasal dari bahasa Jawa, ‚amba‛ yang
bentuk
khas batik
berarti lebar, luas, kain; dan ‚titik atau
yaitu
berpola
matik (kata kerja membuat titik ) yang
menemukan makna-makna simbolis
kemudian berkembang menjadi istilah
dari
‚batik‛ yang berarti menghubungkan
Kasumedangan
titik-titik menjadi gambar tertentu
keadaan
pada kain yang luas atau lebar. Batik
dan budaya Sumedang yang motif-
juga punya pengertian berhubungan
motifnya
dengan membuat titik-titik tertentu
Sumedang. Batik Kasumedangan dinilai
pada kain mori. Dalam bahasa jawa,
menampilkan
batik
‚bathik‛,
daerah Sumedang. Hal ini terwujud
mengacu pada huruf jawa ‚tha‛ yang
dalam setiap ragam hias pada batik
menunjukan
Kasumedangan
ditulis
dengan
bahwa
batik
adalah
Kasumedangan ceplokan,
motif-motif
dan
tersebut.
Batik
mengacu
geografis,
memang
pada
sosial-ekonomi,
sangat
nilai-nilai
khas
budaya
yang
banyak
yang
terinspirasi dari lingkungan geografis
membentuk gambaran tertentu. Batik
daerah Sumedang, sosial ekonomi,
sangat identik dengan suatu teknik
simbol-simbol daerah Sumedang dan
(proses) dari mulai penggambaran
benda-benda
motif hingga pelorodan. Salah satu ciri
peninggalan jejak sejarah masa-masa
khas batik adalah cara penggambaran
kerajaan Prabu Geusan Ulun. Ragam
motif pada kain yang menggunakan
hias
proses
yaitu
kedaerahan
yang
yang
kabupaten
Sumedang
yang
merupakan
jejak
rangkaian
dari
pemalaman,
menggoreskan ditempatkan
titik-titik
malam pada
(lilin) wadah
batik
yang
tersebut
terdapat
pada
memiliki dimiliki
rekam
ciri oleh
sehingga visual
kebudayaan Sumedang yang sangat
dalam budaya Sumedang, sehingga
bagus melalui batik yang tercipta.
dapat menjembatani pewarisan nilai-
Batik Kasumedangan bisa menjadi
nilai luhur budaya kepada generasi
media informasi bagi generasi muda
muda sekaligus sebagai pelestarian
dan
budaya itu sendiri.
kelompok
masyarakat
luar
Sumedang mengenai nilai-nilai luhur Tabel 2.1: Jenis –Jenis Ragam Hias Batik Kasumedangan
No 1.
Motif Batik
Keterangan Batik Kembang Boled terinspirasi dari pohon boled dimana boled merupakan makanan khas Sumedang. Pembuatan batik ini bertujuan untuk melestarikan kebudayaan dan ciri khas khususnya makanan pada masyarak Sumedang maupun luar Sumedang.
2.
Batik Kawung Kembang Tahu yaitu terinspirasi dari bentuk tahu yang merupakan makanan khas Sumedang.
3.
Batik Lingga Latar Kembang Boled motif sebagai
ini
terinspirasi
benda
dari
bersejarah
lingga terdapat
dialun-alun Sumedang
4.
Motip Mahkota Binokasih terinspirasi dari mahkota kerajaan Sumedang.
5.
Batik Hanjuang terinsiprasi dari pohon hanjuang yang memiliki sejarah sebagai saksi peperangan antara Sumedang dan Cirebon
6.
Batik Kuda Renggong terinspirasi oleh kesenian kuda renggong yang terdapat di Sumedang sebagai budaya kesenian Sumedang.
Sumber : Buku Saku Batik Jawa Barat, 2011)
Batik
tersebut
memiliki
ciri
dimiliki
oleh
Sumedang mengenai nilai-nilai luhur
sehingga
dalam budaya Sumedang, sehingga
visual
dapat menjembatani pewarisan nilai-
kebudayaan Sumedang yang sangat
nilai luhur budaya kepada generasi
bagus melalui batik yang tercipta.
muda sekaligus sebagai pelestarian
Batik
budaya itu sendiri (Aini Loita, 2014 : 3)
kedaerahan
yang
kabupaten
Sumedang
merupakan
jejak
rekam
Kasumedangan
bisa
menjadi
dan
kelompok
masyarakat
luar
media informasi bagi generasi muda
Hanjuang
atau pembatas di sebuah perkebunan,
Tanaman hanjuang merah (Cordyline
karena
fruticosa) adalah
yang
mencolok. Hanjuang di Sumedang
termasuk
tanaman
warnanya
yang
merah
kategori
suku
bawang-
memiliki Sejarah dimulai dari adanya
biasa
ditanam
sebagai
Perebutan putri Harisbaya 1585M.
tanaman hias di halaman rumah atau
peperangan antara geusan ulun dan
disebuah taman. Tanaman ini juga
kerajaan cirebon. Sebelum berangkat
biasa dipakai sebagai tanaman pagar
perang jaya perkosa menanam pohon
bawangan,
anjuang dikutamaya sebagai tanda
menggambarkan bagaimana cita-cita
apabila ia kalah atau mati pohon
dan
hanjuang pun akan mati.
Tetapi
dijalankan sehingga perjuangan dan
ternyata jaya perkosa memenangkan
tekad orang sunda mempertahankan
peperangan dan pohon hanjuangpun
Harga diri dan cita-citanya memang
masih
harus seperti itu ( yanuauryan,jeri:
hidup
sampai
sekarang.
Pernyataan dari peperangan tersebut yaitu sumedang menjadi ahli waris serta penerus yang sah dari kekuasaan kerajaan
pajajaran
di
bumi
parahiyangan. Hanjuang merupakan salah satu pohon yang menjadikan legalisasi keberadaan di sumedang.
harapan
dipertahankan
,
2013) HASIL DAN ANALISA Ragam hias hanjuang dijadikan sebagai objek dan inspirasi dalam penelitian ini
yaitu
dengan
tujuan
untuk
memperkenalkan
dan
mempopulerkan batik kasumedangan khususnya hanjuang, memberikan hanjuang
dilakukan
dengan
cara
menerapkan hasil analisis terhadap batik hanjuang kemudian di re-design Gambar 2.19 Hanjuang di Sumedang Sumber: www.wewengkonsumedang, 2011
generasi
berikutnya
tentang
hidup dan pilihan hidup bagaimana suatu cita-cita besar dan masa depan dipertaruhkan hanya karena urusan pribadi
yang
menyebabkan akan
pada generasi
tergadaikan.
yang sudah ada sebelumnya dan pohon hanjuang itu sendiri. Objek
Dari kisah tersebut Memberi pelajaran pada
dengan cara menstilasi batik hanjuang
akhirnya mendatang
Disisi
lain
tersebut
di
stilasi
dikomposisikan
kemudian
sedemikian
rupa
dengan menggunakan bagan teknik teksil yaitu ripitasi satu langkah dan setengah langkah dengan tujuan untuk mempermudah batik cap. eksplorasi
dalam
pembuatan
Berikut tabel tahapan yang
dibuat
yaitu
:
Tabel 3.1. Eksplorasi motif
Analisis Gambar Inspirasi
Bentuk Yang Dihasilkan Hasil stilasi bagian Batang, bentuk yang dihasilkan bermacam-macam. Batang akan digunakan sebagai motif pelengkap.
Hasil stilasi bagian daun, bentuk yang dihasilkan bermacam-macam. Daun akan digunakan sebagai motif utama yang akan digambar lebih besar.
Hasil stilasi bagian bunga , bentuk yang dihasilkan bermacam-macam. Bunga akan digunakan sebagai motif pelengkap dan utama.
(Sumber : Dokumentasi Pribadi : 2016)
Eksplorasi awal meliputi stilasi dan
motif dari eksplorasi awal re-design
pembuatan ragam hias diukuran 15cm
ragam
x 15cm . Berikut merupakan hasil olah
berdasarsan
hias
batik
hanjuang komposisi.
Tabel 3.2. Eksplorasi Awal Komposisi Ragam Hias Hanjuang
Ripitisi
Keterangan
Ragam Hias Alam Secara Bebas
Ragam hias hanjuang ini terdiri dari komposisi alam bebas yang disusun dari bagian-bagian pohon hanjuang.
Ragam hias hanjuang ini terdiri dari komposisi alam bebas yang disusun dari bagian-bagian pohon hanjuang
Ragam hias hanjuang ini terdiri dari komposisi alam bebas yang disusun dari bagian-bagian pohon hanjuang
Ragam hias hanjuang ini terdiri dari komposisi alam bebas yang disusun dari bagian-bagian pohon hanjuang Ragam Hias Alam Dan Geometris
Ragam hias hanjuang ini terdiri dari komposisi alam dan geometris yang disusun dari bagian-bagian pohon hanjuang
Ragam hias hanjuang ini terdiri dari komposisi alam dan geometris yang disusun dari bagian-bagian pohon hanjuang
Ragam hias hanjuang ini terdiri dari komposisi alam dan geometris yang disusun dari bagian-bagian pohon hanjuang
Ragam hias hanjuang ini terdiri dari komposisi alam dan geometris yang disusun dari bagian-bagian pohon hanjuang Ragam Hias Alam Yang Disusun Geometris
Ragam hias hanjuang ini terdiri dari komposisi alam yang disusun geometris yang terdiri dari bagianbagian pohon hanjuang
Ragam hias hanjuang ini terdiri dari komposisi alam yang disusun geometris yang terdiri dari bagianbagian pohon hanjuang
Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016
HASIL RE-DESIGN RAGAM HIAS
memiliki arti keberanian, kesuburan ,
HANJUANG
kemakmuran, dan budi pekerti yang
Hasil Eksplorasi redesign ragam hias
luhur.
hanjuang dari hasil stilasi dan juga
redesign ragam hias hanjuang :
penambahan
isen-isen,
Berikut
merupakan
yang
dikomposisikan menjadi 3 motif , pertama yaitu hanjuang ngalur, yang kedua hanjuang insung madangan, yang ketiga hanjuang nu kiwari. penggunaan warna yaitu terinspirasi dari
lambang
Sumedang
yang
Tabel : Hasil Re-design Ragam Hias Hanjuang No 1.
Rgam Hias Hanjuang
Warna dan Repetisi
hasil
2.
3.
Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016
KESIMPULAN hanjuang di Sumedang memiliki makna
sebelumnya namun kurang dikenal oleh
dan sejarah yang terkandung didalamnya,
masyarakat
sehingga kisahnya diangkat dalam sebuah
hanjuang kini sudah tidak diproduksi
batik
dengan
sebagai
tujuan
untuk
Sumedang
adanya
hal
bahkan
tersebut
batik
maka
memperkenalkan dan menjadikan media
dilakukan redesign ragam hias hanjuang
informasi
sebagai
bagi
generasi
muda
dan
bentuk
untuk
menciptakan
kelompok masyarakat, sehingga menjadi
inovasi baru dan mempopulerkan ragam
jembatan dan warisan nilai-nilai luhur
hias hanjuang pada masyarakat luas.
budaya
dan
pelestarian
budaya
Sumedang. Batik hanjuang sudah ada
DAFTAR PUSTAKA
Toekio M, Soegeng (2000) . Mengenal
Lolita, Aini (2014). Pola Pewarisan Budaya
Ragam Hias Indonesia penerbit Angkasa
Membatik
Masyarakat
Sumedang.
Bandung.
Repository
Universitas
Pendidikan
Atik, S.ken dkk . Buku Saku Batik Jawa
Bandung.
Barat Jilid 2 bekerja sama dengan yayasan
Sasmita, Mamat (2007) . ‚Hanjuang Jeung
Batik Jawa Barat dan Indonesia Power.
Wates Rohang‛ . Cupumanik (16 April
Wulandari,
Ari
(2011).
Buku
Batik
Nusantara Penerbit Andi Yogyakarta. .
2007).