RASIO KETERGANTUNGAN ANALISA UNTUK INDONESIA Oleh : Sita Dewi ABSTRAK Penduduk usia produktif adalah penduduk yang berusia 15 tahun sampai dengan 64 tahun. Mereka berpotensi bekerja yaitu melakukan kegiatan atau membantu melakukan kegiatan yang dapat menghasilkan uang atau keuntungan. Penduduk usia < 15 tahun atau > 65 tahun adalah penduduk usia tak produktif dimana mereka tidak berpotensi bekerja, sehingga mereka bergantung kepada penduduk usia produktif. Perbandingan antara usia non produktif dengan usia produktif disebut dengan angka beban tanggungan atau rasio ketergantungan. Berdasarkan data SENSUS dipaparkan rasio ketergantungan di Indonesia. I. TEORI PENDUDUK Penduduk adalah orang yang tinggal/menetap pada suatu tempat/ daerah/Negara minimal selama 6 bulan. Menurut Badan Pusat Statistik penduduk Indonesia adalah semua orang yang berdomisili (tinggal) di wilayah geografis Republik Indonesia selama 6 bulan atau lebih atau mereka yang berdomisili tinggal kurang dari 6 bulan tetapi bertujuan untuk menetap. Penduduk dapat bertambah dan juga dapat berkurang jumlahnya. Bertambahnya jumlah penduduk dipengaruhi oleh kelahiran dan imigran, sedangkan berkurangnya jumlah penduduk dipengaruhi oleh kematian dan emigrant. Proses bertambahnya atau berkurangnya jumlah penduduk disebut pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan penduduk diakibatkan oleh 4 komponen, yaitu fertilitas (kelahiran), mortalitas (kematian), migrasi yaitu inmigration (migrasi masuk) dan outmigration (migrasi keluar). Pertumbuhan penduduk akan positif apabila fertilitas dan immigration lebih tinggi dari mortalitas dan outmigration. Sebaliknya pertumbuhan penduduk akan negative
bila fertilitas dan immigration lebih rendah disbanding mortalitas dan outmigration. Sejak 2 juta tahun lalu manusia telah mendiami bumi, berarti sejak zaman itu telah ada penduduk. Sampai sebelum abad ke 17 pertumbuhan penduduk berkembang lambat, banyak kelahiran tetapi banyak pula kematian. Setelah ditemukannya penicillin yang dikenal sebagai reformasi kesehatan di abad ke 17, kematian mulai menurun tetapi kelahirannya besar, sehingga pertumbuhan penduduk menjadi cepat. Pada abad ke 17 ini diperkirakan jumlah penduduk dunia sekitar setengah milyar. Kemudian dalam jangka waktu 200 tahun, yaitu abad ke 19 penduduk dunia telah menjadi 1 milyar. Pertumbuhan penduduk dunia semakin cepat. Dalam jangka waktu kurang dari 1 abad (80 tahun) penduduk dunia telah mencapai 2 milyar (1930) dan 45 tahun kemudian telah menjadi 4 milyar. Dan sekarang (2011) penduduk dunia telah mencapai 7 milyar. Petumbuhan penduduk yang cepat ini tentu membawa masalah tersendiri.
II. KOMPOSISI PENDUDUK Besar penduduk dicerminkan dari jumlahnya. Biasanya besar penduduk ini dikaitkan dengan income per kapita, yang mencerminkan kemajuan perekonomian. Banyak yang berpendapat bahwa jumlah penduduk yang besar menguntungkan karena merupakan modal pembangunan, Komposisi penduduk adalah pemilahan penduduk. Komposisi penduduk secara demografi adalah pemilahan penduduk menurut umur dan jenis kelamin. Komposisi penduduk biasanya digambarkan dalam piramida penduduk yang mencerminkan apakah suatu tempat (Negara) mempunyai ciri penduduk muda atau penduduk tua. Bentuk-bentuk piramida penduduk: 1.
L
P
Dasar piramida lebih lebar dengan slope lebih curam. Piramida dengan bentuk ini menunjukkan pertumbuhan penduduk tinggi penurunan tingkat kematian bayi dan balita tetapi belum ada penurunan fertilitas. Umur median sangat rendah dan rasio ketergantungan atau angka beban tanggungan yang tertinggi. 3.
L
P
Bentuk sarang tawon/ old fashioned beehive. Tingkat kelahiran dan kematian rendah. Umur median sangat tinggi dan rasio ketergantungan atau angka beban tanggungan sangat rendah (terutama pada kelompok usia tua). 4.
L
P
Dasar lebar dengan slope datar. Piramida dengan bentuk ini menunjukkan tingkat kelahiran dan tingkat kematian tinggi. Umur median rendah dan rasio ketergantungan atau angka beban tanggungan tinggi. 2.
L
P
Bentuk lonceng/the bellshaped pyramid. Paling tidak sudah 100 tahun mengalami penurunan tingkat kelahiran dan kematian. Umur median cenderung
menurun dan rasio ketergantungan atau angka beban tanggungan meninggi. 5.
L
P
Terjadi penurunan drastis pada tingkat kelahiran dan tingkat kematian sangat rendah, menyebabkan berkurangnya jumlah penduduk. Umur median menurun dan rasio ketergantungan atau angka beban tanggungan rendah. Dari ke lima bentuk piramida penduduk ini, Indonesia masih memiliki bentuk piramida jenis pertama, di mana tingkat kelahiran dan kematian masih tinggi. Sebagian besar penduduk Indonesia dalam kelompok usia muda. Rasio ketergantungan tinggi. Diharapkan bentuk piramida penduduk Indonesia akan menjadi bentuk piramida jenis ke tiga. III.RASIO KETERGANTUNGAN (DEPENDENCY RATIO) Menurut Badan Pusat Statistik, orang yang bekerja adalah selama 1 minggu sebelum sensus melakukan pekerjaan dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh penghasilan atau keuntungan paling sedikit 1 jam dalam seminggu yang lalu tidak boleh terputus. Penduduk yang berpotensi bekerja adalah penduduk yang berusia 15 tahun sampai dengan 55 tahun. Usia 55 tahun dipakai sebagai batasan akhir usia penduduk yang berpotensi bekerja karena di samakan dengan usia pensiun pegawai negeri sipil. Sedangkan untuk
Negara-negara yang sudah maju, batasan akhir usia penduduk yang berpotensi bekerja adalah 65 tahun, disamakan dengan batasan penduduk usia lanjut di Negara-negara tersebut. United Nation atau Perserikatan Bangsa-bangsa memberi batasan penduduk yang berpotensi bekerja adalah mereka yang berusia 15 tahun hingga 64 tahun. Penduduk usia 15 tahun hingga 64 tahun disebut dengan penduduk usia produktif. Mereka yang berusia kurang dari 15 tahun atau mereka yang berusia lebih dari 55 tahun (menurut BPS) atau yang lebih dari 64 tahun (menurut PBB) disebut penduduk yang tidak produktif atau tidak berpotensi untuk bekerja. Penduduk produktif diharapkan dapat menghasilkan atau mempunyai penghasilan sehingga dapt memenuhi konsumsi hidupnya dan konsumsi penduduk yang tidak produktif. Misalnya seorang yang berusia 38 tahun mempunyai keluarga dengan 2 anak berusia 5 tahun dan 10 tahun serta orang tuanya masih hidup berusia 67 tahun. Orang ini mempunyai penghasilan yang digunakan untuk memenuhi konsumsi dirinya sendiri anak-anaknya serta orang tuanya. Berarti orang ini akan menanggung hidup anak-anaknya dan juga orang tuanya. Penduduk usia produktif menanggung hidup (konsumsi) penduduk usia tidak produktif. Besar tanggungan penduduk usia produktif terhadap penduduk usia tidak produktif diukur dengan rasio ketergantungan (dependency ratio = DR) yang disebut juga sebagai angka beban tanggungan. Dependency ratio adalah angka yang menyatakan perbandingan antara banyaknya orang yang tidak produktif yaitu yang berusia kurang dari 15 tahun (< 15 tahun) dan yang berusia sama atau lebih dari 65 tahun (> 65 tahun) terhadap orang yang berusia
produktif yaitu yang berusia 15 hingga 64 tahun (15-64 tahun). P0-14 + P65+ DR = ____________ x 100 P15 – 64 DR = dependency ratio atau rasio ketergantungan P0-14 = jumlah penduduk usia 0 sampai 14 tahun P65+ = jumlah penduduk usia 65 tahun dan lebih P15-64 = jumlah penduduk usia 15 sampai 64 tahun Secara kasar angka ini dapat digunakan sebagai indicator ekonomi suatu Negara, apakah termasuk Negara maju yaitu bila DR nya kecil, atau termasuk Negara yang belum maju yaitu bila DR nya besar.
SENSUS Penduduk 1971 Kelompok umur 0– 4 5– 9 10 -14 Jumlah 0 – 14 15- 19 20 -24 25 – 29 30 – 34 35 - 39 40 – 44 45 – 49 50 – 54 55 – 59 60 – 64 Jumlah 15 – 64 65 – 69 70 – 74 75 + Tidak menjawab Jumlah 65+
Jumlah penduduk 19.098.693 18.762.081 14.179.537 52.040.311 11.325.493 12.211.271 8.924.886 7.903.558 7.979.114 6.101.789 4.649.626 3.863.832 2.226.037 2.338.497 67.524.103 1.142.956 1.038.563 786.858 15.059 2.983.436
52.040.311 + 2.983.436 DR = ------------------------------ x 100 = 81,487 1971 67.524.103
SENSUS Penduduk 1980 IV. RASIO KETERGANTUNGAN INDONESIA Untuk melihat Indoensia sebagai Negara yang maju atau belum maju akan dilihat rasio ketergantungan di Indonesia. Rasio ketergantungan Indonesia akan dihitung berdasarkan data sensus, yaitu sensus tahun 1971, sensus tahun 1980, sensus tahun 1990, dan sensus tahun 2000. Karena data sensus tahun 2010 belum ada maka selanjutnya akan digunakan data SUPAS tahun 2005. Berdasarkan beberapa data ini akan dilihat pula bagaimana kecenderungan rasio ketergantungan di Indonesia.
Kelompok umur 0– 4 5– 9 10 -14 Jumlah 0 – 14 15- 19 20 -24 25 – 29 30 – 34 35 - 39 40 – 44 45 – 49 50 – 54 55 – 59 60 – 64 Jumlah 15 – 64 65 – 69 70 – 74 75 + Tidak menjawab Jumlah 65+
Jumlah penduduk 21.190.672 21.231.927 17.619.034 60.041.633 15.283.235 13,001.545 11.343.546 8.167.081 8.549.871 7.419.963 6.150.237 5.410.142 3.390.279 3.228.627 81.944.526 1.713.885 1.530658 1.525.373 20.398 4.790.314
60.041.633 + 4.790.314 DR = --------------------------------- x 100 = 79,117 1980 81.944.526
SENSUS Penduduk 1990
SUPAS 2005
Kelompok umur 0– 4 5– 9 10 -14 Jumlah 0 – 14 15- 19 20 -24 25 – 29 30 – 34 35 - 39 40 – 44 45 – 49 50 – 54 55 – 59 60 – 64 Jumlah 15 – 64 65 – 69 70 – 74 75 + Tidak menjawab Jumlah 65+
Kelompok umur 0– 4 5– 9 10 -14 Jumlah 0 – 14 15- 19 20 -24 25 – 29 30 – 34 35 - 39 40 – 44 45 – 49 50 – 54 55 – 59 60 – 64 Jumlah 15 – 64 65 – 69 70 – 74 75 + Tidak menjawab Jumlah 65+
Jumlah penduduk 20.985.144 23.223.058 21.482.141 65.690.343 18.926.983 16.128.362 15.626.530 13.245.794 11.184.217 8.081.635 7.565.664 6.687.586 4.831.697 4.526.451 106.804.919 2.749.724 2.029.026 1.972.356 4.415 6.755.539
Jumlah penduduk 19.095.151 21.563.945 21.306.096 61.965.192 19.796.921 19.445.179 18.640.093 17.420.029 16.454.100 14.489.902 12.382.818 9.941.064 7.262.179 5.611.827 141.484.112 4.112.165 2.989.927 2.823.831 9.925.923
65.690.343 + 6.755.539 DR = --------------------------------- x 100 = 67.830 1990 106.804.919
61.965.192 + 9.925.923 DR = --------------------------------- x 100 = 50,812 2005 141.484.112
SENSUS Penduduk 2000
Dari SENSUS 1971 Dependency ratio sebesar 81,487, artinya setiap 100 orang usia produktif menanggung 81 orang usia tidak produktif. Rasio ketergantungan pada sensus 1971 tinggi, menunjukkan bahwa kondisi ekonomi Indonesia tahun 1970 an belum baik. Indonesia belum merupakan Negara maju. SENSUS 1980 dependency rationya sebesar 79,117, artinya setiap 100 orang usia produktif menanggung 79 orang usia tidak produktif. Ratio ketergantungan pada sensus 1980 masih tinggi, menunjukkan bahwa kondisi ekonomi Indonesia tahun 1980 an belum juga baik. Indonnesia masih belum maju. Tetapi dibandingkan dengan dependency ratio tahun 1971 tahun 1980 lebih baik, walaupun perbedaannya tidak terlalu besar. SENSUS 1990 dependency rationya sebesar 67,830, artinya setiap 100 orang usia produktif menanggung 68 orang
Kelompok umur 0– 4 5– 9 10 -14 Jumlah 0 – 14 15- 19 20 -24 25 – 29 30 – 34 35 - 39 40 – 44 45 – 49 50 – 54 55 – 59 60 – 64 Jumlah 15 – 64 65 – 69 70 – 74 75 + Tidak menjawab Jumlah 65+
Jumlah penduduk 20.302.376 20.494.091 20.453.732 61.250.199 21.149.517 19.258.101 18.640.937 16.399.720 14.904.226 12.467.848 9.656.005 7.384.968 5.678.664 5.321.019 130.861.005 3.564.926 2.837.037 2.716.985 11.847 9.130.795
61.250.199 + 9.130.795 DR = --------------------------------- x 100 = 53,783 2000 130.861.005
usia tidak produktif. Ratio ketergantungan pada sensus 1990 tidak tinggi lagi tetapi belum rendah (menengah). Dibanding tahun 1971 dan 1980 rasio ketergantungan turun. Kondisi ekonomi Indonesia tahun 1990 an sudah jauh lebih baik. Walaupun belum merupakan Negara maju, tetapi Indonesia menuju ke Negara maju. SENSUS 2000 dependency rationya sebesar 53,783, artinya setiap 100 orang usia produktif menanggung 54 orang usia tidak produktif. Ratio ketergantungan pada sensus 2000 masih diposisi menengah, tidak tinggi lagi tetapi belum rendah. Dibanding tahun 1990 sudah turun, yang berarti kondisi ekonomi Indonesia tahun 2000 sudah lebih baik dari tahun 1990. Apalagi bila disbanding tahun 1971 dan 1980 kondisi ekonomi Indonesia jauh lebih baik. Dependency rationya sebesar, artinya setiap 100 orang usia produktig menanggung orang usia tidak produktif SUPAS 2005 dependency rationya sebesar 50,812, artinya setiap 100 orang usia produktif menanggung 51 orang usia tidak produktif. Diharapkan untuk tahun-tahun selanjutnya dependency ratio semakin kecil, karena komposisi penduduk usia produktif semakin banyak dan komposisi penduduk usia tidak produktif semakin menurun. Diprediksikan bahwa dependency ratio Indonesia tahun 20202030 disekitar 43 (sudah rendah). Hal ini merupakan hasil perbaikan di sector kesehatan dimana kelahiran dapat ditekan, kematian bayi menurun. Tetapi hal ini juga dibarengi dengan banyaknya orang dapat mencapai usia tua (65 tahun +). Jadi nantinya dependency ratio akan semakin kecil dengan tanggungan terbesar untuk kelompok usia 65 tahun+. Gambaran ini merupakan hasil dari bonus demografi, yaitu kelompok
usia produktif besar, yang seharusnya dapat dimanfaatkan dengan baik. Sedangkan kelompok usia muda (0 – 15 tahun) menurun dan usia tua (65 tahun+) bertambah, sehingga bentuk piramida penduduk akan berubah menjadi bentuk ke 3 (sarang tawon). Karena jumlah kelompok usia produktif semakin meningkat maka harus dipikirkan bagaimana memberdayakan mereka supaya mereka mempunyai pekerjaan sehingga benarbenar dapat menanggung kelompok usia yang tidak produktif. IV. DAFTAR PUSTAKA Biro Pusat Statistik. Penduduk Indonesia : Hasil Sensus Penduduk tahun 1971. Biro Pusat statistic 1973. Biro Pusat Statistik. Penduduk Indonesia : Hasil Sensus Penduduk tahun 1980. Biro Pusat statistic 1983. Biro Pusat Statistik. Penduduk Indonesia : Hasil Sensus Penduduk tahun 1990. Biro Pusat statistic 1992. Badan Pusat Statistik. Penduduk Indonesia : Hasil Sensus Penduduk tahun 2000. Badan Pusat statistic 2001. Badan Pusat Statistik. Penduduk Indonesia : Hasil Survei Penduduk Antar Sensus 2005 Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Dasar-dasar Demografi. Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1981