Cerita dengan uraian kata yang sangat menarik. Merasakan hujan mengiringi isi hati. I like it! —Herlina Ratnafuri, sahabat penulis
(bersama menjadi finalis Eagle Awards Documentary Competition 2009 ) Hujan ibarat origami. Dan penulis membawa kita menengok sisi-sisi berbeda di tiap lipatannya. Melalui kisah-kisah dalam Cerita Hujan, ia ingin menunjukkan berbagai makna dari balik satu fenomena. Membacanya adalah menyelami berbagai emosi. Ada cinta, haru, takut, rindu, sepi, dan banyak lagi. Mengasyikkan! —Khalimatu Nisa, sahabat penulis (bersama menulis novel 41 Mil)
Rasanya seperti merayakan hari ulang tahun. Surprises are everywhere! Congratz in advance, Mas! —Kartika Fitrianingsih, the little observer I have been read this kind of story some years ago if I’m not mistaken in get fresh. I eager to know where his wife is. But anyway a nice story that you have there. ^^ —Lilia Indriani, writer’s lecturer (reads story ‘Six Feet Under Conversation’)
Simpel tapi mengena. Dan yang paling memporak-porandakanemosiku, ya yang satu ini. Suatu karya yang kecil tapi efeknya besar! Hohoho... —Lulu, teman kuliah (membaca cerita ‘Bertemu Rindu’)
Like this story very much.Unexpected. Make me curious to read. You give unusual and unique ending. And you began the story by telling such a real situation, whereas it's just an imagination. —Dahniyar Widyaningrum, teman kuliah (reads story ‘Rosa’s Rose’)
Cerita-cerita di balik hujan: Hujan | 11 Cerita Laron | 27 Bertemu Rindu | 33 Rosa’s Rose | 39 Six Feet Under Conversation | 49 Mencintaimu Itu Seperti Hujan | 55 Payung Biru | 57 Cokelat Panas | 71 Takut Hujan | 81 Malaikat Pemberi Luka | 85
Oh, ada apakah dengan gejolak ini? Sebegitu khawatirnyakah aku di tengah deru hujan hingga aku terprovokasi pertanyaan-pertanyaan tentang keadaan dirinya? Aku bahkan bersedia menukar kenyamananku sekarang hanya untuk sekedar tahu bagaimana keadaan dirinya, sampaikah ia di rumah, dan sedang apakah ia sekarang. Semoga bukan pertanda apa-apa kecuali aku benar-benar… menyayanginya. Hujan *** Begitulah selalu kita menyanyikan mantra magis itu untuk membuat laron-laron yang terbang tinggi menjadi bergerak turun. Ajaib! Sesaat kemudian benar-benar laron-laron itu bergerak mendekati kita. Dan hanya dengan satu tangan, hap! Cerita Laron *** Aku ingin marah. Tapi lantang ia memotong, “Perkenalkan. Namaku Rindu. Aku memang belum lama menjadi roh dalam bayanganmu.” Bertemu Rindu
Tapi Rosa memberikan Rain sebuah rencana. Di hari pernikahannya nanti, Rosa ingin Rain datang. Ia ingin Rain datang menyelamatkan hidupnya. Ia lalu akan bersedia lari meninggalkan pernikahannya dan membebaskan diri dari perasaan yang menyesakkan itu untuk selama-lamanya. Dan berhari-hari Rain memikirkan itu semua. Ia telah memutuskan. Rosa’s Rose *** At first, he confused whether he was dreaming that he was dead or not. Though, it was obvious that an accident made his life was stripped suddenly. But why was he there? Six Feet Under Conversation *** Mencintaimu itu seperti hujan. Kadang deras, kadang cuma rintik-rintik, kadang bahkan tidak turun sama sekali. Mencintaimu Itu Seperti Hujan *** Di sebuah taman. Di bawah pohon yang untungnya berdaun rindang menutupi lingkar setapak, di bangku
tembaga yang warna putihnya mengelupas karena cuaca, perempuan itu duduk menunggu apakah hujan akan turun pada pukul dua siang ini. Payung Biru
*** Ini hari ulang tahun Sacha. Jadi, ia tak mau mengecewakan laki-laki yang mencintainya yang kini mungkin telah mempersiapkan segalanya bernama ‘kejutan’ untuknya. Cokelat Panas
*** Setiap hujan turun, aku selalu takut dibuatnya. Kata bapak, hujan akan membawa pergi orang-orang yang kita sayangi. Jadi, kalau tiba-tiba petir menggelegar datang, maka cepat-cepatlah memeluk orang yang kita sayang sebelum hujan membawa ia lari. Takut Hujan
*** “Tolong ijinkan aku sebentar di sini. Setelah itu, kau boleh mencabut sayap malaikatku,” lanjut ia. Permintaan itu tak mungkin aku berikan kalau bukan ia yang meminta. Malaikat Pemberi Luka