PETUNJUK PENGELOLAAN PETUNJUK PENGELOLAAN
RAPOR
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN DIKDASMEN DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAN PERTAMA TAHUN 2006
RAPOR
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN DIKDASMEN DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAN PERTAMA TAHUN 2006
1
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI Kata Pengantar .....................................................................................
i
Daftar Isi ..............................................................................................
ii
A. Rasional .........................................................................................
1
B. Penjelasan Umum ..........................................................................
1
C. Penjelasan Aspek Penilaian Per Mata Pelajaran............................
3
D. Pemahaman Mengenai Nilai..........................................................
9
E. Mekanisme Penentuan Naik Kelas dan Tinggal Kelas..................
11
Lampiran 1. Model Daftar Nilai .........................................................
15
Lampiran 2. Model Rapor Semester 1 .................................................
19
Lampiran 3. Model Rapor Semester 2 .................................................
21
Jakarta, ..................... 2006 Direktur Pembinaan SMP
Hamid Muhammad, Ph.D NIP. 131.291.766
i
ii
b. Mata pelajaran merupakan nama mata pelajaran sesuai dalam struktur kurikulum yang digunakan
A. Rasional
c. Aspek Penilaian merupakan aspek-aspek pada masing-masing mata pelajaran yang akan dikomunikasikan sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang terdapat pada standar isi.
Rapor merupakan dokumen yang menjadi penghubung komunikasi baik antara sekolah dengan orang tua peserta didik maupun dengan pihak-pihak lain yang ingin mengetahui tentang hasil belajar peserta didik pada kurun waktu tertentu. Karena itu rapor harus komunikatif, informatif, dan komprehensif (menyeluruh) untuk memberikan gambaran tentang hasil belajar peserta didik.
d. Kriteria ketuntasan minimal (KKM) merupakan target ketuntasan minimal untuk setiap aspek penilaian mata pelajaran, yang telah ditentukan dalam KTSP masing-masing sekolah.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dikembangkan sesuai dengan karakteristik masing-masing mata pelajaran. Setiap mata pelajaran memiliki aspek yang berbeda satu dengan lainnya, sehingga orientasi pembelajaran dan penilaian adalah penguasaan kompetensi sesuai dengan aspek masing-masing mata pelajaran. Dengan demikian nilai pada rapor untuk setiap mata pelajaran tidak terdiri dari satu nilai tetapi sesuai dengan jumlah aspek pada mata pelajaran.
e. Nilai merupakan rerata nilai masing-masing aspek penilaian setiap mata pelajaran. Kolom angka pada nilai diisi dengan angka dalam skala 0 - 100 (misal 84). Nilai tersebut ditulis dengan huruf pada kolom nilai huruf, misalnya: delapan puluh empat. f.
Setiap mata pelajaran memberikan informasi secara kuantitatif maupun deskriptif tentang pencapaian hasil belajar peserta didik, sehingga dapat diketahui lebih jelas pencapaian hasil belajar peserta didik. Untuk memudahkan pengisian, maka aspek-aspek penilaian pada rapor mengacu pada aspek-aspek yang tertuang dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran.
Catatan Guru merupakan deskripsi pencapaian kompetensi peserta didik termasuk sikap yang berhubungan dengan mata pelajaran. Catatan guru dapat ditulis dalam kolom yang disediakan atau dalam bentuk lampiran tersendiri. Catatan guru memuat komentar-komentar antara lain: 1) Bila semua kompetensi dasar dalam satu mata pelajaran tuntas, beri komentar yang sifatnya memotivasi untuk lebih berprestasi. Contoh, ”Tingkatkan terus prestasi olahraga!” 2) Apabila semua kompetensi dasar dalam satu mata pelajaran tuntas dan ada prestasi yang sangat menonjol harap ditulis dalam catatan. Contoh, ”Kemampuan teknik bernyanyi sangat baik .”
B. Penjelasan Umum Informasi tentang hasil belajar dalam rapor ini diperoleh dari penilaian kemajuan belajar yang dirangkum guru selama proses pembelajaran berlangsung.
3) Bila ada kompetensi dasar atau indikator yang belum tuntas, tuliskan dan beri komentar yang sifatnya persuasif. Contoh, ”Kepercayaan diri dalam berbicara harap ditingkatkan!”
Secara umum pengisian rapor adalah sebagai berikut : 1. Sekolah dapat menentukan sendiri kelengkapan dari model rapor ini sesuai dengan kebutuhan, misalnya identitas peserta didik dan sekolah.
3. Kotak kedua: Pengembangan diri
2. Kotak pertama berisi kolom nomor, nama mata pelajaran, aspek penilaian, Kriteria ketuntasan minimal (KKM), nilai (angka dan huruf) serta catatan guru.
Pengembangan diri merupakan kegiatan yang diminati oleh peserta didik sesuai dengan pilihan yang terdapat di sekolah dan berkaitan dengan pengembangan potensi diri yang dilakukan di luar jam belajar tatap muka.
a. Kolom Nomor merupakan nomor mata pelajaran sesuai dalam struktur kurikulum yang digunakan.
a. Jenis pengembangan diri diisi sesuai dengan pilihan kegiatan yang dipilih oleh peserta didik.
1
2
b. Penilaian kegiatan pengembangan diri dilakukan secara kualitatif.
Berdasarkan hal itu, nilai hasil belajar yang dicantumkan dalam Rapor juga mencakup aspek:
c. Keterangan merupakan uraian kemampuan, prestasi, dan predikat yang telah dicapai oleh peserta didik.
a. Penguasaan Konsep dan Nilai-nilai,
4. Kotak ketiga: Perilaku
b. Penerapan.
Kotak ini diisi dengan penjelasan tentang rangkuman catatan guru bimbingan konseling yang berkaitan dengan perilaku peserta didik. Contoh: kerajinan, kedisiplinan, kesantunan, kerapian, kebersihan, keaktifan, dan tanggung jawab.
3. Bahasa Indonesia Standar Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP dikelompokkan dalam aspek: a. Mendengarkan, b. Berbicara,
C. Penjelasan Aspek Penilaian Per Mata Pelajaran.
c. Membaca
1. Pendidikan Agama. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan Agama dapat dikelompokkan dalam aspek:
d. Menulis
a. Kemampuan untuk mengembangkan konsep dan nilai-nilai kehidupan beragama.
a. Mendengarkan
b. Kemampuan untuk menerapkan konsep dan nilai-nilai kehidupan beragama melalui praktik atau pengalaman belajar.
c. Membaca
Penilaian dalam rapor dikelompokkan ke dalam aspek: b. Berbicara d. Menulis
Berdasarkan hal itu, nilai hasil belajar yang dicantumkan dalam Rapor juga mencakup aspek:
4. Bahasa Inggris Standar Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa Inggris SMP dikelompokkan dalam aspek:
a. Penguasaan Konsep dan Nilai-nilai, b. Penerapan.
a.
2. Pendidikan Kewarganegaraan
Mendengarkan,
b. Berbicara,
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dapat dikelompokkan dalam aspek:
c.
Membaca
a. Kemampuan untuk mengembangkan konsep dan nilai-nilai kehidupan berbangsa dan bernegara.
d. Menulis.
b. Kemampuan untuk menerapkan konsep dan nilai-nilai kehidupan berbangsa dan bernegara melalui praktik atau pengalaman belajar.
a.
Penilaian dalam rapor dikelompokkan ke dalam aspek: Mendengarkan,
b. Berbicara, c.
3
Membaca
4
d. Menulis
beberapa indikator. Indikator-indikator tersebut dikelompokkan menjadi aspek:
5. Matematika
a. Kemampuan untuk mengembangkan konsep kehidupan sosial, dan
Standar kompetensi mata pelajaran matematika SMP terdiri dari 4. aspek yaitu : (a) Bilangan; (b) Aljabar; (c) Geometri dan pengukuran; (d) Peluang dan statistika;
b. Kemampuan untuk menerapkan konsep kehidupan sosial melalui Praktik atau Pengalaman Belajar.
Kecakapan atau kemahiran matematika yang diharapkan dalam pembelajaran matematika yang mencakup ke empat aspek tersebut diatas adalah mencakup : (a) Pemahaman konsep; (b) Penalaran; (c) Pemecahan masalah; (d) Mengkomunikasikan gagasan (e) Menghargai kegunaan matematika.
Berdasarkan hal itu, nilai hasil belajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial yang dicantumkan dalam Rapor mencakup aspek: a.
Penguasaan Konsep,
b. Penerapan.
Penilaian matematika dalam rapor dikelompokkan menjadi aspek:
Untuk kepentingan pembelajaran dan penilaian, analisis terhadap seluruh indikator dipertukan untuk menentukan indikator-indikator yang termasuk ke dalam masing-masing aspek. Hasil belajar yang dicantumkan dalam Rapor merupakan keputusan akhir yang menyimpulkan pencapaian pada setiap aspek.
a. Pemahaman Konsep b. Penalaran dan komunikasi c. Pemecahan masalah
8. Seni Budaya
6. Ilmu Pengetahuan Alam Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dapat dikelompokkan dalam:
Standar Kompetensi Mata Pelajaran Seni Budaya meliputi bidang:
a. Pemahaman Konsep dan Penerapan
b. Seni Musik,
a. Seni Rupa,
Pemahaman dan Penerapan Konsep mencakup semua sub ranah dalam ranah kognitif
c. Seni Tari, d. Seni Teater.
b. Kerja Ilmiah
Satuan pendidikan boleh memilih satu atau dua dari bidang seni tersebut. Bidang seni tersebut kemudian menjadi standar kompetensi dan kompetensi dasar yang mencakup:
Kinerja Ilmiah mencerminkan semua aktivitas yang melatih dan mengembangkan keterampilan serta sikap ilmiah dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
a. Apresiasi,
Berdasarkan hal di atas aspek Penilaiannya dikelompokkan menjadi:
b. Kreasi,
a. Pemahaman dan Penerapan konsep
Penilaian dalam rapor dikelompokkan ke dalam aspek:
b. Kinerja Ilmiah
a.
7. Ilmu Pengetahuan Sosial
Apresiasi
b. Kreasi
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dikembangkan menjadi
5
6
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Aspek penilaiannya dalam rapor adalah:
Standar Kompetensi Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani , olah raga dan kesehatan terdiri atas:
a. Kreasi Produk Kerajinan, b. Kreasi Produk Teknologi
a. Permainan dan Olahraga, Dengan demikian, semua nilai yang diperoleh dari kreasi tangan yang menggunakan bahan dengan teknik tertentu atau teknik campuran dimasukkan ke dalam nilai Kreasi Produk Kerajinan. Sedangkan, semua nilai yang diperoleh dari kreasi dengan bantuan peralatan teknologi (seperti teknologi rekayasa, teknologi budidaya, dan teknologi pengolahan) dimasukkan ke dalam nilai Kreasi Produk Teknologi. Perlu diingat, nilai kreasi termasuk juga nilai apresiasi dan etika kerja.
b. Aktivitas Pengembangan, c. Uji diri/senam, d. Aktivitas Ritmik, e. Akuatik f.
Pendidikan Luar Kelas.
g. Kesehatan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Aspek penilaian yang dimasukan ke dalam rapor adalah: a. Permainan dan Olahraga,
Standar kompetensi untuk mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi dikelompokkan dalam:
b. Aktivitas Pengembangan,
a. Pemahaman Konsep, Pengetahuan, dan Operasi Dasar,
c. Uji diri/senam,
b. Pengolahan Informasi untuk Produktivitas, dan
d. Aktivitas Ritmik,
c. Pemecahan masalah, eksplorasi, dan komunikasi.
e. Akuatik/ Pendidikan Luar Kelas.
Aspek penilaian dalam rapor adalah:
Untuk aspek kesehatan yang terdapat pada standar kompetensi di integrasikan pada semua aspek penilaian mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan.
a. Etika Pemanfaatan b. Pengolahan dan Pemanfaatan Informasi, dan c. Penugasan Proyek
10. Pilihan : Keterampilan atau Teknologi Informasi dan Komunikasi
Dengan demikian, semua nilai yang berkaitan dengan Pemahaman Konsep, Pengetahuan, dan Operasi Dasar dimasukkan ke dalam aspek penilaian Etika Pemanfaatan. Nilai Pengolahan Informasi untuk Produktivitas dimasukkan ke dalam aspek penilaian Pengolahan dan Pemanfaatan Informasi. Nilai Pemecahan masalah, eksplorasi, dan komunikasi dimasukkan ke dalam aspek penilaian Penugasan Proyek.
Keterampilan Standar Kompetensi mata pelajaran Keterampilan dikelompokkan dalam: a. menciptakan dan mengkomunikasikan produk kerajinan, dan b. menciptakan dan mengkomunikasikan produk teknologi.
7
8
11. Muatan Lokal Muatan Lokal ditetapkan oleh daerah/satuan pendidikan, maka pengelompokan nilai dalam rapor ditetapkan oleh daerah/satuan pendidikan masing-masing.
Contoh 2: Rata-rata Ulangan Harian, Ulangan Tengah Semester, dan Akhir Semester bobotnya adalah: 60% : 20% : 20%. Nilai ulangan harian 1,2 dan 3 = 60, 75, 65
D. Pemahaman Mengenai Nilai
Rata-rata ulangan harian = 66
Nilai adalah pencapaian hasil belajar peserta didik secara komulatif dalam satu semester. Komulatif artinya perata-rataan dari: rata-rata nilai Ulangan Harian per kompetensi dasar atau indikator, Ulangan Tengah Semester, dan Ulangan Akhir Semester. Bobot rata-rata ulangan harian sama atau lebih dari jumlah bobot ulangan tengah semester dan akhir semester.
Ulangan tengah semester = 55 Ulangan akhir semester = 65 Nilai rapor
= (60% x 66) + (20% x 55) + (20% x 65) = 40 + 11 + 13 = 64
Contoh pembobotan nilai rapor : Contoh 3:
Contoh 1:
Setiap Ulangan Harian, Ulangan Tengah Semester, dan Akhir Semester bobotnya adalah sama.
Rata-rata Ulangan Harian, Ulangan Tengah Semester, dan Akhir Semester bobotnya adalah: 2:1:1.
Nilai ulangan harian 1,2 dan 3 = 60, 75, 65
Nilai ulangan harian 1,2 dan 3 = 60, 75, 65
Ulangan tengah semester = 55
Rata-rata ulangan harian = 66
Ulangan akhir semester = 65
Ulangan tengah semester = 55
Nilai rapor
Ulangan akhir semester = 65 Nilai rapor
= (60 + 75 + 65 + 55 + 65) /5 = 32 / 5
= (2 x 66 + 1 x 55 + 1 x 65) / 4
= 6,40
= (132 + 55 + 65) /4
Ulangan Harian per kompetensi dasar dilakukan dengan teknik: (tes tertulis, tes lisan, Unjuk kerja, obervasi, wawancara, penugasan, dan portofolio).
= 252 /4 = 63
Hasil dari penilaian yang belum mencapai KKM harus diremedial melalui perbaikan pembelajaran dan penilaian. Ulangan Tengah Semester merupakan penilaian dari beberapa kompetensi dasar yang pernah dibelajarkan dan dinilai pada setengah semester yang sama. Pada penilaian Ulangan Tengah Semester dapat
9
10
merupakan penilaian atas semua aspek atau aspek tertentu sesuai dengan teknik penilaian yang dipilih. Ulangan Akhir Semester merupakan penilaian dari semua kompetensi dasar yang pernah dibelajarkan dan dinilai pada semester yang berlaku. Penilaian ulangan akhir semester dapat merupakan penilaian terhadap semua aspek, beberapa aspek atau aspek tertentu sesuai dengan teknik penilaian yang dipilih.
Penjelasan: Pada buku rapor semester dua, tercantum pernyataan ”Berdasarkan hasil yang dicapai pada semester 1 dan 2 ....”. Berdasarkan pernyataan tersebut penetapan kenaikan kelas dihitung dari hasil semester 1 dan 2 dengan ketentuan sebagai berikut: •
Jika semester 1 dan 2 nilai suatu mata pelajaran tuntas, mata pelajaran tersebut dinyatakan tuntas.
Semua nilai dinyatakan dengan angka skala 0 - 100.
•
Jika semester 1 dan 2 nilai suatu mata pelajaran tidak tuntas, mata pelajaran itu dinyatakan tidak tuntas.
E. Mekanisme Penentuan Naik Kelas dan Tinggal Kelas
•
Jika salah satu dari semester 1 atau 2 nilai suatu mata pelajaran tidak tuntas, harus dilakukan perhitungan pada mata pelajaran tersebut. Cara penghitungan ketuntasan mata pelajaran tersebut sebagai berikut:
1. Kenaikan kelas dilaksanakan satuan pendidikan pada setiap akhir tahun. 2. Peserta didik dinyatakan naik kelas, apabila yang bersangkutan telah mencapai kriteria ketuntasan minimal. 3. Peserta didik dinyatakan harus mengulang di kelas yang sama bila, a) Jika peserta didik tidak menuntaskan standar kompetensi dan kompetensi dasar lebih dari empat mata pelajaran sampai pada batas akhir tahun pelajaran, dan b) Jika karena alasan yang kuat, misal karena gangguan kesehatan fisik, emosi atau mental sehingga tidak mungkin berhasil dibantu mencapai kompetensi yang ditargetkan.
Hitunglah nilai rata-rata semester satu dan dua pada mata pelajaran tersebut.
Hitunglah rata-rata KKM semester 1 dan 2 mata pelajaran tersebut.
Jika nilai rata-rata semester 1 dan 2 mata pelajaran tersebut sama atau lebih besar dari rata-rata KKM, mata pelajaran tersebut dinyatakan tuntas.
Contoh Perhitungan :
4. Ketika mengulang di kelas yang sama, nilai peserta didik untuk semua indikator, kompetensi dasar, dan standar kompetensi yang ketuntasan belajar minimumnya sudah dicapai, minimal sama dengan yang dicapai pada tahun sebelumnya.
Semester
Rata-rata KKM *)
Rata-rata Nilai **)
1
70
75
2
70
65
Rata-rata
70
70
*)
rata-rata KKM adalah rerata KKM semua aspek dalam satu mata pelajaran
**)
rata-rata Nilai adalah rerata Nilai semua aspek dalam satu mata pelajaran
Kesimpulan untuk mata pelajaran tersebut tuntas.
11
12
Semester
Rata-rata KKM
Rata-rata Nilai
1
70
60
2
70
75
Rata-rata
70
67,5
Kesimpulan untuk mata pelajaran tersebut tidak tuntas •
Jika lebih dari empat mata pelajaran tidak tuntas, peserta didik dinyatakan tidak naik kelas.
•
Satuan pendidikan dapat menentukan ketidaknaikan kelas kurang dari empat mata pelajaran tidak tuntas sesuai dengan KTSP yang dikembangkan.
Catatan : Lampiran yang terdapat pada petunjuk pengelolaan rapor ini hanya sebagai model; daerah/satuan pendidikan dapat mengembangkan sesuai dengan kebutuhan.
13