Rangkaian Digital Kombinasional S1 Informatika ST3 Telkom Purwokerto
Comparator
Logika kombinasi
Penjumlah Biner
Multiplexer Demultiplexer
Decoder
Comparator Equality
Non Equality Comparator
Non Equality Comparator Definisi : Rangkaian Logika yang memberikan keadaan output tinggi jika keadaan input-inputnya berbeda
Tabel kebenaran
Input Output A B Y 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0
Peta Karnough
0 1
1 0
Bentuk SOP minimum Y=AB+AB Y(A,B)= ∑(1,2) Bentuk POS minimum Y=(A+B)(A+B) Y(A,B)= П(0,3)
Gerbang XOR (IC 7486) Y=A+B Buatlah tabel kebenaran XOR untuk 3 input !
Equality Comparator
Definisi : Rangkaian Logika yang memberikan keadaan output tinggi jika keadaan inputinputnya sama
Tabel kebenaran
Input Output A B Y 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1
Peta Karnough
1 0
0 1
Bentuk SOP minimum Y=AB+AB Y(A,B)= ∑(0,3) Bentuk POS minimum Y=(A+B)(A+B) Y(A,B)= П(1,2)
Gerbang XNOR (IC 74266) Y=A B Buatlah tabel kebenaran XNOR untuk 3 input !
Penjumlah Biner (Adder) Half Adder Full Adder Full Adder Paralel
Half Adder Definisi : Merupakan rangkaian penjumlah yang tidak menyertakan bawaan sebelumnya (previous carry) pada inputnya.
Input A B 0 0 0 1 1 0 1 1
Output S Cn 0 0 1 0 1 0 0 1
Keterangan : : Augend (bilangan yang dijumlahkan)
A
B
: Addend (bilangan penjumlah) S
Cn
: Sum (hasil penjumlahan) : Next carry (bawaan berikutnya)
Implementasi dan simbol half adder
Full adder Definisi : Merupakan rangkaian penjumlah yang menyertakan bawaan sebelumnya (previous carry) pada inputnya.
A 0 0 0 0 1 1 1 1
Input Output B Cp S Cn 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1
Persamaan output S=A+B+Cp Implementasi XOR dan simbol Full Adder
Implementasi full adder dengan half adder
Full adder paralel Definisi : Merupakan rangkaian logika yang melakukan proses penjumlahan data biner n-bit.
• Full Adder Paralel 4-bit dibangun dengan menempatkan 4 buah full adder 1 bit secara berjajar. • Selanjutnya, input dan output full adder terbawah ditetapkan sebagai input dan output dengan bobot terkecil atau LSB yaitu A0B0, dan S0 • Input Previous Carry (Cp) pada full adder terbawah ditetapkan sebagai input carry (Ci) pada full adder paralel
Full Adder Parallel
Operasi penjumlahan pada full adder paralel • Misalkan melakukan penjumlahan bilangan desimal 3+2, dengan anggapan Input carry (Ci)=0, maka prosesnya adalah : Ci A B S Co
= = = = =
A3 A 2 A1 A0 B3B2B1B0 S3S2S1S0
= = = =
0 0 0 0
0 0 1
1 1 0
0 1 0 + 1
SM (Sign-magnitude representation) Representasi besaran bertanda -5 (perhatikan tanda -/negatif/minus didepan angka 5)
• 5 (desimal) dalam bilangan biner adalah 101 • Karena menggunakan full adder paralel 4 bit, maka, 1 bit paling kiri menunjukkan sifat bilangannya, negatif/positif. • Bilangan positif, menggunakan angka 0 untuk merepresentasikannya • Angka 1 digunakan untuk merepresentasikan bilangan negatf
-5
Least Significant Bit (LSB)
SM
1101 Most Significant Bit (MSB) sekaligus sebagai sign
S1C (Signed-1’s complement representation) Representasi komplemen pertama bertanda
-5
010
Di komplemenkan menjadi SM
1101
S1C
1010
Most Significant Bit (MSB) sekaligus sebagai sign
S2C (Signed-2’s complement representation) Representasi komplemen kedua bertanda
-5
010 1+ 1011
Di komplemenkan menjadi SM
1101
S2C
Most Significant Bit (MSB) sekaligus sebagai sign
Penjumlahan dengan bilangan negatif Jenis representasi
SM S1C S2C
+5
0101 -
-5
1101 1010 1011
Multiplexer • Merupakan rangkaian logika yang berfungsi memilih data yang ada pada inputnya untuk disalurkan ke outputnya dengan bantuan sinyal pemilih atau sinyal kontrol • Kata multiplexer sering dikemukakan dalam bentuk singkat MUX • Multiplexer disebut juga sebagai pemilih data (data selector). • Jumlah input multiplexer adalah 2n (n=1,2,3...) dengan n merupakan jumlah bit sinyal pemilih.
Tabel kebenaran
Input Output S1 S0 Y 0 0 I0 0 1 I1 1 0 I2 1 1 I3
Multiplexer pada dasarnya adalah rangkaian logika berbentuk AND-OR atau SOP. Berdasarkan tabel kebenarannya, maka dapat diperoleh product atau suku persamaan SOP Y=S1 S0 I0 +S1 S0 I1 + S1 S0 I2 +S1 S0 I3 – Berdasarkan persamaan output MUX 4 ke 1 diatas, jelaskan cara kerja multiplexer, jika sinyal pemilihnya S1 S0 =00 ! – Dengan menggunakan cara penurunan yang sama dengan MUX 4 ke 1, tulislah persamaan output untuk MUX 8 ke 1!
Demultiplexer • Merupakan rangkaian logika yang berfungsi menyalurkan data yang ada pada inputnya ke salah satu dari beberapa outputnya dengan bantuan sinyal pemilih atau sinyal kontrol. • Dalam penyebutannya, demultiplexer sering dikemukakan dalam bentuk singkatanya saja, yaitu DEMUX. • Demultiplexer disebut juga penyalur data (data distributor) dan fungsinya merupakan kebalikan dari fungsi multiplexer. • Jumlah output DEMUX adalah 2n (n=1,2,3...) dengan n merupakan jumlah bit sinyal pemilih.
Tabel kebenaran
Pemilih
Output
S1
S0
Y0
Y1
Y2
Y3
0 0 1 1
0 1 0 1
I 0 0 0
0 I 0 0
0 0 I 0
0 0 0 I
Demultiplexer pada dasarnya adalah kumpulan gerbang AND. Berdasarkan tabel kebenaran diatas, diperoleh persamaan outputnya sbb : Y0=S1 S0 I Y1=S1 S0 I Y2=S1 S0 I Y3=S1 S0 I Untuk sinyal pemilih S1 S0=00, tuliskan output DEMUX 3 ke 8!
Cobalah untuk mengecek, berapa nilai Y0 Y1 Y2 Y3 untuk S1 S0=01, S1 S0=10, S1 S0=11, apakah hasilnya sudah sesuai dengan tabel kebenaran?
Tabel kebenaran Input
Enable
Output
Pemilih
I
S1
S0
Y0
Y1
Y2
Y3
1 0
x 0
x 0
1 0
1 1
1 1
1 1
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 1
0 1 1
1 0 1
1 1 0
Encoder Definisi : Merupakan rangkaian logika yang berfungsi mengubah data yang ada pada inputnya menjadi kode-kode biner pada outputnya. Contoh encoder oktal ke biner atau disebut juga encoder 8 ke 3, berfungsi mengubah data bilangan oktal pada inputnya menjadi kode biner 3 bit pada outputnya.
Tabel Kebenaran encoder prioritas 8 ke 3 input jenis active high INPUT
OUTPUT
0
1
2
3
4
5
6
7
C
B
A
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
X
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
X
X
1
0
0
0
0
0
0
1
0
X
X
X
1
0
0
0
0
0
1
1
X
X
X
X
1
0
0
0
1
0
0
X
X
X
X
X
1
0
0
1
0
1
X
X
X
X
X
X
1
0
1
1
0
X
X
X
X
X
X
X
1
1
1
1
Decoder Definisi : Merupakan rangkaian logika yang berfungsi mengkode ulang atau mentafsirkan kode-kode biner yang ada pada inputnya menjadi data asli pada outputnya, dan fungsinya merupakan kebalikan dari fungsi encoder. Contoh : decoder 2 ke 4 berfungsi menafsirkan kode-kode biner 2 bit menjadi data asli bilangan desimal 0 sampai dengan 3.
Tabel kebenaran
Input
Output
B
A
Y0
Y1
Y2
Y3
0 0 1 1
0 1 0 1
1 0 0 0
0 1 0 0
0 0 1 0
0 0 0 1