RANDAI SEBAGAI TEATER RAKYAT MINANGKABAU: ALTERNATIF PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN Zulkifli
Dosen Prodi Seni Teater Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia Padangpanjang Jln. Bahder Johan, Padangpanjang, Sumatera Barat
[email protected] Abstrak: Randai adalah teater tradisional rakyat Minangkabau yang tumbuh, hidup dan berkembang di lingkungan masyarakat di NagariNagari dalam wilayah Minangkabau. Sebagai teater rakyat randai hidup dari rakyat untuk rakyat. Para pakar randai telah menyepakati bahwa randai yang berbentuk taeter rakyat Minangkabau mempunyai unsur pokok yaitu ; cerita, dialog dan akting, gurindam, galombangan. Keempat unsur pokok tersebut boleh dikembangkan, tetapi tidak boleh ditiadakan. Salah satu saja diantara unsur pokok tersebut ditiadakan, maka akan lahir kesenian yang tak dapat dikatakan kesenian randai lagi. Pengembangan cerita randai dapat dilakukan dengan cara menyusun atau mengarap cerita baru. Agar tetap mengakar pada budaya Minangkabau, maka hendaklah cerita baru tersebut mengandung nilainilai kehidupan masyarakat Minangkabau. Baik nilai-nilai kehidupan masyarakat Minangkabau pada masa silam maupun nilai-nilai masyarakat masa kini. Kata kunci: Randai, Minangkabau, pembinaan dan pengembangan.
wilayah Minangkabau. Sehubungan
I. PENDAHULUAN Tidak berbeda dari jenis kesenian Minangkabau
tradisional
rakyat
lainnya,
randai
sebagai teater tradisional rakyat Minangkabau juga tumbuh, hidup dan
berkembang
di
lingkungan
masyarakat di Nagari-Nagari dalam
dengan hal itu maka sewajarnyalah untuk
pembicaraan
pengembangan
dan
tentang pembinaan
randai sebagai teater rakyat terfokus pada pelaksanaan pembinaan dan pengembangan
di
lingkungan
masyarakat nagari. 30
Mungkin
banyak
kata
itu,
sehingga
orang-orang
permasalahan yang perlu dikaji dan
mamberikan
dibicarakan
sehubungan
berbeda sesuai dengan persepsi dan
pembinaan
dan
dengan
pengembangan
randai, namun pada kesempatan ini pengkajian tersebut
dan akan
interprestasinya
terhadap
yang
wujud
kesenian tersebut.
pembicaraan dibatasi
pengertian
Beberapa
pendapat
yang
pada
berkembang dewasa ini tentang asal
permasalahan-permasalahan sebagai
dan pengertian kata randai, antara
berikut :
lain
1. Asal Kata dan Pengertian Randai.
Harun yang mengatakan bahwa
dikemukakan
oleh
Chairul
randai berasal dari kata andai atau
2. Proses Pembentukan Randai.
handai. Keduanya mempunyai arti 3. Konsep
Pengembangan
dan
Pembinaan Randai.
berbicara
dengan
intim
menggunakan ibarat, kias, pantun,
Mudah-mudahan
pokok
serta petatah dan petitih. Penutur
permasalahan di atas akan dapat
dialog dalam pertunjukan randai
membuka
oleh pemain-pemainnya mengambil
pembicaraan
untuk
mengenali kesenian randai secara
pengandaian
teknis serta konsep dan strategi
kepada cerminan kehidupan dalam
untuk
masyarakat (1991/1992:72).
pembinaan
dan
pengembangannya.
atau
perumpamaan
Pendapat lain menyatakan
II. PEMBAHASAN
bahwa randai berasal dari kata
A. Asal Kata dan Pengertian Randai
rantai, melihat formasi pemain yang
Beragam dikembangkan
pendapat di
yang
lingkungan
masyarakat tentang asal kata dan pengertian
randai.
Munculnya
keragaman pendapat tersebut karena tidak seorangpun agaknya yang
terbentuk
dalam
pertunjukannya.Waktu penampilan randai
pemain-pemainnya
selalu
dalam posisi melingkar bagaikan merantai, satu sama lain saling berhubungan atau terkait dalam
pasti tau tentang asal dan pengertian 31
melakukan
gerakan-gerakan
(A.
lain
mengatakan
randai berasal dari bahasa Arab yaitu rayan-li-da-I yang sangat dekat dengan kata da-i ahli dakwah dari gerakan
tarekat
(Umar
Kayam,
lain
sebagainya,
Gerakan-
gerakan galombang randai pada
KasimAchmad, et al.: 38). Sumber
dan
Naqsyabandiyah 1984:
57).
dasarnya bersumber pada gerakan – gerakan silat yang erat hubungannya dengan konfigurasi kaligrafis dari gerakan-gerakan
ritual
kaum
Naqsyabandiyah
tersebut
(Umar
Kayam, 1984 57). Apabila
Sehubungan dengan pendapat irtu
diperhatikan
Yusaf Rahman mengatakan bahwa,
penggarapan randai yang berbentuk
kata hep….ta…yang dipergunakan
teater, padanya terdapat unsur-unsur
sebagai aba-aba dalam permainanm
pokok yaitu; cerita, dialog, dan
galombang
acting,
randai
berasal
dari
dendang
yang
disebut
teknik pengaturan pernafasan untuk
gurindam,dan
membangkitkan tenaga dalam pada
gerakan-gerakan
permainan
pada gerakan-gerakan pencak silat
silat
di
lingkungan
galombang tari
atau
bersumber
penganut aliran Naqsyabandiyah.
tradisional
Waktu melakukan sentakan atau
dilakukan dalam formasi melingkar
tekanan pada rongga perut untuk
oleh pemain-pemainnya, maka ada
menahan nafas, spontanitas keluar
benarnya jika randai dikatakan dari
kata hep… apabila nafas ditahan
kata handai atau randai, rantai , dan
kekuatan terhimpun dalam tubuh,
rayan-li-da-i, karena pada kesenian
waktu menghembuskan nafas sambil
tersebut terdapat unsur penceritaan
mengeluarkan
yang
kekuatan
yang
Minangkabau
bersifat
yang
kiasan
atau
terhimpun dalam tubuh terlontar
pengandaian yang disampaikan oleh
kata ta…. Selain itu dalam aliran
para pemain dalam bentuk dialog
silat
dan acting. Cerita yang disajikan
di
lingkungan
Naqsyabandiyah gerakannya
diberi
tarekat gerakan-
nama
sesuai
dalam
randai
pada
awalnya
mengutamakan cerita yang berisi
dengan konfigurasi kaligrafis Arab
tentang
pelajaran-pelajaraan
adat
tegak Alif, duduk Dhal, langkah Ba,
istiadat
Mianangkabau
yang 32
bermanfaat
untuk
publik,
bentuk
kesenian
yang
juga
penyampaian ajaran-ajaran tersebut
dinamakan randai yaitu randai Lu
dalam bentuk dialog
Ambek di Pariaman,dan randai Ilau
pada
penampilan
dan acting dekat
di Saning Bakar. Kedua kesenian
dengan pengertian dakwah dalam
tersebut tidak menampilkan cerita
Islam. Gerakan-gerakan galombang
dalam bentuk dialog dan akting,
yang dilakukan oleh para pemain
tetap hanya menyajikan gerakan-
randai dalam formasi melingkar
gerakan dalam formasi melingkar
dapat diinterprestasikan berbentuk
yang diiringi dengan nyanyian atau
lingkaran rantai.
dendang dan tepuk tangan. Oleh
sumber bahwa
randai
lain
secara
mengatakan
marfologis
susah
dipertanggungjawabkan perubahan kata
andai
dan
handai
yang
mendapat awalan ber dalam bahasa
sebab itu sifat pengandaian atau perumpamaan melalui dialog dan acting serta sifat dakwah dalam artian berbentuk ceramah jelas tidak ada dalam kesenian tersebut.
Indonesia menjadi berandai, sebab
W.J.S.
Poerwadarminta
dalam bahasa Minangkabau hanya
antara lain mengatakan kata randai
dikenal awalan ba. Apabila kata itu
mempunyai beberapa pengertian.
dihubungkan akan menjadi baandai
Pertama,
dan
artinya mengarung di air, di rumput,
bahandai
bukan
barandai.
randai
atau
merandai
Begitu pula apabila randai dikatakan
dan
berasal dari kata
rantai akan
bahasa Minangkabau sejenis tarian
memberi
yang dilakukan oleh beberapa orang
perubahan
berderet melengkung, bernyanyi dan
fonim /t/ menjadi/d/. lebih-lebih lagi
bertepuk tangan, sedangkan kata
jika randai dikatakan berasal dari
barandai dan randai kiasan terhadap
bahasa
bentuk
menyulitkan pertanggungjawaban
Arab
rayan-li-da-i
yang
sebagainya.
berangkai
Kedua,
randai
berturut-turut
dirasakan sangat jauh berbeda dari
1976: 797). Pengertian kata randai
kata
di
oleh W.J.S Poerwadarminta tidak
Minangkabau sebelum ada randai
ada hubungannya dengan kata andai,
yang berbentuk
handai
randai.
Selain
itu
teater telah ada
dan
riyan-li-da-i
yang 33
terdapat
dalam
randai
yang
dan
pembentukan
berbentuk
teater,
tetapi
lebih
Sumatera
menjurus
kepada
randai
yang
demikian
berbentuk
tarian.
Sehubungan
memberi
Esten
mendatang
menegaskan,
randai
Darwis sebelumnya
Barat. karena
di
Dikatakan teater
komedi
bangsawan Melayu tersebut telah
dengan pengertian tersebut Mursal mengutip
randai
pengaruh
dan
ilham
mampu terhadap
masyarakat Minangkabau Sumatera
adalah nama suatu bentuk seni tari
Barat
Minangkabau
gerakan-
vokabuler kesenian yang sudah ada
gerakannya seperti pencak silat,
menjadi suatu bentuk teater rakyat
dimainkan oleh beberapa orang
Minangkabau yang disebut randai.
yang
dalam formasi melingkar (1983: 112).
untuk
mengkomposisikan
Pembauran teater bangsawan Melayu dengan kesenian tradisional
Tampaknya karena randai
Minangkabau bisa terjadi karena ada
tari lebih dahulu
kecocokan dan kedekatan antara
tumbuh dari randai yang berbentuk
masing-masing kesenian tersebut,
teater, serta ikut memberi pengaruh
sehingga kesenian itu dengan cepat
terhadap
dan
yang berbentuk
pertumbuhan
randai
mudah
terpadu
tersebut (randai berbentuk teater),
berakulturasi
maka istilah atau penyebutan randai
1979:3). Young Yun Kim antara
terhadap
kemudian
lain mengatakan, kemiripan antara
dipakai juga untuk sebutan atau
budaya asli imigran dengan budaya
penamaan terhadap randai yang
pribumi
berbentuk teater.
terpenting dalam proses terjadinya
tari
randai,
B. Proses Pembentukan Randai Teater komedi bangsawan Melayu
yang
masuk
dan
berkembang di Sumatera Barat pada sekitar
tahun
1924
mempunyai
(Mursal
atau
merupakan
Esten,
faktor
akulturasi
(1990: 155). Dengan
demikian
selain teater bangsawan
Melayu
kesenian
rakyat
Minangkabau yang ada sebelumnya juga tidak kalah pentingnya dalam proses pembentukan teater randai.
peranan penting dalam kehadiran 34
Walaupun ungkapan plastis
Seni sastra dan silat yang ada sebelumnya penting
mempunyai
terhadap
peranan
pembentukan
sering
dipergunakan
percakapan
dalam
sehari-hari,
randai, malahan dapat dikatakan
bahasa
seni sastra dan silat Minangkabau
berbeda dari bahasa kesusasteraan.
adalah bibit yang menumbuhkan
Bahasa
kesenian randai. Oleh sebab itu
mempergunakan
untuk mengkaji proses pembentukan
yang praktis dan pendek, sedangkan
randai
bahasa kesusasteraan
dirasa
perlu
melakukan
percakapan
namun
sehari-hari
sehari-hari
cendrung
kalimat-kalimat
memakai
pengkajian terhadap keberadaan dan
kalimat-kalimat
panjang,
perkembangan
mengandung
anak
seni
dan
silat
banyak kalimat,
umumnya terdiri dari empat kata
tersebut. Seni sastra
Minangkabau
banyak
mengandung
plastis
yang
ungkapan
bersifat
kiasan,
sindiran, perumpamaan atau ibarat, pepatah-petitih,
dan
seperti
kalimat
Pengucapannya
pantun.
bagaikan
orang
berdendang atau bernyanyi A. A. Navis , 1984: 231). Dalam
sebagainya.
lingkungan
Semuanya itu dikategorikan kepada
masyarakat Minangkabau pantun
pribahasa.
percakapan
dipandang
masyarakat
komunikasi yang ampuh dan praktis,
Dalam
sehari-hari
sebagai
serta
berperan
mempergunakan ungkapan plastis
aspek
kehidupan
itu. Untuk mengatakan pasar yang
masalah
sepi misalnya dikatakan dapek kudo
seseorang
balari (dapat kuda berlari), kesulitan
pelajaran
untuk mengambil suatu keputusan dikatakan;
Minangkabau
bak
lazim
maelo
rambuik
media
dalam
berbagai
sosial.
pendidikan mamak dan
Dalam misalnya
memberikan
nasehat
kepada
kemenakannya
memakai
media
pantun,
juga
begitu
terhadap
rambut
sebagainya. Dalam upacara-upacara
tepung),
dan
pantun
juga
muda
tua
dalam tapuang (bagaikan menarik dalam
anak-anak
orang
dan
sebagainya (A. A. Navis. 1984:
adat
mempunyai
231).
peranan serta sering ditampilkan. 35
Malahan sebagian besar nilai-nilai
pengundang
adat
penampilan yang panjang ia bisa
istiadat
Minangkabau
menghendaki
terkandung atau diungkapkan dalam
memperpanjang
cerita
bentuk
beberapa
penampilannya,
pantun.
Keadaan
yang
malam
untuk
demikian memberi peluang terhadap
sebaliknya jika pengundang hanya
pertumbuhan
menyediakan waktu satu malam
dan
perkembangan
berbagai jenis pantun di lingkungan
saja,
masyarakat
memperpendek penampilan tanpa
Minangkabau
seperti
tukang
kaba
pantun pendidikan, pantun adat,
mengurangi
pantun tua, pantun muda, pantun
Kayam , 1984: 57).
suka,
pantun
duka,
dan
inti
juga
cerita
bisa
(Umar
lain
Oleh karena tukang kaba
sebagainya. Jenis-jenis pantun di
sering diundang masyarakat untuk
atas mempunyai andil yang kuat dalam
kontruksi
cerita
rakyat
mengadakan
pertunjukan
dalam
upacara-upacara tradisional rakyat,
Minangkabau yang disebut kaba,
maka
kadangkala
hanya
berperan, terpandang, dan popular
pantun
dalam lingkungan masyarakatnya.
merupakan
suatu
kaba
rangkaian
bercerita.
ia
menjadi
orang
yang
Kondisi ini mendorong keinginan
Sebelum ada randai yang
individu-individu lain untuk menjadi
dilakukan
tukang kaba, sehingga bermunculan
disebut
tukang-tukang kaba yang masing-
bakaba oleh tukang cerita kelana
masingnya berusaha dan berlomba
yang menampilkan kaba dari rumah
untuk
ke rumah dan dari satu kampung ke
Usaha mereka tersebut melahirkan
kampung lain. Penampilan kaba
versi-versi baru dalam penampilan
biasanya dilakukan dalam upacara-
kaba, jika pada mulanya kaba hanya
upacara tradisional seperti upacara
disajikan dalam bentuk monolog
sunatan, perkawinan, mendirikan
dan nyanyian, selanjutnya muncul
rumah gadang, dan sebagainya.
penampilan
Tukang kaba sangat luwes mengatur
bunyian-bunyian musik tradisional
waktu
seperti rebab , kecapi, dan juga
bercerita
sering
penampilan
kaba
yang
penampilannya,
apabila
mendapatkan
kaba
popularitas.
yang
disertai
36
Sehubungan
jentikan korek api sebagaimana penampilan
kaba
Anggun
Nan
keterangan
dengan
di
atas
Ratius
Tongga Magek Jabang yang disebut
mengatakan bahwa, pada tahun
basijobang di daerah Payakumbuh.
1930-an
Selain terjadi perkembangan penampilan kaba, silat suatu seni bela diri tradisional Minangkabau juga
mengalami
perkembangan
dalam bentuk penampilannya. Pada awalnya silat hanya khusus untuk ilmu bela diri yang mengadung unsur
gerakan-gerakan
serangan,
tangkisan, tangkap, dan gerakan melepaskan disebut
tangkap
dalam
Minangkabau tangkok,
atau
yang
istilah
persilatan
gayuang,
sambuik,
lapek.
Oleh
karena
penampilan permainan silat tidak mungkin
atau
tidak
bisa
dipertunjukan untuk khalayak ramai, maka untuk mengisi kebutuhan pertunjukan pengembangan
dilakukan gerakan-gerakan
silat dengan memberi variasi-variasi gerak yang tidak terlalu kentara ilmu bela
dirinya.
Perkembangan
itu
memunculkan bentuk kesenian baru yang disebut pencak silat, tari sewah, galombang , dan sebagainya.
pemerintah
menjalankan
Politik
Belanda kekekerasan
dalam pemerintahannya di Sumatera Barat
.
setiap
gerak-gerik
masyarakat selalu diawasi dengan ketat. Rentetannya mereka melarang kelompok
persilatan
kami
latihan,
karena
mengadakan
dikhawatirkan akan menyusahkan pemerintahannya. Untuk penganti latihan silat, kami melakukan latihan bunga-bunga silat, atau pencak silat yang tidak kentara seni bela dirinya. Latihan pencak silat itu dilakukan secara
bersama
dalam
posisi
lingkaran, tidak seperti bermain silat yang dilakukan secara dua orang secara
berlawanan.
permainan
Berhubung
tersebut
hanya
menampilkan bunga-bunga gerakan silat, maka nyaris tidak menuntut kosentrasi
yang tinggi
terhadap
pemainnya, pemain bisa melakukan gerakan-gerakan
dalam
santai
bernyanyi
sambil
keadaan dan
bertepuk tangan. Jenis permainan itu yang akhirnya berkembang menjadi tari randai. 37
Bersamaan
dengan
Melayu
tersebut,
maka
teater
perkembangan seni sastra dan silat
Bangsawan
Melayu
yang
Minangkabau
mempunyai
potensi
untuk
sebagaimana
dijelaskan sebelumnya tahun 1920-
mempopulerkan bahasa Melayu dan
an rombongan Bangsawan Melayu
rasa Kemelayuan menjadi sangat
mempertunjukan teater populernya
popular dan mendapat sambutan
di tempat orang-orang berbahasa
oleh masyarakat Nusantara (Yulianti
Melayu tinggal, seperti di jazirah
L. Parani, 1985: 372).
Malaya,
Singapura,
Kalimantan.
Sunda,
Sumatera, dan
Tidak
berbeda
dengan
Jawa
daerah-daerah lain di Nusantara, di
(James R. Brandon, 1984: 124).
Sumatera Barat teater Bangsawan
Pada masa itu juga terjadi proses
Melayu mendapat sambutan baik
pengentalan di Nusantara Indonesia
oleh
masyarakat
kota
Padang,
dalam berbagai aspek kehidupan
sehingga pada tahun 1920-an di kota
kebangsaan yang rupanya menjadi
tersebut telah terdapat dua buah
dasar yang lebih kongkrit baik
gedung
dalam bidang politik maupun dalam
bangsawan Melayu, yaitu gedung
bidang sosial budaya. Salah satu
komedi di jalan Thamrin dekan
gejalanya yang menonjol adalah
Grand Hotel sekarang, dan gedung
dengan lahirnya sumpah pemuda
di daerah
pada tanggal 28 Oktober 1928, yang
1986:21). Dari kota Padang teater
mengikrarkan tiga aspek persatuan
popular
kehidupan
yaitu,
berkembang ke sekolah-sekolah dan
persatuan berbangsa, bertanah air,
kota-kota lain di Sumatera Barat
dan berbahasa Indonesia. Bahasa
seperti ke sekolah Kweekschool
Melayu mempunyai andil yang kuat
yang lebih dikenal dengan sebutan
sebagai bahasa kesatuan Indonesia
sekolah Raja di Bukittinggi, sekolah
yang
kebangsaan
harus
dipopulerkan masyarakat dengan
dipakai
dan
pertunjukan
komedi
Pondok (Rusli Amran,
Bangsawan
Melayu
INS (Indonesia Nederland School)
oleh
segenap
di
Nusantara.
Sejalan
Bukittinggi,
bahasa
Payakumbuh, dan lain-lain. Dalam
kepopulerannya
Kayutanam,
dan
di
kota
Padangpanjang, 38
perkembangannya sekolah
dan
muncullah
di
sekolah-
Minangkabau karya Datuk Panduko
tersebut
Alam dari Koto Nan Gadang, yang
kota-kota
teater
yang
menyajikan cerita Talipuak Layua
menampilkan cerita rakyat atau
nan dandan. Diilhami oleh toneel
klasik Minangkabau. Sejalan dengan
klasik Minangkabau tersebut Jallut
perkembang tersebut istilah teater
dan kawan-kawan yaitu Datuk Ratih
juga diganti dengan sebutan Toneel
dan
yang
menyusun
diambil
Melayu
dari
bahasa
Datuk
Panduko kesenian
Bassa rakyat
Belanda.Toneel yang menampilkan
Minangkabau, kaba, pencak silat,
cerita klasik Minangkabau akhirnya
tari Sewah, tari gelombang,dan tari
dengan
randai menjadi kesenian randai yang
sebutan
Tonnel
klasik
Minangkabau.
berbentuk teater.
Dari lingkungan masyarakat perkotaan
Ratius salah seorang pemain
dan
sekolah-sekolah
pertama dalam randai Simarantang
klasik
Minangkabau
menyatakan bahwa randai yang
berkembang ke lingkungan rakyat
berbentuk teater pertama tumbuh di
biasa
daerah
toneel
di
desa-desa,
sehingga
Labuah
Basilang
sebelum tahun 1930-an di Koto Nan
Payakumbuh menampilkan cerita
Gadang
Basilang
Cindua Mato. Akan tetapi sebelum
Payakumbuh telah ada perkumpulan
berkembang kelompok randai itu
toneel klasik Minangkabau di bawah
telah bubar karena para pemainnya
pimpinan Datuk Panduiko Alam dan
banyak yang pindah ke nagari lain
Jalut.
atau pergi merantau. Pada tanggal 6
dan
Labuah
Tahun 1932 diadakan pasar malam
di
Payakumbuh
yang
diistilahkan Fanncy Fair. Pada acara tersebut
ditampilkan
kesenian seperti
rakyat tari,
sebagainya,
Minangkabau
kaba, serta
kesenian-
dan
Toneel
lain klasik
Juni 1935 berdiri kelompok Randai baru
di
Koto
Nan
Gadang
Payakumbuh menampilkan cerita Simarantang. Randai Simarantang tyang
akhirnya
berpengaruh
terhadap pertumbuhan randai di nagari-nagari
dalam
daerah
Sumatera Barat. 39
uraian
dikembangankan, tetapi tidak boleh
sebelumnya dapat dipahami bahwa
ditiadakan. Salah satu saja diantara
randai yang berbentuk teater rakyat
unsur pokok tersebut ditiadakan,
lahir dari proses perkembangan
maka akan lahir kesenian yang tak
kesenian
rakyat
dapat dikatakan kesenian randai
mendapat
lagi. Sehubungan dengan pendapat
ilham atau pengaruh dari teater
ini, maka konsep atau gagasan untuk
komedi bangsawan Melayu melalui
pengembangan
perantara
Tonnel
dilakukan dari pengembangan unsur
Minangkabau.
Pengaruh
komedi
pokok
terlihat
dengan
pengembangan
Berorientasi
pada
tradisional
Minangkabau
bangsawan
setelah
itu
munculnya
seni
klasik
peran
atau
randai,
randai
bisa
dan
unsur
juga
pendukung
lainnya.
penokohan dan pembabakan atau
Pengembangan cerita randai
pengadenganan
dalam
penyajian
dapat
kaba.
unsur
seni
itu
menyusun atau mengarap cerita
sebelumnya tidak dikenal dalam
baru. Agar tetap mengakar pada
khasanah
budaya
Kedua
kesenian
rakyat
Minangkabau. C. Konsep
dan
Pembicaraan tentang konsep pengembangan randai pada bagian ini hanya difokuskan pada konsep pengembangan kualitas. Para pakar randai telah menyepakati bahwa randai yang berbentuk taeter rakyat mempunyai
unsur
pokok yaitu ; cerita, dialog dan akting,
gurindam,
cerita
mengandung masyarakat
Pembinaan Randai.
galombangan.
Keempat unsur pokok tersebut boleh
dengan
Minangkabau,
hendaklah
Pengembangan
Minangkabau
dilakukan
nilai-nilai
baru
maka tersebut
nilai-nilai kehidupan Minangkabau.
kehidupan
Minangkabau
cara
pada
Baik
masyarakat masa
silam
maupun nilai-nilai masyarakat masa kini. Secara historis cerita randai tidak selalu bersumber kepada kaba, tetapi
ada
cerita
mengungkapkan
randai
yang
kejadian
atau
fenomena sosial seperti cerita randai Simarantang, Angkupalo Sitalang, Intan Sari Dewi dan lain sebagainya. Pada dasarnya cerita randai bisa 40
digarap atau disusun berdasarkan fenomena
kehidupan
masyarakat
Dek kanduang tolonglah dipikia Hati awak nak sanang pulo Kedua,
masa kini, sehingga masalah yang diungkapkan dalam cerita tersebut terasa baru dan segar (up to date ).
berbentuk
pantun
lepas, yaitu baris pertama dan baris kedua merupakan sampiran lepas, makna kata atau kalimatnya tidak
Ada tiga bentuk gaya sastra yang dipergunakan dalam naskah atau
cerita
randai.
oleh
yang sebagian
masyarakat “pantun tikam jajak”. Sastra yang bergaya pantun berkait mempunyai ciri; meskipun baris pertama dan baris kedua terlihat sebagai sampiran, namun ungkapan
relevan atau berhubungan dengan isi Selain itu
baris pertama
pada pantun berikut merupakan kelanjutan hubungannya
ungkapan dengan
isi
cerita.
Contoh: Anak urang kampuang Pariangan Pai ka balai pakan Simabua Nan kapulang harilah sanjo Jikok adiak sabana saying Tompangkan denai dalam sanggua Nak samo runduak jo kapalo Padi sijirak jiro jintan Padi sipulik elok katapuang Jikok itu tuan katokan Jo bulu mato tuan den baduang Ketiga,
tersebut mengandung makna yang
cerita.
dengan
Pertama,
berbentuk pantun berkait diistilahkan
berhubungan
atau
ada
ungkapan
sastra pada baris keempat dalam pantun sebelumnya. Contoh: Oi nan kanduang gadih nan jombang Kanduang kamarilah malah dahulu Dek denai ada nan takalang Ka Upiak kato lai tatuju Kato surang dibuleki Kato basamo dipaijokan Kilek jopatuih lah barapi-rapi Tandonyo harilai kaujan Kok bumi angan manarimo aia Hujan ka langik kajatuahnyo
tidak
berbentuk
pantun, tetapi berbentuk rangkaian kata
yang
mengandung
makna
tertentu. Gaya ini tidak terikat dengan
ketentuan
pantun
yang
bersajakan A-B A-B atau A-A bagaikan syair. Contoh: Diak kanduang gadih nan jombang, lah padek denai dek mancari, hilia kampuang mudiak kampuang, adiak nan indak ado basuo. Bagageh denai datang ka mari, ruponyo adiak ado di siko. Nak aia pincuran tabik, nak ulam pucuak manjulai. Tuan kanduang nyanyo denai, apokoh niak jo singajo, mangko tuan mancari denai. Nan salariuk salamo nangko, jankan badan ka basuo, taangan sajo lai indak. 41
Penggarapan
gurindam
randai. Untuk menjaga keaslian
perlu
maka
telah
ada
nuansa
ketradisiannya.
kesenian randai sebagai teater rakyat Minangkabau,
dipertahankan
Pada awalnya pendendang atau pembawa gurindam randai
ketetapan berdasarkan kesepakatan
dilakukan
oleh
bersama pada Sarasehan randai
berpakaian
dan
tahun 1972 bahwa ada tiga irama
perempuan.
dendang yang harus dilakukan oleh
pendendang
setiap
laki-laki
yang
bergaya
seperti
Apabila atau
ada pembawa
kelompok
randai
yaitu;
gurindam laki-laki mereka akan
dendang
Dayang
Daini
untuk
melakukannya
gurindam
persembahan,
Simarantang legaran
untuk
pertama,
dendang gurindam
dan
dendang
sambil
bergerak
dalam posisi lingkaran. Dewasa ini telah
muncul
pendendang
atau
pembawa gurindam laki-laki yang
Simarantang Tinggi atau dendang
hanya khusus sebagai pengurindam
Palayaran untuk bagian penutup.
yang berpakaian laki-laki. Dalam
Selain
dari
tiga
irama
penampilan randai penggurindam
dendang tersebut di atas gurindam
tersebut
bisa mempergunakan berbagai irama
gurindam sambil bergerak dalam
dendang yang ada di lingkungan
posisi
masyarakat
mengambil
tradisional
tidak lagi membawakan
lingkaran, posisi
tetapi
mereka
di
tengah
dendang
lingkaran. Alternatif perkembangan
tersebut diambilkan dari dendang
tersebut terasa rugi dari segi aspek
saluang/rebab,
salawat
estetika, karena pendendang laki-
dulang, dendang kesenian indang,
laki yang berpakaian laki-laki (sama
dendang kesenian dikie, dan lain
dengan pakaian pemain galombang)
sebagainya. Dendang tersebut juga
yang mengambil posisi di tengah
bisa
aspek
lingkaran
akan
menjadi
tempo dan melodi jika diperlukan
menonjol
dalam
penampilannya,
oleh cerita randai tertentu. Akan
sebab ia tertutup oleh pemain
tetapi dalam pengembangan tersebut
galombang
Minangkabau,
apakah
dendang
dikembangkan
dari
yang juga
tidak
memakai
pakaian yang sama. Sebaiknya jika 42
memang
pendendang
Dialog dan akting randai
atau
pembawa gurindam laki-laki harus
pada
dilakukan, maka perlu direncanakan
kespesifikan. Chairul Harun antara
disain atau model pakaian khusus
lain mengatakan akting permainan
yang memungkinkan penggurindam
randai adalah berbentuk balabeh
tersebut menjadi menonjol, karena
silat. Gerak akting tersebut serasi
peranan
dalam
dengan gaya dialog randai yang
termasuk
bersumber pada gaya berpantun atau
gurindam
penyampaian
cerita
Pengarapan
gelombang
randai. Akhir-akhir ini penggarapan galombang randai menjadi perhatian menonjol
oleh
grup-grup
randai di Sumatera Barat, hanya saja amat
disayangkan
pengarapan
gelombang tersebut terfokus pada pengarapan
tapuak
sementara
pengarapan
galembong, gerak
gelombang menjadi terabaikan. Jika ada dilakukan pengarapan gerak gelombang cendrung
baru,
mempunyai
berpasambahan. Dewasa ini gaya
penting atau dominan.
yang
awalnya
tetapi
menampilkan
sangat gerakan-
gerakan joged. Penggarapan gerak
dialog dan akting kurang mendapat perhatian oleh pelatih-pelatih cerita randai.
Fenomenanya
terlihat
dengan munculnya berbagai gaya dialog
dan
akting
yang
tidak
bersumber pada gaya berpantun atau babalabeh
silat
seperti
yang
dikatakan Khairul Harun. Malahan antara satu orang pemain dengan pemain
lainnya
dalam
satu
kelompok randai sering dijumpai gaya dialog dan akting yang tidak sama dan tidak serasi. III. PENUTUP
gelombang yang bersumber pada
Banyak
kemungkinan-
gerak pencak silat akhir-akhir ini
kemungkinan yang dapat dilakukan
menjadi terabaikan. Padahal gerakan
untuk pengembangan randai sebagai
yang bergaya gerak pencak silat
teater
merupakan kekuatan, kespesifikan,
Permasalahanya
dan keunikan dari gerak gelombang
didudukan adalah tentang persepsi
kesenian randai sebagai teater rakyat
pengembangan
rakyat
Minangkabau. yang
:
apa
perlu
itu
Minangkabau. 43
kenapa
lemahnya aktifitas lembaga adat
dikembangankan, bagaimana bentuk
amat tergantung kepada kuat dan
pengembangan,
lemahnya
pengembangan,
untuk
apa
pimpinan
adat
dikembangankan. Kesadaran yang
(Penghulu). Dalam hal ini peranan
tulus
Penghulu atau Ninik Mamak sangat
terhadap
permasalahan-
permasalahan ini tidak mustahil
menentukan.
akan menentukan sikap atau konsep
pembinaan
untuk
umumnya,
melakukan
pengembangan
khususnya
kearah yang positif. Upaya pengembangan suatu bentuk kesenian tidak akan berarti tanpa disertai upaya pembinaannya. Pembinaan
terhadap
Dengan kesenian
demikian tradisional
kesenian tergantung
randai kepada
kearifan dan kebijaksanaan para Ninik Mamak sebagai pimpinan lembaga adat.
kesenian
tradisional Minangkabau khususnya kesenian
randai
tertumpu
pada
masyarakat tradisional itu sendiri, karena
kesenian
tradisional
ditumbuhkan, dihidupi, digunakan, oleh masyarakat tradisionalnya. Jika masyarakat tradisional tidak mau menghidupi,
mempergunakan
kesenian tradisional, maka mustahil kesenian itu akan bisa tetap lestari. Kesadaran
untuk
mempergunakan
selalu kesenian
tradisional untuk upacara-upacara tradisional, merupakan kesegaran terhadap tradisional.
kehidupan Aktifitas
kesenian upacara
tradisional sangat tergantung kepada kekuatan lembaga adat. Kuat dan 44
KEPUSTAKAAN A.Damhoeri, 1975. “Cara Pementasan Randai Dilihat Sebagai Performing Art”.Padang:Kertas Padang:Kertas Kerja Sarasehan Randai Ke I se- Sumatera Barat. A.Kasim Achmad, et al., Ungkapan Beberapa Kesenian: Teater, Wayang, dan Tari. Jakarta: Direktorat Kesenian, Proyek Pengembangan Kesenian. Brandom, James R. 1984. Seni Pertunjukan di Asia Tenggara. Terj. Soedarsono. Yogyakarta: Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Chairul
Harun,1991/1992.Kesenian Randai Di Minangkabau. Jakarta:Proyek Pembinaan Media Kebudayaan.
Edi Sedyawati, 1981. Pertumbuhan Seni Pertunjukan. Jakarta: Sinar Harapan.
Jamil Bakar, et al., 1981. Sastra Lisan Minangkabau. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Mohd. Anis MD Nor, 1986. Randai Dance of Minangkabau Sumatra With Labanatation Scores. Kuala Lumpur: Departement of Publication University of Malaya.
Mursal esten, 1979. “Eksistensi Randai Sebagai Teater Rakyat: Suatu Proses Perkembangan”. Payakumbuh: Makalah disampaikan pada Sarasehan Randai Ke II BKKNI Sumatera Barat. Zulkifli, 1993. “Randai Sebagai Teater Rakyat Minangkabau Di Sumatera Barat: Dalam Dimensi Sosial Budaya”. Tesis S2 Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
45