Blog Sebagai Alternatif Wahana Pengembangan Kepribadian dan Peningkatan Motivasi Oleh : Adi Nugroho O
Pendahuluan Internet,
tidaklah
dipungkiri merupakan
salah
satu indikator mutakhir
perkembangan teknologi informasi di dunia. Internet telah mengubah wajah dunia menjadi semakin dinamis dan mengglobal. Di balik semua itu, sesungguhnya dunia cyber, didalamnya bersanding segala hal: terdapat segala rupa bentuk kebaikan dimana pada saat yang bersamaan dibarengi dengan kemunculan bentukbentuk kejahatan, sulit untuk dibedakan mana yang benar dan mana yang bohong, karena semua bebas berkeliaran didalamnya. Kebebasan menjadi instrumen bagi cyber-violence; ketiadaan identitas menjadi wahana bagi cyber-porn; kekuasaan untuk mengontrol menjadi wahana bagi cyber-crime, ketiadaan hukum menjadi wahana bagi cyber-anarchy [Yasraf Amir Piliang, 2000]. Bagaimanapun juga, pada dasarnya dunia cyber bersifat netral. Ia akan berubah fungsi menjadi wahana kebaikan ataukah kejahatan tergantung dari pemakainya dengan nilai-nilai yang diyakininya. Dalam dunia cyber, banyak didapati pola-pola hubungan sosial antara para pengguna internet. Hal ini dapat dilihat dari maraknya layanan-layanan yang menyediakan fasilitas yang memungkinkan seluruh orang didunia dapat saling berkomunikasi. Ada email, mailing list, forum, friendster, instant messenger, blog, dan lain-lain. Diantara hal-hal tersebut, blog merupakan sebuah fenomena yang unik untuk dicermati. Istilah blog berasal dari kata weblog, yang pertama kali diperkenalkan oleh Jorn Berger pada tahun 1997, awalnya merupakan suatu bentuk situs pribadi yang berisi kumpulan link-link ke situs-situs lain di internet yang dianggap menarik dan diperbaharui setiap harinya. Lama kelamaan, blog mulai berkembang menjadi sebuah situs yang tidak sekadar berisi link-link situs lain saja, namun disertai
1
komentar singkat oleh sang pemilik terkait topik yang dianggapnya menarik yang didapatkannya pada situs-situs yang dilink-nya. Selanjutnya, pengguna internet yang berkunjung kepada pemilik blog tadi difasilitasi dengan memberikan komentar balik atas komentar pemilik blog sebelumnya. Hingga akhirnya, bentuk blog semakin berkembang seperti yang terlihat sekarang, dimana blog menjadi tempat penuangan ide-ide pribadi seseorang, curhat, cerita-cerita, puisi-puisi, dan sebagainya yang ditulis secara bebas oleh pemilik blog tanpa khawatir akan disensor oleh siapapun. Bahkan, blog juga dapat digunakan sebagai sarana informasi alternatif yang sangat cepat dengan sudut pandang berbeda terkait suatu kejadian yang terjadi di dunia.
Blog menjadi sangat berkembang
sejak tahun 1999 setelah perusahaan Pyra
meluncurkan sebuah engine yaitu http://www.blogger.com, dimana situs tersebut menawarkan banyak kemudahan untuk pembuatan blog lantaran template-nya telah disediakan dan mudah digunakan bagi kalangan yang cukup awam tentang bahasa HTML. Seiring itu, mulailah bermunculan perusahaan-perusahaan lain yang juga menawarkan blog secara) gratis. Juga bermunculanlah aksesorisaksesoris untuk mempercantik blog seseorang dan membuatnya lebih interaktif. Misalnya saja dengan adanya shoutbox (kotak untuk saling bertegur sapa dan berbicara singkat), hit counter, jam dan banyak aksesoris lainnya, selain juga desain yang sangat variatif dan apik.
Belakangan, blog lebih kerap dikenal publik sebagai online diary, karena mirip catatan harian yang tersusun rapi berdasarkan penanggalan dengan curahancurahan perasaan atau pemikiran dari si pemilik blog, yang biasa disebut blogger.
Telaah Blog Pada dasarnya, ada tiga unsur menarik yang dapat dicermati sehubungan dengan pengaruh blog terhadap diri seseorang. Unsur pertama yang paling penting ialah isi dari blog. Bisa dikatakan bahwa isi tersebut adalah dalam format cerita, apakah itu dalam bentuk analitis, puisi-puisi, humor-humor, dan sebagainya. Tiap blogger
2
akan saling membaca blog satu sama lain. Interaksi dalam konteks membaca blog orang lain inilah diduga berpengaruh besar terhadap pengembangan kepribadian dan peningkatan motivasi. Unsur kedua terkait dengan pribadi yang bersangkutan dalam hubungannya dengan hal-hal yang dituliskan pada blognya. Hal ini penting untuk melihat sejauh mana efek terhadap pribadi mereka ketika tidak menuangkan apa yang dipikirkannya melalui blog dan setelah menungkannya. Termasuk komentarkomentar yang masuk terkait dengan posting tulisan pada blognya tersebut. Sedangkan unsur ketiga ialah lingkungan dan sistem yang bekerja sesama blogger. Ada sebuah kecenderungan otomatis bahwa jalinan sesama blogger mengakibatkan sedemikian rupa seperti sebuah konvensi tak sadar yang menyebabkan mereka relatif saling percaya satu dengan yang lain tanpa perlu merasa berbohong. Dan sistem tersebut juga cenderung secara otomatis mengecilkan peluang-peluang berbohong, yang sama sekali berbeda dengan domain lain dalam hubungan sosial pada dunia cyber. Lama-kelamaan )
terbentuklah suatu iklim komunitas. Pola-pola pengaruh lingkungan dalam kerangka komunitas inilah, melalui serangkaian proses komunikasi via cyber maupun penguatan di darat, dapat menyebabkan perubahan-perubahan pada kepribadian dan motivasi seorang blogger.
Tinjauan Pustaka Pembahasan ini akan menggunakan beberapa teori-teori psikologi yang sudah ada dan dipadukan dengan kerangka ajaran Islam. Keduanya akan digunakan untuk dapat menjelaskan fenomena blogger secara baik. Alfred Adler berpendapat bahwa di dalam diri manusia terdapat dua dorongan pokok yang mendorong serta melatarbelakangi segala tingkah lakunya, yaitu: dorongan kemasyarakatan, yang berfungsi mendorong manusia bertindak yang mengabdi kepada masyarakat, dan satu lagi ialah dorongan keakuan, yang
3
mendorong manusia bertindak yang mengabdi kepada aku sendiri. Konsep awal ini kemudian berkembang dengan konsep superioritas, yaitu sebuah keadaan subyektif atau pengalaman atau perasaan yang cukup berharga. Jalan terbentuknya dorongan superioritas tersebut sangat erat hubungannya dengan konsep rendah diri dan kompensasi. Rendah diri menurut Adler pengertiannya ialah: mencakup segala rasa kurang berharga yang timbul karena ketidakmampuan psikologis atau sosial yang dirasa secara subyektif, ataupun karena keadaan jasmani yang kurang sempurna. Rasa rendah diri inilah, dalam keadaan normal, merupakan pendorong kearah kemajuan dan kesempurnaan (superior). Pencapaian ke arah sana, ialah dengan mengkompensasikan inferioritas yang dimiliki dengan hal-hal yang membuatnya maju dan berkembang. Pada mulanya Adler hanya mementingkan dorongan keakuan, namun kemudian ia memperluasnya yang mencakup juga dorongan kemasyarakatan. Bentuk konkret dorongan ini dapt berwujud kooperasi, hubungan sosial, hubungan natar pribadi, )
atau mengikatkan diri dengan kelompok. Tentang gaya hidup, adler berpendapat bahwa hal tersebut ditentukan oleh inferioritas yang khusus. Artinya, gaya hidup itu adalah suatu bentuk kompensasi terhadap kekurang sempurnaan tertentu. Terkait dengan belajar, menurut Gardner Murphy proses belajar terjadi karena adanya interaksi antara organisme yang dasarnya bersifat individual dengan lingkungan khusus tertentu. Hasil dari interaksi tersbut akan terbentuk koneksikoneksi antara kebutuhan-kebutuhan dan respon-respon, antara tegangan dan tingkah laku yang mengubah tegangan tersebut. Proses yang membentuknya dapat terjadi karena dua macam: Kanalisasi dan pensyaratan. Sementara itu, Dollard dan Miller berpendapat bahwa ada empat unsur konseptual yang penting dalam proses belajar, yakni dorongan, isyarat, respon, dan perkuatan (reinforcement). Sementara itu, dalam konteks pengaruh lingkungan, Nabi Muhammad bersabda: ‘Tidak ada seorang bayi pun kecuali dia terlahir berdasarkan fithrah. Lantas kedua orangtuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nashrani, maupun Majusi.
4
Sebagaimana binatang yang melahirkan seekor anak dengan sempurna, apakah kalian rasa ada cacat pada anak binatang tersebut?’ [HR. Bukhari-Muslim] Kemudian, Rasulullah juga bersabda terkait pengaruh kawan: ‘Sesungguhnya perumpamaan rekan yang shalih dan rekan yang buruk itu ibarat penjual minyak wangi dan pandai besi. Penjual minyak wangi biasa jadi akan memberimu minyak darinya, atau kamu akan mendapati aroma wangi darinya. Sementara pandai besi, maka bisa jadi dia akan membakar busanamu (ketika sedang meniup api) atau kamu akan menjumpai aroma tidak sedap darinya’ Selain itu, Rasulullah juga bersabda: ‘[Keyakinan] seseorang itu sesuai dengan agama rekannya. Oleh karena itu [apabila] salah seorang dari kalian [ingin mengetahui lebih dalam mengenai seseorang], hendaklah dia melihat siapa yang menjadi rekan tersebut” Dr. Muhammad ‘Utsman Najati merangkum dari berbagai tokoh terkait indikator kesehatan mental adalah sebagai berikut: Dimensi spiritual, dimensi psikologis, dimensi sosial, dan dimensi biologis. Pada dimensi psikologis disebutkan contohcontohnya: kejujuran, terbebas dari rasa dengki, iri, benci, percaya diri, mampu )
menanggung kegagalan dan rasa gelisah, menjauhi hal-hal yang menyakiti jiwa, memiliki keseimbangan emosional, lapang dada, mudah menerima kenyataan hidup, mampu mengendalikan, mengekang hawa nafsu, dan tidak terlalu ambisi.
Blog dan Pengembangan Kepribadian Sejauh ini, orang-orang yang aktif dalam hubungan sosial pada dunia cyber, diduga adalah orang-orang yang pada umumnya memiliki kepribadian introvert dalam dunia nyata. Kekakuan dan keterbatasan pergaulan menyebabkan orangorang tersebut mencari sebuah bentuk baru pelarian diri yang tidak perlu malumalu. Ini karena dunia cyber sarat akan topeng. Siapapun bisa menjadi apapun!. Sehingga, dunia cyber yang samar, dapat membuatnya menjadi sebaliknya: sangat ekstrovert, sangat aktif, dan agresif. Misalnya dalam dunia chatting: seseorang lelaki yang sangat pendiam dan pemalu terhadap perempuan dalam dunia nyata, tiba-tiba berubah menjadi perayu ulung dan teman bercanda yang tiada habis
5
dalam dunia cyber. Tentu saja semuanya dilakukan dengan menggunakan pola artifisial: nickname yang tidak dikenal dan tidak jarang berbohong dalam memperkenalkan diri. Dengan kata lain, dunia cyber dijadikan semacam pelampiasan atas kegagalannya berinteraksi sosial pada dunia nyata. Pengamatan yang saya lakukan terkait dengan domain chatting pada komunitas chatter via software MIRC pada server DALnet besar kemungkinan sesuai dengan praduga tersebut. Akan tetapi, dugaan itu untuk sementara tidaklah benar ketika memasuki domain blog. Penelitian deskriptif pendahuluan yang ada [Adi Nugroho, 2004], meminjam istilah
McClelland,
menunjukkan
bahwa
kebanyakan
blogger
memiliki
kecenderungan need of affiliation yang tinggi. Hal tersebut dapat dilihat dari pengakuan para blogger yang dalam kesehariannya didunia nyata adalah orangorang yang terindikasi memiliki pergaulan bagus. Spesifiknya, dapat ditunjukkan dengan aktivitas mereka yang beragam: pada organisasi, aktif angkat bicara di forum, suka kumpul-kumpul, merasa lancar-lancar saja ketika harus berbicara di )
hadapan publik, dan merasa biasa-biasa saja ketika bercakap-cakap dengan lawan jenisnya. Dan ternyata, pada dunia cyber, aktivitas utama mereka selain blogger lebih banyak dihabiskan untuk melakukan hubungan sosial. Bagaimanapun, hasil penelitian diatas masih perlu ditelaah ulang agar didapati kejelasan yang lebih baik. Sehingga, kecenderungan umum para blogger di dunia nyata paling tidak masih dapat dipilah menjadi dua: kelompok yang satu ialah yang memiliki need of affiliation yang tinggi, sedangkan kelompok yang lain adalah orang-orang introvert yang kurang cakap dalam membina hubungan pertemanan di dunia nyata. Pada kelompok pertama, unsur telaah pertama terkait dengan cerita, lebih merupakan sebuah ekspresi lumrah yang tidak luar biasa. Kecenderungan tipikal orang-orang pada kelompok pertama ini adalah memiliki kepribadian Sanguinis populer [Littauer, 1992] yang ingin memunculkan diri. Adapun pada unsur kedua terkait dengan apa-apa yang telah dituliskannya adalah cenderung mengalir dan tanpa ragu-ragu, persis ketika mereka berbicara kepada orang lain dengan lancar
6
and mengalir pada dunia nyata. Kedua unsur diatas bukannya tidak penting bagi mereka, namun saya melihat kecenderungan pengaruh besar bagi perubahan kepribadian mereka adalah pada unsur ketiga, yaitu terkait lingkungan dan sistem komunitas blogger. Hal ini amatlah wajar mengingat motivasi berteman, mencari affiliasi dan relasi jauh lebih kuat dibandingkan hal yag lain [Nugroho, 2004]. Merujuk kepada pendapat Adler, superioritas yang dibentuk dari dorongan keakuan pada kelompok pertama ini tidak mengarah kepada isi tulisan (cerita), namun lebih karena inferioritasnya terkait dengan rasa sedikitnya jumlah teman yang ada, meski sebetulnya sudah sangat banyak dalam pengertian objektif umum. Dengan kata lain, dorongan kemasyarakatan akan lebih terlihat menonjol dengan gaya hidup menjadi blogger sebagai sebuah tren yang membuatnya mengokohkan diri pada akhirnya bahwa ‘aku hebat karena banyak memiliki kenalan cyberfriends’ Kemudian pada kelompok kedua yang merupakan blogger introvert di dunia nyata, ketiga unsur telaah blog merupakan hal yang porsi pentingya sama. Yang )
membedakan dengan kelompok pertama, bahwa pada kelompok kedua, inferioritas yang dikompensaikan dengan aktivitasnya sebagai blogger ialah terkait dengan rasa rendah diri, kekakuan hubungan sosial, dan sikap introvert mereka pada dunia nyata. Terkait unsur pertama, cerita-cerita akan membekas lebih kuat dibandingkan dengan kelompok pertama. Hal ini karena kelompok introvert memiliki kecenderungan tidak untuk sekadar semangat mencari kawan saja. Lantas, mereka cenderung membaca posting pada blog lebih banyak dibandingkan kelompok pertama. Ini karena rasa penasaran yang lebih mengingat pada dunia nyata polapola komunikasi intensif relatif tidak pernah terjadi, sehingga mereka tidak banyak mengenali lebih jauh tentang orang lain. Maka, ketika ruang-ruang kesempatan terbuka, mereka tidak ingin mensia-siakan. Namun, bukan berarti kemudian bahwa kecenderungan kelompok pertama adalah bersifat yang sebaliknya.
7
Allah Swt berfirman: ‘Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal’ (QS:Yusuuf:111). Ayat tersebut secara global menggambarkan betapa kekuatan cerita dapat mengubah kepribadian
seseorang.
Rasulullah
SAW
dalam
banyak
kesempatan
menyampaikan pengajaran-pengajaran melalui cerita. Kisah seribu satu malam, menceritakan akan kekuatan cerita yang sanggup untuk mengubah kepribadian sang raja yang traumatik dengan permaisurinya dan membunuh istri-istrinya kemudian setelah malam pertama, menjadi berkepribadian lembut dan berhenti untuk membunuh istrinya lagi. Begitu pula ketika zaman kolonial di Aceh, kekuatan hikayat perang sabil sanggup untuk membangkitkan semangat berjuang rakyat Aceh melawan Belanda, dan mengubah kepribadian-kepribadian lesu menjadi kepribadian yang kuat. Ust. Aam Amirudin dalam Tafsir al-Qur’an Kontemporer, mengatakan bahwa para ahli membagi Al-Qur’an menjadi tiga bagian, pertama ialah Al-Aqaid (aqidah dan ketuhanan), kedua ialah Asy-Syara’i (yang berkaitan dengan hukum dan peribatan), dan yang ketiga ialah Al-Qoshoh (cerita-cerita tentang orang sholah, ) para nabi, kaum-kaum durhaka, dst). Allah berfirman: ‘Dan Kami turunkan dari al-qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zhalim selain kerugian’ (QS: Al-Israa:82). Sedemikian dahsyatnya efek dari cerita dalam Al-Qur’an, sehingga bisa menjadi obat bagi manusia. Demikian pula, cerita-cerita dan tulisan-tulisan pada blog yang sangat variatif, sedikit banyak akan mempengaruhi kepribadian seseorang diharapkan menjadi lebih baik. Terkait unsur kedua, kelompok kedua yang introvert ini dapatlah dikatakan sedang mencoba membuka diri terhadap orang lain melalui tulisan. Mereka seakan mencari umpan balik dari orang lain. Proses penuangan apa yang mereka pikirkan menjadi tulisan secara khusus telah membantu mereka merasa lebih lega tanpa beban. Dan ketika kemudian tulisannya banyak dikomentari oleh blogger yang lain, secara perlahan terdapat perubahan terkait kepribadiannya yang
8
awalnya cenderung introvert yang agak sensitif, menjadi cenderung lebih terbuka dan toleran. Merujuk kepada Murphy, hal tersebut berarti bahwa tulisan yang dikeluarkan pada blog merupakan sebuah kebutuhan-kebutuhan yang bertindak sebagai stimulus, yang kemudian berharap mendapatkan respon dari blogger lain untuk kemudian dilakukan proses feedback untuk berarah kepada hal tertentu, yang pada taraf pengulangan tertentu akan terjadi penguatan dan membentuk kepribadian baru. Dalam perspektif Dollard dan Miller, hal tersebut berarti bahwa menuliskan postingan pada blog adalah gabungan antara dorongan dan isyarat yang kemudian membutuhkan respon dari blogger lainnnya. Selanjutnya ketika terbentuk pengulangan-pengulangan yang mensistem dalam taraf tertentu, maka akan terjadi perkuatan yang diharapkan ada hal baru yang didapat dan dapat mengubah kepribadinnya. Dalam bahasa islam, disanalah arti penting dari saling nasehat-menasehati (saling memberikan masukan dan respon). Allah Swt berfirman: )
‘Demi Masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehatmenasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat-menasehati supaya menetapi kesabaran.’ (QS: Al-Ashr:1-3) Unsur pertama dan kedua yang lebih berorientasi keakuan, masing masing secara bersamaan membentuk sistem yang merujuk kepada dorongan kemasyarakatan untuk membentuk semacam komunitas. Sistem yang terbentuk secara otomatis dalam komunitas inilah menjadi lingkungan yang berpengaruh terhadap kepribadian blogger untuk dapat berubah. Pada kontkes kelompok blogger introvert, lingkungan baru yang tercipta itu merupakan sebuah unsur benturan radikal terhadap kepribadiannya di dunia nyata. Hal ini karena dalam lingkungan komunitas tersebut, mereka terpaksa atau dipaksa, ataupun secara sukarela terlibat dalam pembicaraan-pembicaraan mengalir via fasilitas chatting, diskusi-diskusi dalam conference, mailing list, dan
9
seterusnya, yang mengharuskannya lambat laun semakin mahir dalam berkomunikasi dan terbuka dengan orang lain. Dengan kata lain, unsur ketiga ini dapat dikatakan sebagai ajang latihan pengubahan kepribadian introvert yang miskin akan komunikasi dan penuh dengan kesepian, yang berubah menjadi kepribadian yang terbuka dan komunikatif. Hal tersebut akan sangat efektif ketika kemudian beraktivitas dan membangun relasi di dunia nyata, meski belum tentu bisa, mengingat domain dunia nyata dengan dunia maya amatlah berbeda. Sehingga,
alih-alih
ingin melakukan sebuah fungsi terapi pengubahan
kepribadian, justru malah meneguhkan dua kepribadian yang berbeda pada dua dunia yang berbeda. Itulah mengapa Rasulullah mengumpakannya dengan penjual minyak wangi dan pandai besi, untuk menggambarkan sedemikian kuatnya pengaruh lingkungan terhadap kepribadian seseorang. Salah satu poin dari unsur ketiga yang juga memegang peranan penting dalam memberikan penguatan-penguatan kepribadian ialah adanya kopi darat, yaitu )
ajang bertemu langsung sesama blogger pada dunia nyata. Asumsi sebagian kalangan menyebutkan bahwa pola-pola kuatnya hubungan antara satu orang dengan orang lain dalam dunia cyber ditentukan dari interaksinya yang dihabiskan pada dunia cyber. Akan tetapi, setengah responden penelitian yang melakukan kopi darat (bertemu di dunia nyata dengan kawan blogger yang lain), merasa bahwa pertemuannya di dunia nyata semakin mempererat ikatan antar mereka. Selain itu, komunitas-komunitas blogger yang terbentuk, umumnya melakukan kopi darat -baik lokal, regional, maupun nasional- secara rutin. Adapun aktivitas yang dilakukan ketika kopi darat tersebut antara lain ialah diskusi tentang perkembangan dan eksistensi komunitas mereka, having fun (games, bercanda, refreshing, dsb), hingga membicarakan aktivitas sosial sebagai salah satu bentuk kegiatan riil komunitas untuk masyarakat luas. Hal ini menunjukkan bahwa, wahana pertemuan di darat tetap memegang peran yang signifikan dalam memperkokoh hubungan, baik antar pribadi, dalam komunitas, maupun antar komunitas. Juga dapat menunjukkan bahwa fungsi blog
10
tidak hanya sebagai salah satu alternatif pengembangan diri, namun juga sebagai fungsi hiburan (having fun).
Dalam perspektif Adler, hal diatas cukup sesuai dengan teorinya: mula-mula manusia dianggap didorong oleh dorongan untuk mengejar kekuatan dan kekuasaan sebagai pencapaian kompensasi bagi rasa rendah dirinya, yang kemudian manusia didorong oleh dorongan kemasyarakatan yang dibawa sejak lahir yang menyebabkannya menempatkan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi.
Beberapa komunitas blogger, misalnya Indonesian Moslem Blogger (IMB) telah melakukan kegiatan-kegiatan sosial di dunia nyata untuk membantu masyarakat dengan finansial swadaya dari anggota. Begitu pula dengan komunitas-komunitas yang lain, yang rela berkumpul dan menyumbang untuk hidupnya komunitas yang diikuti. Di sisi lain, efek kopi darat dapat )dilihat dalam dua bentuk: Jika kemudian melahirkan kegiatan-kegiatan bersama yang aktif dalam dunia nyata, maka hal tersebut dapat mengubah kepribadian seorang blogger yang barangkali sebelumnya tidak cukup dinamis, menjadi seorang pribadi yang dinamis dan aktif. Akan tetapi, jika kemudian hanya memunculkan nuansa-nuansa having fun atau refreshing, maka dari sana dapatlah dilihat bahwa blog juga pada akhirnya dapat menjadi sarana pelepas lelah akibat aktivitas yang penat dalam keseharian.
Blog dan Peningkatan Motivasi Masih berdasarkan penelitian Adi Nugroho, keseluruhan responden yang diteliti menyatakan bahwa mereka mendapatkan hal-hal positif setelah menjadi blogger dan menjalankan aktivitasnya. Separuh dari mereka menyebutkan hal-hal positif tersebut yaitu meningkatakan gairah hidup, lebih disiplin, lebih prestatif ekspresif dan inspiratif, menambah wawasan, lega bisa berbagi, dan meningkatkan
11
kemampuan serta produktifitas menulis. Sementara hampir separuhnya lagi terkait dengan terciptanya hubungan persahabatan yang erat antar mereka, yang menunjukkan terdapat adanya peningkatan pola-pola komunikasi yang efektif yang menyebabkan terjadinya keeratan. Dengan demikian, terdapat suatu fenomena dimana blog dapat berkontribusi secara positif bagi para pemakainya. Secara umum, dapatlah dikatakan bahwa blog telah berhasil membangun motivasi para blogger untuk melakukan kualitas hidup yang lebih baik. Motivasi-motivasi tersebut berhubungan dengan hal-hal berikut: 1. Peningkatan kemampuan menulis. Meskipun sebanyak 74,39 % blogger adalah orang yang biasa menulis sebelumnya (baik pada buku harian atau tidak), tetap saja mereka merasa harus lebih meningkatkan kualitas dan kemampuan menulisnya. Tulisan-tulisan sebelum menjadi blogger cenderung masuk pada wilayah privat dan dengan gaya bahasa bebas. Akan tetapi, ketika tulisan tersebut bertransformasi memasuki wilayah publik, terdapat suatu )
keinginan yang lebih untuk membaguskan kualitas tulisan, baik dari segi isi maupun cara penyajian, agar tulisan tersebut dapat dipahami untuk saling berbagi dengan blogger lain. Selain itu, adanya komentar dan saran dari blogger lain terkait tulisan-tulisan dalam blognya, secara tidak sadar maupun sadar, membuat blogger merasa perlu terus-menerus memperbaiki kualitas tulisan yang ditulisnya (meski tetap masih sarat akan sentuhan pribadi). Kontinuitas dalam menulis inilah yang pada akhirnya diharapkan sebagai sebuah ajang mengasah kemampuan menulis menjadi lebih baik. Rasulullah bersabda: ‘Bukan orang yang sabar kecuali orang yang pernah mengalami kesalahan dan bukan orang yang arif kecuali orang yang pernah melakukan eksperimen’ Hadits tersebut mengisyaratkan adanya metode trial and error dalam membangun motivasi untuk suatu tujuan keahlian.
12
2. Pengembangan berfikir. Menulis, adalah inheren dengan berfikir pada saat yang sama. Meski kebanyakan tulisan bukanlah tulisan yang bersifat analitis, namun tidak dapat dipungkiri bahwa berfikir senantiasa menyertai blogger ketika sedang menuliskan isi hatinya pada blog. Kontinuitas yang dilakukan itu, lambat laun akan membiasakan blogger untuk berfikir lebih sistematis dalam menulis, juga tentunya dalam berfikir sendiri. Hal itu juga dipengaruhi dari tulisan-tulisan blogger lain dengan corak yang berbeda-beda, yang seringkali menyebabkan seorang blogger berkeinginan mengikuti corak menulisnya tersebut. Ketika menulis, tentu saja ada pertanyaan-pertanyaan terkait dengan apa yang ingin kita tuliskan. Rasulullah bersabda: ‘ Kalau bukan karena [adanya] pertanyaan, pasti ilmu pengetahuan akan lenyap’ Sedangkan ilmu pengetahuan sendiri banyak diperoleh dari proses berfikir. 3. Semangat prestatif dan meningkatkan gairah hidup. Cerita seseungguhnya merupakan salah satu obat mujarab untuk menyembuhkan kesedihan menjadi kegembiraan, kelesuan menjadi semangat yang menyala-nyala, keterpurukan menjadi kebangkitan yang dahsyat. Landasan-landasan syar’inya telah ) dijelaskan sebelumnya. 4. Meningkatkan iman dan taqwa. Pada komunitas blogger muslim, posting tulisan para blogger banyak diwarnai dengan nasehat-nasehat dan hikmahhikmah yang menggugah rasa. Pada akhirnya, interaksi terhadap nilai-nilai religius tersebut menyebabkan para blogger terpengaruh untuk meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan kepada Allah swt. Allah Swt. Berfirman : ‘ (Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah –lah hati menjadi tenteram’ (QS: Ar-Ra’du:28) ‘Dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung’ (QS:AlJum’ah:10) 5. Meningkatkan kualitas hubungan sosial dengan orang lain. Pola-pola komunikasi maya yang tidak mensyaratkan tatap muka langsung seperti
13
halnya di dunia nyata, menjadikan seseorang lebih berani dan bebas mengekspresikan dan mengutarakan segala apa yang ada di pikiran dan hatinya. Kontinuitas dari pola-pola komunikasi tersebut, lambat laun akan melatih blogger untuk melakukan hubungan sosial dengan lebih baik. Hal ini pada akhirnya, secara tidak sadar, akan sangat berpengaruh terhadap pola-pola hubungan blogger dengan dunia nyatanya. Artinya, seorang introvert dapat berubah menjadi terbuka dan ekspresif setelah melakukan aktivitas-aktivitas hubungan sosial di dunia maya dalam kurun waktu tertentu. 6. Menambah dan mengembangkan wawasan. Terdapat banyak sekali nilai-nilai, informasi, ilmu dan wacana pada posting blog seseorang yang dapat menambah dan mengembangkan wawasan blogger.
Blog dan Ketergantungan Meski seluruh responden dalam penelitian pendahuluan Adi Nugroho menyatakan ) bahwa mereka mendapatkan hal-hal positif yang konstruktif, namun disisi lain, ada kecenderungan mengkhawatirkan yang dapat menyebabkan masalah baru. Sebagian besar responden menjawab ada sesuatu yang kurang, resah/tidak tenang dan kangen (total persentasenya sebesar 69,65 %) jika mereka tidak melakukan aktivitas blog dalam kurun waktu tertentu.
Hasil-hasil tersebut menjelaskan bahwa blog telah menjadi bagian hidup alias menjadi sebuah kebutuhan bagi mayoritas responden. Hal ini dapat juga merujuk kepada pendekatan psikologis bahwa blog dapat menjadi sebuah terapi agar menenangkan jiwa. Data-data diatas juga menunjukkan ada sebagian kecil (3,31 %) responden yang telah mencapai suatu tahap ketergantungan terhadap blog, mengingat bahwa mereka menjadi resah/tidak tenang jika dalam kurun waktu tertentu tidak melakukan aktivitas blog.
14
Hal tersebut menunjukkan bahwa ada kadar tertentu yang membuat seorang blogger menjadi terbangun nilai-nilai positifnya, namun ada batas tertentu dimana hal-hal positif tadi dapat kemudian berubah fase menjadi sebuah bentuk ketergantungan yang barangkali dapat merusak kesehatan jiwa.
Komunitas Blogger Muslim Pada dasarnya, blogger mengkomunitas sesuai dengan kesamaan-kesamaan tertentu. Dalam hal blog bernafaskan islam, di Indonesia hingga saat ini baru terdapat Indonesian Muslim Blogger (IMB) yang beranggotakan sekitar 100-an orang. Perbedaan mendasar antara blog islam dengan yang tidak, ialah terletak pada nuansa ruhiyahnya. Pada komunitas blog islam, banyak didapati renunganrenungan yang membantu untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. Disamping itu, komunitas tersebut didirikan dengan visi agar Islam jaya di dunia cyber.
Perbedaan isi dari blog islam dengan blog biasa itulah menjadi sebuah nilai lebih, )
yang berefek pada lebih holistiknya pola-pola pengembangan kepribadian dan peningkatan motivasi yang menyentuh ranah spiritual.
Penutup Penelitian tentang kaitan antara blog dan psikologi masih belum mendapat perhatian cukup dari kalangan psikolog. Oleh karena itulah diperlukan penelitianpenelitian yang lebih mendalam untuk lebih banyak menyingkap tentang fenomena tersebut. Yang jelas, sejauh ini, blog dapat dijadikan alternatif untuk menumbuhkan hal-hal positif dalam diri seseorang, meski hanya dalam taraf tertentu, dan dalam taraf tertentu yang lain justru akan menimbulkan sebuah gejala kecanduan yang berbahaya.
15
Mengutip kembali Dr. Muhammad ‘Utsman Najati terkait indikator kesehatan mental dalam konteks dimensi psikologis, hal-hal kurang percaya diri, tidak memiliki keseimbangan emosi, gelisah, dan sebagainya, dimana dapat diubah melalui aktivitas pada dunia blog, maka paling tidak, ada peningkatan kesehatan mental dalam diri seorang blogger menjadi lebih baik. Dan akhirnya, membuat blog tidaklah sulit. Hal tersebut sama mudahnya dengan membuat email dan memang tidak jauh berbeda. Yang membedakan hanyalah bahwa blog diisi dengan tulisan-tulisan pribadi yang dipublikkan, sedangkan email tidak. Banyak layanan-layanan penyedia blog gratis di internet yang dapat digunakan semisal blogspot.com dan blogdrive.com dengan domain name gratis yang menunjukkan alamat blog. Dengan demikian, agar banyak masyarakat dapat mencobanya dan mengambil manfaat seluas-luasnya dari aktivitas tersebut. Wallahu’alam bishowab
)
16
DAFTAR PUSTAKA Al-Qur’an dan Terjemahnya. Departemen Agama RI. CV Diponegoro. Bandung. 2000 Amiruddin, Aam. Tafsir Al-Qur’an Kontemporer. PercikPress. Bandung.2004 Anatomy of A Weblog, Camworld Journal, 26 Januari 1999 < http://www.camworld.com/journal/rants/99/01/26.htm > Benson, Nigel dan Simon Grove. Psikologi For Beginners. Penerbit Mizan. Bandung. 2001 Blood, Rebecca. Weblogs: A History and Perspective, Rebecca's Pocket. 07 September 2000.
Definition Of Weblog, WorDiq.com Hall, Calvin dan Gardner Lindzey. Teori-Teori Sifat dan Behavioristik. Penerbit Kanisius. Jakarta. 2001 )
Littauer, Florence. Personality Plus. Binarupa Aksara. Jakarta. 1992 More About Weblogs, Camworld Journal, 5 November 1999 < http://www.camworld.com/journal/rants/ > Najati, Muhammad Utsman. Psikologi Dalam Tinjauan Hadits Nabi. Penerbit Mustaqim. Jakarta. 2000 Nasution, Enda. Apa itu Blog ?, Enda Nasution’s Weblog, 2001 Nugroho, Adi. Profil Para Blogger: Suatu Fenomena Sociocyber yang Unik dan Dinamis (Studi Kasus Blogger Berbahasa Indonesia). PPRI LIPI 2004 Piliang, Yasraf Amir. Mencari Tuhan-Tuhan Digital. Kompas Cetak. 2000 Rakhmat, Jalaluddin. Psikologi Komunikasi, edisi revisi. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung .1996 Suryabrata, Sumadi. Psikologi Kepribadian. Universitas Gadjah Mada. 1998
17