Proseding Pertemuan IImiah Rekayasa Perangkat Nuklir PRPN - SA TAN, 30 November 2011
RANCANGAN SISTEM PEMIPAAN UJI UNTAI SISTEM KENDAll REAKTOR RISET KAPASITAS 1 kW Tukiman
1
,puji Santos02
,
Suwardiyon03
1·%·'PusatRekayasa Perangkat Nuklir, Kawasan PUSPIPTEK Serpong, Gedung 71, Tangerang Selatan, 15310
ABSTRAK RANCANGAN SISTEM PEMIPAAN UJI UNTAI SISTEM KENDAll REAKTOR RISET, Telah dilakukan rancangan sistem pemipaan uji untai sistem kendali reaktor riset. Dari rancangan ini dihasilkan dokumen desain Piping & instrumentasi diagram. Dasar perhitungan pada rancangan sistem pemipaan ini ada/ah laju alir air pendingin primer 431 literljam di da/am a/at penukar panas dengan suhu air pendingin keluar 42°C dan suhu air masuk40°C. Pendingin sekunder diambil dari cooling tower dengan laju alir 172 literljam. dengan suhu air pendingin keluar 3~C dan suhu air masuk 32°C'pipa yang digunakan adalah jenis baja tahan karat austenit dengan komposisi nominal 18%Cr-8%Ni. Dalam standar ASME B31.1 disebut dengan pip a A 376fTP 304, atau SS 304.Diameter pip a 1 inch, schedule 40S. Tebal din ding pipa 3,4 mm. Untuk pengaturan aliran digunakan beberapa jenis valve : Gate valve, Buterfly valve, selenoid valve, check valve, yang dikendalikan dengan sistem kontrol secara elektrik maupun konvensiona/. Kata kunci: PID, Sistem pemipaan, valve dan pengaturan aliran.
ABSTRACT
DESIGNING LOOP TEST PIPING SYSTEM OF RESEARCH REACTOR CONTROL SYSTEM, Loop test piping system of research reactor control system has been carried out. The designing activities produce a design document of piping and instrumentation diagram. For tha calculation of piping system design, the primary coolant flow rate of 431 liter/hour in the heat exchanger with water outlet temperature of 42°C and inlet temperature of 4(Y'C.Secondary coolant isobtained from a cooling tower having flow rate of /72 liters / hour, outlet temperature of 37 0 C and inlet temperature of 32°C. The type of pipe used is austenitic stainless steel with nominal composition 18% Cr-8% N ASME 831.1 satndard recommend the use of pipe A 376fTP pipe 304, or SS 304. The pipe diameter is I inch and schedule 40 S. The pipe thickness is 3.4 mm. To regulate the flow, several valves, such as gate valve, butterfly valve, solenid valve, check valve, are used. These valves are controlled either electrically or mechanically. Keywords: PID, piping systems, valves andflow control.
1.PENDAHULUAN Rancangan sistem pemipaan uji untai kendali reaktor riset mengacu dan mengadopsi pada reaktor riset RSG GAS. Pada rancangan ini, daya reaktor diperkecil menjadi skala laboratorium dengan daya 1 kW.Sistem pemipaan uji untai kendali reaktor riset akan dibuat menyerupai kondisi sistem operasi dari sistem penc!ingin utama reaktor riset RSG-GAS 30 MW, dengan tujuan mendapatkan dokumen desain Piping Instrumentasi Diagram. Ruang lingkup dari sistem pemipaan meliputi proses,peralatan mekanik, instrumentasi, kekuatan material, perpindahan panas, analisa tegangan pipa, dan fleksibilitas pipa [ ]. Proses perancangan diawali dengan menentukan neraca massa dan panas dengan mengambil asumsi kapasitas 1 kW, perhitungan peralatan proses utama yaitu, tangki simulasi teras reaktor, alat penukar panas, sistem pemompaan primer dan sekunder, sistem pemipaan serta perhitungan
-337-
Proseding Pertemuan IImiah Rekayasa Perangkat Nuklir PRPN - SA TAN, 30 November 2011
sistem cooling tower. Membuat Proses flow Diagram, menghitung spesifikasi peralatan yang digunakan, dirangkai menjadi suatu sistem instalasi proses, yang dilengkapi dengan sistem pemipaan dan sistem kendalLPerhitungan spesifikasi peralatan telah dilakukan oleh devisi proses[3].Pada tulisan ini dibatasi pad a masalah sistem pemipaan, dengan output rancangan adalah Piping Instrumentasi Diagram.
2. DASAR TEORI Telah dilakukan perancangan sistem pemipaan uji untai kendali reaktor riset, karena pipa merupakan salah satu bagian terpenting yang digunakan untuk mengalirkan fluida. Pemipaan yang dimaksud adalah suatu sistem pemipaan pada suatu instalasi atau konstruksi yang digunakan sebagai alat transportasi dari aliran baik berupa gas atau cairan. Sistem pemipaan yang terpasang harus memenuhi persyaratan code dan standar yang ditetapkan, sehingga beban yang terjadi pada saat plant beroperasi ataupun dalam kondisi tidak dioperasikan , beban tidak melebihi batasan dari code dan standar yang telah ditetapkan. Karakteristik dari fluida juga dipertimbangkan untuk memilih material pipa yang akan digunakan. Berikut ini adalah beberapa hal yang ada hubungannya dengan sistem pemipaan, secara umum adalah seagai berikut 1. Aliran proses 2. Pembuatan model 3. Material pipa 4. Standar gambar dan standar penyangga 5. Gambar plant layout dan tata letak equipment 6. Isolasi dan pengecatan 7. Material take off latau material yang dibutuhkan 8. Perencanaan sistem instrumentasi 9. Gambar PIO Oalam pemakaian pipa banyak sekali digunakan sambungan-sambungan, baik sambungan antara pipa dengan pipa ataupun dengan peralatan-peralatan, seperti dengan katup, instrumen, nozle, tee, elbow dan lain-lain. 2.1 PIPA Pipe (pipa) adalah komponen yang bebentuk silender berlubang yang digunakan untuk membawa fluida atau mengalirkan tekanan fluida.Jenis pipa berdasarkan metode pembuatan, terbagi menjadi 3 (tiga) cara, terdiri dari : a). Seam pipe (pipa dengan klem/sambungan) Electric resistance-welded pipe: Pipa memiliki sambungan longitudinal yang mana perpaduannya dibuat oleh panas yang diperoleh dari tahanan pipa terhadap aliran arus listrik dalam rangkaian dimana pipa merupakan bagiannya, dan dengan aplikasi tekanan. Furnace butt-welded pipe : Pipa ini memiliki sambungan longitudinal yang di las dengan penekanan secara mekanik dengan cara melintaskan kumparan yang telah dibentuk dan dipanaskan melalui perangkat rol-rel pengelasan. Electric fussion welded pipe: Pipa memiliki sambungan yang mana perpaduannya dibuat dalam bentuk tube oleh busur listrik pengelasan baik secara manual maupun otomatis. Pengelasan bisa dengan atau tanpa logam pengisi (filler metal) .• Double submerged-arc welded pipe: Pipa memiliki sambungan longitudinal yang dibuat paling sedikitnya 2 pas dan satu diantaranya dari sisi dalam pipa. Perpaduan sambungan dibuat oleh pemanasan busur listrik antara base metal dengan elektrode. Sistem pengelasan yang digunakan adalah submerged arc welding (SAW).
-338-
Proseding Pertemuan IImiah Rekayasa Perangkat Nuk/ir PRPN - BA TAN, 30 November 2011
Spiral welded pipe : Pipa memiliki sambungan berbentuk helical yang perpaduannya melalui proses pengelasan electric resistance, electric fussion, maupun double-submerged arc welding. b). Seamless pipe (pipa tanpa klem I sambungan) Pipa diproduksi dengan proses piercing dari billet yang diikuti dengan pengerolan (rolling) atau drawing atau keduanya[21 .. 2.2 PANJANG PIPA 8erdasarkan standard pasar yang umum, panjang pipa dibagi dalam kategori sbb : 1. Single random length: panjang +1-6 meter (20 feet). 2. Double random length: pajang +/- 12 meter (40 feet). 2.3 FITTING Fitting merupakan komponen perpipaan yang berfungsi sebagai penyambung pipa dengan pipa, merubah arah pipa, membuat cabang pipa, memperkecil ukuran perpipaan, terdiri dari :elbow, Tee, Reducer, Cup, Flange dan lain-lain. 8erikut ini beberapa contoh fitting dan penggunaanya, misalnya Elbow, Elbow adalah jenis fitting yang digunakan untuk merubah arah perpipaan secara menyudut 45 atau 90 derajat. Ditinjau dari radius bengkokan elbow tersedia dalam tipe sbb : 1. Long radius :radius = 1.5 x Diameter 2. Short radius: radius = 1 x Diameter Metode sambungan bisa berupa : buttweld, socket weld, dan threaded 2.4 VALVE Valve digunakan secara luas dalam sistem perpipaan untuk memotong, mengalihkan, atau mengatur aliran fluida. Pengoperasian valve bisa secara manual maupun secara otomatis melalui sinyal dari alat kontrol. Valve dibuat berdasarkan standard rating tekanan dan temperatur sesuai dengan ANSI I ASME 816.1 untuk material besi tuang, 816.34 untuk material baja, 816.24 untuk material perunggu, berikut beberapa macam valve dalam sistem pemipaan diantaranya adalah : Gate, Globe, Ball, Butterfly, Plug, dan Diaphragm Valve. Menurut fungsinya valve dibagi menjadi : Stop (Isolation) Valves: Jenis valve yang sesuai dengan persyaratan ini antara lain: Gate, Globe, Ball, Butterfly, Plug, dan Diaphragm Valve. Regulating Valves: Jenis valve yang sesuai dengan persyaratan ini antara lain: Globe, Needle, Butterfly, Ball, Plug, dan Diaphragm Valve dengan design khusus. Back - Flow Prevention valve dan Pressure-Relief Devices valve. 2.5 PERHITUNGAN DIAMETER PIPA Perhitungan diameter optimal pipa dapat digunakan ru!'.1USseperti di bawah ini[1]: (1) Dimana : Di = Diameter dalam pipa, satuan inch
-339-
LV[ ERATED
Proseding Perlemuan IImiah Rekayasa Perangkat Nuklir PRPN - SA TAN, 30 November 2011
Qf = Debit fluida, satuan cuftldtk P = Massa jenis, satuan Ib/cuft
3.TATA KERJA Sebelum masuk pada sistem pemipaan harus dibuat standar gambar dan simbol-simbol yang akan digunakan dalam membuat Piping Instrumentasi Diagram, yang meliputi simbol simbol untuk katup, sambungan antar pipa (piping and connection symbols), simbol instrumentasi,dan simbol peralatan.seperti terlihat pada gambar 1 berikut ini.
'#1.>£
@
CONTROU.ER C()t.'T'IOl
o
oee?-1 a§. ...~ SD Lj
STANDARD "@ ®'7, @ @ .. ~ ® @ ~ @ eJ . C}@ ~m r-- .
e--B .. -H-
DRAWING
SYMBOL
l.OCAI1ON ONPUIIP THE "1ANC SYWF.OlS C()t.11
.ANSJ.II1E~ CUP ~ • PROG~ LOGIC • RD-tER EXte/TRC DlS1~ El.EWEMS •• TEE IDf'EltATU'tE El.DlOO ~JRE CC'iT1,E 5'OOJOLS CQt. "ROI./PlC (]) • TEWPEWUIE LE<£L r.t:ICJ.1OR .COIOII'tJTEJi LOGIC TEWPEWtItEPI.IIIPINI)OO"()R . ~ -''OO1CJI. .CHEe!( Viol\( lHAHSlJUC(R
-w- . -tV EJ .
.~I.ct:
D.
~
ELfW!1C W I •- COOUNC
H6ITfJ! TChlER
Gambar 1. Simbol gambar katup, piping, instrumentasi dan peralatan.
Salah satu sistem yang berpengaruh dalam proses rancangan uji untai kendali adalah sistem pemipaan reaktor ,yaitu penentuan dan penetapan spesifikasi pipa dimaksudkan agar diketahui karakteristik dari pipa yang digunakan pada sistem pending in primer maupun sekunder dari uji untai kendali reaktor riset. Persyaratan material, kekuatan bahan pip a harus mengacu pada perubahan temperatur pada saat reaktor beroperasi, lingkungan radiasi, ketahanan korosi, ketersediaan bahan di pasaran dan fabrikasi, sehingga memudahkan dalam inspeksi, perawatan dan perbaikan. Proses kerja uji untai reaktor riset merupakan miniatur untuk mempelajari proses pendinginan primer dan sekunder sebuah reaktor , sehingga sistem 'pemipaan yang digunakan harus sesuai dengan karakteristik reaktor yang sebenarnya.Sebelum menentukan material pipa, diasumsikan dahulu, bahwa kapasitas uji untai kendali reaktor riset dengan daya 1 kW, dari kapasitas ini didapat bahwa kapasitas uji untai sebesar 431 liter/jam. Dengan perbedaan suhu antara suhu masuk dan keluar ke penukar panas sistem pendingin primer sebesar 2° C,
-340-
Proseding Pertemuan IImiah Rekayasa Perangkat Nuklir PRPN - BA TAN, 30 November 2011
suhu tangki simulasi reaktor adalah 42°C, sesuai dengan kondisi reaktor yan% diacu.Media pendingin reaktor adalah air dengan suhu 37°C setelah keluar dari penukar panas I. Berikut ini adalah gambar dari Proses Flow Diagram dari uji untai kendali reaktor riset. Dari gambar diagram alir proses di atas maka dapat diuraikan sistem kerjanya.Peralatan proses utama dari uji untai reaktor riset adalah : Tangki simulasi reaktor, Pompa pendingin primer, penukar panas, pompa pendingin sekunder, cooling tower dan bak penampung air. 4.HASIL DAN PEMBAHASAN Dari persyaratan disain diatas, maka dipilih material pipa yang digunakan adalah jenis baja tahan karat austenit, dalam standar ASME B31.1 pipa yang terbuat dari bahan ini, disebut pipa A 376fTP 304. Oengan komposisi nominal 18%Cr-8%Ni. bahan ini mempunyai sifat tahan karat yang lebih baik, mempunyai ketahanan korosi, mampu bentuk dan mampu las dengan baik.Oleh karena itu bahan ini banyak dipakai pada berbagai industri kimia, bahan konstruksi, perabot dapur, turbin, mesin jet, mobil komponen berputar dan reaktor nuklir 41.Berikut ini adalah komposisi SS 304 atau ASME B31.1 A 376fTP 304. Tabel1. komposisi baja tahan karat ASTM A 376fTP 304[5] %Ni
%Mn
%P
8
%Cr
18 Tabel.2 Batas tegangantarik yang diijinkan (ksi) pada temperatur (OF)[51 Temperatur (VF)
1200 1000 1050 900 600 700 750 800 500 300 1100 850 400 200
14,9 14.7 13,8 6,1 15,9 17,8 12,2 9,8 diiiinkan (ksi) 16.6 15,2 16,2 Batas 15,6 18,8 yanq
100
Referensi: ASME B31.1Powerpiping
-1998, halaman 145.
Perhitungan diameter pipa : Dengan menggunakan persamaan 1 Diketahui Debit aliran air Of = 431 kg/jam atau 431 liter/jam =0,00422 cuftldetik, massa jenis air (p) =62,43 Ib/cuft Maka diameter dalam pipa (ID) : 10 = 3,9 Of.45. pO.13 = 3,9.(0,00422)°.45.(62,43)°·13=0,56 inch, Dipilih diameter pipa = 1 inch dengan schedule 40S, tebal pipa = 3,4mm. Pipa ini dapat mengalirkan fluida cair sebesar 2.690 galon/menit =161,4 gal on/jam =610,899 liter/jam. Jadi aliran fluida cair akan lebih aman meskipun dipasang pipa fitting, dengan faktor keamanan yaitu sebesar =(610,899 liter/jam - 431 liter/jam)/431 liter/jam = 32,5%. ' Sistem pemipaan pada uji untai kendali reaktor riset dilengkapi dengan valve pengaturan dan valve pengaman yang dioperasikan secara otomatis ataupun dengan cara konvensiona/.Valve isolasi tipe buterfly flaps kode V-1001A,B dan V-1021A,B dipasang pada sisi inlet pendingin primer, digerakkan dengan reduction gear motor juga dapat digerakkan secara manua/.Selenoide valve kode V-1003A.B,C dipasang pada sisi isap pompa primer
-341-
Proseding Pertemuan IImiah Rekayasa Perangkat Nuklir PRPN - BA TAN, 30 November 2011
digerakkan secara elektrik.Selenoid valve kode V-1004A,B,C dipasang pada sisi tekan pompa primer, demikian juga pada pompa pending in sekunder juga dilengkapi dengan valve dengan tipe yang sama seperti pada bagian pompa pending in primer, karena tata letak pompa dengan model typical.Selenoid valve kode V-1005A dipasang pada tangki simulasi reaktor kode T1005A, sedangkan Gate valve kode V-1006-7dipasang pada sisi pendingin primer sebagai valve untuk pembuangan, pada penukar panas dipasang selenoid valve yang dikontrol secara otomatis. Berikut tabel peralatan sistem uji untai kendali Reaktor riset daya 1 kW. Tabel 3. Peralatan Sistem Uji Untai Kendali Reaktor Riser3) V-103C P-101C 104C
T-101 Selenoit Nama Valve Stainless 304 HT-101 T-102 •pompa Steel Heaterisolasi simulasi teras reaktor Kode V-104A. P-101A, V-104B, P-101B, Spesifikasi tipe -102A, V-102B V-103A, V-105A, V-103B, V-105B, Valve tipe •ee Oipasang Buterfly flaps pada V-101A, sisi oulet inlet V-101BVPompa pendingin delay • baja pompa Oaya Chamber eOipasang •Peralatan tahan eOipasang Bahan Oipasang 1primer kW primer karat baja pada pada pada karbon sisi sisi sisi tekan dan isap tekan Tangki Simulator Teras No. manual polimer elektrik edan Tipe selenoid valve m3 eTipe selenoid'valve 0,2mm 0,009 •Tipe primer Volume 0,862 air pendingin .Oigerakkan eOigerakkan Oapat pendingin reduction digerakkan dengan gear primer motor secara •e eOigerakkan .Oigerakkan eOigerakkan e Isolator pompa Tebal Tipe Jaket dari selenoit submersible luar silica plat primer jenis dengan plat 3 dengan valve board mm bahan m3 alumunium 50 cara cara mm Delay time 50 detik
e Tebal plat 3 mm
-342-
Prose ding Pertemuan IImiah Rekayasa Perangkat Nuklir PRPN - BA TAN, 30 November 2011
P-201 C V-203C V-202C
Check valve Valve V-205A1B V-105A V-105B B-201 V-107 Gate valve V-206A1B V-106 Selenoid valve P-201A, P-201 B, penampunQ air pendinQin CT-201A, CT-201B e baia tahan V-201A, V-204A, V-203A, V-202A, karat V-201B, V-204B, V-203B, V-202B, E-101A, E-101B Cooling Pompa pendingin tower Oipasang baja eOipasang Bahan tahan Bahan sekunder pada karat baja Polimer,baja sisi karbon inlet dan karbon Valve isolasi iso/asi eOipasang •Bahan pompa Oipasang tipe eOipasang Oipasang Buterfly Buterf/y sekunder pada pada flaps setelah pada sisi sisi inlet sisi inlet bak tekan isap 10 Bak Heat Echanger eee secara vertical eOipasang e Oipasang pada pada tangki tangki sekunder elektrik simulasi e/ektrik dan outlet T-101 E-101A e manual simulasi selenoid T-101 valve polimer dan Qalvanis eTipe Tipe (SS.304) selenoid solenoid valve e Valve drainage eOigerakkan eOigerakkan pendingin pompa sekunder Sekunder dengan dengan cara cara Ependingin dari jenis primer bahan • dan Pendigin Oapat Oan reduction penampung Valve Bahan outlet drainage digerakkan baja B-2001 &gear pending dengan, tube air tahan motor secara in karat e Tip shell
-343-
6) m
Proseding Pertemuan /lmiah Rekayasa Perangkat Nuklir PRPN - BA TAN, 30 November 2011
0 Blowdown Valve Air V-207 V-207S P-204A A P-204S P-203 P-205S P-202 P-205A masuk pa water setelah setelah HE/EHE/Eisap e Oipasang pada sisi atas Pompa pom make-up eOipasang e Oipasang pada pada sisi atas isap Dossing pump eOipasang pad asisi sisi eSelenoid valve berdasarkan 101S sebelum level eeOigerakkan Selenoid valve eSekerja secara otomatis 101A manual sebelum IiIter/iam Kapasitas 00dengan sid 10 liter/jam 10 eSeke~a air berdasarkankontro Pendingin secara S-2001 otomatis pH Pendingin S-2001eSekerja e e masuk air Oapat reduction bak pendingin penampung menara digerakkan secara gear pendingin otomatis motor secara liter/jam menara pendingin Kapasitas Operasi secara sid otomatis 20
101A bak penampung pompa pompa eSekerja secara otomatis
Instrumentasi sistem primer dilengkapi dengan level indikator air kolam reaktor, sensor ultrasonic dipasang dalam kolam reaktor.Level indikator air kolam reaktor jenis sensor kapasitif, dan temperatur indikator dengan termometer resistansi dipasang di bagian atas dan bawah kolam reaktor dengan batas ukur 0 -70°C. Indikator tekanan dipasang pada sisi isap dan tekan pompa primer maupun sekunder.
-344-
Proseding Pertemuan IImiah Rekayasa Perangkat Nuklir PRPN - SA TAN, 30 November 2011
Berikut adalah tabel instrumentasi sistem primer dan sekunder. Tabel 4. Instrumentasi Sistem Primer
[31
Indikator Arifice T ekanan Tekanan Indikator air kolam reaktor LlC-105 TI-102 Level Indikator Sensor air ultrasonic kolam reaktor Termometer resistansi TIC-101 InstrumentasiKode Spesifikasi operasi normal dan coast SI-101A, down PI-102A, SI-101B, LlC-101, Temperatur FIR-101A, PI-101A, Temperatur Indikator ••••Dipasang Dipasang di dalam kolam •Standart pada pipa sisi isap isap tiap putaran pompa selama start, pompa Dipasang primer pada sisi tekan tiapisap No. Level Sensor Kapasitif Indikator kecepatan Untuk mengamati pompa kecepatan Dipasang pada cabang sisi tiap pompa Jangkauan pengukuran FIR-101C LlC-102B, • reaktor PI-101C Heater HT-101 SI-101C PI-102C PI-101B, PI-102B, FIR-101 sampai di bawah batas minium V-105A I demineralized • Mengukur level air selama bebas mineral Jangkauan pengukuran 0 utama pompa primer level Jangkauan Memicu dibagian pengisian, dan Dipasang air V-1 selama penutupan 02A1B, ukur dibagian Pengosongan beroperasi jika 0 sid kolam V-101A1B level atas 70°C reaktor dan air dan sId turun 3 m analog, dan alann dengan membuka Mengukur level air kolam reaktor di dalam kolam odan mengisi kolam Mematikan dan menghidupkan sid untuk memicu 3recorder, m3/jam sistem pemasok sId 3 airm Jangkauan pengukuran 0valve secara kontinyu dalam bentuk • •water Mengukur aliran tiap pompa
-345-
Proseding Pertemuan IImiah Rekayasa Perangkat Nuklir PRPN - BA TAN, 30 November 2011
Indikator TI-1dan 01, TI• Dipasang Termokopel resistansi 9 Termperatur tiap •penukar Panas outlet pada sisi inlet 103, 1012, TIpenukarpanas dengan mengisyaratkan panas oleh recorder sisl sekunder pengambilan dan alarm dalam yang •TI-104 Jangkauan penukar ukur 0 sId panas 60 DC dilengkapi • Indikator suhu pada sisi outlet
Tabel 5 .Instrumentasi Sistem Sekunder[3J InstrumentasiKode Level indicator LlC-202 Spesifikasi Indikator radioaktivitas TI-202B, TI-201A, Diukur secara ykontinyu (gama) Indikator aliran tekanan Diukur Setelah Dipasang air secara pompa air pendingin pada pendingin kontinyu pipaair tekan FIR-201 PI-201A, A, Indikator air Dipasang pada pipa aliran RIC-205, balik pompa No. Temperatur setelah Dipasang pompa pada pipa tekan •••••dari Dipasang masing-masing pada bak penukar pendingin PI-201 C TI-201C otomatis recorder FIR-201 C RIC-206 water sekunder B-201 FIR-201 B, •Radioaktivitas Jangkauan ukur 0 xalarm sId10.6 70 DC PI-201 B, • panas E-101A ymenutup = 5 Ci/m3 Menggerakkan pompa make-up Dllengkapi indicator dan katup isolasi secara
Gambar PID yang merupakan out put dari produk rancangan sistem uji untai kendali reaktor riset daya 1 kW, terlampir dalam makalah ini. 5.KESIMPULAN Rancangan Sistem pemipaan uji untai kendali Reaktor Riset dengan Daya 1 kW, dengan debit aliran uji untai sebesar 431 Iiter/jam.Dengan laju alir air pendingin primer 431 liter/jam di dalam alat penukar panas dengan suhu air pendingin keluar 42°C dan suhu air masuk40°C. Pendingin sekunder diambil dari cooling tower dengan laju alir 172 liter/jam. dengan suhu air pending in keluar 37°C dan suhu air masuk 32°C .Pipa yang digunakan adalah dari bahan SS 304 dengan diameter 1 inch. Schedule 40S ketebalan 3,4 mm dan faktor keamanan 32,5%. Dari rancang bang un ini, dihasilkan Gambar Piping and Instrumentasi Diagram /PID.
-346-
Proseding Pertemuan IImiah Rekayasa Perangkat Nuklir PRPN - BA TAN, 30 November 2011
Lampiran :
-
-
-
~ ~~~
-
- --~ 1---
u..".. ••.••...•
--::.-
I
-:=
=-....
Gambar PIO yang merupakan out put dari produk rancangan sistem uji untai kendali reaktor riset daya 1 kW. terlampir dalam makalah ini.
-348-