1.,2.0 Prosiding PertenulOn don PresenJasi llmialr PPNY-BATAN, Yogyakarta 25-27 Apri/1995
Bllklll
206
~
PROSES PENCUCIAN SECARA KIMIA BATANG PEMANAS UNTAI UJI TERMOHIDROLIKA REAKTOR( UUTR) Fcbrianto,Siti Nurul Lafifah PPTKR-BATAN, Kawasan Puspiptek Serpong, Tangerang 15310 .
DcddyHarsono PTPLR-BATAN, Kawasan Puspiptek Serpong, Tangerang 15310
ABSTRAK PROSES PENCVCIAN SECARA KIMIA BATANG PEMANAS VNTAI WI TERMOHIDROLIKA REAKTOR (UUTR). Selamapengoperasian Vntai Vji TemlOhidrolikaReaktoruntuk mencapai daya nominal 3,2 MW ditemui adcmya hambatclIIyang menonjol dimana temperatur batang pemanas telah mencapai temperatur batas maksimum (380 DC)tetapi daya bani mencapai 2,4]vfW. Hal ini disebabkan ber/wrcmgnya kemampuan perpindahan panas batang pemallas karena terdapatnya kerak pada batang pemanas. Proses pencucicm secara kimia dilakukan dengan menginjeksikclI1asam sitrat ke dalam sistem pendingin VUTR. Hasil yang didapat tel7lyata dapat menaikkan kemampucm perpindahan panas batang pemanas sehillgga temperatllr batas maksimum belum tertampaui walaupun daya telah mencapai 3,2 }vfW. Hasil evaluasi analisis kimia air pendingin mel1lmjukkanadanya kenaikan konsentrasi logam terlanlt dalam air pendingin setelah pencucian dengan asam sitrat.
ABSTRACT HEATED ROD CHEMICAL CLEAN1NG PROCESS ON REACTOR THERlvfALHYDRAVLIC TEST WOP. During operation of reactor thermallzydroulictest loop to achieve nominal power 3.2MTVoccured a principal problem where heated rod temperature has achieved maximum setting temperature (380 °C), but the power still in 2.4lvfW Thisproblem occured due to decreasing of heat trallSftr capability cause of cn/d deposition on the heated rod. The chemical cleaning process is applied through citric acid injection to the coolant system. The result shows that chemical cleaningprocess using citric acid is able to improve heated rod heat tIVnsfercapablity. Themaximum setting temperatllrhas not been has achievedyet event if the power was 3.2A1W From coolant water chemistry analysis results that soluble metal in coolant increased during citlic acid demming.
PENDAHULUAN
U
ntai Uji Termohidrolika Reaktor (UUTR) merupakan salah satu fasilitas yang actadi Pusat Penelitian Teknologi Keselamatan Reaktor (pPTKR) yang berfungsi untuk mensimulasikan aspek-aspek termohidrolika teras clansisi pendingin primer reaktor airbertekanan(UUTR)tipe Westinghouse 1000MW. Banyak hambatan yang ditemui selama ini untuk pencapaian clara nominal 3,2 MW. Salah satu hambatan utama yang terjadi adalah temperatur batang pemanas telah mencapai temperatur batas maksimum (380DC)padahal clara barn mencapai 2,4 MW. Dan basil perhitungan kemampuan perpindahan panas yang telah dilakukan terlihat bahwa kemampuan perpindahan panas batang pemanasjauh lebih kecil dari yang seharusnya. Penurunan kemampilau perpindahan panas ini diperkirakan karena
Fcbihnto, dkk
adanya lapisan oksidalkerak pacta pemmkaan batang pemanas. Lapisan yang bersifat isolator panas ini menaikan tahanan termal sehingga menyebabkan berkurangnya kemampuan perpindahan panas batang pemanas ke fluida kelja, pacta akhimya menyebabkan naiknya suhu batang pemanas. Lapisan oksidalkerak yang terbentuk bisa disebabkan oleh beberapa hill;
-
kualitas air pendingin yang kurang baik
perbedaan temperatur clanpotensial pacta batang
pemanas
-
interaksi kimia zat terlarut yang acta dalam air pendinqin denqan material balling pemanas.
Uotuk mengurangi lapisan kerak tersebut telah dilakukan usaha dengan injeksi asam sitrat kedalam air pendingin.
ISSN 0216-3128
Prosidillg Pertemlloll doli Preselltasi Ilmioll PPNY-BATAN. Yogyokorto 25-27 April 1995
BI/klll
"Darianalisa kimia air pendingin sebelum daTI sesudah pencucian dengan asam sitrat terlihat perubahan yang nyata konsentrasi logam-logamyang terlarut dalam air pendingin. Hal ini berarti asam sitrat man1pumelamtkan kerak yang terdeposit pacta permukaan batang pemanas. Berkurangnya dari naiknya kembali batang pemanas.
KANALun UNTAI TERMOHIDROLIKA REAKTOR Karakteristi.k Kanal Uji Bagian Uji (Test Section) adalahbagian utan1a dari Fasilitas Untai Uji Tennohidrolika Reaktor "General Loop" yang mempakan kanal pembangkit daya. Bagian pembangkit daya ini terdiri dari 36 batang pemanas (test rod) yang tersusun dalam bentuk segi empat ( 78,7 x 78,7 mm) dengan konfigurasi 6 x 6. Batang batas pemanas ini dipanasi dengan ams listrik (25,2 KA, 127 Volt). Arus listrik untuk memanaskan batang pemanas berupa ams scarabyang diperoleh dari PS 1dengan teganganbervariasi antara 0 - 127 Volt. Panjang total batang pemafiastersebut sekitar 6 meter, dengan panjang aktifnya (yang dipanaskan) sekitar 3,66 meter. Batang peruanas berdiameter luar (aD) 9,5 rom dengan ketebalan 0,8 mm. Kanal uji dilcngkapi dengan sistem instmmentasi untuk pemantauan perubahan parameter-parameter temlOhidrolik (tekanan daTItemperatur). Instrumen ini bempa transmitter untuk pengukur tekanan (8 bh) daTItem10resis- ten (8 buah) untuk pengukuran temperatur air dilengkapi pendingin. Delapan dari 36 batang pemanas dengan tennokopel. Empat tem1okopelterpasang pada setiap batang ters\?but pacta ketinggian yang berbeda sepanjang bagian yang dipanaskan. Tennokopeltennokopel ini berfungsi untuk mengikuti sifat tennal batang pemanas serta meneegah teIjadinya proses burn-out. Untuk keselamatan operasi tem1okopelini discI maksimum pactatemperatur 380 °C. . Kanal uji ini terpasang seeara vertikal. Air pendingin masuk dari bagian bawah daTIkeluar pacta bagian alas kanal uji. Kualitas airpendingin untuk uji ini disyaratkan < 1O.IlSfern Kondisi disain kanal uji daTIsistem pendingin adalah sebagai berikut : : 18 MFa Tekanan disain : 357xC Temperatur : 11,8kg/detik Laju alir maksimum :3,2MW Daya nominal Material batang pemanas : Ineonel 600
ISSN 0216-3128
207
Karakteristik
Material Batang Peruanas
Ineonel 600 merupakan paduan turunan nikel dengankomposisi: 76 %Ni; 16 % Cr; 7,2 %Fe; 0,2 % Si; 0,2 Mn daTI0,04 %C. Nikel daTIpaduannya merupakan material yang tahan terhadap korosi dalam berbagai lingkungan. Unsur paduan biasanya ditambahkan seperti ; Cr, Fe, Mn yang berpadu dengan nikel membentuk paduan yang mempunyai tingkatketahanan korosi yang lebih bagus dibandingkan dengan 10gam murninya. Khromberfungsi untuk meningkatkan ketahanan korosi pacta kondisi oksidatif daTItemperatur tinggi. Ineonel mempunyai ketahanan yang sangat baik terhadap perlakuan panas san1pai650 °c, daTIbanyak digunakan sebagai pengganti baja tahan karat dalam kondisi operasi dalam lingkungan yang oksidatif daD temperatur tinggi. Inconel 600 dipakai sebagai material tatting steam generator pacta reaktor AP 600 menggantikan baja tahan karat pactareaktor sebeluromya. Material ini dapat membentuk lapisan oksida yang pasif pacta pennukaan dalam media tertentu. Lapisan ini bersifat protektif daTIkuat sehingga bisa meningkatkanketahanan korosi dari material. Karena mempunyai ketahanan yang baik pacta kondisi operasi tertentu, material ini eukup mahal harganya.
TEORI Terbentuknya lapisan kerak pactapennukaan balling pemanas dapat disebabkan oleh kualitas air yang digunakan sebagai pendingin. Mekanisme terbentuknya lapisan oksida daTIkerak pactabatang pemanas bisa melalui beberapa eara : Terdepositnya partikel-partikel padatan daTI
-
produk korosi
-
Interaksi kimia zat terlamt yang acta dalam air pendingin dengan material ballingpemanas.
Oksigen yang acta dalam air pendingin merupakan faktor penentu terhadap pembentukan lapisan oksida pactapennukaan material. Dalam sistern terbuka laju korosi meningkat dengan naiknya temperatur sampai 80 °c sedangkan pactatemperatur lebih dari 80 °c terlihat laju korosi eendemng menumn. Hal ini disebabkan penumnan kelamtan oksigen atau terbebasnya oksigen dari media pacta temperatur tersebut. Sedangkan dalam sistem tertutup oksigen tetap berada dalam mediallamtan sehingga laju korosinya tems meningkat. Temperatur yang tinggi dapat meningkatkan laju korosi dengan mempereepat difusi oksigen yang. acta dalam media ke logam da:;ar melalui lapisan oksida.
Fcbrianto. dkk
208
Prosiding Pertemllan don Presentasi Ilmial, PPNY-BATAN, Yo!{vakarta 25-27 April 1995
Bllkll!
Terbentuknya lapisan oksida pactapennukaan material merupakan basil insteraksi antara zat terlarut yang acta dalam air pendingin dengan material. Lapis- an oksida yang bersifat protektif akan meningkatkan ketahanan material terhadap proses korosi selanjut- nya. Untuk material yang digunakan sebagai pemin- dab panas, adanya lapisan oksida ini memberikan efek yang merugikan.,seperti teIjadinya pemanasan lokal dan kenaikan tahanan tenna!. Lapisan oksida yang mungkin teIbentuk pactalnconel 600 berdasar- kan kestabilannya ialah Fe203 dan
HAS IL DAN PEMBAHASAN HasH Pengamatan
Gambar : 1, 2, 3, 4 merupakan data evolusi daya, temperatur masuk fluicta, temperatur keluaran fluida dan ternperaturbatang pemanas kanJI uji yang didapat dari operasi untai uji tennohidrolika reaktor .
22
2
Fe203
Fe203 + Ni 0
Ni Fe2 03
Pota Ex",. 3O.Ian ~Et-'PEF\AnJR
-00.""- t-1WI
NiFe204 .(7,8)
2 Fe3 + 3 02- ---
Operasi
Pol648a<
1.8
'.6
Partikel-partikel padat yang acta dalam air terutama kaIbonat -kaIbonat dari Ca dan Mg dapat terdeposit pacta pennukaan batang pemanas. Karbonat-karbonat ini biasanya terdeposit berbentuk kerak yang bersifat isolatif. KaIbonat-kaIbonat ini teIbentuk melalui reaksi berikut :
'.4
,2 Q.8
~'!U
100
Ca (HCO3h
P 4OJ 300 360 340 3<0 xo 2eO <50 240 Z2O 200 100 '60 '40 '20 100 00 60 ",,01140 20
-
Deyo Of
In'" -t- ,)oye T.S "". ,"'no. 0..".'
c.y 1 .,. "'no.U
xo
2OJ
Ca CO3 + CO2 + H2O Gambar 1. Peruballall daya, telllperatur iI/let, outlet dull batal/gpellulIlas
TAT A KERJA Penelitian ini dilakukan dengan mengoperasikan Untai Uji termohidrolika reaktor pacta daya tertentu kemudian asam sitrat dimasukkan ked,alam sistem pendingin. Setelah itu fluida keIja disirkulasikan beberapa saat untuk mengikis lapisan oksida! kerak yang acta pacta pennukaan batang pemanas pendingin diganti. Sebelum untai ini dioperasikan lagi air sampai konduktivitasnya hampir atau sarna dengan konduktivitas air demin. Pactapenelitian ini juga dilakukan pengukuran parameter kimia air pendingin seperti : pH; konduktivitas serta analisa kimia seperti: Ni; Cr, Fe; Ca dan Mg. Parameterparameter operasi yang tersedia di DAS dan kosentrasi logam-Iogam yang terlarut dalam air pendingin merupakan data yang diperoleh dalam pengoperasian UUTR pactatanggal :
-
30 Januari 1993 (sebelum pencucian dengan
I o.w.. EkSI>.!S ~I o.>.YAt+
~
P'164Bar
I99J I TEI-:?EH.:.JUI P 4OJ
E
~~
Z4
~. ~.4 '2
-,u
w
2CX)
320
E
200 100 ISO ~40 ~20 '00 00 60 4()
-+- "'mo. In!.'
-0_u -- "",.u
"no.0.."8'
IW(M'I, ~20 0 JCX)
Gambar 2. PerubalulII daya, telllperatl/r il/fet, ol/tlet dull batal/g pel/ul1las
asam sitrat)
-
15 Maret 1993 (sesudah pencucian dengan
asamsitrat)
-
05 Oktober 1993 (tujuh bulan sesudah pen-
-
cucian dengan asam sitrat) 12 Oktober 1993 (sesudah pencucian dengan asam sitrat)
Fcbrianto, dkk
Dari data yang tercatat di DAS dihitung koefisien perpindahan menggunakan persamaan harga panas pactatitik tertentu~engan berikut :h =--.!L A (T1 - To)
ISSN 0216-3f18
Prosidillg Pertenmall doll Preselltasi Ilmiah PPNY-BATAN, Yof:yakarta 25-27 April 1995
209
BlIkllI
h = koefisien perpindahan panas q/A = panas yang dibangkitkan per samailluas T1 = temperatur pemmkaan luar batang pemafias TO = temperatur air pendingin Dan data operasi UUTR tanggal 30 Januari 1993 (sebelum pencucian) tercatat pactadaya 1,9661 MW, mencapai 376,66 °c. UUTR kemudian karena temperatur 380 °c (setting telllperatur). Dan data yangadadiDAS padadaya 1,9961MW, berdasarkan perhitungan didapat harga 2,8745.103 W/m2°C Gambar 2 (15 Maret 1993) merupakan operasiUUTR sesudahkoefisien data hasil pencucian dengan asam sitrat I%. Pacta daya 1,9484 MW, temperatur batang pemanas mencapai 282,85 °c masih jauh dibawah batas setting temperatur. Pacta daya 1,9484MW ini koefisien perpindahan panasnya 4,1574 .103W/n/ °c, teIjadi kenaikan harga 44,6 % dari sebelum pencucian dengan asam sitrat. Gan1bar3 merupakan data yang didapat pacta operasi UUTR tangga1 5 Oktober 1993, tujuh bulan setelah pencucian dengan asam sitrat. Data ini dian1biluntuk persiapan UUTR untuk mencapai daya nominal 3,2 MW. Dari DAS tercatat pacta daya 1,9688 MW, temperat~r batang pemanas 280,96°C,
koefisien perpindahan panas 4,0257 103 W/m2°c. Kalau dibandingkan dengan koefisien perpindahan panas yang didapat pacta tanggal 15 Maret 1993 (sesudah pencucian dengan asam sitrat) terjadi penurunan harga koefisien perpindahan panasnya, sehingga dilakukan pencucian UUTR sekali lagi dengan asan1sitrat, sebelum operasi pencapaian daya nominal 3,2 MW. PENCAPAl.AN Q6.YA 3.2 MW 12-13O
1993
_"""""IC>NI-' 3.5 """"""",....... 3' " ~.."" 2..5
- """""'1-' T""".
0UTl£T
IS IC1
-+- T""'.lloUr rs . e) ." T,MI'A:iOlei
'.5 ,co -NI"'H'" 100
Gambar
2CO
JO)
4100
500
a 600
4. Pembahall daya, tempera/lIT illkt, outlet dall ba/allg pemalla~
OPERASI GENERAL LOOP 5 OKTODER """ATS,
,",WI
19'.13 1Y.","ORATl,"
"
\ ,.,
~, >so
"'"
...
')0
-"'VATSC"""
.
+su
-su
,.. )0
,.
".
"'" ...
,..
. 'so
Gan1bar 4 merupakan data yang didapat pacta operasi UUTR tanggal 12 Oktober 1993 pacta saat pertama kali UUTR mencapai daya 3,2 MW. Pacta daya 1,9585 MW temperatur batang pemanas bam mencapai 256,45 °c jauh dibawah setting temperatur. Dari perhitungan didapat harga koefisien perpindahanpanas naik menjadi 4,7344.103 W/m2oC, kalau dibandingkan dengan harga ht pacta tanggal 30 Januari 1993 ( sebe1um pencucian dengan asam sitrat) terlihat kenaikan harga ht yang cukup besar yaitu 64,7 %.
WAJ(11) (MENIT)
Analisa Kimia Air Untai Uji Termohidrolika Reaktor Gambar 3. PembalwlI daya, /emperatllr illk/, outlet dall batallg pemallus
Tabcll.
Analisa kimia terhadap air UUTR sebelum dan sesudal1asam sitrat diberikan pactalabel 1dan 2.
Scbclum pcncucian dcngan asam sitrat 1 %
No
Sampcl
1
Air UUTR
2
Air Delllin
lSSN 0216-3128
pH
Ca ( ppm )
Mg ( ppl11 )
Fe ( ppm )
Ni ( ppm )
Cr ( ppm )
19
6,39
0,975
0,415
0,018
2,255
0,21
8
6,65
0,70
0,028
«
0,23
<
Kond. (ms/cm)
Fcbrianto, dkk
210
Prosiding Pertenulan don Presentasi llmiah PPNY-BATAN, Yo~yakarta 25-27 April 1995
Bllkll I
Tabel2. No
Sesudah penginjeksian asam sitrat 1 % Snmpel
Kond. (ms I em)
TDS (g/l)
pH
Cn ( ppm )
Mg ( ppm )
Fe ( ppm)
NI (ppm)
Cr (ppm)
I
BI (10 menit sirkulasi)
2790
1374
2,57
1,02
1,76
2,73
8,26
I,ll
2
BI (30 menit sirkulasi)
3040
1520
2,60
1,22
1,38
5,05
9,46
0,89
3
BI (60 menit sirkulasi)
3120
1550
2,60
1,10
1,41
5,85
9,46
0,92
4
Bl (90 menit sirkulasi)
3200
1570
2,60
0,98
2,39
6,56
9,53
1,08
5
BI (120 menit sirkulasi)
3180
1550
2,60
1,15
1,44
5,58
9,42
0,76
6
Bl (150 menit sirklliasi)
3210
1690
2,60
1,49
1,61
5,57
9,53
0,68
Dari analisa kimia air dari Untai Uji Tennohidrolika Reaktor, jika dibandingkan sebelum daTIsaat pencucian dengan asam sitrat I % terlibat dengan jelas kenaikan konsentrasi logam-Iogam terlarut clankonduktivitas. Kenaikan konsentrasi Ni daTIFe terlibat paling tinggi dimungkinkan karena Ni daTIFe merupakan logam penyusun utama batang pemanas ( INCONEL 600). Sedangkankenaikan konsentrasi Ca clan Mg mungkin disebabkan pelarutan kerak-kerak yang terbentuk oleh logam Ca daTIMg yang berasal daTiair pendingin. Dari tabell daTI2 terlihat bahwa asam sitrat 1% dapat berfungsi melarutkan endapan ataupun kerak-kerak yang ada pacta batang pemanas Untai Uji Termohidrolika Reaktor. Bila basil analisa kimia daTi air demin, air pendingin Untai Uji Tennohidrolika Reaktor dibandingkan sebelum clan sesudah pencucian dengan asam sitrat 1% terlibat denganjelas kenaikan konsentrasi logam-logam terlarut clankonduktivitasnya. Batang pemanas UUTR ini terbuat daTi INCONEL 600 (76 % Ni; 16 % Cr clan 7 % Fe), sehingga dapat dipabami teIjadinya kenaikan yang tinggi konsentrasi Ni; Cr; Fe terlarut dalam air pendingin sesudah pencucian asamsitrat hila dibanding dengan konsentrasi logam-Iogam itu dalam air demin clan air pendingin sebelum pencucian. Sedangkan kenaikan konsentrasi Ca daBMg dalam air pendingin saat pencucian dengan asam sitrat Idisebabkan pelarutan kerak daTikarbonat Ca clanMg.
KESIMPULAN
menaikkan barga koefisien perpindahan panasbatang pemanas. Dari basil pengoperasian UUTR untuk pencapaian daya 3,2 MW terlibat bahwa sebelum pencucian dengan asam sitrat, temperatur batang pemanas telah melewati temperatur batas maksimum (380°C) sedangkan daya barn mencapai 2,4 MW, tetapi setelah pencucian temperatur batas belum terlewati sedangkan clara telab mencapai 3,2 MW. Salah satu basil penting yang didapat yaitu : pencucian secara kimia dengan menggunakan asam sitrat 1%, dapat menaikkan koefisien perpindahan panas batang pemanas Untai Uji Tennohidrolika Reaktor (UUTR) sampai 64,7 %. Dari perbitungan koefisien perpindahan panas daTIanalisa kimia daTiair Untai Uji Tennohidrolika Reaktor dapat dipastikan adanya lapisan oksida alan kerak pactapennukaan batang pemanas. Berkurangnya lapisan kerak yang actaterlibat daTinaiknya kemampuan perpindah panas daTIbatang pemanas. Dari basil analisa kimia air UUTR terlibat kenaikan konsentrasi logam-logam terlarut (Ni ; Cr ; Fe; Ca clanMg) dalam air pendingin UUTR sesudah pencucian dengan dengan asam sitrat. Hasil ini diperkirakan lapisan yang terdapat pada batang pemanas UUTR terdiri daTicampuran lapisan oksida yang teIjadi akibat reaksi kimia antara material batang pemanas dengan air pendingin clan lapisankerak daTIkarbonat-karbonat Ca daTIMg yang terdeposit pada batang pemanas. Lapisan oksida yang terbentuk diperkirakan didominasi oleh Fe203 clan Ni Fe204 karena oksida-oksida ini merupakan oksida INCONEL dibandingkan oksida terbentuk.(7,8)
Asam sitrat dapat digunakan untuk menguranqi lapisan alan kerak yang actasehingga dapat
Fcbrial1fo, dkk
lSSN 0216-3128
ProsuulIg Pertemuall Mil Preselltasi Ilmiala PPNY-BATAN, Yo!:yakarta 25-27 Aprill995
211
Bllklll
DAFTAR PUSTAKA
Selain asam sitrat, apakah pernah dicoba dengan bahan kinlia yang lain?
1.
J. C. SCULLY, "The Fundamentals of Corrosion", The University of Leeds, UK, Pergamon Press. 3rd edition, 1990 2. H. H. UHLIG & R. U. REVIC, "Corrosion and Corrosion Control", An Introduction to Corrosion Science and Engineering, 3rdedition 1991 3. KR. TRETHEWEY & J CHAMBERLAIN, "Corrosion for Students of Science and Engineering, Longman Group", U K limited, 1998 4. A. R. ANTARlKSAWAN, dkk, "Fasilitas Uji Termohidrolika Reaktor (General Loop), PPTKR-BATAN, Nopember 1993 5. W. J. MARBLE, BSc and R. L COWAN, Phd, "Control of Cobalt 60 deposition iIll.I?WR", Water Chemistry, for Nuclear Reactor s:t" 4, BNES, london, 1986. '.. .'~
6. BWR Normal WaterChenustry,EPRI Special Report, Palo Alto, California, September 1988
7. ASAKURA , Y, NAGASE, M., Uchida S,
8.
"Deposition of Nickel and Cobalt on Heated Surface under Nuclear Boiling Condition", J.Nucl.Sci, Technol, Vol 26 No.12. pp 1112 -1120, December 1989 NISHINO, Y, SAWA T, "Reaction Rates of Amorphous Iron Hydroxide with Nickel and Cobalt Ions in Hight Temperature Water", J.Ncl.Sci.Tchnol., Vol 26 No.12, pp 1121- 1129 , December 1989
TANYA JAW AB
Fcbrianto
-
Asam sitratyang
dipakai
lIntuk pencucian
batang
pemanas dengan konsntrasi 1%. Belum pernah memakai bahan pencuci selain asam sUral. Dengan asam sitrat merupakan asamlel11ah, sehingga tidak membahayakan untai uji dan ternyata asam sUrat 1% bisa memperbaiki kaefisien perpindahan panas batang pemanas sampai 64.7%.
Djoko Sujono - Apakah faktor utama penyebab teIjadinya kerak pacta batang pemanas dan bagaimana cara penanggulangannya?
- Data-datayang ditampilkanadalahuntuk tahun ~93..bagaimana ~.
data-data untuk tahun 1994 ?
- . ....
Fcbrianto
-
-
Kualitas air pendingin yang kwoang baik Terdapatnya partikel-partikel padatan dan produk korosi pada batang pemanas Jnteraksi kimia zat terlarut yang ado da/am air pendingin dengan material batang pel11an as
Afemang data yang ditampi/kan data 1993, karena problem ini te/ladi pada tahlln 1993 da/am lIsaha pencapaian daya nominal 3.2 lv/W. Setelah pencucian itu sampai sekarang koefisien pe/pindahan panas cukup/masih bogus, sehingga temperatur batang pemanas belum mencapai setting batas 380 DC
Iswantoro Asam sitrat yang dipakai untuk mencuci batang pemanas konsentrasinya berapa ?
lSSN 0216-3128
FCbnarl1o, dkk