RANCANGAN ALAT SORTASI BENm IKAN PATIN (Pallgasills lzypopfttfta[lIllls) SECARA ELEKTRONIS BERDASARKAN UKURAN PANJANG
Oleh:
ADANG KUSNADI
F01498070
2002 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTlTUT PERTANIAN BOGOR BOGOR
"
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
RANCANGAN ALAT SORTASI BENIH IKAN PATIN (Pangasills hipophtlzalllllls) SECARA ELEKTRONIS BERDASARKAN UKURAN PANJANG
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN Pada Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor
Oleh:
ADANG KUSNADI
F01498070
Dilahirkan pada tanggal 7 Juni 1980 di Bandung
Tanggallulus : 5 November 2002
ADANG KUSNADI. Rancangan Alat Sortasi Benih Ikan Patin (Pal7gasills secara Elektronis Berdasarkan Ukuran Panjang. Di bawah bimbingan : Dr. IJ-. I Dewa Made Subrata, M.Agr.
hypophlha/l11l1s)
RlNGKASAN Di zaman era globalisasi ini sektor pertanian merupakan salah satu tulan" pung~ung perekonomian Indonesia yang harus. ditumbuh kembangkan supay~ kuantItas dan kualitasnya menjadi lebih baik. Salah satu subsektor pertanian yaitu perikanan khususnya ikan patin mempunyai potensi yang cukup tinggi. Menurut Dirjen Perikanan Budidaya (2001) bahwa rata-rata produksi ikan patin di balai/loka UPT adalah 933 800 ekor per tahun. Dalam pengembangan ikan patin maka perlu ada teknologi yang bisa mendukung tercapainya produksi yang lebih tinggi, baik pada tingkat pembenihan maupun pembesaran. Salah satu teknologi yang perlu dikembangkan pada tingkat pembenihan adalah teknologi perancangan alat penghitung dan sortasi. Rancangan alat penyortir benih secara elektronis bisa dikembangkan dengan kecepatan pengolahan data yang lebih tinggi dari kemampuan manusia dengan bantuan perangkat keras dan perangkat lunak pengolah data. Ukuran ikan patin bisa dibedakan berdasarkan jumlah data berurutan. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang alat penyortir benih ikan patin (Pal7gsills hypophtha/lIIlls) secara elektronis berdasarkan ukuran panjang. Afrianto et al (1996) menyatakan bahwa sortasi adalah seleksi ikan atau udang berdasarkan parameter yang dikehendaki. Setelah dilakukan proses seleksi, maka ikan tersebut akan dikelompokan berdasarkan ukurannya. Grading adalah pemisahan larva sesuai dengan ukurannya, untuk mengurangi persaingan makanan dan pemangsaan larva yang berukuran kecil oleh larva yang berukuran besar Pada penelitian ini alat sortasi dirancang mengunakan sensor infra merah sebagai pendeteksi ukuran panjang ikan. Usher dan Keating (1996) menyatakan bahwa sensor adalah alat yang mendeteksi perubahan rangsangan fisik dan mengubahnya ke dalam sinyal yang dapat diukur atau direkam. Secara fungsional alat sortasi yang dirancang terdiri dari beberapa komponen yaitu hopper merupakan temp at pengumpan benih ikan dan merupakan komponen pertama yang akan dilewati oleh benih ikan patin, mekanisme satu-satu berfungsi untuk mengatur supaya ikan melewati sensor satu-satu, sistem pendeteksi berfungsi untuk mendeteksi ukuran panjang benih ikan , sistem pemisah berfungsi untuk memisahkan benih ikan patin sesuai dengan gradenya masing-masing, sirkulator berfungsi untuk menjaga supaya air tetap mengalir ke hopper dan kondisi air di selang sensor tetap terjaga, komputer berfungsi sebagai kontroler, interface berfungsi untuk menjembatani komunikasi antara komputer dengan peralatan luar, dan catu daya stabil berfungsi sebagai sumber tegangan untuk rangkaian elektronik. Secara struktural komponen dari alat penyortir ini terdiri dari : Hopper dalam hal ini menggunakan yang sudah ada, mekanisme satu-satu terbuat dari selang transparan yang dilekukan sehingga kecepatan ikan di setiap titik berbeda-beda, sistem pendeteksi yang digunakan adalah sensor infra merah, interface PCL 812 PG dengan bagian yang digunakan adalah ADC dan Digital-Output, komputer Pentium 75 Mhz dan RAM 16 Mbyte, sistem pemisah yang digunakan adalah perpaduan antara solenoid dan rangkaian pengendali solenoid, sirkulator yang digunakan adalah
pompa dengan debit 2600 IIjam, dan catu daya yang digunakan mempunyai keluaran Ov, 5 v, 12 v, -12 v. Prinsip kerja dari alat penyortir benih ikan patin secara elektronis dengan sensor infra merah yaitu benih ikan patin dimasukan ke dalam hopper kemudian benih tersebut mengalir dalam selang melewati sensor. Kemudian sistem pendeteksi akan melakukan pendeteksian untuk menentukan ukuran panjang. Setelah diketahui ukuran panjang maka kontroler akan mengeluarkan sinyal untuk menggerakan sistem pemisah sesuai dengan ukuran ikan yang terdeteksi. Penentuan ukuran panjang benih ikan patin adalah berdasarkan jumlah data yang dihasilkan per ikan untuk berbagai jenis ukuran, dil11ana jumlah data adalah jumlah sampling berurutan dengan tegangan yang bersesuaian dengan tegangan ikan yang dihasilkan oleh sensor ketika ada ikan lewat, kemudian tegangan ini dikonversi menjadi tegangan digital. Nilai digital ini akan diproses oleh kontroler dengan referensi tertentu. Semakin panjang ukuran benih ikan maka jumlah data per ikan yang dihasilkan semakin banyak. Prinsip pengontrolan dari alat penyortir benih ikan patin adalah ketika sinyal dikeluarkan dari elemem ukur maka ADC tersebut akan mengkonversi tegangan analog menjadi besaran digital. Di unit kontroler besaran digital akan diubah menjadi suatu nilai dalam bentuk desimal. Nilai tersebut merupakan keluaran dari ADC yang akan dibandingkan dengan nilai acuan. Nilai acuannya adalah 3300. Nilai pembacaan ADC yang lebih kecil dari 3300 dianggap data ikan dan nilai yang lebih besar dianggap bukan ikan. Setelah dibandingkan dengan nilai acuan, maka nilai tersebut akan disimpan dalam suatu variabel tertentu di dalam program. Banyaknya data ikan yang diperoleh tergantung dari panjang ikan. Setelah jumlah data untuk ukuran ikan tertentu didapatkan l11aka jumlah data tersebut akan dibandingkan dengan suatu nilai batas. Batas nilai tersebut adalah suatu nilai yang menentukan u],,'uran panjang ikan. Nilai batas untuk menentukan ukuran panjang 12.7 mm adalah antara 100 sampai 270 data, sedangkan untuk menentukan ukuran panjang 19.05 mm adalah 270 sampai 450 data dan untuk menentukan ukuran panjang 25.4 ;nm adalah 450 data ke atas. Setelah diketahui ukurannya maka unit kontroler akan mengeluarkan sinyal untuk menggerakan sistem pemisah. HasiI percobaan menunjukan bahwa sistem pendeteksi dari alat sortasi ini dapat digllnakan sebagai alat lIntuk menentukan ukuran panjang ikan dan penghitung dengan tingkat kepercayaan 95 % pad a uji-T. Sedangkan sistem pemisah dari alat penyortir ini dapat memisahkan ikan kedalam kelompok-kelol11poknya dengan tingkat kepercayaan 95 % pada uji-T. Kecepatan alat dalam melakukan sortasi adalah 0.278 I ekor/detik.
11