Rancang Bangun Sistem Informasi Terapi Autisme dengan Metode Applied Behaviour Analysis (Studi Kasus: Sekolah Harapan Bunda Surabaya)
Juliana Poernomo Putri S1 Jurusan Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Teknik Komputer Surabaya Email:
[email protected]
Abstract A child with autism has impaired resulting in delays in mental age to age chronologically. One of the most important things in the process of healing children with autism is a routine treatment that takes a long time. The therapy that has been used in the Harapan Bunda School is a therapy using Applied Behavior Analysis (ABA). In the process of therapy of autistic children aged 2 to 3 years require 2.5 until 3 years of recording. Without orderly recording, there will be a lot of forgetfulness, both programs, therapy and outcome of therapy. The number of data records each day of therapy that is used to produce therapeutic results become the problematic for the school database record which is orderly, neat and accurate information is needed in the process of monitoring the child's development to avoid errors in deciding the proper treatment program for the children. Based on a problems survey above, it needs an information system that helps the school in monitoring child development. The problem of Building Information Systems Autism therapy using the ABA method is how to design and build information systems for autism therapy using Applied Behavior Analysis method to facilitate the observing of child development. Information Systems Design for Autism therapy using the ABA method is a system that helps the school in monitoring child development. So it can be a solution to the problem in deciding the appropriate treatment program at Harapan Bunda School of Surabaya. Key words: autism, a program of therapy, ABA therapy. Psychiatric Associaton) dalam Theo Peeters, 2009, autisme memiliki gangguan pada retardasi mental dan perkembangan fisik. Sehingga anak yang autisme belum dapat disembuhkan secara total, namun dapat dilakukan terapi untuk mengurangi perilaku yang mengganggu
Pendahuluan Dalam diri seorang anak yang normal, perkembangan usia mental anak dan perkembangan fisik anak sama dengan usia kronologinya. Menurut DSM-IV (Diagnostic Statisctical Manual, Edisi ke-4, dikembangkan oleh American
1
dan meningkatkan ketrampilan belajar serta komunikasi pada anak tersebut. Salah satu terapi yang dapat diterapkan dalam menangani anak penyandang autisme adalah melalui metode Applied Behaviour Analysis (ABA). Metode ABA dapat dengan mudah diajarkan kepada calon pasien terapi dengan menggunakan 3 (tiga) prinsip dasar perlakuan pada anak yaitu tegas (tidak menanggapi penolakan anak) tapi lembut (tidak menggunakan kekerasan), kasih sayang pada anak, serta memberikan apresiasi (imbalan yang efektif) sebagai motivasi agar selalu bergairah sehingga menghasilkan anak yang patuh (bukan takut), tidak manja, tidak cengeng, kreatif, serta dalam hidup mandiri saat usia dewasa (Handojo, 2009: 2). Salah satu sekolah kebutuhan khusus di Surabaya yang telah menggunakan metode ABA adalah Harapan Bunda. Sekolah yang didirikan di Jl. Pucang Jajar Tengah 81 ini didirikan oleh Jenny Widjaja Lauwardi pada tahun 2000. Selama menerapkan metode ABA ini pihak sekolah harus menghadapi banyak data yang harus diolah selama proses terapi anak autis. Karena dalam proses terapi anak autis berusia 2 sampai 3 tahun memerlukan 2,5 sampai 3 tahun pencatatan. Tanpa pencatatan yang tertib, akan terjadi banyak kelupaan, baik program terapi maupun hasil terapinya (Handojo, 2009: 6). Saat ini, selama satu semester ke depan, para guru melakukan penyusunan program terapi untuk anak didiknya. Penyusunan program yang dilakukan guru saat ini masih menggunakan buku file yang tebal dan proses penyusunan harus melihat program terapi terdahulu sehingga membutuhkan waktu, tenaga dan kertas yang banyak dari para guru.
Susunan program terapi berisi beberapa kategori. Setiap kategori terdiri dari beberapa materi, untuk setiap materi terdiri dari beberapa aktivitas yang akan dilakukan selama 6 (enam) bulan proses terapi. Setelah susunan program terapi tersebut disetujui oleh kepala sekolah, setiap harinya program tersebut dipakai oleh para guru untuk proses pencatatan dan penilaian terapi anak. Dalam setiap proses pencatatan nilai harian, dibutuhkan 1 (satu) lembar kertas penilaian untuk setiap aktivitas yang diprogramkan dan akan dilaporkan kepada kepala sekolah setiap bulannya. Pencatatan yang seperti ini membutuhkan kertas yang banyak dan terkadang ada orang tua yang menginginkan rekapan perkembangan anak untuk berkonsultasi kepada psikolog. Rekapan yang diberikan oleh kepala sekolah selama ini dengan melihat semua nilai harian anak per aktivitas dan membuat perhitungan yang rumit sehingga menghasilkan hasil perkembangan anak. Proses ini tidak dapat diproses dalam waktu dekat sehingga menghambat dalam mengambil tindakan yang cepat dalam menangani anak. Selain pencatatan harian, ada juga pencatatan nilai Maintenance yang akan dilakukan setiap 3 (tiga) bulan Ujian Tengah Semester (UTS) dan 6 (enam) bulan Ujian Akhir Semester (UAS) selama satu semester yang berjalan. Pencatatan nilai Maintenance dilakukan sebagai hasil tolak ukur terapi yang dilakukan dan penilaian ini dilakukan oleh 3 (tiga) guru agar penilaian yang dilakukan merupakan hasil ukur proses terapi tidak secara subyektif melainkan secara obyektif berdasarkan kemampuan anak yang sesungguhnya. Selain itu dengan adanya penilaian dari 3 (tiga) guru, hasil yang didapat bisa benar-benar
2
akurat karena penilaian 1 (satu) guru saja dirasa masih belum mencerminkan kemampuan anak yang sesungguhnya. Setiap melakukan penilaian Maintenance UAS, akan ditunjuk sebuah team prosentase yang berfungsi untuk menghitung dan menilai prosentase kemampuan belajar anak tiap kategori dan akan menghasilkan laporan kemampuan belajar anak per semester. Proses perhitungan yang membutuhkan ketelitian dan tenaga ekstra bagi para guru yang menjadi team prosentase itu membutuhkan waktu yang lama dan dapat menyebabkan kemungkinan kesalahan dalam perhitungan yang dilakukan sehingga menyulitkan pihak sekolah dalam memonitor perkembangan anak. Dari permasalahan kecepatan dan keakuratan dalam sistem penyusunan program, pencatatan nilai harian dan Maintenance serta pelaporan yang dilakukan oleh guru dan kepala sekolah di atas dapat diatasi dengan pembuatan rancang bangun sistem informasi untuk proses terapi autisme dengan menggunakan metode Applied Behaviour Analysis. Perangkat lunak yang dibuat akan menghasilkan laporan data master, laporan jadwal guru untuk mempermudah guru dalam mengatur jadwal mengajar, lembar penilaian harian dan maintenance sebagai bahan pengajaran guru, laporan semester nilai harian dan nilai Maintenance, laporan prosentase kemampuan belajar anak untuk melihat sejauh mana kemampuan belajar anak, laporan program terapi untuk guru sebagai bahan terapi. Program terapi yang dibuat akan teratur step by step dan untuk penambahan program terapi anak, guru diberikan pilihan materi dan aktivitas berikutnya berdasarkan kurikulum sehingga memudahkan guru dalam menyusun program. Laporan yang dibuat
juga menghasilkan laporan grafik perkembangan harian, serta laporan grafik keberhasilan anak untuk guru, orang tua dan kepala sekolah agar dapat memonitor perkembangan anak. Semakin cepat perkembangan anak diketahui, maka guru dapat semakin cepat pula dalam mengambil langkah yang harus dilakukan selanjutnya dalam menangani anak. Landasan teori Autisme Autisme berasal dari kata Yunani “autos” yang berarti self (diri). Kata autisme ini digunakan didalam bidang psikiatri untuk menunjukkan gejala menarik diri (Mangunsong, 2009: 168). Karakteristik Anak Autisme Menurut Suryana (2004: 16) Anak Autis mempunyai karakteristik dalam bidang komunikasi, interaksi sosial, sensoris, pola bermain, perilaku dan emosi: a. Komunikasi b. Interaksi Sosial c. Gangguan Sensoris d. Pola Bermain e. Perilaku f. Emosi Namun gejala tersebut diatas tidak harus ada pada setiap anak penyandang autisme. Pada anak penyandang autisme berat mungkin hampir semua gejala ada tapi pada kelompok yang ringan mungkin hanya terdapat sebagian saja (Suryana, 2004: 22). Terapi Perilaku Metode ABA Sejarah metode ABA sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu akan tetapi tak seorang pun yang mengklaim sebagai penemunya. Sekitar 15 tahun yang lalu,
3
seorang pakar terapi perilaku yang bernama Ivar O. Lovaas dari UCLA (AS), menerapkan metode ABA kepada anakanak autis. Prof. Lovaas kemudian mempublikasikan hasilnya, sehingga metode ini dikenal sebagai Metode Lovaas (Handojo, 2009: 3). ABA banyak digunakan karena hal-hal berikut. a. Terstruktur Pengajaran menggunakan teknik yang jelas. b. Terarah Kurikulum yang jelas untuk membantu mengarahkan terapi. c. Terukur Keberhasilan dan kegagalan menghasilkan perilaku yang diarahkan, diukur dengan berbagai cara, tergantung kebutuhan. Dalam pembuatan program kurikulum, perlu diperhatikan beberapa hal, yaitu: (Handojo, 2009: 254) 1. Materi harus dimulai dengan kepatuhan dan kontak mata. Keduanya harus dikuasai anak dengan baik. Semakin konsisten, semakin baik. 2. Kemudian, ajarkan kemampuan menirukan dan berlanjut ke kemampuan bahasa reseptif atau kognitif. Lanjutkan terus ke kemampuan bahasa ekspresif. Perlu diketahui bahwa kadang-kadang dijumpai anak autis yang lebih mudah memahami bahasa reseptif daripada menirukan. Bila hal ini terjadi, urutan yang biasa boleh saja dimodifikasi. 3. Kemampuan akademik baru diajarkan apabila kemampuan bahasa reseptif telah dikuasai anak. 4. Pada awal terapi mulailah dengan jumlah aktivitas yang kecil. Bila ternyata kemampuan anak tinggi,
jumlah aktivitas yang diajarkan boleh disesuaikan. Urutan aktivitas yang diajarkan sebaiknya konsisten agar lebih mudah dikuasai anak.
5.
Sistem Informasi Menurut Herlambang dan Tanuwijaya (2005: 47), sistem informasi terdiri dari input, proses dan output. Pada proses terdapat hubungan timbal balik dengan 2 (dua) elemen, yaitu kontrol kinerja sistem dan sumber-sumber penyimpanan data, baik berupa karakterkarakter huruf maupun berupa numerik. Perancangan sistem Terdapat blok diagram dan system flow untuk Sistem Informasi Terapi Autisme dengan menggunakan metode ABA, yakni blok diagram dijelaskan pada gambar 1 dan sistem flow dijelaskan pada gambar 2. A.
Blok Diagram OUTPUT Laporan Data Master Laporan Jadwal Guru Lembar Penilaian Harian
INPUT
PROSES
Data Anak
Maintenance Data Master
Lembar Penilaian Maintenance
Penyusunan Jadwal Guru
Laporan Semester Nilai Harian
Penyusunan Program Terapi
Laporan Semester Nilai Maintenance
Pemberian Nilai Harian
Laporan Prosentase Kemampuan Belajar Anak
Pemberian Nilai Maintenance
Lembar Program Terapi
Data Materi Kurikulum
Data Guru
Data Pegawai
Jadwal Guru
Data Nilai Harian Data Nilai Maintenance
Pembuatan Laporan
Laporan Program Terapi Anak Laporan Grafik Perkembangan Harian Anak Laporan Grafik Keberhasilan Anak
Gambar 1 Blok Diagram Sistem Informasi Autisme Blok diagram ini terdiri dari input, proses, output seperti yang telah dijelaskan pada gambar 1.
4
maka status aktivitas tidak dapat dipilih lagi, namun jika tidak maka status aktivitas masih bisa dipilih. Setelah itu sistem melakukan pengecekan tingkatan yang dipilih apakah tingkatan menengah atau tingkatan lanjut. Jika iya maka sistem akan mengecek lagi semua materi di tingkatan di bawahnya sudah lulus atau tidak. Jika belum lulus maka status aktivitas tidak dapat dipilih lagi, namun jika sudah lulus maka status aktivitas masih bisa dipilih. Lalu sistem melakukan pengecekan apakah semua aktivitas pada materi yang dipilih sudah berstatus mastered. Jika sudah maka status aktivitas tidak dapat dipilih lagi, namun jika tidak maka status aktivitas tidak bisa dipilih. Setelah melakukan beberapa pengecekan seperti di atas, maka sistem dapat menampilkan usulan program terapi yang dapat diambil oleh guru, selanjutnya guru dapat memilih materi dan aktivitas. Setelah memilih program terapi, guru dapat menyimpan program terapi dan diajukan kepada kepala sekolah. Pihak kepala sekolah akan melihat apakah program tersebut sesuai dengan kemampuan anak. Jika sudah sesuai maka program disetujui, namun jika tidak sesuai maka guru akan membuat program baru dan mengikuti prosedur sebelumnya hingga disetujui. Hasil dari program yang telah disetujui akan dicetak menjadi lembar program terapi, lembar penilaian harian dan lembar penilaian maintenance sebagai panduan guru dalam melaksanakan program terapi. Jika guru akan melakukan penambahan program terapi, maka guru dapat mengikuti prosedur mulai dari memilih tingkatan seperti dijelaskan di atas.
B. Sistem Flow B1. Sistem Flow Penyusunan Program Terapi Anak Guru
Kepala Sekolah
Mulai
1
Tampilan Program Terapi
Memilih Materi dan Memilih aktivitas Aktivitas
2
Kurikulum
Program_Terapi _Detil
Program_Terapi
Y 4
Ingin memilih materi dan aktivitas lain?
Memilih Semester
Memilih Anak Program_Terapi Program_Terapi _Detil
Anak
Mengecek program terapi yang sudah disimpan guru
T Ingin memilih Kategori baru?
Mengecek apakah anak sudah memiliki program terapi pada semester yang dipilih
Program Terapi di setujui?
T Apa anak sudah memiliki program terapi pada semester yang dipilih?
Y
Tampilan Program Terapi yang sudah diambil pada semester yang dipilih
Program_Terapi
Y
Ingin memilih Tingkatan baru?
T
Menyetujui dan meng ACC Program Terapi
Program_Terapi_ Detil
3 T Tingkatan
T
Memilih Tingkatan
Y
Program_Terapi Y
Kategori
Memilih Kategori
Kurikulum
Menampilkan materi dan aktivitas
Program_Terapi Program_Terapi _Detil
Simpan program terapi
Program_Terapi _Detil
2
Mengecek aktivitas yang pernah dipilih sebelumnya
3 Program_Terapi
Apa aktivitas sudah pernah dipilih?
Mengecek Persetujuan Program Terapi
Status aktivitas = tidak bisa dipilih lagi
Y
Program_Terapi _Detil
T Status aktivitas = bisa dipilih
Program Terapi telah di-ACC?
Mengecek pilihan tingkatan menengah atau tingkatan lanjut
Y Mencetak Lembar Program Terapi, Lembar Penilaian Harian dan Lembar Penilaian maintenance
Apakah tingkatan menengah atau tingkatan lanjut?
Program_Terapi _Detil
Mengecek semua materi di tingkatan di bawahnya sudah lulus atau tidak
Apakah semua materi di tingkatan bawahnya sudah lulus?
Membuat Program Terapi Baru
4
Program_Terapi
Program_Terapi _Detil
Lembar Program Terapi, Lembar Penilaian Harian dan Lembar Penilaian maintenance
Y Program_Terapi
T
Y
Status aktivitas = tidak bisa dipilih lagi
Akhir T
T Status aktivitas = bisa dipilih Program_Terapi Program_Terapi _Detil
Mengecek semua aktivitas pada materi yang dipilih sudah berstatus Mastered
Apakah semua aktivitas pada materi yang dipilih berstatus Mastered?
Y
Status aktivitas = tidak bisa dipilih lagi
T Status aktivitas = bisa dipilih
Tampilan usulan program terapi yang dapat diambil
1
Gambar 2 Sistem Flow Penyusunan Program Terapi Anak Proses ini diawali dari guru dapat melakukan pemilihan semester dan anak yang ingin dibuatkan program terapinya. Setelah itu terjadi pengecekan apakah anak sudah memiliki program terapi pada semester yang dipilih. Jika anak belum memiliki maka admin dapat membuat baru dengan cara memilih tingkatan dan kategori. Setelah itu sistem akan menampilkan materi dan aktivitas serta mengecek apakah ada aktivitas yang pernah diambil sebelumnya. Jika iya
5
merupakan nilai UTS dan dari status 1,2,3 terdapat minimal 2 (dua) status Mastered, maka di database program terapi detil akan diberikan status lulus = Kompeten. Jika nilai UAS dan dari 1,2,3 terdapat minimal 2 status Mastered, maka di database program terapi detil akan diberikan status lulus= Lulus. Selanjutnya dicek apakah ingin ganti aktivitas, jika iya maka akan mengikuti prosedur seperti di atas lagi. Jika status lulus aktivitas pada satu materi lebih besar atau sama dengan 5, maka ada keterangan bahwa materi tersebut telah lulus, namun jika tidak pada keterangan akan ditulis belum lulus untuk materi tersebut. Sebelum menyimpan sistem akan mengecek apa ada nilai maintenance yang belum terisi. Jika sudah terisi semua baru dapat menyimpan nilai maintenance. Namun jika masih ada status lulus yang belum kompeten maka akan diulang pada semester selanjutnya untuk program terapi berikutnya. Hasil dari pemberian nilai maintenance ini ada 2 (dua) laporan yaitu laporan semester nilai maintenance, dan laporan grafik keberhasilan anak.
B2. Sistem Flow Pemberian Nilai Maintenance Guru 1
Mulai
Nilai_Maintenance Mengecek UTS/UAS dan Status1, Status2, Status3 tiap aktivitas
Tampilan Nilai Maintenance
Nilai_Maintenance _Detil
Memilih Semester UTS?
Memilih Anak
Anak
Nilai_Maintenance
Mengecek nilai maintenance di semester yang dipilih
T
T
Y Menyimpan Status_Lulus = Kompeten
Y
T
Menyimpan Status_Lulus = Belum Lulus
Menyimpan Status_Lulus = Belum Kompeten
Program_Terapi_ Detil
Menyimpan Status Lulus = Lulus
Jenis Penilaian = UTS
Nilai_Maintenance
Y Jenis Penilaian = UAS Memilih Guru 1, Guru 2 dan Guru 3
Apa Mastered >= 2 ?
Apa Mastered >= 2 ? T
Nilai_Maintenance _Detil
Apakah pernah ada nilai yang disimpan pada semester yang dipilih?
Y
Guru
Ingin Ganti Aktivitas?
Nilai_Maintenance _Detil
T Mengecek apakah ada nilai maintenance yang belum diisi
Program_Terapi
Program_Terapi
Tampilan Program Terapi yang status ACC dan Status Lulus Belum
Program_Terapi _Detil Y Y
Memilih aktivitas
Kurikulum
Tulis Nilai Aktivitas Guru 1
T Menyimpan Nilai Maintenance
Ingin cetak Laporan?
Memasukkan Nilai Aktivitas Guru 1 (A/AP/P)
Y Mengecek status yang Lulus tiap materi
Mengecek Nilai Maintenance Aktivitas A
Nilai A?
Apa ada nilai yang belum diisi?
T
Status1 = Belum Mastered
Status lulus >= 5?
T
Tampilan Laporan Keterangan = Materi tersebut Lulus
Tulis Nilai Aktivitas Guru 2
Mencetak Semester Nilai Maintenance dan Laporan Grafik Keberhasilan Anak
Memasukkan Nilai Aktivitas Guru 2 (A/AP/P)
Laporan Semester Nilai Maintenance dan Laporan Grafik Keberhasilan Anak
Mengecek Nilai Maintenance Aktivitas A
Nilai A?
Tampilan Laporan Keterangan = Materi tersebut Belum Lulus
T
Y Y Status1 = Mastered
T
Status2 = Belum Mastered
T
Status3 = Belum Mastered
Akhir
Y Status2 = Mastered
Tulis Nilai Aktivitas Guru 3 Memasukkan Nilai Maintenance Aktivitas Guru 3 (A/AP/P) Mengecek Nilai Maintenance Aktivitas A
Nilai A?
Y Status3 = Mastered
1
Gambar 3 Sistem Flow Pemberian Nilai Maintenance Pada proses Sistem Flow Pemberian Nilai Maintenance merupakan hal yang dilakukan hampir sama dengan pemberian nilai harian, namun pada saat memilih semester dan anak sistem akan mengecek nilai maintenance yang dipilih apakah pernah disimpan dalam semester yang sama. Jika tidak maka jenis penilaian itu merupakan nilai UTS namun jika sudah pernah disimpan maka jenis penilaian UAS. Penilaian ini dilakukan oleh 3 (tiga) guru yang masing-masing akan memberikan 3 (tiga) penilaian. Jika guru 1 (satu) memasukkan nilai A(anak tersebut mendapat nilai A,A,A pada 3 (tiga) instruksi yang diberikan) maka terdapat status Mastered. Jika nilai yang dimasukkan AP atau P maka aktivitas tersebut memiliki status belum Mastered. Setelah 3 (tiga) guru melakukan penilaian, dicek lagi apakah yang dimasukkan adalah nilai UTS atau nilai UAS dan dari status 1 (satu), status 2 (dua) dan status 3 (tiga) tersebut ada minimal 2 (dua) yang memiliki status Mastered. Jika
C.
Context Diagram
Gambar 4 Context Diagram Terapi Autisme
6
Pada Context Diagram ini terdapat empat eksternal entity pada context diagram yaitu guru, kepala sekolah, admin dan orang tua. Admin akan memasukkan data tingkatan, data kategori, data aktivitas, data anak, data guru, data jadwal guru data materi kurikulum, dan data kurikulum. Lalu guru memasukkan data program terapi, data nilai harian dan data nilai maintenance dan mendapatkan laporan program terapi anak, lembar penilaian harian, lembar penilaian maintenance, laporan semester nilai harian, laporan semester nilai maintenance, lembar program terapi dan laporan grafik keberhasilan anak. Orang tua akan mendapatkan laporan semester nilai harian, laporan semester nilai maintenance, dan laporan grafik perkembangan harian, dan laporan grafik keberhasilan anak. Sedangkan kepala sekolah mendapatkan semua laporan yang dihasilkan dalam sistem ini, yaitu laporan data master, laporan jadwal guru, laporan prosentase kemampuan belajar anak laporan program terapi anak, laporan semester nilai harian, laporan semester nilai maintenance, dan laporan grafik keberhasilan anak dan laporan grafik perkembangan harian anak.
foreign key. Adapun CDM yang dirancang untuk aplikasi ini dapat dilihat pada gambar 6. Nilai_Harian # Kode_NH Variable characters (10) # TA_Semester_NH Variable characters (7) Menggunakan o Tanggal_NH Date
Dinilai Diagnosa # Kode_Diagnosa Variable characters (10) o Jenis_Diagnosa Variable characters (25)
Materi # Id_Materi Variable characters (10) o Nama_Materi Variable characters (200)
Didiagnosa # o o o o o o o o o o
Anak Jadwal Guru # No Induk Variable characters (10) Kode_JD Variable characters (10) o Nama_Anak Variable characters (50) TA_Semester_JD Variable characters (7) o Jenis_Kelamin_Anak Characters (1) Tanggal_JD Date & Time o Tempat_Lahir_Anak Variable characters (20) Kelas Variable characters (1) NIK_Guru1_JD Variable characters (10) Memberi o Tanggal_Lahir_Anak Date o Agama Variable characters (10) NIK_Guru2_JD Variable characters (10) o Anak_ke Number (2) Senin Variable characters (10) o Nama_Orangtua Variable characters (50) Selasa Variable characters (10) o Alamat_Orangtua Variable characters (75) Rabu Variable characters (10) o Pekerjaan_Orangtua Variable characters (20) Kamis Variable characters (10) o Nama_Dokter Variable characters (50) Jumat Variable characters (10) ... o Masuk_Sekolah Date o Meninggalkan_Sekolah Date
# o o o o o o o o
Guru Diajar NIK Variable characters (10) Nama_Guru Variable characters (50) Jenis_kelamin_Guru Characters (1) Tempat_Lahir_Guru Variable characters (20) Tanggal_Lahir_Guru Date Agama_Guru Variable characters (10) Alamat_Guru Variable characters (75) Telepon Guru Variable characters (12) Pendidikan_Guru Variable characters (20) ... Dimiliki
User # Id_User Variable characters (10) o Password Variable characters (8) o Hak_Akses Number ... Dipunyai
# o o o o o o o o
Didapatkan
Dipakaii Kategori # Id_Kategori Variable characters (10) Kurikulum Memilikii o Nama_Kategori Variable characters (50) # Kode_kurikulum Variable characters (10)
Dipakai
Dimilikii
Mempunyai
Memakai
Program_Terapi # Kode_Program Terapi Variable characters (10) o Tanggal Date & Time o TA_Semester_PT Variable characters (7) Memiliki
Tingkatan # Id_Tingkatan Variable characters (10) o Jenis_Tingkatan Variable characters (20)
Aktivitas # Id_Aktivitas Variable characters (10) o Nama_Aktivitas Variable characters (500)
Didapat Digunakan Disusun Digunakann
# o o o o o o
Nilai Maintenance Kode_NM Variable characters (10) TA_Semester_NM Variable characters (7) Tanggal_NM Date NIK_Guru1 Variable characters (10) NIK_Guru2 Variable characters (10) NIK_Guru3 Variable characters (10) Jenis_NM Variable characters (3)
Pegawai NIP Variable characters (10) Nama_Pegawai Variable characters (50) Jenis_Kelamin_Pegawai Characters (1) Tempat_Lahir_Pegawai Variable characters (20) Tanggal_Lahir Pegawai Date Agama_Pegawai Variable characters (10) Alamat_Pegawai Variable characters (75) Telepon Pegawai Variable characters (12) Pendidikan_Pegawai Variable characters (20) ...
Gambar 6 Conceptual Data Model E.
Phsyical Data Model Phyical Data Model (PDM) mengambarkan secara detail konsep rancangan struktur basis data yang dirancang untuk suatu program aplikasi. PDM merupakan hasil generate dari CDM. Pada PDM tergambar jelas tabeltabel penyusun basis data beserta kolomkolom tabel yang ada pada setiap tabel. Adapun PDM untuk aplikasi dapat dilihat pada gambar gambar 7.
D.
Conceptual Data Model Sebuah Conceptual Data Model (CDM) menggambarkan keseluruhan konsep struktur basis data yang dirancang untuk suatu program atau aplikasi. Pada CDM belum tergambar jelas bentuk tabeltabel penyusun basis data beserta fieldfield yang terdapat pada setiap tabel. Tabel-tabel penyusun tersebut sudah mengalami relationship atau hubungan tetapi tidak terlihat pada kolom yang mana hubungan antar tabel tersebut. Pada CDM juga sudah didefiniskan kolom mana yang menjadi primary key dan
7
Nilai_Harian Kode_NH varchar(10)
TA_Semester_NH varchar(7) No Induk varchar(10) Tanggal_NH datetime No_Induk varchar(10) Nik varchar(10) FK_NILAI_HA_DINILAI_GURU
Diagnosa Kode_Diagnosa varchar(10) Jenis_Diagnosa varchar(25)
Materi Nilai_Harian_Detil FK_KURIKULU_MENGGUNAK_MATERI
Kode_Program Terapi FK_NILAI_HA_DIPAKAI2_NILAI_HA Kode_NH TA_Semester_NH Kode_Kurikulum FK_NILAI_HA_DIDAPATKA_ANAK Nilai_NH Anak ...
Id_Materi varchar(10) Nama_Materi varchar(200)
varchar(10) varchar(10) Kategori varchar(7) Id_Kategori varchar(10) varchar(10) FK_KURIKULU_MEMILIKII_KATEGORI Nama_Kategori varchar(50) varchar(2)
Kurikulum No Induk varchar(10) Tingkatan Kode_kurikulum varchar(10) Nik FK_NILAI_HA_DIPAKAII_KURIKULU varchar(10) Id_Kategori varchar(10) Id_Tingkatan varchar(10) Kode_Diagnosa varchar(10) Id_Materi varchar(10) Jenis_Tingkatan varchar(20) Nama_Anak varchar(50) Id_Aktivitas varchar(10) Jadwal Guru Jenis_Kelamin_Anak char(1) Id_Tingkatan varchar(10) Tempat_Lahir_Anak varchar(20) Kode_JD varchar(10) ... FK_KURIKULU_MEMPUNYAI_TINGKATA Tanggal_Lahir_Anak datetime FK_PROGRAM__MEMAKAI_KURIKULU TA_Semester_JD varchar(7) Agama varchar(10) Tanggal_JD datetime FK_KURIKULU_MEMILIKI_AKTIVITA Program_Terapi_Detil Anak_ke numeric(2) No Induk varchar(10) Aktivitas FK_JADWAL_G_MEMBERI_ANAK Kode_Program Terapi varchar(10) Nama_Orangtua varchar(50) Kelas varchar(1) Kode_kurikulum varchar(10) Id_Aktivitas varchar(10) Alamat_Orangtua varchar(75) NIK_Guru1_JD varchar(10) Status_ACC varchar(1) Nama_Aktivitas varchar(500) Pekerjaan_Orangtua varchar(20) NIK_Guru2_JD varchar(10) Status_Lulus varchar(1) Nama_Dokter varchar(50) Senin varchar(10) ... Masuk_Sekolah datetime Selasa varchar(10) Meninggalkan_Sekolah datetime ... Rabu varchar(10) FK_ANAK_DIAJAR_GURU FK_PROGRAM__MEMAKAI2_PROGRAM_ Kamis varchar(10) FK_NILAI_HA_DIPAKAI_PROGRAM_ FK_NILAI_MA_DIGUNAKAN_KURIKULU Jumat varchar(10) Guru Program_Terapi ... FK_PROGRAM__DIMILIKII_ANAK NIK varchar(10) Kode_Program Terapi varchar(10)
FK_ANAK_DIDIAGNOS_DIAGNOSA
Id_User varchar(10) Tanggal datetime Nama_Guru varchar(50) TA_Semester_PT varchar(7) FK_PROGRAM__DISUSUN_GURU Jenis_kelamin_Guru char(1) No Induk varchar(10) Tempat_Lahir_Guru varchar(20) Nik varchar(10) Tanggal_Lahir_Guru datetime FK_NILAI_MA_DIGUNAKAN_PROGRAM_ Agama_Guru varchar(10) FK_NILAI_MA_DIGUNAKAN_NILAI_MA Alamat_Guru varchar(75) Telepon Guru varchar(12) Nilai_Maintenance_Detil Pendidikan_Guru varchar(20) ... Kode_NM varchar(10) Pegawai Kode_Program Terapi varchar(10) Kode_Kurikulum varchar(10) NIP varchar(10) Nilai_NM_Guru1 varchar(2) Id_User varchar(10) FK_NILAI_MA_DIDAPAT_ANAK Nilai_NM_Guru2 varchar(2) Nama_Pegawai varchar(50) Nilai_NM_Guru3 varchar(2) Jenis_Kelamin_Pegawai char(1) ... Tempat_Lahir_Pegawai varchar(20) FK_GURU_DIMILIKI_USER Tanggal_Lahir Pegawai datetime User Agama_Pegawai varchar(10) Alamat_Pegawai Telepon Pegawai Pendidikan_Pegawai ...
varchar(75) varchar(12) varchar(20)
Nilai Maintenance Kode_NM TA_Semester_NM Tanggal_NM NIK_Guru1 NIK_Guru2 NIK_Guru3 Jenis_NM Kode_kurikulum No Induk
Gambar 8 Form Penyusunan Program Terapi
varchar(10) varchar(7) datetime varchar(10) varchar(10) varchar(10) varchar(3) varchar(10) varchar(10)
Form Pemberian Nilai Maintenance Form ini berguna untuk memasukkan nilai anak pada saat uts dan uas berdasarkan program terapi yang telah dibuat dan disetujui oleh kepala sekolah. Form Pemberian Nilai Maintenance dapat dilihat pada gambar 9.
Id_User varchar(10) Password varchar(8) FK_PEGAWAI_DIPUNYAI_USER Hak_Akses numeric ...
Gambar 7 Physical Data Model Hasil dan pembahasan Hasil uji coba Berdasarkan pada hasil uji coba sebanyak 45 test case terhadap Sistem Informasi Terapi Autisme dengan menggunakan metode ABA dinilai layak dari proses input sampai proses output yang diharapkan. Dari fitur-fitur dasar test case ID 1 sampai test case ID 45 dapat disimpulkan bahwa fitur-fitur dasar tersebut berjalan sesuai dengan baik dan benar. Implementasi sistem Form Penyusunan Program Terapi Form ini berguna untuk melakukan penyusunan program terapi anak. Form penyusunan program dapat dilihat pada gambar 8
Gambar 9 Form Pemberian Nilai Maintenance Form Grafik Perkembangan Harian Anak Form ini merupakan output dari nilai harian dalam bentuk grafik berdasarkan nama anak yang ditangani, kategori dan periode tanggal yang ingin ditampilkan. Form Grafik Perkembangan Harian Anak dapat dilihat di gambar 10.
8
2.
Gambar 10 Form Grafik Perkembangan Harian Anak Form Grafik Keberhasilan Anak Form ini merupakan form output dari nilai maintenance UAS dalam bentuk grafik berdasarkan nama anak dan kategori program terapi yang ingin ditampilkan. Form Grafik Keberhasilan Anak dapat dilihat pada gambar 11.
mengambil langkah selanjutnya dalam menangani anak, output ini sesuai dengan harapan kepala sekolah. Dalam proses penyusunan terapi pada sistem informasi terapi autisme dengan menggunakan metode ABA ini sudah dilengkapi dengan penambahan fitur usulan program terapi. Proses penyusunan terapi sudah dapat berjalan dengan baik dan sesuai harapan.
Saran Adapun beberapa saran yang diberikan oleh penulis, antara lain : 1. Sistem informasi terapi autisme ini dapat dikembangkan menjadi website dengan penambahan fitur layanan psikolog dan dokter di dalamnya sehingga banyak orang tua yang memiliki anak autisme bisa mengetahui bagaimana proses terapi untuk anak autisme. 2. Sistem informasi terapi autisme ini dapat dikembangkan dengan menambahkan aplikasi psikotest masuk ke sekolah, dan menambahkan aplikasi kesehatan makanan anak sehingga menjadi sistem informasi terpadu antara proses terapi, anjuran gizi dari dokter dan psikologi perkembangan anak dari psikolog.
Gambar 11 Form Grafik Keberhasilan Anak Kesimpulan Berikut ini beberapa kesimpulan yang dapat diambil : 1. Dengan adanya sistem informasi terapi autisme dengan menggunakan metode ABA ini diharapkan dapat membantu kepala sekolah dalam melihat grafik perkembangan harian anak dan grafik keberhasilan anak sehingga memudahkan kepala sekolah dalam memonitor perkembangan anak dan dapat
Daftar pustaka Handojo, Y. 2009. Autisme pada anak : Menyiapkan anak autis untuk mandiri dan masuk sekolah reguler dengan Metode ABA Basic. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer Kelompok Gramedia. Mangunsong, Frieda. 2009. Psikologi dan Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Jilid Kesatu. Depok: LPSP3 UI.
9