RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI AIR MINUM DALAM KEMASAN DENGAN MODEL ARUS JARINGAN PADA CV. SUMBER NADI JAYA Angga Agia Wardhana 1) 1) S1/ Jurusan Sistem Informasi. Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Teknik Komputer Surabaya, email : angga.a.w@gmail.com
Abstract: CV. Sumber Nadi Jaya as one water bottling company in Bali which have many competitors, is still experiencing difficulties in the distribution. Company’s Operational distribution practices is not beneficial because delivery is carried out in the conventional way and based on driver’s experience on the road. This often led to some customers not receiving bottled water gallon or gallon is received does not match the number of gallons for gallons routine because the number of gallon available on the vehicle is run out after distributed on previous customer. This research used a network flow method, because this method can model the distribution pattern of bottled drinking water, where it is in line with the problems discussed in this case the completed information distribution system that regulates the delivery of bottled drinking water to customers, so it can maximize delivery in a single delivery, and minimize the number of customers who do not receive a gallon of bottled drinking water.
Keyword: systems, distribution, bottled drinking water, gallons, CIH
CV. Sumber Nadi Jaya merupakan menggunakan teknologi Reverse Osmosis (RO) sebuah perusahaan yang bergerak dalam usaha berbentuk air minum dalam kemasan galon. produksi dan pendistribusian air minum dalam Produk
AMDK galon tersebut selanjutnya
kemasan (AMDK) ke rumah-rumah yang ada didistribusikan
ke rumah-rumah pelanggan,
di Provinsi Bali, lokasi perusahaan berada di pengepul, pengecer serta bekerjasama dengan kecamatan
Mengwi,
Kabupaten
Badung, hotel-hotel dan beberapa restoran. Dalam
Provinsi Bali.
proses
produksinya,
perusahaan
memiliki
Perusahaan ini mengolah air dari kapasitas produksi sebanyak 1000 galon per sumber air bawah tanah menjadi air siap
bulan, dan jumlah itu masih mencukupi untuk
konsumsi dengan tambahan oksigen yang memenuhi kebutuhan pelanggan yang tersebar
di beberapa wilayah di Bali, seperti Denpasar,
perusahaan
untuk
mengambil
galon
dan
Kuta, Mengwi, Badung, dan Tabanan. Dalam
mengantarkannya kembali ke tempat pelanggan
operasional distribusi air minum selama ini, yang mengalami kekurangan galon. Proses perusahaan
menerapkan
reverse
logistic, pengambilan ulang galon tersebut tentu saja
dimana pengiriman galon air minum sesuai memakan waktu yang cukup banyak, karena dengan
permintaan
pelanggan
dan
akan perusahaan belum memiliki depo yang dekat
mengambil galon air minum kosong yang dengan
pelanggan,
seringkali
perusahaan
berada di pelanggan untuk dibawa kembali ke merugi karena ada pelanggan yang tidak perusahaan
serta
diisi
ulang.
Untuk memperoleh distribusi galon terkendala oleh
mendistribusikan produk sampai ke tempat waktu pengantaran dalam sehari yang hanya 10 pelanggan, perusahaan menggunakan beberapa jam. Selain sistem pengantaran yang masih kendaraan, seperti truk, mobil pickup, dan
manual, pengumpulan data pelanggan masih
mobil box.
berupa lembaran-lembaran kartu pelanggan,
CV. Sumber Nadi Jaya sebagai salah yang sudah tidak efektif dan rentan terjadi satu perusahaan air minum dalam kemasan kemungkinan kesalahan dalam menempatkan galon di Bali yang memiliki banyak pesaing, kartu atau tercecer, sehingga kartu pelanggan hingga saat ini masih mengalami kesulitan tersebut memiliki kemungkinan hilang. dalam bagian distribusi. Praktek operasional
Kemajuan
teknologi
informasi
distribusi oleh perusahaan saat ini belum menjadikan persaingan di sektor bisnis menjadi maksimal
dikarenakan
sistem
pengaturan semakin kompetitif, terutama di daerah Bali,
pengiriman yang masih dilaksanakan secara daerah dengan sektor bisnis wisata yang konvensional
dan
masih
berdasarkan menjadi andalan negara, mengharuskan semua
pengalaman sopir kendaraan. Hal ini seringkali bisnis menyebabkan
beberapa
pelanggan
yang
berhubungan
dengan
sektor
tidak tersebut menggunakan teknologi informasi
menerima air minum dalam kemasan galon sehingga
kesalahan
ataupun galon dimaksud diterima tidak sesuai diminimalisir
dan
tidak
manusia
dapat
menjadi
alasan
dengan jumlah galon rutin karena galon yang berkurangnya keuntungan dan devisa negara. tersedia pada kendaraan pada saat itu sudah CV Sumber Nadi Jaya, perusahaan air minum habis
terdistribusikan
kepada
pelanggan dalam
kemasan
merupakan
salah
satu
sebelumnya. Hal-hal tersebut mengharuskan perusahaan yang mengirimkan produk air mobil
pengantar
kembali
ke
gudang minumnya
ke
beberapa
hotel
di
bali,
merupakan pihak yang secara tidak langsung menerima pembagian galon, sehingga secara ikut terlibat dalam sektor pariwisata. Untuk
otomatis
terus bersaing dengan usaha yang sama,
perusahaan.
perusahaan harus terus menerus melakukan
meningkatkan
keuntungan
bagi
Pada penelitian ini digunakan metode
perbaikan pada sistem bisnisnya. Transportasi arus
jaringan,
sebab
metode
ini
dapat
adalah salah satu komponen pada sistem bisnis memodelkan pola distribusi air minum dalam yang penting, dimana antara sepertiga sampai kemasan galon, dimana hal tersebut sesuai duapertiga dari biaya logistik diperuntukkan dengan permasalahan yang dibahas dalam untuk transportasi (Ballou, 1992). Transportasi kasus ini yaitu menyelesaikan sistem informasi merupakan bagian dari sistem distribusi, oleh distribusi yang mengatur pengantaran air karena
itu
perlu
adanya
strategi
dalam minum dalam kemasan galon ke pelanggan,
mengatur distribusi produk sehingga seluruh sehingga dapat memaksimalkan pengantaran pesanan pelanggan dapat terpenuhi secara dalam sekali antar, dan meminimalkan jumlah keseluruhan
yang
pada
akhirnya
dapat pelanggan yang tidak menerima air minum
mengurangi jumlah pelanggan yang tidak
dalam
LANDASAN TEORI
menjadi dua, yaitu fungsi distribusi pokok dan
1. Distribusi
fungsi
Distribusi adalah salah satu aspek pemasaran. Kotler
Pengertian
(1999)
distribusi
adalah
menurut
dalam proses untuk menjadikan suatu barang jasa
siap
untuk
tambahan
galon.
(Direktorat
Jenderal
Pendidikan Menegah dan Umum, Fungsi Distribusi).
“…serangkaian 2. Model Arus Jaringan (Network Flow
organisasi yang saling tergantung dan terlibat
atau
kemasan
digunakan
atau
Model) Jaringan adalah suatu susunan garis edar (path) yang terhubung pada berbagai titik, di
dikonsumsi.” Distribusi sangat dibutuhkan oleh mana satu atau beberapa barang bergerak dari konsumen untuk memperoleh barang-barang satu titik ke titik lain (Taylor III, 2001). yang dihasilkan oleh produsen, terlebih lagi
Jaringan diilustrasikan sebagai diagram
bila jarak antara lokasi produksi dan pelanggan
yang terdiri dari dua komponen penting :
relatif cukup jauh.
simpul (nodes) dan cabang (branches). Simpul
Adapun
kegiatan
yang
termasuk
fungsi distribusi terbagi secara garis besar
melambangkan
titik-titik
persimpangan,
sedangkan cabang menghubungkan simpul-
simpul tersebut. Simpul digunakan untuk
lainnya sudah diketahui. Salesman tersebut
menandakan lokasi, baik sumber maupun
harus meminimalkan pengeluaran biaya, dan
tujuan.
jarak tempuh untuk perjalanannya tersebut. 4.
Insertion Heuristics Insertion Heuristics sangatlah lugas, dan
ada banyak varian yang bisa dipilih. Dasar-
Gambar 1 Contoh Model Arus jaringan
dasar
insertion heuristics adalah
memulai dengan
tur subset
kota, dan
dari semua kemudian
memasukkan sisanya dengan beberapa heuristi Umumnya, suatu nilai pada garis edar
k. Subtour awal sering berbentuk suatu segitiga
melambangkan jarak, lamanya waktu atau
atau sebuah convex hull. Insertion Heuristics
biaya yang diperlukan untuk mencapai tujuan.
juga
Oleh karena itu,
sebagai subtour (Nilsson, 2003).
tujuan dari model arus
dapat
memulai dengan
tepi tunggal
Pendekatan intuitif untuk TSP adalah
jaringan adalah menentukan rute terpendek, waktu tersingkat atau biaya terendah yang
memulai dengan sebuah subtour, yaitu
diperlukan dari sumber ke tujuan.
pada subset kecil dari node, dan kemudian
3.
memperpanjang tur ini dengan memasukkan
Travelling Salesman Problem
tur
simpul yang tersisa satu demi satu sampai Travelling Salesman Problem (TSP) adalah problem untuk mengoptimasi dan menemukan perjalanan (tour) yang paling terpendek.
TSP
adalah
problem
untuk
menentukan urutan dari sejumlah lokasi/kota yang harus dilalui oleh tenaga pemasaran (salesman), setiap lokasi hanya boleh dilalui
semua node telah dimasukkan. Ada beberapa kemungkinan untuk menerapkan skema seperti penyisipan. Mereka dapat diklasifikasikan menurut fitur ini:
Bagaimana membangun tur awal.
Bagaimana memilih simpul berikutnya
satu kali dalam perjalanannya. Perjalanan tersebut
harus
berakhir
pada
lokasi
keberangkatannya, dimana salesman tersebut memulai perjalanannya, dengan jarak antara setiap lokasi/kota satu dengan lokasi/kota
yang akan dimasukkan.
Dimana untuk menyisipkan simpul yang dipilih.
Tur dimulai biasanya beberapa tur pada tiga node,
misalnya mereka node yang
Berikut ini adalah tata urutan algoritma CIH :
membentuk segitiga terbesar. Untuk masalah Euclidean, tur awal yang baik adalah tur yang
1. Penelusuran dimulai dari sebuah
mengikuti convex hull dari semua node. Ini
kota pertama yang dihubungkan
adalah pilihan yang wajar karena urutan node
dengan sebuah kota terakhir.
dari tur convex hull dihormati dalam setiap tur
2. Dibuat sebuah hubungan subtour
yang
optimal.
antara 2 kota tersebut. Yang
Sebuah node baru biasanya dimasukkan ke
dimaksud subtour adalah perjalanan
dalam tur pada titik yang menyebabkan
dari kota pertama dan berakhir di
kenaikan minimum panjang tur.
kota pertama, misal (1,3) (3,2)
Perbedaan utama
(2,1) seperti tergambar dalam
antara skema penyisipan urutan simpul dimasu
gambar 2.2
kkan : 1. Farthest Insertion Heuristics: Masukkan simpul yang me miliki jarak minimal ke simpul tur maksimal. Ide di balik strategi ini adalah untuk memperbaiki tata letak keseluruhan tur pada awal proses
Gambar 2 subtour
penyisipan. 2. Cheapest/Nearest Insertion Heuristics: Di antara semua simpul tidak dimasukkan sejauh ini, simpul yang dipilih adalah simpul dimana penyisipan menyebabkan kenaikan terendah dalam panjang keseluruhan dari tur.
3. Ganti salah satu arah hubungan (arc)
dari
dua
kota
dengan
kombinasi dua arc, yaitu arc (i,j) dengan arc (i,k) dan arc (k,j), dengan k diambil dari kota yang belum masuk subtour dan dengan tambahan
jarak
diperoleh dari : cik + ckj – cij
terkecil.
Jarak
cik adalah jarak dari kota i ke kota k, ckj adalah dari kota i ke kota j. Ulangi langkah 3 sampai jarak dari kota k ke kota j dan cij adalah jarak
PERANCANGAN SISTEM
seluruhkota masuk dalam subtour
Pelanggan
Bag Penjualan
Mulai
1.
Blok diagram perancangan sistem baru Input data pesanan
Blok diagram rancangan sistem informasi
Form Pesanan pesanan
Pencatatan pesanan & pelanggan
distribusi yang baru dapat dilihat pada gambar
pelanggan
Mengisi Form Pesanan
3.2 Input
Process
Output
Pesanan Pelanggan Y
Apakah ada pesanan lagi? T
Data Pegawai
Penerimaan Pesanan pelanggan, maintenance data pelanggan dan data pegawai
Rute Pengiriman
Selesai
Surat Jalan Data Pelanggan
Penentuan Rute Pengiriman Produk
Laporan Penjualan
Data Pesanan
Gambar 4 System Flow Penerimaan Pesanan Pelanggan
Laporan Penjualan per pelanggan
Bag Penjualan
Data Produksi Pembuatan faktur
Pelangg an
Mulai
Data Realita Pesanan
Data Penjualan
Bag Distribusi
Laporan Penjualan per wilayah
Laporan Pengiriman
CIH
Pembuatan Laporan Pengiriman dan Laporan Penjualan
Data pesanan
Pengaturan Rute
Faktur penjualan
Rute Transaksi penjualan
Penjualan
Gambar 3 block diagram rancang bangun sistem baru
Rute pengiriman
Surat Jalan
System Flow System Flow merupakan penggambaran Selesai
arus informasi berupa alur sistem yang akan diimplementasikan dengan komputer berupa alur hubungan antara data, proses dan laporan.
Gambar 5 system flow pencarian rute dan pengaturan distribusi air minum dalam kemasan
Flowchart Cheapest Insertion Heuristic Untuk menggambarkan flowchart model transportasi yang diterapkan yaitu Cheapest Insertion Heuristic pada Rancang Bangun
Sistem Informasi Distribusi Air Minum Dalam Kemasan Dengan Model Arus Jaringan Pada
Bag Distribusi
Pimpinan
Mulai
CV. Sumber Nadi Jaya ini dapat dilihat pada gambar flowchart/diagram alir berikut :
Cetak laporan Pengiriman
Rute
Mulai
Laporan pengiriman Input Jumlah Node
Selesai
Input jarak antar node
Buat Subtour antara 2 kota Cij
Gambar 8 System Flow Pembuatan Laporan Pengiriman
Buat Tabel data kota yang bisa disispkan ke dalam subtour Cij beserta jarak yang diperoleh dengan rumus Cik + Ckj - Cij
Bag Penjualan
Ganti salah satu arc Cij dengan arc Cik dan arc Ckj Tidak
mulai
Pimpinan
1
Seluruh kota telah disisipkan?
Cetak laporan penjualan
Ya
Laporan penjualan harian penjualan
Laporan Penjualan Mingguan
Selesai
Gambar 6 Flowchart metode Cheapest
Laporan penjualan
Insertion Heuristic Pelanggan
Bag Penjualan
Laporan penjualan bulanan
Bag Distribusi
Laporan Penjualan per pelanggan
1
Mulai
Surat jalan
Laporan penjualan per wilayah
Input data pelanggan yang terkirim
Selesai Pembuatan Faktur
Penjualan
Faktur penjualan
Faktur Penjualan
selesai
Gambar 7 system flow pembuatan faktur
Gambar 9 System Flow Pembuatan Laporan Penjualan
pemrosesan
Data Flow Diagram Data merupakan
Flow
suatu
Diagram
metode
(DFD)
bentuk
database.
untuk
ERD menyadiakan
menunjukkan
struktur
pengembangan
keseluruhan kebutuhan data dari pemakai.
sistem yang terstruktur. Penggunaan notasi
Dalam ERD, data tersebut digambarkan
dalam data flow diagram ini sangat membantu
dengan menggunakan simbol entitas.
sekali untuk memahami suatu sistem pada Wilayah
semua tingkat kompleksitas. Pada tahap
kode wilayah
Relation_151
Relation_152
nama wilayah
analisis
penggunaan
notasi
ini
dapat pelanggan
membantu
dalam
berkomunikasi
dengan
rute pengiriman
kode kota
nama
rute pengiriman
Nama Kota
alamat
Jarak
no telp pelanggan
RE LA TION_80
total jarak
pemakai sistem untuk memahami sistem
kode pelanggan
jarak
id rute
Relation_137
hari
Faktur kode faktur Total Bulanan
Relation_83
pesanan
secara logika.
kode pesanan
Relation_79
jumlah pesanan penjualan
Relation_78
siklus
Relation_84
kode penjualan
hari pengiriman
tanggal penjualan
Relation_138
total penjualan realita pengambilan pegawai kode pegawai Peg awai
Stock
nama pegawai
data peg awai
barang keluar
jumlah stock
alamat pegawai Rute Peng iriman
kode barang keluar
Relation_77
shift
Surat Jalan
no telp
Bag Distribusi
jumlah pengambilan
Relation_92
jumlah barang keluar
tanggal pengambilan
Rekap pengeluaran barang
Pelang g an
Gambar 11 CDM SI Distribusi CV. Sumber
Faktur 0
Nadi Jaya
realita pesanan
Data Pelang g an Sistem Informasi Distribusi CV Sumber Nadi Jaya
Pesanan Pelangg an
data produksi
+
WILAYAH
Sistem Produksi
KODE_WILAYAH
varchar(5)
NAMA_WILAYAH
varchar(50)
Laporan Peng iriman
PELANGGAN JARAK
Laporan Penjualan Laporan penjualan per wilayah Pimpinan
Laporan penjualan terbanyak
KODE_KOTA
varchar(5)
NAMA_KOTA
varchar(20)
JARAK
integer
KODE_WILAYAH
varchar(5)
KODE_WILAYAH = KODE_WILAYAH KODE_WILAYAH = KODE_WILAYAH
KODE_PELANGGAN
varchar(5)
NAMA
varchar(50)
ALAMAT
varchar(100)
NO_TELP_PELANGGAN
numeric(12)
KODE_WILAYAH
varchar(5)
KODE_PELANGGAN = KODE_PELANGGAN
PENJUALAN
KODE_KOT A = KODE_KOT A
Gambar 10 Context diagram Sistem
RUTE_PENGIR IM AN
Informasi Distribusi CV. Sumber Nadi Jaya
RUTE_PENGIR IM AN
varchar(100)
KODE_KOTA
varchar(5)
KODE_PESANAN
varchar(5)
TOTAL_JARAK
integer
HARI
date
ID_RUTE
varchar(5)
KODE_PESANAN = KODE_PESANAN
menentukan
dan
mendokumentasikan
date
TOTAL_PENJUALAN
integer
REALITA_PENGAMBILAN
integer
KODE_PESANAN
varchar(5)
KODE_PELANGGAN
varchar(5)
JUMLAH_PESANAN
integer
SIKLUS
numeric(3)
HARI_PENGIRIMAN
date
KODE_FAKTUR
varchar(5)
KODE_PELANGGAN
varchar(5)
TOTAL_BULANAN
integer
KODE_PELANGGAN = KODE_PELANGGAN
KODE_FAKTUR = KODE_FAKTUR
DETIL_FAKTUR
SURAT_JALAN
menginterpretasikan,
varchar(5)
TANGGAL_PENJUALAN
FAKTUR
PESANAN
Entity Relationship Diagram (ERD) untuk
varchar(5)
KODE_PELANGGAN
KODE_PELANGGAN = KODE_PELANGGAN
Entity Relationship Diagram
digunakan
KODE_PENJUALAN
KODE_PESANAN = KODE_PESANAN
KODE_SURAT_JALAN
varchar(5)
KODE_PENJUALAN
varchar(5)
KODE_PESANAN
varchar(5)
KODE_FAKTUR
varchar(5)
KODE_BARANG_KELUAR
varchar(5)
KODE_PENJUALAN = KODE_PENJUALAN
PEGAWAI KODE_PEGAWAI
varchar(5)
NAMA_PEGAWAI
varchar(50)
ALAMAT_PEGAWAI
varchar(100)
SHIFT
numeric(1)
NO_TELP
numeric(12)
STOCK
KODE_BARANG_KELUAR = KODE_BARANG_KELUAR
KODE_BARANG_KELUAR
varchar(5)
JUMLAH_STOCK
integer
JUMLAH_PENGAMBILAN
integer
TANGGAL_PENGAMBILAN
date
BARANG_KELUAR
kebutuhan-kebutuhan
untuk
sistem
KODE_PEGAWAI = KODE_PEGAWAI
KODE_BARANG_KELUAR
varchar(5)
KODE_PEGAWAI
varchar(5)
JUMLAH_BARANG_KELUAR
integer
KODE_BARANG_KELUAR = KODE_BARANG_KELUAR
Gambar 12 PDM SI Distribusi CV. Sumber Nadi Jaya HASIL DAN PEMBAHASAN
Proses pencarian rute dengan CIH
Jaringan Pada CV. Sumber Nadi Jaya
merupakan proses utama dalam sistem
mampu
informasi
dengan menggunakan Cheapest Insertion
distribusi
air
minum
dalam
menerapkan
pencarian
kemasan CV. Sumber Nadi Jaya ini. Proses
Heuristic,
ini dapat diakses oleh admin dan bagian
pengantaran dengan jarak terpendek dan
distribusi. Adapun langkah pencarian rute
jumlah
pada sistem ini adalah sebagai berikut :
meningkatkan
1. Pertama2 pengguna dapat melakukan
pengantaran.
login untuk dapat melakukan kegiatan pada sistem 2. Untuk melakukan kegiatan pencarian
menghasilkan
rute
galon
rute
terbanyak,
serta
efisiensi
biaya
2. Sistem Informasi Distribusi Air Minum Dalam Kemasan Dengan Model Arus Jaringan Pada CV. Sumber Nadi Jaya
rute, pengguna harus memiliki hak akses
mampu
mengatur
rute
terhadap form tersebut, dimana admin
sehingga
lah yang melakukan pengaturan hak
pelanggan secara umum.
meningkatkan
distribusi kepuasan
akses tersebut. 3. Apabila user telah memiliki hak akses form pencarian rute, pengguna dapat langsung membuka form pencarian rute 4. Setelah masuk ke form pencarian rute, pengguna dapat langsung memilih 5. Hasil dari pencarian rute akan tampil pada grid view bagian bawah
SARAN 1. Banyaknya
cara
dalam
penerapan
metode untuk meminimumkan biaya, selain penyelesaian persoalan model arus jaringan. Hal ini tergantung pada studi kasus masalah yang dihadapi dalam suatu perusahaan tersebut. 2. Perlu ada pemahaman lebih mendalam
KESIMPULAN
tentang
model
arus
jaringan
yang
Kesimpulan yang dapat diambil dari
diterapkan karena data untuk uji coba ini
pembuatan Sistem Informasi Distribusi Air
berasal dari sumber perusahaan/data
Minum Dalam Kemasan Dengan Model
real. Pihak-pihak yang berkepentingan
Arus Jaringan Pada CV. Sumber Nadi Jaya
kiranya dapat meninjau sejauh mana
adalah sebagai berikut:
model arus jaringan yang diterapkan
1. Sistem Informasi Distribusi Air Minum
dapat menjadi bahan pertimbangan untuk
Dalam Kemasan Dengan Model Arus
pengambilan keputusan.
3. Pengembangan
program
selanjutnya
web base (berbasis web).
diharapkan dapat dilanjutkan menjadi
DAFTAR PUSTAKA
Jogiyanto, H.M, 1990, Analisis dan Desain Sistem
Ballou, Ronald H., 1992, Business Logistics
Informasi,
Yogyakarta:
Andi.
Management, 4th ed., Prentice-Hall, Inc. New Jersey.
Kendall, Kenneth E. & Kendall Julie E. 2002. Analisis dan Perancangan
Fitzgerald, Jerry, Arda Fitzgerald, William J.
Sistem. Jakarta : PT. Index.
Stalling Jr. 1981. Fundamental of System Analysis. Second Edition.
Martiningtyas, Nining. 2007. Penuntun Belajar Riset Operasional. Surabaya
Gondodiyoto, Santoyo. 2007. Audit Sistem
: STIKOM Surabaya.
Informasi + pendekatan CoBIT. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Taylor III, Bernard W., 2001. Sains Manajemen : Pendekatan
Herlambang,
Soendoro
&
Tanuwijaya,
Matematika Untuk Bisnis, Buku 1 &
Haryanto. 2005. Sistem Informasi:
2, DiIndonesiakan oleh : Chaerul D.
Konsep, Teknologi & Manajemen,
Djakman & Vita Silvira, Jakarta:
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Penerbit Salemba Empat.