Page 1 of 6
RANCANG BANGUN LAYANAN VIDEO ON DEMAND (VOD) DAN SISTEM AUTHENTIKASI MANAJAMEN USER PADA INTERNET PROTOCOLTELEVISI (IPTV) DENGAN METODE UNICAST Ceny Cahyani – 2207 100 610 Jurusan Teknik Elektro – FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS, Keputih – Sukolilo, Surabaya – 60111
Email :
[email protected]
Abstrak: IPTV adalah suatu pengembangan baru dalam software komunikasi client-server yang mem-broadcast video yang berkualitas tinggi melalui jaringan internet protocol. IPTV melayani baik siaran langsung (live) maupun program atau video yang tersimpan di server Video on demand (VoD). VoD adalah sebuah konsep di mana sistem pertelevisian yang sudah bersifat sangat interaktif dengan fasilitas pemilihan content dari sebuah acara televisi. Karena merupakan sistem layanan yang berbasis jaringan internet, maka perlu dibuat sistem authentikasi user yang berfungsi untuk menyaring user yang akan dikelompokan dalan beberapa kelompok. Metode yang digunakan adalah metode unicast di mana informasi dikirim hanya dari satu pengirim ke satu penerima. Dalam kata lain, unicast transmisi adalah antara satu-ke-satu node.
Pada tugas akhir ini akan dibahas bagaimana merancang dan membangun suatu sistem layanan VoD yang dapat diakses oleh user sesuai dengan keinginan user serta bagaimana sistem authentikasi user tersebut diterapkan dengan menggunakan metode unicast pada pengiriman informasi. Dari hasil pengujian diketahui bahwa untuk layanan video on demand untuk memperoleh hasil yang maksimal direkomendasikan pada bandwidth 2Mbps. Besar throughput tergantung pada bandwidth dan jumlah user. Karena menggunakan metode unicast maka jumlah user mempengaruhi besar throughput.
IPTV melayani baik siaran langsung (live) maupun program atau video yang tersimpan di server Video on demand (VoD). Pada sistem IPTV codec yang dipakai adalah Moving Picture Experts Group-2 (MPEG-2) atau Moving Picture Experts Group-4 (MPEG-4) (H.264) dan dikirim dalam sebuah system transport Moving Picture Experts Group (MPEG) dengan menggunakan IP multicast (siaran langsung) atau IP unicast (VoD) [1]. Pada system standar IPTV. Mekanisme delivery IPTV terdiri dari broadcast TV, Time Shifted TV, dan Video on demand [2]. VoD pada sisi user adalah seperti personal video player, dimana terdapat fungsi pause, memberikan kemudahan untuk stop dan start video setiap saat, dan memungkinkan untuk fast forward dan rewind sesuai dengan keinginan [3,4]. Masalah keamanan merupakan salah satu aspek yang sangat penting pada sebuah sistem informasi. Karena rentannya masalah keamanan ini maka perlu suatu solusi yaitu authentikasi user. Tujuan authentikasi ini adalah untuk mengetahui keaslian identitas pihak user. Pada implemetasinya ada dua jenis authentikasi, yaitu berbasis password dan IP address [5]. Karena itu pada tugas akhir ini akan dirancang dan dibangun sistem layanan VoD dengan sistem authentikasi user menggunakan metode unicast.
Kata kunci: IPTV, Video on demand, Authentikasi, Unicast
2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Internet Protocol Televisi
1. PENDAHULUAN
Menurut definisi yang dijelaskan dalam International Telecommunication Union Focus Group on IPTV (ITU-T FG IPTV) menyebutkan bahwa IPTV didefinisikan sebagai layanan multimedia seperti televisi / video / audio / text / grafis / data yang disampaikan me-lalui jaringan berbasis IP yang dikelola untuk memberikan jaminan tingkat kualitas dalam hal layanan, keamanan, interaktivitas dan kehandalan. Sedangkan menurut PM N0.30/Per/M.Kominfo/ 8/2009 tentang Penyelenggaraan IPTV di Indonesia, IPTV didefinisikan sebagai teknologi yang menyediakan layanan konvergen dalam
Seiring dengan kemajuan teknologi, banyak fasilitas yang ditawarkan melalui internet. Misal Internet Protocol Television (IPTV). Penelitian tentang Internet Protocol Television (IPTV) merupakan teknologi terbaru yang sedang dikembangkan. Pada tahun 1994, ABC World News Now kali pertama menampilkan televisi pada broadband Internet menggunakan software CUSeeMe Video conferencing. IPTV adalah sistem penyiaran televisi pada komputer menggunakan IP protocol.
Page 2 of 6
bentuk siaran radio dan televisi, video, audio, teks, grafik, dan data yang disalurkan ke pelanggan melalui jaringan protokol internet yang dijamin kualitas layanannya, keamanannya, kehandalannya, dan mampu memberikan layanan komunikasi dengan pelanggan secara 2 (dua) arah atau interaktif dan real time.
2.2 Video On Demand Video-on-demand (disingkat VoD) adalah sistem televisi interaktif yang mem-fasilitasi khalayak untuk mengontrol atau memilih sendiri pilihan program video dan klip yang ingin ditonton. Fungsi VoD seperti layaknya video rental, di mana pelanggan dapat memilih program atau tontonan ketika yang ingin ditayangkan. Pilihan program dapat berupa sederet judul film, serial TV, reality show, video stream, dan program lainnya.
Gambar 1 Personalized IPTV Content Networking Infrastruktur [12]
Gambar 3 Arsitektur Video on Demand Server
Pada pelaksanaannya, terdapat empat pihak yang mengambil bagian pada rantai nilai IPTV, yaitu: Content Provider (CP), Service Provider (SP), Network Operator/provider, dan Customer [6].
Gambar 2 Empat pihak dalam rantai nilai IPTV
Terdapat tiga feature utama pada IPTV yaitu: Live TV, VOD( Video on Demand) dan NPVR(Network Personal Video Recording). 1. Live TV : IPTV melayani Pengiriman channelchanel atau siaran-siaran secara live melalui teknologi protocol Internet.
2.3 Metode Unicast Unicast adalah jenis transmisi di mana informasi dikirim hanya dari satu pengirim ke satu penerima. Dalam kata lain, Unicast transmisi adalah antara satu-ke-satu node (simpul hanya melibatkan dua). Contoh dari transmisi Unicast http, smtp, telnet, ssh, pop3 di mana permintaan informasi diarahkan dari satu pengirim ke satu penerima di ujung lainnya. Untuk memahami hal ini lebih baik, cobalah untuk membayangkan skenario di mana satu komputer permintaan untuk URL [http:/ /www.google.com] adalah diterima oleh setiap komputer lain yang terhubung ke Internet. Dengan cara ini Internet akan dibanjiri dengan permintaan seperti itu dan oleh karena itu ada kebutuhan yang kuat untuk Unicast transmisi pada jaringan kecil dan besar. Semua Ethernet mendukung jaringan IP jenis ini transmisi. Unicast menggunakan TCP untuk komunikasi dan transmisi paket.
2. VoD (Video on Demand) : IPTV melayani pengiriman siaran-siaran yang tidak secara live disiarkan yaitu dimana suatu siaran atau acara tv pada channel-chanel yang telah disimpan oleh server dapat. 3. NPVR(Network Personal Video Recording): Salah satu Feature pada IPTV dimana siaran langsung(real time broadcast) dapat disimpan pada jaringan server yang kemudian dapat diakses oleh user sesuai dengan waktu yang mereka tentukan tanpa adanya biaya tambahan seperti memiliki PVR pribadi yang terpasang di jaringan.
Gambar 4 Arsitektur Pengiriman Data Dengan Metode Unicast [10]
Page 3 of 6
2.4 Authentikasi Faktor authentikasi adalah sepotong informasi yang digunakan untuk meng-authentikasi atau memverifikasi identitas seseorang pada penampilan atau dalam suatu prosedur untuk tujuan keamanan dan sehubungan dengan hak akses yang diberikan secara individual.
Distribution dan Delivery, metode yang digunakan adalah unicast.
Gambar 5 Arsitektur Authentikasi
3. DESAIN SISTEM Rancang bangun sistem manajemen dapat dilihat pada gambar, dalam media server akan terdapat kontent-kontent yang terdiri dari video file, web camera, video camera, digital TV yang akan ditransmisikan melalui jaring internet protocol. Yang akan diterima oleh penerima secara multicast maupun unicast.
Gambar 7 Arsitektur IPTV
3.1 Perencanaan Rancangan Aplikasi Video on Demand Tujuan pembuatan aplikasi layanan VoD adalah memberikan kemudahan kepada user untuk untuk mengontrol atau memilih sendiri pilihan program video dan klip yang ingin ditonton. Perencanaan rancangan meliputi: design struktur navigasi, desain struktur navigasi, desain visual.
3.2 Metode Pengujian Pada tugas akhir ini mengunakan dua metode pengujian, yaitu pengujian kontent layanan video on demand dan performance jaringan dangan metode unicast. Gambar 6 Rancangan Arsitektur IPTV
3.2.1 Pengujian Kontent Layanan Video on Demand
Blok IPTV pada gambar 7 ini berdasarkan International Telecommunication Union (ITU –T) rec Y-1910. Blok sistem ini secara keseluruhan terdiri dari 5 blok utama, yaitu: Content Operation, Service Operation & Management, Media Distribution & Delivery, Customer, dan System Operation & Management.
Pada pengujian ini akan dilakukan pengujian kontent video on demand, mulai dari admin hingga pada user. Pengujian pada admin meliputi kontent video manager, kontent paket video on demand dan kontent penjadwalan video on demand. Pengujian pada user meliputi kontent registrasi video on demand, kontent login, serta kontent user video on demand.
Pada tugas akhir ini akan dirancang suatu Video On Demand (VoD) Dan Sistem Authentikasi Manajemen User Pada Internet Protocol Televisi (IPTV) Dengan Metode Unicast, sehingga akan meyinkronkan beberapa blok dari blok diagam IPTV. Untuk aplikasi Video on Demand (VoD) terdapat pada Content Operation dimana setiap content pada IPTV ini akan tempatkan pada bagian ini, sedangkan sistem authentikasi akan dirancang pada blok Service Operator dan Management, dan Metode stream akan diatur pada blok Media
3.2.2 Pengujian Performance Jaringan Pada pengujian ini akan dilakukan dilakukan dengan mengamati kecepatan user untuk mendowload video serta waktu yang dibutuhkan untuk mendowload. Pada tugas akhir ini teknik pengiriman menggunakan metode unicast. Pengujian performance jaringan meliputi pengujian throughput dan time buffer.
Page 4 of 6
video sebesar 0,94748 Mbps, dan pada 512 Kbps diperoleh rata-rata trougthput video sebesar 0,4718 Mbps. Dapat disimpulkan bahwa semakin besar bandwidth yang diberikan maka throughput yang diperoleh juga semakin besar. Hal ini disebabkan karena bandwidth yang dipakai semakin kecil sehingga kinerja kerja jaringan semakin lambat.
Start Perancangan sistem video on demand
Pembuatan database
Pembuatan program kontent video on demand F Integrasi database dan kontent video on demand
T Pengujian video on demand
Pengujian performance jaringan video on demand Pada bandwidth 8 Mbps, 4Mbps, 2Mbps, 1Mbps, dan 512 Kbps
Pengujian kontent video on demand
Server terkoneksi 1user
Server terkoneksi 2user
Server terkoneksi 3user
Gambar 9 Pengaruh bandwidth terhadap average throughput Analisa dan kesimpulan End
Gambar 8 Flowchart metodologi pengujian video on demand
4.
ANALISA DAN PENGUJIAN SISTEM
4.1 Pengujian Kontent Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan diperoleh hasil pengujian kontent, yaitu kontent layanan video on demand telah berhasil terintegrasi seperti yang dirancang. Kontent video on demand terdiri dari dua bagian yaitu administrator dan user. Pada administrator terdapat kontent. Video manager, paket video, penjadwalan video on demand, paket movie dan preview. Sedangkan pada user terdapat kontent registrasi video on demand, login dan user video on demand.
4.2.2 Pengujian Time Buffer Pada pengujian time buffer pada bandwidth 8 Mbps diperoleh rata-rata waktu buffer video sebesar 52,5 second, pada 4 Mbps diperoleh rata-rata waktu buffer video sebesar 105 second , pada 2Mbps diperoleh rata-rata waktu buffer video sebesar 204,5 second, pada 1Mbps diperoleh ratarata waktu buffer video sebesar 404,5 second, dan pada 512 Kbps diperoleh rata-rata waktu buffer video sebesar 896,5 second.Dapat disimpulkan bahwa bahwa semakin besar bandwidth yang diberikan maka semakin cepat waktu yang dibutuhkan untuk men-buffer video pada user. Hal ini disebabkan karena bandwidth yang dipakai semakin kecil sehingga kinerja kerja jaringan semakin lambat dan waktu yang dibutuhkan semakin lama.
4.2 Pengujian Performance Jaringan Berdasarkan pengujian yang dilakukan, didapat hasil pengujian terhadap pengujian performance jaringan khususnya parameter yang meliputi pengujian throughput dan pengujian time buffer video. 4.2.1 Pengujian Throughput Pada pengujian througput pada bandwidth 8 Mbps diperoleh rata-rata trougthput video sebesar 7,74 Mbps, pada 4 Mbps diperoleh rata-rata trougthput video sebesar 3,758 Mbps , pada 2Mbps diperoleh rata-rata trougthput video sebesar 1,87 Mbps, pada 1Mbps diperoleh rata-rata trougthput
. Gambar 10 Pengaruh bandwidth terhadap average time
Page 5 of 6
4.2.3 Pengujian Maximum Throughput Pada penngujian maximum throughput pada bandwidth 8 Mbps diperoleh rata-rata maximum througput video sebesar 7,925 Mbps, pada 4 Mbps diperoleh rata-rata maximum througput video sebesar 3,935 Mbps , pada 2Mbps diperoleh rata-rata maximum througput video sebesar 1,995 Mbps, pada 1Mbps diperoleh ratarata maximum througput video sebesar 1,01 Mbps, dan pada 512 Kbps diperoleh rata-rata maximum througput video sebesar 0,518 Mbps. Dpat disimpulkan bahwa semakin besar bandwidth yang diberikan maka semakin besar maximum througput yang dibutuhkan untuk men-buffer video pada user.. Hal ini disebabkan karena bandwidth yang dipakai semakin kecil sehingga kinerja kerja jaringan semakin lambat.
Gambar 11 Pengaruh bandwidth terhadap average throughput max
4.2.4
Pengujian Time Skalabilitas User
Buffer
Terhadap
Pengujian time buffer terhadap skalabilitas user pada bandwidth 8 Mbps diperoleh time buffer video sebesar 50 second saat diakses 1 user, 85 second saat diakses 2 user dan 134 second saat diakses 3 user, dan seterusnya. Dapat disimpulkan bahwa semakin besar bandwidth yang diberikan maka semakin cepat waktu yang dibutuhkan untuk men-buffer, dan semakin banyak user yang mengakses video on demand maka waktu yang dibutuhkan untuk men-buffer semakin lama. Hal ini disebabkan karena akibat pemenuhan permintaan data menjadi semakin besar dengan bandwidth pada server yang semakin kecil, pengaruh jumlah user juga mempengaruhi karena metode pengiriman data yang digunakan adalah unicast, sehingga pada bandwidth yang sama bila user semakin besar maka time buffer yang semakin lama.
Gambar 12 Pengaruh jumlah user terhadap average time dan bandwidth
4.2.5
Pengujian Throughput Skalabilitas User
Terhadap
Pengujian throughput terhadap skalabilitas user pada bandwidth 8 Mbps diperoleh throughput video sebesar 7,69 Mbps saat diakses 1 user, 3,92 Mbps saat diakses 2 user dan 2,65 Mbps saat diakses 3 user , dan seterusnya. Dapat disimpulkan bahwa semakin besar throughput yang dibutuhkan untuk men-buffer, dan semakin banyak user yang mengakses video on demand maka semakin kecil throughput. Hal ini disebabkan karena akibat pemenuhan permintaan data menjadi semakin besar dengan bandwidth pada server yang semakin kecil, pengaruh jumlah user juga mempengaruhi karena metode pengiriman data yang digunakan adalah unicast, sehingga pada bandwidth yang sama bila user semakin besar maka througputnya semakin kecil.
Gambar 13 Pengaruh jumlah user terhadap average throughput dan bandwidth
4.2.6
Pengujian Maximum Throughput Terhadap Skalabilitas User
Pengujian maximum throughput terhadap skalabilitas user pada bandwidth 8 Mbps diperoleh maximum throughput video sebesar 7,92 Mbps saat diakses 1 user, 3,95 Mbps saat diakses 2 user dan 2,61 Mbps saat diakses 3 user, dan seterusnya. Dapat disimpulkan bahwa semakin besar bandwidth yang diberikan maka semakin besar maximum throughput yang dibutuhkan untuk men-
Page 6 of 6
buffer, dan semakin banyak user yang mengakses video on demand maka semakin kecil Hal ini disebabkan karena akibat pemenuhan permintaan data menjadi semakin besar dengan bandwidth pada server yang semakin kecil, pengaruh jumlah user juga mempengaruhi karena metode pengiriman data yang digunakan adalah unicast, sehingga pada bandwidth yang sama bila user semakin besar maka maximum througputnya semakin kecil.
Gambar 14 Pengaruh jumlah user terhadap average maximum throughput dan bandwidth
5. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengujian dan analisa, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1.
Video-on-demand (VoD) adalah sistem televisi interaktif yang memfasilitasi khalayak untuk mengontrol atau memilih sendiri pilihan program video dan klip yang ingin ditonton.
2.
Untuk Video on demand menggunakan metode streaming unicast, metode unicast adalah jenis transmisi di mana informasi dikirim hanya dari satu pengirim ke satu penerima.
3.
Semakin besar bandwidth yang diberikan maka throughput yang diperoleh juga semakin besar, hal ini berarti besarnya througput tergantung pada besar bandwidth yang diberikan.
4.
Semakin besar bandwidth yang diberikan maka semakin cepat waktu yang dibutuhkan untuk men-buffer video pada user. Hal ini berarti waktu yang dibutuhkan user untuk men-buffer video tergantung pada bandwidth.
5.
Semakin banyak user yang mengakses video on demand maka waktu yang dibutuhkan untuk men-buffer semakin lama.
6.
Semakin banyak user yang mengakses video on demand maka semakin kecil throughput karena menggunakan metode pengiriman unicast.
6. DAFTAR PUSTAKA [1].
Patrik Moravek, Mojmir Jelinek, Dan Komosny, Milan Simek, “Visualization of a Hierarchical Aggregation in the IPTV Network Environment”, IJCSNS International Journal of ComputerScience and Network Security, VOL.8 No.11, November 2008. [2]. Tim Wauters etc, “IPTV Deployment – Trigger for Advanced Network Services!”, journal of the Communication Network, Volum 5 Part 3, July-September 2006. [3]. K Papanikolaou and M Wilby, “Design Outline For Video on demand Server”, IEE on Telecommunications, Conference Publicatin No.404, 26-29 March 1995. [4]. Mark Wilby, “Video on Demand Servers”, University College London Torrington Place, United Kingdom, London, March 2008 [5]. Muhammad Fiqri Muthohar, “Studi Penerapan HTTP Digest Authantication Untuk Pengguna Pada Proxy Server Dengan Database LDAP”, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, 2009. [6]. MII, “IPTV Architecture", http:// www.itu.int /ITUT/IPTV/, Juli 2006 [7]. CATR, Threats and risks for IPTV service, http://www.itu.int/ITUT/IPTV/, Juli 2006 [8]. _______________, IP TV Video System, http://www.iptvdictionary.com [9]. _______, Unicast, http://en.wikipedia.org /wiki / unicast, Juli 2009 [10]. Bosmond Chan, Live internet/video/TV broadcast:Technology Behind, http:/ /wwww .cityu.edu.hk/css/netcomp/, Maret 2008 [11]. Miscellaneous, In a Realm Passwordless Authentication with OpenID, http:// tech.amikelive.com/wpcontent, Agustus 2007. [12]. ______, IPTV Infrastruktur, http:// www.solacesystems.com/solutions/utilitycomputing /iptv- infrastructure, 2009. 7. BIODATA PENULIS Ceny Cahyani, lahir di Sarmi pada tanggal 24 Maret1 986. Merupakan anak ketiga dari empat bersaudara dari pasangan Soenaryo K dan Ivana. Lulusan SDN Impres VIM II Jayapura, SMPN 5 Jayapura, SMU Negeri 3 Jayapura, Politeknik Elektonika Negeri Surabaya (PENS)-ITS Jurusan T. Telekomunikasi, dan Lintas Jalur Institut Teknologi Sepuluh Nopember jurusan T. Elekto kosentrasi T. Telekomunikasi Multimedia.