RANCANG BANGUN JARINGAN NIRKABEL DENGAN USER MANAGER DAN MANAGEMENT BANDWIDTH MENGGUNAKAN MIKROTIK RB751U Studi Kasus : SMAN 1 Jatiwangi
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh Agus Tri Nurcahya 10.11.3863
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2015
RANCANG BANGUN JARINGAN NIRKABEL DENGAN USER MANAGER DAN MANAGEMENT BANDWIDTH MENGGUNAKAN MIKROTIK RB751U Studi Kasus : SMAN 1 Jatiwangi Agus Tri Nurcahya1), Kusnawi2), 1)
Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta 2)
Dosen STMIK AMIKOM Yogyakarta
Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 55283
Email :
[email protected]),
[email protected])
SMAN 1 Jatiwangi menggunakan jasa PT.Telkom dengan ISP TelkomSpeedy sebagai penyedia layanan internet dan berlangganan dengan kecepatan 2Mbps untuk akses internet secara keseluruhan.
Abstract - Bandwidth management is required to ensure that network users get a fair and satisfactory bandwidth, keeping the data traffic in the network to avoid congestion as a result of the access request overload. One of the operating system that can be used for bandwidth management is MikroTik RouterOS. By MikroTik RouterOS can be applied a variety of bandwidth management techniques.
Masalah yang timbul adalah pembagian bandwidth yang tidak stabil ketika banyak yang menggunakan akses internet, sebagai contoh ketika salah satu client melakukan download terutama dengan aplikasi tambahan semacam download manager yang dapat menghabiskan bandwidth, karena bandwidth akan tersedot pada client tersebut, sehingga pada client yang lain akan merasakan koneksi yang lambat, dan masalah lainya orang luar bisa menggunakan fasilitas internet karena tidak adanya halaman login pada jaringan. Dati prmasalahan yang ada maka peneliti menggambil judul “Rancang Bangun Jaringan Nirkabel Dengan User Manager dan Management Bandwidth Menggunakan Mikrotik RB751U”.
The wireless network will be built in SMA Negeri 1 Jatiwangi with Mikrotik operating system that is intended to manage bandwidth and configure hotspots in SMA Negeri 1 Jatiwangi accordance with user needs hotspot users. Proxy configuration is done in this research is to use WinBox. By managing bandwidth and user using proxy router, then the Internet connection to be smooth because of bandwidth owned SMA Negeri 1 Jatiwangi has been divided to each user or client in accordance with the required bandwidth needs of each user hotspot users. This allows administrators to monitor Internet access that is done by each - each user having performed the bandwidth management.
1.2 Rumusan Masalah Sesuai dengan latar belakang masalah diatas, dapat dirumuskan menjadi beberapa masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana pembuatan halaman situs masuk pengguna dan pembuatan jaringan nirkabel dengan mengelola banyaknya pengguna yang ingin menikmati layanan internet? 2. Bagaimana mengkonfigurasi dan mengontrol pembagian bandwidth yang sesuai dengan keadaan di SMA Negeri 1 Jatiwangi?
Keywords - network, bandwidth management, proxy, hotspot. 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah SMA Negeri 1 Jatiwangi merupakan salah satu sekolah unggulan di Kabupaten Majalengka. SMA Negeri 1 Jatiwangi berlokasi di Kecamatan Jatiwangi Kabupaten Majalengka. Sebagai salah satu sekolah yang sangat diminati di Kabupaten Majalengka, SMA Negeri 1 Jatiwangi memiliki berbagai macam sarana dan prasarana untuk mendukung proses belajar mengajar. Salah satau sarana dan prasarana yang terdapat di SMA Negeri 1 Jatiwangi adalah tersedianya jaringan internet yang dapat diakses oleh siswa, guru dan karyawan.
1.3 Batasan Masalah 1.
2. 3.
Jaringan internet selain dapat membantu para siswa menyerap materi, dapat juga digunakan untuk membantu guru untuk memaksimalkan kegiatan belajar mengajar, serta berbagai macam pekerjaan lain yang membutuhkan jaringan internet. Jaringan internet di
1
Bagaimana instalasi dan konfigurasi Mikrotik RouterBoard yang akan digunakan sebagai Hotspot Access Point. Perancangan manajemen user menggunakan fitur User Manager. Bagaimana menkonfigurasi dan memanajemen bandwidth dengan menggunakan Mikrotik agar memaksimalkan penggunaan internet di SMA Negeri 1 Jatiwangi.
1.4 Tujuan 1. 2.
3.
4.
2.3 Hotspot Hotspot merupakan salah satu bentuk pemanfaatan teknologi wireless LAN pada lokasi-lokasi public. Konsep ini pertama kali dikemukakan pada tahun 1993 oleh Bret Stewart sewaktu konfrensi Networld dan Interop, di San Fransisco.
Mempelajari perancangan dan pembuatan sistem Wireless Hotspot. Sistem hotspot yang akan di buat di harapkan memudahkan dalam penggunaan dari sisi administrator dan pengguna. Mengetahui teknik pembuatan dan perancangan sistem Wireless hotspot dengan fitur user manager untuk memanajemen user. Menghasilkan suatu sistem yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah pembagian bandwidth dan manajemen user yang ada di SMA Negeri 1 jatiwangi.
2.4 Mikrotik Mikrotik adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang digunakan untuk menfungsikan komputer sebagai router. PC router tersebut dilengkapi dengan berbagai fasilitas dan alat, baik untuk jaringan kabel maupun nirkabel. 3. Analisis dan Perancangan Sistem 3.1 Gambaran Umum SMA Negeri 1 Jatiwangi SMA Negeri 1 Jatiwangi didirikan tahun 1966. Tahun 1978 berdasrkan SK Menteri Pendidikan dan kebudayaan republik Indonesia Nomor 0298/O/1978, tanggal 13 September 1978 secara resmi SMA Negeri 1 Jatiwangi berdiri sendiri menjadi sekolah yang dapat mengurus rumah tangganya sendiri. SMA Negeri 1 Jatiwangi Merupakan Sekolah yang terletak di Jalan Raya Timur No. 02 Desa Loji Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat, Kode Pos 45454. Dan sudah bertaraf SBI. Lokasi sekolah ini terletak di kabupaten Majalengka bagian utara yang dilalui oleh Jalan Raya Cirebon-Bandung, sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Dawuan dan sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Sumberjaya.
1.5 Metode Penelitian 1.
Wawancara Merupakan metode Tanya jawab kepada Administrator dan User yang ada di SMA Negeri 1 Jatiwangi. Hal ini dilakukan penulis untuk memperoleh informasi mengenai kebutuhan dan kendala yang ada pada jaringan wireless saat ini dan juga tentang sistem yang akan di rancang dan diimplementasikan
2.
Observasi Mengumpulkan data dan mempelajari perancangan hotspot dan penggunaan user manager dengan mikrotik pada objek penelitian di SMA Negeri 1 Jatiwangi dengan melakukan pengamatan secara langsung.
3.
3.2 Jaringan SMA Negeti 1 Jatiwangi
Eksperimental Mengimplementasikan perancangan yang telah dibuat dan diuji apakah sudah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
2. Landasan Teori 2.1 Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah kumpulan dua atau lebih komputer yang saling berhubungan satu sama lain untuk melakukan komunikasi data dengan menggunakan protocol komunikasi melalui media komunikasi (kabel atau nirkabel), sehingga komputer-komputer tersebut dapat saling berbagi informasi, data, program-program, dan penggunaan perangkat keras secara bersama. Dalam hal ini komunikasi data yang bias dilakukan melalui jaringan komputer dapat berupa data teks, gambar, video dan suara.
Gambar 1. Jaringan di SMA Negeri 1 Jatiwangi Sejak awal penggunaanya SMA Negeri 1 Jatiwangi menggunakan jaringan LAN (Local Area Network) dan bekerjasama dengan penyedia layanan internet dari Telkom Speedy dengan kecepatan bandwidth 2 Mbps yang digunakan untuk 20 PC dan 1 Access Point sebagai client yang terhubung menggunakan kabel UTP kategori 5e ke Hub/switch, untuk setiap clientnya menggunakan IP versi 4 dengan clasfull address. Belum adanya manajemen bandwidth membuat pada jam-jam tertentu siswa maupun guru sulit mengakses internet dikarenakan tidak mendapat bandwidth yang cukup untuk mengakses internet.
2.2 Wireless LAN Wireless Local Area Network (Wireless LAN) adalah jaringan computer tanpa kabel, jaringan tersebut memanfaatkan gelombang radio sebagai media untuk berkomunikasi antara perangkat, frequensi yang digunakan dalam jaringan ini adalah 2,4 GHz (802.11b, 802.11g, 802.11a).
2
3.3 Perancangan Topologi Menggunakan Mikrotik
Gambar 4. Konfigurasi IP Address 4.4 Knfigurasi DNS Menerjemahkan nama suatu domain menjadi deretan angka IP adalah fungsi dari Domain Name Server (DNS). Alamat dari DNS sama dengan IP dari gateway yang diberikan.
Gambar 2. Perancangan Jaringan 4. Pembahasan 4.1 Instalasi Winbox Tahap awal konfigurasi penulis menggunakan aplikasi winbox.exe. Aplikasi winbox.exe bisa langsung dapat dijalankan dengan memasukkan address mikrotik. Dengan menggunakan user name default admin dan pada bagian password dikosongkan.
Gambar 5. Konfigurasi DNS 4.5 Knfigurasi Halaman Login Konfigurasi halaman login bertujuan untuk mengubah halaman login sesuai kebutuhan. Konfigurasi halaman login dapat dilakukan dengan masuk ke dalam file-file yang ada di mikrotik untuk mendapatkan file login yang sudah ada di dalam mikrotik melalui winbox. Copy file HTML pada menu files di winbox lalu edit sesuai keinginan. Berikut tampilan script yang telah diedit.
Gambar 3. Login Mikrotik 4.2 Konfigurasi Interface Konfigurasi interface bertujuan untul mempermudah dan membedakan antara interface yang ada, contohnya interface LAN, WLAN dan Wi-Fi. Interface LAN memiliki fungsi untuk konfigurasi parameter jaringan local yang menghubungkan Router dengan user/admin yang terkoneksi dengan port LAN. Interface WLAN berfungsi untuk mengkonfigurasi parameter jaringan internet atau yang menghubungkan Wireless Router dengan gateway yang terkoneksi dengan Port WLAN. Interface Wi-Fi ditunjukan untuk menkonfigurasi parameter jaringan WLAN dengan client/user yang terkoneksi dengan media nirkabel serta memisahkan jaringan nirkabel dan kabel. Berikut adalah gambar konfigurasi Interface Router.
Gambar 6. Konfigurasi Login 4.6 Konfigurasi Admin Setting default pada jendela winbox masih belum terlindungi karena belum memakai password dan masih menggunakan username default, oleh karena itu harus mengkonfigurasi administrator untuk masuk kedalam sistem mikrotik dengan memberikan username dan password pada winbox agar tidak mudah diakses secara bebas. Cara mengganti identitas pada WinBox dengan cara menggunakan fasilitas winbox pada tab system > user dan klik pada admin bagi yang masih default lalu ganti sesuai apa yang admin inginkan. Berikut pergantian username dan password pada mikrotik di SMA Negeri 1 Jatiwangi :
4.3 Ip Address Untuk membangun sebuah jaringan Konfigurasi IP address sangat dibutuhkan agar sebuah jaringan dapat terhubung. Rancangan IP address untuk jaringan nirkabel di SMA Negeri 1 Jatiwangi adalah sebagai berikut :
3
Gambar 7. Konfigurasi Admin
Gambar 9. Pembuatan Password User Manager
4.7 Menambahkan konfigurasi Router Pada Radius Agar mikrotik hotspot dapat menggunakan fungsi radius yang ada pada Userman, pada Mikrotik hotspot harus ditambahkan alamat ip dari userman tersebut, dan pada sisi Userman juga harus ditambahkan daftar alamat ip yang menggunakan layanan radius dari user manager. Langkah pertama adalah mengkonfigurasi User Manager terlebih dahulu dengan cara pada menu userman pilih menu Routers kemudian menambahkan client radius, klik add > New Selanjutnya akan muncul jendela Router details, Pada jendela Router kolom name isikan dengan nama hotspot yang akan menjadi client dari radius Userman. Karena userman dan hotspot berada pada mesin yang sama, maka pada kolom IP address diisi dengan ip localhost server hotspot, kemudian pada bagian kolom shared secret yang nantinya akan dibuat sebuah password yang digunakan berpasangan dengan server hotspotnya. Untuk menerapkan konfigurasi yang baru dibuat, klik add.
4.9 Pembuatan Profile UserManager Pada bagian ini akan dibuat profile yang mengatur username password serta kecepatan rata-rata pengguna internet. Di SMA Negeri 1 Jatiwangi disediakan 2 profil untuk akses internet, yaitu guru dan siswa. Untuk membuat konfigurasi profile, pertama buka menu profile pada user manager. Pada bagian profile masuk ke tab Limitation, kemudian klik add > new untuk membuat limitasi. Pada kolom limitasi disini penulis membuat profil nama siswa dan guru berikut konfigurasi profil siswa dan guru.
Gambar 10. Profil Siswa
Gambar 8. Konfigurasi Router 4.8 Mengganti User dan Password Admin Userman Mikrotik Userman telh terinstall di server hotspot, selanjutnya untuk melakukan konfigurasi pada userman, untuk membuka Mikrotik userman gunakan web browser, dan pada bagian URL arahkan ke alamat ip managemen hotspot yang telah dibuat yaitu 192.168.3.1/userman. Ketika pertama kali login userman gunakan username admin dan kosongkan kolom password. Langkah selanjutnya adah memberikan password admin yang masih default masih kosong. Untuk memberikan password kepada admin userman, klik pada menu costumer, pada menu costumer klik user admin yang akan dirubah nama maupun passwordnya, setelah itu maka akan muncul jendela costumer details, pada jendela costumer details ini isikan nama dan password baru sesuai yang diinginkan admin, seperti pada gambar berikut :
Gambar 11. Profil Guru
4
4. Memberikan batasan waktu dalam pemakaian layanan hotspot. 5. Melakukan Perawatan berkala untuk menjaga kinerja jaringan.
4.10 Pengujian Halaman Login Captive Portal Pada pengujian ini adalah memeriksa apakah user yang telah terautentikasi dengan benar sehingga dapat melakukan akses internet keluar, cara kerjanya saat seorang pengguna berusaha untuk melakukan browsing ke Internet, captive portal akan memaksa pengguna yang belum terauthentikasi untuk menuju ke Authentication web dan akan di beri prompt login termasuk informasi tentang hotspot yang sedang dia gunakan. Jika wireless gateway mempunyai mekanisme untuk menghubungi sebuah Authentication server untuk mengetahui identitas dari pengguna wireless yang tersambung, maka wireless gateway akan dapat menentukan untuk membuka aturan firewall-nya untuk pengguna tertentu. Pada pengujian yang dilakukan sistem dapat melakuakan autentikasi dengan baik dan user dapat melakukan akses internet keluar. Berikut adalah tampilanya.
Daftar Pustaka [1] Kustanto & Daniel T.S. 2008. Membangun Server Internet. Yogyakarta: Gava Media. [2] Syafrizal, M.2005. Pengantar Jaringan Komputer. Yogyakarta: Andi. [3] Aryudi, Naufal. Makalah Prinsip Kerja [4] Rafiudin, Rahmat.2003. Panduan Membangun Jaringan Komputer untuk Pemula, Jakarta: PT Elex Media Komputindo. [5] Prasandika, Aldila. 2014. Perancangan Hotspot Area Berbasis Mikrotik dan Radius, Yogyakarta. [6] Towidjojo, R. 2013. Mikrotik Kungfu Panduan Router Mikrotik Lengkap & Jelas, Jakarta : Jasakom. Biodata Penulis Agus Tri Nurcahya, Memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2015.
Gambar 11. Pengujian Login
Kusnawi, memperoleh gelar SArjana Komputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2003. Memperoleh gelar Master of Engineering (M.Eng) Program Pasca Sarjana Megister Teknik Informatika Universitas Gajah Mada Yogyakarta, lulus tahun 2009. Saat ini menjadi Dosen di STMIK AMIKOM Yogyakarta.
4.11 Pemeliharaan Sistem Dilakukan pemeriksaan rutin dan pemeliharaan sisem untuk memperbaiki kesalahan yang muncul setelah sistem diimplementasikan dan menjaga agar sistem tetap beroperasi dengan baik sebagaimana fungsinya. 5. Kesimpulan Dan Saran 5.1 Kesimpulan 1. Penerapan manajemen bandwidth dengan metode simple queue dapat mengatasi masalah pemakaian bandwidth yang tidak terkendali yang diakibatkan oleh banyaknya user. Sehingga dengan metode ini semua user yang ada di dalam jaringan mendapatkan jatah bandwidth yang sama rata. 2. Dengan metode outhentifikasi captive portal dapat menyaring user yang tidak diinginkan karena hanya user yang sudah terdaftar yang bisa mengakses internet dari jaringan nirkabel dengan memasukkan user dan password. 5.2 Saran 1. Perlu penambahan bandwidth yang lebih memadai agar koneksi internet lebih cepat. 2. Perlu menambahkan dual link koneksi ISP untuk mengantisipasi apabila salah satu ISP mengalami gangguan. 3. Menutup Port-Port yang tidak digunakan agar tidak digunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
5