RANCANG BANGUN GAME MOBILE THE WARS OF WAYANG UNTUK PLATFORM ANDROID
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh Kardilah Rohmat Hidayat 10.01.2774
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2013
NASKAH PUBLIKASI RANCANG BANGUN GAME MOBILE THE WARS OF WAYANG UNTUK PLATFORM ANDROID
disusun oleh Kardilah Rohmat Hidayat 10.01.2774
Dosen Pembimbing
Agus Purwanto, M.Kom NIK. 190000001
Tanggal 10 Juni 2013 Ketua Jurusan Teknik Informatika
Hanif Al Fatta, M.kom NIK.190302096
DESIGN AND BULDING MOBILE GAME THE WARS OF PUPPET FOR ANDROID PLATFORM RANCANG BANGUN GAME MOBILE THE WARS OF WAYANG UNTUK PLATFORM ADNROID Kardilah Rohmat Hidayat Agus Purwanto Jurusan Teknik Informatika STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT With the developments in the world of gadgets such as smartphones, many users are oblivious to the traditional culture, because it was crushed by modern technology. So that traditional culture is not crushed by modern technology, such as smartphone technology can be utilized as a means to introduce traditional culture. One method of introducing the traditional culture can be done through the creation of game applications. Leather puppet is one of Indonesia's traditional culture has been recognized by the world. Game The Wars Of Wayang is an implementation of leather puppet during battles. Games with this kind of fighting game fighting game based on the existing ones. By because it, the writer will try to as much as possible make game who resembles puppet performance leather at the while fighting with original character from leather puppet who already famous. Smartphone with platform the Android which open source very easily entered by by the developers with making a lot of applications on this platform. Unique content in an app will give another color in its implementation. In the end, making the game The Wars Of Wayang can preserve one of the traditional culture of Indonesia.
Keywords: Game Wayang, Game, Mobile, Tradisional, Smartphone, Developer, Indonesia, Android.
1. Pendahuluan Smartphone merupakan salah satu gadget yang sedang berkembang pada saat ini, serta penggunanya juga sudah semakin banyak. Dengan gadget tersebut banyak sekali manfaat yang bisa didapatkan oleh penggunanya karena fungsi dari smartphone hampir sama dengan komputer yang sudah dapat dipasang system operasi sehingga banyak aplikasi-aplikasi yang dapat dipasang pada smartphone, seperti aplikasi perkantoran (office), aplikasi simulator maupun aplikasi permainan (game). Dengan perkembangan pada dunia gadget, banyak penggunanya yang lupa akan budaya tradisional, karena sudah tergilas oleh teknologi yang modern. Agar budaya tradisional tidak tergilas oleh teknologi yang modern, teknologi seperti smartphone tersebut dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk mengenalkan budaya tradisional. Salah satu metode untuk mengenalkan budaya tradisional dapat dilakukan melalui pembuatan aplikasi permainan atau game. Game merupakan salah satu industri besar saat ini. perkembangan game begitu pesat dengan jenis yang beragam mulai dari game yang hanya dapat dimainkan satu orang saja hingga game yang dapat dimainkan lebih dari satu orang pemain. Game yang terdapat unsur budaya tradisional akan menjadi sebuah game yang unik baik itu dari segi karakter maupun dari segi bermainnya. Selain menjadi game yang unik, secara tidak langsung game tersebut dapat juga sebagai media untuk tidak menghilangkan budaya tradisional. Dengan memainkan game tersebut secara tidak langsung pemainnya telah mengenal budaya tradisional. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penyusun uraikan diatas, maka dalam Tugas Akhirnya penyusun membuat aplikasi game dengan mengambil judul “Rancang Bangun Game Mobile The Wars Of Wayang Untuk Platform Android”. 2. Landasan Teori 2.1. Pengertian Game Game atau permainan adalah sesuatu yang dapat dimainkan dengan aturan tertentu senhingga ada yang menang dan ada yang kalah, biasanya dalam konteks tidak serius dengan tujuan refreshing. 2.2. Sejarah Game Perkembangan Game memang begitu pesat. Dunia Game diawali dengan console-console pendahulu seperti Atari, nitendo, super nitendo (SNES), dan sega
1
yang menampilkan game-game 2 dimensi yang cukup sederhana, namun untuk dijamannya, banyak diminati oleh masyarakat. Pada era tahun 2007, kalangan masyarakat, baik itu awam ataupun kalangan gamers, dihadapkan dengan evolusi console-console terdahulu dengan kehadiran produk-produk baru seperti sony playstation 2 dan 3, nitendo wii, xbox 360. Bahkan, perkembangan game ini juga ikut merambah ke personal Computer (PC), yang kinipun telah menjadi console game yang cukup diperhitungkan. 2.3. Konsep Dasar Game 2.3.1.
Jenis-jenis Game 1. Action Sebuah
game
dengan
jenis
Action
membutuhkan
pemain
untuk
menggunakan reflek yang cepat, akurasi, dan waktu untuk mengatasi rintangan. Hal ini mungkin yang paling dasar aliran game ini. Game action cenderung memiliki gameplay dengan penekanan pada pertempuran. 2. Role-playing Sebuah role-playing game (RPG) adalah permainan di mana pemain mengatur karakter
suatu sesuai
karakter. Pemain narasi,
baik
bertanggung
melalui
jawab
untuk mengarahkan
akting harfiah, atau
melalui proses
pengambilan keputusan terstruktur atau pengembangan karakter. 3. Simulation Game Konstruksi
dan simulasi manajemen (CMS/Construction
Simulation
Management) adalah suatu jenis permainan simulasi di mana pemain membangun, memperluas atau mengelola komunitas fiktif atau proyek-proyek dengan sumber daya terbatas. 4. Adventure Tidak
seperti
film-film
petualangan,
game
petualangan
tidak
didefinisikan oleh cerita atau konten. Sebaliknya, petualangan menjelaskan cara permainan tanpa adanya tantangan refleks atau tindakan. 5. Strategy Strategi game fokus pada permainan yang membutuhkan pemikiran yang cermat dan terampil dan perencanaan dalam rangka mencapai kemenangan. 6. Casual Sebuah permainan kasual biasanya ditargetkan oleh khalayak massa gamer kasual. Game kasual dapat memiliki semua jenis permainan, dan cocok di genre apapun.
2
7. Education Game pendidikan adalah permainan yang telah dirancang untuk mengajar orang tentang topik tertentu, memperluas konsep, memperkuat pembangunan, memahami sebuah peristiwa sejarah atau budaya, atau membantu mereka dalam belajar keterampilan karena mereka bermain. 2.3.2.
Komponen-komponen Game 1. Fitur Fitur merupakan hal yang bisa membedakan setiap gameyang ada. Fitur juga bisa menggambarkan jalan cerita game kedalam bentuk-bentuk yang dapat dilihat maupun dirasakan. 2. Gameplay Gameplay membantu pengembang game untuk mengetahui cara kerja suatu game, dimana fitur-fitur yang ada akan membentuk suatu gameplay. 3. Interface Interface merupakan semua tampilan yang ada dalam suatu game. Sebuah interface yang baik adalah interface yang tidak membosankan dan memudahkan pemain game. 4. Aturan/rules Merupakan kumpulan aturan-aturan dalam sebuah game. 5. Desain Level Desain level mencakup style, background, dan jalan cerita dari sebuah game.
2.4. Game Engine Game Engine adalah system perangkat lunak yang dirancang untuk menciptakan dan pengembangan video game. Ada banyak mesin permainan yang dirancang untuk bekerja pada konsol permainan video dan sistem operasi desktop seperti Microsoft Windows, Linux, dan Mac OS X. 2.5. Tahapan Membuat Game 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Genre Game Tool Gameplay Grafis Suara Pembuatan Publishing
3
2.6. Software Yang Digunakan 2.6.1.
Adobe Photoshop CS3 Adobe Photoshop CS3 merupakan seri baru dari program sebelumnya yaitu
Adobe Photoshop CS2. Dengan perubahan yang menarik dengan fitur terbarunya, menjadikan Adobe Photoshop CS3 sebagai sebuah program pengolah gambar dan photo yang semakin digemari oleh para designer dan photographer. 2.6.2.
CorellDraw X5 Corel Draw adalah editor grafik vektor yang dibuat oleh Corel Corporation,
sebuah perusahaan perangkat lunak yang bertempat di Ottawa, Kanada. Versi 15 yang dinamai X5 dirilis pada tanggal 23 Februari 2008. 2.6.3.
Unity3D Unity adalah sebuah sebuah tool yang terintegrasi untuk membuat game
dua dimensi maupun tiga dimensi. Unity merupakan software pengembangan yang unik, dimana banyak developer menghabiskan waktunya untuk menulis kode, Unity lebih memfokuskan pada asset daripada kode, dimana fokusnya adalah bagaimana meletakkan asset dalam ruang 3d atau 2d. 2.6.4.
MonoDevelop 2.8.2 MonoDevelop 2.8.2 adalah editor untuk bahasa pemrograman yang otomatis
terinstall pada saat penginstalan unity 3D. 2.6.5.
GraphicsGale 1.93 GraphicsGale 1.93 adalah perangkat lunak
yang digunakan untuk
menggabungkan beberapa frame gambar menjadi satu gambar atau disebut juga sprite. 2.6.6.
Adobe Auditon 1.5 Adobe Audition 1.5 adalah sebuah software dari Adobe System untuk
merekam, mengedit, serta mencampur dan mastering musik. 2.7. Hardware Yang Digunakan 1. Sebuah laptop dengan spesifikasi sebagai berikut :
Processor Intel Pentium P6200 2.13 GHz
RAM 3.0 GB
Harddisk 320 GB
VGA Intel HD Graphics
System operasi Windows 7 Ultimate
2. Smartphone android sebagai emulator dengan spesifikasi sebagai berikut :
4
System operasi Android Versi 4.0 (ICS)
Processor 1 GHz
RAM 512 MB
Display Resolution 320 x 480
2.8. Bahasa Pemrograman Yang Digunakan 2.8.1.
Bahasa Pemrogaram C# Bahasa C# termasuk dalam rumpun keluarga besar C, seperti juga C++ dan
Java. C# merupakan simplifikasi bahasa C++ tetapi berbeda. C# disebut juga CLR (Common Language Runtime) adalah sesuatu yang baru sama sekali yang memungkinkan komponen-komponen yang dibuat dengan bahasa yang berbedabeda dapat saling berhubungan. 2.8.2.
Bahasa Pemrograman Javascript Javascript adalah bahasa scripting yang popular di internet dan dapat
bekerja di sebagian besar browser seperti Internet Explorer (IE), Mozilla FireFox, Netscape dan Opera. Kode javascript dapat disisipkan dalam halaman web menggunakan tag script. 2.9. Sistem Operasi Android Android adalah sistem operasi yang berbasis Linux untuk telepon seluler seperti telepon pintar dan komputer tablet. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam piranti bergerak. 2.10.
UML UML (Unfied Modeling Language) adalah sebuah bahasa untuk menentukan
visualisasi, kontruksi, dan mendokumentasikan artifacts dari system software, untuk memodelkan bisnis, dan system nonsoftware lainnya. UML merupakan suatu kumpulan teknik terbaik yang telah terbukti sukses dalam memodelkan system yang besar dan kompleks. 3. Perancangan 3.1. Kebutuhan Fungsional Project ini akan menghasilkan aplikasi game mobile yang dapat dijalankan pada smartphone yang bersistemoperasikan android. Dalam pembuatan game ini penulis mengedepankan unsur budaya tradisional Indonesia yaitu pewayangan jawa. Jenis game ini termasuk game fighting, akan tetapi game ini masih merupakan game
5
yang single player yang nantinya dapat dikembangkan menjadi game multiplayer yang menarik. Berikut adalah kebutuhan fungsional dari project ini :
Pemain dapat memilih karakter wayang
Pemain dapat memilih arena untuk bermain
3.2. Rancangan Game 3.2.1.
Menentukan Genre Game Game ini merupakan game versi pertama dari The Wars Of Wayang, yaitu
game wayang perang antara dua karakter jadi genre dari game ini adalah game fighting. Mode game dari wayang perang ini yaitu tournament, dengan 5 pilihan karakter yang dapat digunakan oleh player. Jika player menang melawan karakter AI yang pertama maka player akan melawan karakter AI selanjutnya dengan karakter yang berbeda. 3.2.2.
Menentukan Tool Tahap menentukan tool yang sesuai dengan kemampuan kita sangatlah
penting, pada game ini menggunakan C# sebagai bahasa pemrogramannya dan untuk perangkat lunaknya yaitu sebagai berikut : 1. Unity3D : software ini digunakan untuk mengimplementasikan gambargambar serta audio agar menjadi animasi yang dapat dimainkan. 2. Adobe Photoshop CS 3 : software ini digunakan
untuk memanipulasi,
mengolah dan mengedit objek. Dengan pemberian efek kepada objek agar lebih menarik dengan memanfaatkan layer yang ada. 3. GraphicGale : software ini digunakan untuk menyatukan bagian gambar (frame) animasi menjadi gambar tunggal (sprite). 4. CorellDraw : digunakan untuk membuat gambar vector yang nantinya diedit di photoshop . 5. Adobe Audition : digunakan untuk mengedit sound yang akan di implementasi dalam game. 3.2.3.
Menentukan Gameplay
3.2.3.1. Alur Game Alur dari game ini sama seprti game fighting dengan mode tournament, namun game fighting yang dibangun ini lebih sederhana dan menarik untuk dimainkan. Game ini merupakan game single player jadi hanya ada dua karakter yaitu player dan AI. Pergerakan dari AI sangat sederhana yaitu maju-mundur dan lompat.
6
3.2.3.2. Perancangan Use Case Diagram ini menggambarkan interaksi antara pengguna dengan system, dalam hal ini adalah player dan game. 3.2.3.3. Perancangan Activity Activity Diagram memudahkan kita dalam memahami langkah-langkah aliran kerja. Diagram ini memodelkan langkah kerja (workflow) sehingga dapat diketahui siapa yang bertanggung jawab atas masing-masing objek-objek yang digunakan dalam aliran kerja. 3.2.4.
Perancangan Grafis
3.2.4.1. Desain Karakter 1. Desain karakter Arjuna Arjuna seorang kesatria yang gemar berkelana, bertapa dan berguru menuntut ilmu. Arjuna memiliki sifat cerdik dan pandai, pendiam, teliti, sopan-santun, berani dan suka melindungi yang lemah. 2. Desain karakter Abiyasa Abiyasa adalah seorang raja Hastinapura yang bijaksana, adil dan kasih sayang kepada rakyatnya, menepati sebagai adat istiadat seorang raja. Kemudian baginda jadi raja pendeta, artinya seorang raja yang menjadi pendeta, bukan raja sekalian pendeta – bergelar Begawan Abyasa, di gunung Retawu atau Saptarengga. 3. Desain karakter Gatotkaca Gatotkaca merupakan tokoh pewayangan mahabrata yang kuat sehingga mempunyai julukan “otot kawat tulang besi”. Gatotkaca dapat terbang dengan kecepatan terbangnya sangat cepat dan juga Gatotkaca dapat duduk diatas awan. Sinar dari pakaian Gatotkaca yang terkena sinar matahari sebagai kilat memburunya. 4. Desain Karakter Bima Bima
adalah
seorang
tokoh
protagonis
dalam
wiracarita
Mahabharata. Ia dianggap sebagai seorang tokoh heroik. Ia adalah putra Dewi Kunti dan dikenal sebagai tokoh Pandawa yang kuat, bersifat selalu kasar dan menakutkan bagi musuh, walaupun sebenarnya hatinya lembut. Ia merupakan keluarga Pandawa di urutan yang kedua, dari lima bersaudara. 5. Desain karakter Abilawa Abilawa adalah nama samaran dari Raden Bratasena (Wrekudara waktu masih muda). Dia menyamarkan diri, karena pada masa itu para
7
Pandawa mendapat kemalangan oleh perbuatan Kurawa. Bratasena dan saudara-saudaranya Pandawa berlindung ke negeri Wirata, dengan menyamar dan menghamba pada raja Wirata. 3.2.4.2. Desain Arena 1. Arena Astina 2. Arena Amarta 3. Arena Alengka
3.2.4.3. Perancangan User Interface 1. Tampilan Menu Utama Pada tampilan menu utama, user dapat memilih untuk memulai permainan, melihat bantuan, melihat credit, setting sound, atupun keluar dari aplikasi game (exit game). 2. Tampilan Select Karakter Pada tampilan select karakter user dapat memilih salah satu dari lima karakter wayang dengan meng-klik icon wayang sehingga akan tampil karakter wayang serta nama dari karekter wayang tersebut. 3. Tampilan Select Arena Pada tampilan select Arena user dapat memilih salah satu dari tiga arena. Dengan menekan button previous arena atau button next arena maka icon arena akan berganti.
4. Tampilan Gameplay Pada tampilan Gameplay user dapat menggerakan karakter dengan menggerakan single joystick, sedangkan untuk menyerang user dapat menekan button Hit dan untuk mengeluarkan special user dapat menekan button special. 3.2.4.4. Kontrol Karakter Pada game The Wars Of Wayang pemain dapat menggunakan karakter control dengan touch screen, dibawah ini karakter control untuk menjalankan permainan :
Single Joystick : Untuk menggerakan karakter lompat, maju dan mundur.
Button Hit : menggerakan karakter untuk memukul
Button Special: karakter menggunakan senjata Special.
8
3.2.5.
Perancangan Suara Pada tahap penentuan suara ini sangatlah penting untuk memberikan kesan
lebih hidup dan menarik pada sebuah game. 4. Implementasi Dan Pengujian 4.1. Implementasi Pada tahap ini adalah permulaan dalam mengembangkan dan membangun suatu system atau aplikasi yang sudah dirancang sesuai dengan nashkah yang ada. Langkah awal dalam pembuatan game The Wars Of Wayang ini adalah mempersiapkan dan mengimport selluruh asset yang telah dibuat kedalam project Unity. Beberapa asset yang dipelukan oleh game ini contohnya adalah karakter tokoh wayang yang sudah diedit menjadi sprite, background yang menjadi latar dari gameplay, music dan asset pendukung lainnya. 4.1.1.
Pembuatan Karakter Dalam mengimplementasikan asset menjadi game penulis menggunakan
software Unity3D dengan Framework Orthello 2D. Langkah implementasi karakter untuk player yaitu sebagai berikut : 1. Buka Unity3D 2. Import framework Orthello 2D : pilih tab menu “Assets” kemudian pilih “Import Package” setelah itu klik “Custom Package” dan import file orthello 2D. 3. Drag Prefabs OT yang ada di panel Project “orthello/objects” ke panel Hierarchy. 4. Drag Prefabs Animation dan SpriteSheet yang ada di panel Project “Orthello/Objects/Sprites” ke panel Hierarchy. 5. Buat sebuah folder untuk menampung semua asset yang kita butuhkan 6. Import asset kedalam folder yang sudah dibuat 7. Setting
SpriteSheet
di
panel
Hierarchy
“OT/
Containers”
dengan
menambahkan sprite karakter pada texture dan menentukan jumlah frame X dan Y. 8. Setting Animation di panel Hierarchy “OT/Animation” isikan jumlah animasi yang akan dibuat pada field Framesets, kemudian isikan nama untuk animasi, setelah itu Container dengan Container yang telah dibuat dan isikan juga Start Frame untuk awal index pertama dari gambar animasi dan End Frame untuk index akhir dari gambar animasi. 9. Drag
Prefabs
AnimatingSprite
yang
“Orthello/Objects/Sprites” ke panel Hierarchy.
9
ada
di
panel
Project
10. Pada panel inspector isikan Containers dan Animation yang telah dibuat . Simpan Scene dengan shortcut Ctrl+S.
Gambar 4.1 Implementasi Karakter
4.1.2.
Pembuatan Button Langkah implementasi button ini sama dengan pembuatan karakter karena
asset yang di gunakan berupa animasi frameset yaitu gambar dengan banyak bagian. Biasanya bagian yang berbeda yaitu setting untuk Animation dan Container karena menggunakan animasi yang berbeda dan texture yang berbeda. Langkah untuk implementasi button yaitu sebagai beikut : 1. Import asset kedalam folder yang sudah dibuat 2. Drag Prefabs Animation dan SpriteSheet yang ada di panel Project “Orthello/Objects/Sprites” ke panel Hierarchy. 3. Setting
SpriteSheet
di
panel
Hierarchy
“OT/
Containers”
dengan
menambahkan sprite karakter pada texture dan menentukan jumlah frame X dan Y. 4. Setting Animation di panel Hierarchy “OT/Animation” isikan jumlah animasi yang akan dibuat pada field Framesets, kemudian isikan nama untuk animasi, setelah itu Container dengan Container yang telah dibuat dan isikan juga Start Frame untuk awal index pertama dari gambar animasi dan End Frame untuk index akhir dari gambar animasi. 5. Drag
Prefabs
AnimatingSprite
yang
ada
di
panel
Project
“Orthello/Objects/Sprites” ke panel Hierarchy 6. Pada panel inspector isikan Containers dan Animation yang telah dibuat .
10
Gambar 4.2 Implementasi Button 4.1.3.
Pembuatan Background Langkah dalam implementasi background ini hampir sama dengan membuat
button atau pun karakter, hanya saja background ini merupakan gambar tunggal jadi dalam pembuatan background ini sedikit berbeda dan lebih simple. Langkah untuk implementasi background yaitu sebagai berikut : 1. Drag Prefabs Sprite Project “Orthello/Objects/Sprites” ke panel Hierarchy. 2. Pada panel inspector tambahkan gambar background di field Image
Gambar 4.3 Implementasi Background
4.1.4.
Pengeditan Sound Sound yang digunakan untuk background music diambil dari pagelaran
wayang kulit. Untuk pengeditan sound agar suaranya sesuai dengan kebutuhan maka dilakukan peng-editan melalui software adobe Audition 1.5. Langkah-langkah pengeditan sound sebagai berikut : 1. Buka Adobe Audition 1.5 2. Import file mp3 pagelaran wayang kedalam adobe audition 3. Double klik file mp3 yang sudah di import sehingga muncul bar sound pada panel Edit View. Play music dengan men-klik tombol play, kemudian cari sound yang tepat dan klik tombol pause jika sound sudah tepat. 4. Blok bagian sound yang tidak terpakai dan hapus bagian sound yang tidak terpakai dengan menekan tombol delete
11
5. Jika semuanya sudah selesai save as file tersebut. Pilih ekstensi music yaitu mp3. 4.2. Tampilan 4.2.1.
Tampilan Menu Utama Tampilam menu utama merupakan tampilan pertama untuk pemian yang
dapat di kendalikan. Pada menu utama ini pemain dapat memilih untuk memulai permainan, melakukan setting sound, melihat credit, melihat Help, serta keluar dari permain.
Gambar 4.4 Tampilan Menu Utama 4.2.2.
Tampilan Menu Option Pada menu option pemain dapat menkonfigurasi sound background atau
sound efek menjadi on atau off.
Gambar 4.5 Tampilan Menu Option 4.2.3.
Tampilan Menu Help Menu help merupakan menu bantuan untuk pemain, agar pemain tidak
bingung ketika memiankan game ini.
Gambar 4.6 Tampilan Menu Help
12
4.2.4.
Tampilan Menu Credit Menu credit berisi tentang pihak-pihak yang telah membantu dalam
pembuatan game ini hingga game ini dapat selasai dan juga dapat dipublikasikan sehingga dapat dimainkan oleh masyarakat.
Gambar 4.7 Tampilan Menu Credit 4.2.5.
Tampilan Memilih Karakter Pada menu pemilihan karakter ini pemain dapat memilih salah satu karakter
dari lima karakter yang tersedia. Karakter yang ada yaitu Arjuna, Abiyasa, Gatotkaca, Bima dan Abilawa.
Gambar 4.8 Tampilan Memilih Karakter
4.2.6.
Tampilan Memilih Arena Pada menu pemilihan arena ini pemain dapat memilih salah satu arena dari
tiga arena yang tersedia. Arena yang ada yaitu Astina, Amarta dan Alengka.
Gambar 4.9 Tampilan Memilih Arena
13
4.2.7.
Tampilan Splash Versus Tampilan Splash Versus adalah tampilan setelah pemilihan arena, dimana
ditampilkannya dua karakter yang akan bertanding yaitu karakter player dan lawannya yaitu karakter AI.
Gambar 4.10 Tampilan Splash Versus
4.2.8.
Tampilan Gameplay Pada Gameplay ini pemain dapat memulai untuk bermain melawan karakter
AI. State ini merupakan state utama dari sebuah permainan atau game.
Gambar 4.11 Tampilan Gameplay
4.2.9.
Tampilan Player Menang Jika darah dari karakter AI sudah habis maka player akan menang dan
melawan karakter AI selanjutnya.
Gambar 4.12 Tampilan Player Menang
14
4.2.10. Tampilan Player Kalah Jika darah dari karakter Player sudah habis maka player akan kalah dan memilih untuk mengulangi permainanan dengan karakter dan lawan yang sama atau selesai bermain yaitu game over.
Gambar 4.13 Tampilan Player Kalah
4.3. Pengujian Manfaat dari uji coba sistem game adalah untuk mengetahui dan memastikan bahwa hasil dari produksi game ini sesuai dengan yang direncanakan. Dengan adanya uji coba ini penulis juga bisa melakukan pengamatan, sehingga jika ada kesalahan penulis bisa segera melakukan perbaikan. 4.4. Publishing Apabila program yang dibuat sudah selesai maka tahap selanjutnya mencompile program tersebut menjadi sebuah file installer, sehingga program tersebut dapat digunakan. Langkah-langkah untuk mengcompile program menjadi file installer android yaitu sebagai berikut: 1. Pilih Menu Bar “File” 2. Klik “Build Settings” 3. Muncul Panel box Build Settings tambahkan semua scene yang telah dibuat pada bagian Scene In Build. 4. Pada bagian platform pilih Android kemudian klik button Switch Platform. Kemudian klik “Build And Run” jika mau di compile dan langsung dijalankan pada device, sedangkan untuk mengcompile saja klik button “Build”
15
5. Penutup 5.1. Kesimpulan Dari uraian dan penjelasan serta pembahasan keseluruhan materi pada babbab sebelumnya dan dalam pengakhiri pembahasan “Rancang Bangun Game Mobile The Wars Of Wayang Untuk Platform Android” maka penyusun mengambil kesimpulan bahwa : 1. Membangun
game
fighting
yang
berlatar
belakang
wayang
dapat
melestarikan budaya tradisional indonesia. 2.
Aplikasi game ini berjalan baik pada smartphone Android dengan Processor minimum 1 GHz dan resolusi layar 480 x 320. Untuk membangun sebuah Game sebaiknya kita terlebih dahulu mengetahui
langkah-langkah membuat game serta tujuan dibuatnya game tersebut karena hal itu akan sangat membantu dalam mambangun game. Dalam membangun game sebaiknya membentuk sebuah team karena dalam game terdapat bagian-bagian yang harus dikerjakan dengan keahlian tertentu seperti Programer, Artist serta Sound Engernering. 5.2. Saran Setelah game ini selesai dibangun, ternyata game tersebut masih banyak kekurangannya, sehingga masih sangat banyak saran yang dapat diberikan untuk pengembangan kedepannya. 1. Gambar yang ditampilkan kurang jelas atau masih kurang tajam, sehingga untuk pengembang selanjutnya diharapkan bisa membuat sebuah gambar yang lebih tajam lagi. 2. Animasi pada gameplay masih kurang halus serta masih banyak animasi yang belum terimplementasi. 3. Masih terdapat bug yang belum terselesaikan, seperti untuk ukuran layar yang belum flexible dan performance untuk smartphone yang sfesifikasinya rendah masih kurang. 4. Untuk kedepannya mungkin pengembang bisa membuat game ini bisa menjadi game multiplayer.
16
DAFTAR PUSTAKA Anggara. 2008. Memahami Teknik Dasar Pembuatan Game Berbasis Flash Grava Media. Yogyakarta: Grava Media. Kustiawan, Ratno. 2011. Membangun Game 2D Dengan Eclipse dan AndEngine. Teknologi Game . 1-2. Kustiawan, Ratno. 2012. Pengembangan Game 2D dengan Unity 3D dan Orthello Framework. Teknologi Game. 1. Pengembangan, T. D. 2008. Mahir dalam 7 Hari : Adobe Photoshop CS3. Madiun: MADCOMS. Purwacandra, Pandan P. 2007. Cepat dan Mudah Home Recording dengan Adobe Audition 1.5. Yogyakarta: ANDI. Sibero, Ivan C. 2009. Langkah-langkah Mudah Membuat Game 3D. Yogyakarta: MediaKom. Suhendar, A dan Hariman Gunadi. 2002. Visual Modelling Menggunakan UML dan Rational Rose. Bandung: Informatika. Sunyoto, Andi. 2007. AJAX Membangun Web dengan Teknologi Asynchronouse Javascript dan XML. Yogyakarta: ANDI. Tien, Tan Soei. 2001. Bahasa C# untuk Pemrograman Berorientasi Objek. Jakarta: Elex Media Komputindo.
17