Tim Peneliti Gempa, tergabung dalam LabEarth bagian dari Poklit Gempa dan Geodinamika—Puslit Geoteknologi LIPI, telah berhasil memetakan besar dan lokasi gempa-gempa yang terjadi di masa lalu serta karakteristik siklus gempanya, dan sekaligus memprediksi gempa-gempa besar di masa datang. Diantaranya adalah jalur patahan gempa yang membelah dua Pulau Sumatra, kemudian meneliti gempa-gempa raksasa “megathrust” yang terjadi pada zona subduksi Sumatra menggunakan korak mikroatol di Kep.Mentawai, Batu, Nias dan Simelue. Tidak hanya mempublikasi hasil penelitian di berbagai jurnal ilmiah dalam dan luar negeri, tim bermitra Caltech mulai melakukan mitigasi bencana melalui seminar-seminar publik, booklet dan poster-poster untuk pendidikan masyarakat. Tim Gempa ini telah berusaha mempropagandakan bahaya gempa dan tsunami di wilayah Sumatra sejak Agustus 2004, hanya 4 bulan sebelum Tsunami Aceh Desember 2004. Setelah bencana besar tsunami Aceh 2004 ini, Tim melakukan mitigasi dan pendidikan masyarakat lebih intensif dan berhasil memprediksi dan mengingatkan masyarakat akan bahaya gempa Nias yang terjadi pada maret 2005. Saat ini Tim Gempa giat mempropagandakan potensi bencana gempa dan tsunami di wilayah Padang dan sekitarnya yang dapat lebih mengerikan dari Tsunami Aceh 2004 karena padatnya penduduk. Hasil penelitian LabEarth dan mitranya di Kep. Mentawai menjadi penggerak dan acuan utama untuk maraknya berbagai usaha pengurangan resiko bencana gempa dan tsunami di Kota Padang dan sekitarnya sekarang ini, baik dilakukan oleh program nasional ataupun berbagai institusi luarnegeri.
Puslit Geoteknologi LIPI Jl. Sangkuriang Bandung Telepon 022 2503654
LabEarth—Poklit Gempa dan Geodinamik Danny Hilman Natawidjaj
[email protected]
Siklus kejadian gempabumi, atau bahasa awamnya ulang-tahun, adalah salah satu parameter gempabumi yang juga merupakan hasil terpenting penelitian Paleoseismologi. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui siklus gempa bumi besar 1907, 1909 dan 2012 yang telah terjadi; dan perkiraan kejadiannya dimasa mendatang di Patahan Palukoro, Sulawesi Tengah. Kesimpulan sementara penelitian ini adalah Segment Saluki Patahan Palukoro ini memiliki tegangan yang sama dengan kejadian gempa bumi tahun 1909. Atau dengan kata lain, mungkin ini adalah di akhir siklus gempa buminya. Jika karakteristik gempa bumi di Patahan ini sama, maka ada kemungkinan kejadian gempa bumi ditahun 2014. Angka ini diperoleh dari jeda waktu kejadian gempa bumi 1907 dan 1909; serta kecepatan gerak (slip rate); dan hasil survey topografi rinci di Patahan Palukoro. Penelitian Paleoseismologi ini masih berlanjut untuk mengetahui kejadian gempa bumi lampau yang tidak terekam di catatan sejarah. Solusinya adalah dengan meneliti rekaman geologi yang ada di lapisan-lapisan tanah melalui uji paritan (trenching).
Puslit Geoteknologi LIPI Jl. Sangkuriang Bandung Telepon 022 2503654 Www.geotek.lipi.go.id
LabEarth—Poklit Gempa dan Geodinamika Mudrik R Daryono
[email protected]
LabEarth LIPI sudah menjadi Center of Excellent untuk penelitian patahan aktif di Indonesia. Data patahan aktif dan sejarah gempa Indonesia hasil penelitian LabEarth menjadi sumber utama pembuatan Peta Zonasi Gempa Indonesia – PSHA oleh Tim Nasional atau disebut Tim-9. Peta PSHA Tim-9 disahkan dan dipublikasi resmi oleh Menteri PU tahun 2010 dan sekarang sudah menjadi SNI-17262012 yang menjadi acuan nasional untuk pengurangan resiko gempabumi. Kerjasama yang dijalin LIPI dengan Australia sejak 2009 dalam penelitian dan mitigasi gempabumi menjadi salah satu faktor utama yang menginisiasi program bilateral Australia-Indonesia dikenal sebagai AIFDR (Australia Indonesia Facility for Dissaster Reduction) dibawah BNPB. Dalam “Indonesian Earthquake Program” yang didanai AIFDR Puslit Geoteknologi mendapat bagian untuk melanjutkan penelitian patahan aktif di seluruh Indonesia. Namun mengingat langkanya tenaga ahli di bidang kegempaan maka LabEarth berinisiatif merubah program penelitian AIFDR-LIPI ini menjadi program pendidikan pasca sarjana di bidang gempabumi yang pertama di Indonesia bekerjasama dengan para peneliti gempa di ITB. Program ini berhasil diwujudkan dan mulai dibuka sejak awal tahun 2010 yang dikenal sebagai program GREAT (Graduate Research for Earthquake and Active Tectonics) di bawah Fakultas Ilmu Kebumian ITB. Program ini melakukan penelitian patahan aktif dan gempabumi di seluruh Indonesia melalui thesis-thesis S2 dan S3. Salah satu tujuan dari program GREAT adalah membantu kesinambungan program pengembangan zonasi gempabumi Indonesia secara yang sudah mulai dibuat oleh Tim Nasional Revisi Peta Zonasi Gempa pada tahun 2010.
Puslit Geoteknologi LIPI Jl. Sangkuriang Bandung Telepon 022 2503654 Www.geotek.lipi.go.id
LabEarth—Poklit Gempa dan Geodinamika Danny Hilman Natawidjaja
[email protected]
Jaringan Global Positioning System kontinyu (cGPS) dinamakan SuGAr (Sumatran GPS Array) mulai dipasang dengan 6 stasiun sejak tahun 2002 bermitra dengan Divisi Tektonic Observatory, California Institute of Technology (Caltech). Sejak itu terus berkembang sehingga pada tahun 2014 sudah menjadi 58 stasiun yang meliputi seluruh Sumatra dari wilayah busur kepulauan sampai daratan besar atas kerjasama dengan Earth Observatory of Singapore (EOS) sejak tahun 2009. Jaringan cGPS ini pertama di Indonesia yang khusus didesain untuk memonitoring dan mempelajari gerak-gerik permukaan bumi berhubungan dengan proses siklus gempa besar. SuGAr dibangun dengan perangkat teknologi GPS mutakhir yang juga dilengkapi dengan teknologi telemetri dengan satelit, jaringan GSM dan internet untuk mentransfer data dari stasiun ke laboratorium pemantau di LabEarth dan EOS. Perangkat teknologi GPS dan telemetri ini sudah mengalami upgrade beberapa kali sejak tahun 2002 sampai sekarang supaya tetap up-to-date. SuGAr dan produk hasil penelitian gempanya sangat dikenal dan menjadi salah satu acuan utama di dunia ilmiah. Data tektonik geodesi ini melengkapi rekaman data paleogeodesi siklus gempa ratusan-ribuan tahun dari studi koral mikroatol yang sudah dilakukan sejak awal tahun 1990. SuGAr merekam dengan baik pergerakan patahan yang mengakibatkan gempa Aceh 2004, Gempa Nias-Simelue 2005, Gempa Bengkulu 2007, Gempa Mentawai 2010, Gempa Lautan Hindia 2012, dan gempa-gempa besar lain diantaranya. Mulai tahun 2013, SuGAr kembali di-upgrade untuk dilengkapi dengan peralatan seismograf.
Puslit Geoteknologi LIPI Jl. Sangkuriang Bandung Telepon 022 2503654
LabEarth-Poklit Gempa dan Geodinamik DR. Danny Hilman Natawidjaja
[email protected]
Tim LabEarth Geoteknologi adalah tulang punggung dari Tim Terpadu Riset Mandiri (TTRM) Gunung Padang untuk penelitian geologi geofisika. LabEarth mengembangkan metoda geologi-geofisika terintegrasi untuk studi gempa, tsunami dan aplikasi di bidang tinggalan purbakala. Tim berhasil membuktikan bahwa situs megalitik Gunung Padang tidak hanya 3 hektar menempati puncaknya saja tapi melampar kebawah menutupi seluruh badan bukit seluas min. 15 hektar. Kemudian pemindaian Geofisika bawah permukaan dengan georadar, geolistrik, geomagnet dan juga pemboran memperlihatkan keberadaan lapisan bebatuan bukan alami, alias buatan/ubahan karya manusia dalam beberapa perioda, sampai kedalaman lebih dari 15 meter; termasuk indikasi adanya loronglorong dan ruang-ruang besar. Analisa karbon dating mengindikasikan struktur tersebut dibangun sekitar 7000 sampai lebih dari 10.000 tahun yang lalu.
Puslit Geoteknologi LIPI Jl. Sangkuriang Bandung Telepon 022 2503654 Www.geotek.lipi.go.id
LABEARTH Danny Hilman Natawidjaja
[email protected]