DI LINGKUNGAN REM KODYA BANDUNG Cece Sobarna
T. Fatimah Djajasudarma
Oyon Sofyan Umsari
PERPUSU
PUSH PEM81
PE NGFMIANGA
DEP p RTEMEN DAN KEBU
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahas Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta
1997
Drs. S.R.H. Sitanggang, M.A. (Pernimpi Drs. Djarnari (Sekretaris). Sartiman (Bendahar Drs . Teguh Dewabrata, Drs. Sukasdi. Dede Supriad Hartatik. dan Sarnijati (Stat)
Katalog Dalarn Terbitan (KDT)
499.232 8
SOB Sobarna, Cece k Kehidupan bahasa Sunda di lingkungan Bandung/oJeh Cece Sobarna, T. Fatimah Oja Oyon Sofyan Urnsari.--Jakarta: Pusat P Pengembangan Bahasa, 1997.
x ,138 him.; 21 ern ISBN 979 459 788 0
1. Bahasa Sunda-Pemakaian 2. SosiolingUi
11
bahasa . Sehubungan dengan bahasa nasional, pembi ditujukan pada peningkatan mutu pemakaian bahasa Indo haik. sedangkan pengembangan bahasa pada pemenuhan f Indonesia sebagai sarana komunikasi nasional dan seb pengungkap berbagai aspek kehidupan, sesuai dengan p zaman. Upaya pencapaian tujuan itu, antara lain, dilalru peneJitian bahasa dan sastra dalam berbagai aspek, baik Indonesia. bahasa daerah maupun bahasa asing. Adapu bahasa dilakukan melalui kegiatan pemasyarakatan baba yang baik dan benar serta penyebarluasan berbagai buku terbitan hasil penelitian . Hal ini berarti bahwa berbagai k herkaitan dengan usaha pengembangan bahasa dilakuk koordinasi proyek yang tugas utamanya ialah melaksanak hahasa dan sastra Indonesia dan daerah, termasuk mene penelitiannya.
Sejak tahun 1974 penelitian bahasa dan sastra, ba daerah maupun asing ditangani oleh Proyek Penelitian Sastra Indonesia dan Daerah, Departemen Pendidikan dan yang berkedudukan di Pusat Pembinaan dan Pengemban III
Istimewa Yogyakarta, (4) Sulawesi Selatan, (5) Kalimantan Selatan. Pada tahun anggaran 1992/1993 nama Proyek Pen dan Sastra Indonesia dan Daerah diganti dengan Proyek Pembinaan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah anggaran 1994/1995 nama proyek penelitian yang be Jakarta diganti menjadi Proyek Pembinaan Bahasa dan S dan Daerah Pusat, sedangkan yang berkedudukan di d bagian proyek. Selain itu, ada satu bagian proyek pe berkedudukan di Jakarta, yaitu Bagian Proyek Pembinaa Indonesia dan Daerah-Jakarta. Buku Kehidupan Bahasa Sunda di Lingkungan R Bandung ini merupakan salah satu hasil Bagian Proy Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Jawa Barat tah Untuk itu, kami ingin menyatakan penghargaan dan ucap kepada para peneliti, yaitu (I) Sdr. Cece Sobarna, (2) S Ojajasudarma, dan (3) Sdr. Oyon Sofyan Umsari. Penghargaan dan ucapan terima kasih juga kami t para pengelola Proyek Pembinaan Bahasa dan Sastra
IV
v
kepada pemimpin proyek dan staf.
Masalah penelitian ini adalah kehidupan ba kalangan remaja Kodya Bandung. Penelitian ini me situasi tutur di kalangan remaja, alih kode, sikap baha kosakata inovatif, dan kosakata (khusus) yang menj Semua pemerian tersebut dipertimbangkan berdasark resmi (tulis) melalui karangan, dan situasi tutur tid melaiui percakapan remaja di beberapa tempat kegiatan, dan sekitar kampus di iuar ruang kuliah.
Dalam melaksanakan penelitian ini, tim peneli berdasarkan pembagian yang telah ditetapkan. Ke Sobama, anggota terdiri atas Dr. T. Fatimah Djajasuda Oyon Sofyan Umsari, pembantu peneliti, Dra. Entan Seksi Bina Program Bidang Jarahnitra, Kanwil Dep Jawa Barat, dan konsultan, Prof. Dr. Partini Sardjono
Dalam melaksanakan penelitian ini, kam berbagai kendala, tetapi berkat bantuan berbagai p kendala itu dapat teratasi. VI
Tim Pen
\1.1
BAB I PENDAlIULUAN .... ..... .... ... ....... .. ..... .......... 1.1 Latar Belakang .... ......... ..... ................... .. .. ,.. ..... ... ... .. 1.2 Masalah ........... ..... ... . ...... ........................ ...... ... ..... .. 1.3 Tujuan Penelitian .. ...... ... ... .. .... .................. .... .......... 1.4 Manfaat Hasil Penelitian .. .......... .. .. .. ........ ... .. .... ..... 1.5 Kerangka Teori .......... ....... .. .... .......... .. .. ............. ...... 1.6 Metode Penelitian dan Kajian .. .... ....................... ... 1.6.1 Metode Penelitian .......... ........ .. .. ........ .. ............... 1.6.2 Metode Kajian .............. .. .. .. ................................ 1.7 Gambaran Umum Daerah Penelitian ..................... 1.7.1 Sosial Budaya ....... .. ... ................ .. .. ..................... 1. 7.2 Keadaan Geografi ........ .......... ........................... .. 1.7.3 Keadaan Kebahasaan .. .... .. ... .. .... .. .......... ... ...... ... 1.8 Sumber Data .. ... ........ ......... ........ ................ ..... ...... ...
BAB II KAJIAN TEOR! .. .... ... .. ....... ... ........ .. .. ....... .. 2.1 Lintas Bahasa ........... ... ......... .... .. .. ...................... ..... 2.2 Kegandaan Bahasa....... ....... .... ................. .. ............. 2.3 Kegandaan Bahasa dan Diglosia ............................ Vlll
3.2.1.2.1 Oi Sekitar Gelanggang Remaja .. ...................... 3.2.1.2.2 Oi Sekitar OiskoteklFast Food .... .. .. ........... ...... 3 .2 .1.2.3 Oi Kampus di Luar Ruang Kuliah ....... ... ... ...... 3.3 Sikap B ahasa .......... .. ... ........... .... .... ........ ....... ... .. .. ...... 3.3 .1 Sikap Terhadap Bahasa S·unda ........... ..................... 3.3.1.1 Sikap Berdasarkan Struktur ........... .. ........... ........ .. 3.3.1.1.1 Ragam Tulis ................ ... ..... ... ..... ... ... .. ... .. ........ 3.3.1.1 .2 Ragam Lisan ........... ..... ......................... .. ...... .. .. 3.3 .1.2 Sikap Berdasarkan Kosakata .......... .. ................ ....
f~: 1Int~~:~:;'~~;;M~rt~i~~i; S~k;;~; ~i;b.:
. 3.4.1.1 Ragam Tulls ............ ..... .. .. .. .. .......... ............. ....... .. . i 3.4.1.2 Ragam Lisan .................................... ...................... 3.5 lntegrasi dan lnovasi ..... ..... .......... ...... ...... .... ... .. ..... .. .. 3.5 .1 Ragam Tulis .. .... ...................... .... ... ... .. ... .... .. .... .. ... 3.5.2 Ragam Lisan .. ........... ... ............. .............. .. ... .. ... ..... 3.5.2.1 Kosakata Kehidupan dan IstiJah .................... .... ... 3.5.2.2 Kosakata Khusus Remaja ........ ............ .. ..... .... .... ... 3.5.2.3 Kosakata Penyingkatan (Kontraksi) ...................... lX
x
bagi masyarakat bilingual (multilingual). Masyarakat b termasuk masyarakat bilingual (multilingual) yang terika kebahasaan di Indonesia . Politik kebahasaan yang di dalam Politik Bahasa Nasional mencerminkan ketera bahasa di Indonesia. Kebijakan yang diambil melalu bahasa Indonesia sebagai bahasa negara dan bahasa resmi satu fungsi bagi bahasa Indonesia, sedangkan fungsi lai oleh bahasa daerah, yakni fungsi sebagai bahas (kekeluargaan) dan lebih berperan di daerah-daerah seb kebudayaan, terutama dalam upacara adat. Masalah k Indonesia tidak hanya di bidang bahasa, di bidang lain kegandaan, antara lain di bidang seni, masyarakat, dan Perbedaan tersebut disadari sebagai satu kesatuan me meskipun berbeda-beda tetapi satu juga, yakni Indon perbedaan tersebut bernaung di bawah Bhinneka Tungg pula Djajasudarma dkk., 1993). Masalah kebahasaan yang dipertanggungjawabkan Indonesia sebagai satu kepentingan bersama demi
dinamis. Kegandaan bahasa dapat pula ditimbulkan masyarakat bahasa karena adanya kontak bahasa.
Pertemuan bahasa akan mengakibatkan terjadiny yang dapat saling mempengaruhi sehingga bahasa a akan bercampur dengan bahasa donor, yang diawa ferensi, alih kode, dan bila terjadi terus-menerus akan konvergensi bahasa.
Masyarakat bahasa Sunda memakai bahasa ib hidupan keluarga dan kekeluargaan, yang diduga pudar dalam frekuensi penggunaannya pada ling terutama di pusat kota (kotamadya). Permasalahan dipahami karena remaja di kota-kota cenderung men kosmopolitan yang mengakibatkan bahasa ibu berku digunakan karena keperluan komunikasi yang d keJompok (bangsa) masyarakat bahasa lain non-Sund
Bahasa masyarakat perkotaan sangat kompleks. bahasa masyarakat perkotaan ini terjadi sebagai a masyarakat modern. Oleh karena itu, masyarakat kot Jagi hanya menguasai satu bahasa ibu. Kecenderu
saja yang mengakibatkan ciri khas bahasa Sunda remaja di
1.2 Masalah
Keterandalan dan keteruj ian materi bahasa rem Bandung yang dijadikan objek penelitian ini s pengaruhnya bagi pembinaan dan pengembangan b (Sunda) itu sendiri, dan bagi muatan )oka) bahasa daer dipertimbangkan lebih lanj ut. Mengingat dampak ters peneJitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut. (1) Bagaimana sesungguhnya penggunaan bahasa Sund an remaja Kodya Bandung? (2) Bagaimana struktur bahasa Sunda yang digunakan remaja Kodya Bandung? (3) Sejauh mana kemampuan bahasa tulis di lingk Kodya Bandung dalam menggunakan bahasa Sund (4) Informasi faktual apakah yang dapat dideskr kehidupan bahasa Sunda di lingkungan remaja Kod
1.3 1Ujuan Penelitian
Penelitian yang dilakukan ini bertujuan sebagai be (1) memerikan bahasa Sunda kalangan remaja di Kod
merupakan jati diri; (2) untuk mendeskripsikan sejauh mana bahasa Sun oleh remaja Sunda di perkotaan dalam sehari-hari (3) untuk mengetahui dalam hal apa saja kaum remaja bahasa Sunda sebagai bahasa budaya yang menja (identitas) dalam kelompok masyarakat bahaSa Su (4) dari hasil (1), (2), dan (3) kiranya dapat dipertim apa saja yang masih perJu dipertahankan sehubung diri; (5) untuk menambah dkekayaan penelitian sosiolingu siolinguistik Indonesia maupun dunia.
1.5 Kerangka Teori
Penanganan setiap masalah kebahasaan yang meny rakat bahasa memerlukan teori, baik dari segi sosioling dari segi deskriptif bahasa itu sendiri. Teori yang siap pa mudah didapatkan dalam setiap menangani masalah pen menangani masalah yang bersifat sosiolinguistik ini a pendekatan Diebold (1968), Appel & Pieter Muysken (1 (1974), Fishman & Ahgeyesi (1970), dan penerapa linguistik di Indonesia dari Soewito (1983) dan Djajasu
(sekarang) .
Teknik p njaringan data dilakukan melalui sadap untuk data bahasa Sunda lisan. Teknik ini ditempuh demi objektivitas data. Sadap rekam dilakukan pada saat percakapar1 antar remaja Kodya Bandung, yang diten acak melalui pengamatan situasi tutur (berbahasa Sud dahulu .
Data kemampuan bahasa tulis diperoleh melalui karangan mahasiswa Jurusan Sastra Daerah (Sundah) Un akhir, dengan pertimbangan bahwa mereka telah mem tensi, baik kopete nsi komunikasif maupun gramatikal sehingga pada situasi resmi di ruang kuliah (melalui kegi rang) diduga mereka lebih banyak menggunakan bahasa baik dan benar.
Data yang dijaring melalui sadap rekam dan penelaha tersebut ditranskripsi melalui kartu data dengan cara kalimat-kalimat yang dihasilkan berdasarkan klasifikasi ( (2) interferensi, dan (3) kosakata inovatif serta kosa remaja. Kosakata inovatif yang dimaksud ialah kosakat yang masuk menjadi kosakata Sunda.
sikap bahasa dipertimbangkan dari kosakata donor yan dengan bahasa penerima melalui pemilahan berdasark kosakata yang digunakan, baik pada ragam tulis maup interferensi lebih dipusatkan pada tataran morfologi, m tataran ini terjadi kecenderungan penyimpangan ya dilakukan oleh para remaja pada situasi tutur.
1.7 Gambaran Umum Daerah Penelitian
Gambaran umum daerah penelitian menyangkut grafi dengan catatan jumlah penduduk, mata pencahari agama, perekonomian, dan keadaan geografi daerah K dung sebagai daerah penelitian. Gambaran umum daerah penelitian ini akan san dalam hal lintas bahasa, terutama pemahaman atas keb Sunda sebagai bahasa ibu mayoritas masyarakat Kotam yang berkontak dengan bahasa lain sebagai tuntu berkomunikasi.
1.7.1 Sositll Budaya
Kotamadya Bandung merupakan ibukota Propin Kota Bandung sudah terkenal sejak dahulu karena k
perguruan tinggi yang terkenal, seperti ITB, UNPAD, samping itu, di Bandung terdapat pula gedung-gedu seperti Gedung Sate, Gedung Merdeka, Museum Gedung Dwiwarna . Tempat tujuan pendidikan ini se melalui nyanyian rakyat, sebagai berikut. "Neng ne geura gede deura jangkung geura sakola ka Bandung." gal bait nyanyian rakyat tersebut tercermin betapa besa tua untuk menyekolahkan anaknya di kota Bandu terkenal sebagai kala konferensi karena tidak sedik bertaraf internasionai diadakan di kota ini, seperti K Afrika . Sebutan kala industri diperoleh karena di kot berdiri pusat-pusat industri yang terkenal, di antar Pesawat Terbang Nusantara (IPTN), industri pembuata ringan dan berat PINDAD, industri pembuatan alat-al PT INTI, industri keramik, kulit, dan rotan.
Kota Bandung dari tahun ke tahun mengalami yang pesat. Berbagai sarana perekonomian tumbuh sub sehngga tidak mengherankan dalam jangka waktu ya lagi Bandung akan menjadi kota metropolitan. Pe Bandung hingga tahun 1990 berjumlah 2.056.915
yang baik dan benar. Bahasa Indonesia yang diguna cenderung merupakan bahasa Melayu dialek Jakarta Indonesia yang bercampur dengan bahasa daerah (Sund asli mayoritas menggunakan bahasa Sunda (sebagai baha kehidupan sehari-harinya. Untuk lebih akrab dalam dengan masyarakat Kota Bandung, kadang-kadang p menggunakan bahasa Sunda, terutama bagi mereka ya tinggal di kota Bandung.
Adat kebiasaan masyarakat Bandung tidak jauh be masyarakat Jawa Barat pad a umumnya. Hal itu tam kebiasaan dalam berkomunikasi. Orang Sunda selalu m orang yang lebih tua. Di sam ping itu, masyarakat Sunda sebagai masyarakat yang sangat baik dan menghorma pendatang), sebagaimana tercermin dalam ekspresi som semah. Masyarakat kota Bandung masih kuat memper istiadat leluhurnya, misalnya dalam upacara perkaw upacara perkawinan tersebut masih dilaksanakan up (meminta izin orang tua dengan membasuh kaki kedu siraman (memandikan pengantin sebelum akad nika seureuh, sawer panganten, buka pintu, dan huap lingku umumnya bahasa yang digunakan dalam upacara-upa
kanan di kota Bandung yang tidak pernah sepi pengu Bandung tersedia berbagai jenis makanan, baik loka maupun mancanegara. Tinggal pilih, menu apa yang co
1.7.2 Keadaan Geografi
Kotamadya Bandung secara geografi terletak di a dan 6° 55' LS. Wilayah Kotamadya Bandung berada p 1.050 meter di daerah sebelah utara dan 675 meter di selatan. Karena dikelilingi pegunungan, kota Bandun oleh iklim pegunungan yang lembab dan sejuk, deng rata-rata antara 18°C dan 28 ,2°C, dan curah hujan seki Kota Bandung berbatasan dengan Kabupaten Cianjur di Kabupaten Purwakarta dan Subang di sebelah utar Sumedang dan Garut di sebelah timur, dan Kabupate Garut di sebelah selatan.
Luas wilayah Kotamadya Bandung berdasark Menteri Dalam Negeri Nomor 135/1331/pUOD, tangga yang semula 8.098 hektar menjadi kurang lebih 17.000 batas sebelah utara sampai dengan garis ketinggian 750 timur sampai dengan sungai Cibiru, sebelah selatan s
kegiatan pelayanan jasa transportasi lebih menyebar ke lasa transportasi yang digunakan terutama berupa j pesawat terbang, kereta api, dan mobil. 1.7.3 Keadaan Kebahasaan
Kotamadya Bandung. berada di daerah yang berbaha Sunda. Pada mulanya penduduk kota Bandung merupaka yang monolingual, tetapi dewasa ini tidak demikian k Bandung terdapat para pendatang yang menggunakan nesia dengan penduduk asli. Sejak saat itulah bahasa Su dengan bahasa Indonesia sehingga penduduk kota Ban masyarakat yang bilingual (multilingual).
Zaman semakin ·berkembang dan masyarakat B semakin dinamis sehingga kontak bahasa Sunda de bahasa lainpun tidak dapat dihindari lagi. Sehubungan bahasa yang terjadi, diduga kehidupan bahasa Sunda kalangan remaja kota Bandung semakin memudar.
1.8 Sumber Data
Untuk keperluan penelitian ini, percontoh data diam
rnelakukan latihan-latihan, di antaranya latiha keolahragaan, dan keterampilan. Tempat hiburan (di tempat makan) dikunjungi oleh para rernaja yang ber berbeda, baik pendidikan, sosial, maupun ekonorni. yang menjadi latar peristiwa tutur berada di pusat kota, Fakultas Maternatika dan Pengetahuan Alarn, yang ber Ir. H. luanda 4, Gelanggang Generai Muda Bandung, di Jalan Merdeka 64, tempat-ternpat hi buran, antara lai yang berlokasi di Jalan Cihampelas, LA Dream Palace. di lalan Alkateri, pertunjukan dangdut di Jalan Braga, rnakan Fast Food, yang berada di sekitar Jalan Merd Indah Plaza).
Data bahasa Sunda tulis diperoleh rnelalui penela rnahasiaswa Jurusan Sastra Daerah (Sunda), Fakultas semester akhir . Mahasiswa jurusan ini dipertimban rernaja yang telah merniliki kemampuan bahasa Sund baik sehingga dalam situasi resrni di ruang kuliah rnenggunakan bahasa Sunda yang baik dan benar, kompetensi kornunikasi dan grarnatikal yang telah dim
an. dalam artid memungkinkan beberapa bahasa digunak Diebold, 1968; Appel & Peter Muysken, 1988). Masyara di Indonesia yang menggunakan bahasa daerah atau sebagai alat komunikasi sehari-hari cenderung ke arah bi kemajuan telmoJogi dewasa ini, di antaranya masuk teJevisi ke desa-desa, siaran radio, surat kabar masuk d program pemerintah sehingga dengan demikian. masyara dituntut untuk dapat berbahasa Indonesia .
Kondisi seperti ini menimbulkan lintas bahasa a daerah dan bahasa Indonesia dalam kehidupan berbuday pedesaan. Hal ini terlebih lagi bagi masyarakat perkotaa sebagai pusat kegiatan ekonomi, pemerintahan, politik, nya menjadi sasaran bagi masyarakat pedesaan yang in baiki nasibnya. Akibatnya, tidak mengherankan jika (besar) terdapat anggota masyarakat yang berlatar belak ekonomi, sosial, dan budaya yang berbeda-beda. Tent semacam ini menimbulkan lintas bahasa yang lebih ko pada masyarakat pedesaan . Karena kondisi semacam ini rakat perkotaan dituntut menjadi multilingual. 12
lainnya, merupakan masyarakat yang bilingual (multil bahasa yang terjadi adalah antara bahasa Sunda, seba sebagian besar masyarakat Sunda, bahasa daerah lain bahasa Indonesia, dan bahasa asing. Peristiwa linta terjadi pada masyarakat Sunda dapat diamati melal bahasa Sunda dewasa ini yang berbeda dengan be sebelumnya. Bahasa Sunda bagi masyarakat Sunda d dalam komunikasi lisan maupun komunikasi tulisa bahasa Indonesia. Dalam pergaulan sehari-hari di pe Sunda sangat efektif digunakan sebagai alat komunikas desa dengan masyarakat atau sebaliknya, baik dalam maupun dalam suasana bukan dinas. Pemakaian bah dirasakan lebih tegas dalam menghadapi pekerjaan (din pemakaian bahasa Sunda dirasakan lebih akrab, men kekeluargaan walaupun dalam hubungan kedinasan.
Mengingat bahwa mayoritas penduduk Jawa Bar dukung bahasa Sunda, tidaklah mengherankan apabila massa (cetak dan elektronik) yang memanfaatkan sebagai sanna komunikasi. Hal ini sejalan dengan angg ahli bahasa yang mengatakan bahwa bahasa adalah a yang menyampaikan pikiran. perasaan, dan konse gagasan-gagasan. Media massa (cetak), baik yang b (bulanan/mingguan) seperti Mangle--yang sekarang
ini sering memanfaatkan hasil karya sastrawan Sunda, cerita pendek, cerita bersambung, atau bahkan mema cerita dari buku-buku populer berbahasa Sunda dalam ac Siaran radio non-RRI yang diduga relatif banyak pengg masyarakat Sunda adalah pembacaan cerita bersambun wara radio . Siara niaga/iklan ban yak juga memanfa Sunda. Siaran semacam ini diselipkan dalam siaran waya siaran dongeng berbahasa Sunda lainnya (periksa Abdu 1993).
Media massa, baik m.edia cetak maupun media elek hal ini adalah radio non-RRI dan juga RRI Band memberikan andil bagi pengembangan bahasa Sun mengingat Jintas bahasa yang terjadi dewasa ini, pe bangkan sejauh mana kualitas bahasa yang digunakan cerita berbahasa Sunda radio non-RRI dan RRI Ban memiliki kualitas standar, dan demikian pula dengan ku tulis yang digunakan dalam media massa cetak berbah 2.2 Kegandaan Bahasa
Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat yang mult untuk menggunakan lebih dari satu bahasa. Penggunaan bergantian dalam istilah sosiolinguistik disebut saling ko Kontak bahasa dapat terjadi dalam diri penutur seca
Pendapat lain, Haugen (1968: 10) mengemukakan bahasaan terbatas pada pengetahuan dua bahasa yang sebagai kemampuan seseorang menghasilkan tuturan dan bermakna dalam bahasa lain. Oengan demikian, dapat Haugen, dwibahasawan tidak dituntut untuk me lain secara aktif, tetapi cukup hanya mengetahui dua ba secara pasif (lihat pula Ojajasudarma, dkk., 1993 :20).
-
Kontak bahasa dapat terj adi dalam situasi kom konteks sosial. Oi Indonesia, khususnya di Kota Ba kontak bahasa antara bahasa Sunda, bahasa daerah lai bahasa Indonesia, dan bahasa asing . Kegandaan bahas antara lain karena kedudukan dan fungsi setiap baha campur antarsuku (bangsa), perpindahan penduduk dari daerah lain yang disebabkan oleh urbanisasi, tran sebagainya, dan interaksi antarsuku, misalnya dalam sosialisasi, politik, urusan kantor /sekolah. Sebaliknya digunakan pada situasi nonformal, seperti dalam upa mengharuskan penggunaan bahasa daerah agar lebih demi kesesuaian suasana, untuk menciptakan suasana serta untuk kepentingan sastra dan budaya.
Kegandaan bahasa dapat dilihat dari empat aspek
pada kegiatan menghitung, perkiraan, berdoa, bermim kegiatan harian, dan sebagainya, serta bakat atau kec dipengaruhi oleh jenis kelamin, usia, intelegensia, bahasa, dan motivasi.
Faktor eksternal ditentukan oleh kontak, dalam arti k dengan bahasa di rumah, bahasa dalam masyarakat, bah bahasa media massa, korespondensi; dan variasi bergantung dari lamanya, seringnya, dan tekanan dari k Pergantian antarbahasa bergantung pada kefasihan da eksternal dan internal, dalam kondisi-kondisi apakah pen ganti bahasa, yang tentunya bergantung dari topik pemb bicara yang terlibat, dan ketegangan (tention). Interferen penyimpangan kaidah-kaidah bahasa yang di dwibahasawan sebagai akibat penguasaan lebih dari satu Alwasilah, 1985).
2.3 Kegandaan Bahasa dan Diglosia
Kegandaan bahasa pada suatu masyarakat dapat timbulnya diglosia. Diglosia merupakan keadaan dua lebih digunakan dalam masyarakat yang sarna, tetapi
pada siatuasi-situasi nOFlfonnal, dan lebih ban yak digun alat pergaulan umum (lihat pula Ferguson, 1959).
Situasi diglosia sehubungan dengan kegandaan ba Bandung (juga di Indonesia pad a umumnya) terjadi a Indonesia dan bahasa daerah (Sunda). Kedua bahasa ters fungsi dan peranan yang saling melengkapi untuk be Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional digunakan resmi, sedangkan bahasa Sunda digunakan dalam situa (kekeluargaan dan komunikasi umum masyarakat) . Dala bahasa Sunda sebagai alat komunikasi umum pun, a timbangkan pemahaman digJosia dari Wolf dan Ferg antara ragam hormat dan ragam akrab . Ragam hormat di T, sedangkan ragam akrab dapat dianggap sebagai ra bedaan antara kedua ragam tersebut dapat diamati mela an unda-usuk basa (tingkat tutur). Ragam hormat dip penggunaannya terhadap kawan bicara, baik dari segi u an, maupun tingkat keakraban (apakah baru dikenalny lama) sedangkan ragam akrab dipertimbangkan dari se semata.
Situasi diglosia terjadi pula pada kaum remaja di K Bahasa (ragam) yang dianggap memiliki prestise dan
lain. Dalam alih kode, penggunaan dua bahasa atau lebi (1) setiap bahasa masih mendukung fungsi-fungsi te dengan konteksnya dan (2) fungsi bahasa disesuaikan yang rei evan dengan perubahan konteks. Gejala ters sebagai ciri-ciri unit kontekstual (contectual unit menunjukkan bahwa dalam alih kode bahasa masih men tersendiri secara eksklusif, dan peralihan kode t penuturnya merasa bahwa peralihan kode situasinya karen a itu, alih kode dikatakan sebagai gejala a ketergantungan antara fungsi kontekstual dan situasi Appel (1976:99) memberi batasan alih kode sebagai g pemakaian bahasa karena perubahan situasi. Pada ma multilingual, seperti di Kota Bandung, dapat terjadi ali Sunda ke dalam bahasa Indonesia atau bahasa asing, a
Pengertian alih kode mengacu pada kemungkinan t antarbahasa, antarvarian (baik regional maupun sosiai) antarragam , dan antargaya. Alih kode dapat pula dik istilah umum untuk menyebut pergantian (peralihan) p bahasa: atau lebih, beberapa variasi dari satu bahasa, gaya dari satu ragam bahasa . Alih kode yang terjad daerah di dalam satu bahasa nasional atau antardialek
dalarn percakapan dan berfungsi fatik, (5) sebagai rnetab pernaharnan alih kode digunakan dalam mengulas sua secara langsung maupun tidak langsung, (6) berfungsi d atau permainan, hal ini sangat berperan di dalarn masya (multilingual). Alih kode dibedakan dari campur kode (code mixin termasuk saling kebergantungan bahasa, tetapi alih k nekankan fungsi konteks dan relevansi situasi sebag gantungan. Carnpur kode dapat pula dipahami sebag bahasa atau lebih dengan saling memasukkan unsur yang satu ke dalam bahasa yang lain secara konsisten. dikatakan pula bahwa dalam carnpur kode dapat terjad atau kornbinasi antara variasi-variasi yang berbeda klausa yang sarna. Klausa yang berisi campuran dari be yang berbeda disebut hybrid clause (lihat Kachru, 19 1976).
Bila dilihat dari latar belakang terjadinya campur cam pur kode. Kedua tipe campur kode tersebut adaJah berrlatar be Jakang pada sikap (attitudinal type) dan (2 latar belakang kebahasaan (linguistic type). Ked bergantung dan tidak jarang bertumpang tindih (overl
dan dapat terjadi dalam setiap anggota masyarakat. Peri terasa lagi sebagai penyimpangan karen a unsur-unsur se memasyarakat dan diperlakukan menurut sistem bahasa Interferensi dianggap sebagai sesuatu yang tidak karena unsur-unsur serapan itu sudah ada padanannya penyerap sehingga cepat atau lambat, sesuai dengan p bahasa penyerap, diharapkan makin berkurang. In dipahami sebagai sesuatu yang diperlukan karena unsuritu tidak ada atau belum ada padanannya dalam bah sehingga kehadiran unsur-unsur itu merupakan s diharapkan demi perkembangan bahasa penyerap.
Interferensi merupakan gejala yang cukup umum perubahan bahasa. Terlebih akibat kontak bahasa dew dikatakan bahwa interferensi sebagai gejala perubahan penting, dan paling dominan dalam bahasa (Hockett, 19 1977). Dalam interferensi terdapat tiga unsur yang b bahasa sumber (bahasa donor), bahasa penyerap (resipie serapan (importasi). Dalam peristiwa kontak bahasa m suatu bahasa merupakan bahasa donor, sedangkan pada p lain bahasa tersebut merupakan bahasa penyerap. Akiba saling menyerap merupakan gejala yang umum dalam k
serapan itu benar-benar berintegrasi dalam bahasa biasanya terjadi bentuk ganda sebagai akibat perbe perseorangan, baik secara fonemik maupun secara m Dalam proses demikian, ekabahasawan cenderung sistem bahasanya terhadap unsur yang diserapnya dwibahasawan akan mempertahankan sistem bahasa as halnya interferensi, integrasi dapat terjadi pad a semua t
Sehubungan dengan interferensi dan integrasi, pe antara pindah kode (loan shift) dan kata serap (loan w pindah kode, pemindahan atau penggantian itu terjadi sehingga seluruh unsur asing itu terse rap dan tid tertinggal, sedangkan dalam kata serap terdapat apa yan model (residue of the model) yang mendorong pemba bahasa penyerapnya, misalnya dengan munculnya fone yang sebelumnya tidak dikenal dalam bahasa penyera bahasa donor diintegrasikan ~ebagai fonem dalam baha
2.6 Silmp Bahasa
Sikap bahasa (language attitude) termasuk peristiwa merupakan bagian dari sikap (attitude) pada umu dipahami sebagai kesiapan bereaksi (Triandis, 1974:2
perilaku tutur, yakni melalui bahasa sebagai sistem (lang menjadi langue, direkam dan dicatat melalui tuturan ya menjadi data konkret (parole) . Sikap positif dala mendorong penutur untuk berbahasa sebaik dan sebe sesuai dengan bahasa yang digunakannya, tetapi pada sikap negatif lebih menentukan.
Garvin dan Mathiot (1968) menyatakan adanya ti dari sikap babasa, yaitu kesetiaan bahasa (language loy gaan bahasa (language pride), dan kesadaran akan a bahasa (awareness of the norm). Kesetiaan bahasa adal mendorong suatu masyarakat tutur untuk mempertaha dirian bahasanya; kebanggaan bahasa merupakan sika dorong masyarakat tutur mempertahankan identitas masyarakat bahasanya; kesadaran akan adanya norma ba kan sikap yang mendorong untuk berbahasa dengan santun, dan layak (lihat Soewito, 1983).
makai bahasa adalah kelompok usia dewasa (sekitar us dengan 40).
Pemakaian bahasa Sunda yang dijaring dalam adalah bahasa Sunda resmi yang digunakan di kampus d resmi (ruang kuliah, melalui karangan), dan bahasa Sund (dijaring melalui tempat-tempat hiburan remaja dan d kampus di luar kuliah).
3.1.1 Ragam Lisan
Data lisan digunakan untuk meneliti kehidupan non situasi resmi dan kehidupan nonformal di luar kam hiburan) untuk meneliti ragam pemakaian bahasa Sund
Data dijaring melalui percakapan bagi data Iisan, ba di luar ruang kuliah maupun di luar kampus . Data melalui karangan, dengan alasan bahwa tulisan akan bahasa Sunda Lulugu (stan dar) sehingga dapat diband pemakaian formal (ragam baku) dan nonformal ( nonbaku). 23
dan berkomuoikasi dengan alat komunikasi bahasa dominan. Situasi dipilah antara situasi resmi (sebatas ra situasi tidak resmi (ragam lisan).
3.1.3 Situasi Resmi
Situasi resmi dalam pemakaian bahasa Sunda secar tulis) dijaring melalui karangan. Situasi resmi dih menggambarkan bahasa ~unda Lulugu (resmi). Pem Sunda resmi mengikuti kaidah yang berlaku, bahasa benar. Baik dilihat dari segi pilihan kata, dan benar d gramatikanya. Di dalam pemakaian bahasa Sunda res pemakai bahasa memiliki kompetensi, baik komun gramatikal secara baik.
Bahasa Sunda resmi ini dijaring melalui karangan p jurusan sastra daerah (Sunda) sebagai ragam tulis. Me ini dapat dipertimbangkan gambaran pemakaian bahasa benar sebagai hasil belajar di jurusan tersebut. Pengaruh dan budaya akan tetap mempengaruhi ragam tulis terse yang muncul pada ragam tulis tidak hanya berupa kosak pula kecenderungan pengaruh yang berupa struktur bah Data situasi resmi diharapkan dapat menggambarkao
dalam pemakaian bahasa Sunda resmi cenderung dite penyerapan inti pemahamannya. Interferensi di dalam ist cenderung menjadi kosakata inovatif.
Situasi resmi cenderung akan menghasilkan kosa karena tidak ada padanannya di dalam bahasa Sunda. O ragam resmi menunjukkan kehidupan dasar berpikir yan bahasa Indonesia yang kemudianditerjemahkan mel bahasa Sunda. Akibatnya, pengaruh pemakaian siste (struktur sintaksis) akan terjadi di dalam ragam tulis b Istilah di dalam bidang keilmuan ini dapat diserap mela an bahasa Sunda yang diterangkan dengan cara memberi akurat (misalnya istilah film sinetron, mampukah dipa menerangkan saja atau dibandingkan dengan sandiwara) jelasan contoh film-film sinetron. Istilah mata kuliah pu dibandingkan dengan istilah mata pelajaran. Untuk men istilah tersebut cenderung hanya diberi batasan lo mengajar, demikian pula istilah dosen-mahasiswa, dan
3.1.2 Situasi Tidak Resmi
Situasi tidak resmi di dalam hal ini dipahami se pemakaian bahasa nonformal (di luar ruang kuliah/sek
pengawal} acara, kelinci percobaan, di-make-up, p rekaman, porno.
Percakapan dengan situasi tidak resmi dapat d pembagian (1) tidak resmi di sekitar kampus di luar ru situasi tidak resmi di luar kampus. Bandingkanlah muncul. Kosakata itu akan bergantung pada tempat dan pembicaraan. (1) (4) A Yuk klta kerjakeun! 'Yo, kita kerjakan!' Yanti en tong, nu eta en tong, lah! B 'Yanti, jangan, yang itu, jangan!' Naon? A 'Apa?' C Entong naon sih? 'Jangan apa, sih?' B Nya eta, nya henteu. 'Ya, itu, benar, tidak?' A Bener, kan, namana? 'Benar, kan namanya?' C Entong jelemana lieur! 'Jangan, orang tidak bisa dipercay
A B C
(II)
(8)
punya Nine, disalin pun capek jug Ari yang karnu punya udah diisi? 'Punya karnu, bagairnana sudah di Kari tulis tabelna, digentos. 'Tinggal rnenulis tabel, diganti' . Engke nu Nine L3 dikopi deui. 'Nanti L3 punya Nine dikopi lagi'
Gelanggang Remaja 1 2 3 4 2 3
Sudah selesai rekarnannya, Ray? 'Sudah selesai rekarnannya, Ray?' You happy, dong! 'Karnu, senang, dong! ' Entar bareng gua, ya! 'Nanti, sarna-sarna saya, ya!' Apa sih yang keberatan? 'Keberatan apa, sih?' Paling hotel. 'Paling hotel'. Ya, kalau Intensif Hotel, kalau en rizon, ya Homann, ya .
tukeran saya ke sana. 'Braunsweich. Ada paduan Braunsweich. Nah, kita akan meng sarna dengan rnereka, nah mereka m sini, kita menyediakan berbagai k ditukar, kita yang berkunjung ke s
Situasi tidak resmi di luar kampus ini dapat pula dengan situasi tidak resmi di tempat hiburan (diskotik remaja makan-makan di fast food. Bandingkanlah denga berikut.
(4) 1
2
Andi gimana Di, waktu kamu ya di sana aj 'Andi bagaimana Di, waktu kamu, ya, bera Puncak? ' I was really enjoy, I was in the car, yes. Al what I have to talk you?, OK, I was in the with Yayat, Yana, and Iwan. So, to nigh Bandung for me, yes? Bandung is really b 'Saya sangat menikmatinya, say a berada di ya. Bersarna-sarna. Apa yang harus saya karnu? Baiklah, saya berada di dalarn m
1 2 1
2 1
2 1
knalpot si IrIan. 'Tidak tahu, katanya jadi kondektur, ha ... jadi knalpot si Irian'. So cinta anjing, borokokok jrot, Eh, sika terhadap kamu bagaimana, biasa-biasakan? Biasa, terus? 'Biasa, lalu? Nggak ada bapak gitu sekarang, urang mah nya lamun ... nyinyir sih ibunya tuh ... ka bekas pacar kamu. "Tidak ada bapak sekarang, saya bagaiman cerewet ibunya ... katanya si Oky bekas pa Ya ... ya ... ya. Heueuh, si Heri yang ngomong, katanya b Andi. 'Iya, si Heri yang mengatakannya, katanya b Andi'. Gelo. 'Gila'. Memang dia homi, nih. 'Memang dia itu homo'.
kode di dalam penelitian ini akan dikaji melalui pe ekspresi dari bahasa yang satu ke bahasa yang percakapan berbahasa Sunda (sasaran dari kehidupa bahasa Sunda, tetapi dalam kenyataan terjadi sebalik banyak ekspresi bahasa Indonesia atau bahasa asin situasi percakapan. Alih kode yang patut dipertimbangkan di dalam deskriptif, bergantung pada ekspresi yang terjaring di percakapan tertentu. Oi dalam alih kode ini tidak tertut an munculnya ekspresi yang berupa varian regional sosial, ragam, gaya atau register, sehingga peristiwa alih alih varian, alih ragam, alih gaya atau alih register. Peristiwa alih kode diamati dari data berdasarkan s lokasi. Ada beberapa faktor yang mempengaruhinya, lawan tutur (Iawan bicara), karena ingin mengimbang digunakan oleh lawan tuturnya (dapat tergantung digunakan lawannya). Faktor ini dibedakan dari (1) la berIatar belakang kebudayaan (tingkat pendidikan) sarn di k
Sunda secara dominan meskipun kenyataannya ek Indonesia dan bahasa asing juga merupakan unsur a cenderung dominan. Sebanyak 13 percakapan di t (diskotik, Studio East, dan Disko Dangdut) dan di temp Food) . Dari data percakapan sebanyak 200 buah, hany mengandung ekspresi bahasa Sunda sehingga seba percakapan tidak memenuhi tuntutan penelitian yang dad 200 data hanya 77 buah yang termasuk korpus.
Alih kode yang akan dianalisis berupa ekspresi d cakapan yang dapat mewakili contoh alih kode b Indonesia; aJih kode bahasa Indonesia-bahasa Sunda; a Sunda-bahasa asing; dan alih kode bahasa Sundaremaja (terutama kosakata). Alih kode dalam hal ini campur kode. Alih kode lebih merupakan language de terjadi di dalam percakapan lebih-lebih pada masyar multilingual. Alih kode dalam ha l ini muncuI sebaga kebergantungan fungsi kontekstual dan situasi yang re pemakaian dua bahasa atau lebih. Dalam ha l, ini a ditekankan pada perubahan ekspresi yang disebabkan situasi atau topik. Campur kode pun termasuk saling k bahasa, tetapi bila alih kode lebih menekankan fung
dan budaya. Hal lain yang terjadi di dalam situasi interferensi, baik morfologis maupun sintaksis. Struktu dalam ragam resmi (tulis) menunjukkan kecenderunga bahasa Sunda dengan struktur bahasa Indonesia. Pemikir dalam bahasa Indonesia, dan kemudian terjadi alih kosak bahasa Sunda. Bila ternyata ada kemiripan morfemis, aka unsur tersebut (misalnya, penggunaan afiks pa- bahasa menggantikan afiks pe- bahasa Indonesia; pemimpin - p
3 .2.1 Alih Kode Bahasa Sunda-Bahasa Indonesia
Alih kode bahasa Sunda-bahasa ·Indonesia t percakapan yang diawali dengan bahasa Sunda, kemu menggunakan ekspresi bahasa Indonesia. Alih kode da sekitar kampus: (1) pada ragam tulis (karangan), dan (2) (percakapan di luar ruang kuliah) di sekitar kampus. Al terjadi pada ragam tulis, seperti pada data berikut.
3.2.1.1 Ragam Tulis
Ragam tulis dari karangan berbahasa Sunda sebanyak yang merupakan percontoh memperlihatkan alih kode seb
, '" hal-hal yang negatifnya ...' 8. .., loba Iimbah-limbah industri ' ... banyak limbah industri ...' 9. ... persediaan cai ... ' ... persediaan air ...' 10. Hiburan sinetron 'Hiburan sinetron' 11. ... dina tivi .. . ' ... di teve .. .' 12 . ... dina TV, sinetron teh digalalckeun .,. , .. . di TV, sinetron digalakkan ...' 13 . ... nya eta Festival Sinetron Asia ... ' ... yaitu Festival Sinetron Asia .. . ' 14 . .,. temana teh percintaan .. . ' ... temanya percintaan ...' 15 . ... pengaruhna ka pan on ton .. . ' ... pengaruhnya ke penon ton .. .' 16. ., . direkayasa .. . ' .. . direkayasa .. .' 17 . ... mangrupa basa anu digunakeun .. , ,.. . merupakan bahasa 'yang digunakan ...'
' ... malahan penyanyinya ban yak juga ...' 25. '" keur neangan katenaran ... , ... untuk mencari ketenaran .. .' 26. '" dina belantika musik '" ,... pada dunia musik .. .' 27. ... hiji kreativitas seni anu anyar ... ' ... satu kreativitas seni yang baru .. .' 28 . ... musikalisasi ... ' ... musikalisasi .. .' 29.... basa teh lir kabeI Iistrik (konduktor) ... ' ... bahasa itu seperti kabel Iistrik (konduktor) ... ' 30.... basa oge alat komunikasi (media) .. . ' ... bahasa adalah alat komunikasi (media) .. .' 31. ... nu sakirana kondisina ... ' ... yang diperkirakan kondisinya .. .' 32. ... aya sangkut-pautna .. . ' ... ada sangkut-pautnya ...' 33 ... . kitu bae mere kasimpulan ... ' ... kitu bae mere kasimpulan ... ' 34. ... dina forum-forum anu resmi ... ' ... pada forum-forum resmi .. .'
41. dina sagala bidang .. . 'di segala bidang .. .' 42. ... dina segi sepritualna, misalna .. . ' ... pada segi spiritual, misalnya .. . ' 43. ". prirriitif atanapi ". katinggalan .. . , ... primitif atau .., ketinggalan ... ' 44.... Listrik Masuk Desa, TV masuk ... , ... Listrik Masuk Desa, TV masuk .. .' 45 . ... pamuda-pamudana (rumaja) ... ' ... pemuda-pemudanya (remaja) .. .' 46.... sok makesepan ... , ... biasanya memakai rok span ... ' 47.... jarang ayeuna mah ... , ... sekarang jarang ini ... ' 48 .... ayeuna kurang perhatian ... ' ... sekarang kurang perhatiannya ... ' 49. ... bahkan bisa oge ... ' ... bahkan bisa juga ...' 50. " . dina kurikulum SD jeung SMP rek dihapus ". , ... di dalam kurikulum SD dan SMP akan dihapu
58. ... nambahan persaingan pikeun .. . , ..; menambah persaingan untuk ... ' 59.. .. TV nu deuk diputer, nu mana ... , ... TV yang akan diputar, yang mana .. .' 60.... saluran ... pangabutuh hiburan ... , ... saluran ... kebutuhan hiburan .. .' 61. ... bisa henteu mere pamuas batin ... , .. . bisa tidak memberi kepuasan batin .. .' 62. . .. ngan ukur fiksi .. . ngagambarkeun real ita kahir , ... hanya sekedar fiksi ... menggambarkan realita an ...' 63 .... tokoh nu dijadikeun panutan (idola) .. . ' ... tokoh yang dijadikan anutan (idola) ... ' 64. .. . nyetel saluran TVRI, nu hiji ... RCfJ, ... ScfV,
, ... menonton siaran TVRI, yang satu ... RCfJ, ... ANTV .. .' 65 . ... ka super market atawa shoping .. . ' .. . ke toserba atau toko perbelanjaan .. .' 66 . . .. panjaga sakola .. . , ... penjaga sekolah .. .'
3. 4. 5. 6.
(53) (62) (67) (68)
pamarentah pamuas panjaga panongton
, pemerintah ' ' pemuas ' 'penjaga' 'penonton'
Hal serupa terjadi pula pada afiks ke- (bahasa Indon afiks ka- (bahasa Sunda), antara lain, terdapat pada (3 'kesimpulan' .
3.2.1.2 Ragam Lisan
Dalam alih kode ragam lisan dapat dibedakan anta yang terjadi di sekitar kampus dan yang terjadi di lua tersebut dapat dibedakan pula berdasarkan topik pem pilihan kata yang didapatkan di dalam data. Pilihan k kampus lebih menyangkut istilah keilmuan, sedangkan d dapat menyangkut masalah umum , terutama buda budaya) yang berkembang pada zaman sekarang (antara porno, mabim, full remaja, hutan lenang, anjir, tumpa metif). Alih kode ragam lisan ini melibatkan pilihan ka lewengkan (plesetan), terutama yang terjadi di tempat d
3.2.1.2.1 Di Sekitar Gelanggang Remaja
Perhatikanlah percakapan di sektiar gelanggang r yang digunakan adalah bahasa Sunda dan bahasa Indo
(5) x y
x y
x y
x y
Emu, teuing, euy. ' Emu, tak tahu, ah' Enggak tau atuh. 'Tidak tahu, ya' Mana? 'Mana?' Kamu,lah. 'Kamu, ya' Satengah dua belas piket. 'Setengah dua belas piket' Tanggal dua belas masih maen. 'Tanggal dua belas masih berlangsung' ladwal gua. 'ladwal saya' Udah, nih, enggak masuk final. 'Sudah, ini, tidak masuk final'
'Ini, milik saya'
Ekspresi dengan bahasa Sunda dalam percakap terbatas meskipun di awal percakapan yang muncul e Sunda, "Emu teuing, euy (Emu tak tahu. ah)". Be tersebut menjadi bentuk retorik sama dengan kan, atau d menyatakan pesapa sudah tahu pula hasil yang tidak me dari penyapa di dalam konteks tersebut. Ekspresi yang m campuran bah as a Indonesia dan bahasa Sunda terdapat tahu, atuh". (Tidak tahu, sebenarnya) . Auh (seben faktitif) termasuk partikel yang menyatakan segala s faktual. Bahasa Indonesia yang digunakan di dalam perc dialek Melayu Jakarta. Perhatikanlah kosakata yan menjadi bahasa Indonesia ragam lisan . Ekspresi percakapan (5) merupakan kosakata yang dapat diangga bahasa Indonesia maupun bahasa Sunda, yaitu k homonim dengan makna yang sama. Kosakata yang sam pada bisa . jadi, tanggal, dua puluh lima , giliran, m seterusnya. Ekspresi keempat "kamu, lah" menunju retorik dengan tujuan meyakinkan kebenaran dari t
mengalami perubahan vokal antara bahasa Indonesi Sunda dapat kita perhatikan pada ekspresi berikut.
Bahasa Sunda
Bahasa Indo
welas maen kalo
belas
main
kalau
Percakapan lain yang mengalami penambahan fonem bahasa Sunda, erdapat pada percakapan (5), yaitu nih Ya di dalam percakapan lain ditemukan mengalami fonem vokal Iii menjadi iya, dan kadang-kadang dengan fonem /hI di belakang menjadi iyah. Bandingkanlah cakapan berikut yang memuat alih kode bahasa Ind Sunda. (4) 1 2
Biasanya full, euy. 'Biasanya penuh, kan?' Teu baleg.
'Tidak baik'
1 2
'Jadi, untuk membuat gerak ayunan, tangann begitu, tapi begini, bisa tidak, begini?' Jadi dilatih, kalo begini sakit. 'Jadi dilatih, kalau gerakan begini sakit' Istilahnya enggak ada peregangan beker, teu atuh, ngaku enggak? Kali begini, sakit moal lihat sarna saya, geser ke kanan, pukul. Jang deket, tapi dimiringkan, kenanya 1/3 mengerti atas, mundur, maju, hap. Nanti ini elstein in pa passing, biar fit. Pada waktu kena, cepat ka kalo tangan kamu begini, berani enggak kalo sa nya begini, gerak kaki kanan, mukulnya k konsentrasi yah, baik menyerang atau menan kamu tenaganya lebih cepat lebih bagus. bertanya, kepalan tangan ke bawah ... ya, sehin moncong ke tengah. 'Istilahnya tidak ada peregangan. Oleh karena sakit, akui saja, betul, kan? Jika seperti ini, s akan bisa, geser ke sebelah kanan, jangan terl miringkan, mengenai 1/3, untuk kaki bagian mundur, maju. Jika dikenai segeralah tenan
1 2 1
Maaf saya enggak bisa.
'Maaf saya tidak bisa'
Naon teh?
'Apa itu?'
Eh, era.
'Ah, malu'
Dari wacana percakapan tersebut dapat kita lih pemakaian kosakata bahasa Sunda-bahasa Indonesia, dan (bahasa Inggris), Dari bahasa Sunda sendiri frekuensi p sangat kurang, terbatas pada:
euy 'kan' teu baleg 'tidak baik/jujur' sacumet 'sedikit' mah (pemarkah takrif yang menyatakan kompa da (menyatakan alasan, partikel yang mengac sesuatu) 6. teu (bentuk singkat dari henteu) 'tidak' (pem untuk verba) 7. lain 'bukan' (pemarkah negatif untuk nomina) 8. da nyeri atuh 'sebenarnya sakit'
1. 2. 3. 4. 5.
belakang (beker), . Percakapan tersebut berbeda deng yang dilakukan di tempat hiburan (diskotekifast food) 3.2.1.2.2 D i Sekitar DiskoteklFast Food
Percakapan di sekitar diskotek/fast food menyan khusus yang berhubungan dengan status/usia. Kosaka secara dominan adalah kosakata bahasa Melayu Percakapan yang mengandung kosakata Melayu diale dalam penelitian ini dikatakan memiliki alih kode bahasa Indonesia (bahasa Melayu dialek Jakarta), anta pada percakapan (1) . Perhatikan data berikut.
(1) y x
y x
Nine, Eka mah ketawaan wae . 'Nine, Eka (itu) tertawa-tawa saja.' Aduh, lupa deui, ningali yang itunya g atawa tegangan urang pokokna deui tulis 'Aduh, lupa lagi, melihat yang itu, terny tegangan saya pokoknya (lagi) tulisan sen Tegang (keadaan tertegang) . 'Tegang (dalam keadaan tertegang). ' Eh, jangan ngumpul di sini semua dong, dateng.
y x y x y z x
y x
'Syukuran, nyatanya kan begitu.' Selamatan naon, jadian? 'Sykuran apa? Karena saya jadi dengan dia?' Iya, atuh. 'Ya, kan nyatanya begitu.' Ama siapa? '(Jadi) dengan siapa?' Ama siapa-siapa, wae. 'Dengan siapa saja.' Jeung Eka, Ka? 'Dengan Eka, Ka?' Sarna saya, aduh! 'Dengan saya, aduh!' Jadian jeung Eka, hebat euy, nyimpen yuk, ah! ' Jadi denganEka, hebat kamu, menabung, yo, Vantil 'Vantil ' Tah geningen. Selamat! 'Nah, ini dia. Selamat!' Aduh, maneh! 'Aduh, kamu!'
serius (sungguh-sungguh). Pengaruh struktur frasa yan percakapan terse but, antara lain, yang itunya dari bah ituna ; jadi pada belakangan 'jadi pada di tarukang ' . B dari segi morfoJogis terjadi pada tertegang ' menjadi bermakna proses mencapai tegangan) . Bentuk jadia frekuentatif kehadirannya di dalam ragam lisan . Bentu tanya yang berulang memiliki bentuk proses yang seim dalam bahasa Indonesia maupun dalam bahasa Sunda siapa-siapa wae di dalam bahasa Sunda 'saha-saha ulang lain yang merupakan kosakata khusus dari bahasa kehilangan fonem akhir adalah bedir-bedir 'pada ' masing-masing berdiri', dan pengulangan berafiks bentuk ulang kosakata bahasa Sunda, yakni kegedug-ged bentur ' atau ' berbenturan terus '.
Ragam lisan memiliki pengaruh struktur bahasa dominan, atau bila kosakata bahasa Indonesia tidak dapa makna yang sesuai dengan apa yang ingin diungkapkan diganti dengan kosakata bahasa Sunda ditambah Indonesia . Struktur frasa yang sering muncul di dala bahasa Sunda akan mempengaruhi struktur pemak Indonesia, seperti konstruksi yang + Nomina(l) da
1 2 1 2 1 2
3
'Tidak tahu, apa itu.' E ... sukro (suuk di jero). 'E ... sukro ('kacang di dalam terigu.) Apa? Oh, sukro. ' Apa? Oh, sukro.' Tepung terigu, di dalamnya suuk, kacang. 'Tepung terigu, di dalamnya kacang, kacan Isinya, khas S~nda. 'Isinya, khas (makanan) Sunda.' Indonesia, singkatan suuk di jero. 'Indonesia, singkatan kacang di dalam .' Kacang di dalam, suuk di jero jadi sukro terigu. 'Kacang di dalam, kacang di dalam jad tepung terigu .' Cilok, ad dicolok, combro, oncom di jero 'Cilok, ad ditusuk, combro, oncom di dal
Nama-nama seperti sukro, cilok, combro adalah n khas Sunda yang tidak ada padanannya di dalam baha Akronim itu menjadi kata. Pembentukannya sangat prod bila ada produk baru yang dapat dibentuk dengan ana
diselewengkan dan menjadi kosakata khusus remaja d yang sarna terjadi pada kat a sebel dari seneng betul y makna kontrastif dengan makna leksikal sebel itu sen yang baru muncul di dalam bahasa Indonesia memilik yang diselewengkan, seperti terjadi pada nama tempa yang muncul di Indonesia sebagai akibat perang In Argentina, yakni Malvinas. Akronim itu memiliki kepa malu tapi ganas. Oemikian pula singkatan terte kepanjangan yang diselewengkan, dst. (dan saya tidak t lalu lupa) atau dsl. (dan saya lupa) .
Kecenderungan akronim dan singkatan menjadi men'mbulkan masalah di dalam data bahasa sehingga d objek penelitian, yakni sejauh mana unsur yang terma dan mana yang akan dimasukkan ke dalam akronim kosakata khusus (remaja). Gejala singkatan yang dising kita perhatikan dari bentukan ABR1, yang disingkat me AMD (ABRI masuk desa). Oi samping itu, ada pula dianggap sebagai kosakata bahasa Indonesia, dan kos juga dimiliki bahasa daerah, yakni posyandu dan pusk Percakapan berikut menunjukkan adanya alih kode nesia, bahasa Inggris, dan bahasa Sunda. Percakapan y
1 2 1 2
talked with Yayat, Yana, and lwan. So, ton Bandung for me, yes? Bandung is really 'Jadi, apa yang harus saya katakan padam di mobil bersama Yayat, Yana, dan Iwan nanti malam terakhir di Bandung bua Bandung benar-benar bagus, ya? Sekarang Bimo di mana? 'Sekarang B'imo di mana?' Bimo sekarang di Jakarta sarna Irian. 'Bimo sekarang di Jakarta, bersama Irian. Rek naon manehna di ditu? 'Mau apa dia di sana.' Teuing, katanya kondektur, ha ha ha knalpot si Irian. 'Tidak tahu, katanya jadi kondektur, ha katanya jadi 'knalpot' si irian.' So cinta, 'njing, borokokok, jrot. Eh, ibuny kamu gimana, biasa-biasa, kan? 'Mentang-mentang cinta, kan, bajingan ibunya Liong terhadap kamu bagaimana kan?' 00.
00 ,
0
1
2 1 2 1
2 1
2
' Ya, si Heri yang berbicara, katanya bekas pacar Gelo. 'Gila.' Memang dia homi, sih. ' Memang dia homo, ya.' Gosip. 'Gosip.' Andi, waktu di Jakarta kamu dengar, kamu de ngomong gitu, terus si Oky ngomong ... ? 'Andi, waktu di Jakarta, kamu dengar, kam berbicara begitu, terus si Oky berbicara ?' Dengar sekali . '(Saya) benar-benar mendengarnya.' Biarin aja , memang dia maunya gitu, kok . Iwa atuh, Wan keur naon sih si Iwan teh ... lama s nunggu pesan sate saja. Sok males ... ah. 'Biar saja , memang dia maunya begitu, k cepatlah, Wan sedang apa si Iwan ini ... lama s sambil menunggu, kita pesan sate saja. Sila malas ah.' Oke, let me go now! ' Baiklah, saya pergi sekarang!'
'begitu' atau 'mentang-mentang'; dan Oke, Let me go n saya pergi sekarang.' Konstruksi acuan manusia (prono merupakan rincian kelakuan/tindakan yang dilakukan sehingga menjadi ciri karena tindakan yang dilakuka tindakan yang kontinuatif. Ekspresi terse but adalah (saluran tempat keluarnya asap mobil bila mobil hidup) orang yang bergantung pada orang lain dan berhubu transpoTtasi; (2) kondektur; (3) borokokok 'bajinga cinta).
Ekspresi yang digunakan sebagai interjeksi berfungs unsur retorik, yaitu euy, yes, dan njing (anjing nama kemudian menjadi kosakata khusus). Ekspresi So cinta cintanya, kan.' atau 'Mentang-mentang cinta, ya.' meng retorik 'njing dari anjing. Penggunaan kata anjing akh dalam masyarakat bahasa Sunda menjadi sapaan pron akrab (sesama ternan sebaya) pada golongan tertentu d sebagai unsur retorik. Pemakaiannya tidak utuh dan k yang diganti dengan fonem Irl menjadi anjir atau den menjadi anjis. Kehadiran ekspresi tersebut secara frekue interjeksi yang menyatakan kekaguman atau kaget. Beb kehilangan unsur awal atau afiks terjadi pada kosakata s
3.2.1.2.3 Di Kampus di Luar Ruang Kuliah Percakapan di kampus di luar ruang kuliah mer khusus di bidang ilrnu tertentu atau urnurn yang me pengetahuan. Oengan kata lain, topiknya rnengenai rn ilrniah yang menyangkut kehidupan. Bila dipertirnbangk (kosakata, frasa, klausa, kalirnat) yang digunakan da terjadi alih kode/carnpur kode bahasa Sunda-bahasa In Inggris, atau sebaliknya. Perhatikan percakapan berikut. (12) A Udah lah ulah responsi, say a rnah rnoal r 'Sudah, jangan responsi, saya tidak akan B Babaturan urang bodor. 'Ternan kita pelawak.' C Heeh balodor babaturan urang teh, kitu lob 'Heeh badut ternan-ternan kita itu, banyak ju A Wawan, ari karnu tulisan. You see . 'Wawan, bagairnana tulisanrnu. Karnu liha Sawios atuh, Nin, nyalin, sarni keneh sa C capek nyalin. 'Biar saja, Nin, rnenyalin, sarna dengan rnelelahkan juga rnenyalin.'
merupakan kosakata khusus, seperti sepet, 'dibuat sung sorompong 'sok cakep' dan solontong 'nyelonong'. Pe percakapan (20) . (20) A B A C
A C A C
Win, panggil Firdaus! 'Win, panggil Firdaus!' Si Eta baeud wae, ku naon sih? 'Dia cemberut saja, ada apa ya?' Teuing. 'Tidak tahu.' . Dari tadi juga diem, sombong sekali tuh maunya kamu yang kayak gitu. 'Dari tadi juga diam, sombong sekali mausarna anak yang seperti itu.' Tadi disepet, mo jual mahal he ... eh. 'Tadi diajak sungguh-sungguh, mau jual ma Sok cakep atau sorompong. 'Sok cakep atau "sorompong". Solontong. 'Nyelonong.' Meni beungeutna sedih sekali. 'Terlalu wajahnya sedih sekali.'
x y
x
'Mau tahu saja kamu, anak kecil.' Eh, gob ling . 'Eh, goblok.' N'tar dijawab. 'Nanti saya jawab." Kapan ada acara. 'Kapan ada acara.'
Bandingkan dengan (34) berikut. x
y x y
Goblin, kamu kemari ... si Wawan ngomo aduh. 'Goblok, kamu (tahu) kemari ... si Wawan aduh.' Yeuh lwan teh sami eta. 'Rei lwan sarna itu.' Yah, ieu naon ieu? 'Va, ini apa ini?' Seueur keneh da, sok mangga we, mangga. heula Yanti. 'Masih ban yak, jadi silakan saja, silakan! dulu, Yanti.'
(36) A :
B
C B A B C B
Ini mah, tapi enggak menuangin anu kan apa? 'Inilah, tetapi tidak menuangkan ..., kan apa?' Enggak, tapi kita pan bisa ngeliat dari s poek. 'Tidak, kan kita bisa melihat dari sini, adu gelap ab.' leu teh naon, ieu? 'Ini apa, ini?' ... elektronik. , ... e!ektronik.' Eh, berapa ini? ' Eh, berapa ini? ' Boga ari urang ka ... ka ieu iraha? 'Punya, kita ke ... ke sini, kapan? ' Naon? 'Apa?' Ke Jatinenjer. 'Ke J atinangor. '
kecenderungan yang terjadi dalam ragam lisan. Terjadi anggun yang diselewengkan dengan anggin pada perca Unsur negasi enggak 'tidak' sebagai ciri kosakata dialek Jakarta digunakan dalam percakapan secara kon ragam lisan yang khas, demikian juga unsur lain yan khas bahasa Sunda, seperti mah dan teh sebagai pem mah menyatakan adanya komparatif antarunsur, baik maupun yang eksoforis, sedangkan teh dapat menyata unsur yang disebutkan. 3.3 Sikap Bahasa
Sikap bahasa (language attitude) lebih mengac derungan ekspresi dari bahasa Sunda, bahasa Indones asing (Inggris). Hal itu dipertimbangkan dari sudut ciri-c yang menyangkut: kesetiaan bahasa (language loyalt bahasa (language pride), dan kesadaran akan adanya (awareness of the norm). Sikap dapat pula dipertimban bahasa melalui norma (kaidah) bahasa baku (bahasa Indonesia, bahasa asing), dalam hal ini, melalui struktur tulis dan lisan. Parameter lain yang digunakan adalah v dari ketiga bahasa dalam data penelitian.
diskotek/fastfood. Jika dilihat dari segi struktur, sikap ter Inggris menunjukkan adanya kesadaran akan kaidah ba dan menunjukkan sikap bangga terhadap bahasa ters sikap yang mengacu pada kebanggaan bahasa dan "terpelajar" .
3.3.1 Siknp terhadap Bahasa Sunoo
Sikap terhadap bahasa Sunda dapat diukur berdasa (1) ragam tulis dan ragam lisan, (2) kosakata ragam tu . Dari segi struktur, ragam tulis dapat dipertimbangkan bah cenderung menggunakan struktur bahasa Indonesia den bahasa Sunda, dan struktur bahasa Sunda sendiri muncu beberapa ekspresi. Bila dipertimbangkan dari kosakata, s bahasa Sunda baik karena kosakata bahasa Sunda meskipun terdapat beberapa interferensi morfologi de Indonesia sebatas afiks bahasa Indonesia yang berp kosakata inovatif. Dari segi ragam lisan, struktur bahasa sedangkan kosakatanya yang tinggi adalah kosakata baha Dalam hal ini, dapat dipertimbangkan bahwa dari str adanya sikap yang tinggi pada ragam lisan, sedangk kosakata tampak bahwa sikap terhadap bahasa Sunda r
Bandingkan dengan konstruksi (struktur bahasa Indones
Pemerintah sekarang menggembor-gemborkan p di segala bidang. Sangat banyak kegiatan yang s sanakan pemerintah dalam mewujudkan pemban
Dari kalimat tersebut dapat diperhatikan adanya afiks Sunda) yang berpadanan dengan afiks pe- (bahasa Indon pada pamarentah 'pemerintah', pangwangunan 'pemban penggantian fonem awal fbi bahasa Indonesia dengan fon bahasa Sunda, seperti pada widang 'bidang' dan wan wangunan) 'bangun'. Struktur kalimat tersebut adalah str Indonesia. Perhatikanlah struktur bahasa Indonesia berik
(1) Pamarentah ayeuna ngarojong pangwangunan d widang, [oba pisan pagawean nu keur dhanca ku pikeun bukti ayana pangwanan tea.
Data berikut menunjukkan struktur bahasa Indonesia berikut.
sehingga konstruksi digalakkeun pisan dapat saja berm gaJak (buas/jahat) sekali'. Kalimat (3) berikut menunjukkan pengaruh Indonesia.
(3) Basa Sunda mangrupa basa anu digunakeun jum/alt panyaturna loba, .. . 'Bahasa Sunda merup.akan bahasa yang digunaka jumlah penuturnya banyak, ...
Struktur bahasa Sunda mangrupa ... adalah struktur y bahasa Indonesia. Dalam bahasa Sunda kalimat terse b sebagai berikut.
(3) Basa Sunda telt basa anu dipake di Jawa Ba makena loba, ...
Kosakata mangrupa 'merupakan' dalam menyatakan wujud dan selalu muncul dalam kon misalnya leu mangrupa 'tidak berwujud'; digunakeu bahasa Indonesia digunakan dalam bahasa Sunda me
atau 'orang yang melakukan yang disebutkan oleh ben Hal demikian dalam bahasa Sunda secara baku atau ko konstruksi nu + bentuk dasar yang menyatakan profesi Demikian juga padanan aktif nga- + -keun dengan meN
(5) Atuh, ku kituna dina haL ieu mah, basa teh Li (konduktor) nu nepikeun rasa ti urang keur batur at
Kalimat tersebut dalam konstruksi bahasa Indonesia m berikut. Kenyataannya, dalam hal ini, bahasa itu (dibandi hal lain), seperti kabel listrik (konduktor) yang m rasa dari kata kita kepada orang lain atau sebalikn
Pemakaian ku kituna da)am hal ini mengacu pada u (bahasa sebagai wujud rasa) dan, mengacu ke )uar kon tersebut memprasyaratkan pertimbangan yang akurat, pernyataan pada konteks sebelumnya.
(6) Nya meureun ari dina forum-forum resmi (diband forma) bisa saja kita memperhatikan tingkat tutur
Kosakata belas, yang dalam bahasa Sunda weias, m unsur bahasa Indonesia yang diserap secara utuh dalam kalimat tersebut, demikian juga kata tingkat. Konstruk kuring (S) boga (P) adi awewe (K(omplemen» P ada bahasa Indo~esia karena dalam bahasa Sunda struktur po pertama dinyatakan dengan pun ad; teh awewe ...
(8) J aman ayeuna mangrupakeun jaman pembangunan Indonesia, tapi naon nu disebut pembangunan teh? Bandingkan dengan struktur bahasa Indonesia berikut.
'Zaman sekarang adalah zaman pembangunan, k Indonesia, tetapi apa yang disebut pembangunan itu Di dalam bahasa Sunda struktur tersebut berupa:
Jaman ayeuna teh jaman pangwangunan, utamana d tapi naon anu disebut pangwangunan teh atuh?
(9) Basa Sunda di jaman aye una kurang perhatianana t bahkan bisa oge disebut euweuh perhatianana.
persaingan pikeun nonton IV nu deuk diputer, nu man bisa nyumponan pangabutuh hiburan di imah-imah, henteu pamuas batm sanggeusna karudet nu disang
Bandingkanlah dengan konstruksi bahasa Indonesia beri
Semaraknya film-film impor dari negara asing sema bah persaingan untuk menonton TV yang akan dip yang mana yang dapat memenuhi keperluan hibura rumah, selain itu dapat-tidaknya memberikan p setelah menghadapi kesulitan yang ada.
Konstruksi yang panjang tersebut memiliki kosakata ya sebagai padanan di dalam bahasa Sunda, dan tampak ma hatikan struktur bahasa Sunda yang baku.
Kesepuluh kalimat yang diungkapkan merupakan contoh bahasa terhadap bahasa Sunda dari segi struktur melalui rag
3.2 .1.1.2 Berdasarkan Ragam Lisan
Sikap bahasa terhadap ragam Iisan diukur berdasa yang dapat diamati melalui ekspresi yang muneu pereakapan, baik struktur frasa, klausa maupun kalima
'Dwi, berapa kembalinya?' Dwi pulangan sabaraha?
3. (8)
Cenah nanti kalo enggak mau, ... 'Katanya nanti kalau tidak mau, ... Cenah engke lamun teu daek, ...
4 . (14)
Ari kamu are~ ningali, moal? '(Sedangkan) kamu akan melihat atau tid Ari maneh rek ningaJi, moal?
5. (30)
Saya takut ntar teh datang, ... 'Saya takut nanti (dosennya) datang, ... Kuring sieun heg engke teh datang, ...
6. (51)
Minum saya di siapa? 'Minum saya ada pada siapa?' Nginum kuring aya di saha?
7. (51)
Saya juga belon sedikit pun. 'Saya juga belum sedikit pun.' Kuring oge acan saeutik-eutik acan.
11. (6(1l)
Atuh murah kalau begitu mah.
'Kenyataannya murah kalau begitu .'
Atuh murah lam un kitu mah.
12. (l/III)
Aduh lupa deui ningali yang itunya .
'Aduh lupa lagi melihat yang itu.'
Aduh, poho deui ningali nu ituna.
13. (2/1II)
... kalau Opik gua bukain, pantatnya ke ma ' ... bila Opik saya buka (bajunya), pantatny mana-mana. ' ... lamun Opik ku kuring dibukakeun (baj katingali ti mana-mana.
14. (3/1II)
Oh, enggak apa-apa. 'Oh, tidak apa-apa.' Oh, teu ku naon-naon.
Enggak ada bapak gitu sekarang, ... 'Tidak ada bapak, memangnya sekarang, ... Teu aya bapa k..itu ayeuna, ... dan seterusnya (lihat Lampiran) . 15. (4/1II)
menyangkut partikel, an tara lain: nu 'yang', jeung 'd geus) 'sudah', keur 'sedang', lian ti eta 'selain dari itu 'oleh karena itu', dan (3) kosakata dengan memperta dasar di dalam bahasa Indonesia, sedangkan afiksnya misalnya, pangwangunan 'pembangunan', ngawujudk kan', dan digunakeun 'digunakan'. Kosakata inovatif ilmu pengetahuan dan kehidupan, antara lain, industri alat, otomotif, limbah, tenaga kerja, negara, tv (TV), percintaan, sinetron, semester, jarang, realisasina /enomena, jam tangan, lagu pop, belantika musi moderen, lagam (nada), dan musikalisasi. Sikap terhadap bahasa Sunda dari segi kosakata d tulis dapat dikatakan tinggi, tetapi dalam ragam (rendah). Di dalam ragam tulis kecenderungan berpik kalimat bahasa Indonesia digambarkan dengan st Indonesia, sedangkan kosakatanya merupakan kosakata
3.4 Interferensi
Interferensi berhubungan dengan alih kode. K terjadi di dalam ragam tulis ataupun ragam lisan. Di da interferensi dapat dicegah melalui pertimbangan sikap (kaidah) bahasa baku. Baik interferensi maupun ali
Interferensi dapat terjadi pada tataran kalimat ( kalimat), dan pada tataran lain, yakni morfologi. Inte tataran kalimat menyangkut alih kode dan penggun kalimat. Oleh karena itu, di dalam interferensi pemus lebih pada interferensi morfologis. Interferensi morfolo kut penggunaan afiks bahasa Sunda ke dalam bentuk Indonesia, dan dengan penambahan dan/atau pengura bahasa Indonesia sesuai dengan lafal bahasa Sunda.
3.4.1 Interferensi Morfologis Sekitar Afiks
Interferensi sekitar afiks bahasa Sunda ·dengan m bahasa Indonesia terjadi pada data tulis dan lisan . Pa interferensi itu menyangkut afiks produktif seperti pemeN- menjadi nga- dan/atau prefiks N- ; serta pengh dengan kategori aktif. Selain itu, afiks ke- yang berpa ka- juga termasuk afiks yang produktif. Gejala interferensi morfologis sekitar afiks dapat dil dengan pola perubahan dari bahasa Indonesia ke dalam b dengan pemahaman interferensi afiks bahasa Sunda ke d dasar bahasa Indonesia . Beberapa interferensi dapat sebagai berikut.
(a) pa- (BS) -+ pe- (BI) ± MD BI Misalnya: ' pemerintah' (1) pamarentah (2) pangajaran 'pengajaran' 'penonton' (3) pantongton 'pembangunan' (4) pangwangunan 'penutur' (5) panyatur dan seterusnya
(b) f/J nga-( ± )-keun -+ meN ± -kan seperti pada: 'mewujudkan' (1) ngawujudkeun 'menggunakan' (2) ngagunakeun 'menghapus' (3) ngahapus 'menggambarkan' (4) ngagambarkeun 'menjadikan' (5) ngajadikeun dan seterusnya. (c) f/J n-(ny-) + -keun seperti pada:
-+
meN- + -kan
dan seterusnya.
(e) di-( ± )-keun -+ di-( ± )-kan seperti pada: 'diwujudkan' (1) diwujudkeun 'digunakan' (2) digunakeun 'dihapuskan' (3) dihapuskeun 'dijadikan' (4) dijadikeun dan seterusnya .
Pada data (a) pa- bahasa Sunda memiliki padana dalam bahasa Indonesia, dengan makna 'profesi ata melakukan atau mengalami makna yang diungkan ve yang berasal dari pe(r)- bahasa Indonesia dengan makn pada persaingan dan pamuas. Kategori aktif dapat mem yang bervariasi di daiam interferensi morfoiogis, sepert kaidah (b) dan (c). Kategori pasif yang ditemukan da dengan interferensi di-( ± )-kan yang berpadanan denga seperti pada (e). Afiks ke-( ± )-an yang menyatakan dinyatakan dalam morfem dasar memiliki padanan ka-( pada (d).
ngm
ngasih ngambilnya ngerasa ngangkutnya ngebersihan ngetik
'mengiri' 'mengasih' 'mengambilnya' 'merasa' 'mengangkutnya' 'membersihkan' 'mengetik'
Interferensi lain di dalam ragam lisan adalah gejala atau pengurangan fonem. Bentuk-bentuk yang digu dilafalkan karena bahasa Sunda memiliki fonem ter penambahan fonem /hI di belakang. Gejala tersebut terj sayah 'saya' dan yah 'ya'. Gejala penambahan fonem i awal terjadi pada kata iyah atau iya 'ya'. Gejala pengu terjadi dari bahasa Indonesia yang menjadi bahasa M Jakarta, seperti pada kata udah 'sudah', ama 'sarna', kal ntar 'sebentar' ('nanti').
3.5 Integrasi dan Inovasi Seperti yang dinyatakan di atas, integrasi dib interferensi dan alih kode . Integrasi merupakan bah
berupa istilah dalam bidang ilmu tertentu atau istilah yan kut kehidupan.
Di dalam hal ini, pemahaman integrasi berkaitan inovasi. Kosakata itu semula hanya dianggap sebagai ge dengan segala penyesuaian berdasarkan lingkungan u yang bersangkutan (antara lain lafal/fonem). Kemudian, digunakan dalam jangka waktu yang lama sehingga menj yang integratif. Hal tersebut terjadi pada konjungsi baha yang semula berasal dari bahasa Sansekerta. Sekarang dap kosakata itu bersifat integratif. Kosakata inovatif dan integratif dibedakan atas (1) ragam tulis dan (2) ragam l tulis lebih berhubungan dengan ilmu pengetahuan, sedan lisan berhubungan dengan ilmu pengetahuan dan kehidu
3.5.1 Ragam Tulis
Kosakala ragam tulis yang ditemukan dalam peneliti sebagai berikut. 1. 2. 3.
pamarentah pangwangunan widang
18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 3l. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38.
direkayasa mangrupa fanatis jarang jam tangan palsu asumsi pola pikir gambaran calo kalimah realisasi eksistensi fenomena lagu pop pangarang penyanyi katenaran belantika musik kreativitas
52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 6l. 62. 63. 64. 65 . 66. 67. 68 . 69. 70. 7l. 72. 73 .
panjara jahat pembangunan primitif Listrik Masuk Oesa TV Masuk Oesa koran majalah pamuda
mode
span kurudung engkle perhatianana bahkan kurikulum SO, SMP/SLP, SMNSLA hapus kabanggaan kabudayaan kongres pekan kebudayaan
88. panjaga
dan seterusnya.
3.5.2 Ragam Lisan
Di dalam ragam lisan ditemukan kosakata yang meny ilmu, dan kehidupan, seperti yang dinyatakan terdahulu. yang muncul di dalam ragam lisan dapat berupa sebagai
3.5.2.1 Kosakata Kehidupan dan Istilah
Kosakata kehidupan dan istilah yang ditemukan da ini adalah sebagai berikut. 1. grafik 2. KB 3. tanda tangan 4. foto 5. rumus 6. responsi 7. tabel 8. L1, 2, 3 9. dikopi
23 . 24. 25 . 26. 27. 28 . 29. 30. 3l. 32. 33. 34. 35 . 36. 37. 38. 39. 40. 4I. 42. 43 . 44 .
ngacung silver queen foto kopi pulpen saluran
IIU kuis menit setengah tiang matematika PAAP (si) darling ti su bakso koordinator elektronik asam amino daftar pus taka
API Jurusan ITB vollery
58. 59. 60. 6l. 62. 63. 64. 65 . 66. 67. 68. 69. 70. 7l. 72. 73. 74. 75. 76.
cap
wrs
UHF praktikum egois dosen persis plat nomor helm kondektur intai AC angkot koboy mas dialog make up mabim full 77. push up 78. fit 79. passing
94. 95. 96. 97. 98. 99. 100. 101. 102. 103. 104. 105. 106. 107. 108. 109. 110. 111. U2. 113.
fibra scacuto moderat seriosa sorry handphone es cream boy tum pang sari Prima Baru gosip speed wartel ngebel soft drink gratis draft opspek cap cay ChickJet dan seterusnya.
11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.
keeengan haep edun partugi saeumet yaw cueD sajonih-jonihna ombreh ombrero meong eongkok borokokok bintah guray banci waria gay ngungkluk kegatelan kawin diteror
dan seterusnya.
11. udah dan seterusnya.
~
sudah
dapat disimpulkan sebagai berikut.
(1) Oi Kodya Bandung terjadi lintas bahasa karena situa yang terjadi dalam konteks sosial. Lintas bahasa antara bahasa daerah (Sunda) sebagai bahasa i penduduk, dengan bahasa Indonesia, bahasa dae bahasa asing.
(2) Akibat (1) bahasa Sunda berkontak dengan, ter Indonesia, sehingga antara kedua bahasa tersebut pengaruh. Pengaruh yang ditimbulkan pada ragam (situasi resmi) menunjukkan pola berpikir remaja dari bahasa Indonesia, yang kemudian diterjema kosakata bahasa Sunda. Akibatnya, pengaruh pem gramatika (struktur sintaksis) bahasa Indone ditemukan dalam ragam tulis bahasa Sunda. Ragam cenderung kay a akan kosakata serapan, terutama is dan budaya inovatif. Kosakata bahasa Sunda dic kosakata bahasa Indonesia/asing dan dalam berbag situasi tutur terdapat ekspresi yang menjadi ciri remaja.
78
sedangkan dari segi kosakata tinggi karena struktur kan adalah struktur bahasa Indonesia dengan ko Keadaan terbalik terjadi pada ragam lisan, sikap ba struktur tinggi, sedangkan dari segi kosakata, renda banyak menggunakan bahasa Indonesia (MeJayu d daripada bahasa Sunda.
(5) Interferensi terjadi pada tataran kalimat (frasa, kl dan morfologi. Interferensi pada tataran kalimat me kode dan penggunaan struktur kaJimat. Sebalikny morfologis menyangkut penggunaan afiks bahasa Su bentuk dasar bahasa Indonesia dan penamba penggunaan morfem bahasa Indonesia disesuaikan bahasa Sunda.
(6) Kosakata inovatif pada ragam tulis lebih banyak dengan ilmu pengetahuan dan budaya; dan pada lebih banyak berhubungan dengan ilmu pengetahua dan kosakata khusus (remaja).
masyarakat, yaitu dengan meIakukan penyuIuhan kebah kaum remaja. PenyuIuhan kebahasaan sebaiknya penggunaan bahasa yang sesuai dengan tuntutan ke adanya norma bahasa.
Bloomfield, Leonard, 1973. Language. Twelfth Imp Britain: Cox and Wyman Ltd. Diebold, R., 1964. "Incipient Bilingualism". Dalam De Language in Culture and Society. New York: Ha Publisher. ---------. 1968. "The Consequence of Early Bilingualis Development and Personality formation". Dalam et.al. (eds.). The Study of Personality: An In Appraisal. 218-245. New York (lihat pula Rene A Muysken, 1987). Djajasudarman, T. Fatimah, 1986. "Kecap Anteuran Satu Kajian Semantik dan Struktur". Diserta Indonesia. Jakarta: Universitas Indonesia. ---------. 1994. Metode Linguistik. Ancangan Metode Kajian. Bandung: Eresco. Djajasudarman, T. Fatimah, dkk., 1993. Akulturasi Bah Non-Sunda di Daerah Pariwisata Pangandara Jakarta: Proyek Penelitian Bahasa da~ Sastra Daerah, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
81
--------- 1972. The Ecology of Language. Stanfor University Press. Hymes, Dell, 1974. Foundation in Sociolinguistics. University of Pennsylvania Press. Kachru, B.B., 1977. "Toward Structuring Code-Mixin Presvective". Dalam 1.A. Fishman (ed.). Internation the Sociology of Linguage, Vol. 16. The Hague : M Labov, W., 1972. Socioling'uistic Patterns . Philadelphia: Pennsylvania Press. Mackey, 1977. "The Evaluation. Bilingual Education". Da and Cooper. 1977. 226-81. (lihat pula Appel Muysken). Marhun, Masnipal (Ed.), 1991. Bunga Rampai Jawa Bar Wahana Citra Nusantara. Oksaar, E. "Bilingualism". Dalam sebeok, Th. (ed.). Cur Linguistics . Vol. 9. Linguistics in Western Europe. Mouton. Poplack, 1980. "Sometimes I'll Start a Sentence in Termindo en Espanol: Toward a Typology of Cod Linguistics. 18.581-618.
Press. Weinreich, Uriel, 1968. Language in Contact: Findings The Hague: Mouton.
Kamus Acuan Pemahaman Istilah
Kridalaksana, Harimurti, 1984. Kamus Linguistik. Jakarta: Penerbit PT Gramedia. Moeliono, Anton M. (Penyunting Penyelia), 1988. Bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit Departemen P Kebudayaan Republik Indonesia . Satjadibrata, R., 1954. Kamus Basa Sunda. (Katut Kec nu geus !lahar). Cetakan kedua. (dihadean tur Jakarta: Kementrian P.P. dan K. Perpustakaan Per ---------. 1604, Kamoes Soenda-Indonesia. Djakarta Kokumin Tosyokyoku (Balai Pustaka).
Mun teu salah mah lagu-Iagu pop Sunda mimitina m sanggeus Doel Sumbang nyiptakuen lagu 'oces' saba mah disebut 'lagu pop Sunda' . Pangarang lagu beuki l tina lagu-Iagu pop Indonesia kana lagu pop Sunda penyanyina oge loba nu pindah jeung loba penyanyi-pe anu ancrub keur neangan katenaran, sangkan engkena b dina belantika musik Indonesia. Upama ditilik tina kamekaranana, ceuk kuring m payus, keur urang Sunda mibanda hiji kreativitas seni a pop Sunda da sabenerna mah lagu-laguna teh tetep l Indonesia, boh dina pirigana lagu boh dina lagam (nada da lagu Sunda mah teu bisa disebut pop sabab geus wanda husus nya eta Cianjuran jeung kawih, anu husus d lain dina karawitan eta kecap pop, leuwih keuna lamun kana lagu-laguna Mang Koko atawa Nano S. anu mawa Sunda boh dina basana boh dina pirigan musikna (musik sigana pedah disebut lagu pop Sunda teh pedah la Indonesia make basa Sunda, jeung deuih da ti baheulana nu disebut pop Sunda. 84
Sunda anu fanatis kana undak-usuk, pan teu jarang sok ce teh sim kuring salah ngagunakeun basa. Ari kuring sok nu penting mah nu diajak ngomong hartieun kana m sagemblengna. Leuwih-leuwih di masarakat, sim ku masalah undak-usuk basa teu dipadungdengkeun, sok sa usuk basa eta masih digunakeun bari jeung salah oge. mangaruhan sim kuring, da sarua sim kuring oge ngomong tara ieuh inget kana buku bagbagan makena
Masih dina kahirupan sapopoe, sim kuring pern saurang jelema. Ari sugan teh lain rek nipu, da b murwakanti, undak-usukna merenah, lentongna had rigigna teu siga gembel. Ari peletuk teh duit kambles, manehna, jam palsu. Tina kajadian eta sim kuring bog pola pikir atawa sifat jelema can tangtu mutlak sarua j Apan cenah ceuk R. Hidayat Suryalaga mah basa kuli taun 1991, basa teh mangrupa gambaran pola pikir ma jelema ngomongna siga calo, pasti pola pikirna calo, jeu Lenyepan geura kalimah ieu "Anjing, maneh ku aing di kitu teh meureun can tangtu calo, da kalimah eta teh bij mahasiswa, tapi sok sanajan kitu memang alus lamun alus, komo mun dirojong ku kalimah hadena mah. Kurin ku bisi lamun basa lemes teh dipake ku jalma Sunda
3) Agus Komarohayat H1B91263
mBURAN SINETRON
Jaman kiwari loba pisan jenis-jenis hiburan anu l tivi, salah sahijina nya eta sinetron. Dina sinetro nyaritakeun kahirupan sapopoe . Ku sabab eta aye una di teh digalakkeun pisan o Misalna bae ayeuna diayakeun Festival Sinetron Asia, anu diseleksi. Lamun geus asup eta teh cirina sinetron teh geus kaasup alus pikeun d sanajan kitu sinetron teh lain jang keur para rumaja ba anu jang keur kolot jeung budak. Anu keur rumaja m percintaan, tapi ari keur kolot jeung budak mah kahirupan jalma miskin/beunghar.
Antukna mah sinetron teh loba pisan pangaruhna loba anu diturutan sangkan nyaruaan kahirupan sap sinetron, tapi eta teh goreng lantaran teu sarua jeu sabenerna, lantaran dina sinetron mah geus direkayasa katingalina.
ku pabrik-pabrik tinangtu bakal loba nampung pagaw anu loba. Sal ian ti pabrik, loba oge industri lain co kerajinan tangan, anu teu ngagunakeun alat-alat nu pabrik. Karasa ku urang ku ningkatna pangwangunan t ningkatkeun kahirupan masarakatna, tapi sok sanajan k oge soklobana pabrik-pabrik tangtu bakal loba limbahanu bakal ngotoran jeung ngaruksak lingkungan kahiru nimbulkeun hal-hal anu teu dipikahayang, conton pipanyakiteun, persediaan cai keur kahirupan jadi ngur leuweung anu dibukbak dijieun pabrik atawa lianna, j Sok sanajan kitu masarakat teu bisa kukuma pangwangunan teu diwujudkeun tangtu bakal ngabaluk urang teh nagara anu teu maju. 5) Dede Muchtar
HIB91047 PANGARUH FILM-FILM AMERIKA LATIN DI
Marakna film-film impor ti nagara deungen be parsaingan pikeun nongton TV nu deuk di puter, nu m
nyarekan barudakna nu teu daek ngarelehan. Atuh ngaja pikeun indung bapana kumaha carana meuli TV deui s parasea wae. Mimitina nu parasea jeung sok meredih wae teh hayang boga TV sewang-sewangan di tundana di kamar pamajikannana oga ayeunamah jadi unggah adat ump pagawean teh jadi langka di sadiaan cai keur nginum ata geus nyampak dina meja makan tapi ayeuna mah jong bari nyanghareupan TV nu'keur muterkuen film-film ti A nu geus ditarjamahkeun kana basa lndonesia kadang kala teks na upama tacan ditarjamahkeun kana basa Indones Ibu-ibu geus rea nu kajejelan ku pangaruh-pangaru dunia sejen nu kabudayaannana rea nu teu luyu jeung Indonesia, diantarana wae resep mamake calana pondok luar ti imah boh deuk ka warung, ngajang ka tatangaga m jalan oge ka super market atawa shoping-shoping oge. Ba rea nu haroreammeun indit sakola sigana lebareun teu film ka meumeutna atawa umpama indit oge indung at kudu nyaritakeun deui film nu geus di puter tea. Dimana-mana upama ngarumpul teh nyaritekue kameumeutna sewang-sewangan poho weh kana obrolan
ngagunakeun basa Sunda, undak usuk teu di pake sakah teh, kekecapan ker kolot jeung keur sahandapeun s keneh.
Komo deui cenah ayeuna dina kurikulum SO je dihapus, tada teuing kumaha lamun urang Sunda n ngaleungitkeun bas ana sorangan. padahal basa Sunda basa daerah teh kudu di mumule ku urang lanta kanggaan pikeun urang sorangan. Tapi aya bungahn painarentah nyieun program pikeun ngamumule bas a ngamekarkeun kabudayaan Sunda, misalna wae d kongres Basa Sunda, Pekan Kebudayaan lawa Barat. 7) Yani Mulyani HIB 92017
PANGARUH PANGWANGUNAN DJ DESA
laman aye una mangrupakeun jaman pembanguna Indonesia, tapi naon nu disebut pembangunan pembangunan dina naon wae, naha mangrupa pembangunan jelmana sorangan, emang upama ditil
barudak maen engkle.
8)., Effi Affianti HIB 91165
ANTARA SATRIA BAJA IDTAM JEUNG LUTUNG KASARUNG
Kuring boga adi aweWe, umurna salapan belas tahun tingkat hiji. Dina hiji sore poe Salasa, indung bapa jeun ngariung hareupeun TV, panggangguran kuring nya sihoreng keur lalajo pilem Satria Baja Hitam, Ari Indung kuring mah ngan saukur lalajo tam bah euweh hiburan te tapi ari adi kuring nu awewe tea aya ku pogot lalajona apal Satria Baja Hitam RX Bio tea anu jadi pahla kajahatan di Jepang.
Isukna datang ala kuring anu lalaki, umurna genep datang ujug-ujug nyampeurkeun ka adi kuring, der teh d pogot nyaritakeun sual Satria Baja Hitam kamari, to kuring mamawa buku nu unina tilu carita pantun diantar carita Lutung Kasarung, Gorolang Bapak kuring maca et
Guruminda, ti dinya bisa di jentrekeun yen anu alus kal bakal meunang ngalawan nu goreng anu kaniaya ba dianiaya.
Kitu deui dina carita Satria Baja Hitam , yen anu j kunu satia tur jujur papada sarua yen nu lalajo bak hikmahna tina eta carita, ngan hanjakalna kunaon ar Baja Hitam bet mahabu pisan tur kalandep ku barudak nepika teu nyaho lalakon dina carita karuhun marane 9) Siti lulaeha
HIB 92158
BAS A SUNDA MANGRUPA HUI BAHA ANU PlNUH KU TATAKRAMA
Aya anggapan di sawatara masarakat yen ngomong teh kacida susahna, hususna anu aya sangkut-pautna je basa. Tapi naha bener anggapan saperti kitu teh? Na usuk basa aya pikeun nyusahkeun urang? Sigana kudu ditalungtik anu leuwih jero deui da kitu bae mere kasimpulan ngeunaan hij i hal anu aya
10) Agustin Purnawan HIB 92255
BASA RAGANING RASA
Keur kuring mah basa teh raganing rasa. Rek teu k Kapan pamohalan aya dua manusa bisa nepikeun pa atawa ngobrol ngan ku rasa wungkul? Tangtu ngagu pikeun nepikeun eta rasa. Atuh ku kituna dina hal ieu m lir kabel listrik (konduktor) nu nepikeun rasa ti urang keu sabalikna. Nya meureun basa teh ragana rasa tea.
Demi raga teh cenah bisa jadi ciri tina raga. Raga b alus lamun rasana oge teu goreng, bisa jadi sabalikna, ra lamun ragana hade. Dina hal anu kadua, lebah dieu ji manj ang obrolan teh, nya eta ngeunaan ragana nu alus. A maksudna mah basa teh kudu alus pikeun nepikeun rasa? Kitu kuduna. Demi nu dimaksud alus di dieu mah lain lem tapi nu leuwih jembar ti eta, puguh larapanana, puguh puguh entep seureuhna. Lamun teu kitu pisakumahaeun
A B C A B A
= = = = = = =
Kok beda. Cakepan ee ... Cakepan fotonya. Saya kaget kok beda. Waktu masih muda kang. Oh waktu muda, sekarang udah punya punya anak berapa?
3)
Y = X = Y =
Ari penurunan rumusan yang kedua? Itu enggak usah, teu kedah lewat we. Setyo, Wahyu seueur baca-baca yah .
4)
A B A C B A C
Yuk kita kerjakeun. Yanti entong, nu eta entong lah. Naon . Entong naon sih? Nya eta, nya heunteu . Benerkan namana? Entong je1emana lieur.
5)
A=
= = = = = = =
Udah tau kamu?
Y = Berat teu? Z = Eh urang Ti, Ati dua bangku. X = Sok atuh. 8)
X = Y. = X = Y = X = Y =
9)
A= Urang embung mango B = Mangkaning keur tekdung. A = Pas manehna keur nelepon deui.
B =
10) X
=
Y = Z =
Iwan nelepon? Iwan saha?
Urang dititah jadi panitia catur geura teu e Iwan mana?
Temennya Jinggo.
Cenah nanti kalo enggak mau, Jinggo O1ar
Ma enya? Teu kudulah. Naha, urang mah teu bisa sare. Dwi mah boro-boro bisa tidur iya masih lieur teu kurang tidur.
13) X Y
= =
X = Y
X
= =
14) A = B = A =
15) X
=
Y =
X
=
Z = Y =
16) A
=
B =
In perhitungan gimana In? Baik-baik saja, saruanya, sarua nu jeung Kesimpulan mah sarua kan nu jeung di d He eh sarua. Aya grafik?
Ari kamu arek ningali moal? leu jeung kieu, ari ieu dikali pan . Naon perhitungan, ieu teh.
Tuh kamu anu kamu. Ari si Dwi sekarang enggak masuk? Nanti responsi dia mau masuk. Oh, kamu geus nengok enggak, nelpon? Puguh saya teh pengen si Dwi nyamakeu Dwi mo nyontek anu Yanti nya samain aj Vogel boga? Nu mana nu biru, ah teuing.
X y X Z y X Z X
=
= = = = = = =
20) A = B = A=
e = A = e = A = e = A = 21) X =
Nya tinggal nambahkan. Ambeh teu cape da Wawan teh cape. Nya engke mah kamu gitu aja. Aya grafikna te M2 dan kabeh oge aya gra M2 eweuh. Aduh kumaha Ll. L1 mah ngan empat lembar. Grafik udah belon?
Win, panggil Firdaus. Si eta baeud wae ku naon sih? Teuing. Dari tadi juga diem, sombong sekali tuh an maunya kamu yang kayak gitu. Tadi disepet, mo jual mahal he ... eh. Sok cakep atau sorompong. Solontong. Meuni beungeutna sedih sekali. Wajahnya seketika hilang. Euy eta.
24) T
y Q T
y Q V
Q V
Q 25) X
y Z y Z X Z y Q
= = =
= = = =
= = = = =
= = =
= = = =
Kang abdi heula. Sok ditambut heula.
Akang meuni seungit kang euy.
Kang yah .
Sok ditulis.
Pangnuliskeun yeuh.
Pangnuliskeun naon?
Eta si akang.
Mana pulpena.
Naon eta kang?
Jangan nyengir selalulah . Eh Dwi, atu da kamu mengeluarkan cair Jangan tong nyengir teuing atuh kang k kesannya.
Nya kan geus kapiceun saluran lainnya.
Udah deh kang isi aja, baru dapet dua.
Kuper banget baru dapet dua.
Kemaren sakit.
Nu si Eka yeuh.
Eh urang heula.
A B A B A B A B A B
= = = = = = = = = =
Embe meureun. Basa keur itu. Kuliah di mana sih. IKJ, geulis wungkul maneh . Manehana kan nelepon, leu bisa ka teun u Lain buru-buru duduk atuh. Tenang we lah. Pararusing he eh, garandeng. Kuis kitu ayeuna. Anjir kuis he eh ....
28) C
= = = = =
Ceuk si mas Tyo ka urang. Aing mah iyeu mah alamat balik yeuh. Urang mah teu bisa atuh cuy. Kuis naon, urang teu boga. Urang can ngapalkeun, maneh ditindihan, deui si bapakna.
B C B C
29) X = Tadi pulang heula Ti, y = Pulang atuh da geuntos acuk.
X = Kamu pulang kan?
Y X Y
= = =
Kucel kitu, maneh ieu budak PAAP iyeu He ... eh. Baguslah syukur.
31) X
= = = = =
Kang ari hidayah teh aya sabaraha? Apa, hidayah? Hidayah. Ceunah dari lahir, terus naon deui? PR ti Helviankl.
= = = = =
Kamana euy Eka, Eka! Mo' tau ajah kamu mah anak keci!. Eh gobling. N'tar dijawab. Kapan ada acara.
= = = = =
Eh ... tajong! Aya jelemana siah gondok. Ada acara naon? Cim-ciman. Yuk, urang ka ditu, di dieu mah teu bisa g
Y X Y X
32) X Y X Y Y
33) A B C B A
35) A
B
C
= =
=
= C = B
A =
C = B
=
36) A
=
B
=
c = B=
= B=
A
C = B= C = D
=
1.3 euy 1.3. Eka mana tuh. Naon? L3.
Lagi di photo copy ama si Duwi.
Euh .. . si Duwi mah sorangan geura photo c Kamu bener L3?
Iya atuh!
Ini mah tapi enggak menuangin anu kan k cari apa. Enggak tapi kita pan bisa ngeliat dari sini, a poek.
leu teh naon, ieu?
... elektronik.
Eh berapa ini?
Boga ari urang ka ... ka ieu iraha?
Naon?
Ka Jatinenjer.
Naon genjer?
Jatinangor ieu.
B D B A E A A B
= =
C
=
= = = = = =
D =
C = A =
C = E = A = E = c= E =
Itu keringet disusut kamu teh ku maha. Tisu ... tisu. Itu keringet disusut dulu, da nggak puny leu Mui da abdi mah karunya ka Mui . Ah jangan-jangan darling juga nih. Adu engke balikna diongkosan. Entong noong ah aya photo darling. Eh mana L3 tuh? Tadi mana L3; Wi? Nya ieu, tapi da ku maha masih pendahu laporan terakhir. Nya iya atuh nu aslina mah di Sari. Nah kalo bisa diterima ini dijadikan lapor gitu. Bisa langsung tinggaJ ditambah-tamba pustaka bisa jelasin gitu. Eka, Eka ka dieu geura! Eka mana nu aslina? leu di dieu. Eh, di sayah. Eh, kamu mah.
Z
= = =
40) A B
= =
C
=
Z Y
D
=
E = D E
= =
41) X Y
X
= = =
Y
=
Z
=
mekelan kursi ka ITB.
Ceuk saha?
Ceuk saha .. . aduh meni semangat.
Alaa ... entong dipercaya.
Aduh ampun. Si Darling mah kieu teuing sia darling pokokna, jangan berlanjut ya setelah volJy. Yanti ningal nu mana. Eta teh dua grafikna nya da soalna anu perta anu grafik itu mah Yanti oge ngartos. Entong soalna wae atuh langsung jawabanan soalna-soalna.
Kieu nya aduh lieur saya teh .
Yeuh cepengan heula Yanti teh lieur.
Paling lambat hari apa sih? Tanggal 17. Gimana entong ah. Si Darling mah keki, keki, Darling mah am Eh, nanyakeun ka eta ka koordinator pendid
B == A ==
C ==
D == B = A = B = A = B = A = B
=
43) X = y=
X = Z = y ==
Z =
setengah lho. Sebulan setengah sakit apa. tipes? Tipes . Heri, kamu udah pindah sarna Wawan .
Udah.
Dulu udah juga sih. Sekarang? Sekarang kamboh lagi. Oh, heueh. Cuma butuh istirahat. Uh, saya mah sampai enggak boleh ini boleh, berduri tidur aja terus. Em .. saya mah berdiri masih boleh kema
Inputnya mana sih INF enggak ada. Makanya kalo ini langsung, kalo langsu benar.
Bener 37 tapi kenapa bisa nol koma .
kamu dapat apa?
Perseribu .
L 1•
B C
= =
A=
45) X
=
Y= X
=
Y=
z= X =
Y= X
=
Y
=
Urang keurjakeun ayeuna yuk !
Menerkeun Fisika yuk !
Yuk ah !
Kalo kita lihat dari data ini langsung, e enaknya kita enggak tahu dari mana ini. gima Jadi tahanan gesernya ku maha, naha b langsung eta ti nu voltmeter jadi kitu.
Nya ari urang ningali data ieu langsung ngisi teu nyaho nanaon .
Heunteu nyarti urang teh, ayeuna ku maha i ayeuna berati tahanan geserna dikumaha da tapi bet aya nilai jeu jeung ieu
Heueuh nya eta.
Bingungna teh .
Hese kaluar aing mah mening keneh ulin da kieu mah
Ngeus langsung euy, heunteu langsung tina ng terai kecil yah langsung dihubungkan ke bagi Piraku sarua kabeh, berarti tahanan geserna nl sarua hasilna da eweuh pengaruhna deui.
47) X Y X Y Z Y Z Y Z X Z
= = = = = = = = = = =
Ngambilnya dari mana? Dari kebon . leu kumaha asakna mun sepertina buah Asak-asak oge da haseum . Tadi ka marana sih barudak? Barudak naon? Karambu. Ari karambu ka marana? Photo copy meureun. Eh, Winda ari photo copy di mana . Di ditu, can selesai da.
48) A = Andria, Andria M1 udah kamu ... B = Ml apa, belum. Winda tadi kamu ngasih ke Eka engga c= D= L3 ge urang teh encan 'dijieun, eta Win A = Nu Yanti di dinya, nu L3 . D = Photo copy. A = Photo copyannana? D = Saya juga kan bikin.
z = X = X
= =
Y
=
Y
X = Y =
x = y =
X =
z
=
X =
z
=
50) A
=
B
=
c =
Egois?
Persis bener siga maneh, coeak.
Ku maha nya euy.
Naha maneh, kalem atuh .
Aduh teh aing mah padahal mah haep teh Aya tadi urang oge papanggih.
Pas uang ngomong eh haep teh, eh haep teh apik kieu sia, Hana!
Goblok.
Sugan teh lain haep teh.
Eh tadi teh di kelas teteh tahu enggak ari itu nyimpen tas di situ.
Enggak kita.
Ari si eta nyimpen-nyimpen tas di darieu ie mana.
Istirahat.
Aduh eta plat nomorna meni di luhur.
Ameh polisi ningali, kadang kalo kan ay ningali polisi teh.
Lanceuk urang diudag polisi siah .
B
= Urang
mah diambek da kamari, nyiwit ni nye kamu, nyiwit Jeutik tea, ceuk urang teh, da me atuh teu kira-kira, pek teh kuli cocokuran ngambek. C = Macet deui aduh aing. B = Macet di mana-mana, Sabtu, eh siah bau kebu D = Tapi demen kalo hari Sabtu teh eh mobil ngga yang lewat Puncak. C = Eh kamu engke pulang jam berapa? D = Langsung. C = Eh udah bawa?
B = Uh seberengkes tingali tuh.
D = Winda pulang. C = Pulang? A = Si Yanti udah punya copyna ceunah. B = Naon? C = Diklat naon? A = Si Yanti L3. B = L3? C = Punya enggak? A= Teuing.
C
=
B A
= =
B C D B A D C B
= = = = = = = =
A B
= =
D B
= =
C
=
Sudah pake rok lagi aduh ampun. Make atuh eh kamu teh ku maha. Ceunah kieu ceunah eh ayeuna mah acan pe ningali nya si Eka make rok, aduh aing mah. Perhatian euy edan euy. Edun euy. Nya harus atuh. Hes, teu kenging atuh, abdi mah tos aya ... Tos wenya, tos wenya hade lah. Sanes ulah kitu. Nya sambil menyelam sambi I minum air tea. Mang;-mang meser bandros, ee sok sabaraha neng, tilu we mang, bandrosna sabarahaan, dua r lima puluh ee ... sugan teh duaratusan. Eh teu jadi, gelo barudak teu jadi sia. Barudak, sugan teh dua ratusan emang mang pi beda lima puluh aduh aing mah kuat teu jadi. Soalna atuh di SMA mah saratusan. Riska, Riska rumah temen saya teh di sini nih da sini sebelah kiri, tah di dieu tah Riska. Masuk ke dalam.
B D
= =
A = B = C = A = C = A = D = E = B = C = B
=
F
=
C D C D
= = = =
Minum hungkul m ah teu enak atuh. Kalau saya mah naik Pakar Utama, delapan rib Jakarta tapinya naiknya di Dago. Gila nih sepatu Eka baru. Jantan yah. Edan kamu di depan teman-temanku . Iya bangga. Maunya Eka itu . . Tah Eka lagi kecil nih . Win pekerjaan? Atuh ee ... cicing atuh kamu teh diam atuh : Tenang atuh. Cuek barudak teh si Unang pokokna kudun darling di hareup. Di mana-mana juga atuh. Itu Nona, Nona datar kamu ku maha aya Nona n datar? He eh kumaha atuh Ri, bayarnya ku maha? Di dieu.
Tuh Iman geura di dieu, ni pikirin ini tah.
Enggak jadi .
B =
e = D A B A B A
e A B
e
A D B A
e A
e A
e
= = = = = = = = = = = = = = = = = = =
Ya mungkin, mungkin, soalnya perubahan.
Ha ... ha ... hayu balik. Mangga kang. Besok teh naon?
Naon besok?
Teuing.
Naon ka besok e .. , besok mah ngerjakeun kimia He eh ngerjakeun kimia besok mah. Nanaonan ieu, nya lah. Urang oge can ngetik deui ah. Ada di mana? Ada di .. , saya mah mau pulang dulu. leu jadina kumaha Senen eh Sabtunya. Sabtu.
Ayeuna mah kieunya besok kumaha?
Ee ... kumaha?
Nya besokna teu kumaha kumaha.
Nya ayeuna mah kieu . Meuli bala-bala yuk. Bala-bala wae muka udah seperti bala-bala. Saya bukan muka bala.
Y
=
= = = x= y = X = Y = X Y Z
Z
=
x= T Y
= =
T X Y X Z
= = = = =
Enggak, kita ke Singaperbangsa kalo misa orang di Singaperbangsa kita ngerjain.
Mana liat yang kamu Nin?
Tuh ada artinya.
Di mobil.
Et ketahuan saya belanja .
Enya urang oge.
Si ini tulisannya siga dokter hewan.
Dokter hewannapinter yah bisa menafsi bahasa binatang, coba kita bisa enggak.
Mau permen enggak?
Jangan sekarang nawarin mah di dalem pada kan.
Siapa yang bawa permen?
Dari tadi teh enggak ngasih sarna saya te tega.
Simpen ah.
Ku naon Eka?
Ka, minta es dong buat nyuci tangan.
Ka, pulang yuk.
Tadi si Jangker karunya eweuh sasaha, balik
y = T = y =
X T S
X y S
= = = = = =
Basah atuh, tadi di leklek nya.
Enggak, tadi pake sedotan.
leu mah beak ku si wawan ka cini.
Cuci tangannya.
Wan, teu enak Wan. padahal heueuh.
Naon sih he es batu.
Wawan mah meuni seger ayeuna mah.
Saya juga belon sedikitpun .
Ka dieu aruh alihkeun.
52) 1 = Biasanya full euy. 2 = Teu baleg. 3 = Sacumet. 4 = Bawa enggak. 1 = Perasaan mah enggak bawa buku. 2 = Alamat yang jelas, masa kakak enggak bo ke adik. 53) 1 = Dosen pembimbingnya siapa? 2 = Cristine. 1 = 0, Cristine.
II. LATAR BELAKANG SEKITAR GELANGGAN 1)
X = Air itu Hans direbus sampai matang y =
X = y =
X = 2)
mati .
Nanti kalo anak saya gede.
Coba anakku cewek.
Ada yang cewek.
Sering saJ(it, sakit panas.
X = Mas Abunawas, bantuan Udin dong M
dihukum sarna guru gara-garanya Udin waktu ulangan baca buku, udah git dikasih nol lagi, kalo enggak tuh guru y = Gampang, gampang ngeliat buku ta guru . Gini deh malem-malem Udin b diem-diem sebelum ulangan, apalin sa tapi diem-diem Udin pasti bisa pas ul X = Oh, ya, juga, ya, kalo baca buku di enggak akan kelihatan guru, Mas tha makasih berat, Mas.
X X Y X Y X Y X Y X
Y
X Y X Y X Y
=
Gue aja sarna guru i1rnu pengetahuan alarn yang dipelajari. = Oke juga buat cowok. = Sip bewaton. = Jyeu rnah lain di singgasana ieu rnah. = Tarik atuh euy. = Ajar, ajar sekali deui, a rnonyong. = Baginda aja, telat rnonyong. = Untuk babak kedua sebelurn dilanjutkan . = Orang-orang itu ngebersihin. = Setelah telat rnonyong naik raja tuli diacak-acak Untuk babak ketiga saya ngusulin teh seolah pintu gerbang, pengawal ieu kajeun. = Lapor nu ka pangawal, pengawal kadua nu k dialog deui eta deui pengisi. = Tadi juga lewat sih . = Enggak tahu rnereka rnah. = Ku naon sih. = Enggak rnereka acaranya balas dendarn. = Oh enggak boleh itu . = Ee .. rnakanya, kamu tuh bilang dulu ke anak-a
Edan eta budak gelo oge, urang lumayan o ikutan mabim teu mikir. 3)
X Y X Y X Y X Y X Y X Y X Y X Y X Y
= = = =
= = =
= =
= = = = = = = =
=
Ada enggak. Kirain teh makan du lu, nonton dulu. Kiri-kiri di payun, kanan kiri di belakang. Yuk duluan yah. Makasih-makasih, nanti aja di rumah . Ku naon? Nyangkut di sini. Tu jadi we , tu kan. Eh heunteu. Kawas nu gering wae . Dulu di rumah saya. Ngenahna nu bereum hejo. Yang itu duh penuh sekali. Duh mah pinuh wae ulah nya . Mang ieu dua. Iya, duh, nasib . Elang mah dikit. Duh, yang teu kabagian.
= 4)
1
2 1
2 1 2
= = = =
= =
1 2
= =
1 2
= =
Biasanya full euy. Teu baleg. Sacumet. Bawa enggak . Perasaan mah enggak bawa buku . Alamat yang jelas, masa kakak enggak bo ke adik. Memaksa. Misalnya kamu begini da teu e Jadi buat ayunan, tangannya lain kieu tapi enggak begini. Jadi dilatih kalo begini sakit. Istilahnya enggak ada peregangan beker te atuh ngaku enggak kalo begini sakit moa Iiat sarna saya geser ke kanan pukul, jang deket tapi dimiringin kenanya 1/3, meng kaki atas, mundur maju hap. Nanti ini partugi kudu passing, biar fit. Rada wa cepat kamu rileks kalo kamu tangan beg enggak kalo saya mukulnya begini gerak k pukul ke arah bawah konsentrasi yah bai
y
= = = =
a b a b a b a
= = = = = = =
Bagus enggak jahitannya? Rapi. Kalau tadi jas lu jas jahit di mana? Di Jakarta itu seratus ribu sarna bahannya. Jasnya tho, apa dengan bawahannya? Bawahannya. Atuh murah kalau begitu mah.
y
=
X
=
y X
y X
X
y X
6)
=
Mana? Kamu lah. Setengah dua belas piket. Tanggal dua belas masih maen. Jadwal gua. Udah ini enggak masuk final. Cuma gua bilang siap-siap ya, enggak ada besok berangkat masih mendingan di jam berangkat yati sampe lupa makan . Oh meuni ngabelaan . Giliran berapa? Lima puluh ribu? Jadi sekarang kalo di Bandung dua puluh Punya gua nih.
X
= = = =
K)
2 3 2 1 2
=
1 2
=
1 2 3 2
= = = = =
3 1 2
= = =
= = = =
=
Enggak Papandayan. Ball roomnya gede gitu? Gede ya law. Buat kapan? Broandwich. Ada paduan suara dari Broan kita teh mau kerjasama dengan mereka, mau konser di sini kita nyediain macem nah nanti tukeran saya ke sana. Broandwich apa itu?
Jermah lah yaw.
Sudah selesai rekamannya Ray. You happy dong. Itu penasaran masih .... Eui, teu bisaeun. Teu bisa aing mah . Ku maha sih, suk nadana teh suka berhenti kitu tah. Lho, katanya si Rida nggak bisa hari ini Ee ... kenapa? Pokoknya dari pertama sampai akhir n weh terus ha ... ha ... anjir ada produse terus weh sampai akhir, jeung salah deui
Tau nggak bedanya SMA negri dengan Muhammaadiyah. = Apa sayang? = Nggak tahu ya. = Kalau SMA Negri kan 'Garuda Pancasila .. SMA Muhammadiyah "Garuda Pancasila la la ... , akulah pendukungmu la .. . la ... la .. .' = Gandenglah. Oi pucuk seorang .. . burungku si sana mengangguk-angguk keluar masuk tak jemu-jemu akhirnya ... sambi! berloncat-I ... dosa aing mah ngomong porno, diam deh deh, malu deh udah tua. = Kegilaan awal diawali bicara porno . = Oipancing sakedik. = Oipancing sakedik kaluar lieurna, ya ... ya pucuk pohon cempaka ..... = Yang lain lagi dong . = Burungku ilang di situ . Pelacur-pelacur a indahmu merah kuning hijau warna celanam = Ancur. = Teraskeun. = Udah ah, sorry y kalau gua lagi puasanggak ngomong gitu.
b = c a b
c
a b c b c a b c
a = Iya. Ombreh. c = Ombreh? Basa Sepanyol ya ombreh. b = Ombrero ha ... ha ... Pakai ombrero. c = Jauh pisan o Kulihat ibu pertiwi .... . b = Tah kitu atuh ha .... ha .... a = Make gaya, make gaya. c = Hutan gunung sawah lautan, eta simpanan kekaya Lho ini siapa, Dahlia. Dahlia di sini? b = Ini teh apaan, pager? Opik masa kalah sarna Ray. sudah punya page~ c = Da urang rnah orang nggak punya, pager nggak p hand phone ha ... ha .... sayah mah da .... hand p teh irnpun gede. Ow, urang rnah teu . Ee, Dahlia anjir Dahlia aya sop buntut, rnakan rnalarn dulu a = Apa ini? b = Ayarn. Udah pernah rnakan di sini Li? a = Saya pengen es cream lagi . c = Ya Rin, supaya gede anakan banyak . b = Apanya yang gede? c = Hutan gunung sawah lautan, kini ibu sedang Urang ngomong jorok terus nya.
3 1 3 1 3 1 3 2 3 1 4 1
= = =
= =
= =
= = =
= =
4 1
= =
2
=
jetranya gemak, boynya kurus tumpangsari, geoI .... anjir kotor. Ha ... ha .. .. Lia ikutan Prima Baru? Ikutan, Kang Opik ikut nggak? Pengen ikut. Kenapa atuh? Tapi apa daya tumpang geol di rumah. Ikut atuh, masa nggak ada senior. Ada si Iman itu kan. Teh Rina masa nggak ikutan. Eh, Rina galing ku naon teu ngiluan. Aya acara. Gandeng, Rina buukna galing panjangnya. A oge panjang henteu? Ha ... ha .... Gosipna ka mana-mana. Aa ... aduh ellegant. eepy panjang, ageu enggak apa-apa eepy teh kasep, pendiam bageur. Kalau nggak deket ama eepy ngg ama Riky. Oh adiknya. Ah, mangkanya Fery itu juga.
1 = Anu jangkung, begang, komo 20 meter. 2 = Oh, susah hilapna. Susah juga punya pacar matanya dua, kalau s 1 kiceup-kiceup, kalau malam jelalatan, anjing. 2,3 = Ha ... ha .... 1 = Susah juga ternyata jadi orang sudah tua, pacar b punya, jomlolah seumur hidup, sumur hidupny sumur maneh jero, ha ... ha ... alah usia s diambang senja, tak satu pun bunga yang datang ini binatang jalang dalam tanda kurung perek. Pe hidup seribu tahun lagi tapi apa daya 'Gusti nyumponan, pageto oge maot. 2 = Ha ... ha ... aduh pengen kentut eui! 1 = Wah jangan, kalau mau kentut berhenti dulu biar werrr .... 2 = Aduh cangkeul ih. 1 = Di mana rumah teh ieuh, hei Anggi anu aya g wungkul, ari anu maotna saha, panjang pisan, zarah ge cape 2 km mah najis ... 4 = Polwan hamil melendung, polwan tidur rogok. 1 = Perut menjerit hati tersenyum, yo, cowok Band
III. LATAR BELAKANG SEKITAR TEMPAT (DISKOTEK/FAST FOOD)
1) Y= Nine, Eka mah ketawaan wae. X= Aduh lupa deui, ningali yang itunya ge atawa tegangan urang pokokna deui tuli Tegang (keadaan tertegang). Y= X= Eh jangan ngumpul di sini semua dong y dateng. Tadi mau dimasukin ke sini tapi udah e Y= pas dideukeut-deukeut saya aja udah kegedug-gedug. Z = Mobil saha?
Y = Tah mobil si Riska jadi pada belakanga X = Salametan atuh.
Y = Selametan naon, jadian.
X = Iya atuh, jadian.
Y = Ama siapa?
X = Ama siapa-siapa we.
Y = Jeung Eka, Ka.
Z = Sarna saya, aduh.
X= Y= X= Y= X= Y= X= Y= X= Y= X= Y= X= Y=
X= Y= X=
Apa dicukur? Mana edisi yang lain . Eh elu belon tau , ya, lihal rolO dia yah. Keren? Depan suci . Kalo gua pengen dibalikin depan cakep bugil. Kempes. Gua kalo hot cowok merangsang . Melata anjir, bukan bulumala. Mulus katanya . Ah elu. Gue belon pernah cerita yah ama elu . Enggak. Gue kan lagi tour ke Cikampek, enggak se tidur enggak pake apa-apa. gue bangun ada dan si Ria kalo Opik gua bukain pantatnya mana. Ah elu duren. Udah nonton Speed belon? Udah .
J 4)
Cilok, aci dicolok. Combro, oncom di jero.
= Andi gimana Oi, waktu kamu, ya, di san
Puncak gimana? 2 = I was really enjoy. I was in the car, yes. All So what I have to talk you? Ok, I was in th taked with Yayat, Yana, and Iwan. So to nigh in Bandung for me, yes? Bandung is really eui. I = Sekarang Bimo di mana?
2 Birno sekarang di Jakarta sarna IrIan.
1 = Rek naon manehna di ditu?
2 = teuing, katanya kondektur, ha ha ... ka knalpot si IrIan. = So cinta 'njing, borokokok jrot. Eh, ibuny sarna karnu girnana, biasa-biasa kan? 2 = Biasa, terus/ nggak ada bapak gitu sekarang, urang rnah gitu nya lamun ... nyinyir sih ibunya tuh ... k Oky bekas pacar kamu. 2 = Ya ... ya ... ya. .0'
b a b c b
= = = = =
c
=
d a b a b
= = = = =
a c b c a b
= = = = = =
Maksudnya apa? Iya ngebul. Iwan kemaren kamu ke sini ya Enak enggak? Sarna Hari ya. Ama Hari, ama Bimo. Biasa juragan dia kok. Jadi asisten sekarang, padahal ceuk urang oge tadi kumaha, nya Maneh sih seureuweudeuk, nyaho teu se deuk? Di sekitar sini nggak ada wartel ya? Thh ada warte!. Di mana ada wartel? Suruh aja ngebel sendiri . Si Oky teh gimana, heureuy wae jelemana, teh gimana gitu kalau nggak guray teh gima Oky. Iwan tolong jaketnya urang rek make ieu, er Ari cerita gitu? Hemh. Ha ... ha. Ari katanya pacaran sarna Oky. Ernang em-em ....
2 = 1
=
2 = 1 = 2 = 1
=
2 = 3 = 1 = 2 = 1 = 3 = 2 = 3 = 1 =
2 1
2 3 1
= = = = =
yang barusan ke mana? Ka ditu . Eh, kamu teh gimana . Anu mana? Eh, anu barusan .. . waktu kita datang. Ka ditu . Yudi, mau ke mana sekarang? Urang rek meuli rokok. Beli rokok di mana? Di mana belinya? Di dinya, di h andap. Maneh sigana geus nyem-nyem nya, Iwan. Si bedul meni ateul he ... he .. .. Ih, mani kaligata pisano Neangan pangrojok, ha .. . ha .... Beli rokok belah mana? leu belah dieu. Tutup kan? Eh, iya tutup jurig. Borokokok jrot di depan Neng. Cari yang cuco-cuco dong.
2 1 2
= Keur ka Legender. = Ngapain? = Soft drink gratis.
Draft paling juga ya . yang kemarin kenapa n dipakai? = Atuda aya nu bogana keur naon. = leu banci ka mana? = rek meuli rokok. = Jauh-jauh teuing ah, sia mah ngungkluk heula. = Anjing lain. = Beli rokok dong, rokoJmya yang tembakaunya a acakan itu . = Ha .., ha .... = Rokok alam gitu maksudnya . = Memangnya gay, kegatelan. = Em, hayo ... em. = Ini ... ini ... ini. = Yang luarnya. = Iya dong. = Ih, ini anak serba luar. = Aduh seleranya.
1 =
2 2 1
2 3 2 3 2 3 1 3 2 3
1 3
1 3 1 3 1 2 1
2 3 1 2
= =
Capcay 'njing. Si Andi kan ngomong tadi, Iho Iwan kok lagi ma di rumah Iwan, si Yudi kok ditumpahin ke baju si itunya kuahnya ... gitu ya ... saya bilang ... nggak ... SI Yudi teh lagi makan digodain ama si Y mulutnya teh mungkin kesel digituin. Sekarang ma Oky diapa-apain teh diem ... disentak ... diapa ... = Ah, 010-010 weh si Yudina. = Ditumpahin siah, dibanjurkeun . = Kapan? = Tadi, Indomie sewur weh dikitukeun. = Yudi, Yudi menta mentos, chiklets kecek-kecek, Y boronse. = Nu hejona aya teu? = Eta tah pangmeulikeun kondom tah, tilu m Kondom ... Mas Lucky bae ... Mas ... aya ... ah .. . ... ada enggak? Ada Lucky way? Yudi talangin he duitna Wan. = Maneh hayang Chiklets polo? = Minta adegan ieu yeuh! :: Lote lah lote ... anu dua ..., = Eta lote aya.
= 2
1 2
1 2 1
3 1
3 1 3 1 2 1 2 1 2 1 2
= Sok
meuli naon, urang tara . Minumannya soft drink, Fanta, gitu be Teuing. = = Rootbeer. Si Toni dibenci. = Ku saha? = Ku si Basoki . = Nya, dongeng si Andi mah kitu . = Kamu baikan sarna si Andi. = Saha? = Maneh. = Naha da teu pasea. = Oh udah , ngebos dulu ah. = Embung. = Emh, meni baikan, anak yang tadi ke mana ya? = Ah maneh mah resep ngomong wungkul, berik sorangan urang mah. = Atuh aya si Yana ... atuh Yudi . = Aya, kajeun aya si yana oge. = Da si yana can apaleun, demi Alloh. = Ah, sok dibawa ka Eles teu apal naonna, geus n geus nyaholah si Yana, belegug.
= Loba sih.
a = b ==
a == b = a ==
Kita ari laki-Jaki dulu tuh.
Gandeng anjing he .. geus boga salaki.
Aw, banci.
Memangna Jij, lai.n. Waria sayah mah. Urang hayang terus tera Yana, tapi bingung dari mana permu)aannya b == Rek terus terang ka saha? c = Jangan . b == Ka si Yana? Maneh tanya weh, Yana kamu p ka urang kumaha? a == Udah ngomong baek, nggak nyangka kamu b Kang Yayat itu sering ngomong gitu, gurau. c == Tanya weh, kalau seandainya benar. a = Ngomong terus terang, suka menghindar. b = Enggeus tinggalkeun weh. jelema kitu mah, k pura-pura salilana .. . pegel mun urang mah. a = Tersiksa urang mah. b == Hayang tarima siga urang kieu tarima, hen enggeus naha, ripuh-ripuh teuing.
a = Maunya sih urang oge gitu.
b == Ah, da maneh semak ka si Yana.
b
=
a = b =
8)
1 =
dia mau ·menghindar ... ya biarin aja. Nya, matakna eeuk urang oge ah; eta m maneh mun beuki kasiksa teruskeun. Kasiksa terus terang urang. Mun urang mah embung kasiksa, lamun u hayang deukeut suka kasiksa nya enggeu
Eh, urang tadi kaimah PD II siah, nya adh imahna mani butut. lh, demi Alloh m rangkay. Imah si Teteh apal, kitu imah si Teteh bah meni karunya, terharu siah . 2 = Terhura? 1 = Heueuh, terus gigirna teh aya kandang terla]unya. 2 = Jujur meureun manehna. 1 = Jujur teuing. 3 = Boa disimpen duitna. 1 = Disimpen ge, di imahna aya korsi jok hiji Meni watir aing mah ..... hitam putih 14 in aya akuarium eusina teh Jere, ha ... ha ..
b = Intisari? a = Lain, nu aya Yus Badudu teh. Yudi baik sekali lihat ke kamu mah nggak ngasih ke saya mah ha ... ha .... Yudi ngasih. aduh baik sekali ... m Jadi diminum.
Anjing najis .... dikodok.
b = Ha ... ha .....
a = Embung. Sebelah mana sih berusan.
e = Hijau tosea. Ah, dahar teh teu baleg.
a = Lihat perut si Oky udah melendung gitu. Si sini lagi kapan? b = Salasa. a = Rutin ya d = Aku kan ngateurkeun si Gino ama ana sekolahan di Oago, terus di situ makan nasi p enak. Iho. a = Majalah Intisari. Oky dulu punya nggak kan Sam.
b = Buat apa?
a = Si Sam nanyain.
b = Wah ... ta bakar nanti.
a b a c a b a b
=
Anjing, ya di warteg-warteg levelnya. Kita h Dj Laga enak. = Di Laga ? = Delapan ribu sepuluh, enak Iho = Di Banyumas juga enak = Urang pernah kehidupan kaya si Hari, si kehidupanana kitu . = Di Ponyo enak satena = Ih, amit-amit. = Lumayanlah.
10) a = Mana sih nggak mau keluar? b = Ha ... gila si Ray. c = Amit-amit kalau si eta makan, jiik, jorok. b = Udah maicannya gini na. c = Kamu teh pakai dasar bedak ya Ray? d = Enggak, dasar goblog a = Anjir, eh genit. c = Yang duluan siapa? a = Tuh si Hasan mau nyanyi. d = Tuh, kan nggak bisa bukannya, norak. a = Mana sih ayamnya?
d a c b
11)
= = = =
a b c a b d c d a b a d b c
Leho sarna lisoy sarna nggak, soda? Bau walangsangit, kan itu bau pahang. Bau cowok? Bau enggak deh sepetsepet, Gua nggak pan ini, ya. = Ini bagusnya yang biru. = Ayamnya mana? = Udah dicabutin belum Mas? = Lagi di make up sebentar. = Lagi dandan, ya, Mas, ayamnya. = Kalem aja deh. Loilo, la .. , la ... . = Kalau latihan nggak usah hujan dong = . Gua udah bosen ngomong. = Itu putih, merah = Ini pedas Ray = Itu lap, lap. = Panas. = Moal atuh = Mari kita nonton yang mau makan ayam.
1
= Eh
mau nggak jadi orang kaya, tapi gigi geraham semua.
3
2
1 2
3
2 3 1
4 1 4
nggak jadi mbo ... lari . = Bener gitu nggak ada hidungnya? = Bener. Hidungnya teh, bekas hidungnya teh pes dalam kitu tea hanya lobang dua. = Kalau gua di sana pengemis . = Yang rambutnya segini? = Laki-laki . = Gua pas naek mobil di depan itu teh, Iho kok aneh, dia mUkanya ada item-itemnya di sini . Pas ngelihat teh bolong jadinya, Rin ladi si in kelihatan gerahamnya. = Dh . = Bolong, jadi nggak ada idungnya. = Saya juga gitu, naek Honda di belakang, lho it itu-itu, Panasaran ... itunya nggak ada, hidungn kelihatan hanya geraham. = Cewek? = Laki = Ih amit-amit kasihan .
3 =
Tapi kan dedegannya oke.
kabogoh.
3 = How muat fell be you know?
1 = Sudah pada .....
2 = Ha .... ha .... 1 = Enggak kuat.
2 = Jadi odo!.
1 = Bukan soal odolnya, masa teman di bawah an kan Jieur saya sorangan, pangneangank kabogoh. Mani boga babaturan loba teh man nu mangneangkeun kabogoh. Rajeun na lutung ka urang teh. Lutung ke sa rung ha ... l disko.
2 = Ei. sialan.
PE",UST_X_AN PUSAT PEUBIIUA VE ~ G ~M BA'G.N
DEP Il RTEMEIII
DAN
B \ H ~~A
PI:N OIOI" AN
r----:7:~~~·~~~l~~1~D~A~~~«~(~8UDAYAA~
•