TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
PUSAT KUNJUNGAN WISATA SUKUH-CETHO DI NGARGOYOSO-KARANGANYAR Melalui Pendekatan Wisata Ekologis
Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana Teknik Strata Satu di Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret
Oleh : KARISMA ANINDITA NIM. I 0205082
JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010
1
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Jl. Ir. Sutami No. 36 A Surakarta 57126 phone (0271) 643666
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR
Judul
: PUSAT KUNJUNGAN WISATA SUKUH-CETHO DI NGARGOYOSO-KARANGANYAR Melalui Pendekatan Wisata Ekologis
Nama
: Karisma Anindita
NIM
: I 0205082
Disetujui 12 Juli 2010 Oleh :
Pembimbing I
Pembimbing II
Ir. Widharyatmo, MSi NIP. 19490123 198702 1 001
Yosafat Winarto, ST, MT NIP. 19710829 200012 1 001
Mengetahui:
Pembantu Dekan I
Ketua Jurusan Arsitektur
Fakultas Teknik UNS
Ir. Noegroho Djarwanti, MT NIP. 19561112 198403 2 007
Ir. Hardiyati, MT NIP. 19561209 198601 2 001
2
karya tugas akhir ini aku persembahkan untuk Pribadi yang sangat mengasihi aku, Abba Jesus Christ serta orang tua terhebat, Agus Karnadi-Murdyasminah KATA
PENGANTAR
3
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus atas berkat, lindungan dan bimbingan-Nya sehingga penulis mampu menuntaskan Tugas Akhir dengan judul PUSAT KUNJUNGAN WISATA SUKUH-CETHO DI NGARGOYOSO-KARANGANYAR MELALUI PENDEKATAN WISATA EKOLOGIS, dengan baik. Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar sarjana Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sebalas Maret Surakarta. Penyusun menyadari bahwa dengan keterbatasan yang dimiliki tidak akan dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik tanpa bantuan, saran, dorongan, perhatian dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini dengan segenap kerendahan hati perkenankan penyusun menghaturkan terima kasih kepada : 1. Bapak Ir. Mukahar, MT, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Bapak Ir. Noegroho Djarwanti, MT, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Ibu Ir. Hardiyati, MT, selaku Ketua Jurusan Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta. 4. Bapak Ir. Widharyatmo, MSi, selaku Dosen Pembimbing I atas petunjuk, bimbingan, dorongan, dan perhatiannya. 5. Bapak Yosafat Winarto, ST, MT, selaku Dosen Pembimbing II atas petunjuk, bimbingan, dorongan, dan perhatiannya. 6. Ibu Sri Yuliani, ST, M App, selaku Ketua Panitia Tugas Akhir. 7. Bapak Yosafat Winarto, ST, MT selaku Panitia Tugas Akhir 8. Bapak Ir. Ahmad Farkhan, MT, selaku Pembimbing Akademis atas petunjuk , bimbingan, dorongan, dan perhatiannya. 9. Bapak Kahar Sunoko, ST, MT selaku penguji Tugas Akhir. 10. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta. 11. Semua pihak yang telah membantu terselesainya tugas akhir ini. Penyusun menyadari sepenuhnya tugas akhir yang telah dikerjakan ini masih jauh dari sempurna, maka kritik dan saran demi perbaikan akan diterima dengan senang hati. Surakarta, 12 Oktober 2009 Penulis
when I feel that I’m nothing... before Him, I am something beautiful
4
when I feel that I can’t do anything... but I can do a lot of thing with Him Setiap bagian dari karya ini bukanlah karena kuat dan hebat Dita, tetapi karena kasih karunia... Dita mengucapkan terima kasih untuk: · Abba “JC”.... Bapa, Sahabat Sejati, Kota Bentengku. Lord, terima kasih buat setiap perbuatan ajaib-Mu dalam hidup ku. Kelemahanku dan waktuku yang sangat terbatas gak menghentikan karya-Mu. It is my little present for You. · Bapak ku... bapak yang terus memberi inspirasi. Makasih buat doa, nasihat, dan masukanmu, Fat. Juga udah nganterin Dita survey ke Kaligua-Brebes. A nice vacation! Ibu ku..., makasih buat doa yang gak pernah berhenti terucap. Hasilnya maknyus. Dita bisa nyelesaiin tugas akhir tanpa revisi. Hehehe. Dek Agnes..., si brintik yang nemani aku muter-muter eksplorasi kawasan, thanx buat motormu yang terus digeber. Mantap! Ayo kita maen lagi sambil ngembangin kenarzisan kita. Hehe. Si ganteng Kirki... kesetiaanmu selalu menemani di waktu ku lembur gak sia-sia ^^. · Cornel. Engkau yang selalu nguatin aku selama aku kuliah. Aku mengucap syukur punya sahabat sepertimu. Maaf, sering ku merepotkan... mungkin itu salah satu makna sahabat: suka merepotkan. Hehehe ^^. Sampaikan terima kasihku untuk Tegar. Tanpa kalian berdua entah gimana nasib TA ini. · Pak Yos, buat ide ‘visitors center’nya. Idenya keren banget, pak. · Adwin. Bro, thanx banget gak bosen-bosen sms kasih masukan n smangat, dengerin keluh kesah ku juga maw nemenin survey. Kapan nech naik gunung lagi???. Yudi, sahabat tergokil yang slalu bisa buat ketawa tanpa alasan yang jelas (aneh..hehehe). Thanx buat kebersamaan kita dari awal kita kuliah dan bantuanmu slama ini ^^. I hope we will meet again...someday... Danang ‘tiang listrik’, aku banyak belajar darimu. Begitu memberkati! Makasih buat semuanya, bos. · Keluarga besar PMKT: mz.T, mz.San, mz.Tendi, mz.Wahyu, mb.Yunita, mb.Anggun, Tegar, mz.Danang, mb.Wiwid, Danang, Cornel, Putu, Sarah, Upik, Sukma, dll. Seneng n bersyukur punya komunitas seperti kalian. Orang-orang luar biasa! Especially for my little sister: Priska, Eva, Icha, and Rina...maafin kakak gak bisa jadi mentor yang baik buat kalian. Tetapi ku bersyukur dikasih ama Tuhan adek-adek seperti kalian. Kalian yang buat aku semangat melayani di kampus. · Mb.Eni. Makasih banget buat pelayanan dan bimbingan,mbak. Dita gak bisa membalasnya. Maaf kalo aku sering bandel (namanya juga proses bertumbuh..hehehe ^^v). Sita, Happy... sahabat yang tak pernah terlupakan. Kapan kalian maw nyusul aku lulus? hahaha. Jadikan kita ke Borneo?! Aan ‘durex’, thanx for all. Fortim... mauliate. I want to go to Samosir... Wait me at Toba lake. Pengen ‘mbolang’ ama kamu. Hehehe. · Team maket: Swarie, Menik, Cici. Team 3D eksterior: Dan Dare, Jeffry, Danu, Agie, Akbar, Ichsan, Hidayat. Makasih yach kerjasamanya. God bless you all! · Yang main ke bilik ku: Aanz, Fathoy, Yogi, Isnandi, Adit, Tiwi, Rini, Rista, Yayan. Semangat dan dukungan kalian buatku gak sia-sia. Terima kasih, teman. Mz.Boerhan, makasih buat wejangan kekacauan tingkat klimaks-nya ala arsitek jenis lain. Hehehe. Smangat, Mz!!! Pemikiranmu benar-benar anarkhi! ^^v. Mz.Zain ‘rajawali’, makasih buat masukannya dan kertas rotinya. Siplah! Mz. Fadly, makasih udah maw bertukar pikiran dengan ku.
5
·
· ·
·
· ·
Mz.Novianto, kakak pertama ku di arsitektur, thanx untuk obrolan dan referensinya. Very usefull! Mb.Dewi, makasih banyak buat penjelasan dan referensi tentang bendungan. Ini jadi nilai plus buat TA ku loh, mbak. Mahaendra, yang maw ngomentari gambarku, thanx a lot. Mz.Daniel, makasih untuk motivasi di awal aku masuk studio ngebuat aku jadi pede. Teman-teman arsitektur khususnya angkatan 2005. Terima kasih untuk kebersamaan kita selama beberapa tahun ini. Sukses buat kita smua, kawan... Teman-teman senasib dan seperjuangan studio 118: Elok (temen kandang... kamu buat aku rajin paling gak untuk 2 bulan ini... hahaha), Rizky (skarang kamu gak lagi-lagi nitip laptop... dan aku gak akan lagi tidur di bilikmu... hehehe...), Gunawan (aku seneng kamu bawa digicam, angka skala narzisku meningkat ^^), Ega (liat Siwon truz... kita lagi studio loh... wkwkwk), Desta (studio koq tambah montok sich, Des? piiisss...! ^^v), Novi (nggambar kotak-kotak ama bulet-bulet akhirnya slese sudah!), Diaz (kamu slalu smangat kalo ngabisin makanan... hehehe), Novia (sang pramugari di 118 ^^), Bayu (tahan juga kamu hidup di ‘toilet’ selama 2 bulan... skarang kamu gak bisa ngusili aku lagi... aku bebas!), Megah (lagu yang diputer jangan sama truz dunk... apa lagi 12 times in a role... hahaha), Faw-faw (cinta laura-nya 118? yeah!), Erin (jangan suka garuk-garuk kaya si bello loh, Rin), Hakim (good job! keren...), Mz.Rojif (jangan suka main ke bilik lain, mz... biar gak kehilangan barang... hehe), mb.Rinda, mb.Retno, mb.Novia (mbak-mbak, pulang minimal jam 3 sore yaw... piiisss...! ^^v), mz.Darmawan (thanx buat mp3 yang memberkati), mz.Nurhadi (jangan FB-an truz... ^^), mb.Ita (makasih masukannya buat desain ku, mb... sukses buat studionya!) Masyarakat daerah Ngargoyoso yang sangat ramah dan terus menjaga nilai lokalitasnya... memberiku banyak inspirasi. Masyarakat agrowisata kebun teh Kaligua... terima kasih untuk keramahannya... begitu menyenangkan dapat tinggal di sana walo hanya beberapa waktu saja. Special thanx to... si jadul komputer, Dell vostro 1088 red, HP mini 2133, SE K 508i, AD 3554 TP, AD 6617 HP. Kalian setia menemaniku selalu... Dan semua orang yang telah menopang dan menguatkan aku... Terima kasih! Tuhan memberkati!
6
Daftar Isi Halaman Judul...............................................................................................
i
Halaman Pengesahan ....................................................................................
ii
Halaman Persembahan..................................................................................
iii
Kata Pengantar ..............................................................................................
iv
Ucapan Terima Kasih....................................................................................
v
Daftar Isi .......................................................................................................
vii
Daftar Gambar...............................................................................................
xi
Daftar Skema.................................................................................................
xv
Daftar Tabel ..................................................................................................
xvi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Judul dan Pengertian Judul ..…………………………………… 1 1.2 Latar Belakang 1.2.1 Potensi Pariwisata Indonesia dan Kebutuhan …………… . 2 Masyarakat Akan Rekreasi 1.2.2 Pariwisata Kabupaten Karanganyar ……………………… 4 1.2.3 Perencanaan Pengembangan Wisata Sukuh-Cetho ………. 6 1.2.4 Kunjungan Wisatawan Bersifat Sporadis ………………… 8 1.3 Permasalahan dan Persoalan 1.3.1 Permasalahan ………………………………………………. 10 1.3.2 Persoalan …………………………………………………… 10 1.4 Tujuan dan Sasaran
7
1.4.1 Tujuan ……………………………………………………… 10 1.4.2 Sasaran ……………………………………………………... 11 1.5 Metodologi Pembahasan …………………………………………. 11 1.6 Sistematika Laporan ……………………………………………… 12 1.7 Pola Pikir …………………………………………………………. 14 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pariwisata 2.1.1 Pengertian Wisata……………………………………… 15 2.1.1 Faktor-Faktor Dinamika Wisata……………………… 15 2.2 Tinjauan Umum Wisata Ekologis ............................................... . 2.2.1 PengertianWisata Ekologis .........…………………….. 17 2.2.2 Prinsip Ekologi Arsitektur ........……………………… 18 2.3 Tinjauan Umum Pusat Kunjungan Wisata 2.3.1 Pengertian Pusat Kunjungan Wisata ……………………... 19 2.3.2 Studi Perbandingan …………………………………….... 21 BAB 3 KEPARIWISATAAN KARANGANYAR 3.1 Tinjauan Kepariwisataan Karanganyar 3.1.1 Tinjauan Fisik Kabupaten Karanganyar …………………... 25 3.1.2 Potensi Pariwisata Karanganyar …………….................... .. 29
8
3.1.3 Kecamatan Ngargoyoso ………………………………....… 40 3.2 Potensi Wisatawan …………………………………………..…… 44 3.3 Arahan Pemerintah Daerah Karanganyar …………………...….. 45 3.4 Partisipasi Masyarakat………………...……………………..….. 49 BAB 4 ANALISIS PENDEKATAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 4.1 Pusat Kunjungan Kawasan Wisata Yang Direncanakan ..…...… 52 4.2 Pendekatan Konsep Perencanaan Makro 4.2.1 Pendekatan Pemilihan Lokasi ……………………………… 57 4.2.2 Pendekatan Pemilihan Site …………………………………. 59 4.2.3 Pendekatan Pengolahan Site ……………………………….. 66 4.2.4 Pendekatan Sirkulasi Kawasan ............................................. 76 4.3 Pendekatan Konsep Perancangan Mikro 4.3.1 Pendekatan Pelaku ………….……………………………… 78 4.3.2 Pendekatan Kegiatan Yang Diwadahi ……………………… 79 4.3.3 Pendekatan Kebutuhan Ruang & Pengelompokan Ruang … 82 4.3.4 Pendekatan Pola Hubungan Ruang dan Organisasi ruang …. 88 4.3.5 Pendekatan Perwujudan Wisata Ekologis ............................. 90
9
4.3.6 Pendekatan Paket Wisata (Rekreasi) Yang Disediakan ........ 95 4.3.7 Pendekatan Sirkulasi Dalam Bangunan ……………………. 96 4.3.8 Pendekatan Besaran Ruang ……………………………...…. 98 4.3.9 Pendekatan Bentuk dan Pola Gubahan Massa Bangunan … 111 4.3.10 Pendekatan Pemilihan Bahan Bangunan .………………….. 114 4.3.11 Pendekatan Pemilihan Pemilihan Warna.………………….. 116 4.3.12 Pendekatan Sistem Struktur dan Utilitas …..………………... 117 4.3.13 Pendekatan Persyaratan Ruang .…………..………………... 124 4.3.14 Pendekatan Tata Lansekap …………………………………. 129 4.3.15 Pendekatan Eksterior Bangunan ……………………………. 133 4.3.16 Pendekatan Interior Bangunan ……………………..………. 134 BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Makro 5.1.1 Konsep Lokasi dan Site ...........……………………………… 136 5.1.2 Konsep Penzoningan ................……………………………… 137 5.1.3 Konsep Sirkulasi Kawasan .......……………………………… 138 5.2 Konsep Mikro
10
5.2.1 Konsep Kebutuhan dan Besaran Ruang ...…………………… 139 5.2.2 Konsep Hubungan dan Organisasi Ruang …………………… 143 5.2.3 Konsep Wisata Ekologis ...........…………..…................................. 144 5.2.4 Konsep Sirkulasi Dalam Bangunan ................................................... 147 5.2.5 Konsep Bahan Bangunan .................................................................. 148 5.2.6 Konsep Warna .................................................................................... 148 5.2.7 Konsep Sistem Struktur dan Utilitas .................................................. 149 5.2.8 Konsep Persyaratan Ruang ................................................................ 152 5.2.9 Konsep Tata Lansekap ...................................................................... 154 5.2.10 Konsep Eksterior dan Interior Bangunan ......................................... 155
Daftar Pustaka Lampiran Profil Arsitek Lampiran Gambar Desain Lampiran Design Report
11
DAFTAR SKEMA
Skema 4.1 Skema 4.2 Skema 4.3 Skema 4.4 Skema 4.5 Skema 4.6 Skema 4.7 Skema 4.8 Skema 4.9 Skema 4.10 Skema 4.11 Skema 4.12 Skema 4.13 Skema 4.14 Skema 4.15 Skema 4.16 Skema 4.17 Skema 4.18
Sirkulasi Kendaraan Pengunjung Sirkulasi Kendaraan Pengelola Dan Karyawan Pola Kegiatan Utama Pengunjung Pola Kegiatan Utama Pemandu Wisata Pola Kegiatan Utama Karyawan Pola Kegiatan Pendukung Pengunjung Pola Kegiatan Pendukung Pengrajin Pola Kegiatan Pendukung Karyawan Cafe And Tea Corner Pola Kegiatan Pendukung Karyawan Perencanaan Informasi Dan Promosi Pola Kegiatan Pengelola Pola Kegiatan Servis Jaringan Listrik Sistem Komunikasi Jaringan Air Pegunungan Jaringan Air Kotor Jaringan Air Hujan Pengelolaan Sampah Jaringan Pengamanan Kebakaran
67 67 80 80 80 81 81 81 82 82 82 120 121 121 122 122 123 123
Skema 5.1 Skema 5.2 Skema 5.3 Skema 5.4 Skema 5.5 Skema 5.6 Skema 5.7 Skema 5.8
Jaringan Listrik Sistem Komunikasi Jaringan Air Pegunungan Jaringan Air Kotor Jaringan Air Hujan Pengelolaan Sampah Jaringan Pengamanan Kebakaran Jaringan Penangkal Petir
149 150 150 150 151 151 152 152
12
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Gambar 1.2 Gambar 1.3 Gambar 1.4 Gambar 1.5 Gambar 1.6 Gambar 1.7 Gambar 1.8 Gambar 1.9
Kebun Teh Kemuning Candi Sukuh Candi Cetho Taman Hutan Raya Telaga Madirda Air Terjun Jumog Air Terjun Parang Ijo Sumber Mata Air Watu Pawon Sumber Mata Air Lanang
6 7 7 7 7 8 8 8 8
Gambar 2.1 Gambar 2.2 Gambar 2.3 Gambar 2.4 Gambar 2.5 Gambar 2.6 Gambar 2.7 Gambar 2.8 Gambar 2.9 Gambar 2.10 Gambar 2.11 Gambar 2.12 Gambar 2.13 Gambar 2.14 Gambar 2.15 Gambar 2.16 Gambar 2.17 Gambar 2.18
Perkebunan Peternakan Tea Corner Restoran Fasilitas Jalan Papan Penunjuk Jalan Transportasi Umum Halte Bus Peta Agrowisata Kaligua Gapura Masuk Agrowisata Kaligua Mobil Jeep Mini Agrowisata Kaligua Jalan Menuju Objek Wisata Agrowisata Kaligua Gazebo Agrowisata Kaligua Taman Bermain Anak Agrowisata Kaligua Deretan Banguann Pengelola Anak Agrowisata Kaligua Area Outbond Agrowisata Kaligua Bangunan Wisma Anggrek Agrowisata Kaligua Interior Wisma Anggrek Agrowisata Kaligua
15 15 16 16 16 16 16 16 22 22 22 22 24 24 24 24 24 24
Gambar 3.1 Gambar 3.2 Gambar 3.3 Gambar 3.4 Gambar 3.5 Gambar 3.6 Gambar 3.7 Gambar 3.8 Gambar 3.9 Gambar 3.10 Gambar 3.11 Gambar 3.12 Gambar 3.13 Gambar 3.14 Gambar 3.15 Gambar 3.16 Gambar 3.17 Gambar 3.18 Gambar 3.19
Letak Karanganyar Pada Peta Jawa Tengah Peta Kabupaten Karanganyar Air Terjun Grojogan Sewu Wana Wisata Gunung Bromo Pemandian Air Hangat Cumpleng Air Terjun Parang Ijo Air Terjun Jumog Telaga Madirda Candi Sukuh Sapta Tirta Pablengan Situs Purbakala Menggung Candi Cetho Taman Ria Balekambang Bumi PerkemahanSekipan Taman Semar Pringgodani Dan Sendang Temanten Agrowisata Sondokoro Taman Hutan Raya Waduk Delingan
25 28 29 30 30 31 31 31 31 32 33 33 34 35 35 35 36 36 37
13
Gambar 3.20 Gambar 3.21 Gambar 3.22 Gambar 3.23 Gambar 3.24 Gambar 3.25 Gambar 3.26 Gambar 3.27 Gambar 3.28 Gambar 3.29 Gambar 3.30 Gambar 3.31 Gambar 3.32 Gambar 3.33 Gambar 3.34 Gambar 3.35 Gambar 3.36 Gambar 3.37
Waduk Lalung Kebun Teh Kebun Bunga Kebun Kopi Upacara Mandhasiya Upacara Dhukutan Topeng Batik Kayu Tas Rajutan Pembuatan Kerajinan Rotan Kontur Ngargoyoso Area Perkebuanan Di Ngargoyoso Komponen Aksesibilitas Di Ngargoyoso Grafik Jumlah Wisatawan Kabupaten Karanganyar Kawasan Inti Wisata Sukuh-Cetho Peta Kawasan Wisata Sukuh Cetho Kegiatan Masyarakat Mengadakan Ritual Kegiatan Masyarakat Memainkan Karawitan Kegiatan Masyarakat Memainkan Musik Lesung
37 38 38 38 39 39 40 40 40 41 42 43 44 47 48 49 49 49
Gambar 4.1 Gambar 4.2 Gambar 4.3 Gambar 4.4 Gambar 4.5 Gambar 4.6 Gambar 4.7 Gambar 4.8 Gambar 4.9 Gambar 4.10 Gambar 4.11 Gambar 4.12 Gambar 4.13 Gambar 4.14 Gambar 4.15 Gambar 4.16 Gambar 4.17 Gambar 4.18 Gambar 4.19 Gambar 4.20 Gambar 4.21 Gambar 4.22 Gambar 4.23 Gambar 4.24 Gambar 4.25 Gambar 4.26 Gambar 4.27 Gambar 4.28 Gambar 4.29 Gambar 4.30 Gambar 4.31 Gambar 4.32 Gambar 4.33
Alternatif Lokasi Alternatif Site Denah Lokasi Site 1 Denah Lokasi Site 2 Denah Lokasi Site 3 Denah Lokasi Site Terpilih Kontur 3D Site Terpilih Kontur 3D Site Terpilih Pendekatan Pengolahan Site Pendekatan Orientasi Utama Bangunan Pendekatan Pengawetan Lahan Pendekatan Kebisingan Zone Kebisingan Pendekatan View Zone View Pendekatan Matahari Dan Angin Zone Matahari Dan Angin Analisis Penzoningan Sketsa Potongan Jalan Untuk Mobil Mini, Kuda, dan Tea Walker Sketsa Potongan Courtyard Sketsa Hutan Buatan Gubahan Massa Jamak Material Batuan Beku Pondasi Umpak Struktur Kayu Panel Surya Pada Atap
59 60 61 62 63 65 65 66 66 69 70 71 71 73 73 74 74 75 77 92 93 114 116 118 119 120 126 126 126 127 127 127 127
Dimensi Bukaan Yang Besar
Sketsa Letak Skylight Skylight Pada Bangunan Sketsa Perbedaan Bukaan Tanpa dan dengan Overhang Jendela Dengan Over Sketsa Letak Clerestory Jendela Dengan Clerestory
14
Gambar 4.34 Gambar 4.35 Gambar 4.36 Gambar 4.37 Gambar 4.38 Gambar 4.39 Gambar 4.40 Gambar 4.41 Gambar 4.42 Gambar 4.42 Gambar 5.1 Gambar 5.2 Gambar 5.3 Gambar 5.4
Sketsa Potongan Tangga Untuk Jalan Pedestrian Sketsa Potongan Jalan Pedestrian Patung Dewi Sri Lampu Dengan Penutup Batu Pot Tanaman Dari Gerabah Sketsa Vegetasi Sebagai Pengendali Bising Sketsa Vegetasi Sebagai Peneduh Sketsa Vegetasi Sebagai Pengendali Suhu dan Filter Debu Gapura Kompleks Candi Cetho Aksen Gedeg (Anyaman Bambu) Pada Plafon Denah Lokasi Site Terpilih Kontur 3D Site Terpilih Penzoningan Kawasan Bangunan Penzoningan Kawasan Bangunan
15
131 131 131 131 131 132 132 133 134 135 136 136 137 137
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
Jumlah Wisatawan Kabupaten Karanganyar
45
Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 4.3 Tabel 4.4 Tabel 4.5 Tabel 4.6 Tabel 4.7 Tabel 4.8 Tabel 4.9 Tabel 4.10 Tabel 4.11 Tabel 4.12 Tabel 4.13 Tabel 4.14 Tabel 4.15 Tabel 4.16 Tabel 4.17 Tabel 4.18 Tabel 4.19 Tabel 4.20 Tabel 4.21 Tabel 4.22 Tabel 4.23 Tabel 4.24
Kriteria Pemilihan Lokasi Kriterian Pemilihan Site Kebutuah Ruang Kegiatan Penerimaan Kebutuah Ruang Kegiatan Informasi Dan Promosi Kebutuah Ruang Kegiatan Pemasaran Kebutuah Ruang Kegiatan Akomodasi Kebutuah Ruang Kegiatan Rekreasi Kebutuah Ruang Kegiatan Cafe And Tea Corner Kebutuah Ruang Kegiatan Perencanaa Informasi Dan Promosi Kebutuah Ruang Kegiatan Pengelola Kebutuah Ruang Kegiatan Servis Dan Utilitas Besaran Ruang Kegiatan Penerima Besaran Ruang Kegiatan Informasi Dan Promosi Besaran Ruang Kegiatan Pemasaran Besaran Ruang Kegiatan Akomodasi Besaran Ruang Kegiatan Rekreasi Besaran Ruang Kegiatan Pendukung Besaran Ruang Kegiatan Perencanaa Informasi Dan Promosi Besaran Ruang Kegiatan Pengelola Besaran Ruang Kegiatan Servis Dan Utilitas Besaran Ruang Kegiatan Parkir Total Besaran Ruang Karakter Warna Alternatif Pemilihan Sistem Pengamanan Bahaya Petir
59 65 83 83 84 84 85 85 86 87 87 99 100 103 104 106 106 107 107 109 109 111 117 123
Tabel 5.1 Tabel 5.2 Tabel 5.3 Tabel 5.4 Tabel 5.5 Tabel 5.6 Tabel 5.7 Tabel 5.8 Tabel 5.9 Tabel 5.10
Besaran Ruang Kegiatan Penerimaan Besaran Ruang Kegiatan Informasi Dan Promosi Besaran Ruang Kegiatan Pemasaran Besaran Ruang Kegiatan Akomodasi Besaran Ruang Kegiatan Rekreasi Besaran Ruang Kegiatan Cafe And Tea Corner Besaran Ruang Kegiatan Perencanaa Informasi Dan Promosi Besaran Ruang Kegiatan Pengelola Besaran Ruang Kegiatan Parkir Total Besaran Ruang
139 139 140 140 140 140 141 141 142 142
16
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 JUDUL DAN PENGERTIAN JUDUL Judul: “Pusat Kunjungan Wisata Sukuh-Cetho Di Ngargoyoso-Karanganyar Melalui Pendekatan Wisata Ekologis”
Pusat Kunjungan dari kata ‘Visitors Center’ yang diartikan sebagai tempat yang menyediakan informasi mengenai kawasan wisata, penginapan, peta, dan item lainnya yang relevan dengan pariwisata bagi pengunjung untuk mengunjungi suatu lokasi wisata. (http://id.wikipedia.org). Ngargoyoso merupakan salah satu kecamatan dalam wilayah administrasi Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Wisata Sukuh-Cetho yaitu kawasan wisata pegunungan di Kabupaten Karanganyar
yang
wilayahnya
meliputi
Kecamatan
Karangpandan,
Kecamatan Ngargoyoso, dan Kecamatan Jenawi. Wisata ekologis yaitu kegiatan pariwisata dikembangkan sebagai sebuah perjalanan bertanggung jawab ke wilayah-wilayah alam, yang melindungi
lingkungan
dan
meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat
setempat (Western dalam Lindberg & Hawkins, 1993). Jadi, Pusat Kunjungan Wisata Sukuh-Cetho Di NgargoyosoKaranganyar Melalui Pendekatan Wisata Ekologis yang direncanakan yaitu suatu tempat yang menyediakan item yang relevan dengan pariwisata di kawasan tersebut bagi pengunjung untuk mengunjungi suatu lokasi wisata dengan memperhatikan potensi alam dan masyarakat lokal sehingga pengunjung dapat menikmati keindahan kawasan tersebut dalam waktu yang lama.
1.2 LATAR BELAKANG 1.2.1 Potensi Pariwisata Indonesia dan Kebutuhan Masyarakat Akan Rekreasi
17
Menurut penelitian Dinas Pariwisata, 47% masyarakat kota mengunjungi tempat wisata modern; seperti mal, diskotik, dll. Itu berarti sebagian besar masyarakat kota lebih memilih objek wisata alam untuk mengisi kegiatan wisata mereka dibanding tempat wisata modern. “Back to nature” menjadi slogan yang popular dalam dunia pariwisata saat ini. Di Indonesia motivasi kunjungan wisatawan mayoritas masih berorientasi pada wisata sumber daya alam. Dalam hal ini, Indonesia mempunyai potensi besar karena memiliki deretan pegunungan, hamparan pantai, hutan tropis, berikut kekayaan flora dan fauna yang dapat dinikmati oleh wisatawan. Kecenderungan pemenuhan kebutuhan dalam bentuk menikmati objek-objek spesifik seperti udara segar, pemandangan alam yang indah, dan kehidupan penduduk lokal menunjukan peningkatan yang pesat. Kecenderungan ini merupakan signal positif akan permintaan akan
wisata
ekologis
dan
sekaligus
membuka
peluang
bagi
pengembangan kesejahteraan masyarakat setempat. Menurut Iwa Misbah, seorang pengamat pariwisata, “Menjual pariwisata adalah bisnis yang tidak akan pernah habis mengingat pariwisata bukan merupakan proses eksplorasi yang memerlukan teknologi tinggi sebagaimana sumber daya alam (SDA) seperti minyak, gas, dan sebagainya. Yang mungkin saja suatu saat akan habis. Pariwisata merupakan aset yang telah disediakan alam untuk dinikmati manusia. Tentu saja diperlukan perawatan dan penanganan yang profesional terhadap aset alam tersebut.“ Dewasa ini perkembangan dunia modern yang bersifat kaku dan keras semakin mewarnai berbagai dunia usaha. Masyarakat modern yang khususnya tinggal di
perkotaan, kehidupan sehari – harinya
disibukkan dengan pekerjaan dan jadwal–jadwal yang mengatur hidupnya. Seringkali mereka terlibat pada pekerjaan – pekerjaan rutin, tekanan dan tuntutan sebagai konsekuensi dari profesi mereka dan para pekerja ditantang untuk mengikuti arus perkembangan tersebut.
18
Tempat–tempat bekerja baik di kantor, pasar maupun toko dan lain– lain kadang tercipta suasana interaksi sosial yang tinggi intensitasnya,
sehingga
terjadi
ketegangan–ketegangan
emosi
masyarakat kota. Tak jarang banyak yang tidak mampu mengatasi kondisi fisik mereka, yang kemudian menimbulkan gangguan kesehatan seperti stress, jantung, dan sejenisnya yang dapat diakibatkan dari adanya ketegangan yang terus–menerus dalam kehidupan sehari–hari. Dan pada keadaan tersebut, manusia secara naluriah akan membutuhkan satu suasana yang lain. Rekreasi yang sehat merupakan kebutuhan dasar bagi semua manusia dan merupakan sesuatu yang pokok untuk kehidupan mereka yang lebih baik. masyarakat yang sehari–hari disibukkan oleh pekerjaan membutuhkan adanya satu bentuk
rekreasi
untuk
mengendurkan
ketegangan
pikiran
dan
mengembalikan kesegaran jasmani dan rohaninya. Dalam kaitannya dengan rekreasi, wisata alam memiliki potensi sebagai lingkungan yang dapat memberikan dampak kesegaran dan kesehatan. Seseorang biasanya mencari sebuah pengalaman yang dapat menyegarkan dikarenakan keinginan untuk jauh atau menghindar dari aspek – aspek yang berkaitan dengan suasana/ kondisi/ kesibukan sehari – hari yang menyebabkan seseorang tertekan. Kondisi wisata alam dengan lingkungan yang alami menawarkan suasana yang mendukung keinginan untuk menjauh atau menghindar dari gangguan–gangguan. Dalam kaitannya dengan keinginan untuk mengembalikan kesegaran, masyarakat menginginkan untuk berada di dunia / suasana yang benar – benar lain sehingga mereka memilih suatu tempat dengan suasana yang berbeda dengan lingkungan yang dijumpai sehari–hari, dimana daya tarik yang ada seringkali terbatas.
1.2.2 Pariwisata Kabupaten Karanganyar Wilayah Surakarta yang memiliki kekayaan tradisi, budaya,dan kesenian merupakan aset yang potensial untuk menarik wisatawan;
19
sehingga daerah di sekitarnya dapat mengambil manfaat sebagai daerah alternatif kunjungan wisata. Bandara Adi Sumarmo yang direncanakan sebagai pintu gerbang internasional juga merupakan keuntungan bagi perkembangan pariwisata di Surakarta dan sekitarnya. Karanganyar adalah salah satu kabupaten eks karisidenan Surakarta yang sangat potensial dijadikan daerah tujuan wisata di Jawa Tengah. Selain dekat dengan tempat wisata lain yang juga banyak dikunjungi wisatawan, Karanganyar mempunyai beragam tempat wisata, seperti wisata peninggalan sejarah maupun wisata alam. Karanganyar juga mempunyai beberapa atraksi budaya berupa upacara adat, ruwatan massal, seni kerajinan, dan reog. Potensi lain yang layak dan sedang dikembangkan di Karanganyar seperti wisata air, wisata alam, wisata sejarah situs purbakala, dan wisata agro. Apabila dilihat dari sudut pandang pariwisata Jawa Tengah, Karanganyar merupakan salah satu tujuan wisata utama di provinsi tersebut, yaitu Air Terjun Grojogan Sewu di Tawangmangu. Objek wisata tersebut dikelola oleh pemerintah tingkat provinsi. Dengan ini dapat menjadikan Karanganyar lebih dikenal publik sebagai daerah tujuan wisata. Pembangunan jalan tembus ke Magetan, Jawa Timur yang melewati Tawangmangu juga dapat menjadikan Karanganyar sebagai tempat strategis pada jalur mobilitas kendaraan antar provinsi. Dengan kata lain akan berdampak bagi pengembangan objek-objek wisata yang ada. Dengan motto pariwisata Intanpari (Industri Pertanian dan Pariwisata)
Kab.Karanganyar
mempunyai
visi
pengembangan
kepariwisataan menjadikan Kab.Karanganyar sebagai daerah kunjungan utama 2012. Untuk mewujudkan visi tersebut pemerintah daerah menetapkan beberapa misi, yaitu: ·
Meningkatkan pengelolaan objek dan daya tarik wisata secara profesional yang berwawasan lingkungan.
·
Menjadikan industri pariwisata sebagai andalan untuk menciptakan kesempatan kerja.
20
·
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia, sumberdaya alam, dan sumberdaya buatan.
·
Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pariwisata.
·
Mengembangkan agrowisata, wisata industri, dan ecotourism. Sesuai
visi
dan
misi
tersebut
pemerintah
Kabupaten
Karanganyar dengan segenap pihak terus meningkatkan keberadaaan tempat-tempat wisata dan fasilitas-fasilitas pendukungnya. Menurut RTRW, untuk mengelola dan mengembangkan kawasan wisata diperlukan pengaturan sebagai berikut: ·
Untuk mempertahankan kawasan pariwisata diperlukan pengawasan dan pengendalian daya tampung kegiatan pariwisata agar terjamin kenyamanan alam dan lingkungan..
·
Menguasai dan mengendalikan kegiatan pariwisata agar tidak mengganggu kelancaran lalu lintas pada jalur regional.
·
Menguasai dan mengendalikan kegiatan npariwisata di kawasan penyangga maupun di kawasan budidaya yang dapat menimbulkan perusakan lingkungan alam dan sosial budaya. Pola umum pengembangan pariwisata Karanganyar dapat
dirumuskan sebagai berikut: ”Pengembangan pariwisata merupakan upaya terpadu, pengembangan ekonomi berbasis aktivitas perjalanan wisata, kelestarian dan keberlanjutan ekologi, sosial budaya, religi, dan ilmu pengetahuan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Karanganyar dalam jengka panjang.” (Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Kab.Karanganyar 2003) Menurut data terakhir, objek wisata Karanganyar dikunjungi lebih dari enam ratus ribu orang pada tahun 2008. Jumlah ini bertambah dari tahun-tahun sebelumnya dan diperkirakan akan terus mengalami kenaikan pada tahun-tahun mendatang. (sumber: www.solopos.com). 1.2.3 Perencanaan Pengembangan Wisata Sukuh-Cetho Wisata Sukuh-Cetho merupakan salah satu pengembangan kepariwisataan Kaupaten .karanganyar yang telah direncanakan mulai tahun 2001. Kawasan tersebut meliputi wilayah-wilayah administratif
21
yang terdiri atas Kecamatan Ngargoyoso, Kecamatan Karangpandan, Kecamatan Jenawi, dan Kecamatan Mojogedang, yang dikenal sebagi zona
C
(merupakan
kawasan
wisata
budaya
desa,
sejarah/kepurbakalaan, dan wisata agro) dalam Rencana Induk pengembangan Pariwisata Kab.Karanganyar 2003. Perluasan cakupan kawasan dikonsentrasikan pada kawasan wisata Sukuh-Cetho dengan fokus objek Candi Sukuh, Candi Cetho, dan sekitarnya sebagai kawasan inti. Kecamatan Ngargoyoso merupakan jalur penghubung antara kedua candi tersebut, maka termasuk pada kawasan inti atau kawasan utama pengembangan kepariwisataan tersebut. Sedangkan Kecamatan Matesih dan Tawangamangu merupakan kawasan penunjangnya (supporting area) dengan berbagai objek dan sarana wisatanya. Hal ini dimaksudkan untuk mengoptimalkan pengembangan pariwisata di Kabupaten Karanganyar dengan menata potensi dan sumber daya yang berupa sumber daya alam maupun budaya yang dapat menjadi daya tarik wisata dengan mengkombinasikan produk untuk kemasan paket wisata terpadu mengingat pembangunan wisata bersifat lintas batas atau bordeless. Saat
ini
pemerintah
Kabupaten
Karanganyar
terus
mengembangkan potensi objek wisata yang terdapat di kawasan wisata tersebut, seperti: Ø
Kebun Teh Kemuning Dengan
keindahan
panorama
yang
dimiliki kawasan ini sangat cocok dibangun menara pandang sebagai lookout
point.
Pengembangan
kawasan
wisata kebun teh Kemuning dipusatkan pada area yang dipandang strategis yang
Gb. 1.1 Kebun Teh Kemuning
dapat dikembangkan bangunan terpadu sebagai rest area. Ø
Candi Sukuh Candi Sukuh adalah sebuah kompleks candi
agama
Hindu.
Candi
ini
22 Gb. 1.2 Candi Sukuh
dikategorikan sebagai candi Hindu karena ditemukannya obyek pujaan lingga dan yoni. Candi ini digolongkan kontroversial karena bentuknya yang kurang lazim dan karena banyaknya objek-objek lingga dan yoni yang melambangkan seksualitas. Ø
Candi Cetho Seperti halnya Candi Sukuh, Candi Cetho juga termasuk candi agama Hindu. Tetapi dalam
penggunaannya
telah
berbaur
dengan agama asli Jawa/Kejawen. Ø
Gb. 1.3 Candi Cetho
Taman Hutan Raya (Tahura) Fasilitas
wisata
belum
ada
sehingga
tidak
mendukung fungsi kawasan. Dengan adanya berbagai macam jenis flora dan fauna langka, maka sangat cocok apabila di kawasan ini dipergunakan sebagai kegiatan penelitian dan perkemahan, sehingga perlu dibangun fasilitas pendukungnya seperti camping ground, reserch building, maupun menara pandang sebagai look up
Gb. 1.4 Taman Hutan Raya
point. Ø
Telaga Madirda Terletak
di
desa
Berjo
kec.Ngargoyoso.
memiliki kontur tanah yang relatif datar. Sebagai tempat wisata yang relatif baru, maka pemanfaatannya masih kurang optimal. Sarana dan prasarana kurang memadai, seperti penataan lansekap kawasan, jalan, ruang parkir, rest area
Gb. 1.5 Telaga Madirda
belum terdapat dalam kawasan ini. Dengan melihat lokasi, kawasan ini sangat cocok dikembangkan sentra tanaman hias maupun water park. Ø
Air Terjun Jumog Objek wisata di Desa Berjo ini tergolong baru dan masih dalam
23 Gb. 1.6 Air Terjun Jumog
Gb. 1.7 Air Terjun Parang Ijo
pengembangan. Walaupun begitu, air terjun tersebut memiliki panorama alam yang sangat indah bahkan disebut sebagai surga yang hilang. Ø
Air Terjun Parang Ijo Air Terjun ini tidak jauh dari lokasi Air Terjun Jumog. Objek wisata
tersebut
juga
tergolong
baru.
Pada
lokasi
juga
dikembangkan kebun buah sebagai objek agrowisata. Ø
Sumber Mata Air Watu Pawon Sumber mata air ini terletak di Desa Kemuning
pada
Pengembangannya
area
pemukiman.
adalah
dibangun
tempat pemancingan ikan. Ø
Gb. 1..8 Sumber Mata Air Watu Pawon
Sumber Mata Air Lanang Objek wisata ini tergolong kecil dan pemanfaatannya masihkurang optimal. Letaknya di Desa kemuning. Saat ini hanya masyarakat sekitar lokasi yang Gb. 1.9 Sumber Mata Air Lanang
berusaha mengembangkannya. 1.2.4
Kunjungan
Wisatawan
Masih
Bersifat
Sporadis Tingginya minat wisatawan mengunjungi objek-objek wisata di Karanganyar masih bersifat sporadis atau masih belum terkoordinasi. Kebanyakan wisatawan datang ke Karanganyar hanya mengunjungi satu sampai dua objek saja kemudian langsung kembali ke daerah asalnya. Hal ini tentu bukan suatu perjalanan yang memuaskan bagi wisatawan karena masih banyaknya objek wisata lainnya yang belum dikunjungi untuk dinikmati. Terlebih lagi sebagian besar dari mereka memiliki
kecenderungan
lebih
memilih
daerah
wisata
di
Tawangmangu. Keadaan seperti ini tidak begitu menguntungkan bagi pemerintah daerah Kabupaten Karanganayar karena daerah wisata Tawangmangu, yaitu Grojogan Sewu dan sekitarnya, merupakan aset dari pemerintah tingkat provinsi Jawa Tengah.
24
Bila
melihat
daerah
wisata
di
luar
Tawangmangu,
Karanganganyar mempunyai objek wisata dengan berbagai macam dan jumlahnya yang tidak kalah dengan tempat wisata di Tawangmangu. Seperti kawasan Ngargoyoso dan Jenawi yang memiliki atraksi-atraksi wisata alam yang sangat indah dan atraksi-atraksi budaya berupa candi yang tidak terdapat di Tawangmangu. Kunjungan wisatawan yang masih bersifat sporadis ini juga dipengaruhi sebaran fasilitas penunjang kegiatan wisata yang tidak merata. Contohnya, banyaknya penginapan yang menyediakan tempat istirahat bagi wisatawan untuk berlama-lama masih terpusat di Tawangmangu, sedangkan di area wisata lain sangatlah minim jumlahnya bahkan ada beberapa yang tidak ada. Selain itu, faktor transportasi umum dan infrastruktur kota, seperti jalan raya, masih belum memadaibagi pengunjung untuk menuju ke tempat-tempat wisata tersebut. Penanganan untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisata di objek-objek wisata yang mampu memberi pendapatan kepada pemerintah daerah Kabupaten Karanganayar adalah hal yang mutlak dilakukan. Kemudahan dan kenyamanan berwisata bagi pengunjung dapat dilakukan dengan penyediaan fasiliatas penunjang yang memadai. Salah satu fasilitas tersebut adalah sesuatu yang dapat menjadikan kunjungan wisata lebih teratur.
1.3 PERMASALAHAN DAN PERSOALAN 1.3.1 Permasalahan Bagaimana merencanakan pusat kunjungan wisata (visitors center) yang mampu memberikan kesempatan bagi wisatawan untuk menikmati semua keindahan potensi wisata di Ngargoyoso dalam waktu yang lebih lama dengan tetap memperhatikan keadaan alam dan potensi wisata sekitar termasuk di dalamnya kehidupan masyarakat setempat. 1.3.2 Persoalan
25
1. Bagaimana merancang pusat kunjungan (visitors center) kawasan wisata di Ngargoyoso dengan desain yang memperhatikan potensipotensi alami dan mempertimbangkan keberadaan berbagai macam potensi
wisata
di
kawasan
tersebut
termasuk
partisipasi
masyarakat? 2. Bagaimana merencanakan dan merancang penzoningan serta kebutuhan ruang fasilitas utama dan fasilitas pendukung ? 3. Bagaimana menerapkan konsep pemrograman ruang dan sirkulasi ruang dalam maupun ruang luar yang terjadi baik pengunjung maupun pengelola berdasarkan dengan kegiatan atau aktivitas yang diwadahi ? 4. Bagaimana menerapkan konsep desain arsitektur yang berdasarkan kondisi geologis, lansekap, iklim tropis, dan perilaku serta partisipasi masyarakat?
1.4 TUJUAN DAN SASARAN 1.4.1 Tujuan Merumuskan konsep perencanaan dan perancangan suatu tempat yang berfungsi sebagai pusat kunjungan (visitors center) di kawasan wisata Ngargoyoso yang memperhatikan potensi-potensi alam dan mempertimbangkan keberadaan berbagai macam potensi wisata termasuk kultur kehidupan masyarakat sehingga pengunjung dapat merasa puas karena dapat menikmati keindahan wisata yang ada. 1.4.2 Sasaran Konsep makro ·
Menentukan lokasi dan tapak yang integral dengan lingkungan.
Konsep mikro ·
Konsep penentuan jenis dan pola kegiatan yang berlangsung dalam kawasan
·
Konsep sirkulasi di dalam maupun di luar kawasan melalui pendekatan pelaku /pemakai, kegiatan, dan lingkungan
26
·
Konsep perencanaan tapak dan lingkungan (lansekap, arsitektur tropis) yang diterjemahkan dalam gubahan massa, sistem struktur, dan pemilihan bahan material yang sesuai dengan karakteristik lokal.
1.5 METODOLOGI PEMBAHASAN Menentukan Main Idea Menentukan main idea, sebagai ide/pemikiran awal mengenai objek perencanaan dan perancangan. Main idea : Mengembangkan pariwisata Karanganyar yaitu kawasan wisata di Ngargoyoso sehingga wisatawan dapat menikmati potensipotensi wisata di sana dalam waktu yang lebih lama. Eksplorasi dan Pengolahan Data 1. Eksplorasi data Eksplorasi data dilakukan dengan cara : a.
Studi Literatur - Teori-teori yang berkaitan dengan pembahasan
b.
Studi Komparasi - Bangunan visitors center yang sudah ada
c.
Studi Lapangan v Data fisik: -
Sebaran objek wisata Karanganyar.
-
Peta Ngargoyoso.
-
Peta kontur Ngargoyoso.
-
Master plan kawasan wisata Sukuh-Cetho.
-
Rencana
induk
pengembangan
Karanganyar. -
Kondisi iklim lokasi.
-
Kondisi jaringan utilitas pada lokasi.
v Data non fisik: -
Jumlah pengunjung wisata
-
Arahan dari pemerintah daerah Karanganyar
27
pariwisata
2. Metoda Pengolahan Data a.
Identifikasi data yang diperoleh.
b.
Klasifikasi data menurut jenis.
c.
Penyusunan data secara sistematik.
d.
Memadukan data satu sama lain untuk menunjang pembahasan.
1.6 SISTEMATIKA PELAPORAN Bab I
Mengungkapkan judul, pengertian judul, latar belakang, rumusan permasalahan dan persoalan, tujuan dan sasaran, metode dan strategi desain, sistematika pelaporan serta pola piikir.
Bab II
Mengungkapkan tinjauan teori pariwisata, visitors center serta teori wisata ekologis sebagai penekanan dan preseden empirik rekreasi yang menyenangkan dan memiliki daya tarik sebagai landasan teori dalam perencanaan dan perancangan objek.
Bab III
Membahas tentang tinjauan kepariwisataan Karanganyar sebagai lokasi perencanaan dan membahas kondisi fasilitas wisata yang sudah ada sebagai kajian.
Bab IV
Mengungkapkan tinjauan pusat kunjungan kawasan wisata yang direncanakan, analisa perencanaan dan perancangan sebagai usaha pemecahan masalah dengan meninjau tujuan dan sasaran yang akan dicapai.
Bab V
Mengungkapkan konsep perencanaan dan perancangan yang merupakan hasil akhir dari proses analisa untuk kemudian ditransformasikan
dalam
28
wujud
desain
fisik
bangunan.
1.7 POLA PIKIR
Main Idea Mengembangkan pariwisata Karanganyar yaitu kawasan wisata di Ngargoyoso sehingga wisatawan dapat menikmati potensipotensi wisata di sana dalam waktu yang lebih lama.
Permasalahan dan Persoalan
Latar Belakang
· Potensi Pariwisata Indonesia dan Kebutuhan Masyarakat Akan Rekreasi · Pariwisata Kabupaten Karanganyar · Perencanaan Pengembangan Wisata Sukuh-Cetho · Kunjungan wisatawan yang sporadis (belum terkoordinasi)
Visitors Center
· Permasalahan: merencanakan visitors center yang mampu memberikan kesempatan bagi wisatawan untuk menikmati semua keindahan potensi wisata di Ngargoyoso dalam waktu yang lebih lama dengan tetap memperhatikan keadaan alam dan potensi wisata sekitar termasuk di dalamnya kehidupan masyarakat setempat. · Persoalan: bagaimana merancang pusat kunjungan wisata (visitors center), merencanakan dan merancang penzoningan ruang, menerapkan konsep pemrograman ruang dan sirkulasinya
· Arahan: Kegiatan yang diizinkan hiburan, komersial, menginap/ber yang diizinkan adalah gardu pand pertunjukan, pasar dan pertokoan · Peran masyarkat: - Periodik: pembuatan seni keraj - Insidental: pentas seni, pembua · · · ·
Banyaknya objek-objek wisata Berkembsngnya produk seni kera Adanya atraksi seni budaya Letak terhadap daerah di sekitarn
· Pertumbuhan jumlah wisatawan · Ketertarikan wisatawan yang bes
25
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN PARIWISATA 2.1.1 Pengertian Wisata Menurut UU No.9 tahun 1990, wisata mempunyai arti sebagai kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik wisata. Unsur yang terpenting dalam kegiatan wisata adalah tidak bertujuan mencari nafkah. Tetapi apabila di sela-sela kegiatan mencari nafkah itu juga secara khusus dilakukan kegiatan wisata bagian dari kegiatan tersebut dapat dianggap sebagai kegiatan wisata. Pengertian wisata yang dimaksud pada dasarnya memiliki empat unsur, yaitu: unsur manusia (wisatawan), unsur kegiatan (perjalanan), unsur motivasi (menikmati), unsur sasaran (objek dan daya tarik wisata). 2.1.2 Faktor-Faktor Dinamika Pariwisata Menurut Spillane, (1994) untuk dapat mengembangkan suatu kawasan menjadi kawasan pariwisata ada lima unsur yang harus dipenuhi seperti dibawah ini: a)
Attractions Dalam konteks pengembangan agrowisata, atraksi yang dimaksud adalah hamparan kebun/lahan pertanian, keindahan alam, keindahan taman, budaya petani tersebut serta segala sesuatu
yang
berhubungan
Gb. 2.1 Perkebunan
dengan
aktivitas
pertanian
Gb. 2.2 Peternakan
tersebut. b) Facilities
26
Fasilitas yang diperlukan mungkin penambahan sarana umum, telekomunikasi, hotel dan restoran pada sentra-sentra
Gb. 2.3 Tea Corner
Gb. 2.4 Restoran
pasar. c)
Infrastructure Infrastruktur yang dimaksud dalam bentuk sistem pengairan, jaringan komunikasi, fasilitas kesehatan, terminal pengangkutan, sumber listrik dan energi, sistem pembuangan kotoran/pembungan air, jalan raya dan sistem keamanan.
Gb. 2.5 Fasilitas Jalan
d) Transportation
Gb. 2.6 Papan PenunjukJalan Jalan
Transportasi umum, bis-terminal, sistem keamanan penumpang, sistem informasi perjalanan, tenaga kerja,
Gb. 2.7 Transportasi Umum
Gb. 2.8 Halte Bus
27
kepastian tarif, peta kota/objek wisata. e)
Hospitality Keramah-tamahan masyarakat akan menjadi cerminan keberhasilan sebuah sistem pariwisata yang baik.
2.2 TINJAUAN UMUM WISATA EKOLOGIS 2.2.1 Pengertian Wisata Ekologis Wisata alam atau pariwisata ekologis adalah perjalanan ketempat-tempat alami yang relatif masih belum terganggu atau terkontaminasi
(tercemari)
dengan
tujuan
untuk
mempelajari,
mengagumi dan menikmati pemandangan, tumbuh-tumbuhan dan satwa liar, serta bentuk-bentuk manifestasi budaya masyarakat yang ada, baik dari masa lampau maupun masa kini. Dalam model ecotourism atau wisata ekologis, kegiatan pariwisata
dikembangkan
sebagai
sebuah
perjalanan
(wisata)
bertanggung jawab ke wilayah-wilayah alam, yang melindungi lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat (Western dalam Lindberg & Hawkins, 1993). Sedangkan menurut World Tourism Organization (WTO) dan United Nation Ecotourism Program (UNEP), wisata ekologis setidaknya harus melingkupi, tidak hanya memberi perhatian pada alam, tetapi juga pada penduduk asli dan kultur umumnya di wilayah itu sebagai bagian dari pengalaman menarik para pengunjung (wisatawan). Wisata Ekologis memiliki muatan pendidikan dan interpretasi sebagai bagian yang ditawarkan pada wisatawan. Seperti teori Spillane sebelumnya, salah satu
unsur yang
menentukan suatu kawasan wisata berkembang atau tidak adalah faktor ‘hospitality’ (keramah-tamahan). Keramah-tamahan dari masyarakat adalah aset penting bagi keberlangsungan pariwisata itu. Keramahtamahan masyarakat berawal dari perasaan memiliki setiap potensi wisata yang tersedia baik itu berupa fisik (seperti banguanan, tempat wisata) dan non-fisik (seperti kesenian tradisional, sistem masyarakat). 28
Rasa memiliki dari masyarakat setempat dapat dikembangkan dengan pemberdayaan masyarakat dalam kegiatan pariwisata. Secara umum, wisata ekologis harus dikembangkan secara partisipatif misalnya dikelola oleh kelompok kecil, dengan usaha kecil yang dikelola masyarakat setempat. Dengan demikian wisata ekologis sebenarnya berupaya mengembangkan sumber-sumber lokal dan peluang kerja lokal menjadi potensi-potensi wisata dan peningkatan pendapatan
masyarakat
setempat
serta sekaligus
meningkatkan
perhatian penduduk lokal dan pengunjung pada pelestarian alam. Selain itu, wisata ekologis ditujukan untuk mengurangi pengaruh negatif pada alam dan sosial budaya masyarakat setempat serta mendukung perlindungan dan pelestarian alam dengan memberikan manfaat dari pengelolaan alam tersebut. Selain faktor pemberdayaan masyarakat, faktor pemerataan harus diatur sedemikian rupa sehingga menghasilkan manfaat terbesar untuk kelompok masyarakat yang paling tidak beruntung serta memberikan kesempatan yang sama kepada individu sehingga tercipta ketertiban masyarakat tuan rumah menjadi utuh dan padu dengan pengelola kawasan wisata. 2.2.2 Prinsip Ekologi Arsitektur Desain ekologis mengakui bahwa lingkungan terbangun adalah sangat bergantung kepada bumi sebagai pemasok kebutuhan energi dan sumber daya. Ekologi arsitektur berkaitan erat dengan desain yang berkelanjutan (sustainable design). Menurut Jong Jin Kim, terdapat tiga prinsip penting dalam desain yang berkelanjutan. Tiga prinsip itu adalah: § Economy of resources atau penghematan bahan baku yang berupa energi, air, dan material. Menghemat bahan baku dapat dilakukan dengan cara mengurangi bahan baku (reduction), menggunakan kembali bahan yang telah terpakai (reuse), dan mengolah kembali atau mendaur ulang bahan sisa yang tidak digunakan (recycle).
29
§ Live cycle design yang terdiri dari tahap perencanaan (pre building phase), tahap membangun (building phase, dan tahap penggunaan (post building phase). Dalam tiap tahap tersebut, suatu bangunan seharusnya mempertimbangkan berbagai dampak ekologi yang ditimbulkan. § Humane design yang berarti desain yang ramah terhadap kondisi alam, kota, dan manusia. Preservation of natural condition dapat dilakukan dengan pengawetan lahan atau penggunaan vegetasi setempat. Bangunan ekologi juga mempertimbangkan tata kota (urban design site planning) sehingga secara makro bangunan itu tidak merusak ekosistem kota. Selain itu, kenyamanan manusia menjadi pertimbangan dalam bangunan (design for human comfort). Bangunan diharapkan juga dapat digunakan oleh diffable.
2.3 TINJAUAN UMUM PUSAT KUNJUNGAN WISATA 2.3.1 Pengertian Pusat Kunjungan Wisata Pusat Kunjungan Wisata atau visitors center (visitor information center, tourist information center atau tourist information) diartikan sebagai tempat yang menyediakan informasi mengenai kawasan wisata, penginapan, peta, dan item lainnya yang relevan dengan pariwisata bagi pengunjung untuk mengunjungi suatu lokasi wisata. Visitors center merupakan salah satu fasilitas yang menurut teori Spillane diperlukan dalam pengembangan kawasan agrowisata. Visitors center dapat berupa tempat khusus yang menarik seperti tengara (landmark), taman nasional, atau hutan. Fasilitas ini juga menyediakan pameran tentang atraksi-atraksi dalam suatu kawasan wisata, misalnya tentang alam atau sejarah budaya. Ada beberapa ciri dari visitors center, yaitu: ·
Berada pada lokasi srategis: dapat menjadi akses bagi pengunjung untuk menuju objek-objek wisata di sekitarnya.
·
Sebagi pintu gerbang kawasan: sebagai bangunan penerima yang menciptakan entrance yang menarik dan berkesan bagi pengunjung. 30
·
Sebagai media informasi: menyediakan informasi yang dapat mewakili segi sejarah, kebudayaan, potensi wisata, dan citra daerah tersebut.
·
Sebagai fasilitas penunjang: memberikan fasilitas yang terintegrasi dengan keadaan lingkungan dalam satu kawasan kecil. Dalam pengerjaannya, rujukan yang digunakan berasal dari
literatur bangunan yang berfungsi sebagai sarana informasi dan bangunan yang ketertutupannya rendah, contohnya adalah bangunan tipologi resort. Bangunan sarana informasi, dalam hal ini pariwisata, bertujuan untuk memperkenalkan kebudayaan dan potensi kepariwisataan suatu daerah secara luas kepada wisatawan dan juga masyarakat dengan maksud memberi pengaruh terhadap: ·
Peningkatan arus wisatawan.
·
Memperpanjang jangka waktu tinggal.
·
Menambah kesadaran masyarakat di dalam menunjang kegiatan kepariwisataan.
·
Membina, mengembangkan, dan mempertahankan ciri-ciri yang khas.
Fungsinya untuk mendukung kegiatan pameran dan pemasaran. Kegiatan pameran dapat dilakukan secara tetap (tiap hari) dan secara temporer (dikaitkan dengan suatu perayaan/upacara/acara). Sedangkan kegiatan pemasaran memberi kesempatan kepada pengunjung untuk mengamati dan akhirnya membeli, memesan, atau kontak dagang lainnya. Resort adalah hotel yang biasanya terletak di daerah luar kota, pegunungan, tepi pantai, atau daerah-daerah tempat berlibur/berekreasi yang memberikan fasilitas menginap kepada orang-orang yang sedang berlibur. Persyaratan fisik resort antara lain: ·
Lokasi yang relatif jauh dari pusat keramaian, terhindar dari gangguan luar yang berasal dari suara bising, bau tak enak, debu, dll.
·
Mempunyai taman (open space) yang lebih luas daripada bangunan.
31
·
Mempunyai tempat parkir luas untuk pengunjung.
·
Terdapat fasilitas olah raga dan rekreasi yang disesuaikan dengan potensi lokasi setempat.
·
Bangunan
berupa
kamar
dan
koridor
berinteraksi
dengan
lingkungan. ·
Dekorasi mencerminkan karakter lokal.
2.3.2 Studi Perbandingan § Agrowisata Teh Kaligua Kebun teh Kaligua merupakan kawasan wisata agro dataran tinggi yang terletak di Kaligua Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan, Brebes, Jawa Tengah. Lokasinya sekitar 10 kilometer dari arah kota Kecamatan Paguyangan atau sekitar 15 kilometer dari Bumiayu. Kawasan wisata ini sangatlah menarik karena selain potensi alam yang sangat indah, sebagian besar penduduk yang bekerja di perkebunan dan pabrik teh bermukim di sekitar objek wisata. Hal ini menjadi cirikhas kawasan tersebut. Kehidupan penduduk lokal sangat terasa di sana. Selain itu, keramahan penduduk asli juga terlihat dari partisipasi mereka dalam mendukung keberadaan agrowisata Kaligua. Misalnya, pemandu wisata kawasan tersebut berasal dari masyarakat setempat. Lokasi yang strategis dan dekat dengan tempat-tempat wisata lainnya seperti Gua Jepang, Tuk Benih, Telaga Renjeng, pemandian air panas Tirta Husada, waduk Penjalin, pemandian air panas Cipanas, Buaran, waduk Malahayu, dan pantai Randusanga, menjadikan agrowisata Kaligua sebagai pintu gerbang kawasan wisata tersebut. Bahkan beberapa tempat wisata di sana hanya dapat ditempuh dari objek agrowisata itu. Karena itu, wisatawan yang berkunjung ke objek-objek wisata tersebut dapat dipastikan mengunjungi agrowisata ini.
32
Untuk mengunjungi tempat-tempat wisata di sana atau sekedar berkeliling kebun teh, wisatawan dapat menyewa mobil jeep mini. Ada pula sebagian wisatawan yang membawa sepeda gunung mereka sendiri untuk menyusuri perkebunan teh. Jalan menuju tempat-tempat wisata berupa jalan setapak yang sudah diperkeras dengan pecahan batu.
Gb. 2.10 Gapura Masuk Kaligua
Gb. 2.11 Mobil Jeep Mini Kaligua
Gb. 2.12 Jalan Menuju Objek Wisata
Sebagai pintu gerbang kawasan, Kaligua harus dapat mewakili segi sejarah, kebudayaan, potensi wisata, dan citra daerah tersebut. Oleh karena itu objek ini juga sebagai media informasi bagi pengunjung untuk dapat menikmati keindahan wisata di sana. Selain itu, Kaligua merupakan fasilitas penunjang yang terintegrasi dengan
33
keadaan lingkungan maka dibangunlah beberapa fasilitas dan disediakannya paket-paket wisata di agrowisata tersebut. Fasilitas yang
tersedia
seperti:
penginapan
(wisma
flamboyan, wisma dahlia, wisma kenanga, dan wisma anggrek), gedung pertemuan, area camping, area outbond, gazebo, lapangan sepak bola, lapangan tenis, lapangan volley, tenis meja & billyard, tea & coffee corner (kafe), hiburan musik, jasa layanan teh & catering, pusat layanan kesehatan, dan sarana ibadah. Kebun teh Kaligua memberikan beberapa paket wisata bagi pengunjung, seperti: 1.
Wisata
Edukasi/ilmiah;
perkebunan
teh,
budiadaya,
persiapan benih, pemeliharaan, panen, pengolahan pabrik, produk siap seduh. 2. Wisata Rekreasi Keluarga (Family gathering): dilengkapi taman bermain anak, kolam renang air hangat untuk anak-anak. 3. Wisata historis/budaya: memanfaatkan objek wisata budaya yang terletak di sekitar kebun teh seperti gua dan makam. 4. Wisata Petualangan; permainan & outbond dapat juga sebagai pos awal pendakian menuju gunung Slamet. 5. Wisata bisnis; MICE (Meeting, conference, incentif, exhibition). 6. Wisata kebun: stroberi, kubis, kentang, dan tanaman hias. 7. Wisata olahraga: tenis, sepakbola, bola voli, dan billyard.
Gb. 2.13 Gazebo
Gb. 2.14 Taman Bermain Anak
Gb. 2.15 Deretan Bangunan Pengelola
34
Gb. 2.16 Area Outbond
Gb. 2.17 Banguanan Wisma Anggrek
Gb. 2.18 Interior Wisma Anggrek
Dari semua kelebihan yang dimilikinya, ada beberapa hal yang sampai saat ini masih menjadi kekurangan yang dapat menghambat jumlah kunjungan wisata di kawasan tersebut. Permasalahan yang paling mendasar adalah sarana transportasi dan infrastruktur berupa jalan untuk menuju daerah itu yang belum memadai.
Untuk
menuju
daerah
itu,
pengunjung
biasanya
menggunakan kendaraan pribadi (baik mobil maupun sepeda motor), colt, dan truk karena tidak ada transportasi bus umum menuju ke sana. Jalan yang dilalui kendaraan sudah diaspal namun masih berupa jalan kelas 3 dengan lebar ± 5 m. Keadaan jalan yang belum memadai seperti ini terasa sulit untuk dilalui.
35