EFEKTIVITAS PENGARUH BESARAN BIAYA PROMOSI DALAM PENGHIMPUNAN DANA PIHAK KETIGA DI PT. BANK SYARIAH MEGA INDONESIA
Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Islam (SEI)
Disusun Oleh :
PUJI LESTARI 204046102967
KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI MUAMALAT FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 H / 2008 M i
PERSETUJUAN PEMBIMBING EFEKTIVITAS PENGARUH BESARAN BIAYA PROMOSI DALAM PENGHIMPUNAN DANA PIHAK KETIGA DI PT.BANK SYARIAH MEGA INDONESIA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Islam (SEI) Oleh Puji Lestari NIM: 204046102967 Dibawah bimbingan, Pembimbing I
Pembimbing II
Dr.Jaenal Aripin M,Ag NIP: 150 318 308
Ah. Azharuddin Lathif, M,Ag NIP: 150 289 202
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 H / 2008 M
ii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul “EFEKTIVITAS PENGARUH BESARAN BIAYA PROMOSI DALAM PENGHIMPUNAN DANA PIHAK KETIGA DI PT.BANK SYARIAH MEGA INDONESIA”, telah diujikan dalam Sidang Munaqosah Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2008. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Islam (SEI) pada program Studi Muamalat (Ekonomi Islam). Jakarta, 17 November 2008 Mengesahkan, Dekan Fakultas Syariah dan Hukum
Prof.Dr.H.Muhammad Amin Suma, SH,MA,MM NIP.150 210 422
PANITIA UJIAN 1. Ketua
: Prof.Dr.H.Muhammad Amin Suma, SH,MA,MM (....................) NIP.150 210 422
2. Sekretaris
: Drs.H.Ahmad Yani, MA NIP.150 269 678
(....................)
3. Pembimbing I : Dr. Jaenal Aripin M,Ag NIP: 150 318 308
( ...................)
4. Pembimbing II: Ah. Azharuddin Lathif, M,Ag/MH NIP: 150 289 202
( ....................)
5. Penguji I
: Prof.Dr.H.Muhammad Amin Suma, SH,MA,MM (.....................) NIP.150 210 422
6. Penguji II
: Dr.Euis Amalia, M,Ag NIP. 150 289 264
iii
( .....................)
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa : 1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Strata I di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwasanya ini bukan asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Ciputat, 5 November 2008
Puji Lestari
iv
ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan menganalisis apakah ada pengaruh yang signifikan antara besaran biaya promosi di Bank Mega Syariah tehadap jumlah dana pihak ketiganya, dan juga untuk mengetahui berapa jumlah biaya promosi yang dikeluarkan oleh PT.Bank Syariah mega Indonesia. Pengolahan data menggunakan SPSS 15.0 , ada dua jenis variabel yang terlibat yaitu variabel bebas dan variabel terikat, varibel bebasnya adalah besaran biaya promosi dan variabel terikatnya adalah jumlah dana pihak ketiga. Analisa data menggunakan analisa regresi dan korelasi. Berdasarkan temuan penelitian menunjukkan Bank Mega Syariah dalam melakukan kegiatan promosinya menggunakan bauran promosi yang antara lain iklan, promosi penjualan, publikasi, dan penjualan personal, dengan memanfaatkan semua alternatif media promosi seperti media elektronik dan media cetak. Diketahui bahwa hasil perhitungan regresi dilihat dari nilai probabililitas variable X (besaran biaya promosi) terhadap variabel Y (jumlah dana pihak ketiga) sebesar 2,2 %. Angka ini lebih kecil dari taraf signifikan 5% (0,05). Dari data ini maka dapat ditarik kesimpulan bahwa biaya promosi berpengaruh secara signifikan terhadap jumlah dana pihak ketiga. Karena nilai dari t hitung (2,589) > t tabel (1,960), maka secara individu variabel X (besaran biaya promosi) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel Y (jumlah dana pihak ketiga). Dengan nilai F tabel sebesar 4,67, atau f hitung (6,703) > f tabel (4,67) sehingga dapat disimpulkan bahwa uji F adalah signifikan yang berarti bahwa secara bersama-sama variabel independen (besaran biaya promosi) mempengaruhi variabel dependen (jumlah dana pihak ketiga). Didapat nilai R Square sebesar 0,583² = 0,34 X 100% = 34%. Hal ini berarti bahwa jumlah dana pihak ketiga dipengaruhi oleh besaran biaya promosi sebesar 34% dan sisanya 66% dipengaruhi oleh variabel lain selain pelayanan biaya promosi. Korelasi yang didapat yaitu sebesar 0,583 termasuk ke dalam korelasi sempurna positif dan merupakan korelasi yang kuat antara variabel besaran biaya promosi dengan variabel jumlah dana pihak ketiga. Karena t hitung (2,587) > daripada t tabel (1,782), maka Ho ditolak dan H1 diterima yang berarti terdapat hubungan positif antara variabel besaran biaya promosi dengan jumlah dana pihak ketiga. Untuk keperluan interpretasi hasil perhitungan dari koefisien korelasi sebesar 0,583 hubungan yang sedang atau cukup kuat. Berdasarkan hasil tersebut maka diketahui bahwa variabel X (besaran biaya promosi) memberikan pengaruh sebesar 33,89% terhadap jumlah dana pihak ketiga dan sisanya 66,11% dipengaruhi oleh faktor lain di luar pelayanan biaya promosi.
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin, dengan segala kerendahan hati, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas segala limpahan taufiq dan hidayahNya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada baginda Rasullah SAW. Keluarga dan para sahabatnya yang telah menjadi jalan bagi umatnya dalam menempuh keselamatan dan kebahagiaan dengan berbagai ilmu pengetahuan yang benar. Skripsi ini berjudul “EFEKTIVITAS PENGARUH BESARAN BIAYA PROMOSI DALAM PENGHIMPUNAN DANA PIHAK KETIGA DI PT.BANK SYARIAH MEGA INDONESIA”, penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat mencapai gelar Sarjana Ekonomi Islam, Fakultas Syariah dan Hukum Jurusan Perbankan Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, baik penyusunan, pengalaman, dan kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, saran menuju perbaikan sangat penulis harapkan. Dalam proses pembuatan skripsi ini, berbagai hambatan dan kesulitan penulis hadapi, namun berkat rahmat, taufiq dan hidayah Allah SWT, dan berbagai dorongan serta bimbingan dari semua pihak, akhirnya penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan lancar. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini diantaranya:
vi
1. Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM, Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Dr. Euis Amalia, M,Ag, Ketua Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam), dan Ah. Azharuddin Lathif, M,Ag, MA selaku Sekretaris Jurusan Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam). 3. Dr. Jaenal Arifin M,Ag, pembimbing I yang telah menyediakan waktu untuk membimbing penulis dalam pembuatan skripsi. 4. Ah. Azharuddin Lathif, M,Ag, MA, pembimbing II yang telah menyediakan waktu untuk membimbing dan memeriksa skripsi ini sampai selesai. 5. M. Nur Rianto Al-Arif, SE. Msi, pembimbing khusus statistik yang bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing, membantu, dan memeriksa skripsi ini dengan penuh ketelitian sampai terselesaikan skripsi ini. 6. Bank Mega Syariah (PT.Bank Syariah Mega Indonesia) yang telah memberikan izin untuk melaksanakan riset, terutama Bapak Darmawan P. Hadad, selaku Division Head yang telah membantu mengeluarkan surat keterangan riset. 7. Pengurus Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Syariah dan Hukum yang telah menyediakan berbagai macam literatur dalam proses belajar di Universitas Islam Negeri (UIN) khususnya pada pembuatan skripsi. 8. Kedua orang tuaku, Ibu Hj. Halimah dan Bapak H. Joto Suparto yang telah memberikan limpahan kasih sayangnya telah mendidik, membesarkan, serta bantuan secara materil sehingga penulis mampu menyelesaikan kuliah ini. vii
Semoga yang dilakukan mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT Amin. 9. Seluruh keluarga, Bang Gore, Teh Susi yang selalu memotivasi dan bantuan materil di selama skripsi ini, kakak iparku (Kak Mitun), Teh Ela, AA dan Ayu yang selalu siap membantu kapanpun diperlukan terima kasih banyak,Adikku Ima, ponakanku Fahri, Fauzan, Firza, Fadira, Farhan dan Fika kelucuan dan kepolosan kalian yang senantiasa menjadi penyemangat disaat tante butuh hiburan, terima kasih semuanya. 10. Sahabat-sahabatku, Rahma teman suka maupun duka, Fela yang selalu menjadi pendengar setiaku, Siti yang selalu jadi bahan hiburan anak-anak, tuti temen jalan, Ipeh saudara baruku, Eka yang tetap jadi teman paling rame sedunia, dan vina, your’s my best friend forever, thank’s untuk semuanya. 11. Teman-teman seperjuangan pada saat ujian komprehensip Rahma, Ipeh, Yesi, Ina dan Dona, terima kasih untuk kerjasamanya. 12. Anak-anak angkatan 2004, khususnya PS A yang gila, lucu, culun, kompak, yang pasti cuma anak PS A yang ada dihati. Terima kasih untuk masukan dan bantuannya baik langsung maupun tidak langsung, terima kasih semuanya. 13. Buat anak “NALAKTAX” Noey dan Niul di STIE AD, Nana di Tarbiyah, Ewi di YAI Salemba, Eli si ibu rumah tangga, kemarin, sekarang dan yang akan datang kalian tetap jadi sahabat sejati.. 14. “The Special One” terima kasih untuk motivasi dan perhatiannya.
viii
Dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini, yang tidak dapat disebutkan satu persatunya, terima kasih atas dukungannya. Semoga mereka semua mendapatkan balasan pahala yang berlipat ganda dan selalu dijaga dan dilindungi, serta benar-benar menjadi orang yang dikasihi dan disayangi Allah SWT, Amin.
Jakarta, 5 November 2008
(Penulis)
ix
DAFTAR ISI ABSTRAK ...............................................................................................
iv
KATA PENGANTAR..............................................................................
v
DAFTAR ISI ............................................................................................
ix
DAFTAR TABEL ....................................................................................
xi
DAFTAR GAMBAR................................................................................
xii
BAB I
BAB II
BAB III
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah...................................................
1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ...............................
9
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian.........................................
10
D. Kajian Pustaka .................................................................
11
E. Kerangka Teori dan Kerangaka Konsep ...........................
12
F. Metode Penelitian dan Teknik penulisan ..........................
13
G. Sistematika Penulisan ......................................................
21
LANDASAN TEORI A. Pengertian Pemasaran dan Bauran Pemasaran ..................
23
B. Pengertian Promosi dan Bauran Promosi..........................
28
C. Promosi yang Efektif .......................................................
37
D. Promosi yang Islami ........................................................
39
E. Pengertian Sumber Dana Pihak Ketiga.............................
42
F. Peranan Biaya Promosi Pada Dana Pihak Ketiga..............
46
GAMBARAN UMUM PT.BANK SYARIAH MEGA INDONESIA A. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan ...............
51
B. Visi, Misi dan Nilai-Nilai.................................................
52
C. Struktur Organisasi ..........................................................
54
D. Produk-Produk yang Dihasilkan.......................................
55
x
BAB IV
ANALISIS PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Promosi Pada PT.Bank Syariah Mega Indonesia .........................................................................
65
B. Penerapan Promosi Dalam Perspektif Islam Pada PT. Bank Syariah Mega Indonesia (Bank Mega Syariah)........
76
C. Deskripsi Besaran Biaya Promosi dan Dana Pihak Ketiga
BAB V
Di PT.Bank Syariah Mega Indonesia................................
79
D. Analisa Kuantitatif Statistik dan Interpretasi Data ............
85
PENUTUP A. Kesimpulan......................................................................
92
B. Implikasi..........................................................................
95
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................
97
LAMPIRAN-LAMPIRAN.......................................................................
99
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Perkembangan Biaya Promosi dan Dana Pihak Ketiga ............
7
Tabel 3.1. Nilai Perencanaan Tabungan....................................................
59
Tabel 3.2. Nisbah Bagi Hasil....................................................................
60
Tabel 4.1. Data Besaran Biaya Promosi (dalam jutaan rupiah)..................
81
Tabel 4.2. Perhitungan Rata-rata dan Varians Besaran Biaya Promosi......
82
Tabel 4.3. Data Jumlah Dana Pihak Ketiga (dalam jutaan rupiah).............
83
Tabel 4.4. Perhitungan Rata-rata dan Deviasi Jumlah Dana Pihak ketiga ..
84
Tabel 4.5. Coefficients (a) ........................................................................
86
Tabel 4.6. Anova (b) ................................................................................
87
Tabel 4.7. Model Summary ......................................................................
87
Tabel 4.8. Correlations .............................................................................
88
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar
1 Struktur Organisasi PT. Bank Syariah Mega Indonesia .........
54
Gambar
2 Besaran Biaya Promosi .........................................................
81
Gambar
3 Jumlah Dana Pihak Ketiga ....................................................
83
xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Berbeda dengan negara-negara maju, negara-negara berkembang, seperti Indonesia, pemahaman tentang bank di negara ini belum utuh. 1 Sebagian masyarakat hanya memahami bank hanya sebatas tempat menyimpan dan meminjam uang belaka. Bahkan terkadang sebagian masyarakat sama sekali belum memahami fungsi bank seutuhnya, sehingga tidak heran jika pandangan mereka tentang bank sering diartikan secara keliru. Selebihnya banyak masyarakat yang tidak paham sama sekali tentang dunia perbankan. Semua ini tentu dapat dipahami karena pengenalan dunia perbankan secara utuh terhadap masyarakat belum optimal, terutama melalui ilmu pemasaran bank. Market share bank syari’ah di Indonesia saat ini, relatif masih kecil, belum mencapai 2 % dari total asset bank secara nasional. Menurut Siti Fajriyah2, salah seorang Deputi Gubernur Bank Indonesia, jumlah nasabah Bank syari’ah saat ini, baru sekitar 3 juta orang. Padahal jumlah umat Islam potensial untuk menjadi konsumen bank syariah lebih dari 100 juta orang. Dengan demikian, mayoritas umat Islam belum berhubungan dengan bank syari’ah. Banyak faktor yang 1
Kasmir, Pemasaran Bank (Jakarta: Kencana, 2005), Cet. Kedua, h. 7-8.
2
Siti Fajriah, “10 Pilar Pengembangan Bank Syari’ah”, artikel diakses pada 11 Januari 2008 dari http://kasei-unri.org/index.php?option=com.
xiv
menyebabkan mengapa umat Islam belum berhubungan dengan bank- syariah, antara lain : tingkat pemahaman dan pengetahuan umat tentang bank syariah masih sangat rendah, Masih banyak yang belum mengerti dan salah memahami tentang bank syariah dan menggangapnya sama saja dengan bank konvensional. Bahkan sebagian ustadz yang tidak memiliki ilmu yang memadai tentang ekonomi Islam (ilmu ekonomi makro, moneter dan teknis perbankan) masih berpandangan miring tentang bank syariah, karena kurang informasi keilmuan tentang bank syariah. Selain itu, belum ada gerakan bersama dalam skala besar untuk mempromosikan bank syariah dan terbatasnya pakar dan SDM ekonomi syari’ah. Serta peran pemerintah masih kecil dalam mendukung dan mengembangkan ekonomi syariah. Satu dari sepuluh pilar pengembangan bank syari’ah yakni dalam hal sosialisasi adalah sinergi3, Sinergi sesama bank syari’ah merupakan sebuah keniscayaan yang tak terbantahkan untuk mengembangkan dan mempromosikan bank syari’ah secara signifikan. Bank-bank syari’ah tak boleh promosi dan bekerja secara sendiri-sendiri. Kegiatan Indonesia syari’ah Expo yang baru-baru ini dilaksanakan merupakan bentuk sinergi yang perlu diteruskan. Masih banyak bentuk sinergi lain yang bisa dilakukan, seperti menggelar kegiatan bersama dalam promosi di tv, radio, menggelar workshop dan training ulama dan dosen ekonomi, penerbitan majalah dan buletin dan sebagainya.
3
Ibid.,
xv
Fakta membuktikan bahwa biaya untuk mengembangkan bank syari’ah oleh Bank Indonesia masih sangat kecil, sehingga dalam berbagai momentum promosi bank syari’ah, sumbangan Bank Indonesia masih sangat kecil. Berdasarkan data dari BI, biaya promosi dan belanja iklan industri perbankan syari’ah selama 2007 sebesar Rp.91,3 miliar.4 Biaya tersebut baru 1,9% dari biaya promosi bank konvensional. Kecilnya market share sebagian besar disebabkan karena sedikitnya alokasi dana untuk pengembangan bank syari’ah dari Bank Indonesia. Dibutuhkannya dana untuk edukasi dan pencerdasan masyarakat tentang bank syari’ah. Promosi, pendidikan dan pelatihan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Saat ini, eksistensi perbankan syariah tergolong masih belia. Umurnya masih belasan tahun. Jika ada orang yang membandingkan dengan umur bank konvensional, perbandingan semacam ini tidaklah seimbang. Karena, dari sisi umur, bank konvensional sudah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia. Wajar jika masyarakat lebih terbiasa bertransaksi dengan bank konvensional. Sedangkan dalam prospek bank syari’ah tidak bisa dibantah, bahwa perbankan syari’ah mempunyai potensi dan prospek yang sangat bagus untuk dikembangkan di Indonesia.5
4
“ Biaya Promosi dan Iklan Perbankan Syariah”, diakses pada tanggal 11 Januari 2008 dari situs http://www.Bisnisonline.co.id 5
Di akses pada tanggal 5 Januari 2008 dari situs http//:www.Bisnis Indonesia.com
xvi
Prospek yang baik ini setidaknya ditandai oleh empat hal ; Pertama, Jumlah penduduk Indonesia yang mayoritas beragama Islam merupakan pasar potensial bagi perkembangan bank syari’ah di Indonesia. Kedua, perkembangan lembaga pendidikan Tinggi yang mengajarkan ekonomi syari’ah semakin pesat, baik S1, S2, S3 juga D3. Dalam lima tahun ke depan akan lahir sarjana-sarjana ekonomi Islam yang memiliki paradigma, pengetahuan dan wawasan ekonomi syari’ah yang komprehensif. Ketiga, Fatwa MUI tentang keharaman bunga bank, bagaimanapun akan tetap berpengaruh terhadap pertumbuhan perbankan syari’ah. Pasca fatwa MUI tersebut, terjadi shifting dana masyarakat dari bank konvensional ke bank syari’ah secara signifikan yang meningkat dari bulan-bulan sebelumnya. Menurut data BI, dalam waktu satu bulan pasca fatwa MUI, dana pihak ketiga yang masuk ke perbankan syari’ah hampir 1 triliyun.6 Keempat, harapan kepada sikap pemerintah cukup besar untuk berpihak pada kebenaran, keadilan dan kemakmuran rakyat. Political will pemerintah untuk mendukung pengembangan perbankan syari’ah di Indonesia tinggal menunggu waktu, yakni dengan melihat keunggulan bank syari’ah. Banyak peran Bank Indonesia dalam mendorong pertumbuhan bank syari’ah, khususnya dalam regulasi. Namun kegiatan sosialisasi dan pencerdasan bangsa masih relatif kecil. Tetapi, dalam strategi kebijakan pengembangan perbankan syariah di indonesia saat ini sudah ada langkah nyata yang dilakukan 6
Ibid,
xvii
BI untuk mempercepat dan menyosialisasikan Bank Syariah kepada masyarakat adalah dengan diluncurkannya logi iB (Islamic Banking) pada 2 Juli 20077. serta 6 pilar program akselerasi pengembangan perbankan syariah antara lain: Penguatan Kelembagaan Bank Syariah, Pengembangan Produk Bank Syariah, Intensifikasi Edukasi Publik dan Aliansi Mitra Strategis, Peningkatan Peranan pemerintah dan Penguatan Kerangka Hukum Bank Syariah, Penguatan SDM Bank Syariah, dan Penguatan Pengawasan Bank Syariah. Setiap perusahaan selalu berusaha untuk dapat tetap hidup, berkembang, dan mampu bersaing. Dalam rangka inilah, maka setiap perusahaan selalu menetapkan dan menerapkan strategi dan cara pelaksanaan kegiatan pemasarannya. Kegiatan pemasaran yang dilakukan, diarahkan untuk dapat mencapai sasaran perusahaan yang dapat berupa tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam jangka panjang dan share pasar tertentu serta total unit dan total volume penjualan tertentu dalam suatu jangka tertentu.8 Terbukti pertumbuhan jumlah bank syari’ah di negeri ini mencapai 13 persen. Menurut data dari Bank Indonesia, hingga Mei 2007 lalu jumlah bank syari’ah tercatat sebanyak 26 buah yang terdiri dari tiga Bank Umum
7
Ani Murdiati “Perkembangan dan Kebijakan Pengembangan Bank Syariah di Indonesia”, dalam Training Perbankan Syariah kerjasama PT. Bank Syariah Mega Indonesia dengan BEM Fakultas Syariah dan Hukum NR, 11-12 Juni 2008, Jakarta, UIN Syarif Hidayatullah, 2008, h.3. 8
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2004), Cet.Keempat, h. 197.
xviii
Syari’ah (BUS) yang salah satunya adalah Bank Syari’ah Mega Indonesia dan 23 Unit Usaha Syari’ah (UUS).9 Promosi merupakan salah satu variabel dalam bauran pemasaran yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahan dalam memasarkan produk jasa. Kegiatan promosi bukan saja berfungsi sebagai alat komunikasi antara perusahaan dengan konsumen, melainkan juga sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian atau penggunaan jasa sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya. Hal ini dilakukan dengan menggunakan alat-alat promosi. 10 Promosi memang merupakan alat yang digunakan untuk meningkatkan angka, dalam hal ini penjualan.11 Sementara, sosialisasi adalah suatu hal yang bersifat memberikan pemahaman kepada masyarakat akan hal yang baru. Strategi promosi dan anggaran Bank Syariah Mega Indonesia setiap tahunnya disepakati dalam rapat anggaran. Aktifitas promosi Bank Syariah Mega Indonesia telah memberikan kontribusi yang sangat signifikan.
9
Faizi, “Bank Syariah Entaskan Kemiskinan”, artikel di akses pada tanggal 11 Januari 2008 dari situs http://www.republikaonline.co.id 10
Rambat Lupiyoadi, Manajemen Pemasaran Jasa : Teori dan Praktik, (Jakarta: PT. Salemba Emban Patria, 2001), h. 108. 11
Beny Wicaksono, “Pemilihan Media Dalam Strategi Promosi Yang Optimal Untuk Meningkatkan Volume Penjualan”, artikel diakses pada 2 Februari 2008 dari www.republikaonline.co.id
xix
Tabel 1.1. Perkembangan Biaya Promosi dan Dana Pihak Ketiga PT.Bank Syariah Mega Indonesia (BSMI) Periode 2004-2008 (Dalam Jutaan Rupiah) Tahun Triwulan
DPK
Biaya Promosi
Tab.
Dep.
Giro
Jumlah
2004
Des.
25402
237775
11698
274875
1236
2005
Maret
33368
252693
14995
301056
163
Juni
41145
224934
31860
297939
430
Sept.
49827
329023
34276
413126
709
Des.
126345
658274
40535
825154
1544
Maret
62398
605832
28589
696819
210
Juni
137223
868740
33471
1039434
515
Sept.
451402
1097165
18587
1567154
1071
Des.
225279
1908779
25481
2159539
2340
Maret
199769
2074614
44136
2318519
696
Juni
159337
1869947
30771
2060055
1533
Sept.
424314
1611869
71542
2107725
2110
Des.
420814
1635949
111768
2168531
3933
Maret
359318
1325846
116776
1801940
525
Juni
444925
1302475
130102
1877502
1697
2006
2007
2008
Sumber : Laporan Keuangan BSMI
xx
Strategi yang saat ini dilakukan dalam hal promosi salah satunya adalah dimana saat ini BSMI berupaya meningkatkan dana murah yang dijaring dari tabungan dan giro.12 Bank Syariah Mega Indonesia (BSMI) melakukan kerja sama pembukaan layanan syariah di lima kantor cabang Bank Mega. Kelima kantor cabang berada di wilayah DKI Jakarta. Pembukaan tersebut bertujuan untuk mendorong penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) retail dan murah. Dengan demikian, komposisi dana murah pada DPK BSMI dapat ditingkatkan. Rencananya, BSMI akan menamakan kantor channelling tersebut dengan sebutan galeri syariah. Mengenai DPK, BSMI tengah berupaya meningkatkan dana retail karena dana tersebut merupakan dana murah. Dana retail dimaksud adalah DPK yang dijaring dari produk tabungan dan giro. Rencana peningkatan dana murah tersebut bertujuan untuk menurunkan biaya dana (cost of fund). Hal tersebut agar biaya dana dapat dapat ditekan sehingga tidak memukul sisi rentabilitas atau kemampuan memperoleh laba BSMI. Penyediaan biaya promosi dapat dihubungkan dengan pendapatan penjualan perusahaan. Ada anggapan bahwa biaya promosi harus mempunyai hubungan yang erat dengan pergerakan penjualan perusahaan selama siklus bisnis itu berjalan.13 Dapat dikatakan pula bahwa dalam teorinya apabila biaya promosi besar atau dinaikan dari sebelumnya maka penjualan dalam hal ini adalah dana
12
Ibid.,
13
Kotler, Philip dan AB Susanto, Manajemen Pemasaran Di Indonesia, Jilid 2 (Jakarta: Salemba Empat, 2001), h.795.
xxi
pihak ketiga pun ikut mengalami kenaikan, tetapi dalam faktanya di Bank Mega Syariah dalam beberapa periode yang diteliti bahwasanya kenaikan dana pihak ketiga tidak diimbangi dengan besarnya biaya promosi yang dikeluarkan, artinya ketika Bank Mega Syariah menaikan biaya promosi, dana pihak ketiga tetap tidak mengalami kenaikan yang berarti. Guna menghadapi persaingan yang ketat dengan tetap memperoleh laba yang diinginkan, perbankan dituntut tidak
hanya sekedar
menguatkan
profesionalisme dan perluasan usaha, tetapi harus pula, mengadakan komunikasi dengan para pemakai jasa perbankan, antara lain melalui kegiatan promosi, sehingga dapat memelihara kesehatan usaha dan meningkatkan kepercayaan terhadap usaha perbankan. Bertitik tolak dari hal di atas, penulis menganggap penting permasalahan tersebut dikaji dan ditelaah secara mendalam dalam sebuah skripsi, dan pada skripsi ini cenderung diamati efektivitas pengaruh promosi serta hubungannya dengan penghimpunan dana pihak ketiga. Adapun skripsi ini diberi judul “EFEKTIVITAS PENGARUH BESARAN BIAYA PROMOSI DALAM PENGHIMPUNAN DANA PIHAK KETIGA DI PT. BANK SYARIAH MEGA INDONESIA”
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah Mengingat luasnya pembahasan yang akan diteliti dan juga agar tidak meluasnya pembahasan, maka penelitian ini akan dibatasi dan diarahkan pada xxii
analisis hubungan efektivitas pengaruh besaran biaya promosi pada PT.Bank Syari’ah Mega Indonesia terhadap dana pihak ketiga. Selanjutnya untuk mempermudah pembahasan, maka disini peneliti memberikan perumusan, antara lain : 1. Berapa jumlah biaya promosi yang dikeluarkan oleh PT.Bank Syariah Mega indonesia tiap tahun? 2. Apakah ada pengaruh besaran biaya promosi terhadap jumlah dana pihak ketiga?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Setelah memperhatikan judul dari pembahasan ini serta latar belakang masalah, maka penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan secara empiris beberapa permasalahan sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui berapa jumlah biaya promosi yang dikeluarkan oleh PT.Bank Syariah Mega Indonesia tiap periodenya 2. Untuk menganalisis apakah ada pengaruh yang signifikan antara besaran biaya promosi terhadap jumlah dana pihak ketiga Adapun manfaatnya yaitu : 1. Bagi penulis sendiri untuk mengetahui berapa jumlah dana promosi yang dikeluarkan oleh PT.Bank Syariah Mega indonesia tiap tahunnya serta mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan antara besaran biaya promosi terhadap jumlah dana pihak ketiga. xxiii
2. Bagi industri perbankan syariah, hasil penelitian ini dapat bermanfaat dan dijadikan bahan masukan apakah ada pengaruh yang signifikan antara besaran biaya promosi terhadap jumlah dana pihak ketiga. 3. Bagi Fakultas Syariah, dapat menambah khazanah pengetahuan tentang salah satu bagian ilmu Ekonomi Islam terutama tentang manajemen pemasaran bank syariah.
D. Kajian Pustaka Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh: 1. Pada tahun 2005 telah ditulis skripsi oleh Maimunah dengan judul “Pengaruh Biaya Promosi Terhadap Pegadaian Syari’ah Cab.Dewi Sartika”. Dalam skripsi ini, fokus pembahasan penulis adalah bagaimana pengaruh biaya yang dikeluarkan pegadaian syari’ah dan pegadaian konvensional untuk tujuan promosi terhadap peningkatan pendapatan usaha. 2. Nasrullah (STIE Muhammaiyah Jakarta, 2004), dengan judul “Pengaruh Pelaksanaan Promosi Terhadap Tabungan Mudharabah Pada PT.Bank Muamalat Indonesia” penelitian ini membahas tentang prosedur dan pelaksanaan tabungan mudharabah dan korelasi biaya promosi terhadap tabungan mudharabah saja, yang berdampak positif dengan r = 0,885. hal senada juga terdapat dalam skripsi Mujiharto (STIE Perbanas, 2001) dengan judul “Analisa Efektivitas Promosi terhadap Tabungan Mudharabah Pada xxiv
Bank Muamalat indonesia” namun agak sedikit berbeda, karena penulis mengkombinasikannya dengan metode regresi. Sementara dari segi teoritis kedua penelitian ini tidak jauh berbeda. Dengan demikian beranjak dari penelitian terdahulu tersebut, maka penulis mencoba mengembangkan dan menuangkan dalam sebuah penelitian yang tidak hanya terfokus pada analisis pengaruh (koefisien korelasi) tetapi pada prediksi (regresi) biaya promosi terhadap jumlah keseluruhan dana pihak ketiga, dilihat dari aspek dana giro wadi’ah, tabungan mudharabah dan deposito mudharabah. Adapun metode
yang
digunakan
untuk
metode
korelasi
dan
rgeresi
dengan
mengkombinasikan metode SPSS 15.0 dan perhitungan manual untuk uji t, Uji f dan R² agar mendapatkan hasil yang valid Dari perhitungan ini maka akan menjawab sebuah pertanyaan; seefektif apakah Bank Syari’ah Mega Indonesia membiayai anggaran promosinya demi mendongkrak angka penjualan produknya.
E. Kerangka Teori dan Kerangka Konsep Kerangka teori dalam penelitian ini membahas tentang pengertianpengertian promosi dan bauran promosi, bentuk-bentuk / pola promosi, faktorfaktor yang mempengaruhi strategi promosi, promosi yang efektif pengertian sumber dana pihak ketiga dan peranan biaya promosi dalam penghimpunan dana pihak ketiga.
xxv
Adapun kerangka konsep dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan jumlah dana nasabah dan mengembangkan industri perbankan syariah perlu suatu sinergi yakni dalam hal sosialisasi dan promosi yang efektif dengan hubungannya terhadap biaya yang telah dialokasikan. F. Metode Penelitian dan Teknik Penulisan 1. Metode penelitian a. Jenis penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data ini adalah jenis penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui variabel-variabel penelitian dalam angka, dan melakukan analisis data dengan prosedur statistika atau permodalan matematis14. b. Pendekatan Penelitian Pendekatan ini menggunakan pendekatan empiris dengan memakai statistik inferensial parametrik, artinya setelah data dikumpulkan, maka dilakukan berbagai metode statistik untuk menganalisis data dan kemudian menginterpretasikan hasil analisis tersebut.15 c. Teknik Pengumpulan Data
14
Sujoko Eferin, dkk, Merode Penelitian Untuk Akuntansi, Sebuah Pendekatan Praktis (Malang: Bayu Media Publishing, Juni, 2004), cet-1, h.34. 15
Singgih Santoso, Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik (Jakarta: PT.Elex Media Koputindo, 2000), h.4.
xxvi
Dalam teknik pengumpulan data, penelitian memperoleh dari data sekunder. Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumentasi yang ada hubungannya dengan materi penelitian. 16 dalam hal ini data sekunder diperoleh dari laporan tahunan yang dikeluarkan oleh Bank Mega Syariah sebagai sumber utama. Dan juga diperoleh dari berbagai dokumen, literatur, dan referensi lain dari membaca buku-buku, majalah, karya ilmiah, makalah, dan lain-lain yang mengandung informasi berkaitan dengan masalah yang dibahas, yang terhimpun dari berbagai tempat mulai dari perpustakaan hingga situs internet. d. Objek Objek penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mega Indonesia (Kantor Pusat Jl.Kapten tendean No.12-14 Mampang Prapatan-Jakarta). Alasan peneliti mengambil objek ini, Bank Mega Syariah adalah salah satu Bank Umum Syariah termuda, bank hasil konversi pada 25 Agustus 2004 PT. Bank Umum Tugu resmi beroperasi syariah dengan nama PT. Bank Syariah Mega Indonesia, walaupun masih sangat muda tetapi Bank Mega Syariah sudah dapat menyumbangkan tambahan aset sebesar Rp. 1 triliun
pada 2007
menjadi 71.58 persen pangsa pasar bersama kedua bank umum syariah lainnya.17
16
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, (Bandung: CV.Alfabeta, 2007), cet-1, h.129.
17
Adiwarman Karim, “Mission (Im)Possible Perbankan Syariah” artikel diakses pada 11 Februari 2008 dari www.republikaonline.co.id
xxvii
2. Metode Analisa dan Interpretasi Data Analisis kualitatif deskriptif, yaitu untuk memberikan pemecahan masalah
dengan
mengumpulkan
data
lapangan,
menyusun
atau
mengklasifikasikan, menganalisis data, dan menjelaskan gambaran mengenai hubungan efektifitas pengaruh besaran biaya promosi terhadap jumlah dana pihak ketiga. Analisa kuantitatif statistik, yaitu metode analisis regresi dan korelasi pengaruh besaran biaya promosi terhadap jumlah dana pihak ketiga di Bank Syariah Mega Indonesia. Alasan
menggunakan
regresi
linear
sederhana
adalah
untuk
mendapatkan tingkat akurasi, dan kita akan mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen (besaran biaya promosi) terhadap variabel dependen (jumlah dana pihak ketiga). Metode regresi linear sederhana adalah suatu metode analisis yang di pergunakan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel x terhadap variabel y. Jika data terdiri dari 2 variabel atau lebih, maka disusunlah suatu cara bagaimana variabel ini berhubungan. Hubungan antar dua variabel ini dinyatakan dalam bentuk persamaan matematis yaitu: Y = a + bX ...........................................(3.2) Dimana: X = variabel independen yaitu besaran biaya promosi xxviii
Y = variabel dependen yaitu jumlah DPK a = konstanta b = koefisien regresi Sedangkan masing-masing koefisien persamaan regresi dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut:18 (ΣYi )(ΣXi 2 ) − (ΣXi )(ΣXiYi ) .....................(3.3) nΣXi 2 − (ΣXi ) 2 nΣXiYi − (ΣXi)(ΣYi) b= .................................(3.4) nΣXi 2 − (ΣXi ) 2 a=
Dimana: Xi = besaran biaya promosi Yi = jumlah DPK n = jumlah sampel Setelah dilakukan pengolahan regresi menggunakan ordinary least square, perlu dilihat apakah model tersebut baik ataukah jelek, atau dalam bahasa statistik perlu dilihat goodness of fit dari model tersebut. Untuk melihat goodness of fit dari model dengan melihat pada hasil t statistik, F statistik, koefisien determinasi (R2). a) Uji t Pengujian t statistik adalah suatu prosedur dengan sampel yang digunakan untuk verifikasi kebenaran atau kesalahan dari hipotesis nol. Ide kunci di belakang uji signifikansi adalah suatu uji statistik dan distribusi 18
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis (Bandung: CV.Alfabeta, 1999), h. 206.
xxix
sampel dari suatu statistik hipotesis nol. Keputusan menerima atau menolak H0 dibuat pada basis nilai uji statistik yang diperoleh dari data yang sudah ada. Di bawah asumsi normalitas variabel mengikuti distribusi statistik t dengan derajat bebas N – k. Suatu statistik dikatakan signifikan secara statistik jika nilai uji statistik berada pada daerah kritis. Begitu pula sebaliknya apabila uji statistik dikatakan tidak signifikan. Dalam pengolahan uji statistik t bertujuan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel independen (besaran biaya promosi) terhadap variabel dependen (jumlah DPK) secara individu. t = [βs – β] / se(βs) b) Uji F Pengujian hipotesis nol dengan statistik F sangat perlu untuk menguji apakah
βk = 0. Perhitungan statistik F dari ANOVA dilakukan dengan
membandingkan dengan nilai kritis F yang diperoleh dari tabel distribusi F pada tingkat signifikansi tertentu. Apabila hipotesis nol ditolak berarti variabel independen (besaran biaya promosi) mempengaruhi variabel dependen (jumlah DPK). Dalam pengolahan empiris hal ini bertujuan untuk melihat pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. c) Uji Koefisien Determinasi Koefisien determinasi atau R2 merupakan ukuran goodness of fit yang menjelaskan apakah regresi linear sesuai dengan data observasi. Koefisien xxx
determinasi adalah suatu ukuran yang menjelaskan besar variasi regressan akibat perubahan variabel regressor. Koefisien determinasi mengukur proporsi atau persentase dari total variasi regressan yang dijelaskan oleh model regresi. Jika R2 = 1 artinya hubungan regressan dengan regressor sempurna, sebaliknya R2 = 0 artinya tidak ada hubungan regressan dengan regressor. Dalam pengolahan empiris hal ini dilakukan untuk melihat seberapa besar model tersebut diterangkan oleh variabel yang ada. Juga menggunakan metode korelasi product moment pearson yaitu suatu metode analisis yang dipergunakan untuk mengukur hubungan antar variabel. Adapun rumus korelasi pearson product moment adalah:19 rxy =
n(ΣXY ) − (ΣX )(ΣY )
{nΣX
2
}{
− ( Σ X ) 2 nΣ Y 2 − ( Σ Y ) 2
}
..................................(3.5)
Dimana: rxy = adalah korelasi antara besaran biaya promosi dengan jumlah DPK X
= adalah besaran biaya promosi yang diberikan
Y = adalah jumlah DPK yang didapat Tanda positif (+) dan negatif (-) menunjukkan arah hubungan antar variabel yang diberikan. Apabila koefisien korelasi bertanda positif (+) menunjukkan bahwa arah hubungan adalah searah, dimana apabila variabel X meningkat maka variabel Y akan semakin meningkat pula. Begitu pula apabila koefisien korelasi bertanda negatif (-) menunjukkan bahwa arah hubungan adalah berlawanan, dimana apabila variabel X semakin meningkat maka variabel Y akan menurun. 19
Ibid, h.182
xxxi
Sementara koefisien korelasi menunjukkan nilai besaran antara -1 < 0 < 1, dimana apabila koefisien korelasi semakin mendekati nilai 0 maka hubungan antar variabel akan semakin lemah. Begitu pula sebaliknya apabila nilai besaran koefisien korelasi semakin mendekati ± 1, hal tersebut menunjukkan bahwa hubungan antar variabel akan semakin menguat. a) Uji t Setelah mengetahui besarnya koefisien korelasi, maka harus menguji hipotesis nol, karena sampel sebanyak 15, termasuk sampel besar (N>10), maka signifikasi yang dihasilkan di bawah hipotesis nol dapat diuji dengan pengujian dua arah (tingkat signifikansi = 5%) dengan menggunakan t-test20:
t=
r n−2 1− r2 Untuk
..........................(3.6) menentukan
apakah
Ho
ditolak
atau
diterima,
akan
diperbandingkan antara t hitung dengan t tabel. Apabila t hitung > t tabel maka Ho ditolak. Begitu pula apabila t hitung < t tabel maka H0 diterima. b) Uji Koefisien Determinasi Sementara itu untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel X terhadap variabel Y maka dipergunakan koefisien determinasi dengan rumus:21 R2 = r2 x 100%
20
Ibid, h.184
21
Ibid, h.185
xxxii
Dimana : R2 = koefisien determinasi r = koefisien korelasi Untuk keperluan interpretasi hasil perhitungan dari koefisien korelasi adalah: < 0,20
: hubungan sangat rendah
0,20 – 0,40
: hubungan yang rendah atau tidak erat
0,40 – 0,70
: hubungan yang sedang atau cukup erat
0,70 – 0,90
: hubungan yang erat atau kuat
> 0,90
: hubungan yang sangat erat atau kuat sekali
c) Hipotesis Selanjutnya hipotesis yang dikemukakan dapat dijabarkan dalam hipotesis statistik sebagai berikut: Ho =
tidak terdapat hubungan positif dan kuat antara variabel besaran biaya promosi dengan jumlah DPK
H1 =
terdapat hubungan positif dan kuat antara variabel besaran biaya promosi dengan DPK
3. Teknik Penulisan Skripsi Adapun teknik penulisan skripsi ini,berpedoman pada “Buku Pedoman Penulisan Skripsi”, Penerbit UIN Jakarta Press, cetakan tahun 2007. Dengan pengecualian, terjemahan Al-qur’an atau hadist diketik satu spasi meskipun diketik kurang dari enam baris. Khusus untuk terjemahan al-qur’an merujuk pada terjemahan terbitan Departemen Agama RI dan tanpa catatan kaki. xxxiii
G. Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan skipsi yang merupakan laporan hasil penelitian, terdiri atas: BAB I
PENDAHULUAN, bab ini sebagai pengantar latar belakang masalah untuk menuju pendiskipsian isi skripsi kemudian pembatasan dan perumusan, tujuan dan manfaat penelitian, kajian pustaka, kerangka teori dan kerangka konsep, metode penelitian dan teknis penulisan, sistematika penulisan dan daftar pustaka sementara.
BAB II LANDASAN TEORI, dalam bab ini penulis menguraikan tentang pengertian pemasaran dan bauran pemasaran, pengertian promosi dan bauran promosi, promosi yang efektif, promosi yang islami, pengertian sumber dana pihak ketiga dan peranan biaya promosi dalam penghimpunan dana pihak ketiga. BAB III TINJAUAN UMUM PT.BANK SYARIAH MEGA INDONESIA, dalam bab ini penulis menguraikan tentang sejarah dan perkembangan perusahaan, visi misi dan nilai-nilai, struktur organisasi, dan produkproduk yang dihasilkan. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN, dalam bab ini penulis menulis tentang bahasan pokok dari skripsi yaitu, pelaksanaan promosi pada PT.Bank Syari’ah Mega Indonesia, Penerapan Promosi Dalam Perspektif Islam Pada PT. Bank Syariah Mega Indonesia, Analisis deskriptif, Analisa Kuantitatif statistik dan Interpretasi data.
xxxiv
BAB V PENUTUP, Dalam bab terakhir ini penulis membuat kesimpulan terdahulu dan selanjutnya memberikan implikasi berupa saran-saran yang sekiranya berguna dan bermanfaat bagi PT.Bank Syari’ah Mega Indonesia.
xxxv
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian Pemasaran dan Bauran Pemasaran 1.
Pengertian Pemasaran Untuk meninjau lebih lanjut tentang promosi, dengan melihat dari arti pemasaran sebagai induk kegiatan promosi oleh karena itu, akan lebih baik apabila mengetahui terlebih dahulu mengenai berbagai hal yang menyangkut pemasaran. Dalam mengemukakan definisi pemasaran, beberapa hal pemasaran mempunyai pendapat yang agak beda, meskipun pada dasarnya sama. Perbedaan ini disebabkan dalam meninjau pemasaran dari segi-segi yang berbeda. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai pengertian pemasaran akan dikemukakan arti pemasaran, antara lain sebagai berikut : Philip Kotler mendefinisikan pengertian pemasaran adalah:22 “Suatu proses sosial dan manajerial dengan mana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan serta mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain.” Dari pengertian tersebut dapat diuraikan bahwa pemasaran merupakan usaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan para nasabahnya terhadap produk dan jasa. Untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen,
22
Kasmir, Pemasaran Bank (Jakarta: Kencana, 2005), Cet. Kedua, h. 7-8.
xxxvi
maka setiap perusahaan perlu melakukan riset pemasaran inilah dapat diketahui keinginan dan kebutuhan konsumen yang sebenarnya. Definisi pemasaran telah berkembang pesat sekali dari dulu sampai sekarang yang dirumuskan oleh Hermawan Kartarajasa sebagai berikut :23 1) Pemasaran adalah menghubungkan penjual dengan pembeli potensial. 2) Pemasaran adalah menjual barang, dan barang tersebut tidak kembali ke orang yang menjualnya. 3) Pemasaran adalah memberikan sebuah standar kehidupan. 4) Definisi dari Marketing Association of Australia and New Zealand (MAANZ) pemasaran adalah aktivitas yang memfasilitasi dan memperlancar suatu hubungan pertukaran yang saling memuaskan melalui penciptaan, pendistribusian, promosi dan penentuan harga dari barang, jasa, dan ide. 5) Pemasaran adalah sebuah disiplin bisnis strategis yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran dan perubahan values dari satu inisiator kepada stakeholdernya. Penafsiran yang sempit tentang pemasaran ini terlihat pula dari definisi American Marketing Association 1960,24 yang menyatakan pemasaran adalah hasil prestasi kerja kegiatan usaha yang berkaitan dengan mengalirnya barang dan jasa dari produsen sampai ke konsumen. Di samping penafsiran ini terdapat pula pandangan yang lebih luas, yang menyatakan pemasaran merupakan proses kegiatan yang mulai jauh sebelum barang/bahan-bahan masuk dalam proses produksi.
23
Hermawan Kartarajasa, Mark Plus on Strategy (Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama,
2002). 24
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran Dasar, Konsep dan Strategi, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2004), Cet. 7 – Ed. 7, h.3.
xxxvii
2. Bauran Pemasaran Menurut Sofjan Assauri, 25 Bauran Pemasaran (Marketing mix) merupakan: “Kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel yang dapat dikembalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi reaksi para pembeli atau konsumen.” Jadi, marketing mix terdiri dari himpunan variabel yang dapat dikendalikan dan digunakan oleh perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen dalam pasar sasarannya. Variabel atau kegiatan tersebut perlu dikombinasikan dalam melakukan tugas/kegiatan pemasarannya. Dengan demikian, perusahaan tidak sekedar memiliki kombinasi kegiatan yang terbaik saja, akan tetapi dapat mengkoordinasikan berbagai marketing mix tersebut untuk melaksanakan program pemasaran secara efektif. Keempat unsur atau variabel Strategi Acuan/Bauran Pemasaran tersebut adalah: a) Strategi Produk Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk mendapat perhatian, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi, yang meliputi barang secara fisik, jasa, kepribadian, tempat, organisasi dan gagasan atau buah fikiran. Tujuan utama strategi produk adalah untuk dapat mencapai sasaran pasar yang dituju dengan meningkatkan kemampuan bersaing atau 25
Ibid, h.198
xxxviii
mengatasi persaingan. Oleh karena itu, strategi produk sebenarnya merupakan strategi pemasaran, sehingga gagasan atau ide untuk melaksanakannya harus datang dari bagian atau bidang pemasaran. b) Strategi Harga Value adalah nilai suatu produk untuk ditukarkan dengan produk lain. Nilai ini dapat dilihat dalam situasi barter yaitu pertukaran barang dengan barang. Sekarang ini ekonomi kita tidak melakukan barter lagi, akan tetapi sudah menggunakan uang sebagai ukuran yang disebut harga. Jadi, harga (price) adalah nilai suatu barang dinyatakan dengan uang.26 Tujuan strategi penetapan harga :27 1) Memperoleh laba yang maksimum 2) Mendapatkan share pasar tertentu 3) Memerah pasar (market skimming) 4) Mencapi tingkat hasil penerimaan penjualan maksimum pada waktu itu 5) Mencapai keuntungan yang ditargetkan 6) Mempromosikan produk
26
Ibid, h.169.
27
Assauri, Manajemen Pemasaran Dasar, Konsep dan Strategi, h.223-227.
xxxix
c) Strategi Penyaluran (Distribusi) Dalam usaha untuk mencapai tujuan dan sasaran perusahaan di bidang pemasaran, setiap perusahaan melakukan kegiatan penyaluran. Penyaluran merupakan kegiatan penyampain produk sampai ke tangan si pemakai atau konsumen pada waktu yang tepat. Oleh karena itu, kebijakan penyaluran merupakan salah satu kebijakan pemasaran terpadu yeng menyangkup penentuan saluran pemasaran (marketing channels) dan distribusi fisik (physical distribution). Kedua faktor ini mempunyai hubungan yang sangat erat dalam keberhasilan penyaluran dan sekaligus keberhasilan pemasaran produk perusahaan. Efektivitas penggunaan saluran distribusi diperlukan untuk menjamin tersedianya produk disetiap mata rantai saluran tersebut.28 Faktor yang mempengaruhi pilihan saluran : 29 1) Pertimbangan pasar 2) Pertimbangan Barang 3) Pertimbangan Perusahaan 4) Pertimbangan Perantara
28
Ibid, h.234-235.
29
Basu Swastha, Azas-Azas Marketing, (Yogyakarta : Liberty Yogyakarta, 2002), Cet. 5 – Ed.
3, h.210.
xl
d) Strategi Promosi Kegiatan promosi yang dilakukan sejalan dengan rencana pemasaran secara keseluruhan, serta direncanakan akan diarahkan dan dikendalikan dengan
baik,
diharapkan
dapat
berperan
secara
berarti
dalam
meningkatkan penjualan dan share pasar. Selain itu kegiatan promosi ini juga diharapkan akan dapat mempertahankan ketenaran merek (brand) selama ini bahkan ditingkatkan, bila menggunakan program promosi yang tepat. Dalam rangka menunjang keberhasilan kegiatan pemasaran yang dilakukan dan efektifnya rencana pemasaran yang disusun, maka perusahaan haruslah menetapkan dan menjalankan strategi promosi yang tepat.30 B. Pengertian Promosi dan Bauran Promosi 1. Pengertian Promosi Promosi (promotion) adalah kegiatan mengkomunikasikan informasi dari penjual kepada pembeli atau pihak lain dalam saluran untuk mempengaruhi sikap dan perilaku. Tugas manajer pemasaran dalam promosi adalah memberitahu pelanggan target tentang ketersediaan produk yang tepat pada tempat yang tepat dan harga yang tepat pula. Promosi merupakan usaha dalam bidang informasi dan komunikasi guna untuk menarik minat nasabah untuk membeli produknya. Apa yang dikomunikasikan manajer pemasaran
30
Assauri, Manajemen Pemasaran Dasar, Konsep dan strategi, h.264-265.
xli
ditentukan oleh kebutuhan dan sikap pelanggan target. Bagaimana pesan itu disampaikan tergantung pada gabungan berbagai metode promosi yang dipilih manajer pemasaran.31 Martin L. Bell (1979) mengartikan promosi sebagai: “segala tindakan kegiatan market yang ditujukan untuk mendorong permintaan”.32 Adapun pengertian promosi menurut Drs. Basu Swastha sebagai berikut: “Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran”. 33 Definisi lain dikemukakan oleh Irwan Dani yang mengatakan promosi sebagai: “usaha yang dilakukan agar calon pembeli memberi perhatian kepada usaha, barang atau jasa yang ditawarkan untuk kemudian mendorong untuk membeli”.34 Sedangkan pengertian promosi menurut Kotler adalah: “semua kegiatan yang dialokasikan perusahaan untuk mengkomunikasikan
dan
memperomosikan
produknya
kepada
pasar
sasaran”. 35
31
E. Jeremo. Mc. Charty dan William D Perrearlt. JR, Dasar-dasar Pemasaran (Jakarta: Penerbit Erlangga, 1996), cet. Ke-2, h. 294. 32
Panglaykim, T. Pawitra, Martani Huseini dan P. Murlita Witarsa, Marketing (Jakarta: Penerbit Karunika, UT, 1987), h. 616. 33
Swastha, Azas-Azas Marketing, h. 237.
34
Irwan Dani, Bagaimana Memperbaiki Pemasaran Usaha Anda, (Jakarta: Friedrich Ebert Stiftung, 1999), h. 66. 35
Kotler, Philip dan AB Susanto, Manajemen Pemasaran Di Indonesia, Jilid 2 (Jakarta: Salemba Empat, 2001), h. 83.
xlii
Seorang
manajer
pemasaran
dalam
mempromosikan
produk-
produknya harus sesuai dengan kondisi riil dari produk-produk tersebut dengan benar. Sebagaimana yang termaktub dalam Al-Qur’anul Karim.
!" '(()* # $%& “Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.” (QS.At-Taubah: 119) Dalam mempromosikan produk barang atau jasa tidak boleh berbohong mengenai produk yang ditawarkan. Jadi pada dasarnya promosi adalah merupakan usaha komunikasi yang bersifat persuatif atau merupakan amanat yang disusun secara dasar dan memilih saluran yang akan digunakan agar mempunyai dampak tertentu dalam usaha untuk mencapai tujuan. Tujuan utama dari kegiatan promosi sebagai bagian dari komunikasi pemasaran adalah sebagai berikut : 1) Memberitahukan Para pelanggan potensial harus mengetahui suatu produk apabila mereka diharapkan akan membelinya. Sebuah perusahaan yang benar-benar memiliki produk baru mungkin tidak harus melakukan apapun kecuali memberitahukan kepada konsumen tentang produk tersebut memenuhi kebutuhan konsumen secara lebih baik dibandingkan produk yang lain.
xliii
2) Membujuk Apabila pesaing menawarkan produk yang serupa maka perusahaan tidak hanya
memberitahukan
membelinya.
Tujuan
tetapi
juga
membujuk
membujuk berarti
konsumen
perusahaan
untuk
berusaha
mengembangkan sikap yang menguntungkan sehingga pelanggan akan membeli dan terus membelinya. Promosi dengan tujuan membujuk seringkali berfokus pada alasan mengapa sebuah merek lebih baik dari pada merek lain. 3) Mengingatkan Apabila pelanggan telah memiliki sifat positif terhadap produk tersebut. Maka tujuan selanjutnya mengingatkan. Tujuan tersebut sangat penting, walaupun pelanggan telah tertarik dan pernah membeli produk tersebut, mereka masih merupakan target bagi pesaing. Upaya perusahaan mengingatkan dengan cara mempertahankan kepuasan konsumen dan meyakinkan bahwa mereka telah melakukan pilihan yang tepat dengan memakai produk tersebut.36 2. Bauran Promosi Kegiatan utama dalam memperkenalkan produknya dapat terlihat di dalam bauran promosi (promotion mix).
36
E. Jeremo, Dasar-dasar Pemasaran, h. 296-297.
xliv
J. Stanton, Promotion mix didefinisikan sebagai:37 “Kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan, personal selling, dan alat promosi yang lain, yang kesemuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan.” Dalam praktiknya menurut Kasmir,SE.MM., paling tidak ada empat macam sarana promosi yang dapat digunakan oleh setiap bank dalam mempromosikan baik produk maupun jasanya. Dan secara garis besar keempat macam sarana promosi yang dapat digunakan oleh perbankan adalah sebagai berikut : a) Periklanan (Advertising) Iklan adalah sarana promosi yang digunakan oleh bank guna menginformasikan, segala sesuatu produk yang dihasilkan oleh bank. Informasi yang diberikan adalah manfaat produk, harga produk serta keuntungan-keuntungan produk dibandingkan pesaing. Tujuan promosi lewat iklan adalah berusaha untuk menarik, dan memengaruhi calon nasabahnnya. 38 Media Advertising :39 Sebagai media dari advertising ialah surat kabar, majalah, surat (direct mail), TV, Radio, bioskop, papan reklame, car cards, lampu-lampu, katalog buku, telpon, dan sebagainya. 37
Swastha, Azas-Azas Marketing h. 238.
38
Kasmir, Pemasaran Bank, h.177.
39
Buchari, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, h.182.
xlv
Pemilihan media advertising yang akan digunakan, akan tergantung kepada: 1) Daerah yang akan dituju 2) Konsumen yang diharapkan 3) Appeal (daya tarik) yang digunakan oleh media-media tersebut 4) Fasilitas yang diberikan oleh media-media tersebut dalam hal biaya. Agar iklan yang dijalankan efektif maka perlu dilakukan program pemasaran yang tepat. Dalam praktiknya program periklanan yang harus dilalui adalah sebagai berikut: 1) Identifikasi pasar sasaran dan motif pembeli. 2) Tentukan misi yang menyangkut sasaran penjualan dan tujuan periklanan. 3) Anggaran iklan yang ditetapkan. 4) Merancang pesan yang akan disampaikan. 5) Memilih media yang akan di gunakan. 6) Mengukur dampak dari iklan. Keunggulan promosi melalui iklan, antara lain: 1) Presentasi Publik, artinya iklan menawarkan pesan yang sama kepada banyak orang. 2) Pervasivenes, yaitu memungkinkan perusahaan untuk mengulang pesan berualng kali.
xlvi
3) Amplied expressiveness, yaitu berpeluang untuk mendramatisir produk melalui pemanfaatan suara, warna, atau bentuk produk. 4) Impersonality, maksudnya konsumen atau nasabah tidak wajib untuk memperhatikan dan merespon iklan sekarang. 40 b) Promosi Penjualan (Sales Promotion) Di samping promosi lewat iklan, promosi lainnya dapat dilakukan melalui promosi penjualan atau sales promotion. Tujuan promosi penjualan adalah untuk meningkatkan penjualan atau untuk meningkatkan jumlah nasabah . Promosi penjualan dilakukan untuk menarik nasabah untuk segera membeli setiap produk atau jasa yang ditawarkan. Tentu saja agar nasabah tertarik untuk membeli, maka perlu dibuatkan promosi penjualan, yang semenarik mungkin. Promosi penjualan dapat dilakukan melalui pemberian diskon, kontes, kupon atau sample produk. Dengan menggunakan alat tersebut akan memberikan 3 manfaat bagi promosi penjualan, yaitu : 1) Komunikasi, yaitu memberikan informasi yang dapat menarik perhatian nasabah untuk membeli . 2) Intensif, yaitu memberikan dorongan dan semangat kepada nasabah untuk segera membeli produk yang ditawarkan . 3) Invitasi mengharapkan nasabah segera merealisasi pembelian . Bagi bank promosi penjualan dapat dilakukan melalui : 40
Kasmir, , Pemasaran Bank, h.179.
xlvii
1) Pemberian bunga khusus (special rate) untuk jumlah dana yang relatif besar walaupun hal ini akan mengakibatkan persaingan tidak sehat (misalnya,untuk simpanan yang jumlahnya besar); 2) Pemberian intensif kepada setiap nasabah yang memiliki simpanan dengan saldo tertentu ; 3) Pemberian cinderamata, hadiah serta kenang-kenangan lainnya kepada nasabah yang loyal ; 4) dan promosi dan penjualan lainnya . c) Publisitas (Publicity) Promosi yang ke tiga adalah publisitas. Publisitas merupakan kegiatan promosi untuk memancing nasabah melalui kegiatan seperti pameran, bakti sosial serta kegiatan lainnya. Kegiatan publisitas dapat meningkatkan pamor bank dimata para nasabahnya. Oleh karena itu, publisitas perlu diperbanyak lagi. Tujuannya adalah agar nasabah mengenal bank lebih dekat. Dengan ikut kegiatan tersebut, nasabah akan selalu mengingat bank tersebut dan diharapkan akan menarik nasabah kegiatan publisitas dapat dilakukan melalui: 1. Ikut pameran 2. Ikut kegiatan amal 3. Ikut bakti sosial 4. Sponsorship kegiatan xlviii
d) Penjualan Pribadi (Personel Selling) Dalam dunia perbankan penjualan pribadi secara umum dilakukan oleh seluruh pegawai bank, mulai cleaning service, satpam sampai pejabat bank. Personal selling juga dilakukan melalui merekrut tenaga-tenaga salesman dan salesgirl untuk melakukan penjualan door to door . Penjualan secara personal selling akan memberikan beberapa keuntungan Bank, yaitu antara lain : 1. Bank dapat langsung bertatap muka dengan nasabah atau calon nasabah, sehingga dapat langsung menjelaskan tentang produk bank kepada nasabah secara rinci. 2. Dapat
memperoleh informasi langsung
dari nasabah tentang
kelemahan produk kita langsung dari nasabah, terutama dari keluhan nasabah sampaikan termasuk informasi dari nasabah tentang bank lain. 3. Petugas bank dapat langsung mempengaruhi nasabah dengan berbagai argumen yang kita miliki. 4. Memungkinkan hubungan terjalin akrab antara bank dengan nasabah. 5. Petugas bank yang memberikan pelayanan merupakan citra bank yang diberikan kepada nasabah apabila pelayanan yang diberikan baik dan memuaskan. 6. Membuat situasi seolah-olah mengharuskan nasabah mendengarkan, Memperhatikan, dan menanggapi bank .41
41
Kasmir, Pemasaran Bank, h.178-183.
xlix
C. Promosi yang Efektif Untuk mengembangkan komunikasi yang efektif maka diperlukan suatu program dengan sekitar delapan langkah (Kotler, 1995), yaitu :42 1. Mengidentifikasi Target Audience Dalam tahap ini kita menentukan siapa target audience kita, target audience bisa merupakan individu, kelompok masyarakat khusus atau umum. Bila perusahaan telah melakukan segmentasi dan terfeting, maka segmen itulah yang menjadi target audience. 2. Menentukan Tujuan Komunikasi Setelah mngetahui target audience dan ciri-cirinya, maka kemudian dapat menentukan tanggapan apa yang dikehendaki. Perusahaan harus menentukan tujuan komunikasinya, apakah untuk menciptakan kesadaran, pengetahuan, kesukaan, pilihan, keyakinan, atau pembelian. 3. Merancang Pesan Kemudian perusahaan harus menyusun pesan efektif. Idealnya suatu pesan harus mampu memberikan perhatian (attention)., menarik (interest), membangkitkan keinginan (desire), dan menghasilkan tindakan (action), yang kesemuanya dikenal sebagai metode AIDA. Pesan yang efektif harus dapat meyelesaikan empat masalah,, Yaitu: “HOW”,“WHAT”, “WHEN”, dan “WHO”.
42
Lupiyoadi, Rambat, Manajemen Pemasaran Jasa : Teori dan Praktik, (Jakarta: PT. Salemba Emban Patria, 2001), h.111-112.
l
4. Menyeleksi Saluran Komunikasi Perusahaan harus menyeleksi saluran-saluran komunikasi yang efisien untuk membawakan pesan. Saluran komunikasi itu bisa berupa komunikasi personal ataupun nonpersonal. 5. Menetapkan Jumlah Anggaran Promosi Menetapkan jumlah anggaran sangatlah penting karena untuk menentukan menggunakan media apa., juga tergantung pada anggaran yang tersedia. Ataukah perusahaan berorientasi pada pencapaian sasaran promosi yang akan dicapai sehingga sebesar itulah anggaran yang akan berusaha disediakan. 6. Menentukan Bauran Promosi Langkah berikutnya setelah menetapkan anggaran promosi adalah menentukan alat promosi apa yang akan digunakan, apakah melalui : advertising, personal selling, sales promotion atau public relation, dan lainlain (atau bauran dari berbagai perangkat tersebut) 7. Mengukur Hasil-hasil Promosi Setelah melaksanakan rencana promosi, perusahaan harus mengukur dampaknya pada target audience, apakah mereka mengenal atau mengingat pesan-pesan yang diberikan. Berapa kali melihat pesan tersebut, apa saja yang masih diingat bagaimana sikap mereka terhadap produk/jasa tersebut, dan lain-lain.
li
8. Mengelola dan Mengkoordinasi Proses Komunikasi Karena jangkauan komunikasi yang luas dari alat dan pesan komunikasi yang tersedia untuk mencapai target audience, maka alat dan pesan komunikasi perlu dikoordinasikan. Karena jika tidak, pesan-pesan itu akan menjadi lesu pada saat produksi tersedia, pesan kurang konsisten atau tidak efektif lagi. Untuk itu, perusahaan-perusahaan mengarah pada penerapan konsep komunikasi pemasaraan yang terkoordinasi.
E. Promosi yang Islami Ada empat hal yang menjadi key success factors (KSF) dalam mengelola suatu bisnis, agar mendapat celupan nilai-nilai moral yang tinggi. Yang keempat faktor ini adalah empat sifat Nabi dalam mengelola bisnis pada masa-nya. 43 1. Shiddiq Shiddiq adalah sifat Nabi Muhammad SAW, artinya benar dan jujur. Jika seoarang pemasar, sifat shiddiq (benar dan jujur) haruslah menjiwai seluruh perilakunya dalam melakukan pemasaran, dalam berhubungan dengan pelanggan, dalam bertransaksi dengan nasabah, dan dalam membuat perjanjian dengan mitra bisnisnya. Ia senantiasa mengedepankan kebenaran informasi yang diberikan dan jujur dalam menjelaskan keunggulan produk-produk yang dimiliki. Sekiranya dalam produk yang dipasarkan terdapat kelemahan atau cacat, maka ia menyampaikan secara jujur kelemahan atau cacat dalam produknya kepada calon 43
Hermawan Kertajaya dan Muhammad Syakir Sula, Syari’ah Marketing (Bandung: PT.Mizan Pustaka, 2006), Cet.3, h.120-135.
lii
pembeli. Inilah bisnis syariah yang diwarnai oleh sifat shiddiq-nya Nabi Muhammmad Saw.
# $%& !"
'(()*
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.” (Q.S.At-Taubah ayat 119) 2. Amanah Amanah artinya dapat dipercaya, bertanggung jawab, dan kridibel. Amanah bisa juga bermakna keinginan untuk memenuhi sesuatu sesuai dengan ketentuan. Di antara nilai-nilai yang terkait dengan kejujuran dan melengkapinya adalah amanah. Ia juga merupakan salah satu moral keimanan. Seorang pebisnis haruslah memiliki sifat amanah, karena Allah menyebutkan sifat orang mukmin yang beruntung adalah yang dapat memelihara amanat yang diberikan kepadanya. Allah Swt berfirman :
,-012 34 56 ,-./
+ '* 89: ,-/71 Artinya : “Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya.” (Q.S.A-Mu’minun ayat 8) 3. Fathanah Fathanah dapat diartikan sebagai intelektual, kecerdikan atau kebijaksanaan. Pemimpin perusahaan yang fathanah artinya pemimpin yang memahami, mengerti, dan menghayati secara mendalam segala hal yang menjadi tugas dan kewajibannya.
liii
CE. 8B >?@A& <⌧ M!.@1EN L K *8@H0I0J FG0 VG TU ☯7PRS& '(XX* 8.WX. Artinya : “Dan tidak ada seorangpun akan beriman kecuali dengan izin Allah; dan Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya.” (Q.S.Yunus ayat 100) Dalam bisnis, implikasi ekonomi sifat fathanah adalah bahwa segala aktivitas dalam manajemen suatu perusahaan harus dengan kecerdasan, dengan mengoptimalkan semua potensi akal yang ada untuk mencapai tujuan. 4. Tabligh Sifat tabligh artinya komunikatif dan argumentatif. Orang yang memiliki sifat tabligh, akan menyampaikannya dengan benar (berbobot) dan sengan tutur kata yang tepat (bi al-hikmah). Jika merupakan seorang pemimpin dalam dunia bisnis, ia haruslah menjadi seorang yang mampu mengkomunikasikan visi dan misinya dengan benar kepada karyawan dan stakeholdernya. Jika seorang pemasar, ia harus mampu menyampaikan keunggulankeunggulan produknya dengan jujur dan tidak harus berbohong dan menipu pelanggan. Dia harus menjadi seorang komunikator yang baik yang bisa berbicara benar dan bi al-hikmah (bijaksana dan tepat sasaran) kepada mitra bisnisnya. Kalimat-kalimat yang keluar dariucapannya “terasa berat” dan berbobot. AlQur’an menyebutnya dengn istilah qaulan sadidan (pembicaaan yang benar dan berbobot).
liv
Allah berfirman :
+ 'ZX* 4!Y G,E &. ,J\UW !☺7B ,-\E& 7⌧0W% \ ,-\ J.H ,-\E& ,SA@ `BEY: C"_ ^ 'Z(* e☺f c,Eb !cEb 7EEb Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan Katakanlah perkataan yang benar, Niscaya Allah memperbaiki bagimu amalanamalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, Maka Sesungguhnya ia Telah mendapat kemenangan yang besar.” (Q.S.Al-Ahzab ayat 70-71) F. Pengertian Sumber Dana Pihak Ketiga a) Pengertian Sumber dana ini merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan operasi bank dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu membiayai operasinya dari sumber dana ini. Pencarian dana dari sumber ini relatif paling mudah jika dibandingkan dengan sumber lainnya. Mudah dikarenakan asal dapat memberikan bunga yang relatif lebih tinggi dan dapat memberikan fasilitas menarik lainnya seperti hadiah dan pelayanan yang memuaskan menarik dana dari sumber ini tidak terlalu sulit. Kemudian keuntungan lainnya dana yang tersedia di masyarakat tidak terbatas. Kerugiannya adalah sumber dana dari sumber ini relatif lebih mahal jika dibandingkan dari dana sendiri baik untuk biaya bunga maupun biaya promosi. Untuk memperoleh dana dari masyarakat luas dapat menggunakan tiga macam jenis simpanan (rekening). Masing-masing jenis simpanan memiliki
lv
keunggulan tersendiri, sehingga bank harus pandai dalam menyiasati pemilihan sumber dana. Sumber dana yang dimaksud adalah: Simpanan Giro, Simpanan Tabungan dan Simpanan Deposito.44 b) Unsur-unsur Dana Pihak Ketiga Sumber dana atau unsur-unsur dana pihak ketiga adalah sebagai berikut: 1. Simpanan Giro Dalam bahasa sehari-hari kata simpanan sering disebut dengan nama rekening atau accoun, di mana artinya sama. Dengan memiliki simpanan atau rekening berarti memiliki sejumlah uang yang disimpan di bank tertentu atau dengan kata lain simpanaa adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat untuk dititipkan di bank. Dana kemudian dikelola oleh bank dalam bentuk simpanan seperti rekening giro, rekening tabungan dan rekening deposito untuk kemudian diusahakan kembali dengan cara disalurkan ke masyarakat. Pengertian giro menurut undang-undang Perbankan Nomor 10 tahun 1998 tanggal 10 November 1998 adalah45 Simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan.
44
Kasmir, Manajemen Perbankan (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2007), ed.1-7, h. 47-
45
Ibid, h. 50.
48.
lvi
Sedangkan giro wadiah adalah46 dana nasabah yang dititipkan di bank. Setiap saat nasabah berhak mengambilnya dan berhak mendapatkan bonus dari keuntungan pemanfaatan dana giro oleh bank. Besarnya bonus tidak ditetapkan dimuka tetapi benar-benar merupakan “kebijaksanaan” bank, sungguhpun demikian nominalnya diupayakan sedemikian rupa untuk senantiasa kompetitif. 2. Simpanan Tabungan Berbeda dengan simpanan giro, simpanan tabungan memiliki ciri khas tersendiri. Jika simpanan giro digunakan oleh para pengusaha atau para pedagang dalam bertransaksi maka simpanan tabungan digunakan untuk umum dan lebih banyak digunakan oleh perorangan baik pegawai, mahasiswa atau ibu rumah tangga. Kemudian bank dalam menetapkan suku bunga juga berbeda dalam arti rata-rata suku bunga simpanan tabungan lebih tinggi dari jasa giro yang diberikan kepada nasabah. Begitu pula metode perhitungan bunga serta berbagai keuntungan lainnya seperti hadiah atau cindera mata. Pengertian tabungan menurut Undang-Undang Perbankan nomor 10 tahun 1998 adalah47 Simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yangd isepakati, tetapi tidak dapat ditarik
46
Syafi’I Antonio, Bank Syariah: analisa kekuatan, peluang, kelemahan dan ancaman (Yogyakarta: Ekonisia, 2006), h. 19. 47
Kasmir, Manajemen Perbankan, h. 57.
lvii
dengan cek, bilyet giro dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. Sedangkan tabungan mudharabah adalah48 dana yang disimpan akan dikelola bank untuk memperoleh keuntungan. Keuntungan akan diberikan kepada nasabah berdasarkan kesepakatan bersama. 3. Simpanan Deposito Sumber dana dari masyarakat luas yang ketiga adalah simpanan deposito dan pemilik deposito disebut deposan. Berbeda dengan dua jenis simpanan sebelumnya, di mana simpanan deposito mengandung unsur jangka waktu (jatuh tempo) lebih panjang dan dapat ditarik atau dicairkan setelah jatuh tempo. Begitu juga dengan suku bunga yang relatif lebih tinggi dari kedua jenis simpanan sebelumnya. Pengertian Deposito menurut Undang-undang No.10 tahun 1998 adalah49 simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpanan dengan bank. Dan Deposito Investasi Mudharabah adalah50 dana yang disimpan nasabah hanya bisa ditarik berdasarkan jangka waktu yang telah ditentukan dengan bagi hasil keuntungan berdasarkan kesepakatan bersama. 48
Syafi’i, Bank Syariah: analisa kekuatan, peluang, kelemahan dan ancaman,h. 19.
49
Kasmir, Manajemen Perbankan, h. 63.
50
Syafi’i, Bank Syariah: analisa kekuatan, peluang, kelemahan dan ancaman,h. 19.
lviii
G. Pengaruh Biaya Promosi Pada Dana Pihak Ketiga Biasanya kegiatan promosi dianggarkan sebagai biaya operasi (current expense) dan secara tersirat menganggap bahwa manfaatnya terpakai habis seketika itu. Joel Dean dan lainnya memajukan bahwa periklanan (dan agaknya juga usaha promosi lain) seharusnya diperlakukan sebagai penanaman modal. Alasan mereka adalah bahwa manfaat dari hasil penanaman ini kerapkali (1) tidak segera tampak dan (2) timbul selama beberapa tahun berturut-turut.51 Sementara untuk penentuan penyediaan dana guna usaha promosi terdapat empat cara. Cara ini kerap kali dibahas dalam hubungan dengan penyediaan dana periklanan saja, akan tetapi cara ini memang juga dapat dilakukan dalam hubungan penentuan biaya seluruh kegiatan promosi. 52 Antara lain: a) Perbandingan dengan pendapatan dana pihak ketiga. Penyediaan dana promosi dapat dihubungkan dengan pendapatan jumlah dana pihak ketiga atas dasar berikut. Pengeluaran ini dapat ditetapkan sebagai persentase dari angka pendapatan masa lalu atau yang akan datang. Sebenarnya metode ini tidak sehat dan secara logis tidak konsisten. Dengan memperkirakan pendapatan yang akan datang dan menetapkan penyediaan dana promosi, maka pimpinan tetap menganggap periklanan dan penjualan personal sebagai hasil pendapatan. Jika pendapatan dana pihak ketiga 51
Kotler, Philip dan AB Susanto, Manajemen Pemasaran Di Indonesia, Jilid 2 (Jakarta: Salemba Empat, 2001), h.152. 52
William, J Stanton, Prinsip-Prinsip Pemasaran (Jakarta: Erlangga, 1993), h.152.
lix
bergantung pada promosi, sebagaimana hal sebenarnya, maka pimpinan tidak dapat meramalkan pendapatan sebelum penyediaan dana promosi tersebut ditetapkan. Hasil yang tidak diinginkan yang lain dari metode penentuan ini adalah bahwa pengeluaran untuk promosi dikurangi jika pendapatan dana pihak ketiga turun. Dan sebenarnya pada saat itulah promosi makin banyak diperlukan. Metode persentase dari pendapatan dana pihak ketiga dinyatakan memiliki sejumlah keuntungan. Pertama, metode ini berarti pengeluaran promosi akan berubah sesuai “kemampuan” perusahaan. Hal ini memuaskan manajer keuangan, yang menganggap bahwa biaya harus mempunyai hubungan yang erat dengan pergerakan penjualan perusahaan selama siklus bisnis itu. Secara tidak langsung menyiratkan bahwa biaya promosi menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi dana pihak ketiga. Kedua, metode ini memaksa manajer untuk berpikir menurut hubungan antara biaya promosi, harga jual, dan laba per unit. Ketiga, mendorong stabilitas kompetitif sampai sejauh perusahaan pesaing menghabiskan persentase yang hampir sama dari pendapatan dana pihak ketiga mereka untuk promosi. 53 b) Tugas atau sasaran Dasar yang lebih sehat untuk menetapkan anggaran promosi adalah menetapkan tugas-tugas apa yang yang harus dilaksanakan dalam program promosi dan kemudian menetapkan berapa biayanya. Berbagai variasi dari 53
Kotler, Manajemen Pemasaran Di Indonesia, h. 794-795.
lx
metode
ini
digunakan
sekarang.
Metode
tugas
memaksa
untuk
menggambarkan realistis tujuan program promosi. Adakalanya pendekatan ini dinamai metode membangun (buildup method) berdasarkan atas bagaimana cara ia bekerja. Umpamanya, sebagai tujuan, perusahaan dapat menetapkan akan mamasuki suatu pasaran geogarafis baru. Para pejabat kemudian menetapkan bahwa usaha ini memerlukan tambahan 10 tenaga penjualan, gaji dan biaya tenaga ini akan berjumlah Rp. 270 juta setahun. Gaji pengawas penjualan tambahan dan biaya tambahan untuk keperluan kantor dan tata usaha akan berjumlah Rp. 35 juta. Jadi, dalam bidang penjualan personal pada promotional mix dana tambahan sebesar Rp. 305 juta perlu disediakan. Perkiraan-perkiraan serupa dapat diadakan mengenai rancangan biaya periklanan, promosi penjualan dan caracara promosi lain yang akan digunakan. Maka, penyediaan dana promosi dibangun dengan menjumlah biaya tugas-tugas promosi satu persatu, yang diperlukan untuk melaksanakan tujuan mamasuki daerah pemasaran baru.54 c) Penggunaan semua dana yang tersedia. Perusahaan baru kerapkali memasukkan seluruh dana yang tersedia ke dalam program promosi. Sasaran disini adalah membangun pendapatan selama 1 hingga 5 tahun pertama. Setelah masa itu, pimpinan mengharapkan
54
William, Prinsip-Prinsip Pemasaran, h. 153.
lxi
memperoleh laba dan lebih mampu menyusun anggaran promosi dengan cara lain. d) Mengikuti jejak pesaing Cara lemah untuk menetapkan anggaran promosi, yaitu suatu cara yang tersebar cukup luas sehingga pantas untuk diajukan di sini, ialah cara mengikuti jejak pesaing dalam menetapkan anggaran promosi. Metode ini lemah dalam dua segi. Pertama, pesaing dapat saja sama-sama tidak mengikuti cara menyusun anggaran promosi secara tepat. Kedua, tujuan dan strategi promosi perusahaan dapat berbeda sekali dengan keadaan pesaing, disebabkan karena perbedaaan perencanaan strategi pemasaran perusahaan. 55 Tujuan akhir dari beberapa promosi adalah untuk mendapatkan seseorang untuk membeli suatu produk maupun jasa atau dalam kasus organisasi nirlaba untuk mengambil beberapa tindakan (misalnya, donor darah). Pemasar dapat mencari respons kognitif, afektif, atau perilaku audiens sasaran, yaitu, pemasar dapat memasuki sesuatu ke dalam pikiran konsumen, mengubah sikap konsumen, atau membuat konsumen bertindak.56 Penjualanpun dapat dianggarkan dengan menganilisis produk, wilayah, pelanggan dan tentu saja pola musiman perkiraan penjualan. Anggaran harus
55
Ibid
56
Kotler, Manajemen Pemasaran Di Indonesia, h. 781.
lxii
dikompilasi oleh manajer penjualan. Ia akan meminta pendapat para wiraniaga dan menggunakan teknik peramalan statistik dalam riset pasar.57 Mengingat manajemen penjualan merupakan fungsi (sering yang terpenting) dalam strategi pemasaran, penting sekali bagi seorang manajer penjualan untuk sedikit menyadari taktik pemasaran lainnya sehingga ia dapat berkontribusi dan mengambil manfaat dari berbagai taktik itu.58 Dalam hal ini salah
satunya
adalah
bagian
promosi.
Manajer
penjualan
harus
mengintegrasikan kegiatannya dengan upaya pemasaran yang lainnya, dengan demikian biaya pemasaran dimanfaatkan semaksimum mungkin sehingga akan menghasilkan pendapatan dana pihak ketiga yang maksimum pula.
57
Dennis lock, Nigel Farrow, Manajemen Umum, (Jakarta: PT.Elek Media Komputido, 1989), buku 1, h. 133. 58
Ibid, h. 316.
lxiii
BAB III GAMBARAN UMUM PT. BANK SYARI’AH MEGA INDONESIA
A. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan Perjalanan PT Bank Syariah Mega Indonesia diawali dari sebuah bank umum bernama PT Bank Umum Tugu yang berkedudukan di Jakarta. Pada tahun 2001, Para Group (PT. Para Global Investindo dan PT. Para Rekan Investama), kelompok usaha yang juga menaungi PT Bank Mega, Tbk., Trans TV, dan beberapa Perusahaan lainnya, mengakuisisi PT Bank Umum Tugu untuk dikembangkan menjadi bank syariah. Hasil konversi tersebut, pada 25 Agustus 2004 PT. Bank Umum Tugu resmi beroperasi syariah dengan nama PT. Bank Syariah Mega Indonesia. Komitmen penuh PT Para Global Investindo sebagai pemilik saham mayoritas untuk menjadikan PT Bank Syariah Mega Indonesia sebagai bank syariah terbaik, diwujudkan dengan mengembangkan bank ini melalui pemberian modal yang kuat demi kemajuan perbankan syariah dan perkembangan ekonomi Indonesia pada umumnya. Penambahan modal dari Pemegang Saham merupakan landasan utama untuk memenuhi tuntutan pasar perbankan yang semakin meningkat dan kompetitif. Dengan upaya tersebut, PT. Bank Syariah Mega Indonesia yang memiliki semboyan "untuk kita semua" tumbuh pesat dan terkendali serta menjadi lembaga keuangan syariah ternama yang berhasil memperoleh berbagai penghargaan dan prestasi. lxiv
Dalam
upaya
mewujudkan
kinerja
sesuai
dengan
nama
yang
disandangnya, PT. Bank Syariah Mega Indonesia selalu berpegang pada azas profesionalisme, keterbukaan dan kehati-hatian. Didukung oleh beragam produk dan fasilitas perbankan terkini, PT. Bank Syariah Mega Indonesia terus berkembang, hingga saat ini memiliki 15 jaringan kerja yang terdiri dari kantor cabang, cabang pembantu dan kantor kas yang tersebar di hampir seluruh kota besar di Pulau Jawa dan di luar Jawa. Guna memudahkan nasabah dalam memenuhi kebutuhannya di bidang keuangan, PT Bank Syariah Mega Indonesia juga bekerjasama dengan PT Arthajasa Pembayaran Elektronis sebagai penyelenggara ATM Bersama serta PT. Rintis Sejahtera sebagai penyelenggara ATM Prima dan Prima Debit. Ini dilakukan agar nasabah dapat melakukan berbagai transaksi perbankan dengan lebih efisien, praktis, dan nyaman.
B. Visi, Misi dan Nilai-nilai VISI Bank Syariah Kebanggaan Bangsa MISI Memberikan jasa layanan keuangan syariah terbaik bagi semua kalangan, melalui kinerja organisasi yang unggul, untuk meningkatkan nilai tambah bagi stakeholder dalam mewujudkan kesejahteraan bangsa
lxv
Nilai-Nilai 1. Visioner, 2. Amanah, 3. Profesional, 4. Konsisten, 5. Enterpreneurship, 6. Teamwork, 7. Berbagi
lxvi
C. Struktur Organisasi Gambar 1 Struktur Organisasi PT.Bank Syariah Mega Indonesia
lxvii
D. Produk-Produk Yang Dihasilkan 1. Produk Pendanaan : 1) Mega Syariah TAMA, leluasa dan sesuai syariah adalah simpanan wadiah
yang
memungkinkan
investasi
sesuai
syariah
sekaligus
memperoleh kemudahan mengelola dana selayaknya tabungan. MegaSyariah TAMA diperuntukkan bagi perorangan dan institusi dan bisa Anda miliki dengan sangat mudah: a. Cukup dengan mengunjungi cabang kami terdekat b. Mengisi formulir pembukaan rekening c. Melengkapi formulir dengan kartu identitas diri yang sah dan masih berlaku bagi perorangan atau legalitas institusi, identitas pengurus yang sah dan masih berlaku, NPWP serta akte pendirian bagi nasabah institusi d. Melakukan akad dan kontrak pembukaan rekening e. Menyetor dana pembukaan MegaSyariah TAMA
2) Mega Syariah FLEKSI, Simpanan Fleksibel Sesuai Syariah adalah simpanan dengan konsep syariah titipan (wadiah) yang dapat Anda manfaatkan untuk berinvestasi dalam waktu yang lebih leluasa. MegaSyariah FLEKSI memungkinkan Anda: a. Menempatkan dana sesuai syariah dalam jangka waktu sesuai kebutuhan Anda (sekurang - kurangnya 1 minggu)
lxviii
b. Mendapatkan keleluasaan untuk menarik dana sewaktu-waktu c. Menjadikan
MegaSyariah
FLEKSI
jaminan
bagi
kebutuhan
pembiayaan Anda. MegaSyariah FLEKSI diperuntukkan bagi perorangan dan institusi dan bisa Anda miliki dengan sangat mudah: a. Cukup dengan mengunjungi cabang kami terdekat b. Mengisi formulir pembukaan rekening c. Melengkapi formulir dengan kartu identitas diri yang sah dan masih berlaku bagi perorangan atau legalitas institusi, identitas pengurus yang sah dan masih berlaku, NPWP serta akte pendirian bagi nasabah institusi d. Melakukan akad dan kontrak pembukaan rekening e. Menyetor dana pembukaan MegaSyariah FLEKSI 3) MegaSyariah PENDIDIKAN, Perencanaan Dana Pendidikan Sesuai Syariah. Anda ingin merencanakan dan mewujudkan masa depan yang indah bagi buah hati Anda tercinta sejak dini? Bank Mega Syariah mewujudkannya melalui MegaSyariah PENDIDIKAN. Dengan berbagai keunggulan yang menjamin masa depan buah hati Anda: a. Tersedianya dana pendidikan yang Anda rencanakan sesuai syariah b. Jumlah angsuran disesuaikan dengan kemampuan Anda c. Dilindungi asuransi jiwa yang akan memberikan manfaat untuk: o
Perlindungan rawat inap (dalam/luar negeri) lxix
o
Perlindungan kecelakaan
o
Setoran dana lanjutan sampai dengan Rp 500.000.000,-
d. Gratis Premi Fleksibel & Mudah a. Angsuran bulanan mulai Rp 100.000,b. Usia 17 - 50 tahun c. Jangka waktu perencanaan 1 - 18 tahun (usian penabung 65 tahun pada akhir masa investasi) Syarat Pembukaan a. Nasabah perorangan b. Identitas yang berlaku (KTP / SIM / PASPOR) c. Akte kelahiran / Kartu Keluarga d. Mengisi formulir Aplikasi 4) Mega Syariah UMRAH, Untuk memudahkan Anda mempersiapkan biaya perjalanan umrah dengan simpanan terencana sesua syariah, Bank Mega Syariah menawarkan MegaSyariah UMRAH Dengan fasilitas ini persiapan biaya umrah akan lebih pasti karena dapat diangsur setiap bulannya. Fasilitas & Manfaat a. Perjalanan umrah eksklusif untuk nasabah Bank Mega Syariah b. Fasilitas konsultasi ibadah umrah serta konsultasi perencanaan dananya lxx
c. Anda bebas memilih masa menabung mulai dari 6 bulan, 12 bulan, 24 bulan atau 36 bulan. d. Anda bebas menentukan jumlah yang akan ditabung setiap bulannya. e. Jadwal umrah yang menarik. f. Akomodasi terbaik selama perjalanan. g. Nisbah yang menarik selama anda menabung. h. Simpanan Anda dilindungi asuransi selama masa menabung i.
Anda akan dilindungi asuransi selama perjalanan umrah, termasuk baggage loss
j.
Paket souvenir yang menarik
Persyaratan MegaSyariah Umrah dapat Anda miliki dengan memenuhi persyaratan berikut: a. Usia Penabung minimal 17 tahun sampai dengan maksimal 60 tahun (untuk usia dibawah 17 tahun dengan pendamping) b. Rekening tabungan MegaSyariah UMRAH hanya dibuka dalam mata uang Rupiah. c. Penarikan dana tabungan MegaSyariah UMRAH hanya dapat dilakukan pada akhir masa perencanaan yang disepakati.
lxxi
Tabel 3.1. Nilai Perencanaan Tabungan Paket Nilai Perencanaan Rp 20.000.000,-
Rp 12.000.000,-
Jangka Waktu
Cicilan / Bulan
Jangka Waktu
Cicilan / Bulan
6 bulan
Rp 3.400.000,-
6 bulan
Rp 2.000.000,-
12 bulan
Rp 1.700.000,-
12 bulan
Rp 1.000.000,-
24 bulan
Rp 850.000,-
24 bulan
Rp 500.000,-
36 bulan
Rp 600.000,-
36 bulan
Rp 335.000,-
5) MEGA SYARIAH GIRO, adalah rekening koran wadiah yang kemungkinan Anda mengelola dana dengan nyaman sesuai kebutuhan Menyimpan
dana
sesuai
syariah
dan
mendapatkan
kemudahan
bertransaksi melalui cek dan bilyet giro? Mengapa Tidak? MegaSyariah GIRO dari Bank Mega Syariah bisa menjawab kebutuhan Anda. MegaSyariah GIRO memberikan anda: a. Cek dan bilyet giro sebagai alat transaksi pembayaran b. Kemudahan menjadikannya jaminan bagi kebutuhan pembiayaan Anda c. Kemudahan mendapatkan fasilitas bank garansi untuk keperluan usaha Anda MegaSyariah GIRO diperuntukkan bagi perorangan dan institusi dan bisa Anda miliki dengan sangat mudah: a. Cukup dengan mengunjungi Bank Mega Syariah terdekat lxxii
b. Mengisi formulir pembukaan rekening c. Melengkapi formulir dengan kartu identitas diri yang sah dan masih berlaku bagi perorangan atau legalitas institusi, identitias pengurus yang sah dan masih berlaku, NPWP serta Akte Pendirian bagi nasabah isntitusi d. Melakukan akad dan kontrak pembukaan rekening e. Memenuhi setoran awal 6) MEGA SYARIAH DEPO, simpanan berjangka mudharabah yang bukan hanya memberikan nisbah bagi hasil yang relatif tinggi, tetapi juga dapat dijadikan fasilitas jaminan untuk kebutuhan pembiayaan Anda Bagi Anda yang ingin menginvestasikan dana sesuai syariah sekaligus mendapatkan keuntungan optimal, MegaSyah DEPO dari Bank Mega Syariah adalah pilihan yang tepat. MegaSyariah DEPO menawarkan 4 pilihan jangka waktu dan nisbah bag hasil sesuai kebutuhan Anda: Tabel 3.2. Nisbah Bagi hasil Nisbah Bagi Hasil Jangka Waktu
Nasabah
Bank
1 bulan
40,00
60,00
3 bulan
40,50
59,50
6 bulan
41,00
59,00
12 bulan 41,00 * Dapat berubah sewaktu-waktu
lxxiii
59,00
Anda juga dapat memperpanjang jangka waktu MegaSyariah DEPO: a. Automatic Roll Over (perjanjian di awal penempatan untuk otomatis perpanjangan) b. Dengan konfirmasi pada saat jatuh tempo MegaSyariah DEPO dapat Anda miliki secara perorangan atau institusi dengan sangat mudah. a. Cukup datang ke Bank Mega Syariah b. Melengkapi form pembukaan c. Menyertakan salinan identitas diri yang sah dan masih berlaku (untuk perorangan) atau legalitas institusi, identitas pengurus yang sah dan masih berlaku, NPWP serta akte pendirian institusi. d. Melakukan akad dan kontrak pembukaan MegaSyariah DEPO e. Menyetorkan dana pembukaan MegaSyariah DEPO.
2. Produk Pembiayaan : 1) MegaSyariah OTO adalah fasilitas pembiayaan kepemilikan kendaraan dengan konsep secara syariah jual beli (murabarah) yang dapat diangsur dengan jumlah yang tetap setiap bulannya, dalam jangka waktu yang disepakati Ketika Anda bermaksud mendapatkan fasilitas pembiayaan kepemilikan mobil, bisa jadi Anda mempertimbangkan banyak hal antara lain:
lxxiv
angsuran yang tinggi dan fluktuatif atau proses yang panjang. Melalui fasilitas MegaSyarh OTO Anda tidak perlu lagi. MegaSyariah OTO adalah fasilitas pembiayaan kepemilikan kendaraan dengan konsep secara syariah jual beli (murabahah) yang dapat diangsur dengan jumlah yang tetap setiap bulannya, dalam jangka waktu yang disepakati. MegaSyariah OTO memberikan anda: a. Proses persetujuan pembiayaan yang mudah dan relatif cepat b. Angsuran perbulan sesuai kemampuan nilai pembiayaan Rp 25 juta s/d 500 juta. c. Masa angsuran pelunasan hingga 5 tahun baik mobil baru maupun bekas pakai* *) Mobil bekas pakai maksimum 5 tahun dengan syarat: d. Usia mobil bekas sampai dengan jangka waktu kredit jatuh tempo 8 tahun e. Pada saat pembiayaan diajukan usia mobil tidak lebih dari 5 tahun MegaSyariah OTO diperuntukkan bagi perorangan dengan cara mudah, bila Anda: a. WNI, umur 21 tahun keatas dan pada saat jatuh tempo pembiayaan tidak melebihi 55 tahun, khusu wiraswasta, profesional tidak melebihi 60 tahun b. Karyawan/Wiraswasta/Profesional: Masa Kerja minimal 2 tahun lxxv
c. Memenuhi persyaratan untuk menerima fasilitas pembiayaan sesuai penilaian bank, maka Anda dapat memanfaatkan MegaSyariah OTO 2) MegaSyariah Griya adalah fasilitas pembiayaan pemilikan rumah, apartemen ataupun renovasi dan pembangunan rumah dengan konsep syariah jual beli (murabahah) dengan angsuran tetap selama jangka waktu yang disepakati. 3) MegaSyariah MULTI adalah fasilitas pembiyaan untuk keperluan barang konsumtif yang merupakan barang halal dengan konsep syariah jual beli (murabarah) dengan angsuran tetap selama jangka waktu yang disepakati. 4) MegaSyariah INVEST adalah fasilitas pembiayaan kepada pengusaha atau perusahaan untuk keperluan pengadaan barang investasi dengan konsep syariah jual beli atau bagi hasil dengan kemudahan proses dan persyaratannya. 5) MegaSyariah CAPITAL adalah fasilitas pembiayaan kepada pengusaha atau perusahaan umtuk tujuan modal kerja usaha, dimana pemberian modal biaya tersebut dapat secara penuh atau sharing dana berdasarkan sistem bagi hasil. 6) MegaSyariah Emas adalah fasilitas pinjaman dana yang sesuai prinsip syariah dengan menggandakan barang berharga berupa perhiasan emas, emas batangan dan koin emas, tanpa dikenakan bunga atau margin
lxxvi
7) Mega Syariah CARD merupakan fasilitas kartu ATM serbaguna bagi nasabah rekening tabungan Bank Mega Syariah yang dapat digunakan untuk penarikan tunai pada seluruh AMT berlogo ATM Bersama. 8) MegaSyariah SAFE DEPOSIT BOX adalah fasilitas penyimpanan barang berharga (safe deposit box) dengan berbagai ukuran dan harga hemat.
lxxvii
BAB IV ANALISIS PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Promosi Pada PT.Bank Syari’ah Mega Indonesia Dalam tingkat persaingan yang semakin tajam di antara sesama lembaga keuangan dan semakin kompleksnya masalah-masalah yang timbul dalam kegiatan pemasaran suatu produk, maka dituntut adanya ketelitian dalam memilih beberapa alternatif yang tepat agar dapat menyesuaikan diri dengan permintaan dan perubahan pasar. Adapun pokok-pokok yang harus dipertimbangkan dalam menentukan bentuk-bentuk promosinya yaitu : 1. Nasabah yang dituju Sebelum menentukan bentuk promosi, bank melihat produk apa yang ditawarkan kepada nasabah dan sasaran apa yang akan dituju. Kemudian dari kedua unsur tersebut dapat dilihat segmen mana yang akan dituju. 2. Jumlah nasabah yang hendak dicapai Sebelum pemilihan bentuk promosi, bank melakukan survey lapangan dengan maksud untuk mengetahui bentuk dan media apa yang paling tepat untuk digunakan saat ini. Apabila jumlah nasabah yang ingin dicapai prefectif massal, maka personal selling kurang tepat untuk digunakan. Sebaiknya advertising publisitas sangat tepat untuk diterapkan dengan menempatkan iklan pada majalah atau surat kabar tertentu.
lxxviii
3. Anggaran untuk promosi Dalam pemilihan dan menggunakan bentuk maupun media promosi harus seefisien dan seefektif mungkin, untuk itu harus ditentukan terlebih dahulu sebagai bentuk maupun media yang akan digunakan sesuai dengan dana yang tersedia sehingga dapat mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Dalam kaitannya dengan pemasaran, perusaahaan harus dapat memilih cara promosi yang paling tepat dalam melaksanakan kegiatan promosinya, dalam hal ini efektif dalam pengumpulan dana. Dalam hal ini bank Mega Syariah melakukan promosi melalui saluran komunikasi, baik sarana manusia maupun sarana bukan manusia dengan sasaran antara lain : a. Untuk merangkul nasabah baru yang belum pernah berhubungan dengannya. b. Merangkul kembali nasabah yang selama ini tidak aktif lagi membeli produk. c. Berusaha menjaring para nasabah yang pernah berhubungan dengan bankbank lain. d. Menjerat nasabah yang suka berpindah-pindah dan dampaknya tidak loyal lagi dengan bank-bank yang selama ini dijalin oleh nasabah tersebut. e. Meningkatkan jumlah nasabah, berarti meningkatkan volume penjualan kepada pemakai yang sudah menjadi nasabah suatu bank. Dalam pemikiran kegiatan promosi ada beberapa cara yang dapat ditempuh oleh perusahaan untuk mengingkatkan penjualan, yaitu :
lxxix
1. Periklanan (advertising) Iklan merupakan segala bentuk pesan tentang suatu produk yang disampaikan lewat
media, ditujukan kepada sebagian atau seluruh
masyarakat.59 Iklan merupakan bagian dari strategi pemasaran yang bertujuan untuk memberitahukan serta memberi petunjuk serta kepada pembeli potensial dan untuk meningkatkan omset penjualan. Jadi periklanan merupakan kegiatan untuk memperkenalkan produk guna memikat keinginan konsumen agar memiliki barang yang diiklankan. Banyak media yang dipergunakan untuk mengiklankan produk dari Bank Mega Syariah antara lain : a. Surat Kabar Surat kabar dinilai oleh Bank Mega Syariah sebagai media yang cukup baik karena dapat mencakup lapisan pembaca yang luas dan segala lapisan masyarakat sesuai dengan target marketnya, sehingga memberikan kesempatan kepada para pembaca baik di pasaran local maupun nasional. Masyarakat dapat melihat keadaan ataupun peristiwa sehari-hari di halaman surat kabar, oleh karena itu iklan Bank dapat diletakkan di halaman olah raga atau kolom-kolom berita ekonomi yang biasanya banyak menarik minat para pembaca untuk membacanya. 59
Direktorat Bina Pers dan Grafika Departemen Penerangan RI, “Tata Krama dan Tata Cara perikalan Indonesia” (Jakarta: 1993), h.45.
lxxx
Surat kabar tersebut memuat informasi dalam bentuk tulisan atau lebih mengenai laporan keuangan dan sistem operasional bank serta komentar para ahli ekonomi tentang perbankan syariah yang tujuannya untuk menumbuhkan kepercayaan masyarakat untuk menyimpan dananya di Bank Mega Syariah. Adapun media yang digunakan atau surat kabar yang dipilih adalah Republika, Kompas, Pelita, Bisnis Indonesia, Media Indonesia, Sinar pagi, Berita Buana, Suara Pembaharuan, Suara Merdeka, dll. b. Majalah Salah satu keunggulan majalah adalah kualitas visual yang sangat prima karena umumnya dicetak diatas kertas berkualitas tinggi. Sehingga memiliki daya tarik yang lebih dan terkesan enak untuk dibaca yang bertujuan menarik minat konsumen. Majalah juga dapat dibaca berulangulang, tidak langsung dibuang. Bank Mega Syariah memilih majalah yang sudah dikenal oleh masyarakat seperti Info Bank, Gatra, Sabili, Tempo, modal, dll. Bank Mega Syariah juga mengeluarkan majalah yang biasa terbit satu bulan sekali, yang menyajikan berbagai produk baru yang muncul, majalah ini biasanya diberikan kepada karyawan dan nasabah secara gratis.
lxxxi
c. Media Elektronik 1) Melalui Radio Radio merupakan salah satu alat media pengiklanan yang sifatnya sebagai pemberitahuan dan mengingatkan atas iklan yang telah dimuat di televisi, majalah, Koran dsb. Dan radio merupakan media yang fleksibel dan media yang memilki sifat instrusif yaitu orang akan terekspos oleh iklan pada saat iklan tersebut disiarkan dan iklan tersebut hadir di tengah-tengah siaran tanpa mengakibatkan orang beralih kesiaran lain. Sifat instrutif ini menyebabkan radio memiki efektivitas untuk memutuskan perhatian konsumen dan menciptakan minat. Hal ini yang menyebabkan radio cocok digunakan untuk pengenalan produk baru. Penggunaan media ini sangat berbeda dengan media cetak, karena dengan radio orang buta huruf dan orang yang tidak sempat membaca koran atau majalah dapat mengerti pesan yang disampaikan. Dengan media ini dapat dicapai para pendengar di rumah, mobil, tempattempat pekerjaan dan dimanapun mereka berada. Berita peristiwa yang disiarkan oleh radio pada umumnya lebih cepat dari yang lain. 2) Melalui Televisi Penggunaan media televisi ini sangat efektif sekali karena dapat dilihat sampai ke pelosok desa. Iklan media televisi memberikan pelayanan yang sangat baik sekali. Ditunjukkan kepada para nelayan dan petani lxxxii
yang oleh Bank Mega Syariah yang memang menitikberatkan pada pelayan koperasi maupun masyarakat kecil, menengah, dan atas. Dan PT.Bank Syariah Mega Indonesia (Bank Mega Syariah) bekerja sama dengan PT.Televisi Transformasi (TRANS TV) dan TRANS 7. 3) Internet PT.Bank Mega Syariah Indonesia (Bank Mega Syariah) memilki Homepage: http://www.megasyariah.co.id. Yang bersifat publication untuk seluruh masyarakat yang ingin mengetahui lebih jauh BMS, dimana di dalamnya terdapat informasi tentang Bank Mega Syariah, Sekilas Bank Mega Syariah, Visi Misi dan Nilai-nilai, Struktur Organisasi, Dewan komisaris, Dewan Pengawas Syariah, Dewan Direksi, Pemegang Saham, Penghargaan, Produk layanan (Produk pendanaan,produk pembiayaan dan jasa layanan), cabang ATM (Kantor Cabang dan Jaringan ATM), Simulasi (Simulasi Pembiayaan, table NISBAH, Kurs Valas), Berita, Laporan Keuangan (Ikhtisar Keuangan dan Neraca). 4) Outdoor Media ini meliputi penggunaan neon sign yang ditempatkan pada jalur-jalur yang ramai, dilewati lalu lintas ataupun tempat keramaian seperti, pertokoan, shelter bus, dan tempat strategis lainnya. Pemasangan dilaksanakan selama satu tahun yang kemudian dapat
lxxxiii
diperpanjang atau pindah ke tempat lain pada periode promosi berikutnya. 5) Brosur Bank Mega Syariah menggunakan brosur dalam memperkenalkan pelayanan jasa yang ditawarkan dan mengenai ketentuan umum yang mudah dimengerti dan dipahami. Brosur ini dibuat sedemikian rupa agar dapat mempunyai daya tarik tersendiri seperti dibuat dengan tata warna, desain, kata-kata dan desain grafis yang baik agar memberikan eksekutif dan menarik minat nasabah untuk membacanya dan biasanya ditempatkan pada tempat-tempat yang dapat terlihat dengan mudah oleh orang atau nasabah pada waktu nasabah datang untuk suatu keperluan di Bank Mega Syariah. Bank Mega Syariah juga menyediakan brosur tersebut di meja front office masing-masing cabang atau kantor kas dan di setiap kegiatan yang diadakan diikuti oleh Bank Mega Syariah. Adapun keputusan-keputusan yang diambil dalam periklanan adalah mengenai : a) Besarnya anggaran periklanan b) Cara prosentasi c) Media yang dipakai d) Jadwal pemasanagn iklan Pelaksanaan promosi melalui periklanan yang dilaksanakan Bank Mega Syariah mempunyai keunggulan antara lain : lxxxiv
1) Bila dilihat dari medianya, seperti majalah dan surat kabar, maka periklanan di sini mempunyai keuntungan yaitu dapat mencapai target market yang telah ditetapkan oleh Bank Mega Syariah. 2) Sedangkan bila dilihat dari isinya, maka iklan tersebut mempunyai keuntungan yaitu dapat mengkomunikasikan benefit uatau keuntungan produk yang ditawarkan kepada calon nasabah (konsumen). Adapun kekurangannya adalah : biaya yang dikeluarkan oleh Bank Mega Syariah cukup besar. Adapun strategi periklanan yang dijalankan oleh Bank Mega Syariah adalah menggunakan keberadaan media massa dengan seoptimal mungkin. 2. Personal Selling Penjualan Personal yaitu interaksi langsung antar satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan melakukan penjualan.60 Adapun cara yang ditempuh oleh Bank Mega Syariah adalah a. Kunjungan ke suatu forum untuk melakukan seminar atau pelatihan yang bertujuan memperkenalkan dan menawarkan produk Bank Mega Syariah. b. Kunjungan kepada nasabah yang potensial dan menawarkan produkproduk BMS yaitu nasabah yang memiliki usaha dengan prospek yang cerah.
60
Kotler, Philip dan AB Susanto, Manajemen Pemasaran Di Indonesia, Jilid 2 (Jakarta: Salemba Empat, 2001), h. 800.
lxxxv
c. Kontak langsung dengan nasabah, yaitu melalui petugas bank dengan nasabah yang langsung datang ke Bank, nasabah berhak untuk mendapatkan informasi dan penerangan tentang produk bank yang dihasilkan dan keunggulannya. Kegiatan ini cukup efektif karena adanya komunikasi dua arah, nasabah datang langsung bertanya dengan petugas tentang apa saja yang berkaitan dengan produk tersebut. Personal selling dilakukan oleh Bank Mega Syariah sifatnya tidak terus menerus, dimana pihak Bank Mega Syariah melakukan promosi ini hanya ditujukan kepada koperasi kecil dan menengah, juga diberikan kepada pengusaha kecil, menengah dan atas. Biasanya pengusaha kecil ini diberikan penyuluhan-penyuluhan, karena biasanya sebagai petani dan nelayan pedesaan. Jadi dana yang ditetapkan tidak terlalu besar. 3. Promosi Penjualan Strategi melaksanakan
yang promosi
dikeluarkan penjualan
oleh
Bank
adalah
Mega
dengan
Syariah
cara
dalam
memberikan
kemudahan-kemudahan serta kelebihan-kelebihan dari pelayanan atau service kepada nasabahnya. Karena yang dilayani disini menyangkut untuk kepentingan orang banyak, koperasi dan rakyat kecil. Selain itu Bank Mega Syariah juga memberikan hadiah-hadiah berupa kalender, buku, agenda, pena dan lain-lain yang diberikan kepada nasabah yang setia kepada Bank Mega Syariah, dan juga diberikan kepada calon nasabah baru.
lxxxvi
Adapun keuntungan yang didapat dari promosi ini yaitu biaya yang digunakan relatif rendah, karena pihak Bank Mega Syariah lebih mengutamakan atas pelayanan atau service yang diberikan kepada konsumen. Sedangkan kekurangannya yaitu adanya keterbatasan jumlah konsumen yang mendapat pelayanan tentang informasi dari Bank Mega Syariah. 4. Publisitas Pada saat publisitas, perusahaan harus mengeluarkan sejumlah biaya walaupun memang tidak banyak, karena biasanya publisitas ini diwujudkan dalam bentuk berita dengan maksud untuk menambah perhatian simpatisan, kepercayaan masyarakat terhadap keputusan dan kebijaksanaan dari perusahaan. Dalam dunia perbankan, publisitas sering lebih disebut dengan humas dan sarana yang dipakai dalam berbagai sistem masyarakat. Di sini apabila masyarakat merasa mendapatkan pelayanan yang kurang baik, maka publisitas akan bersifat negatif. Oleh karena itu, pimpinan beserta seluruh karyawan Bank Mega Syariah sedapat mungkin memberikan pelayanan sebaik-baiknya sehingga nantinya akan diperoleh publisitas perusahaan yang baik yang akan dinilai oleh nasabah itu sendiri. Promosi melalui humas yang dilakukan Bank Mega Syariah yaitu dengan membuat ulasan-ulasan, lembaran tulisan dan makalah yang dipulbikasikan yang terlibat dalam seminar-seminar atau pelatihan yang sering diselenggarakan oleh suatu pihak yang tujuannya untuk memberikan informasi seputar bank Syariah semisal sistem operasional dan kegiatan lxxxvii
usaha. Seperti yang baru saja dilakukan oleh PT.Bank Syariah Mega Indonesia (Mega Syariah Cabang Kuningan) telah melakukan pelatihan atau pun kerjasama dengan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 11-12 Juni 2008 di Fakultas Syariah dan hukum. Keuntungan yang didapat dari publisitas ini adalah : a. Biaya yang digunakan relatif rendah. b. Dapat mencakup tentang promosi produk baru maupun informasi tentang kebijaksanaan yang dilakukan oleh Bank Mega Syariah. Sedangkan kekurangannya adalah dari tanggapan masyarakat bisa negatif apabila publisitas disampaikan dengan tidak baik. Dengan melihat kelebihan-kelebihan dan kekurangannya yang terdapat dalam masing-masing elemen promosi tersebut dia atas, maka dapat dikatakan bahwa promosi yang menguntungkan bagi perusahaan dilihat dari kekurangan dan keuntungan masing-masing dari promosi perusahaan dapat mencapai target market yang telah ditetapkan. Hal ini sangat beralasan karena pada periklanan selain kita dapat memperkenalkan produk yang diatawarkan, kita dapat menyampaikan segala keuntungan yang didapat bila calon nasabah atau konsumen memiliki produk tersebut, sehingga konsumen tertarik untuk produk yang dikeluarkan.
lxxxviii
B. Penerapan Promosi Dalam Perspektif Islam Pada PT. Bank Syariah Mega Indonesia (Bank Mega Syariah) Islam adalah agama yang bersifat komprehensif dan universal. Komprehensif artinya mengatur seluruh aspek kehidupan manusia, yang secara garis besar dapat diklasifikasikan menjadi 3 sub sistem yaitu aqidah, syariah, dan akhlak. Aqidah adalah hukum-hukum yang bersangkut paut dengan keimanan, dan ketauhidan yang merupakan dasar keimanan seorang muslim. Syariah adalah hukum-hukum yang mengatur hubungan manusia dengan kholik maupun manusia dengan makhluk. Sedangkan akhlak menitik beratkan pada pendidikan rohani dan pembersihan hati dari sifat-sifat tercela dan menghiasi dengan sifat-sifat yang terpuji. Wahyu Allah yang tertuang Al-Qur’an dan As-Sunah mencakup semua fenomena kehidupan. Dasar-dasar, aturan-aturan, serta semua hukum yang berkaitan dengan aqidah, ibadah dan muamalah. Syariah islamiyah dan seluruh hukumnya tidak boleh dipisah-pisahkan atau dipecah-pecah, karena bersifat kully. Mengambil sebagian dan meninggalkan sebagian yang lain tidak akan mencapai objekyif syariah tujuan dan falsafahnya tidak akan dapat ditegakkan. 61 Sama halnya dengan promosi, nilai-nilai keislaman tidak boleh dipisahkan dengan seluruh media promosi. Seperti yang dijelaskan pada buku Yusuf
61
Shamsul, Falah, “Makalah Etika Bisnis Islam” (Jakarta: 2004), h.4.
lxxxix
Qardawi,62 tentang promosi dalam perspektif islam, maka nilai keislaman yang dijadikan sebagai paradigma dalam promosi yang islami adalah : 1. Sincercity (Tulus atau Ikhlas) Bank Mega Syariah melakukan promosi didasarkan atas niat dan itikad yang baik yang tujuannya untuk berkomunikasi kepada konsumen atau nasabah tentang produk-produk yang ada agar konsumen mengetahui produk yang dihasilkan, terutama produk baru. Dalam berpromosi tidak ada tujuan untuk merendahkan produk lain.
+ gh i7P F<0 '/^& l^m jSk⌧ VG )o@o0 '/^& n. J W i@ VG pqqq1 tW NB L s). J -\).rJ l-EE& VMub 8B ou UB L U☺2/ySE\Eb xi@f vfwlB z80 L z '(}* 5"v?: ){?E Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), Karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (Q.S.Al-Hujurat ayat 12)
2. Honesty (Kejujuran)
62
Yusuf, Qardawi, Peran Nilai dan Moral dalam Perekonomian Islam (Jakarta: Rabbani Press, 1997), Cet. 1, h.31.
xc
Informasi yang diberikan oleh Bank Mega Syariah kepada nasabah sesuai dengan realita yang ada, Bank Mega Syariah tidak melakukan penipuan, bersumpah palsu, dan tidak meyelewengkan informasi produk
!" '(()* # $%& Artinya: “Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.” (QS.At-Taubah: 119) 3. Meaningful (Promosi yang Bermakna) Pesan yang disampaikan oleh Bank Mega Syariah diusahakan mempunyai nilai pendidikan bagi masyarakat diantaranya mengajak masyarakat untuk gemar menabung. Unsur pendidikan yang lain adalah tidak melakukan eksploitasi wanita. Bila ada promosi Bank Mega Syariah yang menampilkan wanita maka yang ditampilkan adalah wanita yang berpakaian muslimah dan tidak berdandan yang berlebihan.
X& !!g~ E&B T0+ -UW. ,- yS7Eb o0R0J.W. P0+ ,-
M. ,-17 f0W J G,E ,-0RwqAB 'y* Artinya : “Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang di dalam hati mereka. Karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah mereka pelajaran, dan Katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka.” (Q.S.Annisa ayat 63)
4. Accountability (Tanggung Jawab dan Amanah)
xci
Bank Mega Syariah melakukan tanggung jawab terhadap apa yang dipromosikan dan menempati janji-janji yang diberikan dan tidak melakukan hal-hal yang berlebihan yang terlalu memuji produk yang dimilikinya karena terlalu banyak memuji produk sendiri termasuk dalam kategori najasi yang dilarang oleh Rasullah SAW.
l^
Y?S& . VG ,-\i 34 B . '}Z* 8☺UW.E ,-2B Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu Mengetahui.” (Q.S.Al-Anfal ayat 27)
C. Deskripsi Besaran Biaya Promosi dan Dana Pihak Ketiga di PT.Bank Syariah Mega Indonesia Promosi
merupakan
cara
penyampaian
pesan-pesan
yang
dapat
mempengaruhi konsumen agar berubah sikapnya dengan tujuan permintaan dan penjualan. Sebagai gambaran untuk pengeluaran biaya pertahun akan ditampilkan dalam hasil olah data yang dilakukan dengan menggunakan SPSS for windows versi 15.0 mengenai jumlah besaran biaya promosi yang digunakan dengan dana tertentu dan jumlah dana pihak ketiga yang dapat dikumpulkan. Meskipun dana yang alokasikan untuk promosi ini terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, namun hal itu lakukan oleh PT.Bank Syariah Mega Indonesia guna menunjukkan keberadaan bank kepada masyarakat luas
xcii
merupakan salah satu bank yang berkompeten dan patut diperhitungkan oleh masyarakat luas dalam memilih sebuah bank syariah. Promosi harus dilakukan secara benar demi mencapai tujuan yang telah direncanakan. Jika promosi yang dilakukan tidak tepat maka hal itu hanya mengeluarkan beban biaya yang tidak mendatangkan hasil yang tidak optimal, untuk itu maka penerapannya harus benar-benar direncanakan, dilakukan dan dikelola sedemikian rupa guna mencapai sasaran yang diharapkan. Data-data yang diperlukan dalam analisis ini didapat dari laporan neraca dan laporan laba rugi triwulan PT.Bank Syariah Mega Indonesia, yang dimulai dari
tahun
2004-2008.
dengan
demikian
diharapkan
dapat
diketahui
perkembangan laporan keuangan tiap bulannya. Dari hasil olah data yang dilakukan dengan menggunakan SPSS for windows versi 15.0 dapat dijelaskan mengenai variabel-variabel yang terdapat pada model regresi linear sederhana dan korelasinya dapat dilihat pada tabel-tabel di bawah ini: 1. Besaran biaya promosi di PT.Bank Syariah Mega Indonesia Yang dimaksud besaran biaya promosi di PT.Bank Syariah Mega Indonesia adalah jumlah besaran biaya untuk kegiatan promosi yang dikeluarkan oleh divisi promosi di tiap periodenya (per triwulan). Jumlah besaran biaya promosi diberikan secara umum dari Desember 2004 sampai Juni 2008 mengalami kenaikan saldo tahunan sebesar Rp. 1.236.000.000
xciii
menjadi sebesar Rp. 1.697.000.000 atau selisih kenaikan Rp. 461.000.000. sebagimana tercermin dalam tabel 4.1 dibawah ini:
Tahun
Tabel 4.1. Data Besaran Biaya Promosi (dalam jutaan rupiah) Triwulan Besaran Biaya Promosi
2004
Desember
(1)
1236
Maret
(2)
163
Juni
(3)
430
September
(4)
709
Desember
(5)
1544
Maret
(6)
210
Juni
(7)
515
September
(8)
1071
Desember
(9)
2340
Maret
(10)
696
Juni
(11)
1533
September
(12)
2110
Desember
(13)
3933
Maret
(14)
525
2005
2006
2007
2008
Juni
1697
xciv
BESARAN BIAYA PROMOSI 4500 4000 3500 3000 2500 2000 1500 1000 500 0
Series1
1
3
5
7 9 11 TRIWULAN
13
15
Gambar 2. Besaran Biaya Promosi Jumlah besaran biaya promosi PT.Bank Syariah Mega Indonesia tiap tahunnya mengalami kenaikan dan penurunan jumlah besaran biaya promosi terkecil pada periode bulan Maret tahun 2005 atau triwulan ke-2 sebesar Rp.163.000.000 dan jumlah besaran biaya promosi terbesar pada periode bulan Desember tahun 2007 atau pada triwulan ke-13 yakni sebesar Rp.3.933.000.000 Tabel 4.2. Perhitungan rata-rata, dan varians besaran biaya promosi Descriptive Statistics N BP
15
Valid N (listwise)
15
Minimum
Maximum
163,00
Sumber: data olahan SPSS 15.0
xcv
3933,00
Mean 1247,4667
Std. Deviation 1004,47853
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa varian X (besaran biaya promosi), memiliki nilai rata-rata (mean) sebesar Rp.1247,4667, standar deviasi sebesar 1004.47 dan jumlah data sebanyak 15 data. 2. Jumlah Dana Pihak Ketiga PT.Bank Syariah Mega Indonesia Yang dimaksud dengan jumlah dana pihak ketiga PT.Bank Syariah Mega Indonesia terdiri atas tabungan, giro dan deposito yang tertera pada laporan keuangan. Dana pihak ketiga secara umum dari Desember 2004 sampai Juni 2008 mengalami kenaikan sebesar Rp. 274.875.000.000 menjadi sebesar Rp. 1.877.502.000.000 pada juni 2008, atau selisih kenaikan Rp. 1.602.627.000.000
Tabel 4.3. Data Jumlah Dana Pihak Ketiga (dalam jutaan rupiah) Tahun 2004
2005
2006
2007
Triwulan
Jumlah Dana Pihak Ketiga
Desember
(1)
274875
Maret
(2)
301056
Juni
(3)
297939
September
(4)
413126
Desember
(5)
825154
Maret
(6)
696819
Juni
(7)
1039434
September
(8)
1567154
Desember
(9)
2159539
Maret
(10)
2318519
Juni
(11)
2060055
September
(12)
2107725
Desember
(13)
2168531
xcvi
2008
Maret
(14)
1801940
Juni
(15)
1877502
JUMLAH DANA PIHAK KETIGA 2500000 2000000 1500000 Jumlah 1000000 500000 0 1
3
5
7
9 11 13 15 17 19 21 T RIWULAN
Gambar 3. Jumlah Dana Pihak ketiga Jumlah dana pihak ketiga PT.Bank Syariah Mega Indonesia tiap tahunnya cenderung mengalami kenaikan dan penurunan, jumlah dana pihak ketiga terkecil pada periode awal yakni bulan Desember tahun 2004 atau triwulan pertama sebesar Rp.274.875.000.000 dan jumlah dana pihak ketiga terbesar pada periode bulan Desember tahun 2007 atau pada triwulan ke-14 yakni sebesar Rp.1.877.502.000.000.
Tabel 4.4. Perhitungan rata-rata dan deviasi Jumlah Dana Pihak Ketiga Descriptive Statistics N DPK
15
Valid N (listwise)
15
Minimum 274875,00
Maximum 2318519,00
Sumber: Data olahan SPSS 15.0
xcvii
Mean
Std. Deviation
1327291,2000
797448,24575
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa variable X (Jumlah Dana Pihak ketiga) memilki nilai rata-rata (mean) sebesar Rp.1327291.2, standar deviasi sebesar 797448.24 dan jumlah data sebanyak 15 data.
D. Analisa Kuantitatif Statistik dan Interpretasi Data. Leas Square Analysis (Analisis Regresi dan Korelasi) Analisis regresi dan korelasi disebut juga Leas Square Analysis. Tujuannya adalah untuk melihat pengaruh dan hubungan antar variabel. 63 Penulis mencoba mengkombinasikan dua cara penghitungan untuk mencari hasil regresi dan koefisien korelasi, yaitu menggunkan SPSS 15.0 dan menggunakan rumus uji t, uji f dan uji koefisien determinasi untuk korelasi. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan hasil yang valid. 1.1. Pengujian Hipotesis 1. Analisis Regresi Untuk persamaan regresi: Y = a + bX Dimana: X = variabel independen yaitu Besaran biaya promosi Y = variabel dependen yaitu jumlah DPK a = konstanta b = koefisien regresi 63
Freddy Rangkuti, Marketing Analysis Made Easy: Teknik Analisis Pemasaran dan Analisis Kasus Menggunakan Exel dan SPSS, (Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama, 2005), h.37.
xcviii
a) Koefisien regresi Dari table 4.5 dapat diketahui bahwa nilai variabel X (besaran biaya promosi) terhadap variable Y (jumlah dana pihak ketiga) sebesar 2,2 %. Angka ini lebih kecil dari taraf signifikan 5% (0,05). Dari data ini maka dapat ditarik kesimpulan bahwa biaya promosi berpengaruh secara signifikan terhadap jumlah dana pihak ketiga. Berdasarkan hasil pengolahan SPSS versi 15.0 didapat Y = 272,302 + 0,001 X, memiliki arti bahwa jika biaya promosi 0 maka dana pihak ketiga 272,302, dan bila biaya promosi 1% maka dana pihak ketiga 0,1%.
Tabel 4.5 Coefficients(a) Model
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Std. B Error Beta 1 (Constant) 272.302 435.498 BP .001 .000 .583 a Dependent Variable: DPK b) Uji t
t B .625 2.589
Sig. Std. Error .543 .022
Dimana berdasarkan hasil pengolahan SPSS versi 15.0 untuk konstanta didapat nilai t sebesar 2,589 dan t tabel sebesar 1,771. Karena nilai dari t (2,589) > t
tabel
hitung
(1,771), maka secara individu variabel X (besaran biaya promosi)
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel Y (jumlah dana pihak ketiga). xcix
c) Uji F Selanjutnya dilakukan uji F yang bertujuan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen. Berdasarkan pengolahan data menggunakan SPSS versi 15 (tabel 4.6) didapatkan hasil nilai F sebesar 6,703, kemudian diperbandingkan dengan nilai F tabel sebesar 4,67, atau f hitung (6,703) > f tabel (4,67) sehingga dapat disimpulkan bahwa uji F adalah signifikan yang berarti bahwa secara bersama-sama variabel independen (besaran biaya promosi) mempengaruhi variabel dependen (jumlah dana pihak ketiga).
Tabel 4.6 ANOVA(b)
Model 1
Regression
Sum of Squares 4805701.137
Residual Total
df
Mean Square
1
4805701.137
9319978.596
13
716921.430
14125679.733
14
F
Sig.
6.703
.022(a)
a Predictors: (Constant), Y b Dependent Variable: X
d) Uji Koefisien Determinasi Kemudian dilihat besaran koefisien determinasi(R2), berdasarkan tabel 4.7 didapat nilai R Square sebesar 0,583² = 0,34 X 100% = 34%. Hal ini berarti bahwa jumlah dana pihak ketiga dipengaruhi oleh besaran biaya promosi sebesar 34% dan sisanya 66% dipengaruhi oleh variabel lain selain besaran biaya
c
promosi. Seperti: pelayanan kepada nasabah, hadiah dan bonus, seminar, kurs, dll. Tabel 4.7 Model Summary Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1
.583(a)
.340
.289
846.712
a Predictors: (Constant), Y 2. Analisis Korelasi Korelasi yang didapat yaitu sebesar 0,583 termasuk ke dalam korelasi sempurna positif dan merupakan korelasi yang kuat antara variabel besaran biaya promosi dengan variabel jumlah dana pihak ketiga. Adapun statistik parameternya adalah sebagai berikut: Ho = tidak terdapat hubungan positif antara variabel besaran biaya promosi dengan jumlah dana pihak ketiga H1 = terdapat hubungan positif antara variabel besaran biaya promosi dengan dana pihak ketiga Berdasarkan hasil perhitungan statistik dengan mengkorelasikan X (besaran biaya promosi) dan Y (jumlah DPK) maka diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.8 Correlations X BP
Pearson Correlation
Y 1
Sig. (2-tailed)
.583(*) .022
ci
N DPK
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
15
15
.583(*)
1
.022
N
15
15
* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
a) Uji t untuk hasil t hitung: t= t=
0.583 15 − 2 1 − 0,5832 2,1020 = 2,587 0.,8124
Dengan derajat kebebasan 15 – 2 = 12, dengan tingkat kepercayaan 5% didapat t tabel sebesar 1,782. Karena t
hitung (2,587)
> daripada t
tabel (1,771),
maka Ho ditolak dan H1 diterima yang berarti terdapat hubungan positif antara variabel besaran biaya promosi dengan jumlah dana pihak ketiga. b) Uji Koefisien Determinasi Untuk koefisien determinasi dilakukan penghitungan dengan rumus R2 = r2 x 100% R2 = (0,583)2 x 100% = 33,89% Untuk keperluan interpretasi hasil perhitungan dari koefisien korelasi sebesar 0,583 hubungan yang sedang atau cukup kuat. Berdasarkan hasil tersebut maka diketahui bahwa variabel X (besaran biaya promosi) memberikan pengaruh sebesar 33,89% terhadap jumlah dana pihak ketiga dan
cii
sisanya 66,11% dipengaruhi oleh faktor lain di luar besaran biaya promosi, seperti; pelayanan kepada nasabah, hadiah atau bonus, seminar, kurs, dll 1.2 Analisis Hasil Empiris dan Interpretasi data Dalam tingkat persaingan yang semakin tajam di antara sesama lembaga keuangan dan semakin kompleksnya masalah-masalah yang timbul dalam kegiatan pemasaran suatu produk, maka dituntut adanya ketelitian dalam memilih beberapa alternatif yang tepat agar dapat menyesuaikan diri dengan permintaan dan perubahan pasar. Adapun pokok-pokok yang sudah dijalankan oleh Bank Mega Syariah dalam menentukan bentuk-bentuk promosinya. Dalam Anggaran untuk promosi, hal ini Bank Mega Syariah melakukan promosi melalui saluran komunikasi, baik sarana manusia maupun sarana bukan manusia. Adapun strategi periklanan yang dijalankan oleh Bank Mega Syariah adalah menggunakan keberadaan media massa dengan seoptimal mungkin. Personal selling yang dilakukan oleh Bank Mega Syariah sifatnya tidak kontinyu, dimana pihak Bank Mega Syariah melakukan promosi ini hanya ditujukan kepada koperasi kecil dan menengah, juga diberikan kepada pengusaha kecil, menengah dan atas. Biasanya pengusaha kecil ini diberikan penyuluhan-penyuluhan, karena biasanya sebagai petani dan nelayan pedesaan. Jadi dana yang ditetapkan tidak terlalu besar. Strategi yang dikeluarkan oleh Bank Mega Syariah dalam melaksanakan promosi penjualan adalah dengan cara memberikan kemudahankemudahan serta kelebihan-kelebihan dari pelayanan atau service kepada ciii
nasabahnya,
Selain itu Bank Mega Syariah juga memberikan hadiah-hadiah
berupa kalender, buku, agenda, pena dan lain-lain yang diberikan kepada nasabah yang setia kepada Bank Mega Syariah, dan juga diberikan kepada calon nasabah baru. Promosi melalui humas yang dilakukan Bank Mega Syariah yaitu dengan membuat ulasan-ulasan, lembaran tulisan dan makalah yang terlibat dalam seminar-seminar atau pelatihan yang sering diselenggarakan oleh suatu pihak yang tujuannya untuk memberikan informasi seputar bank Syariah semisal sistem operasional dan kegiatan usaha. Berdasarkan hasil empiris di atas terlihat bahwa terdapat adanya pengaruh dan hubungan yang positif dan kuat antara besaran biaya promosi dengan jumlah dana pihak ketiga. Sehingga hipotesis ini dapat diterima dan terbukti. Dapat diinterpretasikan bahwa salah satu faktor yang berpengaruh terhadap peningkatan jumlah dana pihak ketiga Bank Mega Syariah adalah Jumlah besaran biaya promosi. Dalam penelitian ini dapat dilihat bahwa besar dan kecilnya jumlah besaran biaya promosi dapat mempengaruhi jumlah dana pihak ketiga.
civ
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat diberikan suatu kesimpulan sebagai berikut : 1. Jumlah besaran biaya promosi yang dikeluarkan PT.Bank Syariah Mega Indonesia untuk keperluan promosinya cenderung mengalami kenaikan dan penurunan di tiap periodenya. kenaikan pada tahun 2006 periode akhir Desember dikarenakan oleh adanya peningkatan promosi penjualan dan hubungan masyarakat (publisitas). Peningkatan besaran biaya promosi di tahun 2007 periode akhir Desember sebesar 3933 juta merupakan peningkatan terbesar selama periode yang diteliti. Karena perusahaan mencanangkan strategi penghimpunan dana pihak ke tiga retaik dan murah yang dijaring dari tabungan dan giro. Dimana PT.Bank Syariah Mega Indonesia (Bank Mega Syariah) melakukan kerjasama membuka unit pelayanan syariah (UPS) seperti : Galery BMS di Bank Mega, UPS BSM di Bank Mandiri, dan UPS Bank Muamalat di kantor Pos. Kenaikan mencolok di tahun 2008 akhir periode Juni sebesar 1697 antara lain dikarenakan oleh gencarnya kegiatan promosi yang dilakukan perusahaan pada tahun itu yang meliputi pemasangan iklan di media cetak, media elektronik dan media ruang. Disamping itu pada periode ini perusahaan cv
juga melakukan kegiatan promosi penjualan publisitas untuk jenis produk tabungan wadiah, deposito mudharabah dan giro wadiah seperti : tabungan wadiah (Mega Tama), deposito mudharabah (Mega Syariah Depo), dan giro wadiah, agar para calon nasabah mengenal dan tertarik pada produk yang dikeluarkan Bank Mega Syariah. 2. Hasil Uji Regresi dan Korelasi Diketahui bahwa hasil perhitungan regresi dilihat dari nilai probabililitas variable X (besaran biaya promosi) terhadap variabel Y (jumlah dana pihak ketiga) sebesar 2,2 %. Angka ini lebih kecil dari taraf signifikan 5% (0,05). Dari data ini maka dapat ditarik kesimpulan bahwa biaya promosi berpengaruh secara signifikan terhadap jumlah dana pihak ketiga. Karena nilai dari t
hitung
(2,589) > t
tabel
(1,960), maka secara individu variabel X (besaran
biaya promosi) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel Y (jumlah dana pihak ketiga). Dengan nilai F tabel sebesar 4,67, atau f (6,703) > f
tabel
hitung
(4,67) sehingga dapat disimpulkan bahwa uji F adalah
signifikan yang berarti bahwa secara bersama-sama variabel independen (besaran biaya promosi) mempengaruhi variabel dependen (jumlah dana pihak ketiga). Didapat nilai R Square sebesar 0,583² = 0,34 X 100% = 34%. Hal ini berarti bahwa jumlah dana pihak ketiga dipengaruhi oleh besaran biaya promosi sebesar 34% dan sisanya 66% dipengaruhi oleh variabel lain selain pelayanan biaya promosi
cvi
Korelasi yang didapat yaitu sebesar 0,583 termasuk ke dalam korelasi sempurna positif dan merupakan korelasi yang kuat antara variabel besaran biaya promosi dengan variabel jumlah dana pihak ketiga. Karena t
hitung
(2,587) > daripada t tabel (1,771), maka Ho ditolak dan H1 diterima yang berarti terdapat hubungan positif antara variabel besaran biaya promosi dengan jumlah dana pihak ketiga. Untuk keperluan interpretasi hasil perhitungan dari koefisien korelasi sebesar 0,583 hubungan yang sedang atau cukup kuat. Berdasarkan hasil tersebut maka diketahui bahwa variabel X (besaran biaya promosi) memberikan pengaruh sebesar 33,89% terhadap jumlah dana pihak ketiga dan sisanya 66,11% dipengaruhi oleh faktor lain di luar pelayanan biaya promosi. Berdasarkan hasil empiris di atas terlihat bahwa terdapat adanya pengaruh dan hubungan yang positif dan kuat antara besaran biaya promosi dengan jumlah dana pihak ketiga. Sehingga hipotesis ini dapat diterima dan terbukti. Dapat diinterpretasikan bahwa salah satu faktor yang berpengaruh terhadap peningkatan jumlah dana pihak ketiga Bank Mega Syariah adalah Jumlah besaran biaya promosi. Dalam penelitian ini dapat dilihat bahwa besar dan kecilnya jumlah besaran biaya promosi dapat mempengaruhi jumlah dana pihak ketiga.
cvii
Penerapan Promosi Dalam Perspektif Islam Pada PT. Bank Syariah Mega Indonesia (Bank Mega Syariah) senantiasa berpegang teguh pada ke empat etika (akhlak) seorang pemasar yakni ; Sincercity (Tulus atau Ikhlas), Honesty (Kejujuran), Meaningful (Promosi yang Bermakna), Accountability (Tanggung Jawab dan Amanah)
B. Implikasi Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan atau rekomendasi kedepan bagi PT.Bank Syariah mega Indonesia, sebagai berikut : 1. Karena besaran biaya promosi sangat berpengaruh positif terhadap jumlah dana pihak ketiga yang meliputi giro wadi’ah, tabungan mudharabah, dan deposito mudharabah, maka PT.Bank Syariah Mega Indonesia harus menambah alokasi biaya untuk promosi. 2. Penambahan
besaran
biaya
promosi
harus
diikuti
dengan
kreasi
pengembangan model-model promosi dan media yang dapat meningkatkan penambahan jumlah dana pihak ketiga. Perusahaan juga hendaknya mengefisienkan pengelolaan biaya promosi agar persentase peningkatan jumlah dana pihak ketiga lebih besar dari pada persentase peningkatan besaran biaya promosi. 3. Untuk dapat meningkatkan jumlah pendapatan maka diharapakan Bank Mega Syariah dapat membuka beberapa kantor cabang baru khususnya di wilayah jabotabek, karena wilayah tersebut memiliki potensi yang besar dalam cviii
memperoleh pendapatan, selain itu juga pada setiap kantor cabang agar memilki produk yang lebih banyak sehingga menjadi lebih variatif dan kompetitif. Karena cakupan yang luas tentang promosi, penulis hanya membatasi penelitian ini pada perkembangan besaran biaya promosi, jumlah dana pihak ketiga pada giro wadi’ah, tabungan mudharabah, dan deposito mudharabah dengan metode regresi dan korelasi. Namun hal yang perlu diperhatikan dan bisa dijadikan sebagai langkah awal untuk penelitian selanjutnya adalah sudah sesuaikah promosi yang dilakukan PT. Bank Syariah Mega Indonesia dengan kriteria secara Islami.
cix
DAFTAR PUSTAKA Al-Qur’anul Karim Alma, Buchari, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta, 2007. Antonio, Syafi’I, Bank Syariah: Analisa Kekuatan, Peluang, Kelemahan dan Ancaman, Yogyakarta: Ekonisia, 2006. Assauri, Sofjan, Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2004. Dennis lock, Nigel Farrow, Manajemen Umum, Jakarta: PT.Elek Media Komputido, 1989, buku 1 Direktorat Bina Pers dan Grafika Departemen Penerangan RI, Tata Krama dan Tata Cara perikalan Indonesia, 1993, Jakarta. Eferin, Sujoko, dkk, Merode Penelitian Untuk Akuntansi, Sebuah Pendekatan Praktis , Malang: Bayu Media Publishing, Juni, 2004, cet-1. Fajriah, Siti, “10 Pilar Pengembangan Bank Syari’ah”. Artikel diakses pada tanggal 11 Januari 2008 dari situs http://kaseiunri.org/index.php?option=com. Faizi, “Bank Syariah Entaskan Kemiskinan”. Artikel diakses pada tanggal 11 Januari 2008 dari situs http://www.RepublikaOnline.co.id Kasmir, Manajemen Perbankan, Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2007, ed.1-7. _________, Pemasaran Bank. Jakarta: Kencana, 2005 Kotler, Philip dan AB Susanto, Manajemen Pemasaran Di Indonesia, Jilid II, Salemba Empat, Jakarta, 2001. _________, Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga, 2004. Kertajaya, Hermwan dan Muhammad Syakir Sula, Syari’ah Marketing, Bandung: PT.Mizan Pustaka, 2006, Cet.3. Keegan, Warren J, Manajemen Pemasaran. Global Warren J. Keegan; alih bahasa, Alexander Sindoro ; penyunting, Bob Widyahartono. Jakarta: Prenhallindo, 1996. Lupiyoadi, Rambat, Manajemen Pemasaran Jasa : Teori dan Praktik. Jakarta: PT.Salemba Emban Patria, 2001. Nasution, MA, dan Thomas, Buku Penuntun Membuat Tesis Skripsi Disertasi Makalah. Jakarta: PT.Bumi Aksara, 2006. cx
Rangkuti,Fredy, Marketing Analysis Made Easy: Teknik Analisis Pemasaran dan Analisis Kasus Menggunakan Exel dan SPSS, Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama, 2005. Santoso, Singgih, Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik,Jakarta: PT.Elex Media Koputindo, 2000. Saladin, Djaslim. H, Dasar-Dasar Manajemen Pemasaran. Intisari dari buku William J.Stanton-Michael J. Etzel-Bruce J. Walker Edisi ke IX Tahun 1991. Bandung : Mandar Maju, 1994. Simorangkir.O.P, Pengantar Pemasaran Bank. Jakarta: Aksara Persada Indonesia, 1991 Sinungan. M, Tekhnik Manajemen Bank yang Praktis. Jakarta: Bumi Aksara, 1991. Soetantini, Noer, “Gerakan Menabung Syariah Genjot Akselerasi Industri Perbankan Syariah”. Artikel diakses pada tanggal 11 Januari 2008 dari situs http://kaseiunri.org/index.php?option=com. Shamsul, Falah, “Makalah Etika Bisnis Islam”, Jakarta, 2004. Sumarni, Murti, Manajemen Pemasaran Bank. Yogyakarta: Liberty, 2002. Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV. Alfabeta, 2007. Swastha, Basu, Azas-Azas Marketing. Yogyakarta: Liberty, 2002. Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi, Penerbit UIN Jakarta Press, cetakan tahun 2007. Umar, Husein, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada, 2004 Wicaksono, Beni, “Pemilihan Media Dalam Strategi Promosi Yang Optimal Untuk Meningkatkan Volume Penjualan”. artikel diakases pada tanggal 11 januari 2008 dari situs http://www.Republikaonline.co.id William, J Stanton, Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga, 1993. www.megasyariah.co.id. Yusuf, Burhanuddin, “Mengelola Promosi Pemasaran”. Makalah Kuliah Formal Jurusan Muamalah, Jakarta: Fakultas Syariah dan Hukum, 2003. Yusuf, Qardawi, Peran Nilai dan Moral dalam Perekonomian Islam, Jakarta: Rabbani Press, 1997, Cet. 1.
cxi
cxii