PT. WAHANA PHONIX MANDIRI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 TIDAK DIAUDIT
0
DAFTAR ISI Halaman Neraca Konsolidasi
2-3
Laporan Rugi Laba Konsolidasi
4
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi
5
Laporan Arus Kas Konsolidasi
6
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi
7 - 27
1
PT WAHANA PHONIX MANDIRI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (TIDAK DIAUDIT) Per 30 Juni 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah)
Catatan
2011
2010
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha Persediaan Uang muka dan biaya dibayar di muka
2c, 3 2d, 4 2f,5 2g,6
Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp. 6.712.163.502 dan Rp 20.088.766.679 masing-masing untuk tahun 2011 dan 2010 Aset lain-lain
2h,2i,7
288,934,828 54,906,985,200 63,851,278,530 51,375,122,610
46,497,058 66,215,296,128 67,342,573,636 44,095,999,312
170,422,321,168
177,700,366,134
29,910,225,678
32,339,119,712
-
9,009,275
29,910,225,678
32,348,128,987
200,332,546,846
210,048,495,121
2e,8
Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET
-
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
2
(0)
PT WAHANA PHONIX MANDIRI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (TIDAK DIAUDIT)- LANJUTAN Per 30 Juni 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah)
Catatan
2011
2010
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Hutang bank Hutang Usaha Hutang pajak Biaya masih harus dibayar Hutang bunga Bagian hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bank
9
96,585,357,619
90,437,899,047
10 12b 2j,13 14
2,160,000,000 2,001,612,764 1,286,505,012 33,580,516,984
2,101,312,764 578,924,692 28,544,404,000
-
5,940,590,946
135,613,992,379
127,603,131,449
9
Jumlah Kewajiban Lancar KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Kewajiban pajak tangguhan Hutang jangka panjang - Setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
2l,12
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham pada tahun 2011 dan 2010 Modal dasar - 1.000.000.000 saham pada tahun 2011 dan 2010 Modal ditempatkan dan disetor penuh 520.000.000 saham pada tahun 2011 dan 2010 Tambahan modal disetor - Agio Saham Saldo laba Jumlah Ekuitas JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
(3,561,801,242)
1,372,499,233
(3,561,801,242)
1,372,499,233
2b
210,788,927
265,935,348
15 16
52,000,000,000 12,454,405,615 3,615,161,166
52,000,000,000 12,454,405,615 16,352,523,475
68,069,566,781
80,806,929,090
200,332,546,846
210,048,495,121
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
3
PT WAHANA PHONIX MANDIRI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah) Catatan
2011
2010
PENJUALAN BERSIH
2j,17
20,842,695,000
33,850,000,000
BEBAN POKOK PENJUALAN
2j,18
23,635,793,337
28,116,712,650
(2,793,098,337)
5,733,287,350
LABA KOTOR Beban Usaha Penjualan Umum dan administrasi
2j, 19
Jumlah Beban Usaha LABA USAHA Beban (Penghasilan) Lain-lain Beban keuangan - bersih Laba penjualan aset tetap Laba selisih kurs - bersih Lain-lain
2j,20 2l
Penghasilan Lain-lain - Bersih LABA SEBELUM TAKSIRAN BEBAN PAJAK
439,213,943 443,076,631
503,200,255 875,250,941
882,290,574
1,378,451,196
(3,675,388,911)
4,354,836,154
(3,578,440,805) 25,000
5,636,315,032 336,938 -
(3,578,415,805)
5,636,651,970
(96,973,106)
Taksiran Beban (Manfaat) Pajak Tahun berjalan Tangguhan
(1,281,815,816)
2l,12
Beban (Manfaat) Pajak - Bersih LABA (RUGI) SEBELUM HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI
(222,586,463)
-
(222,586,463)
-
125,613,357
Hak minoritas atas laba bersih Anak Perusahaan yang dikonsolidasi
3,846,378
LABA (RUGI) BERSIH LABA (RUGI) PER SAHAM
(1,281,815,816)
6,741,768
129,459,734
(1,275,074,047)
0.25
(2.45)
2m,23
Dasar
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
4
PT WAHANA PHONIX MANDIRI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI (TIDAK DIAUDIT) Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah) Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh
Saldo per 1 Januari 2010
Tambahan Modal Disetor - Bersih
52,000,000,000
12,454,405,615
-
-
Saldo per 30 Juni 2010
52,000,000,000
Saldo per 1 Januari 2011
Rugi bersih
Rugi bersih Saldo per 31 Juni 2011
Saldo Laba
Jumlah Ekuitas
17,627,597,524
82,082,003,139
(1,275,074,049)
(1,275,074,049)
12,454,405,615
16,352,523,474
80,806,929,090
52,000,000,000
12,454,405,615
3,485,701,433
67,940,107,048
-
-
129,459,734
129,459,734
52,000,000,000
12,454,405,615
3,615,161,167
68,069,566,781
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
5
PT WAHANA PHONIX MANDIRI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (TIDAK DIAUDIT) Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah)
2011
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok Pembayaran beban usaha Hutang (pembayaran) pajak Hutang (pembayaran) beban bunga Penerimaan (pembayaran) untuk kegiatan usaha lainnya
2010
24,039,851,754 (22,249,331,750) (1,166,235,625) 10,000,000 (2,962,658,820) 3,678,415,803
Kas Bersih yang Diterima (Digunakan) untuk Aktivitas Operasi
1,350,041,362
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan aset tetap Hasil penjualan aset tetap Hak minoritas Aset lain-lain Kas Bersih yang Diterima dari Aktivitas Investasi
24,142,685,156 (23,233,509,685) (1,141,934,409) (135,157,445) (425,581,744) 305,123,235
(488,374,892)
637,355,418 (584,478,452) -
51,331,666 47,171,840
52,876,966
98,503,506
-
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari: Hutang bank Pembayaran untuk: Sewa guna usaha Hutang bank
(1,200,000,000)
-
Kas Bersih yang Diperoleh (Digunakan) untuk Aktivitas Pendanaan
(1,200,000,000)
-
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN KAS DAN SETARA KAS AKHIR
202,918,328
(389,871,386)
86,016,501
436,368,444
288,934,828
46,497,058
(0)
- Pengurangan aktiva lain-lain karena konversi anjak piutang -
-
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
6
-
PT WAHANA PHONIX MANDIRI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah) 1.
UMUM a. Pendirian Perusahaan PT Wahana Phonix Mandiri Tbk. (Perusahaan) didirikan di Indonesia, pada mulanya dengan nama PT Golden Phoenix berdasarkan Akta Notaris Wahyudi Suyanto, S.H., No. 96 tanggal 7 Agustus 1993 dan kemudian diubah namanya menjadi PT Wahana Yuda Mandiri berdasarkan akta notaris yang sama No. 451 tanggal 30 Mei 1996. Akta pendirian dan perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-8528.HT.01.01.Th.97 tanggal 27 Agustus 1997 dan telah diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 37 Tambahan No. 2912 tanggal 8 Mei 2000. Nama Perusahaan kemudian diubah menjadi PT Wahana Phonix Mandiri berdasarkan Akta Notaris Yonsah Minanda, S.H., No 44 tanggal 31 Januari 2000 dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Perundangundangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-22109.HT.01.04.Th.2000 tanggal 9 Oktober 2000 dan telah diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 28 Tambahan No. 2187 tanggal 6 April 2001. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Wahana Phonix Mandiri Tbk No. 61 tanggal 25 Juni 2008 oleh Wachid Hasyim, S.H., Notaris di Surabaya dimana para pemegang saham memutuskan beberapa hal antara lain mengubah seluruh anggaran dasar Perusahaan untuk menyesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Sampai dengan tanggal neraca, akta perubahan anggaran dasar tersebut masih dalam proses mendapatkan pengesahan dari Manteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah dalam bidang perdagangan, pengangkutan dan agro bisnis. Kegiatan utama Perusahaan sejak beroperasi secara komersial meliputi bidang perdagangan hasil pertanian dan kelautan. Perusahaan berdomisili di Surabaya, dengan kantor pusat Jalan Panggung No. 43 Surabaya, sedangkan Anak Perusahaan, PT Phonix Mas Persada (PMP), berdomisili di Mataram, dengan kantor pusat dan pabrik masingmasing beralamat di Jalan A.A. Gede Ngurah, Kelurahan Cakra Selatan, Kecamatan Cakranegara dan di Jalan TGH Lopan, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat. Perusahaan memulai kegiatan komersial pada tanggal 7 Agustus 1993. b. Penawaran Umum Perdana Perusahaan Pada tanggal 22 Juni 2001, Perusahaan melakukan Penawaran Umum perdana sahamnya melalui PT. Bursa Efek Indonesia (Persero) (dahulu bernama PT. Bursa Efek Jakarta) sejumlah 200.000.000 lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp 100 dengan harga penawaran Rp 175. Penawaran umum perdana ini juga disertai dengan penerbitan 50.000.000 lembar Waran seri I. Waran tersebut memiliki jangka waktu pelaksanaan selama 3 tahun dan dapat dilaksanakan (exercised) mulai tanggal 21 Desember 2001 sampai dengan 21 Juni 2004. Sampai dengan tanggal batas waktu pelaksanaan (exercise) tanggal 21 Juni 2004, tidak ada waran yang telah dikonversi menjadi saham (lihat catatan 15) . c. Susunan Perusahaan dan Anak Perusahaan Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan, PT Phonix Mas Persada (PMP), yang didirikan pada tanggal 31 Januari 2000 dengan persentase kepemilikan sebesar 99,59%. Aktivitas utama PMP adalah bergerak dalam industri pengolahan mete dan rumput laut serta perdagangan hasil pertanian dan kelautan. PMP telah beroperasi secara komersial sejak bulan Januari 2000. Jumlah aset PMP (sebelum eliminasi) pada tanggaltanggal 30 Juni 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp.160,8 miliar dan Rp 160,8 miliar. PMP memiliki pabrik pengolahan kacang mete dan rumput laut, masing-masing dengan kapasitas pengolahan sebesar 400 ton kacang mete per tahun dan 300 ton rumput laut per tahun. d. Susunan Dewan Komisaris dan Direktur serta Jumlah Karyawan Susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan pada tanggal-tanggal 30 Juni 2011, berdasarkan Akta Notaris Wachid Hasyim, S.H., No 49 Tanggal 23 Juni 2011, adalah sebagai berikut:
7
PT WAHANA PHONIX MANDIRI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah) 1.
UMUM - lanjutan Komisaris
Presiden Komisaris Komisaris
Direksi
-
Lia Tirtasaputra Hugeng Parhito
Presiden Direktur Direktur
-
Samin Indra Widyadharma
Susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan pada tanggal-tanggal 30 Juni 2010, berdasarkan Akta Notaris Wachid Hasyim, S.H., No. 59 tanggal 30 Juni 2010 adalah sebagai berikut: Komisaris Presiden Komisaris Komisaris
Direksi -
I Made Mantra Suryani
Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur
-
Tjahya Setiawan Iwan Setiawan Murgesen Artha Lovie Aprillailie
Jumlah gaji dan kompensasi lainnya yang diberikan kepada dewan komisaris dan direksi Perusahaan dan Anak Perusahaan berjumlah sekitar Rp. 74,250 juta masing-masing pada tahun 2011 dan 2010.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Laporan keuangan konsolidasi disajikan sesuai dengan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yang mencakup pedoman akuntansi dan pelaporan yang ditetapkan oleh otoritas pasar modal. Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep biaya historis, kecuali untuk persediaan barang yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value) . Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan dasar akrual, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasi. Laporan arus kas konsolidasi menyajikan penerimaan dan pembayaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan menjadi aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah (Rp). b. Prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan Keuangan Induk Perusahaan beserta seluruh Anak Perusahaan yang dimulai atau diakhiri dalam suatu tahun tertentu. Hasil usaha Anak Perusahaan yang diperhitungkan ke dalam laporan keuangan konsolidasi hanya terbatas hasil pada saat pengendalian tersebut mulai diperoleh atau hingga saat pengendalian atas Anak Perusahaan berakhir. Suatu pengendalian atas suatu Perusahaan Anak dianggap ada bilamana Induk Perusahaan menguasai baik langsung maupun tidak langsung lebih dari 50% (lima puluh persen) hak suara di Anak Perusahaan, atau Induk Perusahaan dapat menentukan kebijakan keuangan dan operasi dari Anak Perusahaan, atau mempunyai kemampuan untuk memberhentikan atau menunjuk mayoritas anggota dewan direksi di Anak Perusahaan. Seperti disebutkan dalam catatan 1c, Perusahaan memiliki secara langsung 99,59% saham PT. Phonix Mas Persada mencakup konsolidasi laporan keuangan Anak Perusahaan tersebut. Penyajian laporan keuangan konsolidasi dilakukan berdasarkan konsep satuan usaha (entity concept). Akun-akun yang saling berhubungan di antara perusahaan yang dikonsolidasi dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha sebagai satu kesatuan. Saldo hutang piutang serta transaksi dengan Anak Perusahaan telah dieliminasi.
8
PT WAHANA PHONIX MANDIRI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - lanjutan Bagian minoritas Anak Perusahaan sesuai dengan kepemilikan sahamnya dicatat dalam akun "Hak Minoritas Atas Aktiva Bersih Anak Perusahaan yang Dikonsolidasi". c. Kas dan Bank Kas dan setara kas terdiri dari kas kecil, kas di bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak dijaminkan untuk pinjaman. d. Penyisihan Piutang Ragu-ragu Perusahaan, jika ada, menetapkan penyisihan piutang ragu-ragu, berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun. e. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Perusahaan mempunyai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Sesuai dengan PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”, yang dimaksud mempunyai hubungan istimewa adalah: (1) perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries) , mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries ); (2) perusahaan asosiasi (associated companies ); (3) perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut; yang dimaksud dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor; (4) karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan (5) perusahaan, dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor. Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa baik yang dilakukan dengan atau tanpa harga dan persyaratan yang wajar sesuai yang dilakukan dengan pihak ketiga telah diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi. f.
Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value ). Biaya perolehan persediaan ditentukan dengan metode rata-rata bergerak (moving-average method ). Penyisihan atas persediaan usang dan penurunan nilai persediaan, jika ada, ditentukan berdasarkan penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun dan disajikan sebagai pengurang nilai persediaan ke nilai realisasi bersih.
g. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi sesuai dengan masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).
9
PT WAHANA PHONIX MANDIRI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - lanjutan h. AsetTetap Aset tetap dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Kecuali untuk tanah yang tidak disusutkan, penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut: Tahun Bangunan Mesin dan peralatan Alat pengangkutan Inventaris kantor
20 5 -10 5 4-5
Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke akun aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan. Sesuai dengan PSAK No. 47, tentang “Akuntansi Tanah”, nilai perolehan tanah tidak termasuk biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan izin atas tanah. Perusahaan melakukan penelahaan untuk menentukan adanya indikasi terjadi penurunan nilai aset sesuai dengan PSAK No. 48 mengenai “Penurunan Nilai Aset” pada akhir tahun. Perusahaan diharuskan untuk menentukan taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) atas nilai semua asetnya apabila terdapat situasi atau keadaan yang memberikan indikasi terjadinya penurunan nilai aset dan mengakuinya sebagai rugi dalam laporan laba rugi konsolidasi. i.
Sewa Guna Usaha Transaksi sewa guna digolongkan sebagai sewa guna usaha dengan hak opsi (capital lease) bila seluruh kriteria kapitalisasi seperti yang disyaratkan dalam PSAK No. 30, "Akuntansi Sewa Guna Usaha" telah dipenuhi. Bila tidak, sewa guna usaha digolongkan sebagai transaksi sewa-menyewa biasa (operating lease). Aset sewa guna usaha dengan hak opsi dicatat sebagai masa sewa guna usaha ditambah dengan nilai sisa (harga opsi) yang harus dibayar pada akhir periode sewa guna usaha. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus tetap sejenis yang dimiliki secara langsung (lihat catatan 2h , "Aset Tetap" ). Laba atau rugi dari transaksi penjualan dan sewa guna usaha kembali ditangguhkan dan diamortisasi selama masa manfaat aktiva sewa guna usaha dengan menggunakan metode lurus.
j.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan dari penjualan ekspor diakui pada saat pengiriman barang di kapal (f.o.b. shipping point) . Pendapatan dari penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan. Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
k. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan. Pada tanggal-tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 nilai tukar yang digunakan adalah Rp. 8.597 dan Rp 9.083 dan setiap 1 (satu) Dolar AS yang dihitung berdasarkan kurs tengah wesel ekspor Bank Indonesia pada transaksi terakhir di pasar uang antar bank pada tahun 2011 dan 2010.
10
PT WAHANA PHONIX MANDIRI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - lanjutan
l.
Beban (Manfaat) Pajak Perusahaan menerapkan metode penangguhan pajak untuk menentukan beban (manfaat) pajak sesuai dengan PSAK No. 46 mengenai “Akuntansi Pajak Penghasilan”. Metode penangguhan pajak penghasilan diterapkan untuk mencerminkan perbedaan waktu antara laporan keuangan untuk tujuan komersial dengan fiskal dan akumulasi rugi fiskal yang menimbulkan suatu jumlah kena pajak atau jumlah yang boleh dikurangkan dalam perhitungan laba fiskal periode mendatang pada saat nilai tercatat aset tersebut dipulihkan atau nilai tercatat kewajiban tersebut dilunasi. Pengaruh pajak atas beda waktu dan akumulasi rugi fiskal disajikan secara bersih dalam posisi aset atau kewajiban di masing-masing perusahaan yang dikonsolidasi.
m. Laba Per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih tahun berjalan dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar selama tahun yang bersangkutan.
n. Instrumen Keuangan Efektif 1 Januari 2010, Perusahaan mengadopsi PSAK No. 50 ( Revisi 2006), "Instrumen Keuangan : Penyajian dan Pelaporan", dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran". PSAK No. 50 ( Revisi 2006 ) mengatur persyaratan tentang penyajian instrumen keuangan dan mengidentifikasi informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan, dan instrumen ekuitas;pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan, dan keadaan dimana aset keuangan dan kewajiban keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang digunakan untuk instrumen tersebut. PSAK No. 55 (Revisi 2006) mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item non keuangan. Pernyataan ini, antara lain, memberikan definisi dan karakteristik terhadap derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan Instrumen Keuangan o. Proses kepailitan hingga perdamaian Berdasarkan permohonan Indover Bank sebagai kreditur yang mengajukan pernyataan pailit terhadap perseroan melalui pengadilan Niaga Surabaya tanggal 20 mei 2010. Pengadilan Niaga Surabaya mengabulkan permohonan tersebut dengan putusan No11/PAILIT/2010/PN-Niaga SBY tanggal 12 Juli 2010. Status hak tanggungan perseroan senilai Rp 13.258.680.000,00 yang dijaminkan pada Bank Indover Limited adalah 6 hak tanggungan berupa tanah kosong dan tidak digunakan untuk kegiatan perseroan. Selanjutnya perseroan memutuskan untuk melakukan kasasi pada tanggal 21 Juli 2010 karena perseroan menganggap keputusan tersebut belum merupakan keputusan hukum tetap. Dampak dari kegiatan tersebut secara umum tidak berpengaruh terhadap prospek bisnis perseroan ke depan akan tetapi perseroan untuk sementara menghentikan aktivitasnya menunggu keputusan akhir masalah ini. Selanjutnya perseroan melakukan pembicaraan secara intensif dengan kreditur mengenai skema penyelesaian kredit yang tepat dan tidak merugikan kedua belah pihak. Dalam hal ini perseroan mengajukan proposal perdamaian dengan kreditur yang ditujukan kepada hakim pengawas pengadilan Niaga Surabaya melalui kurator yang ditunjuk. Hasil rapat verifikasi di pengadilan Niaga Surabaya tanggal 29 Oktober 2010 yang di hadiri oleh Kreditur, Debitur, Kurator dan pihak-pihak yang berkepentingan dalam perkara kepailitan ini telah tercapai kesepakatan perdamaian. Dalam sidang terakhir, akhirnya diputuskan kesepakatan perdamaian oleh hakim pemutus di pengadilan Niaga Surabaya tanggal 30 November 2010 dengan NoPutusan11/Pailit/2010/PN-Niaga SBY.
11
PT WAHANA PHONIX MANDIRI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah) 3.
KAS DAN BANK Akun ini merupakan kas kecil dan kas bank dengan rincian sebagai berikut: 2011 Kas Bank Pihak ketiga Rupiah PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT. Bank Umum Koperasi Indonesia (BUKOPIN) PT. Bank Central Asia Tbk. PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT. Bank CIMB Niaga Tbk. PT. Bank Agroniaga (Bank Agro) Dollar Amerika Serikat PT. Bank Central Asia Tbk. (masing-masing sebesar USD 288,38 dan USD 408,38 ada tahun 2011 dan 2010) PT. Bank Umum Koperasi Indonesia (BUKOPIN) (pada tahun 2010 USD 24,37)
Jumlah Kas dan Bank
2010
269,128,612
16,055,967
5,258,661 4,518,167 3,765,532 3,784,653 -
6,155,662 5,608,086 4,562,804 4,084,647 1,296,374 4,802,849
2,479,203
3,709,316
-
288,934,828
221,353
46,497,058
Tingkat suku bunga giro dalam mata uang rupiah berkisar 3% per tahun dan untuk mata uang asing adalah sebesar 1% per tahun masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 dan 2010. 4.
PIUTANG USAHA Rincian piutang usaha kepada pihak ketiga adalah sebagai berikut: 2011
2010
Toty Ang Sie Su H. Kudus Hasan Abdul Majid H. Fatmawati H. Mar Cipto Suparni Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 200 juta)
10,058,829,842 8,999,208,037 7,050,235,993 6,800,000,000 5,310,000,000 5,255,711,328 5,088,000,000 4,130,000,000 2,215,000,000 -
12,261,210,808 10,703,273,507 10,342,730,605 12,880,497,525 6,181,433,609 5,687,088,720 3,291,660,000 4,867,401,354 -
Jumlah
54,906,985,200
66,215,296,128
12
PT WAHANA PHONIX MANDIRI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah) 4.
PIUTANG USAHA - lanjutan Rincian piutang usaha kepada pihak ketiga berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: 2011
2010
Dalam Dolar Amerika Serikat Dalam Rupiah
54,906,985,200
66,215,296,128
Jumlah
54,906,985,200
66,215,296,128
2011
2010
Analisis umur piutang usaha disajikan sebagai berikut: Belum jatuh tempo Telah jatuh tempo 01 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari 91 -120 hari
-
4,370,000,000
54,807,828,450
4,280,000,000 3,760,000,000 5,320,000,000 48,485,296,128
Jumlah
54,807,828,450
66,215,296,128
Perusahaan melakukan penjualan ekspor antara lain ke negara-negara India, Hongkong, Taiwan, Cina dan Singapura Piutang usaha dengan nilai sebesar Rp,. 37.000.000.000,- dijaminkan pada Indonesia Exim Bank dahulu PT Bank Ekspor Indonesia (perseroan) sebagai pemberi fasilitas kredit. 5.
PERSEDIAAN Persediaan terdiri dari: 2011 Mete kulit Tripang Batu Mn Lain-lain
2010
8,616,413,292 903,796,098 2,460,000,000
8,651,251,456 903,796,098 4,075,110,000 -
Jumlah barang jadi perdagangan
11,980,209,390
13,630,157,554
Industri kacang mete dan Karaginan Kacang mete Tepung karaginan
34,688,617,656 15,132,248,360
35,396,548,627 15,132,248,362
Jumlah barang jadi industri Kacang mete dan karaginan
49,820,866,016
50,528,796,989
Jumlah barang jadi
61,801,075,406
64,158,954,543
13
PT WAHANA PHONIX MANDIRI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah) 5.
PERSEDIAAN - lanjutan 2011
2010
Bahan baku Mete kulit Rumput laut
2,031,425,124 18,603,000
2,031,425,124 894,510,483
Jumlah bahan baku
2,050,028,124
2,925,935,607
Bahan pembantu Bahan kimia Bahan pembungkus
175,000 -
126,962,524 130,720,962
Jumlah bahan pembantu
175,000
257,683,486
63,851,278,530
67,342,573,636
Jumlah persediaan
Dalam nilai persediaan ini ada pemberiaan fasilitas kredit yang telah di jaminkan pada Indonesia EximBank dan Bank Bukopin sebesar sebesar Rp. 40.000.000.000,- dan Rp 8.000.000.000,-. Seluruh persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp. 9.175.000.000,- miliar dan Rp 20.627.000.000,- miliar untuk tahun yang berakhir pada tanggal - tanggal 30 Juni 2011 dan 2010. 6.
UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA 2011
6.
2010
Uang muka impor & ekspor dan gudang Uang muka pembelian barang dagangan H. Hasanah Amin Hj. Siti Aisyah A Sum Agus Kuncoro Titi Tarso Kupang Lain-lain
-
538,492,964
15,270,184,839 11,694,229,626 8,351,361,608 7,358,864,034 3,100,000,000 3,000,000,000 2,600,482,503 -
8,720,184,839 7,894,229,626 9,171,361,608 7,226,707,284 3,491,738,606 3,462,901,290 2,600,482,503 988,805,800 -
Jumlah uang muka
51,375,122,610
44,094,904,520
UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA - lanjutan 2011
2010
Biaya dibayar dimuka Asuransi
-
1,094,792
Jumlah biaya dibayar dimuka
-
1,094,792
51,375,122,610
44,095,999,312
Jumlah uang muka dan biaya dibayar dimuka
Uang Muka pembelian bersifat sementara hanya untuk dana operasional pembelian barang dagangan dan setelah itu akan dilakukan pertanggung jawaban secara berkala.
14
PT WAHANA PHONIX MANDIRI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah) 7.
ASET TETAP Rincian aset tetap adalah sebagai berikut: 30 Juni 2011 Saldo Awal Nilai tercatat Tanah Hak atas tanah Bangunan Mesin dan peralatan Alat pengangkutan Inventaris kantor Aset dalam penyelesaian
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
15,097,235,063 607,250,000 8,095,173,899 12,041,945,000 464,677,114 573,088,218 -
-
48,000,000 68,087,500 140,892,614 -
15,049,235,063 607,250,000 8,027,086,399 12,041,945,000 323,784,500 573,088,218 -
36,879,369,294
-
256,980,114
36,622,389,180
721,671,559
-
721,671,559
-
Jumlah nilai tercatat
37,601,040,853
-
978,651,673
36,622,389,180
Akumulasi Penyusutan Hak atas tanah Bangunan Mesin dan peralatan Alat pengangkutan Inventaris kantor
178,469,178 4,209,982,154 726,536,962 459,025,333 563,733,264
10,110,798 202,379,346 1,179,000,167 182,315 2,351,448
142,895,417 541,288,898 135,423,148 -
188,579,976 4,269,466,083 1,364,248,231 323,784,500 566,084,712
6,137,746,891
1,394,024,074
819,607,463
6,712,163,502
743,522,662
-
743,522,662
-
6,881,269,553
1,394,024,074
1,563,130,125
6,712,163,502
Jumlah Aset sewa guna usaha Kendaraan
Jumlah Aset sewa guna usaha Kendaraan Jumlah akumulasi penyusutan Nilai buku
30,719,771,300
15
29,910,225,678
PT WAHANA PHONIX MANDIRI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah) 7.
ASET TETAP - lanjutan 30 Juni 2010 Saldo Awal Nilai tercatat Tanah Hak atas tanah Bangunan Mesin dan peralatan Alat pengangkutan Inventaris kantor Aset dalam penyelesaian
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
15,097,235,063 607,250,000 8,095,173,899 15,324,046,740 464,677,114 573,088,218 11,318,350,000
-
-
15,097,235,063 607,250,000 8,095,173,899 15,324,046,740 464,677,114 573,088,218 11,318,350,000
51,479,821,034
-
-
51,479,821,034
Aset sewa guna usaha Kendaraan
1,462,265,357
-
514,200,000
948,065,357
Jumlah nilai tercatat
52,942,086,391
514,200,000
52,427,886,391
Akumulasi Penyusutan Hak atas tanah Bangunan Mesin dan peralatan Alat pengangkutan Inventaris kantor
158,247,582 3,709,128,047 13,705,125,083 469,531,558 558,102,032
10,110,798 202,379,346 320,111,352 1,093,890 3,101,532
-
168,358,380 3,911,507,393 14,025,236,435 470,625,448 561,203,564
18,600,134,302
536,796,918
-
19,136,931,220
Aset sewa guna usaha Kendaraan
1,343,417,224
71,286,570
462,868,334
951,835,460
Jumlah akumulasi penyusutan
19,943,551,525
608,083,488
462,868,334
20,088,766,679
Nilai buku
32,998,534,866
Jumlah
Jumlah
-
32,339,119,712
Penyusutan dibebankan sebagai berikut : 2011
2010
Beban pokok penjualan (lihat catatan 17) Beban umum dan administrasi (lihat catatan 18)
705,819,198 50,849,459
805,426,698 346,739,063
Jumlah
756,668,657
1,152,165,761
Sebagian aset tetap milik PT. Phonix Mas Persada (Anak Perusahaan) berupa tanah dan bangunan yang berdiri di atasnya serta mesin-mesin dan peralatan digunakan jaminan untuk pinjaman yang diperoleh dari Indonesia Exim Bank dahulu bernama PT Bank Ekspor Indonesia (persero) (lihat catatan no. 9).
16
PT WAHANA PHONIX MANDIRI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah) 8.
ASET LAIN-LAIN Akun ini terdiri dari: 2011
9.
2010
Piutang karyawan
-
9,009,275
Jumlah aset lain-lain
-
9,009,275
HUTANG BANK PT. Bank Umum Koperasi Indonesia (BUKOPIN) Saldo atas fasilitas kredit adalah sebagai berikut: 2011 Kredit Modal Kerja I Kredit Modal Kerja II
2010
14,480,040,000 2,450,000,000
14,480,040,000 6,000,000,000
16,930,040,000
20,480,040,000
Pada tahun 2005, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT. Bank Umum Koperasi Indonesia (BUKOPIN) Jakarta dengan pagu pinjaman sebesar Rp 15 miliar dan dibebani bunga 14% per tahun. Fasilitas tersebut akan digunakan sebagai kredit modal kerja industri/perdagangan komoditi pertanian/kelautan. Pada tahun 2006, Perusahaan memperpanjang fasilitas Pinjaman Tetap dari PT. Bank Umum Koperasi Indonesia (BUKOPIN) tersebut dengan kondisi total pagu dinaikkan menjadi sebesar Rp 25.000.000.000 dan dibebani bunga sebesar 15,5% per tahun dengan jangka waktu 12 bulan. Saldo hutang pada tanggal 31 Desember 2006 adalah sebesar Rp 24.840.000.000. Perusahaan telah menyelesaikan sebagian kewajibannya sebesar Rp 4.000.000.000 pada tanggal 12 Januari 2007. Pada tahun 2007, sesuai dengan surat No. 8546/GPKO I-DHIK/XII/07 Perusahaan mendapat persetujuan perpanjangan fasilitas BUKOPIN tersebut di atas dengan penyesuaian total pagu menjadi sebesar Rp 21.000.000.000 yang terbagi menjadi Fasilitas Kredit Modal Kerja dengan pagu Rp 15.000.000.000, bunga sebesar 13% per tahun, jangka waktu 12 bulan dan Fasilitas Kredit Modal Kerja (Reguler) dengan pagu Rp 6.000.000.000, bunga sebesar 13 %, jatuh tempo 25 Juli 2008. Saldo kedua fasilitas pinjaman tersebut pada tanggal 31 Desember 2007 masing-masing sebesar Rp 14.840.000.000 dan Rp 6.000.000.000. Pada tahun 2008, sesuai dengan Addendum Perjanjian Kredit No. XXXVIII/139/BUKI/ADD-PK/VII/2008 Perusahaan mendapat persetujuan perpanjangan fasilitas Kredit Modal Kerja (Reguler) tersebut dengan jangka waktu satu tahun sejak tanggal 25 Juli 2008 sampai dengan jatuh tempo pada tanggal 25 Juli 2009 dengan tingkat suku bunga sebesar 13% per tahun. Saldo atas kedua fasilitas kredit pada tanggal 31 Desember 2009 masing-masing sebesar Rp. 14.840.000.000 dan Rp. 6.000.000.000. Berdasarkan konfirmasi Bank yang kami lakukan, saldo atas fasilitas kredit pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp. 20.480.040.000. Perusahaan telah menyelesaikan sebagian kewajibannya sebesar Rp. 359.960.000 pada tanggal 21 Desember 2009. Pada 28 Oktober 2010, sesuai dengan surat No. 9953/DRPK/X/2010 perihal perdamaian antara PT. Wahana Phonix mandiri dengan Bank Bukopin dengan mensyaratkan pembayaran pokok pinjaman saja sebesar Rp 20.130.040.000,- dengan pembayaran pertama sebesar Rp 2.000.000.000,- yang telah dilakukan pada 28 desember 2010 dan disisanya dapat diselesaikan dalam waktu 12 bulan sejak dilakukannya penanda-tanganan akta perdamaian, dengan ketentuan: apabila penyelesaian pembayaran atas sisanya atas tersebut dapat dilakukan dalam waktu 6 bulan, tidak dikenakan bunga dan apabila penyelesaiannya lebih dari enam bulan maka terhadap sisa pembayaran yang ada dikenakan bunga 10 % p.a. untuk bulan berikutnya,dimana pembayaran bungan dilakukan setiap bulannya. Pada 30 Juni 2011 terdapat pelunasan kewajiban sebesar Rp. 1.200.000.000,- dari penjualan aset Pt Wahana Phonix Mandiri Tbk. Indover Bank (Asia) Ltd Saldo atas fasilitas kredit adalah sebagai berikut: 2011
2010
Total pinjaman Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
-
4,167,202,840 4,167,202,840
Bagian jangka panjang
-
-
17
PT WAHANA PHONIX MANDIRI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah) 9.
HUTANG BANK - lanjutan Pada tanggal 29 Mei 2006, Perusahaan mendapatkan fasilitas anjak piutang dari Indover Bank (Asia) Ltd. dengan pagu sebesar USD 2.500.000 dan berdasarkan adendum perjanjian kredit tanggal 1 November 2006 fasilitas pinjaman ini digunakan secara bersama-sama dengan PT. Phonix Mas Persada, Anak Perusahaan. Sesuai facility agreement No. 76 tanggal 28 Desember 2007 yang telah diakt akan oleh Notaris Tetty Herawati Soebroto, SH, MH, Perusahaan bersama-sama dengan PT. Phonix Mas Persada, Anak Perusahaan telah mengadakan kesepakatan dengan Indover Bank (Asia) Ltd. mengenai perubahan fasilitas pinjaman dari anjak piutang tersebut di atas menjadi pinjaman jangka panjang dengan pembayaran 18 kali angsuran secara bulanan yang akan dimulai pada bulan Juni 2008 dan akan berakhir pada November 2009. Dalam hal penyelesaian Utang, Indover Bank mempermasalahkan melalui jalur hukum dan saat ini sudah selesai. Terhadap masalah hukum dengan Pihak Bank Indover Majelis Hakim Pengadilan Niaga Surabaya yang memeriksa dan mengadili perkara ini dalam kesepakatan perdamaian pada tanggal 30 Nopember 2010 memutuskan bahwa pihak PT Wahana Phonix Mandiri berhutang sebesar Rp 1.000.000.000,00 yang telah dibayarkan pada 13 Desember 2010 dan Pihak Bank Indover menyerahkan seluruh sisa Jaminan Utang. Terhadap keputusan tersebut ke dua belah pihak telah melaksanakan kewajibannya masing-masing dimana PT Wahana Phonix Mandiri telah menyelesaikan kewajibannya dan Bank Indover telah menyerahkan seluruh jaminan yang tersisa. Dengan adanya perdamaian tersebut utang kepada Bank Indover telah lunas . Anak Perusahaan Indonesia Exim Bank dahulu bernama PT. Bank Ekspor Indonesia (Persero) Saldo atas fasilitas kredit adalah sebagai berikut: 2011 Kredit Modal Ekspor
2010
69,737,458,572
69,957,859,047
69,737,458,572
69,957,859,047
Indonesia Exim Bank dahulu bernama PT. Bank Ekspor Indonesia (Persero) Berdasarkan akta Notaris Ny. Erly Soehandjojo, SH No.2 tanggal 2 Juni 2006 PT. Phonix Mas Persada, Anak Perusahaan melakukan Perjanjian Kredit Modal Ekspor dengan PT. Bank Ekspor Indonesia (Persero), PT Phonix Mas Persada, Anak Perusahaan mendapatkan fasilitas pinjaman dengan pagu Rp 70.000.000.000 dengan tingkat bunga 15,5% per tahun dan berjangka waktu 1 tahun. Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan jaminan utama berupa piutang dagang dengan nilai pasar sebesar Rp 37.000.000.000, persediaan barang dagangan dengan nilai pasar sebesar Rp 40.000.000.000 dan jaminan pribadi Tjahja Setiawan, serta jaminan tambahan aset tetap berupa tanah 128.386 m2 beserta bangunan diatasnya. PT. Phonix Mas Persada, Anak Perusahaan mempunyai kewajiban untuk menjaga piutang dagang dan persediaan barang senilai minimal 110% dari baki debet fasilitas Kredit Modal Kerja atau 133% dari posisi baki debet fasilitas Kredit Modal Kerja dengan skema jaminan warehouse receipt financing dengan menggunakan collateral manager. Indover Bank (Asia) Ltd Saldo atas fasilitas kredit adalah sebagai berikut: 2011 Indover Bank (Asia) Ltd
2010 -
1,773,388,106
-
1,773,388,106
Pada tanggal 29 Mei 2006 Perusahaan mendapatkan fasilitas anjak piutang dengan pagu sebesar USD 2.500.000 dari Indover Bank (Asia) Ltd. Pada tanggal 1 November 2006 melalui adendum perjanjian anjak piutang fasilitas tersebut digunakan bersama-sama dengan PT. Phonix Mas Persada, Anak Perusahaan. Saldo hutang pada tanggal 31 Desember 2006 atas fasilitas tersebut adalah total sebesar USD 999.035 yang terdiri dari saldo Perusahaan sebesar USD 836.536 atau setara dengan Rp 7.545.554.720 dan saldo hutang PT. Phonix Mas Persada, Anak Perusahaan sebesar USD 162.499 atau setara dengan Rp 1.465.738.725. Saldo ini setara dengan 85% dari total piutang yang dijaminkan. Sesuai facility agreement No. 76 tanggal 28 Desember 2007 yang telah diaktakan oleh Notaris Tetty Herawati Soebroto, SH, MH, Perusahaan bersama-sama dengan PT. Phonix Mas Persada, Anak Perusahaan telah mengadakan kesepakatan dengan Indover Bank (Asia) Ltd. mengenai perubahan fasilitas pinjaman dari anjak piutang tersebut di atas menjadi pinjaman jangka panjang dengan pembayaran 18 kali angsuran secara bulanan yang akan dimulai pada bulan Juni 2008 dan akan berakhir pada November 2009.
18
PT WAHANA PHONIX MANDIRI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah) 9.
HUTANG BANK - lanjutan Dalam hal penyelesaian Utang, Indover Bank mempermasalahkan melalui jalur hukum dan saat ini sudah selesai. Terhadap masalah hukum dengan Pihak Bank Indover Majelis Hakim Pengadilan Niaga Surabaya yang memeriksa dan mengadili perkara ini dalam kesepakatan perdamaian pada tanggal 30 Nopember 2010 memutuskan bahwa pihak PT Wahana Phonix Mandiri berhutang sebesar Rp 1.000.000.000,00 yang telah dibayarkan pada tanggal 13 Desember 2010 dan Pihak Bank Indover menyerahkan seluruh sisa Jaminan Utang. Terhadap keputusan tersebut ke dua belah pihak telah melaksanakan kewajibannya masing-masing dimana PT Wahana Phonix Mandiri telah menyelesaikan kewajibannya dan Bank Indover telah menyerahkan seluruh jaminan yang tersisa. Dengan adanya perdamaian tersebut utang kepada Bank Indover telah lunas dan seluruh jaminan telah kembali.
10. HUTANG USAHA 2011 Rupiah Dr Jefri Sasmita Suprijanto Waras
2010
1,380,000,000 600,000,000 120,000,000 60,000,000
Jumlah hutang usaha
-
2,160,000,000
-
Rincian umur hutang adalah sebagai berikut : Belum jatuh tempo Telah jatuh tempo 01 - 30 hari
-
-
2,160,000,000
-
Jumlah
2,160,000,000
-
11 PERPAJAKAN a
Hutang pajak Akun ini terdiri dari: 2011 Perusahaan Pasal 21 Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25
2010
3,517,375 10,193,085 27,383,626
3,517,375 10,193,085 127,383,626
41,094,086
141,094,086
2011
2010
Anak Perusahaan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 29 Tahun sebelumnya Tahun berjalan
Jumlah
19
1,700,131 15,142,500
1,400,131 15,142,500
1,943,676,047 -
1,943,676,047 -
1,960,518,678
1,960,218,678
2,001,612,764
2,101,312,764
PT WAHANA PHONIX MANDIRI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah) 11 PERPAJAKAN - lanjutan Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak seperti disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi demgan taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut : 2011
2010
Laba (rugi) sebelum beban pajak sesuai laporan laba rugi konsolidasi
(96,973,106)
221,963,208
Dikurangi laba Anak Perusahaan sebelum beban Pajak
519,160,971
(525,045,282)
(616,134,077)
747,008,490
31,009,257 -
(129,263,989) 57,519,572
Laba sebelum beban pajak Perusahaan Beda waktu: Penyusutan Beban manfaat karyawan Beda tetap: Representasi Penghasilan bunga yang telah dipotong pajak final Lain-lain Taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan laba (rugi) fiskal Laba (rugi) fiskal tahun sebelumnya
12,498,750
6,208,293
(13,601) (17,075,052)
(258,394) 24,626,139
(589,714,723)
705,840,111
705,840,111
(619,280,810)
Taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan Anak Perusahaan
-
-
Beban pajak - tahun berjalan Perusahaan Anak Perusahaan
-
-
Jumlah beban pajak
-
-
Beban (manfaat) pajak - tangguhan : Perusahaan Anak Perusahaan
(353,084,324) 130,497,862
212,149,638 (94,351,415)
Jumlah
(222,586,463)
117,798,223
Beban pajak: Perusahaan Anak Perusahaan
-
-
Jumlah
-
-
20
PT WAHANA PHONIX MANDIRI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah) 11 PERPAJAKAN - lanjutan Perhitungan taksiran hutang pajak penghasilan Perusahaan adalah sebagai berikut: 2011
2010
Beban pajak - tahun berjalan Perusahaan Anak Perusahaan
-
-
Jumlah beban pajak
-
-
Jumlah pajak penghasilan dibayar dimuka
-
-
Taksiran hutang pajak penghasilan Perusahaan Anak Perusahaan
-
-
Jumlah taksiran hutang pajak penghasilan
-
-
Pajak penghasilan dibayar dimuka Perusahaan - Pasal 25
Rincian kewajiban pajak tangguhan seperti yang disajikan dalam neraca konsolidasi pada tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
Perusahaan Penyusutan Sewa dibayar dimuka Sewa guna usaha Cadangan manfaat karyawan Rugi fiskal Koreksi atas perubahan peraturan perpajakan
2011
2010
129,591,817 1,237,500 85,031,984 (101,143,543) (347,554,025) 18,591,086
137,344,131 1,237,500 85,031,984 (101,143,543) (2,222,015) 18,591,086
2011
2010
Anak Perusahaan Laba (rugi) fiskal Penyusutan Laba atas penjualan Aktiva tetap Sewa guna usaha Cadangan manfaat karyawan Koreksi atas perubahan peraturan perpajakan
122,425,296 1,062,194,468 437,613 220,996,538 (52,729,195) 10,833,230
(94,139,860) 1,148,260,741 437,613 220,996,538 (52,728,174) 10,833,230
Jumlah
1,149,912,770
1,372,499,230
4,711,714,012 Kewajiban pajak tangguhan berasal dari perbedaan metode yang timbul antara pencatatan akuntansi secara komersial dan pelaporan pajak untuk akun-akun aset tetap dan amortisasi biaya dibayar di muka. Perbedaan mendasar dalam pencatatan aset tetap disebabkan perbedaan pengakuan periode dan metode penyusutan untuk tujuan pelaporan secara komersial dan fiskal. Berdasarkan surat keputusan No 11/PAILIT/2010/PN-NIAGA SBY kesepakatan perdamaian tgl 12 Nopember 2010 tentang jumlah tagihan PT Wahana Phonix Mandiri sebesar Rp. 200.934.065,- akan dibayar sebesar Rp 100.000.000,- maksimal pada tanggal 24 Desember 2010 dan sisanya dicicil selama 5 kali sampai dengan Juni 2011. Terdapat beberapa kali pelunasan sehingga per 30 Juni 2011 jumlah kewajiban PT Wahana Phonix Mandiri sebesar Rp. 66.257.847,-
21
(3)
PT WAHANA PHONIX MANDIRI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah) 12 BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
Cadangan manfaat karyawan Biaya kepailitan/ kurator Pajak Jumlah biaya yang masih harus dibayar
2011
2010
701,341,251 560,000,000 25,163,761
578,924,692 -
1,286,505,012
578,924,692
13 HUTANG BUNGA Akun ini merupakan hutang bunga sebesar Rp. 33.580.516.984,- pada tahun 2011 yang terdiri dari Rp 2.862.658.820,- untuk PT Wahana Phonix Mandiri dan Rp 30.717.858.164,- untuk PT Phonix Mas Persada, sedangkan Rp 28.544.404.000,- pada tahun 2010. Namun demikian perusahaan membebankan nilai Rp 5.725.317.640,- di akui sebagai biaya bunga sebagai cadangan untuk periode tahun 2011 apabila tidak terbayarkan dan nilai tersebut merupakan selisih dari saldo hutang menurut akuntansi perusahaan dengan hasil perdamaian dengan Bank Bukopin. 14 MODAL SAHAM Rincian pemegang saham Perusahaan per 30 Juni 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: 30 Juni 2011 (Nilai Nominal Rp 100 per Saham) Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham
Presentase Kepemilikan
Jumlah
PT Pesona Bangun Mandiri (PBM) PT Mitra Niaga Sakti (MNS) PT Hijau Sari (HS) PT Surya Pelangi Mandiri (SPM) Masyarakat (dengan jumlah masingmasing dibawah 5%)
55,000,000 55,000,000 100,000,000 110,000,000
10.58% 10.58% 19.23% 21.15%
5,500,000,000 5,500,000,000 10,000,000,000 11,000,000,000
200,000,000
38.46%
20,000,000,000
Jumlah
520,000,000
100%
52,000,000,000
30 Juni 2010 (Nilai Nominal Rp 100 per Saham) Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh
Pemegang Saham
Presentase Kepemilikan
Jumlah
PT. Lombok Mandiri Investama Tjahya Setiawan (Presiden Direktur) Suryani (Komisaris) Masyarakat (dengan jumlah masingmasing dibawah 5%)
318,800,000 840,000 360,000
61.31% 0.16% 0.07%
31,880,000,000 84,000,000 36,000,000
200,000,000
38.46%
20,000,000,000
Jumlah
520,000,000
100%
52,000,000,000
22
PT WAHANA PHONIX MANDIRI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah) 14 MODAL SAHAM - lanjutan Perusahaan telah mencatatkan sejumlah 200.000.000 sahamnya di PT. Bursa Efek Indonesia (Persero) (dahulu bernama PT. Bursa Efek Jakarta) pada tahun 2001, disertai penerbitan 50.000.000 lembar Waran Seri I, yang merupakan waran pisah, yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 175 per saham. Waran tersebut memiliki jangka waktu pelaksanaan selama 3 tahun dan dapat dilaksanakan (exercised) mulai tanggal 21 Desember 2001 sampai dengan 21 Juni 2004. Pada tanggal 22 Juni 2001, saham dan waran Perusahaan mulai diperdagangkan. . Sampai dengan tanggal batas waktu pelaksanaan (exercise) tanggal 21 Juni 2004, tidak ada waran yang telah dikonversi menjadi saham. 15 TAMBAHAN MODAL DISETOR - BERSIH Pada tanggal 30 Juni 2011 dan 2010, akun ini terdiri dari: Agio saham yang berasal dari Penawaran Umum Perdana yang dialokasikan untuk saham Penerbitan waran Biaya emisi efek ekuitas
4,379,310,345 10,620,689,655 (2,545,594,385)
Jumlah
12,454,405,615
16 PENJUALAN BERSIH Rincian penjualan bersih adalah sebagai berikut: 2011
2010
Pihak ketiga Penjualan barang dagangan Beras Kedelai Batu Mn Jagung Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 300 juta)
13,920,000,000 4,800,000,000 1,811,160,000 311,535,000
22,800,000,000 9,520,000,000 1,530,000,000 -
Jumlah penjualan bersih
20,842,695,000
33,850,000,000
Rincian pihak pembeli dan nilai penjualan yang melebihi 10% dari penjualan bersih adalah sebagai berikut: 2011
Abd. Madjid Ang Sei Su Toty Cipto H Mar Hasan Lain-lain (masing-masing dibawah 10% dari penjualan bersih) Jumlah
23
2010
5,310,000,000 4,480,000,000 4,200,000,000 4,130,000,000 600,000,000 -
5,200,000,000 4,760,000,000 680,000,000 7,670,000,000
2,122,695,000
15,540,000,000
20,842,695,000
33,850,000,000
PT WAHANA PHONIX MANDIRI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah) 17 BEBAN POKOK PENJUALAN Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut: 2011 Pengolahan kacang mete dan rumput laut Pemakaian bahan baku Persediaan awal bahan baku Mete kulit Rumput laut
2010
2,031,425,124 18,603,000
2,031,425,124 894,510,483
2,050,028,124
2,925,935,607
Pembelian Rumput laut
-
-
Jumlah pembelian bahan baku
-
-
Jumlah persediaan awal bahan baku
Persediaan akhir bahan baku Mete kulit Rumput laut
(2,031,425,124) (18,603,000)
(2,031,425,124) (894,510,483)
Jumlah persediaan akhir bahan baku
(2,050,028,124)
(2,925,935,607)
Jumlah pemakaian bahan baku
-
-
Biaya produksi tidak langsung Penyusutan (lihat catatan 7) Gaji dan kesejahteraan karyawan Bahan bakar Bahan pembantu
705,819,198 -
371,566,698 18,255,000 6,312,205 13,578,747
Jumlah beban produksi - pengolahan kacang mete dan rumput laut
705,819,198
409,712,650
13,146,387,431
10,036,625,595
3,363,796,098
903,796,098
34,688,617,656 15,132,248,360
35,396,548,629 15,132,248,360
66,331,049,545
61,469,218,682
9,280,000,000
12,417,000,000
9,120,000,000
15,290,000,000
(8,616,413,292)
(10,036,625,595)
Barang jadi Awal tahun Perusahaan Perdagangan Anak Perusahaan Perdagangan Industri Kacang mete Tepung karaginan Jumlah persediaan barang jadi - awal tahun Pembelian Perusahaan Anak Perusahaan Perdagangan Akhir tahun Perusahaan Perdagangan Anak Perusahaan Perdagangan Industri Kacang mete Tepung karaginan
(3,363,796,098)
(903,796,098)
(34,688,617,656) (15,132,248,360)
(35,396,548,627) (15,132,248,362)
Jumlah persediaan barang jadi - akhir tahun
(61,801,075,406)
(61,469,218,682)
23,635,793,337
28,116,712,650
Jumlah beban pokok penjualan 24
PT WAHANA PHONIX MANDIRI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah) 17 BEBAN POKOK PENJUALAN - lanjutan Rincian pihak penjual dan nilai yang melebihi 10% dari pembelian bersih adalah sebagai berikut: Hj. Siti Aisyah Amin H Hasanah Mashun Nazriati Welly Agusta Lain-lain (masing-masing dibawah 10% dari penjualan bersih) Jumlah
4,720,000,000 2,200,000,000 2,200,000,000 -
2,540,000,000 1,600,000,000 1,600,000,000 6,720,000,000 2,540,000,000
9,280,000,000
12,707,000,000
18,400,000,000
27,707,000,000
18 BEBAN USAHA Rincian beban usaha adalah sebagai berikut: 2011
2010
Beban penjualan: Pengiriman Upah dan gaji Kemasan Lain-lain
166,714,133 19,210,000 170,275,000 83,014,810
236,192,505 13,500,000 252,872,750 635,000
Jumlah beban penjualan
439,213,943
503,200,255
Beban umum dan administrasi: Gaji dan kesejahteraan karyawan Penyusutan (lihat catatan 7) Transportasi dan perjalanan dinas Alat tulis kantor Profesional fee Perbaikan dan pemeliharaan Pos dan telekomunikasi Listrik dan air Perizinan Asuransi Representasi Beban pajak Beban manfaat karyawan (lihat catatan No. 13) Lain-lain
170,802,500 50,849,459 56,484,003 13,490,700 77,000,000 14,674,000 11,945,804 14,307,885 1,977,240 12,498,750 14,402,958 4,084 4,639,248
250,282,300 236,516,790 74,864,595 18,927,575 31,635,000 42,997,770 22,122,430 38,584,745 32,924,240 8,199,100 911,900 7,000,000 110,284,497
Jumlah beban umum dan administrasi
443,076,631
875,250,941
Jumlah beban usaha
882,290,574
1,378,451,196
19 BEBAN KEUANGAN - BERSIH Rincian beban keuangan adalah sebagai berikut: 2011 Bunga bank Provisi dan administrasi bank Dikurangi: Jasa giro
100,000,000 3,419,923 (3,681,860,728)
Jumlah beban keuangan - bersih
(3,578,440,805)
25
2010 5,941,775,208 3,263,512 (308,723,688) 5,636,315,032
PT WAHANA PHONIX MANDIRI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah) 20 INFORMASI SEGMEN
Informasi yang berkaitan dengan segmen usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan yang dikonsolidasikan berdasarkan area 2011 Penjualan Bersih
Laba Usaha
Jumlah Aset
Perusahaan Anak Perusahaan
11,562,695,000 9,280,000,000
(2,864,653,775) (810,735,136)
88,758,459,677 160,894,244,490
Jumlah sebelum eliminasi Eliminasi
20,842,695,000 -
(3,675,388,911) -
249,652,704,167 (49,320,157,323)
Jumlah setelah eliminasi
20,842,695,000
(3,675,388,911)
200,332,546,847
2010 Penjualan Bersih
Laba Usaha
Jumlah Aset
Perusahaan Anak Perusahaan
14,970,000,000 18,880,000,000
1,608,794,776 2,746,041,378
111,950,472,853 160,873,906,713
Jumlah sebelum eliminasi Eliminasi
33,850,000,000 -
4,354,836,154 -
272,824,379,566 (62,775,884,445)
Jumlah setelah eliminasi
33,850,000,000
4,354,836,154
210,048,495,121
21 CADANGAN MANFAAT KARYAWAN Perusahaan mencatat estimasi kewajiban imbalan pasca kerja sebagaimana dinyatakan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 24 (revisi 2004) sebesar Rp. 701.459.545 dan Rp 578.924.694 masing-masing pada tanggal 30 Juni 2011 dan 2010. Beban terkait yang dibebankan dalam laporan laba rugi tahun berjalan adalah sebesar Rp. 122.534,851 dan Rp. 98.564.868 Pada tanggal 30 Juni 2011 dan 2010, Perusahaan mencatat accrual manfaat kesejahteraan karyawan berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang dilakukan oleh PT. Jasa Aktuaria Pensiun dan Asuransi dengan menggunakan metode "Projected Credit Unit" dan asumsi-asumsi sebagai berikut : Asumsi Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji tahunan Usia pensiun Kewajiban atas manfaat karyawan adalah sebagai berikut : Nilai kini manfaat kesejahteraan karyawan Beban masa lalu yang tidak diakui Keuntungan aktuarial yang tidak diakui
2011
2010
11% 11% 55 tahun
11% 11% 55 tahun
627,501,334 (468,000) 74,426,211
550,675,751 (605,000) 28,853,943
701,459,545
578,924,694
Mutasi kewajiban manfaat kesejahteraan karyawan adalah sebagai berikut : Saldo awal tahun Beban manfaat kesejahteraan karyawan - bersih Pembayaran manfaat kesejahteraan karyawan
490,610,079 122,534,851 -
400,325,211 98,564,868 (8,280,000)
Saldo akhir tahun
613,144,930
490,610,079
26
PT WAHANA PHONIX MANDIRI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah) 22 REKONSILIASI LABA PER SAHAM
2011 Laba Bersih (Rp) Laba Per Saham Dasar Laba bersih yang tersedia untuk dibagikan kepada para pemegang saham biasa
129,459,734
Rata-rata tertimbang Jumlah saham Biasa Beredar
Laba Per Saham (Rp)
520,000,000
0.25
2010 Laba Bersih (Rp) Laba Per Saham Dasar Laba bersih yang tersedia untuk dibagikan kepada para pemegang saham biasa
(1,275,074,049)
27
Rata-rata tertimbang Jumlah saham Biasa Beredar
520,000,000
Laba Per Saham (Rp)
(2.45)