PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008
Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008
Daftar Isi
Halaman
Neraca Konsolidasian.................................................................................................................
1-4
Laporan Laba Rugi Konsolidasian..............................................................................................
5
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian................................................................................
6-7
Laporan Arus Kas Konsolidasian ...............................................................................................
8-9
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian........................................................................
10 - 141
Daftar Informasi Tambahan.........................................................................................................
************************
Global Reports LLC
142
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) Catatan
2009
2008
2e
9.392.615
8.284.403
2e, 2f, 3
13.421.573
21.856.854
2d, 2e, 2r, 4
5.089.094
980.415
2g, 2r, 5
30.755.954
17.049.787
65.000 16.543.818
4.319.432
16.608.818
4.319.432
ASET Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp71.111 dan Rp27.393 pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp468.338 dan Rp103.967 pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 Efek-efek Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga
2d, 2h, 2r, 6, 48a
Dikurangi: Diskonto yang belum diamortisasi, keuntungan/ (kerugian) yang belum direalisasi dari kenaikan atau penurunan nilai efek-efek dan penyisihan penghapusan
(11.138)
(166.043)
16.597.680
4.153.389
2d, 2i, 2r, 7, 48b
88.363.081
88.516.678
2d, 2j, 2r, 8
1.916.824
4.961.835
Efek-efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp82.531 dan Rp33.600 pada tanggal 30 September 2009 dan 2008
2k, 2r, 9
3.220.948
1.266.208
Tagihan Derivatif - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp5.963 dan Rp4.486 pada tanggal 30 September 2009 dan 2008
2l, 2r, 10
342.177
251.406
643.723 186.261.888
785.105 162.000.940
Jumlah Kredit yang Diberikan Dikurangi: Pendapatan yang ditangguhkan
186.905.611 (948)
162.786.045 (1.116)
Jumlah Kredit yang Diberikan setelah pendapatan yang ditangguhkan Dikurangi: Penyisihan penghapusan
186.904.663 (12.264.551)
162.784.929 (11.037.387)
Jumlah Kredit yang Diberikan - bersih
174.640.112
151.747.542
Obligasi Pemerintah Tagihan Lainnya - Transaksi Perdagangan - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp1.799.927 dan Rp876.168 pada tanggal 30 September 2009 dan 2008
Kredit yang Diberikan Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga
2d, 2m, 2r, 11, 48a
Piutang Pembiayaan Konsumen, Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan penghapusan sebesar Rp22.724 pada tanggal 30 September 2009
2n, 2o, 2r, 12
1.354.358
-
Tagihan Akseptasi - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp45.943 dan Rp87.077 pada tanggal 30 September 2009 dan 2008
2d, 2p, 2r, 13
3.672.060
4.497.323
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
1
Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
Catatan
2009
2008
ASET (lanjutan) Penyertaan Saham - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp2.106 dan Rp1.562 pada tanggal 30 September 2009 dan 2008
2q, 2r, 14
Aset Tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan amortisasi masing-masing sebesar Rp4.761.587 dan Rp4.365.199 pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 Aset Pajak Tangguhan - bersih Aset Lain-lain - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp922.786 dan Rp557.837 pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 JUMLAH ASET
156.022
132.716
2s, 15, 32c, 41
4.730.683
4.389.381
2aa, 28e
5.188.528
3.827.710
2t, 2r, 16, 38
7.652.476
6.755.036
366.494.185
318.670.683
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
2
Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
Catatan
2009
2008
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN Kewajiban Segera
2u
Simpanan Giro Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga
2d, 2v, 17, 48a
Tabungan Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga
2d, 2v, 18, 48a
Deposito berjangka Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga
2d, 2v, 19, 48a
Jumlah Simpanan Simpanan dari Bank Lain Giro dan tabungan Inter - bank call money Deposito berjangka
2d, 2w, 20 2w, 21 2w, 22
Jumlah Simpanan dari Bank Lain
985.328
1.159.639
282.980 66.511.384
131.089 56.487.543
66.794.364
56.618.632
113.522 102.217.219
67.202 87.071.773
102.330.741
87.138.975
659.832 125.712.062
1.129.582 100.438.144
126.371.894
101.567.726
295.496.999
245.325.333
2.395.112 4.543.708
827.421 3.044.145 5.537.105
6.938.820
9.408.671
Hutang atas Efek-efek yang Dijual dengan Janji Dibeli Kembali
2k, 23
1.026.948
1.783.374
Kewajiban Derivatif
2l, 10
64.781
39.295
Kewajiban Akseptasi
2p, 24
3.718.003
4.584.400
Efek-efek yang Diterbitkan Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga
2x, 25, 48a
10.000 1.424.991
30.000 1.279.105
1.434.991 -
1.309.105 -
1.434.991
1.309.105
5.239.266
11.499.496
377.028
501.632
543.429
634.515
442.780
406.627
29
14.170.551
10.066.785
2z, 30
2.769.892
2.873.022
333.208.816
289.591.894
183.045
28.248
Dikurangi: Diskonto yang belum diamortisasi
Pinjaman yang Diterima
2d, 2y, 26, 48a
Estimasi Kerugian atas Komitmen dan Kontinjensi
2r, 27c
Beban yang Masih Harus Dibayar Hutang Pajak
2aa, 28a
Kewajiban Lain-lain Pinjaman Subordinasi JUMLAH KEWAJIBAN Hak Minoritas atas Aset Bersih Anak Perusahaan yang Dikonsolidasi
2b, 31
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
3
Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
Catatan
2009
2008
KEWAJIBAN DAN EKUITAS (lanjutan) EKUITAS Modal Saham - nilai nominal Rp500 (nilai penuh) per lembar Modal Dasar - 1 lembar Saham Dwiwarna Seri A dan 31.999.999.999 lembar Saham Biasa Seri B Modal Ditempatkan dan Disetor - 1 lembar Saham Dwiwarna Seri A dan 20.958.854.098 lembar Saham Biasa Seri B pada tanggal 30 September 2009 (1 lembar Saham Dwiwarna Seri A dan 20.905.127.753 lembar Saham Biasa Seri B pada tanggal 30 September 2008)
32a
10.479.427
10.452.564
-
-
6.893.601
6.808.230
Dana Setoran Modal Tambahan Modal Disetor/Agio Saham
32b
Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing
2c
138.675
114.980
2h, 2i
(133.803)
(168.013)
Kerugian bersih yang Belum Direalisasi dari penurunan nilai wajar Efek-efek dan Obligasi Pemerintah yang Tersedia untuk Dijual Setelah Dikurangi Pajak Tangguhan Selisih Revaluasi Aset Tetap
2s, 15a, 32c
-
-
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan
2q, 32e
(25.299)
(31.738)
Opsi Saham
2ae, 33
22.867
54.999
Saldo Laba - (saldo rugi sebesar Rp162.874.901 telah dieliminasi dengan tambahan modal disetor/agio saham pada saat kuasi - reorganisasi pada tanggal 30 April 2003) Sudah Ditentukan Penggunaannya Belum Ditentukan Penggunaannya
32c, 32d 32c, 32d
5.706.921 10.019.935
5.680.357 6.139.162
15.726.856
11.819.519
33.102.324
29.050.541
366.494.185
318.670.683
Jumlah Saldo Laba JUMLAH EKUITAS JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
4
Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) Catatan
2009
2008
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan Bunga Pendapatan bunga Provisi dan komisi atas kredit yang diberikan Jumlah Pendapatan Bunga Beban Bunga Beban bunga Beban pendanaan lainnya
2ab 2ac
23.670.073 689.081
18.374.690 630.234
34
24.359.154
19.004.924
2ab, 35, 59, 60
(11.943.485) (90.943)
(8.238.785) (98.666)
(12.034.428)
(8.337.451)
12.324.726
10.667.473
2.960.959 495.074 359.656
2.488.069 282.437 353.083
3.815.689
3.123.589
Jumlah Beban Bunga PENDAPATAN BUNGA - BERSIH Pendapatan Operasional Lainnya Provisi dan komisi lainnya Laba selisih kurs - bersih Lain-lain
2ac 2c 36
Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya Pembentukan Penyisihan Penghapusan atas Aset Produktif
2r, 37
(1.751.698)
(1.751.868)
Pembentukan Penyisihan Estimasi Kerugian atas Komitmen dan Kontinjensi
2r, 27c
(84.224)
(30.670)
38
(580.076)
(16.696)
Keuntungan/(Kerugian) dari Kenaikan atau Penurunan Nilai Efek-efek dan Obligasi Pemerintah
2h, 2i, 39
12.502
(24.288)
Keuntungan/(Kerugian) dari Penjualan Efek-efek dan Obligasi Pemerintah
2h, 2i, 40
169.599
(57.342)
Pembentukan Penyisihan Lainnya
Beban Operasional Lainnya Beban gaji dan tunjangan Beban umum dan administrasi Lain-lain - bersih
2d, 2ad, 2ae, 33, 42, 43, 48 2s, 41 44, 60
Jumlah Beban Operasional Lainnya LABA OPERASIONAL Pendapatan Bukan Operasional - Bersih
45
LABA SEBELUM MANFAAT/(BEBAN) PAJAK DAN HAK MINORITAS Beban Pajak Periode Berjalan Tangguhan
2aa, 28b, 28c 2aa, 28b, 28d
Jumlah Beban Pajak - Bersih LABA BERSIH SEBELUM HAK MINORITAS HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI
2b
LABA BERSIH LABA PER SAHAM Dasar (dalam Rupiah penuh) Dilusian (dalam Rupiah penuh)
(3.525.263) (2.941.170) (643.558)
(3.328.883) (2.721.400) (310.074)
(7.109.991)
(6.360.357)
6.796.527
5.549.841
324.571
164.601
7.121.098
5.714.442
(1.560.176) (916.750)
(1.473.438) (285.348)
(2.476.926)
(1.758.786)
4.644.172
3.955.656
(24.460)
3.953.196
220,71 220,54
187,83 186,94
2af
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
5
Global Reports LLC
(2.460)
4.619.712
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
Catatan Saldo pada tanggal 31 Desember 2008
Modal Ditempatkan dan Disetor 10.452.824
(Kerugian)/ Keuntungan Bersih yang Belum Direalisasi dari Penurunan atau Kenaikan nilai wajar Efek-efek dan Obligasi Selisih Kurs Pemerintah yang karena Penjabaran Tersedia untuk Tambahan Laporan Keuangan Dijual Setelah Selisih Modal Disetor/ dalam Mata Dikurangi Pajak Revaluasi Agio Saham Uang Asing Tangguhan Aset Tetap
Dana Setoran Modal -
6.809.056
239.625
(170.310)
-
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan
Saldo Laba*) Opsi Saham
(50.935)
Sudah Ditentukan Penggunaannya
54.465
5.680.357
Belum Ditentukan Penggunaannya 7.498.787
Jumlah
Jumlah Ekuitas
13.179.144
30.513.869
Pembentukan cadangan umum dan khusus dari laba bersih tahun 2008
32d
-
-
-
-
-
-
-
-
26.564
(26.564)
Pembayaran deviden dari laba bersih tahun 2008
32d
-
-
-
-
-
-
-
-
-
(1.859.488)
(1.859.488)
(1.859.488)
Alokasi laba bersih tahun 2008 untuk Dana Program Kemitraan dan Dana Bina Lingkungan
32d
-
-
(212.512)
(212.512)
(212.512)
Eksekusi opsi saham berasal dari program Kompensasi Manajemen Berbasis Saham (MSOP) 1a, 2ae, 32a, 32b, 33 Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing
2c
Keuntungan yang belum direalisasi dari kenaikan nilai wajar Efek-efek dan Obligasi Pemerintah yang tersedia untuk dijual setelah dikurangi pajak tangguhan
2h, 2i
-
-
-
-
-
-
-
26.603
-
84.545
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
(100.950)
(31.598) -
-
-
-
-
-
79.550
-
-
-
(100.950)
-
-
-
-
36.507
-
-
-
-
-
-
36.507
Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan
-
-
-
-
-
-
25.636
-
-
-
-
25.636
Laba bersih untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2009
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4.619.712
4.619.712
4.619.712
6.893.601
138.675
22.867
5.706.921
10.019.935
15.726.856
33.102.324
Saldo pada tanggal 30 September 2009
10.479.427
(133.803)
-
(25.299)
*) Saldo rugi sebesar Rp162.874.901 telah dieliminasi dengan tambahan modal disetor/agio saham pada saat kuasi - reorganisasi pada tanggal 30 April 2003.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
6
Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
Catatan
Saldo pada tanggal 31 Desember 2007
Modal Ditempatkan dan Disetor
10.374.776
Kerugian Bersih yang Belum Direalisasi dari Penurunan nilai wajar Efek-efek dan Obligasi Selisih Kurs Pemerintah yang karena Penjabaran Tersedia untuk Tambahan Laporan Keuangan Dijual Setelah Selisih Modal Disetor/ dalam Mata Dikurangi Pajak Revaluasi Agio Saham Uang Asing Tangguhan Aset Tetap
Dana Setoran Modal
127.593
6.570.959
113.447
(3.568)
3.046.936
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan
1.432
-
21.731
(21.731)
-
-
(3.911.601)
(3.911.601)
(3.911.601)
-
-
(173.849)
(173.849)
(173.849)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Alokasi laba bersih tahun 2007 untuk Dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
32d
-
-
-
-
-
-
-
77.788
237.271
-
-
-
(127.593) -
-
-
-
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing
2c
-
-
-
1.533
-
Kerugian yang belum direalisasi dari penurunan nilai wajar Efek-efek dan Obligasi Pemerintah yang tersedia untuk dijual setelah dikurangi pajak tangguhan
2h, 2i
-
-
-
-
-
Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan
-
-
-
-
-
-
Laba bersih untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2008
-
-
-
-
-
-
10.452.564
-
6.808.230
114.980
Saldo pada tanggal 30 September 2008
(164.445)
(3.046.936)
(168.013)
-
-
-
-
-
-
-
3.046.936
-
3.046.936
-
-
-
-
-
-
1.533
-
(31.738)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
Global Reports LLC
-
29.243.732
-
(33.170)
(52.321)
8.904.837
-
*) Saldo rugi sebesar Rp162.874.901 telah dieliminasi dengan tambahan modal disetor/agio saham pada saat kuasi - reorganisasi pada tanggal 30 April 2003.
7
Jumlah Ekuitas
-
-
6.293.147
Jumlah
-
32d 32d
2s, 15, 32c
Belum Ditentukan Penggunaannya
2.611.690
Pembayaran deviden dari laba bersih tahun 2007
Reklasifikasi dari selisih revaluasi aset tetap
Sudah Ditentukan Penggunaannya
107.320
Cadangan umum dan khusus dari laba bersih tahun 2007
Eksekusi opsi saham berasal dari program Kompensasi Manajemen Berbasis Saham (MSOP) 1a, 2ae, 32a, 32b, 33
Saldo Laba*) Opsi Saham
135.145
-
-
-
-
(164.445)
-
-
-
-
(33.170)
-
-
3.953.196
3.953.196
3.953.196
54.999
5.680.357
6.139.162
11.819.519
29.050.541
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
Catatan ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIONAL Penerimaan pendapatan bunga Penerimaan pendapatan provisi dan komisi Pembayaran beban bunga Pembayaran beban pendanaan lainnya Penerimaan dari penjualan Obligasi Pemerintah untuk diperdagangkan Pembelian Obligasi Pemerintah untuk diperdagangkan Laba selisih kurs - bersih Pendapatan operasional lainnya Beban operasional lainnya Beban gaji dan tunjangan Beban umum dan administrasi Pendapatan bukan operasional - lainnya
2009
2008
24.291.682 3.650.041 (11.391.685) (422.734)
18.102.451 3.118.303 (7.802.859) (98.666)
8.054.245
5.517.132
(8.097.001) 435.726 473.478 (1.647.022) (3.216.932) (2.606.857) 273.263
(5.063.669) 281.134 307.126 (637.014) (3.123.922) (2.290.730) 151.561
9.796.204
8.460.847
(3.215.508) 9.206.811 1.111.142 (17.632.794) (1.377.082) 1.373.552 (2.903.717)
(261.231) 22.698.195 (2.969.729) (29.254.697) 1.649.195 (1.345.245)
Kenaikan/(penurunan) atas kewajiban operasional: Giro Tabungan Deposito berjangka Inter-bank call money Kewajiban segera Hutang pajak Kewajiban lain-lain Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi
(983.422) 7.381.406 3.956.031 (7.588) 365.530 (4.291.895) 5.840.376 -
(11.223.547) 1.756.090 9.107.268 2.216.528 395.488 (2.435.834) 200.415 (1)
Kas bersih yang diperoleh dari/(digunakan untuk) aktivitas operasional
8.619.046
(1.006.258)
Arus kas dari aktivitas operasional sebelum perubahan aset dan kewajiban operasional (Kenaikan)/penurunan atas aset operasional: Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek untuk diperdagangkan Tagihan lainnya - transaksi perdagangan Kredit yang diberikan Piutang pembiayaan konsumen Penerimaan atas aset produktif yang telah dihapusbukukan Aset lain-lain
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI (Kenaikan)/penurunan efek-efek - tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo Penurunan Obligasi Pemerintah - tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo Penurunan penyertaan saham Penerimaan dari penjualan aset tetap Pembelian aset tetap (Kenaikan)/penurunan efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali
(1.319.706)
15 15
Kas bersih yang (digunakan untuk)/diperoleh dari aktivitas investasi
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
8
Global Reports LLC
152.482 73.500 57.110 (442.366)
374.380 393.794 243 (257.490)
(2.636.401)
2.024.645
(4.115.381)
2.535.572
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
Catatan ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Kenaikan hak minoritas Kenaikan/(penurunan) atas efek-efek yang diterbitkan (Penurunan)/kenaikan atas pinjaman yang diterima Penurunan atas pinjaman subordinasi Kenaikan/(penurunan) efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Pembayaran dividen, dana Program Kemitraan, program Bina Lingkungan dan tantiem Eksekusi hak opsi saham
2009
2008
130.516 418.388 (4.269.754) (98.507)
(2.841.464) 2.134.193 (64.113)
45.054 32d
(1.130.970)
(2.072.000) 79.550
(4.085.450) 135.145
Kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan
(5.766.753)
(5.852.659)
PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(1.263.088)
(4.323.345)
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL PERIODE
29.237.481
35.472.410
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR PERIODE
27.974.393
31.149.065
9.392.615 13.421.573 5.160.205
8.284.403 21.856.854 1.007.808
27.974.393
31.149.065
Kas dan setara kas pada akhir periode terdiri dari: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain
3 4
Jumlah kas dan setara kas
Informasi Tambahan Arus Kas Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas: Keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi atas Efek-efek dan Obligasi Pemerintah yang tersedia untuk dijual Keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi dari Kenaikan atau Penurunan Efek-efek dan Obligasi Pemerintah yang diperdagangkan Penambahan aset tetap yang berasal dari Perjanjian Kerjasama Operasional (KSO)
(164.445)
12.502
(24.288)
(131.640)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
9
Global Reports LLC
36.507
-
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
1.
UMUM a. Pendirian Usaha PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (selanjutnya disebut “Bank Mandiri” atau “Bank”) didirikan di Negara Republik Indonesia pada tanggal 2 Oktober 1998 berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 75 Tahun 1998 tanggal 1 Oktober 1998 dan berdasarkan Akta No. 10 yang dibuat oleh Notaris Sutjipto, S.H., tanggal 2 Oktober 1998. Akta pendirian telah disahkan oleh Menteri Kehakiman berdasarkan Surat Keputusan No. C2-16561.HT.01.01.TH.98 tanggal 2 Oktober 1998, serta diumumkan pada Tambahan No. 6859 dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 97 tanggal 4 Desember 1998. Bank Mandiri didirikan melalui penggabungan usaha PT Bank Bumi Daya (Persero) (“BBD”), PT Bank Dagang Negara (Persero) (“BDN”), PT Bank Ekspor Impor Indonesia (Persero) (“Bank Exim”) dan PT Bank Pembangunan Indonesia (Persero) (“Bapindo”) (selanjutnya secara bersama - sama disebut “Bank Peserta Penggabungan”). Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Bank Mandiri, ruang lingkup kegiatan Bank Mandiri adalah melakukan usaha di bidang perbankan sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Bank Mandiri mulai beroperasi pada tanggal 1 Agustus 1999. Anggaran Dasar Bank Mandiri telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan Anggaran Dasar terakhir adalah sehubungan dengan penambahan modal ditempatkan dan disetor yang dilakukan sebagai tindak lanjut dari pelaksanaan program Management Stock Option Plan (“MSOP”) yang berkaitan dengan jumlah lembar opsi saham yang telah dieksekusi sampai dengan tanggal 31 Juli 2009. Perubahan Anggaran Dasar ini dilaksanakan dengan akta Notaris Dr. A. Partomuan Pohan, S.H., LLM No. 8 tanggal 2 Juli 2009 yang telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-10953 tanggal 22 Juli 2009 dan telah didaftarkan pada Daftar Perseroan No. AHU-0045094.AH.01.09.Tahun 2009 tanggal 22 Juli 2009. Selama periode 1 Januari sampai dengan 30 September 2009 dan 2008, jumlah opsi saham yang telah dieksekusi masing-masing sebanyak 53.206.311 lembar saham dan 92.362.580 lembar saham (Catatan 32a, 32b dan 33). Penambahan Modal Ditempatkan dan Disetor periode 1 Januari sampai dengan 30 September 2009 dan 2008 yang berasal dari eksekusi saham masing-masing adalah sebesar Rp26.603 dan Rp77.788 (termasuk Penambahan Modal Ditempatkan dan Disetor dari eksekusi opsi periode 1 Oktober 2007 sampai dengan 31 Desember 2007 sebesar Rp31.606) serta penambahan Agio Saham periode 1 Januari sampai dengan 30 September 2009 dan 2008 yang berasal dari eksekusi saham masingmasing adalah sebesar Rp84.545 dan Rp237.271 (termasuk Agio Saham yang berasal dari eksekusi opsi periode 1 Oktober 2007 sampai dengan 31 Desember 2007 sebesar Rp96.626). b. Penggabungan Usaha Pada akhir bulan Pebruari 1998, Pemerintah mengumumkan rencana untuk merestrukturisasi Bank Peserta Penggabungan dan sehubungan dengan rencana restrukturisasi tersebut, Pemerintah mendirikan Bank Mandiri pada bulan Oktober 1998 dengan penyetoran tunai dan pengalihan saham Pemerintah Republik Indonesia pada Bank Peserta Penggabungan (Catatan 32a dan 32b). Selisih antara harga transfer dan nilai buku saham pada saat akuisisi tidak dihitung karena dinilai tidak praktis. Seluruh kerugian yang timbul selama periode akuisisi diakui dalam Program Rekapitalisasi. Rencana restrukturisasi di atas dirancang untuk penggabungan usaha Bank Peserta Penggabungan ke dalam Bank Mandiri pada bulan Juli 1999 dan rekapitalisasi Bank Mandiri. Restrukturisasi Bank Peserta Penggabungan dan Bank Mandiri juga mencakup:
10 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
1.
UMUM (lanjutan) b. Penggabungan Usaha (lanjutan) • • • •
Restrukturisasi kredit yang diberikan. Restrukturisasi aset non - kredit yang diberikan. Rasionalisasi kantor cabang lokal dan luar negeri. Rasionalisasi sumber daya manusia.
Berdasarkan Akta Penggabungan Usaha No. 100 tanggal 24 Juli 1999 yang dibuat di hadapan Notaris Sutjipto, S.H., Bank Peserta Penggabungan secara hukum melakukan penggabungan usaha ke dalam Bank Mandiri. Akta penggabungan usaha tersebut disahkan oleh Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan No. C13.781.HT.01.04.TH.99 tanggal 29 Juli 1999 dan disetujui oleh Gubernur Bank Indonesia dengan Surat Keputusan No. 1/9/KEP.GBI/1999 tanggal 29 Juli 1999. Penggabungan ini dinyatakan sah oleh Kepala Kantor Departemen Perindustrian dan Perdagangan Jakarta Selatan melalui Surat Keputusan No. 09031827089 tanggal 31 Juli 1999. Pada tanggal efektif penggabungan usaha: • Semua aset dan kewajiban Bank Peserta Penggabungan dialihkan ke Bank Mandiri sebagai Bank Hasil Penggabungan. • Semua operasi dan aktivitas bisnis Bank Peserta Penggabungan dialihkan dan dioperasikan oleh Bank Mandiri. • Bank Mandiri mendapat tambahan modal disetor sebesar Rp1.000.000 (satu juta rupiah) (nilai penuh) atau setara dengan 1 (satu) lembar saham yang merupakan sisa saham yang dimiliki oleh Pemerintah pada masing-masing Bank Peserta Penggabungan (Catatan 32a dan 32b). Pada tanggal efektif yang sama, Bank Peserta Penggabungan secara hukum dibubarkan tanpa proses likuidasi dan Bank Mandiri sebagai Bank Hasil Penggabungan menerima hak dan kewajiban dari Bank Peserta Penggabungan. c. Rekapitalisasi Dalam rangka mengatasi kondisi ekonomi yang memburuk di Indonesia pada sektor perbankan, pada tanggal 31 Desember 1998, Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 84 Tahun 1998 tentang Program Rekapitalisasi Bank Umum yang bertujuan untuk meningkatkan permodalan bank umum agar dapat memenuhi Rasio Kecukupan Modal (Capital Adequacy Ratio yang selanjutnya disebut “CAR”) minimum sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Keikutsertaan bank umum dalam Program Rekapitalisasi didasarkan pada persyaratan dan prosedur yang ditetapkan dalam Surat Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia No. 53/KMK.017/1999 dan No. 31/12/KEP/GBI tanggal 8 Pebruari 1999. Berdasarkan Surat Keputusan Bersama tersebut, Pemerintah antara lain harus melakukan Program Rekapitalisasi Bank Umum terhadap seluruh Bank Milik Negara, Bank Pembangunan Daerah dan Bank Umum yang berstatus “Bank Take Over” oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional (“BPPN”). Pada tanggal 28 Mei 1999, Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 52 Tahun 1999 (PP No. 52/1999) tentang penambahan penyertaan modal Pemerintah Republik Indonesia pada Bank Mandiri melalui penerbitan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah oleh Menteri Keuangan dengan nilai maksimum Rp137.800.000. Pelaksanaan PP No. 52/1999 diatur dalam Surat Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia No. 389/KMK.017/1999 dan No. 1/10/KEP/GBI tanggal 29 Juli 1999 (Catatan 48b).
11 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
1.
UMUM (lanjutan) c. Rekapitalisasi (lanjutan) Selama Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah tersebut belum diterbitkan, Bank Mandiri mengakui adanya “Tagihan kepada Pemerintah” sebesar Rp137.800.000 sesuai dengan penegasan Komitmen Pemerintah dari Menteri Keuangan melalui Surat No. S-360/MK.017/1999 tanggal 29 September 1999 dan persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan BUMN melalui Surat No. S-510/M-PBUMN/1999 tanggal 29 September 1999. Sesuai dengan Surat Bank Indonesia No. 1/1/GBI/DPIP tanggal 11 Oktober 1999 perihal penerbitan obligasi/surat utang pemerintah dalam rangka penyertaan modal Pemerintah Republik Indonesia di Bank Mandiri, Bank Indonesia menyetujui tagihan kepada Pemerintah tersebut di atas termasuk dalam modal inti Bank Mandiri (Tier I) dalam perhitungan Rasio Kecukupan Modal (CAR) pada tanggal 31 Juli 1999 sampai dengan 30 September 1999, dengan syarat bahwa selambat-lambatnya tanggal 15 Oktober 1999, Obligasi/Surat Utang Pemerintah telah diterima oleh Bank Indonesia. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 97 Tahun 1999 tanggal 24 Desember 1999 tentang penambahan penyertaan modal Pemerintah Republik Indonesia di Bank Mandiri dalam rangka Program Rekapitalisasi, Pemerintah Republik Indonesia menambah penyertaan modal sampai sejumlah maksimum Rp42.200.000, sehingga penyertaan secara keseluruhan menjadi setinggi tingginya sebesar Rp180.000.000. Dalam rangka pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 52 dan No. 97 Tahun 1999 tersebut di atas, maka dalam Perjanjian Rekapitalisasi Sementara antara Pemerintah dengan Bank Mandiri beserta perubahannya, Pemerintah telah mengeluarkan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah dalam 2 (dua) tahap, yaitu sebesar Rp103.000.000 pada tanggal 13 Oktober 1999 dan Rp75.000.000 pada tanggal 28 Desember 1999, sehingga pada tanggal 31 Desember 1999 jumlah keseluruhan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang diterbitkan berdasarkan perjanjian tersebut menjadi sebesar Rp178.000.000. Berdasarkan Kontrak Manajemen pada tanggal 8 April 2000 antara Bank Mandiri dan Pemerintah, ditetapkan jumlah kebutuhan rekapitalisasi Bank Mandiri sebesar Rp173.931.000 atau lebih kecil dari jumlah Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah. Dari kelebihan tersebut, sebesar Rp1.412.000 ditahan sebagai tambahan modal disetor, sedangkan sisa sebesar Rp2.657.000 dikembalikan kepada Pemerintah pada tanggal 7 Juli 2000 dalam bentuk Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah sebanyak 2.657.000 (dua juta enam ratus lima puluh tujuh ribu) unit. Sesuai surat Menteri Keuangan Republik Indonesia No. S-174/MK.01/2003 tanggal 24 April 2003 tentang pengembalian kelebihan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang sebelumnya ditahan sebagai tambahan modal, Bank Mandiri telah mengembalikan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah sebesar Rp1.412.000 kepada Pemerintah pada tanggal 25 April 2003 (Catatan 32b). Menteri Keuangan Republik Indonesia mengeluarkan Surat Keputusan (“KMK - RI”) No. 227/KMK.02/2003 tanggal 23 Mei 2003 dan KMK-RI No. 420/KMK-02/2003 tanggal 30 September 2003 yang antara lain memutuskan jumlah final tambahan penyertaan modal Pemerintah sebesar Rp173.801.315 (Catatan 32b).
12 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
1.
UMUM (lanjutan) d. Penawaran Umum Perdana Saham Bank Mandiri telah menyampaikan pernyataan pendaftaran sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering yang selanjutnya disebut “IPO”) kepada Badan Pengawas Pasar Modal (“Bapepam”) pada tanggal 2 Juni 2003 dan telah dinyatakan efektif berdasarkan Surat Ketua Bapepam No. S-1551/PM/2003 tanggal 27 Juni 2003. Pada tanggal 14 Juli 2003, Bank Mandiri melakukan IPO kepada masyarakat atas 4.000.000.000 lembar saham, dengan nilai nominal Rp500 (nilai penuh) per lembar saham yang dijual dengan harga Rp675 (nilai penuh) per lembar saham. Penawaran umum kepada masyarakat atas 4.000.000.000 lembar saham tersebut merupakan divestasi atas 20% saham Bank Mandiri milik Pemerintah Negara Republik Indonesia (Catatan 32a). Pada tanggal 14 Juli 2003, sebanyak 19.800.000.000 lembar saham Bank Mandiri telah dicatatkan di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya berdasarkan surat persetujuan dari Bursa Efek Jakarta No. S-1187/BEJ.PSJ/07-2003 tanggal 8 Juli 2003 dan Bursa Efek Surabaya No. JKT-028/LIST/BES/VII/2003 tanggal 10 Juli 2003. Nama perusahaan berubah dari semula PT Bank Mandiri (Persero) menjadi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. berdasarkan perubahan anggaran dasar yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Keputusan No. C12783.HT.01.04.TH.2003 tanggal 6 Juni 2003 dan telah diumumkan pada Berita Tambahan No. 6590 dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 63 tanggal 8 Agustus 2003. e. Kuasi - Reorganisasi Untuk menghilangkan konsekuensi negatif karena dibebani dengan saldo rugi, Bank Mandiri melakukan kuasi-reorganisasi sesuai keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPS-LB”) tanggal 29 Mei 2003. Penyesuaian kuasi-reorganisasi telah dibukukan pada tanggal 30 April 2003, di mana saldo rugi sebesar Rp162.874.901 dieliminasi ke akun tambahan modal disetor/agio saham. Anggaran Dasar Bank Mandiri telah mengalami perubahan sehubungan dengan perubahan tambahan modal disetor karena adanya kuasi-reorganisasi melalui Akta No. 130 yang dibuat dihadapan Notaris Sutjipto, S.H. tanggal 29 September 2003 dan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Keputusan No. C-25309.HT.01.04.TH.2003 tanggal 23 Oktober 2003 dan diumumkan pada Berita Tambahan No. 93 dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 910 tanggal 23 Oktober 2003. Pada tanggal 30 Oktober 2003, RUPS-LB telah menyetujui kuasi-reorganisasi pada tanggal 30 April 2003. Risalah rapat dari RUPS-LB tersebut telah diaktakan oleh Notaris Sutjipto, S.H. dengan Akta No. 165 tanggal 30 Oktober 2003. f.
Divestasi Kepemilikan Saham oleh Pemerintah Pada tanggal 11 Maret 2004, Pemerintah Republik Indonesia telah melakukan divestasi lanjutan atas 10% kepemilikan di Bank Mandiri atau sebanyak 2.000.000.000 lembar saham melalui private placement (Catatan 32a).
13 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
1.
UMUM (lanjutan) g. Struktur dan Manajemen Kantor pusat Bank Mandiri berkedudukan di Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36 - 38 Jakarta Selatan, Indonesia. Pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 struktur kantor dalam dan luar negeri Bank Mandiri adalah sebagai berikut: 2009 2008 Kantor wilayah dalam negeri Cabang dalam negeri: Kantor Area Kantor Community Kantor Branch Cash Outlet Cabang luar negeri Kantor Perwakilan
10
10
61 116 359 509 1.045 4 1
59 107 347 465 978 4 1
Pada tanggal 30 September 2009 dan 2008, Bank Mandiri memiliki cabang-cabang luar negeri yang berlokasi di Cayman Island, Singapura, Hong Kong dan Timor Leste serta Kantor Perwakilan (Representative Office) di Shanghai - Republik Rakyat China. Efektif tanggal 9 Januari 2007, untuk mendukung pencapaian aspirasi Bank Mandiri menjadi Dominant Multi-Specialist Bank, Bank Mandiri mengubah struktur organisasinya menjadi Strategic Business Units (SBU). Secara garis besar, SBU dimaksud terdiri dari tiga kelompok besar, yaitu: 1. 2. 3.
Business Units, berfungsi sebagai motor utama pengembangan bisnis Bank; Corporate Center, berfungsi untuk menangani hal-hal strategis korporasi serta dukungan kebijakan Bank; dan Shared Service berupa supporting unit yang mendukung operasional Bank secara keseluruhan.
Pada tanggal 30 September 2009 dan 2008, Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank Mandiri adalah sebagai berikut: 2009 Dewan Komisaris Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen Wakil Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Independen *)
: : : : : :
Edwin Gerungan Muchayat Mahmuddin Yasin Soedarjono Pradjoto Gunarni Soeworo
Sejak penutupan RUPS Tahunan tanggal 29 Mei 2008
14 Global Reports LLC
2008
Edwin Gerungan Muchayat Mahmuddin Yasin*) Soedarjono Pradjoto Gunarni Soeworo
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
1.
UMUM (lanjutan) g. Struktur dan Manajemen (lanjutan) 2009 Direksi Direktur Utama Wakil Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur *)
**)
: : : : : : : : : : :
Agus Martowardojo I Wayan Agus Mertayasa Zulkifli Zaini Sasmita Abdul Rachman Sentot A. Sentausa Bambang Setiawan Riswinandi Thomas Arifin Budi Gunadi Sadikin Ogi Prastomiyono
2008 Agus Martowardojo I Wayan Agus Mertayasa Zulkifli Zaini Sasmita Abdul Rachman Sentot A. Sentausa Bambang Setiawan**) Riswinandi Thomas Arifin Budi Gunadi Sadikin Ogi Prastomiyono*)
Menjabat sejak penutupan RUPS Tahunan tanggal 29 Mei 2008. Menjadi Direktur Kepatuhan terhitung mulai tanggal 17 Desember 2008 (berdasarkan Surat Gubernur Bank Indonesia Nomor 10/188/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 12 Desember 2008 perihal Keputusan atas Pengangkatan Direktur Kepatuhan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.) Sebagai Direktur Kepatuhan sampai dengan tanggal 17 Desember 2008
Pada tanggal 30 September 2009 dan 2008, Komite Audit Bank Mandiri terdiri dari: 2009 Ketua Anggota Anggota Anggota
: : : :
Gunarni Soeworo Soedarjono Zulkifli Djaelani Imam Sukarno
2008 Gunarni Soeworo Soedarjono Zulkifli Djaelani Imam Sukarno
Pada tanggal 30 September 2009 dan 2008, Komite Pemantau Risiko Bank Mandiri terdiri dari: 2009 Ketua Anggota Anggota Anggota Sekretaris (ex - officio)
: : : : :
Soedarjono Edwin Gerungan Gunarni Soeworo Tama Widjaja Pardi Sudradjat
2008 Soedarjono Edwin Gerungan Gunarni Soeworo Tama Widjaja Pardi Sudradjat
Pada tanggal 30 September 2009 dan 2008, Komite Remunerasi dan Nominasi Bank Mandiri terdiri dari: 2009 Ketua Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Sekretaris (ex - officio) *)
: : : : : : :
Edwin Gerungan Muchayat Soedarjono Pradjoto Gunarni Soeworo Mahmuddin Yasin Kresno Sediarsi
Sejak penutupan RUPS Tahunan tanggal 29 Mei 2008
15 Global Reports LLC
2008 Edwin Gerungan Muchayat Soedarjono Pradjoto Gunarni Soeworo Mahmuddin Yasin*) Kresno Sediarsi
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
1.
UMUM (lanjutan) g. Struktur dan Manajemen (lanjutan) Pada tanggal 30 September 2009 dan 2008, Komite Good Corporate Governance Bank Mandiri terdiri dari: 2009 Ketua Anggota Anggota Sekretaris (ex - officio) *)
: : : :
Muchayat Gunarni Soeworo Mahmuddin Yasin Mustaslimah
2008 Muchayat Anwar Isham*) Mustaslimah
Mengundurkan diri pada tanggal 1 Januari 2009
Jumlah karyawan Bank Mandiri pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 masing-masing adalah 22.483 orang dan 22.079 orang.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI Direksi bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian Bank dan Anak Perusahaan yang telah diselesaikan pada tanggal 12 Oktober 2009. Kebijakan akuntansi utama yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Bank dan Anak Perusahaan adalah seperti dijabarkan di bawah ini: a.
Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Standar Akuntansi Keuangan, ketentuan Bank Indonesia, Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam - LK) No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” yang terdapat dalam lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 dan Surat Edaran No. SE02/BL/2008 tanggal 31 Januari 2008 tentang “Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Pertambangan Umum, Minyak dan Gas Bumi, dan Perbankan”. Laporan keuangan konsolidasian telah disajikan berdasarkan harga perolehan, kecuali untuk Efek-efek dan Obligasi Pemerintah yang diperdagangkan dan tersedia untuk dijual, tagihan dan kewajiban derivatif yang dicatat berdasarkan nilai wajar, penyertaan saham tertentu yang dicatat dengan metode akuntansi ekuitas dan tanah, bangunan serta peralatan tertentu yang telah direvaluasi. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung yang dimodifikasi dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas-aktivitas operasional, investasi dan pendanaan. Untuk keperluan laporan arus kas konsolidasian, yang termasuk setara kas adalah kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain. Laporan keuangan Anak Perusahaan yang bergerak dalam bidang perbankan syariah disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 101 (Revisi 2008) tentang “Penyajian Laporan Keuangan Syariah”, PSAK No. 59 tentang “Akuntansi Perbankan Syariah”, Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia (PAPSI) dan prinsip - prinsip akuntansi yang berlaku umum yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia, mencakup pula pedoman akuntansi dan pelaporan yang ditetapkan oleh otoritas perbankan Indonesia dan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam - LK).
16 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) a.
Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan) Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, dibutuhkan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi: • nilai aset dan kewajiban dilaporkan, dan pengungkapan atas aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasian; • jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula. Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini, kecuali dinyatakan lain, dibulatkan menjadi jutaan Rupiah yang terdekat.
b.
Prinsip-prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Bank Mandiri dan Anak Perusahaan yang mayoritas sahamnya dimiliki atau dikendalikan oleh Bank Mandiri. Suatu pengendalian atas suatu Anak Perusahaan lain dianggap ada bilamana Bank Mandiri menguasai lebih dari lima puluh persen (50%) hak suara pada Anak Perusahaan, atau Bank Mandiri dapat menentukan kebijakan keuangan dan operasi dari Anak Perusahaan, atau mempunyai kemampuan untuk memberhentikan atau menunjuk mayoritas anggota Direksi di Anak Perusahaan. Pada laporan keuangan konsolidasian Bank Mandiri, semua saldo dan transaksi yang signifikan antar perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi. Hak minoritas atas laba bersih Anak Perusahaan disajikan sebagai pengurang dari laba bersih konsolidasian untuk mendapatkan jumlah laba yang menjadi hak Bank. Hak minoritas dalam aset bersih disajikan tersendiri dalam neraca konsolidasian diantara ekuitas dan kewajiban. Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk peristiwa dan transaksi sejenis dalam kondisi yang sama. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian telah diterapkan secara konsisten oleh Anak Perusahaan, kecuali bila dinyatakan lain. Anak Perusahaan yang tercakup dalam laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: Persentase Kepemilikan Nama Anak Perusahaan Bank Mandiri (Europe) Limited (BMEL) PT Bank Syariah Mandiri (BSM) PT Usaha Gedung Bank Dagang Negara PT Mandiri Sekuritas PT Bumi Daya Plaza PT Bank Sinar Harapan Bali (BSHB) PT Mandiri Tunas Finance (MTF)
Jenis Usaha Perbankan Perbankan Syariah Pengelolaan Properti Sekuritas Pengelolaan Properti Perbankan Pembiayaan
Kedudukan London Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Denpasar Jakarta
2009 100,00 99,99 99,00 95,69 93,33 80,00 51,00
2008 100,00 99,99 99,00 95,69 93,33 80,00 -
Jumlah aset Anak Perusahaan tersebut pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 (sebelum eliminasi) berjumlah Rp26.242.013 dan Rp23.826.521 atau 7,16% dan 7,48% dari jumlah aset konsolidasian. Bank Mandiri (Europe) Limited (BMEL) didirikan tanggal 22 Juni 1999 berdasarkan “The Companies Act 1985 of the United Kingdom”. BMEL didirikan melalui konversi dari Bank Exim cabang London menjadi Anak Perusahaan, efektif sejak 31 Juli 1999. BMEL bertindak sebagai bank komersial untuk mewakili kepentingan Bank Mandiri. Kantor BMEL berlokasi di London, Inggris.
17 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) b.
Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan) PT Bank Syariah Mandiri (BSM) adalah perusahaan yang menyelenggarakan usaha bank dengan prinsip perbankan Syariah, didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 15 Juni 1955 dengan nama PT Bank Industri Nasional (PT Bina). Selanjutnya, nama perusahaan diubah menjadi PT Bank Susila Bhakti pada tanggal 10 Agustus 1973, yang merupakan Anak Perusahaan dari ex-legacy BDN, berdasarkan akta notaris No. 146 dari R. Soeratman, S.H. Nama perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan akta notaris No. 23 dari Sutjipto, S.H., tanggal 8 September 1999, berganti nama menjadi PT Bank Syariah Mandiri. PT Usaha Gedung Bank Dagang Negara adalah perusahaan yang bergerak dalam kegiatan jasa pengelolaan dan penyewaaan gedung, didirikan berdasarkan akta notaris Abdul Latief, S.H., No. 104 tanggal 29 Oktober 1971 di Jakarta. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris Martin Roestamy, S.H. No. 7 tanggal 25 Nopember 2004. PT Usaha Gedung Bank Dagang Negara memiliki 25% modal saham di PT Pengelola Investama Mandiri (PIM), suatu perusahaan yang didirikan untuk mengelola penyertaan-penyertaan ex-legacy yang kepemilikannya sudah dialihkan menjadi kepemilikan atas nama PIM. PT Mandiri Sekuritas didirikan pada tanggal 31 Juli 2000 berdasarkan akta notaris No. 116 dari Ny. Vita Buena, S.H., menggantikan Notaris Sutjipto, S.H., dan didirikan melalui penggabungan usaha PT Bumi Daya Sekuritas, PT Exim Sekuritas dan PT Merincorp Securindo. Penggabungan usaha tersebut disetujui oleh Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia pada tanggal 25 Agustus 2000 berdasarkan Surat Keputusan No. C-18762.HT.01.01-TH.2000. PT Mandiri Sekuritas memiliki 99,9% modal saham PT Mandiri Manajemen Investasi, Anak Perusahaan yang didirikan tanggal 26 Oktober 2004 yang bergerak di bidang manajemen dan penasehat investasi. PT Bumi Daya Plaza adalah perusahaan yang bergerak dalam kegiatan jasa pengelolaan dan penyewaan gedung, didirikan berdasarkan akta notaris Ny. Subagyo Reksodipuro, S.H., No. 33 tanggal 22 Desember 1978 di Jakarta. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir telah dicantumkan pada Tambahan Berita Negara Republik Indonesia pada tanggal 27 April 2001 No. 34. PT Bumi Daya Plaza memiliki 75% modal saham PIM. PT Bank Sinar Harapan Bali (BSHB) didirikan pada tanggal 3 Nopember 1992 berdasarkan akta notaris Ida Bagus Alit Sudiatmika, S.H., di Denpasar. Pada tanggal 3 Mei 2008 dilangsungkan penandatanganan Akta Akuisisi antara pemegang saham BSHB dan Bank Mandiri, sebagaimana tertuang dalam Akta Akuisisi No. 04 tanggal 3 Mei 2008 dibuat oleh I Wayan Sugitha, S.H., Notaris di Denpasar. Penandatanganan Akta Akuisisi ini menandai awal kepemilikan Bank Mandiri atas 80% saham BSHB, dimana selanjutnya pengelolaan BSHB akan dilakukan secara terpisah dari Bank Mandiri sebagai bank yang tetap berdiri sendiri (stand-alone bank) dengan fokus utama pada pengembangan bisnis Mikro dan Usaha Kecil. PT Mandiri Tunas Finance (MTF, dahulu PT Tunas Financindo Sarana (TFS)) adalah perusahaan yang bergerak dalam kegiatan pembiayaan konsumen. Perusahaan didirikan berdasarkan Akta Notaris Misahardi Wilamarta, S.H., No. 262 tanggal 17 Mei 1989. dan disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. C2-4868.HT.01.01.TH.89 tanggal 1 Juni 1989 serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 57, Tambahan No. 1369 tanggal 18 Juli 1989. Sesuai dengan akta notaris Dr. A. Partomuan Pohan, S.H., LLM pada tanggal 6 Pebruari 2009 dilakukan penandatanganan akta jual beli antara pemegang saham MTF (PT Tunas Ridean Tbk. dan PT Tunas Mobilindo Parama) dengan PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. dimana Bank Mandiri mengakuisisi 51% kepemilikan saham atas MTF melalui pembelian 1.275.000.000 lembar saham MTF (nilai nominal Rp100 (nilai penuh)) per lembar saham dengan harga Rp290.000.
18 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) b.
Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan) Pengalihan 51% kepemilikan kepada Bank Mandiri ini telah disahkan dalam RUPSLB MTF sebagaimana tertuang dalam Berita Acara RUPSLB No. 8 tanggal 6 Pebruari 2009 dan telah dicatatkan dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagaimana ditegaskan melalui Surat Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor AHU-AH.01.10-01575 tertanggal 11 Maret 2009. Akuisisi ini juga telah disetujui oleh Bank Indonesia melalui Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 11/3/DPB1/TPB1-1 tertanggal 8 Januari 2009. Perubahan nama TFS menjadi MTF dilaksanakan Tanggal 26 Juni 2009, sesuai Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Tunas Financindo Sarana (“Perseroan”) No. 181 Tanggal 26 Juni 2009 yang ditandatangani oleh Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.si. Anggaran dasar tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-4056.AH.01.02.TH.09 pada tanggal 26 Agustus 2009. Adapun rincian aset bersih MTF yang diterima Bank dan goodwill pada tanggal akuisisi adalah sebagai berikut: Harga akuisisi Nilai wajar aset bersih
290.000 133.193
Goodwill
156.807
Goodwill diamortisasi selama lima tahun. Beban amortisasi goodwill sampai dengan 30 September 2009 adalah sebesar Rp20.908 dan telah dibebankan ke dalam laporan laba rugi konsolidasian periode 2009. Dalam mencatat akuisisi MTF tersebut digunakan metode pembelian. Kelebihan harga akuisisi atas nilai wajar aset bersih Anak Perusahaan dicatat sebagai goodwill. Goodwill diamortisasi dengan metode garis lurus selama 5 tahun dengan pertimbangan bahwa estimasi manfaat ekonomis atas goodwill tersebut adalah 5 tahun. c.
Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing Anak Perusahaan dan kantor cabang luar negeri Bank Mandiri menyelenggarakan catatan akuntansinya dalam mata uang Rupiah. Untuk tujuan konsolidasian, laporan keuangan dalam mata uang asing milik cabang dan Anak Perusahaan luar negeri Bank Mandiri dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan dasar sebagai berikut: (1) Aset dan kewajiban, komitmen dan kontinjensi - menggunakan kurs tengah yang diumumkan oleh Bank Indonesia pada tanggal neraca. (2) Pendapatan, beban, laba dan rugi - menggunakan kurs tengah rata-rata yang berlaku pada bulan yang bersangkutan pada periode pelaporan keuangan. (3) Akun ekuitas - menggunakan kurs historis. (4) Laporan arus kas menggunakan kurs tengah yang diumumkan oleh Bank Indonesia pada tanggal neraca, kecuali akun-akun laba rugi menggunakan kurs tengah rata-rata dan unsur-unsur ekuitas menggunakan kurs historis. Selisih yang timbul dari proses penjabaran laporan keuangan tersebut disajikan sebagai “Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing” pada kelompok Ekuitas dalam neraca konsolidasian.
19 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c.
Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing (lanjutan) Transaksi dan saldo dalam mata uang asing Transaksi yang melibatkan mata uang asing dicatat pada nilai tukar pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, semua aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan kedalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs spot Reuters pada pukul 16.00 WIB untuk tanggal 30 September 2009 dan 2008. Keuntungan atau kerugian yang timbul dibebankan pada laba rugi konsolidasian periode berjalan. Kurs yang digunakan untuk menjabarkan mata uang asing ke dalam Rupiah adalah sebagai berikut (nilai penuh): 1 Pound Sterling Inggris 1 Euro 1 Dolar Amerika Serikat 100 Yen Jepang
d.
30 September 2009
30 September 2008
15.547,60 14.142,31 9.665,00 10.805,00
17.060,29 13.551,86 9.430,00 8.972,00
Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Bank Mandiri dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak - pihak yang mempunyai hubungan istimewa seperti yang didefinisikan dalam PSAK No. 7 tentang “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa” dan sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 7/3/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum, sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 8/13/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 yang didefinisikan antara lain: I. perusahaan di bawah pengendalian Bank dan Anak Perusahaan; II. perusahaan asosiasi; III. investor yang memiliki hak suara, yang memberikan investor tersebut suatu pengaruh yang signifikan; IV. perusahaan di bawah pengendalian investor yang dijelaskan dalam Catatan III di atas; dan V. karyawan kunci dan anggota keluarganya. Semua transaksi penting dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa baik yang dilakukan atau tidak dilakukan dengan syarat normal, sebagaimana dilakukan dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa, telah diungkapkan pada Catatan 48. Transaksi antara Bank Mandiri dengan Badan Usaha Milik Negara dan perusahaan - perusahaan yang dimiliki/dikendalikan oleh Pemerintah Republik Indonesia, termasuk Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), Unit Pelaksanaan Penjaminan Pemerintah (UP3) (institusi yang menggantikan BPPN) dan Lembaga Penjamin Simpanan (institusi baru yang menggantikan UP3) tidak diperlakukan sebagai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
e.
Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain. Giro pada bank lain dinyatakan sebesar saldo giro dikurangi dengan penyisihan penghapusan sedangkan giro pada Bank Indonesia dinyatakan sebesar saldo giro.
20 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) f.
Giro wajib minimum Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 10/19/PBI/2008 tanggal 15 Oktober 2008 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing, sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 10/25/PBI/2008 tanggal 23 Oktober 2008, Giro Wajib Minimum (GWM) dalam Rupiah ditetapkan sebesar 7,5% dari Dana Pihak Ketiga (DPK) dalam Rupiah yang terdiri dari GWM Utama dan GWM Sekunder, dan GWM dalam mata uang asing ditetapkan sebesar 1% dari DPK dalam mata uang asing. GWM Utama dalam Rupiah ditetapkan sebesar 5% dari DPK dalam Rupiah yang mulai berlaku pada tanggal 24 Oktober 2008 dan GWM Sekunder dalam Rupiah ditetapkan sebesar 2,5% dari DPK dalam Rupiah yang akan mulai berlaku pada tanggal 24 Oktober 2009.
g.
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain merupakan penanaman dana dalam bentuk Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI), FASBI Syariah, call money, penempatan “fixed term”, deposito berjangka, dan lain - lain. Penempatan pada Bank Indonesia disajikan sebesar saldo penempatan setelah dikurangi bunga diterima dimuka. Penempatan pada bank lain dinyatakan sebesar saldonya dikurangi dengan penyisihan penghapusan.
h.
Efek-efek Efek-efek yang dimiliki terdiri dari efek-efek yang diperdagangkan di pasar uang seperti Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (SWBI), Surat Perbendaharaan Negara (SPN), Negotiable Certificates of Deposits, medium - term notes, floating rate notes, promissory notes, Treasury Bills yang diterbitkan oleh Pemerintah Negara Lain dan Pemerintah Republik Indonesia, obligasi wajib konversi, wesel ekspor, efek-efek yang diperdagangkan di pasar modal seperti unit reksadana, serta efek-efek yang diperdagangkan di bursa efek seperti saham dan obligasi, termasuk obligasi Mudharabah sesuai prinsip Syariah. Investasi dalam unit reksadana dinyatakan sebesar nilai pasar sesuai nilai aset bersih dari reksadana pada tanggal neraca. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasikan pada tanggal neraca dibebankan pada laba rugi konsolidasian periode berjalan. Penilaian efek-efek didasarkan atas klasifikasinya sebagai berikut: (1) Efek-efek untuk diperdagangkan disajikan pada nilai wajar. Keuntungan/kerugian yang belum direalisasi dari kenaikan atau penurunan nilai wajar diakui pada laporan laba rugi konsolidasian periode berjalan. Pada saat efek-efek untuk diperdagangkan dijual, selisih antara harga penjualan dengan nilai wajar yang tercatat pada akhir periode diakui sebagai keuntungan atau kerugian dari penjualan yang direalisasi. (2) Efek-efek yang tersedia untuk dijual disajikan pada nilai wajar. Keuntungan/kerugian yang belum direalisasi dari kenaikan atau penurunan nilai wajar tidak diakui pada laba rugi konsolidasian periode berjalan, melainkan sebagai komponen terpisah dalam ekuitas. Keuntungan atau kerugian diakui sebagai laba atau rugi pada saat realisasi. (3) Efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo dicatat pada nilai perolehan yang disesuaikan dengan diskonto atau premium yang belum diamortisasi.
21 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) h.
Efek-efek (lanjutan) Untuk efek-efek yang diperdagangkan di pasar keuangan yang terorganisasi, nilai wajar tersebut umumnya ditentukan dengan mengacu pada harga penawaran pasar yang terjadi di bursa efek pada tanggal yang terdekat dengan tanggal neraca, kemudian disesuaikan dengan biaya-biaya yang akan dikeluarkan untuk memperoleh aset tersebut. Untuk efek-efek yang tidak mempunyai harga penawaran pasar, estimasi atas nilai wajar efek-efek ditetapkan dengan mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang substansinya sama atau dihitung berdasarkan arus kas yang diharapkan terhadap aset bersih efek-efek tersebut. Penurunan nilai wajar permanen atas efek-efek untuk dimiliki hingga jatuh tempo dan tersedia untuk dijual dibebankan pada laba rugi konsolidasian periode berjalan. Transaksi pembelian dan penjualan efek-efek baik untuk nasabah maupun untuk Bank diakui dalam laporan keuangan konsolidasian pada saat timbulnya perikatan atas transaksi efek. Pemindahan efek ke klasifikasi dimiliki hingga jatuh tempo dari klasifikasi tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tetap dilaporkan dalam komponen ekuitas dan diamortisasi dengan metode suku bunga efektif selama sisa umur efek tersebut. Pemindahan efek ke klasifikasi dimiliki hingga jatuh tempo dari klasifikasi diperdagangkan dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi dibebankan ke laporan laba rugi konsolidasian pada tanggal pemindahan. Efek-efek disajikan sebesar nilai bersih setelah dikurangi penyisihan penghapusan dan premium atau diskonto yang belum diamortisasi. Premium dan diskonto diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Efek-efek tidak diakui lagi (derecognised) dari neraca konsolidasian ketika Bank telah mentransfer semua risiko dan imbalan dari efek-efek tersebut secara signifikan.
i.
Obligasi Pemerintah Obligasi Pemerintah adalah surat hutang yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia. Obligasi Pemerintah dicatat berdasarkan klasifikasi dari obligasi tersebut, dimana perlakuan akuntansinya adalah sama dengan perlakuan akuntansi untuk efek-efek seperti dijelaskan pada Catatan 2h. Untuk Obligasi Pemerintah yang diperdagangkan di pasar keuangan yang terorganisasi, nilai wajar umumnya dihitung dengan mengacu kepada nilai pasar penawaran Bloomberg, atau harga yang diberikan oleh broker (quoted price) pada tanggal pelaporan neraca. Untuk Obligasi Pemerintah yang tidak memiliki nilai penawaran, estimasi nilai wajar ditentukan dengan menggunakan pendekatan next re-pricing method. Obligasi Pemerintah tidak diakui lagi (derecognised) dari neraca konsolidasian ketika Bank telah mentransfer semua risiko dan imbalan dari obligasi tersebut secara signifikan.
j.
Tagihan Lainnya - Transaksi Perdagangan Tagihan Lainnya - Transaksi Perdagangan adalah tagihan sebagai akibat dari perjanjian pemberian fasilitas perdagangan kepada debitur yang akan ditagih pada saat jatuh tempo, dinyatakan sebesar saldo dikurangi dengan penyisihan penghapusan.
22 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) k.
Efek-efek yang Dibeli/Dijual dengan Janji Dijual/Dibeli Kembali Efek-efek yang dibeli dengan janji untuk dijual kembali disajikan sebagai aset dalam neraca konsolidasian sebesar harga penjualan kembali dikurangi dengan pendapatan bunga yang belum diamortisasi dan penyisihan penghapusan. Selisih antara harga beli dan harga jual kembali diperlakukan sebagai pendapatan bunga yang ditangguhkan (belum diamortisasi), dan diakui sebagai pendapatan selama periode sejak efek-efek tersebut dibeli hingga dijual kembali. Efek-efek yang dijual dengan janji untuk dibeli kembali disajikan sebagai kewajiban dalam neraca konsolidasian sebesar harga pembelian kembali, dikurangi dengan bunga dibayar dimuka yang belum diamortisasi. Selisih antara harga jual dan harga beli kembali diperlakukan sebagai biaya dibayar dimuka dan diakui sebagai beban selama jangka waktu sejak efek-efek tersebut dijual hingga dibeli kembali.
l.
Tagihan Derivatif dan Kewajiban Derivatif Seluruh instrumen derivatif (termasuk transaksi valuta asing untuk tujuan pendanaan dan perdagangan) dicatat dalam neraca konsolidasian berdasarkan nilai wajarnya. Nilai wajar tersebut ditentukan berdasarkan harga pasar dengan menggunakan kurs Reuters pada tanggal laporan, metode diskonto arus kas atau harga yang diberikan oleh broker (quoted price) atas instrumen lainnya yang memiliki karakteristik yang sama. Tagihan derivatif disajikan sebesar keuntungan yang belum direalisasi dari kontrak derivatif, setelah dikurangi penyisihan penghapusan derivatif. Kewajiban derivatif disajikan sebesar kerugian yang belum direalisasi dari kontrak derivatif. Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif disajikan dalam laporan keuangan konsolidasian berdasarkan tujuan Bank atas transaksi yaitu untuk (1) lindung nilai atas nilai wajar, (2) lindung nilai atas arus kas, (3) lindung nilai atas investasi bersih pada kegiatan operasi luar negeri dan (4) instrumen perdagangan, sebagai berikut: 1. Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif yang ditujukan dan memenuhi syarat sebagai instrumen lindung nilai atas nilai wajar, dan keuntungan atau kerugian atas perubahan nilai wajar aset dan kewajiban yang dilindungi, diakui sebagai laba atau rugi yang dapat saling hapus dalam periode akuntansi yang sama. Setiap selisih yang terjadi menunjukkan terjadinya ketidakefektifan lindung nilai dan secara langsung diakui sebagai laba atau rugi konsolidasian periode berjalan. 2. Bagian efektif dari keuntungan atau kerugian atas kontrak derivatif yang ditujukan sebagai lindung nilai atas arus kas dilaporkan sebagai pendapatan komprehensif lainnya pada bagian ekuitas secara terpisah. Bagian yang tidak efektif dari lindung nilai dilaporkan sebagai laba atau rugi konsolidasian periode berjalan. 3. Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif yang ditujukan sebagai lindung nilai atas investasi bersih pada kegiatan operasi luar negeri dilaporkan sebagai pendapatan komprehensif lainnya sebagai bagian dari penyesuaian penjabaran kumulatif dalam ekuitas, sepanjang transaksi tersebut dianggap efektif sebagai transaksi lindung nilai. 4. Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif yang tidak ditujukan sebagai instrumen lindung nilai (atau kontrak derivatif yang tidak memenuhi persyaratan sebagai instrumen lindung nilai) diakui sebagai laba atau rugi konsolidasian pada periode berjalan.
23 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) m. Kredit yang Diberikan Kredit yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disetarakan dengan kas, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam dengan debitur yang mewajibkan debitur untuk melunasi hutang berikut bunganya setelah jangka waktu tertentu, dan tagihan yang berasal dari transaksi perdagangan yang telah jatuh tempo yang belum diselesaikan dalam waktu 15 hari. Saldo kredit yang penghapusannya.
diberikan
disajikan
sebesar
nilai
pokok
dikurangi
penyisihan
Kredit sindikasi, kredit dalam rangka pembiayaan langsung dan pembiayaan bersama serta penerusan dinyatakan sebesar saldonya sesuai dengan porsi kredit yang risikonya ditanggung oleh Bank Mandiri dan Anak Perusahaan. Di dalam kredit yang diberikan termasuk pembiayaan oleh Bank Syariah Mandiri, Anak Perusahaan, berupa pembiayaan syariah yaitu penyediaan dana atau tagihan/piutang yang dapat dipersamakan dengan kas berupa: a) transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah b) transaksi sewa-menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli dalam bentuk ijarah muntahiyah bittamlik c) transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah dan istishna’ d) transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qardh dan e) transaksi sewa-menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi multijasa berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara Bank Syariah dan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai dan/atau diberi fasilitas dana untuk mengembalikan dana tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan ujroh, tanpa imbalan, atau bagi hasil. Penjelasan secara ringkas dari masing-masing jenis pembiayaan tersebut adalah sebagai berikut: Mudharabah adalah penanaman dana dari pemilik dana (shahibul maal) kepada pengelola dana (mudharib) untuk melakukan kegiatan usaha tertentu, dengan menggunakan metode bagi untung (profit sharing) atau metode bagi pendapatan (net revenue sharing) antara kedua belah pihak berdasarkan nisbah yang telah disepakati sebelumnya. Musyarakah adalah penanaman dana dari para pemilik dana/modal untuk mencampurkan dana/modal mereka pada suatu usaha tertentu, dengan pembagian keuntungan berdasarkan nisbah yang telah disepakati sebelumnya, sedangkan kerugian ditanggung semua pemilik dana/modal berdasarkan bagian dana/modal masing-masing. Ijarah adalah sewa menyewa atas suatu barang dan/atau jasa antara pemilik obyek sewa termasuk kepemilikan hak pakai atas obyek sewa dengan penyewa untuk mendapatkan imbalan atas obyek sewa yang disewakan. Ijarah muntahiyah bittamlik adalah sewa menyewa antara pemilik obyek sewa dan penyewa untuk mendapatkan imbalan atas obyek sewa yang disewakan dengan opsi perpindahan hak milik obyek sewa baik dengan jual beli atau pemberian (hibah) pada saat tertentu sesuai akad sewa. Murabahah adalah pembiayaan dalam bentuk transaksi jual beli barang sebesar harga pokok barang ditambah dengan margin keuntungan yang disepakati. Piutang murabahah dinyatakan sebesar jumlah piutang setelah dikurangi dengan ”marjin yang ditangguhkan” yang dapat direalisasikan. Piutang murabahah disajikan sebesar nilai bersih yakni saldo piutang dikurangi penyisihan kerugian.
24 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) m. Kredit yang Diberikan (lanjutan) Istishna’ adalah pembiayaan dalam bentuk transaksi jual beli barang dalam bentuk pemesanan pembuatan barang dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati dengan pembayaran sesuai dengan kesepakatan. Qardh adalah pinjam meminjam dana tanpa imbalan dengan kewajiban pihak meminjam mengembalikan pokok pinjaman secara sekaligus atau cicilan dalam jangka waktu tertentu. Kredit yang dibeli dari BPPN Bank Indonesia menerbitkan Peraturan Bank Indonesia No. 4/7/PBI/2002 tanggal 27 September 2002 tentang “Prinsip Kehati-hatian Dalam Rangka Pembelian Kredit oleh Bank dari BPPN” yang berlaku untuk semua pembelian kredit dari BPPN sejak 1 Januari 2002. Selisih antara pokok kredit dan harga pembelian diakui sebagai pendapatan yang ditangguhkan jika Bank membuat perjanjian kredit baru dengan debitur dan sebagai penyisihan penghapusan jika Bank tidak membuat perjanjian kredit baru dengan debitur. Koreksi atas pendapatan yang ditangguhkan dan penyisihan penghapusan hanya dapat dilakukan apabila Bank telah menerima pembayaran sebesar harga beli. Pendapatan dari kredit yang dibeli dari BPPN diakui secara tunai. Jika Bank membuat perjanjian kredit baru dengan debitur, penerimaan pembayaran dari debitur diakui sebagai pengurang pokok kredit dan/atau pendapatan bunga sesuai dengan persyaratan yang diatur dalam perjanjian kredit baru. Jika Bank tidak membuat perjanjian kredit baru dengan debitur, penerimaan pembayaran dari debitur harus diakui terlebih dahulu sebagai pengurang pokok kredit. Kelebihan penerimaan pembayaran dari saldo pokok kredit diakui sebagai pendapatan bunga. Bank Indonesia memperbolehkan Bank untuk mengklasifikasikan semua kredit yang dibeli dari BPPN dalam kategori lancar selama 1 (satu) tahun sejak tanggal pembukuan kredit. Setelah itu, kredit tersebut akan diklasifikasikan berdasarkan peraturan Bank Indonesia mengenai klasifikasi kredit. Bank Indonesia mengharuskan Bank untuk dapat menerima pembayaran kredit sebesar harga beli dalam waktu maksimum 5 (lima) tahun sejak tanggal pembukuan kredit. Saldo kredit yang belum dilunasi setelah 5 (lima) tahun harus dihapusbukukan oleh Bank. Berdasarkan surat dari Bank Indonesia No. 9/58/DPNP/IDPnP tanggal 16 Pebruari 2007, Bank Mandiri dapat meneruskan pengelolaan kredit eks BPPN yang melewati jangka waktu 5 tahun setelah pembelian, sepanjang kredit tersebut pada saat mencapai jangka waktu 5 tahun tergolong lancar, baik berdasarkan faktor prospek usaha, kinerja, maupun kemampuan membayar debitur sebagaimana diatur dalam PBI Kualitas Aktiva yang berlaku. Restrukturisasi Kredit yang Diberikan Restrukturisasi kredit meliputi modifikasi persyaratan kredit, konversi kredit menjadi saham atau instrumen keuangan lainnya dan/atau kombinasi dari keduanya. Kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan kredit diakui bila nilai sekarang dari jumlah penerimaan kas yang akan datang yang telah ditentukan dalam persyaratan kredit yang baru, termasuk penerimaan yang diperuntukkan sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil dari nilai kredit yang diberikan yang tercatat sebelum restrukturisasi.
25 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) m. Kredit yang Diberikan (lanjutan) Restrukturisasi Kredit yang Diberikan (lanjutan) Untuk restrukturisasi kredit dengan cara konversi kredit yang diberikan menjadi saham atau instrumen keuangan lainnya, kerugian dari restrukturisasi kredit diakui apabila nilai wajar penyertaan saham atau instrumen keuangan yang diterima dikurangi estimasi biaya untuk menjualnya, adalah lebih kecil dari nilai buku kredit yang diberikan. Tunggakan bunga yang dikapitalisasi menjadi pokok kredit dalam perjanjian kredit yang baru dalam rangka restrukturisasi dicatat sebagai pendapatan bunga yang ditangguhkan (deferred interest income) dan akan diakui sebagai pendapatan dengan cara amortisasi secara proporsional berdasarkan nilai bunga yang dikapitalisasi terhadap pokok kredit baru pada saat pembayaran kredit diterima. Kerugian restrukturisasi disajikan sebagai bagian dari penyisihan penghapusan. n.
Piutang Pembiayaan Konsumen Piutang pembiayaan konsumen merupakan jumlah piutang setelah dikurangi dengan bagian pembiayaan bersama dimana risiko kredit ditanggung pemberi pembiayaan bersama sesuai dengan porsinya (without recourse), pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui dan penyisihan penghapusan. Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui, yang merupakan selisih antara jumlah keseluruhan pembayaran angsuran yang akan diterima dari konsumen dengan jumlah pokok pembiayaan konsumen, diakui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu kontrak pembiayaan konsumen berdasarkan tingkat pengembalian berkala yang tetap dari piutang pembiayaan konsumen. Pendapatan administrasi yang diperoleh dari konsumen diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian pada saat perjanjian pembiayaan ditandatangani. Penyelesaian kontrak sebelum masa pembiayaan konsumen berakhir diperlakukan sebagai pembatalan kontrak pembiayaan konsumen dan laba atau rugi yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi periode berjalan pada tanggal terjadinya transaksi.
o.
Pembiayaan bersama Pembiayaan bersama terdiri atas pembiayaan bersama konsumen tanpa jaminan (without recourse) dan pembiayaan bersama konsumen dengan jaminan (with recourse). Piutang pembiayaan konsumen yang dibiayai bersama pihak-pihak lain dimana masing-masing pihak menanggung risiko kredit sesuai dengan porsinya (without recourse) disajikan di neraca konsolidasian secara bersih. Pendapatan pembiayaan konsumen dan beban bunga yang terkait dengan pembiayaan bersama (without recourse) disajikan secara bersih di laporan laba rugi konsolidasian. Piutang pembiayaan konsumen yang dibiayai bersama pihak-pihak lain di mana Anak Perusahaan menanggung risiko kredit (with recourse) disajikan di neraca konsolidasian secara bruto. Pendapatan pembiayaan konsumen dan beban bunga yang terkait dengan pembiayaan bersama with recourse tersebut disajikan secara bruto di laporan laba rugi konsolidasian.
26 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) p.
Tagihan dan Kewajiban Akseptasi Tagihan dan kewajiban akseptasi disajikan sebesar nilai atas letters of credit atau sebesar nilai realisasi letters of credit yang telah diaksep oleh bank pengaksep. Tagihan akseptasi disajikan bersih setelah dikurangi dengan penyisihan penghapusan.
q.
Penyertaan Saham Penyertaan saham merupakan investasi jangka panjang pada perusahaan non - publik serta penyertaan sementara pada perusahaan debitur yang timbul akibat konversi kredit yang diberikan. Penyertaan saham di perusahaan asosiasi dengan persentase kepemilikan 20% sampai dengan 50% dicatat dengan metode ekuitas yaitu penyertaan dicatat sebesar biaya perolehan disesuaikan dengan bagian Bank atas ekuitas perusahaan asosiasi dan dikurangi dengan penerimaan dividen sejak tanggal perolehan, dikurangi penyisihan penghapusan. Penyertaan sementara pada perusahaan debitur hasil dari konversi kredit yang diberikan menjadi saham dicatat dengan metode biaya, tanpa memperhatikan persentase kepemilikan, dikurangi penyisihan penghapusan. Penyertaan saham lainnya dicatat dengan metode biaya yaitu sebesar biaya perolehan dikurangi dengan penyisihan penghapusan. Perubahan nilai investasi pada Anak Perusahaan yang disebabkan terjadinya perubahan nilai ekuitas Anak Perusahaan yang bukan merupakan transaksi antara Bank dengan Anak Perusahaan, diakui sebagai bagian dari ekuitas sebagai “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan”. Akun ini akan diperhitungkan di dalam penentuan laba atau rugi Bank pada saat pelepasan investasi tersebut (Catatan 32e). Goodwill diakui apabila terdapat selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Bank atas nilai wajar aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasi pada tanggal transaksi pertukaran. Goodwill disajikan sebagai aset lain-lain dan diamortisasi sebagai beban selama masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus, kecuali terdapat metode lain yang dianggap lebih tepat pada keadaan tertentu. Periode amortisasi goodwill adalah lima tahun, namun periode amortisasi yang lebih panjang (maksimum 20 tahun) dapat digunakan apabila terdapat dasar yang tepat.
r.
Penyisihan Penghapusan Aset dan Estimasi Kerugian atas Komitmen dan Kontinjensi Aset produktif terdiri atas giro pada Bank Indonesia dan bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, efek-efek, Obligasi Pemerintah, tagihan lainnya - transaksi perdagangan, efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali, tagihan derivatif, kredit yang diberikan, piutang pembiayaan konsumen, tagihan akseptasi, penyertaan saham dan komitmen dan kontinjensi yang mempunyai risiko kredit. Komitmen dan kontinjensi yang mempunyai risiko kredit terdiri atas letters of credit yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan, letters of credit yang diterbitkan dengan program penjaminan Bank Indonesia, garansi yang diterbitkan dalam bentuk standby letters of credit, bank garansi, risk sharing dan fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan. Aset non - produktif adalah aset Bank dan Anak Perusahaan yang memiliki potensi kerugian, antara lain dalam bentuk agunan yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor dan suspense account.
27 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) r.
Penyisihan Penghapusan Aset dan Estimasi Kerugian atas Komitmen dan Kontinjensi (lanjutan) Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia, Bank Mandiri dan Anak Perusahaan mengklasifikasikan aset produktif ke dalam satu dari lima kategori dan aset non-produktif ke dalam satu dari empat kategori. Aset produktif tidak bermasalah (performing) diklasifikasikan sebagai “Lancar” dan “Dalam Perhatian Khusus”, sedangkan aset produktif bermasalah (non performing) diklasifikasikan kedalam tiga kategori yaitu: “Kurang Lancar”, “Diragukan” dan “Macet”. Kategori untuk aset non - produktif terdiri dari “Lancar”, “Kurang Lancar”, “Diragukan” dan “Macet”. Pengklasifikasian aset produktif dan jumlah minimum penyisihan penghapusan atas aset serta komitmen dan kontinjensi yang memiliki risiko kredit dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum sebagaimana telah diubah terakhir dengan PBI No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009. Dalam penerapan PBI No. 7/2/PBI/2005 tersebut, Bank melakukan klasifikasi aset produktif berdasarkan evaluasi atas kinerja debitur, prospek usaha dan kemampuan membayar kepada Bank. Untuk Bank Syariah, pengklasifikasian aset produktif dilakukan berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 8/21/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum yang Melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah, sebagaimana telah diubah terakhir dengan PBI No. 10/24/PBI/2008 tanggal 16 Oktober 2008. Pembentukan penyisihan minimum sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia tersebut adalah sebagai berikut: 1) Penyisihan umum, sekurang-kurangnya sebesar 1% dari aset produktif yang digolongkan lancar, dikecualikan untuk aset produktif dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia dan Surat Hutang Pemerintah (Obligasi Pemerintah) dan bagian aset produktif yang dijamin dengan agunan tunai berupa giro, deposito, tabungan, setoran jaminan, emas, Sertifikat Bank Indonesia atau Surat Utang Negara, Jaminan Pemerintah Indonesia sesuai dengan peraturan perundang - undangan yang berlaku, standby letter of credit dari prime bank yang diterbitkan sesuai dengan Uniform Customs and Practice for Documentary Credits, International Chamber of Commerce Publication No. 600 (UCP 600) and International Standard Banking Practice (ISBP). 2) Penyisihan khusus, sekurang-kurangnya sebesar: a. 5% dari aset dengan kualitas Dalam Perhatian Khusus setelah dikurangi nilai agunan. b. 15% dari aset dengan kualitas Kurang Lancar setelah dikurangi nilai agunan. c. 50% dari aset dengan kualitas Diragukan setelah dikurangi nilai agunan. d. 100% dari aset dengan kualitas Macet setelah dikurangi nilai agunan. Adapun penggunaan nilai agunan sebagai faktor pengurang dalam perhitungan penyisihan penghapusan aset di atas hanya dapat dilakukan untuk Aset Produktif. Nilai agunan yang dapat diperhitungkan sebagai pengurang dalam pembentukan penyisihan penghapusan aset produktif adalah apabila penilaian agunan dilakukan tidak melampaui jangka waktu 24 bulan dan untuk penilaian agunan di atas Rp5.000 dilakukan oleh penilai independen. Dalam melakukan perhitungan penyisihan penghapusan, Bank Mandiri belum memperhitungkan seluruh agunan yang ada antara lain karena jangka waktu penilaian agunan yang dilakukan telah melampaui jangka waktu 24 bulan.
28 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) r.
Penyisihan Penghapusan Aset dan Estimasi Kerugian atas Komitmen dan Kontinjensi (lanjutan) Estimasi kerugian untuk komitmen dan kontinjensi yang mempunyai risiko kredit disajikan sebagai kewajiban pada neraca konsolidasian. Saldo aset produktif dengan kualitas macet dihapusbukukan pada saat manajemen Bank Mandiri dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa aset produktif tersebut tidak dapat tertagih. Penerimaan kembali aset produktif yang telah dihapusbukukan dicatat sebagai penambahan penyisihan penghapusan selama periode berjalan. Jika terdapat kelebihan dari penerimaan pokok, kelebihannya diakui sebagai pendapatan bunga.
s.
Aset Tetap dan Aset Sewa Guna Usaha i.
Aset Tetap Sebelum tanggal 1 Januari 2008, aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan (kecuali aset tetap tertentu yang telah dinilai kembali pada tahun 1979, 1987 dan 2003 berdasarkan peraturan pemerintah) dikurangi akumulasi penyusutan (kecuali tanah yang tidak disusutkan). Selisih nilai revaluasi aset tetap disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam neraca konsolidasian. Efektif tanggal 1 Januari 2008, Bank Mandiri menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap”, yang menggantikan PSAK No. 16 (1994), “Aset Tetap dan Aset Lain-lain” dan PSAK No. 17 (1994), “Akuntansi Penyusutan”. Bank Mandiri dan Anak Perusahaan memilih model biaya, dan seluruh saldo selisih nilai revaluasi aset tetap yang masih dimiliki pada saat penerapan pertama kali PSAK No. 16 (Revisi 2007) yang disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam neraca konsolidasian telah direklasifikasi ke saldo laba konsolidasian pada tahun 2008 (Catatan 32c). Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan penyisihan penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan aset tetap. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian pada saat terjadinya. Penyusutan dan amortisasi dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama umur manfaat ekonomis aset tetap yang diestimasi sebagai berikut: Tahun Bangunan Perlengkapan, peralatan kantor, perangkat lunak/komputer dan kendaraan bermotor
20 4-5
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset tetap) dimasukkan dalam laporan laba rugi konsolidasian pada periode berjalan aset tetap tersebut dihentikan pengakuannya.
29 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) s.
Aset Tetap dan Aset Sewa Guna Usaha (lanjutan) i.
Aset Tetap (lanjutan) Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat ekonomis dan metode penyusutan dikaji ulang, dan jika tidak sesuai dengan keadaan akan disesuaikan secara prospektif. Aset tetap dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Ketika aset dalam penyelesaian telah selesai dan siap digunakan, akumulasi biaya perolehan direklasifikasikan ke akun aset tetap yang sebenarnya. Sesuai dengan PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”, semua biaya dan beban yang terjadi sehubungan dengan perolehan hak atas tanah, antara lain, biaya perizinan, biaya survei dan pengukuran lokasi, biaya notaris dan pajak-pajak yang berhubungan dengan hal tersebut, ditangguhkan dan disajikan secara terpisah dari biaya perolehan hak atas tanah. Biaya perolehan hak atas tanah yang ditangguhkan tersebut disajikan sebagai bagian dari akun “Aset Lain-lain” dalam neraca konsolidasian, dan diamortisasi selama masa manfaat hak atas tanah yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus. Selain itu, PSAK No. 47 juga menyatakan bahwa hak atas tanah tidak diamortisasi kecuali memenuhi kondisi-kondisi tertentu yang telah ditentukan. PSAK No. 48 tentang “Penurunan Nilai Aset” mensyaratkan bahwa nilai tercatat aset tetap dikaji ulang setiap tanggal neraca untuk menilai apakah aset tetap tersebut nilai tercatatnya lebih tinggi dari jumlah yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) dari aset tetap tersebut. Jika nilai tercatat aset tetap melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset tetap tersebut, nilai tercatat aset tetap harus diturunkan menjadi nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tetap tersebut.
ii. Aset Sewa Guna Usaha Efektif tanggal 1 Januari 2008, PSAK No. 30 (Revisi 2007), “Sewa”, menggantikan PSAK No. 30 (1990) “Akuntansi Sewa Guna Usaha”. Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Menurut PSAK revisi ini, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), dalam sewa pembiayaan, Bank dan Anak Perusahaan mengakui aset dan kewajiban dalam neraca konsolidasian pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sewa. Beban keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi konsolidasian. Aset sewa guna usaha (disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewa guna usaha dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Bank akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa.
30 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) s.
Aset Tetap dan Aset Sewa Guna Usaha (lanjutan) ii. Aset Sewa Guna Usaha (lanjutan) Dalam sewa operasi, Bank dan Anak Perusahaan mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight - line basis) selama masa sewa.
t.
Aset Lain-lain Aset lain-lain antara lain terdiri dari pendapatan bunga, provisi dan komisi yang masih akan diterima, tagihan, uang muka pajak, biaya dibayar dimuka, agunan yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor dan lain-lain. Agunan yang diambil alih (AYDA) adalah aset yang diperoleh Bank Mandiri dan Anak Perusahaan, baik melalui pelelangan maupun diluar pelelangan berdasarkan penyerahan secara sukarela oleh pemilik agunan atau berdasarkan kuasa untuk menjual diluar lelang dari pemilik agunan dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada Bank Mandiri dan Anak Perusahaan. AYDA merupakan jaminan kredit yang diberikan yang telah diambil alih sebagai bagian dari penyelesaian kredit yang diberikan dan disajikan pada “Aset Lain-lain“. Aset yang tidak digunakan (properti terbengkalai) adalah aset tetap dalam bentuk properti yang dimiliki Bank Mandiri dan Anak Perusahaan tetapi tidak digunakan untuk kegiatan usaha Bank Mandiri dan Anak Perusahaan yang lazim. AYDA dan properti terbengkalai disajikan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi (net realisable value). Nilai bersih yang dapat direalisasi adalah nilai wajar agunan yang diambil alih dikurangi dengan estimasi biaya untuk menjual AYDA tersebut. Kelebihan saldo kredit yang diberikan yang belum dilunasi oleh peminjam di atas nilai dari AYDA, dibebankan terhadap penyisihan penghapusan kredit yang diberikan. Selisih antara nilai bersih yang dapat direalisasi dengan hasil penjualan AYDA diakui sebagai keuntungan/kerugian periode berjalan pada saat dijual. Beban - beban yang berkaitan dengan pemeliharaan AYDA dibebankan ke laporan laba rugi konsolidasian periode berjalan pada saat terjadinya. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian periode berjalan.
u.
Kewajiban segera Kewajiban segera dicatat pada saat timbulnya kewajiban, baik dari masyarakat maupun dari bank lain. Kewajiban segera disajikan sebesar jumlah kewajiban Bank dan Anak Perusahaan.
v.
Simpanan Giro merupakan simpanan nasabah di Bank Mandiri dan Anak Perusahaan yang bergerak di bidang perbankan yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran, yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat melalui cek, kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM), atau dengan cara pemindahbukuan dengan bilyet giro atau sarana perintah pembayaran lainnya. Giro dinyatakan sebesar nilai kewajiban kepada pemegang giro.
31 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) v.
Simpanan (lanjutan) Tabungan merupakan simpanan nasabah di Bank Mandiri dan Anak Perusahaan yang bergerak di bidang perbankan yang penarikannya hanya dapat dilakukan melalui counter dan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) atau dengan cara pemindahbukuan melalui SMS Banking, Phone Banking dan Internet Banking jika memenuhi persyaratan yang disepakati, tetapi penarikan tidak dapat dilaksanakan dengan menggunakan cek atau instrumen setara lainnya. Tabungan dinyatakan sebesar nilai kewajiban kepada pemilik tabungan. Deposito berjangka merupakan simpanan nasabah di Bank Mandiri dan Anak Perusahaan yang bergerak di bidang perbankan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu sesuai dengan perjanjian antara nasabah dengan Bank Mandiri dan Anak Perusahaan yang bergerak di bidang perbankan. Deposito berjangka dinyatakan sebesar nilai nominal sesuai dengan perjanjian antara pemegang deposito berjangka dengan Bank Mandiri dan Anak Perusahaan yang bergerak di bidang perbankan. Termasuk di dalam simpanan adalah simpanan syariah dan investasi tidak terikat yang terdiri dari: a. Simpanan wadiah merupakan simpanan dalam bentuk giro wadiah dan tabungan wadiah, di mana pemilik dana mendapatkan pendapatan bonus. b. Investasi tidak terikat dalam bentuk tabungan mudharabah yang merupakan simpanan dana pihak lain yang memberikan pemilik dana imbalan bagi hasil dari pendapatan BSM atas penggunaan dana tersebut dengan nisbah yang ditetapkan dan disetujui sebelumnya. c. Investasi tidak terikat dalam bentuk deposito berjangka mudharabah yang merupakan simpanan dana pihak lain yang memberikan pemilik dana imbalan bagi hasil dari pendapatan BSM atas penggunaan dana tersebut sesuai dengan nisbah yang ditetapkan dan disetujui sebelumnya.
w.
Simpanan dari Bank Lain Simpanan dari bank lain terdiri dari kewajiban terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri, dalam bentuk giro, tabungan, inter - bank call money dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian kurang dari atau 90 hari dan deposito berjangka. Semuanya dinyatakan sesuai jumlah kewajiban terhadap bank lain. Di dalam simpanan dari bank lain termasuk simpanan syariah dalam bentuk giro wadiah, investasi tidak terikat yang terdiri dari tabungan mudharabah, deposito berjangka mudharabah, dan Sertifikat Investasi Mudharabah antar Bank (SIMA). SIMA merupakan sertifikat investasi yang diterbitkan oleh BSM dengan sistem bagi hasil dan hanya diperdagangkan antar bank. Jangka waktu pembiayaan SIMA berkisar 1-6 bulan.
x.
Efek-efek yang Diterbitkan Efek-efek yang diterbitkan oleh Bank dan Anak Perusahaan termasuk floating rate notes, medium - term notes dan travelers’ cheques dicatat sebesar nilai nominal. Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia, simpanan dari bank lain dengan jangka waktu lebih dari 90 hari juga disajikan sebagai efek-efek yang diterbitkan. Premi atau diskonto yang timbul dari penerbitan floating rate notes dan medium - term notes diakui sebagai pendapatan/beban yang ditangguhkan dan diamortisasi selama periode efek-efek tersebut.
32 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) y.
Pinjaman diterima Pinjaman diterima merupakan dana yang diterima dari bank lain, Bank Indonesia atau pihak lain dengan kewajiban pembayaran kembali sesuai dengan persyaratan perjanjian pinjaman.
z.
Pinjaman subordinasi Pinjaman subordinasi dicatat sebesar nilai nominal dikurangi saldo diskonto yang belum diamortisasi. Biaya yang terjadi sehubungan dengan penerbitan pinjaman subordinasi diakui sebagai diskonto dan dikurangkan langsung dari hasil penerbitan pinjaman subordinasi dan diamortisasi berdasarkan metode garis lurus sampai dengan tanggal jatuh tempo.
aa. Perpajakan Bank Mandiri dan Anak Perusahaan menerapkan metode kewajiban (liability method) untuk menentukan beban pajak penghasilan. Menurut metode kewajiban, aset dan hutang pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai aset dan kewajiban yang tercatat di neraca dengan dasar pengenaan pajak atas aset dan kewajiban tersebut pada setiap tanggal pelaporan. Metode ini juga mensyaratkan adanya pengakuan manfaat pajak di masa datang seperti rugi menurut pajak yang belum digunakan apabila besar kemungkinan bahwa manfaat tersebut dapat direalisasikan di masa yang akan datang. Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial diberlakukan pada tahun dimana aset tersebut direalisasi atau kewajiban tersebut diselesaikan. Perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada periode berjalan, kecuali untuk transaksitransaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Koreksi atas kewajiban pajak diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima, atau apabila diajukan keberatan dan/atau banding, maka koreksi diakui pada saat keputusan atas keberatan dan/atau banding tersebut diterima. Taksiran pajak penghasilan Bank Mandiri dan Anak Perusahaan dihitung untuk masing-masing perusahaan sebagai badan hukum terpisah. Aset pajak kini (current tax assets) dan kewajiban pajak kini (current tax liabilities) untuk badan hukum yang berbeda tidak disalinghapuskan dalam laporan keuangan konsolidasian. Aset pajak tangguhan disajikan bersih setelah dikurangi dengan kewajiban pajak tangguhan di neraca konsolidasian. ab. Pendapatan dan Beban Bunga Pendapatan dan beban bunga diakui dengan menggunakan metode akrual. Pendapatan bunga yang berasal dari aset produktif bermasalah (non - performing) tidak diakui, kecuali pada saat pembayaran tunai diterima. Pada saat kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai non - performing, pendapatan bunga yang telah diakui tapi belum diterima harus dibatalkan sebagai pendapatan bunga. Pendapatan bunga yang dibatalkan tersebut diakui sebagai tagihan kontinjensi. Seluruh penerimaan pembayaran yang berhubungan dengan kredit yang diberikan dengan kolektibilitas diragukan dan macet, harus diakui terlebih dahulu sebagai pengurang terhadap pokok kredit yang diberikan. Kelebihan penerimaan pembayaran atas pokok kredit yang diberikan harus diakui sebagai pendapatan bunga.
33 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) ab. Pendapatan dan Beban Bunga (lanjutan) Pendapatan bunga dari kredit yang direstrukturisasi hanya dapat diakui apabila telah diterima secara tunai sebelum kualitas kredit menjadi lancar sebagaimana diatur di dalam Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum, sebagaimana telah diubah terakhir dengan PBI No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009. Pendapatan bunga yang masih harus diterima atas aset non - performing Bank Mandiri dan Anak Perusahaan diperlakukan sebagai akun-akun di luar neraca (off - balance sheet) dan dilaporkan pada catatan atas laporan keuangan konsolidasian. Didalam pendapatan dan beban bunga terdapat pendapatan dan beban berdasarkan prinsip syariah. Pendapatan syariah terdiri dari pendapatan dari transaksi murabahah, istishna´, ijarah dan pendapatan bagi hasil dari pembiayaan mudharabah dan musyarakah. Pendapatan dari transaksi murabahah dan ijarah diakui dengan menggunakan metode akrual. Pendapatan dari transaksi istishna´ dan bagi hasil dari pembiayaan mudharabah dan musyarakah diakui pada saat angsuran diterima secara tunai. Beban berdasarkan prinsip syariah terdiri dari beban bagi hasil mudharabah dan beban bonus wadiah. Pendapatan pembiayaan konsumen Anak Perusahaan dinyatakan sebesar pendapatan bersih setelah dikurangi dengan bagian pendapatan milik bank-bank sehubungan dengan transaksitransaksi kerjasama penerusan pinjaman, kerjasama pembiayaan bersama dan pengambilalihan piutang dan penunjukan selaku pengelola piutang. Anak Perusahaan tidak mengakui pendapatan pembiayaan konsumen yang piutangnya telah lewat waktu lebih dari 3 (tiga) bulan dan akan diakui sebagai pendapatan pada saat pembayaran piutang diterima. Pendapatan denda atas keterlambatan pembayaran angsuran pembiayaan konsumen diakui pada saat realisasi. Pelunasan sebelum masa pembiayaan konsumen berakhir dianggap sebagai suatu pembatalan kontrak pembiayaan konsumen dan laba atau rugi yang timbul, diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian periode berjalan. Anak Perusahaan berhak menentukan tingkat bunga yang lebih tinggi ke konsumen daripada tingkat bunga yang ditetapkan oleh bank-bank sehubungan dengan transaksi kerja sama penerusan pinjaman, pembiayaan bersama dan pengambilalihan piutang dan penunjukan selaku pengelola piutang. Selisihnya diakui sebagai pendapatan dari transaksi-transaksi tersebut bagi anak perusahaan dan disajikan sebagai “Pendapatan Pembiayaan Konsumen” di dalam pendapatan bunga pada laporan laba rugi konsolidasian periode berjalan. Beban, kecuali beban yang timbul pertama kali yang terkait langsung dengan piutang pembiayaan konsumen, diakui pada saat terjadinya. ac. Pendapatan Provisi dan Komisi Pendapatan provisi dan komisi yang jumlahnya signifikan yang berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan dan/atau yang mempunyai jangka waktu tertentu, ditangguhkan dan diamortisasi berdasarkan metode garis lurus sesuai dengan jangka waktunya. Untuk kredit yang diberikan yang dilunasi sebelum jatuh temponya, saldo pendapatan provisi dan/atau komisi yang belum diamortisasi, diakui pada saat kredit yang diberikan dilunasi. Pendapatan provisi dan komisi lainnya yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan atau jangka waktu tertentu diakui pada saat terjadinya transaksi.
34 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) ad. Manfaat yang Diberikan Kepada Karyawan Jumlah estimasi kewajiban didasarkan pada perhitungan yang dilakukan oleh aktuaris independen sesuai dengan Undang-undang (UU) Tenaga Kerja No. 13/2003 dan PSAK No. 24 (Revisi 2004) mengenai “Imbalan Kerja”. Bank Mandiri dan Anak Perusahaan mengakui penyisihan uang penghargaan terhadap pegawai berdasarkan UU No. 13/2003 terutama ketentuan yang mengatur mengenai penyelesaian Pemutusan Hubungan Kerja dan Penetapan Uang Pesangon, Uang Penghargaan Masa Kerja dan Ganti Rugi. Bank Mandiri menyelenggarakan program pensiun iuran pasti yang pesertanya adalah pegawai aktif Bank Mandiri sejak tanggal 1 Agustus 1999, serta program pensiun manfaat pasti yang berasal dari masing-masing dana pensiun Bank Peserta Penggabungan. Penyisihan tersebut dihitung dengan membandingkan manfaat yang akan diterima oleh karyawan dari Program Pensiun pada usia pensiun normal dengan manfaat yang akan diterima berdasarkan UU No. 13/2003 setelah dikurangi dengan akumulasi kontribusi karyawan dan hasil investasinya. Apabila manfaat pensiun lebih kecil dari pada manfaat menurut UU No. 13/2003, maka Bank harus membayar kekurangan tersebut. Penyisihan dibentuk berdasarkan hasil penilaian dari aktuaria independen dengan menggunakan metode projected unit credit. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar diantara 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut (sebelum dikurangi aset program) dan 10% dari nilai wajar aset program pada tanggal tersebut. Besarnya keuntungan dan kerugian aktuarial tersebut, diakui selama rata-rata sisa masa kerja dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu terjadi ketika Bank memperkenalkan program imbalan pasti atau mengubah imbalan terhutang pada program imbalan pasti yang ada. Biaya jasa lalu diakui selama periode sampai dengan imbalan tersebut menjadi hak pekerja atau vested. ae. Opsi Saham Bank Mandiri telah memberikan opsi saham kepada Direksi dan pegawai pimpinan berdasarkan posisi dan kriteria tertentu dalam Program Kompensasi Manajemen Berbasis Saham (MSOP). Jumlah biaya kompensasi saham dihitung pada tanggal diberikannya opsi saham dengan menggunakan nilai wajar dari opsi saham tersebut dan diakui sebagai bagian dari akun “Biaya Gaji dan Tunjangan Pegawai” selama periode opsi saham berdasarkan program hak bertingkat (graded vesting). Akumulasi biaya kompensasi saham diakui sebagai Opsi Saham pada akun Ekuitas. Nilai wajar dari opsi saham tersebut ditentukan berdasarkan pada laporan hasil penilaian aktuaria independen dengan menggunakan metode penentuan harga opsi Black Scholes. af. Laba per Saham Laba per saham dihitung dengan membagi laba bersih konsolidasian akhir periode berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor selama periode berjalan.
35 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) af. Laba per Saham (lanjutan) Laba per saham dilusian dihitung setelah melakukan penyesuaian yang diperlukan terhadap jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dengan asumsi bahwa semua opsi saham dilaksanakan pada saat penerbitan (Catatan 32a dan 33). Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar yang digunakan dalam menghitung laba per saham dilusian pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 masing-masing adalah 20.947.472.491 lembar saham dan 21.147.415.876 lembar saham. 2009
2008
Jumlah rata-rata tertimbang lembar saham - Dasar Penyesuaian atas efek berpotensi saham biasa: MSOP - Tahap I MSOP - Tahap II MSOP - Tahap III
20.930.789.243
21.046.524.860
849.696 15.833.552
2.764.085 830.462 97.296.469
Jumlah rata-rata tertimbang lembar saham - Dilusian
20.947.472.491
21.147.415.876
ag. Informasi Segmen Bank Mandiri dan Anak Perusahaan menyajikan informasi keuangan berdasarkan segmen usaha (segmen primer) dan daerah geografis (segmen sekunder). Segmen usaha adalah komponen Bank yang dapat dibedakan dalam menghasilkan jasa (baik jasa individual maupun kelompok jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain. Segmen primer dibagi ke dalam segmen-segmen usaha berikut: perbankan, Bank Syariah, sekuritas, pembiayaan dan lain-lain, sedangkan segmen sekunder dibagi ke dalam Indonesia, Asia (Singapura, Hongkong dan Timor Leste), Eropa Barat (Inggris) dan Cayman (Catatan 50). Segmen geografis adalah komponen Bank dan Anak Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.
3.
GIRO PADA BANK INDONESIA 2009 Rupiah Dolar Amerika Serikat
2008
12.773.638 647.935
20.467.665 1.389.189
13.421.573
21.856.854
Saldo giro pada Bank Indonesia disediakan untuk memenuhi persyaratan giro wajib minimum dari Bank Indonesia pada tanggal 30 September 2009 sebesar 5,00% dan 1,00% (2008: 10,00% dan 3,00%), masing-masing untuk giro Rupiah dan Dolar Amerika Serikat. Realisasi giro wajib minimum untuk rekening Rupiah dan Dolar Amerika Serikat (Bank Mandiri saja) pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 masing-masing adalah: 2009 Rupiah Dolar Amerika Serikat
5,04% 1,01%
36 Global Reports LLC
2008 10,05% 3,01%
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
4.
GIRO PADA BANK LAIN a. Berdasarkan Mata Uang: 2009
2008
Rupiah Mata uang asing
281.708 4.878.497
37.538 970.270
Jumlah Dikurangi: Penyisihan Penghapusan
5.160.205 (71.111)
1.007.808 (27.393)
5.089.094
980.415
b. Berdasarkan Kolektibilitas: 2009
2008
Rupiah Lancar
281.708
37.538
Jumlah Rupiah
281.708
37.538
Mata uang asing Lancar Macet
4.867.076 11.421
970.270 -
Jumlah Mata uang asing
4.878.497
970.270
Jumlah Dikurangi: Penyisihan Penghapusan
5.160.205 (71.111)
1.007.808 (27.393)
5.089.094
980.415
c. Berdasarkan Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan Pihak Ketiga: Pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 tidak terdapat giro pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa. d. Tingkat Suku Bunga Rata-rata (Yield) per Tahun: 2009 Rupiah Mata uang asing
2008 0,01% 0,17%
0,51% 0,23%
e. Mutasi penyisihan penghapusan giro pada bank lain adalah sebagai berikut: 2009 Saldo awal periode (Pembalikan)/penyisihan selama periode berjalan (Catatan 37) Lain-lain*) Saldo akhir periode
2008
87.689 (5.308) (11.270)
14.387 12.942 64
71.111
27.393
*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan giro pada bank lain yang dibentuk telah memadai.
37 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
5.
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN a. Berdasarkan Jenis, Mata Uang, Jatuh Tempo dan Kolektibilitas: 2009 Jatuh Tempo Rupiah: Bank Indonesia
Lancar
Jumlah
4.678.120
-
4.678.120
Call Money
< 1 bln > 1 bln < 3 bln
810.226 175.312
-
810.226 175.312
Deposito Berjangka
< 1 bln > 1 bln < 3 bln
240.604 66.700
-
240.604 66.700
1.694
-
1.694
5.972.656
-
5.972.656
< 1 bln > 1 bln < 3 bln > 3 bln < 6 bln > 12 bln
17.268.686 3.092.800 1.449.750 -
193.110
17.268.686 3.092.800 1.449.750 193.110
< 1 bln > 1 bln < 3 bln > 3 bln < 6 bln > 12 bln
2.928.495 48.325 495 -
7.746
2.928.495 48.325 495 7.746
262.229
-
262.229
25.050.780
200.856
25.251.636
Tabungan
< 1 bln
Macet
tanpa jatuh tempo
Jumlah Rupiah Mata uang asing: Call Money
Penempatan “Fixed - Term”
Deposito Berjangka
< 1 bln
Jumlah Mata Uang Asing Jumlah Dikurangi: Penyisihan Penghapusan
31.224.292 (468.338) 30.755.954
2008 Jatuh Tempo
Lancar
Macet
Jumlah
Rupiah: Bank Indonesia
< 1 bln
11.071.877
-
11.071.877
Call Money
< 1 bln
705.576
-
705.576
Deposito Berjangka
< 1 bln > 1 bln < 3 bln
74.900 24.000
-
74.900 24.000
Penempatan “Fixed - Term”
> 1 bln < 3 bln
250.000
-
250.000
473
-
473
12.126.826
-
12.126.826
Tabungan Jumlah Rupiah Mata uang asing: Call Money
< 1 bln
2.268.968
-
2.268.968
Penempatan “Fixed - Term”
< 1 bln > 1 bln < 3 bln > 3 bln < 6 bln > 6 bln < 12 bln
2.618.208 21.022 474 42.818
-
2.618.208 21.022 474 42.818
Deposito Berjangka
> 1 bln < 3 bln
75.438
-
75.438
5.026.928
-
5.026.928
Jumlah Mata Uang Asing Jumlah Dikurangi: Penyisihan Penghapusan
17.153.754 (103.967) 17.049.787
38 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
5.
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN (lanjutan) b. Pada tanggal 30 September 2009 dan 2008, Bank Mandiri tidak memiliki penempatan pada bank lain yang mempunyai hubungan istimewa. c. Tingkat Suku Bunga Rata-rata (Yield) per Tahun: 2009 Rupiah Mata uang asing
2008 6,52% 0,24%
10,53% 3,46%
d. Pada tanggal 30 September 2009 dan 2008, tidak terdapat penempatan pada bank lain yang digunakan sebagai jaminan. e. Mutasi penyisihan penghapusan penempatan pada bank lain adalah sebagai berikut: 2009 Saldo awal periode Penyisihan selama periode berjalan (Catatan 37) Lain-lain*)
386.708 128.152 (46.522)
Saldo akhir periode
468.338
2008 59.200 46.157 (1.390) 103.967
*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.
Pada tanggal 30 September 2009, Bank Mandiri memiliki penempatan pada salah satu lembaga keuangan dengan klasifikasi macet senilai Rp215.234 dan dilain pihak pada tanggal 30 September 2009 lembaga keuangan tersebut menempatkan dananya di Bank Mandiri dalam bentuk giro sebesar Rp190 (Catatan 20a). Saldo penempatan Bank Mandiri pada lembaga keuangan tersebut telah disalinghapuskan dengan saldo giro yang ditempatkan lembaga keuangan tersebut di Bank Mandiri. Perhitungan penyisihan penghapusan yang dibentuk oleh Bank Mandiri untuk lembaga keuangan tersebut adalah selisih antara saldo penempatan Bank Mandiri pada lembaga keuangan tersebut dengan saldo giro yang ditempatkan lembaga keuangan tersebut di Bank Mandiri. Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan penempatan pada bank lain yang dibentuk telah memadai.
39 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
6.
EFEK-EFEK a. Berdasarkan Tujuan dan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan Pihak Ketiga: 2009 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 48a): Dimiliki hingga jatuh tempo
Pihak ketiga: Diperdagangkan Tersedia untuk dijual Dimiliki hingga jatuh tempo
Jumlah Dikurangi: Diskonto yang belum diamortisasi Keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi dari kenaikan atau penurunan nilai efek-efek Penyisihan penghapusan
2008 65.000
-
65.000
-
11.990.416 569.600 3.983.802
655.720 1.099.314 2.564.398
16.543.818
4.319.432
16.608.818
4.319.432
(24.992)
(3.649)
114.429 (100.575)
(61.104) (101.290)
16.597.680
4.153.389
b. Berdasarkan Jenis, Mata Uang dan Kolektibilitas: 2009 Nilai Perolehan/ Nilai Nominal*) Rupiah: Diperdagangkan Sertifikat Bank Indonesia Obligasi Investasi pada unit - unit reksa dana Saham
Tersedia untuk dijual Obligasi Mudharabah sesuai Syariah Investasi pada unit - unit reksa dana
Dimiliki hingga jatuh tempo Sertifikat Wadiah Bank Indonesia Obligasi Mudharabah sesuai Syariah Obligasi Wesel ekspor Sertifikat Bank Indonesia
Jumlah Rupiah
Premi/ Keuntungan/ (Diskonto) (Kerugian) yang Belum yang Belum Diamortisasi Direalisasi
Jumlah
10.896.548 906.442 159.291 28.135
-
92.190 9.776 7.647 6.102
10.988.738 915.928 166.938 34.237
-
290 -
10.988.738 916.218 166.938 34.237
11.990.416
-
115.715
12.105.841
-
290
12.106.131
8.000 8.864
-
1.503 (362)
9.503 8.502
-
-
9.503 8.502
16.864
-
1.141
18.005
-
-
18.005
1.250.000 1.038.557 581.000 36.258 18.000
(303) (27.290) (26)
-
1.250.000 1.038.254 553.710 36.258 17.974
-
-
1.250.000 1.038.254 553.710 36.258 17.974
2.923.815
(27.619)
-
2.896.196
-
-
2.896.196
14.931.095
(27.619)
116.856
15.020.042
-
290
15.020.332
40 Global Reports LLC
Lancar
Nilai Wajar/Nilai Buku**) Kurang Lancar Macet
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
6.
EFEK-EFEK (lanjutan) b. Berdasarkan Jenis, Mata Uang dan Kolektibilitas (lanjutan): 2009 Nilai Perolehan/ Nilai Nominal*) Mata uang asing: Tersedia untuk dijual Wesel ekspor Floating rate notes Obligasi
Dimiliki hingga jatuh tempo Wesel ekspor Obligasi Treasury bills Floating rate notes
Jumlah mata uang asing Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan
Premi/ Keuntungan/ (Diskonto) (Kerugian) yang Belum yang Belum Diamortisasi Direalisasi
Lancar
Nilai Wajar/Nilai Buku**) Kurang Lancar Macet
Jumlah
404.274 104.823 43.639
-
(2.796) 369
404.274 102.027 44.008
-
-
404.274 102.027 44.008
552.736
-
(2.427)
550.309
-
-
550.309
553.892 310.039 136.897 124.159
1.197 (36) 1.466
-
553.892 282.250 136.861 125.625
28.986 -
-
553.892 311.236 136.861 125.625
1.124.987
2.627
-
1.098.628
28.986
-
1.127.614
1.677.723
2.627
1.648.937
28.986
-
1.677.923
16.608.818
(24.992)
16.668.979 (95.937)
28.986 (4.348)
16.573.042
24.638
(2.427) 114.429
Bersih
290 16.698.255 (290) (100.575) -
16.597.680
2008 Nilai Perolehan/ Nilai Nominal*) Rupiah: Diperdagangkan Obligasi Sertifikat Bank Indonesia Investasi pada unit-unit reksa dana Saham
Tersedia untuk dijual Obligasi Sertifikat Wadiah Bank Indonesia Investasi pada unit-unit reksa dana Obligasi Mudharabah sesuai Syariah
Dimiliki hingga jatuh tempo Obligasi Mudharabah sesuai Syariah Wesel ekspor
Jumlah Rupiah
Premi/ Keuntungan/ (Diskonto) (Kerugian) yang Belum yang Belum Diamortisasi Direalisasi
Jumlah
392.958 180.600 24.467 20.510
(5.109) -
(5.226) (93) (4.031)
387.433 175.491 24.374 16.479
-
299 -
387.732 175.491 24.374 16.479
618.535
(5.109)
(9.350)
603.777
-
299
604.076
472.976 100.000 24.925 8.000
-
(19.761) -
453.215 100.000 24.925 8.000
-
-
453.215 100.000 24.925 8.000
605.901
-
(19.761)
586.140
-
-
586.140
841.808 267.354
-
-
841.808 265.246
-
2.108
841.808 267.354
1.109.162
-
-
1.107.054
-
2.108
1.109.162
2.296.971
-
2.407
2.299.378
2.333.598
(5.109)
41 Global Reports LLC
Lancar
Nilai Wajar/Nilai Buku**) Kurang Lancar Macet
(29.111)
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
6.
EFEK-EFEK (lanjutan) b. Berdasarkan Jenis, Mata Uang dan Kolektibilitas (lanjutan): 2008 Nilai Perolehan/ Nilai Nominal*) Mata uang asing: Diperdagangkan Obligasi Tersedia untuk dijual Wesel ekspor Floating rate notes Obligasi
Dimiliki hingga jatuh tempo Wesel ekspor Obligasi Treasury bills Floating rate notes
Premi/ Keuntungan/ (Diskonto) (Kerugian) yang Belum yang Belum Diamortisasi Direalisasi
Lancar
Nilai Wajar/Nilai Buku**) Kurang Lancar Macet
Jumlah
37.185
-
2.250
39.435
-
-
39.435
291.056 122.333 80.024
-
(25.107) (9.136)
291.056 97.226 70.888
-
-
291.056 97.226 70.888
493.413
-
(34.243)
459.170
-
-
459.170
1.041.925 302.441 82.580 28.290
1.648 (48) (140)
-
1.020.819 304.089 82.532 28.150
5.635 -
15.471 -
1.041.925 304.089 82.532 28.150
1.455.236
1.460
-
1.435.590
5.635
15.471
1.456.696
Jumlah mata uang asing
1.985.834
1.460
(31.993)
1.934.195
5.635
15.471
1.955.301
Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan
4.319.432
(3.649)
(61.104)
4.231.166 (82.567)
5.635 (845)
17.878 (17.878)
4.254.679 (101.290)
4.148.599
4.790
Bersih
-
4.153.389
*) Efek-efek dengan kategori dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar nilai nominal. **) Efek-efek dengan kategori dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar nilai buku.
c. Berdasarkan Sisa Umur Hingga Jatuh Tempo: 2009 Rupiah: Tidak mempunyai kontrak jatuh tempo < 1 tahun > 1 < 5 tahun > 5 < 10 tahun
204.289 13.412.520 1.144.000 170.286
77.903 773.825 939.450 542.420
Jumlah Rupiah
14.931.095
2.333.598
Mata uang asing: < 1 tahun > 1 < 5 tahun > 5 < 10 tahun
1.231.132 326.978 119.613
1.415.563 470.676 99.595
Jumlah mata uang asing
1.677.723
1.985.834
16.608.818
4.319.432
Jumlah Dikurangi: Diskonto yang belum diamortisasi Keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi dari kenaikan atau penurunan nilai efek-efek Penyisihan penghapusan
(24.992)
(3.649)
114.429 (100.575)
(61.104) (101.290)
16.597.680
42 Global Reports LLC
2008
4.153.389
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
6.
EFEK-EFEK (lanjutan) d. Berdasarkan Golongan Penerbit: 2009
2008
Bank Perusahaan lain Pemerintah dan Bank Indonesia
13.427.844 2.137.920 1.043.054
2.105.427 2.131.425 82.580
Jumlah Dikurangi: Diskonto yang belum diamortisasi Keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi dari kenaikan atau penurunan nilai efek-efek Penyisihan penghapusan
16.608.818
4.319.432
(24.992)
(3.649)
114.429 (100.575)
(61.104) (101.290)
16.597.680
4.153.389
e. Rincian Obligasi Berdasarkan Peringkat: Peringkat*) Lembaga Pemeringkat Rupiah Diperdagangkan Obligasi Tersedia untuk dijual Obligasi Mudharabah sesuai Syariah Obligasi PT Indosat (Persero) Tbk. PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Lain-lain
Dimiliki hingga jatuh tempo Obligasi Mudharabah sesuai Syariah
***)
2008
***)
idD – idAA+
Beragam
-
-
Pefindo Pefindo Beragam
-
idAA+ idAA+
Moodys
idA – idAA+
2008
916.218
387.732
9.503
8.000
-
169.513 141.300 142.402
9.503
461.215
Pefindo Pefindo Pefindo
idAA+
-
1.038.254
841.808
idAA+ idAA+
-
217.939 185.863 149.908
-
1.591.964
841.808
2.517.685
1.690.755
-
39.435
A- – idAA+
Jumlah Rupiah Mata uang asing Diperdagangkan Obligasi
Beragam
-
BB–
Tersedia untuk dijual Obligasi
Beragam
BBB – A-
-
44.008
70.888
BBB – A
BBB – A
311.236
304.089
355.244
414.412
Dimiliki hingga jatuh tempo Obligasi
*)
Jumlah mata uang asing
43 Global Reports LLC
2009
CC (Fitch) – A-(idn) Baa3.id –
Pefindo
Obligasi PT Indosat (Persero) Tbk. PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Lain-lain
2009
Nilai Wajar/Nilai Buku**)
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
6.
EFEK-EFEK (lanjutan) e. Rincian Obligasi Berdasarkan Peringkat (lanjutan): *)
Informasi peringkat obligasi diperoleh dari Bloomberg yang mencakup peringkat yang diberikan oleh lembaga pemeringkat yang diakui Bank Indonesia seperti Pemeringkat Efek Indonesia, Standard and Poor’s, Moody’s dan Fitch Ratings.
**) Efek-efek dengan kategori dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar nilai buku. ***) Pada tanggal 30 September 2009, obligasi dengan kategori diperdagangkan terutama terdiri dari Surat Perbendaharaan Negara yang tidak memiliki peringkat.
f. Tingkat Suku Bunga Rata-rata (Yield) per Tahun: 2009 Rupiah Mata uang asing
2008 8,76% 3,67%
12,56% 9,77%
g. Mutasi Penyisihan Penghapusan Efek-efek: 2009 Saldo awal periode Penyisihan selama periode berjalan (Catatan 37) Penghapusbukuan (write - off) Lain-lain*)
2008 44.046 58.127 (1.598)
Saldo akhir periode
100.575
1.114.497 10.238 (1.018.809) (4.636) 101.290
*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan efek-efek yang dibentuk telah memadai. Berdasarkan Surat Bank Indonesia No. 10/177/DpG/DPNP tanggal 9 Oktober 2008 perihal Penetapan Nilai Wajar dan Reklasifikasi Surat Utang Negara (SUN), pada tanggal 19 Desember 2008 Bank telah melakukan reklasifikasi Efek-efek Diperdagangkan dan Tersedia Untuk Dijual dengan nilai nominal masing masing sebesar Rp147.000 dan Rp434.000 ke Efek-efek Dimiliki Hingga Jatuh Tempo. Nilai wajar Efek-efek Diperdagangkan dan Tersedia Untuk Dijual sebelum reklasifikasi masing-masing sebesar Rp142.772 dan Rp433.975 dan nilai wajar Efek-efek Diperdagangkan dan Tersedia Untuk Dijual pada tanggal reklasifikasi masing-masing sebesar Rp138.210 dan Rp407.590. Kerugian yang belum direalisasi atas Efek-efek Tersedia Untuk Dijual yang dipindahkan dicatat sebagai bagian dari kerugian yang belum direalisasi atas efek-efek dan Obligasi Pemerintah yang Tersedia untuk Dijual - setelah pajak di ekuitas dan diamortisasi ke laporan laba rugi konsolidasian sampai dengan tanggal jatuh tempo efek-efek tersebut.
7.
OBLIGASI PEMERINTAH Akun ini terdiri dari obligasi yang dikeluarkan oleh Pemerintah yang diperoleh Bank Mandiri dari pasar primer dan sekunder dengan rincian sebagai berikut: 2009 Diperdagangkan, nilai wajar Tersedia untuk dijual, nilai wajar Dimiliki hingga jatuh tempo, nilai perolehan
44 Global Reports LLC
2008
247.301 26.118.702 61.997.078
415.182 26.650.649 61.450.847
88.363.081
88.516.678
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
7.
OBLIGASI PEMERINTAH (lanjutan) Berdasarkan jatuh temponya, Obligasi Pemerintah adalah sebagai berikut: 2009 Rupiah Diperdagangkan: Kurang dari 1 tahun 1 - 5 tahun 5 - 10 tahun Lebih dari 10 tahun
Tersedia untuk dijual: Kurang dari 1 tahun 1 - 5 tahun 5 - 10 tahun Lebih dari 10 tahun
Dimiliki hingga jatuh tempo: Kurang dari 1 tahun 1 - 5 tahun 5 - 10 tahun Lebih dari 10 tahun
Jumlah Rupiah
Mata Uang Asing Tersedia untuk dijual: 5 - 10 tahun Lebih dari 10 tahun
Dimiliki hingga jatuh tempo: 1 - 5 tahun 5 - 10 tahun
Jumlah mata uang asing
2008
116 247.185 -
249.865 104.722 27.553 33.042
247.301
415.182
651.359 14.488.119 10.928.718
9.862 730.461 13.040.294 12.783.646
26.068.196
26.564.263
1.362.451 168.335 36.647.130 23.643.030
1.350.000 33.010.534 26.984.064
61.820.946
61.344.598
88.136.443
88.324.043
31.363 19.143
44.816 41.570
50.506
86.386
48.110 128.022
106.249
176.132
106.249
226.638
192.635
88.363.081
88.516.678
2009
Nominal
Tingkat suku bunga per tahun
Nilai wajar
Tanggal jatuh tempo
Frekuensi pembayaran bunga
Rupiah Diperdagangkan Obligasi suku bunga tetap
245.904
9,28% 12,00%
247.301
45 Global Reports LLC
28/03/2010 15/09/2013
1 bulan
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
7.
OBLIGASI PEMERINTAH (lanjutan) 2009 Tingkat suku bunga per tahun
Nominal
Nilai wajar
Tanggal jatuh tempo
Frekuensi pembayaran bunga
Rupiah (lanjutan) Tersedia untuk dijual Obligasi suku bunga tetap Obligasi suku bunga mengambang
350.512
9,00% 14,28%
385.340
15/06/2013 15/11/2020
6 bulan
25.831.044
SBI 3 bulan
25.682.856
25/06/2011 25/07/2020
3 bulan
26.181.556
26.068.196
Dimiliki hingga jatuh tempo Tingkat suku bunga per tahun
Nilai buku
Tanggal jatuh tempo
Frekuensi pembayaran bunga
Obligasi suku bunga tetap
2.076.348
9,00% 15,58%
15/03/2010 15/05/2037
6 bulan
Obligasi suku bunga mengambang
59.744.598
SBI 3 bulan
25/12/2014 25/07/2020
3 bulan
61.820.946
Mata uang asing Tersedia untuk dijual
Nominal Obligasi suku bunga tetap
Tingkat suku bunga per tahun
48.325
Nilai wajar
6,63% 7,50%
50.506
Tanggal jatuh tempo
15/01/2016 17/02/2037
Frekuensi pembayaran bunga
6 bulan
Dimiliki hingga jatuh tempo Nilai buku Obligasi suku bunga tetap
176.132
Tingkat suku bunga per tahun 6,75% 10,38%
46 Global Reports LLC
Tanggal jatuh tempo 04/05/2014 09/03/2017
Frekuensi pembayaran bunga 1 dan 6 bulan
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
7.
OBLIGASI PEMERINTAH (lanjutan) 2008 Tingkat suku bunga per tahun
Nominal
Nilai wajar
Tanggal jatuh tempo
Frekuensi pembayaran bunga
Rupiah Diperdagangkan Obligasi suku bunga tetap
444.031
9,28%14,00%
415.182
20/11/200815/05/2037
6 bulan
Tersedia untuk dijual Tingkat suku bunga per tahun
Nominal Obligasi suku bunga tetap Obligasi suku bunga mengambang
Nilai wajar
Tanggal jatuh tempo
Frekuensi pembayaran bunga
873.064
9,00%15,58%
799.751
20/11/200815/02/2028
6 bulan
25.839.044
SBI 3 bulan
25.764.512
25/06/201125/07/2020
3 bulan
26.712.108
26.564.263
Dimiliki hingga jatuh tempo Tingkat suku bunga per tahun
Nilai buku
Tanggal jatuh tempo
Frekuensi pembayaran bunga
Obligasi suku bunga tetap
1.600.000
11,8%13,15%
15/03/201015/08/2015
6 bulan
Obligasi suku bunga mengambang
59.744.598
SBI 3 bulan
25/12/201425/07/2020
3 bulan
61.344.598
Mata uang asing Tersedia untuk dijual
Nominal Obligasi suku bunga tetap
94.300
Tingkat suku bunga per tahun
Nilai wajar
6,63%7,75%
86.386
47 Global Reports LLC
Tanggal jatuh tempo 10/03/201417/01/2038
Frekuensi pembayaran bunga 6 bulan
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
7.
OBLIGASI PEMERINTAH (lanjutan) 2008 Nilai buku
Tingkat suku bunga per tahun
Tanggal jatuh tempo
Frekuensi pembayaran bunga
Mata uang asing (lanjutan) Dimiliki hingga jatuh tempo Obligasi suku bunga tetap
106.249
6,78%6,88%
03/10/201409/03/2017
6 bulan
Berikut adalah informasi penting mengenai Obligasi Pemerintah: Pada tanggal 30 September 2009 dan 2008, Obligasi Pemerintah dengan jumlah nilai nominal sebesar Rp876.539 dan Rp1.734.734 telah dijual kepada pihak ketiga dengan janji untuk dibeli kembali (Catatan 23). Pada tanggal 30 September 2009 dan 2008, Obligasi Pemerintah dengan jumlah nominal sebesar Rp3.967.500 dijaminkan untuk fasilitas pinjaman yang diterima dari bank lain (Catatan 26d). Berdasarkan Surat Bank Indonesia No. 10/177/DpG/DPNP tanggal 9 Oktober 2008 perihal Penetapan Nilai Wajar dan Reklasifikasi Surat Utang Negara (SUN), pada tanggal 19 Desember 2008 Bank telah melakukan reklasifikasi Obligasi Pemerintah Diperdagangkan dan Tersedia untuk Dijual dengan nilai nominal masing-masing sebesar Rp116.813 dan Rp402.589 ke Obligasi Pemerintah Dimiliki Hingga Jatuh Tempo. Nilai wajar Obligasi Pemerintah Diperdagangkan dan Tersedia Untuk Dijual sebelum reklasifikasi masing-masing sebesar Rp100.720 dan Rp425.111 dan nilai wajar Obligasi Pemerintah Diperdagangkan dan Tersedia untuk Dijual pada tanggal reklasifikasi masing-masing sebesar Rp99.648 dan Rp376.737. Kerugian yang belum direalisasi atas Obligasi Pemerintah yang dipindahkan dicatat sebagai bagian dari kerugian yang belum direalisasi atas efekefek dan Obligasi Pemerintah yang Tersedia untuk Dijual - setelah pajak di ekuitas dan diamortisasi ke laporan laba rugi konsolidasian sampai dengan tanggal jatuh tempo Obligasi Pemerintah tersebut.
48 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
8.
TAGIHAN LAINNYA - TRANSAKSI PERDAGANGAN a. Berdasarkan Jenis, Mata Uang, Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan Pihak Ketiga: 2009
2008
Rupiah: Pihak ketiga Usance L/C Payable at Sight Lain-lain
1.887.628 157.238
1.990.189 160.111
Jumlah Rupiah
2.044.866
2.150.300
925.812 746.073
2.894.680 793.023
1.671.885
3.687.703
3.716.751 (1.799.927)
5.838.003 (876.168)
1.916.824
4.961.835
Mata uang asing: Pihak ketiga Usance L/C Payable at Sight Lain-lain Jumlah Mata Uang Asing Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan
Pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 tidak terdapat tagihan lainnya - transaksi perdagangan pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa. b. Berdasarkan Kolektibilitas: 2009 Lancar Dalam perhatian khusus Diragukan Macet Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan
2008
2.609.096 289.327 818.328
4.529.015 502.993 4.104 801.891
3.716.751 (1.799.927)
5.838.003 (876.168)
1.916.824
4.961.835
2009
2008
c. Berdasarkan Jatuh Tempo:
Rupiah: Kurang dari 1 bulan 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan 6 - 12 bulan Lebih dari 12 bulan Jumlah Rupiah Mata uang asing: Kurang dari 1 bulan 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan 6 - 12 bulan Lebih dari 12 bulan Jumlah mata uang asing Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan
49 Global Reports LLC
621.112 742.878 534.932 145.944
658.783 882.422 606.568 2.527 -
2.044.866
2.150.300
252.399 410.653 333.665 2.784 672.384
1.277.275 1.523.332 880.816 6.280
1.671.885
3.687.703
3.716.751 (1.799.927)
5.838.003 (876.168)
1.916.824
4.961.835
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
8.
TAGIHAN LAINNYA - TRANSAKSI PERDAGANGAN (lanjutan) d. Mutasi Penyisihan Penghapusan Tagihan Lainnya - Transaksi Perdagangan: 2009
2008
Saldo awal periode Penyisihan selama periode berjalan (Catatan 37) Lain-lain*)
1.158.049 750.072 (108.194)
839.732 22.692 13.744
Saldo akhir periode
1.799.927
876.168
*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan tagihan lainnya - transaksi perdagangan telah memadai.
9.
EFEK-EFEK YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI a. Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali 2009 Jenis Efek
Tanggal Dimulai
Tanggal Jatuh Tempo
19/08/2009 15/09/2009 21/07/2009 03/09/2009 07/07/2009 07/07/2009 07/07/2009 29/09/2009 21/07/2009 10/09/2009 15/09/2009 24/08/2009 15/09/2009 29/09/2009 29/09/2009
19/11/2009 15/10/2009 21/10/2009 03/12/2009 21/01/2010 07/10/2009 21/01/2010 29/12/2009 21/10/2009 10/03/2010 13/11/2009 24/02/2010 15/10/2009 29/12/2009 29/10/2009
Nilai Jual Kembali
Pendapatan Bunga Belum Direalisasi
Nilai Bersih
Rupiah Obligasi VR0020 Obligasi VR0031 Obligasi VR0031 Obligasi VR0029 Obligasi VR0029 Obligasi VR0020 Obligasi VR0028 Obligasi VR0027 Obligasi VR0029 Obligasi VR0029 Saham Saham Obligasi VR0028 Obligasi VR0028 Saham Jumlah Penyisihan penghapusan Bersih
50 Global Reports LLC
509.487 432.239 337.379 330.863 318.470 254.960 208.611 182.263 175.393 176.254 154.670 100.773 72.283 73.244 25.396 3.352.285
5.053 1.162 1.552 4.196 7.955 323 5.211 3.237 807 5.807 4.670 6.955 194 1.301 383 48.806
504.434 431.077 335.827 326.667 310.515 254.637 203.400 179.026 174.586 170.447 150.000 93.818 72.089 71.943 25.013 3.303.479 (82.531) 3.220.948
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
9. EFEK-EFEK YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI (lanjutan) a. Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (lanjutan) 2008 Jenis Efek
Tanggal Dimulai
Tanggal Jatuh Tempo
26/09/08 24/09/08 25/08/08 05/09/08 17/07/08 25/09/09 15/07/08 20/08/08 05/09/08 12/09/08 25/09/08 25/09/08 25/09/08 25/09/08 25/09/08
17/11/08 06/11/08 25/02/09 05/09/09 01/12/08 25/03/09 12/01/09 20/11/08 05/09/09 12/12/08 27/10/08 27/10/08 27/10/08 27/10/08 27/10/08
Nilai Jual Kembali
Pendapatan Bunga Belum Direalisasi
Nilai Bersih
Rupiah VR0031 VR0031 Saham Saham Saham Saham Saham Saham Saham Saham ORI004 FR0020 FR0034 FR0036 FR0048 Jumlah Penyisihan penghapusan Bersih
305.320 202.602 163.800 178.896 107.040 109.553 54.651 52.364 59.632 52.528 41.918 19.386 9.080 8.457 7.252 1.372.479
4.316 2.200 11.100 26.917 3.186 9.289 2.675 1.310 8.972 2.028 330 153 71 67 57 72.671
301.004 200.402 152.700 151.979 103.854 100.264 51.976 51.054 50.660 50.500 41.588 19.233 9.009 8.390 7.195 1.299.808 (33.600) 1.266.208
b. Berdasarkan Kolektibilitas: 2009 Lancar Dikurangi: Penyisihan penghapusan
2008
3.303.479 (82.531)
1.299.808 (33.600)
3.220.948
1.266.208
c. Mutasi penyisihan penghapusan efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali: 2009 Saldo awal periode Penyisihan selama periode berjalan (Catatan 37) Lain-lain*) Saldo akhir periode
2008
47.987 50.000 (15.456)
33.600 -
82.531
33.600
*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali telah memadai.
51 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
10. TAGIHAN DAN KEWAJIBAN DERIVATIF Ikhtisar transaksi derivatif pada tanggal 30 September 2009 adalah sebagai berikut: Transaksi Pihak ketiga Terkait Nilai Tukar 1. Kontrak berjangka - beli Dolar Amerika Serikat Lain-lain 2. Kontrak berjangka - jual Dolar Amerika Serikat Lain-lain 3. Swap - beli Dolar Amerika Serikat Lain-lain 4. Swap - jual Dolar Amerika Serikat Lain-lain Terkait Suku Bunga 1. Swap - suku bunga Lain-lain
Nilai wajar (Catatan 2k)
Nilai kontrak
662.725 43.797
(28.398) (1.435)
355.937 34.623
10.109 358
Tagihan derivatif
Kewajiban derivatif
1 433
28.399 1.868
10.178 580
69 222
2.000.410 476.148
(13.354) (6.385)
722 -
14.076 6.385
4.665.149 545.569
336.194 (675)
336.223 3
29 678
-
(13.055)
-
13.055
Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan
348.140 (5.963)
64.781 -
342.177
64.781
Ikhtisar transaksi derivatif pada tanggal 30 September 2008 adalah sebagai berikut: Transaksi Pihak ketiga Terkait Nilai Tukar 1. Kontrak berjangka - beli Dolar Amerika Serikat Lain-lain 2. Kontrak berjangka - jual Dolar Amerika Serikat Lain-lain 3. Swap - beli Dolar Amerika Serikat Lain-lain 4. Swap - jual Dolar Amerika Serikat Lain-lain 5. Option Buy Dolar Amerika Serikat Lain-lain 6. Option Sell Dolar Amerika Serikat Lain-lain Terkait Suku Bunga 1. Swap - suku bunga Dolar Amerika Serikat Lain-lain
Nilai wajar (Catatan 2k)
Nilai kontrak
Kewajiban derivatif
1.132.719 47.976
5.840 (1.346)
7.335 -
1.495 1.346
504.154 24.492
(3.055) 1.916
1.723 1.916
4.778 -
1.981.499 24.430
5.103 (1.888)
15.198 -
10.095 1.888
3.362.315 178.080
176.248 (2.552)
190.197 -
13.949 2.552
4 945
-
-
3 944
38.574
2.245
255.892 (4.486)
39.295 -
251.406
39.295
-
4 945
-
(3) (944)
-
36.329
Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan
52 Global Reports LLC
Tagihan derivatif
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
10. TAGIHAN DAN KEWAJIBAN DERIVATIF (lanjutan) Swap Mata Uang (Cross Currency Swap) Bank Mandiri telah menandatangani beberapa kontrak swap mata uang (cross currency swap) yang berkaitan dengan kontrak penjualan efek-efek dengan perjanjian akan dibeli kembali (repo) dengan beberapa bank counterpart. Kontrak dimulai pada saat Bank Mandiri menjual Obligasi Pemerintah kepada bank counterpart dan menerima dana dalam Rupiah. Dana tersebut kemudian digunakan untuk menyelesaikan transaksi spot dari kontrak swap mata uang dan Bank Mandiri akan menerima dana dalam Dolar Amerika Serikat. Pada tanggal jatuh tempo, Bank Mandiri akan menerima dana Rupiah dan membayar dana dalam Dolar Amerika Serikat kepada bank counterpart. Selanjutnya, Bank Mandiri berkewajiban untuk menggunakan dana Rupiah tersebut untuk membeli kembali Obligasi Pemerintah yang telah dijual sebelumnya kepada bank - bank counterpart (Catatan 7 dan 23). Ringkasan dari kontrak swap mata uang tersebut adalah sebagai berikut:
Tanggal efektif
Tanggal jatuh tempo
3 Nopember 2004
3 Nopember 2009
4 Nopember 2004
4 Nopember 2009
18 Mei 2005
18 Mei 2010
Jenis transaksi Spot Forward Spot Forward Spot Forward
Pembelian (nilai penuh)
Penjualan (nilai penuh)
US$25 juta Rp285.060 juta US$25 juta Rp284.062 juta US$25 juta Rp316.356 juta
Rp285.060 juta US$25 juta Rp284.062 juta US$25 juta Rp316.356 juta US$25 juta
Pada tanggal 30 September 2009 dan 2008, kolektibilitas tagihan derivatif adalah sebagai berikut: 2009 Lancar Dikurangi : Penyisihan penghapusan
2008
348.140 (5.963)
255.892 (4.486)
342.177
251.406
Mutasi penyisihan penghapusan tagihan derivatif adalah sebagai berikut: 2009
2008
Saldo awal periode (Pembalikan)/penyisihan selama periode berjalan (Catatan 37) Lain-lain*)
6.313 (498) 148
3.800 685 1
Saldo akhir periode
5.963
4.486
*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.
Tidak terdapat transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan tagihan derivatif telah memadai.
53 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
11. KREDIT YANG DIBERIKAN A. Kredit yang diberikan terdiri atas: a. Berdasarkan Jenis Mata Uang dan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan Pihak Ketiga: 2009
2008
Rupiah: Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 48a) Pihak ketiga
136.207 155.949.075
208.647 121.750.668
Jumlah Rupiah
156.085.282
121.959.315
Mata uang asing: Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 48a) Pihak ketiga
507.516 30.312.813
576.458 40.250.272
Jumlah Mata uang asing
30.820.329
40.826.730
Jumlah Dikurangi: Pendapatan ditangguhkan
186.905.611 (948)
162.786.045 (1.116)
Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan
186.904.663 (12.264.551)
162.784.929 (11.037.387)
174.640.112
151.747.542
b. Berdasarkan Jenis dan Kolektibilitas: 2009 Dalam Perhatian Khusus
Lancar Rupiah: Modal kerja Investasi Konsumen Sindikasi Karyawan Program Pemerintah Ekspor
Diragukan
Macet
Jumlah
67.090.721 43.632.518 25.627.376 1.174.822 1.279.150 419.020 256.019
5.644.527 2.336.695 2.932.801 1.171.991 2.528 31.099 -
570.203 293.328 119.711 478 86 -
319.645 64.619 115.274 19 2.888 -
1.977.153 595.264 420.308 4.971 2.068 -
139.479.626
12.119.641
983.806
502.445
2.999.764 156.085.282
8.447.603 6.872.359 3.818.542 112.014 105.390 48.154 213 741.548
4.639.239 2.201.349 235.127 4.011 177.000
11.057 167.701 15.168 34.480
383.706 -
1.675.136 851.121 279.018 393
15.156.741 10.092.530 4.347.855 112.014 109.401 48.154 213 953.421
20.145.823
7.256.726
228.406
383.706
2.805.668
30.820.329
Jumlah Dikurangi: Pendapatan ditangguhkan
159.625.449
19.376.367
1.212.212
886.151
5.805.432 186.905.611
-
-
Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan
159.625.449
1.212.212
886.151
5.805.432 186.904.663 (5.551.547) (12.264.551)
Jumlah Rupiah Mata uang asing: Modal kerja Investasi Sindikasi Program Pemerintah Konsumen Ekspor Karyawan Lain-lain Jumlah Mata uang asing
-
(1.724.321) 157.901.128
(948) 19.375.419 (4.199.827)
(349.915)
(438.941)
15.175.592
862.297
447.210
54 Global Reports LLC
Kurang Lancar
-
75.602.249 46.922.424 29.215.470 2.346.813 1.287.146 455.161 256.019
(948)
253.885 174.640.112
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) A. Kredit yang diberikan terdiri atas (lanjutan): b. Berdasarkan Jenis dan Kolektibilitas (lanjutan): 2008 Dalam Perhatian Khusus
Lancar Rupiah: Modal kerja Investasi Konsumen Ekspor Program Pemerintah Sindikasi Karyawan Jumlah Rupiah
Kurang Lancar
Diragukan
Macet
Jumlah
60.064.737 26.400.335 17.956.494 2.120.542 1.385.866 317.618 1.357.144
3.358.224 1.825.732 1.776.141 88.875 254.401 237.622 3.454
624.367 194.218 88.179 638 995.523 10
359.345 103.114 86.341 10.750 602 97
1.350.442 510.520 324.027 25.076 133.579 5.302
65.757.115 29.033.919 20.231.182 2.245.243 1.775.086 1.550.763 1.366.007
109.602.736
7.544.449
1.902.935
560.249
2.348.946 121.959.315
Mata uang asing: Modal kerja Investasi Sindikasi Ekspor Program Pemerintah Konsumen Karyawan Lain-lain
12.355.965 10.364.670 5.019.493 1.016.278 138.667 31.260 706 2.244.240
3.970.945 1.695.415 488.669 347.040 2.829 15.767
238.222 49 86.381 56.710
68.680 211.919 138.401 -
1.386.810 775.439 32.875 138.857 443
18.020.622 13.047.443 5.541.086 1.726.957 138.667 34.089 706 2.317.160
Jumlah Mata uang asing
31.171.279
6.520.665
381.362
419.000
2.334.424
40.826.730
Jumlah Dikurangi: Pendapatan ditangguhkan
140.774.015
14.065.114
2.284.297
979.249
4.683.370 162.786.045
-
-
Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan
140.774.015
14.063.998
2.284.297
979.249
4.683.370 162.784.929
(2.437.262)
(1.581.593)
(798.564)
(4.669.266) (11.037.387)
-
(1.550.702) 139.223.313
(1.116)
11.626.736
702.704
180.685
-
(1.116)
14.104 151.747.542
c. Berdasarkan Sektor Ekonomi dan Kolektibilitas: 2009
Lancar Rupiah: Industri Perdagangan, restoran dan hotel Jasa-jasa dunia usaha Pertanian Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi Konstruksi Pertambangan Jasa-jasa sosial/masyarakat Listrik, gas dan air Lain-lain Jumlah Rupiah
Dalam Perhatian Khusus
Diragukan
Macet
Jumlah
33.110.016
3.988.045
68.788
118.202
922.854
38.207.905
18.292.537 17.661.849 16.120.234
1.734.440 713.776 874.031
228.132 81.730 26.117
127.827 80.563 15.707
509.088 237.691 127.263
20.892.024 18.775.609 17.163.352
13.922.897 9.974.277 2.560.010 2.164.939 2.050.733 23.622.134
261.047 1.341.277 127.713 178.797 5.343 2.895.172
93.808 102.784 29.189 27.615 3.173 322.470
7.131 18.123 63 7.546 10 127.273
283.160 454.088 1.973 24.356 63 439.228
14.568.043 11.890.549 2.718.948 2.403.253 2.059.322 27.406.277
139.479.626
12.119.641
983.806
502.445
55 Global Reports LLC
Kurang Lancar
2.999.764 156.085.282
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) A. Kredit yang diberikan terdiri atas (lanjutan): c. Berdasarkan Sektor Ekonomi dan Kolektibilitas (lanjutan): 2009 (lanjutan) Dalam Perhatian Khusus
Lancar Mata uang asing: Industri Pertambangan Perdagangan, restoran dan hotel Pertanian Konstruksi Jasa-jasa dunia usaha Listrik, gas dan air Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi Jasa-jasa sosial/masyarakat Lain-lain
Kurang Lancar
Diragukan
Macet
Jumlah
4.989.108 6.861.277
5.898.742 311.185
11.229 25.875
380.832 -
2.006.894 -
13.286.805 7.198.337
2.480.205 1.106.406 918.926 781.657 898.451
402.666 92.047 196.226 89.387
167.212 7.956 50 -
2.874 -
443.978 18.211 250.092 -
3.496.935 1.198.453 1.141.319 1.031.799 987.838
776.131 9.820 1.323.842
133.521 38.660 94.292
16.084
-
31.242 55.251
940.894 48.480 1.489.469
20.145.823
7.256.726
228.406
383.706
2.805.668
30.820.329
Jumlah Dikurangi: Pendapatan ditangguhkan
159.625.449
19.376.367
1.212.212
886.151
5.805.432 186.905.611
-
-
Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan
159.625.449
1.212.212
886.151
5.805.432 186.904.663 (5.551.547) (12.264.551)
Jumlah Mata uang asing
-
(1.724.321) 157.901.128
(948) 19.375.419 (4.199.827)
(349.915)
(438.941)
15.175.592
862.297
447.210
-
(948)
253.885 174.640.112
2008
Lancar Rupiah: Industri Perdagangan, restoran dan hotel Jasa-jasa dunia usaha Pertanian Konstruksi Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi Jasa-jasa sosial/masyarakat Pertambangan Listrik, gas dan air Lain-lain Jumlah Rupiah
Dalam Perhatian Khusus
Diragukan
Macet
Jumlah
24.958.532
1.394.283
1.544.292
99.438
857.425
28.853.970
14.490.998 11.767.024 10.716.598 9.488.615
1.170.970 519.217 696.029 1.244.640
127.960 44.284 13.775 8.459
164.876 44.104 3.879 92.127
539.423 99.986 146.274 155.038
16.494.227 12.474.615 11.576.555 10.988.879
9.567.585 1.961.630 1.196.169 451.789 25.003.796
501.929 96.863 31.570 642 1.888.306
60.753 7.002 400 96.010
1.042 3.925 61.318 89.540
105.135 10.178 86.967 1.110 347.410
10.236.444 2.079.598 1.376.424 453.541 27.425.062
109.602.736
7.544.449
1.902.935
560.249
56 Global Reports LLC
Kurang Lancar
2.348.946 121.959.315
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) A. Kredit yang diberikan terdiri atas (lanjutan): c. Berdasarkan Sektor Ekonomi dan Kolektibilitas (lanjutan): 2008 (lanjutan) Dalam Perhatian Khusus
Lancar Mata uang asing: Industri Pertambangan Perdagangan, restoran dan hotel Pertanian Listrik, gas dan air Konstruksi Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi Jasa-jasa dunia usaha Jasa-jasa sosial/masyarakat Lain-lain
Kurang Lancar
Diragukan
Macet
Jumlah
9.550.559 7.613.960
5.880.777 31.189
317.230 -
228.316 182.006
1.928.354 2.315
17.905.236 7.829.470
4.659.706 2.135.503 1.792.383 1.185.132
246.692 77.694 68.327 186.137
56.710 2.726 -
8.018 -
379.552 211
5.350.678 2.215.923 1.860.710 1.371.480
1.146.555 1.071.890 1.633 2.013.958
29.705 144
49 4.647
660
13.119 10.873
1.176.260 1.085.058 1.633 2.030.282
31.171.279
6.520.665
381.362
419.000
2.334.424
40.826.730
Jumlah Dikurangi: Pendapatan ditangguhkan
140.774.015
14.065.114
2.284.297
979.249
4.683.370 162.786.045
-
-
Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan
140.774.015
14.063.998
2.284.297
979.249
4.683.370 162.784.929
(2.437.262)
(1.581.593)
(798.564)
(4.669.266) (11.037.387)
Jumlah Mata uang asing
-
(1.550.702) 139.223.313
(1.116)
11.626.736
702.704
-
180.685
(1.116)
14.104 151.747.542
d. Berdasarkan Jangka Waktu: 2009 Rupiah: Kurang dari 1 tahun 1 - 2 tahun 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun
19.786.602 13.555.295 65.600.285 57.143.100
19.895.945 12.079.882 45.361.055 44.622.433
156.085.282
121.959.315
Mata uang asing: Kurang dari 1 tahun 1 - 2 tahun 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun
11.974.508 1.222.764 7.657.231 9.965.826
11.839.420 2.665.076 10.704.244 15.617.990
Jumlah Mata uang asing
30.820.329
40.826.730
Jumlah Dikurangi: Pendapatan ditangguhkan
186.905.611 (948)
162.786.045 (1.116)
Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan
186.904.663 (12.264.551)
162.784.929 (11.037.387)
174.640.112
151.747.542
Jumlah Rupiah
57 Global Reports LLC
2008
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) A. Kredit yang diberikan terdiri atas (lanjutan): Rasio kredit bermasalah Bank Mandiri dan Anak Perusahaan secara gross, yaitu sebelum dikurangi penyisihan penghapusan, pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 masing-masing adalah 3,81% dan 4,44% (Bank Mandiri saja 3,64% dan 4,42%, masing-masing pada tanggal 30 September 2009 dan 2008) sedangkan rasio kredit bermasalah Bank Mandiri dan Anak Perusahaan secara neto pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 masing-masing adalah 0,85% dan 0,56% (Bank Mandiri saja 0,72% dan 0,38% masing-masing pada tanggal 30 September 2009 dan 2008). Perhitungan rasio kredit bermasalah pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia (SE BI) No. 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 perihal Laporan Publikasi Triwulanan dan Bulanan Bank Umum serta laporan tertentu yang disampaikan kepada Bank Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Surat Edaran Bank Indonesia (SE BI) No. 7/10/DPNP tanggal 30 Maret 2005, yaitu perhitungan rasio kredit bermasalah Bank Mandiri dan Anak Perusahaan pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 dihitung atas dasar jumlah kredit tidak termasuk kredit yang diberikan pada bank lain masing-masing Rp1.740.109 dan Rp2.105.801 dan setelah dikurangi dengan kerugian restrukturisasi sebesar Rp980.713 dan Rp1.146.983. Termasuk dalam kredit yang diberikan pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 adalah kredit yang dibeli dari BPPN masing-masing sebesar Rp176.870 dan Rp308.502, dengan penyisihan penghapusan yang dibentuk sesuai dengan kolektibilitasnya masing-masing sebesar Rp1.753 dan Rp3.438 dan pendapatan ditangguhkan masing-masing sebesar Rp948 dan Rp1.116. B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan: a. Termasuk di dalam kredit yang diberikan adalah pembiayaan berdasarkan prinsip syariah masing-masing sebesar Rp14.825.315 dan Rp13.617.663 pada tanggal 30 September 2009 dan 2008, terdiri atas:
Piutang Pembiayaan Musyarakah Pembiayaan syariah lainnya Dikurangi: Penyisihan penghapusan
2009
2008
7.536.454 3.141.853 4.147.008
7.178.197 3.774.400 2.665.066
14.825.315 (776.489)
13.617.663 (525.818)
14.048.826
13.091.845
b. Tingkat Suku Bunga Rata-rata (Yield) dan Kisaran Bagi Hasil per Tahun: Tingkat suku bunga rata-rata (yield) per tahun: 2009 Rupiah Mata uang asing
12,90% 6,31%
2008 11,49% 6,07%
Kisaran bagi hasil per tahun: 2009 Piutang Pembiayaan Musyarakah Pembiayaan syariah lainnya
12,91% - 14,77% 9,28% - 14,62% 13,53% - 15,74%
58 Global Reports LLC
2008 11,68% - 15,79% 15,41% - 16,60% 10,18% - 12,24%
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan (lanjutan): c. Agunan kredit Kredit yang diberikan pada umumnya dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual, deposito berjangka atau jaminan lain yang dapat diterima oleh Bank Mandiri. d. Kredit Program Pemerintah Kredit program pemerintah terdiri dari kredit investasi, kredit modal kerja permanen dan kredit modal kerja dimana Pemerintah dapat menyediakan sebagian dan/atau keseluruhan dananya. e. Kredit Sindikasi Kredit sindikasi merupakan kredit yang diberikan kepada debitur melalui perjanjian pembiayaan bersama dengan bank-bank lain. Jumlah persentase bagian Bank Mandiri bila sebagai agen fasilitas dalam kredit sindikasi pada tanggal 30 September 2009 dan 2008, adalah masing-masing berkisar antara 20,36% sampai dengan 80,29% dan 4,00% sampai dengan 99,18% dari jumlah keseluruhan kredit sindikasi. Sedangkan jumlah persentase bagian Bank Mandiri bila sebagai anggota sindikasi pada tanggal 30 September 2009 dan 2008, masing-masing berkisar antara 0,19% sampai dengan 38,54% dan 0,16% sampai dengan 74,27% dari jumlah keseluruhan kredit sindikasi. f. Kredit yang direstrukturisasi Berikut ini adalah jenis dan jumlah kredit yang telah direstrukturisasi pada tanggal 30 September 2009 dan 2008: 2009 Perpanjangan jangka waktu kredit Perpanjangan jangka waktu dan penurunan suku bunga kredit Kredit Jangka Panjang dengan Opsi Saham (KJPOS) Fasilitas kredit tambahan Perpanjangan jangka waktu kredit dan skema restrukturisasi lain-lain*)
2008
7.405.932
8.152.621
2.887.314 315.056 5.481.232
4.306.274 1.392.070 119.553
1.083.832
2.271.515
17.173.366
16.242.033
*) Skema restrukturisasi lain-lain terutama terdiri dari skema restrukturisasi penurunan tingkat suku bunga, penjadualan kembali bunga yang tertunggak dan perpanjangan jangka waktu pembayaran bunga tertunggak.
Jumlah kredit yang telah direstrukturisasi dalam kategori kredit bermasalah pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp1.926.047 dan Rp3.344.055. g. Kredit kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 48a) Kredit kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp643.723 dan Rp785.105 atau 0,17% dan 0,25% dari jumlah aset konsolidasian.
59 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan (lanjutan): g. Kredit kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 48a) (lanjutan) Termasuk kredit yang diberikan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah kredit yang diberikan kepada karyawan Bank Mandiri. Kredit yang diberikan kepada karyawan Bank Mandiri terdiri dari kredit dengan tingkat suku bunga sebesar 4% per tahun yang digunakan untuk membeli kendaraan bermotor dan/atau rumah dengan jangka waktu 1 (satu) sampai 15 (lima belas) tahun yang dibayar melalui pemotongan gaji karyawan setiap bulan. h. Batas Maksimum Pemberian Kredit Pada tanggal 30 September 2009 dan 2008, tidak terdapat pelanggaran ataupun pelampauan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan Bank Indonesia. i.
Bank Mandiri memiliki sejumlah perjanjian penerusan kredit dengan lembaga keuangan internasional (Catatan 55).
j. Mutasi penyisihan penghapusan kredit yang diberikan: Mutasi penyisihan penghapusan kredit (tidak termasuk penyisihan penghapusan yang berasal dari selisih nilai pokok dan harga pembelian kredit dari BPPN) adalah sebagai berikut: 2009
2008
Saldo awal periode Penyisihan selama periode berjalan (Catatan 37) Penerimaan kembali kredit yang telah dihapusbukukan Penghapusbukuan Lain-lain*)
11.860.312 986.039 1.532.159 (1.446.715) (667.244)
13.041.696 1.698.926 1.649.195 (5.160.034) (192.396)
Saldo akhir periode
12.264.551
11.037.387
*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.
Sebagaimana diuraikan dalam Catatan 2r, penyisihan penghapusan kredit dibuat berdasarkan kajian dan penilaian atas kolektibilitas dan nilai yang dapat direalisasi dari masing-masing saldo kredit pada tanggal neraca. Dalam menentukan jumlah minimum penyisihan penghapusan, Bank Mandiri menggunakan peraturan Bank Indonesia yang mengatur Penyisihan Penghapusan Aset Produktif. Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan kredit yang diberikan telah memadai. k. Ikhtisar kredit bermasalah berdasarkan sektor ekonomi sebelum dikurangi pendapatan ditangguhkan, dan jumlah minimum penyisihan penghapusan adalah sebagai berikut:
60 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan (lanjutan): 2009 Kredit bermasalah
2008 Minimum penyisihan penghapusan
Kredit bermasalah
Minimum penyisihan penghapusan
Rupiah: Industri Perdagangan, restoran dan hotel Jasa-jasa dunia usaha Lain-lain
1.109.844 865.047 399.984 2.111.140
938.625 610.922 272.504 1.556.398
2.501.155 832.259 188.374 1.290.342
1.936.581 594.538 139.482 952.151
Jumlah Rupiah
4.486.015
3.378.449
4.812.130
3.622.752
Mata uang asing: Industri Perdagangan, restoran dan hotel Jasa-jasa dunia usaha Lain-lain
2.398.955 614.064 250.142 154.619
2.043.264 515.093 229.922 129.165
2.473.900 444.280 13.168 203.438
1.802.314 286.825 9.703 148.211
Jumlah Mata uang asing
3.417.780
2.917.444
3.134.786
2.247.053
7.903.795
6.295.893
7.946.916
5.869.805
l. Penghapusbukuan Kredit Macet Pada periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2009 dan 2008, Bank Mandiri melaksanakan penghapusbukuan kredit macet masing-masing sebesar Rp1.419.541 dan Rp5.090.960 (Bank saja). Adapun kriteria debitur yang dapat dihapusbukukan meliputi: a. Fasilitas kredit telah digolongkan macet b. Fasilitas kredit telah dibentuk penyisihan penghapusan aset (PPA) sebesar 100% (seratus perseratus) dari pokok kredit macetnya c. Telah dilakukan berbagai upaya penagihan dan penyelamatan, namun tidak berhasil d. Usaha debitur sudah tidak mempunyai prospek atau kinerja debitur buruk atau tidak ada kemampuan membayar e. Hapus buku dilakukan terhadap seluruh kewajiban kreditnya, termasuk yang berasal dari non cash loan sehingga penghapusbukuan tidak boleh dilakukan pada sebagian kreditnya (partial write - off). Penghapusbukuan kredit macet ini bukan merupakan hapus tagih, sehingga upaya penagihan tetap dilakukan. m. Bank Mandiri memiliki kredit extra - komtabel yang telah dihapusbukukan oleh Bank, namun Bank terus melakukan usaha-usaha penagihan. Kredit extra - komtabel ini tidak disajikan dalam neraca, tetapi disajikan di luar neraca dalam buku besar Bank. Ikhtisar mutasi kredit extra - komtabel untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut (Bank saja):
61 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan (lanjutan): 2009
2008
Saldo awal periode Penghapusbukuan Penerimaan kembali kredit yang telah dihapusbukukan Lain-lain*)
34.510.621 1.419.541 (1.489.496) (1.634.819)
28.858.375 5.090.960 (1.620.923) 146.992
Saldo akhir periode
32.805.847
32.475.404
*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.
n. Pembelian Kredit dari BPPN Berdasarkan surat dari Bank Indonesia No. 9/58/DPNP/IDPnP tanggal 16 Pebruari 2007 kepada Bank Mandiri, dinyatakan bahwa Bank dapat meneruskan pengelolaan kredit eks BPPN yang mencapai jangka waktu 5 (lima) tahun setelah pembelian, sepanjang kredit tersebut pada saat mencapai jangka waktu 5 (lima) tahun tergolong lancar, baik dalam faktor prospek usaha, kinerja, maupun kemampuan membayar debitur sebagaimana diatur dalam PBI Kualitas Aktiva yang berlaku. Sesuai surat BI No. 10/28/DPB1 tanggal 24 Januari 2008, kredit yang tergolong lancar (performing) adalah kredit dengan kualitas 1 (Lancar) dan 2 (Dalam Perhatian Khusus). Periode 1 Januari - 30 September 2009 dan 2008 Selain penyisihan penghapusan dan pendapatan ditangguhkan, pada tanggal 30 September 2009 dan 2008, Bank membentuk penyisihan penghapusan kredit yang dibeli dari BPPN masing-masing sebesar Rp1.753 dan Rp3.438. Dari jumlah pokok kredit yang dibeli dari BPPN masing-masing sebesar Rp176.870 dan Rp308.502 pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 seluruhnya telah dilakukan pengikatan kredit baru. Jumlah tambahan fasilitas kredit yang diberikan kepada debitur dari kredit yang dibeli dari BPPN untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 masingmasing sebesar RpNihil dan RpNihil. Jumlah pendapatan bunga dan pendapatan lainnya (up - front fee, pendapatan restrukturisasi dan provisi) yang diterima dari kredit yang dibeli dari BPPN selama periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp15.914 dan Rp27.727. Mutasi jumlah pokok kredit, penyisihan penghapusan dan pendapatan ditangguhkan atas kredit yang dibeli dari BPPN untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 yang dicatat dalam akun kredit yang diberikan adalah sebagai berikut: 2009
2008
Kredit yang diberikan Saldo awal periode Pelunasan selama periode berjalan Penghapusbukuan selama periode berjalan Selisih kurs karena penjabaran mata uang asing - bersih
289.292 (89.966) (22.456)
495.599 (188.139) 1.042
Saldo akhir periode
176.870
308.502
62 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan (lanjutan): n. Pembelian Kredit dari BPPN (lanjutan) 2009
2008
Penyisihan penghapusan kredit Saldo awal periode Koreksi PPAP karena penerimaan di atas nilai pembelian Selisih kurs karena penjabaran mata uang asing - bersih
-
-
Saldo akhir periode
-
-
1.334
23.472
Pendapatan ditangguhkan Saldo awal periode Koreksi pendapatan yang ditangguhkan karena penerimaan di atas nilai pembelian Pendapatan yang ditangguhkan digunakan untuk penghapusbukuan Selisih kurs karena penjabaran mata uang asing - bersih
(266)
(22.361)
(120)
Saldo akhir periode
948
5 1.116
Komposisi kolektibilitas kredit yang dibeli dari BPPN pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: 2009 Lancar Dalam Perhatian Khusus
2008
176.068 802
253.286 55.216
176.870
308.502
o. Pada tanggal 28 Nopember 2005, Bank Mandiri menandatangani nota Kesepakatan No.NKB-001/PL/2005 Kerjasama dengan Direktorat Jenderal Piutang dan Lelang Negara No. (DJPLN) DIR.MOU/009/2005 tentang Pelaksanaan Lelang Obyek Hak Tanggungan Berdasarkan Pasal 6 Undang - undang Hak Tanggungan. Tujuan pelaksanaan kesepakatan kerjasama tersebut adalah untuk mempercepat dan mengoptimalkan pelaksanaan lelang berdasarkan pasal 6 Undang - undang No. 4 tahun 1996 tentang Hak Tanggungan Atas Tanah beserta Benda - benda yang Berkaitan dengan Tanah, oleh DJPLN/KP2LN atas permohonan Bank Mandiri sebagai pengurang Hak Tanggungan Pertama. p. Pada tanggal 22 Desember 2006, Bank Mandiri telah mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), dengan salah satu hasil Keputusan yaitu menyetujui tindakan Direksi untuk melakukan akselerasi penyelesaian kredit bermasalah antara lain melalui Program Penyelesaian Kredit Macet Bank Mandiri (PPKM Mandiri), dalam upaya menjadi bank berkinerja baik sebagaimana disyaratkan Bank Indonesia, dengan memberikan kewenangan kepada Direksi untuk:
63 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) B. Berikut adalah informasi penting lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan (lanjutan): • Melakukan pengalihan termasuk pelepasan hak dan/atau penjualan kredit bermasalah di bawah nilai pokok kepada investor, dengan jumlah (limit) yang akan dihapus tagih yaitu sebesar selisih antara nilai pokok dan harga pengalihan, sebagaimana ditetapkan RUPS dari waktu ke waktu. • Menggunakan jumlah (limit) hapus tagih atas piutang pokok macet yang telah dihapusbuku sebagaimana telah ditetapkan dalam RUPSLB Perseroan tanggal 29 September 2003 dan RUPSLB Perseroan tanggal 21 Desember 2005 dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp5 triliun, dalam rangka optimalisasi aset termasuk kredit Perseroan, dengan melakukan hapus tagih atas piutang pokok macet dan/atau hapus tagih atas selisih antara nilai pokok dan harga pengalihan, termasuk PPKM Mandiri. • Menandatangani Performance Management Contract dengan Pemerintah sebagai pelaksanaan Surat Keputusan Bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri Keuangan, Menteri Negara BUMN, Gubernur Bank Indonesia tentang Paket Kebijakan Sektor Keuangan tanggal 5 Juli 2006. Keputusan Rapat tersebut dituangkan dalam Akta Berita Acara Rapat tertanggal 22 Desember 2006, di bawah No. 64 yang dibuat oleh Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H. q. Kredit yang disalurkan dengan sistem pembiayaan langsung (executing) dan pembiayaan bersama (joint financing) pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 masing-masing adalah sebesar Rp4.566.371 dan Rp4.763.192.
12. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN a. Rincian dari piutang pembiayaan konsumen berdasarkan 30 September 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
kolektibilitas 2009
pada
tanggal 2008
Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet
1.262.131 104.241 4.382 4.191 2.137
-
Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan
1.377.082 (22.724)
-
1.354.358
-
b. Mutasi Penyisihan Penghapusan Piutang Pembiayaan Konsumen adalah sebagai berikut: 2009 Saldo awal periode Penyisihan selama periode berjalan Penerimaan kembali kredit yang telah dihapusbukukan Penghapusbukuan Saldo akhir periode
2008
13.802 27.807 1.424 (20.309)
-
22.724
-
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penghapusan piutang pembiayaan konsumen telah memadai.
64 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
13. TAGIHAN AKSEPTASI a. Berdasarkan Jenis Mata Uang dan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan Pihak Ketiga: 2009
2008
Rupiah: Tagihan kepada bank lain Pihak ketiga
57.205
18.179
Tagihan kepada debitur Pihak ketiga
151.539
62.712
Jumlah Rupiah
208.744
80.891
Mata uang asing: Tagihan kepada bank lain Pihak ketiga
189.240
79.365
3.320.019
4.424.144
Jumlah Mata uang asing
3.509.259
4.503.509
Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan
3.718.003 (45.943)
4.584.400 (87.077)
3.672.060
4.497.323
Tagihan kepada debitur Pihak ketiga
Pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 tidak terdapat tagihan akseptasi pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa. b. Berdasarkan Jatuh Tempo: 2009
2008
Rupiah: Kurang dari 1 bulan 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan
119.111 85.334 4.299
19.688 28.583 32.620
Jumlah Rupiah
208.744
80.891
Mata uang asing: Kurang dari 1 bulan 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan 6 - 12 bulan Lebih dari 12 bulan
728.542 1.733.811 982.325 64.581 -
1.373.256 1.814.048 1.256.295 58.959 951
Jumlah Mata uang asing
3.509.259
4.503.509
Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan
3.718.003 (45.943)
4.584.400 (87.077)
3.672.060
4.497.323
2009
2008
Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar Macet
3.584.298 133.219 486
3.993.870 462.460 127.872 198
Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan
3.718.003 (45.943)
4.584.400 (87.077)
3.672.060
4.497.323
c. Berdasarkan Kolektibilitas:
65 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
13. TAGIHAN AKSEPTASI (lanjutan) d. Mutasi Penyisihan Penghapusan Tagihan Akseptasi adalah sebagai berikut: 2009 Saldo awal periode Pembalikan selama periode berjalan (Catatan 37) Lain-lain*)
2008
246.008 (215.336) 15.271
69.754 (40.016) 57.339
45.943
87.077
Saldo akhir periode *) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penghapusan tagihan akseptasi telah memadai.
14. PENYERTAAN SAHAM a. Rincian Penyertaan Saham adalah sebagai berikut: 2009
2008
Metode ekuitas Metode biaya
151.839 6.289
127.989 6.289
Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan
158.128 (2.106)
134.278 (1.562)
156.022
132.716
Rincian dari penyertaan saham pada tanggal 30 September 2009 adalah sebagai berikut:
Nama Perusahaan
Jenis Usaha
Persentase Kepemilikan
Akumulasi Biaya Perubahan Ekuitas Perolehan dan Bagian Laba/(Rugi) Nilai Tercatat
Metode Ekuitas: PT AXA Mandiri Financial Services
Asuransi
49,00%
16.761
Metode Biaya: Lain-lain (masing-masing di bawah Rp3.000)
Beragam
3,99% - 10,00%
6.289
Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan
135.078
151.839
6.289 158.128 (2.106) 156.022
66 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
14. PENYERTAAN SAHAM (lanjutan) a. Rincian Penyertaan Saham adalah sebagai berikut (lanjutan): Rincian dari penyertaan saham pada tanggal 30 September 2008 adalah sebagai berikut:
Nama Perusahaan Metode Ekuitas: PT AXA Mandiri Financial Services PT Sarana Bersama Pembiayaan Indonesia
Jenis Usaha
Persentase Kepemilikan
Akumulasi Biaya Perubahan Ekuitas Perolehan dan Bagian Laba/(Rugi) Nilai Tercatat
Asuransi
49,00%
16.761
Perusahaan Induk
34,00%
2.278
111.228
127.989
(2.278)
127.989
Metode Biaya: Lain-lain (masing-masing Dibawah Rp3.000)
Beragam
6.289
6.289
Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan
134.278 (1.562) 132.716
Pada tahun 2008, penyertaan yang berasal dari restrukturisasi kredit dengan cara konversi kredit yang diberikan menjadi penyertaan saham (Debt Equity Swap) telah dihapusbuku karena telah dimiliki oleh Bank lebih dari 5 (lima) tahun. Hal ini sesuai dengan PBI No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum sebagaimana telah diubah terakhir dengan PBI No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009. b. Klasifikasi penyertaan saham berdasarkan kolektibilitas: 2009
2008
Lancar Macet
158.072 56
134.222 56
Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan
158.128 (2.106)
134.278 (1.562)
156.022
132.716
c. Mutasi penyisihan penghapusan penyertaan saham: 2009
2008
Saldo awal periode Penyisihan selama periode berjalan (Catatan 37) Penghapusbukuan (write - off)
1.656 450 -
73.943 244 (72.625)
Saldo akhir periode
2.106
1.562
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan penyertaan saham telah memadai.
67 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
15. ASET TETAP Rincian aset tetap adalah sebagai berikut: Mutasi dari 1 Januari 2009 s.d. 30 September 2009 Biaya Perolehan Pemilikan langsung Tanah*) Bangunan*) Perlengkapan, peralatan kantor dan komputer/ perangkat lunak Kendaraan bermotor Aset dalam penyelesaian Aset sewa guna usaha
Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi (Catatan 41) Pemilikan langsung Bangunan Perlengkapan, peralatan kantor dan komputer/ perangkat lunak Kendaraan bermotor Aset sewa guna usaha
Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi**)
Saldo Akhir
2.761.131 1.637.465
197 143.508
(192) (1.319)
28.487 10.995
2.789.623 1.790.649
4.167.285 79.069
95.755 9.175
(5.921) (2.431)
306.991 2.724
4.564.110 88.537
416.690 3.267
193.731 -
(185) -
(354.152) -
256.084 3.267
9.064.907
442.366
(10.048)
(4.955)
9.492.270
925.316
62.021
(782)
3.478.309 57.069 653
266.512 5.290 490
(969) (2.333) -
(30.283) (309) -
3.713.569 59.717 1.143
4.461.347
334.313
(4.084)
(29.989)
4.761.587
603
987.158
Nilai buku bersih Pemilikan Langsung Tanah Bangunan Perlengkapan, peralatan kantor dan komputer/perangkat lunak Kendaraan bermotor
2.789.623 803.491 850.541 28.820
Aset dalam penyelesaian Aset sewa guna usaha
4.472.475 256.084 2.124 4.730.683
*)
Aset tetap tersebut direvaluasi pada tahun 1979, 1987 dan 2003. Jumlah ini sudah termasuk dengan nilai revaluasi yang merupakan hasil penilaian dari Penilai Independen PT Vigers Hagai Sejahtera atas aset tetap Bank Peserta Penggabungan dengan menggunakan nilai pasar pada tanggal 31 Juli 1999 yang dibukukan secara prospektif pada tanggal 18 Juni 2003 (Catatan 15a). **) Direklasifikasi dari pos Properti Terbengkalai dan Aset Dalam Penyelesaian.
Aset dalam penyelesaian pada tanggal 30 September 2009 adalah sebagai berikut: Pengembangan dan lisensi - Integrated Banking System Perlengkapan dan inventaris kantor Bangunan Lain-lain
65.858 160.008 27.302 2.916 256.084
Estimasi persentase tingkat penyelesaian aset dalam penyelesaian pada tanggal 30 September 2009 untuk perjanjian Integrated Banking System dengan PT Silverlake Informatikatama adalah 98,98%, sementara dengan Silverlake Corporation adalah 79,29%.
68 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
15. ASET TETAP (lanjutan) Termasuk dalam penambahan aset tetap bangunan selama tahun 2009 adalah bangunan yang di transfer oleh Anak Perusahaan (PT Usaha Gedung BDN (UG BDN)) sesuai dengan perjanjian Kerjasama Operasional (KSO) yang menyatakan bahwa pada tanggal berakhirnya KSO, UG BDN akan menyerahkan bangunan tersebut kepada Bank Mandiri. Bank Mandiri mencatat bangunan tersebut sebesar nilai wajar Rp131.640 dan akan didepresiasi selama 20 tahun. Mutasi dari 1 Januari 2008 s.d. 30 September 2008 Biaya Perolehan Pemilikan langsung Tanah*) Bangunan*) Perlengkapan, peralatan kantor dan komputer/ perangkat lunak Kendaraan bermotor Aset dalam penyelesaian
Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi (Catatan 41) Pemilikan langsung Bangunan Perlengkapan, peralatan kantor dan komputer/ perangkat lunak Kendaraan bermotor
Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi**)
Saldo Akhir
2.710.520 1.607.835
2.485 11.140
(76) (231)
24.101 348
2.737.030 1.619.092
3.956.361 77.025
70.454 3.036
(28.142) (1.396)
93.232 -
4.091.905 78.665
150.903
170.372
8.502.644
257.487
(29.845)
24.294
8.754.580
887.272
56.680
(205)
42
943.789
3.035.079 48.716
358.426 8.265
(27.869) (1.207)
-
3.365.636 55.774
3.971.067
423.371
(29.281)
42
4.365.199
-
(93.387)
227.888
Nilai buku bersih Pemilikan Langsung Tanah Bangunan Perlengkapan, peralatan kantor dan komputer/perangkat lunak Kendaraan bermotor
2.737.030 675.303 726.269 22.891
Aset dalam penyelesaian
4.161.493 227.888 4.389.381
*)
Aset tetap tersebut direvaluasi pada tahun 1979, 1987 dan 2003. Jumlah ini sudah termasuk dengan nilai revaluasi yang merupakan hasil penilaian dari Penilai Independen PT Vigers Hagai Sejahtera atas aset tetap Bank Peserta Penggabungan dengan menggunakan nilai pasar pada tanggal 31 Juli 1999 yang dibukukan secara prospektif pada tanggal 18 Juni 2003 (Catatan 15a). **) Direklasifikasi dari pos Properti Terbengkalai dan Aset Dalam Penyelesaian.
Aset dalam penyelesaian pada tanggal 30 September 2008 adalah sebagai berikut: Pengembangan dan lisensi - Integrated Banking System Bangunan Lain-lain
53.326 41.677 132.885 227.888
Estimasi persentase tingkat penyelesaian aset dalam penyelesaian pada tanggal 30 September 2008 untuk perjanjian Integrated Banking System dengan PT Silverlake Informatikatama adalah 96,24%, sementara dengan Silverlake Corporation adalah 78,24%.
69 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
15. ASET TETAP (lanjutan) Pengurangan aset tetap di atas termasuk penjualan aset dengan rincian sebagai berikut: 2009
2008
Nilai buku Harga jual
5.964 56.263
564 807
Laba penjualan aset tetap (Catatan 45)
50.299
243
a.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia (KMK) No. 211/KMK.03/2003 tanggal 14 Mei 2003 dan No. S - 206/MK.01/2003 tanggal 21 Mei 2003, Bank Mandiri telah menugaskan PT Vigers Hagai Sejahtera, perusahaan jasa penilai terdaftar, untuk melaksanakan penilaian (revaluasi) aset tetap Bank Peserta Penggabungan, yaitu BBD, BDN, Bank Exim dan Bapindo pada tanggal 31 Juli 1999, sehubungan dengan pengalihan kerugian fiskal dan kompensasi kerugian fiskal dari wajib pajak yang melakukan pengalihan harta kepada Bank Mandiri. Berdasarkan Laporan Penilaian PT Vigers Hagai Sejahtera No. Ref - 020 - I/VHS/V/03 tanggal 26 Mei 2003, nilai aset tetap berikut kenaikan nilainya pada tanggal 31 Juli 1999 adalah sebagai berikut: Aset Tetap Tanah dan bangunan Perlengkapan dan peralatan kantor Kendaraan bermotor
Nilai Pasar
Nilai Buku
Kenaikan Nilai
4.427.510 438.086 19.604
843.414 275.370 355
3.584.096 162.716 19.249
4.885.200
1.119.139
3.766.061
Pendapat PT Vigers Hagai Sejahtera mengenai nilai pasar didasarkan pada Standar Penilaian Indonesia yang dikeluarkan oleh Gabungan Perusahaan Penilai Indonesia (GAPPI) dan Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI). Untuk menentukan nilai pasar tersebut, PT Vigers Hagai Sejahtera telah menggunakan metodologi penilaian pendekatan data pasar dan pendekatan biaya. Hasil revaluasi aset tetap tersebut telah disetujui oleh Direktorat Jenderal Pajak melalui Kepala Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Negara dan Daerah dengan Surat Keputusan No. Kep - 01/WPJ.07/KP.0105/2003 tanggal 18 Juni 2003. Bank Mandiri membukukan hasil penilaian kembali (revaluasi) aset tetap untuk kepentingan perpajakan tersebut pada tanggal 18 Juni 2003, yaitu pada tanggal persetujuan efektif dari Direktorat Jendral Pajak diperoleh, dengan terlebih dahulu memperhitungkan akumulasi penyusutan aset tetap terkait untuk periode 1 Agustus 1999 sampai dengan tanggal 18 Juni 2003. Kenaikan nilai bersih aset tetap sebesar Rp3.046.936 mencakup tanah, bangunan, kendaraan, perlengkapan dan peralatan kantor. Sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 2s, Bank telah memilih model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya sesuai dengan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap” dan mereklasifikasi seluruh saldo selisih nilai revaluasi aset tetap sebesar Rp3.046.936 yang disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam neraca konsolidasian tahun 2007 ke saldo laba konsolidasian pada tahun 2008 (Catatan 32c). Pengakuan kenaikan nilai dari hasil revaluasi aset tetap tersebut tidak memberikan pengaruh pajak karena kerugian fiskal yang digunakan untuk mengkompensasi kenaikan nilai tersebut belum pernah diakui sebagai aset pajak tangguhan oleh Bank.
70 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
15. ASET TETAP (lanjutan) b.
Pada tanggal 22 Pebruari 1990, Bank menandatangani perjanjian Kerjasama Operasional (KSO) dengan PT Pakuwon Jati, dimana PT Pakuwon Jati akan mendirikan bangunan pusat perbelanjaan dan gedung perkantoran 17 lantai beserta fasilitas pendukung lainnya diatas tanah milik Bank Mandiri yang terletak di Jalan Basuki Rachmat No. 2, 4, 6 Surabaya. PT Pakuwon Jati berhak untuk menggunakan bangunan tersebut selama 22 tahun. Pada tanggal berakhirnya KSO, 22 Maret 2012, bangunan tersebut akan diserahkan kepada Bank Mandiri. Pada tanggal 14 Juni 1991, Bank menandatangani perjanjian Kerjasama Operasional (KSO) dengan PT Duta Anggada Realty, dimana PT Duta Anggada Realty akan mendirikan bangunan 2 Menara perkantoran 32 lantai berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman kavling 53-56, Jakarta. Perjanjian tersebut berlaku sejak 14 Juni 1991 sampai dengan 20 tahun sejak tanggal penyelesaian bangunan, akan tetapi tidak lebih lama dari 23 tahun sejak penyelesaian pembangunan (bangunan akan diserah terimakan pada bulan Juni 2014 untuk menara pertama dan bulan Juni 2016 untuk menara kedua). Pada tanggal jatuh tempo tersebut, PT Duta Anggada Realty akan menyerahkan bangunan tersebut kepada Bank Mandiri.
c.
Bank Mandiri dan Anak Perusahaan telah mengasuransikan aset tetap (tidak termasuk hak atas tanah, aset dalam penyelesaian dan aset sewa guna usaha) untuk menutupi kemungkinan kerugian terhadap risiko kebakaran, pencurian dan bencana alam kepada PT Staco Jasapratama, PT Asuransi Raya, PT Asuransi Dharma Bangsa, PT Asuransi Takaful Umum, PT Asuransi Jasindo Takaful, PT Asuransi Jasa Indonesia, PT Asuransi Tri Pakarta, PT Asuransi Ramayana, PT Asuransi Parolamas, PT Asuransi Wahana Tata, MSIG Insurance (S’pore) Pte. Ltd., British Caymanian Insurance Co. Ltd., Tugu Insurance Co. Ltd., Bank of China Group Insurance Co. Ltd. dan HSBC Insurance (Asia) Ltd. dengan nilai jumlah pertanggungan asuransi adalah sebesar Rp3.161.699 dan US$7.437.549,45 (nilai penuh) pada tanggal 30 September 2009 dan Rp2.223.884 dan US$178.976.757,55 (nilai penuh) pada tanggal 30 September 2008. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut telah memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian yang terjadi atas aset tetap yang dipertanggungkan. Manajemen berpendapat tidak terdapat indikasi penurunan nilai atas aset tetap yang dimiliki Bank pada tanggal 30 September 2009 dan 2008.
16. ASET LAIN-LAIN 2009 Pendapatan yang masih akan diterima Lain-lain - bersih
2008
1.432.518 6.219.958
1.946.147 4.808.889
7.652.476
6.755.036
Pendapatan yang masih akan diterima Pendapatan yang masih akan diterima terdiri dari bunga yang masih akan diterima dari penempatan, efek-efek, Obligasi Pemerintah, kredit yang diberikan dan provisi dan komisi yang masih harus diterima.
71 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
16. ASET LAIN-LAIN (lanjutan) Lain-lain - bersih 2009 Rupiah: Piutang transaksi nasabah Biaya dibayar dimuka Properti terbengkalai - setelah dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai realisasi bersih masing-masing sebesar Rp14.628 dan Rp26.969 pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 Agunan yang diambil alih - setelah dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai realisasi bersih masing-masing sebesar Rp10.451 dan Rp10.451 pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 Uang muka pajak Rekening antar kantor - bersih Lain-lain
2008
885.095 543.298
1.201.683 461.395
204.921
280.714
186.139 38.976 3.319.697
186.176 37.427 58.888 1.606.129
Jumlah Rupiah
5.178.126
3.832.412
Mata uang asing: Biaya dibayar dimuka Piutang transaksi nasabah Uang muka pajak Lain-lain
20.279 15.306 196 1.928.837
22.486 1.511.828
Jumlah Mata uang asing
1.964.618
1.534.314
Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan
7.142.744 (922.786)
5.366.726 (557.837)
6.219.958
4.808.889
Biaya dibayar dimuka terdiri dari pembayaran dimuka yang sebagian besar berkaitan dengan biaya sewa, pemeliharaan gedung dan pembayaran di muka untuk program penjaminan nasabah ke Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Piutang transaksi nasabah terutama merupakan piutang yang timbul dari transaksi perdagangan efek PT Mandiri Sekuritas (Anak Perusahaan). Lain-lain terutama terdiri dari berbagai macam tagihan kepada pihak ketiga dalam rangka transaksi, antara lain transaksi kliring, penjualan efek-efek yang masih harus diterima dan lain-lain. Mutasi jumlah penyisihan penghapusan dari aset lain-lain adalah sebagai berikut: 2009 Saldo awal periode Reklasifikasi selama periode berjalan Penyisihan selama periode berjalan (Catatan 38) Lain-lain*) Saldo akhir periode
2008
639.575 (212.802) 526.381 (30.368)
612.638 18.656 (73.457)
922.786
557.837
*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan ini telah memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul dari aset lain-lain.
72 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
17. SIMPANAN - GIRO a. Berdasarkan Mata Uang dan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan Pihak Ketiga: 2009
2008
Rupiah: Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 48a) Pihak ketiga
265.772 45.458.271
126.315 45.232.649
Jumlah Rupiah
45.724.043
45.358.964
Mata uang asing: Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 48a) Pihak ketiga
17.208 21.053.113
4.774 11.254.894
Jumlah Mata uang asing
21.070.321
11.259.668
66.794.364
56.618.632
Termasuk di dalam saldo simpanan giro adalah giro wadiah masing-masing sebesar Rp2.096.814 dan Rp1.403.319 pada tanggal 30 September 2009 dan 2008. b. Tingkat Suku Bunga Rata-rata (Cost of Funds) dan Kisaran Bagi Hasil per Tahun: Tingkat suku bunga rata-rata (cost of funds) per tahun: 2009 Rupiah Mata uang asing
3,71% 0,96%
2008 2,48% 1,34%
Kisaran bagi hasil giro wadiah per tahun: 2009 Rupiah Mata uang asing
0,93% - 1,09% 0,23% - 0,99%
2008 0,94% - 1,04% 0,24% - 1,04%
c. Giro yang menjadi jaminan atas bank garansi, kredit yang diberikan dan fasilitas pembayaran transaksi perdagangan pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 masing-masing adalah sebesar Rp848.110 dan Rp587.817. d. Pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 giro dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa masing-masing sebesar Rp282.980 dan Rp131.089 atau 0,42% dan 0,23% dari jumlah giro (Catatan 48a).
18. SIMPANAN - TABUNGAN a. Berdasarkan Jenis dan Mata Uang: 2009 Rupiah: Tabungan Mandiri Tabungan Mudharabah Tabungan Mandiri Haji Mata uang asing: Tabungan Mandiri
73 Global Reports LLC
2008
86.806.731 6.228.486 638.056
75.795.047 4.859.859 116.699
93.673.273
80.771.605
8.657.468
6.367.370
102.330.741
87.138.975
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
18. SIMPANAN - TABUNGAN (lanjutan) b. Pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 tabungan dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa masing-masing sebesar Rp113.522 dan Rp67.202 atau 0,11% dan 0,08% dari jumlah tabungan (Catatan 48a). c. Tingkat Suku Bunga Rata-rata (Cost of Funds) dan Kisaran Bagi Hasil per Tahun: Tingkat suku bunga rata-rata (cost of funds) per tahun: 2009 Rupiah Mata uang asing
2,77% 1,91%
2008 3,05% 2,08%
Kisaran bagi hasil tabungan mudharabah per tahun: 2009 Rupiah
0,29% - 7,08%
2008 0,29% - 6,78%
19. SIMPANAN - DEPOSITO BERJANGKA a. Berdasarkan Mata Uang: 2009 Rupiah Mata uang asing
2008
109.321.334 17.050.560
85.051.372 16.516.354
126.371.894
101.567.726
b. Berdasarkan Jangka Waktu: 2009 Rupiah: 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Lebih dari 12 bulan
75.588.113 19.342.741 6.956.756 7.141.309 292.415
61.462.626 14.526.944 6.557.730 2.326.452 177.620
109.321.334
85.051.372
Mata uang asing: 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Lebih dari 12 bulan
13.957.039 1.582.820 1.202.357 304.952 3.392
12.402.115 2.403.096 1.290.488 417.888 2.767
Jumlah Mata uang asing
17.050.560
16.516.354
126.371.894
101.567.726
Jumlah Rupiah
74 Global Reports LLC
2008
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
19. SIMPANAN - DEPOSITO BERJANGKA c. Berdasarkan Sisa Waktu Hingga Jatuh Tempo: 2009 Rupiah: Kurang dari 1 bulan 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan 6 - 12 bulan Lebih dari 12 bulan
2008
79.703.133 17.993.652 7.450.468 3.962.692 211.389
64.970.661 12.161.898 5.819.744 1.995.109 103.960
109.321.334
85.051.372
Mata uang asing: Kurang dari 1 bulan 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan 6 - 12 bulan Lebih dari 12 bulan
14.442.057 1.578.583 901.598 126.366 1.956
12.962.094 2.339.196 1.009.514 203.838 1.712
Jumlah Mata uang asing
17.050.560
16.516.354
126.371.894
101.567.726
Jumlah Rupiah
d. Termasuk di dalam deposito berjangka adalah investasi tidak terikat mudharabah masing-masing sebesar Rp7.713.380 dan Rp6.851.049 pada tanggal 30 September 2009 dan 2008. e. Tingkat Suku Bunga Rata-rata (Cost of Funds) dan Kisaran Bagi Hasil per Tahun: Tingkat suku bunga rata-rata (cost of funds) per tahun: 2009 Rupiah Mata uang asing
8,78% 3,38%
2008 6,85% 3,07%
Kisaran bagi hasil investasi tidak terikat mudharabah per tahun: 2009 Rupiah Mata uang asing
6,26% - 8,85% 1,96% - 3,00%
2008 6,09% - 8,29% 2,36% - 3,26%
f. Pada tanggal 30 September 2009 dan 2008, deposito berjangka dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa masing-masing sebesar Rp659.832 dan Rp1.129.582 atau 0,52% dan 1,11% dari jumlah deposito berjangka (Catatan 48a). g. Pada tanggal 30 September 2009 dan 2008, jumlah deposito berjangka yang dibekukan dan diblokir sebagai jaminan atas bank garansi, kredit yang diberikan dan fasilitas pembayaran transaksi perdagangan masing-masing adalah sebesar Rp7.491.764 dan Rp6.491.192. Deposito berjangka mudharabah yang dijaminkan pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 atas piutang mudharabah yang diberikan oleh Bank Syariah Mandiri (BSM) masing-masing adalah sebesar Rp289.739 dan Rp278.946.
75 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
20. SIMPANAN DARI BANK LAIN - GIRO DAN TABUNGAN a. Berdasarkan Mata Uang: 2009
2008
Giro Rupiah Mata uang asing
394.202 1.768.626
502.749 99.778
Jumlah Giro
2.162.828
602.527
Tabungan Rupiah Mata uang asing
232.284 -
221.023 3.871
Jumlah Tabungan
232.284
224.894
2.395.112
827.421
Jumlah Giro dan Tabungan
Saldo simpanan dari bank lain - giro dan tabungan sebesar Rp2.395.112 di atas adalah setelah disalinghapuskan antara saldo simpanan dari bank lain - giro dari salah satu lembaga keuangan yang ditempatkan di Bank Mandiri sebesar Rp190 dengan saldo penempatan Bank Mandiri pada lembaga keuangan tersebut dengan klasifikasi macet sebesar Rp215.234 (Catatan 5e). Termasuk dalam simpanan dari bank lain - giro adalah giro wadiah dan SIMA masing-masing sebesar Rp32.582 dan Rp96.907 pada tanggal 30 September 2009 dan 2008. b. Tingkat Suku Bunga Rata-rata (Cost of Funds) dan Kisaran Bagi Hasil per Tahun: Tingkat suku bunga rata-rata (cost of funds) per tahun: 2009
2008
Giro Rupiah Mata uang asing
3,71% 0,96%
2,48% 1,34%
Tabungan Rupiah Mata uang asing
2,77% 1,91%
3,05% 2,08%
Kisaran bagi hasil Giro wadiah per tahun: 2009 Rupiah Mata uang asing
0,93% - 1,09% 0,23% - 0,99%
2008 0,94% - 1,04% 0,24% - 1,04%
c. Pada tanggal 30 September 2009 dan 2008, tidak terdapat giro dan tabungan dari bank lain yang mempunyai hubungan istimewa. d. Giro dan Tabungan yang menjadi jaminan atas bank garansi, kredit yang diberikan dan fasilitas pembayaran transaksi perdagangan pada tanggal 30 September 2009 dan 2008, masing-masing sebesar Rp13.918 dan Rp2.204.
76 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
21. SIMPANAN DARI BANK LAIN - INTER - BANK CALL MONEY a. Berdasarkan Mata Uang: 2009 Rupiah Mata uang asing
2008 -
3.030.000 14.145
-
3.044.145
b. Berdasarkan Sisa Waktu Hingga Jatuh Tempo: 2009 Rupiah: Kurang dari 1 bulan Mata uang asing: Kurang dari 1 bulan
2008 -
3.030.000
-
14.145
-
3.044.145
c. Tingkat Suku Bunga Rata-rata (Cost of Funds) per Tahun: 2009 Rupiah Mata uang asing
2008 -
6,85% 3,07%
d. Pada tanggal 30 September 2009 dan 2008, tidak terdapat saldo inter - bank call money dari bank lain yang mempunyai hubungan istimewa.
77 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
22. SIMPANAN DARI BANK LAIN - DEPOSITO BERJANGKA a. Berdasarkan Jenis Mata Uang: 2009 Rupiah Mata uang asing
2008
3.686.374 857.334
3.096.067 2.441.038
4.543.708
5.537.105
b. Berdasarkan Jangka Waktu: 2009
2008
Rupiah: Kurang dari 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Lebih dari 12 bulan
3.619.424 42.440 11.666 12.544 300
2.821.613 237.575 14.560 22.019 300
Jumlah Rupiah
3.686.374
3.096.067
Mata uang asing: Kurang dari 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan
165.196 135.310 307.413 249.415
2.377.142 19.757 41.243 2.896
Jumlah Mata uang asing
857.334
2.441.038
4.543.708
5.537.105
Di dalam simpanan dari bank lain - deposito berjangka di atas tidak terdapat investasi tidak terikat - deposito berjangka mudharabah. c. Tingkat Suku Bunga Rata-rata (Cost of Funds) dan Kisaran Bagi Hasil per Tahun: Tingkat suku bunga rata-rata (cost of funds) per tahun: 2009 Rupiah Mata uang asing
8,78% 3,38%
2008 6,85% 3,07%
Kisaran bagi hasil deposito berjangka mudharabah per tahun: 2009 Rupiah Mata uang asing
6,26% - 8,85% 1,96% - 3,00%
2008 6,09% - 8,29% 2,36% - 3,26%
d. Pada tanggal 30 September 2009 dan 2008, tidak terdapat saldo deposito berjangka dari bank lain yang mempunyai hubungan istimewa. e. Pada tanggal 30 September 2009 dan 2008, deposito berjangka yang dibekukan dan diblokir sebagai jaminan atas bank garansi, kredit yang diberikan dan fasilitas pembayaran transaksi perdagangan masing-masing adalah sebesar Rp55.407 dan Rp86.471.
78 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
23. HUTANG ATAS EFEK-EFEK YANG DIJUAL DENGAN JANJI DIBELI KEMBALI Pada tanggal 30 September 2009, efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali adalah sebagai berikut:
Jenis Efek Obligasi Pemerintah Rupiah Obligasi VR0019 Obligasi FR0019 Obligasi VR0017
Nilai Nominal
355.652 231.028 289.859
Tanggal Dimulai
Tanggal Jatuh Tempo
18/05/2005 03/11/2004 04/11/2004
18/05/2010 03/11/2009 04/11/2009
876.539
Nilai Beli Kembali
Beban Bunga yang Belum Diamortisasi
316.356 285.060 284.063
-
316.356 285.060 284.063
885.479
-
885.479
141.956
487
141.469
1.027.435
487
1.026.948
Nilai Bersih
Obligasi Non Pemerintah Rupiah ORI 006 Jumlah
150.000
13/08/2009
14/10/2009
1.026.539
Pada tanggal 30 September 2008, efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali adalah sebagai berikut:
Jenis Efek
Beban Bunga yang Belum Diamortisasi
Nilai Bersih
Tanggal Dimulai
Tanggal Jatuh Tempo
550.251 316.356 285.060 284.063 75.004 50.000 50.000 27.000 25.000 20.000 17.000 15.000 15.000 5.000 1.734.734
11/09/2008 18/05/2005 03/11/2004 04/11/2004 11/09/2008 08/09/2008 05/09/2008 08/09/2008 09/09/2008 08/09/2008 23/09/2008 08/09/2008 09/09/2008 09/09/2008
09/10/2008 18/05/2010 03/11/2009 04/11/2009 09/10/2008 09/12/2008 04/03/2009 09/12/2008 09/12/2008 09/12/2008 09/12/2008 09/12/2008 09/12/2008 09/12/2008
558.138 316.356 285.060 284.063 76.004 57.832 50.997 26.983 25.039 22.925 20.885 15.260 13.543 4.997 1.758.082
4.601 583 1.283 861 189 166 509 74 80 67 34 8.447
553.537 316.356 285.060 284.063 75.421 56.549 50.136 26.794 24.873 22.416 20.811 15.180 13.476 4.963 1.749.635
26.000 11.000 37.000
22/09/2008 23/09/2008
22/12/2008 23/12/2008
23.831 10.040 33.871
93 39 132
23.738 10.001 33.739
1.791.953
8.579
1.783.374
Nilai Nominal
Nilai Beli Kembali
Obligasi Pemerintah Rupiah Obligasi VR0031 Obligasi VR0019 Obligasi FR0019 Obligasi VR0017 Obligasi VR0031 Obligasi FR0020 Obligasi Obligasi Obligasi Obligasi FR0019 Obligasi Obligasi Obligasi Obligasi
Obligasi Non Pemerintah Rupiah ORI 004 ORI 004
Jumlah
1.771.734
Kontrak penjualan Obligasi Pemerintah dengan bank counterpart (No. Seri VR0013, VR0017, FR0019 dan VR0019) merupakan kontrak-kontrak yang berkaitan dengan kontrak-kontrak transaksi pendanaan valuta asing melalui mekanisme pertukaran mata uang asing (cross currency swap) dengan pihak-pihak tersebut di atas. Tidak ada premi atau diskonto yang diakui atas kontrak-kontrak tersebut.
79 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
24. KEWAJIBAN AKSEPTASI a. Berdasarkan Jenis Mata Uang dan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan Pihak Ketiga: 2009
2008
Rupiah: Kewajiban kepada bank lain Pihak ketiga
151.539
62.712
Kewajiban kepada debitur Pihak ketiga
57.205
18.179
208.744
80.891
3.320.019
4.424.144
189.240
79.365
3.509.259
4.503.509
3.718.003
4.584.400
Jumlah Rupiah Mata uang asing: Kewajiban kepada bank lain Pihak ketiga Kewajiban kepada debitur Pihak ketiga Jumlah Mata uang asing
Pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 tidak terdapat kewajiban akseptasi pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa. b. Berdasarkan Jatuh Tempo: 2009
2008
Rupiah: Kurang dari 1 bulan 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan
119.111 85.334 4.299
19.688 28.583 32.620
Jumlah Rupiah
208.744
80.891
Mata uang asing: Kurang dari 1 bulan 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan 6 - 12 bulan Lebih dari 12 bulan
728.542 1.733.811 982.325 64.581 -
1.373.256 1.814.048 1.256.295 58.959 951
Jumlah Mata uang asing
3.509.259
4.503.509
Jumlah
3.718.003
4.584.400
2009
2008
25. EFEK-EFEK YANG DITERBITKAN Berdasarkan Jenis dan Mata Uang: Rupiah: Cek perjalanan Mandiri Obligasi Obligasi Syariah Lain-lain
634.427 600.000 200.000 564
933.541 375.000 564
Mata uang asing:
1.434.991 -
1.309.105 -
Jumlah
1.434.991
1.309.105
80 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
25. EFEK-EFEK YANG DITERBITKAN (lanjutan) Pada tanggal 30 September 2009 dan 2008, efek-efek yang diterbitkan dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa masing-masing adalah Rp10.000 dan Rp30.000 (Catatan 48a). Obligasi Pada tanggal 8 Pebruari 2008, PT Mandiri Tunas Finance, Anak Perusahaan sejak 6 Pebruari 2009, menerbitkan Obligasi Mandiri Tunas Finance V Tahun 2008 dengan nilai nominal sebesar Rp600.000, dimana cicilan pokok obligasi akan dibayarkan penuh pada saat jatuh tempo yang terdiri dari empat seri: Obligasi Seri A Seri B Seri C Seri D
Nilai nominal 350.000 25.000 50.000 175.000
Tingkat bunga tetap per tahun 10,00% 10,50% 11,00% 11,25%
Jatuh tempo 27 Pebruari 2009 20 Pebruari 2010 20 Pebruari 2011 20 Pebruari 2012
Seluruh Obligasi Mandiri Tunas Finance V Tahun 2008 Seri A sebesar Rp350.000 sudah dilunasi pada saat jatuh temponya. Pada tanggal 13 Pebruari 2007, PT Mandiri Tunas Finance menerbitkan Obligasi Mandiri Tunas Finance IV Tahun 2007 dengan nilai nominal sebesar Rp600.000, dimana cicilan pokok obligasi akan dibayarkan penuh pada saat jatuh tempo yang terdiri atas tiga seri:
Obligasi Seri A Seri B Seri C
Nilai nominal 150.000 100.000 350.000
Tingkat bunga tetap per tahun 10,00% 10,40% 11,00%
Jatuh tempo 27 Pebruari 2008 22 Pebruari 2009 22 Pebruari 2010
Seluruh Obligasi Mandiri Tunas Finance IV Tahun 2007 Seri A sebesar Rp150.000 dan Seri B sebesar Rp100.000 sudah dilunasi pada saat jatuh temponya. Obligasi Syariah Pada tanggal 31 Januari 2007, Bank Syariah Mandiri melakukan penawaran dan penjualan secara terbatas Subordinated Notes Syariah Mudharabah tahun 2007 (Subnotes Bank) dengan nilai nominal sebanyak-banyaknya sebesar Rp200.000. Subnotes Bank ini berjangka waktu 10 tahun dengan hak melunasi (call option) pada tahun ke-5 sejak tanggal penerbitan. Indikasi Nisbah yang diberikan kepada pemegang Subnotes Bank adalah setara dengan 21,93% per tahun dari pendapatan yang dibagihasilkan. Pendapatan bagi hasil Subnotes Bank dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan terhitung sejak tanggal penerbitan. Pada tanggal 5 April 2007, Subnotes Bank telah terealisasi sebesar Rp200.000. Subnotes Bank tersebut jatuh tempo pada tahun 2017.
81 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
26. PINJAMAN YANG DITERIMA 2009 Rupiah: (a) Pemerintah Republik Indonesia (Catatan 48a) (b) PT Permodalan Nasional Madani (Persero) (c) Bank Indonesia (f) Lain-lain
Mata uang asing: (d) Direct Off - shore Loans (e) Fasilitas Pendanaan Perdagangan (f) Lain-lain
2008
220.000 197.017 147.411 792.702
260.000 259.913 239.674 1.010.000
1.357.130
1.769.587
3.866.000 16.136
4.460.390 5.269.519 -
3.882.136
9.729.909
5.239.266
11.499.496
Pada tanggal 30 September 2009 dan 2008, pinjaman yang diterima dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa masing-masing adalah Rp220.000 dan Rp260.000 (Catatan 48a). (a) Pemerintah Republik Indonesia Akun ini merupakan pinjaman yang diterima oleh Bank Mandiri dari Pemerintah Republik Indonesia (RI) berdasarkan perjanjian No. KP - 022/DP3/2004 tanggal 14 Mei 2004 dan amandemen perjanjian No. AMA - 7/KP - 022/DP3/2004 tanggal 15 Desember 2004 dan surat No. 5 - 662/PB.7/2005 tanggal 13 Mei 2005 dan amandemen perjanjian No. AMA - 30/KP 022/DP3/2006 tanggal 24 Agustus 2006 masing-masing tentang Perubahan terhadap Perjanjian Pinjaman antara Pemerintah dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. No. KP - 022/DP3/2004 tanggal 14 Mei 2004 dan Persetujuan Perubahan Terhadap Perjanjian Pinjaman antara Pemerintah RI dan Bank Mandiri dalam rangka pendanaan Kredit Usaha Mikro dan Kecil. Pinjaman ini digunakan untuk penyediaan kredit bagi usaha mikro dan kecil dengan prosedur, tata cara dan persyaratan pemberian pinjaman sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan No. 40/KMK.06/2003 tanggal 29 Januari 2003 tentang Pendanaan Kredit Usaha Mikro dan Kecil yang telah diubah dan disempurnakan dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 74/KMK.06/2004 tanggal 20 Pebruari 2004. Fasilitas ini dikenai suku bunga sebesar SBI 3 (tiga) bulanan yang ditetapkan setiap 3 (tiga) bulan sekali pada tanggal 10 Maret, 10 Juni, 10 September dan 10 Desember atas dasar lelang Sertifikat Bank Indonesia (SBI) terakhir sebelum tanggal penetapan. Pembayaran pinjaman ini akan dilakukan dalam 5 (lima) kali angsuran semesteran. Fasilitas ini jatuh tempo pada bulan Desember 2019. (b) PT Permodalan Nasional Madani (Persero) Akun ini merupakan fasilitas kredit yang diberikan oleh PT Permodalan Nasional Madani (Persero) kepada Bank Mandiri dan Bank Sinar Harapan Bali (BSHB). Baki debet pada tanggal 30 September 2009 dan 2008, untuk pinjaman Bank Mandiri masing-masing adalah sebesar Rp166.181 dan Rp234.366, untuk pinjaman BSHB masing-masing adalah sebesar Rp30.836 dan Rp25.547. Fasilitas ini dikenai bunga 7% per tahun. Jangka waktu kredit dan jadual pelunasannya tergantung dari perjanjian kredit untuk masing-masing debitur, terakhir pada bulan Desember 2013. Bank Mandiri menyalurkan kembali pinjaman tersebut kepada anggota Koperasi Primer (Kredit Koperasi Primer kepada Anggotanya [KKPA]).
82 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
26. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan) (c) Bank Indonesia Akun ini merupakan fasilitas kredit likuiditas yang diperoleh dari Bank Indonesia (BI) untuk dipinjamkan kembali kepada debitur - debitur Bank Mandiri sesuai dengan Kredit Program Pemerintah. Pengelolaan dan pengawasan fasilitas kredit ini dilakukan oleh PT Permodalan Nasional Madani (Persero), sebuah badan usaha milik Pemerintah, berdasarkan Undang undang No. 23/1999 tanggal 17 Mei 1999 mengenai BI, Peraturan BI No. 2/3/PBI/2000 tanggal 1 Pebruari 2000 dan Peraturan BI No. 5/20/PBI/2003 tanggal 17 September 2003 tentang Pengalihan Pengelolaan Kredit Likuiditas Bank Indonesia dalam rangka Kredit Program. Fasilitas kredit ini dikenai suku bunga berkisar antara 3% sampai 9% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal yang berbeda - beda yang terakhir pada tahun 2017. Rinciannya adalah sebagai berikut: 2009 Rupiah: Kredit Koperasi Primer kepada Anggotanya (KKPA) Kredit Investasi Kecil (KIK) Kredit Investasi (KI)
2008
86.586 40.572 20.253
159.031 47.451 33.192
147.411
239.674
(d) Direct Off - shore Loans Rincian pinjaman direct off - shore loans adalah sebagai berikut:
Deutsche Bank International (Asia) Ltd, Singapura Wachovia Bank NA, Miami Sindikasi Oversea - Chinese Banking Corporation, United Overseas Bank Limited, Intesa San Paolo S.P.A., DZ Bank AG Deutsche Zentral - Genossenschaftsbank, Bank Muscat S.A.O.G. Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Singapura
2009
2008
2.899.500 966.500
2.829.000 943.000
-
518.650 169.740
3.866.000
4.460.390
Deutsche Bank International (Asia) Limited (DBI), Singapura Pada tanggal 27 Pebruari 2008, Bank memperoleh pinjaman dari DBI sebesar USD300.000.000 (nilai penuh) dengan tingkat bunga LIBOR 3 (tiga) bulanan ditambah marjin tertentu untuk tahun pertama. Jika pinjaman ini diperpanjang, tingkat bunga tahun kedua dan ketiga akan dikenakan tingkat bunga tetap. Pinjaman ini telah diperpanjang dan akan jatuh tempo pada tanggal 1 Pebruari 2011. Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan Obligasi Pemerintah seri VR0019 dengan nilai nominal sebesar Rp3.967.500 (Catatan 7). Wachovia Bank NA, Miami (WB) Pada tanggal 10 Desember 2008, Bank memperoleh pinjaman dari WB sebesar USD100.000.000 (nilai penuh) dengan tingkat bunga LIBOR 3 (tiga) bulanan ditambah marjin tertentu. Pinjaman ini berjangka waktu satu tahun, dan akan jatuh tempo pada tanggal 9 Desember 2009. Pinjaman ini dicairkan pada tanggal 5 Pebruari 2009.
83 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
26. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan) (d) Direct Off - shore Loans (lanjutan) Oversea - Chinese Banking Corporation Limited, Bank Muscat S.A.O.G., DZ Bank AG Deutsche Zentral - Genossenschaftsbank, Intesa Sanpaolo S.P.A. dan United Overseas Bank Limited Berdasarkan perubahan perjanjian kredit sindikasi tanggal 3 September 2008, Bank memperoleh pinjaman sebesar USD55.000.000 (nilai penuh) dengan tingkat bunga SIBOR 12 (dua belas) bulanan ditambah marjin tertentu. Pinjaman ini berjangka waktu satu tahun, dan telah dilunasi pada tanggal 10 September 2009. Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Singapura (Sumitomo) Pada tanggal 23 September 1999, Bank memperoleh pinjaman dari Sumitomo sebesar USD30.000.000 (nilai penuh) pembayaran pertama dan kedua telah dilakukan di 2008 sebesar USD12.000.000. Pinjaman ini berjangka waktu sepuluh tahun, dan telah dilunasi pada tanggal 28 September 2009. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga SIBOR 3 (tiga) bulanan ditambah marjin tertentu. (e) Fasilitas Pendanaan Perdagangan Fasilitas pendanaan perdagangan merupakan pinjaman jangka pendek dengan jangka waktu mulai dari 180 sampai dengan 365 hari dengan tingkat suku bunga sebesar LIBOR atau SIBOR ditambah marjin tertentu. Pinjaman ini dijamin dengan letters of credit yang diterbitkan oleh Bank Mandiri. Pada tanggal 30 September 2009, seluruh pinjaman telah dilunasi (bersaldo nihil), sementara rincian saldo pada tanggal 30 September 2008 adalah sebagai berikut: 2009 JP Morgan Chase NA, Singapura Bank of New York Mellon, Singapura (dahulu Bank of New York) Wachovia Bank NA, Amerika Serikat ABN AMRO Bank NV, Singapura Bank of Nova Scotia, Hong Kong Credit Suisse, Zurich ING Bank, Belgia Dresdner Bank, AG, Frankfurt Bank of Nova Scotia, Singapura HSBC, Jakarta OCBC, Singapura DZ Bank AG Deutsche Zentral - Genossenschaftsbank, Singapura Bank of America, NA, Los Angeles
84 Global Reports LLC
2008 -
1.414.500 801.550 518.650 488.509 424.350 282.900 282.900 235.750 188.600 188.600 188.600 160.310 94.300
-
5.269.519
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
26. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan) (f)
Lain-lain 2009 Rupiah: PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank CIMB Niaga Tbk. (dahulu PT Bank Lippo Tbk.) PT Bank Permata Tbk. PT Bank DBS Indonesia The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Ltd. Bank Indonesia PT Panin Bank Tbk. PT ANZ Panin Bank PT Bank Internasional Indonesia Tbk. PT Bank Danamon Indonesia Standard Chartered Bank
Mata uang asing: Standard Chartered Bank, Singapura Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Singapura
2008
310.119 210.735 111.072 80.000 50.000 30.000 776 -
175.000 170.000 80.000 175.000 150.000 45.000 100.000 100.000 15.000
792.702
1.010.000
8.068 8.068
-
16.136
-
808.838
1.010.000
Pada tanggal 7 Maret 2001, Anak Perusahaan dan PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) menandatangani perjanjian kredit dimana BCA memberikan fasilitas modal kerja. Berdasarkan addendum perjanjian No. 5 tanggal 24 Juni 2008, BCA memberikan fasilitas installment loan dengan jumlah sebesar Rp650.000 dengan tingkat bunga sebesar 10,75% per tahun. Pembayaran cicilan pokok terakhir pada Maret 2012. Pada tanggal 26 Juli 2004, Anak Perusahaan dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) menandatangani perjanjian kredit dimana BNI memberikan fasilitas modal kerja. Berdasarkan adendum perjanjian No.10 tanggal 2 Oktober 2007, BNI memberikan beberapa fasilitas yang dapat diperpanjang dengan jumlah sebesar Rp400.000. Pada tanggal 2 Oktober 2007, fasilitas ini diperpanjang hingga 31 Desember 2011. Tingkat bunga ditetapkan sebesar 11% - 13% fixed per tahun. Pada tanggal 13 Desember 2001, Anak Perusahaan dan PT Bank CIMB Niaga Tbk. (dahulu PT Bank Lippo Tbk) (CIMB) menandatangani perjanjian kredit dan berdasarkan adendum perjanjian No. 18 tanggal 12 Desember 2007, CIMB memberikan fasilitas dengan jumlah sebesar Rp100.000. Tingkat bunga ditetapkan sesuai dengan tingkat suku bunga yang berlaku dan dapat berubah sewaktu-waktu (secara berkala atau floating). Perjanjian ini akan jatuh tempo pada tanggal 12 Desember 2010. Pada tanggal 19 Oktober 2007, Anak Perusahaan dan PT Bank Permata Tbk. (Bank Permata) menandatangani perjanjian kredit, dimana Bank Permata memberikan fasilitas modal kerja dan foreign exchange line dengan batas masing-masing sebesar Rp170.000 dan Rp20.000. Pada tanggal 15 September 2008, perjanjian fasilitas ini diperpanjang sampai dengan 7 Oktober 2009 dan limit foreign exchange line yang semula dalam Rupiah diubah menjadi USD10.000.000 (nilai penuh). Berdasarkan ketentuan dalam perjanjian, bunga atas fasilitas modal kerja adalah sebesar bunga yang berlaku di pasar.
85 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
26. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan) (f)
Lain-lain (lanjutan) Pada tanggal 20 Juni 2008, Anak Perusahaan dan PT Bank DBS Indonesia (DBS) menandatangani perjanjian kredit, dimana DBS memberikan fasilitas modal kerja (revolving Rupiah facility advances) sebesar Rp150.000 serta fasilitas transaksi valuta asing (uncommited US Dollar facility) sebesar maksimum USD20.000.000 (nilai penuh). Pada Juni 2009, fasilitas ini diperpanjang dan berlaku sampai dengan Juni 2010. Berdasarkan ketentuan dalam perjanjian, tingkat bunga per tahun atas fasilitas modal kerja adalah sebesar 0,875% diatas bank’s prime lending rate atau tingkat suku bunga ditentukan berdasarkan kesepakatan pada saat penarikan fasilitas. Pada tanggal 22 Mei 2007, Anak Perusahaan dan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. (HSBC) menandatangani perjanjian kredit, dimana HSBC memberikan fasilitas short - term funding dan fasilitas transaksi exposure risk limit/option dengan batas masingmasing sebesar Rp175.000 (nilai penuh) dan USD1.000.000 (nilai penuh). Pada 18 Pebruari 2008, perjanjian kredit Anak Perusahaan dengan HSBC tersebut diperpanjang dengan fasilitas short - term funding, revolving loan dan transaksi exposure risk limit/option dengan batas masing-masing sebesar Rp175.000, USD5.000.000 (nilai penuh) dan USD1.000.000 (nilai penuh). Pada Pebruari 2009, fasilitas ini diperpanjang dan berlaku sampai Pebruari 2010. Tingkat bunga ditetapkan sebesar 2,5% di bawah bunga pinjaman bank per tahun. Pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 Bank Mandiri telah memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan dalam perjanjian pinjaman yang diterima di atas.
27. ESTIMASI KERUGIAN ATAS KOMITMEN DAN KONTINJENSI a. Transaksi komitmen dan kontinjensi dalam kegiatan usaha Bank Mandiri yang mempunyai risiko kredit adalah sebagai berikut: Rupiah: Bank garansi yang diterbitkan (Catatan 46) Letters of Credit yang tidak dapat dibatalkan (Catatan 46) Standby letters of credit (Catatan 46) Jumlah Rupiah Mata uang asing: Bank garansi yang diterbitkan (Catatan 46) Letters of Credit yang tidak dapat dibatalkan (Catatan 46) Standby letters of credit (Catatan 46) Jumlah Mata uang asing
2009
2008
7.507.322 1.496.117 861.965
6.751.636 1.909.724 909.673
9.865.404
9.571.033
7.574.914 5.651.099 3.415.243
6.186.457 5.928.284 4.886.806
16.641.256
17.001.547
26.506.660
26.572.580
b. Berdasarkan Kolektibilitas: 2009 Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet
25.832.458 614.741 44 551 58.866
25.573.848 987.297 72 107 11.256
Jumlah Dikurangi: Penyisihan penghapusan
26.506.660 (377.028)
26.572.580 (501.632)
Komitmen dan kontinjensi - bersih
26.129.632
26.070.948
86 Global Reports LLC
2008
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
27. ESTIMASI KERUGIAN ATAS KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan) c. Mutasi Penyisihan Penghapusan Komitmen dan Kontinjensi: 2009
2008
Saldo awal periode Pembentukan selama periode berjalan Lain-lain*)
316.401 84.224 (23.597)
469.508 30.670 1.454
Saldo akhir periode
377.028
501.632
*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penghapusan komitmen dan kontinjensi telah memadai.
28. PERPAJAKAN a. Hutang/(piutang) pajak - bersih 2009
2008
Bank Mandiri Pajak penghasilan: Karyawan - Pasal 21 Badan - Pasal 25/29 Pasal 4 (2) Lain-lain
30.732 190.105 185.047 6.481
86.633 120.771 136.293 5.478
Anak Perusahaan
412.365 30.415
349.175 57.452
442.780
406.627
b. Beban pajak
Beban pajak - periode berjalan: Bank Mandiri Anak Perusahaan
Beban/(manfaat) pajak - tangguhan: Bank Mandiri Anak Perusahaan
2009
2008
1.429.488 130.688
1.361.280 112.158
1.560.176
1.473.438
913.470 3.280
299.280 (13.932)
916.750
285.348
2.476.926
1.758.786
Seperti yang dijelaskan pada Catatan 2aa, pajak penghasilan untuk Bank Mandiri dan Anak Perusahaan dihitung untuk setiap perusahaan sebagai suatu badan hukum yang terpisah (untuk tujuan Surat Pemberitahuan Pajak, perhitungan pajak secara konsolidasi tidak diperkenankan). c. Beban pajak - periode berjalan Rekonsiliasi antara laba sebelum manfaat/(beban) pajak pada laporan laba rugi konsolidasian dan perhitungan pajak penghasilan dan beban pajak periode berjalan untuk Bank Mandiri dan Anak Perusahaan adalah sebagai berikut:
87 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
28. PERPAJAKAN (lanjutan) c. Beban pajak - periode berjalan (lanjutan) 2009
2008
Laba konsolidasian sebelum beban pajak dan hak minoritas Dikurangi: Keuntungan sebelum beban pajak Anak Perusahaan - setelah eliminasi
7.121.098
5.714.442
Laba sebelum beban pajak dan hak minoritas - Bank Mandiri saja
6.962.670
Ditambah/(dikurangi) perbedaan permanen: Pendapatan tidak kena pajak Lain-lain
(158.428)
(97.200) (163.859)
Ditambah/(dikurangi) perbedaan temporer: (Kekurangan)/kelebihan penyisihan penghapusan kredit yang diberikan Kelebihan/(kekurangan) penyisihan penghapusan aset produktif selain kredit yang diberikan Kekurangan penyisihan biaya pegawai Kelebihan penyusutan aset tetap Selisih nilai realisasi bersih aset terbengkalai Kekurangan penyisihan aset terbengkalai Kelebihan estimasi komitmen dan kontinjensi Kelebihan penyisihan kerugian yang timbul dari kasus hukum Kerugian dari kenaikan nilai efek-efek dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah Pemulihan Kredit
(1.750.927) 601.316 (545.394) 44.293 (292) 60.512 65.932 (71.737)
(100.686) 5.613.756 (95.647) 17.150
18.582 (980.532) (162.831) 90.692 (2.278) (4.038) 31.150 11.651 5 -
Taksiran laba menurut pajak
5.105.314
4.537.660
Beban pajak - periode berjalan Bank Mandiri saja Anak Perusahaan
1.429.488 130.688
1.361.280 112.158
Taksiran beban pajak - periode berjalan
1.560.176
1.473.438
Berdasarkan peraturan perpajakan di Indonesia, Bank Mandiri dan Anak Perusahaan menyampaikan Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan ke kantor pajak atas dasar self assessment. Kantor Pajak berhak memeriksa atau mengoreksi pajak dalam jangka waktu 5 tahun setelah tanggal pajak terhutang. Pada bulan September 2008, Pemerintah telah mengumumkan perubahan Undang - undang pajak penghasilan yang berlaku sejak 1 Januari 2009 yaitu Undang-undang No. 36 Tahun 2008 tentang perubahan keempat atas Undang-undang Nomor 7 tahun 1983 tentang pajak penghasilan. Dalam Undang-undang tersebut, diketahui adanya perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif pajak tunggal yaitu 28% untuk tahun pajak 2009 dan 25% untuk tahun pajak 2010 dan seterusnya. Pada bulan Juni 2009, Menteri Keuangan Republik Indonesia melalui PMK No. 105/PMK.03/2009 telah mengeluarkan ketentuan baru mengenai piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto. Salah satu persyaratan agar piutang yang tidak dapat ditagih dapat dibebankan sebagai pengurang penghasilan bruto adalah dengan syarat piutang tersebut telah dibukukan sebagai penghasilan oleh debitur yang bersangkutan pada tahun yang bersangkutan. Bank Mandiri beserta Industri Perbankan saat ini sedang mengevaluasi dampak dari penerapan PMK tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian.
88 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
28. PERPAJAKAN (lanjutan) d. Pajak penghasilan - tangguhan Rekonsiliasi antara taksiran beban pajak, yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku dari laba komersial sebelum beban pajak, dengan taksiran beban pajak pada laporan laba rugi konsolidasian untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: 2009
2008
Laba konsolidasian sebelum beban pajak dan hak minoritas Dikurangi: Keuntungan sebelum beban pajak Anak Perusahaan - setelah eliminasi
7.121.098
5.714.442
Laba sebelum beban pajak dan hak minoritas - Bank Mandiri saja
6.962.670
5.613.756
Taksiran beban pajak berdasarkan tarif pajak yang berlaku Penurunan/kenaikan pajak tangguhan dari perubahan tarif pajak dan pengakuan perbedaan temporer periode sebelumnya yang belum diakui Efek pajak atas perbedaan permanen: Biaya yang tidak dapat dikurangkan menurut pajak Lain-lain Pemulihan kredit
1.949.548
1.684.109
486.593
-
Beban pajak - Bank Mandiri saja Beban pajak - Anak Perusahaan Beban pajak - konsolidasian Dikurangi beban pajak kini - konsolidasian Manfaat pajak tangguhan - konsolidasian
(158.428)
(100.686)
(27.216) (45.881) (20.086)
(28.694) 5.145 -
393.410
(23.549)
2.342.958 133.968
1.660.560 98.226
2.476.926 (1.560.176)
1.758.786 (1.473.438)
916.750
285.348
e. Aset pajak tangguhan Pengaruh pajak atas perbedaan temporer antara nilai buku menurut komersial dan menurut pajak adalah sebagai berikut:
Bank Mandiri Aset pajak tangguhan: Hapus buku kredit yang diberikan Penyisihan penghapusan untuk aset produktif selain kredit yang diberikan Penyisihan penghapusan kredit yang diberikan Penyisihan untuk beban pegawai Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi Penyisihan atas potensi kerugian yang timbul dari kasus hukum setelah dikurangi penyisihan atas aset pajak tangguhan sebesar RpNihil dan Rp33.064 untuk periode yang berakhir 30 September 2009 dan 2008 Penyisihan aset terbengkalai Penyisihan agunan yang diambil alih Akumulasi rugi penurunan nilai realisasi bersih aset terbengkalai Akumulasi rugi penurunan nilai realisasi bersih agunan yang diambil alih Kerugian yang belum direalisasi atas efek-efek dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah (tersedia untuk dijual) Aset pajak tangguhan
89 Global Reports LLC
2009
2008
3.066.583 909.879 542.590 457.542 93.600
1.976.644 365.114 734.750 550.273 149.739
38.870 9.501 5.960 3.657 2.613
26.109 12.622 7.151 8.091 3.135
44.601
18.117
5.175.396
3.851.745
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
28. PERPAJAKAN (lanjutan) 2009 Kewajiban pajak tangguhan: Nilai buku aset tetap Mark to market efek-efek
(28.627) -
2008 (53.953) (6)
Aset pajak tangguhan bersih - Bank Mandiri saja Aset pajak tangguhan - Anak Perusahaan
5.146.769 41.759
3.797.786 29.924
Jumlah aset pajak tangguhan - bersih
5.188.528
3.827.710
Aset pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Manajemen berpendapat bahwa terdapat kemungkinan besar jumlah laba fiskal pada masa mendatang yang memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer yang menimbulkan aset pajak tangguhan tersebut.
29. KEWAJIBAN LAIN-LAIN Rupiah: Pembelian efek-efek yang masih harus dibayar Penyisihan biaya uang penghargaan pegawai (Catatan 43) Penyisihan biaya manfaat bebas tugas (Catatan 43) Hutang transaksi nasabah Cadangan atas bonus dan insentif, cuti dan THR Setoran jaminan Pendapatan diterima dimuka Penyisihan atas estimasi kerugian yang timbul dari kasus hukum (Catatan 57c) Rekening antar kantor - bersih Lain-lain Jumlah Rupiah Mata uang asing: Setoran jaminan Pendapatan diterima dimuka Rekening antar kantor - bersih Pembelian efek-efek yang masih harus dibayar Penyisihan atas estimasi kerugian yang timbul dari kasus hukum (Catatan 57c) Lain-lain Jumlah Mata uang asing
2009
2008
2.540.350 1.002.602 941.051 926.220 779.266 532.930 367.166 186.384 20.511 3.176.191
1.203 891.046 758.050 727.460 466.148 342.444 374.610 181.150 2.834.296
10.472.671
6.576.407
744.869 154.598 119.613 20.967 20.692 2.637.141
510.767 174.407 203.281 16.294 2.585.629
3.697.880
3.490.378
14.170.551
10.066.785
Pada tanggal 30 September 2009 kewajiban lain-lain – lain-lain terutama terdiri dari berbagai macam beban yang masih harus dibayar untuk biaya operasional Bank sebesar kurang lebih Rp679.625 dan pembayaran terkait ATM dan kartu kredit Rp281.774. Mutasi penyisihan atas estimasi kerugian yang timbul dari kasus hukum untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2009 dan 2008: 2009
2008
Saldo awal periode Penyisihan/(pembalikan) selama periode berjalan (Catatan 38) Lain-lain*)
176.316 32.898 (2.138)
205.742 (7.543) (755)
Saldo akhir periode
207.076
197.444
*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing.
90 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
29. KEWAJIBAN LAIN-LAIN (lanjutan) Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian yang dibentuk atas kemungkinan timbulnya kerugian akibat tuntutan hukum tersebut telah memadai.
30. PINJAMAN SUBORDINASI a. Berdasarkan Mata Uang: 2009 Rupiah: Two - Step Loans (TSL) (a) Nordic Investment Bank (NIB) (b) ASEAN Japan Development Fund - Overseas Economic Cooperation Fund (AJDF - OECF) (c) ASEAN Japan Development Fund - Export - Import Bank of Japan (AJDF - EBJ)
2008
159.784
181.089
45.504
58.505
-
1.125
Bank Indonesia
205.288 2.366.859
240.719 2.423.859
Jumlah Rupiah
2.572.147
2.664.578
Mata uang asing: (d) Two - Step Loans - Asian Development Bank (ADB) (e) Two - Step Loans - Kreditanstalt fur Wiederaufbau, Frankfurt (KfW)
197.745 -
198.665 9.779
Jumlah Mata uang asing
197.745
208.444
2.769.892
2.873.022
b. Berdasarkan Jenis: 2009 Two - Step Loans (TSL) (a) Nordic Investment Bank (NIB) (b) ASEAN Japan Development Fund - Overseas Economic Cooperation Fund (AJDF - OECF) (c) ASEAN Japan Development Fund - Export - Import Bank of Japan (AJDF - EBJ) (d) Asian Development Bank (ADB) (e) Kreditanstalt fur Wiederaufbau, Frankfurt (KfW) Bank Indonesia
91 Global Reports LLC
2008
159.784
181.089
45.504
58.505
197.745 -
1.125 198.665 9.779
403.033 2.366.859
449.163 2.423.859
2.769.892
2.873.022
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
30. PINJAMAN SUBORDINASI (lanjutan) Two - Step Loans (TSL) (a) Nordic Investment Bank (NIB) Akun ini merupakan fasilitas kredit dari NIB kepada Pemerintah Republik Indonesia, melalui Departemen Keuangan Republik Indonesia, untuk disalurkan kepada bank peserta guna membiayai beberapa proyek di Indonesia. Rincian fasilitas ini adalah sebagai berikut: Fasilitas Kredit
Tujuan
Jangka Waktu
Nordic Investment Bank IV
Untuk mengembangkan dan membiayai proyek investasi prioritas utama di Indonesia, terutama sektor swasta atau yang menyangkut kepentingan bersama Indonesia dan Nordic.
15 April 1997 - 28 Pebruari 2017 dengan angsuran pertama pada tanggal 31 Agustus 2002.
Rincian fasilitas kredit Nordic Investment Bank adalah sebagai berikut: 2009 Nordic Investment Bank IV (NIB IV)
2008
159.784
181.089
Tingkat suku bunga untuk fasilitas NIB III dan IV ditentukan berdasarkan tingkat suku bunga tidak tetap yang ditetapkan oleh Bank Indonesia berdasarkan tingkat suku bunga rata-rata Sertifikat Bank Indonesia (SBI) berjangka waktu tiga bulan selama enam bulan sebelumnya. (b) ASEAN Japan Development Fund - Overseas Economic Cooperation Fund (AJDF - OECF) Akun ini merupakan fasilitas kredit dari AJDF - OECF kepada Pemerintah Indonesia melalui Departemen Keuangan Republik Indonesia untuk disalurkan kepada bank peserta guna membiayai beberapa proyek di Indonesia. Rincian fasilitas ini adalah sebagai berikut: Fasilitas Kredit Pollution Abatement Program (PAE)
Tujuan Equipment
Small Scale Industry (SSI)
Jangka Waktu
Pembelian peralatan untuk mencegah polusi.
19 Agustus 1993 - 19 Agustus 2013 dengan angsuran pertama pada tanggal 15 Agustus 1998
Membiayai industri skala kecil
19 Agustus 1993 - 19 Agustus 2013 dengan angsuran pertama pada tanggal 15 Agustus 1998.
Rincian fasilitas kredit International ASEAN Japan Development Fund - Overseas Economic Cooperation Fund (AJDF - OECF) adalah sebagai berikut: 2009 (a) Pollution Abatement Equipment Program (PAE) (b) Small Scale Industry (SSI)
92 Global Reports LLC
2008
44.048 1.456
56.633 1.872
45.504
58.505
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
30. PINJAMAN SUBORDINASI (lanjutan) Two - Step Loans (TSL) (lanjutan) (b) ASEAN Japan Development Fund - Overseas Economic Cooperation Fund (AJDF - OECF) (lanjutan) Penarikan kredit dari AJDF - OECF tersebut pembayarannya berjangka waktu 20 (dua puluh) tahun terhitung sejak penarikan pertama (termasuk masa tenggang waktu 5 tahun) dan dilunasi dalam 30 (tiga puluh) kali angsuran 6 (enam) bulanan, dengan angsuran pertama mulai tanggal 15 Agustus 1998 dan berakhir pada tanggal 15 Pebruari 2013. Tingkat suku bunga atas fasilitas PAE adalah tidak tetap dan ditentukan setiap 6 (enam) bulan berdasarkan tingkat suku bunga rata-rata Sertifikat Bank Indonesia (SBI) berjangka waktu 3 (tiga) bulan selama 6 (enam) bulan sebelumnya, dikurangi 5% per tahun. Tingkat suku bunga atas fasilitas SSI adalah tidak tetap dan ditentukan setiap 6 (enam) bulan berdasarkan tingkat suku bunga rata-rata Sertifikat Bank Indonesia (SBI) berjangka waktu 3 (tiga) bulan selama 6 (enam) bulan sebelumnya, dikurangi 2,5% per tahun. (c) ASEAN Japan Development Fund - Export - Import Bank of Japan (AJDF - EBJ) Akun ini merupakan fasilitas kredit dari AJDF - EBJ kepada Pemerintah Republik Indonesia, melalui Departemen Keuangan Republik Indonesia untuk disalurkan kepada bank peserta, guna membiayai proyek investasi dan modal kerja industri skala kecil. Jumlah kredit yang diterima adalah sebesar Rp9.560 dan pembayarannya berjangka waktu 15 (lima belas) tahun terhitung sejak tanggal penarikan pertama (termasuk masa tenggang waktu 3 tahun) dan dilunasi dalam 24 (dua puluh empat) kali angsuran 6 (enam) bulanan, dengan angsuran pertama mulai tanggal 15 Desember 1997. Fasilitas kredit AJDF - EBJ dikenakan tingkat suku bunga yang ditentukan setiap 6 (enam) bulan berdasarkan tingkat suku bunga rata-rata Sertifikat Bank Indonesia (SBI) berjangka waktu 3 (tiga) bulan selama 6 (enam) bulan sebelumnya. Bank telah melunasi fasilitas kredit AJDF - EBJ pada tanggal 15 Juni 2009. (d) Asian Development Bank (ADB) Akun ini merupakan fasilitas kredit dari ADB kepada Pemerintah Republik Indonesia, melalui Departemen Keuangan Republik Indonesia, untuk disalurkan kepada bank peserta guna membiayai beberapa jenis proyek di Indonesia. Rincian fasilitas ini adalah sebagai berikut: Fasilitas Kredit ADB 1327 - INO (SF)
Tujuan
Jangka Waktu
Membiayai Proyek Kredit Mikro (PKM).
15 Januari 2005 - 15 Juli 2029 dengan angsuran pertama pada tanggal 15 Januari 2005.
Rincian fasilitas kredit Asian Development Bank (ADB) adalah sebagai berikut: 2009 ADB Loan 1327 - INO
197.745
93 Global Reports LLC
2008 198.665
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
30. PINJAMAN SUBORDINASI (lanjutan) Two - Step Loans (TSL) (lanjutan) (d) Asian Development Bank (ADB) (lanjutan) Menteri Keuangan melalui surat No. S-596/MK.6/2004 tanggal 12 Juli 2004, telah menyetujui pengalihan pengelolaan Proyek Kredit Mikro (PKM) Loan ADB No. 1327 - INO (SF) dari Bank Indonesia kepada Bank Mandiri. Dengan disetujuinya pengalihan PKM tersebut, maka telah dilakukan perubahan terhadap perjanjian penerusan pinjaman No. SLA-805/DP3/1995 tanggal 27 April 1995 yang diubah dengan amandemen No. AMA-287/SLA-805/DP3/2003 tanggal 22 April 2003 antara Republik Indonesia dan Bank Indonesia menjadi Republik Indonesia dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., dengan No. AMA-298/SLA-805/DP3/2004 tanggal 16 Juli 2004. Pinjaman ADB untuk Proyek Kredit Mikro diberikan dalam mata uang SDR (Special Drawing Rights) sebesar SDR15.872.600,44 (nilai penuh) yang wajib dibayar kembali oleh Bank Mandiri dalam mata uang SDR kepada Pemerintah dalam 50 (lima puluh) kali angsuran setiap enam bulan secara prorata setiap tanggal 15 Januari dan tanggal 15 Juli, dengan angsuran pertama dilakukan pada tanggal 15 Januari 2005 dan berakhir pada tanggal 15 Juli 2029. Atas pinjaman ADB tersebut, Bank Mandiri dikenakan service charge sebesar 1,50% per tahun pada setiap tanggal 15 Januari dan tanggal 15 Juli setiap tahunnya sejak penarikan pinjaman. Tingkat suku bunga tahunan untuk fasilitas ADB Perkebunan Nusantara XII dan Nescoco Inti masing-masing sebesar 9,50% dan 10,00% per tahun. (e) Kreditanstalt fur Wiederaufbau (KfW) Akun ini merupakan fasilitas pinjaman dari KfW ke Pemerintah Republik Indonesia melalui Bank Indonesia (BI) dan dilaksanakan oleh Bank Pelaksana yaitu Bank Mandiri untuk membiayai kontrak ekspor dalam mata uang Mark Jerman (DM) dengan maksimum pinjaman sebesar DM250.000.000 (nilai penuh) untuk penyediaan barang-barang modal, investasi dalam proyekproyek infrastruktur seperti transportasi, energi atau proyek komunikasi dan pengalihan teknologi baru antara pembeli yang berdomisili di Indonesia dan eksportir yang berdomisili di Republik Federal Jerman. Sebelum mengimpor persediaan dari Jerman, pembeli harus menandatangani Perjanjian Pinjaman Individu (ILA) dengan persetujuan dari BI, KfW dan Pemerintah Republik Indonesia. Jumlah pembiayaan tersebut dibatasi sampai 85% dari jumlah harga dalam DM dari setiap Kontrak Ekspor. Apabila jumlah harga diturunkan selama periode pengeluaran, maka KfW juga akan menurunkan pinjaman masing-masing secara proporsional. Nilai pesanan minimum atas Kontrak Ekspor adalah DM353.000 (nilai penuh) sedangkan yang menjadi elemen pinjaman adalah sebesar DM300.000 (nilai penuh). Syarat-syarat dan kondisi pinjaman seperti yang tercantum dalam akad penerusan pinjaman No. 31/1013/UK tanggal 21 Januari 1999 antara Bank Indonesia dan PT Bank Bumi Daya (Persero) (ex - legacy Bank) adalah sebagai berikut:
94 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
30. PINJAMAN SUBORDINASI (lanjutan) Two - Step Loans (TSL) (lanjutan) (e) Kreditanstalt fur Wiederaufbau (KfW) (lanjutan) • Jangka waktu pinjaman adalah 5 (lima) tahun, tidak termasuk 6 (enam) bulan masa tenggang, sejak ditandatanganinya ILA, yang dapat diperpanjang sampai 8 (delapan) atau 10 (sepuluh) tahun tergantung dari setiap ILA; • Pelunasan pokok pinjaman harus dilakukan sebanyak 10 (sepuluh) kali angsuran yang sama besar pada setiap tanggal 15 Juni dan 15 Desember per tahun yang dimulai 6 (enam) bulan setelah masa tenggang dari setiap ILA; • Tingkat suku bunga dihitung sebesar 0,75% per tahun di atas tingkat referensi bunga komersial (Commercial Interest Rate Reference) terhitung sejak penarikan pinjaman masingmasing ILA, termasuk provisi kepada Bank Indonesia sebesar 0,15%, setelah pajak, yang harus dibayar setiap enam bulan pada tanggal 15 Juni dan 15 Desember; • Biaya komitmen sebesar 0,25% per tahun dikenakan terhadap fasilitas yang belum digunakan sejak ditandatanganinya setiap ILA; dan • Denda sebesar 2% per tahun di atas tingkat suku bunga yang dijelaskan di butir ketiga dalam hal keterlambatan bayar. KfW memberikan pinjaman kepada Pemerintah RI melalui BI diteruskan ke Bank Mandiri sebesar EUR11.777.361 (nilai penuh) yang telah ditarik Bank Mandiri sebesar EUR11.133.645 (nilai penuh) dari KfW melalui pembayaran letter of credit (L/C) sehubungan dengan impor peralatan untuk modernisasi Hot Strip Mill, Roughing Mill Motor, Stand F4 Rear Motor Drivers System dan pelayanan dari Siemens AG, Erlangan, Jerman, kepada PT Krakatau Steel (Persero) yang telah terikat dalam 2 (dua) ILA dengan BI dan KfW seperti berikut ini: 2009 : Nihil 2008 Jumlah Fasilitas No. Pinjaman (Nilai Penuh)
Fasilitas yang Terpakai (Nilai Penuh)
Saldo Pinjaman Mata Uang Asal Ekivalen (Nilai Penuh) Rupiah
F3137/1
EUR7.859.450
EUR7.215.734
EUR721.573
9.779 13 Januari 2000 - 15 Desember 2008 dengan angsuran pertama seharusnya tanggal 30 Agustus 2002, namun ditunda hingga tanggal 31 Mei 2004. Angsuran dibagi prorata 10 kali. Angsuran terakhir tanggal 15 Desember 2008.
F3137/2
EUR3.917.911
EUR3.917.911
-
- 3 Maret 2000 - 15 Juni 2006 dengan angsuran pertama pada tanggal 31 Desember 2001. Angsuran dibagi prorata 10 kali.
Jumlah
EUR11.777.361
EUR11.133.645
EUR721.573
Jangka Waktu
9.779
Sesuai dengan perjanjian, pinjaman F3137/2 telah dilunasi pada tanggal 15 Juni 2006. Sesuai dengan perjanjian, pinjaman F3137/1 telah dilunasi pada tanggal 15 Desember 2008.
95 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
30. PINJAMAN SUBORDINASI (lanjutan) Two - Step Loans (TSL) (lanjutan) Bank Indonesia Akun ini merupakan pinjaman yang berasal dari konversi Kredit Likuiditas Bank Indonesia yang digunakan untuk memperbaiki struktur permodalan BDN, Bapindo dan PT Bank Syariah Mandiri (Anak Perusahaan). Sesuai Surat Bank Indonesia No. 6/360/BKR tanggal 23 Nopember 2004 tentang Restrukturisasi Pinjaman Subordinasi, dinyatakan bahwa Bank Indonesia telah menyetujui restrukturisasi atas pinjaman subordinasi yang berasal dari BDN sebesar Rp736.859 dan dari Bapindo (yang sebelumnya dicatat pada pos Modal Pinjaman) sebesar Rp1.755.000. Dalam restrukturisasi tersebut, pinjaman subordinasi yang berasal dari BDN dan Bapindo dijadikan satu, sehingga menjadi Rp2.491.859, dengan jadwal pelunasan pinjaman selama 11 (sebelas) tahun dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2014. Pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar 0,2% per tahun yang dihitung dari sisa pokok pinjaman. Restrukturisasi atas pinjaman subordinasi ini telah disahkan melalui akta notaris tentang Perjanjian Restrukturisasi Pinjaman Subordinasi No. 4 tanggal 7 Desember 2004 oleh Notaris Ratih Gondokusumo Siswono, S.H. di Jakarta. Sesuai Surat Bank Indonesia No. 6/130i/DPbS tanggal 26 Nopember 2004 tentang Penyelesaian Pinjaman Subordinasi (SoL), dinyatakan bahwa Bank Indonesia telah menyetujui permohonan Bank Syariah Mandiri (BSM) untuk melunasi sekaligus pinjaman subordinasi sebesar Rp32.000 pada tanggal 30 Nopember 2008. Untuk keperluan tersebut, BSM menyerahkan jaminan fisik berupa aset tetap. Pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar 6% per tahun yang dibayarkan secara triwulanan. Rincian dari fasilitas ini pada tanggal 30 September 2009 dan 2008, masing-masing adalah sebagai berikut: Bank
Jangka Waktu
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
30 Nopember 2004 - 31 Maret 2014 dengan angsuran pertama pada tanggal 30 Nopember 2004
PT Bank Syariah Mandiri (BSM)
31 Januari 1994 - 30 Nopember 2008 dengan pembayaran pada saat jatuh tempo
2009 Jumlah 2.366.859
2008 Jumlah 2.391.859
-
32.000
2.366.859
2.423.859
Tingkat suku bunga 0,2% per tahun
Diperhitungkan secara triwulanan, sebesar 6% per tahun
Pinjaman Subordinasi Bank Syariah Mandiri sebesar Rp32.000 telah dilunasi pada tanggal 30 Nopember 2008. 31. HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI Akun ini merupakan hak minoritas atas aset bersih Anak Perusahaan yang dikonsolidasi sebagai berikut: 2009 Mandiri Tunas Finance Bank Sinar Harapan Bali Dana Pensiun Bank Bumi Daya Yayasan Dana Pensiun Bank Dagang Negara Koperasi Karyawan - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
96 Global Reports LLC
2008
152.668 23.412 5.881 1.032 52
21.410 5.592 1.197 49
183.045
28.248
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
32. EKUITAS a. Modal Dasar, Ditempatkan dan Disetor Modal dasar, ditempatkan dan disetor Bank Mandiri masing-masing pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: 2009 Nilai Nominal Per Lembar Saham (Jumlah Penuh)
Jumlah Lembar Saham
Jumlah Nilai Saham (Nilai Penuh)
Persentase Kepemilikan Saham
Modal Dasar - Saham Seri A Dwiwarna - Saham Biasa Seri B Jumlah Modal Dasar
1 31.999.999.999 32.000.000.000
500 500 500
500 15.999.999.999.500 16.000.000.000.000
0,00% 100,00% 100,00%
Modal Ditempatkan dan Disetor Negara Republik Indonesia - Saham Seri A Dwiwarna - Saham Biasa Seri B
1 13.999.999.999
500 500
500 6.999.999.999.500
0,00% 66,80%
6.958.854.099
500
3.479.427.049.500
33,20%
20.958.854.099
500
10.479.427.049.500
100,00%
Publik (masing-masing di bawah 5%) - Saham Biasa Seri B Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor
2008 Nilai Nominal Per Lembar Saham (Jumlah Penuh)
Jumlah Lembar Saham
Jumlah Nilai Saham (Nilai Penuh)
Persentase Kepemilikan Saham
Modal Dasar - Saham Seri A Dwiwarna - Saham Biasa Seri B Jumlah Modal Dasar
1 31.999.999.999 32.000.000.000
500 500 500
500 15.999.999.999.500 16.000.000.000.000
0,00% 100,00% 100,00%
Modal Ditempatkan dan Disetor Negara Republik Indonesia - Saham Seri A Dwiwarna - Saham Biasa Seri B
1 13.999.999.999
500 500
500 6.999.999.999.500
0,00% 66,97%
6.905.127.754
500
3.452.563.877.000
33,03%
20.905.127.754
500
10.452.563.877.000
100,00%
Publik (masing-masing di bawah 5%) - Saham Biasa Seri B Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor
Berdasarkan Akta No. 10 yang dibuat oleh Notaris Sutjipto, S.H. tanggal 2 Oktober 1998, modal dasar Bank Mandiri adalah sebesar Rp16.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000.000 (nilai penuh) per saham.
97 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
32. EKUITAS (lanjutan) a. Modal Dasar, Ditempatkan dan Disetor (lanjutan) Penetapan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp4.000.000 oleh Pemerintah Republik Indonesia pada tanggal pendirian Bank Mandiri, telah dilaksanakan sebagai berikut: 1. 2.
Pembayaran secara tunai melalui Bank Indonesia sejumlah Rp1.600.004. Penempatan dalam saham yang dicatat sebagai penyertaan saham pada Bank Peserta Penggabungan sejumlah Rp599.999 untuk setiap bank atau jumlah keseluruhannya Rp2.399.996, melalui pengalihan saham milik Pemerintah Republik Indonesia pada setiap Bank Peserta Penggabungan kepada Bank Mandiri, seperti yang telah disebut dalam Rapat Umum Luar Biasa dari Bank Peserta Penggabungan. Berdasarkan perjanjian inbreng yang telah diaktakan dengan Akta No. 9 yang dibuat oleh Notaris Sutjipto, S.H., tanggal 2 Oktober 1998, Bank Mandiri dan Pemerintah Republik Indonesia setuju untuk mengalihkan saham-saham tersebut sebagai pembayaran untuk saham baru yang akan dikeluarkan oleh Bank Mandiri.
Berdasarkan perubahan Anggaran Dasar Bank Mandiri yang dituangkan dalam Akta No. 98 yang dibuat oleh Notaris Sutjipto, S.H., tanggal 24 Juli 1999, pemegang saham memutuskan untuk meningkatkan modal disetor (modal saham) Bank Mandiri dari Rp4.000.000 menjadi Rp4.251.000 dan jumlah tersebut akan dibayar oleh Pemerintah Republik Indonesia. Penambahan sebesar Rp251.000 merupakan hasil konversi dari tambahan modal disetor menjadi modal saham akibat dari adanya kelebihan obligasi rekapitalisasi yang diterbitkan dalam Program Rekapitalisasi Pertama berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 52 Tahun 1999. Berdasarkan Keputusan RUPS - LB tanggal 29 Mei 2003 yang dituangkan dalam akta No. 142 yang dibuat oleh Notaris Sutjipto, S.H. tanggal 29 Mei 2003, pemegang saham Bank Mandiri antara lain menyetujui: (i) pelaksanaan IPO. (ii) perubahan struktur permodalan Bank Mandiri. (iii) perubahan Anggaran Dasar Bank Mandiri. Sehubungan dengan keputusan perubahan struktur permodalan di atas, modal saham ditempatkan dan disetor Bank Mandiri dinaikkan menjadi Rp10.000.000 serta dilakukan stock split saham Bank Mandiri yang semula dengan nilai nominal Rp1.000.000 (nilai penuh) per lembar menjadi Rp500 (nilai penuh) per lembar saham. Dengan dilakukannya stock split tersebut, jumlah lembar saham modal dasar Bank Mandiri meningkat dari 16.000.000 lembar saham menjadi 32.000.000.000 lembar saham, sedangkan jumlah lembar saham modal ditempatkan dan disetor meningkat dari 10.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 (nilai penuh) menjadi 20.000.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp500 (nilai penuh) terdiri dari 1 Saham Seri A Dwiwarna dan 19.999.999.999 Saham Biasa Seri B yang dimiliki oleh Negara Republik Indonesia. Berkaitan dengan perubahan struktur permodalan Bank Mandiri, RUPS - LB juga menyetujui penetapan bagian dari Dana Rekapitalisasi sebesar Rp168.801.314.557.901 (nilai penuh) sebagai agio saham. Perubahan struktur permodalan tersebut di atas berlaku efektif terhitung sejak tanggal 23 Mei 2003, dengan catatan Bank Mandiri harus melakukan kuasi - reorganisasi yang ditetapkan dalam RUPS selambat-lambatnya pada penutupan buku tahun 2003.
98 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
32. EKUITAS (lanjutan) a. Modal Dasar, Ditempatkan dan Disetor (lanjutan) Saham Seri A Dwiwarna merupakan saham yang dimiliki oleh Negara Republik Indonesia dan tidak dapat dipindahkan kepada siapapun. Saham Seri A Dwiwarna memberikan hak istimewa kepada Negara Republik Indonesia dimana dalam agenda-agenda tertentu, RUPS hanya dapat memutus jika pemegang saham Seri A Dwiwarna hadir dan menyetujui usul agenda dimaksud. Beberapa agenda RUPS yang wajib dihadiri dan disetujui oleh Pemegang Saham Seri A Dwiwarna agar RUPS dapat memutus adalah agenda RUPS yang terkait dengan: 1. 2. 3. 4. 5.
Penambahan modal. Pengangkatan dan pemberhentian anggota Direksi dan Dewan Komisaris. Perubahan Anggaran Dasar. Penggabungan, peleburan dan pengambilalihan. Pembubaran dan likuidasi dari perusahaan.
Perubahan struktur modal sebagaimana disebutkan di atas telah dicantumkan dalam Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar PT Bank Mandiri (Persero) yang dituangkan dalam Akta Notaris Sutjipto, S.H., No. 2 tanggal 1 Juni 2003. Perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, dengan Surat Keputusan No. C-12783.HT.01.04.TH.2003 tanggal 6 Juni 2003 dan diumumkan pada tambahan No. 6590 dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 63 tanggal 8 Agustus 2003 (Catatan 1d). Kenaikan modal saham ditempatkan dan disetor Bank Mandiri dari Rp4.251.000 menjadi Rp10.000.000 dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1. Pengembalian sebagian modal disetor sebesar Rp251.000 kepada Pemerintah sebagai bagian dari kelebihan dana rekapitalisasi yang masih ditahan pada Bank Mandiri sebesar Rp1.412.000 dan meningkatkan modal disetor sebesar Rp1.000.000 dari cadangan, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2003 tanggal 29 Mei 2003 tentang Konversi Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke dalam modal saham PT Bank Mandiri (Persero), dan Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN), selaku Pemegang Saham PT Bank Mandiri (Persero) No. KEP-154/M-MBU/2002 tanggal 29 Oktober 2002. 2. Penambahan modal disetor sebesar Rp5.000.000 yang berasal dari tambahan modal disetor berdasarkan KMK-RI No. 227/202.02/2003 tanggal 23 Mei 2003 tentang Besarnya Nilai Final Dan Pelaksanaan Hak Pemerintah Yang Timbul Sebagai Akibat Penambahan Penyertaan Modal Pemerintah Republik Indonesia Ke Dalam Modal PT Bank Mandiri (Persero) Dalam Rangka Program Rekapitalisasi Bank Umum. Berdasarkan Keputusan RUPS - LB tanggal 29 Mei 2003 sebagaimana tertuang dalam Akta Notaris Sutjipto, S.H. No. 142 tanggal 29 Mei 2003, pemegang saham Bank Mandiri juga menyetujui rencana kepemilikan saham oleh pegawai dan Direksi melalui Program Penjatahan Saham/Employee Stock Allocation (“ESA”) dan Pemberian Opsi Pembelian Saham kepada Manajemen/Management Stock Option Plan (“MSOP”). Program ESA terdiri dari program pemberian saham bonus/Bonus Share Plan dan program penjatahan saham dengan diskon/Share Purchase at Discount. Sedangkan program MSOP ditujukan untuk Direksi dan pegawai pimpinan pada tingkatan (grade) atau kriteria tertentu. Biaya dan diskon atas program ESA tersebut menjadi tanggungan Bank Mandiri yang bebannya bersumber dari cadangan yang telah dibentuk. Pengelolaan dan pelaksanaan program ESA dan MSOP dilakukan oleh Direksi, sedangkan pengawasannya dilakukan oleh Dewan Komisaris (Catatan 33). Pada tanggal 14 Juli 2003, Pemerintah Republik Indonesia melepaskan 4.000.000.000 lembar sahamnya, yang mewakili 20% kepemilikannya di Bank Mandiri, melalui IPO.
99 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
32. EKUITAS (lanjutan) a. Modal Dasar, Ditempatkan dan Disetor (lanjutan) Sebagai tindak lanjut dari Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 27/2003 tanggal 2 Juni 2003 yang menyetujui divestasi sampai 30% atas kepemilikan Pemerintah di Bank Mandiri dan berdasarkan keputusan Tim Kebijakan Privatisasi Badan Usaha Milik Negara No. Kep05/TKP/01/2004 tanggal 19 Januari 2004, Pemerintah Republik Indonesia melakukan divestasi lanjutan 10% kepemilikan di Bank Mandiri atau sebanyak 2.000.000.000 lembar Saham Biasa Seri B pada tanggal 11 Maret 2004 melalui private placement. Pada saat pelaksanaan IPO tanggal 14 Juli 2003, Bank Mandiri memberikan opsi pembelian saham kepada manajemen melalui program MSOP Tahap 1 sebanyak 378.583.785 opsi dengan harga eksekusi sebesar Rp742,5 (nilai penuh) per lembar saham dan nilai nominal Rp500 (nilai penuh) per lembar saham. Pemberian opsi saham ini dibukukan pada pos Ekuitas - Opsi Saham dengan nilai wajar opsi saham sebesar Rp69,71 (nilai penuh) per lembar. Sampai dengan tanggal 30 September 2009, opsi yang telah dieksekusi dari MSOP Tahap 1 adalah sebesar 375.365.957 lembar saham sehingga mengakibatkan penambahan Modal Ditempatkan dan Disetor sebesar Rp187.683, penambahan Agio Saham sebesar Rp117.193. MSOP Tahap 1 dapat dieksekusi sampai dengan tanggal 13 Juli 2008 sebagaimana diumumkan pada Pengumuman Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta) No. Peng-262/BEJ.PJS/P/07-2004 tanggal 14 Juli 2004, sehingga pada tanggal 30 September 2009 tidak ada lagi nilai opsi Saham yang masih tercatat pada pos Ekuitas - Opsi Saham yang berasal dari MSOP Tahap 1. Selanjutnya pada RUPS Tahunan tanggal 16 Mei 2005 telah disetujui pemberian MSOP Tahap 2 sebanyak 312.000.000 opsi. Harga eksekusi per lembar saham adalah sebesar Rp1.190,50 (nilai penuh) untuk pelaksanaan ditahun pertama dan Rp2.493 (nilai penuh) untuk pelaksanaan ditahun kedua dan ditahun berikutnya. Nilai nominal per lembar saham adalah Rp500 (nilai penuh). Pemberian opsi saham ini dibukukan pada pos Ekuitas - Opsi Saham dengan nilai wajar opsi saham sebesar Rp642,28 (nilai penuh) per lembar. Sampai dengan tanggal 30 September 2009, jumlah opsi yang telah dieksekusi dari MSOP Tahap 2 adalah sebesar 304.942.352 lembar saham sehingga mengakibatkan penambahan Modal Ditempatkan dan Disetor sebesar Rp152.471, penambahan Agio Saham sebesar Rp407.388, termasuk didalamnya opsi yang dieksekusi dari MSOP Tahap 2 selama periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2009 sebesar 300 lembar saham sehingga mengakibatkan penambahan Modal Ditempatkan dan Disetor sebesar RpNihil. Pada tanggal 30 September 2009, nilai Opsi Saham yang masih tercatat pada pos Ekuitas - Opsi Saham yang berasal dari MSOP Tahap 2 adalah sebesar Rp4.533. RUPS Tahunan tanggal 22 Mei 2006 menyetujui pemberian MSOP Tahap 3 sebanyak 309.416.215 opsi. RUPS juga memberi wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan kebijakan pelaksanaan dan pengawasan program MSOP Tahap 3 dan melaporkannya pada RUPS yang akan datang. Harga eksekusi opsi per lembar saham MSOP Tahap 3 adalah sebesar Rp1.495,08 (nilai penuh). Pemberian opsi saham ini dibukukan pada pos Ekuitas - Opsi saham dengan nilai wajar opsi saham sebesar Rp593,89 (nilai penuh) per lembar. Sampai dengan tanggal 30 September 2009, opsi yang telah dieksekusi dari MSOP Tahap 3 adalah sebesar 278.545.790 lembar saham, sehingga mengakibatkan penambahan Modal Ditempatkan dan Disetor sebesar Rp139.273 dan penambahan Agio Saham sebesar Rp442.601, termasuk didalamnya Opsi yang dieksekusi dari MSOP Tahap 3 selama periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2009 sebesar 53.206.011 lembar saham sehingga mengakibatkan penambahan Modal Ditempatkan dan Disetor sebesar Rp26.603. Pada tanggal 30 September 2009, nilai Opsi Saham yang masih tercatat pada pos Ekuitas - Opsi Saham yang berasal dari MSOP Tahap 3 adalah sebesar Rp18.334.
100 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
32. EKUITAS (lanjutan) a. Modal Dasar, Ditempatkan dan Disetor (lanjutan) Opsi yang dieksekusi dari MSOP Tahap 2 dan MSOP Tahap 3 selama periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2009 adalah masing-masing sebesar 300 lembar saham dan 53.206.011 lembar saham sehingga mengakibatkan penambahan Modal Ditempatkan dan Disetor sebesar Rp26.603 (Catatan 1a, 32b dan 33). Opsi yang dieksekusi dari MSOP Tahap 1, MSOP Tahap 2 dan MSOP Tahap 3 selama periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2008 adalah masing-masing sebesar 4.835.783 lembar saham, 55.095 lembar saham dan 87.471.702 lembar saham sehingga mengakibatkan penambahan Modal Ditempatkan dan Disetor sebesar Rp77.788, termasuk penambahan Modal Ditempatkan dan Disetor yang berasal dari eksekusi saham periode 1 Oktober 2007 sampai dengan 31 Desember 2007 sebesar Rp31.606 (Catatan 1a, 32b dan 33). b. Tambahan Modal Disetor/Agio Saham Tambahan modal disetor/agio saham pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp6.893.601 dan Rp6.808.230 berkaitan dengan modal tambahan yang berasal dari Program Rekapitalisasi (Catatan 1c) dan eksekusi opsi saham. Opsi yang dieksekusi dari MSOP Tahap 2 dan MSOP Tahap 3 selama periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2009 adalah masing-masing sebesar 300 lembar saham dan 53.206.011 lembar saham sehingga mengakibatkan penambahan Agio Saham sebesar Rp84.545 (Catatan 1a, 32a dan 33). Opsi yang dieksekusi dari MSOP Tahap 1, MSOP Tahap 2 dan MSOP Tahap 3 selama periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2008 adalah masing-masing sebesar 4.835.783 lembar saham, 55.095 lembar saham dan 87.471.702 lembar saham sehingga mengakibatkan penambahan Agio Saham sebesar Rp237.271, termasuk Agio Saham dari penambahan Modal Ditempatkan dan Disetor yang berasal dari eksekusi saham periode 1 Oktober 2007 sampai dengan 31 Desember 2007 sebesar Rp96.626 (Catatan 1a, 32a dan 33). Berdasarkan hasil dari uji telaah/due diligence review yang dilaksanakan atas nama Pemerintah tanggal 31 Desember 1999 dan Kontrak Manajemen (IMPA) tanggal 8 April 2000, ditetapkan bahwa terdapat kelebihan rekapitalisasi sebesar Rp4.069.000. Bank telah mengembalikan Rp2.657.000 dari Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah ke Pemerintah pada tanggal 7 Juli 2000 sesuai dengan kontrak manajemen. Sedangkan atas sisa kelebihan sebesar Rp1.412.000 telah dikembalikan kepada Pemerintah pada tanggal 25 April 2003 sesuai dengan persetujuan dari pemegang saham dalam rapat tanggal 29 Oktober 2002 dan Surat Keputusan Menteri BUMN No. KEP-154/M-MBU/2002 tanggal 29 Oktober 2002. Termasuk di dalam jumlah pengembalian sisa kelebihan dana rekapitalisasi sebesar Rp1.412.000 (Catatan 48b) di atas adalah bagian dari modal disetor sebesar Rp251.000. Pada tanggal 23 Mei 2003, Menteri Keuangan Republik Indonesia telah mengeluarkan surat keputusan (KMK - RI) No. 227/KMK.02/2003 tanggal 23 Mei 2003, dan kemudian diubah dengan KMK No. 420/KMK.02/2003 tanggal 30 September 2003 sebagai ketentuan lebih lanjut atas pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 52 tahun 1999 dan No. 97 tahun 1999 mengenai jumlah final tambahan penyertaan modal Negara dalam modal Bank Mandiri.
101 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
32. EKUITAS (lanjutan) b. Tambahan Modal Disetor/Agio Saham (lanjutan) Hal - hal yang diputuskan dalam KMK - RI ini adalah sebagai berikut: a. Nilai final kebutuhan rekapitalisasi Bank Mandiri adalah sebesar Rp173.801.315; b. Terhadap dana rekapitalisasi senilai Rp5.000.000 dikonversi dengan 5.000.000 lembar saham baru yang diterbitkan oleh Bank Mandiri dengan nilai nominal Rp1.000.000 (nilai penuh) per lembar saham dan c. Terhadap sisa dana rekapitalisasi senilai Rp168.801.314 dibukukan sebagai agio pada struktur modal Bank Mandiri. Dengan dilaksanakannya kuasi - reorganisasi oleh Bank, saldo rugi sebelum kuasi - reorganisasi pada tanggal 30 April 2003 sebesar Rp162.874.901 dieliminasi ke akun tambahan modal disetor/agio. c. Selisih Revaluasi Aset Tetap Selisih revaluasi aset tetap sebesar Rp3.046.936 terutama berasal dari revaluasi aset tetap Bank Peserta Penggabungan dengan menggunakan nilai pasar pada tanggal 31 Juli 1999. Revaluasi aset tetap ini didasarkan kepada Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 211/KMK.03/2003 tanggal 14 Mei 2003, Surat Menteri Keuangan No. S-206/MK.01/2003 tanggal 21 Mei 2003 dan telah mendapatkan persetujuan dari Direktorat Jenderal Pajak sesuai Surat Keputusan Kepala Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Negara dan Daerah No. KEP-01/WPJ.07/KP.0105/2003 tanggal 18 Juni 2003. Sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 2s, Bank telah memilih model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya sesuai dengan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap” dan mereklasifikasi seluruh saldo selisih nilai revaluasi aset tetap sebesar Rp3.046.936 yang disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam neraca konsolidasian tahun 2007 ke saldo laba konsolidasian pada tahun 2008 (Catatan 15a). d. Distribusi Laba Bersih Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan tanggal 4 Mei 2009 dan 29 Mei 2008, pemegang saham menyetujui distribusi laba bersih tahun 2008 dan 2007 sebagai berikut: 2008 Dividen Tantiem*) Dana Program Kemitraan Dana Program Bina Lingkungan
Cadangan: Umum Khusus Jumlah cadangan Laba Ditahan
Dividen per lembar saham
2007
1.859.488 53.128 159.384
3.911.601 86.924 86.925
2.072.000
4.085.450
26.564 -
21.731 -
26.564 3.214.257
21.731 239.043
5.312.821
4.346.224
Rp88,89584 (nilai penuh)
Rp187,11 (nilai penuh)
*) Untuk tahun 2008 dan 2007 tantiem diberikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. masing-masing sebesar Rp61.215 dan Rp46.070 yang diambil dari cadangan yang telah dibentuk pada tahun 2008 dan 2007 sesuai dengan PSAK 24 (Revisi 2004) tentang “Imbalan Kerja”.
102 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
32. EKUITAS (lanjutan) d. Distribusi Laba Bersih (lanjutan) Dividen yang berasal dari laba bersih tahun 2008 dan 2007 dibayarkan kepada pemegang saham masing-masing pada tanggal 11 Juni 2009 dan 3 Juli 2008. Dana alokasi untuk Program Kemitraan dan Bina Lingkungan yang berasal dari laba bersih tahun 2008 dan 2007 masingmasing dibayarkan pada tanggal 11 Juni 2009 dan 17 Juni 2008. e. Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan Akun ini merupakan bagian Bank terhadap transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan yang bukan merupakan transaksi dengan Bank yang dihitung sesuai dengan persentase kepemilikan Bank Mandiri atas Anak Perusahaan. Bank melakukan penyesuaian terhadap kerugian/keuntungan yang belum direalisasi atas efek-efek yang tersedia untuk dijual, modal sumbangan dan selisih revaluasi aset tetap sebagai bagian dari Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan. Sejak tanggal 1 Januari 2008 dengan berlakunya PSAK No.16 (Revisi 2007), Selisih Revaluasi Aset Tetap Anak Perusahaan telah direklasifikasikan seluruhnya ke saldo laba konsolidasian pada tahun 2008.
33. PROGRAM KOMPENSASI MANAJEMEN BERBASIS SAHAM Berdasarkan Keputusan RUPS - LB tanggal 29 Mei 2003 sebagaimana tertuang dalam Akta Notaris Sutjipto, S.H. No. 142 tanggal 29 Mei 2003, pemegang saham Bank menyetujui rencana program kompensasi manajemen berbasis saham (MSOP). Tujuan dari program MSOP dimaksud adalah untuk memaksimalkan keberhasilan jangka panjang, memastikan keseimbangan kinerja Bank saat ini maupun jangka panjang, menyelaraskan tujuan manajemen dengan tujuan para pemegang saham, dan untuk menarik, mempertahankan, memotivasi pegawai pimpinan dan pegawai kunci lainnya untuk posisi dan kriteria tertentu. Sejalan dengan Peraturan Bursa Efek Jakarta No. 1-A, Bank menerbitkan saham baru dengan program MSOP yaitu tambahan saham seri B (yang diterbitkan tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu) yang dilakukan sampai dengan maksimum sebesar 5% dari jumlah Saham yang ditempatkan dan disetor Bank atau sejumlah 1 (satu) miliar lembar saham seri B dengan nilai nominal Rp500 (nilai penuh) per lembar saham. MSOP Tahap 1 Masa berlaku opsi pembelian saham manajemen tahap pertama ini adalah selama 5 (lima) tahun sejak tanggal pemberian opsi. Jumlah maksimum opsi saham MSOP Tahap 1 yang dapat dieksekusi pada akhir tahun pertama masa vesting period/pengakuan hak kompensasi adalah 50% dari jumlah opsi yang diterima dan sisanya dapat dieksekusi pada akhir tahun kedua masa vesting period sampai dengan akhir tahun kelima masa periode opsi. Pada tanggal 14 Juli 2003, dengan persetujuan RUPS - LB tanggal 29 Mei 2003, Bank memberikan MSOP (MSOP Tahap 1) sebanyak 378.583.785 opsi saham dengan harga eksekusi (exercise price) sebesar Rp742,5 (nilai penuh) per lembar saham yaitu 110% dari harga penawaran per lembar saham dengan vesting period selama 2 (dua) tahun. Nilai wajar dari MSOP Tahap 1 yang diberikan pada tanggal 14 Juli 2003 adalah Rp69,71 (nilai penuh) berdasarkan laporan penilaian yang diberikan oleh PT Watson Wyatt Indonesia pada tanggal 4 Maret 2004.
103 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
33. PROGRAM KOMPENSASI MANAJEMEN BERBASIS SAHAM (lanjutan) MSOP Tahap 2 Pada RUPS Tahunan tanggal 16 Mei 2005 telah disetujui pemberian opsi tahap kedua (MSOP Tahap 2) sebanyak 312.000.000 opsi saham. Harga eksekusi per lembar saham adalah sebesar Rp1.190,50 (nilai penuh) untuk pelaksanaan di tahun pertama dan Rp2.493 (nilai penuh) untuk pelaksanaan di tahun berikutnya sampai dengan akhir tahun kelima masa option life. Masa berlaku MSOP Tahap 2 ini adalah selama 5 (lima) tahun, sejak eligibility date tanggal 21 Juni 2005. MSOP Tahap 2 seluruhnya dapat di eksekusi sebesar 100% dari jumlah opsi setelah tanggal 4 Desember 2006. Nilai wajar dari MSOP Tahap 2 yang diberikan pada tanggal 16 Mei 2005 adalah Rp642,28 (nilai penuh) berdasarkan laporan penilaian yang diberikan oleh PT Watson Wyatt Indonesia pada tanggal 27 Pebruari 2006. MSOP Tahap 3 RUPS Tahunan tanggal 22 Mei 2006 menyetujui pemberian opsi tahap ketiga (MSOP Tahap 3) sebanyak 309.416.215 opsi saham. Harga eksekusi per lembar saham adalah sebesar Rp1.495,08 (nilai penuh) selama masa periode opsi. Penetapan alokasi opsi saham dan kebijakan program MSOP Tahap 3 ditetapkan oleh Dewan Komisaris pada tanggal 28 Juli 2006. Masa berlaku opsi MSOP Tahap 3 adalah selama 5 (lima) tahun dengan pelaksanaannya dilaksanakan maksimal sebanyak 2 (dua) kali dalam tiap tahunnya yang diumumkan melalui pengumuman Bursa Efek Jakarta No. Peng-989/BEJ - PSJ/P/10-2006 tanggal 31 Oktober 2006. Atas dasar kebijakan Dewan Komisaris tersebut, Bank Mandiri tanggal 30 Oktober 2007 menegaskan bahwa MSOP Tahap 3 dapat dieksekusi pada periode pertama (tanggal 7 Mei 2007 dan 5 Nopember 2007) adalah maksimal sebesar 50% dari jumlah opsi yang diterima. Sedangkan sisanya dapat dieksekusi pada periode berikutnya (periode kedua dan atau periode eksekusi berikutnya). Nilai wajar dari MSOP Tahap 3 yang diberikan pada tanggal 22 Mei 2006 adalah Rp593,89 (nilai penuh) berdasarkan laporan penilaian yang diberikan oleh PT Watson Wyatt Indonesia pada 22 Pebruari 2007. Nilai wajar dari MSOP Tahap 1, MSOP Tahap 2 dan MSOP Tahap 3 diestimasi dengan menggunakan metode penentuan harga opsi Black Scholes (Black Scholes option pricing model), dengan asumsi-asumsi sebagai berikut: Suku bunga bebas risiko Ekspektasi periode opsi Ekspektasi faktor ketidakstabilan harga saham Ekspektasi dividen yang dihasilkan Tingkat pengunduran diri karyawan
MSOP Tahap 1 8,46% 5 tahun 24,53% 7,63% 1%
MSOP Tahap 2 9,50% 5 tahun 50% 7,63% 1%
MSOP Tahap 3 11,65% 5 tahun 50% 7,75% 1%
Opsi yang dieksekusi untuk periode 1 Januari sampai dengan 30 September 2009 adalah sebesar 53.206.311 opsi yang terdiri dari MSOP Tahap 2 dan MSOP Tahap 3 masing-masing sebesar 300 opsi dan 53.206.011 opsi (Catatan 1a, 32a, 32b). Opsi yang dieksekusi untuk periode 1 Januari sampai dengan 30 September 2008 adalah sebesar 92.362.580 opsi yang terdiri dari MSOP Tahap 1, MSOP Tahap 2 dan MSOP Tahap 3 masingmasing sebesar 4.835.783 opsi, 55.095 opsi dan 87.471.702 opsi (Catatan 1a, 32a, 32b).
104 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
33. PROGRAM KOMPENSASI MANAJEMEN BERBASIS SAHAM (lanjutan) Ikhtisar dari program dan mutasinya sepanjang periode adalah sebagai berikut (nilai penuh): 2009 Rata-rata Tertimbang Nilai Wajar (Nilai Penuh)
Jumlah Opsi Opsi beredar awal periode Opsi yang dieksekusi selama periode berjalan
Nilai Opsi Saham
91.134.384
597,64
1.572,36
54.465
(53.206.311)
593,89
1.495,09
(31.598)
Opsi yang telah lewat masa berlakunya
37.928.073
-
-
-
-
Opsi beredar akhir periode
Rata-rata Tertimbang Harga Eksekusi (Nilai Penuh)
602,89
1.680,77
22.867
2008
Jumlah Opsi
Rata-rata Tertimbang Nilai Wajar (Nilai Penuh)
Rata-rata Tertimbang Harga Eksekusi (Nilai Penuh)
Nilai Opsi Saham
Opsi beredar awal periode
187.234.826
573,18
1.500,62
107.320
Opsi yang dieksekusi selama periode berjalan
(92.362.580)
566,47
1.456,27
(52.321)
94.872.246
579,71
1.543,79
54.999
Opsi beredar akhir periode
34. PENDAPATAN BUNGA Pendapatan bunga diperoleh dari: 2009 Kredit yang Diberikan Obligasi Pemerintah Efek-efek Provisi dan Komisi Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Lain-lain
2008
15.667.795 5.796.123 1.841.679 689.081 343.398 21.078
10.941.167 5.546.649 1.190.829 630.234 378.760 317.285
24.359.154
19.004.924
Termasuk dalam pendapatan bunga dari kredit yang diberikan dan pendapatan lainnya adalah pendapatan berdasarkan prinsip syariah. Untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 besarnya pendapatan berdasarkan prinsip syariah tersebut masing-masing sebesar Rp1.283.655 dan Rp1.111.054, dengan rincian sebagai berikut: 2009 Pendapatan Murabahah Pendapatan Musyarakah Lain-lain
105 Global Reports LLC
2008
681.562 240.722 361.371
579.995 186.476 344.583
1.283.655
1.111.054
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
35. BEBAN BUNGA Akun ini merupakan beban bunga atas: 2009 Deposito berjangka Tabungan Giro Premi asuransi untuk program penjaminan dana nasabah (Catatan 59) Pinjaman yang diterima Efek-efek yang diterbitkan Pinjaman subordinasi Lain-lain
2008
7.657.191 1.888.960 1.421.881
4.483.506 1.794.296 970.401
423.389 294.988 40.850 18.330 197.896
341.119 407.062 148.669 55.943 37.789
11.943.485
8.238.785
Termasuk dalam beban bunga atas deposito berjangka dan tabungan adalah beban berdasarkan prinsip syariah. Untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 besarnya beban berdasarkan prinsip syariah tersebut masing-masing sebesar Rp672.664 dan Rp349.070.
36. PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA - LAIN-LAIN 2009 Pendapatan denda Pendapatan bea materai Safety Deposit Box Lain-lain
2008
53.571 32.579 15.390 258.116
58.105 34.893 15.067 245.018
359.656
353.083
37. PEMBENTUKAN PENYISIHAN PENGHAPUSAN ATAS ASET PRODUKTIF 2009 Penyisihan/(pembalikan) penyisihan penghapusan atas: Giro pada bank lain (Catatan 4e) Penempatan pada bank lain (Catatan 5e) Efek-efek (Catatan 6g) Tagihan lainnya - transaksi perdagangan (Catatan 8d) Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (Catatan 9c) Tagihan derivatif (Catatan 10) Kredit yang diberikan (Catatan 11B.j) Tagihan akseptasi (Catatan 13d) Penyertaan saham (Catatan 14c)
(5.308) 128.152 58.127 750.072 50.000 (498) 986.039 (215.336) 450 1.751.698
2008 12.942 46.157 10.238 22.692 685 1.698.926 (40.016) 244 1.751.868
38. PEMBENTUKAN PENYISIHAN LAINNYA - BERSIH 2009 Pembalikan/(pembentukan) penyisihan atas: Estimasi kerugian yang timbul dari kasus fraud Estimasi kerugian yang timbul dari kasus hukum (Catatan 29) Aset lain-lain (Catatan 16)
106 Global Reports LLC
2008
(20.797) (32.898) (526.381)
(5.583) 7.543 (18.656)
(580.076)
(16.696)
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
39. KEUNTUNGAN/(KERUGIAN) DARI KENAIKAN ATAU PENURUNAN NILAI EFEK-EFEK DAN OBLIGASI PEMERINTAH 2009 Efek-efek Obligasi Pemerintah
2008
12.113 389
(18.011) (6.277)
12.502
(24.288)
40. KEUNTUNGAN/(KERUGIAN) DARI PENJUALAN EFEK-EFEK DAN OBLIGASI PEMERINTAH 2009 Efek-efek Obligasi Pemerintah
2008
154.274 15.325
(1.832) (55.510)
169.599
(57.342)
41. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 2009 Promosi Sewa Beban jasa profesional Penyusutan dan amortisasi aset tetap (Catatan 15) Komunikasi Perbaikan dan pemeliharaan Listrik, air dan gas Alat tulis kantor Transportasi Penelitian dan pengembangan Lainnya
2008
407.031 385.710 355.566 334.313 283.797 244.196 176.367 172.874 79.225 4.337 497.754
370.727 366.606 295.315 423.371 267.133 210.904 154.443 148.999 76.642 3.803 403.457
2.941.170
2.721.400
42. BEBAN GAJI DAN TUNJANGAN 2009 Gaji, upah, pensiun dan tunjangan pajak Tunjangan hari raya (THR), cuti dan terkait lainnya Penyisihan cadangan uang penghargaan pegawai dan manfaat bebas tugas Kesejahteraan pegawai Pendidikan dan pelatihan Penyisihan cadangan tantiem Bonus dan lainnya
2008
2.111.490 380.077
1.982.125 397.501
276.144 166.806 123.370 45.828 421.548
266.241 223.621 180.052 32.372 246.971
3.525.263
3.328.883
Jumlah gaji kotor, tunjangan dan bonus Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Komite Pemantau Risiko serta Executive Vice President dan Senior Vice President masing-masing adalah sebesar Rp156.455 dan Rp125.403 untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2009 dan 2008, dengan rincian sebagai berikut:
107 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
42. BEBAN GAJI DAN TUNJANGAN (lanjutan) 2009 Jumlah Anggota/ Pegawai Dewan Komisaris Direksi Komite Audit Komite Pemantau Risiko Executive Vice President Senior Vice President
Gaji
Tunjangan
Bonus
Jumlah
6 11 2 1
5.569 20.679 583 212
4.907 13.388 178 -
12.837 48.001 274 103
23.313 82.068 1.035 315
46
22.953
6.890
19.881
49.724
66
49.996
25.363
81.096
156.455
2008 Jumlah Anggota/ Pegawai Dewan Komisaris Direksi Komite Audit Komite Pemantau Risiko Executive Vice President Senior Vice President
Gaji
Tunjangan
Bonus
Jumlah
8*) 12**) 2 1
4.487 20.205 566 190
3.037 13.266 128 4
9.301 36.229 215 76
16.825 69.700 909 270
46
18.866
7.828
11.005
37.699
69
44.314
24.263
56.826
125.403
*)
Termasuk Sdr. Richard Claproth periode Januari sampai dengan Mei 2008, Sdr. Yap Tjay Soen periode Januari sampai dengan Maret 2008 dan Sdr. Mahmuddin Yasin sejak Juni 2008 **) Termasuk Sdr. Omar S. Anwar periode Januari sampai dengan Mei 2008 dan Sdr. Ogi Prastomiyono sejak Juni 2008.
43. DANA PENSIUN DAN PESANGON Sesuai dengan kebijakan Bank, selain gaji, pegawai juga mendapatkan fasilitas dan tunjangan berupa tunjangan hari raya (THR), gaji masa bebas tugas (MBT), fasilitas kesehatan, uang duka dan santunan duka, tunjangan cuti, fasilitas jabatan untuk jabatan tertentu, program pensiun untuk pegawai tetap, insentif sesuai dengan kinerja pegawai dan Bank dan manfaat untuk pegawai yang berhenti bekerja sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan yang berlaku. Dana Pensiun Bank Mandiri menyelenggarakan lima Dana Pensiun berbentuk Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) sebagai berikut: a.
Satu Dana Pensiun Pemberi Kerja Program Pensiun Iuran Pasti (DPPK - PPIP) atau disebut Dana Pensiun Bank Mandiri (DPBM) dibentuk tanggal 1 Agustus 1999. Peraturan untuk DPBM telah disahkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP/300/KM.017/1999 tanggal 14 Juli 1999 dan diumumkan di dalam Tambahan Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 62 tanggal 3 Agustus 1999, serta Keputusan Direksi Bank Mandiri No. 004/KEP.DIR/1999 tanggal 26 April 1999 dan telah diubah berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP-213/KM.5/2005 tanggal 22 Juli 2005 dan diumumkan di dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 77 tanggal 27 September 2005 serta Keputusan Direksi Bank Mandiri No. 068/KEP.DIR/2005 tanggal 28 Juni 2005.
108 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
43. DANA PENSIUN DAN PESANGON (lanjutan) Dana Pensiun (lanjutan) Bank Mandiri dan para pegawainya masing-masing membayar sebanyak 10% dan 5% dari Base Pension Plan Employee Income. Presiden Direktur dan Dewan Pengawas DPBM adalah pegawai aktif Bank Mandiri, sehingga Bank Mandiri memiliki pengendalian atas DPBM. Oleh karena itu, transaksi antara DPBM dan Bank Mandiri dianggap sebagai transaksi antara pihak - pihak yang mempunyai hubungan istimewa. DPBM menginvestasikan beberapa sumber keuangannya pada deposito berjangka Bank Mandiri. Saldo deposito berjangka tersebut pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 masing-masing adalah sebesar Rp14.400 dan Rp39.500. Tingkat suku bunga atas deposito tersebut adalah sama dengan suku bunga atas deposito berjangka pihak ketiga. Untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2009 dan 2008, Bank telah membayar iuran pensiun masing-masing sebesar Rp122.475 dan Rp116.708. b.
Empat Dana Pensiun Pemberi Kerja Program Pensiun Manfaat Pasti (DPPK - PPMP) berasal dari masing-masing Dana Pensiun Bank Peserta Penggabungan, yaitu Dana Pensiun Bank Mandiri Satu atau DPBM I (BBD), DPBM II (BDN), DPBM III (Bank Exim) dan DPBM IV (Bapindo). Peraturan untuk masing-masing Dana Pensiun tersebut telah disahkan dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia masing-masing No. KEP-394/KM.017/1999, No. KEP-395/KM.017/1999, No. KEP-396/KM.017/1999 dan No. KEP-397/KM.017/1999 semuanya tertanggal 15 Nopember 1999. Berdasarkan persetujuan pemegang saham No. S-923/M-MBU/2003 tanggal 6 Maret 2003, Bank Mandiri telah melakukan penyesuaian manfaat pensiun dari masing-masing Dana Pensiun. Keputusan tersebut telah dituangkan dalam Peraturan Dana Pensiun (PDP) dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Keuangan dengan surat keputusan masing-masing No. KEP/115/KM.6/2003 untuk PDP DPBM I, No. KEP/116/KM.6/2003 untuk PDP DPBM II, No. KEP/117/KM.6/2003 untuk PDP DPBM III, dan No. KEP/118/KM.6/2003 untuk DPBM IV semuanya tertanggal 31 Maret 2003. Peserta program pensiun manfaat pasti adalah mereka yang berasal dari legacy bank dengan masa kerja tiga tahun atau lebih pada saat penggabungan yang terdiri dari pegawai aktif bank, bekas karyawan (karyawan yang berhenti bekerja dan tidak mengalihkan haknya ke dana pensiun lain) dan pensiunan. Berdasarkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanggal 28 Mei 2007, Bank Mandiri menaikkan manfaat pensiun dari masing-masing Dana Pensiun. Keputusan kenaikan manfaat pensiun dituangkan dalam Peraturan Dana Pensiun masing-masing dan telah mendapatkan persetujuan Menteri Keuangan melalui surat keputusan No. KEP-144/ KM.10/2007 (DPBM I); No. KEP-145/KM.10/2007 (DPBM II); No. KEP-146/KM.10/2007 (DPBM III) dan No. KEP-147/KM.10/2007 (DPBM IV) semuanya tertanggal 20 Juli 2007. Pada tanggal 30 September 2009 dan 2008, kewajiban manfaat pensiun telah dibentuk berdasarkan perhitungan kewajiban dan biaya manfaat pensiun untuk periode tujuh bulan yang berakhir 31 Juli 2009 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2007 sebagaimana tercantum dalam laporan aktuaria independen PT Eldridge Gunaprima Solution tanggal 7 September 2009 dan PT Dayamandiri Dharmakonsilindo tanggal 31 Januari 2008 masing-masing untuk periode tujuh bulan yang berakhir 31 Juli 2009 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2007, dengan menggunakan asumsi sebagai berikut:
109 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
43. DANA PENSIUN DAN PESANGON (lanjutan) Dana Pensiun (lanjutan) DPBM I
DPBM II
DPBM III
DPBM IV
11,5% per tahun (2008: 9,5%)
11,5% per tahun (2008: 9,5%)
11,5% per tahun (2008: 9,5%)
11,5% per tahun (2008: 9,5%)
10% per tahun (2008: 9,5%)
10% per tahun (2008: 9,5%)
10% per tahun (2008: 9,5%)
10% per tahun (2008: 9,5%)
Per 31 Juli 1999
Per 31 Juli 1999
Per 31 Juli 1999
Per 31 Juli 1999
Per 1 Januari 2003, PhDP bank legacy yang telah disesuaikan
Per 1 Januari 2003, PhDP bank legacy yang telah disesuaikan
Per 1 Januari 2003, PhDP bank legacy yang telah disesuaikan
Per 1 Januari 2003, PhDP bank legacy yang telah disesuaikan
Tingkat kenaikan PhDP
Nihil
Nihil
Nihil
Nihil
Tabel tingkat kematian
Tabel Mortalita Indonesia 1999 (TMI II) untuk peserta aktif dan Group Annuity Mortality 1983 (GAM’ 83) untuk pensiunan (2008: CSO - 1958)
Tabel Mortalita Indonesia 1999 (TMI II) untuk peserta aktif dan Group Annuity Mortality 1983 (GAM’ 83) untuk pensiunan (2008: CSO - 1958)
Tabel Mortalita Indonesia 1999 (TMI II) untuk peserta aktif dan Group Annuity Mortality 1983 (GAM’ 83) untuk pensiunan (2008: CSO - 1958)
Tabel Mortalita Indonesia 1999 (TMI II) untuk peserta aktif dan Group Annuity Mortality 1983 (GAM’ 83) untuk pensiunan (2008: CSO - 1958)
Tingkat pengunduran diri
5% untuk pegawai dengan usia sampai dengan 25 tahun dan menurun secara linear sebesar 0,167% tiap tahunnya sampai 0% diusia 55 tahun dan sesudahnya (2008: 5% untuk pegawai dengan usia sampai dengan 25 tahun dan menurun secara linear 0,25% tiap tahunnya sampai 0% diusia 45 tahun dan sesudahnya)
5% untuk pegawai 5% untuk pegawai 5% untuk pegawai dengan usia sampai dengan usia sampai dengan usia sampai dengan 25 tahun dan dengan 25 tahun dan dengan 25 tahun dan menurun secara menurun secara menurun secara linear sebesar linear sebesar linear sebesar 0,167% tiap tahunnya 0,167% tiap tahunnya 0,167% tiap tahunnya sampai 0% diusia 55 sampai 0% diusia 55 sampai 0% diusia 55 tahun dan tahun dan tahun dan sesudahnya sesudahnya sesudahnya (2008: 5% untuk (2008: 5% untuk (2008: 5% untuk pegawai dengan usia pegawai dengan usia pegawai dengan usia sampai dengan 25 sampai dengan 25 sampai dengan 25 tahun dan menurun tahun dan menurun tahun dan menurun secara linear 0,25% secara linear 0,25% secara linear 0,25% tiap tahunnya sampai tiap tahunnya sampai tiap tahunnya sampai 0% diusia 45 tahun 0% diusia 45 tahun 0% diusia 45 tahun dan sesudahnya) dan sesudahnya) dan sesudahnya)
Tingkat diskonto
Tingkat pengembalian aset dana pensiun yang diharapkan Masa kerja yang digunakan Penghasilan Dasar Pensiun (PhDP) yang digunakan
Tingkat kecacatan
10% dari TMI II (2008: 10% dari tingkat kematian)
10% dari TMI II (2008: 10% dari tingkat kematian)
10% dari TMI II (2008: 10% dari tingkat kematian)
10% dari TMI II (2008: 10% dari tingkat kematian)
Projected Unit Credit
Projected Unit Credit
Projected Unit Credit
Projected Unit Credit
Usia pensiun normal
56 tahun untuk semua strata
56 tahun untuk semua strata
56 tahun untuk semua strata
56 tahun untuk semua strata
Jumlah maksimum manfaat pasti
80% dari PhDP
80% dari PhDP
62,50% PhDP
75% dari PhDP
Kenaikan manfaat pensiun
Nihil
Nihil
Nihil
4% setiap 2 tahun
5% dari manfaat pensiun (2008: 15% dari manfaat pensiun)
5% dari manfaat pensiun (2008: 15% dari manfaat pensiun)
5% dari manfaat pensiun (2008: 15% dari manfaat pensiun)
5% dari manfaat pensiun (2008: 15% dari manfaat pensiun)
Metode aktuaria
Tarif pajak rata-rata
110 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
43. DANA PENSIUN DAN PESANGON (lanjutan) Dana Pensiun (lanjutan) Nilai kini kewajiban manfaat pensiun dan nilai wajar aset bersih pada tanggal 30 September 2009 adalah sebagai berikut: DPBM I Nilai kini kewajiban manfaat pensiun Nilai wajar aset bersih Funded Status Biaya jasa lalu yang belum diakui Keuntungan aktuarial yang belum diakui Surplus berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi) Batas Aset (Asset Ceiling)*) Aset Program Manfaat Pensiun yang diakui di neraca**)
DPBM II
DPBM III
DPBM IV
848.245
901.292
422.568
411.968
1.473.800
1.609.520
705.287
702.663
625.555
708.228
282.719
290.695
-
-
-
-
(479.795)
(487.169)
(221.951)
(211.031)
145.760 -
221.059 -
60.768 -
79.664 -
-
-
-
-
Nilai kini kewajiban manfaat pensiun dan nilai wajar aset bersih pada tanggal 30 September 2008 adalah sebagai berikut: DPBM I
DPBM II
DPBM III
DPBM IV
Nilai kini kewajiban manfaat pensiun
1.035.249
1.012.829
548.549
322.974
Nilai wajar aset bersih
1.534.717
1.621.964
727.080
500.481
499.468
609.135
178.531
177.507
-
-
-
-
(387.740)
(342.273)
(159.126)
(85.196)
111.728 -
266.862 -
19.405 -
92.311 -
-
-
-
-
Funded Status Biaya jasa lalu yang belum diakui Keuntungan aktuarial yang belum diakui Surplus berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi) Batas Aset (Asset Ceiling)*) Aset Program Manfaat Pensiun yang diakui di neraca**) *)
Tidak terdapat akumulasi kerugian aktuarial bersih dan biaya jasa lalu yang belum diakui serta tidak terdapat nilai kini dari manfaat ekonomis yang tersedia dalam bentuk pengembalian dana dari program atau pengurangan iuran masa depan. **) Tidak ada aset yang diakui di neraca karena ketentuan yang disyaratkan dalam PSAK No. 24 (Revisi 2004) mengenai “Imbalan Kerja” tidak terpenuhi.
Undang - undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 Bank Mandiri telah menerapkan kebijakan akuntansi imbalan kerja PSAK No. 24 (Revisi 2004) dengan mengakui cadangan atas tunjangan masa kerja pegawai (employee service entitlements). Pada tanggal 30 September 2009 dan 2008, Bank mengakui cadangan atas tunjangan masa kerja pegawai berdasarkan UU No. 13/2003 sejumlah Rp1.002.602 (termasuk Rp5.283 yang merupakan pesangon atas pegawai yang sudah berhenti tetapi belum dibayarkan dan telah dikeluarkan dari perhitungan aktuarial) dan Rp891.046 berdasarkan perkiraan biaya uang penghargaan pegawai sebagaimana tercantum dalam laporan aktuaria independen (Catatan 29).
111 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
43. DANA PENSIUN DAN PESANGON (lanjutan) Undang - undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (lanjutan) Penyisihan atas tunjangan masa kerja pegawai pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 telah dibentuk berdasarkan perhitungan kewajiban dan biaya tunjangan masa kerja pegawai untuk periode tujuh bulan yang berakhir 31 Juli 2009 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2007 sebagaimana tercantum dalam laporan aktuaria independen PT Eldridge Gunaprima Solution tanggal 7 September 2009 dan 31 Januari 2008 masing-masing untuk periode tujuh bulan yang berakhir 31 Juli 2009 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2007. Asumsi-asumsi yang digunakan oleh aktuaria adalah sebagai berikut: a. Tingkat diskonto 11,5% per tahun (2008: 10%). b. Tingkat kenaikan gaji 11% (2008: 10%). c. Tabel tingkat kematian yang digunakan Tabel Mortalita Indonesia 1999 atau TMI II (2008: US 1980 Commissioners’ Standard Ordinary Table of Mortality). d. Tingkat pengunduran diri 5% per tahun untuk usia sampai dengan 25 tahun dan menurun secara linear sebesar 0,167% hingga 0% per tahun pada usia 55 tahun (2008: Tingkat pengunduran diri 5% pada usia 25 tahun yang menurun secara linear sebesar 0,25% per tahun sampai 0% pada usia 45 tahun dan sesudahnya). e. Metode aktuaria adalah projected unit credit method. f. Usia pensiun normal 56 tahun. g. Tingkat kecacatan 10% dari TMI II (2008: 10% dari tingkat kematian). Rekonsiliasi cadangan atas tunjangan masa kerja pegawai yang diakui di neraca dan laporan laba rugi adalah sebagai berikut (Bank Mandiri saja): 2009 Nilai kini kewajiban Biaya jasa lalu yang belum diakui Keuntungan aktuarial yang belum diakui Cadangan atas tunjangan masa kerja pegawai yang diakui di neraca
Biaya jasa kini Biaya bunga Amortisasi biaya jasa lalu yang belum diakui
1.007.179 42.235 (94.313)
803.250 43.374 25.484
955.101
872.108
44.333 68.505 (854)
Biaya Uang Penghargaan Pegawai
2008
111.984
92.795 51.446 (854) 143.387
Rekonsiliasi cadangan atas tunjangan masa kerja pegawai adalah sebagai berikut (Bank Mandiri saja): 2009
2008
Cadangan atau tunjangan masa kerja pegawai awal periode Biaya selama periode berjalan Pembayaran manfaat
865.543 111.984 (22.426)
770.657 143.387 (41.936)
Cadangan atas tunjangan masa kerja pegawai (Catatan 29)
955.101*)
872.108
*)
Jumlah tersebut tidak termasuk pesangon atas pegawai yang telah berhenti tetapi belum dibayarkan sebesar Rp5.283 yang telah dikeluarkan dari perhitungan aktuarial.
Pada tanggal 30 September 2009 dan 2008, cadangan atas tunjangan masa kerja pegawai Anak Perusahaan masing-masing adalah sebesar Rp42.218 dan Rp18.938.
112 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
43. DANA PENSIUN DAN PESANGON (lanjutan) Masa Bebas Tugas (MBT) MBT adalah suatu jangka tertentu sebelum usia pensiun jabatan pegawai yang membebaskan pegawai dari tugas-tugas rutin sebagaimana pegawai aktif dimana pegawai tidak masuk kerja dengan tetap memperoleh fasilitas kepegawaian yang ditentukan, meliputi: gaji, fasilitas kesehatan, tunjangan hari raya keagamaan, cuti tahunan (jika pada tahun berjalan masih terdapat masa kerja pegawai aktif), cuti besar (jika perhitungan cuti besarnya jatuh tempo pada periode MBT), uang duka dan santunan duka. Fasilitas MBT tersebut di atas selain untuk memberikan penghargaan sebagaimana tersebut di atas, juga dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada pegawai dalam rangka persiapan memasuki usia pensiun jabatan. Usia Pensiun Jabatan, Masa Kerja Minimal dan Lama MBT adalah sebagai berikut: No 1. 2.
Usia Pensiun Jabatan
Masa Kerja Minimal
Lama MBT
56 tahun 46 tahun
12 tahun 9 tahun
12 bulan 9 bulan
Asumsi-asumsi yang digunakan oleh aktuaris dalam perhitungan MBT adalah sebagai berikut: a. b. c. d.
Tingkat diskonto 11,5% per tahun (2008: 10%). Tingkat kenaikan gaji 11% (2008: 10%). Usia pensiun normal 56 tahun. Tingkat pengunduran diri 5% per tahun untuk usia sampai dengan 25 tahun dan menurun secara linear sebesar 0,167% hingga 0% per tahun pada usia 55 tahun (2008: Tingkat pengunduran diri 5% pada usia 25 tahun yang menurun secara linear sebesar 0,25% per tahun sampai 0% pada usia 45 tahun dan sesudahnya). e. Tabel tingkat kematian yang digunakan Tabel Mortalita Indonesia 1999 atau TMI II (2008: US 1980 Commissioners’ Standard Ordinary Table of Mortality). f. Tingkat kecacatan 10% dari TMI II (2008: 10% dari tingkat kematian). Berdasarkan asumsi - asumsi tersebut, besarnya penyisihan atas tunjangan MBT untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 masing-masing adalah sebesar Rp941.051 dan Rp758.050 (Catatan 29). Rekonsiliasi cadangan atas tunjangan masa bebas tugas adalah sebagai berikut: 2009 Biaya jasa kini Biaya bunga Pengakuan kerugian aktuarial
2008
60.995 69.349 39.587
54.582 47.979 -
Biaya pencadangan masa bebas tugas
169.931
102.561
Cadangan atas tunjangan masa bebas tugas awal periode Biaya selama periode berjalan Pembayaran manfaat
794.159 169.931 (23.039)
655.489 102.561 -
Cadangan atas masa bebas tugas
941.051
758.050
Anak Perusahaan tidak memiliki Imbalan Masa Bebas Tugas (MBT).
113 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
44. BEBAN OPERASIONAL LAINNYA - LAIN-LAIN - BERSIH 2009 Beban provisi dan komisi Beban restruksturisasi tenaga kerja Beban fasilitas lainnya Lain-lain
2008
205.961 176.538 39.409 221.650
121.993 188.081
643.558
310.074
45. PENDAPATAN/(BEBAN) BUKAN OPERASIONAL - BERSIH 2009 Pendapatan sewa gedung Laba atas penjualan aset tetap Denda Lain-lain - bersih
2008
51.145 50.299 (4.525) 227.652
11.138 243 (4.629) 157.849
324.571
164.601
46. KOMITMEN DAN KONTINJENSI 2009
2008
33.924.675
30.048.103
7.147.216
7.838.008
KOMITMEN Kewajiban Komitmen: Fasilitas kredit yang diberikan yang belum digunakan Pihak ketiga Letters of Credit yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan (Catatan 27): Pihak ketiga Kewajiban Komitmen - Bersih
(41.071.891)
(37.886.111)
KONTINJENSI Tagihan Kontinjensi: Pendapatan bunga dalam penyelesaian Garansi yang diterima dari bank lain Lain-lain
6.098.864 3.277.586 32.726
4.354.174 2.472.097 32.730
Jumlah Tagihan Kontinjensi
9.409.176
6.859.001
15.054.273 27.963
12.925.439 12.654
15.082.236
12.938.093
4.277.208 59.800
5.796.479 69.531
Jumlah Kewajiban Kontinjensi
19.419.244
18.804.103
Kewajiban Kontinjensi - Bersih
(10.010.068)
(11.945.102)
KEWAJIBAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI - BERSIH
(51.081.959)
(49.831.213)
Kewajiban Kontinjensi: Garansi yang diberikan dalam bentuk: Bank garansi (Catatan 27): Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Standby letters of credit (Catatan 27) Lain-lain
114 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
47. TRANSAKSI-TRANSAKSI MATA UANG ASING Transaksi berjangka dan swap pertukaran mata uang asing disajikan dalam neraca konsolidasian sebagai tagihan/kewajiban derivatif (Catatan 10). Rincian transaksi pembelian dan penjualan tunai (spot) mata uang asing pada tanggal 30 September 2009 adalah sebagai berikut (Bank Mandiri saja): Spot - Beli
Spot - Jual
Mata Uang Asal (nilai penuh)
Mata uang asal Dolar Amerika Serikat Lain-lain
Ekivalen Rupiah
102.940.033
Mata Uang Asal (nilai penuh)
994.915 447.855
Ekivalen Rupiah
38.107.582
368.310 170.997
1.442.770
539.307
Rincian transaksi pembelian dan penjualan tunai (spot) mata uang asing pada tanggal 30 September 2008 adalah sebagai berikut (Bank Mandiri saja): Spot - Beli
Spot - Jual
Mata Uang Asal (nilai penuh)
Mata uang asal Dolar Amerika Serikat Lain-lain
Ekivalen Rupiah
58.750.200
Mata Uang Asal (nilai penuh)
554.014 23.288
Ekivalen Rupiah
90.240.000
577.302
850.963 38.366 889.329
48. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA a. Kegiatan Perbankan Normal Dalam kegiatan normal usahanya, Bank Mandiri melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagai berikut: • Hubungan sebagai pemegang saham: Pemerintah Republik Indonesia • Hubungan kepemilikan dan/atau kepengurusan: Pihak terkait
Sifat dari hubungan
PT Axa Mandiri Financial Services
Anak perusahaan
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia
Anak perusahaan
PT Great River International
Bank Mandiri sebagai kuasa pemegang saham Bank Mandiri sebagai pendiri dan hubungan pengurus Anak perusahaan
Dana Pensiun Bank Mandiri Bank Mandiri Europe Ltd. Dana Pensiun Bank Mandiri 1 Dana Pensiun Bank Mandiri 2 Dana Pensiun Bank Mandiri 3
Bank Mandiri sebagai pendiri dan hubungan pengurus Bank Mandiri sebagai pendiri dan hubungan pengurus Bank Mandiri sebagai pendiri dan hubungan pengurus
115 Global Reports LLC
Sifat dari transaksi Kredit yang diberikan, Penyertaan, Simpanan nasabah Kredit yang diberikan, Penyertaan Simpanan nasabah Dana Pensiun Karyawan Penyertaan, Simpanan dari bank lain, L/C yang masih berjalan Dana Pensiun Karyawan Dana Pensiun Karyawan Dana Pensiun Karyawan
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
48. TRANSAKSI DENGAN PIHAK - PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) a. Kegiatan Perbankan Normal (lanjutan) • Hubungan kepemilikan dan/atau kepengurusan (lanjutan): Pihak terkait Dana Pensiun Bank Mandiri 4 PT Estika Daya Mandiri PT Asuransi Dharma Bangsa PT Gedung Bank Exim PT Gelora Karya Jasatama PT Asuransi Staco Jasapratama PT Staco Estika Sedaya Finance
PT Caraka Mulia PT Griyawisata HM & C PT Mulia Sasmita Bhakti PT Puri Pariwara PT Tatapuri Perdana PT Krida Upaya Tunggal PT Wahana Optima Permai PT Wana Rimba Kencana PT Koexim Mandiri Finance PT Mandiri Management Investasi PT Pengelola Investama Mandiri PT Surya Sudeco PT Tunas Mobilindo Parama PT Astra Graphia Tbk PT Astra International Tbk PT Astra Sedaya Finance PT Asuransi Permata Nipponkoa PT Bali Securities PT Bina Pertiwi PT Federal International Finance
Sifat dari hubungan Bank Mandiri sebagai pendiri dan hubungan pengurus Dimiliki oleh Dana Pensiun Bank Mandiri 1 Dimiliki oleh Dana Pensiun Bank Mandiri 1 Dimiliki oleh Dana Pensiun Bank Mandiri 2 Dimiliki oleh Dana Pensiun Bank Mandiri 2 Dimiliki oleh Dana Pensiun Bank Mandiri 2 Dimiliki oleh Dana Pensiun Bank Mandiri 2 dan dimiliki oleh pemegang saham minoritas anak perusahaan Dimiliki oleh Dana Pensiun Bank Mandiri 3 Dimiliki oleh Dana Pensiun Bank Mandiri 3 Dimiliki oleh Dana Pensiun Bank Mandiri 3 Dimiliki oleh Dana Pensiun Bank Mandiri 3 Dimiliki oleh Dana Pensiun Bank Mandiri 3 Dimiliki oleh Dana Pensiun Bank Mandiri 4 Dimiliki oleh Dana Pensiun Bank Mandiri 4 Dimiliki oleh Dana Pensiun Bank Mandiri 4 Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama Dimiliki oleh pemegang saham minoritas anak perusahaan Dimiliki oleh pemegang saham minoritas anak perusahaan Dimiliki oleh pemegang saham minoritas anak perusahaan Dimiliki oleh pemegang saham minoritas anak perusahaan Dimiliki oleh pemegang saham minoritas anak perusahaan Dimiliki oleh pemegang saham minoritas anak perusahaan Dimiliki oleh pemegang saham minoritas anak perusahaan Dimiliki oleh pemegang saham minoritas anak perusahaan Dimiliki oleh pemegang saham minoritas anak perusahaan
116 Global Reports LLC
Sifat dari transaksi Dana Pensiun Karyawan Kredit yang diberikan Simpanan nasabah Simpanan nasabah Simpanan nasabah Simpanan nasabah Kredit yang diberikan, Simpanan nasabah
Simpanan nasabah Simpanan nasabah Simpanan nasabah Simpanan nasabah Simpanan nasabah Simpanan nasabah Simpanan nasabah Simpanan nasabah Simpanan nasabah Simpanan nasabah Simpanan nasabah Kredit yang diberikan Kredit yang diberikan Simpanan nasabah Simpanan nasabah Simpanan nasabah, Efek-efek Simpanan nasabah Simpanan nasabah Simpanan nasabah Simpanan nasabah, Efek-efek
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
48. TRANSAKSI DENGAN PIHAK - PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) a. Kegiatan Perbankan Normal (lanjutan) • Hubungan kepemilikan dan/atau kepengurusan (lanjutan): Pihak terkait PT Komatsu Remanufacturing Asia PT Pamapersada Nusantara PT Jardine Tangguh Transport PT Sasana Artha Finance PT Surya Artha Nusantara (SAN) Finance PT Tunas Andalan Pratama PT Tunas Dwipa Matra PT Tunas Ridean Tbk PT United Tractors Tbk PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. PT Sarana Bersama Pembiayaan Indonesia PT Astratel Nusantara PT Marga Trans Nusantara
Sifat dari hubungan Dimiliki oleh pemegang saham minoritas anak perusahaan Dimiliki oleh pemegang saham minoritas anak perusahaan Dimiliki oleh pemegang saham minoritas anak perusahaan Dimiliki oleh pemegang saham minoritas anak perusahaan Dimiliki oleh pemegang saham minoritas anak perusahaan Dimiliki oleh pemegang saham minoritas anak perusahaan Dimiliki oleh pemegang saham minoritas anak perusahaan Dimiliki oleh pemegang saham minoritas anak perusahaan Dimiliki oleh pemegang saham minoritas anak perusahaan Hubungan pengurus Hubungan Kepemilikan Dimiliki oleh pemegang saham minoritas anak perusahaan Dimiliki oleh pemegang saham minoritas anak perusahaan
Sifat dari transaksi Simpanan nasabah Simpanan nasabah Simpanan nasabah Simpanan nasabah Simpanan nasabah Simpanan nasabah Simpanan nasabah Simpanan nasabah Simpanan nasabah Kredit yang diberikan, Simpanan nasabah Penyertaan Simpanan nasabah Simpanan nasabah
• Hubungan manajemen atau karyawan kunci Bank Mandiri Rincian saldo transaksi signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: 2009
2008
Aset Efek-efek (Catatan 6a) Kredit yang diberikan (Catatan 11A.a dan 11B.g)
65.000 643.723
785.105
Jumlah aset dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa
708.723
785.105
366.494.185
318.670.683
0,19%
0,25%
Jumlah aset konsolidasian Persentase jumlah aset kepada pihak - pihak yang mempunyai hubungan istimewa terhadap jumlah aset konsolidasian
Persentase Efek-efek dan Kredit yang diberikan terhadap jumlah aset konsolidasian adalah sebagai berikut: 2009 Efek-efek Kredit yang diberikan
0,02% 0,17%
0,25%
Jumlah
0,19%
0,25%
117 Global Reports LLC
2008
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
48. TRANSAKSI DENGAN PIHAK - PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) a. Kegiatan Perbankan Normal (lanjutan) • Hubungan manajemen atau karyawan kunci Bank Mandiri (lanjutan) 2009 Kewajiban Simpanan - Giro (Catatan 17a) Simpanan - Tabungan (Catatan 18b) Simpanan - Deposito berjangka (Catatan 19f) Efek-efek yang diterbitkan (Catatan 25) Pinjaman yang diterima (Catatan 26)
282.980 113.522 659.832 10.000 220.000
Jumlah kewajiban kepada pihak - pihak yang mempunyai hubungan istimewa Jumlah kewajiban konsolidasian Persentase jumlah kewajiban kepada pihak - pihak yang mempunyai hubungan istimewa terhadap jumlah kewajiban konsolidasian
2008 131.089 67.202 1.129.582 30.000 260.000
1.286.334
1.617.873
333.208.816
289.591.894
0,39%
0,56%
Persentase Simpanan - Giro, Simpanan - Tabungan, Simpanan - Deposito berjangka, Efekefek yang diterbitkan dan Pinjaman yang diterima dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa terhadap jumlah kewajiban konsolidasian adalah sebagai berikut: 2009
2008
Simpanan - Giro Simpanan - Tabungan Simpanan - Deposito berjangka Efek-efek yang diterbitkan Pinjaman yang diterima
0,09% 0,03% 0,20% 0,07%
0,05% 0,02% 0,39% 0,01% 0,09%
Jumlah
0,39%
0,56%
Gaji, tunjangan dan bonus untuk Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Komite Pemantau Risiko serta Executive Vice President dan Senior Vice President (Catatan 42) untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp156.455 dan Rp125.403. Saham yang dimiliki oleh Direksi yang berasal dari program MSOP untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 masing-masing sebesar 57.926.198 lembar saham dan 46.129.749 lembar saham atau 0,18% dan 0,14% dari jumlah lembar saham. b. Transaksi Signifikan dengan Pemerintah Republik Indonesia • Pada bulan Mei 1999, Pemerintah melakukan program rekapitalisasi Bank Mandiri dengan menerbitkan Obligasi Pemerintah (Catatan 1c). • Pada tanggal 3 Nopember 2000, Komite Kebijakan Sektor Keuangan (KKSK) dan Menteri Keuangan menyetujui dan menjamin penerbitan Standby Letters of Credit dan konversi kredit yang diberikan oleh Bank Mandiri kepada PT Garuda Indonesia (Garuda) menjadi Obligasi Wajib Konversi (MCB). Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, Bank Mandiri, Garuda dan Menteri Negara BUMN sedang dalam proses finalisasi rencana penyelesaian MCB tersebut, dimana MCB tersebut akan dikonversi menjadi penyertaan (saham) di Garuda dan penyertaan saham tersebut akan dilepas (dijual) pada saat Garuda melakukan penawaran umum saham (IPO). • Pengembalian tambahan modal disetor sebesar Rp1.412.000 yang merupakan kelebihan rekapitalisasi Pemerintah di Bank Mandiri (Catatan 32b).
118 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
48. TRANSAKSI DENGAN PIHAK - PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) b. Transaksi Signifikan dengan Pemerintah Republik Indonesia (lanjutan) Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 227/KMK.02/2003 tanggal 23 Mei 2003 dan Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN), selaku Pemegang Saham Bank, No. KEP-154/M-MBU/2002 tanggal 29 Oktober 2002 Pemerintah telah melakukan konversi Dana Rekapitalisasi senilai Rp5.000.000 dengan 5.000.000 lembar saham dengan nominal Rp1.000.000 (nilai penuh) per lembar saham, dan terhadap sisa dana rekapitalisasi sebesar Rp168.801.315 dicatat sebagai Agio. Berdasarkan PP No. 26 tahun 2003 tanggal 29 Mei 2003 Pemerintah Republik Indonesia telah melakukan penambahan modal ditempatkan dan disetor pada Bank Mandiri sebesar Rp1.000.000 yang berasal dari kapitalisasi sebagian cadangan yang telah ditentukan penggunaannya.
49. PELAPORAN JATUH TEMPO Pelaporan jatuh tempo pada tanggal 30 September 2009 dan 2008, didasarkan pada jangka waktu yang tersisa sejak tanggal-tanggal tersebut. Secara historis, terdapat bagian dari simpanan dalam jumlah yang cukup besar yang diperpanjang pada saat jatuh tempo. Selain itu, jika terdapat keperluan likuiditas, Obligasi Pemerintah (portofolio diperdagangkan dan tersedia untuk dijual) dapat dicairkan dengan menjual atau menggunakannya sebagai jaminan dalam pasar antar bank. Langkah yang diambil oleh Bank sehubungan dengan maturity gap antara aset dan kewajiban moneter adalah dengan menetapkan gap limit yang disesuaikan dengan kemampuan Bank Mandiri dan Anak Perusahaan untuk memperoleh likuiditas segera. Pelaporan jatuh tempo aset dan kewajiban adalah sebagai berikut: 2009
Keterangan
Jumlah
Tidak mempunyai Kontrak Jatuh Tempo
<1 bulan
1 bln - 3 bln
>3 bln <6 bln >6 bln <12 bln
>12 bln
Aset Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain - bersih Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - bersih Efek-efek - bersih Obligasi Pemerintah Tagihan lainnya - transaksi perdagangan - bersih Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali - bersih Tagihan derivatif - bersih Kredit yang diberikan - bersih Piutang pembiayaan konsumen - bersih Tagihan akseptasi - bersih Penyertaan saham - bersih Aset tetap - bersih Aset pajak tangguhan - bersih Aset lain-lain - bersih Jumlah Aset
9.392.615 13.421.573 5.089.094
-
9.392.615 13.421.573 5.089.094
-
-
-
-
30.755.954 16.597.680 88.363.081
216.987 -
25.970.904 8.162.009 -
3.349.307 3.522.798 -
1.435.743 2.255.910 1.362.566
723.162 -
1.716.814 87.000.515
1.916.824
-
102.398
960.214
851.456
2.756
-
3.220.948 342.177 174.640.112
-
1.230.800 86.207 11.332.327
1.219.749 167.928 13.496.888
770.399 3.722 15.626.045
84.320 33.540.620
100.644.232
1.354.358 3.672.060 156.022 4.730.683 5.188.528 7.652.476
156.022 4.730.683 5.188.528 6.219.958
65.493 835.233 -
129.125 1.800.171 1.432.518
183.839 972.720 -
322.623 63.936 -
653.278 -
366.494.185
16.512.178
75.688.653
26.078.698
23.462.400
34.737.417
190.014.839
119 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
49. PELAPORAN JATUH TEMPO (lanjutan) Pelaporan jatuh tempo aset dan kewajiban adalah sebagai berikut (lanjutan): 2009 (lanjutan)
Keterangan
Jumlah
Tidak mempunyai Kontrak Jatuh Tempo
<1 bulan
1 bln - 3 bln
>3 bln <6 bln >6 bln <12 bln
>12 bln
Kewajiban Kewajiban segera Simpanan - Giro Simpanan - Tabungan Simpanan - Deposito berjangka Simpanan dari bank lain - Giro dan tabungan - Inter - bank Call Money - Deposito berjangka Hutang atas efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Kewajiban derivatif Kewajiban akseptasi Efek-efek yang diterbitkan Pinjaman yang diterima Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi Beban yang masih harus dibayar Hutang pajak Kewajiban lain-lain Pinjaman subordinasi
985.328 66.794.364 102.330.741 126.371.894
-
985.328 66.794.364 102.330.741 94.145.190
19.572.236
8.352.066
4.089.058
213.344
2.395.112 4.543.708
-
2.395.112 3.531.399
19.094
463.864
7.441
521.910
1.026.948 64.781 3.718.003 1.434.991 5.239.266
-
141.469 29.678 847.653 634.427 162.213
16.323 1.819.145 1.029.117
569.122 8.367 986.624 58.918
4.434 64.581 375.000 111.007
316.357 5.979 425.564 3.878.011
377.028
377.028
-
-
-
-
-
543.429 442.780 14.170.551 2.769.892
14.170.551 -
543.429 -
47.300
20.118
2.966
442.780 2.699.508
Jumlah Kewajiban
333.208.816
14.547.579
272.541.003
22.503.215
10.459.079
4.654.487
8.503.453
33.285.369
1.964.599
(196.852.350)
3.575.483
13.003.321
30.082.930
181.511.386
Aset (kewajiban) - bersih
2008
Keterangan
Jumlah
Tidak mempunyai Kontrak Jatuh Tempo
<1 bulan
1 bln - 3 bln
>3 bln <6 bln >6 bln <12 bln
>12 bln
Aset Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain - bersih Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - bersih Efek-efek - bersih Obligasi Pemerintah Tagihan lainnya - transaksi perdagangan - bersih Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali - bersih Tagihan derivatif - bersih Kredit yang diberikan - bersih Tagihan akseptasi - bersih Penyertaan saham - bersih Aset tetap - bersih Aset pajak tangguhan - bersih Aset Lain-lain - bersih Jumlah Aset
8.284.403 21.856.854 980.415
-
8.284.403 21.856.854 980.415
-
-
-
-
17.049.787 4.153.389 88.516.678
467 -
16.639.704 1.205.508 -
366.757 550.657 247.874
469 297.953 -
42.390 129.155 11.852
1.970.116 88.256.952
4.961.835
-
1.115.673
2.370.713
1.466.668
2.501
6.280
1.266.208 251.406 151.747.542 4.497.323 132.716 4.389.381 3.827.710 6.755.036
132.716 4.389.381 3.827.710 4.808.889
63.959 11.097 8.446.101 1.379.089 -
699.745 11.995 15.491.988 1.807.159 1.946.147
301.892 5.391 14.114.156 1.252.112 -
200.612 11.787 28.841.988 58.022 -
211.136 84.853.309 941 -
318.670.683
13.159.163
59.982.803
23.493.035
17.438.641
29.298.307
175.298.734
120 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
49. PELAPORAN JATUH TEMPO (lanjutan) Pelaporan jatuh tempo aset dan kewajiban adalah sebagai berikut (lanjutan): 2008 (lanjutan)
Keterangan
Jumlah
Tidak mempunyai Kontrak Jatuh Tempo
<1 bulan
1 bln - 3 bln
>3 bln <6 bln >6 bln <12 bln
>12 bln
Kewajiban Kewajiban segera Simpanan - Giro Simpanan - Tabungan Simpanan - Deposito berjangka Simpanan dari bank lain - Giro dan tabungan - Inter - bank Call Money - Deposito berjangka Hutang atas Efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Kewajiban derivatif Kewajiban akseptasi Efek-efek yang diterbitkan Pinjaman yang diterima Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi Beban yang masih harus dibayar Hutang pajak Kewajiban lain-lain Pinjaman subordinasi
1.159.639 56.618.632 87.138.975 101.567.726
-
1.159.639 56.618.632 87.138.975 77.932.757
14.501.093
6.829.258
2.198.947
105.671
827.421 3.044.145 5.537.105
-
827.421 3.044.145 5.214.869
258.533
48.695
14.708
300
1.783.374 39.295 4.584.400 1.309.105 11.499.496
-
628.958 12.796 1.392.944 1.133.541 1.670.974
218.801 14.154 1.842.631 3.051.050
50.137 2.969 1.288.915 2.564.849
7.423 58.959 885.886
885.478 1.953 951 175.564 3.326.737
501.632
501.632
-
-
-
-
-
634.515 406.627 10.066.785 2.873.022
10.066.785 -
634.515 -
67.341
20.112
20.675
406.627 2.764.894
Jumlah Kewajiban
289.591.894
10.568.417
237.410.166
19.953.603
10.804.935
3.186.598
7.668.175
29.078.789
2.590.746
(177.427.363)
3.539.432
6.633.706
26.111.709
167.630.559
Aset (kewajiban) - bersih
50. INFORMASI SEGMEN Bank mempertimbangkan industri atau aktivitas bisnis sebagai segmen primer, dan lokasi geografis sebagai segmen sekunder. Aktivitas bisnis Bank Mandiri dan Anak Perusahaan dan lokasi geografisnya adalah sebagai berikut: Nama Perusahaan 2009
Nama Perusahaan 2008
Jenis Usaha
Lokasi Geografis
__
- Induk Perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
- Induk Perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
- Anak Perusahaan Bank Mandiri (Europe) Limited PT Bank Sinar Harapan Bali PT Bank Syariah Mandiri PT Mandiri Sekuritas PT Mandiri Tunas Finance (MTF) PT Bumi Daya Plaza dan Anak Perusahaan PT Usaha Gedung Bank Dagang Negara dan Anak Perusahaan
- Anak Perusahaan Bank Mandiri (Europe) Limited PT Bank Sinar Harapan Bali PT Bank Syariah Mandiri PT Mandiri Sekuritas --PT Bumi Daya Plaza dan Anak Perusahaan PT Usaha Gedung Bank Dagang Negara dan Anak Perusahaan
121 Global Reports LLC
Perbankan
Indonesia, Singapura, Hong Kong, Cayman Island dan Timor Leste
Perbankan Perbankan Bank Syariah Sekuritas Pembiayaan
Inggris Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia
Lain-lain
Indonesia
Lain-lain
Indonesia
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
50. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) Informasi Segmen Primer untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2009: Bank Syariah
Perbankan
Pendapatan operasional Pendapatan operasional antar segmen
Sekuritas
Pembiayaan
Lain-lain
Eliminasi
Konsolidasian
26.188.451
1.731.730
190.461
242.860
3.442
283.199
-
13.302
-
-
(296.501)
-
26.471.650
1.731.730
203.763
242.860
3.442
(296.501)
28.356.944
19.708.051
1.448.434
161.768
190.581
51.583
-
21.560.417
-
-
-
-
10.488
-
19.697.563
1.448.434
161.768
190.581
51.583
10.488
21.560.417
Laba operasional
6.774.087
283.296
41.995
52.279
(48.141)
(306.989)
6.796.527
Laba bersih
4.630.922
198.306
29.957
50.404
17.112
(306.989)
4.619.712
Jumlah aset
347.027.124
19.391.748
2.118.087
1.623.217
351.833
(4.017.824)
366.494.185
93,66%
5,23%
0,57%
0,44%
0,09%
Pendapatan operasional termasuk pendapatan operasional antar segmen Beban operasional Beban operasional antar segmen Beban operasional termasuk beban operasional antar segmen
(10.488)
Jumlah aset (persentase dari jumlah aset konsolidasian sebelum eliminasi)
-
28.356.944
Informasi Segmen Sekunder untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2009: Indonesia Pendapatan operasional Pendapatan operasional antar segmen
Asia
Eropa Barat
Cayman
Eliminasi
Konsolidasian
27.940.872
214.342
123.276
78.454
296.501
-
-
-
(296.501)
-
Pendapatan operasional termasuk pendapatan operasional antar segmen
28.237.373
214.342
123.276
78.454
(296.501)
28.356.944
Beban operasional Beban operasional antar segmen
21.068.500 (10.488)
175.543 -
87.429 -
228.945 -
10.488
21.560.417 -
Beban operasional termasuk beban operasional antar segmen
21.058.012
175.543
87.429
228.945
10.488
21.560.417
Laba operasional
7.179.361
38.799
35.847
(150.491)
(306.989)
6.796.527
Laba bersih
4.773.767
59.537
27.235
66.162
(306.989)
4.619.712
Jumlah aset
359.280.856
5.017.043
2.257.816
3.956.294
(4.017.824)
366.494.185
96,97%
1,35%
0,61%
1,07%
Jumlah aset (persentase dari jumlah aset konsolidasian sebelum eliminasi)
122 Global Reports LLC
-
28.356.944
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
50. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) Informasi Segmen Primer untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2008: Perbankan Pendapatan operasional Pendapatan operasional antar segmen
Bank Syariah
Sekuritas
Lain-lain
Eliminasi
Konsolidasian
20.231.126
1.466.827
338.795
10.135
283.425
-
2.023
-
(285.448)
-
Pendapatan operasional termasuk pendapatan operasional antar segmen
20.514.551
1.466.827
340.818
10.135
(285.448)
22.046.883
Beban operasional Beban operasional antar segmen
14.919.350 11.114
1.251.021 -
274.135 -
52.536 -
(11.114)
16.497.042 -
Beban operasional termasuk beban operasional antar segmen
14.930.464
1.251.021
274.135
52.536
(11.114)
16.497.042
Laba operasional
5.584.087
215.806
66.683
(42.401)
(274.334)
5.549.841
Laba bersih
4.005.547
147.384
45.970
29.422
(275.127)
3.953.196
Jumlah aset
301.967.367
16.539.350
2.913.511
354.620
(3.104.165)
318.670.683
93,84%
5,14%
0,91%
0,11%
Jumlah aset (persentase dari jumlah aset konsolidasian sebelum eliminasi)
-
22.046.883
Informasi Segmen Sekunder untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2008: Indonesia Pendapatan operasional Pendapatan operasional antar segmen
Asia
Eropa Barat
Cayman
Eliminasi
Konsolidasian
21.505.662
256.998
170.640
113.583
285.448
-
-
-
(285.448)
-
Pendapatan operasional termasuk pendapatan operasional antar segmen
21.791.110
256.998
170.640
113.583
(285.448)
22.046.883
Beban operasional Beban operasional antar segmen
15.854.346 11.114
188.427 -
122.903 -
331.366 -
(11.114)
16.497.042 -
Beban operasional termasuk beban operasional antar segmen
15.865.460
188.427
122.903
331.366
(11.114)
16.497.042
Laba operasional
5.925.650
68.571
47.737
(217.783)
(274.334)
5.549.841
Laba bersih
4.020.082
53.081
47.860
107.300
(275.127)
3.953.196
Jumlah aset
306.263.794
4.729.498
3.644.259
7.137.297
(3.104.165)
318.670.683
95,18%
1,47%
1,13%
2,22%
Jumlah aset (persentase dari jumlah aset konsolidasian sebelum eliminasi)
123 Global Reports LLC
22.046.883
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
51. RASIO KECUKUPAN MODAL (CAPITAL ADEQUACY RATIO) Rasio Kecukupan Modal (“CAR”) adalah rasio modal terhadap aktiva tertimbang menurut risiko (Risk Weighted Assets [RWA]). Berdasarkan peraturan Bank Indonesia, jumlah modal untuk risiko kredit terdiri dari Modal Inti (“Tier I”) dan Modal Pelengkap (“Tier II”) dikurangi penyertaan pada Anak Perusahaan. Dalam rangka perhitungan Risiko Pasar, Bank dapat memasukkan komponen Modal Pelengkap Tambahan (“Tier III”) yaitu Pinjaman Subordinasi berjangka pendek yang memenuhi kriteria tertentu sebagai komponen Modal. Rasio Kecukupan Modal (Capital Adequacy Ratio/”CAR”) (Bank Mandiri saja) pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 adalah masing-masing sebesar 14,20% dan 17,08% untuk CAR risiko kredit dan 14,13% dan 16,98% untuk CAR risiko kredit dan risiko pasar dan dihitung sebagai berikut: 2009
2008
Modal: Modal inti*) Modal pelengkap
23.980.171 6.148.409
22.723.666 7.922.324
Jumlah modal inti dan modal pelengkap Dikurangi : Penyertaan pada Anak Perusahaan
30.128.580 (3.552.984)
30.645.990 (2.841.553)
Jumlah modal untuk risiko kredit Modal pelengkap tambahan yang dialokasikan untuk mengantisipasi risiko pasar
26.575.596
27.804.437
-
-
Jumlah modal untuk risiko kredit dan risiko pasar
26.575.596
27.804.437
Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) kredit Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) pasar
187.177.276 863.875
162.749.294 983.074
Jumlah ATMR untuk risiko kredit dan risiko pasar
188.041.151
163.732.368
*)
Tidak termasuk pengaruh manfaat pajak tangguhan masing-masing sebesar Rp913.470 dan Rp299.280 pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 dan kerugian yang belum direalisasi atas Efek-efek dan Obligasi Pemerintah yang tersedia untuk dijual masing-masing sebesar Rp(115.419) dan Rp(168.011) pada tanggal 30 September 2009 dan 2008. Pada tanggal 30 April 2003 Bank Mandiri melakukan kuasi - reorganisasi dimana saldo rugi sebesar Rp162.874.901 dieliminasi ke akun tambahan modal disetor/agio saham.
2009 CAR untuk risiko kredit CAR untuk risiko kredit dan pasar CAR Minimum
2008
14,20% 14,13%
17,08% 16,98%
8%
8%
Rasio kewajiban penyediaan modal minimum Bank secara konsolidasian pada tanggal 30 September 2009 dengan memperhitungkan risiko pasar adalah 14,47% dan tanpa memperhitungkan risiko pasar adalah 14,55%.
124 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
52. POSISI DEVISA NETO Perhitungan Posisi Devisa Neto pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 7/37/PBI/2005 tanggal 30 September 2005. Berdasarkan surat keputusan tersebut, Bank disyaratkan untuk menjaga Posisi Devisa Neto neraca dan secara keseluruhan maksimum 20% dari jumlah modal. Sesuai dengan panduan Bank Indonesia, rasio Posisi Devisa Neto secara keseluruhan adalah penjumlahan nilai absolut dari selisih bersih antara aset dan kewajiban dalam neraca untuk setiap mata uang asing yang dinyatakan dalam Rupiah ditambah dengan selisih bersih dari tagihan dan kewajiban komitmen dan kontinjensi, yang dicatat dalam rekening administratif, untuk setiap mata uang asing, yang dinyatakan dalam Rupiah. Sedangkan posisi devisa neto untuk neraca adalah selisih bersih jumlah aset dan jumlah kewajiban dalam mata uang asing yang dinyatakan dalam Rupiah. Posisi Devisa Neto Bank Mandiri berdasarkan mata uang pada tanggal 30 September 2009 adalah sebagai berikut: Mata Uang
Aset
Kewajiban
Posisi Devisa Neto
KESELURUHAN (NERACA DAN REKENING ADMINISTRATIF) Dolar Amerika Serikat Euro Dolar Singapura Yen Jepang Dolar Hong Kong Dolar Australia Poundsterling Inggris Lain-lain
62.203.173 2.345.291 688.270 345.706 179.206 171.265 135.528 307.235
61.881.231 2.317.534 668.386 343.314 247.017 160.655 134.598 9.183
Jumlah
321.942 27.757 19.884 2.392 67.811 10.610 930 299.420*) 750.746
NERACA Dolar Amerika Serikat Euro Dolar Singapura Yen Jepang Dolar Hong Kong Dolar Australia Poundsterling Inggris Lain-lain
59.543.818 1.881.937 582.159 249.569 179.206 166.451 132.418 307.235
Jumlah
56.894.356 1.897.596 350.685 120.386 80.395 116.724 110.596 9.183
2.649.462 (15.659) 231.474 129.183 98.811 49.727 21.822 298.052*) 3.462.872
Jumlah Modal Tier I dan Tier II dikurangi penyertaan pada Anak Perusahaan (Catatan 51)
26.575.596
Rasio PDN (Neraca) Rasio PDN (Keseluruhan)
13,03% 2,82%
Rasio PDN pada tanggal 30 September 2009 jika menggunakan modal bulan Agustus 2009 adalah sebagai berikut: Modal bulan Agustus 2009 Rasio PDN (Neraca) Rasio PDN (Keseluruhan)
26.009.284 13,31% 2,89%
125 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
52. POSISI DEVISA NETO (lanjutan) Posisi Devisa Neto Bank Mandiri berdasarkan mata uang pada tanggal 30 September 2008 adalah sebagai berikut: Mata Uang
Aset
Kewajiban
Posisi Devisa Neto
KESELURUHAN (NERACA DAN REKENING ADMINISTRATIF) Dolar Amerika Serikat Euro Dolar Hong Kong Yen Jepang Dolar Australia Dolar Singapura Poundsterling Inggris Lain-lain
52.757.124 873.333 629.455 344.521 134.568 105.807 97.798 53.013
54.487.793 824.705 91.592 312.482 126.115 301.558 92.358 4.526
Jumlah
1.730.669 48.628 537.863 32.039 8.453 195.751 5.440 48.937*) 2.607.780
NERACA Dolar Amerika Serikat Euro Dolar Hong Kong Yen Jepang Dolar Australia Dolar Singapura Poundsterling Inggris Lain-lain
49.998.009 861.512 383.716 341.975 111.473 105.807 93.153 53.013
50.629.584 800.247 109.989 287.703 98.832 281.095 87.671 4.526
Jumlah
(631.575) 61.265 273.727 54.272 12.641 (175.288) 5.482 48.487*) 350.989
Jumlah Modal Tier I dan Tier II dikurangi penyertaan pada Anak Perusahaan (Catatan 51)
27.804.437
Rasio PDN (Neraca) Rasio PDN (Keseluruhan)
1,26% 9,38%
Rasio PDN pada tanggal 30 September 2008 jika menggunakan modal bulan Agustus 2008 adalah sebagai berikut: Modal bulan Agustus 2008 Rasio PDN (Neraca) Rasio PDN (Keseluruhan)
27.475.969 1,28% 9,49%
*) Merupakan penjumlahan absolut dari selisih antara aset dan kewajiban beberapa mata uang asing lainnya.
53. RASIO ASET PRODUKTIF BERMASALAH, RASIO PEMENUHAN PENYISIHAN PENGHAPUSAN ASET PRODUKTIF, RASIO KREDIT USAHA KECIL DAN BATAS MAKSIMUM PEMBERIAN KREDIT Rasio aset produktif bermasalah terhadap jumlah aset produktif pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 (Bank Mandiri saja) masing-masing adalah sebesar 2,33% dan 2,77%. Rasio kredit bermasalah (Bank Mandiri saja) sebelum dikurangi dengan penyisihan penghapusan (gross basis) pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 masing-masing adalah sebesar 3,64% dan 4,42% (Catatan 11A.d). Rasio jumlah penyisihan penghapusan aset produktif yang telah dibentuk oleh Bank Mandiri terhadap jumlah minimum penyisihan penghapusan aset produktif sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 masing-masing adalah sebesar 113,20% dan 121,08%.
126 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
53. RASIO ASET PRODUKTIF BERMASALAH, RASIO PEMENUHAN PENYISIHAN PENGHAPUSAN ASET PRODUKTIF, RASIO KREDIT USAHA KECIL DAN BATAS MAKSIMUM PEMBERIAN KREDIT (lanjutan) Rasio kredit usaha kecil terhadap jumlah kredit yang diberikan Bank Mandiri pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 adalah masing-masing sebesar 2,74% dan 2,74%. Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 tidak melampaui ketentuan BMPK untuk pihak terkait dan pihak tidak terkait. BMPK dihitung sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 7/3/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum, sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 8/13/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006
54. KEGIATAN JASA KUSTODIAN DAN WALI AMANAT Kegiatan Jasa Kustodian Bank Mandiri telah memberikan Jasa Kustodian sejak tahun 1995 dengan surat izin operasi yang telah diperbaharui oleh BAPEPAM berdasarkan Surat Keputusan No. KEP.01/PM/Kstd/1999 tertanggal 4 Oktober 1999. Kustodian Bank Mandiri merupakan bagian dari Capital Market Services Department, International Banking & Capital Market Services Group dimana jasa-jasa yang ditawarkan adalah sebagai berikut: a. Penyelesaian transaksi (settlement) jual & beli efek/efek-efek dengan maupun tanpa warkat (scriptless); b. Penyimpanan (safekeeping) dan administrasi (administration) atas efek-efek maupun dokumen berharga lainnya; c. Pengurusan hak-hak nasabah atas kepemilikan efek-efek dan/atau dokumen berharga yang disimpan sampai dengan hak tersebut efektif di rekening nasabah (corporate action); d. Perwalian (proxy) pada Rapat Umum Pemegang Saham dan Rapat Umum Pemegang Obligasi; e. Penyampaian laporan (reporting) dan informasi (information) yang terkait dengan efek-efek dan/atau dokumen berharga milik nasabah yang disimpan dan diadministrasikan oleh Kustodian Bank Mandiri. Untuk memenuhi kebutuhan investor dalam melakukan investasi pada berbagai instrumen efek-efek, Kustodian Bank Mandiri memfasilitasinya dengan menyediakan beragam layanan: a. Kustodian umum untuk melayani investor yang melakukan investasi pada instrumen pasar modal maupun pasar uang di Indonesia; b. Kustodian lokal untuk American Depository Receipts (ADRs) dan Global Depository Receipts (GDR) yang dibutuhkan oleh investor yang akan melakukan konversi dari saham perusahaan yang terdaftar di bursa lokal dan luar negeri (dual/multi listing); c. Sub-Registry untuk melayani investor yang melakukan transaksi dan investasi pada Surat Utang Negara (SUN, baik Obligasi Negara maupun Surat Perbendaharaan Negara) serta Sertifikat Bank Indonesia (SBI); d. Kustodian mutual fund (reksadana) dan discretionary fund (kontrak pengelolaan dana) yang diterbitkan dan dikelola oleh manajer investasi; e. Kustodian Euroclear bagi nasabah yang akan melakukan investasi dan penyelesaian transaksi efek-efek yang terdaftar di bursa luar negeri dan tercatat di Euroclear Operations Centre, Brussels. Kustodian Bank Mandiri merupakan direct member dari Euroclear. f. Kustodian Pinjam Meminjam Efek (securities lending & borrowing) bagi nasabah yang ingin memaksimalkan hasil investasinya dengan meminjamkan efek-efeknya (saham) kepada perusahaan sekuritas melalui perantara dan penjaminan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (PT KPEI).
127 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
54. KEGIATAN JASA KUSTODIAN DAN WALI AMANAT (lanjutan) Kegiatan Jasa Kustodian (lanjutan) Kustodian Bank Mandiri memiliki 436 dan 399 nasabah pada tanggal 30 September 2009 dan 2008, yang terdiri dari dana pensiun, perusahaan asuransi, bank, yayasan, perusahaan sekuritas, reksadana, institusi/badan hukum lain maupun perseorangan. Nilai portofolio yang disimpan pada tanggal 30 September 2009 sebesar Rp115.728.418, USD421.354.275 (nilai penuh) dan JPY1.344.444.444 (nilai penuh) dan pada tanggal 30 September 2008 sebesar Rp95.999.024, USD458.878.200 (nilai penuh) dan JPY672.222.222 (nilai penuh). Bank Mandiri mengasuransikan portofolio nasabah yang disimpan di kustodian terhadap kemungkinan kerugian yang timbul dari penyimpanan dan pemindahan efek-efek sesuai dengan ketentuan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. Kegiatan Wali Amanat Bank Mandiri telah memberikan Jasa Wali Amanat sejak tahun 1983. Surat ijin operasi untuk kegiatan wali amanat telah diperbaharui dan didaftarkan kembali ke BAPEPAM berdasarkan Surat Keputusan No.17/STTD-WA/PM/1999 tertanggal 27 Oktober 1999. Jasa-jasa yang ditawarkan adalah sebagai berikut: a. b. c. d. e.
Jasa Wali Amanat (Trustee) untuk obligasi & MTN Jasa Agen Pengelola Rekening Penampungan (Escrow Agent) Jasa Agen Pembayaran (Paying Agent) Jasa Penampungan Dana IPO/Initial Public Offering (Receiving Bank) Jasa Agen Penjaminan (Security Agent)
Bank Mandiri selaku Wali Amanat pada tanggal 30 September 2009 telah mengelola 19 emisi dengan nilai emisi (Obligasi dan MTN) sebesar Rp12.434.400 dan pada tanggal 30 September 2008 telah mengelola 24 emisi dengan nilai emisi (Obligasi dan MTN) sebesar Rp9.124.400. Dana yang dikelola (dana pihak ketiga dan bank) pada tanggal 30 September 2009 adalah sebesar Rp130.240 untuk 14 nasabah dan pada tanggal 30 September 2008 adalah sebesar Rp448.312 untuk 23 nasabah. Baik Wali Amanat maupun Kustodian Bank Mandiri telah mendapat sertifikasi standar mutu pelayanan ISO 9001:2000.
55. KREDIT PENERUSAN (CHANNELING LOANS) Kredit penerusan berdasarkan sumber dana dan sektor ekonomi adalah sebagai berikut:
Pemerintah: Listrik, gas dan air Transportasi dan komunikasi Pertanian Industri Konstruksi Lain-lain
128 Global Reports LLC
2009
2008
9.440.680 3.199.311 1.144.516 443.110 11.273 83.855
8.083.813 3.626.904 1.185.249 468.941 11.273 88.842
14.322.745
13.465.022
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
55. KREDIT PENERUSAN (CHANNELING LOANS) (lanjutan) Bank Mandiri telah ditunjuk untuk menatausahakan kredit kelolaan yang diterima oleh Pemerintah Indonesia dalam berbagai mata uang dari beberapa lembaga keuangan bilateral dan multilateral untuk membiayai proyek-proyek Pemerintah melalui BUMN, BUMD dan Pemda, antara lain: Overseas Economic Cooperation Fund, Protocol France, International Bank for Reconstruction and Development, Asian Development Bank, The Swiss Confederation 30.09.1985, Kreditanstalt Fur Wiederaufbau, Banque Paribas, Nederland Urban Sector Loan & De Nederlanse Inveseringsbank voor Ontwikkelingslanden NV, Swiss Government, Banque Français & Credit National, US EXPORT IMPORT BANK, RYOSIN INT’L LTD, AUSTRIA, Swiss Banks Consortium 16.12.1994, The European Investment Bank, West Merchant Bank Ltd, Sumisho, Fuyo, LTCB, Orix & Sinco, Export Finance And Insurance Corporation (EFIC) Australia, Japan Bank for International Cooperation, Calyon & BNP Paribas, BNP Paribas & CAI, BELGIA, French Government, USAID, BARCLAYS, IDA, RDI - KI, LYONNAIS, U.B Denmark, Bank of China, SPAIN, CDC NES, NORDISKA, Sumitomo Corporation. Kredit Kelolaan tidak disajikan dalam neraca konsolidasian karena Bank Mandiri dan Anak Perusahaan tidak menanggung risiko atas kredit tersebut. Berdasarkan perjanjian tersebut di atas Bank Mandiri bertugas melakukan penagihan kepada debitur dan menyetorkan kembali kepada Pemerintah atas pembayaran pokok kredit, termasuk bunga dan beban-beban lainnya serta pengelolaan dokumentasi kredit. Sebagai gantinya Bank Mandiri akan menerima jasa perbankan (fees) yang berkisar antara 0,15% - 0,40% dari setoran bunga nasabah dan 0,50% dari rata-rata saldo baki debet kredit selama satu tahun.
56. MANAJEMEN RISIKO Bank Mandiri menerapkan manajemen risiko yang independen dan sesuai dengan standar yang merujuk pada ketentuan Bank Indonesia serta best practices yang diterapkan di perbankan internasional. Bank Mandiri menggunakan konsep Enterprise Risk Management (ERM) sebagai salah satu strategi manajemen risiko yang komprehensif dan terintegrasi, yang disesuaikan dengan kebutuhan bisnis dan operasional Bank. Penerapan ERM akan memberikan nilai tambah (value added) bagi Bank dan stakeholders terutama dikaitkan dengan pelaksanaan organisasi berbasis Strategic Business Units (SBU) dan penilaian kinerja berbasis risiko (Risk Based Performance). ERM adalah sebuah proses pengelolaan risiko yang “embedded” dalam proses bisnis Bank, artinya pengelolaan risiko menjadi bagian yang menyatu dalam pengambilan keputusan bisnis Bank sehari hari. Dengan ERM, Bank akan memiliki kerangka kerja pengelolaan risiko yang sistematis dan menyeluruh (risiko kredit, risiko pasar & risiko operasional) dengan menghubungkan pengelolaan modal dan bisnis proses dengan risiko yang dihadapi secara utuh. Selain itu, ERM juga menerapkan pengelolaan risiko secara konsolidasi dengan perusahaan anak, secara bertahap untuk memaksimalkan efektivitas pengawasan dan nilai perusahaan berdasarkan PBI No. 8/6/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006. Kerangka pengelolaan risiko Bank mengacu pada Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 5/8/PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum. Kerangka ini tercantum dalam Kebijakan Manajemen Risiko Bank Mandiri (KMRBM) agar sejalan dengan rencana penerapan Basel II Accord secara bertahap di Indonesia. Dalam kerangka pengelolaan risiko tersebut diatur berbagai kebijakan agar manajemen risiko berfungsi sebagai business enabler sehingga bisnis dapat tetap tumbuh dalam koridor prudential banking dengan menerapkan proses manajemen risiko yang ideal (identifikasi pengukuran - pemantauan - pengendalian risiko) pada semua level organisasi.
129 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
56. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Pengawasan aktif dari Direksi dan Dewan Komisaris dan terhadap aktivitas manajemen risiko Bank diimplementasikan melalui pembentukan Risk & Capital Committee (RCC) dan Komite Pemantau Risiko. RCC terdiri dari empat sub komite yaitu: Asset & Liability Committee, Risk Management Committee, Capital & Investment Committee, dan Operational Risk Committe. Komite-Komite di bawah RCC ini bertanggung jawab atas penetapan kebijakan dan strategi risiko yang dihadapi Bank yaitu risiko pasar, risiko kredit, risiko operasional, risiko likuiditas, risiko hukum, risiko reputasi, risiko stratejik dan risiko kepatuhan. Selain itu, RCC juga bertanggung jawab terhadap pengelolaan asset & liabilities, evaluasi rencana penyertaan modal dan divestasi untuk Perusahaan Anak dan Strategic Business Unit (SBU) serta pengelolaan kebijakan dan prosedur risiko operasional yang bersifat strategis di Bank Mandiri. Komite Pemantau Risiko memiliki tugas dan tanggung jawab untuk melakukan kajian dan evaluasi atas kebijakan dan pelaksanaan manajemen risiko Bank, serta memberikan masukan dan rekomendasi kepada Dewan Komisaris dalam rangka pengambilan keputusan. Direktorat Manajemen Risiko dipimpin oleh seorang Direktur yang bertanggung jawab kepada Direksi dan sekaligus menjadi anggota dengan hak suara (voting member) pada Risk and Capital Committee. Selain itu Bank juga telah membentuk Satuan Kerja Manajemen Risiko yang berada di bawah Direktorat Manajemen Risiko (Risk Management Directorate). Dalam kegiatan operasionalnya, Direktorat Manajemen Risiko ini dibagi menjadi 2 (dua) bagian besar, yaitu 1) Credit Approval sebagai bagian dari four - eye principle, 2) Independent Risk Management yang dibagi menjadi dua grup, yaitu Credit Risk Policy Group yang berkaitan dengan risiko kredit dan portofolio, dan Market Operational Risk Group yang terkait dengan risiko operasional, risiko pasar dan risiko likuiditas. Direktorat Manajemen Risiko bersama-sama unit kerja terkait bertanggung jawab dalam mengelola/mengkoordinasikan seluruh risiko yang dihadapi Bank, yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko operasional, risiko likuiditas, risiko hukum, risiko reputasi, risiko stratejik dan risiko kepatuhan termasuk menetapkan kebijakan dan pedoman pengelolaan risiko. Seluruh risiko tersebut dilaporkan Bank melalui penyusunan laporan Profil Risiko secara triwulanan untuk menggambarkan seluruh risiko yang melekat dalam kegiatan bisnis Bank, termasuk risiko perusahaan anak secara konsolidasi. Risiko Kredit Pengelolaan risiko kredit Bank terutama diarahkan untuk meningkatkan keseimbangan antara ekspansi kredit yang sehat dengan pengelolaan kredit secara prudent agar terhindar dari penurunan kualitas atau menjadi Non Performing Loan (NPL), serta mengoptimalkan penggunaan modal untuk memperoleh Risk Adjusted Return On Capital (RAROC) yang optimal. Untuk mendukung hal tersebut, Bank secara periodik melakukan review dan penyempurnaan terhadap Kebijakan Perkreditan Bank Mandiri (KPBM), Standar Prosedur Kredit (SPK) per segmen bisnis dan Memorandum Kebijakan dan Prosedur Kredit yang bersifat sementara dan mengatur tentang kebijakan atau prosedur yang belum terakomodasi dalam Buku KPBM maupun SPK. Keempat pedoman kerja dimaksud memberikan petunjuk pengelolaan risiko kredit secara lengkap, untuk mengidentifikasi risiko, mengukur serta mitigasi risiko dalam proses pemberian kredit secara end to end mulai dari penentuan target market, analisa kredit, persetujuan, dokumentasi, penarikan kredit, pemantauan/pengawasan, hingga proses penyelesaian kredit bermasalah/restrukturisasi.
130 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
56. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko Kredit (lanjutan) Untuk meningkatkan peran sosial dan kepedulian Bank terhadap risiko lingkungan serta sebagai salah satu wujud penerapan prinsip tanggung jawab dalam tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance), Bank Mandiri telah menyusun manual Petunjuk Teknis Analisa Lingkungan Hidup dan Sosial dalam Pemberian Kredit yang digunakan sebagai referensi dalam melakukan analisa lingkungan pada analisa pemberian kredit. Petunjuk teknis ini merupakan kodifikasi dari kebijakan dan prosedur kredit terkait aspek lingkungan yang tertuang dalam Kebijakan Perkreditan Bank Mandiri dan Standar Prosedur Kredit. Hal ini sejalan dengan upaya yang dilakukan oleh Bank Indonesia, dimana dalam Peraturan Bank Indonesia mengenai Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum diatur bahwa penilaian prospek usaha debitur dikaitkan pula dengan upaya debitur dalam memelihara lingkungan hidup. Secara prinsip pengelolaan risiko kredit diterapkan pada tingkat transaksional maupun tingkat portofolio. Pada tingkat transaksional diterapkan four - eye principle yaitu setiap pemutusan kredit melibatkan Business Unit dan Credit Risk Management Unit secara independen untuk memperoleh keputusan yang obyektif. Mekanisme four - eye principle dilakukan oleh Credit Committee sesuai limit kewenangan dimana proses pemutusan kredit dilaksanakan melalui mekanisme Rapat Komite Kredit. Pemegang Kewenangan Memutus Kredit sebagai anggota Credit Committee memiliki kompetensi, kemampuan dan integritas yang tinggi sehingga proses pemberian kredit dilakukan secara obyektif, komprehensif dan hati-hati. Untuk memonitor kinerja pemegang kewenangan dalam memutus kredit, Bank telah mengembangkan system monitoring database pemegang kewenangan. Dengan sistem ini Bank setiap saat dapat memantau jumlah maupun kualitas kredit yang telah diputus oleh Pemegang Kewenangan, sehingga performance dari Pemegang Kewenangan memutus kredit dapat diketahui setiap waktu. Untuk mengidentifikasi serta mengukur risiko tingkat transaksional pada setiap aplikasi kredit yang diproses, digunakan Rating dan Scoring system. Rating/Scoring system terdiri dari Bank Mandiri Rating System (BMRS), Small Medium Enterprise Scoring System (SMESS), Micro Banking Scoring System (MBSS) serta Consumer Scoring System. Bank juga telah mengembangkan Rating System untuk Financial Institution - Bank, berupa Bank Mandiri Financial Institution Rating (BMFIR), sehingga Bank dapat melakukan identifikasi dan pengukuran risiko Bank Counterparty yang dapat ditoleransi dalam memberikan fasilitas Credit Line. Untuk menunjang pengembangan alat tersebut, Bank telah memiliki Pedoman Penyusunan dan Pengembangan Model Credit Rating dan Credit Scoring, yang merupakan pedoman lengkap bagi Bank dalam menyusun model credit rating dan credit scoring. Disamping hal tersebut, guna memonitor performance model credit rating dan credit scoring, Bank melakukan review atas hasil scoring dan hasil rating yang dilakukan oleh Business Unit. Dengan melakukan pemantauan dan review terhadap model rating dengan pendekatan metodologi validasi akan diketahui performance model secara berkesinambungan. Saat ini validasi model telah dilakukan secara internal oleh Model Risk Validation, yaitu unit yang independent dan terpisah dari pengembang model. Hal ini dilakukan untuk meminimalkan kesalahan analis dalam pengukuran risiko kredit, khususnya dalam menetapkan baik nilai Probability of Default maupun peringkat (rating) debitur. Sebagai upaya pemantauan rating & scoring yang dikelola dalam data-base, disusun laporan Credit Scoring Review dan Rating Outlook yang diterbitkan secara triwulan dan semesteran. Laporan tersebut memuat informasi mengenai parameter scoring dan rating yang disusun menurut sektor industri. Hal ini bermanfaat bagi Business Unit khususnya sebagai acuan dalam menetapkan targeted customer dengan klasifikasi baik (perform), sehingga proses ekspansi kredit lebih berkualitas. Sebagai salah satu bagian dari pelaksanaan prudential banking, untuk mengidentifikasi, mengukur, dan memonitor risiko dalam pemberian kredit, disamping Rating dan Scoring tools Bank menggunakan alat (tools) berupa spread sheet keuangan secara lengkap, format Nota Analisa Kredit (NAK) yang comprehensive dan Loan Monitoring System yang telah terintegrasi dalam sistem ILP (Integrated Loan Processing)/LOS (Loan Origination System) secara end to end process.
131 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
56. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko Kredit (lanjutan) Sedangkan sebagai upaya memitigasi risiko kredit per debitur, Credit Committee menentukan Struktur Kredit termasuk penentuan covenant yang tepat sesuai kebutuhan dan kondisi debitur, sehingga kredit yang diberikan benar-benar efektif dan menguntungkan bagi debitur maupun Bank Mandiri. Sejalan dengan kondisi krisis global yang belum stabil, untuk mengidentifikasi debitur - debitur yang berpotensi mengalami kesulitan pembayaran kewajiban kredit, melalui Loan Monitoring System, Bank melakukan deteksi dini dengan analisa Watch List (Early Warning Analysis) terhadap seluruh kredit debitur Corporate dan Commercial. Berdasarkan hasil analisa tersebut, Bank menetapkan account strategy dan tindakan secara dini untuk mencegah terjadinya NPL. Pada tingkat portfolio, pengelolaan risiko dilakukan dengan pendekatan active portfolio management yang secara proaktif memelihara diversifikasi portfolio pada tingkat optimal dengan risk exposure yang berada pada risk appetite yang ditetapkan oleh Bank. Dalam pelaksanaannya Bank menggunakan tools yang dinamakan Portfolio Guideline (PG). PG terdiri dari tiga bagian yaitu Industry Classification, Industry Acceptance Criteria dan Industry Limit. Industry Classification (IC) mengelompokan sektor industri kedalam 3 kelompok berdasarkan prospek industri dan risikonya. IC digunakan Bank dalam menetapkan target market industry. Tools yang kedua adalah Industry Acceptance Criteria (IAC) yang merupakan kriteria dasar (kualitatif dan kuantitatif) yang menjadi key success factors pada suatu sektor industri tertentu. IAC digunakan Bank dalam menetapkan targeted customer. Tools ketiga adalah Industry Limit (IL) yang memberikan batasan jumlah exposure maksimal yang dapat diberikan pada sektor industri tertentu. PG secara mendasar mengubah konsep bisnis perkreditan dimana Bank secara proaktif memprioritaskan industri-industri yang memberikan nilai tambah secara ekonomis dan menyeleksi perusahaan atau individu terbaik didalam masing-masing industri tersebut (winner players) yang dijadikan targeted customer. Dengan proactive approach ini maka portfolio menjadi lebih berkualitas karena kredit yang disalurkan akan lebih efektif dan memberikan nilai tambah baik bagi debitur maupun Bank. Proactive approach ini juga menghidari terjadinya konsentrasi risiko pada suatu industri tertentu atau debitur tertentu karena Bank secara aktif melakukan pembatasan eksposur melalui Kebijakan Limit (Industry Limit dan Limit Debitur). PG secara rutin di review dan dilakukan back testing sehingga senantiasa relevan dan up to date serta memiliki predictive value pada tingkat yang dapat diterima. Pada kuartal I/2009 Bank mengembangkan Portfolio Outlook yang menjadi salah satu referensi penentuan target market industri dalam ekspansi kredit. Portfolio outlook disusun secara ad hoc berdasarkan kondisi ekonomi tertentu yang diperkirakan dapat mempengaruhi kinerja portfolio kredit. Penerbitan Portfolio Outlook merupakan langkah antisipatif (early warning) sebelum aspek perubahan kondisi ekonomi dimaksud dimasukkan dalam review Industry Classification. Sebagai bagian dari active portfolio management, Bank senantiasa melakukan monitoring perkembangan risiko portfolio kredit melalui perhitungan credit risk profile yang menggambarkan potensi inherent risk dan efektifitas risk control system. Bank juga melakukan monitoring perkembangan dan kualitas portfolio berdasarkan konsentrasi, baik per segmen bisnis, 25 debitur besar, sektor industri, per wilayah, jenis produk, jenis valuta serta risk class. Dengan demikian Bank dapat mengambil langkah-langkah antisipatif dan mitigasi risiko secara portfolio disamping secara individu. Untuk memantau kualitas dan menguji elastisitas kualitas portofolio (NPL & Yield) terhadap perubahan variabel - variabel ekonomi yang dapat berdampak pada kecukupan modal Bank, Bank secara rutin maupun ad hoc melakukan stress test terhadap seluruh portfolio kredit baik per kelompok debitur besar, bisnis segmen, industri maupun produk dengan berbagai scenario. Dengan stress test ini, Bank dapat mengantisipasi lebih awal dan mengambil langkah - langkah pengendalian portofolio dan solusi yang paling optimal sebagai strategi jangka pendek maupun jangka panjang. Dengan demikian kualitas portfolio kredit dan kecukupan modal Bank terjaga dengan baik.
132 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
56. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko Kredit (lanjutan) Berdasarkan uraian tersebut di atas, secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa pengelolaan risiko kredit Bank Mandiri telah dilakukan secara menyeluruh dan terus ditingkatkan ketajaman dari control system yang ada. Dalam rangka mengembangkan secara berkesinambungan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dalam pengelolaan risiko, Bank telah membentuk Risk Management Academy yang memiliki 18 (delapan belas) modul yang disusun khusus untuk meningkatkan knowledge dan risk awareness karyawan. Risiko Pasar dan Risiko Likuiditas a. Manajemen Risiko Likuiditas Likuiditas merupakan kemampuan Bank untuk memenuhi seluruh kewajiban finansial yang sudah diperjanjikan secara tepat waktu dengan harga wajar. Likuiditas Bank dipengaruhi oleh struktur pendanaan, likuiditas aset, kewajiban kepada counterparty dan komitmen kredit kepada debitur. Risiko likuiditas disebabkan oleh ketidakmampuan Bank untuk menyediakan likuiditas dengan harga wajar yang akan berdampak kepada profitabilitas dan modal Bank. Dengan demikian, untuk mengelola risiko likuiditas yang akan timbul, Bank menetapkan kebijakan pengelolaan risiko likuiditas, yang mencakup antara lain pemeliharaan cadangan likuiditas yang optimal, pengukuran dan penetapan limit risiko likuiditas, penyusunan analisa skenario dan contingency plan, penyusunan strategi pendanaan serta memiliki akses pasar. Likuiditas Bank saat ini diukur melalui tingkat primary reserve dan secondary reserve yang dimiliki. Primary reserve adalah kas di cabang - cabang dan Giro Wajib Minimum (GWM) di Bank Indonesia, dimana sesuai ketentuan Bank Indonesia yang mengatur GWM, yaitu PBI No.10/19/PBI/2008 tanggal 14 Oktober 2008 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing sebagaimana telah diubah dengan PBI No.10/25/PBI/2008 tanggal 23 Oktober 2008, GWM dipelihara secara harian minimum sebesar 5% dari dana pihak ketiga Rupiah dan minimum 1% dari dana pihak ketiga valuta asing. Pada tanggal 30 September 2009 Bank memelihara GWM sebesar 5,04% untuk Rupiah dan 1,01% untuk valuta asing. Secondary reserve Bank ditempatkan dalam Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI), penempatan antar bank (termasuk ekses likuiditas valas yang ditempatkan pada rekening Nostro) dan efek-efek yang mudah diperjualbelikan (portfolio trading dan available for sale). Pada tanggal 30 September 2009 Bank memelihara secondary reserve sebesar Rp31,67 triliun atau 11,15% dari total dana masyarakat (termasuk simpanan dari bank lain diluar inter-bank call money) sebesar Rp284,16 triliun. Bank menggunakan metodologi liquidity gap untuk mengestimasi potensi risiko likuiditas yang akan dihadapi Bank di masa mendatang. Berdasarkan rencana bisnis Bank dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan tahun 2009, sampai dengan 12 bulan ke depan likuiditas Bank diproyeksikan akan berada dalam posisi surplus yang optimal. Proyeksi defisit pendanaan dipantau melalui limit maximum cumulative outflow (MCO). Untuk mengetahui kemampuan Bank dalam menghadapi situasi likuiditas yang berbeda, Bank melakukan analisa skenario likuiditas, yang mencakup skenario kondisi normal dan tidak normal termasuk kondisi ekstrim atau krisis (stress testing) yang dilengkapi dengan penyusunan rencana kontinjensi.
133 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
56. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko Pasar dan Risiko Likuiditas (lanjutan) a. Manajemen Risiko Likuiditas (lanjutan) Sesuai dengan rencana kontinjensi tersebut, untuk kondisi bank specific crisis, Bank dapat memenuhi kebutuhan likuiditas melalui pinjaman (seperti repurchase agreement, bilateral funding, collateralized facility agreement, foreign exchange swap), penjualan aset likuid (seperti Surat Utang Negara) dan pricing dana pihak ketiga. Sedangkan untuk kondisi general market crisis, Bank memenuhi kebutuhan likuiditas dari posisi secondary reserve (yang telah dicadangkan sebelumnya) atau melalui fasilitas likuiditas dari Bank Indonesia. b. Manajemen Risiko Suku Bunga Risiko Suku Bunga adalah risiko yang mempengaruhi kenaikan/penurunan nilai finansial assets dan liabilities Bank (Banking Book) karena adanya perubahan suku bunga yang berdampak pada pendapatan dan modal Bank. Risiko suku bunga terutama disebabkan perbedaan time repricing antara assets yang sensitif (RSA = Rate Sensitive Assets) dan liabilities yang sensitif (RSL = Rate Sensitive Liabilities). RSA didominasi oleh kredit dan obligasi pemerintah, dan RSL didominasi oleh Dana Pihak Ketiga (giro, tabungan dan deposito berjangka). Dalam pengelolaan risiko suku bunga, Bank menggunakan analisa repricing gap, duration gap dan simulasi. Untuk menggambarkan besarnya eksposur risiko suku bunga, Bank menggunakan pendekatan repricing gap, sedangkan untuk mengukur sensitivitas pendapatan dan nilai modal ekonomis akibat pergerakan suku bunga, Bank menggunakan pendekatan Net Interest Income Sensitivity (NII Sensitivity) dan Economic Value of Equity (EVE) dengan melakukan simulasi skenario kenaikan dan penurunan suku bunga (rate shock). Pengukuran sensitivitas NII dan nilai ekonomis modal dilakukan dengan cara mengasumsikan kenaikan dan penurunan suku bunga secara parallel shift sebesar 100 basis points (bps). Hasil analisa sensitivitas menunjukkan bahwa perubahan suku bunga sebesar 100 bps Rupiah dan Valas akan berpotensi terhadap penurunan NII 12 bulan sebesar 0,90% dari target NII dan penurunan EVE sebesar 0,49% dari target Equity. Selain melakukan analisa sensitivitas, Bank juga menggunakan pendekatan statistik untuk mengukur dampak volatility suku bunga terhadap pendapatan (Earning at Risk, EaR) dan Equity (Capital at Risk, CaR). Pada tanggal 30 September 2009 EaR dan CaR Bank masing - masing sebesar 0,53% dan 1,98% dari Equity. Bank juga melaksanakan analisa sensitivitas untuk kondisi ekstrim (stress testing) untuk melihat dampak perubahan suku bunga yang signifikan terhadap NII dan modal Bank. Untuk memberikan peringatan dini akan terjadinya risiko suku bunga, Bank memiliki alat pemantauan yang disebut Interest Rate Risk Red Flags yang terdiri dari beberapa indikator risiko suku bunga yaitu: Repricing Gap, NII Sensitivity dan Economic Value of Equity Sensitivity, Earning at Risk dan Capital at Risk. Dalam rangka pemantauan dan pengendalian risiko suku bunga, Bank menetapkan limit atas indikator - indikator risiko suku bunga. Apabila terdapat pelampauan terhadap limit tersebut akan ditindaklanjuti dengan mitigasi risiko melalui strategi restrukturisasi Asset dan Liabilities atau strategi hedging. Instrumen derivative yang biasa dipakai Bank dalam memitigasi eksposur risiko suku bunga antara lain interest rate swap dan forward rate agreement. c. Manajemen Pricing Pricing Management merupakan salah satu strategi yang dilakukan dalam upaya mendukung Bank menguasai pangsa pasar pendapatan (revenue market share) dengan cara memaksimalkan Net Interest Margin (NIM) terutama melalui pricing Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Kredit.
134 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
56. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko Pasar dan Risiko Likuiditas (lanjutan) c. Manajemen Pricing (lanjutan) Dalam penetapan pricing DPK, Bank mempertimbangkan faktor internal dan eksternal. Faktor internal antara lain biaya dana, struktur dan target pendanaan. Faktor eksternal antara lain likuiditas pasar dan suku bunga pasar. Dengan mempertimbangkan faktor internal dan eksternal tersebut, Bank menerapkan strategi aggressive atau defensive. Untuk penetapan pricing Kredit, Bank menerapkan tingkat suku bunga berdasarkan risiko (Risk Based Pricing). Struktur pembentukan suku bunga kredit, terdiri dari Cost of Funds, Overhead Cost, Cost of Allocated Capital dan Risk Premium. Bank menetapkan Required Yield yang merupakan tingkat imbal hasil minimum yang diinginkan Bank. d. Manajemen Risiko Pasar Bank melakukan pengelolaan risiko pasar melalui monitoring atas aktivitas trading yang dilakukan oleh Treasury. Sebagai acuannya, Bank menetapkan limit transaksi yang meliputi Value at Risk Limit (VaR Limit), limit nominal dealer, dan dealer loss limit. Hasil dari monitoring tersebut dituangkan dalam laporan Trading Risk Profile secara periodik yaitu harian, mingguan dan bulanan. Khusus untuk Laporan Bulanan dijabarkan secara lengkap hasil monitoring pengelolaan risiko pasar termasuk didalamnya perhitungan Stress Testing/Scenario Analysis yang mengkuantifikasi pergerakan pasar yang abnormal. Selain itu, juga dilaporkan hasil back testing untuk menilai efektivitas pengukuran VaR dan akurasi metodologi yang digunakan. Pengalokasian modal untuk meng-cover risiko pasar, menggunakan pendekatan Standard Model sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Besarnya kebutuhan modal minimum yang dibutuhkan untuk meng-cover risiko pasar pada tanggal 30 September 2009 adalah sebesar Rp69,11 miliar sehingga nilai CAR setelah memasukkan unsur market risk dan credit risk adalah sebesar 14,13% (Catatan 51). Disamping itu, secara berkesinambungan, Bank melakukan review dan perbaikan atas penerapan manajemen risiko pasar sehingga selalu sesuai dengan ketentuan regulatory, keadaan terkini dan best practice yang berlaku. e. Manajemen Risiko Nilai Tukar Bank mengukur dan mengelola risiko nilai tukar untuk mengetahui dampak pergerakan nilai tukar terhadap pendapatan dan modal Bank. Posisi valuta asing Bank sebagian besar dalam denominasi US Dolar, dimana disisi kewajiban terutama adalah dana pihak ketiga dan pinjaman diterima sementara disisi aset terutama adalah kredit, penempatan antar bank dan efek-efek. Dalam upaya melakukan pengelolaan dan mitigasi risiko nilai tukar, pembiayaan kredit dan penempatan valuta asing diutamakan dibiayai dengan valuta yang sama dan untuk melindungi posisi terbuka valuta asing yang signifikan, Bank menggunakan instrumen derivatif seperti FX forward, swap dan option. Pengelolaan Posisi Devisa Neto (PDN) Bank dilakukan untuk selalu memenuhi ketentuan Bank Indonesia yang mensyaratkan bank untuk memelihara Posisi Devisa Neto (PDN) Neraca dan Keseluruhan secara konsolidasi untuk seluruh valuta asing tidak melebihi 20% dari modal Bank (Tier I dan II). Dalam rangka prinsip kehati - hatian Bank menetapkan limit internal 10% dari modal. Pada tanggal 30 September 2009 PDN Neraca sebesar 13,03% dan PDN Keseluruhan (absolut) sebesar 2,82% dari modal (Catatan 52).
135 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
56. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko Operasional Bank melakukan manajemen risiko operasional secara proaktif untuk melindungi kepentingan nasabah, mengurangi potensi kerugian, meningkatkan citra Bank dan membantu pencapaian target usaha Unit Kerja. Risiko operasional adalah risiko yang disebabkan oleh ketidakcukupan dan atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau adanya faktor eksternal yang mempengaruhi operasional Bank. Pada saat ini, Bank menyempurnakan implementasi pengelolaan risiko operasional dengan strategi sebagai berikut: a. Mitigasi Risiko Operasional - Sebagai pedoman dalam pengelolaan risiko operasional, Bank terus menyesuaikan kebijakan dan prosedur pengelolaan risiko operasional sesuai dengan perkembangan terkini, yaitu dengan melakukan review dan memperbaharui ketentuan Manajemen Risiko Operasional dalam bentuk Standar Prosedur Operasional (SPO) Manajemen Risiko Operasional, SPO Produk dan Aktivitas Baru (PAB) serta SPO Business Continuity Plan (BCP). - Melaksanakan implementasi Operational Risk Management (ORM) Tools (Mandiri Loss Event Database, Risk & Control Self Assessment, dan Key Risk Indicators) di seluruh unit kerja Bank dengan tujuan agar pengelolaan risiko operasional sudah melekat dalam aktivitas Bank sehari-hari. - Untuk dapat mengidentifikasi risiko operasional yang ada, Bank menyusun laporan profil risiko operasional secara Bank wide dan per unit kerja, sehingga dapat memperoleh gambaran besarnya potensi risiko (frekuensi kejadian dan dampak bagi Bank dan unit kerja yang bersangkutan). b. Menghitung Modal yang Diperlukan untuk Meng-cover Risiko Operasional.. - Data yang diperoleh dari implementasi ORM Tools, digabungkan dengan data eksternal yang nantinya akan menjadi dasar bagi perhitungan modal untuk meng-cover risiko operasional Sesuai ketentuan Bank Indonesia SE BI No. 11/3/DPNP tanggal 27 Januari 2009, Bank telah melakukan simulasi perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum untuk Risiko Operasional. Hasil simulasi perhitungan beban modal risiko operasional Bank Mandiri dengan menggunakan Basic Indicator Approach (BIA) adalah sebesar Rp2.276,35 miliar. Pada semester I tahun 2009, Bank siap menggunakan metode perhitungan Standardized Approach sejalan dengan pelaksanaan pengukuran kinerja SBU berbasis risiko.
57. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI PENTING a. Perjanjian Integrated Banking System Dengan PT Silverlake Informatikama Dan Silverlake Corporation Pada tanggal 21 Juli 2001, Bank Mandiri mengadakan perjanjian Sistem Perbankan Terpadu dengan PT Silverlake Informatikatama untuk pengadaan piranti lunak dan jasa instalasi untuk sistem perbankan terpadu, yang disebut eMAS (Enterprise Mandiri Advaced System), dengan nilai kontrak termasuk PPN 10% sebesar US$47.535.022,70 (nilai penuh). Perjanjian tambahan juga diadakan pada tanggal 23 April 2002, 28 Agustus 2003, 12 April 2004, 4 Juli 2005, 8 September 2008 dan 22 September 2008 dengan nilai kontrak masing-masing (termasuk PPN) sebesar US$20.467.218,20 (nilai penuh), US$462.000 (nilai penuh), US$1.014.344,21 (nilai penuh), US$44.000 (nilai penuh), US$1.155.000 (nilai penuh) dan US$44.000 (nilai penuh). Realisasi pembayaran sampai dengan 30 September 2009 sebesar US$65.398.161,84 (nilai penuh, setelah PPN) telah dibukukan sebagai Aset Dalam Penyelesaian sebesar US$668.923,56 (nilai penuh, setelah PPN) dan sebagai Aset Tetap sebesar US$64.729.238,28 (nilai penuh, setelah PPN). Estimasi persentase penyelesaian proyek posisi 30 September 2009 mencapai 98,98%.
136 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
57. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI PENTING (lanjutan) a. Perjanjian Integrated Banking System Dengan PT Silverlake Informatikama Dan Silverlake Corporation (lanjutan) Pada tanggal 1 Agustus 2006, Bank Mandiri mengadakan Perjanjian untuk menambah fitur eMAS dengan Silverlake Corporation, dengan nilai kontrak (setelah PPN 10%) sebesar US$2.934.352,08 (nilai penuh). Realisasi pembayaran sampai dengan 30 September 2009 (setelah PPN) sebesar US$1.989.610,94 (nilai penuh) telah dibukukan sebagai Aset Dalam Penyelesaian sebesar US$411.962,76 (nilai penuh) dan sebagai Aset Tetap sebesar US$1.577.648,18 (nilai penuh). Estimasi penyelesaian proyek posisi 30 September 2009 mencapai 79,29%. Pada tanggal 17 Januari 2008, Bank Mandiri mengadakan Perjanjian untuk menambah fitur eMAS dengan Silverlake Corporation dengan nilai kontrak (setelah PPN 10%) sebesar US$871.200 (nilai penuh). Realisasi pembayaran sampai dengan 30 September 2009 (setelah PPN) sebesar US$303.494,40 (nilai penuh), dibukukan sebagai Aset Tetap sebesar US$259.776,00 (nilai penuh) dan dibukukan sebagai Aset Dalam Penyelesaian sebesar US$43.718,40 (nilai penuh). Estimasi penyelesaian proyek posisi 30 September 2009 adalah 85,59%. b. Ketentuan-Ketentuan Tambahan Dari Bank Indonesia Berkaitan Dengan Pengawasan Sesuai Dengan Prinsip Kehati-hatian Bank (Prudential Supervision) Berdasarkan surat Bank Indonesia No. 9/561/DPB1 tanggal 4 September 2007 perihal Status Pengawasan Bank Mandiri, Bank Indonesia menyatakan bahwa sehubungan dengan peningkatan kinerja Bank Mandiri yang semakin membaik dan rasio Non Performing Loan neto telah di bawah 5% dari total portofolio kredit, maka Bank Mandiri dinyatakan tidak termasuk dalam kriteria Bank dalam Pengawasan Intensif terhitung sejak tanggal 4 September 2007. c. Perkara Hukum Bank Mandiri menerima permohonan pencairan rekening giro dan deposito Nasabah karena pemblokiran dan penyitaan atas rekening giro dan deposito atas nama Nasabah tersebut telah dicabut oleh Dirjen Pajak. Permohonan tersebut tidak dapat dipenuhi secara serta merta karena Bank Mandiri masih harus melakukan klarifikasi terlebih dahulu kepada BPPN. Setelah melakukan somasi karena permintaan pencairan rekening giro dan deposito tidak dipenuhi Bank Mandiri karena tidak disetujui BPPN, Nasabah pada tanggal 7 Juni 2006 menggugat Bank Mandiri sebagai Tergugat I dan Menteri Keuangan RI sebagai Tergugat II di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Menteri Keuangan RI dengan surat tertanggal 27 Agustus 2008 dan tanggal 28 Agustus 2008 telah meminta Bank Mandiri untuk mencairkan rekening giro dan deposito atas nama Nasabah karena merupakan jaminan hutang Nasabah dan telah dibatalkannya perjanjian jual beli piutang Nasabah yang dijamin dengan giro dan deposito tersebut. Dengan pembatalan perjanjian jual beli piutang Nasabah maka giro dan deposito yang menjadi agunan tersebut menjadi hak negara untuk diperhitungkan dengan utang Nasabah. Pencairan dana tersebut telah dilaksanakan dan dananya disimpan pada rekening Menteri Keuangan. Pada tanggal 23 Oktober 2008, Bank Mandiri menerima pemberitahuan putusan Kasasi Mahkamah Agung atas permohonan kasasi yang diajukan oleh Nasabah yang pada pokoknya memutuskan bahwa Nasabah adalah pemilik giro dan deposito yang ada pada Bank Mandiri dan memerintahkan Bank Mandiri agar mencairkan giro dan deposito berikut bunganya kepada Nasabah. Atas putusan Kasasi tersebut pada tanggal 31 Maret 2009 Bank Mandiri dan Menteri Keuangan RI mengajukan Permohonan Peninjauan Kembali.
137 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
57. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI PENTING (lanjutan) c. Perkara Hukum (lanjutan) Disamping perkara hukum di atas, Bank Mandiri juga telah menerima surat dari Nasabah (giran) tertanggal 27 Januari 2005 mengenai rencana yang bersangkutan untuk mencantumkan dalam neraca-nya piutang pada Bank Mandiri sebesar USD10.000.000 (nilai penuh) dan permintaan kepada Bank Mandiri untuk melakukan pengkreditan ke rekening yang bersangkutan sebesar US$10.000.000 (nilai penuh). Permintaan Nasabah tersebut berkaitan dengan transaksi valas oleh Nasabah yang dilakukan melalui Bank Mandiri yang berdasarkan putusan pengadilan telah ditetapkan terpidananya adalah pegawai/pejabat Nasabah. Persidangan di PN Jakarta Pusat dengan terdakwa pegawai/pejabat Nasabah, pada saat ini telah diputus dan atas putusan tersebut diajukan banding. Dalam hal ini Bank Mandiri berpendapat bahwa Bank Mandiri tidak memiliki kewajiban memenuhi permintaan Nasabah tersebut di atas dan memutuskan untuk tidak melakukan pembayaran kepada Nasabah karena tidak seorangpun pegawai/pejabat Bank Mandiri yang dijatuhi hukuman dan tidak ada putusan pengadilan yang mewajibkan Bank Mandiri untuk membayar kepada Nasabah. Lebih lanjut Bank Mandiri berpendapat bahwa berkaitan dengan isi surat Nasabah tersebut di atas, tidak ada penyesuaian yang harus dilakukan dalam Laporan Keuangan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dan Anak Perusahaan pada tanggal 30 September 2009. Jumlah klaim terhadap Bank Mandiri atas tuntutan hukum yang belum selesai pada tanggal 30 September 2009 dan 2008, masing-masing Rp1.239.794 dan Rp1.303.065. Pada tanggal 30 September 2009 dan 2008, Bank Mandiri telah membentuk penyisihan (disajikan dalam akun “Kewajiban Lain-lain”) untuk sejumlah tuntutan hukum yang belum diputuskan masing-masing sebesar Rp207.076 dan Rp197.444 (Catatan 29). Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan yang dibentuk atas kemungkinan timbulnya kerugian akibat tuntutan hukum tersebut telah memadai. d. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Atas Transaksi Pembiayaan Murabahah Bank Syariah Mandiri (BSM) Terdapat perbedaan cara pandang mengenai pengenaan pajak atas transaksi pembiayaan murabahah antara Tim Pemeriksa Ditjen Pajak dengan Bank Syariah Mandiri (BSM). Tim Pemeriksa Ditjen Pajak berpendapat bahwa transaksi pembiayaan murabahah merupakan obyek Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sesuai dengan Undang-undang No. 8 tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-undang No. 18 tahun 2000 pasal 1A ayat (1). Sehubungan dengan hal tersebut, Kantor Pajak menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dan Surat Tagihan Pajak (STP) atas PPN Tahun 2003 untuk kantor pusat dan beberapa kantor cabang BSM dengan total sebesar Rp37.649. Dengan alasan terdapat permasalahan status hukum perpajakan dari transaksi Pembiayaan Murabahah yang saat ini berlaku belum secara spesifik dan eksplisit mengatur kegiatan usaha Bank Syariah khususnya Pembiayaan Murabahah, maka BSM mengajukan keberatan pada tanggal 10 Januari 2005 dan belum melaksanakan pembayaran terhadap SKPKB dan STP tersebut di atas. Sesuai Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 8/21/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum yang Melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah, sebagaimana telah diubah terakhir dengan PBI No. 10/24/PBI/2008 tanggal 16 Oktober 2008 menyatakan bahwa transaksi jual beli dalam akad Murabahah adalah merupakan transaksi pembiayaan.
138 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
57. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI PENTING (lanjutan) d. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Atas Transaksi Pembiayaan Murabahah Bank Syariah Mandiri (BSM) (lanjutan) BSM berpendapat bahwa transaksi pembiayaan murabahah merupakan transaksi perbankan yang dikecualikan dari obyek PPN sesuai dengan Undang-undang No. 8 tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang - undang No. 18 tahun 2000 pasal 4A ayat (3) huruf (d), bahwa transaksi perbankan tidak termasuk sebagai obyek pajak PPN dan hal ini juga sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 144 tahun 2000 pasal 5 huruf (d). Asosiasi Bank Syariah Indonesia (ASBISINDO) sependapat dengan BSM dan pada tanggal 3 Agustus 2005, ASBISINDO menyampaikan surat No. 58/KU-DPP/08.05 kepada Dirjen Pajak dan memohon untuk tidak memberlakukan PPN pada pembiayaan dengan skema murabahah di perbankan syariah. Atas keberatan yang diajukan oleh BSM, pada tanggal 1 Desember 2005 Dirjen Pajak menerbitkan surat keputusan penolakan permohonan keberatan BSM dengan surat No. Kep277/PJ.54/2005. Selanjutnya, Bank Indonesia dengan surat No. 10/1421/DPbS tanggal 19 Nopember 2008 tentang Perkembangan PPN Murabahah memberikan informasi bahwa saat ini Badan Kebijakan Fiskal dan Ditjen Pajak sedang menyusun ketentuan tentang PPN atas transaksi Perbankan Syariah. Untuk menyelesaikan permasalahan mengenai perbedaan pengenaan PPN atas transaksi pembiayaan murabahah, BSM terus melakukan pembahasan dengan ASBISINDO, Bank Indonesia dan instansi lain yang terkait, namun sampai dengan saat ini pembahasan masih berlangsung dan belum ada keputusan. Oleh karena itu, BSM belum melakukan pencadangan atas SKPKB dan STP Tahun 2003 tersebut di atas.
58. KONDISI EKONOMI Perekonomian global terus menunjukkan tanda membaik. IMF telah merevisi pertumbuhan ekonomi global untuk tahun 2009 dari -1,4% year on year (YoY) menjadi -1,0% YoY sedangkan ditahun 2010 dari +2,5% YoY ke +3,1 % YoY. Meskipun indikator ekonomi dibanyak negara maju telah mengalami perbaikan, namun para otoritas ekonomi masih belum ingin menarik kebijakan pendukung seperti suku bunga rendah dan stimulasi fiskal. Kebijakan yang longgar ini diperkirakan masih akan dipertahankan hingga pertengahan tahun depan. Indonesia sendiri telah membuktikan daya tahan yang tinggi terhadap krisis. Pertumbuhan ekonomi masih dapat dipertahankan pada level yang positif meskipun menurun secara signifikan dibandingkan tahun 2008. Pada kuartal ke II, tahun 2009, GDP tumbuh (secara year on year) sebesar 4,0%. Pertumbuhan ekonomi terutama berasal dari konsumsi domestik dan peran pemerintah yang masing-masing meningkat sebesar 4,8% dan 17,0% YoY. Masih positifnya pertumbuhan konsumsi dapat dikaitkan dengan berlangsungnya event Pemilu dan Pilpres. Kinerja perbankan Indonesia relatif stabil, meskipun pertumbuhan kredit memperlihatkan perlambatan dan tingkat Non Performing Loan (NPL) mengalami peningkatan. Tingkat NPL masih tetap terkendali (Juli 2009, sebesar 4,1%) dan berada di bawah 5%, yang merupakan target indikatif dari Bank Indonesia. Dari sisi moneter, tingkat inflasi mulai memperlihatkan sinyal peningkatan yang ditunjukkan dengan naiknya inflasi (secara month on month) ke 0,56% dibulan Agustus dari 0,45% dibulan Juli. Dengan memperhatikan kondisi tersebut Bank Indonesia memutuskan untuk menghentikan penurunan BI rate dan mempertahankannya di 6,50%.
139 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
58. KONDISI EKONOMI (lanjutan) Laporan keuangan konsolidasian telah mencakup dampak kondisi ekonomi sepanjang hal tersebut dapat ditentukan dan diperkirakan besarnya. Pemulihan perekonomian ke kondisi yang sehat dan stabil sangat tergantung pada kebijakan fiskal dan moneter yang terus menerus diupayakan oleh pemerintah Republik Indonesia untuk mencapai pemulihan ekonomi, suatu tindakan yang berada diluar kendali Bank Mandiri dan Anak Perusahaan. Oleh karena itu tidaklah mungkin untuk menentukan dampak masa depan kondisi ekonomi terhadap likuiditas dan pendapatan Bank Mandiri dan Anak Perusahaan dan realisasi dari aset, termasuk pengaruh dari nasabah, kreditur, pemegang saham dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya. Pengaruh dari ketidakpastian yang ada pada aset dan kewajiban yang dilaporkan dalam neraca pada saat ini tidak dapat diperkirakan jumlahnya. Pengaruh tersebut akan dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian pada saat diketahui dan dapat diperkirakan jumlahnya.
59. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 26/KMK.017/1998 tanggal 28 Januari 1998, yang diperbaharui dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 179/KMK.017/2000 tanggal 26 Mei 2000, Pemerintah Republik Indonesia menjamin beberapa kewajiban bank umum meliputi giro, tabungan, deposito berjangka dan deposito harian, obligasi, efek-efek, pinjaman antar bank, pinjaman yang diterima, transaksi swap mata uang asing dan kewajiban kontinjen lainnya seperti bank garansi, standby letters of credit dan kewajiban lainnya, tidak termasuk pinjaman subordinasi dan kewajiban kepada direktur, dewan komisaris dan pihak pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Sesuai dengan Surat Keputusan Bersama Direksi Bank Indonesia dan Ketua BPPN No. 32/46/KEP/DIR dan No. 181/BPPN/0599 tanggal 14 Mei 1999, jangka waktu jaminan tersebut telah diperpanjang dengan sendirinya, kecuali BPPN dalam waktu sekurang-kurangnya enam bulan sebelum berakhirnya jangka waktu tersebut menerbitkan pemberitahuan bahwa BPPN tidak bermaksud untuk memperpanjang jangka waktu jaminan tersebut. Pada tahun 2001, Surat Keputusan Bersama Direksi Bank Indonesia dan Ketua BPPN dibatalkan oleh Peraturan Bank Indonesia No. 3/7/PBI/2001 dan Keputusan Ketua BPPN No. 1035/BPPN/0401. Pada tahun 2001, Ketua BPPN mengeluarkan Surat Keputusan No. SK-1036/BPPN/0401 yang mengatur petunjuk pelaksanaan khusus mengenai jaminan Pemerintah Republik Indonesia terhadap kewajiban pembayaran bank umum. Pemerintah membebankan premi berkaitan dengan program penjaminan tersebut sesuai dengan peraturan yang berlaku (Catatan 35). Berdasarkan Keputusan Presiden No. 15/2004 tanggal 27 Pebruari 2004 tentang berakhirnya tugas dan penutupan BPPN, dan Keputusan Menteri Keuangan No. 84/KMK.06/2004 tanggal 27 Pebruari 2004, Pemerintah Republik Indonesia membentuk Unit Pelaksana Penjaminan Pemerintah, sebuah institusi baru yang menggantikan BPPN, untuk melanjutkan pelaksanaan Program Penjaminan Pemerintah atas Kewajiban pada Bank-bank Lokal. Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 17/PMK.05/2005 tanggal 3 Maret 2005, terhitung sejak tanggal 18 April 2005 jenis kewajiban bank umum yang dijamin berdasarkan Program Penjaminan Pemerintah meliputi giro, tabungan, deposito berjangka dan pinjaman yang diterima dari bank lain dalam bentuk transaksi Pasar Uang Antar Bank.
140 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
59. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM (lanjutan) Program Penjaminan Pemerintah melalui Unit Pelaksana Penjamin Pemerintah (UP3) telah berakhir pada tanggal 22 September 2005, sebagaimana dinyatakan dalam Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 68/PMK.05/2005 tanggal 10 Agustus 2005 tentang Perhitungan dan Pembayaran Premi Program Penjaminan Pemerintah Terhadap Kewajiban Pembayaran Bank Umum Untuk periode 1 Juli sampai dengan 21 September 2005. Sebagai pengganti UP3 Pemerintah telah membentuk lembaga independen, yaitu Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No. 24 tahun 2004 tanggal 22 September 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan, dimana LPS menjamin dana masyarakat termasuk dana dari bank lain dalam bentuk giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu. Berdasarkan Salinan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan No. 1/PLPS/2006 tanggal 9 Maret 2006 tentang Program Penjaminan Simpanan, besarnya saldo yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu bank adalah paling tinggi sebesar Rp100.000.000 (nilai penuh). Sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 66 Tahun 2008 tentang Besaran Nilai Simpanan yang Dijamin Lembaga Penjaminan Simpanan, maka Nilai Simpanan setiap nasabah pada satu bank yang dijamin oleh Pemerintah naik menjadi sebesar Rp2 miliar (nilai penuh) dari semula Rp100.000.000 (nilai penuh), terhitung efektif tanggal 13 Oktober 2008. Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 2009, Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang tentang Lembaga Penjaminan Simpanan telah ditetapkan menjadi Undang-undang sejak tanggal 13 Januari 2009.
60. REKLASIFIKASI AKUN Reklasifikasi akun pada laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 30 September 2008 agar sesuai dengan penyajian akun pada laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 30 September 2009 adalah sebagai berikut: Deskripsi Akun
Dilaporkan sebelumnya
Beban Operasional Lainnya - lain-lain - bersih Beban gaji dan tunjangan Beban umum dan administrasi Beban bunga
620.269 3.367.105 2.714.102 7.897.666
Reklasifikasi (310.195) (38.222) 7.298 341.119
Dilaporkan saat ini 310.074 3.328.883 2.721.400 8.238.785
61. STANDAR AKUNTANSI BARU Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) telah mengeluarkan revisi atas beberapa standar akuntansi berikut ini: 1.
PSAK 50 (Revisi 2006) - Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan (berlaku untuk periode laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2009).
2.
PSAK 55 (Revisi 2006) - Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran (berlaku untuk periode laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2009).
Pada tanggal 30 Desember 2008, DSAK-IAI telah mengumumkan penundaan berlakunya PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) selama setahun melalui surat No. 1705/DSAK/IAI/12/-2008 sehingga PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) akan berlaku untuk periode laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010. Di bulan Juli 2009, DSAK-IAI juga telah mengeluarkan Buletin Teknis No. 4 mengenai Ketentuan Transisi Penerapan Awal PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006).
141 Global Reports LLC
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
61. STANDAR AKUNTANSI BARU (lanjutan) Bank dan Anak Perusahaan sedang mengevaluasi dampak dari penerapan standar revisi ini terhadap laporan keuangan konsolidasian.
62. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA 1.
Pada tanggal 28 September 2009, Bank telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) dalam rangka Penawaran Umum Obligasi Subordinasi Rupiah Bank Mandiri I Tahun 2009 sebanyakbanyaknya Rp3.000.000. Rencana penawaran umum tersebut telah mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris melalui surat No.COM/065/2009 tertanggal 17 September 2009 dan oleh Bank Indonesia melalui surat No.11/III/DPB1/TPB1-1 tertanggal 14 September 2009.
2.
Pada tanggal 22 Oktober 2009, Bank telah melakukan penambahan penyertaan modal pada PT Bank Sinar Harapan Bali (”BSHB”) sebesar 1,46% dari total seluruh saham yang telah dikeluarkan dan disetor penuh, atau sebesar Rp1.460.657.000 (nilai penuh) dengan melakukan pembelian seluruh saham BSHB yang dimiliki oleh Direktur Utama sebanyak 2.921.314 lembar saham, sebagaimana terdapat dalam Akta Jual Beli Saham No. 52 Tanggal 22 Oktober 2009 yang dibuat dihadapan Notaris Ni Wayan Widastri, S.H., Notaris di Denpasar, Bali. Penambahan penyertaan modal Bank Mandiri pada BSHB tersebut dilaksanakan dalam rangka memenuhi ketentuan Bank Indonesia tentang Good Corporate Governance yang antara lain mensyaratkan Direktur Utama Bank harus berasal dari pihak yang independen. Penambahan penyertaan Bank sebesar 1,46% tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Bank Indonesia sebagaimana terdapat dalam surat No. 11/103/DPB1/TPB1-1 tanggal 21 Agustus 2009. Setelah dilaksanakannya penambahan penyertaan modal tersebut, porsi kepemilikan Bank pada BSHB meningkat dari 80% menjadi 81,46% dari total seluruh saham yang telah dikeluarkan BSHB dengan total nilai penyertaan sebesar Rp81.460.657.000 (nilai penuh) dari semula Rp80.000.000.000 (nilai penuh).
63. DAFTAR INFORMASI TAMBAHAN Informasi yang disajikan pada Lampiran 1 – 4 merupakan informasi keuangan tambahan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., perusahaan induk, yang menyajikan penyertaan Bank pada Anak Perusahaan berdasarkan metode ekuitas. Lampiran 5 menyajikan informasi mengenai kualitas aktiva produktif sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 3/22/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001 tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 7/50/PBI/2005 tanggal 29 Nopember 2005 dan Surat Edaran Bank Indonesia (SE BI) No. 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 tentang Laporan Publikasi Triwulan dan Bulanan Bank Umum serta Laporan Tertentu yang disampaikan kepada Bank Indonesia, sebagaimana telah diubah dengan SE BI No. 7/10/DPNP tanggal 31 Maret 2005, serta PBI No. 4/7/PBI/2002 tanggal 27 September 2002 tentang Prinsip Kehati-hatian dalam Rangka Pembelian Kredit oleh Bank dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional. Oleh karena perbedaan antara laporan keuangan perusahaan induk dengan laporan keuangan konsolidasian tidak material, maka Catatan atas Laporan Keuangan perusahaan induk saja tidak disajikan dalam informasi keuangan tambahan ini.
142 Global Reports LLC
LAMPIRAN 1 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. NERACA - PERUSAHAAN INDUK 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 2009
2008
8.862.897
7.966.162
12.484.393
20.712.985
4.533.066
782.519
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp468.304 dan Rp97.204 pada tanggal 30 September 2009 dan 2008
30.097.390
16.543.843
Efek-efek Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga
65.000 13.309.529
2.263.793
13.374.529
2.263.793
ASET Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp65.806 dan Rp27.379 pada tanggal 30 September 2009 dan 2008
Dikurangi: Diskonto yang belum diamortisasi, keuntungan/ (kerugian) yang belum direalisasi dari kenaikan atau penurunan nilai Efek-efek dan penyisihan penghapusan
(5.227)
(120.812)
13.369.302
2.142.981
87.845.693
88.040.164
Tagihan Lainnya - Transaksi Perdagangan - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp1.799.927 dan Rp876.168 pada tanggal 30 September 2009 dan 2008
1.898.300
4.940.333
Efek-efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp82.531 dan Rp33.600 pada tanggal 30 September 2009 dan 2008
2.952.117
553.219
341.491
251.406
Kredit yang Diberikan Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga
632.555 170.083.462
642.490 145.819.474
Jumlah Kredit yang Diberikan Dikurangi: Pendapatan yang ditangguhkan
170.716.017 (948)
146.461.964 (1.116)
Jumlah Kredit yang Diberikan setelah Pendapatan yang ditangguhkan Dikurangi: Penyisihan penghapusan
170.715.069 (11.470.906)
146.460.848 (10.496.914)
Jumlah Kredit yang Diberikan - bersih
159.244.163
135.963.934
Tagihan Akseptasi - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp45.943 dan Rp87.077 pada tanggal 30 September 2009 dan 2008
3.672.060
4.497.323
Penyertaan Saham - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp2.106 dan Rp1.562 pada tanggal 30 September 2009 dan 2008
3.550.934
2.840.047
Obligasi Pemerintah
Tagihan Derivatif - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp5.963 dan Rp4.486 pada tanggal 30 September 2009 dan 2008
Global Reports LLC
LAMPIRAN 1 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. NERACA - PERUSAHAAN INDUK 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 2009
2008
Aset Tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan amortisasi masing-masing sebesar Rp4.385.252 dan Rp4.004.678 pada tanggal 30 September 2009 dan 2008
4.527.116
4.218.556
Aset Pajak Tangguhan - bersih
5.146.769
3.797.786
Aset Lain-lain - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp895.868 dan Rp557.837 pada tanggal 30 September 2009 dan 2008
5.744.306
4.697.069
344.269.997
297.948.327
ASET (lanjutan)
JUMLAH ASET
Global Reports LLC
LAMPIRAN 1 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. NERACA - PERUSAHAAN INDUK 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 2009
2008
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN Kewajiban Segera
914.812
1.098.355
312.623 63.652.688
152.774 54.300.314
63.965.311
54.453.088
110.459 95.838.470
63.059 82.099.358
95.948.929
82.162.417
742.285 117.329.770
1.192.060 93.043.802
118.072.055
94.235.862
277.986.295
230.851.367
2.412.841 3.764.908
751.950 3.044.145 2.837.236
6.177.749
6.633.331
885.479
1.514.437
59.686
35.396
3.718.003
4.584.400
634.991
934.105
4.400.369
10.463.949
Estimasi Kerugian atas Komitmen dan Kontinjensi
374.401
499.129
Beban yang Masih Harus Dibayar
447.082
531.404
Hutang Pajak
412.365
349.175
12.386.549
8.561.716
2.769.892
2.841.022
311.167.673
268.897.786
Simpanan Giro Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga
Tabungan Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga
Deposito berjangka Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga
Jumlah Simpanan Simpanan dari Bank Lain Giro dan tabungan Inter - bank call money Deposito berjangka Jumlah Simpanan dari Bank Lain Hutang atas Efek-efek yang Dijual dengan Janji Dibeli Kembali Kewajiban Derivatif Kewajiban Akseptasi Efek-efek yang Diterbitkan - setelah dikurangi diskonto yang belum diamortisasi masing-masing sebesar RpNihil dan RpNihil pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 Pinjaman yang Diterima
Kewajiban Lain-lain Pinjaman Subordinasi JUMLAH KEWAJIBAN
Global Reports LLC
LAMPIRAN 1 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. NERACA - PERUSAHAAN INDUK 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 2009
2008
KEWAJIBAN DAN EKUITAS (lanjutan) EKUITAS Modal Saham - nilai nominal Rp500 (nilai penuh) per lembar Modal Dasar - 1 lembar Saham Dwiwarna Seri A dan 31.999.999.999 lembar Saham Biasa Seri B Modal Ditempatkan dan Disetor - 1 lembar Saham Dwiwarna Seri A dan 20.958.854.098 lembar Saham Biasa Seri B pada tanggal 30 September 2009 (1 lembar Saham Dwiwarna Seri A dan 20.905.127.753 lembar Saham Biasa Seri B pada tanggal 30 September 2008) Dana Setoran Modal Tambahan Modal Disetor/Agio Saham Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing Kerugian bersih yang Belum Direalisasi dari penurunan nilai wajar Efek-efek dan Obligasi Pemerintah yang Tersedia untuk Dijual Setelah Dikurangi Pajak Tangguhan Selisih Revaluasi Aset Tetap Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan Opsi Saham Saldo Laba - (saldo rugi sebesar Rp162.874.901 telah dieliminasi dengan tambahan modal disetor/agio pada saat kuasi - reorganisasi tanggal 30 April 2003) Sudah Ditentukan Penggunaannya Belum Ditentukan Penggunaannya Jumlah Saldo Laba JUMLAH EKUITAS JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Global Reports LLC
10.479.427
10.452.564
-
-
6.893.601
6.808.230
138.675
114.980
(133.803)
(168.013)
-
-
(25.299)
(31.738)
22.867
54.999
5.706.921 10.019.935
5.680.357 6.139.162
15.726.856
11.819.519
33.102.324
29.050.541
344.269.997
297.948.327
LAMPIRAN 2 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. LAPORAN LABA RUGI - PERUSAHAAN INDUK UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 2009
2008
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan Bunga Pendapatan bunga Provisi dan komisi atas kredit yang diberikan
21.834.736 615.850
16.797.632 593.013
22.450.586
17.390.645
(11.070.508) (90.943)
(7.523.882) (98.666)
(11.161.451)
(7.622.548)
PENDAPATAN BUNGA - BERSIH
11.289.135
9.768.097
Pendapatan Operasional Lainnya Provisi dan komisi lainnya Laba selisih kurs - bersih Lain-lain
2.617.642 483.756 615.126
2.093.923 272.993 613.309
Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya
3.716.524
2.980.225
Pembentukan Penyisihan Penghapusan atas Aset Produktif
(1.542.933)
(1.513.447)
(84.102)
(29.785)
(574.076)
4.804
Jumlah Pendapatan Bunga Beban Bunga Beban bunga Beban pendanaan lainnya Jumlah Beban Bunga
Pembentukan Penyisihan Estimasi Kerugian atas Komitmen dan Kontinjensi (Pembentukan)/Pembalikan Penyisihan Lainnya Kerugian dari Kenaikan atau Penurunan Nilai Efek-efek dan Obligasi Pemerintah Keuntungan/(Kerugian) dari Penjualan Efek-efek dan Obligasi Pemerintah Beban Operasional Lainnya Beban gaji dan tunjangan Beban umum dan administrasi Lain-lain - bersih
(2.121)
125.779
(11.992)
(57.342)
(3.082.941) (2.556.892) (561.474)
(2.973.169) (2.370.504) (270.782)
(6.201.307)
(5.614.455)
6.726.899
5.526.105
235.771
87.651
6.962.670
5.613.756
(Beban)/Manfaat Pajak Periode Berjalan Tangguhan
(1.429.488) (913.470)
(1.361.280) (299.280)
Jumlah Beban Pajak - Bersih
(2.342.958)
(1.660.560)
4.619.712
3.953.196
Jumlah Beban Operasional Lainnya LABA OPERASIONAL Pendapatan Bukan Operasional - Bersih LABA SEBELUM MANFAAT/(BEBAN) PAJAK
LABA BERSIH
Global Reports LLC
LAMPIRAN 3
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS - PERUSAHAAN INDUK UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
Modal Ditempatkan dan Disetor Saldo pada tanggal 31 Desember 2008
10.452.824
(Kerugian)/ Keuntungan Bersih yang Belum Direalisasi dari Penurunan atau Kenaikan nilai wajar Efek-efek dan Obligasi Selisih Kurs Pemerintah yang karena Penjabaran Tersedia untuk Tambahan Laporan Keuangan Dijual Setelah Selisih Modal Disetor/ dalam Mata Dikurangi Pajak Revaluasi Agio Saham Uang Asing Tangguhan Aset Tetap
Dana Setoran Modal -
6.809.056
239.625
(170.310)
-
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan (50.935)
Saldo Laba*) Opsi Saham
Sudah Ditentukan Penggunaannya
54.465
5.680.357
Belum Ditentukan Penggunaannya 7.498.787
Jumlah
Jumlah Ekuitas
13.179.144
30.513.869
Pembentukan cadangan umum dan khusus dari laba bersih tahun 2008
-
-
-
-
-
-
-
-
26.564
(26.564)
Pembayaran deviden dari laba bersih tahun 2008
-
-
-
-
-
-
-
-
-
(1.859.488)
(1.859.488)
(1.859.488)
-
-
(212.512)
(212.512)
(212.512)
Alokasi laba bersih tahun 2008 untuk Dana Program Kemitraan dan Dana Bina Lingkungan Eksekusi opsi saham berasal dari program Kompensasi Manajemen Berbasis Saham (MSOP) Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing
-
-
-
-
-
-
-
26.603
-
84.545
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
(100.950)
(31.598) -
-
-
-
-
-
79.550
-
-
-
(100.950)
Keuntungan yang belum direalisasi dari kenaikan nilai wajar Efek-efek dan Obligasi Pemerintah yang tersedia untuk dijual setelah dikurangi pajak tangguhan
-
-
-
-
36.507
-
-
-
-
-
-
36.507
Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan
-
-
-
-
-
-
25.636
-
-
-
-
25.636
Laba bersih untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2009
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4.619.712
4.619.712
4.619.712
6.893.601
138.675
22.867
5.706.921
10.019.935
15.726.856
33.102.324
Saldo pada tanggal 30 September 2009
10.479.427
*) Saldo rugi sebesar Rp162.874.901 telah dieliminasi dengan tambahan modal disetor/agio saham pada saat kuasi - reorganisasi pada tanggal 30 April 2003.
Global Reports LLC
(133.803)
-
(25.299)
LAMPIRAN 3
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS - PERUSAHAAN INDUK UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain)
Modal Ditempatkan dan Disetor
Saldo pada tanggal 31 Desember 2007
10.374.776
Kerugian Bersih yang Belum Direalisasi dari Penurunan nilai wajar Efek-efek dan Obligasi Selisih Kurs Pemerintah yang karena Penjabaran Tersedia untuk Tambahan Laporan Keuangan Dijual Setelah Selisih Modal Disetor/ dalam Mata Dikurangi Pajak Revaluasi Agio Saham Uang Asing Tangguhan Aset Tetap
Dana Setoran Modal
127.593
6.570.959
113.447
(3.568)
3.046.936
Cadangan umum dan khusus dari laba bersih tahun 2007
-
-
-
-
-
-
Pembayaran deviden dari laba bersih tahun 2007
-
-
-
-
-
-
Alokasi laba bersih tahun 2007 untuk Dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Eksekusi opsi saham berasal dari program Kompensasi Manajemen Berbasis Saham (MSOP)
77.788
(127.593)
-
21.731
(21.731)
-
(3.911.601)
(3.911.601)
(3.911.601)
-
-
(173.849)
(173.849)
(173.849)
-
-
-
-
-
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing
-
-
-
1.533
-
(3.046.936) -
Kerugian yang belum direalisasi dari penurunan nilai wajar Efek-efek dan Obligasi Pemerintah yang tersedia untuk dijual setelah dikurangi pajak tangguhan
-
-
-
-
Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan
-
-
-
-
-
-
Laba bersih untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2008
-
-
-
-
-
-
10.452.564
-
6.808.230
114.980
*) Saldo rugi sebesar Rp162.874.901 telah dieliminasi dengan tambahan modal disetor/agio saham pada saat kuasi - reorganisasi pada tanggal 30 April 2003.
(164.445)
(168.013)
-
-
Jumlah Ekuitas
-
-
(52.321)
6.293.147
Jumlah
-
-
-
Belum Ditentukan Penggunaannya
-
-
-
Sudah Ditentukan Penggunaannya
2.611.690
-
-
Saldo Laba*) Opsi Saham
107.320
-
-
Global Reports LLC
1.432
237.271
Reklasifikasi dari selisih revaluasi aset tetap
Saldo pada tanggal 30 September 2008
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan
8.904.837 -
-
-
-
29.243.732 -
135.145
-
-
3.046.936
-
3.046.936
-
-
-
-
-
-
1.533
(33.170) (31.738)
-
-
-
-
(164.445)
-
-
-
-
(33.170)
-
-
3.953.196
3.953.196
3.953.196
54.999
5.680.357
6.139.162
11.819.519
29.050.541
LAMPIRAN 4
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. LAPORAN ARUS KAS - PERUSAHAAN INDUK UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 2009 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIONAL Penerimaan pendapatan bunga Penerimaan pendapatan provisi dan komisi Pembayaran beban bunga Pembayaran beban pendanaan lainnya Penerimaan dari penjualan Obligasi Pemerintah untuk diperdagangkan Pembelian Obligasi Pemerintah untuk diperdagangkan Laba selisih kurs - bersih Pendapatan operasional lainnya Beban operasional lainnya Beban gaji dan tunjangan Beban umum dan administrasi Pendapatan bukan operasional - lainnya
2008
22.430.020 3.233.486 (10.535.197) (422.734)
16.547.611 2.686.930 (7.129.947) (98.666)
8.054.245
5.517.132
(8.097.001) 476.072 383.711 (1.728.179) (2.774.611) (2.265.430) 208.110
(5.063.669) 212.881 395.366 (608.708) (2.768.209) (1.981.018) 70.913
8.962.492
7.780.616
2.660.885 8.007.831 1.110.316 (16.698.510) 1.343.807 (2.270.207)
(377.353) 22.773.750 (2.965.253) (24.554.583) 1.620.922 (822.734)
Kenaikan/(penurunan) atas kewajiban operasional: Giro Tabungan Deposito berjangka Inter-bank call money Kewajiban segera Hutang pajak Kewajiban lain-lain
(1.690.487) 6.340.586 4.592.608 (7.588) 365.493 (4.157.919) 5.480.622
(11.368.696) 601.043 6.008.197 2.216.528 380.106 (2.320.135) 15.650
Kas bersih yang diperoleh dari/(digunakan untuk) aktivitas operasional
14.039.929
(1.011.942)
Arus kas dari aktivitas operasional sebelum perubahan aset dan kewajiban operasional (Kenaikan)/penurunan atas aset operasional: Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek untuk diperdagangkan Tagihan lainnya - transaksi perdagangan Kredit yang diberikan Penerimaan atas aset produktif yang telah dihapusbukukan Aset lain-lain
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI (Kenaikan)/penurunan efek-efek - tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo Penurunan Obligasi Pemerintah - tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo Kenaikan penyertaan saham Penerimaan dari penjualan aset tetap Pembelian aset tetap (Kenaikan)/penurunan efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Kas bersih yang (digunakan untuk)/diperoleh dari aktivitas investasi
Global Reports LLC
(5.603.640) 31.586 (304.145) 51.969 (379.058)
96.403 843.808 (200.001) 243 (214.824)
(2.906.183)
1.592.011
(9.109.471)
2.117.640
LAMPIRAN 4
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. LAPORAN ARUS KAS - PERUSAHAAN INDUK UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 2009 ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penurunan atas Efek-efek yang diterbitkan (Penurunan)/kenaikan atas pinjaman yang diterima Penurunan atas pinjaman subordinasi Penurunan Efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Pembayaran dividen, dana Program Kemitraan, program Bina Lingkungan dan tantiem Eksekusi hak opsi saham
2008
(144.213) (4.238.214) (98.507) -
(2.841.464) 1.718.648 (64.113) (992.686)
(2.072.000) 79.550
(4.085.450) 135.145
Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan
(6.473.384)
(6.129.920)
PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(1.542.926)
(5.024.222)
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL PERIODE
27.489.088
34.513.267
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR PERIODE
25.946.162
29.489.045
Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain
8.862.897 12.484.393 4.598.872
7.966.162 20.712.985 809.898
Jumlah kas dan setara kas
25.946.162
29.489.045
Kas dan setara kas pada akhir periode terdiri dari:
Informasi Tambahan Arus Kas Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas: Keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi atas Efek-efek dan Obligasi Pemerintah yang tersedia untuk dijual Keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi dari Kenaikan atau Penurunan Efek-efek dan Obligasi Pemerintah yang diperdagangkan Penambahan aset tetap yang berasal dari Perjanjian Kerjasama Operasional (KSO)
Global Reports LLC
36.507
(164.445)
(2.121)
(24.288)
(131.640)
-
LAMPIRAN 5 PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. - PERUSAHAAN INDUK KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF*) Per 30 September 2009 dan 2008 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) BANK POS-POS
NO
30 September 2009 L
I 1
Pihak Terkait AKTIVA PRODUKTIF Penempatan pada Bank Lain
2
Surat-surat berharga kepada pihak ketiga
3
Kredit kepada pihak ketiga a. KUK b. Kredit properti i. Direstrukturisasi ii. Tidak direstrukturisasi c. Kredit lain yang direstrukturisasi d. Lainnya
4
Penyertaan pada pihak ketiga a. Pada perusahaan keuangan bank b. Pada perusahaan keuangan non-bank c. Dalam rangka restrukturisasi kredit d. Lainnya
5
Tagihan lain kepada pihak ketiga
6
Komitmen dan kontinjensi kepada pihak ketiga
1
AKTIVA NON PRODUKTIF Properti terbengkalai
A.
B.
DPK
KL
30 September 2008
D
M
JUMLAH
L
DPK
KL
D
M
JUMLAH
251.379
-
-
-
-
251.379
157.489
-
-
-
-
64.225
-
-
-
-
64.225
-
-
-
-
-
-
632.486 3.859 3.859 36.515 592.112
69 37 37 32
-
-
-
632.555 3.896 3.896 36.515 592.144
642.490 1.961 1.961 109.515 531.014
-
-
-
-
642.490 1.961 1.961 109.515 531.014
3.553.040 2.242.344 1.126.415 184.281
-
-
-
-
3.553.040 2.242.344 1.126.415 184.281
2.841.609 1.841.233 803.081 197.295
-
-
-
-
2.841.609 1.841.233 803.081 197.295
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
27.963
-
-
-
-
27.963
12.654
-
-
-
-
12.654
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2 Agunan yang diambil alih
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3 Rekening antar kantor dan suspense account
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
29.236.834
-
-
-
212.278
29.449.112
17.293.456
-
-
-
-
17.293.456
II A. 1
Pihak Tidak Terkait AKTIVA PRODUKTIF Penempatan pada Bank Lain
2
Surat-surat berharga kepada pihak ketiga dan Bank Indonesia **)
106.667.814
-
28.986
-
-
106.696.800
90.249.502
-
5.635
-
17.579
90.272.716
3
Kredit kepada pihak ketiga a. KUK b. Kredit properti i. Direstrukturisasi ii. Tidak direstrukturisasi c. Kredit lain yang direstrukturisasi d. Lainnya
144.937.567 4.166.155 11.035.379 75.943 10.959.436 5.309.098 124.426.935
18.148.382 356.309 2.445.699 712.029 1.733.670 9.109.798 6.236.576
852.325 27.906 111.709 48.900 62.809 257.617 455.093
810.907 33.584 53.071 53.071 108.617 615.635
5.333.333 96.825 415.919 58.703 357.216 1.451.862 3.368.727
170.082.514 4.680.779 14.061.777 895.575 13.166.202 16.236.992 135.102.966
125.116.033 3.021.568 9.335.340 96.972 9.238.368 4.677.353 108.081.772
13.501.512 731.158 1.803.300 562.652 1.240.648 7.073.463 3.893.591
2.012.736 28.159 54.895 54.895 1.671.947 257.735
832.273 31.917 53.794 13 53.781 558.059 188.503
4.355.804 200.248 346.961 2 346.959 1.064.560 2.744.035
145.818.358 4.013.050 11.594.290 659.639 10.934.651 15.045.382 115.165.636
4
Penyertaan pada pihak ketiga a. Pada perusahaan keuangan bank b. Pada perusahaan keuangan non-bank c. Dalam rangka restrukturisasi kredit d. Lainnya
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5
Tagihan lain kepada pihak ketiga
6
Komitmen dan kontinjensi kepada pihak ketiga
1 2
B.
9.556.974
422.544
-
-
818.814
10.798.332
9.344.094
965.453
127.872
4.104
802.089
11.243.612
25.521.544
614.741
45
551
54.516
26.191.397
25.096.899
987.297
72
7
7.013
26.091.288
AKTIVA NON PRODUKTIF Properti terbengkalai
-
-
-
204.688
-
204.688
-
-
280.481
-
-
280.481
Agunan yang diambil alih
-
-
-
158.922
-
158.922
-
-
158.922
-
-
158.922
2.387.555
-
-
-
441.306
2.828.861
983.548
-
-
-
253.936
1.237.484
322.837.381
19.185.736
881.356
1.175.068
6.860.247
350.939.788
271.737.774
15.454.262
2.585.718
836.384
5.436.421
296.050.559
2.252.272 2.252.272
3.592.966 3.592.966
267.019 267.019
420.903 181.793 602.696
6.185.726 441.306 6.627.032
12.718.886 623.099 13.341.985
1.811.057 1.811.057
1.890.040 1.890.040
1.195.829 65.910 1.261.739
381.045 381.045
4.808.921 253.936 5.062.857
10.086.892 319.846 10.406.738
3 Rekening antar kantor dan suspense account JUMLAH 1
a. PPA produktif yang wajib dibentuk b. PPA non produktif yang wajib dibentuk Total PPA yang wajib dibentuk ***)
2
a. PPA produktif yang telah dibentuk 3.366.983 4.151.830 267.281 420.903 6.190.845 14.397.842 2.183.950 2.512.926 1.581.135 749.232 5.185.847 b. PPA non produktif yang telah dibentuk 181.793 926.877 1.108.670 65.910 670.007 Total PPA yang telah dibentuk 3.366.983 4.151.830 267.281 602.696 7.117.722 15.506.512 2.183.950 2.512.926 1.647.045 749.232 5.855.854 *) Informasi keuangan tersebut diatas, disajikan sesuai dengan hal-hal sebagai berikut: a) Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 3/22/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001 tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 7/50/PBI/2005 tanggal 29 Nopember 2005. b) Surat Edaran Bank Indonesia (SE BI) No. 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 tentang Laporan Publikasi Triwulanan dan Bulanan Bank Umum serta Laporan Tertentu yang Disampaikan Kepada Bank Indonesia sebagaimana telah diubah dengan SE BI No. 7/10/DPNP tanggal 31 Maret 2005. c) Peraturan Bank Indonesia No. 4/7/PBI/2002 tanggal 27 September 2002 tentang "Prinsip Kehati-hatian Dalam Rangka Pembelian Kredit oleh Bank dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN)" **) Termasuk didalamnya Obligasi Pemerintah ***) Perhitungan PPA yang wajib dibentuk adalah setelah dikurangi agunan dan atas SBI, BI intervensi dan Obligasi Pemerintah tidak wajib dibentuk PPA
Global Reports LLC
157.489
12.213.090 735.917 12.949.007