PT UNILEVER INDONESIA Tbk. Sustainability Report 2008 (Bahasa Indonesia)
Adding Vitality to Life in a Sustainable Way
Daftar Isi 1. Membuka Diri untuk Menginspirasi Masyarakat Indonesia
5
2. Implementasi Strategi Kami di Indonesia
6
• Pesan dari Presiden Direktur Unilever Indonesia – Maurits Lalisang • Tantangan untuk Pembangunan Berkelanjutan di
Indonesia yang Menantang • Kontribusi Tanggung Jawab Perusahaan Kami untuk Indonesia • Strategi Keberlanjutan Global yang diwujudkan
di Tingkat Lokal
3. Apa yang Kami Lakukan di Indonesia • • • • • •
75 tahun Berbisnis secara Bertanggung Jawab di Indonesia Posisi Kami di Indonesia Eksistensi Kami yang Kuat dalam Masyarakat Pertumbuhan Kami yang Berkelanjutan Memahami Kontribusi Kami terhadap Pengentasan Kemiskinan Struktur Organisasi
4. Menuju Tata Kelola Perusahaan yang Unggul • • • •
25
Pendekatan Kami: Ambisi yang Kuat untuk Maju Struktur dan Mekanisme Prinsip Bisnis Kami: Suatu Panduan yang Aktif Mengelola Risiko dengan Bijak
5. Bekerjasama dengan Para Pemangku Kepentingan • • • • • • • •
19
Pendekatan Kami: Memenangkan Hati Para Pemangku Kepentingan Sumber Daya Manusia: Jiwa Bisnis Kami Tumbuh Bersama dengan Mitra Bisnis Kami Pemerintah Institusi Pendidikan Lembaga Non-Pemerintah Media Masyarakat
45
6. Kinerja Kami di Setiap Elemen Rantai Kehidupan
79
• Memahami Kebutuhan Konsumen • Inovasi dan Penelitian serta Pengembangan • Rantai Pasok • Produksi dan Manufaktur • Distribusi dan Ritel • Pemasaran, Konsumsi dan Pembuangan
7. Agenda Masa Depan Kami
140
• Melangkah ke Depan
8. Strategi Laporan Kami
142
• Metode Pendekatan Kami • Visi Kami Mengenai Materialitas Isu • Apa yang Telah Kami Lakukan untuk
Mempersiapkan Laporan Ini • Ruang Lingkup dan Batasan • Langkah Selanjutnya • Assurance Statement
Sustainability Report 2008 PT Unilever Indonesia Tbk
3
4
1. Membuka Diri untuk Menginspirasi Masyarakat Kata Sambutan dari Direktur Human Resources & Corporate Relations - Joseph Bataona Kami di Unilever Indonesia percaya bahwa semakin mendalam pemahaman kami mengenai masyarakat, semakin efisien pula strategi dan program yang dapat kami implementasikan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Kami juga percaya bahwa masyarakat turut berperan dalam kegiatan kami, sehingga kami dapat mengembangkan pemikiran-pemikiran inovatif bersama-sama dengan mereka. Ini berarti dalam melaksanakan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, kami perlu membangun hubungan yang erat dengan para pemangku kepentingan dan kami perlu mengidentifikasi pihak-pihak yang memiliki semangat, nilai, dan visi yang sama untuk “Menambah Vitalitas dalam Hidup” secara berkelanjutan. Dengan ini saya mengundang seluruh pemangku kepentingan, para komite dan pemegang saham kami untuk membaca Laporan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainability Report) dua tahunan kami yang kedua, dimana telah disusun berdasarkan panduan Global Reporting Initiative (GRI). Setelah 75 tahun beroperasi di Indonesia, kami ingin membagi pengalaman kami dan mengundang pembaca sekalian untuk turut berkontribusi kepada agenda pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Laporan ini mencerminkan keinginan kami untuk memberikan inspirasi kepada segenap masyarakat Indonesia serta menjawab pertanyaan-pertanyaan penting berikut ini: • Bagaimana aktivitas kami mempengaruhi secara positif lingkungan dan masyakarat Indonesia? • Seberapa efektif strategi kami dalam menjawab tantangan-tantangan tertentu seperti sampah pembungkus produk, pertanian berkelanjutan, dan pemberdayaan masyarakat? • Bagaimana misi sosial dari produk-produk kami dapat menjawab masalah-masalah sosial? • Bagaimana program-program kami dapat memberikan manfaat bagi masyarakat? • Bagaimana kami dapat menjangkau lebih banyak orang, agar kami dapat memberikan kontribusi yang lebih besar kepada masyarakat?
Target dari laporan ini antara lain adalah kaum pelajar muda Indonesia. Kami berharap di masa depan mereka dapat turut berperan serta dalam proses perubahan sosial di dalam lingkungan kerja mereka masing-masing. Kami percaya hal ini dapat tercapai jika kami memberikan kesempatan kepada mereka untuk mempelajari dan merasakan apa yang telah kami lakukan selama ini. Selain itu, kami ingin mengetahui permasalahanpermasalahan baru yang dihadapi oleh para pemangku kepentingan, serta mencari peluang-peluang baru untuk merespon kepentingan publik. Kami terbuka untuk segala kritik dan masukan dari para pembaca, karena kami percaya bahwa pengintegrasian opini publik ke dalam strategi kami akan menjamin terciptanya masa depan yang berkelanjutan bagi bisnis kami dan juga bagi masyarakat Indonesia. Saya juga sangat berterima kasih kepada para pemegang saham kami atas kepercayaan mereka untuk terus berinvestasi dan atas visi jangka panjang mereka yang melihat tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) sebagai keunggulan kompetitif utama dari perusahaan ini. Saya sangat bangga dengan tim yang telah mengembangkan dan mempersiapkan laporan ini dan saya berharap para pembaca sekalian dapat memberikan ide-ide baru kepada kami agar kami dapat terus meningkatkan kontribusi kami di bidang pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Jakarta, April 2009
Joseph Bataona
Direktur Human Resources & Corporate Relations
Sustainability Report 2008 PT Unilever Indonesia Tbk
5
2. Implementasi Strategi Kami di Indonesia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) merupakan cara kami melakukan bisnis, oleh karena itu, kami menganggapnya sebagai keunggulan kompetitif (competitive advantage) kami dan bagian dari strategi bisnis kami. Kami hanya dapat tumbuh jika Indonesia tumbuh bersama dengan kami.
Pesan dari Presiden Direktur – Maurits Lalisang Unilever Indonesia merasa bangga dapat turut berkiprah
Di Unilever, pembangunan berkelanjutan dan tanggung
di dalam proses pembangunan ekonomi dan demokrasi
jawab sosial perusahaan terintegrasi dalam cara kami
Indonesia yang semakin pesat. Kinerja bisnis kami selama
melakukan bisnis. Dengan kata lain, keduanya bukanlah
dua tahun terakhir sangat baik dan kami berhasil
proses yang terpisah. Bagi kami, tanggung jawab sosial
mempertahankan pertumbuhan dua digit dalam
perusahaan bukan merupakan beban, melainkan bagian
penjualan dan laba bersih. Sebagian besar brand kami
penting dari daya saing kami dalam mengembangkan
adalah pemimpin di kategorinya masing-masing dan nilai
usaha.
saham kami di bursa efek Indonesia telah meningkat 250 kali lipat dibandingkan dengan ketika kami pertama kali
Di Unilever Indonesia, ada tiga elemen kunci yang menjadi
terdaftar di bursa efek pada awal tahun 1982.
jiwa dari tanggung jawab sosial, yakni: komitmen tinggi dari Direksi kami; misi global Unilever di seluruh dunia,
Karyawan kami adalah kunci dari kesuksesan ini. Brand
yaitu “Menambah Vitalitas dalam Hidup”; dan bagaimana
yang kuat adalah aset utama kami, namun mereka hanya
konsep ini kami integrasikan dalam kegiatan sehari-hari.
dapat dikembangkan oleh orang-orang yang berkualitas tinggi, yang merupakan aset kami yang paling berharga.
Kami bekerja sama dengan para pemangku kepentingan
Saya sangat bersyukur atas kinerja para karyawan kami
di seluruh rantai nilai agar kami dapat mengintegrasikan
yang telah memungkinkan Unilever Indonesia menjadi
unsur sosial, ekonomi dan lingkungan hidup ke dalam
perusahaan Unilever terbesar kedua di wilayah Asia Afrika.
aktivitas usaha kami. Kami percaya bahwa menjadi bagian dari solusi bagi masalah yang ada dalam pembangunan
Pada tahun 2008 kami merayakan ulang tahun Unilever
berkelanjutan, brand kami dapat memberikan manfaat
Indonesia yang ke-75. Selama lebih dari tiga generasi,
nyata kepada masyarakat sekaligus menciptakan peluang
masyarakat Indonesia telah menikmati manfaat dari
bisnis bagi kami. Misi sosial yang diusung suatu brand
operasi, aktivitas dan produk-produk kami yang
membantu menghubungkan brand dengan para konsumen
terjangkau harganya. Sudah menjadi komitmen kami
kami dan pihak-pihak lain dalam rantai pasok kami.
untuk terus tumbuh bersama dengan bangsa ini.
6
Sustainability Report 2008 PT Unilever Indonesia Tbk
7
Selama dua tahun terakhir, kami mengkonsentrasikan
Kami juga percaya bahwa brand kami dapat meningkatkan
upaya-upaya kami di bidang-bidang sebagai berikut:
higiene dan kesejahteraan masyarakat melalui
pertanian yang berkelanjutan, higiene, pengurangan
perubahan pola hidup sehari-hari. Program cuci tangan
dampak terhadap lingkungan, dan pemberdayaan
bersama Lifebuoy dan program sikat gigi bersama
perempuan. Berikut ini adalah beberapa pencapaian
Pepsodent telah menjangkau lebih dari 1 juta anak
utama kami di bidang-bidang tersebut.
Indonesia, dan program Pencegahan HIV untuk Generasi Muda bersama Close-up juga memberikan dampak yang
Kami memiliki komitmen di tingkat global untuk mem-
semakin besar setiap tahunnya.
beli semua bahan baku teh kami dari pemasok-pemasok yang telah disertifikasi oleh Rainforest Alliance. Kami juga
Di tingkat pabrik, kami berupaya untuk mengurangi
berkomitmen agar pada tahun 2015 mendatang pembelian
dampak-dampak dari operasi kami terhadap lingkungan
minyak sawit oleh kami telah memenuhi standar-standar
hidup. Peningkatan efisiensi energi telah berjalan dengan
yang ditetapkan oleh Roundtable on Sustainable Palm Oil
sukses. Sebagai contoh, kami berhasil mengurangi
(RSPO).
konsumsi energi kami sebesar 25% per ton produk di pabrik Home and Personal Care kami di Cikarang.
Di Indonesia, kami membeli semua minyak sawit dari
Mengikuti kesuksesan program zero effluent yang telah
pemasok lokal. Pada akhir tahun 2008, minyak sawit
kami terapkan di pabrik kami di Surabaya, saat ini kami
bersertifikasi belum tersedia, akan tetapi sejumlah pemasok
menggunakan kembali 100% air di pabrik makanan dan
kami telah menargetkan untuk mendapatkan sertifikasi
deterjen kami yang telah didaur ulang. Pabrik teh kami juga
oleh RSPO di tahun 2009. Untuk pasokan teh kami, inisiatif
sekarang dilengkapi dengan pengumpul debu teh, yang
dari Rainforest Alliance telah berjalan dan membuahkan
memungkinkan kami untuk mengubah limbah organik ini
hasil. Tiga dari sembilan belas perkebunan teh para
menjadi kompos. Selain itu, kami juga menargetkan untuk
pemasok kami telah disertifikasi oleh Rainforest Alliance
mempekerjakan lebih banyak karyawan wanita (40% dari
pada tahun 2008.
total karyawan) di pabrik Skin Care kami yang baru.
Rantai pasok kedelai hitam yang dikembangkan untuk
Melalui program Green and Clean, kami telah
Kecap Bango dengan dukungan kemitraan dari
memberdayakan kurang lebih 40.000 orang, sebagian
Universitas Gadjah Mada telah membawa manfaat bagi
besar diantaranya perempuan di 7.000 Rukun Tetangga
lebih dari 6.000 petani. Benih “Mallika” telah diakui
di Surabaya, Jakarta, Makassar dan Medan menuju
sebagai “Bibit Unggul Nasional” oleh Departemen
terciptanya perilaku hidup yang ramah lingkungan.
Pertanian dan akan tersedia untuk umum di tahun 2009. Dukungan yang kami berikan kepada para petani untuk
Sejak tahun 2006, kami juga telah mengembangkan
meningkatkan produktivitas dan penghasilan membuat
Rumah Cantik Citra dan Arisan Cantik Citra untuk
mereka menjadi pemasok setia kami.
membantu dan menginspirasi wanita Indonesia dalam menyeimbangkan kecantikan luar dan dalam. Sekitar
Sekarang kami bekerja sama dengan sejumlah universitas
40.000 perempuan Indonesia telah menerima manfaat dari
dan dengan 500 petani di Lampung (Sumatera) dan pantai
inisiatif ini dan 400 orang perempuan telah dilatih untuk
selatan Jawa untuk mengembangkan pasokan gula kelapa
menjadi ahli terapi kecantikan.
kami. Kami juga sedang mencari peluang terbaik untuk mengembangkan para petani buah untuk melengkapi rantai pasok Buavita yang kami akuisisi di awal tahun 2008.
8
Diantara kemasan-kemasan yang kami gunakan saat ini,
Akan tetapi, tantangan utama kami adalah untuk terus
hanya kemasan yang terkecil, yakni kemasan sachet, yang
bertumbuh secara harmonis dengan masyarakat. Upaya
belum dapat didaur ulang atau dipergunakan kembali.
untuk menjangkau masyarakat di daerah-daerah terpencil
Jumlah kemasan sachet yang kami gunakan adalah sekitar
dan berpenghasilan rendah menghadapi tantangan-
1% dari total kemasan plastik kami. Saat ini kami sedang
tantangan infrastruktur bagi Unilever Indonesia.
mencari alternatif untuk jenis kemasan ini agar kami dapat
Menjaga harga produk-produk kami agar tetap terjangkau
mengurangi dampak terhadap lingkungan, sesuai dengan
di tengah memburuknya kondisi ekonomi global juga akan
arahan dari global. Upaya kami untuk mengurangi sampah
menjadi lebih sulit. Menumbuhkan jalur jaringan penjualan
plastik di lingkungan difokuskan pada nilai tambah bagi
tradisional bersama-sama dengan distribusi modern juga
sampah ini. Untuk memaksimalkan upaya pengumpulan
membutuhkan layanan logistik dan suplai yang khusus.
dan daur ulang sampah ini, kami merintis program daur
Selain itu, dampak dari masalah-masalah eksternal seperti
ulang Trashion di 40 pusat Trashion di sejumlah kota besar
bencana alam, flu burung dan pemanasan global adalah
di Indonesia. Melalui program ini, para pengusaha
contoh dari keadaan-keadaan darurat yang perlu kami
perempuan binaan kami mengubah sampah plastik
sikapi.
fleksibel menjadi barang-barang yang berguna, seperti tas. Saya sendiri bangga menggunakan tas produksi mereka.
Di masa yang akan datang, kami akan terus menerapkan prinsip ‘Walk the Talk’ dan mencari sinergi serta tindakan
Sebagai bagian dari inovasi produk kami, kami juga
terbaik untuk meningkatkan kinerja aktivitas kami sehari-
memperkenalkan produk baru, seperti cairan pelembut
hari. Jika upaya kami ini diikuti oleh pihak lain, saya percaya
kain konsentrat Molto Ultra Sekali Bilas. Produk ini dapat
bahwa kita semua akan dapat berkontribusi terhadap
membantu konsumen kami untuk mengurangi penggu-
terciptanya masa depan yang lebih baik bagi generasi
naan air mereka.
berikutnya.
Semua pencapaian ini menggambarkan komitmen kami untuk mendukung terciptanya perubahan di bidang sosial dan lingkungan hidup di Indonesia. Jakarta, April 2009
Maurits Daniel Rudolf Lalisang
Presiden Direktur
Sustainability Report 2008 PT Unilever Indonesia Tbk
9
10
Tantangan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia Sepuluh tahun setelah krisis ekonomi 1998 yang membawa
menggarisbawahi kebutuhan masyarakat Indonesia akan
perubahan politik besar-besaran, Indonesia telah berubah
pendidikan dan kesehatan, pengentasan kemiskinan serta
secara drastis. Bangsa ini sekarang lebih sensitif terhadap
pemberdayaan perempuan.
permasalahan di bidang ekonomi, sosial dan lingkungan hidup. Di saat yang sama masyarakat Indonesia juga
Masalah-masalah ekonomi, lingkungan hidup dan sosial
memiliki akses yang lebih baik terhadap informasi dan
di Indonesia sangat terkait satu sama lain dan tersebar
teknologi. Sebagai konsekuensinya, mereka menjadi
di ribuan pulau di Indonesia. Penanganan di tingkat lokal
pemangku kepentingan yang aktif dalam demokrasi
maupun nasional menjadi tantangan yang sangat besar
yang masih muda namun tangguh ini. Dewasa ini,
dengan adanya keunikan masing-masing budaya di
komunitas bisnis maupun pemerintah sudah tidak
tiap daerah. Meskipun demikian, di tengah-tengah
mungkin lagi mengabaikan permasalahan-permasalahan
tantangan ini Pemerintah telah berkomitmen untuk
di masyarakat, apapun bentuknya dan dari manapun
mencapai Millenium Development Goals pada tahun 2015.
asalnya. Tidak terelakkan lagi, komunitas bisnis pun mulai
Unilever Indonesia sendiri tidak ingin hanya berpangku
bergerak ke arah praktek-praktek yang lebih bertanggung
tangan. Kami ingin turut berpartisipasi membangun
jawab dan berkelanjutan untuk menjawab tantangan-
perekonomian dan masyarakat Indonesia.
tantangan yang muncul di Indonesia. Sejak tahun 2006, kami telah berusaha untuk menangani Tantangan-tantangan tersebut tercermin dalam Laporan
sejumlah permasalahan sosial, ekonomi dan lingkungan
Pembangunan Manusia (Human Development Report)
hidup yang mempengaruhi bangsa ini serta pada saat yang
terakhir dari United Nations Development Program (UNDP)
sama mengembangkan bisnis kami. Kami melihat ini
yang diterbitkan pada tahun 2006. Laporan tersebut
sebagai bagian dari tanggung jawab kami sebagai corporate citizen di Indonesia.
Fakta Penting Mengenai Indonesia dalam Laporan Pembangunan Manusia UNDP 2006 No. 109 dari 179 negara dalam Indeks Pembangunan Manusia (HDI) No. 69 dari 135 negara dalam Indeks Kemiskinan Manusia (HPI 1) No. 87 dari 108 negara dalam Perhitungan Pemberdayaan Gender (GEM) Di tahun 2004, separuh dari populasi yang berjumlah 220 juta orang berpenghasilan kurang dari 2 USD per hari, dan 55% menggunakan sanitasi yang sudah lebih baik Penghasil CO2 terbesar ketiga setelah Amerika Serikat dan Cina, atau 1,3% dari total emisi CO2 dunia (data 2004) Tingkat deforestasi per tahun sebesar 1,6% - dua kali lipat tingkat deforestasi rata-rata di Asia (data 2004)
Sustainability Report 2008 PT Unilever Indonesia Tbk
11
Kontribusi Tanggung jawab Perusahaan Kami untuk Indonesia Komitmen Tanggung Jawab Global untuk dapat sukses di Indonesia Di satu sisi, konteks bisnis kami sangatlah spesifik. Di sisi lain, kondisi masyarakat dimana kami beroperasi sangat dinamis. Oleh karena itu kami berusaha untuk memahami keduanya secara proaktif dengan menerapkan standar tinggi perilaku korporat.
Kutipan Unilever Indonesia telah mengembangkan sebuah model yang menjembatani karakter dari bisnisnya dengan komitmen, strategi serta aktivitas CSR-nya. Graeme Pitkethly, Chief Financial Officer Unilever Indonesia
Bagi kami, hal ini merupakan bagian dari tanggung
Kami menerapkan prinsip-prinsip pembangunan
jawab global untuk ikut serta menyikapi tantangan sosial,
berkelanjutan dalam operasi kami dengan harapan agar
ekonomi maupun lingkungan di negara di mana kami telah
kami dapat membantu terwujudnya perubahan sosial yang
sukses beroperasi selama 75 tahun.
positif di Indonesia. Kami juga percaya praktek-praktek CSR kami dapat turut membangun citra yang positif bagi negeri
Kutipan Menjalankan bisnis dengan sukses dan bertanggung jawab – melakukan hal yang baik dan meraih kesuksesan – adalah dua sisi dari mata uang yang sama.
ini.
Patrick Cescau, Chief Executive Group Unilever, pensiun di akhir tahun 2008 setelah mengabdi di Unilever selama 35 tahun.
“Misi Unilever adalah menambah vitalitas dalam hidup. Kami memenuhi kebutuhan akan nutrisi, kesehatan dan perawatan pribadi sehari-hari dengan produk-produk yang membuat para pemakainya merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati kehidupan.”
Komitmen jangka panjang terhadap pembangunan berkelanjutan dan praktek-praktek bisnis yang bertanggung jawab adalah landasan bagi pertumbuhan kami di Indonesia. Sebagaimana yang tercantum dalam Tujuan Korporat kami, “Untuk meraih sukses standar etika
tertinggi terhadap setiap karyawan, masyarakat sekitar dan lingkungan tempat kami melakukan kegiatan usaha.”
Misi kami untuk memberikan manfaat bagi Indonesia Di Unilever Indonesia, tanggung jawab sosial merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari misi perusahaan kami untuk memenuhi kebutuhan dasar dari masyarakat yang tersebar di kepulauan terbesar di dunia ini. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) merupakan cara kami berbisnis di Indonesia.
12
Misi Unilever:
Tahun demi tahun karyawan kami berkarya di seluruh Indonesia untuk memberikan lebih banyak manfaat kepada masyarakat dan kepada perusahaan. Dengan segala kerendahan hati, kami berharap dapat bersama-sama bekerja untuk membangun harapan yang lebih baik lagi bagi generasi mendatang.
Kutipan Kehadiran kami di Indonesia dalam jangka waktu yang sudah cukup lama dan pertumbuhan dua digit yang kami nikmati dari tahun ke tahun adalah bukti bahwa Unilever Indonesia menjalankan bisnisnya dengan bertanggung jawab dan secara berkelanjutan. Dua elemen bagi kesuksesan kami ini adalah brand kami dan karyawan kami, kedua-duanya sama-sama pentingnya bagi kami. Graeme Pitkethly, Chief Financial Officer Unilever Indonesia
Nilai-nilai kami yang relevan bagi Indonesia Semangat tanggung jawab sosial perusahaan kami sepenuhnya tertanam dalam budaya dan nilai-nilai yang dianut perusahaan. Nilai-nilai inilah yang mendorong kontribusi kami terhadap pembangunan ekonomi di Indonesia, kesejahteraan masyarakat, dan keberlanjutan bisnis kami. Nilai-nilai yang dianut Unilever Indonesia seperti kerjasama, berbagi kegembiraan dan integritas, sungguh mencerminkan semboyan bangsa Indonesia “Bhinneka Tunggal Ika” dan melandasi kebutuhan kami untuk tumbuh bersama-sama dengan masyarakat Indonesia.
Nilai-Nilai Unilever Indonesia Fokus pada pelanggan, konsumen & masyarakat Kami memusatkan perhatian untuk memenangkan hati para pelanggan (internal dan eksternal) dan menyenangkan para konsumen dan masyarakat dengan selalu memahami dan mengantisipasi kebutuhan mereka dengan respon yang dijalankan secara kewirausahaan. Kerjasama Kami mengakui adanya ketergantungan satu sama lain dan kami bekerja bersama-sama guna mencapai tujuan yang sama, dengan semangat untuk menang, dan saling percaya. Integritas Kami bersikap jujur, berpegang teguh pada prinsip, konsisten, dan terpercaya dalam semua transaksi yang kita lakukan. Kami percaya diri dalam mempertahankan keyakinan kita, bahkan dalam situasi sulit. Kami melaksanakan apa yang kita katakan. Membuat sesuatu terjadi Kami bersikap positif dalam mengambil keputusan yang cepat berdasarkan fakta yang ada dan dalam membuat sesuatu terjadi. Kami mengadopsi semangat perusahaan kecil sehingga dapat memberikan fleksibilitas, ketangkasan dan imajinasi yang kami perlukan agar berhasil. Berbagi kebahagiaan Kami harus berhasil bersama-sama. Semangat kami yang melimpah menandakan bahwa kami berbagi penghargaan atas hasil kerja keras kami. Kami melaksanakan tugas dengan gembira sehingga kami mendapatkan energi dan membantu kami meraih sukses. Kesempurnaan Kami bersemangat untuk melampaui harapan pelanggan, konsumen dan masyarakat melalui produk dan cara kerja kami. Kami memiliki kebebasan untuk berkarya di dalam suatu kerangka kerja.
Sustainability Report 2008 PT Unilever Indonesia Tbk
13
Strategi Keberlanjutan Global yang diwujudkan di Tingkat Lokal Strategic Thrusts, jalan kami mencapai keberlanjutan Penyelarasan strategi CSR global kami Strategi global Unilever untuk praktek-praktek bisnis yang bertanggung jawab dan pembangunan berkelanjutan berdiri di atas empat pilar, yakni: 1. Nutrisi dan Kesehatan 2 Higiene 3. Pembangunan berkelanjutan dengan empat fokus: Perubahan Iklim, Pertanian, Kemasan dan Air. 4. Brand dengan misi sosial
Standar Kepemimpinan Unilever Indonesia Membangun sumber daya manusia yang unggul Berwawasan global Akuntabilitas Berorientasi eksternal Bertindak, tidak hanya berdebat Keselarasan tim
Selain empat pilar ini, kami percaya pilar kelima dapat ditambahkan untuk menggambarkan pendekatan terpadu kami di Indonesia. 5. Pemberdayaan Masyarakat
Perumusan dan Implementasi Strategi Perusahaan
Dalam semua program kami yang behubungan
Di tahun 2007, grup Unilever menyusun kembali struktur
dengan masyarakat, fokus kami adalah pada
organisasi perusahaannya. Aktivitas di seluruh dunia
pengembangan karyawan dan pemberdayaan
sekarang dibagi ke dalam tiga wilayah utama, yakni:
masyarakat. Hal ini berarti karyawan kami secara aktif
Amerika, Eropa Barat, dan Asia-Afrika-Eropa Timur dan
terlibat dalam kegiatan-kegiatan CSR kami. Selain itu,
Tengah. Wilayah yang terakhir dibagi lagi ke dalam
kami juga mementingkan untuk membantu masyarakat
beberapa kelompok, dan Indonesia termasuk dalam
agar mereka dapat menata diri dengan lebih baik
kelompok Asia Tenggara Australasia (SEAA).
sehingga dapat menjalankan berbagai proyek tanpa tergantung bantuan dari luar. Kami juga percaya bahwa
Untuk memastikan tindakan yang dilakukan di tingkat lokal
perempuan memainkan peranan yang penting dalam
selaras dengan strategi global, kelompok harus
memperbaiki kondisi kehidupan masyarakat.
mengadopsi setidaknya 80% strategi yang ditetapkan di tingkat global. Di setiap negara juga harus mengadopsi setidaknya 80% strategi yang ditetapkan di tingkat
Kutipan dari CEO Dengan sumber daya manusia yang baik, kita dapat membangun brand yang baik – Sebagian besar wanita menggunakan uang mereka dengan tepat; untuk pendidikan dan makanan bagi anak-anak mereka. Mereka lebih disiplin dan prioritas utama mereka adalah kesejahteraan keluarga mereka. Jadi kami selalu berusaha untuk mempekerjakan lebih banyak karyawan wanita dan kami mendukung pemberdayaan perempuan. Maurits Lalisang, Presiden Direktur Unilever Indonesia
14
kelompok. Ruang selisih sebesar 20% ini merefleksikan kebebasan bagi setiap negara atau kelompok untuk merespon kebutuhan dan permasalahan spesifik yang relevan di wilayah yang bersangkutan.
Di Unilever Indonesia, setiap tahunnya Direksi dan Manajer Senior menyusun strategi utama yang tetap mengacu pada strategi regional dan global. Perencanaan ini memuat: • Tujuan umum Unilever Indonesia, selaras dengan fokus utama di tingkat global. • Target jangka pendek (pertahun) dan menengah (per tiga tahun) Unilever Indonesia; • Tindakan strategis yang perlu diambil sebagai konsekuensi dari target-target yang telah ditentukan beserta key performance indicator masing-masing; • Pihak yang bertanggung jawab atas masing-masing tindakan.
Tujuan Strategis Unilever Indonesia di tahun 2008 berdasarkan lima fokus utama di tingkat global: Memimpin di Pasar-Pasar Utama Tumbuh secara kompetitif Mengembangkan Brand yang Unggul Menjadi pemimpin di berbagai kategori produk bersama brand pilihan Berjaya Bersama Para Pelanggan Mengubah jalur pemasaran menjadi sumber keuntungan kompetitif Fit untuk Bersaing Menyederhanakan dan mengharmonisasikan struktur untuk meningkatkan kecepatan kerja dan keuntungan usaha Menambah Vitalitas Vitalitas dalam segala aktivitas yang kami lakukan
Ambisi Unilever Indonesia dalam memberikan vitalitas di semua aktivitas Di Unilever Indonesia, Vitalitas adalah bagian dari segala aktivitas kami. Selama dua tahun terakhir, semangat ini secara berangsur-angsur diintegrasikan ke dalam semua fungsi dan departemen kami. Lebih tepatnya, kami ingin menyelaraskan, menyegarkan dan menginspirasi karyawan kami karena merekalah yang nantinya akan menghidupkan brand kami dan menimbulkan dampak secara positif bagi masyarakat, konsumen, pelanggan dan lingkungan.
Sustainability Report 2008 PT Unilever Indonesia Tbk
15
Dampak pembangunan berkelanjutan Unilever di Indonesia: Dari konsep sampai ke konsumen Pendekatan yang mencakup seluruh rantai nilai Kami menjadi bagian dari solusi bagi masalah pembangunan berkelanjutan di seluruh rantai nilai kami agar dapat memberikan manfaat optimal kepada sebanyak mungkin pemangku kepentingan, yang mencakup para pemegang saham, karyawan, mitra usaha, para pelanggan, konsumen dan masyarakat. Hal ini sejalan dengan strategi Unilever di tingkat global. Karena kami memiliki akar yang kuat dalam masyarakat Indonesia, kami selalu mencari solusi-solusi lokal untuk menjawab berbagai permasalahan yang berkaitan dengan pembangunan keberlanjutan. Kami berfokus pada inisiatif-inisiatif yang relevan terhadap bisnis, dan selalu berupaya memberikan dampak yang maksimal serta solusi terbaik, yang sama-sama menguntungkan dalam setiap aktivitas. Kami terus meningkatkan pemahaman akan dampak usaha kami, dimulai dari pengembangan sampai dengan penggunaan produk. Untuk melakukan ini, kami mensinergikan pengetahuan internasional dan pengalaman di lapangan dengan dukungan dari sejumlah besar pemangku kepentingan kami.
16
Rantai Pasok Inovasi penelitian & pengembangan
Produksi dan Manufaktur
“Bagi Unilever, respon terhadap masalah sosial, ekonomi dan lingkungan hidup adalah bagian integral dari misi Vitalitas dan Strategi Bisnis kami.” Patrick Cescau, Chief Executive Group Unilever
Distribusi dan Ritel
Pemasaran, Konsumsi dan Pembuangan
Memahami kebutuhan konsumen
Upaya-upaya utama kami di Indonesia Gambaran lebih rinci mengenai upaya-upaya utama Unilever Indonesia di tiap elemen siklus kehidupan di atas dapat dibaca di Bab 6.
Sustainability Report 2008 PT Unilever Indonesia Tbk
17
18
3. Apa yang Kami Lakukan di Indonesia Unilever Indonesia telah beroperasi di negara ini selama lebih dari 75 tahun. Perusahaan ini merupakan bagian dari perusahaan produk konsumen global. Lebih dari 300.000 warga Indonesia menggantungkan mata pencaharian mereka di sepanjang rantai nilai kami.
75 tahun Berbisnis secara Bertanggung Jawab di Indonesia Unilever Indonesia adalah bagian dari perusahaan global yang menyediakan produk kebutuhan sehari-hari yang sudah hadir di lebih dari 150 negara di seluruh dunia. Tahun 2008 kami merayakan 75 tahun keberadaan kami di negeri ini sebagai perusahaan yang memiliki sejarah panjang di Indonesia. Kami adalah salah satu dari tulang punggung bisnis Unilever di negara-negara berkembang. Kami berharap dapat mengembangkan bisnis ini hingga mencapai omzet 2 miliar dolar AS pada tahun 2012. Untuk mencapainya, kami akan terus melakukan bisnis secara berkelanjutan dengan dukungan penuh dari karyawan dan mitra kerja kami serta masyarakat luas.
Jaringan Kami di Indonesia
Medan
Pekanbaru
Manado Pontianak
Samarinda
Jambi Padang Palembang Banjarmasin Semarang
Lampung
Makassar
Bandung Jakarta
Yogyakarta Surabaya
Depo (20) Pusat Distribusi Utama (3) Pabrik: Unilever (8), Pihak Ketiga (6) 95% barang yang dijual dibuat di Indonesia 10% produksi di ekspor
Bali
Distributor
: Kurang lebih 400
Jangkauan
: 350.000 outlet
Pemasok
: Kurang lebih 1500
Karyawan
: Kurang lebih 3300
300.000 karyawan yang setara
dengan Fulltime employment
dan menghidupi lebih dari
1.000.000 orang
Sustainability Report 2008 PT Unilever Indonesia Tbk
19
Eksistensi Kami yang Kuat dalam Masyarakat Kami memproduksi beragam produk rumah tangga dan
hidup dengan biaya di bawah 1 dolar AS per hari. Dengan
perawatan pribadi, makanan dan es krim. Kami memiliki
demikian, salah satu tantangan terbesar kami di Indonesia
lebih dari 30 brand dalam 14 kategori; sebagian besar
adalah membuat produk-produk kami tetap terjangkau
brand tersebut menempati posisi pertama atau kedua di
oleh masyarakat luas.
pasar. Sebagian besar masyarakat Indonesia menggunakan setidaknya satu produk Unilever, terutama brand seperti
Tentu saja hal tersebut menjadi lebih menantang di tengah
Lifebuoy, Pepsodent, Rinso, Sunlight, Sunsilk dan Bango.
krisis keuangan global dan peningkatan harga komoditas yang tak terhindarkan akhir-akhir ini. Langkah yang kami
Dalam pasar berkembang seperti Indonesia, kami paham
tempuh untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah
bahwa konsumen kami memiliki gaya hidup, selera, pilihan
menyediakan variasi produk yang luas serta beragam
dan anggaran belanja yang berbeda-beda. Laporan
kemasan atau menciptakan unit produk yang melayani
Human Development yang dirilis UNDP pada tahun 2006
kebutuhan semua elemen masyarakat. Salah satu caranya
mengungkapkan bahwa pada tahun 2004, terdapat 52,4%
adalah dengan menawarkan produk dalam kemasan kecil,
masyarakat Indonesia masih hidup dengan biaya dibawah
murah, sehingga lebih terjangkau bagi konsumen dengan
2 dolar AS per hari, sementara 7,5% masyarakat yang
pendapatan terbatas.
20
Pertumbuhan yang Berkelanjutan Jumlah penjualan kami yang melampaui 12,5 triliun rupiah pada tahun 2007 dan mencapai 15,6 triliun rupiah pada tahun 2008 merupakan kelanjutan dari sukses kami dalam mencapai pertumbuhan dua digit selama 15 tahun terakhir. Divisi Home & Personal Care memberi kontribusi sebesar 76,2% terhadap jumlah penjualan di tahun 2008, dengan pertumbuhan sebesar 21,1% pada tahun yang sama. Sementara itu, pertumbuhan penjualan dari divisi Foods & Ice Cream mencapai 35,1% pada tahun 2008, merupakan tingkat pertumbuhan tertinggi yang kami capai selama empat tahun terakhir. Tingkat Laba Kami (dalam jutaan rupiah)
Sejak tahun 1982, kami terdaftar di Bursa
2007
2008
Pertumbuhan
Efek Indonesia. Unilever Indonesia berada
Penjualan Bersih
12.544.901
15.577.811
24,2%
pada peringkat tiga terbesar di Indonesia
Laba Kotor
6.297.712
7.631.137
21,2%
dengan kapitalisasi pasar senilai 59,5 triliun
50,2%
49,0%
rupiah (mewakili 5,53% dari keseluruhan
Laba Usaha
2.777.360
3.431.098
pasar) pada bulan Desember 2008. Harga
22,1%
22,0%
saham kami juga terus menguat dan telah
Laba Bersih
1.964.652
2.407.231
menunjukkan peningkatan sebesar 136,4%
15,7%
15,5%
sejak 2004.
Laba Bersih terhadap Ekuitas 73,0%
77,6%
Laba Bersih terhadap Aset
36,8%
37,0%
Dividen yang dibayar
1.640.450
1.999.060
% Penjualan % Penjualan % Penjualan
23,5% 22,6%
Di awal tahun 2008, kami mengakuisisi merek Buavita dari PT Ultrajaya dan pada tahun yang sama kami merelokasi pabrik perawatan kulit dan sabun cair dari Rungkut ke Cikarang, untuk mengantisipasi permintaan pasar yang terus meningkat dengan cepat serta meningkatkan efisiensi biaya.
Memahami Kontribusi Kami terhadap Pengentasan Kemiskinan Pada tahun 2005 telah diterbitkan laporan penelitian berjudul “Menelusuri Kaitan antara Bisnis Internasional dan Pengentasan Kemiskinan: Studi Kasus Unilever di Indonesia”. Laporan tersebut merupakan kerjasama antara Unilever, Oxfam (Inggris) dan Novib (Oxfam Belanda). Laporan tersebut mengungkapkan bahwa perusahaan kami memberi dampak langsung terhadap upaya pengentasan kemiskinan di sepanjang rantai nilai bisnis Unilever. Sekitar 300.000 orang memperoleh nafkah dalam rantai nilai operasi bisnis kami. Lebih dari setengahnya ada dalam distribusi dan ritel antara 1,8 juta toko kecil dan pedagang kaki lima. Dua pertiga dari total nilai yang dihasilkan pada tahun 2003 disalurkan kepada pihak-pihak eksternal, yaitu produsen, pemasok, distributor, pengusaha ritel serta pemerintah Indonesia. Dari studi tersebut, kami juga memahami bahwa meskipun sektor swasta memiliki peran penting dalam pengurangan kemiskinan, hasil terbaik hanya bisa diraih melalui upaya-upaya yang dilakukan bersama dengan para pemangku kepentingan.
Sustainability Report 2008 PT Unilever Indonesia Tbk
21
AUDIT INTERNAL
CHIEF FINANCIAL OFFICER
Finance & Accounting Corporate Management Accounting Business Systems, IT & ERP Merger & Acquisition
Competitive Strategy Legal Services Investor Relations Insurance
22
DIREKTUR HOME & PERSONAL CARE
DIREKTUR ICE CREAM & MARKETING SERVICES
DIREKTUR FOODS
Commercial Foods Commercial HPC
Marketing Foods
Marketing HPC - Home Care - Personal Care Foodsolutions Business Unit
Commercial Ice Cream
Marketing Ice Cream
Marketing Services - CMI - CCM - CAS
PRESIDEN DIREKTUR
SEKRETARIS PERUSAHAAN
DIREKTUR CUSTOMER DEVELOPMENT
DIREKTUR SUPPLY CHAIN
Commercial Supply Chain
Customer Services Supply Management
Activation Implementation Management
HUMAN RESOURCES
CORPORATE RELATIONS
Sales Operations
Quality Assurance & Environment
Customer Marketing & Trade Category Management
Supply & Demand Planning
Engineering & Safety Manufacturing
DIREKTUR HUMAN RESOURCES & CORPORATE RELATIONS
Commercial Customer Development Logistics
Customer Development Management
Corporate Communications - Internal Communication - Media Relations - External Affairs CSR Unilever Indonesia - Small Medium Enterprise - Public Health & Education - Environment
Corporate General Affairs
HR Business Partners
Industrial Relations Medical Services Remuneration
Service Delivery Centre
Expertise Team - Talent - Learning
Sustainability Report 2008 PT Unilever Indonesia Tbk
23
24
Kata Sambutan 4. Menuju Tata Kelola Perusahaan yang Unggul dari Pak Joseph Bataona Dewasa ini, kami harus menunjukkan tanggung jawab kami kepada para pemegang saham dan para pemangku kepentingan serta mengelola risikorisiko ekonomi, sosial dan lingkungan hidup dengan hati-hati dan seksama. Tata kelola perusahaan yang tangguh mencerminkan budaya perusahaan kami.
Pendekatan Kami: Ambisi yang Kuat untuk Maju Transparansi dan akuntabilitas merupakan hal penting
Kami telah berhasil menyusun kerangka manajemen risiko
dalam berbisnis. Sebagai salah satu yang terdepan di sektor
yang berkaitan dengan pembangunan berkelanjutan
bisnis yang kami geluti, kami berambisi untuk menciptakan
dan perusahaan yang terintegrasi. Kerangka yang mulai
tata kelola perusahaan yang unggul, sehingga kami dapat
diimplementasikan pada tahun 2007 tersebut
selalu menjadi perusahaan yang bertanggung jawab
memungkinkan kami untuk mengidentifikasi dan
terhadap para pemegang saham dan pemangku
menganalisa risiko dari seluruh aspek yang berkaitan
kepentingan. Selain itu, kami juga ingin mengelola
dengan pembangunan berkelanjutan dengan lebih baik.
tanggung jawab tersebut dalam bidang ekonomi, sosial
Kami juga dapat melakukan pengawasan dengan ketat
dan lingkungan dengan hati-hati dan menyeluruh.
serta melaporkan kemajuan yang dicapai.
Hal ini berarti bahwa orang-orang yang terkena dampak
Dengan kerangka tersebut dan pendekatan bottom-up
kegiatan perusahaan kami berhak mengungkapkan
yang kuat, kami dapat memahami permasalahan yang ada
pendapatnya dan kami wajib untuk mendengar,
di lapangan sehingga dapat menyusun strategi yang tepat
mempertimbangkan dan merespon pendapat tersebut
untuk menyikapinya. Dengan kerangka itu pula, semua
dengan sewajarnya.
informasi dapat disampaikan kepada para pengambil keputusan secara teratur.
Menurut kami, tata kelola perusahaan adalah perwujudan dari prinsip yang kami pegang menjadi tindakan nyata. Prinsip-prinsip tersebut terpatri dalam “Prinsip Bisnis” kami, yang menyediakan sejumlah pedoman bagi seluruh karyawan Unilever dalam menyikapi hal penting seperti integritas bisnis, konflik kepentingan, penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia, persaingan yang adil, perilaku anti korupsi serta perlindungan lingkungan.
Kutipan Unilever Indonesia adalah bagian dari perusahaan multinasional, sehingga mengikuti praktek-praktek terbaik dari Unilever lainnya di seluruh dunia. Unilever Indonesia menerapkan standar yang melebihi ketentuan yang diberlakukan di Indonesia saat ini. Cyrillus Harinowo, Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit.
Sustainability Report 2008 PT Unilever Indonesia Tbk
25
Struktur dan Mekanisme Struktur kepemilikan saham dan akuisisi terbaru Modal dasar perusahaan terdiri dari 7,63 miliar saham senilai Rp. 76,3 triliun. Unilever Indonesia tercatat di Bursa Efek Indonesia sebagai perusahaan ketiga terbesar di Indonesia dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp 59,5 triliun (mewakili 5,53% dari keseluruhan pasar) pada bulan Desember 2008 (Bursa Efek Indonesia: Desember 2008). Pada akhir tahun 2008, susunan kepemilikan saham adalah sebagai berikut.
Publik 1,145,122,500 saham (15%)
UIH BV 6,484,877,500 saham (85%)
PT Unilver Indonesia Tbk 7,630,000,000 saham
Technopia Singapore Pte Ltd.
49%
51% 100%
PT Anugerah Lever
PT Technopia Lever
Sampai tahun 2008, Unilever Indonesia merupakan anak perusahaan kelompok Unilever NV. Mavibel BV sebagai anak perusahaan Unilever NV mengakhiri kesepakatan usaha patungan (Joint Venture agreement) dengan Kimberly Clark di Indonesia pada tahun 2007. Pada tahun 2008, untuk memperjelas struktur kepemilikan Unilever di Indonesia, saham PT Unilever Indonesia Tbk yang dimiliki oleh Mavibel BV dialihkan ke anak perusahaannya yaitu Unilever Indonesia Holding BV dan tetap menguasai 85% saham Unilever Indonesia, sementara 15% sisanya dimiliki oleh publik.
26
Unilever Indonesia memiliki dua anak perusahaan yaitu PT Anugerah Lever dan PT Technopia Lever. PT Anugerah Lever bergerak dalam bidang produksi, pengembangan dan pemasaran kecap, sambal dan saus lainnya dengan merek dagang Bango dan merek lainnya. Pada bulan Agustus 2007, Unilever Indonesia meningkatkan penyertaan modal pada PT Anugerah Lever menjadi 100%. PT Technopia Lever bergerak dalam bidang distribusi, ekspor dan impor barang dengan merek dagang Domestos Nomos. Unilever Indonesia menguasai 51% saham di PT Technopia Lever. Di awal tahun 2008, Unilever Indonesia membeli brand Buavita dari PT Ultrajaya seharga Rp 400 miliar. Kesepakatan manufaktur jangka panjang telah ditandatangani oleh kedua belah pihak. PT Ultrajaya tetap mengelola penyediaan bahan baku serta produksi, sedangkan Unilever Indonesia menangani penjualan dan
Kami juga mengadakan paparan publik setidaknya sekali
pemasaran produk. Selama proses akuisisi brand tersebut,
dalam setahun untuk menyampaikan informasi kepada
Unilever Indonesia melakukan pengkajian kinerja pabrik-
pemegang saham, investor dan masyarakat umum. Acara
pabrik Ultrajaya menurut kebijakan internal yang ketat
ini mewujudkan sarana lain untuk mengumpulkan
dalam hal tata kelola serta standar lingkungan dan sosial.
pendapat dan masukan dalam hal bisnis dan CSR.
Partisipasi pemegang saham dan investor Sepanjang tahun, kami selalu memperhatikan kepentingan para pemegang saham dan investor. Pertanyaan utama mereka adalah bagaimana Unilever Indonesia memaksimalkan investasinya dan bagaimana menggunakan sumber keuangannya untuk mengoptimalkan kinerja perusahaan secara keseluruhan seraya menciptakan potensi bisnis yang baru. Kami menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham setiap tahun, yang memberikan gambaran akan kemajuan yang telah dicapai perusahaan. Dalam rapat tersebut, semua masalah yang diangkat oleh para pemegang saham,
Kutipan Pertanyaan utama dari para pemegang saham adalah bagaimana investasi mereka dapat memberikan hasil yang optimal dan bagaimana perusahaan dapat memanfaatkan potensinya semaksimal mungkin. Dalam setiap rapat Komisaris, agenda pertama adalah membahas masalah ekonomi, yang juga merupakan topik pembahasan dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Topik ini dibicarakan bersama dengan topik-topik penting lain yang telah teridentifikasi oleh Komisaris dan Direksi berdasarkan latar belakang mereka yang berbeda-beda. Cyrillus Harinowo, Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit.
termasuk pemegang saham minoritas, turut dikaji. Selain itu, pengangkatan direktur, komisaris dan akuntan publik, persetujuan pembagian dividen dan distribusi laba, serta tindakan yang berkaitan dengan Anggaran Dasar Perseroan atau strategi investasi, juga diselenggarakan dalam rapat ini.
Sustainability Report 2008 PT Unilever Indonesia Tbk
27
Tata Kelola Perusahaan: struktur, peran dan tanggung jawab Tata Kelola Perusahaan yang unggul dapat diraih dengan
Komite Remunerasi menelaah paket remunerasi bagi
adanya struktur yang membuat informasi dapat sampai
anggota Dewan Komisaris dan Direksi, dan menentukan
ke Direksi dengan cepat dan akurat. Hal ini memerlukan
skala remunerasi serta pengaturannya sesuai dengan
transparansi penuh dalam komunikasi internal dan
Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan yang berlaku.
eksternal, demi menyediakan informasi yang lengkap dan terpercaya kepada para pengambil keputusan. Kemudian
Yayasan Unilever Indonesia memegang peranan khusus di
harus ada kebijakan dan kontrol yang ketat agar keputusan
dalam struktur tersebut berhubungan erat dengan
yang diambil secara top-down maupun bottom-up
departemen Corporate Relations. Yayasan ini menyampai-
ditindaklanjuti secara efektif.
kan masalah-masalah lingkungan dari masyarakat setempat kepada Direksi berdasarkan pengalamannya dalam men-
Kami percaya sistem tata kelola perusahaan harus cukup
gelola program-program yang berkaitan dengan
dinamis dan fleksibel supaya segala pertanyaan dan
pembangunan berkelanjutan. Yayasan ini juga menjadi
kekhawatiran para pemegang saham dan pemangku
salah satu jalur untuk merealisasikan aspirasi dari bawah
kepentingan dapat direspon dengan cepat. Dengan
kepada pihak manajemen di tingkat tertinggi. Selain itu,
demikian, risiko-risiko yang ada dapat diidentifikasi,
Yayasan ini merupakan pihak yang menggandeng brand
dikendalikan dan bahkan diantisipasi dengan lebih baik.
untuk mengimplementasikan program-program secara
Untuk menjalankan tata kelola perusahaan di Unilever
efisien.
Indonesia dengan baik, ada tiga fungsi inti yaitu: • Dewan Komisaris • Komite Audit • Direksi Ketiga fungsi inti ini didukung sepenuhnya oleh Komite Manajemen Risiko Perseroan, Komite Nominasi, Komite Remunerasi, departemen Corporate Relations, departemen Audit Internal dan Sekretaris Perusahaan. Komite Manajemen Risiko Perseroan dipimpin oleh Chief Financial Officer, dengan anggota yang terdiri dari Group Audit Manager, Financial Controller, Sekretaris Perusahaan, Divisional Commercial Manager, dan Business System Manager. Tujuannya adalah membantu Direksi dalam mengemban tanggung jawab untuk memastikan sistem pengendalian risiko dan pengendalian internal yang efektif. Komite Nominasi bertanggung jawab untuk perencanaan pencalonan serta memberikan masukan tentang calon yang akan diusulkan sebagai anggota Dewan Komisaris, Direksi maupun komite lain untuk diangkat dalam Rapat Umum Pemegang Saham atau pihak berwenang lainnya sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.
28
Kutipan Unilever tidak semata-mata mencari keuntungan, tetapi juga peduli akan hal-hal yang terjadi di negara tempatnya beroperasi. Ketika salah satu komisaris menyinggung masalah HIV, saya salut bahwa manajemen langsung menindaklanjutinya melalui berbagai kegiatan positif dengan melibatkan brand Close Up. Saya juga terkesan dengan besarnya perhatian dan energi yang diberikan untuk pengembangan program CSR yang melibatkan masyarakat secara langsung. Apabila Unilever dapat melakukannya, pasti perusahaan lain juga mampu, sehingga upaya-upaya yang dilakukan bersama tersebut dapat membantu terciptanya lingkungan yang lebih baik bagi masyarakat Indonesia. Cyrillus Harinowo, Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit.
Dewan Komisaris sebagai badan pengawas independen Dewan Komisaris bertanggung jawab untuk mengawasi kebijakan yang diterapkan oleh Direksi. Empat dari lima anggota Dewan Komisaris adalah komisaris independen, yang berarti mereka berasal dari luar perusahaan dan tidak memiliki hubungan bisnis apapun dengan perusahaan. Keberadaan mereka harus membawa nilai lebih bagi Unilever Indonesia, serta mereka harus memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas didukung dengan riwayat kerja yang baik pula. Dewan Komisaris memiliki latar belakang dan keahlian yang beragam. Dewan ini mengadakan pertemuan sekurang-kurangnya setiap kuartal (tiga bulan) sekali, dimana secara sistematis membahas hal-hal berikut: • Situasi politik dan ekonomi serta perkembangan kebijakan (internasional dan lokal) • Kinerja Unilever global • Kinerja Unilever Indonesia • Hasil audit dan manajemen risiko • Perkembangan penerapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dan tata kelola korporasi di Unilever Indonesia Dewan Komisaris melaporkan kegiatan setahun mereka dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan. Mereka bertanggung jawab pula dalam menginformasikan kepada pemegang saham mengenai hal yang berdampak positif atau negatif terhadap perusahaan. Dewan Komisaris didukung sepenuhnya oleh Komite Audit dalam menjalankan tugasnya.
Dewan Komisaris
Posisi
Jan Zijderveld
Presiden Komisaris
Theodore Permadi Rachmat
Komisaris Independen
Kuntoro Mangkusubroto
Komisaris Independen
Cyrillus Harinowo
Komisaris Independen
Bambang Subianto
Komisaris Independen
Sustainability Report 2008 PT Unilever Indonesia Tbk
29
Komite Audit sebagai badan pengkaji independen Komite Audit dipimpin oleh salah satu komisaris independen. Tugas umum Komite ini adalah mengkaji seluruh mekanisme pengendalian serta audit internal dan eksternal demi menjamin integritas dalam laporan keuangan serta pemenuhan kewajiban perusahaan. Dewan Komisaris dapat meminta Komite Audit melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan. Selama dua tahun terakhir, tidak ada pemeriksaan tambahan yang perlu dilakukan Komite tersebut.
Posisi
Komite Audit Cyrillus Harinowo
Ketua
Benny Redjo Setiyono
Anggota
Muhammad Saleh
Anggota
Direksi sebagai badan pengelola dan pimpinan perusahaan Direksi bertanggung jawab untuk menyesuaikan strategi global Unilever menjadi strategi yang dapat diterapkan oleh Unilever Indonesia. Hal ini termasuk memimpin perusahaan serta mengelola semua risiko yang berkaitan dengan bidang sosial, lingkungan dan ekonomi di Indonesia. Direksi dan Dewan Komisaris dibantu oleh sekretaris perusahaan. Rapat Direksi dilaksanakan dua kali sebulan secara teratur.
30
Posisi
Direksi Maurits Daniel Rudolf Lalisang
President Director
Graeme David Pitkethly
Chief Financial Officer
Mohammad Effendi Soeparsono
Supply Chain Director
Okty Damayanti
Customer Development Director
Joseph Bataona
Human Resources & Corporate Relations Director
Surya Dharma Mandala
Ice Cream Director
Debora Herawati Sadrach
Home & Personal Care Director
Hadrianus Setiawan
Food Director
Direksi dan Dewan Komisaris dibantu oleh Sekretaris Perusahaan, Franky Jamin
Konsistensi dalam agenda pertemuan Direksi
Selanjutnya, Direksi membahas permasalahan yang ada di
Untuk memastikan bahwa strategi perusahaan dapat
jaringan distribusi dan ritel, di jalur produksi serta di rantai
diimplementasikan dengan baik, tiap bulan diadakan rapat
pasok. Agenda terakhir dibahas adalah bagaimana misi
khusus untuk memantau hal ini, sedangkan di samping
‘Vitalitas’ dapat diterapkan dalam semua aktivitas Unilever.
rapat Direksi reguler digunakan untuk membahas kinerja
Untuk itu, Direksi akan membahas dengan setiap
Unilever dalam lima bidang yang menjadi fokus utama.
direktur divisi tentang apakah langkah-langkah strategis yang terkait telah diimplementasikan dengan tepat. Direksi
Dalam membahas penerapan strategi, Direksi berfokus
juga akan menelaah kemampuan apalagi yang perlu
pada bagaimana meraih pangsa pasar yang lebih kuat dan
ditingkatkan dalam perusahaan. Dalam hal ini, Direktur
memperkokoh posisi brand di pasaran.
Human Resources & Corporate Relations bertugas untuk memfasilitasi pembahasan misi vitalitas ini. Apabila diperlukan, Yayasan Unilever Indonesia juga dapat melaporkan kinerjanya secara langsung kepada Direksi.
Sustainability Report 2008 PT Unilever Indonesia Tbk
31
Kutipan Dalam pertemuan Direksi, saya menfasilitasi diskusi tentang bagaimana Unilever dapat menerapkan misi vitalitas. Keputusan yang diambil dan langkah yang disepakati menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari agenda perusahaan kami. Misalnya, langkah-langkah strategis untuk pengembangan pelanggan atau departemen yang menangani rantai pasok. Selain itu, dalam Rapat Pemantauan Kinerja yang dilangsungkan sebulan sekali, saya harus melaporkan kemajuan yang dicapai dan apabila perlu saya juga dapat membawa tim dari Yayasan Unilever Indonesia, departemen Corporate Relations atau Human Resources, untuk melaporkan hasil-hasil yang mereka capai kepada Direksi. Joseph Bataona, Direktur Human Resources & Corporate Relations
Apabila ada salah satu direktur yang menunjukkan perilaku yang luar biasa pada satu atau lebih dari enam nilai perusahaan kami, ia akan memperoleh piala bergilir sebagai penghargaan dari Direksi. Hal ini mencerminkan seluruh upaya divisi dalam realisasi di lapangan demi menuju perilaku perusahaan yang unggul. Untuk membuktikan komitmen manajemen tingkat atas terhadap Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, Direksi termasuk Presiden Direktur sejak tahun 2007 sudah memasang komposter (alat pengolah limbah organik menjadi kompos) di rumah masing-masing. Hal ini telah memberi inspirasi bagi para manajer di pabrik kami di Cikarang untuk menanam 500 pohon serta menunjukkan
Realisasi perkataan menjadi tindakan dalam
komitmen mereka kepada semua karyawan. Selain itu,
menjalankan tanggung jawab sosial perusahaan
adanya kampanye komunikasi internal yang menjadikan para anggota Direksi sebagai role model lingkungan
Tiap direktur memiliki komitmen untuk menjadi panutan
telah meningkatkan komitmen para karyawan untuk
atas apa yang sudah disampaikan kepada semua karyawan
bertanggung jawab atas pekerjaan mereka sehari-hari.
di divisi yang ia pimpin. Kami menyebutnya ‘Walk the Talk’. Direksi ingin memberi inspirasi bagi masyarakat Indonesia dan karyawan Unilever Indonesia. Para direktur berusaha untuk mengembangkan jiwa kepemimpinan orang-orang yang menjadi penggerak kegiatan CSR serta menciptakan manfaat yang lebih luas dari program-program CSR perusahaan. Selama rapat Direksi, diterapkan konsep keterbukaan yang berarti adanya keterbukaan dalam proses berkomunikasi termasuk memberikan kritik yang membangun antara anggota Direksi. Semua direktur saling mengamati kinerja masing-masing dalam penerapan nilai-nilai perusahaan yang dianut Unilever.
32
Sustainability Report 2008 PT Unilever Indonesia Tbk
33
Penilaian kinerja dan remunerasi Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit wajib mempertanggung jawabkan kinerja mereka kepada para pemegang saham pada saat penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan. Sedangkan evaluasi terhadap Direksi dilaksanakan pada tingkat lokal dan regional. Kinerja tiap direktur dikaji oleh Presiden Direktur di Indonesia serta oleh pejabat fungsional terkait di wilayahnya. Kriteria dalam penilaian kinerja antara lain adalah tingkat kehadiran para anggota Direksi dan komisaris dan komite audit dalam rapat-rapat yang telah diselenggarakan selama dua tahun terakhir, sebagai bukti dari komitmen mereka dalam menjalankan tugasnya. Kriteria penilaian kinerja semuanya ditentukan oleh Unilever global dan regional dan diterapkan secara konsisten untuk semua negara dimana Unilever berbisnis.
setiap waktu bilamana dipandang perlu sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan. Direksi mengadakan dua puluh dua kali rapat pada tahun 2008 dengan persentase kehadiran 93% dan mengadakan dua puluh empat kali rapat pada tahun 2007 dengan persentase kehadiran 88%. Komite Audit mengadakan rapat setidaknya empat kali setahun, dan melaporkan langsung kepada Dewan Komisaris. Komite menyelenggarakan empat kali rapat di tahun 2008 dengan persentase kehadiran 94% dan menyelenggarakan enam kali rapat di tahun 2007 dengan persentase kehadiran 94%. Komite Audit mengadakan rapat dengan Auditor external minimal sekali setahun. Tentunya, pengakuan terbaik atas kinerja tata kelola perusahaan adalah yang datang dari pihak luar. Kami sangat bangga akan penghargaan-penghargaan berikut yang diraih dalam dua tahun terakhir karena hal ini mencerminkan prestasi yang sangat berarti bagi perusahaan.
Dewan Komisaris mengadakan rapat setidaknya empat kali setahun dan setiap waktu bilamana dipandang perlu sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan. Dewan Komisaris mengadakan empat kali rapat pada tahun 2008 dengan persentase kehadiran 95% dan mengadakan empat kali rapat pada tahun 2007 dengan persentase kehadiran 85%. Direksi mengadakan rapat setidaknya satu kali sebulan dan
1. 2008, Survei Brand Terbaik di Asia, peringkat menurut Finance Asia: • Peringkat 3 Tata Kelola Perusahaan terbaik • Peringkat 3 Perusahaan yang paling berkomitmen terhadap kebijakan dividen yang kuat 2. Bulan Agustus 2007, Anugerah Business Review Awards dari Majalah Business Review Magazine Peringkat pertama untuk kategori: • Sekretaris Perusahaan terbaik
Peringkat kedua untuk kategori: • Korporasi perusahaan terbaik • CEO terbaik • Kinerja keuangan terbaik
3. Juli 2007 FinanceAsia Award dari FinanceAsia • Peringkat 3 perusahaan dengan Manajemen Terbaik • Peringkat 3 perusahaan yang paling berkomitmen atas Tata Kelola Perusahaan • Peringkat 3 perusahaan yang paling berkomitmen atas kebijakan dividen yang baik dan konsisten
34
FinanceAsia Awards, Juli 2007
Anugerah Business Review Awards, Agustus 2007
Sustainability Report 2008 PT Unilever Indonesia Tbk
35
Prinsip Bisnis Kami: suatu panduan yang aktif Prinsip Bisnis: komitmen kami untuk standar perilaku bisnis yang tertinggi Prinsip Bisnis Unilever memberi pengarahan dan panduan yang jelas bagi seluruh karyawan mengenai bagaimana menyikapi hal-hal yang berkaitan dengan etika bisnis. Semua karyawan Unilever Indonesia diwajibkan untuk membaca, memahami, dan menandatangani pernyataan pemahaman dan kepatuhan terhadap Prinsip Bisnis tersebut setiap tahun.
Elemen-elemen Prinsip Bisnis Unilever Standar Perilaku
Konsumen
Dalam melaksanakan segala kegiatan, kami melakukannya
Unilever memiliki komitmen untuk menyediakan produk
dengan penuh kejujuran, integritas, dan keterbukaan serta
bermerek dan pelayanan yang secara konsisten
menghormati hak asasi manusia, menjaga kepentingan
menawarkan nilai dari segi harga dan kualitas serta aman
para karyawan kami dan menghormati kepentingan sah
bagi tujuan pemakaiannya. Produk-produk dan
relasi kami.
pelayanan-pelayanan kami akan diberi label, disampaikan melalui iklan-iklan, dan dikomunikasikan secara tepat dan
Mematuhi Hukum
semestinya.
Semua perusahaan Unilever dan para karyawannya berkewajiban mematuhi ketentuan hukum dan peraturan
Pemegang Saham
masing-masing negara di tempat mereka melaksanakan
Unilever melaksanakan kegiatan usahanya sesuai dengan
usahanya.
prinsip tata kelola perusahaan yang baik dan bertaraf internasional. Kami menyediakan informasi atas kegiatan
Karyawan
kami, struktur dan situasi serta kinerja finansial kepada
Unilever memiliki komitmen pada keanekaragaman dalam
pemegang saham pada waktunya secara teratur dan benar.
lingkungan kerja yang diwarnai oleh sikap saling percaya dan saling menghormati di mana semua memiliki rasa
Mitra Usaha
tanggung jawab atas kinerja dan reputasi perusahaan.
Unilever memiliki komitmen tinggi dalam menjalin
Kami merekrut, mempekerjakan, dan mengembangkan
hubungan yang saling bermanfaat dengan para pemasok,
para karyawan hanya atas dasar kualifikasi dan
pelanggan, dan mitra usaha. Dalam jalinan bisnis, kami
kemampuan yang dibutuhkan bagi pekerjaan yang harus
mengharapkan para mitra kami untuk mematuhi prinsip
dilakukan. Kami memiliki komitmen untuk menyediakan
bisnis yang selaras dengan prinsip bisnis kami.
kondisi kerja yang aman dan sehat. Kami tidak akan menggunakan sarana kerja apa pun yang bersifat memaksa
Keterlibatan pada Masyarakat
atau mempekerjakan anak. Kami bertekad bekerja sama
Unilever berupaya menjadi perusahaan yang dapat
dengan karyawan demi mengembangkan dan memperkuat
diandalkan, dan sebagai bagian integral dari masyarakat
keterampilan dan kemampuan setiap individu. Kami
serta memenuhi kewajiban terhadap masyarakat dan
menghargai martabat dan hak individu untuk kebebasan
komunitas setempat.
bergabung dalam suatu asosiasi. Kami akan memelihara terjalinnya komunikasi yang baik dengan para karyawan
Kegiatan Umum
melalui informasi dari perusahaan dan proses konsultasi.
Perusahaaan Unilever diharapkan dapat menggerakkan dan mempertahankan kepentingan bisnisnya yang sah. Unilever akan bekerja sama dengan instansi pemerintah dan organisasi lainnya, baik secara langsung maupun melalui asosiasi-asosiasi dalam rangka mengembangkan
36
legislasi dan peraturan lainnya yang mungkin
Benturan Kepentingan
mempengaruhi kepentingan bisnis. Unilever tidak
Semua karyawan Unilever diharapkan menghindari diri
mendukung partai politik ataupun memberi sumbangan
dari kegiatan pribadi dan kepentingan finansial yang dapat
yang dapat membiayai kelompok-kelompok tertentu yang
bertentangan dengan tanggung jawab mereka terhadap
kegiatannya diperkirakan akan mendukung kepentingan
perusahaan. Para karyawan Unilever tidak dibenarkan
partai.
mencari keuntungan bagi dirinya sendiri atau bagi orang lain melalui penyalahgunaan kedudukan mereka.
Lingkungan Unilever memiliki komitmen untuk terus menerus
Kepatuhan-Pemantauan-Pelaporan
mengadakan perbaikan dalam pengelolaan dampak
Kepatuhan terhadap prinsip-prinsip ini merupakan
lingkungan dan mendukung sasaran jangka panjang untuk
unsur utama dalam meraih keberhasilan bisnis kami.
mengembangkan suatu bisnis yang langgeng. Unilever
Direksi Unilever bertanggung jawab agar prinsip ini
akan bekerja sama dalam kemitraan dengan pihak lain
dikomunikasikan, dipahami, dan dipatuhi oleh seluruh
untuk menggalakkan kepedulian lingkungan,
karyawan.
meningkatkan pemahaman akan masalah lingkungan dan menyebarluaskan budaya karya yang baik.
Tanggung jawab harian didelegasikan kepada semua manajemen senior di area masing-masing. Mereka
Inovasi
bertanggung jawab menerapkan prinsip ini, bila perlu
Dalam upaya melaksanakan inovasi ilmiah demi memenuhi
melalui pengarahan yang lebih rinci, yang disesuaikan
kebutuhan konsumen, kami akan senantiasa merujuk pada
dengan keperluan setempat. Jaminan kepatuhan diberi dan
keinginan konsumen dan masyarakat. Kami akan
dipantau setiap tahun. Kepatuhan terhadap prinsip bisnis
bekerja atas dasar ilmu yang tepat, dan menerapkan
ini didukung dengan penelaahan dari Dewan Komisaris
standar keamanan produk secara ketat.
dan Direksi yang dibantu oleh Komite Audit beserta para eksekutif Unilever.
Persaingan Unilever percaya akan persaingan ketat yang sehat dan
Pelanggaran prinsip apa pun harus dilaporkan sesuai
mendukung pengembangan perundang-undangan tentang
dengan prosedur yang digariskan oleh Unilever. Direksi
persaingan yang sesuai. Unilever beserta karyawannya akan
Unilever tidak akan menyalahkan manajemen atas
melakukan kegiatan yang sesuai dengan prinsip persaingan
kehilangan bisnis akibat kepatuhan terhadap prinsip ini
sehat dan mengikuti semua peraturan yang berlaku.
dan terhadap kebijakan serta instruksi wajib lainnya. Direksi Unilever mengharapkan agar para karyawan melaporkan
Integritas Bisnis
kepada mereka, atau kepada manajemen senior, apabila
Unilever tidak menerima ataupun memberi, entah secara
ada pelanggaran atau dugaan pelanggaran prinsip ini.
langsung dan tidak langsung, menyuap atau mengambil keuntungan lainnya yang tidak pantas demi keuntungan
Telah tersedia sarana agar para karyawan dapat
bisnis atau finansial. Tidak satu pun karyawan kami yang
melaporkan secara rahasia dan tidak akan dirugikan dari
boleh menawarkan, memberi ataupun menerima hadiah
akibat perbuatan ini.
atau pembayaran yang merupakan, atau dapat diartikan sebagai sarana suap. Setiap tuntutan, atau penawaran suap harus ditolak langsung dan dilaporkan kepada manajemen. Catatan akuntansi Unilever berikut dokumen pendukungnya harus secara tepat menjelaskan dan mencerminkan kondisi transaksinya. Tidak ada transaksi dana atau aset yang disembunyikan atau tidak dicatat. Semuanya akan dicatat serta dibukukan.
Sustainability Report 2008 PT Unilever Indonesia Tbk
37
Prinsip Bisnis: Panduan untuk mengukur kinerja Kepatuhan terhadap prinsip bisnis sangat penting artinya bagi keberhasilan kami. Direktur Human Resources & Corporate Relations bertanggung jawab untuk memastikan bahwa prinsip bisnis diterapkan secara benar. Pada tahun 2007, kami melaksanakan program penyegaran dengan tujuan memastikan semua karyawan memahami dengan jelas serta akan menerapkan prinsip-prinsip tersebut dengan baik dalam hati maupun tindakan. Tujuannya adalah menciptakan komunikasi yang efektif serta mekanisme pelaporan yang baik. Program penyegaran dilakukan dalam bentuk berbagai pelatihan dan diskusi serta dengan menggunakan studi kasus yang berlaku umum. Mekanisme pelaporan pelanggaran dapat dilakukan melalui dua jalur: • Diskusi langsung dengan Manajer Lini atau seseorang dari Departemen Personalia • Layanan email dan telepon oleh suatu badan independen Kedua jalur tersebut menjamin kerahasiaan identitas orang yang melapor. Walau demikian, tiap kasus perlu diperiksa keabsahannya oleh Direksi. Siapa saja yang terbukti melakukan pelanggaran berat terhadap perusahaan akan menerima sanksi berupa pemberhentian kontrak kerja. Selama dua tahun terakhir, jumlah laporan pelanggaran stabil, namun jumlah kasus yang terbukti sah menunjukkan
Catatan Pelanggaran Prinsip Bisnis Jumlah Kasus
Dilaporkan
Sah
keterbukaan dalam budaya bisnis kami. Karyawan kami
2007
9
8
menjadi semakin berani untuk melaporkan dugaan
2008
8
4
penurunan. Hal ini mencerminkan peningkatan
pelanggaran dan segan untuk tidak menerapkan prinsip bisnis dalam perilaku mereka. Hal ini juga menunjukkan bahwa para pelapor semakin sadar mengenai arti suatu pelanggaran, yang juga berarti bahwa upaya-upaya
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Prinsip Bisnis
sosialisasi kami telah menunjukkan hasil yang memuaskan.
adalah perangkat yang aktif dalam meningkatkan tata kelola perusahaan dan Unilever telah menerapkan mekanisme pengaduan dengan baik.
38
Memperluas penerapan prinsip bisnis kami kepada mitra kerja
Dalam prosedur ini, mitra kerja kami diwajibkan untuk menandatangani dua jenis lembar persetujuan yang menegaskan bahwa mereka memahami prosedur operasi
Di Indonesia, kami bekerja dengan jaringan mitra kerja,
serta Prinsip Bisnis Unilever. Selain itu, karyawan Unilever
distributor, pemasok dan pelanggan yang sangat luas. Kami
juga wajib menjelaskan arti kedua dokumen tersebut
berkomitmen untuk membangun hubungan yang saling
kepada mitra kerja yang ada sekarang maupun yang akan
menguntungkan dan kami juga mengharapkan mitra kami
datang.
untuk memegang prinsip dan nilai bisnis kami. Prosedur operasi standar tersebut meliputi berbagai hal Untuk mencapai tujuan tersebut, kami telah menyusun
seperti Hak Kekayaan Intelektual, Kerahasiaan,
suatu prosedur operasi standar (SOP) untuk mengatur
Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan, Hubungan
hubungan dengan para mitra kerja sesuai dengan Prinsip
dengan Mitra Kerja dan Anti Korupsi.
Bisnis Unilever.
Petikan dari Standar Prosedur Operasi untuk Pengadaan Barang dan Jasa oleh Mitra Usaha Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan Para mitra bisnis akan bertanggung jawab dalam menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman untuk karyawan dan sub-kontraktor mereka selama masa berlakunya kontrak pengadaan barang/jasa dengan Unilever. Mereka juga harus melindungi kesehatan dan keselamatan sub-kontraktor mereka dan karyawan Unilever serta masyarakat dan pihak ketiga dari bahaya yang mungkin timbul dalam proses pengadaan barang/jasa. Perilaku Bisnis Unilever mengharapkan mitra kerjanya untuk menganut prinsip bisnis yang sesuai dengan prinsip bisnis Unilever. Unilever tidak akan mentoleransi praktek suap dalam bentuk apapun demi memperoleh keuntungan fasilitas dan keuangan. Mitra usaha Unilever akan menolak permintaan atau tawaran suap dalam bentuk apapun. Unilever dan karyawannya tidak akan menerima imbalan suap dalam bentuk apapun dari mitra kerja.
Saat ini kami tengah berupaya untuk meningkatkan kesadaran di antara mitra kerja kami akan pentingnya komitmen Unilever Indonesia akan penilaian kinerja perusahaan menurut Prinsip Bisnis yang berlaku. Selain itu, kami juga mendorong para mitra kerja kami untuk melaporkan kasus-kasus yang mencurigakan, walau hingga kini tidaklah mudah untuk mengharapkan pengawasan yang jelas dan konsisten.
Sustainability Report 2008 PT Unilever Indonesia Tbk
39
Mengelola Risiko dengan Bijak Mengapa kerangka Manajemen Risiko Perusahaan diperlukan? Prinsip Bisnis dan struktur tata kelola perusahaan kami tentunya merupakan aset yang kuat. Walau demikian, kami tetap ditantang untuk menciptakan integrasi yang tepat akan lingkup risiko keberlanjutan bisnis yang seluas mungkin di dalam proses pengambilan keputusan, untuk menerapkan langkah-langkah strategis di lapangan. Untuk menangani hal ini secara lebih bertanggung jawab, kami menerapkan pendekatan yang lebih spesifik dan sistematis melalui kerangka Manajemen Risiko Perusahaan. Tujuannya yaitu untuk membuat perusahaan kami menjadi semakin proaktif serta untuk meningkatkan kemampuan untuk menyikapi permasalahan yang berkembang di tingkat lokal sesuai konteks bisnis kami yang dinamis.
Bagaimana sistem ini bekerja Kerangka baru tersebut terkait dengan perencanaan ‘Strategic Thrusts’ kami untuk mematuhi agenda global dan CSR. Penilaian dilakukan untuk lingkup risiko perusahaan dalam bidang ekonomi sosial, politik dan lingkungan yang seluas mungkin dan merujuk pada dampak keuangan yang mungkin timbul terhadap bisnis perusahaan serta kemungkinan terjadinya dampak tersebut. Semua penilaian tersebut dapat ditunjukkan melalui suatu matriks risiko keberlanjutan bisnis seperti berikut ini.
Matriks Profil Risiko Dampak Keuangan Potensial
Kategori Risiko Prioritas Relatif
Kritis
Prioritas Tinggi
Posisi risiko berubah dari waktu ke waktu dalam agenda bisnis Unilever dan konteks bisnis di Indonesia
Budaya & Lingkungan
Prioritas Relatif
Penting
Lingkup Peraturan
Kesehatan dan Keselamatan
Penyediaan bahan baku & Rantai Pasok
Prioritas Rendah
Rendah
Kemungkinan Terjadi Rendah
40
Menengah
Tinggi
Teknologi & Sistem Informasi Situasi Keuangan dan Ekonomi Tanggung Jawab atas Produk
Posisi dalam matriks di atas dapat berubah dari waktu
mengkaji hasil rapat tersebut bersama dengan
ke waktu karena adanya perubahan dalam agenda
Manajer Audit Internal dalam ‘Rapat Manajemen
perusahaan dan/atau konteks bisnis. Risiko dapat diberi
Risiko Perusahaan’. Selanjutnya, Tim Manajemen
prioritas rendah, relatif atau tinggi tergantung keadaan.
Risiko Perusahaan yang dipimpin oleh Direktur
Contohnya, apabila suatu risiko diberi prioritas tinggi,
Keuangan mengkonsolidasi identifikasi dan analisa
berarti langkah-langkah mendesak perlu dilakukan
risiko dengan dukungan Manajer Audit Internal
sebagai perlindungan sementara. Walau demikian, risiko
sebelum mempresentasikannya dalam rapat Direksi.
keberlanjutan kami pada umumnya merupakan prioritas relatif yang telah diawasi dengan ketat. Kami telah mengidentifikasi 16 risiko penting secara umum dalam beberapa kategori, yang dapat berdampak terhadap kinerja keuangan perusahaan. Misalnya risiko-risiko yang terkait dengan lingkungan peraturan, tanggung jawab atas produk serta kesehatan dan keselamatan kerja. Penilaian risiko dilakukan dalam tiap Rapat Analisa Risiko Perusahaan yang diselenggarakan tiap kuartal (tiga bulan sekali). Rapat tersebut mempunyai agenda tata kelola perusahaan yang lebih luas serta membahas berbagai macam masalah berikut yang berkaitan dengan keberlanjutan bisnis:
Kutipan Sebagai bagian dari kepatuhan kami terhadap Sarbanes-Oxley Act, Unilever Indonesia harus melakukan kajian menyeluruh terhadap operasinya. Butuh waktu agak lama untuk persiapannya ,tetapi pada saat implementasi sudah langsung berjalan sesuai dengan ketentuan SarbanesOxley Act. Proses dan sistem kontrol yang ada sekarang telah memberikan hasil terbaik dalam rangka penerapan tata kelola perusahaan, pada umumnya mekanisme “check and balance”berlangsung dengan baik. Cyrillus Harinowo, Komisasi Independen dan Ketua Komite Audit
• Prediksi bisnis • Perkembangan bisnis • Hasil audit internal • Laporan terkini akan kinerja penerapan Prinsip Bisnis • Laporan terkini Sarbanes Oxley • Matriks Profil Risiko Sebulan sebelum penilaian dari Direksi, informasi dikumpulkan di tingkat manajemen bawah oleh para Manajer Senior melalui rapat Komite Manajemen. Dalam tiap departemen, ‘Manajer Risiko Perusahaan’
Sustainability Report 2008 PT Unilever Indonesia Tbk
41
Kerangka Manajemen Risiko Perusahaan
Direksi Tim Manajemen Risiko Perusahaan
Rapat Analisa Risiko Perusahaan tiap Kuartal
Rapat Manajemen Risiko Perusahaan Sekretaris Perusahaan
Internal Audit
Komersial Home & Personal Care
Komersial Produk Makanan
Manajer Senior Home & Personal Care
Manajer Senior Produk Makanan
Komersial Produk Es Krim
Komersial Supply Chain
Manajer Senior Produk Es Krim
Manajer Senior Supply Chain
Tim Manajemen Risiko Perusahaan beranggotakan: Chief Financial officer (pimpinan tim), Financial Controller, para Manajer divisi komersial, manajer TI, dan sekretaris perusahaan.
42
Keuntungan yang diraih Seluruh proses tersebut diatas merupakan suatu mekanisme bottom-up yang kuat dalam menyampaikan informasi kepada para pengambil keputusan tertinggi mengenai berbagai masalah yang mungkin menimbulkan risiko terhadap keberlanjutan aktivitas Unilever Indonesia. Pada umumnya, proses tersebut memudahkan penerapan perancanaan prinsip ‘Strategic Thrusts’ kami dengan tepat. Sebelum tahun 2007, penilaian risiko dilakukan sekali dalam setahun. Kini, dengan adanya kerangka yang baru, pengawasan dapat dilakukan dengan lebih ketat, sementara langkah-langkah strategis yang disepakati oleh Direksi juga dapat diterapkan dengan lebih efektif. Selain itu, kerangka yang baru juga memperkuat kontrol yang dilakukan oleh departemen audit dalam menjamin integritas laporan keuangan kami, serta kesesuaiannya dengan hukum yang berlaku. Komersial Customer Development
Komersial Human Resources & Corporate Relations
Dengan demikian, cara baru dalam mengelola risiko keberlanjutan bisnis tersebut dapat meningkatkan kemampuan analisa kami sebelum menanggapi pendapat serta harapan dari pemangku kepentingan. Hal ini telah membantu kami untuk semakin baik memahami dan meminimalisasi dampak dari operasi kami serta lebih bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat dalam prosesnya.
Manajer Senior Customer Development
Manajer Senior Human Resources & Corporate Relations
Sustainability Report 2008 PT Unilever Indonesia Tbk
43
44
5. Bekerjasama dengan Para Pemangku Kepentingan Agar dapat menjalin hubungan kerjasama yang efektif dan berkelanjutan dengan para pemangku kepentingan, kami selalu berpikir ‘outside the box’. Kami ingin karyawan kami berada di jantung kerjasama ini. Tujuan kami adalah untuk menumbuhkan bisnis bersama-sama dengan masyarakat.
Bekerjasama dengan Para Pemangku Kepentingan Pendekatan Kami: Memenangkan Hati para Pemangku Kepentingan Untuk meyakinkan dan memenangkan hati para pemangku
Ini adalah bagian dari pendekatan kreatif kami untuk
kepentingan, kami memulainya dari dalam diri kami sendiri.
memajukan pemangku kepentingan di lingkup usaha kami.
Artinya, kami memulai upaya ini dari karyawan kami. Kami
Peningkatan kapasitas diri adalah inti dari upaya strategis
memacu dan memberdayakan karyawan untuk senantiasa
kami dalam melakukan interaksi dengan mereka.
memahami kebutuhan dan harapan para pemangku kepentingan eksternal kami dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Tujuannya, agar kami dapat memberikan tanggapan konstruktif atas hal-hal penting melalui solusi yang inovatif dan saling menguntungkan. Kami ingin agar karyawan kami dapat memimpin proses interaksi dengan para pemangku kepentingan dengan
Kutipan Keterlibatan masyarakat dan pemangku kepentingan eksternal perusahaan sangatlah penting. Dari interaksi dan keterlibatan tersebut, kita dapat mengidentifikasi pihak-pihak yang memiliki hati dan visi yang sama dengan kita. Joseph Bataona, Direktur Human Resources & Corporate Relations, Unilever Indonesia
cara-cara yang dapat meningkatkan pemahaman dan menjadi pembelajaran bagi kedua belah pihak. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan saling berbagi cerita sukses (best practices) di dalam maupun di luar perusahaan.
Sustainability Report 2008 PT Unilever Indonesia Tbk
45
Proses Interaksi untuk Memenangkan Hati para Pemangku Kepentingan Kami Perencanaan Interaksi & Pembangunan Kapasitas
Menetapkan Tujuan dengan Pemangku Kepentingan
Manfaat Kemitraan yang saling menguntungkan Model interaksi yang inovatif Hubungan yang Berkelanjutan Kepemimpinan
Berpikir Inovatif
Mengkaji & Melaporkan Kinerja
Memimpin Interaksi
Berbagi Best Practice
Pada umumnya, pendekatan kami dalam menjalin hubungan dengan para pemangku kepentingan disesuaikan dengan kondisi di saat tersebut. Dalam hal ini, interaksi langsung maupun metode komunikasi yang dipilih merupakan wewenang karyawan kami dan departemen tempat mereka bekerja. Karena kami memiliki banyak sekali pemangku kepentingan di Indonesia. Secara rutin kami bekerja sama dengan tujuh kelompok pemangku kepentingan, yakni: sumber daya manusia, mitra usaha, pemerintah, institusi pendidikan, lembaga swadaya masyarakat, media massa dan masyarakat.
Karyawan Kami Masyarakat
Mitra Usaha
Institusi Pendidikan
Pemerintah
Media massa
46
Lembaga swadaya masyarakat
Sumber Daya Manusia: Jiwa Bisnis Kami Brand yang kuat diciptakan oleh orang-orang yang unggul. Dan hasil bisnis yang baik diwujudkan oleh orang-orang dengan keahlian dan kompetensi yang tepat. Filosofi ini tertanam di dalam departemen Human Resources, yang memiliki misi untuk mengembangkan karyawan kami untuk mencapai pertumbuhan bisnis. Pemahaman yang sama juga mendorong kami untuk menjadi sebuah organisasi yang berfokus pada pembelajaran dan berbagi pengetahuan dan pengalaman (learning and sharing).
Kutipan Pertumbuhan dua digit yang kami nikmati dari tahun ke tahun membuktikan bahwa Unilever Indonesia memiliki bisnis yang berkelanjutan dan bertanggung jawab. Dua elemen kesuksesan kami adalah Brand dan Sumber Daya Manusia. Graeme Pitkethly, Chief Financial Officer Unilever Indonesia
Melalui program “Learning Award”, kami memperkenalkan cara inovatif untuk membangun budaya pembelajaran di seluruh jajaran karyawan kami. Program ini bertujuan untuk: • Mendorong karyawan untuk berbagi pengetahuan, keterampilan dan pengalaman kepada rekan-rekan mereka; • Memberikan penghargaan dan pengakuan atas kontribusi para karyawan kami; dan • Memberikan motivasi untuk menjalankan kebiasaan coaching dan sharing akan praktek-praktek yang baik maupun contoh-contoh kegagalan di masa lalu. Sebagai hasilnya, karyawan kami lebih terinspirasi untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka, serta lebih termotivasi untuk belajar dan meningkatkan keterampilan mereka agar dapat meningkatkan kinerja. Mekanisme sharing juga membantu mengurangi biaya untuk mendatangkan pelatih dari luar perusahaan, karena kami lebih memberikan penekanan pada penggunaan sumber daya internal perusahaan.
Jumlah karyawan
Jumlah Pelatih Internal 750
800 700
594
600
544
500
399
400 300 200 100
327 175 85
2002 2003
2004
2005 2006
2007 2008
Di tahun 2007 kami memiliki 594 karyawan yang handal dalam memberikan pelatihan. Angka tersebut bertambah menjadi 750 karyawan di tahun 2008. Ini berarti satu dari setiap empat orang di perusahaan kami adalah seorang pelatih internal.
Sustainability Report 2008 PT Unilever Indonesia Tbk
47
JUMLAH PELATIHAN
Jumlah Pelatihan (oleh Pelatih Internal) 13,963
14,000 12,000 10,000 8,000
11,463 8,712 6,015
6,000 4,000 2,000
4,299 2,086 771
2002 2003
2004
2005 2006
2007 2008
Di tahun 2007, lebih dari 11.000 sesi pelatihan diselenggarakan oleh pelatih internal kami dan di tahun 2008 angka ini meningkat menjadi hampir 14.000 sesi pelatihan. Artinya, setiap pelatih internal kami rata-rata memberikan 19 sesi pelatihan setiap tahunnya.
Jumlah Modul Pelatihan yang Dikembangkan oleh Karyawan
JUMLAH MODUL
700
684
600
564
500
453
400 300
264
200 100
138 44
2002
99
2003
2004
2005
2006
2007
2008
Sampai akhir tahun 2008, 684 modul pelatihan telah berhasil dikembangkan oleh para pelatih internal kami. Sejak tahun 2008 kami juga telah mulai menata modul-modul tersebut berdasarkan kategori, dan menyediakannya dalam bentuk elektronik untuk memudahkan akses antar lokasi. Saat ini lebih dari 250 modul pelatihan telah disediakan dalam bentuk elektronik dan telah tersedia di perpustakaan online kami.
48
Melalui Unilever Leadership Forum (ULF), sharing praktekpraktek terbaik, pembelajaran dan pertukaran ide-ide baru yang dilakukan di tingkat manajer senior dan Direksi, kami melibatkan dan membina para karyawan kami agar mereka mengetahui sepenuhnya arah bisnis perusahaan dan dapat memberikan kinerja terbaik. Forum ini diadakan setiap kuartal dan bertujuan untuk mengkaji kinerja bisnis kami. Sementara itu, untuk merangkul karyawan hingga jenjang bawah, dan membuka komunikasi dua arah, setiap kepala departemen dapat mengadakan forum open house di mana para karyawan di departemen tersebut dapat secara terbuka berbagi dan mengekspresikan ide-ide serta juga masalah-masalah mereka. Untuk tujuan ini, kami juga memiliki sebuah majalah internal (Seputar Unilever Indonesia) yang diterbitkan dan disirkulasikan untuk kalangan internal perusahaan. Sesi pelatihan karyawan di pabrik
Manfaat bagi Karyawan Unilever Indonesia Keberlanjutan perusahaan kami tergantung pada kemampuan kami untuk menarik dan mempertahankan orang-orang yang memiliki kapasitas, kapabilitas dan motivasi yang tepat untuk mencapai kesuksesan. Kutipan Karyawan kami memiliki semangat tinggi dan mereka bekerja di perusahaan ini untuk jangka waktu yang lama karena ada nilai tambah yang mereka peroleh di luar gaji yang mereka dapat dalam bentuk kepedulian perusahaan terhadap lingkungan dan masyarakat. Joseph Bataona, Direktur Human Resources & Corporate Relations, Unilever Indonesia
Secara total kami memiliki lebih dari 3300 karyawan di tahun 2007 dan 2008. Hampir semua karyawan kami dipekerjakan sebagai karyawan tetap. Di tahun 2008, kami memiliki 2.651 staf non-manajemen yang bekerja di pabrikpabrik kami di Cikarang (51,11%) dan Rungkut (32,86%) Sebagai pengakuan terhadap pencapaian kami, selama tiga tahun terakhir kami menerima penghargaan sebagai Most Admired Knowledge Enterprise (MAKE) oleh Dunamis dan Teleos (UK) di tingkat Asia dan Indonesia
serta di Kantor Pusat kami di Jakarta dan daerah-daerah lain (16,03%). Sebagian besar staf non-manajemen kami adalah pria (86,31%).
Sustainability Report 2008 PT Unilever Indonesia Tbk
49
Karyawan Unilever Indonesia berdasarkan Gender dan Lokasi di Tahun 2008
1400 1200 1000 800 600 400 200 0 Kantor Pusat & Daerah
Cikarang Perempuan
Rungkut Laki-laki
Staf non-manajemen kami berada di antara usia 30-50 tahun sebesar 52,89%.
Distribusi Staf Non-Manajemen berdasarkan Usia dan Gender
1500
1000 500 0
< 30
30-50 Perempuan
> 50 Laki-laki
Sebagian besar pencari kerja dan pelajar di Indonesia melihat perusahaan kami sebagai perusahaan yang menarik untuk tempat bekerja. Sebagai ukurannya, sejak diluncurkannya fasilitas penelusuran karir yang baru di portal web kami di bulan November 2008 sampai dengan bulan Februari 2009, telah ada 7.500 peminat yang mengirimkan lamaran kepada kami. Selama tiga tahun terakhir majalah BusinessWeek juga memposisikan Unilever sebagai perusahaan yang paling dikagumi.
50
Tingkat pengunduran diri di Unilever Indonesia juga sangat rendah, yakni di bawah 5 persen untuk staf manajemen dan di bawah 1 persen untuk staf non-manajemen. Kami percaya ini adalah hasil dari lingkungan kerja yang baik, sistem remunerasi yang kompetitif dan pekerjaan yang menantang.
Tingkat pengunduran diri Staf Manajemen di Unilever Indonesia 5% 4% 3% 2% 1% 0% 2004
2005
2006
2007
2008
Skala upah untuk staf non-manajemen bervariasi sesuai dengan peranan dan posisi karyawan yang bersangkutan serta dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti lama kerja dan sejarah peningkatan prestasi.
Sustainability Report 2008 PT Unilever Indonesia Tbk
51
Tunjangan yang kami berikan kepada karyawan • Cuti (cuti tahunan, cuti besar, cuti melahirkan, cuti haid, dsb.) • Bonus (Tunjangan Hari Raya/Tunjangan Khusus Tahunan, bonus reguler, tunjangan penggantian dan sebagainya) • Paket distribusi (produk) • Tunjangan kesehatan (pengobatan dan perawatan kesehatan untuk karyawan dan tanggungannya, biaya bersalin, pembelian kacamata dan alat bantu pendengaran, pengobatan dan perawatan gigi, pengobatan pada dokter spesialis, dsb.). Tunjangan kesehatan hanya diberikan untuk anggota keluarga yang menjadi tanggungan karyawan tetap. • Jaminan kecelakaan kerja • Tunjangan perumahan • Tunjangan belajar untuk anak-anak karyawan yang berprestasi di sekolah • Dana pensiun • Fasilitas lain (makanan, perjalanan dinas, santunan kematian dan sebagainya)
Menciptakan lingkungan kerja yang aman Kami memiliki pandangan bahwa keselamatan merupakan salah satu hal terpenting dalam menjalankan operasional perusahaan. Untuk memberikan arah perjalanan dalam aspek keselamatan, perusahaan telah menetapkan visi, yaitu mewujudkan organisasi yang nihil dari kecelakaan melalui budaya berperilaku aman dalam kehidupan sehari-hari. Agar visi tersebut dapat diwujudkan, maka perusahaan telah pula merumuskan dan menetapkan nilai-nilai keselamatan sebagai landasan keyakinan dalam bertindak, sebagai berikut: 1. Semua kecelakaan dapat dicegah. 2. Keamanan merupakan tanggung jawab semua orang. 3. Belajar, berpikir dan berperilaku aman bagi kepentingan pribadi, keluarga dan orang lain di sekitar anda. 4. Kondisi kerja yang aman, kesadaran dan kepedulian membuahkan keselamatan. 5. Keselamatan merupakan landasan utama kelangsungan bisnis atau usaha. Pelaksanaan dari aktifitas keselamatan ini langsung dimonitor dan diarahkan oleh Central Safety Health & Environment Committee (CSHEC) yang dipimpin oleh Presiden Direktur. Hal ini sejalan dengan positioning keselamatan yang sangat penting bagi kami dan wujud dari bentuk komitmen penuh kami akan keselamatan.
52
CSHEC ini dibantu oleh 4 sub-committee yang masing-masing dipimpin oleh seorang direktur, sebagai think-tank group dimana pembahasan rinci arah kebijakan dan eksekusi program keselamatan dibahas dan dilahirkan. Serupa dengan CSHEC yang berada di level korporasi, untuk pelaksanaan dan implementasi, pada setiap area operasi terdapat organisasi Unit Safety Healty & Environmental Committee (USHEC) yang dipimpin oleh seorang manajer senior di area tersebut. Tugas organisasi ini adalah untuk menetapkan target dan program keselamatan dari area masing-masing, serta menjalani fungsi monitoring dan evaluasi dari kinerja keselamatan area tersebut. Berikut adalah beberapa upaya dan inisiatif penting yang direalisasikan sepanjang tahun 2008: • Dalam hal keamanan dalam berkendaraan bagi karyawan, maka telah diluncurkan pada tahun 2008 program berikut: – Defensive Driving Course sebagai pelatihan dasar keselamatan di jalan raya pengendara kendaraan roda empat. Training ini telah dilaksanakan dengan mencakup semua area Unilever, baik di kantor pusat, pabrik dan juga depo. – Defensive Riding Course. Training ini ditujukan kepada pengendara roda dua di lingkungan operasional Unilever. • Selanjutnya dalam upaya memperkecil risiko kecelakaan di jalan raya, perusahaan juga telah melakukan kampanye dengan cara memberikan sebuah helm standar kepada setiap karyawan yang mengendarai motor untuk pergi bekerja. Helm yang serupa telah terlebih dahulu diberikan kepada para tim sales dan mitra kerja pada tahun 2007. • Pada tahun 2008 kami bersama dengan serikat pekerja telah pula menetapkan 8 buah aturan utama untuk mencegah kecelakaan yang berakibat fatal, yang disebut sebagai Golden Rule. Aturan ini juga merupakan bagian dari kesepakatan dalam perjanjian kerja PKB. • Sementara itu, di area manufaktur, perusahaan terus melakukan perbaikan yang berkelanjutan dan mempertahankan kinerja keselamatan dengan menjalankan safety management system OHSAS 18001. Seluruh pabrik kami telah mendapatkan sertifikat OHSAS 18001, bahkan juga sudah termasuk pabrik Skin Care yang baru di Cikarang. Sertifikasi safety management system OHSAS 18001 ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari sertifikasi BS 8800, dimana telah dipunyai semenjak tahun 1999
Sustainability Report 2008 PT Unilever Indonesia Tbk
53
Kegiatan Defensive Driving sesi praktek untuk memberikan keterampilan bagaimana mengantisipasi dan menghindari terjadinya tabrakan
Kegiatan Defensive Riding sesi praktek untuk memberikan keterampilan bagaimana mengantisipasi kondisi jalanan tertentu yang sulit dilalui secara normal
Acara penyerahan helm standar kepada perwakilan karyawan oleh Direktur Supply Chain. Helm ini diberikan setelah mereka mengikuti Pelatihan Defensive Riding
Kami secara konsisten terus melakukan upaya dalam pembentukan budaya keselamatan untuk semua karyawan sebagai bagian dari perjalanan perusahaan untuk menuju zero accident. Sebagaimana terlihat dalam statistik angka kecelakaan, jumlah angka kecelakaan dapat ditekan dari tahun ke tahun. Hal ini dapat kita lihat bahwa selama tahun 2008 telah tercapai penurunan angka kecelakaan kerja yang sanagt besar dibandingkan dengan tahun 2007, sebagaimana terlihat pada bagan di bawah ini. Dan perlu dicatat juga, bahwa selama 2008 tidak terjadi kecelakaan di tempat kerja yang termasuk dalam kategori LTA (lost time accident). Dalam konteks jumlah kecelakaan sepanjang tahun 2008, telah terjadi penurunan sebesar 30% secara total, dibandingkan dengan angka kecelakaan di tahun 2007. Kalau dipilah lebih lanjut, maka total penurunan ini berasal dari 28% penurunan pada angka kecelakaan yang terjadi di dalam lokasi kerja Unilever sendiri (Manufacturing and Non Manufacturing site) dan 44% penurunan di angka kecelakaan yang dialami karyawan di jalan raya. Kedua angka penurunan ini merupakan perbandingan angka di 2008 dibandingkan dengan hasil 2007. Dalam hal tingkat kecelakaan per jam kerja per orang, atau dalam istilah kami adalah TRFR (Total Recordable Frequency Rate), maka dalam grafik berikut dapat dilihat bahwa penurunan dapat kita raih dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan kalau dibandingkan tingkat pencapaian TRFR Unilever Indonesia di 2008, dengan pencapaian rata-rata untuk perusahaan Unilever di kawasan Asia Afrika Timur Tengah dan Turki, maka kinerja kami jauh lebih baik (0,069 dibandingkan dengan 0,12).
54
Kecelakaan yang Tercatat di Lokasi 2 1,5 1 0,5 0 Kecelakaan Fatal
LTA TRFR
2004
2005
2006
2007
2008
0 1
0 1
0 0
0 0
0 0
0,059
0,074
0,104
0,09
0,069
Pencapaian statistik kecelakaan yang baik tersebut telah diakui oleh pihak eksternal, perusahaan kami yang diwakili oleh area Rungkut telah mendapatkan penghargaan Zero Accident dari Wakil Presiden pada pertengahan tahun 2008.
TRFR di Unilever merupakan jumlah kecelakaan berakibat hilang waktu kerja (Lost Time Accident, LTA), kasus yang menghambat pekerjaan (Restricted Work Cases, RWC) serta kasus yang memerlukan perawatan kesehatan (Medical Treatment Case, MTC) yang dihitung dalam satuan per 100,000 jam kerja. Jumlah jam kerja yang dihitung adalah total jam kerja dari pegawai dan sub kontraktor kami.
TRFR =
Jumlah LTA + RWC + MTC x 100,000 Total jumlah jam kerja karyawan + sub kontraktor
Sustainability Report 2008 PT Unilever Indonesia Tbk
55
Ketidakhadiran Karyawan di Pabrik Rungkut Selama Bulan Juli-Desember 2008
6,3%
23,4% Cuti Naik Haji
0,2%
Libur Sakit
70,1%
Kehadiran Karyawan di Pabrik Rungkut Selama Bulan Juli-Desember 2008
0,56% 0,04%
0,08%
Hadir Tepat waktu Pulang lebih awal
99,32%
Hadir Terlambat Tidak melapor
56
Rambu-Rambu kami di bidang Keselamatan Kerja Perusahaan dan Serikat Pekerja bersama-sama menyadari ada serangkaian tindakan berisiko tinggi yang harus dihindari karena dapat menyebabkan hilangnya nyawa diri sendiri atau orang lain, dan/atau terganggunya kelangsungan operasional perusahaan. Rambu-rambu ini menjadi Golden Rules yang terdiri dari: 1. Bekerja dengan listrik tanpa melakukan prosedur inspeksi dan isolasi 2. Bekerja di ketinggian tanpa mengenakan safety harness dan tidak mengaitkannya ke tempat yang seharusnya 3. Bekerja dengan peralatan yang bergerak dan menggunakan energi tinggi tanpa melakukan prosedur isolasi dan lockout/tagout (LOTO) 4. Mengendarai kendaraan bermotor tanpa mengikuti peraturan lalu lintas yang berlaku seperti tidak menggunakan helm standar untuk pengendara motor atau tidak menggunakan sabuk pengaman untuk pengendara mobil 5. Mengoperasikan kendaraan atau peralatan kerja tanpa memiliki sertifikat ijin operasi 6. Melaksanakan kegiatan perusahaan tanpa melakukan prosedur penilaian risiko 7. Merokok di tempat yang berbahaya atau di luar tempat yang disediakan 8. Dalam kondisi darurat tidak mengikuti prosedur keadaan darurat Tindakan di atas dikategorikan sebagai pelanggaran fatal dan dapat dikenakan sanksi yang berat sesuai aturan keselamatan kerja yang berlaku.
Sustainability Report 2008 PT Unilever Indonesia Tbk
57
Sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku, setiap
Tidak ada insiden diskriminasi yang dilaporkan selama
karyawan menjalankan pengecekan kesehatan setahun
sepuluh tahun terakhir. Berkaitan dengan kesetaraan
sekali. Selama dua tahun terakhir kami memfokuskan
gender, dibandingkan perusahaan-perusahaan Unilever
kampanye kesehatan dan upaya pencegahan penyakit
lain di dunia, Unilever Indonesia adalah salah satu contoh
dengan vaksinasi dan peningkatan kesadaran terhadap
yang paling maju dalam hal keterbukaan peluang karir
HIV. Di bawah kerangka ini, kami menyediakan vaksinasi
bagi karyawan perempuan di antara perusahaan Unilever
flu burung setahun sekali kepada semua karyawan serta
lainnya di dunia. Kami menjamin hak-hak para karyawan
fasilitas konsultasi dan tes sukarela untuk pengecekan HIV
perempuan dan menyediakan beragam fasilitas bagi
yang dijamin kerahasiaannya. Inisiatif lainnya di bidang
mereka, seperti ruang untuk menyusui dan tempat
kesehatan termasuk: pengecekan TBC/paru-paru (setahun
penitipan anak sehingga mereka dapat terus
sekali untuk karyawan pabrik dan dua tahun sekali untuk
mengembangkan karir mereka.
karyawan Kantor Pusat), pengawasan larva nyamuk di rumah karyawan untuk pencegahan demam berdarah, tes darah Immunoglobulin E (setahun sekali). Mulai bulan Maret 2009, kami juga menyediakan fasilitas x-ray
Representasi karyawan perempuan yang menempati posisi manajemen di Unilever Indonesia di tahun 2008
payudara untuk karyawan perempuan. Kami juga mendorong karyawan kami untuk berpartisipasi dalam inisiatif-inisiatif kesehatan lainnya seperti mengkonsumsi
25%
makanan yang sehat dan bergizi serta Bike to Work. Penghormatan terhadap hak asasi manusia dan aspek
26%
keberagaman juga secara tegas diterapkan, sebagaimana tergambar dalam Prinsip Bisnis kami. Prinsip bisnis ini adalah bagian integral dari sistem tata kelola perusahaan dimana semua karyawan diwajibkan untuk
29%
menandatangani persetujuan kepatuhan mereka setiap tahun, serta didorong untuk menjunjung tinggi prinsip bisnis di dalamnya.
Direksi Manajer Senior
Cuplikan dari Prinsip Bisnis Kami “Unilever memiliki komitmen pada keanekaragaman dalam lingkungan kerja yang diwarnai oleh sikap saling percaya dan saling menghormati di mana semua memiliki rasa tanggung jawab atas kinerja dan reputasi perusahaan. Kami merekrut, mempekerjakan, dan mengembangkan para karyawan hanya atas dasar kualifikasi dan kemampuan yang dibutuhkan bagi pekerjaan yang harus dilakukan. Kami memiliki komitmen untuk menyediakan kondisi kerja yang aman dan sehat. Kami tidak akan menggunakan sarana kerja apa pun yang bersifat memaksa atau mempekerjakan anak. Kami bertekad bekerja sama dengan karyawan demi mengembangkan dan memperkuat keterampilan dan kemampuan setiap individu. Kami menghargai martabat dan hak individu untuk kebebasan bergabung dalam suatu asosiasi. Kami akan memelihara terjalinnya komunikasi yang baik dengan para karyawan melalui informasi dari perusahaan dan proses konsultasi.”
Manajer Semua Lini Semua karyawan dijamin haknya untuk bergabung dengan Serikat Pekerja agar mereka dapat menggunakan hak mereka untuk membentuk atau bergabung dengan sebuah perkumpulan. Saat ini hanya ada satu serikat pekerja di Unilever Indonesia, yakni Federasi Kimia, Energi dan Pertambangan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia PT Unilever Indonesia Tbk. (SPSI KEP), dengan dua unit kerja di Jakarta dan Surabaya. Seluruh staf non-manajemen kami terdaftar sebagai anggota SPSI KEP. Setiap dua tahun manajemen duduk bersama dengan SPSI KEP untuk mendiskusikan dan menyepakati Perjanjian Kerja Bersama (PKB). PKB yang terbaru telah diselesaikan pada bulan Januari 2009.
58
Mengembangkan karyawan kami untuk maju
Memperluas penerapan nilai-nilai kami
Agar sejalan dengan kerangka kerja global dari
kepada mitra bisnis kami
Unilever,maka kami melakukan perubahan struktur
Kegiatan diluar kegiatan inti Unilever dilakukan oleh mitra
dan proses kerja di Departemen Human Resources dan
bisnis kami. Sebagai bagian dari keluarga besar Unilever,
melakukan transformasi untuk bisa lebih mendukung
kami mengharapkan agar mitra kami juga ikut menerapkan
kemajuan bisnis. Penyelarasan proses kerja terjadi di
Prinsip Bisnis Unilever. Kepatuhan terhadap prinsip-prinsip
bagian rekrutmen, penghargaan dan pelatihan baru yang
hak asasi manusia dan peraturan-peraturan yang ada di
memberikan wewenang dan tanggung jawab lebih besar
bidang ketenagakerjaan merupakan sebuah keharusan.
kepada manajer-manajer lini terhadap karyawan yang
Untuk memonitor kepatuhan mereka, kami secara berkala
mereka pimpin.
melakukan pengecekan secara acak dan membuka akses untuk audit dari Departemen Ketenagakerjaan.
Penilaian kinerja dilakukan setiap tahun melalui proses Performance and Development Planning (PDP) yang diikuti
Kami juga berusaha untuk memastikan bahwa mitra-mitra
oleh staf manajemen kami, dan proses penilaian yang
bisnis kami juga turut memperhatikan kesejahteraan para
diikuti oleh staf non-manajemen kami. Semua karyawan
karyawan mereka. Sejauh ini, para karyawan dari mitra
kami harus mengikuti proses penilaian ini karena hasil
bisnis kami rata-rata menerima upah 10% lebih tinggi dari
penilaian akan digunakan sebagai dasar perhitungan
upah minimum regional dan berbagai tambahan menarik
bonus atas dasar prestasi.
lainnya seperti tunjangan kesehatan, tunjangan hari raya, jamsostek dan paket distribusi produk. Kami percaya
Pengembangan karyawan kami dilakukan melalui
bahwa paket yang kami berikan ini turut berkontribusi
berbagai program pelatihan internal maupun eksternal.
pada rendahnya tingkat pergantian pegawai di mitra-mitra
Sejalan dengan transformasi yang terjadi di bagian
bisnis kami.
Human Resources, kami melakukan pergeseran sistem pembelajaran ke arah pembelajaran independen dengan dukungan sistem Teknologi Informasi. Walaupun pendekatan ini terbilang baru di Indonesia, dan oleh karenanya cukup menantang, kami percaya pengenalan Sistem Manajemen Pembelajaran (Learning Management System - LMS) dapat memberikan kebebasan kepada karyawan kami untuk menentukan pengembangan karir mereka. Jumlah jam kerja yang digunakan untuk pelatihan di tahun 2007 adalah 21,83 jam kerja per karyawan dan 66,02 jam kerja per karyawan di tahun 2008. Berkat dukungan berbagai program peningkatan kapasitas diri tersebut, kami memiliki sumber daya manusia lokal yang kuat. Sebagian besar pimpinan kami awalnya merupakan bagian dari program Management Trainee kami. Kebutuhan akan staf asing juga terus berkurang di tengah peningkatan kinerja bisnis kami. Sebagai bagian dari program pengembangan diri dan juga untuk memfasilitasi pertukaran pengetahuan di tingkat regional dan global, kami membuka kesempatan bagi karyawan kami untuk bekerja di perusahaan Unilever lain di seluruh dunia. Sampai dengan akhir tahun 2008, 33 staf Indonesia
Tumbuh Bersama dengan Mitra Bisnis Kami Mitra bisnis kami terdiri dari para pemasok, distributor dan tim penjualan. Kami percaya bahwa kesuksesan kami adalah berkat dukungan dari para mitra bisnis kami. Prinsip utama kami dalam menjalin hubungan dengan mitra bisnis adalah adanya kesetaraan posisi dan keuntungan bagi kedua belah pihak. Para pemasok kami membantu untuk memenuhi kebutuhan kami akan bahan baku, pengemasan dan wewangian. Semua pemasok harus mengikuti Prinsip Bisnis Unilever dan kami mendorong serta memotivasi mereka untuk melaksanakan praktek bisnis dengan standard terbaik. Tentunya upaya mereka kami hargai dan para pemasok yang mendapatkan skor tertinggi dalam Program Manajemen Kualitas Pemasok (Supplier Quality Management Programme / SQMP) kami, diberikan sertifikasi sebagai “Mitra Pilihan” (preferred partner).
bekerja di luar Indonesia, sementara 15 orang lainnya menempati posisi regional yang berbasis di Indonesia.
Sustainability Report 2008 PT Unilever Indonesia Tbk
59
Mitra pilihan diharapkan untuk memberikan produk
Pemerintah
sesuai dengan kualitas yang kami persyaratkan, mampu mengantarkan produk dalam jumlah yang sesuai dengan
Institusi dan lembaga pemerintah, khususnya yang
tepat waktu serta pada tingkat harga yang bersaing,
memiliki wewenang atas peraturan dan perijinan yang
terpercaya dan fleksibel.
berhubungan dengan bisnis kami, adalah salah satu pemangku kepentingan eksternal utama kami. Kami
Para distributor dan tim penjualan bertugas untuk
menjalin kerjasama yang erat dengan mereka dan turut
memastikan bahwa produk-produk kami tersedia di
berpartisipasi dalam diskusi-diskusi dengan mereka, baik
pasar dan memberikan pengetahuan mengenai produk
dalam kapasitas kami sebagai perusahaan maupun di
kepada para konsumen. Oleh karena itu, mereka adalah
bawah bendera asosiasi profesional/perdagangan.
perpanjangan tangan kami dalam menjangkau para konsumen. Pada saat ini, kami bekerja dengan kurang lebih 400 distributor dan dengan bantuan mereka kami dapat menjangkau sekitar 350.000 outlet di seluruh Indonesia. Kami telah bekerjasama dengan para distributor ini selama bertahun-tahun dan bertumbuh menjadi besar bersama-sama dengan mereka. Tim penjualan terdiri dari Sales Push Team (SPT), Beauty Advisor (BA) dan Merchandising Unilever Team (MUT). Saat ini ada 12 mitra bisnis utama di seluruh Indonesia untuk mengelola tim penjualan ini. Sampai dengan akhir tahun 2008, ada lebih dari 4.000 SPT dan BA berada di bawah bimbingan kami untuk menjangkau sekitar 2.000 toko di
Kutipan Saya sangat senang Unilever turut melibatkan kami dalam program Jakarta Green and Clean. Program tersebut jelas bermanfaat bagi masyarakat, dan oleh karenanya, juga bermanfaat bagi pemerintah. Namun tentunya selalu ada ruang untuk perbaikan. Ke depan, saya harap Unilever dapat menjangkau wilayah-wilayah pemukiman padat dan menyediakan akses yang lebih baik untuk produk-produk Trashion. Saya juga berharap instansi pemerintahan yang lain dapat turut melengkapi program ini dengan programprogram mereka yang relevan sehingga program Jakarta Green and Clean dapat terus berlanjut. Rusman Sagala, Kepala Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan Sosial, Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Propinsi DKI Jakarta
seluruh Indonesia. Selain itu kurang lebih sebanyak 1.300 MUT juga kami bina untuk bekerjasama dengan sekitar 4.000 outlet-outlet ritel di seluruh Indonesia untuk menjaga visibilitas produk-produk kami.
Kutipan Kami tumbuh bersama dengan Unilever, bukan hanya dari segi bisnis semata tetapi juga dari segi pengetahuan dan pengembangan sumber daya manusia. Kami dan Unilever saling melengkapi. Unilever membantu kami membina para SPT dan MUT, termasuk memberi semangat untuk selalu proaktif. Kami menikmati dan mencintai pekerjaan kami. Kami percaya hal ini penting karena bisnis kami berfokus pada pembinaan dan penataan sumber daya manusia. Rosa Singgih, PT Mitra Anda Sejati
60
Kutipan Program Promosi Hidup Bersih dan Sehat adalah contoh yang sangat baik dari sebuah kemitraan antara publik dan pihak swasta untuk mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia. Kampanye untuk kebiasaan hidup yang bersih dan sehat melalui kader-kader PKK juga dapat lebih intensif dilakukan berkat pengenalan program Unilever. Diah Ayu Puspandari, Ahli Asuransi Kesehatan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia
Sejumlah asosiasi profesional/perdagangan juga merupakan
Sejak tahun 2000 kami juga menjalin hubungan
wadah yang penting bagi kepentingan komunikasi kami
kerjasama yang erat dengan Universitas Gadjah Mada
kepada pemerintah, antara lain: Asosiasi Perusahaan Jalur
(UGM) di Yogyakarta untuk keperluan penelitian
Prioritas (APJP), Gabungan Asosiasi Produsen Makanan dan
dan pengembangan rantai pasok kedelai hitam di
Minuman Indonesia (GAPMMI), Asosiasi Industri Minuman
Yogyakarta. Kemitraan strategis ini berjalan dengan
Ringan, dan Persatuan Perusahaan Kosmetika Indonesia
sangat sukses dan saat ini kami juga menjalin kerjasama
(Perkosmi).
dengan Universitas Lampung dan Universitas Jember untuk mengembangkan dan memberdayakan para petani gula kelapa kami.
Kutipan Asosiasi Perusahaan Jalur Prioritas (APJP) didirkan untuk menjawab kebutuhan berbagai industri untuk menangani masalah-masalah kepabeanan dan untuk menjembatani kepentingan bisnis dan pemerintah. Unilever Indonesia adalah anggota aktif APJP yang turut berperan dan memperkaya keberagaman pengetahuan di asosiasi tersebut. Dengan pengalaman mereka yang luas di bidang kepabeanan dan dengan turut memperhatikan kepentingan berbagai pemangku kepentingan, Unilever Indonesia memberikan pemahaman-pemahaman dan rekomendasi-rekomendasi yang berharga kepada APJP yang berujung pada pengembangan kebijakan yang lebih efisien dan kelancaran arus barang. Hal ini tentunya memberikan manfaat bagi sejumlah besar perusahaan di Indonesia.
Kutipan Kemitraan kami dengan Unilever telah memotivasi kami, dan juga lembaga-lembaga penelitian lainnya, untuk melakukan penelitian kedelai hitam dan kuning serta mengembangkan skema-skema pemberdayaan petani sehingga pada akhirnya kita dapat mengurangi ketergantungan Indonesia atas impor kedelai. Prof. Dr. Ir. Mary Astuti, MS, Kepala Lembaga Pengembangan Teknologi dan Manajemen Agroindustri, Universitas Gadjah Mada
Benny Redjo Setyono, Sekretaris Jenderal APJP
Institusi Pendidikan
Lembaga Non-Pemerintah
Salah satu misi kami adalah menjadi perusahaan terpilih
Selama ini kami telah bekerjasama dengan sejumlah
bagi orang-orang yang memiliki kinerja terbaik. Hubungan
lembaga non-pemerintah, baik dalam kerangka hubungan
kami dengan berbagai institusi pendidikan oleh karenanya
dengan masyarakat lokal maupun pembangunan jejaring.
menjadi sangat penting dalam kerangka mempertahankan kekuatan sumber daya manusia kami.
Sebagai bagian dari komitmen kami di tingkat Global, kami bekerjasama dengan sejumlah lembaga internasional
Melalui Unilever Business Week, kami menyediakan
seperti World Food Programme (WFP), World Wide Fund
pengalaman belajar yang realistis kepada sejumlah
for Nature (WWF), Greenpeace, dan Roundtable for
pelajar terpilih dari beberapa universitas ternama di
Sustainable Palm Oil (RSPO). Kami juga bekerjasama
Indonesia. Program tahunan ini memberikan kesempatan
dengan beberapa lembaga swadaya masyarakat di
kepada para pelajar untuk memahami proses bisnis di
tingkat nasional dan daerah serta dengan sejumlah
sebuah perusahaan besar, dan pada saat yang sama,
asosiasi profesional seperti Persatuan Dokter Gigi Indonesia
mengembangkan keterampilan manajemen umum.
(PDGI), dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dalam kerangka
Sebagian besar lulusan program ini termotivasi untuk
implementasi misi sosial brand kami.
bergabung dengan perusahaan kami setelah mereka lulus dari universitas. Selain itu, kami juga membuka kesempatan
Kami juga memiliki hubungan erat dengan sejumlah
magang bagi para pelajar.
organisasi lain, seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI), Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), dan Aksi Cepat Tanggap (ACT).
Sustainability Report 2008 PT Unilever Indonesia Tbk
61
Kutipan Kami memiliki tujuan yang sama dengan Unilever, yakni membangun Jakarta yang lebih baik melalui program Jakarta Green and Clean. Bagi kami, program ini adalah sarana untuk membangun kepedulian masyarakat. Dimulai dari hal-hal kecil seperti peduli terhadap lingkungan tempat tinggal mereka sendiri, masyarakat akan termotivasi untuk mencari solusi atas permasalahan-permasalahan yang ada di lingkungannya. Kami harap mereka juga nantinya akan terdorong untuk peduli terhadap komunitas lain dan terlibat dalam kegiatan-kegiatan sosial kemanusiaan yang lebih luas. Ke depannya kami ingin agar program ini dapat lebih diperluas, dengan melibatkan lebih banyak pihak dan menjangkau masyarakat yang lebih luas. Syuhelmaidi Syukur, Direktur Operasi Aksi Cepat Tanggap (ACT)
Media Sebagai sebuah perusahaan yang menghasilkan produk-produk konsumen, kami perlu menjalin interaksi yang rutin dan aktif dengan media, baik di tingkat nasional maupun daerah. Melalui media, kami dapat mempromosikan citra perusahaan kami dan mengantisipasi munculnya masalah yang dapat melemahkan citra kami. Dewasa ini, kami secara rutin bekerja bersama 60-70 mitra media untuk kepentingan hubungan publik dan pemasaran. Akan tetapi, bagi kami media bukan hanya sekedar alat komunikasi. Selama beberapa tahun belakangan ini, kami sangat beruntung karena kami dapat bekerjasama dengan sejumlah media strategis yang memiliki visi dan misi yang sama untuk kepentingan program-program sosial kemasyarakatan. Berkat dukungan mereka, kami dapat mengkomunikasikan dan menerapkan program-program kami dengan sukses.
Kutipan Jakarta yang hijau dan bersih merupakan dambaan semua warganya, baik yang tinggal dan bekerja di ibukota Jakarta maupun yang tinggal di kota-kota sekitarnya. Penting bagi siapa pun yang merasa memiliki Jakarta dan hidup di Jakarta untuk menyadari bahwa selembar kertas, sehelai kulit pisang, sebuah kantong plastik bekas, sebuah botol air kemasan bekas yang kita lemparkan begitu saja ke halaman, mengotori lingkungan kita. Kita bisa hidup demikian bahagia dalam keterbatasan jika dimaknai dengan keikhlasan berkorban untuk sesama. Kita hidup untuk memberi sebanyak-banyaknya, bukan untuk menerima sebanyak-banyaknya. Nuky Surachmad, Direktur Pemasaran PT Republika Media Mandiri
Cikal-bakal kemitraan kami dengan Unilever adalah visi yang sama untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan hijau. Saya percaya tanpa adanya kemitraan ini kami tidak akan dapat mencapai kemajuan sepesat ini dan mampu menjangkau sedemikian banyak orang dalam waktu yang sangat singkat. Ke depannya saya ingin agar daerah-daerah Green and Clean yang telah dibina dapat lebih diperhatikan sehingga program ini dapat terus berjalan dan menarik masyarakat luas untuk turut bergabung dalam program ini. Hanny Soemadipradja, Direktur Pemasaran, Delta FM
62
Studi Kasus: Manajemen Krisis untuk Masalah Formalin Di bulan Agustus 2007, sebuah lembaga swadaya masyarakat lokal mengadakan konferensi pers dan mengeluarkan pernyataan bahwa mereka menemukan kandungan formalin dalam 14 produk kosmetik (pasta gigi, shampo, dan sabun) yang sebagian besar merupakan produk Unilever. Pernyataan tersebut diikuti dengan anjuran untuk memboikot produkproduk tersebut. Berkat hubungan baik yang telah kami jalin selama bertahun-tahun dengan media, kami berkesempatan untuk mengklarifikasi masalah tersebut dan hanya sekitar 30% pemberitaan di media pada saat itu yang bernada negatif, 70% bernada netral dan bahkan positif. Kami juga dengan segera mengkonsultasikan masalah tersebut dengan sejumlah pemangku kepentingan, yakni: regulator (Badan Pengawas Obat dan Makanan, Departemen Perdagangan), Majelis Ulama Indonesia (MUI), asosiasi-asosiasi industri (GAPMMI, PIPIMM, dan Perkosmi), serta jaringan lembaga swadaya masyarakat. Selain itu, kami juga mensosialisasikan masalah tersebut kepada para pelanggan dan karyawan kami melalui surat dan poster serta panduan tanya jawab. Sebagai hasilnya, kami berhasil menyelesaikan masalah ini dalam waktu singkat tanpa berdampak pada penjualan.
Studi Kasus: Melibatkan Pemangku Kepentingan untuk Mengatasi Masalah Pemalsuan Kupon Undian
Penipuan undian berhadiah adalah sebuah masalah lama. Akan tetapi, sejak akhir tahun 2005, sebuah modus operandi baru muncul ke permukaan, yakni dengan jalan memasukkan kupon undian palsu ke dalam kemasan produk. Hal ini terjadi pada sejumlah brand ternama dari berbagai produsen. Kami menerima laporan mengenai masalah ini dari berbagai penjuru Indonesia, termasuk Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara Barat. Untuk menyikapinya, kami mensosialisasikan masalah ini kepada konsumen melalui media cetak di tingkat nasional dan daerah. Kami juga menyusun sebuah panduan komunikasi untuk tim penjualan dan karyawan kami di pabrik. Karena masalah ini terlalu besar untuk kami selesaikan sendiri, kami juga melancarkan kampanye gabungan bersama dengan pemerintah (Departemen Sosial), PT Pos Indonesia dan beberapa perusahaan lain. Melalui kampanye ini, kami bersama-sama berusaha untuk membangun kesadaran konsumen melalui poster-poster yang kami tempel di toko-toko, pasar, kantor pos, bank dan tempat-tempat publik lainnya. Masalah ini masih tetap berlanjut, walaupun keluhan pelanggan yang kami terima dari Suara Konsumen kami yang berkaitan dengan masalah ini telah berkurang.
Sustainability Report 2008 PT Unilever Indonesia Tbk
63
Masyarakat
Kami melibatkan masyarakat melalui program-program sosial kemasyarakatan dan melalui misi sosial brand
Kutipan Unilever berupaya menjadi perusahaan yang dapat diandalkan, dan sebagai bagian integral dari masyarakat serta memenuhi kewajiban terhadap masyarakat dan komunitas setempat.
kami. Program sosial kemasyarakatan kami dilakukan
Prinsip Bisnis Unilever
Kesehatan Masyarakat, program Lingkungan, dan program
di bawah payung yayasan kami, Yayasan Unilever Indonesia. Program-program tersebut dapat dikategorikan ke dalam tiga program utama, yakni: program Pendidikan Pengembangan Ekonomi. Di luar program-program ini, kami juga melakukan berbagai kegiatan kemanusiaan.
Program Pendidikan Kesehatan Masyarakat Masalah yang ditanggapi : • Kesehatan dan Higiene • Penyakit menular • Nutrisi Apa yang kami lakukan : • Program Promosi Hidup Bersih dan Sehat • Kampanye pencegahan HIV AIDS • Program nutrisi bersama WFP Langkah selanjutnya : • Memperdalam cakupan program yang telah berjalan • Perluasan ke kota-kota lain
64
Program Lingkungan Masalah yang ditanggapi : • Jejak kemasan plastik • Pemberdayaan perempuan • Program pengelolaan sampah Apa yang kami lakukan : • Program Green and Clean • Program Green Office • Program Trashion • Green Festival Langkah selanjutnya : • Memperdalam cakupan program yang telah berjalan • Perluasan ke kota-kota lain
Yayasan Unilever Indonesia
Program Pengembangan Ekonomi Masalah yang ditanggapi : • Pertanian berkelanjutan • Peningkatan penghidupan • Pemberdayaan perempuan
Apa yang kami lakukan : • Program pengembangan petani kedelai hitam • Program pengembangan petani gula kelapa Langkah selanjutnya : • Meningkatkan produktivitas petani kedelai hitam • Roll-out model pengembangan kedelai hitam ke gula kelapa
Bantuan Kemanusiaan Masalah yang ditanggapi : • Kondisi darurat kemanusiaan Apa yang kami lakukan : • Penyediaan paket bantuan kemanusiaan • Pembangunan sarana dan prasarana Langkah selanjutnya : • Terus menyediakan bantuan kemanusiaan untuk menjawab kebutuhan masyarakat
Sustainability Report 2008 PT Unilever Indonesia Tbk
65
Semua program disusun berdasarkan empat prinsip, yakni: • Relevansi: program-program yang dikembangkan selaras dengan bisnis kami. • Model: program percontohan dikembangkan terlebih dahulu sebelum direplikasi di daerah-daerah lain. • Kemitraan: menggalang dukungan mitra-mitra strategis yang memiliki visi yang sama. • Replikasi: kegiatan dan pendekatan yang sukses direplikasi di wilayah-wilayah lain.
Bagaimana kami melibatkan masyarakat melalui program-program kami? Think big Kami memulai dengan mimpi besar yang ingin kami raih melalui suatu program. Start small Kami menindaklanjutinya dengan langkah kecil yaitu mengembangkan model dan menerapkan model di suatu proyek percontohan. Salah satu contoh model yang telah berhasil kami kembangkan adalah model Jaringan Kader kami. Penggerak utama dari model ini adalah para fasilitator dan kader kami yang bertanggung jawab untuk memotivasi masyarakat untuk mencapai tujuan dari program.
Fasilitator 1 Fasilitator dari (1 RW) untuk 150 kader
150 Kader
Fasilitator adalah pemimpin-pemimpin informal dalam sebuah masyarakat. Di awal sebuah program, fasilitator diberikan beragam pelatihan (antara lain: pengetahuan akan masalah dan program, kemampuan interpersonal, analisa SWOT, dll.). Tugas utama mereka adalah untuk mengidentifikasi kader dan memotivasi mereka untuk mengimplementasikan program yang bersangkutan. Mereka juga bertindak sebagai mitra bagi masyarakat yang menjembatani masyarakat dengan para pemangku kepentingan lainnya.
66
Kader 1 Kader untuk 10 - 20 Keluarga 10 - 20 Keluarga
Kader adalah agen perubahan yang sesungguhnya di dalam masyarakat. Mereka mendidik masyarakat, memperbaharui pengetahuan mereka, dan memotivasi mereka agar tetap antusias menjalankan program kami. Oleh karenanya, kader memerankan peranan penting dalam menjaga keberlanjutan dari program-program kami. Model Jaringan Kader ini telah terbukti sangat sukses dan telah diterapkan dalam program Promosi Hidup Bersih dan Sehat serta program Green and Clean kami. Tentunya, dalam mengimplementasikan program-program kami, kami selalu bekerja bersama dengan para pemangku kepentingan lain yang memiliki visi yang sama. Dukungan yang vital terutama datang dari pemerintah daerah dan lembagalembaga pemerintahan terkait. Media juga berperan penting dalam komunikasi kami ke publik. Move fast Segera setelah model yang kami kembangkan terbukti dapat diterapkan di lapangan, kami bergerak cepat untuk mereplikasi model tersebut ke wilayah-wilayah lain.
Sustainability Report 2008 PT Unilever Indonesia Tbk
67
Komposisi Pembelanjaan Anggaran Program Sosial Kemasyarakatan di Tahun 2007-2008
Pendidikan
Kesehatan
Nutrisi
Lingkungan
Pengembangan UKM
Lainnya
2007
10,19%
10,46%
0,74%
32,70%
9,53%
36,38%
2008
0,00%
50,14%
7,17%
18,85%
7,97%
15,87%
Sebagian besar anggaran kami dialokasikan berupa program. Hal ini karena kami percaya bahwa keterlibatan yang berkelanjutan melalui program-program yang terencana akan memberikan nilai lebih bagi kami dan bagi masyarakat yang dilibatkan di dalam program-program tersebut.
Pembelanjaan untuk program sosial kemasyarakatan di tahun 2007-2008
36%
Program Sumbangan
64%
2007
16%
Program
84%
2008
Sumbangan
Berdasarkan survei global yang kami lakukan di tahun 2007 dan 2008, lebih dari 1,7 juta orang di Indonesia telah menerima manfaat dari program-program kami di tahun 2007. Kami berhasil meningkatkan pencapaian kami di tahun 2008, dimana lebih dari 2,3 juta orang di Indonesia telah menerima manfaat dari program-program kami (meningkat 30%).
68
Penerima Manfaat Program Sosial Kemasyarakat di Tahun 2007-2008
2,500,000 2,000,000 1,500,000 1,000,000 500,000
2007
2008
Struktur Yayasan Unilever Indonesia di tahun 2008
Dewan Pembina
Dewan Pengawas
Dewan Pengurus
Maurits Lalisang ( Ketua )
Joseph Bataona ( Ketua )
Sinta Kaniawati ( Ketua )
Graeme Pitkethly ( Wakil Ketua )
Sancoyo Antarikso ( Sekretaris )
Franky Jamin ( Bendahara )
Okty Damayanti ( Anggota )
Ferry Sunandar ( Anggota )
Bonita Manoppo ( Sekretaris )
Laksmi Tobing ( Anggota )
Marlan Mardianto ( Anggota ) Eka Sugiarto ( Anggota )
Sustainability Report 2008 PT Unilever Indonesia Tbk
69
Pencapaian penting Yayasan Unilever Indonesia sampai tahun 2008 Program Pendidikan Kesehatan Masyarakat Program Promosi Hidup Bersih dan Sehat • Penguatan program-program yang telah berjalan di Yogyakarta dan Surabaya, dan ekspansi ke Jawa Barat. • Sukses mengadakan Hari Cuci Tangan Dunia di Jakarta, Yogyakarta dan Malang dengan total peserta
sebanyak 14.000 orang.
Gerakan perilaku hidup bersih dan sehat. 70
Pulau Jawa Purwakarta Pasuruan
Purbalingga Lamongan
Probolinggo Situbondo Bondowoso Jember
Tasikmalaya, Bandung, Bogor, Sukabumi
Yogyakarta Nganjuk
Trenggalek Tulung Agung
5000
30000
4,930
Lumajang
Jawa Timur
Jawa Barat 10000
Banyuwangi
Blitar
3,000
27,768
25000 20000
Kader
Dokter Kecil
15,370
15000 10000 5000
Kader
Dokter Kecil
Yogyakarta 15000 10000
9,314 2,905
5000
Kader
Dokter Kecil
Program Pencegahan HIV AIDS • Meluncurkan program Surabaya Stop AIDS. Berhasil membina 1.247 duta di tingkat sekolah dan 40 duta di tingkat masyarakat. Dengan target 10 sekolah menengah umum, 10 sekolah menengah pertama dan 40 kelompok PKK, kami memperkirakan sebanyak 9.600 siswa dan 1.200 orang yang berada di bawah payung Posyandu telah menerima
manfaat dari program ini.
• Meluncurkan kampanye “Berani Ngomong Berani Buktiin” dengan roadshow Jakarta-Bandung di 6 sekolah menengah umum, kompetisi duta dan konferensi pers. Kampanye ini berhasil menarik minat 3.000 siswa. • Bersama dengan Indonesian Business Coalition on AIDS (IBCA) kami menyelenggarakan “Fun Bike, Fun Walk, Fight AIDS 2008”. Lebih dari 1.000 karyawan dan pemangku kepentingan Unilever bergabung dalam acara ini.
Sustainability Report 2008 PT Unilever Indonesia Tbk
71
Program Nutrisi • Bersama dengan Program Pangan Dunia PBB - World Food Programme (WFP), kami meluncurkan tiga kegiatan utama, yakni: pemberian makanan tambahan di sekolah dan pendidikan kesehatan dan nutrisi serta ‘Walk the World’ dan ‘World Food Day’. • Melalui Blue Band, kami juga mengumpulkan lebih dari 100.000 USD untuk disumbangkan kepada program pemberian makanan tambahan WFP. Kami memperkirakan sekitar 16.500 orang menerima manfaat dari program ini. • Lebih dari 1.000 karyawan Unilever beserta keluarga mereka dan para pemangku kepentingan kami berpartisipasi dalam acara “Walk the World 2008”. Kami berhasil mengumpulkan 100.000 USD melalui acara tersebut untuk kemudian
disumbangkan ke program WFP.
• Acara World Food Day diadakan untuk meningkatkan kesadaran para karyawan Unilever sendiri. Acara ini berhasil
menarik partisipasi dari sekitar 100 karyawan Unilever.
Program Lingkungan • Kami memperdalam dan memperluas program Green and Clean kami di Surabaya dan Jakarta serta memperluas program kami ke Yogyakarta dan Makassar di tahun 2008.
72
• Perlombaan Jakarta Green Office juga turut diluncurkan berkolaborasi dengan para mitra Jakarta Green and Clean dan WWF. Perlombaan ini diikuti oleh 25 peserta yang berasal dari lembaga pemerintahan, perusahaan swasta, sekolah, rumah sakit dan lembaga swadaya masyarakat. • Mengembangkan Trashion untuk menambah nilai kemasan plastik multilayer Unilever. • Membina 40 pusat wiraswasta Trashion dengan lebih dari 400 anggota di Surabaya, Jakarta, dan
Yogyakarta.
• Angka penjualan produk Trashion berbeda-beda di tiap pusat daur ulang. Sebagai contoh, seorang wiraswasta
Trashion yang sukses di Jakarta berhasil memproduksi 20-30 barang per bulan dan mendapatkan Rp 4-5 juta per bulan.
• Green Festival adalah sebuah acara kolaborasi antara Unilever, Kompas, Pertamina, Metro TV dan FeMale Radio yang diluncurkan di bulan April 2008 dalam rangka perayaan Hari Bumi. Acara ini diadakan sebagai bagian dari kampanye kami untuk memerangi pemanasan global. • Tujuan dari acara ini adalah untuk mendekatkan publik kepada masalah-masalah yang berkaitan dengan pemanasan global. • Acara yang berlangsung selama tiga hari ini berhasil menarik kurang lebih 500.000 pengunjung dan diliput di berbagai media cetak dan elektronik.
Sustainability Report 2008 PT Unilever Indonesia Tbk
73
Program Pengembangan Ekonomi Program pengembangan petani kedelai hitam • Progran ini bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan petani melalui pendampingan, pembinaan, fasilitasi akses pasar dan fasilitasi pembiayaan. • Program ini merupakan bagian dari strategi Unilever untuk memastikan keberlanjutan pasokan bahan baku. • Program ini awalnya diluncurkan pada tahun 2002 dengan 12 petani dan tanah garapan sebesar 5 hektar. Di tahun 2007 dan 2008, program ini telah berhasil membina lebih dari 6.000 petani di 7 kecamatan di daerah Jawa dan mencakup 1.170 hektar tanah garapan.
Pulau Jawa Ciwalen
Ngawi
Madiun Nganjuk
Klaten Yogyakarta Trenggalek
74
• Para petani binaan kami rata-rata mampu memproduksi 0.7-2.7 ton kedelai hitam per hektar dan mampu
berkontribusi sebesar 25% dari total kebutuhan kedelai hitam Unilever.
• Berhasil mengidentifikasi 8 koperasi daerah dan merintis pendirian 3 koperasi baru untuk membantu perputaran
dana bagi para petani.
• Meluncurkan program pemberdayaan perempuan dan kompetisi antar petani untuk memperkuat ikatan antara
Unilever dan para petani.
Program Pengembangan Petani Gula Kelapa • Meluncurkan program pengembangan bagi 500 petani gula kelapa di Lampung dan Sukabumi. • Meluncurkan proyek penanaman kelapa kembali di daerah Pangandaran (12.500 tunas kelapa).
Bantuan Kemanusiaan
Aceh Padang
Bengkulu
Jakarta Yogyakarta Jawa Tengah & Jawa Timur
Tsunami di Aceh tahun 2004 : • Program rekonstruksi • Asrama yatim piatu
Di luar program-program terencana di atas, sebagai
Gempa di Padang dan Bengkulu, 13 September 2007
organisasi masyarakat sipil seperti Indonesia Peduli,
Banjir besar di Jakarta, Februari & Desember 2007
(ACT), dan dengan sejumlah mitra media dan retailer
Gempa di Yogyakarta, Mei 2006 : • Program rekonstruksi • 5 Posyandu + 1 sekolah
yang terjadi di Indonesia. Sepanjang tahun 2007-2008 saja,
Banjir di Jawa Tengah & Jawa Timur, Desember 2007 - Maret 2008
Bengkulu, Jakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur serta
bagian dari komitmen kami terhadap masyarakat yang lebih luas, kami menjalin hubungan erat dengan sejumlah Indonesia Philanthropy Association, Aksi Cepat Tanggap untuk menanggapi berbagai keadaan darurat kemanusiaan kami telah memberikan 25.000 paket bantuan darurat bagi korban-korban bencana gempa bumi dan banjir di menyumbangkan lebih dari 800.000 produk Unilever sebagai bagian dari kegiatan kemanusiaan kami.
Sustainability Report 2008 PT Unilever Indonesia Tbk
75
Berinteraksi dengan Konsumen Melalui Brand Kami Sebagai sebuah perusahaan produk konsumen di
dengan produk-produk yang membuat mereka merasa
Indonesia, kami menyadari bahwa kami dapat memberikan
nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati
dampak terbesar kepada masyarakat melalui interaksi kami
kehidupan.
dengan mereka sebagai konsumen produk kami. Untuk Misi Vitalitas ini diturunkan menjadi berbagai misi sosial
memahami kebutuhan, harapan dan tren mereka kami terus menjalin interaksi dengan mereka, melalui layanan
yang tertanam di dalam brand kami. Di antara lebih dari
Suara Konsumen kami, situs internet maupun penelitian
30 brand yang kami miliki saat ini, 13 brand memiliki misi
konsumen yang rinci. Kami juga berusaha menjawab
sosial. Pengembangan dan penerapan kegiatan-kegiatan
aspirasi mereka dengan memenuhi kebutuhan mereka
dari misi sosial brand kami di lapangan dilakukan sebagai
akan nutrisi, kesehatan dan perawatan pribadi sehari-hari
kolaborasi antara brand kami dan Yayasan Unilever Indonesia.
Brand Kami yang Memiliki Misi Sosial
Bango “Menjaga warisan kuliner Nusantara dan meningkatkan penghidupan petani kedelai hitam”
Blue Band “Setiap anak berhak mendapakan nutrisi yang baik”
Sari Wangi “Mengajak wanita Indonesia untuk dapat berkomunikasi secara terbuka dan sejajar dengan pasangan mereka, melalui waktu untuk minum teh yang berkualitas”
Taro “Membantu anak-anak Indonesia untuk menikmati kehidupan yang berbahagia dan penuh petualangan yang mereka patut miliki”
Sunsilk “Menginspirasi perempuan Indonesia untuk menyadari sifat dasar dan kekuatan mereka agar mereka dapat memberikan yang terbaik bagi diri mereka sendiri dan memberikan manfaat bagi orangorang di sekitar mereka, serta menginspirasi gadisgadis remaja putus sekolah untuk mewujudkan potensi mereka agar mereka dapat mandiri dan menikmati kesempatan yang sama yang dimiliki oleh rekan-rekan seusia mereka yang terus bersekolah.” 76
Close Up “Menggerakkan generasi muda Indonesia untuk melihat, merasakan, mendengar dan mengambil tindakan untuk menyebarkan informasi untuk mencegah HIV/AIDS”
Dove “Membuat perempuan merasa cantik setiap hari”
Lifebuoy “Membuat 220 juta penduduk Indonesia merasa aman dengan meningkatkan kondisi kesehatan dan higiene mereka”
Citra “Memberdayakan perempuan Indonesia”
Molto Ultra Sekali Bilas “Mengajak keluarga Indonesia untuk menggeser paradigma mereka dalam menggunakan air untuk menghemat energi dan menyelamatkan lingkungan”
Pepsodent “Meningkatkan kesehatan gigi dan mulut masyarakat sehingga mereka dapat menikmati hidup lebih baik”
Rinso “Membantu anak-anak Indonesia belajar dan berkembang dengan memberikan mereka kebebasan untuk menikmati hidup tanpa takut kotor”
Sunlight “Memberdayakan perempuan Indonesia agar mereka dapat berkontribusi kepada keluarga mereka dan kepada masyarakat, dengan jalan melengkapi mereka dengan serangkaian pelatihan dan workshop yang berguna yang dapat memperkaya pengetahuan dan keterampilan mereka” Sustainability Report 2008 PT Unilever Indonesia Tbk
77
78
Kata Sambutan 6. Kinerja Kami di Setiap dari Pak Joseph Elemen RantaiBataona Kehidupan Brand akan sukses apabila paham kebutuhan konsumen. Berkat pemahaman ini, kami berhasil mengembangkan produk-produk berkualitas tinggi yang aman, terjangkau dan mudah diperoleh oleh masyarakat serta diproduksi dengan memperhatikan elemen lingkungan hidup.
Memahami Kebutuhan Konsumen Bagi kami, kunci kesuksesan dari sebuah brand adalah kemampuan untuk memahami kebutuhan para konsumen.
Bagaimana kami menggali insight di balik keinginan konsumen
Artinya, kami perlu menganalisa mengapa konsumen membeli produk kami dan bagaimana mereka menggunakannya. Ini
Departemen CMI melakukan pemantauan berkala terhadap
juga berarti kami perlu mengembangkan pendekatan yang
kinerja produk Unilever Indonesia di pasar maupun di tingkat
holistik untuk mengerti bagaimana nilai-nilai masyarakat dan
konsumen. Departemen CMI kami juga mengembangkan
konsumen Indonesia dapat diselaraskan dengan nilai-nilai
pemantauan khusus sesuai dengan kebutuhan divisi Marketing
perusahaan dan brand kami.
dan Customer Development.
Pemasaran/marketing merupakan salah satu elemen utama
Kami lebih memfokuskan diri pada perilaku konsumen
keberlangsungan usaha kami, karena bagian inilah yang
yang berkaitan dengan 6P (product, price, packaging,
menjadi penghubung antara unsur produksi dengan konsumsi.
place, proposition dan promotion). Akan tetapi, kami juga
Dengan semakin beragamnya pilihan produk yang tersedia
mempelajari aspek-aspek lain dari gaya hidup konsumen
di Indonesia saat ini, proses pengambilan keputusan untuk
kami. Maksudnya agar kami dapat memahami kebiasaan
membeli sebuah produkpun juga semakin rumit.
mereka dengan lebih baik dan mempelajari pergerakan nilai-nilai brand kami dan perilaku konsumen di masyarakat
Untuk semakin mendekatkan brand dengan konsumen,
Indonesia.
semua kegiatan pengembangan dan pembangunan brand harus didasarkan pada aspirasi dan segala hal yang berkaitan
Hasil riset CMI digunakan oleh departemen pemasaran, baik
dengan konsumen dalam kehidupan mereka atau disebut
per brand maupun per kategori secara lebih luas. Masukan
dengan consumer insight.
dari CMI juga berguna bagi divisi customer marketing yang bertugas menerjemahkan strategi pemasaran menjadi strategi
Insight ini kami gali dari berbagai riset dan analisis mengenai
penjualan, serta bagi divisi trade marketing yang bertugas
pasar, jalur penjualan, konsumen dan media. Kami melakukan
mengimplementasikan strategi penjualan di jalur-jalur
ini dengan dukungan dari departemen Customer Marketing
penjualan.
Insight (CMI) dan layanan Suara Konsumen kami.
Sustainability Report 2008 PT Unilever Indonesia Tbk
79
Pemasaran
Penjualan
Di sisi lain, kami juga memiliki fasilitas layanan konsumen khusus dan terpadu yang kami namakan “Suara Konsumen Unilever”. Suara Konsumen berada di garis depan bisnis dan turut bertanggung jawab untuk meningkatkan hubungan yang
Kategori
Customer marketing
lebih erat dengan para konsumen kami. Berkaitan dengan peranannya ini, maka misi dari Suara Konsumen adalah: • Membangun komunikasi langsung antara Unilever dan para konsumennya; • Menangkap masukan dari konsumen untuk meningkatkan
CMI
kualitas produk, proses dan layanan Unilever; • Menyediakan sarana untuk mendukung aktivasi konsumen/ brand yang terpadu dan sarana bagi kontak tatap muka
Brand
Trade Marketing
dengan konsumen; dan • Terus meningkatkan infrastrukturnya, baik dalam hal sumber daya manusia maupun teknologi. Masukan dari para konsumen dapat berupa usulan, pertanyaan, keluhan ataupun pujian.
Masukan dari Para Konsumen di 2007 1,32%
1,61%
6,30%
Masukan dari Para Konsumen di 2008 3,53%
1,42%
2,55%
92,50%
90,8%
Pertanyaan
Usulan
Pujian
Keluhan
Pertanyaan
Usulan
Pujian
Keluhan
Sebagian besar pertanyaan yang kami terima dari konsumen di tahun 2007-2008 berkaitan dengan promosi brand atau kegiatan sosial kami. Misalnya, banyak sekali konsumen kami yang menanyakan tentang bagaimana cara berpartisipasi dalam kegiatan cuci tangan bersama Lifebuoy atau sikat gigi dan periksa gigi gratis bersama Pepsodent. Kami juga melihat adanya animo yang tinggi dari masyakarat untuk bekerja sama dengan Unilever dalam melakukan kegiatan sosial bersamasama, khususnya di bidang kesehatan dan lingkungan hidup.
80
Setelah menerima masukan dari konsumen, petugas Suara Konsumen memasukkan data tersebut ke dalam sistem. Segera setelah permasalahan diidentifikasi, petugas akan menyelesaikannya atau mengeskalasinya ke bagian yang relevan serta mengambil langkah tindak lanjut yang sesuai. Saat ini sekitar 90% masukan konsumen dapat diselesaikan langsung oleh para petugas kami, dan standar waktu untuk tindak lanjut adalah lima hari kerja. Kami membuat laporan bulanan untuk setiap brand yang dapat diakses melalui jaringan intranet kami. Selain itu, setiap bulan kami juga melaporkan 10 masukan teratas kepada Direksi melalui media Board Radar. Kinerja layanan Suara Konsumen dievaluasi secara berkala oleh pihak ketiga melalui survei kepuasan konsumen dan ‘penelpon misterius’ (mystery callers). Kualitas pelayanan Suara Konsumen kami yang tinggi telah diakui melalui penghargaan Best Consumer Service Agent yang kami terima dari Indonesia Call Center Association (ICCA) di tahun 2008. Selama tahun 2007-2008, tidak ada krisis besar yang melibatkan konsumen dan tidak ada sanksi/denda yang dibebankan.
Agen Suara Konsumen Menerima Masukan
Input data
Identifikasi Masalah
Departemen Lain
Ya
Tidak Lanjut
Eskalasi Masalah
Promosi & Periklanan
Pemasaran
Email
Produk Di Bawah Standar
Kualitas
Korporat
Korporat
Produk Merek
Pengembangan
Distribusi
Layanan Langganan
Pengajuan Proposal
HR/Korporat
Tidak Stop
Telepon Laporan Diselesaikan
Kasus Ditutup
Telepon Konsumen
Email yang Dijawab
Jawaban
Sustainability Report 2008 PT Unilever Indonesia Tbk
81
Merasa Baik Setiap Hari Hidup itu penuh tantangan dan kita melalui kesenangan dan kesedihan setiap hari. Kadang saya butuh istirahat, kadang saya bersemangat, dan kadang saya perlu bersenang-senang dan menikmati pengalaman yang ditawarkan dalam hidup.
Hubungan Yang Positif Interaksi dan hubungan sosial penting bagi kehidupan kita. Interaksi dan hubungan semacam ini memperkaya pengalaman saya.
Beri Anak-Anak Awal Yang Baik
Mencapai Lebih Banyak Kehidupan sehari-hari menawarkan peluang dan tantangan. Saya ingin mendapat lebih banyak dari hidup. Saya ingin menantang diri saya semaksimal mungkin.
Saya ingin anak-anak saya menikmati kualitas yang terbaik dalam hidup dan memiliki keahlian yang dapat membuat mereka kuat dan bertanggung jawab sehingga mampu hidup di dalam masyarakat.
Vitality Life Goals Unilever
Mengamankan dan Melindungi
Terlihat Lebih Baik Penampilan yang baik dapat meningkatkan kepercayaan diri saya dan menciptakan kesan yang baik di mata orang lain. Penampilan yang baik membuat lebih cerah masa depan saya.
Salah satu prioritas utama saya adalah melindungi diri saya sendiri dan keluarga saya, bukan hanya secara fisik tapi juga secara emosional, hari ini dan dimasa depan.
Bebas dari Masalah Kesehatan Saya ingin bebas dari masalah kesehatan yang dapat menghalangi saya menjalani kehidupan semaksimal mungkin.
Sehat Lebih Lama Saya ingin merasa muda dan sehat lebih lama. Saya secara aktif menjaga dan meningkatkan vitalitas saya dengan bertambahnya usia. Ini penting agar saya dapat memaksimalkan manfaat dalam hidup.
Dari consumer insight ke inovasi pemasaran
Di Indonesia, satu contoh bagaimana consumer insight dapat
Di tingkat global, satu contoh penting penggunaan
dengan sasaran yang sangat spesifik/terarah). Sebagai contoh
insight untuk mendorong brand equity di perusahaan kami adalah pengembangan model Unilever Vitality Life Goals. Model ini diturunkan dari insight konsumen dan
memicu pertumbuhan di salah satu kategori produk kami adalah pengembangan model micro marketing (pemasaran di tingkat nasional, Unilever Indonesia adalah pemimpin pasar di kategori perawatan rambut. Akan tetapi, pertumbuhan penjualan produk untuk kategori ini di sejumlah wilayah
terhubung dengan motivasi pribadi dalam hidup.
tidaklah sebagus di tingkat nasional. Salah satu contoh
Setiap brand Unilever dan kegiatannya harus
membentuk sebuah tim untuk memahami lebih baik
dikembangkan dengan merujuk kepada life goals / tujuan hidup ini.
82
wilayah ini adalah Yogyakarta. Departemen CMI kami konsumen, media dan outlet-outlet pembelian di Yogyakarta.
Studi kami menunjukkan bahwa Yogyakarta adalah kota yang menarik, penuh aktifitas dan didominasi oleh kaum muda. Di kota yang dikenal sebagai “kota pelajar” ini, gaya hidup kaum muda merupakan elemen yang penting untuk turut dipertimbangkan. Kaum muda lebih sadar terhadap penampilan mereka dan perlu mengekspresikan diri melalui penampilan mereka. Semua insight ini membantu kami mengidentifikasi brand-brand yang paling tepat untuk diluncurkan ke pasar. Insights tersebut juga menjadi pijakan bagi kami untuk merancang serangkaian aktivitas terpadu yang mencakup seluruh jalur pemasaran dan penjualan, meliputi program promosi di toko, aktivasi brand, merchandising dan distribusi. Berkat semua upaya ini, kami berhasil meningkatkan penjualan produk-produk perawatan rambut kami di Yogyakarta dalam waktu satu setengah tahun. Dengan kesuksesan kami di Yoyakarta, model micro marketing sekarang telah direplikasi di sejumlah kategori produk lain. Di tingkat produk, masukan dari para konsumen juga dapat menjadi sumber peningkatan kualitas dan inovasi produk. Sebagai contoh, Kecap Bango dulu hanya dijual
Aktivitas Masyarakat Lokal di sekitar Tugu Yogyakarta
dalam kemasan botol dan isi ulang. Banyak konsumen kami memberikan masukan bahwa mereka tidak nyaman menggunakan kembali botol Kecap Bango. Hal ini disebabkan
sekarang kemasan terkecil kami berisi 8 gram (cukup untuk
kemasan botol kami awalnya tidak memiliki tutup yang dapat
sekali masak).
dirapatkan kembali sehingga terkesan tidak higienis jika digunakan berulang kali. Sementara di sisi lain, konsumen
Melalui pendekatan kami ini, tujuan akhir kami adalah
merasa membeli kemasan isi ulang lebih ekonomis. Oleh
memenuhi kebutuhan para konsumen dengan membuat
karenanya, konsumen lebih suka membeli botol plastik kosong
produk-produk berkualitas tinggi yang aman, terjangkau
yang dapat digunakan sebagai wadah Kecap Bango. Berkat
harganya dan mudah diperoleh, serta menjawab segala
masukan ini, Bango kemudian meluncurkan varian kemasan
kekhawatiran yang dikemukakan oleh para konsumen
botol baru dengan tutup flip-top agar botol dapat digunakan
kami.
kembali. Contoh lainnya adalah inovasi kemasan untuk Royco. Dulu, konsumen kami memberikan masukan bahwa kemasan terkecil kami saat itu (10 gram) terlalu besar untuk dipakai sekali masak. Mereka mengeluh bahwa bumbu penyedap Royco gampang sekali berkerak jika kemasan sudah dibuka dan terkena udara. Walaupun produk tersebut tetap aman untuk dikonsumsi, pembelajaran utama yang kami dapatkan adalah bahwa konsumen lebih suka menggunakan produk praktis sekali pakai dengan alasan higiene dan kualitas produk. Berkat masukan ini, kami mengembangkan varian kemasan baru dan
Sustainability Report 2008 PT Unilever Indonesia Tbk
83
Pengolahan limbah teh di pabrik
84
Inovasi, Penelitian & Pengembangan
Penelitian dan Pengembangan kami semakin berfokus pada pembangunan berkelanjutan. Pendekatan kami di bidang litbang mengkombinasikan teknologi kelas dunia dengan pengetahuan mendalam mengenai masyarakat lokal, termasuk di dalamnya strategi untuk memastikan keamanan produk. Kami secara serius menanggapi berbagai permasalahan lingkungan yang terkait dengan kemasan produk.
Dengan terus berinovasi, kami dapat memenuhi kebutuhan
Trashion). Kami bekerja sama dengan pihak ketiga untuk
dan aspirasi konsumen dengan cara yang menarik bagi
mendaur ulang limbah plastik di pabrik-pabrik Rungkut
mereka. Inti dari proses ini adalah Penelitian dan
dan Cikarang. Limbah plastik tersebut diolah menjadi
Pengembangan (R&D), yang menggabungkan ilmu
produk-produk yang bermanfaat seperti penutup selokan,
pengetahuan kelas dunia dengan wawasan mendalam
tas, gayung, wastafel, keranjang, mainan, dan sebagainya.
mengenai konsumen. Hasilnya adalah teknologi-teknologi baru yang dapat memenuhi permintaan para konsumen
Dengan akuisisi Buavita pada bulan Januari 2008, kami
kami akan produk-produk inovatif serta mengatasi dampak
mendapat tantangan baru untuk menangani kemasan
dari operasi kami di bidang ekonomi, sosial and lingkungan.
Tetrapak produk tersebut. Alternatif yang memungkinkan untuk dilaksanakan adalah mendaur ulang kemasan Tetrapak
Kami memiliki enam laboratorium penelitian dan
menjadi bahan baku kertas.
pengem-bangan yang tersebar di seluruh dunia: dua di Inggris (Colworth House dan Port Sunlight), satu di Belanda
Teknologi untuk itu telah dikembangkan oleh Balai Besar
(Vlaardingen), satu di Amerika Serikat (Trumbull), satu di
Pulp dan Kertas (BBPK) di Bandung, sebagai bagian dari
Cina (Shanghai) dan satu lagi di India (Mumbai). Pusat-pusat
program “Baik untuk Anda, Baik untuk Bumi” dari Tetrapak.
penelitian kami memiliki jejaring dengan sentra-sentra
Program tersebut saat ini masih berada dalam tahap dini
teknologi global dan regional di seluruh dunia.
dan butuh pengembangan lebih lanjut. Kami akan terus mempelajari kemungkinan menerapkan program ini untuk
Mengurangi Limbah Lingkungan
Buavita di masa mendatang.
Kelestarian lingkungan adalah kunci dari misi Vitalitas dan
Mentransformasi kemasan
strategi pengembangan bisnis kami. Demi mengurangi dampak lingkungan, kami melakukan penelitian di wilayah
Transformasi kemasan merupakan upaya yang sudah
Asia Tenggara dan Afrika untuk mengukur dampak aktivitas
lama kami tempuh untuk mengembangkan kemasan yang
kami terhadap perubahan iklim, konservasi air dan
fungsional, menarik dan ramah lingkungan. Tugas tersebut
pengurangan limbah.
tidaklah mudah, karena tiap jenis kemasan mempengaruhi lingkungan dengan cara yang berbeda. Ada kemasan yang
Di tingkat lokal pada tahun 2004, kami meluncurkan program
berdampak lingkungan dari bahan baku yang digunakan
yang bertujuan untuk mengurangi dampak limbah plastik
atau cara mendapatkan bahan baku tersebut. Kemasan lain
\fleksibel kami terhadap lingkungan. Kami menyebutnya
memberikan dampak pada lingkungan kalau dibuang.
”Proyek Litterbug”, yang menjadi payung bagi inisiatif lain di pabrik serta program yang kami lakukan bersama masyarakat sekitar (yaitu program Green and Clean dan
Sustainability Report 2008 PT Unilever Indonesia Tbk
85
Kemasan lain lagi berdampak lingkungan karena proses
didaur ulang dan terbuat dari satu jenis bahan, untuk
produksinya, misalnya berkaitan dengan energi atau air yang
memudahkan proses pemilahan dan daur ulang pada akhir
dipakai dalam produksi. Kapabilitas pengelolaan limbah
masa penggunaannya. • Memulihkan: memprioritaskan bahan-bahan yang sesuai
tingat lokal sangat menentukan bagaimana kemasan kami berdampak pada lingkungan.
untuk pemulihan energi.
Berdasarkan latar belakang tersebut, pada tahun 2007 kami
Dalam implementasinya, kami menggunakan empat standar
membentuk kelompok kerja yang dinamakan Responsible
ukuran untuk mengukur desain kemasan yaitu:
Packaging Steering Team, yang bertugas merevisi strategi
(i) Jumlah air yang digunakan dalam pembuatan kemasan setiap brand;
kemasan kami. Pada bulan Januari 2009, tim tersebut mempublikasikan sebuah pedoman berjudul Sustainable
(ii) Jumlah limbah yang dihasilkan dalam pembuatan kemasan
Packaging Design Guideline yang akan dijadikan tolok ukur untuk pengembangan disain kemasan yang baru agar lebih
setiap brand; (iii) Gas rumah kaca yang dihasilkan dalam produksi kemasan setiap brand
baik daripada sebelumnya.
(iv) Penyediaan bahan baku dari sumber yang dikelola secara Dalam pedoman tersebut digariskan bahwa dalam membuat
berkelanjutan/sustainable.
disain serta memilih bahan baku dan format kemasan, aspek fungsional dan estetika harus menjadi pertimbangan pertama.
Pedoman tersebut kini masih terus dikembangkan dan akan
Setelah keputusan diambil, akan dilakukan langkah untuk
acuan dalam cara kami mengembangkan kemasan baru.
mengoptimalkan kemasan sesuai dengan prinsip
Mengukur Dampak Karbon (Carbon Footprints)
pembangunan berkelanjutan. Pedoman tersebut mencakup lima prinsip desain kemasan yaitu: • Menghilangkan: menghentikan penggunaan kemasan yang tidak perlu.
Berkaitan dengan upaya kami untuk membuat kemasan yang lebih ramah lingkungan, di tingkat global kami juga
• Mengurangi: memaksimalkan ukuran dan berat kemasan sesuai dengan isinya.
membentuk kelompok kerja bernama Greenhouse Gases Working Group yang ditugaskan untuk meneliti dampak yang
• Memanfaatkan kembali bahan yang digunakan untuk mengemas bahan baku yang diterima di pabrik.
ditimbulkan bisnis kami dalam hal emisi karbon. Menurut perkiraan kami, total emisi gas rumah kaca yang dihasilkan
• Mendaur ulang: meningkatkan pemanfaatan komponenkomponen dalam kemasan yang telah didaur ulang, dapat
oleh pabrik, kantor, laboratorium serta perjalanan bisnis kami di seluruh dunia adalah setara dengan 4 juta ton CO2 per
Dampak Karbon Pasok : Bahan Kimia, hasil pertanian dan lain-lain, seperti jasa Distribusi produk dari pabrik sampai ke tempat penjualan x1
x 10 x1
Operasional : Pabrik, perjalanan dinas, dan gedung kantor
86
x 30-60 Penggunaan dan pembuangan produk di tingkat konsumen : Bahan bakar untuk memasak dan memanaskan air untuk mandi dan mencuci. Pembuangan sampah
tahun. Dampak karbon yang ditimbulkan dalam penyediaan pasok bahan kimia dan pertanian untuk produksi dapat mencapai sekitar 10 kali lipat lebih besar dari emisi kami.
Bekerja dengan Pihak Lain
Sementara itu, dampak karbon yang dihasilkan dari
Pada bulan Oktober 2007, Unilever menjadi salah satu anggota
penggunaan produk oleh konsumen dan pembuangan
pertama dari suatu kolaborasi yang disebut Supply Chain
produk mencapai antara 30 sampai 60 kali lipat lebih besar
Leadership Collaboration, yang diprakarsai oleh Carbon
dari emisi kami sendiri.
Disclosure Project. Proyek ini bertujuan mendorong dibukanya fakta mengenai dampak karbon yang ditimbulkan oleh
Berdasarkan hasil dari penelitian ini, pada tahun 2007 Unilever
pemasok, yang diharapkan dapat juga mendorong upaya
mencanangkan strategi penanganan gas rumah kaca di seluruh
untuk mengurangi emisi karbon mereka.
dunia untuk menghadapi dampak yang ditimbulkannya baik secara langsung maupun tidak langsung.
Tanggung Jawab atas Produk
Upaya tersebut dilanjutkan pada tahun 2008, dengan dua negara dipilih sebagai lokasi proyek, yaitu Unilever UK (untuk produk Foods) dan Hindustan Unilever India (untuk produk Home & Personal Care).
Keamanan produk merupakan salah satu tanggung jawab utama kami terhadap konsumen. Oleh karena itu, aspek ini
Pada tahun 2007 Wal-Mart mengundang Unilever
selalu kami utamakan saat mendesain sebuah produk atau
untuk berpartisipasi dalam proyek percontohan untuk
proses baru.
mempelajari dan memahami dampak karbon yang ditimbulkan dari sejumlah produk. Unilever Global turut
Di tingkat global, kami memiliki sentra yang bertugas
menyumbang keahlian mereka dalam hal ini, yaitu dengan
memastikan keamanan produk dan aspek lingkungan
menggunakan merek sabun Lever 2000 sebagai contoh.
(Safety and Environmental Assurance Centre - SEAC). Sentra ini bertanggung jawab menyediakan bukti dan pedoman ilmiah yang independen, supaya kami dapat mengidentifikasikan dan menangani hal-hal berikut ini: • Risiko untuk konsumen, pekerja dan lingkungan dalam kaitannya dengan keamanan produk dan teknologi rantai pasok; dan • Dampak lingkungan, dalam kaitannya dengan aspek keberlanjutan dari brand, produk dan rantai nilai kami.
Sustainability Report 2008 PT Unilever Indonesia Tbk
87
88
Rantai Pasok
Kami menginginkan agar seluruh rantai pasok kami melaksanakan aktivitas yang mendukung pembangunan berkelanjutan. Kami berkomitmen untuk bermitra dengan para petani dan masyarakat setempat serta mengembangkan mereka agar dapat menjadi pemasok bahan baku kami secara berkelanjutan.
Pendekatan manajemen rantai pasok kami Mengajak pemasok menuju aktivitas bisnis yang berkelanjutan Kami bermitra dengan lebih dari 1500 pemasok dan sebagian
Kami juga bekerja dengan sangat erat bersama para pemasok
besar di antara materi yang dipasok adalah bahan kimia,
hasil pertanian, terutama para petani, agar mereka semua
plastik, dan bahan mentah untuk produksi dan kemasan
lebih mempraktikkan kegiatan yang betul-betul berkelanjutan.
produk untuk dijual di Indonesia.
Secara global, Unilever sudah berkomitmen untuk mengadakan semua pasokan teh dari perkebunan yang sudah disertifikasi
Dengan sendirinya, kami membawa dampak besar pada
oleh Rainforest Alliance. Kami juga berkomitmen bahwa pada
beragam rantai pasok yang melibatkan kami. Kami ingin agar
tahun 2015 kami hanya membeli pasokan minyak sawit dari
segala aktivitas sepanjang mata rantai pasok menjadi lebih
kebun yang sudah memenuhi standar Roundtable for
berkelanjutan dan juga standarnya terus dinaikkan, sesuai
Sustainable Palm Oil.
dengan apa yang disyaratkan oleh Prinsip Bisnis kami. Dua tahun belakangan ini, memang fokus kami adalah Karena itulah kami mengembangkan suatu prosedur
seputar pasokan hasil pertanian. Tapi kami juga mengerti
operasional baku untuk menjamin agar ketika para mitra
bahwa dampak yang ditimbulkan dari rantai pasok plastik
bisnis berinteraksi dengan kami, segalanya sesuai dengan
dan kemasan haruslah mulai dicari solusinya. Ini berarti kami
Prinsip Bisnis Unilever. Lebih dari itu, program Supplier Quality
harus paham betul sistem manajemen dan juga kapasitas yang
and Management Assessment yang kami miliki memang sudah
dimiliki para pemasok bahan kimia serta kemasan, agar hasil
dirancang untuk mengevaluasi dan memperbaiki kinerja
terbaik bisa dicapai bersama.
operasional para pemasok dalam hal manajemen kualitas dan juga biaya. Program ini juga mencakup tanggung jawab
Persoalan yang satu ini amatlah kompleks dan sungguh jadi
perseroan/korporat (corporate responsibility) karena kami ingin
tantangan bagi kami. Kami harus terus mengedukasi dan
kondisi kerja yang adil, di mana hak azasi manusia dihormati
meyakinkan para mitra untuk mengubah cara mereka
dan juga standar kesehatan, keamanan kerja dan lingkungan
beroperasi, menuju ke arah yang semakin berkelanjutan.
dipenuhi dengan baik oleh para mitra kami.
Ini semua membutuhkan proses kerjasama jangka panjang.
Sustainability Report 2008 PT Unilever Indonesia Tbk
89
Perkembangan program Supplier Quality Management Assessment
Menuju rantai pasok pertanian yang berkelanjutan
Jumlah peserta program terus menunjukkan pertumbuhan. Tahun lalu, tercatat 57 pemasok yang terlibat. Audit pada
Pada tahun 2008, merek-merek unggulan pada portofolio
pemasok selalu dilakukan secara rutin dan hasilnya dapat
produk pangan (foods) kami, seperti BlueBand, Royco,
menguatkan ikatan antara kami dan para mitra. Bantuan
SariWangi dan Bango menunjukkan kinerja yang amat kuat
teknis bagi pihak ketiga untuk menangani pengelolaan biaya,
dan menyumbang pertumbuhan sales sebesar lebih dari 27%.
mutu, proses manufaktur, standar keamanan dan juga masalah lingkungan selalu kami berikan untuk memperbaiki kinerja
Tujuan kami adalah membeli semua hasil pertanian dari
mereka.
sumber-sumber yang berkelanjutan untuk semua produk makanan, sabun dan es krim kami. Sebagian besar bahan
Unilever Indonesia selalu berkomitmen untuk mengajak
baku yang dipasok ke kami adalah produk turunan minyak
mitra bisnisnya melakukan pengelolaan rantai pasok yang
sawit, beberapa jenis teh, gula kelapa dan kedelai hitam.
berkelanjutan dan juga program-program CSR. Evaluasi yang
Strategi kami adalah membentuk kemitraan yang bertujuan:
kami lakukan (score card) pada mereka juga mencakup kriteria
• Meningkatkan pendapatan petani dan kondisi kehidupan
khusus soal kinerja pengelolaan rantai pasok mereka dan program CSR yang mereka kelola sendiri.
keluarga mereka • Mempertahankan kesuburan tanah • Melindungi sumber air, ketersediaannya dan juga kualitasnya • Memperbaiki mutu dan konsistensi rantai pasok kami • Melestarikan alam dan keanekaragaman hayati
Rincian Kartu Skor Penilaian SQMP Jaringan pemasok di Indonesia sangat beragam dan rumit untuk ditelusuri, dengan adanya ribuan petani dan pihak
Kelanjutan Bisnis Pemasok Kemampuan Organisasi
12%
penghubung di rantai pasok sebelum hasil panen mencapai
Fasilitas
10%
Unilever. Ini adalah tantangan serius dan membutuhkan proses
Tanggung-jawab Sosial Perusahaan
4%
interaksi dan kerja sama yang harus dilakukan dengan hati-hati
Program Pengelolaan Rantai Pasok
9%
dengan berbagai pihak sepanjang rantai pasok.
Daya Saing Harga
15%
Dua tahun terakhir ini kami menekankan kembali komitmen
Upaya Pemasok untuk Mengurangi Biaya
15%
global kami untuk pengadaan minyak sawit dari sumber yang
Daya Saing Pasokan
diproduksi secara bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Kinerja Pengiriman Pasokan Kinerja Pengiriman
17%
Tentunya ini akan berdampak positif pada kegiatan kami di Indonesia pada masa depan. Kami sudah melakukan
Kualitas Pasokan Sistem Kualitas
8%
konsolidasi untuk program pengembangan petani kedelai
Kepatuhan terhadap Standar Kualitas
10%
hitam serta memulai program baru untuk pengadaan
TOTAL
100%
pasokan teh dan gula kelapa. Menyusul akuisisi Buavita, kami kini sedang mempelajari peluang untuk membangun program bersama komunitas petani buah dengan mengacu pada pengalaman dari Proyek Kedelai Hitam.
90
Komitmen kami untuk memasok Minyak Sawit dan sumber yang dikelola secara berkelanjutan Pada tahun 2008, kami menyatakan komitmen bahwa pada
Dua negara menghasilkan sebagian besar minyak sawit dunia
tahun 2015, semua pasokan minyak sawit kami berasal dari sumber yang dikelola secara berkelanjutan serta sudah bersertifikasi. Sebelum hal tersebut terealisasi secara penuh,
Lainnya 15%
kami mendukung secara resmi praktek penanaman minyak
Indonesia 44%
sawit yang berkelanjutan, yang akhirnya berujung pada dibentuknya Roundtable for Sustainable Palm Oil (RSPO) pada tahun 2004, organisasi yang saat ini diketuai oleh pejabat
Malaysia 41%
dari Unilever. Melalui RSPO, berbagai proses telah dilakukan
Dua negara memimpin daftar produsen minyak sawit dunia. Dalam tahun-tahun belakangan ini, Indonesia telah melampaui Malaysia sebagai produsen minyak sawit terbesar di dunia. Negara penghasil minyak sawit lainnya antara lain Nigeria, Thailand, Kolombia, Ekuador, Papua Nugini, Pantai Gading dan Brasil. Sumber: Oil World, Mei 2008
untuk menyiapkan sertifikasi RSPO untuk perkebunan minyak sawit dan kami berharap dapat segera membeli minyak sawit bersertifikasi dari Indonesia, yang pada tahun 2008 merupakan produsen sawit terbesar di dunia. Kami juga mendukung moratorium (penghentian sementara/jeda)
Pada saat ini, kami membeli produk turunan minyak sawit
untuk pembukaan hutan lebih luas di kawasan di Asia
hanya dari para pemasok di Indonesia. Umumnya produk
Tenggara.
turunan ini ditujukan untuk produksi margarin Blue Band, es krim, dan berbagai sabun dan detergen di pabrik kami yang
Hingga akhir 2008, belum ada pemasok kami yang sudah
terletak di Rungkut dan Cikarang. Pada tahun 2007 dan 2008,
bersertifikasi, tapi beberapa di antara mereka sedang berupaya
sekitar sepertiga produk turunan minyak sawit yang kami beli
keras menuju ke arah itu. Kami sangat berharap, dan cukup
digunakan untuk produk makanan dan dua pertiganya menjadi
optimis, bahwa minyak sawit bersertifikasi sudah akan tersedia
bahan baku utama untuk sabun dan deterjen cair.
di Indonesia pada tahun 2009. Sejak 2007, kami sudah mengganti sekitar 20% dari total bahan aktif dalam produk detergen kami yang semula berasal dari produk turunan minyak mentah dengan produk turunan minyak sawit. Ini adalah kali kedua kami berhasil mengganti bahan mentah dengan jenis yang dapat digunakan kembali. Kini kami akan mencoba hal yang sama untuk deterjen cair
Produk Turunan Minyak Total Volume Sawit yang Dibeli
dalam ton
2007
81.144
2008
84.332
dan bubuk. Dikombinasikan dengan pembelian minyak sawit yang bersertifikasi, langkah ini kiranya akan mengurangi dampak bisnis kami pada lingkungan dan juga berkontribusi pada usaha perlindungan hutan tropis di Indonesia.
Catatan: Turunan minyak sawit termasuk RBDPO, RBDPOS, RBDPKO, RBDPKL, RCN, RCNO.
Sustainability Report 2008 PT Unilever Indonesia Tbk
91
Tahukah Anda? • • • • •
Unilever Global mengonsumsi hanya 4% dari total pasokan minyak sawit dunia 1,5 juta ton minyak sawit dibeli Unilever pada tahun 2008 Unilever Indonesia mewakili 5% dari total pembelian global oleh Unilever untuk komoditas minyak sawit 85% pasokan minyak sawit dunia berasal dari Indonesia dan Malaysia Produksi minyak sawit secara global per tahun tumbuh antara 6 dan 10% per tahun karena tingginya permintaan dari India dan Cina.
Di Indonesia, inisiatif untuk pengadaan teh dari sumber yang dikelola secara berkelanjutan sudah dimulai sejak 2004, di bawah suatu inisiatif global bernama Unilever Sustainable Agriculture Initiative. Untuk memenuhi standard yang ditentukan, para petani harus berkomitmen untuk terus menerus melakukan perbaikan seputar 10 indikator dan juga mengikuti rekomendasi ‘good practice’ yang amat rinci petunjuknya. Misalnya, para petani belajar memperbaiki produktivitas mereka, mengurangi biaya dan penggunaan pestisida, mengurangi limbah dan berbagai teknik bertani yang lebih baik. Implementasi petunjuk ini dan juga kinerja terkait 10 indikator yang ditentukan itu selalu diperiksa setiap tahun dan kini sudah menjadi bagian dari proses sertifikasi Rainforest Alliance.
Pencapaian pertama kami dalam produksi teh yang berkelanjutan
10 indikator kunci dari Petunjuk Praktek Bertani yang Baik
Secara global, kami bertujuan untuk hanya membeli teh dari
- Unsur hara
sumber-sumber yang dikelola secara berkelanjutan pada tahun 2015. Kami bermitra dengan Rainforest Alliance di seluruh dunia untuk melakukan sertifikasi terhadap para pemasok kami dan juga untuk perkebunan kami sendiri. Di Indonesia, Unilever tidak memiliki kebun teh. Tiga dari sembilan belas kebun teh yang memasok ke Unilever Indonesia sudah diaudit dan disertifikasi oleh Rainforest Alliance pada Desember 2008. Satu perkebunan memasok teh hitam sementara dua yang lain memasok teh hijau. Ini adalah langkah penting untuk menuju 2015, saat semua pemasok harus bersertifikasi. Kekuatan dari program sertifikasi ini terletak pada aspek sosial ekonominya, dimana para petani dapat meningkatkan pendapatan mereka sehingga mereka mempunyai standar hidup yang lebih baik dan berkelanjutan. Sertifikasi Rainforest Alliance mempunyai pendekatan yang holistik – di mana lingkungan hidup, persoalan etika dan juga ekonomi disentuh secara setara dan bersamaan.
Kutipan Kami senang bekerja sama dengan suatu perusahaan yang mengerti pentingnya nilai keberlanjutan pada pusat aktivitas bisnisnya, -- Dengan mewajibkan sertifikasi Rainforest Alliance untuk pasokan tehnya, Unilever telah mengambil langkah yang belum pernah dilakukan oleh perusahan manapun yang pada akhirnya akan berdampak positif pada jutaan penanam teh di seluruh dunia. Tensie Whelan, Direktur Eksekutif Rainforest Alliance (2007)
92
untuk teh berkelanjutan: - Kesuburan tanah - Keanekaragaman hayati - Energi - Modal sosial dan Sumber Daya Manusia - Kerusakan tanah - Penanganan hama - Nilai produk - Ekonomi lokal - Air
Kegiatan serupa juga dilalukan di negara lain. Unilever
terkait dengan suatu jaringan yang terdiri dari pemasok lokal,
Indonesia mempunyai peran strategis dalam proses ini,
pengepul, dan petani. Gejolak harga, konsistensi dan mutu
karena departemen Tea Buying kami juga bertugas
bahan mentah adalah hal yang sangat penting bagi pasokan
mengadakan pasokan teh untuk kebutuhan Unilever
kami.
secara global. Di tahun 2008, kami membeli 29.000 ton teh dari Indonesia yang diekspor ke perusahaan Unilever di
Kamipun ingin tumbuh bersama dengan komunitas petani,
negara lain. Sebesar 22,6% dari semua teh yang dibeli di
supaya mereka juga dapat menikmati nilai tambah dari produk,
Indonesia, memasok sekitar 73% dari kebutuhan pabrik kami
sekaligus meningkatkan pengetahuan serta taraf hidup
di Cikarang. Kami juga mengimpor teh dari Cina, Kenya dan
keluarga mereka.
Vietnam sebagai unsur racikan untuk menghasilkan cita rasa yang khusus. Penjabarannya adalah sebagai berikut:
Kombinasi dari kepentingan bisnis dengan pengembangan masyarakat menjadi motor penggerak untuk memastikan bahwa pasokan hasil pertanian kami akan terus berkelanjutan.
Pembelian Teh untuk Pabrik Cikarang Awalnya adalah pemahaman konteks lokal 2%
21%
Pendekatan kami diawali dengan riset untuk betul-betul
4%
mengerti konteks setempat. Misalnya, kami belajar soal cara bertani yang dipraktekkan para petani, kualitas bahan mentah
73%
Cina
dan juga aneka stakeholders atau pihak terkait yang terlibat di
Vietnam
rantai pasok komoditas ini. Usaha kami dipermudah dengan
Indonesia
adanya inisiatif global yang dimiliki Unilever dalam soal
Kenya
pertanian berkelanjutan, sehingga kami dapat menganalisis apa yang harus diperbaiki dan juga menyusun rencana strategis.
%
Bersinergi dengan para mitra untuk melakukan Penelitian dan Pengembangan
China
4%
Setelah riset awal dikerjakan, kami bersinergi dengan para
Vietnam
2%
pemangku kepentingan yang relevan sehingga kami dapat
Indonesia
73%
mencapai tujuan kami untuk tumbuh bersama dengan para
Kenya
21%
petani. Kami bermitra dengan pihak-pihak kunci yang dapat
Total
100%
menawarkan teknik bertani yang lebih baik serta juga dukungan keuangan untuk mendukung komunitas dan pengusaha kecil setempat.
Membangun pasokan pertanian bersama komunitas lokal
Bersama para mitra, kami melakukan riset teknis pertanian untuk mengimplementasi cara bertani baru, termasuk pembentukan institusi baru dan juga skema pembayaran
Seiring dengan makin bertumbuhnya brand-brand produk
atau pendanaan yang baru pula. Dalam tahap uji coba ini,
makanan kami seperti Kecap Bango dan Buavita, kami harus
kami berkonsentrasi dengan membatasi jumlah petani yang
memastikan terjaminnya pasokan untuk bahan utama seperti
dilibatkan, sehingga penelitian dan pengajaran soal
kedelai hitam, gula kelapa dan buah-buahan. Untuk bahan-
ketrampilan teknis dan manajemen mereka menjadi lebih
bahan tersebut, konteks sosio-ekonomi dan pertaniannya
optimal.
Sustainability Report 2008 PT Unilever Indonesia Tbk
93
Mereplikasi keberhasilan
Hasil dari program ini kami informasikan pada publik.
Begitu tahap uji coba membuahkan hasil positif, kami
Harapannya, jerih payah dan upaya para petani akhirnya
harus dapat mereplikasi dengan cepat. Karenanya, yang
akan diperhatikan oleh pemerintah dan juga para pelaku
penting dilakukan adalah pengkajian dan evaluasi yang
bisnis. Yang harus digaris bawahi adalah fakta bahwa
sungguh mendalam dan detil untuk memastikan kuantitas
komunitas pertanian itu sendirilah yang memegang peran
ataupun kualitas hasil pertanian yang dihasilkan. Ternyata,
penting dalam program ini. Komitmen dan peran mereka
kemampuan para petani untuk memimpin serta keterlibatan
untuk terus bermitra dengan Unilever Indonesia adalah
kaum perempuan memegang peran penting dalam pencapaian
pra-syarat untuk menghadapi tantangan masa depan dalam
keberhasilan jangka panjang program ini. Juga berkat
rantai pasok.
liputan dari media, dua faktor ini terbukti memberikan rasa kepemilikan yang tinggi pada komunitas petani sehingga
Contoh keberhasilan kami dalam pendekatan strategis yang
memperkuat motivasi mereka terhadap keberlanjutan program.
dijabarkan di atas adalah program pengembangan pasokan kedelai hitam untuk Kecap Bango. Kami sedang berupaya
Mengoptimalkan pasokan kami menuju pembangunan
untuk menerapkan metode serupa untuk gula kelapa dan
keberlanjutan
buah-buahan kami.
Begitu pasokan hasil pertanian sudah memenuhi standar mutu untuk mencapai keberlanjutan adalah optimalisasi rantai pasok.
Keberhasilan bersinergi bersama komunitas petani kedelai hitam
Artinya, kami harus terus menerus memperbaiki produktivitas,
Sejak 2001, strategi yang kami terapkan pada komunitas
mengurangi biaya para petani dan juga memperkuat institusi
petani kedelai hitam sudah menunjukkan hasil positif. Saat ini,
lokal seperti koperasi pertanian dan usaha kecil setempat.
fokus kami adalah meng optimalkan rantai pasok. Tujuan akhir
Tidak kalah pentingnya adalah upaya pemberdayaan
dari program ini tetaplah sama, yakni perbaikan tingkat hidup
perempuan agar mereka bisa dapat memulai usaha dan
para petani dengan cara melibatkan mereka dalam bisnis kecap
meningkatkan kesejahteraan keluarganya.
Bango. Tentu, kebutuhan akan pasokan dan kualitas bahan ini
industri, langkah konsolidasi terakhir yang harus dilakukan
pun menjadi terjamin.
Pendekatan Pengembangan Rantai Pasok Pertanian Bersama Masyarakat
Replikasi Pemetaan pemangku kepentingan Jalur pasokan Kualitas produk Keahlian petani Kondisi sosial ekonomi masyarakat setempat
Program Petani dan Pengepul Gula Jawa
94
Sampai 2008, program Pembinaan Petani Kedelai Hitam kami
produktivitas petani, mutu benih dan memperkuat koperasi
sudah mencakup kurang-lebih 6.000 petani yang tersebar
serta UKM (usaha kecil menengah) untuk menjamin
sepanjang areal 1.170 hektar pada tujuh daerah di Jawa:
keberlanjutan pasokan.
Ciwalen, Ngawi, Madiun, Nganjuk, Klaten, Yogyakarta dan Trenggalek. Tingkat produktivitas para petani itu kini berkisar dari 0,7 sampai 2,7 ton per hektar. Para petani dalam naungan program ini kira-kira memasok 25% dari total kebutuhan Bango. Sisanya, atau 75% dari kedelai hitam yang diperlukan, dipasok dari daerah lain di Indonesia. Kami menetapkan kondisi dan prasyarat pembayaran yang sudah dirinci bersama 7 koperasi pertanian untuk memastikan agar para petani bisa memperoleh 80% dari nilai panen mereka ketika kedelai diserahkan ke koperasi. Sistem tunai-dan-bawa ini diterapkan agar para petani mempunyai fleksibilitas yang memadai. Di tahun 2008, untuk lebih mensosialisasikan program ini, diterbitkan sebuah buku berjudul “Mallika: Jejak Sinergi pada Sebutir Kedelai”, yang merupakan kerjasama Yayasan Unilever Indonesia, Yayasan Keaneka Ragaman Hayati Indonesia (KEHATI) dan Universitas Gadjah Mada. Buku ini merekam dan menguraikan perjalanan lengkap program ini dari awalnya sampai ke titik di mana varian kedelai hitam baru yang bernama “Mallika” diakui oleh Menteri Pertanian sebagai bibit unggul nasional pada tahun 2007.
Sepanjang program ini berjalan, Kecap Bango secara berangsur sudah mengembangkan misi sosialnya untuk melestarikan warisan kuliner Indonesia dan sekaligus memperkuat taraf hidup para petani yang memasok kedelai hitam sebagai bahan bakunya.
Penemuan ini mempunyai arti yang sangat penting karena tidak ada inovasi bibit unggul kedelai hitam untuk waktu yang sangat lama. Saat ini, program ini sudah mencakup luas lahan maksimal yang dapat kami tangani sendiri secara langsung. Oleh karena itu, ke depannya program akan berfokus pada peningkatan
Kutipan Kami senang bermitra dengan Unilever karena kami diperlakukan setara oleh mereka. Di masa depan, kami berharap kerja sama ini akan semakin kuat dan sama-sama menguntungkan. Lasio, petani kedelai hitam, Bantul
Luas Lahan Pertanian dan Jumlah Petani Program Pembinaan Petani Kedelai Hitam 7000 6000 5000 4000 3000 2000 Jumlah petani
1000
Area (ha)
0 2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
Sustainability Report 2008 PT Unilever Indonesia Tbk
95
Skema Kemitraan Kami
Unilever Indonesia Membeli kedelai para petani Yayasan Unilever Indonesia Memberi petunjuk, dana untuk produksi pertanian
Pemerintah Daerah Bantuan teknis pertanian
Koperasi • Membimbing dan mensupervisi petani melalui kelompok tani
Universitas Gadjah Mada • Memberi nasihat pada petani dan membantu mulai dari persiapan tanah dan pasca panen
• Menyalurkan hutang lunak • Menghubungkan petani dengan Unilever
• Riset dan memasok benih
Pendekatan 360˚ Pada Program Pembinaan Petani Kedelai Hitam
Bantuan Teknis
Akses Pendanaan
Jaminan Pasar
Program Pengembangan Petani Kedelai HItam Pengembangan Pengembangan Koperasi Benih Pemberdayaan perempuan
96
Jaminan Pasar
Pemberdayaan Perempuan
Para petani sering jadi korban gejolak harga pada saat panen
Perempuan di daerah pedesaan seringkali diabaikan dan
karena adanya jeda waktu dan informasi antara pasokan dan
dianggap tidak memiliki peran penting dalam rumah
permintaan di pasar. Karena itu, kami menyediakan akses pasar
tangganya. Meskipun perempuan berpartisipasi dalam proses
yang terjamin dan aman untuk mereka. Kami menjamin akan
bertani, terutama pada fase pasca-panen, kesempatan mereka
membeli hasil panen pada harga dan dalam jumlah, serta juga
untuk tampil di komunitas amatlah terbatas. Di tahun 2007,
standar mutu, yang sudah ditentukan sebelum mereka mulai
kami memulai program pemberdayaan perempuan dengan
menanam. Harganya biasanya berkisar antara 10-15% di atas
melatih 6 grup perempuan dalam hal nutrisi, kewiraswastaan
harga pasar kedelai kuning.
dan pengembangan diri. Kini program ini sudah mencakup sampai 500 warga perempuan di area program kedelai hitam
Bantuan Teknis
kami.
Praktek bertani tradisional yang tadinya dipertahankan oleh para petani ternyata tidak berhasil meningkatkan
Pengembangan Koperasi
mutu ataupun jumlah panen. Dengan bermitra bersama
Hubungan bisnis dengan kelompok tani dilakukan melalui
Universitas Gadjah Mada dan dinas pertanian setempat, para
koperasi tani. Oleh karena itu, koperasi memiliki peran yang
petani akhirnya dilatih untuk menanam dan memanen kedelai
amat strategis dalam program ini. Kami terus berupaya untuk
hitam. Dengan bantuan dan supervisi teknis, para petani
memperkuat koperasi yang sudah ada dan juga membentuk
berhasil meningkatkan produktivitas dari sekitar 0,7 ton
koperasi-koperasi baru. Kami membantu mereka dalam
per hektar sampai 2,7 ton per hektar.
pengembangan rencana bisnis, penerapan sistem teknologi informasi, dan prosedur standar operasional. Staf koperasi juga
Akses Pendanaan
diberi latihan manajerial dan SDM. Hingga 2008, ada delapan
Banyak dari para petani yang kekurangan modal kerja untuk
koperasi binaan kami; tiga diantaranya kami bangun dari awal.
membeli benih, pupuk dan peralatan bertani. Mereka sering jadi korban lintah darat. Berkat kerjasama dengan lembaga keuangan atau pembiayaan, kami dapat menawarkan kredit lunak yang disalurkan melalui koperasi tani. Para petani dapat melunasi kredit ini setelah hasil panen terjual.
Pengembangan Benih Kedelai hitam bukanlah komoditas yang lazim ditanam di negeri ini. Di pulau Jawa, komoditas ini praktis nyaris punah karena kalah bersaing dengan Cina. Sebagai perbandingan, ada 51 varian kedelai kuning unggulan yang tercatat di Indonesia, sementara hanya ada 4 varian yang tercatat untuk kedelai hitam. Varian terakhir yang tercatat dirilis tahun 1992, tapi tidak dapat ditemui di pasar. Sehingga, untuk mendapatkan benih bermutu unggul untuk para petani kami, kami bermitra dengan Universitas Gajah Mada dan akhirnya berhasil mengembangkan varian baru, yang bernama Mallika. Varian ini diakui oleh Departemen Pertanian sebagai benih unggul nasional pada tahun 2007. Sebagai benih unggulan kedelai hitam ke lima yang dimiliki Indonesia, Mallika adalah juga contoh kontribusi kami dalam usaha memperkaya keanekaragaman hayati di Indonesia.
Sustainability Report 2008 PT Unilever Indonesia Tbk
97
Program pengembangan petani gula kelapa
Program uji coba ini membantu kami untuk mengembangkan
Gula kelapa adalah bahan utama Kecap Bango. Di satu sisi,
program-program yang lebih baik lagi untuk para petani gula
kami menghadapi masalah pergolakan harga dan kualitas
kelapa dan pengepul untuk dua tahun ke depan. Tujuan akhir
bahan baku yang tidak konsisten, yang pada akhirnya
program ini untuk menjamin keberlanjutan pasokan gula
tergantung dari mana bahan baku itu berasal. Di sisi lain,
kelapa di Indonesia. Dengan sendirinya, tujuan ini pun akan
kami juga prihatin dengan lemahnya posisi tawar-menawar
memberikan dampak positif dari segi sosial dan ekonomi
para produsen gula kelapa.
seperti halnya pada program pengembangan petani kedelai hitam kami.
Belajar dari pengalaman kami dalam proyek pengembangan komunitas petani kedelai hitam, kami telah memulai beberapa
Di tahun 2007, kami mengakuisisi brand Buavita dari
proyek percobaan pada kasus komunitas petani gula kelapa di
PT Ultrajaya. Inti transaksi ini adalah kerjasama produksi
Lampung dan juga di pantai Selatan pulau Jawa.
jangka panjang di mana kami tidak membeli bahan mentah dari para petani. Meskipun begitu, kami kini sedang meninjau
Kami sudah memulai suatu program penanaman kembali di
dan mencari metode survei terbaik untuk betul-betul
Pangandaran dengan bermitra bersama Asosiasi Gula Kelapa
memahami segala konteks komunitas petani buah yang
Parahyangan. Kami sudah membangun dua lahan pembibitan
kini memasok PT Ultrajaya. Kami akan melakukan pendekatan
dengan kapasitas produksi 20.000 benih kelapa. Penanaman
strategis dan mencari sinergi terbaik dengan Ultrajaya dan para
akan dimulai tahun 2009 ini.
pihak lain yang terlibat atau perduli dengan kelangsungan rantai pasok produk ini.
Proses Pembuatan Gula Kelapa
Jumlah Pemasok
Pohon Kelapa 680 pemasok jenis barang produktif Pengumpulan Getah Kelapa
640 pemasok jenis barang non produktif
Pemasakan
Penilaian Mutu
Jenis produktif (bahan-bahan yang digunakan dalam produksi) Lokal = 383 Luar negeri = 297 Jumlah = 680 Jenis non produktif (bahan-bahan yang digunakan di luar produksi) Jumlah = 640
Pengemasan
98
Jumlah pemasok
= 1320
Memahami dampak rantai pasok kemasan dan kimia kami
Pengeluaran untuk Kemasan Fleksibel (dalam Jutaan Rupiah) Kategori Produk
2008
Seiring dengan tumbuhnya jumlah brand, volume penjualan
Home & Personal Care
434,987.7
dan jenis varian tiap brand, semakin banyak pula jumlah
Foods & Ice Cream
229,693.2
produk, unit pengemasan dan bahan kimia yang harus kami
Total
664,680.9
tangani. Dewasa ini kami bermitra dengan para pemasok baik di Indonesia maupun di Asia. Perkembangan Unit Kemasan 2008 Triwulan 1st 2nd 3rd Jasa makanan dan retail 687 728 715 Pasokan dari regional 176 184 179 Jumlah satuan kemasan 863 912 894
dapat memberikan sedikit ilustrasi mengenai dimensi skala th
4 728 195 923
kompleksitas dampak rantai pasok kami di bidang ini. Kami terus melakukan riset-riset khusus pada manajemen rantai pasok plastik dan juga desain produk serta pengembangannya untuk mengurangi dampak pada
Di tahun 2008, kami memiliki lebih dari 900 tipe unit
lingkungan. Usaha ini kami jabarkan pada bagian
kemasan yang sebagian besar terbuat dari plastik, dan
mengenai riset dan inovasi dari laporan ini.
hampir semuanya dipasok secara lokal. Hanya sedikit bahan kemasan yang masih diimpor dari negara lain di Asia terutama untuk produk teh dan perawatan kulit. Secara total, kami bermitra dengan 81 pemasok plastik, 30 untuk plastik fleksibel dan 51 untuk plastik kaku.
Tahun
Jumlah Sorbitol dan STPP yang dibeli
2007
35.359 Ton
2008
31.925 Ton
Kami menggunakan plastik untuk kemasan dalam bentuk kantong (pouch), sachet, botol, film pembungkus, dll. Tipe
Terakhir, kami menggunakan banyak jenis bahan kimia
utamanya adalah polyethylene (HDPE, LDPE), Polyethylene
sebagai bahan mentah produk kami. Tidak memungkinkan
Terephthalate (PET), Polypropylene (PP) film dan jenis film
bagi kami untuk menjabarkan keseluruhan komposisinya;
multilayer lain atau pun kertas berlaminasi aluminium.
tapi dari segi volume, yang terpenting adalah Sorbitol Sodium Tripoliphosphate (STPP).
Konsekuensinya, rantai pasok kemasan menjadi sangat kompleks untuk dikelola , terutama berkaitan dengan
Ke depannya, kami akan terus berupaya untuk
pertumbuhan penjualan kami yang mencapai dua digit.
menganalisis dan mempelajari pasokan plastik dan kimia
Belum lagi terkait dengan berbagai kegiatan promosi yang
kami. Secara prinsip, kami terbuka untuk menjalin sinergi
kami lakukan untuk beberapa produk khusus yang perlu
baru dengan para pemasok untuk menerapkan best practices
ukuran kemasan tersendiri. Jumlah biaya yang kami keluarkan
dan serta mengurangi dampak lingkungan sepanjangrantai
baik untuk kemasan fleksibel maupun yang kaku kiranya
pasok kami.
Pengeluaran untuk Kemasan Kaku (dalam Jutaan Rupiah) Kategori Produk Home & Personal Care Foods & Ice Cream Total
2007
2008
280,841.8
410,726.9
35,482.9
73,507.7
316,324.7
484,234.6
Sustainability Report 2008 PT Unilever Indonesia Tbk
99
100
Tata Kelola Pabrik
Tantangan untuk senantiasa memperbaiki dan mencapai target internal, meskipun saat ini telah memenuhi standar regulasi pemerintah.
Eco-Efficiency adalah bagian dari prinsip dasar tata kelola pabrik-pabrik kami
Sebagai bagian dari perusahaan global yang terintegrasi, kami memantau 7 KPI (Key performance Indicator) dalam pelaksanaan perbaikan kontribusi kami pada lingkungan.
Komitmen kami agar misi vitalitas perusahaan berjalan seiring dengan pelaksanaan tata kelola pabrik-pabrik kami dan terimplementasi dengan cara yang sistematis
KPI tersebut dipantau secara berkala dalam sistem online yang terhubung dengan jaringan Unilever, yaitu Environment Performance Reporting (EPR).
dan terukur, oleh karena itu, eco-efficiency menjadi bagian dari prinsip dasar tata kelola pabrik untuk menjamin pengurangan dampak terhadap lingkungan agar dapat berlangsung berkelanjutan serta termonitor dengan baik. Upaya mengurangi dampak terhadap lingkungan dengan mengurangi pembuangan limbah, menghemat penggunaan energi dan air, serta mengurangi emisi gas rumah kaca, merupakan area-area perbaikan yang berkesinambungan yang senantiasa menjadi target tahunan kami.
Lokasi Pabrik-pabrik Unilever
Sistem Manajemen Lingkungan Unilever
Subang Kecap Indonesia terdiri dari 17,000 pulau
Makanan ringan
Prinsip Bisnis Aturan & Tanggung Jawab
Pelaporan kinerja lingkungan Cikarang
Kantor pusat
Strategi & kebijakan lingkungan
Tolak Ukur
Bogor
Jakarta
Pengkajian data kinerja terhadap target
Pabrik NSD Pabrik HPC Liquid Pabrik TBB Pabrik SCC & C Pabrik Es Krim Pabrik Skin Care
Rungkut
Sistem, standar & panduan pengelolaan lingkungan
Jaminan Kualitas yang positif
Pabrik Personal Care Pabrik Personal Wash
Aspek lingkungan
Jaminan Pemasok
Tujuan & target pabrik Penilaian siklus kehidupan
Total Productive Maintenance (TPM) Transfer praktek lingkungan yang baik
Pelatihan
Sustainability Report 2008 PT Unilever Indonesia Tbk
101
Konsistensi dalam manajemen Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH)
Di tahun 2008, rantai pasok kami memperoleh TPM Advance
Kebijakan kami dalam beroperasi di negara mana pun adalah
kinerja kami dalam perjalanan menuju target Zero Waste, Zero
senantiasa memenuhi standar regulasi perundangan negara
Accident dan Zero breakdown.
Special Award yang amat prestisius, setelah diaudit oleh the Japanese Institute of Plant Maintenance (JIPM), yang mengakui
setempat sebagai suatu keharusan (mandatory), selain melihat kebijakan global kami sebagai target internal
Penghargaan ini menunjukkan komitmen dan totalitas
yang berkesinambungan. Dengan demikian, kami dapat
PT Unilever Indonesia dalam melakukan perbaikan yang
memastikan bahwa pengembangan bisnis kami dapat
menyeluruh di semua aspek tata kelola rantai pasok.
berlangsung dengan cara yang bertanggung jawab pada aspek-aspek Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH). Komitmen kami untuk menjamin pelaksanaan kebijakan K3LH
TPM TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE
tercermin pada kepatuhan tata operasi yang berjalan sesuai dengan akreditasi kami pada standar managemen ISO 14001 untuk setiap unit produksi kami.
CPKB
ISO 9001
ISO 18001
Sistem manajemen kualitas secara konsisten
Sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
ISO 14001
Komitmen yang sama juga kami tunjukkan dalam kepatuhan proses manufaktur kami dengan ISO 9001 dan ISO 22000 untuk menjamin hasil akhir yang memenuhi standard kualitas. Kontrol yang ketat terhadap semua bahan yang masuk pada proses produksi serta semua keluhan yang diterima oleh bagian perusahaan yang berwenang selalu dievaluasi untuk dilakukan tindak perbaikan. Selain itu, keselamatan kerja adalah elemen yang tak terpisahkan dalam bisnis untuk menjamin sukses yang berkelanjutan. Implementasi dan akreditasi sistem manajemen keselamatan OHSAS 18001 menjadi acuan kami dalam memastikan prilaku
Petujuk manajemen kualitas & keamanan produk bagi konsumen
Sistem manajemen lingkungan
Meningkatkan Kapasitas dan Kinerja Produksi dengan Teknologi Terkini Tempat kami beroperasi tersebar di berbagai area di Indonesia,
keselamatan di seluruh pabrik kami.
namun demikian hampir seluruh kegiatan manufaktur kami
Kerangka kerja manajemen ini diaudit secara berkala oleh
sudah menginvestasikan teknologi produksi terkini, dimana
badan independen terakreditasi untuk tetap memastikan kepatuhan kami terhadap sistem standar manajemen, selain terus mamacu kami untuk dapat melakukan perbaikan yang
berpusat di Cikarang dan Rungkut. Di kedua lokasi ini, kami dampak pada lingkungan dan juga keselamatan karyawan menjadi kriteria penting dalam pemilihan teknologi itu.
berkesinambungan.
Di akhir tahun 2008, kami membuka pabrik perawatan
Menuju Eco-efficiency dengan Total Productive Maintenance
dengan desain modular untuk mempermudah penambahan
Selain manajemen sistem standar yang terakreditasi di atas,
adanya pabrik baru ini, kami juga memperbesar peluang bisnis
peningkatan budaya kerja dari setiap insan di Unilever berjalan
melalui kegiatan regional sourcing/ekspor. Kapasitas produksi
mengikuti kaidah Total Productive Maintenance (TPM), sebagai
kami di kategori perawatan kulit kini mencapai 53.000 ton per
‘payung besar’ yang mewadahi seluruh kegiatan di sistem
tahun dengan menggunakan teknologi terkini untuk seluruh
manajemen standar ISO 14001, OHSAS 18001, ISO 9001,
proses, termasuk pengemasannya. Kami juga berencana untuk
dan ISO 22000. Hal ini merupakan suatu mekanisme yang
memperluas kesempatan kerja bagi tenaga kerja perempuan di
terintegrasi.
pabrik baru ini.
102
kulit (skin care) yang baru di Cikarang. Pabrik ini dibangun kapasitas jika memang ekspansi kelak diperlukan. Dengan
Kami juga sangat bersyukur memiliki pertumbuhan penjualan
Volume Produksi dalam Ton
yang tinggi di beberapa kategori lain seperti es krim Walls, pencuci piring Sunlight, pelembut kain Molto, teh Sari Wangi,
Tahun
Cikarang
penambahan jumlah mesin mampu mencapai peningkatan
2004
299.204
196.192
495.396
kapasitas produksi yang diperlukan.
2005
370.244
186.472
556.716
2006
420.883
191.788
612.671
Semua investasi tersebut kami rancang untuk menunjang
2007
419.575
200.812
620.387
upaya dalam mempersiapkan perkembangan di masa depan,
2008
428.568
191.038
619.606
pasta gigi Pepsodent dan produk deodoran Rexona, dengan
Rungkut
Total
serta mendekatkan kami menuju target eco-efficiency.
Reduce-Reuse-Recycle (3R) Sejalan dengan kebijakan di atas, kami tidak berhenti untuk menerapkan prinsip 3R (Reduce, Reuse dan Recycle) dalam setiap area di kegiatan rantai pasok, yaitu dengan tetap mentaati regulasi dan standar pemerintah Indonesia. Adapun dampak aktivitas kami terhadap lingkungan beserta strategi dalam mengurangi dampak tersebut tercermin pada skema berikut :
Sistem Pengelolaan Lingkungan Persediaan - Bahan baku - Kemasan
Sertifikasi ISO 14000 Gudang bahan baku
Pabrikasi
Mesin kemas
Konsumen
Gudang produk
Penjaminan keamanan produk
MSDS
Tata Kelola Limbah
Air
Limbah kemasan setelah dikonsumsi
Reduction - Reuse - Recycle - Replacement - Elimination
Listrik Bahan bakar
Limbah padat - limbah domestik - Limbah padat eks WWTP - Debu Teh
Energi
Limbah Cair - CTP - Limbah
Limbah B3 - Reagent lab - Container ex chemical B3 - Acid Mist
Emisi - NH 3 - SOx
CSR Daur Ulang
WWTP Pengurangan
Pihak ketiga NSD
Penggunaan kembali
- Tanah - Sungai
Pengelolaan Limbah Penggunaan kembali
WWTP Jababeka
Pengelolaan Limbah
Air Pengurangan
Penggunaan kembali
Sustainability Report 2008 PT Unilever Indonesia Tbk
103
REDUCE : Inisiatif penghematan energi demi mengurangi emisi gas CO2 Pemakaian energi kami di tahun 2008 sejumlah 466.937 GJ (Cikarang) dan 335.355 GJ (Rungkut) mayoritas di dominasi oleh listrik dan gas alam. Beberapa peningkatan aktivitas yang dilakukan di pabrik kami di Cikarang adalah kegiatan untuk mengurangi pemakaian energi di pabrik NSD yang sejalan dengan kegiatan peningkatan kapasitas menggunakan desain yang lebih ramah lingkungan. Pengaturan penggunaan kompresor ammonia di pabrik es krim dan kampanye penghematan energi melalui pemadaman otomatis untuk AC di kantor turut mendukung usaha kami dalam mengurangi konsumsi energi.
Energi - Rungkut 2008
Energi - Cikarang 2008 Listrik 43,63%
BBM 13,62%
BBM
Listrik 79,14%
BBM 0,00%
Gas 20,86%
BBM
Listrik
Listrik
Gas
Gas
Gas 42,75%
Kegiatan produksi di Rungkut juga memperhatikan masalah lingkungan, dengan mengaplikasikan teknologi VLS (Vapor Liquid Separation) pada alat pengering, kami mampu menghemat pemakaian uap di pabrik Personal Wash.
Energy Reduction Activity - Uprating NSD
Before Improvement After Improvement
104
Personal Wash: Meningkatkan kapasitas alat pengering dengan efisiensi energi Tujuan Steam Consumption on Drier 2008 0.35 0.30 0.25 standar
0.20 0.15
Target
0.10 0.05 0.00
jan
feb
mar apr
mei
jun
jul agust
sep
okt
nov
de
New Driver System vapor 135-140 C o
Trial on Drier 5
Steam
Water vapor goes into cyclone and condense inside barometric condenser
ATOMIZER
VLS
HE
condensate To Silo Neat Soap 85-90oC
110-115oC HE Plate
New Equipment
condensate
Mengurangi: Kebijakan kami mengenai bahan perusak ozon Protokol Montreal mengenai pengurangan penggunaan chlorofluorocarbon (CFCs), hydrochlorofluorocarbon (HCFCs) dan Halons mengharuskan kami untuk ikut serta secara aktif mengurangi dampak terhadap lapisan ozon di atmosfir. Di Indonesia, kami mengukur jumlah bahan perusak lapisan ozon yang dikandung pada sistem pendingin dan penyejuk udara kami serta kuantitas yang ditambah untuk tujuan pemeliharaan. Emisi kami diekspresikan pada ekuivalen CFC-11/12, sebagai bahan yang paling merusak ozon. Sejak 2006, kami tidak lagi menggunakan CFC jenis R-12. Kami memilih menggunakan sistem pendingin yang menggunakan ammonia pada pabrik es krim dan margarin. Kami juga terus mencari bahan lain yang tidak berdampak negatif pada lapisan ozon.
Sustainability Report 2008 PT Unilever Indonesia Tbk
105
Di tahun 2008, kami berfokus pada usaha untuk mengurangi kuantitas yang harus ditambahkan dengan cara memperbaiki proses perawatan di pabrik Cikarang. Di Rungkut, kami hanya menggunakan R-22 untuk pabrik Personal Wash dan Personal Care pada tahun 2008.
R-11 ODP Ekuivalen (kg) 140 116
120 100
86
87
87
80 60 44
40
33
33
20
Top up
16
Existing
0 2005
2006
2007
2008
Tahun
Mengurangi: Tetap menjaga udara yang bersih di setiap cerobong emisi Komitmen kami juga ditunjukkan dengan pengurangan emisi boiler dengan cara menggunakan teknologi baru yang memungkinkan penggunaan bahan bakar gas menggantikan bahan bakar minyak sehingga lebih ramah lingkungan karena menghasilkan emisi gas SOx dan NOx yang lebih sedikit, di pabrik Rungkut dan pabrik NSD di Cikarang. Walaupun inisiatif ini terkadang masih mengalami kendala pasokan gas yang tidak stabil, sehingga untuk menjaga kelangsungan produksi, bahan bakar minyak solar masih diperlukan sebagai cadangan.
Kualitas Udara 160 140
Mulai menggunakan natural gas
value (ppm)
120 100
Natural gas shortage
80 60 40 20 0 2001
2002
2003
2004
2005 Tahun
106
2006
2007
2008
Mengurangi dan memakai ulang: Pemanfaatan effluent untuk mengurangi pemakaian air Instalasi pengolahan air limbah (WWTP) kami di Rungkut telah mencapai kondisi zero effluent dengan sepenuhnya memanfaatkan effluent untuk boiler dan air yang digunakan sebagai air pendingin untuk menara pendingin. Dengan upaya di atas, pabrik Rungkut berhasil menurunkan pemakaian air secara cukup signifikan, seperti terlihat pada grafik berikut :
Pengelolaan Limbah Air di Pabrik Rungkut Pabrik Personal Care
WWTP Personal Care
Q = 8 m3/jam
Daur Ulang air ke Boiler
Q = 8 m3/jam
15 m3/jam
Q = 0.2 m3/jam
Boiler
Blown down
Equalization
Central WWTP
Reverse Osmosis
Q = 6 m3/jam
Domestic Restroom
Baru
Baru
Baru
Cement Industry as filter Baru
Q = 22 m3/jam
Pabrik Personal Wash
Q = 22m /jam 3
WWTP Personal Wash
Sludge Drier
Treated Water to Cooling Tower 20 m3/hr
Mengurangi: Optimasi pengolahan limbah berkaitan dengan COD effluent
80000
4.00
70000
3.50
60000
3.00
50000
2.50
40000
2.00
30000
1.50
20000
1.00
10000
0.50
0
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
Total pemakaian air (m3)
685724
739976
556257
421891
376442
347476
357063
Total beban air terhadap hasil produksi (m3/ton)
3,42
3,58
2,84
2,26
1,96
1,73
1,87
0.00
Beban air terhadap hasil produksi
Pemaiakain air (m3)
Konsumsi Air Pabrik Rungkut
Sustainability Report 2008 PT Unilever Indonesia Tbk
107
Kegiatan daur ulang juga dilakukan dengan memanfaatkan kandungan air dari effluent hasil pengolahan dari waste water treatment plant kami di pabrik es krim untuk dipakai dalam proses produksi di pabrik NSD. Selanjutnya, kandungan air ini juga digunakan di utilitas sebagai air pendingin pada menara pendingin dan kondensor. Air ex pasteurizer di pabrik es krim juga dimanfaatkan kembali sebagai air pembilas alat proses sehingga dapat mengurangi penggunaan air tawar baru.
Pabrik Es krim Volume air yang digunakan (m3)
Air yang didaur ulang (m3)
2007
2008
2007
2008
197,218
201,076
20,064
60,914
% air yang didaur ulang 2007
2008
10,17%
30,29%
Menghadapi kenaikan volume 2007-2008, pabrik es krim
Penyelesaian proyek pembangunan instalasi pengolah air
Walls telah meningkatkan kapasitas WWTP hingga mampu
limbah (WWTP) di pabrik HPC liquid diharapkan akan mampu
mengelola penambahan limbah cair yang dihasilkan akibat
memperbaiki pencapaian target COD, sekaligus membuka
kenaikan volume produksi, sekaligus pemanfaatan kembali
kesempatan untuk mendaur ulang air kembali bagi proses
sebagai air pendingin di pabrik NSD .
produksi. Penanganan limbah padat (sludge) dengan investasi peralatan baru guna mengurangi kadar air, akan mengurangi
Sejalan dengan peningkatan volume dan kompleksitas
beban limbah kami yang diolah melalui lembaga-lembaga
formulasi di Pabrik HPCL, pemanfaatan kembali 100%
yang telah disetujui pemerintah untuk diproses sesuai ijin dan
effluent pabrik HPCL dalam proses pembuatan NSD yang
regulasi.
memungkinkan pada tahun-tahun yang lampau menjadi sangat terbatas, dan pada akhirnya menimbulkan kompleksitas yang tinggi bagi proses produksi di Pabrik NSD. Oleh karena itu, manajemen memutuskan untuk membangun fasilitas WWTP baru untuk pabrik HPCL di tahun
Pembangunan WWTP Baru Seluruh pekerjaan konstruksi utama telah selesai
2008 yang saat ini tengah menjalankan uji coba di paruh waktu 2009. Pada saat pembangunan fasilitas tersebut, COD effluent di
Trickling Filter
pabrik HPC liquid kami meningkat yaitu dari 0,58 kg/T produk di tahun 2007 menjadi 6.05 kg/T produk di tahun 2008, dan pada kurun proses pembangunan tersebut juga hasil pengolahan WWTP yang berupa sludge WWTP juga meningkat yang menjadikan indikator limbah berbahaya meningkat dari 0.85 kg/T produk di tahun 2007 menjadi 2.66 kg/T produk di tahun 2008.
Pengolah Limbah Cair
(Ultra Filtration + Reverse Osmosis)
Selama proses pembangunan fasilitas WWTP baru bagi pabrik HPCL tengah berlangsung, pengelolaan effluent senantiasa dilakukan dengan pengawasan yang ketat melalui kerjasama yang baik dengan pihak Jababeka Industrial Estate dan PT PPLI, sebagai lembaga yang terakreditasi pemerintah dalam
Aerobic I/II
pengelolaan limbah industri.
Equalization 108
Daur ulang: Merubah bahan berbahaya dan tidak termanfaatkan menjadi bahan yang berguna
Di pabrik teh kami mengumpulkan debu teh untuk diproduksi
Limbah berbahaya Acid Mist dari proses pabrik NSD pun saat
industri kami (PT Jababeka). Melihat keberhasilan kegiatan
ini telah dimanfaatkan sepenuhnya oleh pihak ketiga sebagai
ini, kami akan terus meningkatkan dan memperbaiki sarana
bahan baku untuk produk sabun krim.
produksi pupuk kami.
menjadi pupuk organik dimana salah satunya adalah untuk membantu program reboisasi yang dimiliki pengelola kawasan
Saat ini kami sedang dalam tahap uji coba produksi untuk memanfaatkan limbah padat WWTP kami di Rungkut sebagai bahan pembuatan blok setapak, dan di ujicobakan secara terbatas di beberapa tempat di pabrik kami di Rungkut.
Blok Setapak Penelitian dilakukan bagaimana membuat blok setapak dari limbah padat kering. Penelitian sebelumnya yang menggunakan limbah padat basah tidak berhasil. Penelitian yang dilakukan oleh LT-ITS dengan uji coba
Proses pengolahan pupuk kompos
dua karakteristik: Karakteristik leaching dari blok setapak, apakah mengandung kadar logam yang tinggi
Sampah kemasan di pabrik NSD juga telah di daur ulang
Kekuatan blok setapak, apakah memenuhi standar
menjadi bijih plastik yang masih dapat dimanfaatkan pihak
SNI
ketiga untuk diolah menjadi barang yang lebih bermanfaat. Hal yang serupa dilakukan juga di pabrik Rungkut untuk
Hasil
memanfaatkan kembali limbah kemasan dari produk pasta
Semua sampel memenuhi standar leaching
gigi.
Komposisi tersebut di bawah ini memenuhi SNI Kode Paving
Komposisi
Semen : Abu Batu : Pasir : Lumpur
Mutu Klas
B1 (tanpa lapis kepala)
1 : 2 : 1 : 0,5
C
C1
1 : 2 : 1 : 0,5
B
C2
1:2:1:1
D
D1
1 : 2 : 0 : 0,5
B
G1
1 : 1 : 0 : 0,5
C+
Kampanye Peningkatan Sadar Lingkungan Berbagai aktifitas kampanye untuk sebagai komitmen kami terhadap lingkungan juga terus-menerus dilakukan.
Tindakan Mengirim sampel kepada pihak ketiga yang berpotensial (PT Lewind dan PG Candi) PG Candi melakukan percobaan dengan hasil yang baik, tetapi kurang mendapat tanggapan Uji coba masih dijalankan di Varia Usaha Beton
Penanaman pohon di lingkungan pabrik
Sustainability Report 2008 PT Unilever Indonesia Tbk
109
Penghargaan Green dari pemerintah untuk ketaatan terhadap peraturan dan semangat perbaikan di lingkungan
Tampak bahwa beberapa parameter masih membutuhkan upaya lebih jauh untuk mencapai target di tahun 2012.
KARTU SKOR KINERJA LINGKUNGAN Limbah berbahaya
Limbah berbahaya
2007 0,33
Kg/Ton FP
2008 0,25
Target 2012 0,24
Limbah tidak berbahaya
Limbah tidak berbahaya
2007
Kg/Ton FP
5,29
2008 10,10
Target 2012 4,27
Limbah berbahaya absolut
Limbah berbahaya absolut
Ton
2007 158,1
2008 116,6
Target 2012 114,8
Limbah tidak berbahaya absolut
Limbah tidak berbahaya absolut
Ton
2007 3280
2008 6308,5
Target 2012 2649
Air
Air M3/Ton FP
2007 1,55
2008 1,73
Target 2012 1,37
COD
COD Berbagai kegiatan usaha kami untuk terus menerus memperbaiki diri di bidang lingkungan mendapatkan penghargaan pemerintah berupa Green Proper Award dari tahun 2003 sampai 2007. Hal ini dikarenakan ketaatan kami
Kg/Ton FP
2007 0,18
2008 0,16
Target 2012 0,07
CO2 dari energi
CO2 Kg/Ton FP
2007
2008
146,59
155,32
2007
2008
Target 2012 124,56
terhadap regulasi pemerintah di bidang lingkungan dan komitmen kami untuk terus menerus melakukan tindak perbaikan di bidang lingkungan.
Pencapaian & Target Jangka Panjang Kinerja Lingkungan Keinginan kami untuk terus menerus memperbaiki kinerja
SOx
SOx Kg/Ton FP
0,02
0,02
Target 2012 0,01
Energi
Energi GJ/Ton FP
2007 1,29
2008 1,28
Target 2012 1,1
di bidang lingkungan tercermin pada target yang telah kami canangkan di tahun 2012. Meskipun saat ini kami telah dapat melakukan perbaikan di beberapa aspek dibandingkan pencapaian tahun lalu, namun kami juga masih mempunyai ruang yang perlu diperbaiki lagi karena kami belum dapat memenuhi target-target internal kami di beberapa aspek pada tahun mendatang.
110
Data lingkungan belum termasuk pabrik skin care yang masih dalam commissioning, serta data COD dan limbah berbahaya pabrik HPC liquid yang telah dijelaskan secara terpisah sebelumnya.
Limbah Tidak Berbahaya Sebagai implikasi positif dari peningkatan kualitas hasil pengolahan air limbah di pabrik Rungkut dimana pencapaian angka COD menurun tajam dari 0.073Kg/ton FP di 2007 ke 0.031 Kg/ton FP di 2008 sebagai akibatnya limbah tidak berbahaya pun meningkat cukup tajam. Kenaikan jumlah limbah tidak berbahaya ini banyak dikontribusi oleh kenaikan jumlah produksi limbah padat sebagai hasil samping dari instalasi pengolahan air limbah tersebut. Hal lain adalah disebabkan adanya perubahan peraturan pemerintah yang tidak memungkinkan kami memakai ulang limbah padat hasil WWTP kami di pabrik semen, dan sebagai alternatifnya kami mengolahnya di PPLI sebagai lembaga yang terakreditasi pemerintah dalam pengelolaan limbah industri. Kami senantiasa memastikan hanya alur buangan yang memenuhi standar mutu saja yang akan dikembalikan ke lingkungan. Sedangkan alur buangan lain yang belum memenuhi standar mutu buang akan tetap disalurkan ke institusi rekanan pengolahan limbah terakreditasi, untuk diolah lanjut hingga memenuhi standar mutu buangan, dan memastikan tiadanya pencemaran terhadap lingkungan, seperti bagan berikut :
SOx
CO2
Memenuhi standar regulasi
Memenuhi standar regulasi
Limbah tidak berbahaya Produk daur ulang
Air
T
Energi Area pabrik
Co-processing oleh rekanan pihak ketiga
Limbah berbahaya On Site Treatment
Memenuhi standar regulasi lingkungan
PPLI Pengelolaan
COD
Sustainability Report 2008 PT Unilever Indonesia Tbk
111
Energi Total pemakaian energi oleh perusahaan, yang berasal dari
Walaupun pemakaian jumlah energi untuk perusahaan secara
pemakaian listrik, natural gas dan minyak diesel terdapat
keseluruhan, turun antara 2007 dan 2008, namun emisi CO2
penurunan dari tahun 2007 ke 2008, walaupun tidak dalam
dari energi yang dipakai terjadi kenaikan. Karena pemakaian
jumlah yang terlalu significant, yaitu sebesar 1%. Pabrik Es
listrik naik untuk beberapa pabrik seperti disebutkan di atas,
Krim berhasil mencapai penurunan pemakaian energi listrik
maka penurunan emisi CO2 yang didapat dari penurunan
sebesar 4% di tahun 2008 dibanding 2007, sebagai hasil dari
pemakaian natural gas di Pabrik Rungkut, tidak cukup
pemasangan variable speed controller di beberapa motor listrik
untuk mengkompensaisi kenaikan emisi CO2 dari kenaikan
utama dan usaha-usaha lain dalam efisiensi pemakaian. Pabrik
pemakaian listrik dari beberapa pabrik tersebut. Pembangkit
Rungkut dengan melakukan optimasi pada sistem pembakaran
listrik di Indonesia yang didominasi oleh pembangkit batu bara
gas berhasil pula menurunkan pemakaian natural gas sebesar
dan diesel membuat kenaikan pemakaian energi listrik, akan
7% di 2008 di sistem pembangkit uap.
berakibat emisi CO2 yang lebih besar lagi. Secara netto, untuk total perusahaan, terdapat kenaikan emisi CO2 sebesar 6%.
Namun tidak demikian halnya untuk pabrik HPC Liquid dimana terdapat sedikit kenaikan pemakaian listrik di tahun 2008 ini,
Program-program efisiensi ke depan yang sudah kami susun,
terutama dalam kurun kwartal 2-2008. Hal ini salah satunya
salah satunya akan berfokus kepada penghematan listrik
disebabkan oleh kenaikan pemakaian listrik tetap (fixed
dalam arti tidak hanya untuk penghematan energi tetapi juga
electricity) untuk lampu penerangan dan alat pemindahan
untuk menurunkan kontribusi perusahaan dalam emisi CO2,
barang, sehubungan dengan mulai beroperasinya tambahan
yang dihasilkan dari proses pembangkitan energi listrik yang
Gudang Bahan Baku. Dan kurun waktu ini juga, terjadi
digunakan. Di samping itu, usaha untuk menggunakan energi
pemasangan mesin-mesin baru yang dilanjukan dengan uji
alternatif yang lebih baik dalam CO2 emission, seperti aplikasi
coba dan fine tuning dari mesin-mesin produksi yang baru.
sel surya dan natural gas sebagai pengganti solar yang masih
Mesin-mesin tersebut antara lain mesin pouch, processing
dipakai saat ini, adalah rencana utama kami untuk ke depan.
mixer, mesin botol dan mesin tube. Pemakaian Air Di pabrik teh, pemindahan produk teh dengan kemasan
Pabrik Es Krim telah melakukan pencapaian yang sangat
besar untuk diproduksi di pihak ketiga dan digantikan dengan
baik dalam pemakaian air di tahun 2008 dengan memulai
memproduksi teh dengan kemasan yang berukuran lebih kecil
pemakaian sistem Reverse Osmosis di kuartal 2 2008,
dan membutuhkan teknologi yang tinggi, yang dilakukan
sehingga memungkinkan air untuk dipakai ulang, sehingga
di Q1 2008, membuat ada lonjakan pemakaian energi per
didapatkan penurunan dalam pemakaian air baru dari
tonase produk teh, di antara akhir 2007 dan awal 2008
lingkungan. Penurunan pemakaian air baru sebesar 10%
akibat perubahan format produk yang diproduksi di pabrik.
sudah berhasil didapatkan oleh pabrik Es Krim jika
Laju pemakaian listrik yang naik di awal tahin di pabrik teh ini,
dibandingkan pemakaian tahun 2007 dan 2008.
akhirnya dapat dijaga pada level tersebut sampai akhir tahun dan sekarang. Kenaikan pemakaian listrik di dua pabrik HPC Liquid dan teh ini diperkirakan sebesar 7% di bandingkan dengan pemakaian 2007. Emisi CO2 Seperti kita ketahui salah satu penghasil dari CO2 adalah pembangkit listrik dimana laju emisi CO2 dari pembangkit listrik ini sangat tergantung kepada jenis bahan bakar yang dipakai. Bahan bakar yang dipakai bisa beragam mulai dari bahan bakar batubara sebagai bahan yang paling banyak menghasil CO2, solar, natural gas, sampai air yang sangat minimum dalam menghasilkan CO2.
112
Namun, kesuksesan ini belum dapat membuat pemakaian air
Diharapkan setelah penambahan kapasitas dan sarana produksi
untuk total perusahaan turun seperti yang kita targetkan.
yang diikuti pengetesan peralatan di pabrik-pabrik kami selesai
Terdapat kenaikan pemakaian air di pabrik HPC Liquids, terutama di kuartal 2 2008. Sama seperti kenaikan pemakaian listrik, pada kuartal ini, di Pabrik HPC Liquids terjadi aktifitas instalasi dan commissioning dari peralatan produksi yang baru.
dilakukan, maka kinerja kami dalam hal pemakaian air dan energi akan kembali lebih efisien sesuai dengan target kami. Terdapat 32 usulan proyek berkaitan dengan lingkungan dengan potensial mencapai ratusan ribu Euro. Selain hal-hal
Berbagai uji coba peralatan sebelum mesin mulai dioperasikan
tersebut di atas, kami juga tidak henti-hentinya untuk tetap
secara penuh, telah dilakukan pada beberapa mesin proses dan
melakukan kampanye agar setiap karyawan turut dapat
peralatan pabrik, yang memerlukan air dalam jumlah cukup
memberikan andil terhadap lingkungan untuk kehidupan
besar. Di samping itu, seringnya change over yang diakibatkan kompleksitas dari jenis produk yang diproduksi di Pabrik Liquids
yang lebih baik.
ikut menambah banyak pemakaian air. Di Pabrik NSD juga terjadi penambahan dalam konsumsi air baru, dikarenakan tidak digunakannya lagi air dari Pabrik HPC Liquids sebagai air prosessing, sejak awal tahun 2008. Disamping itu, kita mencatat di tahun 2008 adanya peningkatan pemakaian air di pabrik Rungkut karena adanya pengenalan produk baru, serta pemindahan sarana produksi perawatan kulit dari Rungkut ke Cikarang. Usaha untuk mengurangi aktifitas change over dan juga usaha untuk meningkatkan kinerja di pabrik, pengolahan air limbah akan menjadi agenda perhatian di waktu ke depan, untuk memperbaiki kenaikan pemakaian air yang sekitar 12% seperti di tahun 2008.
Sustainability Report 2008 PT Unilever Indonesia Tbk
113
Untuk merealisasikan misi ‘vitalitas’ kami, kami menanamkan misi sosial ke dalam brand dan memanfaatkan kekuatan brand-brand tersebut untuk menyikapi berbagai masalah sosial dan lingkungan di Indonesia. Strategi ini berhasil membantu masyarakat untuk lebih menjaga lingkungan, menerapkan kebiasaan hidup sehat, memberdayakan perempuan dan mengajak masyarakat untuk lebih menikmati kehidupan.
114
Distribusi dan Ritel
Tujuan kami adalah menjadi pilihan utama bagi para pelanggan, konsumen dan masyakarat. Kami senantiasa berdialog dengan para distributor dan pemilik ritel untuk mencari solusi win-win agar produk kami selalu tersedia di pasar dan terjangkau harganya oleh masyarakat. Kami juga memastikan adanya persaingan yang sehat antara jalur penjualan modern dan tradisional dalam penjualan dan pendistribusian produk-produk kami.
Terus Melakukan Implementasi Terbaik Setiap Hari Penanganan logistik dan distribusi di negara kepulauan
Untuk memenuhi permintaan konsumen atas produk kami,
seperti Indonesia merupakan tantangan tersendiri. Indonesia
kami memanfaatkan jaringan luas yang mencakup peritel,
memiliki lebih dari 18.000 pulau dengan penduduk yang
pedagang grosir dan distributor. Kami menerapkan prinsip dan
berjumlah hampir 240 juta jiwa, 61% diantaranya tinggal
praktek bisnis yang adil dan setara ketika berhubungan dengan
di pulau Jawa. Ada sekitar 1,8 juta toko ritel di seluruh
para distributor dan pelanggan di dalam jaringan tersebut.
Indonesia. Untuk menyesuaikan diri dengan kondisi tersebut, kami beroperasi melalui dua Pusat Distribusi yang berlokasi di Jakarta (Cikarang) dan Surabaya (Rungkut) serta lebih dari 20 depo di seluruh Indonesia. Tujuannya adalah untuk melayani kebutuhan sekitar 400 distributor baik dalam jalur penjualan modern maupun tradisional, yang meliputi kurang lebih dari 350.000 toko yang tersebar di seluruh Indonesia. Kami bertekad, setiap hari harus mewujudkan strategi menjadi
Kutipan Tujuan utama Unilever Indonesia adalah untuk melayani dan menjadi pilihan utama bagi para pelanggan, konsumen serta masyarakat. Kami berkomitmen untuk selalu memberi solusi yang menguntungkan semua pihak dalam jalur-jalur penjualan modern dan tradisional. Dengan demikian, kami melakukan investasi di tiap jalur sesuai dengan kebutuhannya yang spesifik, agar semua bisa dikembangkan sama baiknya. Okty Damayanti, Direktur Customer Development
implementasi yang terbaik. Semboyan kami, “Every Day Great Execution” / “EDGE”. Tekad inilah yang menjadi motor penggerak utama kami dalam mencapai target pertumbuhan di dua jalur penjualan tersebut, karena keduanya sama pentingnya dalam mewujudkan visi Unilever untuk menjadi pilihan utama bagi pelanggan, konsumen dan masyarakat. Agar dapat melakukan implementasi terbaik setiap hari, perlu adanya strategi yang seimbang di kedua jalur penjualan tersebut, agar tersedia rangkaian produk yang tepat untuk tiap jalur serta harga pasar yang stabil. Selain itu, kami juga lebih mengutamakan pertumbuhan sebagai dampak dari consumer pull daripada trade push.
Sepanjang tahun 2007 dan 2008, kami meluncurkan beberapa inisiatif berikut guna meningkatkan kualitas layanan untuk pelanggan.
Melangkah menuju sistem yang terintegrasi dan proses kerja yang efisien Pada akhir 2008, kami sukses meluncurkan sistem SAP setelah dua tahun penuh menyesuaikan sistem teknologi informasi (TI) yang diperlukan dalam proses produksi, perencanaan, pengiriman, logistik dan pelaporan. Dengan sistem yang terintegrasi penuh, kami dapat bekerja lebih cepat, handal dan efisien sehingga kami dapat tumbuh bersama para mitra kami.
Sustainability Report 2008 PT Unilever Indonesia Tbk
115
Selain itu, kami juga melakukan sinkronisasi fasilitas gudang
mencerminkan struktur biaya mereka dan ragam jenis produk.
kami di Jakarta dan Surabaya dengan sistem TI nasional. Kami
Demi kelancaran inisiatif tersebut, kami mengembangkan
memodernisasi gudang-gudang yang terletak di luar pulau
model inventasi baru yang disesuaikan dengan karakteristik
Jawa dan mempercayakan pengelolaannya kepada pihak
masing-masing distributor serta ragam jenis produk yang
ketiga, sehingga kami dapat lebih berfokus pada penanganan
mereka tangani. Model tersebut juga dibuat berdasarkan jenis-
logistik. Kamipun melakukan berbagai proyek pengembangan
jenis permintaan dari konsumen serta tingkat ketersediaan
logistik bersama para pelanggan, antara lain vendor managed
produk. Dengan demikian, model ini dapat membantu para
inventory (VMI), pengiriman barang dengan menggunakan
distributor kami untuk memanfaatkan modal kerja mereka
pallet serta pemasangan sistem pelacak GPS di lebih dari 20
dengan lebih baik, serta tentunya meningkatkan pelayanan
kendaraan pengangkutan sebagai suatu skema percontohan
kepada konsumen.
untuk meningkatkan pengawasan transportasi produk. Pengangkutan produk-produk kami ditangani oleh pihak
Model distribusi kami yang baru
ketiga. Kami telah mengubah struktur tarif transportasi kami dari tarif tetap menjadi sistem bandwidth yang disesuaikan
Model distribusi baru kami pertama kali diperkenalkan pada
dengan naik turunnya harga bahan bakar, sehingga lebih
kuartal ketiga 2007, yang ditujukan untuk mengubah model
adil bagi kami dan para transporter kami.
distribusi yang semuka berfokus ke jalur penjualan menjadi berfokus ke wilayah/teritori. Kami memberi pelatihan bagi para distributor supaya mereka dapat menangani kedua jalur dengan baik karena masing-masing membutuhkan pendekatan yang berbeda. Pada akhir tahun 2008, model baru ini sukses diimplementasikan di Bandung, Kalimantan, Bali, Nusa
Kutipan Unilever tidak dapat tumbuh sendiri. Untuk mengembangkan bisnisnya, Unilever harus memajukan mitra-mitranya juga. Wong Hok Tjien, PT Nirmala Pangan Sejahtera, Distributor Unilever Indonesia
Tenggara dan Jakarta. Kami berencana menerapkan model yang sama di seluruh Indonesia pada tahun 2010.
Teknologi baru bagi distributor untuk penanganan beragam unit produk Kami memiliki beraneka ragam produk nutrisi, kesehatan dan perawatan pribadi dengan lebih dari 600 varian dan kemasan untuk dipasarkan. Sebelumnya, kami menggunakan sistem kartu ritel untuk membantu para penjual produk kami dalam menjalankan tugasnya. Pada tahun 2007, kami memulai penggunaan handheld terminal (sebagai bagian dari otomatisasi penjualan) yang merupakan replikasi dari proyek serupa yang diadakan oleh Unilever di negara lain. Pada tahun 2008, program ini dilanjutkan dengan melengkapi para distributor kami dengan perangkat yang sama. Sekitar 70% dari seluruh distributor kami kini telah mengadopsi sistem tersebut, sehingga mereka dapat bekerja lebih cepat, handal dan efisien.
Membantu distributor serta pihak ketiga meningkatkan kinerja keuangan mereka Pada akhir 2007, kami mengimplementasikan syarat kerjasama dagang (trading terms) baru yang diharapkan dapat meningkatkan profitabilitas para distributor agar benar-benar
Berjaya bersama Pelanggan Selama lebih dari 75 tahun operasi di Indonesia, kami telah mengembangkan brand-brand yang kuat dan banyak diminati konsumen. Walaupun demikian, kami yakin bahwa kami tidak akan dapat mengembangkan brand-brand tersebut tanpa melibatkan pelanggan kami.
Mempertahankan kepercayaan dan loyalitas pelanggan Dengan dukungan divisi Customer Marketing, kami mengembangkan stempel toko untuk setiap pelanggan untuk mendalami karakter konsumen dan berdasarkan itu menentukan produk mana yang paling sesuai untuk dijual di tiap toko. Selain itu, kami juga membuat perencanaan dan proyeksi bisnis bersama dengan pelanggan kami serta menyelaraskan program promosi produk untuk mencegah terjadinya penjualan produk di bawah harga pasar serta promosi yang berlebihan. Bagi kami, para pelanggan adalah mitra bisnis strategis yang kami perlakukan secara professional namun tetap dengan pendekatan personal. Kami percaya bahwa hal tersebut merupakan kunci dalam membangun dan mempertahankan kepercayaan dan loyalitas para pelanggan.
116
Berinteraksi dan belajar dari konsumen melalui sales push team
Bekerjasama untuk menjalankan inisiatif CSR
Salah satu elemen penting di jalur penjualan modern
mengembangkan program-program CSR secara bersama,
adalah tim promosi penjualan (sales push team / SPT).
terutama di jalur-jalur penjualan modern. Kami telah
Pada akhir tahun 2008, kami memiliki lebih dari 4.000 SPT
mencanangkan beberapa program kerjasama yang
yang mendukung penjualan kami disekitar 2.000 toko di
diikoordinasikan dengan brand-brand kami, misalnya:
Ada minat yang tinggi dari pihak pelanggan kami untuk
seluruh Indonesia. Para SPT merupakan ujung tombak untuk mengambil hati para konsumen saat mereka berbelanja,
• Program kesehatan gigi dengan Carrefour. Tiap toko
dan berperan penting sebagai pihak yang berhadapan
Carrefour berkomitmen untuk mengadopsi satu sekolah
langsung dengan konsumen. Mereka tidak hanya membantu
di wilayah operasinya. Di dalam program ini, kami
menjual produk tetapi juga berperan menggali consumer
mempromosikan inisiatif menggosok gigi sejak kecil
insight, melakukan penataan produk-produk di toko, serta
serta melakukan pemeriksaan gigi di sekolah-sekolah
membantu saat ada aktivasi produk di toko.
yang diadopsi Carrefour tersebut. • Perlombaan memukul beduk di toko-toko Indomaret. Setiap
Kutipan Melalui dialog yang dilakukan pada saat pembelian, kami tidak hanya memberikan informasi mengenai produk kami kepada konsumen, tetapi juga menciptakan situasi dimana kami dapat memahami sebaik mungkin dampak yang mungkin timbul dari produk kami serta bagaimana menyesuaikan strategi kami untuk menghadapi hal tersebut. Okty Damayanti, Direktur Customer Development
pembelian satu produk Pepsodent atau Close Up di toko Indomaret, sejumlah uang disumbangkan untuk mendanai perlombaan tersebut. Audisinya dilaksanakan di seluruh Jawa dan Sumatera. Tim-tim terbaik lalu diundang untuk berlomba di masjid-masjid besar dengan diliput oleh media dan pemenangnya diberi hadiah uang tunai. • Hari Buah Indomaret. Program ini dijalankan di beberapa toko Indomaret untuk mempromosikan pentingnya mengkonsumsi buah, dengan didukung oleh produk
Walaupun para SPT tersebut dikelola oleh pihak ketiga,
Buavita, dimana tokoh-tokoh selebriti setempat
kami tetap bertanggung jawab dalam pengembangan
membagi-bagikan buah atau jus kepada para konsumen
kemampuan mereka. Dengan dukungan dari divisi Activation
yang berbelanja pada hari tersebut.
Implementation Management, kami memberikan pelatihan bagi para SPT dalam hal pengetahuan mengenai produk, kategori serta perilaku konsumen. Demi tercapainya kinerja yang baik, kami terus memperhatikan pengembangan mitra bisnis kami melalui penilaian kinerja yang dilakukan tiap tiga bulan sekali. Selain itu, kami juga berbagi cerita tentang berbagai pengalaman dan cara kerja yang patut dicontoh dalam acara Forum Pertemuan Mitra Bisnis Nasional. Kami bangga bahwa kualitas layanan para SPT telah diakui oleh para pelanggan.
Kutipan Bagi Unilever, SPT bukan hanya menjual. Mereka adalah ujung tombak kami yang didukung dan dikembangkan sepenuhnya oleh Unilever, dengan sistem reward dan punishment yang benar-benar diterapkan. Hasilnya, para SPT kami bekerja dengan baik dan bermotivasi tinggi. Mereka memetik banyak manfaat dengan menjadi bagian dari Unilever, tidak hanya dari segi materi tetapi juga dari segi pengetahuan dan keahlian. Rosa Singgih, PT Mitra Anda Sejati, Mitra Bisnis
Sustainability Report 2008 PT Unilever Indonesia Tbk
117
• Program kanker payudara dengan Guardian. Guardian telah
spesifik yang hanya dapat dijual di jalur tertentu. Misalnya,
bekerjasama dengan Yayasan Kanker Indonesia selama dua
promosi yang dijalankan di jalur penjualan tradisional tidak
tahun terakhir. Dalam program ini, untuk setiap
selalu dapat dilaksanakan di jalur penjualan modern dan
pembelanjaan di Guardian, sebagian hasilnya
sebaliknya. Kebijakan ini diterapkan pada seluruh
disisihkan sebagai sumbangan bagi Yayasan tersebut. • Program Trashion dengan Matahari. Satu gerai untuk
pelanggan kami. • Aktivasi di jalur tertentu. Aktivasi produk juga dilakukan di
mempromosikan Program Trashion ditempatkan di
jalur penjualan modern dengan format yang berbeda-beda.
setiap toko Matahari dan para konsumen diajak untuk
Misalnya, Penjualan dengan Undian di daerah pemukiman
mengumpulkan kemasan plastik kosong untuk ditukarkan
dan acara Memasak Bersama dengan Bango dan Royco.
dengan produk Trashion. Gerai tersebut juga menyediakan informasi lisan dan visual tentang Program Trashion. Produk Trashion dapat dibeli pula di toko-toko Matahari. Menurut Bapak Carmelito J. Regalado, Director of Merchandising & Marketing, Matahari Food Business berpendapat, “Kami bangga dapat menjadi bagian dari program Trashion ini.
Kutipan Kerjasama dengan Unilever selama ini berlangsung baik dan memuaskan. Para penjual produknya lebih proaktif dibandingkan dengan yang lain. Apabila ada promosi, saya tidak perlu mendatangi mereka, tetapi mereka yang mendatangi saya.
Trashion memberikan pendidikan tentang lingkungan terhadap masyarakat luas, dan juga memotivasi para ibu-ibu untuk berbisnis dalam keterkaitannya dengan lingkungan. Mereka mampu memberikan inspirasi dan mendidik
Rani, Toko Sahabat Jaya, Grosir di daerah Penggilingan, Jakarta Timur
jangka waktu ke depan, kami akan menganjurkan mitra
Mengakomodasi perilaku konsumen untuk mengembangkan ritel-ritel kecil
kerja kami yang lain untuk mengikuti langkah yang sudah
Seiring dengan evolusi di pasar, kami menyadari adanya
di jalankan oleh Unilever Indonesia melalui program
perubahan dalam perilaku konsumen. Mereka yang berada di
lingkungannya.”
daerah perkotaan kini mengharapkan toko dan kios kecil untuk
generasi di masa yang akan datang. Oleh karena itu dalam
menjual produk yang lebih beragam dan menata produk
Tumbuh Bersama di Jalur Penjualan Modern dan Tradisional
mereka semenarik mungkin seperti penataan di toko
Mencapai titik keseimbangan dalam pertumbuhan penjualan
Tim Penataan Produk Unilever (Merchandising Unilever Team/
Masing-masing jalur membutuhkan program yang berbeda
Mereka tidak hanya bertanggung jawab atas pengecekan
karena tantangan dan peluangnya juga berbeda.
ketersediaan produk dan menangani pemesanan dari toko,
Pengembangan program tersebut selalu berdasar pada
tetapi juga menangani penataan produk supaya terlihat
komitmen kami untuk menciptakan situasi yang
dengan jelas. Kegiatan tersebut dilakukan untuk
menguntungkan semua pihak. kami mengalokasikan
mengakomodasi perubahan perilaku konsumen serta
investasi di kedua jalur tersebut sesuai dengan
mendukung pengembangan toko dan kios kecil. Sampai tahun
kebutuhannya masing-masing.
2008, kami memiliki lebih dari 1.300 MUT yang bekerja di
modern.
MUT) adalah lini terdepan dalam menjalankan hal tersebut.
sekitar 4.000 toko tradisional. Seperti halnya para SPT kami,
Menjamin persaingan yang adil
para MUT tersebut juga dikelola oleh mitra bisnis kami dan
Kami menerapkan perlakuan yang setara bagi kedua jalur
kinerjanya diawasi oleh divisi Activation Implementation
tersebut supaya menjamin persaingan yang adil. Hal ini
Management.
memerlukan: • Komitmen investasi yang sama. Kami menanamkan investasi untuk menumbuhkan kedua jalur tersebut, walaupun masing-masing jalur memiliki fokus investasi yang berbeda. • Penyediaan unit produk khusus bagi tiap jalur dan promosi di jalur tertentu. Kami mengembangkan unit-unit produk 118
Kutipan Saya senang bekerja dengan Unilever. Semakin banyak orang yang datang ke toko saya setelah Unilever membantu menata produk. Saya tinggal menyediakan tempat di toko saya dan mereka datang secara berkala untuk menata produknya. Meili, Toko Sumardi, pemilik toko di daerah pemukiman di Pekayon
Menjembatani Pemasaran dan Penjualan di Jalur penjualan Modern dan Tradisional
• Meningkatkan visibilitas produk di toko-toko modern
Divisi Customer Marketing dan Activation Implementation
Berbagai konsep dan ide kemudian dibahas bersama dengan
Management mendukung upaya kami untuk menjembatani
tim penjualan sebagai pihak yang nantinya akan menjalankan
kegiatan pemasaran dan penjualan.
kegiatan-kegiatan tersebut. Apabila brand yang akan diaktivasi
dan tradisional;
membawa suatu misi sosial, maka rencana pemasarannya akan Tugas dari bagian Customer Marketing adalah mencari
diselaraskan dengan Bagian Pemasaran dan Yayasan Unilever
terobosan baru bagi brand-brand kami di sektor ritel. Artinya,
Indonesia.
kami mencari pendekatan-pendekatan baru dan kreatif supaya
Customer Marketing juga mengembangkan konsep yang akan
brand-brand tersebut menjadi lebih sesuai untuk memenuhi
digunakan dalam promosi produk. Hal ini mencakup keputusan
kebutuhan konsumen dan pengusaha ritel, dan supaya lebih
tentang produk apa saja yang akan dipromosikan, membuat
efektif menarik konsumen saat melakukan pembelian.
mekanisme promosi dan hadiah, serta memutuskan berapa
Termasuk di dalamnya adalah aktivasi brand atau produk
banyak produk yang akan menggunakan promosi tersebut
tertentu dan promosi produk.
dan di jalur mana saja akan didistribusikan. Semua konsep tersebut dibahas bersama terlebih dahulu oleh tim pemasaran
Dalam jalur penjualan modern dan tradisional, Divisi
dan penjualan, untuk kemudian diimplementasikan oleh tim
Activation Implementation Management (AIM) memainkan
penjualan.
peranan penting bersama para mitra bisnis terkait. Kami bekerja dengan 12 mitra bisnis utama di bidang aktivasi yang membantu kami dalam melakukan penataan produk, menjalin hubungan dengan konsumen dan membangun animo sekitar
Bagaimana seluruh elemen rantai penjualan ini memberi nilai tambah bagi kehidupan
aktivasi produk baru. Selain itu, AIM juga berperan dalam komunikasi lini atas dan menjalin hubungan dengan pihak
Kami bekerja di pasar yang besar, dengan lingkup operasi,
ketiga seperti biro iklan
aktivasi produk serta jumlah orang yang besar. Hal ini
Sebelum aktivasi produk dimulai, tim Customer Marketing akan
memberikan dampak yang besar pula bagi masyarakat.
membuat rencana pemasaran yang pada umumnya terdiri dari elemen-elemen berikut:
Adanya sekitar 400 distributor dengan lingkup penjualan yang
• Analisa lokasi (ukuran pasaran, tren, pesaing, dan
luas tentunya akan memudahkan masyarakat memperoleh
sebagainya); • Menyusun rencana penukaran produk di toko-toko setempat (apabila dibutuhkan);
produk yang mereka butuhkan. Hal ini menciptakan saling keterkaitan yang kuat antara pihak distributor, pengusaha ritel, konsumen dan pengguna barang/jasa. Berbagai macam model transportasi, baik darat, laut maupun sungai, digunakan untuk menuju pasar, sehingga jaringan tersebut dapat dipertahankan. Hal ini lagi-lagi bertujuan untuk mencapai cita-cita utama kami untuk menjadi pilihan pertama para pelanggan dan konsumen kami serta masyarakat luas. Dengan jumlah SPT dan MUT yang cukup besar, hal ini mencerminkan besarnya skala bisnis kami yang dapat memberi nilai tambah bagi kehidupan orang banyak. Apabila ada satu orang yang bertanggung jawab untuk 1 keluarga dengan 2 anak, maka akan ada sekitar 22.000 orang yang kehidupannya tergantung kepada keberlanjutan bisnis Unilever. Hal ini jelas menggambarkan bagaimana Unilever memberi dampak positif bagi elemen sosio-ekonomi di masyarakat.
Sustainability Report 2008 PT Unilever Indonesia Tbk
119
Produk Trashion
120
Pemasaran, Konsumsi dan Pemusnahan Untuk merealisasikan misi ‘vitalitas’ kami, kami menanamkan misi sosial ke dalam brand dan memanfaatkan kekuatan brand tersebut untuk menyikapi berbagai masalah sosial dan lingkungan di Indonesia. Strategi ini berhasil membantu masyarakat untuk lebih menjaga lingkungan, menerapkan kebiasaan hidup sehat, memberdayakan perempuan dan mengajak masyarakat untuk lebih menikmati kehidupan.
Menanamkan Misi Sosial di dalam Brand Kami Kami memahami bahwa dewasa ini masalah-masalah yang
“Brand memiliki dampak terhadap dunia di sekitarnya;
berhubungan dengan pembangunan berkelanjutan perlu turut
perubahan-perubahan sosial membentuk pandangan
diperhatikan dalam proses pemasaran, penggunaan
masyarakat terhadap brand.”
dan pembuangan produk-produk kami. Masyarakat di seluruh dunia sekarang ini telah lebih sadar dan lebih memperhatikan masalah-masalah global seperti
Dampak dari brand/produk
Pengaruh terhadap brand/produk
malnutrisi, kelaparan, penyakit, kemiskinan dan perubahan Lingkungan
iklim. Beranjak dari kenyataan ini, kami percaya bahwa apabila perusahaan dapat mengembangkan produk-produk yang memenuhi kebutuhan konsumen serta turut memperhatikan tantangan-tantangan yang ada di bidang sosial, ekonomi dan global, maka perusahaan itu akan dapat mengembangkan
Ek
on
K
om
i
bisnisnya dengan lebih baik.
Ke
ku at Pa an sar
Pada tahun 2005 kami memutuskan bahwa faktor-faktor l
sia
So
brand kami. Untuk melakukan hal ini, kami mengembangkan sebuah perangkat yang kami sebut sebagai perangkat Brand
Pihak-pihak berpengaruh
sosial, ekonomi dan lingkungan perlu diintegrasikan secara lebih dalam pada proses rencana pengembangan dan inovasi
n
me
su on
Imprint. Perangkat ini membantu tim pemasaran kami untuk melihat brand secara lebih menyeluruh, bukan hanya melalui mata
Brand membawa dampak terhadap masyarakat di
para konsumen. Berkat perangkat ini kami dapat memahami
sekelilingnya, dampak tersebut membentuk cara pandang
dampak-dampak sosial, ekonomi dan lingkungan brand kami
terhadap brand itu. Sebagai hasilnya, salah satu dari lima pilar
secara lebih seksama serta mendapatkan wawasan yang lebih
pendekatan pembangunan berkelanjutan kami yang terpadu
mendalam mengenai kekuatan-kekuatan dan tren yang
adalah brand dengan misi sosial.
mempengaruhi pertumbuhan brand dan kategori produk kami.
Sustainability Report 2008 PT Unilever Indonesia Tbk
121
Kami memiliki brand unggul dalam beberapa kategori utama dengan lebih dari 650 SKU
Peringkat 1 di kategori perawatan rumah tangga Produk pencuci piring cair pertama di Indonesia Brand unggulan di kategori cairan pencuci piring
Peringkat 1 di kategori perawatan kulit Produk perawatan kulit asli dari Indonesia Pemenang Platinum Indonesian Brand Award 2007 (majalah SWA & MARS) dan Top Brand untuk kategori losion tubuh di 2008 (Marketing Magazine)
Peringkat 1 di kategori perawatan rambut Pemenang Platinum Indonesian Brand Award 2007 (majalah SWA & MARS) Top Brand untuk kategori sampo di 2008 (Marketing Magazine)
122
Peringkat 1 di kategori perawatan pakaian Varian terbaru Molto Ultra Inovasi teknologi memungkinkan Molto Ultra Sekali Bilas untuk menggunakan lebih sedikit air saat pembilasan
Brand terbaru kami
Sustainability Report 2008 PT Unilever Indonesia Tbk
123
Peringkat 1 di kategori perawatan gigi Satu-satunya brand pasta gigi yang diakui oleh FDI World Dental Federation dan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI). Pemenang Platinum Indonesia Brand Award 2007 (Majalah SWA & MARS ) Top Brand untuk kategori pasta gigi di 2008 ( Marketing Magazine)
Peringkat 1 di kategori pembersih tubuh Brand legendaris kami dengan akar yang kuat di Indonesia Pemenang Platinum Indonesian Brand Award 2007 (majalah SWA & MARS) Top Brand untuk kategori sabun mandi di 2008 (Marketing Magazine)
124
Peringkat 1 di kategori deodoran
Peringkat 2 di kategori penyedap Produk kecap manis asli dari Indonesia Brand terbesar di kategori makanan kami Pemenang pertama Indonesian Consumer Satisfaction Award (ICSA) 2007 dan Top Brand untuk kategori kedelai di 2008 (Marketing Magazine)
Peringkat 1 di kategori olesan
Peringkat 1 di kategori teh Pelopor minum teh moderen di Indonesia Pemenang pertama Indonesian Consumer Satisfaction Award (ICSA) di 2007 Top Brand untuk kategori teh celup di 2008 (Marketing Magazine)
Peringkat 1 di kategori es krim
Sustainability Report 2008 PT Unilever Indonesia Tbk
125
Mengurangi limbah plastik kami melalui pemberdayaan perempuan dengan Sunlight Kekuatan Brand Kami Produk pencuci piring Sunlight untuk pertama kalinya diperkenalkan di Indonesia lebih dari 25 tahun yang lalu dalam bentuk batangan. Pada tahun 1980-an, Sunlight meluncurkan varian cairnya dan menjadi produk pencuci piring cair pertama di Indonesia. Sejak saat itu, Sunlight telah menjadi merek cairan pencuci piring terbesar di Indonesia. Berkat dukungan aktivasi pasar yang kuat dan inovatif serta peningkatan pengguna produk cairan pencuci piring, selama beberapa tahun terakhir Sunlight menikmati pertumbuhan yang stabil.
Masalah yang Dihadapi Kami sadar bahwa dengan meningkatnya penjualan dan penggunaan Sunlight, ada dua masalah lingkungan yang penting untuk diperhatikan. Masalah pertama berkaitan dengan polusi air, seiring dengan meningkatnya larutan kimia yang digunakan oleh para konsumen. Larutan kimia ini mengalir bersama air dan dapat menembus serta mencemari air bawah tanah. Untuk mengatasi masalah ini, kami terus bekerja di tingkat global untuk menemukan solusi-solusi inovatif agar produk kami dapat lebih ramah lingkungan. Masalah kedua berkaitan dengan peningkatan jumlah limbah plastik. Unit isi ulang kami, yang dijual dalam kemasan pouch plastik, adalah kontributor terbesar terhadap total penjualan produk Sunlight. Walaupun kemasan plastik jenis ini masih memiliki nilai ekonomi jika didaur ulang, kami menyadari bahwa kami perlu berupaya mengurangi jumlah limbah plastik kami.
Respon Kami Kami sadar bahwa sebagian besar konsumen Sunlight di Indonesia adalah perempuan, khususnya para ibu rumah tangga. Mereka memiliki peranan penting dalam masyarakat karena merekalah yang menjaga kesejahteraan keluarga mereka, mendidik anak-anak mereka, dan pada kasus-kasus tertentu mereka juga turut menyokong perekonomian keluarga.
126
Komunitas Ibu Bersinar Sunlight Oleh karenanya, misi sosial dari Sunlight adalah memberdayakan serta membina potensi perempuan Indonesia agar mereka dapat berkontribusi kepada keluarga mereka dan kepada masyarakat. Sunlight mendukung perubahan persepsi mengenai peranan ibu rumah tangga di kalangan masyakarat Indonesia serta berupaya untuk mengurangi dampak kemasan plastik kami. Untuk memenuhi misi ini, kami membentuk Komunitas Ibu Bersinar Sunlight pada tahun 2007. Komunitas ini terdiri dari ibu-ibu rumah tangga yang direkrut dari program “Agen 1000 Sunlight” kami serta peserta program Green and Clean Yayasan Unilever Indonesia. Sunlight, berkolaborasi dengan program Lingkungan Yayasan Unilever Indonesia, lalu mengadakan serangkaian workshop dan pelatihan pemberdayaan perempuan di sembilan kota di Indonesia dan merintis program kewirausahaan yang kami beri nama Trashion. Program Trashion memberdayakan kelompok-kelompok perempuan agar mereka dapat mengembangkan bisnis mereka sendiri dengan jalan mendaur ulang limbah plastik dari kemasan-kemasan plastik fleksibel untuk dijadikan barangbarang yang bergaya dan berguna seperti tas, payung, dompet dan lain sebagainya.
Sejak dimulai di tahun 2007, program ini telah sukses
Masalah yang Dihadapi
dijalankan di tiga kota besar di Indonesia, yakni: Jakarta,
Kelangkaan air adalah tantangan global yang perlu dijawab
Yogyakarta dan Surabaya.
oleh banyak negara di dunia, termasuk Indonesia. Sekitar 86.8 km3 air disedot di Indonesia setiap tahunnya. Dari jumlah ini,
Di tahun 2009, kami berencana untuk memperluas inisiatif
91,3% digunakan untuk pertanian, 8% untuk penggunaan
kami ke tiga kota besar lainnya, yakni: Bandung, Makassar
rumah tangga, dan kurang dari 1% digunakan oleh industri.
dan Medan.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh pengajar di Fakultas
Menghemat Air bersama Molto Ultra Sekali Bilas
Geografi, Universitas Muhammadiyah Surakarta menunjukkan bahwa 23,82% konsumsi air rumah tangga di Indonesia digunakan untuk keperluan mencuci dan membilas pakaian.
Kekuatan Brand Kami
Walaupun Indonesia kaya dengan sumber daya air (2.838 km3
Molto adalah produk pelembut kain kami yang juga
air per tahun), kami sadar bahwa jika sumber daya ini tidak
merupakan pionir bagi produk pelembut dan penyegar kain
dikelola dengan benar, maka sejumlah daerah di Indonesia
konsentrat di Indonesia. Pasar bagi produk pelembut dan
dapat mengalami kelangkaan air. Kota Jakarta misalnya
penyegar kain konsentrat sangatlah kompetitif. Untuk dapat
sudah mengalami defisit air setiap tahunnya.
menjadi pemimpin di kategori ini, kami harus menjadi yang terdepan dalam hal inovasi dan tetap menjaga kualitas tinggi
Tahukah Anda?
serta keamanan produk-produk kami. Mayoritas konsumen kami adalah perempuan, khususnya para ibu rumah tangga berusia antara 25-40 tahun dari kelas menengah ke atas.
• Setiap rumah tangga di Indonesia rata-rata mencuci 1,9 kg pakaian setiap harinya. • 94% orang membilas cucian mereka setidaknya tiga kali.
Kampanye Sekali Bilas: Bagaimana kami akan melakukannya? Pembentukan Duta Molto Pelatihan Duta Molto Pengawasan Program Pengawasan Kompetisi Program BIG BANG
Memulai rekrutmen Duta Molto Target: 50 sub-distrik Pelatihan Duta Molto Target: 50 fasilitator Rekrutmen dan pelatihan motivator Pengawasan implementasi program Penilaian kemajuan program 5 pemenang akan dipilih Pengumuman pemenang
• Jumlah rata-rata air yang digunakan untuk membilas pakaian sebanyak satu kali adalah 10,75 liter air per kg cucian. • Ada sebanyak 54.076.516 keluarga di Indonesia (Survei Penduduk Antar Sensus, Badan Pusat Statistik Indonesia, 2005). Oleh karenanya, rata-rata penduduk Indonesia menghabiskan 1,2 miliar m3 air setiap tahunnya hanya untuk membilas pakaian mereka.
Respon Kami Kami menyadari pentingnya upaya penghematan air dan kami mengetahui bahwa sebagian besar limbah pemakaian air adalah berasal dari konsumen yang menggunakan produk-produk kami. Oleh karena itu, tantangan kami adalah untuk mengembangkan produk yang dapat menjawab
Penelitian kami menunjukkan bahwa sebagian besar ibu rumah
masalah ini sambil terus memenuhi kebutuhan para konsumen
tangga lebih memilih produk pelembut dan penyegar kain
akan produk pelembut dan penyegar kain yang memiliki
yang telah terbukti dapat memberikan kesegaran lebih lama.
kesegaran yang tahan lama.
Penelitian juga menunjukkan bahwa konsumen kami umumnya mencuci pakaian mereka sendiri, baik dengan menggunakan tangan ataupun mesin cuci.
Sustainability Report 2008 PT Unilever Indonesia Tbk
127
Kami menjawab tantangan ini dengan peluncuran varian
Berbagi Sehat bersama Lifebuoy
terbaru dari Molto, yakni ”Molto Ultra Sekali Bilas” pada bulan Desember 2008. Sebagaimana disebutkan dalam namanya,
Kekuatan Brand Kami
berkat inovasi produk ini konsumen sekarang dapat membilas
Lifebuoy adalah salah satu brand kami yang tertua dan paling
sisa-sisa deterjen dan busa cucian mereka hanya dengan sekali
sukses di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Terkenal untuk
bilas. Dengan demikian, penggunaan air dapat dikurangi
produk sabunnya, Lifebuoy membantu masyarakat untuk tetap
sebanyak sepertiga dan waktu serta tenaga yang terbuang
hidup bersih dan sehat.
untuk mencuci pakaian juga dapat dikurangi.
Masalah yang Dihadapi Kami ingin mengajak para konsumen untuk mulai
Banyak penyakit serius yang kita hadapi dewasa ini, seperti
menghemat penggunaan air melalui perubahan kebiasan
misalnya diare, yang sebenarnya dapat dicegah dengan
dalam membilas pakaian. Untuk itu, kami akan
menerapkan pola hidup yang bersih dan sehat.
meluncurkan Kampanye Sekali Bilas di tahun 2009 di sejumlah kota di Indonesia, yakni: Jakarta, Surabaya dan Yogyakarta. Kampanye ini nantinya akan merupakan upaya bersama antara Unilever, Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup di tingkat Propinsi dan ibu-ibu PKK serta akan berfokus pada tiga aspek, yakni: penghematan air, pelestarian lingkungan dan cara inovatif untuk mendaur ulang air.
Kutipan Ancaman terbesar bagi kesehatan anak-anak ada di tempattempat yang seharusnya paling aman bagi mereka – di rumah, sekolah dan masyarakat. Fakta menunjukkan bahwa setiap tahunnya lebih dari 5 juta anak usia 0-14 tahun, khususnya yang berada di negara berkembang, meninggal dunia akibat penyakit yang berkaitan dengan lingkungan tempat mereka tinggal, belajar dan bermain. Diare, pembunuh anak-anak nomor dua dan penyakit yang erat kaitannya dengan sarana air dan sanitasi yang tidak memadai, memakan korban 1,3 juta anak setiap tahunnya. Dr. Gro Harlem Brundtland, mantan Direktur Jenderal WHO
Perjalanan Lifebuoy Berbagi Sehat 2004 - 2008
2004: Membangun Landasan
2005: Fokus pada Pendidikan
Kick-off kampanye “Lifebuoy Berbagi Sehat”
Kampanye cuci tangan di sekolah, Posyandu dan tempat-tempat publik
Pembangunan infrastruktur sanitasi
Di seluruh Jawa
Roadshow cuci tangan di sekolah dan tempattempat publik Jakarta, Bandung, Surabaya, Makasar dan Purbalingga 21.590 orang penerima manfaat
30.300 orang penerima manfaat
2006: Memperluas Jangkauan Program Donasi Kampanye cuci tangan di sekolah, Posyandu dan tempat-tempat publik Seminar untuk para guru Kompetisi penulisan untuk para jurnalis 275.508 orang penerima manfaat
2007: Memulai Katalisasi Perubahan
Pembentukan “Pasukan Lifebuoy 20 detik”
Program kesehatan terpadu diterapkan di 26 kecamatan di seluruh Jawa Barat, Yogyakarta, dan Jawa Timur
Kompetisi Sehat & Cerdas
42.012 kader kesehatan di 3.263 Posyandu
Kamp Kesehatan Nasional Lifebuoy
21.275 dokter kecil di 1.805 sekolah
Program pendidikan di sekolah
Program pendidikan masyarakat Pembangunan fasilitas cuci tangan Workshop bagi Kader Kesehatan 764.416 orang penerima manfaat
128
2008: Pendalaman dan Perluasan
Respon Kami
Kami percaya bahwa program-program kami turut
Sebagai sebuah brand yang memiliki akar yang sangat kuat di
berkontribusi terhadap peningkatan kesadaran masyarakat
masyarakat Indonesia dan yang memberikan akses kebersihan
akan pentingnya pola hidup bersih dan sehat. Program ini juga
bagi seluruh lapisan masyarakat berpenghasilan rendah, misi
merupakan contoh dari Kemitraan Publik dan Swasta untuk
sosial Lifebuoy adalah untuk meningkatkan kesehatan dan
mendukung program pemerintah dalam meningkatkan
kebersihan masyarakat Indonesia. Untuk mencapai misi ini,
kesehatan masyarakat. Sampai pada tingkatan tertentu,
kami memastikan akses masyarakat terhadap produk-produk
program ini juga membantu para kader kami – sebagian besar
kebersihan, seperti sabun. Bersama dengan Yayasan Unilever
perempuan – untuk lebih proaktif dalam mengembangkan
Indonesia, kami meluncurkan kampanye kesehatan terpadu
gaya hidup yang bersih dan sehat secara mandiri di lingkungan
sejak tahun 2004. Tujuan dari kampanye ini adalah untuk
mereka masing-masing. Melalui pelatihan-pelatihan kami,
mempromosikan kebiasaan hidup bersih dan sehat kepada
para kader juga dibina untuk lebih percaya diri dalam
masyarakat.
mengkomunikasikan dan mengekspresikan ide-ide, permasalahan dan aspirasi yang ada di tingkat
Program ini dilaksanakan di dua tingkat, yakni tingkat
masyarakat.
masyarakat dan tingkat sekolah. Semua kegiatan yang kami lakukan mendukung program pemerintah dengan berfokus pada upaya-upaya pencegahan penyakit. Sebagai contoh, kegiatan-kegiatan di tingkat masyarakat dilakukan melalui Posyandu, sementara kegiatan-kegiatan di
Kutipan Kegiatan CSR Unilever adalah kegiatan kemanusiaan; karena menjawab kebutuhan masyarakat. Widiandayani, Sanggar Padmaya
tingkat sekolah diintegrasikan dalam kurikulum sekolah. Untuk mengimplementasi kegiatan-kegiatan ini di lapangan, kami didukung oleh sejumlah mitra strategis dari lembaga swadaya masyarakat (Sanggar Padmaya, Spektra) dan media massa (Kedaulatan Rakyat Group, RBTV, Sonora).
Sustainability Report 2008 PT Unilever Indonesia Tbk
129
Meningkatkan Kesehatan Gigi Masyarakat Indonesia bersama Pepsodent
Respon Kami Misi sosial Pepsodent adalah untuk meningkatkan kualitas kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia agar mereka
Kekuatan Brand Kami
dapat lebih menikmati hidup. Langkah penting pertama yang
Pepsodent pertama kali diluncurkan di Indonesia lebih dari
harus diambil untuk mencapai misi ini adalah menyediakan
30 tahun yang lalu dan merupakan merek pasta gigi tertua
akses agar masyarakat dapat dengan mudah memperoleh
serta paling terkenal di Indonesia. Melalui Pepsodent, kami
pasta gigi. Akan tetapi langkah ini tidaklah cukup. Kami
ingin meningkatkan kesehatan gigi dan mulut masyarakat
percaya bahwa kebiasaan perawatan gigi yang baik harus
Indonesia, sehingga mereka dapat menikmati hidup yang
dikembangkan sejak dini. Atas alasan itulah maka kami lalu
lebih baik. Pepsodent merupakan pasta gigi di Indonesia yang
meluncurkan Program Sekolah Pepsoden di tahun 1995
diakui oleh Federasi Gigi Dunia (FDI) dan oleh Persatuan Dokter
sebagai pelengkap dari program kesehatan gigi pemerintah.
Gigi Indonesia (PDGI).
Dengan menggunakan permainan-permainan dan metode pembelajaran yang interaktif, Pepsodent bersama-sama
Masalah yang Dihadapi
dengan Yayasan Unilever Indonesia mengajak anak-anak
Kesehatan mulut adalah kunci dari kesehatan seluruh
Indonesia untuk merawat gigi mereka dengan baik, dengan
tubuh kita, karena mulut adalah pintu masuk dari tubuh kita.
penekanan pada sikat gigi pada malam hari.
Penyakit-penyakit mulut seperti pembusukan gigi dan penyakit gusi dapat disebabkan oleh faktor-faktor seperti pola makan
Misi sosial menjadi inti dari kegiatan-kegiatan kami di masa
yang tidak sehat, merokok, dan konsumsi alkohol secara
depan dan Pepsodent akan meneruskan komitmennya untuk
berlebihan. Akan tetapi, dalam banyak kasus mereka
meningkatkan kesehatan mulut di Indonesia dengan berfokus
juga disebabkan oleh tingkat kebersihan gigi yang
pada pendidikan, pencegahan dan pengobatan melalui
buruk. Penyakit-penyakit ini dapat dicegah melalui
program sekolah kami dan Layanan Periksa Gigi Gratis.
perubahan-perubahan sederhana dalam gaya hidup
Kami akan meneruskan kemitraan kami dengan PDGI dan
kita.
pemerintah-pemerintah daerah, termasuk dengan dinas-dinas kesehatan daerah. Target kami di tahun 2009 adalah
Tahukah Anda?
menjangkau 1 juta siswa di 21 kota di Jawa Barat, Jawa Timur dan Medan.
• Karies gigi masih menjadi masalah kesehatan utama di sebagian besar negara-negara industri karena diderita oleh 60-90% anak-anak berusia sekolah dan oleh mayoritas orang-orang dewasa (World Health Organization). • Sekitar 63% penduduk Indonesia menderita masalah karies serius, rata-rata 1,89 kebusukan gigi per orang (Sesanas 1998 dan SKRT 1995). • Sekitar 1,3% penduduk Indonesia memiliki masalah gigi
Kegiatan Pepsodent di 2004 - 2008
Penerima manfaat
Penerima manfaat
Penerima manfaat Penerima manfaat
2007: 200.000 orang di 16 kota di Jawa, Sumatera dan Sulawesi
2007: 60.000 peserta dan 10.000 kasus perawatan dilakukan
2007: Sikat gigi massal: 18.000 anakanak turut berpartispasi di Jakarta dan Makasar.
2008: 1.056.052 siswa di 33 kota di Jawa Barat, dan Jawa Timur dan Sumatera
2008: 6.000 orang dirawat di 14 kota di Jawa dan Sumatera
2008: 2008: Kick-off Pameran foto kampanye Senyum, menampilkan Senyum Indonesia Senyum 60.000 foto Pepsodent 2008” orang-orang yang di Lampung tersenyum di Dunia Parade “MerdekaFantasi Jakarta kan Senyum Indonesia” di Jakarta diikuti 5.000 orang dilanjutkan dengan cek gigi gratis (2.112 orang dirawat)
sekolah dan kantor (Sumber: Lembaga Penelitian dan Pengembangan Nasional, Depkes-RI; Persepsi dan Sosial Nasional, 1998). • Penelitian klinis menemukan bahwa bakteri tumbuh dua kali lipat pada malam hari dibandingkan dengan pada pagi hari, meningkatkan kemungkinan terjadinya gigi berlubang, sementara hanya 34% rakyat Indonesia yang menyikat gigi mereka sebelum tidur (Survey Habit & Attitude).
130
Komunikasi Publik
Cek Gigi Gratis
setiap bulan yang mencapai rata-rata 3,86 sehari di
Motivasi dari Masyarakat Peduli Gigi – Survei Ekonomi &
Kegiatan Publik
Program sekolah
2007: Konferensi pers bersama pakar perawatan gigi Workshop dan seminar nasional: diikuti oleh 400 kader kesehatan gigi dari Jawa Barat dan Jawa Timur
Menginspirasikan Kecantikan Luar dan Dalam bagi Perempuan Indonesia bersama Citra Kekuatan Brand Kami Citra adalah brand kecantikan asli dari Indonesia dan terkenal akan penggunaan bahan-bahan baku alaminya. Dengan kehadiran di Indonesia selama lebih dari 20 tahun, Citra telah bertumbuh menjadi salah satu produk perawatan tubuh dan kulit ternama di Indonesia. Produk-produk Citra sekarang juga telah tersedia di Thailand dan Vietnam.
Masalah yang Kami Hadapi Dewasa ini, perempuan Indonesia modern dihadapkan pada berbagai nilai dan norma sosial yang menuntut mereka untuk melakukan berbagai peran dalam kehidupan (sebagai ibu rumah tangga, ibu, pekerja profesional, dan lain sebagainya), serta selalu memberikan yang terbaik. Sebagai akibatnya, kehidupan mereka diwarnai oleh tekanan dan tingkat stres yang tinggi.
Sejak pertama kali diluncurkan di tahun 2006, Rumah
Respon Kami
dari 50.000 perempuan Indonesia. Para peserta merasa bahwa
Beranjak dari fakta bahwa konsumen utama kami adalah kaum
aktivitas-aktivitas yang mereka lakukan sangat bermanfaat dan
wanita, Citra merasa terpanggil untuk membantu perempuan
menginspirasi mereka untuk menjaga keseimbangan antara
Indonesia dalam menjalankan berbagai peran mereka. Bagi
kecantikan luar dan dalam. Dalam kedua aktivitas tersebut,
perempuan Indonesia, penting untuk merasa dan terlihat
Citra juga melibatkan lebih dari 400 perempuan sebagai terapis
cantik. Pada tahun 2006, Citra mengembangkan “Rumah
kecantikan. Para terapis ini dilatih oleh pelatih profesional dan
Cantik Citra” yang menyediakan fasilitas dimana perempuan
Citra berharap nantinya mereka dapat menggunakan
dapat menyegarkan diri dan melepas ketegangan sehingga
keterampilan yang telah mereka peroleh untuk
mereka dapat menjadi cantik luar dan dalam.
mengembangkan bisnis mereka sendiri sehingga manfaat
Cantik Citra dan Arisan Cantik Citra telah menjangkau lebih
yang diperoleh bukan hanya terbatas pada mereka saja, Di Rumah Cantik Citra, pengunjung dapat menikmati
tetapi juga dapat dinikmati oleh keluarga mereka.
berbagai perawatan kecantikan serta mempelajari berbagai teknik dan pengetahuan mengenai perawatan holistik
Ke depannya, Citra berencana untuk memperluas Rumah
sehingga mereka dapat mengontrol emosi mereka dan
Cantik Citra ke sejumlah kota besar lainnya di Indonesia,
menyegarkan pikiran mereka dan dapat sungguh-sungguh
sehingga lebih banyak perempuan Indonesia dapat menikmati
merasa cantik luar dalam. Kami percaya dengan kecantikan
pengalaman yang ditawarkan oleh Rumah Cantik Citra.
yang seimbang, perempuan Indonesia dapat memberikan
Dengan Arisan Cantik Citra dan roadshow Mini Rumah Cantik
yang terbaik dalam kehidupan mereka.
Citra, kami berharap dapat menyentuh juga perempuan
Selain itu, Citra juga menggelar ejumlah roadshow yang
Indonesia di kota-kota kecil.
dinamakan Arisan Cantik Citra dan Mini Rumah Cantik Citra di beberapa kota di Indonesia. Perempuan Indonesia yang berpartisipasi dalam Arisan Cantik Ctira dapat berbagi permasalahan hidup dan menerima bimbingan serta masukan dari psikolog profesional (Ratih Ibrahim, psikolog untuk Pengembangan Diri), pakar (Reza Gunawan, pakar perawatan holistik) dan para selebritis.
Sustainability Report 2008 PT Unilever Indonesia Tbk
131
Memberdayakan Perempuan Indonesia bersama Sunsilk
perempuan Indonesia akan kekuatan serta semangat pantang menyerah dan tak terpatahkan yang mereka miliki dalam mengejar mimpi dan menjalankan peranan mereka.
Kekuatan Brand Kami
Sebagai bentuk pengakuan akan semangat tak terpatahkan
Sunsilk adalah produk perawatan rambut terkemuka yang juga
para perempuan Indonesia, Sunsilk menobatkan tiga orang
merupakan salah satu brand tertua kami di Indonesia. Brand
perempuan yang berdedikasi tinggi dan memiliki semangat
ini pertama kali diluncurkan pada tahun 1952 dengan target
yang tak terpatahkan sebagai Sunsilk Unbreakable Women.
utama perempuan usia 20-29 tahun dari semua kelas sosial.
Ketiga penerima penghargaan tersebut adalah: Medina Kamil (reporter seri petualangan salah satu TV lokal di Indonesia),
Masalah yang Dihadapi
Gusti Kanjeng Ratu Pembayun, (aktivis sosial dan putri
Perempuan memegang peranan cukup unik di dalam
Sri Sultan Hamengkubuwono X), dan Elizabeth Wahyu
masyarakat Indonesia modern dewasa ini. Hal ini dikarenakan
(ibu rumah tangga dan perancang aksesoris).
di luar peranan tradisional mereka sebagai ibu rumah tangga dan ibu, semakin banyak perempuan yang memerankan
Penghargaan ini diberikan kepada ketiga perempuan
peranan penting dalam ekonomi keluarga serta menduduki
tersebut sebagai pengakuan atas antusiasme, semangat
jabatan tinggi di posisi-posisi yang secara tradisional didominasi
pantang menyerah dan keberanian mereka yang tak
oleh kaum pria. Walau demikian, Indeks Pembangunan
terpatahkan untuk menggapai mimpi dan cita-cita mereka.
Gender UNDP (GDI)1 memposisikan Indonesia di nomor 85
Sunsilk berharap kisah-kisah sukses mereka dalam mengatasi
dari 157 negara dengan skor 0,719. Sementara Pengukuran
berbagai rintangan dalam kehidupan mereka akan membantu
Pemberdayaan Perempuan UNDP’s (GEM)2 memposisikan
perempuan lainnya untuk menemukan semangat tak
Indonesia di nomor 87 dari 108 negara, dengan skor 0,441.
terpatahkan mereka.
Respon Kami
Sebagai bagian dari kampanye ini, Sunsilk berkolaborasi
Hubungan sejarah yang panjang dengan perempuan
dengan artis musik Shanty untuk mengeluarkan lagu tema
Indonesia membuat Sunsilk merasa bahwa Sunsilk perlu
dari kampanye ini yang diberi judul ”Unbreakable”. Menyusul
berkontribusi kepada masyarakat dengan menginspirasi
peluncuran lagu tersebut, Sunsilk menggelar kontes menyanyi
dan memberdayakan kaum perempuan Indonesia. Dengan
dengan bantuan dari NAF Karaoke dan jaringan Alfamart di
mengusung motto ”Hidup tidak bisa menunggu”, Sunsilk
Jakarta, Yogyakarta dan Malang. Sunsilk juga menyediakan
meluncurkan dua kampanye utama untuk menjalankan misi
fasilitas bagi para kontestan untuk mengirimkan lagu mereka
sosialnya.
melalui telepon dan website.
Kampanye pertama bertajuk “ Sunsilk Unbreakable Women”
Kampanye Sunsilk yang kedua adalah program “Sunsilk Circle
diluncurkan pada tahun 2007. Misinya adalah menginspirasi
of Beauty” (SCOB). Kampanye ini awalnya dirintis pada tahun
perempuan Indonesia agar mereka dapat merealisasikan
2005 di Yogyakarta dengan misi untuk menginspirasi gadis-
karakter dan kekuatan mereka sehingga dapat memberikan
gadis remaja putus sekolah agar mereka dapat mewujudkan
yang terbaik bagi diri mereka sendiri dan orang-orang di sekitar
potensi mereka sehingga mereka dapat mandiri dan menikmati
mereka. Tujuan dari kampanye ini adalah untuk mengingatkan
kesempatan yang sama yang dimiliki oleh teman-teman mereka yang tetap terus bersekolah.
1.
Indeks Pembangunan Gender (GDI) mengukur pencapaian suatu negara dengan menggunakan indikator yang sama dengan Indeks Pembangunan Manusia (HDI). Akan
tetapi indeks ini juga turut memperhitungkan kondisi ketidaksetaraan antara pria dan wanita. Semakin besar kesenjangan antar gender dalam pengukuran HDI dasar , semakin rendah GDI sebuah negara terhadap HDI negara tersebut. 2.
Pengukuran Pemberdayaan Gender (GEM) memperlihatkan apakah wanita memainkan peranan penting dalam kehidupan ekonomi dan politik sebuah negara.
Pengukuran ini melacak jumlah kursi yang diduduki oleh wanita dalam parlemen; jumlah legislator, pejabat senior dan manajer wanita; serta jumlah pekerja profesional dan teknis wanita dalam suatu negara – beserta kesenjangan dalam penghasilan yang merefleksikan kemandirian ekonomi wanita dalam negara tersebut.
132
Menurut data dari Badan Pusat Statistik, jumlah remaja putri
dibekali dengan keterampilan dan keahlian praktis yang akan
yang putus sekolah di propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
berguna bagi mereka di masa depan seperti memasak,
71,02%. Sunsilk percaya bahwa para remaja putri ini memiliki
menjahit dengan teknik payet, tata rias dan keuangan.
banyak potensi yang dapat dikembangkan. Untuk itu, sejak
Setelah menyelesaikan pelatihan mereka, setiap kelompok
tahun 2005 Sunsilk menggelar program SCOB di tiga
akan mengembangkan rencana aksi mereka sendiri sehingga
kabupaten yang memiliki tingkat putus sekolah remaja putri
mereka dapat mempraktekkan keahlian yang telah mereka
tertinggi di Yogyakarta, yakni kota Yogyakarta (76%), Kulon
peroleh dan mengembangkan bisnis mereka sendiri.
Progo (75%) dan Bantul (71%). Pada bulan Februari 2009, Sunsilk bersama-sama dengan Pelatihan SCOB yang pertama dilakukan di Bantul pada
2.000 pelajar sekolah menengah atas mengadakan Gerak Jalan
bulan Agustus 2007 dan berhasil menjaring 50 peserta dari
Amal untuk mengumpulkan dana bagi SCOB. Untuk setiap
empat kecamatan, yakni Dlingo, Imogiri, Bambanglipuro dan
pelajar putri yang berpartisipasi dalam acara tersebut, Sunsilk
Pandak. Pelatihan tahap kedua diikuti oleh oleh 52 putri di
akan menyumbangkan Rp 10.000 untuk kegiatan SCOB
Kulon Progo pada Oktober 2007 dan pelatihan ketiga diikuti
berikutnya yang direncanakan akan digelar di kecamatan
oleh 49 putri di Bantul pada November 2007. Para peserta
Sleman dan Gunung Kidul.
Populasi Perempuan di Atas Usia 15 Tahun Berdasarkan Area dan Partisipasi di Sekolah di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di tahun 2005 100 80 60 40 20 0
Tidak pernah sekolah Masih bersekolah Putus sekolah
Kulon Progo
Bantul
Gunung Kidul
Sleman
Kota Yogyakarta
17% 8% 75%
17% 12% 71%
32% 5% 63%
12% 14% 74%
5% 19% 76%
Sustainability Report 2008 PT Unilever Indonesia Tbk
133
Menjaga Warisan Kuliner Nusantara dan Meningkatkan Kesejahteraan Petani bersama Bango
Terkenal sebagai produk kecap manis berkualitas tinggi, produk ini terbuat dari empat bahan baku alamiah utama, yakni: kedelai hitam, gula kelapa, air dan garam. Kombinasi keempat bahan baku inilah yang menjadikan Bango sebuah produk
Kekuatan Brand Kami
kecap manis ”asli” tanpa tambahan bumbu, MSG ataupun
Kecap Bango pertama kali diproduksi dan dipasarkan
pengawet.
sebagai produk kecap manis lokal oleh PT Anugerah Setia Lestari pada tahun 1928. Perusahaan ini diakuisisi oleh Unilever
Sebagai konsekuensinya, pembelian bahan-bahan baku
Indonesi pada tahun 2001 dan mengubah namanya menjadi
berkualitas tinggi merupakan aspek paling penting dalam
PT Anugerah Lever. Sejak saat itu kami telah berhasil
proses produksi kami.
meningkatkan volume penjualan produk ini lebih dari sepuluh kali dan Bango sekarang adalah brand terbesar kami
Masalah yang Dihadapi
di kategori makanan. Produk Bango juga dapat ditemukan di
Permasalahan pertama yang menjadi perhatian kami adalah
luar negeri, khususnya di negara-negara yang memiliki
fakta bahwa banyak makanan nusantara telah menghilang
komunitas orang Indonesia yang cukup banyak.
dari pasaran. Sebagai sebuah produk asli yang terbuat dari bahan-bahan baku lokal dan digunakan di banyak masakan lokal, kami merasa perlu membantu menjaga warisan kuliner Indonesia.
Nilai-nilai apa yang kami percayai? BANGO percaya keaslian
BANGO percaya pada
Kecap Bango dapat
kejujuran dalam membuat
memberikan kenyamanan
produk kami menjaga
bagi individu untuk kembali
kemurnian dan tradisi
kepada “kehidupan sejati”
pembuatan produk dengan
saat hidup tidak
menggunakan bahan baku
berjalan sesuai
berkualitas terbaik
keinginan Memiliki Kehidupan Sejati
Kemurnian dalam membuat Bango
Asli, tulus dan murni Melestarikan Makanan Asli Indonesia
Secara tulus peduli dengan para petani kami
BANGO percaya
BANGO secara tulus
pada upaya untuk
peduli terhadap para
melestarikan
petani yang
makanan asli
memproduksi bahan
Indonesia
134
baku kami
Permasalahan kedua yang menarik perhatian kami adalah
Untuk mendukung misi sosial yang kedua, Bango
masih rendahnya tingkat penghasilan petani-petani di
bekerjasama dengan Yayasan Unilever Indonesia
Indonesia yang berakibat pada rendahnya tingkat
mengembangkan Program Pengembangan Petani Kedelai
kesejahteraan keluarga petani. Oleh karena pembelian
Hitam. Program ini kami rintis sejak tahun 2001. Pada saat
bahan baku adalah elemen penting dalam mempertahankan
itu, dalam kerangka mengantisipasi peningkatan pasokan
rasa asli Bango, kami ingin membantu para petani yang
kedelai hitam yang berkelanjutan, kami melihat peluang untuk
menanam bahan-bahan baku kami sehingga mereka dapat
membangun kemitraan dengan para petani dan mendukung
memperoleh penghasilan yang lebih baik serta meningkatkan
pengembangan unit bisnis kecil dan menengah di Indonesia.
kesejahteraan mereka. Pada saat yang sama, kemitraan dengan
Program ini sekarang telah sepenuhnya diintegrasikan di dalam
para petani ini akan memberikan kesempatan bagi kami untuk
rantai pasok kami.
mendapatkan bahan-bahan baku yang berkualitas tinggi serta pasokan yang berkelanjutan.
Respon Kami
Omzet Penjaja Makanan dan Jumlah Pengunjung pada Festival Jajanan Bango 2005-2008
Sebagai respon terhadap kedua permasalahan di atas, misi sosial dari Bango adalah menjaga warisan kuliner Indonesia
Pengunjung
dan meningkatkan kesejahteraan hidup para petani yang memproduksi bahan-bahan baku kami. Untuk mendukung misi yang pertama, kami melakukan
600.000
dua kegiatan utama. Kegiatan pertama adalah peluncuran
500.000
program TV mingguan berjudul “Bango Cita Rasa Nusantara”
400.000
di TV nasional. Program ini adalah kombinasi unik antara acara memasak dan wisata kuliner yang dipandu oleh tokoh-tokoh
267%
300.000
masyarakat terkenal. Para tokoh masyarakat ini berkunjung
200.000
ke kampung halaman mereka untuk menikmati makanan-
100.000
makanan khas daerah tersebut yang menjadi makanan favorit
680.000
700.000
255.000
95.000 47.000
0
mereka semasa kecil. Program ini menerima sambutan hangat
2005
2006
2007
2008
dari para konsumen kami dan banyak stasiun TV besar di Indonesia yang juga menayangkan program yang serupa.
Omzet Penjaja Makanan (dalam jutaan Rupiah)
Kegiatan kedua adalah Festival Jajanan Bango. Untuk kegiatan ini, kami mengadakan serangkaian festival makanan tradisional di sejumlah kota besar di Indonesia untuk menampilkan berbagai warisan kuliner nusantara. Dalam
4.991
5000
festival ini, Bango mengikutsertakan sekitar 50 penjaja
4000
makanan khas lokal dan para pengunjung dapat menikmati
3000
berbagai pertunjukan, permainan dan hiburan.
2000
178%
2.800
795
1000 347
0 2005
2006
2007
Sustainability Report 2008 PT Unilever Indonesia Tbk
2008
135
Menciptakan Komunikasi yang Terbuka dan Sejajar bersama SariWangi
Tahukah Anda? • Ada sekitar 200.000 kasus perceraian setiap tahunnya di
Kekuatan Brand Kami SariWangi adalah nama brand teh celup kami di Indonesia yang pertama kali diperkenalkan kepada konsumen pada tahun 1973. SariWangi adalah brand lokal yang secara
Indonesia. Ini adalah jumlah kasus tertinggi di kawasan Asia Pasifik. • Penyebab utama perceraian di Indonesia adalah buruknya komunikasi antar pasangan.
eksklusif bergerak di segmen teh celup dan menjadi pionir bagi cara baru minum teh di Indonesia. SariWangi dikenal di pasar sebagai produk teh yang modern, progresif dan inovatif.
Masalah yang Dihadapi Menurut penelitian independen yang dilakukan oleh Research International Cpo., norma yang berlaku di Indonesia percaya bahwa istri yang baik adalah istri yang patuh, melayani dan berada di belakang suami mereka yang bertindak sebagai kepala keluarga. Akan tetapi, dengan adanya perubahan dinamika peranan perempuan dalam masyarakat modern, perempuan sekarang lebih independen dan memiliki lebih banyak pilihan untuk mengubah kehidupan mereka dan membuat hubungan dengan pasangan mereka menjadi sama-sama menguntungkan. Di sejumlah negara tetangga seperti Jepang, Cina dan Korea, teh dan waktu minum teh memiliki nilai budaya yang sangat
Dalam kehidupan berumah tangga, banyak wanita merasa kesulitan untuk menyampaikan aspirasi mereka kepada pasangan mereka dan kuncinya adalah komunikasi, karena konflik dalam sebuah pernikahan dan hubungan sangat dipengaruhi oleh komunikasi yang buruk. Kasandra Putranto, psikolog, Kasandra & Associates
Kami percaya momen-momen yang kondusif dalam kehidupan kami sehari-hari, seperti misalnya waktu minum teh, dapat dimanfaatkan oleh para pasangan untuk berkomunikasi dalam suasana yang hangat. Untuk itu, kami berharap kami dapat meningkatkan makna ’waktu minum teh’ di Indonesia menjadi waktu yang tepat untuk berkomunikasi, menyampaikan informasi dan saling berbagi.
Respon Kami Didorong oleh kekhawatiran kami akan peranan perempuan
tinggi. Tetapi di Indonesia, mayoritas istri menghidangkan teh
Indonesia dalam masyarakat, misi sosial SariWangi mengajak
kepada suami mereka sebagai bagian dari kegiatan sehari-hari
perempuan Indonesia untuk menciptakan komunikasi yang
dan tradisi. Akan tetapi, ‘waktu minum teh’ seperti ini
terbuka dan sejajar dengan pasangan mereka, melalui waktu
belumlah dilihat sebagai waktu berbagi antar pasangan.
minum teh yang berkualitas. Untuk mencapai tujuan ini, SariWangi meluncurkan kampanye “Mari Bicara” di bulan Februari 2008 untuk mendorong perempuan Indonesia agar dapat mengekspresikan aspirasi mereka melalui komunikasi yang baik dan efektif pada waktu yang tepat. Kampanye ini didukung oleh Departemen Pemberdayaan Perempuan dan psikolog Kasandra Putranto dari Kasandra & Associates serta duta SariWangi Dian Nitami dan Anjasmara (pasangan artis Indonesia dan tokoh publik). Kutipan Upaya untuk meningkatkan aspirasi dan kualitas hidup perempuan Indonesia di dalam kerangka norma-norma yang berlaku melalui kampanye ‘Mari Bicara’ perlu didukung karena upaya pemberdayaan perempuan semacam ini akan membawa perempuan Indonesia ke arah kesejahteraan, kemandirian dan kemajuan dalam berpikir. Prof. Dr. Meutia Hatta Swasono, Menteri Negara untuk Pemberdayaan Perempuan
136
“Mari Bicara”: Aktivitas dengan Konsumen
Pasar Basah
Cek Gigi Gratis
Kegiatan Publik
Aktivitas: Pojok Teh Penarikan Undian Kejutan Pasangan Arisan Pedagang
Aktivitas: Pojok Teh Penarikan Undian Lomba untuk Pasangan
Aktivitas: Lomba untuk Pasangan Putar Roda Supermarket Sweep Komunikata
Dilakukan di: 61 pasar di daerah Jabodetabek, Bandung dan Surabaya
Dilakukan di: 39 daerah perumahan di daerah Jabodetabek, Bandung dan Surabaya
Dilakukan di: 40 outlet perdagangan modern di daerah Jabodetabek, Bandung dan Surabaya
Kami melibatkan para konsumen kami secara langsung dalam
ini diikuti oleh 1.000 orang, termasuk 200 orang perwakilan
kampanye “Mari Bicara” melalui serangkaian kegiatan yang
peserta program-program Yayasan Unilever Indonesia,
kami lakukan pada bulan Februari-Mei 2008 untuk menjalin
termasuk kader-kader program kesehatan dan para petani
interaksi dengan publik dan menarik keterlibatan mereka.
kedelai hitam.
Kelompok masyarakat yang menjadi sasaran dari rangkaian aktivitas kami adalah perempuan, baik perempuan pekerja
Mengelola Limbah Kemasan Kami
maupun ibu rumah tangga, dari kelas menengah ke atas di wilayah perkotaan.
Dilema yang Kompleks di Indonesia Kemasan adalah elemen penting bagi produk kami. Di satu
Untuk mengangkat kampanye “Mari Bicara” ke wilayah
sisi, kemasan kami harus mampu melindungi produk-produk
publik yang lebih luas, SariWangi bermitra dengan Female
kami dari kerusakan dan kontaminasi. Selain itu, kemasan juga
Radio untuk mengadakan serangkaian talkshow di radio.
harus terlihat menarik, apik dan mampu mengkomunikasikan
Rangkaian talkshow berfokus pada masalah-masalah dalam
identitas produk agar dapat bersaing di pasaran. Saat ini kami
komunikasi dan diisi oleh pembicara-pembicara relevan seperti
menggunakan beragam materi untuk kemasan kami, termasuk
perwakilan Departemen Pemberdayaan Perempuan, psikolog
kertas, plastik, gelas, aluminium, besi dan kemasan-kemasan
dan pasangan selebritis. SariWangi juga mengadakan sebuah
laminasi seperti sachet dan pouch.
seminar dimana peserta yang merupakan pasangan suami istri diberikan kesempatan untuk mendiskusikan masalah-masalah
Di sisi lain, peningkatan konsumsi produk akan turut
komunikasi dalam pernikahan mereka dengan dukungan dari
mendorong peningkatan jumlah limbah yang dihasilkan di sisi
psikolog profesional Kassandra & Associates.
konsumen. Dengan ini, meningkat pula kekhawatiran akan dampak dari limbah tersebut terhadap lingkungan, khususnya
SariWangi juga berkolaborasi dengan Yayasan Unilever
bagi jenis-jenis limbah yang sulit terdaur ulang secara alamiah
Indonesia untuk mengadakan sejumlah seminar di wilayah
seperti plastik.
binaan program kesehatan Yasayan Unilever Indonesia di Yogyakarta. Dengan menggunakan jaringan program
Jumlah konsumsi plastik di Indonesia adalah sekitar 2 juta ton
kesehatan yang luas, SariWangi mengajak perempuan
plastik per tahun. Dari jumlah total ini, sekitar 500.000 ton per
Yogyakarta untuk memulai komunikasi dengan para
tahun merupakan plastik dari jenis kemasan fleksibel (pouch,
pasangan mereka. SariWangi juga bermitra dengan
sachet). Kami memperkirakan sekitar 2% dari jumlah
Departemen Pemberdayaan Perempuan untuk mendukung
keseluruhan kemasan fleksibel yang ada di Indonesia
perayaan Hari Kebangkitan Nasional di Yogyakarta. Perayaan
berasal dari produk-produk Unilever.
Sustainability Report 2008 PT Unilever Indonesia Tbk
137
Komunitas Green and Clean
Penghijauan
Biopori
Pemilahan Sampah
Sampah Organik
Sampah Non Organik
Pembuatan Kompos
Pengumpulan di Bank Sampah Masyarakat
Dijual ke Pengepul Sampah
Didaur ulang menjadi produk Trashion
Penggunaan kemasan fleksibel adalah tantangan yang
turut berpengaruh dalam jumlah limbah yang ada di
kompleks bagi kami. Menyediakan produk-produk dalam
lingkungan melalui pembelian yang mereka lakukan.
kemasan fleksibel, khususnya sachet, memungkinkan kami
Tetapi konsumen juga merupakan bagian dari solusi atas
untuk memasarkan produk dengan harga terjangkau kepada
permasalahan ini, melalui cara mereka membuang kemasan
para konsumen kami. Akan tetapi, kemasan fleksibel memiliki
produk-produk yang mereka gunakan. Studi kami menunjuk-
nilai ekonomi yang rendah karena kemasan jenis ini sulit untuk
kan bahwa hanya 80% dari total sampah domestik sampai
didaur ulang. Sebagai konsekuensinya, sebagian besar limbah
ke tempat pembuangan akhir, sementara sisanya dibiarkan di
kemasan fleksibel dibiarkan begitu saja di lingkungan dan tidak
lingkungan. Studi tersebut juga menunjukkan bahwa hanya
dikumpulkan kembali untuk didaur ulang.
23,6% limbah non-organik yang didaur ulang. Melalui program Green and Clean kami, Yayasan Unilever
Dua Pendekatan untuk Merespon Tantangan yang Sama
Indonesia telah membina kader-kader lingkungan yang
Kami memahami dilema ini dan kami berupaya semaksimal
masing-masing. Para kader lingkungan ini bertugas untuk
mungkin untuk berusaha mengurangi jumlah limbah plastik
mengajak dan memotivasi masyarakat untuk memisahkan
pasca konsumsi di lingkungan. Pendekatan pertama adalah
dan mengelola sampah mereka dengan lebih baik agar sampah
turut memperhitungkan pertimbangan-pertimbangan
yang tersisa di lingkungan dapat dikurangi dan sanitasi serta
lingkungan hidup, sosial dan ekonomi dalam perancangan
kecantikan lingkungan tempat tinggal mereka dapat
kemasan kami. Di tingkat global, pada tahun 2007 dibentuk
ditingkatkan. Program Green and Clean telah dengan
satu kelompok kerja yang disebut Responsible Packaging
sukses dilakukan di empat kota besar di Indonesia, yakni
Steering Team yang bertugas untuk mengkaji ulang strategi
Jakarta, Yogyakarta, Surabaya dan Makassar dan akan
perancangan kemasan kami. Melalui inovasi desain, kami telah
diperluas ke wilayah lain di tahun 2009.
bertindak sebagai agen perubahan di lingkungan mereka
berusaha untuk mengurangi massa kemasan dalam produkdepan kami juga akan dapat menggunakan bahan-bahan yang
Trashion: Mengubah Limbah Menjadi Barang Fesyen
lebih ramah lingkungan untuk kemasan kami.
Ide utama di balik program Trashion adalah untuk mendaur
produk kami. Dengan kemajuan-kemajuan teknologi di masa
ulang limbah plastik pasca konsumsi dan mengubahnya Pendekatan yang kedua adalah memperbaiki sistem
menjadi barang-barang yang trendi dan berguna, oleh
pengelolaan limbah masyarakat serta memberikan nilai
karenanya memberikan nilai tambah kepada kemasan fleksibel
tambah bagi kemasan fleksibel. Kami sadar bahwa konsumen
yang semula tidak bernilai, dan mengurangi jumlah limbah plastik di lingkungan.
138
Program Trashion ini adalah program kolaborasi antara program pemberdayaan perempuan Sunlight dan program lingkungan Yayasan Unilever Indonesia untuk mengembangkan para perempuan di wilayah-wilayah binaan Green and Clean menjadi pengusaha Trashion. Unilever memberikan pelatihan, modal awal dan akses ke pasar bagi para pengusaha Trashion ini. Melalui monitoring, bimbingan dan motivasi yang berkelanjutan kami mampu mengembangkan 40 pusat bisnis daur ulang dengan total 400 anggota di Surabaya, Jakarta, Yogyakarta dan Makassar.
Studi Kasus: Pengusaha Trashion di Pasar Minggu, Jakarta Pusat bisnis Trashion di Pasar Minggu Jakarta dipimpin oleh Ibu Yanti, kader lingkungan dari program Green and Clean kami. Program ini pertama kali diperkenalkan di daerah tempat tinggal Ibu Yanti pada tahun 2006. Pada awalnya, Ibu Yanti
Proses pencucian sampah plastik
menerima pelatihan dan modal awal dari Unilever untuk memulai bisnisnya. Bahan-bahan baku produk Trashion (pouch, sachet dan tube plastik) didapatkan dari bank sampah setempat dan para pemulung yang mengumpulkan sampah dari wilayah-wilayah sekitar tempat tinggal Ibu Yanti. Kemasan plastik yang didaur ulang tidak hanya terbatas pada kemasan Unilever saja. Sampai saat ini, Ibu Yanti mempekerjakan tujuh orang pegawai dan mampu memproduksi rata-rata 20-30 produk Trashion per bulannya dengan turnover sebesar Rp 4-5 juta per bulan. Dengan rata-rata marjin keuntungan sebesar 70%, pendapatan bulanan Ibu Yanti dari bisnis Trashion cukup untuk
alasannya adalah masih rendahnya tingkat kesadaran dan minat dari masyarakat untuk menggunakan produk-produk hasil daur ulang. Masalah lainnya adalah tidak konsistennya pasokan produk berhubung kapasitas produksi pengusaha Trashion masih terbatas. Belajar dari pengalaman, ke depannya kami akan terus memperkuat dan memperluas program Trashion dengan berfokus pada peningkatan akses ke pasar bagi produk dan pembangunan citra brand Trashion.
membayar upah para pegawainya. Lingkungan tempat tinggal Ibu Yanti sekarang terlihat hijau dan bersih setelah diperkenalkannya program Green and Clean. Masyarakat juga merasakan manfaat dari program tersebut dengan adanya lingkungan tempat tinggal yang lebih sehat dan indah. Walaupun jumlah keuntungan yang dihasilkan dari program Trashion masih belum terlalu besar, Ibu Yanti percaya program ini telah membantu memotivasi masyarakat untuk mengembangkan jiwa wiraswasta dan menyediakan cara bagi masyarakat untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Unilever juga turut membantu memasarkan produk-produk Trashion melalui pameran dan kerjasama dengan sejumlah outlet ritel modern, akan tetapi penyediaan akses ke pasar tetap menjadi sebuah tantangan bagi kami. Sebagian
Proses penjahitan produk Trashion
Sustainability Report 2008 PT Unilever Indonesia Tbk
139
Kata Sambutan 7. Agenda Masa dari PakDepan JosephKami Bataona Tanggung jawab sosial akan selalu menjadi prioritas kami. Kami ingin seluruh karyawan ikut serta dalam upaya perusahaan menjadikan sustainability sebagai bagian dari budaya perusahaan. Kami akan terus tumbuh bersama Indonesia, seperti yang telah dilakukan selama lebih dari tujuh dekade terakhir.
Melangkah ke depan Kepedulian para karyawan akan masa depan, lingkungan
Karyawan menjadi sumber daya utama dalam mencapai
serta masyarakat sekeliling tercermin dalam aktivitas
hal tersebut, sehingga kami perlu meningkatkan kualitas
mereka sehari-hari. Dalam dua tahun terakhir, kami
kepemimpinan mereka. Fokus kami adalah mewujudkan
menyelaraskan upaya-upaya para pemangku
nilai-nilai menjadi tindakan nyata supaya dapat menarik
kepentingan untuk memenuhi kebutuhan dasar dari
hati dan pikiran karyawan serta menyusun perencanaan
masyarakat setempat. Caranya dengan memfokus-
strategis untuk pertumbuhan perusahaan. Kami juga
kan strategi pada pemberdayaan dan pengembangan
berinvestasi untuk mengembangkan karyawan serta
kepemimpinan dalam seluruh inisiatif kami.
membagi lebih banyak pengalaman dengan perusahaan Unilever lainnya.
Kami yakin bahwa semangat para karyawan adalah prasyarat utama dalam upaya kami untuk maju bersama
Tanggung jawab sosial perusahaan akan selalu menjadi
dengan masyarakat setempat. Dengan demikian, kami
prioritas kami. Kami ingin seluruh angkatan kerja kami
harus merealisasikan potensi karyawan dengan lebih baik,
turut memberi kontribusi dalam perjalanan perusahaan
demi membangun pola pikir yang baru serta membantu
menuju suatu pembangunan yang berkelanjutan sebagai
mengubah perilaku masyarakat Indonesia menjadi lebih
bagian sejati dari budaya perusahaan. Selain itu, kami juga
baik. Dalam agenda selanjutnya, kami ingin melangkah
akan memperdalam strategi CSR serta mengembangkan
maju ke depan, serta berbuat lebih banyak dan lebih baik.
program-program baru untuk membantu mereka yang
Pertama-tama, kami perlu keluar dari krisis ekonomi saat
memerlukannya dan mendorong mereka yang berpotensi
ini dalam kondisi yang lebih tangguh daripada sebelumnya,
dalam proses perubahan menuju keadaan sosial yang lebih
dengan menggunakan pengalaman dalam menghadapi
baik.
hal serupa di akhir tahun 1990-an. Kami akan betul-betul mencermati segala risiko yang mungkin muncul, dinamika
Kami percaya bahwa tujuan-tujuan strategis tersebut
pasar serta kemungkinan perubahan perilaku konsumen,
akan berdampak positf terhadap kinerja bisnis serta
supaya strategi kami dapat disesuaikan bilamana perlu.
mencerminkan kontribusi yang tidaklah sedikit dalam
Dengan demikian, biaya dan investasi kami akan dapat
agenda pembangunan Indonesia di masa depan.
dikelola dengan lebih hati-hati.
140
Kutipan Kami menganggap tanggung jawab sosial sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam cara kami berbisnis. Sementara perusahaan lain mungkin melihatnya sebagai beban atau biaya, kami melihatnya sebagai suatu investasi untuk memajukan orang-orang yang bekerja dengan kami serta meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan. Dengan demikian, kami berfokus pada apa yang relevan untuk dilakukan di Indonesia dan selalu mencari solusi yang menguntungkan semua pihak serta dampak positif yang maksimal dari seluruh tindakan kami. Maurits Daniel Rudolf Lalisang, Presiden Direktur
Demi mencapai target, kami membutuhkan lebih banyak pemimpin dalam tiap level organisasi serta melibatkan lebih banyak karyawan dalam program pengembangan kepemimpinan yang terus berlangsung. Walaupun kami memiliki elemen serta aktivitas CSR baru dalam strategi kami, yang dibutuhkan sebenarnya adalah para pemimpin di lapangan, supaya aktivitas CSR dapat lebih mendalam dan menjadi suatu keunggulan kompetitif. Joseph Bataona, Direktur Human Resources and Corporate Relations
Kutipan Tujuan dari Yayasan Unilever Indonesia adalah untuk menjembatani bisnis yang kami jalankan dengan masyarakat setempat. Implementasi strategi tanggung jawab sosial kami telah dilakukan bertahun-tahun yang lalu dan telah terintegrasi dalam semua departemen dan aktivitas perusahaan. Baik Unilever maupun masyarakat telah mulai merasakan manfaat ekonomi dan sosial dari langkah-langkah strategis kami.
Kutipan Strategi kami bertujuan untuk mendorong inovasi sosial dan mengelola risiko yang berkaitan dengan sustainability demi menjamin pertumbuhan bisnis jangka panjang. Dengan mendengarkan dan belajar dari para pemangku kepentingan, kami dapat menggali informasi lebih dalam untuk proses pengambilan keputusan serta mengantisipasi masalah-masalah yang menyangkut kepentingan publik.
Sinta Kaniawati, General Manager Yayasan Unilever Indonesia
Keberhasilan kami tergantung pada pendekatan serta relasi yang kami bangun dengan tiap orang dan organisasi yang dapat mempengaruhi bisnis kami.
Kutipan CSR berasal dari hati para karyawan kami, dimulai dari Presiden Direktur hingga seluruh jajaran manajemen. Mereka berkomitmen sepenuhnya untuk CSR, dan yayasan kami adalah bukti nyatanya. Keberadaan yayasan bertujuan untuk menjaga semangat CSR serta mendorong interaksi di seluruh departemen dan juga berfungsi sebagai katalis, sehingga setiap aspek dari bisnis bisa memberikan hasil yang maksimal. Franky Jamin, Sekretaris Perusahaan
Kutipan Unilever Indonesia telah mengembangkan suatu model yang menghubungkan bisnisnya dengan komitmen, strategi dan aktivitas CSR perusahaan. Dengan berlangsungnya krisis global kini, dapat terlihat bahwa komitmen Unilever Indonesia untuk CSR tidak berkurang. CSR adalah bagian yang tak terpisahkan dari agenda perusahaan dan Unilever Indonesia tidak melihatnya sebagai suatu hal yang hanya dapat diterapkan dalam bisnis saat situasi ekonomi sedang kondusif. Graeme David Pitkethly, Chief Financial Officer
Kutipan Seluruh anggota Direksi harus mempraktekkan apa yang diajarkan oleh nilai-nilai perusahaan kami. Kami percaya apabila kami mampu untuk ‘merealisasikan perkataan menjadi tindakan’ secara internal terlebih dahulu, maka kami mampu pula untuk mengambil hati para konsumen, pelanggan dan masyarakat.
Laporan keberlanjutan ini merupakan suatu perangkat penghubung yang strategis supaya kami dapat mempertanggung jawabkan langkah-langkah kami kepada beragam pemangku kepentingan kami di Indonesia. Maria D. Dwianto, Head of Corporate Communication
Kutipan Ambisi kami adalah mengembangkan omzet menjadi 2 miliar dolar AS pada tahun 2010, dengan kontribusi yang berimbang dari jalur penjualan tradisional dan jalur penjualan modern. Kemampuan kami untuk menyeimbangkan kedua hal tersebut akan menentukan keberhasilan dalam meraih lebih banyak konsumen tanpa merugikan para distributor dan pengusaha ritel. Kinerja yang tidak terkalahkan, budaya service excellence serta komitmen untuk menemukan solusi yang menguntungkan semua pihak merupakan landasan untuk bagi kami untuk terus menciptakan nilai lebih. Bagaimana memperkuat kepemimpinan dalam jalur penjualan tradisional sekaligus meraih keuntungan dalam jalur penjualan modern merupakan tantangan tersendiri. Kolaborasi apapun yang membantu Unilever Indonesia untuk meraih lebih banyak pelanggan dan konsumen serta memberi layanan yang terbaik untuk mereka, akan selalu kami anggap sebagai suatu peluang yang tidak boleh disia-siakan. Okty Damayanti, Direktur Customer Development
Sustainability Report 2008 PT Unilever Indonesia Tbk
141
Kata Sambutan 8. Strategi dari Pak Joseph Laporan Kami Bataona Metode Pendekatan Kami Kami berkomitmen untuk menyampaikan seluruh informasi mengenai kemajuan serta strategi dan kinerja kami kepada publik setiap dua tahun, mengikuti laporan pembangunan berkelanjutan pertama kami yang diterbitkan pada tahun 2007. Laporan ini merupakan usaha kami yang kedua untuk memberikan transparansi dan akuntabilitas kepada beragam pemangku kepentingan di Indonesia yang kami susun berdasarkan panduan Global Reporting Initiative (GRI) Versi 3. Informasi yang disampaikan dalam laporan ini menggambarkan seluruh upaya kunci yang kami lakukan dalam rangka mengelola dampak lingkungan, sosial maupun ekonomi dari kegiatan bisnis kami. Selain itu, laporan ini juga merupakan alat komunikasi strategis yang berguna untuk: • Mengembangkan kultur serta identitas perusahaan; • Mengintegrasikan strategi dengan lebih baik dan memberikan lebih banyak informasi kepada para pembuat keputusan dan pemangku kepentingan; • Mempersatukan seluruh karyawan dan departemen dalam proyek yang berhubungan dengan strategi CSR kami; • Memperbaiki praktek dan sistem manajemen;
• Terus mengembangkan inovasi dan kreatifitas dalam komunikasi; • Memberikan inspirasi kepada para pemangku kepentingan, mengembangkan sinergi dan kemitraan-kemitraan baru; • Mengajak perusahaan lain untuk melalukan hal serupa. Kami berharap laporan ini akan membantu masyarakat untuk memahami kegiatan kami dan bagaimana kami melakukannya. Laporan ini telah kami kaji secara internal dengan merujuk kepada panduan GRI dan berdasarkan hasil kajian tersebut kami menyatakan bahwa laporan ini berada pada level B+.
Pandangan Kami Mengenai Relevansi Strategi laporan kami berfokus pada masalah-masalah penting yang relevan di Indonesia. Tingkat relevansi kami ukur dengan melihat: • Keterkaitan sebuah masalah dengan aktivitas usaha dan brand kami • Seberapa penting hal tersebut dalam konteks Indonesia • Pengaruh yang kami miliki dalam kegiatan pembelian, produksi dan pemasaran • Seberapa penting sebuah masalah di mata masyarakat dan para pemangku kepentingan
Apa yang Telah Kami Lakukan untuk Membuat Laporan Ini Beranjak dari pengalaman pembuatan laporan pembangunan berkelanjutan yang pertama, kami telah memperbaiki proses internal agar kami dapat melaporkan kinerja di bidang pembangunan berkelanjutan dengan lebih baik.
Tim penyusun Sustainability Report 2008 142
Tahun ini kami membentuk sebuah steering committee yang terdiri dari enam orang karyawan Unilever yang berkerja di Yayasan Unilever Indonesia serta departemen komunikasi (komunikasi internal dan hubungan eksternal). Tim ini bekerja di bawah pengawasan Sekretaris Perusahaan agar tercipta hubungan yang erat dengan Direksi. Untuk membantu proses pengumpulan informasi dan data, sejumlah champion dari setiap departemen ditunjuk untuk mendukung proses pengembangan laporan ini serta melakukan pengecekan terhadap akurasi informasi yang diberikan.
Para champion ini, bersama-sama dengan perwakilan dari steering committee melakukan sejumlah focus group discussions dengan para direktur, manajer dan manajer senior dari tiap departemen untuk menentukan hal-hal yang akan dilaporkan dan bagaimana hal-hal tersebut akan dilaporkan. Kami juga mengadakan beberapa wawancara khusus untuk membahas masalah-masalah tertentu. Secara keseluruhan, sekitar 60 orang dilibatkan dalam proses konsultasi ini, termasuk Presiden Direktur, Komisaris dan anggota Komite Audit. Tahun ini kami juga memutuskan untuk memasukkan lebih banyak pandangan-pandangan eksternal ke dalam laporan ini. Untuk itu, kami telah berkonsultasi dengan sekitar 40 orang pemangku kepentingan eksternal melalui serangkaian wawancara dan kunjungan lapangan. Tujuan utama dan sekaligus juga tantangan utama dalam penyusunan laporan ini adalah menciptakan keseimbangan yang tepat antara pemangku kepentingan internal dan eksternal. Kami harap laporan ini dapat merefleksikan pandangan dan kepentingan para pemangku kepentingan tersebut. Untuk mengembangkan strategi laporan ini, kami bekerjasama dengan PA CSR Ltd, sebuah perusahaan konsultan khusus di bidang CSR dan komunikasi strategis. Sementara desain laporan ini didukung oleh PT Sigma Pro Komunika.
Ruang Lingkup dan Batasan Laporan ini mencakup dampak-dampak dari operasi Perusahaan di seluruh Indonesia di bidang ekonomi, sosial dan lingkungan hidup serta dampak-dampak tak langsung terpenting dari produk dan aktivitas kami. Data-data lingkungan dalam laporan ini adalah data-data untuk pabrik kami di Rungkut dan Cikarang. Kami tidak mengikutsertakan informasi dari pabrik Skin Care yang sampai saat laporan ini ditulis masih menjalani proses integrasi sistem, ataupun pabrik kami yang lainnya di Subang (kecap) dan Medan (makanan ringan). Data-data lingkungan ini berfokus pada 7 indikator kunci yang terintegrasi di dalam sistem monitoring lingkungan internasional kami. Ketujuh indikator kunci tersebut adalah: muatan kebutuhan oksigen kimiawi (kg) per ton produksi, limbah berbahaya dan tidak berbahaya (kg), air (m3),energi (GJ), CO2 dari energi (kg), dan boiler SOx (kg). Tonasi yang dilaporkan merupakan berat bersih dalam ton, tidak termasuk pengemasan.
Untuk data keselamatan kerja, total frekuensi tercatat rata-rata dari karyawan merupakan jumlah keseluruhan waktu yang terbuang dikarenakan adanya kecelakaan (LTA), kasus pelarangan kerja (RWC) dan seluruh kasus penanganan kesehatan (MTC) yang dihitung dalam satuan per 100.000 jam kerja. Data yang disampaikan mencakup dua situs produksi utama kami, yaitu Rungkut dan Cikarang.
Langkah Selanjutnya Tujuan dari laporan ini adalah melaporkan masalah atau hal yang dianggap penting oleh para pemangku kepentingan kami di Indonesia. Kami perlu untuk memahami dengan lebih baik lagi apa yang diinginkan oleh masyarakat dari laporan ini, sehingga kami dapat memberikan informasi yang tepat kepada mereka mengenai cara kami menangani masalah-masalah penting. Laporan pembangunan berkelanjutan (sustainability report) kami yang kedua ini adalah langkah yang penting, karena kami ingin menggali pertanyaan-pertanyaan serta pemikiran-pemikiran baru yang terkait dengan informasi yang telah kami sampaikan. Kami juga ingin menganalisa alat dan jalur komunikasi terbaik yang dapat kami gunakan untuk melaporkan kinerja Perusahaan. Laporan tersebut akan kami sampaikan kepada masyarakat Indonesia melalui berbagai medium, dalam bahasa Indonesia dan Inggris, elektronik maupun cetak, meskipun kami sungguh paham akan pentingnya untuk mengurangi penggunaan kertas. Oleh karena itu kami mengundang seluruh masyarakat untuk turut memberikan pandangan dan masukan mereka, yang akan diitegrasikan ke dalam strategi komunikasi kami untuk meningkatkan kualitas pelaporan kami yang akan datang.
Detil Informasi Untuk keterangan lebih lanjut: Sinta Kaniawati General Manager Yayasan Unilever Indonesia Graha Unilever, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav 15 Jakarta 12930, Indonesia Telp. 62-21 5262 112 Fax. 62-21 5264 020 email:
[email protected]
Sustainability Report 2008 PT Unilever Indonesia Tbk
143
Lampiran 1: Daftar dari pihak eksternal yang telah dikonsultasikan terkait dengan proses pembuatan laporan ini No
Nama/ Institusi
Kategori
Tgl
1.
Prof. Dr. Ir. Mary Astuti, MS dan tim (Lembaga Pengembangan Teknologi dan Manajemen Agroindustri, Universitas Gadjah Mada)
Institusi pendidikan
16-Feb-09
Persepsi akan kemitraan dengan Unilever untuk program pengembangan petani kedelai hitam, manfaat yang diperoleh dari program tersebut serta perencanaan kedepannya.
2.
Ibu Rosa Singgih (PT Mitra Anda Sejati)
Mitra Usaha
30-Mar-09
Persepsi akan kemitraan usaha dengan Unilever
3.
Ibu Rani (Toko Sahabat Jaya)
Konsumen
6-Feb-09
Persepsi akan kemitraan usaha dengan Unilever
4
Ibu Meili (Toko Sumardi)
Konsumen
6-Feb-09
Persepsi akan kemitraan usaha dengan Unilever
5.
Bapak Wong Hok Tjien Bapak Herry (PT Nirmala Pangan Sejahtera)
Distributor
6-Feb-09
Persepsi akan kemitraan usaha dengan Unilever
6.
Ibu Diah Ayu Puspandari (Kementerian Kesehatan)
Pemerintah
16-Feb-09
Pelaksanaan serta manfaat yang diterima dari program Integrated Health and Promotion Program (IHPP)
7.
Bapak Rusman Sagala (Kepala Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan Sosial, Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Propinsi DKI Jakarta)
Pemerintah
27-Mar-09
Persepsi akan kemitraan dengan Unilever dalam program Jakarta Green and Clean
8.
Ibu Yanti (Wirausaha Trashion, kader Jakarta Green and Clean)
Masyarakat lokal
9-Feb-09
Pelaksanaan dan manfaat yang diterima dari program pemulung untuk Jakarta Green and Clean dan program Trashion
9.
6 kader Program pemasyarakatan kesehatan (IHPP)
Masyarakat lokal
16-Feb-09
Pelaksanaan serta manfaat yang diterima dari program IHPP
10.
3 Pekerja Posyandu
Masyarakat lokal
16-Feb-09
Pelaksanaan serta manfaat yang diterima dari program IHPP
11.
3 wirausaha Trashion
Masyarakat lokal
16-Feb-09
Pelaksanaan dan manfaat yang diterima dari program pemulung untuk Yogyakarta Green and Clean dan Trashion
146
Masalah yang dibicarakan
Lampiran 1: Daftar dari pihak eksternal yang telah dikonsultasikan terkait dengan proses pembuatan laporan ini No
Nama/ Institusi
Kategori
Tgl
Masalah yang dibicarakan
12.
2 wirausaha Sunsilk Circle of Beauty
Masyarakat lokal
16-Feb-09
Pelaksanaan dan manfaat yang diterima dari program Sunsilk Circle of Beauty
13.
Guru dan Murid SD Muhammadiyah Sangonan II
Masyarakat lokal
16-Feb-09
Pelaksanaan serta manfaat yang diterima dari program IHPP
14.
12 petani dan ibu-ibu sortasi dari Koperasi Manunggal
Masyarakat lokal
16-Feb-09
Pelaksanaan dan manfaat yang diperoleh dari program pengembangan petani kedelai hitam
15.
Kedaulatan Rakyat Group
Media
16-Feb-09
Pelaksanaan serta manfaat yang diterima dari program IHPP
16.
RBTV
Media
16-Feb-09
Pelaksanaan serta manfaat yang diterima dari program IHPP
17.
Sonora
Media
16-Feb-09
Pelaksanaan serta manfaat yang diterima dari program IHPP
18.
Ibu Nuky Surachmad (Direktur Pemasaran, PT Republika Media Mandiri)
Media
27-Mar-09
Persepsi serta manfaat yang didapat dalam kemitraan dengan Unilever untuk program Jakarta Green and Clean
19.
Ibu Hanny Soemadipradja (Direktur Pemasaran, Delta FM)
Media
27-Mar-09
Persepsi serta manfaat yang didapat dalam kemitraan dengan Unilever untuk program Jakarta Green and Clean
20.
Sanggar Padmaya
LSM
16-Feb-09
Pelaksanaan serta manfaat yang diterima dari program IHPP
21.
Bapak Syuhelmaidi Syukur (Direktur Operasi Aksi Cepat Tanggap - ACT)
LSM
27-Mar-09
Persepsi serta manfaat yang didapat dalam kemitraan dengan Unilever untuk program Jakarta Green and Clean
22.
Bapak Benny Redjo Setyono (Sekretaris Jenderal, Asosiasi Perusahaan Jalur Prioritas APJP)
Asosiasi Perusahaan
8-April-09
Persepsi akan keterlibatan Unilever Indonesia dalam asosiasi
Sustainability Report 2008 PT Unilever Indonesia Tbk
147
Lampiran 2: Tabel Referensi Silang terhadap GRI Referensi terhadap GRI
No
Bagian dalam Laporan
Indikator GRI yang Dicakup dalam Laporan Profil
Referensi Indikator Kinerja
1.
Membuka Diri untuk Menginspirasi Masyarakat Indonesia
2.
Implementasi Strategi Kami di Indonesia
1.1 -1.2
3.
Apa yang Kami Lakukan di Indonesia
2.1 - 2.2 - 2.3 - 2.4 - 2.4 2.5 - 2.7 - 2.8 - 2.9
EC 1- EC 9
4
Menuju Tata Kelola Perusahaan yang Unggul
2.6 - 4.1 - 4.2 - 4.3 -4.4 4.5 - 4.6 - 4.7 - 4.8 - 4.9 - 4.10
SO 2 - SO 3 - SO 4 - SO 5 - SO 6 HR 1 - HR 2 - HR 5 - HR 6 HR 7 - EC 6 -
5.
Bekerjasama dengan para Pemangku Kepentingan
4.11 - 4.12 - 4.13 - 4.14 4.15 - 4.16 - 4.17
LA 1 - LA 3 - LA 5 - LA 7 LA 9 - LA 10 - LA 12 - LA 13 HR 4 - HR 5 - HR 6 - HR 7 - EC 5
6.
Kinerja Kami di Setiap Elemen Rantai Kehidupan
7.
Agenda Masa Depan Kami
8.
Strategi Laporan Kami
148
PR 1 - PR 2 - PR 3 -PR 5 - PR 6 PR 9 - EC 1 - EC 6 - EC 8 - EC 9 SO 1 - EN 1 -EN 3 - EN 4 EN 5 - EN 6 -EN 7 - EN 8 - EN 9 EN 10 - EN 14 - EN 16 - EN18 EN19 - EN 20 - EN 21 - EN 22 EN 23 - EN 26 - EN28
3.1 - 3.2 - 3.3 - 3.4 - 3.5 3.6 - 3.7 - 3.8 - 3.9 - 3.10 - 3.11 - 3.12 - 3.13 2.10 tersebar di seluruh laporan
Kantor Pusat PT Unilever Indonesia Tbk Graha Unilever Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav.15 Jakarta 12930, Indonesia Tel. 62-21 5262112 Fax. 62-21 5264020 E-mail :
[email protected]
Laporan ini dicetak pada kertas daur ulang
Dicetak Oleh Indonesia Printer
Penulis dan Konsultan PA CSR Didesain dan dilayout oleh Sigma Pro Komunika
Sustainability Report 2008 PT Unilever Indonesia Tbk
149