PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK DAFTAR ISI
Halaman Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT Sinar Mas Multiartha Tbk dan Entitas Anak pada Tanggal 30 Juni 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Pada tanggal 30 Juni 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 serta untuk periode Enam Bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
1
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
3
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
4
Laporan Arus Kas Konsolidasian
5
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
6
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012, 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010
Catatan
30 Juni 2012 Rp'000.000
31 Desember 2011 Rp'000.000
1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 Rp'000.000
ASET Kas dan Setara Kas Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah - bersih
2e,2f,2h,2i,3,4,52,53,57
Investasi Jangka Pendek Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
2e,2f,2i,2p,3,5,52,53,57
Efek yang Dibeli dengan Janji Jual Kembali
2i,3,6,53,57
Piutang Pembiayaan Konsumen Pihak ketiga Pendapatan yang belum diakui Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
2i,3,7,53,57
Investasi Sewa Neto Pihak berelasi Pihak ketiga Nilai residu yang terjamin Penghasilan pembiayaan tangguhan Simpanan jaminan Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
2e,2f,2m,3,8,52,53,57
Tagihan Anjak Piutang Pihak berelasi Pihak ketiga Pendapatan yang belum diakui Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
2e,2f,2i,3,9,52,53,57
Aset Pemegang Polis Unit Link Aset Pemegang Polis Syariah
2p
2p
2p 2e,2f,2i,2j,3,10,52,53,57 2i,2k,3,11,53,57
Piutang Premi dan Reasuransi Pihak berelasi Pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
2e,2f,12,52,57
Kredit Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
2e,2f,2i,2l,13,52,53,57
Aset Ijarah Biaya perolehan Akumulasi penyusutan Nilai Tercatat Piutang Perusahaan Efek Piutang Lain-lain Investasi Dalam Saham
2p
2p
2i,2p,3,15,53,57 2e,2f,2i,2p,3,16,52,53,57 2i,2o,3,17,53,57 2r,18
Aset Tetap Biaya perolehan Akumulasi penyusutan Nilai Tercatat
2s,2v,19
Agunan yang Diambil Alih Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
2u,2v,20 2p
Aset Pajak Tangguhan
22.742 8.501.052 8.523.794
277 1.980.668 1.980.945
15.887.504 (8.633) 15.878.871
15.737.397 (8.538) 15.728.859
8.044.459 8.044.459
-
39.627
107.141
906.520 (294.732) (3.318) 608.470
864.497 (237.513) (2.786) 624.198
531.842 (154.343) (538) 376.961
84.997 42.555 25.389 (26.551) (25.389) (6.553) 94.448
122.118 45.806 25.389 (35.115) (25.389) (6.553) 126.256
172.799 50.981 25.487 (56.197) (25.487) (3.714) 163.869
107.286 328.907 (9.885) (7.637) 418.671
111.621 326.902 (6.023) (7.637) 424.863
65.658 133.175 (6.095) (5.180) 187.558
5.325.061
5.296.407
7.032.319
133.431
116.721
71.338
116.441 195.180 (691) 310.930
103.557 304.081 (691) 406.947
44.092 314.001 (4.926) 353.167
2.182.185 9.569.860 11.752.045 (77.010) 11.675.035
1.760.159 8.480.015 10.240.174 (104.732) 10.135.442
794.940 6.216.855 7.011.795 (77.638) 6.934.157
110.743 (47.533) 63.210
151.075 (68.363) 82.712
275.370 (56.212) 219.158 165.481
2n,14
Properti Investasi Biaya perolehan Akumulasi penyusutan Nilai Tercatat
Aset Lain-lain
1.440 7.576.931 7.578.371
346.818
245.369
1.194.873
762.746
542.356
679.283
660.047
558.845
11.724 (5.538) 6.186
11.691 (5.246) 6.445
34.497 (4.766) 29.731
2.261.362 (495.073) 1.766.289
1.678.549 (425.167) 1.253.382
1.168.398 (325.465) 842.933
94.064 (415) 93.649
90.362 (442) 89.920
75.922 (4.683) 71.239
2ac,50
16.041
16.041
3.560
2e,2f,2i,2p,21,52,53,57
374.636
424.567
159.807
46.564.273
44.964.343
27.845.024
JUMLAH ASET
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
-1-
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011
Catatan
30 Juni 2012 Rp'000.000
31 Desember 2011 Rp'000.000
1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 Rp'000.000
LIABILITAS DAN EKUITAS Liabilitas Simpanan dan Simpanan dari Bank Lain Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah
2e,2f,2i,2w,3,22,52,53,57 5.579.694 8.999.062 14.578.756
3.875.577 5.728.533 9.604.110
39.125
32.069
13.443 224.499 237.942
31.455 271.609 303.064
12.446 186.406 198.852
649.790
699.129
770.687
2e,2x,26,57
9.362.408
7.696.397
2.481.280
2e,2j,57
4.233.260
4.548.419
7.054.710
2k
79.996
60.962
33.307
Premi Belum Merupakan Pendapatan dan Estimasi Klaim Retensi Sendiri
2e,2f,27,52,57
967.531
814.762
674.369
Utang Perusahaan Efek
2i,3,28,53,57
227.332
92.879
415.650
2ac,29
33.786
54.684
41.414
2e,2f,2i,3,30,52,53,57
86.040
69.620
43.868
Efek yang Dijual dengan Janji Beli Kembali Utang Usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah Premi Diterima Dimuka Liabilitas Manfaat Polis Masa Depan Dana Pemegang Polis Unit Link Dana Pemegang Polis Syariah
Utang Pajak Biaya yang Masih Harus Dibayar
5.713.994 8.082.778 13.796.772 2e,2i,3,23,52,53,57
-
2e,2f,2i,3,24,52,53,57
2e,25,57
1.031.462
930.904
512.265
Liabilitas Pajak Tangguhan
2ac,50
55.156
55.156
41.992
Cadangan Imbalan Pasti Pasca-kerja
2ab,48
79.667
76.788
64.447
2aa
2.866
1.978
1.097
462.924
356.096
613.899
31.306.932
30.378.719
22.584.016
Pinjaman yang Diterima
Cadangan Bagi Hasil Peserta Liabilitas Lain-lain
2i,3,31,52,57
2e,2f,2i,3,32,52,53,57
Jumlah Liabilitas Ekuitas Modal Saham - nilai nominal Rp 5.000 per saham Seri A dan Rp 100 per saham Seri B Modal dasar - 142.474.368 saham Seri A dan 21.371.155.200 saham Seri B Modal ditempatkan dan disetor 142.474.368 saham Seri A dan 6.093.425.405 saham Seri B pada tanggal 30 Juni 2012; dan 142.474.368 saham Seri A dan 6.090.063.689 saham Seri B pada tanggal 31 Desember 2011 142.474.368 saham Seri A dan 6.081.318.298 saham Seri B pada tanggal 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010
34,40
1.321.714
1.321.378
1.320.504
Tambahan Modal Disetor
35,40
809.742
808.397
804.900
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
2d,37
93.484
93.484
93.485
2.764.688
2.830.517
121.433
791.607
527.331
263.230
4.293.569
3.985.818
2.457.094
10.074.804
9.566.925
5.060.646
Komponen Ekuitas Lainnya Cadangan Umum
2c,2o,36 39
Saldo Laba Jumlah
5.182.537
5.018.699
200.362
Jumlah Ekuitas
15.257.341
14.585.624
5.261.008
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
46.564.273
44.964.343
27.845.024
Kepentingan Nonpengendali
2c,33
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
-2-
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011
Catatan PENDAPATAN Pendapatan underwriting asuransi Pendapatan bunga Keuntungan dari investasi pada unit reksa dana Keuntungan penjualan investasi jangka pendek - bersih Pendapatan pembiayaan konsumen Pendapatan administrasi dan komisi Keuntungan selisih kurs mata uang asing - bersih Penjualan Pendapatan jasa manajer investasi Pendapatan jasa penjaminan emisi dan perantara pedagang efek Pendapatan anjak piutang Pemulihan cadangan kerugian penurunan nila Bagian laba perusahaan asosiasi - bersih Pendapatan sewa pembiayaan Pendapatan jasa biro administrasi efek Keuntungan atas kenaikan nilai wajar efek yang belum direalisas Pendapatan lainnya Jumlah Pendapatan
2z 41 42 2i,5 2i,5
2e 43
2f,52 17 2f,52 2f,52 2i,5 44
BEBAN Beban underwriting asuransi Beban bunga Beban umum dan administrasi Beban gaji dan tunjangan karyawan Kerugian atas kenaikan nilai wajar efek yang belum direalisas Beban penyusutan dan amortisasi Beban pokok penjualan Beban jasa manajer investasi Beban jasa penjaminan emisi dan perantara pedagang efek Kerugian selisih kurs mata uang asing - bersih Cadangan penurunan nilai aset produktif dan non-produktif Beban keuangan lainnya Bagi hasil peserta Beban lainnya Jumlah Beban
2z 45 46 47 2i,5 2r,2s,18,19
2e 2p
49
LABA SEBELUM PAJAK BEBAN PAJAK
2ac,50
30 Juni 2011 Rp'000.000
30 Juni 2012 Rp'000.000 6.359.936 931.691 302.790 174.799 163.210 64.437 62.982 61.186 40.817 36.664 31.304 30.597 22.612 8.112 1.930 84.273 8.377.340
7.163.679 677.810 625.805 512.272 96.822 91.289 30.271 32.471 19.805 17.597 19.691 12.796 1.252 15.997 94.453 9.412.010
6.120.636 392.410 331.699 351.465 85.511 74.226 61.191 8.892 2.299 72.897 7.501.226
7.213.956 381.928 187.814 235.430 49.765 30.114 7.428 1.733 58.199 18.070 1.628 756 70.844 8.257.665
876.114
1.154.345
(29.369)
(20.445)
LABA PERIODE BERJALAN
846.745
Pendapatan Komprehensif Lain: Keuntungan atas perubahan nilai wajar efek yang tersedia untuk dijua yang belum direalisasi dari entitas anak Penyesuaian penjabaran dari entitas anak
(96.545) 220
TOTAL PENDAPATAN KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN
750.420
1.109.332
578.263 268.482
1.120.539 13.361
846.745
1.133.900
512.434 237.986
1.113.714 (4.382)
750.420
1.109.332
93 80
180 155
Laba yang Dapat Diatribusikan Kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Nonpengendali
2c,33
Total Pendapatan Komprehensif yang Dapat Diatribusikan Kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Nonpengendali
2c,33
Laba Bersih per Saham (dalam Rupiah penuh) Dasar Dilusian
1.133.900
(24.568) -
2ad,51
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
-3-
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011
Catatan
Saldo pada tanggal 31 Desember 2011 Konversi waran Seri IV
Modal Saham Rp '000.000
Tambahan Modal Disetor Rp '000.000
Uang Muka Setoran Modal Rp '000.000
Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Bagian pada Keuntungan (Kerugian) atas Bagian Perubahan Nilai Wajar Keuntungan atas Selisih Nilai Efek yang Tersedia Perubahan Transaksi untuk Dijual dari Bagian pada Kepemilikan pada Restrukturisasi Entitas Anak Entitas Anak Penyesuaian yang Belum Entitas Penjabaran dari dan Entitas Sepengendali Direalisasi Entitas Anak Asosiasi Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 (29.237)
41
Cadangan Umum Rp '000.000 527.331
Saldo Laba Rp '000.000
1.321.378
808.397
-
2.868.812
(9.099)
336
1.345
-
-
-
-
-
-
-
-
34,35,40
93.484
Perubahan atas Nilai wajar Instrumen Derivatif dan Lainnya Rp '000.000
3.985.818
Jumlah Rp '000.000
Kepentingan Non pengendali Rp '000.000
9.566.925
5.018.699
1.681
Setoran modal oleh nonpengendali
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Deviden kas untuk nonpengendali
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Pembentukan cadangan umum
-
-
-
-
-
-
-
-
Deviden Kas
39
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Jumlah laba komprehensif periode berjalan
-
-
-
-
-
-
809.742
-
Saldo pada tanggal 30 Juni 2012
1.321.714
Catatan
Saldo pada tanggal 31 Desember 2010 Dampak penerapan awal PSAK No. 22 (Revisi 2010)
1.320.504 2c
Saldo pada tanggal 1 Januari 2011 setelah dampak penerapan awal PSAK No. 22 (Revisi 2010) Konversi waran Seri IV
Modal Saham Rp '000.000
-
Tambahan Modal Disetor Rp '000.000 804.900
-
-
-
1.320.504
804.900
-
35
140
-
34,35,40
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
-
-
Uang muka setoran modal
-
-
Setoran modal oleh nonpengendali Pembentukan cadangan umum Deviden Kas Jumlah laba komprehensif periode berjalan Saldo pada tanggal 30 Juni 2011
39
Uang Muka Setoran Modal Rp '000.000
93.484
(66.052)
220
3
(95.289)
261
2.868.815
Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Bagian pada Keuntungan (Kerugian) atas Bagian Perubahan Nilai Wajar Keuntungan atas Selisih Nilai Efek yang Tersedia Perubahan Transaksi untuk Dijual dari Bagian pada Kepemilikan pada Restrukturisasi Entitas Anak Entitas Anak Penyesuaian yang Belum Entitas Penjabaran dari dan Entitas Sepengendali Direalisasi Entitas Anak Asosiasi Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 93.485 -
-
93.485 -
7.000.000
93.723
(1) -
-
93.723
36.809 -
-
(9.099)
Perubahan atas Nilai wajar Instrumen Derivatif dan Lainnya Rp '000.000 (9.099) -
36.809
(9.099)
Jumlah Rp '000.000
Kepentingan Non pengendali Rp '000.000
2.457.094
5.060.646
200.362
129.806
129.806
2.586.900
5.190.452
Saldo Laba Rp '000.000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
(79.379)
-
72.554
14.344
-
109.363
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
-4-
(9.099)
264.101 527.331
(6.236)
15.257.341
-
-
-
-
5.182.537
-
-
-
(6.236)
10.074.804
-
-
-
4.293.569
-
-
(74.416)
750.420
-
-
93.484
263.230
268
(74.416)
237.986
-
-
7.000.000
-
1.681 268
512.434
-
-
-
263.230
14.585.624
-
578.263
-
-
805.040
Cadangan Umum Rp '000.000
(6.236)
-
-
-
791.607
(264.276)
-
-
1.320.539
264.276
Jumlah Ekuitas Rp '000.000
175
-
-
-
(264.101)
-
(6.224)
1
270.877 -
(6.224)
-
1.120.539
1.113.714
3.437.114
13.298.116
5.390.814 175
-
-
5.261.008 129.806
200.362
(1) 7.000.000
Jumlah Ekuitas Rp '000.000
(4.382) 466.858
7.000.000 270.877 (6.224) 1.109.332 13.764.974
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Arus Kas Konsolidasian Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 30 Juni 2012 Rp'000.000 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari jasa underwriting asuransi Penerimaan bunga Penerimaan dari jasa penjaminan emisi dan perantara pedagang efek serta jasa manajer investas Penerimaan pendapatan dari kegiatan pembiayaan Penerimaan dari jasa biro administrasi efek Penerimaan dari pendapatan lainnya Pembayaran beban underwriting asuransi Pembayaran beban usaha Pembayaran bunga Pembayaran beban jasa penjaminan emisi dan perantara pedagang efek serta jasa manajer investas Keuntungan (kerugian) selisih kurs Laba (rugi) operasi sebelum perubahan aset/liabilitas operasi Penurunan (kenaikan) aset operasi: Investasi jangka pendek Efek yang dibeli dengan janji jual kembal Piutang pembiayaan konsumen Investasi sewa neto Tagihan anjak piutang Aset pemegang polis unit link Aset pemegang polis syariah Kredit Aset ijarah Piutang perusahaan efek Piutang lain-lain Agunan yang diambil alih Aset lain-lain Kenaikan (penurunan) liabilitas operasi Simpanan dan simpanan dari bank lain Efek yang dijual dengan janji beli kembal Utang usaha Premi diterima dimuka Utang perusahaan efek Utang pajak Biaya yang masih harus dibayar Cadangan bagi hasil peserta Liabilitas lain-lain
30 Juni 2011 Rp'000.000
6.485.126 913.763 77.167 204.376 1.940 209.342 (4.693.009) (811.355) (358.422) (11.191) 58.593 2.076.330
7.397.952 662.651 51.079 127.690 1.244 214.737 (6.195.721) (520.379) (339.041) (9.161) (36.985) 1.354.066
(839.615) 39.627 12.839 31.808 6.192 (28.654) (16.737) (1.506.821) 24.723 (101.135) (421.180) (3.702) 47.947
(339.660) 1.372 (241.180) 12.536 (215.250) (92.253) (15.038) (1.242.695) 103.600 (121.083) (41.091) (10.693) (83.784)
(781.984) (39.125) (291) (49.339) 134.453 2.592 32.053 888 101.616
1.299.538 3.343 (334) (40.264) (164.080) 10.185 6.949 (213) 97.695
Kas Diperoleh dari Aktivitas Operasi sebelum Pajak Penghasilan Pembayaran pajak penghasilan
(1.277.515) (52.859)
281.666 (42.128)
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
(1.330.374)
239.538
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan deviden dari entitas asosiasi Hasil penjualan aset tetap Penambahan investasi dalam saham Penambahan properti investasi Pembelian aset tetap
(33) (588.695)
(228.107)
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
(583.951)
(291.082)
98.722 (47.785) 268 (74.416) 1.681
428.122 (36.377) 7.000.000 270.877 175
(21.530)
7.662.797
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(1.935.855)
7.611.253
KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE Pengaruh perubahan kurs mata uang asing
10.236.356 5.391
2.858.407 (18.493)
KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE
8.305.892
10.451.167
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN Kas dan setara kas terdiri dari: Kas Bank Giro pada Bank Indonesia Deposito berjangka Penempatan pada perusahaan sekuritas Penempatan pada bank lain Sertifikat Bank Indonesia Penempatan pada Bank Indonesia
282.670 443.809 1.125.222 5.726.525 145 655.228 72.293
251.889 7.173.433 1.168.896 608.424 6 682.723 25.864 539.932
Jumlah Kas dan Setara Kas
8.305.892
10.451.167
3.376 1.401 -
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan (pembayaran) pinjaman yang diterima Pembayaran bunga pinjaman diterima Penambahan uang muka setoran modal Penambahan setoran modal oleh nonpengendali Pembayaran deviden oleh entitas anak kepada nonpengendali Penambahan modal disetor dan tambahan modal disetor dari konversi waran Seri IV Perusahaan Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
-5-
-
4.073 (67.048)
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 1.
Umum a.
Pendirian dan Informasi Umum PT Sinar Mas Multiartha Tbk (selanjutnya disebut Entitas induk) sebelumnya bernama PT Internas Arta Leasing Company atau PT Internas Arta Finance Company, didirikan dengan Akta No. 60 tertanggal 21 Oktober 1982 dari Benny Kristianto, S.H., notaris di Jakarta, yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal 30 September 1983 melalui Surat Keputusan No. C2-6537.HT.01.01.Th.83 dengan nama PT Internas Arta Leasing Company. Akta Pendirian ini telah didaftarkan ke Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Barat pada tanggal 17 Mei 1984 dengan No. 489/1984. Pada tanggal 1 Mei 1989, pemegang saham mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa dan memutuskan untuk mengubah nama PT Internas Arta Leasing Company menjadi PT Internas Arta Finance Company serta meningkatkan modal dasar dan disetor Entitas induk dari Rp 1.000 juta menjadi Rp 5.000 juta. Keputusan ini dituangkan dalam Akta No. 15 tertanggal 1 Mei 1989 dari Benny Kristianto, S.H., notaris di Jakarta, dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal 2 Agustus 1989 melalui Surat Keputusan No. C2-6968.HT.01.04.Th.89. Akta ini telah didaftarkan ke Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Barat pada tanggal 16 Agustus 1989 dengan No. 1109/1989. Pada tanggal 25 Februari 1995, pemegang saham mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa dan memutuskan untuk mengubah nama Entitas induk menjadi PT Sinar Mas Multiartha dan mengubah nilai nominal saham dari Rp 1.000 menjadi Rp 500. Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa ini didokumentasikan dalam Akta No. 218 tertanggal 25 Februari 1995 dari Veronica Lily Dharma, S.H., notaris di Jakarta dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-5573.HT.01.04.Th.95 tanggal 5 Mei 1995. Pada tanggal 18 Februari 2003, pemegang saham mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang menyetujui peningkatan modal saham dari Rp 1.125.000 juta menjadi Rp 2.849.487 juta dan menyetujui pelaksanaan reverse stock split (peningkatan nilai nominal saham) dari Rp 500 per saham menjadi Rp 5.000 per saham dan pada saat yang sama menambah seri saham dari semula 1 (satu) seri menjadi 2 (dua) seri yaitu saham Seri A dengan nilai nominal Rp 5.000 per saham dan saham Seri B dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tersebut didokumentasikan dalam Akta No. 40 tanggal 18 Februari 2003 dari Aulia Taufani, S.H., notaris pengganti dari Sutjipto S.H., notaris di Jakarta, yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C-04209.HT.01.04.TH.2003 tanggal 27 Februari 2003. Anggaran Dasar Entitas induk telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 72 tanggal 9 Juli 2008 dari Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta, berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa mengenai penyesuaian seluruh Anggaran Dasar Entitas induk terhadap ketentuan UU No. 40 tahun 2007 tentang Perusahaan Terbatas dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK), termasuk perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Entitas induk, serta persetujuan atas pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas IV. Akta perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-27024.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 18 Juni 2009. Perubahan Kegiatan Usaha Utama Entitas induk Entitas induk memulai kegiatan usaha utama secara komersial sejak tahun 1983, yaitu di bidang pembiayaan sewa pembiayaan, anjak piutang dan pembiayaan konsumen. Untuk melaksanakan kegiatan usaha tersebut, Entitas induk telah memperoleh izin dari Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 300/KMK.013/1990 tertanggal 3 Maret 1990.
-6-
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 Pada tanggal 30 Mei 1996, pemegang saham Entitas induk mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa dan memutuskan hal-hal signifikan antara lain mengubah kegiatan usaha utama Entitas induk dari bidang jasa keuangan dan manajemen treasuri menjadi bidang perdagangan, industri, angkutan, real estat dan jasa termasuk menyesuaikan nama Entitas induk menjadi PT Sinar Mas Multiartha Tbk. Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa ini didokumentasikan dalam Akta No. 143 dan 144 tertanggal 30 Mei 1996 dan Akta perubahan No. 69 tertanggal 23 Agustus 1996 dari Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta. Persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia atas perubahan Anggaran Dasar Entitas induk ini diperoleh melalui Surat Keputusan No. C2-8689.HT.01.04.Th.96 tanggal 30 Agustus 1996. JBC International Finance Limited, Entitas yang didirikan di Mauritius, merupakan pemegang saham dari Entitas induk. Entitas induk dan entitas anak (selanjutnya disebut Grup) tergabung dalam kelompok usaha (grup) Sinar Mas. Entitas induk berdomisili di Jakarta dan Kantor Pusat beralamat di Plaza BII, Tower III, Jalan M.H. Thamrin No. 51, Jakarta, Indonesia. b.
Penawaran Umum Efek Entitas induk Pada tanggal 14 Juni 1995, Entitas induk memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam (sekarang Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan atau Bapepam-LK) dalam Surat Keputusan No. S-759/PM/1995 untuk menjual sahamnya sejumlah 60.000.000 saham yang bernilai nominal Rp 500 per saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 1.800 per saham kepada masyarakat melalui bursa di Indonesia. Penjualan saham ini dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 5 Juli 1995. Pada tanggal 8 November 1996, pemegang saham mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa untuk mengesahkan rencana Entitas induk untuk melaksanakan Penawaran Umum Terbatas I dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu untuk membeli sejumlah 663.000.000 saham yang bernilai nominal Rp 500 per saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 750 per saham, dimana melekat 99.450.000 waran Seri I yang diterbitkan secara cuma-cuma dan dapat dikonversi menjadi saham mulai tanggal 28 Mei 1997 sampai dengan tanggal 28 November 2001. Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa ini didokumentasikan dalam Akta No. 40 tertanggal 8 November 1996 dari Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta. Penawaran Umum Terbatas I ini telah mendapat pernyataan efektif dari Ketua Bapepam (sekarang Bapepam-LK) pada tanggal 8 November 1996 melalui Surat Keputusan No. S-1811/PM/1996. Jumlah dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Terbatas I ini adalah sebesar Rp 497.250 juta dan seluruhnya telah diperoleh Entitas induk pada bulan Januari 1997. Hasil dari Penawaran Umum Terbatas I ini meningkatkan modal disetor Entitas induk dari Rp 331.500 juta menjadi Rp 663.000 juta dan tambahan modal disetor Entitas induk dari Rp 1.500 juta menjadi Rp 167.250 juta. Pada tanggal 24 Juni 2003, pemegang saham mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa untuk mengesahkan rencana Entitas induk untuk melaksanakan Penawaran Umum Terbatas II dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu untuk membeli sejumlah 2.137.115.520 saham Seri B yang bernilai nominal Rp 100 per saham dengan harga pelaksanaan Rp 100 per saham, dimana pada setiap 15 saham Seri B melekat 4 waran Seri II yang diberikan oleh Entitas induk secara cumacuma. Jumlah waran Seri II yang diterbitkan adalah sebanyak 569.897.472 waran. Waran Seri II tersebut dapat dikonversi menjadi saham mulai tanggal 23 Januari 2004 sampai dengan 23 Juli 2008. Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa ini didokumentasikan dalam Akta No. 153 tertanggal 24 Juni 2003 dari Aulia Taufani, S.H., notaris pengganti dari Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta.
-7-
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 Penawaran Umum Terbatas II ini telah mendapat pernyataan efektif dari Ketua Bapepam (sekarang Bapepam-LK) pada tanggal 23 Juni 2003 melalui Surat Keputusan No. S-1485/PM/2003. Jumlah dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Terbatas II ini adalah sebesar Rp 213.711 juta dan seluruhnya telah diperoleh Entitas induk pada bulan Juli 2003. Hasil dari Penawaran Umum Terbatas II ini meningkatkan modal disetor Entitas induk dari Rp 712.372 juta menjadi Rp 926.083 juta. Dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Terbatas II ini digunakan sebagai setoran modal pada entitas anak serta untuk membayar liabilitas atau pinjaman Entitas induk dalam rangka meningkatkan rasio modal kerja Entitas induk. Pada tanggal 28 Juni 2005, pemegang saham mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa untuk mengesahkan rencana Entitas induk untuk melaksanakan Penawaran Umum Terbatas III dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu untuk membeli saham Seri B sebanyakbanyaknya 991.621.601 saham yang bernilai nominal Rp 100 per saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 125 per saham, dimana melekat sebanyak-banyaknya 991.621.601 waran Seri III yang diberikan oleh Entitas induk secara cuma-cuma. Waran Seri III tersebut dapat dikonversi menjadi saham mulai tanggal 12 Januari 2006 sampai dengan 13 Juli 2010. Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa ini didokumentasikan dalam Akta No. 274 tertanggal 28 Juni 2005 dari Aulia Taufani, S.H., notaris pengganti dari Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta. Penawaran Umum Terbatas III ini telah mendapat pernyataan efektif dari Ketua Bapepam (sekarang Bapepam-LK) pada tanggal 27 Juni 2005 melalui Surat Keputusan No. S-1691/PM/2005. Jumlah saham seri B yang diterbitkan dari Penawaran Umum Terbatas III ini adalah sejumlah 991.325.341 saham, dimana melekat 991.325.341 waran seri III. Jumlah dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Terbatas III ini adalah sebesar Rp 123.916 juta. Dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Terbatas III ini digunakan sebagai setoran modal pada entitas anak serta untuk modal kerja Entitas induk. Pada tanggal 17 Juni 2008, pemegang saham mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa untuk mengesahkan rencana Entitas induk untuk melaksanakan Penawaran Umum Terbatas IV dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu untuk membeli saham Seri B sebanyakbanyaknya 966.427.608 saham yang bernilai nominal Rp 100 per saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 100 per saham, dimana melekat sebanyak-banyaknya 1.449.641.412 waran Seri IV yang diberikan oleh Entitas induk secara cuma-cuma. Waran Seri IV tersebut dapat dikonversi menjadi saham mulai tanggal 6 Januari 2009 sampai dengan 9 Juli 2013. Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa ini didokumentasikan dalam Akta No. 141 tertanggal 17 Juni 2008 dari Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta. Penawaran Umum Terbatas IV ini telah mendapat pernyataan efektif dari Ketua Bapepam-LK pada tanggal 16 Juni 2008 melalui Surat Keputusan No. S-3859/BL/2008. Jumlah saham Seri B yang diterbitkan dari Penawaran Umum Terbatas IV ini adalah sejumlah 964.528.953 saham, dimana melekat 1.446.793.426 waran Seri IV. Jumlah dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Terbatas IV ini adalah sebesar Rp 96.453 juta. Dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Terbatas IV ini digunakan sebagai setoran modal pada entitas anak serta untuk membayar liabilitas atau pinjaman Entitas induk dalam rangka meningkatkan rasio modal kerja Entitas induk.
-8-
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 c.
Entitas Anak yang Dikonsolidasikan Berikut ini adalah entitas anak yang dikonsolidasikan beserta persentase kepemilikan Entitas induk pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011:
Entitas Anak
Domisili
Jenis Usaha
Tahun Operasi/ Pendirian
Persentase Kepemilikan 2012 2011
Jumlah Aset (sebelum eliminasi) 2012 2011 Rp '000.000 Rp '000.000
Kepemilikan Langsung PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG (AJSM) PT Bank Sinarmas Tbk (BS) PT Asuransi Sinar Mas (ASM) PT Sinarmas Sekuritas (SMS) PT Sinar Mas Multifinance (SMF) PT Shinta Utama (SU) PT AB Sinar Mas Multifinance (ABSM) PT Jakarta Teknologi Utama (dahulu Jakarta Teknologi Utama Motor) (JTU) PT Sinartama Gunita (STG) Sinar Mas Insurance (SMI)
PT Simas Money Changer (SMC) PT Balai Lelang Sinarmas (BLS)* PT Wapindo Jasaartha (WJA)* PT Arthamas Konsulindo (AMK)* PT Arthamas Solusindo (AMS)* PT Komunindo Arga Digital (KAD)* PT Sinar Artha Solusindo (SAS)* PT Arthamas Informatika (AMI)* PT Sinar Artha Inforindo (SAI)* PT Artha Bina Usaha (ABU)* PT Sinar Artha Konsulindo (SAK)* PT Sinar Artha Trading (SAT)*
Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta
Asuransi jiwa Bank Asuransi kerugian Sekuritas Pembiayaan Perdagangan umum Pembiayaan
1984 1989 1986 1992 1996 1991 1995
50,00% 59,97% 99,99% 99,99% 99,99% 99,30% 99,99%
50,00% 59,98% 99,99% 99,99% 99,99% 99,30% 99,99%
23.231.389 16.365.582 3.550.584 1.119.915 1.686.167 193.289 230.503
21.604.004 16.658.661 3.359.667 1.049.514 1.543.251 190.513 225.281
Jakarta Jakarta Republik Demokrasi Timor Leste Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta
Perdagangan dan jasa Biro administrasi efek
1999 1992
99,95% 99,80%
99,93% 99,80%
99.315 21.211
77.927 20.186
Asuransi kerugian Pedagang valuta asing Balai lelang Perdagangan dan jasa Agen asuransi Jasa informasi Perdagangan dan jasa Perdagangan dan jasa Perdagangan dan jasa Jasa informasi Perdagangan dan jasa Agen asuransi Perdagangan umum
2011 2003 2008 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000 2008 2000 2008
10,00% 99,90% 99,90% 99,90% 99,99% 99,99% 95,00% 99,60% 99,60% 99,60% 92,00% 99,75% 92,00%
10,00% 99,90% 99,90% 99,90% 99,99% 99,99% 95,00% 99,60% 99,60% 99,60% 92,00% 99,75% 92,00%
4.904 3.745 1.388 1.384 893 894 80 105 101 42 43 4 2
4.047 3.630 1.338 1.334 868 759 80 89 84 37 42 4 2
Jakarta
Perdagangan komoditi
2011
49,65%
49,65%
6.359
6.125
Jakarta Bengkel Republik Demokrasi Timor Leste Asuransi kerugian
2006
99,94%
99,88%
16.041
8.400
2011
89,92%
89,92%
4.904
4.047
Jakarta
Perdagangan komoditi
2004
99,98%
99,98%
28.552
26.164
Jakarta
Aset manajemen
2011
99,98%
99,98%
59.499
51.763
Kepemilikan Tidak Langsung PT Golden Tropical (GT) (melalui PT Shinta Utama) PT Autopro Utama Perkasa (AUP) (melalui PT Jakarta Teknologi Utama Motor) Sinar Mas Insurance (SMI) (melalui PT Asuransi Sinar Mas dan PT Shinta Utama) PT Sinarmas Futures (SF) (melalui PT Sinarmas Sekuritas) PT Sinarmas Asset Management (SAM) (melalui PT Sinarmas Sekuritas) *) entitas anak yang belum beroperasi
Akuisisi dan Penjualan PT Bank Sinarmas Tbk (BS) BS telah memperoleh izin dari Menteri Keuangan Republik Indonesia untuk menjalankan usaha di bidang perbankan melalui Surat Keputusan No.KEP-156/KMK.013/1990 tanggal 16 Februari 1990. Sesuai dengan Surat Keputusan Bank Indonesia No. 27/156/KEP/DIR tanggal 22 Maret 1995, BS memperoleh peningkatan status menjadi Bank Devisa. BS telah memperoleh izin usaha unit usaha syariah dari Bank Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Deputi Gubernur Bank Indonesia No. 11/13/KEP.DpG/2009 tanggal 27 Oktober 2009. Pada tanggal 29 November 2010, BS mendapat pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dan LK melalui Surat Keputusan No. S-10683/BL/2010 atas penawaran umum perdana saham dan telah menjadi entitas terbuka.
-9-
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 Pada bulan September 2011, SU menjual sebanyak 233.333.000 saham BS yang dimilikinya, tanpa kehilangan pengendalian atas BS. Kepemilikan SU pada BS turun dari 6,10% menjadi 3,52%. Keuntungan dari penjualan investasi sebesar Rp 38.575 juta dicatat pada akun “Komponen ekuitas lainnya – Bagian keuntungan atas perubahan kepemilikan pada entitas anak dan entitas asosiasi” pada bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian (Catatan 36). Selama tahun 2011, pemegang saham kepentingan nonpengendali (masyarakat) BS melakukan konversi atas waran BS menjadi saham, oleh karena itu kepemilikan Entitas induk dan SU pada BS terdilusi masing-masing menjadi 56,48% dan 3,52% pada tanggal 31 Desember 2011. Dampak dilusi atas persentase kepemilikan sebesar Rp 18.188 juta dicatat pada akun “Komponen ekuitas lainnya – Bagian keuntungan atas perubahan kepemilikan pada entitas anak dan entitas asosiasi” pada bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian (Catatan 36). Selama periode 2012, pemegang saham kepentingan nonpengendali (masyarakat) BS melakukan konversi atas waran BS menjadi saham, oleh karena itu kepemilikan Entitas induk dan SU pada BS terdilusi masing-masing menjadi 56,47% dan 3,52% pada tanggal 30 Juni 2012. Dampak dilusi atas persentase kepemilikan sebesar Rp 3 juta dicatat pada akun “Komponen ekuitas lainnya – Bagian keuntungan atas perubahan kepemilikan pada entitas anak dan entitas asosiasi” pada bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian (Catatan 36). PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG (AJSM) AJSM telah memperoleh izin dari Menteri Keuangan Republik Indonesia untuk menyelenggarakan usaha asuransi jiwa berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. KEP-107/KM.13/1989 tanggal 5 Agustus 1989. Pada bulan Mei 2011, AJSM menerima uang muka setoran modal dari Mitsui Sumitomo Insurance, Co. Ltd., Jepang untuk membeli saham AJSM sebesar Rp 7.000.000 juta atau setara dengan kepemilikan sebesar 50%. Pada saat yang sama, saham AJSM yang dimiliki oleh SU dijual kepada Entitas induk. Efektif tanggal 1 Juli 2011, kepemilikan Entitas induk pada AJSM terdilusi dari 99,99% menjadi 50%. Meskipun pengurangan kepemilikan pada AJSM menjadi 50%, Entitas induk tetap mengendalikan AJSM melalui direksi AJSM secara mayoritas, dengan demikian, Entitas induk tetap mengkonsolidasikan laporan keuangan AJSM. Karena Entitas induk tetap mengendalikan AJSM, dampak dilusi atas kepemilikan Entitas induk pada AJSM sebesar Rp 2.775.240 juta diakui pada akun “Komponen ekuitas lainnya – Bagian keuntungan atas perubahan kepemilikan pada entitas anak dan entitas asosiasi” pada bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian (Catatan 36). Pada bulan Juni 2011, AJSM mengumumkan dan membagikan dividen kepada Entitas induk dan SU sebesar Rp 765.271 juta. Pada bulan April 2012, AJSM mengumumkan dan membagikan dividen kepada Entitas induk dan Mitsui Sumitomo Insurance, Co. Ltd., Jepang sebesar Rp 148.834 juta. PT Sinar Mas Insurance (SMI) Pada bulan April 2011, Entitas induk, ASM dan SU mendirikan SMI, yang berkedudukan di Democratic Republic of Timor Leste, dengan setoran modal masing-masing sebesar Rp 447,5 juta, Rp 3.580 juta dan Rp 447,5 juta atau dengan persentase kepemilikan masing-masing sebesar 10%, 80% dan 10%. Pada bulan Februari 2012, Entitas induk, ASM dan SU menambah setoran modal pada SMI masingmasing sebesar Rp 90 juta, Rp 720 juta dan Rp 90 juta dan tidak mengubah persentase kepemilikan.
- 10 -
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 PT Sinar Mas Asset Management (SAM) Pada bulan April 2011, SMS dan SMF mendirikan SAM, dengan setoran modal masing-masing sebesar Rp 49.999 juta dan Rp 1 juta. PT Autopro Utama Perkasa (AUP) Pada bulan Mei 2012, JTU melakukan uang muka setoran modal pada AUP sebesar Rp 7.500 juta. PT Sinar Mas Multifinance (SMF) SMF telah memperoleh izin dari Menteri Keuangan Republik Indonesia untuk menjalankan usaha di bidang sewa pembiayaan, anjak piutang dan pembiayaan konsumen berdasarkan Surat Keputusan No. 441/KMK.017/1996 tanggal 21 Juni 1996. Pada bulan Desember 2011 dan Juni 2011, Entitas induk menambah setoran modal pada SMF masing-masing sebesar Rp 100.000 juta dan Rp 120.000 juta. Penambahan setoran modal ini tidak mengubah persentase kepemilikan langsung Entitas induk pada SMF. PT Jakarta Teknologi Utama (JTU) Pada bulan Juni 2011, Entitas induk menambah setoran modal pada JTU sebesar Rp 25.000 juta, sehingga meningkatkan persentase kepemilikan Entitas induk pada JTU dari 99,90% menjadi 99,93%. Pada bulan Juni 2012, Entitas induk menambah setoran modal pada JTU sebesar Rp 25.000 juta, sehingga meningkatkan persentase kepemilikan Entitas induk pada JTU dari 99,93% menjadi 99,95%. PT Golden Tropical (GT) Pada bulan Januari 2011, SU dan pihak ketiga mendirikan PT Golden Tropical, dengan setoran modal masing-masing sebesar Rp 1.500 juta. Adapun kepemilikan SU pada GT pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebesar 50%. PT Shinta Utama (SU) Pada bulan Oktober 2011, Entitas induk memberikan uang muka setoran modal pada SU sebesar Rp 81.500 juta. PT Sinarmas Futures (SF) SF telah memperoleh izin usaha untuk menyelenggarakan kegiatan sebagai pialang berjangka dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi melalui surat No. 889/BAPPEBTI/SI/3/2006 tanggal 27 Maret 2006. Pada bulan Oktober 2004, SMS dan SMF mendirikan SF yang bergerak dalam bidang perdagangan berjangka komoditi. Adapun kepemilikan SMS pada SF pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebesar 99,95%. Pada bulan Desember 2011, SMF menjual seluruh investasi dalam saham SF yang dimilikinya kepada SU sebesar Rp 12.500 juta.
- 11 -
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 PT Asuransi Sinar Mas (ASM) ASM telah memperoleh izin dari Menteri Keuangan Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Moneter Dalam Negeri untuk menyelenggarakan usaha asuransi kerugian berdasarkan Surat Keputusan No. Kep-2562/MD/1986 tanggal 21 April 1986. ASM telah memperoleh izin dari Menteri Keuangan Republik Indonesia untuk membuka cabang dengan prinsip syariah berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 253/KM.6/2004 tanggal 25 Juni 2004. PT Sinarmas Sekuritas (SMS) SMS telah memperoleh izin dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) sebagai penjamin emisi efek, perantara pedagang efek dan manajer investasi, masingmasing melalui Surat Keputusan Bapepam No. Kep-82/PM/1992 tanggal 29 Februari 1992, No. Kep-83/PM/1992 tanggal 29 Februari 1992 dan No. Kep-02/PM/MI/2000 tanggal 15 Mei 2000. PT AB Sinar Mas Multifinance (ABSM) ABSM telah memperoleh izin dari Menteri Keuangan Republik Indonesia untuk menjalankan usaha di bidang sewa pembiayaan, anjak piutang dan pembiayaan konsumen berdasarkan Surat Keputusan No. 525/KMK.017/1995 tanggal 17 November 1995. PT Sinartama Gunita (STG) STG telah memperoleh izin untuk melakukan kegiatan sebagai Biro Administrasi Efek dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) melalui surat No. Kep-82/PM/1991 tanggal 30 September 1991. d.
Karyawan, Direktur dan Komisaris Susunan pengurus Entitas induk pada tanggal 30 Juni 2012 berdasarkan Akta No. 18 tanggal 15 Juni 2012 dari Andalia Farida, S.H., M.H., notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut: Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen
: : :
Indra Widjaja Howen Widjaja Sunarto Agustinus Antonius
Direktur Utama Direktur Direktur tidak terafiliasi
: : :
Doddy Susanto Kurniawan Udjaja Agus Leman Gunawan
Susunan pengurus Entitas induk pada tanggal 31 Desember 2011 berdasarkan Akta No. 7 tanggal 4 Juni 2010 dari Wahyu Nurani, S.H., notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut: Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen
: : :
Indra Widjaja Howen Widjaja Sunarto Agustinus Antonius
Direktur Utama Direktur
: :
Doddy Susanto Kurniawan Udjaja
- 12 -
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 Susunan Komite Audit pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 berdasarkan Akta No. 141 tanggal 17 Juni 2008 dari Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut: Ketua Anggota
: :
Sunarto Rusli Prakarsa Pande Putu Raka
Pembentukan Komite Audit Entitas induk telah sesuai dengan Peraturan No. IX.I.5 mengenai “Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit”. Susunan audit internal pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: Ketua Anggota
: :
Edy Tjandra Linda Widjaya
Pembentukan unit audit internal Entitas induk telah sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK No. Kep-496/BL/2008 tanggal 28 November 2008. Jumlah karyawan Entitas induk (tidak diaudit) pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing adalah 10 karyawan. 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting a.
Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, meliputi pernyataan dan interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan”, Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) No. Kep-347/BL/2012 ditetapkan pada tanggal 25 Juni 2012 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik. Seperti diungkapkan dalam Catatan-catatan terkait, beberapa standar akuntansi telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2012. Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntasi Keuangan (PSAK) No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan” yang diterapkan sejak 1 Januari 2011. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, kecuali penerapan beberapa PSAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2012 seperti yang telah diungkapkan pada Catatan ini. Dasar pengukuran laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan konsolidasian ini disusun dengan metode akrual, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung untuk aktivitas investasi dan pendanaan, sedangkan untuk aktivitas operasi menggunakan metode langsung dengan modifikasi. Untuk tujuan penyusunan laporan arus kas konsolidasian, kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada bank lain, giro pada Bank Indonesia, dan simpanan yang sangat likuid dengan jatuh tempo tiga (3) bulan atau kurang dari tanggal perolehan.
- 13 -
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah (Rp) yang merupakan mata uang fungsional Grup, kecuali untuk Sinar Mas Insurance, entitas anak ASM, yang menggunakan Dolar Amerika Serikat untuk mata uang fungsional, pelaporan dan pencatatan sejak bulan Mei 2011. Manajemen berpendapat bahwa pemilihan mata uang Dolar Amerika Serikat sebagai mata uang pelaporan dan pencatatan adalah tepat karena transaksi-transaksi dan akun-akun utama Sinar Mas Insurance adalah dalam mata uang Dolar Amerika Serikat. Untuk tujuan konsolidasian, akun-akun dalam laporan keuangan Sinar Mas Insurance dijabarkan kedalam Rupiah menggunakan dasar berikut: Akun-akun laporan posisi keuangan konsolidasian: Nilai tukar yang berlaku pada tanggal terakhir transaksi Rp 9.480 per 1 US$ pada tanggal 30 Juni 2012 dan Rp 9.068 per 1 US$ pada tanggal 31 Desember 2011. Akun-akun laporan laba-rugi komprehensif konsolidasian: Nilai tukar yang berlaku pada tanggal transaksi. Untuk tujuan praktis, digunakan nilai tukar rata-rata selama periode berjalan Rp 9.250 per 1 US$ untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2012 dan Rp 8.773,25 per 1 US$ untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011. Laba atau rugi yang timbul dari penjabaran akun-akun laporan posisi keuangan konsolidasian dan laba-rugi komprehensif konsolidasian disajikan sebagai “Komponen ekuitas lainnya – Bagian pada penyesuaian penjabaran dari entitas anak” pada bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Kecuali dinyatakan secara khusus, angka-angka adalah dalam jutaan Rupiah. b.
Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Efektif 1 Januari 2012 Efektif tanggal 1 Januari 2012, Grup menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) berikut: (1) PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”, mensyaratkan pengungkapan yang lebih luas atas manajemen risiko keuangan entitas dibandingkan dengan PSAK No. 50 (Revisi 2006), ”Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”. Persyaratan tersebut adalah sebagai berikut: a. Signifikansi instrumen keuangan terhadap posisi dan kinerja keuangan entitas. Pengungkapan ini mencakup banyak persyaratan yang sebelumnya terdapat dalam PSAK No. 50 (Revisi 2006). b. Informasi kualitatif dan kuantitatif mengenai eksposur terhadap risiko yang timbul dari instrumen keuangan, termasuk pengungkapan minimum yang spesifik mengenai risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar. Pengungkapan kualitatif menjelaskan tujuan manajemen, kebijakan dan proses dalam mengelola risiko- risiko tersebut. Pengungkapan kuantitatif menyediakan informasi mengenai tingkatan eksposur risiko dari entitas, berdasarkan informasi yang disediakan secara internal kepada manajemen kunci.
- 14 -
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 Berikut ini adalah standar baru dan revisi atas standar dan interpretasi standar yang diterapkan untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2012, yang relevan namun tidak berdampak material terhadap laporan keuangan: PSAK 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
PSAK No. 10 (Revisi 2010), Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing PSAK No. 13 (Revisi 2011), Properti Investasi PSAK No. 16 (Revisi 2011), Aset Tetap PSAK No. 24 (Revisi 2010), Imbalan Kerja PSAK No. 28 (Revisi 2011), Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian PSAK No. 30 (Revisi 2011), Sewa PSAK No. 36 (Revisi 2011), Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa PSAK No. 38 (Revisi 2011), Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali PSAK No. 46 (Revisi 2010), Pajak Penghasilan PSAK No. 50 (Revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian PSAK No. 55 (Revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran PSAK No. 56 (Revisi 2011), Laba Per Saham PSAK No. 62, Kontrak Asuransi
ISAK 1.
ISAK No. 20, Pajak Penghasilan - Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya
Berikut ini adalah standar baru dan revisi atas standar dan interpretasi standar yang diterapkan untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2012, yang tidak relevan terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup: PSAK 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
PSAK No. 18 (Revisi 2010), Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya PSAK No. 26 (Revisi 2011), Biaya Pinjaman PSAK No. 33 (Revisi 2011), Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum PSAK No. 34 (Revisi 2010), Kontrak Konstruksi PSAK No. 45 (Revisi 2011), Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba PSAK No. 53 (Revisi 2010), Pembayaran Berbasis Saham PSAK No. 61, Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah PSAK No. 63, Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi PSAK No. 64, Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral
ISAK 1. 2. 3. 4. 5.
ISAK No. 13, Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri ISAK No. 15, PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya ISAK No. 16, Perjanjian Konsesi Jasa ISAK No. 18, Bantuan Pemerintah - Tidak Berelasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi ISAK No. 19, Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali dalam PSAK 63: Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi
- 15 -
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 6. 7. 8.
ISAK No. 22, Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan ISAK No. 23, Sewa Operasi – Insentif ISAK No. 24, Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa 9. ISAK No. 25, Hak atas Tanah 10. ISAK No. 26, Penilaian Ulang Derivatif Melekat PPSAK 1. 2. 3. 4. c.
PPSAK No. 7, Pencabutan PSAK 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat PPSAK No. 8, Pencabutan PSAK 27: Akuntansi Perkoperasian PPSAK No. 9, Pencabutan ISAK 5: Interprestasi atas Par. 14 PSAK 50 (1998) tentang Pelaporan Perubahan Nilai Wajar Investasi Efek dalam Kelompok Tersedia untuk Dijual PPSAK No. 11, Pencabutan PSAK 39: Akuntansi Kerja Sama Operasi
Prinsip Konsolidasian dan Kombinasi Bisnis Prinsip Konsolidasian Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup secara retrospektif menerapkan PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, kecuali untuk beberapa hal berikut yang diterapkan secara prospektif, yaitu: (i) kerugian entitas anak yang mengakibatkan akun kepentingan nonpengendali bersaldo defisit; (ii) kehilangan pengendalian atas entitas anak; (iii) perubahan dalam bagian kepemilikan entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian; (iv) hak suara potensial dalam menentukan pengendalian yang ada; (v) konsolidasi atas entitas anak yang dibatasi dalam jangka waktu yang panjang. Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Grup sebagaimana diungkapkan pada Catatan 1c. Seluruh transaksi dan saldo akun antar entitas yang signifikan (termasuk laba atau rugi yang belum direalisasi) telah dieliminasi. Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Entitas induk memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal Entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Entitas induk memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui entitas anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas, kecuali dalam keadaan yang jarang dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian. Dalam kondisi tertentu, pengendalian juga ada ketika Grup memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas. Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada Kepentingan Nonpengendali (KNP) (sebelumnya dikenal sebagai hak minoritas) bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit. Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Entitas induk dan/atau entitas anak: • • • • •
menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak; menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya;
- 16 -
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 • •
mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam komponen laba rugi; dan mereklasifikasi bagian Entitas induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lain ke komponen laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.
KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Entitas induk, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. Kombinasi Bisnis Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada entitas yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya-biaya akusisi yang timbul dibebankan langsung dan disajikan dalam beban administrasi. Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Grup mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi. Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, pada tanggal akuisisi pihak pengakuisisi mengukur kembali nilai wajar kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dalam komponen laba rugi. Imbalan kontinjensi yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi diakui sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi. Perubahan nilai wajar atas imbalan kontinjensi setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas, akan diakui dalam komponen laba rugi atau pendapatan komprehensif lain sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006). Jika diklasifikasikan sebagai ekuitas, imbalan kontinjensi tidak diukur kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas. Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNP atas selisih jumlah dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika nilai agregat tersebut lebih kecil dari nilai wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam komponen laba rugi. Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari Grup yang diharapkan akan menerima manfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi dialokasikan ke UPK tersebut. Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan.
- 17 -
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 d.
Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Akuisisi entitas anak dari entitas yang merupakan entitas sepengendali yang merupakan reorganisasi entitas-entitas di bawah pengendali yang sama (pooling of interest), dipertanggungjawabkan sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2004) “Akuntansi Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Berdasarkan PSAK No. 38 tersebut, transfer aset, liabilitas, saham dan instrumen kepemilikan lainnya di antara entitas sepengendali tidak menghasilkan laba atau rugi bagi grup atau bagi entitas individu berada di bawah grup yang sama. Karena transaksi restrukturisasi entitas sepengendali tidak menimbulkan perubahan substansi ekonomi atas kepemilikan aset, liabilitas, saham dan instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan, maka aset dan liabilitas yang ditransfer dicatat pada nilai tercatatnya seperti kombinasi bisnis yang menggunakan metode penyatuan kepemilikan. Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku setiap transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dibukukan pada akun “Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali” pada bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Saldo selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dibukukan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai laba atau rugi yang direalisasi pada saat (1) hilangnya status substansi sepengendalian antara entitas yang pernah bertransaksi, (2) pelepasan aset, liabilitas, saham, atau instrumen kepemilikan lainnya yang mendasari terjadinya selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali ke pihak lain yang tidak sepengendali. Sebaliknya, jika ada transaksi resiprokal antara entitas sepengendali yang sama maka saling hapus dilakukan antara saldo yang ada dengan yang baru, sehingga menimbulkan saldo baru atas akun ini. Dalam menerapkan metode penyatuan kepemilikan, komponen laporan keuangan konsolidasian pada periode terjadinya restrukturisasi dan periode perbandingan yang disajikan, untuk tujuan komparatif, harus disajikan sedemikian rupa seolah-olah restrukturisasi tersebut telah terjadi sejak permulaan periode paling awal yang disajikan.
e.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Pembukuan Grup diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan dengan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun yang bersangkutan. Keuntungan atau kerugian selisih kurs dari aset dan liabilitas moneter merupakan selisih antara biaya perolehan diamortisasi dalam Rupiah pada awal tahun yang disesuaikan dengan bunga efektif dan pembayaran selama tahun berjalan, dengan biaya perolehan diamortisasi dalam mata uang yang dijabarkan ke dalam Rupiah dengan kurs pada akhir tahun. Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, kurs konversi yang digunakan Grup (kecuali BS) adalah kurs tengah Bank Indonesia yaitu masing-masing sebesar Rp 9.480 dan Rp 9.068 per US$ 1. Kurs yang digunakan BS (entitas anak yang bergerak di bidang perbankan) untuk menjabarkan aset dan liabilitas dalam mata uang asing pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 adalah kurs tengah Reuters pukul 16.00 WIB yaitu masing-masing adalah sebesar Rp 9.392,5 dan Rp 9.067,5 per US$ 1.
- 18 -
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 f.
Transaksi Pihak Berelasi Pihak berelasi adalah orang atau perusahaan yang terkait dengan Grup:
g.
1)
langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, jika suatu pihak: a) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Grup; b) memiliki kepentingan dalam Grup yang memberikan pengaruh signifikan atas Grup; atau c) memiliki pengendalian bersama atas Grup;
2)
entitas asosiasi;
3)
perusahaan ventura bersama dimana Grup sebagai venturer;
4)
pihak tersebut adalah anggota dari personil manajemen kunci Grup atau Perusahaan;
5)
anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (1) atau (4);
6)
entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh, atau dimana hak suara signifikan atas entitas tersebut, langsung maupun tidak langsung, dimiliki oleh individu seperti diuraikan dalam butir (4) atau (5); atau
7)
suatu program imbalan pasca - kerja untuk imbalan kerja dari Grup, atau entitas lain yang terkait dengan Grup.
Penggunaan Estimasi Manajemen membuat estimasi dan asumsi dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang mempengaruhi jumlah-jumlah yang dilaporkan atas aset, liabilitas, pendapatan dan beban. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode yang sama pada saat terjadinya revisi estimasi atau pada periode masa depan yang terkena dampak.
h.
Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari kas, kas di bank, giro pada Bank Indonesia, dan simpanan yang sewaktu-waktu dapat dicairkan, penempatan pada perusahaan sekuritas dan investasi likuid lainnya dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya dan tidak dijaminkan dan tidak dibatasi pencairannya.
i.
Instrumen Keuangan Pengakuan dan Klasifikasi Grup mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan pada laporan posisi keuangan konsolidasian, jika dan hanya jika, Grup menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. Pembelian atau penjualan yang lazim atas instrumen keuangan diakui pada tanggal penyelesaian.
- 19 -
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan nilai wajar kas yang diserahkan (dalam hal aset keuangan) atau yang diterima (dalam hal liabilitas keuangan). Nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima ditentukan dengan mengacu pada harga transaksi atau harga pasar yang berlaku. Jika harga pasar tidak dapat ditentukan dengan andal, maka nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima dihitung berdasarkan estimasi jumlah seluruh pembayaran atau penerimaan kas masa depan, yang didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen sejenis dengan jatuh tempo yang sama atau hampir sama. Pengukuran awal instrumen keuangan termasuk biaya transaksi, kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Biaya transaksi adalah biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan, dimana biaya tersebut adalah biaya yang tidak akan terjadi apabila entitas tidak memperoleh atau menerbitkan instrumen keuangan. Biaya transaksi tersebut diamortisasi sepanjang umur instrumen menggunakan metode suku bunga efektif. Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan, menggunakan suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa depan selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari instrumen keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Grup mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tanpa mempertimbangkan kerugian kredit di masa depan, namun termasuk seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penurunan nilai atau nilai yang tidak dapat ditagih. Pengklasifikasian instrumen keuangan dilakukan berdasarkan tujuan perolehan instrumen tersebut dan mempertimbangkan apakah instrumen tersebut memiliki kuotasi harga di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, Grup mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam kategori berikut: aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan liabilitas keuangan lain-lain; dan melakukan evaluasi kembali atas kategori-kategori tersebut pada setiap tanggal pelaporan, apabila diperlukan dan tidak melanggar ketentuan yang disyaratkan. Penentuan Nilai Wajar Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada tanggal laporan posisi keuangan adalah berdasarkan kuotasi harga pasar atau harga kuotasi penjual/dealer (bid price untuk posisi beli dan ask price untuk posisi jual), tanpa memperhitungkan biaya transaksi. Apabila bid price dan ask price yang terkini tidak tersedia, maka harga transaksi terakhir yang digunakan untuk mencerminkan bukti nilai wajar terkini, sepanjang tidak terdapat perubahan signifikan dalam perekonomian sejak terjadinya transaksi. Untuk seluruh instrumen keuangan yang tidak terdaftar pada suatu pasar aktif, kecuali investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga, maka nilai wajar ditentukan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian meliputi teknik nilai kini (net present value), perbandingan terhadap instrumen sejenis yang memiliki harga pasar yang dapat diobservasi, model harga opsi (options pricing models), dan model penilaian lainnya. Dalam hal nilai wajar tidak dapat ditentukan dengan andal menggunakan teknik penilaian, maka investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga dinyatakan pada biaya perolehan setelah dikurangi penurunan nilai.
- 20 -
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 Laba/Rugi Hari ke-1 Apabila harga transaksi dalam suatu pasar yang tidak aktif berbeda dengan nilai wajar instrumen sejenis pada transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi atau berbeda dengan nilai wajar yang dihitung menggunakan teknik penilaian dimana variabelnya merupakan data yang diperoleh dari pasar yang dapat diobservasi, maka Grup mengakui selisih antara harga transaksi dengan nilai wajar tersebut (yakni Laba/Rugi hari ke-1) dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, kecuali jika selisih tersebut memenuhi kriteria pengakuan sebagai aset yang lain. Dalam hal tidak terdapat data yang dapat diobservasi, maka selisih antara harga transaksi dan nilai yang ditentukan berdasarkan teknik penilaian hanya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian apabila data tersebut menjadi dapat diobservasi atau pada saat instrumen tersebut dihentikan pengakuannya. Untuk masing-masing transaksi, Grup menerapkan metode pengakuan Laba/Rugi Hari ke-1 yang sesuai. Aset Keuangan 1.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi meliputi aset keuangan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki untuk diperdagangkan apabila aset keuangan tersebut diperoleh terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat. Derivatif juga diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif. Aset keuangan ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi pada saat pengakuan awal jika memenuhi kriteria sebagai berikut: a.
Penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul dari pengukuran aset atau pengakuan keuntungan dan kerugian karena penggunaan dasar-dasar yang berbeda; atau
b.
Aset tersebut merupakan bagian dari kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan, atau keduanya, yang dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan; atau
c.
Instrumen keuangan tersebut memiliki derivatif melekat, kecuali jika derivatif melekat tersebut tidak memodifikasi secara signifikan arus kas, atau terlihat jelas dengan sedikit atau tanpa analisis, bahwa pemisahan derivatif melekat tidak dapat dilakukan.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dicatat pada laporan posisi keuangan pada nilai wajarnya. Perubahan nilai wajar langsung diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Bunga yang diperoleh dicatat sebagai pendapatan bunga, sedangkan pendapatan dividen dicatat sebagai bagian dari pendapatan lain-lain sesuai dengan persyaratan dalam kontrak, atau pada saat hak untuk memperoleh pembayaran atas dividen tersebut telah ditetapkan. Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, kategori ini mencakup investasi jangka pendek - efek-efek (berupa obligasi, unit reksadana, saham dan waran yang diperdagangkan di PT Bursa Efek Indonesia), aset pemegang polis Unit Link (berupa unit reksadana dan saham yang diperdagangkan di PT Bursa Efek Indonesia), aset pemegang polis Syariah (berupa unit reksadana), dan aset lain-lain – tagihan derivatif.
- 21 -
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 2.
Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut tidak dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat dan tidak diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo atau aset tersedia untuk dijual. Setelah pengukuran awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Kerugian yang timbul akibat penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, kategori ini mencakup kas dan setara kas, investasi jangka pendek (berupa deposito berjangka, penempatan pada bank lain dan efek-efek berupa tagihan wesel ekspor), efek yang dibeli dengan janji jual kembali, piutang pembiayaan konsumen, tagihan anjak piutang, aset pemegang polis Unit Link (berupa kas dan setara kas, dan piutang hasil investasi), aset pemegang polis Syariah (berupa kas dan setara kas, dan piutang hasil investasi), kredit, piutang perusahaan efek, piutang lain-lain, dan aset lain-lain (berupa uang jaminan dan kiriman uang).
3.
Investasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Investasi dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dan manajemen Grup memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Apabila Grup menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo, maka seluruh aset keuangan dalam kategori tersebut terkena aturan pembatasan (tainting rule) dan harus direklasifikasi ke kelompok tersedia untuk dijual. Setelah pengukuran awal, investasi ini diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Keuntungan dan kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat penghentian pengakuan dan penurunan nilai dan melalui proses amortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, kategori ini mencakup investasi jangka pendek – penempatan pada Bank Indonesia dan efek–efek (berupa Sertifikat Bank Indonesia, Credit Linked Note, Republik Indonesia – ROI loans, obligasi, tagihan atas wesel ekspor), aset pemegang polis Unit Link (berupa obligasi), dan aset pemegang polis Syariah (berupa obligasi Syariah).
- 22 -
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 4.
Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual Aset keuangan tersedia untuk dijual merupakan aset yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau tidak diklasifikasikan dalam kategori instrumen keuangan yang lain. Aset keuangan ini diperoleh dan dimiliki untuk jangka waktu yang tidak ditentukan dan dapat dijual sewaktuwaktu untuk memenuhi kebutuhan likuiditas atau karena perubahan kondisi pasar. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar, dengan laba atau rugi yang belum direalisasi diakui sebagai pendapatan komprehensif lain, sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau dianggap telah mengalami penurunan nilai, dimana pada saat itu akumulasi laba atau rugi direklasifikasi ke komponen laba rugi dan dikeluarkan dari pendapatan komprehensif lain. Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, kategori ini mencakup investasi jangka pendek (obligasi, Republic Indonesia – ROI loans, saham yang diperdagangkan di PT Bursa Efek Indonesia), dan investasi dalam saham (Catatan 17). Karena nilai wajarnya tidak dapat ditentukan secara andal, maka investasi Grup dalam saham sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 17 dinyatakan pada biaya perolehan.
Liabilitas Keuangan 1.
Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kategori ini apabila liabilitas tersebut merupakan hasil dari aktivitas perdagangan atau transaksi derivatif yang tidak dimaksudkan sebagai lindung nilai, atau jika Grup memilih untuk menetapkan liabilitas keuangan tersebut dalam kategori ini. Perubahan dalam nilai wajar langsung diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, Grup tidak memiliki liabilitas keuangan yang ditetapkan untuk pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
2.
Liabilitas Lainnya Kategori ini merupakan liabilitas keuangan yang dimiliki tidak untuk diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal tidak ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Instrumen keuangan yang diterbitkan atau komponen dari instrumen keuangan tersebut, yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan lain-lain, jika subtansi perjanjian kontraktual mengharuskan Grup untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada pemegang instrumen keuangan, atau jika liabilitas tersebut diselesaikan tidak melalui penukaran kas atau aset keuangan lain atau saham sendiri yang jumlahnya tetap atau telah ditetapkan. Liabilitas keuangan lain-lain pada pengakuan awal diukur pada nilai wajar dan sesudah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, dengan memperhitungkan dampak amortisasi (atau akresi) berdasarkan suku bunga efektif atas premi, diskonto, dan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, kategori ini mencakup simpanan dan simpanan dari bank lain, efek yang dijual dengan janji beli kembali, utang usaha, utang perusahaan efek, biaya yang masih harus dibayar, pinjaman yang diterima, dan liabilitas lainlain.
- 23 -
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 Instrumen Keuangan Derivatif Derivatif melekat dipisahkan dari kontrak utama dan dicatat sebagai derivatif jika seluruh kondisi berikut terpenuhi: a. Karakteristik ekonomi dan risiko dari derivatif melekat tidak berkaitan erat dengan karakteristik ekonomi dan risiko dari kontrak utama; b. Instrumen terpisah yang memiliki persyaratan yang sama dengan derivatif melekat memenuhi definisi sebagai derivatif; c. Instrumen campuran atau instrumen yang digabungkan tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Derivatif yang berdiri sendiri dan derivatif melekat yang dipisahkan diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, kecuali derivatif tersebut ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif. Pada pengakuan awal, instrumen derivatif diukur pada nilai wajar pada tanggal transaksi derivatif terjadi atau dipisahkan, dan selanjutnya diukur pada nilai wajar. Derivatif disajikan sebagai aset apabila nilai wajarnya positif, dan disajikan sebagai liabilitas apabila nilai wajarnya negatif. Laba atau rugi dari perubahan nilai wajar derivatif langsung diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Manajemen menelaah apakah derivatif melekat harus dipisahkan dari kontrak utamanya pada saat pertama kali Grup menjadi salah satu pihak dari kontrak tersebut. Penelaahan kembali dilakukan apabila terdapat perubahan syarat-syarat kontrak yang mengakibatkan modifikasi arus kas secara signifikan. Saling Hapus Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, Grup saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. Penurunan Nilai Dari Aset Keuangan Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, manajemen Grup menelaah apakah suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi telah mengalami penurunan nilai. 1.
Aset keuangan pada biaya perolehan diamortisasi Manajemen pertama-tama menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika manajemen menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik aset keuangan tersebut signifikan atau tidak signifikan, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
- 24 -
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 Jika terdapat bukti obyektif bahwa penurunan nilai telah terjadi atas aset dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang atau investasi dimiliki hingga jatuh tempo, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut (yang merupakan suku bunga efektif yang dihitung pada saat pengakuan awal). Nilai tercatat aset tersebut langsung dikurangi dengan penurunan nilai yang terjadi atau menggunakan akun penyisihan kerugian penurunan nilai dan jumlah kerugian yang terjadi diakui di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Jika, pada tahun berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka dilakukan penyesuaian atas akun penyisihan kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui. Pemulihan penurunan nilai selanjutnya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, dengan ketentuan nilai tercatat aset setelah pemulihan penurunan nilai tidak melampaui biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan tersebut. 2.
Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan tidak diukur pada nilai wajar karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal, maka jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa.
3.
Aset keuangan tersedia untuk dijual Dalam hal instrumen ekuitas dalam kelompok tersedia untuk dijual, penelaahan penurunan nilai ditandai dengan penurunan nilai wajar dibawah biaya perolehannya yang signifikan dan berkelanjutan. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka kerugian penurunan nilai kumulatif yang dihitung dari selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai yang sebelumnya telah diakui dalam komponen laba rugi, dikeluarkan dari ekuitas dan diakui dalam komponen laba rugi. Kerugian penurunan nilai tidak boleh dipulihkan melalui komponen laba rugi. Kenaikan nilai wajar setelah terjadinya penurunan nilai diakui di ekuitas. Dalam hal instrumen utang dalam kelompok tersedia untuk dijual, penurunan nilai ditelaah berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Bunga tetap diakru berdasarkan suku bunga efektif asal yang diterapkan pada nilai tercatat aset yang telah diturunkan nilainya, dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Jika, pada tahun berikutnya, nilai wajar instrumen utang meningkat dan peningkatan nilai wajar tersebut karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan melalui komponen laba rugi.
- 25 -
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan (1) Aset Keuangan Aset keuangan (atau bagian dari suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya jika: a. b.
c.
Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; Grup tetap memiliki hak untuk menerima arus kas dari aset keuangan tersebut, namun juga menanggung liabilitas kontraktual untuk membayar kepada pihak ketiga atas arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa adanya penundaan yang signifikan berdasarkan suatu kesepakatan; atau Grup telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas dari aset keuangan dan (i) telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.
Ketika Grup telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari suatu aset keuangan atau telah menjadi pihak dalam suatu kesepakatan, dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan dan masih memiliki pengendalian atas aset tersebut, maka aset keuangan diakui sebesar keterlibatan berkelanjutan Grup dengan aset keuangan tersebut. Keterlibatan berkelanjutan dalam bentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur berdasarkan jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dengan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Grup. (2) Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas keuangan tersebut berakhir, dibatalkan atau telah kadaluarsa. Jika liabilitas keuangan tertentu digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama namun dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau terdapat modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang ada saat ini, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dianggap sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal. Pengakuan timbulnya liabilitas keuangan baru serta selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan awal dengan yang baru diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. j.
Aset dan Dana Pemegang Polis Unit Link Aset dari pemegang polis Unit Link adalah produk AJSM yang merupakan sarana investasi sekaligus memberikan proteksi diri, dimana pemegang polis mempunyai kesempatan mengelola dana bersama investor lain sehingga memungkinkan perolehan keuntungan yang maksimal. AJSM menerbitkan suatu kontrak yang nilai manfaatnya langsung berhubungan dengan nilai pasar investasi yang dananya diperoleh dari pemegang polis Unit Link. Walaupun investasi tersebut didaftarkan atas nama AJSM dan pemegang polis Unit Link tidak mempunyai akses langsung terhadap investasi tersebut, namun pengaturan kontraktual mengharuskan pemegang polis Unit Link menanggung risiko dan manfaat dari kinerja investasi tersebut. Dana dari pemegang polis Unit Link diinvestasikan pada deposito berjangka, obligasi, reksa dana dan saham. Investasi tertentu disajikan pada nilai wajar, kecuali deposito berjangka disajikan sebesar nilai tercatatnya. Liabilitas kepada pemegang polis Unit Link akan meningkat atau menurun sesuai dengan penempatan atau penarikan dana yang disetorkan oleh para pemegang polis Unit Link dan nilai wajar investasi terkait.
- 26 -
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 AJSM memperoleh pendapatan imbalan jasa (fee) dari pemegang polis Unit Link. Pendapatan tersebut disajikan sebagai pendapatan lain-lain pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. k.
Aset dan Dana Pemegang Polis Syariah Aset dan Dana Pemegang Polis Syariah merupakan produk AJSM yang perolehan keuntungannya berdasarkan prinsip bagi hasil. Pengolahan dana dalam produk syariah dilakukan dalam investasi yang sesuai dengan prinsip syariah.
l.
Kredit Kredit yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disetarakan dengan kas, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam dengan debitur yang mewajibkan debitur untuk melunasi utang berikut bunganya setelah jangka waktu tertentu.
m.
Transaksi Sewa Penentuan apakah suatu kontrak merupakan, atau mengandung unsur sewa adalah berdasarkan substansi kontrak pada tanggal awal sewa, yakni apakah pemenuhan syarat kontrak tergantung pada penggunaan aset tertentu dan kontrak tersebut berisi hak untuk menggunakan aset tersebut. Evaluasi ulang atas perjanjian sewa dilakukan setelah tanggal awal sewa hanya jika salah satu kondisi berikut terpenuhi: a. b.
c. d.
Terdapat perubahan dalam persyaratan perjanjian kontraktual, kecuali jika perubahan tersebut hanya memperbarui atau memperpanjang perjanjian yang ada; Opsi pembaruan dilakukan atau perpanjangan disetujui oleh pihak-pihak yang terkait dalam perjanjian, kecuali ketentuan pembaruan atau perpanjangan pada awalnya telah termasuk dalam masa sewa; Terdapat perubahan dalam penentuan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada suatu aset tertentu; atau Terdapat perubahan subtansial atas aset yang disewa.
Apabila evaluasi ulang telah dilakukan, maka akuntansi sewa harus diterapkan atau dihentikan penerapannya pada tanggal dimana terjadi perubahan kondisi pada skenario 1, 3 atau 4 dan pada tanggal pembaharuan atau perpanjangan sewa pada skenario 2. (1) Perlakuan Akuntansi sebagai Lessee Sewa pembiayaan Sewa pembiayaan yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset kepada Grup diakui sebagai aset pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas, dan beban keuangan harus dialokasikan ke setiap periode selama masa sewa sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu suku bunga periodik yang konstan atas sisa saldo liabilitas. Beban keuangan dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan.
- 27 -
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 Aset sewaan disusutkan sepanjang estimasi umur manfaatnya. Apabila tidak terdapat keyakinan memadai bahwa Grup akan memperoleh hak kepemilikan atas aset tersebut pada akhir masa sewa, maka aset sewaan disusutkan sepanjang estimasi umur manfaat aset atau masa sewa, mana yang lebih pendek. Sewa Operasi Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa. (2) Perlakuan Akuntansi sebagai Lessor Sewa pembiayaan Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial semua risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Jumlah tagihan dari lessee terkait sewa pembiayaan dicatat sebesar jumlah investasi sewa pembiayaan. Investasi sewa neto pembiayaan terdiri dari jumlah piutang sewa pembiayaan ditambah nilai residu yang dijaminkan (harga opsi) yang akan diterima pada akhir masa sewa dikurangi dengan penghasilan pembiayaan tangguhan, simpanan jaminan dan penyisihan kerugian penurunan nilai. Selisih antara piutang sewa pembiayaan ditambah nilai residu yang dijamin dengan biaya perolehan aset sewaan dicatat sebagai penghasilan pembiayaan tangguhan dan dialokasikan sebagai pendapatan selama masa sewa berdasarkan suatu tingkat pengembalian berkala yang tetap dari investasi sewa neto pembiayaan. Entitas anak tidak mengakui pendapatan bunga dari piutang sewa pembiayaan yang telah menunggak pembayaran lebih dari 90 hari. Pendapatan tersebut diakui pada saat pendapatan tersebut telah diterima. Pada awal masa sewa, apabila aset sewaan memiliki nilai residu pada akhir periode sewa, lessee diwajibkan untuk memberikan simpanan jaminan yang akan diperhitungkan dengan nilai aset sewaan pada akhir masa sewa, bila hak opsi dilaksanakan oleh lessee. Apabila hak opsi tidak dilaksanakan, simpanan jaminan tersebut akan dikembalikan kepada lessee. Apabila aset sewaan dijual kepada lessee sebelum masa sewa berakhir, maka perbedaan harga jual dengan investasi sewa neto pembiayaan dicatat sebagai keuntungan atau kerugian pada saat terjadinya. Sewa operasi Sewa dimana Grup tetap mempertahankan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Biaya langsung awal yang dapat diatribusikan secara langsung dengan negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke nilai tercatat aset sewaan dan diakui ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian periode berjalan selama masa sewa sesuai dengan dasar pengakuan pendapatan sewa. n.
Aset Ijarah Aset ijarah diakui sebesar biaya perolehan (mengacu pada PSAK No. 16: Aset Tetap dan PSAK No. 19: Aset tidak berwujud).
- 28 -
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 Aset ijarah, yakni kendaraan bermotor, mesin, alat berat dan piranti lunak disusutkan atau diamortisasi sesuai dengan jangka waktu sewa atau umur ekonomis aset, mana yang lebih pendek, dimana pada akhir masa akad, aset tersebut akan dihibahkan ke nasabah. Untuk akad ijarah muntahiyah bitamlik (sewa pembiayaan), apabila pada saat perpindahan kepemilikan aset ijarah dari pemilik kepada penyewa dilakukan dengan cara hibah, maka jumlah tercatat aset ijarah diakui sebagai beban. Pendapatan sewa selama masa akad diakui pada saat manfaat atas aset telah diserahkan kepada penyewa. Pendapatan ijarah disajikan secara neto setelah dikurangi beban yang terkait yakni penyusutan dan pemeliharaan serta perbaikan. Pendapatan ijarah neto disajikan sebagai bagian dari “pendapatan bunga” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. o.
Investasi pada Entitas Asosiasi Investasi pada entitas asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas dan pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan. Entitas asosiasi adalah seluruh entitas dimana Grup memiliki pengaruh yang siginifikan namun tidak mengendalikan, pada umumnya dengan penyertaan antara 20% sampai dengan 50% hak suara. Investasi ini termasuk goodwill yang teridentifikasi pada saat akuisisi, setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai. Bagian Grup atas laba atau rugi entitas asosiasi setelah tanggal akuisisi diakui dalam komponen laba rugi, dan bagian Grup atas perubahan pada pendapatan komprehensif lain entitas asosiasi setelah tanggal akuisisi diakui pada pendapatan komprehensif lain. Akumulasi perubahan setelah tanggal akuisisi disesuaikan pada nilai tercatat investasi. Jika penyertaan Grup atas kerugian pada entitas asosiasi sama dengan atau melebihi penyertaannya pada entitas asosiasi, Grup tidak mengakui bagiannya atas kerugian lebih lanjut, kecuali Grup memiliki kewajiban konstruktif atau hukum atau melakukan pembayaran atas nama entitas asosiasi. Keuntungan atau kerugian dilusi pada entitas asosiasi diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Laba yang belum direalisasi dari transaksi-transaksi antara Grup dengan entitas asosiasi dieliminasi sebesar persentase kepemilikan pada entitas asosiasi tersebut. Rugi yang belum direalisasi juga dieliminasi kecuali transaksi tersebut menyediakan bukti penurunan nilai atas aset yang ditransfer. Penyesuaian dilakukan, apabila dibutuhkan, untuk menyamakan kebijakan akuntansi pada entitas asosiasi dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh Grup.
p.
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Entitas anak yang bergerak di bidang perbankan Aset Produktif Aset produktif terdiri dari giro pada bank lain, penempatan pada bank lain, efek-efek, efek yang dibeli dengan janji jual kembali, kredit, tagihan akseptasi, serta aset produktif yang berasal dari kegiatan syariah, sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.
- 29 -
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 Penerapan Ketentuan Transisi dari Bank Indonesia untuk Penurunan Nilai Secara Kolektif Kredit yang Diberikan Pada tanggal 8 Desember 2009, Bank Indonesia mengeluarkan Surat Edaran No. 11/33/DPNP yang mengatur mengenai estimasi penurunan nilai kolektif kredit yang diberikan dengan keterbatasan pengalaman kerugian spesifik. Bagi bank yang belum memiliki data kerugian historis yang memadai untuk menentukan besarnya penurunan nilai atas kredit yang diberikan secara kolektif sesuai dengan persyaratan dalam PSAK No. 55 (Revisi 2006) dan PAPI (2008), maka pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai dapat menggunakan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku mengenai “Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum”. Sejak tanggal 1 Januari 2010, entitas anak menerapkan ketentuan transisi dari Bank Indonesia tersebut. Penentuan kualitas aset dan cadangan kerugian penurunan nilai mengacu pada Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/3/DPNP tanggal 31 Januari 2005 tentang “Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum” dengan perubahan terakhir melalui Peraturan Bank Indonesia No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009. Entitas anak tetap mengacu pada peraturan tersebut untuk penghitungan cadangan kerugian penurunan nilai sejak 1 Januari 2010 sesuai penerapan ketentuan transisi yang dijelaskan di atas. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Produktif Cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif berdasarkan penelaahan terhadap kualitas masingmasing aset produktif sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang mengklasifikasikan aset produktif tersebut dalam lima (5) kategori dengan besarnya persentase cadangan kerugian penurunan nilai sebagai berikut: Persentase Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
Klasifikasi Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet
Minimum Minimum Minimum Minimum
1% 5% 15% 50% 100%
Persentase cadangan kerugian penurunan nilai diatas diterapkan terhadap saldo aset produktif setelah dikurangi nilai agunan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia kecuali untuk aset produktif yang diklasifikasikan sebagai lancar yang diterapkan terhadap saldo aset produktif. Sertifikat Bank Indonesia (SBI), penempatan pada Bank Indonesia (BI Intervensi) dan Obligasi Pemerintah tidak dibentuk cadangan kerugian penurunan nilai. Aset produktif dihapusbukukan dengan cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif pada saat manajemen berpendapat bahwa aset produktif tersebut harus dihapuskan karena secara operasional debitur sudah tidak mampu membayar dan atau sulit untuk ditagih. Penerimaan kembali aset produktif yang telah dihapuskan dicatat sebagai penambahan cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif yang bersangkutan pada saat diterima kembali. Jika jumlah yang diterima kembali lebih besar daripada nilai pokok, kelebihan tersebut diakui sebagai pendapatan bunga.
- 30 -
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 Entitas induk dan entitas anak lainnya yang bergerak di bidang non-perbankan Cadangan kerugian penurunan nilai piutang dibentuk berdasarkan penelaahan manajemen terhadap masing-masing akun (investasi jangka pendek, efek yang dibeli dengan janji jual kembali, piutang pembiayaan konsumen, investasi sewa neto, tagihan anjak piutang, piutang premi dan reasuransi, piutang perusahaan efek serta piutang lain-lain). Kebijakan akuntansi cadangan kerugian penurunan nilai piutang adalah seperti yang diungkapkan pada Catatan 2i. q.
Kontrak Jaminan Keuangan Kontrak jaminan keuangan adalah kontrak yang mengharuskan penerbit untuk melakukan pembayaran kepada pemegang kontrak atas kerugian yang terjadi karena debitur tertentu gagal untuk melakukan pembayaran pada saat jatuh tempo, sesuai dengan ketentuan dari instrumen utang. Jaminan keuangan tersebut diberikan oleh BS kepada bank, lembaga keuangan dan badan-badan lainnya atas nama debitur untuk menjamin kredit dan fasilitas-fasilitas perbankan lainnya. Pengakuan awal jaminan keuangan dalam laporan keuangan adalah sebesar nilai wajar pada saat jaminan diberikan. Nilai wajar jaminan keuangan pada saat berlakunya transaksi pada umumnya sama dengan premi yang diterima karena diberikan dengan syarat dan kondisi normal dan nilai wajar awal diamortisasi sepanjang umur jaminan keuangan. Setelah pengakuan awal kontrak, jaminan keuangan dicatat pada nilai yang lebih tinggi antara biaya perolehan diamortisasi dengan nilai kini pembayaran yang diharapkan akan terjadi (ketika pembayaran atas jaminan menjadi besar kemungkinan terjadinya), dan selisihnya dibebankan sebagai beban operasional lainnya pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
r.
Properti Investasi Properti investasi, kecuali tanah, diukur sebesar biaya perolehan, termasuk biaya transaksi, setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan kerugian penurunan nilai, jika ada. Jumlah tercatat termasuk biaya penggantian untuk bagian tertentu dari properti investasi yang telah ada pada saat beban terjadi, jika kriteria pengakuan terpenuhi, dan tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari properti investasi. Properti investasi dihentikan pengakuannya (dikeluarkan dari laporan posisi keuangan konsolidasian) pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dalam periode terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut. Properti investasi berupa bangunan disusutkan dengan metode garis lurus (straight-line method) dengan persentase penyusutan sebesar 5% pertahun. Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan, yang ditunjukkan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa operasi ke pihak lain atau berakhirnya konstruksi atau pengembangan. Transfer dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan, yang ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik atau dimulainya pengembangan untuk dijual.
- 31 -
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 s.
Aset Tetap Pemilikan Langsung Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Tanah tidak disusutkan dan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi penurunan nilai, jika ada. Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan. Beban-beban yang timbul setelah aset tetap yang digunakan, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya. Apabila beban-beban tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap. Seluruh aset tetap, kecuali tanah dan bangunan, disusutkan dengan menggunakan metode saldo menurun berganda (double declining balance method) sesuai dengan taksiran masa manfaatnya. Bangunan disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) sesuai dengan taksiran masa manfaatnya. Persentase penyusutan per tahun adalah sebagai berikut: Persentase Bangunan: • Bangunan - permanen • Bangunan - non permanen
5% 10%
Aset tetap diluar bangunan: Golongan I : Dengan masa manfaat tidak lebih dari 4 tahun Golongan II : Dengan masa manfaat lebih dari 4 tahun dan tidak lebih dari 8 tahun
50% 25%
Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan sepenuhnya. Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan yang dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama periode sampai dengan saat inspeksi signifikan berikutnya. Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Aset tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan serta akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut, dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada periode terjadinya penghentian pengakuan.
- 32 -
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya. Aset tetap dalam Pembangunan Aset tetap dalam Pembangunan dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan dan akan disusutkan pada saat selesai secara substansial dan siap digunakan sesuai tujuannya. t.
Biaya Dibayar Dimuka Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
u.
Agunan yang Diambil Alih Agunan yang diambil alih dicatat pada nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat dan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual. Selisih antara nilai agunan yang diambil alih dengan sisa pokok pinjaman yang diberikan, jika ada, dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Selisih antara nilai agunan yang telah diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan. Selisih antara nilai agunan yang telah diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan. Biaya-biaya yang berkaitan dengan pemeliharaan agunan yang diambil alih dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan.
v.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Pada setiap akhir periode pelaporan tahunan, Grup menelaah apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat uji tahunan penurunan nilai aset perlu dilakukan, maka Grup membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas (UPK) dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang secara signifikan independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dinyatakan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilai menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai “Rugi penurunan nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menghitung nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, transaksi pasar kini juga diperhitungkan, jika tersedia. Jika transaksi pasar kini tidak tersedia, Grup menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini harus didukung oleh metode penilaian tertentu (valuation multiples) atau indikator nilai wajar lain yang tersedia.
- 33 -
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 Kerugian penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya. Penelaahan dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan untuk mengetahui apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai aset yang telah diakui dalam periode sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka Grup mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang diakui dalam periode sebelumnya dipulihkan hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pemulihan tersebut dibatasi sehingga nilai tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun nilai tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun-tahun sebelumnya. Pemulihan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setelah pemulihan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan nilai tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya. w.
Simpanan dan Simpanan dari Bank lain Simpanan merupakan liabilitas kepada nasabah dalam bentuk giro, tabungan dan deposito berjangka. Giro merupakan simpanan nasabah yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran, yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat melalui cek atau dengan cara pemindahbukuan dengan bilyet giro atau sarana perintah pembayaran lainnya. Tabungan merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan sesuai dengan syarat tertentu yang disepakati pada saat pembukaan rekening tabungan. Penarikan atas tabungan tidak dapat dilakukan dengan menggunakan cek atau instrumen sejenis, tetapi menggunakan formulir penarikan tersendiri yang hanya berlaku di bank yang bersangkutan dan/atau menggunakan kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Deposito berjangka merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada saat jatuh tempo sesuai dengan jangka waktu yang disepakati dengan nasabah pada saat penempatannya, dimana nasabah akan dikenakan penalti apabila melakukan penarikan sebelum tanggal jatuh temponya. Simpanan termasuk simpanan syariah dan investasi tidak terikat yang terdiri dari: a.
Tabungan Wadiah merupakan titipan dana dalam bentuk tabungan dimana pemilik dana mendapatkan pendapatan bonus.
b.
Investasi tidak terikat dalam bentuk giro, tabungan dan deposito berjangka mudharabah merupakan simpanan dana pelanggan yang memberikan pemilik dana imbalan bagi hasil dari pendapatan unit syariah atas penggunaan dana tersebut sesuai dengan nisbah yang ditetapkan dan disetujui sebelumnya.
Simpanan dari bank lain merupakan liabilitas kepada bank lain dalam bentuk giro, call money kurang dari atau sampai dengan 90 hari, dan deposito berjangka dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian masing-masing.
- 34 -
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 x.
Liabilitas Manfaat Polis Masa Depan Liabilitas manfaat polis masa depan adalah nilai sekarang estimasi manfaat polis masa depan yang akan dibayar kepada pemegang polis atau ahli warisnya dikurangi dengan nilai sekarang estimasi premi masa depan yang akan diterima dari pemegang polis dan diakui pada saat pengakuan pendapatan premi. Liabilitas manfaat polis masa depan dinyatakan pada laporan posisi keuangan konsolidasian berdasarkan perhitungan aktuaria. Kenaikan (penurunan) liabilitas manfaat polis masa depan diakui sebagai beban (pendapatan) pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan.
y.
Biaya Emisi Saham Biaya emisi saham disajikan sebagai pengurang akun “Tambahan modal disetor” dan tidak diamortisasi.
z.
Pengakuan Pendapatan dan Beban 1. Pengakuan Pendapatan Bunga, Beban Bunga, Pendapatan Syariah dan Bagi Hasil Syariah Pendapatan dan Beban Bunga Pendapatan dan beban bunga untuk semua instrumen keuangan diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian secara akrual dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya transaksi yang terjadi dan dapat diatribusikan secara langsung terhadap perolehan atau penerbitan instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diamortisasi sepanjang umur instrumen keuangan menggunakan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi terkait aset keuangan, dan sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi terkait liabilitas keuangan. Jika aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo, pinjaman yang diberikan dan piutang, serta tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelah penurunan nilai diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam menghitung kerugian penurunan nilai. Pendapatan dan Beban/Bagi Hasil Syariah Pendapatan syariah terdiri dari keuntungan murabahah, pendapatan ijarah muntahiyah bittamlik (sewa), dan bagi hasil pembiayaan mudharabah. Keuntungan murabahah dan pendapatan ijarah muntahiyah bittamlik diakui selama periode akad berdasarkan konsep akrual. Pendapatan bagi hasil pembiayaan mudharabah diakui pada saat diterima atau dalam periode terjadinya hak bagi hasil sesuai porsi bagi hasil (nisbah) yang disepakati.
- 35 -
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 2. Pengakuan Pendapatan dan Beban Underwriting Asuransi Pendapatan Underwriting Premi dari kontrak asuransi dan reasuransi diakui sebagai pendapatan selama periode polis (kontrak) berdasarkan proporsi jumlah proteksi yang diberikan. Premi dari polis bersama diakui sebesar pangsa premi yang diperoleh entitas anak. Premi yang menjadi hak reasuradur diakui sebagai premi reasuransi selama periode kontrak reasuransi secara proporsional dengan proteksi yang diberikan. Premi belum merupakan pendapatan untuk masing-masing jenis pertanggungan dihitung secara agregatif dengan menggunakan persentase sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 424/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003. Kenaikan/(penurunan) premi belum merupakan pendapatan merupakan selisih antara saldo premi belum merupakan pendapatan tahun berjalan dan tahun lalu yang diakui dalam laporan laba rugi kompehensif konsolidasian tahun berjalan. Entitas anak mereasuransikan sebagian risiko atas akseptasi pertanggungan yang diperoleh kepada perusahaan asuransi lain dan perusahaan reasuransi. Jumlah premi dibayar atau bagian premi atas transaksi reasuransi prospektif diakui sebagai premi reasuransi selama periode kontrak reasuransi secara proporsional dengan proteksi yang diberikan. Pembayaran atau liabilitas atas transaksi reasuransi retrospektif diakui sebagai piutang reasuransi sebesar liabilitas yang dicatat sehubungan dengan kontrak reasuransi tersebut. Beban Underwriting Klaim dan manfaat asuransi meliputi klaim disetujui (settled claims), klaim masih dalam proses penyelesaian termasuk klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan dan beban penyelesaian klaim. Klaim dan manfaat tersebut diakui sebagai beban pada saat timbulnya liabilitas untuk memenuhi klaim. Bagian klaim yang diperoleh dari reasuradur diakui dan dicatat sebagai pengurang beban klaim pada periode yang sama dengan periode pengakuan beban klaim. Hak subrogasi diakui sebagai pengurang beban klaim pada saat realisasi. Jumlah klaim dalam proses penyelesaian (estimasi klaim retensi sendiri) ditentukan berdasarkan estimasi kerugian wajar yang menjadi retensi sendiri dari klaim yang pada tanggal laporan posisi keuangan masih dalam proses penyelesaian, termasuk klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan. Perubahan dalam estimasi klaim retensi sendiri diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada periode terjadinya perubahan. Kenaikan/penurunan estimasi klaim retensi sendiri adalah selisih antara klaim retensi sendiri tahun berjalan dan tahun lalu. Estimasi liabilitas klaim untuk kelompok asuransi kematian, kesehatan dan asuransi kecelakaan diri dibentuk berdasarkan perhitungan aktuaria. Komisi yang diberikan kepada pialang asuransi, agen dan perusahaan asuransi lain sehubungan dengan penutupan pertanggungan dicatat sebagai beban komisi, sedangkan komisi yang diperoleh dari transaksi reasuransi dicatat sebagai pengurang beban komisi, dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya. Dalam hal jumlah komisi yang diperoleh lebih besar dari jumlah beban komisi, maka selisih tersebut disajikan sebagai pendapatan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan.
- 36 -
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 3. Pengakuan Pendapatan Jasa Biro Administrasi Efek, Jasa Penjaminan Emisi Efek dan Jasa Perantara Pedagang Efek serta Jasa Manajer Investasi. Pendapatan atas jasa biro administrasi efek, jasa perantara pedagang efek yang diterima dari nasabah sebagai imbalan atas transaksi jual/beli efek yang dilakukan di bursa efek dan jasa penjaminan emisi efek diakui pada saat penyerahan jasa. Pendapatan atas jasa manajer investasi diakui berdasarkan ketentuan yang disepakati dalam kontrak investasi kolektif. 4. Pengakuan pendapatan dan beban lainnya Provisi dan Komisi Terkait Instrumen Keuangan Pendapatan dan beban provisi komisi yang terkait dengan perolehan instrumen keuangan dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo, pinjaman diberikan dan piutang, serta tersedia untuk dijual, atau terkait jangka waktu tertentu yang jumlahnya signifikan, dicatat sebagai bagian dari nilai wajar aset atau liabilitas keuangan dan diamortisasi sesuai dengan jangka waktunya dengan menggunakan suku bunga efektif. Sedangkan, pendapatan dan beban provisi dan komisi yang jumlahnya tidak signifikan langsung diakui sebagai pendapatan pada saat penerimaan atau beban pada saat pembayarannya. Provisi dan Komisi Lainnya Provisi dan komisi lainnya yang tidak terkait dengan kegiatan perolehan instrumen keuangan dan jangka waktu tertentu yang yang jumlahnya signifikan, ditangguhkan dan diamortisasi menggunakan metode garis lurus sesuai dengan jangka waktu transaksi yang bersangkutan. Sedangkan, pendapatan dan beban provisi dan komisi lainnya yang tidak signifikan langsung diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi. Pendapatan provisi dan komisi lainnya meliputi pendapatan yang tidak terkait dengan kredit, seperti jasa banca assurance, pendapatan sebagai pemimpin sindikasi, pendapatan terkait dengan ekspor impor dan bank garansi, diakui sebagai pendapatan pada saat jasa diberikan. Pendapatan dan Beban Lainnya Pendapatan administrasi yang terjadi sehubungan dengan transaksi sewa, pembiayaan konsumen dan anjak piutang masing-masing diakui pada saat terjadinya. Pendapatan dan beban lainnya masing-masing diakui pada saat terjadinya sesuai dengan masa manfaatnya (accrual basis). aa. Akuntansi Asuransi Syariah Dalam sistem pencatatan akuntansi asuransi cabang Syariah, entitas anak memisahkan antara dana pemegang saham atau pengelola dan dana peserta takaful.
- 37 -
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 Pelaporan dana peserta takaful mencerminkan posisi keuangan, hasil usaha dan surplus atau defisit peserta. Kebijakan alokasi bagi hasil (mudharabah) atas underwriting surplus dan hasil investasi hanya kepada peserta yang tidak mengajukan klaim selama masa pertanggungan. ab. Imbalan Kerja Imbalan kerja jangka pendek Imbalan kerja jangka pendek merupakan upah, gaji, iuran jaminan sosial (Jamsostek) dan bonus. Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah yang tak-terdiskonto sebagai liabilitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, setelah dikurangi dengan jumlah yang telah dibayar, dan sebagai beban pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Imbalan pasca-kerja Imbalan pasca-kerja merupakan manfaat pasti yang dibentuk tanpa pendanaan khusus dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan saat pensiun. Metode penilaian aktuarial yang digunakan untuk menentukan nilai kini cadangan imbalan pasti, beban jasa kini yang terkait, dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit. Beban jasa kini, beban bunga, beban jasa lalu yang telah menjadi hak karyawan, dan dampak kurtailmen atau penyelesaian (jika ada) diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Beban jasa lalu yang belum menjadi hak karyawan dan keuntungan atau kerugian aktuarial bagi karyawan yang masih aktif bekerja diamortisasi selama jangka waktu rata-rata sisa masa kerja karyawan. ac. Pajak Penghasilan Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak tahun mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan serta saldo rugi fiskal yang belum dikompensasikan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehesif konsolidasian, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan konsolidasian, kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini. Perubahan atas liabilitas pajak dicatat ketika hasil pemeriksaan diterima atau, jika banding diajukan oleh Grup, ketika hasil banding telah ditetapkan.
- 38 -
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 ad. Laba Per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Laba bersih per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif. ae. Informasi Segmen Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian. Efektif 1 Januari 2011, PSAK No. 5 (Revisi 2009) mensyaratkan identifikasi segmen operasi berdasarkan laporan internal atas komponen-komponen Grup yang secara berkala diperiksa oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka untuk mengalokasikan sumber daya ke dalam segmen dan untuk menilai kinerja Grup. Sebaliknya, standar terdahulu mengharuskan Grup untuk mengidentifikasi dua jenis segmen (usaha dan geografis), menggunakan pendekatan risiko dan pengembalian. Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: a).
Yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);
b).
Hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan
c).
Tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
Informasi yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional untuk tujuan alokasi sumber daya dan penilaian kinerjanya lebih difokuskan pada kategori masing-masing produk, yang mana serupa dengan segmen informasi bisnis yang dilaporkan pada periode-periode terdahulu. af.
Provisi Provisi diakui jika Grup mempunyai kewajiban kini (hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, yang memungkinkan Grup harus menyelesaikan kewajiban tersebut dan estimasi yang andal mengenai jumlah liabilitas tersebut dapat dibuat. Jumlah yang diakui sebagai provisi adalah hasil estimasi terbaik pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan liabilitas tersebut pada tanggal pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian terkait liabilitas tersebut. Ketika provisi diukur dengan menggunakan estimasi arus kas untuk menyelesaikan liabilitas kini, maka nilai tercatat provisi adalah nilai kini arus kas tersebut.
- 39 -
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 Jika sebagian atau seluruh pengeluaran untuk menyelesaikan provisi diganti oleh pihak ketiga, maka penggantian itu diakui hanya pada saat timbul keyakinan bahwa penggantian pasti akan diterima dan jumlah penggantian dapat diukur dengan andal. ag. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang menyediakan tambahan informasi mengenai posisi keuangan konsolidasian Grup pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian (peristiwa penyesuai), jika ada, telah tercermin dalam laporan keuangan konsolidasian. Peristiwaperistiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang tidak memerlukan penyesuaian (peristiwa nonpenyesuai), apabila jumlahnya material, telah diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian. 3.
Penggunaan Estimasi, Pertimbangan dan Asumsi Manajemen Dalam penerapan kebijakan akuntansi Grup, seperti yang diungkapkan dalam Catatan 2 pada laporan keuangan konsolidasian, manajemen harus membuat estimasi, pertimbangan, dan asumsi nilai tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia oleh sumber-sumber lain. Estimasi dan asumsi tersebut, berdasarkan pengalaman historis dan faktor lain yang dipertimbangkan relevan. Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi, pertimbangan, dan asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berdampak terhadap jumlah-jumlah yang dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian. Pertimbangan Pertimbangan-pertimbangan berikut dibuat oleh manajemen dalam proses implementasi kebijakan akuntansi Grup yang memiliki dampak yang paling signifikan terhadap jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian: 1.
Klasifikasi Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Grup menentukan klasifikasi aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan menilai apakah aset dan liabilitas tersebut memenuhi definisi yang ditetapkan dalam PSAK No. 55 (Revisi 2006). Aset keuangan dan liabilitas keuangan dicatat sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2i.
2.
Aset Keuangan yang Tidak Memiliki Kuotasi Harga di Pasar yang Aktif Grup mengklasifikasikan aset keuangan dengan mengevaluasi, antara lain, apakah aset tersebut memiliki atau tidak memiliki kuotasi harga di pasar yang aktif. Evaluasi tersebut juga mencakup apakah kuotasi harga suatu aset keuangan di pasar yang aktif, merupakan kuotasi harga yang tersedia secara reguler, dan kuotasi harga tersebut mencerminkan transaksi di pasar yang aktual dan terjadi secara reguler dalam suatu transaksi wajar.
3.
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Grup secara spesifik menelaah apakah telah terdapat bukti obyektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak tertagih).
- 40 -
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 Cadangan yang dibentuk adalah berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu dan faktor-faktor lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan likuiditas atau kesulitan keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau penundaan pembayaran yang signifikan. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang dapat ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk atas akun-akun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami penurunan nilai. Jumlah cadangan yang dibentuk adalah berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu dan faktor-faktor lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan likuiditas atau kesulitan keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau penundaan pembayaran yang signifikan. Akun pinjaman yang diberikan dan piutang dihapusbukukan berdasarkan keputusan manajemen bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih atau direalisasi meskipun segala cara dan tindakan telah dilaksanakan. Suatu evaluasi atas piutang, yang bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah penyisihan yang harus dibentuk, dilakukan secara berkala sepanjang tahun. Oleh karena itu, saat dan besaran jumlah cadangan kerugian penurunan nilai yang tercatat pada setiap periode dapat berbeda tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang digunakan. Nilai tercatat pinjaman yang diberikan dan piutang Grup tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 sebagai berikut: 30 Juni 2012 Rp '000.000 Kas dan setara kas Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Investasi jangka pendek - penempatan pada bank lain Investasi jangka pendek - deposito berjangka Investasi sewa neto Piutang pembiayaan konsumen Tagihan anjak piutang Investasi jangka pendek - efek-efek - wesel eksport Aset pemegang polis unit link - bank Aset pemegang polis unit link - piutang hasil investasi Aset pemegang polis syariah - deposito berjangka Aset pemegang polis syariah - bank Aset pemegang polis syariah - piutang hasil investasi Piutang perusahaan efek Piutang lain-lain - bersih Kredit - bersih Investasi dalam saham Aset lain-lain
7.578.371 655.228 4.122 94.448 608.470 418.671 275.760 26.960 2.087 16.600 5.135 607 346.818 679.283 11.675.035 244.231 19.597 22.651.423
Jumlah
- 41 -
31 Desember 2011 Rp '000.000 8.523.794 39.627 561.609 17.341 126.256 624.198 424.863 824.597 39.859 2.090 7.500 21.351 690 245.369 762.746 10.135.442 244.231 21.746 22.623.309
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 4.
Komitmen Sewa Operasi Grup sebagai Lessee Grup telah menandatangani sejumlah perjanjian sewa dan menentukan bahwa sewa tersebut adalah sewa operasi karena Grup tidak menanggung secara signifikan seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan aset-aset tersebut. Grup sebagai Lessor Grup telah menandatangani sejumlah perjanjian sewa ruangan dan menentukan bahwa sewa tersebut adalah sewa operasi karena Grup menanggung secara signifikan seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan aset-aset tersebut.
Estimasi dan Asumsi Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber utama lain dalam mengestimasi ketidakpastian pada tanggal pelaporan yang mempunyai risiko signifikan yang dapat menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Kondisi yang ada dan asumsi mengenai perkembangan masa depan dapat berubah karena perubahan situasi pasar yang berada di luar kendali Grup. Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi ketika keadaan tersebut terjadi: a.
Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mensyaratkan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan penggunaan estimasi. Komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan berdasarkan bukti-bukti obyektif yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar, suku bunga), sedangkan saat dan besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda karena penggunaan metode penilaian yang berbeda. Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan diungkapkan pada Catatan 53.
b.
Estimasi Masa Manfaat Properti Investasi dan Aset Tetap Masa manfaat masing-masing properti investasi dan aset tetap diestimasi berdasarkan jangka waktu aset tersebut diperkirakan dapat digunakan. Estimasi tersebut didasarkan pada penilaian kolektif berdasarkan usaha yang sama, evaluasi teknis internal dan pengalaman dengan aset sejenis. Taksiran masa manfaat setiap aset ditelaah secara berkala dan diperbarui jika diestimasi berbeda dari perkiraan sebelumnya yang disebabkan karena pemakaian, usang secara teknis atau komersial serta keterbatasan hak atau pembatasan lainnya terhadap penggunaan aset. Dengan demikian, hasil operasi di masa mendatang mungkin dapat terpengaruh secara signifikan oleh perubahan dalam waktu dan biaya yang terjadi karena perubahan yang disebabkan oleh faktor-faktor yang disebutkan diatas. Penurunan taksiran masa manfaat ekonomis setiap aset akan menyebabkan kenaikan beban penyusutan dan penurunan nilai tercatat aset. Tidak terdapat perubahan dalam estimasi masa manfaat properti investasi dan aset tetap selama tahun berjalan. Nilai tercatat properti investasi dan aset tetap diungkapkan pada Catatan 18 dan 19.
- 42 -
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 c.
Penilaian Liabilitas Kontrak Asuransi (Asuransi Jiwa dan Asuransi Kerugian) Liabilitas Manfaat Polis Masa Depan Liabilitas dihitung berdasarkan beberapa data tertentu tertentu dengan menggunakan metode premi bersih masa mendatang (murni) dan/atau zilmer modifikasi dengan maksimum 30% untuk jumlah pertanggungan tahun pertama, menggunakan asumsi aktuaris yang dilaporkan kepada Menteri Keuangan, serta estimasi yang digunakan terkait tingkat kematian dan suku bunga. Estimasi Klaim Retensi Sendiri dan Premi yang Belum Merupakan Pendapatan Entitas anak mencatat estimasi klaim yang sudah terjadi tapi belum dilaporkan dan premi yang belum merupakan pendapatan berdasarkan metode perhitungan tertentu yang berlaku umum di Indonesia. Estimasi klaim yang sudah terjadi tapi belum dilaporkan merupakan bagian atas estimasi klaim retensi sendiri. Asumsi utama yang mendasari metode perhitungan klaim yang sudah terjadi tapi belum dilaporkan tersebut adalah pengalaman klaim masa lalu. Sedangkan metode perhitungan premi yang belum merupakan pendapatan menggunakan persentase yang telah ditentukan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 424/KMK.06/2003. Nilai tercatat liabilitas manfaat polis masa depan, estimasi klaim retensi sendiri dan premi yang belum merupakan pendapatan diungkapkan pada Catatan 26 dan 27.
d.
Imbalan Pasti Pasca-Kerja Penentuan cadangan dan manfaat pasca-kerja dipengaruhi oleh asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah tersebut. Asumsi-asumsi tersebut dijelaskan dalam Catatan 50 dan mencakup, antara lain, tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi Grup diakumulasi dan diamortisasi selama masa depan dari karena itu, secara umum mempengaruhi beban yang diakui dan liabilitas yang tercatat pada periode mendatang. Manajemen Grup beryakinan bahwa asumsi yang digunakan Grup adalah tepat dan wajar, namun demikian perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi dapat berdampak secara signifikan pada jumlah cadangan imbalan pasca-kerja. Nilai tercatat cadangan imbalan pasti pasca-kerja diungkapkan pada Catatan 48.
e.
Aset Pajak Tangguhan Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas pada laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak jika besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal akan memadai untuk pemanfaatan perbedaan temporer yang diakui. Estimasi manajemen yang signifikan diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang diakui berdasarkan kemungkinan waktu terealisasinya dan jumlah laba kena pajak pada masa mendatang serta strategi perencanaan pajak masa depan. Nilai tercatat aset pajak tangguhan diungkapkan pada Catatan 50.
- 43 -
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 f.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Penelaahan atas penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai aset tertentu. Penentuan nilai wajar aset membutuhkan estimasi arus kas yang diharapkan akan dihasilkan dari pemakaian berkelanjutan dan pelepasan akhir atas aset tersebut. Perubahan signifikan dalam asumsiasumsi yang digunakan untuk menentukan nilai wajar dapat berdampak signifikan pada nilai terpulihkan dan jumlah kerugian penurunan nilai yang terjadi mungkin berdampak material pada hasil operasi Grup. Nilai tercatat aset non-keuangan berupa investasi dalam saham pada biaya perolehan, properti investasi, aset tetap dan agunan yang diambil alih masing-masing diungkapkan pada Catatan 17, 18, 19 dan 20.
4.
Kas dan Setara Kas 30 Juni 31 Desember 2012 2011 Rp '000.000 Rp '000.000 Kas
282.670
468.468
1.440
22.742
Pihak ketiga Bank of China, Indonesia Wells Fargo Bank, NA, Inggris PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk United Overseas Bank, Singapura PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Deutsche Bank AG, Jerman PT Bank CIMB Niaga Tbk Deutsche Bank Trust Company Americas, Amerika Serikat Bank of China, China PT Bank Danamon Indonesia Tbk Bank of China, Australia OCBC, Singapura PT Bank Muamalat Indonesia Tbk Standard Chartered Bank, Amerika Serikat Wells Fargo Bank, NA, Amerika Serikat Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Jepang PT Bank BCA Syariah DBS Bank, Hongkong Standard Chartered Bank, Inggris PT Bank OCBC NISP Tbk Lain-lain (saldo masing-masing dibawah Rp 1.000 juta) Jumlah
154.528 125.487 62.773 17.093 10.686 8.815 7.903 7.856 5.742 5.076 4.675 4.267 3.116 2.882 2.800 1.879 1.601 1.489 1.244 840 551 253 10.813 442.369
15.522 46.822 22.480 12.947 10.318 2.003 3.193 1.912 4.608 4.103 246 37 7.035 339 1.723 1.433 3.538 356 1.250 924 1.060 8.268 150.117
Jumlah - Bank
443.809
172.859
1.125.222
1.344.574
Bank Pihak berelasi Bank International Ningbo, China
Giro pada Bank Indonesia
- 44 -
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 30 Juni 31 Desember 2012 2011 Rp '000.000 Rp '000.000 Deposito berjangka Pihak ketiga PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Mutiara Tbk PT Bank Tabungan Pensiun Nasional PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT BPD Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank Artha Graha Internasional Tbk PT BPR Palu Lokadana Utama PT Bank CIMB Niaga Tbk PT BPR Modern Express PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk - Divisi Syariah PT Bank Internasional Indonesia Tbk - Divisi Syariah PT Bank Bukopin Tbk - Divisi Syariah PT BRI Syariah PT BNI Syariah PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Tabungan Negara - Divisi Syariah PT Bank Central Asia Tbk - Divisi Syariah PT Bank Mega Syariah Indonesia PT Bank DKI - Divisi Syariah PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk - Divisi Syariah PT Bank Permata Tbk - Divisi Syariah PT Bank Windu Kentjana International Tbk PT Bank ICB Bumiputera Indonesia Tbk PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk PT Bank Mayora PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Mega Tbk Lain-lain (saldo masing-masing dibawah Rp 1.000 juta) Jumlah - Deposito berjangka Penempatan pada perusahaan sekuritas Jumlah
- 45 -
1.025.000 1.005.040 530.500 506.750 500.000 475.200 394.640 310.000 289.762 275.300 119.547 100.000 50.550 40.000 22.819 11.580 10.263 7.000 6.800 5.800 5.550 5.050 4.050 3.750 3.000 2.750 2.500 2.000 1.800 1.500 1.300 1.000 1.000 1.000 3.724 5.726.525
88.476 1.205.540 505.500 531.500 500.000 965.200 541.500 300.000 361.919 501.500 55.795 80.000 505.550 40.000 24.150 9.910 9.329 5.200 6.800 5.300 5.550 5.050 3.450 2.850 2.500 1.750 1.700 2.000 1.800 11.500 1.300 10.000 1.000 1.000 200.000 35.000 4.981 6.534.600
145
3.293
7.578.371
8.523.794
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 Kas dan setara kas dirinci berdasarkan mata uangnya:
Rupiah Kas dan bank Giro pada Bank Indonesia Deposito berjangka Jumlah
30 Juni 2012 Rp '000.000
31 Desember 2011 Rp '000.000
334.603 820.055 5.581.689 6.736.347
467.956 1.060.349 6.443.923 7.972.228
391.876 305.167 144.836 145 842.024
173.371 284.225 90.677 3.293 551.566
7.578.371
8.523.794
Mata uang asing Kas dan bank Giro pada Bank Indonesia Deposito berjangka Penempatan pada perusahaan sekuritas Jumlah Jumlah
Giro pada Bank Indonesia merupakan saldo giro yang wajib ditempatkan pada Bank Indonesia oleh BS, entitas anak, sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku. Suku bunga per tahun dari deposito berjangka adalah sebagai berikut:
Rupiah Mata uang asing
5.
30 Juni 2012
31 Desember 2011
5,50% - 11,00% 0,15% - 2,50%
5,00% - 12,00% 0,16% - 3,00%
Investasi Jangka Pendek Investasi jangka pendek Grup terdiri dari: 30 Juni 2012 Rp '000.000
31 Desember 2011 Rp '000.000
Deposito berjangka Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek - bersih
4.121 727.521 15.147.229
17.341 1.909.021 13.802.497
Jumlah - bersih
15.878.871
15.728.859
a.
Deposito Berjangka Investasi jangka pendek dalam bentuk deposito berjangka terdiri dari deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari 3 (tiga) bulan deposito SMS dan SF, entitas anak, masing-masing pada PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia dan PT Kliring Berjangka Indonesia.
- 46 -
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 b.
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
30 Juni 2012 Rp '0 00.000
31 Desember 2011 Rp '000.000
Bank Indonesia Bank lain
72.293 655.228
1.347.412 561.609
Jumlah
727.521
1.909.021
Penempatan pada bank lain pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 adalah penempatan oleh BS, entitas anak, dalam bentuk call money, deposito berjangka dan deposito on call. c.
Efek-efek 30 Juni 2012 Rp '000.000
31 Desember 2011 Rp '000.000
2.466.813 99.827 46.963 618 2.614.221 (8.633) 2.605.588
1.787.213 96.972 45.338 1.929.523 (8.538) 1.920.985
Pinjaman dan piutang Tagihan atas wesel eksport
275.760
824.957
Tersedia untuk dijual Saham Obligasi Jumlah - tersedia untuk dijual
690.729 199.904 890.633
531.848 105.703 637.551
Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Unit reksa dana Saham dan waran Obligasi Jumlah - diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
8.914.101 1.736.042 725.105 11.375.248
8.508.222 1.864.308 46.474 10.419.004
Jumlah-bersih
15.147.229
13.802.497
Dimiliki hingga jatuh tempo Obligasi Sertifikat Bank Indonesia Credit Linked Note Tagihan atas wesel eksport Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - dimiliki hingga jatuh tempo
- 47 -
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 Obligasi a.
Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, saldo obligasi termasuk dana jaminan AJSM dan ASM, entitas anak, untuk memenuhi ketentuan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 424/KMK.06/2003 dengan perubahan terakhir melalui Peraturan Menteri Keuangan No. 158/PNK.010/2008 tanggal 28 Oktober 2008 atas nama Menteri Keuangan qq entitas anak.
b.
Suku bunga per tahun dari obligasi dalam mata uang Rupiah pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing berkisar antara 8,88% - 13,17% per tahun dan 9,00% 17,00% per tahun.
c.
Suku bunga per tahun dari obligasi dalam mata uang Dolar Amerika Serikat pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 berkisar antara 3,88% - 11,63% per tahun dan 3,88% 11,63% per tahun.
Unit reksa dana a.
Grup melakukan investasi pada beberapa jenis reksa dana antara lain reksa dana pendapatan tetap, reksa dana pasar uang, reksa dana campuran reksadana terproteksi, dan reksa dana saham.
b.
Efek ekuitas diperdagangkan dalam bentuk unit penyertaan reksa dana pada pihak berelasi, dikelola oleh SMS, entitas anak, sebagai manajer investasi.
Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, saldo investasi jangka pendek konsolidasian kepada pihak berelasi masing-masing adalah sebesar Rp 771.218 juta dan Rp 685.256 juta. Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, saldo investasi jangka pendek konsolidasian dalam mata uang asing masing-masing adalah sebesar US$ 206.124.681 (ekuivalen Rp 1.942.780 juta) dan US$ 201.095.961 (ekuivalen Rp 1.823.476 juta). Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai atas efek-efek dan adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya efek-efek tersebut. 6.
Efek yang Dibeli dengan Janji Jual Kembali Pada tanggal 31 Desember 2011, investasi pada efek yang dibeli dengan janji jual kembali dilakukan oleh SMS, entitas anak, terdiri dari :
Jenis Rupiah Saham - PT Tiga Pilar Sekuritas PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk
Jangka waktu
31 Desember 2011 Tanggal jatuh tempo
91 hari
23 Januari 2012
Nilai bersih Rp'000.000
39.627
Pada tanggal 30 Juni 2012, tidak terdapat investasi pada efek yang dibeli dengan janji jual kembali. Manajemen tidak membentuk cadangan kerugian penurunan nilai efek yang dibeli dengan janji jual kembali karena manajemen berpendapat bahwa efek yang dibeli dengan janji jual kembali tersebut dapat ditagih.
- 48 -
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 7.
Piutang Pembiayaan Konsumen a.
Terdiri dari: 30 Juni 2012 Rp '000.000
31 Desember 2011 Rp '000.000
Rupiah Pihak ketiga Pendapatan yang belum diakui
906.520 (294.732)
864.497 (237.513)
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
611.788 (3.318)
626.984 (2.786)
Jumlah - bersih
608.470
624.198
Tingkat bunga per tahun Rupiah
15,00% - 39,00% 15,00% - 39,00%
b.
SMF dan ABSM, keduanya merupakan entitas anak, memberikan jasa pembiayaan untuk kendaraan dengan jangka waktu antara 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun.
c.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat konsentrasi signifikan pada piutang pembiayaan konsumen dari pihak ketiga. Piutang pembiayaan konsumen dijamin dengan Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) dari kendaraan bermotor yang dibiayai SMF dan ABSM.
8.
d.
Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, terdapat piutang pembiayaan konsumen yang digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diterima (Catatan 31).
e.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang pembiayaan konsumen.
Investasi Sewa Neto a.
SMF dan ABSM, keduanya merupakan entitas anak, memberikan pembiayaan sewa pembiayaan (finance lease) untuk alat-alat berat, mesin-mesin industri dan transportasi.
b.
Berikut ini disajikan rincian piutang sewa pembiayaan konsolidasian berdasarkan jatuh temponya:
Tidak lebih atau sama dengan 1 tahun Lebih dari 1 tahun tetapi tidak lebih dari 2 tahun Lebih dari 2 tahun Jumlah
- 49 -
30 Juni 2012 Rp '000.000
31 Desember 2011 Rp '000.000
77.927 33.332 16.293 127.552
105.161 51.195 11.568 167.924
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 c.
Suku bunga per tahun
Rupiah
2012
2011
8,00% - 25,00%
8,00% - 25,00%
d.
Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, terdapat piutang sewa pembiayaan yang digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diterima (Catatan 31).
e.
Piutang sewa pembiayaan konsolidasian dari pihak berelasi dengan saldo masing-masing lebih dari Rp 1 miliar pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing sebesar Rp 84.584 juta dan Rp 121.120 juta.
f.
Selama periode 2012 dan 2011, SMF dan ABSM telah melakukan transaksi pengalihan piutang sewa pembiayaan secara without recourse kepada pihak ketiga, dengan SMS, entitas anak, selaku manajer investasi. Kegiatan penagihan dari piutang yang dialihkan tersebut tetap masing-masing dilakukan oleh SMF dan ABSM.
g.
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut: 30 Juni 2012 Rp '000.000
31 Desember 2011 Rp '000.000
Saldo awal periode Penambahan (pemulihan) periode berjalan Penghapusan periode berjalan
6.553 -
3.714 2.982 (143)
Saldo akhir periode
6.553
6.553
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai atas investasi sewa neto adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya investasi sewa neto.
9.
Tagihan Anjak Piutang a.
Terdiri dari: 30 Juni 2012 Rp '000.000
b.
31 Desember 2011 Rp '000.000
Pihak berelasi Pihak ketiga Penghasilan anjak piutang tangguhan
107.286 328.907 (9.885)
111.621 326.902 (6.023)
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
426.308 (7.637)
432.500 (7.637)
Jumlah - bersih
418.671
424.863
Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, terdapat tagihan anjak piutang yang digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diterima (Catatan 31).
- 50 -
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011
10.
c.
Tagihan anjak piutang konsolidasian dari pihak berelasi dengan saldo masing-masing lebih dari Rp 1 miliar pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing adalah sebesar Rp 107.286 juta dan Rp 111.621 juta.
d.
Selama periode 2012 dan 2011, SMF dan ABSM telah melakukan transaksi pengalihan tagihan anjak piutang secara without recourse kepada pihak ketiga dengan SMS, entitas anak, selaku manajer investasi. Kegiatan penagihan dari piutang yang dialihkan tersebut tetap masing-masing dilakukan oleh SMF dan ABSM.
e.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai atas anjak piutang adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya tagihan anjak piutang.
Aset Pemegang Polis Unit Link
Investasi Obligasi Saham Unit reksa dana Jumlah - investasi Bank Piutang hasil investasi Jumlah
30 Juni 2012 Rp '000.000
31 Desember 2011 Rp '000.000
45.478 36.172 5.214.364 5.296.014
43.831 37.908 5.172.719 5.254.458
26.960 2.087
39.859 2.090
5.325.061
5.296.407
Aset pemegang polis Unit link dari pihak berelasi pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing adalah sebesar Rp 42.873 juta dan Rp 41.297 juta.
11.
Aset Pemegang Polis Syariah 30 Juni 2012 Rp '000.000
31 Desember 2011 Rp '000.000
Investasi Obligasi Unit reksa dana Deposito berjangka Saham Jumlah - investasi
27.687 66.999 16.600 10.805 122.091
29.872 47.173 7.500 7.631 92.176
Bank Piutang premi Piutang reasuransi Piutang hasil investasi Aset tetap - bersih
5.135 5.224 18 607 356
21.351 2.145 20 690 339
133.431
116.721
Jumlah
- 51 -
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 12.
Piutang Premi dan Reasuransi 30 Juni 2012 Rp '000.000
31 Desember 2011 Rp '000.000
Piutang premi Piutang reasuransi Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
290.820 20.801 311.621 (691)
367.046 40.592 407.638 (691)
Jumlah - bersih
310.930
406.947
Piutang premi dan reasuransi konsolidasian dari pihak berelasi pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing adalah sebesar Rp 116.441 juta dan Rp 103.557 juta. Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang premi dan reasuransi adalah cukup untuk menutup kerugian yang timbul akibat tidak tertagihnya piutang premi dan reasuransi tersebut. 13.
Kredit Merupakan kredit diberikan oleh BS, entitas anak. a.
Berdasarkan Jenis Kredit 30 Juni 2012 Rp '000.000 Pihak berelasi Rupiah Pinjaman tetap Pinjaman cicilan Pinjaman karyawan Pinjaman rekening koran Piutang syariah - murabahah Pinjaman konsumsi Jumlah
31 Desember 2011 Rp '000.000
189.150 2.676 1.194 779 8 1.097 194.904
196.452 1.758 637 11 6.225 205.083
Mata uang asing Pinjaman tetap
1.987.281
1.555.076
Jumlah - pihak berelasi
2.182.185
1.760.159
- 52 -
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 30 Juni 2012 Rp '000.000 Pihak ketiga Rupiah Pinjaman konsumsi Pinjaman tetap Pinjaman cicilan Piutang syariah - murabahah
3.198.103 2.037.866 1.886.669 879.211 20.303 723.637 184.218 105.570 13.754 5 9.049.336
2.903.566 1.631.249 1.874.779 640.133 1.600 670.991 154.248 106.015 6.615 17 7.989.213
Mata uang asing Pinjaman cicilan Pinjaman tetap Piutang syariah - murabahah Jumlah Jumlah - pihak ketiga Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
353.174 163.797 3.553 520.524 9.569.860 11.752.045 (77.010)
307.133 183.669 490.802 8.480.015 10.240.174 (104.732)
Jumlah - bersih
11.675.035
10.135.442
Pinjaman anjak piutang Pinjaman rekening koran Pinjaman investasi Pinjaman karyawan Piutang syariah - Qardh Jumlah
b.
31 Desember 2011 Rp '000.000
Berdasarkan Sektor Ekonomi 30 Juni 2012 Rp '000.000 Rupiah Rumah tangga Perdagangan besar dan eceran Perantara keuangan Real estat, usaha persewaan, dan jasa perusahaan Pertambangan dan penggalian Konstruksi Industri pengolahan Transportasi, pergudangan, dan komunikasi Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya Listrik, gas dan air Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Pertanian, perburuan dan kehutanan Jasa pendidikan Perikanan Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Lain-lain Jumlah
- 53 -
31 Desember 2011 Rp '000.000
2.488.867 1.928.726 1.012.501 406.939 332.446 395.752 342.708 285.931
2.033.299 1.439.899 850.369 548.401 372.482 341.928 273.161 257.970
119.718 46.177 147.581 38.665 38.213 3.022 1.084 19 1.655.891 9.244.240
199.545 137.995 137.278 52.743 11.973 2.776 78 41 1.534.358 8.194.296
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 30 Juni 2012 Rp '000.000
c.
Mata uang asing Industri pengolahan Perantara keuangan Pertambangan dan penggalian Konstruksi Perdagangan besar dan eceran Jasa pendidikan Pertanian, perburuan dan kehutanan Jumlah Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
1.990.574 140.343 141.867 105.582 88.600 33.696 7.143 2.507.805 11.752.045 (77.010)
1.557.312 144.208 105.416 100.649 99.978 30.317 7.998 2.045.878 10.240.174 (104.732)
Jumlah - bersih
11.675.035
10.135.442
Suku bunga per tahun kredit adalah sebagai berikut:
Rupiah Mata uang asing
d.
31 Desember 2011 Rp '000.000
30 Juni 2012
31 Desember 2011
4,75% - 30,85% 2,45% - 11,00%
6,00% - 33,06% 2,45% - 11,00%
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai kredit adalah sebagai berikut: 30 Juni 2012 Rp '000.000 Saldo awal periode Penambahan (pemulihan) periode berjalan Penghapusan periode berjalan Pemulihan Selisih kurs penjabaran
104.732 (33.554) (118) 5.168 782
Saldo akhir periode
77.010
31 Desember 2011 Rp '000.000 77.638 24.737 (626) 6.860 (3.877) 104.732
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai untuk kredit adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit tersebut. e.
Saldo channeling pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing adalah sebesar Rp 3.982.318 juta dan Rp 3.428.783 juta.
f.
Kredit yang diberikan kepada karyawan merupakan kredit untuk membeli kendaraan, rumah dan keperluan lainnya yang dibebani bunga 0% untuk kredit dibawah 1 tahun dan 6% untuk kredit antara 1 sampai dengan 10 tahun.
- 54 -
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011
14.
g.
Jumlah kredit bermasalah - kotor pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing adalah sebesar Rp 107.939 juta dan Rp 90.946 juta. BS sedang melakukan upaya penyelamatan untuk seluruh kredit bermasalah tersebut.
h.
Manajemen berkeyakinan bahwa agunan yang diterima atas kredit yang diberikan cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan.
Aset Ijarah Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, akun ini merupakan obyek sewa dari transaksi ijarah muntahiyah bittamlik dengan opsi perpindahan hak milik obyek sewa dengan hibah.
1 Januari 2012 Rp '000.000 Biaya perolehan Kendaraan bermotor Alat-alat berat Mesin Piranti lunak Aset Multijasa Elektronik Sertifikat Hak Milik Sepeda
104.139 38.300 4.360 861 3.415 -
Jumlah Akumulasi penyusutan Kendaraan bermotor Alat-alat berat Mesin Piranti lunak Aset Multijasa Elektronik Sertifikat Hak Milik
Nilai Buku
Perubahan selama periode 2012 Pengalihan pada Penambahan akhir masa akad Rp '000.000 Rp '000.000
2.996 7 5.932 6 16.830 3
(51.989) (13.600) (868) (566) -
53.067 24.700 7.356 8.781 6 16.830 3
151.075
26.691
(67.023)
110.743
60.148 6.831 767 258 359 -
30.421 13.592 533 613 827 1 206
(51.989) (13.600) (868) (566) -
38.580 6.823 1.300 3 620 1 206
68.363
46.193
(67.023)
47.533
82.712
- 55 -
917
30 Juni 2012 Rp '000.000
-
63.210
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011
1 Januari 2011 Rp '000.000
31 Desember 2011 Rp '0 00.000
Biaya perolehan Kendaraan bermotor Alat-alat berat Mesin Piranti lunak Aset multijasa
246.336 23.600 1.785 3.649 -
142 14.700 2.982 772 3.835
(142.339) (407) (3.560) (420)
104.139 38.300 4.360 861 3.415
Jumlah
275.370
22.431
(146.726)
151.075
55.379 686 138 9 -
147.108 6.145 1.036 3.809 779
(142.339) (407) (3.560) (420)
60.148 6.831 767 258 359
56.212
158.877
(146.726)
68.363
Akumulasi penyusutan Kendaraan bermotor Alat-alat berat Mesin Piranti lunak Aset multijasa
Nilai Buku
15.
Perubahan selama tahun 2011 Pengalihan pada Penambahan akhir masa akad Rp '000.000 Rp '000.000
219.158
82.712
Piutang Perusahaan Efek 30 Juni 2012 Rp '000.000
31 Desember 2011 Rp '000.000
Piutang nasabah Piutang dari PT KPEI Piutang komisi Piutang perusahaan efek lainnya
281.843 9.561 7.434 47.980
91.020 119.255 7.120 27.974
Jumlah
346.818
245.369
Piutang nasabah, perusahaan efek lainnya dan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) serta piutang komisi merupakan piutang yang timbul sehubungan dengan transaksi pembelian dan penjualan saham dan efek lainnya (bersih) yang belum dilunasi pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Manajemen tidak membentuk cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang perusahaan efek karena berdasarkan penelaahan manajemen seluruh piutang perusahaan efek tersebut dapat ditagih.
- 56 -
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 16.
Piutang Lain-lain 30 Juni 2012 Rp '000.000
31 Desember 2011 Rp '000.000
Pinjaman polis Piutang bunga Piutang investasi Pinjaman hipotik Piutang klaim Pinjaman kepada karyawan dan agen pemasaran Pinjaman kepada entitas asosiasi Lain-lain Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
913.638 107.082 57.084 24.234 14.323 4.243 8.000 66.616 1.195.220 (347)
597.469 96.125 4.187 23.433 11.210 4.298 8.000 18.371 763.093 (347)
Jumlah - bersih
1.194.873
762.746
Pinjaman polis merupakan pinjaman yang diberikan kepada pemegang polis yang telah memiliki nilai tunai. Piutang bunga terdiri dari piutang bunga atas deposito berjangka dan investasi jangka pendek. Pinjaman hipotik merupakan pinjaman yang diberikan oleh ASM dan AJSM, keduanya merupakan entitas anak, kepada karyawan dan pihak ketiga untuk pembelian tanah atau bangunan. Pinjaman hipotik kepada karyawan dibebani bunga khusus sedangkan untuk pihak ketiga dibebani dengan suku bunga pasar yang berlaku. Pelunasannya dilakukan dengan cara angsuran bulanan. Pinjaman ini dijamin dengan surat hipotik atas tanah atau bangunan yang pembeliannya dibiayai dengan pinjaman ini. Piutang investasi merupakan tagihan atas penjualan investasi jangka pendek berupa saham. Piutang klaim merupakan tagihan kepada tertanggung sehubungan dengan klaim yang dibayarkan entitas anak melebihi nilai pertanggungan pemegang polis. Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, pinjaman kepada entitas asosiasi merupakan pinjaman yang diberikan SU kepada PT Bintang Rajawali Perkasa sebesar Rp 8.000 juta tanpa bunga dan tanpa jatuh tempo. Piutang lain-lain konsolidasian dari pihak berelasi pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing sebesar Rp 18.485 juta dan Rp 20.650 juta. Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, saldo piutang lain-lain konsolidasian dalam mata uang asing masing-masing sebesar US$ 5.341.102 (ekuivalen Rp 50.572 juta) dan US$ 5.698.613 (ekuivalen Rp 51.675 juta). Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai untuk piutang lain-lain adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang lain-lain tersebut.
- 57 -
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 17.
Investasi Dalam Saham
Investasi saham oleh entitas induk Metode ekuitas Tersedia untuk dijual - pada biaya perolehan Jumlah Investasi saham oleh entitas anak Metode ekuitas Tersedia untuk dijual - pada biaya perolehan Jumlah Jumlah a.
30 Juni 2012 Rp '000.000
31 Desember 2011 Rp '000.000
252.363 177.578
229.751 177.578
429.941
407.329
182.689 66.653
186.065 66.653
249.342
252.718
679.283
660.047
Investasi saham oleh Entitas induk Perubahan selama periode berjalan
Persentase kepemilikan %
Nilai penyertaan awal tahun Rp '000.000
Penambahan penyertaan Rp '000.000
Bagian laba (rugi) bersih Rp '000.000
Selisih transaksi perubahan ekuitas Rp '000.000
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Rp '000.000
Nilai penyertaan akhir periode Rp '000.000
Metode Ekuitas Perusahaan Asosiasi PT Asuransi Jiwa Mega Life PT Panji Ratu Jakarta PT Super Wahana Tehno PT JobStreet Indonesia
50,00 21,02 35,19 40,00
Jum lah
202.185 17.453 9.862 251
-
22.280 172 411 (251)
-
-
224.465 17.625 10.273 -
229.751
-
22.612
-
-
252.363
176.309 1.269
-
-
-
-
176.309 1.269
177.578
-
-
-
-
177.578
Tersedia untuk Dijual - Biaya Perolehan PT Oto Multiartha PT Summit Oto Finance
16,14 0,16
Jum lah
Perubahan selama tahun 2011
Persentase kepemilikan %
Nilai penyertaan awal tahun Rp '000.000
Penambahan penyertaan Rp '000.000
Bagian laba (rugi) bersih Rp '000.000
Selisih transaksi perubahan ekuitas Rp '000.000
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Rp '000.000
-
-
202.185 17.453 9.862 251
-
229.751
Nilai penyertaan akhir tahun Rp '0 00.000
Metode Ekuitas Perusahaan Asosiasi PT Asuransi Jiwa Mega Life PT Panji Ratu Jakarta PT Super Wahana Tehno PT JobStreet Indonesia
50,00 21,02 35,19 40,00
Jumlah
177.025 17.372 9.481 697
-
25.160 81 381 (446)
204.575
-
25.176
-
Tersedia untuk Dijual - Biaya Perolehan PT Oto Multiartha PT Summit Oto Finance Jumlah
16,14 0,16
176.309 1.269
-
-
-
-
176.309 1.269
177.578
-
-
-
-
177.578
- 58 -
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 b.
Investasi saham oleh entitas anak 30 Juni 2012 Rp '000.000 Metode Ekuitas PT Bintang Rajawali Perkasa PT Asuransi Sumit Oto PT LIG Insurance Indonesia Jumlah Tersedia untuk Dijual - Biaya Perolehan Aries Capital Partner II PT Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia Konsorsium Asuransi Risiko Khusus PT Tugu Reasuransi Indonesia PT Asuransi MAIPARK Indonesia PT Kustodian Sentral Efek Indonesia PT Rizki Lancar Sentosa Fair Oil & Energy Insurance Syndicate PT Pemeringkat Efek Indonesia PT Bursa Efek Indonesia PT Damai Indah Padang Golf PT Sedana Golf PT Menara Proteksi Indonesia Jumlah Jumlah
31 Desember 2011 Rp '000.000
100.683 48.000 34.006 182.689
100.683 51.376 34.006 186.065
43.548 8.000
43.548 8.000
3.000 1.804 6.600 2.500 455 350 135 140 101 20 66.653
3.000 1.804 6.600 2.500 455 350 135 140 101 20 66.653
249.342
252.718
Metode Ekuitas PT LIG Insurance Indonesia ASM mendirikan PT LIG Insurance Indonesia (LIG) yang merupakan perusahaan patungan dengan LIG Korea. Kepemilikan ASM pada LIG adalah 30%. Pada bulan Januari 2011, ASM melakukan penambahan investasi pada LIG sebesar Rp 15.000 juta. Penambahan investasi ini tidak mengubah persentase kepemilikan ASM pada LIG. PT Bintang Rajawali Perkasa Pada bulan Mei 2010, SU melakukan pembelian saham PT Bintang Rajawali Perkasa (BRP) dari pemegang saham sebelumnya, sebesar Rp 145.000 juta, dengan persentase kepemilikan 68,5%. Laporan keuangan BRP tidak dikonsolidasikan dan dicatat dengan menggunakan metode biaya karena dividen atau perolehan lain atas investasi dan liabilitas yang mungkin timbul atas saham-saham menjadi hak dan/atau liabilitas sepenuhnya pemegang saham lama selama jangka waktu 12 bulan atau sampai waktu perjanjian dilaksanakan. Pemegang saham lama diberikan opsi untuk membeli kembali atas saham-saham tersebut dalam waktu paling lambat 24 bulan. Pada bulan Agustus 2011, opsi tersebut dibatalkan dan pada bulan September 2011, SU melakukan penjualan sebesar 28,5% investasi pada BRP kepada PT Graha Indo Selaras, pihak ketiga, sebesar Rp 47.000 juta, sehingga investasi pada BRP dicatat dengan menggunakan metode ekuitas.
- 59 -
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 PT Asuransi Summit Oto (ASO) Pada bulan Juni 2012, ASO mengumumkan dan membagikan deviden sebesar Rp 3.376 juta. Pada bulan Oktober 2011, Entitas induk dan ASM, entitas anak masing-masing menjual 1.000 saham dan 51.000 saham ASO yang dimiliki kepada Djohan Marzuki dan PT Summit Investment Indonesia, pihak ketiga, sebesar Rp 1.000 juta dan Rp 51.000 juta atau masing-masing merupakan 1% dan 51% penyertaan kepemilikan di ASO. Dengan demikian laporan keuangan ASO tidak dikonsolidasikan lagi dan dicatat dengan menggunakan metode ekuitas. Tersedia untuk dijual – Biaya Perolehan Pada bulan Mei 2011, AJSM melakukan pembelian saham PT Rizki Lancar Sentosa dari PT Jasnita Investindo, pemegang saham lama, sebesar Rp 2.500 juta. Pada bulan April 2011, AJSM melakukan pembelian saham Aries Capital Partner II, British Virgin Islands, sebesar Rp 43.548 juta, atau ekuivalen persentase kepemilikan 7,94%. Pada bulan Januari 2011, SMS membeli 60 lembar saham PT Kustodian Sentral Efek Indonesia dari PT Eurocapital Peregrine Securities sebesar Rp 6.000 juta. Pada tahun 2011, ASM menambah setoran modal pada PT Asuransi MAIPARK Indonesia (AMI) sebesar Rp 1 juta. Persentase kepemilikan ASM adalah sebesar 3,96%.
18.
Properti Investasi Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, akun ini merupakan investasi pada tanah dan bangunan milik ASM dan AJSM, entitas anak. Berikut ini adalah saldo dan mutasi properti investasi konsolidasian dan akumulasi penyusutannya: 1 Januari 2012 Rp '000.000 Biaya perolehan Bangunan Jumlah
Perubahan selama periode berjalan Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000
30 Juni 2012 Rp '000.000
11.691 11.691
33 33
-
-
11.724 11.724
Akumulasi penyusutan Bangunan
5.246
292
-
-
5.538
Nilai Buku
6.445
6.186
- 60 -
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 1 Januari 2011 Rp '000.000
Biaya perolehan Tanah Bangunan Jumlah
13.129 21.368 34.497
Akumulasi penyusutan Bangunan Nilai Buku
Perubahan selama tahun 2011 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Rp '000.000 Rp '000.000
-
4.766
585
31 Desember 2011 Rp '000.000
-
(13.129) (9.677) (22.806)
11.691 11.691
-
(105)
5.246
29.731
6.445
Beban penyusutan properti investasi konsolidasian untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2012 adalah sebesar Rp 292 juta sedangkan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 585 juta. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas nilai properti investasi tercatat pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011.
19.
Aset Tetap 1 Januari 2012 Rp '000.000
Perubahan selama periode 2012 Penambahan P engurangan Reklasifikasi Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000
Biaya Perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Peralatan kantor Kendaraan bermotor Perlengkapan kantor Mesin dan peralatan Aset dalam penyelesaian Jumlah
253.992 632.606 495.158 205.560 22.840 33.972 34.421 1.678.549
23.862 86.769 125.235 29.759 2.691 3.839 316.540 588.695
-
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Peralatan kantor Kendaraan bermotor Perlengkapan kantor Mesin dan peralatan Jumlah
106.160 200.637 81.849 15.930 20.591 425.167
16.236 38.159 15.286 1.781 3.341 74.803
-
Nilai Buku
1.253.382
4.133 3.182 2.679 21
5.882
3.156 1.724 17 4.897
317 993 (5.443) -
-
30 Juni 2012 Rp '000.000
277.854 723.508 617.211 232.640 25.827 38.804 345.518 2.261.362
122.396 235.640 95.411 17.694 23.932 495.073 1.766.289
- 61 -
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 1 Januari 2011 Rp '000.000
Perubahan selama tahun 2011 Penambahan P engurangan Reklasifikasi Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000
Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Peralatan kantor Kendaraan bermotor Perlengkapan kantor Mesin dan peralatan Aset dalam penyelesaian Jumlah
161.419 470.641 332.177 133.060 20.209 22.694 28.198 1.168.398
77.673 143.022 172.226 79.805 3.695 11.621 17.970 506.012
(18.667)
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Peralatan kantor Kendaraan bermotor Perlengkapan kantor Mesin dan peralatan Jumlah
81.590 150.069 63.465 13.206 17.135 325.465
24.674 59.498 23.551 3.748 3.793 115.264
(209) (8.930) (5.167) (1.024) (337) (15.667)
Nilai Buku
842.933
(247) (9.708) (7.305) (1.064) (343)
14.900 19.190 463 (11.747) 22.806
105 105
31 Desember 2011 Rp '000.000
253.992 632.606 495.158 205.560 22.840 33.972 34.421 1.678.549
106.160 200.637 81.849 15.930 20.591 425.167 1.253.382
Beban penyusutan aset tetap konsolidasian untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2012 sebesar Rp 74.803 juta dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp 115.264 juta. Beban penyusutan konsolidasian yang termasuk dalam beban pokok jasa bengkel dan penjualan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2012 sebesar Rp 896 juta dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 1.187 juta. Pada periode 2012, terdapat reklasifikasi dari akun aset tetap dalam rangka bangun, kelola dan serah dan aset untuk disewakan ke akun aset tetap. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas nilai tercatat aset tetap konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011. 20.
Agunan yang Diambil Alih Akun ini terdiri dari tanah, rumah dan apartemen serta kendaraan bermotor yang diperoleh SMF dan BS, keduanya merupakan entitas anak, dari penyelesaian piutang dan kredit. Kepemilikan SMF atas aset tersebut didukung oleh Surat Peralihan Hak kepada SMF dan Surat Kuasa Menjual. Agunan yang diambil alih tidak diasuransikan.
- 62 -
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 Saat ini SMF dan BS sedang dalam proses menjual agunan yang diambil alih, antara lain dengan bekerja sama dengan agen pemasaran properti untuk memasarkan apartemen tersebut. Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan penurunan nilai pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat penurunan nilai agunan yang diambil alih tersebut.
21.
Aset Lain-lain 30 Juni 2012 Rp '000.000
31 Desember 2011 Rp '000.000
Biaya dibayar dimuka Uang muka pembelian aset tetap Uang muka renovasi bangunan Pajak dibayar dimuka Persediaan Uang jaminan Tagihan derivatif Uang muka investasi Lain-lain
133.507 58.315 50.281 48.424 37.066 19.597 2.224 500 24.722
91.595 180.779 87.748 6.890 13.410 21.746 7.548 500 14.351
Jumlah
374.636
424.567
Biaya dibayar dimuka meliputi biaya sewa kantor, biaya administrasi saham, materai dan premi asuransi. Saldo aset lain-lain konsolidasian dengan pihak berelasi pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing adalah sebesar Rp 17.623 juta dan Rp 11.108 juta.
22.
Simpanan dan Simpanan dari Bank Lain Merupakan simpanan dan simpanan dari bank lain pada BS, entitas anak. 30 Juni 2012 Rp '000.000 Giro Tabungan Deposito berjangka Simpanan dari bank lain Jumlah
- 63 -
31 Desember 2011 Rp '000.000
2.400.840 3.050.826 7.859.295 485.811
2.466.701 2.367.613 9.420.767 323.675
13.796.772
14.578.756
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 a.
Giro terdiri dari: 30 Juni 2012 Rp '000.000 Pihak berelasi Rupiah Mata uang asing Jumlah
545.222 293.336 838.558
352.730 170.298 523.028
Pihak ketiga Rupiah Mata uang asing Jumlah
997.042 565.240 1.562.282
1.406.871 536.802 1.943.673
Jumlah
2.400.840
2.466.701
1,00% - 6,00% 0,15% - 2,50%
1,00% - 6,00% 0,06% - 2,00%
30 Juni 2012 Rp '000.000
31 Desember 2011 Rp '000.000
Suku bunga per tahun giro adalah sebagai berikut: Rupiah Mata uang asing
b.
Tabungan terdiri dari:
Rupiah Pihak berelasi Pihak ketiga
11.910 3.038.916
8.547 2.359.066
Jumlah
3.050.826
2.367.613
0,25% - 6,00%
0,25% - 6,00%
30 Juni 2012 Rp '000.000
31 Desember 2011 Rp '000.000
Suku bunga per tahun tabungan
c.
31 Desember 2011 Rp '000.000
Deposito berjangka terdiri dari:
Pihak berelasi Rupiah Mata uang asing Jumlah
1.807.813 2.903.690 4.711.503
- 64 -
3.063.485 1.812.607 4.876.092
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 30 Juni 2012 Rp '000.000
31 Desember 2011 Rp '000.000
Pihak ketiga Rupiah Mata uang asing Jumlah
2.909.186 238.606 3.147.792
4.258.282 286.393 4.544.675
Jumlah
7.859.295
9.420.767
2,75% - 10,00% 0,15% - 3,50%
3,50% - 10,00% 0,15% - 3,50%
Suku bunga per tahun deposito berjangka adalah sebagai berikut: Rupiah Mata uang asing
Saldo deposito berjangka yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit, letters of credit dan bank garansi pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing adalah sebesar Rp 2.548.302 juta dan Rp 1.971.755 juta. d.
Simpanan dari bank lain Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, akun ini merupakan penempatan dari bank lain dalam bentuk call money, giro dan deposito berjangka.
23.
Efek yang Dijual dengan Janji Beli Kembali Pada tanggal 31 Desember 2011, investasi pada efek yang dijual dengan janji beli kembali dilakukan oleh SMS, entitas anak, terdiri dari:
Jenis Rupiah Saham - Sinar Prima Reksa PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk
Jangka waktu
31 Desember 2011 Tanggal jatuh tempo
91 hari
23 Januari 2012
Nilai bersih Rp'000.000
39.125
Pada tanggal 30 Juni 2012, tidak terdapat investasi pada efek yang dijual dengan janji beli kembali.
24.
Utang Usaha
Utang reasuransi Utang klaim asuransi Utang premi Utang komisi Lain-lain Jumlah
- 65 -
30 Juni 2012 Rp '000.000
31 Desember 2011 Rp '000.000
81.537 73.577 57.804 23.678 1.346
145.534 102.885 26.943 26.065 1.637
237.942
303.064
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011
Utang reasuransi merupakan bagian premi asuransi dari perusahaan reasuransi sesuai dengan perjanjian reasuransi (treaty) untuk polis asuransi jumlah tertentu. Utang premi merupakan utang premi koasuransi kepada perusahaan anggota koasuransi yang timbul dari transaksi penutupan asuransi bersama. Utang komisi dan klaim asuransi merupakan utang komisi kepada broker dan agen asuransi serta utang kepada pemegang polis sehubungan dengan klaim yang telah disetujui namun masih dalam proses pembayaran. Saldo utang usaha konsolidasian kepada pihak berelasi pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing sebesar Rp 13.443 juta dan Rp 31.455 juta. Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, saldo utang usaha konsolidasian dalam mata uang asing masing-masing sebesar US$ 11.182.619 (ekuivalen Rp 106.011 juta) dan US$ 8.542.575 (ekuivalen Rp 77.464 juta). 25.
Premi Diterima Dimuka
Akun ini merupakan premi yang diterima dimuka oleh ASM, entitas anak, sehubungan dengan penerbitan polis asuransi dengan jangka waktu pertanggungan lebih dari 1 (satu) tahun.
26.
Liabilitas Manfaat Polis Masa Depan
a.
Liabilitas manfaat polis masa depan merupakan jumlah dana yang harus disediakan oleh penanggung untuk membayar manfaat dari klaim yang jatuh tempo di masa yang akan datang kepada pihak sebagaimana dinyatakan dalam polis, yang ditetapkan berdasarkan perhitungan aktuaris.
b.
Rincian liabilitas manfaat polis masa depan berdasarkan jenis pertanggungan adalah sebagai berikut:
c.
30 Juni 2012 Rp '000.000
31 Desember 2011 Rp '000.000
Dwiguna dan/atau kombinasinya Seumur hidup Kematian Lain-lain
8.941.263 234.655 181.718 4.772
7.304.252 226.997 160.073 5.075
Jumlah
9.362.408
7.696.397
30 Juni 2012 Rp '000.000
31 Desember 2011 Rp '000.000
Saldo awal periode Kenaikan (penurunan) liabilitas manfaat polis masa depan (Catatan 45)
7.696.397 1.666.011
2.481.280 5.215.117
Jumlah
9.362.408
7.696.397
Perubahan liabilitas manfaat polis masa depan adalah sebagai berikut:
- 66 -
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 27.
Premi Belum Merupakan Pendapatan dan Estimasi Klaim Retensi Sendiri
a.
b.
c.
28.
Terdiri dari: 30 Juni 2012 Rp '000.000
31 Desember 2011 Rp '000.000
Premi belum merupakan pendapatan Estimasi klaim retensi sendiri
677.376 290.155
593.813 220.949
Jumlah
967.531
814.762
30 Juni 2012 Rp '000.000
31 Desember 2011 Rp '000.000
Saldo awal periode Kenaikan premi belum merupakan pendapatan (Catatan 41) Kenaikan dana tabarru belum merupakan pendapatan
593.813 82.100 1.463
477.159 115.723 931
Jumlah
677.376
593.813
30 Juni 2012 Rp '000.000
31 Desember 2011 Rp '000.000
Saldo awal periode Kenaikan estimasi klaim retensi sendiri (Catatan 45) Kenaikan (penurunan) dana tabarru estimasi klaim retensi sendiri
220.949 69.645 (439)
197.210 22.306 1.433
Jumlah
290.155
220.949
Perubahan premi belum merupakan pendapatan adalah sebagai berikut:
Perubahan estimasi klaim retensi sendiri adalah sebagai berikut:
Utang Perusahaan Efek 30 Juni 2012 Rp '000.000
31 Desember 2011 Rp '000.000
Utang nasabah Utang kepada PT KPEI Utang kepada perusahaan efek
206.895 20.437 -
70.063 22.816 -
Jumlah
227.332
92.879
- 67 -
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011
Utang kepada nasabah dan utang kepada PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) merupakan liabilitas SMS, entitas anak, sehubungan dengan transaksi jual beli saham nasabah serta transaksi jual beli saham antar perusahaan efek.
29.
Utang Pajak 30 Juni
31 Desember
2012 Rp'000.000
2011 Rp'000.000
Pajak penghasilan Pasal 25 dan 29 Pasal 4 (2) Pasal 21 Pasal 23 dan 26 Pajak Pertambahan Nilai
1.203 12.552 16.970 596 2.465
24.693 15.178 7.381 2.857 4.575
Jumlah
33.786
54.684
Besarnya pajak yang terutang ditetapkan berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan sendiri oleh Grup (self-assessment). Berdasarkan Undang-undang No. 28 Tahun 2007 mengenai Perubahan Ketiga atas Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Kantor Pajak dapat melakukan pemeriksaan atas perhitungan pajak dalam jangka waktu 5 tahun (dari sebelumnya 10 tahun) setelah terutangnya pajak, dengan beberapa pengecualian, sedangkan untuk tahun pajak 2007 dan sebelumnya ketetapan tersebut berakhir paling lama pada akhir tahun pajak 2013.
30.
Biaya yang Masih Harus Dibayar 30 Juni 2012 Rp '000.000
31 Desember 2011 Rp '000.000
Bunga Lain-lain
23.416 62.624
39.049 30.571
Jumlah
86.040
69.620
Lain-lain meliputi biaya-biaya operasional yang masih harus dibayar.
- 68 -
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 31.
Pinjaman yang Diterima
Akun ini terdiri atas:
Pihak ketiga Rupiah PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Capital Indonesia Tbk PT Bank ICBC Indonesia PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Victoria International Tbk Jumlah
a.
30 Juni 2012 Rp '000.000
31 Desember 2011 Rp '000.000
398.500 299.763 100.000 68.617 49.896 114.686
249.687 339.801 100.000 69.117 49.979 122.320
1.031.462
930.904
PT Bank Pan Indonesia Tbk (Panin) Pada tanggal 13 Maret 2008, SMF memperoleh fasilitas pinjaman dari Panin dengan jumlah maksimum fasilitas sebesar Rp 50.000 juta dan bersifat non revolving. Batas waktu penarikan fasilitas ini adalah 3 bulan. Suku bunga pinjaman ini adalah sebesar 10,50% per tahun untuk tahun pertama dan sebesar suku bunga Sertifikat Bank Indonesia ditambah 3% per tahun untuk tahun kedua dan ketiga. Fasilitas ini telah dilunasi pada tanggal 17 Februari 2011 dan tidak diperpanjang lagi. Pada tanggal 30 Maret 2010, SMF memperoleh fasilitas pinjaman Kredit Modal Kerja dari Panin dengan jumlah maksimum fasilitas sebesar Rp 50.000 juta (fasilitas II) dan bersifat revolving. Batas waktu penarikan fasilitas ini adalah sebesar 12 bulan. Pada tanggal 20 Maret 2012, jumlah maksimum fasilitas II ditingkatkan lagi menjadi Rp 400.000 juta. Fasilitas ini telah diperpanjang beberapa kali, terakhir diperpanjang sampai dengan 30 Maret 2013. Suku bunga pinjaman ini berkisar antara 10,50% - 11,50% per tahun. Fasilitas ini dijamin secara fidusia dengan piutang pembiayaan konsumen (Catatan 7).
b.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) Pada tanggal 24 Juni 2008, SMF memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari BNI dengan jumlah maksimum sebesar Rp 250.000 juta dan fasilitas kredit yang berasal dari angsuran kredit tidak dapat ditarik kembali. Batas waktu penarikan fasilitas ini adalah 12 bulan. Pada tanggal 30 November 2010, jumlah maksimum fasilitas ditingkatkan menjadi Rp 350.000 juta. Suku bunga pinjaman ini berkisar antara 12,75 % - 13,75 % per tahun. Fasilitas ini telah diperpanjang beberapa kali, terakhir diperpanjang sampai dengan 26 Juli 2012. Suku bunga pinjaman ini berkisar antara 10,50% - 13,75%. Fasilitas - fasilitas ini dijamin secara fidusia atas piutang pembiayaan kredit kendaraan bermotor yang dibiayai maksimum 105% dari jumlah fasilitas kredit (Catatan 7), cessie (dengan retro cessie) berupa pengalihan piutang kredit kendaraan bermotor sebesar 100% dari piutang apabila terjadi tunggakan angsuran pada satu rekening penarikan kredit.
- 69 -
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011
c.
PT Bank Capital Indonesia Tbk (Capital) Pada tanggal 16 Desember 2010, SMF memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja dari Capital dengan fasilitas maksimum sebesar Rp 100.000 juta. Batas waktu penarikan fasilitas ini adalah 12 bulan. Suku bunga pinjaman ini adalah sebesar 10,50% per tahun. Fasilitas ini telah diperpanjang sampai dengan 16 Desember 2012 dengan saldo pinjaman sebesar Rp 100.000 juta. Fasilitas ini dijamin secara fidusia dengan tagihan anjak piutang (Catatan 9).
d.
PT Bank ICBC Indonesia (ICBC) Pada tahun 2010, ABSM memperoleh fasilitas kredit dalam bentuk pinjaman tetap on demand dari ICBC dengan jumlah fasilitas maksimum Rp 20.000 juta, fasilitas ini telah diperpanjang beberapa kali, terakhir sampai dengan tanggal 12 Juli 2012. Suku bunga pinjaman ini adalah sebesar 11,00% per tahun. Pada tahun 2011, ABSM memperoleh penambahan fasilitas kredit pinjaman tetap on demand dari ICBC Indonesia dengan jumlah fasilitas maksimum sebesar Rp 50.000 juta. Jangka waktu penarikan fasilitas kredit diperpanjang sampai dengan tanggal 11 Juni 2013. Suku bunga pinjaman ini adalah sebesar 11,00% per tahun. Fasilitas ini dijamin secara fidusia dengan tagihan anjak piutang (Catatan 9).
e.
PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) Pada tanggal 11 Agustus 2009, SMF memperoleh fasilitas pinjaman dari CIMB Niaga dengan jumlah maksimum fasilitas sebesar Rp 50.000 juta dan bersifat revolving. Batas waktu penarikan ini adalah 1 tahun. Suku bunga pinjaman ini adalah sebesar 13,00% per tahun. Fasilitas ini telah diperpanjang beberapa kali, terakhir sampai dengan 11 November 2012. Suku bunga pinjaman ini berkisar antara 10,25% - 13,00% per tahun. Fasilitas ini dijamin secara fidusia atas piutang pembiayaan konsumen (Catatan 7).
f.
PT Bank Victoria International Tbk (Victoria) Pada tahun 2008, ABSM memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja dari Victoria dengan jumlah fasilitas maksimum sebesar Rp 35.000 juta. Suku bunga pinjaman ini adalah sebesar 13,00% per tahun. Fasilitas ini telah diperpanjang beberapa kali, terakhir dengan jangka waktu penarikan sampai dengan 16 Juli 2012. Fasilitas ini dijamin secara fidusia atas investasi sewa neto (Catatan 8). Pada tanggal 24 Maret 2011, SMF memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja dari Victoria dengan fasilitas maksimum sebesar Rp 100.000 juta. Batas waktu penarikan fasilitas ini adalah 12 bulan, yaitu sampai dengan 29 Maret 2013. Suku bunga pinjaman ini adalah sebesar 10,25% per tahun. Fasilitas ini dijamin secara fidusia dengan piutang pembiayaan konsumen (Catatan 7).
- 70 -
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011
Pinjaman yang diperoleh entitas anak dari BNI, Panin , Victoria, Capital, ICBC dan CIMB-Niaga mencakup persyaratan yang membatasi hak entitas anak, antara lain untuk mengadakan merger, akuisisi, re-organisasi, mengubah kegiatan usaha atau mengubah bentuk/status hukum atau membubarkan entitas anak, mengajukan permohonan untuk dinyatakan pailit atau penundaan pembayaran atas utang-utangnya, menarik kembali atau menurunkan modal disetor dan menjaminkan atau menggadaikan saham.
32.
Liabilitas Lain-lain 30 Juni 2012 Rp '000.000
31 Desember 2011 Rp '000.000
Liabilitas segera lainnya yang masih harus dibayar Penerimaan premi dalam proses identifikasi Titipan premi Utang kepada pemegang polis Pendapatan diterima dimuka Setoran jaminan Dana tabarru Cek perjalanan Utang zakat Lain-lain
221.861 72.753 55.388 17.540 11.288 3.108 1.191 631 286 78.878
70.787 124.323 94.217 11.868 15.897 2.801 557 881 376 34.389
Jumlah
462.924
356.096
Dana tabarru merupakan dana yang dibentuk dari kontribusi, hasil investasi dan akumulasi surplus underwriting dan tabarru yang dialokasikan kembali ke dana tabarru. Surat berharga yang diterbitkan merupakan traveller’s cheques yang diterbitkan oleh BS, entitas anak. Saldo liabilitas lain-lain konsolidasian kepada pihak berelasi pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing sebesar Rp 7.052 juta dan Rp 946 juta. 33.
Kepentingan Nonpengendali atas Aset Bersih dan Laba (Rugi) Bersih Entitas Anak
a.
Kepentingan nonpengendali atas aset bersih entitas anak:
30 Juni 2012 Rp '000.000
31 Desember 2011 Rp '000.000
AJSM BS SU JTU AUP
4.615.042 565.922 1.523 49 1
4.499.174 518.010 1.466 48 1
Jumlah
5.182.537
5.018.699
- 71 -
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011
b.
Kepentingan nonpengendali atas laba (rugi) komprehensif bersih entitas anak: 30 Juni 2012 Rp '000.000
34.
30 Juni 2011 Rp '000.000
AJSM BS SU JTU
221.452 46.974 56 -
13.479 (118) -
Jumlah
268.482
13.361
Modal Saham
Susunan kepemilikan pemegang saham Entitas induk berdasarkan catatan yang dibuat oleh STG, Biro Administrasi Efek (entitas anak), adalah sebagai berikut:
Jenis Saham Saham Seri A Saham Seri B Jumlah
%
30 Juni 2012 Nilai Nominal Jumlah Saham per Saham
2,28 97,72
142.474.368 6.093.425.405
100,00
6.235.899.773
Pemegang Saham JBC International Finance (MAU) Limited Indra Widjaja Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) Jumlah
Rp '000.000
5.000 100
%
31 Desember 2011 Nilai Nominal Jumlah Saham per Saham
712.372 609.342
2,29 97,71
142.474.368 6.090.063.689
1.321.714
100,00
6.232.538.057
%
30 Juni 2012 Jumlah Saham
Rp '000.000
5.000 100
712.372 609.006 1.321.378
%
31 Desember 2011 Jumlah Saham
52,43 0,04 47,53
3.269.507.578 2.781.466 2.963.610.729
52,46 0,00 47,54
3.269.507.578 208.500 2.962.821.979
100,00
6.235.899.773
100,00
6.232.538.057
Semua saham yang dikeluarkan oleh Entitas induk (saham Seri A dan Seri B) adalah saham biasa. Ikhtisar perubahan modal Entitas induk selama periode 1 Januari 2011 sampai dengan 30 Juni 2012 adalah sebagai berikut: Jumlah Saham
Modal Disetor Rp '000.000
Saldo pada tanggal 1 Januari 2011 Penambahan modal saham dari konversi waran Seri IV (Catatan 40)
6.223.792.666 8.745.391
1.320.504 874
Saldo pada tanggal 31 Desember 2011 Penambahan modal saham dari konversi waran Seri IV (Catatan 40)
6.232.538.057 3.361.716
1.321.378 336
Saldo pada tanggal 30 Juni 2012
6.235.899.773
1.321.714
- 72 -
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 Manajemen Permodalan
Tujuan utama dari manajemen permodalan Grup adalah untuk memastikan bahwa Grup mempertahankan rasio modal yang sehat dalam rangka mendukung usaha bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Grup tidak diwajibkan untuk memenuhi syarat-syarat modal tertentu. Grup mengelola struktur modal dan membuat penyesuaian terhadap struktur modal sehubungan dengan perubahan kondisi ekonomi. Grup memantau modalnya dengan menggunakan analisa gearing ratio (rasio utang terhadap modal), yakni membagi utang bersih terhadap jumlah modal. Kebijakan Grup adalah menjaga gearing ratio Grup pada kisaran gearing ratio perusahaan lain dalam industri sejenis di Indonesia. Utang bersih adalah jumlah utang (termasuk utang jangka pendek dan jangka panjang di laporan posisi keuangan konsolidasian) dikurangi kas dan setara kas. Modal adalah ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham Entitas induk, yang disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Rasio utang bersih terhadap modal pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: 30 Juni 2012 Rp '000.000 Simpanan dan simpanan dari bank lain Pinjaman yang diterima Kas dan setara kas Jumlah - bersih Ekuitas yang dapat diatribusikan pada pemegang saham Rasio utang bersih terhadap modal
35.
31 Desember 2011 Rp '000.000
13.796.772 1.031.462 (7.578.371)
14.578.756 930.904 (8.523.794)
7.249.863
6.985.866
10.074.804
9.566.925
71,96%
73,02%
Tambahan Modal Disetor - Bersih
Akun ini terdiri dari agio saham dan biaya emisi efek ekuitas dengan rincian sebagai berikut:
Agio saham Biaya emisi efek ekuitas
- 73 -
30 Juni 2012 Rp '000.000
31 Desember 2011 Rp '000.000
812.879 (3.137)
811.534 (3.137)
809.742
808.397
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011
Agio saham, terdiri dari :
Penawaran Umum Perdana Penawaran Umum Terbatas I Penawaran Umum Terbatas III Konversi waran Seri I Konversi waran Seri III Konversi waran Seri IV Konversi ke modal saham
30 Juni 2012 Rp '000.000
31 Desember 2011 Rp '000.000
78.000 165.750 24.783 49.372 396.353 175.121 (76.500)
78.000 165.750 24.783 49.372 396.353 173.776 (76.500)
812.879
811.534
Biaya emisi efek ekuitas berasal dari Penawaran Umum Terbatas II, III dan IV masing-masing sebesar Rp 904 juta, Rp 1.060 juta dan Rp 1.173 juta. Ikhtisar perubahan saldo tambahan modal disetor selama periode 1 Januari 2011 sampai dengan tanggal 30 Juni 2012 adalah sebagai berikut: Jumlah Rp '000.000
36.
Saldo pada tanggal 1 Januari 2011 Penambahan agio saham dari konversi waran Seri IV (Catatan 40)
804.900 3.497
Saldo pada tanggal 31 Desember 2011 Penambahan agio saham dari konversi waran Seri IV (Catatan 40)
808.397 1.345
Saldo pada tanggal 30 Juni 2012
809.742
Bagian Kepemilikan atas Perubahan Ekuitas Entitas Anak dan Entitas Asosiasi
Akun ini merupakan selisih yang timbul sebagai akibat dari perubahan kepemilikan Entitas induk pada BS, PT Panji Ratu Jakarta dan PT Super Wahana Tehno, bagian keuntungan (kerugian) atas kenaikan (penurunan) nilai wajar investasi efek yang belum direalisasi dari ASM, AJSM dan BS serta bagian atas perubahan nilai wajar instrumen derivatif dari PT Oto Multiartha. 30 Juni 2012 Rp '000.000
31 Desember 2011 Rp '000.000
Dampak transaksi entitas anak dan entitas asosiasi dengan investor lain Kerugian atas penurunan nilai wajar investasi efek yang belum direalisasi Perubahan nilai wajar instrumen derivatif dan lainnya Bagian kepemilikan penyesuaian penjabaran dari entitas anak
2.868.815 (95.289) (9.099) 261
2.868.812 (29.237) (9.099) 41
Jumlah
2.764.688
2.830.517
- 74 -
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 37.
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
Pada bulan Desember 2006, Entitas induk menambah setoran modal pada saham AJSM sebesar Rp 15.000 juta. Penambahan setoran modal tersebut telah meningkatkan persentase kepemilikan Entitas induk pada saham AJSM yaitu dari 50,00% menjadi 73,08%, dikarenakan pemegang saham lainnya yaitu PT Sinarindo Gerbangmas (SG) dan PT Sinar Mas Tunggal (SMT) (merupakan entitas-entitas yang dimiliki oleh Grup Sinar Mas) tidak melakukan penyetoran modal. Selisih nilai setoran modal Entitas induk dengan nilai buku aset bersih yang diperoleh sebesar Rp 46.028 juta dicatat dalam akun “Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali” dan disajikan sebagai unsur ekuitas dalam laporan keuangan konsolidasian. Pada bulan Desember 2007, Entitas induk menambah setoran modal pada saham AJSM sebesar Rp 20.000 juta. Penambahan setoran modal tersebut telah meningkatkan persentase kepemilikan Entitas induk pada saham AJSM yaitu dari 73,08% menjadi 83,33%, dikarenakan SG dan SMT tidak melakukan penyetoran modal. Selisih nilai setoran modal Entitas induk dengan nilai tercatat aset bersih yang diperoleh sebesar Rp 47.475 juta dicatat dalam akun “Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali” dan disajikan sebagai unsur ekuitas dalam laporan keuangan konsolidasian. Pada tahun 2011, 2010, 2009 dan 2008, Entitas induk menambah setoran modal pada saham JTUM masing-masing sebesar Rp 25.000 juta, Rp 15.000 juta, Rp 20.000 juta dan Rp 8.000 juta. Penambahan setoran modal tersebut telah meningkatkan persentase kepemilikan Entitas induk pada saham JTUM yaitu menjadi sebesar 99,93% pada tahun 2011, 99,90% pada tahun 2010, 99,86% pada tahun 2009 dan 99,67% pada tahun 2008, dikarenakan pemegang saham lainnya yaitu PT Kalibesar Raya Utama, entitas yang dimiliki oleh Grup Sinar Mas, tidak melakukan penyetoran modal. Selisih nilai tercatat aset bersih yang diperoleh dengan nilai setoran modal Entitas induk sebesar Rp (1) juta, Rp (1) juta, Rp (7) juta dan Rp (10) juta dicatat dalam akun “Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali” dan disajikan sebagai unsur ekuitas dalam laporan keuangan konsolidasian. Saldo selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali per 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 93.484 juta 38.
Dividen Tunai
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS Tahunan) yang diadakan pada tanggal 15 Juni 2012, pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai untuk tahun 2011 sebesar Rp 6.236 juta atau Rp 1 per saham seri A dan Seri B. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS Tahunan) yang diadakan pada tanggal 24 Juni 2011, pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai untuk tahun 2010 sebesar Rp 6.224 juta atau Rp 1 per saham seri A dan Seri B. 39.
Cadangan Umum
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS Tahunan) yang diadakan pada tanggal 24 Juni 2011, Entitas induk membentuk cadangan umum berdasarkan jumlah modal ditempatkan dan telah disetor pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing sebesar Rp 791.607 juta dan Rp 527.331 juta. Cadangan umum ini dibentuk sehubungan dengan Undang-Undang No. 40/2007 tanggal 16 Agustus 2007 tentang Perseroan Terbatas, yang mewajibkan Perusahaan untuk membuat cadangan umum sebesar sekurang-kurangnya 20% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh. Tidak ada jangka waktu yang ditentukan untuk memenuhi liabilitas tersebut.
- 75 -
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 40.
Waran
Pada bulan Juli 2008, Entitas induk menerbitkan waran Seri IV (waran pisah) secara cuma-cuma sejumlah 1.446.793.426. Waran tersebut dapat di konversi menjadi saham mulai tanggal 6 Januari 2009 sampai tanggal 9 Juli 2013. Setiap pemegang 1 (satu) waran Seri IV berhak membeli 1 (satu) saham Seri B pada harga pelaksanaan per waran sebesar Rp 500. Selama tahun 2012 dan 2011, jumlah waran Seri IV yang telah dikonversi menjadi saham Seri B masing-masing adalah sejumlah 3.361.716 waran dan 8.745.391 waran, sedangkan pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, jumlah waran yang belum dikonversi adalah masing-masing sejumlah 1.008.988.558 waran dan 1.012.350.274 waran.
41.
Pendapatan Underwriting Asuransi 30 Juni 2012 Rp '000.000 Premi bruto Premi reasuransi Kenaikan premi yang belum merupakan pendapatan Lainnya
7.730.433 (1.296.484) (82.100) 8.087
8.540.723 (1.288.409) (88.635) -
6.359.936
7.163.679
30 Juni 2012 Rp '000.000
30 Juni 2011 Rp '000.000
Kredit Efek-efek Deposito berjangka Penempatan pada bank lain Efek yang dibeli dengan janji jual kembali Pinjaman hipotik Lain-lain
633.566 126.568 163.741 5.334 1.184 898 400
507.940 106.809 56.122 3.183 2.526 1.018 212
Jumlah
931.691
677.810
Jumlah
42.
43.
30 Juni 2011 Rp '000.000
Pendapatan Bunga
Penjualan
Akun ini merupakan penjualan mata uang asing oleh SMC, entitas anak dan penjualan oleh Entitas induk. 44.
Pendapatan Lainnya
Pendapatan lainnya konsolidasian antara lain merupakan pendapatan jasa bengkel, pendapatan dividen, pendapatan imbalan jasa dari pemegang polis Unit link, keuntungan dari penjualan aset tetap, pendapatan jasa giro, pendapatan dari penggantian biaya cetak polis dan lainnya.
- 76 -
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 45.
46.
Beban Underwriting Asuransi
30 Juni 2012 Rp '000.000
30 Juni 2011 Rp '000.000
Klaim bruto Klaim reasuransi Komisi - neto Kenaikan kewajiban manfaat polis masa depan Kenaikan estimasi klaim retensi sendiri Kenaikan dana pemegang polis syariah Kenaikan (penurunan) dana pemegang polis Unit link Beban underwriting lain
4.507.749 (45.942) 205.515 1.666.011 69.645 19.034 (315.159) 13.783
5.962.151 (14.971) 209.846 892.960 10.723 7.104 135.957 10.186
Jumlah
6.120.636
7.213.956
Beban Bunga 30 Juni 2012 Rp '000.000
30 Juni 2011 Rp '000.000
Deposito berjangka Tabungan Pinjaman yang diterima Giro Premi penjaminan Pemerintah Simpanan dari bank lain Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Lain-lain
240.442 56.009 49.514 29.867 14.923 1.137 482 36
278.210 38.183 37.656 15.876 11.479 488 4 32
Jumlah
392.410
381.928
Premi penjaminan Pemerintah dibayarkan oleh BS, entitas anak, sehubungan dengan jaminan Pemerintah terhadap liabilitas pembayaran bank umum. 47.
Beban Umum dan Administrasi
Pemasaran dan iklan Umum Listrik, air dan telepon Sewa Perlengkapan kantor Administrasi Jasa profesional Imbalan pasti pasca-kerja - bersih (Catatan 48) Jumlah
- 77 -
30 Juni 2012 Rp '000.000
30 Juni 2011 Rp '000.000
75.426 90.588 64.507 36.006 25.749 20.766 15.404 3.253
33.105 49.773 39.847 21.422 15.534 18.880 5.573 3.680
331.699
187.814
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 48.
Imbalan Pasca-Kerja
Grup menghitung imbalan pasti pasca-kerja berdasarkan peraturan yang berlaku, yakni Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan Grup sehubungan dengan imbalan pasti pasca-kerja tersebut. Perhitungan cadangan imbalan pasti pasca-kerja AJSM dilakukan oleh aktuaris internal AJSM. Asumsi-asumsi aktuarial utama yang digunakan dalam perhitungan imbalan pasti pasca-kerja adalah sebagai berikut: • • • •
49.
Karyawan terus bekerja sampai usia pensiun Usia pensiun normal : 55 tahun Kenaikan gaji : 5,0% - 15,0% per tahun Suku bunga diskonto : 15,0% - 13,0% per tahun
Beban Lainnya
Beban lainnya konsolidasian merupakan beban perbaikan dan pemeliharaan, beban pokok jasa bengkel, beban jasa lainnya, sumbangan dan lainnya.
50.
Pajak Penghasilan
Beban pajak Grup terdiri dari: 30 Juni 2012 Rp '000.000
30 Juni 2011 Rp '000.000
Beban pajak kini Entitas induk Entitas anak Jumlah
29.369 29.369
20.445 20.445
Beban pajak tangguhan Entitas induk Entitas anak Jumlah
-
-
Jumlah
29.369
20.445
30 Juni 2012 Rp '000.000
31 Desember 2011 Rp '000.000
Aset pajak tangguhan - bersih: Entitas induk Entitas anak Jumlah
1.107 14.934 16.041
1.107 14.934 16.041
Liabilitas pajak tangguhan - bersih: Entitas anak
55.156
55.156
Pajak Tangguhan
- 78 -
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 51.
Laba per Saham Laba Bersih
Laba bersih untuk perhitungan laba per saham dasar dan saham dilusian
30 Juni 2012 Rp '000.000
30 Juni 2011 Rp '000.000
578.263
1.120.539
Jumlah Saham
52.
30 Juni 2012 Saham (Lembar)
30 Juni 2011 Saham (Lembar)
Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan laba per saham dasar Jumlah rata-rata tertimbang dari efek berpotensi saham biasa yang dilutif: Waran Seri IV
6.233.115.921
6.223.948.672
1.011.772.410
1.020.939.659
Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan laba per saham dilusian
7.244.888.331
7.244.888.331
Sifat dan Transaksi Berelasi Sifat Berelasi
Entitas-entitas yang berada di bawah kelompok usaha (grup) Sinar Mas dan memiliki pemegang saham atau manajemen yang sama dengan Entitas induk, baik secara langsung maupun tidak langsung, dianggap sebagai pihak-pihak berelasi. Transaksi-transaksi Berelasi
Dalam kegiatan usahanya, Grup melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi. Saldo dalam laporan posisi keuangan yang berhubungan dengan pihak-pihak berelasi dijelaskan dalam catatan-catatan sebagai berikut: kas dan setara kas (Catatan 4), investasi jangka pendek (Catatan 5), investasi sewa neto (Catatan 8), tagihan anjak piutang (Catatan 9), aset pemegang polis Unit Link (Catatan 10), piutang premi dan reasuransi (Catatan 12), kredit (Catatan 13), piutang lain-lain (Catatan 16), aset lain-lain (Catatan 21), simpanan dan simpanan dari bank lain (Catatan 22), efek yang dijual dengan janji beli kembali (Catatan 23), utang usaha (Catatan 24), premi belum merupakan pendapatan dan estimasi klaim retensi sendiri (Catatan 27), biaya yang masih harus dibayar (Catatan 30), dan liabilitas lain-lain (Catatan 32).
53.
Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
Nilai wajar adalah nilai dimana suatu instrumen keuangan dapat dipertukarkan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar, dan bukan merupakan nilai penjualan akibat kesulitan keuangan atau likuidasi yang dipaksakan. Nilai wajar diperoleh dari kuotasi harga atau model arus kas diskonto.
- 79 -
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011
Berikut adalah nilai tercatat aset keuangan dan liabilitas keuangan Grup serta estimasi nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011: 30 Juni 2012 Estimasi Nilai Nilai Tercatat Wajar Rp '000.000 Rp '000.000
31 Desember 2011 Estimasi Nilai Nilai Tercatat Wajar Rp '000.000 Rp '0 00.000
Aset Keuangan Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Investasi jangka pendek - efek-efek - saham dan waran Investasi jangka pendek - efek-efek - obligasi Investasi jangka pendek - efek-efek - reksadana Aset pemegang polis unit link - saham Aset pemegang polis unit link - reksadana Aset pemegang polis unit syariah - saham Aset pemegang polis unit syariah - reksadana Tagihan derivatif
1.736.042 725.105 8.914.101 36.172 5.214.364 10.805 66.999 2.224
1.736.042 725.105 8.914.101 36.172 5.214.364 10.805 66.999 2.224
1.864.308 46.474 8.508.222 37.908 5.172.719 7.631 47.173 7.548
1.864.308 46.474 8.508.222 37.908 5.172.719 7.631 47.173 7.548
Dimiliki hingga jatuh tempo Investasi jangka pendek - efek-efek - obligasi Investasi jangka pendek - efek-efek - credit link note Investasi jangka pendek - penempatan pada Bank Indonesia Investasi jangka pendek - efek-efek - Sertifikat Bank Indonesia Aset pemegang polis unit link - obligasi Aset pemegang polis unit syariah - obligasi Investasi jangka pendek - efek-efek - tagihan atas wesel ekspor
2.466.813 46.963 72.293 99.827 45.478 27.687 618
2.823.768 46.963 72.293 99.827 49.067 28.867 618
1.787.213 45.338 1.347.412 96.972 43.831 29.872 -
2.090.270 45.338 1.347.412 96.972 49.320 30.955 -
690.729 199.904
690.729 199.904
531.848 105.703
531.848 105.703
Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Efek yang dibeli dengan janji jual kembali Investasi jangka pendek - penempatan pada bank lain Investasi jangka pendek - deposito berjangka Investasi jangka pendek - efek-efek - tagihan atas wesel ekspor Piutang pembiayaan konsumen - bersih Investasi sewa neto - bersih Tagihan anjak piutang - bersih Aset pemegang polis unit link - bank Aset pemegang polis unit link - piutang hasil investasi Aset pemegang polis syariah - deposito berjangka Aset pemegang polis syariah - bank Aset pemegang polis syariah - piutang hasil investasi Piutang perusahaan efek Piutang lain-lain - bersih Kredit - bersih Investasi dalam saham Aset lain-lain
7.578.371 655.228 4.122 275.760 608.470 94.448 418.671 26.960 2.087 16.600 5.135 607 346.818 1.194.873 11.675.035 244.231 19.597
7.578.371 655.228 4.122 275.760 608.470 94.448 418.671 26.960 2.087 16.600 5.135 607 346.818 1.194.873 11.901.807 244.231 19.597
8.523.794 39.627 561.609 17.341 824.957 624.198 126.256 424.863 39.859 2.090 7.500 21.351 690 245.369 762.746 10.135.442 244.231 21.746
8.523.794 39.627 561.609 17.341 824.957 624.198 126.256 424.863 39.859 2.090 7.500 21.351 690 245.369 762.746 10.178.281 244.231 21.746
Jumlah Aset Keuangan
43.523.137
44.111.633
42.303.841
42.656.308
Liabilitas Keuangan Simpanan dan simpanan dari bank lain Efek yang dijual dengan janji beli kembali Utang usaha Utang perusahaan efek Pinjaman yang diterima Biaya yang masih harus dibayar Liabilitas lain-lain
13.796.772 1.346 227.332 1.031.462 86.040 378.597
13.796.772 1.346 227.332 1.031.462 86.040 378.597
14.578.756 39.125 1.637 92.879 930.904 69.620 215.500
14.578.756 39.125 1.637 92.879 930.904 69.620 215.500
Jumlah Liabilitas Keuangan
15.521.549
15.521.549
15.928.421
15.928.421
Tersedia untuk dijual Investasi jangka pendek - efek-efek - saham Investasi jangka pendek - efek-efek - obligasi
- 80 -
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011
Nilai wajar kas dan setara kas, investasi jangka pendek pada deposito berjangka, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, tagihan atas wesel ekspor, efek yang dibeli dengan janji dijual kembali, piutang perusahaan efek, aset pemegang polis unit link (piutang hasil investasi), aset pemegang polis syariah (piutang hasil investasi), aset lain-lain (simpanan jaminan dan kiriman uang), hutang usaha, efek dijual dengan janji beli kembali, hutang perusahaan efek, biaya yang masih harus dibayar, dan liabilitas lain-lain mendekati nilai tercatatnya karena jatuh tempo dalam jangka pendek. Nilai wajar investasi jangka pendek efek-efek, aset pemegang polis Unit Link, dan aset pemegang polis Syariah dalam bentuk saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dan obligasi adalah berdasarkan harga pasar. Nilai wajar investasi jangka pendek efek-efek, aset pemegang polis Unit Link, dan aset pemegang polis Syariah berupa unit reksadana adalah berdasarkan nilai aset bersih yang dipublikasikan. Nilai wajar, kredit yang diberikan, piutang pembiayaan konsumen, investasi sewa neto, tagihan anjak piutang, dan piutang lain-lain ditentukan berdasarkan analisa arus kas yang didiskonto berdasarkan suku bunga pasar. Nilai wajar pinjaman yang diterima ditentukan berdasarkan analisa arus kas yang didiskonto berdasarkan suku bunga pasar. Nilai tercatat pinjaman yang diterima telah mencerminkan estimasi nilai wajarnya karena suku bunga pinjaman yang diterima selalu disesuaikan kembali terhadap suku bunga pasar dalam jangka pendek. Tidak tersedia dasar yang dapat diandalkan untuk mengukur nilai wajar investasi dalam saham (Catatan 2i dan 17), sehingga investasi tersebut dinyatakan pada nilai perolehan. Nilai wajar liabilitas keuangan dengan fitur dapat ditarik sewaktu-waktu atau jatuh temponya segera yakni simpanan dan simpanan dari bank lain adalah sama dengan yang terhutang pada saat penarikan yakni sebesar nilai tercatatnya. Grup mengukur nilai wajar dengan menggunakan hirarki dari metode berikut: Tingkat 1: Harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik Tingkat 2: Input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya derivasi dari harga), termasuk : − Menggunakan harga-harga saat ini dari transaksi arm’s length (jika ada); − Kuotasi harga untuk item yang serupa pada pasar aktif; − Kuotasi harga untuk item yang identik atau serupa pada pasar tidak aktif, yaitu pasar dimana hanya terdapat sedikit transaksi, harga-harga tidak dikinikan, atau kuotasi harga bervariasi secara substansial dari waktu ke waktu atau diantara berbagai market makers (misalnya, beberapa brokered markets), atau dimana hanya terdapat sedikit informasi yang dikeluarkan kepada publik (misalnya, suatu pasar principal to principal) − Input-input selain kuotasi harga yang dapat diobservasi untuk item (misalnya, suku bunga dan kurva imbal hasil yang dapat diobservasi pada interval kuotasi yang umum, volatilitas, pelunasan awal yang dipercepat, tingkat kerugian, risiko kredit, dan tingkat gagal bayar) − Input-input yang secara prinsip berasal dari atau dipastikan oleh data pasar yang dapat diobservasi oleh korelasi atau cara lainnya (market-corroborated inputs).
- 81 -
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011
Tingkat 3 : Input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi). Metode ini hanya digunakan untuk mengukur nilai wajar apabila input-input yang dapat diobservasi tidak tersedia, karena itu hanya diperbolehkan untuk situasi dimana terdapat sedikit, jika ada, aktivitas pasar. Tabel berikut ini menyajikan analisa instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar berdasarkan tingkat hirarki nilai wajarnya pada tanggal 30 Juni 2012: Tingkat 1 Rp '000.000 Aset Keuangan Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Investasi jangka pendek - efek-efek - saham dan waran Investasi jangka pendek - efek-efek - obligasi Investasi jangka pendek - efek-efek - reksadana Aset pemegang polis unit link - saham Aset pemegang polis unit link - reksadana Aset pemegang polis unit syariah - saham Aset pemegang polis unit syariah - reksadana Tersedia untuk dijual Investasi jangka pendek - efek-efek - saham Investasi jangka pendek - efek-efek - obligasi Jumlah
54.
Tingkat 2 Rp '000.000
Tingkat 3 Rp '000.000
1.736.042 725.105 8.914.101 36.172 5.214.364 10.805 66.999
-
-
690.729 199.904
-
-
17.594.221
-
-
Perjanjian dan Ikatan
Pada tanggal 6 Juni 2008, Entitas induk mengadakan perjanjian sewa menyewa ruangan jangka panjang dengan ASM, entitas anak, di gedung perkantoran Plaza Simas lantai 7 dan 8, yang terletak di Jl. Fachrudin No. 20, Jakarta Pusat. Jangka waktu sewa tersebut adalah 15 tahun, terhitung sejak tanggal1 Oktober 2008 sampai 1 Oktober 2023. AJSM mengadakan perjanjian kerjasama dimana AJSM ditunjuk sebagai agen asuransi dengan beberapa pihak antara lain: PT Bank Commonwealth, PT Bank Mayapada Tbk, PT Bank Permata Tbk, PT Bank Muamalat Indonesia, PT Bank OCBC NISP Tbk, PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk, PT Bank Windu Kentjana International Tbk, PT Bank BCA Syariah, PT Bank Sinarmas Tbk, PT Bank Kesawan Tbk, PT Bank Syariah Mandiri, PT Bank UOB Buana Tbk, PT Bank Mega Tbk, PT ICB Bumiputera Indonesia Tbk, PT Bank International Indonesia Tbk, PT Bank Mutiara Tbk, PT Bank Victoria International Tbk, Bank of China Limited dan beberapa Bank Perkreditan Rakyat.
- 82 -
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 55.
Komitmen dan Kontinjensi
BS memiliki tagihan dan liabilitas komitmen dan kontinjensi dalam rangka ekspor-impor, pemberian garansi dan pemberian kredit kepada nasabah pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 dengan rincian sebagai berikut: 30 Juni 2012 Rp '000.000 Komitmen Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Irrecoverable L/C
190.546 33.749
125.686 44.878
Jumlah - bersih
224.295
170.564
23.258
19.946
545.134
490.301
(521.876)
(470.355)
Kontinjensi Tagihan kontinjensi Pendapatan bunga dalam penyelesaian Liabilitas kontinjensi Penerbitan jaminan dalam bentuk bank garansi Jumlah - bersih
56.
31 Desember 2011 Rp '000.000
Informasi Segmen Usaha
Informasi segmen usaha pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, serta untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 adalah sebagai berikut: Jasa Pembiayaan Entitas anak yang bergerak dalam bidang usaha pembiayaan adalah SMF dan ABSM. Berikut ini adalah ikhtisar laporan keuangan dari SMF dan ABSM pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, serta untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011:
Jumlah aset Jumlah liabilitas Jumlah ekuitas
- 83 -
30 Juni 2012 Rp '000.000
31 Desember 2011 Rp '000.000
1.916.670 1.094.805 821.865
1.768.532 974.260 794.272
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 30 Juni 2012 Rp '000.000 Jumlah pendapatan Jumlah beban Laba periode berjalan
252.572 (224.978) 27.594
30 Juni 2011 Rp '000.000 204.846 (170.518) 34.328
Perbankan Entitas anak yang bergerak dalam bidang usaha perbankan adalah BS. Berikut ini adalah ikhtisar dari laporan keuangan BS pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, serta untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011:
Jumlah aset Jumlah liabilitas Jumlah ekuitas
30 Juni 2012 Rp '000.000
31 Desember 2011 Rp '000.000
16.365.582 14.951.252 1.414.330
16.658.661 15.363.691 1.294.970
30 Juni 2012 Rp '000.000
30 Juni 2011 Rp '000.000
Jumlah pendapatan Jumlah beban Laba periode berjalan
773.729 (656.321) 117.408
643.484 (582.149) 61.335
Jasa Asuransi Entitas anak yang bergerak dalam bidang usaha asuransi adalah ASM dan AJSM. Berikut ini adalah ikhtisar laporan keuangan dari ASM dan AJSM pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, serta untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011:
Jumlah aset Jumlah liabilitas Jumlah ekuitas
Jumlah pendapatan Jumlah beban Laba periode berjalan
30 Juni 2012 Rp '000.000
31 Desember 2011 Rp '000.000
26.781.973 15.875.005 10.906.968
24.971.975 14.489.376 10.482.599
30 Juni 2012 Rp '000.000
30 Juni 2011 Rp '000.000
7.081.113 (6.410.079) 671.034
- 84 -
8.405.791 (7.453.409) 952.382
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011
Biro Administrasi Efek Entitas anak yang bergerak dalam bidang usaha biro administrasi efek adalah STG. Berikut ini adalah ikhtisar dari laporan keuangan STG pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011:
Jumlah aset Jumlah liabilitas Jumlah ekuitas
Jumlah pendapatan Jumlah beban Laba periode berjalan
30 Juni 2012 Rp '000.000
31 Desember 2011 Rp '000.000
21.211 1.265 19.946
20.186 1.405 18.781
30 Juni 2012 Rp '000.000
30 Juni 2011 Rp '000.000
2.625 (1.460) 1.165
1.849 (1.239) 610
Perantara Pedagang Efek dan Penjamin Emisi Entitas anak yang bergerak dalam bidang usaha perantara pedagang efek dan penjamin emisi adalah SMS. Berikut ini adalah ikhtisar dari laporan keuangan SMS pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, serta untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011:
Jumlah aset Jumlah liabilitas Jumlah ekuitas
Jumlah pendapatan Jumlah beban Laba periode berjalan
30 Juni 2012 Rp '000.000
31 Desember 2011 Rp '000.000
1.119.916 271.795 848.121
1.049.514 202.325 847.189
30 Juni 2012 Rp '000.000
30 Juni 2011 Rp '000.000
6.784 (125.852) 932
- 85 -
93.608 (28.995) 64.613
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011
Pembangunan, Perdagangan dan Jasa Bidang usaha pembangunan, perdagangan dan jasa dijalankan oleh SU, SMC, JTU, AMS, AMK, WJA, KAD, SAK, AMI, SAI, SAS, BLS, ABU dan SAT. Berikut ini adalah ikhtisar dari laporan keuangan entitas anak tersebut pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011:
Jumlah aset Jumlah liabilitas Jumlah ekuitas
Jumlah pendapatan Jumlah beban Laba (rugi) periode berjalan
30 Juni 2012 Rp '000.000
31 Desember 2011 Rp '000.000
301.150 6.085 295.065
276.705 9.666 267.039
30 Juni 2012 Rp '000.000
30 Juni 2011 Rp '000.000
93.053 (90.146) 2.907
66.820 (60.556) 6.264
57. Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan
Risiko-risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan yang dimiliki Grup adalah risiko suku bunga, risiko nilai tukar, risiko kredit dan risiko likuiditas. Kegiatan operasional Grup dijalankan secara berhatihati dengan mengelola risiko-risiko tersebut agar tidak menimbulkan potensi kerugian bagi Grup. Dalam pelaksanaannya, penerapan manajemen risiko Grup meliputi pengawasan aktif manajemen, penerapan kebijakan dan prosedur, penetapan limit risiko, proses identifikasi, pengukuran dan pemantauan risiko, penerapan sistem informasi dan pengendalian risiko serta sistem pengendalian internal. Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko bahwa Grup akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan atau pihak lawan akibat gagal memenuhi liabilitas kontraktualnya. Grup mengendalikan risiko kredit dengan cara melakukan hubungan usaha dengan pihak lain yang memiliki kredibilitas, menetapkan kebijakan verifikasi dan otorisasi kredit, serta memantau kolektibilitas pinjaman yang diberikan dan piutang secara berkala untuk mengurangi jumlah piutang tak tertagih.
- 86 -
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011
Berikut adalah eksposur laporan posisi keuangan konsolidasian yang terkait risiko kredit pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011: 30 Juni 2012 Jumlah Bruto Jumlah Neto Rp '000.000 Rp '000.000
31 Desember 2011 Jumlah Bruto Jumlah Neto Rp '000.000 Rp '000.000
Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Investasi jangka pendek - efek-efek - saham dan waran Investasi jangka pendek - efek-efek - obligasi Investasi jangka pendek - efek-efek - reksadana Aset pemegang polis unit link - saham Aset pemegang polis unit link - reksadana Aset pemegang polis syariah - reksadana Aset pemegang polis syariah - saham Aset lain-lain - tagihan derivatif
1.736.042 8.914.101 36.172 5.214.364 66.999 10.805 2.224
1.736.042 8.914.101 36.172 5.214.364 66.999 10.805 2.224
1.864.308 18.736 8.508.222 37.908 5.172.719 47.173 7.631 7.548
1.864.308 18.736 8.508.222 37.908 5.172.719 47.173 7.631 7.548
Dimiliki hingga jatuh tempo Investasi jangka pendek - efek-efek - obligasi Investasi jangka pendek - efek-efek - credit link note Aset pemegang polis unit link - obligasi Aset pemegang polis syariah - obligasi Investasi jangka pendek - efek-efek - wesel ekport
1.996.813 46.963 34.972 20.188 618
1.988.390 46.963 34.972 20.188 618
688.012 45.338 33.386 22.247 -
679.589 45.338 33.386 22.247 -
690.729 131.944
690.729 131.734
531.848 11.551
531.848 11.436
Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Efek yang dibeli dengan janji jual kembali Investasi jangka pendek - penempatan pada bank lain Investasi jangka pendek - deposito berjangka Investasi jangka pendek - efek-efek - wesel eksport Investasi sewa neto Piutang pembiayaan konsumen Tagihan anjak piutang Aset pemegang polis unit link - kas dan setara kas Aset pemegang polis unit link - piutang investasi Aset pemegang polis syariah - deposito berjangka Aset pemegang polis syariah - kas dan setara kas Aset pemegang polis syariah - piutang investasi Piutang perusahaan efek Piutang lain-lain Kredit Investasi dalam saham Aset lain-lain
6.453.149 655.228 4.122 275.760 101.001 611.788 426.308 26.960 2.087 16.600 5.135 607 346.818 1.195.220 11.752.045 244.231 19.597
6.453.149 655.228 4.122 275.760 94.448 608.470 418.671 26.960 2.087 16.600 5.135 607 346.818 1.194.873 11.675.035 244.231 19.597
7.179.220 39.627 561.609 17.341 824.597 132.809 626.984 432.500 39.859 2.090 7.500 21.351 690 245.369 763.093 10.240.174 244.231 21.746
7.179.220 39.627 561.609 17.341 824.597 126.256 624.198 424.863 39.859 2.090 7.500 21.351 690 245.369 762.746 10.135.442 244.231 21.746
Jumlah Aset Keuangan
41.039.590
40.936.092
38.397.418
38.266.825
Tersedia untuk dijual Investasi jangka pendek - efek-efek - saham Investasi jangka pendek - efek-efek - obligasi
Risiko Pasar
Risiko pasar merupakan nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan yang dimiliki oleh Grup akan terpengaruh akibat perubahan variabel pasar seperti suku bunga, nilai tukar, termasuk turunan dari kedua risiko tersebut (risiko instrumen derivatif). a.
Risiko Suku Bunga Risiko suku bunga adalah potensi kerugian yang timbul akibat pergerakan suku bunga di pasar yang berlawanan dengan posisi atau transaksi Grup. Untuk mengukur risiko suku bunga, Grup umumnya menggunakan analisa pendapatan bunga bersih (net interest margin) dan selisih (spread) suku bunga. Selain itu, Grup juga melakukan kajian laporan analisa jatuh tempo (maturity gap analysis) dan analisa gap suku bunga statis untuk memberikan gambaran statis atas posisi keuangan pada tanggal tertentu berdasarkan karakteristik tanggal penentuan kembali suku bunganya (repricing time) atau sisa waktu sampai tanggal jatuh tempo atas aset produktif dan simpanan (remaining maturity).
- 87 -
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011
Tabel berikut adalah nilai tercatat, berdasarkan jatuh temponya, atas aset dan liabilitas keuangan Grup yang terkait risiko suku bunga (suku bunga tetap dan suku bunga mengambang): 30 Juni 2012 Rata-rata suku bunga efektif
Nilai Tercatat Rp '000.000
31 Desember 2011 Rata-rata Nilai suku bunga efektif Tercatat Rp '000.000
Aset Kas dan setara kas Investasi jangka pendek - deposito berjangka Investasi jangka pendek - penempatan pada bank lain Investasi jangka pendek - efek-efek - obligasi Investasi jangka pendek - efek-efek - credit link note Investasi jangka pendek - penempatan pada Bank Indonesia Investasi jangka pendek - efek-efek - SBI Investasi jangka pendek efek-efek - tagihan atas wesel ekspor Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Investasi sewa neto Tagihan anjak piutang Piutang pembiayaan konsumen Aset pemegang polis unit link - bank Aset pemegang polis unit link - obligasi Kredit Piutang perusahaan efek Piutang lain-lain
4,50% 7,75% 4,02% 9,84% 6,75% 3,75% 5,90%
7.205.896 4.122 655.228 3.391.822 46.963 72.293 99.827
4,50% 7,75% 2,98% 10,44% 6,75% 5,96% 5,90%
8.004.010 16.991 561.609 1.939.390 45.338 1.347.412 96.972
2,40% 16,50% 14,50% 18,00% 1,50% 12,25% 13,22% 18,00% 11,00%
276.378 127.552 436.194 906.520 26.960 45.478 10.848.965 21.195 942.115
2,40% 21,00% 16,50% 14,50% 18,00% 1,50% 12,25% 10,11% 18,00% 11,00%
824.957 39.627 167.924 438.523 864.497 39.859 43.831 9.598.414 34.887 625.201
Liabilitas Simpanan dan simpanan dari bank lain Efek yang dijual dengan janji beli kembali Pinjaman yang diterima
5,48% 12,00%
13.151.897 1.031.462
4,10% 20,00% 13,00%
13.792.068 39.125 930.904
Tabel berikut menunjukan sensitivitas atas kemungkinan perubahan tingkat suku bunga, dengan variabel lain dianggap tetap, terhadap laba sebelum pajak Grup (melalui dampak dari suku bunga mengambang):
Kenaikan (Penurunan) suku bunga dalam basis point Rp '000.000 Kenaikan suku bunga Penurunan suku bunga b.
25 basis point -25 basis point
Dampak terhadap sebelum pajak Rp '000.000 (7.832) 7.832
Risiko Nilai Tukar Resiko nilai tukar adalah risiko bahwa nilai tercatat atau arus kas masa datang dari instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang Rupiah terhadap mata uang asing. Untuk mengukur risiko suku bunga, Grup menangani risiko ini dengan selalu menjaga keseimbangan kekayaan dan liabilitas dalam mata uang asing dengan matching ratio kekayaan terhadap liabilitas minimal 100% dan berpedoman pada ketentuan yang berlaku.
- 88 -
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011
Posisi aset dan liabilitas dalam mata uang asing Grup pada tanggal 30 Juni 2012 dan31 Desember 2011 diungkapkan sebagai berikut:
Aset Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Tagihan anjak piutang Aset pemegang polis Unit Link Piutang premi dan reasuransi Kredit Piutang lain-lain Aset lain-lain Jumlah Aset Liabilitas Simpanan dan simpanan dari bank lain Utang usaha Premi diterima dimuka Liabilitas manfaat polis masa depan Dana pemegang polis Unit Link Premi belum merupakan pendapatan dan estimasi klaim retensi sendiri Biaya yang masih harus dibayar Liabilitas lain-lain Jumlah Liabilitas Jumlah Aset - bersih
30 Juni 2012 Ekuivalen Ekuivalen US$ Rp '000.000
31 Desember 2011 Ekuivalen Ekuivalen US$ Rp '000.000
89.500.616 206.124.681 5.249.634 56.461.575 12.920.113 267.000.799 5.341.102 130.605 642.729.125
842.024 1.942.780 49.767 535.256 122.483 2.507.805 50.572 1.228 6.051.915
60.828.216 201.095.961 5.610.155 52.773.126 9.092.004 225.627.612 5.698.613 236.368 560.962.055
551.566 1.823.476 50.873 478.546 82.446 2.045.878 51.675 2.143 5.086.603
442.150.080 11.182.619 1.145.635 102.541.371 44.668.655
4.152.895 106.011 10.861 972.092 423.459
328.439.638 8.542.575 2.187.046 97.767.275 48.034.909
2.978.127 77.464 19.832 886.554 435.581
8.242.709 237.104 2.131.752 612.299.925
78.141 2.227 20.097 5.765.783
3.662.135 555.955 3.424.169 492.613.702
33.208 5.041 31.049 4.466.856
30.429.200
286.132
68.348.353
619.747
Tabel berikut menunjukkan sensitivitas atas perubahan yang wajar dari nilai tukar Dolar Amerika Serikat terhadap Rupiah, dimana semua variabel lain konstan. 5% adalah tingkat sensitivitas yang digunakan pada saat pelaporan mata uang asing kepada manajemen kunci secara internal dan merupakan penilaian manajemen yang mungkin terjadi atas nilai tukar.
Kenaikan (Penurunan) dalam persentase Rp '000.000 Kenaikan nilai tukar Dolar Amerika Serikat Penurunan nilai tukar Dolar Amerika Serikat
5% -5%
- 89 -
Dampak terhadap sebelum pajak Rp '000.000 14.307 (14.307)
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko kerugian yang timbul karena Grup tidak memiliki likuiditas yang cukup untuk memenuhi liabilitasnya. Dalam pengelolaan risiko likuiditas, Grup memantau dan menjaga jumlah kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Grup dan untuk mengatasi dampak fluktuasi arus kas, dan juga melakukan evaluasi berkala atas proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo utang, dan terus-menerus melakukan penelaahan pasar keuangan untuk mendapatkan sumber pendanaan yang optimal. Berikut adalah jadwal jatuh tempo liabilitas keuangan Grup berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011. 30 Juni 2012 < 1 tahun Rp '000.000 Liabilitas Simpanan dan simpanan dari bank lain Utang bank Utang usaha Utang perusahaan efek Biaya yang masih harus dibayar Liabilitas lain-lain Jumlah Liabilitas
13.796.772 1.029.050 1.346 227.332 86.040 378.597 15.519.137
> 1 tahun s.d 2 tahun Rp '000.000
5.355 5.355
> 2 tahun s.d 5 tahun Rp '000.000
> 5 tahun Rp '000.000
-
-
Jumlah Rp '000.000
Biaya transaksi Rp '000.000
Jumlah Rp '000.000
13.796.772 1.034.405 1.346 227.332 86.040 378.597 15.524.492
2.943 2.943
13.796.772 1.031.462 1.346 227.332 86.040 378.597 15.521.549
Jumlah Rp '000.000
Biaya transaksi Rp '000.000
31 Desember 2011 < 1 tahun Rp '000.000 L iabilitas S impanan dan simpanan dari bank lain Efek yang dijual dengan janji beli kembali Utang bank Utang usaha Utang perusahaan efek B iaya yang masih harus dibayar Liabilitas la in-lain Jumlah Liabilitas
58.
14.578.756 39.125 923.439 1.637 92.879 69.620 215.500 15.920.956
> 1 tahun s.d 2 tahun Rp '000.000
> 2 tahun s.d 5 tahun Rp '000.000
-
7.159
-
2.142 -
7.159
2.142
> 5 ta hun Rp '000.000
-
14.578.756 39.125 932.740 1.637 92.879 69.620 215.500 15.930.257
1.836 1.836
Jumlah Rp '000.000
14.578.756 39.125 930.904 1.637 92.879 69.620 215.500 15.928.421
Reklasifikasi Akun
Beberapa akun dalam laporan keuangan konsolidasian tahun 2011 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2012, sebagai berikut:
Sesudah reklasifikasi Rp '000.000
Sebelum reklasifikasi Rp '000.000
31 Desember 2011 Aset tetap - bersih Aset Tetap dalam Rangka Bangun, Kelola, dan Serah - bersih Aset untuk disewakan - bersih
1.253.382 -
1.138.182 67.462 47.738
1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 Aset tetap - bersih Aset Tetap dalam Rangka Bangun, Kelola, dan Serah - bersih Aset untuk disewakan - bersih
842.933 -
738.093 71.216 33.624
Laporan posisi keuangan konsolidasian
Reklasifikasi diatas tidak mempengaruhi laporan perubahan ekuitas Grup tahun 2011.
- 90 -
TIDAK DIAUDIT PT SINAR MAS MULTIARTHA Tbk DAN ENTITAS ANAK Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 59. Penerbitan Standar Akuntansi Keuangan Baru Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK), serta Pernyataan Pencabutan Standar Akuntansi Keuangan (PPSAK), dan standar-standar akuntansi keuangan tersebut akan berlaku efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2013: PSAK 1.
PSAK No. 38 (Revisi 2011), Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali
ISAK 1.
ISAK No. 21 , Perjanjian Konstruksi Real Estat
PPSAK 1. 2.
PPSAK No. 7, Pencabutan PSAK 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat PPSAK No. 10, Pencabutan PSAK 51: Akuntansi Kuasi-Reorganisasi
Grup masih mengevaluasi dampak penerapan PSAK dan ISAK revisi di atas dan dampak terhadap laporan keuangan konsolidasian dari penerapan PSAK dan ISAK revisi tersebut belum dapat ditentukan.
********
- 91 -