PT. RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2012 ( TIDAK DIAUDIT ) DAN 31 DESEMBER 2011 ( DIAUDIT ) DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL – TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 2011 ( TIDAK DIAUDIT)
PT. RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk DAN ENTITAS ANAK DAFTAR ISI Halaman SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN – Enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2012 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2011 (diaudit) dan laporan keuangan konsolidasian enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2012 dan 2011. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
1-2
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
3
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
4
Laporan Arus Kas Konsolidasian
5
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian
6-40
PT RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh) Catatan
2012
2011
30 Juni
31 Desember
Rp
Rp
ASET ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Investasi Tersedia Untuk Dijual
3.d, 3.g, 4
96,617,227,846
71,803,817,364
3.d, 5
2,353,033,084
2,234,664,494
899,137,386
966,841,115
3.d, 6
324,162,201,447
272,884,178,541
3.d
26,066,246,056
16,129,275,512
3.h, 7
6,266,980,280
8,422,271,124
26,243,916,567
17,832,560,928
Piutang Usaha Pihak - Pihak Berelasi Pihak Ketiga (Setelah Dikurangi
3.d, 3.f, 6, 31
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Rp 2.551.698.123 per 30 Juni 2012 dan Rp. 2.051.698.123 per 31 Desember 2011) Piutang Lain-Lain Persediaan Uang Muka Biaya Dibayar Dimuka
3.i
38,067,073,377
26,877,265,968
Pajak Dibayar Dimuka
8
20,494,813,372
31,029,038,558
Aset Derivatif
3.t, 20
Jumlah Aset Lancar
-
1,523,212,989
541,170,629,414
449,703,126,593
3.d, 31
20,563,681,402
13,232,223,422
3.s
5,075,187,448
5,181,162,035
3.d, 9
5,782,655,000
3,032,255,000
3.j, 3.l, 10
1,859,633,053
2,189,359,420
3.k, 3.l, 11
414,305,981,110
427,428,446,061
3.n, 3.l, 12
50,836,540,346
49,707,329,749
Rekening Bank Dibatasi Penggunaannya
13
7,419,965,933
23,873,629,863
Aset Lain-Lain
3.d
8,426,181,941
11,574,692,042
514,269,826,234
536,219,097,592
1,055,440,455,648
985,922,224,185
ASET TIDAK LANCAR Piutang Kepada Pihak - Pihak Berelasi Aset Pajak Tangguhan Investasi pada Penyertaan Saham Aset Bangun Kelola Serah (Setelah Dikurangi Akumulasi Amortisasi Rp 1.437.630.619 per 30 Juni 2012, dan Rp 1.107.904.252 per 31 Desember 2011) Aset tetap (Setelah Dikurangi Akumulasi Penyusutan Rp 133.262.042.631 per 30 Juni 2012, dan Rp 123.009.508.468 per 31 Desember 2011) Biaya Eksplorasi Tangguhan
Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
1
PT RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Diaudit) Catatan
2012
2011
30 Juni Rp
31 Desember Rp
LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang Bank Jangka Pendek
3.d, 14
197,610,845,726
160,939,541,684
Utang Usaha
3.d, 15
56,028,340,387
51,681,033,855
Utang Lain-Lain
3.f, 16
12,189,962,912
33,149,797,828
829,041,879
518,620,590
3.s, 8
12,007,419,793
9,987,411,762
3.d, 17
87,832,382,316
64,744,680,253
3.d, 18
96,670,354,878
87,619,060,830
3.d, 3.m, 21
4,509,708,614
5,464,003,170
Pendapatan Diterima Dimuka Utang Pajak Hutang Dividen
3,080,000,000
Biaya Masih Harus Dibayar
-
Utang Jangka Panjang Jatuh Tempo dalam Satu Tahun Bank Utang Sewa Pembiayaan Pembelian Aset Tetap
3.d, 22
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
1,254,489,697
3,463,300,072
472,012,546,201
417,567,450,043
LIABILITAS JANGKA PANJANG Kewajiban Pajak Tangguhan
3.s
Utang Kepada Pihak - Pihak Berelasi Utang Jangka Panjang - Setelah Dikurangi
17,418,709
12,855,965
3.f, 31
38,577,108,631
10,183,926,216
3.d, 18
Bagian Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun Bank Utang Sewa Pembiayaan Pembelian Aset Tetap Utang Lembaga Keuangan Lain Keuntungan Jual dan Sewa-balik Tangguhan
225,802,299,106
254,856,485,810
3.d, 3.m, 21 3.d, 22
575,552,383 1,042,037,507
2,439,974,912 1,644,359,619
3.d, 19 3.m
71,779,523,200 929,237,940
67,511,514,400 1,441,290,815
Liabilitas Derivatif
3.t, 20
4,251,943,728
5,151,895,676
Liabilitas Imbalan Pasca Kerja
3.p, 23
14,752,107,323
13,249,495,746
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
357,727,228,527
356,491,799,159
JUMLAH LIABILITAS
829,739,774,729
774,059,249,203
24
77,000,000,000
77,000,000,000
25
21,597,063,722
21,597,063,722
EKUITAS Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Modal Saham - Nilai Nominal Rp 100 per Saham Modal Dasar - 2.400.000.000 Saham Modal Ditempatkan dan Disetor 770.000.000 Saham Tambahan Modal Disetor Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
3.q, 26
9,374,556,225
9,374,556,225
105,106,897,659
91,400,200,181
1,103,033,084
984,664,494
11,500,000,000
11,500,000,000
Pemilik Entitas Induk Perusahaan Kepentingan Nonpengendali
225,681,550,690 19,130,229
211,856,484,622 6,490,361
JUMLAH EKUITAS
225,700,680,919
211,862,974,983
1,055,440,455,647
985,922,224,185
Saldo laba Laba Belum Direalisasi dari Pemilikan Efek Tersedia untuk Dijual
3.d, 5
Cadangan Total Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
2
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
3
PT RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN INTERIM Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 Dan 2011 (Tidak Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh) Catatan
2012
2011
6 Bulan
6 Bulan
Rp
Rp
PENDAPATAN
3.r, 27
680,345,389,910
550,566,050,777
BEBAN LANGSUNG
3.r, 28
570,398,517,546
485,765,701,041
109,946,872,363
64,800,349,737
LABA KOTOR BEBAN USAHA Beban Umum dan Administrasi
3.r, 29
45,934,325,737
37,846,509,144
Beban Penjualan dan Marketing
3.r, 29
1,449,626,818
1,140,423,681
62,562,919,809
25,813,416,912
1,997,007,024
5,622,803,702
1,145,324,269
605,614,661
(25,020,083,830)
(14,525,566,041)
LABA USAHA Keuntungan Penjualan Aset Tetap
3.k, 11
Penghasilan Bunga Beban Bunga dan Keuangan Kerugian Kurs Mata Uang Asing
3.e
(12,929,427,068)
(960,346,631)
Perubahan Bersih atas Nilai Wajar Derivatif
3.t
1,096,738,959
--
(4,252,703,560)
(1,168,557,833)
Beban Lain-lain - Bersih
(37,963,144,207)
(10,426,052,143)
LABA SEBELUM PAJAK
24,599,775,602
15,387,364,769
(7,800,438,255)
(4,166,616,481)
16,799,337,346
11,220,748,289
118,368,590
636,274,709
16,917,705,936
11,857,022,998
16,786,697,478
11,219,992,457
12,639,868
755,831
16,799,337,346
11,220,748,289
16,905,066,068
11,856,267,168
Lain-Lain - Bersih
BEBAN PAJAK PENGHASILAN
3.s, 8
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN Pendapatan Komprehensif lain: Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual - Bersih
3.d, 5
Laba Bersih Komprehensif Tahun Berjalan LABA BERSIH YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali LABA KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali JUMLAH
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
12,639,868
755,831
16,917,705,936
11,857,022,999
21.80
15.40
3.u, 30
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
3
PT. RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN INTERIM
Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 Dan 2011 (Tidak Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh) Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Catatan
Modal Disetor
Tambahan Modal Disetor
Rp
Rp
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Rp
Cadangan Nilai Wajar
Cadangan Umum
Saldo Laba
Jumlah
Kepentingan Non Pengendali
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Jumlah Ekuitas
Rp
Saldo Per 1 Januari 2011 Cadangan umum Dividen tunai Penyesuaian saldo kepentingan non pengendali Laba Bersih Periode Berjalan
77,000,000,000 ---
21,597,063,722 ---
9,374,556,225 ---
224,701,036 ---
9,000,000,000 2,500,000,000 --
96,814,260,692 (2,500,000,000) (6,160,000,000)
214,010,581,675 -(6,160,000,000)
11,499,923 ---
214,022,081,598 -(6,160,000,000)
---
---
---
-636,274,709
---
-11,219,992,457
-11,856,267,167
-755,831
-11,857,022,998
Saldo Per 30Juni 2011
77,000,000,000
21,597,063,722
9,374,556,225
860,975,745
11,500,000,000
99,374,253,149
219,706,848,842
12,255,754
219,719,104,596
Saldo Per 1 Januari 2012 Laba Bersih Periode Berjalan Dividen tunai Laba Belum Direalisasi dari Pemilikan Efek Tersedia untuk Dijual
77,000,000,000 ---
21,597,063,722 ---
9,374,556,225 ---
984,664,494 ---
11,500,000,000 ---
91,400,200,181 16,786,697,478 (3,080,000,000)
211,856,484,622 16,786,697,478 (3,080,000,000)
6,490,361 12,639,868 --
211,862,974,983 16,799,337,346 (3,080,000,000)
--
--
--
118,368,590
--
--
118,368,590
--
118,368,590
77,000,000,000
21,597,063,722
9,374,556,225
1,103,033,084
11,500,000,000
105,106,897,659
225,681,550,690
19,130,229
225,700,680,919
Saldo Per 30 Juni 2012
3.d, 5
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. 4
PT. RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN INTERIM
Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 Dan 2011 (Tidak Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan Kas dari Pelanggan Pembayaran Kas Kepada Pemasok, Karyawan dan Lainnya
2012
2011
6 Bulan
6 Bulan
Rp
Rp
651,034,463,226
527,695,822,960
(623,350,984,815)
(509,424,786,212)
Kas Dihasilkan Dari Operasi Pembayaran Bunga (bersih) Pembayaran Pajak Penghasilan Penerimaan Restitusi Pajak Pertambahan Nilai Penerimaan restitusi pajak penghasilan badan
27,683,478,411 (12,147,978,442) (9,644,177,288) 12,522,284,536 2,313,316,827
18,271,036,748 (16,396,777,934) (4,166,616,480) 7,534,508,008.00 3,347,272,013.00
Kas Bersih Dihasilkan Dari Aktivitas Operasi
20,726,924,044
8,589,422,355
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan Bunga Pencairan (penempatan) investasi tersedia untuk dijual Penurunan Piutang Pihak-Pihak Berelasi Perolehan aset bangun kelola serah Perolehan Aset Tetap Penambahan biaya eksplorasi yang ditangguhkan Hasil Penjualan Aset Tetap Rekening Bank yang Dibatasi Penggunaannya
(1,145,324,269)
604,176,416
0 12,241,513,812 (5,984,860,598) 5,430,760,000 16,887,383,511
20,364,139,417 (223,809,368) (66,251,128,012) (11,487,580,392) 3,775,788,798 (5,308,325,359.21)
Kas Bersih Dihasilkan Dari (Digunakan Untuk) Aktivitas Investasi
27,429,472,456
(58,526,738,501)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Kenaikan (Penurunan) Utang Pihak-Pihak Berelasi Hasil dari transaksi penjualan dan sewa guna usaha kembali aktiva tetap Penambahan Utang Bank Jangka Pendek Pembayaran Utang Bank Jangka Pendek Penambahan Utang Bank Jangka Panjang Pembayaran Utang Bank Jangka Panjang Pembayaran Utang Pembelian Kendaraan Penambahan hutang pembelian kendaraan Pembayaran Liabilitas Sewa Pembiayaan Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Pendanaan
(12,357,654,706)
6,907,571,054
(312,650,604) 478,242,064,152 (441,712,186,157) (41,934,694,641) (2,741,698,826) (3,016,477,086) (23,833,297,868)
278,075,018,457 (239,220,405,774) 39,462,800,000 (38,282,074,304) (7,786,081,206) 7,319,717,408 (1,989,802,098) 44,486,743,536
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
24,323,098,631
(5,450,572,610)
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
72,294,129,214
48,914,699,082
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
96,617,227,846
43,464,126,472
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN Aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi kas: Penambahan aset tetap yang berasal dari: Kewajiban pembelian kendaraan Penjualan mobil yang berasal dari : Piutang lain-lain Penambahan biaya eksplorasi yang ditangguhkan yang berasal dari : Biaya masih harus dibayar
9,897,760,000
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
5
-
-
30,518,181,818
-
2,905,441,814
PT RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI INTERIM 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) Dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal – Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) (Dalam Rupiah Penuh)
1.
Umum
a.
Pendirian dan Informasi Umum PT Radiant Utama Interinsco Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan akta notaris No. 41 tanggal 22 Agustus 1984 dari Hadi Moentoro, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. C2-574-HT.01.01.TH.85 tanggal 11 Pebruari 1985 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 49 tanggal 18 Juni 1985, Tambahan No. 860. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris No. 3 tanggal 3 Juni 2008 dari P. Sutrisno A. Tampubolon, S.H., notaris di Jakarta, untuk menyesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas. Akta ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-44233.AH.01.02.TH.2008 tanggal 24 Juli 2008 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 99 tanggal 9 Desember 2008, Tambahan No. 26714. Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan kantor pusat beralamat di Jalan Kapten Tendean No. 24, Mampang Prapatan, Jakarta. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1984. Sesuai dengan akta notaris No. 5 tanggal 12 Juni 2012 tentang perubahan pasal 3 ayat 2 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi: a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l. m. n. o. p. q. r. s.
Jasa teknik instalasi dan rekayasa bidang minyak, gas bumi dan energi. Jasa sertifikasi mutu. Jasa survey bidang minyak, gas bumi dan energi. Perdagangan besar (distributor) peralatan dan material bidang minyak dan gas bumi. Jasa penyewaan peralatan pertambangan minyak dan gas bumi. Jasa perbaikan dan perawatan instalasi pertambangan minyak dan gas bumi. Eksplorasi dan eksploitasi dan pengembangan bidang minyak, gas bumi dan energi. Penyediaan fasilitas-fasilitas produksi bidang minyak, gas bumi dan energi. Jasa-jasa penunjang bidang migas, pertambangan umum dan energi. Menyediakan dan mensupply bahan-bahan peralatan-peralatan, kendaraan serta alat apung/kapal/tongkang yang khusus digunakan untuk migas baik di darat maupun di lepas pantai maupun pertambangan umum. Distributor agen dan perwakilan dari badan-badan usaha baik dalam negeri maupun luar negeri. Jasa penyedia/outsourcing dan management Sumber Daya Manusia. Jasa marine/survey marine atau konsultasi bidang marine. Jasa konsultasi lingkungan dan pemetaan. Jasa konsultasi konstruksi dan non konstruksi. Jasa konsultan keamanan (scurity consultant). Jasa penerapan peralatan keamanan. Jasa pelatihan keamanan (scurity training). Jasa penyedia tenaga pengamanan (guard services).
Jumlah karyawan tetap Perusahaan dan Entitas Anak rata-rata 381 dan 360 karyawan masing-masing untuk tahun 2012 dan 2011. Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha Grup Radiant Utama. Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut.
6
PT RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI INTERIM (Lanjutan) 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) Dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal – Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit)
30 Juni 2012 Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris* Komisaris Independen Dewan Direksi Direktur Utama Direktur
Komite Audit Ketua Anggota
Ahmad Ganis Riza Jaya Tito Kurniadi Winarno Zain
Sofwan Farisyi Muhammad Hamid Moh. Arsyad Lubis Amira Ganis Misyal Abdullah Bahwal Winarno Zain Wirawan B. Ilyas Sri Hartono
* Efektif sejak 14 Juli 2012 telah mengajukan pengunduran diri (Catatan 35)
31 Desember 2011 Dewan Komisaris Komisaris Utama
Ahmad Ganis
Komisaris
Riza Jaya
Komisaris Independen
Winarno Zain
Dewan Direksi Direktur Utama Direktur
Sofwan Farisyi Muhammad Hamid Moh. Arsyad Lubis Amira Ganis
Komite Audit Ketua Anggota
b.
Winarno Zain Wirawan B. Ilyas Sri Hartono
Penawaran Umum Efek Perusahaan Saham Pada tanggal 30 Juni 2006, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal/Bapepam (sekarang menjadi Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan - Bapepam-LK) dengan suratnya No. S-824/BL/2006 untuk melakukan penawaran umum kepada masyarakat atas 170.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga penawaran Rp 250 per saham. Pada tanggal 12 Juli 2006 dilakukan pencatatan 600.000.000 saham Perusahaan milik pemegang saham pendiri pada Bursa Efek Jakarta (sekarang menjadi Bursa Efek Indonesia). Pada tanggal 31 Desember 2011, seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 770.000.000 saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
c.
Struktur Entitas Anak Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diadakan pada tanggal 24 Januari 2012, yang dituangkan dalam Akta Notaris Efran Yuniarto, S.H., M.Kn., No. 20 tanggal 24 Januari 2012 pemegang saham telah menyetujui pengambilalihan saham PT Supraco Lines sebesar 16.150 lembar saham senilai Rp 16.150.000.000, PT Supraco Mitra Energy sebesar 600 lembar saham senilai Rp 600.000.000 dan PT Radiant Bukit Barisan E&P sebesar 28.499 lembar saham senilai Rp 2.849.900.000 yang dimiliki PT Supraco Indonesia (entitas anak) kepada perusahaan dalam rangka restrukturisasi internal.
7
PT RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI INTERIM (Lanjutan) 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) Dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal – Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit)
Perusahaan memiliki baik langsung maupun tidak langsung lebih dari 50% saham Entitas Anak pada 30 Juni 2012 berikut:
Anak Perusahaan
Domisili
Jenis Usaha
Persentase Pemilikan
Tahun Operasi Komersial
Jumlah Aset 31 Juni 2012 Rp
PT Supraco Indonesia ("SI") dan entitas anak
Jakarta
Jasa penyediaan alat-alat eksplorasi
PT Supraco Lines ("SL")
Jakarta
Jasa pelayaran dalam negeri
PT Supraco Deep Water ("SDW") *)
Jakarta
Jasa penyediaan alat-alat eksplorasi
PT Radiant Bukit Barisan E&P ("RBB")
Jakarta
Pertambangan dan perdagangan
PT Radiant Tunas Interinsco ("RTI")
Jakarta
Jasa pembangunan, perdagangan, pertambangan, pengangkutan darat, perbengkelan dan jasa
PT Supraco Mitra Energy
Jakarta
Jasa teknik dan konsultasi pembangkit tenaga listrik
99.996%
1980
382.801.400.952
95%
2008
363.453.734.801
99,90%
2008
12.093.438.692
95%
99,90%
65%
Tahap eksplorasi
2003
Belum beroperasi
56.033.708.324
12.920.564.624
2.940.978.223
*) Pemilikan tidak langsung melalui SI
2.
Penerapan Pernyataan dan Interpretasi Standari Akuntansi Keuangan (PSAK dan ISAK)
2.a
Standar yang Berlaku Efektif pada Tahun Berjalan Perubahan atas standar berikut wajib diterapkan untuk pertama kali untuk tahun buku yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2011. PSAK No. 1 (Revisi 2009) “Penyajian Laporan Keuangan”. Entitas dapat memilih menyajikan satu laporan laba rugi komprehensif atau dua laporan laba rugi komprehensif. Perusahaan memilih untuk menyajikan dalam bentuk satu laporan laba rugi komprehensif. PSAK 1 (Revisi 2009) dan Buletin Teknis No. 7 tanggal 13 September 2011 mensyaratkan kepentingan nonpengendali (sebelumnya hak minoritas) disajikan sebagai komponen ekuitas. Perubahan ini merupakan reklasifikasi dan oleh karenanya,Perusahaan menyajikan laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan. Berikut adalah standar baru, perubahan standar dan interpretasi standar yang wajib diterapkan untuk pertama kalinya untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2011, namun tidak relevan atau berdampak material terhadap Perusahaan: Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) PSAK No. 2 (Revisi 2009) “Laporan Arus Kas”. PSAK No. 3 (Revisi 2010) “Laporan Keuangan Interim”. PSAK No. 4 (Revisi 2009) “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”. PSAK No. 5 (Revisi 2009) “Segmen Operasi”. PSAK No. 7 (Revisi 2010) ”Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi”. 8
PT RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI INTERIM (Lanjutan) 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) Dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal – Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit)
PSAK No. 8 (Revisi 2010) ”Peristiwa Setelah Periode Pelaporan”. PSAK No. 12 (Revisi 2009) “Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama”. PSAK No. 15 (Revisi 2009) “Investasi pada Entitas Asosiasi”. PSAK No. 19 (Revisi 2010) “Aset Takberwujud”. PSAK No. 22 (Revisi 2010) “Kombinasi Bisnis”. PSAK No. 23 (Revisi 2010) ”Pendapatan”. PSAK No. 25 (Revisi 2009) ”Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan”. PSAK No. 48 (Revisi 2009) ”Penurunan Nilai Aset”. PSAK No. 57 (Revisi 2009) ”Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”. PSAK No. 58 (Revisi 2009) “Aset Tidak Lancar Dimiliki Untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”. Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) ISAK No. 7 (Revisi 2009) “Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus”. ISAK No. 9 “Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi dan Liabilitas Serupa”. ISAK No. 10 “Program Liabilitas Pelanggan”. ISAK No. 11 “Distribusi Aset Nonkas kepada Pemilik”. ISAK No. 12 “Pengendalian Bersama Entitas – Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer”. ISAK No. 14 “Aset Tak Berwujud – Biaya Situs”. ISAK No. 17 “Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai”. Pencabutan Standar Akuntansi Pencabutan atas standar akuntansi dan interpretasinya berikut ini yang penerapannya disyaratkan untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2011, namun tidak relevan atau tidak berdampak material terhadap Perusahaan: PSAK No. 6 “Akuntansi dan Pelaporan untuk Entitas Tahap Pengembangan”. PSAK No. 21 “Akuntansi Ekuitas” (PPSAK 6). PSAK No. 40 “Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan atau Perusahaan Asosiasi” (Pencabutan melalui PSAK No. 15 Revisi 2009). ISAK No. 1 “Penentuan Harga Pasar Dividen” (PPSAK 6) ISAK No. 2 “Penyajian Modal dalam Neraca dan Piutang kepada Pemesan Saham” (PPSAK 6) ISAK No. 3 “Akuntansi atas Pemberian Sumbangan atau Bantuan.
3.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Penting
3.a. Pernyataan Kepatuhan Laporan keuangan konsolidasian Perusahaan untuk tahun yang berakhir 30 Juni 2012 telah disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (“SAK”) di Indonesia. Seperti diungkapkan dalam Catatan-catatan terkait di bawah ini, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2011. 3.b. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (“SAK”) di Indonesia yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. VIII.G.7 (Revisi 2000) tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan”. Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan Keuangan konsolidasian disusun berdasarkan metode akrual, kecuali laporan arus kas. Laporan arus kas konsolidasian disajikan dengan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas menjadi kegiatan operasi, investasi dan pendanaan.
9
PT RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI INTERIM (Lanjutan) 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) Dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal – Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit)
3.c. Prinsip-prinsip Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian mencakup akun-akun Entitas Induk dan Entitas Anak. Akun "Kepentingan Nonpengendali pada Entitas Anak" merupakan hak pemegang saham minoritas pada Entitas Anak tersebut. Semua transaksi signifikan antara perusahaan telah dieliminasi dalam laporan keuangan konsolidasian. Pengendalian dianggap ada ketika Entitas Induk memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak, lebih dari setengah hak suara pada suatu Perusahaan, kecuali dalam keadaan yang jarang dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian. Pengendalian juga ada ketika Entitas Induk memiliki setengah atau kurang hak suara suatu Perusahaan jika terdapat salah satu kondisi berikut ini: 1. Mempunyai hak suara yang lebih dari 50% berdasarkan suatu perjanjian dengan investor lainnya; 2. Mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan finansial dan operasional perusahaan berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian; 3. Mampu menunjuk atau memberhentikan mayoritas pengurus perusahaan; 4. Mampu menguasai suara mayoritas dalam rapat pengurus. Laporan keuangan konsolidasian harus disusun dengan basis yang sama yaitu; kebijakan akuntansi yang sama untuk transaksi, peristiwa dan keadaan yang sama. Kebijakan tersebut telah diterapkan secara konsisten oleh Entitas Anak, kecuali dinyatakan secara khusus. Dalam menyusun laporan keuangan konsolidasian, laporan keuangan Entitas Induk dan Entitas Anak digabungkan secara baris per baris yakni dengan menjumlahkan satu persatu unsur-unsur sejenis dari aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan dan beban. Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antara Perusahaan dengan Entitas Anak telah dieliminasi. Kepentingan non-pengendali dalam suatu Entitas Anak dengan defisit ekuitas tidak akan diakui, kecuali pemegang saham minoritas tersebut memiliki utang kontraktual untuk ikut membiayai defisit tersebut. Transaksi dengan kepentingan nonpengendali dihitung menggunakan metode entitas ekonomi,dimana kelebihan atas akuisisi kepentingan nonpengendali yang melebihi bagian dari nilai bersih aset yang diperoleh dicatat di ekuitas 3.d. Aset dan Liabilitas Keuangan Aset Keuangan Aset keuangan dikelompokkan menjadi 4 kategori, yaitu (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo serta (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya. (i) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai aset diperdagangkan kecuali telah ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Pada tahun 2012 dan 2011, Perusahaan mempunyai aset keuangan berupa transaksi derivatif yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. (ii) Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pada tahun 2012 dan 2011, Perusahaan mempunyai kas dan setara kas, deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha, piutang lain-lain, piutang kepada pihak berelasi, rekening bank yang dibatasi penggunannya dan aset tidak lancar lainnya yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. (iii) Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah investasi non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, selain: 10
PT RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI INTERIM (Lanjutan) 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) Dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal – Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit)
(a) Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; (b) Investasi yang ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan (c) Investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang. Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pada tahun 2012 dan 2011, Perusahaan tidak mempunyai aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo. (iv) Aset keuangan tersedia untuk dijual Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki selama periode tertentu, dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana laba atau rugi diakui pada “Pendapatan Komprehensif Lain” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi dari selisih kurs hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba rugi yang sebelumnya diakui pada bagian pendapatan komprehensif lain akan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Sedangkan pendapatan bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Pada tahun 2012 dan 2011, Perusahaan memiliki aset keuangan tersedia untuk dijual seperti yang dijelaskan pada Catatan 5. Investasi saham diukur dengan metode biaya Investasi saham dengan kepemilikan kurang dari 20% yang nilai wajarnya tidak tersedia dan dimaksudkan untuk investasi jangka panjang dinyatakan sebesar biaya perolehan (metode biaya). Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Penyisihan kerugian penurunan nilai aset keuangan Perusahaan menentukan secara individual jika terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan. Jika terdapat bukti objektif penurunan nilai secara individual, maka perhitungan penurunan nilai dengan menggunakan metode discounted cash flow dan/atau nilai wajar jaminan. Untuk aset keuangan yang tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai, maka Perusahaan membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif. Perhitungan secara kolektif dilakukan dengan prosentase tertentu. Setiap tahun Perusahaan akan mengkaji basis prosentase tersebut sampai dengan diperoleh data historis yang memadai. Dampak atas penurunan nilai yang terjadi sebelum penerapan dibebankan pada tahun berjalan karena pemisahan atas dampak tersebut tidak dapat dilakukan oleh Perusahaan dan tidak praktis. Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan dikelompokkan ke dalam kategori (i) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan (ii) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. (i) Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah liabilitas keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. 11
PT RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI INTERIM (Lanjutan) 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) Dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal – Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit)
Pada tahun 2012 dan 2011, Perusahaan memiliki liabilitas keuangan berupa transaksi derivatif yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. (i) Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pada tahun 2012 dan 2011, Perusahaan dan Entitas Anak memiliki liabilitas keuangan berupa utang bank jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain, biaya yang masih harus dibayar, utang bank jangka panjang, utang sewa pembiayaan, utang pembelian kendaraan dan utang kepada lembaga keuangan lainnya yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Estimasi nilai wajar Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada laporan posisi keuangan. Investasi pada efek ekuitas yang nilai wajarnya tidak tersedia dicatat sebesar biaya perolehan. Nilai wajar untuk instrumen keuangan lain yang tidak diperdagangkan di pasar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu. Aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi, disajikan sebesar nilai tercatat yang nilainya mendekati nilai wajar pada 30 Juni 2012 dan 2011 3.e. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi-transaksi dalam mata uang asing dijabarkan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian yang timbul sebagai akibat dari penjabaran aset dan liabilitas dalam mata uang asing dicatat sebagai laba atau rugi pada tahun yang bersangkutan. Pada tanggal laporan poisisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan dalam mata uang Rupiah dengan mempergunakan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Kurs yang digunakan pada tanggal 30 Juni 2012 dan 2011, adalah sebagai berikut: 30 Juni 2012 Rp
31 Desember 2011 Rp
Mata Uang 9,480 7,415 11,801
1 USD 1 SGD 1 EURO
3.f.
9,068 6,794 11,739
Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi Efektif pada tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK N0. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. Standar ini menyempurnakan panduan untuk pengungkapan hubungan pihakpihak berelasi, transaksi dan saldo termasuk komitmen. Standar juga memberikan penjelasan bahwa anggota personil manajemen kunci adalah pihak berelasi, sehingga mengharuskan pengungkapan atas kompensasi personil manajemen kunci untuk masing-masing kategori. Perusahaan dan Entitas Anak telah melakukan evaluasi terhadap hubungan pihakpihak berelasi dan memastikan laporan keuangan konsolidasian telah disusun menggunakan persyaratan pengungkapan yang telah direvisi. Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas yang menyiapkan laporan keuangannya (entitas pelapor) yang memenuhi kriteria sebagai berikut: a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: i. Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; ii. Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau iii. Personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor. 12
PT RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI INTERIM (Lanjutan) 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) Dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal – Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit)
b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain). ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya). iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga. v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor. vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a). Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a)(i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). 3.g. Setara Kas Setara kas meliputi deposito jangka pendek yang jangka waktunya sama dengan atau kurang dari 3 (tiga) bulan sejak tanggal penempatannya dan tidak dijaminkan. 3.h. Persediaan Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode masuk pertama, keluar pertama (FIFO). 3.i.
Biaya Dibayar Dimuka Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
3.j.
Aset Bangun Kelola Serah Aset tetap berupa bangunan dalam rangka bangun, kelola dan serah (B.O.T) dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan diamortisasi berdasarkan taksiran masa manfaat aset dengan batas maksimum jangka waktu perjanjian B.O.T, yaitu antara 3 - 5 tahun menggunakan metode garis lurus.
3.k. Aset Tetap Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Tanah tidak disusutkan. Aset tetap lainnya disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat aset tetap sebagai berikut : Tahun Bangunan Prasarana Peralatan proyek Peralatan dan perlengkapan kantor Kendaraan Kapal Mobile Offshore Production Unit (MOPU)
20 10 2-8 2-8 4-6 10-15 16
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut diterapkan secara prospektif. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, nilai tercatatnya dikeluarkan dari kelompok aset tetap dan keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap dibukukan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada 13
PT RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI INTERIM (Lanjutan) 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) Dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal – Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit)
tahun yang bersangkutan. Aset sewa pembiayaan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat yang sama dengan aset yang dimiliki atau disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa sewa dan masa manfaat 3.l.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Pada tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan dan Entitas Anak menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Perusahaan dan Entitas Anak mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset. Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi.
3.m. Sewa Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Perusahaan dan Entitas Anak sebagai lessee mencatat aset sewa pembiayaan pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Liabilitas kepada lessor disajikan di dalam laporan posisi keuangan sebagai liabilitas sewa pembiayaan. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pengurangan dari liabilitas sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang konstan (tetap) atas saldo liabilitas. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontinjen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya. Transaksi Jual dan Sewa-balik Transaksi jual dan sewa-balik meliputi penjualan suatu aset dan penyewaan kembali aset yang sama. Suatu transaksi sewa-balik merupakan sewa pembiayaan, selisih lebih hasil penjualan dari nilai tercatat tidak dapat diakui segera sebagai pendapatan oleh penjual-lesee, tetapi ditangguhkan dan diamortisasi selama masa sewa. 3.n. Biaya Eksplorasi Tangguhan RBB menggunakan metode akuntansi successful effort dalam mencatat biaya eksplorasi dan evaluasi (E&E), sesuai dengan PSAK 29, Akuntansi Minyak dan Gas Bumi.Biaya pre-license yang dikeluarkan untuk memperoleh hak eksplorasi suatu wilayah dibebankan langsung ke laporan laba rugi pada saat dikeluarkan. Biaya E&E pada awalnya dikapitalisasi sebagai aset E&E. Pembayaran yang dikeluarkan untuk memperoleh hak eksplorasi, biaya jasa teknis dan penelitian, akuisisi seismik, pengeboran dan pengujian eksplorasi dikapitalisasi sebagai aset E&E. Aset berwujud yang digunakan untuk aktifitas E&E diklasifikasi sebagai aset minyak dan gas bumi. Akan tetapi karena aset berwujud tersebut dikonsumsi dalam pengembangan suatu aset E&E tidak berwujud, jumlah yang merefleksikan pemakaiannya dicatat sebagai biaya aset tidak berwujud. Biaya atas aset tidak berwujud tersebut termasuk biaya tetap, yang di dalamnya juga termasuk penyusutan aset minyak dan gas bumi yang digunakan untuk kegiatan E&E, bersamaan dengan biaya material lain yang digunakan selama tahap E&E. Biaya E&E tidak diamortisasi sampai dengan diperoleh kesimpulan dari hasil penilaian Perlakuan aset E&E pada saat hasil penilaian diperoleh. Aset tidak berwujud dicatat sampai dengan keberadaan cadangan komersial dapat ditentukan dengan batasan tertentu termasuk penelaahan atas indikasi adanya penurunan nilai. Apabila cadangan komersial telah ditemukan, nilai tercatatnya setelah memperhitungkan penurunan nilai atas aset E&E, kemudian diklasifikasikan sebagai aset pengembangan dan produksi. Apabila cadangan komersial belum ditemukan, biaya yang telah dikapitalisasi harus dibebankan setelah kesimpulan hasil penilaian diperoleh. 3.o. Liabilitas Kontinjensi Liabilitas diestimasi diakui bila Perusahaan dan Entitas Anak memiliki liabilitas kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu dan besar kemungkinan Perusahaan diharuskan menyelesaikan liabilitas 14
PT RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI INTERIM (Lanjutan) 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) Dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal – Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit)
serta jumlah liabilitas tersebut dapat diestimasi secara andal. Jumlah diakui sebagai liabilitas diestimasi merupakan taksiran terbaik yang diharuskan untuk menyelesaikan liabilitas pada tanggal laporan posisi keuangan, dengan memperhatikan unsur risiko dan ketidakpastian yang melekat pada liabilitas. Liabilitas diestimasi diukur menggunakan estimasi arus kas untuk menyelesaikan liabilitas kini dengan jumlah tercatatnya sebesar nilai kini dari arus kas tersebut. Bila beberapa atau keseluruhan dari manfaat ekonomis mengharuskan penyelesaian liabilitas diestimasi diharapkan dapat dipulihkan dari pihak ketiga, piutang diakui sebagai aset apabila terdapat kepastian tagihan dapat diterima dan jumlah piutang dapat diukur secara andal. 3.p. Program Imbalan Pasca Kerja Perusahaan dan Entitas Anak menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk semua karyawan tetap sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini. Metode penilaian aktuaria menggunakan metode Projected Unit Credit (PUC) Method. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui. 3.q. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku yang timbul dari pengalihan aset, utang, saham atau bentuk instrumen kepemilikan lainnya dalam transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali diakui sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan sebagai unsur ekuitas. 3.r.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan kontrak atas penyediaan jasa yang dapat diestimasi dengan andal, diakui dengan acuan pada tingkat penyelesaian dari kontrak pada tanggal laporan posisi keuangan. Hasil kontrak dapat diestimasi secara andal bila seluruh kondisi berikut ini dipenuhi: Jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal; Besar kemungkinan manfaat ekonomi sehubungan dengan kontrak tersebut akan diperoleh Perusahaan; Tingkat penyelesaian dari suatu kontrak pada tanggal laporan posisi keuangan dapat diukur dengan andal; dan Biaya yang terjadi untuk kontrak dan untuk meyelesaikan kontrak tersebut dapat diukur dengan andal. Bila hasil transaksi kontrak penyediaan jasa tidak dapat diestimasi dengan andal, pendapatan diakui hanya sejauh yang berkaitan dengan biaya kontrak yang dapat diperoleh kembali. Bila jumlah biaya kontrak memungkinkan melebihi jumlah pendapatan jasa penyediaan, estimasi kerugian diakui segera sebagai beban. Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Biaya langsung awal yang terjadi dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Beban diakui pada saat terjadinya.
3.s. Pajak Penghasilan Pajak Penghasilan Non Final Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas kecuali perbedaan yang berhubungan dengan pajak penghasilan final. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali apabila pajak 15
PT RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI INTERIM (Lanjutan) 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) Dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal – Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit)
tersebut terkait dengan transaksi yang langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekutias dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan konsolidasian, kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini. Pajak Penghasilan Final Beban pajak penghasilan final diakui proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada periode berjalan. Pendapatan dari kapal merupakan obyek pajak final sebesar 1,2%, sedangkan pendapatan dari jasa konstruksi merupakan obyek pajak final sebesar 3%. Selisih antara jumlah pembayaran pajak penghasilan final dengan jumlah yang dibebankan sebagai pajak kini pada perhitungan laba rugi diakui sebagai pajak penghasilan final dibayar dimuka atau utang pajak final. Akun pajak penghasilan final dibayar dimuka disajikan terpisah dari utang pajak penghasilan final. Perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas yang berhubungan dengan pendapatan yang dikenakan pajak penghasilan final dengan dasar pengenaan pajaknya tidak diakui sebagai aset dan liabilitas pajak tangguhan. 3.t. Instrumen Keuangan Derivatif Dalam rangka penerapan kebijakan manajemen risiko, Perusahaan melakukan transaksi derivatif untuk lindung nilai dan bukan untuk tujuan spekulasi. Instrumen keuangan derivatif awalnya dinilai berdasarkan nilai wajar pada saat tanggal kontrak dibuat, dan selanjutnya dinilai kembali berdasarkan nilai wajar pada tanggal laporan keuangan. Perubahan nilai wajar dari instrumen keuangan derivatif yang tidak memenuhi kriteria lindung nilai untuk tujuan akuntansi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Sedangkan perubahan nilai wajar dari instrumen keuangan derivatif yang dirancang dan memenuhi kriteria lindung nilai atas arus kas untuk tujuan akuntansi diakui dalam pendapatan komprehensif lain. 3.u. Laba Per Saham Laba bersih per saham dihitung dengan membagi laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk dengan rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun periode yang bersangkutan. Jumlah rata-rata tertimbang saham beredar adalah 770.000.000 saham untuk tahun-tahun yang berakhir 30 Juni 2012 dan 2011. 3.v. Informasi Segmen Perusahaan menerapkan PSAK 5 (Revisi 2009): Segmen Operasi. Standar mengharuskan entitas untuk mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis. Standar juga menyempurnakan definisi segmen operasi dan prosedur yang digunakan untuk mengidentifikasi dan melaporkan segmen operasi. Standar mengharuskan “pendekatan manajemen” dalam menyajikan informasi segmen menggunakan dasar yang sama seperti halnya pelaporan internal. Hal ini tidak menyebabkan tambahan penyajian segmen yang dilaporkan. Perusahaan mengoperasikan dan menjalankan bisnis melalui beberapa segmen operasi. Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan pelaporan internal yang disampaikan kepada pengambil keputusan operasional. Dalam hal ini pengambil keputusan operasional yang mengambil keputusan strategis adalah Direksi dan Kepala Divisi. Pembuat keputusan operasional adalah Dewan Direksi dan Kepala Divisi. Dewan Direksi dan Kepala Divisi menelaah pelaporan internal Perusahaan untuk menilai kinerja dan mengalokasikan sumber daya. Manajemen menentukan operasi segmen berdasarkan laporan ini. 3.w. Penggunaan Estimasi, Pertimbangan dan Asumsi Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan Manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas pada tanggal laporan keuangan konsolidasian serta jumlah pendapatan dan beban selama tahun pelaporan. Nilai aset, liabilitas, pendapatan dan beban sebenarnya kemungkinan berbeda. Estimasi dan asumsi yang digunakan direview secara berkesinambungan. Revisi terhadap estimasi akuntansi diakui pada periode dimana estimasi tersebut direvisi dan periode yang dipengaruhi di masa mendatang. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. Estimasi Umur Manfaat Perusahaan melakukan penelaahan atas masa manfaat ekonomis aset tetap berdasarkan faktor-faktor seperti kondisi teknis dan perkembangan teknologi di masa depan. Hasil operasi di masa depan akan dipengaruhi atas perubahan estimasi yang diakibatkan oleh perubahan faktor tersebut (lihat Catatan 11 untuk nilai tercatat aset tetap). 16
PT RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI INTERIM (Lanjutan) 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) Dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal – Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit)
Imbalan Pascakerja Nilai kini liabilitas pascakerja tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan untuk menentukan biaya (penghasilan) pensiun neto mencakup tingkat diskonto. Perubahan asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat imbalan pascakerja. 4.
Kas dan Setara Kas 30 Juni 2012 Rp Kas Bank PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Standard Chartered Bank, Jakarta Lain - Lain (masing-masing dibawah Rp. 1.000.000.000) Dollar Amerika Serikat PT Bank DBS Indonesia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Ekonomi Rahardja PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Citibank, N.A., Jakarta PT Bank Commonwealth Lain - Lain (masing-masing dibawah Rp. 1.000.000.000) Dollar Singapore The Hongkong Shanghai Banking Corporation PT Bank CIMB Niaga Tbk Deposito Berjangka Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Jumlah
5.
463,309,642
485,678,449
11,510,410,096 2,434,174,748 1,903,956,761 2,728,062,043
9,294,258,162 8,450,030,695 2,188,719,491 2,042,618,502
3,764,066,037
3,117,265,215
30,683,739,862 12,654,910,572 741,495,928 2,925,320,087 1,360,034,264 5,643,795,424
18,782,108,239 2,361,150,596 1,959,486,891 245,146,307 244,200,157 -
5,448,682,827
Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka per Tahun
31 Desember 2011 Rp
1,064,077,902
120,649,366 21,036,220
143,812,079 96,872,119
14,213,583,968 96,617,227,846
21,328,392,560 71,803,817,364
3,5% - 6,25%
3,5% - 6,25%
Investasi Tersedia Untuk Dijual 30 Juni 2012
31 Desember 2011
Rp
Rp
Biaya perolehan GMT Dana Obligasi Plus
1,250,000,000
1,250,000,000
Jumlah Laba belum direalisasi
1,250,000,000 1,103,033,084
1,250,000,000 984,664,494
Nilai Wajar
2,353,033,084
2,234,664,494
GMT Dana Obligasi Plus Perusahaan memiliki unit penyertaan pada GMT Dana Obligasi Plus dengan manajer investasi PT GMT Aset Manajemen. Nilai wajar unit penyertaan ditentukan berdasarkan nilai aset bersih unit penyertaan pada 30 Juni 2012 dan 2011. Pendapatan (Beban) Komprehensif Lainnya atas efek sebesar Rp 636.274.709. 30 Juni 2012 dan Rp 118.368.590. 17
PT RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI INTERIM (Lanjutan) 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) Dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal – Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit)
6.
Piutang Usaha
30 Juni 2012 Rp Berdasarkan pelanggan Pihak - Pihak Berelasi PT Radiant Nusa Investama PT Radiant Utama TS PT Radiant Guna Persada PT Guna Mandiri Paripurna Lain-lain
215,198,850 352,678,796 42,568,240 288,691,500 899,137,386
Pihak ketiga PT Chevron Pacific Indonesia Total E&P Indonesie Conoco Philips Indonesia PT Pertamina (Persero) Santos (Madura Offshore) Pty. Ltd. BUT Petrochina International Jabung, Ltd Mobil Cepu, Ltd. Lain-lain (Dibawah 3% dari Jumlah) Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu Bersih Jumlah Piutang Usaha - Bersih
215,198,850 66,753,331 29,470,320 173,950,500 481,468,113 966,841,115
33,896,105,053 41,709,401,957 25,845,521,125 36,207,254,583 24,017,313,391 19,954,929,299 13,279,985,686 131,803,388,476
27,624,767,081 42,313,222,618 26,165,088,113 23,965,716,487 22,946,670,594 22,527,325,045 7,929,869,216 101,463,217,509
326,713,899,570 (2,551,698,123) 324,162,201,447
274,935,876,664 (2,051,698,123) 272,884,178,541
325,061,338,833
18
31 Desember 2011 Rp
273,851,019,656
PT RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI INTERIM (Lanjutan) 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) Dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal – Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) 30 Juni 2012 Rp Berdasarkan Umur Belum jatuh tempo Sudah jatuh tempo 1 s/d 30 hari 31 s/d 60 hari 61 s/d 90 hari 91 s/d 120 hari > 120 hari Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu Bersih
275,605,586,252
233,031,388,589
26,299,338,224 10,031,297,554 5,507,350,274 2,518,834,123 7,650,630,530 327,613,036,956 (2,551,698,123) 325,061,338,833
26,810,329,021 6,598,422,164 2,949,053,464 1,250,687,104 5,262,837,437 275,902,717,779 (2,051,698,123) 273,851,019,656
30 Juni 2012 Rp Berdasarkan mata uang Rupiah USD SGD Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu Bersih
196,846,859,369 56,306,187,496 74,459,990,092 327,613,036,956 (2,551,698,123) 325,061,338,833
30 Juni 2012 Rp Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu: Saldo awal Penghapusan
2,551,698,123
Saldo akhir
31 Desember 2011 Rp
2,551,698,123
31 Desember 2011 Rp 175,643,144,148 96,269,318,546 3,990,255,086 275,902,717,779 (2,051,698,123) 273,851,019,656
31 Desember 2011 Rp
2,551,698,123 (500,000,000) 2,051,698,123
Jangka waktu rata-rata pemberian kredit penjualan jasa adalah 30 hari. Bunga tidak dikenakan atas keterlambatan pembayaran piutang. Perusahaan dan Entitas Anak tidak membentuk penyisihan piutang ragu-ragu terhadap seluruh piutang yang telah jatuh tempo lebih dari 120 hari pada tanggal pelaporan karena manajemen mempertimbangkan tidak terdapat perubahan signifikan atas kualitas kredit dan jumlah tersebut masih dapat dipulihkan. Perusahaan membentuk penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan pada estimasi nilai tidak terpulihkan secara individual dan pengalaman Perusahaan atas tertagihnya piutang di masa lalu. Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang usaha kepada pihak ketiga adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut, sedangkan terhadap piutang kepada pihak-pihak berelasi tidak diadakan penyisihan piutang ragu-ragu karena manajemen berpendapat seluruh piutang tersebut dapat ditagih. Piutang usaha kepada Santos (Madura Offshore) Pty. Ltd. sebesar Rp 24.017.313.391 pada tanggal 30 Juni 2011 dijadikan jaminan atas utang bank jangka pendek kepada Bank DBS Indonesia sebesar Rp 22.983.121.044. tahun 2011
19
PT RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI INTERIM (Lanjutan) 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) Dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal – Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit)
7.
Persediaan 30 Juni 2012 Rp
31 Desember 2011 Rp
Bahan Konstruksi Suku Cadang Film Lain-lain
924,818,150 353,303,393 914,494,977 4,074,363,759
3,127,641,492 397,498,966 294,727,947 4,602,402,719
Jumlah
6,266,980,280
8,422,271,124
8.
Perpajakan
a.
Pajak Dibayar di muka 30 Juni 2012 Rp
Perusahaan Pasal 4(2) Pasal 23 Pajak Penghasilan - Pasal 28A Tahun 2011 Tahun 2010 Pajak Pertambahan Nilai - Bersih Entitas Anak Pasal 21 Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25 Pajak pertambahan nilai - bersih Jumlah
4,133,333 4,256,301,406 4,510,811,909
Utang Pajak Pasal 15 Pasal 21 Pasal 23 Pasal 26 Pajak Pertambahan Nilai Jumlah
31 Desember 2011 Rp -
10,759,730,053
4,510,811,909 3,522,554,980 21,475,318,739
5,706,455 3,611,000 109,999,277 14,979,654 829,540,285 20,494,813,372
316,451,533 252,814,673 951,086,724 31,029,038,558
b.
18,137,100 7,253,971,531 186,425,884 558,057,029 12,007,419,794
20
1,282,813,392 1,108,406,738 326,417,808 1,967,975,080 9,987,411,762
PT RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI INTERIM (Lanjutan) 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) Dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal – Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit)
c.
Taksiran Beban Pajak Penghasilan Badan
Taksiran beban pajak penghasilan badan dan entitas anak terdiri dari: 30 Juni 2012 Rp 1,631,934,547 6,168,503,708
Perusahaan Entitas Anak Jumlah
9.
7,800,438,255
30 Juni 2011 Rp 1,325,365,008 2,841,251,472 4,166,616,480
Investasi pada Penyertaan Saham
Merupakan investasi SI pada PT Sorik Marapi Geothermal Power dan Santa Fe Supraco Indonesia (SF), dengan persentase kepemilikan sebesar 5% yang dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi penurunan nilai pada setiap akhir tanggal pelaporan. 30 Juni 2012 Rp
31 Desember 2011 Rp
PT Sorik Marapi Geothermal Power Santa Fe Supraco Indonesia
5,317,440,000 465,215,000
2,567,040,000 465,215,000
Jumlah
5,782,655,000
3,032,255,000
SI meningkatkan penyertaan saham pada PT Sorik Marapi Geothermal Power menjadi sebesar Rp 5.317.440.000 dengan jumlah saham sebesar 29 lembar dan persentase kepemilikan sebesar 5%. Peningkatantersebut tertuang dalam Akta Notaris No.160 tentang Pernyataan Keputusan Pemegang Saham, Tanggal 26 Oktober 2011. 10. Aset Bangun Kelola Serah 1 Januari 2012
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
30 Juni 2012
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Biay a perolehan: Bangunan
3,297,263,671
Jumlah biay a perolehan Akumulasi amortisasi
3,297,263,671 1,107,904,252
Jumlah Tercatat
2,189,359,420
329,726,367
-
-
3,297,263,671
-
-
3,297,263,671 1,437,630,619 1,859,633,053
1 Januari 2011
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
31 Desember 2011
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Biay a perolehan: Bangunan
2,238,093,671
1,059,170,000
-
-
3,297,263,671
Jumlah biay a perolehan Akumulasi amortisasi
2,238,093,671 660,285,517
1,059,170,000 447,618,734
-
-
3,297,263,671 1,107,904,252
Jumlah Tercatat
1,577,808,154
2,189,359,420
21
PT RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI INTERIM (Lanjutan) 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) Dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal – Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit)
Berdasarkan Perjanjian Bangun Kelola dan Serah pada tanggal 31 Maret 2004 antara Perusahaan dengan PT Citra Tubindo Tbk (CT), hak atas penggunaan dan pemanfaatan bangunan yang didirikan di atas tanah seluas 636 m 2 milik CT yang terletak di Jl. Hang Kesturi KM 4, Kabil Industri Estate Batam, telah dialihkan kepada Perusahaan untuk periode 3 tahun. Bangunan ini telah diserahkan kembali kepada CT karena telah habis masa kontraknya pada tahun 2009. Pada tanggal 8 Oktober 2008, Perusahaan mengadakan perjanjian yang sama dengan CT untuk area yang berbeda seluas 451 m2 di lokasi yang sama. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 5 tahun sejak diselesaikannya bangunan pada tanggal 2 Maret 2009.Beban amortisasi dialokasikan sebagai beban langsung sebesar Rp 329.726.367 dan Rp 447.618.734 masing-masing pada 30 Juni 2012 dan 2011. 11. Aset Tetap 1 Januari 2012 Rp Biaya perolehan: Pemilikan langsung Tanah Bangunan Prasarana Peralatan proyek Peralatan dan perlengkapan kantor Kendaraan Bangunan dalam proses Kapal Mobile Offshore Production Unit (MOPU) Aset sewa pembiayaan Kendaraan Peralatan proyek
Penambahan Rp
Pengurangan Rp
30 Juni 2012 Rp
Reklasifikasi Rp
2,658,345,500 37,093,274,361 113,410,283 87,771,072,572
---4,169,619,803
135,500,000 276,886,850 -8,632,853,962
-----
12,143,515,069 77,321,307,394 -20,750,000,000 298,000,000,000
651,832,193 339,250,000
9,752,276,972 --
---
---
---
---
6,495,443,212 8,091,586,138
11,506,885,000 --
840,000,000 --
---
550,437,954,529
16,667,586,996
19,637,517,784
2,704,904,416 113,410,283 47,393,130,596
909,650,901 6,054,747,990
104,246,953
10,136,581,497 39,698,874,482 5,810,000,006 9,446,305,159.00
837,579,437 7,046,477,084 854,705,885 9,305,625,000
4,781,903,899 2,924,398,130
Jumlah
123,009,508,468
Jumlah Tercatat
427,428,446,061
Jumlah Akumulasi penyusutan: Pemilikan langsung Bangunan Prasarana Peralatan proyek Peralatan dan perlengkapan kantor Kendaraan Kapal Mobile Offshore Production Unit (MOPU) Aset sewa pembiayaan Kendaraan Peralatan proyek
-
7,192,614,379
(7,189,584)
8,720,236,811
195,677,614
1,160,622,051 685,435,435
186,666,667
(195,677,614)
26,854,843,783
16,203,764,809
(7,189,584)
2,522,845,500 36,816,387,511 113,410,283 83,307,838,413 3,043,070,290 77,660,557,394 20,750,000,000 298,000,000,000 17,162,328,212 8,091,586,138 547,468,023,740
3,510,308,364 113,410,283 46,248,074,623 10,974,160,934 37,829,437,141 6,664,705,891 18,751,930,159 5,560,181,670 3,609,833,565 133,262,042,630 414,205,981,111
22
PT RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI INTERIM (Lanjutan) 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) Dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal – Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) 1 Januari
31 Desember
2011 Rp
Penambahan Rp
Pengurangan Rp
Reklasifikasi Rp
2011 Rp
Biay a perolehan: Pemilikan langsung Tanah
2,658,345,500
Bangunan
5,260,802,945
Prasarana Peralatan proy ek
31,994,077,416
113,410,283 64,920,962,409
18,864,548,433
161,606,000 -
-
2,658,345,500
-
37,093,274,361
-
482,550,555
(4,468,112,285)
113,410,283 87,771,072,572
Peralatan dan perlengkapan kantor Kendaraan Kapal Mobile Offshore Production Unit (MOPU)
10,596,587,800
1,552,907,270
5,980,000
151,326,829,539
23,542,110,561
107,494,439,548
20,750,000,000 -
-
12,143,515,069 (9,946,806,844) -
20,750,000,000
298,000,000,000
-
-
298,000,000,000
3,376,506,432
-
9,946,806,844
-
4,468,112,285
Aset sew a pembiay aan Kendaraan Peralatan proy ek
77,321,307,394
-
13,065,743,624
6,495,443,212
4,468,112,285
8,091,586,138
273,160,794,386
385,421,736,248
108,144,576,104
-
550,437,954,529
Bangunan
1,289,103,217
1,433,308,516.00
17,507,317
-
2,704,904,416
Prasarana
113,410,283
Jumlah
8,091,586,138
Akumulasi peny usutan: Pemilikan langsung
Peralatan proy ek
37,574,341,932
10,250,375,563.00
431,586,899
-
113,410,283
-
47,393,130,596
-
10,136,581,497
Peralatan dan perlengkapan kantor
8,328,003,572
1,813,958,718
5,380,793
56,158,844,656
23,983,782,500
53,518,821,492
4,542,500,002
1,267,500,004
-
-
5,810,000,006
9,446,305,159
-
-
9,446,305,159
16,311,317,736
1,545,654,981
-
1,207,313,117
1,717,085,013
-
Jumlah
125,524,834,515
51,457,970,454
Jumlah Tercatat
147,635,959,871
Kendaraan Kapal Mobile Offshore Production Unit (MOPU)
-
13,075,068,818
39,698,874,482
Aset sew a pembiay aan Kendaraan Peralatan proy ek
(13,075,068,818)
53,973,296,501
4,781,903,899
-
2,924,398,130
-
123,009,508,468 427,428,446,061
Perincian keuntungan atas penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:
30 Juni 2012 Rp
31 Desember 2011 Rp
Hasil penjualan Jumlah tercatat aset tetap yang dijual
5,430,760,000 3,433,752,976
67,818,142,941 54,171,279,602
Keuntungan penjualan aset tetap
1,997,007,024
13,646,863,339
23
PT RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI INTERIM (Lanjutan) 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) Dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal – Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit)
Beban penyusutan dialokasi sebagai berikut:
Pemilikan langsung: Beban langsung (Catatan 27) Beban usaha (Catatan 28) Aset sewa pembiayaan: Beban langsung (Catatan 27) Jumlah
30 Juni 2012 Rp
30 Juni 2011 Rp
23,189,099,376 1,747,230,338
19,014,685,045 1,687,154,854
1,846,057,486
2,015,567,838
26,782,387,200
22,717,407,738
Perusahaan dan Entitas Anak memiliki lima bidang tanah di beberapa daerah dengan hak legal berupa HGB yang akan jatuh tempo antara tahun 2019 sampai dengan tahun 2037. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. Aset tetap digunakan sebagai jaminan atas Utang Bank Jangka Pendek, Utang Bank Jangka Panjang, Liabilitas Sewa Pembiayaan dan Utang Pembelian Kendaraan (Catatan 14, 18, 21 dan 22). Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan penurunan nilai aset tetap pada tanggal laporan posisi keuangan. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kerugian atas aset yang dipertanggungkan. 12. Biaya Eksplorasi Tangguhan Merupakan pembayaran RBB kepada BP Migas sehubungan dengan penandatanganan kesepakatan Kontrak Bagi Hasil dan biaya eksplorasi lainnya (Catatan 33h). 13. Rekening Bank Dibatasi Penggunaannya Merupakan saldo bank milik Perusahaan dan SI yang penarikannya dibatasi dan hanya digunakan dalam rangka pembayaran utang bank jangka pendek dan jangka panjang dengan perincian sebagai berikut:
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Citibank N.A., Jakarta PT Bank Ekonomi PT Bank Bukopin PT Bank Pembangunan Daerah Riau Jumlah
30 Juni 2012
31 Desember 2011
Rp
Rp
2,431,650,988 4,275,692,172 672,849,327 39,773,446 7,419,965,933
24
21,172,729,265 2,068,922,998 591,349,997 39,632,603 995,001 23,873,629,863
PT RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI INTERIM (Lanjutan) 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) Dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal – Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit)
14. Utang Bank Jangka Pendek 30 Juni 2012 Rp
31 Desember 2011 Rp
Rupiah PT Bank DBS Indonesia ANZ (Royal Bank of Scotland Indonesia) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk USD PT Citibank N.A., Jakarta ANZ (Royal Bank of Scotland Indonesia) PT Bank DBS Indonesia Standard Chartered Bank, Jakarta Jumlah
80,000,000,000 7,005,108,401 35,479,803,965 9,249,559,600
53,200,000,000 -50,171,090,215 5,940,000,000
33,155,833,272 16,931,885,013 11,376,000,000 4,412,655,474 197,610,845,726
18,545,173,088 13,694,808,260 10,881,600,000 8,506,870,122 160,939,541,684
Suku Bunga per Tahun Selama Tahun Berjalan Rupiah USD
10% - 14.5% 4.74% - 5.5%
10% - 14.5% 4.74% - 5.5%
PT Bank DBS Indonesia Merupakan fasilitas pinjaman khusus bersifat berulang dan fasilitas kredit modal kerja yang diperoleh Perusahaan dengan masing-masing maksimum pinjaman sebesar Rp 30.000.000.000 dan Rp 20.000.000.000 pada tahun 2010 dengan suku bunga tetap pada 10 % per tahun dan berjangka waktu 12 bulan yang akan jatuh tempo pada tanggal 4 Juni 2011. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan piutang sebesar sekurang-kurangnya Rp 110.000.000.000 (Catatan 14) yang sampai dengan tanggal laporan posisi keuangan piutang-piutang tersebut belum ditentukan oleh pihak bank dan Perusahaan, perjanjian gadai atas deposito berjangka milik Perusahaan sekurang-kurangnya 10% dari jumlah pokok fasilitas. Sehubungan dengan fasilitas pinjaman tersebut di atas, Perusahaan diwajibkan menjaga dan mempertahankan Rasio Debt to EBITDA maksimum 3 kali, Debt Service Ratio mínimum 1,5 kali, Gearing Ratio maksimum 2,5 kali, nilai modal yang ditempatkan pemegang saham Perusahaan dan subordinasi pinjaman dan atau fasiltas keuangan apapun minimun Rp 200 miliar dan pemegang saham individu baik langsung maupun tidak langsung, Tuan Ahmad Ganis memegang 51% kepemilikan saham Perusahaan. Perjanjian juga mencakup persyaratan tertentu antara lain tanpa persetujuan tertulis bank Perusahaan tidak diijinkan untuk merubah jenis usaha, mengajukan permohonan pailit, membayar utang kepada pemegang saham, direksi, komisaris dan/atau induk atau Entitas Anak, mengubah bentuk/status hukum, melikuidasi dan meleburkan, membuat dan menandatangani perjanjian yang bersifat material menguntungkan pemegang saham, direksi dan komisaris serta membuat pengalihan hak secara fidusia, surat pengakuan utang, hak tanggungan dan pembebanan biaya. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Merupakan fasilitas kredit modal kerja (KMK) dengan suku bunga mengambang dan fasilitas penerbitan bank garansi untuk jaminan tender dan pelaksanaan jasa-jasa pendukung operasi perminyakan dan gas bumi yang diperoleh SI pada tanggal 26 Maret 2007. Fasilitas pinjaman ini telah ditingkatkan dari Rp 35.000.000.000 (KMK) menjadi Rp 70.000.000.000 (KMK) dan Rp 17.000.000.000 (bank garansi) pada tanggal 26 Agustus 2009. Pinjaman ini berjangka waktu 12 bulan. Berdasarkan Adendum Perjanjian pada tanggal 26 Juni 2011, pinjaman ini diperpanjang sampai dengan 25 Maret 2012. Sehubungan dengan fasilitas pinjaman di atas, SI disyaratkan membuka rekening escrow yang hanya digunakan sebagai rekening penerima dana pinjaman dan pembayaran pinjaman (Catatan 13). Pinjaman ini dijamin dengan 4 bidang tanah dan bangunan milik SI, 2 unit kendaraan bermotor milik SI, 1 unit mesin Crawler dan 5 unit kapal atas nama SL, hak atas tagihan SI dari proyek yang dibiayai dan proyek lain yang tidak sedang dijaminkan ke kreditur lain, serta jaminan dari PT Radiant Utama Interinsco Tbk, pemegang saham. Perjanjian pinjaman BNI juga mencakup persyaratan tertentu antara lain membatasi hak SI untuk merubah anggaran dasar, bentuk/status hukum, susunan kepemilikan saham, atau susunan pengurus, menambah utang selain yang sudah ada, melakukan investasi baru, membagikan dividen, melakukan penarikan modal, melakukan penggabungan usaha (merger), menambah piutang pihak-pihak berelasi dan menanggung utang pihak ketiga. Selain itu, SI diwajibkan menjaga dan mempertahankan Current Ratio minimum 1,25 kali, Debt to Equity Ratio maksimum 2,40 kali Debt Service Ratio minimum 100%. 25
PT RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI INTERIM (Lanjutan) 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) Dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal – Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit)
PT Bank Mandiri ( Persero Tbk ) Merupakan fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) dan penerbitan bank garansi. Fasilitas pinjaman ini maksimum sebesar Rp. 10.000.000.000,- dan bank garansi sebesar Rp. 60.000.0000.000,-. Pinjaman ini berjangka waktu 12 bulan dengan tingkat bunga sebesar 11,50% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan deposito sebesar Rp.5.029.000.000 dan 17 unit kendaraan. ANZ Panin Bank Merupakan fasilitas pinjaman khusus bersifat berulang yang diperoleh Perusahaan dengan masing-masing maksimum pinjaman sebesar USD 3,000,000 untuk fasilitas dalam USD dan ekuivalen USD 2,700,000 untuk fasilitas dalam Rupiah atau kombinasi kedua mata uang. Fasilitas ini masing-masing dikenakan suku bunga mengambang. Perjanjian ini dijaminkan dengan deposito berjangka dan piutang usaha (Catatan 6). Kecuali dengan persetujuan tertulis bank telah diperoleh, Perusahaan tidak boleh membuat atau mengizinkan untuk mengadakan gadai, hipotek, pembeban biaya, pengalihan, hipotek, pembebanan atau kepentingan jaminan lainnya, atau pengaturan lain yang mempunyai efek dari suatu kepentingan jaminan, terhadap aset apapun, termasuk tanpa batasan pendapatan pada di masa datang, untuk menjamin liabilitas kepada kreditur lain, mengubah komposisi dan/atau identitas anggota dewan Direksi, Komisaris dan pemegang saham. Standard Chartered Bank, Jakarta Pada tahun 2008, SI memperoleh fasilitas modal kerja dari Standard Chartered Bank, Jakarta. Fasilitas kredit modal kerja diperpanjang tanggal 27 Agustus 2010 dengan peningkatan kredit maksimum menjadi sebesar USD 12,000,000. Perjanjian ini berjangka waktu 12 bulan. Kemudian ada perpanjangan baru pada tanggal 26 Agustus 2011 dengan peningkatan kredit maksimum menjadi USD 15,000,000. Perjanjian ini berjangka waktu 12 bulan. Fasilitas ini dikenakan suku bunga mengambang dan jatuh tempo 31 Agustus 2012. Bunga dikenakan di muka pada setiap kali Perusahaan menarik pinjaman. Sehubungan dengan fasilitas pinjaman tersebut di atas, SI diwajibkan memenuhi batasan-batasan tertentu antara lain untuk memenuhi rasio-rasio keuangan tertentu. Perjanjian tersebut juga mencakup kondisi dan resiko atas pelanggaran perjanjian. SI diwajibkan menjaga dan mempertahankan Debt to Equity Ratio maksimum 2.75 kali, EBITDA minimum 2.5 kali, bunga dikenakan dimuka setiap kali SI menarik pinjaman. PT Citibank N.A., Jakarta Merupakan fasilitas pinjaman transaksi khusus bersifat berulang yang diperoleh SI pada tahun 2008 dengan maksimum pinjaman sebesar USD 5,600,000 pada tahun 2009 dengan suku bunga mengambang dan berjangka waktu 12 bulan sejak 25 Agustus 2010.Pinjaman ini telah dilunasi di tahun 2010. Pada september 2011, SI memperoleh fasilitas pinjaman dengan maksimum pinjaman sebesar USD 5,000,000 dengan suku bunga mengambang dan jatuh tempo 31 Agustus 2012. 15. Utang Usaha 30 Juni 2012 Rp Berdasarkan pemasok: Global Process Systems, LLC (GPS) PT Pratita Prama Nugraha PT Vadhana International Sparrows Offshore Services PT Promindo Makmur Abadi Lain-lain (masing-masing di bawah 3% dari jumlah)
31 Desember 2011 Rp
24,285,538,314 4,632,866,629 4,098,364,683 5,564,684,622 684,968,963
26,960,597,197 5,297,232,513 3,820,682,100 2,982,071,286 1,949,620,000
16,761,917,175
10,670,830,759
Jumlah
56,028,340,387
51,681,033,855
Berdasarkan mata uang Rupiah USD SGD Euro
16,158,548,156 35,801,534,542 1,162,497,408 2,905,760,281
11,332,429,351 36,029,783,687 2,219,788,148 2,099,032,669
Jumlah
56,028,340,387
51,681,033,855
26
PT RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI INTERIM (Lanjutan) 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) Dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal – Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit)
Utang usaha kepada GPS dijamin dengan piutang usaha kepada Santos (Madura Offshore) Pty. Ltd. (Catatan 6, 33.a dan 33.b). Jangka waktu utang usaha berkisar antara 30 sampai 90 hari. 16. Utang Lain-lain 30 Juni 2012 Rp
31 Desember 2011 Rp
Pihak-pihak berelasi (Catatan 32) Pihak Ketiga Enviro Santa Fe BV Lain-lain Sub Jumlah
87,286,568
927,830,408
2,000,186,716 -10,102,489,628 12,102,676,344
-3,763,220,000 28,458,747,419 32,221,967,419
Jumlah
12,189,962,912
33,149,797,828
17. Biaya Masih Harus Dibayar 30 Juni 2012 Rp Gaji dan Tunjangan Pesangon Pegawai Kontrak Subkontraktor Bunga Lain-lain Jumlah
36,576,246,112 12,724,456,069 19,107,913,136 1,544,016,608 17,879,750,391 87,832,382,316
31 Desember 2011 Rp 23,286,499,817 9,242,265,850 7,094,028,158 587,254,380 24,534,632,048 64,744,680,253
18. Utang Bank Jangka Panjang
30 Juni 2012 Rp
31 Desember 2011 Rp
PT Bank DBS Indonesia PT Bank Ekonomi Raharja Tbk PT Bank Commonwealth PT Bank UOB Indonesia
189,364,061,983 28,608,592,003 94,800,000,000 9,700,000,000
309,540,468,927 32,935,077,713 -
Jumlah Bagian jatuh tempo dalam satu tahun (Juli 2012 s/d Juni 2013) Hutang Bank Jangka Panjang - Bersih
322,472,653,986
342,475,546,640
(96,670,354,878) 225,802,299,107
(87,619,060,830) 254,856,485,810
Suku bunga per tahun selama tahun berjalan - Rupiah
6% - 12,75%
6% - 12,75%
27
PT RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI INTERIM (Lanjutan) 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) Dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal – Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit)
PT Bank DBS Indonesia Merupakan fasilitas pinjaman yang diperoleh Perusahaan tahun 2010 dengan maksimum pinjaman sebesar Rp 100.000.000.000 yang ditujukan untuk membayar utang obligasi yang akan jatuh tempo pada tahun 2011. Pinjaman ini berjangka waktu 36 bulan dengan suku bunga tetap pada 10,25% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan piutang sebesar sekurang-kurangnya Rp 110.000.000.000 (Catatan 14) Sehubungan dengan fasilitas pinjaman tersebut di atas, Perusahaan diwajibkan memenuhi batasan-batasan tertentu antara lain untuk memenuhi rasio-rasio keuangan tertentu yang mengacu pada rasio keuangan konsolidasian Perusahaan. Perjanjian tersebut juga mencakup kondisi dan risiko atas pelanggaran perjanjian. Pada tanggal 27 Juli 2011, Perusahaan juga mendapatkan fasilitas pinjaman investasi dari Bank DBS Indonesia dengan maksimum pinjaman sebesar USD 30,000,000. Pinjaman ini digunakan untuk pembelian 1 Unit Mobile Offshore Production Unit (”MOPU”). Pinjaman ini berjangka waktu 60 bulan dengan suku bunga tetap sebesar 5.35% per tahun. Pembayaran pokok dan bunga dilakukan setiap 3 bulan sekali. Pinjaman ini dijamin dengan aset tersebut dan piutang usaha kepada Santos ( Madura Offshore ) Pty. Ltd. Pada tanggal 25 Januari 2012, berdasarkan perjanjian jual beli asset antara PT Bank DBS Indonesia dengan PT Bank Commonwealth, bahwa utang PT Radiant Utama Interinsco dipindahkan atau dijual oleh PT Bank DBS Indonesia Sebesar $10.000.000 kepada PT Bank Commonwealth. Pemindahan hutang ini tidak merubah isi perjanjian pinjaman antara PT Radiant Utama Interinsco dengan PT Bank DBS Indonesia. PT Bank Ekonomi Rahardja Perusahaan Merupakan fasilitas pinjaman yang diperoleh Perusahaan tahun 2011 dengan maksimum pinjaman sebesar Rp 25.000.000.000 yang digunakan untuk membeli kendaraan dalam rangka kerjasama dengan PT. Chevron Pasific Indonesia. Pinjaman ini berjangka waktu 3 tahun dengan suku bunga 10.15% per tahun. Sehubungan dengan fasilitas pinjaman tersebut diatas, Perusahaan diwajibkan memenuhi rasio – rasio keuangan tertentu yang mengacu pada rasio keuangan konsolidasian perusahaan. Perjanjian tersebut juga mencakup kondisi dan risiko atas pelanggaran perjanjian. PT Supraco Indonesia (SI) Merupakan fasilitas pinjaman SI yang diberikan oleh Bank Ekonomi untuk tujuan pembelian Gedung sebesar Rp 24.000.000.000 di Jl.Kapten Tendean No.24, Jakarta. Pinjaman ini berjangka waktu 84 bulan dengan tingkat bunga 10.5% per tahun. PT Bank Commonwealth Merupakan pindahan pinjaman dari PT Bank DBS Indonesia (lihat catatan pada PT Bank DBS Indonesia), dengan tingkat suku bunga 5.41% per tahun dan berjangka waktu 54 bulan. Pembayaran pokok dan bunga dilakukan setiap 3 bulan sekali. PT Bank UOB Indonesia Merupakan fasilitas pinjaman yang diperoleh PT Supraco Lines untuk pembelian Crawler Crane dengan jumlah maksimum sebesar Rp 9.700.000.000. Pinjaman ini berjangka waktu 30 bulan dengan tingkat suku bunga 10.75% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan aset tersebut dan corporate guaranted dari PT Supraco Indonesia, sesuai dengan akta No. 81 tanggal 13 April 2012 dari Notaris Sulistyaningsih, S.H. 19. Utang Lembaga Keuangan Lain Merupakan fasilitas pinjaman yang di peroleh perusahaan dari The Enterprise Fund II Ltd. Singapore pada tanggal 25 Juli 2011 dengan maksimum pinjaman sebesar SGD 9,680,000. Pinjaman ini digunakan untuk tambahan pembelian 1 Unit Mobile Offshore Production Unit dan modal kerja. Tingkat bunga pinjaman ini sebesar 12% per tahun. Jatuh tempo pengembalian pinjaman ini pada tanggal 27 Juli 2015 dan pembayaran bunga dilakukan setiap 3 bulan yang dimulai pada tanggal 27 Oktober 2011. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan aset tersebut dan corporate guarantee dari PT. Radiant Nusa Investama dan Supraco Indonesia.
28
PT RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI INTERIM (Lanjutan) 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) Dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal – Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit)
20. Aset dan Liabilitas Derivatif Perusahaan menandatangani kontrak swap (Cross Currency Swap) dengan HSBC pada tanggal 26 Juli 2011 dan efektif tanggal 27 Juli 2011 dengan nilai pertukaran awal Perusahaan mendapatkan USD 7,600,000 dari HSBC dengan tingkat bunga tetap sebesar 13.20% per tahun dan Perusahaan juga memberikan SGD 9,142,800 kepada HSBC dengan tingkat bunga tetap sebesar 12% per tahun. Perjanjian ini akan jatuh tempo pada tanggal 27 Juli 2015. Penerimaan bunga dan pembayaran bunga dilakukan setiap 3 bulan yang dimulai pada tanggal 27 Oktober 2011. Berikut ini adalah informasi sehubungan dengan nilai wajar dari kontrak swap tersebut pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011: 30 Juni 2012 Aset
31 Desember 2011 Liabilitas
Aset
Liabilitas
Kontrak Cross Currency Swap
67,796,056,272
72,048,000,000
63,764,904,324
68,916,800,000
Jumlah
67,796,056,272
72,048,000,000
63,764,904,324
68,916,800,000
Perubahan nilai wajar kontrak dibebankan ke Laporan Laba Rugi Komprehensif. 21. Liabilitas Sewa Pembiayaan 30 Juni 2012 Rp Berdasarkan Lessor PT Bumiputera BOT Finance PT Orix Indonesia Finance Jumlah
1,170,223,633 3,915,037,364 5,085,260,997 30 Juni 2012 Rp
Berdasarkan Jatuh Tempo Pembayaran yang Jatuh Tempo pada Tahun: 2012 2013 2014 2015 Jumlah Pembayaran Minimum Sewa Bunga Nilai Kini Pembayaran Minimum Sewa Bagian Jatuh Tempo dalam Satu Tahun (Juli 2012 s/d Juni 2012) Liabilitas Sewa Pembiayaan Jangka Panjang - Bersih
31 Desember 2011 Rp
2,305,583,280 5,598,394,802 7,903,978,082 31 Desember 2011 Rp
2,795,761,666 2,499,432,500 195,062,001 2,135,000 5,492,391,167 (407,130,170) 5,085,260,997 (4,509,708,614)
1,577,150,100 5,089,021,400 1,586,944,500 101,701,000 8,354,817,000 (450,838,918) 7,903,978,082 (5,464,003,170)
575,552,383
2,439,974,912
Manajemen Perusahaan dan Entitas Anak menetapkan kebijakan untuk membeli peralatan proyek dan kendaraan melalui sewa pembiayaan (finance lease). Jangka waktu sewa antara 2 sampai 3 tahun dengan suku bunga efektif antara 5% - 8% per tahun. Utang ini dijamin dengan kendaraan bermotor dan peralatan proyek yang dibiayai.
29
PT RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI INTERIM (Lanjutan) 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) Dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal – Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit)
22. Utang Pembelian Aset tetap 30 Juni 2012 Rp PT BCA Finance PT CIMB Niaga Auto Finance PT BII Finance PT Saseka Glora Finance/Lain-lain Jumlah Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Hutang Jangka Panjang - Bersih
1,339,164,856 678,391,758 234,141,653 44,828,936 2,296,527,204 (1,254,489,697) 1,042,037,507
31 Desember 2011 Rp 1,584,198,792 60,160,838 3,463,300,061 5,107,659,691 (3,463,300,072) 1,644,359,619
Utang pembelian aset tetap kepada PT CIMB Niaga Auto Finance dan PT BII Finance merupakan pinjaman atas pembelian kendaraan Perusahaan. Pinjaman ini masing-masing berjangka waktu 2 – 3 tahun dengan suku bunga efektif antara 4,9% 9,96% per tahun dan dijamin dengan kendaraan yang dibiayai (Catatan 11 ). Utang SI atas pembelian kendaraan ini merupakan fasilitas pembiayaan yang diberikan oleh PT BCA Finance (KKB BCA). Fasilitas ini berupa kredit kendaraan bermotor BCA atas 2 unit Pajero, 1 unit Camry, 1 unit Alphard, dan 1 unit Mainhoul. 23. Liabilitas Imbalan Pasca Kerja Perusahaan dan entitas anak menghitung Provisi Imbalan Kerja untuk karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No.13/2003. Jumlah karyawan yang berhak memperoleh manfaat tersebut adalah 381 dan 360 karyawan masing-masing pada tahun 2012 dan 2011. Mutasi liabilitas bersih di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut: 30 Juni 2012 Rp
31 Desember 2011 Rp
Saldo awal Beban tahun berjalan (Catatan 29) Pembayaran manfaat
13,249,495,746 1,858,957,892 (356,346,315)
12,059,436,571 3,245,985,818 (2,055,926,643)
Saldo akhir
14,752,107,323
13,249,495,746
Perhitungan imbalan pasca kerja tahun 2011 dihitung oleh aktuaris independen, PT Konsultan Aktuaria Mizan. Perhitungan aktuaris periode Juni 2012 dihitung dengan cara yang sama, asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial adalah sebagai berikut:
30
PT RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI INTERIM (Lanjutan) 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) Dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal – Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit)
24. Modal Saham Sesuai dengan daftar pemegang saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek Perusahaan, PT Adimitra Transferindo, susunan pemegang saham Perusahaan adalah sebagai berikut:
25. Tambahan Modal Disetor Merupakan agio saham atas penawaran umum perdana saham Perusahaan pada tahun 2006 setelah dikurangi dengan biaya emisi saham dengan perincian sebagai berikut: Rp Agio atas penerbitan saham sebanyak 170.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dengan harga penawaran Rp 250 per saham Dikurangi biaya penerbitan langsung saham
25,500,000,000 (3,902,936,278)
Tambahan Modal Disetor
21,597,063,722
26. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Merupakan selisih nilai transaksi dengan nilai buku atas perolehan saham SI dari PT Radiant Nusa Investama dan Tn. Asad Umar Baredwan masing-masing pada tanggal 28 Juni 2002 dan 5 Maret 2003. Perolehan tersebut dilakukan antara entitas sepengendali sehingga selisih antara bagian Perusahaan atas nilai buku aset bersih dengan harga perolehan dicatat sebagai selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dalam ekuitas. Perolehan tersebut didasarkan pada aset bersih SI pada tanggal 30 Juni 2002 dan 5 Maret 2003 sebagai berikut: Rp Bagian Perusahaan atas aset bersih
21,873,556,225
Harga perolehan
12,499,000,000
Selisih nilai transaksi restrukturisasi Entitas sepengendalli
9,374,556,225
31
PT RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI INTERIM (Lanjutan) 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) Dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal – Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit)
27. Pendapatan 30 Juni 2012 Rp
30 Juni 2011 Rp
Jasa pendukung operasi Jasa kegiatan lepas pantai Jasa inspeksi Jasa pengerukan dan pelayaran Lain-lain
484,065,669,589 116,632,864,458 65,828,032,554 9,012,681,517 4,806,141,793
361,457,902,766 101,181,471,260 50,628,125,344 7,425,824,295 29,872,727,113
Jumlah
680,345,389,910
550,566,050,777
Jumlah pendapatan periode 2012 dan 2011, diperoleh dari pihak – pihak berelasi tidak signifikan dibandingkan dengan pendapatan konsolidasian (Catatan 33). 28. Beban Langsung
30 Juni 2012 Rp
30 Juni 2011 Rp
Gaji dan tunjangan Peralatan dan perlengkapan Subkontraktor Penyusutan (Catatan 11) Transportasi Material Akomodasi Beban proyek Seragam dan perlengkapan keamanan Asuransi proyek Mobilisasi dan demobilisasi Amortisasi Lain-lain
403,780,843,818 31,776,921,472 32,606,996,006 25,326,834,262 23,080,415,670 13,766,758,328 8,691,286,334 3,098,295,626 3,166,535,238 3,572,559,855 4,338,861,990 329,726,368 16,862,482,582
277,859,638,830 61,464,381,412 62,521,937,147 21,030,252,883 21,850,587,159 7,841,104,221 6,492,860,128 3,280,794,534 2,538,371,930 2,077,356,288 3,164,053,207 223,809,367 15,420,553,934
Jumlah
570,398,517,547
485,765,701,041
32
PT RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI INTERIM (Lanjutan) 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) Dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal – Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit)
29. Beban Usaha 30 Juni 2012 Rp
30 Juni 2011 Rp
Gaji dan tunjangan Keperluan kantor Beban gedung Transportasi Penyusutan (Catatan 11) Imbalan pasca kerja (Catatan 23) Pendidikan dan pelatihan Perjamuan dan sumbangan Perjalanan dinas Jasa profesional Lain-lain
30,394,157,649 2,716,147,570 1,637,384,803 1,448,538,883 1,528,009,521 1,858,957,892 1,121,373,372 395,513,034 1,122,717,506 1,507,129,717 2,204,395,791
23,565,656,596 2,893,630,956 1,968,053,783 1,521,072,716 1,687,154,854 1,199,177,131 850,015,975 304,968,517 1,240,447,500 774,954,004 1,841,377,111
Jumlah
45,934,325,737
37,846,509,144
30 Juni 2012 Rp
30 Juni 2011 Rp
Beban Penjualan
1,449,626,818
1,140,423,825
Jumlah
1,449,626,818
1,140,423,825
30. Laba per Saham Dasar Laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk untuk tujuan perhitungan laba per saham dasar adalah sebagai berikut: 30 Juni 2012 Rp Laba bersih untuk perhitungan laba bersih per saham dasar
16,917,705,936
30 Juni 2011 Rp 11,857,022,999
Jumlah Saham Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan laba bersih per saham dasar. 2012 dan 2011 Lembar Jumlah rata-rata tertimbang saham
770,000,000
Pada tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan tidak memiliki efek yang berpotensi saham biasa yang dilutif.
33
PT RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI INTERIM (Lanjutan) 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) Dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal – Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit)
31. Sifat dan Transaksi Pihak-Pihak Berelasi Sifat Pihak – Pihak Berelasi a. Perusahaan yang sebagian pengurus atau manajemennya sama dengan Perusahaan: - PT Santa FE Supraco Indonesia - PT Radiant Utama - PT Radiant Guna Persada - PT Guna Mandiri b.
PT Radiant Nusa Investama merupakan pemegang saham mayoritas Perusahaan.
Transaksi-transaksi Pihak – Pihak Berelasi Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan dan Entitas Anak melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak hubungan berelasi, yang meliputi antara lain: a.
Perusahaan dan Entitas Anak juga mempunyai transaksi piutang diluar usaha sebagai berikut:
PT Radiant Utama (RU) PT Radiant Nusa Investama (RNI) PT Guna Mandiri Paripurna (GMP) PT Radiant Guna Persada (RGP) Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 500.000.000) Jumlah
30 Juni 2012 Rp 10,029,007,457 2,444,064,325 775,973,200 2,133,585,119
31 Desember 2011 Rp 6,902,103,913 2,403,656,394 780,409,840 2,133,585,119
5,181,051,301
1,012,468,156
20,563,681,402
13,232,223,422
Piutang Perusahaan kepada RU terutama merupakan pemberian pinjaman. Berdasarkan perjanjian tanggal 1 Juni 2006, jangka waktu pinjaman adalah 5 (lima) tahun dan dikenakan bunga 12% per tahun dengan jaminan perusahaan dari RNI.Berdasarkan addendum perjanjian hutang piutang No: 066/CL/-RUI/VI/II tanggal 6 Juni 2011, Bahwa jangka waktu pinjaman diperpanjang selama 5 tahun. Piutang Perusahaan kepada RNI, GM, RGP dan pihak-pihak berelasi lainnya terutama timbul dari biaya yang dibayarkan terlebih dahulu oleh Perusahaan dan entitas anak. Sejak tanggal 30 Desember 2010, utang tersebut dikenakan suku bunga mengambang dan jangka waktu masing-masing pinjaman 5 tahun. Berdasarkan addendum perjanjian pada tanggal 1 Juni 2011, perjanjian ini diperpanjang lagi sampai dengan 31 Mei 2011. b.
Perusahaan dan Entitas Anak juga mempunyai transaksi utang diluar usaha sebagai berikut:
PT Radiant Guna Persada (RGP) Lain-lain Jumlah
30 Juni 2012 Rp 29,324,468,631 9,252,640,000
31 Desember 2011 Rp 10,183,926,216 -
38,577,108,631
10,183,926,216
Utang Perusahaan kepada RGP merupakan utang atas sewa gedung untuk operasional kantor, biaya servis gedung dan sisa hutang pembelian gedung.
34
PT RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI INTERIM (Lanjutan) 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) Dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal – Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit)
32. Informasi Segmen Segmen Operasi Perusahaan dan Entitas Anak pada saat ini melakukan kegiatan usaha sebagai berikut: 1. Jasa pendukung operasi meliputi: jasa penyediaan sumber daya manusia, pemeliharaan dan perbaikan, sewa kendaraan serta penyediaan dan pengelolaan terintegrasi untuk basis lapangan migas. 2. Jasa inspeksi meliputi: jasa voluntary inspection, statutory inspection, non destructive testing services dan oil country tubular goods. 3. Jasa kegiatan lepas pantai meliputi: agen dan mobile offshare production unit. 4. Jasa pelayaran dalam negeri. 5. Jasa lain-lain meliputi: pelatihan, analisa dampak lingkungan dan lainnya. Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen usaha: Jasa kegiatan Jasa Pendukung Operasi
Jasa kegiatan Jasa Inspeksi
lepas pantai
pengerukan dan pelayaran
Lain-lain
Konsolidasi
Laporan Laba Rugi Pendapatan ekstern Pendapatan antar segmen Total Pendapatan Segmen
484,065,669,589
65,828,032,554
116,632,864,458
9,012,681,517
4,806,141,793
680,345,389,910
484,065,669,589
65,828,032,554
116,632,864,458
9,012,681,517
4,806,141,793
680,345,389,910
Laba Usaha
62,562,919,809
Laba Usaha Sebelum Pajak
24,599,775,602
Informasi Lainnya Aset Segmen yang tidak dapat dialokasikan
1,055,440,455,648
Kewajiban Segmen yang tidak dapat dialokasikan
829,739,774,729
35
PT RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI INTERIM (Lanjutan) 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) Dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal – Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit) 30 Juni 2011 Jasa kegiatan Jasa Pendukung Operasi
Jasa kegiatan Jasa Inspeksi
lepas pantai
pengerukan dan pelayaran
Lain-lain
Konsolidasi
Laporan Laba Rugi Pendapatan ekstern Pendapatan antar segmen Total Pendapatan Segmen
361,457,902,766
361,457,902,766
50,628,125,344
101,181,471,260
50,628,125,344
101,181,471,260
7,425,824,295
7,425,824,295
29,872,727,113
29,872,727,113
550,566,050,777
550,566,050,777
Laba Usaha
25,813,416,912
Laba Usaha Sebelum Pajak
15,387,364,769
Informasi Lainnya Aset Segmen yang tidak dapat dialokasikan
685,221,803,548
Kewajiban Segmen yang tidak dapat dialokasikan
465,502,698,952
Segmen Geografis Operasi Perusahaan dan Entitas Anak berlokasi di wilayah Indonesia yang memiliki risiko dan imbalan relatif sama.
Jawa
30 Juni 2012
30 Juni 2011
Rp
Rp
394,523,969,151
268,977,130,787
Sumatera
97,986,943,781
160,130,441,957
Kalimantan
187,834,476,977
121,458,478,033
Jumlah
680,345,389,910
550,566,050,777
33. Ikatan a.
Pada tanggal 27 April 2006, Perusahaan menandatangani perjanjian Maleo Development dengan Santos (Madura Offshore) Pty. Ltd., yang tertuang dalam perjanjian No. 900252 mengenai Mobile Offshore Project Unit (MOPU) Operating Services yang berlaku sampai 28 September 2010 dengan nilai kontrak sebesar USD 110.081.000. Pada tanggal 8 Maret 2010, Santos (Madura Offshore) Pty. Ltd., mengadakan addendum dengan Perusahaan atas perjanjian di atas dengan Ref No. 013/MDO/LEG/III/10 diperpanjang dengan jangka waktu perjanjian untuk periode 5 tahun.
b.
Pada tanggal 27 April 2006, Perusahaan menandatangani perjanjian Bareboat Charter of MOPU dengan Global Process System, LLC (GPS) untuk mendukung proyek Santos Maleo Development dengan tarif sewa per hari yang akan ditagih secara bulanan. Perjanjian ini berjangka waktu minimal 4 tahun, untuk tahap pengoperasian awal dan berlanjut ke tahap berikutnya mengacu pada addendum dari Santos (Madura Offshore) Pty. Ltd dengan Ref No. 013/MDO/LEG/III/10 dimana kontrak GPS merupakan suatu perjanjian yang tidak terpisahkan dengan kontrak Santos (Madura Offshore) Pty. Ltd. Pada tanggal 20 September 2006, GPS mengadakan addendum dengan Perusahaan atas perjanjian di atas, dimana piutang usaha Perusahaan kepada Santos (Madura Offshore) Pty. Ltd. harus dijaminkan kepada GPS dan diatur berdasarkan hukumInggris (Catatan 6) dan pada tanggal 27 Juli 2011 piutang usaha tesebut dijadikan jaminan atas utang kepada Bank DBS Indonesia ( Catatan 18). 36
PT RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI INTERIM (Lanjutan) 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) Dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal – Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit)
Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham No. 13 tanggal 14 Nopember 2006 dari P. Sutrisno A. Tampubolon, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui antara lain: Pengalihan hak secara fidusia (jaminan fidusia) atas tagihan kepada Santos (Madura Offshare) Pty. Ltd., dengan nilai penjaminan sampai dengan USD 80.000.000 untuk kepentingan GPS. General assignment berdasarkan hukum Inggris yang akan ditandatangani oleh Perusahaan untuk kepentingan GPS. c.
Pada tanggal 30 Juli 2010, Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Chevron Pacific Indonesia yang tertuang dalam kontak No.70/7233/DAT/2010 mengenai jasa-jasa pengoperasian enam (6) unit hoist yang berlaku selama 48 bulan dengan nilai kontrak sebesar Rp 46.521.300.500.
d.
Pada 24 Maret 2010, Perusahaan menandatangani kontrak dengan PT. Antam Tbk yang tertuang dalam kontrak No. 70/7233/DAT/2010 mengenai jasa penyediaan tenaga kerja untuk ditempatkan di unit bisnis pertambangan emas Pongkor. Kontrak ini berlaku sejak tanggal 25 Maret 2010 sampai dengan 24 Maret 2012 dengan nilai kontrak sebesar Rp 28.842.925.838.
e.
SI mengadakan perjanjian sebagai berikut: 1) Pada tanggal 8 September 2010, SI menandatangani perjanjian kerjasama dengan Santos (Sampang) Pty., Ltd. yang tertuang dalam kontrak mengenai Provision of Operations and Engineering Services yang berlaku sampai dengan 31 Agustus 2012 dengan nilai kontrak Rp 6.700.000.000. 2) Pada tanggal 18 April 2009, SI menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Chevron Pacific Indonesia yang tertuang dalam kontak No. C674714 mengenai jasa-jasa pendukung operasi dan pemeliharaan fasilitas produksi di drilling yang berlaku sampai dengan tanggal 17 April 2013 dengan nilai kontrak Rp 160.462.241.300. 3) Pada tanggal 15 Juni 2009, SI menandatangani perjanjian kerjasama dengan Chevron Geothermal Salak Ltd dan Chevron Geothermal Indonesia Ltd yang tertuang dalam kontrak No. C619355 mengenai jasa-jasa profesional, administrasi, inspector, dan inspeksi NDT di Salak, Darajat dan Jakarta yang berlaku sampai dengan tanggal 14 Juni 2012 dengan nilai kontrak Rp 89.477.416.699. 4) Pada tanggal 1 Agustus 2010, SI menandatangani perjanjian kerjasama dengan Conoco Philips Indonesia Inc yang tertuang dalam kontrak No. CS.15126386 mengenai jasa penyedia tenaga kerja yang berlaku sampai dengan tanggal 31 Januari 2013 dengan nilai kontrak Rp 82.211.551.834. 5) Pada tanggal 1 Juni 2011, SI menandatangani perjanjian kerjasama dengan Total E&P Indonesia yang tertuang dalam kontrak No.4500007994 mengenai jasa-jasa pendukung kegiatan perminyakan dan penyediaan 1 unit crane 150 tonase dan paket dredging dan lifting yang berlaku sampai dengan tanggal 31 mei 2014 dengan nilai kontrak USD 7,121,268.
f.
SDW mengadakan perjanjian sebagai berikut: 1) Pada tanggal 15 Desember 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama dengan BUT Global Santa Fe Drilling Company mengenai jasa penyediaan tenaga kerja yang berlaku selama dua tahun. 2) Pada tanggal 22 Pebruari 2010, Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama dengan BUT Triton Industries Inc., mengenai jasa penyediaan tenaga kerja yang berlaku selama dua tahun. 3) Pada tanggal 1 Juni 2010, Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT. Hitek Nusantara Offshore Drilling mengenai jasa penyediaan tenaga kerja yang berIaku selama dua tahun.
g.
Pada tanggal 13 Nopember 2008, RBB menandatangani kesepakatan Kontrak Bagi Hasil (PSC) dengan Pemerintah Republik Indonesia (Pemerintah RI) dalam hal ini diwakili oleh BP Migas yang berjangka waktu 30 tahun. Berdasarkan PSC antara lain diatur hal-hal sebagai berikut: RBB diwajibkan untuk membayar signature bonus kepada Pemerintah RI sejumlah USD 1,000,000 setelah penandatanganan kontrak tersebut. RBB diwajibkan untuk membayar kepada Pemerintah RI sejumlah USD 200,000 untuk tujuan tertentu selama tahun pertama kontrak. RBB diwajibkan untuk membayar bonus produksi kepada Pemerintah RI sejumlah USD 1,000,000 sampai dengan USD 4,000,000 setelah produksi kumulatif Petroleum dari area kontrak mencapai 25 sampai dengan 75 MBOE (Million Barrels of Oil Equivalent). Pada saat kontrak berakhir atau diputuskan, pelepasan sebagian kontrak area, atau penutupan lapangan, RBB diharuskan untuk memindahkan semua peralatan dan instalasi dari kontrak area dan melakukan seluruh aktivitas restorasi sesuai dengan syarat-syarat yang tercantum di kontrak atau peraturan pemerintah yang berlaku. Biaya untuk penutupan dan pekerjaan restorasi area dapat dipulihkan berdasarkan usulan dari masing-masing kontrak.
37
PT RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI INTERIM (Lanjutan) 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) Dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal – Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit)
34. Instrumen Keuangan, Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan Kebijakan Akuntansi Rincian kebijakan akuntansi penting dan metode yang diterapkan (termasuk kriteria pengakuan, dasar pengukuran, dan dasar pengakuan pendapatan dan beban) untuk klasifikasi aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas diungkapkan dalam Catatan 3.d. Klasifikasi Instrumen Keuangan 30 Juni 2012 Rp Aset keuangan Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual Investasi Tersedia Untuk Dijual
31 Desember 2011 Rp
2,353,033,084
2,234,664,494
Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Kas dan Setara Kas Piutang Usaha-Bersih Piutang Lain-lain Piutang Kepada Pihak - Pihak Berelasi Rekening Bank Dibatasi Penggunaanya Aset Tidak Lancar Lain-lain Jumlah
96,617,227,846 325,061,338,833 26,066,246,056 20,563,681,402 7,419,965,933 8,426,181,941 486,507,675,094
71,803,817,364 273,851,019,656 16,129,275,512 13,232,223,422 23,873,629,863 11,574,692,042 412,699,322,353
Liabilitas keuangan Utang Bank Jangka Pendek Utang Usaha Utang Lain-lain Biaya Masih Harus Dibayar Utang Bank Jangka Panjang Utang Kepada Lembaga Keuangan Lain Liabilitas Sewa Pembiayaan Utang Pembelian Aset Tetap Jumlah
197,610,845,726 56,028,340,387 12,189,962,912 87,832,382,316 96,670,354,878 71,779,523,200 575,552,383 1,042,037,507 523,728,999,308
160,939,541,684 51,681,033,855 33,149,797,828 64,744,680,253 87,619,060,830 67,511,514,400 2,439,974,912 1,644,359,619 469,729,963,380
Pada tanggal pelaporan tidak terdapat konsentrasi yang signifikan atas risiko kredit. Jumlah tercatat yang tercermin di atas merupakan eksposur maksimum risiko kredit Perusahaan dan Entitas Anak untuk pinjaman yang diberikan dan piutang. a. Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan Risiko-risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Perusahaan dan Entitas Anak adalah risiko kredit, risiko nilai tukar, risiko suku bunga dan risiko likuiditas. Manajemen menelaah dan mengeluarkan kebijakan untuk mengelola masing-masing risiko. Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan kebijakan manajemen risiko yang bertujuan untuk meminimalkan pengaruh ketidakpastian pasar terhadap kinerja keuangan Perusahaan dan Entitas Anak. Berikut ini ringkasan kebijakan dan pengelolaan manajemen risiko tersebut: Manajemen risiko kredit Perusahaan dan Entitas Anak bertujuan untuk memperoleh pertumbuhan pendapatan yang berkelanjutan dengan meminimalkan kerugian yang terjadi karena eksposur risiko kredit. Risiko kredit timbul dari risiko kegagalan dari counterpart atas liabilitas kontraktual yang dapat mengakibatkan kerugian keuangan kepada Perusahaan dan Entitas Anak. Perusahaan dan Entitas Anak meminimalkan eksposur risiko kredit yang timbul dari piutang usaha dengan kebijakan untuk memastikan bahwa transaksi dilakukan dengan pelanggan dengan riwayat catatan kredit yang baik. Untuk aset keuangan lainnya seperti kas dan setara kas, Perusahaan meminimalkan risiko kredit dengan melakukan penempatan pada pihak-pihak yang bereputasi (Catatan 4).
38
PT RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI INTERIM (Lanjutan) 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) Dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal – Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit)
Piutang usaha Perusahaan dan Entitas Anak terdiri dari beberapa pelanggan dan tersebar dalam wilayah geografis Indonesia. Konsentrasi atas risiko kredit terbatas karena para pelanggan tidak terkait. Perusahaan dan Entitas Anak tidak memiliki eksposur risiko kredit yang signifikan kepada satu pihak atau group yang memiliki karakteristik yang sama. Manajemen risiko nilai tukar mata uang asing Perusahaan dan Entitas Anak memiliki eksposur terhadap fluktuasi nilai tukar yang timbul dari transaksi dengan pelanggan maupun pemasok yang didenominasi dalam mata uang USD. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter Perusahaan dan Entitas Anak adalah sebagai berikut:
USD Ekuivalen Rp Rp ASET Kas dan setara kas Piutang usaha-Net Piutang kepada pihak - pihak berelasi Aset Derivatif Lain - Lain Jumlah Aset Moneter KEWAJIBAN Pinjaman jangka pendek Utang usaha Biaya masih harus dibayar Pinjaman jangka Panjang Utang lembaga keuangan lainnya Hutang Derivatif Jumlah Kewajiban Moneter Jumlah Aset (Kewajiban) Moneter - Bersih
SGD Ekuivalen Rp Rp
Lain-lain Ekuivalen Rp Rp
57,226,821,765 125,965,123,216 26,518,404 32,386,159,171 215,604,622,556
141,685,586 5,228,141,286 67,796,056,272 73,165,883,144
28,307,885,014 97,453,588,120 5,053,971,343 158,359,086,600 72,048,000,000 361,222,531,077
1,317,389,156 64,004,051 74,754,224,141 76,135,617,348
2,930,044,484 2,930,044,484
(145,617,908,521)
(2,969,734,204)
(2,930,044,484)
(15,360,539)
(313,263)
(309,076)
Ekuivalen dalam Mata Uang Asing
-
Manajemen risiko suku bunga Risiko suku bunga adalah risiko dimana arus kas atau nilai wajar di masa datang atas instrumen keuangan Perusahaan dan Entitas Anak akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur risiko arus kas Perusahaan dan Entitas Anak terutama timbul dari deposito berjangka, utang bank jangka panjang (Bank Negara Indonesia) dan utang bank jangka pendek (Bank Negara Indonesia, ANZ (dahulu Royal Bank of Scotland), dan Standard Chartered Bank) yang menggunakan suku bunga mengambang. Eksposur risiko nilai wajar terutama timbul utang bank jangka pendek (Bank DBS Indonesia), utang bank jangka panjang (Bank DBS Indonesia, dan Bank Pembangunan Daerah Riau), sewa pembiayaan dan pembelian kendaraan yang menggunakan suku bunga tetap. Perusahaan dan Entitas Anak memonitor perubahan suku bunga pasar untuk memastikan suku bunga Perusahaan dan Entitas Anak sesuai dengan pasar. Analisis sensitivitas dibawah ini, ditentukan berdasarkan eksposur suku bunga terhadap liabilitas keuangan yang menggunakan suku bunga mengambang pada tahun 2011. Analisa ini disajikan dengan asumsi saldo liabilitas keuangan pada akhir periode pelaporan beredar sepanjang tahun. Manajemen risiko likuiditas Risiko likuiditas muncul terutama dari pendanaan umum atas operasi Perusahaan. Perusahaan memiliki kebijakan untuk mengelola likuiditas secara hati-hati dengan memelihara kecukupan saldo kas dan ketersediaan modal kerja. Pemeliharaan tersebut dilakukan dengan cara mempertahankan cadangan yang memadai, fasilitas perbankan, dengan terus memantau rencana dan realisasi arus kas dengan cara pencocokkan profil jatuh tempo aset keuangan dan liabilitas keuangan. 39
PT RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI INTERIM (Lanjutan) 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) Dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal – Tanggal 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit)
Tabel berikut merupakan analisis liabilitas keuangan Perusahaan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2011 berdasarkan jatuh tempo dari tanggal laporan posisi keuangan sampai dengan tanggal jatuh tempo. Jumlah yang diungkapkan dalam tabel adalah berdasarkan jatuh tempo kontraktual liabilitas keuangan yang tidak didiskontokan termasuk bunga yang akan diakru, kecuali apabila Perusahaan dan Entitas Anak berhak dan berkeinginan membayar liabilitas sebelum jatuh tempo. Pada tanggal 30 Juni 2012, Perusahaan dan Entitas Anak mempunyai fasilitas kredit yang belum digunakan yang ditujukan untuk mengurangi risiko likuiditas. Manajemen Permodalan Tujuan dari Perusahaan dalam mengelola permodalan adalah untuk melindungi kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan usaha, sehingga entitas dapat tetap memberikan hasil bagi pemegang saham dan manfaat bagi pemangku kepentingan lainnya, dan untuk memberikan imbal hasil yang memadai kepada pemegang saham dengan menentukan harga produk dan jasa yang sepadan dengan tingkat risiko. Perusahaan menetapkan sejumlah modal sesuai proporsi terhadap risiko. Perusahaan memonitor modal dengan dasar rasio utang terhadap modal yang disesuaikan. Rasio ini dihitung sebagai berikut: utang neto dibagi modal. Utang neto merupakan total utang (sebagaimana jumlah dalam laporan posisi keuangan) dikurangi kas dan setara kas. Modal yang disesuaikan terdiri dari seluruh komponen ekuitas (meliputi modal saham, selisih kurs penjabaran laporan keuangan dalam valuta asing dan saldo laba). Selama tahun 2012, strategi Perusahaan tidak berubah yaitu mempertahankan rasio utang terhadap modal yang disesuaikan. 35.
Peristiwa Penting Setelah Tanggal Pelaporan Bapak Ir. Tito Kurniadi, MM., telah mengajukan surat pengunduran diri dari jabatannya selaku Komisaris PT Radiant Utama Interinsco yang berlaku effektif sejak tanggal 14 juli 2012. Pemberitahuan pengunduran diri Komisaris sudah diberitahukan kepada Ketua Badan Pengurus Pasar Modal dan Lembaga Keuangan tanggal 18 Juli 2012 dengan Nomor surat : 029/RUI-Corsec/VII/2012
40