Modul ke:
Psikologi Konseling Fakultas
Psikologi
Program Studi
Psikologi
www.mercubuana.ac.id
Psychoanalysis Therapy and Person Center Therapy Agustini, M.Psi., Psikolog
Pendahuluan Psychoanalysis Therapy • Konseling Psikoanalisis: Kemampuan konselor menggunakan yg terjadi, hubungan konselor dan klien yg bersifat segera, dan mengeksplorasi perasaan yg mengakibatkan kesulitan bagi klien dalam kehidupan sehari-hari. • Teori Psikoanalisa: Teori kepribadian komprehensif tentang tiga pokok pembahasan yaitu: struktur kepribadian, dinamika, dan perkembangan. • Psikoanalisis (Psikologi Dalam): Tingkah laku manusia bersumber pada alam ketidaksadaran.
Pandangan Tentang Manusia • Manusia sebagai mahkluk deterministik. • Tingkah laku manusia ditentukan kekuatan irasional, motivasi bawah sadar, dorongan (drive) biologis dan insting, serta kejadian psikoseksual enam tahun pertama kehidupan. • Manusia memanifestasikan insting mati melalui tingkah laku seperti keinginan bawah sadar untuk mati (menyakiti diri sendiri atau orang lain).
Konsep Dasar • Menekankan pentingnya riwayat hidup klien. • Manusia memiliki gambaran jiwa yg dianalogikan seperti gunung es. Struktur Kepribadian: • Id = Sistem utama kepribadian. Berisi segala sesuatu secara psikologis diturunkan (telah ada sejak lahir). • Ego = Bagian yg memiliki kontak dengan realitas dunia luar. • Superego = Perwujudan internal dari nilai-nilai dan prinsip moral.
Peran dan Fungsi Konselor • • • •
Konselor sangat dominan. Konselor menentukan proses dan arah konseling. Sedikit bicara dan tidak menunjukkan reaksi pribadinya. Percaya bahwa perasaan klien diasosiasikan dengan significant person di masa lalunya. • Melakukan analisis perasaan klien. • Menciptakan suasana agar klien merasa bebas mengekspresikan pikirannya. • Berupaya agar klien mendapat wawasan permasalahannya dengan mengalami kembali dan menyelesaikan pengalaman masa lalunya.
Peran dan Fungsi Konselor • Membantu klien menemukan kebebasan bercinta, bekerja, dan bermain. • Membantu klien menemukan kesadaran diri, kejujuran, dan hubungan pribadi yg efektif, dapat mengatasi kecemasan dengan cara realistis, dan dapat mengendalikan tingkah laku impulsif dan irasional.
Teknik Konseling • Teknik Analisis Kepribadian: Melihat dinamika dari libido terhadap Ego dan bagaimana Superego menahan dorong tsb. Apakah Ego dapat mempertahankan keseimbangan antara Id dan Superego. • Hipnotis (hipnosis): Bertujuan mengeksplorasi dan memahami faktor ketidaksadaran yg menjadi penyebab masalah. • Asosiasi Bebas: Bertujuan meninggalkan cara berpikir yg biasa menyensor pikiran.
Teknik Konseling • Analisis Resistansi: Melakukan analisis terhadap sikap resisten klien. • Analisis Transferensi: Klien menstranfer perasaan tentang orang yang penting baginya pada masa lalu kepada konselor.
Pendahuluan Person Center Therapy • Asumsi pendekatan client centered: Manusia yg mencari bantuan psikologis diperlakukan sebagai klien yg bertanggung jawab yg memiliki kekuatan mengarahkan dirinya. • Menempatkan individu sebagai personal dengan kapasitas positif. • Manusia pada dasarnya dapat dipercaya dan memiliki potensi memahami dirinya sendiri dan dapat mengatasi masalahnya.
Pandangan Tentang Manusia • Manusia pada dasarnya baik, berkembang secara positif, konstruktif realistis, dan dapat dipercaya. • Manusia memiliki dorongan dari dalam untuk mengembangkan strategi yg membuat dirinya berfungsi penuh. • Manusia dilihat sebagai insan rasional, mahkluk sosial, realistis, dan berkembang. • Manusia yg memiliki perasaan negatif hasil dari kefrustrasian atas tidak terpenuhinya impuls dasar. • Manusia maju menuju aktualisasi diri.
Konsep Dasar Person centered dibangun atas dua hipotesis dasar: 1. Setiap orang memahami keadaan yg menyebabkan ketidakbahagiaan dan mengatur kembali kehidupannya menjadi lebih baik. 2. Kemampuan individu tsb dapat ditingkatkan, jika konselor menciptakan kehangatan, penerimaan, dan dapat membangun relasi.
Proses Konseling • Kemampuan konselor mendengar aktif (active listening), genuineness, dan paraphrasing. • Klien memiliki jawaban atas permasalahannya. • Konselor berperan mendengarkan tanpa memberi penilaian, tanpa mengarahkan, dan klien merasa diterima.
Tujuan Konseling • Membantu klien menemukan konsep diri yg lebih positif. • Konselor menempatkan klien sebagai orang yg berharga, penting, memiliki potensi positif dengan penerimaan tanpa syarat. • Pencapaian kemandirian dan integrasi diri.
Peran dan Fungsi Konselor • Kemampuan konselor membangun hubungan interpersonal. • Berperan menghadirkan suasana kondusif terjadinya perubahan terapeutik. • Menunjukkan sikap yg selaras dan keaslian, penerimaan tanpa syarat, dan pemahaman empati yg tepat.
Teknik Konseling • Mendengarkan aktif. Sensitif terhadap kata atau kalimat yg diucapkan, intonasi, dan bahasa tubuh. • Mengulang kembali. Mengulang perkataan klien dengan kalimat berbeda. • Memperjelas. Merespon pernyataan klien yg membingungkan dan tidak jelas. • Menyimpulkan. Menganalisa seluruh elemen penting.
Daftar Pustaka Komalasari, G., Wahyuni, E., Karsih., (2011). Teori dan Teknik Konseling. Jakarta: PT. Indeks. Singgih D Gunarsa.(2007). Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: Gunung Mulia. Palmer, S., (2011). Konseling dan Psikoterapi. Sage Publication Ltd.