Modul ke:
Psikologi Konseling Pendekatan Konseling Rasional Emotif (Rational Emotive Therapy) Fakultas
Psikologi
Program Studi
Psikologi
www.mercubuana.ac.id
Pendekatan Kognitif • Terapi kognitif: Terapi yang menggunakan pendekatan terstruktur, aktif, direktif, berjangka waktu singkat dalam menghadapi hambatan kepribadian. • Terapi ini didasarkan pada teori bahwa efek (keadaan emosi dan perasaan) dan tindakan seseorang ditentukan bagaimana orang tsb membentuk dunianya. • Pikiran seseorang memberikan gambaran tentang rangkaian kejadian di dalam kesadarannya. • Perilaku yang menyimpang berhubungan erat dengan isi pikiran.
Pendekatan Kognitif • Terapi kognitif digunakan untuk mengidentifikasi, memperbaiki perilaku yg tidak sesuai, dan fungsi kognitif yg bermasalah. • Terapis kognitif mengajarkan klien agar berpikir realistik (sesuai) sehingga dapat menghilangkan atau mengurangi gejala yg bermasalah. • Tokoh terapi Kognitif adalah Aaron Beck. • Tokoh terapi Rasional Emotif adalah Albert Ellis. • Terapi rasional emotif beranggapan bahwa manusia adalah korban dari pola berpikir yg tidak rasional, sehingga terapis berusaha memperbaiki pola berpikir yg tidak rasional tsb.
Konsep Manusia Konsep Manusia (Ellis, 1980): 1. Manusia mengkondisikan dirinya terhadap munculnya perasaan yg mengganggu dirinya. 2. Manusia cenderung untuk berpikir salah sehingga mengecewakan diri sendiri. 3. Manusia menciptakan keyakinan yg salah sehingga mengganggu. 4. Manusia mempunyai kemampuan untuk mengubah proses kognitif, emosi, dan perilaku.
Konsep Manusia Kemampuan dengan mengubah kognitif, emosi, dan perilaku memungkinkan dapat: a. Memilih reaksi berbeda dari yg biasa dilakukan. b. Menolak terhadap sesuatu yg mengganggu. c. Melatih diri agar mempertahankan gangguan sedikit mungkin.
Pendekatan Rasional Emotif Timbulnya perasaan tidak bahagia karena gangguan emosi (Patterson, 1980): 1. Manusia pribadi unik, rasional, dan tidak rasional. 2. Hambatan emosi (psikologis), akibat dari cara berpikir yang tidak rasional dan tidak logis. Emosi menyertai pikiran dan mengakibatkan pikiran tidak rasional. 3. Pikiran tidak rasional berakar pada sesuatu yang tidak logis dipelajari dari awal (diperoleh dari orangtua dan lingkungan sekitar). 4. Manusia berpikir dengan menggunakan simbol dan bahasa. Karena pikiran menyertai emosi, jika emosi terganggu, maka muncul pikiran tidak rasional.
Pendekatan Rasional Emotif 5. Hambatan emosi akibat dari verbalisasi diri yang dilakukan terhadap diri sendiri (bukan dari luar), melainkan pengamatan dan sikap terhadap suatu kejadian. Bukan situasi yang menyebabkan kecemasan, melainkan pengamatan yg dilakukan yang menimbulkan perasaan cemas. 6. Manusia dapat mengaktualisasikan kemampuannya dan dapat mengubah tujuannya. 7. Pikiran negatif menyalahkan pikiran dan emosi diri sendiri, karena itu harus dilawan dengan menyusun kembali pengamatan dan pikiran agar menjadi logis dan rasional.
Teknik Pengajaran • Terapis memperbaiki pola pikir klien dan menghilangkan pola pikir yang tidak rasional. • Terapis mendidik kembali (reducation), bertindak sebagai pendidik dan memberikan tugas yang harus dilakukan klien. • Terapis mengajarkan strategi tertentu untuk memperkuat proses berpikirnya. • Proses ini dilakukan dengan pendekatan langsung (directive).
Teknik Pengajaran • Manusia sebagai mahkluk berpikir dapat menghilangkan gangguan emosi (yang menimbulkan perasaan tidak bahagia) dengan belajar berpikir rasional. • Terapis bertujuan menghilangkan cara berpikir yang tidak logis (tidak rasional) dan menggantikan dengan yang logis dan rasional. • Terapis perlu memahami klien seutuhnya, perilaku klien dari sudut pandang klien, memahami perilaku klien yang tidak rasional (tanpa terlibat dengan perilaku tersebut), sehingga terapis dapat mendorong klien menghentikan cara berpikir yang tidak rasional.
Teknik Persuasif 3 langkah terapis mendorong klien agar berpikir tidak rasional: 1. Terapis menunjukkan cara berpikir klien tidak logis, kemudian membantu memahami bagaimana dan mengapa klien mempunyai cara berpikir seperti itu. 2. Terapis menunjukkan kepada klien bahwa ia mempertahankan perilakunya yang terganggu, karena klien terus-menerus berpikir tidak logis. 3. Mengubah cara berpikir klien dengan membuang cara berpikir yang tidak logis, tidak rasional, dan menggantinya dengan pikiran yang logis dan rasional.
Teknik Konfrontasi Peran terapis (Ellis, 1973): 1. Ajak klien sampai pada akar persoalan yang menimbulkan pikiran tidak rasional yang menimbulkan gangguan perilaku. 2. Dorong klien agar mengemukakan pikiran-pikirannya. 3. Tunjukkan pada klien cara berpikir yang tidak logis. 4. Gunakan analisis logis untuk mengurangi keyakinan yang tidak rasional.
Teknik Konfrontasi 5. Tunjukkan pada klien bahwa keyakinannya salah dan menimbulkan gangguan emosi dan perilaku. 6. Pergunakan cara untuk menghadapi cara berpikir klien yang tidak rasional. 7. Jelaskan pada klien bahwa pikiran yang tidak rasional dapat diganti dengan pikiran yang lebih rasional dan memiliki dasar empirik yang kuat. 8. Ajarkan klien menggunakan pendekatan ilmiah dalam proses berpikirnya, sehingga dapat mengamati dan mengurangi cara berpikir yang tidak rasional.
Teknik Pemberian Tugas • Perubahan dalam menggunakan kata atau bahasa. • Dalam mempengaruhi fungsi emosi, menggunakan teknik imajinasi (visualisasi). • Bermain peran (role play) dan latihan menghadapi halhal yang memalukan yang diciptakan sendiri.
Daftar Pustaka Singgih D Gunarsa.(2007). Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: Gunung Mulia.