Perilaku Konsumtif
Nama Anggota Kelompok : Antung Yasmita Dini Elsa Tri Mardiyati Hastari Ajeng Mukti Rahayu Rival Maulana Olly Rizqi Hanifah
(2014-241) (2014-267) (2014-278) (2014-284) (2014-290)
Psikologi Kelas E 2014
Pengantar • Kaum wanita mempunyai kecenderungan lebih besar untuk berperilaku konsumtif (dalam Meila, 2012). • Perilaku konsumtif khusus menjelaskan keinginan untuk mengkonsumsi barang-barang yang sebenarnya kurang diperlukan secara berlebihan untuk mencapai kepuasan yang maksimal (dalam Meila, 2012). • Sehingga dapat diketahui bahwa tempat perbelanjaan seperti mall bahkan situs perbelanjaan online membuka kesempatan bagi individu untuk cenderung berperilaku konsumtif.
Bagaimana individu dengan perilaku konsumtif? Menurut Tambunan perilaku komsumtif lebih khusus menjelaskan keinginan untuk mengkonsumsi barang-barang yang sebenarnya kurang diperlukan secara berlebihan untuk mencapai kepuasan yang maksimal (dalam Meila, 2012). Individu dengan perilaku konsumtif menurut Engel (dalam Meila, 2012) diantaranya cenderung membeli barang berlebihan, membeli barang secara berulang-berulang, terbiasa membeli barang serta membeli barang sekedar untuk memenuhi keinginan (impulsif).
Tema
Alasan
Tema yang diangkat dalam asesmen adalah perilaku konsumtif.
Alasan digunakan tema tersebut adalah bahwasannya individu terutama mahasiswi cenderung menjadikan fashion sebagai hal yang penting untuk dimiliki serta sering merasa tidak puas.
Tujuan Asesmen
• Untuk mengetahui apakah individu (mahasiswi) memiliki perilaku konsumtif • Untuk megetahui dinamika perilaku konsumtif pada mahasiswi
Subjek 1
– Subjek
: YR
– Jenis Kelamin
: Perempuan
– Umur
: 20 tahun
– Status
:Mahasiswi S1
HASIL Subjek 1 (YR) • YR adalah individu yang berperilaku konsumtif ditunjukkan dari perilaku seperti menyukai berbelanja barang (sepatu/flatshoes) yang berlebihan, membeli barang berulang-ulang, kebiasaan membeli barang dengan harga mahal, serta membeli karena impulsif seperti tanpa pertimbangan dan sangat mudah tertarik oleh promosi dan diskon.
• YR berperilaku tersebut dikarenakan sudah menjadi kebiasaan karena sejak kecil YR sudah menyukai berbelanja barang secara berlebihan. Hal ini dibuktikan dari wawancara yaitu “saya sih dari dulu udah kebiasaan kayak gitu, mau beli barang pasti dibeliin sih trus kakak saya juga lebih boros dari saya, bahkan dia kalo membeli baju dengan merk, model dan warna yang sama itu bisa sampe 2 lembar padahal sama...”. • Selain itu, YR membeli barang (sepatu dan flatshoes) dikarenakan dia ingin tampil percaya diri. Hal ini dibuktikan dari wawancara “Punya banyak sepatu jadi bisa ganti-ganti kalo lagi ke kampus atau jalan, masa iya sepatu itu-itu aja cuma 2 atau 3. Kan biar lebih percaya diri juga...”. • Perilaku YR didasarkan oleh faktor eksternal yaitu keluarga yang juga berperilaku konsumtif dan faktor internal yaitu gaya hidup, kepribadian dan konsep diri yang menunjukkan YR kurang percaya diri jika hanya memiliki sedikit sepatu sehingga membuatnya berperilaku konsumtif.
Subjek 2
– Subjek
: Raac
– Jenis Kelamin
: Perempuan
– Umur
: 23 tahun
– Status
:Mahasiswi S2
Subjek 2 (RAAC) • Saudari mulai berperilaku konsumtif sejak ia menjadi mahasiswa S1. • Saudari RAAC biasanya berperilaku konsumtif pada fashion jilbab, baju, dan celana. • Saudari RAAC beberapa kali setiap pembelanjaan di mall mengaku setelah akhir dari pembelanjaan ia menyisakan uang hanya untuk membayar uang parkir. • Saudari RAAC sering kali merasakan penyeselan ketika barang pembeliannya tidak sesuai dengan keinginannya. • Saudari RAAC ketika menghadapi penyesalan biasanya ia mencoba barang-barang fashion yang telah dibelinya dengan berdiri di depan kaca dan meyakini hatinya jika barang ini pantas untuk ia pakai, meskipun sebenarnya terdapat ketidakcocokan. • Saudari RAAC ini biasanya membeli merek yang sama pada celana dan baju. Karena Saudari RAAC sudah nyaman dengan merek yang biasanya ia beli. • Biasanya Saudari RAAC dalam belanja di mall menghabiskan budget sampai dengan 500 ribu rupiah. • Saudari RAAC pergi ke mall dan ia melihat harga-harga diskon, ia sangat tertarik untuk membeli barang-barang diskon, namun ia tetap mempertimbangkan barang-barang diskon tersebut memiliki kualitas yang bagus atau tidak.
Subjek 3
– Subjek
: LPG
– Jenis Kelamin
: Perempuan
– Umur
: 22 tahun
– Status
:Mahasiswi
Subjek 3 Subjek merupakan seseorang yang suka sekali berbelanja terutama ketika banyak sekali diskon yang sering membuatnya berbelanja tanpa direncanakan dan sering sekali terpengaruh oleh promosi bahkan pernah hingga kehabisan uang. Hal ini dibuktikan dari hasil wawancara “saya cukup sering berbelanja sampai kehabisan uang”. Subjek LPG cukup sering membeli barang dengan merk yang sama seperti beberapa sepatu merk Rohde menghabiskan uang sekitar 300-500 dan sering membeli baju dengan merk sama seperti zoya. Dalam satu bulan saja subjek mampu berbelanja ke pusat perbelanjaan selama 3-4 kali. Perilaku konsumtif itu muncul sejak di bangku perkuliahan. Hal tersebut didukung karena subjek tidak suka disamakan dalam model berpakaian dengan lingkungan sekitarnya sehingga pembelian yang dilakukan karena barang tersebut tidak universal. Subjek menganggap bahwa kegiatan tersebut merupakan suatu kegiatan yang negatif, namun karena lingkungan tempat subjek berkuliah mendukung hal tersebut, sehingga membuat subjek melakukan kegiatan berbelanjanya atau perilaku konsumtif tersebut agar tidak dipandang remeh dan lebih percaya diri.
Subjek 4
– Subjek
: DM
– Jenis Kelamin
: Perempuan
– Umur
: 21 tahun
– Status
: Mahasiswi
Subjek 4 (DM) Responden DM berperilaku konsumtif terhadap fashion Responden DM memiliki kebiasaan membeli barang barang yang sebenarnya kurang diperlukan
Responden juga mengatakan juga membeli barang dalam jumlah banyak. Barang barang yang biasa dibeli dalam jumlah banyak adalah alat alat kosmetik, baju dan sepatu. Responden juga mengalami penyesalan dalam membeli barang dengan tidak memakainya lagi dan sebagai koleksi. Responden Juga membeli merk yang sama tetapi juga melakukan eksplorisasi pada merk lain. Responden yang dipikirkan ketika terdapat diskon atau promosi yang terdapat pada mall atau toko adalah subjek ingin membeli karena ada sifat kelangkaan
Subjek 5
– Subjek
: MX
– Jenis Kelamin
: Perempuan
– Umur
: 20 tahun
– Status
: Mahasiswi
Subjek 5 (MX) Sejak di pondok pesantren, responden sudah mulai memiliki kebiasaan membeli barang yang sebenarnya kurang diperlukan bagi dirinya Responden MX mengatakan bahwa responden sering berbelanja dengan jumlah yang barang banyak. Jenis barang dengan jumlah banyak tersebut adalah baju dan novel Responden pernah membeli barang yang ia sesali. Barang tersebut yaitu baju. Responden sering membeli barang dengan merk sama
Yang terpikirkan oleh responden ketika ia menemui harga diskon atau potongan harga di mall atau toko, responden ingin membeli barang tersebut Perilaku konsumif yang dimilki oleh responden MX disebabkan oleh faktor lingkungan dimana teman-temannya juga memiliki perilaku konsumtif serta faktor pribadi dimana responden MX memiliki gengsi yang sangat tinggi
Kesimpulan • Dapat diketahui dari kelima subjek adalah tergolong individu yang memiliki perilaku konsumtif terhadap fashion yang meliputi sepatu, baju dan kosmetik. • Kelima subjek tersebut tergolong berperilaku konsumtif ditunjukkan dari perilakunya seperti membeli barang secara berlebihan, membeli barang secara berulang-ulang, membeli barang karena kebiasaan dan membeli barang karena impulsif (tiba-tiba). • Terdapat beberapa subjek yang cukup sering kehabisan uangnya hanya untuk berbelanja yang membuktikan sejauh mana perilaku konsumtif yang ada dalam individu. • Adapun penyebab perilaku konsumtif tersebut timbul diantaranya faktor eksternal (keluarga, lingkungan pertemanan) dan faktor internal (gaya hidup/kebiasaan, kepribadian dan konsep diri seperti kurang kepercayaan diri serta keinginan akan pengakuan).