PROSPEK PENDIDIKAN TINGGI DESAIN DI SULAWESI SELATAN
DS. 720 THESIS
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah DS. 720 Proyek Akhir / Tests
Oleh Alimuddin 27199501 Program Studi Desain
PROGRAM MAGISTER SEMI RUPA DAN DESAIN FAKULTAS PASCASARJANA INS'ITFUT TEKNOLOGI BANDUNG 2001
l. Prof Or. Primadi Tabrani
Drs Pribadi Widodo, M.Sn. Niabimbing I
D I `~ Santosa, M.So. Unit Implementssi Desain
ABSTRAK
Tantangan yang akan muncul di era global yakni beragamnya tuntutan produk yang semakin kompetitif Sementara, di Sulawesi Selatan masih lemahnya usaha/industri menopang nilai produksinya, antara lain disebabkan oleh lemahnya mutu produk, belum terpenuhinya kebutuhan tenaga yang profesional dan terdidik. Padahal SDA, demografi dan sosial-budaya di daerah ini cukup potensial jika diberdayakan. Antisipasi yang perlu dilakukan adalah meningkatkan kualitas SDM melalui pendidikan termasuk Pendidikan Tinggi Desain (PTD). Sebab dengan SDM yang berkualits maka SDA dan sumber daya lainnya dapat disenergikkan. Karena itu, dapat diduga jika PTD ada di Sulawesi dapat mengambil peran untuk turut serta mensiasati persaingan global. Permasalahan pokok adalah belum banyaknya tenaga prefesional terdidik dibidang desain maupun industri yang dihasilkan oleh PTD dan belum ada lembaga pendidikan tinggi di Sulawesi Selatan yang menyelenggarakan pendidikan desain untuk memasok tenaga kerja dibidang desain. Tujuan penelitian ini bermula dari rencana strategis UNM untuk membuka PTD, berdasarkan asumsi umum akan pentingnya PTD ini. Namun belum pernah ada studi yang mendasari layak-tidaknya diselenggarakan. Atas dasar itulah, maka tujuan penelitian i ni secara umum adalah untuk mengukur kelayakan PTD dalam memasok tuntutan kebutuhan tenaga desain profesional pada usaha/industri di Sulawesi Selatan, sehingga diharapkan terungkap, yaitu : relevansi PTD dengan kebutuhan pasar tenaga desainer dan peluang lapangan kerjanya, minat calon mehasiswa dan kesiapan lembaga UNM menyelenggarakan PTD di Sulawesi Selatan. Diharapkan hasil ini menjadi konstribusi terhadap kebijakan lembaga-lembaga pendidikan tinggi utamanya UNM. Secara singkat dideskripsikan prospek PTD di Sulawesi Selatan melalui temuan: potensi-potensi, yaitu 1) letak geografis yang strategis; 2) sumber alam cukup melimpah (bahan baku: berbagai jenis kayu, rotan, berbagai jenis batu, kulit binatang dan lain-lain); 3) penduduk yang cukup banyak, namun banyaknya angkatan kerja yang bekerja masih berpendidikan rendah dan banyak penduduk usia kerja yang menganggur; 4) tumbuhnya berbbagai jenis Gait usaha/industri dan kerajinan namun mutu produknya masih lemah yang tidak seiring dengan peningkatan nilai produknya; 5) Minat terhadap PTD cukup mendukung (pelaku, pemerhati dan siswa SLTA-bakal calon mahasiswa); dan 6) Adanya pihak lembaga perguruan tinggi (UNM) berkeinginan untuk menyelenggarakan PTD, sekalipun masih belum memenuhi syarat (tenaga pengajarnya kurang, untuk bidang desain), perlu waktu untuk mempersiapkan diri. Hasil analisis menunjukkan bahwa potensi-potensi SDA dan sumber daya lainnya sangat mendukung, kebutuhan lapangan kerja terhadap tenaga desainer dalam menopang usaha dan industri di Sulawesi Selatan sudah sangat mendesak, juga terhadap minat yang besar dari bakal calon mahasiswa di daerah ini. Sehingga PTD sangat prospektif untuk dapat dibuka. Namun, lembaga Perguruan Tinggi (UNM) untuk menyelenggarakan pendidikan desain belum memenuhi persyaratan. Disimpulkan bahwa PTD sangat dibutuhkan oleh dunia usaha/industri di Sulawesi Selatan untuk menopang kontribusi dalam meningkatkan nilai produksi dan nilai ekspor, dan diminati oleh bakal calon mahasiswa. Namun UNM belum dapat menyelenggarakannya. Karena itu, diharankan kepada pihak-pihak yang berkompeten terutama pihak Pendidikan Tinggi (Dirjen Pendidikan Tinggi) untuk segera mendorong Perguruan Tinggi yang ada di Sulawesi Selatan membuka PTD.
ABSTRACT
The challenge will be appearing in the globalization are is various demands for more competitive products. Meanwhile, there are continuous weakness in businesses/mdustries to support their production performance in South Sulawesi, of which are attributable to lower product quality, professional and trained personal requirement his not been satisfied. Whereas in fact SDA, demography, and social-culture in the area have sufficiently potential if they are used efficiently. It is necessity to be anticipated for increasing of SDM quality by education including Design High Education (PTD). By using SDM having a certain quality the SDA and other resources may be synergizad. Presumably, the PTD in South Sulawesi can taking a role to engage in using certain approaches to global competition. The major problems are the lack of trained professional personnel in either design or industry by PTD and no high educational institutions establishing a design school to supply workers in South Sulawesi. The aim of this study is started at a strategical plan of Makassar University (UNM) for opening PTD, based on public assumptions of the importance of PTD. But, there are not any underlying feasible studies to performance. In general, the aim of this study is, therefore, to measure advisability of PTD in supplying demands for professional design personal requirement to businesses/industries in South Sulawesi, it is an expectation for expressing of the relevance of PTD to need of designer worker market and opportunities for employment, interests of university student applicants and readiness of UNM organization in performing PTD in South Sulawesi. It is anticipated to get output as a contribution to high educational organizations, particularly UNM. In summary, the future chances of PTD in South Sulawesi is described by potential findings : 1) strategical geographic location; 2) redundant natural resources (raw materials: kinds of woods, rattans, stones, leathers etc.); 3) excessively population, but the number of work force on the job still have lower education and many working age people are unemployment; 4) a variety of business/industrial units and industries has rapidly development, which lower their product quality is not along with increase in the product quality; 5) interest in PTD is sufficient (agents, observers, high senior school student university student applicants); and 6) the existence of high education institution (UNM) having a desire to perform PTD, even though it's unqualification (the lack of instructor for design), spending time to preparations. The results of analysis shown that SDA potentials and other resources are vital, working requirement for designers in supporting businesses and industries in South Sulawesi were very urgent, as well as for large interest of university student applicants in region. PTD have most significant prospective to start. But. The High Educational Institution (UNM) is unqualification to perform such a design education. It is may be drawn a conclusion that PTD is most significant for businesses/industries in South Sulawesi for supporting of contributions in improving production and export qualities, and university student applicants have significant interests. But UNM have not been able to perform. Therefore, for competent agents, particularly High Educational Institution (Director General of High Educational Institution) is suggested to immediately innovate high educational organization in South Sulawesi to start PTD.
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan Beranjak dan asumsi penelitian bahwa PTD sudah sangat dibutuhkan oleh dunia usaha/industri dan kerajinan di Sulawesi Selatan untuk menopang kontribusi dalam meningkatkan nilai produksi output dan nilai ekspor dalam struktur perekonomian nasional. Selanjutnya, diduga pula PTD diminati oleh siswa-siswa SLTA di Sulawesi Selatan, atas dasar bahwa alumninya dapat bekerja dalam dunia usaha/industri atau dapat membuka usaha. Dari hasil analisis terhadap data yang dikumpulkan menunjukkan bahwa apa yang menjadi asumsi seperti tersebut di atas menjadi kenyataan dilapangan. Karena itu, P TD sangat dibutuhkan sesegera mungkin oleh dunia usaha/industri dan kerajinan di Sulawesi Selatan untuk menopang kontribusi dalam meningkatkan mlai produksi, yang pada akhirnya dapat meningkatkan nilai ekspor. Di samping itu, PTD juga sangat diminati oleh bakal calon mahasiswa. Pada proses kemudian dengan mempertimbangkan berbagai aspek potensi, peluang dan tantangan yang dihadapi sektor industri (usaha/industri dan kerajinan) di Sulawesi Selatan, maka disimpulkan bahwa lulusan yang dapat berpeluang bekerja di sektor ini adalah dari pendidikan profesional D3 dengan program studi Desain Kriya (Kriya Kayu, Keramik, Tekstil, dan Logam), disamping itu juga dibutuhkan program studi Desain Komunikasi Visual dan Desain Interior yang mendapat peminat lebih besar dibanding desain lainnya (namun dibutuhkan kajian terlebih dahulu di lapangan terutama perkembangan kota di Sulawesi Selatan, agar ada data yang melihat prospek dari aspek potensi) .
Terhadap lembaga UNM yang akan menyelenggarakan PTD belum dapat terealisir, karena persyaratan yang dimiliki terutama tenaga pengajamya belum terpenuhi, sarana-prasaran juga perlu dilengkapi peralatan. Namun lembaga ini dinilai mempunyai potensi clan peluang untuk membuka Jurusan Desain. Antisipasi yang dapat dilakukannya adalah 1) merehut tenaga pengajar dari luar UNM (mengangkat dosen), 2) menugas belajarkan dosen Pendidikan Seni Rupa terutama yang masih S 1 atau mengutus untuk mengikuti magang, clan 3) menjalin kerjasama dengan lembaga tinggi yang menyelenggarakan PTD agar dapat memfasditasi tantangan yang dfadapi UNM untuk segera mengantisipasi kebutuhan masyarakat Sulawesi Selatan.
B. Rekomendasi
Berdasarkan kesimpulan di atas dapat direkomendasikan kepada pihakpihak
yang
berkompeten
terutama pihak
Pendidikan Tinggi
(Dirjen
Pendidikan Tinggi) untuk segera mendorong Perguruan Tinggi yang ada di Sulawesi Selatan membuka PTD clan membantu menuntaskan penmsalahan yang dihadapi, karena kebutuhan di lapangan keda sudah demikian mendesak clan dalam jumlah cukup banyak untuk segera diwujudkan. Rekomendasi lainnya adalah perlunya banyak penelitian clan kajian berbagai produk industri clan kerajinan yang terfokus di daerah ini, juga di daerah lain terutama yang memiliki PTD agar dapat menjadi pembanding. Sehingga ke desan dapat mel hat kelemahan clan potensi yang dimiliki untuk . dapat berproduksi sesuai standarisasi yang dipersyaratkan. Bahkan, lembagalembaga penelitian atau assosiasinya yang berorientasi pada peningkatan clan kajian desain produk industri sangat diperlukan di Sulawesi Selatan, terutama dalam mengatisipasi perceYatan en??niLh.~.n l:eb ,.a,; han pasar keda.