PROSPEK KEPEMIMPINAN NASIONAL EVALUASI PUBLIK ATAS KINERJA PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN Survei Nasional Nov 2004- Oktober 2006
LEMBAGA SURVEI INDONESIA (LSI)
Jakarta, 11 Oktober 2006
www.lsi.or.id
PENDAHULUAN •
Rakyat telah memberi mandat secara demokratis kepada SBY-MJK untuk memimpin negeri ini.
•
Dalam masa berkuasa ini, rakyat juga berhak menilai, dan didengar aspirasinya.
•
Rakyat ikut menentukan bulat-lonjongnya negeri ini, dan karena itu mencermati pandangan rakyat tentang kepemimpinan nasional dan kinerja pemerintah menjadi penting agar pelaksanaan kekuasaan tidak menyimpang jauh dari keinginan rakyat.
•
Bila terjadi penyimpangan besar, akan muncul kekecewaan dan ketidakpercayaan pada pemerintah, dan ini potensial bagi rakyat untuk mencari altenatif di luar mekanisme untuk memecahkan masalah, termasuk dengan kekerasan. Pada akhirnya ini akan memperlemah demokrasi itu sendiri.
•
Survei opini publik yang dilakukan dengan cara dan metodologi yang benar merupakan salah satu cara sistematis untuk menampilkan opini publik nasional ke permukaan sehingga terjadi komunikasi antara rakyat dan elite politik di Jakarta.
•
Lembaga Survei Indonesia (LSI) melakukan survei ini secara periodik untuk tujuan di atas.
METODOLOGI ● Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan. ● Jumlah sampel sebesar 1.239 responden, dengan toleransi kesalahan (margin of error) sebesar +/- 2,8% pada tingkat kepercayaan 95 persen. Penarikan sample dilakukan dengan Metode Multistage Random Sampling. ● Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Satu pewawancara bertugas untuk satu desa/kelurahan yang terdiri hanya dari 10 responden ● Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.
Methodologi Survei
Populasi desa/kelurahan tingkat Nasional
Prop.k
Prop.1
…
…
Ds 1 … Ds m
Ds 1 … Ds n RT1
RT2
RT3
….
RT5
KK1 KK2
Laki-laki
Perempuan
Desa/kelurahan di tingkat Propinsi dipilih secara random dengan jumlah proporsional
Di setiap desa/kelurahan dipilih sebanyak 5 RT dengan cara random Di masing-masing RT/Lingkungan dipilih secara random dua KK Di KK terpilih dipilih secara random Satu orang yang punya hak pilih laki-laki/perempuan
DEMOGRAFI KATEGORI SAMPEL JENIS KELAMIN LAKI-LAKI 50.2 PEREMPUAN 49.8 DESA-KOTA DESA 60.2 KOTA 39.8 KELOMPOK USIA <= 19 tahun 3.0* 20 - 29 tahun 19.8 30 - 39 tahun 31.9 40 - 49 tahun 22.6 >= 50 tahun 22.6 PENDAPATAN < 400 ribu 39.2 400 - 999 ribu 39.1 >= 1juta 21.7
BPS 50.0 50.0 59.0 41.0 15.1 27.1 22.4 15.8 19.6 42.0 38.0 20.0
KATEGORI SAMPEL BPS KELOMPOK PENDIDIKAN <= SD 48.4* 60.0 SLTP 19.9 19.0 SLTA 23.7 18.0 Universitas 8.0 4.0 AGAMA Islam 88.2 87.0 Kristen 8.7 10.0 Hindu 2.7 2.0 Lainnya 0.5 1 ETNIS Jawa 39.4 41.6 Sunda 13.2 15.4 Melayu 5.7 3.4 Madura 2.9 3.4 Bugis 2.4 2.5 Betawi 2.5 2.5 Minang 3.6 2.7 Lainnya 30.4 28.5
•Sample LSI adalah penduduk yang sudah memiliki hak pilih atau berusia 17 tahun keatas, •Sensus BPS termasuk yang di bawah umur 17 tahun.
DEMOGRAFI
KATEGORI SAMPEL PROPINSI NAD 2.4 SUMUT 4.8 SUMBAR 3.2 RIAU 2.4 JAMBI 0.8 SUMSEL 3.2 BENGKULU 0.8 LAMPUNG 3.2 BABEL 0.8 KEPRI 0.8 DKI 4.0 JABAR 14.5 JATENG 12.9 DIY 1.6 JATIM 13.7 BANTEN 4.0
BPS 1.9 5.3 2.1 2.2 1.3 3.2 0.8 3.4 0.5 0.6 3.5 17.4 15.2 1.6 16.7 4.1
KATEGORI SAMPEL PROPINSI BALI 2.4 NTB 2.4 NTT 2.4 KALBAR 2.4 KALTENG 1.5 KALSEL 2.4 KALTIM 1.6 SULUT 1.6 SULTENG 0.8 SULSEL 3.2 SULTRA 0.8 GORONTALO 0.8 SULBAR 0.8 MALUKU 0.8 MALUKU UTARA 0.8 PUPUA 0.8 IRJABAR 0.8
BPS 1.5 2.0 2.0 1.9 0.9 1.5 1.4 1.0 1.1 3.5 0.9 0.4 0.5 0.6 0.4 0.9 0.3
TEMUAN SURVEI
PUAS TERHADAP KERJA PRESIDEN dan WAKIL PRESIDEN (%)
80
80 75
77 69
70
71 65
63
65
65
64
60
56 59
55
56
58
50
52
53
Des' 05
Jan' 06
67
SBY
63
MJK
55
50
45
Nov' 04
Jan' 05
Apr' 05
Jul' 05
Sept' 05
Mar' 06
Okt' 06
PUAS TERHADAP KERJA PRESIDEN dan WAKIL PRESIDEN (%)
80
80 75
77
70
63
65
67 63
60
58
55 50 45
Nov' 04
Sept' 05
Okt' 06
SBY MJK
KEPUASAN TERHADAP KINERJA SBY-MJK •
SBY-MJK memulai pemerintahan mereka pada bulan Oktober 2004 atas dasar dukungan pemilih sangat besar (61%), dan dengan ekspektasi dan optimisme masyarakat yang sangat tinggi. Baru sekitar 1 bulan memerintah (November 2004), hampir semua warga merasa puas dengan apa yang telah dilakukan SBY-MJK (80%).
•
Optimisme yang tinggi ini menurun tajam setahun kemudian (september 2005) hingga mencapai 64%. Kepuasan menurun sebesar 16% dalam satu tahun. Di akhir tahun 2005 dan awal tahun 2006, kekecewaan terhadap SBY-MJK berlanjut hingga mencapai tingkat 55% (Maret 2006). Kekecewaan ini merupakan dampak jangka pendek dari efek negatif kenaikan BBM (akhir tahun 2005).
•
Akibat kenaikan BBM ini jumlah orang miskin meningkat sekitar 4 juta orang dibanding tahun sebelumnya (2004-2005), atau naik sekitar 1,79% (Susenas Maret 2006).
•
Pengangguran juga meningkat, dari 10,51 juta (2005) menjadi 11,1 juta (Maret 2006), atau naik sekitar 0,35%. Ini menurut Susenas BPS Maret 2006, dan kepuasan pubik terhadap SBY waktu itu mencapai titik terendah selama 1,5 tahun memerintah.
KEPUASAN TERHADAP KINERJA SBY-MJK •
Tapi itu ceritera hinga bulan Maret 2006. Setelah itu, ada indikasi ekonomi mulai merayap, pelan-pelan.
•
Indikator ekonomi makro mulai membaik. Hingga triwulan kedua pertumbuhan ekonomi mencapai 5,2%, dan diperkirakan tahun ini akan tumbuh 5,8%. Ini sedikit lebih baik dibanding pertumbuhan tahun 2005 yang 5,4%. Kita belum tahu dampaknya terhadap jumlah kemiskinan dan jumlah pengangguran. Kita tunggu data Susenas BPS tahun depan.
•
Indikator makro lainnya adalah tingkat suku bunga yang menurun, dan nilai rupiah yang relatif stabil.
•
Tahun lalu kelangkaan BBM dan kenaikan harga BBM, merupakan isu yang sangat menonjol. Di tahun 2006 masyarakat secara umum mungkin tidak merasakan masalah ini sepeti tahun lalu.
•
Apakah sedikit pemulihan ini dirasakan oleh publik? Apakah ada peningkatan jumlah warga yang merasa keadaan ekonomi membaik setelah Maret 2006 dibanding setahun sebelumnya?
•
Seperti yang akan dipaparkan di bawah, bahwa ekonomi nasional sekarang lebih baik dianding tahun lalu sedikit meningkat, dan ini sejajar dengan kembali naiknya kepuasan publik terhadap kinerja SBY-JK.
KEPUASAN TERHADAP KINERJA SBY-MJK
•
Hal ini berdampak pada kembali meningkatnya kepuasan publik terhadap SBY-MJK. Kalau tahun 2005 yang lalu kepuasan publik pada kinerja SBY sebagai presiden 63%, maka setahun kemudian (sekarang) menjadi 67%.
•
Ini kenaikan cukup berarti kalau dibanding Maret 2006 (55%). Apa yang dapat dikatakan adalah bahwa kepuasan terhadap SBY-MJK relatif stabil dalam setahun terakhir. Sejak kenaikan harga BBM pada akhir 2005, tingkat kepuasan terhadap kinerja SBY-MJK kembali pulih setelah jatuh ke 55% pada Maret 2006.
•
Kenaikan kepuasan publik terhadap kinerja SBY-MJK Oktober 2006 ini sebenarnya tidak terlalu besar kalau dibandingkan angka september tahun lalu (63%). Ini konsisten dengan evaluasi publik terhadap kondisi ekonomi nasional, dan tingkat optimisme publik untuk ekonomi nasional setahun ke depan, yang hanya meningkat sedikit seperti akan dipaparkan di bawah.
•
Sebelumnya perlu ditegaskan di sini, pasangan SBY-MJK sampai hari ini masih sangat populer, umumnya publik puas atas kinerja mereka. Ini adalah modal politik penting untuk membuat keputusan-keputasan publik secara lebih desisif, tanpa harus terlalu kawatir dengan masalah popularitas.
KINERJA BIDANG EKONOMI • Evaluasi atas kondisi ekonomi nasional sekarang dibanding tahun lalu, dan optimisme atas ekonomi nasional tahun depan. • Evaluasi atas kinerja pemerintah dalam mengatasi berbagai masalah yang terkait dengan ekonomi (isu ekonomi)
Kinerja di bidang Ekonomi Keadaan ekonomi nasional sekarang dibanding tahun lalu ...(%) 60 53
41 38
40 36
29
41 35 35
31
28 20
52
47
50
30
54
23
29
37
37
32
32
26 24
21
43
27 24
23
22 22
24 20 14
15
10 Okt' 03
Okt' 04
29
Nov' 04
Jan' 05
Lebih baik
Apr' 05
Jul' 05 Sama
Sept' 05 Des' 05 Lebih buruk
Jan' 06
Mar' 06
Okt' 06
Kinerja di bidang Ekonomi Keadaan ekonomi nasional sekarang dibanding tahun lalu ...(%) 60 53
52
47
50 41
41
37
40
43
37
31
29 30
29
32 29
28 20
54
23
27
26
24
21
23
22
10 Okt' 03
Okt' 04
Nov' 04
Jan' 05
Apr' 05
Lebih baik
Jul' 05
Sept' 05 Des' 05 Lebih buruk
Jan' 06
Mar' 06
Okt' 06
Kinerja di bidang Ekonomi
Keadaan ekonomi nasional setahun ke depan dibanding sekarang (%) 80
66
70 60
67 55
51
49
53
50
42
40
39
44 44
40 30 20
39
24
18 10
10
11 2
13
10 8
5
9
0 Okt' 03
Okt' 04
21
18
17
Nov' 04
Jan' 05
Lebih baik
Apr' 05
10 Jul' 05
Sama
17
15
15
14
14
Sept' 05
Des' 05
Jan' 06
Mar'06
Lebih buruk
21 13
Okt' 06
Kinerja di bidang Ekonomi
Keadaan ekonomi nasional setahun ke depan dibanding sekarang (%) 80
66
70 60
67 55
51
49
53
50
42
40
39
44 44
40 30 20
18 10
10
2
5
8 9
0 Okt' 03
Okt' 04
Nov' 04
Jan' 05
Apr' 05
Lebih baik
10 Jul' 05
21
17 13
15 Sept' 05
Des' 05
Lebih buruk
Jan' 06
Mar'06
Okt' 06
Kinerja ekonomi nasional secara umum •
Pada bulan September 2005, yang merasa bahwa ekonomi nasional ketika itu lebih baik dibanding setahun sebelumnya sekitar 24%, dan sekarang menjadi 29%. Dan yang merasa kedaan ekonomi lebih buruk pada bulan sepetember 2005 dibanding setahun sebelumnya sebesar 47%, dan sekarang menjadi 43%. Jadi ada semacam perbaikan, meskipun tidak besar. Masih lebih banyak yang merasa kedaan ekonomi nasional sekarang lebih buruk dibanding tahun lalu dibanding yang merasa sebaliknya. Tapi dibanding tahun lalu ada sedikit perbaikan, seperti halnya ada sedikit perbaikan ekonomi nasional sebagaimana ditunjukan para teknokrat dan ahli (bukan publik pada umumnya).
•
Namun demikian, secara umum optimisme publik atas prospek ekonomi nasional di bawah pemerintah SBY-MJK belum banyak berubah pada tahun ini dibanding tahun sebelumnya.Meskipun dalam sembilan bulan terakhir kecenderungan optimis semakin kuat. Yang optimis bahwa keadaan ekonomi nasional tahun depan akan lebih baik dari sekarang meningkat dari 39% pada bulan Januari 2006 ke 44% pada Oktober 2006 sekarang. Dan yang merasa pesimis bahwa keadaan ekonomi nasional tahun depan akan lebih baik dari tahun ini menurun dari 21% pada bulan Januari 2006 menjadi 13% pada bulan Oktober ini. Jumlah orang optimis bertambah, dan sebaliknya jumlah orang pesimis tentang prospek ekonomi Indonesia berkurang.
•
Ekonomi yang sedikit membaik berdampak pada peningkatan kepuasan atas kinerja SBY-MJK.
Kerja pemerintah dalam mengatasi masalah-masalah berikut. (%)
80
71
70
62 56
60 50 40
53 43
41
41
33
30
24
20 10
45
14 5
5
4
3
0
Mengurangi jumlah orang miskin
Mengurangi jumlah pengangguran Baik
Menjaga harga terkendali
Buruk
Menjamin tersedianya BBM
TT
Mengendalikan harga BBM
Kerja pemerintah dalam mengatasi masalah-masalah berikut. (%)
80
73
70
63
60 50
50
49
40 30
35 25
26
24
26 16
20 10
11
2
0
Menstabilkan nilai rupiah terhadap dollar
Menjamin tersedianya sembako Baik
Mengundang investor Membangun jalan-jalan
Buruk
TT
Kerja pemerintah dalam mengatasi masalah-masalah berikut. (%)
90 78
80
60
67
66
70 52
50 40
33 27
30 20
15
18
16 7
6
10
15
0
Perumahan terjangkau
Infrastruktur listrik
Baik
Sarana air bersih
Buruk
TT
Rekonstruksi wilayah korban gempa
Kerja pemerintah dalam mengatasi masalah-masalah berikut “Baik” atau “Sangat Baik,” Sept. 05 – Okt. 06 (%) 60 50 40
43
40 33
32
30
45
41 30
24
49
30 18
50
27
23
20
47
Sep' 05 Okt' 06 Perubahan
22 15
10
Mengundang investor
Mengendalikan nilai rupiah
-13
Menjamin ketersediaan BBM
-8
Mengndalikan harga BBM
-20
-7
Mengurangi pengangguran
-10
Mengurangi kemiskinan
0
mengendalikan hrg sembako
3
Korelasi ekonomi dan kepuasan atas kerja SBY-MJK Dengan kondisi ekonomi nasional secara umum: r = .24 (P<.01) Dengan upaya pemerintah mengatasi isu-isu ekonomi: r = .38 (P<.01)
ISU-ISU EKONOMI •
Secara lebih khusus, masih banyak masalah ekonomi yang harus ditangani pemerintah. Sejumlah isu penting dinilai buruk oleh publik dalam penanganannya oleh pemerintah: Kemiskinan, pengangguran, stabilitas harga kebutuhan pokok, dan mengendalikan harga BBM.
•
Tapi dibanding tahun lalu, sekarang ada peningkatan jumlah orang yang merasa bahwa pemerintah bekerja baik dalam mengendalikan harga BBM dan dalam menjaga ketersediaan BBM di pasar. Juga ada peningkatan dibanding tahun lalu tentang baiknya kerja pemerintah dalam mengendalikan nilai rupiah terhadap dollar, dan dalam upaya mengundang investor.
•
Di samping itu, pemerintah dipandang berkinerja baik dalam upaya mengatasi masalah infrastruktur (jalan, listrik, sarana pengairan dll.).
•
Plus-minus dari indikator-indikator di atas, kinerja pemerintah di bidang ekonomi sedikit membaik tahun ini dibanding tahun lalu, dan ini berdampak pada peningkatan kepuasan publik atas kinerja SBY-JK.
•
Kepuasan publik atas kinerja SBY-JK juga banyak didongkrak oleh kinerja di bidang polkam seperti akan dipaparkan di bawah ini.
POLITIK dan HUKUM
Kerja pemerintah dalam mengatasi masalahmasalah berikut (%) 80 70
72
68
72
60
55
50 36
40 30
25
23
22
20 10
7
6
5
9
0
Pemberantasan narkoba
Kriminalitas Baik
Perjudian Buruk
TT
Pemberantasan Korupsi
Kerja pemerintah dalam mengatasi masalahmasalah berikut (%) 80 70
73
70
66
60
53
50 40 29
30 20
19
15
20
18
18
12 7
10 0
Terorisme
Konflik komunal Baik
Perlindungan TKI Buruk
TT
Illegal lodging
Kerja pemerintah dalam mengatasi masalahmasalah berikut (%) 80
71
70
70 62
60 50
50
40 30
27
23
20
25 18
13
11
10
21 9
0
Pertambangan liar
Pelayanan kantor pemerintah Baik
Separatisme di Papua Buruk
TT
GAM
Kerja pemerintah dalam mengatasi masalahmasalah berikut (%) 90
81
80 70
71
71
63
60
55
50 40 28
30 20 10
9
24
22
18 11
21
11
7
8
Mendamaikan mantan GAM dan warga lain
Pilkada
0
Mewujudkan MoU Helsinki
Pelayanan kantor pemerintah Baik
Buruk
TT
Buruhpengusaha
Kinerja di bidang Politik-Hukum-Keamanan
Hasil kerja pemerintah dalam menangani permasalahan berikut … (%) Mengatasi Kriminalitas
72
Memberantas Perjudian
72
Memberantas Korupsi
55
76
65.1 71 70
Melindungi kel minoritas 51.5 56 51.9 53
Melindungi TKI Mengatasi Ilegal loging
47 50
Megatasi pertambangan liar
57.8 62
Mengatasi konflik Papua Menangani masalah GAM
69 66.4 63
Menindaklanjuti kesepahaman dengan GAM di Helsinki Merukunkan bekas anggota GAM denan Warga Indonesia lainnya Sep-05
77
75.9
73.3 72 Okt-06
Korelasi isu polkam dan kepuasan atas kinerja SBY-JK
r = .27 (P<.01)
Pengaruh Polkam •
Semua indikator Polkam yang digunakan dalam studi ini disikapi secara positif oleh publik pada umumnya.
•
Publik menilai bahwa pemerintah baik dalam menanggulangi masalah-masalah polkam seperti kemanan, ketertiban, kriminalitas, terorisme, separatisme, konflik komunal, pemberantasan korupsi, dll.
•
Namun demikian ada beberpa indikator yang menunjukan penurunan dari jumlah warga yang menilai pemerintah berkinerja baik dibanding setahun sebelumnya, terutama dalam masalah pemberantasan korupsi. Pada sepetember 2005, 65% dari publik menyatakan bahwa pemerintah bekerja baik dalam pemberantasan korupsi, dan sekarang (Oktober 2006), jumlah itu menurun mejadi 55% meskipun masih mayoritas.
•
Persepsi yang umumnya positif tentang kinerja pemerintah dalam menangani masalah-masalah Polkam ini ikut meningkatkan kepuasan publik terhadap kinerja SBY-JK.
•
Bagaimana dengan sumbangan Kesra?
ISU-ISU KESRA
Kerja pemerintah dalam mengatasi masalahmasalah berikut (%) 90 80
80
79 68
66
70 60
54
50 40
31
30 20 10
18
15 5
19
16 18
13
15
4
0
Pelayanan kesehatan
Pendidikan yang terjangkau Baik
Pemberdayaan perempuan Buruk
Masalah flu burung TT
Masalah lumpur panas di Sidoarja
Kerja pemerintah dalam mengatasi masalahmasalah berikut “Baik” atau “Sangat Baik,” Sept. 05 – Okt. 06 (%)
85 80 75
80
79 75 70
70
66
65
61
60 55 50 45 40
Pendidikan
Kesehatan
Pemberdayaan perempuan
Sept' 05 Okt' 06
Korelasi kinerja di bidang kesra dan kepuasan publik atas kinerja SBY-JK
r = .27 (P<.01).
Kinerja kementerian dan departemen (Kabinet)
Kinerja departemen dan kementerian: 3.86 3.79
3.76 3.69
3.68
Skor rata-rata dari skala 1 - 5: -
Sangat buruk Buruk Sedang Baik Sangat Baik
: : : : :
1 - 1.50 1.51 - 2.50 2.51 - 3.50 3.51 - 4.50 4.51 - 5.0
3.61
ga n
3.6
P er h
u
bu
n
os ia l S
lu
3.62
D ep
ri
3.64
da g
pa r d
u em P
3.64
B u
da
an D ep
h
fo in om K
D ik na s
at an es eh K
A
ga m
TN
I
a
3.64
D ep
3.69
Kinerja departemen dan kementerian: 3.58
3.57
3.57
3.56
3.56
3.56
3.55
3.55
3.54
3.54
3.54 3.52
3.52
3.51
Sangat buruk Buruk Sedang Baik Sangat Baik
: : : : :
1 - 1.50 1.51 - 2.50 2.51 - 3.50 3.51 - 4.50 4.51 - 5.0
3.48
ga n
eu an
B U
an
M N K
Li ng
ku
ng
ia n n
ka m u
ol h p
ko
M en
P er ta
an g
as
ag an
en
er d
P
B ap
i
ek ab S
op er
Skor rata-rata dari skala 1 - 5: -
as
N A
K
P
ri an us t
an P
er in d
K
el au t
P
ol ri
ek is t R
ek ne g
S
P
er em
p
ua n
3.49
Kinerja departemen dan kementerian: 3.47
3.46 3.44 3.42
3.41
3.35
3.34 3.32 3.27
ESDM
Jaksa Agung
PU
Menko kesra Perumahan
Skor rata-rata dari skala 1 - 5: -
Sangat buruk Buruk Sedang Baik Sangat Baik
: : : : :
1 - 1.50 1.51 - 2.50 2.51 - 3.50 3.51 - 4.50 4.51 - 5.0
Daerah tertinggal
Tenaga kerja
Menko ekuin
Kehutanan
Kinerja kementerian dan departemen •
Dari semua departemen dan kementerian, tidak ada yang dinilai sangat baik, tapi juga tidak ada yang dinilai buruk atau sangat buruk.
•
Secara umum kinerja departemen dan kementerian berkisar antara sedang dan baik. Secara umum dinilai moderat saja.
•
Dalam rentang sedang dan baik ini, TNI berada pada posisi tertinggi, dan kehutanan pada posisi terendah.
•
Namun demikian, dari semua departemen dan kementrian, yang punya hubungan paling kuat dengan penilian atas kinerja SBY-JK adalah menko ekonomi, dan departemen-departemen di bawahnya.
•
Konsisten dengan itu, isu-isu yang terkait paling kuat dengan kinerja SBY-JK juga isu-isu ekonomi, bukan polhukam maupun kesra.
Efek terhadap evaluasi atas kinerja SBY-JK Multivariate Analysis (Yang ditampilkan hanya yang secara statistik signifikan pada P<.05)
Standardized regression coefficients (Beta) Isu ekonomi
.231
Kementerian/departmen ekuin
.154
Kementerian/departemen polhukam
.143
Kondisi ekonomi nasional
.105
Warga yang tinggal di pedesaan
.096
Pilih Partai Demokrat
.076
IMPLIKASI ELECTORAL
KEPEMIMPINAN ALTERNATIF •
Ada yang berpendapat bahwa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono harus diawasi dan dikritik oleh orang-orang atau partai yang berada di luar pemerintahan agar pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bekerja lebih baik untuk rakyat. Seberapa setujukah ibu/bapak dengan pendapat tersebut?
•
Sejumlah tokoh nasional bersikap kritis terhadap pemerintah. Bila tokoh-tokoh tersebut dikasih kesempatan untuk menjadi pemimpin nasional, apakah mereka akan lebih mampu dibanding SBY dalam memecahkan berbagai masalah yang dihadapi bangsa kita, atau akan sama mampunya dengan SBY, akan sama tidak mampu seperti SBY, atau akan menjadi lebih tidak mampu dari SBY? Namanama tokoh: Amien Rais, Hidayat Nurwahid, Megawati, Akbar Tandjung, Ryas Rasjid, dan Wiranto,
•
Diantara tokoh-tokoh nasional berikut, siapa menurut ibu/bapak yang akan lebih mampu memimpin Indonesia ke depan dalam memecahkan berbagai masalah bangsa yang dihadapi? Semi-terbuka
KEBERADAAN OPOSISI
Harus ada oposisi di luar pemerintah untuk mengeritik dan mengontrol pemerintah agar bekerja lebih baik untuk rakyat …(%)
100
80 75
50
25
6
14
0
Setuju
Tidak setuju
Tidak tahu
Tokoh-tokoh nasional berikut bila dikasih kesempatan untuk memimpin akan …(%)
70 60
60
Lebih mampu dr SBY
50
44
40 30
30
29
29
30
28
17 11
15
10 9
5
7
10 8
17 13 8
10
15 6
Net
9
0 -10
-7
-20 -22 -30
Amien
Hidayat N -3
Akan sama tidak mampu spt SBY
Tidak tahu
18
2 Akbar
Akan sama mampu spt SBY
Akan lebih tidak mampu dari SBY
23
20 10
35
34 27
39
Magawati
Ryas R
-3 -11
Wiranto -9
Tokoh nasional yang dipandang akan lebih mampu memimpin Indonesia ke depan (%)
40
37 28
30
18
17
20
10
0
SBY
Megawati
Tokoh lainnya (ada 16 nama)
Belum tahu
Belum ada pemimpin alternatif •
Hampir semua anggota masyarakat melihat pentingnya oposisi untuk mengkritisi dan mengontrol jalannya pemerintahan SBY-MJK agar membuat kebijakankebijakan dan implementasinya yang mencerminkan kepentingan rakyat.
•
Tapi tidak ada satu pun tokoh yang mampu mengambil peran oposisi secara menonjol yang mendapat pengakuan dari rakyat sehingga ia dipandang akan lebih mampu dibanding SBY dalam memimpin Indonesia.
•
Pada umumnya lebih banyak warga yang menilai bahwa tokoh-tokoh nasional itu lebih tidak mampu dibanding SBY untuk memimpin Indonesia.
•
SBY masih dipandang sebagai figur yang paling mampu memimpin Indonesia yang sedang dihadapi berbagai masalah ini.
•
Begitu besarnya selisih antara SBY dan tokoh-tokoh lain dalam mempersepsikan siapa yang lebih mampu memimpin Indonesia ke depan menunjukan kegagalan dan kemandegan rekrutmen dan kaderisasi politik di tingkat elite partai.
•
SBY populer nyaris tanpa pesaing berarti.
PILIHAN PRESIDEN •
Bila pemilihan presiden dilakukan hari ini, siapa yang akan ibu/bapak pilih sebagai presiden? Pertanyaan terbuka
•
Bila pemilihan presiden dilakukan hari ini, siapa yang akan ibu/bapak pilih? Apakah SBY atau calon lain?
PILIHAN PRESIDEN Kalau pemilihan umum untuk presiden dilakukan hari ini, siapa yang akan dipilih? Pertanyaan terbuka …(%) 50
41 40
30
20
13
10
2.4
2
Lain-lain
Belum tahu
0
SBY
Megawati
PILIHAN PRESIDEN Kalau pemilihan umum untuk presiden dilakukan hari ini, siapa yang akan dipilih? SBY vs Tokoh-tokoh lain …(%) Pertanyaan tertutup 60 51
50 40
40
40 30
38
SBY
38 32.5
35
33
Tokoh lain
29.5 20
25
Belum tahu
22
16
10 0 Des' 05
Jan' 06
Mar' 06
Okt' 06
BELUM TERSAINGI • Lemahnya oposisi dari tokoh-tokoh nasional lain terhadap SBY, dan kegagalan partai mengorbitkan tokoh alternatif dari yang sudah ada, membuka peluang besar bagi SBY untuk kembali terpilih sebagai presiden bila pemilu diadakan sekarang (ketika survei). • Setelah SBY, masih Megawati yang bisa menjadi pesaing, tapi dengan selisih kemungkinan dipilih sangat besar, sekitar separuhnya. • Apa yang membuat SBY tetap berpeluang paling besar untuk terpilih menjadi presiden?
Efek terhadap pilihan presiden (SBY vs lainnya) Multivariate Analysis (Yang ditampilkan hanya yang secara statistik signifikan pada P<.05)
Standardized regression coefficients (Beta) Kinerja SBY-JK
.267
Isu ekonomi
.119
Kementrian/departemen polhukam
.112
Pilih Partai Demokrat
.246
Path analysis kinerja SBY-JK dan Pilihan thd SBY (Standardized regression coefficients) Isu Kesra
.16
.59 .09
Isu ekonomi
.28 Orang desa
.19
.23 .10
.68 .29
.63 Isu polkam
.26
.17
Kond Ekonomi nasional
Dep Kesra
.12
K SBY-JK
.15
.27 .08
Dep ekuin .14
.22
Demokrat
.10 .14 .14 .33
Pilih SBY .25 .11
Dep Polkam
Determinan pilihan terhadap SBY dibanding yang lain •
Analisis statistik menunjukan bahwa kepuasan terhadap kinerja SBY sebagai presiden merupakan faktor penting mengapa ia berpeluang besar unuk kembali terpilih. Sumbangan kepuasan ini dianding faktor lain sekitar 27%.
•
Di samping itu, sumbangan partisan partai demokrat sebesar 25%.
•
Evaluasi atas kemampuan pemeritah menangani isu-isu ekonomi sebesar 11%, dan kinerja departemen/kementerian Polkuham sebesar 10%.
•
Sementara itu kepuasan terhadap kinerja SBY-JK banyak terkait dengan penanganan isu-isu ekonomi, kinerja kabinet ekuin dan polhukam, dan evaluasi atas kondisi ekonomi nasional secara umum.
•
Sementara itu Kesra, yang merupakan sisi belanja dari pemerintah, tidak punya pengaruh langsung terhadap kepuasan publik atas kinerja SBY-JK setelah dikontrol faktor ekuin dan polhukam.
•
Pola ini menunjukan bahwa ekonomi dan politik merupakan faktor paling penting yang menentukan menguat atau melemahnya dukungan terhadap SBY. Bila melamah, SBY bisa ditinggalkan publik, dan sebaliknya bila menguat akan kembali dipilih rakyat.
KESIMPULAN •
Telah terjadi kemandegan dalam rekrutmen dan promosi kepemimpinan nasional oleh partaipartai politik di luar incumbent. Partai masih terpaku dengan tokoh-tokoh veteran pemilu 2004 yang telah terbukti kalah telak oleh SBY-MJK. Akibatnya, SBY sampai hari ini masih sangat populer karena kelangkaan figur alternatif tadi. Bila diadakan pemilihan umum sekarang kemungkina besar SBY akan mengulang sukses besar 2004.
•
Margin elektoral yang besar antara SBY dan tokoh-tokoh lain sekarang ini tidak umum ditemukan dalam demokrasi, dan ini harus menjadi perhatian elite politik.
•
Di luar incumbent publik mengaharapkan ada oposisi terhadap incumbent, tapi publik melihat tidak ada oposisi yang potensial menjadi pemimpin lebih baik dari SBY bila mereka memimpin. Elite di luar incumbent belum berhasil meyakinkan publik.
•
Di samping kemandegan politik elite di partai-partai lain, kekuatan SBY-JK terletak pada approval atau kepuasan publik terhadap kinerja pasangan ini. Hampir 7 dari 10 warga yang punya hak pilih (67%) merasa puas atau sangat puas dengan kerja SBY-MJK sebagai presiden-wakil presiden. Tingkat kepuasan ini naik secara signifikan dibanding awal tahun 2006 di mana tingkat kepuasan terhadap SBY sekitar 55%. Dibanding sepetember 2005 yang lalu, kenaikan tidak terlalu berarti, hanya terjadi sekitar 4%.
•
Sumber naik-turunnya kepuasan publik terhadap kinerja SBY-JK terutama adalah evaluasi publik terhadap kondisi ekonomi nasional, apakah keadaan ekonomi nasional sekarang lebih baik atau lebh buruk dibanding tahun lalu, dan apakah ekonomi nasional setahun ke depan akan lebih baik dibanding sekarang atau tidak.
KESIMPULAN •
Tingkat kepuasan publik terhadap kinerja SBY-MJK turun ketika tingkat evaluasi positif publik terhadap kondisi ekonomi nasional menurun, atau ketika tingkat evaluasi negatif publik terhadap kondisi ekonomi nasional meningkat seperti terjadi pada bulan Desember 2005, Januari 2006, dan Maret 2006. Sebaliknya, tingkat kepuasan publik terhadap kineja SBY naik ketika tingkat evaluasi positif publik terhadap kondisi ekonomi nasional naik, dan tingkat evaluasi negatif publik terhadap kondisi ekonomi nasional menurun.
•
Naik turunnya evaluasi positif-negatif tentang kondisi ekonomi nasional terkait dengan bagaimana publik menilai kinerja pemerintah dalam mengatasi isu-isu ekonomi spesifik seperti pengurangan kemiskinan dan pengangguran, ketersediaan dan pengendalian harga kebutuhan pokok, terutama BBM, pengendalian nila rupiah, investasi, dan pembangunan infrstaruktur.
•
Di samping itu, evaluasi atas kinerja pemerintah dalam menangguangi isu-isu ekonomi terkait erat dengan evaluasi publik atas kinerja kabinet ekuin. Secara umum, kabinet ekuin dinilai publik hanya berkinerja SEDANG, walapun tidak buruk, dan ini membantu meningktkan kepuasan publik terhadap kinerja SBY-MJK.
•
Faktor polhukam juga penting bagi evaluasi positif publik terhadap kinerja SBY-MJK. Penanganan konflik komunal, separatisme, pemberantasan Narkoba, penciptaan ketertiban umum, adalah beberapa indikator penting dari isu Polhukam, dan sejauh ini pemerintah terkait dipandang bekerja baik dalam mengatasi isu-isu tersebut. Dibanding kabinet ekonomi, kabinet Polhukam secara umum dinilai BAIK oleh publik pada umumnya, tapi dampaknya terhadap SBY-JK tidak sekuat faktor ekonomi.
KESIMPULAN •
Kemandegan rekrutmen elite politik oleh kekuatan di luar incumbent, dan kinerja incumbent yang BAIK bidang polhukam dan SEDANG di bidang ekonomi membuat SBY tetap populer di mata rakyat pada umumnya. Bila tiga faktor ini berubah secara negatif bagi SBY, maka kepuasan publik terhadapnya dapat merosot.
•
Tapi masih ada tiga tahun untuk partai menawarkan figur alternatif, dan membuka peluang untuk direspon secara positif oleh publik.
•
Apapun alasannya, sekarang SBY-MJK punya modal politik sangat besar (67%), dan ini harusnya menjadi dasar untuk mengambil keputusan-keputusan teknokratis yang tegas dan cepat terutama untuk percepatan pemulihan ekonomi nasional, yang ternyata punya dampak langsung sangat penting bagi karir politik SBY sendiri. Bila modal ini tidak digunakan dalam pembuatan-pembuatan kebijakan secara tegas dan cepat, ia tidak akan banyak berbunga atau berbuah yang akan dipetik tahun 2009 nanti.