Prosiding Seminar STIAMI ISSN 2355-2883
Volume III, No. 01, Februari 2016
KEMITRAAN GLOBAL DI BIDANG PERPAJAKAN: HARMONISASI REGULASI PAJAK NASIONAL DAN INTERNASIONAL DALAM MEMINIMALISIR PRAKTIK BASE EROSION AND PROFIT SHIFTING Selvi Institut Ilmu Sosial dan Manajemen STIAMI
[email protected] Abstract. In this article, the authors analyze the practice of Base Erosion and Profit Shifting (BEPS) conducted by multinational companies in the world which has become one of the issues and problems in international taxation. This issue is related to the increasing number of developing countries that offer tax relief or Tax Haven Countries, along with the development of digital economy, information, and technology. Indonesia has made a National Tax Law which prevent the practice of tax avoidance and tax evasion. The OECD also considers that the importance of national and international tax harmonization in the fight against BEPS considering the losses are enormous. Keywords: MNC, BEPS Abstrak. Dalam artikel ini, penulis menganalisis praktik Penggerusan Basis Pajak dan Pengalihan Laba (BEPS) yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan multinasional di dunia yang saat ini menjadi salah satu isu serta masalah dalam perpajakan internasional. Isu ini berkembang terkait dengan makin banyaknya negara yang menawarkan keringanan perpajakan atau Tax Haven Countries seiring dengan berkembangnya teknologi informasi dunia digital. Indonesia telah membuat suatu Undang-Undang Perpajakan Nasional terkait dengan pencegahan atas praktik penghindaran dan penyelundupan pajak. OECD pun memandang bahwa pentingnya suatu harmonisasi regulasi pajak nasional dan internasional dalam memerangi BEPS mengingat kerugian yang ditimbulkan sangatlah besar. Kata Kunci: MNC, BEPS Suatu negara dalam memenuhi
pembeli.
Istilah
“perdagangan”
antar
kebutuhan penduduknya memerlukan kerja
negara ini tentu saja melibatkan penduduk
sama
negara
dengan
negara
lain.
Hal
ini
masing-masing.
Selain
itu,
disebabkan karena setiap negara memiliki
“perdagangan” antar negara ini tentu saja
sumber daya yang berbeda-beda, baik
juga ikut memberikan keuntungan bagi
dalam hal sumber daya manusia, alam,
penduduknya.
teknologi, modal, pengetahuan dan lain
keuntungan
sebagainya. Kerja sama antar negara ini
sedangkan
menyebabkan terjadinya perpindahan suatu
keuntungan berupa terpenuhinya suatu
sumber daya dari negara yang satu ke
kebutuhan yang ia inginkan. Keuntungan
negara lainnya dan melahirkan suatu
ini
keuntungan satu sama lain. Kerja sama
sehingga
antar negara dapat diibaratkan sebagai
keuntungan ini adalah penghasilan kedua
suatu perdagangan dimana ada penjual dan
belah pihak.
112
dapat
Penjual dari
hasil
pembeli
dikonsumsi dapat
mendapatkan penjualannya, mendapatkan
atau
dikatakan
disimpan bahwa
Selvi, Kemitraan Global Di Bidang Perpajakan: Harmonisasi Regulasi ...
Setiap negara memiliki hak untuk memungut
pajak.
Hal
bersaing
memperebutkan investor asing untuk dapat
kemudian menjadi permasalahan. Penulis
menanamkan modal di negara tersebut.
akan memberikan gambaran mengenai
Salah satu strategi dalam menarik investor
permasalahan perdagangan internasional
adalah
dari aspek pajak melalui sebuah contoh
keringanan
berikut. Li Wei, seorang pengusaha asal
pengenaan tarif pajak yang rendah sampai
Cina menjual keramik hasil pabrikannya
nihil maupun pemberian fasilitas-fasilitas
ke Thomas Jeff di Inggris. Tentu saja Li
pajak yang akan meringankan biaya yang
Wei
harus dikeluarkan investor atau lebih
penjualan
yang
lah
saling
yang
mendapatkan
ini
berkembang
penghasilan
ia
lakukan
atas
tersebut.
dikenal
dengan
menawarkan
pajak
dengan
baik
adanya
dalam
sebutan
Tax
hal
Haven
Otoritas pajak di Inggris mengenakan
Countries. Hal ini membuat investor lebih
pajak atas penghasilan yang diterima Li
memilih untuk menanamkan modalnya
Wei oleh karena Li Wei mendapatkan
bukan di negara asalnya (resident country)
sejumlah penghasilan di Inggris. Begitu
melainkan
pula
Fenomena investasi yang dilakukan karena
otoritas
pajak
di
Cina
yang
di
Tax
adanya
diterima Li Wei oleh karena Li Wei
pernyataan
merupakan warga negara Cina sehingga
Mieszkowski (Parys & Klemm:2011:2)
Cina berwenang untuk mengenakan pajak.
yakni “when the capital is mobile, the
Pengenaan
yang
sensitivity of capital to tax burden leads
menjadi permasalahan dimana seseorang
countries to undercut each other’s tax rate
dapat dikenakan pajak lebih dari satu kali
to attract capital”. Adapun kriteria Tax
atas penghasilan yang sama sehingga
Haven Country diatur dalam petunjuk
keuntungan justru berubah menjadi suatu
pengisian
kerugian
39/PJ/2009) ialah:
yang
ganda
dapat
inilah
mematikan
perekonomian. Oleh karena itu, negara-
pajak
Countries.
mengenakan pajak atas penghasilan yang
pajak
faktor
Haven
didukung
penelitian
SPT
Badan
oleh
Zodrow
2009
&
(PER
a. Negara yang memberikan tarif pajak
negara mulai membuat suatu perjanjian
rendah
perpajakan
untuk
mengurangi
resiko
atau
negara
yang
tidak
menghindari
atau
mengenakan PPh, yaitu negara yang
pengenaan
pajak
mengenakan tarif PPh lebih rendah
berganda yang dinamakan Tax Treaty.
50% dari PPh Badan di Indonesia
Seiring perjalanan waktu, kerja
b. Negara yang menerapkan kebijakan
sama internasional kian global. Negara-
kerahasiaan bank dan tidak melakukan
negara
pertukaran informasi, yaitu negara
khususnya
negara-negara
113
Prosiding Seminar STIAMI ISSN 2355-2883
atau
yurisdiksi
Volume III, No. 01, Februari 2016
yang
berdasarkan
poerundang-undangannya pemberian
membayar pajak yang lebih kecil
melarang
informasi
dibandingkan
nasabahnya,
melakukan
termasuk untuk keperluan informasi
MNC usaha
yang
tidak
tax
haven
di
countries.
yang berkaitan dengan perpajakan
Dari kedua penelitian itu, dapat
Perluasan bisnis ke negara-negara
disimpulkan bahwa MNC mendapatkan
berkembang yang merupakan Tax Haven
dua keuntungan sekaligus yakni baik di
Countries umumnya dilakukan oleh MNE
negara residen maupun di negara sumber
(Multi
yang
yang menawarkan Tax Haven Countries,
negara-
MNC melaporkan laba yang lebih sedikit
negara maju. Tarif yang rendah serta
dari yang seharusnya dilaporkan di negara
ketidakmampuan hampir seluruh negara-
residen dan membayar pajak yang lebih
negara berkembang dalam mengumpulkan
sedikit
data atau informasi penting menyangkut
dibayarkan di negara residen maupun di
Wajib Pajak semakin memudahkan MNE
negara sumber. Fenomena ini dikenal
untuk melakukan penghindaran bahkan
dengan Base Erosion and Profit Shifting
penggelapan pajak. MNE lebih mudah
atau
mengalihkan
Pengalihan Laba.
National
mayoritas
Enterprises)
merupakan
labanya
residen
ke
Tax
Haven
daripada
Penggerusan
yang
seharusnya
Basis
Pajak
dan
Countries. Mintz & Smart (Auerbach et al:2007:229)
menyatakan
bahwa
Metode
Pengurangan
Pajak
(Tax
multijurisdictional firms (memiliki makna
Reduction
yang sama dengan MNE) di Canada dapat
MNC
lebih mudah mengalihkan labanya (profit
Menurut
shifting) ke perusahaan afiliasinya di
pengurangan pajak yang dilakukan MNC
negara
dengan
yakni mengalihkan penghasilan dari negara
yang
dengan tarif pajak yang lebih tinggi ke
(2012)
negara yang lebih rendah tarifnya atau
lain
perusahaan dilakukan
dibandingkan
non-MNE. Fuest
&
Analisa Riedel
Method)
Needham
yang
Dilakukan
(2013:2),
metode
menyimpulkan bahwa:
negara yang tidak mengenakan pajak.
1. MNC melaporkan laba dan membayar
Berikut adalah metode pengurangan pajak
pajak yang lebih kecil dibandingkan
yang dilakukan MNC (Needham:2013:2-
perusahaan
4):
nasional
di
negara
residennya,
1. Profit Shifting Strategy
2. MNC yang melakukan usaha di tax
Profit Shifting Strategy dilakukan
haven countries melaporkan laba dan
dengan cara mengurangi aktivitas
114
Selvi, Kemitraan Global Di Bidang Perpajakan: Harmonisasi Regulasi ...
operasional
di
negara
yang
mengenakan tarif pajak yang tinggi kemudian
mengalihkan
kegiatan/aktivitas tersebut ke anak
dengan
penyerahan
atau
pemanfaatan jasa d. Alokasi biaya e. Penyerahan atau perolehan
perusahaan yang berada di negara
harta
yang mengenakan tarif pajak yang
instrumen keuangan, dan
lebih
penghasilan
rendah
atau
tidak
mengenakan pajak.
bentuk
atau
pengeluaran yang timbul
2. Transfer Pricing Transfer
dalam
akibat
Pricing
terjadi
atas
penyerahan
perolehan
harta
atau dalam
transaksi-transaksi yang dilakukan
bentuk instrumen keuangan
antar perusahaan-perusahaan grup
yang dimaksud
afiliasi
MNC
dengan
harga
Atas transaksi yang melibatkan
transaksi yang biasanya tidak wajar
pihak-pihak
dimana harga tersebut bisa lebih
hubungan
istimewa
harus
mahal
dilakukan
penyesuaian
guna
atau
dibandingkan tersebut perusahaan
lebih
murah transaksi
dilakukan
kepada
wajar apabila transaksi tersebut
afiliasi.
dilakukan kepada pihak yang tidak
non
suatu
memiliki
apabila
lain
memperoleh
yang
yang
Ketidakwajaran tarnsaksi tersebut
memiliki
dapat terjadi atas transaksi:
Tercantum dalam tax treaty UN
a. Penjualan,
pengalihan,
pembelian atau perolehan barang berwujud maupun barang tidak berwujud b. Sewa, royalty, atau imbalan lain yang timbul akibat penyediaan
atau
pemanfaatan harta berwujud maupun
harta
tidak
berwujud c. Penghasilan
atau
pengeluaran
sehubungan
hubungan
harga
istimewa.
Model pasal 9 ayat 2 mengenai transaksi associated enterprises: “where a Contracting State includes in the profits of an enterprise of that State-and taxes accordingly-profits on which an enterprise of the other Contracting State has been charged to tax in that other State and the profits so included are profits which would have accrued to the enterprises of that first-mentioned State if the conditions made between the two enterprises had been those which would have been made between 115
Prosiding Seminar STIAMI ISSN 2355-2883
Volume III, No. 01, Februari 2016
independent enterprises, then that other State shall make an appropriate adjustment…” Dalam Pasal 18 ayat 3 UU PPh mengatur :
Metode-metode dalam menentukan
bersih
transaksional (transactional net
margin
method
/
TNMM)
perbandingan
harga
antara pihak yang independen (comparable uncontrolled price/
ayat 3A juga mengatur ketentuan mengenai
transaksi
melibatkan
yang
hubungan
istimewa
yakni “Direktur Jenderal Pajak berwenang
untuk
melakukan
perjanjian dengan Wajib Pajak dan bekerja sama dengan pihak otoritas pajak
negara
lain
untuk
menentukan harga transaksi antar pihak yang mempunyai hubungan istimewa…”. Perjanjian ini lebih dikenal dengan istilah Advanced Price Agreement (APA). Misalnya A Company (di negara dengan tarif pajak tinggi) membeli
perusahaan afiliasinya yakni B Company (di Tax Haven Country, income tax rate 0%). Dengan jenis, kualitas dan kuantitas produk yang
CUP) b. Metode harga penjualan kembali
sama, B Company menjual produk tersebut kepada perusahaan lain
(resale price method) c. Metode biaya-plus (cost plus
non
afiliasinya
12.000,
method/ CPM)
seharga
sehingga
US$
terdapat
ketidakwajaran harga yang terlalu
d. Metode lain: 1) Metode
Penghasilan di Indonesia Pasal 18
produk seharga US$ 15.000 ke
harga wajar yakni:
pembagian
laba
(profit split method / PSM)
tinggi
sebesar
US$
3.000.
A
Company dapat mengakui beban pembelian
116
laba
Lebih lanjut, Undang-undang Pajak
“Direktur Jenderal Pajak berwenang untuk menentukan kembali besarnya penghasilan dan pengurangan serta menentukan utang sebagai modal untuk menghitung besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak yang mempunyai hubungan istimewa dengan Wajib Pajak lainnya sesuai dengan kewajaran dan kelaziman usaha yang tidak dipengaruhi oleh hubungan istimewa dengan menggunakan metode perbandingan harga anatara pihak yang independen, metode harga penjualan kembali, metode biaya plus atau metode lainnya”
a. Metode
2) Metode
tersebut
sehingga
Selvi, Kemitraan Global Di Bidang Perpajakan: Harmonisasi Regulasi ...
mengurangi pendapatan yang pada
Atas harga transaksi yang tidak
akhirnya
wajar antara A Company dengan B
berujung
pada
pembayaran pajak yang lebih kecil.
Company,
perlu
Sedangkan
appropriate
adjustment
bagi
B
Company,
pendapatan atas penjualan produk
dlakukan oleh
otoritas pajak dari kedua negara.
tersebut tidak dikenakan pajak.
Gambar 1 Skema Transfer Pricing Sumber: Diolah Penulis 3. Corporate debt-equity
penghasilan badan 0% sedangkan
Maksud corporate debt-equity ialah
negara Y merupakan negara yang
strategi MNC dalam kaitannya dengan
menerapkan tarif yang tinggi. B
alokasi hutang dan modal. Misalnya,
Company
A Company di negara X memberikan
bunga
pinjaman
Company sehingga pajaknya di negara
kepada
perusahaan
dapat
atas
mengakui
hutangnya
pada
Y
Y.
A
pendapatan bunga pinjaman yang
Company digunakan untuk modal B
diperoleh A Company tidak dikenakan
Company.
pajak karena tarif pajak penghasilan
yang
Negara
diberikan
X
merupakan
negara surga pajak dengan tarif pajak
sedangkan
A
afiliasinya yakni B Company di negara Pinjaman
berkurang
beban
atas
badan di negara X sebesar 0%. 117
Prosiding Seminar STIAMI ISSN 2355-2883
Volume III, No. 01, Februari 2016
Gambar 2 Skema Corporate debt-equity Sumber: Diolah Penulis UU PPh yang berlaku di Indonesia
pelaksanaannya
mengatur kebijakan mengenai rasio
254/KMK.01/1985,
hutang dan modal (Debt-Equity Ratio)
surut sejak 8 Oktober 1984.
yang tercantum pada Pasal 18 ayat 1 UU PPh yang berbunyi “Menteri
KMK
yang
berlaku
4. Payments for Intangibles Strategi ini merupakan strategi atas
Keuangan berwenang mengeluarkan
kepemilikan
keputusan
besarnya
berwujud (intangible assets) berupa
perbandingan antara utang dan modal
IPR (Intellectual Property Rights).
perusahaan
untuk
keperluan
IPR dapat berupa hak paten, hak cipta,
penghitungan
pajak
berdasarkan
merek dagang, ataupun lisensi. Suatu
mengenai
undang-undang ini”. Dalam KMK 1002/KMK 04/1984 yang berlaku sejak 8 Oktober 1984 yang berbunyi “untuk keperluan penghitungan Pajak
grup
barang
korporasi
yang
tidak
menunjuk
dan
memberikan kepemilikan atas
IPR
kepada
salah
satu
perusahaan
afiliasinya yang merupakan subjek
Penghasilan besarnya perbandingan
pajak suatu negara yang menerapkan
antara hutang dan modal sendiri (debt
tarif pajak yang paling rendah atau
equity
berada di zona Tax Haven Country.
ratio)
ditetapkan
setinggi-
tingginya tiga dibanding satu (3:1)”. Namun
118
dengan
demikian,
kekhawatiran
Perusahaan-perusahaan afiliasi lainnya yang berada di negara dengan tarif
pemerintah atas penerapan ketentuan
pajak
ini akan menghambat dunia usaha
membayar
maka
lisensi atas penggunaan IPR tersebut.
KMK
tersebut
ditunda
yang
lebih sejumlah
tinggi
harus
royalti/biaya
Selvi, Kemitraan Global Di Bidang Perpajakan: Harmonisasi Regulasi ...
Gambar 3 Skema Paymenst for Intangibles Sumber: Diolah Penulis 5. Shell Holding Company
Dalam
Undang-Undang
Shell holding company mengibaratkan
Penghasilan
dirinya
mengatur
sebagai
perusahaan kegiatan
ini
cangkang tidak
produksi,
perdagangan
dalam
karena
melakukan
distribusi
atau
memperoleh
aktiva
Pasal
18
pembelian
melalui
Pajak ayat
saham
Special
3B atau
Purpose
Company- memiliki makna yang sama dengan
Shell
Holding
Company.
penghasilannya namun perusahaan ini
Ketentuan ini dimaksudkan untuk
bisa
mencegah penghindaran pajak oleh
merupakan
pemilik
IPR,
pemegang saham terbesar atau pusat
Wajib
kegiatan manajerial bagi perusahaan-
pembelian
perusahaan afiliasinya di negara lain.
suatu perusahaan Wajib Pajak dalam
Shell Holding Company ditempatkan
negeri melalui perusahaan luar negeri
di negara yang mengenakan tarif pajak
yang didirikan khusus untuk tujuan
yang
tersebut (Special Purpose Company).
rendah
atau
bahkan
tidak
mengenakan withholding tax atas dividen dan capital gains seperti Irlandia, Belgia, Belanda dan Swiss.
Pajak
yang
melakukan
saham/penyertaan
pada
“Wajib Pajak yang melakukan pembelian saham atau aktiva perusahaan melalui pihak lain atau badan yang dibentuk untuk maksud demikian 119
Prosiding Seminar STIAMI ISSN 2355-2883
Volume III, No. 01, Februari 2016
(special purpose company), dapat ditetapkan sebagai pihak yang sebenarnya melakukan pembelian tersebut sepanjang Wajib Pajak yang bersangkutan mempunyai hubungan istimewa dengan pihak lain atau badan tersebut dan tidak terdapat ketidakwajaran penetapan harga” Lebih lanjut, pada Pasal 18 ayat 3C UU PPh mengatur tentang penjualan saham
perusahaan
antara
yang
berbunyi: “Penjualan atau pengalihan saham perusahaan antara (conduit company atau special purpose company) yang didirikan atau bertempat kedudukan di negara yang memberikan perlindungan pajak (tax haven country) yang mempunyai hubungan istimewa dengan badan yang didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia atau bentuk usaha tetap di Indonesia dapat ditetapkan sebagai penjualan atau pengalihan saham badan yang didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia atau bentuk usaha tetap di Indonesia”
company/special
purpose
company/conduit
company
yang
didirikan dan dimiliki sepenuhnya oleh B Co yakni sebuah perusahaan di negara B. Apabila B Co menjual seluruh kepemilikannya atas saham A Ltd
kepada
PT.
Sinar
yakni
perusahaan yang merupakan Wajib Pajak Badan Dalam Negeri, maka secara legal formal transaksi di atas merupakan
pengalihan
kepemilikan/saham perusahaan luar negeri oleh Wajib Pajak Luar Negeri. Namun pada hakikatnya, transaksi ini merupakan pengalihan kepemilikan perseroan Wajib Pajak Dalam Negeri oleh
Wajib
sehingga
Pajak
atas
pengalihan
Luar
penghasilan
ini
terutang
Negeri dari Pajak
Penghasilan.
6. Hybrid Entities Hybrid Entities merupakan strategi suatu
grup
mendapatkan
korporasi
untuk
pengurangan
pajak
ganda atas suatu transaksi yang sama dengan memanfaatkan peraturan dan
Sebagai ilustrasi, A Ltd didirikan dan bertempat kedudukan di negara A yakni sebuah negara yang merupakan Tax Haven Country. A Ltd memiliki 95% saham PT. ABC yang didirikan dan bertempat kedudukan di Jakarta. A Ltd ini merupakan shell holding 120
fasilitas pajak yang berbeda-beda di negara yang berbeda-beda melalui perusahaan-perusahaan
afiliasinya.
Contohnya ialah kasus “Double Irish with
Dutch
melibatkan
Sandwich”
yang
perusahaan-perusahaan
multinasional di Amerika Serikat,
Selvi, Kemitraan Global Di Bidang Perpajakan: Harmonisasi Regulasi ...
Irlandia,
Bermuda,
dan
Belanda
didirikan
tetapi
dimana
ousat
(Needham: 2013:3). Dapat dilihat
manajemen dan kontrol perusahaan
pada gambar 4.
dilakukan).
Induk perusahaan Amerika Serikat
Induk
mendirikan sebuah anak perusahaan di
kemudian
Irlandia-1st Irish Company. Induk
perusahaan di Belanda yang penulis
perusahaan
menyebutnya Netherland Company.
kewenangan
kemudian
Amerika
mendirikan
anak
1st Irish Company memberikan izin
mengatur IPR zona Eropa kepada 1st
atas penggunaan IPR berupa lisensi
Irish Company. 1st Irish Company
kepada Netherland Company.
juga berwenang untuk mengumpulkan
Selanjutnya,
laba yang diperoleh di zona Eropa
mendirikan kembali anak perusahaan
sebelum akhirnya dikirim ke induk
di Irlandia (2nd Irish Company) yang
perusahaan di Amerika Serikat. 1st
dimiliki seluruhnya oleh 1st Irish
Irish Company tersebut kemudian
Company.
direlokasi ke Bermuda, sebuah negara
melisensikan
surga pajak yang menawarkan 0%
diperoleh dari 1st Irish Company
pajak korporasi. 1st Irish Company
kepada 2nd Irish Company. 2nd Irish
kemudian
Company
menjadi (Irlandia
memiliki
di
dan
Bermuda
untuk
memberikan
perusahaan
residen
pajak
menetapkan
induk
perusahaan
Netherland
Company
kembali
kemudian
kembali produk
IP
yang
melisensikan
tersebut kepada
penentuan residen pajak korporasi bukan dari dimana korporasi itu
Gambar 4. Double Irish with Dutch Sandwich. Sumber: Diolah Penulis 121
Prosiding Seminar STIAMI ISSN 2355-2883
Volume III, No. 01, Februari 2016
perusahaan-perusahaan
dan
7. Conduit
kemudian mendapatkan penghasilan
Sebuah
atas royalti yang dipotong pajak
penghasilan
12.5%. 2nd Irish Company membayar
perantara
royalti atas penggunaan lisensi kepada
membentuk jaringan perusahaan di
Netherland Company dan biaya royalti
negara
ini
biaya
memanfaatkan beneficial owner suatu
pengurang penghasilan di Irlandia.
Tax Treaty sebagai pihak perantara
Penghasilan atas royalti yang diterima
yang selanjutnya penghasilan akan
Netherland Company tidak dikenakan
dikirim ke perusahaan tujuan. Pihak
pajak di Belanda karena Belanda
perantara yang dimaksud ialah Direct
memberikan
tax
atas
conduit
dividen
capital
Atas
perusahaan yang dibentuk berdasarkan
dapat
diakui
dan
lain
sebagai
exemption gains.
pembayaran
Netherland
beban
MNC
berbeda-beda
pajak
guna
yakni
untuk
arus
melalui
ketiga.
company
1st
Company,
dan
yang
kesepakatan
Irish
pengaturan
pihak
penggunaan IPR yang didapatkan dari
anak
menghindari berganda
dari
Company membayar sejumlah royalti
penerimaan, dimana sebuah holding
kepada 1st Irish Company di Bermuda.
company akan didirikan di Negara
Atas penghasilan royalti, 1
st
Irish
yang
pajak
dengan kedua Negara (Negara induk
karena Bermuda tidak mengenakan
dan anak perusahaan), yang akan
pajak atas penghasilan badan.
berfungsi sebagai pipa penyambung
Company
122
strategi
tidak
dikenakan
memiliki
perjanjian
pajak
Terlihat bahwa yang dimaksud
penerimaan dari anak perusahaan
dengan “Double Irish with Dutch
kepada induk perusahaan (Business
Sandwich” adalah dua perusahaan
dictionary).
Irlandia yang diibaratkan sebagai
Sejak
2
Januari
2002,
Indonesia
buah roti dan perusahaan Belanda
melakukan Persetujuan Penghindaran
diibaratkan sebagai keju. Keju yang
Pajak
diapit oleh dua roti menjadi sandwich.
Pemerintah Belanda. Dalam P3B ini
Skema “Double Irish with Dutch
mengatur
Sandwich” banyak dilakukan oleh
penghasilan atas bunga yaitu 0-10%.
perusahaan
Amerika seperti Apple,
Pajak sebesar 0% diterapkan atas
Google, Abbott, General Electric dan
penghasilan bunga pinjaman yang
masih banyak lagi.
jatuh temponya lebih dari 2 tahun.
Berganda
besarnya
(P3B)
tarif
dengan
pajak
Selvi, Kemitraan Global Di Bidang Perpajakan: Harmonisasi Regulasi ...
Kesepakatan tersebut dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan Indonesia
Kerugian Akibat BEPS Pada
Febuari
2013,
OECD
yang membutuhkan dana dari luar
(Organisation for Economic Co-operation
negeri dan mendirikan perusahaan di
and Development) merilis laporan Addressing
Belanda.
demikian,
Base Erosion and Profit Shifting.. Isu ini
Pemerintah pada Juli 2005 melalui
menjadi hal yang sangat serius karena
Direktorat
Pajak
menyangkut keadilan dan kepatuhan di
mengeluarkan aturan resmi yakni SE-
bidang perpajakan. Menurut OECD, BEPS
04/PJ.34/2005
yang dilakukan MNE merugikan banyak
Namun
Jenderal
mengenai
beneficial
owner yang menyebutkan secara jelas bahwa conduit company ini tidak
pihak, yakni: 1. Government
termasuk dalam pengertian beneficial
Pemerintah mengeluarkan biaya yang
owner sehingga tidak dapat merasakan
lebih banyak untuk meningkatkan
keringanan pajak dari P3B dan tetap
kepatuhan
tunduk terhadap UU PPh domestik.
penerimaan pajak sedikit. Laba MNC
Kemudian melalui SE-03/PJ.03/2008
di negara-negara dengan tarif pajak
aturan mengenai kriteria beneficial
yang tinggi mengalami penurunan
owner diperbaharui menjadi:
sedangkan di Tax Haven Countries
a. Subjek Pajak Dalam Negeri dari
mengalami peningkatan yang tajam.
negara mitra P3B
perpajakan
sedangkan
Pada gambar 5, terlihat bahwa laba
b. Pemilik yang sebenarnya dari
yang dilaporkan (% GDP) MNC asal
penghasilan dividen, bunga dan
Amerika Serikat semakin meningkat
atau
berhak
di Tax Haven Countries sedangkan di
menikmati
negara dengan tarif pajak yang tinggi
secara langsung manfaat dari
mengalami penurunan. Lihat gambar
penghasilan tersebut.
5.
royalty
sepenuhnya
yang
untuk
8. Company-specific Tax Rulings Beberapa
negara
memperbolehkan
2. Individual Tax Payer Ketika MNE mengalihkan penghasilan
adanya negosiasi langsung mengenai
sehingga
pajak
yang
tarif pajak antara perusahaan dengan
menjadi lebih kecil bahkan nihil,
pejabat pajak yakni Belanda, Siprus
Wajib Pajak Orang Pribadi justru
dan Luxemburg. Biasanya, penetapan
harus menanggung beban pajak yang
tarif, harga wajar ditentukan oleh
lebih besar. MNC asal Amerika
pejabat otoritas suatu negara.
Serikat
melaporkan
dibayarkan
pendapatan 123
Prosiding Seminar STIAMI ISSN 2355-2883
Volume III, No. 01, Februari 2016
sebesar 43% dari total profit overseas
total tenaga kerja yang dipekerjakan
di Bermuda, Irlandia, Luxemberg,
MNC di luar AS dan investasi yang
Belanda, dan Swiss namun mereka
hanya sebesar 7% dari total investasi
hanya menyerap 4% tenaga kerja dari
asing yang dilakukan.
Gambar 5 Laba yang Dilaporkan MNC Asal Amerika Serikat (% GDP) Sumber: U.S Department of Commerce, Bereau of Economic Analysis, U.S Direct Investment Abroad: Operations of U.S Parent Companies and Their Foreign Affiliates (Keightley : 2013: 8) 3. Individual Tax Payer
hanya sebesar 7% dari total investasi
Ketika MNE mengalihkan penghasilan
asing yang dilakukan.
sehingga
Lain
pajak
yang
dibayarkan
halnya
dengan
anak
menjadi lebih kecil bahkan nihil,
perusahaannya di negara dengan tarif
Wajib Pajak Orang Pribadi justru
pajak
harus menanggung beban pajak yang
economies) yakni Australia, Kanada,
lebih besar. MNC asal Amerika
Jerman,
Serikat
pendapatan
melaporkan pendapatan sebesar 14%
sebesar 43% dari total profit overseas
dari total profit overseas namun
di Bermuda, Irlandia, Luxemberg,
memperkerjakan 40% pekerja dari
Belanda, dan Swiss namun mereka
total tenaga kerja MNC tersebut di
hanya menyerap 4% tenaga kerja dari
luar AS dan sebesar 34% investasi
total tenaga kerja yang dipekerjakan
dari
MNC di luar AS dan investasi yang
(Keightley:2013).
melaporkan
yang
tinggi
Meksiko
total
(traditional
dan
Inggris
investasi
asing
Hal
ini
menunjukkan bahwa MNC membayar 124
Selvi, Kemitraan Global Di Bidang Perpajakan: Harmonisasi Regulasi ...
pajak yang lebih kecil kerena mampu
sedikit untuk membayar pajak karena
mengalihkan penghasilannya ke Tax
dapat melakukan profit shifting ke Tax
Haven Countries sedangkan individu
Haven Countries, sehingga MNE
yang menjadi pekerja membayar pajak
mendapatkan keuntungan yang lebih
yang lebih tinggi karena sebagian
banyak dibandingkan dengan pelaku
besar tenaga kerja MNC tersebut
usaha domestik.
merupakan
residen
negara-negara
dengan tarif pajak yang tinggi. Lihat Gambar 6.
OECD ACTION PLAN Dalam rangka mengurangi kerugian yang
4. Bisnis
ditimbulkan
atas
BEPS
yang
Tax avoidance yang dilakukan oleh
dilakukan
pelaku usaha MNE menjadikan iklim
multinasional, maka OECD menyusun suatu
bisnis menjadi tidak lagi kompetitif.
Action Plan. Action Plan ini terdiri dari:
MNE
mengeluarkan
biaya
oleh
praktik
perusahaan-perusahaan
yang
Gambar 6 Lapangan Kerja & Investasi (% Foreign Employment & Investment) MNC asal AS Sumber: U.S Department of Commerce, Bereau of Economic Analysis, U.S Direct Investment Abroad: Operations of U.S Parent Companies and Their Foreign Affiliates ((Keightley : 2013: 6) Langkah ini mengidentifikasi 1. Action 1 tantangan-tantangan yang dihadapi Address the Tax Challenges of the dunia perpajakn dalam dunia ekonomi Digital Economy digital. Dunia ekonomi digital dalam hal ini adalah transaksi perdagangan 125
Prosiding Seminar STIAMI ISSN 2355-2883
Volume III, No. 01, Februari 2016
secara online melalui internet antar negara. Keuntungan atas transaksi di
Counter Harmful Tax Practices More
dunia
Effectively,
maya
ini
sulit
dipajaki
Taking
Into
Account
dikarenakan perusahaan penjual tidak
Transparency and Substance
hadir dalam bentuk fisik sehingga
OECD
tidak menimbulkan Bentuk Usaha
perubahan
Tetap.
harmful tax practices dengan lebih
2. Action 2
mengusulkan cara
Mismatch Arrangements
transparansi
6. Action 6 Prevent Treaty Abuse
adanya pengembangan model P3B dan
OECD
juga
pengembangan
perpajakan
dan
substansi.
Dalam langkah ini merekomendasikan
pembuatan
adanya
penanggulangan
memprioritaskan
Neutralise the Effects of Hybrid
suatu
ketentuan
domestik
untuk
mengusulkan
penyusunan
adanya
model
P3B
rekomendasi
dan bagi
menetralisir dampak negative yang
ketentuan perpajakan domestik dalam
timbul dari hybrid entities dan juga
mencegah penyalahgunaan P3B.
hybrid instrument. Untuk mewujudkan
7. Action 7
suksesnya kebijakan ini, perlu adanya
Prevent the Artificial Avoidance of PE
kerja sama dan dukungan seluruh
Status
negara dalam memerangi BEPS.
Langkah
3. Action 3
adanya
Strengthen CFC Rules
ini
mengusulkan
perubahan
perlu
definisi
suatu
Bentuk Usaha Tetap
Langkah ini merekomendasikan agar
8. Action 8,9, 10
aturan mengenai CFC dapat lebih
Assure
diperkuat.
Outcomes are in Line with Value
4. Action 4 Limit
Erosion and
via
Transfer
Pricing
Other
Interest
Langkah ini merekomendasikan perlu
Financial
adanya penyusunan aturan yang lebih
Statements Dalam
that
Creation
Base
Deductions
ketat langkah
merekomendasikan
ini,
terkait
transfer
aset
tidak
OECD
berwujud, pengembangan aturan yang
adanya
ketat terkait transfer resiko dan alokasi
penyusunan ketentuan atau aturan
modal
terkait pembebanan biaya bunga dan
disusunnya
pembayaran lainnya. 126
5. Action 5
yang suatu
berlebihan, aturan
dan transfer
Selvi, Kemitraan Global Di Bidang Perpajakan: Harmonisasi Regulasi ...
pricing terkait transaksi-transaksi yang
INTERNATIONAL
memiliki resiko tinggi
PRICING REGIME
TAX
TRANSFER
9. Action 11 Establish Methodologies to Collect
Praktik Base Erosion and Profit Shifting
and Analyze Data on BEPS and
memberikan dampak yang negatif bagi
Actions to Adress it
penerimaan negara, khususnya negara dengan
OECD menyusun rekomendasi terkait
tarif pajak yang tinggi. Oleh karena itu, sangat
pengumpulan dan analisis data yang
diperlukan suatu upaya harmonisasi dan
berhubungan dengan BEPS.
koordinasi antar negara, khususnya tercermin
10. Action 12
pada peraturan perpajkan nasional masing-
Require Taxpayers to Disclose Their
masing negara dan tentu saja dalam Tax
Agrresive Tax Planning Arrangements
Treaty. Tiap negara perlu menyamakan
Langkah
persepsi,
ini
mendesak
perusahaan
agar
multinasional
prosedur,
mewujudkan
tujuan
prinsip bersama
di
dalam bidang
mengungkap struktur pajaknya kepada
perpajakan dalam bentuk International Tax
otoritas pajak.
Regime.
11. Action 13 Re-examine
transfer
Pricing
Menurut Eden (Darussalam et al: 2013:16)
Documentation
International Tax Regime dapat dipahami
OECD mengusulkan perlu adanya
sebagai suatu hubungan fungsional dan
dokumentasi terkait transfer pricing
perilaku antara pemerintah di berbagai negara
12. Action 14
yang
dibentuk
sebagai
permasalahan
More effective
mengenai suatu isu tertentu. International Tax
mengusulkan
untuk
meningkatkan efektivitas penyelesaian
tingkat
dari
Make Dispute Revolution Mechanism
OECD
di
respon
internasional
Regime berguna untuk mengelola hubungan ketergantungan antar negara. Lihat Tabel 1.
sengketa pajak internasional. 13. Action 15
Salah satu bentuk kemitraan global di bidang
Develop a multilateral instrument
perpajkan adalah dengan berakhirnya era
Dalam
OECD
kerahasian
bank
adanya
perpajakan.
Pada
hal
menrekomendasikan
ini, perlu
untuk 2009,
kepentingan anggota
G-20
pengembangan instrument multilateral
mendeklarasikan komitmen bersama untuk
dalam mengatasi isu-isu perpajakan
mengakhiri era kerahasiaan bank. Hal ini
internasional
ditindaklanjuti pada tahun 2014 dimana anggota
G-20
dan
OECD
menyetujui 127
Prosiding Seminar STIAMI ISSN 2355-2883
Volume III, No. 01, Februari 2016
Common Reporting Standard (CSR) yang
otomatis
dirilis
Pertukaran informasi perbankan antar negara
oleh
pertukaran
OECD informasi
sebagai
instrumen
perbankan
secara
tenru
di
saja
negaranya
kan
memudahkan
perpajakan
komitmen
memaksimalkan pendapatan pajaknya dengan
penyusunan
kerangka
waktu untuk mengimplementasikan standar perrukaran
informasi
perbankan
Tabel 1. Perihal Tujuan
Ruang Lingkup
Prinsip-prinsip dasar Norma Aturan
Prosedur
Sumber
dalam
rangka
meminimalisir praktik transfer pricing.
secara
: International Tax Transfer Pricing Regime International Tax Transfer Pricing Regime Untuk mencegah pemajakan berganda atas penghasilan perusahaan multinasional, serta mencegah penghindaran dan penggelapan pajak Alokasi penghasilan (maupun biaya) antara anggota dari grup perusahaan multinasional yang berada di yuridiksi berbeda serta menilai keseluruhan transaksi afiliasi lintas yuridiksi Tiga prinsip utama: kesetaraan antar negara; netralitas pajak; serta kesetaraan Wajib Pajak yang melakukan aktivitas lintas yuridiksi Arm’s length standard (principle) dengan melihat anggota grup perusahaaan multinasional dalam entitas yang terpisah Peraturan yang menjelaskan arm’s length principle dalam aplikasi, misalkan metode yang dipergunakan dalam menilai transaksi afiliasi. Adapun metode yang diakui decara global yaitu metode comparable uncontrolled price (CUP), resale price method (RPM), cost plus method (C+), transactional net margin method (TNMM) dan profit split method (PSM) Prosedur domestik: proses pemeriksaan, dokumentasi, dan advance pricing agreement (APA). Prosedur internasional: mutual agreement procedure (MAP), pertukaran informasi dan stimulaneous examination procedure
: Eden (Darussalam et al: 2013: 18)
DAFTAR PUSTAKA Auerbach, Alan J et al. 2007. Taxing Corporate Income in the 21st Century. Cambridge University Drucker, Jesse. 2010. The Tax Haven that is Saving Google Billions. (Bloomberg Business Week, 21 Oct. 2010)
128
negara
otoritas
otomatis. Langkah ini dilanjutkan dengan berupa
tiap
masing-masing.
Darussalam, et al. 2013. Tranfer Pricing: Ide, Strategi, dan Panduan Praktis Dalam Perspektif Pajak Internasional. Jakarta: Danny Darussalam Tax Center Fuest,C & N. Riedel. 2012. Tax Evasion and Tax Avoidance: The Role of International Profit Shifting, (Draining Development? Controlling
Selvi, Kemitraan Global Di Bidang Perpajakan: Harmonisasi Regulasi ...
Flows of Illicit Funds from Developing Countries, in P Reuter (ed) page 109-141). Washington: The World Bank Keightley, Mark P. 2013. An Analysis of Where American Companies Report Profits: Indications of Profit Shifting. Congressional Research Service: CRS Report for Congress Klemm, Alexander & Stefan Van Parys. 2011. Empirical Evidence on the Effect of Tax Incentives. (Int Tax Public Finance). (t.t): Springer Science + Business Media LCC. Muchlinski, Peter. 1999. Multinational Enterprises and The Law. Blackwell. Needham, Christopher. 2013. Corporate Tax Avoidance by Multinational Firms. Library of the European Parliament. OECD. 2013. Action Plan on Base Erosion and Profit Shifting. OECD Publishing. Wiederhold, Gio. 2011. Follow the Intellectual Property: How Companies Pay Programmers When They Move the Related IP Rights to Offshore Tax Havens?. (Communication of the ACM vol 54 no 1 pp 66-74).
www.businessdictionary.com/definition/direct -conduit-company.html. Diunduh tanggal 17 September 2014. Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Perubahan Keempat Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan Indonesia. Keputusan Presiden Republik Indonesia tentang Persetujuan Antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Belanda untuk Penghindaran Pajak Berganda dan Pencegahan Pengelakan Pajak yang Berkenaan dengan Pajak atas Penghasilan. Direktorat Jenderal Pajak. Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor 04/PJ.24/2005 tentang Petunjuk Penetapan Kriteria Beneficial Owner Sebagaimana Tercantum dalam Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda Antara Indonesia dengan Negara Lainnya. Direktorat Jenderal Pajak. Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor 03/PJ.03/2008 tentang Penentuan Status Beneficial Owner Sebagaimana Dimaksud Dalam Persetujuan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda Antara Indonesia dengan Negara Mitra.
129