Prosiding Akuntansi
ISSN: 2460-6561
Pengaruh Kinerja Lingkungan terhadap Profitabilitas dengan Variabel Moderator Pengungkapan Informasi Lingkungan (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2012-2013) 1
Fipit Fitriani, 2 Nurleli, 3Yuni Rosdiana 1,2,3 Prodi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Bandung, Jl. Tamansari No. 1 Bandung 40116 e-mail:
[email protected], 2
[email protected] Abstract: This study aims to determine the effect of environmental performance on profitability with environmental information disclosure moderator variables ( study at manufacturing base and chemical industry sectors listed on BEI 2012-2013 ) . Environmental performance in this study was measured by PROPER , profitability measured by return on assets ( ROA ) , while the disclosure of environmental information measured by the Global Reporting Initiative ( GRI). The method used is descriptive method verification with method of simple regression analysis to examine the effect of environmental performance on profitability and moderation regression analysis to examine the effect of environmental performance on profitability with moderator variable environmental information disclosure . Techniques of data analysis and hypothesis testing using SPSS 21.0 . In this study, samples taken are a manufacturing base and chemical industry sectors listed on the stock exchange that follows Indonesia PROPER 20122013 period and has more than 1 billion profit . Results of this study concluded that the environmental performance of a significant effect on profitability. Meanwhile, the second hypothesis indicates that pengaungkapan environmental information does not moderate the influence of environmental performance with profitability . Key words : environmental performance, profitability, environmental information disclosure Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kinerja lingkungan terhadap profitabilitas dengan variabel moderator pengungkapan informasi lingkungan (studi pada perusahaan manufaktur sektor industry dasar dan kimia yang terdaftar di BEI tahun 2012-2013). Kinerja lingkungan dalam penelitian ini diukur dengan PROPER, Profitabilitas diukur dengan return on asset (ROA), sedangkan pengungkapan informasi lingkungan diukur dengan Global Reporting Initiative (GRI). Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif verifikatif dengan metode analisis regresi sederhan untuk menguji pengaruh kinerja lingkungan terhadap profitabilitas dan analisis regresi moderasi untuk menguji pengaruh kinerja lingkungan terhadap profitabilitas dengan variabel moderator pengungkapan pemilihan anggota sample dengan kriteria tertentu. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan teknik regresi berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan corporate social responsibility pada perusahaan Makanan dan Minuman yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2011-2013 dan profitabilitas tidak berpengaruh terhadap pengungkapan corporate social responsibility pada perusahaan Makanan dan Minuman yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2011-2013. Untuk penelitian yang akan datang sebaiknya dapat menambahkan beberapa variabel yang dapat informasi lingkungan. Teknik analisi data dan pengujian hipotesis menggunakan SPSS 21.0. Pada penelitian ini sampel yang diambil adalah perusahaan manufaktur sector industry dasar dan kimia yang terdaftar di bursa efek indnesia yang mengikuti PROPER periode 2012-2013 dan memiliki laba lebih dari 1 milyar. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa kinerja lingkungan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Sementara itu, hasil hipotesis kedua mengindikasikan bahwa pengaungkapan informasi lingkungan tidak memoderasi pengaruh kinerja lingkungan dengan profitabilitas. Kata Kunci: Kinerja Lingkungan, Profitabilitas, Pengungkapan Informasi Lingkungan
267
268 |
Fipit Fitriani, et al.
A.
Pendahuluan
Kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba merupakan hal yang utama dalam penilaian kinerja keuangan perusahaan. Laba tidak hanya sebagai ukuran suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban penyandang dana melainkan juga untuk menunjukan prospek perusahaan di masa yang akan datang. Menurut Menurut Hanafi (2009:81) rasio profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan (profitabilitas) pada tingkat penjualan, asset, dan modal saham yang tertentu. Ada tiga rasio yang sering dibicarakan, yaitu: profit margin, return on total asset (ROA), dan return on equity (ROE). Keinginan perusahaan untuk memaksimalkan laba kadang tidak sesuai dengan kinerja lingkungan yang diberikan oleh perusahaan kepada pihak eksternal perusahaan. Saat ini masyarakat mulai menyadari akan dampak-dampak negatif yang diberikan perusahaan terutama mengenai masalah pencemaran lingkungan yang ditimbulkan dalam menjalankan operasi perusahaan. Permasalahan lingkungan semakin menjadi perhatian baik oleh pemerintah, investor, maupun konsumen. Investor asing memiliki persoalan tentang pengadaan bahan baku, dan proses produksi yang terhindar dari munculnya masalah lingkungan seperti : kerusakan tanah, rusaknya ekosistem, dan polusi udara (Hasyim dalam Rahmawati 2012). Pemerintah melalui Kementrian Lingkungan Hidup membentuk Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) yang telah dilaksanakan mulai tahun 2002 di bidang pengendalian dampak lingkungan untuk meningkatkan peran perusahaan dalam program pelestarian lingkungan hidup. Kinerja lingkungan perusahaan diukur menggunakan warna mulai dari yang terbaik emas, hijau, biru, merah hingga yang terburuk hitam. (www.menhl.go.id). Kinerja Lingkungan merupakan Menurut Suratno, dkk (2006) menyatakan bahwa environmental performance adalah kinerja perusahaan dalam menciptakan lingkungan yang baik (green). Pengungkapan Informasi Lingkungan Pengungkapan lingkungan adalah pengungkapan informasi yang berkaitan dengan lingkungan didalam laporan tahunan perusahaan (Suratno, Darsono, dan Mutmainah, 2006). Profitabilitas Menurut Saidi (2004) profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba. Para investor menanamkan saham pada perusahaan adalah untuk sekitarnya (Purnasiwi, 2011). Dapat dilihat terjadi beberapa pemasalahan yang muncul akibat masih buruknya penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) di perusahaan. PT Freeport yang kita kenal sebagai perusahaan tambang terbesar yang berlokasi di Papua merupakan perusahaan yang menimbuklan efek domino dan menyebabkan kekacauan di daerah yang terkenal dengan potensi sumber daya alamnya tersebut. Di sekitar areal pertambangan yang mengalirkan jutaan Dollar perhari, kehidupan masyarakat masih mendapatkan return, yang terdiri dari yield dan capital gain. Semakin tinggi kemampuan memperoleh laba, maka semakin besar return yang diharapkan investor, sehingga menjadikan nilai perusahaan menjadi lebih baik. Pengungkapan atau disclosure dapat diartikan sebagai pemberian informasi bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan terhadap informasi tersebut (Chariri dan Ghozali, 2007). Pengungkapan informasi lingkungan Pengungkapan informasi lingkungan memiliki pengaruh sebagai variabel moderator (dapat memperkuat atau memperlemah) Prosiding Penelitian Sivitas Akademika Unisba (Sosial dan Humaniora)
Pengaruh Kinerja Lingkungan terhadap Profitabilitas… | 269
hubungan antara kinerja lingkungan dengan profitabilitas. Perusahaan yang mempunyai kinerja lingkungan yang baik cenderung akan melakukan pengungkapan lingkungan. pengungkapan tanggungjawab sosial dan lingkungan perusahaan bertujuan memperlihatkan kepada masyarakat aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan beserta pengaruh yang timbul kepada masyarakat. Salah satu gambaran bagaimana peningkatan dan penurunan tingkat ROA dalam perusahaan manufaktur ketika, Hasil penilaian peringkat kinerja perusahaan manufaktur dalam PROPER 2012-2013 memiliki kenaikan dan penurunan peringkat perusahaan, namun sebagian besar perusahaan manufaktur dalam PROPER pada tahun 2012-2013 tidak mengalami kenaikan atau penurunan dari tahun sebelumnya. Tingkat ketaatan perusahaan manufaktur dalam PROPER periode 2012-2013 sebagian besar tetap, bisa dikatakan sebagian besar perusahaan manufaktur memiliki predikat (TAAT), karena ada pada peringkat warna Biru. Sementra itu pada tahun 2012-2013 terjadi penurunan ROA pada beberapa perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam PROPER. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Berapa besar pengaruh kinerja lingkungan terhadap profitabilitas? (2) Berapa besar pengaruh kinerja lingkungan terhadap profitabilitas dengan variabel moderator pengungkapan informasi lingkungan? Berdasarakan identifikasi masalah yang telah disebutkan sebelumnya, maka tujuan penelitian adalah untuk mengetahui (1) Berapa besar pengaruh kinerja lingkungan terhadap profitabilitas (2) Berapa besar pengaruh kinerja lingkungan terhadap profitabilitas dengan variabel moderator pengungkapan informasi lingkungan. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kinerja lingkungan (X), sedangkan Variabel terikat dalam penelitian ini adalah profitabilitas dan variabel moderator dalam penelitian ini yaitu pengungkapan informasi lingkungan. B.
Landasan Teori
Dalam penelitian ini menggunakan skala pengukuran rasio menggunakan proksi return on asset (ROA). Penelitian ini didukung oleh peneltitian sebelumnya yang dilakukan oleh Susi Sarumpaet (2005) dalam Pengaruh Environmental Performance dan Environmental Disclosure Terhadap Economic Performance, dimana Kinerja lingkungan yang diteliti diukur dengan mengunakan rating kinerja lingkungan perusahaan atau PROPER yang disediakan oleh Bapeda/Kementerian Lingkungan Hidup RI, sedangkan kinerja keuangan diukur dengan ROA(return on assets). Teori Legitimasi (Legitimacy Theory) Ghozali dan Chariri (2007) menyatakan bahwa hal yang mendasari teori legitimasi adalah “kontrak sosial” antara perusahaan dengan masyarakat dimana perusahaan beroperasi dan menggunakan sumber ekonomi. Chariri (2008) mengatakan bahwa kegiatan perusahaan dapat menimbulkan dampak sosial dan lingkungan, sehingga praktik pengungkapan sosial dan lingkungan merupakan alat manajerial yang digunakan perusahaan untuk menghindari konflik sosial dan lingkungan. Teori Stakeholder (Stakeholder Theory) Stakeholder theory menyatakan bahwa semua stakeholder mempunyai hak memperoleh informasi mengenai aktivitas perusahaan yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan mereka. Para stakeholder dapat memilih untuk tidak
Akuntansi, Gelombang 2, Tahun Akademik 2014-2015
270 |
Fipit Fitriani, et al.
menggunakan informasi tersebut dan bahkan tidak dapat memainkan peran secara langsung dalam suatu perusahaan (Deegan, 2004). Untuk mengukur pengungkapan informasi lingkungan dalam penelitian ini digunakan indicator CSR menurut GRI dengan 9 kategori yaitu, material, energy, air, keanekaragaman hayati, emisi effluent dan limbah, produk dan jasa, kesesuaian, transport, keselarasan. C.
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan metode verifikatif. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari situs resmi (www.idx.co.id) dan (www.menhl.go.id). Metode deskriptif yaitu metode penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel bebas atau mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa menghubungkan dengan variabel lain (Sugiyono, 2008:53). Metode verifikatif yaitu metode penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2008:55).Metode ini juga digunakan untuk menguji kebenaran dari suatu hipotesis.Pengaruh atau bentuk hubungan kausal antara variabel X dan variabel Y dapat diketahui dari metode penelitian verifikatif. Penelitian ini menggunakan tiga variabel yang terdiri dari variabel bebas yaitu kinerja lingkungan , profitabilitas sebagai variabel terikat (Y) dan pengungkapn lingkungan sebgai variabel moderator (Z). Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor industry dasar dan kimia yang terdaftar di BEI dan mengikuti PROPER tahun 2012-2013 sebanyak 30 perusahaan. yang menjadi sample untuk penelitian ini adalah 22 perusahaan. metode penentuan sample yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan metode purposive sampling. Dalam penelitian ini dilakukan dua kali pengujian. pertama dengan menggunakan analisis regresi sederhana , kedua dengan menggunakan regresi moderasi. D.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Hasil dari penelitian ini telah melewati serangkaian uji asumsi klasik dan dinyatakan lolos dalam uji analisis regresi sederhana namun dalam dalam analisis regresi moderasi variabel z (variabel moderator) tidak memoderasi pengaruh X tehadap Y. Koefisien Korelasi Correlations PROPER (X) PROPER (X)
ROA (Y)
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Prosiding Penelitian Sivitas Akademika Unisba (Sosial dan Humaniora)
1 44 0,363* 0,015 44
ROA (Y) 0,363* 0,015 44 1 44
Pengaruh Kinerja Lingkungan terhadap Profitabilitas… | 271
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa nilai korelasi yang diperoleh adalah sebesar 0,363 dan termasuk dalam kriteria hubungan yang rendahberada pada interval korelasi antara “0,20-0,399”. Hasil tersebut menunjukan bahwa terdapat hubungan yang rendah antara peringkat PROPER dengan return on asset (ROA). Uji Moderator dengan Uji Residual Pengaruh Kinerja Lingkungan Terhadap Profitabilitas dengan Variabel Moderator Pengungkapan Informasi Lingkungan Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized T Sig. Coefficients B Std. Error Beta 1 (Constant) 17,825 2,203 8,090 0,000 ROA (Y) 0,165 0,372 0,068 0,444 0,660 a. Dependent Variable: Abs_Res_Z Pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa koefisien regresi yang diperoleh dari hasil uji residual adalah sebesar 0,165 dan bertanda positif dengan nilai signifikansi (Sig. = 0,660) lebih besar dari 0,05 (), sehingga diperoleh keputusan uji hipotesis adalah menerima H0 dan menolak H1. Hasil tersebut menunjukan bahwa pengungkapan informasi lingkungan tidak memoderasi pengaruh antara kinerja lingkungan terhadap profitabilitas pada perusahaan sektor industri Dasar dan Kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2013 atau dengan kata lain pengungkapan informasi lingkungan tidak berfungsi sebagai variabel moderator. Pengaruh Kinerja Lingkungan Terhadap Profitabilitas Berdasarkan hasil uji-t dapat dilihat bahwa nilai thitung sebesar 2,582 berada didaerah penolakan H0 (thitung> ttabel) sehingga diperoleh keputusan uji hipotesis adalah menolak H0 dan menerima H1. Dari nilai signifikansi juga dapat dilihat bahwa nilai signifikansi (Sig. = 0,015) lebih kecil dari 0,05. Hasil tersebut menunjukan bahwa peringkat PROPER berpengaruh signifikan terhadap return on asset (ROA) perusahaan di sektor industri Dasar dan Kimia yang terdaftar di BEI tahun 2012-2013. Penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh AlTuwaijri et al. (2004) yang menemukan adanya hubungan positif antara economic performance dan environmental performance. E.
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Kinerja lingkungan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada perusahaan di sektor industri Dasar dan Kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2013, karena: a. Kinerja lingkungan perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia yang diterapkan perusahaan sudah baik.
Akuntansi, Gelombang 2, Tahun Akademik 2014-2015
272 |
Fipit Fitriani, et al.
b. Kinerja lingkungan yang baik menjadi nilai tambah perusahaan dimata para stakeholders untuk meningkatkan profitabilitas. c. Ketika peringkat PROPER naik tingkat return on asset perusahaan juga meningkat. 2. Pengungkapan informasi lingkungan tidak memoderasi pengaruh antara kinerja lingkungan terhadap profitabilitas pada perusahaan sektor industri Dasar dan Kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2013 atau dengan kata lain pengungkapan informasi lingkungan tidak berfungsi sebagai variabel moderator. Hal tersebut disebabkan karena: a. Perusahaan memiliki kendali yang lemah atas kinerja lingkungan yang diterapkan oleh perusahaan tersebut sehingga pengungkapan informasi lingkungan tidak memoderasi pengaruh antara kinerja lingkungan terhadap profitabilitas. b. Perusahaan yang diharapkan bisa memberikan informasi mengenai kinerja lingkungan, namun perusahaan tersebut tidak memberikan informasi. c. Faktor lain karena sampel yang digunakan sedikit atau nilai yang diungkapkan hanya sedikit. Saran Dari penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan maka terdapat beberapa masukan yang perlu diperhatikan: 1. Bagi pihak perusahaan Setelah mengamati dan menganalisis hasil penelitian, penulis melihat ada beberapa hal yang dapat dijadikan masukan yaitu: a. Sebaiknya perusahaan meningkatkan kinerja lingkungan yang ada di perusahaan tersebut. hal ini akan meningkatkan pula tingkat kepercayaan para stakeholder terutama para investor. Dengan demikian nilai return on asset suatu perusahaan akan meningkat. b. Perusahaan harus mengungkapkan informasi lingkungan yang dilakukan dalam perusahaan agar mendapat kepercayaan dari pihak eksternal, sehingga pihak eksternal mengetahui sampai sejauh mana kinerja lingkungan yang ada diperusahaan dijalankan. 2. Bagi Peneliti Selanjutnya a. Saran bagi peneliti selanjutnya agar mengembangkan lebih lanjut penelitian mengenai kinerja lingkungan, tidak hanya terhadap return on asset suatu perusahaan saja, akan tetapi terhadap seluruh kinerja keuangan yang dimiliki suatu perusahaan, agar hasil penelitian lebih berkembang. Penelitian lebih lanjut tidak hanya pada perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia saja , tetapi pada seluruh perusahaan manufaktur yang terdaptar di bursa efek Indonesia dan mengikuti PROPER. b. Menggunakan periode waktu yang lebih lama dan terbaru untuk mengetahui kondisi kinerja lingkungan suatu perusahaan yang sesungguhnya.
Prosiding Penelitian Sivitas Akademika Unisba (Sosial dan Humaniora)
Pengaruh Kinerja Lingkungan terhadap Profitabilitas… | 273
Daftar Pustaka Al-Tuwaijri, S.A., Christensen, T.E. dan Hughes II, K.E. 2004. “The Relations among environmental disclosure, environmental performance, and economic performance: a simultaneous equations approach”. Accounting, Organizations and Society. Vol. 29. pp.447-471. Chariri dan Imam Gozali. 2007. Teori Akuntansi. Edisi Ketiga. Semarang: Universitas Diponegoro. Chariri. 2008. Teori Akuntansi. Semarang : Universitas Diponegoro Deegan, C. 2004. Financial Accounting Theory. McGraw-Hill Book Company. Sydney. Hanafi, Mamduh M dan Halim, Abdul. 2009, “Analisis Laporan Keuangan”, UPP STIM YKPN, Yogyakarta. Rahmawati, Ala. 2012. Pengaruh Kinerja Lingkungan Terhadap Kinerja Keuangan dengan CSR sebagai Variabel Intervening. Skripsi S1 Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Saidi. (2004). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur Go Public di BEJ 1997-2002. Jurnal Bisnis dan Ekonomi vol.11 no.1, hal. 44-58. Sarumpaet, Susi. 2005. The Relationship Between Environmental Performance and Financial Performance of Indonesian Companies. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, voleme 7, no. 2 : 89 – 98. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Suratno, Ignatius Bondan, dkk. 2006. Pengaruh Environmental Performance terhadap Environmental Disclosure dan Economic Performance (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta Periode 20012004).JRAI Vol.10, No.2, Hal 199-214. Web: www.globalreporting.org www.idx.co.id www.menhl.go.id
Akuntansi, Gelombang 2, Tahun Akademik 2014-2015