Prosiding Akuntansi
ISSN: 2460-6561
Analisis Penerapan Total Quality Management (TQM) dalam Meningkatkan Produktivitas Tenaga Kerja (Studi Kasus Pada PT Maskitani) Analysis of Application of Total Quality Management (TQM) in Improving Labor Productivity (Case study of PT Maskitani) 1
Yurike Astari Anggraeni, 2Rini Lestari, 3Epi Fitriah
1,2,3
Prodi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Bandung, Jl. Tamansari No.1 Bandung 40116 email:
[email protected],
[email protected], ,
[email protected],
Abstract. PT Maskitani is a company engaged in the formulation of agrochemicals. The company has implemented Total Quality Management (TQM) to improve product quality in order to improve customers satisfaction. The purpose of thisstudy was to determine, how the aplication TQM in increasing productivity of labor. The research methode that authors used is descriptive analysis method and case study method. Data collection techniques that used by the authors is interview and questionnaire. Based on the research that has been done can be seen that the adoption of TQM at PT Maskitani very good, because the respondents stated that the implementation of TQM in the company is already present in the criteria very well where the company has reached nine of the ten dimensions are used as a criterion in making a statement. Productivity of labor at PT Maskitani entered into in good criterion. That is because three of the six dimensions are used as a benchmark to make a statement is in both criteria. Based on the research that has been done in PT Maskitani by distributing a questionnaire containing statements relating to the implementation of TQM and productivity of labor, it is known that TQM at PT Maskitani are in very good criteria and labor productivity at PT Maskitani included in both criteria, so it can be said that TQM can improve labor productivity well. Keywords: Total Quality Management, Productivity Of Labor
Abstrak. PT Maskitani merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang formulasi agrokimia. Perusahaan ini telah menerapkan Total Quality Management (TQM) untuk meningkatkan kualitas produk agar dapat meningkatkan kepuasan pelanggan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan Total Quality Management dalam meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode deskriptif dan studi kasus. Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis adalah dengan wawancara dan kuesioner. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa Penerapan TQM pada PT Maskitani sangat baik, karena para responden menyatakan bahwa penerapan TQM di perusahaan sudah ada dalam kriteria sangat baik dimana perusahan telah mencapai sembilan dari sepuluh dimensi yang dijadikan sebagai patokan dalam pembuatan pernyataan. Produktivitas tenaga kerja pada PT Maskitani masuk ke dalam di kriteria baik. Hal tersebut dikarenakan tiga dari enam dimensi yang dijadikan patokan untuk membuat pernyataan berada dalam kriteria baik. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di PT Maskitani dengan menyebarkan kuesioner yang berisi pernyataan yang berkaitan dengan penerapan TQM dan produktivitas tenaga kerja, dapat diketahui bahwa TQM pada PT Maskitani berada dalam kriteria sangat baik dan produktivitas tenaga kerja pada PT Maskitani termasuk ke dalam kriteria baik, sehingga dapat dikatakan bahwa TQM dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja dengan baik. Kata Kunci: Total Quality Management, Produktivitas Tenaga Kerja
487
488 |
Yurike Astari Anggraeni, et al.
A.
Pendahuluan
Di era globalisasi ini, setiap negara harus mulai terbuka dan berinteraksi dengan negara lain. Kondisi ini menuntut perusahaan-perusahaan di setiap negara untuk menyesuaikan diri agar bisa bersaing dengan cara memanfaatkan kemampuan yang ada dengan semaksimal mungkin. Hanya perusahaan yang dapat menghasilkan kualitas barang atau jasa yang sesuai degan tuntutan pelanggan dapat memenangkan persaingan ini (Nasution, 2005:21). Menurut Hansen & Mowen (2006:16) perbaikan berkelanjutan adalah hal yang mendasari sifat pengembangan proses manufaktur yang sempurna. Kesempurnaan manufaktur adalah kunci untuh bertahan hidup suatu perusahaan. Selanjutnya Hansen & Mowen mengungkapkan bahwa memproduksi suatu produk dan mengurangi pemborosan dalam proses produksi dengan menerapkan standar merupakan dua tujuan dari perusahaan tingkat dunia. Untuk melakukan perbaikan berkelanjutan perusahaan dapat menerapkan Total Quality Management (TQM) karena TQM merupakan panduan dasar untuk melakukan perbaikan yang berkelanjutan (Besterfield, 1999: 1). Mutu yang baik dapat meningkatkan produktivitas maupun sebaliknya (Hansen& Mowen, 2000:31). Ukuran produktivitas yang paling terkenal adalah produktivitas yang berkaitan dengan tenaga kerja (Sinungan, 2000:12). Produktivitas tenaga kerja adalah kuantitas output menengah atau akhir yang dihasilkan per unit dari waktu yang digunakan oleh tenaga kerja dalam proses produksi (Rotering, 2010:166). Salah satu usaha yang kongkrit untuk mendorong peningkatan produktivitas tenaga manusia adalah peningkatan pendidikan dan keterampilan agar mampu mengemban tugas dan pekerjaan dengan sebaik mungkin (Sinungan, 2000: 4). Penelitian sebelumnya diantaranya adalah Afrian (2010) yang melakukan penelitian di Pegadaian (Persero) dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara penerapan TQM terhadap produktivitas tenaga kerja namun tidak diikuti dengan kenaikan kinerja manajerial. Pada kenyataannya terdapat beberapa permasalahan yang berhubungan dengan TQM dan produktivitas tenaga kerja. Permasalahan tersebut terjadi di salah satu perusahaan di Indonesia yaitu PT Maskitani. Permasalahan yang ada di perusahaan ini adalah terdapat beberapa pelanggan yang belum menyelesaikan masalah piutangnya. Bagian penagihan piutang dinilai belum bisa memenuhi tanggung jawab pekerjaannya karena tidak dapat menagih piutang tersebut. Dari permasalahan yang ada di PT Maskitani tersebut terlihat bahwa TQM yang berjalan di perusahaan ini sudah berjalan baik karena perusahaan melakukan salah satu dimensi TQM dengan baik yaitu memfokuskan kepada keinginan pelanggan (Nasution, 2005:22). Tetapi produktivitas tenaga kerja terutama bagian penagihan piutang dapat dikatakan cukup rendah karena bagian ini tidak dapat melakukan tanggung jawab pekerjaan dengan baik. Menurut Umar (2001:11) tanggung jawab pekerjaan merupakan salah satu indikator dari dimensi manajemen produktivitas. Berdasarkan penelitian terdahulu dan fenomena di atas, penulis ingin lebih mengetahui bagaimana pengaruh TQM terhadap produktivitas tenaga kerja dengan melakukan penelitian dengan judul : “ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA” (Studi Kasus pada PT Maskitani).
Volume 2, No.2, Tahun 2016
Analisis Penerapan Total Quality Management (TQM) Dalam..... | 489
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka perumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: “Apakah penerapan Total Quality Management dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja?”. Selanjutnya, tujuan dalam penelitian ini diuraikan dalam pokok-pokok sbb. 1. Untuk mengetahui penerapan Total Quality Management di PT Maskitani. 2. Untuk mengetahui produktivitas tenaga kerja PT Maskitani. 3. Untuk mengetahui penerapan Total Quality Management dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja. B.
Landasan Teori
Menurut Hilton (2005:555 ) menyatakan bahwa “TQM memiliki fokus kepada jajaran manajemen dan proses pengendalian jasa yang melibatkan seluruh anggota organisasi dan seluruh karyawan dalam menyediakan produk atau melakukan pekerjaan sebaik mungkin untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.” Menurut Suharyadi dkk. (2007:152) menyatakan bahwa “Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management-TQM) yaitu adanya kemauan dari perusahaan untuk melakukan perbaikan yang dilakukan secara terus-menerus, yang melibatkan semua karyawan di setiap level organisasi, untuk mencapai kualitas yang ‘exellent’ dalam semua aspek organisasi melalui proses manajemen.” Menurut Tjiptono, Fandy & Anastasia Dian (2003: 4) TQM mempunyai sepuluh karakteristik yang dapat membedakannya dengan yang lain, yaitu: 1. Fokus pada pelanggan, baik pelanggan internal maupun eksternal. 2. Memiliki obsesi yang tinggi terhadap kualitas. 3. Menggunakan pendekatan ilmiah dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah. 4. Memiliki komitmen jangka panjang. 5. Membutuhkan kerja sama tim (teamwork). 6. Memperbaiki proses secara berkesinambungan. 7. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan. 8. Memberikan kebebasan yang terkendali. 9. Memiliki kesatuan tujuan. 10. Adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan. Laehan & Wexley (1982:2) dalam Sedarmayanti (2001:65) menjelaskan bahwa “produktivitas individu dapat dinilai dari apa yang dilakukan oleh individu tersebut dalam kerjanya. Dengan kata lain, produktivitas individu adalah bagaimana seseorang melaksanakan pekerjaanya atau unjuk kerja (job performance).” Menurut Usry dan Hammer (1992:288) mengatakan bahwa: “Produktivitas tenaga kerja bisa didefinisikan sebagai ukuran prestasi produksi dengan menggunakan usaha manusia sebagai tolak ukur. Produktivitas adalah jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh seorang pekerja.” Menurut balai pengembangan produktivitas daerah yang dikutip oleh Umar (2005:11) bahwa ada enam faktor utama yang menentukan produktivitas tenaga kerja, adalah : 1. Sikap kerja, seperti : kesediaan untuk bekerja secara bergiliran (shift work) dapat menerima tambahan tugas dan bekerja dalam suatu tim 2. Tingkat keterampilan yang ditentukan oleh pendidikan latihan dalam manajemen supervise serta keterampilan dalam teknik industri 3. Hubungan tenaga kerja dan pimpinan organisasi yang tercermin dalam usaha Akuntansi, Gelombang 2, Tahun Akademik 2015-2016
490 |
Yurike Astari Anggraeni, et al.
bersama antara pimpinan organisasi dan tenaga kerja untuk meningkatkan produktivitas melalui lingkaran pengawasan mutu (Quality control circles) 4. Manajemen produktivitas, yaitu : manajemen yang efesien mengenai sumber dan sistem kerja untuk mencapai peningkatan produktivitas 5. Efesiensi tenaga kerja, seperti : perencanaan tenaga kerja dan tambahan tugas. 6. Kewiraswastaan, yang tercermin dalam pengambilan resiko, kreativitas dalam berusaha, dan berada dalam jalur yang benar dalam berusaha C.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Untuk memberikan penilaian terhadap tanggapan responden bawah ini merupakan tabel rekapitulasi yang telah dikelompokan sesuai dengan sepuluh dimensi TQM. Skor ideal adalah skor tertinggi yang bisa didapatkan, sedangkan skor aktual adalah skor sebenarnya yang didapatkan menurut hasil tanggapan dari responden. Penerapan Total Quality Management pada PT Maskitani Di bawah ini merupakan tabel rekapitulasi dari hasil tanggapan responden yang telah dikelompokan sesuai dengan sepuluh dimensi TQM. Tabel 1. Rekapitulasi Skor Responden Mengenai Penerapan Total Quality Management (TQM) pada PT Maskitani No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Dimensi Fokus pada Pelanggan Obsesi terhadap Kualitas Pendekatan Imiah Komitnen Jangka Panjang Kerjasama Tim Perbaikan Sistem secara Berkesinambungan Pendidikan dan Pelatihan Kebebasan yang Terkendali Kesatuan Tujuan Keterlibatan dan Pemberdayaan Karyawan
Skor Aktual 195 222 190 213 211
Skor Ideal 225 225 225 225 225
70
75
61 125 71
75 150 75
200
225
Jumlah Skor 1558 Sumber : Hasil Pengolahan Data Kuesioner, 2016
1725
Kriteria Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik
Berdasarkan tabel 4.25 dapat diketahui bahwa total skor yang didapatkan dari penerapan TQM ini adalah sebesar 1558. Interval kategori untuk jumlah skor tanggapan responden tersebut dapat digambarkan dalam bentuk garis kontinum sebagai berikut :
Volume 2, No.2, Tahun 2016
Analisis Penerapan Total Quality Management (TQM) Dalam..... | 491
1558
345
Sangat Tidak Baik
Tidak Baik 879
621
Baik
Cukup Baik 1173
Sangat Baik 1725
1449
Secara ideal jumlah skor yang diharapkan dari penerapan TQM pada PT Maskitani sebesar 1725. Berdasarkan tabel dan perhitungan di atas dapat diketahui bahwa total skor yang didapatkan dari tanggapan responden sebesar 1558. Jika dilihat dalam garis kontinum di atas maka total skor tersebut berada di dalam kriteria “Sangat Baik” karena berada diantara skor 1449 – 1725. Hasil tersebut menunjukan bahwa pelaksanaan TQM pada PT Maskitani berada dalam kategori sangat baik, karena PT Maskitani dapat menjalankan sepuluh dimensi TQM dengan baik. Produktivitas Tenaga Kerja Di bawah ini merupakan tabel rekapitulasi produktivitas tenaga kerja sesuai dengan dimensi yang di dapatkan dari hasil penyebaran kuesioner. Tabel 2. Rekapitulasi Skor Responden Mengenai Produktivitas Tenaga Kerja pada PT Maskitani No. 1 2 3
Dimensi Skor Aktual Sikap Kerja 194 Tingkat Keterampilan 200 Hubungan Tenaga Kerja dengan 137 Pimpinan 4 Manajemen Produktivitas 113 5 Efisiensi Tenaga Kerja 111 6 Kewiraswastaan 124 Jumlah Skor 879 Sumber : Hasil Pengolahan Data Kuesioner, 2016
Skor Ideal 225 225
Kriteria Sangat Baik Sangat Baik
150
Sangat Baik
150 150 150 1050
Baik Baik Baik Baik
Selanjutnya, berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa total skor yang didapatkan dari produktivitas tenaga kerja pada PT Maskitani adalah sebesar 879. Interval kategori untuk jumlah skor tersebut dapat digambarkan dalam bentuk garis kontinum sebagai berikut : 879
210
Sangat Tidak Baik
Tidak Baik 378
Cukup Baik 546
Baik 714
Sangat Baik 882
1050
Skor ideal yang di harapkan untuk mengetahui pelaksanaan produktivitas tenaga kerja pada PT Maskitani adalah 1050. Berdasarkan tabel dan perhitungan di Akuntansi, Gelombang 2, Tahun Akademik 2015-2016
492 |
Yurike Astari Anggraeni, et al.
atas dapat diketahui bahwa total skor dari tanggapan responden sebesar 879. Angka tersebut berada diantara 714 – 882 yang berarti masuk kedalam kriteria “Baik”. Analisis Penerapan TQM dalam Meningkatkan Produktivitas Tenaga Kerja Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukan bahwa penerapan TQM pada PT Maskitani yang ada dalam kategori “Sangat Baik” dan produktivitas tenaga kerja yang ada dalam kategori “Baik”. Dapat diketahui bahwa TQM pada PT Maskitani berada dalam kriteria sangat baik dan produktivitas tenaga kerja pada PT Maskitani termasuk ke dalam kriteria baik, sehingga dapat dikatakan bahwa TQM dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja. D.
Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian dengan menyebarkan kuesioner kepada 15 orang responden di PT Maskitani maka didapatkan hasil penelitian yang didukung oleh landasan teori dan penelitian terdahulu yang dapat menjawab identifikasi masalah, maka kesimpulannya adalah sebagai berikut : 1. Penerapan Total Quality Management (TQM) pada PT Maskitani memiliki kriteria sangat baik, karena para responden menyatakan bahwa perusahaan dalam melakukan penerapan TQM telah mencapai sembilan dari sepuluh dimensi yang dijadikan sebagai patokan membuat pernyataan. Sembilan dari sepuluh dimensi tersebut berada dalam kriteria sangat baik. Satu-satunya dimensi yang memiliki kriteria baik adalah dimensi kebebasan yang terkendali. PT Maskitani juga benar-benar menunjukan kesungguhannya dalam penerapan TQM dengan selalu mengedepankan kepuasan pelanggan melalui kualitas produk yang dihasilkan. 2. Produktivitas tenaga kerja pada PT Maskitani masuk ke dalam kriteria baik. Hal tersebut dikarenakan tiga dari enam dimensi yang dijadikan patokan untuk membuat pernyataan berada dalam kriteria baik. Dimensi-dimensi tersebut yaitu manajemen produktivitas, efisiensi tenaga kerja dan dimensi kewiraswastaan. Efisiensi tenaga kerja menjadi dimensi yang paling kemah karena adanya tugas ganda yang dilakukan oleh karyawan sehingga mempengaruhi produktivitasnya dalam menjalankan tugas yang sesuai dengan porsinya. 3. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di PT Maskitani dengan menyebarkan kuesioner yang berisi pernyataan yang berkaitan dengan penerapan TQM dan produktivitas tenaga kerja, dapat diketahui bahwa TQM pada PT Maskitani berada dalam kriteria sangat baik dan produktivitas tenaga kerja pada PT Maskitani termasuk ke dalam kriteria baik. Sehingga dapat dikatakan bahwa TQM dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja dengan baik. E.
Saran
Saran Bagi Perusahaan Penerapan Total Quality Management merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis memberikan saran yang mungkin dapat diterima dan dijadikan masukan dimasa yang akan datang. PT Maskitani yang telah memiliki penerapan TQM yang sangat baik dan produktivitas tenaga kerja yang baik. Agar dapat mempertahankannya dan terus membuat perubahan-perubahan yang akan meningkatkan kepuasan pelanggan maka penulis memberikan beberapa saran yang dapat dilakukan. Saran tersebut diantaranya adalah : Volume 2, No.2, Tahun 2016
Analisis Penerapan Total Quality Management (TQM) Dalam..... | 493
1. Lebih mempercayakan karyawan untuk menyampaikan aspirasi dan berkontribusi untuk membantu perusahaan 2. Perusahaan juga dapat membuat para karyawan bekerja sesuai dengan job description nya, sehingga tidak ada karyawan yang melakukan tugas ganda karena itu adalah salah satu faktor yang dapat menurunkan produktivitas tenaga kerja. Dengan hilangnya tugas ganda, maka karyawan dapat bekerja lebih fokus dengan kemampuan untuk melakukan pekerjaan yang benar dan tepat waktu juga dapat tercapai sehingga tanggungjawab karyawan terhadap pekerjaanya dapat terpenuhi. Saran Bagi Peneliti Selanjutnya Saran yang dapat diberikan untuk peneliti selanjutnya yang tertarik dengan permasalahan serupa adalah penulis mengharapkan peneliti menggunakan responden yang lebih luas dengan menyebarkan kuesioner ke beberapa perusahaan yang bergerak di bidang serupa, dengan tujuan agar bisa mengetahui bagaimana penerapan Total Quality Management dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja di perusahaan tersebut. Daftar Pustaka Besterfield, Dale H. Carol Besterfield-Michna. Glen H. Besterfield. Mary BesterfieldSacre. 1999. Total Quality Management. New Jersey: Prentice-Hall, Inc. Hansen, Don R. & Maryanne M. Mowen. 2000. Akuntansi Manajemen. Diterjemahkan oleh : A. Hermawan. Jakarta : Erlangga __________________________________. 2006. Akuntansi Manajemen. Diterjemagkan oleh: Dewi Fitriasari, M.Si. dan Deny Arnos Kwary, M.Hum. Jakarta : Salemba Empat Hilton, Ronald W. 2005. Managerial Accounting : Creating Value in a Dynamic Business Enviromment. The McGraw-Hill Companiwa, Inc. Nasution. 2005. Manajemen Mutu Terpadu. Bogor : Ghalia Indonesia. Rotering, Frank M. 2010. Needs and Limits : A New Economics for Suistainable Wellbeing. Canada : Self-published by Rotering, Frank Sedarmayanti, 2001. Sumber Daya Manusia Dan Produktivitas Kerja. Bandung: Mizan. Sinungan, Muchdarsyah. 2000. Produktivitas : apa dan bagaimana. Jakarta : Bumi Aksara Suharyadi. Arissetyanto Nugroho. Purwanto S. K. . Maman Faturohman. 2007. Kewirausahaan : Membangun Usia Sukses Sejak Muda. Jakarta : Salemba Empat. Tjiptono, Fandy dan Anastasia Dian. 2003. Total Quality Management (TQM). Yogyakarta: C.V Andi Offset Umar. 2001. Balai Pengembangan Produktivitas Daerah. Usry, Milton F., Hammer, Lawrence H., 1992, Akuntansi Biaya : Perencanaan dan Pengendalian. Jakarta: Erlangga.
Akuntansi, Gelombang 2, Tahun Akademik 2015-2016