Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan Nasional "Veteran"
Yogyakarta
prosid::: SEMINAR NASIONAL s:3tem ferta:::an-e:o:::du3TRI e:f,xelanjuta:i •
h
PROSIDING SEMINAR NASIONAL SISTEM PERTANIAN-BIOINDUSTRI BERKELANJUTAN
Peran Pemangku Kepentingan dalam Pembangunan Sistem Pertanian-
Bioindustri Berkelanjutan Yogyakarta, 11 Desember 2014
Editor Pelaksana: Yanisworo Wijaya Ratih Vini Arumsari
Diterbitkan oleh
FAKULTAS PERTANIAN UPN "Veteran" Yogyakarta
ISBN 978-979-18768-4-1
SEMNAS SISTEM PERTANIAN-BIOINDUSTRIBERKELANJUTAN, UPN -Veteran- Yogyakarta, 11 Desember 2014
SUSUNAN PANITIA Penanggung Jawab
: Dekan (Partoyo, SP, MP, Ph D
Tim Pengarah
: 1. Wakil Dekan I (Dr.Ir. Mofit Eko P, MP) 2.Wakil Dekan II (Ir. Indah Widowati, MP) 3.Kaprodi Agribisnis (Dr.Ir. Budiarto, MP) 4.Kaprodi Agroteknologi (Ir. Ellen RS, MP) 5.Sesprodi Agribisnis (Agus Santosa, SP, M.Si) 6.Sesprodi Agroteknologi (Ir. Didi Saidi, M.Si)
Dewan Keiimuan
: Ir. AZ. Purwono BS, MP Prof.Dr.Ir. Soeharto, MS Dr. Ir. Juarini, MP
Dr. Ir. Setyo Wardoyo, MS Dr. Ir. Sumarwoto PS, MP Dr. Ir. Oktavia S Padmini, M.Si Ketua Pelaksana
: Ir. AZ. Purwono BS, MP
Wakil Ketua
: Dr. Ir. Oktavia S Padmini, M.Si Ir. Vandrias Dewantoro, M.Si
Sekretaris
Bendahara
: Ir. Ami Suryawati, MP Endah Budi Irawati, SP.MP Ir. Ni Made Suyastiri YP, MP Waljiyono
Sie Makalah dan Prosiding
: Dr. Ir. Yanisworo Wijaya Ratih, M. Si.
Vini Arumsari SP, MP Sie Acara dan Sidang
: Dr. Ir. Budyastuti Ph, M^gric, Sc Dr. Ir. Basuki, MP
Ir. Ari Wijayani, MP Ir. Tutut Wirawati, M.Si Sie Konsumsi
: Ir. Rina Srilestari, MP Ir. Lelanti Peniwiratri, MP
Sie Usaha dan Dana
: Dr. Ir. Siti Hamidah, MP Heni Handri Utami SP, MM
Sie Publikasi dan Perlengkapan
: R. Agus Widodo, SP, MP Ir. Suwardi, MP
IV
SEMNAS S1STEM PERTAN1AN-BI0INDUSTRI BERKELANJUTAN, VPN "Veteran" Yogyakarta, 11 Desember 2014
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.iii SUSUNAN PANITYA DAFTAR ISI1V MAKALAH UTAMA 1.PENGEMBANGAN PERAN PEMANGKUKEPENTINGAN UNTUK PERCEPATAN PEMBANGUNAN SISTEM PERTANIAN-BIOINDUSTRI BERKELANJUTAN Pantjar Simatupang„„_MU-1
2.BIOINDUSTRIPERKEBUNAN Didiek Hadiar Goenadi„_„
MU-21
3.PENDEKATAN BIOTEKNOLOGIS UNTUK OPTIMALISASI PEMANFAATAN RESIDU PERTANIAN SEBAGAI PEMBENAHTANAH Yanisworo Wijaya Ratih, Budyastuti Pringgohandoko dan AZ. Purwono Budi SantosaMU-30
A. PENGEMBANGAN SUMBER DAYAINSANI YANG KOMPETEN DAN BERKARAKTER PERTANIAN. 1Teknologi Pembuatan Kompos dari Limbah Kandang Ternak Sapi dengan Penambahan Guano Phosfat Di Kecamatan Sleman Dyah Arbiwati, Abdul Rizal Az., Az. Purwono Bs1 2Pemberdayaan Masyarakat Desa Kembaran dalam Pengelolaan Sampah Berdaya Guna Kartika Chrysti S9 3Kajian Terpadu Pengembangan Potensi Kawasan Agropolitan Dumoga Sebagai Sentra Produksi Padi untuk Menopang Ketahanan Pangan Nasional Agus Supandi Soegoto16 4Pengelolaan Sumberdaya Manusia dalam Agribisnis Juarini27 5Kajian Sosial Budaya Masyarakat Etnik Bali di Kawasan Agropolitan Dumoga untuk Menopang Ketahanan Pangan Nasional INengahPunia33 6Pemberdayaan Kelompok PKK dengan Pemanfaatan Limbah Biji-Bijian Indarwati, Jajuk Herawati, Koesriwulandari43
SEMNAS S1STEM PERTANIAN-BIOINOUSTRIBERKELANJUTAN, VPN -Veteran' Yogyakarta, 11 Desember 2014
B. OPTIMALISASISUMBERDAYA ALAM 7Pemanfaatan Bahan Alternatif Alami dalam Perbanyakan Benih Anggrek Yayuk Aneka Bety.........51
8Pertumbuhan Stek Batang Sembukan pada Media Tanah dan Media Air untuk Mendukung Pertanian Bioindustri Berkelanjutan Maryana, Suyadi dan Sugeng Priyanto59 9Pemanfaatan Limbab Pabrik Teh sebagai Media Tanam Setek Teh [Camellia Sinensis (L.J 0. Kuntze) di Dataran Rendah Santi Rosniawaty, Intan Ratna Dewi Anjarsari, Cucu Suherman dan Yudithia Maxiselly...66 10Pupuk Multifungsi untuk Meningkatkan Produksi Padi pada Lahan Tercemar Limbah Industri Rija Sudirja, Benny Joy, Santi Rosniawaty, Ade Setiawan, Dan Eso Solihin74 11Uji Daya Hasil Galur Harapan Padi Gogo Aromatik [Oryza Sativa L.) di Kabupaten Kebumen Ratri Tri Hapsari, Sunarto, Suwarto, Totok Agung D.H80 12Plasma Nutfah Tanaman Nangka dan Kerabatnya di Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta Suyanto Zaenai Arifin92 13Respon Tanaman Jagung [Zea mays. L) sebagai Tanaman Sela akibat Perbedaan Dosis Pupuk dan Sistem Olah Tanah Etik Puji Handayani......98
14Kajian Pemanfaatan Sumber Daya Genetik Tanaman Kelor [Moringa oleifera) sebagai PakanTernak di Bali I Nyman Budiana dan Igusti Komang Dana Arsana106 15Optimalisasi Pemberian Pupuk NPK Phonska Plus ZN pada Budidaya Tanaman Padi Sawah di Subak Guama Tabanan - Bali I Gk. Dana Arsana, Aanb. Kamandalu dan Ihkwanarifin114 16Respon Pertumbuhan Turnera subulata terhadap Asal Bahan Stek dan Macam Auksin Organik Ety Rosa Setyawati122 17Optimalisasi Iklim Mikro Bawah Tegakan beberapa Jenis Tanaman Hutan Wanagama dengan Tanaman Iles-Ues Sumarwoto dan Budiadi129 18Pemanfaatan Pupuk Organik pada Tanaman Kehutanan Coryanti dan FridaE. Astanti136
VI
SEMNAS S1STEM PERTANIAN-BIOINDUSTRIBERKELANJUTAN, UPN "Veteran" Yogyakarta, 11 Desember 2014
19Aplikasi beberapa Dosis Herbisida Campuran Atrazina dan Mesotriona pada Tanaman Jagung: Ii. Karakteristik Gulma dan Jagung Hasanuddin.......................................................................141
20Produksi Pupuk Organik Anaerob dengan Penambahan Biofertilizer dan Uji Kompatibilitas Bibit Tanaman Pangan dan Hortikultura Catur Rini Sulistyaningsih dan Catur Budi Handayani.....148 21Uji Pertumbuhan Bibit Karet {Havea brasiliensis) Hasil Approach Grafting Bibit Jelutung {Dyera costulata) dengan Perlakuan Pupukan Organik dan Arang Hayati Anis Tatik Maryani dan Muhammad Syarif..........................................159
22Kajian Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Mutan Gandum M5 {Triticum aestivum L.) pada berbagai Konsentrasi Efektif Mikroorganisme Susilowati dan Budyastuti Pringgohandoko........166 23Pengaruh Pupuk Kandang terhadap Pembentukan Buah Kakao di Perkebunan Kakao Rakyat Yohana Theresia Maria Astuti, Samsuri Tarmadja dan Candra Ginting..............................................................................176
24Ketahanan Galur-Galur Kedelai terhadap Hama Penggerek Polong {Etiella zinckenella Tr.) Sutrisno, Heru Kuswantoro dan Agus Supeno183 25Mikropropagasi Tanaman Kepuh [Stercuiia foetida L.) Titin Handayani dan Endang Yuniastuti191 26Konsentrasi Kolkhisin pada Meristim Batang untuk Menghasilkan Tanaman Melati Poliploid Basuki dan Suyanto Zaenal Arifin..........................200
27Induksi Mutasi dan Kultur In Vitro Sorgum Manis untuk Mendapatkan Galur Baru dengan Kandungan Brik Gula Tinggi sebagai Bahan Bioetanol Endang Gati Lestari, Iswari S Dewi, Amin Nur, Suranto Human, Nazarudin..................................................................207
28Waktu Aplikasi dan Jenis Bahan Aktif Herbisida untuk Pengendalaian Gulma pada Tanaman Padi Sistim PindahTanam Abdul RizalAz219 29Pengaruh Kompetisi Gulma terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit di Pembibitan Awal /mLJvlUl 1"I U 111 •••••••••••••••••••••••••••t ••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••Ct + I
30Preferensi Larva Spodoptera iitura Fabricius (Lepidoptera: Noctuidae) terhadap 12 Genotipe Kedelai Marida Santi YIB, Ayda Krisnawati, dan M. Muchlish Adie..232 31Pengujian beberapa Kombinasi Isolat Jamur Trichoderma Spp. untuk Mengendalikan Penyakit Jamur Akar Putih pada
vii
SEMNAS SISTEM PERTANIAN-BIOINDUSTRIBERKELANJUTAN, VPN "Veteran" Yogyakarta, 11 Desember 2014
Tanaman Karet Budi Setyawan, Akhmad Rouf dan Setiono239 32
Ketahanan beberapa Genotipe Kedelai terhadap Hama Pengisap Polong, Riptortus Linearisf. Ayda Krisnawati dan M. Muchlish Adie.......................247
33
Jamur yang Berasosiasi dengan Penyakit Layu pada Koleksi Sumber Daya Genetik Kacang Hijau Sulistiyo Dwi Setyorini dan Eriyanto Yusnawan.......255
34Deteksi Tingkat Serangan Wereng Batang Coklat dengan Indikator Warna Daun Padi Moflt Eko Poerwanto, Partoyo, Sari Virgawati, dan F.R. Kodong................263
35Identifikasi Logam Berat Kobalt (Co) Total dan Seng (Zn) Total di Lahan Sawah Cicik Oktasari Handayani dan Sukaijo..272 36Produktivitas Padi, Produktivitas Kedelai, dan Sifat Kimia Tanah Akibat Residu Pupuk KC1 Dua Musim Tanam pada Tanah Entisol Siti M uzaiyanah, Sutrisno, dan Henny Kuntyastuti..278 37Aplikasi Dolomit untuk Meningkatkan Efektivitas Pupuk Fosfat dan Pertumbuhan Stek Arac/j/sp/nto/ pada Tanah Masam Sri Manu Rohmiyati dan Herry Wirianata.287 38Pemanfaatan Kompos Jerami-Biochar dalam Meningkatkan Kelarutan P pada Aplikasi Pupuk Biofosfat di Lahan Sawah Ania Citraresmini, Tien Turmuktini, Emma Trinurani Sofyan, Benny Joy, Tualar Simarmata294 39Kualitas Kompos Cair dari Limbah Pengolahan Sampah TPA Piyungan dan Pengaruhnya terhadap Pertumbuhan Tanaman Didi Saidi dan Lagiman304 40Tingkat Kerentanan Longsor ^Landslide) di Lereng Bagian Selatan Gunung Merbabu S. Setyo Wardoyo311 41Penggunaan Zeolite Alam sebagai Adsorben untuk Menjerap Khromium Djoko Mulyanto dan Yanisworo Wijaya Ratih320 42Peranan Bahan Organik Tanah dan Mineral Lempung dalam Meningkatkan C-Organik Tanah untuk Mendukung Kesuburan Tanah Susila Herlambang329 43Respon Pertumbuhan Kedelai dan Kacang Tanah Musim Tanam Kelima dan Keenam terhadap Residu Pupuk KCL Musim Tanam Pertama dan Kedua
VIII
SEMNAS S1STEM PERTANIAN-B10INDUSTRI BERKELANJUTAN, VPN •Veteran" Yogyakarta, 11 Desember 2014
Henny Kuntyastuti, Sutrisno dan Salam Agus Rianto 44
Pengaruh Bahan Organik terhadap Pertumbuhan Dua Klon Setek Teh di Dataran Rendah Intan Ratna Dewi Anjarsari, Santi Rosniawaty, Yudithia Maxiselly
338
346
C. SISTEMINOVASIILMU PENGETAHUAN {SCIENCE) DAN REKAYASA TEKNOLOGI {BIOENGINEERING) 45Pemanfaatan Limbah Cocodust sebagai Oil Sorbent dengan Cara Aktivasi Fisika Tia Agustiani dan Nida Sopiah355 46Performa Bakteri dan Jamur pada Media Terkontaminasi Senyawa Persistent Organic Pollutants (Pops) Anik Hidayah, Elisabeth Srihayu Harsanti dan Reginawanti Hindersah__361 47Pengaruh Kadar Air Gabah Kering Panen dan Sistem Pengeringan terhadap Kualitas Benih Padi
AlifWaluyo371 48Efikasi Biopestisida terhadap Pengendalian Penyakit Nematoda Sista Kuning (NSK) pada Tanaman Kentang dan PeningkatanProduksi Sri Murtiati Dan Hairil Anwar377 49Asesmen Pencemaran Logam Berat Menggunakan Pollution Load Index (PLI) dan Geoaccumulation Index (I-Geo) di Lahan Sawah di Kabupaten Sidoarjo386 Sukarjo, Cicik Oktasari Handayani dan Prihasto Setyanto 40
Inovasi Sistem Budidaya Cabe yang Ramah Lingkungan Endah Wahyurini, Heti Herastuti dan Mofit Eko Poerwanto396
51Variasi Dosis Mikorisa Arbuskuler terhadap Pengakaran dan Kualitas Nira Batang Empat Genotip Sorgum Manis untuk Bioetanol Rati Riyati dan Nurngaini404 52Menuju Pembangunan Pertanian Bio-Industri Berkelanjutan untuk Peningkatan Ketahanan Pangan dan Kesejahteraan Petani Lagiman412 53Inokulasi Jamur Mikoriza Arbuskula untuk Meningkatkan Toleransi Bibit Kelapa Sawit di Pre Nursery terhadap Pengaruh Genangan Dyah Ully Parwati dan Sri Manu Rohmiyati424 54Pemanfaatan Limbah Cocodust Sebagai Oilsorbent dalam Penanganan Cemaran Tumpahan Minyak Nida S., Arie H., dan Tia A431 55Keragaman Agronomi Galur-Galur Mutan Somaklon Gandum Hasil lradiasi Sinar Gamma
IX
SEMNAS SISTEM PERTANIAN-BIOINDUSTRIBERKELANJUTAN, VPN "Veteran" Vogyakarta, 11 Desember 2014
Ragapadml Purnamaningsih dan Endang Gati Lestari439 56 .
Emisi N20 dari Lahan Sawah Tebu Enl Yulianingsih, Miranti Ariani dan Prihasto Setyanto448
57
Pengembangan Metode Cepat untuk Mengukur Aktivitas Antioksidan Ekstrak Biji Kedelai Eriyanto Yusnawan455
58
Optimisme Terbentuknya Suatu Industri Pengolahan dengan Bahan Baku dari Brangkasan Gandum Ketika Pada Menjelang Usia 100 Tahun Republik Indonesia Sugeng Priyanto461
D.INFRASTRUKTUR PERTANIAN 59Usaha Pembuatan Sumur Bor untuk Penanggulangan Musim Kering (Studi Kasus: di Daerah Klaten-Jawa Tengah) Lanjar Sudarto dan Eko Amiadji Julianto464 60Kajian Hukum Permasalahan Pengembangan Pertanian di Kawasan Agropolitan Dumoga bagi Pengembangan Pertanian Nasional Deasy Soeikromo470 61Strategi Pengembangan Agroindustri Berbasis Peternakan Guna Pencapaian Pertanian Berkelanjutan di Daerah Istimewa Yogyakarta Dwi Aulia Puspitaningrum482 62Tinjauan Teknis, Ekonomi dan Sosial Sistem Transportasi Tandan Buah Segar Kelapa Sawit antara Pengelolaan Perusahaan dan Koperasi Fitri Kurniawati, Dimas D. Puruhito, dan Andreas W. Krisdiarto495 63Analisis Daya Saing Komoditas Budidaya untuk Mewujudkan Ekspor Perikanan yang Berkelanjutan Rr. Catur Gunawanti5 04
E.SISTEM USAHATANI BIOINDUSTRY/AGROINDUSTRY 64Pola Konsumsi dan Distribusi Pendapatan Rumahtangga Petani Berbasis Agroekosistem Lahan Sawah Irigasi di Provinsi Bali Suharyanto, Nyoman Ngurah Arya, Ketut Mahaputra dan Jemmy Rinaldi516 65Analisis Efisiensi Ekonomis Usahatani Kakao pada Perkebunan Rakyat di Bali Jemmy Rinaldi, Suharyanto dan Nyoman Ngurah Arya523 66Analisis Finansial Usahatani Padi melalui Program Sl-Ptt di Bali
SEMNAS SISTEM PERTAN1AN-BI01NDUSTRIBERKELANJUTAN, VPN "Veteran" Yogyakarta, 11 Desember 2014
Putu Sugiarta dan I Ketut Mahaputra533 67Pemanfaatan Pupuk Hayati terhadap Hasil dan Tanggap Petani Cabai di Lahan Sawah Irigasi Supriyo., A dan S. Minarsih543 68Analisis Perilaku Usahatani dan Alokasi Waktu Kerja pada Petani Pelaku Backward Bending Supply Rahmawiliyanti dan Erna Haryanti553 69Kajian Teknologi Pengolahan Hasil Buah Pisang Kepok Tanjung serta Analisis Usahataninya di Kalimantan Timur M. Rizal, Sri Sudarwati dan FitriHandayani565 70Ketahanan Pangan Tingkat RumahTangga dan Keberlanjutan Usaha di Daerah Istimewa Yogyakarta Ismiasih, Slamet Hartono, Dwidjono H. Darwanto, Jangkung H. Mulyo573 71Peran Industri Tapioka dalam Integrated Farming untuk Pertanian Berkelanjutan di Kabupaten Trenggalek Bambang Yudi Ariadi, Rahayu Relawati, Maman Haeruman K, Dini Rochdiani, Elly Rasmikayati586 72Industri Pengolahan Cabai untuk Memperkuat Pertumbuhan Agroindustri Pedesaan Retno Endrasari dan Dwi Nugraheni
595
73Usahatani Padigogo Beras Merah di Kabupaten Gunung Kidul Daerah Istimewa Yogyakarta SitiSyamsiar602
MAKALAH POSTER 1Efektivitas Campuran Minyak Cengkeh, Ekstrak Mimba, dan Lerak untuk Pengendalian Penyakit Karat {Phakopsora pachyrhizf) pada Kedelai [Glycine max) Sumartini608 2Pemberdayaan Kelompok Usaha Bersama (Kube) Sejahtera melalui Budidaya Jamur Tiram sebagai Upaya Meningkatkan Pendapatan Keluarga Dyah Weny R, Muhamad Saifur R, Jaka Widada, Friyatmoko Wahyu K614 3Adopsi Petani terhadap Pemanfaatan Feses Sapi Perah Sebagai Pupuk Bokashi di Kabupaten Semarang Jawa Tengah Iswanto624 4Penampilan Sifat Agronomis Bibit Tebu {Sacharum officinarum.L) yang Berasal dari Teknik Invitro dan Konvensional Yati Supriati, D. Sukmadjaya, E. G. Lestari, A.Husni
XI
SEMNAS SISTEM PERTANIAN-BI01NDUSTRIBERKEIANJUTAN, VPN "Veteran" Yogyakarta, 11 Desember 2014
dan Ika Mariska634 5Peranan Varietas dan Pupuk Kandang Sapi bagi Pengembangan Tanaman Ubijalar di Lahan Pesisir Pantai Selatan DIY Tutut Wirawati, Endah Budi Irawati, dan Ami Suryawati643 6Deversifikasi Produk Umbi-Umbian sebagai Bahan Pangan Alternatif Bargumono dan Darban Haryanto.650 7Optimalisasi Kesuburan Lahan Pertanian dengan Pupuk Organik Irawati, EB, Kristiati, EA dan Suratno655 8Respon Pertumbuhan Jagung yang Diinokulasi dengan Bakteri Thermotoleran Isolat dari Lahan Terkena Dampak Erupsi Merapi Leianti Peniwiratri dan Yanisworo Wijaya Ratih659 9Ipteks bagi Wilayah (Ibw) Kabupaten Sleman: Vertikultur dari Limbah Industri Rumah Tangga untuk Pengembangan Model Integrated Agri-Tourism Village Heti Herastuti, Wulandari DER, Vini Arumsari, Dyah Arbiwati, dan Harri Rachmadi668 10Dukungan Konsep Zero Waste terhadap Sistem Pertanian Bioindustri Berkelanjutan
SitiHamidah673 DAFTAR PESERTA SEMINAR678
XII
. Imani S W,
INDUKSIMUTASI DAN KULTUR IN VITRO SORGUM MANIS UNTUKMENDAPATKANGALURBARU DENGAN KANDUNGAN BRIK GULA TINGGISEBAGAIBAHAN BIOETANOL Induction Of Mutation And In Vitro Culture OfSweet Sorghum To Obtain New Strains With A High Content Of Sugar As An Ingredient Brik Bioethanol Endang Gati Lestari1, Iswari S Dewi \ Amin Nur z, Suranto Human 3, Nazarudin* XBB Biogen, 2Balit Serealia Maros, 3Batan, 4Universitas Hasanudin Jin Tentara Pelajar No 3, Jin. Ratulangi 274 Maros, Jin Cinere Pasar Jumat, Jin Perintis Kemerdekaan Makasar
ABSTRACT Sweet sorghum (Sorghum bicolor L Moench) could potentially be developed into bio ethanol feedstock because its designation as an energy source does not conflict with the designation offood raw materials. Another advantage is that it can grow on the marginal dry land where the other crops cannot be well survived; meanwhile it's cycle is shorter than that of the sugarcane ( 100 days). Sorghum has a wide adaptability and requires little fertilizer inputs, and it can be frequently pruned to produce new trees without planting . The application of mutation techniques combined with in vitro culture has been developed for the genetic improvement of various crops. The objective of the experiment is to obtain mutant strains containing sugar brick higher than its parent. The materials used are mature seeds of Numbu varieties . This seed is germinated and the callus is induced. To determine the LDso, shoots sprout 1- size of 3 mm and 0.5 cm in size, callus is given mutation treatment using gamma rays at a dose of ( 10 , 20 , 30,40 and 50 gy on callus ) and ( 10,20,30,40,50, 60,70,80,90 and 100 gy ) in the bud sprouts. Surviving shoots sprout later is then acclimatized. While callus on regeneration to plantlets produced. The results showed that the LDso for germination is 50 gy shoots and callus explants for 10 gy. Callus induction medium was 2.4 D 3 - 5 mg/l and for shoot regeneration is BA 3 and 5 + kinetin 0.1 mg /1. The new shoots that has been generated and acclimatized, some mutations have produced crops of grain. Brick measurement of sugar in the trunk is conducted when the seed is in a state of physiological maturity.
Key words: sweet sorghum, mutation, bio-ethanol
SEMNAS SISTEM PERTANIAN-B1O1NDUSTRIBERKELANJUTAN, VPN "Veteran" Yogyakarta, 11 Desember 2014207
ShcUm^ (^^d ^e^toti, ^tmvU S Vetni, /iuU* %m. Sanattt^ ^ttuM*.
PENDAHULUAN Cadangan bahan bakar fosil di dalam perut bumi saat ini semakin berkurang demikian pula energi dari minyak bumi seperti dari bahan gas dan batu bara. Sementara kebutuhan energi bahan bakar semakin meningkat dikarenakan meningkatnya komsumsi bahan bakar minyak (BBM) akibat ledakan penduduk. Dengan demikian maka pengembangan BBN (Bahan Bahan Nabati), seperti bioetanol dan biodiesel, menjadi keharusan agar tidak tergantung pada energi berbahan baku fosil (Yuan et al., 2008). Tahun 2016 diduga akan terjadi krisis energi dan peningkatan harga BBM sehingga mendorong bangkitnya industri etanol (Ariati 2006). Baik negara maju maupun negara berkembang telah membuat kebijakan untuk menggerakkan penelitian terhadap jenis tanaman yang dapat digunakan sebagai sumber energi hayati (Pabendon et al 2012). Terkait dengan energi, di beberapa negara seperti Amerika, India dan Cina, sorgum telah digunakan sebagai bahan baku pembuatan bahan bakar etanol (bioetanol). Sorgum [Sorghum bicolor L. Moench) merupakan jenis tanaman serealia yang berpotensi untuk dikembangkan di Indonesia, karena manfaatnya banyak yaitu sebagai bahan baku industri kertas, nira, gula alkohol, spiritus, monosodium glutamat, pakan ternak, media jamur merang, serta sumber hijauan pakan ternak ruminansia, dan bahan baku ethanol (Sirapa, 2003). Sorgum merupakan tanaman C4 yang memiliki daya adaptasi luas, produktivitasnya tinggi, input seperti pupuk dan air relatif sedikit, tahan terhadap hama dan penyakit tanaman serta toleran kekeringan (Suranto et al. 2008, McLaren et al. 2003). Keuntungan menggunakan bahan baku sorgum sebagai bahan baku untuk bioetanol adalah karena tanaman ini dapat diratun yaitu dipotong pada pangkal batang saat panen, sehingga dapat tumbuh tanaman baru dan dapat dipanen sampai 3 kali dan memungkinkan adanya peningkatan produksi pada musim panen berikutnya (Rooney et al. 2007). Sorgum yang toleran terhadap kekeringan dapat dikembangkan di lahan beriklim kering dan tanah kurang subur (Sarapa, 2003). Salah satu jenis sorgum adalah sorgum manis yaitu sorgum yang memiliki kadar gula lebih tinggi pada batangnya dibanding jenis sorgum lain. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa nira batang sorgum manis berpotensi sebagai bahan baku etanol (Gibbons et al. 1986, Venturi and Venturi 2003, Prasad et al. 2007, Rooney et al. 2007, Almodares et al, 2008, Pabendon et al, 2012). Selain batangnya mengandung nira, kandungan pati pada biji dan serat lignoselulosa pada batang sorgum merupakan nilai tambah yang dapat dikonversi menjadi pakan ternak (Yudiarto 2006, Carpita et al 2008). Nira di dalam batang sorgum tidak dapat diolah menjadi gula karena kandungan glukosa dan fruktosa dalam proses kristalisasi sulit dilakukan sehingga lebih banyak digunakan sebagai gula cair atau sirup. Namun gula sorgum kaya akan gula yang di fermentasi sehingga memiliki potensi yang sangat besar untuk difermentasi menggunakan ragi. Bioetanol adalah etanol fuel grade (kadar gula alkohol yang dihasilkan melalui proses fermentasi). Saat ini pengembangan tanaman sorgum oleh petani masih dalam skala yang kecil karena belum ada pasar yang menjamin bahwa produk mereka akan dibeli. Selain itu, karena varietas unggul yang tersedia masih terbatas, sosialiasi ke petani tentang pentingnya tanaman tersebut serta perakitan varietas untuk menghasilkan galur unggul baru harus dilakukan. Tanaman sorgum manis varietas Numbu yang telah dilepas masih mempunyai kelemahan antara lain batangnya kecil dan lemah sehingga mudah roboh. Dengan demikian perlu diperbaiki kualitasnya agar menjadi tanaman dengan
SEMNAS SISTEM PER TANIAN-B1OINDUSTRI BERKELANJUTAN, VPN 'Veteran" Yogyakarta, 11 Desember 2014208
StdaM^ (^^ti ^ei^^vU, Ito^ti S ZW. /tuUt ttm. S^uut^^
batang kokoh, diameter batang besar dan kandungan brik gula tinggi. Pada umumnya karakter unggul tersebut tidak dimiliki oleh satu galur tetapi pada galur yang berbeda sehingga perlu teknologi untuk menghasilkan berbagai sifat unggul dalam satu galur tanaman. Dengan berkembangnya teknologi kultur in vitro dan variasi somaklonal memberikan peluang untuk perbaikan genetik dan pembentukan varietas baru, dengan sifat baik seperti kualitas buah, warna bunga, produksi hasil serta ketahanan terhadap penyakit. (Jain, 2010] seperti yang telah dilakukan pada tanaman padi, apel, anggur dan tanaman hias (Soejono, 2003). Perbaikan genetik pada tanaman sorgum telah dilakukan di BATAN melalui mutasi iradiasi pada biji dan telah diperoleh galur mutan toleran kekeringan dan produksi tinggi dan untuk pakan ternak yaitu varietas Pahat, Patir 1, Patir 2, Samurai 1 dan Samurai 2 (Soeranto, 2003, 2014). Saat ini banyaknya varietas unggul untuk bahan baku bioetanol masih sangat kurang sehingga perlu kegiatan pemuliaan untuk memperoleh varietas tanaman sorgum manis yang unggul dan dapat beradaptasi dengan baik pada berbagai kondisi agroekologi terutama di lahan sub optimal. Xin et al (2008) melakukan perbaikan genetik pada sorgum melalui mutasi menggunakan EMS, untuk mendapatkan tanaman yang biomasa dan kandungan gulanya tinggi sebagai bahan seleksi untuk bahan baku bioenergi. Usaha untuk mendapatkan galur baru tanaman sorgum manis yang mempunyai batang dengan kandungan gula tinggi, telah dilakukan dengan melakukan mutasi menggunakan iradiasi sinar gamma pada eksplan tunas kecambah ukuran 0,3 cm dan pada eksplan kalus, agar tanaman berubah sifatnya
menjadi lebih baik. Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan galur mutan tanaman sorgum manis turunan varietas Numbu yang memiliki batang dengan kandungan gula brik tinggi.
BAHAN DAN METODA Penelitian dilaksanakan di laboratorium kultur jaringan kelompok peneliti Biologi Sel dan Jaringan, rumah kaca BB Biogen Bogor dan BATAN. Penelitian dilaksanakan sejak bulan Pebruari s/d Oktober 2014. Bahan tanaman yang digunakan adalah biji sorgum varietas Numbu. Kegiatan penelitian terdiri beberapa tahap yaitu: Induksi dan iradiasi kalus Eksplan yang digunakan adalah biji masak. Biji disterilisasi menggunakan kloroks 20% selama 10 menit dan kloroks 10% selama 5 menit, kemudian dicuci menggunakan aquades steril 3 kali. Selanjutnya biji ditanam pada media untuk induksi kalus yaitu media dasar MS+ zat pengatur tumbuh auksin 2,4-D (1, 3 dan 5 mg/1) + kasein hidrolisat 3 g/1. Dalam satu botol ditanam 20 biji. Botol yang telah ditanami eksplan kemudian diletakkan di dalam di ruang kultur dengan temperatur 25C dalam kondisi gelap selama 2- 3 minggu. Peubah yang diamati untuk induksi kalus adalah: waktu pembentukan kalus, warna kalus (hijau, putih atau kuning), dan struktur kalus (friabel atau kompak). Kalus yang dihasilkan kemudian disubkultur pada media terbaik untuk induksi kalus agar diperoleh kalus dalam jumlah banyak. Kalus yang diperoleh kemudian diberi perlakuan iradiasi menggunakan sinar gamma dengan cara dipindah ke petridish berisi media MS tanpa zat pengatur tumbuh, untuk selanjutnya di bawa ke BATAN, untuk perlakuan iradiasi sinar gamma. Dosis yang digunakan adalah (10,20,30,35,40,45 dan 50 gy). Peubah yang diamati untuk
SEMNASSISTEM PERTANIAN-BIOINDUSTRI BERKELAN|UTAN, UPN "Veteran" Yogyakarta,It Desember2014209
OXZ*ioz-aquiasaa u 'ouo^o^Box^wu3)3a.n<m 'NvxnlNviaMHaa laisnaNioia-NviNvxaad waisissvNwas
SueX ifiq ue^dsqg *(x pqex) jezqojpiq uiaseq eduex uieue^p SueX Suipueqip xedaa xeSues seunwaq uEp qequieaaq ipetuaui qnquin; '\/2 g xesqcupiq uiaseq qeqiue^p UEp [/Sui g p/s \ Q-^^'z + SW eipaui EpEd uieueqp SueX diq ue(dsqg (q x iequiej^) ueSuiunqaq qpnd euje/wjaq [as ue^nduinq sdruaq j^saq uiqeuias sn^q uE[iduiEuad ueSuap ue^^nfurujp jq^e uj^eiuas [as UEqEjaquia^ qas UEinduin^ sdajaq snjB>( jrq^nj^s ^njuaqiuaui uEipnuia^ UEp ^E^Suaquiaul ifiq uEuap qEMEip uodsaj uE^^nfunuaui ^EduiBU 'srqEJi is^npui >[njun Eipaui Ep^d uiEus^ip diq Edruaq ue^ds^a qe^ajas 2-a^ nSSuiui ifiq UEp sn[E>[
NvsvHvawad nvq iisvh •E^nqip ^EdEp ^psE|d drqrq e^eiu isnij dn^na ueuieuej qe^^as 'nSSuiui g - z EnbE jojoq uE>[Eun33uaui drqnjip ueipniua^ paa^ uEjruin 2^qA\od uiE[Bp ip uieue^ip '\\Z UESuipuEqaad ueiuap SuEpuEJj jjndnd jnduiEDip qEUB^ Eipaui UE^E 'ede>i qEUinj ip iSEspEuiqqE ip je>[e UE^iiSEqSuaui qE[aj Sue^ ssunj, qEjEpE UEEqoajad ueSuedue^ •iJEqas uie( 9x EuiE[as qx nduiEj ueSuap EX^qED uaqip usp jrqjn^ Sueiu uiejep ip uEq^Ejapp E^ujn(uE[as UEjds^a juiEUEjip q^pj Sub/^ (oxog usnduiEuiaq mqEjaSuaui qrqun issjauaSaj ^rqun Bipaui a^ q^puidip E3n(
uEnqEjjad uaqip qEja^ ueA qEquiEaa^ UE^ds^a UEp seuuj 'srqEq UEids^a • "SEun^ qsjuinf uBp SEun^ BXuqn^uaqjax rq>[EM :qEjEpE ^ SueX qEqna^ iJEqas uiejep uie( 91 EuiE^as xrq OOSI J^saqas qx nduiEj uE^jEunSSuaui UEJBUiAuad usSuap jnqnq q^j uisjEp ip uE^qBiapp uEipnuiaq UE^dsqa isuaq qEjaj BubX ^o^og '(l/Sui x'O UBP 0) ujiaupi + (l/8ui g usp g '\ 'o) V8 + SW JESEp Eipaui qE|EpE ue^EunSip Sub^ isBjauaSaj EipajAi -ssurq qa^ojaduiaui qruun iSEjauaSaj eipaui a^ qepuid ip os^q uejesi^ eped iseipEJi uenqeijad uaqip qejaj 8ubA siqE^ sn|eq uE]ds>{a uep seunj iseaauaSa^ -XjaAoqaj qrqun nSSuiui n;es euiE[as qnquuu an^eSuad jez
eduBj eipaui aq qepuidip ueipnuiaq iseipeji uenqE[jad uaqip qejax SueX qequieaaq seunx -(osaq) sisop ieqxa[ UEq^BdEpuaui qnjun (AS OOX uep 06'08'0^'09'0S'0^ '0 'OZ'OX) qe|epe ueqeun^ip SueX iseipeji sisop 'NV1V8 !P iseipej ip ueipnuiaq 'sipujad uiEjep ip qnquirq jn^eSuad iez eduej SH eipaui aq qepuidip qequieaaq seunj ejed ueSuag qseipeji uenqe[jad qrqun uaieiu leSeqas ueqeunSip 'uiui g p/s X ejejue eXuiSSup uep qequieaaq seunx ueqiiseqip qep^as ueq eSp iiexe qjeqas uie^p uief 9X Buiejas xiq OOSX 11 nduiej ueqeunSSuaui uejeuiXuad mjej^ -qnuad EXeqea ueSuap jnqnq Sueru uie^p ip u^qqe^app eXuinfueps ue[dsqa isuaq qepx SueX |cqog qfiq OZ qeXueqas uieuejip [O^oq Suiseui-Suise^ 'qnquin^ jipeSuad xez eduei S^ Jesep eipaui rqieX ueqequieaaqjad qrqun Eipaui eped uieuexip ueipnuiaq {ua)s qepns SueX dig •qeq g [ua^s sapenbe ueqeunSSuaui pnaip eXu^nfueps '^iuaui g euiEps %ox sqoiopi uep ^uaui OX euieps o^0^ sqojojq ueqeunSSuaui iSEsquaxsip dig ueq^Edepuaui qujun {seipeai UEnqe^ad uep qequiBaaq seum {sqnpui •uiejiq ne^e xeiqoo ipefuaui sn^q eujbm ueqeqnjad nexe snjeq eujem lepuexip njieX peui SueX sn^q asejuasjad qe]epe (0SQi) ueqnxuauaui
xxz
-NViNViaad waxsissvNwas
tiozjqui3sa xi '
•uifiXiq jjeSe lEpjoa BUJE/vuaq
UEp uieue^ip 8ub^ uEjdsqa UESuap UEqSuipuEqip Bqq qqipas qisEiu SueA snjE^ usppuiap uiuuen '(x [aqsx) l/3tu cj p/s x a VZ + SW eipaui qa[0J9dip ^Bdsp ^qEuj srqe^ iut UEEqoojad epe^ -ue^eunBip SubX jn[n^ Bipaui isisoduio^ uep uEids^a anuin 'ueuibuex adpouaS uib| bjb^ub jo^^Ej edea^qaq qa^o iqnjEuadip snjE^ uE^ruuaqiuad EMq^q UE^E^E^uaui (900Z) aESi^oapiq uiasE>i = HM :uE3uEaa;a>i Z'O
8'0
l/ HM + |/3ui s a -VZ
6'O
O'X
1/3 HM + l/3ui
6Z'O
'X
1/3 HM + l/3ui x a -^Z
UEiSBqas 'Sui^in^
L'O
X'O
i/3iu s a -Vz
UEiSsqas 'Suiun^
Z9'0
Z'O
i/3m a -^'z
jaqEU^
uiEXjq 3{e8b ueiSsqas 'Suiun^
Z^^'O
9'0
i/3ui x a -vz
-
-
-
S
o a-t-'z
(ui^) srqs^
SBUiq
-
-
-
-
-
-
a -VZ
uiB}iq j^eSe M
n usiSsqas
(UD) aajauiEip EXEa-EjEy
paui uEn^Ejaa^
uieuex qEpjas 9-asj n33uiiu 'snjB^ isqnput eipaui Epsd diq UE^ds^a UEqnqtumaad x
(800Z 'b UE^saq) uiBUBXip UEjds^a qs^xas a^ nBSuiui EpEd ^iuouqma sri^E^ 'l/3ui a-VZ SunpuBSuaui qspns SueX Eipaui Bpsd \/% )Bzqojpiq uiassq UEqEquiEuad usSuap 'ipEd ^eseui ouquia usp sn|E^ is^npui EpE<j qas UEqEjaquiad SEXij^^E uB^xBqSuiuaui uie[ ejejue UEjad lE^undiuaui SubX ouiuib uibsb us^Edruaui jEsijojpiq uiasBM "SiqE^ uB^mu^quiad sasoad ipELiaj ^Epp b>{eui qEquiEaaq SEunq EXuqrquaqjax uE3uaa'(x I3qEl) SuEfuEdaax SEurq UBqnsEqSuaui i/8ui \ njieX qspuaj Q-VZ usSuap iSEUiquioq ip 1/8 XEzqojpiq uiasBq isuaq Eipaui spsd
, li^xvii S VecU. /4mi* %**. Swuutta ^¥uuuut.
Gambar 1. a. Eksplan biji tampak membengkak hari ke -5 setelah ditanam b.Tunas kecambah pada media MS + 2,4D 1 mg/1 + kasein
hidrolisat 3 g/1. c.Kalus pada media MS + 2,4-D 3 mg/1 d.Kecambah pada media MS tanpa 2,4- D
Agar proliferasinya lebih cepat, kalus yang diperoleh kemudian disubkultur pada media yang sama untuk induksi kalus. Tabel 2 menunjukkan bahwa eksplan kalus yang ditanam pada media dengan ditambah kasein hidrolisat 3 g/1, berwarna coklat dan ukurannya lebih kecil dibandingkan dengan tanpa kasein hidrolisat. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa media terbaik untuk proliferasi kalus adalah media MS + 2,4-D 1 s/d 5 mg/1, pada media tersebut kalus yang dihasilkan berwarna putih friabel. Tabel 2. Pertumbuhan kalus pada media induksi kalus, minggu ke-4 setelah subkultur Perlakuan media
Rataan diameter
Warna kalus
Struktur kalus
kalus (cm) 2,4-D 0
-
-
-
2,4- D 1 mg/1
0,87
Putih
friabel
2,4- D 3 mg/1
0,78
Putih
friabel
2,4- D 5 mg/1
0,86
Putih
friabel
2,4- D 1 + KH 3 g/1
0,38
Putih agak
friabel
coklat 2,4- D 3 + KH 3 g/1
0,39
coklat
2,4- D 5 + KH 3 g/1
0,32
coklat
-
Pada percobaan ini dilakukan iradiasi pada eksplan kalus dan tunas kecambah dari dosis rendah (10 gy) sampai tinggi (100 gy). Tujuannya adalah untuk menentukan LDso. LDso merupakan dosis iradiasi yang menyebabkan kematian pada 50% dari populasi mated yang diradiasi. LD50 tersebut dianggap sebagai dosis
SEMNAS SISTEM PERTANIAN-BIO1NDUSTRIBERKELANJUTAN, VPN "Veteran" Yogyakarta, 11 Desember 2014212
SucUu^ fatt JleaCwtl, OiuxvU S Vend, /iutin %ei. Sunnaia ^<*man.
optimum guna menghasilkan perubahan genetik yang diinginkan, namun tidak menyebabkan kerusakan atau perubahan terhadap sifat baik yang sudah dipunyai oleh tanaman tersebut (Broertjes dan Van Harten 1988). LD50 dianggap sebagai dosis iradiasi sinar gamma yang optimum untuk menimbulkan perubahan sifat yang diinginkan oleh pemulia tanaman (Aisyah etal, 2009). Dalam percobaan ini, LD50 untuk eksplan kalus ditentukan dengan cara mengamati warna kalus. Warna kalus menjadi indikator yang menunjukkan apakah sel sebagai komponen dari kalus masih hidup atau sudah mati. Pada umumnya sel yang masih hidup ditandai dengan warna putih atau kekuningan dan bentuknya berupa bulatan-bulatan, sedangkan kalus yang sudah mati biasanya berwarna coklat atau hitam.Pengamatan pada kalus yang di beri perlakuan iradiasi dengan dosis 10 dan 20 gy, tampak masih berwarna putih kekuningan, menunjukkan masih ada pertumbuhan (Gambar 2a), sedangkan kalus yang diberi perlakuan iradiasi dengan dosis lebih tinggi yaitu 30, 35, 40,45 dan 50 gy, nampak mencoklat dan menjadi hitam (Gambar 2), pada umumnya kalus yang berwarna hitam tidak dapat diregenerasikan.
Gambar 2. a. Kalus tanpa perlakuan iradiasi berwarna putih kekuningan friabel. b, c. Kalus diiradiasi dengan dosis 30 dan 50 gy tampak mencoklat
Tabel 3. Pertumbuhan kalus setelah perlakuan iradiasi, minggu ke 4 setelah tanam Dosis iradiasi
% ase kalus
Warna kalus
tetap hidup
(Gy) 100
Putih kekuningan
10
60
Putih kekuningan
20
50
Putih kekuningan
30
40
Agak kecoklatan
35
10
Hitam
40
0
Hitam
50
0
Hitam
0
Regenerasi tunas dari eksplan kalus Kalus yang tidak diradiasi tampak mulai menghasilkan tonjolan-tonjolan bakal tunas hari ke-10 setelah tanam, selanjutnya berkembang menjadi tunas berwarna
hijau. Sedangkan kalus yang diradiasi tampak sangat lambat menghasilkan tunas dan bahkan beberapa kalus mulai mencoklat dan mati. Tunas hasil regenerasi kalus dapat dilihat pada Gambar 3. Iradiasi menyebabkan kerusakan sel-sel sehingga
SEMNASSISTEM PERTAN1AN-BIOINDUSTRIBERKELANJUTAN, VPN "Veteran^ Yogyakarta, 11 Desember 2014
213
, ImmvU. S t>aU.
, %xyvmdOt
pada dosis tinggi akan menyebabkan kematian. Iradiasi eksplan kumpulan sel dengan dosis rendah, yaitu 20 gy, sudah menyebabkan kalus mencoklat, dan pada dosis lebih tinggi kalus menjadi hitam. Pada eksplan tunas kecambah maka letal dosis (LD50) yang diperoleh lebih tinggi yaitu berkisar antara 60 gy (Tabel 5). Iradiasi sinar gamma pada biji sorgum galur 79 dan 83 yang dilakukan oleh Surya dan Soeranto (2006) diperoleh LD50 sebesar 823,46 Gy dan 996, 59 Gy. Dengan demikian dapat dilihat bahwa besarnay lethal dosis tergantung dari ukuran dan kondisi fisiologi dari bahan yang di radiasi. Peningkatan dosis pada iradiasi sinar gamma biasanya menghambat pertumbuhan sel-sel pada kalus karena rusaknya sel meristem yang sensitif terhadap irradiasi yaitu penghambatan pada pembelahan dan pertambahan sel (Charbaji dan Nabulsi 1999). Effek umum iradiasi yang sering ditunjukkan dengan kerusakan fisiologi. Hambatan pertumbuhan, kematian dan sterilitas tanaman merupakan gejala kerusakan fisiologi yang sering terjadi karena efek iradiasi sinar gamma (IAEA 1977).
Gambar 3. a. Kalus yang diberi perlakuan iradiasi tampak terhambat menghasilkan tunas b. Kalus yang tidak diberi perlakuan iradiasi lebih cepat bertunas
Iradiasi kalus gamdum varietas Dewata yang dilakukan oleh Sari et al 2013, diperoleh hasil yang sama bahwa semakin tinggi dosis yang diberikan maka tingkat kematian kalus juga meningkat, LD50 kalus gandum varietas Dewata sebesar 6,41 Gy. Semakin tinggi dosis yang diberikan maka persentase tunas yang tumbuh semakin sedikit. Kematian sel dapat terjadi secara langsung pada DNA, secara tidak langsung dari radikal bebas ion H2O2 dan OH - yang dihasilkan dari radiolysis air (Soeranto 2003). LD5Opada tunas kecambah Tunas kecambah yang diiradiasi dengan dosis 50 gy tampak masih hijau namun sudah mulai terhambat pemanjangan tunas dan akarnya. Iradiasi dengan dosis 60 dan 70 gy semakin berpengaruh terhadap penghambatan pada pemanjangan tunas dan akar, di samping itu sebagian tunas menjadi coklat (Tabel 4). Pengamatan panjang tunas dan akar diperoleh hasil bahwa LD50 pada tunas kecambah sebesar 60 gy. Iradiasi pada eksplan biji sorgum yang dilakukan oleh Soeranto dkk (2011) diperoleh LD50 pada dosis 73 gy, dan pada tingkat ini diperoleh sejumlah karakter yang berubah seperti warna biji, produksi menjadi lebih tinggi, serta terjadi peningkatan pada tinggi tanaman dll. Gambar 4 menunjukkan pertumbuhan tunas kecambah yang diiradiasi dengan dosis 70 gy. Pada hari ke-20 tinggi tunas hanya 2,7 cm dan berwarna coklat sedangkan tunas yang tidak diberi perlakuan iradiasi masih hijau dan tingginya mencapai 8 cm.
SEMNAS S1STEM PERTANIAN-BIOINDUSTRI BERKELANJUTAN, VPN "Veteran" Yogyakarta, 11 Desember 2014
214
•Diitta^6o^ ,.U0J3)3A, Ndfl •NVin(NV13HM3a IHXSnaNI0IH-NVINVlH3d W31SIS SVNW3S
sxz
qiqaj Suexeq eped Ejn ^uq ueSunpue^ ue^uap ueuieuej us>(}EdEpu9Ui Eun8 is UEqsq iEEqas >jpaua8 uaxEin UE^Ednjaui UE^psEqip 8ue^ ue^hiu
jqnqjaq qsia^ 8ueX ueuieuej UEp xiqiq qaiojadip qE|ax snjE^ ^ese u^p X8 OZ. UEP 09'0S sisop UEuap iSEipEJip SueX qEqui^^a^ SEurq jese ^apuE[d is
n8Buiui spsd ^ei^od EUJE/vuaq 'A3 oz. sisop usSuap uaqip SueX ifiq uE|ds>{3 UEp ssunx "q Edus^ ifiq UE[ds>^ UEp (ESEjaq SEunx *e :
X
XEi^o^
Z'X
X'X
oox 06
XEpjO3
X
X'X
X'X
XEPJO3
X
SX
Z'X
08
}EpfODU9^
S'Z
LZ
S'Z
OZ
^E[>[ODUaiAl
S
S'S
S'Z
09
S
s'z
OS
nsfiq nEfiq
9
S
s'z
O^^
nsfiq
9
9
X'S
OS
n^fiq
9
8
L
0
"EH
6-a>l
(UI3) EUJEMSUEfUE^ iSEipEJi UEn^Ejxad qE|9jas
SEun; i8u]x
iSEipsji sisoq
uEqnquirqja^ -^
. ^iuuvU S t>etU. /t^in %m, Swuutta "^htmaM.
Soeranto, H. 2008. Prospek dan potensi sorgum sebagai bahan baku bioetanol. Makalah disajikan dalam pelatihan bioetanol berbasis sorgum oleh BSL Energi kerjasama dengan PATIR- BATAN dan PT. Blue Indonesia, Jakarta. 22-23 November 2008. Surya M.I dan H.Soeranto.2006. Pengaruh Iradiasi Sinar gamma terhadap pertumbuhan sorgum manis (Sorghum bicolor L). Risalah Seminar Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi.209-215. Venturi, P and G. Venturi. September 2003. Analysis of Energy Comparison for Crops in European agricultural systems. Biomass and Bioenergy 25(3):235-55. Yuan. J.S, K.H. Tiller., H. Al-Ahmad, N.R. Stewart, C.N. Stewart Jr .2008. Plants to
power: bioenergy to fuel the future. Trends Plant Sci 13:421-429 Xin.Z., M.L. Wang., G.Burow, J. Burke. 2008. In induced sorghum mutant population
suitable for bioenergi research. Bioenergi Res.2:10-16
SEMNAS SISTEM PERTANIAN-BIO1NDUSTRIBERKELANJUTAN, VPN "Veteran" Yogyakarta, 11 Desember 2014218
DAFFAR HADIR PESERTA SEMINAR NASIONAL SISTEM PERTANIAN-BIOINDUSTRIBERKELANJUTAN HDesember2014
INSTITUSI
NAMA
NO
STATUS
1
Abdul Mu'in
INSTIPER
PEMAKALAH
2
Abdul Rizal AZ, In, MP., Dr.
UPN "Veteran" YK
PEMAKALAH
3
AgusS
BPTPJATENG
PEMAKALAH
4
Agus Santosa, SP., M.Si.
UPN "Veteran" YK
PESERTA
5
Agus Supandi Soegoto
UNIV. SAMRATULANGI
PEMAKALAH
6
Agus Supriyo
BPTPJATENG
PEMAKALAH
7
Agus Surata, In, MP., Dr.
UPN "Veteran" YK
PESERTA
8
AliefWaluyo,In,MP.
UPN "Veteran" YK
PEMAKALAH
9
Amallia Ferhat
UPN "Veteran" YK
PESERTA
10
Ami Suryawati, Ir, MP.
UPN "Veteran" YK
PEMAKALAH
11
Ani Yuniarti
12
Ania Citraresmini
BATAN JAKARTA
PEMAKALAH
13
Anik Hidayah
BALIT LINGK. PERTANIAN
PEMAKALAH
14
Anis Andrini, SP., M.Si.
BAUTJESTRO
PESERTA
15
Anis Tatik Maryani
UNIV.JAMBI
PEMAKALAH
16
Ari Wijayani, In, MP.
UPN "Veteran" YK
PEMAKALAH
17
Ayda Krisnawati
BALITKABIMALANG
PEMAKALAH
UPN "Veteran" YK
PESERTA
18
AZ. Purwono Budi Santosa, In,MP.
PEMAKALAH
19
Baiq Dina Mariana, SP., M.Sc.
BAUTJESTRO
PESERTA
20
Bambang Yudi Ariadi
UMM
PEMAKALAH
21
Bargumono, M.Si., In
UPN "Veteran" YK
PEMAKALAH
22
Basuki, In, Mr., Dr.
UPN "Veteran" YK
PESERTA
23
Budi Setyawan
BALITTAS
PEMAKALAH
678
UPN "Veteran" YK
PESERTA
UPN "Veteran" YK
PEMAKALAH
Candra Ginting, Ir, MP, Dr.
INSTIPER
PESERTA
Catur Budi Handayani, Ir,
UNIVETBANTARA SUKOHARJO UNIVETBANTARA SUKOHARJO
24
Budiarto, Ir, MP, Dr.
25
M.Agric,Sc.f Dr.
26 27
Budyastuti Ph., Ir.,
MP.
PESERTA
28
Catur Rini Sulistyaningsih
29
Chimayatus Solichah, Ir., MP.
UPN "Veteran" YK
PESERTA
30
Cicik Oktasari Handayani
BALIT LINGK. PERTANIAN
PEMAKALAH
31
Corryanti
PUSLITBANGPERUM PERHUTAN1
PEMAKALAH
32
Darban Haryanto, Ir, MP.
UPN "Veteran" YK
PESERTA
33
Dam Retnowati, Ir, M.SL
UPN "Veteran" YK
PESERTA
34
Datin Waluyani
PUSLITBANG
PESERTA
35
Deasy Soeikromo
UNSRAT
PEMAKALAH
36
DidiSaidi,Ir.,M.Si.
UPN "Veteran" YK
PEMAKALAH
37
Didik Sucahyono
BALITKABIMALANG
PEMAKALAH
38
Dimas D Puruhita
INSTIPER
PESERTA
39
Djoko Mulyanto, Ir, MP^ Dr.
UPN "Veteran" YK
PEMAKALAH
UPN "Veteran" YK
PEMAKALAH
40
Dwi Aulia Puspitaningrum, SP, MP.
PEMAKALAH
41
Dwi Nugraheni
BPTPJATENG
PEMAKALAH
42
Dyah Arbiwati, Ir, MP.
UPN 'Veteran" YK
PEMAKALAH
43
Dyah Uliy Parwati
INSTIPER
PEMAKALAH
44
DyahWenyR
UGM
PEMAKALAH
45
Eko Amiadji Julianto, SP, MP.
UPN "Veteran" YK
PESERTA
46
Ellen Rosyelina S, Ir, MP
UPN "Veteran" YK
PESERTA
47
Endah Budi Irawati, SP, MP.
UPN "Veteran" YK
PESERTA 679
48
EndahWahyurini,SP., M.Si.
UPN "Veteran" YK
PEMAKALAH
49
Endang Gati Lestari
BB BIOGEN
PEMAKALAH
50
Eni Yuliangsih
BPLP
PEMAKALAH
51
Eriyanto Yusnawan
BALITKABIMALANG
PEMAKALAH
52
Erlina Ambarwati
UGM
PEMAKALAH
53
Etik P Handayani
STIPER DARMA WACANA
PEMAKALAH
54
Ety Rosa Setyawati
INSTIPER
PEMAKALAH
55
Fitri Kurniawati
56
F. R. Kodong
57
H. M. Nurcholis, Ir.t M .Agr. Dr.
PEMAKALAH UPN "Veteran" YK
PEMAKALAH
UPN "Veteran" YK
PESERTA
58
Hasanuddin
UNIV. SYAH KUALA BANDA ACEH
PEMAKALAH
59
Heni Handri Utami, SP., MM.
UPN "Veteran" YK
PESERTA
60
Henny Kuntyastuti
61
Henry Wirianata
INSTIPER
PEMAKALAH
62
HetiHerastuti,Ir.,MP.
UPN "Veteran" YK
PEMAKALAH
63
IGK Dana Arsana
BPTPBAU
PEMAKALAH
64
I Nengah Punia
UNIV. SAM RATULANGI
PEMAKALAH
65
I Nyman Budiana
BPTPBAL1
PEMAKALAH
66
Ida Siti Ruwaidah
67
Ida Susi Dewanti
UPN "Veteran" YK
PEMAKALAH
68
Indah Widowati, In, MP.
UPN "Veteran" YK
PESERTA
69
Indarwati
UWKS SURABAYA
PEMAKALAH
70
Intan Ratna Dewi Anjarsari
UNPAD
PEMAKALAH
71
Irma Wardani
UNIBASURAKARTA
PESERTA
PEMAKALAH
PESERTA
680
72
Ismiasih
INSTIPER
PEMAKALAH
73
Iswanto
BPTPJAWATENGAH
PEMAKALAH
74
Jemmy Rinaldi
BPTPBALI
PEMAKALAH
75
Juarini, In, MP.f Dr.
UPN "Veteran" YK
PEMAKALAH
76
Kartika Christi S
UNSSOLO
PEMAKALAH
77
Lagiman, In, M.SL
UPN "Veteran" YK
PEMAKAIAH
78
Lanjar Sudarto, In, MT.
UPN "Veteran" YK
PEMAKALAH
79
Lelanti Peniwiratri, Ir, MP.
UPN "Veteran" YK
PEMAKALAH
80
Libria Widiastuti
UNIBASURAKARTA
PESERTA
81
MA Suryohadi
BPPKP KAB MAGELANG
PESERTA
82
M. Husain Kasim, Drs., MP.
UPN "Veteran" YK
PESERTA
83
M. Kundarto, SP., MP.
UPN "Veteran" YK
PESERTA
84
M.Rizal
BPTPKALTIM
PEMAKALAH
85
Marida Santi YIB
BALITKABIMALANG
PEMAKALAH
86
Maryana, In, MP.
UPN "Veteran" YK
PEMAKALAH
UPN "Veteran" YK
PESERTA
UPN "Veteran" YK
PESERTA
UPN "Veteran" YK
PESERTA
UPN "Veteran" YK
PESERTA
UPN "Veteran" YK
PESERTA
87
Miseri Roeslan Affany, In, MP.
Mofit Eko Poerwanto, In,
88
MP., Dr.
89
Mustadjab HK., In, MS., Dr.
90
MP., Dr.
91
Ni Made Suyastiri YP., In, MP.
92
R. Nida Sopiah
93
Nurngaini, In, MP.
94
Nanik Dara Senjawati, In,
Oktavia S. Padmini, In, M.Si., Dr.
PEMAKALAH UPN "Veteran" YK
PESERTA
UPN "Veteran" YK
PESERTA
681
NO
NAMA
INSTITUSI
STATUS
95
Otto Endarto, In, M.SL
BALITJESTRO
PESERTA
96
Partoyo, SP, MP., Ph.D.
UPN "Veteran" YK
PESERTA
97
Pauliz Budi Hastuti
INSTIPER
PEMAKALAH
98
Putu Sugiarta
BPTP BAU
PEMAKALAH
99
R. Agus Widodo, SP., MP.
UPN "Veteran" YK
PESERTA
100
Ragapadmi Purnamaningsih
BB BIOGEN
PEMAKALAH
UNIV.WIJAYAKUSUMA
PEMAKALAH
101 Rahmawiliyanti 102
Rati Riyati, In, MS.
UPN "Veteran" YK
PEMAKALAH
103
RatriTriHapsari
BALITKABIMALANG
PEMAKALAH
104
Retno Endrasari
BPTPJAWATENGAH
PEMAKALAH
105
Rija Sudirja
UNPAD
PEMAKALAH
106
Rina Srilestari, Ir., MP.
UPN Veteran" YK
PESERTA
107
Rr. Catur Gunawanti
APY
PEMAKALAH
UPN Veteran" YK
PESERTA
108
Rr. Rukmowati B., In, MAgr. Dr.
PESERTA
109 Rudi Cahyo Wicaksono, SP. 110
Samsuri T
INSTIPER
PESERTA
111
S. Setyo Wardoyo, In, MS., Dr.
UPN Veteran" YK
PEMAKALAH
112
Santi Rosniawaty
UNPAD
PEMAKALAH
113
Sari Virgawati, In, M.Eng.
UPN Veteran" YK
PESERTA
UGM
PEMAKALAH
UPN Veteran" YK
PEMAKALAH
114 Setyastuti Purwanti 115
Siti Hamidah, In, MP., Dr.
116
Siti Muzaiyanah
PEMAKALAH
682
117
Siti Nur Wahidah, SP., M.Si
UPN "Veteran" YK
PESERTA
118
Siti Syamsiar, Ir., MS^ Dr.
UPN "Veteran" YK
PEMAKALAH
UPN "Veteran" YK
PESERTA
119
Siwi Hardiastuti EK, Ir, SH, MP.
120
Sri Manu Rohmiyati
1NSTIPER
PEMAKALAH
121
Sri Murtiati
BPTPJAWATENGAH
PEMAKALAH
122
Sri Wuryani, Ir, M.Agr, Dr.
UPN "Veteran" YK
PEMAKALAH
123
Srie Yuli Rachmawati
UNIBASURAKARTA
PESERTA
124
Sugeng Priyanto, Ir, MP
UPN "Veteran" YK
PEMAKALAH
125
Sukarjo
BPLP
PEMAKALAH
126
Sulistyo Dwi Setyorini
BALITKABIMALANG
PEMAKALAH
127
Sumaitini
BALITKABI MALANG
PESERTA
128
Sumarwoto PS, Ir, MP, Dr.
UPN "Veteran" YK
PEMAKALAH
129
Supono Budi S, Ir, MP.
UPN "Veteran" YK
PESERTA
130
Suprih Wijayani
INSTIPER
PEMAKALAH
131
SusiWuryantini,SP.
BALITJESTRO
PESERTA
132
Susila Heriambang, Ir, M.Si.
UPN "Veteran" YK
PEMAKALAH
133
Susilowati, Ir, MP.
UPN "Veteran" YK
PEMAKALAH
134
Sutrisno
BALITKABI
PEMAKALAH
135
Suwardi, Ir, MP.
UPN "Veteran" YK
PESERTA
136
Suyadi, Ir, MP.
UPN'Veteran" YK
PESERTA
137
Suyanto ZA, Ir, MS.
UPN "Veteran" YK
PEMAKALAH
UPN "Veteran" YK
PESERTA
138
Teguh Kismantoroadji, Ir, M.Si, Dr.
139
Tia Agustiani
BALAITEKNOLOGI LINGKUNGAN (BPPT)
PEMAKALAH
140
TienT
UNW1M BANDUNG
PESERTA 683
141 Titin Handayani
BALAITEKNOLOGI LINGKUNGAN (BPPT)
PEMAKALAH
142 Tuti Setyaningrum, Ir., M.SL
UPN "Veteran" YK
PESERTA
UPN "Veteran" YK
PEMAKALAH
143
Tutut Wirawati, Ir., M.Si.
PESERTA
144 Umi Hidayati UNPAD
PEMAKALAH
UPN "Veteran" YK
PESERTA
UPN "Veteran" YK
PESERTA
148 WahyuWidodo,Ir.,MP.
UPN "Veteran" YK
PESERTA
149 WulandariDER.SP.,MP.
UPN "Veteran" YK
PESERTA
UPN "Veteran" YK
PESERTA
151 Yati Supriyati
BB BIOGEN
PEMAKALAH
152 Yayuk Aneka Bety
BALITHI
PEMAKALAH
INSTIPER
PEMAKALAH
145
Uum Umiyati Vandrias Dewantoro, Ir.,
146 147
150
M.Si. Vini Arumsari, SP., MP.
Yanisworo WR, Ir., M.SL, Dr.
Yohanna Teresia Maria
153 Astuti
684