Perpustakaan Unika
PROSES PUTUSNYA PERKAWINAN KARENA SALAH SATU PIHAK DIPENJARA (Studi Kasus di Pengadilan Agama Kelas IA Semarang)
SKRIPSI
Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat guna menyelesaikan Program Pendidikan Sarjana Strata Satu Hukum
Disusun Oleh : RAYMOND MAO NIXON 00.200048
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG 2008
Perpustakaan Unika
PROSES PUTUSNYA PERKAWINAN KARENA SALAH SATU PIHAK DIPENJARA (Studi Kasus di Pengadilan Agama Kelas IA Semarang)
SKRIPSI
Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat guna menyelesaikan Program Pendidikan Sarjana Strata Satu Hukum
Disusun Oleh : RAYMOND MAO NIXON 00.200048
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG 2008
Disetujui Oleh : Dosen Pembimbing :
(Emanuel Boputra, SH, MH)
i
Perpustakaan Unika
PENGESAHAN
Skripsi Disusun oleh : NAMA
: RAYMOND MAO NIXON
NIM
: 00.200048
Telah diujikan di depan Dewan Penguji Pada Tanggal : 3 Juli 2008 Susunan Dewan Penguji Dosen Penguji 1.
Emanuel Boputra, SH. MH.
(……………………..)
2. Sri Hartini, SH, CN.
(……………………..)
3. Rika Saraswati, SH. CN. M.Hum
(……………………..)
Skripsi ini diterima sebagai salah satu persyaratan Untuk gelar Sarjana Strata I Ilmu Hukum Pada Tanggal : 21 Juli 2008
(Val. Suroto, SH, M.Hum) Dekan Fakultas Hukum Universitas Katolik Soegijapranata
ii
Perpustakaan Unika
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Terpujilah Tuhan Gunung batuku, yang mengajar tanganku untuk bertempur, dan jari-jariku untuk berperang yang menjadi tempat perlindunganku dan kubu pertahanku, kota bentengku dan penyelematku, perisaikan dan tempat aku berlindung, yang mendukung bangsa-bangsa ke bawah kuasaku! Mazmur 144 : 1 – 2
Skripsi ini penulis persembahkan kepada : G
Papa dan mama tercinta
G
Adik-adiku tersayang
iii
Perpustakaan Unika
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas kemurahan dan bimbingannya pada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PROSES PUTUSNYA PERKAWINAN KARENA SALAH SATU PIHAK DIPENJARA (Studi Kasus di Pengadilan Agama Kelas IA Semarang)”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi kewajiban dan sebagai syarat dalam menyelesaikan Studi Program Sarjana pada Fakultas Hukum Universitas Katolik Soegijapranata Semarang. Dalam menyusun skripsi ini, penulis memperoleh dorongan, bimbingan serta doa dari banyak pihak.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa
hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Bapak Dr. Y. Bagus Wiswanto, M.Si selaku Rektor UNIKA Soegijapranata Semarang 2. Bapak Val. Suroto, SH, M.Hum selaku
Dekan Fakultas Hukum Unika
Soegijapranata Semarang 3. Bapak Emanuel Boputra, SH, MH selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan memberikan waktunya untuk membimbing, saran dan masukan kepada penulis dalam pembuatan skripsi serta memberi dukungan selama menuntut ilmu di Fakultas Hukum Unika Soegijapranata. 4. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis.
iv
Perpustakaan Unika
5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah banyak memberikan bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung. Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis berharap semoga skripsi yang penulis susun ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Semarang,
Juni 2008
Penulis
v
Perpustakaan Unika
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................
i
HALAMAN PENGESAHAN ..............................................................................
ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .......................................................................
iii
KATA PENGANTAR .........................................................................................
iv
DAFTAR ISI ........................................................................................................
vi
ABSTRAKSI .......................................................................................................
viii
BAB I
BAB II
: PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .........................................................................
1
1.2 Perumusan Masalah .................................................................
4
1.3 Tujuan Penelitian .....................................................................
4
1.4 Kegunaan Penelitian ................................................................
4
1.5 Metode Penelitian ....................................................................
5
1.6 Sistematika Penulisan ..............................................................
8
: INTRODUKSI TEORI 1 Tinjauan Umum Tentang Perkawinan .......................................
10
1.1 Pengertian dan Tujuan Perkawinan Menurut UndangUndang No. 1 tahun 1974 ..................................................
10
1.2 Pengertian dan Tujuan Perkawinan menurut Hukum Islam
11
1.3 Syarat Perkawinan Berdasarkan UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan ............................................................
12
1.4 Syarat Perkawinan Menurut Kompilasi Hukum Islam (KHI) 15
vi
Perpustakaan Unika
1.5. Syarat sahnya Perkawinan Berdasarkan UU No. 1 Tahun 1974......................................................................................
16
2. Tinjauan Umum Tentang Putusnya Hubungan Perkawinan .......
17
2.1 Pengertian Tentang Putusnya Perkawinan .......................
17
2.2 Macam-macam Perceraian.................................................
19
A. Perceraian Karena Talak.............................................
19
B. Perceraian Karena Adanya Gugatan Cerai ................
20
2.3 Tata Cara Pemutusan Hubungan Perkawinan ...................
20
BAB III : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Penelitian .......................................................................... 1.1
23
Tata Cara putusnya perkawinan karena salah satu pihak dipenjara ............................................................................
1.2
23
Hambatan-hambatan yang sering dialami Pengadilan Agama dalam menangani putusnya perkawinan karena salah satu pihak dipenjara. ................................................
35
2. Pembahasan ................................................................................
36
2.1
Tata Cara Putusnya Perkawinan Karena Salah Satu Pihakdipenjara. .................................................................
2.2
36
Hambatan-hambatan yang sering dialami Pengadilan Agama dalam menangani putusnya perkawinan karena salah satu pihak dipenjara..................................................
40
BAB IV : PENUTUP 1. Kesimpulan ................................................................................
42
2. Saran ...........................................................................................
43
DAFTAR PUSTAKA
vii
Perpustakaan Unika
ABSTRAKSI
Menurut UU No. 1 tahun 1974 tentang Perkawinan, pengertian perkawinan adalah Ikatan lahir batin antara seorang pria dan wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Tujuan dari sebuah perkawinan adalah membentuk keluarga yang bahagia dan kekal. Tapi bila suatu perkawinan tersebut sudah keluar dari tujuan utamanya bahkan perkawinan tersebut menimbulkan suatu beban baik secara fisik maupun mental maka perkawinan tersebut sebaiknya diakhiri dengan sebuah perceraian. Putusannya sebuah perkawinan banyak sekali penyebabnya, salah satunya karena salah satu pihak dipenjara. Bagi pasangan suami istri yang beragama Islam dapat melakukan perceraian di Pengadilan Agama. Mengenai tata cara putusnya perkawinan juga diatur di dalam UU No. 1 tahun 1974 tentang Perkawinan. Selain itu di Pengadilan Agama juga menggunakan pedoman lainnya yaitu Kompliasi Hukum Islam (KHI). Apabila suatu perkawinan akan segera dilakukan perceraian maka syarat yang harus diajukan sesuai dengan pasal 132 KHI. Selain itu untuk perceraian yang penyebabnya salah satu pihak dipenjara, maka lama waktu pemidanaan minimal 5 tahun dan cukup bukti untuk mengajukan gugatan cerai ke Pengadilan Agama. Mengenai hambatan-hambatan yang sering dialami pada saat menangani perceraian karena salah satu pihak dipenjara adalah mengenai status tergugat sebagai narapidana di Lembaga Pengadilan tertentu yang menyulitkan pihak Pengadilan Agama untuk menghadirkan tergugat dalam persidangan perceraiannya. Sehingga hampir semua perceraian karena salah satu pihak dipenjara biasanya diputuskan tanpa dihadiri tergugat dan putusan dilakukan dengan cara Verstek.
viii