· PROSES PENGOLAHAN BUBUK KEDELAI DI BERNAL UNIFOODS, PUSAT INKUBATOR AGROBISNIS DAN AGROINDUSTRI, IPB
Oleh:
FAKHRIYATI
FOl495076
1998 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR
SEBUNGGUHNYA 01 BALIK KEBUBAHAN ADA KEMUDAHAN
(AL-INSYIRAAH :
5)
Teruntuk Bapak. Ibu. Suami tersayang dan Saudara-saudaraku
Fakhriyati FOl495076, Proses Pengolahan Bubuk Kedelai Di Bernal Unifoods, Pusat lnkubator Agrobisnis Dan Agroindustri, IPE. Di bawah bimbingan Dr. Ir. I Wayan Budiastra, M, Agr. '
RINGKASAN Berdasarkan sumbernya protein dapat dibedakan 2 jenis yaitu, protein hewani dan protein nabati, Dalam kelompok protein nabati, kacang-kacangan memiliki kandungan protein paling tinggi terutama kedelai yaitu sebesar 35 0/0, Kedelai (Glyc:illl' /IIax (L) !IIarill) temasuk famili LeglllJ1il1().I'ae, yang merupakan salah satu sllmber protein yang cukup baik, Kedelai dapat diolah menjadi beberapa produk pangan, pakan dan industri, Produk olahan kedelai dapat diklasifikasikan menjadi 2 kelompok yaitu, makanan fermentasi seperti tempe, tauco dan kecap, serta makanan tanpa fennentasi seperti 111inyak kedelai, tepung kedelai dan susu kedelai, Kegiatan magang bertujuan untuk menyelesaikan Tugas Akhir, me111bantu Bernal Unifoods dalam proses pengolahan dan pemasaran bubuk kedelai, meningkatkan kelllalllpllan mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmu (teori) yang telah dipelajarinya secara langsllng di lapangan, dan 111ahasiswa dapat membantu 111enganal isa selia mel11ecahkan permasalahan yang ada di te111pat l11agang, Usaha yang dilakukan di Bernal Unifoods dalam pengolahan bubuk kedelai l11eliputi pengadaan bahan, pengolahan bubuk kedelai dan pemasaran prod uk bubuk kedelai, Pengadaan bahan dilakukan dengan 2 cara yaitu : (I) Langsung yang dilakllkan pada bahan baku (kedelai mentah), bahan pembantu (gula pasir dan flavor vanilla), dan bahan penunjang (kemasan plastik, soda kue, lem kayu, bahan bakar gas, 111inyak tanah dan bensin); (2) Tidak langsung yang dilakukan pada bahan pel11bantu (dextrose, penstabil, flavor coklat dan strawberry) dan bahan penunjang (kel11asan karion), Dan sistem pel11bayaran dalal11 pengadaan bahan juga ada 2 cara yaitu secara langsung yang dilakukan pada pengadaan bahan secara langsung, dan pel11bayaran tidak langsllng yang dilakukan pada pengadaan bahan secara langsung serta tidak iangsling.
Proses pengolahall bubuk k~delai di Bernal Unifoods secara garis besar ada 2 cam yaitll, pengolallan dengan cara kering dan pengolahan dengan cara basah, Perbedaan alltara kedua cara tersebut terdapat pada tahapan proses pengupasan klilit, dimalla lIntuk cara kering pengupasan kedelai dilakukan pada kondisi kedelai kering, sedangkan untuk cara basah pengupasan kedelai dilakukan dalam kondisi kedelai basah, Untuk setiap cara tersebut dilakukan 2 perlakuan dalam pengayakan bubuk kedelai yaitu pengayakan menggllnakan mesin pengayak, dan pengayakan secara manual. Sehingga proses pengolahan bubuk kedelai di Bernal Unifoods ada 4 alternatif proses pengolallan yaitll : (I) Pengolahan cara kering dan pengayakan bllbllk kedelai dilakllkan dengan menggunakan mesin pengayak ; (2) Pengolahan cara kering dan pengayakan bubuk kedelai dilakukan secara manual; (3) Pengolahan cara basah dan pengayakan bllbuk kedelai dilakllkan dengan menggllnakan l11esin pcngayak dan; (4) Pengolallan cam basall dan pengayakan bubuk kedelai dilakukan secara manual. Dan setiap alternatif proscs pengolahan tersebut akan menghasilkan
jumlah bubuk kedelai ayak, kebutuhan air pengolahan, kebutuhan waktu atau lama pengolahan, jumlah produk yang dihasilkan, besarnya biaya bahan dan biaya energi pengolahan yang tidak sama. Proses pengolahan bubuk kedelai yang paling baik dari segi rendemen bubuk kedelai ayak yang diha·silkan, kebutuhan air pengolahan, kebutuhan waktu pengolahan dan jumlah produk yang dihasilkan adalah proses pengolahan bubuk kedelai cara kering dengan pengayakan secara manual. Dimana rendemen bubuk kedelai ayak yang dihasilkan dengan proses pengolahan ini paling besar dibandingkan dengan proses pengolahan yang lainnya, yaitu dari 30 kg kedelai akan dihasilkan bubuk kedelai ayak sebanyak 17.97 kg bubuk kedelai ayak/proses pengolahan. Dan kebutuhan air pada proses pengolahan cara kering dengan pengayakan secanl manual sam a dengan proses pengolahan cara kering dengan pengayakan menggllnakan mesin pengayak, tetapi lebih kecil dibandingkan dengan kebutuhan air pada proses pengolahan cara basah baik dengan mengayakan menggunakan mesin maupun secara manual. Kebutuhan air pada proses pengolahan cara kering dengan pengayakan secara manual adalah sebesar 1051. 9 liter/proses pengolahan. Proses pengolahan cara kering dengan pengayakan secara manual juga membutuhkan waktu pengolahan yang paling cepat dibandingkan dengan proses pengolahan yang lainnya, yaitu sebesar 2390.3 men it/proses pengolahan untuk bubuk kedelai rasa coklat dan strowberri, serta sebesar 2358.7 menit/proses pengolahan untuk bubuk kedelai rasa vanilla atau netral. Dan proses pengolahan cara kering dengan pengayakan secara manual juga akan menghasilkan prod uk yang paling banyak dibandingkan dengan proses pengolahan yang lainnya yaitu sebanyak 157 pack/proses pengolahan, sehingga mengakibatkan keuntungan dan kapasitas produksi pabrik paling besar dibandingkan dengan proses pengolahan yang lainya. Berdasarkan biaya bahan proses pengolahan bubuk kedelai cara basah dengan pengayakan menggllnakan mesin pengayak melUpakan proses yang paling baik, karena biaya bahannya paling kecil dibandingkan dengan proses yang lainnya, yaitu sebesar Rp 185,963.46/proses pengolahail dengan harga kedelai Rp 2,000.-/kg untuk bubuk kedelai rasa coklat dan strowberri, serta sebesar Rp 183,708.46/proses pengolahan dengan harga kedelai Rp 2,000.-/kg untuk bubuk kedelai rasa vanilla atau netral. Sedangkan jika harga kedelai setiap kilonya Rp 2,500.- maka biaya bahannya adalah sebesar Rp 200,963,46/proses pengolahan untuk bubuk kedelai rasa coklat dan strowberri, selia sebesar Rp 198,708.46/proses pengolahan untuk bubuk kedelai rasa vanilla atau netral. Dan berdasarkan biaya sumber energi, proses yang paling baik adalah proses pengolahan cara basah dengan pengayakan secara manual, karena biaya energi pengolahannya paling kecil dibandingkan dengan proses pengolahan yang lainnya yaitu sebesar Rp 5,60S.-/proses pengolahan untuk bubuk kedelai rasa cokla! dan s!rowberri, serta sebesar Rp 5,587.72/proses pengolahan untuk bubuk kedelai rasa vanilla atau netral. Berdasarkan jumlah rendemen bubuk kedelai ayak yang dihasilkan, kebutuhan air, kebu!uhan waktu pengolahan, jumlah produk, biaya bahan dan biaya energi pengolahan, maka proses pengolahan yang paling baik adalah proses pengolahan cara kering dengan pengayakan manual. Karena proses pengolahan tersebut akan
mendatangkan kcunlungan yang paling besar dan kapasitas produksi pabrik yang paling tinggi.
Volume penjualan bubuk kedelai tergantung pada sistem distribusi yang digunakun dun kegiatan proll1osi yang dilakukun. Dimana semakin Iuas sistell1 distribusi yang digul1akan, dan sell1akin gencar kegiatan promosi terutall1a proll1osi yang langsung ke konsull1en (door fo door) maka volume penjualan bubuk kedelai semakin tinggi.
PROSES PENGOLAHAN BUBUK KEDELAI DI BERNAL UNIFOODS, PUSAT INKUBATOR AGROBISNIS DAN AGROINDUSTRI, IPB
Oleh: FAKliRIYA TI
FOl495076
LAPORAN MAGANG Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN Pada Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian lnstitut Pel1anian Bogar
1998 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR
INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
PROSES PENGOLAHAN BUBUK KEDELAI DI BERNAL UNIFOODS, PUSAT INKUBATOR AGROBISNIS DAN AGROINDUSTRI, IPB
LAPORAN MAGANG Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN Pada Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian lnstitut Pertanian Bogor
Oleh:
FAKHRNATI
F01495076 Dilahirkan pada tanggal 19 Januari 1976
di Tenlanggung Tanggal Lulus : 13 September 1999
KATAPENGANTAR
Syukur alhamdullilah penulis ucapkan ke hadirat Allah Yang Maha Kuasa, yang
selalu
melimpahkan
rahmat
dan
hidayahnya
sehingga
penulis
dapat
mcnyelesaikan magang beserta penulisan skripsi ini. Skripsi yang telah tersusun ini tidak terlepas dari bantuan moril maupun material dari banyak pihak, oleh karena itu penulis ucapkan terima kasih kepada : I. Dr. Ir. I Wayan Budiastra, M. Agr selaku doses pembimbing akademik atas bi rnbingan dan pengarahannya selama penulis rnengikuti kegiatan akademik di TEP Tateta IPB. 2. Dr. Ir. Atjeng M Syarief, MSAE dan Ir. Sugiarto atas kesediaannya menjadi dosen penguj i dan memberikan saran serta masukan untuk kesempurnaan tulisan 1111.
3. Prof Dr. Ir. Hadi Karya Purwadaria selaku manajer PIAA-IPB atas kesempatan yang telah diberikan kepada penulis untuk melaksanakan magang di Bernal Unifoods. 4. Ir. A.G. Set yo Putro dan Rini Ermawati selaku pemilik Bernal Unifoods atas kesediaan dan bantuannya selama penulis magang di Bernal Unifoods. 5. Bapak, Ibu dan saudara-saudaraku tersayang (Sri Yatun, Wahyu Purwoko, Nurhayati) at as doa dan dukunsannya selama ini. 6. Suami tersayang " Mas Margono" atas doa dan dukungannya selama ini 7. Seluruh teman-teman TEP 32 terutama Lusia Yenny M, Lia Rismalia, Lidia Fortuna, dan adik-adik Wi sma Botia atas bantuannya selama penulisan skripsi ini. Penulis menyadari banyak kekurangan dalam skripsi ini. Namun penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Bogor,
September 1999
Penulis
DAFTAR lSI
Hal am an KAT A PENGANT AR ................... " ............. " ......... '" .. ' ............. . DAFT AR ISI......... ........................ .................. ........................
II
DAFTAR TABEL........................................................................................
IV
DAFT AR GAMBAR...................................................................................
V
DAFT AR LAMPIRAN ............... . I.
VI
PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG ............................................................ " ...... . B. TUJUAN MAGANG .......................................................................
3
II. TINJAUAN PUSTAKA A KEDELAI........................................................................................
4
B. SUSU KEDELAl.............................................................................
5
C. SUSU KEDELAI BUBUK...............................................................
7
D. PEMASARAN.................................................................................
14
Ill. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN A. SEJARAH PERUSAHAAN.............................................................
16
B. LOKASI PERUSAHAAN................................................................
18
C. STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN .................................
18
D. KETENAGAKERJAAN ..................................................................
18
E. PERMODALAN DAN INVESTASI...............................................
19
F. RUANG LlNGKUP USAHA ." .................................... ' ........ .........
20
IV. DESKRIPSI KEGlATAN MAGANG A DESKRlPSI KEGIATAN ................................................................
26
B. PENGADAAN BAHAN ...............................................................
26
C. PENGOLAHAN BUBUK KEDELAl..............................................
28
D. PEMASARAN...................... ...........................................................
51
E. PERMASALAHAN......... ..............................................................
52
V. HASIL DAN PEMBAHASAN A, PENGOLAHAN BUBUK KEDELAL.""""""".""""""""""""".
54
B, PEMASARAN" ",,, '" ""'" "." .. "",,,. "'".,,", .... ,... ,""., ". ,,' " ... '" """.,
66
VI. KESIMPULAN DAN SARAN A, KESIMPULAN""." ..... , .. " .. ,' .... ,,' "., .. "." ",,, .. ,,,.,,, ,., " ... "'"." ". ''''''
69
B. SARAN .. """"""."", ... ",."""""".""",.",""""""""""""""".",."",
71
DAFT AR PUST AKA." .. ,,,, .... ,,., .... ,.... ,,.,,, .. ,''', .. ,,'', .... ,.... ,., .. ,, ... , .. ,.,., ... ,
72
LAM PIRAN .. "' .. ,",." .. ,", .. ," .... ,' .... ," ,.. ,..... , .. ,,, ... ,, ""'".," """,,'"'''''' ".,,'"
74